BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Apa itu Sistem Ducting AC? Ducting untuk AC biasanya dipakai untuk instalasi AC sentral atau AC Split Duct. Sistem ducting untuk AC, atau juga popular dengan sebutan Air Handling System, merupakan bagian penting dalam sistem AC sebagai alat penghantar udara yang telah dikondisikan dari sumber dingin ataupun panas ke ruang yang akan dikondisikan. Perkembangan desain ducting untuk AC hingga saat ini sangat dipengaruhi oleh tuntutan efisiensi, terutama efisiensi energi, material, pemakaian ruang, dan perawatan. Selain efisiensi, juga ada tuntutan kenyamanan (termasuk kesehatan dan keselamatan) bagi pengguna. Oleh karena itu dalam desain ducting meliputi pula desain untuk kebutuhan ventilasi, filtrasi, dan humidity. Tiap tipe sistem ducting memiliki manfaat untuk aplikasi tertentu. Suatu tipe sistem yang tidak umum dipakai mungkin lebih efisien bila dipakai untuk suatu aplikasi tertentu yang tergolong unik. Saat ini telah banyak dikembangkan berbagai tipe sistem ducting, dan ini akan terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan munculnya aplikasi-aplikasi yang baru. Dalam suatu desain ducting untuk suatu gedung tertentu, sangat mungkin beberapa tipe dipakai untuk memenuhi masing-masing kebutuhan. Selain biaya instalasi, efisiensi dan operasional sistem ducting harus menjadi perhatian penting. Dahulu ketika harga energi, material dan ruang belum terlalu menjadi pertimbangan, desain ducting tidak terlalu memiliki banyak batasan. Salah satu contoh dalam hal energi adalah mulai populernya sistem Variable Air Volume di tahun 1970-an, terlebih sejak terjadinya embargo minyak Arab di tahun yang memaksa seluruh industri melakukan peningkatan efisiensi energi. Sejak masa tersebut terjadi kecenderungan penggantian sistem dari Constant Air Volume ke Variable Air Volume. Dalam hal penggunaan material sangat jelas, yaitu semakin besar penggunaan material maka semakin besar biaya instalasi, dan bahkan perawatan sistem. Dalam hal pemakaian ruang, saat ini ruang sekecil apapun sangat berharga, sehingga dalam perancangan gedung terjadi pengurangan tinggi ceiling, juga tinggi antar lantai, yang Sistem Struktur AC dan Ducting 1

2 di masa lalu hal ini belum terlalu menjadi perhatian utama.berbagai pertimbangan sering memunculkan benturan dalam mendesain sistem ducting. Misalnya pertimbangan ruang versus energi. Pengurangan tinggi ceiling akan menyebabkan lebih tingginya tekanan udara yang dibutuhkan di dalam ducting, yang berarti lebih tingginya kebutuhan energi. Namun saat ini terjadi kecenderungan untuk mengutamakan efisiensi energi dan kelestarian lingkungan. Bahkan beberapa negara membuat regulasi yang mengarahkan desainer, developer, dan user pada hal tersebut. Tentu saja ini menjadi tantangan dan peluang besar bagi para desainer untuk menentukan kombinasi tipe sistem ducting yang tepat, atau bahkan melakukan inovasi. 1.2Rumusan Masalah Apa pengertian Ducting? Apa fungsi Ducting? Apa saja jenis jenis material Ducting? Apa pengertian AC Central Apa saja komponen komponen AC Central Kelebihan dan kekurangan AC Central 1.3 Tujuan Penulisan Untuk mengetahui pengertian dari Ducting, Fungsi Ducting pada bangunan, dan Jenis jenis Material yang digunakan utk pembuatan Ducting. 1.4 Metode Penulisan Dengan dasar-dasar teori yang didapatkan melalui studi pustaka mengenai sistem AC dan Ducting pada bangunan BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian AC Central AC Central adalah sistem pendinginan ruangan yang dikontrol dari satu titik atau tempat dan di distribusikan secara terpusat ke seluruh isi gedung dengan kapasitas Sistem Struktur AC dan Ducting 2

3 yang sesuai dengan ukuran ruangan dan isinya dengan menggunakan saluran udara / ducting ac. 2.2 Pembagian Komponen AC Central Secara garis besar, Sistem AC Central terbagi atas beberapa komponen yaitu : Chiller / Condensing Unit / Outdoor AC AHU (Air Handling Unit) Ducting AC / saluran ac Cooling Tower Pompa Sirkulasi CHILLER (unit pendingin). Chiller adalah mesin refrigerasi yang berfungsi untuk mendinginkan air pada sisi evaporatornya. Air dingin yang dihasilkan selanjutnya didistribusikan ke mesin penukar kalor ( FCU / Fan Coil Unit ). Jenis chiller didasarkan pada jenis kompressornya : a. Reciprocating b. Screw Sistem Struktur AC dan Ducting 3

4 c. Centrifugal Jenis chiller didasarkan pada jenis cara pendinginan kondensornya : a. Air Cooler b. Water Cooler Ada dua sistem AC Central yang ada di pasaran saat ini yaitu : Sistem Air dan Sistem Freon. Pada sistem air, media pembawa dingin yang berjalan dalam pipa distribusi adalah air / water. Sedangkan pada sistem freon, media yang dipakai untuk membawa dingin adalah freon. Sistem air memiliki kelebihan dapat digunakan dalam skala yang besar / gedung bertingkat atau mall yang berukuran besar. Sedangkan Sistem freon hanya dapat dipakai dalam sistem yang tidak terlalu besar / jauh jaraknya antara unit indoor dan outdoor. Sistem Freon Pada sistem freon, unit AC Central yang dikenal biasa disebut dengan Split Duct. Prinsip kerjanya hampir sama dengan sistem ac split biasa, akan tetapi lubang udaranya menggunakan sistem ducting / pipa dan pada tiap-tiap keluaran udaranya menggunakan diffuser. Untuk mengatur besar kecilnya udara yang keluar digunakan damper AHU (Air Handling Unit)/Unit Penanganan Udara Sistem Struktur AC dan Ducting 4

5 AHU Adalah suatu mesin penukar kalor, dimana udara panas dari ruangan dihembuskan melewati coil pendingin didalam AHU sehingga menjadi udara dingin yang selanjutnya didistribusikan ke ruangan. Jika kita perhatikan komponen-komponen apa saja yang ada di dalamnya maka setiap AHU akan memiliki : a. Filter merupakan penyaring udara dari kotoran, debu, atau partikel-partikel lainnya sehingga diharapkan udara yang dihasilkan lebih bersih. Filter ini dibedakan berdasarkan kelas-kelasnya. b. Centrifugal fan merupakan kipas/blower sentrifugal yang berfungsi untuk mendistribusikan udara melewati ducting menuju ruangan-ruangan. c. Koil pendingin, merupakan komponen yang berfungsi menurunkan temperatur udara. Sistem Struktur AC dan Ducting 5

6 2.2.3 COOLING TOWER ( khusus untuk chiller jenis Water Cooler ). Adalah suatu mesin yang berfungsi untuk mendinginkan air yang dipakai pendinginan condenssor chiller dengan cara melewat air panas pada filamen didalam cooling tower yang dihembus oleh udara sekitar dengan blower yang suhunya lebih rendah POMPA SIRKULASI. Ada dua jenis pompa sirkulasi, yaitu : a. Pompa sirkulasi air dingin ( Chilled Water Pump ) berfungsi mensirkulasikan air dingin dari Chiller ke Koil pendingin AHU / FCU. b. Pompa Sirkulasi air pendingin ( Condenser Water Pump ). Pompa ini hanya untuk Chiller jenis Water Cooled dan berfungsi untuk mensirkulasikan air pendingin dari kondensor Chiller ke Cooling Tower dan seterusnya. Sistem Struktur AC dan Ducting 6

7 2.3 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN AC CENTRAL A. Kelebihan : 1. Kebisingan dan getaran mesin pendingin hamper tidak mempengaruhi ruangan 2. Perbaikan dan pemeliharaan lebih mudah 3. Seluruh beban pendingin semua ruangan dalam bangunan dapat dilayani oleh satu system ( unit ) saja. 4. Kelembapan udara dapat diatur B. Kekurangan : 1. Harga mula cukup tinggi 2. Biaya operasional yang cukup mahal 3. Unit sentral tidak dapat dipakai untuk rumah sakit, karena kuman- kuman dari ruangan untuk penderita penyakit menular ( melalui saluran udara balik ) dapat disebarkan ke ruangan ruangan lain. 4. Jika satu komponen mengalami kerusakan dan sistem AC sentral tidak hidup 5. Jika temperatur udara terlalu rendah atau dingin maka pengaturannya harus pada termostat di koil pendingin pada komponen AHU 2.4 SPLIT DUCT Sistem ini cocok digunakan untuk keperluan : Mini market klinik sekolah / universitas ruangan kantor dll. Kelebihan daripada sistem ac central split duct ini adalah pendistribusian dinginnya merata pada setiap ruangan dan komponen yang dipakai tidak terlalu banyak karena hanya menggunakan unit indoor, condensing unit / outdoor ac, dan ducting ac / saluran ac. Sistem Struktur AC dan Ducting 7

