BBM KOMPETENSI MANAJERIAL

Transkripsi

1 LEMBAR KERJA BBM KOMPETENSI MANAJERIAL KELOMPOK KERJA KEPALA SEKOLAH TUGAS INDIVIDU Nama Unit Kerja Kabupaten :.. :.. : 0

2 A. Manajemen Kompetensi Kepala Sekolah 1. Manajemen 11. Manajemen 2. Manajemen 12. Manajemen 3. Manajemen 13. Manajemen 4. Manajemen 14. Manajemen 5. Manajemen 15. Manajemen 6. Manajemen 16. Manajemen 7. Manajemen 17. Manajemen 8. Manajemen 18. Manajemen 9. Manajemen 19. Manajemen 10. Manajemen 20. Manajemen B. Komponen Manajemen 1. Komponen Manajemen 2. Komponen Manajemen 3. Komponen Manajemen 4. Komponen Manajemen 1

3 5. Komponen Manajemen 6. Komponen Manajemen 7. Komponen Manajemen 8. Komponen Manajemen 9. Komponen Manajemen 10. Komponen Manajemen 2

4 LEMBAR KERJA KOMPETENSI MANAJERIAL MANAJEMEN. A. DESKRIPSI SEKOLAH B. KONDISI AWAL MANAJEMEN C. IDENTIFIKASI MASALAH D. SOLUSI / UPAYA YANG DILAKUKAN 3

5 E. HASIL PERUBAHAN F. SARAN Surakarta, 21 Agustus 2010 Peserta

6 Manajemen Kompetensi Kepala Sekolah 1. Manajemen Pengorganisasian sekolah 2. Manajemen Perencanaan sekolah 3. Manajemen Perubahan sekolah 4. Manajemen Sumber Daya Manusia 5. Manajemen Sarana Prasarana. 6. Manajemen Kesiswaan 7. Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran 8. Manajemen Keuangan 9. Manajemen Peran serta masyarakat 10. Manajemen ketatausahaan 11. Manajemen Layanan khusus 12. Manajemen Teknologi Informasi 13. Manajemen Supervisi 14. Manajemen budaya dan iklim sekolah 15. Manajemen pendidikan berbasis sekolah 16. Kewirausahaan 17. Kepemimpinan Kepala Sekolah 18. Kepribadian 19. Sumber Belajar 20. Sistem Informasi Manajemen 5

7 LEMBAR KERJA KOMPETENSI MANAJERIAL MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Oleh Agus Sutanto,M.Pd A. DESKRIPSI SEKOLAH Berdasarkan surat keputusan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, Dinas Pendidikan Nasional Nomor 036/C3/DS/2008 Tanggal 25 Agustus 2008 Tentang Penetapan Sekolah Menengah Pertama Sebagai Sekolah Standar Nasional Tahun 2008, SMP Negeri 1 Bawang tahun pelajaran 2008/2009 ditetapkan sebagai rintisan sekolah standar nasional. Secara umum SMP Negeri 1 Bawang yang berdiri di atas lahan seluas 6631 M 2, memiliki 22 rombongan belajar dengan jumlah siswa 715 anak dengan tenaga pendidik 38 orang. Secara umum bahwa SMP Negeri 1 Bawang terletak di daerah strategis untuk pengembangan sekolah karena berada di wilayah kota Banjarnegara bagian barat. Wilayah Bawang Banjarnegara Jarak dari kota kabupaten ± 5 Km yang merupakan wilayah kawasan pendidikan Kab. Banjarnegara, mayoritas siswa berasal dari sosial - ekonomi dan pendidikan formal orang tua sangat memadai. Potensi daerah pertanian dan perikanan merupakan modal dasar untuk mengembangkan muatan lokal. Perhatian orang tua terhadap pendidikan sangat tinggi, hal ini ditunjukkan kepedulian orangtua terhadap biaya pendidikan tidak menjadi kendala. Selain faktor tersebut, secara internal sumber daya manusia (guru, kepala sekolah dan 6

