Ringkasan Materi Pelajaran
|
|
- Vera Hermawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan manusia dengan bumi Kompetensi Dasar 5.1 Menginterpretasi peta tentang pola dan bentuk-bentuk muka bumi 5.2 Mendeskripsikan keterkaitan unsur-unsur geografis dan penduduk di kawasan Asia Tenggara 5.3 Mendeskripsikan pembagian permukaan bumi atas benuadan samudera Ringkasan Materi Pelajaran I. POLA DAN BENTUK MUKA BUMI A. Pengertian Interprestasi Peta Bentuk-bentuk muka bumi atau relief daratan selain dapat diamati secara langsung di alam Terbuka, dapat juga melalui interprestasi (membaca) peta. Bentuk-bentuk muka bumi yang dapat kamu amati melalui interprestasi peta antara lain, pegunungan, gunung, bukti, lereng, cekungan, dataran rendah, aliran sungai, danau, laut dan sebagainya. Interprestasi peta adalah Memahami symbol-simbol pada peta secara mendalam dalam hubungannya dengan symbol-simbol yang lain. B. Menginterprestasi Peta 1. Menginterprestasi Peta Topografi Peta topografi adalah peta yang menggambarkan tinggi rendahnya muka bumi. Dari peta topografi kita dapat mengetahui ketinggian suatu tempat secara akurat. Cara menginterprestasikan peta topografi berbeda dengan peta umum karena symbol-simbol yang digunakan berbeda. Sebelum menginterprestasikan peta topografi, lakukan langkah-langkah sebagai berikut : a. Siapkan peta topografi yang akan dinterprestasikan, misalnya peta Pulau Jawa b. Perhatikan legenda untuk Memahami makna symbol yang terdapat pada peta c. Perhatikan persebaran data pada wilayah tersebut d. Perhatikan tahun Pembuatan peta untuk mengetahui Apakah peta tersebut masih relevan atau tidak Pada peta topografi terdapat garis-garis kontur yang menunjukkan relief untuk muka bumi. Peta topografi menunjukkan bentuk-bentuk muka bumi. Bentuk-bentuk muka bumi tersebut adalah sebagai berikut. a. Berbagai bentuk lereng Informasi bentuk lereng yang akan kamu dapati mulai dari lereng landai sampai dengan lereng curam atau terjal. Cirinya, Semakin jarang jarak antara garik ketinggian (kontur) pada peta, daerah tersebut semakin landai, sebaliknya, Semakin rapat jarak antar kontur, maka bentuk lerengnya semakin curam atau terjal b. Berbagai bentuk cekungan (depresi) Cekungan adalah bentuk muka bumi yang lebih rendah dari permukaan bumi di sekelilingnya. Cekungan dapat pula terjadi di puncak bukit atau gunung yang membentuk semacam kaldera luas seperti yang terdapat di Gunung Bromo. Bahkan di beberapa tempat, cekungan atau depresi dapat memiliki ketinggian di bawah permukaan air laut. Pada peta topografi, cekungan digambarkan dengan garis kontur yang semakin mengecil ke arah dalam, sehingga berlawanan dengan penggambaran gambar sebuah bukit. c. Berbagai bentuk bukit Bentuk muka bumi perbukitan (dome) pada peta topografi ditandai dengan garis ketinggian (garis kontur) yang menyerupai lingkaran seperti depresi. Namun, bagian Tengah angkanya besar dan semakin ke luar semakin berkurang atau semakin kecil. 1
2 d. Arah dan bentuk aliran sungai Peta pada topografi, bentuk muka bumi berupa sungai ditandai dengan garis kontur yang membelok ke atas (ke arah udik) dan dipotong oleh garis yang tegak lurus garis kontur dengan angka yang lebih besar. Jadi, garis kontur (garis ketinggian) yang menandai sungai ini semakin ke samping kanan atau kiri angkanya semakin tinggi atau besar e. Pegunungan Pegunungan merupakan bentuk muka bumi yang menjulang tinggi dan membentuk pola tertentu, biasanya memanjang. Pada peta topografi bentuk muka bumi pegunungan ini ditandai dengan beberapa garis kontur (garis ketinggian) yang memanjang. Pada bagian Tengah angkanya besar, semakin ke tepi kanan atau ke tepi kiri angkanya semakin kecil. 2. Menginterprestasikan Peta Umum Peta umum adalah peta yang dibuat Berdasarkan kenampakan umum. Sebelum menginterpretasi peta umum, lakukan langkah-langkah sebagai berikut : a. Siapkan peta umum yang akan diinterpretasi, misalnya peta pulau Sumatera b. Perhatikan legenda untuk Memahami makna simbol-simbol yang terdapat pada peta c. Perhatikan persebaran data pada wilayah pulau tersebut d. Perhatikan tahun Pembuatan peta untuk mengetahui Apakah peta tersebut masih relevan atau tidak Setelah kamu Memahami langkah-langkah tersebut, barulah mula melakukan interpretasi peta umum. Beberapa bentuk muka bumi yang dapat kamu peroleh dari hasil interpretasi peta umum adalah sebagai berikut. a. Daratan Daratan diberi simbol warna hijau hingga cokelat sesuai ketinggian. Misalnya warna hijau untuk dataran rendah, warna kuning untuk dataran tinggi, warna cokelat untuk puncak-puncak dataran tinggi atau perbukitan. Beberapa atlas ada yang menampilkan warna putih keabu-abuan untuk menunjukkan kenampakan alam puncak gunung/pegunungan bersalju. b. Perairan Tubuh perairan digambarkan dengan warna biru sesuai Tingkat kedalamannya. Misalnya warna biru muda untuk kedalaman kurang dari 200 m, warna biru untuk kedalaman antara m dan biru tua untuk kedalaman lebih dari m. khusus untuk sungai disimbolkan dengan garis berkelok-kelok berwarna biru. c. Gunung Gunung diberi simbol segitiga, untuk gunung api yang masih aktif disimbolkan dengan segitiga warna merah dan untuk gunung api yang sudah mati disimbolkan dengan segitiga warna hitam. C. Penampang Melintang Bentuk Muka Bumi Penampang melintang adalah penampang permukaan bumi yang dipotong secara tegak lurus. Dengan penampang melintang maka dapat diketahui/dilihat secara jelas bentuk dan ketinggian suatu tempat yang ada di muka bumi. Untuk membuat sebuah penampang melintang maka harus tersedia topografi sebab hanya peta topografi yang dapat dibuat penampang melintangnya. Bentuk muka bumi yang kamu gambar penampang melintang atau profilnya tidak hanya daratan tetapi juga dasar laut 1. Penampang Melintang Bentuk Muka Bumi Daratan Penampang melintang atau profil daratan, bentuk muka bumi dapat diambilkan dari peta topografi 2. Penampang Melintang Bentuk Muka Bumi Dasar Laut Seperti pada daratan, untuk menggambar penampang melintang dasar laut juga diperlukan peta topografi 2
