PEDOMAN UMUM DAN REGISTRASI Program Manajemen Risiko Industri Pangan Berasam Rendah dalam Kaleng

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEDOMAN UMUM DAN REGISTRASI Program Manajemen Risiko Industri Pangan Berasam Rendah dalam Kaleng"

Transkripsi

1 i

2 PEDOMAN UMUM DAN REGISTRASI Program Manajemen Risiko Industri Pangan Berasam Rendah dalam Kaleng Jakarta : Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, 2016 ISBN Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk elektronik, mekanik, fotocopi, rekaman atau cara apapun tanpa izin tertulis sebelumnya dari Badan POM RI Diterbitkan : Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya Badan Pengawas Obat dan Makanan RI Jl. Percetakan Negara No. 23 Jakarta Pusat, Telepon (62-21) , Faks (62-21) inspeksipangan@yahoo.com Tim Penyusun : Drs. Suratmono, MP Prof. Dr. Ir. Dedi Fardiaz M.Sc Ir. Tetty Helfery Sihombing, MP Dra. Chairun Nissa, Apt. Fitri Kristiana, STP Endah Nur Wulan SP Andi Wibowo, STP Retno Priyandani, S.Farm., Apt. Mellisa Suhandi, STP Naufal Shidqi Rabbani, STP ii

3 KATA SAMBUTAN Badan Pengawas Obat dan Makanan sebagai institusi yang mengedepankan pembelajaran (learning institution) dituntut untuk selalu melakukan perbaikan secara terus menerus (continuous improvement). Perbaikan secara terus menerus ini diharapkan agar Badan POM selalu meningkatkan kinerja, termasuk kinerja pengawas pangan pada saat melaksanakan inspeksi sarana pengolahan pangan. Pada dekade terakhir ini, karena masih adanya Kejadian Luar Biasa (outbreak) penyakit karena pangan (food borne diseases), maka disusunlah Program Manajemen Risiko (PMR) Keamanan Pangan, yaitu suatu program tertulis yang dirancang oleh pemerintah untuk mendorong industri pangan secara konsisten dalam memberikan penjaminan mutu dan keamanan pangan produknya kepada masyarakat melalui self-regulatory control. Sehubungan dengan itu, saya menghargai sekali upaya Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan khususnya Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan untuk mengembangkan metode pelaksanaan inspeksi sarana pengolahan pangan dengan metode yang baru, yaitu inspeksi berbasis self-regulatory control melalui penjaminan mutu dan keamanan pangan secara mandiri oleh industri. Dengan diterbitkannya Pedoman Program Manajemen Risiko Pangan Berasam Rendah dalam Kaleng yang menerapkan prinsip-prinsip self-regulatory control diharapkan industri pangan mampu menerapkan sistem jaminan mutu dan keamanan pangan secara konsisten, efektif dan efisien. Semoga Pedoman Program Manajemen Risiko Pangan Berasam Rendah dalam Kaleng ini dapat menjadi pegangan bagi industri pangan dalam memproduksi pangan yang aman, bermutu dan bergizi. iii

4 Akhir kata, saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada seluruh tim penyusun dan konsultan Prof. Dr. Ir. Dedi Fardiaz, M.Sc yang telah menyelesaikan pedoman ini dengan baik. Diharapkan pedoman ini dapat terus dimonitor penerapannya dan terus dimutakhirkan seiring dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan. Jakarta, November 2016 Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Dr. Ir. Penny K. Lukito, MCP NIP iv

5 KATA PENGANTAR Puji syukur tim penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-nya kami bisa menyelesaikan buku pedoman Program Manajemen Risiko (RMP-Risk Management Program) untuk Industri Pangan Berasam Rendah dalam Kaleng. Semoga buku pedoman ini dapat dipergunakan sebagai acuan ataupun petunjuk bagi seluruh pihak yang ikut terlibat dan membangun keamanan pangan di Indonesia. Buku pedoman ini wajib diterapkan oleh pelaku usaha yang memproduksi Pangan Berasam Rendah dalam Kaleng secara bertahap. Bersama buku pedoman ini kami berharap pelaku usaha mampu mengawasi dirinya sendiri dalam penjaminan kepastian kepatuhan terhadap peraturan dan perundangan yang berlaku di bidang pangan. Akhirnya saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan buku pedoman ini. Jakarta, November 2016 Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya Drs. Suratmono, MP NIP v

6 DAFTAR ISI KATA SAMBUTAN... iii KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi 1. PENDAHULUAN MAKSUD DAN TUJUAN RUANG LINGKUP PEDOMAN PMR KEBIJAKAN MANAJEMEN PERUSAHAAN TIM PMR SUMBER PENGEMBANGAN PMR PERANAN, HAK, DAN TANGGUNG JAWAB VERIFIKATOR PMR DEFINISI REGISTRASI PMR PENERBITAN PIAGAM PMR PERPANJANGAN PIAGAM PMR PENCABUTAN PIAGAM PMR MEKANISME PELAPORAN RUTIN PMR MEKANISME PERUBAHAN DATA PMR LAMPIRAN MANUAL USER PMR vi

7 1. PENDAHULUAN Pemenuhan pangan dalam jumlah yang cukup, terjangkau, aman dan bermutu merupakan tanggung jawab pemerintah dan merupakan kebutuhan hakiki dari setiap warga negara Indonesia. Hal ini disampaikan dalam batang tubuh konstitusi Indonesia dan secara rinci disebutkan dalam Undang-undang No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan. Sebagai upaya nyata pemerintah untuk menjamin pemenuhan hak masyarakat seperti yang diamanahkan dalam undang-undang, maka disusunlah Program Manajemen Risiko, yang selanjutnya disebut dengan PMR, yaitu suatu program tertulis yang dirancang oleh pemerintah untuk memastikan pemenuhan persyaratan keamanan, mutu dan gizi pangan serta kepatuhan terhadap peraturan dan perundangan yang berlaku. PMR didesain untuk mendorong industri pangan secara konsisten menerapkan sistem jaminan mutu dan keamanan pangan. Banyak manfaat yang industri pangan peroleh dengan penerapan PMR antara lain menstimulasi peran serta industri pangan dalam memberikan penjaminan keamanan pangan produknya kepada masyarakat melalui self-regulatory control. Selain itu industri pangan dapat lebih interaktif menggunakan sistem PMR tanpa harus menunggu tatap muka dengan petugas untuk menangani permasalahan regulasi dan ketentuan yang berlaku. Pengambilan keputusan terkait dengan masalah keamanan pangan akan lebih baik karena berdasarkan manajemen risiko yang berbasis ilmiah. Manfaat yang diperoleh dengan menerapkan PMR antara lain berupa hasil pengawasan melalui sistem PMR dapat digunakan lebih optimal, misal untuk sertifikasi halal, sertifikasi GMP/HS dll; 1

8 frekuensi inspeksi oleh petugas berkurang (efisiensi waktu industri); produk yang dihasilkan oleh industri pangan menjadi lebih terjamin dan kepercayaan masyarakat terhadap produk yang dihasilkan semakin meningkat serta meningkatkan daya saing produk yang dihasilkan. Dalam sistem pengawasan pangan modern yang berbasis risiko, industri pangan berasam rendah dalam kaleng sebagai pelaku usaha bertindak sebagai penanggung jawab utama atas jaminan terhadap keamanan, mutu, dan gizi pangan yang diproduksi, sedangkan pemerintah bertindak sebagai fasilitator dalam mewujudkan sistem pengawasan pangan modern. Dalam rangka pelaksanaan sistem pengawasan tersebut, pelaku usaha harus mampu menerapkan self regulatory control melalui sistem PMR yang terintegrasi sehingga terwujud penjaminan kepastian kepatuhan terhadap peraturan dan perundangan yang berlaku di bidang keamanan pangan. Penerapan PMR dilakukan pada tahap pengolahan, pengemasan, penyimpanan, pengangkutan, dan pendistribusian produk pangan untuk menjamin keamanan, kelayakan, mutu, dan gizi pangan. 2. MAKSUD DAN TUJUAN Pedoman Program Manajemen Risiko ini disusun untuk membantu industri pangan dalam mengendalikan produksinya dalam memenuhi persyaratan keamanan dan mutu produknya melalui penerapan cara produksi pangan olahan pangan yang baik dengan fokus kepada pemantauan faktor-faktor risiko terkait penyakit karena pangan yang tidak aman. Pedoman ini wajib diterapkan oleh 2

9 pelaku usaha pangan yang memproduksi pangan berasam rendah dalam kaleng. 3. RUANG LINGKUP PEDOMAN PMR Pedoman PMR ini dibagi dalam empat bagian utama, yaitu a) Pedoman Umum dan Registrasi, b) Pedoman CPPOB-Umum, c) Pedoman CPPOB-Proses, d) Pedoman HACCP. Pedoman dilengkapi dengan Lampiran yang berisikan Lembar Kerja dan contohcontohnya. a. Pedoman Umum dan Registrasi Bagian ini menyediakan pedoman proses registrasi PMR beserta persyaratan yang menyertainya. b. Pedoman CPPOB-Umum Pedoman CPPOB Umum ini berisi panduan mengenai Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (GMP-Good Manufacturing Practices) yang mencakup program higiene, sanitasi, serta jaminan mutu pada industri Pangan Berasam Rendah dalam Kaleng. Bagian ini berisi penjelasan tentang persyaratan regulasi yang diterapkan pada semua program CPPOB antara lain : Desain Konstruksi Bangunan, Fasilitas/Sarana, dan Peralatan; Suplai Air; Pengendalian Bahan Kimia Non Pangan; Pembersihan dan Sanitasi; Pengendalian Hama; Perbaikan dan Pemeliharaan; Kalibrasi Alat Ukur; Kesehatan Karyawan dan Praktek Higiene; Pelatihan dan Kompetensi; Pelabelan; Kemampuan Telusur; Penanganan Produk Sub-Standar dan Keluhan Konsumen; Penanganan Keadaan Darurat; Pengendalian Dokumen dan Pencatatan; dan Manajemen dan Pengawasan. 3

