KAJIAN DAYA SAING KONTRAKTOR MENENGAH DAN KONTRAKTOR KECIL DI INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KAJIAN DAYA SAING KONTRAKTOR MENENGAH DAN KONTRAKTOR KECIL DI INDONESIA"

Transkripsi

1 Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, Oktober 2017 KAJIAN DAYA SAING KONTRAKTOR MENENGAH DAN KONTRAKTOR KECIL DI INDONESIA Peter F Kaming 1, Wulfram I. Ervianto 2, dan Eveline N. Anggriawan 3 1 Staf Pendidik, Magister Teknik Sipil, Program Pascasarjana, Universitas Atma Jaya Yogyakarta kaming@mail.uajy.ac.id 2 Staf Pendidik, Magister Teknik Sipil, Program Pascasarjana, Universitas Atma Jaya Yogyakarta Ervianto@gmail.com 3 Alumus, Magister Teknik Sipil, Program Pascasarjana, Universitas Atma Jaya Yogyakarta evelinenatalia@yahoo.com ABSTRAK Di Indonesia, industry jasa konstruksi dianggap sebagai salah satu industri yang paling kompetitif, namun menarik dan menjanjikan. Hal ini terlihat pada jumlah total kontraktor nasional di Indonesia hingga tahun 2016 dengan kontraktor kecil sebesar 87%, kontraktor menengah sebesar 12%, dan kontraktor besar sebesar 1%. Pada tahun 2015 sebanyak 85% nilai pasar konstruksi Indonesia dikuasai oleh kontraktor besar sedangkan sisanya sebesar 15% nilai pasar konstruksi diperebutkan oleh kontraktor menengah dan kecil. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji perbedaan daya saing kelompok kontraktor menengah, dan kelompok kontraktor kecil di Indonesia. Responden dalam penelitian ini adalah para pimpinan perusahaan kontraktor menengah dan kontraktor kecil yang berada di daerah Yogyakarta, Klaten, Surakarta, Magelang, Semarang, Tegal, Cirebon, Jakarta, Banten, Bekasi, Sumba Timur, dan Saumlaki. Hasil analisis peta positioning dengan 26 perusahaan kontraktor menengah dan 17 perusahaan kontraktor kecil terbagi menjadi empat kelompok berdasarkan kemiripan karakteristiknya. Hasil studi ini menunjukkan bahwa tidak terdapatnya perbedaan daya saing berdasarkan tingkat pendidikan penanggungjawab teknik badan usaha perusahaan kontraktor menengah dan kontraktor kecil; tidak daya saing berdasarkan sertifikat pekerja yang dimiliki penanggungjawab teknik badan usaha perusahaan kontraktor menengah. Terdapat perbedaan daya saing dalam hal metode kerja dan manajemen proyek antara perusahaan kontraktor kecil yang tidak memiliki sertifikat dengan yang memiliki sertifikat keahlian (SKA), serta daya saing dalam hal metode kerja dan manajemen proyek antara perusahaan kontraktor kecil yang memiliki SKA dengan perusahaan kontraktor kecil yang sumber daya manusianya memiliki SKA dan sertifikat ketrampilan (SKT). Kata Kunci: jasa konstruksi, daya saing, strategi, sertifikasi tenaga kerja 1. PENDAHULUAN Industri jasa konstruksi di Indonesia dianggap sebagai salah satu industri yang paling menarik dan menjanjikan. Menurut Swantari (2015), pertumbuhan sektor konstruksi di Indonesia per tahun hingga tahun 2015 mencapai tujuh sampai delapan persen, dan diperkirakan hingga tahun 2025, pertumbuhan sektor konstruksi di Indonesia akan mencapai 10%-15% seiring dengan adanya program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), dan Program Pembangunan Jangka Panjang. Menurut LPJK Nasional, pada tahun 2015 Indonesia mendominasi potensi bisnis konstruksi di kawasan negara ASEAN yaitu mencapai 70% dan diperkirakan hingga tahun 2020 potensi bisnis kontruksi Indonesia akan terus meningkat mencapai 79%. Oleh karena itu Indonesia memerlukan strategi dan kesiapan dalam bisnis konstruksi yang berkelanjutan (Buletin LPJK Nasional (2014). Data PUPR menginformasikan bahwa jumlah total kontraktor nasional di Indonesia hingga tahun 2016 berdasarkan data dari Bina Konstruksi adalah sebesar yang terdiri dari kontraktor perorangan (29), kontraktor kecil (95.014), kontraktor menengah (13.225), dan kontraktor besar (584). Dari data terhitung bahwa jumlah kontraktor besar di Indonesia hanya sebesar satu persen, kontraktor menengah sebesar 12%, dan kontraktor kecil sebesar 87%. Dari segi pangsa pasar, data 2015 menunjukkan bahwa sebanyak 85% nilai pasar konstruksi Indonesia dikuasai oleh kontraktor besar sedangkan sisanya sebesar 15% nilai pasar konstruksi diperebutkan oleh kontraktor menengah dan kecil. Keadaan ini menyebabkan persaingan usaha di pasar konstruksi kualifikasi menengah dan kecil ini menjadi sangat ketat. Pasar konstruksi di Indonesia masih didominasi oleh badan usaha berkualifikasi besar yang jumlahnya hanya satu persen dari seluruh badan usaha jasa konstruksi. Hal ini menjadi sebuah persoalan bagaimana MK - 179

2 meningkatkan kelas badan usaha jasa konstruksi (kontraktor) menengah dan kecil menjadi badan usaha berkualifikasi besar agar dapat memiliki daya saing dan dapat bertahan hidup di era yang sangat kompetitif ini. ( Tujuan penelitian ini adalah mengkaji perbedaan daya saing kelompok kontraktor menengah, dan kelompok kontraktor kecil di Indonesia. 2. TINJAUAN PUSTAKA Daya saing Menurut Markus (2008), istilah daya saing berasal dari kata daya yang berarti mencapai lebih dari yang lain, atau beda dengan yang lain dari segi mutu atau memiliki keunggulan tertentu, sehingga daya saing dapat diartikan kekuatan untuk berusaha menjadi unggul dalam hal tertentu yang dilakukan oleh kelompok atau institusi tertentu. Daya saing perusahaan mengacu pada kemampuan untuk merancang, memproduksi, dan (atau) memasarkan produk unggulan selain yang ditawarkan oleh pesaing, dengan memperhatikan harga dan kualitas (El-Diraby dkk, 2006). Menurut Lindelof & Lofsten (2004), dalam mengkaji konsep daya saing tidak terlepas dengan konsep strategi, karena strategi mengandung pengertian peningkatan daya saing melalui pengembangan produk, kompetisi harga, pengembangan teknologi, dan menganalisis pelaku pesaing. Strategi bersaing membuat perusahaan mampu bertahan hidup dalam dunia kompetitif (Trout, 2004). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa daya saing adalah kemampuan suatu perusahaan untuk bertahan hidup di era yang kompetitif dengan cara menghasilkan produk/jasa yang memiliki keistimewaan dibandingkan dengan produk/jasa lainnya dengan memperhatikan keadaan keuangan, sumber daya manusia, peralatan dan material, metode kerja dan manajemen proyek, hubungan antar pihak dan komunikasi dalam proyek, kepemimpinan, dan kepuasan pengguna jasa (Lu. dkk, 2008). Karakteristik jasa pelaksana pekerjaan konstruksi Menurut Alwi (2001), karakteristik suatu organisasi akan memberikan efek persaingan dalam memenangkan persaingan bisnis yang merupakan jawaban dalam pengembangan bentuk badan usaha. Menurut Surat Keputusan LPJK Nomer 11a Tahun 2008, karakteristik jasa pelaksanan pekerjaan konstruksi berkaitan dengan kualifikasi bentuk badan usaha. Menurut Christiawan (2014), kualifikasi merupakan penggolongan usaha di bidang jasa konstruksi menurut tingkat/ kedalaman/ kompetensi dan kemampuan usaha yang dijalankan dan dapat dihitung dari beberapa aspek yaitu: 1) Sumber Daya Manusia; 2) Kekayaan bersih; 3) Kemampuan Menangani Paket Pekerjaan; dan 4) Peralatan. Kualifikasi jasa konstruksi Menurut Peraturan Lembaga Pembinaan Jasa Konstruksi (LPJK) No.10 Tahun 2014, kualifikasi badan usaha jasa konstruksi kualifikasi kecil dan menengah adalah sebagai berikut: 1) Kualifikasi kecil I : kemampuan melaksanaan pekerjaan 0 sampai dengan Rp 1 Milyar, dengan batasan nilai satu pekerjaan maksimum Rp 1 Milyar; 2) Kualifikasi kecil II : kemampuan melaksanaan pekerjaan 0 sampai dengan Rp 1,75 Milyar, dengan batasan nilai satu pekerjaan maksimum Rp 1.75 Milyar; 3) Kualifikasi kecil III : kemampuan melaksanaan pekerjaan 0 sampai dengan Rp 2,5 Milyar, dengan batasan nilai satu pekerjaan maksimum Rp 2,5 Milyar; 4) Kualifikasi menengah I : kemampuan melaksanaan pekerjaan 0 sampai dengan Rp 10 Milyar, dengan batasan nilai satu pekerjaan maksimum Rp 10 Milyar; dan 5) Kualifikasi menengah II : kemampuan melaksanaan pekerjaan 0 sampai dengan Rp 50 Milyar, dengan batasan nilai satu pekerjaan maksimum Rp 50 Milyar. 3. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian diawali dengan penyusunan penelitian yang terdiri dari identifikasi masalah dan studi literatur, lalu dilanjutkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, penentuan obyek penelitian, rancangan kuesioner penelitian, dan pengumpulan data. Lihat Gambar 1. Kemudian dilakukan pengolahan dan analisis data pada kuesioner bagian A yang terdiri dari data responden dan data perusahaan dan kuesioner bagian B berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai daya saing kontraktor menengah dan kontraktor kecil. Untuk mengetahui bagaimana mapping karakteristik perusahaaan kontraktor menengah dan kecil berdasarkan kemiripannya dianalisis dengan Multidimensional Scalling (MDS), metode statistik nilai prosentase digunakan untuk menentukan prosentase untuk data responden, sedangkan untuk daya saing kontraktor menengah dan kontraktor kecil dianalisis dengan metode mean dan standar deviasi. Untuk mengetahui perbedaan daya saing perusahaan berdasarkan kelompok mapping perusahaan menggunakan metode ANOVA. Untuk menguji daya saing perusahaan kontraktor menengah dan kontraktor kecil berdasarkan tingkat pendidikan penanggungjawab teknik badan usaha dilakukan analisis anova dan uji t, sedangkan untuk menguji daya saing perusahaan kontraktor menengah dan kontraktor kecil berdasarkan sertifikat yang dimiliki oleh penanggungjawab teknik badan usaha dilakukan uji anova. Lalu dilanjutkan dengan kesimpulan dan saran. MK - 180