3 yang menggambarkan Tingkat kedalaman laut. Langkah-langkah dan cara pembuatannya juga sama seperti membuat daratan. Beberapa bentuk muka bumi dasar laut yang diperoleh dari hasil interpretasi peta umum adalah sebagai berikut. a. Paparan benua (Continental Shelf) Paparan benu adalah dasar laut yang berbentuk datar dengan kedalaman kurang dari 200 meter dan merupakan kelanjutan dari benua atau daratan. Contoh papan benua di Indonesia, yaitu Dangkalan Sahul di Indonesia bagian timur dan Dangkalan Sunda di Indonesia bagian barat b. Lereng benua (Continental Shlope) Lereng benua adalah bagian dasar laut yang berbentuk lereng, letaknya antara paparan benua sampai dengan laut dalam, dan memiliki kedalaman lebih dari 200 meter c. Dasar laut dalam (Deep) Deep/laut dalam adalah dasar laut yang menghujam ke bawah dan jauh lebih dalam dari daerah sekitarnya. Berdasarkan bentuknya, deep dibedakan sebagai berikut. 1) Palung laut atau trench atau bekken, yaitu dasar laut dalam yang penampangnya berbentuk celah memanjang seperti huruf V. contoh palung laut, yaitu Palung Filipina, Palung Sumatera, dan Palung Jawa 2) Lubuk laut atau basin atau ledok laut, yaitu dasar laut yang dalam yang penampangnya berbentuk cekungan dalam memanjang dan bertebing curam. Penampang melintangnya jika digambar huruf U. Contoh lubuk laut di Indonesia, yaitu lubuk Laut Sulawesi dan lubuk Laut Banda. d. Punggung laut (Ridge) Punggung laut, yaitu dasar laut yang berbentuk cembung menyerupai deretan aktiklinal, yang puncaknya atau punggungnya belum menyembul ke permukaan laut. Contoh punggung laut yang memanjang dari sebelah barat Pulau Sumatera sampai Nusa Tenggara melewati bagian selatan Pulau Jawa. e. Gunung laut Gunung laut, yaitu gunung api yang tumbuh dari dasar laut. Gunung laut dapat dibedakan menjadi dua, yaitu gunung api yang puncaknya berada di bawah permukaan laut (guyot) dan gunung api yang puncaknya berada di atas permukaan laut. Contoh gunung laut yang terkenal di Indonesia adalah Gunung Krakatau di perairan Selat Sunda. Perhatikan penggambaran penampang melintang bentuk muka bumi dasar laut berikut! 3
4 . I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang benar! 1. Pola dan bentuk fisik muka bumi diperoleh dari hasil interpretasi peta. a. penggunaan lahan b. hasil perkebunan c. persebaran penduduk d. topografi 2. Simbol jangkar dalam lingkaran di peta menunjukkan. a. pantai c. mercusuar b. objek wisata d. pelabuhan 3. Warna kuning pada peta digunakan untuk menggambarkan bentuk permukaan bumi berupa. a. dataran tinggi b. guruan pasir c. dataran rendah d. gunung bersalju 4. Dataran rendah pada topografi atau peta kontur digambarkan dengan. a. Jarak antarkontur yang relatif renggang b. Jarak antarkontur yang relatif rapat c. Bentuk kontur yang berkelok-kelok d. Jarak antarkontur yang saling berimpit 5. Salah satu cirri dataran tinggi bila diperhatikan dari peta topografi atau peta kontur adalah. a. Angka penunjuk kontur kecil dan jarak antarkontur renggang b. Angka penunjuk kontur kecil dan jarak antar kontur rapat c. Angka penunjuk kontur besar dan jarak antar kontur rapat d. Angka penunjuk kontur besar dan jarak antarkontur renggang 6. Jika jarak antarkontur diukur menunjukkan angka yang sama, maka lereng yang ditunjukkan dari gambar kontur tersebut bersifat. a. landai c. curam b. seragam d. datar 7. Bentuk-bentuk bentang alam dapat digambarkan secara. a. Vertical maupun tinggi b. Horizontal maupun relief c. Vertical maupun horizontal d. Miring maupun relief 8. Garis kontur merupakan proyeksi bentuk medan pada bidang. a. lengkung c. datar b. robek d. utuh 4
5 9. Proses-proses tenga endogen dan eksogen di dasar laut berakibat... a. Tidak menghasilkan relief b. Sulit menghasilkan relief c. Sama sekali tidak menghasilkan relief d. Menghasilkan relief yang beraneka ragam 10. Relief dasar laut dibedakan menjadi empat golongan yang tercantum di bawah ini, kecuali. a. Continental shelf b. Contintental slope c. Reise atau swell d. Deep sea plain 11. Di bawah ini yang dimaksud dangkalan atau landasan kontinen, yaitu. a. Dasar laut dengan kedalaman m di pinggir pantai b. Dasar laut yang letaknya berbatasan dengan contintenal shelf dengan kedalaman m c. Dasar laut yang berbatasan dengan lereng benua dengan kedalaman meter d. Dasar laut paling dalam lebih dari 6000 meter 12. Continental slope adalah relief dasar laut yang. a. Kedalamannya m terletak di pinggir pantai b. Letaknya berbatasan dengan contintenal shelf dengan kedalaman m c. Berbatasan dengan lereng benua dengan kedalaman m d. Paling dalam lebih dari 6000 m 13. Deep sea plain adalah relief dasar laut dengan. a. Kedalamannya m terletak di pinggir pantai b. Letaknya berbatasan dengan contintenal shelf dengan kedalaman m c. Berbatasan dengan lereng benua dengan kedalaman m d. Paling dalam lebih dari 6000 m 14. Bentuk relief dasar laut yang memiliki lereng curam, memanjang, sempit, dan