XV. PENDAHULUAN FISIKA MODERN
|
|
- Liani Hermawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 XV - 1 XV. PENDAHULUAN FISIKA MODERN 15.1 Pendahuluan. Pada akhir abad ke-xix dan awal abad ke-xx semakin jelas bahwa fisika (konsepkonsep fisika) memerlukan revisi atau perubahan/penyempurnaan. Hal ini disebabkan semakin banyak hasil-hasil eksperimen dan gejala-gejala teramati yang tidak dapat dijelaskan dengan konsep-konsep fisika yang telah dikuasai saat itu (dalam hal ini fisika klasik), sekalipun dengan pendekatan. Masalah-masalah termaksud di atas muncul terutama pada obyek-obyek fisis yang berukuran mikro (mikroskopik, atomistik), seperti partikel-partikel elementer dan atom dan dalam interaksinya dengan radiasi atau medan elektromagnetik. Penyimpanganpenyimpangan dalam fisika tersebut pada awalnya diatasi dengan postulat-postulat dan hipotesis, namun karena jumlahnya semakin banyak dan persoalannya dipandang mendasar, menuntut dan mendorong para Fisikawan untuk melakukan penyempurnaan dan bila perlu perubahan pada formulasi dan konsep-konsep fisika. Hasilnya adalah suatu konsep yang dinamakan Fisika Modern Cahaya dan Fisika kuantum. Sumber-sumber cahaya. Sumber-sumber cahaya yang paling umum adalah benda-benda padat yang dipanaskan seperti filamen tungsten sebuah lampu pijar dan gas-gas melalui suatu lucutan listrik seperti lampu neon. Dengan menganalisis sinar dari sebuah sumber, maka dapat dikaji bagaimana kuat radiasi pada berbagai panjang gelombang. Dalam hal ini, dapat juga dikaji tenaga yang diradiasikan tanpa memperdulikan panjang gelombangnya. Kuantitas yang sesuai dengan konsep ini adalah sinaran (radiansi) yang didefenisikan sebagai kecepatan persatuan luas permukaan pada mana tenaga diradiasikan dan satuannya adalah W/cm. Kuantitas ini dapat dicari dengan mengintegralkan radiasi dalam semuan interval panjang gelombang, yaitu 0 d. (15.1) Radiansi sering disebut dengan intensitas radiasi dan dapat di tafsirkan sebagai luas di bawah grafik terhadap. Untuk mengetahui pengertian kuantitatif radiansi ini, dapat ditinjau sebuah zat padat yang dipanaskan dan yang diidealkan yang dinamakan radiator rongga (cavity radiator). Sifatsifat pemancaran sinarnya ternyata tak bergantung dari suatu bahan tertentu dan berubah terhadap temperatur dengan cara yang sederhana. Radiator rongga merupakan zat padat ideal sejauh hal tersebut menyangkut karakteristik pemancaran sinarnya, sehingga konsep yang
2 XV - paling ideal untuk hal tersebut adalah radiasi benda hitam. Berikut akan dijelaskan pengkajian teoritis mengenai radiasi benda hitam yang telah dilakukan oleh Max Planck ( ) pada tahun 1900 yang telah meletakkan dasar-dasar fisika kuantum. Radiasi Benda Hitam. Suatu (permukaan) benda padat pada suhu T>0K selalu memancarkan radiasi, biasa disebut radiasi termal. Radiansi atau intensitas radiasi termal suatu permukaan telah dirumuskan secara empiris oleh Stefan dan Boltzmann sebagai 4 e T (15.) dengan e adalah tetapan emisivitas permukaan ( 0 e 1) dan disebut tetapan Stefan- Boltzmann. Benda hitam (sempurna) adalah benda dengan permukaan yang mempunyai e=1. Radiasi termal mempunyai spektrum malar/kontinu, dengan bentuk agihannya seperti ditunjukkan pada Gambar 15.1 (hasil eksperimen). Untuk suhu yang lebih tinggi, disamping intensitas radiasi bertambah, sesuai dengan pers.(15.), intensitas maksimum terjadi pada panjang gelombang yang lebih pendek. Pergeseran puncak spektrum tersebut dijelaskan oleh Wien secara empiris, menurut persamaan berikut maxt C W, (15.3) dengan C W =, mk disebut tetapan Wien dan max adalah panjang gelombang radiasi pada intensitas maksimum. Ungkapan (15.3) biasa disebut sebagai persamaan atau hukum pergeseran Wien. Gambar Agihan/spektrum radiasi termal
3 XV - 3 Usaha untuk menerangkan fakta tersebut di atas dengan Fisika Klasik telah dilakukan, tetapi tidak berhasil. Rayleigh dan Jeans telah memperoleh persamaan berikut atau ckt, (15.4a) 4 ckt f, (15.4b) 4 c dengan f adalah frekuensi radiasi. Hasil perhitungan Rayleigh-Jeans tersebut disamping tidak sesuai dengan agihan radiasi yang teramati, juga tidak sesuai dengan hukum Stefan-Boltzmann, karena memberikan =. Pada tahun 1900, Max Planck mengusulkan suatu gagasan (postulat), yang kemudian dikenal sebagai teori kuantum Planck, yang menyatakan bahwa atom-atom yang membentuk dinding dalam sebuah benda padat (benda hitam) berprilaku seperti osilator-osilator elektromagnetik yang kecil dan masing mempunyai frekuensi karakteristik osilasi f. Osilatorosilator tersebut sebagai sumber radiasi, hanya dapat melepaskan tenaganya dalam catu-catu (kuantum) tenaga sebesar E=hf. Hal ini berarti bahwa osilator berfrekuensi f mempunyai tenaga yang bersifat diskrit merupakan kelipatan dari hf, yakni E f nhf, (15.5) dengan h=6, Js, yang disebut tetapan Planck dan n adalah bilangan bulat (n=1,,3,4,...). Dengan menggunakan teori tersebut, Planck kemudian menurunkan persamaan agihan radiasi termal dan memperoleh hasil sebagai berikut atau I T c h 1 (15.6a) 5 hc kt e 1 I T f f h c e hf 1 kt 1 (1.6b) Agihan radiasi termal Planck tepat sesuai dengan hasil eksperimen, bahkan mampu menjelaskan hukum-hukum empiris Stefan-Baltzmann dan pergeseran Wien. Hasil pemikiran Palnck ini segerah mendapat dukungan dari Eisntein, yang dalam tahun 1905, menggunakan konsep-konsep kuantisasi tenaga pada sebuah bidang kajian fisika yang baru, yakni efek foto listrik. Efek Foto Listrik. Hasil-hasil eksperimen menunjukkan bahwa suatu jenis logam tertentu bila disinari (dikenai radiasi) dengan frekuensi yang lebih besar dari harga tertentu akan melepaskan
