Model Pengkajian Community As Partner 1. Data inti
|
|
- Utami Chandra
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Model Pengkajian Community As Partner Model community as partner terdapat dua komponen utama yaitu roda pengkajian komunitas dan proses keperawatan. Roda pengkajian komunitas terdiri(1) inti komunitas (the community core), (2) subsistem komunitas (the community sub systems), dan (3) persepsi ( perception). Model ini lebih berfokus pada perawatan kesehatan masyarakat yang merupakan praktek, keilmuan, dan metodenya melibatkan masyarakat untuk berpartisipasi penuh dalam meningkatkan kesehatannya. Sumber: Anderson McFarlan,:Community as Partner 1. Data inti a) Demografi Variabel yang dapat dikaji adalah jumlah balita baik laki-laki maupun perempuan. Data diperoleh melalui. Puskesmas atau kelurahan berupa laporan tahunan ataurekapitulasi jumlah kunjungan pasien yang berobat. b) Statistik vital Data statistik vital yang dapat dikaji adalah jumlah angka kesakitan dan angkakematian balita. Angka kesakitan dan kematian tersebut diperoleh dari penelusuran data sekunder baik dari Puskesmas atau Kelurahan. c) Karakteristik penduduk Variabel karakteristik penduduk meliputi : - Fisik : jenis keluhan yang dialami oleh warga terkait anaknya. Perawatmengobservasi ketika ada program posyandu.
2 - Psikologis : efek psikologis terhadap anak maupun orang tua yaitu berupakesedihan karena anaknya berisiko tidak bisa bermain dengan anak-anak sebay alainnya dan pertumbuhan anak pun akan terhambat atau sulit untuk berkembang. - Sosial : sikap masyarakat terhadap adanya kasus penyakit masih acuh dan tidak memberikan tanggapan berupa bantuan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan,namun orang tua membawa anak ke posyandu rutin untuk ditimbang. - Perilaku : seperti pola makan yang kurang baik mungkin mempengaruhi penyebab anak mengalami gizi kurang, diare dan penyakit lainnya, terlebih banyak orang tua yang kurang mampu dalam hal ekonomi. 2. Sub sistem a) Lingkungan fisik Lingkungan fisik yang kurang bersih akan menambah dampak buruk terhadap penurunan daya tahan tubuh sehingga rentan terkena penyakit, selain faktor untukmenjamin mendapatkan makanan yang sehat akan sulit didapat, selain itukerentanan terhadap vektor penyakit menjadi salah satu tingginya risiko peningkatan kejadian sakit diwilayah tersebut. b) Sistem kesehatan Jarak antara desa dengan puskesmas tidak terlalu jauh yaitu hanya 1 km, desatersebut memiliki 1 posyandu dalam 1 RW dan aktif melaksanakan program kerjayang dilaksanakan 1 bulan sekali, namun untuk ketersedian posbindu belum ada. c) Ekonomi Pekerjaan yang dominan diwilayah tersebut yaitu buruh, petani,dan lainnya yang berpenghasilan bervariasi untuk setiap keluarga. d) Keamanan dan transportasi Wilayah tersebut memiliki mobil yang disediakan oleh pemberi bantuan untukdimaanfaatkan oleh masyarakat dalam hal memfasilitasi masyarakat untukmempermudah akses mendapatkan layanan kesehatan.variabel keamanan meliputi jenis dan tipe pelayanan keamanan yang ada, tingkatkenyamanan dan keamanan penduduk serta jenis dan tipe gangguan keamananyang ada. e) Kebijakan dan pemerintahan Jenis kebijakan yang sedang diberlakukan, kegiatan promosi kesehatan yangsudah dilakukan, kebijakan terhadap kemudahan mendapatkan pelayanankesehatan, serta adanya partisipasi masyarakat dalam f) Komunikasi Komunikasi meliputi jenis dan tipe komunikasi yang digunakan penduduk,khususnya komunikasi formal dan informal yang digunakan dalam keluarga. Jenis bahasa yang digunakan terutama dalam penyampaian informasi kesehatan gizi,daya dukung keluarga terhadap balita yang sakit. g) Pendidikan Pendidikan sebagai sub sistem meliputi tingkat pengetahuan penduduk tentang pengertian tentang penyakit balita yang dihadapi, bahaya dan dampaknya, cara mengatasi, bagaimana cara perawatan,serta cara mencegahnya. Mayoritas penduduk berpendidikan rendah yaitu SD bahkan tidak sekolah. h) Rekreasi Yang perlu dikaji adalah jenis dan tipe sarana rekreasi yang ada, tingkat partisipasi atau kemanfaatan dari sarana rekreasi serta jaminan keamanan darisarana rekreasi yang ada.
3 3. Persepsi Persepsi masyarakat dan keluarga terhadap suatu penyakit balita masih acuh,mungkin dipengaruhi rendahnya tingkat pendidikan masyarakat ataupunkurangnya pengetahuan kesehatan mengenai suatu penyakit BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Seiring berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan, serta bertambahnya penduduk dan masyarakat maka, maka perlu adanya perawat kesehatan komunitas yang dapat melayani masyarakat dalam dalam hal pencegahan, pemeliharaan, promosi kesehatan dan pemulihan penyakit, yang bukan saja ditujukan kepada individu, keluarga, tetapi juga dengan masyarakat dan inilah yang disebut dengan keperawatan komunitas. Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan. (Pradley, 1985; Logan dan Dawkin, 1987). 1.2.Rumusan Masalah 1. Apa definisi sehat menurut WHO dan para ahli? 2. Apa yang dimaksud dengan kesehatan komunitas? 3. Apa yang dimaksud dengan konsep dasar keperawatan komunitas? 1.3.Tujuan Masalah 1. Dapat mengetahui definisi sehat menurut WHO dan para ahli. 2. Dapat menjelaskan tentang kesehatan komunitas 3. Dapat menjelaskan tentang konsep dasar keperawatan komunitas 2.1 Pendahuluan tentang Konsep Community as Partner MODEL : deskripsi atau analogi yg digunakan sbg pola utk menambah pemahaman thd beberapa fakta atau realitas Beberapa Teori & Model yg dpt digunakan didalam praktik keperawatan komunitas : Teori lingkungan oleh Nightingale (Nightingale s theory of environment) Self-Care Model oleh Orem Adaptation Model dari Roy, S.C
4 Health Care System Model oleh Betty Neuman Community as Client or Partnership Model oleh McFarlane Community as client/partner dikenalkan oleh Anderson & McFarlane Model ini didasarkan padad model Neuman : pendekatan totalitas manusia utk menggambarkan masalah klien Komunitas sbg klien dikembangkan utk mengilustrasikan definisi PHN/CHN (community health nuring) sbg sintesis dari Concepts nursing & public health à diganti dgn komunitas sbg mitra/partner utk menekankan PHC sbg filosofi yg mendasari dimana komunitas turut aktif utk meningkatkan kesehatan dan mencegah atau mengatasi masalah Model konseptual adalah sintesis seperangkat konsep dan pernyataan yang mengintegrasikan konsep-konsep tersebut menjadi suatu kesatuan. Model keperawatan dapat didefinisikan sebagai kerangka pikir, sebagai satu cara melihat keperawatan, atau satu gambaran tentang lingkup keperawatan. Model ini sebagai panduan proses keperawatan dalam pengkajian komunitas; analisa dan diagnosa; perencanaan; implementasi komunitas yang terdiri dari tiga tingkatan pencegahan; primer, sekunder, dan tersier, dan program evaluasi (Hitchcock, Schubert, Thomas, 1999). Konsep Community as Partner diperkenalkan Anderson dan McFarlane. Model ini merupakan pengembangan dari model Neuman yang menggunakan pendekatan totalitas manusia untuk menggambarkan status kesehatan klien. Neuman memandang klien sebagai sistem terbuka dimana klien dan lingkungannya berada dalam interaksi yang dinamis. Menurut Neuman, untuk melindungi klien dari berbagai stressor yang dapat mengganggu keseimbangan, klien memiliki tiga garis pertahanan, yaitu fleksible line of defense, normal line of defense, dan resistance defense. Agregat klien dalam model Community as Partner ini meliputi intrasistem dan ekstrasistem. Intrasistem terkait adalah sekelompok orang-orang yang memiliki satu atau lebih karakteristik (Stanhope & Lancaster, 2004). Agregat ekstrasistem meliputi delapan subsistem yaitu komunikasi, transportasi dan keselamatan, ekonomi, pendidikan, politik dan pemerintahan, layanan kesehatan dan sosial, lingkungan fisik dan rekreasi (Helvie, 1998; Anderson & McFarlane, 2000; Ervin, 2002; Hitchcock, Schubert, Thomas, 1999; Stanhope & Lancaster, 2004; Allender & Spradley, 2005).
