Arsitektur Post Modern
|
|
- Siska Lanny Santoso
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Arsitektur Post Modern Leave a comment Arsitektur Post Modern adalah arsitektur yang menyatu-padukan Art dan Science, Craft dan Technology, Internasional dan Lokal yang merupakan hasil perkembangan sumber daya manusia terhadap arsitektur modern. Alasan banyak pihak meninggalkan Arsitektur Modern, meliputi: 1. Tidak ada muatan yang kaya/luas, miskin akan makna, memiskinkan bahasa arsitektur pada bentuk dan pada level konten/isi. Tidak mampu berkomunikasi efektif dengan penggunanya. 2. Tidak memiliki memori, dan tidak memiliki hubungan yang efektif dengan kota dan sejarah. Terlalu logis dan rasional. Kurang memperhatikan nilai-nilai masyarakat, faktor lingkungan dan emosi manusia.bertentangan dengan tradisi/anti klasik. Menolak ornamen dan dekorasi. 3. Tidak diketahui keberadaan/ciri khusus suatu bangunan atau tidak berkonteks. Menciptakan kota tanpa karakter, karena kemonotonan warna putih dan bentuk yang kotak. Teori teori Post Modern : 1. Robert Venturi (1966). 2. Charles Jencks ( ). 3. Heinrich Klotz (1988). 4. Kisho Kurokawa (1991). Menurut Heinrich Klotz (1988). No Postmodern Regionalism Fictional representation, figurative form/ berpola Buildinga s work of art Respect to multiplicity of meaning Fiction as wel as function Respect to pliral references, eklektik Respect to memory and history Poetry Pro improvization and spontaneity/ imperfectfullness) Modern Internationalism Geometric abstraction Building in term of functional Anti methaphore and symbolic language Function, no fiction a dominant style Free from memory and history Technological utopianism/menarik Perfection
2 10 Relativism/ respond to history, regional and Building as autonomous, universally topogical condition valid geometric form Menurut Charles Jencks ( ). NO POSMODERN A. IDEOLOGI Muiltivalent Form Hybrid Expression Shizoprenic Double coding Ambiguity of formal reading Popular and plirist Tradision and choice Artist/client Elitist and participative B. METODE Functional mixing Contextual urbanism Mannerist and baroque Skew space and extention Abiguity Tend to asymetrical symetriy Collage/collision C. STYLE Pro methaphor Pro ornament Pro symbolic Pro humor Pro historic memory Eclectic Pro representation Convetional and abstract form Beberapa Contoh Arsitektur Post Modern : MODERN Univalent Form Straightforwardness Vulgar No Style/ International style Utopian and idealist Zeitgeist Artist as prophet/guru toeri baru elitist Funstional separation City in park Skin and bone Valume not mass Transparancy Asymetry and regularity Harmonius integration Anti methaphore Anti Anti Anti Anti historical reference Purism Anti Abstract form
3
4
5
6 .
7 Arsitektur Post-Modern Post-Modern adalah istilah untuk menyebut suatu masa atau zaman yang dipakai berbagai disiplin untuk menguraikan bentuk budaya dari suatu titik pandang dan yang berlawanan atau mengganti istilah modernisme. Karena salah satu bentuk ungkapan bentuk fisik kebudayaan adalah seni, termasuk arsitektur, karena itu Post-Modern lebih banyak digunakan di kebudayaan.
8 Sebelumnya dalam arsitektur, titik pandang ini tidak bisa digunakan namun sejak tahun 1970-an istilah ini mulai digunakan untuk menyebut gaya Eklektik yang memilih unsur-unsur lama dari berbagai periode, terutama unsur klasik, yang dikombinasikan dengan bentuk-bentuk yang kelihatan aneh. Kemungkinan besar Post-Modern berkembang oleh karena kejenuhan terhadap konsep fungsionalisme yang terlalu mengacu kapada fungsi. Pemakaian elemen-elemen geometris sederhana terlihat sebagai suatu bentuk yang tidak fungsional tetapi lebih ditonjolkan sebagai unsur penambah keselarasan dalam komposisi ataupun sebagai dekor. Pada awal tahun 80-an, gaya Post-Modern juga lebih banyak dipakai untuk menggambarkan suatu bentuk dasar dalam berbagai anggapan tentang hubungan antara arsitektur dengan masyarakat. Yang dituntut adalah bahwa suatu bentuk dan penampilan bangunan seharusnya merupakan hasil dari beberapa pendekatan logis dari program, sifat bahan bangunan dan prosedur konstruksi hal mana sudah banyak diabaikan. Post-Modern menjadi reaksi dari ilmu pengetahuan yang menjadi konsentrasi manusia pada budaya rasionalisme yang berkembang di Barat baik di Eropa maupun di Amerika dalam abad terakhir ini. Bentuk lain dari ungkapan konsep Post-Modern adalah sebagai oposisi dari gerakan modern. Secara tidak langsung, Post-Modern lebih kurang seperti tujuan utama dari Avant Garde suatu gerakan pelopor pembaharuan dan kembali berintegrasi dengan idealisme zaman pra-modern. Post-Modern merombak konsep modernisme yang berusaha memutus hubungan dengan masa seni dan arsitektur klasik. Kadang-kadang Post-Modern digambarkan seperti menganjurkan untuk memperbaiki kembali arti arsitektur dengan kembali mengetengahkan elemenelemen arsitektur konvensional dan menjadi lebih pluralistik dengan memperluas perbendaharaan gaya dan bentuk. Dapat dikatakan bahwa Historicism yang mengambil unsur-unsur lama baik yang klasik maupun modern adalah awal dari pemikiran dan konsep dari Post-Modern. Berdasarkan referensi historis dan kemampuan untuk mengadaptasi terjadi pemulihan atau perbaikan dan kesinambungan, Post-Modern berusaha membangun lingkungan dan kembali memperkuat cita rasa tempat-tempat khas tertentu. Walau Charles Jencks menyatakan aliran baru ini sekedar menampilkan bentuk-bentuk baru yang menimbulkan kesan aneh dan sering kali melebih-lebihkan sensasi dengan menampilkan berbagai macam atribut pada bangunan. Ditandai dengan diledakannya kompleks rumah susun Pruitt Igoe oleh Departemen of Housing and Urban Development Amerika Serikat (dimana bangunan tersebut pernah mendapat penghargaan Design Award dari American Institute of Architects) dinyatakan bahwa Arsitektur Modern telah mati dan lahirlah arsitektur Post-Modern. Tokoh-tokoh Post-Modern anatara lain adalah : Michel Graves, dengan karyanya Porland Building. Charles Moore, dengan karyanya Piazza de Italia.
