SURVEI PERSEPSI PASAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SURVEI PERSEPSI PASAR"

Transkripsi

1 1 SURVEI PERSEPSI PASAR Triwulan II 2010 Aktivitas perekonomian pada triwulan III-2010 diperkirakan akan mengalami peningkatan dibandingkan triwulan II Pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan meningkat dalam kisaran 5,6-6,0% dan nilai tukar rupiah terhadap dollar relatif stabil pada kisaran Rp /USD. Sementara itu, tekanan terhadap harga umum juga diperkirakan akan mengalami peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Kenaikan harga barang tersebut sejalan dengan datangnya bulan puasa dan hari raya yang ditengarai mempengaruhi ekspektasi responden terhadap kenaikan harga pada triwulan III Laju inflasi triwulan III-2010 diperkirakan dalam kisaran 4,1-4,5%. Kondisi ekonomi makro selama tahun 2010 diperkirakan lebih baik dibandingkan kondisi pada tahun Hal tersebut tercermin dari tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010 yang diperkirakan berada pada kisaran 5,1-5,5% dan stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dollar dalam kisaran Rp /USD. Tekanan inflasi diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Tingkat inflasi tahun 2010 diperkirakan dalam kisaran 5,1-5,5%. Perkiraan inflasi tersebut berada pada kisaran perkiraan Bank Indonesia yaitu sebesar 5%±1% dan asumsi makro APBN-P 2010 sebesar 5,3%. Tingkat pengangguran tahun 2010 diperkirakan akan menurun dibandingkan periode sebelumnya dan berada dibawah 8,1% dengan rata-rata sebesar 7,35%. Pemulihan ekonomi global yang relatif cepat, positifnya kondisi fundamental domestik dan laju konsumsi yang relatif kuat untuk menopang pertumbuhan ekonomi ditengarai mempengaruhi optimisme responden akan laju pertumbuhan ekonomi tahun 2011 yang diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan tahun Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2011 berada pada kisaran 5,6-6,0%. Nilai tukar rupiah terhadap dollar diperkirakan akan stabil dalam kisaran Rp /USD. Disisi lain, laju inflasi diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya dan berada dalam kisaran 5,6-6,0%. Tingkat pengangguran pada tahun 2011 diperkirakan berada dibawah 8,1% dengan rata-rata sebesar 7,26%. Perkiraan Kondisi Ekonomi Makro Triwulan III-2010 Pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2010 diperkirakan sebesar 5,6-6,0% Pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2010 diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan triwulan II Hasil Survei Persepsi Pasar periode triwulan II dengan jumlah responden sebanyak 68 orang dari rata-rata total responden aktif sebanyak 75 responden menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi pada triwulan III diperkirakan lebih tinggi dibandingkan perkiraan pertumbuhan ekonomi triwulan II Mayoritas responden (47,8%) memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2010 akan berada pada kisaran 5,6-6,0%, atau lebih tinggi dibandingkan perkiraan pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2010 sebesar 5,1-5,5%. Peningkatan pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2010 ditengarai terutama didorong oleh naiknya konsumsi menjelang puasa & hari raya dan adanya ekspektasi kenaikan harga Metodologi Survei Persepsi Pasar merupakan survei triwulanan yang dilaksanakan sejak Triwulan IV-2001 terhadap responden yang terdiri dari para ekonom, pengamat/peneliti ekonomi, analis pasar uang/modal serta akademisi. Responden dipilih berdasarkan metode purposive sampling. Saat ini responden survei berjumlah sekitar 100 orang yang tersebar di kota Jakarta, Bandung, Semarang, Bandar Lampung, Surabaya, Yogyakarta, Medan, Padang, Palembang, Denpasar, Banjarmasin, Makasar, Manado dan Kendari. Pengumpulan data dilakukan melalui mail, faksimili maupun . Response rate setiap periode survei berkisar antara 65%-80%. Hasil survei disajikan dengan metode pooling (persentase responden yang menjawab paling banyak). Sebagai informasi, survei dilakukan pada pertengahan periode survei, misalnya: penyebaran kuesioner pada survei pada triwulan II-2010 dimulai sejak akhir Mei Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 1

2 barang secara umum. Tren peningkatan pertumbuhan konsumsi juga didukung oleh kenaikan daya beli masyarakat karena realisasi kenaikan gaji PNS, TNI, dan Polri sebesar 5% serta kenaikan UMP Sementara itu, terdapat sebanyak 23,9% responden memperkirakan pertumbuhan ekonomi berada pada 5,1-5,5%, dan sebesar 16,4% responden memprediksikan pertumbuhan ekonomi hanya tumbuh pada kisaran 4,6-5,0%. Tekanan terhadap harga umum diperkirakan akan lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yaitu mencapai kisaran 4,1-4,5%. Kenaikan harga barang karena menjelang puasa dan hari raya Idul Fitri ditengarai mempengaruhi ekspektasi responden terhadap kenaikan harga pada triwulan III Inflasi tahunan pada triwulan III-2010 diperkirakan oleh sebanyak 34,3% responden akan berada pada kisaran 4,1-4,5%. Sementara itu, sebagian responden (32,8%) memprediksikan inflasi akan berada pada range yang lebih rendah yaitu sebesar 3,6-4,0% (yoy), sebaliknya sebanyak 17,9% responden memperkirakan inflasi mencapai kisaran 4,6-5,0% (yoy). Tabel 1 Perkembangan Beberapa Indikator Ekonomi Triwulanan No. Indikator Ekonomi Realisasi Perkiraan Hasil Survei Tw. I-2010 Tw. I-2010 Tw. II-2010 Tw. III Pertumbuhan Ekonomi (y-o-y) 5,69%*** 4,1-4,5% 5,1-5,5% 5,6-6,0% 2. Inflasi (y-o-y) 3,43% <6,1%, rata-rata 4,0% 2,1-3,5% 4,1-4,5% 3. Nilai Tukar Rp/USD Rp Rp Rp Rp Transaksi Berjalan (% surplus/defisit dari PDB) 0,95%*** 0,1-1,5% 1,6-3,0% 0,1-1,5% Keterangan : *) : angka sementara ***) : angka sangat sangat sementara Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar pada triwulan III-2010 diperkirakan masih stabil dan berada pada kisaran Rp /USD. Mayoritas responden (83,8%) memperkirakan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar pada triwulan III-2010 akan relatif stabil pada kisaran Rp /USD. Sementara itu, terdapat sebanyak 13,2% responden yang memperkirakan nilai tukar akan berada pada kisaran Rp /USD. Surplus transaksi berjalan pada triwulan III-2010 diperkirakan pada kisaran 0,1-1,5% dari PDB. Sebanyak 51,5% responden memperkirakan rasio transaksi berjalan akan mengalami surplus sebesar 0,1-1,5% terhadap PDB. Sementara itu, terdapat sebanyak 33,8% responden memperkirakan surplus transaksi berjalan terhadap PDB pada kisaran yang lebih tinggi yaitu 1,6-3,0%. Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 2