5 Delapan subsistem dipisahkan dengan garis putus-putus artinya sistem satu dengan yang lainnya saling mempengaruhi. Di dalam komunitas ada lines of resistance, merupakan mekanisme internal untuk bertahan dari stressor. Rasa kebersamaan dalam komunitas untuk bertanggung jawab terhadap kesehatan contoh dari line of resistance. Anderson dan McFarlane (2000) mengatakan bahwa dengan menggunakan model Community as Partner terdapat dua komponen utama yaitu roda pengkajian komunitas dan proses keperawatan. Roda pengkajian komunitas terdiri dari dua bagian utama yaitu inti dan delapan subsistem yang mengelilingi inti yang merupakan bagian dari pengkajian keperawatan, sedangkan proses keperawatan terdiri dari beberapa tahap mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Komunitas sebagai klien/partner berarti kelompok masyarakat tersebut turut berperan serta secara aktif meningkatkan kesehatan, mencegah dan mengatasi masalah kesehatannya Pengkajian Pengkajian adalah upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga atau kelompok yang menyangkut permasalahan pada fisiologis, psikologis dan sosial ekonomi maupun spiritual dapat ditentukan. Pengkajian keperawatan komunitas merupakan suatu proses tindakan untuk mengenal komunitas. Mengidentifikasi faktor positif dan negatif yang berbenturan dengan masalah kesehatan dari masyarakat hingga sumber daya yang dimiliki komunitas dengan tujuan merancang strategi promosi kesehatan. Dalam tahap pengkajian ini terdapat lima kegiatan, yaitu : a. pengumpulan data tujuan pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai masalah kesehatan pada masyarakat sehingga dapat ditentukam tindakan yang harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik, psikologis, sosial ekonomi dan spiritual serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Kegiatan pengkajian yang dilakukan dalam pengumpulan data meliputi : 1) data inti a) riwayat atau sejarah perkembangan komunitas riwayat terbentuknya sebuah komunitas (lama/baru). tanyakan pada orang-orang yang kompeten atau yang mengetahui sejarah area atau daerah itu. b) data demografi
6 karakteristik orang-orang yang ada di area atau daerah tersebut, distribusi (jenis kelamin, usia, status perkawinan, etnis), jumlah penduduk, c) vital statistik meliputi kelahiran, kematian, kesakitan dan penyebab utama kematian atau kesakitan. d) nilai dan kepercayaan nilai yang dianut oleh masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan, kepercayaan-kepercayaan yang diyakini yang berkaitan dengan kesehatan, kegiatan keagamaan di masyarakat, kegiatan-kegiatan masyarakat yang mencerminkan nilai-nilai kesehatan. 2) subsistem a) lingkungan fisik catat lingkungan tentang mutu air, flora, perumahan, ruang, area hijau, binatang, orang-orang, bangunan buatan manusia, keindahan alam, air, dan iklim. b) pelayanan kesehatan dan sosial catat apakah terdapat klinik, rumah sakit, profesi kesehatan yang praktek, layanan kesehatan publik, pusat emergency, rumah perawatan atau panti werda, fasilitas layanan sosial, layanan kesehatan mental, dukun tradisional/pengobatan alternatif. c) ekonomi catat apakah perkembangan ekonomi di wilayah komunitas tersebut maju dengan pesat, industri, toko, dan tempat-tempat untuk pekerjaan, adakah pemberian bantuan sosial (makanan), seberapa besar tingkat pengangguran, ratarata pendapatan keluarga, karakteristik pekerjaan. d) keamanan dan transportasi apa jenis transportasi publik dan pribadi yang tersedia di wilayah komunitas, catat bagaimana orang-orang bepergian, apakah terdapat trotoar atau jalur sepeda, apakah ada transportasi yang memungkinkan untuk orang cacat. jenis layanan perlindungan apa yang ada di komunitas (misalnya: pemadam kebakaran, polisi, dan lain-lain), apakah mutu udara di monitor, apa saja jenis kegiatan yang sering terjadi, apakah orang-orang merasa aman. e) politik dan pemerintahan catat apakah ada tanda aktivitas politik, apakah ada pengaruh partai yang menonjol, bagaimana peraturan pemerintah terdapat komunitas (misalnya: pemilihan kepala desa, walikota, dewan kota), apakah orang-orang terlibat dalam pembuatan keputusan dalam unit pemerintahan lokal mereka.
7 f) komunikasi catat apakah oaring-orang memiliki tv dan radio, apa saja sarana komunikasi formal dan informal yang terdapat di wilayah komunitas, apakah terdapat surat kabar yang terlihat di stan atau kios, apakah ada tempat yang biasanya digunakan untuk berkumpul. g) pendidikan catat apa saja sekolah-sekolah dalam area beserta kondisi, pendidikan lokal, reputasi, tingkat drop-out, aktifitas-aktifitas ekstrakurikuler, layanan kesehatan sekolah, dan tingkat pendidikan masyarakat. h) rekreasi catat dimana anak-anak bermain, apa saja bentuk rekreasi utama, siapa yang berpartisipasi, fasilitas untuk rekreasi dan kebiasaan masyarakat menggunakan waktu senggang. b. jenis data jenis data secara umum dapat diperoleh dari 1. data subjektif: yaitu data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan oleh individu, keluarga, kelompok dan komunitas, yang diungkapkan secara langsung melalui lisan. 2. data objektif: data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan dan pengukuran. c. sumber data 1. data primer: data yang dikumpulakn oleh pengkaji dalam hal ini mahasiswa atau perawat kesehatan masyarakat dari individu, keluarga, kelompok dan komunitas berdasarkan hasil pemeriksaan atau pengkajian. 2. data sekunder : data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya : kelurahan, catatan riwayat kesejatan pasien atau medical record. (wahit, 2005) d. cara pengumpulan data 1. wawancara atatu anamnesa 2. pengamatan 3. pemeriksaan fisik e. pengolahan data 1. klasifikasi data atau kategorisasi data 2. perhitungan presentase cakupan dengan menggunakan tally 3. tabulasi data f. interpretasi data analisis data Tujuan analisis data : 1. menetapkan kebutuhan komuniti; 2. menetapkan kekuatan;
8 3. mengidentifikasi pola respon komuniti; 4. mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan. g. penentuan masalah atau perumusan masalah kesehatan h. prioritas masalah Prioritas masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan perlu mempertimbangkan berbagai faktor sebagai kriteria: 1. perhatian masyarakat; 2. prevalensi kejadian; 3. berat ringannya masalah; 4. kemungkinan masalah untuk diatasi; 5. tersedianya sumber daya masyarakat; 6. aspek politis Diagnosa keperawatan Diagnosis keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan baik yang aktual maupun potensial. Masalah aktual adalah masalah yang diperoleh pada saat pengkajian, sedangkan masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbul kemudian. American Nurses Of Association (ANA). Dengan demikian diagnosis keperawatan adalah suatu pernyataan yang jelas, padat dan pasti tentang status dan masalah kesehatan pasien yang dapat diatasi dengan tindakan keperawatan Perencanaan a. tahapan pengembangan masyarakat persiapan, penentuan prioritas daerah, pengorganisasian, pembentukan pokjakes (kelompok kerja kesehatan) b. tahap diklat c. tahap kepemimpinan koordinasi intersektoral, akhir, supervisi atau kunjungan bertahap Pelaksanaan/Implementasi Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (Gordon, 1994., dalam Potter & Perry, 1997). Ukuran intervensi keperawatan yang diberikan kepada klien terkait dengan dukungan, pengobatan, tindakan untuk memperbaiki kondisi, pendidikan untuk klien-keluarga, atau tindakan untuk mencegah masalah kesehatan yang muncul dikemudian hari.
