LAPORAN EVOLUSI SEJARAH DAN PENYEBARAN KARET DAN KELAPA SAWIT DI BANGKA BELITUNG SERTA HUBUNGANNYA DENGAN EVOLUSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN EVOLUSI SEJARAH DAN PENYEBARAN KARET DAN KELAPA SAWIT DI BANGKA BELITUNG SERTA HUBUNGANNYA DENGAN EVOLUSI"

Transkripsi

1 LAPORAN EVOLUSI SEJARAH DAN PENYEBARAN KARET DAN KELAPA SAWIT DI BANGKA BELITUNG SERTA HUBUNGANNYA DENGAN EVOLUSI Disusun oleh : Heni Novianti : Rosyanti : Slamet Suradi : JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN BIOLOGI UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG 2016

2 KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya Laporan Evolusi yang berjudul Sejarah Dan Penyebaran Karet Dan Kelapa Sawit Di Bangka Belitung Serta Hubungannya Dengan Evolusi ini telah selesai tepat pada waktunya. Laporan ini merupakan tugas dari mata kuliah evolusi. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu Eka Sari, M.Si. dan Bapak Dr. Eddy Nurtjahya, M.Sc. selaku dosen pengampuh mata kuliah evolusi atas bimbingannya dalam pembuatan Laporan ini. Penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada BPS Provinsi Bangka Belitung dan kepada Ibu Shinta Rulyantie dari Dinas Perkebunan Provinsi Bangka Belitung atas data dan informasi yang telah diberikan sehingga laporan ini dapat diselesaikan. Penyusun menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna, sehingga penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dikemudian hari penyusun dapat memperbaikinya. Penyusun mengharapkan laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun, pembaca dan mahasiswa serta masyarakat Bangka Belitung umumnya. Balunijuk, 14 Mei 2016 Penyusun

3 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR. ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN. vi PENDAHULUAN Latar Belakang. 1 Tujuan 2 METODE Waktu dan Tempat 3 Alat dan Bahan 3 Prosedur Penelitian 3 HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah Masuknya Karet dan Kelapa Sawit ke Bangka dan Belitung... 4 Daerah-daerah penyebaran perkebunan karet dan kelapa sawit di Bangka Belitung Perkembangan karet dan kelapa sawit dulu hingga sekarang Hubungan Perkebunan Dengan Evolusi 17 KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 24

4 DAFTAR TABEL Halaman 1. Daftar Perusahaan Perkebunan karet Penerima Izin Usaha Perkebunan (Iup- B, Iup-P, Dan Iup) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Daftar Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit Penerima Izin Usaha Perkebunan (Iup-B, Iup-P, Dan Iup) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Produksi Karet Menurut Kabupaten/Kota Tahun (ton) Luas dan produksi tanaman kelapa sawit Provinsi kepulauan Bangka Belitung tahun Produksi Kelapa Sawit Menurut Kabupaten/Kota Tahun (ton).. 16

5 DAFTAR GAMBAR Halaman 1. Gambar wawancara dan pengambilan data perkebunan karet dan kelapa 3 sawit.. 2. Gambar Perkebunan Karet di Bangka Belitung Gambar Perkebunan Kelapa Sawit di Bangka Belitung Gambar Daerah-daerah penyebaran perkebunan kelapa sawit di Bangka dan belitung yang dikelola perusahaaan Grafik Produksi Karet Menurut Kabupaten/Kota Tahun ( ton) Gambar Grafik Produksi Kelapa Sawit Menurut Kabupaten/Kota Tahun (ton)

6 DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1. Produksi dan Luas Areal Karet di Bangka Belitung ( Data BPS) Produksi dan Luas Areal Kelapa Sawit di Bangka Belitung (Data BPS) Daftar Perusahaan Perkebunan Penerima izin usaha Perke - bunan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Daftar Pertanyaan dan Jabatan Wawancara dengan Shinta Rulyantie dari Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan Bangka Belitung... 66

7 PENDAHULUAN Latar Belakang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung secara geografis terletak pada sampai Bujur Timur dan 0 50 sampai 4 10 Lintang Selatan. Batas-batas wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sebelah Barat dengan selat Bangka, sebelah Timur dengan selat Karimata, sebelah Utara dengan laut Natuna, dan sebelah Selatan dengan laut Jawa. Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terbagi menjadi wilayah daratan dan wilayah laut dengan total luas wilayah mencapai ,23 km², terdiri dari luas daratan lebih kurang ,23km² atau 20 persen dari total wilayah dan luas laut lebih kurang ,00km² atau 80 persen dari total wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Babel). Kepulauan Bangka Belitung memiliki kekayaan alam yang sangat besar baik di wilayah daratan ataupun di wilayah lautan. Potensi di wilayah lautan berupa hasil laut yang melimpah dan di wilayah daratan berupa hasil pertanian dan perkebunan. Komoditas perkebunanan yang memberikan konstribusi penting bagi masyarkat Bangka Belitung yaitu antara lain kelapa sawit dan karet. Kepulauan Bangka Belitung selain dikenal sebagai daerah penghasil timah terbesar di Indonesia juga memiliki potensi hasil perkebunan seperti lada, karet, dan kelapa sawit. Potensi hasil perkebunan ini sangat besar di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat selain dari hasil pertambangan dan kelautan (Malik 2015). Karet merupakan komoditas penghasil utama masyarakat Bangka Belitung setelah lada dan kelapa sawit. Komoditas unggulan perkebunan rakyat itu telah ditekuni berabad-abad secara turun-temurun oleh masyarakat di Kepulauan Bangka Belitung, sedangkan kelapa sawit merupakan komoditas unggulan yang berasal dari luar, yang kemudian dikembangkan di daerah Bangka Belitung. Sejarah penyebaran serta perkembangan komoditas perkebunan berupa kelapa sawit dan karet di provinsi Kepulauan Bangka Belitung masih sangat terbatas, oleh karena itu dibutuhkan kajian lebih lanjut.

8 2 Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui awal mula adanya perkebunan karet dan kelapa sawit dan untuk mengetahui perkembangan dari perkebunan karet dan kelapa sawit serta untuk mengetahui hubungan antara perkebunan kelapa sawit dan karet dengan evolusi.

9 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan sejak bulan April-Mei 2016 dimana lokasi wawancara dilakukan yaitu di Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sementara untuk pengambilan data mengenai produksi karet dan sawit dilakukan di Badan Pusat Statistika Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. a b Gambar 1 wawancara dan pengambilan data perkebunan karet dan kelapa sawit Keterangan: a. Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan Provinsi Bangka Belitung b. Badan Pusat Statistika Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Alat dan Bahan Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kamera dan perekam suara. Prosedur penelitian Prosedur penelitian ini dilakukan dengan wawancara dan pengambilan data statistik dengan instansi terkait mengenai sejarah, penyebaran dan produksi komoditas karet dan sawit di Bangka Belitung. Sumber lain yang digunakan dalam laporan ini juga berasal dari studi pustaka menggunakan beberapa buku mengenai perkebunan kelapa sawit dan karet di Bangka Belitung dan melalui internet.

10 HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sejarah Masuknya Karet dan Kelapa Sawit ke Bangka dan Belitung Tanaman karet pada awalnya merupakan tanaman liar yang ditemukan di sepanjang pedalaman hutan Amerika dan seiring berkembangnya kebutuhan manusia, tanaman karet mulai dimanfaatkan dan dibudidayakan, dimana proses ini dikenal juga dengan domestikasi. Perkebunan karet mulai diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1864 dimana perkebunan ini dubuka oleh Hofland di daerah Pamanukan dan Ciasem, Jawa Barat. Jenis karet yang ditanam pertama kali yaitu karet rambung atau Ficus elastica. Jenis karet Hevea (Hevea brasiliensis) baru ditanam pada tahun 1902 di daerah Sumatera Timur dan ditanam di Pulau Jawa pada tahun 1906 Sejarah karet di Indonesia mencapai puncaknya pada periode sebelum perang Dunia II hingga tahun 1956, dimana pada masa ini Indonesia menjadi negara penghasil karet alam terbesar di dunia (Tim Penulis Penebar Swadaya 2008) Industri karet memberikan kontribusi yang penting sebagai sumber pendapatan, termasuk bagi perekonomian Bangka Belitung. Perusahaan karet yang beroperasi di Bangka Belitung yaitu Karini Utama dan Fajar Berseri. Karina Utama merupakan pabrik terbesar di Bangka Belitung yang mulai beroperasi sejak Pabrik ini terletak di Desa Kemuja, Kecamatan Mendobarat, namun sejak tahun 2011 pabrik ini diambil alih group raksasa Indonesia yaitu Kirana Megatara. Perusahaan Fajar Berseri beroperasi pada tahun 2009 dan terletak di desa Air Anyir, Merawang (Satria 2012). Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan diperoleh informasi bahwa tanaman karet merupakan tanaman yang sudah membudaya di Bangka Balitung, dan tanaman uini biasanya ditanam disela-sela tanaman lada (Rulyantie, 22 April 2016 komunikasi pribadi). Tanaman kelapa sawit berasal dari Afrika dan Amerika Selatan, tepatnya Brasilia. Tanaman ini tumbuh secara liar ataupun setengah liar di sepanjang tepi sungai. Asal kelapa sawit diperkuat dengan dengan penemuan fosil tepung sari dari kala Miosen di delta Nigeria yang memilki bentuk yang sangat mirip dengan tepung sari kelapa sawit sekarang. Spesies-spesies liar yang ada di Amerika diduga keluar dari Afrika mengikuti perjalanan manusia pada masa prasejarah. Kelapa sawit berhasil didomestikasikan di

