BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain dalam penelitian ini adalah quasy experiment (eksperimen

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain dalam penelitian ini adalah quasy experiment (eksperimen"

Transkripsi

1 A. Desain Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain dalam penelitian ini adalah quasy experiment (eksperimen semu), seperti yang dikemukakan oleh Suryabrata (2008: 93) bahwa: Penelitian eksperimen semu secara khas mengenai keadaan praktis, yang didalamnya adalah tidak mungkin untuk mengontrol semua variabel yang relevan kecuali beberapa dari variabel tersebut. Sipeneliti mengusahakan untuk sampai sedekat mungkin dengan ketertiban penelitian eksperimen yang sesungguhnya, dengan hati hati menunjukkan perkecualian dan keterbatasan. Penelitian eksperimen semu bertujuan untuk memperoleh informasi yang merupak perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh melalui eksperimen yang sesungguhnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrrol dan memanipulasikan seluruh variabel yang relevan. Penelitian ini menggunakan dua kelas, yaitu kelas eksperimen yang sengaja diberi perlakuan strategi pembelajaran aktif Learning Start With a Question dan kelas kontrol yang diakhiri dengan pemberian tes hasil belajar matematika siswa. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized control group only Design. Dalam bentuk ini terdapat dua kelompok yang masingmasing dipilih secara random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X) disebut kelompok eksperimen, dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol. Penelitian ini menggunakan dua kelas, yaitu kelas eksperimen yang sengaja diberi perlakuan strategi pembelajaran aktif Learning Start With a 35

2 36 Question dan kelas kontrol yang diakhiri dengan pemberian tes hasil belajar matematika siswa. Menurut Suryabrata (2008: 104) rancangan ini digambarkan sebagai berikut: Tabel 3.1. Randomized Control Group only Design Kelas Perlakuan Test Eksperimen X T Kontrol - T Sumber: Suryabrata, 2006:104) Keterangan : T : Tes yang diberikan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen X : Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen dengan strategi pembelajaran aktif Learning Start With A Question - : Perlakuan yang diberikan pada kelas kontrol B. Populasi Dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek / subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 117 ). Populasi adalah kelompok atau sekumpulan subjek atau objek yang akan dikenai generalisasi hasil penelitian (Priyatno 2011:8). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Kelas VII SMPN 2 Danau Kembar Kabupten Solok. Dapat dilihat pada tabel berikut:

3 37 Tabel 3.2 Jumlah Siswa Kelas VII SMPN 2 Danau Kembar Kabupaten Solok Tahun Ajaran 2016/2017. No Kelas Banyak Siswa 1 VII 1 36 orang 2 VII 2 36 orang 3 VII 3 36 orang Total 108 orang 2. Sampel Sumber: Guru Matematika Kelas VII SMPN 2 Danau Kembar Kabupaten Solok. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono,2010:118). Sehingga dari populasi yang ada diambil dua kelompok sampel sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut : a. Mengumpulkan data hasil belajar matematika seluruh siswa kelas VII SMPN 2 Danau Kembar Kabupaten solok. Berupa nilai ujian tengah semester I. Kemudian dihitung rata-rata dan simpangan bakunya. b. Melakukan uji normalitas populasi terhadap nilai ujian tengah semester I siswa dengan menggunakan uji liliefors untuk melihat apakah populasi berdistribusi normal atau tidak dengan langkah-langkah menurut Sudjana (2005:466) sebagai berikut:

4 38 1. Data x 1, x 2, x 3,, x n yang diperoleh dari data yang terkecil hingga yang terbesar. 2. Data x 1, x 2, x 3,, X N dijadikan bilangan baku z 1, z 2, z 3,, z i dengan rumus: xi X r z i = S Ket: X i = Skor yang diperoleh siswa ke-1 X r = Skor rata-rata S = Simpangan baku 3. Dengan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F(z i )= P (z-z i ). 4. Dengan menggunakan proporsi z 1, z 2, z 3,, Z N yang lebih kecil atau sama dengan z 1, jika proporsi dinyatakan dengan S BanyaknyaZ, Z 2, Z3,..., Z n yang Zt S Zi (z 1 )maka: N 5. Menghitung selisih F(z 1 )-S(z 1 ) yang kemudian tentukan harga mutlaknya. 6. Diambil harga yang paling besar diantara harga mutlak selisih, disebut L Membandingkan nilai L 0 dengan nilai Ltabel yang diambil dari daftar untuk taraf nyata α yang dipilih. Harga mutlak terbesar dinyatakan dengan L 0. Untuk menolak atau menerima hipotesis nol di bandingkan antara L 0 dengan nilai kritis L pada uji Lilliefors. Kriteria pengujiaanya: Jika Jika L o < L tabel berarti data sampel berdistribusi normal. L o > L tabel berarti data sampel tidak berdistribusi normal. Tabel 3.3 Perbandingan dan No Kelas Kesimpulan Keterangan 1 VII 1 Data normal 2 VII 2 Data normal 3 VII 3 Data normal Berdasarkan hasil uji normalitas yang diperoleh masingmasing kelas pada populasi, maka dapat disimpulkan bahwa populasi

