ICAL ERVIAWAN ILMAN BORAHIMA IMAM PERMANA JUSMAN KURNIA KURNIA RAHMAN M. AL-FURQAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ICAL ERVIAWAN ILMAN BORAHIMA IMAM PERMANA JUSMAN KURNIA KURNIA RAHMAN M. AL-FURQAN"

Transkripsi

1 Tugas Soal Jawab LIPATAN oleh : kelompok IV ICAL ERVIAWAN ILMAN BORAHIMA IMAM PERMANA JUSMAN KURNIA KURNIA RAHMAN M. AL-FURQAN

2 1. Apa yang dimaksud lipatan? Lipatan yaitu gerakan pada lapisan bumi yang tidak terlalu besar dan berlangsung dalam waktu yang lama sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi berkerut atau melipat. 2. Apakah proses lipatan ada batasnya? Ada, yaitu ketika lipatan sudah melewati batas elastisitasnya maka akan terjadi patahan. 3. Apakah yang dimaksud dome atau kubah dalam lipatan? Yaitu bidang kemiringan kesegala arah yang dimulai dari titik puncak 4. Sebutkan perbedaan antara Siklin dan antiklin? Siklin adalah lembah yang dihasilkan oleh lipatan., sedangkan antiklin yaitu puncak lipatan. 5. Apakah yang dimaksud lipatan tegak? Yaitu lipatan yang dihasilkan dua arah mendatar disertai kekuatan dan arah gerakan sama. 6. Apakah yang dimaksud Lipatan miring? Yaitu lipatan yang diakibatkan gaya tangensial satu dan yang lain. Ditunjukkan oleh bidang porosnya yang miring. 7. Apakah yang dimakud Lipatan menggantung? Yaitu lipatan yang diakibatkan salah satu gaya tangensial yang terus bekerja sehingga salah satu sisi lain lebih miring. Sedemikian sehingga kemiringan sayap dan kecuramannya sudah melalui poros vertikal. 8. Apakah yang dimaksud Lipatan rebah? Yaitu lipatan yang diakibatkan lipatan miring dan menggantung mendapatkan gaya tangensial yang lebih besar dari yang lain. 9. Apakah yang dimaksud Lipatan sesar sungkup?

3 Yaitu lipatan yang diakibatkan lipatan rebah tetap mendapatkan tekanan gaya tangensial. 10. Apakah yang dimaksud Lipatan isoklinal,? yaitu deret lipatan yang memiliki bentuk sama besar. 11. Apakah yang dimaksud Lipatan monoklinal,? yaitu pencuraman setempat di suatu daerah yang umumnya ditandai kemiringan landai. 12. Apakah yang dimaksud Lipatan terbuka? lipatan yang masih berpotensi lebih melengkung lagi. 13. Apakah dampaknya jika batuan penyusun kerak bumi, berada dibawah kondisi tertekan? Menyebabkan batuan akan berubah atau terdeformasi. Batuan yang bersifat plastis terutama batuan sedimen mula-mula akan terlipat membentuk lipatan. 14. Apakah ada tanda-tanda yang dapat dilihat manusia ketika terjadi lipatan? Tidak ada, karena proses lipatan ini berlangsung sangat lama sehingga nampak tidak ada tanda-tanda yang abstrak dalam proses lipatan ini. 15. Bagaimana proses terjadinya lipatan? Jawab: Lipatan terjadi akibat adanya gaya tektonik, sehingga lapisan kulit bumi akan mendapat tekanan yang arahnya mendatar yang menyebabkan lapisan permukaan bumi menjadi berkerut. 16. Jelaskan pengertian teknonisme? Jawab: Tektonisme adalah tenaga yang berasal dari kulit bumi yang menyebabkan perubahan lapisan permukaan bumi, baik mendatar maupun vertikal. 17. Jelaskan jenis-jenis tektonisme?

4 Jawab: - Gerak orogenetik adalah gerak yang dapat menimbulkan lipatan dan patahan serta retakan disebabkan karena gerakan dalam bumi yang besar dan meliputi daerah yang sempit serta berlangsung dalam waktu yang singkat. - Gerak epirogenetik adalah gerak yang menyebabkan permukaan bumi naik dan turun karena gerak bumi yang sangat lambat serta meliputi daerah yang luas. 18. Lipatan dibagi 2 berdasarkan bentuk lengkungnya! Jelaskan? Jawab: - Antiklin merupakan punggung lipatan yang kemiringan kedua sayapnya ke arah saling berlawanan dan saling menjauh (bentuk concav dengan cembung ke atas). Bagian tengah dari antiklin disebut inti antiklin. Bentuk antiklin Sinklin merupakan lembah lipatan yang kemiringan kedua sayapnya menuju ke suatu arah dan saling mendekat (bentuk concav dengan cekungnya mengarah ke atas. Bagian tengah dari sinklin disebut inti sinklin.

5 Bentuk Sinklin 19. Jelaskan perbedaan bidang porosan dan porosan lipatan? Jawab: - Bidang porosan adalah bidang yang membelah antara sayap lipatan menjadi dua. - Porosan lipatan adalah garis potong antara bidang porosan dengan permukaan lapisan atau bisa dikatakan bahwa porosan lipatan adalah garis sumbu pada lipatan. 20. Jelaskan bagian lipatan berdasarkan porosan lipatan atau garis sumbu dan bentuknya? Jawab: - Lipatan Paralel adalah lipatan dengan ketebalan lapisan yang tetap. - Lipatan Similar adalah lipatan dengan jarak lapisan sejajar dengan sumbu utama. - Lipatan disharmonik adalah lipatan yang tidak teratur karena lapisannya tersusun dari bahan-bahan yang berlainan. - Lipatan Ptigmatik adalah lipatan terbalik terhadap sumbunya. - Lipatan chevron adalah lipatan bersudut dengan bidang planar. - Lipatan isoklin adalah lipatan dengan sayap sejajar yang disebabkan oleh tekanan yang terus menerus. - Lipatan klin bands adalah lipatan bersudut tajam yang dibatasi oleh permukaan planar. - Lipatan tegak adalah lipatan yang garis sumbunya membagi secara simetris atau sma besar antara antiklin dan sinklin.

6 - Lipatan miring adalah lipatan yang garis sumbunya tidak simetris, membentuk sudut; - Lipatan menggantung adalah lipatan mirip lipatan miring tetapi bagian puncaknya terdorong sangat tinggi sehingga bentuknya seperti menggantung. - Lipatan rebah adalah lipatan yang tertekan terus menerus menyebabkan puncaknya melandai seperti rebahan. - Lipatan kelopak adalah lipatan yang bagian dalamnya bekerja daya tekanan dan sayap tengah tidak menjadi tipis. - Lipatan Seretan (Drag folds) adalah lipatan yang terbentuk sebagai akibat seretan suatu sesar. 21. Apa yang dimaksud dengan struktur lipatan? Struktur lipatan adalah bentuk dari lipatan bidang-bidang datar dimana kekakuan dan kekuatannya terletak pada keseluruhan bentuk lipatan itu sendiri. 22. Apa yang menyebabkan terjadinya lipatan? Lipatan terjadi akibat adanya tenaga endogen yang bekerja secara mendatar dan memberikan tekanan(kompresi) pada arah horizontal maupun secara vertical, yang mengakibatkan kulit bumi menjadi tidak rata dan membentuk pegunungan dengan berbagai bentuk. 23. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi proses terjadinya lipatan? Faktor-faktor yang mempengaruhi proses terjadinya lipatan yaitu suhu, tekanan, serta sifat pada batuan itu sendiri (komposisi dan tekstur batuan). 24. Apa yang dimaksud dengan axial plane? Axial plane atau axial surface merupakan bidang yang memotong puncak sehingga bagian samping dari lipatan menjadi kurang simetris.

