BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanda baca adalah tanda yang dipakai dalam sistem ejaan (seperti titik, koma, titik dua). Tanda baca berguna bagi pembaca untuk membantu memahami setiap bacaan. Tanpa tanda baca, pembaca akan sulit mengerti maksud dari penulis melalui bacaan itu. Bayangkan saja apabila tidak ada tanda baca, misalnya saja tanda titik (.), tentu para pembaca kebingungan menentukan antarhubungan kalimat dan maksud dari kalimat itu karena semuanya tersambung tanpa jeda. Dengan demikian, tanda baca sangat dibutuhkan dalam sebuah penulisan artikel sebagai kunci atas apa yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca. 2 Namun sayangnya, masih banyak orang yang sudah mengerti tanda baca, tetapi belum memahami dan menggunakan tanda baca dengan baik dan benar, terutama masalah kurang atau salah meletakkan tanda titik (.) dan tanda koma (,). Kesalahan yang sering terjadi, misalnya kurangnya tanda titik (.) pada suatu singkatan. Contoh, singkatan St pada SMAK St Louis Surabaya, yang seharusnya disingkat St. dengan tanda titik (.) setelahnya. Tak hanya itu, masih banyak kesalahan lain, seperti salah memberi atau meletakkan tanda dan kelebihan memberi tanda. Kesalahan tersebut disebabkan oleh beberapa memberi, salah satunya kesalahan yang banyak dibuat oleh para penulis artikel, terutama di artikel-artikel internet dan makalah, yang secara tak langsung ditiru oleh para pembaca. Kesalahan bisa juga disebabkan oleh pengaruh dari bahasa lain, misalnya bahasa Inggris, karena memang peraturan penggunaan tanda baca antrabahasa bisa berbeda. Namun, masyarakat Indonesia wajib menggunakan apa yang sesuai dengan peraturan penggunaan tanda baca di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini ditujukan untuk memberikan pemahaman mengenai tanda baca, terutama tanda titik (.) dan tanda koma (,), dan beberapa macam kesalahan yang sering terjadi beserta pemecahan masalahnya. Makalah ini juga diharapkan dapat membantu masyarakat dan pembaca sekalian dalam memahami tanda baca sehingga dapat menggunakannya dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, masalah-masalah yang akan diteliti adalah:. Di mana sajakah sering terjadinya kesalahan penggunaan tanda titik (.)? 2. Di mana sajakah sering terjadinya kesalahan penggunaan tanda koma (,)? 3. Bagaimana penggunaan tanda titik (.) yang baik dan benar? Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi IV, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008). 2 Menurut Gorys Keraf (984:4).

2 4. Bagaimana penggunaan tanda koma (,) yang baik dan benar? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk:. Menunjukan tipe-tipe kesalahan penggunaan tanda titik (.) dalam kalimat 2. Menunjukan tipe-tipe kesalahan penggunaan tanda koma (,) dalam kalimat 3. Mendeskripsikan cara penggunaaan tanda titik (.) yang baik dan benar 4. Mendeskripsikan cara penggunaaan tanda koma (,) yang baik dan benar D. Manfaat Penelitian Penelitian ini bermanfaat agar:. Siswa dapat memahami fungsi dari tanda titik (.) dan tanda koma (,) 2. Siswa dapat menggunakan tanda titik (.) dan tanda koma (,) dengan benar 3. Siswa dapat mengenal kesalahan-kesalahan dalam penggunaan tanda titik (.) dan tanda koma (,) 4. Siswa dapat menulis karya tulis dengan penggunaan tanda baca yang tepat

3 BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi IV (KBBI), tanda baca adalah tanda yang dipakai dalam memberi ejaan (seperti titik, koma, titik dua). B. Fungsi Tanda Titik (.) Menurut Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan, tanda titik (.) memiliki beberapa fungsi, yaitu:. dipakai pada akhir kalimat yang bukan pernyataan atau seruan 2. dipakai di belakang angkaatau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar 3. dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukan waktu 4. dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukan jangka waktu 5. dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka 6. dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya Tanda titik tidak dipakai:. di belakang angka atau huruf dalam suatu bagian atau ikhtisar jika angka atau huruf itu merupakan yang terakhir dalam deretan angka atau huruf 2. untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah 3. pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya 4. di belakang () alamat pengiriman dan tanggal surat atau (2) nama dan alamat penerima surat C. Fungsi Tanda Koma (,) Menurut Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan, tanda koma (,) memiliki beberapa fungsi 2, yaitu:. dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, (Yogyakarta: Indonesia Tera, 2007), hlm Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, (Yogyakarta: Indonesia Tera, 2007), hlm

4 2. dipakai untuk memisahkan suatu kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan. 3. dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimat 4. dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat yang terdapat pada awal kalimat 5. dipakai untuk memisahkan kata seperti oh, ya, wah, aduh, kasihan, dari kata lain yang terdapat di dalam kalimat 6. dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat 7. dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan 8. dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka 9. dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki 0. dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga. dipakai di muka angka persepuluh atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka 2. dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi 3. dipakai untuk menghindari salah baca di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat Tanda koma tidak dipakai:. untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya 2. untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru

5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian berjenis penelitian pustaka. Penelitian merupakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum. Pustaka merupakan kitab atau buku. 2 Jadi, penelitian pustaka merupakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian secara teratur untuk menguji objek pustaka (kitab atau buku) untuk menghasilkan wawasan ilmiah. B. Sumber Data. Populasi Populasi yang diteliti adalah makalah-makalah dari hasil studi budaya siswa-siswi kelas XI-IS3 tahun ajaran SMAK St. Louis Surabaya ke Desa Wisata Pentingsari (Dewi Peri), Yogyakarta. 2. Sampel Ada lima sampel penelitian yang digunakan yang merupakan makalah-makalah dari hasil studi budaya siswa-siswi kelas XI-IS3 tahun ajaran SMAK St. Louis Surabaya. Makalah-makalah itu, ialah: a. Makalah KEGIATAN STUDI SOSIAL BUDAYA DI DESA WISATA PENTINGSARI (DEWI PERI) karya Agnesia Angelina, dkk. b. Makalah STUDI SOSIAL BUDAYA YOGYAKARTA KEHIDUPAN MASYARAKAT DI DESA WISATA PENTINGSARI (DEWI PERI) karya Aprillia Listiani, dkk. c. Makalah PERKEMBANGAN MASYRAKAT DESA PENTINGSARI karya Benedictus Julius, dkk. d. Makalah STUDI BUDAYA YOGYAKARTA-KEHIDUPAN MASYARAKAT DI DESA WISATA PENTINGSARI (DEWI PERI) karya Marizka Paramahayu, dkk. Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi IV, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008). 2 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi IV, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008).

6 e. Makalah STUDI BUDAYA YOGYAKARTA-KEHIDUPAN MASYARAKAT DI DESA WISATA PENTINGSARI (DEWI PERI) karya Vincent Hartanto, dkk. C. Metode Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian analisis kesalahan bahasa. Metode analisis kesalahan bahasa merupakan sebuah proses yang didasarkan pada analisis kesalahan orang yang sedang belajar dengan objek, yaitu bahasa (seperti bahasa nasional), yang sudah ditargetkan. D. Langkah-Langkah Langkah-langkah yang perlu dilakukan 2, ialah:. Mengumpulkan sampel 2. Mengidentifikasi kesalahan 3. Menjelaskan kesalahan 4. Mengklasifikasikan kesalahan 5. Mengevaluasi kesalahan E. Hipotesis Berdasarkan hasil survei awal yang telah dilakukan, dugaan sementara ialah terdapat beberapa kesalahan yang cukup sering dibuat oleh siswa dan mayoritas untuk penggunaan tanda koma (,), antara lain:. Kesalahan mengenai penggunaan tanda titik (.) yang benar pada singkatan suatu nama orang, gelar, lembaga, atau lainnya 2. Kesalahan mengenai konjungsi apa saja yang perlu diberi tanda koma (,) 3. Kesalahan mengenai perlunya tanda koma (,) sebelum kata yang menjelaskan perincian (misalnya, seperti, yaitu, yakni, antara lain, dll.) 4. Kesalahan memberi tanda koma (,) sebelum kata karena dan sehingga Nanik Setyawati, Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia, (Surakarta: Yuma Pustaka, 200), hlm Menurut Ellis (dalam Tarigan & Tarigan, 998).