10 c. Pedoman CPPOB-Proses Pedoman CPPOB Proses ini menjelaskan tentang pengendalian proses pada langkah-langkah pengolahan utama. Bagian ini dimaksudkan agar industri memahami tahapan-tahapan yang ada di dalam pengolahan Pangan Berasam Rendah dalam Kaleng terutama tahapan perlakuan panas. Bagian ini menyediakan pedoman proses spesifik dalam bentuk persyaratan dan pengendalian untuk setiap tahapan proses dalam pengolahan antara lain 1) Pendahuluan; 2) Pesyaratan Umum; 3) Diagram Alir Proses; 4) Tahap Pra-Pengolahan; 5) Proses; dan 6) Jaminan Mutu; 7) Penyimpanan dan Transportasi Produk Akhir; 8) In-Process Control Laboratorium ; 9) Spesifikasi Produk Akhir dan 10)Tahap Pasca-Pengolahan. d. Pedoman HACCP Pedoman HACCP ini dikembangkan untuk memberikan panduan penerapan Sistem HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) di sarana produksi Pangan Berasam Rendah dalam Kaleng. Sistem HACCP sudah dibakukan dalam SNI tentang Sistem Analisa Bahaya dan Pengendalian Titik Kritis (HACCP) serta Pedoman Penerapannya. Pedoman ini meliputi 1) Pendahuluan; 2) Bahaya dan Sumbernya; 3) Prinsip HACCP; 4) Aplikasi HACCP; dan 5) Pelatihan. 4. KEBIJAKAN MANAJEMEN PERUSAHAAN Manajemen industri pangan harus mempunyai kebijakan yang menunjukkan komitmen dalam menerapkan PMR untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan aman untuk dikonsumsi. Manajemen teratas perusahaan harus menyusun dan menetapkan 4

11 kebijakan PMR secara tertulis. Kebijakan ini harus diketahui dan diterapkan oleh seluruh karyawan melalui sosialisasi di berbagai media yang mudah diakses seperti pada berita atau majalah internal bulanan, spanduk, pelatihan,website dan lainnya. 5. TIM PMR Perusahaan harus membentuk Tim PMR dengan anggota yang dipilih dan ditetapkan oleh manajemen teratas. Tim PMR ini terdiri dari orang-orang yang bertanggung jawab untuk menyusun, menerapkan, memantau, mengevaluasi, mengembangkan, dan memelihara PMR. Dalam penetapan itu tanggung jawab, pekerjaan dan tugas Tim PMR harus didefinisikan dan diuraikan secara tertulis dan jelas. Tim PMR sebagai penanggung jawab PMR mempunyai tugas-tugas sebagai berikut: a. penyusunan: Tim PMR menyusun PMR berdasarkan acuan yang telah ditetapkan Badan POM. Sumber informasi resmi lainnya dapat digunakan untuk mendukung pengembangan PMR yang sudah tersusun. b. pendaftaran dan evaluasi: 1. melengkapi persyaratan administratif terkait sarana produksi; 2. menyiapkan dokumen PMR yang dipersyaratkan; dan 3. melakukan permohonan Piagam PMR secara online. c. penerapan: 1. menerapkan PMR yang telah terdaftar; 2. melaksanakan tugas operasional yang spesifik; 3. memverifikasi PMR secara mandiri; 5

12 4. menyiapkan dan membantu verifikasi oleh pihak eksternal; 5. menyiapkan amandemen terhadap PMR yang terdaftar, jika diperlukan; dan 6. melaporkan PMR yang diterapkan secara berkala kepada Badan POM. d. pengembangan: a. mengembangkan PMR; dan b. memeriksa dan memvalidasi PMR. 6. SUMBER PENGEMBANGAN PMR Dalam mengembangkan PMR, Tim PMR dapat menggunakan sumber-sumber utama berikut ini: a. pedoman PMR beserta lampiran, yang terdiri dari Lembar Kerja dan Contoh Lembar Kerja; b. literatur ilmiah dari jurnal; c. program Keamanan Pangan yang telah diakui, dan/atau yang telah direvisi agar persyaratan PMR yang belum tercakup dalam Program Keamanan Pangan dapat dipenuhi; d. prosedur Quality Assurance (QA) yang telah ada, dengan catatan persyaratan PMR yang belum tercakup dalam prosedur ini harus ditambahkan; e. Predictive Models, yaitu program komputer yang dapat digunakan untuk memprediksi pengaruh faktor-faktor yang bervariasi terhadap reaksi tertentu, misalnya pertumbuhan mikroorganisme dan penurunan mutu secara kimia. Model ini 6

13 berguna untuk mendukung analisa bahaya, menetapkan batas kritis, dan menentukan parameter proses dan produk; dan f. sumber-sumber lainnya yang dapat menunjang pengembangan PMR. 7. PERANAN, HAK, DAN TANGGUNG JAWAB VERIFIKATOR PMR Verifikator PMR adalah seseorang, tim atau lembaga yang mempunyai kompetensi sesuai untuk melakukan verifikasi terhadap suatu PMR. Sebelum Verifikator PMR dapat ditetapkan dari luar lembaga, sementara ini Verifikator PMR adalah Badan Pengawas Obat dan Makanan Verifikator PMR mempunyai peranan, hak, dan tanggung jawab dalam melaksanakan fungsi dan kegiatannya sebagai berikut: a. verifikator memiliki kebebasan dalam mengakses tempat dan fasilitas yang termasuk dalam lingkup PMR; b. verifikator memiliki kebebasan dalam mengakses dokumen, rekaman, dan informasi yang berkaitan dengan PMR; c. verifikator memiliki kebebasan dalam mengakses peralatan yang digunakan oleh industri dalam proses produksi yang termasuk dalam lingkup PMR; d. verifikator memiliki kebebasan dalam mengakses bahan-bahan, kemasan, wadah, dan lain-lain yang digunakan oleh industri dalam proses produksi yang termasuk dalam lingkup PMR; dan e. verifikator memiliki kebebasan dalam meninjau dan mengambil sampel (untuk tujuan analisis) berupa bahan, produk, ataupun hal-hal lainnya yang digunakan atau berkaitan dalam proses 7

14 produksi yang termasuk dalam lingkup PMR. Dalam kondisi yang memungkinkan terjadinya risiko yang berkaitan dengan proses produksi, verifikator dapat : 1. merekomendasikan pada petugas yang bertugas untuk menghentikan proses produksi sementara; dan/atau 2. merekomendasikan pada petugas yang bertugas untuk menahan produk yang tidak sesuai dengan standar. 8. DEFINISI Akun PMR user ID dan password yang diberikan kepada Pelaku Usaha Pangan dalam Registrasi PMR. Audit Internal proses sistematis, mandiri dan terdokumentasi untuk memperoleh bukti obyektif dalam rangka penilaian terhadap pemenuhan kriteria penerapan PMR yang dilaksanakan sendiri oleh Pelaku Usaha Pangan. Audit Lapang proses sistematis, mandiri dan terdokumentasi untuk memperoleh bukti obyektif dalam rangka Registrasi PMR yang dilakukan oleh Verifikator PMR. Analisa Bahaya (Hazard Analysis) proses pengumpulan dan penilaian informasi mengenai bahaya dan keadaan sampai terjadinya bahaya, untuk menentukan mana yang berdampak nyata terhadap keamanan pangan, dan harus ditangani dalam rencana HACCP. Analisa Bahaya dan Pengendalian Titik Kritis (HACCP) suatu sistem yang mengidentifikasi, mengevalusi, dan mengendalikan bahaya yang nyata bagi keamanan pangan. 8

15 Bahaya (Hazard) unsur biologi, kimia, fisik atau kondisi dari pangan yang berpotensi menyebabkan dampak buruk pada kesehatan. Batas Kritis (Critical Limit) suatu kriteria yang memisahkan antara kondisi yang dapat diterima dan yang tidak dapat diterima. Bahan Tambahan Pangan (BTP) suatu bahan yang biasanya tidak dikonsumsi sebagai makanan langsung dan tidak normal digunakan sebagai bahan makanan, namun secara sengaja ditambahkan ke makanan untuk mencapai suatu karakteristik produk makanan yang diinginkan. Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) prosedurprosedur yang terdokumentasi yang berkaitan dengan praktekpraktek yang diperlukan untuk memastikan produk yang dihasilkan memiliki keamanan dan mutu yang sesuai. Higiene semua tindakan yang diperlukan pada setiap tahap produksi atau pembuatan hingga akhirnya dikonsumsi untuk menjamin agar pangan tersebut aman dan sehat. Kalibrasi prosedur yang digunakan untuk menyesuaikan instrumen dengan cara membandingkan instrumen dengan standar dalam suatu kondisi tertentu. Keamanan Pangan kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan fisik yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia. Kemasan (a) setiap material yang ditujukan untuk melindungi dan yang memiliki kontak langsung dengan produk, (b) meliputi bahan kaku seperti karton dan wadah di mana produk diisi langsung ke karton dan wadah; dan (c) termasuk bahan lain yang terkandung 9

16 dalam atau melekat pada produk (seperti label, sensor panas, penangkap oksigen). Kepala Badan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan. Komisi Registrasi PMR tim yang diberikan tugas oleh Kepala Badan untuk melakukan penilaian secara komprehensif atas hasil audit PMR dalam rangka Registrasi PMR. Kontaminan agen biologi, bahan kimia, benda asing atau zat lain yang secara tidak sengaja tercampur ke dalam bahan makanan yang dapat membahayakan kualitas dan atau keamanan produk. Label mencakup setiap kata-kata, merek, simbol, gambar, atau bahan deskriptif lain yang ditulis, dicetak, ditandai, muncul di, atau melekat pada suatu produk. Manual PMR acuan yang digunakan dalam penerapan, pemantauan, dan pengembangan PMR oleh Pelaku Usaha Pangan. Pangan segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman. Pangan Berasam Rendah dalam Kaleng adalah pangan dengan ph lebih besar dari 4,6 dan aktifitas air (aw) lebih besar dari 0,85 yang dikemas dalam suatu wadah tertutup dari bahan logam, gelas (atau kaca), plastik atau bahan lain yang dapat dipanaskan dalam retort (retortable) secara hermetis dan diproses dengan sterilisasi komersial (in container sterilization) 10

17 Pedoman PMR acuan yang diterbitkan Badan POM untuk digunakan oleh Pelaku Usaha Pangan dalam penyusunan, penerapan, pemantauan, dan pengembangan PMR. Pelaku Usaha Pangan setiap orang yang melakukan kegiatan atau proses menghasilkan, menyiapkan, mengolah, membuat, mengawetkan, mengemas, mengemas kembali, dan/atau mengubah bentuk pangan berupa pangan berasam rendah dalam kelang. Pengendalian keadaan dimana prosedur-prosedur yang benar dilaksanakan dan kriteria dipenuhi. Penyimpangan (Deviation) kegagalan untuk memenuhi batas kritis. Peralatan termasuk di dalamnya: (a) seluruh atau sebagian dari setiap alat, mesin, perangkat, instrumen, cap, meja, atau artikel, yang digunakan atau tersedia untuk digunakan dalam atau untuk mempersiapkan, menandai, mengolah, pengepakan, menyimpan, membawa, atau penanganan suatu produk, bahan, atau aditif; dan (b) setiap alat atau mesin yang digunakan atau mampu digunakan dalam membersihkan peralatan ataupun fasilitas. Persyaratan "dapat" persyaratan yang mengindikasikan apabila tidak dipenuhi mempunyai potensi mempengaruhi mutu produk, dan dalam inspeksi dinyatakan sebagai ketidaksesuaian minor. Persyaratan "harus" persyaratan yang mengindikasikan apabila tidak dipenuhi akan mempengaruhi keamanan produk secara langsung dan/atau merupakan persyaratan yang wajib dipenuhi, dan dalam inspeksi dinyatakan sebagai ketidaksesuaian kritis. Persyaratan "sebaiknya" persyaratan yang mengindikasikan apabila tidak dipenuhi mempunyai potensi mempengaruhi efisiensi 11

