Konstanta Planck PRAKTIKUM FISIKA MODERN/ANNISA NURUL AINI/

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Konstanta Planck PRAKTIKUM FISIKA MODERN/ANNISA NURUL AINI/"

Transkripsi

1 Konstanta Planck Annisa Nurul Aini, M. Afif Ismail & Alfian Putra S, Eddy Yahya Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 6 Indonesia annisa@tantowi.com Abstrak Telah dilakukan percobaan berjudul Konstanta Planck yang berprinsi pada efek fotolistrik. Percobaan ini bertujuan uuntuk menentukan nilai Konstanta Planck dan nilai fungsi kerja. Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai Konstanta Planck (h) sebesar 3,2-34 Js dan nilai fungsi kerja (W) adalah -,566 J. Keywords- Efek Fotolistrik, Fungsi Kerja, Radiasi Planck, Stopping Potential. I. PENDAHULUAN Dalam kehidupan sehari-hari, cahaya merupakan kebutuhan pokok setiap individu. Setiap rumah pasti memerlukan cahaya untuk memermudah penglihatan dan pekerjaan. Entah cahaya lampu atau cahaya lilin, keduanya sangat berguna bagi manusia. Tanpa kita sadari, cahaya memiliki sifat dualism atau dapat bertindak sebagai gelombang dan partikel. Sebagai partikel yang sangat berguna, ternyata cahaya terdiri dari foton yang memiliki energi. Gambar. Pengamatan Eksperimental Efek Fotolistrik. Seperti yang kita tahu, apabila suatu bahan semikonduktor dikenai cahaya, maka akan timbul efek fotolistrik. Efek fotolistrik ini dipengaruhi beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah Konstanta Planck dan Fungsi Kerja. Oleh karena itu, dilakukanlah percobaan ini agar dapat menentukan nilai Konstanta Planck dan Fungsi Kerja suatu material. Mendekati abad ke-2, berbagai rangkaian eksperimen menyatakan bahwa elektron dipancarkan dari permukaan logam jika cahaya yang frekuensinya cukup tinggi, jatuh pada permukaan logam tersebut. Tetapi, agar elektron tersebut dapat memancar, diperlukan cahaya ultraviolet untuk hampir semua jenis logam, kecuali logam Alkali. Gejala ini dikenal sebagai Efek Fotolistrik. Ilustrasi jenis alat yang digunakan pada eksperimen tersebut diilustrasikan pada gambar. di bawah ini []. Gambar di atas menggambarkan adanya tabung yang divakumkan yang berisi dua elektrode yang dihubungkan dengan rangkaian eksternal, dengan keping logam yang permukaannya mengalami radiasi digunakan sebagai anode. Sebagian dari elektrosfoto yang muncul dari permukaan yang mengalami viadiasi mempunyai energi yang cukup untuk mencapai katode walaupun muatannya negatif, dan elektron serupa tersebut membentuk arus yang dapat diukur ammeter dalam rangkaian itu. Ketika potensial perintang V ditambah, lebih sedikit elektron yang mencapai katode dan arusnya menurun. Akhirnya, ketika V sama dengan atau melebihi suatu harga Vo yang besarnya dalam orde beberapa volt, tidak ada elektron yang mencapai katode dan arusnya terhenti []. Tidak mengherankan jika efek fotolistrik ini terjadi. Mengingat bahwa gelombang cahaya membawa energi, dan sebagian energi yang diserap oleh logam dapat terkonsentrasi pada elektron tertentu dan muncul kembali sebagai energi kinetik. Jika diperiksa lebih teliti, akan didapatkan bahwa efek fotolistrik tidak dapat ditafsirkan sedemikian sederhana []. Salah satu sifat yang khususnya menimbulkan pertanyaan pengamat ialah distribusi energi elektron yang dipancarkan (fotoelektron), ternyata tidak bergantung pada intensitas cahaya. Berkas cahaya yang kuat menghasilkan fotoelektron lebih banyak daripada berkas yang lemah yang berfrekuensi sama, tetapi energi elektron rata-rata sama saja. Dan juga dalam batas ketelitian eksperimen ( -9 s), tak terdapat kelambatan waktu antara datangnya cahaya pada permukaan logam dan terpancarnya elektron. Pengamatan serupa itu tidak dapat dimengerti dengan memakai teori elektromagnetik cahaya []. Apabila ditinjau cahaya yang jatuh pada permukaan zat Natrium dalam peralatan seperti pada gambar., arus fotolistrik terdeteksi jika energi elektromagnetik -6 W/m 2 terserap oleh permukaan. Ada 9 atom pada selapis Natrium setebal atom yang luasnya m 2, sehingga jika kita anggap cahaya datang diserap ada lapisan teratas dari atom-atom Natrium, masing-masing atom menerima energi ratarata dengan laju -25 W. Pada laju ini,,6 6 s atau sekitar dua minggu diperlukan oleh sebuah atom untuk mengumpulkan sekitar ev energi yang biasa dimiliki fotoelektron, dan jika kita memasukkan beberapa elektronvolt yang dierlukan untuk menarik elektron keluar dari permukaan Natrium, waktu yang diperlukan menjadi sekitar dua bulan. Dalam waktu maksimum yang diperbolehkan -9 s, teori elektromagnetik menyatakan bahwa atom Natrium rata-rata hanya mengumpulkan -5 ev untuk diberikan pada satu elektronnya []. Sama anehnya bila dipandang dari teori gelombang, bahwa energi fotoelektron bergantung pada frekuensi cahaya yang dipakai. Pada frekuensi di bawah frekuensi kritis yang merupakan karakteristikdari masing-masing logam, tidak terdapat elektron apapun yang dipancarkan. Di atas frekuensi

