Jl. Syech Abdurrauf No. 3 Darussalam, Banda Aceh 23111, Aceh, Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jl. Syech Abdurrauf No. 3 Darussalam, Banda Aceh 23111, Aceh, Indonesia"

Transkripsi

1 Nasrullah Idris dkk - Karakteristik Fisik Plasma dalam Laser-Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS) 9 Karakteristik Fisik Plasma dalam Laser-Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS) Menggunakan Laser Neodymium:Yttrium- Aluminum-Garnet (Nd-YAG) Pada Sampel Daging Kerang Sungai (masuk/received 8 September 2017, diterima/accepted 1 Januari 2018)) Physical Characteristics of Plasma in an Neodymium:Yttrium-Aluminum- Garnet (Nd-YAG) Laser-Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS) on a River Muscle Clam Sample Nasrullah Idris 1, Tjoet Nia Usmawanda 1, Herman 1, Kurnia Lahna 1, Muliadi Ramli 2 1 Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Syiah Kuala, Jl. Syech Abdurrauf No. 3 Darussalam, Banda Aceh 23111, Aceh, Indonesia 2 Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Syiah Kuala, Jl. Syech Abdurrauf No. 3 Darussalam, Banda Aceh 23111, Aceh, Indonesia nasrullah.idris@unsyiah.ac.id Abstrak Teknik LIBS akan dipakai untuk analisis sampel daging kerang sungai karena diperkirakan kerang sungai dapat memberi petunjuk mengenai polusi logam berat akibat limbah penambangan emas tradisional. Namun, karakteristik-karakteristik plasma LIBS yaitu suhu, densitas elektron dan derajat ionisasi, ditentukan oleh berbagai parameter termasuk jenis sampel. Daging kerang termasuk sampel yang rumit karena banyak mengandung air dan secara umum mengandung elemen-elemen organik utama sama (C, H, O, dan N). Studi ini dilakukan untuk mengestimasi suhu dan densitas elektron plasma yang dibangkitkan pada sampel daging kerang sungai. Perangkat LIBS utama yang digunakan dalam studi ini adalah sebuah laser Nd-YAG dan sebuah detektor optik kanal banyak. Sampel kerang sungai diambil dari Sungai Panga, Kabupaten Aceh Jaya, Aceh, Indonesia yang berhulu di pegunungan Gunong Ujeun, salah satu lokasi penambangan emas tradisional di Aceh Jaya. Estimasi suhu dan densitas elektron plasma dilakukan dengan plot Boltzmann menggunakan garis-garis emisi spektral besi, Fe. Ditemukan bahwa suhu plasma dan densitas elektron plasma cenderung berfluktuasi, namun demikian secara umum suhu dan densitas elektron plasma relatif lebih rendah dibandingkan suhu dan densitas plasma yang dibangkitkan dari sampel padat lainnya. Suhu dan densitas elektron plasma tersebut memenuhi kriteria Maxwell dan kriteria Mcwhriter untuk plasma laser berada dalam kondisi kesetimbangan termal lokal (local thermal equilibrium, LTE). Kata kunci: teknik sepektroskopi plasma laser, suhu plasma, densitas elektron plasma, daging kerang, laser Nd-YAG Abstract LIBS technique will be used for analyzing muscle of the river clam for tracing heavy metal pollution due to the traditional gold mining tailing. However, LIBS plasma characteristics namely temperature, electron density and ionization degree, depend on various parameters including sample kind. The clam muscle is complex sample due to large content of water and common content of main organics (C, H, O, and N). This study is to estimate the temperature and electron density of the plasma produced on the river calm sample. Main LIBS equipment used this work is a Nd-YAG laser and an optical multichannel analyzer (OMA) system. The river clam sample was collected from Panga River, Aceh Jaya Regency, Aceh, up streaming in Gunong Ujeun, a traditional gold mining location in Aceh Jaya. Temperature and electron density of the plasma was estimated by Boltzmann plot method using Fe emission spectral lines. It is found that the temperature and electron density of the plasma is rather fluctuated; however in average the plasma temperature and the plasma electron density of the river calm muscle sample is lower than that of ordinary solid samples. The temperature and electron density of the plasma fulfill Maxwell and Mcwhriter criteria for a laser induced plasma in local thermal equilibrium (LTE) condition. Key words: laser induced breakdown spectroscopy, plasma temperature, electron density, clam muscle, Nd-YAG laser I. PENDAHULUAN Teknik LIBS sebagai sebuah teknik analitik baru dan sedang berkembang pesat memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan teknik analitik konvensional. Salah satu keunggulannya adalah dapat digunakan untuk mengukur hampir semua unsur kimia yang ada dalam tabel periodik secara serempak. Selain itu, teknik ini tidak merusak sampel, sensitif dan cepat, serta tidak memerlukan persiapan sampel yang rumit [1]. Oleh karena itu teknik LIBS ini sangat memungkinkan digunakan untuk mendeteksi polusi pada sampel-sampel biologis dari lingkungan. Analisis sampel biologis sangat penting, misalnya untuk mengetahui polusi logam berat dalam lingkungan akibat penambangan. Dalam studi ini, teknik LIBS akan digunakan untuk analisis daging kerang sungai. Sebelumnya teknik LIBS telah dipakai untuk analisis permukaan kerang laut guna mempelajari perkembangan pertumbuhannya dan evolusi ekosistem samudera [2]. Namun sejauh ini belum ada penerapan teknik LIBS untuk analisis sampel kerang sungai khususnya dengan tujuan deteksi polusi lingkungan.

2 10 Nasrullah Idris dkk - Karakteristik Fisik Plasma dalam Laser-Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS) Limbah penambangan emas tradisional diperkirakan telah menyebabkan polusi logam berat dalam lingkungan sekitar daerah penambangan tersebut. Mengingat sasaran akhir penelitian ini sebenarnya adalah deteksi pencemaran logam berat dalam lingkungan akibat limbah penambangan tradisional dengan teknik LIBS, sementara kinerja teknik LIBS ini dipengaruhi oleh karakteristikkarakteristik plasma yang dibangkitkan. Karakteristikkarakteristik plasma yang dibangkitkan bergantung secara kompleks pada banyak parameter mulai dari laser sebagai sumber eksitasi, detektor optik yang digunakan termasuk jenis sampel. Karena itu untuk penerapan teknik LIBS pada suatu sampel secara umum dimulai dengan tahap pengamatan dan pemahaman karakteristik plasmanya dan kemudian identifikasi dan konfirmasi garis-garis emisi spektral yang dan akhirnya konstruksi kurva kalibrasinya untuk analisis kuantitatif. Oleh karena itu, studi tahap pertama ini dilakukan untuk mengamati dan memahami karakteristik-karakteristik plasma yang dibangkitkan pada sampel daging kerang sungai. Tahap selanjutnya nanti akan dilakukan identifikasi dan konfirmasi garis-garis emisi logam berat yang ada dalam sampel daging kerang sungai tersebut. Kajian serupa akan dilakukan juga untuk bagian cangkang kerang sungai tersebut. Kajian-kajian lanjutan untuk deteksi logam berat dalam sampel daging dan cangkang kerang sungai akan dilaporkan kemudian pada kesempatan-kesempatan lain di masa yang akan datang. Studi bermula dengan asumsi bahwa kerang adalah salah satu sampel biologis yang dapat memberi petunjuk mengenai polusi logam berat tersebut karena kerang sungai merupakan salah satu biota yang hidup di dasar sungai, dan memiliki mobilitas yang rendah serta mendapatkan asupan makanan dengan cara menyedot bahan-bahan organik di sekitarnya, sehingga kerang sungai memiliki peluang besar terkontaminasi logam berat yang dibawa arus sungai. Persiapan sampel merupakan langkah yang penting untuk aplikasi teknik LIBS pada sampel biologis, karena sampel biologis umumnya memiliki tekstur yang lunak [3]. Daging kerang termasuk sampel yang rumit, karena banyak mengandung air dan juga bahan organik yang secara umum mengandung elemen-elemen organik sama (C, H, O, dan N). Kinerja teknik LIBS sangat ditentukan oleh karakteristik plasma yang dibangkitkan. Dua karakteristik fisika utama plasma adalah suhu dan densitas elektron, yang sangat penting diketahui karena dapat mengungkapkan keadaan ionisasi plasma, dan sangat berpengaruh pada profil spektrum emisi yang muncul. Nilai suhu dan densitas elektron plasma yang menunjukkan bahwa plasma berada keadaan setimbang termal lokal (local thermal equilibrium, LTE) dapat ditinjau dengan menggunakan kriteria Maxwell dan kriteria Mcwhriter. Kriteria Maxwell mensyaratkan bahwa batas bawah densitas elektron adalah N e >10 16 cm -3 dan suhu kt < 5 ev atau kt < K, sedangkan kriteria Mcwhriter mensyaratkan batas bawah densitas elektron N e > 1, T 1/2 (ΔE) 3 [4]. II. LANDASAN TEORI Karakteristik plasma yang diinduksi laser (laser induced plasma) sangat berpengaruh pada pemancaran (emisi) cahayanya. Karakteristik utama plasma adalah suhu, densitas elektron, dan densitas jumlah spesies pemancar [4]. Suhu dan densitas elektron adalah karakteristikkarakteristik utama plasma yang sangat penting. Plasma yang diinduksi laser dari suatu materi terjadi melalui proses-proses fisis yang kompleks mulai dari disosiasi, atomisasi, ionisasi dan eksitasi. Pengetahuan mengenai suhu dan densitas elektron plasma sangat penting untuk memahami proses kompleks tersebut dan untuk memperbaiki kinerja aplikasi teknik LIBS. Suhu dan densitas elektron suatu plasma dapat digunakan untuk normalisasi yang dapat berlaku untuk seluruh spektrum, dan normalisasi ini berguna untuk mengkompensasi variasi energi laser dalam teknik LIBS [5,6]. Estimasi suhu dan densitas elektron plasma dapat dilakukan menggunakan garis-garis emisi spektral plasma tersebut. Dalam menghitung suhu dan densitas elektron plasma, garis-garis emisi spektral yang digunakan adalah garis-garis yang memenuhi beberapa kriteria. Garis-garis emisi spektral yang akan digunakan untuk estimasi suhu harus memiliki rasio emisi yang jelas terhadap emisi latarnya, efesiensi yang dapat diukur dengan akurat, jarak yang besar antara tingkat energi yang lebih tinggi (upper level), tingkat akurasi probabilitas transisi spontan spesies tersebut yang relatif tinggi, bukan garis-garis emisi spektral resonan yang mengalami absorbsi diri [4]. Pada dasarnya ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk pengukuran suhu plasma menggunakan garis-garis emisi spektral, yaitu metode dua garis Boltzmann dan metode plot Boltzmann, metode Saha- Boltzmann, metode line-to-continuum, dan metode spektra sintetik [4]. Dalam penelitian ini, estimasi suhu plasma dilakukan dengan metode plot Boltzmann. Untuk menghitung suhu plasma, plasma harus berada dalam keadaan kesetimbangan termal, dan populasi level energi dari spesies dalam plasma diberikan oleh aturan distribusi Boltzmann [7] n k,z /n Z = (g k,z /P Z ) exp ( E k,z /k B T) (1) dengan indeks Z merujuk pada tahap ionisasi spesies tersebut dengan Z = 0 menyatakan atom netral dan Z = 1 menyatakan atom terionisasi tunggal, k B konstanta Boltzmann, T suhu plasma, n k,z populasi level atas k, E k,z energi level atas k dan g k,z adalah degenerasi tingkat energi atas k. n Z dan P Z adalah masing-masing sebagai densitas dan fungsi partisi spesies tersebut. Intensitas yang dihasilkan dari garis spektral pada keadaan ionisasi Z dalam plasma optik adalah. (2) dengan h konstanta Planck, c kecepatan cahaya, dan L panjang karakteristik plasma tersebut, A ki,z probabilitas