9 Menurut Craven dan Hirnle (2000) secara garis besar terdapat tiga kategori dari implementasi keperawatan, antara lain: a. Cognitive implementations, meliputi pengajaran/ pendidikan, menghubungkan tingkat pengetahuan klien dengan kegiatan hidup sehari-hari, membuat strategi untuk klien dengan disfungsi komunikasi, memberikan umpan balik, mengawasi tim keperawatan, mengawasi penampilan klien dan keluarga, serta menciptakan lingkungan sesuai kebutuhan, dan lain lain. b. Interpersonal implementations, meliputi koordinasi kegiatan-kegiatan, meningkatkan pelayanan, menciptakan komunikasi terapeutik, menetapkan jadwal personal, pengungkapan perasaan, memberikan dukungan spiritual, bertindak sebagai advokasi klien, role model, dan lain lain. c. Technical implementations, meliputi pemberian perawatan kebersihan kulit, melakukan aktivitas rutin keperawatan, menemukan perubahan dari data dasar klien, mengorganisir respon klien yang abnormal, melakukan tindakan keperawatan mandiri, kolaborasi, dan rujukan, dan lain-lain Evaluasi atau penilaian Menurut Ziegler, Voughan Wrobel, & Erlen (1986) dalam Craven & Hirnle (2000), evaluasi terbagi menjadi tiga jenis, yaitu: a. Evaluasi struktur Evaluasi struktur difokuskan pada kelengkapan tata cara atau keadaan sekeliling tempat pelayanan keperawatan diberikan. Aspek lingkungan secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi dalam pemberian pelayanan. Persediaan perlengkapan, fasilitas fisik, rasio perawat-klien, dukungan administrasi, pemeliharaan dan pengembangan kompetensi staf keperawatan dalam area yang diinginkan. b. Evaluasi proses Evaluasi proses berfokus pada penampilan kerja perawat dan apakah perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan merasa cocok, tanpa tekanan, dan sesuai wewenang. Area yang menjadi perhatian pada evaluasi proses mencakup jenis informasi yang
10 didapat pada saat wawancara dan pemeriksaan fisik, validasi dari perumusan diagnosa keperawatan, dan kemampuan tehnikal perawat. c. Evaluasi hasil Evaluasi hasil berfokus pada respons dan fungsi klien. Respons prilaku klien merupakan pengaruh dari intervensi keperawatan dan akan terlihat pada pencapaian tujuan dan kriteria hasil. DAPUUUS Natsir Muhammad Konsep-Community-as-Partner-Diperkenalkan- Anderson-Dan-McFarlane-Model-Ini-Merupakan-Pengembangan-Dari-Model- Neuman-Yang-Menggunakan-Pendeka.
11 Community-as-Partner-Diperkenalkan-Anderson-Dan-McFarlane-Model-Ini- Merupakan-Pengembangan-Dari-Model-Neuman-Yang-Menggunak (diakses pada hari Jumat tanggal 25 Maret 2016 pukul wita) Anderson, E.T., and McFarlane, J.(2000). Community as partner: Theory and practice in nursing, 3rd.ed, Philadelpia: Lippincott Allender, J.A., and Spradley, B.W.(2001). Community health nursing : Concepts and practice, 4th.ed, Philadelpia: Lippincott Clark, M.J.(1999). Nursing in the community: Dimensions of community health nursing, Standford, Connecticut: Appleton & Lange George B. Julia, Nursing Theories- The base for professional Nursing Practice, 3rd ed. Norwalk, Appleton and Lange. Hidayat Aziz Halimul Pengantar Konsep Keperawatan Dasar. Salemba Medika :Jakarta. Mubarak, Iqbal Wahit Pengantar dan Teori Ilmu Keperawatan Komunitas 1. Cv Sagung Seto : Jakarta Craven, R. F dan Hirnle, C. J Fundamental of Nursing: Human, Health and function. Edisi 3. Phiadelphia: lippincott ROSES KEPERAWATAN MODEL CAP Model adalah gambaran yang mendekati kenyataan dari konsep. (Riehl and Roy, 1980). Model konseptual adalah sintesis seperangkat konsep dan pernyataan yang mengintegrasikan konsep konsep tersebut menjadi suatu kesatuan. Model keperawatan dapat didefinisikan sebagai kerangka piker, sebagai satu cara melihat keperawatan, atau satu gambaran tentang lingkup keperawatan. Model ini sebagai panduan proses keperawatan dalam pengkajian komunitas; analisa dan diagnosa; perencanaan; implementasi komunitas yang terdiri dari tiga tingkatan pencegahan; primer, sekunder, dan tersier, dan program evaluasi (Hitchcock, Schubert, Thomas, 1999). Fokus pada model ini komunitas sebagai partner dan penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan. Neuman memandang klien sebagai sistem terbuka dimana klien dan lingkungannya berada dalam interaksi yang dinamis. Menurut Neuman, untuk melindungi klien dari berbagai stressor yang dapat mengganggu keseimbangan, klien memiliki tiga garis pertahanan, yaitu fleksible line of defense, normal line of defense, dan resistance defense (lihat gambar 1).