8 Sumber : Mas Isnanto Sistem Struktur AC dan Ducting 8

9 2.5 PENGERTIAN DUCTING Ducting adalah saluran atau media tempat menyalurkan bahan produksi ataupun sisa produksi,biasanya berbentuk debu halus dari mesin produksi (dryer,hopper dll) ke proses produksi berikutnya (chute,conveyor,burner, dll).bentuknya menyerupai pipa,bisa juga berbentuk kotak memanjang.dibeberapa titik biasanya dipasang cleanhole untuk akses pembersihan(cleaning),terutama di area tekukan misalnya di sekitar elbow,tee dan tempat-tempat yg rawan tersumbat. Jenis material plat yang dipakai sebagian besar menggunakan carbon steel plate,sebagian perusahaan ada juga yang menggunakan ducting dengan jenis plat steinless steel.hal ini dimaksudkan karena bahan produksi yang melewati ducting tersebut banyak mengandung zat-zat kimia yang dengan mudah merusak dinding ducting yang terbuat dari plat carbon steel biasa. Sistem Struktur AC dan Ducting 9

10 2.6FUNGSI DUCTING Fungsi dari Ducting adalah untuk mendistribusikan udara di dalam gedung terdapat berbagai macam ducting dalam penggunaannya, fungsi sebagai supply udara dingin ke ruang yang dikondisikan (supply air), ducting yang berfungsi sebagai supply dari udara luar (fresh air) dan ada pula ducting yang berfungsi untuk membuang udara dari dalam ke luar (exhaust air) secara fisik bentuk ducting supply air ini berinsulasi karena untuk mempertahankan udara dingin yang didistribusikan tidak terbuang, sedangkan untuk ducting fresh air dan exhaust air ini tidak menggunakan insulasi, lapisan dari insulasi ini antara lain : Glasswool, Alumunium Foil, Spindle pin/pengikat/tali/flinkote. Sedangkan untuk lapisan ducting didekat unit AC Indoor (untuk sistem Sistem Struktur AC dan Ducting 10

11 AC Split) atau Unit AHU (Untuk sistem central) biasanya bagian dalamnya menggunakan Glasswool dan glassclotch, untuk meredam bunyi bising dari unit. 2.7 MATERIAL DUCTING Didalam Tata Udara Ventilasi udara merupakan hal yang sangat penting untuk membagi supplai udara merata ke semua ruangan dengan sistem supply udara terpusat. Ducting dikenal pada umumnya dibuat dengan isolasi dan tanpa isolasi. Pada umumnya instalasi ducting untuk supply yang bersuhu dingin harus berisolasi. Berikut Jenis Ducting sesuai dengan konstruksi material : Ducting BJLS Textile Duct Sistem Struktur AC dan Ducting 11

12 Ducting Pre-Insulated Polyurethane duct (PU) Flexible Duct Aluminium Ducting BJLS Ducting BJLS (Seng) tanpa isolasi. Adalah jenis ducting yang di gunakan untuk menyalurkan ducting ini tidak udara dimana mempertahankan kesetabilan suhu udara yang akan di salurkan. Hanya berfungsi sebagai penyalur saja dari satu tempat ke tempat yang lain atau dari beberapa tempat ke dalam satu tempat.contohnya : Ducting exhaust. Yaitu sirkulasi udara pada suatu ruangan misalnya toilet, tempat parkir dll Ducting fresh air. Yaitu ducting yang di gunakan untuk menyalurkan udara segar dari luar ruangan menuju indoor unit ac seperti AHU ataupun FCU. Ducting Intake. Untuk menyalurkan udara dari luar gedung menuju ruangangan yang membutuhkan udara segar. Seperti lahan parkir yang tertutup atau lainya. Gambar detail dari ducting tanpa isolasi. Sistem Struktur AC dan Ducting 12

13 Ducting BJLS (seng) Isolasi Luar. ducting ini sangat berbeda dengan ducting yang pertama tadi. karena tidak memakai pakaian sehelai benang pun alias telanjang bulat. ducting ini mengunakan isolasi ducting. Pakaian yang di gunakan juga beraneka ragam jenisnya Pakaian tipis disini adalah pakaian glaas wool yang menyelimuti ducting. Jenis glass wool ada yang tebal dan tipis sesuai dengan suhu udaranya yang akan di salurkan. Semakin dingin udara yang di salurkan semakin tebal isolasi yang di gunakan.. Jenis tebal glasswool yang biasa di gunakan adalah 24Kg / m3 dengan tebal isolasi 25mm. Gambar detail isolasi luar. Sistem Struktur AC dan Ducting 13

14 Ducting BJLS (seng) Isolasi Luar dan dalam. Dutcing ini merupakan Ducting yang dilapisi oleh Isolasi baik bagian dalam maupun luar.biasanya digunakan untuk mengalirkan udara yang bershu dingin yang sangat tinggi.. Selain itu juga untuk mencegah suara yang berlebihan dari hembusan angin yang keluar dari mulut unit. Karena suara bisa di redam dengan isolasi bagian yang dalem. Bahan isolasinya jg ada yang di tambah yaitu speandel pin. Semacam jarum-jarum untuk menahan glasswool bagian dalam. Dan berikut ini merupakan gambar dati Ducting BJLS isolasi luar dan dalam Sistem Struktur AC dan Ducting 14

15 2.7.2 Textile Duct Textile duct biasa juga disebut Fabric Duct atau ducting kain, banyak di aplikasikan pada ruangan yang tidak menggunakan plavon/langit2,. Penggunaan nya banyak kita jumpai pada stadion, supermarket, theater, hall/gedung olahraga, pabrik makanan, industri textile, yang ber arsitektur langit-langit terbuka. Sistim Textile duct / Fabric Duct ini memiliki keunggulan hemat biaya dengan efisiensi pemakaian hingga 30%. Dan memberikan Solusi kualitas udara dalam ruang, dikarenakan penyebaran udara pendinginan lebih merata. Textile duct juga menjadi alternatif untuk ducting polyurethane dan bjls. Produk ini sangat mudah dipasang dengan bobot yang sangat ringan. Ada 3 sistim penyaluran udara pada textile duct : 1. Air - Porous / Pori pori : penyebaran udara dingin melalui pori-pori pada bahan (textile) duct. 2. Linear Vent : penyebaran udara dingin melalui lubang sejajar pada jalur ducting. 3. Nozzles : hampir sama dengan Linear Vent akan tetapi dilengkapi dengan Nozzel pada buang nya. Jenis ini di aplikasikan untuk tekanan udara tinggi/high static air flow. Customize : Warna dari textile duct dapat dipesan sesuai dengan permintaan kita, Customer bisa memilih warna dan menambahkan logo perusahaan pada ducting yang dipesan nya. Sistem Struktur AC dan Ducting 15

16 Contoh gambar Textile Ducting : Ducting Pre-Insulated Aluminium Pada bagian ini akan dibahas ducting yang mudah difabrikasi dan mudah pasang serta ringan. Ducting PIR Pre-Insulated Aluminium juga dikenal dengan Ducting PU merupakan ducting terbaru yang umum dipakai untuk Pabrik - Gedung dan lain - lain. Ducting PU memberikan solusi terbaik untuk ducting kebutuhan dengan bahan berkualitas tinggi.ducting (PIR) memiliki sifat insulasi yang sangat baik, bahan ringan, dan daya tahan Sistem Struktur AC dan Ducting 16

17 yang besar. PIR Duct (Poly isosianurat Form Rigid) merupakan perbaikan dari PUR Duct (Poly Urethane Form Rigid) dengan retardancy api yang lebih baik, kepadatan lebih tinggi dan nilai R yang lebih baik. Berikut Perbandingan Ducting : Spiral Thermal insulation Air seal Friction loss Acoustics Air quality hygiene Lifespan Safety Transport Costruction Installation Availability Easy estimation Competitiveness Energy saving First Duct Flexible sheet Rectangular panels ***** ***** Ducts *** * metal *** *** sheet metal ** ** **** **** *** * *** ***** *** *** ***** ***** **** ***** **** ***** ***** ***** **** ***** * ** *** **** ***** * **** ***** ***** ** *** *** **** * *** *** **** ***** ** *** ** *** **** *** *** ***** ** *** ***** *** and Pembuatan ducting PU harus mengikuti cara yang benar untuk mendapatkan hasil yang diinginkan sesuai fungsi dan rencana. Cara ini dikerjakan di lokasi bukan di workshop. Berikut ini cara untuk membuat ducting PU. 1. Plotting Sistem Struktur AC dan Ducting 17

