Alternatif Penerapan Balanced Scorecard Pada Rumah Sakit Khusus Ibu Dan Anak Siti Fatimah Makassar. Oleh : Rachman Suwandaru

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Alternatif Penerapan Balanced Scorecard Pada Rumah Sakit Khusus Ibu Dan Anak Siti Fatimah Makassar. Oleh : Rachman Suwandaru"

Transkripsi

1 Alternatif Penerapan Balanced Scorecard Pada Rumah Sakit Khusus Ibu Dan Anak Siti Fatimah Makassar Oleh : Rachman Suwandaru Dosen STIM Nitro Makassar Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penilaian kinerja dengan menggunakan keempat perspektif dari Balanced Scorecard dapat diterapkan pada rumah sakit khusus Daerah Ibu dan anak Siti Fatimah Makassar. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan studi literature sehubungan dengan empat perspektif Balanced Scorecard yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa keempat perspektif dalam Balanced Scorecard dapat diterapkan dalam rumah sakit khusus Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar. Keywords: Balanced Scorecard dan Rumah Sakit PENDAHULUAN Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen perusahaan yang baik merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Oleh karena itu perusahaan memerlukan sistem manajemen yang didesain sesuai dengan tuntutan lingkungan usaha sehingga perusahaan akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang penting dalam perusahaan. Dahulu banyak perusahaan yang menggunakan sistem pengukuran kinerja tradisional yang manahanya mengukur keberhasilan kinerja perusahaan dari sejumlah keuntungan yang diperoleh (finansial). Sistem pengukuran tradisional kini dinilai tidak begitu efektif lagi di era globalisasi ini. Pengukuran kinerja dengan hanya melihat dari aspek keuangan saja menyebabkan perusahaan hanya terfokus pada pencapaian jangka pendek dan mengabaikan pencapaian jangka panjangnya. Pengukuran kinerja dengan aspek keuangan juga tidak mampu mengukur kinerja harta-harta tak tampak (intangible assets) dan harta-harta intelektual perusahaan (sumber daya manusia). Selain itu pengukuran kinerja dengan cara ini kurang mampu bercerita banyak tentang masa lalu perusahaan,

2 kurang memperhatikan sisi eksternal, serta tidak mampu sepenuhnya menuntun kearah yang lebih baik (Kaplan dan Norton, 1996: 7). Untuk mengatasi kekurangan ini, maka diciptakan suatu metode pendekatan yang mengukur kinerja perusahaan dengan mempertimbangkan empat aspek yaitu aspek keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta proses belajar dan berkembang (Mulyadi, 2001:6). Metode ini berusaha untuk menyeimbangkan pengukuran aspek keuangan dengan aspek non keuangan yang secara umum dinamakan Balanced Scorecard yang diperkenalkan oleh Robert S. Kaplan) dan David P. Norton. Rumah Sakit Siti Fatimah merupakan rumah sakit daerah yang ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan di Makassar yang memberikan pelayanan khusus kepada ibu hamil dan anak. Rumah sakit yang merupakan salah satu instansi pemerintah harus mampu memberikan pertanggungjawaban baik secara keuangan maupun non keuangan kepada pemerintah daerah dan masyarakat sebagai pengguna jasa. Oleh karena itu diperlukan suatu pengukuran kinerja yang mampu memberikan pertanggungjawaban dari setiap aspek. Balanced Scorecard merupakan pilihan yang tepat yang mampu memberikan informasi baik dari segi keuangan maupun non keuangan. Rumah sakit khusus daerah ibu dan anak St. Fatimah merupakan salah satu rumah sakit rujukan untuk ibu dan anak yang berada di bawah naungan pemerintah Sulawesi Selatan. Pengukuran kinerja yang digunakan merupakan pengukuran kinerja nasional yang ditetapkan oleh pemerintah yang hanya memberikan penilaian dari aspek pelayanan saja sedangkan pengukuran kinerja yang baik tidak hanya dilihat dari satu aspek saja melainkan masih banyak faktor-faktor lain yang dapat memberikan pengukuran kinerja yang lebih baik. Apabila kinerja yang diperoleh masih berada dalam standar nasional berarti rumah sakit itu menunjukkan kinerja yang baik. Padahal masih ada faktor-faktor lain yang dapat menilai apakah kinerja rumah sakit itu baik atau buruk. Selain itu untuk meghadapi pesaing kompetitif yang sejenis misalnya rumah sakit ibu dan anak Cathrina Booth, rumah bersalin Pertiwi dan rumah sakit bersalin Elim, maka sangat tepat jika rumah sakit ibu dan anak Siti Fatimah menggunakan pengukuran Balanced Scorecard agar dapat mempertahankan pangsa pasarnya. Untuk itulah diperlukan pengukuran kinerja balanced scorecard yang memberikan penilaian dari empat aspek yaitu: aspek keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan. Dengan dasar tersebut, maka penulis ingin menerapkan konsep Balanced Scorecard dalam mengukur keempat aspek tersebut sehingga diharapkan pengukuran kinerja di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah menjadi lebih baik.

3 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Siti Fatimah adalah Rumah Sakit milik pemerintah daerah provinsi Sulawesi Selatan. Pada tanggal 4 Februari 2002 berubah dari Rumah Sakit Bersalin Siti Fatimah menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah, sesuai surat keputusan gubernur Sulsel No. 12 Tahun Pada tanggal 01 Februari terakreditasi 5 pelayanan sesuai dengan Depkes RI No.HK Tanggal 27 Maret 2008 Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Siti Fatimah telah terakreditasi 12 pelayanan sesuai dengan keputusan menteri kesehatan RI Nomor: SK.MM.01.10/III/972/2008. Tanggal 26 Januari terakreditasi 16 pelayanan dengan status lulus tingkat lengkap dan pada tanggal 19 Agustus 2008 telah menjadi tipe B khusus sesuai surat No.775/Menkes/SK/VII/2008. Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI No. 159b/Menkes/PER/II/1988 menjelaskan, bahwa yang dimaksud dengan rumah sakit adalah sarana upaya kesehatan menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI tahun 1998 dalam Bab III pasal13, klasifikasi Rumah Sakit dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu: a. Klasifikasi Rumah Sakit Umum Pemerintah 1) Kelas A : mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medic spesialistik luas dan sub spesialistik luas. 2) Kelas B II: mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medic spesialistik luas dan sub spesialitik terbatas. 3) Kelas B I : mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medikspesialistik sekurang-kurangnya 11 jenis spesialistik. 4) Kelas C : mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan mediksekurang-kurangnya 4 dasar lengkap. 5) Kelas C 1 : mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik dasar. b. Kepemilikan Rumah sakit dibedakan menjadi dua yaitu rumah sakit yangdiselenggarakan dan dimiliki oleh pemerintah dan rumah sakit yangdiselenggarakan oleh pihak swasta. Rumah sakit pemerintah dimiliki dan diselenggarakan oleh: 1) Departemen Kesehatan 2) Pemerintah Daerah 3) ABRI 4) Badan Umum Milik Negara Sedangkan rumah sakit swasta dimiliki dan diselenggarakan oleh : 1) Yayasan 2) Badan Hukum lain yang terkait. 3) Fungsi c. Berdasarkan fungsinya Rumah Sakit dapat dibagi menjadi:

4 1) Institusi pelayanan Sosial Masyarakat (IPSM) Merupakan lembaga non profit dan keuntungan IPSM harus ditanamkan kembali pada Rumah Sakit. 2) Non Institusi Pelayanan Sosial Masyarakat(non IPSM) Merupakan lembaga non profit dan keuntungan dapat digunakan olehpara pemilik Rumah Sakit (biasanya diselenggarakan oleh swasta). d. Strategi berdasarkan pemasaran 1) Volume Rumah Sakit tipe ini mengutamakan pelayanan (jumlah pasien) yang sebanyakbanyaknya. 2) Diferensia Rumah sakit tipe ini mengutamakan spesialisasi, apabila perlu sub spesialisasi. Rumah sakit ini dituntut untuk mempunyai cukup banyak saranan yang menunjang masing-masing spesialisasi tersebut. 3) Fokus Rumah Sakit tipe ini adalah rumah Sakit yang berkonsentrasi pada spesialisasi tertentu, misal khusus jantung, khusus kanker, khusus paruparu dan sebagainya. (Sumber: Amin Widjaya Tunggal (2001;1) menyatakan Balanced scorecard adalah kumpulan ukuran kinerja yang terintegrasi yang diturunkan dari strategi perusahaan yang mendukung strategi perusahaan secara keseluruhan. Keunggulan konsep Balanced Scorecard dalam sistem perencanaan strategik adalah mampu menghasilakan rencana strategik yang memiliki karakteristik sebagai berikut (Mulyadi, 2005:11-15): a. Komprehensif Balanced Scorecard memperluas perspektif yang dicakup dalam perencanaan strategik, yaitu dari yang sebelumnya hanya terbatas pada perspektif keuangan, meluas ketiga perspektif yang lain seperti pelanggan, proses, serta pembelajaran dan pertumbuhan b. Koheren Balanced Scorecard mewajibkan personel untuk membangun hubungan sebab akibat (causal relationship) di antara berbagai sasaran strategik yang dihasilkan dalam perencanaan strategik.setiap sasaran strategik yang ditetapkan dalam perspektif non keuangan harus mempunyai hubungan kausal dengan sasaran keuangan, baik secara langsung maupun tidak langsung. c. Berimbang Keseimbangan sasaran strategik yang dihasilkan oleh sistem perencanaan strategik penting untuk menghasilkan kinerja keuangan berkesinambungan. d. Terukur Keterukuran sasaran strategik yang dihasilkan oleh sistem perencanaan strategikmenjanjikan ketercapaian berbagai sasaran strategik yang dihasilkan oleh

5 sistem tersebut. Balanced Scorecard mengukur sasaran-sasaran strategik yang sulit untuk diukur. Penilaian Kinerja selama ini masih menggunakan pengukuran kinerja berdasarkan ketetapan dari pemerintah. Penilaian kinerja pelayanan rumah sakit dapat dipakai untuk mengetahui tingkat pemanfaatan, mutu, dan efisiensi pelayanan rumah sakit. Adapun indikator-indikator penilaian tersebut adalah: a. BOR (Bed Occupancy Ratio = Angka penggunaan tempat tidur) menurut Huffman (1994) adalah the ratio of patient service days to inpatient bed count days in a period under consideration.sedangkan menurut DepkesRI (2005), BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu. b. BTO (Bed Turn Over = Angka Perputaran Tempat Tidur) menurut Huffman (1994) adalah the net effect of changed in occupancy rate and length of stay.bto menurut Depkes RI (2005) adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. c. AVLOS (Average Length of Stay = Rata-rata lamanya pasien dirawat) menurut Huffman (1994) adalah The average hospitalization stay of inpatient discharged during the period under consideration. AVLOS menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata lama rawat seorang pasien. d. TOI (Turn Over Interval = Tenggang Perputaran) menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. e. NDR (Net Death Rate) menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar. f. GDR (Gross Death Rate) menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar. g. Jumlah Pasien rawat Jalan Instalasi rawat jalan memberikan pelayanan jasa kesehatan untuk pasien rawat jalan.ini memperlihatkan jumlah pasien rawat jalan yang datang untuk sekedar berobat atau check up kesehatan. h. Jumlah Pasien Rawat Inap Pencapaian program kerja dari jumlah pasien merupakan masukan bagi rumah sakit, khususnya pada instalasi rawat inap karena semakin banyak meningkatkan pendapatan rumah sakit. Manajemen Strategik yang dikembangkan pada rumah sakit berdasar visi misi sebagai berikut; a. Visi : Menjadikan Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar terkemuka dan handal b. Misi: 1) Mengutamakan pemberdayaan masyarakat dalam memanfaatkan pelayanan di Rumah Sakit Ibu dan Anak provinsi Sulsel. 2) Meningkatkan pembinaan dan mempersiapkan sumber daya manusia yang profesional. 3) Menerapkan pengelolaan rumah sakit ibu dan anak yang berhasil guna dan berdaya guna.