5 39 berdistribusi normal, hal ini dikarenakan nilai masing-masing kelas lebih besar dari nilai. Selain menggunakan rumus secara manual, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan SPSS. Berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro Wilk diperoleh masing-masing kelas pada populasi mempunyai tingkat signifikan lebih besar dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa populasi berdistribusi normal. Output uji normalitas populasi dapat dilihat pada table 3.4 berikut Tabel 3.4 Output Uji Normalitas Populasi B KELAS Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic df Sig. e NILAI VII * r d a VII * VII * a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. Berdasarkan uji Kolmogorov Smirnov didapat masing-masing kelas pada populasi mempunyai tingkat signifikan atau nilai probabilitasnya lebih besar dari 0,05 maka dapat diartikan bahwa populasi berdistribusi normal. Sedangkan berdasarkan uji Shapiro Wilk sama dengan uji Kolmogrov Smirnov memiliki nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 yaitu maka dapat disimpulkan distribusi populasi adalah normal.

6 40 c. Melakukan Uji Homogenitas Populasi Uji homogenitas populasi ini dilakukan untuk mengetahui apakah populasi mempunyai variansi yang homogen atau tidak. Uji homogenitas populasi dilakukan dengan menggunakan uji Bartlett (Sudjana,2005:263). Pengujiannya dilakukan dengan langkahlangkah sebagai berikut: 1. Menghitung Variansi masing-masing sampel dengan rumus: 2 f x f x n 2 i i i i s n n 1 2. Menghitung varians gabungan dari semua kelompok sampel dengan rumus: n i si s n 1 i 3. Menghitung harga satuan Bartlett dengan rumus berikut dan hasil yang diperoleh sebagai berikut: B log s 2 n 1 i 2 4. Menghitung harga Chi-Kuadrat 2 2 Ln B n i 1 log s Gunakan tabel 2 hitung 10 i 2 2 (1, K 1) untuk α yang kita pilih 2 Uji homogenitas juga dilakukan dengan menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solution) yaitu berupa Test of Homogeneity of Variances. Populasi memiliki variansi yang homogen apabila Sig. > 0,05. Output uji homogenitas populasi dapat dilihat pada table 3.5 berikut :

7 41 Tabel 3.5 Output Uji Homogenitas Populasi Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic df1 df2 Sig. NILAI Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean d. Melakukan uji kesamaan rata-rata Untuk menguji kesamaan rata-rata populasi, digunakan analisis variansi satu arah yang dikemukakan oleh Sudjana (2005:304). Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam uji kesamaan rata-rata adalah sebagai berikut : a) Menentukan jumlah kuadrat rata-rata (R) : ( ) ( ) b) Menghitung jumlah kuadrat antar kelompok (A) dengan rumus : ( ) ( ) ( ) c) Menghitung jumlah kuadrat total dengan rumus : ( ) d) Menghitung jumlah kuadrat dalam kelompok : ( ) ( ) ( ) ( ) e) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat antar kelompok : ( ) ( ) f) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat dalam kelompok :

8 42 ( ) ( ) ( ) g) Menguji signifikan dari kelompok dengan rumus : Pengambilan keputusan : ( ) ( ) Jika F hitung < F tabel atau probabilitasnya > 0,05 maka H 0 diterima Jika F hitung > F tabel atau probabilitasnya < 0,05 maka H 0 ditolak Kriteria pengujian adalah : jika pada taraf kepercayaan 95%, maka populasi memiliki rata-rata yang tidak jauh berbeda. Berdasarkan pengujian diperoleh :F hitung F tabel ( ) maka dapat disimpulkan bahwa ketiga populasi mempunyai rata-rata yang tidak jauh berbeda. Perhitungan yang lebih jelas dapat dilihat pada lampiran IV. Uji kesamaan rata-rata juga dilakukan dengan menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solution) yaitu menggunakan teknik Anova satu arah. Populasi memiliki rata-rata yang sama apabila nilai probabilitasnya besar dari 0,05. Output uji kesamaan rata-rata populasi dapat dilihat pada table 3.6 berikut :

9 43 Tabel 3.6 Output Uji Kesamaan Rata-rata Populasi ANOVA Nilai Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups Within Groups Total Keputusan pada tabel Anova dapat dilihat Sig. 0,146 lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa populasi mempunyai rata-rata yang tidak jauh berbeda. e. Menentukan Sampel Setelah diperiksa dan ternyata populasi normal, homogen, dan mempunyai kesamaan rata-rata, maka pengambilan sampel dilakukan dengan pengundian kelas, dengan mengundi tiga kelas secara acak (random sampling) dan ditetapkan bahwa kelas yang terambil pertama adalah kelas eksperimen (Kelas VII 3 ) dan yang terambil kedua dijadikan sebagai kelas kontrol (Kelas VII 2 ). C. Variabel Dan Data 1. Variabel Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan ( Sugiyono, 2010: 60 ). Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah:

10 44 a) Variabel bebas adalah variabel yang diperkirakan berpengaruh terhadap variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe learning start with a guestion di kelas VII SMPN 2 Danau Kembar Kabupaten Solok. b) Variabel terikat adalah variabel akibat, yang keadaanya tergantung pada variabel lainnya atau dikatakan juga dengan variabel yang mempengaruhi variabel bebas. Pada penelitian ini variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa pada ranah kognitif dan motivasi belajar siswa di kelas VII SMPN 2 Danau Kembar Kabupaten Solok. 2. Data a. Jenis data Jenis data dalam penelitian ini adalah: 1. Data primer, yaitu data yang langsung diambil oleh peneliti dari sumbernya yaitu data hasil penyebaran angket dan hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran aktif tipe learning start with a guestion di kelas VII SMPN 2 Danau Kembar Kabupaten Solok. 2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari orang lain yaitu berupa nilai ujian tengah semester I di kelas VII SMPN 2 Danau Kembar Kabupaten Solok.