2 ambang ini, fotoelektron memiliki selang energi dari nol sampai suatu harga maksimum tertentu, dan harga maksimum ini bertambah secara linier terhadap frekuensi. Frekuensi yang lebih tinggi menghasilkan energi fotoelektron yang lebih tinggi pula. Jadi, cahaya biru yang lemah menimbulkan elektron dengan energi yang lebih tinggi daripada yang ditimbulkan oleh cahaya merah yang kuat, walaupun cahaya merah menghasilkan jumlah yang lebih besar. Hubungan antara energi maksimum (Kmaks) dan frekuensi (ν) mengandung tetapan pembanding yang dapat ditetapkna dalam persamaan () Di mana vo menyatakan frekuensi ambang, di bawah frekuensi tersebut tidak terdapat pancaran foton, serta h menyatakan tetapan. Harga h akan selalu sama meskipun harga vo selalu berubah untuk logam berlainan yang disinari []. Satu hal dari sederetan ironi-ironi dari sejarah ilmu pengetahuan, adalah saat eksperimen terkenal milikheinrich Hertz pada 887 menghasilkan dan dapat mendeteksi gelombang elektromagnetik. Selain itu, Hertz mampu menkonfirmasi teori gelombang Maxwell, serta menemukan efek fotolistrik, yang secara langsung mampu mendasari bahwa partikel adalah komposisi dari cahaya. Penemuan yang tak terduga ini mengganggu Hertz karena bercampur aduk dengan percobaan utamanya. Tetapi Hertz lebih memilih untuk mendalami penemuannya ini hingga dipublikasikan setahun kemudian. Pada percobaannya tersebut, ditemukan partikel negatif yang mengalir dari permukaan logam yang bersih saat lampu disinarkan. P. Lenard pada 9, mendefleksikan partikel-partikel tersebut dalam medan magnet dan menemukan bahwa mereka memiliki perbandingan muatan terhadap massa dari titik yang sama yang telah diukur oleh Thomson. Dan partikel yang mengalir tersebut adalah elektron [2]. Seperti pada gambar., apabila sinar datang di atas permukaan logam yang bersih, maka elektronelektron akan mengalir. Apabila beberapa elektron tersebut mencapai anode B, maka jumlah elektron yang mencaai anode B tersebut dapat ditingkatkan dan diturunkan bergantung dari anode dan katode. Dengan V adalah beda potensial antara katoda dan anoda, saat V positif, elektron bergerak ke anoda. Saat V berada pada nilai yang besar, seluruh elektron mengalir ke anoda dan arus berada pada nilai maksimum. Lenard mengobservasi bahwa arus yang bernilai maksimum sebanding dengan intensitas cahaya. Ini adalah hasil yang sudah diduga sejak penggandaan energi per satuan waktu yang datang di atas katoda yang digandakan jumlahnya dari elektron yang mengalir. Intensitas cahaya terlalu lemah untuk menangung elektron-elektron dengan energi yang cukup kuat untuk melepaskan diri dari logam dan seharusnya jumlahnya tidak ada emisi untuk elektron. Saat V bernilai negatif, elektron dipindah dari anoda. Hanya elektron-elektron dengan energi kinetik awal sebesar yang lebih besar dari e V yang dapat mencapai anode. Potensial Vo disebut potensial penghenti, yang memiliki hubungan dengan energi kinetik seperti persamaan (2) di bawah ini. (2) Hasil dari eksperimen menunjukkan bahwa Vo tidak tergantung dari intensitas cahaya datang, cukup mengejutkan. Meningkatkan energi pada katode tidak meningkatkan energi kinetik pada elektron yang mengalir. Pada 95, Einstein menyatakan bahwa energi kinetik maksimum yag meninggalkan permukaan logam akan memenuhi persamaan (3) di bawah ini. (3) Di mana f adlah frekuensi, yang mana harus sebanding dengan. Hal ini menunjukkan potensial penghenti (Vo) bergantung pada frekuensi (f) [2]. Teori elektromagntik dapat menerangkan banyak sekali teori. Namun teori fotolistrik tidak dapat diterangkan dengan teori elektromagnetik ini. Hingga akhirnya Eistein angkat bicara dengan mengusung pengertian radikal oleh Max Planck. Ketika itu Planck mencoba menerangkan radiasi karakteristik yang dipancarkan oleh benda mampat. Dikenalinya pijaran dari sepotong logam yang menimbulkan cahaya tampak, tetapi panjang gelombang lain yang tak terlihat mata juga menimbulkan cahaya tampak. Sebuah benda tidak perlu sangat panas untuk bisa memancarkan gelombang elektromagnetik. Semua benda memancarkan energi seperti itu secara kontinu tidak peduli berapapun temperaturnya. Pada temperatur kamar sebagian besar radiasinya terdapat pada bagian inframerah pada spektrum, sehingga tidak terlihat. Planck dapat menurunkan rumus yang dapat menerangkan radiasi sektrum ini (yaitu kecerahan relatif dari berbagai panjang gelombang yang ada) sebagai fungsi dari temperatur dari benda yang meradiasikannya kalau ia menganggap bahwa radiasi yang dipancarkan terjadi secara tak malar (diskontinu), dipancarkan dalam caturan kecil, suatu anggapan yang sangat asing dalam teori elektromagnetik. Catuan ini disebut kuanta. Planck mendapatkan bahwa kuanta yang berpautan dengan frekuensi tertentu v dari cahaya semuanya harus berenergi sama dan bahwa energi ini, E berbanding lurus dengan v menjadi. (4) Persamaan di atas disebut persamaan energi kuantum dengan h adalah Tetapan Planck seharga 6, Js [3]. Ketika ia harus menganggap bahwa energi elektromagnetik yang dirasiasikan oleh benda timbul secara terputus-putus, Planck tidak pernah menyangsikan bahwa penjalarannya melalui ruang merupakan gelombang elektromagnetik yang malar. Einstein mengusulkan bukan saja cahaya dipancarkan menurut suatu kuantum pada suatu saat, tetapi juga menjalar menurut kuanta individual seperti yang tertulis ada persamaa () di mana Kmaks adalah energi fotoelektron maksimum, hv adalah isi energi dari masing-masing kuantum cahaya datang, dan hv o adalah energi minimum yang diperlukan untuk melepaskan sebuah elektron dari permukaan logam yang disinari. Harus ada energi minimum yang diperlukan oleh elektron untuk melepaskan diri dari permukaan logam, jika tidak demikian, tentu elektron akan terlepas

3 walaupun tidak ada cahaya datang. Energi hv o merupakan karakteristik dari permukaan itu, dan disebut fungsi kerja. Sehingga, fungsi kerja dapat dirumuskan sebagai (5) Dengan persamaan frekuensi II. METODOLOGI A. Alat Peralatan yang digunakan pada percobaan ini adalah Planck s Constant Experiment Apparatus, power supply 22 V, dan filter warna merah, kuning, hijau, dan biru. Pada Planck s Constant Experiment Apparatus terdapat delapan buah tombol yang memiliki fungsi masing-masing. Tombol-tombol tersebut adalah zero Adj yang berfungsi sebagai pengkalibrasi alat. Gain ADJ yang berfungsi sebagai tombol yang memperkuat arus. Sensitivity untuk memberikan variasi sensitivitas, di mana semakin kecil sensitivitas, cahaya akan semakin mudah dideteksi dan lebih diteliti. Light ADJ untuk memberi variasi intensitas cahaya, di mana terdapat empat variasi intensitas. Ada pula INT/EXT yang berfungsi untuk membaca filter warna. Measure/calibration untuk mengukur atau mengkalibrasi. Tombol power untuk menghidupkan atau mematikan alat. Dan Anode Voltage ADJ yang berfungsi untuk mengenolkan arus dan mengukur besar tegangan. Power supply berfungsi sebagai sumber tegangan, dan filter warna berfungsi sebagai pemfilter sumber warna cahaya yang sesuai dengan filternya. B. Skema Kerja Peralatan-peralatan pada sub bab A di atas, terlebih dahulu harus dirangkai seperti pada gambar 2 di bawah ini sebelum digunakan. [3]. Langkah keenam yaitu light adjusting dial diputardan nilai arus dicatat. Langkah ketujuh yaitu nodic voltage adjusting diputar ke kanan hingga ampermeter menunjukkan angka nol dan tegangan dicatat. Dan langkah yang terakhir adalah percobaan diulang dari langkah pertama hingga ketujuh dengan menggunakan filter dan intensitas yang berbeda, dan hasilnya dicatat. Start Peralatan disiapkan. Peralatan dirangkai seperti gambar serta ampermeter dan voltmeter dalam posisi nol. Alat dihubungkan dengan power supply dan dinyalakan. Posisi meas dan inter diatur. Filter warna dimasukkan pada folter dan ditutup kembali. Light adjusting dial diputar dan nilai arus dicatat. Nodic voltage adjusting diputar dan nilai tegangan ditentukan. Diukur dengan filter dan intensitas berbeda Ya End Tidak Gambar 3. Flowchart Percobaan Planck. Gambar 2. Skema Alat Percobaan Planck. C. Langkah Kerja Langkah pertama yang harus dilakukan pada percobaan ini adalah semua alat dan bahan disiapkan. Langkah kedua yaitu peralatan dirangkai seperti pada gambar 2 di atas serta ampermeter dan voltmeter pada Planck s constant experiment apparatus dipastikan nol. Langkah ketiga yaitu, alat dihubungkan pada tegangan listrik AC 22 Volt, dan dinyalakan dengan memutar power switch pada on. Langkah keempat, measure/calibration diatur pada posisi measure serta inter/exter diatur pada posisi inter. Selanjutnya, filter warna dimasukkan pada folter dan ditutup kembali. Setelah dilakukan percobaan, dan didapatkan beberapa data berupa arus dan tegangan, selanjutnya dilakukanlah perhitungan untuk mendapatkan frekuensi, Kontanta Planck, dan fungsi kerja. Berikut persamaan-persamaan yang digunakan, dimulai dari persamaan untuk mencari nilai frekuensi pada persamaan (6). (6) (7) Di mana b adalah nilai yang sama dengan fungsi kerja (w) dan a akan digunakan untuk menentukan nilai Kontanta Planck menggunakan persamaan (8) di bawah ini.