6 4) Mengembangkan jenis pelayanan kesehatan Ibu dan Anak dalam rangka pengembangan rumah sakit ibu dan anak provinsi Sulsel. 5) Meningkatkan mutu pelayanan dan motivasi kerja pegawai dan memberikan pelayanan prima menuju kemandirian. 6) Mengembangkan kerjasama dan mitra kerja dalam rangka pengembangan Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah. c. Motto: Kepuasan pasien adalah kebahagiaan kami. d. Prinsip Pelayanan: 5S (Senyum, sapa, salam,sentuh dan santun. e. Tujuan: (1)Mengetahui gambaran umum rumah sakit, (2)Mengetahui sumber daya manusia Rumah sakit, (3)Tersedianya data rumah sakit yang baik dan benar, (4)Sebagai bahan evaluasi kinerja rumah sakit, (5)Tersedianya data hasik kegiatan memuat gambaran situasi pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Pengukuran Balance Scorecard dilakukan melalui empat perspektif, yang berbasis pada aspek keuangan dan non keuangan. 1. Perspektif Keuangan Balanced Scorecard tetap menggunakan perspektif finansial karena ukuran finansial sangat penting dalam memberikan ringkasan konsekuensi tindakan ekonomis yang sudah diambil.ukuran kinerja finansial memberikan petunjuk apakah strategi perusahaan, implementasi dan pelaksanaannya memberikan memberikan kontribusi atau tidak kepada peningkatan laba perusahaan.tujuan finansial biasanya berhubungan profitabilitas.tujuan lainnya mungkin berupa pertumbuhan penjualan yang cepat atau terciptanya arus kas.penerapan Balanced Scorecard membantu tercapainya tujuan yang penting ini. Tabel 1 Target dan Realisasi Pendapatan Tahun Target Realisasi Persentasi Pencapaian 2008 Rp Rp Rp Rp ,06 142% 2010 Rp Rp % Sumber: Bagian Bendahara Penerima Untuk pertumbuhan pendapatan di rumah sakit sudah sangat baik itu dapat dilihat karena dari tahun ke tahun realisasi yang terjadi selalu melebihi dari target yang ditentukan.namun persentasi pencapaian mengalami penurunan.ini merupakan suatu keberhasilan bagi rumah sakit dengan adanya pertumbuhan pendapatan yang baik tetapi harus juga menjadi perhatian agar terus meningkatkan kualitas dan kuantitas

7 rumah sakit dengan di tunjang dengan pelayanan yang baik sehingga orang-orang selalu memilih untuk datang di rumah sakit ini. Tabel 2 Target dan Realisasi Belanja Rumah Sakit Tahun Target Realisasi Persentase Pencapaian 2008 Rp Rp Rp Rp % 2010 Rp Rp % Sumber: Bagian sarana dan prasarana rumah sakit Data di atas menunjukkan bahwa Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Siti Fatimah mampu untuk mengelola pengeluarannya dengan seefisien mungkin.hal itu ditunjukkan dengan besarnya jumlah pembelanjaan rumah sakit setiap tahunnya tidak melebihi dari yang telah ditargetkan. Walaupun persentase pencapaian mengalami peningkatan itu wajar saja melihat bertambahnya kebutuhan rumah sakit yang bertambah dan keadaan ekonomi yang mengalami perubahan tiap tahunnya.rumah sakit dapat lebih efisien dalam mengelola pengeluarannya bukan berarti rumah sakit mengurangi kualitas maupun kuantitas dari peralatan dan pelayanan kesehatan yang ada. Pada perspektif keuangan yang digunakan adalah pertumbuhan pendapatan dan pengeluaran belanja. Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Siti Fatimah belum melakukan penilaian kinerja manajemennya, selama ini hanya menyusun dan melaporkan laporan kinerja dan keuangan kepada Biro Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan saja.laporan kinerja yang dilaporkan itu sebenarnya hanyalah laporan kinerja dengan standar pengukuran jasa pelayanan kesehatan nasional saja. Tabel 3 Laporan Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Standar Nasional Indikator Tahun pelayanan Kunjungan Rawat Jalan Kunjungan Rawat Inap BOR 70% 71% 81% BTO 3 kali 3 kali 8 kali Avlos 3 hari 2 hari 1 hari TOI - - 1

8 NDR 0,007 0,001 0,004 GDR 0,03 0,013 0,001 Sumber: Bagian Rekam Medik Rumah Sakit 2. Perspektif Pelanggan Dalam perspektif pelanggan Balanced Scorecard, perusahaan melakukan identifikasi pelanggan dan segmentasi pasar yang akan dimasuki. Segmen pasar merupakan sumber yang akan menjadikan tujuan finansial perusahaan. Perspektif pelanggan memungkinkan perusahaan menyelaraskan berbagai ukuran pelanggan penting (kepuasan), loyalitas, retensi, akuisisi dan profitabilitas dengan pelanggan dan segmen pasar sasaran. Para manajer juga harus mengenali apa yang dinilai tinggi oleh para pelanggan segmen sasaran dan memilih proporsi nilai apa yang diberikan. Mereka kemudian dapat memilih tujuan dan ukuran dari ketiga kelompok atribut, yang jika memuaskan memungkinkan perusahaan mempertahankan dan memperluas bisnis dengan pelanggan sasaran. Ketiga kelompok atribut itu adalah:(1)atribut produk dan jasa: fungsionalitas, mutu dan harga. (b)hubungan pelanggan: mutu dari pengalaman membeli dan hubungan pribadi. (c)citra dan reputasi, Dengan menyeleksi tujuan dan ukuran di ketiga kelompok atribut ini, para manajer dapat memfokuskan perusahaan kepada penyampaian proporsi nilai yang istimewa kepada segmen pelanggan sasaran. Tabel 4 Data Jumlah Pasien di Rumah Sakit Tahun Baru Lama Dalam Luar Sumber : Bagian Rekam Medik Rumah Sakit Untuk data mengenai jumlah rumah sakit ini meliputi keselurahan jumlah pasien yang datang baik itu untuk melahirkan atau hanya sekedar pemeriksaan kesehatan ibu ataupun anak. Untuk perspektif pelanggan mengenai retensi pasien secara keseluruhan baik itu pasien baru, pasien lama, pasien dari daerah Makassar maupun yang berasal dari luar kota Makassar di tahun 2009 mengalami peningkatan di banding dengan tahun sebelumnya atau di tahun 2008 sedangkan di tahun 2010 mengalami penurunan. Tapi dalam hal ini jumlah pasien yang tidak tetap tidak bisa dikatakan karena pelayanan dari rumah sakit yang kurang karena kita tidak pernah bisa memprediksi mengenai jumlah kelahiran di dalam masyarakat. Pencitraan dan reputasi rumah sakit khusus dan anak telah beberapa kali diliput oleh Koran-koran lokal di Makassar diantaranya yaitu: 1) Fajar (Metropolis), tanggal 24 Juli 2011 tentang 5 Menit IRD RSIA Siti Fatimah Uji Publik Pelayanan Pasien.Dalam pemberitaan oleh Koran Fajar (Metropolis) dikatakan