11 5 Afrika Barat pada sekitar abad ke-16 dan ke-17 atau jauh pada periode sebelumnya. Senyawa kimia yang serupa dengan minyak sawit telah ditemukan pada makam-makam orang Mesir sejak 3000 tahun Sebelum Masehi (Pahan 2006). Kelapa sawit pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh pemerintah Belanda pada tahun Awalnya tanaman kelapa sawit dibudidayakan sebagai tanaman hias sementara pembudidayaan tanaman dengan tujuan komersial baru dimulai pada tahun Sejak tahun 1980-an pulau Bangka menjadi target investor untuk mengembangkan dan perluasan perkebunan kelapa sawit misalnya PT. SUMARCO di wilayah Dalil dengan luas keseluruhannya Ha. Perusahaan lain yang juga mengelolah perkebunan sawit secara besar-besaran yaitu PT. GML (Gunung Maras Lestari) di Mabat kecamatan Bakam Kabupaten Bangka. B. Daerah-daerah penyebaran perkebunan karet dan kelapa sawit di Bangka Belitung Penyebaran Perkebunan Karet di Bangka dan Belitung Karet di Bangka dan di Belitung sebagian besar tersebar hampir di seluruh daerah yang terdapat di Bangka dan Belitung. Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Bangka, Bangka Selatan, Bangka Barat, Bangka Tengah, Belitung dan Belitung Timur memiliki perkebunan karet yang tersebar di beberapa Kecamatan di enam Kabupaten ini. Gambar 2 Perkebunan Karet di Bangka Belitung (

12 6 Perkebunan karet yang ada kebanyakan ditanam oleh masyarakat secara perorangan. Beberapa perusahaan karet di Bangka dan di Belitung yang memiliki perkebunan karet yang luas. Berdasarkan data dari Didjenbun Pertanian Babel terdapat dua perusahaan karet yang memiliki izin usaha perkebunan yang terdapat di Kabupaten Belitung dan Belitung Timur yaitu PT. Mitra Alam Subur Jaya dan PT. Hasil Sawit Bina Sejahtera. PT. Mitra Alam Subur jaya memiliki perkebunan karet yang terdapat di dua lokasi yaitu di Kecamatan Badau, Belitung dan di Kecamatan Kelapa Kampit, Belitung Timur, sedangkan PT. Hasil Sawit Bina Sejahtera hanya terdapat di satu lokasi yaitu di Simpang Pesak, Belitung Timur (Tabel 1). Tabel 1 Daftar Perusahaan Perkebunan karet Penerima Izin Usaha Perkebunan (Iup-B, Iup-P, Dan Iup) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No Nama Perusahaan IUP/IUP-B/IUPP Lokasi Kecamatan Kabupaten No dan Tangggal Luas(Ha) 1 PT. Mitra Alam Subur jaya (Komoditi Karet) Badau Kelapa Kampit Belitung Belitung Timur 525/6371/IUP/DPK/ tahun , PT. Hasil Sawit Simpang Bina Sejahtera Pesak (Komoditi Karet) Sumber: Didjenbun Pertanian Babel Belitung Timur 503/001/IUP-B/MPT- BELTIM/III/ P erusahaan karet yang terdapat di Bangka terdiri atas dua perusahaan yaitu PT. Karini Utama yang sekarang berubah nama menjadi PT. Kirana Megatara dan PT. Fajar Berseri. PT. Kirana Megatara terletak di Desa Kemuja, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka, sedangkan PT. Fajar Berseri terletak di Desa Air Anyer, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka.

13 7 Penyebaran perkebunan kelapa sawit di Bangka Belitung Kelapa sawit memilki daerah penyebaran yang luas di Bangka Belitung. Setiap kabupaten di Bangka Belitung memiliki beberapa daerah di kecamatan yang terdapat perkebunan kelapa sawit. Gambar 3 Perkebunan Sawit Bangka Belitung ( Banyak perkebunan kelapa sawit di Bangka Belitung yang tidak hanya dikelola oleh masyarakat, tetapi juga dikelola oleh perusahaan-perusahaan kelapa sawit. Daerahdaerah penyebaran kelapa sawit berdasarkan perusahaan yang memiliki izin usaha perkebunan di Bangka Belitung terdapat pada Tabel 2. Tabel 2 Daftar Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit Penerima Izin Usaha Perkebunan (Iup-B, Iup-P, Dan Iup) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No Nama Perusahaan IUP/IUP-B/IUPP Lokasi Kecamatan Kabupaten No dan Tangggal Luas(Ha) 1 PT. Sawindo Kencana Puding Besar Tempilang Bangka Bangka Barat 928/menhutbunVII/ 2000 Tuesday,August 08, 2000 (SPUP)

14 8 No Nama Perusahaan 2 PT. Sumarco Makmur Indah 3 PT. Swarna Nusa Sentosa 4 PT. Rebinmas Jaya Badau Belitung Belitung Timur IUP/IUP-B/IUPP Lokasi Kecamatan Kabupaten No dan Tangggal Luas(Ha) - - Bakam Bangka Bangka Barat - - Muntok Bangka Barat Malik Baru Bangka Lepar Tengah Bangka Selatan - 416/PERTANIAN/2005 Wednesday, June 01, PT.Tata Hamparan Eka Persada Bakam (Mabat, Bukit Layang) Bakam (Tiang terah,neknan g, MarasSenang Riau Silip Bangka Bangka Bangka /349/Pertanhut/2 007 Tuesday, May 15, /351/Permentanh ut/2007, Tuesday, May 15, /350/Pertanhut/2 007 Tuesday, May 15, , , , PT. Putra Bangka Mandiri Mendo Barat Toboali Bangka Bangka Selatan /358/HUTBUN/ 2009 Thursday, May 07, /170/DPK/ Desember , PT. Gunung Maras Lestari 8 PT. Gunung Pelawan Lestari Bakam Sungailiat Merawang Belinyu Riau Silip Bangka Bangka Bangka /118/I- TNH/2004Monday,Sept ember 20, ,000.00

15 9 9 No Nama Perusahaan 9 PT. Fenyen Agro Lestari Bangka IUP/IUP-B/IUPP Lokasi Kecamatan Kabupaten No dan Tangggal Luas(Ha) Riau Silip Bangka /530/HUTBUN/ Bangka 2009Wednesday, Tengah September 09, PT. Sumber Utama Nabati 11 PT. Palmindo Mitra Lestari 12 PT. Gemilang Cahaya Mentari Bakam Bangka /469/HUTBUN/ 2009 Wednesday, August 05, 2009 Puding Besar Bangka /261/HUTBUN/ Pebruari 2010 (IUP-P) Neknang Bangka /478-1/HUTBUN/ Mei 2011 (IUP-P) ton/ TBS - 13 PT. Bumi Permai Lestari Kelapa Muntok Bangka Barat PT. Gunung Sawit Bina Lestari Muntok Simpang Teritip Bangka Barat 88.45/258/VI/2003 Saturday, June 28, PT. MP. Leidong West Indonesia Simpang Teritip Jebus Bangka Barat PT. Bumi Bangka Lestari Sungai Selan Bangka Tengah Izin Prinsip No HK.350/E5.352/ , PT. Bumi Permai Surya Lestari Sungai Selan Bangka Tengah Izin Prinsip No HK.350/E5.355/ , PT. Putera Bangka Tani 19 CV. Mutiara Alam Lestari Belilik Koba Bangka Tengah Bangka Tengah /91/DPK/ Namang /103/DPK/

16 10 No Nama Perusahaan Lokasi IUP/IUP-B/IUPP Kecamatan Kabupaten No dan Tangggal Luas(Ha) 20 PT. Mas Sari Jaya Sungai Selan Bangka Tengah /112/DPK/ PT. Tunas Inti Agro Lestari Sungai Selan Payung Bangka Tengah Bangka Selatan /861/DPK/ Oktober /120.A/DPK/201 1 Wednesday, April 13, PT. Sinar Agro Makmur Lestari 23 PT. Bangka Agro Mandiri Bangka Tengah Bangka Tengah /343/DPK/ PT. Bangka Malindo Lestari Simpang Rimba Bangka Selatan /268/DPK/2012 8, Tuesday, August 28, PT. Bangka Inti Besaoh Air Gegas Toboali Bangka Selatan /4/DPK/ Januari , PT. Bangka Plasma Besaoh Airgegas Payung Pulau Basar Bangka Selatan /3/DPK/ Januari , PT. Bumi Sawit Sukses Pratama Simpang Rimba Pangkal Buluh Bangka Selatan /218.c/DPK/200 8 Monday, September 01, , PT. Palmindo Agro Lestari Payung Bangka Selatan 29 PT. Toboali Palma Air Gegas Bangka Selatan /287/DPK/2012 Wednesday, September 26, /148/DPK/ /05/2012(IzinLokasi) /150/DPK/ Mei 2012 (IUP-P) ,690.00