4 XV - 4 elektron, walaupun intensitas radiasinya sangat kecil. Sebaliknya, berapapun besar intensitas radiasi yang dikenakan pada suatu jenis logam, jika frekuensinya lebih kecil dari harga tertentu, maka tidak akan dapat melepaskan elektron dari logam tersebut. Peristiwa pelepasan elektron dari logam oleh radiasi tersebut disebut efek fotolistrik, yang diamati pertama kali oleh Henrich Hertz pada tahun Elektron yang terlepas dari logam disebut sebagai foto-elektron. Jika intensitas radiasi yang menimbulkan efek fotolistrik dinaikkan, maka akan memperbanyak foto-elektron yang dihasilkan, yang ditandai oleh bertambahnya arus fotoelektron I fe. Perangkat untuk mengamati terjadinya efek fotolistrik seperti ditunjukkan pada Gambar 15.. Arus foto-elektron dapat ditiadakan dengan cara memberi tegangan pada kolektor negatip terhadap emiter. Beda tegangan emiter-kolektor pada saat arus foto-elektron tepat mencapai nol disebut tegangan penghenti (stopping voltage), V s. Gambar 15.3a melukiskan I fe sebagai fungsi tegangan kolektor-emiter (V ke ) untuk tiga macam intensitas radiasi (I r ). Semakin besar frekuensi radiasi yang menimbulkan efek fotolistrik semakin besar tegangan penghenti yang diperlukan untuk meniadakan arus foto-elektron. Gambar 15.3b melukiskan hubungan antara V s dan f hasil eksperimen. Untuk berbagai logam, grafik V s versus f mempunyai kemiringan yang sama, tetapi dengan frekuensi ambang (f o ) yang berbeda. Gambar 15.. Susunan alat eksperimen efek fotolistrik
5 XV - 5 (a) (b) Gambar (a): Arus elektron (I fe ) versus tegangan kolekto-emiter (V ke ) (b): Tegangan penghenti (V e ) versus frekuensi radiasi (f). Efek fotolistrik tidak dapat dipahami dengan Fisika Klasik dimana intensitas radiasi sebanding dengan tenaga gelombang (kuadrat amplitudo). Pada tahun 1905, Einstein menerangkan efek fotolistrik dengan teori kuantum cahayanya, yaitu: 1. Cahaya/radiasi terdiri atas catu-catu/kuantum tenaga sebesar E f h f, (15.7) yang bergerak dengan kelajuan c.. Intensitas cahaya ditentukan oleh cacah kuantum tenaga persatuan waktu persatuan luas pada panampang berkas cahaya tersebut. Dengan adanya teori kuantum cahaya Einstein, berarti cahaya memperlihatkan sifat dualisme, yaitu sebagai gelombang dan sebagai partikel atau zarah (butir tenaga). Partikel cahaya atau radiasi disebut foton. Dengan teori kuantum cahaya, Einstein menerangkan efek fotolistrik sebagaimana dijelaskan berikut ini. Elektron-elektron bebas dalam logam terikat oleh logam untuk meninggalkannya. Untuk melepaskan elektron dari logam diperlukan tenaga dalam jumlah tertentu. Besarnya tenaga untuk melepaskan elektron dari logam, yang sama besar dengan tenaga ikat logam pada elektron-elektronnya, disebut fungsi kerja (work function) logam yang bersangkutan (). Setiap jenis logam mempunyai fungsi kerja tertentu, yang merupakan karakter masing-masing jenis logam tersebut. Tenaga foton sebesar hf yang datang pada permukaan logam diserahkan seluruhnya kepada satu elektron dalam logam. Jika hf >, maka elektron yang menerima tenaga tersebut dapat lepas dari logam, dengan sisa tenaga yang diterimanya digunakan untuk bergerak, yang memenuhi persamaan hf K fe, (15.8) dengan K fe adalah tenaga kinetik foto-elektron. Dari pers.(15.8) dengan mudah dimengerti adanya frekuensi gelombang ambang suatu logam, yaitu sebesar
6 XV - 6 f 0. (15.9) h Jadi, jelaslah bahwa jika suatu radiasi yang dikenakan pada suatu logam, frekuensinya f > f 0 baru dapat menimbulkan efek fotolistrik, dan jika intensitas radiasi naik, maka cacah fotoelektron akan bertambah, karena cacah foto-elektron bertambah. Efek Compton. Seberkas radiasi yang dikenakan pada sebuah lempeng (plat tipis) logam akan mengalami hamburan. Intensitas radiasi terhambur bergantung pada sudut hamburannya. Gambar 15.4 menunjukkan susunan peralatan dan hasil pengamatan hamburan radiasi. Gejala tersebut tidak dapat dijelaskan dengan memandang radiasi sebagai gelombang secara klasik. (a) (b) Gambar (a) Skema peralatan eksperimen hamburan Compton. (b) Hasil pengamatan hamburan Compton. Pada tahun 193, Compton mempelajari hamburan radiasi tersebut di atas dan menerangkan seperti pada uraian berikut ini. Radiasi yang dikenakan pada lempeng logam berinteraksi dengan elektron bebas logam (tidak selalu menimbulkan efek fotolistrik walaupun tenaganya cukup). Interaksi antara radiasi dengan elektron bebas dalam logam berperilaku seperti tumbukan elastis antara dua partikel. Mekanisme hamburan radiasi (kemudian disebut sebagai hamburan Compton atau efek Compton) tersebut di atas dapat dijelaskan dengan memberlakukan hukum-hukum kekekalan tenaga dan momentum linear secara relativistik. Pemberlakuan kedua hukum kekekalan tersebut menghasilkan persamaan-persamaan berikut ini ' h m c e 1 cos, (15.10) dan cos K e hf (15.11) 1 cos
7 XV - 7 ctg 1 tg, (15.1) dengan adalah panjang gelombang radiasi sebelum terhambur, adalah panjang gelombang radiasi terhambur, f adalah frekuensi radiasi sebelum terhambur, adalah sudut hamburan radiasi, adalah sudut pental elektron penghambur, K e adalah tenaga kinetik elektron terpental, m e adalah massa diam elektron dan = (hf/m e c ). Hamburan Compton dapat dilukiskan seperti ditunjukkan pada Gambar Gambar Skema hamburan Compton Gelombang Materi, Hipotesis de Broglie Pada dua Subbab sebelumnya telah ditelaah gejala yang memperlihatkan sifat partikel dari radiasi atau gelombang elektromagnetik. Dengan menggunakan sifat dualisme cahaya ini, de Broglie pada tahun 194 mengusulkan hipotesisnya yang menyatakan bahwa partikel yang bergerak juga memperlihatkan sifatnya sebagai gelombang. Rumusan panjang gelombang partikel berdasar hipotesis de Broglie identik dengan pers.(1.16), yaitu h, (1.0) mv dengan m dan v berturut-turut menyatakan massa dan kecepatan partikel. Hipotesis de Broglie tersebut kemudian dapat dibuktikan oleh Davisson dan Germer pada tahun 197 dengan eksperimen difraksi elektron.