9 bahwa dalam pelayanan yang diberikan kepada pasien meminimalkan waktu sebanyak 5 menit untuk tiap pasien dimana untuk kedepannya akan terus ditingkatkan. 2) Tribun Timur, Sabtu 23 Juli 2011 tentang Manajemen Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah adakan uji pelayanan cepat dan tepat.dalam pemberitaan yang dilakukan oleh Koran Tribun Timur mengatakan bahwa rumah sakit Siti Fatimah Makassar akan mengadakan uji pelayanan cepat dan tepat. 3) Tribun Timur, Senin 19 Maret 2012 tentang Rumah sakit ibu dan anak Siti Fatimah terapkan sistem digital.dalam pemberitaan yang dilakukan oleh Koran Tribun Timur mengatakan bahwa Rumah Sakit Siti Fatimah Makassar akan menerapkan sistem digital data pasien yang berobat langsung terakses ke semua unit, baik Unit Gawat Darurat (UGD), Poliklinik, hingga Apotek. 3. Perspektif Proses Bisnis Internal Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Siti Fatimah melakukan inovasi-inovasi baru untuk lebih meningkatkan pelayanannya kepada pelanggan. Proses inovasi ini dilakukan dengan memperhatikan pada besarnya permintaan pasar dan kemampuan yang dimiliki oleh rumah sakit. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah Pelayanan medis meliputi pemeriksaan, pengobatan, dan tindakan medis di manapemeriksaan pasien dilakukan oleh Dokter spesialis, demikian pula pengobatan dan tindakan medis, dan peningkatan pelayanan dalam jam visit Dokter khususnya Dokter spesialis/tepat waktu. Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Siti Fatimah telah menjalankan proses operasionalnya sesuai dengan standar dan prosedur yang telah ditetapkan dari Dinas Kesehatan, yaitu standar pelayanan unit kerja, standar pelayanan rumah sakit, dan standar keperawatan. Untuk pengukuran Proses Operasional berdasarkan pengukuran pelayanan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat yaitu BOR, GDR, NDR, Alos, TOI, BTO, Rawat Jalan dan Rawat Inap. 4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran. Jumlah karyawan di rumah sakit Siti Fatimah Makassar mengalami penambahan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2008 jumlah karyawan adalah 129 orang, pada tahun 2009 bertambah 12 orang sehingga menjadi 141 dan pada tahun 2010 bertambah 1 orang sehingga berjumlah 142 orang. Tabel 5 Retensi Karyawan Tahun Jumlah Karyawan

10 Jumlah Karyawan yang Keluar Sumber: bagian kepegawaian RSKD Siti Fatimah Jumlah karyawan yang keluar pada rumah sakit Siti Fatimah disebabkan oleh beberapa faktor antara lain karena pensiun, meninggal dan juga mengundurkan diri. Dari tahun 2008 sampai pada tahun 2010 jumlah karyawan yang keluar mengalami peningkatan.pada tahun 2008 karyawan yang keluar tidak ada. Pada tahun 2009 karyawan yang keluar ada 3 orang dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 10 orang. Untuk tahun 2010 banyaknya jumlah karyawan yang keluar disebabkan karena alasan meninggal sebanyak 2 orang, pensiun sebanyak 2 orang dan pindah sebanyak 6 orang. Adanya peningkatan karyawan yang keluar belum bisa dikatakan bahwa rumah sakit memiliki retensi karyawan yang tinggi karena untuk pengukuran di dalam perspektif balanced scorecard retensi karyawan di ukur dengan persentase keluarnya karyawan kunci di dalam perusahaan sedangkan karyawan yang keluar bukanlah karyawan yang memiliki peranan kunci di dalam rumah sakit. Tetapi tetap saja bahwa pihak rumah sakit belum mampu untuk mempertahankan karyawannya. Tabel 6 Pelatihan Karyawan Tahun Karyawan yang Ikut Pelatihan Jumlah Karyawan Sumber:bagian kepegawaian rumah sakit Pelatihan-pelatihan yang ada di rumah sakit Siti Fatimah bersifat pelatihan yang dilakukan oleh pihak rumah sakit dan juga pelatihan yang dilakukan oleh pihak dari luar rumah sakit misalnya dilakukan oleh Diknas, undangan seminar maupun sosialisasi.orang-orang yang mengikuti pelatihan berbeda-beda berdasarkan jenis pelatihan yang dilakukan dan bidang kerja karyawan. Pada tahun 2008 ada beberapa pelatihan yang dilakukan yang dilakukan oleh pihak luar rumah sakit dengan jumlah karyawan yang mengikuti sebanyak 52 orang tetapi dengan jenis pelatihan yang berbeda-beda.pada tahun 2009 mengalami peningkatan menjadi 82 orang ini terjadi karena banyaknya pelatihan yang dilakukan. Pada tahun 2010 menurun menjadi 44 orang. Pada tahun 2009 dan 2010 pelatihan yang dilakukan itu ada yang dilakukan oleh pihak rumah sakit dan dari luar sedangkan pada tahun 2008 hanya ada pelatihanpelatihan yang dilakukan oleh pihak luar. Di tahun 2009 dan 2010 rumah sakit melaksanakan pelatihan dengan harapan peningkata kualitas SDM di rumah sakit yang akhirnya akan memberikan dampak pada peningkatan pelayanan di rumah sakit.

11 Rumah sakit pun terus aktif dalam mengikutsertakan karyawannya untuk pelatihanpelatihan dari luar dengan harapan yang sama untuk peningkatan kualitas SDM. Dari perspektif pertumbuhan dan pembelajaran dengan tolak ukur jumlah karyawan serta pelatihan-pelatihan di rumah sakit kinerja rumah sakit dikatakan kurang. Hal ini dikarenakan rumah sakit belum sepenuhnya mengikutsertakan karyawan seluruhnya dalam berbagai pelatihan. Dan ini disebabkan karena adanya keinginan dari pihak rumah sakit untuk mengendalikan besarnya pengeluaran yangmungkin akan dikeluarkan dan juga rumah sakit belum mampu untuk mempertahankan karyawannya. Perhitungan Retensi Karyawan: Retensi Karyawan = "#$%&' )&*+&,&- ).%#&* / x100% PENUTUP 1. Kesimpulan Balanced Scorecard dapat diterapkan di rumah sakit khusus ibu dan anak Siti Fatimah dengan menggunakan keempat perspektif dalam Balanced Scorecard yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan, perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. 2. Saran a. Rumah sakit khusus ibu dan anak Siti Fatimah sebaiknya mulai mempersiapkan suatu analisis kerja yang lebih komperhensif mencakup semua aspek, tiidak hanya berfokus pada satu pengukuran saja tetapi penerapan terhadap semua aspek yang ada pada konsep Balanced Scorecard. b. Pada perspektif keuangan sulitnya melakukan pengukuran terhadap profitabilitas sebagaimana dalam pengukuran keuangan karena orientasi jasa pelayanan sehingga tidak adanya laporan laba rugi, c. Pada perspektif pelanggan sebaiknya mencatat setiap pencapaian untuk respon times supaya pihak rumah sakit bisa mengevaluasi pelayanannya. Karena pihak rumah sakit selama ini hanya selalu melihat berdasarkan manual untuk respon timesnya yang menargetkan 5 menit. d. Pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dalam pelatihan-pelatihan karyawan sebaiknya pihak rumah sakit aktif untuk tetap mengikut sertakan karyawannya dalam mengikuti pelatihan yang ada. Sehubungan dengan tingginya tingkat retensi karyawan pihak rumah sakit sebaiknya mengevaluasi setiap masukan dan keluhan yang berasal dari karyawan sehingga dapat menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan bagi karyawan sehingga diharapkan karyawan akan menjadi loyal. DAFTAR PUSTAKA Aurora, Novella Penerapan Balanced Scorecard sebagai Pengukur Penilaian Kinerja (Studi Kasus pada RSUD Tugurejo Semarang).