3 Nasrullah Idris dkk - Karakteristik Fisik Plasma dalam Laser-Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS) 11 transisi, dan λ ki,z panjang gelombang garis transisi tersebut. Dengan substitusi persamaan (1) ke persamaan (2) diperoleh, (3). (4). Dengan menggunakan nilai-nilai spektroskopik dari basis data spektrum atomik untuk suku-suku dalam persamaan tersebut dan nilai intensitas emisi garis-garis spektral yang bersesuaian yang diperoleh dari hasil pengukuran, maka persamaan (4) dapat diplot menghasilkan garis lurus dengan kemiringan m = 1/k B T. Pengeplotan persamaan yang menghasilkan garis lurus tersebut disebut plot Boltzmann (Boltzmann-Plot, BP). Oleh karena itu metode perhitungan suhu ini disebut metode plot Boltzmann. Berdasarkan persamaan (4) tersebut, khususnya suku pertama pada sebelah kanan, maka besarnya suhu plasma (T) dapat diperoleh dengan menghitung kemiringan (m) kurva plot Boltzmann tersebut. Suhu plasma dapat diungkapkan dalam satuan elektron volt (ev) atau kelvin (K). Selanjutnya, perhitungan densitas elektron dilakukan menggunakan persamaan Saha-Boltzmann (5) divariasikan menggunakan pompa. Sampel daging kerang sungai yang digunakan dalam penelitian ini adalah kerang sungai yang diperoleh dari Sungai Panga, Kecamatan Panga, Kabupaten Aceh Jaya, Aceh, Indonesia. Sungai Panga tersebut berhulu di pegunungan Gunong Ujeun yang berlokasi di Kabupaten Aceh Jaya juga. Pegunungan Gunong Ujeun tersebut pernah menjadi lokasi aktifitas penambangan emas tradisional yang sangat intensif, dan sampai sekarang kegiatan penambangan tradisional dalam skala yang jauh mengecil masih berlangsung. Teknik LIBS sangat diminati sekarang karena dapat digunakan untuk menganalisis sampel secara langsung dalam berbagai fase, padat, cair dan gas. Namun demikian, kinerja analitiknya tidak sama untuk ketiga fase sampel tersebut meskipun penyusunnya sama. Oleh karena itu, sampel daging kerang diuji baik dalam bentuk segar maupun dalam bentuk pelet. Dalam bentuk segar, daging kerang mengandung banyak air. Sementara dalam bentuk pelet daging kerang dibuat dengan mengeringkan sampel kerang dalam oven pada suhu 100ºC selama 1 jam. Kemudian dilakukan penggerusan dan penekanan menjadi pelet menggunakan mesin tekan dengan tekanan sebesar 30 atmosfir. Dengan demikian daging kerang dalam bentuk pelet, sifat fisiknya berupa kerapatan dan kandungan air berbeda dengan daging kerang dalam kondisi segar meskipun penyusun utamanya sama. Sehingga perlu diamati karakteristik plasma baik pada sampel daging kerang dalam kondisi segar maupun dalam kondisi sudah dikeringkan dan dibuat dalam bentuk pelet. dengan a untuk atom netral, i untuk atom yang telah terionisasi satu kali, E a dan E i masing-masing merupakan tingkat energi dari atom netral dan transisi ionik, V adalah energi ionisasi atom netral (ev). Mcwhriter mengembangkan kriteria dasar densitas elektron plasma melalui sebuah formula yang dikenal sebagai kriteria Mcwhriter, yaitu [1] n e > 1, T 1/2 (ΔE) 3. (6) IV. METODE PENELITIAN/EKSPERIMEN Susunan peralatan teknik LIBS yang digunakan dalam eksperimen ini ditampilkan dalam Gambar 1. Perangkat teknik LIBS yang digunakan terdiri dari sebuah laser Nd- YAG (Quanta Ray, LAB SERIES, 1,064 nm, 500 mj, 8 ns) dan sebuah sistem detektor optik kanal banyak, optical multichannel analyzer (OMA) system (Andor Mechelle ME5000 Echelle spectrograph, istar intensified charge coupled device (ICCD) camera, dengan lebar jangkauan panjang gelombang dari nm pada setiap akusisi). Energi pulsa laser dapat divariasikan dengan menggunakan seperangkat filter. Sampel ditempatkan pada pemegang sampel dalam bilik sampel. Untuk pembangkitan plasma berkas laser tersebut difokuskan menggunakan lensa dengan panjang fokus f = 150 mm pada permukaan sampel dalam bilik sampel. Plasma dibangkitkan dari sampel daging kerang dalam lingkungan udara. Tekanan gas dalam bilik sampel dapat Gambar 1. Susunan peralatan eksperimen teknik LIBS. Emisi plasma yang dibangkitkan tersebut kemudian dikumpulkan dengan seutas serat optik dan diteruskan ke bagian masukan sistem OMA (Mechelle ME5000). Sistem OMA dijalankan menggunakan perangkat lunak AndoriStar. Spektrum emisi yang dideteksi ditampilkan pada monitor komputer. Waktu tunda dan lamanya waktu pengambilan data spektral oleh detektor optik dapat divariasikan. Spektrum emisi yang didapatkan diidentifikasi dan dikonfirmasi menggunakan basis data spektrum atom dari United States National Institute of Standards and Technology (NIST) [8], yang dapat diakses secara online tanpa bayar. Data-data spektrosko- Risalah Fisika Vol. 2 no. 1 (2018)

4 12 Nasrullah Idris dkk - Karakteristik Fisik Plasma dalam Laser-Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS) pik untuk garis-garis emisi spektral untuk berbagai elemen diambil dari basis data referensi tersebut [8]. Selanjutnya, intensitas garis emisi spektral hasil pengukuran dipakai untuk perhitungan suhu plasma menggunakan persamaan (4) dan (5), sedangkan densitas elektron dihitung menggunakan persamaan (6). IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam studi ini, spektrum emisi diamati dari plasma yang dibangkitkan pada sampel daging kerang baik dalam kondisi segar maupun dalam kondisi kering yang dibuat dalam bentuk pelet. Gambar 2 memperlihatkan spektrum emisi yang didapatkan dari plasma yang dibangkitkan pada sampel daging kerang segar menggunakan energi laser yang relatif rendah, sekitar 36 mj dalam lingkungan udara pada tekanan rendah, 5 Torr. Pada Gambar 2 tersebut dapat dilihat dengan jelas garis-garis emisi spektral dari elemen-elemen organik utama penyusun makhluk hidup yaitu karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), dan nitrogen (N) muncul pada berbagai panjang gelombang dengan intensitas yang sangat kuat. Garis emisi hidrogen (H α nm) memperlihatkan intensitas emisi yang sangat kuat, melampaui intensitas garis-garis emisi spektral elemen-elemen organik utama lainnya. Hal ini dapat dipahami karena sampel daging kerang segar banyak mengandung air (H 2 O). Selain garis-garis emisi elemen-elemen organik tersebut, garis-garis emisi spektral garam seperti Ca, Mg dan Na muncul dengan sangat kuat. Selain itu ada banyak garis-garis emisi spektral dari elemen-elemen lain termasuk logam seperti aluminium (Al) dan besi (Fe) yang muncul terutama pada jangkauan panjang gelombang 350 nm sampai dengan 520 nm dengan intensitas emisi yang lebih rendah. Garis-garis emisi spektral ini dapat dilihat dengan jelas ketika skala panjang gelombang tersebut diperbesar. Garis-garis emisi spektral tersebut dapat dipakai untuk estimasi suhu plasma. Gambar 2. Spektrum emisi dari plasma yang dibangkitkan pada sampel daging kerang sungai dalam kondisi segar dengan energi berkas laser sebesar 36 mj dalam lingkungan udara dengan tekanan 5 Torr. Waktu tunda dan lamanya pendeteksian masing-masing adalah 100 ns dan 50 µs. Gambar 3. Spektrum emisi yang dideteksi dari plasma yang dibangkitkan pada sampel daging kerang sungai yang telah dibuat menjadi dalam bentuk pelet. Plasma dibangkitan dengan pemfokusan berkas laser berenergi sekitar 36 mj pada sampel dalam lingkungan udara pada tekanan 5 Torr. Waktu tunda dan lamanya sistem OMA masing-masing adalah 100 ns dan 50 µs. Gambar 3 memperlihatkan spektrum emisi yang diambil dari plasma yang dibangkitkan pada sampel pelet daging kerang sungai dengan kondisi eksperimen yang sama seperti yang untuk sampel daging kerang segar. Secara umum profil spektrum emisi relatif sama, yaitu muncul garis-garis emisi spektral dari elemen-elemen organik utama (C, H, O, N) dengan intensitas yang kuat, hanya intensitas emisi garis emisi hidrogen (H α nm) relatif lemah dibandingkan dengan kasus sampel dalam kondisi segar. Hal ini dapat dipahami karena sampel pelet dibuat setelah sampel daging kerang dipanaskan pada suhu 100 ºC dalam oven selama 1 jam, seperti dijelaskan dalam bagian prosedur penelitian di atas, sehingga air (H 2 O) yang ada dalam sampel daging kerang tersebut telah menguap. Seperti dapat diamati dalam Gambar 3, selain elemen-elemen organik utama tersebut, garis-garis emisi spektral dari garam (Ca, Mg, Na) serta garis-garis emisi dari elemen-elemen lainnya juga muncul pada jangkauan panjang gelombang 350 nm sampai 520 nm dengan intensitas emisi yang relatif kuat dibandingkan dengan yang dalam kasus sampel daging kerang segar. Gambar 4 memperlihatkan spektrum emisi yang dideteksi dari plasma yang dibangkitkan pada sampel pelet yang dicuplik dari spektrum yang ditunjukkan dalam Gambar 3 dan secara khusus diperbesar pada jangkuan panjang gelombang mulai dari 370 nm 380 nm dimana garis-garis emisi Fe secara teoritis diperkirakan muncul. Seperti dapat dilihat dalam gambar ini, sejumlah garis-garis emisi spektral atomik besi, Fe (Fe I 371,99 nm, Fe I 373,71 nm, Fe I 373,49 nm, Fe I 374,95 nm, dan Fe I 375,82 nm) muncul dengan sangat jelas dan dengan intensitas yang jelas rasionya terhadap emisi latarnya. Hal ini menyiratkan bahwa sampel da ging kerang mengandung logam berat besi. Garis-garis emisi spektral besi ini telah digunakan untuk mengestimasi suhu plasma pada sampel-sampel lain, seperti logam [4].

