MODUL PERKULIAHAN (13) BAHASA INDONESIA EJAAN DAN TANDA BACA. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL PERKULIAHAN (13) BAHASA INDONESIA EJAAN DAN TANDA BACA. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh"

Transkripsi

1 MODUL PERKULIAHAN (13) BAHASA INDONESIA EJAAN DAN TANDA BACA Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh EKONOMI MANAJEMEN 13 DRS. SRI SATATA, MM Abstract Setelah mempelajari materi pada bab ini diharapkan mahasiswa dapat memahami pengertian serta sejarah dan perkembangan ejaan dan ruang lingkup ejaan. Kompetensi (1) Mampu memahami sejarah ejaan (2) Mampu memahami ruang lingkup ejaan (3) Mampu menerapkan ejaan yang benar dalam penulisan.

2 BAB XII EJAAN 12.1 Standar Kompetensi : Setelah mempelajari materi pada bab ini diharapkan mahasiswa dapat memahami pengertian serta sejarah dan perkembangan ejaan dan ruang lingkup ejaan. 1.2 Kompetensi Dasar : (4) Mampu memahami sejarah ejaan (5) Mampu memahami ruang lingkup ejaan 12.3 Indikator : (1) Mampu menjelaskan pengertian ejaan (2) Mampu menjelaskan sejarah ejaan (3) Mampu menjelaskan ruang lingkup ejaan 12.4 Pengertian Ejaan Dalam bahasa tulis, kita menemukan adanya bermacam-macam tanda yang digunakan untuk membedakan arti sekaligus sebagai pelukisan atas bahasa lisan. Segala macam tanda tersebut untuk mengambarkan perhentian antara, perhentian akhir, tekanan, tanda tanya dan lain-lain. Tandatanda tersebut dinamakan tanda baca. 1 Tanda baca yang ditemukan dalam bahasa tulis merupakan bagian dari kaidah ejaan dalam suatu bahasa. Ada beberapa pendapat dari para ahli tentang apa yang dimaksud dengan ejaan. Yang dimaksud dengan ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana antarhubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan dan penggabungannya dalam suatu bahasa). Secara teknis, yang dimaksud dengan ejaan adalah penulisan huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca. 2 Ejaan adalah keseluruhan 1 Yakub Nasucha, Muhammad Rohmadi, dan Agus Budi Wahyudi, untuk Penulisan Karya Ilmiah:Mata Kuliah Kepribadian, Yogyakarta:Media Perkasa, 2010, E. Zainal Arifin dan S. Amran Tasai, Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi:Sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian, Jakarta:Akapress, 2008,

3 peraturan melambangkan bunyi ujaran, pemisahan dan penggabungan kata, penulisan kata, huruf, dan tanda baca. 3 Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya. Batasan tersebut menunjukkan pengertian kata ejaan berbeda dengan kata mengeja. Mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata; sedangkan ejaan adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih luas dari sekadar masalah pelafalan. Ejaan mengatur keseluruhan cara menuliskan bahasa. 4 Ejaan suatu bahasa tidak saja berkisar pada persoalan bagaimana melambangkan bunyibunyi ujaran serta bagaimana menempatkan tanda-tanda baca dan sebagainya, tetapi juga meliputi hal-hal seperti bagaimana memotong-motong suku kata, bagaimana menggabungkan kata-kata, baik dengan imbuhan-imbuhan maupun antara kata dengan kata. Pemotongan itu harus berguna bagaimana kita harus memisahkan huruf-huruf itu pada akhir suatu baris, bila baris itu tidak memungkinkan kita menuliskan seluruh kata di sana. Selain itu, penggunaan huruf kapital juga merupakan unsur penting yang harus diperhatikan dalam penulisan dengan ejaan yang tepat. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keseluruhan peraturan bagaimana menggambarkan lambang-lambang bunyi ujaran dan bagaimana interrelasi antara lambang-lambang itu (pemisahannya, penggabungannya) dalam suatu bahasa disebut ejaan. 5 Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis. Keteraturan bentuk akan brimplikasi pada ketepatan dan kejelasan makna. Ibarat sedang mengemudi kendaraan, ejaan adalah rambu lalu lintas yang harus dipatuhi oleh setiap pengemudi. Jika para pengemudi mematuhi rambu-rambu yang ada, terciptalah lalu lintas yang tertib dan teratur. Seperti itulah kira-kira bentuk hubungan antara pemakai bahasa dengan ejaan. 6 3 Alek A dan Achmad H.P., untuk Perguruan Tinggi, Jakarta:Kencana Prenada Media Group, 2010, Lamuddin Finoza, Komposisi :untuk Mahasiswa Nonjurusan Bahasa, Jakarta:Diksi Insan Mulia, 2009, Nasucha., Lamuddin Finoza, Komposisi Bahasa,20. 3

4 Ejaan turut menentukan kebakuan dan ketidakbakuan kalimat. Jika ejaannya benar, sebuah kalimat dapat menjadi baku dan jika ejaannya salah, sebuah kalimat dapat menjadi tidak baku. Kesalahan ejaan biasanya terjadi pada penggunaan tanda koma yang salah, dan kesalahan penulisan sapaan. Kenyataan yang terjadi adalah bahwa masih banyak dari para pemakai bahasa yang salah ketika menerapkan ejaan baku yang telah ditetapkan, seperti pemakaian tanda baca. 7 Pemahaman ejaan merupakan satu aspek penting dalam mendukung penggunaan suatu bahasa termasuk tentunya penggunaan bahasa Indonesia yang benar. 8 Hal ini disebabkan gagasan yang disampaikan secara lisan atau tatap muka lebih mudah atau lebih cepat dipahami daripada secara tertulis. Dalam bahasa lisan, faktor gerak-gerik, mimik, intonasi, irama, jeda, serta unsurunsur nonbahasa tersebut tidak terdapat di dalam bahasa tulis. ketiadaan itu menyullitkan komunikasi dan memberikan peluang terjadinya kesalahpahaman. Di sinilah ejaan dan tanda baca (pungtuasi) berperan sampai pada batas-batas tertentu, menggantikan beberapa unsur nonbahasa yang diperlukan untuk memperjelas gagasan atau pesan. 9 Ejaan yang dimuat dalam buku ini sengaja dikutipkan dari aturan-aturan berbahasa yang terangkum dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang dikeluarkan ulang pada tahun 2008 oleh Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional, melalui penerbit Balai Pustaka. Perkembangan ejaan di Indonesia diawali dengan Ejaan van Ophuijsen. Ejaan pertama bahasa Indonesia tersebut diambil dari nama seorang guru besar Belanda yang juga pemerhati bahasa dan diberlakukan pada tahun 1901 oleh pemerintah Belanda yang berkuasa di Indonesia pada masa itu. Ejaan van Ophuijsen dipakai selama 46 tahun, lebih lama dari Ejaan Republik yang dipakai selama 25 tahun. Ejaan van Ophuijsen baru diganti setelah dua tahun Indonesia merdeka. 10 Ejaan van Ophuijsen yang ditetapkan sebagai ejaan bahasa Melayu pada tahun 1901 tersebut memiliki ciri khas yang menonjol yaitu penggunaan huruf j untuk menuliskan kata-kata jang dan sajang, penggunaan huruf oe untuk menuliskan kata goeroe dan kamoe, serta digunakannya tanda 7 Nasucha., Alek., Sabarti Akhadiah, Maidar G. Arsjad, dan Sakura H. Ridwan., Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indeonesia, Jakarta:Erlangga, 2003, Finoza. Komposisi Bahasa, 20. 4

