PEKERJAAN : STRATEGI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN (SPPIP) KOTA KUALA TUNGKAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEKERJAAN : STRATEGI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN (SPPIP) KOTA KUALA TUNGKAL"

Transkripsi

1 K E M E N T R I A N P E K E R J A A N U M U M D I R E K T O R A T J E N D E R A L C I P T A K A R Y A D I N A S P E K E R J A A N U M U M P R O V I N S I J A M B I B I D A N G C I P T A K A R Y A K E L O M P O K K E R J A S A T U A N K E R J A P E N G E M B A N G A N K A W A S A N P E R M U K I M A N J A M B I JL. H. AGUS SALIM NO. 02 KOTA BARU, TELP / JAMBI PEKERJAAN : STRATEGI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN (SPPIP) KOTA KUALA TUNGKAL Laporan Akhir PT. INDOMAS MULIA Engineering & Management Advisory Services Jl. Kalibata Tengah No. 6 Jakarta Selatan

2 SPPIP Kota Kuala Tungkal i Laporan Akhir Kata Pengantar Penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) ini diselenggarakan dengan maksud untuk memberikan pendampingan bagi pemerintah daerah guna menghasilkan Strategi dalam Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan yang sesuai dengan kebijakan dan strategi serta kebutuhan pengembangan kota. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu Pemerintah Kota dalam penyediaan strategi mengembangkan kota dengan menekankan kepada strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang memenuhi kaidah perencanaan dan terintegrasi dengan sistem perkotaan, Buku ini merupakan laporan ke empat (Laporan Akhir ), yang memuat tentang : Pendahuluan penyusunan SPPIP Kota Kuala Tungkal. Profile Kota Kuala Tungkal didalamnya menguraikan tentang kondisi wilayah yang meliputi semua aspek perkotaan. Review Kebijakan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Identifikasi Potensi dan Permasalahan Analisis Prioritas Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Analisis Kebutuhan Pengembangan Perumusan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan. Analisis dan Dampak Korelasi Strategi Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Akhir kata kami ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini, semoga buku ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Kuala Tungkal, Oktober 2012 Tim Penyusun

3 SPPIP Kota Kuala Tungkal ii Laporan Akhir Daftar Isi KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR PETA... i ii vi xii BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Maksud Dan Tujuan Sasaran Ruang Lingkup.. I Lokasi Kegiatan Ruang Lingkup Materi Ruang Lingkup Wilayah Kedudukan SPPIP Pihak yang Terlibat Dalam Kegiatan Peran dan Bentuk Keterlibatan Sistematika Pembahasan BAB 2 PROFIL KOTA KUALA TUNGKAL Administrasi dan Fisik Kota Administrasi Kondisi Fisik Penggunaan Lahan Perkotaan Sosial Kependudukan Kegiatan Ekonomi Fasilitas Pelayanan Sosial Profil Permukiman Perkotaan Kondisi Permukiman Pertumbuhan Permukiman Kota 2 26

4 SPPIP Kota Kuala Tungkal iii Laporan Akhir Pola Permukiman Kota Permasalahan Permukiman kota Perkembangan Permukiman Kota Profil Infrastruktur Perkotaan Air Bersih Jalan Lingkungan Permukiman Drainase Persampahan Air Limbah Potensi dan Persoalan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan Potensi Permukiman dan Infrastruktur Permukiman Persoalan Permukiman dan Infrastruktur Permukiman Peluang dan Tantangan Pembangunan SPPIP Kuala Tungkal BAB 3 REVIEW KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT Review Kebijakan Rencana Penataan Ruang (Spatial) RTRW Kabupaten Rencana Tata Ruang Kota Kuala Tungkal RP4D Kabupaten Tanjung Jabung Barat Arah Kebijakan Rencana Pembangunan (Development Plan) Rencana Program Jangka Panjang kabupaten Tanjung Jabung Barat Rencana Program Investasi Jangka Menengah Implikasi Kebijakan dan Pembangunan Permukiman Kota Kuala Tungkal BAB 4 IDENTIFIKASI POTENSI DAN PERMASALAHAN PEMBANGUNAN WILAYAH PERKOTAAN Identifikasi Potensi dan Permasalahan Pembangunan Wilayah Perkotaan Identifikasi Potensi dan Permasalahan Pembangunan Kawasan Prioritas.. 4-7

5 SPPIP Kota Kuala Tungkal iv Laporan Akhir BAB 5 ANALISIS PRIORITAS PENGEMBANGAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR Identifikasi Sebaran Permukiman Perumusan Kriteria dan Indikator Kawasan Prioritas Kriteria Kawasan Prioritas Indikator Kawasan Prioritas Penentuan Kawasan Hasil Penilaian Analisis Starategi Penanganan Kawasan Prioritas BAB 6 ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN Identifikasi Permasalahan dan Kajian Keselarasan Kebijakan dan Strategi Analisis Permasalahan dan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Pendukung Perkotaan Analisis Permasalahan dan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Pendukung Kawasan Prioritas Identifikasi dan Perumusan Strategi Pembangunan Kota Identifikasi Kebutuhan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan BAB 7 PERUMUSAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN Identifikasi Kebutuhan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Wilayah dan Kota Perkotaan Kuala Tungkal Kawasan Prioritas Identifikasi Kebutuhan Prioritas Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Wilayah dan Kawasan Perkotaan Kuala Tungkal Kawasan Prioritas Identifikasi Konsep Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan dan Kawasan Perkotaan Kuala Tungkal Kawasan Prioritas

6 SPPIP Kota Kuala Tungkal v Laporan Akhir BAB 8 ANALISIS KORELASI DAN DAMPAK IMPLEMENTASI STRATEGI Identifikasi Kebutuhan Infrastruktur Pendukung Pengembangan Permukiman Identifikasi Implikasi Dampak Strategi BAB 9 RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RIPJM).. 9-1

7 SPPIP Kota Kuala Tungkal vi Laporan Akhir Daftar Tabel Tabel 1 1 Kelurahan/ Desa Dalam Wilayah Perkotaan Kuala Tungkal Tabel 1 2 Peran dan entuk Keterlibatan Para Pihak Tabel 2-1 Luas Kelurahan/Desa, Jumlah Dusun dan Jumlah RT di Wilayah Perkotaan Kuala Tungkal Tabel 2-2 Jangkauan Pasang Surut setiap Musim di sepanjang Sungai Utama Pada Wilayah Perkotaan Kuala Tungkal 2-8 Tabel 2 3 Penggunaan Lahan di Wilayah Perkotaan Kuala Tungkal Tahun Tabel 2-4 Jumlah Penduduk Kota Kuala Tungkal Tahun Tabel 2-5 Perkembangan Jumlah Penduduk Kota Kuala Tungkal Tabel 2-6 Jumlah Rumah Tangga dan Kepadatan Penduduk Kota Kuala Tungkal 2-13 Tabel 2-7 Jumlah Penduduk Kota KualaTungkal 2-14 Tabel 2-8 Perkembangan Penduduk Kota KualaTungkal 2-14 Tabel 2-9 Hasil Proyeksi Penduduk Dengan Metode Bunga Berganda 2-14 Tabel 2-10 Perhitungan Mendapat Konstanta Tabel 2-11 Hasil Proyeksi Penduduk Dengan Menggunakan Metode Regresi Linier Tabel 2-12 Hasil Proyeksi Penduduk Dengan Menggunakan Metode Polinimial 2-16 Tabel 2-13 Uji Kecocokan Dengan Bunga Berganda 2-16 Tabel 2-14 Uji Kecocokan Dengan PolinimiaL Tabel 2-15 Uji Kecocokan Dengan Regresi Linier Tabel 2-16 Proyeksi Penduduk Dengan Kota Kuala Tungkal sampai Dengan Tahun Tabel 2-17 Proyeksi Penduduk Kawasan Prioritas I Kampung Nelayan Sampai Tahun Tabel 2-18 Proyeksi Penduduk Kawasan Prioritas 2 Manunggal 2-17 Tabel 2-19 Proyeksi Penduduk Kawasan Prioritas 3 Pembengis 2-18 Tabel 2 20 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama di Kota Kuala Tungkal Tahun Tabel 2-21 Jumlah Sebaran Fasilitas Pendidikan di Kota Kuala Tungkal Tahun

8 SPPIP Kota Kuala Tungkal vii Laporan Akhir Tabel 2-22 Jumlah sebaran Fasilitas Kesehatan di Kota Kuala Tungkal Tahun Tabel 2-23 Jumlah dan sebaran Fasilitas Peribadatan Di Kota Kuala Tungkal Tabel 2-24 Jumlah Bangunan Rumah Menurut Konstruksi di Kota Kuala Tungkal Tahun Tabel 2-25 Kebutuhan Jumlah Rumah di wilayah Perkotaan Kuala Tungkal Sampai Tahun Tabel 2-26 Kebutuhan Jumlah Rumah di Kawasan Prioritas I Kampung Nelayan Sampai Tahun Tabel 2-27 Kebutuhan Jumlah Rumah di Kawasan Prioritas II Manunggal Sampai Tahun Tabel 2-28 Kebutuhan Jumlah Rumah di Kawasan Prioritas III Pembengis Sampai Tahun Tabel 2-29 Jaringan Distribusi Primer, sekunder dan Tersier Tabel 2 30 Data Jumlah Pelanggan dan Penjual air Bersih menurut Golongan Tabel 2 31 Kebutuhan sarana Air Minum Di Wilayah Perkotaan Kuala Tungkal Tabel 2 32 Kebutuhan sarana Air Minum Di Kawasan Prioritas I Kampung Nelayan Sampai Tahun Tabel 2 33 Kebutuhan sarana Air Minum Di Kawasan Prioritas II Manunggal Sampai Tahun Tabel 2 34 Kebutuhan sarana Air Minum Di Kawasan Prioritas III Pembengis Sampai Tahun Tabel 2 35 Analisa Timbulan sampah dan Kebutuhan Sarana Persampahan Pada Wilayah Perkotaan Kuala Tungkal Tabel 2 36 Analisa Timbulan sampah dan Kebutuhan Sarana Persampahan Di Kawasan Prioritas I Kampung Nelayan Sampai Tahun Tabel 2 37 Analisa Timbulan sampah dan Kebutuhan Sarana Persampahan Di kawasan Prioritas II Manunggal sampai Tahun Tabel 2 38 Analisa Timbulan sampah dan Kebutuhan Sarana Persampahan Di kawasan Prioritas III Pembengis sampai Tahun Tabel 2 39 Penggunaan Jenis Jamban Oleh Penduduk di Perkotaan Kuala Tungkal

9 SPPIP Kota Kuala Tungkal viii Laporan Akhir Tabel 2 40 Potensi dan Permasalahan Pembangunan Kota Pada Wilayah Perkotaan Kuala Tungkal Tabel 3-1 Matriks Kajian Kebijakan dan Strategi Pembangunan Tabel 3-2 Kondisi dan Implikasi Rencana Kebijakan dan Program Pembangunan Permukiman Tabel 4-1 Tabel 4-2 Tabel 4-3 Tabel 4-4 Potensi dan Permasalahan Pembangunan Pada Wilayah Perkotaan Kuala Tungkal Potensi dan Permasalahan Pembangunan Kota Pada Kawasan Kawasan Manunggal Kelurahan Tungkal II Potensi dan Permasalahan Pembangunan Kota Pada Kawasan Kawasan Kampung Nelayan Kelurahan Tungkal IV Potensi dan Permasalahan Pembangunan Kota Pada Kawasan Kawasan Pembengis Kecamatan Baram Itam Tabel 5-1 Karakteristik Skala Prioritas Kawasan Penanganan Tabel 5-2 Matrik Kriteria dan Indikator Kawasan Prioritas Tabel 5-3 Pembobotan Indikator Tabel 5-4 Penilaian Tingkat Lingkungan Kumuh Pada Kelurahan Tungkal II (Manunggal) Tabel 5-5 Ketersedian Infrastruktur Perkotaan Pada Kelurahan Tungkal II Tabel 5-6 Tingkat Konstribusi Penanganan Masalah Kota Pada Kelurahan Tungkal II (Manunggal) Tabel 5-7 Tingkat Kesesuaian Lokasi Pada Tungkal II (Manunggal) Tabel 5-8 Tingkat Kebutuhan Penanganan Pada Tungkal II (Manunggal ) Tabel 5-9 Tingkat Permasalahan Terkait Bidang Keciptakaryaan Pada Kelurahan Tungkal II (Manunggal) Tabel 5-10 Penangan Permasalahan Melalui bidang Keciptakaryaan Pada Kelurahan Tungkal II (Manunggal) Tabel 5-11 Penilaian Tingkat Lingkungan Kumuh Pada Kelurahan Tungkal II(Kampung Nelayan) Tabel 5-12 Ketersediaan Infrastruktur Perkotaan Pada Kelurahan Tungkal II (Kampung Nelayan) Tabel 5-13 Tingkat Konstribusi Penanganan Masalah Kota Pada Kelurahan Tungkal II (Kampung Nelayan)

10 SPPIP Kota Kuala Tungkal ix Laporan Akhir Tabel 5-14 Tingkat Kesesuaian Lokasi Pada Kelurahan Tungkal II Tabel 5-15 Tingkat Kebutuhan Penanganan Pada Kelurahan Tungkal II (Kampung Nelayan) Tabel 5-16 Tingkat Permasalahan Terkait Bidang Keciptakaryaan Pada Kelurahan Tungkal II (Kampung Nelayan) Tabel 5-17 Penanganan Permasalahan Melalui Bidang Keciptakaryaan Pada Kelurahan Tungkal II (Kampung Nelayan) Tabel 5 18 Penilaian Tingkat Lingkungan Kumuh Pada Desa Pembengis Tabel 5-19 Ketersediaan Infrastruktur Perkotaan Pada Desa Pembengis Tabel 5-20 Tingkat Konstribusi Penanganan Masalah Kota Pada Desa Pembengis Tabel 5-21 Tingkat Kesesuaian Lokasi Pada Desa Pembengis Tabel 5-22 Tingkat Kebutuhan Penanganan Pada Desa Pembengis Tabel 5-23 Tingkat Permasalahan Terkait Bidang Keciptakaryaan Pada Desa Pembengis Tabel 5-24 Penanganan Permasalahan Melalui Bidang Keciptakaryaan Pada Desa Pembengis Tabel 5-25 Rekapituklasi Hasil Skoring Tabel 5-26 Analisis Strategi Penanganan Kawasan Prioritas Kelurahan Tungkal II (Kampung Nelayan) Tabel 5-27 Analisis Strategi Penanganan Kawasan Prioritas Kelurahan Tungkal II (Manunggal) Tabel 5-28 Analisis Strategi Penanganan Kawasan Prioritas Desa Pembengis Kecamatan Bram Ityam Tabel 6-1 Tabel 6-2 Tabel 6-3 Tabel 6-4 Tabel 6-5 Matrik Keselarasan Antara Kebijakan dan Program Bidang Permukiman Matrik Keselarasan Antara Kebijakan dan Program Bidang Infrastruktur Matrik Keselarasan Antara Kebijakan dan Strategi Dengan Kondisi Eksisting Permasalahan dan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Pendukung Kawasan Perkotaan Permasalahan dan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Pendukung Kawasan Prioritas

11 SPPIP Kota Kuala Tungkal x Laporan Akhir Tabel 6-6 Tujuan dan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan Tabel 6-7 Matrik Analisis SWOT Pembangunan Kota Kuala Tungkal Tabel 6-8 Matrik Analisis SWOT Pembangunan Permukiman Kota Kuala Tungkal Tabel 6-9 Matrik Analisis SWOT Jalan Lingkungan Kota Kuala Tungkal Tabel 6-10 Matrik Analisis SWOT Drainase Kota Kuala Tungkal Tabel 6-11 Matrik Analisis SWOT Air Minum Kota Kuala Tungkal Tabel 6-12 Matrik Analisis SWOT Air Limbah Kota Kuala Tungkal Tabel 6-13 Matrik Analisis SWOT Persampahan Kota Kuala Tungkal Tabel 6-14 Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan Tabel 7-1 Kebutuhan Strategis Pembangunan Wilayah Perkotaan Kuala Tungkal Tabel 7-2 Kebutuhan Strategis Pembangunan Kawasan Prioritas Tabel 7-3 Daftar Kebutuhan Pembangunan Wilayah Perkotaan Tabel 7-4 Daftar Kebutuhan Prioritas PembanbgunanvKawasan Prioritas Tabel 7-5 Konsep Strategi Pembangunan Wilayah Perkotaan Tabel 7-6 Konsep Strategi Pembangunan Kawasan Prioritas Tabel 7-7 Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Wilayah Perkotaan Tabel 7-8 Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Kawasan Prioritas Tabe 8-1 Tabel 8-2 Tabel 8-3 Tabel 8-4 Tabel 8-5 Matriks Analisis Korelasi Dalam Skema Manajemen Pembangunan Perkotaan Identifikasi Implikasi Dampak Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrasstruktur Perkotaan Bidang Permukiman Identifikasi Implikasi Dampak Strategi Pembangunan bidang Jalan Lingkungan Identifikasi Implikasi Dampak Strategi Pembangunan bidang Drainase Identifikasi Implikasi Dampak Strategi Pembangunan bidang Air Minum

12 SPPIP Kota Kuala Tungkal xi Laporan Akhir Tabel 8-6 Tabel 8-7 Tabel 8-8 Tabel 8-9 Tabel 8-10 Identifikasi Implikasi Dampak Strategi Pembangunan bidang Sanitasi Air Limbah Identifikasi Implikasi Dampak Strategi Pembangunan bidang Persampahan Identifikasi Implikasi Dampak Strategi Pembangunan bidang Sosial Pemberdayaan Masyarakat Identifikasi Implikasi Dampak Strategi Pembangunan bidang Pendanaan Ekonomi Identifikasi Implikasi Dampak Strategi Pembangunan bidang Kelembagaan Tabel 9-1 Indikasi Program SPPIP Wilayah Perkotaan Kuala Tungkal Tabel 9-2 Indikasi Program SPPIP Kawasan Prioirtas I Kampung Nelayan Tabel 9-3 Indikasi Program SPPIP Kawasan Prioritas II Manunggal Tabel 9-4 Indikasi Program SPPIP Kawasan Prioritas III Pembengis

13 SPPIP Kota Kuala Tungkal xii Laporan Akhir Daftar Peta Peta 1.1 Deliniasi Wilayah Perkotaan Kuala Tungkal. 1-5 Peta 2.1 Letak Geografis Kota Kuala Tungkal Peta 2.2 Administrasi Perkotaan Kuala Tungkal 2 4 Peta 2.3 Jenis Tanah Perkotaan KualaTungkal Peta 2.4 Penggunaan Lahan Perkotaan Kuala Tungkal Peta 2.5 Sebaran Permukiman Perkotaan Kuala Tungkal Peta 2.6 Arah Perkembangan Permukiman Kota Peta 2.7 Layanan Air Bersih Perkotaan Kuala Tungkal Peta 2.8 Potensi dan Permasalahan Perkotaan kuala Tungkal Peta 9.1 Indikasi Program Pembangunan Bidang Air Minum pada Kawasan Prioritas Kampung Nelayan 9-26 Peta 9.2 Indikasi Program Pembangunan Bidang Pengembangan Permukiman Prioritas Kampung Nelayan 9-27 Peta 9.3 Indikasi Program Pembangunan Bidang Penyehatan Lingkungan Per- Mukiman pada Kawasan Prioritas Kampung Nelayan 9-28 Peta 9.4 Indikasi Program Pembangunan Bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan pada Kawasan Prioritas Kampung Nelayan 9-29 Peta 9.5 Indikasi Program Pembangunan Bidang Air Minum pada Kawasan Prioritas Manunggal Peta 9.6 Indikasi Program Pembangunan Bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan pada Kawasan Prioritas Manunggal Peta 9.7 Indikasi Program Pembangunan Bidang Pengembangan Permukiman Prioritas Manunggal 9 32

14 SPPIP Kota Kuala Tungkal xiii Laporan Akhir Peta 9.8 Indikasi Program Pembangunan Bidang Penyehatan Lingkungan Per- Mukiman pada Kawasan Prioritas Manunggal Peta 9.9 Indikasi Program Pembangunan Bidang Penyehatan Lingkungan Per- Mukiman pada Kawasan Prioritas Pembengis Peta 9.10 Indikasi Program Pembangunan Bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan pada Kawasan Prioritas Pembengis Peta 9.11 Indikasi Program Pembangunan Bidang Pengembangan Permukiman Prioritas Pembengis 9 36 Peta 9.12 Indikasi Program Pembangunan Bidang Air Minum pada Kawasan Prioritas Pembengis ooo O ooo --

