PENGANTAR. Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Assalamu alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGANTAR. Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Assalamu alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh,"

Transkripsi

1

2 PENGANTAR Assalamu alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh, Puji syukur kehadirat Allah Subhanahuwata ala, yang telah melimpahkan Rahmat dan hidayah-nya, sehingga Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat telah menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan daerah pada tahun Laporan Kinerja ini disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Secara substansi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat ini merupakan pelaporan kinerja di awal periode RPJMD yang memberikan informasi tentang kinerja penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan guna mewujudkan visi, misi, tujuan, dan sasaran Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat selama 5 (Lima) Tahun. Laporan Kinerja ini disusun dengan membandingkan target dan capaian indikator kinerja daerah yang bersifat outcomes, yang menggambarkan capaian kinerja pelayanan sesuai dengan visi, misi, tujuan dan sasaran pemerintah daerah. Laporan ini akan memberikan gambaran yang komprehensif terhadap pelaksanaan kinerja daerah dan berbagai inovasi daerah yang dilakukan pada Tahun Secara umum kinerja tahun 2016 telah memberikan hasil yang positif, namun masih terdapat beberapa indikator yang perlu akselerasi dalam upaya mencapai kesejahteraan masyarakat. Selanjutnya laporan ini dapat dijadikan sebagai sarana evaluasi agar kinerja ke depan menjadi lebih produktif, efektif dan efisien, baik dari aspek perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dalam manajemen kinerja, keuangan dan pengawasan. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2016 i

3 Akhirnya tidak lupa disampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras dalam mewujudkan akuntabilitas kinerja daerah, semoga laporan kinerja ini dapat memenuhi kriteria penilaian sehingga maksud dan tujuan sesungguhnya tercapai dan bermanfaat bagi semua stakeholders. Kami mengharapkan adanya pemberian saran dan kritik untuk perbaikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dimasa yang akan datang. Wassalammualaikum Wr. Wb. Kuala Tungkal, Maret 2017 Bupati Tanjung Jabung Barat, Dr. Ir. H. SAFRIAL, MS LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2016 ii

4 DAFTAR ISI Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Grafik... Ikhtisar Eksekutif... Hal i iii iv vi vii BAB 1 PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Gambaran Umum Kabupaten Tanjung Jabung Barat... 2 C. Kelembagaan dan Personil Kelembagaan Aparatur Pemerintah Daerah... 7 D. Maksud Dan Tujuan... 8 E. Sistematika Penyusunan BAB 2 PERENCANAAN KINERJA BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Pemerintah B. Analisis dan Evaluasi Kinerja C. Realisasi Anggaran BAB 4 PENUTUP LAMPIRAN I. Perjanjian Kinerja (Penetapan Kinerja Tahun 2016) II. Matriks Pengukuran Kinerja Pemerintah Tahun 2016 III. Pernyataan Telah Direview atas Laporan Kinerja Pemerintah Tahun Anggaran 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2016 iii

5 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Penjabaran Misi, Tujuan dan Sasaran 14 Tabel 3.1 Hasil Pengukuran Capaian Penetapan Kinerja Tahun Tabel 3.2 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran Strategis 1 Tahun Tabel 3.3 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran Strategis 2 Tahun Tabel 3.4 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran Strategis 3 Tahun Tabel 3.5 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran Strategis 4 Tahun Tabel 3.6 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran Strategis 5 Tahun Tabel 3.7 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran Strategis 6 Tahun Tabel 3.8 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran Strategis 7 Tahun Tabel 3.9 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran Strategis 8 Tahun Tabel 3.10 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran Strategis 9 Tahun Tabel 3.11 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran Strategis 10 Tahun Tabel 3.12 Perbandingan Indikator Kinerja Bidang Peternakan Tahun 2014, dan 2016 Tabel 3.13 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran Strategis 11 Tahun Tabel 3.14 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran Strategis 12 Tahun Tabel 3.15 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran Strategis 13 Tahun Tabel 3.16 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran Strategis 14 Tahun Tabel 3.17 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran Strategis 15 Tahun Tabel 3.18 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran Strategis 16 Tahun Tabel 3.19 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran Strategis 17 Tahun LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2016 iv

6 Tabel 3.20 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran Strategis 18 Tahun Tabel 3.21 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran Strategis 19 Tahun Tabel 3.22 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran Strategis 20 Tahun Tabel 3.23 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran Strategis 21 Tahun Tabel 3.24 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran Strategis 22 Tahun Tabel 3.25 Jumlah dan Realisasi Belanja APBD (PERUBAHAN) Kab.Tanjung Jabung Barat (Data Sementara Non Audit Keadaan Akhir Desember 2016) 73 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2016 v

7 DAFTAR GRAFIK Hal Grafik 1 Aparatur Pemerintah Daerah berdasarkan Golongan/Ruang 7 Grafik 2 Aparatur Pemerintah Daerah berdasarkan Eselon 7 Grafik 3 Aparatur Pemerintah Daerah berdasarkan Pendidikan 7 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2016 vi

8 IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam upaya mewujudkan Good Governance, Kabupaten Tanjung Jabung Barat menyajikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah selama penyelenggaraan pemerintahan tahun 2016, sebagai tolok ukur peningkatan kinerjanya kedepan pada tahun-tahun berikutnya sebagaimana program program yang telah disusun dalam Peraturan Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun , tentunya sebagai upaya dalam mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, berwibawa dan meningkatkan kualitas pelayanan publik. Penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah di Kabupaten Tanjung Jabung Barat tahun 2016 dilaksanakan mengacu pada Perjanjian Kinerja Tahun 2016 yang memuat sasaran dan target kinerja yang ingin dicapai. Dimana dalam pencapaian sasaran tersebut telah ditetapkan kebijakan, indikator kinerja sasaran, serta program dan kegiatan yang bersifat operasional dan mengungkapkan keberhasilan dan atau kegagalan pelaksanaan program kegiatan, hambatan-hambatan/kendala yang ditemui dalam pelaksanaan serta mengungkapkan juga strategi pemecahan masalah yang akan dilaksanakan dimasa mendatang agar sasaran yang ditetapkan dapat tercapai sesuai yang direncanakan. Proses penilaian kinerja yang terukur dan bersifat outcomes menjadi bagian dari upaya untuk terus meningkatkan kapasitas kelembagaan, sehingga bisa terus meningkatkan kinerjanya sesuai peran yang diemban. Laporan Kinerja Tahun 2016 ini merupakan pengukuran dan evaluasi pelaksanaan kinerja Tahun ke - 1 RPJMD Kabupaten Tanjung Jabung Barat Periode Tahun , sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kinerja pemerintah daerah secara transparan dan akuntabel. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2016 vii

9 Pengumpulan data dan analisa dilakukan terhadap sasaran pembangunan yang menunjukkan keberhasilan pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU). Dalam dokumen Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2016 telah ditetapkan 20 sasaran strategis. Berdasarkan hasil pengukuran terhadap 20 sasaran strategis Dalam menyelenggaraan urusan pemerintahan, Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat menggunakan berbagai sumber daya yang dimiliki seperti aparatur, sarana prasarana dan anggaran. Tahun 2016 Anggaran Pendapatan sebesar Rp ,00 yang digunakan untuk Jumlah Anggaran Belanja Daerah sebesar Rp ,00 dengan rincian : a. belanja tidak langsung sebesar Rp (39%) b. belanja langsung sebesar Rp ,00 (61%) Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dapat dilihat dari pencapaian indikator kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan. Disamping itu, juga telah dilakukan perumusan indikator kinerja yang terdapat keterkaitan indikator kinerja SKPD, indikator kinerja program dan indikator kinerja kegiatan untuk mencapai indikator kinerja daerah (Peta Kinerja). Untuk menyajikan capaian kinerja sasaran strategis atau hasil pengukuran Indikator Kinerja Utama (IKU), serta diterapkannya sistem informasi manajemen akuntabilitas kinerja mulai dari perencanaan, pengendalian dan pelaporan kinerja. Langkah ini akan meningkatkan perbaikan kinerja dan pelayanan publik dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat yang akuntabel. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2016 viii

10

11 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kabupaten Tanjung Jabung Barat merupakan salah satu Kabupaten dalam Provinsi Jambi yang beribukota Kuala Tungkal, berdiri sejak pada tanggal 10 Agustus 1965 yang dikukuhkan dengan Undang Undang Nomor 7 Tahun 1965 (Lembaran Negara Nomor 50 Tahun 1965), dengan nama Kabupaten Tanjung Jabung. Setelah memasuki usianya yang ke- 34 dan seiring dengan bergulirnya Era Desentralisasi Daerah ( Otonomi Daerah ), daerah diberi wewenang dan keleluasaan untuk mengurus rumah tangganya sendiri, dan Kabupaten Tanjung Jabung saat itu memiliki wilayah yang sangat luas, dengan jangkauan Kecamatan cukup jauh dari Ibukota Kabupaten, maka Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung melakukan Pemekaran Kabupaten bersamaan dengan Kabupaten lain di Provinsi Jambi. Sejak Tanggal 4 Oktober 1999 Kabupaten Tanjung Jabung resmi di mekarkan berdasarkan Undang-undang Nomor 54 Tahun 1990 tentang pemekaran wilayah kabupaten dalam Provinsi Jambi, yaitu menjadi Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Kabupaten Tanjung Jabung Barat berada pada posisi sangat strategis dalam perekonomian regional karena langsung berhadapan dengan kawasan pertumbuhan ekonomi yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura Growth Triangle (IMS-GT) dan akan diperkuat dengan dimulainya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir 2016, semakin menjadikan Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebagai pintu gerbang keluar masuknya barang, jasa dan orang dari dan ke Batam, Malaysia dan Singapura. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

12 B. GAMBARAN UMUM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT 1. Letak Wilayah Geografis Secara geografis Kabupaten Tanjung Jabung Barat terletak antara 0º53 01º41 Lintang Selatan dan antara 103º23 104º21 Bujur Timur, dialiri Sungai Pengabuan dari hulu hingga ke hilir yang bermuara dan berbatasan dengan Laut Cina Selatan, dengan menggunakan transportasi laut dapat menuju ke Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dan Negara Singapura. Dimana jarak kota Kuala Tungkal ke Singapura + 90 mil dengan waktu tempuh 3.20 jam, dengan daratan seluas 4.868,08 Km 2 dan perairan 141,75 Km 2 dengan batas - batas yaitu sebelah : Utara : Laut China Selatan dan Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau. Selatan : Kabupaten Batang Hari dan Kabupaten Muaro Jambi. Barat : Kabupaten Batang Hari dan Kabupaten Tebo. Timur : Selat Berhala dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur. 2. Luas Wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki luas wilayah 5.009,82 Km 2 atau + 9,38% dari luas Provinsi Jambi, Kab.Tanjung Jabung Barat terletak antara 0º53 01º41 Lintang Selatan dan antara 103º23 104º21 Bujur Timur, dan dibagi dalam 13 Kecamatan : 1. Kecamatan Tungkal Ulu 8. Kecamatan Senyerang 2. Kecamatan Merlung 9. Kecamatan Tungkal Ilir 3. Kecamatan Batang Asam 10. Kecamatan Bram Itam 4. Kecamatan Tebing Tinggi 11. Kecamatan Seberang Kota 5. Kecamatan Renah Mendaluh 12. Kecamatan Betara 6. Kecamatan Muara Papalik 13. Kecamatan Kuala Betara 7. Kecamatan Pengabuan LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

13 3. Topografi Kabupaten Tanjung Jabung Barat secara Topografi alamnya berbentuk dataran tinggi dan sebahagian lagi merupakan dataran rendah, dimana tekstur tanahnya adalah sebagian tanah berlumpur karena dekat dengan laut dan sebagian lagi tanah kering, kemudian beriklim tropis basah dengan variasi kecil tergantung kelembaban nisbi, dataran tinggi temperatur max 27 0 C, dataran rendah temperatur 32 0, Berdasarkan klasifikasi menurut Schmidt dan Ferguson, iklim di Kab. Tanjung Jabung Barat adalah Type Afa, yaitu type iklim hujan tropis. Suhu udara rata-rata sebesar 29,9º C, suhu udara maksimum mencapai 32º C dan suhu udara minimum 21º C. Curah hujan tahunan rata-rata berkisar antara mm per tahun. Berdasarkan keterangan yang dihimpun dari berbagai sumber bahwa Kabupaten Tanjung Jabung Barat termasuk daerah belokan angin atau daerah perputaran arah awan basah sehingga peluang untuk hujan lebih tinggi baik dalam hal frekuensi maupun intensitasnya. 4. Karakateristik Wilayah Sebagai Daerah yang terkenal dengan makanan lautnya Sea Food karena ujung daerahnya sangat berdekatan dengan laut dan berdekatan dengan jalur SIJORI (Singapore, Johor, Riau), maka Kabupaten Tanjung Jabung Barat juga berpotensi sebagai Daerah Pelabuhan, dimana Kabupaten Tanjung Jabung Barat banyak di bangunan Pelabuhan mulai dari pelabuhan lokal sampai dengan pelabuhan Internasional seperti pelabuhan Roro. Disamping itu pada daerah bahagian daratnya terhampar tanah perkebunan yang sangat luas. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

14 5. Perekonomian dan Sosial Budaya Perkembangan Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada bidang bidang tertentu seperti perekonomian, dapat dilihat dari ketersediaan dan kualitas infrastruktur fisik dalam mendukung pengembangan wilayah, termasuk sarana dan prasarana, antara lain terlihat dari indek pembangunan manusia (IPM) yang relatif masih rendah sehingga berdampak pada produktivitas kerja serta masih tingginya kesenjangan ekonomi yang diindikasikan dari angka pengangguran dan jumlah penduduk miskin serta angka gini rasio yang relatif masih tinggi serta iklim investasi yang masih perlu dioptimalkan. Pada bidang Sosial Budaya yang berkembang di Kabupaten Tanjung Jabung Barat sangat beragam karena penduduk yang berdomisilli dari bermacam suku seperti suku jawa, melayu, bugis, banjar, padang, batak, dan penduduk asli jambi. Sebagian besar berbudaya melayu dan banjar yang berjalan secara Islami, karena di Kabupaten Tanjung Jabung Barat mayoritas penduduknya beragama Islam. 6. Keuangan Daerah (Anggaran) Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam menyelenggarakan roda Pemerintahan Tahun 2016 memperoleh dan menggunakan Anggarannya secara Profesional, efektif dan efisien sesuai dengan Peraturan Perundang Undangan yang berlaku. Pendapatan Daerah dan Belanja Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat untuk mendukung penyelenggaraan urusan pemerintahan dan Program program sebagai berikut : a. Pendapatan Daerah sebesar Rp ,- dengan rincian pendapatan sebagai berikut : 1. Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp ,- 2. Dana Perimbangan sebesar Rp ,- 3. Lain lain Pendapatan Daerah yang Sah sebesar Rp ,- b. Anggaran Belanja 2016 sebesar Rp ,- yang terdiri dari : 1. Belanja tidak langsung sebesar Rp ,- 2. Belanja langsung sebesar Rp ,- LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

15 Belanja tidak langsung terdiri dari belanja pegawai, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil kepada Provinsi/ Kabupaten/ Kota, belanja bantuan keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota serta belanja tidak terduga. belanja langsung yaitu belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja modal yang merupakan cerminan pelaksanaan kebijakan program pembangunan tahunan dan tertuang dalam APBD yang ditetapkan setiap tahunnya. C. KELEMBAGAAN DAN PERSONIL 1. Kelembagaan Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebagai penyelenggara pemerintahan daerah bertujuan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, dan kekhasan suatu daerah. Dalam mewujudkan hal tersebut Pemerintahan Kabupaten Tanjung Jabung Barat menyelenggarakan urusan pemerintahan bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas luasnya dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam menjalankan urusan pemerintahan daerah telah dibentuk pula Struktur Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) sebagai implementasi dari Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, kemudian dibentuk pula dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat Nomor 6 Tahun 2016 dengan Nomenklatur Perangkat Daerah sebagai berikut : 1. Sekretariat Daerah : Tipe A 2. Sekretariat DPRD : Tipe B 3. Inspektorat Kabupaten : Tipe A 4. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan : Tipe A 5. Dinas Kesehatan : Tipe A 6. Dinas Lingkungan Hidup : Tipe A 7. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil : Tipe A 8. Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura : Tipe A 9. Dinas Perkebunan dan Peternakan : Tipe A 10. Dinas Komunikasi dan Informatika : Tipe A 11. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, : Tipe A LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

16 Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana 12. Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan : Tipe A 13. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang : Tipe B 14. Dinas Ketahanan Pangan : Tipe B 15. Dinas Penanaman Modal dan PTSP : Tipe B 16. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa : Tipe B 17. Satuan Polisi Pamong Praja Daerah : Tipe B 18. Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan : Tipe C 19. Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman : Tipe C 20. Dinas Sosial : Tipe C 21. Dinas Tenaga Kerja : Tipe C 22. Dinas Perhubungan : Tipe C 23. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan : Tipe C 24. Dinas Perikanan : Tipe C 25. Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga : Tipe C 26. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah : Tipe A 27. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah : Tipe A 28. Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah : Tipe A 29. Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Daerah : Tipe B 30. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 31. Badan Penanggulangan Bencana 32. Kecamatan Tungkal Ilir : Tipe A 33. Kecamatan Tungkal Ulu : Tipe A 34. Kecamatan Batang Asam : Tipe A 35. Kecamatan Betara : Tipe A 36. Kecamatan Bram Itam : Tipe A 37. Kecamatan Kuala Betara : Tipe A 38. Kecamatan Merlung : Tipe A 39. Kecamatan Muara Papalik : Tipe A 40. Kecamatan Pengabuan : Tipe A 41. Kecamatan Renah Mendaluh : Tipe A 42. Kecamatan Seberang Kota : Tipe A 43. Kecamatan Senyerang : Tipe A 44. Kecamatan Tebing Tinggi : Tipe A LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

17 2. Aparatur Pemerintah Daerah Sumber Daya Aparat Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang mendukung pelaksanaan urusan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat pada tahun 2016 berjumlah orang seperti pada Grafik 1, Grafik 2 dan Grafik % 001% 000% 004% 021% 026% 021% 052% 074% Golongan I Golongan II Golongan III Golongan IV Grafik 1. Proporsi SDA berdasarkan Golongan Eselon I Eselon II Eselon III Eselon IV Eselon V Grafik 2. Proporsi SDA berdasarkan Eselon 000% 001% 000% 001% 044% 026% 019% 010% SD SMP SMA DI dan DII DIII S1 dan DIV S2 S3 Grafik 3. Proporsi SDA berdasarkan Pendidikan Berdasarkan pada Grafik 1 dan Grafik 3 dapat dilihat bahwa, Sumber Daya Aparatur Kabupaten Tanjung Jabung Barat relatif cukup baik, dimana dilihat dari pendidikan sebanyak 48 % telah berpendidikan Strata 1 (S1). Dan dilihat dari golongan sebanyak 52% memiliki golongan III dan 21 % Golongan IV, atau dapat diartikan telah memiliki pengalaman atau kompetensi yang cukup memadai. Pada Priode Januari 2017 ini segera melakukan Mutasi/ Promosi atau Demosi ke seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah yang ada. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

18 D. MAKSUD DAN TUJUAN Penyelenggaraan otonomi daerah telah membawa tuntutan dan perubahan terhadap sistem nilai dan budaya kerja dalam penyelenggaraan pemerintahan. Penyelenggaraan otonomi daerah menuntut nilai dasar yang senantiasa dapat mengakomodasikan kebutuhan yang berorientasi kepada aspirasi masyarakat dengan prinsip-prinsip demokratisasi, peran serta, pemerataan dan berkeadilan. Kondisi tersebut menuntut adanya kerangka pikir yang terstruktur untuk dapat memberdayakan fungsi publik agar lebih sesuai dengan tuntutan perkembangan ekonomi, politik, sosial dan budaya. Untuk itu diperlukan peningkatan budaya dan etos kerja yang berorientasi kepada pencapaian hasil serta pertanggungjawaban berdasarkan nilai-nilai akuntabilitas menuju good governance yakni Kepemerintahan Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang baik, bersih, berwibawa, dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Kinerja merupakan gambaran mengenai sejauh mana keberhasilan/kegagalan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi instansi. Pengukuran kinerja ini dapat dilakukan oleh instansi sendiri atau bekerja-sama dengan pejabat dan pelaksana pemeriksaan. Pengukuran kinerja ini sangat penting bagi organisasi yang berorientasikan hasil untuk mengukur kinerjanya sendiri dan melihat tingkat kinerja yang telah dicapai atau hasil yang diperoleh. Pengukuran kinerja ini, dapat dilakukan dengan baik jika ada satuan pengukuran kinerja yang sahih. Cara-cara pengukuran yang tepat akan sangat tergantung pada sistem informasi yang ada untuk pengumpulan data yang tepat dan akurat. Penerapan AKIP akan membawa konsekuensi terhadap perlunya perubahan-perubahan di beberapa segmen atau sub sistem dari administrasi negara. Sebagai contoh, dalam proses penganggaran sebagaimana disebutkan diatas incremental budgeting siytem seharusnya sudah ditinggalkan. Sedangkan budget line system harus dipandang sebagai klasifikasi mata anggaran saja. Naik turunnya penyediaan anggaran dapat dipandang akan berpengaruh pada naik turunnya hasil yang diinginkan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2016 merupakan bagian tak terpisahkan dari siklus akuntabilitas kinerja yang utuh yang dikerangkakan dalam suatu Pemerintah (Sistem AKIP) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Sistem AKIP ini disusun berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

19 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Maksud dari penyusunan laporan ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2016 yang memiliki tujuan esensi dari sistem AKIP bagi Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah perwujudan dari implementasi system pengendalian manajemen sector publik di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Sistem pengendalian ini merupakan infrastruktur bagi manajemen pemerintahan untuk memastikan bahwa visi, misi dan tujuan, dan sasaran strategis pemerintah dapat dipenuhi melalui implementasi strategi pencapaiannya (program dan kegiatan) yang selaras. Atas dasar tersebut, siklus sistem AKIP diawali dengan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah yang mendefinisikan visi, misi, tujuan dan sasaran strategis Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Secara selaras setiap tahunnya ditetapkan program dan kegiatan untuk dilaksanakan dalam rangka pemenuhan visi, misi, tujuan dan sasaran strategis tersebut. Sistem pengukuran kinerja dibangun dan dikembangkan untuk menilai sejauh mana capaian kinerja pemerintah yang berhasil diperoleh. Pada setiap akhir periode pelaksanaan program/kegiatan, capaian kinerja yang berhasil diperoleh itu dikomunikasikan kepada para stakeholders dalam wujud AKIP. AKIP memiliki dua fungsi utama sekaligus yaitu : 1. Laporan kinerja merupakan sarana bagi pemerintah untuk menyampaikan pertanggung jawaban kinerja kepada seluruh stakeholders, 2. Laporan kinerja merupakan sarana evaluasi atas pencapaian kinerja pemerintah sebagai upaya untuk memperbaiki kinerja di masa datang. Dalam AKIP ini disajikan data kegiatan maupun sumber pembiayaan yang bersifat strategis, yaitu data kegiatan pembangunan sebagaimana tercantum dalam APBD Tahun Strategis di sini dimaksudkan kegiatan yang mempunyai bobot strategis dalam kaitannya dengan tugas pokok dan kewenangan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, sementara dari sudut pembiayaannya disajikan biaya yang secara langsung digunakan untuk membiayai kegiatan tidak termasuk biaya yang bersifat penunjang. Capaian kinerja individual per kegiatan sesuai data yang tersedia, minimal sampai pada indikator. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

20 E. SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Kabupten Tanjung Jabung Barat menyesuaikan dengan metode penulisan yang disajikan pada Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Sistematika penyajian tersebut adalah sebagai berikut : Bagian Sampul dan Pengantar berisi sampul, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, dan Ringkasan eksekutif. Bab I Pendahuluan berisi latar Belakang yang menyajikan isu strategis, kelembagaan dan sumber daya aparatur yang mendukung penyelenggaraan pemerintahan daerah, anggaran dan sitematika pelaporan. Bab II Perencanaan Kinerja menyajikan ringkasan rencana stratetgis dan rencana /perjanjian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat Bab III Akuntabilitas Kinerja berisi capaian kinerja Pemda Tanjung Jabung Barat dan Realisasi Anggaran. Bab IV Penutup berisi simpulan kinerja tahun 2015 dan rekomendasi perbaikan kinerja ke depan. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