3 Perkiraan Kondisi Ekonomi Makro 2010 Pertumbuhan ekonomi tahun 2010 diperkirakan lebih baik dibandingkan kondisi tahun 2009, diperkirakan sebesar 5,1-5,5% Kondisi ekonomi makro selama tahun 2010 diperkirakan lebih baik dibandingkan kondisi pada tahun Positifnya fundamental ekonomi Indonesia dan meningkatnya kondisi internasional dari sisi perdagangan ekspor impor ditengarai mempengaruhi optimisme responden akan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010 yang lebih tinggi dibandingkan tahun Sama seperti hasil survei sebelumnya, sebagian besar responden masih optimis bahwa pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010 akan lebih tinggi dibandingkan tahun 2009 dan berada dalam kisaran 5,1-5,5%. Mayoritas responden (41,8%) optimis bahwa pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010 akan berada pada kisaran 5,1-5,5%, bahkan sebanyak 29,9% responden optimis pertumbuhan ekonomi akan mencapai level yang lebih tinggi diatas 5,5% yaitu sebesar 5,9%. Sementara itu, sebanyak 17,9% responden memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan tumbuh lebih rendah yaitu pada kisaran 4,6-5,0%. Faktor-faktor yang dianggap mayoritas responden masih menghambat pertumbuhan ekonomi untuk tumbuh lebih tinggi pada tahun 2010 antara lain korupsi, lemahnya penegakan hukum, dan kurangnya Sumber Daya Manusia yang bersih & profesional (tabel 3). Sejalan dengan adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi, tekanan harga pada tahun 2010 diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan tahun 2009, yaitu pada kisaran 5,1-5,5%. Perkiraan inflasi tersebut berada pada kisaran perkiraan Bank Indonesia yaitu sebesar 5%±1% dan asumsi makro APBN-P 2010 sebesar 5,3%. Sebagian besar responden (28,4%) memperkirakan inflasi pada tahun 2010 akan berada pada range 5,1-5,5%, sebanyak 20,9% responden memperkirakan inflasi akan lebih rendah yaitu pada kisaran 4,6-5,0%, namun terdapat 11,9% responden memprediksikan inflasi akan berada pada range yang lebih tinggi yaitu 5,6-6,0%. Di sisi lain, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar diperkirakan akan relatif stabil pada kisaran Rp /USD. Kisaran tersebut diperkirakan oleh mayoritas responden survei (82,1%). Sementara itu, sebanyak 13,4% responden memprediksikan nilai tukar akan mencapai kisaran Rp /USD. Tabel 2 Perkembangan Beberapa Indikator Ekonomi 2009, Perkiraan Tahun 2010, Perkiraan Bank Indonesia, dan Asumsi Makro APBN 2010 Realisasi Perkiraan 2009 Perkiraan 2010 No. Indikator Ekonomi Hasil Survei Hasil Survei Hasil Survei Hasil Survei 2009 akhir tw III-2009 akhir tw IV-2009 akhir tw I-2010 akhir tw II-2010 Perkiraan Bank Indonesia 1 Asumsi Makro APBN-P Pertumbuhan Ekonomi (y-o-y) 4,55%*** 4,1-4,5% 5,1-5,5% 5,1-5,5% 5,1-5,5% 5,5-6,0% 5,8% 2. Inflasi (y-o-y) 2,78% 5,1-5,5% 5,1-5,5% 5,1-5,5% 5,1-5,5% 5 ± 1% 5,3% 3. Nilai Tukar Rp/USD Rp Rp Rp Rp Rp n/a Rp Transaksi Berjalan (% surplus/defisit dari PDB) 1,79% 0,1-1,5% 1,6-3,0% 1,6-3,0% 0,1-1,5% n/a n/a 5. Anggaran Pemerintah (% surplus/defisit dari PDB) (1,55%) (0,1-0,5%) (1,6-2,5%) (1,6-2,0%) (1,6-2,0%) n/a (2,1%) 6. Tingkat Pengangguran 7,87% 8,1-9,0% 8,1-9,0% 8,1-9,0% < 8,1%, rata-rata 7,35% n/a n/a Keterangan : ***) : angka sangat sementara n/a : data belum tersedia 1) : Laporan Kebijakan Moneter Triwulan II ) : Telah disyahkan oleh Rapat Paripurna 3 Mei 2010 Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 3

4 Kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang relatif baik ditengarai mendukung kinerja Neraca Pembayaran Indonesia pada tahun 2010 sehingga rasio transaksi berjalan diperkirakan masih surplus. Kegiatan ekspor dan impor barang diperkirakan mengalami pertumbuhan sehingga rasio transaksi berjalan diperkirakan akan mengalami surplus pada kisaran 0,1-1,5% dari PDB. Perkiraan surplus transaksi berjalan tersebut lebih rendah dibandingkan perkiraan periode sebelumnya (1,6-3,0%). Berdasarkan hasil survei, transaksi berjalan diperkirakan mengalami surplus sebesar 0,1-1,5% terhadap PDB oleh 46,8% responden. Sementara itu, sebanyak 40,3% responden memperkirakan surplus transaksi berjalan akan mencapai kisaran 1,6-3,0% terhadap PDB. Kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang tetap baik ditengarai mendukung kinerja Neraca Pembayaran Indonesia pada tahun Defisit keuangan pemerintah tahun 2010 diperkirakan sedikit lebih tinggi dibandingkan defisit tahun Sebagaimana hasil survei sebelumnya, sebagian besar responden (43,3%) memperkirakan keuangan pemerintah akan mengalami defisit pada kisaran 1,6-2,0% dari PDB. Perkiraan tersebut sedikit diatas angka realisasi defisit pada tahun 2009 sebesar 1,55%. Sementara, terdapat 17,9% responden memprediksikan defisit yang lebih dalam yaitu pada kisaran 2,1-2,5% dari PDB. Tingkat pengangguran diperkirakan menurun dan berada pada kisaran <8,1% atau rata-rata sebesar 7,35%. Optimisme responden tersebut dinyatakan oleh sebanyak 47,8% responden. Sementara itu, sebanyak 37,3% responden memprediksikan tingkat pengangguran pada range 8,1-9,0% (tabel 2). Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 4