9 Paul Rudolp, dengan karyanya School of Art di Yale, Paolo Soleri, dengan kota idealnya Arcosanti, Cordes Junction, Arizona. Louis Kahn, dengan Salk Institute, La Jolla, California, 1965 dll. Gerakan serupa muncul di Jepang yang dipelopori oleh arsitek Kisho Kurokawa yang menyebut gerakannya dengan Mtebolism Architecture. Salah satu karyanya yang monumental dan menjadi tanda gerakan ini adalah bangunan tinggi Nagakin Capsule. Arsitektur Post Modern I. Latar Belakang Arsitektur Post Modern Arsitektur Akhir Modern Munculnya aliran Purnamodern dan Neomodern Purnamodern (Postmodern) dan Pascamodern (Latemodern) atau Neomodern adalah gebrakan arsitektur yang mencuat di tahun 1970-an, dan masih berlanjut hingga hari ini. Berbagai macam sebutan-sebutan itu memang menunjuk pada tindak lanjut arsitek dan pemikir arsitektur untuk mengkoreksi degradasi yang terjadi. Sebenarnya kematian arsitektur modern, waktu yang rinci hingga angka menit itu hanyalah sebuah dramatisasi dari Charles Jencks atau hanya menunjuk pada angka tahun dimana
10 gerakan akhir modern mengkristal menjadi sebuah gerakan yang tidak lagi kompensional. Karena sebenarnya kehadiran dari arsitektur modern itu sendiri diawali dengan langkahlangkah parsial dan komponensial dalam perubahannya (mulai dari kelompok pemikir Perancis di pertengahan abad 18, lalu hadirnya Crystal Palace dan menara Eiffel, disusul oleh Louis Sullivan dan Willian Morris), untuk pada akhirnya mengkristal menjdai gebrakan yang solid (masa arsitektur Mulamodern). Satu hal lagi yang menjadi salah satu kemungkinan bagi penyebab matinya arsitektur modern adalah protes yang dilontarkan oleh masyarakat awam Eropa. Masyarakat awam Eropa mengganggap bahwa sebuah pembangunan yang didahului dengan pembongkaran atau penghancuran tidak perlu melibatkan campur tangan arsitek, sebarang orang awampun dapat melakukannya. Arsitek kini ditantang untuk membangun tanpa merusak. Tantangan masyarakat Eropa ini pulalah yang ikut menyumbang bagi hadirnya gaya arsitektur Purnamodern, yakni arsitektur yang mendamaikan yang baru dengan yang lama. Akhir dari Arsitektur Modern Memang tidak mudah untuk mengatakan bahwa Purnamodern dan Neomodern itu menandai hari-hari akhir arsitektur modern. Dalam hal ini, beberapa pertimbangan haruslah disodorkan agar penetapan itu dapat dipertanggungjawabkan. Kalau kita menengok kembali buku sejarah yang ditulis oleh Sir Banister Fletcher, disana kita akan berhadapan dengan sebutan yang juga berawal dengan late seperti late-roman dan late-renaissance. Fletcher menggunakan awalan late itu untuk menunjukkan keadaan sebuah gaya arsitektur yang sudah menvapai tahap akhir dari perjalanannya. Setelah tahap late itu terjalani, muncullah gaya arsitektur baru. Kalau kesejajaran dengan Banister Fletcher ini dipakai sebagai pertimbangannya, maka tidaklah keliru untuk menangkap sebutan late-modern sebagai tahap-tahap akhir dari perjalanan arsitektur modern. Di bagian awal penjelajahan kita terhadap perjalanan arsitektur modern, kita telah memaksa diri untuk mengurus masa peralihan dari pra-modern, yakni arsitektur mula-modern. Di situ kita menyaksikan berbagai alternatif yang disodorkan sebagai pengganti dan pengoreksi atas arsitektur pramodern. Pergulatan untuk mengimbangi posisi arsitektur sebagai seni dengan posisi arsitektur sebagai olah penalaran disajikan dalam dua alternatif pokok. Yang pertama adalah alternatif pengkombinasian ornament/dekorasi dengan geometri (sebagaimana disodorkan oleh Sullivan dan Art Nouveau), sedangkan yang kedua adalah pengolahan yang artistic dan geometri (sebagaiman disampaikan oleh Konstruktivisme, Suprematisme dan De Stijl). Kedua alternatif itu, dalam batas pemahaman elementer olah rupa arsitektur, nampaknya tak banyak berbeda dari apa yang dilaksanakan oleh Purnamodern (dalam kesetandingannya dengan Art Nouveau dan Sullivan), serta dengan yang dilakukan oleh dekonstruksi (dalam kesetandingannya dengan Konstruktivisme, Suprematisme dan De Stijl). Memang, bila dalam masa mulamodern upaya olah rupa dilakukan dalam semangat untuk menyertakan pernalaran arsitektur dalam arsitektur yang artistik, dalam masa akhirmodern semangatnya adalah untuk menyertakan keartistikan dalam arsitektur yang terlalu berpihak pada nalar.
11 Kompleksitas, kontradiksi, hibrida dan berbagai ungkapan yang menunjuk pada keadaan yang tidak lagi monolit, monistik ataupun uniform dengan mudah tergelincir ke dalam keeklektikan. Para pengamat arsitektur dengan terang-terangan telah mengatakan bahwa tahap perjalanan arsitektur semenjak 1970-an ini adalah tahapan eklektik dari arsitektur modern. Jikalau dengan mencemooh eklektikisme di abad 18 dan 19 arsitektur lalu menghadirkan arsitektur yang baru yaitu arsitektur modern, apakah tidak mungkin hal yang sama berlangsung pula saat ini : kita tunggu hadirnya arsitektur yang baru karena kita sekarang berada dalam keeklektikan arsitektur. II. Gambaran Ringkas tentang POST MODERN Postmodern bisa dimengerti sebagai filsafat, pola berpikir, pokok berpikir, dasar berpikir, ide, gagasan, teori. Masing-masing menggelarkan pengertian tersendiri tantang dan mengenai Postmodern, dan karena itu tidaklah mengherankan bila ada yang mengatakan bahwa postmodern itu berarti `sehabis modern (modern sudah usai); `setelah modern (modern masih berlanjut tapi tidak lagi populer dan dominan); atau yang mengartikan sebagai `kelanjutan modern (modern masih berlangsung terus, tetapi dengan melakukan penyesuaian/adaptasi dengan perkembangan dan pembaruan yang terjadi di masa kini). Di dalam dunia arsitektur, Post Modern menunjuk pada suatu proses atau kegiatan dan dapat dianggap sebagai sebuah langgam, yakni langgam Postmodern. Dalam kenyataan hasil karya arsitekturnya, langgam ini muncul dalam tiga versi/sub-langgam yakni Purna Modern, Neo Modern, dan Dekonstruksi. Mengingat bahwa masing-masing pemakai dan pengikut dari sublanggam/versi tersebut cenderung tidak peduli pada sub-langgam/versi yang lain, maka masing-masing menamakannya langgam purna-modern, langgam neo-modern dan langgam dekonstruksi. Catatan: banyaknya pengertian maupun versi tentang postmodern ini memang telah membuat sejumlah pihak mengalami kebingungan, khususnya untuk menentukan siapa dan manakah yang dapat dipercaya atau dapat diandalkan sebagai yang benar. III. Apa dan siapa Arsitektur PostModern Arsitektur Post Modern tidak dapat dipisahkan dengan Arsitektur Modern karena Arsitektur Post Modern merupakan: 1. Kelanjutan Arsitektur Modern 2. Reaksi terhadap Arsitektur Modern 3. Koreksi terhadap Arsitektur Modern 4. Gerakan melengkapi dari apa yang masih belum terpenuhi dalam arsitektur Modern 5. Menyodorkan alternatif sehingga arsitektur tidak hanya satu jalur saja 6. Memberi kesempatan untuk menangani arsitektur dari kemungkinankemungkinan, pendekatan-pendekatan dan alternatif-alternatif yang lebih luas dan bebas
12 Dengan demikian mempelajari arsitektur Post Modern tidak bisa tanpa melalui Arsitektur Modern karena Arsitektur Post Modern merupakan langkah atau tindak lanjut terhadap evaluasi yang dilakukan mengenai arsitektur Modern. Arsitektur Post Modern merupakan arsitektur yang telah melakukan feed back / umpan balik terhadap Arsitertur Modern. Pemunculan Arsitektur Modern tidak seragam dan secara garis besar dapat dikelompokan dalam tiga ciri penampilan: Purna Modern Purna Modern merupakan pengindonesiaan dari post-modern versi Charles Jencks (ingat, pengertian veris Jencks itu berbeda dari pengertian umum dari `Post Modern yang digunakan dalam judul catatan kuliah ini) Ditandai dengan munculnya ornamen, dekorasi dan elemen-elemen kuno (dari Pra Modern) tetapi dengan melakukan transformasi atas yang kuno tadi. Menyertakan warna dan tekstur menjadi elemen arsitektur yang penting yang ikut diproses dengan bentuk dan ruang. - Tokohnya antara lain : Robert Venturi, Michael Graves, Terry Farrell a.pasca Modern Atau Neo Modern Pada awalnya diberi nama Late Modern oleh Charles Jencks, dan diindonesiakan oleh Josef Prijotomo menjadi Pascamodern. Jadi, Pascamodern dan Neomodern adalah sinonim. Tidak menampilkan ornamen dan dekorasi lama tetapi menojolkan Tektonika (The Art of Construction). Arsitekturnya dimunculkan dengan memamerkan kecanggihan yang mutakhir terutama teknologi. Sepintas tidak terlihat jauh berbeda dengan Arsitektur Modern yakni menonjolkan tampilan geometri. Menampilkan bentuk-bentuk tri-matra sebagai hasil dari teknik proyeksi dwi matra (misal, tampak sebagai proyeksi dari denah). Tetapi, juga menghadirkan bentukan yang trimatra yang murni (bukan sebagai proyeksi dari bentukan yang dwimatra) - Tokohnya antara lain: Richard Meier, Richard Rogers, Renzo Piano, Norman Foster. - Tampilan dominan bentuk geometri. Tidak menonjolkan warna dan tekstur, mereka ini hanya ditampilkan sebagai aksen. Walaupun demikian, punya warna favorit yakni warna perak. b. Dekontruksi - Geometri juga dominan dalam tampilan tapi yang digunakan adalah geometri 3-D bukan dari hasil proyeksi 2-D sehingga muncul kesan miring dan semrawut.