8 XV - 8 Gambar.6. Agihan sudut elektron terhambur oleh kristal Nikel dengan tegangan pemercepat 54V. Seberkas elektron yang telah dipercepat dengan tegangan V dikenakan pada kristal. Elektron-elektron terhambur dideteksi terhadap variasi sudut hamburan, ternyata hasilnya memperlihatkan adanya pola difraksi seperti halnya cahaya atau sinar-x. Hasil eksperimen Davisson dan Germer dengan kristal Nikel dan tegangan pemercepat elektron sebesar 54V seperti ditunjukkan dalam Gambar 1.6. Panjang gelombang elektron yang telah dipercepat dengan tegangan V menurut hipotesis de Broglie adalah h, (1.1) e mev 1 dengan m adalah massa elektron dan e adalah muatan elementer (e = 1, C). Hasil eksperimen difraksi elektron sangat sesuai dengan perhitungan de Broglie. Sebagai contoh numerik, untuk V = 54V, panjang gelombang elektron sebesar 1,66Å, dan untuk V = 100V, e = 1,Å, terletak dalam daerah panjang gelombang sinar-x. Karena panjang gelombang elektron yang begitu kecil, maka untuk dapat mengalami difraksi diperlukan kristal sebagai kisi, difraksinya mengikuti aturan difraksi atau pantulan Bragg seperti pada sinar-x Susunan Atom dan Molekul Atom Hidrogen Model Bohr Spektrum emisi berbagai unsur yang bersifat diskrit dan merupakan karakter dari masing-masing unsur telah lama teramati (jauh sebelum abad ke-xx). Keberaturan spektrum emisi atom, sebagai pembawa informasi mengenai struktur atom yang bersangkutan, pertama kali ditemukan oleh Balmer (1835) pada atom Hidrogen di daerah cahaya. Balmer merumuskan spektrum emisi atom Hidrogen dalam panjang gelombangnya sebagai
9 XV - 9 n 4 n k, (1.) n yang kemudian dikenal sebagai persamaan deret Balmer, dengan n = 3,4,5,... dan k = 3616Å disebut sebagai tetapan Balmer. Sifat diskrit serta keberaturan spektrum emisi atom yang paling sederhana sekalipun (deret Balmer) tidak dapat diterangkan dengan Fisika Klasik, bahkan nampak adanya penyimpangan. Pada tahun 1913, dengan postulatnya, Niels Bohr berhasil menerangkan fakta spektrokopik tersebut, walaupun mungkin hanya secara kebetulan, karena pemikiran Bohr tersebut tidak bersesuaian dengan spektrum yang lebih halus maupun dengan spektrum unsurunsur yang lebih kompleks. Namun begitu, pemikiran Bohr yang antara lain menyatakan bahwa momentum sudut elektron dalam atom Hidrogen terkuantisasi menurut persamaan berikut l n n (1.3) dan memberikan tenaga elektron atom Hidrogen (aras tenaga atom Hidrogen) terkuantisasi menurut persamaan berikut k e m En e, (1.4) n dengan = h/ dan k adalah tetapan Coulomb, telah memberikan andil besar dalam perkembangan konsep-konsep fisika yang baru ke arah Mekanika Kuantum. Ungkapan (1.3) setara dengan syarat stasioner gelombang elektron atom Hidrogen dalam lintasannya. Gambar 1.7 melukiskan aras-aras tenaga elektron atom Hidrogen (tenaga atom) tersebut pada pers.(1.4). Dengan adanya aras-aras tenaga atom tersebut, atom dapat pindah dari satu aras ke aras yang lebih rendah dengan memancarkan tenaganya dalam bentuk radiasi, yang memenuhi persamaan E r hc E1 E. (1.5) Dari berbagai transisi ini, akan menghasilkan spektrum emisi yang sangat sesuai dengan rumusan Balmer.
10 XV - 10 Gambar 1.7. Ars-aras tenaga atom Hidrogen menurut Bohr
DUALISME GELOMBANG-PARTIKEL. Oleh: Fahrizal Eko Setiono
DUALISME GELOMBANG-PARTIKEL Oleh: Fahrizal Eko Setiono RADIASI BENDA HITAM Benda hitam adalah benda yang yang dapat menyerap semua radiasi yang dikenakan padanya. Radiasi yang dihasilkan oleh benda hitam
Lebih terperinciAntiremed Kelas 12 Fisika
Antiremed Kelas 12 Fisika Fisika Kuantum - Latihan Soal Doc. Name: AR12FIS0799 Version: 2012-09 halaman 1 01. Daya radiasi benda hitam pada suhu T 1 besarnya 4 kali daya radiasi pada suhu To, maka T 1
Lebih terperinciFungsi distribusi spektrum P (λ,t) dapat dihitung dari termodinamika klasik secara langsung, dan hasilnya dapat dibandingkan dengan Gambar 1.
Fungsi distribusi spektrum P (λ,t) dapat dihitung dari termodinamika klasik secara langsung, dan hasilnya dapat dibandingkan dengan Gambar 1. Hasil perhitungan klasik ini dikenal sebagai Hukum Rayleigh-
Lebih terperinciMODUL V FISIKA MODERN RADIASI BENDA HITAM
1 MODUL V FISIKA MODERN RADIASI BENDA HITAM Tujuan instruksional umum : Agar mahasiswa dapat memahami tentang radiasi benda hitam Tujuan instruksional khusus : Dapat menerangkan tentang radiasi termal
Lebih terperinciFISIKA MODERN. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika,, FMIPA, IPB
FISIKA MODERN Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika,, FMIPA, IPB 1 MANFAAT KULIAH Memberikan pemahaman tentang fenomena alam yang tidak dapat dijelaskan melalui fisika klasik Fenomena alam yang berkaitan
Lebih terperinciPERTEMUAN KEEMPAT FISIKA MODERN TEORI KUANTUM TENTANG RADIASI ELEKTROMAGNET TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MULAWARMAN
PERTEMUAN KEEMPAT FISIKA MODERN TEORI KUANTUM TENTANG RADIASI ELEKTROMAGNET TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MULAWARMAN TEORI FOTON Gelombang Elektromagnetik termasuk cahaya memiliki dwi-sifat (Dualisme)
Lebih terperinciFISIKA MODERN UNIT. Radiasi Benda Hitam. Hamburan Compton & Efek Fotolistrik. Kumpulan Soal Latihan UN
Kumpulan Soal Latihan UN UNIT FISIKA MODERN Radiasi Benda Hitam 1. Suatu benda hitam pada suhu 27 0 C memancarkan energi sekitar 100 J/s. Benda hitam tersebut dipanasi sehingga suhunya menjadi 327 0 C.