12 Agregat klien dalam model community as partner ini meliputi intrasistem dan ekstrasistim. Intrasistem terkait adalah sekelompok orang-orang yang memiliki satu atau lebih karakteristik (Stanhope & Lancaster, 2004). Agregat ekstrasistem meliputi delapan subsistem yaitu komunikasi, transportasi dan keselamatan, ekonomi, pendidikan, politik dan pemerintahan, layanan kesehatan dan sosial, lingkungan fisik dan rekreasi (Helvie, 1998; Anderson & McFarlane, 2000; Ervin, 2002; Hitchcock, Schubert, Thomas, 1999; Stanhope & Lancaster, 2004; Allender & Spradley, 2005). Delapan subsistem dipisahkan dengan garis putus-putus artinya sistem satu dengan yang lainnya saling mempengaruhi. Di dalam komunitas ada lines of resistance, merupakan mekanisme internal untuk bertahan dari stressor. Rasa kebersamaan dalam komunitas untuk bertanggung jawab terhadap kesehatan contoh dari line of resistanceanderson dan McFarlane (2000) mengatakan bahwa dengan menggunakan modelcommunity as partner terdapat dua komponen utama yaitu roda pengkajian komunitas dan proses keperawatan. Roda pengkajian komunitas terdiri dari dua bagian utama yaitu inti dan delapan subsistem yang mengelilingi inti yang merupakan bagian dari pengkajian keperawatan, sedangkan proses keperawatan terdiri dari beberapa tahap mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. 1. Pengkajian Pengkajian adalah upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga atau kelompok yang menyangkut permasalahan pada fisiologis, psikologis dan sosial ekonomi maupun spiritual dapat ditentukan. Pengkajian keperawatan komunitas merupakan suatu proses tindakan untuk mengenal komunitas. Mengidentifikasi faktor positif dan negatif yang berbenturan dengan masalah kesehatan dari masyarakat hingga sumber daya yang dimiliki komunitas dengan tujuan merancang strategi promosi kesehatan. Dalam tahap pengkajian ini terdapat lima kegiatan, yaitu : pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, perumusan atau penentuan masalah kesehatan masyarakat dan prioritas masalah. a. Pengumpulan Data Tujuan : Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai masalah kesehatan pada masyarakat sehingga dapat ditentukam tindakan yang harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik, psikologis, sosial ekonomi dan spiritual serta factor lingkungan yang mempengaruhinya. Kegiatan pengkajian yang dilakukan dalam pengumpulan data meliputi : 1. Data inti
13 a. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas b. Data demografi c. Vital statistic d. Status kesehatan komunitas 2. Data lingkungan fisik a. Pemukiman b. Sanitasi c. Fasilitas d. Batas-batas wilayah e. Kondisi geografis 3. Pelayanan Kesehatan Dan Sosial a. Pelayanan kesehatan b. Fasilitas sosial (pasar, took, swalayan) 4. Ekonomi a. Jenis pekerjaan b. Jumlah penghasilan rata-rata tiap bulan c. Jumlah pengeluaran rata-rata tiap bulan d. Jumlah pekerja dibawah umur, ibu rumah tangga, dan lanjut usia 5. Keamanan dan transportasi a. Keamanan b. Transportasi
14 6. Politik dan pemerintahan a. System pengorganisasian b. Struktur organisasi c. Kelompok organisasi dalam komunitas d. Peran serta kelompok organisasi dalam kesehatan 7. System komunikasi a. Sarana umum komunikasi b. Jenis alat komunikasi dan digunakan dalam komunitas c. Cara penyebaran informasi 8. Pendidikan a. Tingkat pendidikan komunitas b. Fasilitas pendidikan yang tersedia (formal dan non formal) c. Jenis bahasa yanhg digunakan 9. Rekreasi a. Kebiasaan rekreasi b. Fasilitas tempat rekreasi Jenis Data Jenis data secara umum dapat diperoleh dari 1. Data Subjektif Yaitu data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan oleh individu, keluarga, kelompok dan komunitas, yang diungkapkan secara langsung melalui lisan.
15 2. Data Objektif Data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan dan pengukuran. Sumber Data 1. Data primer Data yang dikumpulakn oleh pengkaji dalam hal ini mahasiswa atau perawat kesehatan masyarakat dari individu, keluarga, kelompok dan komunitas berdasarkan hasil pemeriksaan atau pengkajian. 2. Data sekunder Data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya : kelurahan, catatan riwayat kesejatan pasien atai medical record. (Wahit, 2005) Cara Pengumpulan Data 1. Wawancara atatu anamnesa 2. Pengamatan 3. Pemeriksaan Fisik b. Pengolahan Data 1. Klasifikasi data atau kategorisasi data 2. Perhitungan prosentase cakupan dengan menggunakan telly 3. Tabulasi data 4. Interpretasi data (Anderson and Mc Farlane Community as Client) c. Analisis Data
16 Tujuan analisis data : 1. Menetapkan kebutuhan komuniti 2. Menetapkan kekuatan 3. Mengidentifikasi pola respon komuniti 4. Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan d. Penentuan masalah atau perumusan masalah kesehatan e. Prioritas masalah Prioritas masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan perlu mempertimbangkan berbagai factor sebagai criteria: 1. Perhatian masyarakat 2. Prevalensi kejadian 3. Berat ringannya masalah 4. Kemungkinan masalah untuk diatasi 5. Tersedianya sumber daya masyarakat 6. Aspek politis. Prioritas masalah juga dapat ditentukan berdasarkan hirarki kebutuhan menurut Abraham H. Mashlow yaitu: 1. Keadaan yan mengancam kehidupan 2. Keadaan yang mengancam kesehatan 3. Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan 3. Diagnosa keperawatan Diagnosis keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan baik yang actual maupun potensial. Masalah actual adalah masalah yang diperoleh pada saat pengkajian, sedangkan masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbul kemudian. (American Nurses Of Association (ANA). Dengna demikian diagnosis keperawatan adalah suatu pernyataan yang
17 jelas, padat dan pasti tentang status dan masalah kesehatan pasien yang dapat diatasi dengan tindakan keperawatan. Contoh Diagnosa Keperawatan 1. Resiko terjadinya diare di RW. 02 Ds. Genuk Semarang suhubungan dengan : a. Sumber air tidak memenuhi syarat b. Kebersihan perorangan kurang c. Lingkungan yang buruk di manefestasikan oleh : banyaknya sampah yang berserakan, penggunaan sungai sebagai tempat mencuci, mandi dan pembuangan kotoran. 2. Tingginya kejadian karies gigi SMP 29 Semarang sehubungan dengan : a. Kurangnya pemeriksaan gigi b. Kurangnya fluor pada air minum di manefestasikan: 62% caries dengan inspeksi pada murid-murid SMP Kurangnya gizi pada balita di desa Karang Awen sehubungan dengan : a. Banyak kepala keluarga kehilangan pekerjaan b. Kurangnya jumlah kader c. Kurangnya jumlah posyandu d. Kurangnya jumlah pengetahuan masyarakat tentang gizi. 4. Resiko terjadinya penyakit dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) di desa Karang Awen. 5. Terjadinya penyakit akibat lingkungan yang tidak sehat (Diare, ISPA, DBD) di desa Karang Awen sehubungan dengan : 4. Perencanaan a. Tahapan pengembangan masyarakat: b. Persiapan, penentuan prioritas daerah c. Pengorganisasian, pembentukan pokjakes. d. Tahap diklat e. Tahap kepemimpinan f. Koordinasi intersektoral
18 g. Akhir, supervisi atau kunjungan bertahap. 5. Pelaksanaan/Implementasi a. Tanggung jawab melaksanakan kegiatan: b. Bantuan mengatasi masalah kurang c. nutrisi, mempertahankan kondisi d. seimbang, meningkatkan kesehatan e. Mendidik komunitas tentang perilaku sehat f. untuk mencegah kurang gizi g. Advokat komunitas. 6. Evaluasi atau penilaian Fokus: Dilakukan dengan konsep evaluasi struktur, proses, hasil. a. Relevansi antara kenyataan dengan target b. Perkembangan/ kemajuan proses, kesesuaian dg perencanaan, peran pelaksana, fasilitas dan jumlah peserta c. Efisiensi biaya, bagaimana mencari sumber dana d. Efisiensi kerja, apakah tujuan tercapai, apakah masyarakat puas. e. Dampak, apakah terjadi perubahan status kesehatan. lama. Proses Evaluasi a. Menilai respon verbal dan nonverbal b. Mencatat adanya kasus baru yg dirujuk ke RS
