PENERAPAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN PADA SURAT PRIBADI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 6 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN PADA SURAT PRIBADI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 6 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013"

Transkripsi

1 PENERAPAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN PADA SURAT PRIBADI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 6 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 OLEH Murniyati Gobel Dakia N. Djou Asna Ntelu JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA ABSTRAK Murniyati Gobel Penerapan Ejaan yang Disempurnakan pada Surat Pribadi Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 6 Gorontalo Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dr. H. Dakia N. Djou, M. Hum, Pembimbing II Dr. Hj. Asna Ntelu, M. Hum. Permasalahan dalam penelitian ini, adalah bagaimanakah penggunaan huruf kapital, penulisan kata, dan penggunaan tanda baca. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan penggunaam Ejaan yang Disempurnakan pada surat pribadi peserta didik kelas VII SMP Negeri 6 Gorontalo. Metode yang digunakan dalam penelitian, yaitu metode deskriptif. Teknik yang dilakukan adalah teknik observasi, teknik tes, dan teknik dokumentasi. Sesuai dengan analisis data yang dilakukan, data yang diperoleh adalah (1) ejaan yang digunakan pada surat pribadi peserta didik belum mencerminkan ketentuan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, (2) penggunaan huruf kapital kesalahannya di awal kata, tengah kata dan akhir kata, (3) penulisan kata depan yang tidak terpisah, kata ganti dan partikel yang tidak serangkai,kata ulang tidak dibubuhi tanda hubung, (4) pemakaian tanda baca yang meliputi: Tanda titik, koma, tanda tanya, tanda seru, dan tanda hubung yang salah penggunaannya, (5) penghilangan tanda baca yang meliputi: Tanda titik, koma, tanda tanya dan tanda hubung yang banyak dihilangkan dalam kalimat Kata kunci: Penerapan, Ejaan yang Disempurnakan, Surat Pribadi 1

2 1. PENDAHULUAN Salah satu fungsi bahasa Indonesia adalah sebagai alat komunikasi dan interaksi antar anggota masyarakat, yang bisa digunakan baik secara lisan maupun tertulis. Penggunaan kedua cara berkomunikasi tersebut bergantung pada situasi komunikasi. Apabila situasi tersebut tidak memungkinkan dilakukannya komunikasi secara lisan, maka komunikasi tersebut dapat dilakukan secara tertulis. Komunikasi yang dilakukan secara tertulis ini harus menggunakan bahasa yang baik. Ditinjau dari media atau sarana, bahasa dapat dibedakan dalam dua macam ragam bahasa, yaitu ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis. Bahasa lisan merupakan bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara lisan, misalnya pidato, diskusi, seminar, dan lokakarya. Sedangkan bahasa tulis merupakan bahasa yang digunakan secara tertulis, misalnya menulis surat atau menulis karangan. Bahasa tulis merupakan pencerminan kembali dari bahasa lisan ke dalam bentuk simbol-simbol tertulis (Keraf, 1993:12). Alwi (2007:7) mengatakan bahwa ada dua hal yang perlu diperhatikan mengenai perbedaan antara ragam lisan dan ragam tulisan. Jika menggunakan sarana tulisan, maka berarti orang yang diajak berbahasa tidak berhadapan langsung. Oleh sebab itu, bahasa tulis harus lebih terang dan jelas. Karena bahasa yang digunakan tidak disertai gerak, atau anggukan sebagai tanda penegasan di pihak pembicara atau pemahaman di pihak pembaca. Itulah sebabnya, kalimat dalam ragam bahasa tulis harus lebih cermat. Hal kedua yang membedakan ragam lisan dan ragam tulisan berkaitan dengan ujaran, misalnya tinggi rendahnya suara serta irama dalam suatu kalimat. Seringkali kesulitan yang dialami ialah ketika melambangkan suatu ujaran ke dalam bentuk ejaan dan tata tulis. Dari kedua cara berkomunikasi tersebut, komunikasi secara tertulislah yang cenderung paling sulit, karena partisipan tidak dapat berinteraksi secara langsung dengan komunikan. Oleh karena itu, pihak komunikan harus memiliki keterampilan menulis dengan kaidah tata tulis atau ejaan untuk mempertegas situasi komunikasi dengan menggunakan tanda baca. Penggunaan tanda baca tersebut telah diatur dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan untuk diperkenalkan dan dijadikan pedoman oleh masyarakat terutama dalam bentuk tulisan. Tulisan itu banyak ragamnya, salah satunya adalah surat. Dalam penelitian ini penulis mengambil kajian dalam menulis surat. Surat adalah sehelai kertas atau lebih yang digunakan untuk mengadakan komunikasi atau hubungan secara tertulis. Surat merupakan sarana untuk menyampaikan berbagai informasi secara tertulis dari pihak satu 2

3 kepada pihak yang lain, baik itu surat dinas maupun surat pribadi. Surat dinas adalah surat yang memuat persoalan kedinasan dan dibuat oleh instansi pemerintahan (Ali, 2009:10), sedangkan surat pribadi adalah surat yang dibuat dan dikirim oleh seseorang atas nama pribadi, bukan keperluan organisasi, instansi, perusahaan, dan lain-lain (Suprapto, 2004:116). Dari kedua sifat surat tersebut, surat yang cenderung menjadi penelitian penulis adalah surat pribadi yang ditulis oleh peserta didik SMP Negeri 6 Kota Gorontalo kelas VII Tahun Pelajaran Surat ini menggunakan batasan bahasa yang berbeda dengan jenis surat lainnya. Batasan bahasa tersebut merupakan ejaan yang meliputi penggunaan huruf, penulisan kata, dan penggunaan tanda baca. Karena pemahaman serta kekeliruan dalam penggunaan ejaan akan mempengaruhi isi pesan yang ingin disampaikan. Oleh sebab itu, diharapkan setiap penulis yang membuat surat, baik itu seorang pengajar maupun peserta didik harus mampu memahami dan menggunakan EYD dalam surat dengan baik. Namun, kenyataannya penulis menemukan adanya ketidakpahaman peserta didik mengenai EYD, sehingga peserta didik kurang mampu menggunakan EYD dalam surat menyurat. Akibatnya, kesalahan dalam penulisan surat itupun berulang kali dilakukan karena adanya kebiasaan buruk yang selalu dibenarkan oleh peserta didik. Misalnya dalam penggunaan kata ulang yang sudah tidak ditulis secara utuh, Hal ini tentunya sudah menyimpang dari kaidah dan tujuan pedoman umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan diakibatkan dari mengikuti model penulisan masa kini yang tidak taat lagi pada aturan EYD. Peserta didik saat ini cenderung menganggap surat pribadi itu tidak terlalu penting sehingga kesalahan yang telah dilakukan dalam penulisan surat pribadi itu dianggap tidak berpengaruh. Akibatnya kesalahan itupun berlanjut pada tulisan-tulisan berikutnya. 2. METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif ini digunakan untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang penggunaan EYD dalam surat pribadi yang ditulis peserta didik. Margono (1996:8) mengemukakan bahwa metode deskriptif berusaha memberikan dengan sistematika dan cermat fakta-fakta aktual dan sifat populasi tertentu dengan tujuan untuk memecahkan masalah-masalah aktual yang dihadapi, mengumpulkan data atau informasi untuk disusun, kemudian dijelaskan dan dianalisis. Dengan demikian, metode ini digunakan untuk memecahkan masalah yang ditemukan di lapangan, yaitu menganalisis bentuk-bentuk kesalahan ejaan yang dilakukan peserta didik dalam 3

