Lab Elektronika Industri Fisika 2 BAB 5 MAGNET

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lab Elektronika Industri Fisika 2 BAB 5 MAGNET"

Transkripsi

1 BAB 5 MAGNET 1. MAGNET DAN MEDAN MAGNET Efek magnet telah diketahui dan dimanfaatkan manusia jauh sebelum mengenal listrik. Magnet mempunyai dua kutub yaitu kutub utara (U) dan selatan (S) atau NORTH dan SOUTH. Juga telah diketahui bahwa magnet dengan kutub sejenis tolak-menolak dan magnet dengan kutub tak sejenis tarik-menarik. Walaupun magnet juga mempunyai dua kutub tetapi ini tidak sama dengan muatan listrik yang mempunyai kutub positif dan negatif. Satu hal yang sangat berbeda adalah muatan + dan pada listrik sangat mudah dipisahkan tetapi kutub magnet tidak mungkin bisa dipisahkan. Hal ini dibuktikan ketika sebuah magnet batang panjang dipotong jadi dua, tidak akan terjadi satu potongan mempunyai kutub U dan potongan lain mempunyai kutub S. Tetapi yang terjadi akan didapatkan dua potong magnet masing-masing dengan kutub U dan S. Sifat magnet hanya terdapat pada logam besi, kobalt, nikel dan gadolinium. Bahan-bahan itu disebut feromagnet. Ferrum adalah bahasa Latin untuk besi. Disekitar magnet akan terjadi efek magnet yang menimbulkan gaya magnet. Efek gaya magnet disekitar magnet bisa digambarkan dengan garis-garis medan magnet. Garis-garis medan magnet dapat digambarkan seperti garisgaris gaya medan listrik sehingga: 1. Arah medan magnet merupakan tangensial (garis singgung) terhadap suatu garis medan magnet di titik mana saja. 2. Jumlah garis medan magnet per satuan luas sebanding dengan besar medan magnet 3. Garis medan magnet berawal dari kutub U menuju ke kutub S Besar efek medan magnet disimbulkan dengan B. Medan magnet antara dua kutub yang besar dari sebuah magnet hampir seragam kecuali di sisi-sisinya. T Iwan B Pratama 1 Teknik Industri UAJY

2 2. ARUS LISTRIK MENGHASILKAN MAGNET Tahun 182, Hans Christian Oersted menemukan bahwa disekitar kawat yang dialiri arus listrik timbul medan magnet (magnet). Arah medan magnet tersebut sesuai dengan kaidah tangan kanan seperti gambar berikut: 3. GAYA PADA MEDAN MAGNET Percobaan selanjutnya dari Oersted menemukan bahwa magnet memberikan gaya pada arus listrik demikian juga sebaliknya. Hal ini bisa dibuktikan dengan percobaan berikut: Percobaan a: kawat yang dialiri listrik dengan arah tsb, kawat akan melengkung ke bawah. Percobaan b: Jika arus listrik dibalik arahnya, kawat akan melengkung ke atas. Besarnya gaya yang timbul dari percobaan juga diketahui adalah sebanding dengan arus I, panjang kawat l dan besar medan magnet B. Gaya juga tergantung pada sudut θ yang dibentuk antara arah arus listrik dan arah medan magnet. Sehingga: F IlB sin θ Atau F = IlB sinθ Dan akan bernilai maksimum jika θ = 9. Satuan F adalah Newton, B adalah Tesla. T Iwan B Pratama 2 Teknik Industri UAJY

3 4. GAYA PADA PARTIKEL BERMUATAN Partikel bermuatan seperti elektron atau proton jika bergerak dan masuk ke dalam medan magnet akan mengalami gaya juga. Jika terdapat sejumlah N partikel bermuatan masing-masing sebesar q, yang bergerak pada saat t tertentu, maka akan menimbulkan arus tertentu sebesar: I = Nq t Jika waktu yang diperlukan partikel untuk bergerak dengan kecepatan v sehingga menempuh jarak sejauh l adalah t pada medan magnet B, maka l = vt. Jadi, Nq F = IlB sinθ atau F = vt B sinθ = NqvB sinθ untuk sejumlah N partikel. t Sehingga untuk satu partikel bermuatan, gaya yang terjadi adalah: F = qvb sinθ 5. MEDAN MAGNET OLEH KAWAT LURUS Medan magnet yang timbul disekitar kawat lurus yang dialiri arus I adalah sebanding dengan besarnya arus itu sendiri dan berbanding terbalik dengan jarak tegak lurusnya r, dengan konstanta perbandingan tertentu sehingga: µ I B = 2 π r µ adalah permeabilitas ruang hampa = 4π x 1-7 T. Besar meda magnet pada kawat 2 oleh kawat satu adalah Antara dua buah kawat lurus yang dialiri arus listrik juga akan terjadi medan magnet. Misal ada dua kawat dengan panjang sama dan masing-masing dialiri arus listrik sebesar I 1 dan I 2 kedua kawat terpisah sejauh L, maka, B 1 µ I1 = 2π L sehingga gaya F per satuan panjang l yang dirasakan pada kawat 2 adalah: F 2 = I 2B atau 1 l 2π L l F2 µ I1I 2 = T Iwan B Pratama 3 Teknik Industri UAJY

4 Gaya yang dirasakan pada kawat 2 adalah sebanding dengan panjang kawat l, besar arus di kawat 2, I 2, dan medan magnet yang timbul karena adanya kawat 1 yaitu B 1. Tentu saja pada kawat 2 juga timbul medan magnet B 2. Tetapi medan magnet ini tidak berpengaruh pada gaya di kawat 2 itu sendiri. Perhatikan bahwa arah gaya yang terbentuk tergantung dari arah arus listrik pada kawat. Jika kedua arus berarah sama, maka kedua kawat akan timbul gaya tolak. Sedang jika arah arus berlawanan kedua kawat akan timbul gaya tarik, seperti pada gambar dibawah. Contoh: Kawat horizontal membawa arus listrik I 1 = 8A dc.berapa besar arus I 2 yang harus diberikan pada kawat 2 yang berada 2cm paralel di bawahnya agar kawat 1 tidak jatuh karena gravitasi. Diketahui kawat 1 mempunyai massa,12gr/m panjang. (Lihat gambar di atas). Jawab: Gaya gravitasi pada kawat 2 (dibawah) ada gaya berat kawat yaitu F = mg. Sehingga gaya magnet pada kawat 1 yang dirasakan oleh kawat 2 paling tidak adalah sebesar gaya berat/gravitasi ini. Jadi gaya untuk 1 m panjang kawat F l = mg l 3 2 (,12x1 kg)(9,8m/s ) -3 = = 1,18x1 N/m 1m Gaya magnet keatas dari kawat 2 adalah l µ I1I 2πL F 2π x,2m -3 = sehingga I 2 = = x1,18x1 N/m = 15A -7 2π L µ I l (4π x 1 T.m/A)(8A) F 2 1 T Iwan B Pratama 4 Teknik Industri UAJY