11 45 b. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas seluruh siswa kelas VII SMPN 2 Danau Kembar Kabupaten Solok, dan guru matematika siswa kelas VII SMPN 2 Danau Kembar Kabupaten Solok. D. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian adalah suatu proses, yaitu suatu rangkaian langkahlangkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis. Sehingga penelitian yang dilakukan mempunyai kualitas yang baik dan memberikan kesimpulankesimpulan yang tidak meragukan. Adapun prosedur penelitian mempunyai tiga tahap sebagai berikut : 1. Tahap persiapan Pada tahap ini disiapkan hal-hal yang yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian yaitu: a) Melakukan observasi disekolah b) Mengurus surat izin penelitian ke Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan IAIN Imam Bonjol Padang. c) Mengurus surat izin penelitian ke Dinas Pendidikan Kabupaten Solok di Kayu Aro. d) Meminta izin kekepala sekolah SMPN 2 Danau Kembar untuk melakukan penelitian di SMPN 2 Danau Kembar Kabupaten Solok e) Menetapkan jadwal penelitian f) Mempersiapkan materi pembelajaran untuk penelitian g) Menentukan polulasi dan sampel

12 46 h) Mempersiapkan silabus dan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). (Lampiran VII) Sebagai pedoman dalam proses pembelajaran i) Mempersiapkan alat alat yang dibutuhkan seperti modul.( Lampiran VIII) j) Mempersiapkan instrument penelitian yang berupa: Tes hasil belajar siswa dan angket motivasi belajar siswa. 2. Tahap pelaksanaan Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah: Tabel 3.7 Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Pada Kelas Eksperimen Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Guru 1. Kegiatan Awal ( 10 menit) a. Guru membuka pelajaran dengan membaca salam dan berdoa. b. Guru mencek kehadiran dan kesiapan siswa c. Guru memotivasi siswa dan memberikan apersepsi kepada siswa dengan mengaitkan materi dengan materi sebelumnya d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran sekaligus strategi pembelajaran yang akan diikuti siswa yaitu strategi Learning Start With A question Kegiatan Siswa a. Siswa menjawab salam guru dan berdoa secara bersama. b. Siswa mendengarkan guru memanggil nama sesuai absen dan menyiapkan buku pelajaran matematika. c. Siswa mendengarkan guru memberikan motivasi dan mengutarakan pengetahuan mereka tentang materi. d. Siswa mendengarkan dan memahami tujuan dan model pembelajaran yang akan diterapkan oleh guru supaya dapat mengikuti dengan baik.

13 47 1. Kegiatan Inti ( 60 menit) a. Eksplorasi a) Guru menyuruh siswa duduk dalam kelompok yang telah ditentukan untuk berdiskusi b) Guru membagikan modul kepada siswa c) Guru meminta siswa untuk memberi tanda garis bawah ( ) pada bagian modul yang kurang dipahami d) Guru meminta siswa menuliskan pertanyaanya di papan tulis terhadap materi pada modul yang telah mereka tandai sebelumya (LSQ) ) jika tidak ada siswa yang bertanya, maka guru yang mengajukan pertanyaan untuk siswa. e) Guru meminta Siswa untuk mendiskusikan jawaban tersebut dengan kelompoknya f) Siswa diminta secara acak untuk menjelaskan setiap pertanyaan yang diajaukan temannya b. Elaborasi a. Guru memberikan respon terhadap setiap siswa yang menjelaskan setiap pertanyaan yang diajukan temannya b. Guru melengkapi dan memperbaiki jawaban siswa sekaligus memberikan a) Siswa duduk dalam kelompok yang telah ditentukan untuk berdiskusi b) Siswa menerima modul dari guru c) Siswa memberi tanda garis bawah ( ) pada bagian modul yang kurang dipahami d) Siswa menuliskan pertanyaanya di papan tulis terhadap materi pada modul yang ditandai sebelumya e) Siswa mendiskusikan jawaban tersebut dengan kelompoknya f) Siswa menjelaskan setiap pertanyaan yang diajukan temannya. a. Siswa mendapatkan apresiasi dari guru karena telah menjelaskan setiap pertanyaan yang diajukan temannya b. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru

14 48 penekanan pada hal-hal yang dianggap penting. c. Konfirmasi a. Guru meminta siswa untuk memecahkan permasalahan soal latihan yang ada pada modul b. Guru membimbing siswa dalam menyelesaikan soal soal terkait materi pada modul. c. Guru memberikan latihan soal untuk dikerjakan siswa secara mandiri. d. Guru meminta siswa mengumpulkan tugas mandiri e. Guru melengkapi dan memperbaiki jawaban yang masih diragukan siswa 2. Penutup (10 menit) a. Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari apa yang telah dipahami b. Guru memberikan PR kepada siswa a. Siswa mengerjakan soal latihan yang ada pada modul b. Siswa mendapat bimbingan dari guru dalam menyelesaikan modul c. Siswa mengerjakan latihan untuk dikerjakan mandiri d. Siswa mengumpulkan tugas mandiri e. Siswa memperhatikan dan mencatat penjelasan dari guru a. Siswa bersama guru menyimpulkan pelajaran yang telah dipelajari b. Siswa mendengarkan dan mencatat PR yang diberikan guru 3. Tahap akhir Pada tahap akhir ini guru memberikan tes pada kedua kelas sampel setelah pokok materi selesai diberikan. Tes yang diberikan berupa tes essay yaitu tes yang digunakan untuk melihat tingkat berfikir siswa terutama untuk mengukur proses berfikir ingatan, pemahaman dan penerapan. Kemudian membandingkan hasil belajar matematika yang

15 49 diperoleh dari kedua kelas tersebut. Setelah itu menarik kesimpulan sesuai dengan teknik analisis data yang digunakan. E. Instrumen Penelitian Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah. Instrumen penelitian bisa berupa angket, daftar cocok, lembar pengamatan, soal tes, skala dan lain sebagainya (Arikunto, 2005:101). Sedangkan menurut Sugiono instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (sugiono, 2010:148). Dalam penelitian ini digunakan beberapa instrumen penelitian yaitu: 1. Angket Motivasi Belajar Siswa Angket merupakan alat untuk mengumpulkan data yang berupa pertanyaan, disampaikan kepada responden untuk dijawab secara tertulis. Pada dasarnya angket adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur dengannya dapat diketahui tentang keadaan, pengalaman, pengetahuan, sikap atau pendapatnya. Angket dikenal juga dengan sebutan kuesioner (Ali Hamzah, 2014: 49). Angket ini dimaksudkan untuk mengetahui data motivasi belajar siswa kelas VII SMPN 2 Danau Kembar pada mata pelajaran matematika dengan aspeknya meliputi kesenangan, kemauan, kesadaran, dorongan dari guru dan dorongan dari orang tua siswa, dan kepuasan siswa yang

16 50 kemudian dijabarkan dalam butir-butir pernyataan dalam instrumen angket. Adapun langkah-langkah pembuatan angket sebagai berikut: a. Sebelum angket disusun, terlebih dahulu disusun yang menjadi indikator penentu angket. Angket berpedoman pada skala likert, yang menjadikan alternatif jawaban adalah sangat setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), tidak Setuju (TS), Sangat tidak Setuju (STS). b. Membuat kisi-kisi dan menyusun item-item yang berhubungan dengan indikator yang telah ditetapkan. (Lampiran XIX) c. Uji Coba Angket Dalam persiapan penelitian, dilakukan uji coba angket untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Uji coba angket dilakukan pada kelas yang tidak termasuk ke dalam penelitian yaitu di kelas VII 1 SMPN 2 Danau Kembar. d. Analisis Uji Coba Angket Setelah melakukan uji coba angket, dilakukan analisis item untuk melihat validitas dan reliabilitas angket. 1) Uji validitas angket Validitas adalah sejauh mana alat ukur mengukur yang ingin kita ukur. Untuk menguji validitas angket digunakan rumus korelasi product moment yang dikemukakan Sugiyono (2006: 208) ( ) ( ) * ( ) +* ( ) +

17 51 Di mana: r xy = koefisien korelasi antar variabel x dan variabel y x = skor dari setiap item untuk setiap sampel y = skor dari setiap sampel untuk setiap item N = jumlah sampel Adapun kriteria validitas item adalah sebagai berikut: 0.8 < r xy 1 : sangat tinggi 0.6 < r xy 0.8 : tinggi 0.4 < r xy 0.6 : sedang 0.2 < r xy 0,4 : rendah 0 < r xy 0.2 : sangat rendah Syarat item dinyatakan valid adalah jika r 0,3 maka itemnya diterima. Sedangkan jika item yang memiliki r < 0,3 maka itemnya dibuang. setelah melakukan perhitungan pada hasil uji coba angket sehingga memperoleh item yang diterima dan yang dibuang, untuk perhitungan hasil uji coba angket yang lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran XXI. 2) Reliabilitas Angket Angket yang telah valid kemudian ditentukan reliabilitasnya. Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih. Untuk menentukan reliabilitas angket digunakan rumus alpha yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (1993: 88):

18 52 ( ) ( ) Di mana: = Koefisiensi Reliabilitas n = Banyaknya Butir Angket = Jumlah Varians Setiap Butir = Varians Total Kriteria harga 0.8 < r xy < 1 : Sangat Tinggi 0.6 < r xy 0.8 : Tinggi 0.4 < r xy 0.6 : Sedang 0.2 < r xy 0.4 : Rendah 0 < r xy 0.2 : Sangat Rendah ( ) ( ) Reliabilitas angket: ( ) ( )