7 BAB IV PEMBAHASAN A. Kesalahan Penggunaan Tanda Titik (.) Ada beberapa kesalahan penggunaan tanda titik (.) yang ditemukan pada objek penelitian, yang sesuai dengan teori pada buku Analisis Kesalahan Bahasa Indonesia (Teori dan Praktik) dan buku Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan (2007).. Penghilangan tanda titik (.) pada akhir singkatan nama orang. a. Drs. AG. Budi Santosa (Aprillia Listiani, dkk., hal. v) b. MM. Sri Listianingsih, S.Pd. (Benedictus Julius, dkk., hal.0) c. J.P Kardja, S.Pd. selaku guru bidang studi agama yang dengan segenap hati meluangkan waktu memberikan bimbingan dalam penulisan laporan (Marizka Paramahayu, dkk., hal. v) 2. Penghilangan tanda titik (.) pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan. a. Thomas Heribertus Binata, S.Pd (Agnesia Angelina, dkk. hal. ii) b. Bapak Gregorius Budyanto Nugroho, S.Sos, M.Si. selaku guru bidang studi sosiologi, wali kelas XI-IS4 (Agnesia Angelina, dkk., hal.v) c. Gregorius B.N., S.Sos., M.Si (Benedictus Julius, dkk., hal. ii) 3. Pemakaian tanda titik (.) yang kurang atau berlebihan pada singkatan kata, singkatan kata yang terdiri dari huruf-huruf awal kata atau suku kata, ungkapan, dan akronim. a. SMAK. St Louis Surabaya (Marizka Paramahayu, dkk., hal iv) 4. Penghilangan tanda titik (.) pada angka yang menyatakan jumlah untuk memisahkan ribuan, jutaan, dan seterusnya. a. Peternakan terbanyak adalah ternak sapi potong yaitu 2456 ekor, kemudian kambing dan domba (Aprillia Listiani, dkk., hal 5) b. Penghasilan tetap: Rp (Aprillia Listiani, dkk., hal 3) c. Letaknya cukup dekat dengan Kota Yogyakarta dan masih terdapat desa-desa di lerengnya sampai ketinggian 700 meter (Benedictus Julius, dkk., hal 5)

8 d. Letusannya di tahun 930 menghancurkan 3 desa dan menewaskan 400 orang (Benedictus Julius, dkk., hal 5) B. Kesalahan Penggunaan Tanda Koma (,) Ada beberapa kesalahan penggunaan tanda koma (,) yang ditemukan pada objek penelitian, yang sesuai dengan teori pada buku Analisis Kesalahan Bahasa Indonesia (Teori dan Praktik) dan buku Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan (2007).. Penghilangan tanda koma (,) di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilang. a. Kebudayaan merupakan hasil karya, rasa dan cipta masyarakat (Aprillia Listiani, dkk., hal. 8) b. Lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang atau tong-tong dan sebagainya (Marizka Parahamayu, dkk., hal. 5) c. Kepercayaan animisme mempercayai bahwa setiap benda di bumi ini, (seperti kawasan tertentu, gua pokok atau batu besar), mempunyai jiwa (Vincent Hartanto, dkk., hal. 37) 2. Penghilangan tanda koma (,) di antara dua klausa dalam kalimat majemuk setara (yang didahulukan oleh konjungsi tetapi, melainkan, dan sedangkan). a. Meskipun masyarakat Desa Pentingsari merupakan masyarakat Jawa tetapi kebudayaan Jawanya sudah tidak terlalu kental dalam pelaksanaan upacara-upacara adat karena sudah terkena pengaruh agama Islam dan Katolik (Benedictus Julius, dkk., hal. 22) b. Batu ini berasal dari letusan Gunung Merapi juga tetapi bentuknya menyerupai seekor gajah (Marizka Parahamayu, dkk., hal. 9) 3. Pemisahan anak kalimat dari induk kalimat yang tidak menggunakan tanda koma (,) (yang anak kalimat mendahului induk kalimat). a. Jika permintaan akan buah salak meningkat dan ketersediaan akan buah salak tidak mencukupi kebutuhan konsumen di pasar harga satu kilogram salak dapat dihargai sekitar Rp sampai Rp (Agnesia Angelina, dkk., hal. 25) b. Contoh lain adalah saat hari Jumat setan paling ramai keluar karena banyak warga yang salat Jumat untuk mengusir setan-setan tersebut (Vincent Hartanto, dkk., hal. 37)

9 4. Penghilangan tanda koma (,) di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat di awal kalimat. a. Oleh karena itu sisa jurusan ilmu sosial melakukan praktik nyata berupa studi sosial budaya (Agnesia Angelina, dkk., hal. ) b. Selain itu dusun ini memiliki areal untuk kemah atau camping seluas 5 hektar yang terletak di sebelah selatan dusun dan cukup aman untuk melakukan segala kegiatan yang berhubungan dengan alam (Aprillia Listiani, dkk., hal. 2) c. Jadi kesenian ini seharusnya lebih mudah untuk kita lestarikan sebagai salah satu kekayaan bangsa (Aprillia Listiani, dkk., hal. 46) d. Akhir kata penulis mohon maaf atas segala kekurangan dalam laporan ini dan penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik yang membangun (Marizka Parahamayu, dkk., hal. vii) 5. Penghilangan tanda koma (,) sebelum kata yang menjelaskan perincian (misalnya, seperti, yaitu, yakni, antara lain, dll.). a. Kompleks percandian Prambanan ini termasuk kedalam dua wilayah yakni kompleks bagian barat masuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan bagian timur termasuk wilayah Provinsi Jawa Tengah (Benedictus Julius, dkk., hal. 7) 6. Penambahan tanda koma (,) sebelum kata sehingga. a. Hal tersebut dikarenakan tanah di daerah Pentingsari sangat subur karena berdekatan dengan Gunung Merapi, sehingga sangat berpotensi untuk melakukan pertanian (Marizka Paramahayu, dkk., hal. ) b. Kelompok kami menggunakan metode studi pustaka ini dengan tujuan melengkapi informasi yang telah kami terima, sehingga kelompok kami memiliki landasan teori yang akurat dan pasti kebenarannya (Marizka Paramahayu, dkk., hal. 3) C. Penggunaan Tanda Titik (.) yang Baik dan Benar Pada bagian A, telah disebutkan beberapa kesalahan penggunaan tanda titik (.) yang telah berhasil ditemukan dalam makalah-makalah hasil karya siswa yang diteliti. Penggunaan tanda titik (.) yang kurang tepat dapat mengganggu pemahaman para pembaca, misalnya saja dalam penggunaan tanda titik (.) untuk menandai singkatan nama orang. Meski terlihat sepele, itu tetap merupakan hal yang vital karena menyangkut data kehidupan seseorang. Pastinya, seseorang akan merasa tidak senang apabila nama yang merupakan identitas utama dirinya salah tertulis atau susah dipahami karena kesalahan penggunaan tanda baca. Berikut akan dijabarkan