5 Nasrullah Idris dkk - Karakteristik Fisik Plasma dalam Laser-Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS) 13 Tabel 1. Parameter spektroskopik garis-garis emisi atomik besi (Fe). Unsur λ (nm) g k A ki (s -1 Tingkat Energi Tingkat Energi ) RendahE i (ev) TinggiE k (ev) Transisi Fe I E d 6 4s 2 3d 6 ( 5 D) 4s 4p ( 3 P 0 ) Fe I E d 7 ( 4 F) 4s 3d 7 ( 4 F) 4p Fe I E d 6 4s 2 3d 6 ( 5 D) 4s4p ( 3 P 0 ) Fe I E d 7 ( 4 F)4s 3d 7 ( 4 F) 4p Fe I E d 7 (4F) 4s 3d 7 ( 4 F) 4p (a) Gambar 4. Garis-garis emisi atomik Fe dari plasma yang dibangkitkan dari sampel daging kerang sungai yang dibuat dalam bentuk pelet. Karena kerang sungai mengandung besi seperti ditunjukkan oleh garis-garis emisi spektral besi, Fe yang terdapat dalam spektrum emisi tersebut dan garis-garis emisi besi dimaksud juga telah digunakan untuk estimasi suhu plasma pada sampel-sampel selain kerang [4], garisgaris besi tersebut dapat digunakan untuk mengestimasi suhu plasma yang dibangkitkan. Karena ada beberapa garis emisi besi yang dapat diamati, 5 garis emisi spektral, estimasi suhu dapat dilakukan dengan menggunakan metode plot Boltzmann. Estimasi suhu dan densitas elektron plasma dilakukan menggunakan nilai intensitas garis-garis emisi spektal Fe hasil pengukuran dan nilai-nilai parameter spektroskopiknya. Nila-nilai parameter spektroskopik garis-garis emisi spektral Fe dapat diperoleh dari basis data referensi NIST [8]. Nilanilai parameter spektroskopik garis-garis emisi spektral Fe tersebut ditunjukkan dalam Tabel 1. Gambar 5 memperlihatkan estimasi suhu plasma yang dilakukan dengan menggunakan metode plot Boltzmann. Plot Boltzmann yang ditunjukkan tersebut adalah untuk satu keadaan dan konfigurasi eksperimen. Gambar 5 diplot untuk estimasi suhu dan densitas elektron dari plasma yang dibangkitkan pada sampel daging kerang dalam kondisi segar dan dalam kondisi kering. Gambar 5 diplot menggunakan persamaan (4) de- (b) Gambar 5. Plot Boltzmann menggunakan garis-garis emisi spektral Fe; (a) untuk sampel daging kerang segar dan (b) sampel daging kerang kering (pelet). ngan suku sebelah kiri, ln(i z λk t,z /g k,z A kt,z ), sebagai fungsi dari suku pertama sebelah kanan, E k,z /k B T, sehingga menghasilkan sebuah garis lurus dengan kemiringan m = k B T. Suhu diestimasi menggunakan kemiringan garis lurus tersebut, T = 1/k B m. Nilai intensitas garis emisi spektral (I Z ) diperoleh dari hasil pengukuran spektrum emisi plasma, sedangkan nilai parameter-parameter lain dalam persamaan tersebut diperoleh dari basis data referensi NIST [8]. Seperti dijelaskan di atas plot Boltzmann yang ditunjukkan dalam Gambar 5 hanya untuk satu konfigurasi eksperimen saja. Intensitas emisi garis-garis emisi spektral yang dipakai untuk plot tersebut dideteksi dari plasma yang dibangkitkan dengan berkas Risalah Fisika Vol. 2 no. 1 (2018)

6 14 Nasrullah Idris dkk - Karakteristik Fisik Plasma dalam Laser-Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS) laser berenergi 36 mj dalam lingkungan udara bertekanan rendah, 5 Torr. Waktu tunda dan lamanya pewaktu sistem OMA adalah 100 ns dan 50 μs, kondisi khas teknik LIBS tanpa perangkat pewaktu. Menggunakan kemiringan kurva plot Boltzmann dalam Gambar 5 tersebut, telah dilakukan estimasi dan diperoleh suhu plasma adalah T = 4211 K dan densitas elektron plasma adalah N e = 3, cm 3 untuk plasma yang dibangkitkan dari sampel daging kerang yang dipeletkan (Gambar 5a) untuk kondisi dan konfigurasi eksperimen disebutkan di atas, energi berkas laser 36 mj dalam lingkungan udara bertekanan rendah 5 Torr serta waktu tunda dan lebar pulsa perangkat pewaktu sistem OMA adalah 100 ns dan 50 μs. Sementara untuk plasma yang dibangkitkan dari sampel daging kerang segar diperoleh suhu plasma dan densitas elektron plasma masing-masing adalah T = 6428 K dan N e = 4, cm 3 dengan kondisi eksperimen yang sama. Dapat dilihat ada perbedaan yang sangat signifikan suhu dan densitas elektron plasma dari kedua keadaan sampel tersebut. Nilai suhu dan densitas elektron plasma hasil estimasi ini secara umum dapat dikatakan memenuhi kriteria distribusi Maxwell (N e > cm -3 dan suhu kt < 5 ev atau kt < K) dan kriteria Mcwhriter (N e > 1, T 1/2 (ΔE) 3 ) untuk plasma laser berada dalam keadaan kesetimbangan termal lokal (local thermal equilibrium, LTE). V. KESIMPULAN Plasma dapat dibangkitkan dari sampel daging kerang sungai baik dalam keadaan segar maupun dalam bentuk pelet menggunakan sebuah laser Nd-YAG berenergi relatif rendah, 36 mj dalam lingkungan udara pada tekanan rendah sekitar 5 Torr. Garis-garis emisi spektral dari unsur-unsur organik utama (C, H, O, N) dapat dideteksi dengan jelas. Garis-garis emisi spektral dari unsur-unsur lain seperti garam dan logam juga muncul dengan jelas. Profil spektrum emisi memperlihatkan bahwa spektrum emisi yang dideteksi dari sampel daging kerang dalam bentuk pelet lebih baik karakteristiknya dibandingkan dengan yang dideteksi dari sampel daging kerang segar. Garis-garis emisi spektral besi khususnya yang muncul dalam jangkauan panjang gelombang 370 nm sampai 380 nm, yaitu Fe I 371,99 nm, Fe I 373,71 nm, Fe I 373,49 nm, Fe I 374,95 nm, dan Fe I 375,82 nm,dapat digunakan untuk estimasi suhu plasma menggunakan metode plot Boltzmann. Hasil estimasi suhu dan densitas elektron plasma menunjukkan bahwa plasma memenuhi kriteria distribusi Maxwell dan Mcwhriter untuk plasma dalam keadaan kesetimbangan termal lokal. UCAPAN TERIMA KASIH Para penulis sangat berterimakasih atas pembiayaan penelitian oleh Program Pascasarjana melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Syiah Kuala dalam skema insentif hibah penelitian pascasarjana dengan kontrak no. 1714/UN11/SP/PNBP/2016 tahun PUSTAKA [1] D. A. Cremers, Handbook of Laser-Induced Breakdown Spectroscopy Second Edition. Applied Research Associates, [2] Y. Lu, Y. Li, Y. Wang, S. Wang, Z. Bao, R. Zheng, Micro Spatial Analysis Of Seashell Surface Using Laser-Induced Breakdown Spectroscopy and Raman Spectroscopy, Spectrochimica. Acta Part B, vol. 110, 2015, hal [3] S. C. Jantzi, V. Motto-Ros, F. Trichard, Y. Markushin, N. Melikechi, A. De Giacomo, Sample Treatment and Preparation for Laser-Induced Breakdown Spectroscopy, Spectrochimica. Acta Part B, vol 115, 2016, hal [4] S. Zhang, X. Wang, M. He, Y. Jiang, B. Zhang, W. Hang, and B. Huang, Laser-Induced Plasma Temperature, Spectrochimica. Acta Part B, vol. 97, 2014, hal [5] Z. Wang, L. Li, L. West, Z. Li and W. Ni, Spectrum Standardization for Laser-Induced Breakdown Spectroscopy Measurement, Spectrochimica. Acta Part B, vol. 68, 2012, hal [6] J. Feng, Z. Wang, W.D. Li, Study to Reduce Laser- Induced Breakdowns Spectroscopy Measurement Uncertanity Using Plasma Characteristic Parameters, Spectrochimica. Acta Part B, vol. 65, 2010, hal [7] V.K. Unnikrishnan, K. Alti, V.B. Kartha, C. Santhosh, G.P. Gupta, and B.M. Suri, Measurements of Plasma Temperature And Electron Density in Laser-Induced Copper Plasma by Time-Resolved Spectroscopy of Neutral Atom and Ion Emissions, Pramana Journal of Physics, vol. 74, No. 6, 2010, hal [8] A. Kramida, Y. Ralchenko, J. Reader, and NIST ASD Team (2015). NIST Atomic Spectra Database (ver. 5.3), diakses 25 April National Institute of Standards and Technology, Gaithersburg, MD.