bertopografi kasar disebut. a. Rise atau swell b. Punggung laut c. Plato submarine d. Gunung laut (sea mount) 15. Bentuk relief yang lebih tinggi letaknya dari dasar laut sekitarnya dan mencembung dengan halus disebut... a. Rise atau swell b. Punggung laut c. Plato submarine d. Gunung laut (sea mount) 16. Pada peta umum, dataran rendah ditunjukkan dengan warna. a. Kuning c. hijau b. Merah d. hijau dan garis putus 17. Pada peta umum, daerah rawa ditunjukkan dengan warna/gambar. a. Kuning c. hijau b. Merah d. hijau dan garis putus 18. Pada peta umum, garis berkelok-kelok menunjukkan. a. gunung c. rawa b. danau d. sungai 19. Simbol berupa segitiga merah menunjukkan. a. Gunung mati b. Gunung berapa c. Pegunungan d. Dataran tinggi 20. Wilayah perairan berupa laut ditunjukkan dengan gradasi warna biru. Gradasi warna itu bermakna. a. Perbedaan suhu air laut b. Perbedaan jenis biota laut c. Perbedaan kedalaman laut d. Batas wilayah ZEE 21. Kelebihan peta topografi adalah. a. Dapat menunjukkan ketinggian suatu tempat secara tepat b. Dapat menunjukkan jenis tanah pada suatu tempat c. Dapat menunjukkan persebaran flora dan fauna suatu tempat d. Dapat menunjukkan persebaran penduduk suatu tempat 22. Dengan penampang melintang dapat diketahui. a. Bentuk dan ketinggian suatu tempat b. Jenis tanah pada suatu tempat c. Persebaran flora dan fauna suatu tempat 5
6 d. Persebaran penduduk suatu tempat 23. Peta yang paling memungkinkan dibuat penampang melintang adalah a. Peta umum b. Peta topografi c. Peta statistic kualitatif d. Peta statistic kuantitatif 24. Sebelum menginterprestasikan peta harus diperhatikan tahun Pembuatan peta tersebut. Tujuannya adalah. a. Mengetahui validitas data pada peta b. Mengetahui umur peta c. Mengetahui akurasi gambar d. Mengetahui pembuat peta 25. Penampang melintang dapat menunjukkan berbagai bentuk muka di bumi dasar laut. Di bawah ini yang bukan merupakan bentuk muka di dasar laut adalah. a. pulau c. lereng benua b. palung d. sungai 26. Kondisi lereng akan semakin curam jika jarak garis antarkonturnya. a. renggang c. besar b. seragam d. rapat 27. Unsur-unsur alami yang digambarkan pada peta adalah. a. Laut, sungai, gunung api b. Lading, jalan, kereta api c. Jalan raya d. Garis perbatasan 28. Suatu dataran tinggi dengan Lapisan tanah horizontal disebut. a. lembah c. tanah depresi b. ngarai d. plato 29. Daerah yang terbentuk akibat Gerakan tektonik yang menenggelamkan suatu area sehingga terbentuk area yang lebih rendah dari daerah sekitarnya disebut. a. lembah c. tanah depresi b. ngarai d. plato 30. Yang bukan pernyataan lingkungan bentang alam budidaya adalah. a. Hutan alami c. persawahan b. Perkebunan d. danau buatan 6
7 II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat! 1. Pola dan bentuk fisik muka bumi diperoleh dari hasil interpretasi peta. 2. Simbol jangkar dalam lingkaran di peta menunjukkan. 3. Warna hijau pada peta digunakan untuk menggambarkan bentuk permukaan bumi berupa.. 4. Peta yang menggambarkan tinggi rendahnya muka bumi.. 5. Dataran rendah pada peta topografi atau peta kontur digambarkan dengan. 6. Jika jarak antarkontur menunjukkan angka yang sama, maka lereng yang ditunjukkan dari gambar kontur tersebut bersifat.. 7. Cekungan dapat pula terjadi di yang membentuk semacam kaldera luas. 8. Garis kontur (garis ketinggian) yang menandai sungai semakin ke samping kanan atau kiri angkanya semakin.. 9. Dasar laut yang dalam yang penampangnya melintangnya jika digambar seperti huruf U adalah Cara menginterprestasikan peta topografi berbeda dengan peta umum karena. III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar dan tepat! 1. Sebutkan empat macam simbol-simbol yang digunakan untuk Mewakili obyek suatu peta! Jawab: 2. Apakah yang dimaksud dengan isoplet? Jawab: 3. Mengapa pada garis kontur yang digambar jarang menunjukkan bahwa medannya landai? Jawab: 4. Jelaskan tentang arah dan bentuk aliran sungai yang terdapat pada peta topografi! Jawab: 5. Jelaskan tentang hasil interpretasi peta umum mengenai daratan! Jawab: 6. Bagaimanakah pola dan bentuk kegiatan penduduk di dataran tinggi? Jawab: 7. Deskripsikan apakah yang dimaksud penampang melintang! Jawab: 8. Apakah kegunaan relief dasar laut bagi kehidupan makhluk hidup? Jawab: 7
8 9. Mengapa di bumi Selalu terjadi proses pembentukan relief? Jelaskan! Jawab: 10. Mengapa proses Terbentuknya relief di Indonesia secara kasar? Jelaskan! Jawab: 8
BAB BENTUK MUKA BUMI. Gambar 8.1 Salah satu contoh peta topografi untuk penggambaran relief permukaan bumi.
Bab 8 Peta Tentang Pola dan Bentuk Muka Bumi 149 BAB 8 PETA TENTANG POLA DAN BENTUK MUKA BUMI Sumber: Encarta Encyclopedia, 2006 Gambar 8.1 Salah satu contoh peta topografi untuk penggambaran relief permukaan
Lebih terperinciInterpretasi Peta Tentang Bentuk dan Pola Muka Bumi. Bab
Bab IX Interpretasi Peta Tentang Bentuk dan Pola Muka Bumi Sumber: hiemsafiles.wordpress.com Gb.9.1 Lembah dan pegunungan merupakan contoh bentuk muka bumi Perlu kita ketahui bahwa bentuk permukaan bumi
Lebih terperinciBentuk bentukan dasar laut / topografi dasar laut
Bentuk bentukan dasar laut / topografi dasar laut I. Bentuk-bentukan Dasar Laut Keadaan dasar laut seperti juga di daratan terdapat bentukan-bentukan dasar laut seperti pegunungan,plato, gunung, lembah,
Lebih terperinciHIDROSFER V. Tujuan Pembelajaran
KTSP & K-13 Kelas X Geografi HIDROSFER V Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami rawa, fungsi, manfaat, dan pengelolaannya.