10 bagaimana bentuk baku dan penggunaan tanda titik (.) yang baik dan benar sesuai kesalahan yang telah ditemukan.. Tanda titik (.) dipakai pada akhir singkatan nama orang. a. Drs. AG. Budi Santosa (Aprillia Listiani, dkk., hal. v) Dalam hal ini, terdapat dua bentuk baku, yaitu: ) Drs. A.G. Budi Santosa Di mana AG merupakan dua nama yang disingkat, misalnya Agustinus Gunawan. 2) Drs. A. Budi Santosa Di mana AG merupakan sebuah nama baptis (dalam agama Kristen) yang terdiri dari satu kata, misalnya Agustinus, tetapi oleh pemilik disingkat AG agar pembaca mengetahui nama baptisnya ialah Agustinus, bukan nama baptis yang berawalan huruf A lainnya. b. MM. Sri Listianingsih, S.Pd. (Benedictus Julius, dkk., hal.0) M.M. Sri Listianingsih, S.Pd. Jika dilihat, memang sama dengan kasus pertama. Namun, Bentuk bakunya hanya satu karena meskipun MM merupakan dua nama yang disingkat, misalnya Maria Mustika ataupun sebagai nama baptis, seperti Maria Magdalena, tetap harus ditulis M.M. karena terdiri dari dua kata. c. J.P Kardja, S.Pd. selaku guru bidang studi agama yang dengan segenap hati meluangkan waktu memberikan bimbingan dalam penulisan laporan (Marizka Paramahayu, dkk., hal. v) J.P. Kardja, S.Pd. Penjelasan sama dengan kasus-kasus sebelumnya. 2. Tanda titik (.) dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan. a. Thomas Heribertus Binata, S.Pd (Agnesia Angelina, dkk. hal. ii) Thomas Heribertus Binata, S.Pd. b. Bapak Gregorius Budyanto Nugroho, S.Sos, M.Si. selaku guru bidang studi sosiologi, wali kelas XI-IS4 (Agnesia Angelina, dkk., hal.v) Bapak Gregorius Budyanto Nugroho, S.Sos., M.Si. Apabila kata Bapak disingkat Bpk, harus ditulis Bpk. karena merupakan singkatan dari kata sapaan.

11 c. Gregorius B.N., S.Sos., M.Si (Benedictus Julius, dkk., hal. ii) Gregorius B.N., S.Sos., M.Si. 3. Tanda titik (.) tidak dipakai pada singkatan kata, singkatan kata yang terdiri dari hurufhuruf awal kata atau suku kata, ungkapan, dan akronim. a. SMAK. St Louis Surabaya (Marizka Paramahayu, dkk., hal iv) SMAK St. Louis Surabaya 4. Tanda titik (.) dipakai pada angka yang menyatakan jumlah untuk memisahkan ribuan, jutaan, dan seterusnya. a. Peternakan terbanyak adalah ternak sapi potong yaitu 2456 ekor, kemudian kambing dan domba (Aprillia Listiani, dkk., hal 5) ekor b. Penghasilan tetap: Rp (Aprillia Listiani, dkk., hal 3) Rp ,00 c. Letaknya cukup dekat dengan Kota Yogyakarta dan masih terdapat desa-desa di lerengnya sampai ketinggian 700 meter (Benedictus Julius, dkk., hal 5).700 meter d. Letusannya di tahun 930 menghancurkan 3 desa dan menewaskan 400 orang (Benedictus Julius, dkk., hal 5).400 orang D. Penggunaan Tanda Koma (,) yang Baik dan Benar Seperti pada penggunaan tanda titik (.), penggunaan tanda koma (,) yang kurang tepat dapat mengganggu pemahaman para pembaca, misalnya saja dalam penggunaan tanda koma (,) untuk menandai perbedaan tingkatan kalimat yang dipisahkan oleh konjungsi (anak kalimat, induk kalimat, atau setara). Berikut akan dijabarkan bagaimana bentuk baku dan penggunaan tanda koma (,) yang baik dan benar sesuai kesalahan yang telah ditemukan.. Tanda koma (,) dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilang.

12 a. Kebudayaan merupakan hasil karya, rasa dan cipta masyarakat (Aprillia Listiani, dkk., hal. 8) Kebudayaan merupakan hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat b. Lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang atau tong-tong dan sebagainya (Marizka Parahamayu, dkk., hal. 5) Lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang atau tong-tong, dan sebagainya c. Kepercayaan animisme mempercayai bahwa setiap benda di bumi ini, (seperti kawasan tertentu, gua pokok atau batu besar), mempunyai jiwa (Vincent Hartanto, dkk., hal. 37) Kepercayaan animisme mempercayai bahwa setiap benda di bumi ini (seperti kawasan tertentu, gua pokok, atau batu besar) mempunyai jiwa 2. Tanda koma (,) dipakai di antara dua klausa dalam kalimat majemuk setara (yang didahulukan oleh konjungsi tetapi, melainkan, dan sedangkan). a. Meskipun masyarakat Desa Pentingsari merupakan masyarakat Jawa tetapi kebudayaan Jawanya sudah tidak terlalu kental dalam pelaksanaan upacara-upacara adat karena sudah terkena pengaruh agama Islam dan Katolik (Benedictus Julius, dkk., hal. 22) Meskipun masyarakat Desa Pentingsari merupakan masyarakat Jawa, tetapi kebudayaan Jawanya sudah tidak terlalu kental dalam pelaksanaan upacaraupacara adat karena sudah terkena pengaruh agama Islam dan Katolik b. Batu ini berasal dari letusan Gunung Merapi juga tetapi bentuknya menyerupai seekor gajah (Marizka Parahamayu, dkk., hal. 9) Batu ini berasal dari letusan Gunung Merapi juga, tetapi bentuknya menyerupai seekor gajah 3. Tanda koma (,) dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat (yang anak kalimat mendahului induk kalimat). a. Jika permintaan akan buah salak meningkat dan ketersediaan akan buah salak tidak mencukupi kebutuhan konsumen di pasar harga satu kilogram salak dapat dihargai sekitar Rp sampai Rp (Agnesia Angelina, dkk., hal. 25)

13 Jika permintaan akan buah salak meningkat dan ketersediaan akan buah salak tidak mencukupi kebutuhan konsumen di pasar, harga satu kilogram salak dapat dihargai sekitar Rp sampai Rp b. Contoh lain adalah saat hari Jumat setan paling ramai keluar karena banyak warga yang salat Jumat untuk mengusir setan-setan tersebut (Vincent Hartanto, dkk., hal. 37) Contoh lain adalah saat hari Jumat, setan paling ramai keluar karena banyak warga yang salat Jumat untuk mengusir setan-setan tersebut 4. Tanda koma (,) dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat di awal kalimat. a. Oleh karena itu sisa jurusan ilmu sosial melakukan praktik nyata berupa studi sosial budaya (Agnesia Angelina, dkk., hal. ) Oleh karena itu, sisa jurusan ilmu sosial melakukan praktik nyata berupa studi sosial budaya b. Selain itu dusun ini memiliki areal untuk kemah atau camping seluas 5 hektar yang terletak di sebelah selatan dusun dan cukup aman untuk melakukan segala kegiatan yang berhubungan dengan alam (Aprillia Listiani, dkk., hal. 2) Selain itu, dusun ini memiliki areal untuk kemah atau camping seluas 5 hektar yang terletak di sebelah selatan dusun dan cukup aman untuk melakukan segala kegiatan yang berhubungan dengan alam c. Jadi kesenian ini seharusnya lebih mudah untuk kita lestarikan sebagai salah satu kekayaan bangsa (Aprillia Listiani, dkk., hal. 46) Jadi, kesenian ini seharusnya lebih mudah untuk kita lestarikan sebagai salah satu kekayaan bangsa d. Akhir kata penulis mohon maaf atas segala kekurangan dalam laporan ini dan penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik yang membangun (Marizka Parahamayu, dkk., hal. vii) Akhir kata, penulis mohon maaf atas segala kekurangan dalam laporan ini dan penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik yang membangun 5. Tanda koma (,) dipakai sebelum kata yang menjelaskan perincian (misalnya, seperti, yaitu, yakni, antara lain, dll.).

