MANUAL PENGGUNAAN Si-INTAN Ver. 2.0 Revisi Maret 2018

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MANUAL PENGGUNAAN Si-INTAN Ver. 2.0 Revisi Maret 2018"

Transkripsi

1 MANUAL PENGGUNAAN Si-INTAN Ver. 2.0 Revisi Maret 2018 Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Pengawasan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif (P2STPFRZR) BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR (BAPETEN) Jl. Gajah Mada No. 8 Jakarta Telp/Fax

2 DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul Daftar Isi.. 1 I Dasar hukum. 2 II Pendahuluan. 2 III Petunjuk Sebelum Pendaftaran / Registrasi 4 IV Panduan Input Data Dosis. 7 V Registrasi/Daftar.. 8 VI Input data atau Mulai Survei.. 13 VI.A. SURVEY INPUT DATA DOSIS CT SCAN 14 VI.B. SURVEY INPUT DATA DOSIS FLUOROSKOPI. 27 VI.C. SURVEY INPUT DATA DOSIS PADA RADIOGRAFI UMUM. 36 VI.D. SURVEY INPUT DATA AKTIVITAS RADIOFARMAKA PADA KEDOKTERAN NUKLIR DIAGNOSTIK. 47 VII Hasil Survei VIII Manajemen Dosis Pasien. 58 IX Hubungi Kami (Contact Us).. 61 Lampiran DAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABANNYA TERKAIT APLIKASI Si-INTAN

3 I. Dasar Hukum 1. PP No. 33 Tahun 2007 Tentang Keselamatan Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif. 2. Peraturan Kepala (Perka) BAPETEN No. 8 Tahun 2011 tentang Keselamatan Radiasi Dalam Penggunaan Pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik dan Intervensional. 3. Peraturan Kepala (Perka) BAPETEN No. 17 Tahun 2012 tentang Keselamatan Radiasi Dalam Kedokteran Nuklir. 4. Rekomendasi IAEA dan WHO TAhun 2012 hasil International Conference on Radiation Protection in Medicine: Setting the Scene for the Next Decade yang diberi nama "Bonn Call-for-Action". 5. Rekomendasi IAEA dalam Basic Safety Standard (BSS), General Safety Requirements (GSR) Part 3 Tahun 2014; dan 6. Hasil Technical Meeting on Patient Dose Monitoring and the Use of Diagnostic Reference Levels for the Optimization of Protection in Medical Imaging, IAEA, Juni II. Pendahuluan Pemanfaatan radiasi untuk kesehatan di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan, hal tersebut dapat diketahui dari semakin banyaknya modalitas sumber radiasi pengion yang digunakan dan jenis tindakan medis yang dilakukan dengan bantuan radiasi. Penggunaan radiasi tersebut harus dilakukan pengawasan untuk menjamin proteksi dan keselamatan pekerja, pasien, dan masyarakat. Pada Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007 (PP 33/2007) yang mengatur keselamatan radiasi terhadap pekerja, masyarakat dan lingkungan hidup, dapat diketahui bahwa salah satu syarat proteksi yang harus dipenuhi dalam pemanfaatan radiasi adalah optimisasi proteksi dan keselamatan radiasi. Maksud dari optimisasi ini adalah suatu upaya untuk membuat dosis yang diterima serendah mungkin yang dapat dicapai dengan mempertimbangkan 2

4 faktor sosial dan ekonomi. Pada radiologi diagnostik dan intervensional, optimisasi dapat dimaknai sebagai suatu usaha untuk membuat dosis yang diterima oleh pasien serendah mungkin dengan tetap menjaga kualitas citra seoptimal mungkin. Bagaimana menjaga dosis radiasi yang diterima pasien seminimal mungkin? Salah satu jawabnya adalah diperlukan pemantauan dosis pasien. Apa pentingnya pemantauan dosis pasien? Sebagai upaya optimisasi, untuk kajian potensi risiko radiologik, penyusunan reference level, sebagai indikator jaminan mutu radiologi, audit klinik dan medico legal. Sesuai dengan Perka BAPETEN No. 8 Tahun 2011, pemegang izin harus membuat dan menyampaikan laporan program proteksi dan keselamatan radiasi yang salah satunya adalah hasil pemantauan dosis pasien. Pada Tahun 2014, P2STPFRZR - BAPETEN menyediakan sebuah aplikasi database berbasis web untuk inputan data dosis tiap pemeriksaan CT Scan via online yang disebut dengan Si-INTAN (Sistem Informasi Data Dosis Pasien). Portal Si-INTAN digunakan sebagai sarana untuk melakukan pemantauan dosis pasien dan untuk penyusunan Diagnostic Reference Level (DRL) lokal maupun nasional. Portal Si-INTAN dibuat dan dikembangkan dari adaptasi portal sejenis yang dimiliki oleh ARPANSA Australia maupun IAEA dalam Radiation Protection Of Patients (RPOP). Pada tahap awal, pemantauan dosis pasien dilakukan pada pemeriksaan CT Scan. Pada tahap selanjutnya akan dikembangkan pemantauan untuk dosis pasien radiologi intervensional (fluoroskopi intervensional dan kardiologi intervensional), kedokteran nuklir, radiografi umum, mamografi dan radiologi gigi. Kami mohon kerja sama dan peran aktif dari pihak rumah sakit atau institusi pelayanan kesehatan yang memiliki fasilitas CT Scan, radiologi intervensional, kedokteran nuklir, radiografi umum, mamografi dan radiologi gigi untuk berkontribusi terhadap upaya pemantauan dosis pasien ini. 3

5 Pengembangan selanjutnya, kami membuka kerja sama dengan berbagai pihak / institusi yang berkepentingan dengan sistem manajemen dosis pasien (pemantauan dosis pasien) dan Diagnostic Reference Level (DRL). Rintisan kerjasama telah dilakukan bersama KEMENKES dan Aliansi Fisikawan Medik Indonesia (AFISMI) untuk upaya optimisasi proteksi dan keselamatan radiasi dengan sistem manajemen dosis. Outcome dari sistem aplikasi Si-INTAN adalah: 1. Indonesia memiliki sebuah profil dosis pasien untuk tiap jenis pemeriksaan radiologi diagnostik dan intervensional sebagai bahan kebutuhan untuk pengawasan yang lebih baik. 2. Rumah sakit atau institusi pelayanan kesehatan memiliki tool untuk upaya optimisasi proteksi dan keselamataan radiasi bagi pasien dan sebagai upaya pelaporan pemantauan dosis pasien (manajemen dosis pasien). 3. Rumah sakit atau institusi pelayanan kesehatan memiliki DRL lokal. 4. Indonesia memiliki DRL Nasional sesuai dengan sumber dayanya. III. Petunjuk Sebelum Pendaftaran / Registrasi Registrasi diperlukan untuk dapat berpartisipasi dalam program database nasional untuk pemantauan dosis pasien. Silakan isi data-data yang diminta, jika ada pertanyaan terkait pengisian data dapat kirim pertanyaan ke Hubungi Kami. Berikut ini adalah beberapa informasi yang kami perlukan dalam proses registrasi: 1. Data Institusi / Rumah Sakit Nama institusi Nama Sub Institusi Kode Institusi Diisi dengan nama rumah sakit atau klinik Diisi dengan nama sub institusi, misalnya departemen radiologi atau paviliun atau departemen di rumah sakit yang memiliki fasilitas modalitas sumber radiasi pengion secara mandiri. Di isi dengan kode rumah sakit atau nomor registrasi atau 4

6 /Kode rumah sakit Jenis Institusi nomor izin pelayanan klinik sesuai SIRS. Nomor kode rumah sakit dapat diperoleh di: atau jika kode RS atau klinik belum ada atau tidak ditemukan, maka dapat mencari di URL link berikut: Silakan pilih jenis rumah sakit atau klinik: 1. Public /Government Hospital (Rumah Sakit Pemerintah) 2. Private Clinic in a Public Hospital (Rumah Sakit Swasta Pemerintah) 3. Private Clinic / Hospital (Rumah Sakit / Klinik Swasta) Alamat Institusi Di isi dengan alamat rumah sakit atau klinik. 2. Data Radiolog Bagian ini di isi dengan data dokter spesialis radiologi (radiolog) yang bertugas di pelayanan pada modalitas sumber radiasi pengion (CT Scan, fluoroskopi intervensional, dll) atau yang bertindak sebagai kepala departemen radiologi. Identitas radiolog berupa nama, nomor telepon kantor/radiologi, dan radiolog atau radiologi. 3. Data Akun User atau Kontak Person (Fisikawan Medik/PPR) Bagian ini di isi tentang data personil untuk kontak person yang mewakili instansinya dan yang bertugas untuk melakukan updating data yang diinput ke aplikasi Si-INTAN sebagai sistem manajemen dosis pasien (manajemen dosis) secara berkala. Personil tersebut dapat berupa fisikawan medik atau PPR. Diharapkan personil-personil tersebut dapat bekerja sama dan berkolaborasi untuk sistem manajemen data dosis pasien. 5

7 4. Data Modalitas Sumber Radiasi Pengion Pada aplikasi Si-INTAN 2.0 ini sudah menyediakan sistem pemantauan dosis untuk 4 (empat) modalitas sumber radiasi pengion, yaitu: CT Scan, fluoroskopi intervensional, diagnostic kedokteran nuklir, dan radiografi umum. Data modalitas yang perlu disiapkan adalah: a. Merk, b. Model, c. Lokasi ruang penempatan modalitas, seperti: radiologi 1, cathlab 1, dan lainnya, dan d. Data hasil uji kesesuaian khususnya uji dosimetri (CTDI, KAP, kerma udara, akurasi kvp, dan radiation output). Data-data tersebut digunakan untuk registrasi. Setelah proses registrasi selesai, maka seorang yang menjadi kontak person dari institusi akan menerima akun username dan password sementara yang akan dikirim ke yang tercantum di data kontak person. Seorang yang bertindak sebagai kontak person, dapat melakukan perubahan password dan edit data yang telah di masukkan jika terjadi perubahan. Seorang yang bertindak sebagai kontak person bertugas memasukkan datadata survei dosis sebagaimana yang ada di bagian pengisian data survei. Jika terdapat perubahan akun maka harus diberitahukan ke admin. Penting untuk diperhatikan sebelum input data dosis pasien. 6

8 IV. Panduan Input Data Dosis Penting untuk diperhatikan hal-hal berikut ini sebelum memasukkan data survei. Pasien dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kelompok umur, yaitu: 1. Bayi (Baby/Infant, 0 4 tahun) 2. Anak-anak (Child, 5 14 tahun) 3. Dewasa (Adult, >= 15 tahun) Pada aplikasi Si-INTAN 2.0 disediakan beberapa jenis protokol modalitas yang digunakan, misalnya untuk CT Scan, yaitu: 1. Head 2. Neck 3. Chest 4. Pelvis/Hip 5. AbdoPelvis 6. ChestAbdoPelvis 7. Ekstremeties 8. Cardiac Studies 9. Lumbar Spine Sedangkan untuk fluoroskopi intervensional, disediakan 5 jenis protokol, yaitu: 1. Coronary Angiogram normal (penyempitan < 50%) 2. Cerebral Angiogram (1-3 vessels) 3. Cerebral Angiogram (>= 4 vessels) 4. Abdominal Angiogram 5. Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography (ERCP) Apabila dibutuhkan penambahan protocol penyinaran maka dapat menghubungi Admin dengan mengklik Request. Selain itu, inputan data dosis pasien juga membutuhkan identifikasi pasien berupa berat badan (kg), dan jenis kelamin (laki-laki dan perempuan). 7

9 V. Registrasi / Daftar 1. Buka web idrl di alamat 2. Atau buka web BAPETEN pada panel bagian kiri ada logo. Silakan di klik logo tersebut. 3. Akan keluar jendela Si-INTAN versi 2.0. untuk registrasi maka klik tab LOGIN / DAFTAR 8

10 4. Setelah diklik tab LOGIN / DAFTAR maka muncul jendela baru mengenai LOGIN jika sudah memiliki akun atau klik tombol DAFTAR jika belum punya akun dan ikuti langkah-langkah pendaftaran. 5. Ada 1 (satu) tahapan dalam registrasi yaitu: mengisi data Informasi Institusi, Radiolog, dan Kontak akun user. 6. Pada saat daftar, beberapa informasi yang diperlukan adalah: a. Data Institusi atau Rumah Sakit / Institution details b. Data Radiolog / Radiologist details c. Data Kontak PIC / Contact details 9

11 Isikan data institusi, alamat, radiolog dengan lengkap, kemudian lanjutkan dengan mengisi data profil akun user. Pastikan data yang dimasukkan sudah benar. 7. Setelah itu klik Submit. Rregistrasi telah selesai dan dapat klik tombol Selesai. 8. Setelah di klik tombol Selesai maka pengguna akan dibawa kembali ke halaman LOGIN. 9. Selanjutnya, buka PIC atau kontak person. Akan ada pemberitahuan terkait hasil registrasi. 10