5 Tabel 3 Faktor Penghambat Pertumbuhan Ekonomi dan Faktor Risiko 2010 FAKTOR PENGHAMBAT PERTUMBUHAN EKONOMI Pengaruh faktor-faktor internal/ekstenal yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia 2010 Tidak Menghambat Kurang Menghambat Cukup Menghambat Menghambat (% Responden) Sangat Menghambat A.FAKTOR INTERNAL 1. Laju Inflasi 14,71 52,94 19,12 7,35 5,88 2. Tingkat suku bunga dalam negeri 4,41 27,94 42,65 14,71 10,29 3. Volatilitas nilai tukar Rupiah 0,00 37,31 41,79 16,42 4,48 4. Kondisi stimulus fiskal yang masih terbatas 4,41 11,76 54,41 25,00 4,41 5. Penurunan kapasitas produksi terpakai 1,47 19,12 50,00 23,53 5,88 6. Tingkat keyakinan konsumen 13,24 33,82 36,76 14,71 1,47 7. Tingkat pengangguran 2,94 16,18 41,18 27,94 11,76 8. Situasi perburuhan yang belum kondusif 1,47 16,18 42,65 33,82 5,88 9. Tingkat upah 0,00 30,88 42,65 20,59 5, Tingkat kemiskinan 0,00 14,71 33,82 36,76 14, Prosedur/perizinan untuk melakukan investasi 1,47 10,29 38,24 32,35 17, Prosedur melakukan repatriasi keuntungan 4,48 34,33 43,28 16,42 1, Kerusuhan sosial (misal : penjarahan) 11,76 39,71 27,94 8,82 11, Unjuk rasa yang bersifat anarkis 7,46 44,78 20,90 17,91 8, Ancaman disintegrasi 16,18 50,00 19,12 8,82 5, Korupsi 0,00 5,88 17,65 36,76 39, Ketersediaan Sumber Daya Manusia yang bersih & profesional 2,94 2,94 33,82 41,18 19, Konflik SARA 8,96 55,22 22,39 8,96 4, Lemahnya penegakan hukum 0,00 2,94 19,12 44,12 33,82 Pengaruh faktor-faktor internal tersebut secara umum menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2010* 1,56 25,00 51,56 18,75 3,13 B. FAKTOR EKSTERNAL 1. Perekonomian dunia yang lesu 1,47 20,59 30,88 39,71 7,35 2. Politik dunia yang tidak stabil dan ancaman perang 2,94 38,24 50,00 8,82 0,00 3. Tingkat suku bunga internasional 10,29 36,76 35,29 14,71 2,94 4. Wabah Penyakit 14,71 63,24 19,12 2,94 0,00 Pengaruh faktor-faktor eksternal tersebut secara umum menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2010* 3,13 34,38 54,69 7,81 0,00 Pengaruh faktor-faktor risiko politik selama 2010 FAKTOR RISIKO Tidak Beresiko Kurang Beresiko Cukup Beresiko Beresiko (% Responden) Sangat Beresiko 1. Koordinasi dalam kabinet 0,00 29,41 42,65 25,00 2,94 2. Hubungan Eksekutif dan Legislatif 0,00 17,65 42,65 33,82 5,88 3. Dukungan publik terhadap kebijakan pemerintah 4,41 25,00 42,65 22,06 5,88 4. Dukungan militer terhadap pemerintah 14,71 55,88 22,06 7,35 0,00 5. Inkonsistensi kebijakan pemerintah 1,47 8,82 47,06 32,35 10,29 6. Transparansi dalam pelaksanaan kebijakan 2,94 7,35 45,59 33,82 10,29 7. Efek Desentralisasi (Masalah yang terkait dengan Otonomi Daerah) 2,94 29,41 42,65 22,06 2,94 8. Situasi keamanan dan politik yang belum stabil 4,41 44,12 30,88 17,65 2,94 9. Gangguan hubungan diplomatik 19,12 57,35 19,12 4,41 0, Tekanan Internasional 13,24 52,94 20,59 10,29 2, Ancaman Perang (misal : Konflik Perbatasan) 24,24 53,03 16,67 6,06 0,00 Kondisi faktor-faktor risiko politik tersebut secara umum pada 2010* 4,48 26,87 52,24 14,93 1,49 * dihitung dengan metode rata-rata setiap kolom Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 5

6 Perkiraan Kondisi Ekonomi Makro 2011 Pertumbuhan ekonomi pada 2011 diperkirakan semakin meningkat yaitu berada pada kisaran 5,6-6,0% Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2011 diperkirakan berada pada kisaran 5,6-6,0%, atau lebih tinggi dibandingkan perkiraan pertumbuhan ekonomi pada tahun Sebagian besar responden (37,3%) optimis pertumbuhan ekonomi pada tahun 2011 akan semakin meningkat dan berada pada kisaran 5,6-6,0%. Sementara, terdapat sebanyak 35,8% responden memperkirakan pertumbuhan ekonomi dapat mencapai kisaran 6,1-6,5%, dan sebanyak 11,9% responden lain memperkirakan pertumbuhan ekonomi hanya tumbuh pada kisaran 5,1-5,5%. Pemulihan ekonomi global yang relatif cepat dan positifnya kondisi fundamental domestik serta laju konsumsi yang relatif kuat menopang pertumbuhan ekonomi ditengarai mempengaruhi optimisme responden akan laju pertumbuhan ekonomi tahun 2011 yang relatif tinggi dibandingkan tahun Tabel 4 Perkembangan Perkiraan Beberapa Indikator Ekonomi 2011 No. Indikator Ekonomi Perkiraan 2011 Hasil Survei Hasil Survei Hasil Survei Triwulan IV-2009 Triwulan I-2010 Triwulan II-2010 Perkiraan Bank Indonesia Asumsi Makro Pagu Indikatif Pertumbuhan Ekonomi (y-o-y) 5,6-6,0% 5,6-6,0% 5,6-6,0% 6,0-6,5% 6,2-6,4% 2. Inflasi (y-o-y) 6,1-6,5% 4,1-4,5% 5,6-6,0% 5±1% 4,9-5,3% 3. Nilai Tukar Rp/USD Rp Rp Rp n/a Rp Tingkat Pengangguran 8,1-9,0% 8,1-9,0% < 8,1%, rata-rata 7,26 n/a n/a Keterangan : n/a : data belum tersedia 1) : Laporan Kebijakan Moneter Triwulan II ) : Pagu Indikatif telah disyahkan dalam bentuk SEB antara Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bapenas dan Menteri Keuangan No.0181/M.PPN/04/2010 dan SE.120/MK/2010 tanggal 6 April sumber Kementrian Keuangan Laju inflasi tahun 2011 diperkirakan pada kisaran 5,6-6,0%. Sebanyak 29,9% responden memperkirakan laju inflasi pada tahun 2011 akan mencapai 5,6-6,0% (yoy). Asumsi laju inflasi tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan asumsi makro pagu indikatif 2011 yaitu sebesar 4,9-5,3%. Sementara itu, terdapat sebanyak 19,4% responden memprediksikan inflasi akan berada pada 4,1-4,5% (yoy), sebanyak 13,4% responden memperkirakan inflasi pada range 6,1-6,5% (yoy) dan sebanyak (11,9%) responden memperkirakan inflasi pada range 5,1-5,5% (yoy). Sebanyak 44,1% responden memperkirakan tingkat pengangguran akan berada dibawah 8,1% atau rata-rata sebesar 7,26%. Sementara itu, sebanyak 36,8% responden memprediksikan tingkat pengangguran akan berada pada range 8,1-9,0% dan sebanyak 14,7% responden memprediksikan tingkat pengangguran pada kisaran 9,1-10,0%. Dari sisi nilai tukar, mayoritas responden (66,2% responden) memperkirakan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar akan tetap stabil dalam kisaran Rp /USD (tabel 4). Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 6