13 - Tokohnya antara lain: Peter Eisenman, Bernard Tschumi, Zaha Hadid, Frank O Gehry. - Menggunakan warna sebagai aksen dalam komposisi sedangkan tekstur kurang berperan. Pokok-pokok pikiran yang dipakai arsitek Post Modern yang tampak dari ciri-ciri di atas berbeda dengan Modern. Di sini akan disebutkan tiga perbedaan penting dengan yang modern itu. 1. Tidak memakai semboyan Form Follows Function Arsitektur posmo mendefinisikan arsitektur sebagai sebuah bahasa dan oleh karena itu arsitektur tidak mewadahi melainkan mengkomunikasikan. Apa yang dikomunikasikan? Yang dikomunikasikan oleh ketiganya itu berbeda-beda, yaitu: PURNA MODERN: yang dikomunikasikan adalah identitas regional, identitas kultural, atau identitas historikal. Hal-hal yang ada di masa silam itu dikomunikasikan, sehingga orang bisa mengetahui bahwa arsitektur itu hadir sebagai bagian dari perjalanan sejarah kemanusian. NEO MODERN : mengkomunikasikan kemampuan teknologi dan bahan untuk berperan sebagai elemen artistik dan estetik yang dominan. DEKONSTRUKSI : yang dikomunikasikan adalah (a.) unsur-unsur yang paling mendasar, essensial, substansial yang dimiliki oleh arsitektur. (b.) Kemampuan maksimal untuk berarsitektur dari elemen-elemen yang essensial maupun substansial. Karena pokok-pokok pikiran itu dapat pula dikatakan bahwa: Arsitektur PURNA MODERN memiliki kepedulian yang besar kepada masa silam (The Past), Arsitektur NEO MODERN memiliki kepedulian yang besar kepada masa ini (The Present), sedangkan Arsitektur DEKONSTRUKSI tidak mengikatkan diri kedalam salah satu dimensi Waktu (Timelessness). Pandangan seperti ini mengakibatkan timbulnya pandangan terhadap Dekonstruksi yang berbunyi Ini merupakan kesombongan dekonstruksi. 2.Fungsi ( bukan sebagai aktivitas atau apa yang dikerjakan oleh manusia terhadap arsitektur) Yang dimaksud dengan `fungsi di sini bukanlah `aktivitas, bukan pula `apa yang dikerjakan/dilakukan oleh manusia tehadap arsitektur (keduanya diangkat sebagai pengertian tentang `fungsi yang lazim digunakan dalam arsitektur modern). Dalam arsitektur posmo yang dimaksud fungsi adalah peran adan kemampuan arsitektur untuk mempengaruhi dan
14 melayani manusia, yang disebut manusia bukan hanya pengertian manusia sebagai mahluk yang berpikir, bekerja melakukan kegiatan, tetapi manusia sebagai makhluk yang berpikir, bekerja, memiliki perasaan dan emosi, makhluk yang punya mimpi dan ambisi, memiliki nostalgia dan memori. Manusia bukan manusia sebagai makhluk biologis tetapi manusia sebagai pribadi. Fungsi = apa yang dilakukan arsitektur, bukan apa yang dilakukan manusia; dan dengan demikian, FUNGSI bukan AKTIVITAS Dalam posmo, perancangan dimulai dengan melakukan analisa fungsi arsitektur, yaitu : Arsitektur mempunyai fungsi memberi perlindungan kepada manusia (baik melindungi nyawa maupun harta, mulai nyamuk sampai bom), - Arsitektur memberikan perasaan aman, nyaman, nikmat, Arsitektur mempunyai fungsi untuk menyediakan dirinya dipakai manusia untuk berbagai keperluan, Arsitektur berfungsi untuk menyadarkan manusia akan budayanya akan masa silamnya, - Arsitektur memberi kesempatan pada manusia untuk bermimpi dan berkhayal, - Arsitektur memberi gambaran dan kenyataan yang sejujur-jujurnya. Berdasarkan pokok pikiran ini, maka : Dalam PURNA MODERN yang ditonjolkan didalam fungsinya itu, adalah fungsifungsi metaforik (=simbolik) dan historikal. NEO MODERN menunjuk pada fungsi-fungsi mimpi, yang utopi (masa depan yang sedemikian indahnya sehingga tidak bisa terbayangkan). - DEKONSTRUKSI menunjuk pada kejujuran yang sejujur-jujurnya. 3. Bentuk dan Ruang Didalam posmo, bentuk dan ruang adalah komponen dasar yang tidak harus berhubungan satu menyebabkan yang lain (sebab akibat), keduanya menjadi 2 komponen yang mandiri, sendiri-2, merdeka, sehingga bisa dihubungkan atau tidak. Yang jelas bentuk memang berbeda secara substansial, mendasar dari ruang. Ciri pokok dari bentuk adalah ada dan nyata/terlihat/teraba, sedangkan ruang mempunyai ciri khas ada dan tak-terlihat/tak-nyata. Kedua ciri ini kemudian menjadi tugas arsitek untuk mewujudkannya.