21

22 BAB II PERENCANAAN KINERJA Pembangunan Kabupaten Tanjung Jabung Barat periode didasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Periode Tahun Arah pembangunan dapar dilihat dari Visi dan Misi yang telah ditetapkan. Visi Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah Terwujudnya Kabupaten Tanjung Jabung Barat Yang Maju, Adil, Makmur, Bermartabat dan Berkualitas yang dideskripsikan sebagai berikut: MAJU berarti daerah yang memiliki standar hidup relatif tinggi serta ekonomi merata. Pendapatan masyarakat meningkat melalui pengembangan industri dan ekonomi kerakyatan. ADIL berarti kondisi yang ideal secara moral dan material. Anggaran daerah yang pro rakyat meningkat. Terwujudnya pemerataan pembangunan sesuai dengan pengembangan potensi daerah. Penciptaan ruang pembangunan yang lebih adil bagi rakyat. Pelayanan informasi publik yang berimbang dan transparan. MAKMUR berarti kehidupan masyarakat sejahtera yang terlihat dari menurunnya rasio kemiskinan dan terpenuhinya pelayanan kebutuhan dasar masyarakat. BERMARTABAT berarti suatu kondisi manusia ideal dimana terpenuhinya penghargaan dan segala hak asasi manusia sebagai makhluk yang memiliki harkat dan derajat, kelengkapan itu mampu mewujudkan cipta rasa dan karyanya yang nyata. BERKUALITAS berarti meningkatnya taraf hidup masyarakat yang tergambar pada peningkatan pendapatan dan terjamin pelestarian lingkupan hidup. Selanjutnya, untuk mewujudkan tercapainya Visi tersebut, maka ditetapkan Misi Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat: 1. Meningkatkan kualitas pelayanan umum melalui pembangunan infrastruktur dasar kawasan ekonomi yang berkualitas. 2. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pendidikan, kesehatan dan pelestarian lingkungan hidup. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

23 3. Meningkatkan pembangunan ekonomi masyarakat melalui agroindustri dan perikanan. 4. Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa melalui harmonisasi kehidupan beragama dan berbudaya, supremasi hukum dan tata kelola pemerintahan yang baik. Berdasarkan rumusan Visi dan Misi serta mengacu selaras dengan arahan teknis operasional dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), maka tujuan pembangunan daerah untuk penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan 5 (lima) tahun ke depan adalah : 1. Meningkatkan pembangunan infrastruktur dasar yang berkualitas. 2. Membangun kawasan khusus produksi dan sentra pengembangan ekonomi. 3. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang berbasis pada pendidikan yang berkualitas. 4. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang berbasis pada pelayanan kesehatan yang berkualitas. 5. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelestarian lingkungan hidup. 6. Meningkatkan pembangunan ekonomi masyarakat melalui investasi daerah dan daya serap tenaga kerja. 7. Meningkatkan daya saing agroindustri dan perikanan melalui ekonomi kerakyatan. 8. Meningkatkan kualitas tatanan masyarakat dalam beragama dan berbudaya. 9. Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan melalui aparat pemerintah daerah yang berkualitas dan transparan. 10. Meningkatkan kepastian hukum dan demokrasi. Selanjutnya, dalam rangka menjabarkan Visi, Misi, serta Tujuan Pembangunan Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam periode satu tahun, maka perlu dituangkan kedalam suatu sistem perencanaan kinerja. Perencanaan kinerja merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang akan dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Perjanjian kinerja ini menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)/Unit Kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam suatu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan umum disusunnya Perjanjian Kinerja yaitu dalam rangka Intensifikasi pencegahan korupsi; Peningkatan kualitas pelayanan publik; Percepatan untuk mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel. Namun demikian, ruang lingkup ini lebih diutamakan terhadap berbagai program utama organisasi, yaitu program- LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

24 program yang dapat menggambarkan keberadaan organisasi serta menggambarkan isu strategik yang sedang dihadapi organisasi. Untuk itu, penyusunan Perencanaan Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2016 merupakan sasaran dan target kinerja yang sepenuhnya mengacu pada Peraturan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Periode Tahun dan Penetapan Indikator Kinerja Utama, dokumen Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2016, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2016, dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah nomor Tahun 2016, Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2016 serta dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Target Kinerja tersebut merepresentasikan nilai kuantitatif yang harus dicapai selama tahun Target Kinerja pada tingkat sasaran strategis akan dijadikan tolok ukur dalam mengukur keberhasilan organisasi di dalam upaya pencapaian visi misi dan akan menjadi komitmen bagi Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat untuk mencapainya dalam Tahun Perjanjian Kinerja Tahun 2016 disusun berdasarkan pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah sehingga istilah Perjanjian Kinerja masih menggunakan istilah Penetapan Kinerja. Adapun Penetapan Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun Tujuan umum disusunnya Perjanjian Kinerja yaitu dalam rangka Intensifikasi pencegahan korupsi, Peningkatan kualitas pelayanan publik, Percepatan untuk mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel. Namun demikian, ruang lingkup ini lebih diutamakan terhadap berbagai program utama organisasi, yaitu programprogram yang dapat mengambarkan keberadaan organisasi serta menggambarkan isu strategik yang sedang di hadapi organisasi. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

25 Tabel. 2.1 Penjabaran Misi, Tujuan dan Sasaran MISI TUJUAN SASARAN STRATEGIS MISI 1 TUJUAN1 Pembangunan jalan dan jembatan yang berkualitas untuk meningkatkan aksesbilitas dan daya saing daerah Pembangunan pusat pembangkit tenaga dan jejaring listrik dan pusat pengolahan air bersih bagi masyarakat Pembangunan jaringan telekomunikasi daerah tanpa kabel bagi seluruh daerah terpencil MISI 2 TUJUAN 1 Peningkatan kualitas pendidikan melalui ketersediaan infrastruktur pendidikan, pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualitas INDIKATOR KINERJA Ratio panjang jaringan jalan dalam kondisi baik Persentase jembatan beton diruas jalan strategis Jumlah halte dan dermaga sungai dalam kondisi mantap Rumah tangga pengguna air bersih Rumah tangga yang menggunakan listrik Jumlah Pengelolaan Website SKPD/OPD Angka melek huruf Angka rata-rata lama sekolah APK SD/MI/SDLB APK SMP/MTs APK SMA/SMK/MA APM SD/SDLB/MI APM SMP APM SMA APS SD/MI APS SMP/MTs APS SMA/SMK/MA Persentase SD berakriditasi B Persentase SMP berakreditasi B Target Akhir RPJMD % 100% 15 unit RT RT 48 SKPD 98,70% 8,96 tahun 117,71% 99,02% 82,44% 99,07% 73,88% 64,45% 99,50% 90,00% 60,00% 60,00% 70,00% LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

26 Peningkatan kualitas tenaga kerja yang memiliki keterampilan melalui proses Angkatan kerja orang TUJUAN 2 Peningkatan mutu pelayanan kesehatan masyarakat yang berkualitas Angka Usia Harapan Hidup Angka Kematian Bayi per 1000 KLH Angka Kematian Neonatal Per 1000 KLH Angka Kematian Balita Per 1000 KLH Angka Kematian ibu per KLH Jumlah Peserta Jamkesda 73 tahun 5,0 4,8 5, orang TUJUAN 3 Peningkatan mutu gizi keluarga dan pemberantasan penyakit menular Desa mandiri pangan Jumlah lumbung pangan Konsumsi beras Konsumsi protein Skor pola pangan harapan (PPH) 5 desa 9 kelompok 78,2 kg/kap/bln 73,30 gr/kap/hr 85 Peningkatan partisipasi masyarakat dalam menjaga sumber daya alam dan kelestarian lingkungan hidup Persentase kegiatan usaha taat administrasi pengelolaan lingkungan Persentase penanggulangan becana 100% 100% MISI 3 TUJUAN 1 Peningkatan daya serap tenaga kerja pada sektorekonomi kerakyatan Angka partisipasi angkatan kerja Tingkat pengangguran terbuka Rasio penduduk yang bekerja Persentase pencari kerja yang ditempatkan 70% 1,32% 99,90% 21,00% LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

27 11 TUJUAN 2 Peningkatan daya saing agroindustri dan perikanan Produksi Padi Produksi Jagung Produksi Kacang Tanah Produksi Cabai Merah Produksi Cabai Rawit Produksi Semangka Produksi Sawit Produksi Karet Produksi Kelapa Produksi Kopi Produksi Pinang Populasi Sapi Populasi Kerbau Populasi Kambing Populasi Domba Populasi Unggas Produksi Perikanan Tangkap Produksi Perikanan Budidaya Produksi Produk Olahan Produksi Benih Ikan (Ribu Ekor)* Konsumsi Ikan (Kg/Kpt/Thn)** Pelestarian Sumberdaya Perikanan Luas Lahan Kelapa Sawit Luas Lahan Karet Luas Lahan Kelapa Dalam Luas Lahan Kopi Luas Lahan Pinang Produksi Daging Sapi Produksi Daging Kerbau Produksi Daging Kambing Produksi Daging Domba Produksi Daging Unggas Kelahiran Sapi IB ton ton 75 ton 145 ton 143 ton 52 ton ton ton ton ton ton ekor 646 ekor ekor 670 ekor ekor ton ton 500 ton ,00 70% ha ha ha ha ha kg kg kg 608 kg kg ekor LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

28 Peningkatan peran koperasi dan UMKM dalam pengelolaan agroindustri dan perikanan Jumlah Koperasi Aktif Jumlah Usaha Mikro yang Berkelanjutan (unit) Penyerapan Tenaga Kerja UMKM (orang) 240 unit unit orang Peningkatan kesejahteraan pekerja agroindustri dan perikanan untuk pengurangan kesenjangan kemiskinan Persentase PMKS dan orang terlantar yang ditangani Keluarga miskin penerima bantuan langsung pemberdayaan sosial 100% 100% Peningkatan pemasaran produk daerah Nilai Ekspor (US) Nilai Impor (US) Jumlah Industri , , Peningkatan pertumbuhan ekonomi makro dari sektor unggulan daerah MISI 4 TUJUAN 1 Peningkatan Partisipasi Aktif Masyarakat dalam Tatanan Masyarakat Yang Beragama dan Berbudaya Peningkatan Kompetensi Pengelola Kelembagaan Agama dan Budaya Masyarakat yang Berkualitas Persentase pertumbuhan PDRB dengan migas PDRB per kapita (dengan migas) Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Deteksi dini penanganan konflik kurang dari 24 jam Indeks kerukunan umat beragama Jumlah Demo Jumlah klub olahraga Jumlah sarana olah raga Jumlah prestasi olah raga 7,5% 151,64 Rp.juta ,37 Rp.juta 100% 85% 2 kali 95 group 200 unit 200 TUJUAN 2 Peningkatan kualitas pelayanan publik melalui sistem Indeks kepuasan masyarakat 85 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

29 online transparan dan Peningkatan kualitas aparatur pelayanan publik yang berkualitas dan akuntabilitas Peningkatan kompetensi pegawai Rasio lulusan S1 dan S2 Rasio lulusan Diploma/DIII Rasio lulusan SLTA 85% 47% 28,4% 23,4% Peningkatan Transparansi Pengelolaan Keuangan Publik Yang Berbasis Pada E-Gov dan E-Budgeting Kelengkapan dokumen laporan dan perencanaan sesuai peraturan perundangundangan Penyusunan Dokumen perencanaan tepat waktu 100% 90% TUJUAN 3 Peningkatan kepastian hukum bagi masyarakat dan pelaku usaha Rasio Penduduk ber- KTP Pasangan Berakte Nikah Kepemilikan Akte Kelahiran per 1000 Penduduk Pertumbuhan penduduk 100% pasangan 275 1,09% Peningkatan Peran Partai Politik dalam Demorasi Daerah Persentase perempuan di lembaga DPRD Persentase pendidikan politik masyarakat 20% 2 kali Peningkatan peran masyarakat dalam pengawasan penyelenggaraan pemerintah dan pelaksanaan pembangunan daerah Persentase partisipasi perempuan di Lembaga pemerintah 60% LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

30

31 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada Tahun 2016 dapat dihitung secara terukur antara Target dan Realisasinya, hali ini terlihat dari pengukuran Capaian indikator kinerja utama pada setiap indikator pada 22 ( Dua Puluh Dua ) Kenerja Utama yang telah ditetapkan. Hasil pengukuran tersebut dapat di lihat pada kolom capaian kinerja dalam Tabel 3.1. Tabel 3.1 HASIL PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2016 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Tahun 2016 Realisasi Tahun Pembangunan jalan dan jembatan yang berkualitas untuk meningkatkan aksesibilitas dan daya saing daerah Pembangunan Pusat Pembangkit Tenaga dan Jejaring Listrik dan Pusat Pengolahan Air Bersih Bagi Masyarakat Pembangunan Jaringan Komunikasi Daerah Tanpa Kabel Bagi Seluruh Daerah Terpencil Peningkatan Kualitas Pendidikan Melalui Ketersediaan Infrastruktur Pendidikan, Pendidik dan Ratio panjang jaringan jalan dlm kondisi baik 45 % 43,32 Persentase jembatan beton di ruas jalan 60 % 69,90 strategis Jumlah halte dan dermaga sungai dalam kondisi 3 unit 3 mantap Luas permukiman kumuh yang ditangani 255,2 ha 122,9 Rumah Tangga pengguna Air bersih RT Rumah tangga yang menggunakan listrik RT Pengelolaan Website SKPD/OPD 48 SKPD 39 Angka melek huruf 98,41 % 98,41 Angka rata-rata lama sekolah 8,65 tahun 8,58 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

32 Tenaga Kependidikan Yang Berkualitas APK SD/MI/SDLB 117,64 % 106,91 5 Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja yang memiliki ketrampilan melalui proses pendidikan yang Berkualitas APK SMP/MTs 98,92 % 97,17 APK SMA/SMK/MA 71,44 % 74,48 APM SD/SDLB/MI 99,02 % 90,42 APM SMP 73,10 % 69,85 APM SMA 53,45 % 53,10 APS SD/MI 99,25 % 99,06 APS SMP/MTs 87,00 % 93,66 APS SMA/SMK/MA 52,50 % 58,07 Persentase berakriditasi B Persentase berakreditasi B Angkatan kerja SD SMP 27,35 % 28,03 33,33 % 37, orang Angka Usia Harapan Hidup 72,35 tahun 72,35 6 Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Masyarakat yang Berkualitas Angka Kematian Bayi per 1000 KLH Angka Kematian Neonatal Per 1000 KLH Angka Kematian Balita Per 1000 KLH Angka Kematian ibu per KLH 6,6 5,5 6,0 5,3 7,0 5, Peningkatan Mutu Gizi Keluarga dan Pemberantasan Penyakit Menular Jumlah Peserta Jamkesda Jiwa Lumbung Pangan 6 Kelompok 2 Desa Mandiri Pangan 2 Desa 8 Konsumsi beras 82,2 kg/kap/thn 89,40 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

33 8 Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Menjaga Sumber Daya Alam dan Kelestarian Lingkungan Hidup Konsumsi protein 72,75 gr/kap/hr 60,00 Skor pola pangan harapan (PPH) 75,00 83,90 Persentase kegiatan usaha taat administrasi pengelolaan lingkungan Persentase penanggulangan bencana 85 % % Peningkatan Daya Serap Tenaga Kerja pada Sektor Ekonomi Kerakyatan Angka partisipasi angkatan kerja Tingkat pengangguran terbuka Rasio penduduk yang bekerja Persentase pencari kerja yang sudah ditempatkan 67,00 % 67,12 1,34 % 2,68 99,10 97,32 20,00 % 18,61 Produksi Padi ton Produksi Jagung ton Produksi Kacang Tanah 59 ton 17 Produksi Cabai Merah 113 ton 108 Produksi Cabai Rawit 112 ton Peningkatan Daya Saing Agroindustri dan Perikanan Produksi Semangka 41 ton 39 Produksi Sawit ton Produksi Karet ton Produksi Kelapa ton Produksi Kopi ton Produksi Pinang ton Populasi Sapi ekor Populasi Kerbau 613 ekor 675 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

34 Populasi Kambing ekor Populasi Domba 640 ekor 750 Populasi Unggas Produksi Perikanan Tangkap Produksi Perikanan Budidaya ekor ton , ton Produksi Produk Olahan 130 ton 161 Produksi Benih ekor Konsumsi Ikan (Kg/Kpt/Thn)** Pelestarian Sumberdaya Perikanan 32,07 33,35 30 % 35 Luas Lahan Kelapa Sawit ha Luas Lahan Karet ha Luas Lahan Kelapa Dalam ha Luas Lahan Kopi ha Luas Lahan Pinang ha Produksi Daging Sapi kg Produksi Daging Kerbau kg Produksi Daging Kambing kg Produksi Daging Domba 551 kg Peningkatan Peran Koperasi dan UMKM dalam Pengolahan Agroindustri dan Perikanan Produksi Daging Unggas kg Kelahiran Sapi IB ekor Jumlah Koperasi Aktif 150 unit 129 Jumlah Usaha Mikro yang Berkelanjutan unit LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

35 Penyerapan Tenaga Kerja UMKM orang Peningkatan Kesejahteraan Pekerja Agroindustri dan Perikanan untuk Pengurangan Kesenjangan dan Kemiskinan Peningkatan Pemasaran Produk Unggulan Daerah (Ekspor, Impor, Industri) Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Makro dari Sektor Unggulan Peningkatan Partisipasi Aktif Masyarakat dalam Tatanan Masyarakat Yang Beragama dan Berbudaya Peningkatan Kompetensi Pengelola Kelembagaan Agama dan Budaya Masyarakat yang Berkualitas Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Melalui Sistem Online dan Transparan Peningkatan Kualitas Aparatur Pelayanan Publik yang Berkualitas dan Akuntabel Persentase PMKS dan orang terlantar yang ditangani Keluarga miskin penerima bantuan langsung pemberdayaan sosial 85 % % 100 Nilai Ekspor (US $) , ,5 Nilai Impor (US$) , ,5 Jumlah Industri (unit) Persentase pertumbuhan PDRB dengan migas 6,75 % 3,98 PDRB per-kapita dengan 106,96 Migas Rp. juta 94,73 Peningkatan Pendapatan ,92 Asli Daerah Rp. juta ,33 Deteksi dini penanganan konflik kurang dari 24 jam 50 % 9 Indeks kerukunan umat beragama 99,07 % 99,07 Jumlah Demo 7 kali 6 Jumlah klub olahraga 160 group 179 Jumlah sarana olah raga 138 unit 146 Jumlah prestasi olah raga Persentase pelayanan masyarakat Peningkatan pegawai kepuasan kepada kompetensi 75 % 75,21 30,87 % 29,47 Rasio lulusan S1 dan S2 45,10 % 59,45 Rasio lulusan Diploma/DIII 28,30 % 19,45 Rasio lulusan SLTA 25,4 % 19,97 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

36 19 Peningkatan Transparansi Pengelolaan Keuangan Publik Yang Berbasis Pada E-Gov dan E-Budgeting Kelengkapan dokumen laporan dan perencanaan sesuai peraturan perundang-undangan Penyusunan Dokumen perencanaan tepat waktu 100 % 81,34 80 % 78,68 Rasio penduduk ber-ktp 80 % Peningkatan Kepastian Hukum Bagi Masyarakat dan Pelaku Usaha Pasangan Berakte nikah Kepemilikan akte kelahiran per 1000 penduduk pasangan Pertumbuhan penduduk 1,09 % 0, Peningkatan Peran Partai Politik dalam Demorasi Daerah Peningkatan Masyarakat Pengawasan Penyelenggarana Pemerintah Peran dalam Persentase perempuan di lembaga DPRD Persentase pendidikan politik masyarakat Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah 20 % 14,28 86 % 99, % 14,28 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

37 B. ANALISA DAN EVALUASI KINERJA Analisa dan evaluasi kinerja memberikan justifikasi dan penyelesaian tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang ditargetkan. Dalam laporan ini menyajikan capaian kinerja dari 24 (Dua Puluh Empat) sasaran strategis yang dilihat dari indikator kinerjanya masing-masing SS 1 Pembangunan jalan dan jembatan yang berkualitas untuk meningkatkan aksesibilitas dan daya saing daerah Sasaran Hasil evaluasi capaian kinerja Pertama yaitu Pembangunan jalan dan jembatan yang berkualitas untuk meningkatkan aksesibilitas dan daya saing daerah, dengan rata rata capaian Realisasi kinerja 90,24 %, predikat penilaian Sangat Tinggi. Dari 4 (empat) Indikator yang sangat profesional, terukur dan berbobot dapat mengakses Daerah-daerah di seluruh Kecamatan dan Desa dalam Kabupaten Tanjung Jabung Barat, aksesibilitas dan daya saing daerah melalui pembangunan infrastruktur dapat dilihat secara terukur dalam tabel berikut ini : NO Tabel 3.2 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran Strategis 1 Tahun 2016 Indikator Kinerja 1 Ratio panjang jaringan jalan dlm kondisi baik Realisasi Tahun 2016 Target % Akhir Target Realisasi RPJMD Capaian ,23 (40,91) 801,07 (43,90) 45 % 43,32 % 96,3 62 % 2 Persentase jembatan beton di ruas jalan strategis 3 Jumlah halte dan dermaga sungai dalam 60 % 69,90 % 116,5 100 % 3 unit 3 unit 3 unit unit LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

38 kondisi mantap 4 Luas permukiman kumuh yang ditangani 255,2 ha 122,9 ha 48,16 Rata-rata capaian kinerja 90,24 Sumber : Dinas PUPR, Dishub, Perakim Kab. Tanjung Jabung Barat 255,9 ha Dari tabel diatas dapat dianalisis bahwa pada tahun 2016 secara rata-rata capaian indikator indikator pada Sasaran Pembangunan jalan dan jembatan yang berkualitas untuk meningkatkan aksesibilitas dan daya saing daerah, yang menjadi pendukung Kinerja SKPD terkait Kabupaten Tanjung Jabung Barat sangat meningkat ada dua indikator yang mencapai 100 % bahkan lebih, sedangkat indikator lainnya hampir mencapai 100 %, tetapi lain halnya dengan indikator Luas permukiman kumuh yang ditangani persentasenya masih dibawah 50 % yaitu 48,16. Kemudian dari Tahun 2014 dan 2015 sampai dengan 2016 realisasi capaian semakin meningkat dan apabila realisasi ini makin meningkat kian Tahun, bukan tidak mustahil kondisi panjang jaringan jalan dlm kondisi baik, jembatan beton di ruas jalan strategis, Jumlah halte dan dermaga sungai dalam kondisi mantap serta Luas permukiman kumuh semakin berkurang, maka Target RPJMD Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2021 akan tercapai, dan semoga misi Bupati dibidang ini pun akan tercapai. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran tersebut adalah : 1. Komitmen untuk terus menerus berupaya meningkatkan pembangunan infrastruktur transportasi darat. 2. Dukungan ketersediaan sarana dan prasarana dalam peningkatan infrastruktur yang cukup memadai. 3. Partisipasi dan kepedulian masyarakat khususnya dalam memberikan masukan terhadap peningkatan sarana jalan darat. Hambatan/Masalah: 1. Kondisi geografis alam Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang berada pada daerah rawa mengakibatkan tingginya biaya pembangunaan. 2. Pemeliharaan jalan hanya dilakukan sesuai kebutuhan. 3. Pembangunan jalan dan jembatan kurang melihat skala prioritas. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