19 53 ( ) ( ) Dari harga r 11 = 0,7512 yang diperoleh maka dapat disimpulakn bahwa angket motivasi belajar siswa mempunyai reliabilias yang tinggi. Untuk lebih lengkapnya perrhitungan reliabilitas uji coba angket dapat dilihat pada Lampiran XXII. Untuk menentukan reliabilitas angket digunakan rumus alpha. Dengan menggunakan bantuan software SPSS dapat dilihat hasil uji reliabilitas angket sebagai berikut: Tabel 3.8 Uji Reliabilitas Angket Motivasi Belajar Siswa Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Dari harga r 11 = 0,881 yang diperoleh maka dapat disimpulakn bahwa angket motivasi belajar siswa mempunyai reliabilias yang tinggi. Untuk lebih lengkapnya perrhitungan reliabilitas uji coba angket dapat dilihat pada Lampiran XXII. 2. Hasil Belajar Matematika Siswa Tes hasil belajar yaitu tes yang dilakukan setelah pokok bahasan selesai. Bentuk tes yang digunakan adalah tes uraian untuk mengukur perkembangan atau kemajuan belajar peserta didik, setelah mereka mengikuti proses pembelajaran. Tes akhir yang merupakan tes formatif

20 54 berfungsi untuk melihat hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan dengan menerapkan Strategi learning Start With a Question Dalam menyusun dan melaksanakan tes penulis melakukan langkah-langkah berikut: 1. Penilaian Ranah Kognitif Jenis instrumen aspek kognitif yang digunakan pada penelitian ini adalah berbentuk soal essay. Data aspek kognitif diambil setelah proses pembelajaran selesai dilakukan. Sebelum dilakukan tes akhir terhadap kedua kelas sampel, maka sebelumnya dilakukan uji coba tes kepada siswa diluar populasi yaitu kelas VII 1. Tujuan dari uji coba tes adalah untuk mendapatkan soal tes yang baik. Untuk mengetahui apakah suatu tes sudah layak digunakan atau belum, maka ada beberapa hal yang perlu dianalisa dari soal-soal tersebut meliputi : a. Daya Pembeda Soal Daya pembeda soal ditentukan dengan menghitung indeks pembeda soal. Langkah-langkah menghitung indeks pembeda soal sebagai berikut: 1) Mengurutkan data dari nilai tertinggi sampai nilai terendah. Lihat lampiran XV. 2) Mengambil 27% dari jumlah pesera didik yang tergolong kelompok tinggi dan 27% dari jumlah peserta didik yang tergolong kelompok rendah.

21 55 3) Menghitung degress of freedom (df) dengan rumus : ( ) ( ) 4) Menentukan daya pembeda soal menggunakan rumus : ( ) Keterangan : = indeks pembeda soal = rata rata skor kelompok tinggi = rata-rata skor kelompok rendah = jumlah kuadrat deviasi skor kelompok tinggi = jumlah kuadrat deviasi skor kelompok rendah n = 27 % x N N = banyaknya peserta tes Soal mempunyai indeks pembeda yang berarti (signifikan) apabila I p hitung I p tabel pada derajat bebas yang sudah ditentukan sebelumnya. Perhitungan daya pembeda hasil uji coba soal tes akhir dapat dilihat pada lampiran XII. Secara keseluruhan hasil perhitungan indeks pembeda soal uji coba dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut : Tabel 3.9 Hasil Perhitungan Indeks Pembeda Soal Uji Coba Nomor I p (%) Keputusan Soal 1 Signifikan 2 Signifikan 3 Signifikan 4 Signifikan 5 Signifikan 6 Signifikan

22 56 b. Indeks Kesukaran Soal Indeks kesukaran butir soal adalah bilangan yang menunjukkan soal tersebut termasuk soal yang mudah, sedang, atau sukar. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Agar tes dapat digunakan secara luas, setiap soal harus diselidiki tingkat kesukarannya. Untuk menentukan indeks kesukaran dapat digunakan rumus : Keterangan : = Indeks kesukaran = jumlah skor kelompok tinggi = jumlah skor kelompok rendah m = skor setiap soal jika benar n = 27% N N = Banyak pengikut tes Tabel 3.10 Kriteria Indeks Kesukaran Soal Soal sukar Soal sedang Soal mudah Untuk lebih jelasnya perhitungan untuk setiap soal dapat dilihat pada lampiran XIII. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel 3.10 berikut :

23 57 Tabel 3.11 Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Soal Uji Coba Nomor I k (%) Keputusan Soal 1 87,5% Mudah 2 71,2% Mudah 3 75% Mudah 4 85% Mudah 5 68% Sedang 6 50% Sedang Berdasarkan table diatas, dapat diketahui bahwa tiap-tiap butir soal yang dipakai tergolong mudah dan sedang. Perhitungan indeks kesukaran tes ujicoba dapat dilihat pada lampiran XII. c. Reliabilitas Tes Reliabilitas tes adalah ukuran yang menentukan tes tersebut dapat dipercaya dan mendapatkan hasil yang konsisten. Untuk menentukan koefisisen realibilitas soal essay dapat digunakan rumus Alpha yang dinyatakan oleh Arikunto (2010:239), sebagai berikut : ( ) ( ) dengan ( ) Keterangan : r 11 = reliabilitas yang dicari 2 i = jumlah variansi skor tiap-tiap item t 2 = variansi total n = banyak soal N = banyak pengikut tes = jumlah skor tiap butir soal jumlah kuadrat skor tiap butir soal