KARAKTERISTIK DAN FENOMENA PERUBAHAN KONSENTRASI OKSIGEN DAN NITROGEN DI UDARA DENGAN PROSES LASER- INDUCED BREAKDOWN SPECTROSCOPY (LIBS)

KARAKTERISTIK DAN FENOMENA PERUBAHAN KONSENTRASI OKSIGEN DAN NITROGEN DI UDARA DENGAN PROSES LASER- INDUCED BREAKDOWN SPECTROSCOPY (LIBS) KARAKTERISTIK DAN FENOMENA PERUBAHAN KONSENTRASI OKSIGEN DAN NITROGEN DI UDARA DENGAN PROSES LASER- INDUCED BREAKDOWN SPECTROSCOPY (LIBS) Hery Suyanto Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

Studi Metode Spektroskopi Plasma Laser Tekanan Rendah untuk Identifikasi Unsur Tembaga

Studi Metode Spektroskopi Plasma Laser Tekanan Rendah untuk Identifikasi Unsur Tembaga Studi Metode Spektroskopi Plasma Laser Tekanan Rendah untuk Identifikasi Unsur Tembaga Ainul Ibnu Khotob, Wahyu Setia Budi 2) dan Ali Khumaeni Departemen Fisika Fakultas Sains dan Matematika, Universitas

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI UNSUR-UNSUR KIMIA PADA KAYU KERAS (HARDWOOD) DAN KAYU LUNAK (SOFTWOOD) DENGAN TEKNIK LASER INDUCED SHOCKWAVE PLASMA SPECTROSCOPY

IDENTIFIKASI UNSUR-UNSUR KIMIA PADA KAYU KERAS (HARDWOOD) DAN KAYU LUNAK (SOFTWOOD) DENGAN TEKNIK LASER INDUCED SHOCKWAVE PLASMA SPECTROSCOPY IDENTIFIKASI UNSUR-UNSUR KIMIA PADA KAYU KERAS (HARDWOOD) DAN KAYU LUNAK (SOFTWOOD) DENGAN TEKNIK LASER INDUCED SHOCKWAVE PLASMA SPECTROSCOPY Dani Rustanti 1.*), Mangasi Alion Marpaung 2, Maria Margaretha

Lebih terperinci

Pengaruh Perlakuan Mekanik Pada Emisi Analit Dari Batubara Menggunakan Teknik Laser-Induced Plasma Spectroscopy

Pengaruh Perlakuan Mekanik Pada Emisi Analit Dari Batubara Menggunakan Teknik Laser-Induced Plasma Spectroscopy Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 213 Pengaruh Perlakuan Mekanik Pada Emisi Analit Dari Batubara Menggunakan Teknik Laser-Induced Plasma Spectroscopy Nasrullah Idris 1, Muliadi Ramli 2 dan

Lebih terperinci

Makalah Prosiding Lokakarya Ilmiah Nasional Aplikasi Optik dan Fotonik (LINOF 2015) Pusat Penelitian Fisika LIPI, Tangerang Selatan 9-10 Juni 2015

Makalah Prosiding Lokakarya Ilmiah Nasional Aplikasi Optik dan Fotonik (LINOF 2015) Pusat Penelitian Fisika LIPI, Tangerang Selatan 9-10 Juni 2015 1 2 3 4 5 6 7 KARAKTERISASI EMISI UNSUR KARBON C I 247,8 nm DENGAN LASER-INDUCED BREAKDOWN SPECTROSCOPY (LIBS) Hery Suyanto 1, Nyoman Wendri 1, Ni Wayan Sariasih 1, Ni Nyoman Ratini 1 1 Jurusan Fisika,

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITATIF PADA BATU KECUBUNG KOPI MENGGUNAKAN LIBS

ANALISIS KUALITATIF PADA BATU KECUBUNG KOPI MENGGUNAKAN LIBS ANALISIS KUALITATIF PADA BATU KECUBUNG KOPI MENGGUNAKAN LIBS Ida Ayu Gede Kusuma Dewi 1, Hery Suyanto 1 dan Ida Bagus Alit Paramarta 1 Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Lebih terperinci

APLIKASI SERABUT KELAPA SEBAGAI ADSORBSI UNSUR Pb DALAM SAMPEL CAIR DENGAN METODE LASER INDUCED BREAKDOWN SPECTROSCOPY (LIBS) SKRIPSI

APLIKASI SERABUT KELAPA SEBAGAI ADSORBSI UNSUR Pb DALAM SAMPEL CAIR DENGAN METODE LASER INDUCED BREAKDOWN SPECTROSCOPY (LIBS) SKRIPSI APLIKASI SERABUT KELAPA SEBAGAI ADSORBSI UNSUR Pb DALAM SAMPEL CAIR DENGAN METODE LASER INDUCED BREAKDOWN SPECTROSCOPY (LIBS) SKRIPSI BIDANG MINAT FISIKA TERAPAN Ida Ayu Gede Kusuma Dewi JURUSAN FISIKA

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITATIF PADA BATU KECUBUNG KOPI MENGGUNAKAN LIBS

ANALISIS KUALITATIF PADA BATU KECUBUNG KOPI MENGGUNAKAN LIBS ANALISIS KUALITATIF PADA BATU KECUBUNG KOPI MENGGUNAKAN LIBS Ida Ayu Gede Kusuma Dewi 1, Hery Suyanto 1, Ida Bagus Alit Paramarta 1 dan K. Suastika 2 1 Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

Analisis Kuantitatif Serbuk Obat Herbal untuk Standarisasi Kualitas dengan Metoda Laser Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS) Rinda Hedwig

Analisis Kuantitatif Serbuk Obat Herbal untuk Standarisasi Kualitas dengan Metoda Laser Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS) Rinda Hedwig Analisis Kuantitatif Serbuk Obat Herbal untuk Standarisasi Kualitas dengan Metoda Laser Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS) Rinda Hedwig Universitas Bina Nusantara & Pusat Peneliti Maju Makmur Mandiri

Lebih terperinci

APLIKASI LASER DALAM ANALISA UNSUR DENGAN TEKNIK PEMBANGKITAN PLASMA DAN METODE PELAPISAN. Maria M. Suliyanti

APLIKASI LASER DALAM ANALISA UNSUR DENGAN TEKNIK PEMBANGKITAN PLASMA DAN METODE PELAPISAN. Maria M. Suliyanti APLIKASI LASER DALAM ANALISA UNSUR DENGAN TEKNIK PEMBANGKITAN PLASMA DAN METODE PELAPISAN Maria M. Suliyanti Pusat Penelitian Fisika-LIPI, Kawasan Puspiptek Serpong 15314 Tangerang Selatan E-mail:mari004@lipi.go.id;

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK UNSUR KARBON GRAFIT DAN APLIKASINYA UNTUK ADSORPSI ION Cr DAN Pb DALAM CAIRAN SKRIPSI BIDANG MINAT FISIKA TERAPAN

KARAKTERISTIK UNSUR KARBON GRAFIT DAN APLIKASINYA UNTUK ADSORPSI ION Cr DAN Pb DALAM CAIRAN SKRIPSI BIDANG MINAT FISIKA TERAPAN KARAKTERISTIK UNSUR KARBON GRAFIT DAN APLIKASINYA UNTUK ADSORPSI ION Cr DAN Pb DALAM CAIRAN SKRIPSI BIDANG MINAT FISIKA TERAPAN Ni Wayan Sariasih JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

ANALISIS UNSUR Ag PADA SAMPEL CAIR DENGAN LASER INDUCED BREAKDOWN SPECTROSCOPY (LIBS)

ANALISIS UNSUR Ag PADA SAMPEL CAIR DENGAN LASER INDUCED BREAKDOWN SPECTROSCOPY (LIBS) Analisis Unsur Ag Pada Sampel Cair Dengan Laser Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS) (Sinaga Natalia Declarossy, dkk.) ANALISIS UNSUR Ag PADA SAMPEL CAIR DENGAN LASER INDUCED BREAKDOWN SPECTROSCOPY (LIBS)

Lebih terperinci

APLIKASI KARBON GRAFIT UNTUK IMOBILISASI ION PB DALAM CAIRAN DENGAN METODE ELEKTROLISIS

APLIKASI KARBON GRAFIT UNTUK IMOBILISASI ION PB DALAM CAIRAN DENGAN METODE ELEKTROLISIS Buletin Fisika Vol 17 No. 2 Agustus 2016 : 8-15 APLIKASI KARBON GRAFIT UNTUK IMOBILISASI ION PB DALAM CAIRAN DENGAN METODE ELEKTROLISIS Ni Wayan Sariasih, Hery Suyanto, Nyoman Wendri 1 Jurusan Fisika,