15 SPPIP Kota Kuala Tungkal I - 1 Laporan Akhir Bab-1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Tuntutan kehidupan yang semakin tinggi menyebabkan semakin banyak penduduk yang beralih untuk tinggal dan beraktivitas di kawasan perkotaan. Terkait dengan hal ini, sejumlah kajian memprediksikan bahwa jumlah penduduk Indonesia yang tinggal di kawasan perkotaan akan terus meningkat. Adanya konsentrasi penduduk perkotaan ini perlu disikapi dan diantisipasi lebih awal mengingat akan adanya beberapa persoalan wilayah perkotaan yang akan muncul. Sementara ini penanganan persoalan yang muncul telah diatasi dalam dua bentuk produk perencanaan pembangunan yaitu : (1) Perencanaan pengembangan (development plan) yang memuat arahan dan Strategi Pengembangan Kota. (2) Penataan ruang (spatial plan) yang memuat arahan dan strategi penataan ruang. Kedua produk ini pada dasarya harus berjalan secara sinergi satu dengan yang lain. Penataan ruang (spatial plan) yang salah satu keluarannya adalah program pemanfaatan ruang pada dasarnya harus sejalan dengan arahan kebijakan, strategi, dan program dalam perencanaan pengembangan (development plan). Namun dalam kenyataannya antara penataan ruang (spatial plan) dan perencanaan pengembangan (development plan) seringkali tidak sinergi yang kemudian berdampak tidak adanya kejelasan arah pengembangan dan pembangunan kota. Mengacu pada kedua kondisi tersebut, maka Strategi Pengembangan Kota (SPK) yang merupakan strategi pembangunan berskala kota, berorientasi pada kebutuhan kota dan tidak sektoral, komprehensif dan terpadu, serta dapat menjadi acuan bagi strategi di bawahnya (sektoral) maupun para pemangku kepentingan, sangat dibutuhkan keberadaannya sebagai acuan pengembangan sektor di bawahnya dalam skala kota. Dalam perkembangannya, aspek permukiman dan infrastruktur perkotaan yang seharusnya menjadi ujung tombak dalam pembangunan

16 SPPIP Kota Kuala Tungkal I - 2 Laporan Akhir perkotaan seringkali justru menyumbang persoalan serius bagi kehidupan perkotaan itu sendiri. Banyak persoalan perkotaan yang bermula dari aspek permukiman dan infrastruktur perkotaan, seperti tidak meratanya penyediaan infratruktur perkotaan, ketidaktersediaan lingkungan permukiman yang layak, dan sebagainya. Persoalan-persoalan ini seringkali menjadi persoalan yang laten yang tidak tertangani secara optimal. Hal ini terjadi pada dasarnya karena ada beberapa faktor pendorong antara lain adalah : Tuntutan yang tinggi terhadap pemenuhan kebutuhan aspek permukiman dan infrastruktur perkotaan seringkali tidak atau belum didukung dengan suatu kebijakan dan strategi pembangunan yang memadai, matang, dan berskala kota. Kebijakan dan strategi pembangunan aspek permukiman dan infrastruktur perkotaan seringkali bersifat instant, responsif terhadap persoalan yang ada, serta berorientasi pada ketersediaan program atau proyek pendukung, sehingga kebijakan dan strategi Pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan seringkali bersifat parsial dan tidak komprehensif, serta tidak terpadu dengan kebutuhan strategi pembangunan perkotaan. Tidak adanya atau belum adanya strategi khusus pembangunan aspek permukiman dan infrastruktur perkotaan yang terint egrasi dengan penataan ruang dan perencanaan pembangunan secara keseluruhan. Adanya tumpang tindih kebijakan dan strategi penanganan persoalan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan pada tingkat operasional (kabupaten/kota). Berkenaan dengan kondisi ini, maka perlu adanya penyusunan strategi pengembangan kota pada strategi Pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang nantinya diharapkan akan menjamin integrasi dan sinkronisasi penyediaan infrastruktur permukiman perkotaan dengan program terkait lain. Penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan itu sendiri tetap didasarkan dan mengacu pada strategi pembangunan kota (SPK). Sebagai suatu proses yang sangat strategis dan signifikan yang akan diterapkan di kota/ kabupaten dengan karakter yang berbeda, maka sangat disadari

17 SPPIP Kota Kuala Tungkal I - 3 Laporan Akhir bahwa dalam proses penyusunannya akan sangat membutuhkan dukungan penguatan bersama, baik yang bersifat pemahaman, kapasitas maupun pengetahuan terhadap SPPIP ini. Strategi ini yang selanjutnya akan diimplementasikan ke dalam rencana aksi penanganan kawasan permukiman dalam bentuk Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP). 1.2 Maksud dan Tujuan A. Maksud Memberikan pendampingan bagi Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat guna menghasilkan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan yang sesuai dengan kebijakan dan strategi serta kebutuhan pengembangan perkotaan Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat. B. Tujuan a. Membantu Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam penyediaan strategi pengembangan kota yang komprehensif dan terintegrasi dengan sistem perkotaan, sehingga dapat menjamin keberlanjutan kegiatan pembangunan kawasan perkotaan. b. Memberikan pendampingan bagi perangkat perencana dan pelaksana pembangunan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, dalam menyusun strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan, yang terintegrasi dengan sektor pembangunan lain, sesuai dengan peran, fungsi dan kontribusi yang diharapkan dalam mencapai tujuan pengembangan kawasan perkotaan. 1.3 Sasaran Sasaran dari kegiatan Penyusunan SPPIP Kota Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat dapat dibedakan atas dua hal, yaitu sasaran fungsional dan sasaran operasional sebagai berikut: a. Sasaran Fungsional Terselenggaranya kegiatan pengembangan kota melalui pembangunan permukiman dan infrastruktur yang dapat mendukung percepatan pembangunan kawasan perkotaan secara berdaya dan berhasil guna berdasarkan prinsip tata kepemerintahan yang baik.

18 SPPIP Kota Kuala Tungkal I - 4 Laporan Akhir b. Sasaran Operasional Sasaran yang ingin dicapai dengan tersedianya Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) ini adalah: 1. Tersedianya instrumen pengembangan Kota Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang menitikberatkan pada pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang dapat diacu oleh seluruh pemangku kepentingan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang memenuhi kaidah perencanaan dan kaidah tata kepemerintahan yang baik; 2. Terwujudnya proses pembinaan pembangunan kawasan permukiman perkotaan yang terintegrasi dengan kawasan fungsional perkotaan lainnya dalam konstelasi pembangunan kota; 3. Terwujudnya keselarasan strategi pembangunan kawasan permukiman perkotaan antara sasaran pembangunan permukiman perkotaan nasional dengan rencana pembangunan perkotaan Kota Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat; 4. Tersedianya acuan bagi Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam mengoptimalkan investasi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang dapat mendukung dan mempercepat pembangunan kota sesuai dengan karakter atau kekhasan kota dan tujuan pembangunannya; 5. Terwujudnya peningkatan kapasitas pemangku kepentingan kota ( stakeholder) dalam penyediaan strategi pembangunan permukiman perkotaan dan dalam mengoptimalkan penyelenggaraan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan. 1.4 Ruang Lingkup Lokasi Kegiatan Sesuai dengan Kontrak Kerja, pelaksanaan Pekerjaan Penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Kuala Tungkal, pada Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi Jambi Tahun Anggaran 2012, adalah di Kota Kuala Tungkal.

19 SPPIP Kota Kuala Tungkal I - 5 Laporan Akhir

20 SPPIP Kota Kuala Tungkal I - 6 Laporan Akhir Ruang Lingkup Materi Kegiatan Penyusunan SPPIP Kota Kuala Tungkal pada dasarnya merupakan bagian dari rangkaian kegiatan besar pembangunan kota Kuala Tungkal yang akan diselenggarakan dalam waktu dua puluh (20) tahun mendatang. Keluaran dari kegiatan yang diselenggarakan pada tahun pertama ini akan menjadi dasar dalam proses institusionalisasi strategi yang disusun dan upaya uji terap/ implementasi strategi pada kawasan yang diprioritaskan. Dalam kerangka waktu satu tahun anggaran ini, lingkup kegiatan ditekankan kepada penyusunan strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan (SPPIP) yang dibatasi pada infrastr uktur keciptakaryaan dalam lingkup wilayah kota. Selanjutnya pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan rangkaian lingkup kegiatan sebagai berikut: a. Melakukan sosialisasi program penyusunan SPPIP kepada pemangku kepentingan daerah terkait kedudukan dan fungsi SPPIP dalam strategi pengembangan kota; b. Melakukan survey primer dan sekunder untuk mendapatkan data dan informasi terkait permasalahan, kebijakan, strategi dan program pengembangan kota serta data dan informasi pendukung analisa dan penyusunan SPPIP; c. Menyiapkan peta dasar dengan kedalaman informasi skala 1 : yang akan digunakan sebagai peta dasar untuk melakukan identifikasi kebijakan dan strategi pembangunan kota, melakukan analisa serta menuangkan strategi pengembangan kota dan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan (SPPIP) ke dalam bentuk spasial; d. Melakukan identifikasi dan pemetaan potensi, permasalahan dan isu terkait serta kebutuhan pengembangan perkotaan dan pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan, serta menetapkan permasalahan dan isu strategis permukiman perkotaan. Dalam proses identifikasi ini dilakukan berdasarkan pemetaan dasar spasial, data sekunder, pengamatan lapangan, dan wawancara kepada stakeholder inti, serta disajikan di atas peta; e. Melakukan kajian/kaji ulang (review) terhadap kebijakan, strategi, dan program pembangunan daerah. Apabila telah tersedia Strategi Pengembangan Kota (SPK) atau dokumen sejenis lainnya, maka kajian dilakukan terhadap dokumen SPK tersebut, sedangkan apabila belum tersedia SPK ataupun dokumen sejenis lainnya, maka kajian dilakukan terhadap semua dokumen kebijakan, strategi, dan program yang telah dimiliki dan dijadikan acuan dalam pelaksanaan pembangunan oleh pemerintah daerah;

21 SPPIP Kota Kuala Tungkal I - 7 Laporan Akhir f. Melakukan identifikasi permasalahan dan kajian keselarasan terhadap kebijakan, strategi dan program pengembangan yang terdapat di dalam rencana pembangunan (development plan) dan rencana penataan ruang (spatial plan); g. Identifikasi dan perumusan strategi pengembangan kota dengan penekanan pada potensi dan persoalan bidang permukiman dan infrastruktur perkotaan; h. Melakukan pendataan dan identifikasi sebaran permukiman, dan analisis permasalahan dan pengembangan permukiman dan infrastruktur pendukungnya; i. Melakukan identifikasi, analisis dan perumusan kebutuhan strategis Pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan dalam konstelasi pengembangan kota; j. Penyusunan dan perumusan visi dan misi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan; k. Penyelenggaraan konsultasi publik untuk perumusan visi dan misi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan. Dalam penyelenggaraan konsultasi publik ini, Pokjanis Daerah akan didampingi oleh konsultan pendamping dalam proses persiapan dan pelaksanaannya; l. Perumusan kriteria dan indikator kawasan prioritas pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan; m. Identifikasi indikasi kawasan prioritas pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang akan digunakan sebagai acuan oleh daerah dalam menyusun kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP). n. Perumusan strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan; o. Identifikasi implikasi dampak strategi Pembangunan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan; p. Identifikasi dan analisa korelasi strategi pembangunan permukiman dan kebutuhan infrastruktur pendukung dalam skema manajemen pembangunan perkotaan dan rencana pembiayaannya; q. Perumusan kebutuhan program strategis yang mengacu pada strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur yang telah disusun; r. Penyelenggaraan konsultasi publik untuk perumusan strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan, serta kebutuhan program strategis. Dalam penyelenggaraan konsultasi publik, Pokjanis Daerah akan didampingi oleh konsultan pendamping dalam proses persiapan dan pelaksanaannya; s. Mendukung pengadaan basis data sistem informasi monitoring dan evaluasi kinerja program yang saat ini sedang dikembangkan oleh DJCK; t. Melakukan sosialisasi hasil kesepakatan perumusan SPPIP melalui diseminasi kepada

22 SPPIP Kota Kuala Tungkal I - 8 Laporan Akhir dinas/instansi terkait di daerah; u. Menyusun materi visualisasi hasil studi yang akan digunakan untuk kebutuhan sosialisasi dalam bentuk poster dan leaflet; v. Melakukan kegiatan diskusi dan pembahasan sebagai berikut : 1) Focus Group Discusion (FGD), dilakukan untuk setiap kegiatan bersama antara Tim Ahli Konsultan dengan Tim Pokjanis Daerah dan instansi/pihak terkait dalam menyusun dan merumuskan setiap kegiatan yang membutuhkan penyepakatan bersama. FGD ini dilakukan sebanyak 4 (empat) kali untuk kegiatan berikut: Persiapan dan pemantapan perencana kerja penyusunan SPPIP dan sekaligus sebagai kegiatan sosialisasi tentang penyusunan SPPIP kepada tim Pokjanis; Identifikasi dan pemetaan potensi permasalahan dan kebutuhan pengembangan kota serta perumusan strategi pengembangan kota; Perumusan visi dan misi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan; Perumusan strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan serta; perumusan program strategis. Setiap kegiatan FGD diikuti oleh 15 (lima belas) orang peserta, dan dilakukan di kota/kabupaten tempat penyusunan SPPIP. 2) Konsultasi Publik, dilakukan untuk setiap kegiatan yang membutuhkan proses sosialisasi, masukan dan penyepakatan dengan pemangku kepentingan daerah. Kegiatan konsultasi publik dilakukan di kota/kabupaten tempat dilakukannya penyusunan SPPIP, sebanyak 2 (dua) kali untuk kegiatan berikut: Perumusan Visi dan Misi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan Perumusan strategi pembangunan permukiman dan infrastrutur perkotaan (SPPIP) dan perumusan kebutuhan program strategis. Setiap kegiatan Konsultasi Publik diikuti oleh 50 (lima puluh) orang peserta yang mewakili pemangku kepentingan kota, baik lembaga eksekutif, legislatif, akademisi maupun perwakilan masyarakat. 3) Kolokium, merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Direktorat Pengembangan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, yang ditujukan untuk melakukan penyamaan pencapaian dari kegiatan penyusunan SPPIP yang dilakukan disetiap kota/kabupaten. Pihak Konsultan akan mengikuti kegiatan Kolokium dan

23 SPPIP Kota Kuala Tungkal I - 9 Laporan Akhir melaporkan kemajuan pencapaian kegiatan maupun hasil kesepakatan di daerah dalam penyusunan SPPIP. Kegiatan Kolokium ini dilakukan sebanyak 2 (dua) kali masing masing selama 1 (satu) hari untuk kegiatan berikut: Dilakukan pada awal bulan ke-2 (dua) setelah SPMK, setelah dilakukan kegiatan persiapan dan pemantapan rencana kerja penyusunan SPPIP Dilakukan pada akhir bulan ke-7 (tujuh) setelah SPMK, pada saat dilakukan kegiatan perumusan strategi pembangunan permukiman dan Infrastrutur perkotaan (SPPIP); perumusan kebutuhan program strategis. 4) Diseminasi, dilakukan pada akhir kegiatan dan ditujukan untuk mensosialisasikan seluruh hasil kegiatan khususnya SPPIP dan Program Strategis yang telah disepakati, kepada dinas/instansi terkait dan pemangku kepentingan daerah lainnya. Diseminasi dilakukan di tingkat Kota/Kabupaten. Kegiatan Diseminasi diikuti oleh 50 (lima puluh) orang peserta yang mewakili pemangku kepentingan kota, baik lembaga eksekutif, legislatif, akademisi maupun perwakilan masyarakat dan pihak pemerintah propinsi. 5) Diskusi Pembahasan, dilakukan untuk setiap pembahasan laporan pelaksanaan kegiatan pada setiap tahapnya. Diskusi pembahasan dilakukan di Kota/kabupaten tempat dilakukannya penyusunan SPPIP. Diskusi pembahasan dilakukan untuk pembahasan laporan pendahuluan, laporan antara, laporan akhir sementara dan laporan akhir Ruang Lingkup Wilayah Lingkup wilayah yang menjadi sasaran kegiatan penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) adalah Kota Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang sesuai dengan arah pengembangan. Adapun Kawasan perkotaan Kota Kuala Tungkal meliputi areal seluas + 118,48 Km2 yang meliputi 10 (sepuluh) kelurahan yang terdiri dari 7 kelurahan Asal dan 3 kelurahan hasil pemekaran. Kelurahan/desa yang merupakan hasil pemekaran adalah Kelurahan Tungkal IV Kota dimekarkan menjadi Kelurahan Tungkal IV Kota dan Kelurahan Sriwijaya, Kelurahan Tungkal III dimekarkan manjadi Kelurahan Patunas dan kelurahan Tungkal III, serta Kelurahan Tungkal II dimekarkan menjadi di Kelurahan Tungkal II dan Kelurahan Kampung Nelayan.

24 SPPIP Kota Kuala Tungkal I - 10 Laporan Akhir Tabel. 1.1 Kelurahan/Desa Dalam Wilayah Perkotaan Kuala Tungkal No Kecamatan Kelurahan/Desa Kel. Pemekaran Luas Jumlah Dusun I Tungkal Ilir Kel. Tungkal Harapan Kel. Tungkal IV Kota Kel. Tungkal III Kel. Tungkal II 1. Kel. Sriwijaya. 2. Kel. Tungkal IV Kota 1. Kel. Patunas 2. Kel. Tungkal III 1. Kel. Tungkal II 2. Kel. Kampung Nelayan Jumlah RT - 11, , , , Desa Tungkal I - 48, Desa Teluk Sialang - 10, II Bram Itam Desa Pembengis - 18, Jumlah - 118, Sumber : Kecamatan Tungkal Ilir dan Kecamatan Bram Itam Dalam Angka Kedudukan SPPIP Dalam kerangka kebijakan pembangunan permukiman yang dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya (DJCK) Kementaerian Pekerjaan Umum, kegiatan Penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) bukan merupakan kegiatan yang berdiri sendiri. Kegiatan ini merupakan bagian dari kerangka pembangunan kebijakan untuk pembangunan permukiman perkotaan yang sinergis, terintegrasi, dan berkelanjutan. Adapun keluaran dari kegiatan ini akan menjadi dasar dalam proses institusionalisasi strategi yang disusun dan upaya uji terap/ implementasi strategi pada suatu kawasan yang diprioritaskan. Dalam kerangka waktu Kegiatan Penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) ini merupakan tahun pertama dari rangkaian kegiatan besar pembangunan permukiman yang akan diselenggarakan dalam waktu dua tahun. Secara diagramatis kedudukan kegiatan Penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) ini dalam rangkaian kegiatan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan DJCK dapat dilihat dalam Gambar berikut :

25 SPPIP Kota Kuala Tungkal I - 11 Laporan Akhir TAHUN-1 : STRATEGI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN ( SPPIP ) TAHUN 2 RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN Pihak yang terlibat dalam kegiatan Dalam kegiatan Penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) terdapat 4 (empat) pihak yang terlibat, yaitu: 1) Pemerintah, hal ini adalah Koordinator Wilayah pada Direktorat Pengembangan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum; 2) Dinas Cipta Karya/Tata Ruang Propinsi dalam hal ini di representasi oleh Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi; 3) Pemerintah Daerah Kota/Kabupaten yang dalam hal ini adalah Kelompok Kerja Teknis (Pokjanis); dan

26 SPPIP Kota Kuala Tungkal I - 12 Laporan Akhir 4) Pihak Ketiga atau Konsultan yang membantu dalam proses penyusunan SPPIP. Adapun penjelasan detailnya adalah sebagai berikut: (1) Pemerintah melalui Koordinator Wilayah pada Direktorat Pengembangan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum. Koordinator wilayah ini berada pada tingkat Sub Direktorat (Subdit) pada Direktorat Pengembangan Permukiman yang membawahi region. (Ditetapkan setiap tahun pelaksanaan). (2) Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi, yaitu satker di Pemerintah Provinsi yang merupakan kepanjangan tangan dari DJCK untuk menjalankan proses penyusunan SPPIP. Satker ini berada dibawah Dinas di tingkat provinsi yang menangani persoalan permukiman dan infrastruktur perkotaan. (3) Pemerintah Daerah Kota/Kabupaten, dalam hal ini adalah kelompok kerja teknis (pokjanis) yang dibentuk dengan pendampingan oleh Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman. Pokjanis ini bersifat Ad hoc yang terdiri dari 7 orang yang berasal dari Perguruan Tinggi maupun perwakilan masyarakat yang membidangi infrastruktur keciptakaryaan (sanitasi, air bersih, drainase perkotaan, air limbah, dan jalan lingkungan), permukiman, dan perencanaan pembangunan daerah. Pokjanis ini disusun oleh pemerintah daerah kota/kabupaten sebagai salah satu prasyarat untuk pelaksanaan kegiatan Bantuan Teknis Penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP). (4) Pihak Ketiga, dalam hal ini berupa konsultan yang pengadaan jasanya di lakukan pada tingkat provinsi. Tiap kota/kabupaten yang melakukan proses penyusunan SPPIP didampingi oleh satu kelompok pihak ketiga/konsultan Peran dan bentuk keterlibatan Adapun peran dan bentuk keterlibatan dari masing-masing pihak tersebut adalah sebagaimana tertulis pada Tabel : 1 2 berikut ini;

27 SPPIP Kota Kuala Tungkal I - 13 Laporan Akhir Tabel : 1.2 Peran dan Bentuk Keterlibatan Para Pihak HIRARKI PERWILA- YAHAN PIHAK YANG TERLIBAT PERAN BENTUK KETERLIBATAN Tingkat PUSAT / NASIONAL Koordinator Wilayah pada Direktorat Pengembangan Permukiman DJCK Sebagai Pembina dan pengendali proses penyusunan SPPIP Memberikan pendampingan dan Bimbingan Teknis Tingkat PROVINSI Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman Sebagai advisor yang memberikan pendampingan, monitoring, dan evaluasi dalam penyusunan SPPIP Menjadi penyelenggara jasa dalam proses penyusunan SPPIP Menjadi pendamping dalam proses penyusunan SPPIP Pihak Ketiga (Konsultan) Sebagai pihak yang memban-tu proses penyusunan SPPIP Menjadi penyedia jasa (tenaga ahli) dalam proses penyusunan SPPIP Tingkat KOTA /Kabupaten Kelompok Kerja Teknis (Pokjanis) Bersama pihak ketiga melakukan proses penyusunan SPPIP Menjadi perumus dan penyusun SPPIP Menjadi nara sumber dan penentu perumus an hasil SPPIP 1.6 Sistematika Pembahasan Pada Laporan Akhir Penyusunan Kegiatan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan Kota Kuala Tungkal yang berisi 11 bab pembahasan dengan uraian sebagai berikut : Bab 1 PENDAHULUAN : Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang dari Kegiatan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan Kota Kuala Tungkal, maksud tujuan serta sasaran dan dan ruang lingkup kegiatan, Kedudukan SPPIP serta sistematika pembahasan.