24 58 Table 3.12 Kriteria Reliabilitas Tes 0 Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah Perhitungan reliabilitas hasil uji coba soal tes akhir memberikan hasil = 0,61 berarti soal tes akhir memiliki reliabilitas yang tinggi dan dapat digunakan untuk tes akhir. Perhitungan reliabilitas hasil uji coba soal tes akhir dapat dilihat pada lampiran XIV. Dari perhitungan diperoleh variansi skor soal uji coba seperti yang tertera pada tabel 3.12 berikut : Tabel 3.13 Hasil Variansi Skor Soal Uji Coba No Soal d. Klasifikasi Soal Setiap soal yang telah dianalisis perlu diklasifikasikan menjadi soal yang tetap dipakai, direvisi atau dibuang. Klasifikasi soal atau item adalah : a) Item tetap dipakai jika signifikan dan b) Item diperbaiki jika :

25 59 signifikasi dan atau tidak signifikasi dan c) Item diganti jika tidak signifikan dan atau Hasil analisis soal uji coba dapat dilihat pada tabel 3.13 berikut : Tabel 3.14 Klasifikasi Hasil Analisis Soal Uji Coba No I p Soal (%) Keputusan I k (%) Keputusan Klasifikasi 1 Signifikan 87,5% Mudah Dipakai 2 Signifikan 71,2% Sedang Dipakai 3 3,07 Signifikan 75% Mudah Dipakai 4 Signifikan 85% Sedang Dipakai 5 Signifikan 68% Sedang Dipakai 6 Signifikan 50% Sedang Dipakai Berdasarkan hasil analisis uji daya pembeda, indeks kesukaran dan reliabilitas soal uji coba, maka soal nomor 1 sampai soal nomor 6 dipakai. F. Teknik analisis data Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah hipotesis penelitian ditolak atau diterima. Maksudnya apakah hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Uji hipotesis dapat dilakukan setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas terhadap kelas sampel. Hasil uji normalitas dan homogenitas menimbulkan beberapa kemungkinan yaitu, jika data terdistribusi normal dan kedua kelas data homogen, maka dalam pengujian hipotesis statik digunakan adalah uji ratarata satu pihak dengan statistik (Sudjana, 2005:239) :

26 60 Dengan dan masing-masing adalah rata-rata hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan demikian hipotesis nol dari penelitian ini adalah rata-rata hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen sama dengan rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas kontrol dan hipotesis satunya adalah rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas kontrol. Karena skor hasil belajar siswa berdistribusi normal, data berasal dari sampel yang bervariansi homogen maka rumus untuk uji hipotesis digunakan adalah uji-t (Sudjana (2005:239). sebagai berikut : Dengan ( ) ( ) Keterangan : = Skor rata-rata nilai kelas eksperimen = Skor rata-rata kelas kontrol S 2 = Variansi dari kedua sampel n 1 = Jumlah siswa kelas eksperimen n 2 = Jumlah siswa kelas kontrol Kriteria hipotesis nol diterima jika t hitung < t tabel dilihat pada daftar distribusi t dengan derajat kebebasan dan peluang ( ) Hipotesis nol ditolak jika t hitung > t tabel dilihat pada daftar distribusi t dengan derajat kebebasan pada taraf signifikan 0,05. Perhitungan uji hipotesis dapat dilihat pada lampiran XIX.

BAB III METODE PENELITIAN. experimental research). Tujuan penelitian eksperimental semu adalah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. experimental research). Tujuan penelitian eksperimental semu adalah untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan pada BAB I, jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu (quasi experimental

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian, maka penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian, maka penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian, maka penelitian ini termasuk pada penelitian eksperimen semu (quasy experimental research). Seperti yang dikemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian eksperimen-semu. Penelitian eksperimen-semu bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian eksperimen-semu. Penelitian eksperimen-semu bertujuan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Sesuai dengan masalah yang akan diteliti maka jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen-semu. Penelitian eksperimen-semu bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian eksperimen-semu. Penelitian eksperimen-semu bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian eksperimen-semu. Penelitian eksperimen-semu bertujuan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Sesuai dengan masalah yang akan diteliti maka jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen-semu. Penelitian eksperimen-semu bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Deskripsi Data Tentang Hasil Belajar Siswa. kelas eksperimen ( kelas VII.3 ) berjumlah 36 orang, dan pada kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Deskripsi Data Tentang Hasil Belajar Siswa. kelas eksperimen ( kelas VII.3 ) berjumlah 36 orang, dan pada kelas BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Data Tentang Hasil Belajar Siswa Data yang dideskripsikan adalah data motivasi belajar dan tes hasil belajar matematika siswa. Data tentang hasil

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TAPPS dan PBL melalui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TAPPS dan PBL melalui BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini digolongkan ke dalam jenis penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Eksperimen yang dilakukan bermaksud mengetahui pengaruh model

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya, maka jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya, maka jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian yang dikemukakan sebelumnya, maka jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen atau eksperimen