18 2. Pemotongan 3. Pembentukan 4. Pengeleman 5. Pemasangan Aksesories Sebelum melangkah lebih, berikut beberapa jenis PU yang tersedia : Escription Value Panel dimensions (mm) 4000 x 1200 x 20 Density of polyisocyanurate (PIR)1 53 +/- 2kg/m31 Aluminium foil thickness 80 micron Fire retardant class O Thermal conductivity w/m.k Friction losses Pressure in duct max 2000 pa Weight 1.48 kg/m2 Working temperature -60 C to +80 C Air flow max 12 m/s Ada 2 Jenis PU dilihat dari permukaann nya. Sistem Struktur AC dan Ducting 18

19 Embossed Smooth Beberapa fase yang harus dilakukan dengan penuh persiapan. Sebelum melakukan harus menyiapkan peralatan yang dibutuhkan seperti : Peralatan Ducting PU Alat potong PU Alat Potong PU 1 Sudut dan Lurus Sistem Struktur AC dan Ducting 19

20 Alat Potong berlawanan Sudut Duct Tape Karpet untuk alas meja kerja Palu PU Alat siku Pensil atau Spidol Mesin bending PU Meja Kerja Sistem Struktur AC dan Ducting 20

21 Pengaris Setelah persiapan telah dilakukan saat fase pertama : Ploting, Merupakan bagian awal untuk menggambar pola sesuai bentuk dan ukuran dengan menggunakan Pengaris dan penyiku dan lakukan pembuatan Pola Secara Manual mengikut Rencana. Plotting Pemotongan Lembaran Ducting PU. Pemotongan Ducting Lurus Sistem Struktur AC dan Ducting 21

22 Pemotongan Ducting Elbow Bending dilakukan untuk pembuatan Ducting Elbow Pengeleman dilakukan setelah anda memotong pola. Lakukan pengeleman secara teliti dan rapi. Pengeleman Sistem Struktur AC dan Ducting 22

23 Perakitan Ducting sesuai pola yang di buat dan merekatkan dengan Duct Tape Sebagai penguat. Perakitan dan Pemasangan Duct Tape Penyilenan dilakukan untuk memberikan kekuatan dan menutupi kebocoran. Penyilenan Setelah menyilenan tahap berikutnya memasangan Aksesories Ducting. Pemotongan Tradisional Flange. Sistem Struktur AC dan Ducting 23

24 Contoh Aksesories Ducting. Sistem Struktur AC dan Ducting 24

25 Contoh Ducting yang sudah terpasang. Sistem Struktur AC dan Ducting 25

26 2.7.4 Polyurethane duct (PU) Ducting AC adalah saluran-saluran yang dibuat untuk mengalirkan udara yang dikeluarkan AC menuju ruangan yang diinginkan.. seperti halnya pipa yang menjadi jalan air. Ducting diperlukan terutama pada bangunan atau ruangan yang menggunakan AC sentral, yaitu AC berkapasitas pendinginan besar tapi hanya terdapat satu atau beberapa buah dan terpusat. Sistem Struktur AC dan Ducting 26

27 Ducting ini akan berfungsi mendistribusikan udara dingin ke ruangan-ruangan yang diinginkan. PU (Poly Urethane) adalah bahan yang terbuat dari semacam gabus (busa) yang berupa lembaran dan diberi lapisan aluminium foil pada permukaannya (sebagai bahan isolasi). Berikut kelebihan penggunaan ducting AC menggunakan bahan PU yang saya kutip daricv. Astro. a) Isolasi Suhu (Thermal Insulation) - Pada Polyurethane isolasi suhu sangat baik karena isolasi ducting pada semua tempat sama dengan density : Kg/m3. - Sedangkan pada ducting BJLS, isolasi pada semua tempat tidak sama terutama pada bagian sikunya dan dengan density 24 Kg/m3, lebih kecil dibandingkan dengan Polyurethane Duct. b) Isolasi Udara (Air Seal) - Pada Polyurethane Duct isolasi udara pada sambungan ducting sangat baik karena dipergunakan sambungan khusus Polyurethane Duct silicon sehingga menjamin udara tidak ada bocor. System ini menjamin sampai 8 kali lebih baik dibandingkan BJLS, Sistem Struktur AC dan Ducting 27

28 sehingga meninggkatkan efisiensi kerja pada unit AC dan mengurangi biaya yang terbuang. - Pada ducting BJLS tidak menggunakan cara ini sehingga cenderung udara bocor walaupun jumlahnya sedikit. c) Hambatan Udara (Friction Loss) - Pada Polyurethane Duct tidak ada hambatan udara yang berarti sehingga udara dapat mengalir dengan baik didalam ducting. - Demikian pulanya pada ducting BJLS yang tidak ada hambatan udara yang berarti sehingga udara juga mengalir dengan baik. d) Akustik (Acoustics) - Polyurethane Duct tidak didesain untuk meredam suara dan bunyi walaupun suara udara yang mengalir dalam ducting tidak akan keluar. - Sama halnya pada ducting BJLS yang bukan merupakan peredam suara. e) Kebersihan dan Kualitas Udara (Air Quality and Hygiene)\ - Pada Polyurethane Duct kebersihan dan kualitas udara sangat baik karena adanya lapisan alumunium pada lapisan dalam ducting dan tidak dipergunakan glasswool yang serbuknya dapat mengotori udara. - Pada ducting BJLS kebersihan dan kualitas udara kurang karena tidak dilapisi alumunium dan menggunakan glasswool agar udara dingin tidak keluar. f) Masa pemakaian (Life Span) - Lapisan alumunium yang menempel rapat pada kedua sisi Polyurethane Duct memberikan kekuatan serta tahan karat, pengikisan serta perubahan bentuk bahkan Sistem Struktur AC dan Ducting 28

29 untuk aplikasi-aplikasi tertentu sehingga membuat masa pemakaian Polyurethane Duct sangat baik. - Tidak adanya lapisan alumunium yang menempel rapat pada ducting BJLS. g) Keamanan dan Konfirmasi Sesuai Dengan Peraturan (Safety and Conformity To Regulations) - Polyurethane Duct tidak merambatkan api, bukan berarti Polyurthane Duct tahan api. Polyurethane Duct tidak meleleh serta asap yang dihasilkan apabila terbakar tidak mengandung racun. - Ducting BJLS cenderung susah terbakar, tetapi almunium foil yang melapisi akan mudah terbakar. h) Pengangkutan (Transport) - Polyurethane Duct berbentuk lembaran yang ringan serta mudah dalam pengangkutan, aksesoris yang diperlukan untuk membuat Polyurethane Duct serta alat-alat untuk perakitannya juga mudah dibawa kemana-mana. - Diperlukan mesin lock pada pembuatan ducting BJLS. BJLS dalam bentuk gulungan berat sehingga sulit dalam pengangkutan. i) Konstruksi (Construction) - Polyurethane Duct dapat dikonstruksi dengan menggunakan batang-batang penguat (reinforcement) untuk ducting yang besar atau ducting yang memerlukan kekuatan untuk aliran udara high pressure. Sistem Struktur AC dan Ducting 29

30 - Batang penguat tidak dipergunakan pada Ducting BJLS. j) Pemasangan (Installation) - Polyurethane Duct dapat dipasang dengan mudah karena ringan serta kuat. - Ducting BJLS berat, terutama jika mempunyai ukuran yang besar sehingga lebih sulit dalam pemasangan. k) Tersedianya Barang (Availability) - Polyurethane Duct telah digunakan oleh negara-negara maju di dunia melalui jaringan kerja para ahli ducting dan distributor yang secara konstan memperbaharui produk Polyurethane Duct serta teknologi manufakturnya. - Pada ducting BJLS bahannya lebih mudah didapatkan dan mesin lock yang dipergunakan sudah merupakan barang umum. l) Kemudahan Dalam Memperkirakan Biaya (Ease of Estimation) - Polyurethane Duct didukung dengan program computer yang membuat perkiraan biaya menjadi lebih ekonomis dan efisien sehingga tidak memberatkan pengguna. - Ducting BJLS tidak dipergunakan program computer serta masih adanya kemungkinan bermain tidak jujur dalam hal ketebalan BJLS serta density glasswool. m) Kompetitif (Competitiveness) Sistem Struktur AC dan Ducting 30