15 Berdasarkan pokok pikiran ini, maka dalam arsitektur : - Purna Modern bentuk menempati posisi yang lebih dominan daripada ruang, Neo Modern sebaliknya bertolak belakang, menempatkan ruang sebagai unsur yang dominan, sedangkan dalam Dekonstruksi tidak ada yang dominan, tidak ada yang tidak dominan, bentuk dan ruang memiliki kekuatan yang sama. Arsitektur Post-Modern Latar Belakang
16 Arsitektur Post-Modern merupakan kelanjutan atau perkembangan dari arsitektur modern. Pada dasarnya Arsitektur Post-Modern muncul akibat terjadinya kejenuhan terhadap karya-karya arsitektur modern yang lebih menonjolkan fungsi dari pada estetika pada suatu bangunan. Hal ini menunjukan bahwa dasar filosofi dan teori Arsitektur Modern sudah tidak relevan aau sesuai dengan tuntutan zaman. Pada tahun gerakan Arsitektur Modern mulai memperlihatkan tanda-tanda berakhir. Berakhirnya era Arsitektur Modern ini diawali dengan dihancurkannya Pruitt-Igoe Housing di kota St. Louis, Negara bagian Missouri, Amerika Serikat, pada tanggal 15 Juli 1972 jam (Jenks, 1984). Pruitt-Igoe Housing Pengertian Arsitektur Post-Modern Istilah Post-Modern mulai dikenal pada pertengahan tahun 1970-an. Selain dalam dunia Arsitektur, istilah Post-Modern juga muncul dalam dunia seni lukis, tari, patung, film, dan bahkan ideologi. Secara umum, istilah Post-Modern merupakan reaksi terhadap Modernisme. Sehingga kaduanya tidak dapat dipisahkan dan saling berhubungan. Arsitektur Post-Modern merupakan lanjutan dari Arsitektur Modern, dimana nilai-nilai yang ada pada Arsitektur Post-Modern merupakan pengembangan dari Arsitektur Modern yang ada sebelumnya. Oleh sebab itu, banyak nilai-nilai pada Arsitektur Post-Modern yang sama dengan nilai-nilai Modernisme yang muncul terlebih dahulu. Selain itu, Arsitektur PostModern juga mengambil nilai-nilai yang terdapat pada Arsitektur pra-modern. Hal ini untuk mengisi kekurangan yang terdapat pada Arsitektur Modern. Pada Arstektur Post-Modern, yang menjadi ciri pokoknya adalah anti rasional dan neo-sculptural, berbeda dengan Arsitektur Modern yang rasional dan fungsional. Perpaduan dua atau lebih aliran Arsitektur merupakan hal yang umum untuk menghasilkan estetika suatu bangunan, berbeda dengan arsitektur Modern yang lebih menonjolkan fungsi suatu
17 bangunan tanpa menggunakan ukir-ukiran maupun hiasan untuk menunjukan estetika suatu bangunan. Ciri-ciri dan Pokok Post Modern Post modern ditandai dengan munculnya kembali bentuk-bentuk klasik, mengolah bangunan tradisi (vernakular) dan memperbaiki fungsinya. Berikut merupakan ciri-ciri yang ada pada Arsitektur Post-Modern: Aspek penyatuan dengan lingkungan dan sejarah, juga menyesuaikan dengan situasi sekitar Unsur-unsur yang dimasukkan tidak hanya berfungsi semata tetapi juga sebagai elemen penghias Pemakaian elemen geometris, sederhana terlihat sebagai suatu bentuk yang tidak fungsional, tetapi ditonjolkan sebagai unsur penambah keselarasan dalam komposisi ataupun dekor. Warnanya cenderung menor dan erotik, yang didominasi bukan oleh warna dasar tetapi oleh warna campuran yang banyak dipengaruhi pastel, kuning, merah dan biru ungu. Mengandalkan komposisi hibrid yang menghalalkan orang untuk mengambil elemenelemen yang pernah ada untuk dimodifikasi sebagai kaya college/pastich. Aliran-aliran Arsitektur Post-Modern
18 Didalam Arsitektur Post-Modern terdapat berbagai aliran-aliran berdasarkan konsep perancangan dan reaksi terhadap lingkungannya. Berikut merupakan aliran-aliran yang terdapat pada Arsitektur Post-Modern berdasarkan Charles JenksI : ALIRAN HISTORICISM Menggunakan dekorasi berupa elemen-elemen klasik (misalnya ionic, Doric, dan Corinthian) yang digabungkan dan disesuaikan dengan pola-pola modern pada bangunan. Contoh arsitek: Aero Saarinen, Philip Johnson, Robert Venturi, Kisho Kurokawa, Kyonori Kikutake. ALIRAN STRAIGHT REVIVALISM Terdapat penggunaan langgam neo-klasik ke dalam bangunan yang memiliki irama komposisi berulang dan simetris. Contoh arsitek: Aldo Rossi, Monta Mozuna, Ricardo Bofil, Mario Botta. ALIRAN NEO-VERNACULARISM Menerapkan elemen tradisional dalam perancangan bangunan. Hal ini berfungsi untuk menghidupkan kembali suasana tradisional setempat dengan membuat bentuk dan polapola bangunan sesuai dengan arsitektur lokal. Contoh arsitek: Darbourne & Darke, Joseph Esherick, Aldo van Eyck. ALIRAN CONTEXTUALISM (URBANIST + AD HOC) Penempatan dan bentuk bangunan disesuaikan dengan lingkungan sekitar sehingga didapatkan komposisi bangunan dan lingkungan yang serasi. Aliran ini sering juga disebut dengan Urbanis. Contoh arsitek: Lucien Kroll, Leon Krier, James Stirling. ALIRAN METAPHOR & METAPHISICAL Mengekspresikan secara eksplisit dan implisit ungkapan metafora dan metafisika(spiritual) ke dalam bentuk bangunan Contoh arsitek: Stanley Tigerman, Antonio Gaudi, Takeyama. ALIRAN POST-MODERN SPACE Memperlihatkan pembentukan ruang dengan mengkomposisikan komponen bangunan itu sendiri. Contoh arsitek: Peter Eisenman, Robert Stern, Charles Moore, Kohn, Pederson-Fox. Kesimpulan Arsitektur Post-Modern merupakan sebuah jalan keluar bagi mereka yang merasa jenuh terhadap Arsitektur Modern yang bersifat monoton. Dengan adanya Arsitektur PostModern, diiharapkan akan terjadi perkembangan yang signifikan pada Arsitektur yang ada di dunia. Sumber:
19 Mungkin sekarang, gerakan arsitektur yang dikenal dan paling kontroversial adalah Post-Modernism. Gerakan ini dimulai sekitar tahun 1960-an di Amerika. Gerakan ini tidak mempunyai gaya atau teori umum tertentu. Mereka bergabung hanya karena menentang internasional style. Salah satu arsitek terkenal pada saat itu adalah Robert Venturi. Sebagian besar arsitek Post-Modern mengembalikan gaya-gaya terdahulu (klasik), yang sempat diabaikan oleh arsitek-arsitek modern awal, dengan menerapkan unsur tradisi gaya tersebut pada karya-karyanya. Ketertarikan akan gaya-gaya dahulu didasari akan keinginan untuk memelihara / menjaga gedung-gedung tua dan mengadaptasinya untuk dipergunakan sebagai sesuatu yang baru atau dengan kata kata lain bangunan tua tersebut akan memiliki fungsi baru. Sebagian besar karya arsitek Post-Modern adalah bangunan-bangunan berukuran kecil seperti rumah dan toko.