Lebih terperinci

Nonequivalent Control Group Design

Nonequivalent Control Group Design BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Desain Eksperimen 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini eksperimen dengan tipe Quasi Experimental Design. Menurut Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikemukakan sebelumnya, maka pendekatan yang dipergunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikemukakan sebelumnya, maka pendekatan yang dipergunakan dalam 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pedekatan dan Metode Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang diterapkan adalah penelitian eksperimen dengan dua kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang diterapkan adalah penelitian eksperimen dengan dua kelompok 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Disain penelitian Melalui uraian yang dikemukakan dalam latar belakang dan rumusan masalah, penelitian yang diterapkan adalah penelitian eksperimen dengan dua kelompok sampel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP 6 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 013-014 di SMP Negeri 1 Pagelaran. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimental. Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimental. Eksperimen 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimental. Eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang diperoleh selama pelaksanaan pembelajaran matematika dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang diperoleh selama pelaksanaan pembelajaran matematika dengan 80 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini diuraikan deskripsi data, analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang diperoleh selama pelaksanaan pembelajaran matematika dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (00:07) mengemukakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol dan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan desain eksperimen semu (quasi eksperimental research). Penelitian

Lebih terperinci

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan,

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan, 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan, penyusunan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan suatu metode yang diharapkan mengungkapkan ketercapaian penelitian. Adapun metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan langkah-langkah atau cara-cara yang akan dilakukan oleh peneliti. Metode penelitian ini lebih sebagai suatu pertanggung jawaban cara-cara atau langkah-langkah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan 32 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk memperoleh data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan digunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil 29 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMPN 5 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian.. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri Suwawa pada siswa kelas X.. Waktu Penelitian Penelitian ini rencananya akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan 60 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang diambil dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Sukoharjo yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman No. 197, Bendosari, Sukoharjo.

Lebih terperinci

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi exsperimen). Dimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

BAB III METODE PENELITIAN. generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan 53 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Sugiyono (015:117) menjelaskan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN 3.1 Metode penelitian Menurut Sugiyono (2012:3) menyatakan bahwa Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan langkah-langkah kerja. Langkah-langkah kerja yang akan ditempuh dalam pelaksanaan penelitian yang terdiri dari desain eksperimen, subjek penelitian, variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Gorontalo, karena pada sekolah tersebut kemampuan pemecahan masalah matematika

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo 3.1. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan kegiatan percobaan untuk meneliti sesuatu peristiwa atau gejala

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. semester genap tahun ajaran Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 20

BAB III METODE PENELITIAN. semester genap tahun ajaran Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 20 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada tanggal 03-29 Maret 2014 pada semester genap tahun ajaran 2013-2014. Penelitian ini dilaksanakan di SMP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah cara ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah cara ilmiah 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Batudaa Kabupaten

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Batudaa Kabupaten 6 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo Tahun Pelajaran 01/013. Penelitian ini akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian dilakukan di SMAN 4 Bandung, yang berlokasi di Jl. Gardujati No. 20 Bandung. Waktu penelitian dilakukan selama berlangsungnya pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian dapat diartikan sebagai suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data sebagai bahan dalam mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Juli sampai dengan 07 Agustus tahun ajaran 2017/2018 di ketiga kelas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Juli sampai dengan 07 Agustus tahun ajaran 2017/2018 di ketiga kelas BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Deskiripsi Data Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan pada tanggal 1 Juli sampai dengan 07 Agustus tahun ajaran 017/018 di ketiga kelas sampel maka diperoleh

Lebih terperinci

: Perlakuan (Pembelajaran dengan model pembelajaran M-APOS),

: Perlakuan (Pembelajaran dengan model pembelajaran M-APOS), 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuasi eksperimen. Dikarenakan subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi menerima keadaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Ruseffendi (2010, hlm. 35) mengemukakan, Penelitian eksperimen atau percobaan adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan sangat menentukan terhadap hasil penelitian, seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono (011 : 6) sebagai berikut : Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA N 1 Banyudono yang beralamat di Jembungan, Banyudono, Boyolali adapun alasan dalam pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Jenis metode yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen. Tujuan penelitian dengan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, dan Lokasi penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi Experimental Design). Sugiyono (2015:107)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Kemudian data tentang hasil belajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Kemudian data tentang hasil belajar BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Bagian ini merupakan deskripsi data dari instrumen yang digunakan pada penelitian yaitu berupa data tentang aktivitas siswa dalam belajar matematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis yang diajukan (Sugiyono, 2009:56).