31 - Keseluruhan system Polyurethane Duct menawarkan keunggulan-keunggulan yang tidak dimiliki ducting BJLS konvensional selain produktivitas pada tahap konstruksi dan instalasi. - Tidak memiliki keunggulan-keunggulan yang dimiliki Polyurethane Duct. n) Hemat Energy (Energy saving) - Pada Polyurethane Duct menghasilkan isolasi suhu yang sempurna serta isolasi udara yang optimal menyebabkan kapasitas Air Handling Unit (AHU) dapat bekerja dengan maksimal, meningkatkan efisiensi serta mengurangi biaya. - Ducting BJLS belum dapat memaksimalkan kapasitas AHU sehingga tidak dapat meningkatkan efisiensi serta menghemat energi dan biaya. 2.8 JENIS MATERIAL DUCTING Flexible Aluminium Ducting (Plat) Sistem Struktur AC dan Ducting 31

32 Flexible Aluminium Ducting (Plat). Kegunaan : Laundry, Kitchen, dll. Material : Plat Zincalume 0.1mm (Bukan Aluminium Foil). Diameter : 10cm, 12.5cm, 15cm, 20cm, 25cm, 30cm sampai 50cm. Daya Tahan Panas : maximum 250 C. Harga Per Meter : Call Us. Flexible Duct Aluminium Isolasi & Non Flexible Duct Aluminium Isolasi & Non Isolasi. Sistem Struktur AC dan Ducting 32

33 NON ISOLASI : Aluminium Foil : 2 Apply. Compression : Up to 90%. Temperature Range : -30 sampai 110 derajat C. Kawat : 1-1.2mm. Panjang : 10m /roll. Ukuran : 4inch 14inch. Harga : 4inch : rp /roll. 6inch : rp /roll. 8inch : rp /roll. 10inch : rp /roll. 12inch : rp /roll. Sistem Struktur AC dan Ducting 33

34 14inch : rp /roll. * Harga di atas berlaku untuk kuantiti tertentu. ISOLASI : Glasswool : High Quality, 24K, 1inch. Aluminium Foil : 2 Apply. Temperature Range : -30 sampai 110 derajat C. Kawat : 1-1.2mm. Panjang : 10m /roll. Ukuran : 6inch 14inch. Harga : 6inch : rp /roll. 8inch : rp /roll. 10inch : rp /roll. 12inch : rp /roll. Sistem Struktur AC dan Ducting 34

35 14inch : rp /roll. * Harga di atas berlaku untuk kuantiti tertentu. Polyurethane PU Duct Panel Polyurethane PU Duct Panel. Spesifikasi : Ukuran : 400x120x2cm. Aluminium Foil : Embossed, 80 micron. Density : 53, -/+2kg /m3. Berat : 1.48kg /m2. Fire Retardant : Class 0. Thermal Conductivity : W/M.K. Maximum Pressure : 2000 PA. Friction Losses : Sistem Struktur AC dan Ducting 35

36 Working Temperature : -60C to 80C. Maximum Air Flow : 12 M/S. Harga : Good Price (Call Us). * Harga berlaku untuk Pembelian Kuantiti. * Garansi tidak mudah patah jika ditekuk. Seng BJLS Seng Galvanis (0.4mm 1.2mm) Seng BJLS Seng Galvanis (0.4mm 1.2mm). Seng BJLS atau Galvanis adalah lembaran baja galvanis tahan karat, bisa dicat & las. Banyak dipakai dalam aplikasi roofing, siding, ceiling, floordecking, partition, ducting, fencing, dll. Jenis Potongan : Lembaran & Roll. Ketebalan : 0.40mm 1.20mm. Ukuran : 1219 x 2438mm (lembaran), 1219 x 25000mm (roll). Berat Lapisan : Z12 Z27. Sistem Struktur AC dan Ducting 36

37 Permukaan : Regular Spangle. Harga : 0.40mm : rp (lembaran), rp (roll). 0.45mm : rp (lembaran), rp (roll). 0.50mm : rp (lembaran), rp (roll). 0.60mm : rp (lembaran), rp (roll). 0.70mm : rp (lembaran), rp (roll). 0.75mm : rp (lembaran), rp (roll). 0.80mm : rp (lembaran), rp (roll). 1.00mm : rp (lembaran), rp (roll). 1.20mm : rp (lembaran), rp (roll). Pembuatan Pemasangan Perbaikan Ducting PU Polyurethane Sistem Struktur AC dan Ducting 37

38 Harga Pembuatan & Pemasangan Ducting PU (Polyurethane) kami mulai Rp Rp /m2. Harga di atas adalah harga terpasang untuk Jakarta. Harga sudah termasuk : support (siku), gantungan (behel). Harga tambahaan untuk Flendes : Rp /flendes. Untuk Jasa Kerja saja, harga kami adalah Rp /m2. * Harga di atas adalah Harga untuk Kuantiti tertentu. Pembuatan Pemasangan Perbaikan Ducting Seng BJLS Harga Pembuatan & Pemasangan Ducting Seng BJLS : Sistem Struktur AC dan Ducting 38

39 * DUCTING AC SUPPLY & RETURN : (termasuk material, per m2) Seng BJLS 0.4 : Rp /m2. Seng BJLS 0.5 : Rp /m2. Seng BJLS 0.6 : Rp /m2. Seng BJLS 0.7 : Rp /m2. Seng BJLS 0.8 : Rp /m2. Seng BJLS 1.0 : Rp /m2. Harga di atas adalah harga terpasang untuk Jakarta. Harga sudah termasuk : jacketing glaswool & aluminium foil, support (siku), gantungan (behel). Harga tambahaan untuk Flendes : Rp /flendes. * DUCTING EXHAUST & FRESH AIR : (termasuk material, per m2) Seng BJLS 0.4 : Rp /m2. Seng BJLS 0.5 : Rp /m2. Seng BJLS 0.6 : Rp /m2. Seng BJLS 0.7 : Rp /m2. Seng BJLS 0.8 : Rp /m2. Seng BJLS 1.0 : Rp /m2. Harga di atas adalah harga terpasang untuk Jakarta & Dalam Kuantiti. Sistem Struktur AC dan Ducting 39

40 Harga sudah termasuk : support (siku), gantungan (behel). Harga tambahaan untuk Flendes : Rp /flendes. * Untuk JASA KERJA saja (tidak termasuk material), harga : Rp /m2. Harga di atas adalah harga terpasang untuk Jakarta. * RUMUS HITUNG M2 dengan contoh ukuran ducting Lebar : 100cm, Tinggi : 50cm, Panjang : 120cm ( ) x 2 x 1.2 = 3.6 m2 BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN AC Central adalah sistem pendinginan ruangan yang dikontrol dari satu titik atau tempat dan di distribusikan secara terpusat ke seluruh isi gedung dengan kapasitas yang sesuai dengan ukuran ruangan dan isinya dengan menggunakan saluran udara / ducting ac. Dan Ducting adalah saluran atau media tempat menyalurkan bahan produksi ataupun sisa produksi,biasanya berbentuk debu halus dari mesin produksi (dryer,hopper dll) ke proses produksi berikutnya (chute,conveyor,burner, dll).bentuknya menyerupai pipa,bisa juga berbentuk kotak memanjang. Sistem Struktur AC dan Ducting 40

41 3.2 SARAN Sistem Struktur ACA dan ducting yang kompleks mengharuskan perawatan berkala yang baik karena biaya komponen dan instalasi yang tidak murah. Selain itu, perawatan juga dilakukan agar kenyamanan penghuni dalam beraktivitas dengan skala yang besar pada sebuah bangunan yang menggunakan AC sentral tidak terganggu. DAFTAR PUSTAKA ducting-pada-intalasi-tata-udara-part-1/ urethane.html#.vt0sgvaqkke Sistem Struktur AC dan Ducting 41

42 Sistem Struktur AC dan Ducting 42

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Pengertian Sistem Tata Udara

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Pengertian Sistem Tata Udara BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Sistem Tata Udara Sistem tata udara adalah suatu sistem yang digunakan untuk menciptakan suatu kondisi pada suatu ruang agar sesuai dengan keinginan. Sistem tata udara

Lebih terperinci

Gambar 2.21 Ducting AC Sumber : Anonymous 2 : 2013

Gambar 2.21 Ducting AC Sumber : Anonymous 2 : 2013 1.2.3 AC Central AC central sistem pendinginan ruangan yang dikontrol dari satu titik atau tempat dan didistribusikan secara terpusat ke seluruh isi gedung dengan kapasitas yang sesuai dengan ukuran ruangan

Lebih terperinci

Pertemuan 6: SISTEM PENGHAWAAN PADA BANGUNAN

Pertemuan 6: SISTEM PENGHAWAAN PADA BANGUNAN AR-3121: SISTEM BANGUNAN & UTILITAS Pertemuan 6: SISTEM PENGHAWAAN PADA BANGUNAN 12 Oktober 2009 Dr. Sugeng Triyadi PENDAHULUAN Penghawaan pada bangunan berfungsi untuk mencapai kenyamanan thermal. Dipengaruhi:

Lebih terperinci

MAKALAH PRAKTIK PENSINGIN DAN TATAUDARA

MAKALAH PRAKTIK PENSINGIN DAN TATAUDARA MAKALAH PRAKTIK PENSINGIN DAN TATAUDARA AC SENTRAL ( CENTRAL ) Disusun Oleh: Asto Nur Wimantoro 11501244013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 BAB

Lebih terperinci

BAB IV DASAR TEORI 4.1 Sistem Pengkondisian Udara

BAB IV DASAR TEORI 4.1 Sistem Pengkondisian Udara 24 BAB IV DASAR TEORI 4.1 Sistem Pengkondisian Udara Sistem pengkondisian udara adalah usaha untuk mengatur temperatur dan kelembaban udara agar menghasilkan kenyamanan termal (thermal comfort) bagimanusia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasainikebutuhanmanusiaakanbangunansangattinggi. Terutamauntukpemenuhanaktivitashidupmanusiasehariharisehinggadibutuhkanbangunan mewadahifungsitersebut. Tentunyadengansyarat-syarattertentu

Lebih terperinci

TUGAS TEKNIK DAN MANAJEMEN PERAWATAN SISTEM PEMELIHARAAN AC CENTRAL

TUGAS TEKNIK DAN MANAJEMEN PERAWATAN SISTEM PEMELIHARAAN AC CENTRAL TUGAS TEKNIK DAN MANAJEMEN PERAWATAN SISTEM PEMELIHARAAN AC CENTRAL Disusun Oleh: KELOMPOK 9 Angga Eka Wahyu Ramadan (2113100122) Citro Ariyanto (2113100158) Ahmad Obrain Ghifari (2113100183) INSTITUT

Lebih terperinci

Disusun oleh : Nama : Linggar G. C. M. A. Semester Genap SMK NEGERI 1 CIMAHI

Disusun oleh : Nama : Linggar G. C. M. A. Semester Genap SMK NEGERI 1 CIMAHI Disusun oleh : Nama : Linggar G. C. M. A. Kelas : XI TP A Semester Genap SMK NEGERI 1 CIMAHI Teknik Pendingin & Tata Udara 2010/2011 KATA PENGANTAR Allhamdulillahi rabbil alamiin, pertama-tama marilah

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PERAWATAN & PERBAIKAN CHILLER WATER COOLER DI MANADO QUALITY HOTEL. Oleh : RIVALDI KEINTJEM

LAPORAN AKHIR PERAWATAN & PERBAIKAN CHILLER WATER COOLER DI MANADO QUALITY HOTEL. Oleh : RIVALDI KEINTJEM LAPORAN AKHIR PERAWATAN & PERBAIKAN CHILLER WATER COOLER DI MANADO QUALITY HOTEL Oleh : RIVALDI KEINTJEM 13021024 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL POLITEKNIK NEGERI MANADO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO 2016 BAB

Lebih terperinci

Sistem AC ( Air Conditioner) Sentral

Sistem AC ( Air Conditioner) Sentral BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Utilitas bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan untuk menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan, kemudian komunikasi

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 19 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Sistem tata udara Air Conditioning dan Ventilasi merupakan suatu proses mendinginkan atau memanaskan udara sehingga dapat mencapai suhu dan kelembaban yang diinginkan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Prinsip Kerja Mesin Refrigerasi Kompresi Uap

BAB II DASAR TEORI Prinsip Kerja Mesin Refrigerasi Kompresi Uap 4 BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Pengkondisian Udara Pengkondisian udara adalah proses untuk mengkondisikan temperature dan kelembapan udara agar memenuhi persyaratan tertentu. Selain itu kebersihan udara,

Lebih terperinci

SISTEM PENGKONDISIAN UDARA (AC)

SISTEM PENGKONDISIAN UDARA (AC) Pertemuan ke-9 dan ke-10 Materi Perkuliahan : Kebutuhan jaringan dan perangkat yang mendukung sistem pengkondisian udara termasuk ruang pendingin (cool storage). Termasuk memperhitungkan spatial penempatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN 3.1 PROSEDUR PERANCANGAN SISTEM PENGKONDISIAN UDARA. Penentuan Kondisi Ruang. Termal Dalam Gedung

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN 3.1 PROSEDUR PERANCANGAN SISTEM PENGKONDISIAN UDARA. Penentuan Kondisi Ruang. Termal Dalam Gedung 32 BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN 3.1 PROSEDUR PERANCANGAN SISTEM PENGKONDISIAN UDARA MULAI Fungsi Penentuan Kondisi Ruang Termal Dalam Gedung Data Gedung Perhitungan Beban Pendingin Data Cuaca & ` Iklim

Lebih terperinci

BAB III BAHASAN UTAMA

BAB III BAHASAN UTAMA BAB III BAHASAN UTAMA 3.1. Diagram Alir Perancangan Tata Udara Gambar 3. 1. Diagram alir prancangan [3] 3.2. Perancangan Tata Udara Dalam merancang suatu sistem tata udara, seorang perancang harus mampu

Lebih terperinci

BAGIAN II : UTILITAS TERMAL REFRIGERASI, VENTILASI DAN AIR CONDITIONING (RVAC)

BAGIAN II : UTILITAS TERMAL REFRIGERASI, VENTILASI DAN AIR CONDITIONING (RVAC) BAGIAN II : UTILITAS TERMAL REFRIGERASI, VENTILASI DAN AIR CONDITIONING (RVAC) Refrigeration, Ventilation and Air-conditioning RVAC Air-conditioning Pengolahan udara Menyediakan udara dingin Membuat udara

Lebih terperinci

BAB III METOLOGI PENELITIAN

BAB III METOLOGI PENELITIAN BAB III METOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Metode yang digunakan adalah untuk mendekatkan permasalahan yang diteliti sehingga menjelaskan dan membahas permasalahan secara tepat. Skripsi ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. Laporan Tugas Akhir 4

BAB II TEORI DASAR. Laporan Tugas Akhir 4 BAB II TEORI DASAR Sistem tata udara adalah suatu proses mendinginkan/memanaskan udara sehingga dapat mencapai suhu dan kelembaban yang diinginkan/dipersyaratkan. Selain itu, mengatur aliran udara dan

Lebih terperinci

Jenis-jenis AC di Pasaran. 1. AC Window, Merupakan Jenis AC dimana semua komponen AC terdapat didalam kotak plat sehingga menjadi satu unit.

Jenis-jenis AC di Pasaran. 1. AC Window, Merupakan Jenis AC dimana semua komponen AC terdapat didalam kotak plat sehingga menjadi satu unit. AIR CONDITIONING Jenis-jenis AC di Pasaran 1. AC Window, Merupakan Jenis AC dimana semua komponen AC terdapat didalam kotak plat sehingga menjadi satu unit. 2. AC SPLIT komponen AC dibagi menjadi dua unit

Lebih terperinci

SISTEM TATA UDARA (AC) PADA BANGUNAN GEDUNG

SISTEM TATA UDARA (AC) PADA BANGUNAN GEDUNG SISTEM TATA UDARA (AC) PADA BANGUNAN GEDUNG Dr. SUKAMTA, S.T., M.T. Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 2015 Sistem Pengkondisian Udara (AC) TATA UDARA Daerah

Lebih terperinci

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

AIR CONDITIONING (AC) Disiapkan Oleh: Muhammad Iqbal, ST., M.Sc Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Malikussaleh Tahun 2015

AIR CONDITIONING (AC) Disiapkan Oleh: Muhammad Iqbal, ST., M.Sc Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Malikussaleh Tahun 2015 AIR CONDITIONING (AC) Disiapkan Oleh: Muhammad Iqbal, ST., M.Sc Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Malikussaleh Tahun 2015 Defenisi Air Conditioning (AC) merupakan ilmu dan praktek untuk mengontrol

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL

BAB IV ANALISIS HASIL BAB IV ANALISIS HASIL 4.1 Karakteristik Umum Bangunan Hotel Pullman Gadog ini tepatnya di wilayah Ciawi Bogor. Hotel ini terdiri dari beberapa fungsi bangunan utama yaitu Main Building, Conference area,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Visualisasi Proses Pembuatan Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih dahulu harus mengetahui masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2016 sampai dengan bulan Desember 2016. Kegiatan penelitian ini mencakup perancangan dan pembuatan alat,

Lebih terperinci

CHILLER. Gambar 1. Pipa Exchanger Chiller

CHILLER. Gambar 1. Pipa Exchanger Chiller CHILLER A. Pengertian Chiller Chiller adalah mesin refrigerasi yang memiliki fungsi utama mendinginkan air pada sisi evaporatornya. Air dingin yang dihasilkan selanjutnya didistribusikan ke mesin penukar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Dasar tentang Beban Pendinginan Kita ketahui bahwa tujuan utama dalam melakukan pentataan udara, adalah agar kenyamanan dalam suatu ruang dapat dicapai, sehingga manusia