4 penulisan surat pribadi. Metode ini berusaha menggambarkan bentuk-bentuk kesalahan peserta didik kelas VII SMP Negeri 6 Gorontalo berdasrkan Ejaan bahasa Indonesia Yang Disempurnakan. 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Surat merupakan salah satu wujud pemakaian bahasa secara tertulis. Oleh karena itu, penggunaan bahasa surat harus sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditetapkan, yaitu memperhatikan penggunaan ejaan yang disempurnakan (EYD). Setelah melakukan penelitian, ternyata penulis menemukan bahwa penerapan ejaan yang disempurnakan (EYD) belum mencerminkan ketentuan yang ditetapkan. Hal ini dapat dilihat pada sistematika penulisan surat pribadi yang tidak sempurna, penggunaan huruf kapital, penulisan kata yang meliputi: (a) kata ganti ku, (b) kata ganti mu, (c) kata depan di, ke, dan dari; (d) partikel -lah, -kah dan (e) kata ulang, penggunaan tanda baca yang terdiri dari: (a) pemakaian tanda titik (.), (b) pemakaian tanda koma (,), (c) pemakaian tanda seru (!), (d) pemakaian tanda tanya (?) dan (e) pemakaian tanda hubung ( ), serta penghilangan tanda baca yang meliputi: a) penghilangan titik, b) penghilangan koma, c) penghilangan tanda tanya, dan d) penghilangan tanda hubung. a. Penulisan Huruf Kapital Huruf kapital adalah huruf besar. Penulisan huruf kapital yang benar biasanya ditulis pada huruf awal kalimat, pada nama orang, nama negara, dan lain sebagainya. Berikut ini contoh kesalahan dalam menerapkan huruf kapital pada surat pribadi peserta didik yang ditujukan kepada sahabatnya. 1) sahabatku arif harun Di sulawesi Tengah Dari bagian surat di atas, dapat dilihat beberapa huruf kapital yang salah penempatannya. Kesalahan itu ditulis pada pertengahan kata, penulisan nama orang yang tidak diawali dengan huruf kapital, serta penulisan nama daerah huruf kecil. Seharusnya bagian surat di atas harus ditulis dengan benar, yaitu sebagai berikut. Sahabatku Arif Harun di Sulawesi Tengah 2) Aku ingin sekali bertemu kamu lho mat 4

5 Kata yang bercetak miring di atas menunjukkan nama orang yang telah disingkat. Meskipun itu hanya singkatannya, sebaiknya penulisannya harus benar. Artinya nama orang harus ditulis dengan huruf kapital pada awal hurufnya. Oleh sebab itu, penulisan yang benar adalah seperti di bawah ini. Aku ingin sekali bertemu kamu lho, Mat 3) hai apa kabar? bagaimana keadaanmu? Telah dijelaskan bahwa huruf kapital itu dipakai pada awal kalimat. Namun, contoh di atas belum memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan. Seharusnya pada awal kalimat dan setelah tanda tanya harus diawali dengan huruf kapital. melihat kesalahan tersebut, maka penulisan yang benar adalah sebagai berikut. Hai, apa kabar? Bagaimana keadaanmu? b. Penulisan Kata Menurut kamus arti kata adalah kesatuan bunyi terkecil yang memiliki arti. Oleh sebab itu, setiap kata yang terdapat dalam unsur kalimat harus diperhatikan dengan baik agar tidak menimbulkan kesalahan dalam penulisannya. Namun, tidak sedikit orang melakukan kesalahan dalam menulis kata di dalam kalimat. Penulisan kata tersebut meliputi: 1) Kata ganti ku, mu Kata ganti ku ditulis serangkai dengan kata yang mengikuti dan mendahului. Sedangkan kata ganti mu ditulis serangkai dengan kata yang mendahului. Misalnya: a. Ku tunggu kabarmu Penulisan kata yang bercetak miring tersebut belum tepat, sebaiknya ditulis serangkai seperti berikut. Kutunggu kabarmu b. Aku ingin sekali bertemu dengan mu. contoh kata yang bercetak miring di atas penulisannya pun belum tepat. Seharusnya ditulis serangkai sebagai berikut. Aku ingin sekali bertemu denganmu. 2) Kata depan Kata depan di, ke, dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada,daripada. Kata depan 5

6 yang tidak ditulis secara terpisah berarti sudah menyalahi ketentuan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia. Seperti yang terlihat pada beberapa contoh berikut ini. a. Kalau liburan nanti kamu berkunjung kerumahku ya Kata depan ke pada penggalan surat di atas seharusnya ditulis secara terpisah, sebab kata yang mengikutinya menunjukan tempat. Dengan demikian, penulisan yang tepat pada kalimat di atas adalah sebagai berikut. Kalau liburan nanti kamu berkunjung ke rumahku ya b. Apakah disana kakak nyaman?... Kata depan di yang diikuti kata yang menunjukan tempat sebaiknya ditulis secara terpisah. Penulisan yang benar pada kata depan di atas adalah Apakah di sana Kakak nyaman?... c. Sejak kau tak ada disini Kalimat yang dicetak miring di atas menunjukan penulisan kata depan yang salah. Kata sini menunjukan tempat, sehingga harus ditulis terpisah dengan kata depan di. Oleh sebab itu, perbaikan penulisan kata depan yang benar adalah seperti berikut ini. Sejak kau tak ada di sini d. Banyak kenangan yang tak terlupakan di saat kita masih SD Penggunaan kata depan tersebut di atas menunjukan penggunaan kata depan yang salah. Kata depan tersebut tidak dibenarkan diikuti oleh kata yang menunjukan waktu. Dengan demikian, kata depan di sebaiknya diganti dengan kata pada. Sehingga kalimat tersebut menjadi sebagai berikut. Banyak kenangan yang tak terlupakan pada saat kita masih SD 3) Kata ulang atau Bentuk ulang Bentuk ulang merupakan kata berulang yang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung. Apabila kata berulang terssebut tidak ditulis secara lengkap, Berikut ini adalah contoh kesalahan peserta didik dalam menulis surat pribadi dengan menggunakan kata ulang yang salah. a. Aku ingin sekali bertemu kamu dan teman yang lain. Bentuk ulang di atas belum menunjukan bentuk ulang yang sempurna, perbaikan yang tepat pada bentuk ulang tersebut adalah sebagai berikut. Aku ingin sekali bertemu kamu dan teman-teman yang lain. 6

