TUGAS TERSTRUKTUR II SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN PRINSIP-PRINSIP SURVEY TANAH"

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TUGAS TERSTRUKTUR II SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN PRINSIP-PRINSIP SURVEY TANAH""

Transkripsi

1 TUGAS TERSTRUKTUR II SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN PRINSIP-PRINSIP SURVEY TANAH" Disusun Oleh : Muhammad Harissullah Muhammad Farid Muhammad Ari. K Muhammad Rijal Muttaqin Kelas : K PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013

2 1. Tanah sebagai suatu individu, berbeda dengan dunia hayati, yang setiap individunya punya ciri tersendiri. Tiap spesies punya kisaran sifat yg sempit, sehingga mudah dibedakan 1 dengan lainnya. Jelaskan! Artinya bahwa secara umum tanah terlihat sama, yaitu partikel gumpalan atau remah yang dominan berwarna gelap yang berada di permukaan bumi. Tidak seperti keadaan dunia hayati, dimana antar spesiesnya dapat dibedakan secara jelas hanya dari kenampakan wujudnya. Padahal, pada kenyataannya terdapat bermacam-macam jenis tanah yang dibagi ke dalam 12 ordo tanah, aitu Entisol, Inceptisol, Alfisol, Ultisol, Oxisol, Andisol, Histosol, Molisol, Vertisol, Gelisol, Spodosol, dan Andiso. Untuk mengetahui termasuk jenis tanah apa dari tanah yang terlihat tidak secara sembarangan tetapi dilihat dari sifat fisik, sifat kimia dan sifat biologi dari tanah tersebut karena masing-masing tanah pasti memiliki karakteristik yang berbeda satu dengan yang lainnya. 2. Jelaskan definisi tanah. Pasir pantai apakah termasuk dlm definisi tanah? Mengapa? Menurut Soil Survey Staff (1999; 2003) Tanah adalah kumpulan benda alami dipermukaan bumi yang dimodifikasi atau bahkan dibuat oleh manusia dari bahanbahan tanah, mengandung gejala-gejala kehidupan dan mampu menopang pertumbuhan tanaman dilapangan. Tanah meliputi horizon-horizon tanah yang terletak diatas bahan batuan dan berbentuk sebagai hasil interaksi sepanjang waktu dari iklim, Makhluk hidup (organisme), bahan induk dan relief. Jika dilihat dari pengertian tanah itu sendiri, maka pasir pantai tidak termasuk dalam pengertian tanah. Mengacu pada definisi tanah yaitu bahwa tanah harus mampu menopang tumbuhan di lapangan (outsites), maka daerah yang tidak mampu menyokong pertumbuhan tanaman seperti pasir pantai tidak termasuk dalam pengertian tanah. Ini dikarenakan proses pembentukan pasir bukan dikarenakan oleh faktor pembentuk tanah, melainkan salah satunya dipengaruhi oleh gelombang dari pantai itu sendiri. Selain itu, Pada pembentukan tanah, organisme juga sangat berperan dalam menghasilkan suatu tanah, tetapi pada pasir pantai tidak terdapat organisme yang dapat membantu proses pelapukan menjadi butiran yang lebih halus lagi.

3 3. Jelaskan apa yg dimaksud dlm Gambar 2? continuum, soilscape, polypedon dan lainlain! Penjelasan dari bagian-bagian pada gambar di atas : Continuum merupakan proses pertukaran dalam kesinambungan interaksi antar komponen tanah dan kelangsungan segala reaksi tanah. Soil scape merupakan gabungan dari beberapa polypedon yang mempunyai sifat berbeda antara sifat polypedon yang satu dengan polypedon yang lainnya. Polypedon merupakan gabungan atau kumpulan dari pedon pedon yang mempunyai sifat hampir sama atau sama. Pedon adalah tubuh tiga dimensi dari tanah dengan dimensi dimensi lateral,dan biasanya mempunyai luas antara 1 hingga 10 meter, dimana horizon horizon terputus atau siklik. Soil Profil merupakan penampang vertikal tanah yang ditempati horizon horizon dan dibawahnya terdapat bahan induk yang biasanya digunakan untuk mendiskripsikan suatu keadaan tanah (sifat fisika, kimia dan biologi) Soil Agregat merupakan gabungan dari partikel-partikel tanah yang biasanya membentuk bongkahan dan merupakan penyusun struktur tanah.

4 4. Tanah sebagai satuan 3-D, perlu disajikan dengan cara 'multifactorial' dalam bentuk peta tanah. 2-D digambarkan pada peta tanah, sedangkan dimensi vertikal dan sifat-sifat internalnya, disajikan dlm legenda peta. Maksudnya apa? Berdasarkan pengamatan dilapang, tanah dapat dikategorikan sebagai bentuk 3 dimensi, karena didalamnya terdiri dari beberapa horizon-horizon tanah yng menjadi penciri dan pembeda antar suatu jenis tanah. Keadaan tanah disuatu daerah tertentu berbeda dengan keadaan tanah lainnya. Informasi perbedaan kondisi tanah antar wilayah ini dapat disajikan dalam gambar (peta tanah). Penyajian ini tidak hanya berupa keadaan tanah dan topografi di suatu daerah saja, melainkan harus mengikutsertakan faktor-faktor yang berada didalamnya. Dalam suatu peta tanah, bentuk fisik tanah disajikan dalam bentuk 2 dimensi sesuai keadaan topografinya dan perbandingan luasan berdasar skala. Sedangkan faktor-faktor yang berada didalamnya, seperti keadaan tekstur, struktur, kelembaban, konsistensi, dll, disajikan dalam bentuk legenda. Biasanya dapat disajikan dengan tanda-tanda, warna tertentu, dll. Legenda peta ini yang nantinya dapat membantu seseorang untuk membaca suatu peta tanah dan memberikan informasi tentang satuan-satuan tertentu yang terdapat di dalam peta tanah. 5. Jelaskan pengertian peta tanah! Untuk membuat peta tanah, peta apa saja yang diperlukan sebagai dasar atau penunjang? Mengapa? Peta tanah merupakan peta yang dibuat untuk memperlihatkan sebaran taksa tanah dalam hubungannya dengan kenampakan fisik dan budaya dari permukaan bumi.. Sebagai peta dasar atau penunjang dapat digunakan peta vegetasi/penggunaan lahan, peta iklim atau peta lainnyayang tersedia, asal diterbitkan oleh instansi resmi dan mempunyai ketelitian yang tinggibaik isi maupun skalanya. Dalam praktik umumnya menggunakan peta topografi atau peta rupa bumi sebagai peta dasar. 6. Apa yang dimaksud dengan Poligon di dalam peta tanah? Bagaimana membuatnya? Poligon adalah serangkaian garis lurus di permukaan tanah yang menghubungkan titiktitik dilapangan, dimana pada titik-titik tersebut dilakukan pengukuran sudut dan jarak.

5 Tujuan dari Poligon adalah untuk memperbanyak koordinat titik-titik di lapangan yang diperlukan untuk pembuatan peta. Ada 2 (dua) macam bentuk poligon, yaitu : -Poligon Terbuka : poligon yang tidak mempunyai syarat geometris -Poligon Tertutup : poligon yang mempunyai syarat geometris Cara Membuat Poligon dalam Peta Tanah : a. Pengukuran Polyangon Terbuka Bebas 1. Siapkan catatan, daftar pengukuran dan buat sket lokasi areal yang akan diukur. 2. Tentukan dan tancapkan patok pada titik-titik yang akan dibidik 3. Dirikan pesawat di atas titik P1dan lakukan penyetelan alat sampai didapat kedataran. 4. Arahkan pesawat ke arah utara dan nolkan piringan sudut horisontal dan kunci kembali dengan memutar skrup piringan bawah. 5. Putar teropong dan arahkan teropong pesawat ke titik P2, baca dan catat sudut horisontalnya yang sekaligus sebagai sudut azimuth.bacaan ini merupakan bacaan biasa untuk bacaan muka. 6. Dengan posisi pesawat tetap di atas titik P1, putar pesawat 180 searah jarum jam, kemudian putar teropong 180 arah vertikal dan arahkan teropong ke titik P2. 7. Lakukan pembacaan sudut horisontal. Bacaan ini merupakan bacaan luar biasa untuk bacaan muka. 8. Pindah pesawat ke titik P2 dan lakukan penyetelan alat. 9. Arahkan pesawat ke titik P3, baca dan catat sudut horisontalnya (bacaan biasa untuk bacaan muka). 10. Lakukan pembacaan sudut luar biasa pada titik P Putar teropong pesawat searah jarum jam dan arahkan ke titi P1. Baca dan catat sudut horisontalnya, baik bacan biasa maupun luar biasa.bacaan ini merupakan bacaan belakang. 12. Dengan cara yang sama, lakukan pada titik-titik polyangon berikutnya sampai P akhir. 13. Lakukan pengukuran jarak antar titik dengan meteran. 14. Lakukan perhitungan sudut pengambilan b, sudut azimuth dan koordinat masing-masing titik. 15. Gambar hasil pengukuran dan perhitungan. b. Pengukuran Polygon Tertutup 1. Siapkan catatan, daftar pengukuran dan buat sket lokasi areal yang akan diukur. 2. Tentukan dan tancapkan patok pada titik-titik yang akan dibidik