3 Mulai Identifikasi Masalah Studi Literatur Perumusan Masalah dan Tujuan Penelitian Obyek Penelitian Rancangan Kuesioner Penelitian Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisis Data Kuesioner Bagian A Persentase dan Multidimensional Scalling (MDS) Kuesioner Bagian B Mean dan Standar Deviasi Pendidikan PJT Anova & Uji t Sertifikat yang Dimiliki PJT Anova Mapping Karakteristik Perusahaan Berdasarkan Kemiripannya Daya Saing Perusahaan Perbedaan Daya Saing Anova Perbedaan Daya Saing 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Umum Kesimpulan dan Saran Gambar 1. Bagan Alir Penelitian (Anggriawan, 2016) Penelitian mengenai kajian daya saing kontraktor menengah dan kontraktor kecil ini dilakukan dengan langsung melibatkan responden, yaitu para pemimpin perusahaan kontraktor menengah dan kontraktor kecil yang berada di daerah Yogyakarta, Klaten, Surakarta, Magelang, Semarang, Tegal, Cirebon, Jakarta, Banten, Bekasi, Sumba Timur, dan Saumlaki (Maluku Tenggara Barat). Jumlah responden pada penelitian ini adalah sebanyak 43 responden, dimana terdapat 26 responden kontraktor menengah dan 17 responden kontraktor kecil. Mapping karakteristik perusahaan kontraktor menengah dan kontraktor kecil di indonesia. Selesai Karakteristik perusahaan jasa konstruksi kualifikasi menengah dan kualifikasi kecil dikelompokkan sesuai dengan faktor-faktor yang berhubungan dengan karakteristik jasa konstruksi kualifikasi menengah dan kualifikasi kecil seperti faktor personalia/ sumber daya manusia, faktor keuangan, faktor pengalaman kerja, dan faktor peralatan (lihat Ginanjar, 2008). Dalam penelitian ini, perusahaan kontraktor menengah di Indonesia dikelompokkan dalam empat kelompok, dimana dalam penentuan kelompok ini ditentukan berdasarkan kuadran. Titik perusahaan yang letaknya berada dalam kuadran yang sama memiliki kemiripan karakteristik.. Dalam penelitian ini, perusahaan kontraktor menengah di Indonesia dikelompokkan dalam empat kelompok, dimana dalam penentuan kelompok ini ditentukan berdasarkan kuadran. Titik perusahaan yang letaknya berada dalam kuadran yang sama memiliki kemiripan karakteristik. MK - 181

4 Gambar 2. Hasil Multidimensional Scaling Kelompok Kontraktor Menengah (Anggriawan, 2016) Gambar 2 menyajikan hasil positioning kontraktor menengah berdasarkan karakteristik perusahaan. Hasil pengelompokan kontraktor menengah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Kelompok 1 : PT.C, PT.M, PT.T, PT.N, PT.R, PER.U, PT.W, PT.V; b) Kelompok 2 : PT.Y, CV.B, CV.A, PT.Q, PT.F, PER..X, CV.D, PT.Z; c) Kelompok 3 : PT.E, PT.I, CV.K, PER.O; dan d) Kelompok 4 : PT.J, PT.G, PT.P, PT.L, CV.H, CV.S Dalam penelitian ini, kontraktor kecil di Indonesia dikelompokkan dalam empat kelompok, dimana dalam penentuan kelompok ini ditentukan berdasarkan kuadran. Gambar 3. Hasil Multidimensional Scaling Kelompook Kontraktor Kecil (Anggriawan, 2016) Hasil pengelompokkan perusahaan kontraktor kecil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Kelompok 1 : CV.K, CV.I,. CV.O, PT.C, CV.H; b) Kelompok 2 : CV. B, CV.L, CV.D, CV.F; c) Kelompok 3 : CV.N, CV.Q, CV.G, PER.P. PER.A; dan d) Kelompok 4 : CV.E, PER.J, PER.M. Perbedaan daya saing kelompok kontraktor menengah berdasarkan karakteristik perusahaan Dari hasil pengelompokan kontraktor dengan MDS, dikaji perbedaan daya saing kelompok dengan ANOVA dan kemudian dilanjutkan multiple comparison dengan teknik uji Least Square Different (LSD). Uji LSD berguna untuk menlihat lebih detail perbedaan antar kelompok kontraktor yang telah teridentifikasi sebelumnya. Tabel 1 menyajikan hasil ANOVA dan LSD perbedaan daya saing kontraktor menengah di Indonesia. MK - 182