Lebih terperinci

SIMPOSIUM FISIKA NASIONAL 2014 (SFN XXVII), Oktober 2014,Denpasar-Bali

SIMPOSIUM FISIKA NASIONAL 2014 (SFN XXVII), Oktober 2014,Denpasar-Bali LO 104 SIMPOSIUM FISIKA NASIONAL 2014 (SFN XXVII), 16-17 Oktober 2014,Denpasar-Bali Uji Kemampuan Perangkat Teknik Laser-Induced Plasma Spectroscopy (LIPS) Komersial Untuk Analisa Unsur Organik Utama (C,

Lebih terperinci

Identifikasi Unsur Utama Penyusun Permukaan Bahan Baja Ringan

Identifikasi Unsur Utama Penyusun Permukaan Bahan Baja Ringan Identifikasi Unsur Utama Penyusun Permukaan Bahan Baja Ringan dengan Laser-Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS) Hery Suyanto 1)* 1) Jurusan Fisika, FMIPA universitas Udayana Jl. Kampus Bukit Jimbaran,

Lebih terperinci

Berkala Fisika ISSN : Vol.9, No.2, April 2006, hal 55-62

Berkala Fisika ISSN : Vol.9, No.2, April 2006, hal 55-62 Penghitungan Rasio Intensitas Ca (II) 396,8 nm dan Ca (I) 422,6 nm pada Sampel Tasbih Asli dan Imitasi menggunakan Metode Laser Induced Shock wave plasma (LISPS) Ali Khumaeni, W. Setia Budi, K. S. Firdausi

Lebih terperinci

Oleh : Rionda Bramanta Kuntaraco NRP Pembimbing : Dr. Bambang Widiyatmoko M.Eng dan Dr. Ir. Sekartedjo M.Sc

Oleh : Rionda Bramanta Kuntaraco NRP Pembimbing : Dr. Bambang Widiyatmoko M.Eng dan Dr. Ir. Sekartedjo M.Sc Pengembangan Optical Component Analyzer (OCA) System Berbasis Broadband Amplified Spontaneous Emission (ASE) Source untuk Karakterisasi Komponen Optik Pasif Oleh : Rionda Bramanta Kuntaraco NRP. 2408 100

Lebih terperinci

PENENTUAN DENSITAS PLASMA ION KARBON PADA TEKANAN ATMOSFIR UNTUK MENCAPAI KESETIMBANGAN TERMODINAMIK Dadhe Riawan*, Saktioto, Zulkarnain

PENENTUAN DENSITAS PLASMA ION KARBON PADA TEKANAN ATMOSFIR UNTUK MENCAPAI KESETIMBANGAN TERMODINAMIK Dadhe Riawan*, Saktioto, Zulkarnain PENENTUAN DENSITAS PLASMA ION KARBON PADA TEKANAN ATMOSFIR UNTUK MENCAPAI KESETIMBANGAN TERMODINAMIK Dadhe Riawan*, Saktioto, Zulkarnain Mahasiswa Program S-1 Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

KARAKTERISASI UNSUR HIDROGEN DAN OKSIGEN DALAM SAMPEL POLIMER ORGANIK DENGAN LIBS

KARAKTERISASI UNSUR HIDROGEN DAN OKSIGEN DALAM SAMPEL POLIMER ORGANIK DENGAN LIBS KARAKTERISASI UNSUR HIDROGEN DAN OKSIGEN DALAM SAMPEL POLIMER ORGANIK DENGAN LIBS Hery Suyanto 1), I Ketut Putra 1), Manuntun Manurung 2) 1 Jurusan Fisika, 2 Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Udayana Jl.

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KANDUNGAN UNSUR-UNSUR VARIETAS SERBUK KOPI DENGAN TEKNIK LASER INDUCED SHOCK WAVE PLASMA SPECTROSCOPY

IDENTIFIKASI KANDUNGAN UNSUR-UNSUR VARIETAS SERBUK KOPI DENGAN TEKNIK LASER INDUCED SHOCK WAVE PLASMA SPECTROSCOPY DOI: doi.org/10.21009/spektra.021.03 IDENTIFIKASI KANDUNGAN UNSUR-UNSUR VARIETAS SERBUK KOPI DENGAN TEKNIK LASER INDUCED SHOCK WAVE PLASMA SPECTROSCOPY Rani Septiani 1, a), Mangasi A. Marpaung 1, Maria

Lebih terperinci

Soal ini terdiri dari 10 soal Essay (153 poin)

Soal ini terdiri dari 10 soal Essay (153 poin) Bidang Studi Kode Berkas : Kimia : KI-L01 (soal) Soal ini terdiri dari 10 soal Essay (153 poin) Tetapan Avogadro N A = 6,022 10 23 partikel.mol 1 Tetapan Gas Universal R = 8,3145 J.mol -1.K -1 = 0,08206

Lebih terperinci

Studi Analisis Serbuk dengan Teknik Krim Silikon Menggunakan Plasma Tekanan Tinggi yang Diinduksi oleh Laser Nd: YAG

Studi Analisis Serbuk dengan Teknik Krim Silikon Menggunakan Plasma Tekanan Tinggi yang Diinduksi oleh Laser Nd: YAG Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan Vol. 9, No. 2, hal. 74-80, 2012 ISSN 1412-5064 Studi Analisis Serbuk dengan Teknik Krim Silikon Menggunakan Plasma Tekanan Tinggi yang Diinduksi oleh Laser Nd: YAG

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap pergeseran cermin untuk menentukan faktor konversi, dan grafik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap pergeseran cermin untuk menentukan faktor konversi, dan grafik BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab yang keempat ini mengulas tentang hasil penelitian yang telah dilakukan beserta analisa pembahasannya. Hasil penelitian ini nantinya akan dipaparkan olahan data berupa grafik

Lebih terperinci

OXEA - Alat Analisis Unsur Online

OXEA - Alat Analisis Unsur Online OXEA - Alat Analisis Unsur Online OXEA ( Online X-ray Elemental Analyzer) didasarkan pada teknologi fluoresens sinar X (XRF) yang terkenal di bidang laboratorium. Dengan bantuan dari sebuah prosedur yang

Lebih terperinci

Karakterisasi Suhu Pemanasan Serbuk Zeolit Untuk Mengimobilisasi Unsur Pb Dalam Larutan (Aji Priyo Utomo, dkk.)

Karakterisasi Suhu Pemanasan Serbuk Zeolit Untuk Mengimobilisasi Unsur Pb Dalam Larutan (Aji Priyo Utomo, dkk.) Karakterisasi Suhu Pemanasan Serbuk Zeolit Untuk Mengimobilisasi Unsur Pb Dalam Larutan (Aji Priyo Utomo, dkk.) KARAKTERISASI SUHU PEMANASAN SERBUK ZEOLIT UNTUK MENGIMOBILISASI UNSUR PB DALAM LARUTAN DENGAN

Lebih terperinci

X-Ray Fluorescence Spectrometer (XRF)

X-Ray Fluorescence Spectrometer (XRF) X-Ray Fluorescence Spectrometer (XRF) X-Ray Fluorescence Spectrometer (XRF) Philips Venus (Picture from http://www.professionalsystems.pk) Alat X-Ray Fluorescence Spectrometer (XRF) memanfaatkan sinar

Lebih terperinci

APLIKASI DOUBLE PULSE LIBS (DP-LIBS) UNTUK MENINGKATKAN SINYAL EMISI PADA LIBS SPEKTROMETER

APLIKASI DOUBLE PULSE LIBS (DP-LIBS) UNTUK MENINGKATKAN SINYAL EMISI PADA LIBS SPEKTROMETER HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR TF 141581 APLIKASI DOUBLE PULSE LIBS (DP-LIBS) UNTUK MENINGKATKAN SINYAL EMISI PADA LIBS SPEKTROMETER DAME PETO MARSELA BANUREA NRP 2412 100 088 Dosen Pembimbing Dr.rer.nat.Ir.

Lebih terperinci

Rancang Bangun Spektrofotometer untuk Analisis Temperatur Matahari di Laboratorium Astronomi Jurusan Fisika UM

Rancang Bangun Spektrofotometer untuk Analisis Temperatur Matahari di Laboratorium Astronomi Jurusan Fisika UM Rancang Bangun Spektrofotometer untuk Analisis Temperatur Matahari di Laboratorium Astronomi Jurusan Fisika UM NOVITA DEWI ROSALINA*), SUTRISNO, NUGROHO ADI PRAMONO Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri

Lebih terperinci

SPEKTROMETRI MASSA. Kuliah Kimia Analisis Instrumen Pertemuan Ke 7.

SPEKTROMETRI MASSA. Kuliah Kimia Analisis Instrumen Pertemuan Ke 7. SPEKTROMETRI MASSA Kuliah Kimia Analisis Instrumen Pertemuan Ke 7 siti_marwati@uny.ac.id Spektrometri massa, tidak seperti metoda spektroskopi yang lain, tidak melibatkan interaksi antara radiasi ektromagnetik

Lebih terperinci

MODUL 05 SPEKTRUM ATOM

MODUL 05 SPEKTRUM ATOM MODUL 05 SPEKTRUM ATOM dari DUA ELEKTRON : He, Hg Indah Darapuspa, Rizky Budiman,Tisa I Ariani, Taffy Ukhtia P, Dimas M Nur 10211008, 10211004, 1021354, 10213074, 10213089 Program Studi Fisika, Institut

Lebih terperinci

PENGARUH LIMBAH INDUSTRI Pb DAN Cu TERHADAP KESETIMBANGAN SUHU DAN SALINITAS DI PERAIRAN LAUT KOTA DUMAI

PENGARUH LIMBAH INDUSTRI Pb DAN Cu TERHADAP KESETIMBANGAN SUHU DAN SALINITAS DI PERAIRAN LAUT KOTA DUMAI Jurnal Komunikasi Fisika Indonesia http://ejournal.unri.ac.id./index.php/jkfi Jurusan Fisika FMIPA Univ. Riau Pekanbaru. http://www.kfi.-fmipa.unri.ac.id Edisi April 2017. p-issn.1412-2960.; e-2579-521x