7 b. Aku ingin sekali mengobrol dengan kamu, curhat2an, dll Bentuk ulang di atas merupakan bentuk ulang yang kurang tepat. Oleh sebab itu, perbaikan yang tepat untuk bentuk ulang tersebut adalah sebagai berikut. Aku ingin sekali mengobrol dengan kamu, curhat-curhatan, dan lain-lain. 4) Partikel -lah, -kah Partikel lah, -kah ditulis serangkai dengan kata yang medahului. Misalnya: a) Pergi lah! Jangan lupa kirim surat ya Kata yang bercetak miring tersebut seharusnya ditulis serangkai sehingga menjadi pergilah! Jangan lupa kirim surat ya b) Apa kah kamu masih menanam bunga? Seharusnya kata yang bercetak miring tersebut ditulis serangkai dan menjadi apakah kamu masih menanam bunga? c) Jangan lah kamu melupakan aku. Seharusnya penggalan surat tersebut menjadi sebagai berikut. Janganlah kamu melupakan aku. c. Penggunaan Tanda Baca 1) Penggunaan Tanda Titik (. ) Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Namun, tanda titik tidak dibenarkan dipakai di belakang alamat pengirim dan tanggal surat, atau nama dan alamat penerima surat. Di bawah ini beberapa contoh yang menggunakan tanda titik yang salah, yaitu: a. Sahabatku. Nirmala Lanti Di Sanger. Penggunaan tanda titik pada akhir alamat surat di atas sebagaimana dijelaskan sebelumnya tidak dibenarkan dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan. oleh sebab itu, tanda titik pada akhir alamat surat di atas harus dihilangkan. Perbaikan yang tepat pada alamat surat di atas adalah sebagai berikut. Sahabatku Nirmala Lanti di Sanger 7

8 b. Sahabatmu Ayu Lestari. Rohani Penggunaan tanda titik setelah nama pada alamat surat di atas menunjukan penggunaan tanda titik yang salah. Seharusnya tidak menggunakan tanda titik. Sebab, kata Lestari merupakan nama orang yang ditulis secara keseluruhan bukan singkatan. Jadi, perbaikan yang tepat adalah sebagai berikut. Sahabatmu Ayu Lestari Rohani c. Gorontalo. 22 Agustus 2012 Pebggunaan tanda titik setelah nama tempat di atas merupakan penggunaan tanda titik yang salah. Untuk itu, perbaikan yang tepat pada kesalahan di atas adalah Gorontalo, 22 Agustus ) Penggunaan Koma (, ) a. Aku ingin sekali bertemu kamu. Kamu pasti tambah cantik, Assifa yang baik, apakah kamu sudah lupa sama aku? Penggunaan tanda koma setelah kata cantik di atas menunjukan penggunaan tanda koma yang salah. Perbaikan yang tepat adalah sebagai berikut. Aku ingin sekali bertemu kamu. Kamu pasti tambah cantik. Assifa yang baik, apakah kamu sudah lupa sama Aku? b. Apakah kamu masih ingat lapangan yang dulu tempat bermain bola kaki, Penggunaan koma di atas tidak tepat karena tidak sesuai dengan EYD. Perbaikan yang tepat adalah sebagai berikut. Apakah kamu masih ingat lapangan yang dulu tempat bermain bola kaki? c. Sahabatku, Puput Di Jakarta Penggunaan koma di atas tidak menunjukan penulisan yang baik. Dengan demikian perbaikan yang tepat adalah sebagai berikut. Sahabatku Puput di jakarta 8

9 3) Penggunaan Tanda Tanya (? ) Tanda tanya secara umum dipakai pada akhir kalimat tanya. Oleh karena itu, setiap pemakaian kata tanya harus diakhiri dengan tanda tanya. Apabila tidak mengakhirinya dengan tanda tanya, maka akan menyalahi ketentuan pedoman umum EYD. Adapun contoh kalimat yang salah dalam menggunakan tanda tanya adalah sebagai berikut. a. Aku ingin sekali bertemu kamu lho mat? Pemakaian tanda tanya pada akhir kata di atas menunjukan penggunaan tanda tanya yang tidak tepat. Seharusnya dipakai tanda titik saja, karena kalimat tersebut tidak menunjukan kalimat tanya. b. Salam persahabatan? Kalimat di atas bukan merupakan kalimat tanya, maka sebaiknya tidak menggunakan tanda tanya. 4) Penggunaan Tanda Seru (! ) Penggunaan tanda seru yang benar sebaiknya dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan ataupun rasa emosi yang kuat. Apabila terdapat kalimat yang bukan merupakan seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan ataupun rasa emosi yang kuat menggunakan tanda seru (! ), maka itu menunjukan penggunaan tanda seru yang salah. Seperti terlihat pada contoh berikut ini. - Bagaimana keadaan kota Surabaya sekarang? Lebih maju bukan! Penggunaan tanda seru di akhir kalimat di atas tidak tepat. Sebab itu bukan kalimat seruan, melainkan kalimat tanya. Oleh sebab itu, sebaiknya dipakai tanda tanya (?), maka perbaikan yang tepat adalah sebagai berikut. Bagaimana keadaan kota Surabaya sekarang? Lebih maju bukan? 5) Penggunaan Tanda Hubung ( - ) Tanda hubung berarti menyambung unsur-unsur kata ulang. Penggunaan tanda hubung yang salah contohnya sebagai berikut. a. Kalau ada liburan panjang aku akan berlibur ke Makasar bertemu kamu dan teman. Penggunaan tanda hubung pada bentuk ulang di atas tidak tepat. Perbaikan yang tepat adalah sebagai berikut. Kalau ada liburan panjang aku akan berlibur ke Makasar bertemu kamu dan teman-teman. b. Apakah kamu sehat2 saja? 9

10 Pemakaian tanda hubung yang terdapat pada penggalan kalimat surat di atas merupakan penggunaan tanda hubung yanh salah. Perbaikan yang tepat adalah sebagai berikut. Apakah kamu sehat-sehat saja? d. Penghilangan Tanda Baca 1) Penghilangan Titik (. ) Penghilangan titik berarti kalimat yang seharusnya diakhiri dengan titik malah tidak diakhiri dengan titik. Berikut ini beberapa contoh kalimat yang ditulis peserta didik dalam surat pribadi yang mengalami penghilangan titik, yaitu sebagai berikut. a. Lapangan yang menjadi tempat bermain bola kita sekarang sudah dibangun rumah Kalimat pada penggalan surat di atas mengalami penghilangan titik di akhir kata. Dengan demikian, perbaikan yang tepat pada kalimat di atas adalah sebagai berikut. Lapangan yang menjadi tempat bermain bola kita sekarang sudah dibangun rumah. b. Sekarang teman-teman yang lain sudah tidak bersahabat denganku karena mereka sudah sombong padaku Sebagaimana contoh yang lain, kalimat di atas pun mengalami penghilangan titik di akhir kalimat. Seharusnya kalimat tersebut diakhiri dengan tanda titik, yaitu seperti berikut. Sekarang teman-teman yang lain sudah tidak bersahabat denganku karena mereka sudah sombong padaku. 2) Penghilangan Koma (, ) Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. Apabila di antara yang telah disebutkan di atas mengalami penghilangan koma, maka itu menunjukan penulisan yang salah. Seperti yang terlihat pada contoh penggalan surat berikut ini. a. Gorontalo 30 November 2012 Penulisan nama tempat di atas mengalami penghilangan koma. Perbaikan yang tepat adalah sebagai berikut. Gorontalo, 30 November 2012 b. Nov sekian dulu ya Penggalan kalimat surat tersebut mengalami penghilangan koma. Dengan demikian perbaikan yang tepat adalah sebagai berikut. Nov, sekian dulu ya 10