12 10. Setelah registrasi disetujui oleh Admin, maka akan menerima kembali dengan judul Informasi Akun Aplikasi SiINTAN. 11. Selanjutnya klik Activation Link untuk melakukan proses aktivasi akun. Setelah teraktivasi maka dapat login dengan menggunakan username dan password yang ada pada . Klik Start Login. 11

13 12. Setelah login berhasil, maka akan masuk ke kotak dialog Form Edit Kata Sandi, silakan ganti password yang awal dengan password baru yang mudah diingat dan digunakan. Klik tombol Update. 13. Setelah itu, silakan logout dan login lagi dengan password baru. Setelah login berhasil, maka silakan mengecek kembali data yang telah dinputkan saat registrasi, kalau belum lengkap maka dapat dilengkapi. Cek kembali Profil Institusi, Profil Radiolog, Info Akun (untuk Kontak Person). Klik data Modalitas, untuk memasukkan data modalitas radiasi pengion yang dimiliki dan yang akan digunakan untuk pemantauan dosis pasien. 14. Seorang yang bertindak sebagai contact person, dapat melakukan perubahan password dan edit data yang telah di masukkan jika terjadi perubahan. 15. Seorang yang bertindak sebagai contact person bertugas memasukkan data-data survei dosis sebagaimana yang ada di bagian pengisian data survei. Jika ada perubahan akun maka harus diberitahukan ke admin yang ada pada Hubungi Kami. 12

14 VI. Input Data atau Mulai Survei 1. Buka halaman web 2. Masukkan username dan password, kemudian klik Login. 3. Masuk halaman utama PANEL PESERTA. 4. Jika menginginkan melakukan update data maka dapat melakukannya pada panel profil peserta yang berisi profil institusi, radiolog, info akun untuk PIC. 5. Setelah itu, klik panel Modalitas untuk memasukkan modalitas sinar-x yang dimiliki. Yang diinputkan ke dalam aplikasi Si-INTAN untuk modalitas adalah pesawat sinar-x yang digunakan untuk pemeriksaan pasien dan data pemeriksaan pasien tersebut diinput di aplikasi ini. 6. Setelah isi data modalitas,maka dapat memulai input data dosis pasien dalam panel survey dengan meng-klik modalitasnya. 7. Pilih Modalitas yang akan digunakan untuk survey yaitu: a. CT Scan, b. IR Fluoroskopi, c. Radiografi Umum d. Kedokteran Nuklir Diagnostik. 8. Setelah itu klik Survey Baru. 9. Kemudian ikuti langkah selanjutnya sesuai fitur yang tersedia. 13

15 VI.A. SURVEY INPUT DATA DOSIS CT SCAN 1. Klik pada panel SURVEY, tab CT SCAN. 2. Setelah itu muncul jendela DATA SURVEY CT SCAN 3. Klik tab SURVEY BARU sehingga muncul FORM SURVEY CT SCAN. 4. Pada HEAD INFO, silakan pilih scanner yang dimiliki. 5. Kemudian, Pilih kelompok umur (Age Group) dari data yang akan dimasukkan dengan mengklik kotak pilihan Kelompok Umur. Misal, akan memasukkan data untuk anak-anak maka pilih Children (5-14 years). 14

16 6. Pilih Jenis Pemeriksaan dari data yang tersedia. Jika belum ada jenis pemeriksaan sesuai data dosis yang dimiliki, maka klik Belum ada? Klik Request. Admin akan menambahkan request yang masuk. 7. Pilih Periode Data. Misal data bulan Februari Jika memiliki data bulan Januari 2018 maka periode dipilih Januari 2018, meskipun diinput pada bulan Maret Klik Simpan. 9. Setelah itu, kita akan diarahkan menuju jendela SETTING. Jendela ini berfungsi untuk input data parameter penyinaran sesuai pemilihan Jenis Penyinaran. 10. Pada jendela SETTING, terdapat pilihan Import Data Survey. Ini berfungsi untuk input data setting dan data dosis melalui mekanisme import dari file yang berekstensi excel. 11. Pada kolom kvp diisi nilai kv setting yang digunakan. Jika nilai kvnya bervariasi, ada yang 100 dan ada 120 maka ditulis Nilai kv yang 15

17 dimasukkan tidak termasuk kv yang digunakan untuk scan proyeksi radiografi (Scout, Scano, Surview, atau Topogram). 12. Isi kolom mas dengan mas setting. Jika nilai mas bervariasi maka ditulis nilai rentangnya sebagaimana nilai kv di atas. 13. Isi kolom pitch yang dipilih saat setting akuisisi. 14. Pilih data pasien yang akan diinput adalah pasien yang menggunakan kontras atau tidak selama prosedur CT. 15. Pilih Dose Modulation di gunakan atau tidak selama proses scanning. Apakah dose modulation diaktifkan? Yes/no. Dose Modulation juga dikenal dengan nama Automatic Dose Modulation atau Automatic Exposure Control atau Tube Modulation. Istilah tersebut merujuk ke istilah yang digunakan pabrikan CT seperti: Smart-mA, AutomA, DoseRight, D/Z-DOM, Care Dose, dan lainnya. Artinya, apakah fitur itu diaktifkan atau di non aktifkan saat setting parameter akuisisi sebelum Scanning. 16. Pilih jenis CTDI yang disediakan di fitur CT Scan, apakah CTDIvol (Volume CTDI) atau Weighted CTDI (CTDIw). 17. Isi kolom rotation time dalam orde detik. Misal waktu rotasi tabung (tube rotation time) adalah 2 detik, maka diinput 2. Tulisan detik tidak usah ditulis. 18. Pilih mode scanning yang digunakan, apakah helical/spiral/volume atau axial/sequence/scan & view/scan & scan/normal atau gabungan keduanya. 19. Isi konfigurasi detektor (detector configuration) yang dipilih untuk akuisisi. Konfigurasi jumlah dan lebar detector atau sering disebut dengan lebar kolimasi N x T. 16

18 20. Pilih Iterative Reconstruction aktif atau tidak. Apakah CT Scan yang digunakan memiliki fitur iterative reconstruction? dan diaktifkan? Yes/no. fitur ini memberikan informasi yang digunakan selama scanning dan rekonstruksi citra sehingga diperoleh citra dengan noise yang rendah atau mutu citra lebih baik dibandingkan dengan rekonstruksi standar. Pada pabrikan istilah fiturnya bermacam-macam. Siemens : IRIS (Iterative Reconstruction in Image Space), dan SAFIRE (Sinogram-Affirmed Iterative Reconstruction). Thosiba: AIDR 3D (Adaptive Iterative Dose Reduction 3D). GE: ASIR (Adaptive Statistical Iterative Reconstruction), dan MBIR (Model- Based Iterative Reconstruction). Philips: idose Isi Slice Widht Reconstruction. Lebar slice untuk rekonstruksi dalam satuan mm. Lebar nominal citra yang direkonstruksi sepanjang sumbu z. Jika bervariasi, ada yang 2, ada 5 dan ada juga yang 10 maka dapat diisi dengan 2, 5, 10 atau jika hanya 1 nilai misal 2 mm maka cukup diisi dengan 2. Istilah Slice Width reconstruction ini juga tergantung pabrikan. GE : Thickness (mm), Philips: Thickness (mm), Siemens: Slice (mm), Toshiba: Image Thickness (mm). 22. Isi kolom Reconstruction Alghoritm Kernel. Fitur rekonstruksi yang menentukan ketajaman (sharpness) dan kehalusan (smoothness) citra dalam bidang x,y. Istilah tiap pabrikan dapat berbeda. GE: Algorithm, Philips: Recon Filter, Siemens: Kernel, Toshiba: Filter Convolution (FC). 17

19 23. Isi kolom Scan Field of View (FOV). Diameter bidang pandang yang dapat discan. Umumnya bernilai angka yang bersatuan cm. Namun ada juga yang menggunakan istilah, seperti Small, Medium, Large. Tiap pabrikan dapat berbeda. GE: Scan Field of View (SFOV, cm), Philips & Siemens: Not determined by tech; built into protocol, Toshiba: CFOV (Calibrated Field of View). SFOV biasanya berupa: Small Ped Head, Ped Body, Small Head, Small Body, Cardiac Small Medium Head, Medium Body, Cardiac Medium Larbge Large Body, Cardiac Large Beberapa sistem menggunakan 2 istilah bowtie: Small itu untuk Ped Head, Ped Body, Head, Small Body, Cardiac Small Large itu untuk Large Body, Cardiac Large. 24. Isi kolom Beam Shaping Filter. Filter yang digunakan untuk membentuk sinar- X sesuai dengan bentuk target tubuh. Nilai 0 (nol) jika tidak menggunakan beam shaping filter, dan nilai 1 (satu) jika menggunakan beam shaping filter. Bentuk filter yang digunakan juga dapat digunakan untuk isian, misal: bowtie, large bow, dan lainnya. 25. Isi kolom Noise Index. Merupaan parameter untuk dose modulation, yaitu image quality reference. Sering dikenal dengan Reference Image (Philips), Quality Reference mas (Siemens), Standard deviation (%), dan low-dose or high quality (Toshiba). Diisi dengan angka Jika tidak diketahui datanya maka dapat di kosongkan. 26. Kolom Keterangan, dapat disisi dengan hal-hal yang perlu diidentifikasi namun belum tercakup dalam list parameter penyinaran. 18

20 27. Jika mengalami kesulitan mengisi, diutamakan yang kolom bertanda * yang wajib diisi. 28. Jika sudah diisi semua, maka klik Simpan untuk melanjutkan isian data dosis. Jika belum sempat isi data dosis, maka dapat di klik Lanjutkan nanti. File akan tersimpan, dan dapat dilanjutkan lagi jika sudah siap data dosisnya atau ada kesempatan untuk mengisi. 29. Misal punya Patient Dose Protocol sebagai berikut: Maka, kv 130, mas 110, Contrast No, Dose Modulation Yes, Rotation Time 1, No of Phases 1, Helical, Comment diisi dengan CTDIvol. Upayakan yang diberi tanda * untuk diisi. 30. Jika patient protocol dose-nya seperti ini: 19

21 Maka, kv 130, mas 80, Contrast yes, Dose Modulation Yes, Rotation Time 1, No of Phases 5, Helical, Comment diisi dengan CTDIvol. Upayakan yang diberi tanda * untuk diisi. 31. Setelah di klik Simpan, maka kita akan dibawa ke jendela DATA SURVEY. 32. Cara input data dosis ada 2 (dua) yaitu lewat import data atau input data satu per satu. Import data dapat dilakukan jika sudah memiliki data yang banyak dan akan diinput bersamaan. 33. Pertama, dimulai dari input data yang satu per satu, klik +TAMBAH DATA. Akan keluar kotak dialog sebagai berikut: 34. Kolom kode pasien dan nama pasien dapat diisi jika ingin digunakan untuk rekam data dosis untuk tiap pasien. Jika tidak maka dapat dikosongkan. 35. Pilih gender dari data pasien, male (laki-laki) atau female (perempuan). 20

22 36. Masukkan umur pasien, jika di setting awal untuk pasien dewasa (adult) maka data pasien yang dimasukkan diatas 15 tahun. misal, umur pasien 21 tahun maka cukup diisi dengan Masukkan berat badan pasien dalam kg. misal berat badan 65 kg maka dimasukkan nilai 65. Jika belum ada informasi berat badan maka diisi dengan 0 (nol). 38. Pilih jumlah fase scanning. Misal: gambar pada langkah 29. Itu jumlah fasenya 1. Untuk gambar pada langkah 30, jumlah fasenya 5 ( 4). 39. Jadi perhitungan number of Phase dilakukan tanpa menyertakan fase Scanogram atau Topogram atau Scout View. 40. Pada kolom Average CTDI diisi dengan nilai rata-rata CTDI, jika ada beberapa fase pemeriksaan. Untuk nilai DLP dan CTDI pada saat Scanogram atau Topogram atau Scout View tidak perlu dimasukkan. 41. Pada kolom Total DLP, diisi nilai DLP totalnya dari seluruh fase pemeriksaan. 42. Setelah itu klik Simpan. Tampilan data dosis yang kita input seperti gambar di bawah ini. Selanjutnya kita dapat input data lagi dengan klik +TAMBAH DATA. 21

23 43. Kedua, input data dosis secara bersamaan dengan menggunakan fasilitas Import Data Survey. Klik kotak di samping import data survey, kemudian akan muncul informasi untuk DOWNLOAD FORMULIR. Silakan di download formulir isian data untuk pemeriksaan CT Scan dalam bentuk file excel. 44. Setelah didownload, buka file FORM_DATA_SURVEY_CT.xls 22

24 45. Formulir tersebut diisi sesuai yang di contohkan sebelumnya. Data dosis dapat diisi sesuai dengan banyaknya data. Minimal data adalah 20 buah. Jika memiliki data lebih dari 20 buah sesuai dengan banyaknya beban kerja per bulan maka boleh diinputkan. 46. Setelah diisi kemudian disimpan file tersebut dalam nama file yang dapat diidentifikasi isi filenya. Misal file tersebut berisi jenis pemeriksaan head CT untuk dewasa. File dapat ditulis FORM_DATA_SURVEY_CT_head_dewasa.xls. 47. Kemudian file tersebut diupload ke aplikasi dengan meng-klik Browse. 48. Cari file yang akan di upload, setelah ketemu dan ditandai, kemudian klik Open. 23