MAKALAH KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS
MAKALAH KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS 1. KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS A. Pengertian Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
KEPERAWATAN KOMUNITAS PSIK UNLAM BANJARBARU ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS H. Ahyar Wahyudi, S.Kep.,Ns. Community Health Nursing Pelayanan keperawatan profesional yang merupakan perpaduan antara konsep kesehatan
Lebih terperinciSEJARAH KEPERAWATAN KOMUNITAS & KONSEP MODEL KEPERAWATAN KOMUNITAS
SEJARAH KEPERAWATAN KOMUNITAS & KONSEP MODEL KEPERAWATAN KOMUNITAS Elfrida Nainggolan, SKM SEJARAH CHN Early Home care Nursing (Before mid- 1800s) District Nursing (Mid-1800s to 1900) Visiting nurse William
Lebih terperinciMODEL KONSEPTUAL KESEHATAN KOMUNITAS
MODEL MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS Oleh : Makhfudli Bagian Keperawatan Komunitas Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya 03 April 2009
Lebih terperinciKey word: family centered nursing, community as partner, Tannahill s models, child with eating disorders ABSTRAK
Integration of Family-centered nursing, communitas as partner, and Tannahill s health promotion models: for child under five years with eating disorders : Integrasi Teori Dan Model Family-Centered Nursing,
Lebih terperinciPEMBAHASAN Gambaran Model Konseptual Keperawatan Menurut Imogene M. King
PEMBAHASAN Gambaran Model Konseptual Keperawatan Menurut Imogene M. King Imogene M. King mengawali teori ini melalui studi literatur dalam keperawatan, ilmu-ilmu perilaku terapan, diskusi dengan beberapa
Lebih terperinciPRAKTIK KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS
PRAKTIK KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS Elfrida Nainggolan, SKM KARAKTERISTIK PRAKTIK PKK: KOMUNITAS SEBAGAI MITRA Keperawatan Kesehatan Komunitas area spesialisasi keperawatan dengan unit pelayanan adalah
Lebih terperinciKONSEP KEPERWATAN KOMUNITAS
KONSEP KEPERWATAN KOMUNITAS PSIK UNSRI TAHUN 2015 Sejarah perkembangan kesmas dan keperawatan komunitas/perkesmas 1951 pemerintah belanda untuk pemberantasan penyakit cacar dan kolera. Maka dilatih mantri
Lebih terperinciBy. Rahmad Gurusinga,S.Kep,Ns.,M.Kep.-
By. Rahmad Gurusinga,S.Kep,Ns.,M.Kep.- PENGERTIAN ISTILAH PHN (Publik Health Nursing) dikemukakan oleh Ruth B. Freeman pada tahun 1961 dalam bukunya Public Health Nursing Practice Pada tahun 1981 Freeman
Lebih terperinciSEJ S A EJ R A AH A PROS PR E OS S E KEPER
SEJARAH PROSES KEPERAWATAN RAHMAD GURUSINGA Proses keperawatan mulai dikenal di Indonesia sekitar tahun 1980-an. Perawat yang dididik sebelum tahun tersebut pada umumnya belum mengenal proses keperawatan
Lebih terperinciKONTRAK PERKULIAHAN. Hari Pertemuan/Jam : Rabu/ WIB Tempat Pertemuan : Ruang kuliah program B (Ruang F)
KONTRAK PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Keperawatan Komunitas Kode Mata Kuliah : NKK 318 Pengajar : Ns. Rika Sabri, M.Kep.,Sp.Kom Staf Puskesmas Semester : III/2005-2006 Hari Pertemuan/Jam : Rabu/14.00-15.40
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian 1. Komunitas adalah sekelompok individu yang tinggal pada wilayah tertentu, memiliki nilai nilai keyakinan dan minat yang relative sama, serta adanya interaksi satu
Lebih terperinciPW226 KEPERAWATAN KOMUNITAS I
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PW226 KEPERAWATAN KOMUNITAS I Dosen: Skamet Rohaedi, S.Kep., M.PH PROGRAM STUDI DIII KAPERAWATAN FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Lebih terperinciGRAND THEORY BETTY NEUMAN. KLP II Ayu Lestari Rasdin Suarni Tutik Agustini Mardin Paridah Lairing Andan Firmansyah
GRAND THEORY BETTY NEUMAN KLP II Ayu Lestari Rasdin Suarni Tutik Agustini Mardin Paridah Lairing Andan Firmansyah Grand teori Grand teori adalah struktur konseptual model keperawatan yang hampir abstrak,
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Keperawatan Komunitas I Kode Mata Kuliah/SKS : KEP. 549 Tingkat/Semester : II/IV Pertemuan Ke : 1 Waktu Pertemuan : 2 x 60 menit A. Kompetensi 1. Kompetensi Dasar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Promosi Kesehatan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi Kesehatan 2.1.1. Pengertian Promosi Kesehatan Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran diri oleh dan untuk masyarakat
Lebih terperinci: Evi Karota Bukit, SKp, MNS NIP : : Kep. Jiwa & Kep. Komunitas. : Asuhan Keperawatan Jiwa - Komunitas
Nama : Evi Karota Bukit, SKp, MNS NIP : 19671215 200003 1 002 Departemen Mata Kuliah Topik : Kep. Jiwa & Kep. Komunitas : Keperawatan Komunitas : Asuhan Keperawatan Jiwa - Komunitas LAPORAN WHO (2002)
Lebih terperinciDisampaikan Oleh: R. Siti Maryam, MKep, Ns.Sp.Kep.Kom 17 Feb 2014
Disampaikan Oleh: R. Siti Maryam, MKep, Ns.Sp.Kep.Kom 17 Feb 2014 1 Pelayanan keperawatan kesehatan di rumah merupakan sintesa dari keperawatan kesehatan komunitas dan keterampilan teknikal tertentu yang
Lebih terperinci: Evi Karota Bukit, SKp, MNS NIP : : Kep. Jiwa & Kep. Komunitas. Topik : Keperawatan Komunitas : Kunjungan Rumah
Nama : Evi Karota Bukit, SKp, MNS NIP : 19671215 200003 1 002 Departemen Mata Kuliah : Kep. Jiwa & Kep. Komunitas : Keperawatan Komunitas Topik : Keperawatan Komunitas : Kunjungan Rumah Home Visit Merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam bab ini akan dibahas tentang latar belakang penelitian, masalah
BAB 1 PENDAHULUAN Di dalam bab ini akan dibahas tentang latar belakang penelitian, masalah penelitian, tujuan penelitian, identifikasi kerangka kerja konseptual, pertanyaan penelitian, variabel penelitian,
Lebih terperinciSISTEM PELAYANAN KESEHATAN & SISTEM RUJUKAN. Dr. TRI NISWATI UTAMI, M.KES
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN & SISTEM RUJUKAN Dr. TRI NISWATI UTAMI, M.KES Definisi Sistem kesehatan suatu jaringan penyedia pelayanan kesehatan (supply side) & orang yang menggunakan pelayanan tersebut
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kabupaten yang melaksanakan upaya penyuluhan, penanganan kasus-kasus
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) 1.1 Defenisi Puskesmas Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) adalah unit fungsional pelayanan kesehatan terdepan sebagai unit pelaksana
Lebih terperinciPerawat & Program Perawatan di Rumah Sakit
Perawat & Program Perawatan di Rumah Sakit SEPTO PAWELAS ARSO, SKM, MARS Materi Kuliah Organisasi Manajemen Rumah Sakit Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat UNIVERSITAS DIPONEGORO Persyaratan RS Minimal
Lebih terperinciPELAYANAN KESEHATAN KERJA DI PUSKESMAS
PELAYANAN KESEHATAN KERJA DI PUSKESMAS Oleh : Dr. Azwar Djauhari MSc Disampaikan pada : Kuliah Blok 22 Tahun Ajaran 2013 / 2014 Program Studi Pendidikan Dokter FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciDIAGNOSA DAN RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
DIAGNOSA DAN RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA A. KONSEP DIAGNOSA. Definisi Keperawatan Keluarga Diagnosis keperawatan keluarga merupakan perpanjangan diri diagnosis ke sistem keluarga dan subsistemnya
Lebih terperinciBAB II PENGELOLAAN PELAYANAN KEPERAWATAN. berinterkasi satu sama lain untuk mencapai tujuan (Mubarak, 2009).