11 3) Penghilangan Tanda Tanya (? ) Contoh penghilangan tanda tanya yang dilakukan peserta didik dalam menulis surat adalah sebagai berikut. - Kamu masih mendapat piala sepak bola bukan Kalimat di atas merupakan kalimat yang mengalami penghilangan tanda tanya. Perbaikannya adalah sebagai berikut. Kamu masih mendapat piala sepak bola bukan? 4) Penghilangan Tanda Hubung ( - ) Contoh penghilangan tanda hubung pada penggalan surat pribadi peserta didik adalah sebagai berikut. - Kapan ya, kita berkumpul bersama sama lagi? Kalimat di atas mengalami penghilangan tanda hubung. Sebaiknya, kapan ya, kita berkumpul bersama-sama lagi? 4. PENUTUP Surat merupakan sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi secara tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain. Sebagai sarana komunikasi tertulis surat harus ditulis dengan benar sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan. Surat terdiri dari dua jenis, yaitu surat yang bersifat dinas dan surat yang bersifat pribadi. Surat dinas adalah surat yang ditulis untuk kepentingan lembaga, instansi, dan sebagainya. Sedangkan surat pribadi adalah surat yang berasal dari pribadi seseorang yang ditujukan kepada pihak lain, baik itu sahabat, kenalan, maupun keluarga. Pada penelitian ini, peneliti mengambil surat pribadi sebagai fokus penelitian. Meskipun surat pribadi bukan merupakan surat resmi, akan tetapi tata cara penulisan dalam sebuah surat harus diperhatikan, dalam hal ini adalah memperhatikan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Dari hasil penelitian ditemukan bahwa tulisan surat pribadi peserta didik belum mencerminkan tulisan yang sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan. Untuk itu, peneliti menguraikan hasil penelitian menyangkut kesalahan-kesalahan peserta didik dalam menulis surat pribadi sebagai berikut. 1. Pemakaian huruf kapital berjumlah 979 kesalahan dari seluruh peserta didik; 2. Penulisan kata seluruhnya berjumlah 188 kali kesalahan; 11

12 3. Pemakaian tanda baca 166 kesalahan; 4. Penghilangan tanda baca 129 kesalahan. Berdasarkan rekapitulasi jenis kesalahan, peserta didik yang membuat kesalahan sesuai dengan komponen ejaan yang tersebut di atas adalah sebagaimana diuraikan berikut ini. Untuk pemakaian huruf kapital berjumlah 76 peserta didik, penulisan kata ganti ku, mu berjumlah 48 peserta didik, penulisan kata depan berjumlah 28 peserta didik, penulisan kata ulang berjumlah 11 peserta didik, penulisan partikel lah, kah berjumlah 6 peserta didik. Untuk pemakaian titik berjumlah 40 peserta didik, pemakaian koma berjumlah 18 peserta didik, pemakaian tanda tanya berjumlah 21 peserta didik, pemakaian tanda seru berjumlah 15 peserta didik, pemakaian tanda hubung berjumlah 10 peserta didik. Sedangkan untuk penghilangan tanda titik berjumlah 32 peserta didik, penghilangan koma berjumlah 38 peserta didik, penghilangan tanda tanya berjumlah 11 peserta didik, dan penghilangan tanda hubung 2 peserta didik. 12

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, keinginan, dan perasaan. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, keinginan, dan perasaan. Hal tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi sekaligus menjadi alat pemersatu bangsa. Melalui bahasa kita dapat mengetahui hakikat manusia. Dengan kata lain bahasa adalah cermin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Purwokerto kelas VII dengan standar kompetensi menulis yaitu mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. Purwokerto kelas VII dengan standar kompetensi menulis yaitu mengungkapkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), khusus pada mata pelajaran Bahasa Indonesia diajarkan tentang keterampilan menulis. Salah satu materi yang diajarkan adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan, yakni yang pertama Penerapan EYD pada Surat Dinas Keluar di Pondok

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan, yakni yang pertama Penerapan EYD pada Surat Dinas Keluar di Pondok BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian yang Relevan Sebelumnya Kajian tentang penggunaan EYD pada surat pribadi untuk saat ini belum ada. Namun, penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan struktur kebahasaannya dengan baik (penggunaan kosa kata, tatabahasa,

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan struktur kebahasaannya dengan baik (penggunaan kosa kata, tatabahasa, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 merupakan suatu bentuk pembelajaran yang berbasis teks. Pembelajaran bahasa Indonesia yang berbasis teks ini menjadikan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN EYD DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 JUWIRING KLATEN NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PENGGUNAAN EYD DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 JUWIRING KLATEN NASKAH PUBLIKASI ANALISIS PENGGUNAAN EYD DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 JUWIRING KLATEN NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Surat sebagai sarana komunikasi tertulis mempunyai kelebihan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Surat sebagai sarana komunikasi tertulis mempunyai kelebihan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Surat sebagai sarana komunikasi tertulis mempunyai kelebihan dibanding dengan sarana komunikasi lainnya. Surat dapat menyampaikan informasi atau maksud dengan sejelas-jelasnya.

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMAA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata : Bahasa Indonesia Kode Mata : DU 23111 Jurusan / Jenjang : D3 TEKNIK KOMPUTER Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. atau kaidah tertentu berdasarkan hasil berpikir ilmiah. Proses berfikir ilmiah terdiri

BAB 1 PENDAHULUAN. atau kaidah tertentu berdasarkan hasil berpikir ilmiah. Proses berfikir ilmiah terdiri 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya ilmiah adalah karya tulis yang disusun secara sistematis menurut aturan atau kaidah tertentu berdasarkan hasil berpikir ilmiah. Proses berfikir ilmiah terdiri

Lebih terperinci

PETUNJUK PENULISAN NASKAH BERKALA ILMIAH SIGNIFIKAN

PETUNJUK PENULISAN NASKAH BERKALA ILMIAH SIGNIFIKAN PETUNJUK PENULISAN NASKAH BERKALA ILMIAH SIGNIFIKAN 1. Tulisan merupakan karya orisinal penulis (bukan plagiasi) dan belum pernah dipublikasikan atau sedang dalam proses publikasi pada media lain yang

Lebih terperinci

Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2

Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2 Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2 Abstrak Bahasa Indonesia menjadi mata kuliah wajib di seluruh universitas, termasuk UIN Syarif Hidyatullah Jakarta.