8 TU) memiliki potensi yang besar untuk berkembang, hal ini ditunjukkan dengan beberapa prestasi sekolah hasil ujian nasional pada peringkat 15, prestasi non akademik belum mencapai tingkat kabupaten. B. KONDISI AWAL MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Sebagai konsekuensi sekolah standar nasional, maka dengan sendirinya SMP Negeri 1 Bawang menata diri dalam pemenuhan 8 standar sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun Namun demikian khususnya standar pendidik dan tenaga kependidikan masih jauh dari standar yang ditetapkan sesuai Permendiknas Nomor 16 Tahun Sebagian besar lebih dari 75% belum mampu mengoperasikan komputer apa lagi memilikinya. Bila ada jam kosong di kelas tidak dimanfaatkan untuk mengembangkan diri meningkatkan profesinya, banyak waktu yang dimanfaatkan hanya untuk kegiatan yang tidak menunjang profesinya (jualan makanan, pakaian, bisnis lain pada jam kerja). Pengaturan jam pelajaran tidak memberikan peluang untuk berkembang, kemauan mengikuti diklat/penataran kurang mendapat perhatian. Lebih 90% guru hanya berpikir mengajar bukan mengembangkan sekolah menjadi sekolah yang berkualitas. Kondisi yang sangat menyedihkan hanya 2 guru dari 38 guru dalam 7

9 pembelajaran yang menggunakan media/alat peraga. Suasana kelas pasif, pembelajaran satu arah dan masih banyak guru dengan model pembelajaran mencatat. C. IDENTIFIKASI MASALAH Bertitik tolak pada kondisi awal SMP Negeri 1 Bawang sebagaimana diuraikan di atas, maka permasalahan-permasalahan yang terjadi dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Kemauan/ motivasi kinerja guru rendah; 2. Kompetensi profesi guru masih rendah; 3. Sekolah belum memberikan kesempatan guru untuk meningkatkan kompetensinya; 4. Guru masih dianggap profesi sambilan; 5. Belum banyak guru yang memiliki komputer/laptop; 6. Kompetensi ICT guru rendah; 7. Sarana pembelajaran masih belum standar (lab Bhs, Lab IPA, Lab Multimedia); 8. Banyak waktu yang tidak efektif; 9. Mengajar hanya jam di kelas, setelah itu pulang khususnya guru wiyata bhakti. D. SOLUSI / UPAYA YANG DILAKUKAN Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka masalah yang menjadi fokus adalah peningkatan profesional guru khususnya kompetensi penguasaan pembelajaran berbasis ICT. Upaya yang dilakukan: 1. Membuat komitmen bersama dengan menandatangi pakta integritas memajukan SMP 8

10 Negeri 1 Bawang; 2. Membuat kontrak kerja dengan guru wiyata bhakti; 3. Menandatangani sanggup memiliki laptop secara pribadi (Program SAGUSALA); 4. Menyepakati hari sabtu jam WIB (setelah jam ke 4) mengikuti workshop in house training; 5. Satu guru wajib membina prestasi siswa; E. HASIL PERUBAHAN Berdasarkan komitmen bersama dan perubahan mind set guru akhirnya dalam waktu 2 tahun terjadi perubahan yang signifikan antara lain: 1. Semua guru memiliki laptop pribadi; 2. Workshop in house training setiap hari sabtu dapat berjalan; 3. Guru wajib hadir setiap hari tanpa pengecualiaan guru honorer / negeri; 4. Kompetensi profesi meningkat ditandai dengan tertib administrasi; 5. Kompetensi penggunaan ICT meningkat, 100% guru mampu mengoperasikan komputer program word dan excel; 9

11 6. Proses pembelajaran menarik; 7. Prestasi sekolah peringkat 5 perolehan UN dari 129 SMP/MTs; 8. POPDA dan Pekan Seni Peringkat 7 dari sebelumnya 22; 9. OSN masuk ke tingkat provinsi; 10. Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) juara umum tingkat kabupaten memperoleh 9 medali dari 11 cabang. 2 cabang masuk propinsi (seni lukis dan pencak silat) 11. Kepercayaan masyarakat tinggi dibuktikan pendaftar 341 siswa diterima 224 siswa; 12. Kepedulian masyarakat tinggi dibuktikan sumbangan SPI dari Rp , menjadi Rp ,- untuk kelas VIII dan IX memberikan sumbangan Rp ,- untuk media pembelajaran ICT. 13. Kemajuan fisik dan sarpras lainnya. F. SARAN Mengingat sekolah yang maju terletak pada sumber daya manusia, maka langkah yang kita bangun adalah kepercayaan (trust). Saran dalam manajemen sumber daya manusia 1. Kepala sekolah harus mengetahui karakteristik guru; 2. Berilah kepercayaan kepada semua guru untuk mengelola sekolah; Surakarta, 21 Agustus

12 Peserta 11