5 6. MEDAN MAGNET OLEH KAWAT BERBENTUK SEMBARANG Persamaan yang berlaku di sub-bab 5.5 hanya berlaku untuk kawat lurus. Jika bentuk kawat adalah sembarang bagaimana medan magnet yang dihasilkan? Adalah ilmuwan Perancis Andre Marie Ampere yang berhasil menunjukkan persamaan matematis untuk kasus ini. Tinjau suatu lintasan tertutup yang mengelilingi kawat yang dialiri arus I. Lintasan itu kemudian dibagi-bagi menjadi segmen yang kecil-kecil sepanjang l. Ambil satu segmen dan kalikan dengan B yang sejajar (paralel) dengan arah segmen. Jika kita jumlahkan untuk seluruh segmen lintasan, menurut Hukum Ampere, jumlahnya akan sama dengan µ I. Atau B l = µ I Dikenal dengan Hukum Ampere. Untuk membuktikan hukum ini, kita tinjau lintasan tertutup berupa lingkaran yang mengelilingi kawat berarus I. Misalnya akan dihitung besar B di titik A yang berjarak r dari kawat. Kita ketahui pula bahwa garis medan magnet juga berupa lingkaran-lingkaran yang mengelilingi kawat. Kita ambil satu garis medan magnet yang berjari-jari r dan melewati titik A (untuk memudahkan hitungan). Arah garis medan magnet pada lingkaran ini adalah tangen dari setiap titik pada lingkaran. Jadi arah setiap segmen lintasan adalah sejajar dengan arah B. Dengan demikian B = B. Misalnya lingkaran kita bagi menjadi 1 segmen, maka ΣB l = (B l 1 ) + (B l 2 ) + (B l 3 ) (B l 1 ) = µ I Karena semua segmen berjarak sama dari kawat, maka besarnya medan magnet B pada setiap segmen adalah sama, sehingga B ( l 1 + l 2 + l l 1 ) = µ I Dan jumlah semua segmen adalah keliling lintasan itu sendiri yang = 2πr. Jadi B (2πr) = µ I atau B = µ I 2π r T Iwan B Pratama 5 Teknik Industri UAJY

6 7. MEDAN MAGNET PADA SOLENOID Solenoid adalah kawat panjang dengan banyak loop seperti gambar di bawah. Setiap loop kawat akan menghasilkan medan magnet seperti pada gambar a. Dan medan magnet total di dalam solenoid adalah jumlahan dari setiap medan magnet yang dihasilkan oleh setiap loop kawat tersebut. Jika loop kawat sangat dekat (rapat) medan magnet di dalam solenoid adalah paralel kecuali di ujung-ujung solenoid seperti gambar b. Untuk menghitung medan magnet dalam solenoid, kita ambil satu lintasan dari persegi panjang abcd seperti gambar di bawah, Sehingga, B l = µ I ( B l) + ( B l) + ( B l) + ( B l = µ I ab bc cd ) da Medan magnet pada segmen ab adalah kecil sekali (mendekati nol) karena berada di luar solenoid sehingga (B l) ab. Medan magnet pada segmen bc dan da adalah nol kerena arah lintasan (segmen) adalah tegak lurus terhadap arah medan magnet dalam solenoid. Dari pemikiran tersebut terlihat bahwa medan magnet hanya berasal dari segmen cd yang panjangnya = l. Jadi ( B l ) cd Bl = µ I = µ I T Iwan B Pratama 6 Teknik Industri UAJY

7 Arus yang mengalir pada kawat adalah I. Jadi arus yang mengalir pada setiap loop kawat adalah juga = I. Sehinnga pada lintasan yang ditinjau (yaitu persegi panjang ) abcd, jumlah arus yang lewat adalah NI, dimana N adalah jumlah loop pada lintasan. Jadi, Bl µ NI = jika dalam solenoid adalah n = N l atau jumlah loop persatuan panjang, maka medan magnet B = µ ni Contoh: Solenoida tipis dengan panjang 1 cm memiliki 4 lilitan kawat dan membawa arus 2A. Hitung medan magnet di dalam solenoid. Jawab: Jumlah lilitan per satuan panjang, n = N/l = 4/,1 = 4 lilitan/m. B = µ ni = (12,57 x 1-7 T.m/A)(4 m -1 )(2A) = 1, x 1-2 T 8. INTI BAHAN MAGNET DAN HISTERESIS Solenoid jika dialiri arus akan membangkitkan medan magnet sebesar B = µ ni. Medan magnet yang dihasilkan akan jauh lebih besar jika solenoid dililitkan pada bahan feromagnet. Jika total medan magnet yang dihasilkan adalah B, maka B = B + B M dan biasanya B M >> B Dimana B = medan magnet total B = medan magnet jika solenoid tidak dililitkan ke bahan feomagnet B M = medan magnet tambahan oleh bahan feromagnet itu sendiri Kita tinjau toroid (solenoid yang melingkar) dengan inti feromagnet sehingga praktis semua meda magnet, B tetap berada dalam toroid seperti gambar di bawah. T Iwan B Pratama 7 Teknik Industri UAJY

8 Pada toroid kemudian diberikan arus I yang dinaikkan secara perlahan-lahan. B akan bertambah secara linear terhadap pertambahan arus I. Medan total B juga akan bertambah tetapi mengikuti kurva a b di gambar atas kanan. Pada titik b, medan magnet dari bahan inti feromagnet akan mendekati 7% dari posisi saturasi (jenuh) atau termagnetisasi penuh. Jika kemudian medan B diperkecil dengan memperkecil arus I hingga, medan magnet total B T akan masih tersisa karena magnet tidak bisa langsung hilang. Ini ditunjukkan oleh titik c pada kurva di bawah. Jika arus kemudian dibalik arahnya, maka inti feromagnet akan dapat kembali menjadi tidak bermagnet lagi seperti ditunjukan titik d. Jika arah arus yang dibalik itu diteruskan dengan memperbesar arusnya, maka kembali medan magnet total akan terbentuk (hingga mendakati saturasi penuh) tetapi arah kutubnya berlawanan seperti ditunjukkan titik e. Dan akhirnya jika arus listrik diperkecil hingga nol dan kemudian arah arus listrik dibalik kemudian ditambah maka kurva medan magnet total yang terbentuk akan mengikuti kurva e-f-g-b. Karena kurva yang terbentuk tidak melewati titik awal a, maka disebut lintasan histerisis yang membentuk loop histerisis. Pada titik c dan f, medan magnet masih terbentuk walaupun arus toroid telah dihilangkan. Hal ini bahwa masih ada sifat kemagnetan yang tetap tertinggal. Untuk membuat magnet permanen, tentu akan lebih disukai jika bahan mempunyai titik c dan f yang besar. Sebaliknya untuk membuat bahan elektromagnet lebih disukai jika titik c dan f yang kecil sehingga magnet cepat menghilang jika arus dhilangkan. Proses menghilangkan magnet disebut demagnetisasi yaitu dengan cara memberikan arus yang dibolak-balik sementara itu terus memperkecil besarnya arus tersebut. Proses demagnetisasi berjelan seperti pada kurva paling kanan gambar di atas. T Iwan B Pratama 8 Teknik Industri UAJY