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TANDA BACA DAN HURUF KAPITAL PADA TEKS IKLAN BROSUR PENAWARAN BARANG ATAU JASA. Skripsi

PENGGUNAAN TANDA BACA DAN HURUF KAPITAL PADA TEKS IKLAN BROSUR PENAWARAN BARANG ATAU JASA. Skripsi PENGGUNAAN TANDA BACA DAN HURUF KAPITAL PADA TEKS IKLAN BROSUR PENAWARAN BARANG ATAU JASA Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh: Pita Erlawati A 310

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan sehari-hari. Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan sejak bangun tidur

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan sehari-hari. Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan sejak bangun tidur 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa pada hakikatnya merupakan suatu hal yang tak mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan sejak bangun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi atau maksud dengan sejelas-jelasnya. Penerima

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi atau maksud dengan sejelas-jelasnya. Penerima BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi, yaitu penggunaan bahasa tulis. Surat sebagai sarana komunikasi tertulis mempunyai kelebihan dibanding dengan sarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang. Kenyataannya, dalam kehidupan sekarang masih ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang. Kenyataannya, dalam kehidupan sekarang masih ditemukan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktivitas menulis tidak pernah lepas dalam kehidupan sehari-hari di berbagai bidang. Kenyataannya, dalam kehidupan sekarang masih ditemukan bentuk kesalahan dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Kajian yang Relevan Sebelumnya Penelitian yang relevan sebelumnya adalah hasil penelitian Murniyati Gobel mahasiswa

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Kajian yang Relevan Sebelumnya Penelitian yang relevan sebelumnya adalah hasil penelitian Murniyati Gobel mahasiswa BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian yang Relevan Sebelumnya Penelitian yang relevan sebelumnya adalah hasil penelitian Murniyati Gobel mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Gorontalo

Lebih terperinci

TEKNIK PENULISAN DAN PRESENTASI

TEKNIK PENULISAN DAN PRESENTASI TEKNIK PENULISAN DAN PRESENTASI Membaca Suatu proses yang dilakukan Tata bahasa dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). EYD merupakan standar umum yang ditetapkan oleh Pemerintah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perasaan dengan memakai tanda-tanda, bunyi-bunyi, gesture, atau tanda-tanda yang

BAB I PENDAHULUAN. perasaan dengan memakai tanda-tanda, bunyi-bunyi, gesture, atau tanda-tanda yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat yang sistematis untuk menyampaikan gagasan atau perasaan dengan memakai tanda-tanda, bunyi-bunyi, gesture, atau tanda-tanda yang disepakati

Lebih terperinci

Bahan ajar. Mari, Melakukan Sesuatu Berdasarkan Petunjuk

Bahan ajar. Mari, Melakukan Sesuatu Berdasarkan Petunjuk Bahan ajar Mari, Melakukan Sesuatu Berdasarkan Petunjuk Apa pernah kamu menulis surat? Apa itu surat? Bentuk komunikasi tertulis antara seseorang atau lembaga dengan orang atau lembaga lainnya disebut

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA

BAHASA INDONESIA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA BAHASA INDONESIA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA Fungsi Bahasa 1. Alat/media komunikasi 2. Alat u/ ekspresi diri 3. Alat u/ integrasi & adaptasi sosial 4. Alat kontrol sosial (Keraf,

Lebih terperinci

ARTIKEL OLEH RAHMAWATY THAIB NIM PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

ARTIKEL OLEH RAHMAWATY THAIB NIM PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 1 PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM KORESPONDENSI DI LINGKUNGAN JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO TAHUN 2013 SAMPAI DENGAN 2014 ARTIKEL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

Pengalaman Sahabatku. Belajar Apa di Pelajaran 4? Menjelaskan urutan petunjuk penggunaan sesuatu melalui kegiatan membaca

Pengalaman Sahabatku. Belajar Apa di Pelajaran 4? Menjelaskan urutan petunjuk penggunaan sesuatu melalui kegiatan membaca 4 Pengalaman Sahabatku Pepatah mengatakan, Pengalaman adalah guru kehidupan. Setiap pengalaman baik dan buruk akan tetap bernilai dan menjadi pemicu agar kita lebih hatihati melangkah atau lebih giat lagi

Lebih terperinci

Modul ke: BAHASA INDONESIA. Ragam Bahasa. Sudrajat, S.Pd. M.Pd. Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

Modul ke: BAHASA INDONESIA. Ragam Bahasa. Sudrajat, S.Pd. M.Pd. Fakultas FEB. Program Studi Manajemen. Modul ke: BAHASA INDONESIA Ragam Bahasa Fakultas FEB Sudrajat, S.Pd. M.Pd. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian yang berbeda-beda menurut topik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi, sebagai alat komunikasi bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Tidak ada manusia hidup di dunia ini

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR TERHADAP PENGGUNAAN EJAAN. Oleh: Yayah Churiyah

ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR TERHADAP PENGGUNAAN EJAAN. Oleh: Yayah Churiyah ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR TERHADAP PENGGUNAAN EJAAN Oleh: Yayah Churiyah Abstrak Selama ini menulis dianggap suatu keterampilan yang sulit. Banyak faktor yang mempengaruhi kesulitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang berfungsi untuk mencapai maksud dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang berfungsi untuk mencapai maksud dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang berfungsi untuk mencapai maksud dan tujuan dari penuturnya. Setiap bahasa memiliki ragam dan pola-pola tertentu. Sebagai negara

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan ARTIKEL ILMIAH Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh: Pebrina Pakpahan A1B110064 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG FONOLOGI CERPEN BERDASARKAN PERISTIWA YANG DIALAMI SISWA KELAS IXA SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG FONOLOGI CERPEN BERDASARKAN PERISTIWA YANG DIALAMI SISWA KELAS IXA SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG FONOLOGI CERPEN BERDASARKAN PERISTIWA YANG DIALAMI SISWA KELAS IXA SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/ 2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : TRI MAULIDA WIJAYANTI

Lebih terperinci

PELATIHAN PENGGUNAAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN DAN KALIMAT EFEKTIF PADA PENULISAN SURAT RESMI BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI JAKARTA TIMUR

PELATIHAN PENGGUNAAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN DAN KALIMAT EFEKTIF PADA PENULISAN SURAT RESMI BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI JAKARTA TIMUR PELATIHAN PENGGUNAAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN DAN KALIMAT EFEKTIF PADA PENULISAN SURAT RESMI BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI JAKARTA TIMUR Asep Supriyana 1), Gres Grasia Azmin 2), Reni Nureriyani 3), Aulia

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EYD PADA MAJALAH DINDING SISWA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA JURNAL ILMIAH

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EYD PADA MAJALAH DINDING SISWA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA JURNAL ILMIAH ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EYD PADA MAJALAH DINDING SISWA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA JURNAL ILMIAH Disusun: INDAH FITRIANA A 310 080 016 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. SMP N 2 Banyudono terletak di Jalan Jembungan, Banyudono, Boyolali.