BAB II PENGELOLAAN PELAYANAN KEPERAWATAN A. Konsep Dasar 1. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas a. Defenisi Komunitas adalah sekelompok individu yang tinggal pada wilayah tertentu, memiliki nilai-nilai
Lebih terperinciKONSEP DASAR ASKEB KELOMPOK KHUSUS
KONSEP DASAR ASKEB KELOMPOK KHUSUS SRI WAHYUNI, M.Mid KELOMPOK KHUSUS Sekelompok masyarakat atau individu yang karena keadaan fisik, mental maupun sosial budaya dan ekonominya perlu mendapatkan bantuan,
Lebih terperinciKONSEP HOLISTIK DALAM KEPERAWATAN MELALUI PENDEKATAN MODEL ADAPTASI SISTER CALLISTA ROY
TINJAUAN PUSTAKA KONSEP HOLISTIK DALAM KEPERAWATAN MELALUI PENDEKATAN MODEL ADAPTASI SISTER CALLISTA ROY Salbiah* ABSTRAK Holistik merupakan salah satu konsep yang mendasari tindakan keperawatan yang meliputi
Lebih terperinciMANAJEMEN SUMBER DAYA KELUARGA
MANAJEMEN SUMBER DAYA KELUARGA Oleh: Neti Juniarti, S.Kp., M.Kes., MNurs Disampaikan pada Kegiatan Pelatihan Keperawatan Komunitas Dinas Kesehatan Kota Bandung di Hotel Royal Corner tanggal 27-29 Mei 2008
Lebih terperinciFERRY EFENDI MAKHFUDLI
FERRY EFENDI MAKHFUDLI DAFTAR ISI Tentang Penulis Kata Pengantar Daftar Isi iii v vii BAB 1 Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Komunitas 1 Pendahuluan 3 Konsep Keperawatan Kesehatan Komunitas 4 Perbedaan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Posyandu Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian dari kesejahteraan umum seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, Departemen Kesehatan pada
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 GAMBARAN RESPONDEN PENELITIAN. responden sebanyak 46 perawat di Puskesmas. Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 GAMBARAN RESPONDEN PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Puskesmas se-kota Salatiga yaitu sebanyak 6 Puskesmas pada tahun 2013, dengan jumlah responden sebanyak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan kesehatan bagi masyarakat. Menanggapi hal ini,
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi keperawatan dewasa ini adalah memenuhi kebutuhan kesehatan bagi masyarakat. Menanggapi hal ini, keperawatan telah memberikan
Lebih terperinciKonsep dan Teori Keperawatan menurut para ahli
Konsep dan Teori Keperawatan menurut para ahli Konsep dan teori dalam keperawatan. Teori keperawatan pada dasarnya terdiri atas empat konsep yang berpengaruh dan menentukan kualitas praktik keperawatan
Lebih terperinciTEORI / KONSEP YG TERKAIT DGN MANAJEMEN KEPERAWATAN
TEORI / KONSEP YG TERKAIT DGN MANAJEMEN KEPERAWATAN Sumijatun Beberapa Teori Penting yg terkait dgn Man. Keperawatan : Teori Boulding Paradigma Keperawatan Model Konseptual Keperawatan 9 teori penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seluruh daerah geografis di dunia. Menurut data World Health Organization
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diare merupakan penyakit yang berbasis lingkungan dan terjadi hampir di seluruh daerah geografis di dunia. Menurut data World Health Organization (WHO) pada tahun 2013,
Lebih terperinciBUKU PEDOMAN PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS
BUKU PEDOMAN PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS Koordinator : Tirta Adikusuma, S.Kep., Ners. PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TAHUN AKADEMIK
Lebih terperinciPENGANTAR MANAJEMEN KEPERAWATAN. Sumijatun
PENGANTAR MANAJEMEN KEPERAWATAN Sumijatun Beberapa Teori Penting yg terkait dgn Man. Keperawatan : Teori Boulding Paradigma Keperawatan Model Konseptual Keperawatan 9 teori penting dlm man kep : Menurut
Lebih terperinciKOMPETENSI PERAWAT R. NETY RUSTIKAYANTI
KOMPETENSI PERAWAT R. NETY RUSTIKAYANTI Pembangunan kesehatan Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal Upaya pelayanan/asuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam pelayanan kesehatan. Salah satu upaya pemerintah untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelayanan kesehatan yang baik merupakan kebutuhan bagi setia porang. Semua orang ingin dilayani dan mendapatkan kedudukan yang sama dalam pelayanan kesehatan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan salah satu penyakit yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat. ISPA masih menjadi masalah kesehatan yang penting karena
Lebih terperinciAKADEMI KESEHATAN RUSTIDA
Y A Y A S A N R U S T I D A AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA Program Studi DIII Keperawatan Alamat : Jalan RSU. Bhakti Husada Telp. (0333)821495, Fax: (0333)821193 KRIKILAN GLENMORE BANYUWANGI FORMAT PENGKAJIAN
Lebih terperinciPROSES ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
PROSES ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS Rosiana Eva Rayanti, S.Kep., MSN Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, 21 Juni 2016 PERATURAN MENTERI KESEHATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beberapa indikator dari Indeks Pembangunan Manusia (Human Development. sosial ekonomi masyarakat (Koentjoro, 2011).