Lebih terperinci01. BATIMETRI. Adapun bentuk-bentuk dasar laut menurut Ross (1970) adalah :
01. BATIMETRI TUJUAN PRAKTIKUM - Mahasiswa dapat mengenal bentuk-bentuk dasar perairan. - Mahasiswa dapat mengetahui aturan-aturan dasar dan membuat kontur-kontur batimetri. - Mahasiswa dapat melukiskan
Lebih terperinciOSEANOGRAFI. Morfologi Dasar Laut
OSEANOGRAFI Morfologi Dasar Laut Outline Teori Continental Drift Teori Plate Tectonic Morfologi Dasar Laut 2 Games!!! Bagi mahasiswa menjadi 3 kelompok. Diskusikan mengenai hal-hal berikut : - Kelompok
Lebih terperinci1. Gambaran permukaan bumi di atas suatu media gambar biasa disebut... a. atlas c. globe b. peta d. skala
1. Gambaran permukaan bumi di atas suatu media gambar biasa disebut... a. atlas c. globe b. peta d. skala 2. Berikut ini ciri-ciri peta, kecuali... a. Berjudul c. bermata angin b. berskala d. bersampul
Lebih terperinciPraktikum M.K. Oseanografi Hari / Tanggal : Dosen : 1. Nilai BATIMETRI. Oleh. Nama : NIM :
Praktikum M.K. Oseanografi Hari / Tanggal : Dosen : 1. 2. 3. Nilai BATIMETRI Nama : NIM : Oleh JURUSAN PERIKANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2015 Modul 2. Batimetri TUJUAN PRAKTIKUM
Lebih terperinciBAB. Bentuk Permukaan Bumi
BAB 8 Bentuk Permukaan Bumi Ketika sedang belajar IPA, ibu guru bertanya kepada Dimas. "Ayo, sebutkan, terdiri dari apakah permukaan bumi kita?" Dimas menjawab, "Permukaan bumi kita terdiri atas daratan
Lebih terperinciPengertian Garis Kontur, Peraturan, & Cara PembuatanDEFINISI, GEOGRAFI, IPS ON FEBRUARY 23, 2016 NO COMMENTS
Pengertian Garis Kontur, Peraturan, & Cara PembuatanDEFINISI, GEOGRAFI, IPS ON FEBRUARY 23, 2016 NO COMMENTS Pengertian Garis Kontur, Peraturan, & Cara Pembuatan Peta merupakan gambaran permukaan bumi
Lebih terperinciPETA TOPOGRAFI DAN PEMBACAAN KONTUR
PETA TOPOGRAFI DAN PEMBACAAN KONTUR Peta topografi adalah peta penyajian unsur-unsur alam asli dan unsur-unsur buatan manusia diatas permukaan bumi. Unsur-unsur alam tersebut diusahakan diperlihatkan pada
Lebih terperinciGEOMORFOLOGI BALI DAN NUSA TENGGARA
GEOMORFOLOGI BALI DAN NUSA TENGGARA PULAU BALI 1. Letak Geografis, Batas Administrasi, dan Luas Wilayah Secara geografis Provinsi Bali terletak pada 8 3'40" - 8 50'48" Lintang Selatan dan 114 25'53" -
Lebih terperinciBAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN
BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN Berdasarkan pengamatan awal, daerah penelitian secara umum dicirikan oleh perbedaan tinggi dan ralief yang tercermin dalam kerapatan dan bentuk penyebaran kontur pada
Lebih terperinciKeterkaitan antar lokasi atau ruang dapat dilihat secara fisik maupun nonfisik.
contoh interaksi keruangan antar wilayah di Indonesia: 1) menempatkan sebuah ruang publik (misalnya: rumah sakit) yang dapat dapat menjangkau wilayah2 sekitarnya dengan mudah, 2) membuka akses transportasi
Lebih terperinciKONTUR.
KONTUR http://aanpambudi.files.wordpress.com/2010/08/kontur1.png Kontur Hal penting dalam melakukan pemetaan adalah tersedianya informasi mengenai ketinggian suatu wilayah. Dalam peta topografi, informasi
Lebih terperinciPETA (Dasar Teori dan Geologi Regional Kuliah Lapangan)
PETA (Dasar Teori dan Geologi Regional Kuliah Lapangan) Geologi Regional Kuliah lapangan Geologi dilakukan pada hari Sabtu, 24 November 2012 di Perbukitan Jiwo, Kecamatan Bayat, yang terletak ±20 km di
Lebih terperinciKONTUR ILMU UKUR TANAH II. DIII Jurusan Survei dan Pemetaan Universitas Indo Global Mandiri
KONTUR ILMU UKUR TANAH II DIII Jurusan Survei dan Pemetaan Universitas Indo Global Mandiri Pengertian Garis Kontur Garis kontur adalah garis khayal dilapangan yang menghubungkan titik dengan ketinggian
Lebih terperinciBAB IV GEOMORFOLOGI DAN TATA GUNA LAHAN
BAB IV GEOMORFOLOGI DAN TATA GUNA LAHAN 4.1 Geomorfologi Pada bab sebelumnya telah dijelaskan secara singkat mengenai geomorfologi umum daerah penelitian, dan pada bab ini akan dijelaskan secara lebih
Lebih terperinciBAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN
BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1 Geomorfologi Daerah Penelitian 3.1.1 Morfologi Umum Daerah Penelitian Daerah penelitian berada pada kuasa HPH milik PT. Aya Yayang Indonesia Indonesia, yang luasnya
Lebih terperinci5.1 PETA TOPOGRAFI. 5.2 GARIS KONTUR & KARAKTERISTIKNYA
.1 PETA TOPOGRAFI..2 GARIS KONTUR & KARAKTERISTIKNYA . Peta Topografi.1 Peta Topografi Peta topografi adalah peta yang menggambarkan bentuk permukaan bumi melalui garis garis ketinggian. Gambaran ini,
Lebih terperinciBAB II Geomorfologi. 1. Zona Dataran Pantai Jakarta,
BAB II Geomorfologi II.1 Fisiografi Fisiografi Jawa Barat telah dilakukan penelitian oleh Van Bemmelen sehingga dapat dikelompokkan menjadi 6 zona yang berarah barat-timur (van Bemmelen, 1949 op.cit Martodjojo,
Lebih terperinciGEOGRAFI 1 LATIHAN SOAL
GEOGRAFI 1 LATIHAN SOAL XII SMA IPS SEM I 2015 KUNJUNGI KAMI DI : Website : www.bimbelalumniaceh.com Twitter : @Bimbel_Alumni Facebook : bimbel-alumni aceh Gunakan Petunjuk A dalam menjawab soal nomor
Lebih terperinciGEOLOGI DAERAH KLABANG
GEOLOGI DAERAH KLABANG Geologi daerah Klabang mencakup aspek-aspek geologi daerah penelitian yang berupa: geomorfologi, stratigrafi, serta struktur geologi Daerah Klabang (daerah penelitian). 3. 1. Geomorfologi
Lebih terperinciModul 10 Garis Kontur
MODUL KULIAH Modul 10-1 Modul 10 Garis Kontur 10.1 Kontur Salah satu unsur yang penting pada suatu peta topografi adalah informasi tentang tinggi suatu tempat terhadap rujukan tertentu. Untuk menyajikan
Lebih terperinci5.1 Peta Topografi. 5.2 Garis kontur & karakteristiknya