12 Skripsi, tidak dipublikasikan, Fakultas Ekonomi, UniversitasDiponegoro Semarang. Pearce, John S. Dan Robinson Richard B, Jr Manajemen Strategis - Formulasi, Implementasi dan Pengendalian. Jakarta: Salemba Empat. Kaplan, Robert S.dan Norton, David S, Balanced Scorecard: Menerapkan Strategi Menjadi Aksi, Jakarta: Erlangga. Mulyadi, 2001.Balanced Scorecard: Alat Manajemen Kontemporer, Jakarta: Salemba Empat. Mulyadi, 2005, Sistem Manajemen Strategik Berbasis Balanced Scorecard Jakarta: Salemba Empat Rangkuti, Freddy, 2011.SWOT Balanced Scorecard, Jakarta: Gramedia. Tunggal, Amin Widjaja, Memahami Konsep Balanced Scorecard, Untuk Pelipat gandaan Kinerja Keuangan Perusahaan, Jakarta: Harvarindo. www//http.dinkes-sulsel.go.id. www//

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan di seluruh sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta,

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan di seluruh sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta, I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Salah satu tujuan dari pembangunan kesehatan di Indonesia adalah upaya memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan. Pelayanan berkualitas ini harus dapat dilaksanakan di

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 RUMUS/ FORMULA. tahun = Jumlah pasien rawat inap + Jumlah pasien rawat jalan

RENCANA KINERJA TAHUNAN RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 RUMUS/ FORMULA. tahun = Jumlah pasien rawat inap + Jumlah pasien rawat jalan RENCANA KINERJA TAHUNAN RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 VISI : Misi 1 : Menjadi rumah profesional dan berkualitas dengan berorientasi kebutuhan masyarakat Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD

PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD ( Studi Empiris RSUD Pandan Arang Boyolali ) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja adalah cara perseorangan atau kelompok dari suatu organisasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja adalah cara perseorangan atau kelompok dari suatu organisasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Menurut Robbins dalam Rai (2008:40), kinerja merupakan hasil evaluasi terhadap pekerjaan yang telah dilakukan dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan bersama.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit dari cost center menjadi profit oriented membutuhkan suatu peraturan

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit dari cost center menjadi profit oriented membutuhkan suatu peraturan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai salah satu lembaga pelayanan publik pada sektor kesehatan, rumah sakit dituntut harus selalu meningkatkan kinerjanya. Beralihnya orientasi rumah sakit dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk melakukan evaluasi dalam menilai kinerja perusahaan. Seringkali penilaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk melakukan evaluasi dalam menilai kinerja perusahaan. Seringkali penilaian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penilaian Kinerja Melihat aktifitas perusahaan dalam melaksanakan kegiatan operasinya sehari - hari maka akan menghasilkan penilaian yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. gawat darurat. Sedangkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. pencegahan penyakit serta upaya perbaikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. gawat darurat. Sedangkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. pencegahan penyakit serta upaya perbaikan. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 147/MENKES/PER/I/2010 menyatakan bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi Empiris Pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULANAN RSUD LAWANG TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA TRIWULANAN RSUD LAWANG TAHUN 2015 LAMPIRAN LAPORAN KINERJA TRIWULANAN RSUD LAWANG TAHUN 2015 RSUD Lawang mempunyai 2 sasaran srategis, yaitu : 1. Meningkatnya sumber daya manusia, sarana, prasarana, peralatan, dan kebijakan untuk pengembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. karyawan, pemilik, dan stakeholder dengan kata lain kinerja perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. karyawan, pemilik, dan stakeholder dengan kata lain kinerja perusahaan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Didalam sistem pengendalian manajemen, Pengukuran kinerja pada suatu perusahaan menjadi hal yang sangat penting bagi manajemen dalam melakukan evaluasi terhadap

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCE SCORECARD

PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCE SCORECARD PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCE SCORECARD (STUDI EMPIRIS RSUD SUKOHARJO) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. sehat. Namun saat ini rumah sakit bukan hanya sebagai fasilitas sarana kesehatan

BAB 1 : PENDAHULUAN. sehat. Namun saat ini rumah sakit bukan hanya sebagai fasilitas sarana kesehatan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat. Namun saat ini rumah

Lebih terperinci

REZA ABDULMUDY DOSEN UNIVERSITAS DARUSSALAM AMBON Abstrak

REZA ABDULMUDY DOSEN UNIVERSITAS DARUSSALAM AMBON Abstrak Penerapan Balanced Scorecard sebagai Alat Penilaian Kinerja Pada Rumah Sakit Umum Tulehu REZA ABDULMUDY DOSEN UNIVERSITAS DARUSSALAM AMBON rezasaka_am@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk:

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA INSTANSI : RSUD MARDI WALUYO KOTA BLITAR TUJUAN TUGAS FUNGSI : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat : Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Pelayanan Kesehatan Paripurna.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat, baik kuratif maupun preventif, rumah sakit juga

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat, baik kuratif maupun preventif, rumah sakit juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah suatu bagian dari organisasi medis dan sosial yang mempunyai fungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat, baik kuratif maupun

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penelitian ini. Teori-teori tersebut meliputi pengertian organisasi sektor publik,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penelitian ini. Teori-teori tersebut meliputi pengertian organisasi sektor publik, BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Pada sub bab ini akan dibahas teori-teori yang akan dijadikan dasar dalam penelitian ini. Teori-teori tersebut meliputi pengertian organisasi sektor publik, pengertian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Rumah Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Rumah Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT 2.1 Rumah Sakit 2.1.1 Defenisi Rumah Sakit Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Graha Husada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Graha Husada BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung dengan alasan bahwa penerapan balanced scorecard dalam