9 9. APLIKASI a. Galvanometer Galvanometer adalah alat untuk mengukur arus listrik. Galvanometer terbuat dari kumparan (solenoid) dengan inti besi yang ditempatkan pada suatu medan magnet tetap seperti gambar di atas. Jika kemudian solenoid mendapat arus listrik dari luar, maka akan terbentuk medan magnet yang kemudian menimbulkan gaya karena adanya medan magnet dari magnet permanen. Gaya yang timbul kemudian akan menyebabkan kumparan terputar ke kanan hingga momen putar ini sama dengan momen putar pegas. Karena besar medan magnet yang terbentuk pada kumparan sebanding dengan arus yang lewat kumparan maka sudut putar dari kumparan juga akan sebanding dengan arus tersebut. Jika kumparan diberi jarum penunjuk kemudian dilengkapi dengan skala tertentu, maka kita akan mendapatkan alat pengukur arus listrik. Momen pegas, τ = S kφ ; Momen medan magnet τ = NIAB sin θ Jadi, simpangan jarum penunjuk φ NIAB sin θ k = (derajat) b. Ampere meter Ampere meter dipakai untuk mengukur arus listrik. Ampere meter biasa dibuat dari galvanometer. Untuk bisa mengukur, arus listrik harus dilewatkan ke dalam meter seperti halnya mengukur arus listrik dengan Galvanometer. Pada Galvanometer umumnya mempunyai simpangan skala penuh (ssp) 5µA - 25µA dan tahanan dalam (Rd) = 1Ω-3Ω. Untuk bisa mengukur arus yang lebih besar perlu ditambahkan resistor paralel dengan galvanometer (disebut R-shunt) seperti rangkaian di bawah: Contoh: Akan dibuat amper meter yang bisa mengukur arus hingga 2,5A dari galvanometer dengan ssp 5µA dan Rd = 15Ω. Karena arus yang harus dilewatkan adalah hingga 2,5A sedang arus yang boleh lewat galvanometer hanya 5µA, maka arus sebanyak 2,5A - 5µA = µA harus dilewatkan ke R-shunt. T Iwan B Pratama 9 Teknik Industri UAJY

10 Tegangan yang muncul pada galvanometer adalah V G = Rd x Issp = 15 x = 75mV. Jadi R-shunt yang harus dipasang adalah c. Volt meter VR VG 75mV R = = = =,3Ω I I A R R Voltmeter dibuat dari galvanometer. Seperti galvanometer di atas, simpangan skala penuh jika arus yang lewat = 5µA. Galvanometer mempunyai Rd = 15Ω jadi tegangan antara ujung galvanometer adalah V G = I SSP x R d = 5µA x 15Ω = 75mV. Jadi galvanometer yang kita miliki sebenarnya juga adalah voltmeter dengan skala maksimum dapat mengukur 75mV. Jika ingin mengukur tegangan yang lebih tinggi, maka perlu ditambahkan R seri pada galvanometer. Contoh: akan dibuat volmeter yang dapat mengukur hingga 25V, berapa nilai R seri yang harus dipasang? Tegangan yang akan diukur adalah 25V, tegangan pada galvanometer adalah 75mV, jadi tegangan pada R seri = 25V 75mV = 24,925V. Arus yang lewat galvanometer adalah 5µA, dan arus ini juga lewat pada R seri, sehingga besarnya R seri adalah: R seri = V R / I R = 24,925V / (5 x 1-6 A) = 498 5Ω d. Ohm meter Untuk membuat ohm meter dipakai kombinasi R seri, paralel dan sumber tegangan pada galvanometer. Pertama potensiometer (seri galvanometer) diatur sehingga jarum galvanometer menunjuk simpangan skala penuh (arus 5µA). Resistansi potensiometer adalah: Rpot + Rd = 1,5V / 5µA Rpot = 3 15 = 28 5Ω T Iwan B Pratama 1 Teknik Industri UAJY

11 Kemudian resistor yang diukur (Rx) dipasangkan paralel. Arus yang ditunjukkan galvanometer akan turun, misalnya pada 3µA, maka resistor Rx bisa dihitung. TUGAS: Hitunglah resistansi Rx tersebut di atas. e. Motor DC Motor mengubah energi listrik menjadi energi gerak putar (torsi). Motor bekerja seperti galvanometer kecuali tidak ada pegas, sehingga dapat berputar terus secata kontinyu dalam satu arah. Pada motor dipakai kumparan yang jauh lebih besar untuk menghasilkan torsi yang besar yang dipasang di atas silinder yang disebut rotor (jangkar). Gaya yang terjadi jika kumparan dialiri arus seperti ditunjukkan pada gambar. Bagaimanapun juga ketika putaran sampai pada posisi vertikal, gaya akan salalu mengembalikan kumparan pada posisi vertikal. Tetapi jika ada mekanisme sehingga pada posisi vertikal arah arus listrik bisa dibalik, maka akan didapat suatu putaran rotor yang kontinyu. Untuk membuat arah arus berubah pada posisi rotor yang tepat digunakan komutator (sikat) seperti gambar kanan. Motor sering juga menggunakan kumparan yang banyak seperti gambar. Dengan cara ini dihasilkan torsi yang lebih kuat dan stabil untuk semua posisi. Motor AC bekerja dengan prinsip sama kecuali tidak adanya komutator untuk membalik arus, karena pada listrik AC arus telah berbalik arah dengan sendirinya setelah setengah gelombang. Motor jenis lain tidak menggunakan magnet permanent tetapi memakai kumparan kedua dan inti besi untuk menghasilkan medan magnet. f. Loudspeaker dan Microphone Loudspeaker mengubah energi listrik (sinyal listrik) menjadi energi suara. Microphone mengubah energi suara menjadi sinyal listrik. Loudspeaker dan microphone terdiri dari dari kumparan yang diletakkan pada medan magnet. Jika loaudspeaker diberi arus dari sinyal listrik, gaya magnet yang terbentuk akan menggerakkan membran suara sehingga terjadi tekanan udara tinggi dan rendah sesuai dengan gerakan membran suara. Tekanan udara tersebut kita kenali sebagai suara yang merupakan replika dari sinyal listrik yang diberikan. T Iwan B Pratama 11 Teknik Industri UAJY

12 Sebaliknya microphone terdiri dari kumparan yang dililitkan ke membran tipis yang diletakkan pada medan magnet tetap. Jika membran bergerak maju dan mundur akibat menerima tekanan udara dari suatu bunyi, maka akan dihasilkan arus listrik AC yang merupakan replika dari bunyi yang diterima. TUGAS: Apakah loudspeaker bisa digunakan sebagai microphone dan sebaliknya microphone dapat digunakan sebagai loudspeaker? g. Elektromagnet Prinsip bahwa kumparan listrik sebagai elektromagnet digunakan pada berbagai alat seperti: relay, solenoid, bel listrik, generator listrik, head (perekam dan pembaca) pita suara, head harddisk dll. T Iwan B Pratama 12 Teknik Industri UAJY

BAB 20. KEMAGNETAN Magnet dan Medan Magnet Hubungan Arus Listrik dan Medan Magnet

BAB 20. KEMAGNETAN Magnet dan Medan Magnet Hubungan Arus Listrik dan Medan Magnet DAFTAR ISI DAFTAR ISI...1 BAB 20. KEMAGNETAN...2 20.1 Magnet dan Medan Magnet...2 20.2 Hubungan Arus Listrik dan Medan Magnet...2 20.3 Gaya Magnet...4 20.4 Hukum Ampere...9 20.5 Efek Hall...13 20.6 Quis

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1. Umum Motor arus searah (DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah

Lebih terperinci

Gaya Lorentz. 1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi

Gaya Lorentz. 1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi ruang / daerah di sekitar magnet dimana benda-benda magnetik yang diletakkan di daerah ini masih dipengaruhi oleh magnet tersebut medan magnetik di sekitar kawat lurus berarus listrik medan magnetik di

Lebih terperinci

BAB 6 INDUKSI ELEKTROMAGNET

BAB 6 INDUKSI ELEKTROMAGNET Lab lektronika Industri Fisika 2 A 6 INDUKSI LKTROMAGNT 1. GGL INDUKSI Pada ab 5 telah dibicarakan bahwa arus yang mengalir pada penghantar akan menimbulkan medan magnet. Setelah itu para ilmuwan juga

Lebih terperinci

LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS

LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS Muatan Diskrit LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS 1. Ada empat buah muatan titik yaitu Q 1, Q 2, Q 3 dan Q 4. Jika Q 1 menarik Q 2, Q 1 menolak Q 3 dan Q 3 menarik Q 4 sedangkan Q 4 bermuatan negatif,

Lebih terperinci

BAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor.

BAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor. BAB II MOTOR ARUS SEARAH II.1. Umum (8,9) Motor arus searah adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, dimana energi gerak tersebut berupa putaran dari motor. Ditinjau

Lebih terperinci

LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS

LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS Muatan Diskrit LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS 1. Dua buah bola bermuatan sama (2 C) diletakkan terpisah sejauh 2 cm. Gaya yang dialami oleh muatan 1 C yang diletakkan di tengah-tengah kedua muatan adalah...

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

BAB II MOTOR ARUS SEARAH BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1 Umum Motor arus searah (motor DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah sangat identik

Lebih terperinci

Bab II Teori Dasar. Gambar 2.1 Fluks medan magnet dari partikel yang bergerak.

Bab II Teori Dasar. Gambar 2.1 Fluks medan magnet dari partikel yang bergerak. Bab II Teori Dasar Salah satu hal utama dalam penelitian tugas akhir ini adalah magnet induksi yang digunakan sebagai aktuator pada sistem steel ball magnetic levitation. Dalam bab ini akan dibahas mengenai

Lebih terperinci

LISTRIK STATIS. Listrik statis adalah energi yang dikandung oleh benda yang bermuatan listrik.

LISTRIK STATIS. Listrik statis adalah energi yang dikandung oleh benda yang bermuatan listrik. KELISTRIKAN DAN KEMAGNETAN SITI MAESYAROH STKIP INVADA 2015 LISTRIK adalah adalah sesuatu yang memiliki muatan positif (proton) dan muatan negatif (elektron) yang mengalir melalui penghantar (konduktor)

Lebih terperinci

V. Medan Magnet. Ditemukan sebuah kota di Asia Kecil (bernama Magnesia) lebih dahulu dari listrik

V. Medan Magnet. Ditemukan sebuah kota di Asia Kecil (bernama Magnesia) lebih dahulu dari listrik V. Medan Magnet Ditemukan sebuah kota di Asia Kecil (bernama Magnesia) lebih dahulu dari listrik Di tempat tersebut ada batu-batu yang saling tarik menarik. Magnet besar Bumi [sudah dari dahulu dimanfaatkan

Lebih terperinci

19/11/2016. MAGNET Benda yang memiliki sifat dapat menarik besi atau baja Penggolongan bahan secara makroskopik. Sifat-sifat magnet.

19/11/2016. MAGNET Benda yang memiliki sifat dapat menarik besi atau baja Penggolongan bahan secara makroskopik. Sifat-sifat magnet. MAGNET Benda yang memiliki sifat dapat menarik besi atau baja Penggolongan bahan secara makroskopik Magnetik Non Magnetik KEMAGNETAN Penggolongan bahan secara mikroskopik Bila ditinjau secara mikroskopik

Lebih terperinci

BAB 5 KEMAGNETAN. A. SIFAT MAGNET 1. Garis Gaya Magnet

BAB 5 KEMAGNETAN. A. SIFAT MAGNET 1. Garis Gaya Magnet BAB 5 KEMAGNETAN STANDAR KOMPETENSI Menerapkan konsep magnet dan elektromagnet KOMPETENSI DASAR Menguasai konsep kemagnetan Menguasai hukum magnet dan elektromagnet Menggunakan magnet Menggunakan elektromagnet

Lebih terperinci

Magnet adalah suatu benda yang memiliki gejala dan sifat dapat mempengaruhi bahan-bahan tertentu yang berada di sekitarnya.

Magnet adalah suatu benda yang memiliki gejala dan sifat dapat mempengaruhi bahan-bahan tertentu yang berada di sekitarnya. Medan Magnetik Muqoyyanah 1 KEMAGNETAN (MAGNETOSTATIKA) Magnet adalah suatu benda yang memiliki gejala dan sifat dapat mempengaruhi bahan-bahan tertentu yang berada di sekitarnya. Cara membuat magnet;

Lebih terperinci

MAGNET. Benda yang memiliki sifat dapat menarik besi atau baja Penggolongan bahan secara makroskopik

MAGNET. Benda yang memiliki sifat dapat menarik besi atau baja Penggolongan bahan secara makroskopik MAGNET Benda yang memiliki sifat dapat menarik besi atau baja Penggolongan bahan secara makroskopik Magnetik Non Magnetik Penggolongan bahan secara mikroskopik Bila ditinjau secara mikroskopik ( atom )

Lebih terperinci

SOAL SOAL TERPILIH 1 SOAL SOAL TERPILIH 2

SOAL SOAL TERPILIH 1 SOAL SOAL TERPILIH 2 SOAL SOAL TERPILIH 1 1. Sebuah kumparan mempunyai 50 lilitan dalam waktu 0,02 s kumparan dimasuki fluks 310 mwb, yang kemudian turun hingga 100 mwb. Berapakah GGL induksi rata rata yang dibangkitkan oleh

Lebih terperinci

i : kuat arus listrik (A) a : jarak dari kawat berarus (m)

i : kuat arus listrik (A) a : jarak dari kawat berarus (m) INDUKSI MAGNETIK Hans Christian Oersted pada tahun 18 menemukan bahwa arus listrik dalam sebuah kawat penghantar dapat menghasilkan efek magnetik. Efek magnetik yang ditimbulkan oleh arus tersebut dapat

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. tersebut berupa putaran rotor. Proses pengkonversian energi listrik menjadi energi

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. tersebut berupa putaran rotor. Proses pengkonversian energi listrik menjadi energi BAB II MOTOR ARUS SEARAH II.1 Umum Motor arus searah ialah suatu mesin listrik yang berfungsi mengubah energi listrik arus searah (listrik DC) menjadi energi gerak atau energi mekanik, dimana energi gerak

Lebih terperinci

ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015 KELAS XII. Medan Magnet

ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015 KELAS XII. Medan Magnet ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015 KELAS XII gaya F. Jika panjang kawat diperpendek setengah kali semula dan kuat arus diperbesar dua kali semula, maka besar gaya yang dialami kawat adalah. Medan Magnet

Lebih terperinci

KETENTUAN MENGIKUTI PELAJARAN FISIKA : ^_^

KETENTUAN MENGIKUTI PELAJARAN FISIKA : ^_^ 1 KETENTUAN MENGIKUTI PELAJARAN FISIKA : ^_^ 1. ADA BUKU CATATAN & BUKU LATIHAN/PR 2. BUKU DISAMPUL DENGAN KERTAS EMAS / ASTURO / KARTON WARNA UNGU 3. PENAMPILAN COVER DEPAN BUKU SEPERTI GAMBAR BERIKUT

Lebih terperinci

INDUKSI MAGNET B A B B A B

INDUKSI MAGNET B A B B A B nduksi Magnet 77 A A 5 NDUKS MAGNET Sumber: indnetwrk-c.id Di SMP kalian telah dikenalkan dengan magnet batang. Apakah ada sumber lain yang dapat menghasilkan medan magnet selain batang magnet? Jawabnya

Lebih terperinci

BAB III MAGNETISME. Tujuan Penmbelajaran : - Memahami dan mengerti tentang sifat-sifat magnet, bahan dan kegunaannya.