20
PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II Arsitektur Post Modern (Materi pertemuan 2)
PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II Arsitektur Post Modern (Materi pertemuan 2) DOSEN PENGAMPU: ARDIANSYAH, S.T, M.T PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI Arsitektur post
Lebih terperinciUNSUR KOMUNIKASI DALAM ARSITEKTUR POST-MODERN
UNSUR KOMUNIKASI DALAM ARSITEKTUR POST-MODERN Agus Dharma Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Gunadarma email : agus_dh@staff.gunadarma.ac.id website : staffsite.gunadarma.ac.id/agus_dh/
Lebih terperinciMATA KULIAH TEORI DAN METODE PERANCANGAN ARSITEKTUR 2
MATA KULIAH TEORI DAN METODE PERANCANGAN ARSITEKTUR 2 TEMA DAN LANGGAM MAHASISWA : NI KADEK DESI DWI ANGGRENI PUTRI 1504205065 FAKULTAS TEKNIK TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS UDAYANA 2016 Tema Dan Langgam
Lebih terperinciPERKEMBANGAN ARSITEKTUR II
PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II Neo Vernacular Architecture (Materi pertemuan 8) DOSEN PENGAMPU: ARDIANSYAH, S.T, M.T PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI Arsitektur
Lebih terperincimemiliki lokalitas kuat, yaitu kedekatannya dengan alam dan arsitektur asli Amerika (antara lain rumah pertanian, padang rumput dan memori peradaban
2 memiliki lokalitas kuat, yaitu kedekatannya dengan alam dan arsitektur asli Amerika (antara lain rumah pertanian, padang rumput dan memori peradaban suku Indian) dan hidup dalam masa transisional menuju
Lebih terperinciAPLIKASI REGIONALISME DALAM DESAIN ARSITEKTUR
APLIKASI REGIONALISME DALAM DESAIN ARSITEKTUR Agus Dharma Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Gunadarma email : agus_dh@staff.gunadarma.ac.id website : staffsite.gunadarma.ac.id/agus_dh/
Lebih terperinciSTUDI EKSISTING COORPORATE IMAGE
STUDI EKSISTING COORPORATE IMAGE Pantai Tanjung Papuma merupakan objek wisata yang terletak di Desa Lojejer, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember. Nama Papuma terbentuk sebagai akronim dari Pasir Putih dan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
214 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN VI.1. Kesimpulan VI.1.1. Esensi Arsitektur Frank Lloyd Wright Sebagai hasil proses indentifikasi ideologi, konsep dan metode Arsitektur Frank Lloyd Wright yang telah peneliti
Lebih terperinci7.4 Avant Garde Avant Garde buka suatu aliran dalam seni lukis, melainkan gaya yang berkembang dalam dunia fashion serta bergerak ke desain grafis
7.4 Avant Garde Avant Garde buka suatu aliran dalam seni lukis, melainkan gaya yang berkembang dalam dunia fashion serta bergerak ke desain grafis Avant Garde dalam bahasa Perancis berarti "garda terdepan"
Lebih terperinci1. BAB I INTRODUCTION. perbelanjaan dengan tema besar Post-Modern Vernacularism. Adapun definisi
1. BAB I INTRODUCTION Pada skripsi kali ini, perancang mendapatkan kesempatan untuk merancang kawasan terpadu khususnya pada tower yang terintegrasi dengan pusat perbelanjaan dengan tema besar Post-Modern
Lebih terperinciEGYPTIAN ARCHITECTURE
EGYPTIAN ARCHITECTURE - terdapat pada daerah iklim yang panas kering - material tanah liat atau bebatuan lokal dengan warna asli materialnya. - Monumen dengan gaya arsitektur ini cenderung terdiri dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik. Sepanjang sejarah, manusia tidak terlepas dari seni. Karena seni adalah salah satu
Lebih terperinciPERKEMBANGAN ARSITEKTUR II Pengertian dan Sejarah (Materi pertemuan 1 )
PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II Pengertian dan Sejarah (Materi pertemuan 1 ) DOSEN PENGAMPU: ARDIANSYAH, S.T, M.T PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI 23/2/2017 MATERI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Existensi proyek
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Existensi proyek Provinsi Kalimantan Barat merupakan salah satu propinsi yang memiliki keistimewaan. Dikatakan istimewa, karena kota ini adalah salah satu dari beberapa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu kehidupan, bentuk materi maupun non-materi mengalami sebuah siklus perubahan yang natural terjadi dalam segala aspek kehidupan yang mencakup mulai dari
Lebih terperinciBAB V KAJIAN TEORI. Pengembangan Batik adalah arsitektur neo vernakular. Ide dalam. penggunaan tema arsitektur neo vernakular diawali dari adanya
BAB V KAJIAN TEORI 5. V 5.1. Kajian Teori Penekanan /Tema Desain Tema desain yang digunakan pada bangunan Pusat Pengembangan Batik adalah arsitektur neo vernakular. Ide dalam penggunaan tema arsitektur
Lebih terperinciPENERAPAN CIRI-CIRI ARSITEKTUR POSTMODERN PADA BANGUNAN MUSEUM TSUNAMI ACEH
TEORI ARSITEKTUR 2 PENERAPAN CIRI-CIRI ARSITEKTUR POSTMODERN PADA BANGUNAN MUSEUM TSUNAMI ACEH NUR KHOIRATRI DEWI I0212061 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1.KESIMPULAN 6.1.1. Arsitektur Metabolisme Jepang Kenzo Tange mengungkapkan bahwa konsep Metabolisme adalah Linear City dan Jaringan Tiga Dimensi. Kiyonori Kikutake mendefinisikan
Lebih terperinciBAB III ELABORASI TEMA
BAB III ELABORASI TEMA 3.1 Penjelasan Tema Tema yang diterapkan adalah Arsitektur Post-Modern yang merupakan suatu satu kesatuan dengan dunia fashion. Arsitektur post-modern adalah percampuran antara tradisional
Lebih terperinciDEKONSTRUKSI PADA ZAMAN ARSITEKTUR POST MODERN
DEKONSTRUKSI PADA ZAMAN ARSITEKTUR POST MODERN STUDI KASIS PETER B LEWIS BUILDING Nama : Diaz Mardika Putra NPM : 20307014 Fakultas : Teknik Sipil Dan Perencanaan Jurusan : Teknik Arsitektur Pembimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak awal keberadaannya, seluruh manusia di muka bumi ini memerlukan suatu tempat untuk bernaung maupun berlindung, baik yang bersifat tetap maupun sementara.
Lebih terperinciSEJARAH DESAIN. Evaluasi Materi Modul 1 s.d 7. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk
SEJARAH DESAIN Modul ke: Evaluasi Materi Modul 1 s.d 7 Fakultas Desain dan Seni Kreatif Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Abstrak Berbagai Gaya Desain di dunia berkembang
Lebih terperinciPERKEMBANGAN ARSITEKTUR II Gaya Arsitektur Dekonstruksi (Materi pertemuan 3)
PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II Gaya Arsitektur Dekonstruksi (Materi pertemuan 3) DOSEN PENGAMPU: ARDIANSYAH, S.T, M.T PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI Arsitektur
Lebih terperinciBAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep utama yang mendasari Rancang Ulang Stasiun Kereta Api Solobalapan sebagai bangunan multifungsi (mix use building) dengan memusatkan pada sistem dalam melayani
Lebih terperinci2.2 Tinjauan Gaya Neo Klasik Eropa dan Indonesia Sejarah Gaya Arsitektur Neo Klasik
2.2 Tinjauan Gaya Neo Klasik Eropa dan Indonesia 2.2.1 Sejarah Gaya Arsitektur Neo Klasik Pada akhir zaman klasik, timbul kejenuhan terhadap bentuk, konsep dan norma arsitektur klasik, yang sudah merajai
Lebih terperinciMUSEUM BUDAYA DI PONTIANAK, KALIMANTAN BARAT
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG I.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala
Lebih terperinciBAB 3 TINJAUAN KHUSUS TEMA
BAB 3 TINJAUAN KHUSUS TEMA 3.1 Alasan Pemilihan Tema Rencana pengembangan suatu bangunan atau suatu site, tentu tidak akan dengan begitu saja merubah secara keseluruhan baik fisik bangunan atau keadaan
Lebih terperinciBAB V KAJIAN TEORI. memanfaatkan lingkungan seperti pemanfaatan limbah peti kemas.