5 diakritik dan trema pada kata ma moer dan do a. Setelah mengalami perkembangan, kedudukan Ejaan van Ophuijsen tergantikan oleh Ejaan Soewandi. Ejaan Soewandi atau Republik ditetapkan pada tahun 1947 untuk menggantikan Ejaan van Ophuijsen. Ciri yang menonjol adalah penggunaan huruf u untuk menggantikan huruf oe, penggunaan bunyi sentak k menggantikan tanda diakritik, dan penulisan kata depan di dan awalan di yang sama, yakni dirangkaikan dengan kata yang mengikutinya. Ejaan yang Disempurnakan adalah peraturan bahasa Indonesia yang diberlakukan sejak tahun 1972 pada saat Kongres hingga saat ini. 11 Sebagaimana yang telah diungkapkan pada paragraf sebelumnya bahwa ejaan yang berlaku sekarang dinamakan Ejaan yang Disempuirnakan (EyD). EyD mulai diberlakukan tepatnya pada tahun Ejaan ini merupakan ejaan yang ketiga dalam sejarah bahasa Indonesia. Hal ini memang merupakan upaya penyempurnaan ejaan sebelumnya yang sudah dipakai selama 25 tahun yang dikenal dengan nama Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi (Menteri P dan K Republik Indonesia pada saat ejaan itu diresmikan pada tahun 1947). Untuk sekadar memperoleh gambaran tentang ejaan yang pernah berlaku pada masa lalu itu dan sekaligus untu membandingkannya dengan ejaan sekarang, perhatikan pemakaian huruf dan kata-kata yang ditulis dengan ketiga macam ejaan itu dalam tabel di bawah ini. 12 PERUBAHAN PEMAKAIAN HURUF DALAM TIGA EJAAN BAHASA INDONESIA Ejaan yang Disempurnakan Ejaan Republik Ejaan (EyD) (Ejaan Soewandi) van Ophuijsen mulai tahun khusus chusus choesoes 11 Alek,. 12 Finoza, Komposisi Bahasa. 5

6 Jumat Jumat Djoem at yakni jakni ja ni payung pajung pajoeng cucu tjutju tjoetjoe sunyi sunji soenji 10.5 Sejarah Perkembangan Ejaan Dalam buku yang berjudul Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi yang dikarang oleh Prof. Dr. H. Zaenal Arifin, M.Hum. bersama dengan Drs. S. Amran Tasai, M.Hum. dipaparkan dengan cukup lengkap mengenai perjalanan perkembangan ejaan yang terdapat di Indonesia, mulai ejaan yang pertama yang digunakan di Indonesia, sebagaimana telah disinggung pada pembahasan sebelumnya, yaitu Ejaan van Ophuijsen, sampai dengan ejaan yang dipakai saat ini, yaitu Ejaan yang Disempurnakan (EyD). 13 Ejaan van Ophuijsen ditetapkan pada tahun 1901 yang merupakan ejaan bahasa Melayu dengan huruf Latin. Van Ophuijsen merancang ejaan itu dibantu oleh Engku Nawawi Gelar Soetan Ma moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim. Hal-hal yang menonjol dalam ejaan van Ophuijsen adalah sebagai berikut: Huruf j dipakai untuk menuliskan kata-kata, seperti jang, sajang, dan pajah. Huruf oe dipakai untuk menuliskan kata-kata, seperti goeroe, itoe, dan oemoer. Tanda diakritik, yaitu koma, ain, dan tanda trema, dipakai untuk menuliskan kata-kata, seperti ma moer, akal, ta, pa, dinamai. Ejaan Soewandi ditetapkan pada tanggal 19 Maret 1947 untuk menggantikan ejaan sebelumnya, yaitu Ejaan van Ophuijsen. Ejaan baru itu oleh masyarakat diberi julukan Ejaan Republik. Hal-hal yang perlu diketahui sehubungan dengan pergantian ejaan itu adalah sebagai berikut: Huruf oe diganti dengan u, seperti pada guru, itu, umur. Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan huruf k, seperti pada kata-kata tak, pak, maklum, rakyat. Kata ulang boleh ditulis dengan angka dua, seperti pada kata-kata anak2, berjalan2, ke-barat2-an. 13 Arifin, Cermat Berbahasa,

7 Imbuhan yang berupa awalan di- dengan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya, seperti kata depan pada dirumah, dikebun, disamakan dengan imbuhan awalan di- pada ditulis, dikarang. Ejaan Melindo yang merupakan kependekan dari ejaan Melayu Indonesia merupakan konsep ejaan bersama antara Indonesia dengan Malaysia. Pada akhir tahun 1959, sidang perutusan Indonesia dan Melayu (Slametmulyana-Syeh Nasir bin Ismail, sebagai ketua) menghasilkan konsep ejaan tersebut. Perkembangan politik selama bertahun-tahun berikutnya mengurungkan persemian ejaan itu. Ejaan yang Disempurnakan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, yang pada saat itu dijabat oleh Jend. (Purn) Soeharto, pada tanggal 16 Agustus Peresmian ejaan baru itu berdasarkan Putusan Presiden No. 57, tahun Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (P&K) menyebarkan buku kecil yang berjudul Pedoman Ejaan yang Disempurnakan, sebagai patokan pemakaian ejaan itu Karena penuntun itu perlu dilengkapi, Panitia Pengembangan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, yang dibentuk oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan surat putusannya tanggal 12 Oktober 1972, No. 156/P/1972 (Amran Halim sebagai ketua), menyusun buku Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Pada tahun 1987 kedua pedoman tersebut direvisi. Edisi revisi dikuatkan dengan surat Putusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0543a/U/1987, pada tanggal 9 September Beberapa hal yang perlu dikemukakan sehubungan dengan Ejaan yang Disempurnakan atau EyD adalah sebagai berikut: Perubahan Huruf Ejaan Soewandi Ejaan yang Disempurnakan (EyD) dj djalan, djauh j jalan, jauh j pajung, laju y payung, layu nj njonja, bunji ny nyonya, bunyi sj isjarat, masjarakat sy syarat, masyarakat tj tjukup, tjutji c cukup, cuci 7

8 ch tarich, achir kh tarikh, akhir Huruf-huruf di bawah ini, yang sebelumnya sudah terdapat dalam Ejaan Soewandi sebagai unsur pinjaman abjad asing, diresmikan pemakaiannya. f v z maaf, fakir valuta, universitas zeni, lezat Huruf-huruf q dan x yang lazim digunakan dalam ilmu eksakta tetap dipakai, seperti a:b = p:q, sinar-x Penulisan di- atau ke-sebagai imbuhan berupa awalan dan dengan di atau ke sebagai kata depan dibedakan, yaitu di- atau ke- sebagai awalan ditullis serangkai dengan kata yang mengikutinya, sedangkan di atau ke sebagai kata depan ditulis terpisah dengan yang mengikutinya. di- (awalan) ditulis dibakar dilempar dipikirkan ketua kekasih kehendak di (kata depan) di kampus di rumah di jalan di sini ke kampus ke luar negeri ke atas Kata ulang ditulis secara penuh dengan huruf dan tidak boleh menggunakan angka dua, seperti; anak-anak, berjalan-jalan, meloncat-loncat Ruang Lingkup Ejaan Dalam buku yang berjudul Komposisi untuk Mahasiswa Nonjurusan Bahasa yang dikarang oleh Lamuddin Finoza, S.S. dipaparkan dengan cukup lengkap mengenai ruang 8

9 lingkup Ejaan yang Disempurnakan (EyD) mulai pemakaian huruf sampai dengan pemakaian tanda baca. 14 Pemakaian huruf berbicara tentang masalah yang mendasar dari suatu bahasa, yaitu; abjad, vokal, konsonan, pemenggalan kata, dan nama diri. Penulisan huruf berbicara tentang jenis huruf yang digunakan, seperti; huruf kapital dan huruf miring. Penulisan kata berbicara tentang berbagai cara penulisan kata bermorfem tunggal dan yang bermorfem banyak beserta unsur-unsur kecil dalam bahasa, meliputi; kata dasar, kata turunan, kata ulang, gabungan kata, kata ganti kau, ku, mu, dan nya, kata depan di, ke, dan dari, kata sandang si dan sang, partikel, singkatan dan akronim, angka dan lambang bilangan. Penulisan unsur serapan berbicara tentang kaidah cara penulisan unsur serapan, terutama katakata yang berasal dari bahasa asing. Pemakaian tanda baca (pungtuasi) berbicara tentang penempatan kelima belas tanda baca dalam penulisan. Tanda baca tersebut yaitu; tanda titik (.), tanda koma (,), tanda titik koma (;), tanda titik dua (:), tanda hubung (-), tanda pisah ( ), tanda elipsis ( ), tanda tanya (?), tanda seru (!), tanda kurung (( )), tanda kurung siku ([ ]), tanda petik ganda ( ), tanda petik tunggal ( ), tanda garis miring (/), tanda penyingkat ( ). Bandingkanlah kedua paragraf berikut ini! 15 kejahatan merupakan suatu peristiwa penyelewengan terhadap norma norma atau perilaku teratur yang menyebabkan terganggunya ketertiban dan ketentraman kehidupan manusia perilaku yang dikualifikasikan sebagai kejahatan biasanya dilakukan oleh sebagian terbesar warga masyarakat atau penguasa yang menjadi wakil wakil masyarakat seharusnya ada suatu keserasian pendapat antara kedua unsur tersebut walaupun tidak mustahil terjadi perbedaan perbedaan perbedaan tersebut mungkin timbul karena kedua unsur tadi tidak sepakat mengenai kepentingan kepentingan pokok yang harus dilindungi Dapatkah Anda memahami tulisan tersebut di atas? Mungkin dapat, akan tetapi tentunya agak sulit. Cobalah baca kembali tulisan di bawah ini! 14 Finoza. Komposisi Bahasa, Akhadiah, Pembinaan Kemampuan Menulis,