18 pengendalian keamanan produk, dan dalam inspeksi dinyatakan sebagai ketidaksesuaian mayor. Persyaratan "seharusnya" persyaratan yang mengindikasikan apabila tidak dipenuhi mempunyai potensi mempengaruhi keamanan produk, dan dalam inspeksi dinyatakan sebagai ketidaksesuaian serius. Piagam PMR dokumen resmi yang diterbitkan oleh Kepala Badan sebagai bukti bahwa Pelaku Usaha Pangan telah menerapkan PMR. Program Manajemen Risiko (Risk Management Program) Keamanan Pangan adalah program yang disusun dan dikembangkan untuk menjamin keamanan dan mutu pangan melalui pengawasan berbasis risiko secara mandiri oleh Industri pangan berasam rendah dalam kelang. Registrasi PMR pendaftaran yang dilakukan oleh Pelaku Usaha Pangan secara elektronik untuk mendapatkan Piagam PMR sebagai bukti penerapan PMR. Rencana HACCP dokumen yang dibuat sesuai dengan prinsipprinsip HACCP untuk menjamin pengendalian bahaya yang nyata bagi keamanan pangan pada bagian rantai pangan yang sedang dipertimbangkan. Sanitasi upaya pencegahan terhadap kemungkinan bertumbuh dan berkembang biaknya jasad renik pembusuk dan patogen dalam peralatan dan bangunan yang dapat merusak dan membahayakan. Sterilisasi komersial adalah perlakuan dengan panas dan/atau perlakuan lain yang cukup untuk menjadikan pangan tersebut bebas dari mikroba yang memiliki kemampuan untuk tumbuh dalam suhu ruang selama distribusi dan penyimpanan. 12

19 Tim PMR tim beranggotakan personil yang ditunjuk dan diberikan tugas oleh Pelaku Usaha Pangan untuk menyusun, menerapkan, memantau, dan mengembangkan PMR. Tim HACCP suatu tim yang para anggotanya bertanggung jawab untuk mengembangkan, menerapkan, dan memelihara sistem HACCP. Tindakan Koreksi setiap tindakan yang diambil apabila hasil pemantauan pada titik kendali kritis berada diluar batas yang ditetapkan. Tindakan Pengendalian (Control Measure) setiap tindakan dan kegiatan yang dapat dilakukan untuk mencegah atau meniadakan bahaya keamanan pangan atau menguranginya sampai pada tingkat yang dapat diterima. Tindakan Perbaikan (Corrective Action) setiap tindakan yang harus diambil apabila hasil pemantauan pada titik kendali kritis menunjukkan kehilangan kendali. Titik Kendali Kritis (TKK)/ Critical Control Point (CCP) suatu langkah dimana pengendalian dapat dilakukan dan mutlak diterapkan untuk mencegah atau meniadakan bahaya keamanan pangan, atau menguranginya sampai pada tingkat yang dapat diterima. Validasi (Validation) memperoleh bukti bahwa unsur-unsur dari rencana HACCP dan prosedur yang diterapkan adalah efektif. Verifikasi aplikasi metode, prosedur, tes, dan cek lainnya untuk mengonfirmasi kesesuaian terhadap dokumen Program Manajemen Risiko, dan persyaratan legislatif. 13

20 Verifikator PMR tim yang mempunyai kompetensi yang memadai untuk melakukan verifikasi terhadap PMR. 14

21 15

22 9. REGISTRASI PMR Pelaku usaha pangan melakukan registrasi secara online melalui situs BPOM pada alamat Tahap pertama adalah pendaftaran akun PMR untuk mendapatkan user password. Setelah mendapatkan user password, pelaku usaha pangan dapat melakukan pengisian dokumen manajemen PMR dan selanjutnya dilakukan audit lapang oleh verikator PMR. Apabila pelaku usaha pangan telah menerapkan PMR maka akan diterbitkan Piagam PMR. 9.1 Registrasi Akun PMR Tujuan dari registrasi Akun PMR adalah untuk mendaftarkan data umum pabrik. Output dari pendaftaran Akun PMR adalah user password. Untuk melakukan pendaftaran akun PMR, pelaku usaha pangan memilih menu REGISTRASI BARU yang tersedia pada halaman utama situs. Berikut langkah-langkah dalam registrasi Akun PMR. 1. Mengisi Data Umum Pabrik User akan dihadapkan dengan halaman yang menampilkan isian berupa data-data pabrik. Catatan: a. Kolom Nama Pabrik diisi dengan nama pabrik yang sesuai dengan akta/izin usaha atau surat legal lainnya. b. Kolom NPWP diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki oleh perusahaan. NPWP diisi dengan 15 angka tanpa ada karakter pemisah seperti titik (.) atau strip (-). NPWP ini bersifat unik, jadi apabila NPWP yang dimasukkan sudah 16

23 pernah didaftarkan sebelumnya maka proses pendaftaran Akun PMR tidak akan dapat dilanjutkan. c. Kolom Alamat Pabrik diisi dengan alamat pabrik yang sesuai dengan akta/izin usaha atau surat legal lainnya. Alamat yang dimasukkan tidak boleh berisi kabupaten/kota, provinsi dan kode pos. d. Kolom Provinsi harus dipilih dari daftar yang ada. e. Kolom Kabupaten/Kota harus dipilih dari daftar yang ada. Daftar kabupaten/kota akan otomatis terisi data kabupaten/kota dari provinsi yang dipilih sebelumnya. f. Kolom Kode Pos diisi dengan kode pos sesuai dengan alamat pabrik. g. Kolom Nomor Telepon diisi dengan nomor telepon pabrik yang aktif. h. Kolom Nomor Fax diisi dengan nomor faksimili pabrik yang aktif. i. Kolom Nama Penanggung Jawab diisi dengan nama lengkap penanggung jawab PMR yang ditunjuk oleh pabrik. j. Kolom Jabatan diisi dengan jabatan yang disandang oleh penanggung jawab. k. Kolom Nomor Telepon / HP diisi dengan nomor telepon (aktif) yang dimiliki oleh penanggung jawab. l. Kolom diisi dengan (aktif) yang dimiliki oleh penanggung jawab. Apabila ada lebih dari 1 , dapat dimasukkan seluruhnya dan dipisahkan dengan tanda titik koma (;). yang dimasukkan harus benar dan aktif, 17

24 karena seluruh informasi mengenai hasil verifikasi akan disampaikan ke tersebut. m. Kolom Username diisi dengan username yang akan digunakan untuk login ke aplikasi PMR. Username yang dipilih hendaknya singkat, jelas, bermakna, dan mudah untuk diingat. Username ini bersifat unik, jadi apabila username yang dimasukkan sudah pernah didaftarkan sebelumnya maka proses pendaftaran Akun PMR tidak akan dapat dilanjutkan. Tanda bintang (*) yang berada di akhir nama kolom menandakan bahwa kolom tersebut wajib diisi. Dengan kata lain apabila kolom tersebut tidak diisi, maka data registrasi Akun PMR tidak dapat diproses. 2. Unggah Dokumen yang Dipersyaratkan Untuk melakukan proses unggah file untuk masing-masing dokumen yang dipersyaratkan, klik tombol Browse. Format file yang diperbolehkan untuk diunggah yaitu : pdf, jpg, png,zip, rar. Dokumen yang harus diunggah sebagai berikut: a. Ijin Usaha Industri/ Tanda Daftar Industri; b. Nomor Pokok Wajib Pajak; c. Denah bangunan/ tata letak sarana produksi; d. Peta lokasi sarana produksi; e. Dokumen Sistem Jaminan Mutu seperti Sertifikat GMP/CPPOB, Sertifikat HACCP, Sertifikat ISO 22000, Sertifikat FSSC 22000, Sertifikat ISO 17025, Sertifikat BRC, dll (jika ada) 18

25 Setelah seluruh isian di setiap kolom dirasa telah sesuai dan file yang diunggah sudah lengkap, klik tombol SUBMIT. Untuk menghapus semua data yang telah dientri klik tombol RESET. Permohonan yang diajukan pelaku usaha pangan selanjutnya dilakukan verifikasi oleh Verifikator PMR. Apabila dari hasil verifikasi masih terdapat kekurangan, maka sistem akan mengirimkan notifikasi yang berisi perintah untuk melakukan perbaikan dan/atau melengkapi kekurangan dokumen dalam jangka waktu tertentu beserta nomor registrasi untuk melakukan REGISTRASI ULANG. Untuk melakukan perbaikan, pelaku usaha pangan masuk ke sistem PMR lelalui REGISTRASI ULANG dan memasukkan nomor registrasi. Perbaikan terhadap pengajuan PMR diverifikasi kembali hingga dokumen dinyatakan lengkap dan sesuai persyaratan. Apabila hasil verifikasi dinyatakan lengkap dan sesuai persyaratan, maka Verifikator PMR akan mengirimkan notifikasi yang berisi user password. Alur pendaftaran akun PMR dapat dilihat pada gambar di bawah ini. 19

26 20 Alur Proses Registrasi Akun PMR

27 9.2 Pengisian Dokumen Manajemen PMR Setelah pelaku usaha pangan mendapatkan Akun PMR berupa user password, selanjutnya dapat masuk ke situs dan melakukan login untuk mengisi dokumen manajemen PMR dan mengunggah dokumen PMR yang dipersyaratkan. Tata cara pengisian dokumen manajemen PMR ini dijelaskan pada Manual User pada Lampiran Pedoman ini. Bagian Dokumen PMR ini digunakan untuk menginput nama dan nomor dari dokumen PMR beserta dengan working sheetnya. Sudah ditentukan nama untuk masing-masing dokumen pada isian, selanjutnya pendaftar hanya perlu melakukan penyesuaian dengan nama dokumen yang dimiliki. Nama dan nomor dokumen PMR tersebut harus diisi. Pada tampilan konfirmasi, pelaku usaha pangan dapat menyimpan data yang telah diinput (apabila proses input data belum selesai). Untuk mengirimkan data yang telah diinput, pelaku usaha pangan mengklik tombol kirim. Dokumen PMR yang telah diinput akan terkirim ke Verifikator PMR untuk selanjutnya diverifikasi. Verifikator PMR akan melakukan verifikasi permohonan yang masuk melalui sistem. Apabila verifikasi dokumen PMR dinyatakan lengkap dan benar, pelaku usaha pangan akan mendapatkan pemberitahuan tentang rencana pelaksanaan audit lapang oleh Verifikator PMR. Apabila dari hasil verifikasi dokumen PMR masih terdapat kekurangan dan/atau kesalahan pengisian data, sistem akan mengirimkan notifikasi yang berisi perintah untuk melengkapi kekurangan dan/atau perbaikan dokumen. Pelaku usaha pangan yang akan melengkapi kekurangan dan/atau perbaikan dokumen, melakukan login ke sistem PMR. 21