28 SPPIP Kota Kuala Tungkal I - 14 Laporan Akhir Bab 2 PROFILE KOTA KUALA TUNGKAL Menguraikan tentang Kondisi wilayah Kota Kuala Tungkal yang dilihat dari berbagai segi/aspek, seperti geografi, kependudukan, fasilitas perkotaan dan masih banyak lagi aspek lain yang terkait dengan permukiman dan infrastruktur. Bab 3 REVIEW KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT Menguraikan tentang kebijakan yang terdapat pada Pemerintahan Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang meliputi : Kebijakan Tata Ruang, RTR Kota Kuala Tungkal, RPJP Kabupaten dan RPIJM Kabupaten. Bab 4 IDENTIFIKASI POTENSI Dan PERMASALAHAN Berisikan uraian tentang Potensi Permasalahan, Peluang dan Tantangan Pengembangan Kota, dan uraian tentang Potensi Permasalahan, Peluang dan Tantangan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan. Bab 5 A N A L I S I S P R I O R I T A S P E M B A N G U N A N P E R M U K I M A N D A N I N F R A S T R U K T U R Berisikan uraian tentang Identifikasi sebaran permukiman dan infrastruktur perkotaan, kondisi sebaran permukiman dan infrastruktur perkotaan, pemilihan kawasan prioritas pembangunan melalui perumusan kriteria dan indikator kawasan prioritas, penilaian skoring kawasan prioritas pembangunan permukiman 7 infrastruktur perkotaan, serta penentuan kawasan prioritas terpilih. Bab 6 ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN Berisikan uraian tentang Kriteria dan Indikator keselarasan kebijakan dan strategi keselarasan kebijakan, Identifikasi permasalahan kebijakan pembangunan dan spatial planning pada bidang permukiman dan infrastruktur perkotaan, analisis pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan, serta identifikasi dan perumusan strategi pengembangan kota, serta Identifikasi kebutuhan strategi Pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan. Bab 7 PERUMUSAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN (SPPIP) Berisi uraian tentang Daftar Kebutuhan Strategi Pembangunan, Daftar Konsep Strategi Pengembangan,Perumusan dan Kajian Peran dan Kemampuan Pembiayaan dan Kajian Peran Pemerintah pada kegiatan Pembangunan permukimann dan infrastruktur perkotaan.

29 SPPIP Kota Kuala Tungkal I - 15 Laporan Akhir Bab 8 ANALISIS DAN DAMPAK KORELASI STRATEGI Berisi uraian tentang analisis Korelasi Strategi terhadap strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan, dan Prioritas penanganan. serta analisis dampak pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan pada berbagai aspek. Bab 9 RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH ( RPIJM ) Berisi uraian tentang Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan Kuala Tungkal dalam jangka waktu 5 tahun (tahun ) dan secara tentatif untuk 5 tahun kedua, ketiga dan keempat atau sampai dengan tahun 2031.

30 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 1 Laporan Akhir Bab-2 Profile Kota Kuala Tungkal 2.1 Administrasi dan Fisik Kota Administrasi Wilayah perkotaan Kuala Tungkal meliputi wilayah administrasi Kecamatan Tungkal Ilir dan Desa Pembengis Kecamatan Bram Itam dengan batas-batas sebagai berikut : Batas sebelah utara Batas sebelah Selatan Batas sebelah Barat Batas sebelah Timur : Kecamatan Seberang Kota : Kecamatan Kuala Betara : Kecamatan Bram Itam : Selat Berhala Wilayah perkotaan Kuala Tungkal memiliki areal seluas + 118,48 Km2 atau ha yang meliputi 7 kelurahan/desa ditambah dengan (3) tiga kelurahan hasil pemekaran yaitu Kelurahan Sriwijaya yang merupakan pemekaran dari kelurahan Tungkal IV Kota, Kelurahan Patunas pemekaran dari Kelurahan Tungkal III dan Kelurahan Kampung Nelayan yang merupakan pemekaran dari Kelurahan Tungkal II. Kota Kuala Tungkal secara geografis berada pada bagian timur laut Kabupaten Tanjung Jabung Barat di sisi Muara Sungai Pengabuan dan Selat Berhala, dengan lokasi geografis yang cukup strategis ini memiliki nilai aksesibiltas tinggi terhadap kota-kota didalam wilayah propinsi Jambi maupun dengan kota-kota lain seperti Kuala Enok, Tembilhan di Propinsi Riau, kota Batam, Tanjung Pinang di wilayah Provinsi Riau kepulauan (melalui transportasi darat, sungai dan laut). Gambaran mengenai wilayah perkotaan Kuala Tungkal dapat dilihat pada Tabel 2.1,Peta 2.1 dan Peta 2.2.

31 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 2 Laporan Akhir Tabel. 2.1 Luas Kelurahan/Desa, Jumlah Dusun dan Jumlah RT di Wilayah Perkotaan Kuala Tungkal No Kecamatan Kelurahan/Desa Desa Pemekaran Luas Jumlah Dusun I Tungkal Ilir Kel. Tungkal Harapan Kel. Tungkal IV Kota Kel. Tungkal III Kel. Tungkal II 1. Kel. Sriwijaya. 2. Kel. Tungkal IV Kota 1. Kel. Patunas 2. Kel. Tungkal III 1. Kel. Tungkal II 2. Kel. Kampung Nelayan Jumlah RT - 11, , , , Desa Tungkal I - 48, Desa Teluk Sialang - 10, II Bram Itam Desa Pembengis - 18, Jumlah - 118, Sumber : Kecamatan Tungkal Ilir dan Kecamatan Bram Itam Dalam Angka 2011.

32 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 3 Laporan Akhir

33 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 4 Laporan Akhir

34 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 5 Laporan Akhir Kondisi Fisik a. Topografi Wilayah perkotaan Kuala Tungkal berada pada ketinggian 0,25 1,5 meter di atas permukaan laut, dengan kemiringan lahan antara 0 3 %, dan sebagian besar merupakan daratan rawa. Ketinggian tanah terendah yaitu di Kelurahan Harapan sebesar 0,25 m, dan daratan tertinggi berada di Kelurahan Tungkal III yaitu 1,5 m. b. Keadaan Efektif Tekstur Tanah Lahan Perkotaan Kuala Tungkal terdiri dari daratan Tanah Gambut dan daratan tanah endapan. Kedalaman efetif tanah Wilayah Perkotaan Kuala Tungkal lebih dari 90 cm yang diukur dari permukaan tanah sampai bahan induk atau lapisan di atasnya. Sedangkan tekstur tanah sedang dan sebagian besar tercakup pada tanah podsolik. c. Hidrologi Di Wilayah Perkotaan Kuala Tungkal terdapat beberapa sungai dan parit, sungaisungai tersebut adalah Sungai Pengabuan, Sungai Betara, dan Sungai Bram Itam. Parit-parit besar adalah Parit 1, Parit II, Parit III, Parit IV, Parit V, Parit VI, Parit VII dan Parit VIII. Untuk Parit I, parit II dan Parit III telah mengalami pendangkalan dan penyempitan. Kondisi Hidrologi Kota Kuala Tungkal dapat dirinci sebagai berikut: 1. Hidrologi : a. Kondisi ; - Dilalui oleh dua sungai relatif besar yaitu Sungai Pengabuan dan Sungai Betara. - Sungai Betara yang relatif lebih kecil dari kedua sungai di atas. - Terdapat parit-parit seperti Parit I, II, II dan Parit IV sampai dengan Parit IX. b. Potensi ; - Berpotensi untuk sumber air bersih melalui proses penjernihan - Dapat dimanfaatkan sebagai saluran primer - Potensial dikembangkan sebagai kawasan pertanian lahan basah

35 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 6 Laporan Akhir Peta 2.3 Jenis Tanah Perkotaan Kuala Tungkal J 12

36 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 7 Laporan Akhir c. Permasalahan ; - Belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat dan pemerintah daerah. - Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan sungai dan parit. 2. Drainase : a. Kondisi ; - Sistem saluran air tertutup mengikuti geometrik jalan. - Sistem pengaturan pembuangan saluran drainase belum tertata dengan baik. - Belum seluruh kawasan perkotaan memiliki saluran drainase sekunder dan tersier. b. Potensi ; - Saluran drainse primer dan sekunder sudah ada. - Masih tersedianya lahan terbuka (hijau) sebagai daerah resapan air. c. Permasalahan ; - Adanya genangan air dibeberapa lokasi. - Diperlukan infrastruktur jaringan drainase yang terpola sesuai dengan karakter wilayah yang landai. - Hampir sebagian besar kawasan permukiman belum memiliki saluran drainase. d. Sumber Daya Air 1. Air Tanah Berdasarkan hasil penelitian LAPI ITB 1995 dan DGTL 1989, wilayah perkotaan Kuala Tungkal termasuk kedalam Formasi Palembang Anggota Bawah. Akifer pada formasi Palembang Anggota Bawah adalah berupa kerikil, pasir kuarsa halus dan bersifat lepas, batu pasir dan pasir lempung. Kedaan sumur bor air tanah dalam Formasi Palembang Anggota Bawah yang potensial adalah 200 meter bahkan ada yang mencapai 300 meter, sehingga pemanfaatan air tanah dalam wilayah perkotaan dibtasai oleh kendala biaya pembuatan sumur bor. 2. Air Permukaan Potensi hidrologi cukup besar, terutama adanya aliran beberapa sungai antara lain, Sungai Tungkal, Sungai Pengabuan dan Sungai Betara. Saat ini

37 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 8 Laporan Akhir penggunaan air yang dominan yaitu dengan Sungai yang mengalir memanfaatkan air sungai. diwilayah ini fluktuasinya sangat dipengaruhi oleh eksistensi hutan pada masing-masing daerah aliran sungai (DAS). Kondisi air permukaan dipengaruhi oleh musim dan fluktuasi pasang surut. Pada musim penghujan fluktuasi air tanah akan tinggi, sehingga menyebabkan terjadinya genangan atau banjir dibeberapa tempat. Sedangkan pada musim kemarau fluktuasi air permukaan menjadi rendah dimana terjadi instrusi air laut jauh kewilayah pedalaman. Nama Lokasi Tabel. 2.2 Jangkauan Air Pasang Surut Di Beberapa Muara Parit Pada Wilayah Perkotaan Kuala Tungkal Air Surut (cm) Air Pasang Biasa (cm) Air Pasang Besar (cm) Muara Parit Muara Parit Muara Parit Muara Parit Gempong Sumber : Buku Master Plan Drainase Kota Kula Tungkal, tahun Air Hujan Air hujan merupakan salah satu alternatif bagi pemenuhan kebutuhan air rumah tangga di wilayah perkotaan Kuala Tungkal. Jumlah curah hujan di wilayah perkotaan Kuala Tungkal berkisar antara m mm/tahun, dengan julah hari hujan rata-rata12 hari/bulan. e. Iklim Di wilayah ini tidak terdapat bulan kering karena wilayah ini termasuk beriklim basah. Sedangkan keadaan suhu/temperatur udara Kota Kuala Tungkal rata-rata berkisar antara 22 0 C 32 0 C.

38 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 9 Laporan Akhir No. 2.2 Penggunaan Lahan Perkotaan Wilayah perkotaan Kuala Tungkal masih didominasi oleh ruang terbuka atau lahan tidak terbangun. Luas lahan terbuka ini mencapai angka 65 prosen lebih dari total luas wilayah perkotaan. Penggunaan lahan untuk pekarangan atau perumahan sebesar 1.795,40 ha atau 15,15 % dari total luas wilayah perkotaan. Dan penggunaan lahan lainnya seperti jaringan jalan, kantor pemerintahan, fasilitas sosial-ekonomi, pelabuhan, terminal, fasilitas olah raga dan rekreasi dan lain-lain seluruhnya sebesar 2.801,80 ha atau 33,65 %. Dari kedua kelompok penggunaan lahan tersebut, maka prosentase luas lahan terbangun sebesar 48,80 %. Artinya masih banyak tersisa lahan terbuka untuk pengembangan kota. Kelurahan/Desa Tabel 2.3 Penggunaan Lahan di Wilayah Perkotaan Kuala Tungkal Tahun 2010 Pekarangan/ Rumah Kebun / Tegalan Sawah Penggunaan Lahan (Ha) Padang Kolam/ Tidak Penggembalaan Tambak Diusahakan Sumber : Diolah dari Kecamatan Tungkal Ilir dan Kec. Bram Itama dalam Angka, 2010 Lainnya Jumlah (ha) Tungkal , Harapan 2 Tungkal IV Kota Tungkal III Tungkal II , , Tungkal I , , Teluk Sialang , Pembengis , Jumlah 1, , , ,848.00

39 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 10 Laporan Akhir

40 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 11 Laporan Akhir 2.3 Sosial Kependudukan A. Jumlah dan Perkembangan Penduduk Penduduk Kota Kuala Tungkal tahun 2010 berjumlah jiwa yang terdiri dari jiwa laki-laki dan jiwa perempuan. Berdasarkan sebarannya, jumlah penduduk terbanyak berada di Kelurahan Tungkal II, diikuti oleh Kelurahan Tungkal III dan Kelurahan Tungkal Harapan. Sedangkan jumlah penduduk yang sedikit berada di Desa Tungkal I, Desa Pembengis dan Desa Teluk Sialang. Tabel. 2.4 Jumlah Penduduk Kota Kuala Tungkal Tahun 2010 Jumlah Penduduk (Jiwa) No. Desa/Kelurahan Laki-Laki Perempuan Jumlah 1. Tungkal Harapan Tungkal II Tungkal III Tungkal IV Kota Tungkal I Teluk Sialang Pembengis Jumlah

41 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 12 Laporan Akhir Sumber : Kecamatan Tungkal Ilir dan Bram Itam Dalam Angka dan perhitungan. Tabel 2.5 Perkembangan Jumlah Penduduk Kota Kuala Tungkal Tahun No. Desa/Kelurahan Jumlah Penduduk (Jiwa) Pertumbuhan (%) 1. Tungkal Harapan ,85 2. Tungkal II ,20 3. Tungkal III ,48 4. Tungkal IV Kota ,64 5. Tungkal I (-)0,51 6. Teluk Sialang (-)0,06 7. Pembangis ,78 Jumlah/perkembangan ,349 Sumber : Kecamatan Tungkal Ilir dan Bram Itam Dalam Angka dan perhitungan Analisis. Angka pertumbuhan terbesar terdapat di Tungkal II sebesar 5,20 % per tahun dan yang terkecil (+) berada di Tungkal IV sebesar 0,64 % per tahun. Pada periode tahun 2000 tahun 2010 terjadi pengurangan jumlah penduduk yang apabila dirata-ratakan prosentase perkembangannya menunjukan nilai minus ( -), yaitu di Desa Tungkal I dan Desa Teluk Sialang. B. Kepadatan Penduduk Angka rata-rata kepadatan penduduk wilayah Perkotaan Kuala Tungkal rata-rata sebesar 670 jiwa/km2. Angka kepadatan penduduk terbesar yaitu di Kelurahan Tungkal IV Kota dan Tungkal III yang mencapai jiwa lebih per km2, kemudian Tungkal Harapan dan Tungkal II dengan angka kepadatan diatas jiwa/km2. Kelurahan atau desa lainnya memiliki angka kepadatan dibawah rata-rata kepadatan kota yaitu di Desa Tungkal I dengan angka kepadatan hanya 44 jiwa/km2, Desa Teluk Sialang sebesar 271 jiwa/km2 dan Desa Pembengis sebesar 153 jiwa/km2. Sebaran jumlah dan kepadatan penduduk yang berbeda sebagaimana diuraikan di atas merupakan gambaran dari pola pengumpulan penduduk yang terkonsentrasi pada daerah pusat kota Kuala Tungkal, yaitu Tungkal Harapan, Tungkal IV, Tungkal II dan Tungkal III. Di daerah ini permukiman penduduk berbaur dengan kegiatan fungsional

42 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 13 Laporan Akhir lainnya seperti kegiatan perdagangan, kegiatan pendidikan, kegiatan pemerintahan dan lainnya yang didukung oleh infrastruktur yang cukup baik. No. Tabel 2.6 Jumlah Rumah Tangga Dan Kepadatan Penduduk Kota Kuala Tungkal 2010 Desa/Kelurahan Luas (Km2) Jumlah Rumah Tangga Penduduk (jiwa) Kepadatan (jiwa/km2) 1. Tungkal Harapan 11, Tungkal II 17, Tungkal III 7, Tungkal IV Kota 4, Tungkal I 48, Teluk Sialang 10, Pembengis 18, Jumlah 118, Sumber : Kecamatan Tungkal Ilir dan Bram Itam Dalam Angka dan Hasil Perhitungan. C. Proyeksi Kependudukan Kota Kuala Tungkal dan Kawasan Prioritas Terkait dengan waktu perencanaan selama 20 tahun ke depan, maka perkiraan jumlah penduduk Kota Kuala Tungkal diprediksi melalui pendekatan analisis proyeksi sampai dengan tahun Dalam memproyeksikan jumlah penduduk Kota Kuala Tungkal dipertimbangkan beberapa metode proyeksi untuk ditentukan metode yang tepat sehingga keakuratannya dapat dipertanggungjawabkan. 1. Metode Bunga Berganda Asumsi dasar model ini adalah bahwa tingkat pertumbuhan penduduk akan selalu proporsional dengan jumlah penduduk tahun sebelumnya. Secara umum makin besar jumlah penduduk, makin cepat pula pertumbuhannya. Metode bunga berganda ini mempunyai rumus sebagai berikut Pt + u = Pt(1 + R) u Dimana : Pt Pt+u R = Jumlah penduduk didaerah yang diselidiki pada tahun t = Jumlah penduduk didaerah yang diselidiki pada tahun t+u = Tingkat (prosentase) penduduk rata-rata tiap tahun (diperoleh dari data masa lalu).

43 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 14 Laporan Akhir Dalam metode ini, dianggap bahwa tingkat pertambahan penduduk setiap tahun adalah tetap dan jumlah penduduk akan bertambah secara berganda. No. Tabel 2.7 Jumlah Penduduk Kota Kuala Tungkal Tahun Jumlah Penduduk Kota (Jiwa) Sumber : Kecamatan Dalam Angka Tabel 2.8 Perkembangan Penduduk Kota Kuala Tungkal No. Tahun Perkembangan Rata-rata (%) , ,03 1, , ,36 Sumber ; Hasil perhitungan. Tabel 2.9 Hasil Proyeksi Penduduk dengan Metode Bunga Berganda No. Tahun Jumlah Penduduk Kota (Jiwa) Sumber : Hasil Perhitungan. 2. Metode Regresi Linier Metode regresi linier ini merupakan suatu metode untuk proyeksi jumlah penduduk melalui pendekatan statistik. Secara sederhana rumus matematisnya adalah sebagai berikut: Pt = a + bx Dimana : Pt = jumlah penduduk daerah yang direncanakan pada tahun t x = nilai yang diambil dari variable bebas a,b = konstanta Nilai a dan b dapat dicari dengan metode selisih kuadrat minimum:

44 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 15 Laporan Akhir PX a NX 2 2 PXP ( X ) 2 b NXP XP NX 2 ( X ) 2 keterangan : N = jumlah tahun data pengamatan. Untuk memproyeksikan penduduk dengan model ini terlebih dahulu di cari Konstanta a dan b. 3.Metode Polinomial Tabel 2.10 Perhitungan Mendapatkan konstanta Tahun(n) x x2 p xp a = 69920,4 b = 2344,9 Sumber : Hasil Perhitungan. Tabel 2.11 Hasil Proyeksi Penduduk dengan Menggunakan Metode Regresi Linier Jumlah Penduduk (Jiwa) No. Tahun Sumber : Hasil Perhitungan Tahun 2012 Rumus dari metode Polinomial ini adalah : Pt Pob( ) dimana : Pt = Jumlah penduduk pada tahun Po = Jumlah penduduk pada tahun awal b = Rata-rata pertambahan penduduk = Selisih waktu

45 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 16 Laporan Akhir Dengan demikian hasil proyeksi penduduk dengan menggunakan model ini adalah seperti terlihat pada tabel. Tabel 2.12 Hasil Proyeksi Penduduk dengan Menggunakan Metode Polinomial Jumlah Penduduk (Jiwa) No. Tahun Sumber : Hasil Perhitungan Tahun Simpangan Kuadrat Minimum Metode ini digunakan untuk menguji tingkat kecocokan suatu model pertumbuhan penduduk pada suatu kawasan. Tingkat kecocokan tersebut dapat dilihat dari nilai terkecil simpangan kuadrat minimumnya. Tabel 2.13 Uji Kecocokan Dengan Bunga Berganda No. Tahun Jumlah Proyeksi Simpangan Kuadrat Penduduk Penduduk Simpangan Jumlah Sumber : Hasil Perhitungan Tahun 2012 Tabel 2.14 Uji Kecocokan Dengan Polinomial No. Tahun Jumlah Proyeksi Simpangan Kuadrat Penduduk Penduduk Simpangan Jumlah Sumber : Hasil Perhitungan Tahun 2012

46 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 17 Laporan Akhir Tabel 2.15 Uji Kecocokan Dengan Regresi Linier No. Tahun Jumlah Proyeksi Simpangan Kuadrat Penduduk Penduduk Simpangan Jumlah Sumber : Hasil Perhitungan Tahun 2012 Dengan membandingkan simpangan kuadrat dari masing-masing metode, maka untuk memproyeksikan jumlah penduduk pada Kota Kuala Tungkal dan kawasan prioritas akan menggunakan model Regresi Linier, metode ini digunakan karena simpangannya sangat kecil. Perkiraan penduduk Kota Kuala Tungkal dan Kawasan Prioritas sampai dengan tahun 2032 dapat dilihat pada tabel-tabel berikut. Tabel 2.16 Proyeksi Penduduk Kota Kuala Tungkal sampai dengan Tahun 2032 No. Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa) Sumber : Hasil Perhitungan Tahun 2012 Tabel 2.17 Proyeksi Penduduk Kawasan Prioritas I Kampung Nelayan Sampai Tahun 2032 No Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa) Tabel 2.18 Proyeksi Penduduk Kawasan Prioritas 2 Manunggal No. Tahun Jumlah Penduduk ( Jiwa) Sumber : Hasil Perhitungan Tahun 2012

47 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 18 Laporan Akhir Tabel 2.19 Proyeksi Penduduk Kawasan Prioritas 3 (Desa Pembengis) No. Tahun Jumlah Penduduk Ds. Pembengis Sumber : Hasil Perhitungan Tahun 2012 E. Penduduk Berdasarkan Agama Mayoritas penduduk Perkotaan Kuala Tungkal beragama Islam dengan jumlah jiwa atau 77,62 %. Selebihnya beragama Protestan, Budha, Katholik dan Hindu dalam jumlah yang relatif sedikit. untuk lebih jelasnya jumlah penduduk berdasarkan agama/kepercayaan yang dianut disajikan pada tabel berikut. Tabel 2.20 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama Di Kota Kuala Tungkal Tahun 2010 No. Desa/Kelurahan Islam Katholik Protestan Budha Hindu Jumlah 1. Tungkal Harapan Tungkal II Kota Tungkal III Kota Tungkal IV Kota Tungkal I Teluk Sialang Pembangis Sumber : Kecamatan Tungkal Ilir dan Bram Itam Dalam Angka dan Hasil Perhitungan Kegiatan Ekonomi Kegiatan ekonomi penduduk di kawasan kota Kuala Tungkal sangat variatif yaitu dari perikanan, perdagangan, jasa, industri kecil, pertanian (sawah dan kebun) serta peternakan.