18 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bidang kesehatan merupakan salah satu indikator utama dari berkembangnya kesejahteraan masyarakat di suatu wilayah geografis tertentu.kesejahteraan masyarakat di
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
BAB II TINJAUAN TEORI A. Keperawatan 1. Pengertian perawat Perawat (nurse) berasal dari bahasa latin yaitu kata nutrix yang berarti merawat atau memelihara. Menurut Kusnanto (2003), perawat adalah seseorang
Lebih terperinciPENGKAJIAN KOM KO UN U I N TA T S A yoyok bekti prasetyo
PENGKAJIAN KOMUNITAS yoyok bekti prasetyo Variabel yang perlu dikaji Komunitas Core/inti komunitas Subsistem Riwayat komunitas Demografi Etnik Nilai dan kepercayaan Lingku ngan fisik Layana n keseha tan
Lebih terperinciManajemen Asuhan Keperawatan. RAHMAD GURUSINGA, Ns., M.Kep.-
Manajemen Asuhan Keperawatan RAHMAD GURUSINGA, Ns., M.Kep.- Manajemen pada proses keperawatan Pengkajian Diagnosis Perencanaan Implementasi evaluasi langkah awal dalam proses keperawatan PENGKAJIAN proses
Lebih terperincisekolah dengan upaya promotif dan preventif (Simon, 2007).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan UUD 1945 diselenggarakan menurut GBHN 1993 menekankan bahwa tujuan pembangunan nasional
Lebih terperinciMODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL KEPUTUSASAAN DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL
MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL KEPUTUSASAAN DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN JAKARTA A. KOMPETENSI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. keperawatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Perawatan Kesehatan Masyarakat Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya pelayanan keperawatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan
Lebih terperinciSurveilans Berbasis Masyarakat Surveilans berbasis masyarakat merupakan upaya kesehatan untuk melakakun penemuan kasus/masalah kesehatan yang dilakukan oleh masyarakat yang kemudian diupayakan pemecahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan salah satu masalah kesehatan yang ada di negara berkembang dan negara maju. Hal ini disebabkan karena masih tingginya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat yang optimal sangat ditentukan oleh tingkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Derajat kesehatan masyarakat yang optimal sangat ditentukan oleh tingkat kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan berperilaku sehat
Lebih terperinciMATA KULIAH. Asuhan Kebidanan Komunitas WAKTU DOSEN. Pengembangan Wahana/Forum PSM, Berperan Dalam Kegiatan TOPIK
MATA KULIAH WAKTU DOSEN TOPIK Pengembangan Wahana/Forum PSM, Berperan Dalam Kegiatan 1 SUB TOPIK 1. Posyandu 2. Polindes 3. KB KIA 4. Dasa Wisma 5. Tabulin 6. Donor darah berjalan 7. Ambulan desa OBJEKTIF
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. produktivitas kerja guna meningkatkan kesejahteraan keluarga. Orang bijak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sehat adalah karunia Tuhan yang perlu disyukuri, karena sehat merupakan hak asasi manusia yang harus dihargai. Sehat juga investasi untuk meningkatkan produktivitas
Lebih terperinciFORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Nama Mahasiswa :... Pengkajian diambil tanggal :... Jam :... A. IDENTITAS UMUM. Identitas Kepala Keluarga: Nama :... Pendidikan :... Umur :... Pekerjaan :...
Lebih terperinciRingkasan Teori-teori Keperawatan
Ringkasan Teori-teori Keperawatan Profesi keperawatan adalah profesi yang unik dan kompleks. Dalam melaksanakan prakteknya, perawat harus mengacu pada model konsep dan teori keperawatan yang sudah dimunculkan.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. usaha yang dilakukan sekolah untuk menolong murid dan juga warga sekolah
7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian UKS Usaha kesehatan sekolah atau yang disingkat dengan UKS adalah suatu usaha yang dilakukan sekolah untuk menolong murid dan juga warga sekolah yang sakit di kawasan
Lebih terperinciTujuan pendidikan kesehatan
Definisi Pendidikan kesehatan adalah suatu upaya atau kegiatan untuk menciptakan perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan. Pendidikan kesehatan konsepnya berupaya agar masyarakat menyadari atau
Lebih terperinciPENERAPAN TEORI BETTY NEUMAN DALAM PENGKAJIAN LANSIA DENGAN DIABETES MELLITUS DI DESA MARGALAKSANA KECAMATAN CILAWU KABUPATEN GARUT
PENERAPAN TEORI BETTY NEUMAN DALAM PENGKAJIAN LANSIA DENGAN DIABETES MELLITUS DI DESA MARGALAKSANA KECAMATAN CILAWU KABUPATEN GARUT Iskim Luthfa *, Citra Windani, M.S. ** 1. 2. Mahasiswa Pasca Sarjana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif ditujukan
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pelayanan keperawatan adalah pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual
Lebih terperinciBAB 3 KERANGKA PENELITIAN. kesehatan Puskesmas dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah pada. Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Karang Baru.
BAB 3 KERANGKA PENELITIAN 1. Kerangka Konseptual Penelitian ini menggambarkan tentang dukungan yang diberikan petugas kesehatan Puskesmas dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah pada Sekolah
Lebih terperinciOleh : Titik Anggraeni
Page 1 of 8 Oleh : Titik Anggraeni A. PENDAHULUAN Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam meningkatkan derajat kesehatan. Melalui system ini, tujuan pembangunan kesehatan dapat tercapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN atau Indonesia Sehat 2025 disebutkan bahwa perilaku
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rencana pembangunan jangka panjang bidang kesehatan RI tahun 2005 2025 atau Indonesia Sehat 2025 disebutkan bahwa perilaku masyarakat yang diharapkan dalam Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau
Lebih terperinciSITUASI KESEHATAN MASYARAKAT DI INDONESIA Oleh : Dewi Klarita Furtuna
SITUASI KESEHATAN MASYARAKAT DI INDONESIA Oleh : Dewi Klarita Furtuna Pendahuluan Seiring dengan berkembangnya Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat perkembangan yang cukup baik, maka makin
Lebih terperinciSTANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN INDONESIA. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)
STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN INDONESIA -Tahun 2005- Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Pengurus Pusat PPNI, Sekretariat: Jl.Mandala Raya No.15 Patra Kuningan Jakarta Tlp: 62-21-8315069 Fax: 62-21-8315070
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 1. Pengetahuan 1.1 Definisi Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORISTIS
BAB II TINJAUAN TEORISTIS 2.1 Perilaku Caring 2.1.1 Pengertian Caring Perawat Menurut Carruth, dalam Nurachmah (2001) asuhan keperawatan yang bermutu yang diberikan oleh perawat dapat dicapai apabila perawat
Lebih terperinciPENILAIAN MANDIRI TENTANG KOMPETENSI FISCM
Form. 05 FISPH /FISCM PENILAIAN MANDIRI TENTANG KOMPETENSI FISCM Pengantar Tujuan dari penilaian mandiri ini adalah untuk membantu Anda menemukan tingkat kompetensi Anda terhadap dimensi kunci pengajaran
Lebih terperinciLINGKUP ILMU KESEHATAN MASYARAKAT. By. Irma Nurianti, SKM, M.Kes
LINGKUP ILMU KESEHATAN MASYARAKAT By. Irma Nurianti, SKM, M.Kes Dari pengalaman-pengalaman praktek kesehatan masyarakat yang telah berjalan sampai pada awal abad ke-20, Winslow (1920) akhirnya membuat
Lebih terperinciKONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA
KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA MASALAH KESEHATAN JIWA DI SEKITAR KITA Stres Agresif anarkis Depresi Paranoid Bunuh diri NAPZA PENGERTIAN KESEHATAN Menurut WHO : Keadaan sejahtera secara tubuh, jiwa, & sosial