BAB III MAGNETISME. Tujuan Penmbelajaran : - Memahami dan mengerti tentang sifat-sifat magnet, bahan dan kegunaannya. BAB III MAGNETISME Tujuan Penmbelajaran : - Memahami dan mengerti tentang sifat-sifat magnet, bahan dan kegunaannya. Magnetisme (kemagnetan) tercakup dalam sejumlah besar operasi alat listrik, seperti

Lebih terperinci

MEDAN MAGNET SUGIYO,S.SI.M.KOM

MEDAN MAGNET SUGIYO,S.SI.M.KOM MEDAN MAGNET SUGIYO,S.SI.M.KOM PENDAHULUAN Magnet dalam teknologi terapan KEMAGNETAN Macam macam bentuk magnet Magnet batang, U bulat jarum 6.2 HUKUM COLUMB 6.3 PENGERTIAN MEDAN MAGNET Ruangan disekitar

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR Diberikan Tanggal :. Dikumpulkan Tanggal : Induksi Elektromagnet Nama : Kelas/No : / - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS BOLAK-BALIK Induksi

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - MEDAN MAGNET - MEDAN MAGNET

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - MEDAN MAGNET - MEDAN MAGNET LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR Diberikan Tanggal :. Dikumpulkan Tanggal : Nama : Kelas/No : / Medan Magnet - - MEDAN MAGNET - MEDAN MAGNET A. Medan Magnet 1. Medan Magnet oleh arus listrik

Lebih terperinci

TOPIK 5 PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

TOPIK 5 PENGUKURAN BESARAN LISTRIK TOPIK 5 PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Pengukuran sering dilakukan dalam melakukan analisis rangkaian. Pengukuran dilakukan untuk mendapatkan nilai besaran listrik, seperti : nilai arus yang melalui suatu

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

BAB II MOTOR ARUS SEARAH BAB II MOTOR ARUS SEARAH II.1. Umum Motor arus searah (motor DC) adalah mesin yang merubah enargi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Hampir pada semua prinsip pengoperasiannya,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motor Arus Searah Sebuah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanik dikenal sebagai motor arus searah. Cara kerjanya berdasarkan prinsip, sebuah konduktor

Lebih terperinci

MAKALAH FISIKA LANJUT. Medan Magnet yang Ditimbulkan Arus Listrik Gaya Gerak Listrik Induksi

MAKALAH FISIKA LANJUT. Medan Magnet yang Ditimbulkan Arus Listrik Gaya Gerak Listrik Induksi MAKALAH FISIKA LANJUT Medan Magnet yang Ditimbulkan Arus Listrik Gaya Gerak Listrik Induksi Dosen Pengampuh : Kamaluddin, S.Pd., M.Pd Disusunoleh: Kelompok 6 1. Ainul Yaqin ( 14612109 ) 2. Ahmad Tohari

Lebih terperinci

Magnet dapat menarik benda-benda dari bahan tertentu

Magnet dapat menarik benda-benda dari bahan tertentu BENDA MAGNET Magnet dapat menarik benda-benda dari bahan tertentu MAGNET BUATAN MAGNET BUMI Kemagnetan Material Ada 2 macam sifat magnet yang dipunyai benda / material : 1) buatan dan 2) alamiah. Magnet

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1. Umum Motor arus searah (DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah

Lebih terperinci

Perkuliahan Fisika Dasar II FI-331. Oleh Endi Suhendi 1

Perkuliahan Fisika Dasar II FI-331. Oleh Endi Suhendi 1 Perkuliahan Fisika Dasar II FI-331 Oleh Endi Suhendi 1 Menu hari ini (2 minggu): Medan dan Gaya Magnet Oleh Endi Suhendi 2 Medan Gravitasi Listrik Massa m Muatan q (±) Menghasilkan: Merasakan: Tinjau juga

Lebih terperinci

Medan Magnet 1 MEDAN MAGNET

Medan Magnet 1 MEDAN MAGNET Medan Magnet 1 MEDAN MAGNET KEMAGNETAN ( MAGNETOSTATKA ) Benda yang dapat menarik besi disebut MAGNET. Macam-macam bentuk magnet, antara lain : magnet batang magnet ladam magnet jarum Magnet dapat diperoleh

Lebih terperinci

Sumber-Sumber Medan Magnetik

Sumber-Sumber Medan Magnetik TOPIK 9 Sumber-Sumber Medan Magnetik Fisika Dasar II TIP, TP, UGM 2009 Ikhsan Setiawan, M.Si. ikhsan_s@ugm.ac.id Hukum Biot-Savart Pada 1819, Oersted menemukan bahwa arah arum kompas menyimpang ketika

Lebih terperinci

M O T O R D C. Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan

M O T O R D C. Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan M O T O R D C Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan motor induksi, atau terkadang disebut Ac Shunt Motor. Motor

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. mesin listrik yang mengubah energi listrik pada arus searah (DC) menjadi energi

BAB II DASAR TEORI. mesin listrik yang mengubah energi listrik pada arus searah (DC) menjadi energi BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum (1,2,4) Secara sederhana motor arus searah dapat didefenisikan sebagai suatu mesin listrik yang mengubah energi listrik pada arus searah (DC) menjadi energi gerak atau energi

Lebih terperinci

Magnet Rudi Susanto 1

Magnet Rudi Susanto 1 Magnet Rudi Susanto 1 MAGNET Sifat kemagnetan telah dikenal ribuan tahun yang lalu ketika ditemukan sejenis batu yang dapat menarik besi Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, orang telah dapat

Lebih terperinci

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan 1. Sebuah benda dengan massa 5 kg yang diikat dengan tali, berputar dalam suatu bidang vertikal. Lintasan dalam bidang itu adalah suatu lingkaran dengan jari-jari 1,5 m Jika kecepatan sudut tetap 2 rad/s,

Lebih terperinci

Menganalisis rangkaian listrik. Mendeskripsikan konsep rangkaian listrik

Menganalisis rangkaian listrik. Mendeskripsikan konsep rangkaian listrik Menganalisis rangkaian listrik Mendeskripsikan konsep rangkaian listrik Listrik berasal dari kata elektron yang berarti batu ambar. Jika sebuah batu ambar digosok dengan kain sutra, maka batu akan dapat

Lebih terperinci

Perkuliahan PLPG Fisika tahun D.E Tarigan Drs MSi Jurusan Fisika FPMIPA UPI 1

Perkuliahan PLPG Fisika tahun D.E Tarigan Drs MSi Jurusan Fisika FPMIPA UPI 1 Perkuliahan PLPG Fisika tahun 2009 Jurusan Fisika FPMIPA UPI 1 Muatan Listrik Dua jenis muatan listrik: positif dan negatif Satuan muatan adalah coulomb [C] Muatan elektron (negatif) atau proton (positif)

Lebih terperinci

1. Dalam suatu ruang terdapat dua buah benda bermuatan listrik yang sama besar seperti ditunjukkan pada gambar...

1. Dalam suatu ruang terdapat dua buah benda bermuatan listrik yang sama besar seperti ditunjukkan pada gambar... Kumpulan Soal Latihan UN UNIT LISTRIK & MAGNET Gaya Coulomb, Energi & Potensial Listrik 1. Dalam suatu ruang terdapat dua buah benda bermuatan listrik yang sama besar seperti ditunjukkan pada gambar....