7 PERKIRAAN BEBERAPA INDIKATOR EKONOMI TRIWULANAN Grafik 1 Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Triwulanan (yoy) Grafik 2 Perkiraan Inflasi Triwulanan (yoy) 3.0% > 6,0% 1.6% 47.8% 5,6-6,0% 13.2% 6.3% 23.9% 5,1-5,5% 39.7% 14.3% 16.4% 4,6-5,0% 22.1% 33.3% 7.5% 4,1-4,5% 20.6% 39.7% 3,6-4,0% 2.9% 4.8% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 5,1% - 5,5% 4,6% - 5,0% 4,1% - 4,5% 3,6% - 4,0% 2,1% - 3,5% <2,1% 9.0% 2.9% 17.9% 13.2% 7.4% 6.0% 26.5% 34.3% 32.8% 48.5% Tw III-2010 Tw II-2010 Tw I % 10% 20% 30% 40% 50% 60% Tw. III-2010 Tw. II-2010 Pertumbuhan ekonomi (y-o-y) pada triwulan III diperkirakan sebesar 5,6-6,0% oleh 47,8% responden. Grafik 3 Perkiraan Nilai Tukar Rp/USD Triwulanan Inflasi tahunan pada triwulan III-2010 diperkirakan sebesar 4,1-4,5% oleh 34,3% responden. Grafik 4 Perkiraan Transaksi Berjalan Triwulanan (% dari PDB) Rp Rp % 17.9% 1,6-3,0% 0,1-1,5% % 33.3% 36.8% 48.5% % 83.8% Rp % 0% 20% 40% 60% 80% 100% Tw. III-2010 Tw. II-2010 Nilai tukar Rp/USD pada triwulan III-2010 diperkirakan oleh 83,8% responden pada kisaran Rp Grafik 5 Perkiraan Kegiatan Investasi 8.8% (0,1-1,5%) 7.4% 2.9% (1,6-3,0%) 3.2% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% Tw. III-2010 Tw. II-2010 Tw. I-2010 Transaksi berjalan pada triwulan III-2010 diperkirakan mengalami surplus sebesar 0,1-1,5% terhadap PDB oleh 51,5% responden. Tidak 25.0% 26.9% 24.2% Ya 75.0% 73.1% 75.8% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% Tw. III-2010 Tw. II-2010 Tw. I-2010 Sebanyak 75,0% responden menyatakan bahwa triwulan III-2010 merupakan saat yang tepat untuk melakukan investasi di Indonesia. Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 7

8 PERKIRAAN BEBERAPA INDIKATOR EKONOMI 2010 Grafik 6 Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi 2010 Grafik 7 Perkiraan Inflasi 2010 >5,5% 11.8% 16.7% 29.9% % 11.9% 14.7% 18.3% 41.8% 5,1-5,5% 58.8% 56.7% 17.9% 4.6-5,0% 16.2% 16.7% 7.5% 4,1-4,5% 7.4% 10.0% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% Survei Tw II-2010 Survei Tw I-2010 Survei Tw IV % % 17.6% 30.0% 20.9% % 14.7% 21.7% 10.4% % 11.8% 10.0% 0% 10% 20% 30% Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2010 diperkirakan tumbuh pada kisaran 5,1-5,5% (y-o-y) oleh 41,8% responden. Grafik 8 Perkiraan Nilai Tukar Rp/USD 2010 Laju inflasi tahun 2010 diperkirakan akan berada pada range 5,1-5,5% oleh 28,4% responden. Grafik 9 Perkiraan Transaksi Berjalan 2010 (% dari PDB) 3.0% Rp % Rp % 82.1% Rp % < Rp % 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% Survei Tw. II-2010 Survei Tw. I ,1% - 4,5% 6.5% 40.3% 1,6-3,0% 53.0% 48.4% 46.8% 0,1-1,5% 37.9% 38.7% 0 8.1% (0,1-1,5%) 4.5% 3.2% 4.8% (1,6-3,0%) 3.2% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% Nilai tukar Rp/USD tahun 2010 diperkirakan pada kisaran Rp oleh 82,1% responden. Grafik 10 Perkiraan Defisit Anggaran Pemerintah 2010 Transaksi berjalan tahun 2010 diperkirakan akan surplus sebesar 0,1-1,5% dari PDB oleh 46,8% responden. Grafik 11 Perkiraan Tingkat Pengangguran % (> 2,5%) 6.5% (2,1-2,5%) 17.9% 20.6% 35.5% (1,6-2,0%) 43.3% 33.8% 35.5% (1,1-1,5%) 16.4% 4.8% 23.5% 7.5% (<1,1%) 8.8% 9.7% 0% 10% 20% 30% 40% 50% Anggaran Penerimaan dan Belanja Pemerintah (APBN) tahun 2010 diperkirakan akan mengalami defisit antara 1,6-2,0%, dari PDB diperkirakan oleh 43,3% responden. 10,1-11,0% 2.9% 1.6% 11.9% 9,1-10,0% 16.2% 16.4% 37.3% 8,1-9,0% 50.0% 59.0% 47.8% < 8,1% 29.4% 18.0% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% Tingkat pengangguran tahun 2010 diperkirakan akan berada pada kisaran <8,1% oleh 47,8% responden. Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 8

9 Grafik 12 Perkiraan Kegiatan Investasi 2010 Tidak 19.4% 20.9% 19.7% Ya 80.6% 79.1% 80.3% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% Mayoritas responden (80,6%) optimis bahwa tahun 2010 merupakan saat yang tepat untuk melakukan investasi di Indonesia. Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 9

10 PERKIRAAN BEBERAPA INDIKATOR EKONOMI 2011 Grafik 13 Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi 2011 Grafik 14 Perkiraan Inflasi ,1% -6,5% 19.1% 17.7% 35.8% % 13.4% 16.2% 25.8% 5,6% -6,0% 5,1% -5,5% 4.6% -5,0% 11.9% 16.2% 3.0% 4.4% 8.1% 30.6% 29.0% 37.3% 48.5% % % 4,6-5,0% 4,1-4,5% 11.9% 12.9% 9.0% 8.8% 11.3% 19.1% 16.1% 19.1% 16.1% 19.4% 22.1% 29.9% 0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 40% 45% 50% Survei Tw II-2010 Survei Tw I-2010 Survei Tw IV-2009 Pertumbuhan ekonomi tahun 2011 diperkirakan oleh 37,3% responden tumbuh pada kisaran 5,6-6,0% (y-oy). Grafik 15 Perkiraan Nilai Tukar Rp/USD % 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% Laju inflasi tahun 2011 diperkirakan akan berada pada kisaran 5,6-6,0% oleh 29,9% responden. Grafik 16 Perkiraan Tingkat Pengangguran 2011 Rp % 35.8% 11,1-12,0% 10,1-11,0% 3.0% 4.8% 2.9% 4.8% 13.6% Rp < Rp % 13.2% 55.2% 66.2% 9,1-10,0% 8,1-9,0% < 8,1% 7.6% 14.7% 17.5% 20.6% 30.3% 36.8% 43.9% 47.6% 44.1% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% Survei Tw. II-2010 Survei Tw. I-2010 Nilai tukar Rp/USD tahun 2011 diperkirakan pada kisaran Rp oleh 66,2% responden. 0% 10% 20% 30% 40% 50% Tingkat pengangguran tahun 2011 diperkirakan akan berada pada kisaran <8,1% oleh 44,1% responden. Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 10

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI PERSEPSI PASAR 1 SURVEI PERSEPSI PASAR Triwulan III 2010 Pertumbuhan ekonomi tahun 2010 diperkirakan sebesar 6,1%. Inflasi berada pada kisaran 6,1-6,5% Perkembangan ekonomi global dan domestik yang semakin membaik, kinerja

Lebih terperinci

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI PERSEPSI PASAR 1 SURVEI PERSEPSI PASAR Triwulan III 29 Perekonomian Indonesia di tahun 29 diperkirakan tumbuh melambat dibandingkan dengan tahun 28. Mayoritas responden (48,1%) memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun

Lebih terperinci

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI PERSEPSI PASAR 1 SURVEI PERSEPSI PASAR Triwulan I 2010 Inflasi dan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010 diperkirakan berada pada kisaran 5,1-5,5%. Mayoritas responden (58,8%) optimis bahwa pertumbuhan ekonomi pada tahun

Lebih terperinci

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI PERSEPSI PASAR 1 SURVEI PERSEPSI PASAR Triwulan III 2008 Kondisi ekonomi makro pada triwulan IV-2008 dan selama tahun 2008 diperkirakan akan mengalami tekanan akibat perekonomian dunia yang lesu dan krisis keuangan global.