5 Tabel 1. Uji Perbedaan Daya Saing Kelompok Kontraktor Menengah Indonesia (Anggriawan, 2016) Daya Saing Hasil Uji Statistik Hasil Uji LSD Faktor keuangan Nilai sig F= 0,923, maka tidak Tidak Faktor sumber daya manusia Nilai sig F= 0,450, maka tidak Tidak Faktor peralatan dan material Nilai sig F= 0,696, maka tidak Tidak Faktor metode kerja dan Nilai sig F= 0,580, maka tidak Tidak manajemen proyek Faktor hubungan antar pihak dan komunikasi Nilai sig F= 0,018, maka tidak Tidak antara kelompok 1 dan kelompok 2, kelompok 1 dan kelompok 4 Faktor kepimpinan Nilai sig F= 0,051, maka tidak Tidak antara Faktor kepuasan pengguna jasa Nilai sig F= 0,273, maka tidak kelompok 1 dan kelompok 2 Tidak Dari Tabel 1 terlihat bahwa tidak yang signifikan antara ke empat kelompok kontraktor menengah dari factor keuangan, sumber daya manusia, peralatan dan material, metode kerja dan manajemen proyek, dan kepuasan pelanggan. Ada hubungan signifikan antar pihak dan komunikasi dengan nilai signifikansi = 0,018. Pada uji LSD di factor hubungan pihak dan komunikasi antara kelompok 1 dan 2, kelompok 1 dan 4. Demikian analisis perbedaan daya saing pada faktor kepemimpinan ada perbedaan (nilai signifikansi = 0,051). Pada uji LSD antara kelompok 1 dan 2. Analisis perbedaan daya saing kelompok kontraktor kecil Dari hasil pengelompokan kontraktor kecil dengan MDS, dikaji perbedaan daya saing ke empat kelompok dengan ANOVA dan kemudian dilanjutkan multiple comparison dengan teknik uji Least Square Different (LSD). Uji LSD berguna untuk menlihat lebih detail perbedaan antar kelompok kontraktor yang telah teridentifikasi sebelumnya. Tabel 2 menyajikan hasil ANOVA dan LSD perbedaan daya saing kontraktor kecil Indonesia. Dari Tabel 2 terlihat bahwa tidak yang signifikan antara ke empat kelompok kontraktor kecil dari factor keuangan, peralatan dan material, hubungan antra pihak dan komunikasi, kepemimpinan, dan kepuasan pengguna jasa. Ada hubungan signifikan dari factor sumberdaya manusia antara kelompok 2 dan 3. Demikian juga faktor metode kerja dan manajemen proyek anatara kelompok 2, 3 dan 4. Perbedaan daya saing kontraktor menengah dan kecil berdasarkan tingkat pendidikan Tingkat pendidikan pada kontraktor menengah dan kecil dalam penelitian ini terbagi menjadi empat kategori yaitu S1/S2/S3 teknik, diploma teknik, STM/SMK, dan non teknik. Dari hasil kajian dengan ANOVA dan dilanjutkab dengan LSD ternyata tidak terdapat prbedaan yang signifikan antara keempat kelompok dan juga antar kelompok pada setiap factor daya saing. Perbedaan daya saing kontraktor menengah dan kecil berdasarkan sertifikat tenaga kerja Sertifikat tenaga kerja yang dimiliki sumber daya manusia kontraktor menengah dan kecil dalam penelitian ini terbagi menjadi empat kategori yaitu tidak memiliki sertifikat, memiliki SKT, memiliki SKA, dan memiliki SKT+SKA. Dari hasil kajian dengan ANOVA dan dilanjutkan dengan LSD ternyata tidak yang signifikan antara ke empat kelompok dan juga antar kelompok pada setiap factor daya saing. Menurut Revantoro (2010) yang hasil studinya dapat mendukung studi ini dan menyatakan bahwa sertifikasi keterampilan pada kontraktor berpengaruh secara signifikan untuk kompetensi bantuan teknis, melakukan perhitungan, membuat program kerja, dan pengawasan dan evaluasi. Sehingga, kontraktor kecil yang memiliki sumber daya manusia dengan memiliki sertifikat keterampilan kerja dan metode kerja dan manajemen proyek yang baik akan dapat berdaya saing lebih baik. Lihat Table 2. MK - 183

6 Tabel 2. Uji Perbedaan Daya Saing Kelompok Kontraktok Kecil Indonesia (Anggriawan, 2016) Daya Saing Hasil Uji Statistik Hasil Uji LSD Faktor keuangan Nilai sig F= 0,359, maka tidak Tidak Faktor sumber daya manusia Nilai sig F= 0,181, maka tidak Terdapat perbedaan antara kelompok 2 dan 3 Faktor peralatan dan material Nilai sig F= 0,281, maka tidak Tidak Faktor metode kerja dan manajemen proyek Nilai sig F= 0,039, maka terdapat perbedaan Terdapat perbedaan antara kelompok 2 dan 3, kelompok 2 dan 4 Faktor hubungan antar pihak Nilai sig F= 0,459, maka tidak Tidak dan komunikasi Faktor kepimpinan Nilai sig F= 0,383, maka tidak Tidak Faktor kepuasan pengguna jasa Nilai sig F= 0,134, maka tidak Tidak 5. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dalam penelitian ini, mapping karakteristik perusahaan kontraktor menengah dan kontraktor kecil di Indonesia dikelompokkan dalam empat kelompok, dimana dalam penentuan kelompok ini ditentukan berdasarkan kuadran. Titik perusahaan yang letaknya berada dalam kuadran yang sama memiliki kemiripan karakteristik. Hasil pengelompokkan perusahaan kontraktor menengah dan kontraktor kecil dalam penelitian ini telah dilakukan. Perbedaan daya saing perusahaan kontraktor menengah berdasarkan kelompok mapping perusahaan adalah sebagai berikut: 1) antara kelompok 1, kelompok 2, kelompok 3, kelompok 4 perusahaan kontraktor menengah memiliki persamaan daya saing perusahaan berdasarkan faktor keuangan, sumber daya manusia, peralatan dan material, metode kerja dan manajemen proyek, serta kepuasan pengguna jasa; 2) daya saing perusahaan kontraktor menengah berdasarkan faktor hubungan antar pihak dan komunikasi antara kelompok 1 dan kelompok 2, kelompok 1 dan kelompok 4. Sedangkan antara kelompok 1 dan kelompok 3, kelompok 2 dan kelompok 3, kelompok 2 dan kelompok 4, kelompok 3 dan kelompok 4 memiliki persamaan daya saing perusahaan kontraktor menengah berdasarkan faktor hubungan antar pihak dan komunikasi. 3) daya saing perusahaan kontraktor menengah berdasarkan faktor kepemimpinan antara kelompok 1 dan kelompok 2. Sedangkan antara kelompok 1 dan kelompok 3, kelompok 1 dan kelompok 4, kelompok 2 dan kelompok 3, kelompok 2 dan kelompok 4, kelompok 3 dan kelompok 4 memiliki persamaan daya saing berdasarkan faktor kepemimpinan. Perbedaan daya saing perusahaan kontraktor kecil berdasarkan kelompok mapping perusahaan adalah sebagai berikut: 1) Antara kelompok 1, kelompok 2, kelompok 3, kelompok 4 perusahaan kontraktor kecil memiliki persamaan daya saing perusahaan berdasarkan faktor keuangan, peralatan dan material, hubungan antar pihak dan komunikasi, kepemimpinan, serta kepuasan pengguna jasa; 2) Antara kelompok 1 dan kelompok 2, kelompok 1 dan kelompok 3, kelompok 1 dan kelompok 4, kelompok 2 dan kelompok 4, kelompok 3 dan kelompok 4 perusahaan kontraktor kecil memiliki persamaan daya saing perusahaan berdasarkan faktor sumber daya manusia. Sedangkan antara kelompok 2 dan kelompok 3 memiliki perbedaan daya saing perusahaan kontraktor kecil berdasarkan faktor sumber daya manusia; dan 3) Antara kelompok 1 dan kelompok 2, kelompok 1 dan kelompok 3, kelompok 1 dan kelompok 4, kelompok 3 dan kelompok 4 perusahaan kontraktor kecil memiliki persamaan daya saing perusahaan kontraktor kecil berdasarkan faktor metode kerja dan manajemen proyek. Sedangkan antara kelompok 2 dan kelompok 3, kelompok 2 dan kelompok 4 memiliki perbedaan daya saing perusahaan kontraktor kecil berdasarkan faktor metode kerja dan manajemen proyek. Terdapat perbedaan daya saing dalam hal metode kerja dan manajemen proyek antara perusahaan kontraktor kecil yang tidak memiliki sertifikat dan perusahaan kontraktor kecil yang memiliki sertifikat keahlian kerja. Terdapat pula perbedaan daya saing saing dalam hal metode kerja dan manajemen proyek antara perusahaan kontraktor kecil yang hanya memiliki sertifikat keahlian kerja dan perusahaan kontraktor kecil yang memiliki dua sertifikat yaitu sertifikat keterampilan kerja dan sertifikat keahlian kerja. MK - 184