4 V (Volt) V (Volt) V(Volt) V (Vot) PRAKTIKUM FISIKA MODERN/ANNISA NURUL AINI/4-94 (8) Dengan e adalah muatan elektron yang memiliki nilai,6-9 ev. III. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisa Data Setelah percobaan selesai dilakukan, akan didapatkan beberapa data berupa arus dan tegangan berdasarkan intensitas pada masing-masing filter warna yang digunakan. Berikut data-data tersebut disajikan pada tabel di bawah ini. Tabel. Data Hasil Percobaan Planck. Warna Intensitas I (μa) V (V) λ (nm) B. Grafik Setelah didapatkan data-data berupa arus dan tegangan seperti pada tabel di atas, dibuatlah grafik antara tegangan dengan frekuensi. Untuk mendapatkan frekuensi, dihitungan menggunakan persamaan (6) dengan panjang gelombang (λ) ditentukan menurut sumber yang terpercaya. Berikut grafik-grafik yang didapatkan menurut intensitas Intensitas y = 2E-5x -.7 R² =.8684 Grafik. Grafik antara Tegangan dan Frekuensi pada Intensitas Intensitas 2 y = 2E-5x -.75 R² =.5953 Grafik 2. Grafik antara Tegangan dan Frekuensi pada Intensitas Grafik 3. Grafik antara Tegangan dan Frekuensi pada Intensitas Grafik 4. Grafik antara Tegangan dan Frekuensi pada Intensitas 4. C. Perhitungan Setelah data dan grafik didapatkan, dilakukanlah perhitungan untuk mendapatkan nilai Konstanta Planck (h) dan nilai fungsi kerja (W). Berikut masing-masing contoh perhitungan untuk mencari besar Konstanta Planck, fungsi kerja, serta error pada nilai Kontanta Planck menggunakan intensitas. y = ax+b = 2-5 x-,7 W = b = -,7 J h = a e = 2-5,6-9 = 3,2-34 Js Intensitas 3 y = 2E-5x R² =.79 Intensitas 4 y = 2E-5x R² =.4563

5 Error = = = 5,5% Berikut hasil perhitungan disajikan dalam tabel 2 di bawah ini. Tabel 2. Hasil Perhitungan Data Percobaan Planck. Intensitas Warna h (Js) W (J) Error (%) E E E E Rata-rata 3.2E D. Pembahasan Telah dilakukan percobaan Konstanta Planck yang berprinsi pada efek fotolistrik. Percobaan ini bertujuan uuntuk menentukan nilai Konstanta Planck dan nilai fungsi kerja. Percobaan ini memerlukan beberapa peralatan seperti Planck s Constant Experiment Apparatus, power supply 22 V, dan filter warna merah, kuning, hijau, dan biru. Pada Planck s Constant Experiment Apparatus terdapat delapan buah tombol yang memiliki fungsi masing-masing. Tombol-tombol tersebut adalah zero Adj yang berfungsi sebagai pengkalibrasi alat. Gain ADJ yang berfungsi sebagai tombol yang memperkuat arus. Sensitivity untuk memberikan variasi sensitivitas, di mana semakin kecil sensitivitas, cahaya akan semakin mudah dideteksi dan lebih diteliti. Light ADJ untuk memberi variasi intensitas cahaya, di mana terdapat empat variasi intensitas. Ada pula INT/EXT yang berfungsi untuk membaca filter warna. Measure/calibration untuk mengukur atau mengkalibrasi. Tombol power untuk menghidupkan atau mematikan alat. Dan Anode Voltage ADJ yang berfungsi untuk mengenolkan arus dan mengukur besar tegangan. Power supply berfungsi sebagai sumber tegangan, dan filter warna berfungsi sebagai pemfilter sumber warna cahaya yang sesuai dengan filternya. Langkah pertama yang harus dilakukan pada percobaan ini adalah semua alat dan bahan disiapkan. Langkah kedua yaitu peralatan dirangkai seperti pada gambar 2 di atas serta ampermeter dan voltmeter pada Planck s constant experiment apparatus dipastikan nol. Langkah ketiga yaitu, alat dihubungkan pada tegangan listrik AC 22 Volt, dan dinyalakan dengan memutar power switch pada on. Langkah keempat, measure/calibration diatur pada posisi measure serta inter/exter diatur pada posisi inter. Selanjutnya, filter warna dimasukkan pada folter dan ditutup kembali. Langkah keenam yaitu light adjusting dial diputardan nilai arus dicatat. Langkah ketujuh yaitu nodic voltage adjusting diputar ke kanan hingga ampermeter menunjukkan angka nol dan tegangan dicatat. Dan langkah yang terakhir adalah percobaan diulang dari langkah pertama hingga ketujuh dengan menggunakan filter dan intensitas yang berbeda, dan hasilnya dicatat. Setelah percobaan selesai dilakukan, didapatlah data-data berupa arus dan tegangan, di mana nilai arus dan tegangan ini bergantung dari panjang gelombang pada tiap-tiap filter warna. Mulai dari merah, kuning, hijau, dan biru, memiliki panjang gelombang yang semakin kecil. Dan semakin kecil panjang gelombang, tegangan dan arus akan semakin besar. Selanjutnya, setelah didapatkan data berupa arus dan tegangan, data dihitung menggunakan persamaan (6), (7), dan (8) untuk mencari nilai frekuensi, Konstanta Planck, dan fungsi kerja. Untuk persamaan (6), di mana persamaan tersebut adalah persamaan untuk mencari nilai frekuensi, frekuensi dicari nilainya dan dikelompokkan berdasarkan intensitas, kemudian frekuensi tersebut digunakan untuk mencari bentuk grafik, sehingga didapatlah grafik, 2, 3, dan 4. Dari keempat grafik tersebut, memiliki pola yang sama, yaitu grafik akan membentuk linier naik saat warna kuning, hijau, dan biru. Saat warna merah mengarah ke ketiga warna tersebut, grafik berbentuk linier turun atau linier negatif. Hal ini menunjukkan bahwa, semakin kecil panjang gelombang, frekuensi semakin tinggi, kecuali warna merah yang ada percobaan ini mengalami anomali. Dari empat grafik yang didapat, masing-masing memiliki nilai y seperti pada persamaan (7), di mana pada persamaan y tersebut mengandung a dan b. Dari keemat grafik, memiliki nilai a yang sama, yakni 2 5 dan nilai b yang semakin besar nilai intensitas, nilai b semakin besar pula. Nilai b menunjukkan nilai fungsi kerja, sehingga nilai fungsi kerja semakin besar apabila intensitas cahaya semakin besar pula. Sedangkan nilai a adalah komponen yang akan digunakan untuk mencari nilai Konstanta Planck (h) yang akan dipoerasikan dengan nilai besar elektron,6-9 ev. Karena nilai a sama dan nilai e sama, maka nilai h yang didapatpun juga sama dari keempat intensitas. Hal ini menyimpulkan bahwa besar Konstanta Planck tidak bergantung pada jumlah intensitas cahaya dan nilainya tetap pada intensitas, 2, 3, maupun 4 sebesar 3,2-34 Js. Nilai Konstanta Planck yang diketahui ini memiliki error sebesar 5,62% jika dibanding dengan nilai Konstanta Planck yang telah ditentukan secara teori, yaitu 6,6-34 Js. Hal ini dikarenakan kekurangtelitian dalam pembacaan alat atau terjadinya paralaks.

6 IV. KESIMPULAN Setelah dilakukan percobaan Planck, dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai Konstanta Planck (h) sebesar 3,2-34 Js dan nilai fungsi kerja (W) adalah -,566 J. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kepada M. Afif Ismail & Alfian Putra S selaku asisten laboratorium yang bersedia membagi ilmunya kepada kelompok kami. Terima kasih pula kepada Bapak Eddy Yahya selaku dosen pembimbing yang telah membimbing kami untuk mempelajari Fisika Modern lebih dalam lagi. Dan terima kasih untuk teman-teman satu kelompok, Kurnia, Andi, Rifki, Nusur, Fachrina, dan Firman yang bersedia membantu dalam menyelesaikan laporan. DAFTAR PUSTAKA [] Beiser, Arthur. Konsep Fisika Modern. Erlangga. Jakarta(982) [2] Tipler, Paul & Llewellyn, Ralph. Modern hysics 5th Edition. W. H. Freeman and Company. New York(28) [3]Halliday, David & Resnick. Fisika Dasar II. Erlangga. Jakarta(2)

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.1, (2015) ( X Print) 1. Konstanta Planck

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.1, (2015) ( X Print) 1. Konstanta Planck JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No., (205) 2337-3520 (230-928X Print) Konstanta Planck Puji Kumala Pertiwi, Fitriana, Prof. Dr. Darminto, M.Sc Jurusan Fisika,Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

MODUL II FISIKA MODERN EFEK FOTOLISTRIK

MODUL II FISIKA MODERN EFEK FOTOLISTRIK MODUL II FISIKA MODERN EFEK FOTOLISTRIK Tujuan Instruksional Umum: Mahasiswa dapat menjelaskan tentang Efek Fotolistrik Tujuan Instrruksional Khusus : Dapat menjelaskan tetang energi fotoelektron Dapat

Lebih terperinci

Eksperimen Peristiwa Efek Fotolistrik pada Logam yang Disinari Cahaya. Eksperimen Peristiwa Efek Fotolistrik pada Logam yang Disinari Cahaya

Eksperimen Peristiwa Efek Fotolistrik pada Logam yang Disinari Cahaya. Eksperimen Peristiwa Efek Fotolistrik pada Logam yang Disinari Cahaya Eksperimen Peristiwa Efek Fotolistrik pada Logam yang Disinari Cahaya Novi Tri Nugraheni 1, Khoirotun Nisa 2, Muhimatul Fadlilah Arfianda 1, Puspita Ningtiyas 2, Ratna Yulia Sari 3 Laboratorium Fisika

Lebih terperinci

Konstanta Planck JURNAL FISIKA MODERN, (2012) 1-8

Konstanta Planck JURNAL FISIKA MODERN, (2012) 1-8 1 Konstanta Planck Arnandha Baghus, Arum Puspita Sari Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: arnandhabaghus@ymail.com

Lebih terperinci

PERCOBAAN EFEK FOTOLISTRIK

PERCOBAAN EFEK FOTOLISTRIK PERCOBAAN EFEK FOTOLISTRIK A. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mempelajari efek/gejala fotolistrik secara eksperimen. 2. Menentukan fungsi kerja/work function sel foto (photo cell). 3. Menentukan nilai tetapan Planck

Lebih terperinci

Fungsi distribusi spektrum P (λ,t) dapat dihitung dari termodinamika klasik secara langsung, dan hasilnya dapat dibandingkan dengan Gambar 1.