Lebih terperinci

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI PERSEPSI PASAR 1 SURVEI PERSEPSI PASAR Triwulan I 29 Perlambatan pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-29 dan selama tahun 29 diperkirakan masih akan berlanjut sebagaimana kondisi perekonomian dunia yang belum menunjukkan

Lebih terperinci

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI PERSEPSI PASAR 1 SURVEI PERSEPSI PASAR Triwulan II 29 Responden Survei Persepsi Pasar (SPP) memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-29 (yoy) dan selama tahun 29 berada pada kisaran 4,1-4,5%. Perkiraan pertumbuhan

Lebih terperinci

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI PERSEPSI PASAR 1 SURVEI PERSEPSI PASAR Triwulan I 2008 Responden memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahunan pada triwulan II-2008 relatif sama dengan triwulan II-2007, namun tingkat inflasi pada triwulan II-2008 diperkirakan

Lebih terperinci

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI PERSEPSI PASAR 1 SURVEI PERSEPSI PASAR Triwulan II 2008 Pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2008 diperkirakan akan lebih rendah dibandingkan triwulan III-2007, tingkat inflasi diperkirakan diatas 10%, dan nilai tukar

Lebih terperinci

SURVEI PERSEPSI PASAR. Triwulan II 2006

SURVEI PERSEPSI PASAR. Triwulan II 2006 SURVEI 1 PERSEPSI PASAR Triwulan II 2006 Kondisi ekonomi Indonesia pada triwulan I- 2006 diperkirakan membaik Pertumbuhan ekonomi triwulan III-2006 diperkirakan melambat dibanding pertumbuhan triwulan

Lebih terperinci

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI PERSEPSI PASAR 1 SURVEI PERSEPSI PASAR Triwulan II - 2005 Kondisi ekonomi makro triwulan III-2005 diperkirakan membaik Kondisi ekonomi makro Indonesia 2005 diperkirakan lebih baik dibandingkan tahun 2004 Responden optimis

Lebih terperinci

SURVEI PERSEPSI PASAR. Triwulan IV

SURVEI PERSEPSI PASAR. Triwulan IV SURVEI 1 PERSEPSI PASAR Triwulan IV - 2005 Kondisi ekonomi makro triwulan I-2006 diperkirakan masih sama dengan kondisi ekonomi pada triwulan IV-2005 Kondisi ekonomi 2006 yang diperkirakan membaik, dianggap

Lebih terperinci

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI PERSEPSI PASAR 1 SURVEI PERSEPSI PASAR Triwulan I 2007 Kondisi ekonomi Indonesia pada triwulan II- 2007 diperkirakan membaik? Perkiraan inflasi, pergerakan nilai tukar Rp/USD dan surplus transaksi berjalan yang relatif

Lebih terperinci

Perkiraan Kondisi Ekonomi Makro Triwulan IV Perkiraan Tw. I Perkiraan Kondisi Ekonomi Realisasi

Perkiraan Kondisi Ekonomi Makro Triwulan IV Perkiraan Tw. I Perkiraan Kondisi Ekonomi Realisasi SURVEI 1 PERSEPSI PASAR Triwulan III - 2005 Kondisi ekonomi makro triwulan IV-2005 dan keseluruhan diperkirakan memburuk, dengan tingkat inflasi dan pengangguran yang meningkat Responden optimis kondisi

Lebih terperinci

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI PERSEPSI PASAR 1 SURVEI PERSEPSI PASAR Triwulan III 2007 Kondisi ekonomi makro pada triwulan IV 2007 diperkirakan relatif sama dengan realisasi triwulan IV 2006. Kondisi ekonomi makro pada 2007 diperkirakan lebih baik

Lebih terperinci

SURVEI PROYEKSI INDIKATOR MAKRO EKONOMI

SURVEI PROYEKSI INDIKATOR MAKRO EKONOMI SURVEI PROYEKSI INDIKATOR MAKRO EKONOMI Triwulan II 2017 Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2017 Diperkirakan Membaik Survei Proyeksi Indikator Makro Ekonomi (SPIME) Bank Indonesia periode triwulan II-2017 mengindikasikan

Lebih terperinci

SURVEI PROYEKSI INDIKATOR MAKRO EKONOMI

SURVEI PROYEKSI INDIKATOR MAKRO EKONOMI Triwulan I - 215 SURVEI PROYEKSI INDIKATOR MAKRO EKONOMI Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 215 Diperkirakan Meningkat Survei Proyeksi Indikator Makro Ekonomi (SPIME) Bank Indonesia pada triwulan I-215

Lebih terperinci

INDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER

INDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER PANDANGAN GUBERNUR BANK INDONESIA PADA RAPAT KERJA PANITIA ANGGARAN DPR RI MENGENAI LAPORAN SEMESTER I DAN PROGNOSIS SEMESTER II APBN TA 2006 2006 Anggota Dewan yang terhormat, 1. Pertama-tama perkenankanlah

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 263 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 Tim Penulis

Lebih terperinci

ANALISIS Perkembangan Indikator Ekonomi Ma kro Semester I 2007 Dan Prognosisi Semester II 2007

ANALISIS Perkembangan Indikator Ekonomi Ma kro Semester I 2007 Dan Prognosisi Semester II 2007 ANALISIS Perkembangan Indikator Ekonomi Makro Semester I 2007 Dan Prognosisi Semester II 2007 Nomor. 02/ A/B.AN/VII/2007 Perkembangan Ekonomi Tahun 2007 Pada APBN 2007 Pemerintah telah menyampaikan indikator-indikator

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKONOMI, KETENAGAKERJAAN, DAN KEMISKINAN

PERKEMBANGAN EKONOMI, KETENAGAKERJAAN, DAN KEMISKINAN PERKEMBANGAN EKONOMI, KETENAGAKERJAAN, DAN KEMISKINAN PERKEMBANGAN EKONOMI, KETENAGAKERJAAN DAN KEMISKINAN Kinerja perekonomian Indonesia masih terus menunjukkan tren peningkatan dalam beberapa triwulan

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 127 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 Tim Penulis

Lebih terperinci

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL Triwulan IV - 9 Indeks Harga Properti Residensial pada triwulan IV-9 menunjukkan kenaikan, baik secara triwulanan (,69%) maupun tahunan (,31%). Kenaikan harga yang terjadi