39 Strategi Pemecahan masalah: 1. Penanganan infrastruktur jalan diprogramkan dan dirancang dengan baik dan seksama serta pemilihan teknologi tepat sesuai dengan kebutuhan, untuk pembangunan jalan khusus daerah rawa dengan jalan beton. 2. Untuk pemeliharaan jalan akan dipelihara setiap tahunnya, guna mempertahankan kondisi jalan. 3. Pembangunan jalan dan jembatan akan memprioritaskan jalan dan jembatan penghubung antar desa, antar kecamatan, jalan menuju jalan provinsi dan nasional atau dengan kota lain, memperlancar akses jalan dari pusat-pusat produksi (Usaha Tani) sehingga mampu menstimulan akselerasi pembangunan ekonomi di pedesaan. SS 2 Pembangunan Pusat Pembangkit Tenaga dan Jejaring Listrik dan Pusat Pengolahan Air Bersih Bagi Masyarakat Pada Sasaran Kedua ini yaitu Pembangunan Pusat Pembangkit Tenaga dan Jejaring Listrik dan Pusat Pengolahan Air Bersih Bagi Masyarakat, mempunyai 2 (dua) Indikator Utama dengan rata rata capaian sebesar 314,77 dengan predikat Sangat Tinggi. Indicator ini bukannya pemenuhan kebutuhan Air bersih atau pemenuhan kebutuhan pemakaian Listrik, tetapi indikator ini adalah Rumah Tangga pengguna air bersih dari beberapa sumber yaitu Sumur Bor, Tadah Hujan dan PDAM. Lonjakan kenaikan persentase pada Sasaran kedua ini seperti pada tabel sebagai berikut : NO Tabel 3.3 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran Strategis 2 Tahun 2016 Indikator Kinerja 1 Rumah Tangga pengguna Air bersih Target Tahun 2016 Realisasi % Capaian Target Akhir RPJMD RT RT 483, RT LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

40 2 Rumah tangga yang menggunakan listrik RT RT 145, RT Rata-rata capaian kinerja 314,77 Sumber : Dinas PUPR, ESDM Kab. Tanjung Jabung Barat Kemudian analisis dari diuraian tabel diatas dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2016 capaian kedua indicator ini melebihi 100 % dan melebihi target jumlah Rumah Tangga, yang memakai air bersih dan memakai listrik, bahkan pada target RPJMD 2021 pun telah terlewatkan. Dengan demikian lima Tahun ke depan Kabupaten Tanjung Jabung Barat tidak lagi mengalami krisis air bersih dan Listrik, karena Realisasi pada Tahun 2016 adalah RT, sedangkan listrik RT, sedangkan target pada tahun 2021 jauh dibawah itu oleh karena sudah jelas bahwa pada Tahun berikut Nya harus terus ditingkatkan. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran tersebut adalah : 1. Komitmen untuk terus menerus berupaya meningkatkan pembangunan jaringan air bersih 2. Dukungan ketersediaan sarana dan prasarana dalam peningkatan infrastruktur yang cukup memadai. 3. Partisipasi dan kepedulian masyarakat khususnya dalam memberikan masukan terhadap peningkatan sarana jalan darat. Hambatan/Masalah: 1. Kondisi geografis alam Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang berada pada daerah rawa mengakibatkan tingginya biaya pembangunaan. 2. Pemeliharaan jalan hanya dilakukan sesuai kebutuhan. 3. Pembangunan jalan dan jembatan kurang melihat skala prioritas. Strategi Pemecahan masalah: 1. Penanganan pemenuhan air bersih yang berteknologi tepat sesuai dengan kebutuhan, seperti pembangunan PDAM Baru untuk yang air nya berjumlah lebih besar lagi. 2. Untuk pemeliharaan jalan akan dipelihara setiap tahunnya, guna mempertahankan kondisi jalan. 3. Pembangunan pembangkit listrik cadangan. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

41 SS 3 Pembangunan Jaringan Komunikasi Daerah Tanpa Kabel Bagi Seluruh Daerah Terpencil Pada Sasaran Strategis berikut adalah perangkat daerah baru berstatus Dinas yang menanganinya urusan telekomunikasi, dimana sebelumnya indikator ini menjadi pogam pada perangkat yang disatukan dengan perhubungan. Indikator ini juga merupakan indikato yang capaiannya 81,25 dengan pedikat sangat tinggi. Berikut tabel realisasi capaian dibawah ini : NO. Tabel 3.4 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran Strategis 3 Tahun 2016 Indikator Kinerja Realisasi Tahun 2016 Target Akhir % RPJMD Target Realisasi 2021 Capaian 1 Pengelolaan Website SKPD/OPD ,25 48 SKPD Sumber : Dinas Komunikasi dan Informatika Kab. Tanjung Jabung Barat Pada Tahun 2016 Targetnya adalah 48 Perangkat Daeah yang mempunyai Website Berdasarkan Data lembaga Tahun 2016 dimana Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menangani layanan informasi dan telekomunikasi masih bersatu dengan SKPD lain yaitu Dinas Perhubungan dan Kominfo, maka fungsi informasi belum berjalan maksimal, sehingga fungsi ini akan berjalan maksimal pada priode RPJMD lima Tahun kedepan. Dari data tabel diatas dapat disimpulkan ada peningkatan kinerja dalam pengelolaan website pemerintah daerah yang mana pada tahun 2014 terkelola sebanyak 32 website SKPD dan meningkat menjadi 37 website SKPD pada tahun 2015, sedangkan pada tahun 2016 website SKPD yang dikelola sebanyak 39 website 81,25 % artinya, dari target yang telah ditetapkan dalam RPJMD sebanyak 48 website, jika dipersentasikan sudah hampir tercapai. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

42 Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran tersebut adalah : 1. Komitmen untuk terus menerus berupaya meningkatkan pembangunan jaringan websit 2. Dukungan ketersediaan sarana dan prasarana termasuk adanya perangkat Daerah baru. 3. Partisipasi dan kepedulian masyarakat khususnya dalam memberikan masukan terhadap website Hambatan/Masalah: 1. Kondisi geografis alam Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang berada pada daerah rawa mengakibatkan tingginya biaya pembangunaan. 2. Penggunaan tehadap website belum maksimal. 3. Pembangunan jaringan yang masih kurang memadai. Strategi Pemecahan masalah: 1. Penanganan pengolahan data yang haus memakai aplikasi. 2. Untuk pemeliharaan dan peningkatan jaingan yang tidak lemah. 3. Pembangunan pembangkit listrik cadangan dan tower. SS 4 Peningkatan Kualitas Pendidikan Melalui Ketersediaan Infrastruktur Pendidikan, Pendidik dan Tenaga Kependidikan Yang Berkualitas Hasil evaluasi capaian kinerja Sasaran 4 ini dengan tujuan Mewujudkan Peningkatan Kualitas Pendidikan, Kualitas Pelayanan Kesehatan, Kehidupan Beragama dan Berbudaya, terdapat pencapaian ini dengan 13 (tiga belas) indikator mendapatkan angka capaian kinerja sasaran Sangat Tinggi dengan rata rata nilai 100,96 % Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Peningkatan Pemerataan Terhadap Akses Pendidikan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat ini rata rata capaian 100 % lebih, dapat dilihat dari tabel sebagai berikut : LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

43 NO Tabel 3.5 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran Strategis 4 Tahun 2016 Indikator Kinerja Realisasi Tahun 2016 Target % Akhir Target Realisasi RPJMD Capaian Angka melek huruf 98,21 98,36 98,41 98,41 100,00 98,70 % 2. Angka rata-rata 8,3 8,5 8,65 8,58 99,19 8,95 th lama sekolah 3. APK SD/MI/SDLB 117,58 117,63 117,64 106,91 90,88 117,71 % 4. APK SMP/MTs 98,84 98,9 98,92 97,17 98,23 99,02 % 5. APK 69,94 69,94 71,44 74,48 104,26 82,44 % SMA/SMK/MA 6. APM SD/SDLB/MI 98,98 99,01 99,02 90,42 91,31 99,07 % 7. APM SMP 72,91 72,94 73,10 69,85 95,55 73,88 % 8. APM SMA 51,91 51,95 53,45 53,10 99,35 64,45 % 9. Angka Partisipasi 99,25 99,06 99,81 99,50 % Sekolah SD/MI 10. APS SMP/MTs 87,00 93,66 107,66 90,00 % 11. APS 52,50 58,07 110,61 SMA/SMK/MA 60,00 % 12. Persentase SD 16,84 29,41 27,35 28,03 102,49 berakriditasi B 60,00 % 13. Persentase SMP 44,74 45,10 33,33 37,70 113,11 berakreditasi B 70,00 % Rata-rata capaian kinerja 100,96 Sumber : Dinas pendidikan Kab. Tanjung Jabung Barat Dari Tabel diatas Tahun 2016, Indikator utama Dinas pendidikan yang realisasinya mencapai target 100 % ada 5 (lima) indikator, tetapi ada pula beberapa indikator yang tidak mencapai taget antara lain. APK SD/MI/SDLB mengalami penurunan sebesar kurang lebih 10,73 %, penurunan Angka Partisipasi Kasar bukan merupakan indikator kegagalan, karena penurunan ini disebabkan banyak faktor antara lain : 1. Peserta didik pada jenjang SD/MI diluar usia 7-12 tahun berkurang, artinya Siswa yang berasal dari luar daerah/migran menurun. 2. Tingginya angka Pertumbuhan penduduk. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

44 Angka partisipasi murni merupakan angka yang menunjukan bahwa siswa yang mengenyam pendidikan pada jenjang SD/MI/SDLB adalah siswa yang berada pada range umur SD/MI yaitu umur 7-12 tahun. pada jenjang SD/MI APM mengalami penurunan kurang lebih sebesar 8,6% dari target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 99,02. Penurunan ini menunjukan bahwa masih ada penduduk usia 7-12 tahun yang belum bersekolah di kabupaten Tanjung Jabung Barat sebesar orang. Besarnya angka ini dapat juga disebabkan adanya penduduk Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang berada pada perbatasan bersekolah di Kabupaten Tetangga, selajutnya penurunan ini dapat juga disebabkan oleh akses yang kurang serta kurangnya jumlah sekolah. Sesuai dengan data kemiskinan yang terdapat dari KSN bahwa Kabupaten tanjung Jabung Barat masih memiliki penduduk umur 7-12 yang belum bersekolah pada jenjang SD/MI. Pada jenjang SMA/SMK pada tahun 2016 Angka Partisipasi Kasar mengalami kenaikan sebesar 0,3 % dari target tahun Kenaikan ini menunjukan bahwa daya tampung lulusan SMP/MTS semakin baik yang berarti bahwa ketersediaan SMA/SMK jumlahnya semakin banyak. Dibandingakan dengan Tahun 2014 dan 2015, dunia pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung Barat meningkat, karena pada indikator indikator diatas nampak jelas angka persentase realiasasi capaian meningkat. Dan jika Pendidikan ini terus menerus meningkat dari tahun ketahun maka capaian targer Tahun 2021 akan tercapai 90 % keatas. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran terebut adalah : 1. Adanya kegiatan BOSDA jenjang SD, SMP dan SMA. 2. Adanya sosialisasi dan promosi minat baca. 3. Adanya kegiatan jaminan pendidikan untuk siswa tidak mampu pada jenjang SMP dan SMA. 4. Adanya dana alokasi khusus. 5. Adanya kegiatan pembinaan kreativitas siswa. 6. Kesadaran pendidik untuk meningkatkan kualifikasi pendidikan S1 atau D4. 7. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan pendidikan cukup tinggi. 8. Adanya koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait. Hambatan/Masalah: 1. Bertambahnya jumlah bangunan sekolah baru tidak diiringi dengan penambahan jumlah guru (PNS) terutama di daerah-daerah yang letaknya agak jauh dari ibu kota kabupaten/ LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

45 kecamatan, sehingga terjadi kekurangan tenaga pengajar serta tidak meratanya penempatan guru. 2. Kurangnya keseriusan pemerintah bagi anak usia sekolah dan bantuan bagi anak kurang mampu. 3. Masih adanya 12 % tenaga pendidik yang belum memenuhi standar kualifikasi S1 atau D4. Strategi pemecahan masalah: 1. Masih adanya kekurangan guru serta memberikan insentif tambahan bagi guru yang mengajar didaerah terpencil dan Fasilitas perumahan guru. 2. Memberikan perhatian lebih serius dalam program wajib belajar bagi anak usia sekolah hingga jenjang pendidikan sekolah menengah atas dan tidak adanya lagi anak yang tidak bersekolah ataupun putus sekolah serta memberikan bantuan pendidikan bagi siswa kurang mampu secara berkelanjutan sampai jenjang pendidikan tinggi. 3. Peningkatan kualitas pendidik untuk memenuhi kualifikasi S1 atau D4. SS 5 Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja yang memiliki ketrampilan melalui proses pendidikan yang Berkualitas Hasil evaluasi capaian kinerja Sasaran Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja yang memiliki ketrampilan melalui proses pendidikan yang berkualitas, menunjukkan bahwa orang yang mendapatkan kesempatan untuk bekerja, dilihat indikator ini persentase realisasi kinerja nya Sangat Tinggi. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran pada indikator ini rata rata capaian 100 % lebih, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 3.6 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran Strategis 5 Tahun 2016 Realisasi Tahun 2016 Target Akhir NO Indikator Kinerja % Target Realisasi RPJMD Capaian Angkatan kerja , orang Sumber : Dinas Tenaga Kerja Kab. Tanjung Jabung Barat LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

46 Bahwa Capaian ini adalah merupakan capaian yang belum mendapat apresiasi, kaena target yang sebesar Angkatan kerja, hanya tepenuhi sekita saja, untuk menuntaskan pengangguran di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Perangkat Daerah terkait harus berupaya maksimal, karena kalau dilihat dari tahun 2014 dan 2015 peningkatanya sangat sedikit. Sementara untuk taget 2021 pesentasenya masih agak jauh. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran terebut adalah : 1. Adanya sosialisasi dan promosi ketenagakerjaan yang potensial di Perusahaan. 2. Adanya Perusahaan yang beroperasi di Kab.Tanjung Jabung Barat. 3. Adanya kegiatan pembinaan kreativitas kepada masyarakat khususnya pencari kerja. Hambatan/Masalah: 1. Bertambahnya jumlah pengangguan. 2. Kurangnya ada kesempatan kerja Strategi pemecahan masalah: 1. Adanya kegiatan pembinaan kreativitas kepada masyarakat khususnya pencari kerja. 2. Membentuk klinik keahlian tenaga kerja, agar menjadi tenaga kerja mandiri. SS 6 Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Masyarakat yang Berkualitas Peningkatan Mutu pelayanan kesehatan sangat penting bagi kehidupan masyarakat, di Kabupaten Tanjung Jabung Barat pesentase kesehatan masyarakat semakin meningkat terbukti pada indikator indikator kinerja dibawah ini menunjukkan capaian yang meningkat setiap tahunnya, artinya angka kematian bayi, ibu dan balita dapat di tekan semaksimal mungkin walaupun tidak mencapai target. Pada capaian realisasinya yaitu mendapat predikat sangat Tinggi dengan rata rata 101,26 %, untuk lebih jelasnya gambaran pesentase dapat dilihat pada tabel dibawah ini : LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

47 NO Tabel 3.7 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran Strategis 6 Tahun 2016 Indikator Kinerja 1 Angka Usia Harapan Hidup 2 Angka Kematian Bayi per 1000 KLH 3 Angka Kematian Neonatal Per 1000 KLH 4 Angka Kematian Balita Per 1000 KLH 5 Angka Kematian ibu per KLH 6 Jumlah Peserta Jamkesda Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Tanjung Jabung Barat Realisasi Tahun 2016 Target Akhir % Target Realisasi RPJMD Capaian ,25 72,38 72,35 72,35 100,00 73 Th ,6 5,5 116,67 5,0 KH ,0 5,3 111,67 4,8 KH ,0 5,5 121,43 5,5 KH ,33 75 KH , orang Rata-rata capaian kinerja 122,09 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2016, terjadi peningkatan Realisasi dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Namun pencapai Kinerjanya masih belum sepenuhnya tercapai, kendatipun beberapa Indikator ada yang tercapai, dibawah ini setiap indikator dapat dijelaskan. Pada tahun 2014 yaitu 4.5 per Kelahiran Hidup (31 kasus dari 6871 Kelahiran Hidup) menjadi 4.4 per Kelahiran Hidup (29 kasus dari 6541 Kelahiran Hidup) pada tahun 2015 dan terjadi peningkatan Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2016 menjadi 5,5 per Kelahiran hidup (35 kasus dari 6408) tetapi masih dibawah target kabupaten yaitu 6,6 per 1000 kelahiran hidup, Pada tahun 2014 Penurunan juga terjadi, yaitu dari 4.4 per 1000 Kelahiran Hidup (30 kasus dari 6871 Kelahiran Hidup) menjadi 4,3 per 1000 klh ( 28 kasus dari 6541 klh) pada tahun 2015 dan terjadi peningkatan Angka Kematian Neonatal (AKN) pada tahun 2016 yaitu 5,3 per kelahiran hidup (34 kasus dari 6871 klh) tetapi masih dibawah target kabupaten yaitu 6 per 1000 kelahiran hidup, Begitu pula pada Tahun 2015 sebesar 4,4 per 1000 kelahiran hidup (29 kasus dari 6541 klh) meningkat menjadi 5,5 per 1000 kelahiran LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

48 hidup (35 kasus dari 6408 klh) dan masih dibawah target kabupaten yaitu 7 per 1000 kelahiran hidup. Sementara pada tahun 2016 terjadi peningkatan Angka Kematian Ibu yaitu 78 per kelahiran hidup ( 5 kasus dari 6408 klh) dan masih dibawah target kabupaten yaitu 90 per kelahiran hidup. Sedangkan untuk Pelayanan Kesehatan tahun 2016 mengalami peningkatan menjadi jiwa (60.27%). Hal ini disebabkan oleh akses ke pelayanan kesehatan yang sudah mudah untuk dijangkau dan pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan sudah meningkat. Namun dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada tahun 2014 dan tahun 2015 terjadi penurunan dimana pelayanan kesehatan yang diperoleh masyarakat sejumlah jiwa dari total jumlah penduduk kabupaten jiwa (43.82%). menjadi jiwa dari total jumlah penduduk kabupaten jiwa (41.11%) pada tahun 2015 Untuk jumlah peserta Jamkesda yang dilayani di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dari tahun 2014, 2015 dan 2016 setiap tahunnya mengalami peningkatan yaitu berturut-turut jiwa, jiwa dan jiwa. Begitu pula untuk pasien Jamkesmas juga mengalami peningkatan dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 yaitu berturut-turut jiwa, jiwa dan jiwa. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin dan tidak mampu agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan efisien. Berdasarkan uraian diatas bahwa Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat melalui Dinas Kesehatan berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan kesehatan baik dari jumlah fasilitas, jumlah tenaga dan upaya untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Hambatan/ Permasalahan Penyebab meningkatnya kasus kematian bayi disebabkan masalah akses dan kualitas pelayanan kesehatan yang serius. Masalah kesehatan neonatal selain terkait dengan kondisi saat ibu hamil dan bersalin tetapi juga penyakit dan masalah kesehatan yang dialami setelah lahir yang menyangkut perawatan bayi baru lahir. Sementara masih adanya kasus kematian neonatal dan bayi disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor penyebab langsung dan faktor penyebab tidak langsung. Faktor penyebab langsung yaitu: Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), Asfiksia dan Infeksi. Adapun faktor penyebab tidak langsung yaitu: Keterlambatan dalam proses rujukan dikarenakan akses yang dipengaruhi oleh faktor geografis (daerah perairan dan pasang surut), berkurangnya LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

49 kelengkapan Tim PONED (Pelayanan Obsetri Neonatal Esensial Dasar) puskesmas yang sudah dibentuk dan dilatih dikarenakan pindah tempat bertugas dan masih ada beberapa desa yang belum maksimal menjalin kemitraan bidan dengan dukun bayi sehingga masih ada persalinan yang ditolong oleh dukun bayi yang seharusnya ditolong oleh tenaga kesehatan. Solusi/ Pemecahan Masalah Untuk mengantisipasi peningkatan kasus kematian ibu dan neonatal dapat dilakukan melalui peningkatan pelayanan antenatal yang mampu mendeteksi dan menangani kasus resiko tinggi secara memadai, pertolongan persalinan yang bersih dan aman oleh tenaga kesehatan terampil, pelayanan pasca persalinan dan kelahiran, pelayanan emergensi kebidanan dan neonatal dasar (PONED) dan Komprehensif (PONEK) yang dapat dijangkau, memantapkan kembali kemitraan bidan dan dukun bayi terutama bagi desa yang belum maksimal menjalani kemitraan sehingga mengurangi peran dukun bayi secara langsung dalam menolong persalinan dengan mengalihkan peran dukun tersebut sebagai pendamping bidan dalam menolong persalinan serta mengembangkan konsep Audit Maternal Perinatal (AMP) yang dapat dimanfaatkan untuk menggali permasalahan yang berperan atas kejadian morbiditas dan mortalitas yang berakar dari pasien/keluarga, petugas kesehatan,manajemen pelayanan serta kebijakan pelayanan. SS 7 Peningkatan Mutu Gizi Keluarga dan Pemberantasrran Penyakit Menular Untuk peningkatan mutu gizi dan pemberantasan penyakit menular, bebeapa indikator yang menunjang sasaran ini menunjukan capaian Sangat Tinggi dengan rata rata 147,29 %, artinya dalam meningkatkan ketersediaan dan Distribusi serta menghindari kerawanan pangan Kabupaten tanjung Jabung Barat sangat baik, ini terlihat jelas peningkatan pesentase indikator indikator dari tabel dibawah ini : LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

50 Tabel 3.8 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran Strategis 7 Tahun 2016 Realisasi Tahun 2016 Target Akhir NO Indikator Kinerja % Target Realisasi RPJMD Capaian Lumbung Pangan ,33 9 kelompok 2 Desa Mandiri Pangan ,00 5 desa 3 Konsumsi beras 82,08 90,8 82,2 89,40 108,76 78,2 kg/kap/bln 4 Konsumsi protein 50,70 15,90 72,75 60,00 82,47 73,30 gr/kap/hr 5 Skor pola pangan 74,85 81,2 75,00 83,90 111,87 85 harapan (PPH) Rata-rata capaian kinerja 147,29 Sumber: Dinas Ketahanan Pangan Kab. Tanjung Jabung Barat Pada Tahun 2016 persentase realisasi Lumbung Pangan kurang maksimal belum mencapai 50 %, Namun persentase capaian Desa Mandiri Pangan, Konsumsi beras, Konsumsi protein, Skor pola pangan harapan (PPH) sangat meningkat, bahkan ada yang melebihi target. Jika dibandingka dengan Tahun 2014 dan Tahun 2015 peningkatan terjadi pada indikator Desa mandiri Pangan yang tadinya hanya bejumlah 2 Desa Tahun 2016 menjadi 8 desa, ini juga sudah melampaui target akhir RPJMD Tahun Kemudian terjadi pula peningkatan melampaui target akhir RPJMD Tahun 2021 yaitu pada indikator Konsumsi beras, dimana target RPJMD sebesar 78,2 kg/kap/bln, sedangkan realisasi tahun 2016 sebesar 89,40, artinya konsumsi beras cukup besar di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Permasalahan 1. Kurangnya poduksi hewani, biji bijian dan umbi-umbian 2. Belum beragamnya konsumsi pangan 3. Kurangnya integrasi penanganan daerah rawan pangan 4. Anjloknya harga gabah dan beras pada musim panen LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

51 Solusi/pemecahan masalah : 1. Agar dinas Ketahanan Pangan untuk melakukan upaya kejasama dengan pengusaha beras atau pihak ketiga. 2. Melakukan pembeantasan para tengkulak yang membeli murah beas petani. SS 8 Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Menjaga Sumber Daya Alam dan Kelestarian Lingkungan Hidup Pada Sasaran Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Menjaga Sumber Daya Alam dan Kelestarian Lingkungan Hidup lebih kepada kinerja pemberantasan atau penanggulangan. Dan ketaatan atauran semua pihak bukan hanya masyarakat, tetapi juga perusahaan yang bedomosili di kabupaten Tanjung Jabung Barat. Dengan capaian realisasi sebesar persen, berarti setiap terjadi bencana tuntas dilakukan pemberatasan atau pencegahannya. Dibawah ini tabel realisasi dan capaian sebagai berikut : No. Tabel 3.9 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran Strategis 8 Tahun 2016 Indikator Kinerja 1 Persentase kegiatan usaha taat administrasi pengelolaan lingkungan 2 Persentase penanggulangan bencana Sumber: BPBD Kab. Tanjung Jabung Barat Realisasi Tahun Target Realisasi % Capaian Target Akhir RPJMD ,65 100% ,00 100% Rata-rata capaian kinerja 108,82 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

