MAKALAH BAHAN MAGNETIK DAN SUPERKONDUKTOR BAHAN FERROMAGNETIK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MAKALAH BAHAN MAGNETIK DAN SUPERKONDUKTOR BAHAN FERROMAGNETIK"

Transkripsi

1 MAKALAH BAHAN MAGNETIK DAN SUPERKONDUKTOR BAHAN FERROMAGNETIK Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah bahan magnetik dan superkonduktor NAMA : ERNI YULIANTI NPM : UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI FISIKA 2017 i

2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...ii ABSTRAK... iii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan... 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bahan Ferromagnetik Sifat-sifat Bahan Ferromagnetik Permeabilitas Retentivitas Histerisis Magnetisasi Saturasi Remanen Koersivitas Suhu Curie Aplikasi Bahan Ferromagnetik Magnet Permanen Bel Listrik Generator AC Transformator Magnetic recording (Perekam Magnetik) Pesawat Telepon Motor Listrik Teknologi Spintronik BAB III PENUTUP Simpulan DAFTAR PUSTAKA... xvi ii

3 ABSTRAK Berdasarkan respon bahan terhadap suatu gaya magnet, maka bahan dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu bahan ferromagnetik, bahan paramagnetik, dan bahan diamagnetik. Bahan ferromagnetik merupakan bahan yang dapat termagnetisasi tanpa adanya medan magnet dari luar. Hal ini terutama disebabkan oleh momen magnetik spin elektron. Pada bahan ferromagnetik banyak spin elektron yang tidak berpasangan. Masing-masing spin elektron yang tidak berpasangan ini akan memberikan medan magnetik, sehingga total medan magnetik yang dihasilkan oleh suatu atom lebih besar. Sifat sifat dari bahan ferromagnetik dapat dijelaskan dengan konsep permeabilitas, retentivitas, histerisis, magnetisasi saturasi, remanen, koersivitas, dan suhu curie. Karena sifat magnetnya yang baik, bahan ferromagnetik dapat diaplikasikan untuk berbagai perlatan seperti power generation, magnetic recording, electrical motors, permanen magnet, induktor, dan teknologi spintronik. Kata Kunci : Bahan ferromagnetik, sifat bahan ferromagnetik, aplikasi bahan ferromagnetik iii

4 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan sifat kemagnetannya bahan dibagi menjadi lima jenis yaitu, diamagnetik, paramagnetik, ferrimagnetik, ferromagnetik, dan antiferromagnetik. Bahan ferromagnetik merupakan bahan magnet yang memiliki momen atom dengan interaksi yang sangat kuat [1]. Ferromagnetik sangat penting dalam industri dan teknologi modern, dan merupakan dasar bagi banyak perangkat elektromekanis dan elektromagnetik seperti elektromagnet, motor listrik, generator, transformer, dan penyimpanan magnetik seperti tape recorder, dan hard disk [2]. Mengingat begitu banyaknya kegunaan dari bahan ferromagnetik serta karakteristik yang dimilikinya maka pada makalah ini akan dibahas mengenai bahan ferromagnetik. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah pada makalah ini yaitu sebagai berikut. 1. Apa yang dimaksud dengan bahan ferromagnetik? 2. Bagaimanakah sifat fisik bahan ferromagnetik? 3. Apa aplikasi bahan ferromagnetik? 1.3 Tujuan Tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu sebagai berikut. 1. Mengetahui maksud dari bahan ferromagnetik. 2. Mengetahui sifat fisik bahan ferromagnetik. 3. Mengetahui aplikasi bahan ferromagnetik. 1

5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bahan Ferromagnetik Bahan ferromagnetik adalah bahan yang mempunyai resultan medan atomis besar. Hal ini terutama disebabkan oleh momen magnetik spin elektron. Pada bahan ferromagnetik banyak spin elektron yang tidak berpasangan, misalnya pada atom besi terdapat empat buah spin elektron yang tidak berpasangan. Masing-masing spin elektron yang tidak berpasangan ini akan memberikan medan magnetik, sehingga total medan magnetik yang dihasilkan oleh suatu atom lebih besar [3]. Medan magnet dari masing-masing atom dalam bahan ferromagnetik sangat kuat, sehingga interaksi diantara atom-atom tetangganya menyebabkan sebagian besar atom akan mensejajarkan diri membentuk kelompok-kelompok. Kelompok atom yang mensejajarkan dirinya dalam suatu daerah dinamakan domain. Bahan ferromagnetik sebelum diberi medan magnet luar mempunyai domain yang momen magnetiknya kuat, tetapi momen magnetik ini mempunyai arah yang berbeda-beda dari satu domain ke domain yang lain sehingga medan magnet yang dihasilkan tiap domain saling meniadakan [3]. Bahan ini jika diberi medan magnet dari luar, maka domain-domain ini akan mensejajarkan diri searah dengan medan magnet dari luar. Semakin kuat medan magnetnya semakin banyak domain-domain yang mensejajarkan dirinya. Akibatnya medan magnet dalam bahan ferromagnetik akan semakin kuat. Setelah seluruh domain terarahkan, penambahan medan magnet luar tidak memberi pengaruh apa-apa karena tidak ada lagi domain yang disearahkan. Keadaan ini dinamakan jenuh atau keadaan saturasi [3]. 2

6 Gambar 1. Bahan Ferromagnetik sebelum diberi magnet aplikasi (kiri) dan sesudah diberi magnet aplikasi (kanan) [4] Permeabilitas bahan ferromagnetik adalah μm>>0 dan suseptibilitas bahannya χm > 0 dan χm >> 1. Contoh bahan ferromagnetik : besi, baja, besi silicon dan lain-lain. Sifat kemagnetan bahan ferromagnetik ini akan hilang pada temperatur yang disebut Temperatur Currie [5]. Weiss menerangkan teori magnet dengan menggunakan teori elektron. Menurut teori Weis, tiap-tiap atom benda terdiri dari inti dan elektron-elektron yang beredar mengelilingi intinya menurut garis edarnya (orbitnya). Di samping berputar mengelilingi inti menurut garis edarnya, elektron-elektron itu juga berputar sekeliling sumbunya masing- masing. Akibat perputaran pada sumbu elektron ini terjadilah kutub-kutub magnet elementer, yaitu kutub utara dan selatan. Perputaran elektron-elektron menurut sumbunya ini ada positif dan ada yang negatif; artinya arah perputaran itu ada yang searah dan ada yang berlawanan arah. Selanjutnya, perputaran elektron menurut sumbunya disebut puntiran elektron. Untuk puntiranpuntiran elektron yang tidak searah serta letak poros-poros elektron tidak teratur menyebabkan kutub-kutub magnet elementer pada poros elektron saling memperlemah (menetralkan) satu dengan lainnya. Kelompok-kelompok electron yang mempunyai puntiran searah disebut Kompleks Weiss atau Kelompok Weiss, dan ini akan saling memperkuat sehingga merupakan magnet-magnet kecil di dalam atom-atom benda [5]. Teori Weiss mempresentasikan interaksi antara satu momen magnetik dengan momen lainnya pada satu volume tertentu yang dituliskan sebagai interaksi antara 3

7 medan magnet luar dengan keadaan magnetisasi bahan dan ditulis dengan persamaan [5] : H e = α. M (1) Dengan H e menggambarkan nilai medan magnet yang berinteraksi yang dikenanl sebagai medan Weiss dan α adalah sebuah konstanta yang nilainya bergantung pada keadaan bahan. Untuk menentukan besarnya Suhu Currie (T c ) keberadaan medan Weiss dijadikan perhitungan. Jika medan aplikasi luar adalah H a dan medan Weiss adalah H e, maka suseptibilitas bahan paramagnetik ditulis χp, M = χ P (H a + H e ) (2) Karena χ P = C T (3) Maka M T = C(H a + αm ) (4) dan χ = M H = a C (T αc) = C (T T C ) dengan TC = αc, maka diperoleh persamaan : (5) T C = Ng2 S(S+1)μB 2 3k B α (6) Persamaan ini memberikan hubungan antara Suhu Curie (TC) dan α (konstanta medan molekul Weiss). Jika α = 0, maka TC = 0 (yaitu jika α 0, tidak ada fase transisi). Jika T>TC, dengan H = 0 memiliki solusi umum untuk M hanya jika M = 0. Namun untuk T<TC, evaluasi numerik menunjukkan bahwa memiliki solusi umum M 0, sesuai dengan magnetisasi spontan yang terjadi ketika efek termal menguasai medan molekuler [6]. Bahan bahan ferromagnetik dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu: 1 Bahan yang mudah dijadikan magnet yang lazim disebut bahan magnetik lunak, bahan ini banyak digunakan untuk inti transformator, inti motor atau generator, rele, peralatan, sonar, atau radar. 4