Lebih terperinci

1. Tinjauan Umum

1. Tinjauan Umum 1. Tinjauan Umum Perekonomian Indonesia dalam triwulan III-2005 menunjukkan kinerja yang tidak sebaik perkiraan semula, dengan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan lebih rendah sementara tekanan terhadap

Lebih terperinci

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL Triwulan I - 1 Indeks Harga Properti Residensial pada triwulan I-1 meningkat baik secara triwulanan (,7%) maupun tahunan (,53%). Kenaikan harga yang terjadi sejalan dengan

Lebih terperinci

ANALISIS KEBIJAKAN FISKAL/KEUANGAN DAN EKONOMI MAKRO TAHUN 2010

ANALISIS KEBIJAKAN FISKAL/KEUANGAN DAN EKONOMI MAKRO TAHUN 2010 ANALISIS KEBIJAKAN FISKAL/KEUANGAN DAN EKONOMI MAKRO TAHUN 2010 Penyusun: 1. Bilmar Parhusip 2. Basuki Rachmad Lay Out Budi Hartadi Bantuan dan Dukungan Teknis Seluruh Pejabat/Staf Direktorat Akuntansi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... HALAMAN DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR BOKS... KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI... HALAMAN DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR BOKS... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR BOKS... KATA PENGANTAR... i iii iv vi vii BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF... I-1 A. PROSES PEMULIHAN EKONOMI TAHUN 2003... I-1 B. TANTANGAN DAN

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan indeks harga konsumen (IHK) Indonesia, tingkat suku bunga dunia, nilai dollar dalam rupiah, rasio belanja

Lebih terperinci

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL Triwulan II - 21 Harga dan Volume Penjualan Properti Residensial pada triwulan II-21 mengalami kenaikan. Indeks Harga Properti Residensial masih menunjukkan kenaikan,

Lebih terperinci

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL Triwulan I 8 Baik secara triwulanan maupun tahunan, harga Properti Residensial Triwulan I-8 mengalami kenaikan. Kenaikan harga diperkirakan masih akan berlanjut pada Triwulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Small open economic, merupakan gambaran bagi perekonomian Indonesia saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap perekonomian dunia,

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2010 245 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2010 Tim Penulis

Lebih terperinci

ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran,Triwulan III - 2005 135 ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2005 Tim Penulis

Lebih terperinci

SURVEI KONSUMEN. September 2006

SURVEI KONSUMEN. September 2006 SURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN September 2006 Indeks keyakinan konsumen menunjukkan trend membaik dan pada bulan September 2006 meningkat 3,0 poin. Tingkat harga pada enam bulan mendatang cenderung menurun,

Lebih terperinci

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL TRIWULAN I-2005 Harga properti residensial meningkat Pada triwulan mendatang diperkirakan peningkatan harga mengalami perlambatan Perkembangan Harga Properti Residensial

Lebih terperinci

BANK INDONESIA. Telepon : (sirkulasi) Fax. : Website :

BANK INDONESIA. Telepon : (sirkulasi) Fax. : Website : Untuk informasi lebih lanjut hubungi: Tim Outlook Jangka Pendek dan Diseminasi Kebijakan Biro Kebijakan Moneter Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Telepon : +62 61 3818189 +62 21 3818206 (sirkulasi)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2. untuk mencapai tingkat kestabilan harga secara mantap. 3. untuk mengatasi masalah pengangguran.

BAB I PENDAHULUAN. 2. untuk mencapai tingkat kestabilan harga secara mantap. 3. untuk mengatasi masalah pengangguran. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan jangka panjang yang dilaksanakan di Indonesia bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur dengan mengacu pada Trilogi Pembangunan (Rochmat Soemitro,

Lebih terperinci

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL RESIDENTIAL PROPERTY PRICE SURVEY TRIWULAN I-2004 Harga properti residensial pada triwulan I-2004 mengalami kenaikan namun sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan mengatur kegiatan perekonomian suatu negara, termasuk pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. dan mengatur kegiatan perekonomian suatu negara, termasuk pemerintah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kompleknya keterkaitan dan hubungan antarnegara didalam kancah internasional menyebabkan pemerintah juga ikut serta dalam hal meregulasi dan mengatur

Lebih terperinci

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL RESIDENTIAL PROPERTY PRICE SURVEY Triwulan IV - 2005 Harga properti residensial meningkat Pada triwulan mendatang diperkirakan harga properti masih meningkat Perkembangan

Lebih terperinci

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL TRIWULAN IV-2004 Harga properti residensial meningkat lebih rendah Pada triwulan mendatang diprakirakan peningkatan harga masih melambat. Perkembangan Harga Properti Residensial

Lebih terperinci

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN IV I II III IV I II III IV

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN IV I II III IV I II III IV SURVEI PERBANKAN Triwulan IV-2006 Target pemberian kredit baru pada triwulan I-2007 dan tahun 2007 diperkirakan meningkat Hanya sekitar 37,5% responden yang realisasi kredit barunya di bawah target yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. jasa. Oleh karena itu, sektor riil ini disebut juga dengan istilah pasar barang. Sisi

I. PENDAHULUAN. jasa. Oleh karena itu, sektor riil ini disebut juga dengan istilah pasar barang. Sisi 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah sektor riil dalam pembahasan mengenai ekonomi makro menggambarkan kondisi perekonomian dipandang dari sisi permintaan dan penawaran barang dan jasa. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat

BAB I PENDAHULUAN. motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perdagangan internasional mempunyai peranan sangat penting sebagai motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Sejak pertengahan tahun 2006, kondisi ekonomi membaik dari ketidakstabilan ekonomi tahun 2005 dan penyesuaian kebijakan fiskal dan moneter yang

Lebih terperinci

BAB II PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO TAHUN

BAB II PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO TAHUN BAB II PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO TAHUN 2002 2004 Bab perkembangan ekonomi makro tahun 2002 2004 dimaksudkan untuk memberi gambaran menyeluruh mengenai prospek ekonomi tahun 2002 dan dua tahun berikutnya.

Lebih terperinci

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN SURVEI KREDIT PERBANKAN B A N K L O A N S U R V E Y Triwulan I-2003 Permintaan maupun pemberian persetujuan kredit baru mengalami peningkatan, namun mengalami perlambatan yang cukup besar Kondisi tersebut

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDIKATOR SEKTOR RIIL TERPILIH

PERKEMBANGAN INDIKATOR SEKTOR RIIL TERPILIH Mei 2015 PERKEMBANGAN INDIKATOR SEKTOR RIIL TERPILIH Survei Konsumen Mei 2015 (hal. 1) Survei Penjualan Eceran April 2015 (hal. 13) PERKEMBANGAN INDIKATOR SEKTOR RIIL TERPILIH Mei 2015 Alamat Redaksi :

Lebih terperinci

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen SURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN Oktober 2006 Indeks Keyakinan Konsumen naik 5,0 poin dalam tiga bulan terakhir Indeks keyakinan konsumen (IKK) terus mengalami trend membaik Ekspektasi kenaikan harga dan