48 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 19 Laporan Akhir A. Kegiatan Perikanan a. Perikanan Laut Wilayah Perkotaan Kuala Tungkal berada pada daerah pertemuan arus dimana perairan lautnya kaya dengan jenis-jenis ikan dan biota perairan lainnya yang memiliki nilai ekonomis tinggi seperti udang jebung, udang dogol, udang ketak, ikan bawal putih, bawal hitam dan sebagainya. Produksi perikan di wilayah ini mewakili produksi perikanan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, dimana usaha penangkapan perikana laut sangat menonjol dengan produksi ton. Usaha penangkapan ikan oleh nelayan meliputi perairan di Selat Berhala, perairan lepas pantai wilayah Fishing Ground II hingga ke daerah ZEE Laut China Selatan. Armada perikanan laut sejumlah 987 unit terdiri dari perahu Tanpa Motor (PTM) ukuran sedang sebanyak 314 unit, dan Kapal Motor (KM) sebanyak unit dari ukuran 0-5 GT, 5-10 GT, GT hingga 50 GT. Usaha penangkapan ikan oleh nelayan meliputi perairan di Selat Berhala, perairan lepas pantai wilayah Fishing Ground II hingga ke daerah ZELaut E China Selatan. b. Perikanan Perairan Umum Potensi penangkapan ikan perairan umum diperkirakan sebesar ton/tahun yang tersebar di Sungai Pengabuan, Sungai Betara dan Sungai Duri, serta anak-anak sungainya dan rawa-rawa pada kawasan basah. c. Budidaya Tambak Potensi pengembangan budidaya tambak di Tungkal Ilir seluas ha dengan penerapan teknologi tradisional plus. Komoditi yang dibudidayakan antara lain adalah udang windu, ikan bandeng dan kakap putih. Usaha budidaya tambak ini menghasilkan produksi ton dan telah memberikan pendapat cukup lumayan bagi petani tambak. d. Budidaya Kolam Budidaya kolam masih berada pada kawasan sub basah yang cocok untuk pengembangan budidya ikan nila, patin dan ikan lokal lainnnya. Potensi budidaya kolam pemanfaatanya masih kecil. Pemasaran hasil perikanan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat lokal dan antar daerah ekspor. Untuk pemasaran antar pulau dengan tujuan Riau, Kota

49 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 20 Laporan Akhir Jambi, Padang, Palembang, Lampung dan Jakarta. Sementara untuk ekspor luar negeri yaitu ke Singapura, Malaysia, Hongkong dan Taiwan. B. Kegiatan Perdagangan Kota Kuala Tungkal merupakan pusat distribusi dan koleksi barang-barang hasil produksi (industri, pertanian/ perkebunan, hasil pengolah perikanan dan sembako) skala kabupaten. Kegiatan perdagangan yang ada meliputi perdagangan tingkat grosir dan eceran baik untuk kebutuhan skala dalam kota atau wilayah, serta kegiatan perdagangan antar wilayah. Pusat perdagangan skal regional yang berada pada pusat kota dicirikan dengan bangunan pertiokoan dengan ketinggian 2 3 lantai Lokasi perdagangan skala wilayah terpusat di Kelurahan Tungkal IV kota dan Tungka II dengan fasilitas pendukung berupa pertokoan dan pasar regional, pada tingkat pelayanan kota berupa perdagangan eceran dilayani oleh toko, warung atau kios. Fasilitas perdagangan yang ada di Kuala Tungkal terdiri dari pasar sebanyak 6 buah, 2 diantaranya berupa pasar mingguan dan 1 buah pasar di Pembangis, toko sebanyak unit, rumah makan 60 unit, warung kopi 227 unit serta kios sebanyak 159 unit Sarana Perdagangan di sekitar pusat kota Pasar Umum dan Pasar ikan

50 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 21 Laporan Akhir C. Jasa Keuangan Jasa keuangan yang ada berupa Bank dan koperasi dimana jumlah koperasi yang ada mencapai 141 unit dengan jumlah anggota relatif banyak. Koperasi yang ada berbentuk koperasi simpan pinjam, koperasi pengadaan sarana produksi dan peralatan perikanan serta lainnya. Lembaga per Bank an yang ada adalah Bank Pemerintah seperti BNI, BRI, Mandiri Syariah, Bank 9 Jambi, Bank swasta (Danamon), serta Bank Perkreditan Rakyat (BPR). D. Jasa Kegiatan ekonomi bidang jasa yang berkembang antara lain jasa angkutan antar kota, tukang jahit, cukur, salon, service, rental komputer, alat pesta, perbaikan perahu, kursus bahasa, dan sebagainya, dimana jumlah tenaga kerja yang terserap disektor jasa sebesar 572 jiwa. Jasa lainnya yaitu bidang transportasi yang diusahakan oleh perorangan, yaitu becak sejumlah 306 unit, gerobak angkut sebanyak 160 buah dan ojeg motor sebanyak 919 unit. E. Pertanian/pekebunan Kegiatan pertanian dan perkebunan yang ada di Kota Kuala Tungkal meliputi usaha padi sawah, kebun kelapa dan pinang. Luas lahan tanam padi sawah mencapai 730 ha, tersebar di Kelurahan Tungka IV Kota (90 ha), Tungkal III (30 ha) dan sedikit di Tungka II seluas (5 ha) serta di Desa Pembangis seluas (350 ha). Dari seluruh jumlah areal sawah yang ada menghasilkan produksi beras sejumlah kw. Kegiatan perkebunan menghasilkan kelapa dan pinang, luas kebun kelapa seluruhnya mencapai ha yang tersebar di Desa Tungkal I sebesar ha, Pembangis 450 ha, dan selebihnya tersebar di kelurahan lainnya. Usaha produksi pinang tersebar di seluruh kelurahan/desa dengan total areal usaha seluas 244 ha. Lahan Pertanian Sawah diwilayah Kota kuala Tungkal Lahan Kebun diwilayah perkotaan Kuala Tungkal

51 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 22 Laporan Akhir Produksi kebun pinang ini sebagian diekspor ke luar negeri dan sebagian kecil diolah penduduk untuk dijadikan bahan minuman dan panganan (dodol). F. Peternakan Usaha peternakan telah berkembang di Kota Kuala Tungkal yang sebagian besar hasilnya diperdagangkan untuk pasar dalam kota dan sebagian lagi ke luar kota atau wilayah. Jenis ternak yang dikelola oleh penduduk antara lain sapi, kambing, ayam buras, ayam pedaging, itik dan angsa. Dari jenis hewan ternak yang diusahakan penduduk, ayam buras dan ayam pedaging mempunyai jumlah populasi paling besar yaitu mencapai ekor dan usaha peternakannya merata diseluruh kelurahan dan desa yang ada di wilayah perkotaan Kuala Tungkal. G. Budidaya Sarang Burung Walet Budidaya sarang burung walet marak diusahakan di Kuala Tungkal, keberadaan rumah walet umumnya dibuat dari semen bertingkat dua atau lebih atau ada juga rumah walet yang semula direncanakan untuk rumah tinggal manusia. Banyak diantara rumah walet yang dibangun asal jadi tanpa memperhitungakan konstruksi dan kekuatan bangunan sehingga dapat membahayakan pemiliknya atau orang lain. Rumah walet umumnya kosong dan tanpa berpenerangan, dengan tata letak bangunan yang tidak beraturan serta sebagian bangunannya (50 %) tidak memiliki Ijin Mendirikan Bangunan (IMB). Di Daerah pusat kota bangunan rumah walet tinggi-tinggi dan antara satu bangunan dengan yang lainnya saling menutupi, yang pada akhrinya menurunkan nilai arsitektur dan tata bangunan kota. Salah satu bangunan sarang burung wallet yang berada di Kota Kuala Tungkal

52 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 23 Laporan Akhir H. Industri Kegiatan industri yang terdapat di perkotaan Kuala Tungkal terdiri dari usaha industri kecil dan industri rumah tangga seperti pengolahan ikan, pembuatan alat penangkapan ikan, minuman, kerupuk dan sebagainya. Jumlah unit usaha industri kecil sebanyak 27 unit usaha dengan tenaga kerja 208 jiwa, dan industri rumah tangga sebanyak 407 unit dengan jumlah tenaga kerja 624 orang. 2.5 Fasilitas Pelayanan Sosial a. Fasilitas Pendidikan Prasarana dan prasarana pendidikan yang ada di Perkotaan Kuala Tungkal meliputi sekolah Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Meneng ah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA). Jumlah dan sebaran masing -masing fasilitas pendidikan setiap tingkatannya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.21 Jumlah Sebaran Fasilitas Pendidikan Di Kota Kuala Tungkal Tahun 2010 No. Desa/Kelurahan TK SD SLTP SLTA Tungkal Harapan Tungkal II Kota Tungkal III Kota Tungkal IV Kota Tungkal I Teluk Sialang Pembangis Jumlah Sumber : Kecamatan Tungkal Ilir dan Ram Itam Dalam Angka, Tahun 2010 Selain sekolah formal tersebut, terdapat sekolah pendidikan keagamaan yaitu Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliah b. Fasiltas Kesehatan Sarana Pendidikan Keagamaan Sarana Pendidikan Menengah Sarana Pendidikan Tinggi

53 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 24 Laporan Akhir Pelayanan kesehatan di Kota Kuala Tungkal didukung oleh 1 (satu) buah Rumah Sakit Umum, 2 (dua) Puskesmas, 6 Puskesamas Pembantu, 33 Pos Yandu, dan 8 praktek Dokter.Jumlah dan sebaran fasilitas kesehatan di Kota Kuala Tungkal digambarkan pada tabel berikut. Tabel 2.22 Jumlah Dan Sebaran Fasilitas Kesehatan Di Kota Kuala Tungkal Tahun 2010 No. Desa/Kelurahan RSU Puskesmas Puskemas Pembantu Tungkal Harapan Tungkal II Kota Tungkal III Kota Tungkal IV Kota Tungkal I Teluk Sialang Pembangis Pos Yandu Praktek Dokter Jumlah Sumber : Kecamatan Tungkal Ilir dan Bram Itam Dalam Angka, Tahun ] - - Rumah Sakit Umum Kota Kuala Tungkal di Tungkal II PUSKESMAS II Di Tungkal II membawahi beberpa kelurahan b. Fasiltas Peribadatan Fasilitas peribdatan di Kota Kuala Tungkal meliputi seluruh kebutuhan bagi umat beragama seperti Masjid, Langgar, gereja dan Vihara. Jumlah dan sebaran fasilitas Peribadatan di Kota Kuala Tungkal digambarkan pada tabel berikut.

54 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 25 Laporan Akhir Tabel 2.23 Jumlah Dan Sebaran Fasilitas Peribadatan Di Kota Kuala Tungkal Tahun 2010 No. Desa/Kelurahan Masjid Langgar Gereja Vihara Pura 1 Tungkal Harapan Tungkal II Kota Tungkal III Kota Tungkal IV Kota Tungkal I Teluk Sialang Pembangis Jumlah Beberapa Sarana Peribadatan Warga Kuala Tungkal c. Fasiltas Rekreasi dan Olah Raga Kawasan rekreasi meliputi areal seluas + 3 ha. Kondisi Tungkal Beach saat ini sudah tidak terawat, bangunan yang ada banyak yang rusak, begitupun jalan aspal akses menuju lokasi rusak parah. Fasilitas olah raga yang ada berupa stadion olah raga dengan tingkat pelayanan skala regional kabupaten. Fasilitas olah raga skala lingkungan kota dan permukiman berupa lapangan olah raga Voley ball, tenis, badminton dan Futsall.

55 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 26 Laporan Akhir 2.6 Profil Permukiman Perkotaan Kondisi Permukiman Rumah-rumah penduduk Kota Kuala Tungkal masih banyak yang berdinding papan dengan atap seng dan berbentuk panggung dengan lantai keramik atau papan. Dari jumlah rumah yang ada 60 % lebih merupakan bangunan permanen dengan sebaran terbanyak berada di daerah pusat kota seperti Tungkal I, Tungkal II dan Tungkal III, Tungkal Harapan, dan selebihnya merupakan bangunan rumah semi permanen dan bangunan yang terbuat dari papan. Umumnya bentuk rumah merupakan bangunan panggung memanjang kebelakang dengan lebar antara 5 6 m dan panjang antara m atau lebih. Bangunan rumah semi modern dan modern berdinding batu bata dengan lebar depan lebih besar ( 8 10 m) menggunakan pondasi lantai lebih tinggi dari permukaan tanah melalui pengurugan. Sebaran jumlah rumah menurut konstruksinya dapat dilihat pada Tabel No. Tabel 2.24 Jumlah Bangunan Rumah Menurut Konstruksi Di Kota Kuala Tungkal Tahun 2012 Kondisi Rumah (unit) Kelurahan/Desa Semi Papan Permanen Permanen Jumlah (unit) Tungkal I Tungkal II Tungkal III Tungkal IV Kota Tungkal Harapan Teluk Sialang Pembengis Jumlah Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Tanjab Barat, Pertumbuhan Permukiman Kota Pertumbuhan permukiman di suatu kota umumnya berorientasi terhadap prasarana transportasi, pusat-pusat kegiatan ekonomi, dekat dengan keberadaan fasilitas fungsional dan pelayanan umum, serta dipengaruhi oleh kondisi bentang alam yang ada. Begitu halnya dengan pertumbuhan dan perkembangan permukiman di Kota Kuala Tungkal, perkembangan permukiman kota tidak terlepas dari perkembangan jaringan jalan serta tidak berjauhan dengan pusat kegiatan ekonomi dan sosial.

56 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 27 Laporan Akhir Tumbuhnya permukiman kota dimulai dengan berkembangnya kegiatan ekonomi di sisi Sungai Pengabuan linier dengan pola sungai yang ada, sedangkan permukiman tumbuh dibelakang areal kegiatan ekonomi mengikuti pembangunan jaringan kota hingga berkembang ke arah bagian tenggara (Manunggal) dan selatan dari wilayah kota atau wilayah timur (Pembengis). Pertumbuhan perumahan penduduk ini berjalan secra alamiah sesuai perkembangan jumlah penduduk yang dibangun secara swadaya, disamping perkembangan perumahan yang dibangun secara terencana seperti halnya yang terdapat di Kawasan Manunggal (perumahan Perumnas dan BTN) Pola Permukiman Kota Pola permukiman kota yang terbentuk diawali dengan tumbuhnya perumahan nelayan pada bantara sungai Pengabuan yang bersifat linier dan mengelompok sesuai kesukuan (banjar, bugis dan sebagainya). Bersamaan dengan perkembangan kegiatan ekonomi yang dicirikan oleh terbangunnya pertokoan Di tungkal IV dan Tungkal II serta Tungkal III dengan pola grid. Perkembangan pertokoan/perdagangan tersebut diikuti pula dengan berkembangnya perumahan penduduk mengikuti pola jaringan jalan yang terbangun, seperti terbangun di kelurahan Tungkal II, Tungkal III, Tungkal Harapan dan Tungkal IV, hingga mencapai kepadatan bangunan yang relatif tinggi. Pertumbuhan permukiman kota saat ini sudah bersifat melebar kebagian timur kota yang didukung pembangunan jalan akses dan jalan lingkungan seperti di Manunggal I dan Manunggal II. Pada bagian wilayah lainnya perrtumbuhan permukiman akan cenderung mengikuti pembangunan jaringan jalan kota seperti yang mengarah ke Desa Pembangis yang secara fisik lebih mendukung bila dibandingkan dengan kondisi bagian wilayah kota lainnya.

57 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 28 Laporan Akhir Permasalahan Permukiman Kota dan Kebutuhan Rumah A. Permasalahan Permasalahan utama permukiman kota di Kuala Tungkal adalah 1. Adanya titik permukiman kumuh dengan kepadatan bangunan rumah yang cukup tinggi, terutama di lingkungan permukiman nelayan. Umumnya perumahan nelayan ini berada pada daerah sempadan sungai, tidak mempunyai batas sempadan bangunan terhadap jalan lingkungan, tidak dilengkapi dengan sanitasi 2. Sanitasi lingkungan kurang memadai seperti tidak adanya tempat buangan air limbah, tidak adanya pengaturan kepadatan dan kerapatan bangunan yang sangat rawan terhadap bahaya kebakaran. Lokasi permukiman kumuh ini berada di Kelurahan Tungkal II (Kampung Nelayan). Permukiman Nelayan di Bantaran Sungai Pengabuan. Kumuh dan tidak didukung dengan infrstruktur lingkungan. 3. Tata letak bangunan rumah disepanjang parit-parit dalam kota tidak mempertimbangkan sempadan terhadap sungai (parit), bagian bangunan rumah berada diatas bantaran parit dengan maksud memanfaatkan badan sebagai tempat pembuangan air limbah rumah tangga. parit 4. Masalah air genangan di lingkungan permukiman, kondisi ini dikarenakan pengaruh lokasi kota yang dekat dengan muara sungai dan tepian laut yang memberikan kiriman air sebagai proses pasang surut air laut setiap hari maupun yang berlaku secara periodik dengan intensitas yang cukup tinggi (bulan November April) atau waktu hujan. Disamping itu lingkungan permukiman banyak yang tidak dilengkapi dengan saluran drainase. Spot-spot air genangan pada lokasi tertentu di bagian wilayah kota menimbulkan permasalahan seperti kondisi lingkungan kurang sehat dan baik, persoalan

58 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 29 Laporan Akhir sanitasi lingkungan yang kurang memadai. antara lain berada di daerah : Spot-spot genangan air tersebut a. Kawasan Pelabuhan b. Kawasan Jl. Kemakmuran c. Kawasan Simpang Lima d. Kawasan Jl. Syarif Hidayatullah e. Kawasan Jl. Kapten Dahlan f. Kawasan Pasar BJ g. Kawasan Jl. Catatan Sipil Penyebab terjadinya genangan antara lain : a. Adanya beberapa daerah sekitar muara sungai yang permukaan tanahnya lebih rendah dari muka air sungai. b. Belum tersedianya jaringan drainase/saluran air sekunder di beberapa lokasi yang mengakibatkan air tertahan tidak mengalir. c. Adanya beberapa saluran yang kapasitasnya kurang memadai dan sistem jaringan saluran kurang tertata dengan baik. f. Profil saluran alam belum teratur. Keadaan topografi Kota Kuala Tungkal relatif datar, sehingga proses aliran air hujan cenderung lambat, bahkan terhambat karena pesatnya pembangunan fisik di kawasan pusat kota yang merupakan kawasan potensial untuk pelimpahan air kota ke sungai/laut, disamping bangunan-bangunan yang ada di pusat kota umumnya bersifat kedap air, maka aliran air kota yang seharusnya lepas ke laut berbalik arah lagi ke pusat kota yang membentuk daerah cekungan karena menurunnya permukaan tanah sebagai akibat dari penumpukan bangunan di kawasan perkotaan. B. Analisa Kebutuhan Rumah Kota Kuala Tungkal dan Kawasan Prioritas Kebutuhan rumah akan terus meningkat sejalan dengan perkembangan penduduk dimasa mendatang. Untuk melihat kebutuhan rumah ( backlog) serta kebutuhan sesuai dengan perkembangan penduduk perkotaan Kuala Tungkal sampai dengan tahun 2032 dilakukan perhitungan analisis sebagaimana disajikan pada tabel 2.25 sampai 2.28.