17 11 30 PT.Palmindo Billiton Berjaya Membalong Badau Belitung 525/399/IUP/DPK/2007 Tuesday, April 17, , PT. Foresta Lestari Dwikarya Membalong, Tanjungpand an Badau Belitung - 32 PT. Agro Makmur Abadi Membalong Badau Belitung 525/00285/IUPKEB/IV 2004 Sunday, March 14, PT. Alam Karya Sejahtera Membalong Dendang Belitung Belitung Timur /12001/DPK- III/ November /DD/IUP/BPPT- BELTIM/KEP/ III/ PT.Indomas Agritama Membalong Belitung 35 PT.Pratama Unggul Sejahtera Sungai Samak Batu Lubang Kelapa Kampit Belitung Belitung Timur /717/DPK- III/ tahun , , PT.Sumber Cahaya Hasil Gemilang Mempaya Renggiang Belitung Timur 525/124/64/DKP.BT/V/ , , PT. Bumi Makmur Sejahtera Jaya Kelapa Kampit Belitung Timur 503/DDI/IUP/BPPT- BELTIM/KEP/ III/2009

18 12 No Nama Perusahaan IUP/IUP-B/IUPP Lokasi Kecamatan Kabupaten No dan Tangggal Luas(Ha) 38 PT. Mewah Makmur Sahabat dan Dendang Gantong Belitung Timur 503/02/IUP/BPPT- BELTIM/KEP/ VIII/ PT. Steelindo Wahana Perkasa Kelapa Kampit Belitung Timur 40 PT. Parit Sembada Kelapa Kampit 41 PT. Sawit Alam Permai/Sawindo Cemerlang Kelubi Belitung Timur Belitung Timur 268/HK.330/E1.1/06/20 09 Wednesday, June 24, /003/BPT.4/KEP /IV/2008 7, Sumber: Didjenbun Pertanian Babel Data dari Ditjen Perkebunan Bangka Belitung mengenai perusahaan perkebunan yang menerima izin usaha perkebunan (IUP-B, IUP-P, dan IUP) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menunjukkan bahwa terdapat kurang lebih 41 perusahan kelapa sawit yang tersebar di pulau Bangka dan pulau Belitung. Perusahaan kelapa sawit yang terdapat di Bangka sebanyak 28 Perusahaan, sedangkan yang terdapat di Belitung sebanyak 13 perusahaan. Perusahaan yang memiliki perkebunan kelapa sawit terdapat di pulau Bangka dan pulau Belitung tersebar di beberapa Kabupaten. Pulau Bangka memiliki empat Kabupaten yang terdapat perkebunan dari perusahaan kelapa sawit yaitu Kabupaten Bangka, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Barat dan Kabupaten Bangka Selatan. Pada Kabupaten Bangka lokasi perkebunan yang diolah perusahaan kelapa sawit terdapat di Kecamatan Bakam (Mabat, Bukit Layang, Tiang Terah, Neknang dan Maras Senang), Kecamatan Puding Besar, Riau Silip, Mendo Barat, Sungailiat dan Merawang. Pada Kabupaten Bangka Tengah lokasi perkebunan yang diolah perusahaan kelapa sawit terdapat di Kecamatan Malik Baru, Sungai Selan, Belilik, Namang dan Koba. Pada Kabupaten Bangka Barat lokasi perkebunan yang diolah perusahaan kelapa sawit terdapat di Kecamatan Tempilang, Muntok, Simpang Teritip, Jebus dan Kelapa, sedangkan Pada Kabupaten Bangka Selatan lokasi perkebunan yang diolah perusahaan

19 13 kelapa sawit terdapat di Kecamatan Payung, Toboali, Lepar, Simpang Rimba, Airgegas, Pulau Besar dan Pangkal Buluh (Gambar 4) Gambar 4 Daerah-daerah penyebaran perkebunan kelapa sawit di Bangka dan Belitung yang dikelola perusahaaan ( Perusahaan-perusahaan kelapa sawit yang memiliki perkebunan di Pulau Belitung terdapat di dua Kabupaten dari yaitu Kabupaten Belitung dan Kabupaten Belitung Timur. Lokasi perusahaan yang mengelola perkebunan kelapa sawit ini tersebar dalam beberapa Kecamatan. Pada Gambar 4 dapat diketahui daerah-daerah penyebaran perkebunan kelapa sawit di Belitung yaitu terdapat di Kecamatan Badau, Membalong, Tanjung Pandan, sungai samak dan Batu Lubang, sedangkan di Belitung Timur lokasi perkebunan yang dikelola oleh perusahaan ini terdapat di Kecamatan Kelubi, Kelapa Kampit, Dendang, Gantung, Mempaya dan Renggiang. Luas perkebunan yang dikelola oleh perusahaan-perusahaan kelapa sawit ini bervariasi baik di Bangka maupun di Belitung sesuai dengan luas lahan yang terdapat pada daerah tersebut. C. Perkembangan karet dan kelapa sawit dulu hingga sekarang Perkembangan tanaman karet sejak dari tahun di bangka belitung Data mengenai produksi karet di Bangka Belitung terdapat pada Tabel 3. Berdasarkan data yang di dapat dari Dinas Pertanian, Perkebunan dan Perternakan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menunjukkan bahwa pada tahun Pangkalpinang memiliki perkebunan yang menghasilkan produksi karet 8 ton per tahun,

20 14 namun pada tahun 2003 hingga 2014 tidak terdapat hasil produksi dari kota Pangkalpinang. Hal ini dikarenakan lahan yang digunakan untuk perkebunan karet di Pangkalpinang telah beralih fungsi menjadi perumahan atau menjadi tempat lain. Menurut Wadman (2013) yang dikutip dalam Bangka Pos menyatakan bahwa setiap tahunnya di Pangkalpinang terjadi alih fungsi lahan. Lahan-lahan yang digunakan untuk pertanian dan perkebunan sekarang dijadikan tanah kapling dan untuk pengembangan lainnya. Pada tahun 2013 lahan pertanian yang tersisa sekitar 600 Ha, yang tersebar menjadi beberapa daerah yaitu Tuatunu, Selindung, Air itam dan Sriwijaya. Tabel 3 Produksi Karet Menurut Kabupaten/Kota Tahun (ton) Sumber: Dinas Pertanian, Perkebunan dan Perternakan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Produksi karet setiap tahunnya berbeda-beda. Produksi karet tertinggi terdapat pada tahun 2011 yaitu sebanyak 60,981 ton, sedangkan produksi karet terendah yaitu pada tahun 2002 sebanyak 630 ton ( Gambar 5).

21 15 Gambar 5 Grafik Produksi Karet Menurut Kabupaten/Kota Tahun ( ton) Perkembangan tanaman sawit sejak dari tahun di Bangka Belitung Data mengenai luas dan produksi tanaman kelapa sawit Provinsi kepulauan Bangka Belitung tahun terdapat pada Tabel 4. Data ini berasal dari Badan Pusat Statistika (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Berdasarkan data yang didapatkan diketahui bahwa pendataan mengenai luas areal dan produksi kelapa sawit di Bangka Belitung dilakukan mulai dari tahun Luas lahan yang digunakan dari tahun menunjukkan adanya peningkatan areal yang digunakan, namun pada tahun 2002 terjadi penurunan luas areal yang digunakan.

22 16 Tabel 4 Luas dan produksi tanaman kelapa sawit Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun jenis tanaman Tahun Luas areal Produksi Area production (Ha) (Ton) Kelapa sawit , , , , , , , , , 84 Sumber: BPS Produksi awal sawit pada tahun 1999 di Bangka Belitung adalah ton. Produksi sawit dari tahun 1999 sampai dengan 2003 menunjukkan adanya peningkatan hasil produksi sawit setiap tahunnya. Pada tahun 2002 dan tahun 2003 walaupun luas areal yang digunakan lebih sedikit dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, namun untuk produksinya semakin tinggi. Hal ini telah menunjukkan adanya perkembangan dari teknologi dan ilmu pengetahuan di bidang perkebunan. Tabel 5 Produksi Kelapa Sawit Menurut Kabupaten/Kota Tahun (ton) Sumber: Dinas Pertanian, Perkebunan dan Perternakan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tanaman kelapa sawit di Bangka Belitung telah mengalami perkembangan dari segi produksi. Perkembangan kelapa sawit ini ditandai dengan semakin meningkatnya produksi kelapa sawit setiap tahunnya. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian, Perkebunan dan Perternakan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Tabel 5 menunjukkan terjadi peningkatan produksi dari tahun , namun terjadi

23 17 penurunan dari tahun Produksi tertinggi kelapa sawit di Bangka dan Belitung terjadi pada tahun 2003 yaitu sebesar ton. Tahun terjadi kenaikan, dimana pada tahun 2014 produksi kelapa sawit mencapai 100,592 ton (Gambar 6). Gambar 6 Grafik Produksi Kelapa Sawit Menurut Kabupaten/Kota Tahun (ton) D. Hubungan perkebunan dengan evolusi Adanya peralihan tanaman kelapa sawit dan karet yang semulanya merupakan tanaman liar menjadi tanaman perkebunan oleh manusia merupakan salah satu upaya domestikasi. Kombinasi antara bentuk hidup yang nomaden dan pemahaman yang mendalam tentang tumbuhan serta kehidupannya di area terbatas menyebabkan sekelompok masyarakat terdorong untuk melakukan domestikasi tumbuhan. Domestikasi tumbuhan tidak terlepas dari sejarah dan asal usul tanaman budidaya. De Candolle (1855 diacu dalam Walujo 2011) mempertegas bahwa sejarah pertanian juga terkait erat dengan sejarah domestikasi tumbuhan menjadi tanaman. Tumbuhan yang mengalami domestikasi akan berubah dari status liar dan mengalami penjinakan dan karena adanya seleksi alam maka akan menurunkan variasi yang ada tetapi akan meningkatkan variasi baru karena hibridisasi maupun mutasi.