28 9.3 Pelaksanaan Audit Lapang Selanjutnya verifikator PMR akan melakukan audit lapang sesuai jadwal yang telah ditentukan. Dalam audit lapang, dilakukan verifikasi kesesuaian dokumen PMR yang diinput pada sistem PMR serta penerapan CPPOB dan HACCP. Audit lapang dilakukan dalam 2 hari, dengan lingkup pemeriksaan meliputi verifikasi dokumen dan verifikasi proses produksi dan sarana pabrik. Hasil audit lapang diinput oleh Verifikator PMR ke dalam sistem. Apabila terdapat CAPA dari hasil audit lapang, maka CAPA tersebut harus segera dilaporkan kepada Verifikator PMR sebelum dilakukan rapat Komisi Registrasi PMR. Hasil audit lapang dan laporan CAPA dari pelaku usaha pangan menjadi bahan masukan dalam rapat Komisi Registrasi PMR. Berikut ini alur proses untuk pengisian dokumen manajemen PMR dan audit lapang. 22

29 Alur Proses Pengisian Dokumen manajemen PMR dan Audit Lapang 23

30 10. PENERBITAN PIAGAM PMR Pemberian Piagam PMR kepada pelaku usaha pangan ditentukan dalam rapat Komisi Registrasi PMR. Apabila dari hasil rapat Komisi Registrasi PMR terdapat hal-hal yang perlu diperbaiki, verifikator PMR akan memberikan notifikasi kepada pelaku usaha pangan melalui sistem PMR. Pelaku usaha pangan yang mendapat notifikasi perbaikan tersebut harus mengirimkan perbaikan melalui sistem PMR dan akan diverifikasi ulang oleh verifikator PMR. Jika pelaku usaha pangan telah menerapkan PMR sesuai dengan hasil audit lapang, maka Komisi Registrasi PMR akan memberikan rekomendasi kepada Kepala Badan POM untuk menerbitkan Piagam PMR. Masa berlaku Piagam PMR adalah 5 tahun sejak tanggal penerbitan. Dalam Piagam PMR dituliskan ID-PMR yang merupakan nomor spesifik untuk masing-masing sarana produksi yang telah menerapkan PMR. ID-PMR diberikan untuk 1 (satu) sarana produksi dalam 1 (satu) lokasi. 11. PERPANJANGAN PIAGAM PMR Piagam PMR berlaku untuk jangka waktu 5 tahun dan wajib diperpanjang selama sarana masih berproduksi. Perpanjangan Piagam PMR dilakukan dalam waktu paling cepat 6 bulan sebelum tanggal masa berlaku Piagam PMR berakhir. Permohonan perpanjangan Piagam PMR diajukan kepada Kepala Badan secara elektronik pada PENCABUTAN PIAGAM PMR Piagam PMR dapat dipertimbangkan untuk dicabut oleh Kepala Badan POM apabila terjadi salah satu dari hal-hal berikut: 24

31 a. berdasarkan hasil pemeriksaan terjadi perubahan yang mengakibatkan tidak terlaksananya PMR; b. izin edar produk yang diproduksi di sarana yang telah memiliki Piagam PMR dicabut; dan/atau c. izin industri dicabut. 13. MEKANISME PELAPORAN RUTIN PMR Dalam pelaksanaan PMR, pelaku usaha pangan harus membentuk Tim PMR yang bertanggung jawab untuk menyusun Manual PMR sebagai acuan dalam penerapan, pemantauan, evaluasi, dan pengembangan PMR. Salah satu tugas dari Tim PMR adalah melakukan audit internal terhadap penerapan PMR di sarana produksi dengan frekuensi sesuai dengan hasil rapat Komisi Registrasi PMR. Hasil audit internal harus dilaporkan secara elektronik kepada Kepala Badan sesuai dengan format yang tersedia di sistem PMR dengan mekanisme sebagai berikut: 1. Buka halaman website 2. Lakukan login dengan username dan password 3. Pilih menu Audit Internal lalu pilih menu CAPA Inspeksi 25

32 4. Klik tombol Pilih Proses lalu pilih menu Tambah Data 5. Setelah pilih menu Tambah Data, akan muncul isian sebagai berikut: a. Waktu Inspeksi, diisi tanggal audit internal yang dilakukan dengan format DD-MM-YYYY b. Deskripsi Temuan, diisi dengan deskripsi temuan pada saat audit internal. Deskripsi temuan diketik secara singkat dan lengkap c. Lampiran Temuan, untuk mengunggah file bukti temuan audit internal d. Kategori Temuan, untuk memilih kategori temuan yaitu CCP (terkait dengan proses yang melibatkan Critical Control Point) dan non CCP (terkait dengan temuan yang tidak melibatkan Critical Control Point) e. Penyebab Masalah, diisi dengan penyebab temuan terjadi atau root cause analysis untuk temuan audit internal. Penyebab Masalah diketik secara singkat dan lengkap. f. Rencana Perbaikan, diisi dengan rencana perbaikan yang akan dilakukan terhadap temuan audit internal tersebut. Rencana Perbaikan diketik secara singkat dan lengkap. g. Timeline Perbaikan, diisi tanggal rencana pelaksanaan perbaikan terhadap temuan audit internal dengan format DD-MM-YYYY 26

33 h. Tindakan Perbaikan, diisi dengan tindakan perbaikan yang sudah dilakukan terhadap temuan audit internal tersebut. Tindakan Perbaikan diketik secara singkat dan lengkap. i. Lampiran Perbaikan, untuk mengunggah file bukti perbaikan terhadap temuan audit internal j. Status, untuk memilih status temuan audit internal yaitu close atau open. Status close dipilih apabila tindakan perbaikan sudah diverifikasi oleh Tim PMR dan dinyatakan sudah cukup untuk memperbaiki temuan dan mencegah temuan terjadi lagi. Status open dipilih apabila belum ada tindakan perbaikan terhadap temuan atau Tim PMR belum menyatakan cukup terhadap tindakan perbaikan yang telah dilakukan. 6. Apabila data belum semua terisi dan belum akan dikirimkan ke Verifikator PMR, pilih menu Simpan. Apabila semua data telah diisi dan akan dikirimkan ke Verifikator PMR, pilih menu Kirim. Apabila pengisian data akan dibatalkan, pilih menu Batal. 7. Pengisian data tersebut di atas untuk 1 (satu) temuan, apabila akan menambahkan temuan yang lain, klik tombol Pilih Proses lalu pilih menu Tambah Data kembali. Laporan hasil audit internal akan diverifikasi oleh Verifikator PMR dan hasil verifikasi disampaikan kepada pelaku usaha pangan. Tanggapan hasil verifikasi wajib diberikan oleh pelaku usaha pangan kepada verifikator PMR. 27

34 14. MEKANISME PERUBAHAN DATA PMR Jika terdapat perubahan data PMR, pelaku usaha wajib melaporkan secara elektronik sesuai dengan format yang diberikan di situs PMR Perubahan data yang dimaksud antara lain perubahan: a. desain bangunan/tata letak; b. fasilitas produksi, termasuk mesin dan peralatan produksi; c. proses produksi yang berpengaruh terhadap titik kendali kritis; d. dokumen PMR, termasuk manual/pedoman/sop, instruksi kerja, dan lembar kerja; dan/atau e. Tim PMR. Laporan perubahan disampaikan sesuai dengan frekuensi pelaporan audit internal. Laporan perubahan data PMR ini selanjutnya diverifikasi oleh Verifikator PMR. Hasil evaluasi akan disampaikan secara elektronik melalui situs PMR. 28

35 29

36 LAMPIRAN MANUAL USER PMR A. Memulai Aplikasi Halaman Utama Aplikasi Buka browser kemudian ketikkan alamat Website PMR Badan POM Akan muncul tampilan utama sebagai berikut: 30

37 Registrasi Akun PMR Untuk dapat melakukan registrasi PMR, pengguna harus memiliki akun PMR. Berikut langkah-langkah untuk mendapatkan akun PMR: 1. Buka halaman utama Website PMR Badan POM, klik tombol Registrasi Baru 31

38 2. Aplikasi akan menampilkan form registrasi berikut: Isikan form sesuai dengan data yang Anda miliki (data dengan tanda bintang (*) wajib diisi) 32

39 3. Setelah semua form diisi dengan benar klik tombol Submit 4. Akan muncul konfirmasi sebagai berikut : 5. Proses registrasi akun PMR selesai, akan muncul pesan seperti dibawah ini: 33

40 Registrasi Ulang Jika registrasi akun PMR Anda tidak disetujui, Anda menerima notifikasi seperti contoh dibawah ini : Selanjutnya Anda diwajibkan untuk memperbaiki data registrasi Anda. Berikut langkah-langkah untuk melakukan registrasi ulang akun PMR : 1. Buka halaman utama Website PMR Badan POM, klik tombol Registrasi Ulang 34

41 2. Aplikasi akan menampilkan form berikut: Masukkan No. Registrasi yang tertera pada penolakan registrasi, kemudian klik tombol Submit. 3. Lakukan perbaikan data registrasi sesuai dengan catatan yang diberikan pada notifikasi kemudian klik tombol Submit 35

42 Login ke Aplikasi Langkah-langkah untuk login ke aplikasi sebagai berikut: 1. Buka halaman utama Website PMR Badan POM 2. Masukkan data username dan password, kemudian klik tombol Login 36

43 3. Akan muncul tampilan halaman pengguna untuk Industri seperti berikut : 37

44 B. Petunjuk Penggunaan Aplikasi Management User Edit Password 1. Pilih Menu Edit Password 2. Akan muncul form edit password sebagai berikut : 3. Masukkan data yang dibutuhkan kemudian klik tombol Simpan 38

45 Edit Profile 1. Pilih menu Edit Profile 2. Akan muncul form Edit Profile seperti berikut : 3. Masukkan data yang dibutuhkan kemudian klik tombol Update Profile 39

46 Data User Menu data user digunakan untuk menambah, edit dan hapus data user pabrik Tambah User 1. Pilih menu [Management User] > [Data User] 2. Akan muncul tampilan seperti berikut : 40