7 25. Apa yang dimaksud dengan limbs? Limbs merupakan bidang miring yang membentuk sinklin dan antiklin yang memanjang dari axial plane yang satu ke axial plane yang lain. 26. Apa yang menyebabkan terbentuknya limbs? Limbs terbentuk akibat adanya tenaga endogen yang bekerja vertical terhadap kulit bumi dari bawah yang mengakibatkan bagian kulit bumi terangkat jika kulit bumi memiliki batas plastisitas yang tinggi,akibatnya terjadi pemanjangan pada bagian tertentu dan juga pemendekan secara bersamaan pada kulit bumi yang mengerucut, kemiringan yang terbentuk saat terjadi pengerucutan itulah yang disebut dengan limbs. 27. Apa yang menyebabkan terbentuknya sinklin dan antiklin? Penyebab terbentuknya sinklin dan antiklin adalah tenaga endogen yang bekrja secara vertical keatas akibatnya kulit bumi pada bagian tertentu terangkat dan berbentuk cembung (antiklin) dan pada saat bersamaan akan terjadi pemanfaatan atau pemendekan kulit bumi (sinklin). 28. Apa yang dimaksud dengan crest? Crest adalah garis dari suatu bagian atau daerah tertinggi dari suatu lipatan, atau garis yang menghubungkan titik tertinggi dari suatu lipatan pada bidang yang sama. 29. Apa yang dimaksud dengan through? Through adalah garis yang menempati daerah paling rendah dari suatu lipatan, atau garis yang menghubungkan titik terendah dari bidang sama. 30. Bagaimana pengaruh suhu terhadap proses terjadinya lipatan? Pengaruh suhu terhadap terjadinya lipatan yaitu jika suhu pada sutu daerah dingin otomatis struktur batuannya akan lembab sehingga kekakuan dari suatu batuan menjadi berkurang dan dapat menambah batas plastisitas batuan akibatnya proses lipatan akan mudah terjadi.

8 31. Mengapa tekanan mempengaruhi proses lipatan? Karena dengan adanya tekanan maka pada kulit bumi akan mengalami gaya dorong atau gaya tarik,dan jika pada kulit bumi batuannya memiliki plastitas maka akan terjadi pemanjangan atau pemendekan kulit bumi, pemanjangan pemendekan inilah yang akan membentuk lipatan, semakin besar tekanan yang terjadi pada suatu permukaan kulit bumi dan tekanan itu tidak melampaui plastisitas batuan maka semakin cepat pula terbentuk lipatan. 32. Bagaimana pengaruh sifat pada batuan terhadap proses terjadinya lipatan? Pengaruhnya yaitu jika sifat batuan itu kaku maka susah terbentuk lipatan dan bahkan akan terjadi patahan jika terdapat tekanan atau tenaga yang menekannya, sebaliknya jika komposisi batuannya relatif lunak dan memiliki plastisitas tinggi maka lipatan akan mudah terjadi. 33. Apa yang dimaksud gaya tangensial? gaya normal/tangensial adalah gaya yang bekerja sejajar dan memanjang sumbu. 34. Apa perbedaan antara diatropisme dan tektonisme? Jawab: Diatropisme adalah proses pembentukan kembali kulit bumi pembentukan gunung-gunung, lembah-lembah, lipatan-lipatan dan retakan-retakan. Proses pembentukan lembah kulit bumi tersebut karena adanya tenaga tektonik. Tektonisme adalah tenaga yang berasal dari kulit bumi yang menyebabkan perubahan lapisan permukaan bumi, baik mendatar maupun vertikal. Tenaga tektonik adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan gerak naik dan turun lapisan kulit bumi. 35. Apa yang dimaksud orogenetik dan epirogenetik? Jawab: Gerak orogenetik adalah gerakan yang relative lebih cepat daripada gerak epirogenetik. Gerak ini disebut gerakan membentuk pegunungan, dan gerak

9 Epirogenetik adalah gerak atau pergeseran lapisan kulit bumi yang relativ lambat, berlangsung dalam waktu yang lama, dan meliputi daerah yang luas. 36. Jelaskan pembagian epirogenetik! 1. Epirogenetik positif, yaitu gerak turunnya daratan sehingga terlihat seakan pemukaan air laut naik. Hal ini terlihat jelas di pantai. Contoh: turunnya pulau-pulau di Indonesia bagian timur, misalnya Pulau Maluku dan Pulau Banda. 2. Epirogenetik negatif, yaitu gerakan naiknya daratan sehingga terlihat seakan seakan permukaan air laut turun. Contoh : naiknya Pulau Timor dan Buton. 37. Jelaskan istilah berikut! a. Antiklinal b. Sinklinal c. Geosinklinal a. Antiklinal merupakan bagian lipatan yang memiliki posisi lebih tinggi dari bagian lipatan lainnya. Lipatan antiklinal akan membentuk bumi menjadi cembung, contohnya pegunungan atau perbukitan. b. Sinklinal merupakan bagian lipatan yang memiliki bagian yang lebih rendah dari bagian lipatan lainnya. Lipatan sinklinal akan membentuk permukaan bumi menjadi cekung, contohnya lembah. c. geosinklin adalah suatu daerah sempit pada kerak bumi mengalami depresi selama beberapa waktu sehingga terendapkan secara ekstrim sedimen yang tebal. 38. Tuliskan beberapa definisi lipatan menurut ahli geologi. a. Hill (1953)

10 Lipatan merupakan pencerminan dari suatu lengkungan yang mekanismenya disebabkan oleh dua proses, yaitu bending (melengkung) dan buckling (melipat). Pada gejala buckling, gaya yang bekerja sejajar dengan bidang perlapisan, sedangkan pada bending, gaya yang bekerja tegak lurus terhadap bidang permukaan lapisan. b. Billing (1960) Lipatan merupakan bentuk undulasi atau suatu gelombang pada batuan permukaan. c. Hob (1971) Lipatan akibat bending, terjadi apabila gaya penyebabnya agak lurus terhadap bidang lapisan, sedangkan pada proses buckling, terjadi apabila gaya penyebabnya sejajar dengan bidang lapisan. Selanjutnya dikemukakan pula bahwa pada proses buckling terjadi perubahan pola keterikan batuan, dimana pada bagian puncak lipatan antiklin, berkembang suatu rekahan yang disebabkan akibat adanya tegasan tensional (tarikan) sedangkan pada bagian bawah bidang lapisan terjadi tegasan kompresi yang menghasilkan Shear Joint. Kondisi ini akan terbalik pada sinklin. d. Park (1980) Lipatan adalah suatu bentuk lengkungan (curve) dari suatu bidang lapisan batuan. 39. Apa yang dimaksud dengan struktur lipatan? Struktur lipatan merupakan salah satu struktur geologi yang paling umum dijumpai pada batuan sedimen klastika, dan sering pula ditemukan pada batuan vulkanik dan metamorf. Atau bentuk yang terjadi pada lipatan bidang-bidang datar dimana kekakuan dan kekuatannya terletak pada keseluruhan bentuk itu sendiri. Bentuk lipatan ini mempunyai kekakuan yang lebih dibandingkan dengan bentuk-bentuk yang datar dengan luas yang sama dan dari bahan yang sama pula. 40. Tuliskan dan jelaskan beberapa unsur lipatan. a. Plunge,sudut yang terbentuk oleh poros dengan horizontal pada bidang vertikal. b. Core, bagian dari suatu lipatan yang letaknya disekitar sumbu lipatan. c. Crest, daerah tertinggi dari suatu lipatan biasanya selalu dijumpai pada antiklin. d. PitchatauRake, sudut antara garis poros dan horizontal, diukur pada bidang poros.

11 e. Depresion, daerah terendah dari puncak lipatan. f. Culmination, daerah tertinggi dari puncak lipatan. g. Enveloping Surface, gambaran permukaan (bidang imajiner) yang melalui semua Hinge Line dari suatu lipatan. h. Limb (sayap), bagian dari lipatan yang terletak Downdip (sayap yang dimulai dari lengkungan maksimum antiklin sampai hinge sinklin), atau Updip (sayap yang dimulai dari lengkungan maksimum sinklin sampai hinge antiklin). Sayap lipatan dapat berupa bidang datar (planar), melengkung (curve), atau bergelombang (wave). i. Fore Limb, sayap yang curam pada lipatan yang simetri. j. Back Limb, sayap yang landai. k. Hinge Point, titik yang merupakan kelengkungan maksimum pada suatu perlipatan. l. Hinge Line, garis yang menghubungkan Hinge Point pada suatu perlapisan yang sama. m. Hinge Zone, daerah sekitar Hinge Point. n. Crestal Line, disebut juga garis poros, yaitu garis khayal yang menghubungkan titiktitik tertinggi pada setiap permukaan lapisan pada sebuah antiklin. o. Crestal Surface, disebut juga Crestal Plane, yaitu suatu permukaan khayal dimana terletak di dalamnya semua garis puncak dari suatu lipatan. p. Trough, daerah terendah pada suatu lipatan, selalu dijumpai pada sinklin. q. Trough Line, garis khayal yang menghubungkan titik-titik terendah ada setiap permukaan lapisan pada sebuah sinklin. r. Trough Surface, bidang yang melewati Trough Line. s. Axial Line, garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari lengkungan maksimum pada tiap permukaan lapisan dari suatu struktur lapisan. t. Axial Plane, bidang sumbu lipatan yang membagi sudut sama besar antara sayapsayap lipatannya. 41. Berdasarkan genetiknya struktur lipatan dapat terbentuk akibat tektonik dan non tektonik. Apa perbedaan diantara keduanya? Lipatan yang dibentuk akibat aktifitas tektonik seringkali pola lipatannya teratur, pada permukaan bidang lapisan bebatuan sering dijumpai sejumlah slicken side dan