52 Tampak dari tabel diatas pada Tahun 2016 setiap perusahaan yang berdomisili di Kaupaten Tanjung Jabung Barat taat terhadap lingkungan baik penangan limbah, kelestarian lingkungan maupun ekosistim di sekitar perusahaan terbukti dengan adanya persentase capaian kinerja Perusahaan yang taat administrasi pengelolaan lingkungan 100 %. Dibandingan dengan tahun 2014 dan 2015 juga capaiannya 100 %. Kemudian Penanggulangan Bencana juga demikian, karena persentase target penanggulangan bencana adalah target penyelesaian terhadap penanggulangan bencana, seperti penanggulangan bencana kebakaran Rumah masyarakat maupun kebakaran Hutan dan Lahan dilakukan dengan tuntas, sehingga capaiannya 100 %. Hambatan/ permasalahan : 1. Masih kurangnya sarana prasaran untuk penanggulangan bencana. 2. Lambatnya mendapatkan informasi dari masyarakat apabila terjadi bencana, sehingga terjadi keterlambatan pelaksanaan penanggulangan. 3. Belum menyebarnya petugas penanggulangan bencana di Kecamatan kecamatan. Solusi/ pemecahan masalah : 1. Perlu adanya tempat penampungan air untuk penanggulangan bencana kebakaran, agar penangulangan telaksana dengan cepat, akurat dan tuntas. 2. Perlu adanya Patroli petugas terutama pada Jam jam malam. 3. Membentuk Unit penanggulangan Bencana di Setiap kecamatan dengan peralatan yang memadai. 4. Pemantauan dan penyebarluasan informasi potensi bencana. 5. Pembekalan dan pelatihan Tim Reaksi Cepat ( TRC ). LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

53 SS 9 Peningkatan Daya Serap Tenaga Kerja pada Sektor Ekonomi Kerakyatan Hasil evaluasi capaian kinerja Sasaran Peningkatan Daya Serap Tenaga Kerja pada Sektor Ekonomi Kerakyatan dengan Pencapaiaan indikator rata rata mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 118,292 % dengan kategori prediket Sangat Tinggi. Hasil pengukuran Realisasi dan capaian kinerja disajikan dalam tabel sebagai berikut : Tabel 3.10 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran Strategis 9 Tahun 2016 Realisasi Tahun 2016 Target Akhir NO Indikator Kinerja % Target Realisasi RPJMD Capaian Angka partisipasi 59,43 66,83 67,00 67,12 100,18 70% angkatan kerja 2 Tingkat pengangguran terbuka 4,90 1,34 1,34 2, ,32% 3 Rasio penduduk 95,10 98,66 99,10 97,32 98,23 99,90% yang bekerja 4 Persentase pencari kerja yang sudah ditempatkan 27,98 38,07 20,00 18,61 93,05 21,00% Rata-rata capain kinerja 122,86 Sumber: Dinas Tenaga Kerja Kab. Tanjung Jabung Barat Pada Tahun 2016 Angka partisipasi angkatan kerja realisasinya sangat baik dan dapat memenuhi bahkan melebihi target, yaitu dari target sebesar 67,00 %, realisasinya yaitu 67,12 %. Begitupun dengan Tingkat pengangguran terbuka dari target 1,34 menjadi realisasi sebesar 2,68 %, sehingga angka pengangguran terbuka di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dapat ditekan / di minimalisir dari target yang telah ditentukan di RPJMD. Untuk Rasio penduduk yang bekerja dari target 99,10 realisasi nya sebesar 97,32 %. Pada indicator Persentase pencari kerja yang sudah ditempatkan juga belum mencapai target dari target yang telah ditetapkan 20,00 % terealisasi sebesar 18,61 %. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

54 Dibandingkan dengan Tahun 2014 dan 2015 seluruh indikator mengalami peningkatan persentase capaiannya dan apabila terus menerus dilaksanakan seperti Tahun 2016 maka pada akhir RPJMD 2021 persentase targetnya akan terpenuhi. Sasaran tersebut dicapai melalui program: 1. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja. 2. Program Peningkatan Kesempatan Kerja. 3. Program Perlindungan dan pengembangan lembaga ketenaga kerjaan. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasarantersebut adalah: 1. Adanya komitmen yang tinggi Pemerintah untuk membuka lapangan kerja seluas mungkin. 2. Memberikan informasi peluang lapangan kerja dan layanan secara online. 3. Adanya pengembangan sistem informasi manajenen ketenagakerjaan bagi masyarakat. 4. Memberikan pelatihan dan keterampilan bagi calon tenaga kerja sesuai dengan pasar kerja. SS 10 Peningkatan Daya Saing Agroindustri dan Perikanan Dari Sasaran Strategis Peningkatan Daya Saing Agroindustri dan Perikanan Capaian Rata rata 95,84 % dengan predikat Sangat Tinggi, yang didukungan dengan Indikator indikator bidang Tanaman pangan, perkebunan, peternakan dan perikanan telah di programkan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, capaian kinerja indikator-indikator tersaji dalam tabel sebagai berikut : LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

55 Tabel 3.11 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran Strategis 10 Tahun 2016 No Indikator Kinerja Utama Padi Jagung Kacang Tanah Cabai Merah Cabai Rawit Semangka Produksi Sawit Produksi Karet Produksi Kelapa Produksi Kopi Produksi Pinang Populasi Sapi Populasi Kerbau Populasi Kambing Populasi Domba Populasi Unggas Produksi Perikanan Tangkap Produksi Perikanan Budidaya Produksi Produk Olahan Produksi Benih Ikan Konsumsi Ikan (Kg/Kpt/Thn)** Pelestarian Sumberdaya Perikanan Luas Lahan Kelapa Sawit Luas Lahan Karet Luas Lahan Kelapa Dalam Luas Lahan Kopi Luas Lahan Pinang Produksi Daging Sapi Produksi Daging Kerbau Produksi Daging Kambing Produksi Daging Domba Produksi Daging Unggas Realisasi Tahun 2016 Target Akhir Target Realisasi Pencapa ian RPJMD , , , , , , , , ,05 28,81 95,58 95,54 95,12 97,92 45,76 91, ,10 117,45 110,11 103,74 117,19 98, ,2 123,80 205,12 104,00 116,67 101,06 94,79 99,32 84,79 104,93 90,50 71,17 96,55 113,97 153, , LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

56 33. Kelahiran Sapi IB , Rata-rata capain kinerja 99,09 Sumber Data :DTPH, Disbunak, dan Diskan Pada Tahun 2016 sebagian besar indikator bidang tanaman pangan belum mencapai target, begitupun dengan indikator bidang perkebunan, tapi indikator yang pencapaian memenuhi target yaitu bidang peternakan begitu pada indikator bidang perikanan. Pada Tahun 2015 Produksi Kelapa Sawit mengalami peningkatan sebesar 2.84%, dan turun bila dibandingkan Tahun Namun kalau dilihat dari Luas Lahan Komoditi Kelapa Sawit terus mengalami Peningkatan Luas Lahan setiap Tahun seperti Tahun 2016 mengalami pertumbuhan jumlah Lahan sebesar 2.57% dibandingkan tahun Jika dibandingkan dengan pencapaian/ realisasi seluuh indikator pada tahun 2015, maka secara umum pencapaian produksi di tahun 2016 adalah menurun (lebih rendah). Akan tetapi, jika dibandingkan dengan pencapaian/ realisasi di tahun 2014, maka secara umum pencapaian seluuh indikato di tahun 2016 adalah meningkat (lebih tinggi). Jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD tahun 2021, maka secara umum pencapaian indikator kinerja di tahun 2016 ini masih harus diperhatikan seperti bidang tanaman pangan, bidang perkebunan apalagi pelaksanaan programnya didukung oleh semua instrumen pendukung pencapaian produksi, termasuk iklim ataupun curah hujan yang mendukung. Analisis Realisasi Tahun 2016 dan Pengukuran Kinerja Secara umum, capaian indikator kinerja untuk tahun 2016 ini adalah "Cukup" (72,15%). Tetapi capaian target nya perindikator masih perlu perjuangan. Berikut Uraian Analisis Indikator indicator serta perbandingannya dengan Tahun 2015 dan Tahun 2016 P a d i Pencapaian produksi padi untuk tahun 2016 mencapai 75,79% dari target yang ingin dicapai, dengan kategori capaian "Baik". Faktor utama yang menyebabkan tidak tercapainya target produksi padi pada tahun 2016 adalah rendahnya animo/minat petani menanam padi di LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

57 musim tanam April - September 2016 (ASEP). Dari total sasaran luas tambah tanam yang ingin dicapai di musim tanam ASEP, yaitu Ha, realisasi yang dicapai hanya seluas Ha. Secara otomatis, penurunan luas tanam ini menyebabkan penurunan jumlah produksi padi. Sebagian besar petani hanya menanam padi satu kali, yaitu di musim tanam Oktober - Maret 2015/2016. Di musim tanam ASEP 2016, para petani lebih memilih bekerja di lahan perkebunan mereka atau pekerjaan yang lain. Mereka juga cenderung lebih memanfaatkan lahan mereka untuk tanaman pangan dan hortikultura yang lain. Jagung Pencapaian produksi jagung untuk tahun 2016 hanya mencapai 42,05% dari target yang ingin dicapai, dengan kategori capaian "Kurang". Faktor utama yang menyebabkan tidak tercapainya target produksi jagung ini disebabkan karena semakin berkurangnya lahan tanaman jagung. Lahan tanaman jagung tumpang sari di lahan perkebunan seperti di Kecamatan Renah Mendaluh dan Tebing Tinggi sudah tidak dapat dilaksanakan karena 80% lahan perkebunan tersebut sudah menghasilkan sehingga tidak dapat ditanami (tumpang sari) jagung. Kacang Tanah Pencapaian produksi jagung untuk tahun 2016 hanya mencapai 28,81% dari target yang ingin dicapai, dengan kategori capaian "Kurang". Faktor utama yang menyebabkan tidak tercapainya target produksi kacang tanah ini disebabkan karena semakin berkurangnya lahan tanaman kacang tanah ini. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

58 Cabai Merah Pencapaian produksi Cabai Merah untuk tahun 2016 mencapai 95,58% dari target yang ingin dicapai, dengan kategori capaian "Baik" dan hampir mendekati kategori "Sangat Baik". Harga jual cabai merah di tingkat pasar semakin tinggi, sehingga banyak petani menanam tanaman hortikultura ini. Cabai Rawit Pencapaian produksi Cabai Rawit untuk tahun 2016 mencapai 95,54% dari target yang ingin dicapai, dengan kategori capaian "Baik" dan hampir mendekati kategori "Sangat Baik". Sama halnya dengan cabai merah, harga jual cabai rawit di tingkat pasar semakin tinggi, sehingga banyak petani menanam tanaman hortikultura ini. Semangka Pencapaian produksi Semangka untuk tahun 2016 mencapai 95,12% dari target yang ingin dicapai, dengan kategori capaian "Baik" dan hampir mendekati kategori "Sangat Baik". Kemudian sektor perkebunan di kabupaten Tanjung Jabung Barat, seperti Kelapa Sawit, Karet dan Kelapa, kopi dan pinang menjadi sektor andalan Kabupaten mengalami produksi naik turun, sebagaimana uraian berikut : Karet Hal yang sama juga dialami oleh komiditi Karet, untuk karet realisasi capaian adalah sebesar ton pada tahun 2016, atau tidak mencapai target sebesar 54,24% dari target 2016 sebesar ton. Namun hal ini berbanding lurus dengan turunnya jumlah lahan komoditi Karet secara keseluruhan akibat alih fungsi, untuk tahun 2016 turun 2,57% dibandingkan LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

59 Kelapa Untuk komoditi kelapa dalam tidak mencapai target sebesar 8.93% dibandingkan dengan target sebesar ton, angka ini juga mengalami penurunan dibandingkan realisasi tahun sebelumnya (2015) ton dan tahun (2014) ton berarti trend untuk kelapa dalam selalu mengalami penurunan produksi setiap tahun akibat tanaman tua dan rusak. Hal ini juga dampak dari berkurangnya capaian untuk luas lahan produksi komiditi kelapa dalam sebesar 0.68%. K o p i Untuk komoditi Kopi mengalami peningkatan produksi sebesar 6.87% dibandingkan target sebesar ton, namun untuk luas lahan mengalami penurunan akibat rusak dan banjir yang terjadi yakni sebesar 15.21%. Pinang Untuk komiditi pinang tren yang terjadi adalah penurunan setiap tahun, hal ini akibat kurangnya peremajaan dan tanaman rusak. Pada tahun 2016 jumlah produksi pinang sebesar ton mengalami penurunan dibandingkan tahun 2014 dan Bila dilihat dari target tidak memenuhi target sebesar 15.90%, walaupun luas lahan yang ada mengalami peningkatan sebesar 4.93% dibandingkan target Secara umum penurunan pada komiditi perkebunan diakibatkan perubahan iklim yang tidak menentu serta kebakaran hutan serta kurangnya curah hujan. Jumlah populasi ternak sapi, kerbau,kambing, domba dan unggas pada tahun 2016 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2014 dan tahun LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

60 No. Indikator Kinerja 1 Jumlah populasi ternak (ekor) 2 Tabel 3.12 Perbandingan Indikator Kinerja Bidang Peternakan Tahun 2014, 2015 dan 2016 Realisasi Tahun 2016 * Target Realisasi % Capaian Target Akhir RPJMD - Sapi , Kerbau , Kambing , Domba , Unggas , Jumlah produksi daging (Kg) - Sapi , Kerbau , Kambing , Domba , Unggas , Jumlah total produksi ,55 daging Jumlah 3 kelahiran ternak sapi , IB Sumber: Dinas Perkebunan dan Peternakan Kerja Kab. Tanjung Jabung Barat Hal ini disebabkan peningkatan angka kelahiran ternak. Khusus untuk ternak sapi untuk mempercepat peningkatan populasi sapi dengan sinkronisasi. Kegiatan sinkronisasi yaitu pelaksanaan kegiatan kawin suntik (Inseminasi Buatan) dengan menggunakan hormon penyerentak birahi sehingga sapi-sapi yang disuntik hormon penyerentak birahi dilakukan inseminasi buatan (kawin suntik) secara serentak. Kegiatan ini sudah dilaksanakan sejak tahun Dilihat dari data kelahiran ternak sapi hasil IB setiap tahun terus meningkat. Untuk tahun 2016 kelahiran anak hasil IB melebihi target. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan IB (kawin suntik) di Kabupaten Tanjung Jabung Barat cukup berhasil. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

61 Jika dilihat dari jumlah produksi daging pada tahun 2016 untuk ternak sapi dan kerbau mengalami penurunan. Dan tidak mencapai target RPJMD. Untuk jumlah produksi daging kambing tahun 2016 mengalami penurunan dari tahun 2015 dan tidak mencapai target RPJMD namun lebih tinggi dari tahun Untuk produksi daging domba tahun 2016 lebih tinggi dari tahun 2015 dan melebihi dari target RPJMD. Namun lebih rendah dari tahun Sedangkan untuk jumlah produksi daging ternak unggas mengalami peningkatan dari tahun 2014 dan 2015 serta melebihi target RPJMD. Walaupun produksi daging untuk masingmasing komoditi ternak mengalami penurunan namun untuk secara keseluruhan terjadi peningkatan produksi daging tahun 2016 dibandingkan tahun 2014 dan Penurunan produksi daging selain ternak unggas disebabkan karena jumlah pemotongan ternak juga mengalami penurunan. Ini disebabkan karena berkurangnya permintaan masyarakat, Selian itu masyarakat di Kabupaten Tanjung Jabung Barat lebuh banyak mengkonsumsi hasil laut (ikan, udang, kerang, dll). Sedangkan untuk konsumsi daging ruminansia lebh bayak pada hari-hari besar keagamaan seperti lebaran Idul Fitri dan Idul Adha. Perikanan Analisis realisasi tahun 2016 sebahagian besar mengalami kenaikan produksi dibandingkan dengan tahun 2015, akan tetapi pada produksi perikanan budidaya mengalami penurunan produksi, hal ini disebabkan karena : 1. Dampak kearau panjang tdan kebakaran hutan ahun 2015, sehingga menyebabkan kualitas lingkungan perairan terganggu pada triwulan II. 2. Banyaknya luasan lahan tambak yang beralih fungsi menjadi perkebunan dan banyak kolam-kolam yang terbangun pada tahun 2011 sampai tahun 2013 banyak yang tidak sepenuhnya dimanfaatkan. 3. Terhabatnya bantuan benih ikan dan pakan untuk masyarakat, dikarenakan kebanyakan pembudidaya ikan tidak memenuhi syarat dalam seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang hibah bansos, dimana kelompok penerima bantuan benih ikan harus berbadan hukum, untuk diketahui, bahwa masyarakat di Kabupaten Tanjung jabung barat tidak ada yang mata pencarihannya sepenuhnya bergantung pada usaha budidaya ikan, budidaya ikan merupakan usaha sampingan diluar usaha utama sebagai petani maupun nelayan. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

62 4. Penurunan kualitas perairan, khususnya pada perairan budidaya tambak, dimana didaerah hulu banya sekali aktifitas industri dan rumah tangga, sehingga mencemari perairan di derah hilir, oleh karena perlu sekali dilakukan kajian mengenai hal ini oleh instansi terkait, sehingga Dinas Perikanan dan masyarakat bisa mengambil kebijakan untuk spesies ikan/udang yang cocok pada kondisi perairan pada saat ini. Faktor Yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran tersebut adalah: 1. Komitmen Pemerintah dalam meningkatkan produktivitas dan perluasan lahan persawahan. 2. Penyediaan bantuan bibit bibit jagung betongkol, kopi unggul, pemupukan secara berkala, dan pemberian bantuan alat tangkap ikan kepada nelayan. 3. Komitmen pemerintah untuk melakukan penyuluhan-penyuluhan dalam usaha peningkatan produktifitas petani dan nelayan. 4. Komitmen Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat melalui dinas dan instansi terus menerus dan bahu membahu dalam mendukung masyarakat terutama para petani dan nelayan dalam meningkatkan produktifitasnya. Hambatan/Masalah : 1. Alih fungsi lahan dari subsektor tanaman pangan ke subsektor non tanaman pangan ataupun peruntukan lainnya. 2. Akses inovasi teknologi rendah. 3. Kelembagaan Petani belum berkembang. 4. Kesuburan tanah rendah, tanpa olah tanah dan tanpa pemupukan. 5. Tata Air Mikro belum baik atau sempurna, infrastruktur belum baik. 6. Varietas lokal, Ganguan OPT tinggi. 7. Alsintan terbatas (handtraktor, powerthresher). 8. Akses permodalan yang sulit. 9. Belum memadainya sarana dan prasarana pasar ternak 10. Masih tingginya tingkat penularan penyakit hewan menular. 11. Harga produk yang rendah. 12. Kondisi alam (cuaca, iklim yang tidak menentu) dan bencana asap akibat kebakaran hutan yang melanda lahan gambut baik dari daerah sendiri maupun kiriman dari daerah lain. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

63 Solusi/ Strategi Pemecahan masalah: 1. Mempersiapkan bantuan benih tepat waktu musim tanam. 2. Menggunakan/tersedianya benih varitas unggul yang sesuai dengan kondisi lahan 3. Perlunya ranperda lahan pangan pertanian berkelanjutan 4. Meningkatkan kesuburan tanah dengan pemupukan berimbang. 5. Perlunya Pengelolaan tata air mikro dan pengolahan tanah yang optimal. 6. Tersedianya obat-obatan pertanian untuk mengatasi OPT 7. Meningkatkan sarana dan prasarana pasar ternak. 8. Meningkatkan pelayanan kesehatan hewan 9. Menyediakan alsintan bagi petani 10. Memberikan pelatihan mengenai tehnologi pertanian (budidaya). 11. Pembuatan kolam budidaya serta pemberian bibit ikan kepada petani nelayan budi daya. SS 11 Peningkatan Peran Koperasi dan UMKM dalam Pengolahan Agroindustri dan Perikanan Mewujudkan Sasaran Strategis Peningkatan Peran Koperasi dan UMKM dalam Pengolahan Agroindustri dan Perikanan, maka harus mempunyai Indikator Kinerja Utama yang mantap, terukur dan berbobot, hasil Capaian 3 (tiga) Indikator Kinerja Utama serta Target dan Realisasinya, dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 3.13 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran Strategis 11 Tahun 2016 No. Indikator Kinerja 1. Jumlah Koperasi Aktif 2. Jumlah Usaha Mikro yang Berkelanjutan (unit) 3. Penyerapan Tenaga Kerja UMKM (orang) Realisasi Tahun 2016 Target Akhir % Target Realisasi RPJMD Capaian % ,89% ,87% LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

64 Sumber: Dinas Koperindag Kerja Kab. Tanjung Jabung Barat Rata-rata capaian kinerja 95,25 Dari Tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2016 dapat memenuhi target terutama pada Jumlah usaha mikro dan penyerapan tenaga kerja UMKM. Perbandingan antara Tahun 2014 dan 2015 dengan Tahun 2016, tidak banyak mengalami peningkatan Realisasi, sehingga capaiannya pun tidak jauh berbeda dengan tahun - tahun lalu, seperti Jumlah Koperasi yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat tidak banyak mengalami penambahan, begitu pun dengan Jumlah Usaha Mikro yang Berkelanjutan (unit), serta Penyerapan Tenaga Kerja UMKM (orang), Realisasinya antara Tahun 2014 dan 2015, serta 2016 tidak banyak mengalami perubahan. Hanya pencapain target 2016 memeng agak mengalami kenaikan. Coba dilihat pada Tabel sebagai berikut : 1. Jumlah Koperasi Aktif Target yang ingin dicapai pada peningkatan koperasi aktif Tahun 2016 sebanyak 150 koperasi, tenyata realisasi koperasi aktif pada tahun 2016 sebanyak 129 koperasi atau persentase capaian sebesar 86%, bila dibandingkan dengan tahun 2015sebanyak 126 koperasi aktif atau persentase peningkatan sebesar 2,38%, selanjutnya bila dibandingkan pada tahun 2014 sebanyak 102 koperasi aktif maka terjadi peningkatan sebanyak 27 koperasi aktif atau persentase peningkatan sebesar 26,47%. Pada Akhir RPJMD Tahun 2021 target koperasi aktif sebanyak 240 koperasi aktif dan bila dibandingkan pada tahun 2016 sebanyak 129 koperasi aktif, maka peningkatan yang ditargetkan sebanyak 111 koperasi aktif atau persentase sebesar 88,09% akan dapat tercapai. Kendala yang dihadapi terhadap pembinaan koperasi pada umumnya adalah masih rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola koperasi sehingga solusi kedepannya perlunya pelatihan peningkatan kualitas manejemen dan pengelolaan koperasi. 2. Jumlah Usaha Mikro yang Berkelanjutan Perkembangan usaha mikro pada tahun 2016 sebanyak unit usaha mikro,dari target pertumbuhan sebanyak unit usaha mikro,maka pada tahun 2016 tercapai LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