24 18 Domestikasi dapat diartikan sebagai upaya penjinakan hewan maupun tumbuhan liar yang diperoleh dari lingkungan atau habitat aslinya agar dapat dimanfaatkan oleh manusia. Dari kegiatan ini kemudian muncul varietas atau galur-galur tumbuhan dan hewan yang menguntungkan manusia karena selalu menyisihkan individu unggulan untuk selalu dibiakkan. Hewan atau tumbuhan yang sudah lama dipelihara akan berbeda sangat nyata dengan nenek moyangnya yang turunannya mungkin masih ada di hutan. Hal ini menunjukkan bahwa spesies-spesies tersebut mempunyai variabilitas yang besar dan bahwa manusia mampu menciptakan perubahan-perubahan sevolusi demi kesejahteraan hidup manusia itu sendiri. Domestikasi merupakan salah satu kunci yang dapat menjelaskan bagaimana distribusi hewan-hewan yang ditemukan Darwin memberinya bukti bahwa evolusi telah terjadi (Ladbdas UNTAD 2013). Menurut Hirst (2016) domestikasi tumbuhan merupakan salah satu langkah awal dalam menuju perekonomian yang lebih baik. Suatu tumbuhan dikatakan terdomestikasi ketika karakter aslinya diubah sehingga tidak dapat tumbuh dan bereproduksi tanpa campur tangan manusia. Domestikasi dianggap sebagai hasil dari pengembangan hubungan simbiosis antara tumbuhan dan manusia yang disebut dengan koevolusi, karena baik tumbuhan maupun manusia saling mengembangkan tingkah laku untu menyesuaikan satu sama lain. Bentuk paling sederhana dari koevolusi yaitu manusia memanen tumbuhan secara selektif berdasarkan karakteristik yang lebih baik seperti buah yang besar dan penggunaan bibit atau biji dari tanaman yang berbuah besar untuk ditanam tahun berikutnya. Hingga saat ini telah banyak varietas kelapa sawit maupun karet yang telah dikembangkan, hal ini menunjukkan bahwa dari awalnya berasal dari tumbuhan liar hingga akhirnya didomestikasi oleh manusia, kedua komoditi ini telah mengalami banyak perubahan. Kegiatan pemuliaan karet di Indonesia telah banyak menghasilkan klon-klon karet unggul sebagai penghasil lateks dan penghasil kayu. Pada Lokakarya Nasional Pemuliaan Tanaman Karet 2005, telah direkomendasikan klon-klon unggul baru generasi-4 untuk periode tahun , yaitu klon: IRR 5, IRR 32, IRR 39, IRR 42, IRR 104, IRR 112, dan IRR 118. Klon IRR 42 dan IRR 112 akan diajukan pelepasannya sedangkan klon IRR lainnya sudah dilepas secara resmi. Klon-klon tersebut menunjukkan produktivitas dan kinerja yang baik pada berbagai lokasi, tetapi memiliki variasi karakter agronomi dan sifat-sifat sekunder

25 19 lainnya. Klon-klon lama yang sudah dilepas yaitu GT 1, AVROS 2037, PR 255, PR 261, PR 300, PR 303, RRIM 600, RRIM 712, BPM 1, BPM 24, BPM 107, BPM 109, PB 260, RRIC 100. Munculnya varietas-varietas baru dari waktu-waktu menunjukkan bahwa tanaman cenderung meningkatkan kemampuan adaptasinya terhadap lingkungan tempat hidupnya. Sementara untuk komoditas sawit dikenal pula beberapa varietas seperti dura, Pisifera tenera, Macro carya, Nigrescens, Diwikka wakka, Virescens dan Albescen. Clement (1992) menyatakan bahwa selama domestikasi variasi dari karakter morfologi dan rasio biomassa antara komponen reproduktif dan vegetatif yang beragam ataupun organ reproduktif akan mengalami modifikasi. Beberapa diantaranya yaitu peningkatan proporsi produk dimana rasio buah lebih tinggi daripada tandan atau rasio mesokarp lebih tinggi dari pada buah, peningkatan produk panen (indeks panen), pengurangan atau eliminasi duri, peningkatan perkembang-biakan, perkecambahan lebih cepat dan penurunan penyebaran secara alami. Rajanaidu et al. (1979 diacu dalam Clement 1992) menyebutkan bahwa frekuensi gen dapat termodifikasi melalui seleksi selama penagangan seperti yang terlihat pada tingginya proporsi pada varietas tenera. Sebagian besar peningkatan hasil kelapa sawit selama abad ini dikarenakan oleh penggunaan varietas tenera. Adanya modifikasi akibat dari domestikasi diduga dapat menjadi salah satu penyebab tingkat produksi suatu komoditas termasuk sawit.

26 KESIMPULAN Masuknya komoditas perkebunan karet dan kelapa sawit ke Bangka Belitung tidak terlepas dari awal masuknya kedua komoditas itu ke Indonesia. Daerah-daerah penyebaran karet dan kelapa sawit di Bangka Belitung hampir merata pada semua Kabupaten meskipun pada saat yang berbeda. Adanya usaha pemeliharaan tanaman karet dan kelapa sawit yang mulanya merupakan tanaman liar merupakan suatu usaha domestikasi yang merupakan salah satu penunjuk terjadinya evolusi.

27 DAFTAR PUSTAKA Anwar C Manajemen Dan Teknologi Budidaya Karet. [13 Mei 2016]. Badan Pusat Statisktik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Dalam Angka. Pangkalpinang: Pusat Statistik Bangka Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Dalam Angka. Pangkalpinang: Pusat Statistik Bangka Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Dalam Angka. Pangkalpinang: Pusat Statistik Bangka Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Dalam Angka. Pangkalpinang: Pusat Statistik Bangka Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Dalam Angka. Pangkalpinang: Pusat Statistik Bangka Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Dalam Angka. Pangkalpinang: Pusat Statistik Bangka Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Dalam Angka. Pangkalpinang: Pusat Statistik Bangka Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Dalam Angka. Pangkalpinang: Pusat Statistik Bangka Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Dalam Angka. Pangkalpinang: Pusat Statistik Bangka Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Dalam Angka. Pangkalpinang: Pusat Statistik Bangka Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Dalam Angka. Pangkalpinang: Pusat Statistik Bangka Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Dalam Angka. Pangkalpinang: Pusat Statistik Bangka Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Dalam Angka. Pangkalpinang: Pusat Statistik Bangka Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Dalam Angka. Pangkalpinang: Pusat Statistik Bangka Belitung Clement CR Domesticated Palm.Principes 36(2): Bangka Belitung. tanpa tahun. http: // Pertanian. go.id >File > Babel [12 Mei 2016]. Dinas Pertanian, Perkebunan dan Perternakan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Bangka Belitung.

28 22 letak geografis bangka belitung [15 mei 2016]. Hirst KK Plant Domestication- Tables of Dates and Places. http: //archaeology.about.com [ 14 mei 2016]. Labdas UNTAD Evolusi. [14 Mei 2016]. Malik AR Opini: Dilema Petani Karet dan MEA Bangka Pos. Bangka.tribunnews.com > kolom> opini [ 8 mei 2016]. Pahan I Panduan Lengkap Kelapa Sawit. Jakarta: Penebar Swadaya. Satria BA Kompetitifnya Industri Karet Babel. [ 8 mei 2016]. Tim Penulis Penebar Swadaya Panduan Lengkap Karet. Jakarta: PenebarSwadaya. Wadman A Setiap Tahun Pangkalpinag Terjadi Alih Fungsi Lahan. Bangka Pos. Bangka. tribunnews.com >2013/04/11 [ 15 mei 2016] Walujo EB Sumbangan Ilmu Etnobotani dalam Memfasilitasi Hubungan Manusia dengan Tumbuhan dan Lingkungannya. Jurnal Biologi Indonesia 7(2): [14 Mei 2016] infosawit.com [15 Mei 2016] pumbateng.blogspot.co.id/ [14 Mei 2016] rri.co.id [15 Mei 2016].