Fungsi distribusi spektrum P (λ,t) dapat dihitung dari termodinamika klasik secara langsung, dan hasilnya dapat dibandingkan dengan Gambar 1. Fungsi distribusi spektrum P (λ,t) dapat dihitung dari termodinamika klasik secara langsung, dan hasilnya dapat dibandingkan dengan Gambar 1. Hasil perhitungan klasik ini dikenal sebagai Hukum Rayleigh-

Lebih terperinci

CHAPTER I RADIASI BENDA HITAM

CHAPTER I RADIASI BENDA HITAM CHAPTER I RADIASI BENDA HITAM - Perpindahan panas matahari kebumi disebut salah satu contoh peristiwa radiasi - Setiap benda memancarkan radiasi panas - Pada suhu 1 K benda mulai berpijar kemerahan seperti

Lebih terperinci

PENGUKURAN KONSTANTA PLANCK DAN FUNGSI KERJA SUATU BAHAN DENGAN EKSPERIMEN EFEK FOTOLISTRIK

PENGUKURAN KONSTANTA PLANCK DAN FUNGSI KERJA SUATU BAHAN DENGAN EKSPERIMEN EFEK FOTOLISTRIK PENGUKURAN KONSTANTA PLANCK DAN FUNGSI KERJA SUATU BAHAN DENGAN EKSPERIMEN EFEK FOTOLISTRIK Ardhy Purwo Nugroho, Alfan Sukrianda, Inda Karsunawati, dan SB. Widia Reza Laboratorium Fisika Radiasi, Departement

Lebih terperinci

Fungsi Kerja Dan Tetapan Planck Bedasarkan Efek Fotolistrik

Fungsi Kerja Dan Tetapan Planck Bedasarkan Efek Fotolistrik Fungsi Kerja Dan Tetapan Planck Bedasarkan Efek Fotolistrik Intan Masruroh S, Anita susanti, Reza Ruzuqi, dan Zaky alam Laboratorium Fisika Radiasi, Departement Fisika, Fakultas Sains dan Terknologi, Universitas

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN : EFEK FOTOLISTRIK STAMBUK : G Laporan ini telah diperiksa dan disetujui. Palu, Mei Mengetahui, Kordinator Asisten

LEMBAR PENGESAHAN : EFEK FOTOLISTRIK STAMBUK : G Laporan ini telah diperiksa dan disetujui. Palu, Mei Mengetahui, Kordinator Asisten LEMBAR PENGESAHAN JUDUL NAMA : EFEK FOTOLISTRIK : NUR AFNI STAMBUK : G 101 12 011 Laporan ini telah diperiksa dan disetujui Palu, Mei 2015 Mengetahui, Kordinator Asisten Asisten Sri Ayuni Basri Sri Ayuni

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 12 Fisika

Antiremed Kelas 12 Fisika Antiremed Kelas 12 Fisika Fisika Kuantum - Latihan Soal Doc. Name: AR12FIS0799 Version: 2012-09 halaman 1 01. Daya radiasi benda hitam pada suhu T 1 besarnya 4 kali daya radiasi pada suhu To, maka T 1

Lebih terperinci

PERTEMUAN KEEMPAT FISIKA MODERN TEORI KUANTUM TENTANG RADIASI ELEKTROMAGNET TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MULAWARMAN

PERTEMUAN KEEMPAT FISIKA MODERN TEORI KUANTUM TENTANG RADIASI ELEKTROMAGNET TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MULAWARMAN PERTEMUAN KEEMPAT FISIKA MODERN TEORI KUANTUM TENTANG RADIASI ELEKTROMAGNET TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MULAWARMAN TEORI FOTON Gelombang Elektromagnetik termasuk cahaya memiliki dwi-sifat (Dualisme)

Lebih terperinci

RADIASI BENDA HITAM. Gambar 2.1 Benda Hitam

RADIASI BENDA HITAM. Gambar 2.1 Benda Hitam RADIASI BENDA HITAM Kesuksesan yang spektakuler dari teori Maxwell tentang asumsi cahaya, telah memungkinkan dilakukan suatu usaha untuk mengaplikasikan teori tersebut pada percobaan untuk menemukan jawaban

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN FISIKA BAB XIV ARUS BOLAK BALIK Prof. Dr. Susilo, M.S KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENENTUAN GAYA KUANTUM PLANCK MELALUI PERCOBAAN EFEK FOTOLISTRIK ABSTRACT

PENENTUAN GAYA KUANTUM PLANCK MELALUI PERCOBAAN EFEK FOTOLISTRIK ABSTRACT PENENTUAN GAYA KUANTUM PLANCK MELALUI PERCOBAAN EFEK FOTOLISTRIK 1) M.Wahyu R, 2) Agus Romadhon, 3) Zaenal Abidin, 4) Bitorian richy, 5) Karnaji Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Matematika Universitas

Lebih terperinci

BAB III ANIMASI DENGAN 3DS-MAX 9 MACROMEDIA FLASH 8

BAB III ANIMASI DENGAN 3DS-MAX 9 MACROMEDIA FLASH 8 BAB III ANIMASI DENGAN 3DS-MAX 9 MACROMEDIA FLASH 8 Dalam pembelajaran Fisika di SMU, Fisika Modern merupakan salah satu bab yang sangat jarang bahkan bisa dikatakan hampir tidak pernah dilakukan percobaan.

Lebih terperinci

DISTRIBUSI ENERGI ATOM BERDASARKAN TEMPERATUR PADA PERCOBAAN FRANK HERTZ

DISTRIBUSI ENERGI ATOM BERDASARKAN TEMPERATUR PADA PERCOBAAN FRANK HERTZ LAPORAN HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN DISTRIBUSI ENERGI ATOM BERDASARKAN TEMPERATUR PADA PERCOBAAN FRANK HERTZ Oleh : Agus Purwanto Sumarna JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK ARUS DAN TEGANGAN SEL SURYA

KARAKTERISTIK ARUS DAN TEGANGAN SEL SURYA LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA EKSPERIMEN II KARAKTERISTIK ARUS DAN TEGANGAN SEL SURYA Oleh : 1. Riyanto H1C004006 2. M. Teguh Sutrisno H1C004007 3. Indri Kurniasih H1C004003 4. Gita Anggit H1C004014 Tanggal

Lebih terperinci

Dualisme Partikel Gelombang

Dualisme Partikel Gelombang Dualisme Partikel Gelombang Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung agussuroso10.wordpress.com, agussuroso@fi.itb.ac.id 19 April 017 Pada pekan ke-10 kuliah

Lebih terperinci

Fisika Modern (Teori Atom)

Fisika Modern (Teori Atom) Fisika Modern (Teori Atom) 13:05:05 Sifat-Sifat Atom Atom stabil adalah atom yang memiliki muatan listrik netral. Atom memiliki sifat kimia yang memungkinkan terjadinya ikatan antar atom. Atom memancarkan

Lebih terperinci

DUALISME GELOMBANG-PARTIKEL. Oleh: Fahrizal Eko Setiono

DUALISME GELOMBANG-PARTIKEL. Oleh: Fahrizal Eko Setiono DUALISME GELOMBANG-PARTIKEL Oleh: Fahrizal Eko Setiono RADIASI BENDA HITAM Benda hitam adalah benda yang yang dapat menyerap semua radiasi yang dikenakan padanya. Radiasi yang dihasilkan oleh benda hitam

Lebih terperinci

BAB V RANCANGAN ALAT PERCOBAAN EFEK FOTOLISTRIK

BAB V RANCANGAN ALAT PERCOBAAN EFEK FOTOLISTRIK BAB V RANCANGAN ALAT PERCOBAAN EFEK FOTOLISTRIK Seperti dijelaskan pada sub bab 2.2 diatas, pada prinsipnya efek fotolistrik terjadi karena elektron pada suatu atom menerima energi dari foton yang dipancarkan