65 99,89%, bila dibandingkan pada tahun 2015 sebanyak usaha mikro, maka rerjadi peningkatan sekitar 15,75% dan bila dibandingkan pada tahun 2014 sebanyak 5,083 usaha mikro, maka sampai dengan tahun 2016 terjadi peningkatan usaha mikro sebanyak usaha mikro atau persentase peningkatan sebesar 36,98%. Pada akhir RPJMD tahun 2021 target jumlah usaha mikro sebanyak 9621 unit maka mikro dan bila di bandingkan pada tahun 2016, peningkatan sebanyak 3608 usaha mikro atau persentase sebesar 38,17% akan dapat dicapai. Kendala yang dihadapi adalah masih rendahnya kualitas manajemen usaha di akses kemudahan lebih di permodalan. 3. Penyerapan Tenaga Kerja UMKM (orang) Pada tahun 2016 sebanyak orang dari target peningkatan sebanyak 8,825 orang persentase realisasi tercapai sebesar 99,87% bila dibandingkan pada tahun 2015 sebanyak 7,551 orang, maka peningkatannya sebanyak orang atau 16,72 % dan bila dibandingkan pada tahun 2014 penyerapan tenaga kerja UMKM sebanyak 5,895 orang, maka terjadi peningkatan sebanyak 2,919 orang atau peningkatan sebesar 49,51% peningkatan penyerapan tenaga kerja UMKM seiring dengan pertumbuhan UMKM yang ada. Pada Akhir RPJMD Tahun 2021 target penyerapan tenaga kerja UMKM sebanyak orang dan baik dibandingkan pada tahun 2016 penyerapan tenaga kerja sabanyak 8.814, maka penyerapan tenaga UMKM sebanyak orang atau persentase sebesar 36,90% dapat dicapai. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran tersebut adalah : 1. Komitmen bahwa koperasi merupakan soko guru perekonomian yang harus terus dikembangkan. 2. Meningkatkan koordinasi antar instansi dalam pembinaan koperasi dan UMKM 3. Komitmen meneggak Peraturan Presiden RI No.98 Tahun 2014 tentang perizinan usaha mikro untuk mendukung pelaksanaan IUMK yang pendataan dilakukan oleh Lurah/Kades di wilayah kerjanya. 4. Meneggakkan Permendagri No. 83 Tahun 2014 tentang pedoman pemberian izin usaha mikro dan kecil bahwa lurah/kades menyampaikan pendataan PUMK dan laporan hasil pemberian IUMK kepada Camat. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

66 Hambatan/masalah: Masyarakat belum sepenuhnya memahami tentang manfaat dan unggulan koperasi sebagai sarana perekonomian. Masih terbatasnya tenaga teknis (jumlah, pengetahuan dan keterampilan SDM Aparatur teknis dan auditor) dalam melakukan pembinaan terhadap koperasi dan UMKM di tingkat Kabupaten. Belum terjaganya kualitas, kuntitas dan kontinuitas produk UMKM karena keterbatasan sarana produksi, rendahnya pemanfaatan dan penguasaan teknologi dan keterbatasan permodalan serta jaringan usaha yang kurang luas. Kualitas SDM yang mengelola koperasi kemampuan manajemen yang masih rendah (kemampuan manajemen yang masih rendah). Dalam pergantian kepengurusan koperasi, sering terjadi kurang terjalin kerjasama dan sering terjadi kesalahpahaman. Strategi pemecahan masalah : Membuat program khusus untuk petugas konsultasi koperasi lapangan bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan pusat untuk peningkatan kemampuan, pengetahuan & keterampilan SDM Aparatur teknis dalam melakukan pembinaan terhadap UKM. Meningkatkan kualitas dan kapasitas kompetensi SDM melalui pendidikan, pelatihan, bintek dan penyuluhan baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun koperasi itu sendiri. Penyediaan penguatan modal melalui dana APBD Kabupaten dengan kemudahan akses dalam mengurus administrasi dan tingkat suku bunga yang rendah dan penguatan sarana produksi dan teknologi agar terjaga kualitas, kuantitas produk umkm. Memerintahkan kepada koperasi yang melakukan pergantian pengurus agar melakukan serah terima manajemen administrasi dan keuangan. Meningkatkan kualitas SDM UMKM untuk mengadapi perkembangan Iptek dan Teknologi Informasi dan memperluas jaringan usaha koperasi. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

67 SS 12 Peningkatan Kesejahteraan Pekerja Agroindustri dan Perikanan untuk Pengurangan Kesenjangan dan Kemiskinan Sasaran strategis Peningkatan Kesejahteraan Pekerja Agroindustri dan Perikanan untuk Pengurangan Kesenjangan dan Kemiskinan, mempunyai 2 (dua) indikator dengan capaian rata rata 100 %, berpredikat sangat Tinggi adalah merupakan sasaran untuk mengurangi kemiskinan melalui program program social seperti indicator pada tabel dibawah ini : NO Tabel 3.14 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran Strategis 12 Tahun 2016 Indikator Kinerja 1. Persentase PMKS dan orang terlantar yang ditangani 2. Keluarga miskin penerima bantuan langsung pemberdayaan sosial Realisasi Tahun 2016 Target Akhir % Target Realisasi RPJMD Capaian , Rata-rata capaian kinerja 108,82 Sumber: Dinas Sosial Kerja Kab. Tanjung Jabung Barat Penyelenggaraan pelayanan sosial masyarakat serta meningkatkan pemahaman upaya kesejahteraan sosial bagi masyarakat serta penanganan masalah-masalah sosial seperti Korban bencana, orang terlantardan lain sebagainya, pada tabel diatas tergambar bahwa indikator indikator Persentase PMKS dan orang terlantar yang ditangani pada tahun 2016 mengalami peningkatan capaian kinerja, sebagaimana tabel diatas dari Targetnya 85 % PMKS terealisasi 100 % dan capaiannya 117,65 %. Sedangkan Keluarga miskin penerima bantuan langsung pemberdayaan sosial capaiannya juga 100 %. Dibandingakan dengan Tahun 2014 dan 2015, target kedua indikator tersebut masing masing 100 %, kemudian untuk target RPJMD 2021 juga 100 %, artinya target RPJMD pun sudah tercapai. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

68 SS 13 Peningkatan Pemasaran Produk Unggulan Daerah (Ekspor, Impor, Industri) Mewujudkan Sasaran strategis Peningkatan Pemasaran Produk Unggulan Daerah (Ekspor, Impor, Industri) harus mempunyai Indikator Kinerja Utama yang mantap, terukur dan berbobot. Dan hasil Capaian Indikator Kinerja Utama serta Target dan Realisasinya, mendapat rata rata capaian 94,19 % dan predikat Sangat Tinggi. Coba dilihat pada Tabel sebagai beriku : No Tabel 3.15 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran Strategis 13 Tahun 2016 Indikator Kinerja Realisasi Tahun 2016 Target Akhir % Target Realisasi RPJMD Capaian Nilai Ekspor (US $) , , , ,5 96, ,58 2. Nilai Impor (US$) , , ,5 87, ,25 3. Jumlah Industri (unit) , Sumber: Dinas Koperindag Kab. Tanjung Jabung Barat Rata-rata capaian kinerja 94,19 Dari Tabel diatas dapat dijelaskan pula Naik/ turunnya Realisasi dan target yang telah ditetapkan dalam RPJMD yaitu : pada tahun 2016 persentase capaiannya tidak terlalu buruk, karena capaiannya hampir mendekati 100 %. Perbandingan antara Tahun 2014 dan 2015 dengan Tahun 2016, tidak banyak mengalami peningkatan sehingga Realisasi capaiannya pun tidak jauh berbeda dengan tahun - tahun lalu, dapat dijelaskan lebih lanjut seperti : 1. Nilai Ekspor a. Target pada tahun 2016 ditentukan dengan melihtat persen capaian pada tahun sebelumnya yaitu terjadi kenaikan nilai ekspor sebesar 9,15% dari tahun 2014 ke tahun 2015 sehingga target pada tahun % dari realisasi tahun b. Realisasi pada tahun 2016 sebesar 97,02% yang dihimpun dari laporan perusahaan ekspor setiap bulan/triwulan/semester. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

69 c. Tahun 2014 dan 2015 terjadi kenaikan nilai ekspor yang meningkat volume ekspornya. d. Target akhir RPJMD 2021 ditentukan dari nilai akumilasi target setiap tahun perencanaan ( ) 2. Nilai Impor a. Pada Tahun 2015 terjadi penurunan nilai impor secara signifikan dikarenakan ada perusahaan yang menghentikan kegiatan impor secara signifikan. b. Pada tahun 2016 adalah 12% penurunan nilai ekspor dari tahun 2015, diharapkan dengan terjadinya penurunan tersebut, menandakan berkurangnya ketergantungan terhadap produk luar negeri (kemandirian). Dilihat dari persen capaian hanya terelisasi sebesar 87,67%, tetapi jika dilihat dari target kinerja mengalami penurunan sebesar 22,84% yang menandakan pencapaian melebihi target. c. Target akhir RPJMD 2021 ditentukan dari akumulasi target setiap tahun perencanaan ( ) yaitu sebesar 12% - 13%, sehingga didapatkan target akhir RPJMD tahun 2021 sebesar ,25 USD 3. Jumlah Industri Jumlah industri pada tahun 2016 sebesar 1237 unit maka industri dari jumlah yang ditargetkan sebesar 1250 unit. Maka capian pada tahun2016 sebesar 98,96% dab bila dibandingkan pada tahun 2015yang jumlah industrinya hanya unit usaha industry, maka terjadi peningkatan sebesar 4,21% dan bila dibandingkan pada tahun 2014 sampai dengan 2015 tidak terjadi peningkatan unit usaha industry. Pada akhir RPJMD tahun 2021 target pertumbuhan industry sebanyak 1534 unit usaha dan baik dibandingkan pada tahun 2016, peningkatan sebesar 24% dapat dicapai. Permasalahan / hambatan : 1. rendahnya wawasan dan minat berwirausaha di Bidang Industri, khususnya industri kecil, 2. akses pasar yang masih terbatas sehingga pemasaran produk industry kecil masih rendah, LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

70 Solusi / Pemecahan masalah : 1. kedepannya harus ada pelatihan peningkatan keterampilan. 2. peningkatan mutu kemasan, juga pelatihan kewirausahaan. 3. mencari terobosan peluang pasar yang lebih luas, baik melalui promosi maupun media sosial. SS 14 Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Makro dari Sektor Unggulan No. Hasil evaluasi capaian kinerja Sasaran Strategis Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Makro dari Sektor Unggulan ini dengan 3 (tiga) indikator mendapatkan angka capaian kinerja sasaran rata - rata sebesar 81,74 % dengan kategori prediket Sangat Tinggi. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Meningkatkan Stabilitas Ekonomi Makro Dalam mendukung Tercapainya Pertumbuhan Ekonomi Yang Tinggi disajikan dalam tabel berikut ini : Tabel 3.16 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran Strategis 14 Tahun 2016 Indikator Kinerja 1. Persentase pertumbuhan PDRB dengan migas 2. PDRB per-kapita dengan Migas 3. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Sumber: BPS Kab. Tanjung Jabung Barat Realisasi Tahun 2016 Target Akhir % Target Realisasi RPJMD Capaia 2021 n 6,51 6,51 6,75 3,98 58,96 7,5% 100,20 100,20 106,96 94,73 88,57 151,64 Rp.juta , , , ,33 97, ,37 Rp.juta Rata-rata capaian kinerja 81,74 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

71 Dari Tabel diatas nampak bahwa Pertumbuhan perekonomian Kabupaten Tanjung Jabung Barat mengalami penurunan pada tahun 2016 ini dapat dijelas bahwa Pertumbuhan PDRB tanpa migas Tahun 2016 terealisasi 3,98 dari target 6,75 menurun dibandingkan sebelumnya sebesar 6,51. Sedangkan PDRB Per Kapita (dengan migas) Kabupaten Tanjung Jabung Barat juga mengalami penurunan. Tahun 2015 sebesar 100,20%, mengalami penurunan menjadi realisasi sebesar 94,73% dibanding tahun 2014 juga demikian. Kemudian peningkatan pendapatan Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat tahun 2015 sebesar ,31 mengalami peningkatan pada tahun 2016 menjadi sebesar ,33 Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran tersebut adalah: 1. Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebagai kota tujuan pendidikan, yang berakibat tumbuh subur sektor perdagangan, hotel dan restoran maupun jasa. 2. Kondisi dan keamanan sangat mendukung kegiatan pengembangan perekonomian. 3. Meningkatnya sarana dan prasarana penunjang seperti jalan dan pelabuhan laut. SS 15 Peningkatan Partisipasi Aktif Masyarakat dalam Tatanan Masyarakat Yang Beragama dan Berbudaya Pada Sasaran Strategis Peningkatan Partisipasi Aktif Masyarakat dalam Tatanan Masyarakat Yang Beragama dan Berbudaya ini 3 (tiga) indicator kinerja mempunyai persentase capaian kinerja rata rata sebesar 67,90 %. Persentase ini tidaklah Buruk, karena dua indikatornya yaitu indicator Deteksi dini penanganan konflik kurang dari 24 jam dan indicator Jumlah Demo mempunyai persentase pencapai kinerja nya berbanding terbalik yaitu apabila persentasenya rendah, akan lebih baik dari pada persentasenya tinggi. Dapat dilihat pada tabel berikut : LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

72 Tabel 3.17 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran Strategis 15 Tahun 2016 Realisasi Tahun 2016 Target Akhir NO Indikator Kinerja % Target Realisasi RPJMD Capaian Deteksi dini penanganan ,00 100% konflik kurang dari 24 jam 2. Indeks kerukunan umat 74,77 99,97 99,07 99,07 100,00 85% beragama 3. Jumlah Demo ,71 2 kali Sumber: Badan Kesbangpol Kab. Tanjung Jabung Barat Rata-rata capaian kinerja 67,90 Dari tabel diatas jelas terlihat bahwa pada Tahun 2016 indicator Deteksi dini penanganan konflik kurang dari 24 jam mempunyai target 50 kasus dan terealisasi 9 kasus, artinya lebih sedikit kasus yang ditangani hanya 18 % capaian kinerja, ini lebih baik jika dibandingkan dengan persentase capaiannya tinggi. Sementara untuk indicator Indeks kerukunan umat beragama target pada RPJMD sebesar 99,07 dan realisasinya tercapai yanitu 99,07 yaitu capaiannya 100 %, artinya Kabupaten Tanjung Jabung Barat kerukunan umat beragamanya baik. untuk indicator Jumlah Demo sama halnya dengan indicator pertama tadi, semakin rendah capaiannya semaikn baik pula, dimana target nya 7 kali, realisasinya 6 kali dan persentase capaian kinerja sebesar 85,71 %. Jika dibandingkan dengan tahun 2014 peningkatan ketiga indicator ini sangat lebih baik, tetapi jika dibandingkan dengan tahun 2015 ketiga indicator ini mengalami penurunan pada penanganan konflik kurang dari 24 jam, karena pada tahun 2015 kasus yang ditangan hanya 2 (dua) kasus saja. Untuk indicator kerukunan umat beragama dan indicator Jumlah Demo masih sama persentase capaian kinerjanya. Untuk perbandingan dengan target RPJMD 2021 dapat dijelaskan bahwa kalau kondisinya stabil seperti ini, maka kondisi capaian targetnya akan tercapai. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

73 SS 16 Peningkatan Kompetensi Pengelola Kelembagaan Agama dan Budaya Masyarakat yang Berkualitas Peningkatan Kompetensi Pengelola Kelembagaan Agama dan Budaya Masyarakat yang Berkualitas adalah Sasaran Strategis dengan 3 (tiga) indicator kinerja dengan rata - rata capaian kinerja sebesar 171,78 predikat Sangat Tinggi, artinya capaian kinerja Olah raga di Kabupaten Tanjung Jabung Barat cukup baik pada Tahun Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran tersebut lebih rinci disajikan dalam tabel berikut ini : Tabel 3.18 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran Strategis 16 Tahun 2016 No. Indikator Kinerja 1. Jumlah klub olahraga 2. Jumlah sarana olah raga 3. Jumlah prestasi olah raga Realisasi Tahun 2016 Target Akhir % Target Realisasi RPJMD Capaian , , , Rata-rata capaian kinerja 171,78 Sumber: Disparpora Kab. Tanjung Jabung Barat Jumlah klub olahraga : Dari Tabel diatas dapat dijelaskan bahwa Pencapaian Kinerja untuk indikator Jumlah Klub Olahraga adalah %. Pengukuran kinerja untuk Jumlah Klub Olahraga ini adalah dari realisasi Klub Olahraga dibagi Target Klub Olahraga di kali 100. Pencapaian kinerja untuk Jumlah Klub Olahraga di Tahun 2016 adalah 112%. Pencapaian sangat baik ini dikarenakan realisasi jumlah klub yang jauh melebihi dari target yang diharapkan, seperti yang terlihat pada tabel diatas. Pada tahun 2014 jumlah club olahraga terdata sebanyak 90 klub LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

74 yang tersebar di seluruh kecamatan se Kab. Tanjung Jabung Barat. Yang terdiri dari klub berbagai cabang olahraga. Sedangkan ditahun 2015, terdata sebanyak 176 klub olahraga yang tersebar diseluruh Kecamatan se Kab. Tanjab Barat. Mayoritas klub olahrag adalah dari cabang olahraga Sepak Bola. dan klub olahraga terbanyak terdapat di Kecamatan Tungkal Ilir. Jika dilihat dari jumlahnya, terjadi peningkatan yang cukup signifikan dari tahun 2014 ke tahun 2015, peningkatan mencapai hingga 80%. Sedangkan dari tahun 2015 ke Tahun 2016, walaupun juga terjadi peningkatan jumlah, namun tidak sebesar ditahun sebelumnya. Pencapaian kinerja yang cukup tinggi hingga di tahun 2016 ini bahkan sudah melebihi target akhir RPJMD. Karena di RPJMD, jumlah klub olahraga untuk tahun 2021 hanya ditargetkan sebesar 95 klub olahraga. itu berarti sudah terjadi kelebihan pencapaian target ditahun 2016 sebesar 84%. Jumlah sarana olah raga : Pencapaian Kinerja untuk indikator Jumlah Sarana Olahraga adalah 105%. Pengukuran kinerja untuk Jumlah Sarana Olahraga ini adalah dari realisasi Sarana Olahraga dibagi Target Sarana Olahraga di kali 100. Pencapaian kinerja Jumlah Sarana Olahraga di tahun 2016 adalah 105%. Pencapaian ini dikarenakan realisasi jumlah sarana olahraga ditahun 2016 sebanyak 164 sarana yang terdiri dari 8 buah sarana Gedung Olahraga (GOR) dan 138 lainnya adalah sarana Lapangan Olahraga terbuka, melebihi dari target yang hanya sebesar 138 sarana. Ditahun 2014 jumlah sarana olahraga terdata sebanyak 115 sarana olahraga, meningkat di tahun 2016 menjadi sebesar 135 sarana olahraga yang terdiri dari 8 sarana Gedung Olahraga (GOR) dan 127 sarana Lapangan Olahraga terbuka. artinya terjadi peningkatan jumlah sarana dari tahun ke tahun. Jika melihat dari target akhir RPJMD yang ingin dicapai yaitu sebanyak 200 buah sarana olahraga dan menelaah pada peningkatan jumlah sarana dari tahun 2014 ke 2016, maka pencapaian target RPJMD optimis dapat tercapai. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

75 Jumlah prestasi olah raga : Pencapaian Kinerja untuk indikator Jumlah Prestasi Olahraga adalah 126%. Pengukuran kinerja untuk Jumlah Prestasi Olahraga ini adalah dari realisasi Prestasi Olahraga dibagi Target Prestasi Olahraga di kali 100. Jumlah Prestasi Olahraga di tahun 2016 sebanyak 141 prestasi. Kategori prestasi yang diraih adalah Kategori Prestasi Tingkat Daerah, Prestasi Tingkat Nasional dan Prestasi di Tingkat Internasional. Prestasi tersebut diperoleh dari berbagai pekan olahraga dari berbagai cabang olahraga yang dipertandingkan. Bila ditinjau dari tahun 2014, terjadi peningkatan yang cukup signifikan antara jumlah prestasi yang diraih di tahun 2014 dengan prestasi yang berhasil diraih pada pada tahun 2014 tercatat hanya ada 29 prestasi, dan meningkat pesat ke tahun 2016 menjadi sebanyak 209 prestasi olahraga. dan meningkat kembali ditahun 2016 menjadi 141 peraihan prestasi. yangg terdiri dari 122 prestasi tingkat daerah, 16 prestasi tingkat Nasional dan 3 prestasi di tingkat Internasional. Jika melihat dari target akahir RPJMD 2021 yang sebesar 200 presatasi berarti pencapaian di tahun 2016 ini bahkan sudah mencapai 50% nya. sehingga target tersebut sangat mungkin dicapai. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

76 SS 17 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Melalui Sistem Online dan Transparan Pada Sasaran Strategis Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Melalui Sistem Online dan Transparan ada satu indicator dimana capaiannya 100 % predikat Sangat Tinggi. Indikator dimaksud dapat dilihat secara teukur pada tabel sebagai berikut : No. Tabel 3.19 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran Strategis 17 Tahun 2016 Indikator Kinerja 1. Persentase kepuasan pelayanan kepada masyarakat Sumber: Bagian Organisasi Setda Kab. Tanjung Jabung Barat Realisasi Tahun 2016 Target Akhir % Target Realisasi RPJMD Capaian ,5 74, Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa Persentase kepuasan pelayanan kepada masyarakat pada Tahun 2016 mencapai target bahkan melebihi target, jika dibanding dengan Tahun 2014 dan 2015 meningkat Kepuasan Masyarakat Kabupaten tanjung Jabung Barat terhadap pelayanan publik meningkat, ini diukur berdasarkan Survey Kepuasan Masyarakat, dari beberapa Perangkat Daerah yang menyentuh langsung dengan pelayanan kepada masyarakat. Hambatan/ permasalahan : 1. Hasil survey belum sepenuhnya dijadikan perbandingan/ perbaikan terhadap kualitas pelayanan publik oleh Perangkat Daerah. 2. Hasil evaluasi hanya menjadi bahan evaluasi Ombudsman. Solusi/ pemecahan masalah : 1. Perlu adanya evaluasi Tim Pelayanan Publik untuk perbaikan pelayanan public berdasar hasil Survey. 2. Sosialisasi tentang Indeks/ Survey Kepuasan Masyarakat. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

77 SS 18 Peningkatan Kualitas Aparatur Pelayanan Publik yang Berkualitas dan Akuntabel Pada Sasaran Strategis Peningkatan Kualitas Aparatur Pelayanan Publik yang Berkualitas dan Akuntabel ini menunjukan betapa pentinganya Kualitas aparatur yang akan menjadi pelayan masyarakat, capaian rata-rata indikator kinerja sasaran ini sebesar 93,66 predikat Sangat Tinggi, secara rinci persentase capaian realisasi secara terukur dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 3.20 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran Strategis 18 Tahun 2016 No. Indikator Kinerja Tahun 2016 Target Realisasi % Capaian Target Akhir RPJMD Peningkatan kompetensi 30,87 29,47 95,46 85% pegawai 2. Rasio lulusan S1 dan S2 45,10 59,45 131,82 47% 3. Rasio lulusan Diploma/DIII 28,30 19,45 68,73 28,4% 4. Rasio lulusan SLTA 25,4 19,97 78,62 23,4% Sumber: BKPSDM Kab. Tanjung Jabung Barat Rata-rata capaian kinerja 93,66 Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa Indikator Kinerja Peningkatan kompetensi pegawai pada Tahun 2016 cukup baik, kurang 1,5 % untuk mencapai persentase target yaitu 95,46. Kemudian pada Indikator Rasio lulusan S1 dan S2 ASN Kabupaten Tanjung Jabung Barat persentasenya meningkat melebihi target, sebesar 59,45 % sedangkan targetnya sebesar 45,10, artinya ASN Kabupaten Tanjung Jabung Barat banyak yang berpendidikan S1 dan S2. Keadaan realisasi menurun pada Indikator Rasio lulusan Diploma/DIII dan Indikator Rasio lulusan SLTA, tidak mencapai target. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