Lebih terperinci

KIMIA DASAR TEKNIK INDUSTRI UPNVYK C H R I S N A O C V A T I K A ( ) R I N I T H E R E S I A ( )

KIMIA DASAR TEKNIK INDUSTRI UPNVYK C H R I S N A O C V A T I K A ( ) R I N I T H E R E S I A ( ) KIMIA DASAR TEKNIK INDUSTRI UPNVYK C H R I S N A O C V A T I K A ( 1 2 2 1 5 0 1 1 3 ) R I N I T H E R E S I A ( 1 2 2 1 5 0 1 1 2 ) Menetukan Sistem Periodik Sifat-Sifat Periodik Unsur Sifat periodik

Lebih terperinci

SPEKTROSKOPI INFRA RED & SERAPAN ATOM

SPEKTROSKOPI INFRA RED & SERAPAN ATOM SPEKTROSKOPI INFRA RED & SERAPAN ATOM SPEKTROSKOPI INFRA RED Daerah radiasi IR: 1. IR dekat: 0,78 2,5 µm 2. IR tengah: 2,5 50 µm 3. IR jauh: 50 1000 µm Daerah radiasi spektroskopi IR: 0,78 1000 µm Penggunaan

Lebih terperinci

Comparison study between shock wave model and recombination model in the generation of low pressure laser plasma

Comparison study between shock wave model and recombination model in the generation of low pressure laser plasma Comparison study between shock wave model and recombination model in the generation of low pressure laser plasma Herri Trilaksana a, Lie Tjung Jie b, Marincan Pardede c, Kiichiro Kagawa d, and Hendrik

Lebih terperinci

DETEKTOR RADIASI INTI. Sulistyani, M.Si.

DETEKTOR RADIASI INTI. Sulistyani, M.Si. DETEKTOR RADIASI INTI Sulistyani, M.Si. Email: sulistyani@uny.ac.id Konsep Dasar Alat deteksi sinar radioaktif atau sistem pencacah radiasi dinamakan detektor radiasi. Prinsip: Mengubah radiasi menjadi

Lebih terperinci

Fisika Modern (Teori Atom)

Fisika Modern (Teori Atom) Fisika Modern (Teori Atom) 13:05:05 Sifat-Sifat Atom Atom stabil adalah atom yang memiliki muatan listrik netral. Atom memiliki sifat kimia yang memungkinkan terjadinya ikatan antar atom. Atom memancarkan

Lebih terperinci

Oleh : Rahayu Dwi Harnum ( )

Oleh : Rahayu Dwi Harnum ( ) LAPORAN PRAKTIKUM EKSPERIMEN FISIKA II SPEKTRUM ATOM SODIUM Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Eksperimen Fisika II Dosen Pengampu : Drs. Parlindungan Sinaga, M.Si Oleh : Rahayu Dwi Harnum

Lebih terperinci

AAS ( Atomic Absorption Spektrophotometry) Gambar 1. Alat AAS

AAS ( Atomic Absorption Spektrophotometry) Gambar 1. Alat AAS AAS ( Atomic Absorption Spektrophotometry) Spektrofotometer Serapan Atom (AAS) adalah suatu alat yang digunakan pada metode analisis untuk penentuan unsur-unsur logam dan metaloid yang berdasarkan pada

Lebih terperinci

Guntur Maruto, Kusminarto, Arief Hermanto dan Pekik Nurwantoro

Guntur Maruto, Kusminarto, Arief Hermanto dan Pekik Nurwantoro G. Maruto, dkk., Penyempitan Lebar Garis... Penyempitan Lebar Garis Spektral Keluaran Laser Zatwarna Pulsa Dengan Pasangan-Pasangan Prisma (Ennarrowing of The Spectral Linewidth of A Pulsed Dye Laser Output

Lebih terperinci

Kajian tentang Kemungkinan Pemanfaatan Bahan Serat Ijuk sebagai Bahan Penyerap Suara Ramah Lingkungan

Kajian tentang Kemungkinan Pemanfaatan Bahan Serat Ijuk sebagai Bahan Penyerap Suara Ramah Lingkungan Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan Vol. 7, No. 2, hal. 94-98, 2009 ISSN 1412-5064 Kajian tentang Kemungkinan Pemanfaatan Bahan Serat Ijuk sebagai Bahan Penyerap Suara Ramah Lingkungan Zulfian*, Muhammad

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi geografis Indonesia yang 75% luas wilayahnya merupakan lautan memiliki potensi kekayaan yang tak ternilai. Oleh karenanya diperlukan perhatian serta penanganan

Lebih terperinci

Spektrometer massa A. Garis besar tentang apa yang terjadi dalam alat spektrometer massa Ionisasi Percepatan Pembelokan Pendeteksian

Spektrometer massa A. Garis besar tentang apa yang terjadi dalam alat spektrometer massa Ionisasi Percepatan Pembelokan Pendeteksian Spektrometer massa A. Garis besar tentang apa yang terjadi dalam alat spektrometer massa Atom dapat dibelokkan dalam sebuah medan magnet (dengan anggapan atom tersebut diubah menjadi ion terlebih dahulu).

Lebih terperinci

Laporan Kimia Analitik KI-3121

Laporan Kimia Analitik KI-3121 Laporan Kimia Analitik KI-3121 PERCOBAAN 5 SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM Nama : Kartika Trianita NIM : 10510007 Kelompok : 1 Tanggal Percobaan : 19 Oktober 2012 Tanggal Laporan : 2 November 2012 Asisten

Lebih terperinci

ACARA IV PERCOBAAN DASAR ALAT SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM

ACARA IV PERCOBAAN DASAR ALAT SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM ACARA IV PERCOBAAN DASAR ALAT SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM 1. Tujuan Praktikum a. Percobaan dasar spektrofotometri serapan atom. b. Penentuan konsentrasi sampel dengan alat spektrofotometri

Lebih terperinci

Hari Gambar 17. Kurva pertumbuhan Spirulina fusiformis

Hari Gambar 17. Kurva pertumbuhan Spirulina fusiformis 11 HASIL DAN PEMBAHASAN Kultivasi Spirulina fusiformis Pertumbuhan Spirulina fusiformis berlangsung selama 86 hari. Proses pertumbuhan diketahui dengan mengukur nilai kerapatan optik (Optical Density).

Lebih terperinci

BAB I BESARAN DAN SISTEM SATUAN

BAB I BESARAN DAN SISTEM SATUAN 1.1. Pendahuluan BAB I BESARAN DAN SISTEM SATUAN Fisika berasal dari bahasa Yunani yang berarti Alam. Karena itu Fisika merupakan suatu ilmu pengetahuan dasar yang mempelajari gejala-gejala alam dan interaksinya

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Telah disusun secara tepat sistem analisis spektrum udara pada sumber cahaya dari SEBKP

Lebih terperinci

FISIKA EKSPERIMENTAL I 2014

FISIKA EKSPERIMENTAL I 2014 PENGUKURAN EMISIVITAS EFEKTIF RATA-RATA SUATU MATERIAL PADAT (SOLID MATERIALS) Novi Tri Nugraheni (081211333009), Maya Ardiati (081211331137), Diana Ega Rani (081211331138), Firdaus Eka Setiawan (081211331147),

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Logam Berat Istilah "logam berat" didefinisikan secara umum bagi logam yang memiliki berat spesifik lebih dari 5g/cm 3. Logam berat dimasukkan dalam kategori pencemar lingkungan

Lebih terperinci

PENENTUAN STOPPING POWER DAN INELASTIC MEAN FREE PATH ELEKTRON DARI POLIETILEN PADA ENERGI 200 ev 50 kev

PENENTUAN STOPPING POWER DAN INELASTIC MEAN FREE PATH ELEKTRON DARI POLIETILEN PADA ENERGI 200 ev 50 kev PENENTUAN STOPPING POWER DAN INELASTIC MEAN FREE PATH ELEKTRON DARI POLIETILEN PADA ENERGI 00 ev 50 kev Nur Harmila Sari 1, Dahlang Tahir 1, Suarga 1 1 Jurusan Fisika FMIPA Universitas Hasanuddin, Makassar

Lebih terperinci

STUDI KARAKTERISTIK FLUORESENSI CHLORELLA spp : PENGARUH ph TERHADAP PENGKULTURAN

STUDI KARAKTERISTIK FLUORESENSI CHLORELLA spp : PENGARUH ph TERHADAP PENGKULTURAN MAKARA, TEKNOLOGI, VOL. 7, NO. 2, AGUSTUS 23 STUDI KARAKTERISTIK FLUORESENSI CHLORELLA spp : PENGARUH ph TERHADAP PENGKULTURAN Retno Wigajatri P. 1, Andrianto Handojo 2, Hendrik Kurniawan 1 dan N.B. Prihantini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam Bab IV ini akan dipaparkan hasil penelitian aplikasi multimode fiber

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam Bab IV ini akan dipaparkan hasil penelitian aplikasi multimode fiber BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam Bab IV ini akan dipaparkan hasil penelitian aplikasi multimode fiber coupler sebagai sistem sensor suhu dengan menggunakan probe baja. Terdapat dua hasil penelitian, yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Raman merupakan teknik pembiasan sinar yang memiliki berbagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Raman merupakan teknik pembiasan sinar yang memiliki berbagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Dasar Spektroskopi Raman Raman merupakan teknik pembiasan sinar yang memiliki berbagai keunggulan dalam penggunaannya. Dalam spektrum Raman tidak ada dua molekul yang

Lebih terperinci

Pembuatan Model Laser Nd-YAG Gelombang Kontinyu Daya Rendah

Pembuatan Model Laser Nd-YAG Gelombang Kontinyu Daya Rendah JURNAL FISIKA DAN APLIKASINYA VOLUME 3, NOMOR 2 JUNI 2007 Pembuatan Model Laser Nd-YAG Gelombang Kontinyu Daya Rendah Muchiar Pusat Penelitian Fisika - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Kawasan Puspiptek,

Lebih terperinci

Studi pendahuluan untuk analisa kualitatif dan kuantitatif elemen hidrogen pada sampel logam dengan menggunakan teknik ablasi laser

Studi pendahuluan untuk analisa kualitatif dan kuantitatif elemen hidrogen pada sampel logam dengan menggunakan teknik ablasi laser Studi pendahuluan untuk analisa kualitatif dan kuantitatif elemen hidrogen pada sampel logam dengan menggunakan teknik ablasi laser R. Hedwig a, M. Pardede b, T.J. Lie c, H. Kurniawan d *, dan K. Kagawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketergantungan masyarakat terhadap teknologi sudah tidak bisa dipungkiri lagi. Semakin berkembangnya zaman, semakin banyak alat-alat canggih yang ditemukan. Masyarakat

Lebih terperinci

TITIK LELEH DAN TITIK DIDIH. I. TUJUAN PERCOBAAN : Menentukan titik leleh beberapa zat Menentukan titik didih beberapa zat II.