6 3. Dirikan pesawat di atas titik P1dan lakukan penyetelan alat sampai didapat kedataran. 4. Arahkan pesawat ke arah utara dan nolkan piringan sudut horisontal dan kunci kembali dengan memutar skrup piringan bawah. 5. Putar teropong dan arahkan teropong pesawat ke titik P2, baca dan catat sudut horisontalnya yang sekaligus sebagai sudut azimuth. Bacaan ini merupakan bacaan biasa untuk bacaan muka. 6. Dengan posisi pesawat tetap di atas titik P1, putar pesawat 180 searah jarum jam, kemudian putar teropong 180 arah vertikal dan arahkan teropong ke titik P2. 7. Lakukan pembacaan sudut horisontal. Bacaan ini merupakan bacaan luar biasa untuk bacaan muka. 8. Putar teropong pesawat dan arahkan di titik P akhir dan lakukan pembacaan sudut horisontal pada bacaan biasa dan luar biasa. Bacaan ini merupakan bacaan belakang. 9. Dengan cara yang sama, lakukan pada titik-titik polyangon berikutnya hingga kembali ke titik P Lakukan pengukuran jarak antar titik dengan meteran. 11. Lakukan perhitungan sudut pengambilan b, sudut azimuth dan koordinat masing-masing titik. 12. Gambar hasil pengukuran dan perhitungan. 7. Apa yang dimasud dengan taksa tanah? Suatu kelas pada tingkat taksonomik (pengelompokan) tertentu atau kelas pada kategori tertentu. Dalam mengklasifikasikan tanah ke dalam masing-masing kategori tersebut dilakukan dengan membandingkan sifat-sifat tanah yang dimiliki dengan kriteria-kriteria untuk berbagai taksa yang dalam Taksonomi Tanah telah disusun dalam bentuk kunci yaitu Keys to Soil Taxonomy. Dalam kunci tersebut telah disusun untuk kategori order, sub order, great group dan sub group sedemikian rupa sehingga dalam membandingkan sifat-sifat tanah dengan kriteria-kriteria untuk taksa yang ditulis harus berurutan dan harus dimulai dari kriteria untuk taksa yang ditulis paling dulu. Apabila tanah tidak dapat diklasifikasikan ke dalam taksa yang disebut paling awal, bari dicoba untuk taksa yang kedua, ketiga dan seterusnya.

7 8. Dalam legenda Peta Tanah terdapat istilah konsosiasi, asosiasi atau kompleks. Jelaskan. Beri ilustrasi dengan gambar, sehingga perbedaan ketiganya jelas! Konsosiasi : merupakan satuan peta yang didominasi oleh satu satuan tanah dan tanah yang mirip (similar soil) Cara penamaannya mengikuti ketentuan sebagai berikut : Nama pertama terdiri dari satua tanah atau taxon yang kemudian diikuti dengan fase. Untuk fase tekstur lapisan atas atau lapisan organik dipermukaan tidak disertai dengan tanda koma. Contoh : Ciawi liat. Tidak ditulis Ciawi, liat. Jika fase tekstur lapisan atas tidak digunakan tetapi karena berbatu, berkerikil dsbnya, maka penulisannya menggunakan koma. Contoh : Cobanrondo, berbatu. Untuk dua atau tiga fase digunakan koma. Contoh : pujian liat, lereng 15-20%, tererosi. Penulisan fase erosi ditulis paling belakang. Penulisan fase lereng ditu;s paling belakang kecuali jika ada fase erosi. Contoh : pujian skeletal berliat, substratum padas, leren 5-30%, tererosi. Asosiasi : sekelompok tanah yang berhubungan secara geografis, tersebar dalam suatu satuan peta menurut pola tertentu yang dapat diduga posisinya, tetapi karena kecilnya skala peta, taksa-taksa tanah itu tidak dapat dipisahkan. Berbeda dengan kompleks, maka kata asosiasi selalu digunakan. Perhatikan contoh berikut : Asosiasi Cangar-Batu, terjal (dua seri tanah dengan fase lereng terjal) Asosiasi Cangar, terjal-batu (fase lereng terjal hanya pada seri cangar)

8 Asosiasi Typic Frgiochrepts-Aeric Fragioaquepts (asosiasi sub-group) Kompleks : sekelompok tanah dari taksa yang berbeda, yang berbaur satu dengan lainnya dalam suatu deliniasi (satuan peta) tanpa memperlihatkan pola tertentu atau menunjukkan pola yang tidak beraturan. Ditulis kata kompleks; jika fase dari masing-masing taxon tersebut tidak sama, misalnya tekstur lapisan atas tidak sama. Contoh : Kompleks Cobanrondo-Sebaluh. Kata kompleks tidak ditulis jika fase tekstur lapisan atas seri-seri tanah yang menyusunnya sama. Contoh : Jeho-Cula liat. Kompleks Sedep-Pali, berbatu (kedua seri tersebut mempunyai fase berbatu di permukaan) Kompleks Batu-Tandem, lereng 5 8% (keduanya mempunyai fase lereng yang sama). Tandem-Toki liat, lereng 5 8% (keduanya mempunyai fase tekstur lapisan atas dan lereng yan sama). Kompleks Toki berbatu-lante (hanya seri toki yang mempunyai fase berbatu).

9 9. Beri contoh single value map. Cari di internet. Mengapa peta tersebut dikatakan bukan peta tanah? Single value map bukan merupakan peta tanah dikarenakan peta tanah itu dibuat untuk memperlihatkan distribusi taksa tanah dalam hubunganya dengan kenampakan fisik dan budaya dipermukaaan bumi, untuk single value map sendiri merupakan peta dengan titik tungal sedangkan untuk peta memiliki titik x dan y yang mana menunjukan bahwa peta itu tidak satu titik tunggal. 10. Apa yang dijelaskan dalam Gambar ini?