47 3. Klik menu Pilih Proses kemudian Tambah 4. Akan muncul form Tambah User seperti dibawah ini: 5. Isikan data yang dibutuhkan kemudian klik tombol Submit 41

48 Data Pabrik Menu data user digunakan untuk menambah data pabrik Tambah Pabrik 1. Pilih menu [Management User] > [Pabrik] 2. Akan muncul tampilan seperti berikut : 42

49 3. Klik menu Pilih Proses kemudian Tambah 4. Akan muncul form Tambah User Pabrik seperti dibawah ini: 5. Isikan data yang dibutuhkan kemudian klik tombol Submit 43

50

51 Piagam PMR Data PMR Permohonan Baru Berikut langkah-langkah untuk melakukan proses permohonan Piagam PMR : 1. Pilih sertifikat Piagam PMR >> Data PMR, maka akan tampil Form seperti dibawah ini : 2. Pilih menu Pilih Proses >> Tambah Data. i

52 3. Maka tampil form Permohonan Piagam PMR. 4. Pilih Jenis Pangan >> Pangan Steril Komersil. 5. Melengkapi deskripsi produk yang meliputi : - Data Permohonan ii - Sertifikat Sistem Manajemen Keamanan Pangan

53 - Deskripsi Produk - Informasi Produk iii

54 - Operasionalisasi Sterilisasi Komersial Tombol + Tambah Tipe Retort Untuk menambah tipe Retort, sehingga bisa lebih dari satu Retort Tombol Hapus Tipe Retort Untuk menghapus data Retrot yang sudah disimpan - Simpan data produk iv

55 Tombol Simpan Produk untuk menyimpan data produk Tombol Simpan untuk menyimpan seluruh data di form deskripsi produk Tombol Selanjutnya untuk membuka halaman atau form proses produksi 6. Melengkapi Data Proses Produksi - Proses Produksi Produk Solid Tombol + untuk menambah kolom lain - Proses produksi Liquid v

56 Tombol + untuk menambah kolom lain - Tombol proses Tombol Kembali untuk Kembali ke form Deskripsi produk Tombol Selanjutnya untuk membuka form dokumen PMR 7 Melengkapi Dokumen PMR vi

57 - Dokumen Terikait Manajemen Perusahaan - Dokumen Terkait CCPOB Umum - Dokumen Terkait CPPOB Proses : Liquid vii

58 Tombol Browse untuk upload data Tombol + untuk tambah data Tombol Kembali untuk kembali ke form Data Proses Produksi Tombol Selanjutnya untuk membuka form Konfirmasi viii

59 8 Mengirim Data Permohonan PMR Setelah semua data diisi dengan lengkap dan benar klik tombol Simpan untuk menyimpan draft permohonan atau klik tombol Kirim untuk mengirimkan permohonan piagam PMR ke Badan POM ix

60 Notifikasi Jadwal Inspeksi Berikut contoh notifikasi Jadwal Inspeksi : Penolakan Permohonan Piagam PMR Berikut contoh notifikasi penolakan permohonan piagam PMR : x

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PENERAPAN PROGRAM MANAJEMEN RISIKO KEAMANAN PANGAN DI INDUSTRI

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PENERAPAN PROGRAM MANAJEMEN RISIKO KEAMANAN PANGAN DI INDUSTRI FORMULA BAYI, FORMULA LANJUTAN, DAN FORMULA PERTUMBUHAN DENGAN

Lebih terperinci

Sistem Aplikasi Persetujuan Iklan

Sistem Aplikasi Persetujuan Iklan Sistem Aplikasi Persetujuan Iklan untuk Industri/Perusahaan U s e r M a n u a l VERSI 1.0 COPYRIGHT @2015 Daftar Isi Daftar Isi... i Pendahuluan... 3 Aplikasi SIAPIK... 3 Halaman Beranda Aplikasi SIAPIK...

Lebih terperinci

Sistem Aplikasi Persetujuan Iklan

Sistem Aplikasi Persetujuan Iklan U s e r M a n u a l Sistem Aplikasi Persetujuan Iklan untuk Industri/Perusahaan VERSI 1.a. COPYRIGHT @2016 Daftar Isi Daftar Isi...i Pendahuluan... 3 Aplikasi SIAPIK... 3 Halaman Beranda Aplikasi SIAPIK...

Lebih terperinci

User Manual E-REGISTRATION VERSI 2.1. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia

User Manual E-REGISTRATION VERSI 2.1. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia User Manual E-REGISTRATION VERSI 2.1 Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia COPYRIGHT @2013 Daftar Isi Pendahuluan 1... 3 Aplikasi e-registration... 3 Perangkat & Aplikasi Lain Yang Diperlukan...

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS

Lebih terperinci

e-bpom U s e r M a n u a l UNTUK IMPORTIR VERSI 2.1

e-bpom U s e r M a n u a l UNTUK IMPORTIR VERSI 2.1 U s e r M a n u a l e-bpom UNTUK IMPORTIR VERSI 2.1 COPYRIGHT @2015 Daftar Isi Pendahuluan... 3 Registrasi Perusahaan... 4 Memulai Proses Pendaftaran Perusahaan... 4 Isian Data Perusahaan... 5 Isian Data

Lebih terperinci

e-bpom U s e r M a n u a l UNTUK IMPORTIR VERSI 2.0

e-bpom U s e r M a n u a l UNTUK IMPORTIR VERSI 2.0 VERSI 2.0 COPYRIGHT @2014 e-bpom UNTUK IMPORTIR U s e r M a n u a l Daftar Isi Daftar Isi... 1 Pendahuluan... 3 Memulai Aplikasi... 4 Halaman Utama Aplikasi e-bpom... 4 Registrasi... 5 Login ke Aplikasi...

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGISIAN KATEGORISASI TINGKAT RISIKO PENILAIAN DAN PENDAFTARAN ULANG

PETUNJUK PENGISIAN KATEGORISASI TINGKAT RISIKO PENILAIAN DAN PENDAFTARAN ULANG PETUNJUK PENGISIAN KATEGORISASI TINGKAT RISIKO PENILAIAN DAN PENDAFTARAN ULANG Pengembangan aplikasi e-registration pangan olahan untuk kategorisasi tingkat risiko penilaian dan notifikasi pendaftaran

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017

- 1 - PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 - 1 - PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENERBITAN SERTIFIKAT PENERAPAN PROGRAM MANAJEMEN MUTU TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS REGISTRASI AKUN APLIKASI e REGISTRASI OBAT (AeRO) aero.pom.go.id

PETUNJUK TEKNIS REGISTRASI AKUN APLIKASI e REGISTRASI OBAT (AeRO) aero.pom.go.id PETUNJUK TEKNIS REGISTRASI AKUN APLIKASI e REGISTRASI OBAT (AeRO) aero.pom.go.id Memulai Proses Registrasi Akun AeRO Aplikasi e Registrasi Obat dan Produk Biologi (AeRO) ini ditujukan dalam rangka memenuhi

Lebih terperinci

No. 1071, 2014 BPOM. Pangan. Olahan yang Baik. Cara Produksi. Sertifikasi. Tata Cara.

No. 1071, 2014 BPOM. Pangan. Olahan yang Baik. Cara Produksi. Sertifikasi. Tata Cara. No. 1071, 2014 BPOM. Pangan. Olahan yang Baik. Cara Produksi. Sertifikasi. Tata Cara. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA SERTIFIKASI

Lebih terperinci

e-registration Petunjuk Penggunaan User Manual

e-registration Petunjuk Penggunaan User Manual e-registration Petunjuk Penggunaan User Manual Versi 1.0 R2 Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Maret 2012 Daftar Isi Daftar Isi Pendahuluan 2 Aplikasi e-registration 3 Perangkat & Aplikasi

Lebih terperinci

User Manual E-REGISTRATION VERSI 2.1. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia

User Manual E-REGISTRATION VERSI 2.1. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia User Manual E-REGISTRATION VERSI 2.1 Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Copyright @2014 COPYRIGHT @2013 Daftar Isi Pendahuluan 1... 3 Aplikasi e-registration... 3 Perangkat & Aplikasi Lain

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN PERATURAN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA SERTIFIKASI CARA PRODUKSI PANGAN OLAHAN YANG BAIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. bahwa dalam rangka melindungi

Lebih terperinci

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SERTA PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK HASIL P

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SERTA PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK HASIL P LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.181, 2015 LINGKUNGAN HIDUP. Perikanan. Hasil. Jaminan Mutu. Keamanan. Sistem. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5726). PERATURAN

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93

2016, No Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2154, 2016 KEMEN-KP. Sertifikat Kelayakan Pengolahan. Penerbitan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72/PERMEN-KP/2016 TENTANG

Lebih terperinci

Deputi III Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan POM RI. PKPA Tahun 2017

Deputi III Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan POM RI. PKPA Tahun 2017 Deputi III Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan POM RI PKPA Tahun 2017 VISI DAN MISI Obat dan Makanan Aman Meningkatkan Kesehatan Masyarakat dan Daya Saing Bangsa. 1. Meningkatkan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SERTA PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK HASIL PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

MANUAL PENGGUNAAN APLIKASI PELAKU USAHA

MANUAL PENGGUNAAN APLIKASI PELAKU USAHA 2016 MANUAL PENGGUNAAN APLIKASI PELAKU USAHA APLIKASI OBAT HEWAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DIREKTORAT KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur ke

Lebih terperinci

E-REPORT UNTUK ADMIN PENYALUR

E-REPORT UNTUK ADMIN PENYALUR User Manual E-REPORT UNTUK ADMIN PENYALUR VERSI 1.0 COPYRIGHT @2014 Daftar Isi Pendahuluan... 2 Memulai Aplikasi... 3 Halaman Utama Aplikasi... 3 Informasi... 4 Alat Kesehatan... 4 Sertifikat Produksi

Lebih terperinci

E-REGISTRATION VERSI 1.3. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia

E-REGISTRATION VERSI 1.3. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia User Manual E-REGISTRATION VERSI 1.3 Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Copyright @2013 COPYRIGHT @2013 Daftar Isi Pendahuluan... 3 Aplikasi e-registration... 3 Perangkat & Aplikasi Lain

Lebih terperinci

SISTEM REGISTRASI OT DAN SM VERSI 1.1

SISTEM REGISTRASI OT DAN SM VERSI 1.1 User Manual SISTEM REGISTRASI OT DAN SM VERSI 1.1 COPYRIGHT @2013 Daftar Isi Pendahuluan... 2 Memulai Sistem... 3 Halaman Utama Sistem... 3 Daftar Baru Perusahaan... 4 Daftar Ulang Perusahaan... 7 Login

Lebih terperinci

User Manual E-REGISTRATION OTSM VERSI 3.0. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia

User Manual E-REGISTRATION OTSM VERSI 3.0. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia User Manual E-REGISTRATION OTSM VERSI 3.0 Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Copyright @2016 Daftar Isi Pendahuluan... 5 Aplikasi e-registration... 5 Perangkat & Aplikasi Lain Yang Diperlukan...