Lebih terperinci1. RADIASI BENDA HITAM Beberapa Pengamatan
1. RADIASI BENDA HITAM Beberapa Pengamatan setiap benda akan memancarkan cahaya bila dipanaskan, contoh besi yang dipanaskan warna yang terpancar tidak bergantung pada jenis bahan atau warna asalnya, melainkan
Lebih terperinciRADIASI BENDA HITAM DAN TEORI PLANCK
RADIASI BENDA HITAM DAN TEORI PLANCK OLEH : I WAYAN SUPARDI RADIASI KALOR Benda-benda yang dipanasi mengemisikan gelombang yang tidak nampak (sinar ultra ungu dan infra merah). Radiasi dari benda-benda
Lebih terperinciCHAPTER I RADIASI BENDA HITAM
CHAPTER I RADIASI BENDA HITAM - Perpindahan panas matahari kebumi disebut salah satu contoh peristiwa radiasi - Setiap benda memancarkan radiasi panas - Pada suhu 1 K benda mulai berpijar kemerahan seperti
Lebih terperinciDualisme Partikel Gelombang
Dualisme Partikel Gelombang Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung agussuroso10.wordpress.com, agussuroso@fi.itb.ac.id 19 April 017 Pada pekan ke-10 kuliah
Lebih terperinciRADIASI BENDA HITAM. Gambar 2.1 Benda Hitam
RADIASI BENDA HITAM Kesuksesan yang spektakuler dari teori Maxwell tentang asumsi cahaya, telah memungkinkan dilakukan suatu usaha untuk mengaplikasikan teori tersebut pada percobaan untuk menemukan jawaban
Lebih terperinciSpektrum Gelombang Elektromagnetik
Spektrum Gelombang Elektromagnetik Hubungan spektrum dengan elektron Berkaitan dengan energi energi cahaya. energi gerak elektron dan Keadaan elektron : Saat arus dilewatkan melalui gas pada tekanan rendah,
Lebih terperinciIDE-IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM
IDE-IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM RADIASI BENDA HITAM EFEK FOTOLISTRIK DAN TEORI KUANTUM CAHAYA EFEK COMPTON GELOMBANG MATERI: Relasi de Broglie dan Prinsip Ketidakpastian Heisenbergh. PRINSIP HEISENBERGH
Lebih terperinciAtom menyusun elemen dengan bilangan sederhana. Setiap atom dari elemen yang berbeda memiliki massa yang berbeda.
Review Model Atom Model Atom Dalton Atom menyusun elemen dengan bilangan sederhana. Setiap atom dari elemen yang berbeda memiliki massa yang berbeda. Model Atom Thomson Secara garis besar atom berupa bola
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam fisika, dualisme partikel gelombang menyatakan bahwa setiap. dijelaskan melalui teori kuantum (Krane, 1992).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam fisika, dualisme partikel gelombang menyatakan bahwa setiap partikel dalam kondisi-kondisi tertentu dapat menunjukkan sifat gelombang, dan sebaliknya setiap gelombang
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN
SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah : SMA... Kelas / Semester : XII / II Mata Pelajaran : FISIKA Standar : 3. Menganalisis berbagai besaran fisis pada gejala kuantum dan batas-batas berlakunya relativitas Einstein
Lebih terperinciPOK O O K K O - K P - OK O O K K O K MAT A ERI R FISIKA KUANTUM
POKOK-POKOK MATERI FISIKA KUANTUM PENDAHULUAN Dalam Kurikulum Program S-1 Pendidikan Fisika dan S-1 Fisika, hampir sebagian besar digunakan untuk menelaah alam mikro (= alam lelembutan micro-world): Fisika
Lebih terperinciRADIASI BENDA HITAM DAN TEORI PLANCK
RADIASI BENDA HITAM DAN TEORI PLANCK OLEH : STEVANUS ARIANTO RADIASI GEM HUKUM WIEN EFEEKFOTO LISTRIK HASIL PERCOBAAN EFFEK FOTO LISTRIK ENERGI KINETIK F O T O N SIFAT KEMBAR CAHAYA HIPOTESA DE BROGLIE
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN
SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah : SMA NEGERI 3 DUMAI Kelas / Semester : XII / II Mata Pelajaran : FISIKA Standar : 3. Menganalisis berbagai besaran fisis pada gejala kuantum dan batas-batas berlakunya relativitas
Lebih terperinci3. Menganalisis berbagai besaran fisis pada gejala kuantum dan batas-batas berlakunya
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester : SMA : Fisika : XII/I (Satu) Alokasi Waktu : 8 x 45 Menit ( 4 Pertemuan ) Topik : Fisika Kuantum Standar Kompetensi 3.
Lebih terperinciPENDALAMAN MATERI FISIKA: MEKANIKA KUANTUM
PENDALAMAN MATERI FISIKA: MEKANIKA KUANTUM R. Yosi A., M.Si (Jurdik Fisika UNY) I. MENGAPA MEKANIKA KUANTUM? Pada akhir abad ke 19 dan awal abad ke 0, semakin jelas bahwa fisika (konsepkonsep fisika) memerlukan
Lebih terperinciPELURUHAN GAMMA ( ) dengan memancarkan foton (gelombang elektromagnetik) yang dikenal dengan sinar gamma ( ).