10 Kejahatan merupakan suatu peristiwa penyelewengan terhadap norma-norma atau perilaku teratur yang menyebabkan terganggunya ketertiban dan ketentraman kehidupan manusia. Perilaku yang dikualifikasikan sebagai kejahatan biasanya dilakukan oleh sebagian terbesar warga masyarakat atau penguasa yang menjadi wakil-wakil masyarakat. Seharusnya ada suatu keserasian pendapat antara kedua unsur tersebut walaupun tidak mustahil terjadi perbedaan. Perbedaan-perbedaan tersebut mungkin timbul karena kedua unsur tadi tidak sepakat mengenai kepentingan-kepentingan pokok yang harus dilindungi. Kita dapat melihat bahwa tulisan yang sudah diberi tanda baca serta diperbaiki ejaannya jauh lebih mudah dan juga lebih cepat untuk dipahami. Itulah mengapa, kemampuan dalam menerapkan ejaan dan tanda baca sangat dituntut dalam tulis-menulis. Ini dapat disimpulkan bahwa peran ejaan dan tanda baca sangatlah penting dalam karangmengarang bahkan mutllak jika boleh saya katakan. Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang uraian pemakaian dan penulisan huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan tanda baca. Pemakaian dan penulisan huruf sangatlah penting untuk melahirkan sebuah kalimat yang mudah untuk dipahami. Jika sudah memahami cara pemakaian dan penulisan huruf, pelajari cara penulisan kata. Penulisan kata sangatlah penting karena dalam berbahasa kita menggunakan kata. Dalam berbahasa seringkali kata dasar mengalami perubahan karena mendapat imbuhan, pengulangan, dan penggabungan. Kemudian, dalam perkembangannya, bahasa Indonesia banyak menyerap unsur pelbagai bahasa lain, baik bahasa daerah maupun bahasa asing. Berdasarkan taraf integrasinya, unsur serapan ini ada yang sudah disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia, baik pengucapan maupun penulisannya, dan ada yang belum sepenuhnya disesuaikan. Suatu hal yang sering diabaikan dalam penulisan adalah tanda baca. Banyak penulis yang kurang bahkan tidak mengindahkan penulisan tanda baca ini. Padahal, tanda baca ini sangat berperan dalam penulisan. Adanya tanda baca, akan membantu pembaca memahami sebuah tulisan dengan tepat. Sebaliknya, tidak adanya tanda baca, akan menyulitkan pembaca memahami suatu tulisan, bahkan mungkin dapat mengubah pengertian suatu kalimat. 16 Ejaan 16 Akhadiah, Pembinaan Kemampuan menulis,

11 Penulisan Huruf Huruf kapital dan miring di antaranya digunakan untuk hal-hal seperti tertera di bawah ini! Huruf kapital digunakan pada awal nama: a. orang : Wandasti, Nurdiana, Tania b. tahun : tahun Kabisat, tahun Masehi c. bulan : bulan November, bulan Maret d. hari : hari Senin, hari Jumat e. peristiwa bersejarah : Perang Diponegoro, hari Pahlawan f. suku : suku Jawa, suku Bugis, suku Betawi g. bangsa : bangsa Rusia, bangsa Cina, bangsa Indonesia h. agama : agama Hindu, agama Kristen i. gelar : Doktor Soekarno, Insinyur Jokowi j. jabatan : Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta Huruf miring digunakan pada nama: a. buku : buku Kebangkitan Rusia b. majalah : majalah Glasnost c. surat kabar : koran Pravda d. istilah asing : déja vu e. istilah ilmiah : Lumbricus rubellus Tanda Baca Tanda koma (,) di antaranya digunakan untuk hal-hal seperti berikut ini; a. menyatakan perincian, contoh: Anita membeli buku, pensil, dan penggaris. b. klausa anak, klausa induk, contoh: Jika Tono datang, dia akan mendapatkan sebuah kejutan. c. kesimpulan, contoh: Dengan demikian, kita harus memenangkan pertandingan ini. d. Aposisi, contoh: Wanti, istriku, sangat cantik. Tanda titik (.) di antaranya digunakan untuk hal-hal seperti berikut ini; a. memisahkan angka, jam, menit, dan detik. 11

12 contoh: Peristiwa itu terjadi pada pukul b. memisahkan bilangan ribuan dan kelipatannya. contoh: Kota itu berpenduduk orang c. mengakhiri kalimat berita. contoh: Sekarang, saatnya kita pulang. Tanda hubung (-) digunakan antara lain untuk hal-hal berikut ini: a. menyambungkan kata atau suku kata contoh: cap-lok, Ap-ril b. menyambung kata ulang contoh: berkali-kali, kehijau-hijauan c. menyambung kata yang dieja contoh: m-e-m-p-e--r-t-a-n-g-g-u-n-g-j-a-w-a-b-k-a-n d. memperjelas frasa panjang contoh: dua bungkus-rokok atau dua-bungkus rokok e. menyambung imbuhan dengan angka atau huruf kapital contoh: ke-66, se-jakarta f. menyambung kata dengan singkatan satu huruf contoh: sinar-x g. merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing contoh: di-smash Tanda petik ( ) digunakan antara lain untuk: a. petikan dari pembicaraan atau bahan tertulis lain contoh: Abi berkata, Dia yang bersalah b. mengapit judul syair, puisi, bab, lagu, karangan contoh: Siapa pencipta Pelangi? 12

13 c. mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal contoh: Pekerjaan tersebut dikerjakan hanya dengan sistem coba dan ralat. d. mengapit kata atau ungkapan dengan arti khusus contoh: Agus sering disebut pahlawan di desanya karena berhasil memperjuangkan aspirasi warga Rangkuman Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana antarhubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan dan penggabungannya dalam suatu bahasa). Ejaan suatu bahasa tidak saja berkisar pada persoalan bagaimana melambangkan bunyibunyi ujaran serta bagaimana menempatkan tanda-tanda baca dan sebagainya, tetapi juga meliputi hal-hal seperti bagaimana memotong-motong suku kata, bagaimana menggabungkan kata-kata, baik dengan imbuhan-imbuhan maupun antara kata dengan kata. Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis. Pemahaman ejaan merupakan satu aspek penting dalam mendukung penggunaan suatu bahasa termasuk tentunya penggunaan bahasa Indonesia yang benar. Hal ini disebabkan gagasan yang disampaikan secara lisan atau tatap muka lebih mudah atau lebih cepat dipahami daripada secara tertulis. Oleh karena itu, ejaan turut menentukan kebakuan dan ketidakbakuan suatu kalimat. Jika ejaannya benar, sebuah kalimat dapat menjadi baku dan jika ejaannya salah, sebuah kalimat dapat menjadi tidak baku. Perkembangan ejaan di Indonesia diawali dengan Ejaan van Ophuijsen. Ejaan pertama bahasa Indonesia tersebut diambil dari nama seorang guru besar Belanda yang juga pemerhati bahasa dan diberlakukan pada tahun 1901 oleh pemerintah Belanda yang berkuasa di Indonesia pada masa itu. Ejaan Soewandi atau Republik ditetapkan pada tahun 1947 untuk menggantikan Ejaan van Ophuijsen. Ejaan yang berlaku sekarang dinamakan Ejaan yang Disempuirnakan (EyD). EyD mulai diberlakukan tepatnya pada tahun Ejaan ini merupakan ejaan yang ketiga dalam sejarah bahasa Indonesia. Ini memang merupakan upaya penyempurnaan ejaan sebelumnya yang sudah dipakai selama 25 tahun yang dikenal dengan nama Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi (Menteri P dan K Republik Indonesia pada saat ejaan itu diresmikan pada tahun 1947). Ruang lingkup Ejaan yang Disempurnakan (EyD) meliputi; (1) pemakaian huruf, (2) penulisan huruf, (3) penulisan kata, (4) penulisan unsur serapan, dan (5) pemakaian tanda baca (pungtuasi). 13