29 LAMPIRAN

30 Lampiran 1 Produksi dan Luas Areal Karet di Bangka Belitung (Data BPS) 24

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49 33

50 44 Lampiran 2 Produksi dan Luas Areal Kelapa Sawit di Bangka Belitung (Data BPS)

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69 63 Lampiran 3 Daftar Perusahaan Perkebunan Penerima izin usaha Perkebunan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

70

71

72 66 Lampiran 4 Daftar Pertanyaan dan Jawaban Wawancara 1. Bagaimana awal mula masuknya karet dan sawit ke Bangka Belitung? Karet merupakan tanaman yang sudah membudaya bagi masyarakat di Bangka Belitung sejak dahulu, sementara untuk tepat kapan karet itu masuk belum diperoleh informasi yang jelas sementara untuk tanaman kelapa sawit pertama kali masuk ke Bangka Belitung pada tahun 1990-an dengan daerah awal penyebarannya yaitu di Bangka dan Bangka Barat. Perusahaan kelapa sawit yang pertama yaitu PT. Gunung Maras Lestari (GML). 2. Bagaimana penyebaran karet dan sawit di Bangka Belitung? Karet dan sawit di Bangka Belitung menyebar hampir di seluruh kabupaten dan kecamatan. Perkebunan sawit di Bangka Belitung sebagian besar dikelolah oleh perusahaan-perusahaan diantaranya PT. Gunung Sawit Bina Lestari (GSBL), PT. Bumi Permai Lestari (BPL) sementara untuk komoditas karet banyak dikelola oleh masyarakat dengan skala kecil.

Lampiran I.19 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

Lampiran I.19 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 Lampiran I.9 0/Kpts/KPU/TAHUN 0 9 MARET 0 ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 0 No DAERAH PEMILIHAN JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KURSI DP Meliputi Kab/Kota 7. KOTA PANGKALPINANG

Lebih terperinci

PEMETAAN SEGMENTASI SASARAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA

PEMETAAN SEGMENTASI SASARAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA PEMETAAN SEGMENTASI SASARAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA PERWAKILAN BKKBN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI...ii I. PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1

Lebih terperinci

KELAPA SAWIT, POTENSI UNGGULAN KABUPATEN BANGKA BARAT POTENSI KELAPA SAWIT

KELAPA SAWIT, POTENSI UNGGULAN KABUPATEN BANGKA BARAT POTENSI KELAPA SAWIT KELAPA SAWIT, POTENSI UNGGULAN KABUPATEN BANGKA BARAT POTENSI KELAPA SAWIT Industri kelapa sawit memiliki prospek yang baik karena memiliki daya saing sebagai industri minyak nabati. Sawit adalah salah

Lebih terperinci

DATA DASAR PUSKESMAS PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG

DATA DASAR PUSKESMAS PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG DATA DASAR PUSKESMAS PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG KONDISI DESEMBER 2015 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA JAKARTA, 2016 JUMLAH PUSKESMAS MENURUT KABUPATEN/KOTA KEADAAN 31 DESEMBER 2015 PROVINSI

Lebih terperinci

JUMLAH PUSKESMAS MENURUT KABUPATEN/KOTA (KEADAAN 31 DESEMBER 2013)

JUMLAH PUSKESMAS MENURUT KABUPATEN/KOTA (KEADAAN 31 DESEMBER 2013) JUMLAH MENURUT KABUPATEN/KOTA (KEADAAN 31 DESEMBER 2013) PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KAB/KOTA RAWAT INAP NON RAWAT INAP JUMLAH 1901 BANGKA 2 10 12 1902 BELITUNG 2 7 9 1903 BANGKA BARAT 5 3 8 1904

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Lokasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia. Terletak di wilayah Indonesia bagian Barat, pada 104 50 sampai 109

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2003 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2003 TENTANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BANGKA SELATAN, KABUPATEN BANGKA TENGAH, KABUPATEN BANGKA BARAT, DAN KABUPATEN BELITUNG TIMUR DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 7 TAHUN 2001

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 7 TAHUN 2001 SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 7 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN 9 (SEMBILAN) KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA, Menimbang : a. bahwa 9 (sembilan) Perwakilan Kecamatan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 25, 2003 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4268) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BANGKA SELATAN, KABUPATEN BANGKA TENGAH, KABUPATEN BANGKA BARAT, DAN KABUPATEN BELITUNG TIMUR DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 100 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN DAN KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2003 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2003 TENTANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BANGKA SELATAN, KABUPATEN BANGKA TENGAH, KABUPATEN BANGKA BARAT, DAN KABUPATEN BELITUNG TIMUR DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BANGKA SELATAN, KABUPATEN BANGKA TENGAH, KABUPATEN BANGKA BARAT, DAN KABUPATEN BELITUNG TIMUR DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA

Lebih terperinci

PRIORITAS WILAYAH SASARAN PROGRAM PEMBANGUNAN KELUARGA

PRIORITAS WILAYAH SASARAN PROGRAM PEMBANGUNAN KELUARGA PRIORITAS WILAYAH SASARAN PROGRAM PEMBANGUNAN KELUARGA PERWAKILAN BKKBN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI...ii I. PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1

Lebih terperinci

DAFTAR PESERTA PLPG TAHAP 1-6 STATUS LULUS UJIAN ULANG I

DAFTAR PESERTA PLPG TAHAP 1-6 STATUS LULUS UJIAN ULANG I Kabupaten Bangka 1 15290102710025 RISMALENA Guru Kelas SD SDN 11 PEMALI 50 90 74 86,25 86,25 98 86,07 84,32 2 15290102710057 RITA Guru Kelas SD SDN 20 MERAWANG 44 90 71,6 86,25 85,62 98 86,85 83,85 3 15290102710077

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. xiii. xiv

DAFTAR ISI. Halaman. xiii. xiv DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DEPAN... i PRASYARAT GELAR... ii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA SKRIPSI... iii ABSTRACT... iv ABSTRAK... v RINGKASAN... vi HALAMAN PERSETUJUAN... viii LEMBAR PERSETUJUAN PENGUJI...

Lebih terperinci

STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG

STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG BMKG BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA BALAI BESAR METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH II STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG Bandar Udara Depati Amir Bangka, PangkalPinang 33171

Lebih terperinci

STASIUN METEOROLOGI PANGKALPINANG

STASIUN METEOROLOGI PANGKALPINANG BMKG BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA BALAI BESAR METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH II STASIUN METEOROLOGI PANGKALPINANG Bandar Udara Depati Amir Bangka, PangkalPinang 33171 P.O.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto

Lebih terperinci

STASIUN METEOROLOGI PANGKALPINANG

STASIUN METEOROLOGI PANGKALPINANG BMKG BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA BALAI BESAR METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH II STASIUN METEOROLOGI PANGKALPINANG Bandar Udara Depati Amir Bangka, PangkalPinang 33171 P.O.

Lebih terperinci

ANALISIS CUACA EKSTRIM TERKAIT KEJADIAN HUJAN LEBAT DAN BANJIR DI PULAU BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA - BELITUNG TANGGAL 11 MARET 2018

ANALISIS CUACA EKSTRIM TERKAIT KEJADIAN HUJAN LEBAT DAN BANJIR DI PULAU BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA - BELITUNG TANGGAL 11 MARET 2018 BMKG BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA BALAI BESAR METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH II STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG Bandar Udara Depati Amir Bangka, PangkalPinang 33171

Lebih terperinci

REKAPITULASI DATA IZIN USAHA PERTAMBANGAN (IUP) KOMODITAS MINERAL LOGAM DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

REKAPITULASI DATA IZIN USAHA PERTAMBANGAN (IUP) KOMODITAS MINERAL LOGAM DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG REKAPITULASI DATA IZIN USAHA PERTAMBANGAN (IUP) KOMODITAS MINERAL LOGAM DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG No Nama Perusahaan Alamat Perusahaan Nomor & Tanggal SK Masa Berlaku Lokasi IUP Luas Wilayah

Lebih terperinci

Dasar Hukum, Pengertian dan Kewenangan

Dasar Hukum, Pengertian dan Kewenangan Dasar Hukum, Pengertian dan Kewenangan DASAR HUKUM 1. Undang-udang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan 2. Undang-udang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Undang-undang No. 23

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN PENYULUH PERTANIAN KABUPATEN BANGKA TAHUN : 2013

RENCANA KERJA TAHUNAN PENYULUH PERTANIAN KABUPATEN BANGKA TAHUN : 2013 LAMPIRAN 4 RENCANA KERJA TAHUNAN PENYULUH PERTANIAN KABUPATEN BANGKA TAHUN : 2013 KEGIATAN PENYULUHAN No Tujuan Masalah Sasaran Materi Kegiatan/ Sumber Penanggung Vol Lokasi Waktu Pelaksana Metoda Biaya

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Kondisi Geografis dan Persebaran Tanaman Perkebunan Unggulan Provinsi Jambi. Jambi 205,43 0,41% Muaro Jambi 5.