Lebih terperinci

PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLAK UKUR PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA BADAN USAHA YANG BERBENTUK RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH DI SURABAYA

PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLAK UKUR PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA BADAN USAHA YANG BERBENTUK RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH DI SURABAYA 24 PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLAK UKUR PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA BADAN USAHA YANG BERBENTUK RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH DI SURABAYA Amalia Trinoviyanti Pratiwi, Ahmad Masyhad, Widya Susanti

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penilaian Kinerja Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan kegiatan manusia dalam mencapai tujuan organisasi. Mulyadi (1997:419) mengungkapkan penilaian kinerja sebagai penentu

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 VISI : Menjadi Rumah Sakit yang Bermutu Internasional dalam Pelayanan, Pendidikan, dan Penelitian MISI : Menyelenggarakan

Lebih terperinci

BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obat merupakan komponen penting dalam pelayanan kesehatan. Pengelolaan obat yang efisien diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi rumah sakit dan pasien

Lebih terperinci

ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA PEMBERI LAYANAN KESEHATAN

ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA PEMBERI LAYANAN KESEHATAN ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA PEMBERI LAYANAN KESEHATAN (Studi Kasus pada Poliklinik dan Rumah Bersalin Rejosari Husada Delanggu Klaten) p SKRIPSI Disusun Sebagai Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan produktivitas serta pencapaian visi dan misi perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan produktivitas serta pencapaian visi dan misi perusahaan tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat persaingan perusahaan di abad ke-21 ini semakin ketat sejalan dengan diberlakukannya era perdagangan bebas. Hal ini tentu juga mempengaruhi persaingan di dunia

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU MENGGUNAKAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD. (Studi Empiris pada RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU)

PENGUKURAN KINERJA RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU MENGGUNAKAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD. (Studi Empiris pada RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU) PENGUKURAN KINERJA RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU MENGGUNAKAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD (Studi Empiris pada RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

68 Media Bina Ilmiah ISSN No

68 Media Bina Ilmiah ISSN No 68 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 ANALISIS BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLOK UKUR PENGUKURAN KINERJA PADA RUMAH SAKIT UMUM DERAH (RSUD) KOTA MATARAM Oleh : I Made Murjana dan Nuuril Faradisa Dosen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan medis semakin meningkat, sehingga masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah sakit. Perubahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit Suatu bagian dari organisasi medis dan sosial yang mempunyai fungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat, baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah Sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah Sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat jalan,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA RSUD DR. SOEDONO MADIUN

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA RSUD DR. SOEDONO MADIUN ANALISIS PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA RSUD DR. SOEDONO MADIUN Oleh: Brilian Pamuncak Prasetyo Wiwik Hidajah Ekowati, SE., M.Si., Ak., CA Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Djatikoesoemo Bojonegoro dengan menggunakan metode Balanced Scorecard, dapat diketahui hasilnya dari berbagai perspektif, antara lain :

BAB V PENUTUP. Djatikoesoemo Bojonegoro dengan menggunakan metode Balanced Scorecard, dapat diketahui hasilnya dari berbagai perspektif, antara lain : BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Pengukuran kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro dengan menggunakan metode Balanced Scorecard, dapat diketahui hasilnya dari berbagai perspektif,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia kesehatan saat ini dalam era globalisasi terus meningkat, baik secara kualitas maupun kuantitas, yang didukung oleh perkembangan ilmu dan teknologi

Lebih terperinci

Indikator pelayanan rumah sakit By : Setiadi

Indikator pelayanan rumah sakit By : Setiadi Indikator pelayanan rumah sakit By : Setiadi Tugas elearning: Bacalah makalah ini dengan seksama dan jawab pertanyaan dengan baik pakai metode tulisan tangan sebagai tugas per individu dan dikumpulkan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA Instansi Visi Misi Tujuan Tugas Fungsi : RS Jiwa Menur : RS Jiwa kelas A pendidikan dengan pelayanan prima : 1. Mewujudkan pelayanan kesehatan jiwa subspesialistik yang prima paripurna serta pelayanan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. Tahun Pemerintah berkewajiban mengupayakan tersedianya pelayanan

BAB 1 : PENDAHULUAN. Tahun Pemerintah berkewajiban mengupayakan tersedianya pelayanan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam

Lebih terperinci

Penilaian pelayanan di RSUD AM Parikesit menggunakan indikator pelayanan kesehatan, adapun data indikator pelayanan dari tahun yaitu :

Penilaian pelayanan di RSUD AM Parikesit menggunakan indikator pelayanan kesehatan, adapun data indikator pelayanan dari tahun yaitu : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya Pembangunan Nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kebutuhan masyarakat akan jasa layanan kesehatan semakin hari semakin meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat pendidikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat pendidikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit Menurut Wolfer dan Pena, rumah sakit merupakan tempat orang sakit mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat pendidikan klinik

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015 EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015 I. Pelayanan RSUD Patut Patuh Patju Lombok Barat RSUD Patut Patuh Patju kabupaten Lombok Barat merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. dan Undang-undang No. 36 tahun 2010 tentang kesehatan, membawa

BAB 1 PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. dan Undang-undang No. 36 tahun 2010 tentang kesehatan, membawa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Rumah Sakit merupakan salah satu institusi pelayanan kesehatan yang mempunyai peran penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hasil dari pengukuran kinerja merupakan ukuran apakah sebuah strategi yang

BAB I PENDAHULUAN. hasil dari pengukuran kinerja merupakan ukuran apakah sebuah strategi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diera otonomi daerah, rumah sakit sebagai institusi publik harus menempuh langkah yang strategis dalam berkompetisi. Berdasarkan kajian manajemen strategik,

Lebih terperinci

Indonesia. Pertamedika memiliki visi menjadi korporasi bisnis kesehatan terdepan dan terpercaya yang memiliki keunggulan bersaing berkelanjutan di

Indonesia. Pertamedika memiliki visi menjadi korporasi bisnis kesehatan terdepan dan terpercaya yang memiliki keunggulan bersaing berkelanjutan di 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan terhadap layanan kesehatan merupakan kebutuhan mendasar bagi masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan akan kesehatan ini masyarakat akan berupaya untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hambatan dikarenakan tidak adanya batasan antar negara. dasarnya memiliki tujuan yang sama yakni memperoleh laba (Profit oriented),

BAB 1 PENDAHULUAN. hambatan dikarenakan tidak adanya batasan antar negara. dasarnya memiliki tujuan yang sama yakni memperoleh laba (Profit oriented), BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan perekonomian dunia dalam era pasar bebas, menjadikan persaingan bisnis semakin ketat termasuk persaingan bisnis di indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak dan secara psikologis membantu proses penyembuhan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak dan secara psikologis membantu proses penyembuhan. Untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas layanan gizi akan berpengaruh terhadap kepuasan pasien yang pada akhirnya akan mempengaruhi keputusan pasien dalam memilih pelayanan rumah sakit. Hal ini sangat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang

BAB 1 PENDAHULUAN. institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut UU No. 44 Tahun 2009 dinyatakan bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghasilkan dampak pada kematian, kesakitan, ketidakmampuan dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghasilkan dampak pada kematian, kesakitan, ketidakmampuan dan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Peningkatan mutu pelayanan kesehatan menjadi isu utama dalam pembangunan kesehatan baik dalam lingkup nasional maupun global. Hal ini didorong karena semakin besarnya

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN SIDOARJO

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN SIDOARJO (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN SIDOARJO UNIT KERJA : RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SIDOARJO TUGAS POKOK : Melaksanakan upaya kesehatan yang berdayaguna dengan menggunakan upaya penyembuhan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA Instansi Visi Misi Tujuan Tugas Fungsi : RS Jiwa Menur : RS Jiwa kelas A pendidikan dengan pelayanan prima : 1. Mewujudkan pelayanan kesehatan jiwa subspesialistik yang prima dan paripurna serta pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan dengan fungsi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan dengan fungsi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan dengan fungsi yang kompleks dengan padat karya dan padat modal. Untuk melaksanakan fungsi yang demikian kompleks,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Permenkes RI No. 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk praktik kedokteran

Lebih terperinci

Penampilan rumah sakit dapat diketahui dari beberapa indikator antara lain : a. Cakupan dan mutu pelayanan dilihat melalui indikator :

Penampilan rumah sakit dapat diketahui dari beberapa indikator antara lain : a. Cakupan dan mutu pelayanan dilihat melalui indikator : Rumah Sakit Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana rumah sakit antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya diukur dengan jumlah rumah sakit dan tempat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan sebagai salah satu pembangunan nasional merupakan investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan kesehatan diselenggarakan

Lebih terperinci

Jurnal Dinamika Manajemen

Jurnal Dinamika Manajemen JDM Vol. 2, No. 1, 2011, pp: 78-91 Jurnal Dinamika Manajemen http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jdm PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA RSUD KABUPATEN KEBUMEN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tingginya tingkat pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, maka tuntutan

BAB 1 PENDAHULUAN. tingginya tingkat pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, maka tuntutan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit, berbagai upaya telah dilakukan oleh pemangku kepentingan pemberi pelayanan kesehatan. Semakin tingginya tingkat

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS Pengertian Kinerja dan Pengukuran Kinerja. dihasilkan oleh suatu perusahaan atau organisasi dalam periode tertentu

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS Pengertian Kinerja dan Pengukuran Kinerja. dihasilkan oleh suatu perusahaan atau organisasi dalam periode tertentu BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Kinerja dan Pengukuran Kinerja Kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian dari pelaksanaan suatu program/kegiatan/kebijakan dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu kunci keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai industri jasa kesehatan pada dasarnya bertujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai industri jasa kesehatan pada dasarnya bertujuan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit sebagai industri jasa kesehatan pada dasarnya bertujuan memberikan kepuasan bagi pasiennya. Dalam konsep perspektif mutu total (Perspectif Total Quality)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ancaman yang akan datang. Rumah Sakit yang memiliki perencanaan strategis akan

BAB I PENDAHULUAN. ancaman yang akan datang. Rumah Sakit yang memiliki perencanaan strategis akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam proses manajemen, perencanaan sangat dibutuhkan oleh setiap organisasi dalam menjalankan kegiatannya. Perencanaan tersebut sebagai acuan organisasi untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang, termasuk kesehatan dituntut agar lebih berkualitas. Rumah sakit juga berubah

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang, termasuk kesehatan dituntut agar lebih berkualitas. Rumah sakit juga berubah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi dan modernisasi dunia saat ini, kemajuan di segala bidang, termasuk kesehatan dituntut agar lebih berkualitas. Rumah sakit juga berubah dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Apotek Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Rebublik Indonesia (Kepmenkes RI) No. 1332/Menkes/SK/X/2002 mengenai Ketentuan dan Tata cara Pemberian Izin Apotek, yang dimaksud dengan

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

PENETAPAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 PENETAPAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan dan akuntable serta berorientasi pada hasil, kami yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. wealth creating institution. Perubahan lingkungan mendorong rumah sakit

I. PENDAHULUAN. wealth creating institution. Perubahan lingkungan mendorong rumah sakit I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Paradigma jasa pelayanan kesehatan rumah sakit dewasa ini sudah mengalami perubahan yang mendasar, karena rumah sakit merupakan sebuah badan usaha yang memiliki banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran dan kebutuhan masyarakat akan pentingnya kesehatan. rumah sakit sebagai suatu organisasi melalui tenaga medis

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran dan kebutuhan masyarakat akan pentingnya kesehatan. rumah sakit sebagai suatu organisasi melalui tenaga medis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kesadaran dan kebutuhan masyarakat akan pentingnya kesehatan semakin meningkat, sehingga dalam memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Masyarakat memiliki kebutuhan yang semakin tinggi akan jasa layanan kesehatan. Hal ini disebabkan karena semakin meningkatnya kesadaran akan kesehatan. Rumah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Salah satu profesi yang mempunyai peran penting di rumah

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Salah satu profesi yang mempunyai peran penting di rumah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang ada

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang ada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pelayanan kesehatan, tidak dapat dilepaskan dari sarana pelayanan kesehatan. Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang ada adalah rumah sakit. Menurut Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Medan sebagai organisasi yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Medan sebagai organisasi yang bergerak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Medan sebagai organisasi yang bergerak dibidang jasa khususnya pemberian jasa pada pasien, pemberian pelayanan keperawatan secara professional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu. pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat yang menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu. pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat yang menggunakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu institusi pelayanan kesehatan, oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat

Lebih terperinci

Rona Alfiani Ramadhani Alumni Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Trunojoyo

Rona Alfiani Ramadhani Alumni Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Trunojoyo Jurnal Infestasi Vol. 67 5, Ramadhani No. 1, Juni 2009 Jurnal Infestasi Hal. 67-84 PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLOK UKUR PENGUKURAN KINERJA PADA BADAN USAHA BERBENTUK RUMAH SAKIT (Studi Kasus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Latar belakang Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan peraturan tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Daerah) yaitu Peraturan Pemerintah Nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejauh mana pencapaian perusahaan. Selama ini yang umum dipergunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. sejauh mana pencapaian perusahaan. Selama ini yang umum dipergunakan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin ketatnya persaingan bisnis terutama dengan pekembangan teknologi yang terus update, permintaan konsumen yang semakin beragam mengikuti perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan tempat penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan tempat penyelenggaraan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan tempat penyelenggaraan upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan

Lebih terperinci

TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI : BERKUALITAS DI SEMUA LINI PELAYANAN MISI TUJUAN SASARAN

TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI : BERKUALITAS DI SEMUA LINI PELAYANAN MISI TUJUAN SASARAN TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI : BERKUALITAS DI SEMUA LINI MISI TUJUAN SASARAN Meningkatan Pengembangan Pelayanan Medis Spesialis Pengembangan Pelayanan Rumah Sakit Memenuhi Kebutuhan Sarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah sumber daya manusia (Depkes, 2002). penunjang lainnya. Diantara tenaga tersebut, 40% diantaranya adalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah sumber daya manusia (Depkes, 2002). penunjang lainnya. Diantara tenaga tersebut, 40% diantaranya adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan

Lebih terperinci

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT 1. Mewujudkan kualitas pelayanan paripurna yang prima dengan mengutamakan keselamatan pasien dan berfokus pada kepuasan pelanggan. 2.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pusat. personel yang memangku jabatan fungsional maupun struktural, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pusat. personel yang memangku jabatan fungsional maupun struktural, tetapi juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis. Pada suatu organisasi bisnis, pengukuran kinerja merupakan usaha yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh perusahan tersebut. (Helfert, 1996)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh perusahan tersebut. (Helfert, 1996) 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja Kinerja adalah hasil atau prestasi kerja suatu perusahaan selama periode waktu tertentu yang dipengaruhi oleh proses operasional perusahaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 184 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data yang diperoleh dari analisis yang telah dilakukan terhadap kinerja RSU PKUMuhammadiyah Delanggu dengan pendekatan memakai alat ukur balanced

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis. Di dalam sistem pengendalian manajemen pada suatu organisasi bisnis,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Dokumentasi berupa data harian, bulanan, dan tahunan yang dilakukan di Rumah

BAB III METODOLOGI. Dokumentasi berupa data harian, bulanan, dan tahunan yang dilakukan di Rumah BAB III METODOLOGI 3.1. Metode Pengumpulan data Dokumentasi berupa data harian, bulanan, dan tahunan yang dilakukan di Rumah Sakit Kalabahi masih belum terkomputerisasi, tetapi hanya menggunakan buku tulis

Lebih terperinci

Gumbreg No. 1Purwokerto. RSUD Pro! Dr. Margono Soekarjo Purwokerto

Gumbreg No. 1Purwokerto. RSUD Pro! Dr. Margono Soekarjo Purwokerto 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus tunggal yan dilaksanakan pada RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto yang terletak di Jl. Dr. Gumbreg No. 1Purwokerto.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perencanaan pembangunan daerah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan nasional yang diatur dalam Undangundang Nomor 25

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tuntut untuk menempuh langkah-langkah yang strategik dalam kondisi apapun. Selain

BAB I PENDAHULUAN. tuntut untuk menempuh langkah-langkah yang strategik dalam kondisi apapun. Selain BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Di dalam persaingan bisnis yang pesat seperti sekarang ini, perusahaan di tuntut untuk menempuh langkah-langkah yang strategik dalam kondisi apapun. Selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini terdapat perubahan dalam paradigma pelayanan jasa yang diberikan oleh suatu rumah sakit dari pandangan masyarakat dan pengelola rumah sakit. Perubahan cara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tidur dan tenaga kerja sebanyak 677 orang. Masalah utama dalam penelitian ini

BAB 1 PENDAHULUAN. tidur dan tenaga kerja sebanyak 677 orang. Masalah utama dalam penelitian ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Rumah Sakit Umum Sari Mutiara adalah Rumah Sakit dengan status kelas B yang berdiri tahun 1962. Rumah sakit ini memiliki kapasitas hunian 375 tempat tidur dan tenaga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. of Hospital Care yang dikutip Azwar (1996) mengemukakan beberapa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. of Hospital Care yang dikutip Azwar (1996) mengemukakan beberapa BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit Menurut American Hospital Association, Wolper dan Pena, Association of Hospital Care yang dikutip Azwar (1996) mengemukakan beberapa pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009). Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009). Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kesehatan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompleks, padat pakar, dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena

BAB I PENDAHULUAN. kompleks, padat pakar, dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padat pakar, dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan rumah sakit menyangkut berbagai

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH JL.SUMBERGLAGAH PACET, MOJOKERTO Telp. (0321) 690441 Kode Pos. 61374 Fax

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Nursalam, Manajemen Keperawatan, Ed 3, Salemba Medika, Jakarta, Hal : 295

BAB I PENDAHULUAN. 1 Nursalam, Manajemen Keperawatan, Ed 3, Salemba Medika, Jakarta, Hal : 295 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN Perkembangan industri kesehatan dewasa ini terus mengalami pertumbuhan yang pesat, dan salah satu akomodasi pelayanan kesehatan tersebut adalah rumah sakit,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang semakin kompetitif ini, tantangan yang dihadapi oleh organisasi baik yang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang semakin kompetitif ini, tantangan yang dihadapi oleh organisasi baik yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan hal yang penting bagi perusahaan. Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif ini, tantangan yang dihadapi oleh organisasi baik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukkan kemajuan pesat seiring

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukkan kemajuan pesat seiring BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukkan kemajuan pesat seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, antar lembaga atau organisasi saling berkompetisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengutamakan pelaksanaannya melalui upaya penyembuhan pasien, rehabilitasi dan pencegahan gangguan kesehatan. Rumah sakit berfungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengutamakan pelaksanaannya melalui upaya penyembuhan pasien, rehabilitasi dan pencegahan gangguan kesehatan. Rumah sakit berfungsi BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah instansi pemberi pelayanan kesehatan yang mengutamakan pelaksanaannya melalui upaya penyembuhan pasien, rehabilitasi dan pencegahan gangguan kesehatan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah sakit 1. Pengertian rumah sakit Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan yang kompleks, padat pakar, danpadat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan rumah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan non profit, yaitu unit usaha yang bertujuan tidak untuk mencari

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan non profit, yaitu unit usaha yang bertujuan tidak untuk mencari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit termasuk unit usaha yang tergolong dalam jenis perusahaan non profit, yaitu unit usaha yang bertujuan tidak untuk mencari keuntungan. Adapun tujuannya untuk

Lebih terperinci