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PENERBITAN API (ANGKA PENGENAL IMPORTIR) SECARA ELEKTRONIK KEMENTERIAN PERDAGANGAN COPYRIGHT @2012. Versi 1.0

PENGEMBANGAN SISTEM PENERBITAN API (ANGKA PENGENAL IMPORTIR) SECARA ELEKTRONIK KEMENTERIAN PERDAGANGAN COPYRIGHT @2012. Versi 1.0 User Manual PENGEMBANGAN SISTEM PENERBITAN API (ANGKA PENGENAL IMPORTIR) SECARA ELEKTRONIK KEMENTERIAN PERDAGANGAN COPYRIGHT @2012 Versi 1.0 i Daftar Isi Daftar Isi Pendahuluan... 1 Tujuan Penulisan Dokumen...

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI SISTEM MANAJEMEN AKREDITASI (SIMAK) UNTUK OPERATOR PROGRAM STUDI

PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI SISTEM MANAJEMEN AKREDITASI (SIMAK) UNTUK OPERATOR PROGRAM STUDI PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI SISTEM MANAJEMEN AKREDITASI (SIMAK) UNTUK OPERATOR PROGRAM STUDI 1 1. Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Akreditasi (SIMAK) Aplikasi SIMAK memungkinkan Program Studi dapat

Lebih terperinci

TATA CARA PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA

TATA CARA PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA 5 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.03.1.23.04.12.2207 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA TATA CARA

Lebih terperinci

E License Perangkat Postel Petunjuk Pemakaian s. Versi 2.0 Untuk Pengguna Jasa Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi Jakarta, Juni 2010

E License Perangkat Postel Petunjuk Pemakaian s. Versi 2.0 Untuk Pengguna Jasa Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi Jakarta, Juni 2010 E License Perangkat Postel Petunjuk Pemakaian s Versi 2.0 Untuk Pengguna Jasa Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi Jakarta, Juni 2010 Daftar Isi Daftar Isi 2 Daftar Isi. Registrasi 3 Membuka Website.

Lebih terperinci

Buku Panduan Aplikasi (User Manual) e-sertifikasi BBIA

Buku Panduan Aplikasi (User Manual) e-sertifikasi BBIA DAFTAR ISI DAFTAR ISI 1 DAFTAR GAMBAR 2 1. PENDAHULUAN. 4 1.1 Tujuan pembuatan dokumen. 4 1.2 Deskripsi umum aplikasi. 4 2. MENU DAN CARA PENGGUNAAN. 5 2.1 Struktur menu 5 2.2 Pengguna (User) 7 2.2.1 Cara

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI SISTEM MANAJEMEN AKREDITASI (SIMAK) UNTUK OPERATOR PROGRAM STUDI

PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI SISTEM MANAJEMEN AKREDITASI (SIMAK) UNTUK OPERATOR PROGRAM STUDI PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI SISTEM MANAJEMEN AKREDITASI (SIMAK) UNTUK OPERATOR PROGRAM STUDI 1 1. Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Akreditasi (SIMAK) Aplikasi SIMAK memungkinkan Program Studi dapat

Lebih terperinci

BAB I KETENTUAN UMUM. peraturan..

BAB I KETENTUAN UMUM. peraturan.. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.19/MEN/2010 TENTANG PENGENDALIAN SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN

Lebih terperinci

E-REPORT UNTUK ADMIN PRODUSEN PKRT

E-REPORT UNTUK ADMIN PRODUSEN PKRT User Manual E-REPORT UNTUK ADMIN PRODUSEN PKRT VERSI 1.0 COPYRIGHT @2014 Daftar Isi Pendahuluan... 2 Memulai Aplikasi... 3 Halaman Utama Aplikasi... 3 Informasi... 4 Alat Kesehatan... 4 Sertifikat Produksi

Lebih terperinci

ELIRA - PTLR USER MANUAL V1.0. Badan Tenaga Nuklir Nasional. layanan.batan.go.id/ptlr/elira PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL

ELIRA - PTLR USER MANUAL V1.0. Badan Tenaga Nuklir Nasional. layanan.batan.go.id/ptlr/elira PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL USER MANUAL V1.0 PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL ELIRA - PTLR PUSAT TEKNOLOGI LIMBAH RADIOAKTIF Badan Tenaga Nuklir Nasional layanan.batan.go.id/ptlr/elira DAFTAR ISI DAFTAR ISI...i DAFTAR TABEL... ii DAFTAR

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. TEMPAT DAN WAKTU Penelitian terhadap kecukupan Sistem Keamanan Pangan untuk Industri Jasa Boga dilakukan dengan pengambilan data di beberapa instansi terkait yaitu Direktorat

Lebih terperinci

User Manual SISTEM INFORMASI PERIZINAN TERPADU PERDAGANGAN DALAM NEGERI (SIPT PDN) MODUL PELAPORAN ANTAR PULAU UNTUK PELAKU USAHA

User Manual SISTEM INFORMASI PERIZINAN TERPADU PERDAGANGAN DALAM NEGERI (SIPT PDN) MODUL PELAPORAN ANTAR PULAU UNTUK PELAKU USAHA User Manual SISTEM INFORMASI PERIZINAN TERPADU PERDAGANGAN DALAM NEGERI (SIPT PDN) MODUL PELAPORAN ANTAR PULAU UNTUK PELAKU USAHA Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementrian Perdagangan Republik

Lebih terperinci

USER MANUAL UKM PANGAN AWARD Kementerian Perdagangan TIM PENYUSUN SUBDIT PENGEMBANGAN PRODUK LOKAL DIREKTORAT PERDAGANGAN DALAM NEGERI

USER MANUAL UKM PANGAN AWARD Kementerian Perdagangan TIM PENYUSUN SUBDIT PENGEMBANGAN PRODUK LOKAL DIREKTORAT PERDAGANGAN DALAM NEGERI Kementerian Perdagangan USER MANUAL UKM PANGAN AWARD 2017 TIM PENYUSUN SUBDIT PENGEMBANGAN PRODUK LOKAL DIREKTORAT PERDAGANGAN DALAM NEGERI DAFTAR ISI 1. Pendaftaran ( Pemilik )... 2 2. Data Usaha ( Pemilik

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING OBAT PANITIA

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING OBAT PANITIA PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING OBAT PANITIA Update 19 Juni 2013 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e- Purchasing Obat Pemerintah Dalam Aplikasi... 4 2 Memulai Aplikasi... 5 2.1 Akses

Lebih terperinci

PANDUAN TATA CARA PENGGUNAAN APLIKASI PELAPORAN ORANG ASING DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

PANDUAN TATA CARA PENGGUNAAN APLIKASI PELAPORAN ORANG ASING DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA PANDUAN TATA CARA PENGGUNAAN APLIKASI PELAPORAN ORANG ASING DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA 1. Halaman Utama Aplikasi Pelaporan Orang Asing Aplikasi Pelaporan Orang

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS REGISTRASI APLIKASI e REGISTRASI OBAT (AeRO) aero.pom.go.id. Login. Alur Pengajuan Registrasi Obat Copy

PETUNJUK TEKNIS REGISTRASI APLIKASI e REGISTRASI OBAT (AeRO) aero.pom.go.id. Login. Alur Pengajuan Registrasi Obat Copy PETUNJUK TEKNIS REGISTRASI APLIKASI e REGISTRASI OBAT (AeRO) aero.pom.go.id 3 Alur Pengajuan Registrasi Obat Copy Login memilih obat yg akan diregistrasikan dari data HPR AeRO Mendapat SPB + pembayaran

Lebih terperinci

USER MANUAL IMPORTIR. e-bpom

USER MANUAL IMPORTIR. e-bpom USER MANUAL IMPORTIR e-bpom Daftar Isi Daftar Isi... 2 Alur Permohonan SKI... 3 Memulai aplikasi... 3 Login... 4 Registrasi... 4 Menu Importir... 7 Pilih Dokumen Baru... 7 Memasukkan Dokumen Produk...

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA TERINTEGRASI (SISTER) UNTUK DOSEN

PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA TERINTEGRASI (SISTER) UNTUK DOSEN 0 PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA TERINTEGRASI (SISTER) UNTUK DOSEN PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA TERINTEGRASI (SISTER) UNTUK DOSEN DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA, IPTEK,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Obat Jadi dan Industri Bahan Baku Obat. Definisi dari obat jadi yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Obat Jadi dan Industri Bahan Baku Obat. Definisi dari obat jadi yaitu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Industri Farmasi 1. Pengertian Industri Farmasi Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 245/MenKes/SK/V/1990 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Pemberian Izin

Lebih terperinci

USER MANUAL MANIFES ELEKTRONIK (FESTRONIK) LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (UNTUK PENERIMA) VERSI 1.0

USER MANUAL MANIFES ELEKTRONIK (FESTRONIK) LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (UNTUK PENERIMA) VERSI 1.0 USER MANUAL MANIFES ELEKTRONIK (FESTRONIK) LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (UNTUK PENERIMA) VERSI 1.0 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Copyright @ 2016 Daftar Isi Daftar

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Pengguna

Buku Petunjuk Pengguna BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA Buku Petunjuk Pengguna Sistem Pendataan Ulang PNS Elektronik (e-pupns) NAMA DOKUMEN : BUKUPETUNJUKUSERPUPNS.DOC VERSI : 2.0 TANGGAL : JULI 2015 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 I. PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN SISTEM REGISTRASI NASIONAL USER UMUM

PETUNJUK PENGGUNAAN SISTEM REGISTRASI NASIONAL USER UMUM PETUNJUK PENGGUNAAN SISTEM REGISTRASI NASIONAL UNTUK USER UMUM Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia I. PENDAHULUAN Sistem Registrasi

Lebih terperinci

USER MANUAL MANIFES ELEKTRONIK (FESTRONIK) LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (UNTUK PENGANGKUT) VERSI 1.0

USER MANUAL MANIFES ELEKTRONIK (FESTRONIK) LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (UNTUK PENGANGKUT) VERSI 1.0 USER MANUAL MANIFES ELEKTRONIK (FESTRONIK) LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (UNTUK PENGANGKUT) VERSI 1.0 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Copyright @ 2016 Daftar Isi Daftar