Lebih terperinci

Penentuan Energi Eksitasi Elektron dan Panjang Gelombang Foton Menggunakan Percobaan Franck-Hertz

Penentuan Energi Eksitasi Elektron dan Panjang Gelombang Foton Menggunakan Percobaan Franck-Hertz Penentuan Energi Eksitasi Elektron dan Panjang Gelombang Foton Menggunakan Percobaan Franck-Hertz Evi Nurafida (081411331018), Rahmatul Izza N.A. (081411331028), Miftachul Nur Afifah (081411331062) Laboratorium

Lebih terperinci

FISIKA MODERN DAN FISIKA ATOM

FISIKA MODERN DAN FISIKA ATOM MATA KULIAH KODE MK Dosen : FISIKA DASAR II : EL-1 : Dr. Budi Mulyanti, MSi Pertemuan ke-14 CAKUPAN MATERI 1. TEORI RELATIVITAS KHUSUS. EFEK FOTOLISTRIK 3. GELOMBANG DE BROGLIE 4. ATOM HIDROGEN 5. DIAGRAM

Lebih terperinci

#2 Dualisme Partikel & Gelombang (Sifat Partikel dari Gelombang) Fisika Modern Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya

#2 Dualisme Partikel & Gelombang (Sifat Partikel dari Gelombang) Fisika Modern Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya #2 Dualisme Partikel & Gelombang (Sifat Partikel dari Gelombang) Fisika Modern Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya Kerangka materi Tujuan: Memberikan pemahaman tentang sifat

Lebih terperinci

SNMPTN 2011 FISIKA. Kode Soal Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini.

SNMPTN 2011 FISIKA. Kode Soal Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini. SNMPTN 2011 FISIKA Kode Soal 999 Doc. Name: SNMPTN2011FIS999 Version: 2012-10 halaman 1 01. Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini. Percepatan ketika mobil bergerak semakin

Lebih terperinci

1. RADIASI BENDA HITAM Beberapa Pengamatan

1. RADIASI BENDA HITAM Beberapa Pengamatan 1. RADIASI BENDA HITAM Beberapa Pengamatan setiap benda akan memancarkan cahaya bila dipanaskan, contoh besi yang dipanaskan warna yang terpancar tidak bergantung pada jenis bahan atau warna asalnya, melainkan

Lebih terperinci

FISIKA MODERN UNIT. Radiasi Benda Hitam. Hamburan Compton & Efek Fotolistrik. Kumpulan Soal Latihan UN

FISIKA MODERN UNIT. Radiasi Benda Hitam. Hamburan Compton & Efek Fotolistrik. Kumpulan Soal Latihan UN Kumpulan Soal Latihan UN UNIT FISIKA MODERN Radiasi Benda Hitam 1. Suatu benda hitam pada suhu 27 0 C memancarkan energi sekitar 100 J/s. Benda hitam tersebut dipanasi sehingga suhunya menjadi 327 0 C.

Lebih terperinci

PENGUKURAN KARAKTERISTIK SEL SURYA

PENGUKURAN KARAKTERISTIK SEL SURYA PENGUKURAN KARAKTERSTK SEL SURYA Ridwan Setiawan (11270058) Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi UN Sunan Gunung Djati Bandung Tahun 2014 Email: setiawan.ridwan@student.uinsgd.ac.id ABSTRAK Eksperimen

Lebih terperinci

MODUL V FISIKA MODERN RADIASI BENDA HITAM

MODUL V FISIKA MODERN RADIASI BENDA HITAM 1 MODUL V FISIKA MODERN RADIASI BENDA HITAM Tujuan instruksional umum : Agar mahasiswa dapat memahami tentang radiasi benda hitam Tujuan instruksional khusus : Dapat menerangkan tentang radiasi termal

Lebih terperinci

Sinar x memiliki daya tembus dan biasa digunakan dalam dunia kedokteran. Untuk mendeteksi penyakit yang ada dalam tubuh.

Sinar x memiliki daya tembus dan biasa digunakan dalam dunia kedokteran. Untuk mendeteksi penyakit yang ada dalam tubuh. 1. Pendahuluan Sinar X adalah jenis gelombang elektromagnetik. Sinar x ditemukan oleh Wilhem Conrad Rontgen pada tanggal 8 November 1895, ia menemukan secara tidak sengaja sebuah gambar asing dari generator

Lebih terperinci

Ringkasan Efek Fotolistrik

Ringkasan Efek Fotolistrik Ringkasan Eek Fotolistrik A. Pengertian Eek otolistrik adalah peristiwa terlepasnya elektron dari permukaan logam ketika logam dikenai cahaya. Gejala tersebut dapat dijelaskan oleh Einstein. B. Susunan

Lebih terperinci

KUMPULAN SOAL FISIKA KELAS XII

KUMPULAN SOAL FISIKA KELAS XII KUMPULAN SOAL FISIKA KELAS XII Nada-Nada Pipa Organa dan Dawai Soal No. 1 Sebuah pipa organa yang terbuka kedua ujungnya memiliki nada dasar dengan frekuensi sebesar 300 Hz. Tentukan besar frekuensi dari

Lebih terperinci

#2 Dualisme Partikel & Gelombang Fisika Modern Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya

#2 Dualisme Partikel & Gelombang Fisika Modern Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya #2 Dualisme Partikel & Gelombang Fisika Modern Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya Kerangka materi Tujuan: Memberikan pemahaman tentang sifat dualisme partikel dan gelombang

Lebih terperinci

Eksperimen e/m Elektron

Eksperimen e/m Elektron Eksperimen e/m Elektron Eksperimen e/m Elektron 1 Mei Budi Utami, Ninis Nurhidayah, 3 Erlin Nasocha, 4 Hanif Roikhatul J, 5 Oktaviana Retna Abstrak Laboratorium Fisika Modern, Departemen Fisika Fakultas

Lebih terperinci

XV. PENDAHULUAN FISIKA MODERN

XV. PENDAHULUAN FISIKA MODERN XV - 1 XV. PENDAHULUAN FISIKA MODERN 15.1 Pendahuluan. Pada akhir abad ke-xix dan awal abad ke-xx semakin jelas bahwa fisika (konsepkonsep fisika) memerlukan revisi atau perubahan/penyempurnaan. Hal ini

Lebih terperinci

PAKET SOAL LATIHAN FISIKA, 2 / 2

PAKET SOAL LATIHAN FISIKA, 2 / 2 PAKET SOAL LATIHAN FISIKA, 2 / 2 1. Pada rangkaian berikut, masing - masing hambatan adalah 6. Tegangan baterai 9 Volt, sedangkan hambatan dalam baterai diabai kan. Arus I adalah. a. 0,5 I A b. 1 A c.

Lebih terperinci

SNMPTN 2011 Fisika KODE: 559

SNMPTN 2011 Fisika KODE: 559 SNMPTN 2011 Fisika KODE: 559 SOAL PEMBAHASAN 1. Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini. 1. Jawaban: DDD Percepatan ketika mobil bergerak semakin cepat adalah. (A) 0,5

Lebih terperinci

UN SMA IPA 2009 Fisika

UN SMA IPA 2009 Fisika UN SMA IPA 009 isika Kode Soal P88 Doc. Version : 0-06 halaman 0. itria melakukan perjalanan napak tilas dimulai dari titik A ke titik B : 600 m arah utara; ke titik C 400 m arah barat; ke titik D 00 m

Lebih terperinci

FISIKA. Sesi TEORI ATOM A. TEORI ATOM DALTON B. TEORI ATOM THOMSON

FISIKA. Sesi TEORI ATOM A. TEORI ATOM DALTON B. TEORI ATOM THOMSON FISIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 11 Sesi NGAN TEORI ATOM A. TEORI ATOM DALTON 1. Atom adalah bagian terkecil suatu unsur yang tidak dapat dibagi lagi.. Atom suatu unsur serupa semuanya, dan tak

Lebih terperinci

D. 6,25 x 10 5 J E. 4,00 x 10 6 J

D. 6,25 x 10 5 J E. 4,00 x 10 6 J 1. Besarnya usaha untuk menggerakkan mobil (massa mobil dan isinya adalah 1000 kg) dari keadaan diam hingga mencapai kecepatan 72 km/jam adalah... (gesekan diabaikan) A. 1,25 x 10 4 J B. 2,50 x 10 4 J