7 Saran Dari hasil penelitian pembahasan Kajian Daya Saing Kontraktor Menengah dan Kontraktor Kecil di Indonesia, terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan saran sebagai berikut: 1) Responden dalam penelitian ini hanya terdapat di Pulau Jawa, Nusa Tenggara Barat, dan Maluku. Sehingga kajian daya saing ini tidak dapat digeneralisasikan untuk seluruh wilayah Indonesia. Maka perlu dilakukan penambahan variasi perusahaan kontraktor menengah dan kontraktor kecil serta menambah jumlah responden di berbagai daerah di Indonesia secara merata. 2) Menurut Peraturan Lembaga LPJK No. 10 Tahun 2014, penanggungjawab teknik badan usaha kontraktor menengah minimal harus memiliki sertifikat keahlian kerja, sedangkan penanggungjawab teknik badan usaha kontraktor kecil minimal harus memiliki sertifikat keterampilan kerja. Hal ini menjadi sebuah persoalan apakah sertifikasi hanya menjadi sebuah formalitas atau dapat menunjukkan kompetensi dari perusahaan tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian lebih lanjut mengenai pengaruh sertifikasi yang dimiliki oleh penanggungjawab teknik badan usaha konstruksi terhadap daya saing perusahaan, khususnya bagi perusahaan kontraktor menengah dan kontraktor kecil. DAFTAR PUSTAKA Anggriawan, E.N (2016) Kajian Daya Saing Kontraktor Menengah dan Kontraktor Kecil di Indonesia, Tesis MTS, PPS UAJY. Alwi, S. (2001) Manajemen Sumber Daya Manusia, Strategi Keunggulan Kompetitif. Yogyakarta : BPFE Buletin Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional., (2014) Tri Wulan Edisi II El-Diraby, T.E., Costa, J. and Singh, S., (2006) How do contractors evaluate company competitiveness and market attractiveness? The case of Toronto contractors, Canadian Journal of Civil Engineering (2006): Ginanjar, I. (2008). Aplikasi Multidimensional Scaling (MDS) Untuk Peningkatan Pelayanan Proses Belajar Mengajar (PBM). Staf Pengajar Jurusan Statistika FMIPA UNPAD, Bandung. diakses pada 1 Agustus diakses pada 1 Agustus 2016 Lindelof, P. and Lofsten, H., (2004) Proximity as a Resource Base for Competitive Advantage: University-Industry Links for Technology Transfer, Journal of Technology Transfer; Aug 2004, 29, 3-4: 311 Lu, W., Liyin Shen, LY., &Yam, M.C.H. (2008). Critical Success Factors for Competitiveness of Contractors : China Study. Journal of Construction Engineering and Management ASCE. Markus, G., (2008) Measuring Company Level Competiveness in Porter s Diamond Model Framework, FIKUSZ 2008 Business Sciences Symposium for Young Researchers : Proceedings : Revantoro, N.B. (2010) Pengaruh Sertifikasi Ketrampilan di Bidang Jasa Konstruksi Terhadap Kinerja Pelakasanaan Proyek di Perusahaan Kontraktor di Kota Malang. Jurnal Berkala Jurusan Teknik Sipl UM vol. 17, no 1. Swantari, Putu Ika. (2015) Kajian Daya Saing Kontraktor Besar di Indonesia. Tesis. Universitas Atma Jaya Yogyakarta Timm, N. H. (2002) Applied Multivariate Analysis. Springer-Verleg. New York Trout, J., 2004, Trout on Strategy: Capturing Mindshare Conquering Markets, McGraw-Hill Publiser, New York MK - 185

8 MK - 186

KAJIAN DAYA SAING KONTRAKTOR MENENGAH DAN KONTRAKTOR KECIL DI INDONESIA

KAJIAN DAYA SAING KONTRAKTOR MENENGAH DAN KONTRAKTOR KECIL DI INDONESIA TESIS KAJIAN DAYA SAING KONTRAKTOR MENENGAH DAN KONTRAKTOR KECIL DI INDONESIA EVELINE NATALIA ANGGRIAWAN No. Mhs: 155102359/PS/MTS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ATMA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Industri Jasa Konstruksi di Indonesia Menurut Hillebrandt (1985), industri jasa konstruksi merupakan industri yang mencakup semua pihak yang terkait dengan proses konstruksi,

Lebih terperinci

TINGKAT KEMATANGAN MANAJEMEN PROYEK PADA INDUSTRI KONSTRUKSI

TINGKAT KEMATANGAN MANAJEMEN PROYEK PADA INDUSTRI KONSTRUKSI Institut Teknologi Nasional - Bandung, - 8 Oktober 04 TINGKAT KEMATANGAN MANAJEMEN PROYEK PADA INDUSTRI KONSTRUKSI Peter F Kaming, Wurfram I. Ervianto dan Gideon R. Gardiawan,, Program Studi Teknik Sipil,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 62 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Sebagian besar kontraktor kualifikasi kecil di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Menurut observasi yang

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Menurut observasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri kontraktor pada beberapa tahun terakhir ini memang menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Menurut observasi yang dilakukan oleh BUMN,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. karakteristik dan kinerja perusahaan kontraktor kualifikasi kecil di daerah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. karakteristik dan kinerja perusahaan kontraktor kualifikasi kecil di daerah BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan tentang studi mengenai hubungan karakteristik dan kinerja perusahaan kontraktor kualifikasi kecil di daerah istimewa Yogyakarta

Lebih terperinci

KAJIAN DAYA SAING KONTRAKTOR BESAR INDONESIA

KAJIAN DAYA SAING KONTRAKTOR BESAR INDONESIA Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 KAJIAN DAYA SAING KONTRAKTOR BESAR INDONESIA Peter Kaming 1, Ferianto Raharjo 2, dan Putu Ika Swantari 1 1 Universitas Atma

Lebih terperinci

Penggunaan Analisis Multidimensional Scaling Untuk Mengetahui Kemiripan Rumah Makan Di Manado Town Square Berdasarkan Kerakteristik Pelanggan

Penggunaan Analisis Multidimensional Scaling Untuk Mengetahui Kemiripan Rumah Makan Di Manado Town Square Berdasarkan Kerakteristik Pelanggan Penggunaan Analisis Multidimensional Scaling Untuk Mengetahui Kemiripan Rumah Makan Di Manado Town Square Berdasarkan Kerakteristik Pelanggan 1 Gloria A Walundungo, 2 Marline Paendong, 3 Tohap Manurung

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data kuesioner yang diberikan kepada 41 responden,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data kuesioner yang diberikan kepada 41 responden, BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan data kuesioner yang diberikan kepada 41 responden, penelitian tentang analisis faktor-faktor penyebab keterlambatan pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Dalam penelitian ini, mapping karakteristik perusahaan kontraktor menengah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Dalam penelitian ini, mapping karakteristik perusahaan kontraktor menengah BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan Kajian Daya Saing Kontraktor Menengah dan Kontraktor Kecil di Indonesia, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Lebih terperinci

KAJIAN DAYA SAING KONTRAKTOR BESAR DI INDONESIA

KAJIAN DAYA SAING KONTRAKTOR BESAR DI INDONESIA TESIS KAJIAN DAYA SAING KONTRAKTOR BESAR DI INDONESIA PUTU IKA SWANTARI No.Mhs.: 145102163/PS/MTS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA 2015 Nama Nomor

Lebih terperinci

STRATEGI PENETAPAN HARGA PROYEK OLEH KONTRAKTOR YOGYAKARTA

STRATEGI PENETAPAN HARGA PROYEK OLEH KONTRAKTOR YOGYAKARTA STRATEGI PENETAPAN HARGA PROYEK OLEH KONTRAKTOR YOGYAKARTA Peter F. Kaming, Harijanto Setiawan, dan Dhany I.Kartolo Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Fakultas Teknik, Email kaming@mail.uajy.ac.id ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan salah satu sarana untuk mencapai. tujuan perusahaan melalui pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan salah satu sarana untuk mencapai. tujuan perusahaan melalui pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan salah satu sarana untuk mencapai tujuan perusahaan melalui pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan seorang pimpinan dalam organisasi,

Lebih terperinci

TESIS STUDI MENGENAI HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN KINERJA PERUSAHAAN KONTRAKTOR KUALIFIKASI KECIL DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

TESIS STUDI MENGENAI HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN KINERJA PERUSAHAAN KONTRAKTOR KUALIFIKASI KECIL DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TESIS STUDI MENGENAI HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN KINERJA PERUSAHAAN KONTRAKTOR KUALIFIKASI KECIL DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ALBERTUS DWI CHRISTIAWAN No. Mhs : 12 51 01895/PS/MTS PROGRAM STUDI MAGISTER

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut ini. 1. Faktor-faktor manajemen kualitas yang berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

PENERAPAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA DALAM STANDAR ISO 9000:2000 OLEH KONTRAKTOR DI INDONESIA

PENERAPAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA DALAM STANDAR ISO 9000:2000 OLEH KONTRAKTOR DI INDONESIA Konferensi Nasional Teknik Sipil I (KoNTekS I) Universitas Atma Jaya Yogyakarta Yogyakarta, 11 12 Mei 2007 PENERAPAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA DALAM STANDAR ISO 9000:2000 OLEH KONTRAKTOR DI INDONESIA Eko

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan dari hasil penelitian, pengolahan data dan analisis data maka

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan dari hasil penelitian, pengolahan data dan analisis data maka BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian, pengolahan data dan analisis data maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Analisis deskriptif faktor-faktor penentu keberhasilan proyek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia sektor jasa konstruksi selama ini sudah terbukti sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia sektor jasa konstruksi selama ini sudah terbukti sebagai salah 14 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Indonesia sektor jasa konstruksi selama ini sudah terbukti sebagai salah satu sektor usaha yang mampu memberikan sumbangan yang cukup signifikan bagi pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang sudah didapat mengenai pemahaman dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang sudah didapat mengenai pemahaman dan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang sudah didapat mengenai pemahaman dan penerapan constructability yang dilaksanakan oleh kontraktor yang ada di Jakarta, Jawa Tengah,

Lebih terperinci

STUDI MENGENAI FAKTOR PENGHAMBAT PELAKSANAAN PROYEK DI SORONG PAPUA BARAT

STUDI MENGENAI FAKTOR PENGHAMBAT PELAKSANAAN PROYEK DI SORONG PAPUA BARAT TESIS STUDI MENGENAI FAKTOR PENGHAMBAT PELAKSANAAN PROYEK DI SORONG PAPUA BARAT ELKI IVAN RANTEPASANG No Mhs : 145102224/MTS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ATMA JAYA

Lebih terperinci

Analisis Kinerja Konsultan Berdasarkan Standard Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008

Analisis Kinerja Konsultan Berdasarkan Standard Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 TESIS Analisis Kinerja Konsultan Berdasarkan Standard Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 SANDRO EMANUEL DJUBIDA No.Mhs.: 145102233/PS/MTS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. prasarana dan sarana fisik. Jasa tersebut meliputi kegiatan studi, penyusunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. prasarana dan sarana fisik. Jasa tersebut meliputi kegiatan studi, penyusunan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Industri Jasa Konstruksi Di Indonesia Industri jasa konstruksi adalah industri yang mencakup semua pihak yang terkait dengan proses konstruksi, termasuk tenaga profesi, pelaksana

Lebih terperinci

PENERAPAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PEMBELIAN MATERIAL KONSTRUKSI

PENERAPAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PEMBELIAN MATERIAL KONSTRUKSI Konferensi Nasional Teknik Sipil (KoNTekS ) Jakarta, Mei 009 PENERAPAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PEMBELIAN MATERIAL KONSTRUKSI Ferianto Raharjo Program Studi Teknik Sipil, Universitas Atma Jaya,

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI PENDIDIKAN MANAJER PROYEK KONSTRUKSI

STUDI KOMPARASI PENDIDIKAN MANAJER PROYEK KONSTRUKSI Konferensi Nasional Teknik Sipil I (KoNTekS I) Universitas Atma Jaya Yogyakarta Yogyakarta, 11 12 Mei 2007 STUDI KOMPARASI PENDIDIKAN MANAJER PROYEK KONSTRUKSI Peter F. Kaming 1, Lorentius H. Suryawan

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN KINERJA KONTRAKTOR KUALIFIKASI KECIL DI KABUPATEN NGADA

ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN KINERJA KONTRAKTOR KUALIFIKASI KECIL DI KABUPATEN NGADA TESIS ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN KINERJA KONTRAKTOR KUALIFIKASI KECIL DI KABUPATEN NGADA FRANSISKUS YANUARIUS NGISO SHILA No.Mhs : 145102176/PS/MTS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL PROGRAM

Lebih terperinci

STUDI MENGENAI KEMATANGAN MANAJEMEN PROYEK PADA KONTRAKTOR

STUDI MENGENAI KEMATANGAN MANAJEMEN PROYEK PADA KONTRAKTOR Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009 STUDI MENGENAI KEMATANGAN MANAJEMEN PROYEK PADA KONTRAKTOR Peter F. Kaming, Eko Setyanto dan Hugeng S. Natawijaya Universitas Atma Jaya

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT, PENDUKUNG, PENENTU KEGAGALAN DAN KEBERHASILAN ENTREPRENEURSHIP DALAM DUNIA KONSTRUKSI. Tesis

FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT, PENDUKUNG, PENENTU KEGAGALAN DAN KEBERHASILAN ENTREPRENEURSHIP DALAM DUNIA KONSTRUKSI. Tesis FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT, PENDUKUNG, PENENTU KEGAGALAN DAN KEBERHASILAN ENTREPRENEURSHIP DALAM DUNIA KONSTRUKSI Tesis Oleh : GREGRORIUS FAJAR APIDANA NPM : 115101575 PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian mengenai construction waste yang telah dilakukan melalui

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian mengenai construction waste yang telah dilakukan melalui BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian mengenai construction waste yang telah dilakukan melalui penyebaran kuesioner dengan responden yang berasal dari kontraktor yang sedang

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS WAKTU KERJA KELOMPOK TUKANG

EFEKTIVITAS WAKTU KERJA KELOMPOK TUKANG EFEKTIVITAS WAKTU KERJA KELOMPOK TUKANG Harijanto Setiawan ABSTRAKSI Tenaga kerja merupakan faktor penting pada pelaksanaan proyek konstruksi. Tenaga kerja yang digunakan biasanya tidak berupa perorangan

Lebih terperinci

STUDI PERSEPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

STUDI PERSEPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 STUDI PERSEPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG Wahida Handayani 1, Yohanes Lim Dwi

Lebih terperinci

TESIS STUDI MENGENAI VOLUME LIMBAH DAN MANFAAT MANAJEMEN LIMBAH BERDASARKAN PERSEPSI KONTRAKTOR DI YOGYAKARTA

TESIS STUDI MENGENAI VOLUME LIMBAH DAN MANFAAT MANAJEMEN LIMBAH BERDASARKAN PERSEPSI KONTRAKTOR DI YOGYAKARTA TESIS STUDI MENGENAI VOLUME LIMBAH DAN MANFAAT MANAJEMEN LIMBAH BERDASARKAN PERSEPSI KONTRAKTOR DI YOGYAKARTA Oleh : KEVIN IMMANUEL KUSUMA NIM: 13510 2121 PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

PENGARUH QUALITY MANAGEMENT TERHADAP DAYA SAING KONTRAKTOR PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI KOTA BANDA ACEH

PENGARUH QUALITY MANAGEMENT TERHADAP DAYA SAING KONTRAKTOR PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI KOTA BANDA ACEH ISSN 2088-9321 ISSN e-2502-5295 pp. 67-76 PENGARUH QUALITY MANAGEMENT TERHADAP DAYA SAING KONTRAKTOR PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI KOTA BANDA ACEH Nya Munanta 1, Muttaqin Hasan 2, Hafnidar A. Rani 3

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. jenis kontraknya, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. jenis kontraknya, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan untuk mengkaji relasi antara karakteristik proyek dengan manfaat manajemen limbah serta untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU TERPADU ISO 9000 PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU TERPADU ISO 9000 PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU TERPADU ISO 9000 PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR Laporan Tugas Akhir Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh : SUTRISNO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunannya. Hal ini terlihat dari banyaknya proyek-proyek konstruksi di

BAB I PENDAHULUAN. pembangunannya. Hal ini terlihat dari banyaknya proyek-proyek konstruksi di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dalam pembangunannya. Hal ini terlihat dari banyaknya proyek-proyek konstruksi di Indonesia yang sedang dikerjakan

Lebih terperinci

SURVEI KESIAPAN MANAJEMEN PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL KAMPOENG KIDZ KOTA BATU BERDASARKAN STANDART ISO 9001:2015