BAB V KAJIAN TEORI 5.1. Kajian Teori Penekanan / Tema Desain Penekanan tema desain dalam project Rumah Susun Kontainer di Semarang adalah Arsitektur Metabolist. 5.2. Kajian Teori Permasalahan Dominan Project
Lebih terperinciPeriode Perkembangan Sejarah Arsitektur Modern Dan Postmodern Dunia
Periode Perkembangan Sejarah Arsitektur Modern Dan Postmodern Dunia 3.1 Periode Perkembangan Sejarah Arsitektur Modern Dan Postmodern Dunia. 3.1.1 Periode Sejarah Arsitektur Modern Pengertian Arsitektur
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Kesimpulan
160 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarlan pemaparan dari Bab II, III, dan IV, penelitian ini bermuara pada kesimpulan, yaitu: Pertama, konsep dasar arsitektur postmodernisme adalah membangkitkan kembali
Lebih terperinciARSITEKTUR REGIONALISME (TRADISIONAL MODERN)
ARSITEKTUR REGIONALISME (TRADISIONAL MODERN) Doddy Soedigdo 1) Abstrak Arsitektur Tradisional Modern termasuk dalam faham arsitektur purna modern (post modern), sangat populer sekitar tahun 1950. Paham
Lebih terperinciMata Kuliah Persepsi Bentuk
Modul ke: Mata Kuliah Persepsi Bentuk Pertemuan 4 Fakultas FDSK Ali Ramadhan S.Sn.,M.Ds Program Studi Desain Produk Grafis Dan Multimedia www.mercubuana.ac.id Fungsi Bentuk fungsi dapat dikategorikan sebagai
Lebih terperinciSeminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya
PENERAPAN DESAIN DALAM RANGKAIAN BUNGA SEBAGAI PELENGKAP DEKORASI RUANG Arita Puspitorini PKK Abstrak, Bunga sejak dulu hingga kini memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, karena bunga dirangkai
Lebih terperinciModul 3 TOPIK 2 : Metode Perancangan Arsitektur Sub-Topik 3 : KONSEP
Modul 3 TOPIK 2 : Metode Perancangan Arsitektur Sub-Topik 3 : KONSEP CONCEPT (KONSEP) GAGASAN yang memiliki KARAKTER KHUSUS dan merupakan PEMIKIRAN SPESIFIK sebagai hasil dari suatu pemahaman (Snyder Catanese
Lebih terperinciSkripsi Museum Keroncong
III.1 Pengertian Metafora BAB III TINJAUAN KHUSUS Dalam bidang arsitektur, metafora berarti mengumpamakan bangunan sebagai sesuatu yang lain. Cara menampilkan perumpamaan tersebut adalah dengan memindahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Eksistensi Proyek
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Latar Belakang Eksistensi Proyek Indonesia merupakan negara yang kaya akan produk seni. Berbagai produk seni yang khas dapat ditemukan di hampir seluruh daerah
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK PERENCANAAN & DESAIN
RENCANA PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK PERENCANAAN & DESAIN Q Visi UMB Visi FTPD Visi program Studi Misi Program studi : Menjadi Universitas yang unggul dan terkemuka untuk menghasilkan
Lebih terperincipendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan seni merupakan bagian dari Sistem Pendidikan Nasional yang tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan secara keseluruhan. Salah satu pendidikan
Lebih terperinciBAB III KONSEP PERANCANGAN PUSAT ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN RUSIA
BAB III KONSEP PERANCANGAN PUSAT ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN RUSIA 3.1 Tema dan Penggayaan Pusat Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Rusia merupakan sebuah sarana yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciTEORI UMUM DAN KONSEP RUANG DALAM. A. Teori Perancangan Ruang Dalam.
A. Teori Perancangan Ruang Dalam. TEORI UMUM DAN KONSEP RUANG DALAM Perancangan ruang dalam atau yang lebih populer disebut dengan desain interior adalah suatu proses menata sebuah ruang dalam baik dari
Lebih terperinciBAB III: TINJAUAN KHUSUS
BAB III: TINJAUAN KHUSUS 3.1. Pengertian Metafora Dalam bidang arsitektur, metafora berarti mengumpamakan bangunan sebagai sesuatu yang lain. Cara menampilkan perumpamaan tersebut adalah dengan memindahkan
Lebih terperinciTeori Arsitektur. Tugas Individu Dosen: Dr. Ir. Murni Rachmawati, MT. Oleh: Kadek Ary Wicaksana Dr. Arina Hayati, ST. MT.
Teori Arsitektur Tugas Individu Dosen: Dr. Ir. Murni Rachmawati, MT. Dr. Arina Hayati, ST. MT. Oleh: Kadek Ary Wicaksana 3212100083 Pengertian Teori Arsitektur secara Personal Teori arsitektur adalah pemikiran
Lebih terperinciMENDEFINISIKAN KEMBALI ARSITEKTUR TROPIS DI INDONESIA
MENDEFINISIKAN KEMBALI ARSITEKTUR TROPIS DI INDONESIA Tri Harso Karyono Desain Arsitektur, vol. 1, April, 2000, pp.7-8. Satu di antara sederet alasan mengapa manusia membuat bangunan adalah karena kondisi
Lebih terperinciLATIHAN SOAL PERKEMBANGAN ARISITEKTUR 3
LATIHAN SOAL PERKEMBANGAN ARISITEKTUR 3 1. Berikut ini adalah aliran-aliran dalam arsitektur yang berkembang / dikenal sekitar pertengahan abad ke XX, kecuali: A. Penyederhanaan bentuk C. Eksperimental
Lebih terperinciWajah Militair Hospitaal dan 'Kota Militer' Cimahi
SEMINAR HERITAGEIPLBI 2017 DISKURSUS Wajah Militair Hospitaal dan 'Kota Militer' Cimahi Aileen Kartiana Dewi aileen_kd@yahoo.com Mahasiswa Program Studi Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN LITERATUR
BAB II KAJIAN LITERATUR 2.1 Pengertian Pelestarian Filosofi pelestarian didasarkan pada kecenderungan manusia untuk melestarikan nilai-nilai budaya pada masa yang telah lewat namun memiliki arti penting
Lebih terperincimereka sebagai satu-satunya masa yang membawa perubahan mendasar bagi umat manusia. Pengaruh masa lampau diperkuat oleh kenyataan bahwa Renaissance
SEJARAH RENAISSANCE Masa Renaissance sering disebut juga masa pencerahan Atau masa kelahiran, karena menghidupkan kembali budaya-budaya klasik, hal ini disebabkan banyaknya pengaruh filsuf-filsuf dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini kata modern merupakan kata yang tidak asing lagi didengar, terutama dalam dunia arsitektur. Hal ini yang kemudian memunculkan sebuah arsitektur yang disebut
Lebih terperinciHOME OF MOVIE. Ekspresi Bentuk BAB III TINJAUAN KHUSUS. Ekspresi Bentuk. III.1 Pengertian Tema. Pengertian Ekspresi, adalah :
BAB III TINJAUAN KHUSUS III.1 Pengertian Tema Pengertian Ekspresi, adalah : Ungkapan tentang rasa, pikiran, gagasan, cita-cita, fantasi, dan lain-lain. Ekspresi merupakan tanggapan atau rangsangan atas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dihargai keberadaannya. Penenelitian tentang tattoo artist bernama Awang yang
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Tato merupakan salah satu karya seni rupa dua dimensi yang layak untuk dihargai keberadaannya. Penenelitian tentang tattoo artist bernama Awang yang merupakan
Lebih terperinci5.9.Topeng Postmodern Karya Ida Bagus Anom Dan Idiom Estetikanya Dengan pertumbuhan dan ekspansi kebudayaan luar terhadap segala aspek kehidupan
5.9.Topeng Postmodern Karya Ida Bagus Anom Dan Idiom Estetikanya Dengan pertumbuhan dan ekspansi kebudayaan luar terhadap segala aspek kehidupan masyarakat seiring dengan pesatnya teknologi informasi,
Lebih terperinciValiditas Posisi Yang Dimiliki Arsitektur
Validitas Posisi Yang Dimiliki Arsitektur NELSON SIAHAAN Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Terjadi fenomena yang menarik berkaitan dengan kualitas arsitektur dalam dekade terakhir ini
Lebih terperinciBAB II Kaidah Estetika Dan Etika Seni Grafis
BAB II Kaidah Estetika Dan Etika Seni Grafis A. Estetika Dalam Grafis Kata estetika berasal dari kata Yunani aesthesis yang berarti perasaan, selera perasaan atau taste. Dalam prosesnya Munro mengatakan
Lebih terperinciBAB III ELABORASI TEMA: ORIGAMI DALAM ARSITEKTUR
dua tempat pusat kebudayaan Eropa seperti yang dibutuhkan oleh kelompok penggemar budaya Jepang (kadang dikenal dengan sebutan komunitas Jepang saja), kemungkinan disebabkan oleh perbedaan karakter budaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni Kota Yogyakarta merupakan kota yang terkenal dengan anekaragam budayanya, seperti tatakrama, pola hidup yang
Lebih terperinciBAB IV: KONSEP Pengertian Konsep Transit Oriented Development (TOD)
BAB IV: KONSEP 4.1. Konsep Dasar 4.1.1. Pengertian Konsep Transit Oriented Development (TOD) Pada tahun 1993 Peter Calthorpe menawarkan sebuah sistem mengenai Konsep Transit Oriented Development ( TOD
Lebih terperinciBAB V KAJIAN TEORI. Tema desain menjadi sebuah konsep untuk merancang dan membuat
BAB V KAJIAN TEORI 5.1 KAJIAN TEORI PENEKANAN / TEMA DESAIN 5.1.1 Tema Desain Tema desain menjadi sebuah konsep untuk merancang dan membuat desain sebuah karya arsitektural. Pada proyek resort di komplek
Lebih terperinciKata Kunci: Teknologi Simulasi, Simulasi Desain, Realitas Virtual, Citra, Posrealitas.