BAB I PENDAHULUAN. SMP N 2 Banyudono terletak di Jalan Jembungan, Banyudono, Boyolali. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah SMP N 2 Banyudono terletak di Jalan Jembungan, Banyudono, Boyolali. Walaupun tempatnya berada di tengah pedesaan, tetapi kualitasnya tidak jauh berbeda dengan

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia dan Penggunaannya Zaman Saiki. Ivan Lanin Kafe Basabasi Yogyakarta, 24 Maret 2018

Bahasa Indonesia dan Penggunaannya Zaman Saiki. Ivan Lanin Kafe Basabasi Yogyakarta, 24 Maret 2018 Bahasa Indonesia dan Penggunaannya Zaman Saiki Ivan Lanin Kafe Basabasi Yogyakarta, 24 Maret 2018 Bahasa Indonesia Riwayat Fakta Berasal dari bahasa Melayu yang diperkaya oleh berbagai sumber Lahir pada

Lebih terperinci

Hiburan di Sekolah. Belajar Apa di Pelajaran 4? Kegiatan menulis untuk mengenal format surat dan menyampaikan informasinya

Hiburan di Sekolah. Belajar Apa di Pelajaran 4? Kegiatan menulis untuk mengenal format surat dan menyampaikan informasinya 4 Hiburan di Sekolah Hiburan dapat memberikan manfaat, di antaranya menghilangkan kejenuhan. Salah satu caranya adalah dengan melakukan suatu tindakan yang jenaka atau lucu. Kamu boleh melakukan adegan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK-PAIR-SHARE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK-PAIR-SHARE PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK-PAIR-SHARE (TPS) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PENGUASAAN EJAAN PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 1 JEKULO KUDUS TAHUN AJARAN 2008/2009 SKRIPSI Disusun untuk

Lebih terperinci

SILABUS. Sumber/Bahan Alat (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian. yang berada dalam denah. lisan denah.

SILABUS. Sumber/Bahan Alat (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian. yang berada dalam denah. lisan denah. SILABUS Nama Sekolah : Kelas/Semester : IV/I Tema : Pendidikan Standar Kompetensi : 1. Mendengarkan Mendengarkan tentang petunjuk denah dan simbol daerah/lambang korps. 2. Berbicara Mendiskripsikan secara

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia. Ragam Bahasa. Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen

Bahasa Indonesia. Ragam Bahasa. Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen Bahasa Indonesia Modul ke: Ragam Bahasa Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. Hakikat Bahasa Kedudukan Bahasa Kedudukannya Sebagai

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Anggota Kelompok A.Khoirul N. Khoirunnisa M. J. Fida Adib Musta in Sub Pokok Bahasan EYD DIKSI KEILMUAN

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS IV SEMESTER 1

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS IV SEMESTER 1 PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS IV SEMESTER 1 1 PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 20 / 20 MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia KELAS / SEMESTER : IV (Empat) / 1 (satu) Standar Kompetensi

Lebih terperinci

KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA

KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA YULINA Guru SD Negeri 002 Muara Lembu Kecamatan Singingi anayuli.teacher@gmail.com ABSTRAK Jenis penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN PUZZLE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS SURAT DINAS OLEH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 35 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN PUZZLE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS SURAT DINAS OLEH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 35 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN PUZZLE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS SURAT DINAS OLEH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 35 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh: Elfina Sari Harahap Drs. H. Sigalingging, M.Pd Abstrak

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENYUSUN TEKS EKSPOSISI PADA SISWA KELAS VIIᴬ SMP NEGERI 3 PAGUYAMAN, KECAMATAN PAGUYAMAN, KABUPATEN BOALEMO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

KEMAMPUAN MENYUSUN TEKS EKSPOSISI PADA SISWA KELAS VIIᴬ SMP NEGERI 3 PAGUYAMAN, KECAMATAN PAGUYAMAN, KABUPATEN BOALEMO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 KEMAMPUAN MENYUSUN TEKS EKSPOSISI PADA SISWA KELAS VIIᴬ SMP NEGERI 3 PAGUYAMAN, KECAMATAN PAGUYAMAN, KABUPATEN BOALEMO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR

BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bahasa merupakan sistem komunikasi yang kompleks sebagai penghubung kita berkomunikasi dengan lawan bicara kita yang digunakan sehari-hari. Berbahasa Indonesia yang

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA KARAKTERISTIK BAHASA INDONESIA. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

BAHASA INDONESIA KARAKTERISTIK BAHASA INDONESIA. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS BAHASA INDONESIA Modul ke: KARAKTERISTIK BAHASA INDONESIA Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Drs. SUMARDI, M. Pd Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id A. Pengertian Bahasa 1. Bloch & Trager Bahasa adalah

Lebih terperinci

03Teknik RAGAM BAHASA DALAM BAHASA INDONESIA. Ragam Lisan dan Tulisan Bahasa Indonesia Baku Ragam Lisan dan Tulisan Bahasa Indonesia Tidak Baku

03Teknik RAGAM BAHASA DALAM BAHASA INDONESIA. Ragam Lisan dan Tulisan Bahasa Indonesia Baku Ragam Lisan dan Tulisan Bahasa Indonesia Tidak Baku Modul ke: RAGAM BAHASA DALAM BAHASA INDONESIA Fakultas 03Teknik Ragam Lisan dan Tulisan Bahasa Indonesia Baku Ragam Lisan dan Tulisan Bahasa Indonesia Tidak Baku SUGENG WINARNA, M.Pd Program Studi Mesin

Lebih terperinci

PENULISAN KARYA ILMIAH

PENULISAN KARYA ILMIAH Modul ke: Fakultas.... PENULISAN KARYA ILMIAH Memahami pengertian karya ilmiah, ciri-ciri karya ilmiah, syarat-syarat karya ilmiah, bahasa yang benar dalam karya ilmiah, jenis-jensi karya ilmiah, tahapan-tahapan

Lebih terperinci

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo ANALISIS KESALAHAN KEBAHASAAN PADA HASIL KARANGAN SISWA KELAS X SMK TAMTAMA KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai kaum terpelajar siswa dan mahasiswa dituntut untuk bisa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai kaum terpelajar siswa dan mahasiswa dituntut untuk bisa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai kaum terpelajar siswa dan mahasiswa dituntut untuk bisa menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam mengkomunikasikan ilmunya. Penentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini di kenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini di kenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman sekarang Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari, serta dalam berbagai keperluan yang beragam yang disesuaikan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk short message service (SMS), melalui internet, dan . Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. bentuk short message service (SMS), melalui internet, dan  . Komunikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara garis besar, keterampilan berbahasa dibedakan atas dua bentuk, yaitu keterampilan berbahasa reseptif dan keterampilan berbahasa produktif. Keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diri (Chaer dan Agustina, 2010:11). Bahasa sangat berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. diri (Chaer dan Agustina, 2010:11). Bahasa sangat berperan penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer digunakan oleh suatu masyarakat tutur untuk bekerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasi diri (Chaer

Lebih terperinci

Kesalahan Menulis Karangan Pengalaman Pribadi Berbahasa Jawa Siswa Kelas V SD Muhammadiyah Purworejo