78 Jika dibandingakan dengan Target RPJMD, persentsenya cukup jauh terjadi pada Kompetensi Pegawai dan untuk indicator lainnya sudah mencapai target RPJMD SS 19 Peningkatan Transparansi Pengelolaan Keuangan Publik Yang Berbasis Pada E-Gov dan E-Budgeting Pada Sasaran Strategis Peningkatan Transparansi Pengelolaan Keuangan Publik Yang Berbasis Pada E-Gov dan E-Budgeting ini rata rata persentase pencapaian kinerjanya sebesar 89,84 predikat Sangat Tinggi. Secara rinci dan terukur dapat dilihat realisasi pada tabel berikut : No. Tabel 3.21 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran Strategis 19 Tahun 2016 Indikator Kinerja 1. Kelengkapan dokumen laporan dan perencanaan sesuai peraturan perundangundangan 2. Penyusunan Dokumen perencanaan tepat waktu Sumber: Bappeda Kab. Tanjung Jabung Barat Realisasi Tahun 2016 Target Akhir % Target Realisasi RPJMD Capaian ,10 79, ,34 81,34 100% 71,43 71, ,68 98,35 90% Rata-rata capaian kinerja 89,84 Dari tabel diatas menunjukakn bahwa Kelengkapan dokumen laporan dan perencanaan sesuai peraturan perundang-undangan mengalami peningkatan realisasi capaian kinerja dari target yang telah ditetaokan, dan dari tahun 2014 dan 2015 sampai ke 2016 persentase capaiannya mengalami perubahan naik. Sedangkan Penyusunan Dokumen perencanaan tepat waktu juga demikian halnya, begitupun dibandingkan dengan Tahun tahun 2014 dan tahun LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

79 SS 20 Peningkatan Kepastian Hukum Bagi Masyarakat dan Pelaku Usaha Menganalisa Sasaran Strategis Peningkatan Kepastian Hukum Bagi Masyarakat dan Pelaku Usaha dengan persentase capaian kinerja rata rata 110,88 %, ini juga merupakan capaian dengan predikat Sangat Tinggi, dan dari indicator indicator realisasinya cukup baik, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 3.22 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran Strategis 20 Tahun 2016 No. Indikator Kinerja 1. Rasio penduduk ber-ktp 2. Pasangan Berakte nikah 3. Kepemilikan akte kelahiran per 1000 penduduk 4. Pertumbuhan penduduk Realisasi Tahun 2016 Target Akhir % Target Realisasi RPJMD Capaian , ,00 100% , pasangan , ,92 0,27 1,09 0,81 74,31 1,09% Rata-rata capaian kinerja 110,88 Sumber: Dukcapil Kab. Tanjung Jabung Barat Dari tabel diatas dapat dijelaskan : Rasio penduduk ber-ktp Terhadap perekaman e-ktp Tahun 2016 mengalami pencapaian realisasi 95 % dari target yang telah ditentukan dan mengalami peningkat dibandingakan tahun 2014 telah dilaksanakan perekaman terealisasi sebanyak 74,4 %,wajib KTP dan pada tahun 2015 mengalami penurunan menjadi 73 %, pencetakan e-ktp masih dilakukan Pemerintah Pusat dan daerah ditugaskan untuk melakukan pendistribusian dan perekaman yang dilakukan baik di Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil maupun di Kecamatan secara mobile sampai ke Desa-Desa. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

80 Pasangan Berakte nikah Ratio pencapaian sasaran pasangan berakte nikah yang tercatat di Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada tahun 2016 melebihi target yang telah ditentukan yaitu pasang nikah melebihi target pasang nikah, disbanding dengan tahun 2014 sebanyak akta atau 80% dan meningkat pada tahun 2015 sebanyak akta atau sebesar 88,3%. Pencatatan akta nikah yang tercatat di Kantor Dukcapil Kabupaten Tanjung Jabung Barat yaitu pencatatan akta perkawinan non muslim sedangkan Surat nikah (Muslim) diterbitkan oleh di Kantor Kementerian Agama Kabupaten.Tanjung Jabung Barat mengalami peningkatan. Kepemilikan akte kelahiran per 1000 penduduk Pada Tahun 2016 juga mengalami peningkatan disbanding tahun 2014 dan tahun Sasaran capaian kepemilikan akte kelahiran sebesar 285,06 dan per 1000 penduduk menggunakan data yang bersumber dari Sistem Informasi dan Administrasi Kependudukan (SIAK) yang hingga saat ini masih terus dilakukan spin-off (pemisahan) data awal Tanjung Jabung menjadi data Tanjung Jabung Barat dan sedang dilakukan intensive updating dimana jumlah kepemilikan akte kelahiran real lebih dari data yang dipublish Pertumbuhan penduduk Pada tahun 2016 pertumbuhan penduduk di Kabupaten Tanjung Jabung Barat tidak mencapai target, dan jika dibandingkan dengan Tahun 2014 pertumbuhan penduduk mengalami penurunan tapi jika dibandingkan dengan tahun penduduk tahun 2016 mengalami peningkatan sekitar 0, 50 %. Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini : 2015 justru pertumbuhan Pelaksanaan pelayanan penerbitan dokumen kependudukan secara mobile jemput bola sampai ketingkat pedesaan. Terhadap Perekaman e-ktp dilakukan baik di Kantor Dukcapil maupun di Kecamatan dan secara mobile ke desa-desa. Pelaksanaan program Desa Binaan menuju Desa Percontohan tertib administrasi kependudukan. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

81 Hambatan/Masalah : Masih terjadi Kekurangan blanko e-ktp, sering terjadi keterlambatan kepemilikan KTP bagi Penduduk. Masih banyak desa-desa belum memiliki jaringan listrik sehingga menyulitkan penerbitan dokumen dalam pelayanan ditempat. Strategi pemecahan masalah : Memberdayakan petugas yang ada melakukan penangganan peralatan KTP-el secara hati-hati dan teliti sesuai keahlian dan pengetahuan dengan berpedoman pada standar operasional serta dilakukan upgrading capability terhadap petugas untuk mengikuti pelatihan di Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Depdagri. Untuk pelayanan didesa-desa yang belum memiliki jaringan listrik dengan melakukan strategi jemput bahan dan pencetakan dilakukan di Kabupaten. Mencari informasi kebutuhan balnko e-ktp di Kemendagri. SS 21 Peningkatan Peran Partai Politik dalam Demorasi Daerah Mewujudkan Sasaran Strategis Peningkatan Peran Partai Politik dalam Demorasi Daerah, rata - rata capaian kinerjanya sebesar 93,65, dengan predikat Sangat Tinggi. Indikator indikator pendukung sasaran ini sangat berpengaruh bagi perpolitikan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, pengukuran indicator kinerja dapat terlihat pada tabel berikut ini : NO Tabel 3.23 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran Strategis 21 Tahun 2016 Indikator Kinerja 1. Persentase perempuan lembaga DPRD di Realisasi Tahun 2016 Target Akhir % Target Realisasi RPJMD Capaian ,28 14, ,28 71,40 20% LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

82 2. Persentase 97,16 99, ,63 115,85 2 kali pendidikan politik masyarakat Rata-rata capaian kinerja 93,65 Sumber: Badan Kesbangpol Kab. Tanjung Jabung Barat Dari tabel diatas Persentase perempuan di lembaga DPRD tahun 2016, belum mencapai target yaitu target sebesar 20 %, tapi realisasinya baru 14,28 %, sama dengan persentase capaian tahun 2014 dan Sedangkan untuk indikator Persentase pendidikan politik masyarakat dari tahun 2014, 2015 sampai tahun 2016, persentase capaiannya semakin meningkat, bahkan tahun 2016 realisasinya melampaui target yang telah ditentukan di RPJMD. Hambatan / permasalahan : 1. Masih kurangnya minat kaum Perempuan yang mau terjun ke Politik. 2. Daya saing di perolehan suara pemilu masih didominasi oleh kaum Pria. 3. Pendidikan politik masyarakat belum tepat sasaran. Solusi / pemecahan masalah : 1. Lakukan sosialisasi sosialisasi politik kepada masyarakat. 2. Lakukan survey agar pendidikan politik masyarakat tepat sasaran. SS 22 Peningkatan Peran Masyarakat dalam Pengawasan Penyelenggarana Pemerintah Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Strategis Peningkatan Peran Masyarakat dalam Pengawasan Penyelenggarana Pemerintah dengan 1 (satu) indikator kinerja mendapatkan angka capaian sebesar 14,28 %. Hasil pengukuran capaian kinerja disajikan dalam tabel berikut ini : LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

83 NO Tabel 3.24 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Sasaran Strategis 22 Tahun 2016 Indikator Kinerja 1. Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah Sumber: Dinas P3AP2KB Kab. Tanjung Jabung Barat Realisasi Tahun 2016 Target Akhir % Target Realisasi RPJMD Capaian ,13 6, ,28 14,28 60% Persentasenya partisipasi perempuan di lembaga pemerintah hanya 14,28 % tapi dibandingkan tahun 2014 dan 2015, peningkatan persentase terjadi, tetapi masih jauh dari target diharapkan. Persentase Peran serta perempuan dalam lembaga pemerintahan yaitu Tahun 2015 sebanyak 6,97 orang tapi tahun 2016 capaian nya bertambah meningkat. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran 1. Semakin tingginya kesadaran dari masyarakat terhadap isu-isu gender di berbagai bidang ( pendidikan, kesehataan dan lainnya). 2. Komitmen pemerintah daerah yang mendukung kesetaraan gender dalam pengambilan keputusan dan keterbukaan bahwa perempuan mempunyai kedudukan dan peran yang sama dalam lembaga pemerintahan. Hambatan/Masalah : 1. Peran tugas perempuan masih terbatas belum pada level pengambilan keputusan. 2. Masih adanya diskriminasi dalam penempatan personil perempuan yang sesuai bidang serta kurangnya SDM baik kuantitas maupun kualitas dalam jabatan yang strategis. Strategi Pemecahan Masalah: 1. Pengembangkan budaya aparatur bekerja dengan perencanaan dan target yang jelas, transparan, bekerja dengan akal, ilmu dan kompetensi serta tersedianya sarana prasarana pelayanan peningkatan kapasitas perempuan dibidang pembangunan. 2. Meningkatkan konsistensi pelaksanaan peraturan bidang kepegawaian untuk lebih menjamin transparansi, akuntabel untuk memberikan jaminan rasa keadilan. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

84 C. REALISASI ANGGARAN Capaiaan kinerja anggaran Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat diukur dari jumlah serapan anggaran. Serapan anggaran tahun 2016 sebesar 90,81% dengan rincian sebagai berikut: Kebijakan umum Keuangan Daerah Anggaran pemerintah daerah yang tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana kerja keuangan tahunan pemerintah daerah dalam 1 (satu) tahun yang disusun secara jelas dan spesifik serta merupakan desain teknis pelaksanaan strategi untuk mencapai tujuan daerah dalam bentuk alokasi dana. Anggaran yang baik tidak hanya memuat informasi tentang pendapatan, belanja dan pembiayaan, namun dari itu harus dapat memberikan informasi mengenai kondisi kinerja pemerintah daerah yang akan dicapai, sehingga anggaran dapat dijadikan tolok ukur pencapaian kinerja, dengan kata lain kualitas anggaran daerah dapat menentukan kualitas pelaksanaan fungsi-fungsi pemerintah daerah. Kebijakan umum keuangan daerah yang tergambar dalam pelaksanaan APBD yang merupakan instrument dalam menjamin terciptanya disiplin dalam proses pengambilan keputusan yang terkait dengan kebijakan pendapatan maupun belanja daerah mengacu pada aturan yang melandasinya baik Undang-Undang Peraturan Daerah, Keputusan Menteri, Peraturan Dearah maupun Keputusan Kepala daerah. Realisasi Belanja Untuk belanja daerah, alokasi dana yang dianggarkan pada tahun APBD 2016 adalah dengan adanya pengurangan penerimaan, maka komposisi anggaran sebagaimana tertuang dalam APBD Perubahan menjadi ,44 dengan komposisi belanja tidak langsung ,44 (88,67%) dan belanja langsung ,00 (93,52%) dengan realisasi (Data Sementara Non Audit Akhir Desember 2016) 90,81% atas pagu anggaran APBD Perubahan tergambar dalam tabel LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

85 Tabel Jumlah dan Realisasi Belanja APBD (PERUBAHAN) Kab.Tanjung Jabung Barat (Data Sementara Non Audit Keadaan Akhir Desember 2016) Uraian Jumlah Anggaran Realisasi 2016 Sisa Anggaran % BELANJA , , ,36 90,81 BELANJA TIDAK LANGSUNG , , ,44 88,67 Belanja Pegawai , , ,44 85,39 Belanja Subsidi , ,00-100,00 Belanja Hibah , ,00-100,00 Belanja Bantuan Sosial Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/ kabupaten/kota , ,00-100,00 dan Pemerintahan Desa Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi /Kabupaten/ Kota /Pemerintahan Desa dan Partai Politik , , ,00 99,97 Belanja Tidak Terduga , , ,00 82,87 BELANJA , , ,92 93,52 LANGSUNG Belanja Pegawai , , ,00 96,87 Belanja Barang dan Jasa , , ,50 90,52 Belanja Modal , , ,42 94,89 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

86 Belanja Tidak Langsung Belanja tidak langsung terdiri dari belanja pegawai, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan social, belanja bagi hasil kepada Provinsi / Kabupaten / Kota/ dan Pemerintahan Desa, belanja bantuan keuangan kepada Provinsi / Kabupaten/ Kota/Pemerintahan Desa dan Partai Politik serta belanja tidak terduga. Tahun 2016 belanja tidak langsung dianggarkan sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp atau 91,86% lebih rendah dari rencana anggaran (un audit). Belanja Pegawai yang merupakan belanja gaji pegawai yang ditargetkan sebesar Rp ,44,- pada tahun 2016 terealisasi sebesar Rp ,00 ( 88,67%) dari jumlah anggaran. Belanja subsidi tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp ,00,- terealisasi sebesar Rp ,00,- atau 100%. Belanja Hibah dianggarkan sebesar Rp ,00,- realisasi sebesar Rp ,00,- atau 100%. Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat juga telah menganggarkan Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi / Kabupaten / Kota dan Pemerintahan Desa sebesar Rp ,00,- dan terealisasi sebesar ,00,- atau 100%. Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota, Pemerintahan Desa dan Partai Politik Tahun 2016 sebesar Rp ,00,- dan terealisasi sebesar Rp ,00,- atau 99,97%. Anggaran belanja tidak terduga pada tahun 2015 disediakan anggaran sebesar Rp ,00,- dan terealisasi sebesar Rp ,00,- atau 82,87%. Hal ini disebabkan penggunaan belanja ini dilakukan sangat selektif sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

87 Belanja Langsung Komponen utama belanja langsung yaitu belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja modal yang merupakaan cerminan pelaksanaan kebijakan program pembangunan tahunan dan tertuang dalam APBD yang ditetapkan setiap tahunnya. Dalam Tahun 2016 belanja langsung yang dianggarkan sebesar Rp ,00,- dan terealisasi sebesar Rp ,08,- atau 93,52. Untuk belanja pegawai dalam belanja langsung yang ditargetkan sebesar Rp ,00,- terealisasi sebesar Rp ,00,- atau 96,87%, sedangkan untuk belanja barang dan jasa yang ditargetkan sebesar Rp ,00,- terealisasi sebesar Rp ,50,- atau 90,52% dan untuk belanja modal yang ditargetkan Rp ,00,- terealisasi sebesar Rp ,58 atau 94,89%. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

88

89 BAB IV PENUTUP Berdasarkan laporan kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2016, secara umum Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat telah memperlihatkan pencapaian kinerja yang baik atas sasaran-sasaran strategisnya. Sasaran yang berjumlah 24 (dua puluh empat) sebagaimana tertuang dalam dokumen Perjanjian Kinerja tahun 2016, sebagian besar telah dapat direalisasikan dengan Sangat Berhasil, Berhasil dan Cukup Berhasil. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah disusun sebagai wujud pertanggung jawaban dalam mencapai misi dan tujuan instansi pemerintah dalam upaya mewujudkan Good Governance, dan untuk memberikan gambaran tentang kinerja pencapaian sasaran penyelenggaraan pemerintahan pada Tahun 2016, menjabarkan visi, misi dan strategi instansi pemerintah, serta mengetahui tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan serta mempertanggung jawabkan program dan kegiatan kepada Stake Holder. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 24 sasaran strategis dengan 75 indikator kinerja disimpulkan bahwa 17 sasaran (75%) tercapai dengan katagori Sangat Berhasil, 4 sasaran (16,66%) dengan katagori Berhasil dan 1 sasaran (4,17%) dengan katagori cukup Berhasi. Dari 24 sasaran ditetapkan 75 indikator kinerja sasaran dengan capaian 56 indikator kinerja atau 74,66% dengan katagori Sangat Berhasil, 8 indikator kinerja atau 10,66% dengan katagori Berhasil, 5 indikator kinerja atau 6,66% dengan katagori Cukup Berhasil dan 6 indikator kinerja atau 8,02% dengan katagori Kurang Berhasil. Berdasarkan analisis efesiensi penggunaan sumber daya dalam mencapai sasaran dilakukan dengan cara membandingkan persentase penyerapan anggaran dengan rata-rata capaian kinerja sasaran, disimpulkan bahwa dari 24 sasaran, 17 indikator Sasararan atau 70,83% telah menggunakan sumber daya dengan efesien dan 7 indikator kinerja atau 29,17% belum menggunakan sumber saya dengan efesien. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

90 Tindak lanjut yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat atas hasil evaluasi yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tahun lalu adalah sebagai berikut : 1. Reviu terhadap RPJMD dan Renstra Organisasi Perangkat Daerah secara kontinyu untuk perbaikan berkelanjutan. 2. Hasi evaluasi Lakip yang dilakukan oleh Inspektorat Kabupaten Tanjung Jabung Barat akan dimanfaatkan untuk memberikan reward dan punisment bagi SKPD. 3. Realisasi atas penetapan kinerja maupun indikator kinerja utama tahun lalu dijadikan salah satu pertimbangan bagi tim anggaran untuk memberikan anggaran terhadap OPD yang bersangkutan. 4. Pengembangan e-sakip tahun 2016 yang akan dilakukan secara sinergi dengan Dinas Komunikasi dan Infokom Kabupaten Tanjung Jabung Barat. 5. Dalam menciptakan budaya kerja di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dilaksanakan Rapat Koordinasi pimpinan yang dipimpin oleh Bupati setiap bulan tanggal 17, rapat koordinasi pengendalian pembangunan setiap bulan yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah atau Asisten yang membidangi. Akhirnya secara umum disimpulkan bahwa pencapaian terget terhadap beberapa indikator sebagaimana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Tanjung Jabung Barat khususnya di tahun 2016 yang dituangkan dalam Penetapan Kinerja Kabupaten Tanjung Jabung Barat dapat dipenuhi walau sepenuhnya belum sesuai harapan. Terhadap indikator kinerja yang capaiannya belum memenuhi target yang ditetapkan kami jadikan cambuk untuk memperbaiki kinerja agar lebih baik lagi pada tahun mendatang. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN

91

92 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : DR. Ir. H. SAFRIAL, MS : BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT. Berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami. Kuala Tungkal, Maret BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT, DR. Ir. H. SAFRIAL, MS

93 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT No Sasaran Strategis Indikator Kinerja (outcome) Target 1 Peningkatan pembangunan infrastruktur transportasi darat dan sungai 2 Peningkatan pembangunan infrastruktur energi dan listrik & telekomunikasi 3 Peningkatan ketersediaan air bersih dan jaringan irigasi yg lebih merata 4 Peningkatan pembangunan infrastruktur pendidikan, kesehatan dan perumahan rakyat 5 Penerapan tata ruang wilayah sebagai acuan kebijakan pembangunan kewilayahan yang berkelanjutan 6 Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui penentuan kebutuhan pangan 7 Peningkatan distribusi pendapatan & berkurangnya kesenjangan pembangunan daerah 8 Peningkatan iklim pasar kerja yang lebih berpihak pada tenaga kerja lokal guna mengurangi angka Pengangguran 9 Peningkatan kualitas pelayanan, rehabilitasi, bantuan sosial dan jaminan kesejahteraan sosial bagi penyandang masalah sosial 10 Pengendalian pertumbuhan penduduk dan meningkatnya keluarga kecil berkualitas 11 Peningkatan akses terhadap pendidikan berkualitas 12 Peningkatan akses layanan kesehatan masyarakat yang berkualitas 1 Persentase jalan yang dapat dilalui masyarakat dengan lancar 86,85 % 2 Persentase laka lantas 20 % 3 Jumlah desa terisolir yang terbuka 10 % 1 Ratio elektrifikasi 70 % 1 Jumlah rumah tangga yang menggunakan air bersih 2 Luas lahan pertanian yang teraliri air irigasi 1 Presentase Jumlah rumah layak huni 1 Jumlah pemanfaatan tata ruang sesuai RT RW 1 Persentase ketersediaan energi dan protein per kapita 2 Skor pola pangan harapan 81,56 3 Persentase penanganan daerah rawan pangan 80 % 106 unit kkal/kap /hari 1 Indeks gini ratio 0,315 % 1 Persentase penurunan angka pengangguran 1 Jumlah penurunan angka kemiskinan 1 Persentase laju Pertumbuhan penduduk 8,85 % 324,998 jiwa 1 Angka Melek huruf 98,9 % 2 Angka rata-rata lama 8,5 tahun sekolah 3 Angka putus sekolah 0,05 % 1 Presentase Angka Usia Harapan Hidup 73,8 tahun

94 13 Peningkatan kualitas pelayanan dan pemahaman agama serta kehidupan beragama 14 Peningkatan pengembangan nilainilai budaya daerah 15 Peningkatan peran pemuda dan atlet berprestasi dalam olahraga (prestise daerah) 16 Peningkatan perlindungan dan kesejahteraan sosial 17 Peningkatan stabilitas ekonomi makro dalam mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas 18 Peningkatan iklim investasi yang sehat dan efisien melalui reformasi kelembagaan ekonomi 19 Pengembangan ekspor dan kepariwisataan daerah berbasis potensi daerah 20 Peningkatan pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta koperasi 21 Pengembangan agribisnis dan agroindustri berbasis komoditas unggulan daerah 22 Peningkatan pengelolaan sumberdaya alam secara terpadu dan berwawasan lingkungan meningkatkan ketahanan pangan, optimalisasi pemanfaatan SDA yang berwawasan lingkungan 23 Penataan manajemen pemerintahan yang baik, bersih, 1 Presentase penurunan kejahatan 1 Jumlah kebudayaan yang terlestarikan 1 Jumlah penghargaan cabang olah raga 0,34 % 65 % 65 medali 1 Presentase peningkatan 100 % pelayanan kesehatan kepada masyarakat 1 Pertumbuhan PDRB 8,14 % 2 Laju inflasi 6,5 % 3 PDRB perkapita (dengan 40,14 Rp.juta migas) 4 PDRB perkapita (tanpa 32,14 Rp.juta migas) 1 Pendapatan daerah 2 Jumlah PMA 7 Pr 3 Jumlah PMDN 21 Pr 1 Besaran nilai ekspor 260,000,000 2 Pendapatan sektor hotel 2,150,000,000 dan restoran 1 Jumlah UMKM org 2 Jumlah Koperasi sehat 125 unit 1 Produktifitas padi 43,52 kwtl/ha 2 Produktifitas jagung 35,35 kwtl/ha 3 Produktifitas kedele 17,31 kwtl/ha 4 Produktifitas ubi kayu 169,22 kwtl/ha 5 Produktifitas ubi jalar 118,73 kwtl/ha 6 Produktifitas kacang hijau 19,6 kwtl/ha 7 Produktifitas kacang tanah 16,96 kwtl/ha 8 Produktifitas sayuran 34,22 kwtl/ha 9 Produktifitas buah-buahan 12,34 kwtl/ha 10 Produksi kelapa dalam 64,98 ton 11 Produksi karet 8,329 ton 12 Produksi kelapa sawit ton 13 Produktifitas kopi 1,175 ton 14 Produksi pinang ton 15 Produksi daging rumansia besar 354,895 ton 16 Produksi perikanan 24,383 ton tangkap 17 Produksi perikanan 4.254,70 ton budidaya 1 Presentase jumlah 92,52 % perusahaan yang memiliki dokumen lingkungan 1 Indeks kepuasan masyarakat 74,46 %