Lebih terperinci

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA B U S I N E S S S U R V E Y TRIWULAN IV-2003 Kegiatan usaha pada triwulan IV-2003 mengalami ekspansi dengan tingkat yang lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya Peningkatan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan estimasi yang telah dilakukan maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil uji Impulse Response Function menunjukkan variabel nilai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inflasi merupakan fenomena ekonomi yang sering terjadi pada perekonomian suatu negara. Gejala-gejala inflasi pada perekonomian ditandai dengan kenaikan harga-harga secara

Lebih terperinci

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN Nomor. 01/ A/B.AN/VI/2007 BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN Nomor. 01/ A/B.AN/VI/2007 BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2008 Nomor. 01/ A/B.AN/VI/2007 Asumsi Dasar dan Kebijakan Fiskal 2008 Sesuai dengan ketentuan UU Nomor 17 Tahun 2003, Pemerintah Pusat diwajibkan untuk menyampaikan

Lebih terperinci

ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran

ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran 1 ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran Tim Penulis Laporan Triwulanan, Bank Indonesia I.1

Lebih terperinci

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN SURVEI KREDIT PERBANKAN B A N K L O A N S U R V E Y TRIWULAN II-2003 Permintaan maupun pemberian persetujuan kredit baru diindikasikan mengalami peningkatan Kondisi tersebut diprakirakan akan berlanjut

Lebih terperinci

SURVEI PENJUALAN ECERAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN Februari 2015 SURVEI PENJUALAN ECERAN Survei Penjualan Eceran mengindikasikan bahwa secara tahunan penjualan eceran pada Februari 2015 mengalami akselerasi. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil

Lebih terperinci

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen SURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN Februari 2009 Trend peningkatan IKK kembali terjadi pada Februari 2009 meskipun belum mencapai level optimis yang tercatat pada indeks 96,4. Beberapa isu positif terkait

Lebih terperinci

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Perkembangan ekonomi makro bulan Oktober 2004 hingga bulan Juli 2008 dapat diringkas sebagai berikut. Pertama, stabilitas ekonomi tetap terjaga

Lebih terperinci

BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN

BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN Transaksi sistem pembayaran tunai di Gorontalo pada triwulan I-2011 diwarnai oleh net inflow dan peningkatan persediaan uang layak edar. Sementara itu,

Lebih terperinci

KONDISI TRIWULAN II-2007

KONDISI TRIWULAN II-2007 SURVEI PERBANKAN Triwulan II-2007 Permintaan masyarakat terhadap kredit baru mengalami peningkatan, ditunjukkan dengan angka neto tertimbang 92,8% Hanya sekitar 34,1% responden menyatakan bahwa realisasi

Lebih terperinci

SURVEI KONSUMEN. Optimis. Pesimis. Kenaikan Harga BBM

SURVEI KONSUMEN. Optimis. Pesimis. Kenaikan Harga BBM SURVEI KONSUMEN Juni 2010 Indeks Keyakinan Konsumen pada Juni 2010 kembali meningkat setelah bulan sebelumnya sedikit mengalami penurunan. Berita seputar rencana realisasi pembayaran gaji ke-13 PNS tampaknya

Lebih terperinci

SURVEI PENJUALAN ECERAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN o April Konsumsi masyarakat pada April menurun SURVEI PENJUALAN ECERAN Tingkat konsumsi masyarakat pada bulan April menurun sebagaimana tercermin dari indeks penjualan riil yang turun 1,1% (mtm), namun

Lebih terperinci

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN SURVEI KREDIT PERBANKAN B A N K L O A N S U R V E Y TRIWULAN III-2004 Permintaan Kredit dan persetujuan pemberian kredit baru pada triwulan III-2004 secara indikatif memperlihatkan peningkatan Peningkatan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN III 2003

PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN III 2003 1 PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN III 2003 Tim Penulis Laporan Triwulanan III 2003, Bank Indonesia Sampai dengan triwulan III-2003, kondisi perekonomian Indonesia masih mengindikasikan

Lebih terperinci

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia Perlambatan pertumbuhan Indonesia terus berlanjut, sementara ketidakpastian lingkungan eksternal semakin membatasi ruang bagi stimulus fiskal dan moneter

Lebih terperinci

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN SURVEI KREDIT PERBANKAN TRIWULAN I-2005 Permintaan kredit dan persetujuan pemberian kredit baru pada triwulan I-2005 secara indikatif memperlihatkan peningkatan, namun melambat dibandingkan triwulan sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, seperti Indonesia serta dalam era globalisasi sekarang ini, suatu negara tidak terlepas dari kegiatan

Lebih terperinci

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA B U S I N E S S S U R V E Y TRIWULAN II-2003 Kegiatan usaha pada triwulan II-2003 mengalami ekspansi, demikian juga prakiraan pada triwulan III-2003 Namun sesuai dengan polanya,

Lebih terperinci

KONDISI TRIWULAN I I II III IV I II III IV I

KONDISI TRIWULAN I I II III IV I II III IV I SURVEI PERBANKAN Triwulan I-007 Target pemberian kredit baru pada triwulan II-007 dan tahun 007 diperkirakan masih akan meningkat Hanya 4,0% responden yang menyatakan realisasi kredit baru dalam triwulan

Lebih terperinci

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN SURVEI KREDIT PERBANKAN B A N K L O A N S U R V E Y TRIWULAN IV-2003 - Permintaan serta pemberian persetujuan kredit baru secara indikatif memperlihatkan peningkatan - Kondisi tersebut diprakirakan akan

Lebih terperinci

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN SURVEI KREDIT PERBANKAN B A N K L O A N S U R V E Y TRIWULAN I-2004 Permintaan serta pemberian persetujuan kredit baru secara indikatif memperlihatkan peningkatan meskipun sedikit melambat Kondisi tersebut

Lebih terperinci

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN SURVEI KREDIT PERBANKAN B A N K L O A N S U R V E Y TRIWULAN II-2004 Permintaan (termasuk permintaan kredit baru & permintaan tambahan atas fasilitas kredit yang sudah ada) dan persetujuan pemberian kredit

Lebih terperinci

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN SURVEI KREDIT PERBANKAN B A N K L O A N S U R V E Y TRIWULAN IV-2004 Permintaan dan persetujuan pemberian kredit baru pada triwulan IV- 2004 secara indikatif memperlihatkan peningkatan Peningkatan tersebut

Lebih terperinci

PEREKONOMIAN INDONESIA TAHUN 2007: PROSPEK DAN KEBIJAKAN

PEREKONOMIAN INDONESIA TAHUN 2007: PROSPEK DAN KEBIJAKAN PEREKONOMIAN INDONESIA TAHUN 2007: PROSPEK DAN KEBIJAKAN KANTOR MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (BAPPENAS) DIREKTORAT PERENCANAAN MAKRO FEBRUARI

Lebih terperinci

Boks Dampak Krisis Ekonomi Global terhadap Perbankan Kalsel

Boks Dampak Krisis Ekonomi Global terhadap Perbankan Kalsel Gejolak krisis ekonomi global mulai dirasakan dampaknya di Kalimantan Selatan. Tentu saja sektor perbankan juga tidak luput dari pengaruh krisis ini. Dalam rangka mengidentifikasi pengaruh krisis ekonomi