5. Peta Topografi 5.1 Peta Topografi Peta topografi adalah peta yang menggambarkan bentuk permukaan bumi melalui garis garis ketinggian. Gambaran ini, disamping tinggi rendahnya permukaan dari pandangan
Lebih terperinciILMU UKUR TANAH II. Jurusan: Survei Dan Pemetaan Universitas Indo Global Mandiri Palembang 2017
ILMU UKUR TANAH II Jurusan: Survei Dan Pemetaan Universitas Indo Global Mandiri Palembang 2017 Interval kontur berdasarkan skala dan bentuk medan Skala 1 : 1 000 dan lebih besar 1 : 1 000 s / d 1 : 10
Lebih terperinciPeta Topografi. Legenda peta antara lain berisi tentang : a. Judul Peta
Pendahuluan Sebagai orang yang mengaku dekat dengan alam, pengetahuan peta dan kompas serta cara penggunaannya mutlak dan harus dimiliki. Perjalanan ke tempat-tempat yang jauh dan tidak dikenal akan lebih
Lebih terperinciPENGUKURAN BEDA TINGGI / SIPAT DATAR
PENGUKURAN BEDA TINGGI / SIPAT DATAR Survei dan Pengukuran APA YG DIHASILKAN DARI SIPAT DATAR 2 1 3 4 2 5 3 KONTUR DALAM ILMU UKUR TANAH Kontur adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik yang berketinggian
Lebih terperinciBAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN
BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1. Geomorfologi Daerah Penelitian 3.1.1 Geomorfologi Kondisi geomorfologi pada suatu daerah merupakan cerminan proses alam yang dipengaruhi serta dibentuk oleh proses
Lebih terperinciBAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN
BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1. Geomorfologi Daerah Penelitian 3.1.1 Geomorfologi Kondisi geomorfologi pada suatu daerah merupakan cerminan proses alam yang dipengaruhi serta dibentuk oleh proses
Lebih terperinciBAB 9: GEOGRAFI PETA DAN PEMETAAN
www.bimbinganalumniui.com 1. Ilmu yang mempelajari pemetaan disebut a. Geomorfologi b. Kartografi c. Hidrologi d. Pedologi e. Oseanografi 2. Gambaran permukaan bumi pada bidang datar yang dilengkapi dengan
Lebih terperinciGARIS KONTUR SIFAT DAN INTERPOLASINYA
U +1000-2000 1300 1250 1200 1150 1100 1065 0 1050 1000 950 900 BAB XIII GARIS KONTUR SIFAT DAN INTERPOLASINYA Garis kontur (contour-line) adalah garis khayal pada peta yang menghubungkan titik-titik dengan
Lebih terperinciJadi huruf B yang memiliki garis kontur yang renggang menunjukkan kemiringan/daerahnya landai.
SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 8. SUPLEMEN PENGINDRAAN JAUH, PEMETAAN, DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)LATIHAN SOAL 8.2 1. Kemiringan lereng kontur huruf B seperti pada gambar mempunyai http://www.primemobile.co.id/assets/uploads/materi/8.2.1.jpg
Lebih terperinciBAB II GEOMORFOLOGI 2. 1 Fisiografi Regional Jawa Tengah
BAB II GEOMORFOLOGI 2. 1 Fisiografi Regional Jawa Tengah Van Bemmelen (1949) membagi Jawa Tengah menjadi beberapa zona fisiografi (Gambar 2.1), yaitu: 1. Dataran Aluvial Jawa bagian utara. 2. Antiklinorium
Lebih terperinciBAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN
BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1 Geomorfologi 3.1.1 Geomorfologi Daerah Penelitian Secara umum, daerah penelitian memiliki morfologi berupa dataran dan perbukitan bergelombang dengan ketinggian
Lebih terperinciGeologi Daerah Perbukitan Rumu, Buton Selatan 19 Tugas Akhir A - Yashinto Sindhu P /
BAB III GEOLOGI DAERAH PERBUKITAN RUMU 3.1 Geomorfologi Perbukitan Rumu Bentang alam yang terbentuk pada saat ini merupakan hasil dari pengaruh struktur, proses dan tahapan yang terjadi pada suatu daerah
Lebih terperinciDINAMIKA PANTAI (Geologi, Geomorfologi dan Oseanografi Kawasan Pesisir)
DINAMIKA PANTAI (Geologi, Geomorfologi dan Oseanografi Kawasan Pesisir) Adipandang Yudono 12 GEOLOGI LAUT Geologi (geology) adalah ilmu tentang (yang mempelajari mengenai) bumi termasuk aspekaspek geologi
Lebih terperinciBAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN
BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1 GEOMORFOLOGI DAERAH PENELITIAN Morfologi permukaan bumi merupakan hasil interaksi antara proses eksogen dan proses endogen (Thornbury, 1989). Proses eksogen merupakan
Lebih terperinciA. Peta 1. Pengertian Peta 2. Syarat Peta
A. Peta Dalam kehidupan sehari-hari kamu tentu membutuhkan peta, misalnya saja mencari daerah yang terkena bencana alam setelah kamu mendengar beritanya di televisi, sewaktu mudik untuk memudahkan rute
Lebih terperinciBAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN
BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1 Bentuk dan Pola Umum Morfologi Daerah Penelitian Bentuk bentang alam daerah penelitian berdasarkan pengamatan awal tekstur berupa perbedaan tinggi dan relief yang
Lebih terperinciBAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN
BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN III.1 Geomorfologi Daerah Penelitian III.1.1 Morfologi dan Kondisi Umum Daerah Penelitian Bentukan topografi dan morfologi daerah penelitian dipengaruhi oleh proses
Lebih terperinciGEOGRAFI. Sesi PETA DAN PEMETAAN D. SIMBOL PETA. a. Berdasarkan Wujudnya
GEOGRAFI KELAS XII IPS - KURIKULUM GABUNGAN 02 Sesi NGAN PETA DAN PEMETAAN D. SIMBOL PETA Semua objek dalam peta ditampilkan dalam bentuk simbol. Artinya, simbol peta mewakili objek baik objek fisik maupun
Lebih terperinciV. INTERPRETASI DAN ANALISIS
V. INTERPRETASI DAN ANALISIS 5.1.Penentuan Jenis Sesar Dengan Metode Gradien Interpretasi struktur geologi bawah permukaan berdasarkan anomali gayaberat akan memberikan hasil yang beragam. Oleh karena
Lebih terperinciKONDISI FISIK WILAYAH
BAB I KONDISI FISIK WILAYAH GEOGRAFIS DENGAN AKTIVITAS PENDUDUK Setelah mempelajari bab ini, diharapkan kalian mampu memahami hubungan antara kondisi fisik geografis suatu daerah dengan kegiatan penduduk.