Kesalahan Menulis Karangan Pengalaman Pribadi Berbahasa Jawa Siswa Kelas V SD Muhammadiyah Purworejo Kesalahan Menulis Karangan Pengalaman Pribadi Berbahasa Jawa Siswa Kelas V SD Muhammadiyah Purworejo Oleh : Febry Puspita Sari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Febrypuspita08@gmail.com Abstrak:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk teman sebaya dilihat dari penggunaan huruf kapital, (3) kemampuan siswa menulis surat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk teman sebaya dilihat dari penggunaan huruf kapital, (3) kemampuan siswa menulis surat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada bagian ini dipaparkan hal-hal berikut (1) kemampuan siswa menulis surat pribadi untuk teman sebaya dilihat dari sistematika surat, (2) kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada hakikatnya belajar bahasa bertujuan untuk berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan, oleh karena itu pembelajaran menulis diarahkan pada kemampuan

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM SURAT DINAS KANTOR KELURAHAN NGOLODONO KARANGDOWO KLATEN

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM SURAT DINAS KANTOR KELURAHAN NGOLODONO KARANGDOWO KLATEN ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM SURAT DINAS KANTOR KELURAHAN NGOLODONO KARANGDOWO KLATEN SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting yang sangat strategis karena memberikan bekal kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting yang sangat strategis karena memberikan bekal kemampuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai peranan penting yang sangat strategis karena memberikan bekal kemampuan dasar baca, tulis, hitung. Selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai fungsi dan peranan yang besar dalam kehidupan manusia. Fungsi

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai fungsi dan peranan yang besar dalam kehidupan manusia. Fungsi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa mempunyai fungsi dan peranan yang besar dalam kehidupan manusia. Fungsi bahasa utama yaitu sebagai

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : kesalahan kebahasaan, surat dinas, pemerintahan desa grugu.

ABSTRAK. Kata kunci : kesalahan kebahasaan, surat dinas, pemerintahan desa grugu. KESALAHAN KEBAHASAAN PADA SURAT DINAS YANG DIBUAT OLEH PEMERINTAHAHAN DESA GRUGU KECAMATAN KALIWIRO KABUPATEN WONOSOBO TAHUN 2011 DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN MENULIS DI SEKOLAH Oleh: Desi Ria

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalam penggunaannya mengikuti syarat dan kaidah bahasa. Dengan mengikuti

I. PENDAHULUAN. dalam penggunaannya mengikuti syarat dan kaidah bahasa. Dengan mengikuti I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai alat komunikasi antaranggota masyarakat dapat dipahami jika dalam penggunaannya mengikuti syarat dan kaidah bahasa. Dengan mengikuti syarat dan kaidah

Lebih terperinci

RAGAM BAHASA DALAM BAHASA INDONESIA

RAGAM BAHASA DALAM BAHASA INDONESIA Modul ke: RAGAM BAHASA DALAM BAHASA INDONESIA Ragam Lisan dan Tulisan Bahasa Indonesia Baku Ragam Lisan dan Tulisan Bahasa Indonesia Tidak Baku Fakultas Dadi Waras Suhardjono, S.S., M.Pd. Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (sikap badan), atau tanda-tanda berupa tulisan. suatu tulisan yang menggunakan suatu kaidah-kaidah penulisan yang tepat

BAB I PENDAHULUAN. (sikap badan), atau tanda-tanda berupa tulisan. suatu tulisan yang menggunakan suatu kaidah-kaidah penulisan yang tepat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa secara umum dapat diartikan sebagai suatu alat komunikasi yang disampaikan seseorang kepada orang lain agar bisa mengetahui apa yang menjadi maksud dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan isi hatinya, baik perasaan senang, sedih, kesal dan hal lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan isi hatinya, baik perasaan senang, sedih, kesal dan hal lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Tanpa bahasa, maka kehidupan manusia akan kacau. Sebab dengan bahasalah manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai sarana komunikasi dapat berupa bahasa lisan dan bahasa tulis. Melalui bahasa seseorang dapat mengemukakan pikiran dan keinginannya kepada orang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 7 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Hakikat Kemampuan Kemampuan dapat diartikan sebagai kesanggupan seseorang dalam melakukan kegiatan. Setiap melakukan kegiatan pasti diperlukan suatu

Lebih terperinci

Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : 07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di dalam bahasa Indonesia, ejaan memiliki pengertian yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di dalam bahasa Indonesia, ejaan memiliki pengertian yang lebih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam bahasa Indonesia, ejaan memiliki pengertian yang lebih luas, yaitu berhubungan dengan ragam bahasa tulis. Ada berbagai macam pengertian yang mencoba

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA. mengungkapkan pikiran yang utuh (Alwi, 2003:311). Dalam wujud lisan, kalimat

II. KAJIAN PUSTAKA. mengungkapkan pikiran yang utuh (Alwi, 2003:311). Dalam wujud lisan, kalimat 9 II. KAJIAN PUSTAKA A. Kalimat Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh (Alwi, 2003:311). Dalam wujud lisan, kalimat ditandai dengan nada

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARANGAN SISWA KELAS X AK 3 SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI. Oleh Tuti Mardianti ABSTRAK

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARANGAN SISWA KELAS X AK 3 SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI. Oleh Tuti Mardianti ABSTRAK ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARANGAN SISWA KELAS X AK 3 SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI Oleh Tuti Mardianti ABSTRAK Mardianti, Tuti. 2014. Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Karangan Siswa Kelas X AK 3

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI... FAKULTAS... UNIVERSITAS SEBELAS MARET

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI... FAKULTAS... UNIVERSITAS SEBELAS MARET RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI... FAKULTAS... UNIVERSITAS SEBELAS MARET Identitas Mata Kuliah Identitas Pengampu Mata Kuliah Kode Mata Kuliah : Nama Dosen : Tim Nama Mata Kuliah : Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, pendapat, dan perasaan yang bahasanya bersifat produktif-aktif

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, pendapat, dan perasaan yang bahasanya bersifat produktif-aktif BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang mengungkapkan pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan yang bahasanya bersifat produktif-aktif merupakan kompetensi dasar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Relevan Sebelumnya Berikut ini terdapat beberapa penelitian relevan yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai berikut.

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA KALIMAT MAHASISWA THAILAND YANG BELAJAR DI UMS (ASPEK EJAAN, KEMUBAZIRAN, KEPADUAN, DAN KELOGISAN)

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA KALIMAT MAHASISWA THAILAND YANG BELAJAR DI UMS (ASPEK EJAAN, KEMUBAZIRAN, KEPADUAN, DAN KELOGISAN) ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA KALIMAT MAHASISWA THAILAND YANG BELAJAR DI UMS (ASPEK EJAAN, KEMUBAZIRAN, KEPADUAN, DAN KELOGISAN) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

SURAT DINAS. Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen.