8 2 Bahan ferromagnetik yaitu sulit dijadikan magnet tetapi setelah menjadi magnet tidak mudah kembali seperti semula disebut bahan magnetik keras, bahan ini digunakan untuk pabrikasi magnet permanen. Gambar 2. Kurva histerisis untuk hard dan soft material ferromagnetic [4] Tabel 1. Contoh bahan-bahan ferromagnetik dalam perdagangan [5] Bahan Sifat Penggunaan Besi murni dengan kadar 99,83% Fe Baja yang mempunyai kadar karbon rendah -Titik-jenuhnya sangat tinggi -Kutub-kutub dari mesin -Mempunyai lengkung arus searah histerisis yang baik -Rele jatuh lambat -Permeabilitas tinggi -Selenoida arus searah -Kerugian histerisis rendah -Rem magnet apabila dibandingkan dengan -Kopling magnet pada besi dan baja tuang traksi listrik Baja tuang -Kerugian histerisis besar -Rumah mesin -Resistivitasnya cukup besar -Bahan inti trafo Baja Silikon -Kerugian histerisis dan arus -Bahan jangkar mesinmesin Eddy kecil listrik 2.1 Sifat-sifat Bahan Ferromagnetik Permeabilitas Permeabilitas (permeability) adalah kemampuan suatu benda untuk dilewati garis gaya magnet. Permeabilitas dinyatakan dengan simbul μ (mu). Benda yang mudah dilewati garis gaya magnet disebut memiliki permeabilitas tinggi [5]. 5

9 Semakin tinggi nilai permeabilitas, maka semakin baik sifat ferromagnetik yang dimiliki bahan tersebut. Nilai permeabilitas pada bahan ferromagnetik berkisar antara 10 sampai 10 5 [6] Retentivitas Kemampuan untuk mempertahankan sifat magnet setelah arus dihentikan disebut retentivitas. Sifat ini dimiliki bahan ferromagnetik sehingga dapat mempertahankan magnetisasi meskipun magnet luar yang diberikan telah dihilangkan dan membedakannya dengan bahan paramagnetic [6] Histerisis Jika arus dialirkan pada suatu kumparan elektromagnetik, maka akan timbul medan magnet disekitarnya, ketika arus dinaikkan maka medan magnet yang timbul akan meningkat sampai titik konstan, hal ini menandakan bahwa inti ferromagnetik telah mencapai titik jenuhnya dan kerepatan fluks mencapai maksimal. Titik jenuh (a) ini disebut magnetisasi saturasi Jika arus dihentikan fluks magnet tidak sepenuhnya hilang karena bahan inti elektromagnetik masih mempertahankan sifat kemagnetan. Kemampuan untuk mempertahankan sifat magnet setelah arus dihentikan disebut retentivitas. Sedangkan jumlah fluks magnetik yang masih ada setelah medan aplikasi luar dihentikan disebut Magnetisme Residual (titik c). Ketika fluks telah mencapai maksimal (jenuh) dan arus diturunkan makan akan terjadi pelebaran nilai H (coersive force). Nilai H koersif adalah nilai medan magnet yang berlawanan arah yang diberikan pada bahan untuk mengembalikan fluks magnetik kembali nol. Pada bahan magnet lunak ( soft ferromagnetik ) memiliki nilai koersifitas yang rendah sehingga fluks magnetik dapat dengan mudah dibuat kembali menjadi nol. Sedangkan pada bahan magnet keras ( hard ferromagnetik ) memiliki nilai koersifitas yang tinggi [5]. 6

10 Gambar 3. Kurva Histerisis [5] Magnetisasi Saturasi Magnetisasi maksimum atau magnetisasi jenuh (saturation magnetization) Ms dari bahan ferromagnetik mepresentasikan besarnya magnetisasi yang dihasilkan oleh dwikutub magnetik yang secara keseluruhan sejajar dengan medan dari luar serta akan berhubungan dengan besarnya kerapatan fluks (Bs). Magnetisasi jenuh Ms adalah perkalian antara momen magnetik netto tiap atom dengan jumlah atom yang ada. M s = n. m [7] Remanen Magnetisasi remannen (sisa) atau magnetisasi sisa ketika medan aplikasi magnetik ditiadakan (H=0). Dalam bahan ferromagnetik, remanen magnetisasi dapat diartikan sebagai induksi magnetik sisa dalam bahan ferromagnetik walaupun aplikasi gaya magnetik dihilangkan. Nilai induksi magnet ketika medan magnet luar dihilangkan disebut induksi magnet remanen BR sedangkan nilai magnetisasi yang masih ada ketika medan magnet luar dihilangkan disebut magnetisasi remanen MR. B R = μ 0. M R [7] Koersivitas Untuk bahan ferromagnetik koersivitas adalah intensitas medan magnet yang diterapkan diperlukan untuk mengurangi magnetisasi bahan yang ke nol setelah magnetisasi sampel telah didorong ke saturasi. Jadi koersivitas mengukur resistensi dari bahan ferromagnetik untuk menjadi demagnetized. Koersivitas biasanya diukur 7

11 dalam satuan Oersted atau ampere / meter dan dilambangkan HC. Untuk demagnetized magnet jenuh, medan magnet tertentu harus diterapkan dan ambang batas ini tergantung pada koersivitas dari bahan masing-masing. Bahan "hard" memiliki koersivitas tinggi yang lebih besar dari 10kA/m sedangkan bahan "soft" memiliki koersivitas rendah dibawah 1kA/m [5] Suhu Curie Suhu Curie (Tc ) atau titik Curie adalah suhu di mana bahan feromagnet menjadi paramagnet ketika dipanaskan. Atau dapat dikatakan suatu magnet akan hilang kemagnetannya jika dipanaskan melebihi suhu Curie. Dapat juga dikatakan bahwa suhu Curie adalah suhu kritis terjadinya transisi fase ferromagnetik suatu bahan padat menjadi paramagnetik akibat pemanasan [7]. Tabel 2. Suhu Curie pada beberapa bahan ferromagnetik [7]. Bahan Suhu Curie ( o C ) Besi Kobalt Nikel Gadolinium Aplikasi Bahan Ferromagnetik Magnet Permanen Material magnet permanen memiliki elektron dengan momen magnetik yang bersusun pada arah tertentu. Akumulasi kekuatan elektron inilah yang membuat sebuah bahan memiliki medan magnetik. Bahan ferromagnetik yang memiliki retentivity tinggi (hard magnetic material) sangat baik untuk memproduksi magnet permanen [5]. Magnet permanen digunakan pada instrumen penginderaan, rele, mesinmesin listrik yang kecil dan banyak lagi. Baja karbon yaitu baja dengan komposisi karbon 0,4 hingga 1,7% merupakan bahan dasar pembuatan magnet permanen. Untuk meningkatkan kemagnetannya, maka baja karbon ditambah wolfram, kromium, dan baja kobal harus dikeraskan sebelum dimagnetisasi. Bahan paduan 8