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud, Rumah Sakit mempunyai. dengan standart pelayanan Rumah Sakit.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Rumah Sakit Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna, yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2011 TENTANG PEMBINAAN, PENDAMPINGAN, DAN PEMULIHAN TERHADAP ANAK YANG MENJADI KORBAN ATAU PELAKU PORNOGRAFI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinciKONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS. DISUSUN OLEH Ns. Nurhayati, M.Kep
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DISUSUN OLEH Ns. Nurhayati, M.Kep PRODI DIII KEPERAWATAN RSIJ FKK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2011 Mata ajar keperawatan komunitas membahas tentang teori
Lebih terperinciMetodologi Asuhan Keperawatan
Metodologi Asuhan Keperawatan A. Pendahuluan Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan
Lebih terperinciPENDIDIKAN KESEHATAN
PENDIDIKAN KESEHATAN a. Pengertian Pendidikan kesehatan b. Konsep Pendidikan Kesehatan c. Upaya Pendidikan Kesehatan d. Peran pendidikan kesehatan dalam kesehatan masyarakat PENGERTIAN PENDIDIKAN KESEHATAN
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. memegang tanggung jawab paling besar untuk perawatan pasien dalam kerangka
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kolaborasi 2.1.1 Defenisi Kolaborasi Kolaborasi adalah hubungan timbal balik dimana pemberi pelayanan memegang tanggung jawab paling besar untuk perawatan pasien dalam kerangka
Lebih terperinciHUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT KEPDA PASIEN DI RS AISYIYAH BOJONEGORO. Abstrak
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT KEPDA PASIEN DI RS AISYIYAH BOJONEGORO 1 Megarista Aisyana, 2 Iin Rahayu Abstrak Hubungan yang harmonis antara perawat rumah sakit
Lebih terperinciKesehatan jiwa menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 18. secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2014 adalah kondisi dimana seseorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual,
Lebih terperinciTujuan usaha kesehatan sekolah secara umum adalah untuk. sedini mungkin serta menciptakan lingkungan sekolah yang sehat sehingga
1.2 Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah Tujuan usaha kesehatan sekolah secara umum adalah untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin serta menciptakan lingkungan
Lebih terperinciGERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS)
PERAN ORGANISASI PROFESI KESEHATAN MASYARAKAT Dalam Program GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS) Disampaikan Oleh FILOSOFI DAN KONSEP DASAR FAKTA PERUBAHAN POLA PENYAKIT TERKAIT DENGAN FAKTOR PERILAKU
Lebih terperinciPELATIHAN KADER POSYANDU LANSIA MENGGUNAKAN TEKNIK PEER GROUP DISCUSSION DALAM PEMBERIAN DUKUNGAN KELUARGA LANSIA DM
PELATIHAN KADER POSYANDU LANSIA MENGGUNAKAN TEKNIK PEER GROUP DISCUSSION DALAM PEMBERIAN DUKUNGAN KELUARGA LANSIA DM Asti Nuraeni 1) Prita Adisty Handayani 2) Suksi Riani 3) asti@stikestelogorejo.ac.id;
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Letak Geografis
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Letak Geografis Gambar 4.1.1 Peta letak demografi RS Paru dr Ario Wirawan Salatiga Kondisi geografis daerah Ngawen Salatiga
Lebih terperinciBy. Lufthiani, S.Kep, Ns
By. Lufthiani, S.Kep, Ns Optimalkan tumbuh kembang anak artinya : Pencapaian optimal pada setiap aspek tumbuh kembang asah asih asuh Pencapaian tergantung kesehatan dan tahapan tumbuh kembang sangat individual
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN TENTANG
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2011 2011 TENTANG PEMBINAAN, PENDAMPINGAN, DAN PEMULIHAN TERHADAP ANAK YANG MENJADI KORBAN ATAU PELAKU PORNOGRAFI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lainnya. Nelayan dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu nelayan buruh, nelayan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nelayan merupakan kelompok masyarakat yang mata pencahariannya sebagian besar bersumber dari aktivitas menangkap ikan dan mengumpulkan hasil laut lainnya.
Lebih terperinciKeperawatan sebagai Terapi pada Keperawatan Medikal Bedah
Keperawatan sebagai Terapi pada Keperawatan Medikal Bedah Ratna Sitorus Disampaikan pada Seminar HIPMEBI, di RS Persahabatan Jakarta, 11 Februari 2017 Pembahasan 1. Pengertian terapi keperawatan 2. Masalah
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan menurut Kamus Bahasa Indonesia (2005) adalah puas ; merasa
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kepuasan Pasien 2.1.1. Definisi Kepuasan Kepuasan menurut Kamus Bahasa Indonesia (2005) adalah puas ; merasa senang; perihal (hal yang bersiap puas, kesenangan, kelegaan dan
Lebih terperinciPENDAHULUAN atau Indonesia Sehat 2025 disebutkan bahwa perilaku. yang bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan;
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rencana pembangunan jangka panjang bidang kesehatan RI tahun 2005 2025 atau Indonesia Sehat 2025 disebutkan bahwa perilaku masyarakat yang diharapkan dalam Indonesia
Lebih terperinciPEMBERDAYAAN KADER POSYANDU LANSIA DI SEMARANG. Abstrak
PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU LANSIA DI SEMARANG Elis Hartati 1, Diyan Yuli Wijayanti 2 1,2 Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro, email: elis.hartati@gmail.com, email: dywijayanti@gmail.com
Lebih terperincimakalah teori keperawatan
makalah teori keperawatan BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbol - simbol yang nyata, sedangkan konsep
Lebih terperinciBAB III RESUME KEPERAWATAN
BAB III RESUME KEPERAWATAN A. Pengkajian Asuhan Keperawatn Keluarga dilakukan pada tanggal 20 Juni 2010 pada keluarga Tn. L (45 th), dengan alamat Sambiroto kecamatan Tembalang, Semarang. Keluarga ini
Lebih terperinciUKP (UPAYA KESEHATAN PERORANGAN)
UKP (UPAYA KESEHATAN PERORANGAN) Bab VII Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKBP) Bab VIII Manajemen Penunjang Layanan Klinis Bab IX Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien (PMKP) Bab VII
Lebih terperinciKONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA
KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA SEJARAH KEPERAWATAN JIWA DILUAR NEGERI Sblm th 1860 perawatan klien jiwa dgn costudial care (tertutup & isolatif) Th 1873 Linda Richards mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan berubah dengan cepat sesuai dengan perubahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan berubah dengan cepat sesuai dengan perubahan kebutuhan dan harapan masyarakat tentang pelayanan kesehatan. Masyarakat semakin menuntut mutu pelayanan
Lebih terperinciPANDUAN PRAKTEK BELAJAR KLINIK KEPERAWATAN GERONTIK PRODI DIII KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN TAHUN 2016/2017
PANDUAN PRAKTEK BELAJAR KLINIK KEPERAWATAN GERONTIK PRODI DIII KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN TAHUN 2016/2017 KEPERAWATAN GERONTIK II BOBOT : I SKS A. DESKRIPSI MATA AJARAN Keperawatan gerontik
Lebih terperinciHASIL KEGIATAN PUSKESMAS BALARAJA
HASIL KEGIATAN PUSKESMAS BALARAJA I.Upaya Promosi Kesehatan A. Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat 1. Rumah Tangga : Rumah di Periksa : 1050 Target : 75 % x 1050 = 788 2. Institusi Pendidikan sekolah
Lebih terperinciPANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN RUMAH SAKIT Dr. MOHAMMAD SALEH KOTA PROBOLINGGO 2015 DAFTAR ISI Daftar isi... i BAB I DEFINISI... 3 BAB II RUANG LINGKUP... 2 BAB III TATA LAKSANA... 5 BAB IV DOKUMENTASI...
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN
Lebih terperinci