DESAIN DENGAN CITRA SIMULASI, SEBUAH INTEGRASI TEKNOLOGI SECARA ESTETIK Oleh I Gede Mugi Raharja Program Studi Desain Interior Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar ABSTRAK Sejak
Lebih terperinciTEORI & STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1
TEORI & STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1 MAKNA FUNGSI Fungsi dalam pengertian sederhana adalah kegunaan Fungsi juga dapat dimaknai sebagai suatu cara untuk memenuhi keinginan Fungsi timbul sebagai akibat
Lebih terperinciBAGIAN III ARSITEKTUR MODERN AWAL
BAGIAN III ARSITEKTUR MODERN AWAL Fungsionalisme dan Purisme dalam Arsitektur Modern Awal Dalam kurun 1880-1890 terjadi semacam revolusi industri kedua dalam bentuk rasionalisasi dan penggunaan mesin secara
Lebih terperinciDesain Kerajinan. Unsur unsur Desain. Titik 9/25/2014
Desain Kerajinan Unsur unsur Desain Unsur desain merupakan bagian-bagian dari desain yang disusun untuk membentuk desain secara keseluruhan. Dalam sebuah karya desain masing-masing unsur tidak dapat dilepaskan
Lebih terperinciEclectisme. Department of Architecture UNTAG Semarang
? Eclectisme Eklektisisme adalah tren dalam arsitektur yang terdiri dari unsur-unsur pencampuran dari gaya yang berbeda dan era sejarah seni dan arsitektur. Hal ini memanifestasikan dirinya di Barat antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimana arsitektur itu berada (Rapoport, 1969). Rapoport membagi arsitektur menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Menurut Amos Rapoport arsitektur dibentuk dari latar belakang kebudayaan dimana arsitektur itu berada (Rapoport, 1969). Rapoport membagi arsitektur menjadi dua bagian
Lebih terperinci1 of 5 11/5/2010 7:37 AM
1 of 5 11/5/2010 7:37 AM Meski nirmana dipahami sebagai sebuah bentuk yang tidak berbentuk. Dalam konteks desain komunikasi visual, nirmana memegang peranan penting perihal bagaimana menata dan menyusun
Lebih terperinciKARAKTER VISUAL FASADE BANGUNAN KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA KOTA MALANG
KARAKTER VISUAL FASADE BANGUNAN KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA KOTA MALANG Efrina Amalia Ridwan, Antariksa, Noviani Suryasari Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jl. Mayjend
Lebih terperinciPatung dalam Seni Rupa Kontemporer Indonesia
Patung dalam Seni Rupa Kontemporer Indonesia Anusapati SENI PATUNG DALAM WACANA SENI RUPA KONTEMPORER INDONESIA 1* Anusapati Patung dan aspek-aspek utamanya Di dalam ranah seni klasik/tradisi, pengertian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tradisional di Sumatera Utara adalah seni tradisional etnis Batak Karo.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Karya seni kerajinan secara umum dipahami sebagai suatu karya dua dimensi atau dwimatra dan tiga dimensi atau trimatra yang dikerjakan dengan mempergunakan alat-alat
Lebih terperinciSEJARAH DESAIN. Bentuk Dan Isi Modul 8. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk
SEJARAH DESAIN Modul ke: Bentuk Dan Isi Modul 8 Fakultas Desain dan Seni Kreatif Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Bentuk Dan Isi Abstract Bentuk dan isi merupakan
Lebih terperinciORNAMEN Pengertian ornamen secara umum Istilah ornamen berasal dari kata Ornare (bahasa Latin) yang berarti menghiasisedang dalam bahasa Inggris
ORNAMEN Pengertian ornamen secara umum Istilah ornamen berasal dari kata Ornare (bahasa Latin) yang berarti menghiasisedang dalam bahasa Inggris ornament berarti perhiasan. Secara umum ornament adalah
Lebih terperinciBab 3. Tinjauan Khusus
Bab 3. Tinjauan Khusus 3.1 Latar Belakang Tema: Konsep ekspresi didasarkan atas aktivitas dari sebuah Pusat Otomotif yang dengan pengolahan bentuk bangunan yang ada akan menghasilkan suatu bentuk bangunan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN. 88 Universitas Indonesia. Gereja Koinonia..., Rinno Widianto, FIB UI, 2009
BAB 5 KESIMPULAN Bangunan Gereja Koinonia merupakan bangunan tinggalan kolonial pada awal abad 20 jika dilihat dari tahun berdirinya. Perkembangan gaya seni arsitektur di Indonesia tidak lepas dari pengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa daerah. Masyarakatnya terdiri dari atas beberapa suku seperti, Batak Toba,
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sumatera Utara merupakan salah satu Provinsi yang memiliki kekayaan budaya yang beraneka ragam dalam bentuk adat istiadat, seni tradisional maupun bahasa daerah. Masyarakatnya
Lebih terperinciAPLIKASI LANGGAM ARSITEKTUR MELAYU SEBAGAI IDENTITAS KAWASAN MENUJU KOTA BERKELANJUTAN
APLIKASI LANGGAM ARSITEKTUR MELAYU SEBAGAI IDENTITAS KAWASAN MENUJU KOTA BERKELANJUTAN Fakultas Teknik Universitas Riau, Email: hidayat79_iium@yahoo.com Abstract Perkembangan kota yang berkelanjutan (sustainable
Lebih terperinciESTETIKA BENTUK Pengertian. Estetika adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang
ESTETIKA BENTUK Pengertian Estetika adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang Rasa keindahan itu akan muncul apabila terjalin perpaduan yang serasi dari elemen
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan B. Latar Belakang Perancangan
I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan Perancangan desain produk furnitur rak buku dengan gaya pop art, furnitur yang dibuat ialah furnitur rak buku dengan menampilkan berbagai macam
Lebih terperinciESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR
ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR Jolanda Srisusana Atmadjaja Jurusan Arsitektur FTSP Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian karya arsitektur dapat dilakukan melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Kusrianto, Adi Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Offset halaman
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1. Sejarah Perkembangan Desain Komunikasi Visual di Dunia Pada awalnya, media desain grafis hanya terbatas pada media cetak dwi matra. Namun, seiring dengan perkembangan
Lebih terperinciSPORT MALL DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SPORT MALL DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA 1 UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN YUDISIUM UNTUK MENCAPAI DERAJAT SARJANA TEKNIK
Lebih terperinciTugas Akhir ~~ PERANCANGAN BUKU VISUAL DEWA RUCI ~~ Mahasiswa / RijalMuttaqin pembimbing / RahmatsyamLakoro,S.Sn,MT.