10 a. Survei Grid Metode survei ini disebut juga metode grid kaku. Skema pengambilan contoh tanah secara sistematik dirancang dengan mempertimbangkan kisaran spasial autokorelasi yang diharapkan. Jarak pengamatan dibuat secara teratur pada jarak tertentu untuk menghasilkan jalur segi empat (rectangular grid) diseluruh daerah survei. Pola tanah dilakukan dengan pola teratur (interval titik pengamatan berjarak sama pada arah vertilkal dan horizontal). Jarak pengamatan tergantung dari skala peta. Titik-titik pengamatan tanah ditempatkan di lapangan dan diamati karakteristiknya. Dengan menggunakan metode statistik baku atau geostatistik, dilakukan estimasi variabilitas tanah. Metode ini sangat cocok untuk surveiintensif dengan skala besar, dimana penggunaan interpretasi foto udara sangat terbatas dan intensitas pengamatan yang rapat memerlukan ketepatan penempatan titik pengamatan di lapangan dan pada peta. Metode ini juga sangat cocok diterapkan di daerah yang belum tersedia foto udara atau peta topografi (peta rupa bumi) untuk navigasi. Selain itu pada daerah-daerah yang berhutan lebat atau di daerah pasang surut dimana penggunaan interpretasi foto udara seringkali sangat terbatas, sehingga cara termudah untuk mengetahui posisi atau lokasi pengamatan di lapangan adalah dengan melakukan pengukuran jarak (Sitorus, 1986). Namun demikian, untuk menentukan posisi pengamatan saat ini semakin mudah dengan bantuan GPS. Survei grid juga cocok dilakukan pada daerah yang menpunyai pola tanah yang kompleks dimana pola detail hanya dapat dipetakan pada skala besar yang kurang praktis. Servei ini sangat cocok diterapkan pada daerah yang posisi pemetanya sukar ditentukan dengan pasti. b. Adapted Grid Survey Merupakan perpaduan metode grid-kaku dan metode fisiografi. Metode ini diterapkan pada survey detail hingga semi-detail, foto udara berkemampuan terbatas dan ditempat-tempat yang orietasi di lapangan cukup sulit dilakukan. Pengamatan lapangan dilakukan seperti pada grid-kaku, tetapi jarak pengamatan tidak perlu sama dengan dua arah, tergantung fisiografi daerah survei. Jika terjadi perubahan fisiografi yang menyolok dalam jarak dekat, perlu pengamatan lebih rapat, sedangkan jika landform relatif seragam maka jarak pengamatan dapat dilakukan berjauhan.

11 Dengan demikian kerapatan pengamatan disesuaikan menurut kebutuhan skala survei yang dilaksanakan serta tingkat kerumitan pola tanah di lapangan. Survei ini sangat baik dilakukan oleh penyurvei yang belum banyak berpengalaman dalam interpretasi foto udara.dalam metode survei bebas, pemeta bebas memilih lokasi titik pengamatan dalam mengkonfirmasi secara sistematis model mental hubungan tanahlansekap, menarik batas dan menentukan komposisi satuan peta. c. Physiographic Survey Survei ini diawali dengan melakukan interpretasi foto udara (IFU) untuk mendelineasi landform yang terdapat di daerah yang disurvei, diikuti dengan pengecekan lapangan terhadap komposisi satuan peta, biasanya hanya di daerah pewakil. Contoh metode fisiografi adalah pendekatan geopedologi yang dikembangkan oleh ITC Belanda. Survei ini umumnya diterapkan pada skala 1: : pada skala kecil, hanya satuan lansekap dan landform yang luas saja yang dapat digambarkan. Metode survei ini hanya dapat diterpkan jika tersedia foto udara yang berkualitas tinggi. Batas satuan prta sebagian besar atau seluruhnya didelineasi dari hasil IFU. Pengamatan lapangan dengan kerapatan rendah dilakukan untuk mengecek batas satuan peta dan mengidentifikasi sifat dan ciri tanah disetiap satuan peta. Pengecekan batas fisiografi/ landform dilakukan terutama jika batas-batas tersebut tidak begitu jelas yang disebabkan lansekap yang relatif datar. 11. Sebutkan berbagai macam peta tanah berdasarkan skala peta yg digunakan di Indonesia. Bandingkan nama peta-peta tsb dg nama yg digunakan di Amerika, Kanada, Inggeris dan negara lainnya?cari dr internet. Berdasarkan skala ada 5 jenis peta skala dalam khasanah ilmugeografi yaitu: a. Peta Kadaster/PetaTeknik Peta Kadaster mempunyai skala sangat besar antara 1 : : 5000 Peta kadaster ini sangat rinci sehingga banyak digunakan untuk keperluan teknis, misalnya untuk perencanaan jaringan jalan, jaringan air, dan sebagainya. b. Peta Skala Besar Peta Skala Besar mempunyai skala antara1 : sampai 1 : Biasanya peta ini digunakan untuk perencanaan wilayah.

12 c. Peta Skala Sedang Peta Skala Sedang mempunyai skala antara1 : sampai 1 : d. Peta Skala Kecil Peta Skala Kecil mempunyai skala antara1 : sampai 1 : e. PetaGeografi/PetaDunia Peta Dunia mempunyai skala lebih kecil dari 1 : Apa yg dimaksud dengan luas minimum yg masih dapat disajikan pada peta?. Mengapa perlu ada batasan tsb? Jawab: Luas minimum yang dapat disajikan pada peta adalah suatu luasan terkcil yang masih dapat digambarkan pada peta. Pada dasarnya ukuran tersebut merupakan parameter kartografi, karena setiap polygon pada suatu peta harus tertulis simbol satuan petanya. Simbol tersebut harus tertulis dengan ukuran tertentu, sehingga masih dapat dibaca. Batasan ukuran polygon minimal adalah 0,4 cm 2 (untuk yang bebentuk bulat), sedangkan untuk polygon bebentuk memanjang dan sempit harus lebih besar (dari aspek luasannya) agar dapat memuat simbol satuan peta. Perlu ada batasan, karena untuk mengetahui batas antara tanah dan udara, air dangkal, tumbuhan hidup atau bahan-bahan tumbuhan yang belum mulai melapuk. Satuan satuan yang di hasilkan umumnya berupa tubuh lahan yang memiliki cirri-ciri tertentu yang dibedakan oleh batas-batas alami suatu batas tanah pada suatu peta. 13. Untuk peta tanah di Indonesia, berapa satuan luas tersebut? Masing-masing kelompok agar menghitung berapa luasnya di lapangan pada skala yang berbeda? Jawab: Ubin (atauru, tumbak) dalam agrarian adalah satuan luas lahan yang dipakai di Indonesia. Satuan ubin ini banyak digunakan untuk areal pertanian (sawah atau ladang), khususnya di Pulau Jawa dan telah dipakai sejak zaman Hindia-Belanda. Ukuran satu ubin menyatakan luas sebesar 14,0625 (3,75 3,75) meter persegi. Satu bahu adalah 500 ubin. Satuan ini terutama dipakai untuk mengestimasi hasil atau produksi hasil tanaman pangan, seperti padi atau kedelai. Pada suatu lahan diberi batas yang dinamakan petak ubinan (berukuran satu ubin). Hasil panen untuk petak ini diukur terlebih dahulu

13 sebelum dicampur dengan hasil panen yang lain. Hasil pengukuran ini lalu dikonversi menjadi hasil per hektare. Dari gambar diatas, terlihat vegetasi hutan yang cukup lebat, sehingga intensitas pengamatan dalam ketepatan penempatan titik dengan metode IFU akan kurang efektif. Selain itu lahan juga relative datar, sehingga jika langsung dilakukan deleniasi melalui landform juga kurang tepat. Jadi metode survey yang paling tepat untuk diaplikasikan pada lahan tersebut adalah dengan metode grid karena cara termudah untuk mengetahui posisi atau lokasi pengamatan di lapangan atau medan seperti iru adalah dengan melakukan pengukuran jarak dan untuk menentukan posisi pengamatan dapat dilakukan dengan bantuan GPS.