TITIK LELEH DAN TITIK DIDIH. I. TUJUAN PERCOBAAN : Menentukan titik leleh beberapa zat Menentukan titik didih beberapa zat II. TITIK LELEH DAN TITIK DIDIH I. TUJUAN PERCOBAAN : Menentukan titik leleh beberapa zat Menentukan titik didih beberapa zat II. DASAR TEORI : A. TITIK LELEH Titik leleh didefinisikan sebagai temperatur dimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kemajuan ilmu dan teknologi terutama bidang industri di Indonesia memiliki dampak yang beragam. Dampak positifnya adalah pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat, di sisi

Lebih terperinci

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM OKSIDA MENGGUNAKAN METODE XRF (X-RAY FLOURESCENCE) SARI BACAAN

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM OKSIDA MENGGUNAKAN METODE XRF (X-RAY FLOURESCENCE) SARI BACAAN ANALISIS KANDUNGAN LOGAM OKSIDA MENGGUNAKAN METODE XRF (X-RAY FLOURESCENCE) Jamaluddin 1,Muh.Altin Massinai 1, Dahlang Tahir 2 1 Program StudiGeofisika 2 Program Studi Fisika Fakultas MatematikadanIlmuPengetahuan

Lebih terperinci

PENENTUAN SIFAT LISTRIK AIR PADA WADAH ALUMINIUM DAN BESI BERDASARKAN PENGARUH RADIASI MATAHARI

PENENTUAN SIFAT LISTRIK AIR PADA WADAH ALUMINIUM DAN BESI BERDASARKAN PENGARUH RADIASI MATAHARI PENENTUAN SIFAT LISTRIK AIR PADA WADAH ALUMINIUM DAN BESI BERDASARKAN PENGARUH RADIASI MATAHARI Yusuf Syetiawan, Sugianto, Riad Syech Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

Spektrofotometri Serapan Atom

Spektrofotometri Serapan Atom Spektrofotometri Serapan Atom I. Tujuan Menentukan kepekaan dan daerah konsentrasi analisis logam Cu pada panjang gelombang 324.7 nm Menentukan pengaruh spesi lain, matriks, dan nyala api pada larutan

Lebih terperinci

Laporan Praktikum KI-3121 Percobaan 06 Spektrofotometri Emisi Atom (Spektrofotometri Nyala)

Laporan Praktikum KI-3121 Percobaan 06 Spektrofotometri Emisi Atom (Spektrofotometri Nyala) Laporan Praktikum KI-3121 Percobaan 06 Spektrofotometri Emisi Atom (Spektrofotometri Nyala) Nama : Ivan Parulian NIM : 10514018 Kelompok : 10 Tanggal Praktikum : 06 Oktober 2016 Tanggal Pengumpulan : 13

Lebih terperinci

PENENTUAN KESTABILAN SPARKING SPEKTROMETER EMISI MENGGUNAKAN BAHAN PADUAN ALUMINIUM

PENENTUAN KESTABILAN SPARKING SPEKTROMETER EMISI MENGGUNAKAN BAHAN PADUAN ALUMINIUM ISSN 1979-2409 Penentuan Kestabilan Sparking Spektrometer Emisi Menggunakan Bahan Paduan Aluminium (Agus Jamaludin, Djoko Kisworo, Darma Adiantoro) PENENTUAN KESTABILAN SPARKING SPEKTROMETER EMISI MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH FISIKA INTI LASER GAS. Di Susun Oleh : Arinal Haqqo ( ) Iis Avriyanti ( ) Pendidikan Fisika B 2014

TUGAS MAKALAH FISIKA INTI LASER GAS. Di Susun Oleh : Arinal Haqqo ( ) Iis Avriyanti ( ) Pendidikan Fisika B 2014 TUGAS MAKALAH FISIKA INTI LASER GAS Di Susun Oleh : Arinal Haqqo (14030184070) Iis Avriyanti (14030184093) Pendidikan Fisika B 2014 Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Termal Kayu Meranti (Shorea Leprosula Miq.) Karakteristik termal menunjukkan pengaruh perlakuan suhu pada bahan (Welty,1950). Dengan mengetahui karakteristik termal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini dunia elektronika mengalami kemajuan yang sangat pesat, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini dunia elektronika mengalami kemajuan yang sangat pesat, hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini dunia elektronika mengalami kemajuan yang sangat pesat, hal ini terlihat dari banyaknya komponen semikonduktor yang digunakan disetiap kegiatan manusia.

Lebih terperinci

Atom menyusun elemen dengan bilangan sederhana. Setiap atom dari elemen yang berbeda memiliki massa yang berbeda.

Atom menyusun elemen dengan bilangan sederhana. Setiap atom dari elemen yang berbeda memiliki massa yang berbeda. Review Model Atom Model Atom Dalton Atom menyusun elemen dengan bilangan sederhana. Setiap atom dari elemen yang berbeda memiliki massa yang berbeda. Model Atom Thomson Secara garis besar atom berupa bola

Lebih terperinci

BAB FISIKA ATOM I. SOAL PILIHAN GANDA

BAB FISIKA ATOM I. SOAL PILIHAN GANDA FISIK TOM I. SOL PILIHN GND 0. Pernyataan berikut yang termasuk teori atom menurut Dalton adala... agian terkecil suatu atom adala elektron. lektron dari suatu unsur sama dengan elektron dari unsure lain.

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. tiga jenis bahan pembuat gigi yang bersifat restorative yaitu gigi tiruan berbahan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. tiga jenis bahan pembuat gigi yang bersifat restorative yaitu gigi tiruan berbahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, kesehatan mulut dan gigi telah mengalami peningkatan, namun prevalensi terjadinya kehilangan gigi tetap menjadi masalah klinis yang signifikan. Kehilangan

Lebih terperinci

PENGUKURAN SUHU MENGGUNAKAN THERMOMETER INFRA MERAH

PENGUKURAN SUHU MENGGUNAKAN THERMOMETER INFRA MERAH SEMINAR LITERATUR PENGUKURAN SUHU MENGGUNAKAN THERMOMETER INFRA MERAH ZULFA 0503111062 JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2009 1. PENDAHULUAN 1.1. LATAR

Lebih terperinci

CATATAN KULIAH PENGANTAR SPEKSTOSKOPI. Diah Ayu Suci Kinasih Departemen Fisika Universitas Diponegoro Semarang 2016

CATATAN KULIAH PENGANTAR SPEKSTOSKOPI. Diah Ayu Suci Kinasih Departemen Fisika Universitas Diponegoro Semarang 2016 CATATAN KULIAH PENGANTAR SPEKSTOSKOPI Diah Ayu Suci Kinasih -24040115130099- Departemen Fisika Universitas Diponegoro Semarang 2016 PENGANTAR SPEKTROSKOPI Pengertian Berdasarkan teori klasik spektoskopi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Polimer Organik Polimer atau kadang-kadang disebut sebagai makromolekul. Polimer adalah molekul besar yang dibangun dari pengulangan kesatuan-kesatuan kimia yang kecil dan

Lebih terperinci

PENGARUH MEDAN MAGNETIK EKSTERNAL PADA TABUNG GAS HIDROGEN TERHADAP SPEKTRUM EMISI PADA EFEK ZEEMAN

PENGARUH MEDAN MAGNETIK EKSTERNAL PADA TABUNG GAS HIDROGEN TERHADAP SPEKTRUM EMISI PADA EFEK ZEEMAN Anterior Jurnal, Volume 13 Nomor 2, Juni 2013, Hal 190 197 PENGARUH MEDAN MAGNETIK EKSTERNAL PADA TABUNG GAS HIDROGEN TERHADAP SPEKTRUM EMISI PADA EFEK ZEEMAN DIDIK SETYAWARNO Dosen Pada Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. spektrofotometer UV-Vis dan hasil uji serapan panjang gelombang sampel dapat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. spektrofotometer UV-Vis dan hasil uji serapan panjang gelombang sampel dapat BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian diawali dengan pembuatan sampel untuk uji serapan panjang gelombang sampel. Sampel yang digunakan pada uji serapan panjang gelombang sampel adalah

Lebih terperinci

KARAKTERISASI TiO 2 (CuO) YANG DIBUAT DENGAN METODA KEADAAN PADAT (SOLID STATE REACTION) SEBAGAI SENSOR CO 2

KARAKTERISASI TiO 2 (CuO) YANG DIBUAT DENGAN METODA KEADAAN PADAT (SOLID STATE REACTION) SEBAGAI SENSOR CO 2 KARAKTERISASI TiO 2 (CuO) YANG DIBUAT DENGAN METODA KEADAAN PADAT (SOLID STATE REACTION) SEBAGAI SENSOR CO 2 Hendri, Elvaswer Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas Kampus Unand, Limau Manis, Padang,

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 12 Fisika

Antiremed Kelas 12 Fisika Antiremed Kelas 12 Fisika Fisika Kuantum - Latihan Soal Doc. Name: AR12FIS0799 Version: 2012-09 halaman 1 01. Daya radiasi benda hitam pada suhu T 1 besarnya 4 kali daya radiasi pada suhu To, maka T 1

Lebih terperinci

UJIAN I - KIMIA DASAR I A (KI1111)