Lebih terperinci

MAKALAH FISIKA. Tentang KEMAGNETAN/INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

MAKALAH FISIKA. Tentang KEMAGNETAN/INDUKSI ELEKTROMAGNETIK MAKALAH FISIKA Tentang KEMAGNETAN/INDUKSI ELEKTROMAGNETIK DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3 ANGGOTA : 1. AMMASE.S 2. ALIYATARRAFI AH 3. ANNISWATI NURUL ISLAMI 4. ASRIANI JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS TARBIYAH

Lebih terperinci

Massa m Muatan q (±) Menghasilkan: Merasakan: Tinjau juga Dipol p. Menghasilkan: Merasakan:

Massa m Muatan q (±) Menghasilkan: Merasakan: Tinjau juga Dipol p. Menghasilkan: Merasakan: KEMAGNETAN Menu hari ini (2 minggu): Medan dan Gaya Magnet Medan Gravitasi Listrik Massa m Muatan q (±) Menghasilkan: Merasakan: Tinjau juga Dipol p Menghasilkan: Merasakan: Magnet Batang Kutub sejenis

Lebih terperinci

KEMAGNETAN. Magnet. Dapat dibedakan menjadi. Cara membuat bentuk Cara membuat

KEMAGNETAN. Magnet. Dapat dibedakan menjadi. Cara membuat bentuk Cara membuat KEMAGNETAN PETA KONSEP Magnet Dapat dibedakan menjadi Magnet Tetap Magnet Sementara Cara membuat bentuk Cara membuat Besi/ baja digosok dengan magnet Aliran arus listrik Induksi Magnetik Batang Silinder

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Umum. Motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Umum. Motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus searah ( listrik DC ) menjadi tenaga gerak atau tenaga mekanik, dimana tenaga gerak

Lebih terperinci

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan 1. Sebuah benda dengan massa 5 kg yang diikat dengan tali, berputar dalam suatu bidang vertikal. Lintasan dalam bidang itu adalah suatu lingkaran dengan jari-jari 1,5 m Jika kecepatan sudut tetap 2 rad/s,

Lebih terperinci

Kelas XII Semester 1

Kelas XII Semester 1 MEDAN MAGNET Kelas XII Semester 1 MEDAN MAGNET Standart Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Materi STANDART KOMPETENSI Kelas XII 2 Semester 1 Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai

Lebih terperinci

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J 1. Bila sinar ultra ungu, sinar inframerah, dan sinar X berturut-turut ditandai dengan U, I, dan X, maka urutan yang menunjukkan paket (kuantum) energi makin besar ialah : A. U, I, X B. U, X, I C. I, X,

Lebih terperinci

Fisika UMPTN Tahun 1986

Fisika UMPTN Tahun 1986 Fisika UMPTN Tahun 986 UMPTN-86-0 Sebuah benda dengan massa kg yang diikat dengan tali, berputar dalam suatu bidang vertikal. Lintasan dalam bidang itu adalah suatu lingkaran dengan jari-jari, m. Jika

Lebih terperinci

TUGAS FISIKA DASAR 2

TUGAS FISIKA DASAR 2 TUGAS FISIKA DASAR 2 RANGKUMAN MAGNET Dosen Pengampu: Bachrun Sutrisno Ir. M.Sc. Oleh: Nama : RIFQI ARIGHI FAHMI NIM : 13522121 Kelas : B UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA A. Pengertian Magnet Magnet atau magnit

Lebih terperinci

VII. Kemagnetan. Kemagnetan 153

VII. Kemagnetan. Kemagnetan 153 VII Kemagnetan Kompas adalah alat penunjuk arah yang menggunakan magnet sebagai bahan utamanya. Mengapa jarum kompas selalu menunjuk arah utara dan selatan? Sekarang, banyak sekali alat yang diciptakan

Lebih terperinci

KUMPULAN SOAL FISIKA KELAS XII

KUMPULAN SOAL FISIKA KELAS XII KUMPULAN SOAL FISIKA KELAS XII Nada-Nada Pipa Organa dan Dawai Soal No. 1 Sebuah pipa organa yang terbuka kedua ujungnya memiliki nada dasar dengan frekuensi sebesar 300 Hz. Tentukan besar frekuensi dari

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. searah. Energi mekanik dipergunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar

BAB II DASAR TEORI. searah. Energi mekanik dipergunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Generator arus searah mempunyai komponen dasar yang hampir sama dengan komponen mesin-mesin lainnya. Secara garis besar generator arus searah adalah alat konversi energi mekanis

Lebih terperinci

TUGAS PERTANYAAN SOAL

TUGAS PERTANYAAN SOAL Nama: Soni Kurniawan Kelas : LT-2B No : 19 TUGAS PERTANYAAN SOAL 1. Jangkar sebuah motor DC tegangan 230 volt dengan tahanan 0.312 ohm dan mengambil arus 48 A ketika dioperasikan pada beban normal. a.

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM EKSPERIMEN FISIKA. Gaya Magnetik antar kawat berarus. Nama :

LAPORAN PRAKTIKUM EKSPERIMEN FISIKA. Gaya Magnetik antar kawat berarus. Nama : LAPORAN PRAKTIKUM EKSPERIMEN FISIKA Gaya Magnetik antar kawat berarus Nama : Sujiyani Kassiavera Rizki Prabawati Septian Efendi Prisma Gita Azwar Dosen Pembimbing : (A1E010010) (A1E010022) (A1E010023)

Lebih terperinci

BAHAN AJAR 4. Medan Magnet MATERI FISIKA SMA KELAS XII

BAHAN AJAR 4. Medan Magnet MATERI FISIKA SMA KELAS XII BAHAN AJAR 4 Medan Magnet MATERI FISIKA SMA KELAS XII GAYA LORENTZ Pada percobaan oersted telah dibuktikan pengaruh arus listrik terhadap kutub magnet, bagaimana pengaruh kutub magnet terhadap arus listrik

Lebih terperinci

Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF)

Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF) FISIKA II Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF) Jika suatu kawat penghantar digerakkan memotong arah suatu medan magnetic, maka akan timbul suatu gaya gerak listrik pada kawat penghantar tersebut.

Lebih terperinci

IR. STEVANUS ARIANTO 1

IR. STEVANUS ARIANTO 1 8/7/17 OLEH : STEVANUS ARIANTO DEFINISI DAN MACAM MAGNET KUTU MAGNET GARIS GAYA MAGNET RAPAT GARIS GAYA DAN KUAT MEDAN DIAMAGNETIK DAN PARAMAGNETIK MEDAN MAGNETIK DISEKITAR ARUS LISTRIK POLA GARIS GAYA

Lebih terperinci

Induksi Elektromagnet

Induksi Elektromagnet Induksi Elektromagnet Fluks magnet Sebagaimana fluks listrik, fluks magnet juga dapat diilustrasikan sebagai banyaknya garis medan yang menembus suatu permukaan. n Fluks listrik yang dihasilkan oleh medan

Lebih terperinci

PELATIHAN OSN JAKARTA 2016 LISTRIK MAGNET (BAGIAN 1)

PELATIHAN OSN JAKARTA 2016 LISTRIK MAGNET (BAGIAN 1) PLATIHAN OSN JAKATA 2016 LISTIK MAGNT (AGIAN 1) 1. Partikel deuterium (1 proton, 1 neutron) dan partikel alpha (2 proton, 2 neutron) saling mendekat dari jarak yang sangat jauh dengan energi kinetik masing-masing

Lebih terperinci

SOAL LATIHAN ULANGAN UB-1 KELAS XII

SOAL LATIHAN ULANGAN UB-1 KELAS XII SOAL LATIHAN ULANGAN UB-1 KELAS XII 2013-2014 Nama:...................... Kelas:....................... Kerjakan Soal-Soal Berikut Dengan benar! 1. Sebuah kompas yang diletakkan di dekat kawat listrik