Lebih terperinci

Analisis Risiko Pengolahan Hasil Pertanian

Analisis Risiko Pengolahan Hasil Pertanian Analisis Risiko Pengolahan Hasil Pertanian Tekn. Penanganan dan Pengolahan Hasil Pertanian Mas ud Effendi Risiko Risiko merupakan ketidakpastian (risk is uncertainty) dan kemungkinan terjadinya hasil yang

Lebih terperinci

USER MANUAL MANIFES ELEKTRONIK (FESTRONIK) LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (UNTUK PENGIRIM) VERSI 1.1

USER MANUAL MANIFES ELEKTRONIK (FESTRONIK) LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (UNTUK PENGIRIM) VERSI 1.1 USER MANUAL MANIFES ELEKTRONIK (FESTRONIK) LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (UNTUK PENGIRIM) VERSI 1.1 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Copyright @ 2017 Daftar Isi Daftar

Lebih terperinci

USER MANUAL MANIFES ELEKTRONIK (FESTRONIK) LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (UNTUK PENERIMA) VERSI 1.1

USER MANUAL MANIFES ELEKTRONIK (FESTRONIK) LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (UNTUK PENERIMA) VERSI 1.1 USER MANUAL MANIFES ELEKTRONIK (FESTRONIK) LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (UNTUK PENERIMA) VERSI 1.1 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Copyright @ 2017 Daftar Isi Daftar

Lebih terperinci

PANDUAN BEBAS PINJAM PUSTAKA & UNGGAH MANDIRI KARYA TULIS AKHIR

PANDUAN BEBAS PINJAM PUSTAKA & UNGGAH MANDIRI KARYA TULIS AKHIR PANDUAN BEBAS PINJAM PUSTAKA & UNGGAH MANDIRI KARYA TULIS AKHIR Haryanta Dewi Nurhastuti 2016 PANDUAN UNGGAH MANDIRI & BEBAS PINJAM PUSTAKA UNTUK MAHASISWA 1. TAHAP PERSIAPAN UNGGAH MANDIRI Sebelum melakukan

Lebih terperinci

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK HASIL PERIKANAN KUESIONER LAMPIRAN APLIKASI SERTIFIKASI AWAL/RE-SERTIFIKASI PRODUK/PERLUASAN RUANG LINGKUP*

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK HASIL PERIKANAN KUESIONER LAMPIRAN APLIKASI SERTIFIKASI AWAL/RE-SERTIFIKASI PRODUK/PERLUASAN RUANG LINGKUP* LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK HASIL PERIKANAN F-LSPro 07.02.00.02 FORMULIR Terbitan : 01 Revisi : 01 Tanggal : 4 Mei 2015 KUESIONER LAMPIRAN APLIKASI SERTIFIKASI AWAL/RE-SERTIFIKASI PRODUK/PERLUASAN RUANG

Lebih terperinci

Panduan Penggunaan. Aplikasi Sistem Informasi Pemanfaatan Ruang Milik Jalan (SI-Rumija) Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V - Surabaya

Panduan Penggunaan. Aplikasi Sistem Informasi Pemanfaatan Ruang Milik Jalan (SI-Rumija) Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V - Surabaya Panduan Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Pemanfaatan Ruang Milik Jalan (SI-Rumija) Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V - Surabaya Tim Penyusun Daftar Isi Daftar Isi... 1 BAB I Pendahuluan... 2

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 01/MEN/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 01/MEN/2007 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 01/MEN/2007 TENTANG PENGENDALIAN SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

USER MANUAL E- REGISTRATION OTSM

USER MANUAL E- REGISTRATION OTSM USER MANUAL E- REGISTRATION OTSM VERSI 2.0 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA COPYRIGHT @2016 Daftar Isi Daftar Isi... 2 Pendahuluan... 5 Aplikasi e-registration... 5 Perangkat & Aplikasi

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e-purchasing ALAT MESIN PERTANIAN (ALSINTAN) PANITIA

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e-purchasing ALAT MESIN PERTANIAN (ALSINTAN) PANITIA PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e-purchasing ALAT MESIN PERTANIAN (ALSINTAN) PANITIA Update 27 Februari 2014 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e-purchasing Alsintan Pemerintah Dalam Aplikasi...

Lebih terperinci

User Manual E-Monev Obat Alur Realisasi Versi 1.0

User Manual E-Monev Obat Alur Realisasi Versi 1.0 User Manual E-Monev Obat Alur Realisasi Versi 1.0 Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Copyright 2016 DAFTAR ISI PENDAHULUAN... 2 E- MONEV OBAT... 2 PERANGKAT & APLIKASI LAIN YANG DIPERLUKAN... 2 HALAMAN

Lebih terperinci

PANDUAN PPHC ONLINE 2016

PANDUAN PPHC ONLINE 2016 PANDUAN PPHC ONLINE 2016 1. REGISTRASI Untuk mengakses website PPHC Online silahkan masuk ke url berikut: http://pphc.surabaya1.com Kemudian muncul halaman login, dan klik link REGISTRASI DISINI Gambar

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN. UNGGAH MANDIRI KARYA TULIS AKHIR MAHASISWA (Sebagai Syarat Wisuda) Disusun oleh: Tim Pengembang Aplikasi dan Sistem Informasi

BUKU PANDUAN. UNGGAH MANDIRI KARYA TULIS AKHIR MAHASISWA (Sebagai Syarat Wisuda) Disusun oleh: Tim Pengembang Aplikasi dan Sistem Informasi BUKU PANDUAN UNGGAH MANDIRI KARYA TULIS AKHIR MAHASISWA (Sebagai Syarat Wisuda) Disusun oleh: Tim Pengembang Aplikasi dan Sistem Informasi UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GADJAH MADA 2014 DAFTAR ISI COVER...

Lebih terperinci

MENJELAJAHI SIPIKA USER ONLY PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI PENELITIAN INOVASI KONSULTASI DAN ADVOKASI PKP2A III LAN

MENJELAJAHI SIPIKA USER ONLY PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI PENELITIAN INOVASI KONSULTASI DAN ADVOKASI PKP2A III LAN USER ONLY MENJELAJAHI SIPIKA PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI PENELITIAN INOVASI KONSULTASI DAN ADVOKASI Integritas Profesional Inovatif Peduli Team Work PKP2A III LAN Jl. HM. Ardan (Ring Road III)

Lebih terperinci

manual aplikasi e-planning pendis

manual aplikasi e-planning pendis manual aplikasi e-planning pendis http://pendis.kemenag.go.id/eplanning Langkah-langkah mengakes aplikasi e-planning : Buka browser dan ketik alamat di url : http://pendis.kemenag.go.id/eplanning Maka

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN PERATURAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SELAKU OTORITAS

Lebih terperinci

TUGAS INDIVIDU PENGANTAR MIKROBIOLOGI. Penerapan HACCP pada Proses Produksi Yoghurt

TUGAS INDIVIDU PENGANTAR MIKROBIOLOGI. Penerapan HACCP pada Proses Produksi Yoghurt TUGAS INDIVIDU PENGANTAR MIKROBIOLOGI Penerapan HACCP pada Proses Produksi Yoghurt Disusun Oleh : Yatin Dwi Rahayu 1006578 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI KEJURUAN

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN. UNGGAH MANDIRI KARYA TULIS AKHIR MAHASISWA (Sebagai Syarat Wisuda) Disusun oleh: Tim Pengembang Aplikasi dan Sistem Informasi

BUKU PANDUAN. UNGGAH MANDIRI KARYA TULIS AKHIR MAHASISWA (Sebagai Syarat Wisuda) Disusun oleh: Tim Pengembang Aplikasi dan Sistem Informasi BUKU PANDUAN UNGGAH MANDIRI KARYA TULIS AKHIR MAHASISWA (Sebagai Syarat Wisuda) Disusun oleh: Tim Pengembang Aplikasi dan Sistem Informasi UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GADJAH MADA 2014 DAFTAR ISI BUKU

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN SISTEM SERTIFIKASI INSTALASI KARANTINA IKAN (IKI) DAN CARA KARANTINA IKAN YANG BAIK (CKIB) ONLINE. http : //ckib.bkipm.

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN SISTEM SERTIFIKASI INSTALASI KARANTINA IKAN (IKI) DAN CARA KARANTINA IKAN YANG BAIK (CKIB) ONLINE. http : //ckib.bkipm. PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN SISTEM SERTIFIKASI INSTALASI KARANTINA IKAN (IKI) DAN CARA KARANTINA IKAN YANG BAIK (CKIB) ONLINE http : //ckib.bkipm.id PUSAT KARANTINA DAN KEAMANAN HAYATI IKAN BADAN KARANTINA

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan 1. Jaminan Mutu Mutu didefinisikan sebagai keseluruhan gabungan karakteristik produk dan jasa dari pemasaran, rekayasa, pembuatan, dan pemeliharaan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PENERAPAN PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN SECARA ELEKTRONIK (E-REGISTRATION PANGAN OLAHAN) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA

Lebih terperinci

2.2. Laporan Realisasi Ekspor INATRADE

2.2. Laporan Realisasi Ekspor INATRADE 2.2 Laporan Realisasi Ekspor INATRADE User Manual @copyright 2018 Daftar Isi PENDAHULUAN... 2 Alamat Akses... 2 LAPORAN REALISASI EKSPOR MELALUI KODE VERIFIKASI... 3 Registrasi... 3 LAPORAN REALISASI EKSPOR

Lebih terperinci

Penerapan skema sertifikasi produk

Penerapan skema sertifikasi produk LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK CHEMPACK BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI E-mail : lspro_chempack@yahoo.com LSPr-021-IDN Penerapan skema sertifikasi produk Sub kategori

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI PENDAFTARAN ONLINE PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN (PEMOHON)

PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI PENDAFTARAN ONLINE PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN (PEMOHON) PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI PENDAFTARAN ONLINE PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN (PEMOHON) 1. MEMBUKA PORTAL Pemohon dapat mengakses halaman portal melalui URL: ap1.pertanian.go.id/pvt/ REGISTRASI GAMBAR 1.