SURVEI KESIAPAN MANAJEMEN PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL KAMPOENG KIDZ KOTA BATU BERDASARKAN STANDART ISO 9001:2015 SURVEI KESIAPAN MANAJEMEN PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL KAMPOENG KIDZ KOTA BATU BERDASARKAN STANDART ISO 9001:2015 Julistyana Tistogondo, Wendi Kurniawan Program Studi Teknik Sipil, Universitas Narotama,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Strategic Strategy dalam sebuah perusahaan terdiri dari beberapa pergerakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang manager lakukan untuk mengembangkan bisnis, menarik dan melayani

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: sebanyak 30 orang dengan presentase 50%.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: sebanyak 30 orang dengan presentase 50%. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 5.1.1 Hasil Analisis Karakteristik Responden 1 Pengalaman responden bekerja responden sebagian besar adalah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebagai bagian akhir dari penulisan tugas akhir ini, maka dalam bab

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebagai bagian akhir dari penulisan tugas akhir ini, maka dalam bab BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai bagian akhir dari penulisan tugas akhir ini, maka dalam bab kelima ini disampaikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan dan saran yang disampaikan tersebut didasarkan pada

Lebih terperinci

PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP CAPAIAN GREEN CONSTRUCTION OLEH KONTRAKTOR DALAM PROYEK GEDUNG DI INDONESIA

PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP CAPAIAN GREEN CONSTRUCTION OLEH KONTRAKTOR DALAM PROYEK GEDUNG DI INDONESIA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP CAPAIAN GREEN CONSTRUCTION OLEH KONTRAKTOR DALAM PROYEK GEDUNG DI INDONESIA Wulfram I. Ervianto 1 1 Program Studi Teknik Sipil, Fakultas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dalam proyek konstruksi dapat diaplikasikan oleh manajer proyek secara tepat.

BAB II LANDASAN TEORI. dalam proyek konstruksi dapat diaplikasikan oleh manajer proyek secara tepat. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Konstruksi Manajemen konstruksi adalah bagaimana agar sumber daya yang terlibat dalam proyek konstruksi dapat diaplikasikan oleh manajer proyek secara tepat. Sumber

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses permohonan Sertifikat Badan Usaha (SBU). Kualifikasi Usaha Jasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses permohonan Sertifikat Badan Usaha (SBU). Kualifikasi Usaha Jasa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualifikasi Kontraktor Penetapan kualifikasi perusahaan jasa pelaksana konstruksi (kontraktor) dalam proses permohonan Sertifikat Badan Usaha (SBU). Kualifikasi Usaha Jasa Pelaksana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi dan perdagangan bebas, perusahaan jasa ekspedisi memiliki peranan yang penting bagi para pelaku bisnis yang mempunyai ketergantungan besar

Lebih terperinci

STUDI HARGA PENAWARAN DAN FAKTOR PENENTU PEMENANG TENDER PROYEK KONSTRUKSI DI DIY UNTUK KUALIFIKASI NON KECIL (234K)

STUDI HARGA PENAWARAN DAN FAKTOR PENENTU PEMENANG TENDER PROYEK KONSTRUKSI DI DIY UNTUK KUALIFIKASI NON KECIL (234K) STUDI HARGA PENAWARAN DAN FAKTOR PENENTU PEMENANG TENDER PROYEK KONSTRUKSI DI DIY UNTUK KUALIFIKASI NON KECIL (234K) Zaenal Arifin 1 dan Dara Juwanti 2 1 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Islam Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Tuntutan terhadap persaingan global menjadi masalah penting dalam bidang jasa kontruksi, khususnya untuk mendapat pengakuan internasional. Untuk menghadapi tantangan

Lebih terperinci

BAB V PENERAPAN KEWAJIBAN SERTIFIKASI BAGI TENAGA AHLI KONSTRUKSI DI INDONESIA

BAB V PENERAPAN KEWAJIBAN SERTIFIKASI BAGI TENAGA AHLI KONSTRUKSI DI INDONESIA 95 BAB V PENERAPAN KEWAJIBAN SERTIFIKASI BAGI TENAGA AHLI KONSTRUKSI DI INDONESIA V.1. Dampak Lain Penerapan Kepemilikan Sertifikat Keahlian (SKA) Dampak lain akibat diwajibkannya tenaga ahli konstruksi

Lebih terperinci

Bab III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pegelolaan construction waste untuk mengurangi waste pada

Bab III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pegelolaan construction waste untuk mengurangi waste pada Bab III METODE PENELITIAN Penelitian tentang pegelolaan construction waste untuk mengurangi waste pada setiap proyek kontruksi dilakukan pertama-tama dengan pengumpulan studi literature pembelajaran dan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN III.1. Identifikasi Masalah dan Tujuan Penelitian Metoda penelitian tentang analisis supply system pada proyek konstruksi untuk menuju lean construction ini dimulai dengan melakukan

Lebih terperinci

STUDI MENGENAI MODEL ESTIMASI DURASI KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

STUDI MENGENAI MODEL ESTIMASI DURASI KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG Konferensi Nasional Teknik Sipil I (KoNTekS I) Universitas Atma Jaya Yogyakarta Yogyakarta, 11 12 Mei 2007 STUDI MENGENAI MODEL ESTIMASI DURASI KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG Peter F. Kaming 1, F.. Junaedi

Lebih terperinci

STUDI PENERAPAN GREEN CONSTRUCTION PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA KUPANG

STUDI PENERAPAN GREEN CONSTRUCTION PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA KUPANG STUDI PENERAPAN GREEN CONSTRUCTION PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA KUPANG Laporan Tugas Akhir Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh : MARIA

Lebih terperinci

PENGARUH INOVASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PROYEK PADA PROYEK KONSTRUKSI

PENGARUH INOVASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PROYEK PADA PROYEK KONSTRUKSI PENGARUH INOVASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PROYEK PADA PROYEK KONSTRUKSI Rendy Kurnia Dewanta 1) dan I Putu Artama Wiguna 2) 1, 2) Jurusan Teknik

Lebih terperinci

ANALISIS KEBERHASILAN PROYEK TERHADAP EFEKTIVITAS WAKTU, BIAYA, DAN MUTU DALAM PENERAPAN TEKNIK LEAN CONSTRUCTION PADA PROYEK KONSTRUKSI

ANALISIS KEBERHASILAN PROYEK TERHADAP EFEKTIVITAS WAKTU, BIAYA, DAN MUTU DALAM PENERAPAN TEKNIK LEAN CONSTRUCTION PADA PROYEK KONSTRUKSI TESIS ANALISIS KEBERHASILAN PROYEK TERHADAP EFEKTIVITAS WAKTU, BIAYA, DAN MUTU DALAM PENERAPAN TEKNIK LEAN CONSTRUCTION PADA PROYEK KONSTRUKSI IWAN PRAMATA LAURENS No. Mhs.: 14.2263/PS/MTS PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN TENAGA KERJA WANITA DALAM PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN PAMEKASAN

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN TENAGA KERJA WANITA DALAM PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN PAMEKASAN Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 EFEKTIFITAS PENGGUNAAN TENAGA KERJA WANITA DALAM PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN PAMEKASAN Dedy Asmaroni 1 1

Lebih terperinci

PENGELOMPOKAN PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN PERSENTASE RUMAH TANGGA MENURUT KUALITAS FISIK AIR MINUM DENGAN MENGGUNAKAN K-MEANS CLUSTER

PENGELOMPOKAN PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN PERSENTASE RUMAH TANGGA MENURUT KUALITAS FISIK AIR MINUM DENGAN MENGGUNAKAN K-MEANS CLUSTER PENGELOMPOKAN PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN PERSENTASE RUMAH TANGGA MENURUT KUALITAS FISIK AIR MINUM DENGAN MENGGUNAKAN K-MEANS CLUSTER Artanti Indrasetianingsih Dosen Program Studi Statistika, FMIPA

Lebih terperinci

ANALISIS PEMAHAMAN KONTRAKTOR TERHADAP PERATURAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH (003K)

ANALISIS PEMAHAMAN KONTRAKTOR TERHADAP PERATURAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH (003K) ANALISIS PEMAHAMAN KONTRAKTOR TERHADAP PERATURAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH (003K) Albani Musyafa Universitas Islam Indonesia, Teknik Sipil, Yogyakarta, 55584 Indonesia Email: albani_muyafa@yahoo.com,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bel dan Hotel Sahid Jogja Lifestyle City di Yogyakarta sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bel dan Hotel Sahid Jogja Lifestyle City di Yogyakarta sebagai berikut : 19 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Hasil penelitian melalui penyebaran kuesioner kepada responden kontraktor dan manajemen konstruksi Hotel Tentrem, Hotel Citra, Hotel Fave, Hotel Swiss Bel

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengelolaan risiko..., Mohamad Taufik H.A., FT UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengelolaan risiko..., Mohamad Taufik H.A., FT UI, Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelangsungan hidup perusahaan atau organisasi seringkali ditentukan oleh suatu keputusan penting dalam rangka mengambil peluang (opportunity) yang jarang terjadi

Lebih terperinci

APLIKASI PEMBUATAN DOKUMEN PENAWARAN KONTRAKTOR DI KOTA SEMARANG UNTUK MEMENANGKAN PELELANGAN

APLIKASI PEMBUATAN DOKUMEN PENAWARAN KONTRAKTOR DI KOTA SEMARANG UNTUK MEMENANGKAN PELELANGAN APLIKASI PEMBUATAN DOKUMEN PENAWARAN KONTRAKTOR DI KOTA SEMARANG UNTUK MEMENANGKAN PELELANGAN Oleh : Marchus Budi Utomo Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Semarang Jalan Prof. Soedarto.