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012 KAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012 Januari 2013 Kinerja Ekonomi Daerah Cukup Kuat, Inflasi Daerah Terkendali Ditengah perlambatan perekonomian global, pertumbuhan ekonomi berbagai daerah di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lalu-lintas modal, dan neraca lalu-lintas moneter. perdagangan dan neraca jasa. Terdapat tiga pokok persoalan dalam neraca

BAB I PENDAHULUAN. lalu-lintas modal, dan neraca lalu-lintas moneter. perdagangan dan neraca jasa. Terdapat tiga pokok persoalan dalam neraca 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persoalan perdagangan internasional yang dilakukan oleh suatu negara seringkali menggunakan perhitungan mengenai keuntungan dan kerugian yang dilihat dari

Lebih terperinci

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen SURVEI KONSUMEN Maret 2015 Survei menunjukkan bahwa tingkat keyakinan konsumen pada Maret 2015 masih cukup tinggi dan optimis. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Maret 2015 yang tercatat

Lebih terperinci

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN I. Ekonomi Dunia Pertumbuhan ekonomi nasional tidak terlepas dari perkembangan ekonomi dunia. Sejak tahun 2004, ekonomi dunia tumbuh tinggi

Lebih terperinci

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen SURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN Desember 2006 Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) turun tipis, kembali ke level pesimis, setelah pada November 2006 lalu sempat menyentuh level optimis Ekspektasi kenaikan harga

Lebih terperinci

INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN III-2014

INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN III-2014 No. 65/11/63/Th. XVIII/5 November 2014 INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN III-2014 Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan Badan Pusat

Lebih terperinci

MEMINIMALISIR DEPRESIASI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA

MEMINIMALISIR DEPRESIASI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA MEMINIMALISIR DEPRESIASI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA ABSTRAKS Ketidakpastian perekonomian global mempengaruhi makro ekonomi Indonesia. Kondisi global ini ikut mempengaruhi depresiasi nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pencerminan tingkat inflasi merupakan persentasi kecepatan naiknya harga-harga

BAB I PENDAHULUAN. Pencerminan tingkat inflasi merupakan persentasi kecepatan naiknya harga-harga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian suatu negara dapat ditinjau dari variabelvariabel makroekonomi yang mampu melihat perekonomian dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Variabelvariabel

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun memberikan dampak pada

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun memberikan dampak pada 1 I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997-1998 memberikan dampak pada keuangan Indonesia. Berbagai peristiwa yang terjadi pada masa krisis mempengaruhi Anggaran Pendapatan

Lebih terperinci

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) terus membaik Harga secara umum diekspektasikan tetap akan meningkat

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) terus membaik Harga secara umum diekspektasikan tetap akan meningkat SURVEI KONSUMEN SURVEI KONSUMEN Januari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) terus membaik Harga secara umum diekspektasikan tetap akan meningkat Konsumen kembali optimis terhadap membaiknya kondisi ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan tersebut muncul dari faktor internal maupun faktor eksternal. Namun saat ini, permasalahan

Lebih terperinci

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL RESIDENTIAL PROPERTY PRICE SURVEY Triwulan II 2006 Harga properti residensial di triwulan II melambat Pada triwulan III mendatang diperkirakan harga properti akan meningkat

Lebih terperinci

SURVEI PENJUALAN ECERAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN SURVEI PENJUALAN ECERAN Mei 2017 Penjualan eceran tumbuh meningkat pada Mei 2017. Hal tersebut terindikasi dari Indeks Penjualan Riil (IPR) hasil Survei Penjualan Eceran Mei 2017 yang tumbuh 4,3% (yoy),

Lebih terperinci

LPEM LAPORAN TRIWULAN PEREKONOMIAN 2016 Q2

LPEM LAPORAN TRIWULAN PEREKONOMIAN 2016 Q2 LPEM FEB UI LPEM LAPORAN TRIWULAN PEREKONOMIAN 2016 Q2 Highlight ŸPertumbuhan PDB 2016Q2 sekitar 5.0% (yoy) dan PDB 2016 diprediksi akan tumbuh pada kisaran 5.0-5.3% (yoy) ŸPertumbuhan didominasi oleh

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN TRIWULAN I/2001 DAN PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2001

LAPORAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN TRIWULAN I/2001 DAN PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2001 REPUBLIK INDONESIA LAPORAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN TRIWULAN I/2001 DAN PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2001 Dalam tahun 2000 pemulihan ekonomi terus berlangsung. Namun memasuki tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar kontribusi perdagangan internasional yang telah dilakukan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar kontribusi perdagangan internasional yang telah dilakukan bangsa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian global yang terjadi saat ini sebenarnya merupakan perkembangan dari proses perdagangan internasional. Indonesia yang ikut serta dalam Perdagangan internasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak sedikit jumlahnya di dalam pembangunan nasional. Dalam konteks pembangunan nasional maupun

Lebih terperinci

BANK INDONESIA. Telepon : (sirkulasi) Fax. : Website :

BANK INDONESIA. Telepon : (sirkulasi) Fax. : Website : Untuk informasi lebih lanjut hubungi: Tim Outlook Jangka Pendek dan Diseminasi Kebijakan Biro Kebijakan Moneter Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Telepon : +62 61 3818189 +62 21 3818206 (sirkulasi)

Lebih terperinci

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA B U S I N E S S S U R V E Y TRIWULAN I- Sesuai pola musimannya kegiatan usaha pada triwulan I- mengalami kontraksi Namun diprakirakan kembali mengalami ekspansi pada triwulan

Lebih terperinci

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan I 2013 Visi Bank Indonesia : Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui

Lebih terperinci

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen

SURVEI KONSUMEN. Indeks Keyakinan Konsumen SURVEI KONSUMEN Desember 2013 Konsumsi rumah tangga diindikasikan semakin menguat pada bulan Desember 2013. Hal ini tercermin dari meningkatnya Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Desember 2013 menjadi 116,5

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan. dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia.

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan. dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia. Pada satu sisi Indonesia terlalu cepat melakukan

Lebih terperinci

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2011

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2011 Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2011 Nomor. 30/AN/B.AN/2010 0 Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN SETJEN DPR-RI Analisis Asumsi Makro Ekonomi

Lebih terperinci

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA B U S I N E S S S U R V E Y TRIWULAN III- Kegiatan usaha pada triwulan III- mengalami ekspansi yang signifikan dan diperkirakan masih berlanjut pada triwulan berikutnya. Kegiatan

Lebih terperinci

SURVEI KONSUMEN. Maret Indeks Keyakinan Konsumen menurun Prospek ekonomi diperkirakan memburuk. Indeks Keyakinan Konsumen turun

SURVEI KONSUMEN. Maret Indeks Keyakinan Konsumen menurun Prospek ekonomi diperkirakan memburuk. Indeks Keyakinan Konsumen turun Maret 2005 SURVEI KONSUMEN Indeks Keyakinan Konsumen menurun Prospek ekonomi diperkirakan memburuk Indeks Keyakinan Konsumen turun IKK menurun disebabkan kenaikan harga BBM Hasil survei Maret 2005 mengindikasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan cerminan

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan cerminan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk disertai dengan perubahan

Lebih terperinci