14 12.8 Latihan dan Tugas A. Latihan Penulisan kata atau kalimat di bawah ini menyalahi kaidah ejaan bahasa Indonesia yang berlaku. Silakan Anda perbaiki bentuk-bentuk itu, sehingga sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia, Ejaan yang Disempurnakan (EyD). Kemukakan alasan Anda! kertas manila milenium ke-iii rahmatmu ya allah se asia tenggara dikampungnya, kesana sini peng inggris an maha tahu, maha bijaksana, maha esa di PN kan, mem PHK karyawan go public PT Telkom 10 nopember 1945 Jakarta 23 juli 2012 Rp 80000,- perkilo lahiriah dan bathin non blok, non stop, semi final 3 s/d 7 oktober 2011 Bertepuktangan, bertandatangan, menyebar luaskan ke-tuhan-an, peng-indonesia-an 14

15 semi profesional majalah Gatra, harian Kompas dilegalisir, effisient segi noril dan spirituil segi kwalitas dan segi kwantitas keluaran tahun 90an prosentase, metoda, kondite suhardjono SS MPd sukanto tuna karya tuna netra d.l.l., a/n pertanggungan jawab ke tidak adilan ber-k.t.p.d.k.i puna karya, pasca panen pasien itu di rumah sakit kan al-qur an ke Indonesiaan nabi muhammad sultan hamid keii berpkirlah jauh kedepan ada 5 orang menteri sebarluaskan brita itu 15

16 berdasar kan undang undang ia dilantik menjadi Walikota atas rahmat nya prof DR Dr asep SH MH LLM dimana anda tinggal dari pada diam lebihbaik kerja bus antar propinsi mem per tanggung-jawab kan model ultra modern satu kali pun ia belum pernah ke rumah ku mereka masuk satupersatu ulangtahun yang ke tigapuluhtujuh panca krida kabinet pemnbangunan vi novel karya a a navis berjudul jodoh yth bpk drs sutiyoso kunci inggris, pisang ambon dia berkata; karena ku cinta kau walau pun ia kaya dan ia tetap susah pada hal soal itu sudah di kerjain pak ali dosen kami baru aja mau kawin cita cita ku ingin jadi tukang insinyur jadi persoalan nya tidak se mudah itu kita perlu yaitu: kursi meja almari dan bufet 16

17 ia tinggal di jalan kemanggisan ilir palmerah jakarta barat dki jakarta dalam bahasa rusia buku itu di susun usman d.k.k. saya disinar pake sinar x kecelakaan lalulinta dijalanraya export, jaxa, saxi suku sunda, tahun hijriyah carrefour, moskwa pulau bali, kabupaten indramayu 17

18 Daftar Pustaka A, Alek dan Achmad H.P untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:Kencana Prenada Media Group. Akhadiah, Sabarti, Maidar G. Arsjad, Sakura H. Ridwan Pembinaan Kemampuan Menulis. Jakarta:Erlangga. Arifin, E Zaenal dan S. Amran Tasai Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi:Sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian. Jakarta:Akapress. Finoza, Lamuddin Komposisi :untuk Mahasiswa Nonjurusan Bahasa. Jakarta:Diksi Insan Mulia. Lembaga Pendidikan Primagama Metode Smart Solution. Yogyakarta:Andi Offset. Nasucha, Yakub, Muhammad Rohmadi, Agus Budi Wahyudi untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah:Mata Kuliah Kepribadian. Yogyakarta:Media Perkasa. Rosidi, Ajip Bus, Bis, Bas. Jakarta:Pustaka Jaya. 18

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Modul ke: 13 Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id MATA KULIAH BAHASA INDONESIA EJAAN BAHASA INDONESIA SUPRIYADI, S.Pd., M.Pd. HP. 0815 1300 7353/ 0812 9479 4583 E-Mail:

Lebih terperinci

EJAAN DAN TANDA BACA BAHASA INDONESIA

EJAAN DAN TANDA BACA BAHASA INDONESIA EJAAN DAN TANDA BACA BAHASA INDONESIA 1 2 EJAAN DAN TANDA BACA EJAAN : Keseluruhan peraturan mengenai bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan hubungan antara lambang-lambang itu. Kesantunan Ejaan membicarakan

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

BAHASA INDONESIA FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS BAHASA INDONESIA Modul ke: FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Drs. SUMARDI, M. Pd Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id A. SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA Kerajaan

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMAA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata : Bahasa Indonesia Kode Mata : DU 23111 Jurusan / Jenjang : D3 TEKNIK KOMPUTER Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa

Lebih terperinci

Sugeng winarna,m.pd EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD)

Sugeng winarna,m.pd EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD) Sugeng winarna,m.pd EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD) 1. Pemakaian Huruf A B C D E Abjad Vokal Konsonan Pemenggalan Suku Kata Nama Diri (orang & tempat) 2. Penulisan Huruf A Huruf Kapital B Huruf Miring

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan isi hatinya, baik perasaan senang, sedih, kesal dan hal lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan isi hatinya, baik perasaan senang, sedih, kesal dan hal lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Tanpa bahasa, maka kehidupan manusia akan kacau. Sebab dengan bahasalah manusia

Lebih terperinci

EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD) (Kep. Mendikbud No. 054a/U/1987 tgl. 9 September 1987

EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD) (Kep. Mendikbud No. 054a/U/1987 tgl. 9 September 1987 EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD) (Kep. Mendikbud No. 054a/U/1987 tgl. 9 September 1987 Pengertian EYD Penerapan Perkembangan Ejaan adalah keseluruhan peraturan yang melambangkan bunyi ujaran, pemisahan dan

Lebih terperinci

Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2

Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2 Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2 Abstrak Bahasa Indonesia menjadi mata kuliah wajib di seluruh universitas, termasuk UIN Syarif Hidyatullah Jakarta.

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR TERHADAP PENGGUNAAN EJAAN. Oleh: Yayah Churiyah

ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR TERHADAP PENGGUNAAN EJAAN. Oleh: Yayah Churiyah ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR TERHADAP PENGGUNAAN EJAAN Oleh: Yayah Churiyah Abstrak Selama ini menulis dianggap suatu keterampilan yang sulit. Banyak faktor yang mempengaruhi kesulitan

Lebih terperinci

FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA

FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA Modul ke: FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA Fungsi Bahasa Secara Umum Bahasa Negara dan Bahasa Nasional Keunggulan Bahasa Indonesia Fakultas.. Dadi Waras Suhardjono, S.S., M.Pd. Program Studi. www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

Kelompok 3 1.Ananda 2.Yuni 3.Wulan 4.Femi 5.Syamsul

Kelompok 3 1.Ananda 2.Yuni 3.Wulan 4.Femi 5.Syamsul Kelompok 3 1.Ananda 2.Yuni 3.Wulan 4.Femi 5.Syamsul EJAAN BAHASA INDONESIA Ruang lingkup Ejaan 1. Pemakaian Huruf 2. Penulisan Huruf 3. Penulisan kata 4. Penulisan Unsur Serapan 5. Pemakaian Tanda Baca

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang. Kenyataannya, dalam kehidupan sekarang masih ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang. Kenyataannya, dalam kehidupan sekarang masih ditemukan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktivitas menulis tidak pernah lepas dalam kehidupan sehari-hari di berbagai bidang. Kenyataannya, dalam kehidupan sekarang masih ditemukan bentuk kesalahan dalam

Lebih terperinci

PETUNJUK PENULISAN NASKAH BERKALA ILMIAH SIGNIFIKAN

PETUNJUK PENULISAN NASKAH BERKALA ILMIAH SIGNIFIKAN PETUNJUK PENULISAN NASKAH BERKALA ILMIAH SIGNIFIKAN 1. Tulisan merupakan karya orisinal penulis (bukan plagiasi) dan belum pernah dipublikasikan atau sedang dalam proses publikasi pada media lain yang