Lebih terperinciBAB I BENTUK MUKA BUMI
BAB I BENTUK MUKA BUMI Tujuan Pembelajaran: Peserta didik mampu mendeskripsikan proses alam endogen yang menyebabkan terjadinya bentuk muka bumi. 2. Peserta didik mempu mendeskripsikan gejala diastropisme
Lebih terperinciPANDUAN PRAKTIKUM NAVIGASI DARAT
PANDUAN PRAKTIKUM NAVIGASI DARAT Disampaikan Pada Acara Kunjungan Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) I Bandung Ke Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Pendidikan Indonesia Pada Hari Sabtu Tanggal 5 Juli
Lebih terperinciBAB 6: GEOGRAFI LAUT DAN PESISIR
www.bimbinganalumniui.com 1. Berdasarkan proses terjadinya Laut Banda adalah laut a. Transgresi b. Regresi c. Ingresi d. Tepi e. Pedalaman 2. Karena faktor tenaga endogen, dasar laut yang mengalami penurunan
Lebih terperinciPola pemukiman berdasarkan kultur penduduk
Pola Pemukiman Terpusat Pola Pemukiman Linier Pola pemukiman berdasarkan kultur penduduk Adanya pemukiman penduduk di dataran rendah dan dataran tinggi sangat berkaitan dengan perbedaan potensi fisik dan
Lebih terperinciHIDROSFER. Lili Somantri,S.Pd Dosen Jurusan Pendidikan Geografi UPI
HIDROSFER Lili Somantri,S.Pd Dosen Jurusan Pendidikan Geografi UPI Disampaikan dalam Kegiatan Pendalaman Materi Geografi SMP Bandung, 7 September 2007 Peserta workshop: Guru Geografi SMP Siklus Air Dari
Lebih terperinciBAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN
BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1 Geomorfologi 3.1.1 Kondisi Geomorfologi Bentuk topografi dan morfologi daerah penelitian dipengaruhi oleh proses eksogen dan proses endogen. Proses endogen adalah
Lebih terperinciInterpretasi Citra dan Foto Udara
Interpretasi Citra dan Foto Udara Untuk melakukan interpretasi citra maupun foto udara digunakan kreteria/unsur interpretasi yaitu terdiri atas rona atau warna, ukuran, bentuk, tekstur, pola, bayangan,
Lebih terperinciKondisi Geografis dan Penduduk
Kondisi Geografis dan Penduduk 1) Kondisi geograis suatu wilayah terdiri dari empat faktor utama yaitu: a) Litosfer (lapisan tanah), b) Atmosfer (lapisan udara), c) Hidrosfer (lapisan air), d) dan biosfer
Lebih terperinciANALISA BENTANG ALAM
ANALISA BENTANG ALAM A. Definisi Bentang Alam Bentang alam merupakam karakteristik dan juga bentuk permukaan bumi yang disebabkan oleh proses perubahan kimia serta fisika. Beberapa contoh yang dihasilkan
Lebih terperinciMEMBACA PETA RBI LEMBAR SURAKARTA MATA KULIAH KARTOGRAFI DASAR OLEH : BHIAN RANGGA J.R NIM : K
MEMBACA PETA RBI LEMBAR 1408-343 SURAKARTA MATA KULIAH KARTOGRAFI DASAR OLEH : BHIAN RANGGA J.R NIM : K 5410012 PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
Lebih terperinciGEOLOGI REGIONAL. Gambar 2.1 Peta Fisiografi Jawa Barat (van Bemmelen, 1949)
BAB II GEOLOGI REGIONAL 2.1 Fisiografi Fisiografi Jawa Barat menurut van Bemmelen (1949) terbagi menjadi enam zona (Gambar 2.1), yaitu : 1. Zona Gunungapi Kuarter 2. Zona Dataran Aluvial Jawa Barat Utara
Lebih terperinciBAB IV DATA DAN HASIL PENELITIAN
BAB IV DATA DAN HASIL PENELITIAN 4. Morfometri Sesar Lembang Dalam melakukan pengolahan data penulis membagi daerah penelitian menjadi 2 (dua), yaitu blok utara (hangingwall) dan blok selatan (footwall)
Lebih terperinciBAB II KONDISI UMUM LOKASI
6 BAB II KONDISI UMUM LOKASI 2.1 GAMBARAN UMUM Lokasi wilayah studi terletak di wilayah Semarang Barat antara 06 57 18-07 00 54 Lintang Selatan dan 110 20 42-110 23 06 Bujur Timur. Wilayah kajian merupakan
Lebih terperinciTanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala
Geografi Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala TANAH Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang
Lebih terperinciBAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN
BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1. Geomorfologi Daerah Penelitian Morfologi muka bumi yang tampak pada saat ini merupakan hasil dari proses-proses geomorfik yang berlangsung. Proses geomorfik menurut
Lebih terperinciSecara Geografis Propinsi Lampung terletak pada kedudukan Timur-Barat. Lereng-lereng yang curam atau terjal dengan kemiringan berkisar antara 25% dan
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITMN 4.1 Geografi Propinsi Lampung meliputi areal seluas 35.288,35 krn2 termasuk pulau-pulau yang terletak pada bagian sebelah paling ujung tenggara pulau Sumatera. Propinsi