12 pembentukannya setelah batuan tersebut terbentuk. Sedangkan lipatan yang terbentuk akibat non tektonik umumnya pola lipatannya tidak teratur, tidak dijumpai slicken side pada permukaan bidang lapisan batuan dan pembentukannya terjadi pada saat pengendapan (slump structure), atau dapat juga terjadi setelah batuannya terbentuk. 42. Terbentuknya struktur lipatan akibat adanya tegasan ekstensional. Apa maksud dari tegasan ekstensional tersebut. Tegasan ekstensional sebenarnya bukan merupakan akibat langsung dari aktifitas tekotniknya, namun merupakan akibat sekunder karena adanya gaya berat dari tubuh batuan itu sendiri. Struktur lipatan ini selalu terjadi pada zona sesar normal. 43. Apa yang dimaksud dengan gaya endogen? Gerakan yang berasal dari bumi yang menyebabkan atau menimbulkan bentuk-bentuk tertentu disebabkan karena adanya gaya tegangan yang terdapat di kerak bumi. 44. Apa yang dimaksud dengan tenaga tektonik? Tenaga tektonik adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan gerak naik dan turun lapisan kulit bumi. 45. Tuliskan klasifikasi lipatan berdasarkan bentuknya. a. Concentric Fold b. Similar Fold c. Chevron Fold d. Isoclinal Fold e. Box Fold f. Fan Fold g. Closed Fold h. Harmonic Fold i. Disharmonic Fold j. Open Fold k. Kink Fold, terbagi lagi atas :

13 Monoklin Homoklin Terrace 46. Berdasarkan jenis morfologis (perubahan bentuk dan struktur) lipatan di bagi atas 2, tuliskan dan jelaskan! a. Concentric fold (lipatan konsentris/lipatan paralel) adalah sebutan untuk perlapisan dimana jarak-jarak (tebal) tiap lapisan yang terlipat tetap sama. b. Similar fold adalah sebutan untuk perlipatan dimana lapisan-lapisan yang terlipat/dilipat dengan bentuk-bentuk yang sama sampai ke dalam. Antiklin maupun sinklin ukurannya tidak banyak berubah ke dalam maupun ke atas. 47. Berdasarkan kedudukan bidang sumbunya, lipatan terdiri atas enam (6), tuliskan dan jelaskan! a. Lipatan Simetri (Symmetrical folds) adalah lipatan dengan kedudukan sumbu lipatan yang tegak. b. Lipatan Asimetri (Asymmetrical folds) adalah lipatan dimana kedudukan sumbu lipatannya miring. c. Lipatan Menggantung (Overtuned folds) adalah lipatan dimana sumbu lipatannya membentuk sudut terhadap bidang horizontal (miring) dan kedua sayap lipatannya miring ke arah yang sama. d. Lipatan Rebah (Recumbent folds) adalah lipatan dimana bidang sumbunya horizontal. e. Chevron folds adalah lipatan menyudut atau sendinya tajam dan menyudut. Dalam hal ini, sayap lipatannya merupakan bidang planar. f. Isoclinal folds adalah lipatan dimana kedudukan bidang sumbunya sejajar atau relatif sejajar dan kedua sayapnya sejajar atau hampir sejajar. 48. Apa saja yang mempengaruhi proses perlipatan pada batuan?

14 a. Suhu b. Tekanan c. Sifat pada tubuh batuan itu sendiri (komposisi dan tekstur). 49. Lipatan juga dapat diklasifikasikan berdasarkan besarnya kemiringan dari axial plane menjadi 3, yaitu recumbent fold, inclined fold dan upright fold. Jelaskan! a. Bentuk recumbent fold utamanya diperlihatkan dengan posisi axial plane yang horisontal, walupun tidak murni horisontal memang. Sudut yang dibentuk oleh axial plane ini sendiri berkisar antara b. Bentuk inclined fold ditunjukkan oleh posisi axial plane yang yang miring dan membentuk sudut c. Bentuk upright fold, sudut yang dibentuk adalah yang itu berarti posisi dari axial plane tersebut hampir vertikal. Walaupun sebagian besar dari struktur lipatan memiliki anticlinal maupun synclinal axes yang relatif membulat, ada juga beberapa dari struktur lipatan tersebut yang tajam serta bersiku-siku. Struktur yang demikian ini disebut dengan chevron folds. 50. Sesuai penyaluran gayanya, bentuk-bentuk dasar: konstruksi lipatan, yaitu piramidal, prismatis, dan semi-prismatis. Apa yang dimaksud dengan istilah tersebut, jelaskan! a. Bentuk prismatis adalah bentuk yang terdiri dari bidang-bidang datar bersudut sikusiku dan bidang-bidang yang melintang tegak lurus pada kedua belah sisi ujung bidang datar bersudut siku-siku. b. Bentuk piramidal adalah bentuk yang terdiri dari bidang-bidang datar berbentuk segi tiga. c. Bentuk semi-prismatis adalah bentuk yang terjadi dari gabungan bentuk prismatis dan bentuk piramidal. 51. Jelaskan bentukan-bentukan khas di daerah lipatan. a. Bentukan berupa pola aliran trellis, Pada bagian terdahulu telah dikemukan mengenai pola pengaliran trellis itu terdiri atas lembah-lembah besar yang sejajar satu sama

15 lain (lembah subsekwen), dan anak-anak sungainya yang bermuara tegak lurus pada sungai yang sejajar tersebut. Anak-anak sungai tersebut merupakan lembah obsekuen, resekwen atau konsekwen. b. Bentukan berupa punggungan antiklinal (anticlinal ridge), Merupakan punggungan atau pegunungan yang bertepatan dengan sinklinal. Pada umumnya deretan pegunungan itu sejalan dengan sumbu/strike dari antiklinal itu. Bentuk punggungannya membulat dan relief halus, dengan lerengnya berupa dip dari struktur. c. Bentukan berupa lembah antiklinal (anticlinal valley), merupakan lembah-lembah yang berkembang sepanjang sumbu antiklinal. Bentukan ini benar-benar menunjukkan pembalikan relief. d. Bentukan lembah sinklinal (synclinal valley), merupakan lembah yang berkembang sepanjang sumbu sinklinal. e. Bentukan punggungan sinklinal (synclinal ridge), Merupakan punggungan yang berkembang sepanjang sumbu sinklin. Ini pun menunjukkan adanya pembalikan relief yang sempurna. Punggungannya biasanya lebar dengan lereng yang curam. f. Bentukan berupa punggungan homoklinal (homoclinal ridge), Punggungan homoklinal merupakan punggungan yang terdapat disetiap antiklinal/sinklinal akibat pengirisan lembah pada saya dan sepanjang sayap itu. g. Bentukan berupa lembah homoklinal (homoclinal valley), Merupakan lembah yang berkembang pada sayap antiklin atau sinklin. Sayap antiklin yang berkembang menjadi lembah ini disebabkan oleh proses erosi/denudasi yang kuat. 52. Bagaimana pengaruh gaya tektonik terhadap batuan penyusun bumi? Jawab: dilihat dari gejala tektonik lempeng yang bergerak satu sama lain, tetapi gerakan-gerakan tersebut sangat lambat, akibat gerakan-gerakan ini, lempeng-lempeng tersebut bias mengalami perubahan-perubahan bentuk, misalnya misalnya menjadi lipatan-lipatan (bergelombang) maupun akhirnya bagian tertentu dari lempeng patah. Hal tersebut di ats terjadi karena adanya gaya tektonik 53. Bagaimana proses terjadinya lipatan?