Lebih terperinci

DASAR-DASAR LISTRIK ARUS AC

DASAR-DASAR LISTRIK ARUS AC BAB X DASAR-DASAR LISTRIK ARUS AC Tujuan Pembelajaran : - Memahami Dasar-dasar listrik AC - Mengetahui prinsip kerja dan kontruksi Generator A. PERBEDAAN AC DAN DC Perbedaan arus bolak-balik dan arus searah

Lebih terperinci

KEMAGNETAN. Setelah mempelajari topik ini Anda dapat :

KEMAGNETAN. Setelah mempelajari topik ini Anda dapat : KEMAGNETAN a. Tujuan kegiatan pembelajaran Setelah mempelajari topik ini Anda dapat : Menjelaskan medan magnet yang mengelilingi sebuah magnet. Menjelaskan bagaimana sebuah batang besi dibuat magnet dengan

Lebih terperinci

GAYA LORENTZ Gaya Lorentz pada Penghantar Berarus di dalam Medan Magnet

GAYA LORENTZ Gaya Lorentz pada Penghantar Berarus di dalam Medan Magnet GAYA LORENTZ A. Tujuan Percobaan 1 Mengamati adanya gaya Lorentz penghantar kawat lurus disekitar medan magnet 2 Menentukan arah gaya Lorentz dengan kaidah tangan kanan 3 Menghitung besarnya gaya Lorentz

Lebih terperinci

TUGAS XIII LISTRIK DAN MAGNET

TUGAS XIII LISTRIK DAN MAGNET TUGAS XIII LISTRIK DAN MAGNET 1. Sebuah kapasitor keping sejajar yang tebalnya d mempunyai kapasitas C o. Ke dalam kapasitor ini dimasukkan dua bahan dielektrik yang masing-masing tebalnya d/2 dengan konstanta

Lebih terperinci

Soal-Jawab Fisika Teori OSN 2013 Bandung, 4 September 2013

Soal-Jawab Fisika Teori OSN 2013 Bandung, 4 September 2013 Soal-Jawab Fisika Teori OSN 0 andung, 4 September 0. (7 poin) Dua manik-manik masing-masing bermassa m dan dianggap benda titik terletak di atas lingkaran kawat licin bermassa M dan berjari-jari. Kawat

Lebih terperinci

TOPIK 8. Medan Magnetik. Fisika Dasar II TIP, TP, UGM 2009 Ikhsan Setiawan, M.Si.

TOPIK 8. Medan Magnetik. Fisika Dasar II TIP, TP, UGM 2009 Ikhsan Setiawan, M.Si. TOPIK 8 Medan Magnetik Fisika Dasar II TIP, TP, UGM 2009 Ikhsan Setiawan, M.Si. ikhsan_s@ugm.ac.id Pencetak sidik jari magnetik. Medan Magnetik Medan dan Gaya Megnetik Gaya Magnetik pada Konduktor Berarus

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

BAB II MOTOR ARUS SEARAH BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1. Umum Motor arus searah adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah sangat

Lebih terperinci

MEDAN MAGNET DAN ELEKTROMAGNET

MEDAN MAGNET DAN ELEKTROMAGNET BAB II MEDAN MAGNET DAN ELEKTROMAGNET Kompetensi dasar : Mengenal gejala kemagnetan Indikator Oersted : - Konsep medan magnet oleh arus listrik didapatkan dari percobaan - Konsep magnet dan medan magnet

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umum MOTOR ARUS SEARAH Motor arus searah (DC) adalah mesin listrik yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Konstruksi motor arus

Lebih terperinci

MOTOR DC. Karakteristik Motor DC

MOTOR DC. Karakteristik Motor DC MOTOR DC Karakteristik Motor DC Karakteristik yang dimiliki suatu motor DC dapat digambarkan melalui kurva daya dan kurva torsi/kecepatannya, dari kurva tersebut dapat dianalisa batasanbatasan kerja dari

Lebih terperinci

DTG 2M3 - ALAT UKUR DAN PENGUKURAN TELEKOMUNIKASI

DTG 2M3 - ALAT UKUR DAN PENGUKURAN TELEKOMUNIKASI DTG 2M3 - ALAT UKUR DAN PENGUKURAN TELEKOMUNIKASI By : Dwi Andi Nurmantris ALAT UKUR ANALOG DC POKOK BAHASAN Pendahuluan Penunjuk alat ukur Analog Alat Ukur Analog DC Voltmeter DC Ampermeter DC OhmMeter

Lebih terperinci

Gambar (a) Arah medan magnet, (b) Garis-garis medan magnet

Gambar (a) Arah medan magnet, (b) Garis-garis medan magnet Pada pelajaran listrik telah dikaji bahwa jika sebuah muatan diletakkan dalam medan listrik, ia mengalami gaya listrik dan energi listriknya dapat dipakai sebagai tenaga gerak untuk berpindah tempat. Hal

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika Medan Magnet - Latihan Soal Doc. Name: RK13AR12FIS0301 Version: 2016-10 halaman 1 01. Medan magnet dapat ditimbulkan oleh: (1) muatan listrik yang bergerak (2) konduktor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motor DC Motor DC adalah suatu mesin yang mengubah energi listrik arus searah (energi lisrik DC) menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran rotor. [1] Pada dasarnya, motor

Lebih terperinci

MEDAN MAGNET KEMAGNETAN ( MAGNETOSTATIKA )

MEDAN MAGNET KEMAGNETAN ( MAGNETOSTATIKA ) MEDAN MAGNET KEMAGNETAN ( MAGNETOSTATIKA ) Benda yang dapat menarik besi disebut MAGNET. Macam-macam bentuk magnet, antara lain : magnet batang magnet ladam magnet jarum Magnet dapat diperoleh dengan cara

Lebih terperinci

M A G N E T I S M E 1. BESI MAGNET

M A G N E T I S M E 1. BESI MAGNET M A G N E T I S M E 1. BESI MAGNET Besi magnet banyak dipakai dalam teknik listrik dan elektronika misalnya motor listrik, pengeras suara, alat ukur dan sebagainya. Besi magnet yang banyak digunakan adalah

Lebih terperinci

Gambar Berbagai bentuk benda

Gambar Berbagai bentuk benda 133 BAB XI KEMAGNETAN 1 Apa yang dimaksud dengan magnet? 2 Bagaimana sifat-sifat kutub magnet? 3 Bagaimana cara membuat magnet? 4 Bagaimana sifat medan magnet di sekitar kawat berarus? 5 Apa faktor yang

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN FISIKA BAB XII LISTRIK MAGNET Prof. Dr. Susilo, M.S KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Lebih terperinci

Strukturisasi Materi Medan Magnet

Strukturisasi Materi Medan Magnet SMA Kelas XII Strukturisasi Materi Medan Magnet 1 Komputerisasi P e m b e l a j a r a n F i s i k a [ 0 1 6 ] ANDI SULIANA 15B08050 PENDIDIKAN FISIKA KELAS C Mata Pelajaran : Fisika Satuan Pendidikan :

Lebih terperinci

e. muatan listrik menghasilkan medan listrik dari... a. Faraday d. Lenz b. Maxwell e. Hertz c. Biot-Savart

e. muatan listrik menghasilkan medan listrik dari... a. Faraday d. Lenz b. Maxwell e. Hertz c. Biot-Savart 1. Hipotesis tentang gejala kelistrikan dan ke-magnetan yang disusun Maxwell ialah... a. perubahan medan listrik akan menghasilkan medan magnet b. di sekitar muatan listrik terdapatat medan listrik c.