59 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 30 Laporan Akhir Tabel 2.25 Kebutuhan Jumlah Rumah Di Wilayah Perkotaan Kuala Tungkal sampai Tahun 2032 No. Variabel Satuan Jumlah Penduduk (Jiwa) Eksisting Penduduk Jiwa Jumlah KK KK Tingkat Pelayanan % 49,0 100,0 100,0 100,0 100,0 4 Jumlah Rumah Unit Rata-rata Hunian Eksisting Jiwa 9 6 Rata-rata Hunian Standar Jiwa Rencana Pengembangan Perumahan a. Pembangunan Backlog unit b. Pembangunan Rumah Unit Sumber : Hasil Perhitungan tahun Tabel 2.26 Kebutuhan Jumlah Rumah Di Kawasan Prioritas I Kampung Nelayan sampai Tahun 2032 No. Variabel Satuan Jumlah Penduduk (Jiwa) Eksisting Penduduk Jiwa Jumlah KK KK Tingkat Pelayanan % 68,7 100,0 100,0 100,0 100,0 4 Jumlah Rumah Unit Rata-rata Hunian Eksisting Jiwa 6 6 Rata-rata Hunian Standar Jiwa Pencana Pengembangan Perumahan a. Pembangunan Backlog unit 21 b. Pembangunan Rumah Unit Sumber : Hasil Perhitungan tahun 2012.

60 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 31 Laporan Akhir Tabel 2.27 Kebutuhan Jumlah Rumah Di Kawasan Prioritas II Manunggal sampai Tahun 2032 No. Variabel Satuan Jumlah Penduduk (Jiwa) Eksisting Penduduk Jiwa Jumlah KK KK Tingkat Pelayanan % 68,1 100,0 100,0 100,0 100,0 4 Jumlah Rumah Unit Rata-rata Hunian 5 Eksisting Jiwa 6 6 Rata-rata Hunian Standar Jiwa Pencana Pengembangan Perumahan a. Pembangunan Backlog unit 17 b. Pembangunan Rumah Unit Sumber : Hasil Perhitungan tahun Tabel 2.28 Kebutuhan Jumlah Rumah Di Kawasan Prioritas III Pembengis sampai Tahun 2032 No. Variabel Satuan Jumlah Penduduk (Jiwa) Eksisting Penduduk Jiwa Jumlah KK KK Tingkat Pelayanan % 14,9 100,0 100,0 100,0 100,0 4 Jumlah Rumah Unit Rata-rata Hunian Eksisting Jiwa 6 6 Rata-rata Hunian Standar Jiwa Pencana Pengembangan Perumahan a. Pembangunan Backlog unit 524 b. Pembangunan Rumah Unit Perkembangan Permukiman kota. Perkotaan Kuala Tungkal dipengaruhi oleh faktorfaktor, yaitu : Perkembangan permukiman Kondisi Bentang alam Rona lingkungan fisik kota Kuala Tungkal merupakan daerah pasang surut dengan keterbatasan daya dukung fisik pada beberapa lokasi kawasan, dan sebagian wilayahnya merupakan daerah rawa atau tanah bergambut. Adanya sungai Pengabuan dengan muaranya di bagian utara dan Pantai Selat Berhala dibagian Timur wilayah kota merupakan pembatas dari arah perkembangan fisik kota

61 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 32 Laporan Akhir kearah utara. Dengan kondis bentang alam tersebut perkembangan kota bergerak kearah barat dan tenggara, ke wilayah selatan, serta kearah timur dari pusat kota (Manunggal). Kebijakan pembangunan Kota Kuala Tungkal dalam konteks regional Kabupaten ditetapkan sebagai pusat pemerintahan kabupaten, pusat kegiatan ekonomi, dan pelayanan sosial, sedangkan dalam skala regional propinsi Kota Kuala Tungkal ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), dan Lokasi Kegiatan Nasional Penetapan kebijakan pengembangan kota Kuala Tungkal tidak terlepas dari posisi geografis dan potensi yang dimilikinya. Dengan penetapan kebijakan pembangunan tersebut Kota ini mempunyai konsekwensi yang harus diemban yaitu menampung kegiatan-kegiatan pemerintahan, kegiatan perdagangan dan ekonomi lainnya untuk skala regional maupun lokal, kegiatan transportasi dan kegiatan sosial lainnya. Dalam konteks skala nasional, dibangunnya pelabuhan Ro-ro yaitu di kelurahan Tungkal II untuk melayani pergerakan tranportasi penumpang barang dan manusia antar regional provinsi. Kegiatan-kegiatan tersebut akan diikuti dengan berkembangnya permukiman penduduk dengan segala permasalahannya. Fungsi Kota Tidak saja sebagai pusat pemerintahan dan pelayanan sosial ekonomi pada skala kabupaten, Kota Kuala Tungkal yang ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) dalam skala propinsi harus mempersiapkan dan melaksanakan pengembangan prasarana dan sarana pendukungnya antara lain ; o Pengembangan prasarana - Jaringan jalan arteri primer, kolektor pimer dan arteri sekunder, - Terminal Type B - Moda angkutan - Tempat Pemrosesan Sampah Terpadu - IPAL Sitem Terpusat - Rencana pengembangan jaringan rel kereta api dan Stasiun kereta api di Kuala Tungkal. o Pengembangan sarana 1. Sarana Perdagangan Regional, Mall, Pertokoan Modern

62 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 33 Laporan Akhir 2. Pendidikan tinggi/universitas/sekolah Tinggi, 3. Rumah Sakit Umum Daerah, RS Type B, 4. Perumahan perkotaan, 5. Taman Kota/alun-alun 6. Gedung serba guna skala pelayanan kota Beberapa prasarana untuk mendukung fungsi kota sebagai PKW telah dibangun antara lain Terminal Type B, Jaringan jalan kolektor primer dan lokal primer. Namun pengembangan sarana masih belum terlaksana, meskipun lambat laun akan terealisasi yang tentunya akan membutuhkan ruang untuk menampung pembangunan sarana tersebut, dan sekaligus akan diikuti dengan tumbuhnya kantong-kantong permukiman baru sesuai kebutuhan. Ketersediaan lahan kota Pengaruh bentang alam yang membatasi pertumbuhan kota ke arah utara dan bagian timur, serrta dibangunnya jalan kolektor primer (Jl. Sri Sudewi) mengisyaratkan bahwa arah pengembangan kota tidak lagi pergerak kearah barat atau utara yang sudah padat, melainkan mengarah ke bagian tenggara dan bagian selatan kota, Serta bagian timur kota. Pada bagian bagian bagian yang berkembang tersebut lahan kota masih kosong dan secara fisik lebih baik untuk menerima perkembangan kota, meskipun dibagian tenggara (Jl. Sri Su dewi) pertumbuhannya bergerak secara linier mengikuti jaringan jalan tersebut dengan kegiatan utama Perkantoran Kabupaten, dan tempat peribadatan. Demikian halnya dengan yang ada dibagian timur/ Tungkall II (Manunggal I dan Manunggal II) yang saat ini sudah berkembang permukiman penduduk yang tertata dan didukung dengan jaringan jalan lingkungan yang cukup memadai. Memperhatikan faktor-faktor tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perkembangan kota tidak lagi bergerak didalam kota, arah perkembangan kota akan tertarik oleh keberadaaan kegiatan-kegiatan fungsional baik yang bersifat regional maupun kegiatan lokal dan arah perkembangan kota akan tetap mengikuti perkembangan Jaringan jalan (Pembengis). Kawasan ini dapat diarahkan untuk pengembangan permukiman skala besar yang terencana, seperti Perumahan BTN, Kawasan LISIBA BS dan sebagainya, yang sebelumnya perlu dipersiapkan rencana rinci tata ruang kawasan.

63 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 34 Laporan Akhir

64 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 35 Laporan Akhir Peta 2.6 Arah Perkembangan Permukiman kota - Lahan Belum terbangun masih luas berpotensi untuk pengembangan permukiman skala besar - Dilalui Jalan arteri sekunder - Telah terbangun kantor instansi dinas, fasilitas sosial - Terdapat terminal regional - Masih terdapat Lahan Belum terbangun - Telah terbanhgun perumahan terencana - Telah terbangun infrastruktur perkotaan - Dekat dengan lokasi pusat kota Daerah perkembangan Permukiman Kota Arah Perkembangan

65 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 36 Laporan Akhir 2.7 Profil Infrastruktur Permukiman Air Bersih Sistem Penyediaan air bersih di Kota Kuala Tungkal di bedakan atas sistem perpipaan dan non perpipaan. Sistem perpipaan melalui jaringan pipa rumah tangga dikelola oleh PDAM Tirta Pengabuan, sedangkan air bersih non perpipaan dikelola oleh masyarakat dengan sumber air berasal dari air tanah dan hasil penampungan air hujan. Pelayanan PDAM masih belum mencapai keseluruh pelosok kota antara lain di wilayah bagian utara Kota seperti kawasan perdagangan, kawasan pelabuhan, permukiman kampung Nelayan. Untuk mengatasi kesulitan dalam mendapatkan air baku pada daerah-daerah yang tidak terjangkau pelayanan air minum, PDAM Tirta Pengabuan atau masyarakat telah melakukan berbagai usaha diantaranya dengan membangun penampungan air hujan (PAH), sumur pompa dalam, sumur gali, pemanfaatan air permukaan seperti air sungai, rawarawa, serta penyediaan air minum dengan menggunakan Truk Tangki air minum PDAM. Jumlah rumah tangga pelanggan air minum PDAM di Perkotaan Kuala Tungkal sebesar rumah tangga yang tersebar di Kelurahan Tungkal Harapan (645 rt), Kelurahan Tungkal IV Kota (1.342 rt), Kelurahan Tungkal III (1.931 rt) da n Kelurahan Tungkal II (951 rt), serta Desa Pembengis Kondisi Pelayanan air Minum Perkotaan Kuala Tungkal yang dikelola oleh PDAM Tita Pengabuan, dapat diuraikan sebagai berikut : A. SUMBER AIR a. Sumber air adalah sungai b. Elevasi : 4 M DPL c. Lokasi Sumber : Sungai Baung Desa Bram Mitam Kiri Parit Panting Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat d. Status kepemilikan sumber adalah milik Negara / Pemerintah, sekali-sekali dimanfaatkan oleh penduduk sekitar untuk transportasi pakai perahu kecil. e. Kualitas air kurang baik untuk dijadikan air bersih, karena berwarna dan PH rendah, mengakibatkan biaya pengolahan tinggi. f. Debit sumber > 900 l/det pada musim kemarau dan pada musim hujan tidak terbatas g. Debit yang sudah dimanfaatkan 30 l/det sisa > 870 l/det h. Alokasi debit yang sudah dan yang masih tersisa hanya untuk air minum saja. i. Sistem pengaliran air dari sumber ke pipa transmisi memakai pompa

66 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 37 Laporan Akhir j. Intake dan pipa transmisi dibangun Tahun 2003 dan 2004 IPA I dibangun Tahun 1984 dan direhab Tahun 2004 IPA II dibangun tahun 1997 k. Fasilitas yang sudah ada : 1. Kolam Tangkapan Air + = 450 M 3 2. Intake + = 32 M 3 konstruksi beton 3. Rumah Pompa/genset + = 40 M 3 konstruksi beton 4. Pompa Centrifugal 3 buah kapasitas 30 l/d H. M 5. Reservoir = 300 M 3 konstruksi beton di atas tanah 3 buah = 300 M 3 konstruksi beton di bawah tanah (kolam) 6. Fasilitas penjernihan cara kimiawi a) Kap 30 l/d konstruksi fiber 2 Unit b) Kap 30 l/d konstruksi beton 1 Unit c) DAF ( Dissolved Air Flotation ) Kap 15 l/d 2 Unit d) Filter 10 buah konstruksi baja 7. Rumah genset 4 unit = konstruksi beton masing-masing seluas 36 M 2 Genset Kapasitas 70 KVA = 3 unit Mitsubishi type MD 15 Genset Kapasitas 100 KVA = 2 unit PLN 147 KVA = Lokasi Booster Pump Parit Panting PLN 147 KVA = Lokasi IPA Parit dua PLN 105 KVA = Lokasi IPA TVRI Desa Pembengis 8. Pemilik semua sistem adalah Pemda Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebahagian dibangun oleh Dinas Kimpraswil dan dikelola oleh PDAM Tirta Pengabuan. 9. Sumber Dana LOAN ADB INO dan APBD + APBN. 10. Kondisi saat ini fasilitas tersebut dalam keadaan rusak ringan. B. JARINGAN TRANSMISI Jaringan pipa yang ada : b. Dari Intake ke booster pump sepanjang + 2,3 km pipa PVC diameter 350 mm dipasang tahun c. Dari booster pump ke IPA I (Pembengis) sepanjang + 11 km pipa PVC diameter 200 mm dipasang tahun d. Dari booster pump ke IPA II (Parit dua) pipa PVC diameter 250 mm sepanjang + 16 km dipasang tahun 2003/2004. e. Tekanan max 7 Bar,

67 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 38 Laporan Akhir f. Jaringan transmisi dilengkapi dengan Reservoir dan pompa pendorong, submersible dan pompa Centrifugal. g. Pemilik aset tersebut adalah Pemda Tanjung Jabung Barat dan dikelola oleh PDAM Tirta Pengabuan. h. Sumber Dana pembangunan LOAN ADB INO 1383 dan APBD II. i. Kondisi Pipa tertanam di dalam tanah, sebagian melintasi parit memakai jembatan penyeberangan Pipa. Sering terjadi kebocoran karena terjadi kesalahan pemasangan Pipa dan terdampak oleh kegiatan masyarakat yang mengerjakan kebun disekitarnya. C. JARINGAN DISTRIBUSI b. Dari IPA I Lokasi Pembengis 1. Jaringan pipa distribusi dimulai dari IPA I menggunakan pipa PVC diameter 200 mm sepanjang + 8 km, kemudian diteruskan ke pipa 150 mm dan 100 mm seterusnya ke pipa 50 mm. 2. Desain pipa distribusi dilengkapi dengan fasilitas pressure real ease reservoir dengan tekanan max 7 Bar. 3. Dilengkapi dengan reservoir kapasitas M 3 dengan pompa pendorong pompa Centrifugal kapasitas 30 l/d H unit. c. Dari IPA II Lokasi Parit II 1. Jaringan pipa distribusi dimulai dari IPA Parit II menggunakan pipa PVC diameter 250 mm sepanjang M kemudian diturunkan ke pipa PVC dia 200 mm, 150 M dan 75 mm seterusnya ke dia 50 mm. Daftar jaringan tersebut sebagai berikut : Tabel 2.29 Jaringan Distribusi Primer, Sekunder dan Tertier No. Nama Jalan Jenis Pipa Panjang Keterangan 1. Jln. Siswa Ujung Jln. Siswa Pipa PVC ф 250 mm Pipa PVC ф 250 mm Pipa PVC ф 100 mm Pipa PVC ф 75 mm M - Dari lokasi IPA sampai simpang gedung olah raga 700 M - dari gedung olah raga 700 M sampai lorong anggrek 700 M

68 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 39 Laporan Akhir Pipa PVC ф 50 mm 500 M - S d a 2. Jln. Sriwijaya Pipa PVC ф 150 mm Pipa PVC ф 100 mm Pipa PVC ф 50 mm 3. Jln. Parit Gompong Pipa PVC ф 200 mm Pipa PVC ф 100 mm Pipa PVC ф 50 mm 800 M 800 M 800 M 500 M 300 M 200 M - Dari simpang SMU I sampai simpang Pahlawan - Dari simpang SMU I sampai Jembatan Parit Gompong 4. Jln. Kelapa Gading ( PLN ) Pipa PVC ф 150 mm Pipa PVC ф 50 mm M M - Dari simpang Puskesmas II sampai simpang Jln. Nasional 5. Jln. Ketapang Pipa PVC ф 100 mm Pipa PVC ф 50 mm 500 M 100 M Dari simpang PLN sam- Pai Jln. Nasional 6. Jln. Nasional Pipa PVC ф 100 mm Pipa PVC ф 75 mm M 500 M Tidak Aktif 7. Jln. Harapan Pipa PVC ф 100 mm M Tidak Aktif 8. Jln. Bahagia Pipa PVC ф 150 mm Pipa PVC ф 75 mm Pipa PVC ф 50 mm M M M - Belum Aktif ф 150 Dan ф 75 - Pipa PVC ф 50 tidak aktif Jln. Pahlawan Pipa PVC ф 75 mm M 9 Pipa PVC ф 50 mm 500 M Tidak Aktif Jln. Andalas Pipa PVC ф 75 mm M Pipa PVC ф 50 mm 500 M 10. Jln. Asrama Pipa PVC ф 100 mm Pipa PVC ф 75 mm 100 M 100 M 11. Jln. Kamboja Pipa PVC ф 75 mm 100 M 12. Jln. Komp. B Pipa PVC ф 75 mm 200 M 13. Jln. Komplek A Pipa PVC ф 200 mm Pipa PVC ф 50 mm 100 M 150 M

69 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 40 Laporan Akhir NO Nama Jalan Jenis Pipa Panjang Keterangan 14. Jln. Patunas Pipa PVC ф 200 mm Pipa PVC ф 150 mm Pipa PVC ф 75 mm Pipa PVC ф 50 mm 15. Jln. Garuda Putih Pipa PVC ф 200 mm Pipa PVC ф 100 mm Pipa PVC ф 75 mm Pipa PVC ф 50 mm 16. Jln. Beringin Pipa PVC ф 100 mm Pipa PVC ф 50 mm 17. Jln. Panglima Pipa PVC ф 150 mm Pipa PVC ф 75 mm Pipa PVC ф 50 mm 300 M 500 M 100 M 100 M 100 M 100 M 100 M 100 M 300 M 600 M M 700 M M - Pipa 200 mm dari simpang SMU I sampai jembatan pipa Parit II - Pipa 150 mm dari Jembatan pipa Parit II sampai Jembatan Parit III 18. Jln. Bengkinang Jln. Bengkinang Ujung Pipa PVC ф 150 mm Pipa PVC ф 100 mm Pipa PVC ф 50 mm Pipa PVC ф 75 mm Pipa PVC ф 50 mm 800 M 800 M 300 M 500 M 500 M 19. Jln. Kalimantan Pipa PVC ф 150 mm Pipa PVC ф 100 mm Pipa PVC ф 75 mm Pipa PVC ф 50 mm 20 Jln. Manunggal Pipa PVC ф 150 mm Pipa PVC ф 100 mm Pipa PVC ф 50 mm M M 400 M 500 M M M 700 M 21 Dari IPA ke Jln. Manunggal Pipa PVC ф 150 mm M

70 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 41 Laporan Akhir Pelayanan air bersih perpipaan yang dikelola oleh PDAM pendistribusiannya berlaku hanya 12 jam dalam satu harinya, hal ini disebabkan ; Jaringan distribusi yang tersedia belum optimal Sistem IPA yang sudah tidak layak pakai akibat kekeruhan air baku yang semakin tinggi, khususnya Slow Sand Filter (SSF). Sistem pengaliran dengan sistem pemompaan memerlukan biaya tinggi dalam pengoperasiannya. Kondisi saat ini terjadi penurunan jumlah produksi air sebesar 0,2% bila dibandingkan tahun Tabel 2.30 Data jumlah pelanggan dan Penjualan air bersih Menurut Golongan. No Uraian Tahun 2009 Tahun Jumlah kehilangan air (000 MV Tahun) a. Tarif Air Minum : b. Tarif Dasar c. Berlaku efektif per tanggal No. 9 Tahun No. 9 Tahun Jangka waktu penagihan piutang (hari) 60 hari 60 hari 4 Jumlah karyawan Per 1000 pelanggan (orang) 20,5 20,5 5 a. Jumlah pelanggan - Sosial dan Hidran Umum Rumah Tangga Instansi Pemerintah Niaga Industri Khusus Lain-lain - - b. Jumlah Pelanggan Water Meter Tidak Berfungsi (Unit) 6 Jumlah Air Terjual (000 MV Tahun) Sosial Rumah Tangga Instansi Pemerintah Niaga Industri Khusus Tangki Air Sumber : PDAM Tirta Pengabuan Tanjung Jabung Barat Tahun 2011

71 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 42 Laporan Akhir Permasalahan yang dihadapi oleh PDAM Tirta Pengabuan Tanjung Jabung Barat dalam pengelolaan air minum menyangkut berbagai aspek, yaitu : 1. Aspek Teknis, Masalah Kapasitas Kapasitas produksi masih kurang dibandingkan dengan jumlah kebutuhan air untuk didistribusikan kepada masyarakat kota Masalah Unit Air Baku o o o o o Dengan sarana produksi yang ada sekarang PDAM belum dapat memberikan pelayanan air bersih keseluruh wilayah kota. Kecilnya debit air yang ada sehingga pada waktu musim kemarau menjadi kering, salah satu penyebabnya adalah berkurang-nya daerah tangkapan air yang telah beralih fungsi. Banyaknya endapan lumpur pada sumur intake yang menyebabkan kekeruhan air dari sungai semakin meninggi. Permukaan air pada intake turun pada waktu musim kemarau yang disebabkan rendahnya debit air sungai. Sering rusaknya pompa intek (sudah tua) dan tidak adanya pompa cadangan. Masalah unit Produksi o o o o o o o Belum berfungsinya secara maksimal sebagian instalasi Pengelolaahan Air dalam memproses air baku menjadi air bersih menyebabkan kuailtas air hasil produksi masih rendah. Pompa Dozing yang ada sudah rusak, dan perlu diperbaiki atau penggantian dengan yang baru. Umur pompa yang sudah tua sering rusak. Umur Valve sudah tua dan sering rusak. Umur Water meter induk tidak berfungsi dan rusak oleh karena umur ekonominya sudah habis dan tingginya tekanan air. Karena sering matinya listrik PLN secara bergilir, menyababkan sering terganggunya pelayanan air bersih. Tingginya tingkat kehilangan air pada bangunan IPA.