25 49. Selanjutnya klik IMPORT. Sehingga akan muncul di kotak DATA SURVEY, sebagai berikut: 24

26 50. Kemudian klik Submit Survey. Namun, apabila data dipandang belum cukup dan akan dilanjut untuk diinput data pada kesempatan lain maka dapat mengklik Lanjutkan Nanti. 51. Setelah submit survey maupun lanjutkan nanti maka kita akan di bawa ke kotak dialog: 52. Dari gambar di atas dapat diketahui ada beberapa STATUS data yang berbeda, yaitu: a. New: data inputan baru yang hanya mengisi head info dan setting, belum input data dosis. b. In Progress: sudah input data dosis tetapi masih kurang dari persyaratan minimal. 25

27 c. Completed: sudah input data dan memenuhi syarat minimal tetapi akan ditambah lagi datanya sesuai beban kerja di fasilitasnya. d. Finished: sudah input data dan memadai serta sudah di klik submit survey. Pada tahap status ini akan muncul Report. Report tersebut dapat di export atau di download untuk disimpan dan dimanfaatkan sesuai kebutuhan. 26

28 VI.B. SURVEY INPUT DATA DOSIS FLUOROSKOPI 1. Klik pada panel SURVEY, pilih tab IR Fluoroskopi. 2. Setelah itu muncul jendela DATA SURVEY IR FLUOROSKOPI 3. Klik tab SURVEY BARU sehingga muncul FORM SURVEY IR FLUOROSKOPI. 4. Pada HEAD INFO, silakan pilih Merk Sinar-X fluoroskopi yang dimiliki. 27

29 5. Kemudian, Pilih kelompok umur (Age Group) dari data yang akan dimasukkan dengan mengklik kotak pilihan Kelompok Umur. Misal, akan memasukkan data untuk anak-anak maka pilih Children (5-14 years). 6. Pilih Jenis Pemeriksaan dari data yang tersedia. Jika belum ada jenis pemeriksaan sesuai data dosis yang dimiliki, maka klik Belum ada? Klik Request. Admin akan menambahkan request yang masuk. 7. Pilih Periode Data. Misal data bulan Februari Jika memiliki data bulan Januari 2018 maka periode dipilih Januari 2018, meskipun diinput pada bulan Maret Klik Simpan. 9. Setelah itu, kita akan diarahkan menuju jendela SETTING. Jendela ini berfungsi untuk input data parameter penyinaran sesuai pemilihan Jenis Penyinaran. 10. Pada Mode Fluoroskopi, kolom kv diisi nilai kv setting yang digunakan. Jika nilai kv-nya bervariasi, ada 70 sampai 90 kv maka ditulis rentang Isi kolom ma dengan ma setting. Jika nilai ma bervariasi maka ditulis nilai rentangnya sebagaimana nilai kv di atas. 12. Isi kolom FOV yang digunakan saat fluoroskopi. 28

30 13. Pada Mode Sine/Radiografi, kolom kv diisi nilai kv setting yang digunakan untuk sine. Jika nilai kv-nya bervariasi, ada yang 80 sampai 100 kv maka ditulis rentang Isi kolom ma atau mas setting atau yang muncul di monitor konsol. Jika nilai ma bervariasi maka ditulis nilai rentangnya sebagaimana nilai kv di atas 15. Isi waktu sine yang digunakan, dalam orde ms (miliseken). 16. Kolom Keterangan, dapat disisi dengan hal-hal yang perlu diidentifikasi namun belum tercakup dalam list parameter penyinaran. 17. Jika sudah diisi semua, maka klik Simpan untuk melanjutkan isian data dosis. Jika belum sempat isi data dosis, maka dapat di klik Lanjutkan nanti. File akan tersimpan, dan dapat dilanjutkan lagi jika sudah siap data dosisnya atau ada kesempatan untuk mengisi. 18. Setelah di klik Simpan, maka kita akan dibawa ke jendela DATA SURVEY. 19. Cara input data dosis ada 2 (dua) yaitu lewat import data atau input data satu per satu. Import data dapat dilakukan jika sudah memiliki data yang banyak dan akan diinput bersamaan. 20. Pertama, dimulai dari input data yang satu per satu, klik +TAMBAH DATA. Akan keluar kotak dialog sebagai berikut: 29

31 21. Kolom kode pasien dan nama pasien dapat diisi jika ingin digunakan untuk rekam data dosis untuk tiap pasien. Jika tidak, maka dapat dikosongkan. 22. Pilih gender dari data pasien, male (laki-laki) atau female (perempuan). 23. Masukkan umur pasien, jika di setting awal untuk pasien dewasa (adult) maka data pasien yang dimasukkan diatas 15 tahun. Misal, umur pasien 21 tahun maka cukup diisi dengan Masukkan berat badan pasien dalam kg. misal berat badan 65 kg maka dimasukkan nilai 65. Jika belum ada informasi berat badan maka diisi dengan 0 (nol). 25. Pada kolom Fluoro Total (detik), isikan waktu fluoroskopi total. 26. Pada kolom laju frame (fr/s), diisi laju frame saat sine/perekaman radiografi. Jika tidak ada datanya dapat diisi dengan 0 (nol). 27. Pada kolom Jumlah Frame atau Citra, diisikan jumlah frame atau jumlah citra yang diambil selama tindakan fluoroskopi. Jika tidak ada data maka dapat diisi dengan 0 (nol). 28. Pada kolom DAP (Gy.cm²), diisi dengan nilai DAP total selama tindakan fluoroskopi yang dibutuhkan untuk fluoros maupun untuk sine dalam satuan Gy.cm². Nilai konversi 1 Gy.cm² = 100 µgy.m². 29. Pada kolom Laju Kerma Udara (air kerma rate), diisikan nilai laju kerma udara dalam satuan mgy/hour atau mgy/jam. 30. Pada kolom Kerma Total, diisikan nilai kerma total yang diperoleh selama tindakan, dalam satuan mgy. 30

32 31. Jika tindakan fluoroskopi menggunakan kateter, maka kolom kateter masuk via, diisi dengan informasi sesuai pilihan: a. Radial (R) b. Femoral (F) c. Other (O) 32. Untuk tindakan fluoroskopi yang tidak menggunakan kateter maka dapat diisi dengan pilihan Other (O). 33. Setelah itu klik Simpan. Tampilan data dosis yang kita input seperti gambar di bawah ini. Selanjutnya kita dapat input data lagi dengan klik +TAMBAH DATA. 34. Kedua, input data dosis secara bersamaan dengan menggunakan fasilitas Import Data Survey. Klik kotak di samping import data survey, kemudian akan muncul informasi untuk DOWNLOAD FORMULIR. Silakan di download formulir isian data untuk pemeriksaan CT Scan dalam bentuk file excel. 31

33 35. Setelah didownload, buka file FORM_DATA_SURVEY_IR.xls 36. Formulir tersebut diisi sesuai yang di contohkan sebelumnya. Data dosis dapat diisi sesuai dengan banyaknya data. Minimal data adalah 20 buah. Jika memiliki data lebih dari 20 buah sesuai dengan banyaknya beban kerja per bulan maka boleh diinputkan. 32

34 37. Setelah diisi kemudian disimpan file tersebut dalam nama file yang dapat diidentifikasi isi filenya. Misal, file tersebut berisi jenis pemeriksaan angiogram normal untuk dewasa. File dapat ditulis FORM_DATA_SURVEY_IR_angiogram_normal_dewasa.xls. 38. Kemudian file tersebut diupload ke aplikasi dengan meng-klik Browse. 39. Cari file yang akan di upload, setelah ketemu dan ditandai, kemudian klik Open. 33

35 40. Selanjutnya klik IMPORT. Sehingga akan muncul di kotak DATA SURVEY, sebagai berikut: 41. Kemudian klik Submit Survey. Namun, apabila data dipandang belum cukup dan akan dilanjut untuk diinput data pada kesempatan lain maka dapat mengklik Lanjutkan Nanti. 42. Setelah submit survey maupun lanjutkan nanti maka kita akan di bawa ke kotak dialog: 34

36 43. Dari gambar di atas dapat diketahui ada beberapa STATUS data yang berbeda, yaitu: a. New: data inputan baru yang hanya mengisi head info dan setting, belum input data dosis. b. In Progress: sudah input data dosis tetapi masih kurang dari persyaratan minimal. c. Completed: sudah input data dan memenuhi syarat minimal tetapi akan ditambah lagi datanya sesuai beban kerja di fasilitasnya. d. Finished: sudah input data dan memadai serta sudah di klik submit survey. Pada tahap status ini akan muncul Report. Report tersebut dapat di export atau di download untuk disimpan dan dimanfaatkan sesuai kebutuhan. 35

37 VI.C. SURVEY INPUT DATA DOSIS PADA RADIOGRAFI UMUM 1. Sebelum input data dosis pada radiografi umum, maka perlu dipastikan apakah modalitas sudah diinput. Klik akan keluar kotak dialog disampingnya, sebagaimana gambar berikut., kemudian 2. Pilih merk sinar-x, kemudian pilih model sinar-x. Jika tidak ada model yang dicari, maka klik Request, pada link Merk Sinar-X tidak ada? Klik Request. 3. Setelah Klik Request, Isikan merk sinar-x dan modelnya, kemudian klik Submit. Admin akan menindaklanjuti dengan mengecek dan menyetujui request tersebut. Setelah disetujui oleh admin, maka ulang kembali langkah nomor Masukkan merk dan model sinar-x pada kolom yang tersedia. 5. Isi tanggal uji kesesuaian dan hasil uji akurasi kv pada kolom yang tersedia, kemudian klik Tabahkan. 36

38 6. Setelah di klik Tambahkan maka akan masuk ke daftar sinar-x pada table di bawahnya. 7. Klik Detail Info pada kolom Radiation Output. 8. Isikan kolom Filtrasi Total dalam satuan mmal. Data ini diperoleh dari data teknis hasil uji kesesuaian. Setelah diisi kemudian klik Save. 9. Klik +Add Radiation Output, untuk isi data keluaran radiasi. Data ini diperoleh saat uji akurasi kv pada uji kesesuaian. 37

39 10. Setelah di klik +Add Radiation Output, akan keluar kotak dialog: 11. Setelah diisi dengan nilai kv dan kerma ( Gy/mAs), maka klik Save. Kemudian klik lagi +Add Radiation Output untuk input data selanjutnya. Ulangi langkah ini sampai data selesai. 12. Setelah selesai input data keluaran radiasi, maka klik Calculate INAK. INAK kepanjangannya adalah Incident Air Kerma, kerma yang diukur di udara tanpa hamburan balik. Muncul grafik dengan dilengkapi persamaan keluaran 38

40 radiasi. Inilah identitas sebuah pesawat sinar-x yang unik dan berbeda untuk tiap pesawat. 13. Kemudian klik link Back dan klik link Back lagi, untuk menuju ke panel dashboard. 14. Setelah ini menuju jendela SURVEY. 15. Klik pada panel SURVEY, pilih tab Radiografi Umum. 16. Setelah itu muncul jendela DATA SURVEY RADIOGRAFI UMUM 17. Klik tab SURVEY BARU sehingga muncul FORM SURVEY RADIOGRAFI UMUM. 39

41 18. Pada HEAD INFO, silakan pilih Merk Sinar-X radiografi umum yang dimiliki. 19. Kemudian, Pilih kelompok umur (Age Group) dari data yang akan dimasukkan dengan mengklik kotak pilihan Kelompok Umur. Misal, akan memasukkan data untuk anak-anak maka pilih Children (5-14 years). 20. Pilih Jenis Pemeriksaan dari data yang tersedia. Jika belum ada jenis pemeriksaan sesuai data dosis yang dimiliki, maka klik Belum ada? Klik Request. Admin akan menambahkan request yang masuk. 21. Pilih Periode Data. Misal data bulan Februari Jika memiliki data bulan Januari 2018 maka periode dipilih Januari 2018, meskipun diinput pada bulan Maret Klik Simpan. 23. Setelah di klik Simpan, maka kita akan dibawa ke jendela DATA SURVEY. 24. Cara input data dosis ada 2 (dua) yaitu lewat import data atau input data satu per satu. Import data dapat dilakukan jika sudah memiliki data yang banyak dan akan diinput bersamaan. 40

42 25. Pertama, dimulai dari input data yang satu per satu, klik +TAMBAH DATA. Akan keluar kotak dialog sebagai berikut: 26. Kolom kode pasien dan nama pasien dapat diisi jika ingin digunakan untuk rekam data dosis untuk tiap pasien. Jika tidak, maka dapat dikosongkan. 27. Pilih gender dari data pasien, male (laki-laki) atau female (perempuan). 28. Masukkan umur pasien, jika di setting awal untuk pasien dewasa (adult) maka data pasien yang dimasukkan diatas 15 tahun. Misal, umur pasien 21 tahun maka cukup diisi dengan Masukkan berat badan pasien dalam kg. Misal, berat badan 65 kg maka dimasukkan nilai 65. Jika belum ada informasi berat badan maka diisi dengan 0 (nol). 30. Pada kolom Pilih Posisi, klik kemudian pilih posisi pasien saat menjalani pemeriksaan dengan sinar-x, pilihannya: Standing dan Supine. 31. Pada kolom proyeksi, pilih proyeksi saat pasien diekspos dengan sinar-x, seperti PA, AP, LAT, dll. 32. Pada kolom FDD (Focus Detector Distance), isikan jarak pasien dengan titik focus pesawat sinar-x dalam satua cm (centimeter). Istilah detector yang dimaksud disini adalah kulit pasien. Jadi jarak antara focus dengan kulit terluar pasien. 33. Pada kolom kv, dimasukkan nilai kv setting. 41