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Kondisi Geografis dan Persebaran Tanaman Perkebunan Unggulan Provinsi Jambi. Jambi 205,43 0,41% Muaro Jambi 5. IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Kondisi Geografis dan Persebaran Tanaman Perkebunan Unggulan Provinsi Jambi Provinsi Jambi secara geografis terletak antara 0 0 45 sampai 2 0 45 lintang selatan dan antara 101 0 10

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Profil Provinsi Kepulauan Bangka belitung. Bangka dan Pulau Belitung yang beribukotakan Pangkalpinang.

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Profil Provinsi Kepulauan Bangka belitung. Bangka dan Pulau Belitung yang beribukotakan Pangkalpinang. BAB IV GAMBARAN UMUM A. Profil Provinsi Kepulauan Bangka belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung atau yang disingkat Babel adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terdiri dari dua pulau kecil yaitu

Lebih terperinci

LAMPIRAN 2 RENCANA KEGIATAN UNTUK MENGIKHTIARKAN KEMUDAHAN KEGIATAN PENYULUHAN KABUPATEN BANGKA TAHUN 2013

LAMPIRAN 2 RENCANA KEGIATAN UNTUK MENGIKHTIARKAN KEMUDAHAN KEGIATAN PENYULUHAN KABUPATEN BANGKA TAHUN 2013 LAMPIRAN 2 RENCANA KEGIATAN UNTUK MENGIKHTIARKAN KEMUDAHAN KEGIATAN PENYULUHAN KABUPATEN BANGKA TAHUN 2013 No Tujuan Masalah Iktiar/Kegiatan Yang dilakukan Lokasi Waktu Sumber Penanggung Biaya Jawab Pelaksana

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANGKA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANGKA GEOGRAFIS KABUPATEN BANGKA PKL Sungailiat PKW PKNp PKWp PKW PKW Struktur Perekonomian Kabupaten Bangka tanpa Timah Tahun 2009-2013 Sektor 2009 (%)

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kabupaten Belitung Timur adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Bangka Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak tanggal 25 Februari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. besar, yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung serta pulau-pulau kecil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. besar, yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung serta pulau-pulau kecil 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian 1. Letak Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terdiri atas dua pulau besar, yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung serta

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tanggamus terbentuk atas dasar Undang-undang Nomor 2 tertanggal 3

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tanggamus terbentuk atas dasar Undang-undang Nomor 2 tertanggal 3 39 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kabupaten Tanggamus Kabupaten Tanggamus terbentuk atas dasar Undang-undang Nomor 2 tertanggal 3 Januari 1997 dan pada tanggal 21 Maret 1997 resmi menjadi salah

Lebih terperinci

MATRIKS PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN KABUPATEN BANGKA TAHUN : 2013

MATRIKS PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN KABUPATEN BANGKA TAHUN : 2013 LAMPIRAN 3 MATRIKS PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN KABUPATEN BANGKA TAHUN : 2013 Sasaran Pelaku KEGIATAN PENYULUHAN Pelaku Utama Petugas No Keadaan Tujuan Masalah Usaha Wanita Taruna Petani Kegiatan/ Sumber

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia karena merupakan tumpuan hidup sebagian besar penduduk Indonesia. Lebih dari setengah angkatan kerja

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Geografis dan Luas Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung secara geografis terletak pada 104 0 50 sampai 109 0 30 Bujur Timur dan 0 0 50 sampai 4 0 10 Lintang

Lebih terperinci

Teknologi Pertanian Sehat Kunci Sukses Revitalisasi Lada di Bangka Belitung

Teknologi Pertanian Sehat Kunci Sukses Revitalisasi Lada di Bangka Belitung Teknologi Pertanian Sehat Kunci Sukses Revitalisasi Lada di Bangka Belitung Oleh: Agus Wahyudi (naskah ini disalin sesuai aslinya untuk kemudahan navigasi) (Sumber : SINAR TANI Edisi 17 23 November 2010)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia telah dikenal sebagai negara agraris. Hal ini disebabkan karena Indonesia memiliki luas lahan dan agroklimat yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai

Lebih terperinci

Oleh: ARI YANUAR PRIHATIN, S.T. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Bangka Tengah

Oleh: ARI YANUAR PRIHATIN, S.T. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Bangka Tengah Pelaksanaan UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah dalam Tata Kelola Kegiatan Usaha Pertambangan di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Oleh: ARI YANUAR PRIHATIN, S.T. Kepala Dinas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki tanaman pangan maupun hortikultura yang beraneka ragam. Komoditas hortikultura merupakan komoditas pertanian yang memiliki

Lebih terperinci

KAJIAN KEMAMPUAN EKONOMI PETANI DALAM PELAKSANAAN PEREMAJAAN KEBUN KELAPA SAWIT DI KECAMATAN SUNGAI BAHAR KABUPATEN MUARO JAMBI

KAJIAN KEMAMPUAN EKONOMI PETANI DALAM PELAKSANAAN PEREMAJAAN KEBUN KELAPA SAWIT DI KECAMATAN SUNGAI BAHAR KABUPATEN MUARO JAMBI KAJIAN KEMAMPUAN EKONOMI PETANI DALAM PELAKSANAAN PEREMAJAAN KEBUN KELAPA SAWIT DI KECAMATAN SUNGAI BAHAR KABUPATEN MUARO JAMBI SKRIPSI YAN FITRI SIRINGORINGO JURUSAN/PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

1. PT. Palmina Utama Banjar 756 Tahun 2007 Tgl. 29 Oktober PT. Monrad Intan Barakat Banjar /01104/DISBUN Tgl.

1. PT. Palmina Utama Banjar 756 Tahun 2007 Tgl. 29 Oktober PT. Monrad Intan Barakat Banjar /01104/DISBUN Tgl. DAFTAR PERUSAHAAN PERKEBUNAN PENERIMA IZIN USAHA PERK PROVINSI KALIMANTAN SELATAN No. Nama Perusahaan Kabupaten Nomor/Tanggal IUP-B 1. PT. Palmina Utama Banjar 756 Tahun 2007 Tgl. 29 Oktober 2007 2. PT.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian nasional. Oleh karena itu, pembangunan ekonomi nasional abad ke- 21, masih akan tetap berbasis pertanian

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Tanggamus merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Tanggamus merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi IV. GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Daerah Penelitian 1. Kabupaten Tanggamus Kabupaten Tanggamus merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Lampung. Perkembangan Kabupaten Tanggamus dimulai

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Gambaran Umum Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Gambaran Umum Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Gambaran Umum Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Pelalawan Kabupaten Pelalawan terletak disepanjang Sungai Kampar bagian hilir dan terdapat

Lebih terperinci

ANALISIS CUACA TERKAIT KEJADIAN BANJIR DI PULAU BANGKA TANGGAL 07 FEBRUARI 2016

ANALISIS CUACA TERKAIT KEJADIAN BANJIR DI PULAU BANGKA TANGGAL 07 FEBRUARI 2016 BMKG BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA BALAI BESAR METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH II STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG Bandar Udara Depati Amir, PangkalPinang 33171 P.O.

Lebih terperinci

DAFTAR PESERTA PLPG TAHAP 1-6 STATUS TIDAK LULUS PLPG SERTIFIKASI GURU TAHUN 2015

DAFTAR PESERTA PLPG TAHAP 1-6 STATUS TIDAK LULUS PLPG SERTIFIKASI GURU TAHUN 2015 Kabupaten Bangka 1 15290102710065 SUKMAWATI Guru Kelas SD SDN 6 BAKAM Skor Ujian Tulis Nasional < 42 2 15290102710072 SUMARNI Guru Kelas SD SDN 5 BAKAM Skor Ujian Tulis Nasional < 42 3 15290102710158 HASIMAH

Lebih terperinci

POTENSI DAN PELUANG INVESTASI. Kabupaten belitung

POTENSI DAN PELUANG INVESTASI. Kabupaten belitung POTENSI DAN PELUANG INVESTASI Kabupaten belitung POSISI KABUPATEN BELITUNG Kabupaten Belitung terletak antara 107 08' BT sampai 107 58' BT dan 02 30' LS sampai 03 15' LS dengan luas seluruhnya 229.369

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Samarinda, Juli 2016 Kepala, Ir. Hj. Etnawati, M.Si NIP

KATA PENGANTAR. Samarinda, Juli 2016 Kepala, Ir. Hj. Etnawati, M.Si NIP KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah menganugerahkan Rahmat dan Hidayah- Nya, sehingga buku Statistik Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2015 dapat kami susun dan sajikan.