Lebih terperinci

BAB IV PEMILIHAN MATERIAL DAN INSTALASI

BAB IV PEMILIHAN MATERIAL DAN INSTALASI BAB IV PEMILIHAN MATERIAL DAN INSTALASI 4.1 SANDWICH PANEL Tugas pertama dari perancangan sandwich panel adalah memilih material insulasi yang tepat. Hal ini sangat penting karena fungsi utama pemilihan

Lebih terperinci

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN TUDUNG HISAP (EXHAUST HOOD) DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN TUDUNG HISAP (EXHAUST HOOD) DOMO SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN TUDUNG HISAP (EXHAUST HOOD) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

Udara luar = 20 x 30 cmh = 600 cmh Area yang di kondisikan = 154 m². Luas Kaca (m²)

Udara luar = 20 x 30 cmh = 600 cmh Area yang di kondisikan = 154 m². Luas Kaca (m²) BAB IV ANALISIS DAN PERHITUNGAN 4.1 Perhitungan Beban Pendingin AC Sentral Lantai = 1 Luas = 154 m² Kondisi = CDB CWB R Kg/kg Luar ruangan = 33 27 7,24 Dalam ruangan = 24 16 45,11 Selisih = 9 11 25,13

Lebih terperinci

BLOWER DAN KIPAS SENTRIFUGAL

BLOWER DAN KIPAS SENTRIFUGAL BLOWER DAN KIPAS SENTRIFUGAL Hampir kebanyakan pabrik menggunakan fan dan blower untuk ventilasi dan untuk proses industri yang memerlukan aliran udara. Sistim fan penting untuk menjaga pekerjaan proses

Lebih terperinci

BAB III PROSES PEMBUATAN DUCTING

BAB III PROSES PEMBUATAN DUCTING BAB III PROSES PEMBUATAN DUCTING 3.1 Definisi Tata Udara Penyegaran udara adalah suatu proses mendinginkan udara sehingga dapat mencapai temperatur dan kelembaban yang sesuai dengan yang dipersyaratkan

Lebih terperinci

Apa Itu UPVC? Keunggulan UPVC?

Apa Itu UPVC? Keunggulan UPVC? Apa Itu UPVC? UPVC adalah pengembangan dari Kusen PVC. Kusen PVC yang biasanya hanya digunakan sebagai material indoor, kurang kuat dan mudah patah. Namun tidak demikian halnya dengan UPVC. Material yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dalam kehidupan manusia, energi merupakan salah satu hal yang sangat penting dan selalu dibutuhkan dalam jumlah yang tidak sedikit. Jumlah populasi manusia yang semakin

Lebih terperinci

BAB III PENGETAHUAN DASAR TENTANG AC ( AIR CONDITIONER )

BAB III PENGETAHUAN DASAR TENTANG AC ( AIR CONDITIONER ) BAB III PENGETAHUAN DASAR TENTANG AC ( AIR CONDITIONER ) A. Pengertian Dasar Tentang AC (Air Conditioner) Secara umum pengertian dari AC (Air Conditioner) suatu rangkaian mesin yang memiliki fungsi sebagai

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN 3.1.1 Pengertian AC Air Conditioner(AC) merupakan sebuah alat yang mampu mengkondisikan udara. Dengan kata lain,ac berfungsi sebagai penyejuk udara. Penggunaan

Lebih terperinci

BAB IV PENGONTROLAN DAN PENGOPRASIAN AC CENTRAL

BAB IV PENGONTROLAN DAN PENGOPRASIAN AC CENTRAL 26 BAB IV PENGONTROLAN DAN PENGOPRASIAN AC CENTRAL 4.1 Sistem AC Central di Wisma Indomobil 4.1.1 Wisma Indomobil 1 Di Wisma Indomobil 1, AC Central yang digunakan adalah jenis AC central cooling tower.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan menjelaskan metode yang akan digunakan dalam Modifikasi, baik teknik dan tahap tahap yang dilakukan untuk memodifikasi. Pada bab ini juga

Lebih terperinci

BAB IV. ducting pada gedung yang menjadi obyek penelitian. psikometri untuk menentukan kapasitas aliran udara yang diperlukan untuk

BAB IV. ducting pada gedung yang menjadi obyek penelitian. psikometri untuk menentukan kapasitas aliran udara yang diperlukan untuk BAB IV PERHITUNGAN RANCANGAN PENGKONDISI UDARA Pada bab ini akan dilakukan perhitungan rancangan pengkondisian udara yang meliputi perhitungan beban pendinginan, analisa psikometri, dan perhitungan rancangan

Lebih terperinci

Bagian V: PENGKONDISIAN UDARA

Bagian V: PENGKONDISIAN UDARA Bagian V: PENGKONDISIAN UDARA PRINSIP KERJA SISTEM AC (AIR CONDITIONING SYSTEM) Prinsip AC yaitu memindahkan kalor dari satu tempat ke tempat yang lain. AC sebagai pendingin memindahkan kalor dari dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Pengkondisian Udara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Pengkondisian Udara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Pengkondisian Udara Sistem pengkondisian udara adalah suatu proses mendinginkan atau memanaskan udara sehingga dapat mencapai temperatur dan kelembaban yang sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pirolisator merupakan sarana pengolah limbah plastik menjadi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pirolisator merupakan sarana pengolah limbah plastik menjadi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Perencanaan Alat Alat pirolisator merupakan sarana pengolah limbah plastik menjadi bahan bakar minyak sebagai pengganti minyak bumi. Pada dasarnya sebelum melakukan penelitian

Lebih terperinci

BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI

BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI Pasal 1 : Material Plafond 1. Material utama plafond adalah GYPSUM BOARD 9 MM DAN ACRILYC 5 MM dengan ukuran panel standard adalah 1220 mm x 2440 mm. 2. Material

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG INSTALASI TATA UDARA VRV SYSTEM KANTOR MANAJEMEN KSO FORTUNA INDONESIA JAKARTA PUSAT

PERANCANGAN ULANG INSTALASI TATA UDARA VRV SYSTEM KANTOR MANAJEMEN KSO FORTUNA INDONESIA JAKARTA PUSAT PERANCANGAN ULANG INSTALASI TATA UDARA VRV SYSTEM KANTOR MANAJEMEN KSO FORTUNA INDONESIA JAKARTA PUSAT LASITO NIM: 41313110031 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di 22 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan 20 22 Maret 2013 di Laboratorium dan Perbengkelan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian,

Lebih terperinci

Gambar 5. Skematik Resindential Air Conditioning Hibrida dengan Thermal Energy Storage

Gambar 5. Skematik Resindential Air Conditioning Hibrida dengan Thermal Energy Storage BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN Prinsip Kerja Instalasi Instalasi ini merupakan instalasi mesin pendingin kompresi uap hibrida yang berfungsi sebagai mesin pendingin pada lemari pendingin dan pompa kalor pada

Lebih terperinci

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur BAB II MESIN PENDINGIN 2.1. Pengertian Mesin Pendingin Mesin Pendingin adalah suatu peralatan yang digunakan untuk mendinginkan air, atau peralatan yang berfungsi untuk memindahkan panas dari suatu tempat

Lebih terperinci

PENGARUH BILANGAN REYNOLDS TERHADAP KARAKTERISTIK KONDENSOR VERTIKAL TUNGGAL TIPE CONCENTRIC TUBE COUNTER CURRENT

PENGARUH BILANGAN REYNOLDS TERHADAP KARAKTERISTIK KONDENSOR VERTIKAL TUNGGAL TIPE CONCENTRIC TUBE COUNTER CURRENT TUGAS AKHIR PENGARUH BILANGAN REYNOLDS TERHADAP KARAKTERISTIK KONDENSOR VERTIKAL TUNGGAL TIPE CONCENTRIC TUBE COUNTER CURRENT DENGAN PENAMBAHAN LILITAN KAWAT SPIRAL Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR

LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR Prasato Satwiko. Arsitektur Sadar Energi tahun 2005 Dengan memfokuskan permasalahan, strategi penataan energi bangunan dapat dikembangkan dengan lebih terarah.strategi

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN FABRIKASI

BAB III DESAIN DAN FABRIKASI BAB III DESAIN DAN FABRIKASI III. 1 DESAIN Objektifitas dari perancangan ini adalah: 1) modifikasi sistim feeding bahan bakar yang lebih optimal. Sebelumnya, setiap kali penambahan bahan bakar solid (batubara),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyejuk udara atau pengkondisi udara atau penyaman udara atau erkon atau AC (air conditioner) adalah sistem atau mesin yang dirancang untuk menstabilkan suhu udara

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM PENGATURAN UDARA ALAT PENGERING IKAN TERI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI IKAN TERI NELAYAN HERYONO HENDHI SAPUTRO