43 34. Pada kolom ma dan s, dimasukkan nilai ma dan s. Pada kolom mas dikosongkan. 35. Apabila pesawat sinar-x tidak memisahkan setting ma dan s, artinya hanya ada setting mas, maka masukkan nilai mas setting. Kolom ma dan kolom s dikosongkan. 36. Pada kolom DAP (mgy.cm²), diisi dengan nilai DAP total selama penyinaran berlangsung. Nilai konversi 1 mgy.cm² = 0,001 Gy.cm² = 0,1 µgy.m². Jika pesawat sinar-x tidak dilengkapi dengan indikator dosis DAP maka kolom DAP dikosongkan. 37. Setelah itu klik Simpan. Tampilan data dosis yang kita input seperti gambar di bawah ini. Selanjutnya kita dapat input data lagi dengan klik +TAMBAH DATA. 38. Kedua, input data dosis secara bersamaan dengan menggunakan fasilitas Import Data Survey. Klik kotak di samping import data survey, kemudian akan muncul informasi untuk DOWNLOAD FORMULIR. 42

44 Silakan di download formulir isian data untuk pemeriksaan CT Scan dalam bentuk file excel. 39. Setelah didownload, buka file FORM_DATA_SURVEY_GR.xls 40. Formulir tersebut diisi sesuai yang di contohkan sebelumnya. Data dosis dapat diisi sesuai dengan banyaknya data. Minimal data adalah 20 buah. Jika memiliki data lebih dari 20 buah sesuai dengan banyaknya beban kerja per bulan maka boleh diinputkan. 43

45 41. Setelah diisi kemudian disimpan file tersebut dalam nama file yang dapat diidentifikasi isi filenya. Misal, file tersebut berisi jenis pemeriksaan angiogram normal untuk dewasa. File dapat ditulis FORM_DATA_SURVEY_GR_chest_PA_dewasa.xls. 42. Kemudian file tersebut diupload ke aplikasi dengan meng-klik Browse. 43. Cari file yang akan di upload, setelah ketemu dan ditandai, kemudian klik Open. 44. Selanjutnya klik IMPORT. Sehingga akan muncul di kotak DATA SURVEY, sebagai berikut: 44

46 45. Kemudian klik Submit Survey. Namun, apabila data dipandang belum cukup dan akan dilanjut untuk diinput data pada kesempatan lain maka dapat mengklik Lanjutkan Nanti. 46. Setelah submit survey maupun lanjutkan nanti maka kita akan di bawa ke kotak dialog: 47. Dari gambar di atas dapat diketahui ada beberapa STATUS data yang berbeda, yaitu: a. New: data inputan baru yang hanya mengisi head info dan setting, belum input data dosis. b. In Progress: sudah input data dosis tetapi masih kurang dari persyaratan minimal. 45

47 c. Completed: sudah input data dan memenuhi syarat minimal tetapi akan ditambah lagi datanya sesuai beban kerja di fasilitasnya. d. Finished: sudah input data dan memadai serta sudah di klik submit survey. Pada tahap status ini akan muncul Report. Report tersebut dapat di export atau di download untuk disimpan dan dimanfaatkan sesuai kebutuhan. 46

48 VI.D. SURVEY INPUT DATA AKTIVITAS RADIOFARMAKA PADA KEDOKTERAN NUKLIR DIAGNOSTIK 1. Sebelum input data aktivitas radiofarmaka pada kedokteran nuklir diagnostik, maka perlu dipastikan apakah modalitas sudah diinput. Klik sebagaimana gambar berikut., kemudian akan keluar kotak dialog disampingnya, 2. Masukkan modalitas yang digunakan untuk pencitraan di kedokteran nuklir diagnostik. Kemudian klik Tambahkan. 3. Setelah ini menuju jendela SURVEY. 47

49 4. Klik pada panel SURVEY, pilih tab Kedokteran Nuklir Diagnostik. 5. Setelah itu muncul jendela DATA SURVEY RADIOGRAFI UMUM 6. Klik tab SURVEY BARU sehingga muncul FORM SURVEY KEDOKTERAN NUKLIR. 7. Pada HEAD INFO, silakan pilih MODALITAS yang dimiliki. 8. Kemudian, Pilih kelompok umur (Age Group) dari data yang akan dimasukkan dengan mengklik kotak pilihan Kelompok Umur. Misal, akan memasukkan data untuk anak-anak maka pilih Children (5-14 years). 9. Pilih Jenis Prosedur dari data yang tersedia. 10. Pilih Periode Data. Misal data bulan Februari Jika memiliki data bulan Januari 2018 maka periode dipilih Januari 2018, meskipun diinput pada bulan Maret Klik Simpan. 12. Setelah di klik Simpan, maka kita akan dibawa ke jendela DATA SURVEY. 48

50 13. Cara input data dosis ada 2 (dua) yaitu lewat import data atau input data satu per satu. Import data dapat dilakukan jika sudah memiliki data yang banyak dan akan diinput bersamaan. 14. Pertama, dimulai dari input data yang satu per satu, klik +TAMBAH DATA. Akan keluar kotak dialog sebagai berikut: 15. Kolom kode pasien dan nama pasien dapat diisi jika ingin digunakan untuk rekam data dosis untuk tiap pasien. Jika tidak, maka dapat dikosongkan. 16. Pilih gender dari data pasien, male (laki-laki) atau female (perempuan). 17. Masukkan umur pasien, jika di setting awal untuk pasien dewasa (adult) maka data pasien yang dimasukkan diatas 15 tahun. Misal, umur pasien 21 tahun maka cukup diisi dengan Masukkan berat badan pasien dalam kg. Misal, berat badan 65 kg maka dimasukkan nilai 65. Jika belum ada informasi berat badan maka diisi dengan 0 (nol). 19. Pada kolom Nama Prosedur, diisi prosedur yang dijalani oleh pasien, seperti Bone Scan, renogram, sidik onk paru, dll. 49

51 20. Setelah itu klik Simpan. Tampilan data dosis yang kita input seperti gambar di bawah ini. Selanjutnya kita dapat input data lagi dengan klik +TAMBAH DATA. 21. Kedua, input data dosis secara bersamaan dengan menggunakan fasilitas Import Data Survey. Klik kotak di samping import data survey, kemudian akan muncul informasi untuk DOWNLOAD FORMULIR. Silakan di download formulir isian data untuk pemeriksaan CT Scan dalam bentuk file excel. 50

52 22. Setelah didownload, buka file FORM_DATA_SURVEY_NM.xls 23. Formulir tersebut diisi sesuai yang di contohkan sebelumnya. Data dosis dapat diisi sesuai dengan banyaknya data. Minimal data adalah 20 buah. Jika memiliki data lebih dari 20 buah sesuai dengan banyaknya beban kerja per bulan maka boleh diinputkan. 24. Setelah diisi kemudian disimpan file tersebut dalam nama file yang dapat diidentifikasi isi filenya. Misal, file tersebut berisi jenis pemeriksaan angiogram normal untuk dewasa. File dapat ditulis FORM_DATA_SURVEY_NM_MARET_2018_dewasa.xls. 25. Kemudian file tersebut diupload ke aplikasi dengan meng-klik Browse. 51

53 26. Cari file yang akan di upload, setelah ketemu dan ditandai, kemudian klik Open. 27. Selanjutnya klik IMPORT. Sehingga akan muncul di kotak DATA SURVEY, sebagai berikut: 52

54 28. Kemudian klik Submit Survey. Namun, apabila data dipandang belum cukup dan akan dilanjut untuk diinput data pada kesempatan lain maka dapat mengklik Lanjutkan Nanti. 29. Setelah submit survey maupun lanjutkan nanti maka kita akan di bawa ke kotak dialog: 30. Dari gambar di atas dapat diketahui ada beberapa STATUS data yang berbeda, yaitu: a. New: data inputan baru yang hanya mengisi head info dan setting, belum input data dosis. b. In Progress: sudah input data dosis tetapi masih kurang dari persyaratan minimal. c. Completed: sudah input data dan memenuhi syarat minimal tetapi akan ditambah lagi datanya sesuai beban kerja di fasilitasnya. 53

55 d. Finished: sudah input data dan memadai serta sudah di klik submit survey. Pada tahap status ini akan muncul Report. Report tersebut dapat di export atau di download untuk disimpan dan dimanfaatkan sesuai kebutuhan. VII. Hasil Survei 1. Hasil survei inputan data dosis dan data aktivitas radiofarmaka dapat dilihat dengan mengklik Klik tab modalitas yang ingin dilihat hasilnya pada panel Survey sebelah kiri layar tampilan.. 2. Pada awal Tahun 2018, baru ada 4 (empat) modalitas yang difasilitasi untuk rekam data dosis maupun aktivitas radiofarmaka, yaitu: a. CT Scan b. IR Fluoroskopi c. Radiografi Umum d. Kedokteran Nuklir Diagnostik 3. Klik modalits yang ingin dilihat hasilnya, setelah itu akan tempil jendela DATA SURVEY sebagaimana gambar berikut: 54

56 4. Untuk inputan data yang sudah Finished maka kita dapat melihat hasilnya dengan meng-klik gambar berikut: maka akan terlihat tampilan sebagaimana 5. Untuk melihat diagram Scattergram dapat melakukan klik tombol Lihat Grafik. Pada halaman Scattergram diperoleh informasi mengenai sebaran nilai dosis atau aktivitas radiofarmaka yaitu nilai minimum, kuartil 1, kuartil 2 (median), kuartil 3, dan nilai maksimum. 6. Selanjutnya klik untuk kembali ke menu utama Survey Report. 7. Hasil survei juga dapat di ekspor ke dalam bentuk file excel. File yang di ekspor dapat digunakan untuk analisis lain jika diperlukan. 55

57 8. Pilih Save File dan klik OK. 9. Isi dari file excel yang di ekspor adalah sebagai berikut: 56

58 File hasil eksport dapat digunakan sebagai bahan analisis lanjutan dan dapat pula sebagai laporan ke manajemen, sebagai bukti atau rekaman untuk evaluasi dan penilaian implementasi optimisasi proteksi pada pasien. 57

59 VIII. Manajemen Dosis Pasien Setiap fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki modalitas CT Scan, fluoroskopi, radiografi umum, kedokteran nuklir diagnostik, mamografi dan radiografi gigi dapat membuat suatu program atau prosedur dalam rangka sistem manajemen dosis pasien. Dengan menggunakan aplikasi Si-INTAN, pengguna dapat membuat program untuk mengetahui sebaran dosis pasien tiap periode. Periode yang dimaksud dapat dalam jangka waktu 1 atau 2 tahun. Misal, dibuat program sebaran data dosis pasien CT Scan tiap tahun. Program yang dibuat adalah: 1. Dibuat prosedur sistem manajemen dosis pasien dalam sebuah SOP yang disahkan oleh manajemen rumah sakit. Paling tidak di SOP tersebut memuat program dan tugas tanggung jawab personil. 2. Program dimulai Bulan Januari dan ditutup Bulan Desember Tiap bulan harus input data ke aplikasi Si-INTAN. 4. Data yang dimasukkan di aplikasi Si-INTAN tergantung banyaknya jenis pemeriksaan. Contoh: untuk CT Scan Head tiap bulan ada lebih dari 250 pasien, CT Scan abdomen 50 pasien. Maka, data yang dimasukkan di aplikasi Si-INTAN tiap bulan untuk CT Head adalah 60 data dan untuk CT abdomen cukup 20 data. 5. Kalau tidak dapat diprediksi dari jumlah pasien, maka dibuat agenda tiap bulan memasukkan data 20 pasien pada jenis pemeriksaan yang sering terjadi. 6. Apabila ada pemeriksaan yang jarang terjadi, dapat dibuat sesuai keberadaannya. Contoh: CT Scan Head untuk anak tiap bulan ada 2 pasien. Maka tiap bulan pula dapat dimasukkan data tersebut ke aplikasi Si- INTAN. Sehingga nanti dalam 1 tahun ada 24 data pasien CT Head untuk anak. 7. Membuat formulir logbook data dosis pasien dengan mempertimbangkan parameter jenis pemeriksaan, umur, jenis kelamin, dan berat badan pasien. 58