BAHAN DISKUSI MINGGU KE-2 SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN KELAS P AGROEKOTEKNOLOGI

BAHAN DISKUSI MINGGU KE-2 SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN KELAS P AGROEKOTEKNOLOGI BAHAN DISKUSI MINGGU KE-2 SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN KELAS P AGROEKOTEKNOLOGI Oleh : WIDDI PRASETYA 115040201111162 YOANITA FADLILAH I 115040201111167 WAHYUNITA PRATIWI 115040201111181 PROGRAM STUDY

Lebih terperinci

TUGAS KULIAH SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN BAHAN DISKUSI MINGGU KE-2 KELAS A AGROEKOTEKNOLOGI

TUGAS KULIAH SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN BAHAN DISKUSI MINGGU KE-2 KELAS A AGROEKOTEKNOLOGI TUGAS KULIAH SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN BAHAN DISKUSI MINGGU KE-2 KELAS A AGROEKOTEKNOLOGI Oleh: ZAIM DZOEL HAZMY 115040201111085 TYAS AYU SULISTYA K. 115040201111013 FRETA KIRANA B. 115040201111018

Lebih terperinci

TUGAS STELLA MINGGU KE 2

TUGAS STELLA MINGGU KE 2 TUGAS STELLA MINGGU KE 2 Nama : Erik Namora Siregar NIM : 115040200111189 Kelas : G Kelompok 10 1. Erik Namora Siregar 115040200111189 2. Fitri Wahyuni 115040213111050 3. Futiha Ainun Qolbi 115040201111264

Lebih terperinci

Kelas F Agroekoteknologi 2011 Kelompok 7: 1. Endah Lisna Budariarsa Elsa Gamaria Erfstien Lailatul Fitria

Kelas F Agroekoteknologi 2011 Kelompok 7: 1. Endah Lisna Budariarsa Elsa Gamaria Erfstien Lailatul Fitria Kelas F Agroekoteknologi 2011 Kelompok 7: 1. Endah Lisna Budariarsa 115040200111022 2. Elsa Gamaria 115040200111145 3. Erfstien Lailatul Fitria 115040201111201 4. Eka Lorensa Br Ginting 115040201111303

Lebih terperinci

2. Jelaskan definisi TANAH. Pasir pantai apakah termasuk dlm definisi tanah? Mengapa?

2. Jelaskan definisi TANAH. Pasir pantai apakah termasuk dlm definisi tanah? Mengapa? Kelompok 6: 1. Devi Mira Kusuma 125040209111001 2. Mariana Sofiani 125040209111004 3. Yuda Pangestu P 115040207111032 4. Yogi Pradhana T 115040207111015 Kelas : P Mata Kuliah : Survei Tanah dan Evaluasi

Lebih terperinci

TUGAS SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KE-5

TUGAS SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KE-5 TUGAS SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KE-5 (Oleh: Nurul Solikah/Agroeokoteknologi/115040201111270) Metode Survei Tanah Metode survei tanah menggunakan dua pendekatan utama, yaitu pendekatan sintetik

Lebih terperinci

TUGAS MANDIRI MINGGU KETIGA SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN

TUGAS MANDIRI MINGGU KETIGA SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN Nama : Indah Sri Lestari NIM : 135040201111092 Kelas : M TUGAS MANDIRI MINGGU KETIGA SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN A. Resume materi. Tanah sebagai Obyek Survei Sifat tanah berubah dari waktu ke waktu

Lebih terperinci

TUGAS TERSTRUKTUR SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KEEMPAT

TUGAS TERSTRUKTUR SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KEEMPAT TUGAS TERSTRUKTUR SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KEEMPAT Disusun oleh : Kelas A Rommy Parcelino Prabowo (135 040 200 111 111) PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

TUGAS KELOMPOK SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KE 5

TUGAS KELOMPOK SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KE 5 TUGAS KELOMPOK SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KE 5 KELOMPOK 8: Wiranata Abdi Sukmana 115040201111241 Yanuar Eko Nur Sasmito 115040201111267 Wilbram Arno Tribekti 115040201111268 Yulinda Amilia

Lebih terperinci

TUGAS KULIAH SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN BAHAN DISKUSI MINGGU KE-5 KELAS A AGROEKOTEKNOLOGI

TUGAS KULIAH SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN BAHAN DISKUSI MINGGU KE-5 KELAS A AGROEKOTEKNOLOGI TUGAS KULIAH SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN BAHAN DISKUSI MINGGU KE-5 KELAS A AGROEKOTEKNOLOGI Oleh: ZAIM DZOEL HAZMY 115040201111085 AYU SULISTYA K. 115040201111013 FRETA KIRANA B. 115040201111018 ANISA

Lebih terperinci

TUGAS KELOMPOK SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN

TUGAS KELOMPOK SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN TUGAS KELOMPOK SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN KELOMPOK 8: Wiranata Abdi Sukmana 115040201111241 Yanuar Eko Nur Sasmito 115040201111267 Wilbram Arno Tribekti 115040201111268 Yulinda Amilia Prastyka 115040201111276

Lebih terperinci

TUGAS TERSTRUKTUR MINGGU KE-5 SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN

TUGAS TERSTRUKTUR MINGGU KE-5 SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN TUGAS TERSTRUKTUR MINGGU KE-5 SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN Disusun Oleh : 1. HENI MELSANDI 115040213111029 2. GHASANI ANGGIAH 115040200111082 3. IKA RIANA HIOLA 115040201111072 4. HESTY M. 115040201111066

Lebih terperinci

Kesimpulan Hasil Survei Tanah

Kesimpulan Hasil Survei Tanah Kesimpulan Hasil Survei Tanah 1. Pola Penyebaran Tanah di Daerah Survei Survei tanah merupakan suatu kegiatan yang penting untuk dilakukan, dengan adanya survey tanah maka system penggunaan llahan di suatu

Lebih terperinci

M. LUTHFI RAYES JURUSAN TANAH UB. Kompetensi

M. LUTHFI RAYES JURUSAN TANAH UB. Kompetensi KULIAH KEEMPAT EMPAT Survei Tanah da Evaluasi Laha AGT 0821 METODE SURVEI TANAH Kompetensi 1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan metode survei tanah 2. Mahasiswa mampu menentukan metode survei mana

Lebih terperinci

Beberapa istilah dalam pertemuan minggu ketiga:

Beberapa istilah dalam pertemuan minggu ketiga: Nama : Aprilia Nur Anndhini NIM : 135040201111047 Kelas : A Tugas Stela Minggu Ke-3 Tahun 2015 1. Resume materi kuliah minggu ketiga: Pada pertemuan minggu ketiga mata kuliah Survei Tanah dan Evaluasi

Lebih terperinci

TUGAS DISKUSI SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KE-5

TUGAS DISKUSI SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KE-5 TUGAS DISKUSI SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KE-5 Disusun oleh: 1. Agus Riyani (135040200111002) 2. Tri Wulansari (135040200111003) 3. Choirummintin W (135040200111017) 4. Binti Miftakhun N (135040200111003)

Lebih terperinci

TUGAS STELA MINGGU KE-5

TUGAS STELA MINGGU KE-5 Kelas A / Agroekoteknologi Anisa Mufida 135040200111030 Anifatuz Z. 135040200111034 Nita Dia Permatasari 135040201111037 Dyas Dyasmita Putri 135040200111094 TUGAS STELA MINGGU KE-5 1. Metode survei tanah

Lebih terperinci

TUGAS STELA MINGGU 5. Nama : Agung Wicaksono NIM : Kelas : B (Agroekoteknologi)

TUGAS STELA MINGGU 5. Nama : Agung Wicaksono NIM : Kelas : B (Agroekoteknologi) TUGAS STELA MINGGU 5 Nama : Agung Wicaksono NIM : 115040200111083 Kelas : B (Agroekoteknologi) SOAL 1. Metode survei tanah menggunakan dua pendekatan utama, yaitu pendekatan sintetik dan analitik. Jelaskan

Lebih terperinci

M.Luthfi Rayes/Sudarto Laboratorium Pedologi dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan Jurusan Tanah, Fak. Pertanian Universitas Brawijaya, Malang,

M.Luthfi Rayes/Sudarto Laboratorium Pedologi dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan Jurusan Tanah, Fak. Pertanian Universitas Brawijaya, Malang, Survei Tanah dan Evaluasi Lahan M.Luthfi Rayes/Sudarto Laboratorium Pedologi dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan Jurusan Tanah, Fak. Pertanian Universitas Brawijaya, Malang, Bab 6. Kesimpulan Hasil Survei

Lebih terperinci

TUGAS PENGAYAAN MATERI. 1.Berbagai macam-macam istilah dalam survey tanah:

TUGAS PENGAYAAN MATERI. 1.Berbagai macam-macam istilah dalam survey tanah: TUGAS PENGAYAAN MATERI 1.Berbagai macam-macam istilah dalam survey tanah: Peta tanah merupakan peta yang di buat untuk memperlihatkan sebaran taksa tanah dalam hubungannya dengan kenampakan fisik dan budaya

Lebih terperinci

Polygon ialah serangkaian garis lurus yang menghubungkan titik-titik yang. gabungan beberapa garis yang bersama-sama membentuk kerangka dasar