Lebih terperinci

KAJIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PROYEK PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA

KAJIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PROYEK PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA KAJIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PROYEK PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA Chandra 1 dan Yohanes LD. Adianto 2 1 Mahasiswa Program Magister Teknik Sipil Universitas Katolik Parahyangan Bandung

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN VALUE ENGINEERING (VE) PADA PROYEK KONSTRUKSI MENURUT PERSEPSI KONTRAKTOR DAN KONSULTAN

ANALISIS PENERAPAN VALUE ENGINEERING (VE) PADA PROYEK KONSTRUKSI MENURUT PERSEPSI KONTRAKTOR DAN KONSULTAN TESIS ANALISIS PENERAPAN VALUE ENGINEERING (VE) PADA PROYEK KONSTRUKSI MENURUT PERSEPSI KONTRAKTOR DAN KONSULTAN ELFRAN BUDY PRASTOWO No. Mhs.: 09.1363/PS/MTS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL PROGRAM

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dari penelitian ini adalah pekerja pada proyek konstruksi di Kupang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dari penelitian ini adalah pekerja pada proyek konstruksi di Kupang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah pekerja pada proyek konstruksi di Kupang Nusa Tenggara Timur, sedangkan objek penelitian ini adalah variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam merencanakan harga suatu proyek, perusahaan. transaksi dalam hal ini adalah antara owner dan kontraktor.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam merencanakan harga suatu proyek, perusahaan. transaksi dalam hal ini adalah antara owner dan kontraktor. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam merencanakan harga suatu proyek, perusahaan konstruksi/kontraktor harus dapat memenuhi dua syarat agar dapat sukses. Pertama, harga harus mencerminkan keuntungan

Lebih terperinci

TINGKAT KEMATANGAN MANAJEMEN PROYEK PADA INDUSTRI KONSTRUKSI. Laporan Tugas Akhir. sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari

TINGKAT KEMATANGAN MANAJEMEN PROYEK PADA INDUSTRI KONSTRUKSI. Laporan Tugas Akhir. sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari TINGKAT KEMATANGAN MANAJEMEN PROYEK PADA INDUSTRI KONSTRUKSI Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh : GIDEON RIZAL GARDIAWAN

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR YANG MENDUKUNG KESUKSESAN PROYEK GEDUNG BAGI KONTRAKTOR DI KOTA YOGYAKARTA

ANALISIS FAKTOR YANG MENDUKUNG KESUKSESAN PROYEK GEDUNG BAGI KONTRAKTOR DI KOTA YOGYAKARTA ANALISIS FAKTOR YANG MENDUKUNG KESUKSESAN PROYEK GEDUNG BAGI KONTRAKTOR DI KOTA YOGYAKARTA JUDUL Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA

ANALISA PENGARUH RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA ANALISA PENGARUH RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA Soelistyono 1) Program Studi Pascasarjana Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Jl. Kampus ITS Sukolilo,

Lebih terperinci

SERTIFIKASI TENAGA KERJA KONSTRUKSI SEBAGAI UNSUR PENDUKUNG PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR. Abstrak

SERTIFIKASI TENAGA KERJA KONSTRUKSI SEBAGAI UNSUR PENDUKUNG PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR. Abstrak SERTIFIKASI TENAGA KERJA KONSTRUKSI SEBAGAI UNSUR PENDUKUNG PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR Henny Pratiwi Adi 1, Siti Ummu Adillah 2 1 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Islam Sultan Agung, Jl.

Lebih terperinci

ANALISIS MENGENAI UPAYA PENERAPAN GREEN CONSTRUCTION PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA YOGYAKARTA

ANALISIS MENGENAI UPAYA PENERAPAN GREEN CONSTRUCTION PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA YOGYAKARTA ANALISIS MENGENAI UPAYA PENERAPAN GREEN CONSTRUCTION PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA YOGYAKARTA Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Lebih terperinci

FAKTOR DOMINAN PENENTU PELAKSANAAN PROYEK PLTU SKALA KECIL

FAKTOR DOMINAN PENENTU PELAKSANAAN PROYEK PLTU SKALA KECIL FAKTOR DOMINAN PENENTU PELAKSANAAN PROYEK PLTU SKALA KECIL Nugroho Artursuwignyo 1) *), Christiono Utomo 2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jalan Cokroaminoto

Lebih terperinci

lelang, melakukan lelang, sampai tanda tangan kontrak untuk menangani

lelang, melakukan lelang, sampai tanda tangan kontrak untuk menangani BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses pemilihan kontraktor merupakan serangkaian kegiatan mulai dari mengidentifikasi keperiuan jasa kontraktor oieh pemilik, mempersiapkan paket lelang, melakukan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR MANAJEMEN KUALITAS YANG BERPENGARUH TERHADAP DAYA SAING KONTRAKTOR DI YOGYAKARTA. Oleh : JAMES CHRISTIAN SAPUTRA NPM :

FAKTOR-FAKTOR MANAJEMEN KUALITAS YANG BERPENGARUH TERHADAP DAYA SAING KONTRAKTOR DI YOGYAKARTA. Oleh : JAMES CHRISTIAN SAPUTRA NPM : FAKTOR-FAKTOR MANAJEMEN KUALITAS YANG BERPENGARUH TERHADAP DAYA SAING KONTRAKTOR DI YOGYAKARTA Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Lebih terperinci

KAJIAN MOTIVASI PENDIRIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA PERUSAHAAN JASA KONTRAKTOR DI KOTA BANDA ACEH (073K)

KAJIAN MOTIVASI PENDIRIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA PERUSAHAAN JASA KONTRAKTOR DI KOTA BANDA ACEH (073K) KAJIAN MOTIVASI PENDIRIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA PERUSAHAAN JASA KONTRAKTOR DI KOTA BANDA ACEH (073K) Buraida Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala Jln. Syech Abdul Rauf No.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wayu Hidayat. Faktor-faktor risiko,... FT UI., 2007.

BAB I PENDAHULUAN. Wayu Hidayat. Faktor-faktor risiko,... FT UI., 2007. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemahaman tentang konstruksi dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: teknologi konstruksi (construction technology) dan manajemen konstruksi (construction

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Jasa Konstruksi 2.1.1. Pengertian Jasa Konstruksi Menurut Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional No 10 Tahun 2013 memberikan definisi bahwa Usaha Jasa Pelaksana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi. Banyak Negara sudah mulai menerapkan Green Construction dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi. Banyak Negara sudah mulai menerapkan Green Construction dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Green Construction di dunia saat ini semakin berkembang karena adanya kesadaran akan pentingnya lingkungan alam sekitar yang semakin berkurang karena pembukaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diberikn oleh para responden sebanyak 51 responden dari kontraktor dan 36 responden dari konsultan, dan kemudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Industri konstruksi mempunyai peranan yang sangat besar untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Industri konstruksi mempunyai peranan yang sangat besar untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri konstruksi mempunyai peranan yang sangat besar untuk menggerakkan roda perekonomian bangsa Indonesia, setiap jasa konstruksi dapat menghasilkan infrastruktur