14 a. Kompleks percandian Prambanan ini termasuk kedalam dua wilayah yakni kompleks bagian barat masuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan bagian timur termasuk wilayah Provinsi Jawa Tengah (Benedictus Julius, dkk., hal. 7) Kompleks percandian Prambanan ini termasuk kedalam dua wilayah, yakni kompleks bagian barat masuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan bagian timur termasuk wilayah Provinsi Jawa Tengah 6. Penambahan tanda koma (,) sebelum kata sehingga. a. Hal tersebut dikarenakan tanah di daerah Pentingsari sangat subur karena berdekatan dengan Gunung Merapi, sehingga sangat berpotensi untuk melakukan pertanian (Marizka Paramahayu, dkk., hal. ) Hal tersebut dikarenakan tanah di daerah Pentingsari sangat subur karena berdekatan dengan Gunung Merapi sehingga sangat berpotensi untuk melakukan pertanian b. Kelompok kami menggunakan metode studi pustaka ini dengan tujuan melengkapi informasi yang telah kami terima, sehingga kelompok kami memiliki landasan teori yang akurat dan pasti kebenarannya (Marizka Paramahayu, dkk., hal. 3) Kelompok kami menggunakan metode studi pustaka ini dengan tujuan melengkapi informasi yang telah kami terima sehingga kelompok kami memiliki landasan teori yang akurat dan pasti kebenarannya BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

15 Tanda baca dapat memengaruhi pembacaan suatu kalimat dan arti dari kalimat tersebut. Dalam menerapkan tanda baca, kita harus mengikuti aturan-aturan yang berlaku untuk meminimal kesalahan-kesalahan yang akan terjadi. Para penulis sering tidak menghiraukan aturan-aturan yang ada sehingga banyak kesalahan yang tidak diketahui. Kesalahan-kesalahan tersebut, pada akhirnya, akan ditiru oleh orang-orang yang akan menggunakan makalah tersebut sebagai referensi. Hal itu tentunya akan menyebabkan suatu kekacauan bagi tata bahasa Indonesia karena semakin banyak orang yang meniru kesalahan-kesalahan tersebut. Banyak generasi mendatang yang tidak mengetahui cara penggunaan tanda baca yang benar. Maka dari itu, pembelajaran dan pemahaman mengenai tanda baca sangatlah penting karena sangat berpengaruh bagi masyarakat. B. Saran Kesalahan tanda baca yang disebabkan oleh penulis disebabkan kurangnya pengetahuan tentang tanda baca. Maka dari itu, sebagai pelajar yang baik, sebaiknya mempelajari dan mendalami cara-cara penggunaan tanda baca yang baik dan benar. Misalnya, dengan membaca buku mengenai EYD. Mempelajari tanda baca harus dimulai sejak dini agar kelak dapat menggunakan tanda baca dengan baik dan benar. Dengan penerapan sejak dini, nantinya akan terbiasa menggunakan tanda baca yang benar. Meskipun kelak kita tidak bekerja di bidang sastra Indonesia, tanda baca tetap akan dipakai dalam penulisan-penulisan skripsi, buku-buku, dan sebagainya sehingga masyarakat dapat dengan mudah memahaminya dengan benar.

16 DAFTAR PUSTAKA Angelina, Agnesia, dkk KEGIATAN STUDI SOSIAL BUDAYA DI DESA PENTINGSARI (DEWI PERI). Hartanto, Vincent, dkk STUDI BUDAYA YOGYAKARTA-KEHIDUPAN MASYARAKAT DI DESA WISATA PENTINGSARI (DEWI PERI). Julius, Benedictus, dkk PERKEMBANGAN MASYARAKAT DESA PENTINGSARI. Listiani, Aprillia, dkk STUDI SOSIAL BUDAYA YOGYAKARTA KEHIDUPAN MASYARAKAT DI DESA WISATA PENTINGSARI (DEWI PERI) Paramahayu, Marizka, dkk STUDI BUDAYA YOGYAKARTA-KEHIDUPAN MASYARAKAT DI DESA WISATA PENTINGSARI (DEWI PERI). Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa yang Disempurnakan. Jakarta: Indonesia Tera. Setyawati, Nanik Analisis Kesalahan Bahasa Indonesia (Teori dan Praktik). Surakarta: Yuma Pustaka.

PENGGUNAAN TANDA BACA. Oleh AHMAD WAHYUDIN

PENGGUNAAN TANDA BACA. Oleh AHMAD WAHYUDIN PENGGUNAAN TANDA BACA Oleh AHMAD WAHYUDIN TANDA TITIK (.) 1. Tanda titik digunakan pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. 2. Tanda titik digunakan di belakang angka atau huruf dalam satu

Lebih terperinci

PETUNJUK PENULISAN NASKAH BERKALA ILMIAH SIGNIFIKAN

PETUNJUK PENULISAN NASKAH BERKALA ILMIAH SIGNIFIKAN PETUNJUK PENULISAN NASKAH BERKALA ILMIAH SIGNIFIKAN 1. Tulisan merupakan karya orisinal penulis (bukan plagiasi) dan belum pernah dipublikasikan atau sedang dalam proses publikasi pada media lain yang

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA

BAHASA INDONESIA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA BAHASA INDONESIA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA Fungsi Bahasa 1. Alat/media komunikasi 2. Alat u/ ekspresi diri 3. Alat u/ integrasi & adaptasi sosial 4. Alat kontrol sosial (Keraf,

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 11 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 11 ISSN X Peningkatan Kemampuan Menggunakan Tanda Baca Titik, Koma, Dan Titik Dua Dalam Kalimat Melalui Metode Diskusi Di Kelas IV SDN I Ogotua Kec. Dampal Utara Sri Dewi Astuti A., Gazali, dan Efendi Mahasiswa

Lebih terperinci

KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA TITIK DAN KOMA DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR

KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA TITIK DAN KOMA DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA TITIK DAN KOMA DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR Enung Siti Nurjanah, Aan Kusdiana, Seni Apriliya Program S-1 PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus

Lebih terperinci

Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2

Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2 Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2 Abstrak Bahasa Indonesia menjadi mata kuliah wajib di seluruh universitas, termasuk UIN Syarif Hidyatullah Jakarta.

Lebih terperinci

PROSIDING SEMNAS KBSP V

PROSIDING SEMNAS KBSP V TEKS CERITA INSPIRATIF SEBAGAI SALAH SATU BAHAN AJAR ALTERNATIF PEMBELAJARAN ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA (PBSI) Irma Fika Nurfajar Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan isi hatinya, baik perasaan senang, sedih, kesal dan hal lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan isi hatinya, baik perasaan senang, sedih, kesal dan hal lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Tanpa bahasa, maka kehidupan manusia akan kacau. Sebab dengan bahasalah manusia

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BAHASA INDONESIA BAB 2. TEKS DESKRIPSILatihan Soal 2.3

SMP kelas 7 - BAHASA INDONESIA BAB 2. TEKS DESKRIPSILatihan Soal 2.3 1. Penggunaan tanda koma yang tidak tepat Terdapat dalam kalimat... SMP kelas 7 - BAHASA INDONESIA BAB 2. TEKS DESKRIPSILatihan Soal 2.3 Saya akan menolongnya,walaupun hal itu cukup sulit hay,apa kabar?