16 Lipatan adalah suatu gejala tektonisme yang terjadi karena gerakan lambat tetapi terus-menerus. 54. Apa yang dimaksud ukuran lipatan yang regional dan minor? Ukuran lipatan regional merupakan ukuran lipatan secara luas dan mencakup daerah-daerah sekitar. Ukuran lipatan minor adalah ukuran lipatan yang tidak telalu besar dan hanya mencakup beberapa daerah tertentu. 55. Gambarkan model lipatan? 56. Apa yang terjadi ketika batuan/kerak bumi tertekan? Jawab: ketika batuan kerak bumi tertekan secara terus-menerus maka batuan tersebut semakin lama akan terdeformasi. 57. Apa yang dimaksud dengan batuan sedimen? Jawab: batuan sedimen adalah batuan yang bersifat plastis.

MAKALAH GEOLOGI STRUKTUR (LIPATAN)

MAKALAH GEOLOGI STRUKTUR (LIPATAN) MAKALAH GEOLOGI STRUKTUR (LIPATAN) OLEH : MUH. IRZAL AFANDI A. 093 2010 0044 JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 2015 KATA PENGANTAR Segala Puji

Lebih terperinci

BENTANG ALAM STRUKTURAL

BENTANG ALAM STRUKTURAL BENTANG ALAM STRUKTURAL 1. PENGERTIAN BENTANG ALAM STRUKTURAL Bentang alam merupakan bentuk penampang (landform) suatu daerah di muka bumi yang mencakup ruang luas dan telah membentuk suatu sistem yang

Lebih terperinci

Struktur geologi terutama mempelajari struktur-struktur sekunder yang meliputi kekar (joint), sesar (fault) dan lipatan (fold).

Struktur geologi terutama mempelajari struktur-struktur sekunder yang meliputi kekar (joint), sesar (fault) dan lipatan (fold). 9. Struktur Geologi 9.1. Struktur geologi Struktur geologi adalah gambaran bentuk arsitektur batuan-batuan penyusunan kerak bumi. Akibat sedimentasi dan deformasi. berdasarkan kejadiannya, struktur geologi

Lebih terperinci

DISKRIPSI GEOLOGI STRUKTUR SESAR DAN LIPATAN

DISKRIPSI GEOLOGI STRUKTUR SESAR DAN LIPATAN DISKRIPSI GEOLOGI STRUKTUR SESAR DAN LIPATAN Mekanisme Sesar 1. Pengenalan a) Sesar merupakan retakan yang mempunyai pergerakan searah dengan arah retakan. Ukuran pergerakan ini adalah bersifat relatif

Lebih terperinci

DISKRIPSI GEOLOGI STRUKTUR SESAR DAN LIPATAN

DISKRIPSI GEOLOGI STRUKTUR SESAR DAN LIPATAN DISKRIPSI GEOLOGI STRUKTUR SESAR DAN LIPATAN DISKRIPSI GEOLOGI STRUKTUR SESAR DAN LIPATAN Mekanisme Sesar 1. Pengenalan a) Sesar merupakan retakan yang mempunyai pergerakan searah dengan arah retakan.

Lebih terperinci

GEOLOGI STRUKTUR. PENDAHULUAN Gaya/ tegasan Hasil tegasan Peta geologi. By : Asri Oktaviani

GEOLOGI STRUKTUR. PENDAHULUAN Gaya/ tegasan Hasil tegasan Peta geologi. By : Asri Oktaviani GEOLOGI STRUKTUR PENDAHULUAN Gaya/ tegasan Hasil tegasan Peta geologi By : Asri Oktaviani http://pelatihan-osn.com Lembaga Pelatihan OSN PEDAHULUAN Geologi : Ilmu yang mempelajari bumi yang berhubungan

Lebih terperinci

HUBUNGAN SESAR, KEKAR, DAN LIPATAN DALAM PEMBENTUKAN STRUKTUR PADA BATUAN

HUBUNGAN SESAR, KEKAR, DAN LIPATAN DALAM PEMBENTUKAN STRUKTUR PADA BATUAN II-1 HUBUNGAN SESAR, KEKAR, DAN LIPATAN DALAM PEMBENTUKAN STRUKTUR PADA BATUAN TUGAS Dibuat sebagai tugas untuk mata kuliah Geologi Struktur pada jurusan Teknik Pertambangan Oleh : Kiagus Husni Tamrin

Lebih terperinci

Gambar 22.Diagram Blok yang menunjukkan Horst (atas) dan Graben (bawah)

Gambar 22.Diagram Blok yang menunjukkan Horst (atas) dan Graben (bawah) Pelipatan (Fold) Pelipatan merupakan penggelombangan pada kulit bumi yang ukuran dan tipenya bervariasi. Pelipatan mudah terjadi pada batuan yang berlapis. Ukuran pelipatan bervariasi, dari yang hanya

Lebih terperinci

03. Bentangalam Struktural

03. Bentangalam Struktural TKG 123 Geomorfologi untuk Teknik Geologi 03. Bentangalam Struktural Salahuddin Husein Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada 2010 Pendahuluan Bentangalam struktural adalah bentang

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.2

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.2 SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.2 1. Naiknya Pulau Simeuleu bagian utara saat terjadi gempa di Aceh pada tahun 2004 merupakan contoh gerakan.... epirogenetik

Lebih terperinci

SESAR MENDATAR (STRIKE SLIP) DAN SESAR MENURUN (NORMAL FAULT)

SESAR MENDATAR (STRIKE SLIP) DAN SESAR MENURUN (NORMAL FAULT) SESAR MENDATAR Pergerakan strike-slip/ pergeseran dapat terjadi berupa adanya pelepasan tegasan secara lateral pada arah sumbu tegasan normal terkecil dan terdapat pemendekan pada arah sumbu tegasan normal

Lebih terperinci

5.1 PETA TOPOGRAFI. 5.2 GARIS KONTUR & KARAKTERISTIKNYA

5.1 PETA TOPOGRAFI. 5.2 GARIS KONTUR & KARAKTERISTIKNYA .1 PETA TOPOGRAFI..2 GARIS KONTUR & KARAKTERISTIKNYA . Peta Topografi.1 Peta Topografi Peta topografi adalah peta yang menggambarkan bentuk permukaan bumi melalui garis garis ketinggian. Gambaran ini,

Lebih terperinci

BAB II Geomorfologi. 1. Zona Dataran Pantai Jakarta,

BAB II Geomorfologi. 1. Zona Dataran Pantai Jakarta, BAB II Geomorfologi II.1 Fisiografi Fisiografi Jawa Barat telah dilakukan penelitian oleh Van Bemmelen sehingga dapat dikelompokkan menjadi 6 zona yang berarah barat-timur (van Bemmelen, 1949 op.cit Martodjojo,

Lebih terperinci

5.1 Peta Topografi. 5.2 Garis kontur & karakteristiknya

5.1 Peta Topografi. 5.2 Garis kontur & karakteristiknya 5. Peta Topografi 5.1 Peta Topografi Peta topografi adalah peta yang menggambarkan bentuk permukaan bumi melalui garis garis ketinggian. Gambaran ini, disamping tinggi rendahnya permukaan dari pandangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI

BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI 4.1 Struktur Sesar Struktur sesar yang dijumpai di daerah penelitian adalah Sesar Naik Gunungguruh, Sesar Mendatar Gunungguruh, Sesar Mendatar Cimandiri dan Sesar Mendatar

Lebih terperinci

ANALISA BENTANG ALAM

ANALISA BENTANG ALAM ANALISA BENTANG ALAM A. Definisi Bentang Alam Bentang alam merupakam karakteristik dan juga bentuk permukaan bumi yang disebabkan oleh proses perubahan kimia serta fisika. Beberapa contoh yang dihasilkan

Lebih terperinci

A. Berdasarkan bentuk penampang tegak :

A. Berdasarkan bentuk penampang tegak : Klasifikasi lipatan menurut Billing (1986) di dasarkan pada: Bentuk penampang tegak, Intensitas lipatan, Sifat lipatan dan kedalaman, dan Kedudukan axial surface dan hinge line. Berikut akan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1 Geomorfologi 3.1.1 Kondisi Geomorfologi Bentuk topografi dan morfologi daerah penelitian dipengaruhi oleh proses eksogen dan proses endogen. Proses endogen adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI

BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI 4.1 Struktur Sesar Struktur sesar yang berkembang di daerah penelitian terdiri dari sesarsesar mendatar yang umumnya berarah timurlaut baratdaya dan lipatan yang berarah

Lebih terperinci

HUBUNGAN PEMBENTUKAN STRUKTUR BATUAN TERHADAP KEKAR, SESAR, DAN LIPATAN

HUBUNGAN PEMBENTUKAN STRUKTUR BATUAN TERHADAP KEKAR, SESAR, DAN LIPATAN HUBUNGAN PEMBENTUKAN STRUKTUR BATUAN TERHADAP KEKAR, SESAR, DAN LIPATAN TUGAS GEOLOGI STRUKTUR Oleh: Ripal Ardiansyah (03111002004) Desma Windari (03111002006) Dimas Gustian A (03111002042) Exsa Apriansyah

Lebih terperinci

A. PROSES PEMBENTUKAN KEKAR, SESAR, DAN LIPATAN

A. PROSES PEMBENTUKAN KEKAR, SESAR, DAN LIPATAN A. PROSES PEMBENTUKAN KEKAR, SESAR, DAN LIPATAN 1. Pembentukan Kekar Ada dua faktor dalam pembentukan struktur kekar pada batuan, yaitu faktor dari gaya endogen dan faktor dari gaya eksogen. Pada gaya

Lebih terperinci

MODUL 1 DASAR-DASAR GEOLOGI STRUKTUR Program Pendidikan Profesi Guru (PPG)

MODUL 1 DASAR-DASAR GEOLOGI STRUKTUR Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) MODUL 1 DASAR-DASAR GEOLOGI STRUKTUR Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN JAKARTA, 2017 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1 Geomorfologi 3.1.1 Geomorfologi Daerah Penelitian Secara umum, daerah penelitian memiliki morfologi berupa dataran dan perbukitan bergelombang dengan ketinggian

Lebih terperinci

9. Lipatan. 9.1 Pendahuluan

9. Lipatan. 9.1 Pendahuluan 9. Lipatan 9.1 Pendahuluan Lipatan adalah hasil perubahan bentuk atau volume dari suatu bahan yang ditunjukkan sebagai lengkungan atau kumpulan dari lengkungan pada unsur garis atau bidang didalam bahan

Lebih terperinci

Geologi Daerah Perbukitan Rumu, Buton Selatan 19 Tugas Akhir A - Yashinto Sindhu P /

Geologi Daerah Perbukitan Rumu, Buton Selatan 19 Tugas Akhir A - Yashinto Sindhu P / BAB III GEOLOGI DAERAH PERBUKITAN RUMU 3.1 Geomorfologi Perbukitan Rumu Bentang alam yang terbentuk pada saat ini merupakan hasil dari pengaruh struktur, proses dan tahapan yang terjadi pada suatu daerah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI

BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI 4.1 Struktur Sesar Analisis struktur sesar di daerah penelitian dilakukan dengan melakukan pengolahan data berupa kekar gerus, breksiasi, posisi stratigrafi, dan kelurusan

Lebih terperinci

BAB IV GEOMORFOLOGI DAN TATA GUNA LAHAN

BAB IV GEOMORFOLOGI DAN TATA GUNA LAHAN BAB IV GEOMORFOLOGI DAN TATA GUNA LAHAN 4.1 Geomorfologi Pada bab sebelumnya telah dijelaskan secara singkat mengenai geomorfologi umum daerah penelitian, dan pada bab ini akan dijelaskan secara lebih

Lebih terperinci

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1 GEOMORFOLOGI DAERAH PENELITIAN Morfologi permukaan bumi merupakan hasil interaksi antara proses eksogen dan proses endogen (Thornbury, 1989). Proses eksogen merupakan

Lebih terperinci

Untuk mengetahui klasifikasi sesar, maka kita harus mengenal unsur-unsur struktur (Gambar 2.1) sebagai berikut :

Untuk mengetahui klasifikasi sesar, maka kita harus mengenal unsur-unsur struktur (Gambar 2.1) sebagai berikut : Landasan Teori Geologi Struktur Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang bentuk (arsitektur) batuan akibat proses deformasi serta menjelaskan proses pembentukannya. Proses

Lebih terperinci

Gambar 1.2 Anatomi lipatan (Mc Clay, 1987)

Gambar 1.2 Anatomi lipatan (Mc Clay, 1987) ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI METODE STEREOGRAFIS Disusun Oleh : Eko Suko Wiratmoko 1. LIPATAN 1.1 Definisi Lipatan Lipatan adalah hasil perubahan bentuk atau volume dari suatu bahan yang ditunjukkan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI

BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI 4.1. Struktur Sesar Analisis struktur sesar di daerah penelitian dilakukan dengan melakukan pengolahan data berupa kekar gerus, breksiasi, posisi stratigrafi, dan kelurusan

Lebih terperinci

STRIKE-SLIP FAULTS. Pemodelan Moody dan Hill (1956)

STRIKE-SLIP FAULTS. Pemodelan Moody dan Hill (1956) Novia Dian Sundari STRIKE-SLIP FAULTS 12/39585 Sesar mendatar (Strike slip fault atau Transcurent fault atau Wrench fault) adalah sesar yang pembentukannya dipengaruhi oleh tegasan kompresi. Posisi tegasan

Lebih terperinci

BAB III GEOLOGI DAERAH CILEUNGSI DAN SEKITARNYA

BAB III GEOLOGI DAERAH CILEUNGSI DAN SEKITARNYA BAB III GEOLOGI DAERAH CILEUNGSI DAN SEKITARNYA 3.1 Geomorfologi 3.1.1 Analisis Kondisi Geomorfologi Analisis Kondisi Geomorfologi yang dilakukan adalah berupa analisis pada peta topografi maupun pengamatan

Lebih terperinci

Foto IV-10 Gejala Sesar Anjak Cinambo 3 pada lokasi CS 40.

Foto IV-10 Gejala Sesar Anjak Cinambo 3 pada lokasi CS 40. Foto IV-10 Gejala Sesar Anjak Cinambo 3 pada lokasi CS 40. 4.1.4 Sesar Anjak Cisaar 1 Gejala sesar ini dijumpai pada Sungai Cisaar pada lokasi CS 40, CS 41, CS 4, CS 2, dan CS 10. Kehadiran sesar ini ditunjukkan

Lebih terperinci

Struktur Geologi Daerah Jonggol Dan Jatiluhur Jawa Barat

Struktur Geologi Daerah Jonggol Dan Jatiluhur Jawa Barat Struktur Geologi Daerah Jonggol Dan Jatiluhur Jawa Barat Iyan Haryanto, Faisal Helmi, Aldrin dan Adjat Sudradjat*) Fakultas Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran Abstrak Struktur geologi daerah Jonggol

Lebih terperinci

LAPORAN FIELDTRIP PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR

LAPORAN FIELDTRIP PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR LAPORAN FIELDTRIP PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR Disusun Oleh: RINALDY RIZKY AUFAHAQ 125090707111021 Asisten : Mochamad Sulton Farkhan PROGRAM STUDI GEOFISIKA JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

Oleh Listumbinang Halengkara, S.Si.,M.Sc. Prodi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila

Oleh Listumbinang Halengkara, S.Si.,M.Sc. Prodi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila AIR PERMUKAAN Oleh Listumbinang Halengkara, S.Si.,M.Sc. Prodi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila 2 0 1 3 Air permukaan adalah bagian dari air hujan yang tidak mengalami infiltrasi (peresapan),

Lebih terperinci

Pengertian Garis Kontur, Peraturan, & Cara PembuatanDEFINISI, GEOGRAFI, IPS ON FEBRUARY 23, 2016 NO COMMENTS

Pengertian Garis Kontur, Peraturan, & Cara PembuatanDEFINISI, GEOGRAFI, IPS ON FEBRUARY 23, 2016 NO COMMENTS Pengertian Garis Kontur, Peraturan, & Cara PembuatanDEFINISI, GEOGRAFI, IPS ON FEBRUARY 23, 2016 NO COMMENTS Pengertian Garis Kontur, Peraturan, & Cara Pembuatan Peta merupakan gambaran permukaan bumi

Lebih terperinci

IV.2 Pola Kelurusan Daerah Penelitian

IV.2 Pola Kelurusan Daerah Penelitian Pola struktur yang berkembang pada daerah penelitian sebagian besar dipengaruhi oleh pola Jawa dengan kompresi berarah utara-selatan karena terbentuk pola struktur dan kelurusan yang berarah relatif barat-timur.