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil analisis penelitian ini terhadap faktor-faktor penyebab, jenis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil analisis penelitian ini terhadap faktor-faktor penyebab, jenis BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil analisis penelitian ini terhadap faktor-faktor penyebab, jenis pekerjaan dan cara efektif untuk mengurangi rework pada pekerjaan proyek konstruksi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Multidimensional Scaling adalah salah satu teknik analisis multivariat yang bertujuan untuk membentuk pertimbangan atau penilaian pelanggan mengenai kemiripan (similarity)

Lebih terperinci

Universitas Indonesia. Pengaruh proses perencanaan..., Leonard, FT UI, 2009

Universitas Indonesia. Pengaruh proses perencanaan..., Leonard, FT UI, 2009 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu proyek, perencanaan biasanya dilakukan untuk memastikan bahwa suatu pekerjaan dilakukan sesuai dengan kualitas yang diinginkan; dalam jangka waktu yang

Lebih terperinci

TESIS MAGISTER. Oleh : Irwan Apriyanto NIM :

TESIS MAGISTER. Oleh : Irwan Apriyanto NIM : UPAYA PENINGKATAN KUALITAS TENAGA KERJA PADA KONTRAKTOR KELAS MENENGAH DAN KECIL Studi kasus : Kontraktor kelas menengah dan kecil di kota Semarang Propinsi Jawa Tengah TESIS MAGISTER Oleh : Irwan Apriyanto

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH DI YOGYAKARTA

ANALISIS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH DI YOGYAKARTA ANALISIS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH DI YOGYAKARTA Disusun oleh: Koes Meiliana Dosen Pembimbing: A. Fenyta Dewi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI PEMASARAN DEVELOPER GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

FORMULASI STRATEGI PEMASARAN DEVELOPER GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 FORMULASI STRATEGI PEMASARAN DEVELOPER GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN Rinaldy Aldi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi yang menghadirkan kemudahan dan kecepatan berperan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi yang menghadirkan kemudahan dan kecepatan berperan pada 17 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam keterbukaan dan kemajuan teknologi informasi serta komunikasi yang menghadirkan kemudahan dan kecepatan berperan pada semakin cerdasnya masyarakat dalam dunia

Lebih terperinci

Tesis STUDI MENGENAI HAMBATAN DAN KESULITAN PENERAPAN KONSEP GREEN INFRASTRUCTURE

Tesis STUDI MENGENAI HAMBATAN DAN KESULITAN PENERAPAN KONSEP GREEN INFRASTRUCTURE Tesis STUDI MENGENAI HAMBATAN DAN KESULITAN PENERAPAN KONSEP GREEN INFRASTRUCTURE Oleh : PUTRI MONICA SARI NPM :135102088 PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS ATMA JAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses pembangunan proyek konstruksi pada umumnya merupakan kegiatan yang banyak mengandung unsur bahaya. Hal tersebut menyebabkan industri konstruksi memiliki catatan

Lebih terperinci

FAKTOR KRITIS KESUKSESAN ANTARA KONTRAKTOR DAN OWNER PADA PROYEK PAKUWON CITY SURABAYA

FAKTOR KRITIS KESUKSESAN ANTARA KONTRAKTOR DAN OWNER PADA PROYEK PAKUWON CITY SURABAYA OWNER PADA PROYEK PAKUWON CITY SURABAYA Surya Agung Wibawa, I Putu Artama Wiguna Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Tekologi Sepuluh Nopember Jl Cokroaminoto 12A, Surabaya, 60264, Indonesia

Lebih terperinci

TINJAUAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU BERBASIS ISO 9001:2008 PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEREJA BNKP MEDAN TUGAS AKHIR

TINJAUAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU BERBASIS ISO 9001:2008 PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEREJA BNKP MEDAN TUGAS AKHIR TINJAUAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU BERBASIS ISO 9001:2008 PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEREJA BNKP MEDAN TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Syarat Menyelesaikan Program Sarjana Terapan Oleh: AMALIA HANI NIM:

Lebih terperinci

DESKRIPSI PENYEBAB TURNOVER PEKERJA KONSTRUKSI DI SURABAYA DARI SUDUT PANDANG MANAJER

DESKRIPSI PENYEBAB TURNOVER PEKERJA KONSTRUKSI DI SURABAYA DARI SUDUT PANDANG MANAJER DESKRIPSI PENYEBAB TURNOVER PEKERJA KONSTRUKSI DI SURABAYA DARI SUDUT PANDANG MANAJER Syahrul Labib 1) dan Christiono Utomo 2) 1) Program Pascasarjana Manajemen Proyek Konstruksi Teknik Sipil FTSP ITS

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan rincian pada bab IV, maka pada bab V ini dapat disimpulkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan rincian pada bab IV, maka pada bab V ini dapat disimpulkan 46 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan rincian pada bab IV, maka pada bab V ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 5.1.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan kerja a. Faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Industri konstruksi merupakan salah satu komponen penting dalam perekonomian bangsa, dimana konstribusi industri konstruksi akan meningkat sejalan dengan kemajuan perekonomian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi harga penawaran pada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi harga penawaran pada BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian yang telah disampaikan pada bagian sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yang dapat diperoleh dalam menjawab permasalahan yang

Lebih terperinci

PROSES PENENTUAN KONTRAKTOR PADA PROYEK KANTOR BERSAMA SAMSAT KOTA SUKABUMI

PROSES PENENTUAN KONTRAKTOR PADA PROYEK KANTOR BERSAMA SAMSAT KOTA SUKABUMI PROSES PENENTUAN KONTRAKTOR PADA PROYEK KANTOR BERSAMA SAMSAT KOTA SUKABUMI PUNTI MINESA Nrp : 0021012 Pembimbing : Ir. YOHANES LIM DWI ADIANTO, MT UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Analisa dengan menggunakan Theory Of Constraint (TOC) atau disebut

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Analisa dengan menggunakan Theory Of Constraint (TOC) atau disebut BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Analisa dengan menggunakan Theory Of Constraint (TOC) atau disebut juga teori kendala pada bidang pelaksanaan konstruksi teknik sipil. Penelitian dilakukan dengan

Lebih terperinci

Penerapan Metode Multidimensional Scaling dalam Pemetaan Sarana Kesehatan di Jawa Barat

Penerapan Metode Multidimensional Scaling dalam Pemetaan Sarana Kesehatan di Jawa Barat Jurnal Matematika Integratif ISSN 141-6184 Volume 1 No 1, April 016, pp 43 50 Penerapan Metode Multidimensional Scaling dalam Pemetaan Sarana Kesehatan di Jawa Barat Julita Nahar Program Studi Matematika,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. III.1. Program Rencana Penelitian Program rencana penelitian ini disusun seperti tampak pada gambar berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. III.1. Program Rencana Penelitian Program rencana penelitian ini disusun seperti tampak pada gambar berikut: 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1. Program Rencana Penelitian Program rencana penelitian ini disusun seperti tampak pada gambar berikut: Undang-Undang No 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi Peraturan

Lebih terperinci

ANALISA RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA

ANALISA RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA ANALISA RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA PROGRAM MAGISTER BIDANG KEAHLIAN MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1 Penyedia Program Pascasarjana MM di Bandung. Tahun Jumlah Mahasiswa (5

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1 Penyedia Program Pascasarjana MM di Bandung. Tahun Jumlah Mahasiswa (5 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Program Pascasarjana (S2) merupakan salah satu lembaga yang dimiliki oleh sebuah perguruan tinggi untuk menyelenggarakan program pendidikan akademik, dalam bentuk

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PANITIA PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI FISIK DI KABUPATEN JEMBER

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PANITIA PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI FISIK DI KABUPATEN JEMBER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PANITIA PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI FISIK DI KABUPATEN JEMBER Hernu Suyoso 1), Agoes Soehardjono 2), As ad Munawir 3) 1) Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Konsep Penelitian Bab ini membahas tentang metode yang akan digunakan dalam penelitian ini Metode penelitian berisi uraian tentang: bahan atau materi penelitian, alat, cara

Lebih terperinci

ANALISIS KEBIJAKAN PERUSAHAAN DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PENERBIT PT. PABELAN DI SURAKARTA SKRIPSI

ANALISIS KEBIJAKAN PERUSAHAAN DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PENERBIT PT. PABELAN DI SURAKARTA SKRIPSI ANALISIS KEBIJAKAN PERUSAHAAN DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PENERBIT PT. PABELAN DI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana-S1 Bidang Pendidikan

Lebih terperinci