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD BAB II DASAR-DASAR DAN KAIDAH BAHASA INDONESIA SEBAGAI RUJUKAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR Dra.Hj.Rosdiah

Lebih terperinci

ARTIKEL OLEH RAHMAWATY THAIB NIM PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

ARTIKEL OLEH RAHMAWATY THAIB NIM PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 1 PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM KORESPONDENSI DI LINGKUNGAN JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO TAHUN 2013 SAMPAI DENGAN 2014 ARTIKEL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA

KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA YULINA Guru SD Negeri 002 Muara Lembu Kecamatan Singingi anayuli.teacher@gmail.com ABSTRAK Jenis penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

Pengalaman Sahabatku. Belajar Apa di Pelajaran 4? Menjelaskan urutan petunjuk penggunaan sesuatu melalui kegiatan membaca

Pengalaman Sahabatku. Belajar Apa di Pelajaran 4? Menjelaskan urutan petunjuk penggunaan sesuatu melalui kegiatan membaca 4 Pengalaman Sahabatku Pepatah mengatakan, Pengalaman adalah guru kehidupan. Setiap pengalaman baik dan buruk akan tetap bernilai dan menjadi pemicu agar kita lebih hatihati melangkah atau lebih giat lagi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan, yakni yang pertama Penerapan EYD pada Surat Dinas Keluar di Pondok

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan, yakni yang pertama Penerapan EYD pada Surat Dinas Keluar di Pondok BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian yang Relevan Sebelumnya Kajian tentang penggunaan EYD pada surat pribadi untuk saat ini belum ada. Namun, penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini telah

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BAHASA INDONESIA BAB 2. TEKS DESKRIPSILatihan Soal 2.2

SMP kelas 7 - BAHASA INDONESIA BAB 2. TEKS DESKRIPSILatihan Soal 2.2 1. Penulisan singkatan yang benar adalah... SMP kelas 7 - BAHASA INDONESIA BAB 2. TEKS DESKRIPSILatihan Soal 2.2 BJ Habibi pernah menjadi presiden. J Habibi pernah menjadi presiden. BJ.Habibi pernah menjadi

Lebih terperinci

Makalah Pentingnya Penggunaan EYD dan Pemakaian Kalimat Efektif

Makalah Pentingnya Penggunaan EYD dan Pemakaian Kalimat Efektif Makalah Pentingnya Penggunaan EYD dan Pemakaian Kalimat Efektif Oleh : Nama : Dian Ratna Sari NPM : 12111039 Kelas : 3KA34 BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salahsatu alat komunikasi

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Ige Janet L. W. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. atau kaidah tertentu berdasarkan hasil berpikir ilmiah. Proses berfikir ilmiah terdiri

BAB 1 PENDAHULUAN. atau kaidah tertentu berdasarkan hasil berpikir ilmiah. Proses berfikir ilmiah terdiri 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya ilmiah adalah karya tulis yang disusun secara sistematis menurut aturan atau kaidah tertentu berdasarkan hasil berpikir ilmiah. Proses berfikir ilmiah terdiri

Lebih terperinci

EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS XII SMA PERINTIS 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS XII SMA PERINTIS 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS XII SMA PERINTIS 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh Hendra Purnama Nurlaksana Eko Rusminto Eka Sofia Agustina Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai

I. PENDAHULUAN. Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas (SMA). Keterampilan berbahasa

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ejaan merupakan penggambaran bunyi bahasa dalam kaidah tulis-menulis

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ejaan merupakan penggambaran bunyi bahasa dalam kaidah tulis-menulis II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Ejaan Ejaan merupakan penggambaran bunyi bahasa dalam kaidah tulis-menulis yang telah distandardisasi. Standardisasi ini meliputi pemakaian huruf, penulisan huruf, penulisan

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Bahasa Indonesia / MKPK 202 2SKS Deskripsi Singkat : Bahasa Indonesia menjadi salah satu instrumen pengembangan

Lebih terperinci

THE ERROR ANALYSIS OF THE USE CAPITAL LETTERS AND PUNCTUATION ON SUMMARY THESIS OF PGSD STUDY PROGRAMS FORCE 2012

THE ERROR ANALYSIS OF THE USE CAPITAL LETTERS AND PUNCTUATION ON SUMMARY THESIS OF PGSD STUDY PROGRAMS FORCE 2012 1 THE ERROR ANALYSIS OF THE USE CAPITAL LETTERS AND PUNCTUATION ON SUMMARY THESIS OF PGSD STUDY PROGRAMS FORCE 2012 Hidayah Sari, Otang Kurniaman, Mahmud Alpusari hidayah.ksari@student.unri.ac.id, otang.kurniaman@lecturer.unri.ac.id,

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EYD PADA MAJALAH DINDING SISWA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA JURNAL ILMIAH

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EYD PADA MAJALAH DINDING SISWA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA JURNAL ILMIAH ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EYD PADA MAJALAH DINDING SISWA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA JURNAL ILMIAH Disusun: INDAH FITRIANA A 310 080 016 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

Muhammad Hambali. Disampaikan dalam Pelatihan Tata Naskah Dinas Universitas Brawijaya Malang, 30 November 2016

Muhammad Hambali. Disampaikan dalam Pelatihan Tata Naskah Dinas Universitas Brawijaya Malang, 30 November 2016 Muhammad Hambali Disampaikan dalam Pelatihan Tata Naskah Dinas Universitas Brawijaya Malang, 30 November 2016 BAKU SESUAI KAIDAH LOGIS SANTUN HEMAT DAN CERMAT TIDAK BERTELE-TELE FORMAL TIDAK MENGANDUNG

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT PRIBADI SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT PRIBADI SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT PRIBADI SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KATA SAMBUNG PADA KARANGAN SISWA SMP N 2 GATAK SUKOHARJO

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KATA SAMBUNG PADA KARANGAN SISWA SMP N 2 GATAK SUKOHARJO EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KATA SAMBUNG PADA KARANGAN SISWA SMP N 2 GATAK SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI Dalam bab dua penulis memaparkan tentang hasil penelitian terdahulu yang selesai di kaji oleh peneliti sebelumnya. Kajian-kajian tersebut adalah kajian

Lebih terperinci

EYD dan TANDA BACA. Nurul Bahiyah, M. Kom. L/O/G/O

EYD dan TANDA BACA. Nurul Bahiyah, M. Kom. L/O/G/O EYD dan TANDA BACA Nurul Bahiyah, M. Kom. L/O/G/O STMIK CIC CIREBON- 2016 Penulisan Bentuk Ulang Bentuk ulang dalam bahasa Indonesia ditulis ulang dengan menggunakan tanda hubung (-), bukan angka dua (2).