SURAT DINAS. Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen. Modul ke: SURAT DINAS Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. 1. Pengertian surat dinas surat dinas adalah kertas yang tertulis; secarik kertas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia lainnya. Di dalam interaksi tersebut, terjadi adanya proses komunikasi dan penyampaian pesan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kompetensi bahasa Indonesia dibagi menjadi 4 aspek yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keempat aspek ini saling berkaitan satu dengan yang lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu alat komunikasi untuk saling berinteraksi dalam kehidupan manusia baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Indonesia merupakan salah satu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tulis (Alwi, 2003:7). Ragam bahasa lisan memiliki beberapa perbedaan dengan

I. PENDAHULUAN. tulis (Alwi, 2003:7). Ragam bahasa lisan memiliki beberapa perbedaan dengan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ragam bahasa menurut sarananya terdiri atas ragam lisan atau ujaran dan ragam tulis (Alwi, 2003:7). Ragam bahasa lisan memiliki beberapa perbedaan dengan ragam

Lebih terperinci

ANALISIS PENULISAN TANDA BACA, HURUF KAPITAL, DAN KATA TIDAK BAKU PADA KARANGAN SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 2 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2013/2014

ANALISIS PENULISAN TANDA BACA, HURUF KAPITAL, DAN KATA TIDAK BAKU PADA KARANGAN SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 2 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2013/2014 ANALISIS PENULISAN TANDA BACA, HURUF KAPITAL, DAN KATA TIDAK BAKU PADA KARANGAN SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 2 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.margono (1996:8)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.margono (1996:8) BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.margono (1996:8) mengemukakan bahwa metode deskriptif berusaha memberikan dengan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Aplikasi Koreksi EyD dalam Tulisan Karya Ilmiah Berbahasa Indonesia

Rancang Bangun Aplikasi Koreksi EyD dalam Tulisan Karya Ilmiah Berbahasa Indonesia Rancang Bangun Aplikasi Koreksi EyD dalam Tulisan Karya Ilmiah Berbahasa Indonesia Sunda Ariana 1, Andri 2, Margareta Andriani 3 1 Fakultas Ilmu Komputer, UniversitasBina Darma 515581 E-mail : andri@mail.binadarma.ac.id

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai alat komunikasi, baik komunikasi antar individu yang satu dengan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai alat komunikasi, baik komunikasi antar individu yang satu dengan yang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Bahasa merupakan unsur terpenting dalam kehidupan manusia, yaitu sebagai alat komunikasi, baik komunikasi antar individu yang satu dengan yang lain maupun antar

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT PRIBADI SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT PRIBADI SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT PRIBADI SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Peranan bahasa pada sendi-sendi kehidupan manusia mempunyai kedudukan

BAB I. PENDAHULUAN. Peranan bahasa pada sendi-sendi kehidupan manusia mempunyai kedudukan BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan bahasa pada sendi-sendi kehidupan manusia mempunyai kedudukan sangat penting, sehingga dapat dipastikan bahwa tak mungkin manusia menghindar dari aktivitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan seorang peneliti untuk

BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan seorang peneliti untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan seorang peneliti untuk mengumpulkan data, menyusun, serta menganalisis

Lebih terperinci

KESALAHAN EJAAN PADA TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMK PN 2 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMK

KESALAHAN EJAAN PADA TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMK PN 2 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMK KESALAHAN EJAAN PADA TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMK PN 2 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMK Oleh Nur Khotidiyah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data penelitian, analisis kesalahan berbahasa Indonesia

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data penelitian, analisis kesalahan berbahasa Indonesia BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data penelitian, analisis kesalahan berbahasa Indonesia dalam karangan berita siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Surakarta

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA WACANA EKSPOSISI SISWA SD DI DESA SELO KECAMATAN SELO KABUPATEN BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA WACANA EKSPOSISI SISWA SD DI DESA SELO KECAMATAN SELO KABUPATEN BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA WACANA EKSPOSISI SISWA SD DI DESA SELO KECAMATAN SELO KABUPATEN BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia secara formal mencakup pengetahuan kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi pembelajaran mengenai asal-usul

Lebih terperinci

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Mei 2018

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Mei 2018 Penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia Pada Karangan Deskripsi Siswa Kelas VII Oleh Mediati Firdausa Farida Ariyani Nurlaksana Eko Rusminto Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung e-mail :

Lebih terperinci

Memahami Lafal Baku/Tidak Baku

Memahami Lafal Baku/Tidak Baku Memahami Lafal Baku/Tidak Baku Bahasa Indonesia TKJ Trunojoyo Semester 3 Kegunaan Ada 2 bentuk pelafalan dalam bahasa, yang digunakan dalam situasi yang berbeda : 1. Lafal baku lebih tepat digunakan dalam

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA MAKALAH MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAMULANG

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA MAKALAH MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAMULANG ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA MAKALAH MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAMULANG HERI INDRA GUNAWAN 1, SAPTINA RETNAWATI 2 Dosen Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia yaitu menyangkut bahasa yang digunakan oleh warga negara Indonesia dan sebagai bahasa persatuan antar warga, yang merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, yaitu SD/MI, SMP/MTs,

Lebih terperinci

KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA TITIK DAN KOMA DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR

KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA TITIK DAN KOMA DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA TITIK DAN KOMA DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR Enung Siti Nurjanah, Aan Kusdiana, Seni Apriliya Program S-1 PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dituangkan dalam kertas sehingga dapat dibaca oleh para pembaca. Dewasa ini

I. PENDAHULUAN. dituangkan dalam kertas sehingga dapat dibaca oleh para pembaca. Dewasa ini 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum tulisan dapat diartikan sebagai penuangan ide yang ditulis atau dituangkan dalam kertas sehingga dapat dibaca oleh para pembaca. Dewasa ini terdapat berbagai

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI Oleh: Yesi Hebroni 1, Abdurahman 2, Ellya Ratna 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ejaan yang salah dalam kehidupan sehari-hari sah-sah saja, tetapi bagi

BAB I PENDAHULUAN. Ejaan yang salah dalam kehidupan sehari-hari sah-sah saja, tetapi bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan sehari-hari terkadang tanpa disadari menggunakan katakata yang salah alias tidak sesuai dengan ejaan dalam Bahasa Indonesia. Ejaan yang salah dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. prakteknya penggunaan bahasa dalam menulis tidaklah sama dengan komunikasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. prakteknya penggunaan bahasa dalam menulis tidaklah sama dengan komunikasi 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Hakikat Menulis 2.1.1. Pengertian Menulis Menulis mempunyai peranan yang sangat penting bagi manusia. Menulis merupakan salah satu sarana komunikasi seperti halnya berbicara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang ampuh untuk mengadakan hubungan komunikasi dan melakukan kerja sama. Dalam kehidupan masyarakat, bahasa menjadi kebutuhan pokok

Lebih terperinci

: Bahasa Indonesia Keilmuan untuk Peguruan Tinggi

: Bahasa Indonesia Keilmuan untuk Peguruan Tinggi Judul Nama Penulis Instansi Email : Bahasa Indonesia Keilmuan untuk Peguruan Tinggi : Puji Rahayu : Mahasiswa Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan : pujirahayu546@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010 ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,

Lebih terperinci

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) 31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik

Lebih terperinci