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Dosen : Dra. Endang Retnaningdyah Elis Noviati Mariani, M. Hum. Fakultas : Seni Pertujukan NIP : 195711161988112001 Program Studi : Seni Pedalangan Mata Kuliah/Blok

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA

BAHASA INDONESIA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA BAHASA INDONESIA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA Fungsi Bahasa 1. Alat/media komunikasi 2. Alat u/ ekspresi diri 3. Alat u/ integrasi & adaptasi sosial 4. Alat kontrol sosial (Keraf,

Lebih terperinci

TEKNIK PENULISAN DAN PRESENTASI

TEKNIK PENULISAN DAN PRESENTASI TEKNIK PENULISAN DAN PRESENTASI Membaca Suatu proses yang dilakukan Tata bahasa dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). EYD merupakan standar umum yang ditetapkan oleh Pemerintah,

Lebih terperinci

Makalah Pentingnya Penggunaan EYD dan Pemakaian Kalimat Efektif

Makalah Pentingnya Penggunaan EYD dan Pemakaian Kalimat Efektif Makalah Pentingnya Penggunaan EYD dan Pemakaian Kalimat Efektif Oleh : Nama : Dian Ratna Sari NPM : 12111039 Kelas : 3KA34 BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salahsatu alat komunikasi

Lebih terperinci

PELATIHAN PENGGUNAAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN DAN KALIMAT EFEKTIF PADA PENULISAN SURAT RESMI BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI JAKARTA TIMUR

PELATIHAN PENGGUNAAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN DAN KALIMAT EFEKTIF PADA PENULISAN SURAT RESMI BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI JAKARTA TIMUR PELATIHAN PENGGUNAAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN DAN KALIMAT EFEKTIF PADA PENULISAN SURAT RESMI BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI JAKARTA TIMUR Asep Supriyana 1), Gres Grasia Azmin 2), Reni Nureriyani 3), Aulia

Lebih terperinci

KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA TITIK DAN KOMA DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR

KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA TITIK DAN KOMA DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA TITIK DAN KOMA DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR Enung Siti Nurjanah, Aan Kusdiana, Seni Apriliya Program S-1 PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus

Lebih terperinci

Muhammad Syarkawi (1)

Muhammad Syarkawi (1) Jurnal INTENA, Tahun XII, No. 1, Mei 2012 : 77-84 EMAMPUAN MENGGUNAAN EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DISEMPURNAAN MAHASISWA SEMESTER IV TAHUN AADEMI 2008/2009 JURUSAN PENDIDIAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN

Lebih terperinci

Perbedaan Kata Bahasa Indonesia dengan Bahasa Melayu (Malaysia) dalam Sistem Ejaan

Perbedaan Kata Bahasa Indonesia dengan Bahasa Melayu (Malaysia) dalam Sistem Ejaan Perbedaan Kata Bahasa Indonesia dengan Bahasa Melayu (Malaysia) dalam Sistem Ejaan Wiwik Darmini Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Univet Bantara Sukoharjo, Jalan Letjen S. Humardani

Lebih terperinci

EJAAN DAN MORFOLOGI PERTEMUAN KETIGA

EJAAN DAN MORFOLOGI PERTEMUAN KETIGA EJAAN DAN MORFOLOGI PERTEMUAN KETIGA Pengertian EJAAN Ejaan ialah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi-bunyi ujaran melalui huruf, menetapkan tanda-tanda baca, memenggal kata, dan bagaimana

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Anggota Kelompok A.Khoirul N. Khoirunnisa M. J. Fida Adib Musta in Sub Pokok Bahasan EYD DIKSI KEILMUAN

Lebih terperinci

Penulisan huruf kapital, huruf miring, penulisan kata, akronim, tanda baca

Penulisan huruf kapital, huruf miring, penulisan kata, akronim, tanda baca LOGO Pertemuan 4. Waktu belajar 100 menit Penulisan huruf kapital, huruf miring, penulisan kata, akronim, tanda baca Outline 1 Penulisan Huruf Kapital 2 Penulisan Huruf Miring 3 Penulisan Kata 4 Akronim

Lebih terperinci

SEJARAH, KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

SEJARAH, KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA SEJARAH, KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA A. Sejarah Perkembangan Bahasa Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Sampai saat ini, bahasa Indonesia telah mengalami perubahan dan perkembangan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan, yakni yang pertama Penerapan EYD pada Surat Dinas Keluar di Pondok

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan, yakni yang pertama Penerapan EYD pada Surat Dinas Keluar di Pondok BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian yang Relevan Sebelumnya Kajian tentang penggunaan EYD pada surat pribadi untuk saat ini belum ada. Namun, penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini telah

Lebih terperinci

Putu Nopa G. (Teknik Elektro-UNHAS) - 1 -

Putu Nopa G. (Teknik Elektro-UNHAS) - 1 - TUGAS BAHASA INDONESIA Nama : Putu Nopa Gunawan NIM : D41110009 Prodi : Teknik Elektro 1. Sejarah bahasa Indonesia 1.1 sebelum Kemerdekaan Pada dasarnya bahasa Indonesia berasal atau berakar dari bahasa

Lebih terperinci

Tugas Bahasa Indonesia

Tugas Bahasa Indonesia 2013 Tugas Bahasa Indonesia Pentingnya EYD dan Pemakaian Kalimat Efektif Ratna Fitrianingsih 18111837 3KA34 Kata Pengantar Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-nya,

Lebih terperinci

Ekonomi TATA EJAAN BAHASA INDONESIA

Ekonomi TATA EJAAN BAHASA INDONESIA Modul ke: TATA EJAAN BAHASA INDONESIA 13 Fakultas 1. Mampu memahami sejarah ejaan 2. Mampu memahami ruang lingkup ejaan 3. Mampu menerapkan kaidah tata ejaan dalam praktik penulisan Ekonomi Program Studi

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARANGAN SISWA KELAS X AK 3 SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI. Oleh Tuti Mardianti ABSTRAK

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARANGAN SISWA KELAS X AK 3 SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI. Oleh Tuti Mardianti ABSTRAK ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARANGAN SISWA KELAS X AK 3 SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI Oleh Tuti Mardianti ABSTRAK Mardianti, Tuti. 2014. Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Karangan Siswa Kelas X AK 3

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR

BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bahasa merupakan sistem komunikasi yang kompleks sebagai penghubung kita berkomunikasi dengan lawan bicara kita yang digunakan sehari-hari. Berbahasa Indonesia yang

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD BAB II DASAR-DASAR DAN KAIDAH BAHASA INDONESIA SEBAGAI RUJUKAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR Dra.Hj.Rosdiah

Lebih terperinci

Bahasa, Tanda Baca & Pencetakan Karya Ilmiah. #Sesi 7, Selasa 1 April 2014

Bahasa, Tanda Baca & Pencetakan Karya Ilmiah. #Sesi 7, Selasa 1 April 2014 Bahasa, Tanda Baca & Pencetakan Karya Ilmiah #Sesi 7, Selasa 1 April 2014 Kaidah Selingkung Kaidah selingkung adalah aturan-aturan yang sifatnya berlaku dalam lingkungan tertentu, misalnya departemen satu

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia dan Penggunaannya Zaman Saiki. Ivan Lanin Kafe Basabasi Yogyakarta, 24 Maret 2018

Bahasa Indonesia dan Penggunaannya Zaman Saiki. Ivan Lanin Kafe Basabasi Yogyakarta, 24 Maret 2018 Bahasa Indonesia dan Penggunaannya Zaman Saiki Ivan Lanin Kafe Basabasi Yogyakarta, 24 Maret 2018 Bahasa Indonesia Riwayat Fakta Berasal dari bahasa Melayu yang diperkaya oleh berbagai sumber Lahir pada

Lebih terperinci

PROSIDING SEMNAS KBSP V

PROSIDING SEMNAS KBSP V TEKS CERITA INSPIRATIF SEBAGAI SALAH SATU BAHAN AJAR ALTERNATIF PEMBELAJARAN ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA (PBSI) Irma Fika Nurfajar Mahasiswa

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI... FAKULTAS... UNIVERSITAS SEBELAS MARET