Lebih terperinci

BAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA

BAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XI SEMESTER 2 BAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA OLEH NI KADEK SRI WEDARI, S.Pd. A. Pengertian Teks Ulasan Film/Drama Teks ulasan yaitu teks yang berisi ulasan atau penilaian terhadap

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASADALAM KARANGAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS XI SMK NEGERI REMBANG KABUPATEN PASURUAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASADALAM KARANGAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS XI SMK NEGERI REMBANG KABUPATEN PASURUAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ANALISIS KESALAHAN BERBAHASADALAM KARANGAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS XI SMK NEGERI REMBANG KABUPATEN PASURUAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Yudha Widwiarti Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI... FAKULTAS... UNIVERSITAS SEBELAS MARET

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI... FAKULTAS... UNIVERSITAS SEBELAS MARET RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI... FAKULTAS... UNIVERSITAS SEBELAS MARET Identitas Mata Kuliah Identitas Pengampu Mata Kuliah Kode Mata Kuliah : Nama Dosen : Tim Nama Mata Kuliah : Bahasa

Lebih terperinci

Bahan ajar. Mari, Melakukan Sesuatu Berdasarkan Petunjuk

Bahan ajar. Mari, Melakukan Sesuatu Berdasarkan Petunjuk Bahan ajar Mari, Melakukan Sesuatu Berdasarkan Petunjuk Apa pernah kamu menulis surat? Apa itu surat? Bentuk komunikasi tertulis antara seseorang atau lembaga dengan orang atau lembaga lainnya disebut

Lebih terperinci

Kelompok 3 1.Ananda 2.Yuni 3.Wulan 4.Femi 5.Syamsul

Kelompok 3 1.Ananda 2.Yuni 3.Wulan 4.Femi 5.Syamsul Kelompok 3 1.Ananda 2.Yuni 3.Wulan 4.Femi 5.Syamsul EJAAN BAHASA INDONESIA Ruang lingkup Ejaan 1. Pemakaian Huruf 2. Penulisan Huruf 3. Penulisan kata 4. Penulisan Unsur Serapan 5. Pemakaian Tanda Baca

Lebih terperinci

Kegiatan Sehari-hari

Kegiatan Sehari-hari Bab 1 Kegiatan Sehari-hari Kegiatan Sehari-hari 1 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu: 1) membuat daftar kegiatan sehari-hari berdasarkan penjelasan guru; 2) menceritakan

Lebih terperinci

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V. ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS V MI MUHAMMADIYAH KLOPOGODO, KECAMATAN GOMBONG, KABUPATEN KEBUMEN, TAHUN 2014/2015 Oleh: Sri Wardani Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Tanda Baca Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat atau yang menyatakan sesuatu: dari kejauhan terdengar sirene -- bahaya; 2 gejala: sudah

Lebih terperinci

MODUL 1. Ejaan yang Disempurnakan Kerja belum selesai, belum apa-apa (Chairil Anwar) ABSTRAK

MODUL 1. Ejaan yang Disempurnakan Kerja belum selesai, belum apa-apa (Chairil Anwar) ABSTRAK MODUL 1 Ejaan yang Disempurnakan Kerja belum selesai, belum apa-apa (Chairil Anwar) ABSTRAK Modul 1 memuat materi EYD. EYD adalah materi ejaan yang disempurnakan. Materi ini menampilkan ketentuan tentang

Lebih terperinci

Artikel dan Kontributor

Artikel dan Kontributor INDEKS PENULIS Ali Rama Ayu Zakya Lestari Dewi Sartika Bahrul Yaman Haryo Kuncoro Heri Setiawan Istiqomah Rahmawati Roikhan Mocd. Aziz Siti Herni Rochana Siti Suharyanti Ummi Duwita Utami Baroroh 172 INDEKS

Lebih terperinci

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo ANALISIS KESALAHAN KEBAHASAAN PADA HASIL KARANGAN SISWA KELAS X SMK TAMTAMA KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA PEMBAHASAN SUPERINTENSIF SBMPTN 2014

BAHASA INDONESIA PEMBAHASAN SUPERINTENSIF SBMPTN 2014 PEMBAHASAN PS BAHASA INDONESIA SUPERINTENSIF SBMPTN 2014 1. Jawaban: A Lihat tabel! A. sesuai dengan tabel B. salah C. salah D. salah, Thailand yang lebih baik E. salah Indonesia lebih baik dalam mempertahankan

Lebih terperinci

2/2/2015 KEBAHASAAN DALAM KTI 1

2/2/2015 KEBAHASAAN DALAM KTI 1 2/2/2015 KEBAHASAAN DALAM KTI 1 RAGAM BAHASA BAHASA LISAN: 1. SANTAI, 2. BERBUNGA-BUNGA, 3. INTONASI, 4. LICENCIA POETICA, 5. MENGACU PADA KEBUTUHAN SOSIAL. BAHASA TULIS ILMIAH: 1. TEPAT, 2. JELAS, 3.

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Kondisi Fisiografi 1. Letak Wilayah Secara Geografis Kabupaten Sleman terletak diantara 110 33 00 dan 110 13 00 Bujur Timur, 7 34 51 dan 7 47 30 Lintang Selatan. Wilayah

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EJAAN DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA SWASTA TAMAN SISWA BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EJAAN DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA SWASTA TAMAN SISWA BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EJAAN DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA SWASTA TAMAN SISWA BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 Oleh Nurul Fajarya Drs. Azhar Umar, M.Pd. Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA PADA HALAMAN PEMBACA MENULIS SURAT KABAR TANJUNGPINANG POS EDISI MARET 2013

ANALISIS PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA PADA HALAMAN PEMBACA MENULIS SURAT KABAR TANJUNGPINANG POS EDISI MARET 2013 ANALISIS PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA PADA HALAMAN PEMBACA MENULIS SURAT KABAR TANJUNGPINANG POS EDISI MARET 2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh KARTIKA SARI NIM 090388201171 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Hal yang menyebabkan kalimat menjadi bidang kajian bahasa yang penting tidak lain karena melalui kalimatlah seseorang dapat menyampaikan maksudnya dengan jelas. Akan tetapi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keterampilan berbahasa berhubungan erat dan saling melengkapi dengan pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di sekolah berkaitan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TANDA BACA

PENGGUNAAN TANDA BACA PENGGUNAAN TANDA BACA A. Tanda Titik (.) 1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Ayahku tinggal di Solo. Biarlah mereka duduk di sana. Dia menanyakan siapa yang akan

Lebih terperinci

PROGRAM EVALUASI. Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Semester : Ganjil Kelas : I (Satu) Tahun Pelajaran : 2011/2012

PROGRAM EVALUASI. Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Semester : Ganjil Kelas : I (Satu) Tahun Pelajaran : 2011/2012 PROGRAM EVALUASI Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Semester : Ganjil Kelas : I (Satu) Tahun Pelajaran : 2011/2012 No. Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Hidup rukun 1. a. Perbedaan

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan ARTIKEL ILMIAH Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh: Pebrina Pakpahan A1B110064 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dituangkan dalam kertas sehingga dapat dibaca oleh para pembaca. Dewasa ini

I. PENDAHULUAN. dituangkan dalam kertas sehingga dapat dibaca oleh para pembaca. Dewasa ini 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum tulisan dapat diartikan sebagai penuangan ide yang ditulis atau dituangkan dalam kertas sehingga dapat dibaca oleh para pembaca. Dewasa ini terdapat berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembelajaran di Sekolah Dasar merupakan suatu kegiatan utuh dan kompleks. Di dalamnya terdapat komponen-komponen pembelajaran yang saling berkaitan yakni

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR TERHADAP PENGGUNAAN EJAAN. Oleh: Yayah Churiyah

ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR TERHADAP PENGGUNAAN EJAAN. Oleh: Yayah Churiyah ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR TERHADAP PENGGUNAAN EJAAN Oleh: Yayah Churiyah Abstrak Selama ini menulis dianggap suatu keterampilan yang sulit. Banyak faktor yang mempengaruhi kesulitan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa merupakan alat komunikasi yang utama dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa merupakan alat komunikasi yang utama dalam kehidupan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang utama dalam kehidupan kita sehari-hari. Sejak kita dilahirkan, orangtua sudah mengajarkan kita tentang bahasa supaya kita dapat

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data penelitian, analisis kesalahan berbahasa Indonesia

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data penelitian, analisis kesalahan berbahasa Indonesia BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data penelitian, analisis kesalahan berbahasa Indonesia dalam karangan berita siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Surakarta