72 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 43 Laporan Akhir o o o o Peralatan laboratorium dan personil ahli untuk proses pencampuran bahan kimia (tawas)belum ada. Sering matinya pompa secara mendadak oleh karena gangguan kelistrikan PLN. Tidak berfungsi alat pengukur tekanan, sehingga tekanan pompa pada pipa distribusi tidak dapat terukur. Perlatan untuk perbaikan yang ada sudah tidak berfungsi karena tidak memiliki bengkel perbaikan. Masalah Unit Ditribusi o Banyak terjadi kehilangan air dikarenakan seringnya pipa pecah, yang mengakibatkan terganggunya pelayanan. o o Sering terjadi kebocoran pada Valve yang disebabkan umur Valve sudah tua. Adanya kesultian untuk mencari lokasi perbaikan atau penggantian oleh kartena tidak adanya peta kondisi jaringan air bersih. o Kurangnya pemasangan Air Valve dan keterbatasan jam operasi banyak dikeluhkan pelanggan karena banyaknya angin yang keluar sebelum air mengalir. o Pada lokasi permukinan yang jaraknya jauh dari lokasi pompa air sering tidak mengalir oleh karena rendahnya tekanan air pada jaringan pipa. 2. Aspek Manajemen Prosedur perekrutan tenaga kerja di lingkungan PDAM yang masih perlu perbaikan untuk mendapatkan tenaga yang lebih perofesional. 3. Kehilangan Air Tingginya tingkat kehilangan air disebabkan oleh ; o Tidak berfungsinya water Meter Induk, menyebabkan air yang didistribusikan belum dapat diukur dengan baik dan akurat. o Banyaknya water meter pelanggan yang tidak bisa dibaca dan rusak. o Banyaknya pencurian air pada jaringan pipa Sambungan Rumah (SR) oleh pelanggan. o Adanya pelanggan yang mengganjal jarum Water Meter sehingga alat tersebut tidak berfungsi. o Adanya sambungan gelap o Sering terjadinya kesalahan dalam pengolahan data.

73 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 44 Laporan Akhir

74 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 45 Laporan Akhir 4. Pengelolaan Aset Pengelolaan aset (Aset Tetap) belum berjalan dengan baik, masih banyak aktiva tetap yang belum ditetapkan statusnya, sehingga sulit untuk diinventarisir. Masalah Tarif Air Tarif berlaku yang dikelola oleh PDAM masih jauh dibawah biaya produksi dan belum mencapai FCR (Full Cost Recovery), oleh karena kesulitan didalam menaikkan tar if pelanggan terhadap konsumen. Masalah Pelaporan Sistim pembukuan masih menggunakan sistem manual dan belum ada sistem program pelaporan. Salah satu IPA yang dikelola oleh PDAM Tirta Pengabuan, Sarana Pengiriman air bersih milik PDAM Tirta Pengabuan, D. Analisa Kebutuhan Air Minum Kota dan Kawasan Prioritas Kebutuhan air minum pada wilayah perkotaan Kuala Tungkal dan Kawasan Prioritas sampai dengan tahun 2032 diperkirakan sebagai berikut:

75 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 46 Laporan Akhir Tabel 2.31 Kebutuhan Sarana Air Minum Di Wilayah Perkotaan Kuala Tungkal No. Variabel Satuan Eksisting Penduduk Jiwa Jumlah KK KK Jumlah Rumah Unit Rata-rata Hunian Jiwa Kebutuhan Air Bersih Liter/hari - Kebutuhan Air Domestik Liter/hari Kebutuhan Air Non Domestik Liter/hari Kebutuhan Air Domestik + Non Domestik Liter/hari Kebocoran (20%) Liter/hari ,9 TOTAL KEBUTUHAN (Liter) Liter/hari TOTAL KEBUTUHAN (M3) m3/hari 9.470, , , ,6 Kapasitas yang dibutuhkan Liter/detik 109,6 123,7 137,8 152,0 Sumber : Hasil Perhitungan tahun Tabel 2.32 Kebutuhan Sarana Air Minum Di Kawasan Prioritas I Kampung Nelayan sampai Tahun 2032 No. Variabel Satuan Eksisting Penduduk Jiwa Jumlah KK KK Jumlah Rumah Unit Rata-rata Hunian Jiwa Kebutuhan Air Bersih Liter/hari - Kebutuhan Air Domestik Liter/hari Kebutuhan Air Non Domestik (20%) Liter/hari Kebutuhan Air Domestik + Non Domestik Liter/hari Kebocoran (20%) Liter/hari 33351, , , ,92 TOTAL KEBUTUHAN (Liter) Liter/hari TOTAL KEBUTUHAN (M3) m3/hari 1700,9 2045,9 2391,0 2736,0 Kapasitas yang dibutuhkan Liter/detik 19,7 23,7 27,7 31,7 Sumber : Hasil Perhitungan tahun 2012.

76 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 47 Laporan Akhir Tabel 2.33 Kebutuhan Sarana Air Minum Di Kawasan Prioritas II Manunggal sampai Tahun 2032 No. Variabel Satuan Eksisting Penduduk Jiwa Jumlah KK KK Jumlah Rumah Unit Rata-rata Hunian Jiwa Kebutuhan Air Bersih Liter/hari - Kebutuhan Air Domestik Liter/hari Kebutuhan Air Non Domestik (20%) Liter/hari Kebutuhan Air Domestik + Non Domestik Liter/hari Kebocoran (20%) Liter/hari 16503, , , ,48 TOTAL KEBUTUHAN (Liter) Liter/hari , TOTAL KEBUTUHAN (M3) m3/hari 841,7 1012,3 1183,0 1353,8 Kapasitas yang dibutuhkan Liter/detik 9,7 11,7 13,7 15,7 Sumber : Hasil Perhitungan tahun Tabel 2.34 Kebutuhan Sarana Air Minum Di Kawasan Prioritas III Pembengis sampai Tahun 2032 No. Variabel Satuan Eksisting Penduduk Jiwa Jumlah KK KK Jumlah Rumah Unit Rata-rata Hunian Jiwa Kebutuhan Air Bersih L/h - Kebutuhan Air Domestik L/h Kebutuhan Air Non L/h Domestik (20%) Kebutuhan Air Domestik L/h + Non Domestik Kebocoran (20%) L/h 6995, , , ,2 TOTAL KEBUTUHAN L/h (Liter) , , , ,2 TOTAL KEBUTUHAN (M3) m3/hari 356,8 399,3 441,8 484,3 Kapasitas yang dibutuhkan L/d 4,1 4,6 5,1 5, Jalan Lingkungan Permukiman Jalan lingkungan permukiman di perkotaan Kuala Tungkal umumnya merupakan jalan lokal sekunder dan jalan lingkungan permukiman. Jalan lingkungan permukiman

77 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 48 Laporan Akhir umumnya mempunyai lebar antara 1,5 4 meter dengan kondisi buruk sedang hingga baik. Pada lingkungan permukiman tertentu jalan lingkungan perumahan terbuat dari pekerasan aspal, dan sebagian masih ada yang mempunyai perkerasan tanah, seperti halnya di Manunggal I dan Manunggal II, sedangkan pada daerah pusat perkotaan umumnya sudah beraspal dengan kondisi sedang hingga baik dengan lebar jalan antar 4 6 m. Jaringan jalan pada daerah permukiman ini umumnya tidak dilengkapi dengan saluran drainase, sehingga pada masa surut atau hujan badan jalan tergenang oleh air yang mengakibatkan cepat rusak. Didalam Kawasan permukiman nelayan jaringan jalan merupakan Jalan rabat dan jalan semen beton dengan kondisi buruk hingga sedang, serta jalan yang masih terbuat dari tanah. Banyak badan rabat dan jalan semen yang sudah rusak dan memerlukan perbaikan.

78 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 49 Laporan Akhir Jalan lingkungan perumahan dengan perkerasan batu, tanpa saluran drainase, di Manunggal II Jalan Utama lingkungan perumahan dengan perkerasan aspal, tanpa saluran drainase, di Manunggal I Jalan akses ke lingkungan perumahan dengan perkerasan tanah, tanpa saluran drainase, di Tungkal II Jalan lingkungan perumahan dengan perkerasan aspal, tanpa saluran drainase, di Manunggal II Jalan lingkungan perumahan dengan jenis jerabah beton, di Kampung Nelayan Jalan lingkungan perumahan dengan jenis perkerasan semen, di Kampung Nelayan

79 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 50 Laporan Akhir Drainase Drainase di Kota Kuala Tungkal dikelompokkan atas 3 bagian, baik yang sifatnya saluran terbuka ataupun saluran tertutup yaitu jaringan primer, jaringan sekunder dan jaringan tertier. Sedangkan pola aliran pembuangan saluran mengarah kepada badanbadan sungai atau parit yang berada di dalam wilayah kota dengan fungsi sebagai penampung akhir yang diarahkan untuk menetralisir air buangan. Parit-parit didalam kota terhubung dengan sungai besar yaitu Sungai Pengabuan dan muara sungai yang berhadapan langsung dengan laut. Untuk pelayanan sistem drainase sendiri dibedakan atas drainase alamiah dan drainase buatan yang berada disepanjang tepi jalan yang merupakan saluran sekunder dan tersier. Drainase primer ; adalah drainase utama yang berfungsi sebagai daerah tumpahan air dari drainase sekunder dan drainase tersier sebelum ke sungai/laut. Drainase primer merupakan aliran-aliran utama berupa sungai dan beberapa parit yang ada di kota Kuala Tungkal, yaitu Sungai Pengabuan, Sungai Betara, Sungai Bram Itam dan Parit 1, Parit 2, Parit 3 dan Parit 4. Drainase Sekunder adalah wadah pengaliran dari drainase tersier sebelum ke drainase primer yang berupa saluran drainase di sepanjang jaringan jalan. Drainase Tersier adalah drainase yang merupakan wadah pengaliran yang umumnya merupakan saluran pembuangan limbah rumah tangga yang berada di lingkungan permukiman maupun perkotaan. Sistem drainase di Kota Kuala Tungkal pada umumnya masih belum baik dan belum merata ke seluruh kawasan kota. Dearah yang telah memiliki saluran drainase antara lain sepanjang jalan utama kota, kawasan perdagangan dan jasa serta sekitar pelabuhan. Akan tetapi kondisi drainase di daerah tersebut sudah banyak yang rusak dan buntu akibat dari pengaturan jaringan yang tidak tertata dengan baik. Penyebab utama kerusakan dan kebuntuan dari saluran drainase adalah karena tingginya laju sedimentasi yaitu apabila air pasang masuk akan membawa lumpur dan apabila surut lumpur tersebut tinggal didalam saluran, dan banyaknya sampah yang terdapat didalam saluran. Saluran drainase di jalan-jalan utama Kota Kuala Tungkal memiliki jenis tertutup, dengan sistim lubang kontrol, hal ini dimaksudkan berfungsi sebagai sarana saluran dan sebagai trotoar.

80 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 51 Laporan Akhir Sedangkan daerah perumahan pada umumnya belum memiliki saluran drainase, dan yang ada terisi oleh sampah. Saluran drainase system tertutup konstruksi beton/batu bata disisi jaringan jalan kota Saluran drainase system terbuka alam pada daerah pinggiran kota, kurang terawat Saluran drainase system tertutup konstruksi beton/batu bata di kawasan perdagangan Saluran drainase system terbuka alam pada daerah permukiman kota, dimanfaatkan juga untuk pembuangan air limbah keluarga. Parit, yang dapat berfungsi sebagai drainase primer kota, mengalami sedimentasi

81 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 52 Laporan Akhir Persampahan A. Kondisi Persampahan. Sistem penanganan sampah di Kota Kuala Tungkal dilakukan dengan pengangkutan ke TPS (Tempat Pembuangan Sementara) yang berasal dari lingkungan perumahan ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Rata-rata jumlah produksi sampah per hari di Kota Kuala Tungkal mencapai 21 m3/hari. Sarana pembuangan sampah yang dipergunakan oleh penduduk berupa tong dengan bak terbuka, tong dengan bak tertutup, serta membuat lubang/galian dan menutupnya. Disamping itu masih banyak penduduk yang membuang secara sembarang dipekarangan atau dibadan parit. Pengelolaan sampah dilakukan oleh Kantor PPKTB yang saat ini loaksi TPS nya berada di Desa Tungkal II, yang didukung dengan 4 armada truk sampah dengan kapasitas 6 m3/truk dengan frekwensi pengangkutan 1 kali per hari. Penanganan sampah perkotaan kedepan perlu ditingkatkan baik dalam hal cakupan daerah pelayanan maupun kualitas dan frekwensi pelayannya, Penanganan sampah seperti di kawasan permukiman nelayan membutuhkan pendekatan khusus untuk mencegah pencemaran air sungai atau parit. Kondisi lingkungan perumahan yang buruk, karena adanya tempat pembuangan sampah disekitar perumahan penduduk Lahan kosong yang dijadikan tempat pembuangan sampah, lokasi didekat PPI Tungkal II Saat ini tempat pembuangan akhir (TPA) sampah berada di Desa Pematang Lumut, namun kemudian Lokasi TPA tersebut terlalu dekat dengan sungai, sehingga dapat mencemari air di hilirnya.

82 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 53 Laporan Akhir Pemerintah Kabupaten Tanjab Barat telah menjajagi untuk memindahkan ke lokasi baru yaitu di Simpang Abadi Kecamatan Betara dengan luas + 21 ha, menggunakan sistem Sanitary landfill. Permasalahan khusus persampahan yang berlaku di Perkotaan Kuala tungkal dapat diuraikan sebagai berikut : a. Masih rendahnya tingkat pelayanan dari cakupan pelayanan, yaitu sebesar 49,15 % b. Kurang memadainya prasarana dan sarana penunjang kegiatan pegelolaan sampah seperti tong sampah, gerobak sampah, TPS, Truck sampah dan lainnya. c. Terbatasnya ketersediaan anggaran untuk pengelolaan persampahan. d. Retribusi tidak dipungut oleh institusi pengelola persampahan dan bukan menjadi sumber pendapatan yang dapat digunakan secara langsung untuk biaya pengelolaan sampah. e. Masih relatif rendahnya sumber daya manusia pengelolaan persampahan, baik ditingkat manajemen maupaun ditingkat petugas lapangan. f. Belum maksimalnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah yang diperlihatkan dari kondisi lingkungan permukiman yang masih banyak tercemar dengan masalah pembuangan sampah. g. Masih relatif rendahnya kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan sarana persampahan yang disediakan.

83 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 54 Laporan Akhir B. Analisa Timbulan Sampah Kota Kuala Tungkal dan Kawasan Prioritas Analisa timbulan sampah pada wilayah perkotaan Kuala Tungkal dan Kawasan Prioritas di pengaruhi oleh perkembangan penduduk yang diperkirakan sampai dengan tahun Untuk melihat jumlah timbulan sampah yang terjadi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.35 Analisis Timbulan sampah dan Kebutuhan Sarana Persampahan Pada Wilayah Perkotaan Kuala Tungkal No. Variabel Satuan Eksisting Penduduk Jiwa Jumlah KK KK Jumlah Rumah Unit Rata-rata Hunian Jiwa Produk Sampah - Domestik Liter/hari , , Non Domestik Liter/hari , , Jumlah Sampah Harian m3/hari 273,08 308,25 343,42 378,59 7 Pengelolaan Sampah - Transfer Depo Buah Gerobak Sampah (1000 L) Buah TPA Buah - 1, Rencana Pengembangan - Pembinaan Pengelolaan Sampah Sumber : Hasil Perhitungan. Keterangan: - Produksi sampah rumah tangga 2,5 liter/orang/hari - Luas Transfer Depo 100 m² - Kapasitas Gerobak Sampah 1000 liter - Kapasitas Bak/Tong Sampah 12,5 liter Paket

84 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 55 Laporan Akhir Tabel 2.36 Analisa Timbulan Sampah dan Kebutuhan Sarana Persampahan di Kawasan Prioritas I Kampung Nelayan sampai Tahun 2032 No. Variabel Satuan Eksisting Penduduk Jiwa Jumlah KK KK Jumlah Rumah Unit Rata-rata Hunian Jiwa Produk Sampah - Domestik Liter/hari 40872, , Non Domestik Liter/hari 8174,5 9832, Jumlah Sampah Harian m3/hari 49,05 59,00 68,95 78,89 7 Pengelolaan Sampah - Transfer Depo Buah Gerobak Sampah (1000 L) Buah Rencana Pengembangan - Pembinaan Pengelolaan Sampah Paket Sumber : Hasil Perhitungan Tahun 2012 Tabel 2.37 Analisa Timbulan Sampah dan Kebutuhan Sarana Persampahan di Kawasan Prioritas II Manunggal sampai Tahun 2032 No. Variabel Satuan Eksisting Penduduk Jiwa Jumlah KK KK Jumlah Rumah Unit Rata-rata Hunian Jiwa Produk Sampah - Domestik Liter/hari , Non Domestik Liter/hari , Jumlah Sampah Harian m3/hari 24,27 29,19 34,11 39,04 7 Pengelolaan Sampah - Transfer Depo Buah Gerobak Sampah (1000 L) Buah TPA Buah - 1, Rencana Pengembangan - Pembinaan Pengelolaan Sampah Paket Sumber : Hasil Perhitungan Tahun 2012

85 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 56 Laporan Akhir Tabel 2.38 Analisa Timbulan Sampah dan Kebutuhan Sarana Persampahan di Kawasan Prioritas III Pembengis sampai Tahun 2032 No. Variabel Satuan Eksisting Penduduk Jiwa Jumlah KK KK Jumlah Rumah Unit Rata-rata Hunian Jiwa Produk Sampah - Domestik Liter/hari 8572, ,5 - Non Domestik Liter/hari 1714, ,5 6 Jumlah Sampah Harian m3/hari 10,29 11,51 12,74 13,97 7 Pengelolaan Sampah - Transfer Depo Buah Gerobak Sampah (1000 L) Buah Rencana Pengembangan - Pembinaan Pengelolaan Sampah Paket Sumber : Hasil Perhitungan Tahun Air Limbah Pola pembuangan air limbah rumah tangga oleh penduduk kota dikelompokan dalam sistem : 1. Pembuangan Langsung Pola pembungan air limbah ini dengan cara membuang limbah secara langsung tanpa mempergunakan pengendapan pada tempat penampungan, seperti pembuangan air limbah dan jamban ke permukaan tanah (cemplung dan plengsengan). Sebagian besar penduduk perkotaan masih menggunakan pola pembuangan ini, namun dilengkapi cubluk atau langsung dibuang dibawah rumah. Dampak yang ditimbulkan dari cara tersebut diatas adalah rendahnya tingkat kesehatan lingkungan serta tingginya gangguan penyakit terutama infeksi bakteri pada kulit. Rumah-rumah yang menempati badan parit atau sungai menggunakan saluran parit/sungai untuk pembuangan langsung limbah, sehingga mencemari air yang ada dan menimbulkan penyakit dilingkungan permukiman tersebut. 2. Pembuangan Limbah dengan Tangki Septik Penduduk kota Kuala Tungkal yang menggunakan pola pembuangan air limbah dengan Tangki Septik ini baru mencapai 54 % dengan sistem sanitasi individu, kelompok atau

86 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 57 Laporan Akhir golongan yang menggunakan pola ini dipergunakan pada perumahan permanen, perkantoran, hotel, ruko dan restoran. Sanitasi untuk air buangan rumah tangga belum banyak yang menggunakan saluran tersier atau saluran lingkungan, dimana pola pembuangan air buangan adalah dengan menggunakan tanah rawa sebagai daerah tangkap yang nantinya secara alami akan mengalir mengikuti kemiringan lahan yang ada. Pola ini dikemudian hari akan banyak menimbulkan berbagai masalah seperti penyakit terutama bila perkembangan daerah permukiman cukup pesat oleh karena daerah terbuka sudah berkurang. Pada tabel berikut dijabarkan mengenai sitem pembuangan air limbah keluarga yang berlaku di perkotaan Kuala tungkal. Rumah penduduk yang dibangun pada badan parit/sungai, No. Tabel : 2.39 Penggunaan Jenis Jamban Oleh Penduduk di Perkotaan Kuala Tungkal Jenis Jamban Yang Dipergunakan Penduduk (rumah) Kelurahan/Desa Cemplung Cemplung dng Plengsengan Leher Angsa LeherAngsa Dng Peresapan Leher Angsa Dng Septic tank Tungkal I Tungkal II Tungjkal III Tungkal IV Kota Tungkal Harapan Teluk Sialang Pembengis Jumlah Sumber : Kantor PKKTB, lokasi didekat PPI Tungkal II Kesehatan Ka. Tanjab Barat, Tahun Potensi dan Persoalan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan Potensi Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan WILAYAH PERKOTAAN 1 Permukiman 1. Masih terdapat lahan kosong yang dapat dimanfaatkan untuk lahan permukiman di bagian wilayah timur dan barat kota, terutama untuk pengembangan permukiman terencana 2. Kepadatan penduduk tergolong masih sedang dan rendah 3. Pertumbuhan penduduk sedang hingga tinggi 4. Fungsi Kota sebagai PKW dan perdagangan antar regional menarik penduduk pendatang untuk bermukim di kota ini