PELURUHAN GAMMA ( ) Peluruhan inti yang memancarkan sebuah partikel seperti partikel alfa atau beta, selalu meninggalkan inti pada keadaan tereksitasi. Seperti halnya atom, inti akan mencapai keadaan dasar
Lebih terperinciFisika Modern (Teori Atom)
Fisika Modern (Teori Atom) 13:05:05 Sifat-Sifat Atom Atom stabil adalah atom yang memiliki muatan listrik netral. Atom memiliki sifat kimia yang memungkinkan terjadinya ikatan antar atom. Atom memancarkan
Lebih terperinciFISIKA. Sesi TEORI ATOM A. TEORI ATOM DALTON B. TEORI ATOM THOMSON
FISIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 11 Sesi NGAN TEORI ATOM A. TEORI ATOM DALTON 1. Atom adalah bagian terkecil suatu unsur yang tidak dapat dibagi lagi.. Atom suatu unsur serupa semuanya, dan tak
Lebih terperinciRingkasan Efek Fotolistrik
Ringkasan Eek Fotolistrik A. Pengertian Eek otolistrik adalah peristiwa terlepasnya elektron dari permukaan logam ketika logam dikenai cahaya. Gejala tersebut dapat dijelaskan oleh Einstein. B. Susunan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Alokas Waktu : SMA Negeri 78 Jakarta : Fisika 4 (4 sks) : 16 jam pelajaran (8 jam pelajaran tatap muka dan 8 jam pelajaran penugasan terstruktur)
Lebih terperinciGetaran Dalam Zat Padat BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Getaran atom dalam zat padat dapat disebabkan oleh gelombang yang merambat pada Kristal. Ditinjau dari panjang gelombang yang digelombang yang digunakan dan dibandingkan
Lebih terperinciFISIKA MODERN DAN FISIKA ATOM
MATA KULIAH KODE MK Dosen : FISIKA DASAR II : EL-1 : Dr. Budi Mulyanti, MSi Pertemuan ke-14 CAKUPAN MATERI 1. TEORI RELATIVITAS KHUSUS. EFEK FOTOLISTRIK 3. GELOMBANG DE BROGLIE 4. ATOM HIDROGEN 5. DIAGRAM
Lebih terperinciTEORI PERKEMBANGAN ATOM
TEORI PERKEMBANGAN ATOM A. Teori atom Dalton Teori atom dalton ini didasarkan pada 2 hukum, yaitu : hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier), massa total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa
Lebih terperinciMODUL II FISIKA MODERN EFEK FOTOLISTRIK
MODUL II FISIKA MODERN EFEK FOTOLISTRIK Tujuan Instruksional Umum: Mahasiswa dapat menjelaskan tentang Efek Fotolistrik Tujuan Instrruksional Khusus : Dapat menjelaskan tetang energi fotoelektron Dapat
Lebih terperinciXpedia Fisika. Soal Fismod 2
Xpedia Fisika Soal Fismod Doc. Name: XPPHY050 Version: 013-04 halaman 1 01. Peluruhan mana yang menyebabkan jumlah neutron di inti berkurang sebanyak satu? 0. Peluruhan mana yang menyebabkan identitas
Lebih terperinciModel Atom Bohr Tingkat Energi dan Spektrum Asas Persesuaian Eksitasi Atomik (Percobaan Frank-Hertz)
Pertemuan Ke-9 dan 10 STRUKTUR ATOM LANJUTAN NURUN NAYIROH, M.Si FISIKA MODERN SUB TEMA Model Atom Bohr Tingkat Energi dan Spektrum Asas Persesuaian Eksitasi Atomik (Percobaan Frank-Hertz) 1 MODEL ATOM
Lebih terperinciCopyright all right reserved
Latihan Soal UN SMA / MA 2011 Program IPA Mata Ujian : Fisika Jumlah Soal : 20 1. Gas helium (A r = gram/mol) sebanyak 20 gram dan bersuhu 27 C berada dalam wadah yang volumenya 1,25 liter. Jika tetapan
Lebih terperinci#2 Dualisme Partikel & Gelombang (Sifat Partikel dari Gelombang) Fisika Modern Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya
#2 Dualisme Partikel & Gelombang (Sifat Partikel dari Gelombang) Fisika Modern Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya Kerangka materi Tujuan: Memberikan pemahaman tentang sifat
Lebih terperinciDUALISME PARTIKEL-GELOMBANG
FISIKA MODERN DUALISME PARTIKEL-GELOMBANG Muchammad Chusnan Aprianto STT Dr.KHEZ Muttaqien Purwakarta DUALISME PARTIKEL - GELOMBANG Bukti dualisme partikel-gelombang: Efek fotolistrik Efek Compton Partikel
Lebih terperinciLATIHAN UJIAN NASIONAL
LATIHAN UJIAN NASIONAL 1. Seorang siswa menghitung luas suatu lempengan logam kecil berbentuk persegi panjang. Siswa tersebut menggunakan mistar untuk mengukur panjang lempengan dan menggunakan jangka
Lebih terperinciPAKET SOAL 1.c LATIHAN SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012
UJI COBA MATA PELAJARAN KELAS/PROGRAM ISIKA SMA www.rizky-catatanku.blogspot.com PAKET SOAL 1.c LATIHAN SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 : FISIKA : XII (Dua belas )/IPA HARI/TANGGAL :.2012
Lebih terperinciTUGAS APPLIED APPOARCH MENGAJAR DI PERGURUAN TINGGI
TUGAS APPLIED APPOARCH MENGAJAR DI PERGURUAN TINGGI Oleh: R. Yosi Aprian Sari, M.Si NIP. 980 Evaluasi Proses Belajar Mengajar Rekonstruksi Mata Kuliah Kontrak Perkuliahan Modul Bahan Ajar 5 Deskripsi Diri
Lebih terperinciBAB I Jenis Radiasi dan Interaksinya dengan Materi
BAB I Jenis Radiasi dan Interaksinya dengan Materi Radiasi adalah pancaran energi yang berasal dari proses transformasi atom atau inti atom yang tidak stabil. Ketidak-stabilan atom dan inti atom mungkin
Lebih terperinciPERCOBAAN EFEK FOTOLISTRIK
PERCOBAAN EFEK FOTOLISTRIK A. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mempelajari efek/gejala fotolistrik secara eksperimen. 2. Menentukan fungsi kerja/work function sel foto (photo cell). 3. Menentukan nilai tetapan Planck
Lebih terperinciMATERI II TINGKAT TENAGA DAN PITA TENAGA
MATERI II TINGKAT TENAGA DAN PITA TENAGA A. Tujuan 1. Tujuan Umum Mahasiswa memahami konsep tingkat tenaga dan pita tenaga untuk menerangkan perbedaan daya hantar listrik.. Tujuan Khusus a. Mahasiswa dapat
Lebih terperincidan penggunaan angka penting ( pembacaan jangka sorong / mikrometer sekrup ) 2. Operasi vektor ( penjumlahan / pengurangan vektor )
1. 2. Memahami prinsipprinsip pengukuran dan melakukan pengukuran besaran fisika secara langsung dan tidak langsung secara cermat, teliti, dan obyektif Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam
Lebih terperinciXpedia Fisika. Soal Fismod 1
Xpedia Fisika Soal Fismod 1 Doc. Name: XPPHY0501 Version: 2013-04 halaman 1 01. Pertanyaan 01-02 : Sebuah botol tertutup berisi 100 gram iodin radioaktif. Setelah 24 hari, botol itu berisi 12,5 gram iodin
Lebih terperinciBAB 19 A T O M. A. Pendahuluan
BAB 19 A T O M A. Pendahuluan Pemikiran ke arah penemuan atom dan inti atom telah berkembang di setiap peradaban sejak manusia mengenal tulisan atau yang lebih dikenal sebagai zaman permulaan sejarah.