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN EYD DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 JUWIRING KLATEN NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PENGGUNAAN EYD DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 JUWIRING KLATEN NASKAH PUBLIKASI ANALISIS PENGGUNAAN EYD DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 JUWIRING KLATEN NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di dalam bahasa Indonesia, ejaan memiliki pengertian yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di dalam bahasa Indonesia, ejaan memiliki pengertian yang lebih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam bahasa Indonesia, ejaan memiliki pengertian yang lebih luas, yaitu berhubungan dengan ragam bahasa tulis. Ada berbagai macam pengertian yang mencoba

Lebih terperinci

PENERAPAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN PADA SURAT PRIBADI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 6 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENERAPAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN PADA SURAT PRIBADI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 6 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENERAPAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN PADA SURAT PRIBADI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 6 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 OLEH Murniyati Gobel Dakia N. Djou Asna Ntelu JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Bahasa tulis memiliki karakteristik berbeda dengan karakteristik bahasa

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Bahasa tulis memiliki karakteristik berbeda dengan karakteristik bahasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan sebuah sarana untuk menyampaikan informasi kepada seseorang, baik secara lisan maupun tulisan. Bahasa sangat berkaitan erat dengan menulis. Bahasa tulis

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN TEMATIK

RENCANA PEMBELAJARAN TEMATIK RENCANA PEMBELAJARAN TEMATIK NAMA SEKOLAH :... TEMA : KEPERLUAN SEHARI HARI KELAS /SEMESTER : 3 (Tiga)/2 (Dua) ALOKASI WAKTU : 4 MINGGU A. STANDAR KOMPETENSI I. PKN 3. Memiliki harga diri sebagai individu

Lebih terperinci

INDEKSING. Esensi: Jurnal Bisnis dan Manajemen telah tercakup (indeksing dan abstrak) pada lembaga pengindeks berikut:

INDEKSING. Esensi: Jurnal Bisnis dan Manajemen telah tercakup (indeksing dan abstrak) pada lembaga pengindeks berikut: INDEKSING Esensi: Jurnal Bisnis dan Manajemen telah tercakup (indeksing dan abstrak) pada lembaga pengindeks berikut: Directory of Open Access Journal (DOAJ) CrossRef Goggle Scholar SINTA Portal Garuda

Lebih terperinci

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh FARINA DWI ASMARANI NIM

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh FARINA DWI ASMARANI NIM ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh FARINA DWI

Lebih terperinci

Tata Cara Penulisan Laporan Praktikum

Tata Cara Penulisan Laporan Praktikum Tata Cara Penulisan Laporan Praktikum 1) Bahan dan Ukuran Bahan dan ukuran mencakup naskah, ukuran dan sampul. a. Naskah dibuat di atas kertas HVS 70 gram dan tidak bolak-balik b. Ukuran naskah adalah

Lebih terperinci

Penulisan huruf kapital, huruf miring, penulisan kata, akronim, tanda baca

Penulisan huruf kapital, huruf miring, penulisan kata, akronim, tanda baca LOGO Pertemuan 4. Waktu belajar 100 menit Penulisan huruf kapital, huruf miring, penulisan kata, akronim, tanda baca Outline 1 Penulisan Huruf Kapital 2 Penulisan Huruf Miring 3 Penulisan Kata 4 Akronim

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Kesalahan penggunaan struktur frasa dalam karangan narasi ekspositoris siswa kelas VIII

Lebih terperinci

KETIDAKEFEKTIFAN KALIMAT DALAM TEKS BIOGRAFI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BUKITTINGGI

KETIDAKEFEKTIFAN KALIMAT DALAM TEKS BIOGRAFI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BUKITTINGGI KETIDAKEFEKTIFAN KALIMAT DALAM TEKS BIOGRAFI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BUKITTINGGI Oleh: Izzatur Rahmi 1, Harris Effendi Thahar 2, Emidar 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 6. EYDLatihan Soal 6.1

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 6. EYDLatihan Soal 6.1 1. Penulisan judul yang tepat di bawah ini adalah?. SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 6. EYDLatihan Soal 6.1 Yang Muda Yang Berkarya Untuk Bangsa Yang Muda yang Berkarya untuk Bangsa yang muda yang berkarya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Para ahli bahasa selalu menghimbau agar pemakaian bahasa senantiasa berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. Para ahli bahasa selalu menghimbau agar pemakaian bahasa senantiasa berusaha untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Para ahli bahasa selalu menghimbau agar pemakaian bahasa senantiasa berusaha untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Ini menunjukkan bahwa, masih sering

Lebih terperinci

MENGAJARKAN EJAAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR. Pitasari Rahmaningsih SD Muhammadiyah Mulyodadi, Bantul

MENGAJARKAN EJAAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR. Pitasari Rahmaningsih SD Muhammadiyah Mulyodadi, Bantul MENGAJARKAN EJAAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR Pitasari Rahmaningsih SD Muhammadiyah Mulyodadi, Bantul Abstrak Ejaan merupakan dasar dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Ejaan digunakan sebagai bentuk baku

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMAA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata : Bahasa Indonesia Kode Mata : DU 23111 Jurusan / Jenjang : D3 TEKNIK KOMPUTER Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. SMP N 2 Banyudono terletak di Jalan Jembungan, Banyudono, Boyolali.

BAB I PENDAHULUAN. SMP N 2 Banyudono terletak di Jalan Jembungan, Banyudono, Boyolali. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah SMP N 2 Banyudono terletak di Jalan Jembungan, Banyudono, Boyolali. Walaupun tempatnya berada di tengah pedesaan, tetapi kualitasnya tidak jauh berbeda dengan

Lebih terperinci

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juli 2013

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juli 2013 KEMAMPUAN MENULIS NARASI BERDASARKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA SMP NUSANTARA BANDAR LAMPUNG Oleh Ari Mahendra 1 Nurlaksana Eko Rusminto 2 Eka Sofia Agustina 3 Abstract The problem in this research

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Bobot Mata Kuliah : 3 Sks Deskripsi Mata Kuliah : Dasar-dasar fundamental kemahiran bahasa. Penyusunan kalimat secara efektif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (sikap badan), atau tanda-tanda berupa tulisan. suatu tulisan yang menggunakan suatu kaidah-kaidah penulisan yang tepat

BAB I PENDAHULUAN. (sikap badan), atau tanda-tanda berupa tulisan. suatu tulisan yang menggunakan suatu kaidah-kaidah penulisan yang tepat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa secara umum dapat diartikan sebagai suatu alat komunikasi yang disampaikan seseorang kepada orang lain agar bisa mengetahui apa yang menjadi maksud dan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Anggota Kelompok A.Khoirul N. Khoirunnisa M. J. Fida Adib Musta in Sub Pokok Bahasan EYD DIKSI KEILMUAN

Lebih terperinci

Vol. 14, No. 1, April 2015

Vol. 14, No. 1, April 2015 INDEKS PENULIS Ahmad Zulva Adi Alief Rakhman Setyanto Andreyanto Ramdani Bhimo Rizky Samodra Dwi Nuraini Ihsan Gusniarti Helmiatin Jati Waskito Khoirunnisa Novia Nengsih Nur Mawaddah Sharfina Putri Kartika

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Nama Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Kode Mata Kuliah : MU 002 Bobot Kredit : 2 SKS Semester Penempatan : I Kedudukan Mata Kuliah : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Mata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Garut merupakan salah satu kabupaten terbesar di Jawa Barat dengan luas wilayah sebesar 306.519 Ha. Letaknya sangat strategis dan berbatasan dengan kota dan