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI... FAKULTAS... UNIVERSITAS SEBELAS MARET RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI... FAKULTAS... UNIVERSITAS SEBELAS MARET Identitas Mata Kuliah Identitas Pengampu Mata Kuliah Kode Mata Kuliah : Nama Dosen : Tim Nama Mata Kuliah : Bahasa

Lebih terperinci

PERTEMUAN : I SEJARAH BAHASA INDONESIA

PERTEMUAN : I SEJARAH BAHASA INDONESIA PERTEMUAN : I SEJARAH BAHASA INDONESIA Sesuai dengan perkembangan manusia dimuka bumi ini maka kebutuhan komunikasi merupakan fungsi kebutuhan utama dalam kehidupan sehari-hari baik di kantor, di lingkungan,maupun

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Bahasa merupakan salah satu unsur kebudayaan yang sangat penting. Budaya dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Bahasa merupakan salah satu unsur kebudayaan yang sangat penting. Budaya dan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bahasa Bahasa merupakan salah satu unsur kebudayaan yang sangat penting. Budaya dan bahasa merupakan dua sistem yang sangat penting. Jika kebudayaan adalah sistem yang mengatur

Lebih terperinci

SILABUS MATAKULIAH : BAHASA INDONESIA KODE MATAKULIAH : 2 (SKS TEORI ) PROGRAM STUDI : PTBB DOSEN PENGAMPU : Endang Mulyatiningsih

SILABUS MATAKULIAH : BAHASA INDONESIA KODE MATAKULIAH : 2 (SKS TEORI ) PROGRAM STUDI : PTBB DOSEN PENGAMPU : Endang Mulyatiningsih No. Revisi : 00 Tgl. 18 Februari 2012 Hal 1 dari 8 SILABUS MATAKULIAH : BAHASA INDONESIA KODE MATAKULIAH : 2 (SKS TEORI ) SEMESTER : GASAL/GENAP PROGRAM STUDI : PTBB DOSEN PENGAMPU : Endang Mulyatiningsih

Lebih terperinci

EYD dan TANDA BACA. Nurul Bahiyah, M. Kom. L/O/G/O

EYD dan TANDA BACA. Nurul Bahiyah, M. Kom. L/O/G/O EYD dan TANDA BACA Nurul Bahiyah, M. Kom. L/O/G/O STMIK CIC CIREBON- 2016 Penulisan Bentuk Ulang Bentuk ulang dalam bahasa Indonesia ditulis ulang dengan menggunakan tanda hubung (-), bukan angka dua (2).

Lebih terperinci

: Bahasa Indonesia Keilmuan untuk Peguruan Tinggi

: Bahasa Indonesia Keilmuan untuk Peguruan Tinggi Judul Nama Penulis Instansi Email : Bahasa Indonesia Keilmuan untuk Peguruan Tinggi : Puji Rahayu : Mahasiswa Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan : pujirahayu546@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. SMP N 2 Banyudono terletak di Jalan Jembungan, Banyudono, Boyolali.

BAB I PENDAHULUAN. SMP N 2 Banyudono terletak di Jalan Jembungan, Banyudono, Boyolali. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah SMP N 2 Banyudono terletak di Jalan Jembungan, Banyudono, Boyolali. Walaupun tempatnya berada di tengah pedesaan, tetapi kualitasnya tidak jauh berbeda dengan

Lebih terperinci

MODUL 1. Ejaan yang Disempurnakan Kerja belum selesai, belum apa-apa (Chairil Anwar) ABSTRAK

MODUL 1. Ejaan yang Disempurnakan Kerja belum selesai, belum apa-apa (Chairil Anwar) ABSTRAK MODUL 1 Ejaan yang Disempurnakan Kerja belum selesai, belum apa-apa (Chairil Anwar) ABSTRAK Modul 1 memuat materi EYD. EYD adalah materi ejaan yang disempurnakan. Materi ini menampilkan ketentuan tentang

Lebih terperinci

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Modul ke: MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id KONTRAK PERKULIAHAN SUPRIYADI, S.Pd., M.Pd. HP. 0815 1300 7353/ 0812 9479 4583 E-Mail: supriyadibahasa@gmail.com

Lebih terperinci

Modul ke: BAHASA INDONESIA. Kutipan dan Catatan Kaki. Sri Rahayu Handayani, SPd. MM. 13Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi

Modul ke: BAHASA INDONESIA. Kutipan dan Catatan Kaki. Sri Rahayu Handayani, SPd. MM. 13Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi Modul ke: 13Fakultas Ekonomi dan Bisnis BAHASA INDONESIA Kutipan dan Catatan Kaki Sri Rahayu Handayani, SPd. MM Program Studi Akuntansi KUTIPAN adalah pinjaman pendapat dari seorang pengarang, atau ucapan

Lebih terperinci

ARTIKEL OLEH RAHMAWATY THAIB NIM PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

ARTIKEL OLEH RAHMAWATY THAIB NIM PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 1 PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM KORESPONDENSI DI LINGKUNGAN JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO TAHUN 2013 SAMPAI DENGAN 2014 ARTIKEL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

Kelas Tema Materi Waktu P1 Diri sendiri Mendengarkan

Kelas Tema Materi Waktu P1 Diri sendiri Mendengarkan Kelas Tema Materi Waktu P1 Diri sendiri Juli Membedakan berbagai bunyi bahasa Memperkenalkan diri sendiri dengan kalimat sederhana dengan bahasa yang santun nyaring suku kata dengan lafal Menyalin berbagai

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN EYD DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 JUWIRING KLATEN NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PENGGUNAAN EYD DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 JUWIRING KLATEN NASKAH PUBLIKASI ANALISIS PENGGUNAAN EYD DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 JUWIRING KLATEN NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program

Lebih terperinci

Muhammad Hambali. Disampaikan dalam Pelatihan Tata Naskah Dinas Universitas Brawijaya Malang, 30 November 2016

Muhammad Hambali. Disampaikan dalam Pelatihan Tata Naskah Dinas Universitas Brawijaya Malang, 30 November 2016 Muhammad Hambali Disampaikan dalam Pelatihan Tata Naskah Dinas Universitas Brawijaya Malang, 30 November 2016 BAKU SESUAI KAIDAH LOGIS SANTUN HEMAT DAN CERMAT TIDAK BERTELE-TELE FORMAL TIDAK MENGANDUNG

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EYD PADA MAJALAH DINDING SISWA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA JURNAL ILMIAH

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EYD PADA MAJALAH DINDING SISWA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA JURNAL ILMIAH ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EYD PADA MAJALAH DINDING SISWA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA JURNAL ILMIAH Disusun: INDAH FITRIANA A 310 080 016 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. atau kaidah tertentu berdasarkan hasil berpikir ilmiah. Proses berfikir ilmiah terdiri

BAB 1 PENDAHULUAN. atau kaidah tertentu berdasarkan hasil berpikir ilmiah. Proses berfikir ilmiah terdiri 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya ilmiah adalah karya tulis yang disusun secara sistematis menurut aturan atau kaidah tertentu berdasarkan hasil berpikir ilmiah. Proses berfikir ilmiah terdiri

Lebih terperinci

PENERAPAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN PADA SURAT PRIBADI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 6 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENERAPAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN PADA SURAT PRIBADI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 6 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENERAPAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN PADA SURAT PRIBADI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 6 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 OLEH Murniyati Gobel Dakia N. Djou Asna Ntelu JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN

Lebih terperinci

PENGGUNAAN BAHASA BAKU DALAM KARYA ILMIAH MAHASISWA

PENGGUNAAN BAHASA BAKU DALAM KARYA ILMIAH MAHASISWA p-issn: 2088-6991 Jurnal Tarbiyah (Jurnal Ilmiah Kependidikan) e-issn: 2548-8376 Desember 2017 PENGGUNAAN BAHASA BAKU DALAM KARYA ILMIAH MAHASISWA Dikirim tanggal 27 September 2017 Diterima 26 Desember

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EJAAN DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA SWASTA TAMAN SISWA BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EJAAN DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA SWASTA TAMAN SISWA BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EJAAN DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA SWASTA TAMAN SISWA BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 Oleh Nurul Fajarya Drs. Azhar Umar, M.Pd. Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Bahasa Indonesia / MKPK 202 2SKS Deskripsi Singkat : Bahasa Indonesia menjadi salah satu instrumen pengembangan