Lebih terperinci

MAGNET. Benda yang dapat menarik besi disebut MAGNET. Macam-macam bentuk magnet, antara lain : magnet batang, magnet ladam, magnet jarum

MAGNET. Benda yang dapat menarik besi disebut MAGNET. Macam-macam bentuk magnet, antara lain : magnet batang, magnet ladam, magnet jarum MAGNET Benda yang dapat menarik besi disebut MAGNET. Macam-macam bentuk magnet, antara lain : magnet batang, magnet ladam, magnet jarum MAGNET Magnet dapat diperoleh dengan cara buatan. Jika baja di gosok

Lebih terperinci

KONSTRUKSI GENERATOR DC

KONSTRUKSI GENERATOR DC KONSTRUKSI GENERATOR DC Disusun oleh : HENDRIL SATRIYAN PURNAMA 1300022054 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2015 I. DEFINISI GENERATOR DC Generator

Lebih terperinci

ALAT UKUR ANALOG ARUS SEARAH

ALAT UKUR ANALOG ARUS SEARAH ALAT UKU ANALOG AUS SEAAH Alat Ukur dan Pengukuran Telekom Pokok Bahasan Penunjuk Analog Arus Searah Voltmeter DC Ampermeter DC Ohmmeter Multimeter Efek pembebanan 1. Penunjuk Analog Arus Searah (1/6)

Lebih terperinci

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik.

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Generator listrik Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Proses ini dikenal sebagai pembangkit

Lebih terperinci

BAB 7 INDUKSI ELEKTROMAGNET

BAB 7 INDUKSI ELEKTROMAGNET BAB 7 INDUKSI ELEKTROMAGNET Induksi Elektromagnetik Hasil Yang harus anda capai Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi Setelah mempelajari Bab ini

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

BAB II MOTOR ARUS SEARAH BAB II MOTOR ARUS SEARAH II.1 Umum Motor arus searah (motor DC) adalah mesin yang merubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Hampir pada semua prinsip pengoperasiannya,

Lebih terperinci

Makalah Mata Kuliah Penggunaan Mesin Listrik

Makalah Mata Kuliah Penggunaan Mesin Listrik Makalah Mata Kuliah Penggunaan Mesin Listrik KARAKTERISTIK MOTOR UNIVERSAL DAN MOTOR COMPOUND Tatas Ardhy Prihanto (21060110120039) Tatas_ap@yahoo.co.id Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

KUMPULAN SOAL SOAL PERSIAPAN UJIAN NASIONAL 2011/2012 SEKOLAH MENENGAH ATAS

KUMPULAN SOAL SOAL PERSIAPAN UJIAN NASIONAL 2011/2012 SEKOLAH MENENGAH ATAS By: DR. Ibnu Mas ud KUMPULAN SOAL SOAL PERSIAPAN UJIAN NASIONAL 2011/2012 SEKOLAH MENENGAH ATAS A. OPTIKA FISIS 1. Jarak antara garis terang ke dua ke pusat pada percobaan Young adalah 4 mm. Jarak antara

Lebih terperinci

ALAT UKUR BESARAN LISTRIK. Jenis dan Prinsip Kerjanya

ALAT UKUR BESARAN LISTRIK. Jenis dan Prinsip Kerjanya ALAT UKUR BESARAN LISTRIK Jenis dan Prinsip Kerjanya Alat ukur besaran listrik : Galvanometer Ampermeter arus searah Voltmeter arus searah ohmmeter Galvanometer Prinsip kerja PMMC (Permanent magnet moving

Lebih terperinci

Sumber medan magnet. Dede Djuhana Departemen Fisika FMIPA-UI 0-0

Sumber medan magnet. Dede Djuhana Departemen Fisika FMIPA-UI 0-0 Sumber medan magnet Dede Djuhana E-mail:dede@fisika.ui.ac.id Departemen Fisika FMIPA-UI 0-0 Sumber medan magnet Sumber medan magnet paling awal adalah medan magnet permanen yaitu berasal dari batuan mengandung

Lebih terperinci

Universitas Medan Area

Universitas Medan Area BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan teori Generator listrik adalah suatu peralatan yang mengubah enersi mekanis menjadi enersi listrik. Konversi enersi berdasarkan prinsip pembangkitan tegangan induksi

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET Praktikum Ke 1 KUMPARAN INDUKSI

LAPORAN PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET Praktikum Ke 1 KUMPARAN INDUKSI 1 LAPORAN PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET Praktikum Ke 1 KUMPARAN INDUKSI A. TUJUAN 1. Mempelajari watak kumparan jika dialiri arus listrik searah (DC).. Mempelajari watak kumparan jika dialiri arus listrik bolak-balik

Lebih terperinci

TOPIK 9 ELEKTROMAGNETIK

TOPIK 9 ELEKTROMAGNETIK TOPIK 9 ELEKTROMAGNETIK HUKUM FARADAY DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK Hukum Faraday Setelah dalam tahun 1820 Oersted memperlihatkan bahwa arus listrik dapat mempengaruhi jarum kompas, Faraday mempunyai kepercayaan

Lebih terperinci

GENERATOR SINKRON Gambar 1

GENERATOR SINKRON Gambar 1 GENERATOR SINKRON Generator sinkron merupakan mesin listrik arus bolak balik yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik arus bolak-balik. Energi mekanik diperoleh dari penggerak mula (prime mover)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Umum Seperti telah di ketahui bahwa mesin arus searah terdiri dari dua bagian, yaitu : Generator arus searah Motor arus searah Ditinjau dari konstruksinya, kedua mesin ini adalah

Lebih terperinci

Kumpulan Soal Fisika Dasar II. Universitas Pertamina ( , 2 jam)

Kumpulan Soal Fisika Dasar II. Universitas Pertamina ( , 2 jam) Kumpulan Soal Fisika Dasar II Universitas Pertamina (16-04-2017, 2 jam) Materi Hukum Biot-Savart Hukum Ampere GGL imbas Rangkaian AC 16-04-2017 Tutorial FiDas II [Agus Suroso] 2 Hukum Biot-Savart Hukum

Lebih terperinci

Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern

Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern Pokok ahasan Medan Magnetik Abdul Waris Rizal Kurniadi Noitrian Sparisoma Viridi Topik Pengantar Gaya Magnetik Gaya Lorentz ubble Chamber Velocity

Lebih terperinci

MEDAN MAGNETIK DISEKITAR KAWAT BERARUS

MEDAN MAGNETIK DISEKITAR KAWAT BERARUS MEDAN MAGNETIK DISEKITAR KAWAT BERARUS I. TUJUAN PERCOBAAN a. Menentukan arah simpangan kompas di sekitar kawat berarus b. Menemukan hubungan medan magnetik dengan kuat arus II. III. RUMUSAN MASALAH a.

Lebih terperinci

sumber arus listrik Gustav Kirchhoff ( ) mengemukakan dua aturan (hukum) yang dapat

sumber arus listrik Gustav Kirchhoff ( ) mengemukakan dua aturan (hukum) yang dapat Pada peralatan listrik, kita dapat menemukan rangkaian listrik yang bercabang cabang. Untuk menghitung besarnya arus listrik yang mengalir pada setiap cabang yang dihasilkan oleh sumber arus listrik Gustav

Lebih terperinci