Lebih terperinciBAB 1 PERKEMBANGAN TEORI ATOM
BAB 1 PERKEMBANGAN TEORI ATOM 1.1 Teori Atom Perkembangan teori atom merupakan sumbangan pikiran dari banyak ilmuan. Konsep dari suatu atom bukanlah hal yang baru. Ahli-ahli filsafah Yunani pada tahun
Lebih terperinciBAB FISIKA ATOM. a) Tetes minyak diam di antara pasangan keping sejajar karena berat minyak mg seimbang dengan gaya listrik qe.
BAB FISIKA ATOM Contoh 9. Hitungan mengenai percobaan Milikan. Sebuah tetes minyak yang beratnya,9-4 N diam di antara pasangan keping sejajar yang kuat medan listriknya 4, 4 N/C. a) Berapa besar muatan
Lebih terperinciSILABUS. Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu. Sumber Belajar. Penilaian kinerja sikap, tugas dan tes tertulis
Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Mata Pelajaran : Fisika 4 Beban : 4 sks Standar Kompetensi : 1. Menerapkan konsep termodinamika dalam mesin kalor Kompetensi Dasar Indikator Materi SILABUS 1.1 Mendeskripsikan
Lebih terperinciMODEL ATOM MEKANIKA KUANTUM UNTUK ATOM BERELEKTRON BANYAK
MODE ATOM MEKANIKA KUANTUM UNTUK ATOM BEREEKTRON BANYAK Pada materi Struktur Atom Hidrogen suda kita pelajari tentang Teori Atom Bor, dimana lintasan elektron pada atom Hidrogen berbentuk lingkaran. Namun
Lebih terperinciSejarah Teori Kuantum. Efek Fotolistrik
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN Pendidikan Fisika http://pf.uad.ac.id Sejarah Teori Kuantum Kuliah Sejarah Fisika Rachmad Resmiyanto http://rachmadresmi.staff.uad.ac.id Efek Fotolistrik Philip Lenard (1862-1947)
Lebih terperinciPERKEMBANGAN TEORI ATOM
DEMOKRITUS PERKEMBANGAN TEORI ATOM DALTON THOMSON RUTHERFORD BOHR MEKANIKA KUANTUM + + GAMBAR GAMBAR GAMBAR GAMBAR GAMBAR CATATAN : CATATAN : CATATAN : CATATAN : CATATAN : 1 PENEMUAN DERET BALMER Peralatan
Lebih terperinciLAPORAN FISIKA EKSPERIMENTAL I
LAPORAN FISIKA EKSPERIMENTAL I Eksperimen Franck Hertz Pelaksanaan Praktikum Hari : Rabu Tanggal: 2 April 2014 Jam : 10.40 12.20 Oleh : Nama : Novi Tri Nugraheni NIM : 081211333009 Anggota Kelompok : 1.
Lebih terperinci#2 Dualisme Partikel & Gelombang Fisika Modern Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya
#2 Dualisme Partikel & Gelombang Fisika Modern Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya Kerangka materi Tujuan: Memberikan pemahaman tentang sifat dualisme partikel dan gelombang
Lebih terperinciPROBABILITAS PARTIKEL DALAM KOTAK TIGA DIMENSI PADA BILANGAN KUANTUM n 5. Indah Kharismawati, Bambang Supriadi, Rif ati Dina Handayani
PROBABILITAS PARTIKEL DALAM KOTAK TIGA DIMENSI PADA BILANGAN KUANTUM n 5 Indah Kharismawati, Bambang Supriadi, Rif ati Dina Handayani Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember email: schrodinger_risma@yahoo.com
Lebih terperinci10-3 mk). Hubungan tersebut disebut Hukum pergeseran Wien, yang dinyatakan oleh Wilhelm Wien ( ). (Baca juga : Radiasi Panas)
Hukum Pergeseran Wien, Hukum Radiasi Planck, Bunyi, Rumus, Contoh Soal, Jawaban, Radiasi Benda Hitam, Intensitas, Frekuensi, Teori, Fisika - Berikut ini adalah materi lengkapnya : 1. Hukum Pergeseran Wien
Lebih terperinciFISIKA MODEREN. Edisi Ke - 2 SYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS. Drs. Tarmizi, M.Pd
Edisi Ke - 2 Drs. Tarmizi, M.Pd FISIKA MODEREN Dicetak oleh : Percetakan & Penerbit SYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS Telp. (0651) 8012221 Email. upt.percetakan@unsyiah.ac.id Darussalam, Banda Aceh SYIAH KUALA
Lebih terperinciMODEL ATOM DALTON. Atom ialah bagian terkecil suatu zat yang tidak dapat dibagi-bagi. Atom tidak dapat dimusnahkan & diciptakan
MODEL ATOM MODEL ATOM DALTON Atom ialah bagian terkecil suatu zat yang tidak dapat dibagi-bagi. Atom tidak dapat dimusnahkan & diciptakan MODEL ATOM DALTON Konsep Model Atom Dalton : 1. Setiap benda (zat)
Lebih terperinciMATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM
MATA PELAJARAN Mata Pelajaran Jenjang Program Studi : Fisika : SMA/MA : IPA Hari/Tanggal : Kamis, 3 April 009 Jam : 08.00 0.00 WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawaban
Lebih terperinciMATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM
MATA PELAJARAN Mata Pelajaran Jenjang Program Studi : Fisika : SMA/MA : IPA Hari/Tanggal : Kamis, 3 April 009 Jam : 08.00 0.00 WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawaban
Lebih terperinciBeranda SK-KD Indikator Materi Latihan Soal Uji Kompetensi Referensi Penyusun. Rela Berbagi Ikhlas Memberi
RADIASI BENDA HITAM SMA Kelas XII Semester 2 Standar Kompetensi 3. Menganalisis berbagai besaran fisis pada gejala kuantum dan batas-batas berlakunya relativitas Einstein dalam paradigma fisika modern
Lebih terperinciBAB RADIASI BENDA HITAM
1 BAB RADIASI BENDA HITAM 8.1 Radiasi Panas Panas (kalor) dari matahari sampai ke bumi melallui gelombang elektromagnetik. Perpindahan ini disebut radiasi, yang dapat berlangsung dalam ruang hampa. Radiasi
Lebih terperinciFISIKA KUANTUM. Catatan Kuliah 1. Prof. Freddy P. Zen, D. Sc Agus Suroso, M. Si
Catatan Kuliah 1 FISIKA KUANTUM oleh: Prof. Freddy P. Zen, D. Sc (fpzen@fi.itb.ac.id) Agus Suroso, M. Si (agussuroso@s.itb.ac.id) Laboratorium Fisika Teoretik, FMIPA-ITB 1 terakhir diperbaharui pada 18
Lebih terperinciFisika Modern : Definisi, Konsep dan Aplikasinya
MAKALAH Fisika Modern : Definisi, Konsep dan Aplikasinya Oleh: Dr. Ayi Bahtiar Makalah ini disampaikan pada Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Diseminasi Pengajaran Fisika Modern dalam Upaya Peningkatan
Lebih terperinciPR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)
PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07) 1. Gambar di samping ini menunjukkan hasil pengukuran tebal kertas karton dengan menggunakan mikrometer sekrup. Hasil pengukurannya adalah (A) 4,30 mm. (D) 4,18
Lebih terperinciSNMPTN 2011 FISIKA. Kode Soal Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini.