Polygon ialah serangkaian garis lurus yang menghubungkan titik-titik yang. gabungan beberapa garis yang bersama-sama membentuk kerangka dasar MODUL KULIAH Mdul 9-1 Mdul 9 Pengukuran Plygn 9.1. PENDAHULUAN Plygn ialah serangkaian garis lurus yang menghubungkan titik-titik yang terletak di permukaaan bumi Prinsip kerja pengukuran plygn yaitu mencari

Lebih terperinci

3. TAHAP ANALISA CONTOH TANAH 4. TAHAP ANALISA DATA

3. TAHAP ANALISA CONTOH TANAH 4. TAHAP ANALISA DATA 1. TAHAP PERSIAPAN 2. TAHAP SURVEI LAPANGAN a) PRA SURVEI b) SURVEI UTAMA 3. TAHAP ANALISA CONTOH TANAH 4. TAHAP ANALISA DATA 1 GARIS BESAR KEGIATAN SURVEI TANAH Peta Dasar Mosaik Foto Digitasi Peta Persiapan

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN

TUGAS MAKALAH SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN TUGAS MAKALAH SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN PRINSIP-PRINSIP DAN METODE DALAM SURVEI TANAH Disusun oleh : Kelas C Kelompok 1 Etik Nurhayati : 135040200111006 Ainur Rofiq Edy : 135040200111008 Kurniawan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Alat Ukur GPS GPS (Global Positioning System) adalah sistem radio navigasi menggunakan satelit yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat, untuk menentukan posisi, kecepatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kelapa sawit terbesar di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kelapa sawit terbesar di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kelapa sawit terbesar di dunia selain Malaysia. Kelapa sawit merupakan tanaman penghasil minyak kelapa yang dimana

Lebih terperinci

ANGGOTA KELOMPOK 6: KELAS : F TUGAS STELA MO-1

ANGGOTA KELOMPOK 6: KELAS : F TUGAS STELA MO-1 ANGGOTA KELOMPOK 6: 1. EKI ANNISA PRATAMI 115040200111155 2. EKO RAHMAT SHOUMI 115040201111010 3. ELLY DARU IKA WILUJENG 115040201111294 4. ENDAH SETIYO RINI 115040207111038 KELAS : F TUGAS STELA MO-1

Lebih terperinci

Pemetaan situasi dan detail adalah pemetaan suatu daerah atau wilayah ukur

Pemetaan situasi dan detail adalah pemetaan suatu daerah atau wilayah ukur Modul 7-1 Modul 7 Pemetaan Situasi Detail 7.1. PENDAHULUAN Pemetaan situasi dan detail adalah pemetaan suatu daerah atau wilayah ukur yang mencakup penyajian dalam dimensi horisontal dan vertikal secara

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Survei Tanah. Untuk dapat melakukan perencanaan secara menyeluruh dalam hal

TINJAUAN PUSTAKA. Survei Tanah. Untuk dapat melakukan perencanaan secara menyeluruh dalam hal TINJAUAN PUSTAKA Survei Tanah Untuk dapat melakukan perencanaan secara menyeluruh dalam hal penggunaan dan pengelolaan suatu lahan, maka hal pokok yang perlu diperhatikan adalah tersedianya informasi faktor

Lebih terperinci

TUGAS TERSTRUKTUR M-5 SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN

TUGAS TERSTRUKTUR M-5 SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN TUGAS TERSTRUKTUR M-5 SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN Oleh : Endah Lisna Budariarsa 115040200111022 Elsa Gamaria 115040200111145 Erfstien Lailatul Fitria 115040201111201 Eka Lorensa Br Ginting 115040201111303

Lebih terperinci

KLASIFIKASI PENGUKURAN DAN UNSUR PETA

KLASIFIKASI PENGUKURAN DAN UNSUR PETA PERPETAAN - 2 KLASIFIKASI PENGUKURAN DAN UNSUR PETA Pemetaan dimana seluruh data yg digunakan diperoleh dengan melakukan pengukuran-pengukuran dilapangan disebut : Pemetaan secara terestris Pemetaan Extra

Lebih terperinci

Klasifikasi Tanah USDA Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang. Bayu Prasetiyo B-01

Klasifikasi Tanah USDA Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang. Bayu Prasetiyo B-01 Klasifikasi Tanah USDA 1975 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang Bayu Prasetiyo 125 080 500 111 045 B-01 Klasifikasi Tanah USDA 1975 Dr. Ir. Abdul Madjid, MS Salah satu sistem

Lebih terperinci

M. LUTHFI RAYES JURUSAN TANAH UB. Kompetensi

M. LUTHFI RAYES JURUSAN TANAH UB. Kompetensi M. LUTHFI RAYES Survei Tanah dan Evaluasi Lahan AGT 08212 Kuliah ke 3 PRINSIP-PRINSIP SURVEI TANAH Kompetensi Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian dan membedakan satuan peta dan satuan taksonomi

Lebih terperinci

Kompetensi PRINSIP-PRINSIP SURVEI TANAH. Pertanyaan

Kompetensi PRINSIP-PRINSIP SURVEI TANAH. Pertanyaan KULIAH KETIGA Kompetensi Survei Tanah dan Evaluasi Lahan PRINSIP-PRINSIP SURVEI TANAH Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian dan membedakan satuan peta dan satuan taksonomi Mahasiswa mampu

Lebih terperinci

PENULISAN LAPORAN FIELDWORK & UAP PRAKTIKUM SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN

PENULISAN LAPORAN FIELDWORK & UAP PRAKTIKUM SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN PENULISAN LAPORAN FIELDWORK & UAP PRAKTIKUM SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN Ketentuan : 1. Laporan survei disusun secara berkelompok 2. Laporan diketik tanpa ada copy paste 3. Revisi Laporan dalam bentuk

Lebih terperinci

PETA SATUAN MEDAN. TUJUAN 1. Membuat peta satuan medan

PETA SATUAN MEDAN. TUJUAN 1. Membuat peta satuan medan PETA SATUAN MEDAN TUJUAN 1. Membuat peta satuan medan ALAT DAN BAHAN 1. Peta Rupa Bumi Skala 1 : 25.000 2. Peta Geologi skala 1 : 100.000 3. Peta tanah semi detil 4. Alat tulis dan gambar 5. alat hitung

Lebih terperinci

Home : tedyagungc.wordpress.com

Home : tedyagungc.wordpress.com Email : tedyagungc@gmail.com Home : tedyagungc.wordpress.com Subagyo 2003, Permukaan bumi merupakan suatu bidang lengkung yang tidak beraturan, sehingga hubungan geometris antara titik satu dengan titik

Lebih terperinci

Pemetaan dimana seluruh data yg digunakan diperoleh dengan melakukan pengukuran-pengukuran dilapangan disebut : Pemetaan secara terestris Pemetaan yan

Pemetaan dimana seluruh data yg digunakan diperoleh dengan melakukan pengukuran-pengukuran dilapangan disebut : Pemetaan secara terestris Pemetaan yan PERPETAAN - 2 Pemetaan dimana seluruh data yg digunakan diperoleh dengan melakukan pengukuran-pengukuran dilapangan disebut : Pemetaan secara terestris Pemetaan yang sebagian datanya diperoleh dari photo

Lebih terperinci

Pemetaan Tanah.