Lebih terperinci

Ilmu Komunikasi Sistem Komunikasi

Ilmu Komunikasi Sistem Komunikasi Bahasa Indonesia UMB Modul ke: Kalimat Efektif Fakultas Ilmu Komunikasi Kundari, S.Pd, M.Pd. Program Studi Sistem Komunikasi www.mercubuana.ac.id Standar Kompetensi : Pembaca dapat memahami dan menggunakan

Lebih terperinci

Aksara & Ejaan sistem tanda Bahasa Lisan bunyi Bahasa Tulis BAHASA LISAN Perbedaan Bahasa Lisan & Bahasa Tulis

Aksara & Ejaan sistem tanda Bahasa Lisan bunyi Bahasa Tulis BAHASA LISAN Perbedaan Bahasa Lisan & Bahasa Tulis Aksara & Ejaan PENGANTAR Bahasa merupakan sistem tanda bunyi yang digunakan oleh pemakainya untuk berkomunikasi dan untuk keperluan lain. BAHASA LISAN Bahasa Lisan Bunyi Bahasa Tulis Tulisan Perbedaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia yang kita pakai sebagai bahasa resmi bangsa Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia yang kita pakai sebagai bahasa resmi bangsa Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia yang kita pakai sebagai bahasa resmi bangsa Indonesia sebenarnya berasal dari bahasa Melayu Pasar, yaitu bahasa yang digunakan ketika melakukan

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Ige Janet L. W. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sempurna, manusia dibekali dengan akal dan pikiran. Dengan akal dan

BAB I PENDAHULUAN. yang sempurna, manusia dibekali dengan akal dan pikiran. Dengan akal dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk Tuhan yang sempurna. Sebagai makhluk yang sempurna, manusia dibekali dengan akal dan pikiran. Dengan akal dan pikiran yang dimiliki,

Lebih terperinci

Hiburan di Sekolah. Belajar Apa di Pelajaran 4? Kegiatan menulis untuk mengenal format surat dan menyampaikan informasinya

Hiburan di Sekolah. Belajar Apa di Pelajaran 4? Kegiatan menulis untuk mengenal format surat dan menyampaikan informasinya 4 Hiburan di Sekolah Hiburan dapat memberikan manfaat, di antaranya menghilangkan kejenuhan. Salah satu caranya adalah dengan melakukan suatu tindakan yang jenaka atau lucu. Kamu boleh melakukan adegan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ejaan merupakan penggambaran bunyi bahasa dalam kaidah tulis-menulis

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ejaan merupakan penggambaran bunyi bahasa dalam kaidah tulis-menulis II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Ejaan Ejaan merupakan penggambaran bunyi bahasa dalam kaidah tulis-menulis yang telah distandardisasi. Standardisasi ini meliputi pemakaian huruf, penulisan huruf, penulisan

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI: DIII MANAJEMEN INFORMATIKA Semester : 4

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI: DIII MANAJEMEN INFORMATIKA Semester : 4 GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI: DIII MANAJEMEN INFORMATIKA Semester : 4 MATA KULIAH : Bahasa Indonesia dan Teknik Penulisan Ilmiah KODE MATA KULIAH / SKS : 390101020 / 2 SKS MATA KULIAH

Lebih terperinci

KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA

KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA YULINA Guru SD Negeri 002 Muara Lembu Kecamatan Singingi anayuli.teacher@gmail.com ABSTRAK Jenis penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Bahasa tulis memiliki karakteristik berbeda dengan karakteristik bahasa

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Bahasa tulis memiliki karakteristik berbeda dengan karakteristik bahasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan sebuah sarana untuk menyampaikan informasi kepada seseorang, baik secara lisan maupun tulisan. Bahasa sangat berkaitan erat dengan menulis. Bahasa tulis

Lebih terperinci

Modul ke: BAHASA INDONESIA. Kalimat Efektif. Sri Rahayu Handayani, SPd. MM. 10Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi

Modul ke: BAHASA INDONESIA. Kalimat Efektif. Sri Rahayu Handayani, SPd. MM. 10Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi Modul ke: 10Fakultas Ekonomi dan Bisnis BAHASA INDONESIA Kalimat Efektif Sri Rahayu Handayani, SPd. MM Program Studi Akuntansi Kalimat Efektif kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pembicara/penulis

Lebih terperinci

THE ERROR ANALYSIS OF THE USE CAPITAL LETTERS AND PUNCTUATION ON SUMMARY THESIS OF PGSD STUDY PROGRAMS FORCE 2012

THE ERROR ANALYSIS OF THE USE CAPITAL LETTERS AND PUNCTUATION ON SUMMARY THESIS OF PGSD STUDY PROGRAMS FORCE 2012 1 THE ERROR ANALYSIS OF THE USE CAPITAL LETTERS AND PUNCTUATION ON SUMMARY THESIS OF PGSD STUDY PROGRAMS FORCE 2012 Hidayah Sari, Otang Kurniaman, Mahmud Alpusari hidayah.ksari@student.unri.ac.id, otang.kurniaman@lecturer.unri.ac.id,

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR : 8TAHUN 2010 TANGGAL : 6 SEPTEMBER 2010 TENTANG : TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR : 8TAHUN 2010 TANGGAL : 6 SEPTEMBER 2010 TENTANG : TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR : 8TAHUN 2010 TANGGAL : 6 SEPTEMBER 2010 TENTANG : TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH SISTEMATIKA TEKNIK PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DAN KERANGKA

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Nama Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Kode Mata Kuliah : MU 002 Bobot Kredit : 2 SKS Semester Penempatan : I Kedudukan Mata Kuliah : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Mata

Lebih terperinci

ANALISIS BAHASA BAKU DAN NON BAKU DALAM BAHASA INDONESIA. Dra. SALLIYANTI

ANALISIS BAHASA BAKU DAN NON BAKU DALAM BAHASA INDONESIA. Dra. SALLIYANTI ANALISIS BAHASA BAKU DAN NON BAKU DALAM BAHASA INDONESIA Dra. SALLIYANTI Fakultas Sastra Jurusan Bahasa Dan Sastra Indonesia Universitas Sumatera Utara 1. PENDAHULUAN Bahasa merupakan salah satu alat untuk

Lebih terperinci

MAKALAH BAHASA INDONESIA EJAAN BAHASA INDONESIA

MAKALAH BAHASA INDONESIA EJAAN BAHASA INDONESIA MAKALAH BAHASA INDONESIA EJAAN BAHASA INDONESIA Disusun oleh : 1. Ari Setiadi ( ) 2. Bangkit Puji P. (125100200111006) 3. Yesika Diah S. (125100200111026) 4. Yurike Widiyanti (125100200111016) 5. Ina Nur

Lebih terperinci

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V. ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS V MI MUHAMMADIYAH KLOPOGODO, KECAMATAN GOMBONG, KABUPATEN KEBUMEN, TAHUN 2014/2015 Oleh: Sri Wardani Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN DAERAH BERDASARKAN UU NO. 10 TAHUN Oleh : Tim Pusat Kajian Hukum Dan Kemitraan Daerah Fakultas Hukum Unsoed

TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN DAERAH BERDASARKAN UU NO. 10 TAHUN Oleh : Tim Pusat Kajian Hukum Dan Kemitraan Daerah Fakultas Hukum Unsoed TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN DAERAH BERDASARKAN UU NO. 10 TAHUN 2004 Oleh : Tim Pusat Kajian Hukum Dan Kemitraan Daerah Fakultas Hukum Unsoed Kerangka Peraturan Perundang-undangan terdiri dari : A. Judul;

Lebih terperinci

PEMAHAMAN PENGGUNAAN TANDA BACA SESUAI DENGAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD) PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI KELAS A 2012 FE UNIMED MINI RISET

PEMAHAMAN PENGGUNAAN TANDA BACA SESUAI DENGAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD) PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI KELAS A 2012 FE UNIMED MINI RISET PEMAHAMAN PENGGUNAAN TANDA BACA SESUAI DENGAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD) PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI KELAS A 2012 FE UNIMED MINI RISET *HALIMATUSSAKDIAH DAN **BANIA PUTRI *Dosen MKU Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

EJAAN YANG DISEMPURNAKAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN A. PENGERTIAN EJAAN Ejaan dalam bahasa Inggris disebut spelling, to spell mengeja. Hornby mengatakan, spelling (i) the act writing or naming the letters of a word in order, (ii)

Lebih terperinci

NSPK TATA NASKAH. Bagian Umum Direktorat Jenderal PAUDNI

NSPK TATA NASKAH. Bagian Umum Direktorat Jenderal PAUDNI NSPK TATA NASKAH Bagian Umum Direktorat Jenderal PAUDNI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL, DAN INFORMAL Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Norma,

Lebih terperinci

2/2/2015 KEBAHASAAN DALAM KTI 1

2/2/2015 KEBAHASAAN DALAM KTI 1 2/2/2015 KEBAHASAAN DALAM KTI 1 RAGAM BAHASA BAHASA LISAN: 1. SANTAI, 2. BERBUNGA-BUNGA, 3. INTONASI, 4. LICENCIA POETICA, 5. MENGACU PADA KEBUTUHAN SOSIAL. BAHASA TULIS ILMIAH: 1. TEPAT, 2. JELAS, 3.