Lebih terperinci

Oleh: Dwi Astuti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh: Dwi Astuti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo ANALISIS KESALAHAN KEBAHASAAN DALAM SURAT DINAS DI KANTOR KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2014 DAN 2015 DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMA DALAM RANGKA PEMBELAJARAN MENULIS SURAT

Lebih terperinci

Ekonomi TATA EJAAN BAHASA INDONESIA

Ekonomi TATA EJAAN BAHASA INDONESIA Modul ke: TATA EJAAN BAHASA INDONESIA 13 Fakultas 1. Mampu memahami sejarah ejaan 2. Mampu memahami ruang lingkup ejaan 3. Mampu menerapkan kaidah tata ejaan dalam praktik penulisan Ekonomi Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gejala Pariwisata telah ada semenjak adanya perjalanan manusia dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. Gejala Pariwisata telah ada semenjak adanya perjalanan manusia dari suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gejala Pariwisata telah ada semenjak adanya perjalanan manusia dari suatu tempat ke tempat yang lain. Selain itu tinggal secara tidak menetap. Semenjak itu pula

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA WACANA EKSPOSISI SISWA SD DI DESA SELO KECAMATAN SELO KABUPATEN BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA WACANA EKSPOSISI SISWA SD DI DESA SELO KECAMATAN SELO KABUPATEN BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA WACANA EKSPOSISI SISWA SD DI DESA SELO KECAMATAN SELO KABUPATEN BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi

Lebih terperinci

KETEPATAN PENGGUNAAN BAHASA PADA BUKU TEKS BAHASA INDONESIA EKSPRESI DIRI DAN AKADEMIK SMA KELAS XI KURIKULUM 2013 ARTIKEL SKRIPSI

KETEPATAN PENGGUNAAN BAHASA PADA BUKU TEKS BAHASA INDONESIA EKSPRESI DIRI DAN AKADEMIK SMA KELAS XI KURIKULUM 2013 ARTIKEL SKRIPSI KETEPATAN PENGGUNAAN BAHASA PADA BUKU TEKS BAHASA INDONESIA EKSPRESI DIRI DAN AKADEMIK SMA KELAS XI KURIKULUM 2013 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Penulisan Skripsi guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah GAMBAR FOTO SEBAGAI MEDIA PENYUSUNAN KARANGAN DESKRIPSI MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS XI SEKOLAH KEJURUHAN WARGA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Herman dan Nur Indah

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Herman dan Nur Indah KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Herman dan Nur Indah FKIP Universitas Jambi ABSTRACK Artikel ini memberikan hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut sejarah, sesudah Kerajaan Pajajaran pecah, mahkota birokrasi

BAB I PENDAHULUAN. Menurut sejarah, sesudah Kerajaan Pajajaran pecah, mahkota birokrasi 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Menurut sejarah, sesudah Kerajaan Pajajaran pecah, mahkota birokrasi dialihkan oleh Kerajaan Sunda/Pajajaran kepada Kerajaan Sumedanglarang. Artinya, Kerajaan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN SISWA KELAS X SMA 3 MUARO JAMBI DALAM MENULIS TEKS PIDATO OLEH SULIS TRIYA NINGSIH ABSTRAK

KEMAMPUAN SISWA KELAS X SMA 3 MUARO JAMBI DALAM MENULIS TEKS PIDATO OLEH SULIS TRIYA NINGSIH ABSTRAK KEMAMPUAN SISWA KELAS X SMA 3 MUARO JAMBI DALAM MENULIS TEKS PIDATO OLEH SULIS TRIYA NINGSIH ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi kemampuan menulis teks pidato siswa berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anita Dahlan, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anita Dahlan, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menulis merupakan kegiatan yang dapat dipandang sebagai suatu keterampilan, proses berpikir, kegiatan transformasi dan, sebuah proses. (Resmini, 2010: 221). Kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembelajaran bahasa Indonesia menuntut siswa untuk mampu menuangkan pikiran serta perasaan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Sehubungan dengan

Lebih terperinci

BAB IV TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB IV TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XI SEMESTER 2 BAB IV TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS OLEH NI KADEK SRI WEDARI, S.Pd. A. Pengertian Teks Ekplanasi Kompleks Teks eksplanasi berisi penjelasan tentang keadaan sesuatu

Lebih terperinci

INDEKS SUBJEK. Tes Kausalitas Granger Time Deposits Tingkat Pendapatan Tingkat Pengembalian Usia VAR Variabel Dummy Vector Auto Regression Volatilitas

INDEKS SUBJEK. Tes Kausalitas Granger Time Deposits Tingkat Pendapatan Tingkat Pengembalian Usia VAR Variabel Dummy Vector Auto Regression Volatilitas INDEKS PENULIS Ahmad Husein Fadhullah Ali Rama Aristyasani Putri Denny Iswanto Dwika Julia Utiara Farah Fauziyah Muhammad Reza Hermanto Nujma Faradisi Rifki Hasan Al Khoiri Rully Farel Tais Khuron Utami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh setiap individu dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa adalah sarana atau media yang digunakan manusia

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Nama Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Kode Mata Kuliah : MU 002 Bobot Kredit : 2 SKS Semester Penempatan : I Kedudukan Mata Kuliah : Mata Kuliah Umum Mata Kuliah Prasyarat

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA PERENCANAAN

BAB III: DATA DAN ANALISA PERENCANAAN BAB III: DATA DAN ANALISA PERENCANAAN 3.1 Data Lokasi Gambar 30 Peta Lokasi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 62 1) Lokasi tapak berada di Kawasan Candi Prambanan tepatnya di Jalan Taman

Lebih terperinci

: Bahasa Indonesia Keilmuan untuk Peguruan Tinggi

: Bahasa Indonesia Keilmuan untuk Peguruan Tinggi Judul Nama Penulis Instansi Email : Bahasa Indonesia Keilmuan untuk Peguruan Tinggi : Puji Rahayu : Mahasiswa Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan : pujirahayu546@gmail.com

Lebih terperinci

Modul ke: BAHASA INDONESIA. Menulis. Sri Rahayu Handayani, S.Pd. MM. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi.

Modul ke: BAHASA INDONESIA. Menulis. Sri Rahayu Handayani, S.Pd. MM. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi. Modul ke: BAHASA INDONESIA Menulis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sri Rahayu Handayani, S.Pd. MM Program Studi Akuntansi http://www.mercubuana.ac.id Menulis adalah menuangkan gagasan, pendapat, perasaan,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh Nama : Muhammad Rois Amin NIM : 13108241176 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENDIDIKAN PRASEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TANDA BACA DAN HURUF KAPITAL PADA TEKS IKLAN BROSUR PENAWARAN BARANG ATAU JASA. Skripsi

PENGGUNAAN TANDA BACA DAN HURUF KAPITAL PADA TEKS IKLAN BROSUR PENAWARAN BARANG ATAU JASA. Skripsi PENGGUNAAN TANDA BACA DAN HURUF KAPITAL PADA TEKS IKLAN BROSUR PENAWARAN BARANG ATAU JASA Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh: Pita Erlawati A 310

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PANDUAN PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) STIBA SARASWATI DENPASAR HALAMAN SAMPUL DEPAN Halaman Sampul Depan memuat judul, tempat, logo STIBA Saraswati Denpasar, nama mahasiswa dan nomor pokok

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kesalahan berbahasa dalam karangan siswa kelas VI SD Al-Kautsar

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kesalahan berbahasa dalam karangan siswa kelas VI SD Al-Kautsar 165 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Kesalahan berbahasa dalam karangan siswa kelas VI SD Al-Kautsar Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012-2013 telah teridentifikasi berdasarkan empat taksonomi kesalahan

Lebih terperinci