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BABI PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tektonisme adalah proses yang terjadi akibat pergerakan, pengangkatan, lipatan dan patahan pada struktur tanah di suatu daerah. Yang di maksud lipatan adalah bentuk muka

Lebih terperinci

GEOLOGI DAERAH KLABANG

GEOLOGI DAERAH KLABANG GEOLOGI DAERAH KLABANG Geologi daerah Klabang mencakup aspek-aspek geologi daerah penelitian yang berupa: geomorfologi, stratigrafi, serta struktur geologi Daerah Klabang (daerah penelitian). 3. 1. Geomorfologi

Lebih terperinci

BENTUK LAHAN (LANDFORM) MAYOR DAN MINOR

BENTUK LAHAN (LANDFORM) MAYOR DAN MINOR BENTUK LAHAN (LANDFORM) MAYOR DAN MINOR BENTUK LAHAN MAYOR BENTUK LAHAN MINOR KETERANGAN STRUKTURAL Blok Sesar Gawir Sesar (Fault Scarp) Gawir Garis Sesar (Fault Line Scarp) Pegunungan Antiklinal Perbukitan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI

BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI 4.1 Struktur Sesar Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian terdiri dari sesar sesar anjak berarah WNW - ESE, sesar-sesar geser berarah NE - SW. Bukti-bukti

Lebih terperinci

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR ACARA 1 : MENETUKAN KEDUDUKAN PERLAPISAN BATUAN DARI 2 DIP SEMU

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR ACARA 1 : MENETUKAN KEDUDUKAN PERLAPISAN BATUAN DARI 2 DIP SEMU 1 ACARA 1 : MENETUKAN KEDUDUKAN PERLAPISAN BATUAN DARI 2 DIP SEMU Data : Diketahui arah dip semu dari batuan yang sama pada dua singkapan batuan sedimen adalah 30, N 45 E dan 40, N 150 E dan tidak menunjukkan

Lebih terperinci

BAB 3 GEOLOGI SEMARANG

BAB 3 GEOLOGI SEMARANG BAB 3 GEOLOGI SEMARANG 3.1 Geomorfologi Daerah Semarang bagian utara, dekat pantai, didominasi oleh dataran aluvial pantai yang tersebar dengan arah barat timur dengan ketinggian antara 1 hingga 5 meter.

Lebih terperinci

mangkubumi, serta adanya perubahan kemiringangn lapisan satuan konglomerat batupasir dimana semakin melandai ke utara.

mangkubumi, serta adanya perubahan kemiringangn lapisan satuan konglomerat batupasir dimana semakin melandai ke utara. mangkubumi, serta adanya perubahan kemiringangn lapisan satuan konglomerat batupasir dimana semakin melandai ke utara. Foto 4.16 Indikasi Sesar Normal mangkubuni (CLT12) 4.3. Mekanisme Pembentukan Struktur

Lebih terperinci

Identifikasi Struktur. Arie Noor Rakhman, S.T., M.T.

Identifikasi Struktur. Arie Noor Rakhman, S.T., M.T. Identifikasi Struktur Arie Noor Rakhman, S.T., M.T. Dasar Analisis Macam keterakan berdasarkan gaya pembentuknya: Irrotational Strain (pure shear) disebabkan tegasan tekanan (model Moody & Hill, 1956)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI

BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI 4.1 METODA PENELITIAN Analisis struktur geologi terhadap daerah penelitian dilakukan melalui tiga tahap penelitian. Tahap pertama merupakan pendekatan tidak langsung, yaitu

Lebih terperinci

BAB II GEOMORFOLOGI 2. 1 Fisiografi Regional Jawa Tengah

BAB II GEOMORFOLOGI 2. 1 Fisiografi Regional Jawa Tengah BAB II GEOMORFOLOGI 2. 1 Fisiografi Regional Jawa Tengah Van Bemmelen (1949) membagi Jawa Tengah menjadi beberapa zona fisiografi (Gambar 2.1), yaitu: 1. Dataran Aluvial Jawa bagian utara. 2. Antiklinorium

Lebih terperinci

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1. Geomorfologi Daerah Penelitian 3.1.1 Geomorfologi Kondisi geomorfologi pada suatu daerah merupakan cerminan proses alam yang dipengaruhi serta dibentuk oleh proses

Lebih terperinci

BENTUK LAHAN ASAL STRUKTURAL MAKALAH

BENTUK LAHAN ASAL STRUKTURAL MAKALAH BENTUK LAHAN ASAL STRUKTURAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Geomorfologi Umum yang Dibimbing oleh Bapak Drs. Sudarno Herlambang, Msi Oleh Kelompok 1 (Off B) : Nurjunita F. N 108351417255

Lebih terperinci

Struktur Lipatan. Struktur Lipatan 1

Struktur Lipatan. Struktur Lipatan 1 Struktur Lipatan Pengertian Struktur lipatan adalah bentuk yang terjadi pada lipatan bidang-bidang datar dimana kekakuan dan kekuatannya terletak pada keseluruhan bentuk itu sendiri. Bentuk lipatan ini

Lebih terperinci

BAB IV STRUKTUR GEOLOGI

BAB IV STRUKTUR GEOLOGI BAB IV STRUKTUR GEOLOGI 4.1 Struktur Sesar Struktur sesar (Gambar 4.1) yang berkembang di daerah penelitian terdiri dari sesar naik berarah relatif WNW-ESE, sesar geser berarah relatif utara-selatan dan

Lebih terperinci

Ringkasan Materi Pelajaran

Ringkasan Materi Pelajaran Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan manusia dengan bumi Kompetensi Dasar 5.1 Menginterpretasi peta tentang pola dan bentuk-bentuk muka bumi 5.2 Mendeskripsikan keterkaitan unsur-unsur geografis dan

Lebih terperinci

KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI: Proses Pembentukan, dan Dampaknya Terhadap Kehidupan

KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI: Proses Pembentukan, dan Dampaknya Terhadap Kehidupan KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI: Proses Pembentukan, dan Dampaknya Terhadap Kehidupan 1. Proses Alam Endogen Hamparan dataran yang luas, deretan pegunungan yang menjulang tinggi, lembah-lembah dimana sungai

Lebih terperinci

BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1 Geomorfologi Bentukan bentang alam yang ada di permukaan bumi dipengaruhi oleh proses geomorfik. Proses geomorfik merupakan semua perubahan baik fisik maupun

Lebih terperinci

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1 Geomorfologi Bentukan topografi dan morfologi daerah penelitian adalah interaksi dari proses eksogen dan proses endogen (Thornburry, 1989). Proses eksogen adalah proses-proses

Lebih terperinci

BAB II GEOLOGI REGIONAL

BAB II GEOLOGI REGIONAL BAB II GEOLOGI REGIONAL 2.1 Fisiografi Regional Fisiografi Jawa Barat dapat dikelompokkan menjadi 6 zona yang berarah barattimur (van Bemmelen, 1949 dalam Martodjojo, 1984). Zona-zona ini dari utara ke

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI

BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI BAB IV ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI Analisis Struktur 4.1 Struktur Lipatan 4.1.1 Antiklin Buniasih Antiklin Buniasih terletak disebelah utara daerah penelitian dengan arah sumbu lipatan baratlaut tenggara

Lebih terperinci

ACARA IV POLA PENGALIRAN

ACARA IV POLA PENGALIRAN ACARA IV POLA PENGALIRAN 4.1 Maksud dan Tujuan Maksud acara pola pengaliran adalah: 1. Mengenalkan macam-macam jenis pola pengaliran dasar dan ubahannya. 2. Mengenalkan cara analisis pola pengaliran pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanah lempung adalah tanah yang memiliki partikel-partikel mineral tertentu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanah lempung adalah tanah yang memiliki partikel-partikel mineral tertentu 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanah Lempung Tanah lempung adalah tanah yang memiliki partikel-partikel mineral tertentu yang menghasilkan sifat-sifat plastis pada tanah bila dicampur dengan air (Grim,