Tugas Akhir ~~ PERANCANGAN BUKU VISUAL DEWA RUCI ~~ Mahasiswa / RijalMuttaqin pembimbing / RahmatsyamLakoro,S.Sn,MT. Fenomena ~ Wayang adalah wahana untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia menjadi
Lebih terperinciDr. Abdul Kadir POSTMODERNISM POSTMODERNISME
Dr. Abdul Kadir POSTMODERNISM E MODERNISME POSTMODERNISME PENGERTIAN POSTMODERNISME 1. Postmodernisme adalah lawan dari modernisme yang dianggap tidak berhasil mengangkat martabat manusia modern (Lyotard).
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORERIKAL PENDEKATAN ARSITEKTUR ORGANIK PADA TATA RUANG LUAR DAN DALAM HOMESTAY DAN EKOWISATA SAWAH
BAB III TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORERIKAL PENDEKATAN ARSITEKTUR ORGANIK PADA TATA RUANG LUAR DAN DALAM HOMESTAY DAN EKOWISATA SAWAH 3.1. Tinjauan Pendekatan Arsitektur Organik 3.1.1. Definisi Arsitektur
Lebih terperinciPENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM ARSITEKTUR FRANK LLOYD WRIGHT
PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM ARSITEKTUR FRANK LLOYD WRIGHT Titiani Widati 1 Abstraksi Frank Lloyd Wright adalah arsitek yang sangat menguasai pendekatan kontekstual terhadap alam. Dalam perencanaan bangunannya,
Lebih terperinciNIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013
NIRMANA DUA DIMENSI Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 PENGERTIAN NIRMANA Berasal dari dua akar kata, yakni nir yang artinya
Lebih terperinciArsitektur Futuristik
Arsitektur Futuristik Pengertian Arsitektur Futuristik Futuristik merupakan suatu paham kebebasan dalam mengungkapkan atau mengekspresikan ide atau gagasan ke dalam suatu bentuk tampilan yang tidak biasa,
Lebih terperinciINTERIOR Konsep interior kontemporer (Materi pertemuan 9 )
INTERIOR Konsep interior kontemporer (Materi pertemuan 9 ) DOSEN PENGAMPU: ARDIANSYAH, S.T, M.T PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI Interior Kontemporer Gaya
Lebih terperinciARAH UMUM PANDANGAN ARSITEK DI DALAM SETIAP TRADISI ARSITEKTURAL
ARAH UMUM PANDANGAN ARSITEK DI DALAM SETIAP TRADISI ARSITEKTURAL 1. TRADSI IDEALIS: Mencoba menciptakan keseimbangan atara arsitek secara pribadi dengan bentuk2 yang umum atau yang dikenal oleh masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maju, salah satunya adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan arsitektur diberbagai belahan dunia semakin hari semakin maju, salah satunya adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Perkembangan arsitektur
Lebih terperinciPENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR PADA STASIUN PASAR MINGGU
Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460-8696 Buku 2 ISSN (E) : 2540-7589 PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR PADA STASIUN PASAR MINGGU Ghina Fajrine1), Agus Budi Purnomo2),Jimmy
Lebih terperinciArt Nouveau. Ciri-ciri
Art Nouveau adalah sebuah aliran / style seni rupa modern yang marak pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 di Eropa daratan. Art nouveau merupakan lanjutan dari Art and craft movement. Abad ke-20 merupakan
Lebih terperinciUNIVERSITAS GUNADARMA
UNIVERSITAS GUNADARMA SK.No.92 / Dikti /Kep /1996 Fakultas Ekonomi, Ilmu Komputer, Psikologi, Sastra Teknik Sipil dan Perencanaan dan Teknologi Industri Soal UTS Semester PTA 2013/2014 Mata kuliah : Pengantar
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Layout. Layout menurut Gavin Amborse & Paul Harris, (London 2005)
BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Layout Layout menurut Gavin Amborse & Paul Harris, (London 2005) adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN April :51 wib. 2 Jum'at, 3 Mei :48 wib
Bab I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek A. Umum Pertumbuhan ekonomi DIY meningkat 5,17 persen pada tahun 2011 menjadi 5,23 persen pada tahun 2012 lalu 1. Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kampus Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Bina Nusantara. yang Berhubungan dengan Arsitektur.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Deskripsi Proyek Judul : Topik : Kampus Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Bina Nusantara Ekspresionisme Tema : Pengolahan Bentuk Kampus yang Ekspresif dalam Menaungi Kegiatan
Lebih terperinciBAB III KONSEP PERANCANGAN A.
BAB III KONSEP PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Perancangan Motif teratai sebagai hiasan tepi kain lurik Sumber Ide teratai Identifikasi Masalah 1. Perancangan motif teratai sebagai hiasan tepi pada
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN. dalam kehidupan masyarakat. Gaya hidup yang menjadi pilihan bebas bagi
BAB VI KESIMPULAN Kajian media dan gaya hidup tampak bahwa pengaruh media sangat besar dalam kehidupan masyarakat. Gaya hidup yang menjadi pilihan bebas bagi masyarakat tidak lain merupakan hasil dari
Lebih terperinciNama Mata Kuliah : Arsitektur Moderen dan Pasca Moderen Kode Mata Kuliah : AR 35214
LAMPIRAN PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENINJAUAN KURIKULUM UNIKOM GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) SILABI SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARN (GBPP) I. IDENTITAS MATA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan budaya dan teknologi semakin lama semakin berkembang, perkembangan ini juga diikuti oleh perkembangan di dalam dunia kuliner. Dunia kuliner merupakan hal
Lebih terperinciKementerian Pendidikan Nasional merupakan lembaga pemerintahan yang bertugas meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. salah satu langkah yang di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Proyek Menurut catatan sejarah umat manusia yang sempat terungkap tentang keberadaan dan perkembangan perpustakaan menunjukkan bahwa perpustakaan
Lebih terperinciBAB 1 PEMIKIRAN PRIBADI
BAB 1 PEMIKIRAN PRIBADI Postmodern bisa dimengerti sebagai filsafat, pola berpikir, pokok berpikir, dasar berpikir, ide, gagasan, teori. Masing-masing menggelarkan pengertian tersendiri tentang dan mengenai
Lebih terperinciSEJARAH SENI RUPA TOPIK 7 SENI RUPA MODERN ABSTRAK, KONSTRUKTIFISME, ART NOUVEAU, AVANT GARDE, DESTIJL, ART DECO, BAUHAUS
SEJARAH SENI RUPA TOPIK 7 SENI RUPA MODERN ABSTRAK, KONSTRUKTIFISME, ART NOUVEAU, AVANT GARDE, DESTIJL, ART DECO, BAUHAUS TUJUAN INSTRUKSIONAL MATERI PERKULIAHAN BUKU REFERENSI QUIZ LINLS KE INTERNET TUJUAN
Lebih terperinci