60 8. Pada Aplikasi SI-INTAN sudah difasilitasi input data satuan. Jika punya data 1 dapat diinput, jika punya banyak juga dapat diinput. 9. Strateginya, jika kita input data dalam aplikasi Si-INTAN maka jangan lupa tekan tombol. Jika kita tekan tombol itu artinya data yang telah kita masukkan akan tersimpan dan dapat dilanjutkan menambah data lagi nanti. 10. Namun apabila kita sudah merasa cukup, misal tiap bulan hanya input untuk tiap jenis pemeriksaan sebanyak 20 data, maka jika sudah tercapai 20 data kemudian kita klik, artinya kita sudah selesai input data untuk jenis pemeriksaan tertentu dengan usia pasien tertentu dan jumlah data tertentu pada bulan tertentu. 11. Selanjutnya, jika dalam periode 1 tahun sudah tercapai, maka dapat dilihat hasilnya di menu Survey Report di aplikasi SI-INTAN. Jika tiap bulan kita input data maka tiap bulan kita dapat mengetahui sebaran datanya, dan apabila ingin dikompilasi dalam jangka waktu setahun maka data dapat diekspor kemudian digabung untuk jenis pemeriksaan dan kelompok umur yang sama, dicari sebaran distribusinya dan dapat ditentukan nilai DRL-nya. 12. Nilai DRL yang diperoleh dari hasil pemantauan dosis selama 1 tahun itu kemudian ditetapkan sebagai nilai DRL lokal untuk pemeriksaan dan kelompok usia tertentu. 13. Setelah ditentukan nilai DRL Lokal untuk tiap jenis pemeriksaan maka dibuatkan suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa RS X pada periode 2016 memiliki DRL Lokal sebagai berikut kemudian DRL Lokal ini berlaku selama 1 tahun kedepan mulai Januari Desember Begitu seterusnya sehingga setiap tahun memiliki DRL lokal baru. 14. Selanjutnya, penerapan DRL setelah DRL itu ditetapkan: a. nilai DRL di tempel di dekat monitor konsol CT Scan. Setiap pemeriksaan pasien menggunakan protokol jenis pemeriksaan yang ada 59

61 nilai DRL-nya maka diperhatikan patient dose report-nya. Apabila melebihi nilai DRL, maka lakukanlah pencatatan, identitas pasien, jenis pemeriksaan, dan lainnya. Kemudian jika sudah diketahui alasannya melebihi DRL, dapat dituliskan juga alasannya, misal: 1. ukuran pasien besar 2. membutuhkan kualitas citra yang bagus 3. jumlah fase atau seri penyinaran yang banyak 4. pengulangan karena citra kurang bagus 5. dan lainnya. b. Pada beberapa CT Scan sudah difasilitasi menu Dose Notification. Nilai DRL yang berupa CTDI atau DLP dimasukkan ke dalam kolom Dose Notification. Setiap akan melakukan penyinaran ataupun setelah melakukan penyinaran nilai CTDI/DLP prediksi atau CTDI/DLP hasil penyinaran akan dibandingkan dengan nilai DRL yang dimasukkan ke Dose Notification. Jika melebihi Dose Notification akan muncul dialog untuk menuliskan alasannya (Diagnostic reason) dalam rangka meminta konfirmasi. 60

62 15. Tiap bulan data yang melebihi DRL tersebut dievaluasi, dan dicarikan solusi untuk tidak terulang lagi. Jika tidak dapat direduksi maka harus dipastikan pasien memperoleh manfaat dari banyaknya penyinaran yang dterima. 16. Pastikan, semua yang dilakukan ada catatan dan laporannya ke manajemen. IX. Hubungi Kami (Contact Us) Apabila, ada hal yang belum dipahami ataupun ada yang ditanyakan terkait dengan aplikasi I-DRL ini maka dapat menghubungi kami di Contact Us. 61

63 Bidang Pengkajian Kesehatan Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Pengawasan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif (P2STPFRZR) BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR (BAPETEN) Telp ext Fax HP (Jam Kantor WIB) Jl. Gajah Mada No. 8 Jakarta Pusat Alamat Kantor Telp. (021) , Fax. (021) idrl@bapeten.go.id Tim I-DRL BAPETEN 1. Rini Suryanti, ST, M.Si. 2. Dra. Leily Savitri 3. Wawan Susanto, SST 4. Intanung Syafitri, S.Si 5. Iswandarini, S.Kom. 6. Endang Kunarsih, S.Si., M.Si. 7. Rusmanto, ST 8. IB Gede Putra Pratama, S.Si. 62

64 LAMPIRAN DAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABANNYA TERKAIT APLIKASI Si-INTAN 1. Apakah pengumpulan data dosis pasien itu merupakan kewajiban rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan? Ya, sesuai dengan PP No. 33 Tahun 2007 bahwa pemegang izin wajib memenuhi optimisasi proteksi dan keselamatan radiasi. 2. Apa itu optimisasi proteksi dan keselamatan radiasi? Pada PP No. 33 Tahun 2007 dijelaskan bahwa optimisasi proteksi dan keselamatan radiasi adalah suatu upaya yang harus dilakukan agar besarnya dosis yang diterima serendah mungkin yang dapat dicapai dengan mempertimbangkan faktor sosial dan ekonomi. 3. Kenapa harus melakukan upaya optimisasi proteksi dan keselamatan radiasi? Pada PP No. 33 Tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif menyatakan bahwa setiap orang atau badan yang akan memanfaatkan tenaga nuklir wajib memiliki izin pemanfaatan tenaga nuklir dan memenuhi persyaratan keselamatan radiasi. Pada UU No. 10 Tahun 1997, menyatakan bahwa yang dimaksud dengan tenaga nuklir adalah tenaga dalam bentuk apapun yang dibebaskan dalam proses transformasi inti, termasuk tenaga yang berasal dari sumber radiasi pengion. Artinya pesawat sinar-x masuk dalam kategori sumber radiasi pengion. Sehingga dapat dipahami bahwa seluruh rumah sakit atau pun fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki pesawat sinar-x wajib memiliki izin pemanfaatan dari BAPETEN dan memenuhi persyaratan keselamatan radiasi. Salah satu persyaratan keselamatan radiasi yang harus dipenuhi oleh pihak rumah sakit apabila menggunakan sumber radiasi pengion adalah persyaratan proteksi radiasi. Berdasarkan PP No. 33 Tahun 2007, pemegang izin dalam memanfaatkan tenaga nuklir wajib memenuhi persyaratan proteksi radiasi yang meliputi : a. justifikasi pemanfaatan tenaga nuklir; b. limitasi dosis; dan c. optimisasi proteksi dan keselamatan radiasi 63

65 Ilustrasi sederhana, jika rumah sakit memiliki izin pemanfaatan sumber radiasi pengion dari BAPETEN maka rumah sakit wajib memenuhi optimisasi proteksi dan keselamatan radiasi yaitu menjamin dosis yang diterima oleh pekerja dan pasien serendah mungkin yang dapat dicapai. 4. apa yang dilakukan oleh rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan untuk memenuhi optimisasi proteksi itu? Pemilik fasilitas harus menjamin dosis yang diterima oleh pekerja dan pasien serendah mungkin yang dapat dicapai dengan tetap memperhatikan faktor sosial ekonomi dan kualitas citra. 5. bagaimana pihak fasilitas pelayanan kesehatan/rumah sakit menjamin dosis yang diterima oleh pekerja dan pasien serendah mungkin yang dapat dicapai? Tentu tidak dengan surat keterangan bermaterai. Langkah-langkah yang harus ditempuh oleh pemilik fasilitas untuk melakukan upaya optimisasi proteksi dan keselamatan radiasi adalah melaksanakan: a. pertimbangan disain modalitas yang akan digunakan; b. pertimbangan operasi; c. kalibrasi; d. dosimetri pasien (perhitungan atau pengukuran dosis pasien); e. tingkat panduan atau diagnostic reference level (DRL); f. program jaminan mutu untuk paparan medik; dan g. pembatas dosis (dose constraint). 6. Untuk siapa optimisasi proteksi dan keselamatan radiasi diterapkan? Optimisasi proteksi dan keselamatan radiasi diterapkan untuk pekerja dan pasien. Pada PP No. 33 Tahun 2007, diperoleh informasi bahwa penerapan optimisasi proteksi dilaksanakan melalui: a. pembatas dosis; dan b. tingkat panduan untuk paparan medik. Pembatas dosis digunakan untuk optimisasi dosis yang diterima oleh pekerja dan anggota masyarakat. Sedangkan tingkat panduan paparan medik digunakan untuk optimisasi dosis yang diterima oleh pasien dalam pemeriksaan radiologi diagnostik dan intervensional dan kedokteran nuklir. Pada PP No. 33 Tahun 2007, menyatakan bahwa praktisi medik wajib menggunakan tingkat panduan untuk paparan medik pada saat melaksanakan prosedur radiologi diagnostik dan intervensional, dan kedokteran nuklir untuk mengoptimumkan proteksi terhadap pasien. 7. Khusus untuk pasien, langkah optimisasi yang dilakukan apa aja? 64

MANUAL PENGGUNAAN Si-INTAN Ver. 2.0

MANUAL PENGGUNAAN Si-INTAN Ver. 2.0 MANUAL PENGGUNAAN Si-INTAN Ver. 2.0 Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Pengawasan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif (P2STPFRZR) BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR (BAPETEN) Jl. Gajah Mada No. 8 Jakarta

Lebih terperinci

Pengenalan perangkat lunak untuk survei data dosis pasien dalam rangka penyusunan Indonesia Diagnostic Reference Level (I-DRL) P2STPFRZR BAPETEN 2015

Pengenalan perangkat lunak untuk survei data dosis pasien dalam rangka penyusunan Indonesia Diagnostic Reference Level (I-DRL) P2STPFRZR BAPETEN 2015 Pengenalan perangkat lunak untuk survei data dosis pasien dalam rangka penyusunan Indonesia Diagnostic Reference Level (I-DRL) P2STPFRZR BAPETEN 2015 1 Diagnostic Reference Level (DRL) = tingkat panduan

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS PENYUSUNAN TINGKAT PANDUAN PAPARAN MEDIK ATAU DIAGNOSTIC REFERENCE LEVEL (DRL) NASIONAL

PEDOMAN TEKNIS PENYUSUNAN TINGKAT PANDUAN PAPARAN MEDIK ATAU DIAGNOSTIC REFERENCE LEVEL (DRL) NASIONAL SERI REKAMAN DOKUMEN UNIT KERJA TA. 2016 PEDOMAN TEKNIS PENYUSUNAN TINGKAT PANDUAN PAPARAN MEDIK ATAU DIAGNOSTIC REFERENCE LEVEL (DRL) NASIONAL Jl. Gajah Mada No. 8 Jakarta 10120 Telp. (62-21) 63858269

Lebih terperinci

Diagnostic Reference Level (DRL) Nasional P2STPFRZR BAPETEN

Diagnostic Reference Level (DRL) Nasional P2STPFRZR BAPETEN Diagnostic Reference Level (DRL) Nasional P2STPFRZR BAPETEN 2015 1 Database Dosis Pasien Merupakan kumpulan dari data dosis radiasi yang mewakili atau mengidentifikasi perkiraan dosis yang diterima oleh

Lebih terperinci

PERKIRAAN DOSIS PASIEN PADA PEMERIKSAAN DENGAN SINAR-X RADIOGRAFI UMUM. RUSMANTO

PERKIRAAN DOSIS PASIEN PADA PEMERIKSAAN DENGAN SINAR-X RADIOGRAFI UMUM. RUSMANTO PERKIRAAN DOSIS PASIEN PADA PEMERIKSAAN DENGAN SINAR-X RADIOGRAFI UMUM RUSMANTO r.rusmanto@bapeten.go.id 081 225 228 02 1 Proteksi Radiasi pada Pasien (1/2) Proteksi radiasi pada pasien ada beberapa tahapan

Lebih terperinci

Panduan Penggunaan. Aplikasi Sistem Informasi Pemanfaatan Ruang Milik Jalan (SI-Rumija) Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V - Surabaya

Panduan Penggunaan. Aplikasi Sistem Informasi Pemanfaatan Ruang Milik Jalan (SI-Rumija) Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V - Surabaya Panduan Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Pemanfaatan Ruang Milik Jalan (SI-Rumija) Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V - Surabaya Tim Penyusun Daftar Isi Daftar Isi... 1 BAB I Pendahuluan... 2

Lebih terperinci

UJI KESESUAIAN PESAWAT CT-SCAN MEREK PHILIPS BRILIANCE 6 DENGAN PERATURAN KEPALA BAPETEN NOMOR 9 TAHUN 2011

UJI KESESUAIAN PESAWAT CT-SCAN MEREK PHILIPS BRILIANCE 6 DENGAN PERATURAN KEPALA BAPETEN NOMOR 9 TAHUN 2011 UJI KESESUAIAN PESAWAT CT-SCAN MEREK PHILIPS BRILIANCE 6 DENGAN PERATURAN KEPALA BAPETEN NOMOR 9 TAHUN 2011 Ivonne Chirsnia 1, Dian Milvita 1, Heru Prasetio 2, Helfi Yuliati 2 1 Jurusan Fisika FMIPA Universitas

Lebih terperinci

User Guide. System Sertifikasi LSP TIK Indonesia LSP TIK INDONESIA

User Guide. System Sertifikasi LSP TIK Indonesia LSP TIK INDONESIA User Guide System Sertifikasi LSP TIK Indonesia LSP TIK INDONESIA DAFTAR ISI 1. Registrasi Akun... 2 2. Forgot Password... 8 3. Daftar Asesmen... 13 4. Asesmen Mandiri... 17 5. Pemeliharaan Sertifikat...