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Administrasi Kabupaten Bangka Tengah secara administratif terdiri atas Kecamatan Koba, Kecamatan Lubuk Besar, Kecamatan Namang, Kecamatan Pangkalan Baru, Kecamatan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi dan Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi dan Botani Kelapa Sawit 3 TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi dan Botani Kelapa Sawit Kelapa sawit berasal dari benua Afrika. Delta Nigeria merupakan tempat dimana fosil tepung sari dari kala miosen yang bentuknya sangat mirip dengan

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 19 TAHUN 2009 T E N T A N G

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 19 TAHUN 2009 T E N T A N G BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 19 TAHUN 2009 T E N T A N G PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PADA STRUKTUR ORGANISASI DINAS DAERAH DAN UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PADA

Lebih terperinci

Pelaksanaan Magang Mahasiswa

Pelaksanaan Magang Mahasiswa No. Nama Instansi Jenis Kegiatan Kurun Waktu Kerja Sama Mulai Berakhir Manfaat yang Telah Diperoleh (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Merawang 2 Dinas

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA BARAT, Menimbang : a. bahwa keanekaragaman

Lebih terperinci

PROGRES IUPHHK-HTR SE-KABUPATEN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2017 SAMPAI DENGAN BULAN SEPTEMBER 2017

PROGRES IUPHHK-HTR SE-KABUPATEN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2017 SAMPAI DENGAN BULAN SEPTEMBER 2017 PROGRES IUPHHK-HTR SE-KABUPATEN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2017 Kab./Kota Nama Kelompok/ Pemegang IUPHHK-HTR SAMPAI DENGAN BULAN SEPTEMBER 2017 Sudah Keluar SK. IUPHHK-HTR Oleh Menteri, Gubernur

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) merupakan salah satu provinsi yang masih relatif muda. Perjuangan keras Babel untuk menjadi provinsi yang telah dirintis sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sawit nasional karena kelapa sawit merupakan salah satu komoditas unggulan di Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN. sawit nasional karena kelapa sawit merupakan salah satu komoditas unggulan di Indonesia dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman penghasil minyak nabati yang saat ini sedang marak dikembangkan di Indonesia. Pemerintah terus mendorong pertumbuhan

Lebih terperinci

PERMASALAHAN PENGELOLAAN PERKEBUNAN

PERMASALAHAN PENGELOLAAN PERKEBUNAN PERMASALAHAN PENGELOLAAN PERKEBUNAN Disampaikan pada Acara Monev Gerakan Nasioanal Penyelamatan SDA sektor Kehutanan dan Perkebunan Tanggal 10 Juni 2015 di Gorontalo DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN JENIS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Bagi perekonomian Indonesia, sektor pertanian merupakan sektor yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Bagi perekonomian Indonesia, sektor pertanian merupakan sektor yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagi perekonomian Indonesia, sektor pertanian merupakan sektor yang penting karena secara tradisional Indonesia merupakan negara agraris yang bergantung pada sektor

Lebih terperinci

RDTR KAWASAN PERKOTAAN SUNGAILIAT DAN PERATURAN ZONASI TARMIZI SAAT BUPATI BANGKA

RDTR KAWASAN PERKOTAAN SUNGAILIAT DAN PERATURAN ZONASI TARMIZI SAAT BUPATI BANGKA RDTR KAWASAN PERKOTAAN SUNGAILIAT DAN PERATURAN ZONASI 2014-2034 TARMIZI SAAT BUPATI BANGKA DISAMPAIKAN SILATURAHIM PEMKAB BANGKA DAN PEMKAB SERANG SUNGAILIAT, 5 NOVEMBER 2014 VISI : BANGKA BERMARTABAT

Lebih terperinci

INDUSTRI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT INDONESIA In House Training Profil Bisnis Industri Kelapa Sawit Indonesia Medan, 30-31 Mei 2011

INDUSTRI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT INDONESIA In House Training Profil Bisnis Industri Kelapa Sawit Indonesia Medan, 30-31 Mei 2011 INDUSTRI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT INDONESIA In House Training Profil Bisnis Industri Kelapa Sawit Indonesia Medan, 30-31 Mei 2011 Ignatius Ery Kurniawan PT. MITRA MEDIA NUSANTARA 2011 KEMENTERIAN KEUANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat melimpah. Salah satu kekayaan alam yang dimiliki Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat melimpah. Salah satu kekayaan alam yang dimiliki Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah. Salah satu kekayaan alam yang dimiliki Indonesia adalah sumber daya mineralnya

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Seluma Kabupaten Seluma merupakan salah satu daerah pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Selatan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 3

Lebih terperinci

5 GAMBARAN UMUM AGRIBISNIS KELAPA SAWIT

5 GAMBARAN UMUM AGRIBISNIS KELAPA SAWIT 27 5 GAMBARAN UMUM AGRIBISNIS KELAPA SAWIT Perkembangan Luas Areal dan Produksi Kelapa Sawit Kelapa sawit merupakan tanaman penghasil minyak sawit dan inti sawit yang menjadi salah satu tanaman unggulan

Lebih terperinci

KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG

KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG KODE DAN DATA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG K O D E (Km) KEP. BANGKA BELITUNG.0. BANGKA 0.0,.0.0.0 Sungailiat.0.0.00.0.0.00.0.0.00.0.0.00.0.0.00.0.0.00 Sungailiat Sri Menanti

Lebih terperinci

SEKTOR-SEKTOR UNGGULAN PENOPANG PEREKONOMIAN BANGKA BELITUNG

SEKTOR-SEKTOR UNGGULAN PENOPANG PEREKONOMIAN BANGKA BELITUNG Suplemen 4. Sektor-Sektor Unggulan Penopang Perekonomian Bangka Belitung Suplemen 4 SEKTOR-SEKTOR UNGGULAN PENOPANG PEREKONOMIAN BANGKA BELITUNG Salah satu metode dalam mengetahui sektor ekonomi unggulan

Lebih terperinci

Data shared during Forum Group Discussion (FGD) in Jakarta, 27 March 2013

Data shared during Forum Group Discussion (FGD) in Jakarta, 27 March 2013 APP Wood Suppliers Location Maps Data shared during Forum Group Discussion (FGD) in Jakarta, 27 March 2013 Disclaimer Presentasi ini disiapkan oleh Asia Pulp & Paper Group ( APP atau Perusahaan ) hanya

Lebih terperinci

Lampiran : DAFTAR PESERTA PLPG SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN Subrayon 106 Universitas Sriwijaya Tahap III (7 Nopember - 17 Nopember 2016)

Lampiran : DAFTAR PESERTA PLPG SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN Subrayon 106 Universitas Sriwijaya Tahap III (7 Nopember - 17 Nopember 2016) Kabupaten Bangka 1 16290102710048 RIKA APRILIA Guru SD SD N 15 PEMALI SD/MI Asrama Haji A 2 16290102710063 NURAINI Guru SD SD N 5 BAKAM SD/MI Asrama Haji A 3 16290102710081 Sarpudin Guru SD SD N 3 PEMALI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menjadi pemasok hasil pertanian yang beranekaragam yaitu rempah-rempah

I. PENDAHULUAN. menjadi pemasok hasil pertanian yang beranekaragam yaitu rempah-rempah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang cukup besar di dunia. Pada masa zaman pemerintahan Hindia-Belanda, Indonesia merupakan negara terkenal yang menjadi pemasok hasil

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 5 TAHUN 2001 T E N T A N G REVISI RENCANA TATA RUANG RUANG WILAYAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA, Menimbang : a. bahwa untuk menciptakan

Lebih terperinci

KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A20112 TENTANG PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN PT INDO SUKSES LESTARI MAKMUR OLEH PT MINAMAS GEMILANG

KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A20112 TENTANG PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN PT INDO SUKSES LESTARI MAKMUR OLEH PT MINAMAS GEMILANG PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A20112 TENTANG PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN PT INDO SUKSES LESTARI MAKMUR OLEH PT MINAMAS GEMILANG LATAR BELAKANG 1. Berdasarkan Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

Programa Penyuluhan Kab.Bangka

Programa Penyuluhan Kab.Bangka Programa Penyuluhan Kab.Bangka 2013 1 LEMBAR PENGESAHAN PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN KABUPATEN BANGKA TAHUN 2013 Tim Penyusun, Kepala Bidang Penyuluhan Pada Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Bangka, Koordinator

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR, SALINAN PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG KEBUTUHAN DAN HARGA ECERAN TERTINGGI PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan salah satu tanaman pangan

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan salah satu tanaman pangan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan salah satu tanaman pangan daerah tropis. Ubi kayu menjadi tanaman pangan pokok ketiga setelah padi dan jagung.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan sesuatu hal yang sangat vital bagi kehidupan manusia.