Pemetaan Tanah. Pemetaan Tanah nasih@ugm.ac.id Peta Geologi dan Fisiografi Daerah Istimewa Yogyakarta Peta : alat pemberita visual suatu wilayah Peta ilmu bumi (geografi) Peta topografi Peta geologi dan sebagainya Peta

Lebih terperinci

Bahan diskusi minggu ke-1

Bahan diskusi minggu ke-1 Bahan diskusi minggu ke-1 1. Peta skala besar dan skala kecil? Peta skala besar adalah peta yang mempunyai skala 1:5000 sampai 1:250.000. Peta skala besar disebut juga sebagai peta yang sangat detail yang

Lebih terperinci

Bab 7. Peta Topografi 2012

Bab 7. Peta Topografi 2012 7 Peta Topografi 7.1. Definisi Peta adalah suatu penyajian pada bidang datar dari seluruh atau sebagian unsur permukaan bumi digambar dalam skala tertentu dan sistem proyeksi tertentu. Peta seringkali

Lebih terperinci

Lampiran 1. Deskripsi Profil

Lampiran 1. Deskripsi Profil Lampiran 1. Deskripsi Profil A. Profil pertama Lokasi : Desa Sinaman kecamatan Barus Jahe Kabupaten Tanah Karo Simbol : P1 Koordinat : 03 0 03 36,4 LU dan 98 0 33 24,3 BT Kemiringan : 5 % Fisiografi :

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Kompetensi Utama Mata Kuliah SURVEI TANAH dan EVALUASI LAHAN adalah:

PENDAHULUAN. Kompetensi Utama Mata Kuliah SURVEI TANAH dan EVALUASI LAHAN adalah: SURVEI TANAH dan EVALUASI LAHAN AGT 08212 PENDAHULUAN Kompetensi Utama Mata Kuliah SURVEI TANAH dan EVALUASI LAHAN adalah: mahasiswa harus memahami cara membuat peta dan peta evaluasi lahan, serta mampu

Lebih terperinci

TUJUAN PEMBELAJARAN : Survei Tanah dan Evaluasi Lahan

TUJUAN PEMBELAJARAN : Survei Tanah dan Evaluasi Lahan Survei Tanah dan Evaluasi Lahan INTERPRETASI DATA SURVEI TANAH INTERPRETASI DATA TANAH TUJUAN PEMBELAJARAN : 1. Memahami tujuan, prinsip dan cara 2 Interpretasi Data Tanah 2. Mengenal dan bisa membedakan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. yang mungkin dikembangkan (FAO, 1976). Vink, 1975 dalam Karim (1993)

TINJAUAN PUSTAKA. yang mungkin dikembangkan (FAO, 1976). Vink, 1975 dalam Karim (1993) TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Evaluasi Lahan Evaluasi lahan adalah proses penilaian penampilan atau keragaman lahan jika dipergunakan untuk tujuan tertentu, meliputi pelaksanaan dan interpretasi survei serta

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. fisik lingkungan yang hampir sama dimana keragaman tanaman dan hewan dapat

TINJAUAN PUSTAKA. fisik lingkungan yang hampir sama dimana keragaman tanaman dan hewan dapat 4 TINJAUAN PUSTAKA Pendekatan Agroekologi Agroekologi adalah pengelompokan suatu wilayah berdasarkan keadaan fisik lingkungan yang hampir sama dimana keragaman tanaman dan hewan dapat diharapkan tidak

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. tebal. Dalam Legend of Soil yang disusun oleh FAO, Ultisol mencakup sebagian

TINJAUAN PUSTAKA. tebal. Dalam Legend of Soil yang disusun oleh FAO, Ultisol mencakup sebagian TINJAUAN PUSTAKA Ultisol Ultisol adalah tanah mineral yang berada pada daerah kering sampai tropika, mempunyai horison argilik atau kandik atau fragipan dengan lapisan liat tebal. Dalam Legend of Soil

Lebih terperinci

Non-soil Areas. Kuliah ke-3. STEL : Peta Tanah dan Legenda Tanah Sebagai Obyek Survei. Where do soils come from?

Non-soil Areas. Kuliah ke-3. STEL : Peta Tanah dan Legenda Tanah Sebagai Obyek Survei. Where do soils come from? M. LUTHFI RAYES Survei Tanah dan Evaluasi Lahan PETA TANAH DAN LEGENDA 2.1. Tanah Sebagai Obyek Survei Sifat-sifat tanah berangsur berubah ke arah vertikal dan horisontal Perubahan satu sifat tidak selalu

Lebih terperinci

PETA TOPOGRAFI DAN PEMBACAAN KONTUR

PETA TOPOGRAFI DAN PEMBACAAN KONTUR PETA TOPOGRAFI DAN PEMBACAAN KONTUR Peta topografi adalah peta penyajian unsur-unsur alam asli dan unsur-unsur buatan manusia diatas permukaan bumi. Unsur-unsur alam tersebut diusahakan diperlihatkan pada

Lebih terperinci

2.1. Tanah Sebagai Obyek Survei

2.1. Tanah Sebagai Obyek Survei M. LUTHFI RAYES Survei Tanah dan Evaluasi Lahan PETA TANAH DAN LEGENDA 2.1. Tanah Sebagai Obyek Survei Sifat-sifat tanah berangsur berubah ke arah vertikal dan horisontal Perubahan satu sifat tidak selalu

Lebih terperinci

IV. SIFAT FISIKA TANAH

IV. SIFAT FISIKA TANAH Company LOGO IV. SIFAT FISIKA TANAH Bagian 2 Dr. Ir. Mohammad Mahmudi, MS SIFAT SIFAT FISIKA TANAH A. Tekstur Tanah B. Struktur Tanah C. Konsistensi Tanah D. Porositas Tanah E. Tata Udara Tanah F. Suhu

Lebih terperinci

Kelas F Agroekoteknologi Kelompok 7: 1. Endah Lisna Budariarsa Elsa Gamaria

Kelas F Agroekoteknologi Kelompok 7: 1. Endah Lisna Budariarsa Elsa Gamaria Kelas F Agroekoteknologi 2011 Kelompok 7: 1. Endah Lisna Budariarsa 115040200111022 2. Elsa Gamaria 115040200111145 3. Erfstien Lailatul Fitria 115040201111201 4. Eka Lorensa Br Ginting 115040201111303

Lebih terperinci

TUGAS KULIAH SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN BAHAN DISKUSI MINGGU KE-1 KELAS A AGROEKOTEKNOLOGI

TUGAS KULIAH SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN BAHAN DISKUSI MINGGU KE-1 KELAS A AGROEKOTEKNOLOGI TUGAS KULIAH SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN BAHAN DISKUSI MINGGU KE-1 KELAS A AGROEKOTEKNOLOGI Oleh: ZAIM DZOEL HAZMY 115040201111085 TYAS AYU SULISTYA K. 115040201111013 FRETA KIRANA B. 115040201111018

Lebih terperinci

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN Berdasarkan pengamatan awal, daerah penelitian secara umum dicirikan oleh perbedaan tinggi dan ralief yang tercermin dalam kerapatan dan bentuk penyebaran kontur pada

Lebih terperinci

PENUNTUN PRAKTIKUM SIFAT SIFAT FISIK TANAH KELAS A PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI. OLEH I Wayan Narka

PENUNTUN PRAKTIKUM SIFAT SIFAT FISIK TANAH KELAS A PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI. OLEH I Wayan Narka 0 PENUNTUN PRAKTIKUM SIFAT SIFAT FISIK TANAH KELAS A PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI OLEH I Wayan Narka FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 1 I. PENDAHULUAN Tanah merupakan akumulasi tubuh

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Lahan adalah suatu daerah dipermukaan bumi dengan sifat- sifat tertentu yaitu

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Lahan adalah suatu daerah dipermukaan bumi dengan sifat- sifat tertentu yaitu 7 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Lahan Lahan adalah suatu daerah dipermukaan bumi dengan sifat- sifat tertentu yaitu adanya persamaan dalam hal geologi, geomorfologi,

Lebih terperinci

KAJIAN KEMAMPUAN LAHAN DI KECAMATAN SLOGOHIMO KABUPATEN WONOGIRI

KAJIAN KEMAMPUAN LAHAN DI KECAMATAN SLOGOHIMO KABUPATEN WONOGIRI KAJIAN KEMAMPUAN LAHAN DI KECAMATAN SLOGOHIMO KABUPATEN WONOGIRI SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan Mencapai derajat Sarjana S-1 Fakultas Geografi Oleh : JUMIYATI NIRM: 5.6.16.91.5.15

Lebih terperinci

RUANG LINGKUP KEGIATAN, KERANGKA DASAR DAN METODE PENELITIAN

RUANG LINGKUP KEGIATAN, KERANGKA DASAR DAN METODE PENELITIAN BAB 2 RUANG LINGKUP KEGIATAN, KERANGKA DASAR DAN METODE PENELITIAN 2.1 Ruang Lingkup Kegiatan Lingkup pekerjaan meliputi pembuatan Peta Sebaran Kerusakan Tanah serta faktor pembatasnya di wilayah administrasi

Lebih terperinci

Peta Topografi. Legenda peta antara lain berisi tentang : a. Judul Peta

Peta Topografi. Legenda peta antara lain berisi tentang : a. Judul Peta Pendahuluan Sebagai orang yang mengaku dekat dengan alam, pengetahuan peta dan kompas serta cara penggunaannya mutlak dan harus dimiliki. Perjalanan ke tempat-tempat yang jauh dan tidak dikenal akan lebih

Lebih terperinci

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 21 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Umum Fisik Wilayah Geomorfologi Wilayah pesisir Kabupaten Karawang sebagian besar daratannya terdiri dari dataran aluvial yang terbentuk karena banyaknya sungai

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. bahan induk, relief/ topografi dan waktu. Tanah juga merupakan fenomena alam. pasir, debu dan lempung (Gunawan Budiyanto, 2014).