Lebih terperinciBAB III GEOLOGI DAERAH NGAMPEL DAN SEKITARNYA
BAB III GEOLOGI DAERAH NGAMPEL DAN SEKITARNYA Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yaitu geologi daerah Ngampel dan sekitarnya. Pembahasan meliputi kondisi geomorfologi, urutan stratigrafi,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara administratif, daerah penelitian termasuk dalam wilayah Jawa Barat. Secara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lokasi Daerah Penelitian Secara administratif, daerah penelitian termasuk dalam wilayah Jawa Barat. Secara geografis, daerah penelitian terletak dalam selang koordinat: 6.26-6.81
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN WILAYAH
BAB III TINJAUAN WILAYAH 3.1. TINJAUAN UMUM DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Pembagian wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) secara administratif yaitu sebagai berikut. a. Kota Yogyakarta b. Kabupaten Sleman
Lebih terperinciTENAGA EKSOGEN BENTUK MUKA BUMI. Dampak Terhadap Kehidupan TENAGA ENDOGEN ANEKA RAGAM BENTUK MUKA BUMI
TENAGA EKSOGEN TENAGA ENDOGEN BENTUK MUKA BUMI Dampak Terhadap Kehidupan ANEKA RAGAM BENTUK MUKA BUMI I. KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI Kalau kita melihat pada peta, atlas atau globe akan ada beberapa kenampakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM
BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Profil Perusahaan PT. Cipta Kridatama didirikan 8 April 1997 sebagai pengembangan dari jasa penyewaan dan penggunaan alat berat PT. Trakindo Utama. Industri tambang Indonesia yang
Lebih terperinciBAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN
BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1 Geomorfologi Bentukan topografi dan morfologi daerah penelitian adalah interaksi dari proses eksogen dan proses endogen (Thornburry, 1989). Proses eksogen adalah proses-proses
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. fisik lingkungan yang hampir sama dimana keragaman tanaman dan hewan dapat
4 TINJAUAN PUSTAKA Pendekatan Agroekologi Agroekologi adalah pengelompokan suatu wilayah berdasarkan keadaan fisik lingkungan yang hampir sama dimana keragaman tanaman dan hewan dapat diharapkan tidak
Lebih terperinci03. Bentangalam Struktural
TKG 123 Geomorfologi untuk Teknik Geologi 03. Bentangalam Struktural Salahuddin Husein Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada 2010 Pendahuluan Bentangalam struktural adalah bentang
Lebih terperinciBAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN
BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1 Geomorfologi Daerah Penelitian 3.1.1 Morfologi Umum Daerah Penelitian Morfologi secara umum daerah penelitian tercermin dalam kerapatan dan bentuk penyebaran kontur
Lebih terperinciBAB II GEOLOGI REGIONAL
BAB II GEOLOGI REGIONAL 2.1 Fisiografi Jawa Barat dapat dikelompokkan menjadi 6 zona fisiografi yang berarah barat-timur (van Bemmelen, 1949) (Gambar 2.1). Zona-zona tersebut dari utara ke selatan yaitu:
Lebih terperinci2.3.7 Analisis Data Penginderaan Jauh
2.3.7 Analisis Data Penginderaan Jauh 2.3.7.1.Analisis Visual Analisis visual dilakukan untuk mendapatkan algoritma terbaik untuk menggabungkan data Landsat ETM+. Analisis visual dilakukan dengan menguji
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Tim Penyusun: Nara Sumber : Sukendra Martha. Editor : Diah Kirana Kresnawati Agus Hermawan Atmadilaga
KATA PENGANTAR Panduan Membaca Peta Rupabumi Indonesia merupakan panduan untuk membaca salah satu produk BAKOSURTANAL yaitu Peta Rupabumi Indonesia yang disingkat RBI. Peta RBI sangat penting karena berisikan
Lebih terperinciBAB II KONDISI WILAYAH STUDI
II-1 BAB II 2.1 Kondisi Alam 2.1.1 Topografi Morfologi Daerah Aliran Sungai (DAS) Pemali secara umum di bagian hulu adalah daerah pegunungan dengan topografi bergelombang dan membentuk cekungan dibeberapa
Lebih terperinciGrup Perbukitan (H), dan Pergunungan (M)
Grup Perbukitan (H), dan Pergunungan (M) Volkan (V) Grup volkan yang menyebar dari dat sampai daerah tinggi dengan tut bahan aktivitas volkanik terdiri kerucut, dataran dan plato, kaki perbukitan dan pegunungan.