DESAIN SISTEM PENGATURAN UDARA ALAT PENGERING IKAN TERI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI IKAN TERI NELAYAN HERYONO HENDHI SAPUTRO DESAIN SISTEM PENGATURAN UDARA ALAT PENGERING IKAN TERI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI IKAN TERI NELAYAN HERYONO HENDHI SAPUTRO 4205 100 009 TUJUAN PENELITIAN Membuat desain alat penukar panas yang optimal

Lebih terperinci

Commissioning & Maintenance of Air Conditioning System

Commissioning & Maintenance of Air Conditioning System Commissioning & Maintenance of Air Conditioning System Oleh : Agus Maulana Praktisi Bidang Mesin Pendingin Pengajar Mesin Pendingin Bandung, 29 July 2009 Commissioning of Air Conditioning System Commissioning

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Radiator Radiator memegang peranan penting dalam mesin otomotif (misal mobil). Radiator berfungsi untuk mendinginkan mesin. Pembakaran bahan bakar dalam silinder mesin menyalurkan

Lebih terperinci

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN TUDUNG HISAP (HOOD) DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN TUDUNG HISAP (HOOD) DOMO SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN TUDUNG HISAP (HOOD) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) Dalam proses pembuatan mesin pengupas kulit kentang perlu memperhatikan masalah kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Adapun maksud

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. PENGUJIAN PENDAHULUAN FILTER Dalam pengambilan sampel partikel tersuspensi (TSP) dengan metode high volume air sampling, salah satu komponen utama yang harus tersedia adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai tempat serta waktu dilakukannya pembuatan, alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan alat uji, diagram alir pembuatan alat uji serta langkah-langkah

Lebih terperinci

BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB

BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB Dibuat Untuk Memenuhi Persyaratan Perkuliahan Struktur Beton Gedung Semester IV Tahun Ajaran 2015 Dibuat oleh : KELOMPOK 6 Deasy Monica Parhastuti 131111003 Gani Adnan Sastrajaya

Lebih terperinci

ANALISIS NON PRODUCT OUTPUT DALAM RANGKA PENERAPAN PRODUKSI BERSIH DI BERBAGAI INDUSTRI

ANALISIS NON PRODUCT OUTPUT DALAM RANGKA PENERAPAN PRODUKSI BERSIH DI BERBAGAI INDUSTRI ANALISIS NON PRODUCT OUTPUT DALAM RANGKA PENERAPAN PRODUKSI BERSIH DI BERBAGAI INDUSTRI Lieke Riadi PUSAT STUDI LINGKUNGAN, JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA Jl. RAYA KALIRUNGKUT,

Lebih terperinci

BAB 9. PENGKONDISIAN UDARA

BAB 9. PENGKONDISIAN UDARA BAB 9. PENGKONDISIAN UDARA Tujuan Instruksional Khusus Mmahasiswa mampu melakukan perhitungan dan analisis pengkondisian udara. Cakupan dari pokok bahasan ini adalah prinsip pengkondisian udara, penggunaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Refrigerasi Refrigerasi merupakan suatu kebutuhan dalam kehidupan saat ini terutama bagi masyarakat perkotaan. Refrigerasi dapat berupa lemari es pada rumah tangga, mesin

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENGUJIAN CIGARETTE SMOKE FILTER

BAB IV METODE PENGUJIAN CIGARETTE SMOKE FILTER BAB IV METODE PENGUJIAN CIGARETTE SMOKE FILTER 4.1 TUJUAN PENGUJIAN Tujuan dari pengujian Cigarette Smoke Filter ialah untuk mengetahui seberapa besar kinerja penyaringan yang dihasilkan dengan membandingkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air dingin ( Chiller water ) merupakan air dingin yang di hasilkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air dingin ( Chiller water ) merupakan air dingin yang di hasilkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air dingin ( Chiller water ) merupakan air dingin yang di hasilkan oleh mesin pendingin ( mesin Chiller ) untuk didistribusikan ke unit unit mesin pendingin

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi dan pertumbuhan penduduk dunia yang pesat mengakibatkan bertambahnya kebutuhan energi seiring berjalannya waktu. Energi digunakan untuk membangkitkan

Lebih terperinci

BAB III PENELITIAN KINERJA CHILLER (AIR COOLED)

BAB III PENELITIAN KINERJA CHILLER (AIR COOLED) BAB III PENELITIAN KINERJA CHILLER (AIR COOLED) 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian Menggunakan program monitor dari Air Cooled 640 TR 3.2 Prosedur Standar acuan untuk Uji Air Cooled dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1.Konsep Dasar Konsep dasar pada bangunan baru ini adalah dengan pendekatan arsitektur kontekstual, dimana desain perancangannya tidak lepas dari bangunan eksisting yang ada.

Lebih terperinci

B. BENTUK, FORMAT DAN ISI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI

B. BENTUK, FORMAT DAN ISI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI B. BENTUK, FORMAT DAN ISI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI Kepada Yth. Bupati Pati Cq. Kepala Dinas di Pati FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI Yang bertanda tangan di bawah ini : Pemohon

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan 73 BAB IV KONSEP DESAIN IV.1 Konsep Ruang (Citra Ruang) Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan dengan bergaya futurisctic. Konsep fun ini diartikan sebagai sesuatu

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Suatu bangunan gedung harus mampu secara struktural stabil selama kebakaran

LAMPIRAN. Suatu bangunan gedung harus mampu secara struktural stabil selama kebakaran LAMPIRAN Sistem proteksi pasif terdiri dari : Ketahanan Api dan Stabilitas Suatu bangunan gedung harus mampu secara struktural stabil selama kebakaran sehingga pada saat terjadi kebakaran pengguna gedung

Lebih terperinci

Lampiran 1. Bagan proses Pembuatan Krim

Lampiran 1. Bagan proses Pembuatan Krim Lampiran 1. Bagan proses Pembuatan Krim Penimbangan Peleburan bahan Dasar krim (Fase minyak) Pencampuran Dengan ultra turrax Pelarutan zat aktif, Pengawet (Fase cair) -ph -Stabilitas krim Pencampuran Dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN

BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN Setiap melakukan penelitian dan pengujian harus melalui beberapa tahapan-tahapan yang ditujukan agar hasil penelitian dan pengujian tersebut sesuai dengan standar yang ada. Caranya

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERTIMBANGAN PEMILIHAN TIPE AIR CONDITIONING BERDASARKAN INVESTASI JANGKA PANJANG PADA PROYEK HOTEL PULLMAN GADOG CIAWI

TUGAS AKHIR PERTIMBANGAN PEMILIHAN TIPE AIR CONDITIONING BERDASARKAN INVESTASI JANGKA PANJANG PADA PROYEK HOTEL PULLMAN GADOG CIAWI TUGAS AKHIR PERTIMBANGAN PEMILIHAN TIPE AIR CONDITIONING BERDASARKAN INVESTASI JANGKA PANJANG PADA PROYEK HOTEL PULLMAN GADOG CIAWI Disusun oleh : Nama : Moch. Sutik Supriyadi NIM : 41415110122 Jurusan

Lebih terperinci

ANALISA AUDIT KONSUMSI ENERGI SISTEM HVAC (HEATING, VENTILASI, AIR CONDITIONING) DI TERMINAL 1A, 1B, DAN 1C BANDARA SOEKARNO-HATTA

ANALISA AUDIT KONSUMSI ENERGI SISTEM HVAC (HEATING, VENTILASI, AIR CONDITIONING) DI TERMINAL 1A, 1B, DAN 1C BANDARA SOEKARNO-HATTA ANALISA AUDIT KONSUMSI ENERGI SISTEM HVAC (HEATING, VENTILASI, AIR CONDITIONING) DI TERMINAL 1A, 1B, DAN 1C BANDARA SOEKARNO-HATTA Budi Yanto Husodo 1,Nurul Atiqoh Br. Siagian 2 1,2 Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH Proses pembuatan rangka pada mesin pemipih dan pemotong adonan mie harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut meliputi gambar kerja, bahan,

Lebih terperinci

ANALISA WAKTU DAN BIAYA PEMBUATAN MESIN ROLL PLATE SEBAGAI PENGUNCI PADA PERANGKAT AC SENTRAL

ANALISA WAKTU DAN BIAYA PEMBUATAN MESIN ROLL PLATE SEBAGAI PENGUNCI PADA PERANGKAT AC SENTRAL ANALISA WAKTU DAN BIAYA PEMBUATAN MESIN ROLL PLATE SEBAGAI PENGUNCI PADA PERANGKAT AC SENTRAL RIO MAHARDHIKA 2108 030 014 Dosen Pembimbing : Ir. H. Mahirul Mursid, MSc ABSTRAK Gedung gedung bertingkat

Lebih terperinci

OPTIMALISASI MESIN PENDINGIN UDARA UNTUK MULTI RUANG ALI RIDHO

OPTIMALISASI MESIN PENDINGIN UDARA UNTUK MULTI RUANG ALI RIDHO OPTIMALISASI MESIN PENDINGIN UDARA UNTUK MULTI RUANG ALI RIDHO 6307030004 LATAR BELAKANG Udara sejuk dalam ruangan merupakan kebutuhan pokok bagi setiap individu di jaman pemanasan global saat ini. Daya

Lebih terperinci

3.7 Proses Pengadaan Alat, Bahan, dan Pembuatan Alat

3.7 Proses Pengadaan Alat, Bahan, dan Pembuatan Alat LAMPIRAN II 3.7 Proses Pengadaan Alat, Bahan, dan Pembuatan Alat 1. Tungku Berdasarkan hasil survey dan pengamatan dipasaran, tersedia berbagai macam tungku yang dapat digunakan untuk rangkaian yang akan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. perpindahan kalor dari produk ke material tersebut.