12 alni terdiri dari alumunium, nikel, dan besi. Sedangkan alnico adalah bahan paduan yang terdiri dari alumunium, nikel, dan kobal [5] Bel Listrik Pada dasarnya bel listrik terdiri atas sebuah magnet listrik, kontak pemutus arus atau interutor, bel, dan pemukul bel. Sebagian tangkai pemukul bel berfungsi sebagai sauh yang terbuat dari pelat besi lunak. Sauh dikaitkan dengan pegas. Alat itu dipasang pada sutu rangkaian arus yang terdiri atas sumber dan sebuah sakelar tekan. Saat sakelar dalam keadaan terbuka, atidak ada aliran arus listrik. Inti besi lunak tidak dimagnetkan dan kontak pemutus arus dalam keadaan bersentuhan, jika sakelar ditekan, arus mengalir. Inti besi lunak yang terbuat dari bahan ferromagnetik menjadi magnet dan menarik sauh sehingga pemukul bel memukul bel. Tertariknya sauh menyebabkan kontak pemutus arus terbuka sehingga arus berhenti mengalir. Terputusnya arus menghilangkan kemagnetan. Hilangnya kemagnetan magnet listrik melepaskan batang pemukul dan kontak pemutus arus tersambung lagi. Magnet listrik menjadi magnet lagi dan menarik pemukul sehingga memukul bel, demikian seterusnya bel berbunyi [5] Generator AC Generator Arus Bolak-balik sering disebut juga sebagai alternator atau generator AC (alternating current) atau juga generator sinkron. Alat ini sering dimanfaatkan di industri untuk mengerakkan beberapa mesin yang menggunakan arus listrik sebagai sumber penggerak. Prinsip dasar generator arus bolak-balik menggunakan hukum Faraday yang menyatakan jika sebatang penghantar berada pada medan magnet yang berubah-ubah, maka pada penghantar tersebut akan terbentuk gaya gerak listrik. Besar tegangan generator bergantung pada [8]: 1. Kecepatan putaran (N) 2. Jumlah kawat pada kumparan yang memotong fluk (Z) 3. Banyaknya fluk magnet yang dibangkitkan oleh medan magnet (f) 9

13 Gambar 4. Generator AC [8] Generator arus bolak-balik ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu : 1. Stator, merupakan bagian diam dari generator yang mengeluarkan tegangan bolak balik 2. Rotor, merupakan bagian bergerak yang menghasilkan medan magnit yang menginduksikan ke stator. Stator terdiri dari badan generator yang terbuat dari baja yang berfungsi melindungi bagian dalam generator, kotak terminal dan name plate pada generator. Inti Stator yang terbuat dari bahan ferromagnetik yang berlapis-lapis dan terdapat alur-alur tempat meletakkan lilitan stator. Dengan adanyanya bahan ferromagnetik maka permeabilitas dan resistivitas yang ada bernilai tinggi. Lilitan stator yang merupakan tempat untuk menghasilkan tegangan. Sedangkan, rotor berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub dengan celah udara sama rata (rotor silinder) [8] Transformator Sebuah transformator dengan inti ferromagnetik untuk dc dan ac sinyal terdiri dari setidaknya satu gulungan primer dan satu gulungan sekunder dan memiliki perangkat kontrol untuk mengubah permeabilitas inti, alat ukur untuk mengukur perubahan fluks magnetik atau magnetisasi (ampere-turns) yang terjadi dengan perubahan permeabilitas, dan sumber arus tambahan dikontrol dalam ketergantungan pada perubahan fluks magnetik atau perubahan magnetisasi terhubung ke gulungan sekunder. Transformator memerlukan bahan yang memiliki permeabilitas yang tinggi. Perubahan permeabilitas inti juga dapat dicapai dengan 10

14 cara yang murni mekanis, misalnya dengan memberikan celah udara, di inti, di mana bagian ferromagnetik dimasukkan secara berkala dan dihapus lagi darinya[9] Magnetic recording (Perekam Magnetik) Dalam sebuah magnet sementara, magnet ini dihasilkan dari beberapa kekuatan yang menyejajarkan partikel magnetik sepanjang sumbu tertentu. Gaya ini bisa disebabkan menggosok lain bahan magnet atau medan elektromagnetik yang diterapkan menggunakan arus yang bervariasi [5]. Ketika suatu material non-magnet murni dan kekuatan magnetizing diterapkan, kerapatan fluks naik sepanjang garis putus-putus. Tapi jika dibawa ke nol, fluks tidak mengurangi ke nol tetapi fluks residu tetap dan arus harus diperluas ke wilayah negatif (arah berlawanan) untuk membawa B ke nol lagi maka loop terbentuk dari proses keseluruhan dikenal sebagai kurva magnetisasi bahan atau juga dikenal sebagai loop histeresis. Sekarang properti ini mungkin tidak diinginkan dalam beberapa situasi tetapi dapat membayangkan penggunaan besar untuk hal yang sama. Setelah sinyal diterapkan pada pita magnetik melalui rekaman kepala, bagian pita mendapatkan magnet sesuai dengan sinyal yang meninggalkan sisa fluks pada pita. Ini bertindak agar bagian sinyal pada pita dapat diputar kembali menggunakan kepala pemutaran [5]. Gambar 5. Skema Perekaman Magnetik [5] 11

15 Penting untuk menyadari bahwa menempatkan sebuah magnet dekat dengan tape akan menyebabkan penghapusan. Sebuah arus listrik dalam kawat kumparan menghasilkan medan magnet mirip dengan sebuah magnet batang, dan bidang yang jauh lebih kuat jika kumparan memiliki ferromagnetik besi seperti inti [5]. Tape kepala terbuat dari cincin dari bahan ferromagnetik dengan celah di mana kontak rekaman itu sehingga medan magnet dapat di emulsi pada pita. Sebuah kumparan kawat di sekitar ring membawa arus menghasilkan medan magnet sebanding dengan sinyal untuk direkam. Jika rekaman selesai magnet dilewatkan di bawah kepala, dapat menyebabkan tegangan di koil. Jadi kepala yang sama dapat digunakan untuk merekam dan playback. Tape kepala untuk stereo kaset harus merekamnya dalam dua lagu secara bersamaan [5]. Gambar 6. Tape kepala perekam magnetic [5] Dasar kepala tape bertindak melibatkan sebuah arus osilasi dalam sebuah kumparan. Medan magnet yang dihasilkan dalam cincin ferromagnetik pinggiran bahan ke bahan tape kesenjangan. Untuk kepala kaset stereo, ada dua mekanisme yaitu untuk merekam dan playback dari track paralel pada pita [5] Pesawat Telepon Pesawat telepon terdiri atas dua bagian utama, yaitu pesawat pengirim atau mikrofon dan pesawat penerima atau earpiece. Pesawat mengirim terdiri atas pelat tipis yang disebut diafragma yang selalu bersentuhan dengan butir-butir karbon yang berada di dalam kotak karbin. Getaran suara yang jatuh dipermukaan diafragma mengakibatkan diafragma itu bergetar. Getaran diafragma mengakibatkan butir-butir karbon tertekan. Jika tekanannya besar, butir-butir 12

16 karbon merapat. Jika tekanannya kecil, butir-butir karbon merenggang. Perubahan merapat dan merenggangnya butir-butir karbon menyebabkan hambatan listriknya berubah-ubah. Saat butir-butir karbon merapat, hambatan listriknya kecil dan saat merenggang hambatan listriknya lebih besar. Berubahnya hambatan listrik karbon sesuai dengan getaran suara. Hal itu mengakibatkan berubahnya arus listrik. Arus yang berubah-ubah itu dialirkan kepesawat penerima. Pesawat penerima terdiri atas sebuah diafragma, magnet listrik, dan magnet tetap yang berfungsi memagnetkan inti magnet listrik. Karena terbuat dari lempengan bahan ferromagnetik, difragma selalu tertarik kearah magnet listrik sehingga bentuknya lengkung. Arus listrik dari pesawat mengirim yang berubah-ubah mengakibatkan kemagnetan elektromagnet pada pesawat penerima berubah-ubah pula. Perubahan ini menyebabkan berubahnya gaya tarik pada diafragma. Perubahan gaya tarik itu sesuai dengan getaran suara yang dikirim dari pesawat pengirim. Penerima mendengar suara pengirim [5] Motor Listrik Motor listrik mengubah energi listrik menjadi energi mekanik sedangkan generator listrik mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Kebanyakan motor listrik bekerja dengan elektromagnetisme. Magnet adalah salah satu fenomena dimana bahan mengerahkan kekuatan yang menarik atau tolak menolak pada bahan lainnya. Beberapa bahan terkenal yang menunjukkan sifat magnetik dengan mudah terdeteksi adalah nikel, besi, beberapa baja, dan mineral magnetit. Namun, semua bahan dipengaruhi untuk tingkat yang lebih besar atau lebih kecil dengan adanya medan magnet. Medan magnet dihasilkan oleh gerakan muatan listrik. Medan magnet menyebabkan gaya magnet yang terkait dengan magnetisme dan / atau magnet. Beberapa magnet terdiri bahan-bahan yang menghasilkan medan magnet mereka sendiri. Bahan ferromagnetik digunakan dalam pembuatan motor listrik karena dapat menjadi magnet permanen [10]. 13