87 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 58 Laporan Akhir 2 Jalan Lingkungan WILAYAH PERKOTAAN 5. Beroperasinya pelabuhan Roro dan dibangunnya jalan lingkar luar sebagai kelanjutan dari jalan strategis nasional maka akan mengubah tata guna lahn secara cepat, terutama dalam hal memenuhi kebutuhan permukiman. 1. Kondisi jalan lingkungan di wilayah perkotaan umumnya sedang hingga baik 2. Lebar jalan lingkungan di komplek perumahan cukup memenuhi syarat untuk lalu lintas kendaraan 3. Umumnya jalan lingkungan terhubung dengan jalan utama 4. Adanya pembangunan dan peningkatan jalan lingkungan 3 Drainase 1. Terdapat jaringan drainase di wilayah permukiman perkotaan 2. Jaringan drainase telah terhubung dengan drainase utama 3. Telah terdapat Masterplan jaringan drainase Kota Kuala Tungkal Dan Telah dilakukan pembangunan/peningkatan drainase 4 Air Bersih 1. Terdapat jaringan air bersih dari PDAM Tirta Pengabuan 2. Terdapat sumber air di wilayah Kab. Tanjung Jabung Barat yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber air bersih untuk peningkatan dan perluasan jangkauan layanan kepada masyarakat 3. Jumlah penduduk yang semakin banyak dan terus meningkat yang membutuhkan layanan air bersih 5 Air Limbah 1. Sebagian penduduk membuang limbah cair ke saluran drainase 2. Sebagian penduduk membuang limbah padat (tinja manusia) ke tempat septic tank 3. Tersedia Prasarana penanganan air limbah (truk tinja) 6 Persampah-an 1. Terdapat sarana dan prasarana sampah seperti armada, bak sampah, TPS dan TPA 2. Sebagian penduduk perkotaan telah mendapat pelayanan sampah. Sebagian penduduk yang memiliki pekarangan luas, mengelola sampah rumah tangga dan sampah pekarangan dengan ditimbun di dalam tanah dan sebagian dibakar di pekarangan Persoalan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan WILAYAH PERKOTAAN 1 Permukiman 1. Banyaknya lokasi permukiman berpotensi genangan akibat air pasang surut dan hujan 2. Pengembangan perumahan skala besar belum terlaksana di wilayah perkotaan 3. Terdapat permukiman padat di sekitar pusat kota 4. Terdapat permukiman yang padat dan cenderung kumuh dipinggiran sungai 5. Masih terdapat rumah-rumah yang tidak layak huni

88 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 59 Laporan Akhir 2 Jalan lingkungan WILAYAH PERKOTAAN 6. Masih terdapat rumah-rumah yang menempati badan parit/sungai 1. Masih dijumpai jalan lingkungan yang rusak dan jalan tanah 2. Banyak ditemui jalan lingkungan yang tidak sesuai dengan standar terutama badan jalan yang kurang lebar 3. Masih banyak Jalan didaerah perumahan tanpa saluran drainase, sehingga berpotensi menimbulkan genangan disisi jalan dan mengakibatkan kerusakan jalan. 4. Fasilitas jalan seperti penerangan dan trotoar masih kurang. 5. Masih ditemui jalan yang rusak 3 Drainase 1. Terjadi penyempitan badan saluran drainase ( pena mpang basah saluran yang kurang) 2. Profil topografi wilayah kota sangat datar, air sulit mengalir sehingga terjadi genangan, dan pada daerah permukiman banyak saluran drainase yang tidak berfungsi, bahkan tidak ada saluran drainase. 3. Banyaknya sampah yang terbuang dan sedimentasi pada saluran 4. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam menjaga dan memelihara saluran drainase 4 Air minum 1. Debit aliran air yang tidak merata 2. Kebocoran pipa 3. Air bawah tanah tidak dapat dikonsumsi dan sangat mahal untuk memasang sumur bor 5 Air limbah 1. Pembuangan langsung limbah domestik ke saluran air terbuka khususnya Grey Water 2. Masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pola hidup bersih dan sehat 3. Masih banyak warga yang membuang limbah padat langsung ke bawah rumah (tidak menggunakan cubluk) 4. Umumnya septic tank warga belum sesuai standar teknis 6 Sampah 1. Belum ada kepedulian warga dalam mengurangi sampah melalui penanganan sampah dengan pola 3 R 2. Belum semua sampah kota terangkut ke TPA 3. Sarana pendukung pengelolaan sampah masih kurang 4. Minimnya sarana tong sampah yang tersedia di permukiman penduduk dan pusat-pusat kegiatan fungsional

89 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 60 Laporan Akhir 2.9 Peluang dan Tantangan Pembangunan SPPIP Kuala Tungkal Berdasarkan hasil kajian terdahulu dapat diuraikan mengenai peluang dan tantangan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang akan dijadikan acuan dalam penyusunan strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan, dengan uraian disajikan pada table berikut.

90 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 61 Laporan Akhir Tabel 2.40 Potensi dan Permasalahan Pembangunan Kota Pada Wilayah Perkotaan Kuala Tungkal Aspek Potensi Permasalahan Peluang Pembangunan Tantangan Pembangunan Pengembangan Kota Kota Kuala Tungkal sebagai Ibukota Kabupaten Tanjung Jabung Barat merupakan kota Strategis Provinsi Jambi bagian timur berfungsi sebagai Kota Pelabuhan Kota Kuala Tungkal berada dimuara Sungai Pengabuan Masih terdapat wilayah kosong yang dapat dikembangkan untuk wilayah perkotaan Kota Kuala Tungkal Kondisi topografi yang relatif datar sehingga mudah untuk dikembangkan sebagai wilayah perkotaan Adanya konsentrasi pemanfaatan lahan perkotaan pada kawasan tertentu Daerah Aliran Sungai (DAS) menjadi kawasan permukiman bagi para nelayan Pembangunan sarana dan prasarana kota akan membutuhkan biaya konstruksi pembangunan sangat besar Belum tersedianya sistem layanan transportasi massal perkotaan yang menjangkau seluruh bagian wilayah Kota Kuala Tungkal Adanya kawasan yang rawan genangan akibat luaoan air Kualitas dan keterbatasan sumber air dalam mengembangkan layanan air minum Kota Kuala Tungkal merupakan Kota Pelabuhan yang seharusnya memiliki peran yang sangat strategis bagi Provinsi Jambi Kota Kuala Tungkal merupkan kota transit ke Batam serta daerah-daerah perairan lainnya Kota Kuala Tungkal memiliki TPI (Tempat Pelelangan Ikan) terbesar di Provinsi Jambi Kuala Tungkal telah dibangun Pelabuhan Roro di Parit IV Status jalan menuju Kota Kuala Tungkal yang semula jalan tingkat provinsi menjadi jalan strategis nasional Perkembangan kota yang ptinggi menybabkan banyak investor dan pendatang yang melakukan investasi dan kegiatan ekonomi di Kota Kuala Tungkal Kebutuhan pelayanan kota semakin meningkat dan semakin kompleks Terbatasanya sarana dan prasarana perkotaan dalam memenuhi kebutuhan layanan perkotaan Sebaran ekonomi perkotaan yang tidak merata Sebagian besar masih mengandalkan aliran sungai sebagai induk drainase

91 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 62 Laporan Akhir Aspek Potensi Permasalahan Peluang Pembangunan Tantangan Pembangunan Permukiman Terdapat lahan belum terbangun yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan permukiman Jarak antara kawasan permukiman dengan pusat kegiatan kota memiliki radius yang cukup dekat Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi berpotensi dalam kebutuhan akan permukiman Kepadatan penduduk masih tergolong sedang Lahan permukiman sangat berpotansi terjadi genangan akibat air hujan dan sungai air yang meluap Terdapat permukiman padat yang berada di pusat kota Terdapat permukiman yang padat dan cenderung kumuh di sekitar sempadan Sungai Pengabuan Topografi wilayah yang dataran rencah namun merupakan daerah perairan Seiring terbangungnya kawasan pengembangan kota di Desa Pembengis akan meningkatkan terbangunnya kawasan permukiman Bantuan dalam penataan terhadap kawasan permukiman dan renovasi rumah dari pemerintah pusat, pemerintah pusat, swasta, lembaga sosial dan bantuan dari luar Terjadinya air genangan akibat air hujan yang dapat menggenangi area permukiman Perkembangan perkotaan yang pesat menyebabkan meningkatnya pendatang yang membutuhkan permukiman Banyak sungai dan parit alami yang berubah fungsi dan tertimbun untuk pembangunan kawasan permukiman Jalan Lingkungan Kondisi jalan lingkungan pada wilayah Kota Kuala Tungkal secara umum dalam kondisi yang cukup baik dengn perkerasan aspal dan beton Adanya pembangunan dan peningkatan jalan lingkungan di wilayah perkotaan Kuala Tungkal Jalan lingkungan terhubung dengan jalan utama Pada beberapa kawasan masih terdapat lahan belum terbangun yang dapat dimanfaatkan untuk Masih terdapat jalan lingkungan dalam kondisi rusak dan tidak sesuai dengan standar Sebagian besar jalan lingkungan tidak memiliki saluran drainase sehingga berpotensi menimbulkan genangan Pembangunan jalan lingkungan akan membutuhkan biaya yang cukup besar karena material sulit didapat Fasilitas jalan masih sangat terbatas Adanya peluang bantuan pembangunan/ peningkatan jalan lingkungan dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, swasta, lembaga sosial dan bantuan dari luar negeri Jalan lingkungan terintegrasi dengan jalan lokal, jalan kolektor dan jalan arteri Kondisi struktur tanah menyebabkan pembangunan jalan membutuhkan biaya yang cukup tinggi Genangan air menyebabkan jalan lingkungan mudah rusak

92 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 63 Laporan Akhir Aspek Potensi Permasalahan pembuatan dan pelebaran jalan Peluang Pembangunan Tantangan Pembangunan Air Minum Terdapat jaringan air minum yang dikelola PDAM Tirta Pengabuan Terdapat sumber air yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber air baku untuk meningkatkan produksi air minum dan perluasan layanan pada masyarakat Pertumbuhan penduduk yang tinggi menyebabkan peningkatan kebutuhan air minum Kualitas air minum belum baik sehingga perlu ditingkatkan Kuantitas produksi air minum masih terbatas Layanan air minum masih terbatas pada kawasan tertentu belum mampu melayani seluruh wilayah perkotaan Keterbatasan sarana dan prasarana pengolahan air minum perkotaan Sebagian masyarakat memanfaatkan air tanah dengan cara membuat sumur gali dan bor untuk memenuhi kebutuhan air minum Terdapat sumber air di sekitar wilayah perkotaan Kuala Tungkal yang dapat dipergunakan sebagai sumber air baku Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk dan bangunan akan membutuhkan air minum sehingga berpotensi menajdi peluang bisnis investasi bagi PDAM Adanya peluang bantuan pembangunan/ peningkatan jaringan dan sarana dan prasarana pengelolaan air minum dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, swasta, lembaga sosial, CSR dan bantuan dari luar negeri Kemungkinan terjadinya pencemaran lingkungan yang berpengaruh terhadap sumber air baku uuntuk air bersih Kemungkinan terjadi kerusakan jaringan air bersih akibat penggalian tanah untuk bangunan, kegiatan lain dan umur jaringan Drainase Telah disusun masterplan jaringan drainase Kota Kuala Tungkal Terdapat drainase primer alami berupa sungai dan parit yang dapat dipergunakan sebagai outlet Jaringan drainase yang telah tersedia sebagian belum saling terintegrasi Terjadi penyempitan saluran badan drainase Saluran drainase banyak yang tertimbun sampah dan sedimentasi sehingga tidak Penataan sistem jaringan drainase secara terpadu pada wilayah Kota Kuala Tungkal Adanya peluang bantuan pembangunan/ peningkatan saluran drainase dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, swasta, Terjadi genangan air akibat keterbatasan kapasitas drainase yang tidak mampu menampung air hujan Potensi peningkatan debit air sungai sehingga terjadi luapan air Pasang surut air dalam sehari

93 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 64 Laporan Akhir Aspek Potensi Permasalahan Pada beberapa kawasan telah terdapat jaringan drainase mampu menampung air limpasan Kota Kuala Tungkal sebagian besar berada di dataran rendah dengan kelerengan 0 2 % Banyak drainase alami yang tertutup oleh bangunan Peluang Pembangunan lembaga sosial, CSR dan bantuan dari luar negeri Tantangan Pembangunan terjadi dua kali yaitu pagi dan sore. Air Limbah Sebagian penduduk membuang limbah cair ke saluran drainase alami Telah terdapat prasarana penangangan air limbah Tidak semua bangunan rumah tangga memiliki prasarana dan sarana air limbah Sebagian masyarakat membuang limbah padat dan cair langsung ke sungai Belum terdapat IPLT (Instalasi Pengolahan Limbah Tinja) terpusat dan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) di Kota Kuala Tungkal Kerjasama dengan lembaga lingkunngan hidup dalam melakukan pengelolaan air limbah perkotaan Adanya peluang bantuan pembangunan/ peningkatan prasarana dan sarana pengelolaan air limbah dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, swasta, lembaga sosial Kebiasaan masyarakat yang membuang limbah padat langsung ke sungai Pada beberapa kawasan padat bangunan sulit untuk dikembangkan septictank secara komunal karena keterbatasan lahan Pencemaran lingkungan akibat pengelolaan air limbah yang kurang baik Sampah Telah terdapat sarana dan prasarana sampah seperti armada pengangkutan sampah, bak sampah, TPS dan TPA Sebagian penduduk telah mendapatkan pelayanan angkutan sampah Pelayanan sampah masih sangat terbatas dan belum menjangkau seluruh wilayah Armada angkutan sampah yang masih sangat terbatas Produksi timbunan sampah sebagian besar belum terwadahi dan belum dipilah antara sampah organik dan non Kemungkinan sosialisasi pengelolaan sampah secara mandiri Penerapan pola 3 R (Reduce, Reuse dan Recyle) dalam pengelolaan sampah pada masyarakat Adanya peluang bantuan pembangunan/ peningkatan Lokasi TPA yang memenuhi kelayakan teknis berda jauh dari wilayah Kota Kuala Tungkal Wilayah Kota Kuala Tungkal merupakan wilayah rawan genangan sehingga penanganan sampah akan lebih sulit

94 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 65 Laporan Akhir Penataan dan lingkungan Aspek Potensi Permasalahan Bangunan Tingkat pertumbuhan penduduk dan bangunan di wilayah Kota Kuala Tungkal cukup tinggi Masih terdapat lahan kosong yang dapat mendukung pembangunan wilayah perkotaan Banyak kawasan strategis yang perlu disusun dokumen Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) seperti kawasan perdagangan, kawasan pemerintahan dan kawasan di sekitar sempadan sungai organik Ketersediaan TPS masih sangat terbatas Lokasi TPA cukup jauh dari wilayah Kota Kuala Tungkal dan berada di dekat badan air sehingga tidak layak teknis dan ekologis Pertumbuhan bangunan yang cukup tinggi di kawasan yang belum terencana dan belum tertata Sebagian besar bangunan yang telah berdiri belum memiliki izin bangunan Kerapatan bangunan di sekitar sempadan sunngai dan pusat kota sangat rapat Sebagian besar bangunan merupakan bangunan semi permanen dengan mengguunakan bahan mayoritas dari kayu Sebagian besar kawasan di wilayah Kota Kuala Tungkal belum disusun Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Peluang Pembangunan sarana dan prasarana pengelolaan sampah dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, swasta, lembaga sosial, CSR dan bantuan dari luar negeri Perkembangan kota yang cukup pesat menyebabkan tingginya tingkat pembangunan Tantangan Pembangunan Bila terjadi genangan sampah akan terbawa ke wilayah kota dan terinttgal pada saat air mulai surut Diperlukan antisipasi timbulnya pencemaran lingkungan akibat pengelolan sampah dan produksi sampah Pembangunan pada pusat kota sangat sulit dilakukan karena kerapatan bangunan Pembangunan tidak sesuai dengan rencana peruntukan lahan dan tidak memiliki izin mendirikan bangunan

95 SPPIP Kota Kuala Tungkal II - 66 Laporan Akhir F

96 SPPIP Kota Kuala Tungkal III - 1 Laporan Akhir Bab-3 Review Kebijakan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat Jabungndahuluan 3.1 Review Kebijakan Rencana Penataan Ruang (Spatial Plan) Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat Dalam penataan ruang Kabupaten Tanjung Jabung Barat tujuan perencanaan ruang yaitu Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Untuk Mewujudkan Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa, Perikananm Pertanian dan Pertambangan yang berwawasan lingkungan. Sedangkan kebijakan dalam penataan ruang wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat meliputi: a. perwujudan pembangunan yang merata dan berimbang dalam rangka mengurangi kesenjangan antar wilayah; b. Pemantapan sistem perekonomian perkotaan yang bertumpu pada sektor perdagangan dan jasa; c. Perwujudkan sistem perkotaan dan pusat distribusi yang mampu memacu pertumbuhan wilayah; d. Perwujudan pertanian untuk mendukung pengembangan perekonomian kabupaten; e. Pengembangan dan pemanfaatan potensi perikanan secara optimal; f. Perwujudan pembangunan yang berkelanjutan serta memelihara kelestarian lingkungan hidup; g. Perwujudan sistem jaringan prasarana seluruh wilayah kabupaten; h. Peningkatan dan pengembangan potensi pertambangan yang berwawasan lingkungan; dan i. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan Negara. Strategi terkait dalam pembangunan perumahan dan infrastruktur perkotaan yang merupakan penjabaran dari kebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat yaitu sebagai berikut : a. Strategi perwujudan pembangunan yang merata dan berimbang dalam rangka mengurangi kesenjangan antar wilayah yaitu mengembangkan pusat pusat kegiatan

97 SPPIP Kota Kuala Tungkal III - 2 Laporan Akhir untuk mewujudkan keterpaduan, keterkaitan dam keseimbangan perkembangan antar wilayah, memantapkan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), mendorong kawasan perkotaan dan pusat pertumbuhan agar lebih kompetitif dan lebih efektif dalam pengembangan wilayah sekitarnya dan mendorong perkembangan kawasan agar lebih mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi wilayah terutama dalam membuka daerah yang terisolir dan mencukupi kebutuhan wilayah yang bertetangga; b. Strategi perwujudan sistem perkotaan dan pusat distribusi yang mampu memacu pertumbuhan wilayah yaitu mengembangkan Kota Kuala Tungkal sebagai kota modern untuk memicu pertumbuhan beberapa kawasan perkotaan lainnya, menjamin kawasan kawasan fungsional kota yang akan dikembangkan dengan sarana dan prasarana yang handal, menyiapkan dukungan prasarana dan sarana yang memadai dalam mendiring tumbuhnya kawasan perkotaan, menyiapkan dukungan prasarana dan sarana yang memadai dalam mendorong tumbuhnya kawasan perkotaan dan mempersiapkan sistem penyediaan perumahan dan permukiman yang handal guna mengantisipasi pertumbuhan kawasan perkotaan; c. Strategi perwujudan sistem jaringan prasarana seluruh wilayah kabupaten yaitu menata sistem transportasi yang membentuk sistem jaringan pergerakan antar pusat kegiatan dan wilayah pelayanannya, mengembangkan terminal angkutan penumpang, menata sistem transportasi kabupaten dengan simpul-simpul transportasi regional dan nasional, mengembangkan sistem transportasi kawasan perdesaan perkotaan, mengembangkan sistem irigasi yang menjamin tersediannya air sepanjang tahun, terutama untuk mengairi pertanian lahan basah, mengembangkan kawasan permukiman yang memiliki askesibilitas dan pelayanan infrastruktur yang memadai dan mengoptimakan fungsi prasarana lainnya berupa sistem energi, sistem jaringan telekomunikasi, sistem jaringan sumber daya air, dan sistem pengelolaan lingkungan hingga keseluruh wiayah Kabupaten. Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, terdapat hirarki pusat pelayanan. Dalam hirarki pusat pelayanan wilayah, perkotaan Kuala Tungkal termasuk dalam Pusat Kegiatan Wilayah (PKW). Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) merupakan kawasan perkotaan fungsi sebagai pusat pertumbuhan utama dengan orientasi kegiatan berupa pemerintahan, perdagangan, transportasi dan pelayanan masyarakat serta sebagai pintu gerbang perdagangan ke luar wilayah Kabupaten dengan kelengkapan sarana dan tingkat pertumbuhan penduduk yang sangat pesat. Perkotaan Kuala Tungkal berfungsi sebagai pusat pemerintahan skala kabupaten, perdagangan da jasa skala regional, pusat

98 SPPIP Kota Kuala Tungkal III - 3 Laporan Akhir kesehatan, pusat pemerintahan skala regional, pusat rekresi, pusat olahraga, pusat wisata dan simpul pelayanan transportasi. Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tanjung Jabung Barat perkotaan Kuala Tungkal berada pada Kecamatan Tungkal Ilir dan desa desa yang termasuk dalam Pusat Kegiatan Wilayah yaitu Desa Tungkal IV Kota, Desa Tungkal II, Desa Tungkal III dan Desa Tungkal Harapan. Strategi penataan ruang wilayah kabupaten merupakan penjabaran kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten ke dalam langkah-langkah operasional untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi penataan ruang wilayah kabupaten berfungsi : sebagai dasar untuk penyusunan rencana struktur ruang, rencana pola ruang, dan penetapan kawasan strategis kabupaten; memberikan arah bagi penyusunan indikasi program utama dalam RTRW kabupaten; sebagai dasar dalam penetapan arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten; dan Mengarahkan fungsi ruang agar dapat berlangsung harmonis dalam pemanfaatan ruangnya Strategi penataan ruang wilayah kabupaten dirumuskan berdasarkan : Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten; Kapasitas sumber daya wilayah kabupaten dalam melaksanakan kebijakan penataan ruangnya; dan Ketentuan peraturan perundang-undangan. Strategi penataan ruang wilayah kabupaten dirumuskan dengan kriteria Memiliki kaitan logis dengan kebijakan penataan ruang; Tidak bertentangan dengan tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah nasional, dan provinsi; Jelas, realistis, dan dapat diimplementasikan dalam jangka waktu perencanaan pada wilayah kabupaten bersangkutan secara efisien dan efektif; Harus dapat dijabarkan secara spasial dalam rencana struktur dan rencana pola ruang wilayah kabupaten; dan Tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