Lebih terperinci

PANDUAN SIPTL EXTERNAL (SISTEM INFORMASI PEMANTAUAN TINDAK LANJUT) UNTUK ENTITAS

PANDUAN SIPTL EXTERNAL (SISTEM INFORMASI PEMANTAUAN TINDAK LANJUT) UNTUK ENTITAS PANDUAN SIPTL EXTERNAL (SISTEM INFORMASI PEMANTAUAN TINDAK LANJUT) UNTUK ENTITAS DAFTAR ISI Daftar perubahan manual SIPTL External... 2 Pendahuluan... 5 Tentang Aplikasi... 5 Kebutuhan Perangkat... 5 Fitur

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Halaman Login

Gambar 4.1 Halaman Login Petunjuk Penggunaan Aplikasi Untuk mengakses website ini, pengguna harus membuka browser dan memasukkan alamat website pada URL yang terdapat pada browser. Tampilan pertama yang muncul adalah halaman login

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA www.depkop.go.id SISTEM ADMINISTRASI LAYANAN BADAN HUKUM KOPERASI (SISMINBHKOP) sisminbhkop.id sisminbhkop.depkop.go.id PANDUAN UNTUK

Lebih terperinci

SIPP Online. User Manual SIPP Online

SIPP Online. User Manual SIPP Online PETUNJUK PENGGUNAAN : Aplikasi Sistem Informasi Pelaporan Perusahaan (SIPP) Online BPJS Ketenagakerjaan, adalah : aplikasi untuk pengelolaan laporan mutasi data kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. Buku ini

Lebih terperinci

Petunjuk Penggunaan P3SWOT Online

Petunjuk Penggunaan P3SWOT Online 2010 Petunjuk Penggunaan P3SWOT Online DAFTAR ISI DAFTAR ISI... ii PENDAHULUAN... 1 MENGAKSES APLIKASI... 1 MENU UTAMA... 1 A. Home... 1 B. Syarat... 2 C. Petunjuk... 2 D. FAQ... 2 E. Statistik... 3 F.

Lebih terperinci

Halaman 0 PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI BUKU PELAUT ONLINE

Halaman 0 PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI BUKU PELAUT ONLINE Halaman 0 Halaman 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR GAMBAR... 2 PENDAHULUAN... 4 PERANGKAT YANG DIBUTUHKAN... 5 ALUR PERMOHONAN BUKU PELAUT... 6 CARA MEMBUKA SITUS... 7 MENU BUKU PELAUT... 14 A. GENERAL...

Lebih terperinci

KOPERASI PANDUAN UNTUK. Dokumen

KOPERASI PANDUAN UNTUK. Dokumen KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA www.depkop.go.id SISTEM ADMINISTRASI LAYANANN B BADAN HUKUM KOPERASI (SISMINBHKOP) sisminbhkop.depkop.go.id PANDUAN UNTUK NOTARIS (SEBAGAI

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI DATABASE ONLINE BaLIS ONLINE INSPEKSI (INSPEKTUR)

PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI DATABASE ONLINE BaLIS ONLINE INSPEKSI (INSPEKTUR) PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI DATABASE ONLINE BaLIS ONLINE INSPEKSI (INSPEKTUR) Direktorat Inspeksi Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif Badan Pengawas Tenaga Nuklir Tahun 2017 PENDAHULUAN Dalam

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN WEBSITE

PANDUAN PENGGUNAAN WEBSITE PANDUAN PENGGUNAAN WEBSITE SISTEM DATA PILAH GENDER KABUPATEN KENDAL BAPPEDA KABUPATEN KENDAL Jalan Soekarno-Hatta No. 191 Kendal - Jawa tengah Telp. (0294) - 381225 Kode Pos 51311 Daftar ISI 1. Penejelasan

Lebih terperinci

Petunjuk Penggunaan Pendaftaran Mahasiswa Baru STPP Bogor Sistem Online

Petunjuk Penggunaan Pendaftaran Mahasiswa Baru STPP Bogor Sistem Online Petunjuk Penggunaan Pendaftaran Mahasiswa Baru STPP Bogor Sistem Online Untuk bisa masuk mendaftar menjadi mahasiswa baru STPP Bogor saat ini dilakukan secara online dengan mengakses http://pmb.stpp-bogor.ac.id

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI DATABASE ONLINE BaLIS INSPEKSI ONLINE 2.0 (PENGGUNA)

PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI DATABASE ONLINE BaLIS INSPEKSI ONLINE 2.0 (PENGGUNA) PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI DATABASE ONLINE BaLIS INSPEKSI ONLINE 2.0 (PENGGUNA) Direktorat Inspeksi Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif Badan Pengawas Tenaga Nuklir Tahun 2017 PENDAHULUAN Dalam

Lebih terperinci

ELIRA - PTLR USER MANUAL V1.0. Badan Tenaga Nuklir Nasional. layanan.batan.go.id/ptlr/elira PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL

ELIRA - PTLR USER MANUAL V1.0. Badan Tenaga Nuklir Nasional. layanan.batan.go.id/ptlr/elira PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL USER MANUAL V1.0 PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL ELIRA - PTLR PUSAT TEKNOLOGI LIMBAH RADIOAKTIF Badan Tenaga Nuklir Nasional layanan.batan.go.id/ptlr/elira DAFTAR ISI DAFTAR ISI...i DAFTAR TABEL... ii DAFTAR

Lebih terperinci

Berikut merupakan prosedur penggunaan pada non-login :

Berikut merupakan prosedur penggunaan pada non-login : Prosedur Penggunaan Berikut merupakan prosedur penggunaan pada non-login : 1. Beranda untuk Umum Gambar 4.1 Beranda Untuk Umum Pada halaman ini, user dapat membaca pengumuman yang telah diterbitkan oleh

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA www.depkop.go.id SISTEM ADMINISTRASI LAYANAN BADAN HUKUM KOPERASI (SISMINBHKOP) sisminbhkop.id sisminbhkop.depkop.go.id PANDUAN UNTUK

Lebih terperinci

PETUNJUK OPERASIONAL BALIS ONLINE 2.0 PEKERJA

PETUNJUK OPERASIONAL BALIS ONLINE 2.0 PEKERJA PETUNJUK OPERASIONAL BALIS ONLINE 2.0 PEKERJA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR 2016 Cara Mendapatkan Akun Balis Online Pekerja 1. Buka laman Balis Online Pekerja http://balis-pekerja/frontend.bapeten.go.id

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI SISTEM MANAJEMEN AKREDITASI (SIMAK) UNTUK OPERATOR PROGRAM STUDI

PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI SISTEM MANAJEMEN AKREDITASI (SIMAK) UNTUK OPERATOR PROGRAM STUDI PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI SISTEM MANAJEMEN AKREDITASI (SIMAK) UNTUK OPERATOR PROGRAM STUDI 1 1. Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Akreditasi (SIMAK) Aplikasi SIMAK memungkinkan Program Studi dapat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... PENDAHULUAN... DAFTAR ISI DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... PENDAHULUAN... i ii 1 A. Halaman Utama... 2 B. My Account... 3 1. Update Profil Dinas... 2. Edit Pengguna... 3. Logout/keluar... 4 6 8 C. Data Master... 9 1.

Lebih terperinci

Buku Manual. Download, Aplikasi Aspak, dan Tanya Jawab.

Buku Manual. Download, Aplikasi Aspak, dan Tanya Jawab. Buku Manual Gambar diatas adalah halaman awal yang akan muncul pada saat pertama kali membuka situs aspak.buk.depkes.go.id. Lalu dibawah judul terdapat beberapa link yaitu : Beranda, Halaman Download,

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN. No. Dok : Tanggal : Revisi : Halaman 1 dari 24

LEMBAR PENGESAHAN. No. Dok : Tanggal : Revisi : Halaman 1 dari 24 Halaman 1 dari 24 LEMBAR PENGESAHAN Disiapkan oleh Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal Diperiksa oleh Disahkan oleh Halaman 2 dari 24 Pernyataan Kebijakan Proteksi dan Keselamatan Radiasi Setiap kegiatan

Lebih terperinci

Pedoman Database Koleksi Museum. cagarbudaya.kemdikbud.go.id

Pedoman Database Koleksi Museum. cagarbudaya.kemdikbud.go.id Pedoman Database Koleksi Museum cagarbudaya.kemdikbud.go.id Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015 DAFTAR ISI Daftar

Lebih terperinci

MANUAL PENGOPERASIAN JSTOCKINVENTORY Twitter

MANUAL PENGOPERASIAN JSTOCKINVENTORY Twitter MANUAL PENGOPERASIAN JSTOCKINVENTORY 2 www.jasaplus.com 082227927747 Twitter : @ringlayer email : ringlayer@gmail.com jasapluscom@yahoo.com DAFTAR ISI BAB 1. PENGENALAN DAN INSTALASI JSTOCKINVENTORY 1.1.

Lebih terperinci

idoctor - Software untuk membantu Dokter Praktek berbasis Cloud USER MANUAL idoctor / Software Dokter Praktek

idoctor - Software untuk membantu Dokter Praktek berbasis Cloud USER MANUAL idoctor / Software Dokter Praktek USER MANUAL idoctor / Software Dokter Praktek 1. Form Login Kotak isian E-mail diisi dengan alamat e-mail masing masing user, kemudian kotak isian Kode Petugas diisi kode petugas / username dan kotak isian

Lebih terperinci

Buku Pedoman Situs Perwalian Versi User : Jurusan

Buku Pedoman Situs Perwalian Versi User : Jurusan Buku Pedoman Situs Perwalian Versi User : Jurusan Universitas Komputer Indonesia Direktorat ICT & Multimedia Versi : 06-Juni-2011 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang... 1 SITUS PERWALIAN

Lebih terperinci

ilmu radiologi yang berhubungan dengan penggunaan modalitas untuk keperluan

ilmu radiologi yang berhubungan dengan penggunaan modalitas untuk keperluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Radiologi adalah cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan penggunaan semua modalitas yang menggunakan radiasi untuk diagnosis dan prosedur terapi. Pada umumnya

Lebih terperinci

Daftar Isi I. PENDAHULUAN II. MEMBUKA APLIKASI P2KB IDI III. INFORMASI / LINK P2KB IDI A. Program 1 B. Program 2 C. Program 3 IV.

Daftar Isi I. PENDAHULUAN II. MEMBUKA APLIKASI P2KB IDI III. INFORMASI / LINK P2KB IDI A. Program 1 B. Program 2 C. Program 3 IV. Daftar Isi I. PENDAHULUAN II. MEMBUKA APLIKASI P2KB IDI III. INFORMASI / LINK P2KB IDI A. Program 1 B. Program 2 C. Program 3 IV. REGISTRASI ATAU MENDAFTAR A. Tahap 1 B. Tahap 2 C. Tahap 3 D. Tahap 4 V.

Lebih terperinci

- Diperbaharui oleh Tim SIMPEL tanggal 4 April

- Diperbaharui oleh Tim SIMPEL tanggal 4 April - Diperbaharui oleh Tim SIMPEL tanggal 4 April 2018 - Daftar Isi I. Pendahuluan... 1 II. Pendaftaran Akun SIMPEL untuk Perusahaan...1 III. Pertanyaan Umum...4 IV. Login... 5 V. Lupa Password... 6 VI. Profil

Lebih terperinci

I. Pendahuluan A. Maksud dan Tujuan B. Fungsi C. Pengguna II. Alur Kerja III. Petunjuk Pemakaian...

I. Pendahuluan A. Maksud dan Tujuan B. Fungsi C. Pengguna II. Alur Kerja III. Petunjuk Pemakaian... DAFTAR ISI I. Pendahuluan... 4 A. Maksud dan Tujuan... 4 B. Fungsi... 4 C. Pengguna... 4 II. Alur Kerja... 5 III. Petunjuk Pemakaian... 6 A. Alamat Akses... 6 B. Registrasi... 6 C. Login... 6 D. Logout...

Lebih terperinci

PANDUAN PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS RUMAH BELAJAR (JEJAK BALI) PROVINSI BALI

PANDUAN PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS RUMAH BELAJAR (JEJAK BALI) PROVINSI BALI PANDUAN PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS RUMAH BELAJAR (JEJAK BALI) PROVINSI BALI 2018 0 0 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...1 PENGENALAN...2 Langkah-langkah membuat account guru di jejak bali..9 Langkah-langkah login

Lebih terperinci

PANDUAN OPERASIONAL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATABASE PEGAWAI (SIMDAPEG)

PANDUAN OPERASIONAL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATABASE PEGAWAI (SIMDAPEG) PANDUAN OPERASIONAL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATABASE PEGAWAI (SIMDAPEG) http://dislautkan.kalbarprov.go.id/simdapeg/ DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT 21 Mei, 2014 Oleh : Wendy,

Lebih terperinci

Klik tombol next, ketika tampil form sebagai berikut, masukkan passphrase yang telah Anda isikan pada saat permintaan Sertifikat Digital sebelumnya.