17 2.2.8 Teknologi Spintronik Spintronika diharapkan dapat menyimpan data dalam ruang yang lebih rapat, memproses data lebih cepat, dan mengonsumsi daya lebih sedikit. Para peneliti di Ohio State University telah berhasil membuat peranti memori yang memanfaatkan prinsip spin. Peranti ini berupa pita magnet organik, yang dilapisi dengan ferromagnet metalik. Perangkat ini dapat merekam data dengan mengendalikan spin elektron menggunakan medan magnet. Dibandingkan dengan elektronika, yang mengharuskan adanya pergerakan elektron, memanipulasi spin elektron ini memerlukan lebih sedikit energi. Tidak ada pergerakan electron yang berarti lebih sedikit panas yang dibangkitkan, dan berarti tidak perlu adanya sistem pendingin. Selain itu konsumsi daya yang lebih sedikit akan menguntungkan untuk digunakan sebagai peranti portabel, yang memiliki pasokan daya terbatas. Magnet organik yang digunakan pada riset ini ialah vanadium tetracyanoethanide, yaitu magnet organik pertama yang beroperasi di atas suhu kamar. Dengan material ini para peneliti dapat mengubah spin elektron hanya dengan medan magnet lemah. Spin merupakan arah putaran elektron terhadap sumbu tengah, arus yang berasal dari deretan spin elektron dan medan listrik tidak menghasilkan kebocoran daya. Prinsip ini disebut dengan spintronick [5]. 14

18 BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan Bahan Ferromagnetik merupakan salah satu klasifikasi dari bahan magnetik. Bahan Ferromagnetik merupakan bahan yang dapat termagnetisasi tanpa adanya medan magnet dari luar. Ferromagnetik terjadi ketika momen magnetik pada tiap domein memiliki arah yang sama. Beberapa sifat dari bahan ferromagnetik dapat dijelaskan dengan permeabilitas, retentivitas, histerisis, magnetisasi saturaso, remanen, koersivitas, dan suhu curie. Karena sifat magnetiknya yang cukup baik, bahan ferromagnetik banyak digunakana dalam beberapa perangkat. Bahan ferromagnetik dibagi menjadi dua yaitu bahan magnet lunak dan bahan magnet keras. Aplikasi dari bahan magnet lunak adalah bel listrik. Sedangkan aplikasi bahan magnet keras adalah magnet permanen yang dapat digunakan untuk instrumen penginderaan, rele, mesin-mesin listrik yang kecil dan banyak lagi. 15

19 DAFTAR PUSTAKA [1] Anonim. no. Classes of Magnetic Materials. [Online]. Tersedia : [Diakses pada 4 Sepetember 2017] [2] Abdullah, Abid Ciri-ciri Magnet, Pengertian, dan Sifat-sifat Kemagneta Bahan. [Online]. Tersedia : [Diakses pada 4 Sepetember 2017] [3] Griffiths, David J Introduction to Electrodynamics. USA [4] Admin. No. Magnetic Hysteresis. [Online]. Tersedia : [Diakses pada 4 Sepetember 2017] [5] Yelfianhar, Ichwan. No. Bahan Magnetik. [6] Risdiana Diktat Kuliah : Bahan Magnet dan Superkonduktor. Jatinangor : Universitas Padjadjaran [7] Callister Jr., W. D. Material Science and Engineering. An Introduction, John Wiley & Sons, Inc., Singapore, 1985 [8] Wijaya, Hendri. No. Prinsip Kerja Generator DC dan AC. [Online]. Tersedia : [Diakses pada 4 September 2017] [9] Smutny, Kurt Transformer with a ferromagnetic core for dc and ac signal. [Online]. Tersedia : [Diakses pada 4 September 2017] [10] Tomsic, R.R Electric motor containing ferromagnetic particles. [Online]. Tersedia : [Diakses pada 4 September 2017] xvi

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

BAB II MOTOR ARUS SEARAH BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1 Umum Motor arus searah (motor DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah sangat identik

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Teknik Konversi Energi Politeknik Negeri Bandung

BAB II DASAR TEORI. Teknik Konversi Energi Politeknik Negeri Bandung BAB II DASAR TEORI 2.1 Energi Listrik Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Salah satu bentuk energi adalah energi listrik. Energi listrik adalah energi yang berkaitan dengan akumulasi arus elektron,

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1. Umum Motor arus searah (DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah

Lebih terperinci

BAB III MAGNETISME. Tujuan Penmbelajaran : - Memahami dan mengerti tentang sifat-sifat magnet, bahan dan kegunaannya.

BAB III MAGNETISME. Tujuan Penmbelajaran : - Memahami dan mengerti tentang sifat-sifat magnet, bahan dan kegunaannya. BAB III MAGNETISME Tujuan Penmbelajaran : - Memahami dan mengerti tentang sifat-sifat magnet, bahan dan kegunaannya. Magnetisme (kemagnetan) tercakup dalam sejumlah besar operasi alat listrik, seperti

Lebih terperinci

Bahan Magnetik. oleh: Ichwan Yelfianhar (dirangkum dari berbagai sumber)

Bahan Magnetik. oleh: Ichwan Yelfianhar (dirangkum dari berbagai sumber) Bahan Magnetik oleh: Ichwan Yelfianhar (dirangkum dari berbagai sumber) Historis Magnet Gejala kemagnetan merupakan cikal bakal berkembangnya pengetahuan tentang kelistrikan. Ditemukan sejak 2000 tahun

Lebih terperinci

KONSTRUKSI GENERATOR ARUS SEARAH

KONSTRUKSI GENERATOR ARUS SEARAH KONSTRUKSI GENERATOR ARUS SEARAH BAGAN DARI MESIN LISTRIK Konversi energi Trafo Listrik Listrik Medan magnet Generator Motor mekanik BAGIAN-BAGIAN MESIN ARUS SEARAH Bagian-bagian penting pada suatu mesin

Lebih terperinci

19/11/2016. MAGNET Benda yang memiliki sifat dapat menarik besi atau baja Penggolongan bahan secara makroskopik. Sifat-sifat magnet.