Lebih terperinci

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo ANALISIS KESALAHAN KEBAHASAAN PADA HASIL KARANGAN SISWA KELAS X SMK TAMTAMA KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh FARINA DWI ASMARANI NIM

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh FARINA DWI ASMARANI NIM ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh FARINA DWI

Lebih terperinci

1. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SD/MI

1. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SD/MI SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG KOMPETENSI INTI DAN PELAJARAN PADA KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH 1. KOMPETENSI INTI

Lebih terperinci

BAB II SEJARAH, KEDUDUKAN, DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

BAB II SEJARAH, KEDUDUKAN, DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA BAB II SEJARAH, KEDUDUKAN, DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA Kompetensi Dasar Mahasiswa memiliki kemampuan untuk menjelaskan sejarah, kedudukan, dan fungsi BAHASA INDONESIA 2.1 Pengantar Materi bab dua ini bertujuan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tulis (Alwi, 2003:7). Ragam bahasa lisan memiliki beberapa perbedaan dengan

I. PENDAHULUAN. tulis (Alwi, 2003:7). Ragam bahasa lisan memiliki beberapa perbedaan dengan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ragam bahasa menurut sarananya terdiri atas ragam lisan atau ujaran dan ragam tulis (Alwi, 2003:7). Ragam bahasa lisan memiliki beberapa perbedaan dengan ragam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanda baca adalah tanda yang dipakai dalam sistem ejaan (seperti titik, koma, titik dua). Tanda baca berguna bagi pembaca untuk membantu memahami setiap bacaan. Tanpa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Purwokerto kelas VII dengan standar kompetensi menulis yaitu mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. Purwokerto kelas VII dengan standar kompetensi menulis yaitu mengungkapkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), khusus pada mata pelajaran Bahasa Indonesia diajarkan tentang keterampilan menulis. Salah satu materi yang diajarkan adalah

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN ( RPP ) Mata Kuliah BAHASA INDONESIA

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN ( RPP ) Mata Kuliah BAHASA INDONESIA ( RPP ) Mata Kuliah BAHASA INDONESIA Oleh : Marini., M.Pd JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP VETERAN SEMARANG Semester/ SKS : 1/2 Pertemuan Ke- : 1 Prasyarat

Lebih terperinci

ASPEK KEBAHASAAAN DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH 1) oleh Wahya 2)

ASPEK KEBAHASAAAN DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH 1) oleh Wahya 2) ASPEK KEBAHASAAAN DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH 1) oleh Wahya 2) 1. Pendahuluan Dunia pendidikan tinggi identik dengan dunia keilmuan. Berbagai penelitian ilmiah dalam berbagai disiplin, baik untuk kepentingan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevan 1. Tipe Humor Tuturan Tokoh dalam Rubrik Mblaketaket pada Koran Radar Banyumas Edisi Januari 2016 Penelitian tersebut telah dilakukan oleh Arief Panggih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lisan maupun tulisan. Bahasa menurut Kridalaksana (2001: 21) adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN. lisan maupun tulisan. Bahasa menurut Kridalaksana (2001: 21) adalah sistem 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi manusia baik lisan maupun tulisan. Bahasa menurut Kridalaksana (2001: 21) adalah sistem lambang bunyi yang

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM KOMPUTER Semester : 5

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM KOMPUTER Semester : 5 GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM KOMPUTER Semester : 5 Berlaku mulai : Gasal/2011 MATA KULIAH : TEKNIK PENULISAN ILMIAH KODE MATA KULIAH / SKS : 410201026 / 2 SKS MATA KULIAH

Lebih terperinci

Waktu gu Bahasan Instruksional Dosen Mahasiswa Teori Diskusi Total LCD 2,3,8,16. menyimak LCD menjelaskan menyimak LCD 11.

Waktu gu Bahasan Instruksional Dosen Mahasiswa Teori Diskusi Total LCD 2,3,8,16. menyimak LCD menjelaskan menyimak LCD 11. GARIS-GARIS PROGRAM PENGAJARAN (KULIAH) MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Bobot SKS : 2 (1-1) TIU : Setelah mengikuti kuliah Bahasa Indonesia, mahasiswa diharapkan dapat menggunakan

Lebih terperinci

Waktu gu Bahasan Instruksional Dosen Mahasiswa Teori Diskusi Total LCD 2,3,8,16

Waktu gu Bahasan Instruksional Dosen Mahasiswa Teori Diskusi Total LCD 2,3,8,16 GARIS-GARIS PROGRAM PENGAJARAN (KULIAH) MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Bobot SKS : 2 (1-1) TIU : Setelah mengikuti kuliah Bahasa Indonesia, mahasiswa diharapkan dapat menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang dilakukannya penelitian. Selanjutnya dalam Bab 1 ini, penulis juga menjelaskan tentang identifikasi masalah, pembatasan

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA DALAM TEKS BERITA TULISAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA DALAM TEKS BERITA TULISAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA DALAM TEKS BERITA TULISAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh: NURUL HIDAYAH FITRIYANI K1211048 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. siswa agar kompetensi yang telah ditentukan dapat tercapai. Selain itu, kehadiran

BAB II LANDASAN TEORI. siswa agar kompetensi yang telah ditentukan dapat tercapai. Selain itu, kehadiran BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bahan Ajar Bahan ajar memiliki peran penting dalam proses pembelajaran karena dapat membantu guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hal tersebut sejalan dengan fungsi bahan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP )

SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP ) SEKO H NO MI KO LA SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP ) GGI ILMU TIN E SERANG Mata Kuliah Kode MK Program Studi Kredit Semester Semester : BAHASA INDONESIA : UNIV.A104 : MANAJEMEN : 2 SKS : II (DUA) Buku Referensi

Lebih terperinci

Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : 07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari

Lebih terperinci

KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 8 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 8 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 8 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh: Dwi Rita Setiawati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Lebih terperinci

KOSAKATA BAHASA INDONESIA SERAPAN DARI BAHASA ARAB: REGISTER KEAGAMAAN. (Dipresentasikan dalam Seminar Jurusan

KOSAKATA BAHASA INDONESIA SERAPAN DARI BAHASA ARAB: REGISTER KEAGAMAAN. (Dipresentasikan dalam Seminar Jurusan KOSAKATA BAHASA INDONESIA SERAPAN DARI BAHASA ARAB: REGISTER KEAGAMAAN (Dipresentasikan dalam Seminar Jurusan Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran) Oleh: Tatang Suparman Fakultas Sastra Universitas

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Nama Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Kode Mata Kuliah : MU 002 Bobot Kredit : 2 SKS Semester Penempatan : I Kedudukan Mata Kuliah : Mata Kuliah Umum Mata Kuliah Prasyarat

Lebih terperinci

TUGAS INDIVIDU MAKALAH BAHASA INDONESIA PENULISAN KATA

TUGAS INDIVIDU MAKALAH BAHASA INDONESIA PENULISAN KATA Makalah Penulisan Kata (Aminah. M - 054) TUGAS INDIVIDU MAKALAH BAHASA INDONESIA PENULISAN KATA DI SUSUN OLEH : NAMA : AMINAH. M. NIM : 1252132054 KELAS : B PRODI : BUSINESS ENGLISH FAKULTAS : BAHASA DAN

Lebih terperinci