Klik tombol next, ketika tampil form sebagai berikut, masukkan passphrase yang telah Anda isikan pada saat permintaan Sertifikat Digital sebelumnya. I. Kondisi Prasyarat (Requirement) Prasyarat untuk menggunakan aplikasi Permintaan Nomor Seri Faktur Pajak Secara Elektronik atau Elektronik Nomor Faktur Online (e-nofa Online) adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

Gambar 1. Tampilan awal/ login user id

Gambar 1. Tampilan awal/ login user id PENDAHULUAN Aplikasi Pendataan Ujian Nasional tahun 2012/2013 jenjang SMA/MA dan SMK, ini adalah sebuah sistem aplikasi untuk menangani pendataan siswa calon peserta Ujan Nasional tahun 2012/2013. Aplikasi

Lebih terperinci

Manual Book Aplikasi Pendaftaran Ujian. Manual Book Aplikasi Pendaftaran Ujian

Manual Book Aplikasi Pendaftaran Ujian. Manual Book Aplikasi Pendaftaran Ujian Manual Book Aplikasi Pendaftaran Ujian 1. Pendahuluan 1.1 Tentang Dokumen Dokumen ini mendeskripsikan tentang aplikasi untuk Pendaftaran Ujian dan Pengelolaan data ujian. Pada Aplikasi Pendaftaran Ujian

Lebih terperinci

USER MANUAL. Trade2Government (T2G) CUSTOMER

USER MANUAL. Trade2Government (T2G) CUSTOMER USER MANUAL Trade2Government (T2G) CUSTOMER Copyright Trade2Government (T2G) 2016 Dokumen ini berisi informasi milik PT EDI Indonesia dan tidak boleh direproduksi dalam bentuk apapun atau diungkapkan kepada

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI KURIKULUM 2013

PETUNJUK PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI KURIKULUM 2013 PETUNJUK PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI KURIKULUM 2013 Untuk Operator Sekolah Dasar Modul 1 Registrasi, Login, Ubah Profil, dan Logout A. Registrasi 1. Buka web browser dan ketikkan pada url kurtilas.org/register.

Lebih terperinci

USER MANUAL APLIKASI WHISTLE BLOWING SYSTEM

USER MANUAL APLIKASI WHISTLE BLOWING SYSTEM USER MANUAL APLIKASI WHISTLE BLOWING SYSTEM PT. SEMEN BATURAJA (Persero), Tbk 2015 WhistleBlowing System merupakan aplikasi yang disediakan oleh PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk bagi anda yang memiliki

Lebih terperinci

Aplikasi Document Imaging untuk PT. XYZ dapat diakses melalui web browser

Aplikasi Document Imaging untuk PT. XYZ dapat diakses melalui web browser 4.3.4 Petunjuk Pemakaian Sistem Aplikasi Document Imaging untuk PT. XYZ dapat diakses melalui web browser yang terhubung dengan internet. Berikut ini adalah detail prosedur pemakaian dari aplikasi tersebut.

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG UJI KESESUAIAN PESAWAT SINAR-X RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG UJI KESESUAIAN PESAWAT SINAR-X RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG UJI KESESUAIAN PESAWAT SINAR-X RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL DENGAN

Lebih terperinci

MANUAL PENGGUNAAN APLIKASI PELAKU USAHA

MANUAL PENGGUNAAN APLIKASI PELAKU USAHA 2016 MANUAL PENGGUNAAN APLIKASI PELAKU USAHA APLIKASI OBAT HEWAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DIREKTORAT KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur ke

Lebih terperinci

PETUNJUK OPERASIONAL WEBFORM GA

PETUNJUK OPERASIONAL WEBFORM GA PETUNJUK OPERASIONAL WEBFORM GA Daftar Isi MEMULAI APLIKASI...2 LOGIN...2 MENU...4 NEW...5 BROWSE...15 N E W...16 E D I T...16 D E L E T E...17 APPROVE...17 S E N D...18 DOWNLOAD...19 UPLOAD...20 REFERENCE...21

Lebih terperinci

ABSTRAK

ABSTRAK ESTIMASI DOSIS EFEKTIF PADA PEMERIKSAAN MULTI SLICE CT-SCAN KEPALA DAN ABDOMEN BERDASARKAN REKOMENDASI ICRP 103 Lidya Sofiana 1, Johan A.E Noor 1, Indrastuti Normahayu 2 1 Jurusan Fisika FMIPA Universitas

Lebih terperinci

MANUAL OPERASIONAL BALIS ONLINE VERSI BACKEND--

MANUAL OPERASIONAL BALIS ONLINE VERSI BACKEND-- MANUAL OPERASIONAL BALIS ONLINE VERSI 2.0 --BACKEND-- BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR 2015 PENDAHULUAN Aplikasi BaLIS Online versi 2.0 terdapat sisi backend yaitu sisi admin bapeten yang menindaklanjuti proses

Lebih terperinci

Pedoman Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Monev (Monitoring dan Evaluasi)

Pedoman Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Monev (Monitoring dan Evaluasi) Pedoman Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Monev (Monitoring dan BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA 1 Daftar Isi 1.Tampilan Awal Aplikasi Monev BNPP...3 2. Tipe Pengguna...8 3. Alur

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS REGISTRASI AKUN APLIKASI e REGISTRASI OBAT (AeRO) aero.pom.go.id

PETUNJUK TEKNIS REGISTRASI AKUN APLIKASI e REGISTRASI OBAT (AeRO) aero.pom.go.id PETUNJUK TEKNIS REGISTRASI AKUN APLIKASI e REGISTRASI OBAT (AeRO) aero.pom.go.id Memulai Proses Registrasi Akun AeRO Aplikasi e Registrasi Obat dan Produk Biologi (AeRO) ini ditujukan dalam rangka memenuhi

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN BERMOTOR PANITIA

PETUNJUK PENGGUNAAN BERMOTOR PANITIA PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e-purchasing KENDARAAN BERMOTOR PANITIA Update 27 Februari 2014 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e-purchasing Kendaraan bermotor Pemerintah Dalam Aplikasi... 4

Lebih terperinci

1. Halaman Pendaftaran & Login

1. Halaman Pendaftaran & Login 1. Halaman Pendaftaran & Login 1.1 Pendaftaran Baru Halaman Pendaftaran Online berisi form untuk masyarakat yang akan mengajukan perizinan dan belum memiliki akun, yang dapat di akses melalui portal dpmpptsp.sumutprov.go.id

Lebih terperinci

Aplikasi Portal Mahasiswa

Aplikasi Portal Mahasiswa Aplikasi Portal Mahasiswa User Manual Level Mahasiswa Versi 4.0 16 Agustus 2013 MODUL MAHASISWA DCISTEM UNPAD 2012 i PENDAHULUAN Aplikasi Portal Mahasiswa merupakan portal informasi bagi mahasiswa UNPAD.

Lebih terperinci

BPOM e-meso TM USER MANUAL BOOK. e-meso application

BPOM e-meso TM USER MANUAL BOOK. e-meso application BPOM e-meso TM e-meso application USER MANUAL BOOK PUSAT MESO NASIONAL Direktorat Pengawasan Distribusi Produk Terapetik & PKRT Badan Pengawas Obat dan Makanan RI Jl. Percetakan Negara No. 23, Kotak Pos

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e-purchasing ALAT MESIN PERTANIAN (ALSINTAN) PANITIA

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e-purchasing ALAT MESIN PERTANIAN (ALSINTAN) PANITIA PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e-purchasing ALAT MESIN PERTANIAN (ALSINTAN) PANITIA Update 27 Februari 2014 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e-purchasing Alsintan Pemerintah Dalam Aplikasi...

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM INFORMASI IZIN RADIO DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

APLIKASI SISTEM INFORMASI IZIN RADIO DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI IZIN RADIO KEMENTERIAN PERHUBUNGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI IZIN RADIO DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN Apa fungsi dari Sistem Informasi Izin Radio

Lebih terperinci

Dokumen ini menerangkan cara penggunaan dan fitur-fitur yang terdapat pada system registrasi koperasi online ini.

Dokumen ini menerangkan cara penggunaan dan fitur-fitur yang terdapat pada system registrasi koperasi online ini. PROSES REGISTRASI ULANG KOPERASI Untuk mempermudah proses registrasi ulang koperasi-koperasi di seluruh Indonesia, Sistem Elektronik Administrasi dan Layanan Badan Hukum Koperasi (SALBH-KOP) menyediakan

Lebih terperinci

Tutorial Menggunakan webpraktis profil bisnis

Tutorial Menggunakan webpraktis profil bisnis Tutorial Menggunakan webpraktis profil bisnis 1. Kunjungi Webpraktis.com dan klik tombol Buat Website 2. Pilih Jenis Template Setelah klik buat website,pilih template yang ingin Anda gunakan dari kategori

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN BERMOTOR PENYEDIA

PETUNJUK PENGGUNAAN BERMOTOR PENYEDIA PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e-purchasing KENDARAAN BERMOTOR PENYEDIA Update 27 Februari 2013 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e-purchasing Kendaraan bermotor Pemerintah Dalam Aplikasi...

Lebih terperinci

HOW TO USE : Cara menjalankan program

HOW TO USE : Cara menjalankan program HOW TO USE : Cara menjalankan program URL : tugasakhironik.freetzi.com Cara menjalankan program ini terbagi atas 3 user. a. User pengunjung : Diawali membuka situs Rocklee dengan URL diatas.. User ini

Lebih terperinci

INSTALASI GRIPS 1.0 GRIPS 1.0. Gathering Reports and Processing Information System. Untuk Pelaporan TKM. Project Name. Document Title.

INSTALASI GRIPS 1.0 GRIPS 1.0. Gathering Reports and Processing Information System. Untuk Pelaporan TKM. Project Name. Document Title. Project Name GRIPS 1.0 Gathering Reports and Processing Information System Document Title INSTALASI GRIPS 1.0 Untuk Pelaporan TKM Document Date October 27, 2010 Document Version Version 1.0 Document Status

Lebih terperinci

PANDUAN PENGISIAN PROPOSAL LOMBA TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) DI PERKOTAAN

PANDUAN PENGISIAN PROPOSAL LOMBA TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) DI PERKOTAAN PANDUAN PENGISIAN PROPOSAL LOMBA TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) DI PERKOTAAN Daftar Layar Login Registrasi Lupa Username dan Password Masukkan Data Profil Informasi

Lebih terperinci

MANUAL REGISTRASI INSTITUSI

MANUAL REGISTRASI INSTITUSI MANUAL REGISTRASI INSTITUSI Copyright 2017 Simian Group. All rights reserved. PARTICIPANT REGISTRATION LOGIN FORM Untuk bisa mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh Dewan APRDI anda harus jadi terdaftar

Lebih terperinci

User Manual WEBFORM USER GA. Version 2.0. Agustus 2017

User Manual WEBFORM USER GA. Version 2.0. Agustus 2017 User Manual Version 2.0 Agustus 2017 WEBFORM USER GA D a f t a r I s i MEMULAI APLIKASI... 2 LOGIN... 3 MENU... 4 NEW... 5 BROWSE... 20 N E W... 22 E D I T... 23 D E L E T E... 27 D O W N L O A D... 28

Lebih terperinci

User Manual WEBFORM ADMIN GA. Version 2.0. Agustus 2017

User Manual WEBFORM ADMIN GA. Version 2.0. Agustus 2017 User Manual Version 2.0 Agustus 2017 WEBFORM ADMIN GA D a f t a r I s i MEMULAI APLIKASI... 2 LOGIN... 3 MENU... 4 NEW... 5 BROWSE... 20 N E W... 22 E D I T... 23 D E L E T E... 26 APPROVE... 27 S E N

Lebih terperinci

Isikan alamat website

Isikan alamat website BUKU MANUAL PENDAFTARAN PERIZINAN ONLINE 1. Cara Masuk ke Aplikasi Adapun untuk masuk ke dalam aplikasi Perizinan Online Provinsi Jawa Tengah, terlebih dahulu jalankan aplikasi browser Google Chrome. Pada

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PENYEDIA

PETUNJUK PENGGUNAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PENYEDIA PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e-catalogue PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PENYEDIA Update 25 Mei 2015 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e-catalogue Produk Barang/Jasa Pemerintah Dalam Aplikasi...