SNMPTN 2011 FISIKA Kode Soal 999 Doc. Name: SNMPTN2011FIS999 Version: 2012-10 halaman 1 01. Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini. Percepatan ketika mobil bergerak semakin
Lebih terperinciBAGIAN 1 PITA ENERGI DALAM ZAT PADAT
1.1. Partikel bermuatan BAGIAN 1 PITA ENERGI DALAM ZAT PADAT - Muatan elektron : -1,6 x 10-19 C - Massa elektron : 9,11 x 10-31 kg - Jumlah elektron dalam setiap Coulomb sekitar 6 x 10 18 buah (resiprokal
Lebih terperinciDISTRIBUSI ENERGI ATOM BERDASARKAN TEMPERATUR PADA PERCOBAAN FRANK HERTZ
LAPORAN HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN DISTRIBUSI ENERGI ATOM BERDASARKAN TEMPERATUR PADA PERCOBAAN FRANK HERTZ Oleh : Agus Purwanto Sumarna JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciRANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1. NAMA SEKOLAH = SMA Negeri 1 Rantau 2. MATA PELAJARAN = Fisika. 3. STANDART KOMPETENSI = 3. Menganalisa berbagai besaran fisis pada gejala kuantum dan batas-batas berlakunya
Lebih terperinciKegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu. Sumber/ Bahan/Alat. Penilaian kinerja (sikap dan praktik), test tertulis
SILABUS Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : XII/1 Standar Kompetensi: 1. Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang dalam menyelesaikan masalah 1.1 Mendeskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang
Lebih terperinciGerak lurus dengan percepatan konstan (GLBB)
Jenis Sekolah : SMA Mata Pelajaran : FISIKA Kurikulum : IRISAN (994, 2004, 2006) Program : ILMU PENGETAHUAN ALAM KISI-KISI PENULISAN SOAL TRY OUT UJI SMA NEGERI DAN SWASTA SA No. Urut 2 STANDAR KOMPETENSI
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN FISIKA BAB XIV ARUS BOLAK BALIK Prof. Dr. Susilo, M.S KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Lebih terperinciEksperimen Peristiwa Efek Fotolistrik pada Logam yang Disinari Cahaya. Eksperimen Peristiwa Efek Fotolistrik pada Logam yang Disinari Cahaya
Eksperimen Peristiwa Efek Fotolistrik pada Logam yang Disinari Cahaya Novi Tri Nugraheni 1, Khoirotun Nisa 2, Muhimatul Fadlilah Arfianda 1, Puspita Ningtiyas 2, Ratna Yulia Sari 3 Laboratorium Fisika
Lebih terperinciPERKEMBANGAN MODEL ATOM DI SUSUN OLEH YOSI APRIYANTI A1F012044
PERKEMBANGAN MODEL ATOM DI SUSUN OLEH YOSI APRIYANTI A1F012044 PERKEMBANGAN MODEL ATOM Seorang filsuf Yunani yang bernama Democritus berpendapat bahwa jika suatu benda dibelah terus menerus, maka pada
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Sanden Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Alokasi Waktu : 3 JP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Sanden Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Alokasi Waktu : 3 JP Standar Kompetensi 1. Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat
Lebih terperinciLatihan Soal UN Fisika SMA. 1. Dimensi energi potensial adalah... A. MLT-1 B. MLT-2 C. ML-1T-2 D. ML2 T-2 E. ML-2T-2
Latihan Soal UN Fisika SMA 1. Dimensi energi potensial adalah... A. MLT-1 B. MLT-2 ML-1T-2 ML2 T-2 ML-2T-2 2. Apabila tiap skala pada gambar di bawah ini = 2 N, maka resultan kedua gaya tersebut adalah...
Lebih terperinciTEORI ATOM Materi 1 : Baca teori ini, kerjakan soal yang ada di halaman paling belakang ini
TEORI ATOM Materi 1 : Baca teori ini, kerjakan soal yang ada di alaman paling belakang ini 1. Model atom Dalton a. Atom adala bagian terkecil suatu unsur yang tidak dapat dibagi-bagi lagi b. Atom suatu
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN : FISIKA KELAS / SEMESTER : XII IPA / Genap PERTEMUAN KE : 1 ALOKASI WAKTU : 3 x 45 STANDAR KOMPETENSI : 3. Menganalisis berbagai besaran fisis pada gejala
Lebih terperinciFungsi Kerja Dan Tetapan Planck Bedasarkan Efek Fotolistrik
Fungsi Kerja Dan Tetapan Planck Bedasarkan Efek Fotolistrik Intan Masruroh S, Anita susanti, Reza Ruzuqi, dan Zaky alam Laboratorium Fisika Radiasi, Departement Fisika, Fakultas Sains dan Terknologi, Universitas
Lebih terperinciMODUL 1 FISIKA MODERN MODEL MODEL ATOM
MODUL 1 FISIKA MODERN MODEL MODEL ATOM Oleh JAJA KUSTIJA, Drs. MSC. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI J a k a r t a 2005 1 Nama Mata Kuliah / Modul Fisika Modern / Modul 1 Fakultas / Jurusan
Lebih terperinciPenentuan Energi Eksitasi Elektron dan Panjang Gelombang Foton Menggunakan Percobaan Franck-Hertz
Penentuan Energi Eksitasi Elektron dan Panjang Gelombang Foton Menggunakan Percobaan Franck-Hertz Evi Nurafida (081411331018), Rahmatul Izza N.A. (081411331028), Miftachul Nur Afifah (081411331062) Laboratorium
Lebih terperinciMateri Pendalaman 03 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK =================================================
Materi Pendalaman 03 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK ================================================= Bila dalam kawat PQ terjadi perubahan-perubahan tegangan baik besar maupun arahnya, maka dalam kawat PQ
Lebih terperinciPENGANTAR TEORI KUANTUM
B A B PENGANTAR TEORI KUANTUM 6 Matahari boleh dianggap benda hitam sempurna. Oleh karena itu, matahari adalah pemancar radiasi yang baik sekaligus penyerap panas yang baik. Apa yang dimaksud benda hitam
Lebih terperinciSEBARAN DAN KISI SOAL UJIAN SEKOLAH MATA PELAJARAN FISIKA. Kls/ Smt. X/1 Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu)
SEBARAN DAN KISI SOAL UJIAN SEKOLAH MATA PELAJARAN FISIKA NO. 1 Memahami prinsipprinsip pengukuran dan melakukan pengukuran besaran fisika secara langsung dan tidak langsung secara cermat, teliti dan obyektif.