I. TINJAUAN PUSTAKA. bahan induk, relief/ topografi dan waktu. Tanah juga merupakan fenomena alam. pasir, debu dan lempung (Gunawan Budiyanto, 2014). I. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanah dan Lahan Tanah merupakan sebuah bahan yang berada di permukaan bumi yang terbentuk melalui hasil interaksi anatara 5 faktor yaitu iklim, organisme/ vegetasi, bahan induk,

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK TANAH. Angga Yuhistira Teknologi dan Manajemen Lingkungan - IPB

KARAKTERISTIK TANAH. Angga Yuhistira Teknologi dan Manajemen Lingkungan - IPB KARAKTERISTIK TANAH Angga Yuhistira Teknologi dan Manajemen Lingkungan - IPB Pendahuluan Geosfer atau bumi yang padat adalah bagian atau tempat dimana manusia hidup dan mendapatkan makanan,, mineral-mineral

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Tanaman ubi jalar tergolong famili Convolvulaceae suku Kangkungkangkungan,

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Tanaman ubi jalar tergolong famili Convolvulaceae suku Kangkungkangkungan, II. TINJAUAN PUSTAKA A. Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) 1. Karakteristik Tanaman Ubi Jalar Tanaman ubi jalar tergolong famili Convolvulaceae suku Kangkungkangkungan, dan terdiri dari 400 species. Ubi jalar

Lebih terperinci

RINGKASAN MATERI INTEPRETASI CITRA

RINGKASAN MATERI INTEPRETASI CITRA Lampiran 1 Ringkasan Materi RINGKASAN MATERI INTEPRETASI CITRA 1 Pengertian Intepretasi Citra Inteprtasi Citra adalah kegiatan menafsir, mengkaji, mengidentifikasi, dan mengenali objek pada citra, selanjutnya

Lebih terperinci

dimana, Ba = Benang atas (mm) Bb = Benang bawah (mm) Bt = Benang tengah (mm) D = Jarak optis (m) b) hitung beda tinggi ( h) dengan rumus

dimana, Ba = Benang atas (mm) Bb = Benang bawah (mm) Bt = Benang tengah (mm) D = Jarak optis (m) b) hitung beda tinggi ( h) dengan rumus F. Uraian Materi 1. Konsep Pengukuran Topografi Pengukuran Topografi atau Pemetaan bertujuan untuk membuat peta topografi yang berisi informasi terbaru dari keadaan permukaan lahan atau daerah yang dipetakan,

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 9 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Persiapan : Oktober November 2010 (Bogor). Pelaksanaan lapang (pra survei dan survei) : Desember 2010. Analisis Laboratorium : Januari Februari 2011.

Lebih terperinci

TANAH / PEDOSFER. OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd

TANAH / PEDOSFER. OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd TANAH / PEDOSFER OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd 1.Definisi Tanah adalah kumpulan dari benda alam di permukaan bumi yang tersusun dalam horizon-horizon, terdiri dari campuran bahan mineral organic, air, udara

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. seperti tekstur tanah (misalnya lempung, tanah liat atau pasir) atau bahan induk

TINJAUAN PUSTAKA. seperti tekstur tanah (misalnya lempung, tanah liat atau pasir) atau bahan induk TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Tanah Klasifikasi tanah pada awalnya didasarkan pada karakteristik individu seperti tekstur tanah (misalnya lempung, tanah liat atau pasir) atau bahan induk (misalnya tanah

Lebih terperinci

PEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP

PEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP PEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP PENGERTIAN TANAH Pedosfer berasal dari bahasa latin yaitu pedos = tanah, dan sphera = lapisan. Pedosfer yaitu lapisan kulit bumi yang tipis yang letaknya

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lahan Lahan adalah lingkungan fisik yang meliputi tanah, iklim, relief, hidrologi dan vegetasi dimana faktor tersebut mempengaruhi potensi penggunaan lahannya (Hardjowigeno et

Lebih terperinci

LEVELLING 3 SIPAT DATAR MEMANJANG & MELINTANG (UNTUK MENDAPATKAN BENTUK PROFIL POT.TANAH) Salmani,, ST, MS, MT 2012

LEVELLING 3 SIPAT DATAR MEMANJANG & MELINTANG (UNTUK MENDAPATKAN BENTUK PROFIL POT.TANAH) Salmani,, ST, MS, MT 2012 LEVELLING 3 SIPAT DATAR MEMANJANG & MELINTANG (UNTUK MENDAPATKAN BENTUK PROFIL POT.TANAH) Salmani,, ST, MS, MT 2012 SIPAT DATAR MEMANJANG & MELINTANG (UNTUK MENDAPATKAN BENTUK PROFIL POT.TANAH) Pengukuran

Lebih terperinci

Modul ini mencakup bahasan tentang sifat fisik tanah yaitu: 1.tekstur, 2. bulk density, 3. porositas, 4. struktur 5. agregat 6. warna tanah 7.

Modul ini mencakup bahasan tentang sifat fisik tanah yaitu: 1.tekstur, 2. bulk density, 3. porositas, 4. struktur 5. agregat 6. warna tanah 7. Modul ini mencakup bahasan tentang sifat fisik tanah yaitu: 1.tekstur, 2. bulk density, 3. porositas, 4. struktur 5. agregat 6. warna tanah 7. Konsistensi Warna merupakan petunjuk untuk beberapa sifat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adanya dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang-kadang

BAB III METODE PENELITIAN. adanya dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang-kadang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif lebih mengarah pada pengungkapan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan mengungkapkan

Lebih terperinci

Pengertian Garis Kontur, Peraturan, & Cara PembuatanDEFINISI, GEOGRAFI, IPS ON FEBRUARY 23, 2016 NO COMMENTS

Pengertian Garis Kontur, Peraturan, & Cara PembuatanDEFINISI, GEOGRAFI, IPS ON FEBRUARY 23, 2016 NO COMMENTS Pengertian Garis Kontur, Peraturan, & Cara PembuatanDEFINISI, GEOGRAFI, IPS ON FEBRUARY 23, 2016 NO COMMENTS Pengertian Garis Kontur, Peraturan, & Cara Pembuatan Peta merupakan gambaran permukaan bumi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Lahan merupakan sumberdaya alam strategis bagi pembangunan di sektor

TINJAUAN PUSTAKA. Lahan merupakan sumberdaya alam strategis bagi pembangunan di sektor II. TINJAUAN PUSTAKA Lahan merupakan sumberdaya alam strategis bagi pembangunan di sektor pertanian, kehutanan, perumahan, industri, pertambangan dan transportasi.di bidang pertanian, lahan merupakan sumberdaya

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN Morfologi Lahan Reklamasi Bekas Tambang Batubara Karakterisasi Morfologi Tanah di Lapang

V. HASIL DAN PEMBAHASAN Morfologi Lahan Reklamasi Bekas Tambang Batubara Karakterisasi Morfologi Tanah di Lapang 21 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Morfologi Lahan Reklamasi Bekas Tambang Batubara Kegiatan penambangan menyebabkan perubahan sifat morfologi tanah seperti tekstur, konsistensi, struktur, batas antar lapisan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Survei dan Pemetaan Tanah. memetakan tanah dengan mengelompokan tanah-tanah yang sama kedalam satu