19/11/2016. MAGNET Benda yang memiliki sifat dapat menarik besi atau baja Penggolongan bahan secara makroskopik. Sifat-sifat magnet. MAGNET Benda yang memiliki sifat dapat menarik besi atau baja Penggolongan bahan secara makroskopik Magnetik Non Magnetik KEMAGNETAN Penggolongan bahan secara mikroskopik Bila ditinjau secara mikroskopik

Lebih terperinci

Galvanometer. 1. Cara / Prinsip Kerja, Fungsi dan Komponen

Galvanometer. 1. Cara / Prinsip Kerja, Fungsi dan Komponen Penerapan Aplikasi Gaya Magnet, Gaya Lorentz dalam Kehidupan Sehari-hari, Kegunaan Galvanometer, Motor Listrik, Relai, Kereta Maglev, Video Recorder - Berikut ini adalah materi lengkapnya: 1. Cara / Prinsip

Lebih terperinci

MAGNET. Benda yang memiliki sifat dapat menarik besi atau baja Penggolongan bahan secara makroskopik

MAGNET. Benda yang memiliki sifat dapat menarik besi atau baja Penggolongan bahan secara makroskopik MAGNET Benda yang memiliki sifat dapat menarik besi atau baja Penggolongan bahan secara makroskopik Magnetik Non Magnetik Penggolongan bahan secara mikroskopik Bila ditinjau secara mikroskopik ( atom )

Lebih terperinci

Magnet dapat menarik benda-benda dari bahan tertentu

Magnet dapat menarik benda-benda dari bahan tertentu BENDA MAGNET Magnet dapat menarik benda-benda dari bahan tertentu MAGNET BUATAN MAGNET BUMI Kemagnetan Material Ada 2 macam sifat magnet yang dipunyai benda / material : 1) buatan dan 2) alamiah. Magnet

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motor Arus Searah Sebuah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanik dikenal sebagai motor arus searah. Cara kerjanya berdasarkan prinsip, sebuah konduktor

Lebih terperinci

BAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor.

BAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor. BAB II MOTOR ARUS SEARAH II.1. Umum (8,9) Motor arus searah adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, dimana energi gerak tersebut berupa putaran dari motor. Ditinjau

Lebih terperinci

LISTRIK STATIS. Listrik statis adalah energi yang dikandung oleh benda yang bermuatan listrik.

LISTRIK STATIS. Listrik statis adalah energi yang dikandung oleh benda yang bermuatan listrik. KELISTRIKAN DAN KEMAGNETAN SITI MAESYAROH STKIP INVADA 2015 LISTRIK adalah adalah sesuatu yang memiliki muatan positif (proton) dan muatan negatif (elektron) yang mengalir melalui penghantar (konduktor)

Lebih terperinci

Gambar 2.1. momen magnet yang berhubungan dengan (a) orbit elektron (b) perputaran elektron terhadap sumbunya [1]

Gambar 2.1. momen magnet yang berhubungan dengan (a) orbit elektron (b) perputaran elektron terhadap sumbunya [1] BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Momen Magnet Sifat magnetik makroskopik dari material adalah akibat dari momen momen magnet yang berkaitan dengan elektron-elektron individual. Setiap elektron dalam atom mempunyai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motor DC Motor DC adalah suatu mesin yang mengubah energi listrik arus searah (energi lisrik DC) menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran rotor. [1] Pada dasarnya, motor

Lebih terperinci

Karya Tulis Ilmiah MAGNET

Karya Tulis Ilmiah MAGNET Karya Tulis Ilmiah MAGNET Ditulis oleh : Dina Kurnia Putri 1231120065 POLITEKNIK NEGERI MALANG JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK MALANG 2013 1 DAFTAR ISI Daftar Isi...2 Kata Pengantar...3

Lebih terperinci

Bahan Listrik. Bahan Magnet

Bahan Listrik. Bahan Magnet Bahan Listrik Bahan Magnet Sejarah Magnet Kata magnet berasal dari bahasa yunani magnitis lithos yang berarti batu magnesia. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama

Lebih terperinci

KEMAGNETAN. Magnet. Dapat dibedakan menjadi. Cara membuat bentuk Cara membuat

KEMAGNETAN. Magnet. Dapat dibedakan menjadi. Cara membuat bentuk Cara membuat KEMAGNETAN PETA KONSEP Magnet Dapat dibedakan menjadi Magnet Tetap Magnet Sementara Cara membuat bentuk Cara membuat Besi/ baja digosok dengan magnet Aliran arus listrik Induksi Magnetik Batang Silinder

Lebih terperinci

MAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI INDUSTRI Synchronous Motor Derives. Oleh PUSPITA AYU ARMI

MAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI INDUSTRI Synchronous Motor Derives. Oleh PUSPITA AYU ARMI MAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI INDUSTRI Synchronous Motor Derives Oleh PUSPITA AYU ARMI 1304432 PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN PASCASARJANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013 SYNCHRONOUS

Lebih terperinci

Gambar 2.1. Medan Magnet Suatu Material Magnet[5]

Gambar 2.1. Medan Magnet Suatu Material Magnet[5] BAB II DASAR TEORI II.1. Kemagnetan II.1.1. Magnet Magnet adalah suatu benda yang dibuat dari material tertentu yang menghasilkan suatu medan magnet. Medan magnet suatu magnet adalah daerah sekeliling

Lebih terperinci

PENGERTIAN. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Apakah magnet itu?

PENGERTIAN. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Apakah magnet itu? KEMAGNETAN PENGERTIAN Apakah magnet itu? Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian Magnet adalah benda-benda yang dapat menarik besi atau baja yang berada

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. mesin listrik yang mengubah energi listrik pada arus searah (DC) menjadi energi

BAB II DASAR TEORI. mesin listrik yang mengubah energi listrik pada arus searah (DC) menjadi energi BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum (1,2,4) Secara sederhana motor arus searah dapat didefenisikan sebagai suatu mesin listrik yang mengubah energi listrik pada arus searah (DC) menjadi energi gerak atau energi

Lebih terperinci

d) Dipol magnet merupakan sebuah magnet dipol, akselerator partikel, magnet yang dibangun untuk menciptakan medan magnet homogen dari jarak tertentu.

d) Dipol magnet merupakan sebuah magnet dipol, akselerator partikel, magnet yang dibangun untuk menciptakan medan magnet homogen dari jarak tertentu. Tugas Perbaikan Mid Sifat Magnetik Batuan Soal : 1. Jelaskan tentang : a) Magnetisasi b) Permeabilitas Magnetic c) Suseptibilitas Magnetik d) Dipol Magnetik e) Suhu Curie f) Histeresis 2. Ceritakanlah

Lebih terperinci

Dasar Teori Generator Sinkron Tiga Fasa

Dasar Teori Generator Sinkron Tiga Fasa Dasar Teori Generator Sinkron Tiga Fasa Hampir semua energi listrik dibangkitkan dengan menggunakan mesin sinkron. Generator sinkron (sering disebut alternator) adalah mesin sinkron yangdigunakan untuk

Lebih terperinci

Inisiasi 3 (MAGNET LISTRIK)

Inisiasi 3 (MAGNET LISTRIK) Inisiasi 3 (MAGNET LISTRIK) Saudara mahasiswa, calon pencerdas bangsa, selamat bertemu lagi dalam kegiatan tutorial online ketiga. Untuk kegiatan kali ini, kita akan berdiskusi tentang magnet. Seperti

Lebih terperinci

Lab Elektronika Industri Fisika 2 BAB 5 MAGNET

Lab Elektronika Industri Fisika 2 BAB 5 MAGNET BAB 5 MAGNET 1. MAGNET DAN MEDAN MAGNET Efek magnet telah diketahui dan dimanfaatkan manusia jauh sebelum mengenal listrik. Magnet mempunyai dua kutub yaitu kutub utara (U) dan selatan (S) atau NORTH dan

Lebih terperinci

MAGNET - Materi Ipa Fisika SMP Magnet magnítis líthos Magnet Elementer teori magnet elementer.