Lebih terperinciHAND OUT FISIKA KUANTUM MEKANISME TRANSISI DAN KAIDAH SELEKSI
HAND OUT FISIKA KUANTUM MEKANISME TRANSISI DAN KAIDAH SELEKSI Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Kuantum Dosen Pengampu: Drs. Ngurah Made Darma Putra, M.Si., PhD Disusun oleh kelompok 8:.
Lebih terperinciSejarah Teori Kuantum
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN Pendidikan Fisika http://pf.uad.ac.id Sejarah Teori Kuantum Kuliah Sejarah Fisika Rachmad Resmiyanto http://rachmadresmi.staff.uad.ac.id Era Perang Fisika 3 dasawarsa (1900-1930)
Lebih terperinciPendahuluan. Setelah mempelajari bab 1 ini, mahasiswa diharapkan
1 Pendahuluan Tujuan perkuliahan Setelah mempelajari bab 1 ini, mahasiswa diharapkan 1. Mengetahui gambaran perkuliahan. Mengerti konsep dari satuan alamiah dan satuan-satuan dalam fisika partikel 1.1.
Lebih terperinciSIFAT GELOMBANG PARTIKEL DAN PRINSIP KETIDAKPASTIAN. 39. Elektron, proton, dan elektron mempunyai sifat gelombang yang bisa
SIFAT GELOMBANG PARTIKEL DAN PRINSIP KETIDAKPASTIAN 39. Elektron, proton, dan elektron mempunyai sifat gelombang yang bisa diobservasi analog dengan foton. Panjang gelombang khas dari kebanyakan partikel
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Potensial Coulomb untuk Partikel yang Bergerak Dalam bab ini, akan dikemukakan teori-teori yang mendukung penyelesaian pembahasan pengaruh koreksi relativistik potensial Coulomb
Lebih terperinciPEMBAHASAN SOAL PRA UAN SOAL PAKET 2
PEMBAHASAN SOAL PRA UAN SOAL PAKET 2 Soal No 1 Pada jangka sorong, satuan yang digunakan umumnya adalah cm. Perhatikan nilai yang ditunjukkan skala utama dan skala nonius. Nilai yang ditunjukkan oleh skala
Lebih terperinciPELURUHAN SINAR GAMMA
PELURUHAN SINAR GAMMA Pendahuluan Radioaktivitas disebut juga peluruhan radioaktif, yaitu peristiwa terurainya beberapa inti atom tertentu secara spontan yang diikuti dengan pancaran partikel alfa (inti
Lebih terperinciUJIAN SEKOLAH 2016 PAKET A. 1. Hasil pengukuran diameter dalam sebuah botol dengan menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar berikut!
SOAL UJIAN SEKOLAH 2016 PAKET A 1. Hasil pengukuran diameter dalam sebuah botol dengan menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar berikut! 2 cm 3 cm 0 5 10 Dari gambar dapat disimpulkan bahwa diameter
Lebih terperinciAntiremed Kelas 12 Fisika
Antiremed Kelas 12 Fisika Persiapan UAS 2 Doc. Name: AR12FIS02UAS Version : 2016-09 halaman 1 01. Batas ambang frekuensi dari seng untuk efek fotolistrik adalah di daerah sinar ultraviolet. Manakah peristiwa
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. I. Standar Kompetensi : Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : FISIKA Kelas / Semester : XII / 1 Bab : 4. Listrik Statis Topik : 4.1 Hukum Coulomb 2. Kuat medan Listrik, Potensial Listrik dan Energi Potensial Listrik
Lebih terperinciPERCOBAAN FRANCK-HERTZ
PERCOBAAN FRANCK-HERTZ A. TUJUAN 1. Memperlihatkan secara langsung kebenaran teori kuantum bahwa tenaga elektron atom itu bertingkat-tingkat (terkuantisasi). 2. Mengamati hubungan antara arus anoda Ia
Lebih terperinciIR. STEVANUS ARIANTO 1
8/7/017 PNDAHULUAN TORI ATOM DALTON KLMAHAN TORI ATOM DALTON SINAR KATODA SIFAT SINAR KATODA TORI ATOM JJ.THOMSON HAMBURAN SINAR ALFA TORI ATOM RUTHRFORD KLMAHAN TORI ATOM RUTHRFORD SPKTRUM UAP HIDROGN
Lebih terperinciFISIKA MODERN I (Pendekatan Konseptual) Dr. A.Halim, M.Si
FISIKA MODERN I (Pendekatan Konseptual) Dr. A.Halim, M.Si Syiah Kuala Univesity Press 2011 FISIKA MODERN I (Pendekatan Konseptual) Dr. A. HALIM, M.Si Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Atom berasal dari bahasa Yunani atomos yang artinya tidak dapat dibagi-bagi lagi.
PENDAHULUAN Atom berasal dari bahasa Yunani atomos yang artinya tidak dapat dibagi-bagi lagi. Demokritus (460-370-S.M) Bagian terkecil yang tidak dapat dibagi lagi disebut: ATOM Konsep atom yang dikemukakan
Lebih terperinciVII. PELURUHAN GAMMA. Sub-pokok Bahasan Meliputi: Peluruhan Gamma Absorbsi Sinar Gamma Interaksi Sinar Gamma dengan Materi
VII. PELURUHAN GAMMA Sub-pokok Bahasan Meliputi: Peluruhan Gamma Absorbsi Sinar Gamma Interaksi Sinar Gamma dengan Materi 7.1. PELURUHAN GAMMA TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS: Setelah mempelajari Sub-pokok
Lebih terperinciDibuat oleh invir.com, dibikin pdf oleh
1. Energi getaran selaras : A. berbanding terbalik dengan kuadrat amplitudonya B. berbanding terbalik dengan periodanya C. berbanding lurus dengan kuadrat amplitudonya. D. berbanding lurus dengan kuadrat
Lebih terperinciFONON I : GETARAN KRISTAL
MAKALAH FONON I : GETARAN KRISTAL Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendahuluan Fisika Zat Padat Disusun Oleh: Nisa Isma Khaerani ( 3215096525 ) Dio Sudiarto ( 3215096529 ) Arif Setiyanto ( 3215096537
Lebih terperinci