Lebih terperinci

Spektrum Gelombang Elektromagnetik

Spektrum Gelombang Elektromagnetik Spektrum Gelombang Elektromagnetik Hubungan spektrum dengan elektron Berkaitan dengan energi energi cahaya. energi gerak elektron dan Keadaan elektron : Saat arus dilewatkan melalui gas pada tekanan rendah,

Lebih terperinci

Xpedia Fisika. Soal Fismod 2

Xpedia Fisika. Soal Fismod 2 Xpedia Fisika Soal Fismod Doc. Name: XPPHY050 Version: 013-04 halaman 1 01. Peluruhan mana yang menyebabkan jumlah neutron di inti berkurang sebanyak satu? 0. Peluruhan mana yang menyebabkan identitas

Lebih terperinci

RADIASI BENDA HITAM DAN TEORI PLANCK

RADIASI BENDA HITAM DAN TEORI PLANCK RADIASI BENDA HITAM DAN TEORI PLANCK OLEH : I WAYAN SUPARDI RADIASI KALOR Benda-benda yang dipanasi mengemisikan gelombang yang tidak nampak (sinar ultra ungu dan infra merah). Radiasi dari benda-benda

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA 301) Cahaya

Fisika Umum (MA 301) Cahaya Fisika Umum (MA 301) Topik hari ini (minggu 11) Cahaya Cahaya adalah Gelombang Elektromagnetik Apa itu Gelombang Elektromagnetik!!! Pendahuluan: Persamaan Maxwell Listrik dan magnet awalnya dianggap sebagai

Lebih terperinci

MODUL 05 SPEKTRUM ATOM

MODUL 05 SPEKTRUM ATOM MODUL 05 SPEKTRUM ATOM dari DUA ELEKTRON : He, Hg Indah Darapuspa, Rizky Budiman,Tisa I Ariani, Taffy Ukhtia P, Dimas M Nur 10211008, 10211004, 1021354, 10213074, 10213089 Program Studi Fisika, Institut

Lebih terperinci

D. massa E. volume. D. mhv E. h/(mv) 3. Warna-warna yang tampak pada gelembung sabun menunjukkan gejala : A. diraksi B. refraksi C.

D. massa E. volume. D. mhv E. h/(mv) 3. Warna-warna yang tampak pada gelembung sabun menunjukkan gejala : A. diraksi B. refraksi C. 1. Besaran-besaran dibawah ini yang TIDAK merupakan besaran turunan adalah : A. momentum B. kecepatan C. gaya D. massa E. volume 2. Sebuah partikel yang mempunyai massa m bergerak dengan kecepatan v. Jika

Lebih terperinci

PERCOBAAN e/m ELEKTRON

PERCOBAAN e/m ELEKTRON PERCOBAAN e/m ELEKTRON A. TUJUAN 1. Mempelajari sifat medan magnet yang ditimbulkan oleh kumparan Helmholtz.. Menetukan nilai e/m dengan medan magnet. B. PERALATAN 1. Seperangkat peralatan e/m. Sumber

Lebih terperinci

Copyright all right reserved

Copyright  all right reserved Latihan Soal UN SMA / MA 2011 Program IPA Mata Ujian : Fisika Jumlah Soal : 20 1. Gas helium (A r = gram/mol) sebanyak 20 gram dan bersuhu 27 C berada dalam wadah yang volumenya 1,25 liter. Jika tetapan

Lebih terperinci

FISIKA MODERN. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika,, FMIPA, IPB

FISIKA MODERN. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika,, FMIPA, IPB FISIKA MODERN Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika,, FMIPA, IPB 1 MANFAAT KULIAH Memberikan pemahaman tentang fenomena alam yang tidak dapat dijelaskan melalui fisika klasik Fenomena alam yang berkaitan

Lebih terperinci

ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1991

ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1991 ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1991 BAGIAN KEARSIPAN SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN JALAN SRIWIJAYA NO. 7 TELP (0285) 426185) 1. Perhatikan gambar di bawah ini! Bila efisiensi

Lebih terperinci

SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1984

SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1984 SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1984 BAGIAN KEARSIPAN SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN JALAN SRIWIJAYA NO. 7 TELP (0285) 426185) 1. Besarnya usaha untuk menggerakkan mobil

Lebih terperinci

PERCOBAAN FRANCK-HERTZ

PERCOBAAN FRANCK-HERTZ PERCOBAAN FRANCK-HERTZ A. TUJUAN 1. Memperlihatkan secara langsung kebenaran teori kuantum bahwa tenaga elektron atom itu bertingkat-tingkat (terkuantisasi). 2. Mengamati hubungan antara arus anoda Ia

Lebih terperinci

Sejarah Teori Kuantum. Efek Fotolistrik

Sejarah Teori Kuantum. Efek Fotolistrik UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN Pendidikan Fisika http://pf.uad.ac.id Sejarah Teori Kuantum Kuliah Sejarah Fisika Rachmad Resmiyanto http://rachmadresmi.staff.uad.ac.id Efek Fotolistrik Philip Lenard (1862-1947)

Lebih terperinci

PREDIKSI UN FISIKA V (m.s -1 ) 20

PREDIKSI UN FISIKA V (m.s -1 ) 20 PREDIKSI UN FISIKA 2013 1. Perhatikan gambar berikut Hasil pengukuran yang bernar adalah. a. 1,23 cm b. 1,23 mm c. 1,52mm d. 1,73 cm e. 1,73 mm* 2. Panjang dan lebar lempeng logam diukur dengan jangka

Lebih terperinci

10-3 mk). Hubungan tersebut disebut Hukum pergeseran Wien, yang dinyatakan oleh Wilhelm Wien ( ). (Baca juga : Radiasi Panas)

10-3 mk). Hubungan tersebut disebut Hukum pergeseran Wien, yang dinyatakan oleh Wilhelm Wien ( ). (Baca juga : Radiasi Panas) Hukum Pergeseran Wien, Hukum Radiasi Planck, Bunyi, Rumus, Contoh Soal, Jawaban, Radiasi Benda Hitam, Intensitas, Frekuensi, Teori, Fisika - Berikut ini adalah materi lengkapnya : 1. Hukum Pergeseran Wien

Lebih terperinci

LAPORAN FISIKA EKSPERIMENTAL I

LAPORAN FISIKA EKSPERIMENTAL I LAPORAN FISIKA EKSPERIMENTAL I Eksperimen Franck Hertz Pelaksanaan Praktikum Hari : Rabu Tanggal: 2 April 2014 Jam : 10.40 12.20 Oleh : Nama : Novi Tri Nugraheni NIM : 081211333009 Anggota Kelompok : 1.

Lebih terperinci

4. Sebuah sistem benda terdiri atas balok A dan B seperti gambar. Pilihlah jawaban yang benar!

4. Sebuah sistem benda terdiri atas balok A dan B seperti gambar. Pilihlah jawaban yang benar! Pilihlah Jawaban yang Paling Tepat! Pilihlah jawaban yang benar!. Sebuah pelat logam diukur menggunakan mikrometer sekrup. Hasilnya ditampilkan pada gambar berikut. Tebal pelat logam... mm. 0,08 0.,0 C.,8

Lebih terperinci

di FKIP Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya 4 Herwinarso, Tjondro Indrasutanto, G. Budijanto Untung adalah Dosen Pendidikan Fisika

di FKIP Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya 4 Herwinarso, Tjondro Indrasutanto, G. Budijanto Untung adalah Dosen Pendidikan Fisika PENENTUAN PANJANG GELOMBANG BERBAGAI FILTER WARNA PADA LAMPU TL DAN WOLFRAM DENGAN SPEKTROMETER KISI DIFRAKSI UNTUK MENUNJANG EKSPERIMEN EFEKFOTOLISTRIK Herwinarso, Tjondro Indrasutanto, G. Budijanto Untung

Lebih terperinci

RANCANGAN VOLTMETER DIGITAL MENGGUNAAN ICL7107 DAN ANIMASI DENGAN 3DS-MAX 9 UNTUK ALAT PERCOBAAN EFEK FOTOLISTRIK. Proyek Akhir

RANCANGAN VOLTMETER DIGITAL MENGGUNAAN ICL7107 DAN ANIMASI DENGAN 3DS-MAX 9 UNTUK ALAT PERCOBAAN EFEK FOTOLISTRIK. Proyek Akhir RANCANGAN VOLTMETER DIGITAL MENGGUNAAN ICL7107 DAN ANIMASI DENGAN 3DS-MAX 9 UNTUK ALAT PERCOBAAN EFEK FOTOLISTRIK Proyek Akhir Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari

Lebih terperinci

LATIHAN UJIAN NASIONAL

LATIHAN UJIAN NASIONAL LATIHAN UJIAN NASIONAL 1. Seorang siswa menghitung luas suatu lempengan logam kecil berbentuk persegi panjang. Siswa tersebut menggunakan mistar untuk mengukur panjang lempengan dan menggunakan jangka

Lebih terperinci

MODEL ATOM DALTON. Atom ialah bagian terkecil suatu zat yang tidak dapat dibagi-bagi. Atom tidak dapat dimusnahkan & diciptakan

MODEL ATOM DALTON. Atom ialah bagian terkecil suatu zat yang tidak dapat dibagi-bagi. Atom tidak dapat dimusnahkan & diciptakan MODEL ATOM MODEL ATOM DALTON Atom ialah bagian terkecil suatu zat yang tidak dapat dibagi-bagi. Atom tidak dapat dimusnahkan & diciptakan MODEL ATOM DALTON Konsep Model Atom Dalton : 1. Setiap benda (zat)

Lebih terperinci

MODUL III FISIKA MODERN CAHAYA PARTIKEL GELOMBANG

MODUL III FISIKA MODERN CAHAYA PARTIKEL GELOMBANG 1 MODUL III FISIKA MODERN CAHAYA PARTIKEL GELOMBANG Tujuan instruksional umum : - Agar mahasiswa dapat memahami tentang cahaya sebagai gelombang dan partikel. Tujuan instruksional khusus : - Dapat menjelaskan

Lebih terperinci

Kumpulan Soal Fisika Dasar II

Kumpulan Soal Fisika Dasar II Kumpulan Soal Fisika Dasar II Bab: Fisika Modern Agus Suroso agussuroso@fi.itb.ac.id, agussuroso102.wordpress.com 30 April 2017 Agus Suroso (ITB) Kumpulan Soal Fidas II 30 April 2017 1 / 17 Teori Relativitas

Lebih terperinci

memanfaatkan konsep efek fotolistrik. Efek ini akan muncul ketika cahaya mendorong elektron keluar dari benda tersebut yang jumlahnya dapat diukur

memanfaatkan konsep efek fotolistrik. Efek ini akan muncul ketika cahaya mendorong elektron keluar dari benda tersebut yang jumlahnya dapat diukur A. Latar Belakang Untuk membangkitkan tenaga listrik dari cahaya matahari kita mengenal istilah sel surya. Namun tahukah kita bahwa sel surya itu sebenarnya memanfaatkan konsep efek fotolistrik. Efek ini

Lebih terperinci

Tetes Minyak Milikan

Tetes Minyak Milikan Tetes Minyak Milikan Annisa Nurul Aini, Roihatur Rohmah, Fairus Salimatul, Eddy Yahya Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Arief Rahman

Lebih terperinci

Asisten : Robby Hidayat / Tanggal Praktikum :

Asisten : Robby Hidayat / Tanggal Praktikum : MODUL 07 KARAKTERISASI LED OLEH IV-METER Devi Nurhanivah, Audia Faza I., Bram Yohanes S., Filipus Arie W, Hanandi Rahmad, Widya Hastuti 10212071, 10212079, 10212011, 10212051, 10212093, 10212068 Program

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Efek Ftlistrik Pada tahun 1899 J.J Thmsn menemukan bahwa pada beberapa kndisi elektrn terpancar dari permukaan lgam ketika diberikan radiasi elektrmagnetik. Gejala ini

Lebih terperinci

Fisika EBTANAS Tahun 1991

Fisika EBTANAS Tahun 1991 Fisika EBTNS Tahun 99 EBTNS-9-0 Sebuah benda dijatuhkan dari ujung sebuah menara tanpa kecepatan awal. Setelah detik benda sampai di tanah (g = 0 m s ). Tinggi menara tersebut. 40 m B. 5 m C. 0 m D. 5

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 12 Fisika

Antiremed Kelas 12 Fisika Antiremed Kelas 12 Fisika Persiapan UAS 2 Doc. Name: AR12FIS02UAS Version : 2016-09 halaman 1 01. Batas ambang frekuensi dari seng untuk efek fotolistrik adalah di daerah sinar ultraviolet. Manakah peristiwa

Lebih terperinci

3. Menganalisis berbagai besaran fisis pada gejala kuantum dan batas-batas berlakunya

3. Menganalisis berbagai besaran fisis pada gejala kuantum dan batas-batas berlakunya RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester : SMA : Fisika : XII/I (Satu) Alokasi Waktu : 8 x 45 Menit ( 4 Pertemuan ) Topik : Fisika Kuantum Standar Kompetensi 3.

Lebih terperinci

Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003

Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003 Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003 UAN-03-01 Perhatikan tabel berikut ini! No. Besaran Satuan Dimensi 1 Momentum kg. ms 1 [M] [L] [T] 1 2 Gaya kg. ms 2 [M] [L] [T] 2 3 Daya kg. ms 3 [M] [L] [T] 3 Dari

Lebih terperinci

KISI DIFRAKSI (2016) Kisi Difraksi

KISI DIFRAKSI (2016) Kisi Difraksi KISI DIFRAKSI (2016) 1-6 1 Kisi Difraksi Rizqi Ahmad Fauzan, Chi Chi Novianti, Alfian Putra S, dan Gontjang Prajitno Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Arief Rahman

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TP 2008/2009

UJIAN NASIONAL TP 2008/2009 UJIN NSIONL TP 2008/2009 1. aim mengukur diameter sebuah koin dengan menggunakan jangka sorong seperti pada gambar. esar diameter koin adalah. 1 2 a. 2,10 cm b. 1,74 cm c. 1,70 cm d. 1,25 cm e. 1,20 cm

Lebih terperinci

1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur dibawah ini adalah.

1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur dibawah ini adalah. 1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur dibawah ini adalah. 1 A. 5, 22 mm B. 5, 72 mm C. 6, 22 mm D. 6, 70 mm E. 6,72 mm 5 25 20 2. Dua buah vektor masing-masing 5 N dan 12 N. Resultan kedua

Lebih terperinci

Eksperimen FRANCK - HERTZ

Eksperimen FRANCK - HERTZ LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA EKSPERIMENTAL LANJUT Percobaan : R- Eksperimen FRANCK - HERTZ Pelaksanaan Praktikum Hari: Senin Tanggal : 19 September 001 Jam ke :3-4 Oleh : Efinda Putri Normasari Susanto NIM.

Lebih terperinci

PELURUHAN GAMMA ( ) dengan memancarkan foton (gelombang elektromagnetik) yang dikenal dengan sinar gamma ( ).

PELURUHAN GAMMA ( ) dengan memancarkan foton (gelombang elektromagnetik) yang dikenal dengan sinar gamma ( ). PELURUHAN GAMMA ( ) Peluruhan inti yang memancarkan sebuah partikel seperti partikel alfa atau beta, selalu meninggalkan inti pada keadaan tereksitasi. Seperti halnya atom, inti akan mencapai keadaan dasar

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1

LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1 LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1 KODE: L - 4 JUDUL PERCOBAAN : ARUS DAN TEGANGAN PADA LAMPU FILAMEN TUNGSTEN DI SUSUN OLEH: TIFFANY RAHMA NOVESTIANA 24040110110024 LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS

Lebih terperinci

TEORI ATOM. Awal Perkembangan Teori Atom

TEORI ATOM. Awal Perkembangan Teori Atom TEORI ATOM Awal Perkembangan Teori Atom Teori atom pada masa peradaban Yunani Demokritus, Epicurus, Strato, Carus Materi tersusun dari partikel yang sangat kecil yang tidak dapat dibagi lagi Partikel

Lebih terperinci

A. 100 N B. 200 N C. 250 N D. 400 N E. 500 N

A. 100 N B. 200 N C. 250 N D. 400 N E. 500 N 1. Sebuah lempeng besi tipis, tebalnya diukur dengan menggunakan mikrometer skrup. Skala bacaan hasil pengukurannya ditunjukkan pada gambar berikut. Hasilnya adalah... A. 3,11 mm B. 3,15 mm C. 3,61 mm

Lebih terperinci

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-15 CAKUPAN MATERI

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-15 CAKUPAN MATERI MATA KULIAH KODE MK Dosen : FISIKA DASAR II : EL-122 : Dr. Budi Mulyanti, MSi Pertemuan ke-15 CAKUPAN MATERI 1. EKSITASI ATOMIK 2. SPEKTRUM EMISI HIDROGEN 3. DERET SPEKTRUM HIDROGEN 4. TINGKAT ENERGI DAN