MAGNET - Materi Ipa Fisika SMP Magnet magnítis líthos Magnet Elementer teori magnet elementer. MAGNET - Materi Ipa Fisika SMP Magnet merupakan suatu benda yang dapat menimbulkan gejala berupa gaya, baik gaya tarik maupun gaya tolak terhadap jenis logam tertentu), misalnya : besi dan baja. Istilah

Lebih terperinci

MODUL MATA PELAJARAN IPA

MODUL MATA PELAJARAN IPA KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Konsep kemagnetan dan induksi elektromagnetik untuk kegiatan PELATIHAN PENINGKATAN MUTU

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1. Umum Motor arus searah (DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah

Lebih terperinci

BAB II GENERATOR SINKRON

BAB II GENERATOR SINKRON BAB II GENERATOR SINKRON 2.1 Pendahuluan Generator arus bolak balik berfungsi mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik arus bolak balik. Generator arus bolak balik sering disebut juga sebagai alternator,

Lebih terperinci

Induksi Elektromagnetik

Induksi Elektromagnetik Induksi Elektromagnetik GGL induksi Generator Dinamo Trafo Cara kerja Trafo Jenis-jenis Trafo Persamaan pada Trafo Efisiensi Trafo Kegunaan Trafo A. GGL induksi Hubungan Pergerakan garis medan magnetik

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

BAB II MOTOR ARUS SEARAH BAB II MOTOR ARUS SEARAH II.1. Umum Motor arus searah (motor DC) adalah mesin yang merubah enargi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Hampir pada semua prinsip pengoperasiannya,

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

BAB II MOTOR ARUS SEARAH BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1. Umum Motor arus searah adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah sangat

Lebih terperinci

MAKALAH FISIKA. Tentang KEMAGNETAN/INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

MAKALAH FISIKA. Tentang KEMAGNETAN/INDUKSI ELEKTROMAGNETIK MAKALAH FISIKA Tentang KEMAGNETAN/INDUKSI ELEKTROMAGNETIK DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3 ANGGOTA : 1. AMMASE.S 2. ALIYATARRAFI AH 3. ANNISWATI NURUL ISLAMI 4. ASRIANI JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS TARBIYAH

Lebih terperinci

Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF)

Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF) FISIKA II Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF) Jika suatu kawat penghantar digerakkan memotong arah suatu medan magnetic, maka akan timbul suatu gaya gerak listrik pada kawat penghantar tersebut.

Lebih terperinci

GENERATOR DC HASBULLAH, MT, Mobile :

GENERATOR DC HASBULLAH, MT, Mobile : GENERATOR DC HASBULLAH, MT, 2009 ELECTRICAL ENGINEERING DEPT. ELECTRICAL POWER SYSTEM Email : hasbullahmsee@yahoo.com has_basri@telkom.net Mobile : 081383893175 Definisi Generator DC Sebuah perangkat mesin

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

BAB II MOTOR ARUS SEARAH BAB II MOTOR ARUS SEARAH II.1 Umum Motor arus searah (motor DC) adalah mesin yang merubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Hampir pada semua prinsip pengoperasiannya,

Lebih terperinci

VII. Kemagnetan. Kemagnetan 153

VII. Kemagnetan. Kemagnetan 153 VII Kemagnetan Kompas adalah alat penunjuk arah yang menggunakan magnet sebagai bahan utamanya. Mengapa jarum kompas selalu menunjuk arah utara dan selatan? Sekarang, banyak sekali alat yang diciptakan

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. tersebut berupa putaran rotor. Proses pengkonversian energi listrik menjadi energi

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. tersebut berupa putaran rotor. Proses pengkonversian energi listrik menjadi energi BAB II MOTOR ARUS SEARAH II.1 Umum Motor arus searah ialah suatu mesin listrik yang berfungsi mengubah energi listrik arus searah (listrik DC) menjadi energi gerak atau energi mekanik, dimana energi gerak

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA II.1 UMUM Faraday menemukan hukum induksi elektromagnetik pada tahun 1831 dan Maxwell memformulasikannya ke hukum listrik (persamaan Maxwell) sekitar tahun 1860. Pengetahuan

Lebih terperinci

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2 Halaman 1 LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2 SMP NEGERI 55 JAKARTA A. GGL INDUKSI Sebelumnya telah diketahui bahwa kelistrikan dapat menghasilkan kemagnetan.

Lebih terperinci

Gambar Berbagai bentuk benda

Gambar Berbagai bentuk benda 133 BAB XI KEMAGNETAN 1 Apa yang dimaksud dengan magnet? 2 Bagaimana sifat-sifat kutub magnet? 3 Bagaimana cara membuat magnet? 4 Bagaimana sifat medan magnet di sekitar kawat berarus? 5 Apa faktor yang

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Umum. Motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Umum. Motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus searah ( listrik DC ) menjadi tenaga gerak atau tenaga mekanik, dimana tenaga gerak

Lebih terperinci

Magnet Rudi Susanto 1

Magnet Rudi Susanto 1 Magnet Rudi Susanto 1 MAGNET Sifat kemagnetan telah dikenal ribuan tahun yang lalu ketika ditemukan sejenis batu yang dapat menarik besi Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, orang telah dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Generator merupakan suatu alat yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik melalui medium medan magnet. Bagian utama generator terdiri dari stator dan

Lebih terperinci

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK INDUKSI ELEKTROMAGNETIK Hukum Faraday Persamaan Maxwell Keempat (Terakhir) Induksi Elektromagnetik Animasi 8.1 Fluks Magnet yang Menembus Loop Analog dengan Fluks Listrik (Hukum Gauss) (1) B Uniform (2)

Lebih terperinci

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang BAB II HARMONISA PADA GENERATOR II.1 Umum Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang digunakan untuk menkonversikan daya mekanis menjadi daya listrik arus bolak balik. Arus

Lebih terperinci

Universitas Medan Area

Universitas Medan Area BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan teori Generator listrik adalah suatu peralatan yang mengubah enersi mekanis menjadi enersi listrik. Konversi enersi berdasarkan prinsip pembangkitan tegangan induksi

Lebih terperinci

PENGGERAK MULA PENJELASAN MENGENAI GENERATOR

PENGGERAK MULA PENJELASAN MENGENAI GENERATOR 2013 PENGGERAK MULA PENJELASAN MENGENAI GENERATOR Disusun Oleh: FAJAR DANIEL 124.11.018 PRODI TEKNIK PERMINYAKAN INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS BANDUNG 2011 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Latar belakang

Lebih terperinci

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik.

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Generator listrik Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Proses ini dikenal sebagai pembangkit

Lebih terperinci

Konsep Dasar Kemagnetan

Konsep Dasar Kemagnetan Konsep Dasar Kemagnetan Intro Gejala kemagnetan merupakan cikal bakal berkembangnya pengetahuan tentang kelistrikan. Ditemukan sejak 2000 tahun yang lalu di Yunani pada sejenis batuan yang dinamakan magnetit

Lebih terperinci

PRINSIP KERJA ALAT UKUR

PRINSIP KERJA ALAT UKUR PRINSIP KERJA ALAT UKUR PRINSIP KERJA kwh dan kvarh meter : sistem induksi kw / kva max meter Volt meter Amper meter : sistem elektrodinamis : sistem elektro magnit, kumparan putar, besi putar : sistem

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umum MOTOR ARUS SEARAH Motor arus searah (DC) adalah mesin listrik yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Konstruksi motor arus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan magnetik adalah suatu bahan yang memiliki sifat kemagnetan dalam komponen pembentuknya. Menurut sifatnya terhadap pengaruh kemagnetan, bahan dapat diklasifikasikan

Lebih terperinci

Gambar 2.1. Kecenderungan posisi sebuah magnet

Gambar 2.1. Kecenderungan posisi sebuah magnet Kemagnetan Prinsip kemagnetan mempunyai peranan yang sangat penting dalam prinsip kerja suatu mesin listrik (sebutan untuk generator, transformator dan motor). Magnet mempunyai dua karakteristik. Pertama,

Lebih terperinci

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) 1. 1. SISTEM TENAGA LISTRIK 1.1. Elemen Sistem Tenaga Salah satu cara yang paling ekonomis, mudah dan aman untuk mengirimkan energi adalah melalui

Lebih terperinci

I. Maksud dan tujuan praktikum pengereman motor induksi

I. Maksud dan tujuan praktikum pengereman motor induksi I. Maksud dan tujuan praktikum pengereman motor induksi Mengetahui macam-macam pengereman pada motor induksi. Menetahui karakteristik pengereman pada motor induksi. II. Alat dan bahan yang digunakan Autotrafo

Lebih terperinci

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. membahas. Teori

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. membahas. Teori Bab 12 Kemagnetan Pada suatu hari Ani mendekati ibunya yang sedang menjahit. Ia memperhatikan gerakan jarum di atas kain. Tanpa sengaja Ani mengambil gunting yang ada di depannya. Kemudian ia menempelkan