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan sesuatu hal yang sangat vital bagi kehidupan manusia. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pangan merupakan sesuatu hal yang sangat vital bagi kehidupan manusia. Peningkatan ketahanan pangan merupakan tanggung jawab bersama antara masyarakat dan pemerintah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewi Fitriyani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewi Fitriyani, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat pesisir merupakan kelompok orang yang tinggal di daerah pesisir dan sumber kehidupan perekonomiannya bergantung secara langsung pada pemanfaatan sumberdaya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kakao merupakan tanaman perkebunan yang memiliki peran cukup penting bagi perekonomian nasional, khususnya sebagai penyedia lapangan kerja, sumber pendapatan dan devisa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kepulauan Bangka Belitung ditetapkan sebagai provinsi baru sesuai Undang - Undang No. 27 tahun 2000 tanggal 4 Desember 2000. Wilayah provinsi ini meliputi Pulau Bangka,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Samarinda, September 2015 Kepala, Ir. Hj. Etnawati, M.Si NIP

KATA PENGANTAR. Samarinda, September 2015 Kepala, Ir. Hj. Etnawati, M.Si NIP KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah menganugerahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga buku Statistik Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014 dapat kami susun dan sajikan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Hartini Susanti, 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Hartini Susanti, 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam dan mineral, seperti batubara, timah, minyak bumi, nikel, dan lainnya. Peraturan Presiden

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Penulisan

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Penulisan BAB I PENDAHULUAN Peningkatan produksi karet yang optimal harus dimulai dengan pemilihan klon yang unggul, penggunaan bibit yang berkualitas sebagai batang bawah dan batang atas serta pemeliharaan yang

Lebih terperinci

DAFTAR PESERTA UJIAN ULANG 2 (PLPG TAHAP 1-6) TANGGAL 13 DESEMBER 2015

DAFTAR PESERTA UJIAN ULANG 2 (PLPG TAHAP 1-6) TANGGAL 13 DESEMBER 2015 Kabupaten Bangka 1 15290102710050 ZURATNA Guru Kelas SD SDN 4 PEMALI Mengulang Hotel De' Premium 15 10.30-12.30 2 15290102710065 SUKMAWATI Guru Kelas SD SDN 6 BAKAM Mengulang Hotel De' Premium 15 10.30-12.30

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. karet dunia dengan mengungguli hasil dari negara-negara lain dan negara asal

I. PENDAHULUAN. karet dunia dengan mengungguli hasil dari negara-negara lain dan negara asal I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karet alam merupakan salah satu komoditas pertanian yang penting untuk Indonesia dan lingkup internasional. Di Indonesia karet merupakan salah satu hasil pertanian yang

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 11 TAHUN 2002 KAWASAN INDUSTRI PERIKANAN TERPADU DI TELUK KELABAT B U P A T I B A N G K A,

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 11 TAHUN 2002 KAWASAN INDUSTRI PERIKANAN TERPADU DI TELUK KELABAT B U P A T I B A N G K A, SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 11 TAHUN 2002 T E N T A N G KAWASAN INDUSTRI PERIKANAN TERPADU DI TELUK KELABAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA B U P A T I B A N G K A, Menimbang : a.

Lebih terperinci

Provinsi Papua, telah telah dapat menyelesaikan buku Statistik. tatistik Perkebunan Papua Tahun 2015 menyajikan data luas areal,

Provinsi Papua, telah telah dapat menyelesaikan buku Statistik. tatistik Perkebunan Papua Tahun 2015 menyajikan data luas areal, 1 2 Kata Pengantar P uji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Dinas Perkebunan Provinsi Papua, telah telah dapat menyelesaikan buku Statistik Perkebunan Papua Tahun 2015 S tatistik Perkebunan Papua

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi di antara tanaman perkebunan lainnya dan berperan penting sebagai sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk tujuan kesejahteraan. Salah satu bentuk kegiatan pemanfatan dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk tujuan kesejahteraan. Salah satu bentuk kegiatan pemanfatan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber Daya Alam Nabati dengan segala jenis keanekaragamannya yang ada di Tanah Indonesia, adalah salah satu kelebihan yang dari dulu telah menjadi sumber kekayaan

Lebih terperinci

BAB III TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

BAB III TUGAS UMUM PEMERINTAHAN BAB III TUGAS UMUM PEMERINTAHAN Adapun uraian Lingkup Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bangka Tahun 2009 adalah sebagai berikut : A. Kerjasama Antar Daerah

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. dalam upaya peningkatan devisa Indonesia. Ekspor karet Indonesia selama

PENDAHULUAN. Latar Belakang. dalam upaya peningkatan devisa Indonesia. Ekspor karet Indonesia selama PENDAHULUAN Latar Belakang Karet merupakan komoditi ekspor yang mampu memberikan kontribusi dalam upaya peningkatan devisa Indonesia. Ekspor karet Indonesia selama 20 tahun terakhir terus menunjukkan adanya

Lebih terperinci

PERMASALAHAN PENGELOLAAN PERKEBUNAN

PERMASALAHAN PENGELOLAAN PERKEBUNAN PERMASALAHAN PENGELOLAAN PERKEBUNAN JENIS IZIN USAHA PERKEBUNAN Izin usaha perkebunan budidaya (IUP-B) diberikan kepada pelaku usaha dengan luasan 25 hektar atau lebih; Izin usaha perkebunan pengolahan

Lebih terperinci

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Kabupaten Bangka 1 16290115410027 DANI AKHMAD MA'RUFIN 2 16290115410124 Anggarina SMAN 1 PEMALI SMA/MA Triantama Hotel D SMP N 2 PEMALI SMP/MTs Triantama Hotel D 3 16290115610134 AEGUSTINAWATI Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang No.12 tahun 1992, pasal 1 ayat 4, benih tanaman yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang No.12 tahun 1992, pasal 1 ayat 4, benih tanaman yang II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Tentang Benih Pada Tanaman Karet Menurut Undang-Undang No.12 tahun 1992, pasal 1 ayat 4, benih tanaman yang selanjutnya disebut benih adalah tanaman atau bagian tanaman

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Kelapa sawit termasuk tanaman keras (tahunan) yang mulai menghasilkan pada umur 3 tahun dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa sawit, berasal dari daerah tropis di Amerika Barat yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa sawit, berasal dari daerah tropis di Amerika Barat yang penting BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelapa sawit, berasal dari daerah tropis di Amerika Barat yang penting sebagai suatu sumber minyak nabati. Kelapa sawit tumbuh sepanjang pantai barat Afrika dari Gambia

Lebih terperinci

KAJIAN KESENJANGAN GAP PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT PADA KELAS KESESUAIAN LAHAN S2 DI AFDELING I KEBUN PAYA PINANG PT. PAYA PINANG GROUP.

KAJIAN KESENJANGAN GAP PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT PADA KELAS KESESUAIAN LAHAN S2 DI AFDELING I KEBUN PAYA PINANG PT. PAYA PINANG GROUP. Jurnal Penelitian STIPAP, 2013, (1) : 2-3 KAJIAN KESENJANGAN GAP PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT PADA KELAS KESESUAIAN LAHAN S2 DI AFDELING I KEBUN PAYA PINANG PT. PAYA PINANG GROUP 1 Mardiana Wahyuni, Hasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan komoditas perkebunan unggulan

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan komoditas perkebunan unggulan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan komoditas perkebunan unggulan dan utama Indonesia. Tanaman yang produk utamanya terdiri dari minyak sawit (CPO) dan

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN RUMAH TANGGA DARI TANAMAN KELAPA DI DESA REBO KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA

ANALISIS PENDAPATAN RUMAH TANGGA DARI TANAMAN KELAPA DI DESA REBO KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA Enviagro, Jurnal Pertanian dan Lingkungan ISSN 1978-1644 8 ANALISIS PENDAPATAN RUMAH TANGGA DARI TANAMAN KELAPA DI DESA REBO KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA Analysis of Household Income from Coconut

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Desa Pandu Senjaya merupakan wilayah dengan potensi pengembangan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Desa Pandu Senjaya merupakan wilayah dengan potensi pengembangan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Desa Pandu Senjaya merupakan wilayah dengan potensi pengembangan perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Pangkalan Lada, Kabupaten Kotawaringin Barat, selain beberapa desa

Lebih terperinci

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 27 Secara rinci indikator-indikator penilaian pada penetapan sentra pengembangan komoditas unggulan dapat dijelaskan sebagai berikut: Lokasi/jarak ekonomi: Jarak yang dimaksud disini adalah jarak produksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi sangat besar dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi sangat besar dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi pertanian yang cukup besar dan dapat berkontribusi terhadap pembangunan dan ekonomi nasional. Penduduk di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Peningkatan Ruas Jalan Ketapang Pasir Padi (KM PKP s/d KM PKP ) Di Kota Pangkalpinang Provinsi Kep.

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Peningkatan Ruas Jalan Ketapang Pasir Padi (KM PKP s/d KM PKP ) Di Kota Pangkalpinang Provinsi Kep. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Jalan merupakan sarana transportasi yang sangat penting untuk menunjang kelancaran perhubungan darat suatu daerah. Kebutuhan akan prasarana jalan yang baik merupakan

Lebih terperinci

BULETIN IKLIM. Edisi November BMKG Stasiun Meteorologi Pangkalpinang

BULETIN IKLIM. Edisi November BMKG  Stasiun Meteorologi Pangkalpinang Edisi November 2017 BULETIN IKLIM PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Analisa Curah Hujan Oktober 2017 Prakiraan Curah Hujan Desember 2017,Januari dan Februari 2018 Informasi Peta Kekeringan Metode SPI

Lebih terperinci