Lebih terperinci

MEMPERSEMBAHKAN. Kelompok. Achmad Ferdiyan R Anne Farida R U ( ) ( )

MEMPERSEMBAHKAN. Kelompok. Achmad Ferdiyan R Anne Farida R U ( ) ( ) MEMPERSEMBAHKAN Kelompok Achmad Ferdiyan R Anne Farida R U (0602421) (0605860) Problem 1 : Pengisian kapasitor Problem 2 : Kapasitor disusun seri dan paralel Problem 3 : Pengaruh hambatan terhadap waktu

Lebih terperinci

Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang

Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang 1. Grafik antara tekanan gas y yang massanya tertentu pada volume tetap sebagai fungsi dari suhu mutlak x adalah... a. d. b. e. c. Menurut Hukum Gay Lussac menyatakan

Lebih terperinci

Materi Pendalaman 03 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK =================================================

Materi Pendalaman 03 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK ================================================= Materi Pendalaman 03 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK ================================================= Bila dalam kawat PQ terjadi perubahan-perubahan tegangan baik besar maupun arahnya, maka dalam kawat PQ

Lebih terperinci

Latihan Soal UN Fisika SMA. 1. Dimensi energi potensial adalah... A. MLT-1 B. MLT-2 C. ML-1T-2 D. ML2 T-2 E. ML-2T-2

Latihan Soal UN Fisika SMA. 1. Dimensi energi potensial adalah... A. MLT-1 B. MLT-2 C. ML-1T-2 D. ML2 T-2 E. ML-2T-2 Latihan Soal UN Fisika SMA 1. Dimensi energi potensial adalah... A. MLT-1 B. MLT-2 ML-1T-2 ML2 T-2 ML-2T-2 2. Apabila tiap skala pada gambar di bawah ini = 2 N, maka resultan kedua gaya tersebut adalah...

Lebih terperinci

Xpedia Fisika DP SNMPTN Energi di atas Keadaan Dasar

Xpedia Fisika DP SNMPTN Energi di atas Keadaan Dasar Xpedia Fisika DP SNMPTN 06 Doc. Name: XPFIS9911 Version: 2012-06 halaman 1 01. Energi di atas Keadaan Dasar Tingkatan energi di atas tingkat dasar dari sebuah atom khayal ditunjukkan pada gambar di atas.

Lebih terperinci

Kunci dan pembahasan soal ini bisa dilihat di dengan memasukkan kode 5976 ke menu search. Copyright 2017 Zenius Education

Kunci dan pembahasan soal ini bisa dilihat di  dengan memasukkan kode 5976 ke menu search. Copyright 2017 Zenius Education 01. Batas ambang frekuensi dari seng untuk efek fotolistrik adalah di daerah sinar ultraviolet. Manakah peristiwa yang akan terjadi jika sinar-x ditembakkan ke permukaan logam seng? (A) tidak ada elektron

Lebih terperinci

BAB II CAHAYA. elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x

BAB II CAHAYA. elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x BAB II CAHAYA 2.1 Pendahuluan Cahaya merupakan gelombang transversal yang termasuk gelombang elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x 10 8 m/s. Sifat-sifat cahaya adalah

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Struktur Dioda

Gambar 3.1 Struktur Dioda 1 1. TEORI DASAR Dioda ialah jenis VACUUM tube yang memiliki dua buah elektroda. Dioda tabung pertama kali diciptakan oleh seorang ilmuwan dari Inggris yang bernama Sir J.A. Fleming (1849-1945) pada tahun

Lebih terperinci

PAKET SOAL 1.c LATIHAN SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PAKET SOAL 1.c LATIHAN SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 UJI COBA MATA PELAJARAN KELAS/PROGRAM ISIKA SMA www.rizky-catatanku.blogspot.com PAKET SOAL 1.c LATIHAN SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 : FISIKA : XII (Dua belas )/IPA HARI/TANGGAL :.2012

Lebih terperinci

UJIAN SEKOLAH 2016 PAKET A. 1. Hasil pengukuran diameter dalam sebuah botol dengan menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar berikut!

UJIAN SEKOLAH 2016 PAKET A. 1. Hasil pengukuran diameter dalam sebuah botol dengan menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar berikut! SOAL UJIAN SEKOLAH 2016 PAKET A 1. Hasil pengukuran diameter dalam sebuah botol dengan menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar berikut! 2 cm 3 cm 0 5 10 Dari gambar dapat disimpulkan bahwa diameter

Lebih terperinci

MAKALAH FABRIKASI DAN KARAKTERISASI XRD (X-RAY DIFRACTOMETER)

MAKALAH FABRIKASI DAN KARAKTERISASI XRD (X-RAY DIFRACTOMETER) MAKALAH FABRIKASI DAN KARAKTERISASI XRD (X-RAY DIFRACTOMETER) Oleh: Kusnanto Mukti / M0209031 Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta 2012 I. Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB 1 PERKEMBANGAN TEORI ATOM

BAB 1 PERKEMBANGAN TEORI ATOM BAB 1 PERKEMBANGAN TEORI ATOM 1.1 Teori Atom Perkembangan teori atom merupakan sumbangan pikiran dari banyak ilmuan. Konsep dari suatu atom bukanlah hal yang baru. Ahli-ahli filsafah Yunani pada tahun

Lebih terperinci

HAND OUT FISIKA KUANTUM MEKANISME TRANSISI DAN KAIDAH SELEKSI

HAND OUT FISIKA KUANTUM MEKANISME TRANSISI DAN KAIDAH SELEKSI HAND OUT FISIKA KUANTUM MEKANISME TRANSISI DAN KAIDAH SELEKSI Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Kuantum Dosen Pengampu: Drs. Ngurah Made Darma Putra, M.Si., PhD Disusun oleh kelompok 8:.

Lebih terperinci

1. Persamaan keadaan gas ideal ditulis dalam bentuk = yang tergantung kepada : A. jenis gas B. suhu gas C. tekanan gas

1. Persamaan keadaan gas ideal ditulis dalam bentuk = yang tergantung kepada : A. jenis gas B. suhu gas C. tekanan gas 1. Persamaan keadaan gas ideal ditulis dalam bentuk = yang tergantung kepada : jenis gas suhu gas tekanan gas D. volume gas E. banyak partikel 2. Seorang anak duduk di atas kursi pada roda yang berputar

Lebih terperinci

PENGARUH FILTER WARNA KUNING TERHADAP EFESIENSI SEL SURYA ABSTRAK

PENGARUH FILTER WARNA KUNING TERHADAP EFESIENSI SEL SURYA ABSTRAK PENGARUH FILTER WARNA KUNING TERHADAP EFESIENSI SEL SURYA ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh filter warna kuning terhadap efesiensi Sel surya. Dalam penelitian ini menggunakan metode

Lebih terperinci

Pembuatan Modul Petunjuk Praktikum Fisika pada Eksperimen Franck-Hertz

Pembuatan Modul Petunjuk Praktikum Fisika pada Eksperimen Franck-Hertz Pembuatan Modul Petunjuk Praktikum Fisika pada Eksperimen Franck-Hertz G. Budijanto Untung Tjondro Indrasutanto Herwinarso Abstrak. Telah dilakukan penelitian untuk menunjukkan bahwa energi elektron suatu

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Fisika Eksperimental Lanjut Laboratorium Radiasi

Laporan Praktikum Fisika Eksperimental Lanjut Laboratorium Radiasi Laporan Praktikum Fisika Eksperimental Lanjut Laboratorium Radiasi PERCOBAAN R1 EKSPERIMEN DETEKTOR GEIGER MULLER Dosen Pembina : Drs. R. Arif Wibowo, M.Si Septia Kholimatussa diah* (080913025), Mirza

Lebih terperinci

C20 FISIKA SMA/MA IPA. 1. Hasil pengukuran diameter suatu benda menggunakan jangka sorong ditunjukkan oleh gambar berikut.

C20 FISIKA SMA/MA IPA. 1. Hasil pengukuran diameter suatu benda menggunakan jangka sorong ditunjukkan oleh gambar berikut. 1 1. Hasil pengukuran diameter suatu benda menggunakan jangka sorong ditunjukkan oleh gambar berikut. Rentang hasil pengkuran diameter di atas yang memungkinkan adalah. A. 5,3 cm sampai dengan 5,35 cm

Lebih terperinci

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan 1. Sebuah benda dengan massa 5 kg yang diikat dengan tali, berputar dalam suatu bidang vertikal. Lintasan dalam bidang itu adalah suatu lingkaran dengan jari-jari 1,5 m Jika kecepatan sudut tetap 2 rad/s,

Lebih terperinci