UJIAN I - KIMIA DASAR I A (KI1111) KIMIA TAHAP PERSIAPAN BERSAMA Departemen Kimia, Fakultas MIPA Institut Teknologi Bandung E-mail: first-year@chem.itb.ac.id UJIAN I - KIMIA DASAR I A (KI1111) http://courses.chem.itb.ac.id/ki1111/ 22 Oktober

Lebih terperinci

Mahasiswa Program Studi S1 Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Bina Widya Pekanbaru, 28293, Indonesia

Mahasiswa Program Studi S1 Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Bina Widya Pekanbaru, 28293, Indonesia ANALISIS KONSENTRASI LOGAM BERAT (Cu, Fe, Zn) KONDUKTIVITAS LISTRIK DAN DENSITAS AIR SUNGAI GAUNG DI DESA SEMAMBU KUNING KECAMATAN GAUNG KABUPATEN INDRAGIRI HILIR Dahlia Segeryanti *, Riad Syech, Usman

Lebih terperinci

10. PENETAPAN KADAR AIR TANAH DENGAN NEUTRON PROBE

10. PENETAPAN KADAR AIR TANAH DENGAN NEUTRON PROBE Penetapan Kadar Air Tanah dengan Neutron Probe 111 10. PENETAPAN KADAR AIR TANAH DENGAN NEUTRON PROBE Fahmuddin Agus, Robert L. Watung, dan Deddy Erfandi 1. PENDAHULUAN Penetapan kadar air tanah dengan

Lebih terperinci

MAKALAH FABRIKASI DAN KARAKTERISASI XRD (X-RAY DIFRACTOMETER)

MAKALAH FABRIKASI DAN KARAKTERISASI XRD (X-RAY DIFRACTOMETER) MAKALAH FABRIKASI DAN KARAKTERISASI XRD (X-RAY DIFRACTOMETER) Oleh: Kusnanto Mukti / M0209031 Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta 2012 I. Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Peneletian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Menguji komposisi kimia pelat baja karbon rendah A 516 g 70 Pemberian simbol dan pembuatan batang uji standar baja karbon rendah A 516 g 70 Dicatat

Lebih terperinci

Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi. Satriananda *) ABSTRAK

Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi. Satriananda *) ABSTRAK Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi Satriananda *) ABSTRAK Air yang mengandung Besi (Fe) dapat mengganggu kesehatan, sehingga ion-ion Fe berlebihan dalam air harus disisihkan.

Lebih terperinci

Analisis Fisiko Kimia. Spektrofotometer Serapan Atom (SSA/ AAS) Oleh. Dr. Harmita

Analisis Fisiko Kimia. Spektrofotometer Serapan Atom (SSA/ AAS) Oleh. Dr. Harmita Analisis Fisiko Kimia Spektrofotometer Serapan Atom (SSA/ AAS) Oleh. Dr. Harmita Pendahuluan Teknik analisa dari spektrofotometer serapan atom (atomic( absorption spectrophotometry, AAS) ) pertama kali

Lebih terperinci

PRAKTIKUM STRUKTUR ATOM

PRAKTIKUM STRUKTUR ATOM MAKALAH PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PRAKTIKUM STRUKTUR ATOM Oleh : M. PRANJOTO UTOMO Makalah ini disampaikan pada kegiatan: Pengayaan Praktikum Guru-Guru pada Acara Pendampingan SMA oleh FMIPA UNY Di FMIPA

Lebih terperinci

Profil Pencemaran Air Sungai di Muara Batang Arau Kota Padang dari Tinjauan Fisis dan Kimia

Profil Pencemaran Air Sungai di Muara Batang Arau Kota Padang dari Tinjauan Fisis dan Kimia Jurnal Fisika Unand Vol. 5, No. 1, Januari 2016 ISSN 2302-8491 Profil Pencemaran Air Sungai di Muara Batang Arau Kota Padang dari Tinjauan Fisis dan Kimia Fara Diba Nasution *, Afdal Jurusan Fisika FMIPA

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PENCEMARAN AIR PERMUKAAN SUNGAI BY PASS KOTA PADANG DENGAN METODE SUSEPTIBILITAS MAGNET

IDENTIFIKASI PENCEMARAN AIR PERMUKAAN SUNGAI BY PASS KOTA PADANG DENGAN METODE SUSEPTIBILITAS MAGNET IDENTIFIKASI PENCEMARAN AIR PERMUKAAN SUNGAI BY PASS KOTA PADANG DENGAN METODE SUSEPTIBILITAS MAGNET Dwi Puryanti, Rizka Pramita Sari Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Lebih terperinci

KIMIA. Sesi KIMIA UNSUR (BAGIAN IV) A. UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA. a. Sifat Umum

KIMIA. Sesi KIMIA UNSUR (BAGIAN IV) A. UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA. a. Sifat Umum KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 12 Sesi NGAN KIMIA UNSUR (BAGIAN IV) A. UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA Keteraturan sifat keperiodikan unsur dalam satu periode dapat diamati pada unsur-unsur periode

Lebih terperinci

Penentuan Kadar Besi dalam Pasir Bekas Penambangan di Kecamatan Cempaka dengan Metode Analisis Aktivasi Neutron (AAN)

Penentuan Kadar Besi dalam Pasir Bekas Penambangan di Kecamatan Cempaka dengan Metode Analisis Aktivasi Neutron (AAN) Penentuan Kadar Besi dalam Pasir Bekas Penambangan di Kecamatan Cempaka dengan Metode Analisis Aktivasi Neutron (AAN) Prihatin Oktivasari dan Ade Agung Harnawan Abstrak: Telah dilakukan penentuan kandungan

Lebih terperinci

METODE ANALISIS UNTUK PENENTUAN UNSUR AS DAN SB MENGGUNAKAN ICP AES PLASMA 40

METODE ANALISIS UNTUK PENENTUAN UNSUR AS DAN SB MENGGUNAKAN ICP AES PLASMA 40 Arif Nugroho, dkk. ISSN 0216-3128 295 METODE ANALISIS UNTUK PENENTUAN UNSUR AS DAN SB MENGGUNAKAN ICP AES PLASMA 40 Arif Nugroho, Hendro Wahyono, S. Fatimah Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir ABSTRAK METODE

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian ini dilakukan dengan metode experimental di beberapa laboratorium dimana data-data yang di peroleh merupakan proses serangkaian percobaan

Lebih terperinci

BAB III EKSPERIMEN & KARAKTERISASI

BAB III EKSPERIMEN & KARAKTERISASI BAB III EKSPERIMEN & KARAKTERISASI Pada bab ini dibahas penumbuhan AlGaN tanpa doping menggunakan reaktor PA- MOCVD. Lapisan AlGaN ditumbuhkan dengan variasi laju alir gas reaktan, hasil penumbuhan dikarakterisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Pencemaran logam berat sangat berbahaya bagi lingkungan dan juga merupakan salah satu jenis bahan pencemar yang dapat membahayakan kesehatan manusia, ini merupakan

Lebih terperinci

Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003

Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003 Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003 UAN-03-01 Perhatikan tabel berikut ini! No. Besaran Satuan Dimensi 1 Momentum kg. ms 1 [M] [L] [T] 1 2 Gaya kg. ms 2 [M] [L] [T] 2 3 Daya kg. ms 3 [M] [L] [T] 3 Dari

Lebih terperinci

Dualisme Partikel Gelombang

Dualisme Partikel Gelombang Dualisme Partikel Gelombang Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung agussuroso10.wordpress.com, agussuroso@fi.itb.ac.id 19 April 017 Pada pekan ke-10 kuliah

Lebih terperinci

KARAKTERISASI FIBER BRAG GRATING TERHADAP SUHU MENGGUNAKAN TEKNIK SAPUAN PANJANG GELOMBANG LASER

KARAKTERISASI FIBER BRAG GRATING TERHADAP SUHU MENGGUNAKAN TEKNIK SAPUAN PANJANG GELOMBANG LASER Prosiding Pertemuan Ilmiah XXIV HFI Jateng & DIY, Semarang 10 April 2010 241 hal. 241-246 KARAKTERISASI FIBER BRAG GRATING TERHADAP SUHU MENGGUNAKAN TEKNIK SAPUAN PANJANG GELOMBANG LASER Andi Setiono dan

Lebih terperinci

Komponen Materi. Kimia Dasar 1 Sukisman Purtadi

Komponen Materi. Kimia Dasar 1 Sukisman Purtadi Komponen Materi Kimia Dasar 1 Sukisman Purtadi Pengamatan ke Arah Pandangan Atomik Materi Konservasi Massa Komposisi Tetap Perbandingan Berganda Teori Atom Dalton Bagaimana Teori Dalton Menjelaskan Hukum

Lebih terperinci

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS ISI BAB I 1. Pendahuluan 2. Struktur Atom 3. Elektronegativitas 4. Ikatan Ionik 5. Ikatan Kovalen 6. Struktur Lewis 7. Polaritas Ikatan 8. Sifat-Sifat Senyawa Kovalen TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. molekul yang memberikan spektrum yang benar benar sama dan intensitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. molekul yang memberikan spektrum yang benar benar sama dan intensitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Dasar Spektroskopi Raman Raman merupakan teknik pembiasan sinar yang memiliki berbagai keunggulan dalam penggunaannya. Dalam spektrum Raman tidak ada dua molekul yang

Lebih terperinci

PENENTUAN RUMUS ION KOMPLEKS BESI DENGAN ASAM SALISILAT

PENENTUAN RUMUS ION KOMPLEKS BESI DENGAN ASAM SALISILAT PENENTUAN RUMUS ION KOMPLEKS BESI DENGAN ASAM SALISILAT Desi Eka Martuti, Suci Amalsari, Siti Nurul Handini., Nurul Aini Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jenderal

Lebih terperinci

BAB III DASAR DASAR GELOMBANG CAHAYA

BAB III DASAR DASAR GELOMBANG CAHAYA BAB III DASAR DASAR GELOMBANG CAHAYA Tujuan Instruksional Umum Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perambatan gelombang, yang merupakan hal yang penting dalam sistem komunikasi serat optik. Pembahasan

Lebih terperinci