BAB II DASAR TEORI. perpindahan kalor dari produk ke material tersebut. BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Refrigerasi Refrigerasi adalah suatu proses penarikan kalor dari suatu ruang/benda ke ruang/benda yang lain untuk menurunkan temperaturnya. Kalor adalah salah satu bentuk

Lebih terperinci

2. Pengoperasian Cam-lock

2. Pengoperasian Cam-lock Daftar isi 1. Kata pengantar. 2. Pengoperasian Cam-lock.. 3. Pencegahan Kebocoran Uap Air. 4. Panel Cold Storage Dengan Panel Atap & Lantai 5. Memasangan Lantai Panel Cold Storage. 6. Memasang Wall Panel

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN SISTEM PERPIPAAN UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN BUNGA KEBUN VERTIKAL

BAB IV PEMBUATAN SISTEM PERPIPAAN UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN BUNGA KEBUN VERTIKAL BAB IV PEMBUATAN SISTEM PERPIPAAN UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN BUNGA KEBUN VERTIKAL Bab ini berisikan tentang proses pembuatan sistem perpipaan untuk penyiraman bunga kebun vertikal berdasarkan hasil perancangan

Lebih terperinci

SANITASI DAN KEAMANAN

SANITASI DAN KEAMANAN SANITASI DAN KEAMANAN Sanitasi adalah.. pengendalian yang terencana terhadap lingkungan produksi, bahan bahan baku, peralatan dan pekerja untuk mencegah pencemaran pada hasil olah, kerusakan hasil olah,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pompa Sentrifugal Pompa sentrifugal adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI 2.1 Dispenser Air Minum Hot and Cool Dispenser air minum adalah suatu alat yang dibuat sebagai alat pengkondisi temperatur air minum baik air panas maupun air dingin. Temperatur air

Lebih terperinci

Cooling Tower (Menara Pendingin)

Cooling Tower (Menara Pendingin) Cooling Tower (Menara Pendingin) A. Pengertian Menurut El. Wakil, menara pendingin didefinisikan sebagai alat penukar kalor yang fluida kerjanya adalah air dan udara yang berfungsi mendinginkan air dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bahan Pirolisis Bahan yang di gunakan dalam pirolisis ini adalah kantong plastik es bening yang masuk dalam kategori LDPE (Low Density Polyethylene). Polietilena (PE)

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir BAB II TEORI DASAR

Laporan Tugas Akhir BAB II TEORI DASAR BAB II TEORI DASAR 2.1 Sistem Tata Udara Secara umum pengkondisian udara adalah suatu proses untuk mengkondisikan udara pada suatu tempat sehingga tercapai kenyamanan bagi penghuninya. Tata udara meliputi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. DKI Jakarta. Beberapa gedung bertingkat, pabrik, rumah sakit, perkantoran,

BAB I PENDAHULUAN. DKI Jakarta. Beberapa gedung bertingkat, pabrik, rumah sakit, perkantoran, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangunan atau gedung bertingkat banyak dijumpai di kota besar, seperti DKI Jakarta. Beberapa gedung bertingkat, pabrik, rumah sakit, perkantoran, bahkan sekolah / kampus

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. mengacu pada tema dasar yaitu high-tech architecture, dengan tujuh prinsip tema

BAB VI HASIL RANCANGAN. mengacu pada tema dasar yaitu high-tech architecture, dengan tujuh prinsip tema BAB VI HASIL RANCANGAN Pada bab sebelumnya telah dijelaskan tentang konsep perancangan yang mengacu pada tema dasar yaitu high-tech architecture, dengan tujuh prinsip tema yang terkandung antara lain celebration

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN MAGANG 3.1 Pengenalan Lingkungan Kerja Penulis memulai praktek pelaksanaan kerja atau magang pada Kementerian Negara Koperasi dan UKM selama 1 (satu) bulan yang dimulai dari tanggal

Lebih terperinci

Raised Floor / Access Floor

Raised Floor / Access Floor RAISED FLOOR atau RAISED ACCESS FLOOR atau bisa juga disebut dengan ACCESS FLOOR Adalah sejenis panggung berbentuk tile atau ubin persegi empat, yang dibuat secara presisi dengan standarisasi internasional,

Lebih terperinci

KONSERVASI ENERGI PADA SISTEM TATA UDARA DAN SELUBUNG BANGUNAN GEDUNG. Oleh : Ir. Parlindungan Marpaung

KONSERVASI ENERGI PADA SISTEM TATA UDARA DAN SELUBUNG BANGUNAN GEDUNG. Oleh : Ir. Parlindungan Marpaung KONSERVASI ENERGI PADA SISTEM TATA UDARA DAN SELUBUNG BANGUNAN GEDUNG Oleh : Ir. Parlindungan Marpaung 1. SISTEM SISTEM AC 2. PRINSIP KONSERVASI PADA AC 3 KASUS Indonesia iklim tropis Indonesia berada

Lebih terperinci

BAB III PERBAIKAN ALAT

BAB III PERBAIKAN ALAT L e = Kapasitas kalor spesifik laten[j/kg] m = Massa zat [kg] [3] 2.7.3 Kalor Sensibel Tingkat panas atau intensitas panas dapat diukur ketika panas tersebut merubah temperatur dari suatu subtansi. Perubahan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. apartemen, dan pusat belanja memerlukan listrik misalnya untuk keperluan lampu

II. TINJAUAN PUSTAKA. apartemen, dan pusat belanja memerlukan listrik misalnya untuk keperluan lampu II. TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Tata Udara Hampir semua aktifitas dalam gedung seperti kantor, hotel, rumah sakit, apartemen, dan pusat belanja memerlukan listrik misalnya untuk keperluan lampu penerangan,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Air Conditioner Air Conditioner (AC) digunakan untuk mengatur temperatur, sirkulasi, kelembaban, dan kebersihan udara didalam ruangan. Selain itu, air conditioner juga

Lebih terperinci

S o l a r W a t e r H e a t e r. Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater.

S o l a r W a t e r H e a t e r. Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater. BUKU PANDUAN SOLAR WATER HEATER Pemanas Air Dengan Tenaga Matahari S o l a r W a t e r H e a t e r Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater. Pengenalan

Lebih terperinci

Konservasi energi sistem tata udara pada bangunan gedung

Konservasi energi sistem tata udara pada bangunan gedung Konservasi energi sistem tata udara pada bangunan gedung 1. Ruang lingkup 1.1. Standar ini memuat; perhitungan teknis, pemilihan, pengukuran dan pengujian, konservasi energi dan rekomendasi sistem tata

Lebih terperinci

PERAWATAN DAN PERBAIKAN AIR CONDITIONER

PERAWATAN DAN PERBAIKAN AIR CONDITIONER PERAWATAN DAN PERBAIKAN AIR CONDITIONER Disusun untuk memenuhi tugas pemeliharaan dan perbaikan listrik Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Listrik Dosen Pembimbing : Heri Liamsi, S.T., M.T (196311091991021001)

Lebih terperinci

KAJIAN EKSPERIMEN COOLING WATER DENGAN SISTEM FAN

KAJIAN EKSPERIMEN COOLING WATER DENGAN SISTEM FAN KAJIAN EKSPERIMEN COOLING WATER DENGAN SISTEM FAN Nama : Arief Wibowo NPM : 21411117 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Rr. Sri Poernomo Sari, ST., MT. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB IV PEMILIHAN SISTEM PEMANASAN AIR

BAB IV PEMILIHAN SISTEM PEMANASAN AIR 27 BAB IV PEMILIHAN SISTEM PEMANASAN AIR 4.1 Pemilihan Sistem Pemanasan Air Terdapat beberapa alternatif sistem pemanasan air yang dapat dilakukan, seperti yang telah dijelaskan dalam subbab 2.2.1 mengenai

Lebih terperinci