Lebih terperinciPemetaan. sumber.hayati.laut
- Pemetaan. sumber.hayati.laut Abu Bakar Sambah Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan Universitas Brawijaya Malang Fungsi Peta a) menunjukkan posisi atau lokasi relatif (letak suatu tempat dalam
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN. Semarang, 18 April 2014 NIM NIM
LEMBAR PENGESAHAN Laporan Praktikum Geomorfologi, acara: Bentang Alam Struktural yang disusun oleh M.Taufiqurrahman, yang disahkan pada : hari : Jumat tanggal : 18 April 2014 pukul : sebagai tugas laporan
Lebih terperinciHIDROSFER II. Tujuan Pembelajaran
KTSP & K-13 Kelas X Geografi HIDROSFER II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami aktivitas aliran sungai. 2. Memahami jenis
Lebih terperinciSTUDI PEMETAAN BATIMETRI MENGGUNAKAN MULTIBEAM ECHOSOUNDER DI PERAIRAN PULAU KOMODO, MANGGARAI BARAT, NUSA TENGGARA TIMUR
JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman 257-266 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jose STUDI PEMETAAN BATIMETRI MENGGUNAKAN MULTIBEAM ECHOSOUNDER DI PERAIRAN PULAU
Lebih terperinciBAB IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. Secara Geografis Kota Depok terletak di antara Lintang
BAB IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1. Letak, Luas dan Batas Wilayah Secara Geografis Kota Depok terletak di antara 06 0 19 06 0 28 Lintang Selatan dan 106 0 43 BT-106 0 55 Bujur Timur. Pemerintah
Lebih terperinciBAB II GEOLOGI REGIONAL
BAB II GEOLOGI REGIONAL 2.1 Fisiografi Menurut Van Bemmelen (1949), secara fisiografis dan struktural daerah Jawa Barat dapat di bagi menjadi 4 zona, yaitu Dataran Pantai Jakarta, Zona Bogor, Zona Bandung
Lebih terperinciSURAT KETERANGAN Nomor : Yang bertanda tangan di bawah ini : NIP : : Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
PEMERINTAH KAUPATEN ATANG DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPTD KECAMATAN TULIS SEKOLAH DASAR NEGERI MANGGIS Alamat: Jalan Desa Manggis Kec. Tulis Kab.atang 51261 Yang bertanda tangan di bawah ini
Lebih terperinciKERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI: Proses Pembentukan, dan Dampaknya Terhadap Kehidupan
KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI: Proses Pembentukan, dan Dampaknya Terhadap Kehidupan 1. Proses Alam Endogen Hamparan dataran yang luas, deretan pegunungan yang menjulang tinggi, lembah-lembah dimana sungai
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN PETA BATAS LAUT TERITORIAL INDONESIA
BAB III PERANCANGAN PETA BATAS LAUT TERITORIAL INDONESIA 3.1 Seleksi Unsur Pemetaan Laut Teritorial Indonesia Penyeleksian data untuk pemetaan Laut Teritorial dilakukan berdasarkan implementasi UNCLOS
Lebih terperinciBAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN
BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1 Geomorfologi Pengamatan geomorfologi di daerah penelitian dilakukan dengan dua tahap, yaitu dengan pengamatan menggunakan SRTM dan juga peta kontur yang dibuat dari
Lebih terperinciIII.1 Morfologi Daerah Penelitian
TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN III.1 Morfologi Daerah Penelitian Morfologi suatu daerah merupakan bentukan bentang alam daerah tersebut. Morfologi daerah penelitian berdasakan pengamatan awal tekstur
Lebih terperinciBAB II GEOLOGI REGIONAL
BAB II GEOLOGI REGIONAL 2.1 Fisiografi Regional Fisiografi Jawa Barat dibagi menjadi empat bagian besar (van Bemmelen, 1949): Dataran Pantai Jakarta (Coastal Plain of Batavia), Zona Bogor (Bogor Zone),
Lebih terperinciII. UNSUR GEOGRAFI DAN PENDUDUK DI KAWASAN ASIA TENGGARA
II. UNSUR GEOGRAFI DAN PENDUDUK DI KAWASAN ASIA TENGGARA A. Pengertian Interprestasi Peta Unsur geografis adalah keadaan alam di muka bumi yang membentuk lingkungan geografis adalah bentang alam, letak,
Lebih terperinciPeta, Atlas, dan Globe
Bab 6 Sumber: Microsof Encarta, 2008 Peta, Atlas, dan Globe Setelah mempelajari bab ini kalian diharapkan dapat: menyebutkan pengertian peta, atlas dan globe membuat sketsa dan peta wilayah yang menggambarkan
Lebih terperinciBAB III TATANAN GEOLOGI. terbagi dalam tujuh (7) satuan fisiografi, yaitu : Dataran Rendah Timur (Eastern
BAB III TATANAN GEOLOGI 3.1. Fisografi Regional. Menurut Cameron, dkk (1982), secara regional geologi lembar Medan terbagi dalam tujuh (7) satuan fisiografi, yaitu : Dataran Rendah Timur (Eastern Lowlands),
Lebih terperinciLITHOSFER GEO 1 A. STRUKTUR BUMI
A. STRUKTUR BUMI Bumi tersusun atas tiga lapisan utama: inti bumi, mantel bumi, dan kerak bumi (lithosfer). 1) Inti bumi, terletak di kedalaman >2,900 km, tersusun atas besi dan nikel, serta sedikit silikat
Lebih terperinciBAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN
BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1 GEOMORFOLOGI Bentukan topografi dan morfologi daerah penelitian dipengaruhi oleh proses eksogen dan proses endogen. Proses eksogen adalah proses-proses yang bersifat
Lebih terperinciMACAM-MACAM LETAK GEOGRAFI.
MACAM-MACAM LETAK GEOGRAFI. Macam-macam Letak Geografi Untuk mengetahui dengan baik keadaan geografis suatu tempat atau daerah, terlebih dahulu perlu kita ketahui letak tempat atau daerah tersebut di permukaan
Lebih terperinciBAB II GEOLOGI REGIONAL
BAB II GEOLOGI REGIONAL 2.1 Fisiografi dan Geomorfologi Regional Secara fisiografis, daerah Jawa Barat dibagi menjadi 6 zona yang berarah timur-barat ( van Bemmelen, 1949 ). Zona tersebut dari arah utara
Lebih terperinciBAB III TATANAN GEOLOGI REGIONAL
BAB III TATANAN GEOLOGI REGIONAL 3.1 Fisiografi Jawa Barat Van Bemmelen (1949) membagi zona fisiografi Jawa Barat menjadi empat bagian (Gambar 3.1). Pembagian zona yang didasarkan pada aspek-aspek fisiografi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Tahapan Perencanaan Teknik Jalan
BAB 1 PENDAHULUAN Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap jalan, dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada
Lebih terperinciBAB II GEOLOGI REGIONAL
BAB II GEOLOGI REGIONAL 2.1 Geografis Regional Jawa Tengah berbatasan dengan Laut Jawa di sebelah utara, Samudra Hindia dan Daerah Istimewa Yogyakarta di sebelah selatan, Jawa Barat di sebelah barat, dan
Lebih terperinciBAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN
BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1 Geomorfologi Daerah Penelitian Bentukan topografi dan morfologi daerah penelitian dipengaruhi oleh proses eksogen dan proses endogen. Proses eksogen adalah proses-proses
Lebih terperincidua benua dan dua samudera. Posisi unik tersebut menjadikan Indonesia sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara yang dilewati oleh garis katulistiwa di apit oleh dua benua dan dua samudera. Posisi unik tersebut menjadikan Indonesia sebagai daerah pertemuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk. Akibat tumbukan antara
Lebih terperinciBAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN
BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1 Geomorfologi Daerah Penelitian Berdasarkan bentuk topografi dan morfologi daerah penelitian maka diperlukan analisa geomorfologi sehingga dapat diketahui bagaimana
Lebih terperinci