Lebih terperinci

Panduan Penggunaan. Transaksi Reksa Dana Buana Fund Online. Selling Agent. PT. Buana Capital In Partnership with: Panduan Penggunaan

Panduan Penggunaan. Transaksi Reksa Dana Buana Fund Online. Selling Agent. PT. Buana Capital In Partnership with: Panduan Penggunaan Transaksi Reksa Dana Buana Fund Online Selling Agent In Partnership with: I. PERMULAAN Selamat Datang dan Terima Kasih karena telah memilih Buana Fund Online PT Buana Capital sebagai aplikasi Nasabah untuk

Lebih terperinci

Pedoman Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Monev (Monitoring dan Evaluasi)

Pedoman Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Monev (Monitoring dan Evaluasi) Pedoman Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Monev (Monitoring dan BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA 1 Daftar Isi 1.Tampilan Awal Aplikasi Monev BNPP...3 2. Tipe Pengguna...8 3. Alur

Lebih terperinci

Panduan Pengguna UPG APLIKASI GRATIFIKASI ONLINE (GOL)

Panduan Pengguna UPG APLIKASI GRATIFIKASI ONLINE (GOL) USAID CEGAH Empowering Community of Accountability Panduan Pengguna UPG APLIKASI GRATIFIKASI ONLINE (GOL) JANUARI, 2018 Publikasi ini didanai oleh Rakyat Amerika melalui melalui Badan Amerika Serikat untuk

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGGUNAAN. Reksa Dana Online

PEDOMAN PENGGUNAAN. Reksa Dana Online PEDOMAN PENGGUNAAN Reksa Dana Online Versi 2.0 PT. Danareksa, 2010 I. PERMULAAN Selamat Datang dan Terima Kasih karena Anda telah memilih Reksa Dana Online (RDO) sebagai aplikasi Anda untuk melakukan transaksi

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGADAAN LANGSUNG. (SIMPeL) Versi UNTUK PPK

PETUNJUK PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGADAAN LANGSUNG. (SIMPeL) Versi UNTUK PPK Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan Pusat Layanan Pengadaan Secara Elektronik PETUNJUK PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGADAAN LANGSUNG (SIMPeL) Versi 3.0.0 UNTUK PPK Gd. Juanda II Lt.17

Lebih terperinci

Pengenalan Sistem Informasi Pembangunan Daerah

Pengenalan Sistem Informasi Pembangunan Daerah Pengenalan Sistem Informasi Pembangunan Daerah Direktorat Perencanaan, Evaluasi dan Informasi Pembangunan Daerah Ditjen Bina Pembangunan Daerah Jawa Barat, 18-19 September 2017 Oleh : Ika Puji Astuti Tampilan

Lebih terperinci

User Manual SISTEM INFORMASI PERIZINAN TERPADU PERDAGANGAN DALAM NEGERI (SIPT PDN) MODUL PELAPORAN ANTAR PULAU UNTUK PELAKU USAHA

User Manual SISTEM INFORMASI PERIZINAN TERPADU PERDAGANGAN DALAM NEGERI (SIPT PDN) MODUL PELAPORAN ANTAR PULAU UNTUK PELAKU USAHA User Manual SISTEM INFORMASI PERIZINAN TERPADU PERDAGANGAN DALAM NEGERI (SIPT PDN) MODUL PELAPORAN ANTAR PULAU UNTUK PELAKU USAHA Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementrian Perdagangan Republik

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGADAAN LANGSUNG. (SIMPeL) Versi UNTUK PPK

PETUNJUK PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGADAAN LANGSUNG. (SIMPeL) Versi UNTUK PPK Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan Pusat Layanan Pengadaan Secara Elektronik PETUNJUK PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGADAAN LANGSUNG (SIMPeL) Versi 4.0.0 UNTUK PPK Gd. Juanda II Lt.17

Lebih terperinci

Deskripsi Proyek. Yang paling penting 1. Keamanan 2. Dapat digunakan pada Android Stabilitas 4. Tampilan elegan tapi simpel

Deskripsi Proyek. Yang paling penting 1. Keamanan 2. Dapat digunakan pada Android Stabilitas 4. Tampilan elegan tapi simpel Deskripsi Proyek Yang paling penting 1. Keamanan 2. Dapat digunakan pada Android 4+ 3. Stabilitas 4. Tampilan elegan tapi simpel Fitur Umum 1. Halaman Contact Us 2. Halaman Biasa (Added by Admin) 3. Login

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN SITUS PERWALIAN Versi User : Sekretariat Jurusan

BUKU PEDOMAN SITUS PERWALIAN Versi User : Sekretariat Jurusan BUKU PEDOMAN SITUS PERWALIAN Versi User : Sekretariat Jurusan Universitas Komputer Indonesia Direktorat ICT & Multimedia DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang... 1 SITUS PERWALIAN

Lebih terperinci

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Pendaftaran Akun Member Dengan model sistem online ini, perusahaan wajib mendaftarkan petugas/pic untuk mendapatkan akun member, melakukan proses pendaftaran perusahaan, dan permohonan layanan lebih lanjut.

Lebih terperinci

USER MANUAL SIM BIDIKMISI & PENCAIRAN

USER MANUAL SIM BIDIKMISI & PENCAIRAN USER MANUAL SIM BIDIKMISI & PENCAIRAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI...2 DEFINISI SIM BIDIKMISI...3 1. Pendaftaran...3 2. Pencalonan...3 3. Penetapan...3 4. Pencairan...3 5. Fitur Pendukung Lainnya...4 PENJELASAN

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PEJABAT PENGADAAN

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PEJABAT PENGADAAN PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PEJABAT PENGADAAN Update 18 Februari 2015 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e- Purchasing Produk Barang/Jasa Pemerintah

Lebih terperinci

Pedoman Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Monev (Monitoring dan Evaluasi)

Pedoman Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Monev (Monitoring dan Evaluasi) Pedoman Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Monev (Monitoring dan BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA 1 Daftar Isi 1.Tampilan Awal Aplikasi Monev BNPP...3 2. Tipe Pengguna...8 3. Alur

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGADAAN LANGSUNG (SIMPeL) VERSI 2.0.0 UNTUK ADMIN SATKER

PETUNJUK PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGADAAN LANGSUNG (SIMPeL) VERSI 2.0.0 UNTUK ADMIN SATKER Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan Pusat Layanan Pengadaan Secara Elektronik PETUNJUK PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGADAAN LANGSUNG (SIMPeL) VERSI 2.0.0 UNTUK ADMIN SATKER Gd. Juanda

Lebih terperinci

BUKU PETUNJUK PENGOPERASIAN APLIKASI PMDK-PN (Untuk Sekolah)

BUKU PETUNJUK PENGOPERASIAN APLIKASI PMDK-PN (Untuk Sekolah) 2015 BUKU PETUNJUK PENGOPERASIAN APLIKASI PMDK-PN (Untuk Sekolah) PANITIA PENERIMAAN MAHASISWA BARU JALUR PMDK POLITEKNIK NEGERI Daftar Isi Daftar Isi...2 1. Petunjuk Umum PMDK-PN...3 1.1. Login Sekolah...3

Lebih terperinci

Pedoman Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Monev (Monitoring dan Evaluasi)

Pedoman Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Monev (Monitoring dan Evaluasi) Pedoman Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Monev (Monitoring dan BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA 1 Daftar Isi 1.Tampilan Awal Aplikasi Monev BNPP...3 2. Tipe Pengguna...9 3. Alur

Lebih terperinci

User Guide Membership.

User Guide Membership. User Guide Membership www.iapi.or.id Menu Membership LOGIN www.iapi.or.id/login LOGIN dibagi menjadi 2 kategori: 1. Login Member IAPI Menu ini digunakan untuk masuk ke dalam akun keanggotaan. Setiap anggota

Lebih terperinci

USER MANUAL MANIFES ELEKTRONIK (FESTRONIK) LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (UNTUK PENERIMA) VERSI 1.0

USER MANUAL MANIFES ELEKTRONIK (FESTRONIK) LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (UNTUK PENERIMA) VERSI 1.0 USER MANUAL MANIFES ELEKTRONIK (FESTRONIK) LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (UNTUK PENERIMA) VERSI 1.0 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Copyright @ 2016 Daftar Isi Daftar

Lebih terperinci

User Manual Version 2.0 Februari 2018 WEBFORMGA USER

User Manual Version 2.0 Februari 2018 WEBFORMGA USER User Manual Version 2.0 Februari 2018 WEBFORMGA USER D a f t a r I s i MEMULAI APLIKASI... 2 LOGIN... 3 MENU... 4 NEW... 5 NEW IMPOR... 5 NEW EKSPOR... 20 BROWSE... 34 N E W... 36 E D I T... 37 D E L E

Lebih terperinci

Perubahan mekanisme pengajuan dan aplikasi NILEM PKBM

Perubahan mekanisme pengajuan dan aplikasi NILEM PKBM Perubahan mekanisme pengajuan dan aplikasi NILEM PKBM No Aplikasi Nilem PKBM lama 1 Direktorat Pendidikan Masyarakat menerbitkan pedoman, menyediakan instrumen, menyediakan sistem, fasilitas operasional,

Lebih terperinci

USER MANUAL MANIFES ELEKTRONIK (FESTRONIK) LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (UNTUK PENGANGKUT) VERSI 1.0

USER MANUAL MANIFES ELEKTRONIK (FESTRONIK) LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (UNTUK PENGANGKUT) VERSI 1.0 USER MANUAL MANIFES ELEKTRONIK (FESTRONIK) LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (UNTUK PENGANGKUT) VERSI 1.0 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Copyright @ 2016 Daftar Isi Daftar

Lebih terperinci

USER MANUAL SISTEM INFORMASI MONITORING DAN EVALUASI ELEKTRONIK KABUPATEN BLORA. Panduan bagi Pengguna Aplikasi E-MONEV Kab. Blora

USER MANUAL SISTEM INFORMASI MONITORING DAN EVALUASI ELEKTRONIK KABUPATEN BLORA. Panduan bagi Pengguna Aplikasi E-MONEV Kab. Blora USER MANUAL SISTEM INFORMASI MONITORING DAN EVALUASI ELEKTRONIK KABUPATEN BLORA Panduan bagi Pengguna Aplikasi E-MONEV Kab. Blora Pemerintah Kabupaten Blora Provinsi Jawa Tengah 2017 1. Pendahuluan Sistem

Lebih terperinci

Aplikasi Surat Keluar Masuk Versi 1.0

Aplikasi Surat Keluar Masuk Versi 1.0 Aplikasi Surat Keluar Masuk Versi 1.0 1 Implementasi Bagian ini menjelaskan kebutuhan pengguna untuk membuat Aplikasi Surat Keluar Masuk Studi Kasus Biro Kerjasama Dan Kemahasiswaan Bagian ini juga menjelaskan

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e-purchasing ALAT MESIN PERTANIAN (ALSINTAN) PENYEDIA

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e-purchasing ALAT MESIN PERTANIAN (ALSINTAN) PENYEDIA PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e-purchasing ALAT MESIN PERTANIAN (ALSINTAN) PENYEDIA Update 27 Februari 2013 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e-purchasing Alsintan Pemerintah Dalam Aplikasi...

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL SISTEM INFORMASI TATA PERSURATAN SITP

PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL SISTEM INFORMASI TATA PERSURATAN SITP PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL SISTEM INFORMASI TATA PERSURATAN SITP SUB BAGIAN DATA DAN INFORMASI BAGIAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN KATA PENGANTAR Dalam rangka mempermudah pengelolaan/penataan surat di

Lebih terperinci

USER MANUAL UM 17.C - E-Catalog Vendor [Untuk Vendor ]

USER MANUAL UM 17.C - E-Catalog Vendor [Untuk Vendor ] USER MANUAL UM 17.C - E-Catalog Vendor [Untuk Vendor ] 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 I. Login & Pengaturan Akun... 3 1.1 Login Vendor... 3 1.2 Lupa Password... 5 1.3 Mengubah Username dan Password... 7

Lebih terperinci

USER MANUAL. Trade2Government (T2G) CUSTOMER

USER MANUAL. Trade2Government (T2G) CUSTOMER USER MANUAL Trade2Government (T2G) CUSTOMER Copyright Trade2Government (T2G) 2011-2016 Dokumen ini berisi informasi milik PT EDI Indonesia dan tidak boleh direproduksi dalam bentuk apapun atau diungkapkan

Lebih terperinci

GUIDE BOOK BANGSEMAR GERBANG SEMINAR

GUIDE BOOK BANGSEMAR GERBANG SEMINAR GUIDE BOOK BANGSEMAR GERBANG SEMINAR USDI UNIVERSITAS UDAYANA 2017 DAFTAR ISI DESKRIPSI BANGSEMAR... 2 FITUR-FITUR BANGSEMAR... 2 MENGAKSES BANGSEMAR... 3 LANGKAH-LANGKAH MENGGUNAKAN SISTEM... 5 MENGELOLA

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN PANITIA 1 D I R E K T O R A T P E N G E M B A N G A N S I S T E M K A T A L O G - L K P P

PETUNJUK PENGGUNAAN PANITIA 1 D I R E K T O R A T P E N G E M B A N G A N S I S T E M K A T A L O G - L K P P PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e-purchasing PP-SHEET PANITIA 1 D I R E K T O R A T P E N G E M B A N G A N S I S T E M K A T A L O G - L K P P - RI@ 2 0 1 3 I. PENDAHULUAN Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Lebih terperinci

PENDAFTARAN NAMA DOMAIN.desa.id

PENDAFTARAN NAMA DOMAIN.desa.id PENDAFTARAN NAMA DOMAIN.desa.id Tampilan utama domain.go.id. Sebelum melakukan pendaftaran domain.desa.id, dapatkan username dan password terlebih dahulu untuk masuk ke dalam sistem. Pilih menu Pendaftaran

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem/Aplikasi 4.1.1 Spesifikasi Sistem Agar sistem dapat berjalan dengan baik pada Artefact, maka harus disediakan beberapa faktor pendukung yang memadai.

Lebih terperinci