95 efisien, berwibawa, transparan dan profesional berbasis e- planing, e-budget, dan e-audit 24 Peningkatan jaminan kepastian hukum dan perlindungan HAM secara adil 25 Peningkatan kesetaraan gender yang proporsional dalam pembangunan daerah dan berorientasi pada profesionalisme 26 Peningkatan standar pelayanan minimal bagi masyarakat 1 Presentase penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan 1 Jumlah perempuan dilembaga pemerintahan 100 % 49,75 % 1 Persentase capaian SPM 1 dokumen Program Anggaran Pembangunan Infrastruktur Perkotaan dan Pedesaan Rp Pembangunan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rp Rawa dan Jaringan Irigasi Lainnya 3. Penyediaan dan Pelayanan Air Bersih Rp Pembangunan Jalan dan Jembatan, Peningkatan Rp Jalan dan Jembatan, Pemeliharaan dan Rehabilitasi Jalan dan Jembatan 5. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Rp Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Rp Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Mikro Kecil Menengah - Pemberdayaan dan Pembinaan KSP/USP Rp Koperasi/UMKM Penerima Dana Fasilitas Pemerintah 8. Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi - Monitoring dan Evaluasi Perkembangan Usaha Rp Koperasi dan UMKM 9. Peningkatan Ketahanan Pangan - Pembinaan Desa Mandiri Pangan dan Replikasi Rp Analisis dan Penyusunan Pola Konsumsi dan Rp Suplai Pangan - Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan Untuk Rp Pengembangan Pangan (P2KP-KRPL) - Penyusunan Peta Ketahanan Pangan dan Rp Kerentanan Pangan - Analisis Ketersediaan Pangan Rp Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Rp Perlindungan Sosial Rp Peningkatan Kesempatan Kerja Rp Pengelolaan Keragaman Budaya - Pembinaan dan Pagelaran Sanggar Pemuda Rp Pembinaan dan Permasyarakatan Olah Raga Rp Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga Rp Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau Rp dan Air Tawar 17. Pengembangan Budidaya Keramba dan Kolam Rp

96 18. Pengembangan Balai Benih Ikan (BBI) dan UPBAP Rp Pengembangan Perikanan Tangkap Rp Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan - Standar Pelayanan Minimal Rp Peningkatan Pelayanan Publik Rp Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup - Pengkajian Dampak Lingkungan Rp Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan) - Perlindungan Tanaman Pangan Rp Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Rp Produk Pertanian/Perkebunan - Pengendalian Hama Penyakit Tanaman Rp Peningkatan Perlindungan Usaha Perkebunan Rp Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan - Pengolahan Lahan Mendukung Pertanian Rp Pengolahan Air Mendukung Pertanian Rp Pembinaan dan Pemeliharaan Lanjutan Rp Pengembangan Tanaman Buah - Buahan - Pengembangan Komoditi Sayur-sayuran Rp Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi Rp Peningkatan Produksi Perkebunan - Intensifikasi Kebun Kopi Rakyat Rp Peningkatan dan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan - Data Penerimaan PBB P2 dan BPHTB yang Akurat dan Efisien 27. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah - Penyampaian/penagihan SPPT Pajak Bumi dan Bangunan Rp Rp Penagihan Pajak dan Retribusi Daerah Rp Koordinasi Peningkatan Penerimaan Dana Rp Perimbangan - Optimalisasi Pelayanan Pembayaran Rp Pajak/Retribusi Daerah - Koordinasi Peningkatan Dana Bagi Hasil Pajak Rp dan Dana Bagi Hasil Dari Provinsi - Optimalisasi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Rp Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak - Fasilitasi Pengembangan P2TP2A Rp Pembinaan dan Pengembangan Tumbuh Kembang Rp Anak 29. Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH - Pelaksanaan Pengawasan Internal Secara Berkala Rp Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan Rp Evaluasi Berkala Temuan Hasil Pengawasan Rp Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

97 - Penyediaan Dana Alokasi Khusus Bidang SD Rp Pendidikan Anak Usia Dini Rp Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Rp Pendidikan Menengah Rp Upaya Kesehatan Masyarakat Rp Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak Rp Kuala Tungkal, Maret BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT Dr. Ir. H. SAFRIAL, MS Sumber Data: RPJMD Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun dan SKPD terkait

98 BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen Pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Dr. Ir. H. SAFRIAL, MS Jabatan : BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT Berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami. Kuala Tungkal, Maret 2017 BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT, Dr. Ir. SAFRIAL, MS

99 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 Pembangunan jalan dan jembatan yang berkualitas untuk meningkatkan aksesibilitas dan daya saing daerah 2 Pembangunan Pusat Pembangkit Tenaga dan Jejaring Listrik dan Pusat Pengolahan Air Bersih Bagi Masyarakat 3 Pembangunan Jaringan Komunikasi Daerah Tanpa Kabel Bagi Seluruh Daerah Terpencil Ratio panjang jaringan jalan dlm kondisi baik Persentase jembatan beton di ruas jalan strategis Jumlah halte dan dermaga sungai dalam kondisi mantap Luas permukiman kumuh yang ditangani Rumah Tangga pengguna Air bersih Rumah tangga yang menggunakan listrik Pengelolaan Website SKPD/OPD 45 % 60 % 3 unit 255,2 ha RT RT 48 4 Peningkatan Kualitas Pendidikan Melalui Ketersediaan Infrastruktur Pendidikan, Pendidik dan Tenaga Kependidikan Yang Berkualitas Angka melek huruf 98,41 Angka rata-rata lama sekolah 8,65 APK SD/MI/SDLB 117,64 APK SMP/MTs 98,92 APK SMA/SMK/MA 71,44 APM SD/SDLB/MI 99,02 APM SMP 73,10 APM SMA 53,45 Angka Partisipasi Sekolah SD/MI 99,25 APS SMP/MTs 87,00 APS SMA/SMK/MA 52,50 Persentase SD berakriditasi B 27,35 Persentase SMP berakreditasi B 33,33

100 5 Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja yang memiliki ketrampilan melalui proses pendidikan yang Berkualitas 6 Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Masyarakat yang Berkualitas Angkatan kerja Angka Usia Harapan Hidup Angka Kematian Bayi per 1000 KLH Angka Kematian Neonatal Per 1000 KLH Angka Kematian Balita Per 1000 KLH Angka Kematian ibu per KLH ,35 6,6 6,0 7,0 90 Jumlah Peserta Jamkesda Angka Usia Harapan Hidup 72,35 7 Peningkatan Mutu Gizi Keluarga dan Pemberantasan Penyakit Menular Lumbung Pangan 6 Desa Mandiri Pangan 2 Konsumsi beras 82,2 Konsumsi protein 72,75 8 Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Menjaga Sumber Daya Alam dan Kelestarian Lingkungan Hidup Skor pola pangan harapan (PPH) Pesrsentase kegiatan usaha taat administrasi pengelolaan lingkungan Persentase penanggulangan bencana 75, Peningkatan Daya Serap Tenaga Kerja pada Sektor Ekonomi Kerakyatan Angka partisipasi angkatan kerja Tingkat pengangguran terbuka Rasio penduduk yang bekerja 67,00 1,34 99,10 10 Peningkatan Daya Saing Agroindustri dan Perikanan Persentase pencari kerja yang sudah ditempatkan 20,00 Padi Jagung Kacang Tanah 59 Cabai Merah 113

101 Cabai Rawit 112 Semangka 41 Produksi Sawit Produksi Karet Produksi Kelapa Produksi Kopi Produksi Pinang Populasi Sapi Populasi Kerbau 613 Populasi Kambing Populasi Domba 640 Populasi Unggas Produksi Perikanan Tangkap Produksi Perikanan Budidaya 1934 Produksi Produk Olahan 130 Produksi Benih Ikan (Ribu Ekor)* 32,07 Konsumsi Ikan (Kg/Kpt/Thn)** 30 Pelestarian Sumberdaya Perikanan Luas Lahan Kelapa Sawit Luas Lahan Karet Luas Lahan Kelapa Dalam Luas Lahan Kopi Luas Lahan Pinang Produksi Daging Sapi Produksi Daging Kerbau

102 Produksi Daging Kambing 551 Produksi Daging Domba Produksi Daging Unggas Kelahiran Sapi IB 11 Peningkatan Peran Koperasi dan UMKM dalam Pengolahan Agroindustri dan Perikanan 12 Peningkatan Kesejahteraan Pekerja Agroindustri dan Perikanan untuk Pengurangan Kesenjangan dan Kemiskinan Jumlah Koperasi Aktif Jumlah Usaha Mikro yang Berkelanjutan (unit) Penyerapan Tenaga Kerja UMKM (orang) Persentase PMKS dan orang terlantar yang ditangani Keluarga miskin penerima bantuan langsung pemberdayaan sosial Peningkatan Pemasaran Produk Unggulan Daerah (Ekspor, Impor, Industri) 14 Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Makro dari Sektor Unggulan 15 Peningkatan Partisipasi Aktif Masyarakat dalam Tatanan Masyarakat Yang Beragama dan Berbudaya Nilai Ekspor (US $) Nilai Impor (US$) Jumlah Industri (unit) Persentase pertumbuhan PDRB dengan migas PDRB per-kapita dengan Migas Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Deteksi dini penanganan konflik kurang dari 24 jam Indeks kerukunan umat beragama , , ,75 106, , ,07 Jumlah Demo 7 16 Peningkatan Kompetensi Pengelola Kelembagaan Agama dan Budaya Masyarakat yang Berkualitas 17 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Melalui Sistem Online dan Transparan 18 Peningkatan Kualitas Aparatur Pelayanan Publik yang Berkualitas dan Akuntabel Jumlah klub olahraga Jumlah sarana olah raga Jumlah prestasi olah raga Persentase kepuasan pelayanan kepada masyarakat 75 Peningkatan kompetensi pegawai Rasio lulusan S1 dan S2 30,87 45,10

103 19 Peningkatan Transparansi Pengelolaan Keuangan Publik Yang Berbasis Pada E-Gov dan E- Budgeting 20 Peningkatan Kepastian Hukum Bagi Masyarakat dan Pelaku Usaha 21 Peningkatan Peran Partai Politik dalam Demorasi Daerah 22 Peningkatan Peran Masyarakat dalam Pengawasan Penyelenggarana Pemerintah Rasio lulusan Diploma/DIII Rasio lulusan SLTA Kelengkapan dokumen laporan dan perencanaan sesuai peraturan perundang-undangan Penyusunan Dokumen perencanaan tepat waktu Rasio penduduk ber-ktp Pasangan Berakte nikah Kepemilikan akte kelahiran per 1000 penduduk Pertumbuhan penduduk Persentase perempuan di lembaga DPRD Persentase pendidikan politik masyarakat Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah 28,30 25, , NO PROGRAM ANGGARAN PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI RP PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR SEMBILAN TAHUN RP PROGRAM PENDIDIKAN NON FORMAL RP PROGRAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN RP PROGRAM MANAJEMEN PELAYANAN PENDIDIKAN RP PROGRAM PENGEMBANGAN NILAI BUDAYA RP PROGRAM PENGELOLAAN KERAGAMAN BUDAYA RP PROGRAM OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN RP PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT RP PROGRAM STANDARISASI PELAYANAN KESEHATAN RP PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN PENDUDUK MISKIN RP PROGRAM PENGADAAN, PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA RUMAH RP SAKIT/RUMAH SAKIT JIWA/RUMAH SAKIT PARU-PARU/RUMAH SAKIT MATA 13 PROGRAM PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT/RUMAH RP SAKIT JIWA/RUMAH SAKIT PARU-PARU/RUMAH SAKIT MATA 14 PROGRAM PENGEMBANGAN DATA/INFORMASI RP PROGRAM PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN RP PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN JARINGAN IRIGASI, RAWA DAN RP JARINGAN PENGAIRAN LAINNYA 17 PROGRAM PENYEDIAAN DAN PENGOLAHAN AIR BAKU RP PROGRAM PENGEMBANGAN KINERJA PENGELOLAAN AIR MINUM. RP PROGRAM PENGEMBANGAN DATA DAN INFORMASI RP PROGRAM PEMANFAATAN RUANG RP

104 21 PROGRAM PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG RP PROGRAM PENGEMBANGAN PERUMAHAN RP PROGRAM PENATAAN DAN PENYEMPURNAAN KEBIJAKAN SISTEM DAN RP PROSEDUR PENGAWASAN 24 PROGRAM PENGEMBANGAN DATA DAN INFORMASI RP PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN. RP PROGRAM PENGEMBANGAN PERUMAHAN RP PROGRAM PENGELOLAAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) RP PROGRAM PENINGKATAN KESIAGAAN DAN PENCEGAHAN BAHAYA KEBAKARAN RP PROGRAM PENINGKATAN KEAMANAN DAN KENYAMANAN LINGKUNGAN RP PROGRAM PELAYANAN DAN REHABILITASI KESEJAHTERAAN SOSIAL RP PROGRAM PEMBERDAYAAN KELEMBAGAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL RP PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA RP PROGRAM PENINGKATAN KESEMPATAN KERJA RP PROGRAM PERLINDUNGAN PENGEMBANGAN LEMBAGA KETENAGAKERJAAN RP PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DAN RP ANAK 36 PROGRAM PENINGKATAN PERAN SERTA DAN KESETARAAN GENDER DALAM RP PEMBANGUNAN 37 PROGRAM KEPENDUDUKAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBANGUNAN RP KELUARGA 38 PROGRAM PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN PERTANIAN/PERKEBUNAN RP PROGRAM PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP RP PROGRAM PERLINDUNGAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM RP PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS DAN AKSES INFORMASI SUMBER DAYA ALAM RP DAN LINGKUNGAN HIDUP 42 PROGRAM PENGEMBANGAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN RP PROGRAM PENATAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN RP PROGRAM PENINGKATAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT PEDESAAN RP PROGRAM PENGEMBANGAN LEMBAGA EKONOMI PERDESAAN RP PROGRAM PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MEMBANGUN DESA RP PROGRAM PEMBINAAN DAN FASILITASI PENGELOLAAN KEUANGAN DESA RP PROGRAM PEMBANGUNAN PRASARANA DAN FASILITAS PERHUBUNGAN RP PROGRAM REHABILITASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA DAN FASILITAS LLAJ RP PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN ANGKUTAN RP PROGRAM PENINGKATAN DAN PENGAMANAN LALU LINTAS RP PROGRAM PENINGKATAN KELAIKAN PENGOPERASIAN KENDARAAN BERMOTOR RP PROGRAM PENGEMBANGAN KOMUNIKASI, INFORMASI DAN MEDIA MASSA RP PROGRAM FASILITASI PENINGKATAN SDM BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMASI RP PROGRAM PEMBANGUNAN PENINGKATAN DAN PEMBERDAYAAN TEKNOLOGI RP INFORMASI 56 PROGRAM OPTIMALISASI PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI RP PROGRAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEUNGGULAN KOMPETITIF RP USAHA KECIL MENENGAH 58 PROGRAM PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG USAHA BAGI USAHA MIKRO RP KECIL MENENGAH 59 PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS KELEMBAGAAN KOPERASI RP PROGRAM PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PENGAMANAN PERDAGANGAN RP PROGRAM PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN EKSPOR RP PROGRAM PENINGKATAN EFISIENSI PERDAGANGAN DALAM NEGRI RP PROGRAM PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA DAN ASONGAN RP PROGRAM PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH RP PROGRAM PENINGKATAN KEMAMPUAN TEKNOLOGI INDUSTRI RP PROGRAM PENGEMBANGAN SENTRA-SENTRA INDUSTRI POTENSIAL RP PROGRAM OPTIMALISASI PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI RP PROGRAM PENINGKATAN PROMOSI DAN KERJASAMA INVESTASI RP PROGRAM PENINGKATAN IKLIM INVESTASI DAN REALISASI INVESTASI RP PROGRAM PENGEMBANGAN BUDAYA BACA DAN PEMBINAAN PERPUSTAKAAN. RP PROGRAM PENYELAMATAN DAN PELESTARIAN DOKUMEN/ARSIP DAERAH RP PROGRAM PENGEMBANGAN BUDIDAYA PERIKANAN RP PROGRAM PENGEMBANGAN PERIKANAN TANGKAP RP PROGRAM PENGEMBANGAN PEMASARAN PARIWISATA RP ROGRAM PENGEMBANGAN KEMITRAAN RP PROGRAM PEMBINAAN DAN PEMASYARAKATAN OLAHRAGA RP PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA RP PROGRAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI RP PROGRAM PENINGKATAN PEMASARAN HASIL PRODUKSI RP PERTANIAN/PERKEBUNAN 80 PROGRAM PENINGKATAN PENERAPAN TEKNOLOGI PERTANIAN/PERKEBUNAN RP

105 81 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN/PERKEBUNAN RP PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH PERTANIAN/PERKEBUNAN LAPANGAN RP PROGRAM PENGEMBANGAN DATA/INFORMASI PERTANIAN RP PROGRAM PENINGKATAN PEMASARAN HASIL PRODUKSI RP PERTANIAN/PERKEBUNAN 85 PROGRAM PENINGKATAN PENERAPAN TEKNOLOGI PERTANIAN/PERKEBUNAN RP PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN/PERKEBUNAN RP PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH PERTANIAN/PERKEBUNAN LAPANGAN RP PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT TERNAK RP PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI HASIL PETERNAKAN RP PROGRAM PENINGKATAN PENERAPAN TEKNOLOGI PETERNAKAN RP PROGRAM PENGEMBANGAN DATA/INFORMASI PERKEBUNAN RP PROGRAM PENGEMBANGAN DATA/INFORMASI PETERNAKAN RP PROGRAM PENGEMBANGAN WILAYAH PERBATASAN RP PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN KEDINASAN KEPALA DAERAH/ WAKIL KEPALA DAERAH RP PROGRAM PENATAAN DAN PENYEMPURNAAN KEBIJAKAN SISTEM DAN RP PROSEDUR PENGAWASAN 96 PROGRAM PENATAAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN RP PROGRAM KEAGAMAAN DAN KEMASYARAKATAN RP PROGRAM PENGEMBANGAN WAWASAN KEBANGSAAN RP PROGRAM PERLINDUNGAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM RP PROGRAM OPTIMALISASI PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI RP PROGRAM PENINGKATAN PROMOSI DAN KERJASAMA INVESTASI RP PROGRAM PENINGKATAN IKLIM INVESTASI DAN REALISASI INVESTASI RP PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN BIDANG PERTAMBANGAN RP PROGRAM PENATAAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN RP PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT DAERAH RP PROGRAM OPTIMALISASI PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI RP PROGRAM PENINGKATAN SISTEM PENGAWASAN INTERNAL DAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN KDH RP PROGRAM PENINGKATAN PROFESIONALISME TENAGA PEMERIKSA DAN RP APARATUR PENGAWASAN 109 PROGRAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RP PROGRAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI RP PROGRAM PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA RP PROGRAM PERENCANAAN PRASARANA WILAYAH DAN SUMBER DAYA ALAM DAN RP LINGKUNGAN HIDUP 113 PROGRAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH BIDANG SUMBER DAYA RP ALAM DAN TEKNOLOGI SUMBER DAYA 114 PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN (TJSLP) RP PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN APARATUR RP PROGRAM PROGRAM PENINGKATAN MOTIVASI ANGGOTA KORPRI RP PROGRAM PENCEGAHAN DINI DAN PENANGGULANGAN KORBAN BENCANA RP ALAM 118 PROGRAM PENGEMBANGAN WAWASAN KEBANGSAAN RP PROGRAM KEMITRAAN PENGEMBANGAN WAWASAN KEBANGSAAN RP PROGRAM PENDIDIKAN POLITIK MASYARAKAT RP PROGRAM PEMBAURAN KEBANGSAAN RP PROGRAM PENINGKATAN KEAMANAN DAN KENYAMANAN LINGKUNGAN RP PROGRAM PENINGKATAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MASYARAKAT (PEKAT) RP Kuala Tungkal, Maret 2017 BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT, Dr. Ir. H. SAFRIAL, MS

106 MATRIK PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Realisasi Pembangunan jalan dan jembatan yang berkualitas untuk meningkatkan aksesibilitas dan daya saing daerah Ratio panjang jaringan jalan dalam kondisi baik (% ) Persentase jembatan beton di ruas jalan strategis (% ) Jumlah halte dan dermaga sungai dalam kondisi mantap (unit) Target Cara Pengukuran Kinerja Tahun 2016 Capaian 45,00 43,32 96,27 60,00 69,90 116,50 3,00 Jumlah halte dan dermaga sungai dalam kondisi baik 3,00 100,00 Rata-rata Capaian 90,23 Luas permukiman kumuh yang ditangani (ha) 255,20 122,90 48,16 2 Pembangunan Pusat Rumah Tangga Pembangkit Tenaga pengguna Air bersih dan Jejaring Listrik (RT) dan Pusat Rumah tangga yang Pengolahan Air menggunakan listrik Bersih Bagi (RT) Masyarakat Jumlah rumah tangga yang menggunakan air bersih , Jumlah rumah tangga yang menggunakan listrik ,63 314,77 3 Pembangunan Jaringan Komunikasi Daerah Pengelolaan Website SKPD/OPD (SKPD) Tanpa Kabel Bagi Seluruh Daerah Terpencil 48 Jumlah SKPD yang mengelola website 39 81,25 81,25 4 Peningkatan Kualitas Pendidikan Melalui Ketersediaan Infrastruktur Pendidikan, Pendidik dan Angka melek huruf (% ) 98,41 98,41 100,00 = angka melek huruf (penduduk usia 15 tahun ke atas) pada tahun t = jumlah penduduk (usia di atas 15 tahun) yang bisa menulis pada tahun t 109,37

107 Tenaga = jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas Kependidikan Yang Berkualitas Angka rata-rata lama 8,65 Kombinasi antara partisipasi sekolah, jenjang pendidikan yang 8,58 99,19 sekolah (tahun) sedang dijalani, kelas yang diduduki dan pendidikan yang ditamatkan. APK SD/MI/SDLB (% ) 117,64 106,91 90,88 h = jenjang pendidikan a = kelompok usia t = tahun = jumlah penduduk yang pada tahun t dari berbagai usia sedang sekolah pada jenjang pendidikan h = jumlah penduduk yang pada tahun t berada pada kelompok usia yaitu kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan h APK SMP/MTs (% ) 98,92 Lihat cara perhitungan APK SD/MI di atas 97,17 98,23 APK SMA/SMK/MA 71,44 Lihat cara perhitungan APK SD/MI di atas 74,48 104,26 (% ) APM SD/SDLB/MI (% ) 99,02 90,42 91,31 APM SMP (% ) 73,1 69,85 95,55 APM SMA (% ) 53,45 53,10 99,35 APS SD/MI (% ) 99,25 99,06 99,81 h = jenjang pendidikan a = kelompok usia t = tahun = jumlah siswa kelompok usia a yang bersekolah di tingkat pendidikan h pada tahun t = jumlah penduduk kelompok usia a APS SMP/MTs (% ) 87,00 Lihat cara perhitungan APS SD/MI di atas 93,66 107,66 APS SMA/SMK/MA 52,50 Lihat cara perhitungan APS SD/MI di atas 58,07 110,61 (% ) Persentase SD 27,35 28,03 102,49 berakriditasi B (% )

108 Persentase SMP berakreditasi B (% ) 33,33 37,70 113,11 5 Peningkatan Angkatan kerja (jiwa) Jumlah penduduk yang berusia antara 15 s.d 64 tahun ,05 72,05 Kualitas Tenaga Kerja yang memiliki ketrampilan melalui proses pendidikan yang Berkualitas 6 Peningkatan Mutu Angka usia harapan Pelayanan hidup (tahun) Kesehatan Angka kematian bayi Masyarakat yang per kelahiran Berkualitas Angka kematian neonatal per 1000 Kelahiran Angka kematian balita per kelahiran Angka Kematian ibu per kelahiran Jumlah Peserta Jamkesda 7 Peningkatan Mutu Lumbung Pangan Gizi Keluarga dan (kelompok) Pemberantasan Desa Mandiri Pangan Penyakit Menular (desa) Konsumsi beras (kg/kap/bln) 72,35 Angka perkiraan lama hidup rata-rata penduduk dengan asumsi 72,35 100,00 tidak ada perubahan pola mortalitas menurut umur 6,60 5,5 116,67 AKB = angka kematian bayi/infant Mortality Rate (IMR) = Jumlah kematian bayi (berumur kurang 1 tahun) pada tahun laporan Lahir Hidup = Jumlah kelahiran hidup pada tahun laporan 6,00 5,3 111,67 AKN = angka kematian bayi neonatal = Jumlah kematian bayi (berumur kurang 1 bulan) pada tahun laporan Lahir Hidup = Jumlah kelahiran hidup pada tahun laporan 7,00 5,5 121, , Jumlah warga yang terdaftar di Jamkesda ,42 6 Jumlah kelompok lumbung pangan 2 33,33 2 Jumlah desa mandiri pangan 8 400,00 82,20 Jumlah konsumsi beras perkapita per bulan 89,40 108,76 122,09 147,29