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Vetran Republik Indonesia

Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Vetran Republik Indonesia Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Vetran Republik Indonesia Sub Pokok Bahasan : Magnet Bumi Medan Magnet Luar Akuisisi dan Reduksi Data Pengolahan Data MetodaInterpretasi Metode Geomagnetik didasarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. memanfaatkan energi kinetik berupa uap guna menghasilkan energi listrik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. memanfaatkan energi kinetik berupa uap guna menghasilkan energi listrik. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pembangkit Listrik Tenaga Uap merupakan pembangkit yang memanfaatkan energi kinetik berupa uap guna menghasilkan energi listrik. Pembangkit

Lebih terperinci

TOPIK 9 ELEKTROMAGNETIK

TOPIK 9 ELEKTROMAGNETIK TOPIK 9 ELEKTROMAGNETIK HUKUM FARADAY DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK Hukum Faraday Setelah dalam tahun 1820 Oersted memperlihatkan bahwa arus listrik dapat mempengaruhi jarum kompas, Faraday mempunyai kepercayaan

Lebih terperinci

TRANSFORMATOR. Bagian-bagian Tranformator adalah : 1. Lilitan Primer 2. Inti besi berlaminasi 3. Lilitan Sekunder

TRANSFORMATOR. Bagian-bagian Tranformator adalah : 1. Lilitan Primer 2. Inti besi berlaminasi 3. Lilitan Sekunder TRANSFORMATOR PENGERTIAN TRANSFORMATOR : Suatu alat untuk memindahkan daya listrik arus bolak-balik dari suatu rangkaian ke rangkaian lainnya secara induksi elektromagnetik (lewat mutual induktansi) Bagian-bagian

Lebih terperinci

Bab 4. dapat dibuat dengan cara. Bumi. pada. diterapkan pada. Kompas. pada. penghantar yang memiliki. Arus listrik. menimbulkan.

Bab 4. dapat dibuat dengan cara. Bumi. pada. diterapkan pada. Kompas. pada. penghantar yang memiliki. Arus listrik. menimbulkan. Bab 4 Magnet Magnet T u j u a n P e m b e l a j a r a n Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu: menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet; mendeskripsikan pemanfaatan kemagnetan

Lebih terperinci

Pengenalan Sistem Catu Daya (Teknik Tenaga Listrik)

Pengenalan Sistem Catu Daya (Teknik Tenaga Listrik) Prinsip dasar dari sebuah mesin listrik adalah konversi energi elektromekanik, yaitu konversi dari energi listrik ke energi mekanik atau sebaliknya dari energi mekanik ke energi listrik. Alat yang dapat

Lebih terperinci

MOTOR DC. Karakteristik Motor DC

MOTOR DC. Karakteristik Motor DC MOTOR DC Karakteristik Motor DC Karakteristik yang dimiliki suatu motor DC dapat digambarkan melalui kurva daya dan kurva torsi/kecepatannya, dari kurva tersebut dapat dianalisa batasanbatasan kerja dari

Lebih terperinci

BAB 5 KEMAGNETAN. A. SIFAT MAGNET 1. Garis Gaya Magnet

BAB 5 KEMAGNETAN. A. SIFAT MAGNET 1. Garis Gaya Magnet BAB 5 KEMAGNETAN STANDAR KOMPETENSI Menerapkan konsep magnet dan elektromagnet KOMPETENSI DASAR Menguasai konsep kemagnetan Menguasai hukum magnet dan elektromagnet Menggunakan magnet Menggunakan elektromagnet

Lebih terperinci

DASAR-DASAR LISTRIK ARUS AC

DASAR-DASAR LISTRIK ARUS AC BAB X DASAR-DASAR LISTRIK ARUS AC Tujuan Pembelajaran : - Memahami Dasar-dasar listrik AC - Mengetahui prinsip kerja dan kontruksi Generator A. PERBEDAAN AC DAN DC Perbedaan arus bolak-balik dan arus searah

Lebih terperinci

BAB 2II DASAR TEORI. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang

BAB 2II DASAR TEORI. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang BAB 2II DASAR TEORI Motor Sinkron Tiga Fasa Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang putaran rotornya sinkron/serempak dengan kecepatan medan putar statornya. Motor ini beroperasi

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA II1 Umum Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran rotornya tidak sama dengan putaran medan stator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Fe 2 O 3 dari Pasir Besi Partikel nano magnetik Fe 3 O 4 merupakan salah satu material nano yang telah banyak dikembangkan. Untuk berbagai aplikasi seperti ferrogel, penyerap

Lebih terperinci

KONSTRUKSI GENERATOR DC

KONSTRUKSI GENERATOR DC KONSTRUKSI GENERATOR DC Disusun oleh : HENDRIL SATRIYAN PURNAMA 1300022054 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2015 I. DEFINISI GENERATOR DC Generator

Lebih terperinci

M O T O R D C. Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan

M O T O R D C. Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan M O T O R D C Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan motor induksi, atau terkadang disebut Ac Shunt Motor. Motor

Lebih terperinci

BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA. 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.

BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA. 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator. BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA II.1. Umum Mesin Induksi 3 fasa atau mesin tak serempak dibagi atas dua jenis yaitu : 1. Motor Induksi 3 fasa 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.

Lebih terperinci

MESIN SINKRON ( MESIN SEREMPAK )

MESIN SINKRON ( MESIN SEREMPAK ) MESIN SINKRON ( MESIN SEREMPAK ) BAB I GENERATOR SINKRON (ALTERNATOR) Hampir semua energi listrik dibangkitkan dengan menggunakan mesin sinkron. Generator sinkron (sering disebut alternator) adalah mesin

Lebih terperinci

GENERATOR SINKRON Gambar 1

GENERATOR SINKRON Gambar 1 GENERATOR SINKRON Generator sinkron merupakan mesin listrik arus bolak balik yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik arus bolak-balik. Energi mekanik diperoleh dari penggerak mula (prime mover)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Umum Seperti telah di ketahui bahwa mesin arus searah terdiri dari dua bagian, yaitu : Generator arus searah Motor arus searah Ditinjau dari konstruksinya, kedua mesin ini adalah

Lebih terperinci

DA S S AR AR T T E E ORI ORI

DA S S AR AR T T E E ORI ORI BAB II 2 DASAR DASAR TEORI TEORI 2.1 Umum Konversi energi elektromagnetik yaitu perubahan energi dari bentuk mekanik ke bentuk listrik dan bentuk listrik ke bentuk mekanik. Generator sinkron (altenator)

Lebih terperinci

STUDI PEMAKAIAN SUPERKONDUKTOR PADA GENERATOR ARUS BOLAK- BALIK

STUDI PEMAKAIAN SUPERKONDUKTOR PADA GENERATOR ARUS BOLAK- BALIK STUDI PEMAKAIAN SUPERKONDUKTOR PADA GENERATOR ARUS BOLAK- BALIK Tantri Wahyuni Fakultas Teknik Universitas Majalengka Tantri_wahyuni80@yahoo.co.id Abstrak Pada suhu kritis tertentu, nilai resistansi dari

Lebih terperinci

MAGNET. elektronik dan teknik kelistrikan, karena tidak sedikit konstruksi alat-alat listrik

MAGNET. elektronik dan teknik kelistrikan, karena tidak sedikit konstruksi alat-alat listrik MAGNET Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak pernah terlepas dari peralatanperalatan elektronika. Magnet merupakan bagian tak terpisahkan dari alat-alat elektronik dan teknik kelistrikan, karena tidak

Lebih terperinci

BAB 2 Teori Dasar 2.1 Konsep Dasar

BAB 2 Teori Dasar 2.1 Konsep Dasar BAB 2 Teori Dasar 2.1 Konsep Dasar 2.1.1 Momen Magnet Arus yang mengalir pada suatu kawat yang lurus akan menghasilkan medan magnet yang melingkar di sekitar kawat, dan apabila kawat tersebut dilingkarkan