TINJAUAN PUSTAKA. Survei dan Pemetaan Tanah. memetakan tanah dengan mengelompokan tanah-tanah yang sama kedalam satu TINJAUAN PUSTAKA Survei dan Pemetaan Tanah Tujuan survey dan pemetaan tanah adalah mengklasifikasikan dan memetakan tanah dengan mengelompokan tanah-tanah yang sama kedalam satu satuan peta tanah yang

Lebih terperinci

Adipandang YUDONO

Adipandang YUDONO Pengenalan Kartografi Adipandang YUDONO 11 E-mail: adipandang@yahoo.com Outline Apa itu Kartografi? Peta Definisi Peta Hakekat Peta Syarat-syarat yang dikatakan peta Fungsi peta Klasifikasi peta Simbol-simbol

Lebih terperinci

2.1. Tanah Sebagai Obyek Survei

2.1. Tanah Sebagai Obyek Survei M. LUTHFI RAYES SURVEI TANAH dan EVALUASI LAHAN AGT 08212 Kuliah ke 2 TANAH SEBAGAI OBYEK SURVEI 2.1. Tanah Sebagai Obyek Survei Sifat-sifat tanah berangsur berubah ke arah vertikal dan horisontal Perubahan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli 2013 di Laboratorium

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli 2013 di Laboratorium BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli 2013 di Laboratorium Sentraldan Laboratorium Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera

Lebih terperinci

PENULISAN LAPORAN FIELDWORK 4 PRAKTIKUM SURVEY TANAH DAN EVALUASI LAHAN

PENULISAN LAPORAN FIELDWORK 4 PRAKTIKUM SURVEY TANAH DAN EVALUASI LAHAN PENULISAN LAPORAN FIELDWORK 4 PRAKTIKUM SURVEY TANAH DAN EVALUASI LAHAN Ketentuan : 1. Laporan survei disusun secara berkelompok 2. Laporan diketik tanpa ada copy paste. 3. Revisi Laporan dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Metode MUSLE

BAB III LANDASAN TEORI. A. Metode MUSLE BAB III LANDASAN TEORI A. Metode MUSLE Metode MUSLE (Modify Universal Soil Loss Equation) adalah modifikasi dari metode USLE (Soil Loss Equation), yaitu dengan mengganti faktor erosivitas hujan (R) dengan

Lebih terperinci

Dasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN) Materi 02: MORFOLOGI TANAH

Dasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN) Materi 02: MORFOLOGI TANAH Dasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN) Materi 02: MORFOLOGI TANAH Profil Tanah Irisan / penampang tegak tanah yang menampakan semua horizon sampai ke bahan induk; dalam profil tanah, bagian

Lebih terperinci

Pengukuran Poligon Tertutup Terikat Koordinat

Pengukuran Poligon Tertutup Terikat Koordinat Pengukuran Poligon Tertutup Terikat Koordinat A. LATAR BELAKANG Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan kerangka dasar horizontal untuk memperoleh koordinat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. B. Tujuan Praktikum

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. B. Tujuan Praktikum BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Pengukuran merupakan penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya terhadap suatu standar atau satuan pengukuran atau dapat dikatakan juga bahwa pengukuran adalah

Lebih terperinci

BAB IV GEOMORFOLOGI DAN TATA GUNA LAHAN

BAB IV GEOMORFOLOGI DAN TATA GUNA LAHAN BAB IV GEOMORFOLOGI DAN TATA GUNA LAHAN 4.1 Geomorfologi Pada bab sebelumnya telah dijelaskan secara singkat mengenai geomorfologi umum daerah penelitian, dan pada bab ini akan dijelaskan secara lebih

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN Terdapat 11 profil tanah yang diamati dari lahan reklamasi berumur 0, 5, 9, 13 tahun dan lahan hutan. Pada lahan reklamasi berumur 0 tahun dan lahan hutan, masingmasing hanya dibuat

Lebih terperinci

UJIAN MASUK BERSAMA (UMB) Mata Pelajaran : Geografi Tanggal : 07 Juni 2009 Kode Soal : 130 www.onlineschools.name 48. Perbedaan yang mendasar antara cuaca dan iklim ditentukan oleh A. temperatur udara

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai bulan Febuari 2009 sampai Januari 2010, mengambil lokasi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pengolahan dan Analisis

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Lahan merupakan suatu wilayah di permukaan bumi yang mencakup

II. TINJAUAN PUSTAKA. Lahan merupakan suatu wilayah di permukaan bumi yang mencakup II. TINJAUAN PUSTAKA Lahan merupakan suatu wilayah di permukaan bumi yang mencakup semua komponen yang berada di atas dan di bawah wilayah tersebut termasuk tanah, batuan induk, topografi, hidrologi, tumbuhan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan nasional, pengembangan pertanian di lahan kering mempunyai harapan besar untuk mewujudkan pertanian yang tangguh di Indonesia, mengingat

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Identifikasi Tutupan Lahan di Lapangan Berdasarkan hasil observasi lapangan yang telah dilakukan di Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Tapanuli Utara, dan Kabupaten

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR DASAR ILMU TANAH

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR DASAR ILMU TANAH LAPORAN PRAKTIKUM DASAR DASAR ILMU TANAH REZI YUNESMI D1B012104 AGRIBISNIS F FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI NOVEMBER / 2013 Pengambilan Contoh Tanah Untuk Uji Tanah 1. Tempat dan Waktu Praktikum

Lebih terperinci

Klasifikasi Inceptisol Pada Ketinggian Tempat yang Berbeda di Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Hasundutan

Klasifikasi Inceptisol Pada Ketinggian Tempat yang Berbeda di Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Hasundutan Klasifikasi Inceptisol Pada Ketinggian Tempat yang Berbeda di Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Hasundutan Inceptisol Soil Classification OnThe Various Elevationat Sub-District of Lintong Ni Huta, Regency

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Letak Geografis. Daerah penelitian terletak pada BT dan

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Letak Geografis. Daerah penelitian terletak pada BT dan KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Letak Geografis Daerah penelitian terletak pada 15 7 55.5 BT - 15 8 2.4 dan 5 17 1.6 LS - 5 17 27.6 LS. Secara administratif lokasi penelitian termasuk ke dalam wilayah Desa

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat 18 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2006 - Agustus 2006 di wilayah daerah aliran sungai (DAS) Dodokan (34.814 ha) dengan plot pengambilan sampel difokuskan

Lebih terperinci

KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan

KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan uraian dan pembahasan terdahulu dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Perbedaan tekstur tanah dan elevasi, tidak menyebabkan perbedaan morfologi

Lebih terperinci

PANDUAN PRAKTIKUM NAVIGASI DARAT

PANDUAN PRAKTIKUM NAVIGASI DARAT PANDUAN PRAKTIKUM NAVIGASI DARAT Disampaikan Pada Acara Kunjungan Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) I Bandung Ke Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Pendidikan Indonesia Pada Hari Sabtu Tanggal 5 Juli

Lebih terperinci

Gambar 1. Tabung (ring) tembaga dengan tutup Tahapan-tahapan pengambilan contoh tanah tersebut dapat dilihat pada Gambar 2. =^

Gambar 1. Tabung (ring) tembaga dengan tutup Tahapan-tahapan pengambilan contoh tanah tersebut dapat dilihat pada Gambar 2. =^ m. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan selama dua bulan, di mulai pada bulan Mei sampai Juli 2010, meliputi pelaksanaan survei di lapangan dan dilanjutkan dengan analisis tanah di

Lebih terperinci

5.1 PETA TOPOGRAFI. 5.2 GARIS KONTUR & KARAKTERISTIKNYA

5.1 PETA TOPOGRAFI. 5.2 GARIS KONTUR & KARAKTERISTIKNYA .1 PETA TOPOGRAFI..2 GARIS KONTUR & KARAKTERISTIKNYA . Peta Topografi.1 Peta Topografi Peta topografi adalah peta yang menggambarkan bentuk permukaan bumi melalui garis garis ketinggian. Gambaran ini,

Lebih terperinci