109 Peningkatan Partisipasi Masyarakat Menjaga Daya Alam dan Kelestarian Lingkungan Hidup Konsumsi protein (kkal/kap/thn) Skor pola pangan harapan (Skor PPH) Persentase kegiatan usaha taat Dalam administrasi Sumber pengelolaan lingkungan (% ) Persentase penanggulangan bencana (% ) 72,75 Jumlah konsumsi protein perkapita pertahun 60 82,47 75 Kombinasi antara ketersediaan dan konsumsi pangan berupa 83,90 111,87 jumlah dan komposisi menurut jenis pangan secara agregat , ,00 9 Peningkatan Daya Angka partisipasi 67,00 67,12 100,18 Serap Tenaga Kerja angkatan kerja pada Sektor Tingkat pengangguran 1,34 2,68 200,00 Ekonomi terbuka (% ) Kerakyatan Rasio penduduk yang 99,10 97,32 98,20 bekerja Persentase pencari 20,00 18,61 93,05 kerja yang sudah ditempatkan (% ) 10 Peningkatan Daya Produksi Padi (ton) Luas panen x produktivitas ,79 Saing Agroindustri Produksi Jagung (ton) Luas panen x produktivitas ,05 dan Perikanan Produksi Kacang 59 Luas panen x produktivitas 17 28,81 Tanah (ton) Produksi Cabai Merah (ton) 113 Luas panen x produktivitas ,58 Produksi Cabai Rawit 112 Luas panen x produktivitas ,54 (ton) Produksi Semangka 41 Luas panen x produktivitas 39 95,12 (ton) Produksi Sawit (ton) Luas panen x produktivitas ,92 Produksi Karet (ton) Luas panen x produktivitas ,76 Produksi Kelapa (ton) Luas panen x produktivitas ,07 Produksi Kopi (ton) Luas panen x produktivitas ,87 Produksi Pinang (ton) Luas panen x produktivitas ,10 Populasi Sapi (ekor) Jumlah populasi ternak sapi ,45 Populasi Kerbau (ekor) 613 Jumlah populasi ternak sapi ,11 Populasi Kambing Jumlah populasi ternak sapi ,74 (ekor) Populasi Domba (ekor) 640 Jumlah populasi ternak sapi ,19 108,82 122,86 99,09

110 Populasi Unggas (ekor) Jumlah populasi ternak sapi ,90 Produksi Perikanan Jumlah produksi ikan yang ditangkap ,92 Tangkap (ton) Produksi Perikanan Jumlah produksi ikan yang dibudidaya ,19 Budidaya (ton) Produksi Produk 130 Jumlah produksi produk olahan perikanan ,85 Olahan Produksi Benih Ikan Jumlah produksi benih ikan ,13 (Ribu Ekor)* Konsumsi Ikan (Kg/Kpt/Thn)** 32,07 Jumlah konsumsi ikan perkapita per tahun 33,35 103,99 Pelestarian 30 Perbandingan antara luas sumber daya perikanan yang 35,00 116,67 Sumberdaya Perikanan dilestarikan terhadap luas sumberdaya perikanan keseluruhan (% ) Luas Lahan Kelapa Jumlah luas lahan kelapa sawit ,06 Sawit (ha) Luas Lahan Karet (ha) Jumlah luas lahan karet ,79 Luas Lahan Kelapa Jumlah luas lahan kelapa dalam ,32 Dalam (ha) Luas Lahan Kopi (ha) Jumlah luas lahan kopi ,80 Luas Lahan Pinang (ha) Jumlah luas lahan pinang ,93 Produksi Daging Sapi Jumlah produksi daging sapi ,50 (kg) Produksi Daging Jumlah produksi daging kerbau ,17 Kerbau (kg) Produksi Daging Jumlah produksi daging kambing ,55 Kambing (kg) Produksi Daging 551 Jumlah produksi daging domba ,97 Domba (kg) Produksi Daging Jumlah produksi daging unggas ,05 Unggas (kg) Kelahiran Sapi IB Jumlah kelahiran anak sapi IB ,20 (ekor) 11 Peningkatan Peran Jumlah Koperasi Aktif 150 Jumlah koperasi aktif ,00 Koperasi dan UMKM dalam Pengolahan Jumlah Usaha Mikro Jumlah usaha mikro yang berkelanjutan ,90 Agroindustri Perikanan dan yang Berkelanjutan (unit) Penyerapan Tenaga Kerja UMKM (orang) Jumlah tenaga kerja yang diserap UMKM ,88 95,26

111 Peningkatan Kesejahteraan Pekerja Agroindustri dan Perikanan untuk Pengurangan Kesenjangan dan Kemiskinan 13 Peningkatan Pemasaran Produk Unggulan Daerah (Ekspor, Impor, Industri) Persentase PMKS dan ,65 orang terlantar yang ditangani (% ) Keluarga miskin ,00 penerima bantuan langsung pemberdayaan sosial (% ) Nilai Ekspor (US $) ,88 Jumlah nilai ekspor ,50 96,51 Nilai Impor (US$) ,84 Jumlah nilai impor ,50 87,09 Jumlah Industri (unit) Jumlah industri ,96 108,82 94,19 14 Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Makro dari Sektor Unggulan 15 Peningkatan Partisipasi Masyarakat Tatanan Masyarakat Yang Beragama dan Berbudaya 16 Peningkatan Kompetensi Pengelola Kelembagaan Persentase 6,75 3,98 58,96 pertumbuhan PDRB dengan migas t+1 = tahun pengamatan PDRB t = tahun pengamatan PDRB sebelumnya PDRB per-kapita 106,96 Jumlah keseluruhan PDRB termasuk yang berasal dari sektor 94,73 88,57 dengan Migas migas Peningkatan ,92 Nilai pendapatan asli daerah (PAD) ,33 97,69 Pendapatan Asli Daerah Deteksi dini 50 Jumlah penangan dini konflik kurang dari 24 jam 9 18,00 Aktif penanganan konflik dalam kurang dari 24 jam Indeks kerukunan 99,07 Survey/pengukuran indikator utama meliputi toleransi, 99,07 100,00 umat beragama kesetaraan, dan kerjasama Jumlah Demo 7 Jumlah peristiwa demonstrasi 6 85,71 Jumlah klub olahraga (group) 160 Jumlah klub olahraga ,88 Agama dan Budaya Masyarakat yang Berkualitas Jumlah sarana olah raga (unit) Jumlah prestasi olah raga 138 Jumlah sarana olah raga , Jumlah prestasi olah raga ,89 81,74 67,90 114,52

112 Peningkatan Persentase Kualitas Pelayanan pelayanan Publik Melalui masyarakat Sistem Online dan Transparan kepuasan kepada 75 Pengukuran/survey kepuasan masyarakat 75,21 100,28 100,28 18 Peningkatan Peningkatan 30,87 29,47 95,46 Kualitas Aparatur kompetensi pegawai Pelayanan Publik (% ) yang Berkualitas dan Akuntabel Rasio lulusan S1 dan S2 (% ) 45,10 59,45 131,82 Rasio lulusan 28,30 19,45 68,73 Diploma/DIII (% ) Rasio lulusan SLTA (% ) 25,40 19,97 78,62 93,66 19 Peningkatan Transparansi Pengelolaan Keuangan Yang Berbasis Pada E-Gov dan E- Budgeting Kelengkapan dokumen laporan dan perencanaan sesuai Publik peraturan perundangundangan (% ) Penyusunan Dokumen perencanaan tepat waktu (% ) ,34 81, ,68 98,35 89,85 20 Peningkatan Rasio penduduk ber- Kepastian Hukum KTP (% ) Bagi Masyarakat Pasangan Berakte dan Pelaku Usaha nikah (pasangan) Kepemilikan akte kelahiran per 1000 penduduk Pertumbuhan penduduk (% ) , Jumlah pasangan yang memiliki akte nikah , ,00 1,09 0,81 74,31 110,88 21 Peningkatan Peran Persentase perempuan Partai Politik dalam di lembaga DPRD (% ) Demorasi Daerah L = jumlah kelahiran M = jumlah kematian I = jumlah imigrasi E = jumlah emigrasi Po = jumlah penduduk pada awal periode 20 14,28 71,40 93,62

113 Persentase pendidikan politik masyarakat (% ) 86 Menunjukkan persentase pendidikan politik masyarakat 99,63 115,85 22 Peningkatan Peran Persentase partisipasi Masyarakat dalam perempuan di lembaga Pengawasan pemerintah (% ) Penyelenggarana Pemerintah ,28 14,28 14,28

114

115

116

117

118

119

120

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen Pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : DR.

Lebih terperinci

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013 PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013 TANJUNGPANDAN, MARET 2014 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

A. Gambaran Umum Daerah

A. Gambaran Umum Daerah Pemerintah Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Daerah K ota Bandung terletak di wilayah Jawa Barat dan merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat, terletak di antara 107º Bujur Timur dan 6,55 º

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------------------------------ i DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG WALIKOTA TANGERANG Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) Kota Tangerang Tahun 2012 Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah memberikan kewenangan kepada

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH 5.1 Sasaran Pokok dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Untuk Masing masing Misi Arah pembangunan jangka panjang Kabupaten Lamongan tahun

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH JEMBER TAHUN ANGGARAN 2016

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH JEMBER TAHUN ANGGARAN 2016 ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2016 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi

Lebih terperinci

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIANN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahann yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. LATAR BELAKANG Sesuai dengan amanat Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1 BAB I PENDAHULUAN Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara.

Lebih terperinci

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR GRAFIK... xiii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-5

Lebih terperinci

LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015

LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015 NO LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 05 Kehidupan yang kondusif bagi umat beragama. tercapai Mewujudkan tatanan sosial keagamaan 00% Penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015 dapat

Lebih terperinci

Jalan Pangeran Antasari No. 1 Telepon (0517) 21076/21526 Kandangan 71211

Jalan Pangeran Antasari No. 1 Telepon (0517) 21076/21526 Kandangan 71211 Jalan Pangeran Antasari No. 1 Telepon (0517) 21076/21526 Kandangan 71211 PROVINSI KALIMANTAN SELATAN KEPUTUSAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2015 Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2015 Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 dapat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-3 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-4

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I. VISI Pembangunan di Kabupaten Flores Timur pada tahap kedua RPJPD atau RPJMD tahun 2005-2010 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF. Halaman ii

RINGKASAN EKSEKUTIF. Halaman ii RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Kubu Raya merupakan wujud dari pertanggungjawaban atas kinerja yang dilaksanakan serta sebagai alat kendali dan penilaian

Lebih terperinci

BAB VII P E N U T U P

BAB VII P E N U T U P BAB VII P E N U T U P Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Akhir Tahun 2012 diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja, baik makro maupun mikro dalam penyelenggaraan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 06 Kabupaten Tahun Anggaran : 06 : Hulu Sungai Selatan TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN 4 Mewujudkan nilai- nilai agamis sebagai sumber

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... Halaman PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2016-2021... 1 BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, semakin membuka kesempatan yang cukup luas bagi daerah untuk mewujudkan otonomi daerah yang nyata dan bertanggung jawab,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kerangka pembangunan good Governance, kebijakan umum pemerintah adalah ingin menjalankan pemerintah yang berorientasi pada hasil ( Result Oriented government).

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT,

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT, GUBERNUR KALIMANTAN BARAT KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR : 678/ OR / 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 396/OR/2014 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi merupakan cara pandang ke depan tentang kemana Pemerintah Kabupaten Belitung akan dibawa, diarahkan dan apa yang diinginkan untuk dicapai dalam kurun

Lebih terperinci

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Dan Sasaran Kabupaten Ponorogo Taget Sasaran Sasaran Target KET. 2016 2017 2018 2019 2020 Membentuk budaya keteladanan

Lebih terperinci

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 Prioritas Misi Prioritas Meningkatkan infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah 2 1 jalan dan jembatan Kondisi jalan provinsi mantap

Lebih terperinci

IKU Pemerintah Provinsi Jambi

IKU Pemerintah Provinsi Jambi Pemerintah Provinsi Jambi dalam menjalankan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan senantiasa memperhatikan visi, misi, strategi dan arah kebijakan pembangunan. Untuk itu, dalam mewujudkan capaian keberhasilan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Kondisi Geografis dan Persebaran Tanaman Perkebunan Unggulan Provinsi Jambi. Jambi 205,43 0,41% Muaro Jambi 5.

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Kondisi Geografis dan Persebaran Tanaman Perkebunan Unggulan Provinsi Jambi. Jambi 205,43 0,41% Muaro Jambi 5. IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Kondisi Geografis dan Persebaran Tanaman Perkebunan Unggulan Provinsi Jambi Provinsi Jambi secara geografis terletak antara 0 0 45 sampai 2 0 45 lintang selatan dan antara 101 0 10

Lebih terperinci

LAKIP Kab. Lamandau Tahun 2013 BAB IV PENUTUP

LAKIP Kab. Lamandau Tahun 2013 BAB IV PENUTUP BAB IV PENUTUP Sebagai bagian penutup dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Lamandau Tahun 2013, dapat disimpulkan bahwa secara umum Pemerintah Kabupaten Lamandau telah

Lebih terperinci

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I BAB 5 I VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Pengertian visi secara umum adalah gambaran masa depan atau proyeksi terhadap seluruh hasil yang anda nanti akan lakukan selama waktu yang ditentukan.

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 15 Tahun 2014 Tanggal : 30 Mei 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dokumen perencanaan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR BUPATI BARRU, TTD. Ir. H. ANDI IDRIS SYUKUR, MS.

KATA PENGANTAR BUPATI BARRU, TTD. Ir. H. ANDI IDRIS SYUKUR, MS. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata ala yang telah memberi rahmat dan karunia-nya, sehingga dokumen Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kabupaten Barru Tahun

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI PEMBANGUNAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menjelaskan bahwa visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan

Lebih terperinci

WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KOTA BIMA TAHUN

WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KOTA BIMA TAHUN WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KOTA BIMA TAHUN 2014-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BIMA, Menimbang : a. bahwa Indikator

Lebih terperinci

Terwujudnya Pemerintahan yang Baik dan Bersih Menuju Masyarakat Maju dan Sejahtera

Terwujudnya Pemerintahan yang Baik dan Bersih Menuju Masyarakat Maju dan Sejahtera BAB - V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi Misi Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kabupaten Bengkulu Tengah merupakan rangkaian kegiatan pembangunan yang dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan,

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2013 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2013 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Kabupaten Lingga Tahun 2013 ini mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN...I.

BAB I PENDAHULUAN...I. DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GRAFIK... x DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN... I. 1 1.1 Latar Belakang... I. 1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I. 9 1.3 Hubungan RKPD dan

Lebih terperinci

PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEPUTUSAN BUPATI LINGGA NOMOR : 30 / KPTS / I / 2015 TENTANG

PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEPUTUSAN BUPATI LINGGA NOMOR : 30 / KPTS / I / 2015 TENTANG PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEPUTUSAN BUPATI LINGGA NOMOR : 30 / KPTS / I / 2015 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2010 2015 BUPATI LINGGA Menimbang

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN 1. GAMBARAN UMUM a. Kondisi Umum 1. Kedudukan Kecamatan Kandis merupakan bagian dari Kabupaten Siak, yang dibentuk berdasarkan pemekaran dari kecamatan Minas yang diundangkan sesuai Perda

Lebih terperinci

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA TAHUN 2014

Lebih terperinci

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2015 KATA PENGANTAR

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2015 KATA PENGANTAR LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2015 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-nya, penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Magelang Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Magelang Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 17 Tahun 2015 Tanggal : 29 Mei 2015 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah

Lebih terperinci

APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018

APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018 APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018 1. Tema pembangunan tahun 2018 : Meningkatnya Pelayanan Publik yang Berkualitas Menuju Kota Yogyakarta yang Mandiri dan Sejahtera Berlandaskan Semangat Segoro Amarto.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Lombok Utara tentang

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA KAB. TOBA SAMOSIR BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA KAB. TOBA SAMOSIR BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Kabupaten Toba Samosir Kabupaten Toba Samosir dimekarkan dari Kabupaten Tapanuli Utara sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1998 tentang Pembentukan

Lebih terperinci

Kata Pengantar menuju Bintan yang maju, sejahtera dan berbudaya

Kata Pengantar menuju Bintan yang maju, sejahtera dan berbudaya Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan karunia-nya yang tidak terhingga bagi bangsa dan negara tercinta ini, sehingga kita dapat selalu berikhtiar untuk meningkatkan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2013-2018 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

D A F T A R I S I Halaman

D A F T A R I S I Halaman D A F T A R I S I Halaman B A B I PENDAHULUAN I-1 1.1 Latar Belakang I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan I-2 1.3 Hubungan RPJM dengan Dokumen Perencanaan Lainnya I-3 1.4 Sistematika Penulisan I-7 1.5 Maksud

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun VIII-1VIII-1 Komitmen Bupati Mandailing Natal yang akhirnya menjadi visi daerah adalah terwujudnya masyarakat Kabupaten Mandailing Natal yang yang Religius, Mandiri, Sehat dan Sejahtera melalui Peningkatan

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN - 115 - BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran perlu dipertegas dengan upaya atau cara untuk mencapainya melalui strategi pembangunan daerah dan arah kebijakan yang diambil

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Salam Sejahtera,

KATA PENGANTAR. Salam Sejahtera, KATA PENGANTAR Salam Sejahtera, Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan karunianya, penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 dapat diselesaikan

Lebih terperinci

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017 PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun 2017-2022 Wates, 27 September 2017 1 PDRB PER KAPITA MENURUT KABUPATEN/ KOTA DI D.I. YOGYAKARTA ATAS DASAR HARGA BERLAKU, 2012-2016 (JUTA RUPIAH) 1 PERSENTASE PENDUDUK

Lebih terperinci

Rencana Kerja P emerintah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 DAFTAR ISI

Rencana Kerja P emerintah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 DAFTAR ISI Rencana Kerja P emerintah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... 3 1.3 Hubungan Antar Dokumen Perencanaan... 5 1.4 Sistematika

Lebih terperinci

Pendahuluan. Bab. A. Latar Belakang

Pendahuluan. Bab. A. Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1 Bab 1 Pendahuluan A. Latar Belakang Pemerintah Kabupaten Sanggau sebagai salah satu penyelenggara pemerintahan di daerah, berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

Untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien dan efektif, penilaian dan pelaporan kinerja

Untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien dan efektif, penilaian dan pelaporan kinerja Untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien dan efektif, penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi bagian kunci dalam proses penyelenggaraan

Lebih terperinci

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PROVINSI JAMBI TAHUN 2010-2015 PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja akan digunakan untuk mengukur kinerja atau keberhasilan

Lebih terperinci

PENTAHAPAN PEMBANGUNAN DAN PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

PENTAHAPAN PEMBANGUNAN DAN PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH PENTAHAPAN PEMBANGUNAN DAN PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja akan digunakan untuk mengukur kinerja atau keberhasilan organisasi. Pengukuran kinerja organisasi

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BANGKA SELATAN NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2011-2015 Diperbanyak oleh: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

BUPATI ACEH TENGAH بوفاتي ا چیھ تثھ PERATURAN BUPATI ACEH TENGAH NOMOR 04 TAHUN 2016

BUPATI ACEH TENGAH بوفاتي ا چیھ تثھ PERATURAN BUPATI ACEH TENGAH NOMOR 04 TAHUN 2016 BUPATI ACEH TENGAH بوفاتي ا چیھ تثھ PERATURAN BUPATI ACEH TENGAH NOMOR 04 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2012 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN Menurut RPJPD Kabupaten Kampar 2005-2025, berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan RPJM ke-1, maka RPJM ke-2 (2011-2016) ditujukan

Lebih terperinci

DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014

DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014 DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016 SASARAN INDIKATOR TARGET MISI I : MEWUJUDKAN TATA RUANG WILAYAH KE DALAM UNIT-UNIT OPERASIONAL YANG TEPAT DARI SISI EKONOMI, SOSIAL BUDAYA DAN

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Visi dan Misi ini dibuat sebagai pedoman dalam penetapan arah kebijakan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah serta pelayanan kepada masyarakat

Lebih terperinci

INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH II. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI A. VISI DAN MISI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI Berdasarkan kondisi saat ini dan isu-isu strategis pada 5 tahun mendatang,

Lebih terperinci

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA KEPUTUSAN BUPATI SERDANG BEDAGAI NOMOR 360 /18.8 TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 10 TAHUN 2014 PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 15.A TAHUN 2012

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 10 TAHUN 2014 PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 15.A TAHUN 2012 BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 10 TAHUN 2014 PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 15.A TAHUN 2012 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN TAHUN 2011

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG. 2. Indeks Pembangunan Gender = 1/3 [ (Xede(1) + Xede(2) + Iinc-dis)]

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG. 2. Indeks Pembangunan Gender = 1/3 [ (Xede(1) + Xede(2) + Iinc-dis)] INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG A). VISI : Jombang Sejahtera Untuk Semua B). MISI 1. Meningkatkan Kualitas Kehidupan Sosial dan Beragama. 2. Mewujudkan Layanan Dasar Yang Terjangkau.

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Camat Tualang Kabupaten Siak Tahun 2016

Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Camat Tualang Kabupaten Siak Tahun 2016 1 PENDAHULUAN 1. GAMBARAN UMUM a. Kondisi Umum 1. Kedudukan Kecamatan Tualang Kabupaten Siak dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Siak Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan

Lebih terperinci

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN - 3 - LAMPIRAN: NOTA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH KOTA SURAKARTA DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 910/3839-910/6439 TENTANG : PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA APBD KOTA

Lebih terperinci

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan NO 2018 A ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT 1 PDRB per Kapita (juta rupiah) - PDRB

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA SEMARANG TAHUN

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA SEMARANG TAHUN PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA SEMARANG TAHUN 2010 2015 PEMERINTAH KOTA SEMARANG TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

Lebih terperinci

RANCANGAN RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN

RANCANGAN RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN PROVINSI BANTEN TAHUN 2017-2022 Disampaikan Oleh : Dr. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. GUBERNUR BANTEN Serang, 20 JUNI 2017 1 KONDISI EKSISTING 2 CAPAIAN INDIKATOR MAKRO CAPAIAN IPM CAPAIAN LPE 2014 2015 2016

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH

PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH KABUPATEN TAHUN : 2012 : PENAJAM PASER UTARA SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Dituntaskannya program wajib belajar dua belas tahun pada seluruh siswa Persentase

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN Prioritas dan sasaran merupakan penetapan target atau hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan yang direncanakan, terintegrasi, dan konsisten terhadap pencapaian

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 dapat digambarkan sebagai berikut : iii

IKHTISAR EKSEKUTIF. Pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 dapat digambarkan sebagai berikut : iii IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam rangka mewujudkan Visi Pemerintah Kabupaten Rote Ndao sebagaimana tertuang dalam RPJMD Tahun 2014-2019 yaitu : Terwujudnya Peningkatan Kehidupan Masyarakat Rote Ndao yang BERMARTABAT

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Dalam periode Tahun 2013-2018, Visi Pembangunan adalah Terwujudnya yang Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berwawasan Lingkungan dan Berakhlak Mulia. Sehingga

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK PEMERINTAH KABUPATEN SIAK DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN 2016 1 KATA PENGANTAR Kewajiban penyusunan Perjanjian Kinerja didasarkan pada Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Berdasarkan perkembangan situasi dan kondisi Desa Jatilor saat ini, dan terkait dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa), maka untuk pembangunan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kabupaten Kayong Utara Tahun 2013

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kabupaten Kayong Utara Tahun 2013 Halaman : i RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kabupaten Kayong Utara merupakan bentuk pertanggungjawaban atas pengelolaan sumber daya sesuai dengan

Lebih terperinci