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan P

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan P No.1730, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPERIN. SNI. Air Mineral Demineral. Air Mineral CAlami. Air Minum Embun. Pemberlakuan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN BERMOTOR PANITIA

PETUNJUK PENGGUNAAN BERMOTOR PANITIA PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e-purchasing KENDARAAN BERMOTOR PANITIA Update 27 Februari 2014 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e-purchasing Kendaraan bermotor Pemerintah Dalam Aplikasi... 4

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG KEAMANAN PANGAN SEGAR ASAL TUMBUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH,

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG KEAMANAN PANGAN SEGAR ASAL TUMBUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG KEAMANAN PANGAN SEGAR ASAL TUMBUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang : a. bahwa produk pangan segar asal tumbuhan

Lebih terperinci

2 ekspor Hasil Perikanan Indonesia. Meskipun sebenarnya telah diterapkan suatu program manajemen mutu terpadu berdasarkan prinsip hazard analysis crit

2 ekspor Hasil Perikanan Indonesia. Meskipun sebenarnya telah diterapkan suatu program manajemen mutu terpadu berdasarkan prinsip hazard analysis crit TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI LINGKUNGAN HIDUP. Perikanan. Hasil. Jaminan Mutu. Keamanan. Sistem. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 181). PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN BAB XV PENGENDALIAN MUTU SELAMA PROSES KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU

Lebih terperinci

User Guide. System Sertifikasi LSP TIK Indonesia LSP TIK INDONESIA

User Guide. System Sertifikasi LSP TIK Indonesia LSP TIK INDONESIA User Guide System Sertifikasi LSP TIK Indonesia LSP TIK INDONESIA DAFTAR ISI 1. Registrasi Akun... 2 2. Forgot Password... 8 3. Daftar Asesmen... 13 4. Asesmen Mandiri... 17 5. Pemeliharaan Sertifikat...

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.03.1.23.04.12.2207 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA

Lebih terperinci

Manual Book PERMOHONAN LEGALISASI UNTUK PEMOHON

Manual Book PERMOHONAN LEGALISASI UNTUK PEMOHON Manual Book PERMOHONAN LEGALISASI UNTUK PEMOHON DIREKTORAT JENDERAL ADMINISTRASI HUKUM UMUM KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA TAHUN 2018 DAFTAR ISI REGISTRASI AKUN... 3 1. Registrasi Legalisasi...

Lebih terperinci

PANDUAN PPHC ONLINE 2016

PANDUAN PPHC ONLINE 2016 PANDUAN PPHC ONLINE 2016 1. REGISTRASI Untuk mengakses website PPHC Online silahkan masuk ke url berikut: http://pphc.surabaya1.com Kemudian muncul halaman login, dan klik link REGISTRASI DISINI Gambar

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN E-SEVICE

PETUNJUK PENGGUNAAN E-SEVICE PETUNJUK PENGGUNAAN E-SEVICE 1. PENDAFTARAN PENGGUNA Deskripsi Setiap perusahaan yang akan menggunakan layanan e-services harus memiliki identitas pengguna, tujuan dari pendaftaran identitas ini nantinya

Lebih terperinci

Halaman 0 PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI BUKU PELAUT ONLINE

Halaman 0 PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI BUKU PELAUT ONLINE Halaman 0 Halaman 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR GAMBAR... 2 PENDAHULUAN... 4 PERANGKAT YANG DIBUTUHKAN... 5 ALUR PERMOHONAN BUKU PELAUT... 6 CARA MEMBUKA SITUS... 7 MENU BUKU PELAUT... 14 A. GENERAL...

Lebih terperinci

1 Pendaftaran Akun Perusahaan. 2 Pendaftaran OT Low Risk. 3 Pendaftaran Ulang OT & SK 4 E-Trecking System Pendaftaran Baru dan Variasi OT & SK

1 Pendaftaran Akun Perusahaan. 2 Pendaftaran OT Low Risk. 3 Pendaftaran Ulang OT & SK 4 E-Trecking System Pendaftaran Baru dan Variasi OT & SK 1 2 Aplikasi sistem E-Registrasi yang telah berlaku di Subdit Penilaian Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan yaitu: 1 Pendaftaran Akun Perusahaan 2 Pendaftaran OT Low Risk 3 Pendaftaran Ulang OT & SK

Lebih terperinci

BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN INDONESIA

BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN INDONESIA 2018 USER MANUAL SATKER APLIKASI e-planning BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN INDONESIA DAFTAR ISI PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-PLANNING... 2 USER PRODI... 4 Mengubah

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2011 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2011 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.03.1.5.12.11.09955 TAHUN 2011 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN, Menimbang

Lebih terperinci

BADAN NARKOTIKA NASIONAL BIRO PERENCANAAN

BADAN NARKOTIKA NASIONAL BIRO PERENCANAAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL BIRO PERENCANAAN DRAFT USER MANUAL BOOK BADAN NARKOTIKA NASIONAL BIRO PERENCANAAN Jl. MT. Haryono No. Cawang, Jakarta Timur 0 HALAMAN AWAL. Sekilas berita tentang Biro Perencanaan

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Pengguna

Buku Petunjuk Pengguna BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA Buku Petunjuk Pengguna Sistem Pendataan Ulang PNS Elektronik (e-pupns) NAMA DOKUMEN : BUKUPETUNJUKUSERPUPNS.DOC VERSI : 2.0 TANGGAL : JULI 2015 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 I. PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

Isikan alamat website

Isikan alamat website BUKU MANUAL PENDAFTARAN PERIZINAN ONLINE 1. Cara Masuk ke Aplikasi Adapun untuk masuk ke dalam aplikasi Perizinan Online Provinsi Jawa Tengah, terlebih dahulu jalankan aplikasi browser Google Chrome. Pada

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI PERIZINAN ONLINE PEMASUKAN & PENGELUARAN BENIH PERKEBUNAN

PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI PERIZINAN ONLINE PEMASUKAN & PENGELUARAN BENIH PERKEBUNAN PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI PERIZINAN ONLINE PEMASUKAN & PENGELUARAN BENIH PERKEBUNAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami Panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah rahmat dan hidayahnya kepada

Lebih terperinci

DOKUMEN MANUAL PESERTA FKPS ONLINE Fasilitator Keamanan Pangan Sekolah 2016

DOKUMEN MANUAL PESERTA FKPS ONLINE Fasilitator Keamanan Pangan Sekolah 2016 DOKUMEN MANUAL PESERTA FKPS ONLINE Fasilitator Keamanan Pangan Sekolah 2016 BADAN POM RI Jl. Percetakan Negara No. 23, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10560 Sistem Informasi Fasilitator Keamanan

Lebih terperinci

Panduan Penggunaan Sistem Informasi Inpassing Jabatan Fungsional Statistisi dan Pranata Komputer

Panduan Penggunaan Sistem Informasi Inpassing Jabatan Fungsional Statistisi dan Pranata Komputer BAGI OPERATOR Panduan Penggunaan Sistem Informasi Inpassing Jabatan Fungsional Statistisi dan Pranata Komputer BPS BAGIAN JABATAN FUNGSIONAL REGISTRASI OPERATOR SISTEM 1. Sistem Informasi Inpassing dapat

Lebih terperinci

USER MANUAL E-MONITORING POST MARKET & SURVEILLANCE UNTUK PRODUSEN/PENYALUR VERSI 1.0

USER MANUAL E-MONITORING POST MARKET & SURVEILLANCE UNTUK PRODUSEN/PENYALUR VERSI 1.0 USER MANUAL E-MONITORING POST MARKET & SURVEILLANCE UNTUK PRODUSEN/PENYALUR VERSI 1.0 PT. EDI INDONESIA Copyright @2014 Daftar Isi Pendahuluan... 3 Memulai Aplikasi... 4 Halaman Utama Aplikasi... 4 Konsumen...

Lebih terperinci

Panduan Penggunaan. Transaksi Reksa Dana Buana Fund Online. Selling Agent. PT. Buana Capital In Partnership with: Panduan Penggunaan

Panduan Penggunaan. Transaksi Reksa Dana Buana Fund Online. Selling Agent. PT. Buana Capital In Partnership with: Panduan Penggunaan Transaksi Reksa Dana Buana Fund Online Selling Agent In Partnership with: I. PERMULAAN Selamat Datang dan Terima Kasih karena telah memilih Buana Fund Online PT Buana Capital sebagai aplikasi Nasabah untuk

Lebih terperinci

CENTRALIZED INTEGRATED VENDOR DATABASE DOKUMEN PANDUAN VENDOR

CENTRALIZED INTEGRATED VENDOR DATABASE DOKUMEN PANDUAN VENDOR CENTRALIZED INTEGRATED VENDOR DATABASE DOKUMEN PANDUAN VENDOR DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i DAFTAR GAMBAR... ii DAFTAR TABEL... iii I. Pendahuluan... 1 1.1 Tentang Dokumen... 1 1.2 Deskripsi Umum Sistem...

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1799/Menkes/Per/XII/2010 tentang Industri Farmasi adalah badan usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1799/Menkes/Per/XII/2010 tentang Industri Farmasi adalah badan usaha yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Industri Farmasi 2.1.1 Pengertian Industri Farmasi Industri farmasi menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1799/Menkes/Per/XII/2010 tentang Industri Farmasi adalah badan

Lebih terperinci

USER MANUAL UNTUK APOTEK VERSI 1.2

USER MANUAL UNTUK APOTEK VERSI 1.2 SIPNAP USER MANUAL UNTUK APOTEK VERSI 1.2 COPYRIGHT @2014 Daftar Isi Daftar Isi... i Pendahuluan... 3 Memulai Aplikasi... 4 Halaman Utama Aplikasi... 4 REGISTRASI... 5 INFORMASI... 7 Berita & Pengumuman...

Lebih terperinci

OJS Guidelines for Reviewer

OJS Guidelines for Reviewer OJS Guidelines for Reviewer Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia (JAKI) yang diterbitkan oleh FEB UI akan mengaplikasikan website berbasis OJS (Open Journal System). Semua proses, dari mulai paper submission

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TENTANG GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR3 TAHUN2017 TENTANG PEMBENTUKAN OTORITAS KOMPETENSI KEAMANAN PANGAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG DENGAN

Lebih terperinci

Petunjuk Penggunaan P3SWOT Online

Petunjuk Penggunaan P3SWOT Online 2010 Petunjuk Penggunaan P3SWOT Online DAFTAR ISI DAFTAR ISI... ii PENDAHULUAN... 1 MENGAKSES APLIKASI... 1 MENU UTAMA... 1 A. Home... 1 B. Syarat... 2 C. Petunjuk... 2 D. FAQ... 2 E. Statistik... 3 F.

Lebih terperinci

BAB IV TATA CARA REGISTRASI INSTITUSI DAN PETUGAS

BAB IV TATA CARA REGISTRASI INSTITUSI DAN PETUGAS BAB IV TATA CARA REGISTRASI INSTITUSI DAN PETUGAS A. Registrasi Institusi Setiap institusi yang akan menyelenggarakan atau melaksanakan program UGB atau PUB, perlu melakukan registrasi terlebih dahulu.

Lebih terperinci

Petunjuk Penggunaan E-Procurement Indonesia Eximbank

Petunjuk Penggunaan E-Procurement Indonesia Eximbank 1. Halaman Utama E-Procurement Petunjuk Penggunaan E-Procurement Indonesia Eximbank Tab Menu Sidebar Pada Halaman Utama terdapat 4 buah Tab yang merupakan tautan untuk mengakses berbagai Menu Utama, yaitu:

Lebih terperinci