Lebih terperinci

TUGAS FISIKA DASAR 2

TUGAS FISIKA DASAR 2 TUGAS FISIKA DASAR 2 RANGKUMAN MAGNET Dosen Pengampu: Bachrun Sutrisno Ir. M.Sc. Oleh: Nama : RIFQI ARIGHI FAHMI NIM : 13522121 Kelas : B UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA A. Pengertian Magnet Magnet atau magnit

Lebih terperinci

ANALISIS SIFAT MAGNETIK BAHAN YANG MENGALAMI PROSES ANNEALING DAN QUENCHING

ANALISIS SIFAT MAGNETIK BAHAN YANG MENGALAMI PROSES ANNEALING DAN QUENCHING ANALISIS SIFAT MAGNETIK BAHAN YANG MENGALAMI PROSES ANNEALING DAN QUENCHING Edi Istiyono Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh

Lebih terperinci

MODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK. Motor induksi

MODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK. Motor induksi MODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK Motor induksi Motor induksi merupakan motor yang paling umum digunakan pada berbagai peralatan industri. Popularitasnya karena rancangannya yang sederhana, murah

Lebih terperinci

menerapkan konsep induksi elektromagnetik untuk menjelaskan prinsip kerja beberapa alat yang memanfaatkan prinsip induksi elektromagnetik.

menerapkan konsep induksi elektromagnetik untuk menjelaskan prinsip kerja beberapa alat yang memanfaatkan prinsip induksi elektromagnetik. Bab 11 Sumber: Ensiklopedia Iptek 2007 Induksi Elektromagnetik Hasil yang harus kamu capai: memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Setelah mempelajari bab ini, kamu harus

Lebih terperinci

BAB II GENERATOR SINKRON

BAB II GENERATOR SINKRON BAB II GENERATOR SINKRON 2.1 Umum Generator sinkron merupakan mesin listrik arus bolak balik yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik arus bolak-balik. Energi mekanik diperoleh dari penggerak

Lebih terperinci

MEDAN MAGNET OLEH: ANDI SULIANA (15B08050) Program Studi Pendidikan Fisika Program Pascasarjana UNM 2016

MEDAN MAGNET OLEH: ANDI SULIANA (15B08050) Program Studi Pendidikan Fisika Program Pascasarjana UNM 2016 MEDAN MAGNET OLEH: ANDI SULIANA (15B08050) Program Studi Pendidikan Fisika Program Pascasarjana UNM 2016 Magnet dapat Menarik Benda-benda dari Bahan tertentu Asal-usul Kemagnetan Kata magnet berasal dari

Lebih terperinci

ALAT UKUR BESARAN LISTRIK. Jenis dan Prinsip Kerjanya

ALAT UKUR BESARAN LISTRIK. Jenis dan Prinsip Kerjanya ALAT UKUR BESARAN LISTRIK Jenis dan Prinsip Kerjanya Alat ukur besaran listrik : Galvanometer Ampermeter arus searah Voltmeter arus searah ohmmeter Galvanometer Prinsip kerja PMMC (Permanent magnet moving

Lebih terperinci

BAB II MOTOR SINKRON. 2.1 Prinsip Kerja Motor Sinkron

BAB II MOTOR SINKRON. 2.1 Prinsip Kerja Motor Sinkron BAB II MTR SINKRN Motor Sinkron adalah mesin sinkron yang digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Mesin sinkron mempunyai kumparan jangkar pada stator dan kumparan medan pada rotor.

Lebih terperinci

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK Pada saat magnet bergerak terhadap kumparan, pada ujung-ujung kumparan timbul tegangan listrik dan pada penghantar timbul arus listrik. peristiwa tersebut dinamakan induksi elektromagnetik. generator AC

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Pola garis-garis gaya magnet

Gambar 2.1 Pola garis-garis gaya magnet BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Prinsip Dasar Induksi Magnet 2.1.1 Medan Magnet Medan magnet adalah daerah yang ada di sekitar magnet dimana objek-objek magnetik lain dapat terpengaruh oleh gaya magnetismenya.

Lebih terperinci

Mesin AC. Dian Retno Sawitri

Mesin AC. Dian Retno Sawitri Mesin AC Dian Retno Sawitri Pendahuluan Mesin AC terdiri dari Motor AC dan Generator AC Ada 2 tipe mesin AC yaitu Mesin Sinkron arus medan magnet disuplai oleh sumber daya DC yang terpisah Mesin Induksi

Lebih terperinci

Generator arus bolak-balik dibagi menjadi dua jenis, yaitu: a. Generator arus bolak-balik 1 fasa b. Generator arus bolak-balik 3 fasa

Generator arus bolak-balik dibagi menjadi dua jenis, yaitu: a. Generator arus bolak-balik 1 fasa b. Generator arus bolak-balik 3 fasa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembangkit Listrik 2 Pembangkit Listrik adalah bagian dari alat Industri yang dipakai untuk memproduksi dan membangkitkan tenaga listrik dari berbagai sumber tenaga. Bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Motor arus searah (motor DC) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor DC telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan motor induksi, atau terkadang disebut

Lebih terperinci

Mesin Arus Bolak Balik

Mesin Arus Bolak Balik Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 1 Mesin Arus Bolak balik TE091403 Institut Teknologi Sepuluh Nopember August, 2012 Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id ACARA PERKULIAHAN DAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

BAB II GENERATOR SINKRON. bolak-balik dengan cara mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Energi

BAB II GENERATOR SINKRON. bolak-balik dengan cara mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Energi BAB II GENERATOR SINKRON 2.1. UMUM Konversi energi elektromagnetik yaitu perubahan energi dari bentuk mekanik ke bentuk listrik dan bentuk listrik ke bentuk mekanik. Generator sinkron (altenator) merupakan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. searah. Energi mekanik dipergunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar

BAB II DASAR TEORI. searah. Energi mekanik dipergunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Generator arus searah mempunyai komponen dasar yang hampir sama dengan komponen mesin-mesin lainnya. Secara garis besar generator arus searah adalah alat konversi energi mekanis

Lebih terperinci

5.5. ARAH GGL INDUKSI; HUKUM LENZ

5.5. ARAH GGL INDUKSI; HUKUM LENZ MATA KULIAH KODE MK Dosen : FISIKA DASAR II : EL-122 : Dr. Budi Mulyanti, MSi Pertemuan ke-11 CAKUPAN MATERI 1. ARAH GGL INDUKSI; HUKUM LENZ 2. GENERATOR LISTRIK 3. GENERATOR AC 4. GGL BALIK PADA MOTOR

Lebih terperinci

BAB II GENERATOR ARUS SEARAH. arus searah. Energi mekanik di pergunakan untuk memutar kumparan kawat

BAB II GENERATOR ARUS SEARAH. arus searah. Energi mekanik di pergunakan untuk memutar kumparan kawat BB II GENERTOR RUS SERH II.1. Umum Generator arus searah mempunyai komponen dasar yang umumnya hampir sama dengan komponen mesin mesin listrik lainnya. Secara garis besar generator arus searah adalah alat

Lebih terperinci

Definisi. Oleh Maryono SMK Negeri 3 Yogyakarta

Definisi. Oleh Maryono SMK Negeri 3 Yogyakarta Oleh Maryono SMK Negeri 3 Yogyakarta http://maryonoam.wordpress.com Definisi Motor adalah suatu alat yang mengubah daya listrik menjadi daya mekanik (putaran) Generator adalah suatu alat yang mengubah

Lebih terperinci

TUGAS ELECTRICAL MACHINE SEMESTER 6

TUGAS ELECTRICAL MACHINE SEMESTER 6 TUGAS ELECTRICAL MACHINE SEMESTER 6 Oleh : Luqmanul Hakim 7106040727 Mekatronika 6/4 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL JOINT PROGRAM BA MALANG TEKNIK ELEKTRO 2009 1 MOTOR DC dan GENERATOR DC Konstruksi Dasar

Lebih terperinci