Lebih terperinci

BAB IV STRUKTUR GEOLOGI

BAB IV STRUKTUR GEOLOGI BAB IV STRUKTUR GEOLOGI 4.1 STRUKTUR SESAR Struktur sesar pada daerah penelitian terdiri dari sesar-sesar anjak yang berarah relatif Barat-Timur (NE-SW) dan sesar geser yang berarah relatif Barat Daya

Lebih terperinci

TUGAS TERSTRUKTUR ANALISIS LANSEKAP TEKTONISME

TUGAS TERSTRUKTUR ANALISIS LANSEKAP TEKTONISME TUGAS TERSTRUKTUR ANALISIS LANSEKAP TEKTONISME Oleh: Nama : Wulan Kartika Wardani NIM : 135040200111089 Kelas : D PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2016 TEKTONISME

Lebih terperinci

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1. Geomorfologi Daerah Penelitian Morfologi muka bumi yang tampak pada saat ini merupakan hasil dari proses-proses geomorfik yang berlangsung. Proses geomorfik menurut

Lebih terperinci

Adapun tujuan dari mempelajari geologi struktur adalah antara lain:

Adapun tujuan dari mempelajari geologi struktur adalah antara lain: 7 GEOLOGI STRUKTUR 7.1 Pendahuluan Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang bentuk (arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Adapun deformasi batuan adalah

Lebih terperinci

KEKAR (JOINT) STRUKTUR REKAHAN PADA BATUAN PALING UMUM, PALING BANYAK DIPELAJARI TIDAK ATAU SEDIKIT MENGALAMI PERGESERAN PALING SULIT UNTUK DIANALISA

KEKAR (JOINT) STRUKTUR REKAHAN PADA BATUAN PALING UMUM, PALING BANYAK DIPELAJARI TIDAK ATAU SEDIKIT MENGALAMI PERGESERAN PALING SULIT UNTUK DIANALISA KEKAR (JOINT) STRUKTUR REKAHAN PADA BATUAN PALING UMUM, PALING BANYAK DIPELAJARI TIDAK ATAU SEDIKIT MENGALAMI PERGESERAN PALING SULIT UNTUK DIANALISA HUBUNGANNYA DENGAN MASALAH MASALAH 1. GEOLOGI TEKNIK

Lebih terperinci

Bentuk bentukan dasar laut / topografi dasar laut

Bentuk bentukan dasar laut / topografi dasar laut Bentuk bentukan dasar laut / topografi dasar laut I. Bentuk-bentukan Dasar Laut Keadaan dasar laut seperti juga di daratan terdapat bentukan-bentukan dasar laut seperti pegunungan,plato, gunung, lembah,

Lebih terperinci

BAB III STUDI KASUS 1 : Model Geologi dengan Struktur Lipatan

BAB III STUDI KASUS 1 : Model Geologi dengan Struktur Lipatan BAB III STUDI KASUS 1 : Model Geologi dengan Struktur Lipatan Dalam suatu eksplorasi sumber daya alam khususnya gas alam dan minyak bumi, para eksplorasionis umumnya mencari suatu cekungan yang berisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Karakteristik morfometri DAS Bulano dan DAS Paleleh yang meliputi. sungai; kerapatan pengaliran; dan pola pengaliran.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Karakteristik morfometri DAS Bulano dan DAS Paleleh yang meliputi. sungai; kerapatan pengaliran; dan pola pengaliran. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam kegiatan penelitian ini, objek yang diteliti dan dikaji adalah sebagai berikut. 1. Karakteristik morfometri DAS Bulano dan DAS Paleleh yang meliputi

Lebih terperinci

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1 GEOMORFOLOGI Bentukan topografi dan morfologi daerah penelitian dipengaruhi oleh proses eksogen dan proses endogen. Proses eksogen adalah proses-proses yang bersifat

Lebih terperinci

STRUKTUR PERMUKAAN BIDANG

STRUKTUR PERMUKAAN BIDANG STRUKTUR PERMUKAAN BIDANG 1. STRUKTUR LIPATAN Bentuk lipatan ini mempunyai kekakuan yang lebih dibandingkan dengan bentuk-bentuk yang datar dengan luas yang sama dan dari bahan yang sama pula. Karena momen

Lebih terperinci

PUNTIRAN. A. pengertian

PUNTIRAN. A. pengertian PUNTIRAN A. pengertian Puntiran adalah suatu pembebanan yang penting. Sebagai contoh, kekuatan puntir menjadi permasalahan pada poros-poros, karena elemen deformasi plastik secara teori adalah slip (geseran)

Lebih terperinci

3.2.3 Satuan Batulempung. A. Penyebaran dan Ketebalan

3.2.3 Satuan Batulempung. A. Penyebaran dan Ketebalan 3.2.3 Satuan Batulempung A. Penyebaran dan Ketebalan Satuan batulempung ditandai dengan warna hijau pada Peta Geologi (Lampiran C-3). Satuan ini tersingkap di bagian tengah dan selatan daerah penelitian,

Lebih terperinci

BAB II GEOLOGI REGIONAL

BAB II GEOLOGI REGIONAL BAB II GEOLOGI REGIONAL 2.1 Fisiografi Jawa Barat dapat dikelompokkan menjadi 6 zona fisiografi yang berarah barat-timur (van Bemmelen, 1949) (Gambar 2.1). Zona-zona tersebut dari utara ke selatan yaitu:

Lebih terperinci

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1 Geomorfologi Daerah Penelitian 3.1.1 Morfologi Umum Daerah Penelitian Daerah penelitian berada pada kuasa HPH milik PT. Aya Yayang Indonesia Indonesia, yang luasnya

Lebih terperinci

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1 GEOMORFOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1.1 Morfologi Umum Daerah Penelitian Geomorfologi daerah penelitian diamati dengan melakukan interpretasi pada peta topografi, citra

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. serentak aktif (Gambar 1). Pada saat ini, Lempeng Samudera Pasifik - Caroline

II. TINJAUAN PUSTAKA. serentak aktif (Gambar 1). Pada saat ini, Lempeng Samudera Pasifik - Caroline II. TINJAUAN PUSTAKA II.1 Tatanan dan Struktur Geologi Regional Papua Geologi Papua dipengaruhi dua elemen tektonik besar yang saling bertumbukan dan serentak aktif (Gambar 1). Pada saat ini, Lempeng Samudera

Lebih terperinci

STRUKTUR GEOLOGI DAN GAYA GEOLOGI. Materi Kuliah : Pengantar Geologi Teknik Oleh : Tri Sulistyowati

STRUKTUR GEOLOGI DAN GAYA GEOLOGI. Materi Kuliah : Pengantar Geologi Teknik Oleh : Tri Sulistyowati STRUKTUR GEOLOGI DAN GAYA GEOLOGI Materi Kuliah : Pengantar Geologi Teknik Oleh : Tri Sulistyowati DEFINISI DAN PENGERTIAN Bentuk-bentuk geometri yang terdapat pada kulit bumi terbentuk oleh pengaruh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara administratif, daerah penelitian termasuk dalam wilayah Jawa Barat. Secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara administratif, daerah penelitian termasuk dalam wilayah Jawa Barat. Secara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lokasi Daerah Penelitian Secara administratif, daerah penelitian termasuk dalam wilayah Jawa Barat. Secara geografis, daerah penelitian terletak dalam selang koordinat: 6.26-6.81

Lebih terperinci

BAB II GEOLOGI REGIONAL DAERAH PENELITIAN. Posisi C ekungan Sumatera Selatan yang merupakan lokasi penelitian

BAB II GEOLOGI REGIONAL DAERAH PENELITIAN. Posisi C ekungan Sumatera Selatan yang merupakan lokasi penelitian BAB II GEOLOGI REGIONAL DAERAH PENELITIAN 2.1 Stratigrafi Regional Cekungan Sumatera Selatan Posisi C ekungan Sumatera Selatan yang merupakan lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.1. Gambar 2.1

Lebih terperinci

BAB I BENTUK MUKA BUMI

BAB I BENTUK MUKA BUMI BAB I BENTUK MUKA BUMI Tujuan Pembelajaran: Peserta didik mampu mendeskripsikan proses alam endogen yang menyebabkan terjadinya bentuk muka bumi. 2. Peserta didik mempu mendeskripsikan gejala diastropisme

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertemuan diantara tiga lempeng besar, yaitu lempeng pasifik, lempeng Indo-