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis yang diajukan (Sugiyono, 2009:56). BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian 1. Jenis penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang menjelaskan pengaruh antar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara atau langkah-langkah yang digunakan untuk mengumpulkan, menyusun dan menganalisis serta menginterpretasikan arti data

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. eksperimen. Penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang

III. METODE PENELITIAN. eksperimen. Penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian jenis komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis Pre-eksperimen. Menurut Sugiyono (2010: 109) penelitian pre-eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Ruseffendi (1994: 32) mengartikan bahwa penelitian eksperimen atau percobaan (eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Penndekatan dan Jenis Penelitian Ditinjau dari permasalahan yang ada, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang hasilnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Dalam buku Nana Syaodih (2005: 52) metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Dalam buku Nana Syaodih (2005: 52) metode penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan dalam sebuah penelitian untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN Bab III membahas mengenai lokasi, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menguji penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7e berbantuan komputer dalam pembelajaran fisika terhadap penguasaan konsep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen semu yang terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen (kelas perlakuan)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun ke lapangan. Penelitian ini mengambil lokasi

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian

BAB III. Metode Penelitian BAB III Metode Penelitian A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti hasil belajar siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. SUBJEK PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Laboratorium UPI Bandung di Jl. Senjaya Guru kampus Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Penelitian eksperimen semu adalah penelitian yang mencari hubungan sebab akibat nyata, dimana pengendalian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 25 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 25 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 5 Bandar Lampung yang terletak di Jl. Amir Hamzah No. 58 Gotong Royong, Kota Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada 58 BAB III METODE PENELITIAN 3. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan korelasional. Menurut Arikunto (00:70) pendekatan korelasional adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experimental. Quasi experiment atau eksperimen semu merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini yaitu di MTsS Pondok

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini yaitu di MTsS Pondok BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini yaitu di MTsS Pondok Pesantren Thawalib Padang kelas VIII. Sedangkan waktu penelitian ini adalah semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan masalah yang dikembangkan, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaaan metode eksperimen ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang 28 BAB III Metodologi Penelitian 3.1. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan pemahaman matematis siswa SMA IPS melalui pembelajaran dengan pendekatan Contextual

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Bentuk, dan Rancangan Penelitian 1) Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Menurut Zuldafrial (2009: 25), metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan menggunakan penelitian eksperimen diharapkan, setelah menganalisis hasilnya kita dapat melihat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semua yaitudesain eksperimen dengan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen semu (quasi experimental design). Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

Keterangan: O : Pretes dan postes X : Pembelajaran dengan pendekatan MEAs : Sampel penelitian tidak dipilih secara acak (Ruseffendi, 1994)

Keterangan: O : Pretes dan postes X : Pembelajaran dengan pendekatan MEAs : Sampel penelitian tidak dipilih secara acak (Ruseffendi, 1994) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi. Menurut Arifin (2011: 74), Metode eksperimen kuasi disebut juga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Kemala Bhayangkari Bandung yang terletak di jalan Palasari No. 46 Bandung, Jawa Barat. Sekolah yang berdiri di bawah naungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP N 28 Padang, yang terdiri dari deskripsi data dan analisis data, penguraian hipotesis dan pembahasan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Ngambur Pesisir Barat. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Ngambur Pesisir Barat. Populasi 1 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Ngambur Pesisir Barat. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX semester ganjil SMP Negeri Ngambur Pesisir

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. 9 BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.. Lokasi Penelitian ini merupakan suatu penelitian eksperimen yang di laksanakan di SMP NEGERI 3 GORONTALO 3.. Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dan analisis korelasional. Russeffendi (2010, hlm. 35) menyatakan bahwa Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Eksperimen 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Merujuk pada pendapat Sugiyono

Lebih terperinci

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experiment), dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian komparatif. Menurut Sugiyono (006) penelitian komparatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen kelompok kontrol pretes-postes. Berdasarkan Ruseffendi (1994, hlm. 36) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 0R2R : 0R3R : 0R4R : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Kuasi eksperimen menurut Sugiyono (2011:77)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Se-Gugus Gajah Mada Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar yang terdiri dari 8 SD.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian yang bertujuan meramalkan dan menjelaskan hal-hal yang terjadi

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian yang bertujuan meramalkan dan menjelaskan hal-hal yang terjadi BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen yaitu suatu penelitian yang bertujuan meramalkan dan menjelaskan hal-hal yang terjadi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap tahun pelajaran 01-013 sebanyak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sebagai kelas kontrol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sebagai kelas kontrol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan 80 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi dan Analisis Data Penelitian yang telah penulis lakukan di SMPN 1 Batang Anai terdiri dari tiga kelas sampel, yaitu dua kelas sebagai kelas eksperimen dan satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, Sugiyono (2004, hlm. 1), metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design. 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMPN

BAB III METODE PENELITIAN. kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMPN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (2009) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan berpikir

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan berpikir 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan open-ended,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 selama kurang lebih 2 bulan terhitung sejak April

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian telah dilaksanakan di SMA Negeri Karangpandan kelas X tahun pelajaran 2012/2013 yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah quasi experiment atau eksperimen semu. Quasi experiment mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti memanipulasi dan mengendalikan satu variabel bebas yaitu model pembelajaran kooperatif tipe TGT

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi 4 3. METODE PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Experiment, yang merupakan suatu bentuk eksperimen dengan ciri utamanya adalah tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian eksperimen semu (Quasy Experimental Design). Eksperimen semu merupakan pengembangan dari eksperimen murni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan judul penelitian yaitu Perbedaan Metode Inquiry dan

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan judul penelitian yaitu Perbedaan Metode Inquiry dan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sesuai dengan judul penelitian yaitu Perbedaan Metode Inquiry dan Metode Ceramah dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Kelas VIII di

Lebih terperinci