BAB I PENDAHULUAN. pertemuan diantara tiga lempeng besar, yaitu lempeng pasifik, lempeng Indo- BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sulawesi terletak di bagian tengah wilayah kepulauan Indonesia dengan luas wilayah 174.600 km 2 (Sompotan, 2012). Pulau Sulawesi terletak pada zona pertemuan

Lebih terperinci

OSEANOGRAFI. Morfologi Dasar Laut

OSEANOGRAFI. Morfologi Dasar Laut OSEANOGRAFI Morfologi Dasar Laut Outline Teori Continental Drift Teori Plate Tectonic Morfologi Dasar Laut 2 Games!!! Bagi mahasiswa menjadi 3 kelompok. Diskusikan mengenai hal-hal berikut : - Kelompok

Lebih terperinci

Geologi dan Studi Fasies Karbonat Gunung Sekerat, Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Geologi dan Studi Fasies Karbonat Gunung Sekerat, Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Foto 24. A memperlihatkan bongkah exotic blocks di lereng gunung Sekerat. Berdasarkan pengamatan profil singkapan batugamping ini, (Gambar 12) didapatkan litologi wackestone-packestone yang dicirikan oleh

Lebih terperinci

GARIS KONTUR SIFAT DAN INTERPOLASINYA

GARIS KONTUR SIFAT DAN INTERPOLASINYA U +1000-2000 1300 1250 1200 1150 1100 1065 0 1050 1000 950 900 BAB XIII GARIS KONTUR SIFAT DAN INTERPOLASINYA Garis kontur (contour-line) adalah garis khayal pada peta yang menghubungkan titik-titik dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kegiatan eksplorasi di Cekungan Sumatra Tengah telah dimulai sejak tahun 1924. Pemboran pertama di lokasi Kubu #1 dilakukan pada tahun 1939, kemudian dilanjutkan dengan

Lebih terperinci

Materi 5 MORFOLOGI DAERAH BERSTRUKTUR LIPATAN, KUBAH, DAN PATAHAN

Materi 5 MORFOLOGI DAERAH BERSTRUKTUR LIPATAN, KUBAH, DAN PATAHAN Materi 5 MORFOLOGI DAERAH BERSTRUKTUR LIPATAN, KUBAH, DAN PATAHAN Dalam bab ini akan membahas dua pokok bahasan yaitu 1) tenaga pembentuk lipatan, kubah, dan patahan; 2) bentukan-bentukan khas di daerah

Lebih terperinci

7. Peta Geologi Pengertian dan Kegunaan

7. Peta Geologi Pengertian dan Kegunaan 7 Peta Geologi 71 Pengertian dan Kegunaan Peta geologi adalah gambaran tentang keadaan geologi suatu wilayah, yang meliputi susunan batuan yang ada dan bentuk bentuk struktur dari masingmasing satuan batuan

Lebih terperinci

ANALISIS KEKAR PADA BATUAN SEDIMEN KLASTIKA FORMASI CINAMBO DI SUNGAI CINAMBO SUMEDANG JAWA BARAT

ANALISIS KEKAR PADA BATUAN SEDIMEN KLASTIKA FORMASI CINAMBO DI SUNGAI CINAMBO SUMEDANG JAWA BARAT Analisis kekar pada batuan sedimen klastika Formasi Cinambo di Sungai Cinambo Sumedang, Jawa Barat (Faisal Helmi) ANALISIS KEKAR PADA BATUAN SEDIMEN KLASTIKA FORMASI CINAMBO DI SUNGAI CINAMBO SUMEDANG

Lebih terperinci

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1 GEOMORFOLOGI Pengamatan geomorfologi terutama ditujukan sebagai alat interpretasi awal, dengan menganalisis bentang alam dan bentukan-bentukan alam yang memberikan

Lebih terperinci

BENTUK-BENTUK MUKA BUMI

BENTUK-BENTUK MUKA BUMI BENTUK-BENTUK MUKA BUMI Lili Somantri,S.Pd Dosen Jurusan Pendidikan Geografi UPI Disampaikan dalam Kegiatan Pendalaman Materi Geografi SMP Bandung, 7 September 2007 Peserta workshop: Guru Geografi SMP

Lebih terperinci

Pembahasan Video :http://stream.primemobile.co.id:1935/testvod/_definst_/smil:semester 2/SMA/KELAS 10/GEOGRAFI/BAB 6/GEO smil/manifest.

Pembahasan Video :http://stream.primemobile.co.id:1935/testvod/_definst_/smil:semester 2/SMA/KELAS 10/GEOGRAFI/BAB 6/GEO smil/manifest. 1. Perhatikan gambar berikut! SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL BAB 6 Proses infiltrasi pada siklus air adalah nomor... 1 2 3 4 5 Kunci Jawaban : D Proses-proses

Lebih terperinci

Foto 4.10 Blok bagian kanan bergerak relatif ke kanan dari blok bagian kiri (lokasi pengamatan STG 10)

Foto 4.10 Blok bagian kanan bergerak relatif ke kanan dari blok bagian kiri (lokasi pengamatan STG 10) Foto 4.0 Blok bagian kanan bergerak relatif ke kanan dari blok bagian kiri (lokasi pengamatan STG 0) 4. LIPATAN Lipatan yang terjadi pada daerah ini pembentukannya berkaitan erat dengan sistem sesar anjak

Lebih terperinci

BAB III GEOLOGI DAERAH NGAMPEL DAN SEKITARNYA

BAB III GEOLOGI DAERAH NGAMPEL DAN SEKITARNYA BAB III GEOLOGI DAERAH NGAMPEL DAN SEKITARNYA Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yaitu geologi daerah Ngampel dan sekitarnya. Pembahasan meliputi kondisi geomorfologi, urutan stratigrafi,

Lebih terperinci

BAB BENTUK MUKA BUMI. Gambar 8.1 Salah satu contoh peta topografi untuk penggambaran relief permukaan bumi.

BAB BENTUK MUKA BUMI. Gambar 8.1 Salah satu contoh peta topografi untuk penggambaran relief permukaan bumi. Bab 8 Peta Tentang Pola dan Bentuk Muka Bumi 149 BAB 8 PETA TENTANG POLA DAN BENTUK MUKA BUMI Sumber: Encarta Encyclopedia, 2006 Gambar 8.1 Salah satu contoh peta topografi untuk penggambaran relief permukaan

Lebih terperinci

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1 GEOMORFOLOGI Daerah penelitian hanya berada pada area penambangan PT. Newmont Nusa Tenggara dan sedikit di bagian peripheral area tersebut, seluas 14 km 2. Dengan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI COVER HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB I PENDAHULUAN 1. I.1.

DAFTAR ISI COVER HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB I PENDAHULUAN 1. I.1. DAFTAR ISI COVER i HALAMAN PENGESAHAN ii HALAMAN PERNYATAAN iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI vi DAFTAR GAMBAR x DAFTAR TABEL xvi SARI xvii BAB I PENDAHULUAN 1 I.1. Latar Belakang 1 I.2. Rumusan Masalah

Lebih terperinci

Umur GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Umur GEOLOGI DAERAH PENELITIAN Foto 3.7. Singkapan Batupasir Batulempung A. SD 15 B. SD 11 C. STG 7 Struktur sedimen laminasi sejajar D. STG 3 Struktur sedimen Graded Bedding 3.2.2.3 Umur Satuan ini memiliki umur N6 N7 zonasi Blow (1969)

Lebih terperinci

Note : Kenapa Lempeng bergerak?

Note : Kenapa Lempeng bergerak? Note : Kenapa Lempeng bergerak? Lapisan paling atas bumi, kerak bumi (litosfir), merupakan batuan yang relatif dingin dan bagian paling atas berada pada kondisi padat dan kaku. Di bawah lapisan ini terdapat

Lebih terperinci

Menentukan Jurus dan Kemiringan Batuan serta Struktur Patahan di Sepanjang Sungai Cinambo, Jawa Barat. Abstrak

Menentukan Jurus dan Kemiringan Batuan serta Struktur Patahan di Sepanjang Sungai Cinambo, Jawa Barat. Abstrak Menentukan Jurus dan Kemiringan Batuan serta Struktur Patahan di Sepanjang Sungai Cinambo, Jawa Barat Lia Maryani Geofisika, Universitas Padjadjaran Abstrak Telah dilakukan penelitian struktur patahan

Lebih terperinci