99 SPPIP Kota Kuala Tungkal III - 4 Laporan Akhir Strategi penataan ruang wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah: 1) perwujudan pembangunan yang merata dan berimbang dalam rangka mengurangi kesenjangan antar wilayah; a) mengembangkan pusat-pusat kegiatan untuk mewujudkan keterpaduan, keterkaitan dan keseimbangan perkembangan antar wilayah; b) memantapkan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) dan memantapkan c) PPK dan PPL dengan penyediaan sarana dan prasarana wilayah; d) mendorong kawasan perkotaan dan pusat pertumbuhan agar dapat kompetitif dan lebih efektif dalam pengembangan wilayah di sekitarnya; dan e) mendorong perkembangan kawasan agar lebih mampu mempercepat pertumbuhan ekomoni wilayah terutama dalam membuka daerah yang terisolir dan mencukupi kebutuhan wilayah yang bertetangga. 2) Strategi pemantapan sistem perekonomian perkotaan yang bertumpu pada sektor perdagangan dan jasa meliputi: a) meningkatkan dan mengembangkan pusat pusat perdagangan dan jasa kawasan perkotaan; b) meningkatkan kualitas pasar tradisional yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi pusat perdagangan dan jasa; c) meningkatkan dan mengembangkan kawasan strategis secara ekonomi sebagai pusat kegiatan wilayah penggerak kegiatan perdagangan dan jasa pada skala regional/wilayah; dan d) menciptakan iklim usaha dan peluang investasi yang kondusif. 3) Strategi perwujudkan sistem perkotaan dan pusat distribusi yang mampu memacu pertumbuhan wilayah meliputi: a) mengembangkan Kota Kuala Tungkal sebagai Kota Modern untuk memicu pertumbuhan beberapa kawasan perkotaan lainnya; b) menjaminkawasan-kawasan fungsional kota yang akan dikembangkan dengan sarana dan prasarana yang handal;

100 SPPIP Kota Kuala Tungkal III - 5 Laporan Akhir c) menyiapkan dukungan prasarana dan sarana yang memadai dalam mendorong tumbuhnya kawasan perkotaan;dan d) mempersiapkan sistem penyediaan perumahan dan permukiman yang handal guna mengantisipasi pertumbuhan kawasan perkotaan. 4) Strategi perwujudan pertanian untuk mendukung pengembangan perekonomian kabupaten meliputi: a) meningkatkan produktivitas hasil pertanian melalui intensifikasi lahan; b) mengintegrasikan pengembangan kawasan kawasan pertanian dengan mengoptimalkan fungsi kawasan agropolitan; c) melakukan penguatan pemasaran hasil pertanian melalui peningkatan sumber daya manusia dan kelembagaan serta fasilitasi sertifikasi yang dibutuhkan; d) meningkatkan kemampuan pelayanan prasarana dan sarana yang mampu mendorong investasi pada kegiatan industri;dan e) menjamin kelancaran aksesibilitas antara kawasan sentra dan pendukungnya dengan penyediaan sistem prasarana yang handal mendukung kegiatan pertanian, dan perikanan 5) Strategi pengembangan pemanfaatan potensi perikanan secara optimal, meliputi: a) Mengoptimalkan pemanfaatan perikanan tangkap, budidaya laut, air payau dan tawar; b) Memanfaatkan pembangunan sarana dan prasarana perikanan;dan c) mendorong tumbuhnya sektor sektor sekunder dan tersier yang terintegrasi dengan pengembangan kawasan minapolitan; d) Mengembangkan industri pengolaan ikan 6) Peningkatan potensi sumberdaya alam secara berkelanjutan yang berbasis Pelestarian Lingkungan Hidup dan mitigasi bencana sebagai sektor penggerak perekonomian wilayah meliputi: a) mengembalikan fungsi kawasan lindung yang rusak dan mengalami penurunan kualitas;

101 SPPIP Kota Kuala Tungkal III - 6 Laporan Akhir b) mengendalikan dan pemantapan kawasan lindung sesuai dengan fungsi masingmasing, baik untuk melindungi kawasan bawahannya, melindungi kawasan perlindungan setempat, memberi perlindungan terhadap keanekaragaman flora dan fauna dan ekosistemnya, serta melindungi kawasan yang rawan bencana alam; c) melakukan pengendalian, pengawasan, pengelolaan, dan pemanfaatan potensi sumberdaya alam yang berkelanjutan dan berbasis pelestarian lingkungan hidup; dan d) memantapkan dan mempertahankan kawasan lindung serta meningkatkan upaya pengelolaan lingkungan hidup yang terpadu dan berkesinambungan. 7) Strategi perwujudan sistem jaringan prasarana seluruh wilayah kabupaten meliputi: a) menata sistem transportasi yang membentuk sistem jaringan pergerakan antar pusat kegiatan dan wilayah pelayanannya; b) mengembangkan terminal angkutan penumpang; c) menata sistem transportasi kabupaten dengan simpul-simpul transportasi regional dan nasional; d) mengembangkan sistem transportasi kawasan perdesaan perkotaan; e) mengembangkan sistem irigasi yang menjamin tersediannya air sepanjang tahun, terutama untuk mengairi pertanian lahan basah; f) mengembangkan kawasan permukiman yang memiliki askesibilitas dan pelayanan infrastruktur yang memadai; dan g) mengoptimakan fungsi prasarana lainnya berupa sistem energi, sistem jaringan telekomunikasi, sistem jaringan sumber daya air, dan sistem pengelolaan lingkungan hingga keseluruh wiayah Kabupaten. 8) Strategi peningkatan dan pengembangan potensi pertambangan yang berwawasan lingkungan meliputi: a) mengoptimalkan pemanfaatan potensi pertambangan dan penggalian yang tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. b) memanfaatkan pembangunan sarana dan prasarana pendukung potensi pertambangan dan penggalian. c) mengembangkan industri pengolahan hasil tambang dan pengalian mengembangkan pusat-pusat energi berbasis pertambangan. 9) Strategi peningkatan kualitas sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) huruf i, meliputi:

102 SPPIP Kota Kuala Tungkal III - 7 Laporan Akhir a) meningkatkan pelayanan pendidikan; b) meningkatkan dan mengembangkan kualitas pelayanan kesehatan; c) memberdayaan masyarakat perkotaan dan perdesaan; d) mengatur dan mengendalikan pertumbuhan serta distribusi penduduk secara merata dan sesuai daya dukung lingkungan; dan e) mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung pengembangan pendidikan dan pelayanan kesehatan secara merata dan sesuai skala pelayanan kegiatan 10) Strategi peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan Negara meliputi: a) mendukung penetapan kawasan strategis nasional dengan fungsi khusus pertahanan dan keamanan; b) mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif di dalam dan di sekitar Kawasan Strategis Nasional untuk menjaga fungsi Pertahanan dan Keamanan; c) mengembangkan Kawasan Lindung dan/atau Kawasan Budidaya tidak terbangun di sekitar Kawasan Strategis Nasional dengan kawasan budidaya terbangun; dan d) menjaga dan memelihara aset-aset Pertahanan/TNI Rencana Tata Ruang Kota Kuala Tungkal Di dalam Rencana Tata Ruang Kota Kuala Tungkal merupakan Ibukota Kabupaten Tanjung Barat Tahun , Kota Kuala Tungkal diarahkan berfungsi sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Tanjung Jabung Barat (eksternal), dan terbentuknya pusat-pusat kegiatan kota yang terintegrasi yaitu pusat kota, pusat perdagangan dan jasa, industri, pusat pelayanan sosial, terminal dan permukiman (fungsi internal). Unsur-unsur utama rencana pemanfaatan ruang Kota Kuala Tungkal dirinci sebagai berikut : 1. Pemanfaatan ruang untuk kawasan permukiman tersebar di seluruh wilayah kota dengan pola linier mengikuti jaringan jalan, dan mengelompok pada pusat-pusat kegiatan atau pada pusat kota, bagian wilayah kota, atau pada unit-unit lingkungan terkecil di bawahnya; 2. Pemanfaatan ruang untuk fasilitas pendidikan dialokasikan sesuai dengan skala pelayanannya, baik untuk tingkat SD, SLTP maupun SLTA, namun demikian dalam penerapan pengembangannya lebih menekankan pada pemanfaatan fasilitas yang ada;

103 SPPIP Kota Kuala Tungkal III - 8 Laporan Akhir 3. Pemanfaatan ruang fasilitas kesehatan skala kota dan regional diarahkan disekitar pusat kota; 4. Pemanfaatan ruang untuk fasilitas peribadatan seperti halnya fasilitas pendidikan dialokasikan sesuai dengan skala pelayanannya; 5. Pemanfaatan ruang untuk pusat perdagangan dan jasa skala kota (Central Bussiness Districk) pengembangan lokasinya pada kawasan pusat kota, sedangkan kegiatan perdagangan untuk skala bagian wilayah kota dan lingkungan permukiman alokasinya disebar sesuai dengan skala pelayannya masing-masing di setiap bagian wilayah kota; 6. Pemanfaatan ruang untuk terminal regional diarahkan disekitar pusat kegiatan kota; 7. Untuk pelayanan yang bersifat khusus seperti SPBU, TPA, Instalasi PDAM dan Instalasi PLN ditempatkan pada lokasi yang sesuai dengan karakteristik massing-masing fasilitas tersebut. SPBU lokasinya diarahkan dijalan arteri primer dekat dengan terminal regional, TPA dialokasikan di Kecamatan Batara; 8. Penggunaan lahan untuk konservasi atau jalur hijau menempati lahan pada sekiatr daerah aliran sungai dan daerah berawa/lahan gambut. Sedangkan untuk penempatan taman lebih diarahkan pada estetika lingkungan kota. Lokasi taman ini dialokasikan sesuai dengan tingkat pelayannya mulai dariu taman kota, taman tingkat BWK dan taman lingkungan; 9. Untuk kawasan militer pengembangnnya diarahkan disekitar jalan arteri primer; 10. Untuk jaringan jalan pemanfaatanya lebih ditujukan pada upaya untuk meningkatkan aksesibiltas penduduk kota serta meningkatkan pelayanan transportasi agar dapat memberikan tingkat pelayanan yang optimal; 11. Pemanfaatan ruang untuk lahan cadangan pengembangan kota pada dasarnya merupakan lahan-lahan potensial bagi pengembangan fisik kota yang hingga akir tahun perencanaan belum akan dimanfaatkan, oleh sebab itu untuk semnetara lahan-lahan tersebut dapat difungsikan sebagai lahan kebun campuran atau kegiatan pertanian Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman Kabupaten Tanjung Jabung Barat Dalam penyelenggaraan pembangunan dan pengembangan perumahan dan permukiman di Kabupaten Tanjung Jabung Barat akan diselaraskan dengan situasi dan kondisi yang akan dihadapi dalam 20 (dua puluh) tahun yang akan datang. Visi pembangunan dan pengembangan permukiman Kabupaten Tanjung Jabung Barat tahun yaitu Setiap Rumah Tangga Menghuni Rumah Yang Layak dan Berkelanjutan. Rumah yang layak dan berkelanjutan dapat dilihat dari perkembangan

104 SPPIP Kota Kuala Tungkal III - 9 Laporan Akhir ekonomi dan layak diukur dari kemajuan, kemandirian, keadilan dan kesejahteraan keluarga yang maju juga ditandai oleh peran serta mereka secara nyata dan efektif dalam segala aspek kehidupan. Untuk membangun kemandirian maka secara mutlak harus dibangun pula kemajuan ekonomi. Kemampuan untuk berdaya saing menjadi kunci untuk mencapai kemajuan sekaligus kemandirian. Dalam mewujudkan visi pembangunan dan pengembangan perumahan dan permukiman Kabupaten Tanjung Jabung Barat dapat ditempuh dengan beberapa misi diantaranya yaitu : a. Mewujudkan ekonomi kerakyatan sehingga masyarakat berpenghasilan rendah memiliki kemampuan membangun ekonomi keluarga dan mandiri; b. Mewujudkan pembangunan yang merata dan berkeadilan dengan membangun daerah yang tertinggal, mengurangi kesenjangan sosial secara menyeluruh, keberpihakan kepada masyarakat berpenghasilan rendah, menanggulangi kemiskinan secara bertahap, menyediakan akses yang sama bagi masyarakat terhadap berbagai pelayanan sosial ekonomi serta sarana dan prasarana ekonomi dan menghapuskan diskriminasi dalam berbagai aspek kehidupan; c. Mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dengan menjaga keseimbangan antara pemanfaatan SDA, keberlanjutan SDA serta lingkungan hidup. Tetap menjaga fungsi lahan di kawasan perdesaan dan kawasan perkotaan, daya dukung dan pemanfaatan ruang untuk perumahan dan permukiman sebagai modal dasar pembangunan; d. Mewujudkan pembangunan perumahan dan permukiman dengan kepadatan rendah di kawasan yang memiliki fungsi konservasi (hutan lindung, hutan produksi dan hutan kota) guna mempertahankan fungsi resapan air, fungsi penyangga dan fungsi ruang terbuka hijau. Untuk itu diperlukan perangkat kebijakan berupa peraturan pengedalian peruntukan yang ketat; e. Mewujudkan pembangunan perumahan dan permukiman di luar sempadan kawasan koridor sepanjang sungai yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan melaksanakan perbaikan lingkungan dan reorientasi agar selalu menjaga kebersihan dari limbah serta keindahan lingkungan sepanjang bantaran sungai secara terpadau dan selaras denga tata bangunan perumahan dam permukiman asri;

105 SPPIP Kota Kuala Tungkal III - 10 Laporan Akhir f. Mewujudkan pembangunan perumahan dan permukiman di luar sempada kawasan koridor sepanjang pantai sehingga perlu ditingkatkan dan diperketat pengawasannya agar tidak mempengaruhi kerusakan lingkungan alam sepanjang pantai dan mengganggu aliran sungai di hilir terutama bila dilakukan reklamasi pantai. Untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan dan pengembangan perumahan dan permukiman Kabupaten Tanjung Jabung Barat akan dijabarkan dalam kebijakan sebagai berikut : a. Melembagakan sistem penyelenggaraan pembangunan perumahan dan permukiman dengan melibatan masyarakat sebagai pelaku utama. b. Mewujudkan perumahan bagi seluruh lapisan masyarakat sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia. c. Mewujudkan permukiman yang berkelanjutan, responsif, yang mendukung pengembangan jati diri, produktivitas dan kemandirian masyarakat. Strategi untuk melaksanakan kebijakan pembangunan dan pengembangan perumahan dan permukiman Kabupaten Tanjung Jabung Barat perlu ditindak lanjut dengan melakukan: Pengembangan peraturan perundang undangan dan pemantapan kelembagaan di bidang perumahan dan permukiman serta fasilitasi pelaksanaan, penataan ruang kawasan permukiman yang transparan dan partisipatif yang meliputi penyusunan bebagai peraturan daerah dalam penyelenggaraan perumahan dan permukiman, pemantapan kelembagaan dengan mendorong terbentuknya lembaga perumahan dan permukiman yang handal, responsif serta peningkatan kapasitas pelaku di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, pengawasan konstruksi dan keselamatan bangunan perumahan dan permukiman. Pemenuhan kebutuhan rumah yang layak dan terjangkau dengan menitik beratkan pada masyarakat miskin dan berpendapatan rendah dalam bentuk pengembangan sistem pembiayaan dan pemberdayaan pasar perumahan (pasar primer dan pasar sekunder), pengembangan perumahan swadaya, pengembangan berbagai jenis dan mekanisme subsidi perumahan, pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin, pemenuhan kebutuhan perumahan dan permukiman akibat dampak bencana alam dan kerusuhan, pengelolaan aset gedung dan rumah negara.

106 SPPIP Kota Kuala Tungkal III - 11 Laporan Akhir Perwujudan kondisi lingkungan yang sehat, harmonis dan berkelanjutan berupa peningkatan kualitas lingkungan permukiman, pengembangan penyediaan prasarana sarana lingkungan permukiman dan penerapan tata lingkungan permukiman. Mendorong pengembangan perumahan di Wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan Pola kasiba Lisiba BS pada kawasan pusat pengembangan orde I dan sub pusat pengembangan Orde II, II dan IV. Mengembangkan perumahan secara vertikal pada wilayah kecamatan yang padat penduduk dengan memperhatika ketersediaan sarana dan prasarana yang ada. Meremajakan dan merehabilitasi lingkungan yang menurun kualitasnya dan diupayakan dikembangkan menjadi Rumah Susun Sederhana yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungannya. Melestarikan lingkungan perumahan lama yang mempunyai karakter khusus antara lain yang termasuk kawasan lindung cagar budaya dan alih fungsi dan perubahan fisik bangunan. 3.2 Arah Kebijakan Rencana Pembangunan (Development Plan) Rencana Program Jangka Panjang Kabupaten Jabung Barat Dengan memperhatikan kondisi serta situasi Kabupaten Tanjug Jabung Barat, tantangan yang harus dihadapi dalam 20 (dua puluh) tahun mendat ang serta dengan memperhatikan modal dasar yang dimiliki dan diamanatkan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Provinsi Jambi dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional maka visi Kabupaten Tanjung Jabung Barat yaitu Tanjung Jabung Barat Maju, Berdaya Saing, Adil dan Sejahtera. Visi Kabupaten Tanjung Jabung Barat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Visi Pembangunan Nasional Provinsi Jambi dan Visi Pembangunan Nasional yang kesemuanya secara sistemik dan sinergis diarahkan pada pencapaian tujuan nasional sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD Berdasarkan visi tersebut maka telah disusun misi sebagai bentuk penjabaran dari visi yang akan dilaksanakan. Bentuk pewujudan visi terdiridari 5 (lima) misi yaitu sebagai berikut :

107 SPPIP Kota Kuala Tungkal III - 12 Laporan Akhir 1. Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berahlak mulia dengan mengedepankan pembangunan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan berkeadilan, pengendalian jumlah penduduk, meningkatkan penguasaan dan pemanfaatan iptek, meningkatnyakualitas kehidupan beragama, mengembangkan budaya yang berbasis iptek dan kearifan lokal. 2. Mewujudkan pemenuuhan kebutuhan infrastruktur yang berkualitas melalui pembangunan transportasi jalan, jembatan, terminal, pelabuhan, pengairan, listrik, telepon, infrastruktur sosial dan infrastruktur ekonomi yang maju serta mampu mendukung kegiatan perekonomian dan pengembangan wilayah secara terpadu. 3. Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas yang berbasis pada agroindustri dan sumber daya alam, dengan memperkuat perekonomian daerah berbasis keunggulan komperatif masing masing wilayah mennuju keunggulan kompetitif dengan membangun ketertarikan sistem produksi, distribusi dan pelayanan serta memperkuat ekonomi kerakyatan yang berbasis agribisnis. 4. Mewujudkan masyarakat dan pemerintahan yanng baik dan menjunjung tinggi supremasi hukum melalui peningkatan kelembagaan dan budaya demokrasi yang lebih kokoh, memperkuat peran masyarakat sipil, memperkuat otonomi daerah, menjamin pengembangan media dan kebebasan media dalam mengkomunikasi kepentingan masyarakat, melakukan pembenahan substansi hukum, struktur hukum dan membudayakan hukum serta menegakan hukum secara adil, konsekuen, tidak diskriminatif dan memihak rakyat kecil dan dengan menjamin keamanan dan ketentraman. 5. Mewujudkan pembangunan daerah yang merata, berkeadilan dan berwawasan lingkungan dengan mengurangi kesenjangan sosial secara menyeluruh, keberpihakan pada masyarakat, kelompok dan wilayah yang tertinggal, menanggulangi kemiskinan secara bertahap, menyediakan akses yang sama bagi masyarakat terhadap berbagai pelayanan sosial serta sarana dan prasarana ekonomi dan menghapuskan diskriminasi dalam berbagai aspek kehidupan termasuk diskriminasi gender. Menjaga keseimbangan antarapemanfaatab dab keberlanjutan sumber daya alam dan lingkungan hidup, dengan tetap menjaga fungsi, daya dukung dan kenyamanan dalan kehidupan di masa kini dan masa yang akan datang, melalui pemanfaatan ruang yang serasi anatara penggunaan pemukiman, kegiatan sosial dan ekonomi, dan upaya konservasi; pemanfaatan ekonomi sumber daya alam dan lingkungan yang berkesinambungan; pengelolaan sumber daya

108 SPPIP Kota Kuala Tungkal III - 13 Laporan Akhir alam dan lingkungan hidup untuk mendukung kualitas kehidupan, memberikan keindahan dan kenyamanan kehidupan; pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayato sebagai modal dasar pembangunan. Strategi yang berkaitan dengan pembangunan permukiman dan infrastruktur berdasarkan rencana pembangunan jangka panjang yaitu sebagai berikut : Pembangunan transportasi secara umum sebagai katalisator dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, pengembangan wilayah dan pemersatu wilayah. Pembangunan perumahan adalah pemenuhan kebutuhan hunian masyarakat melalui terciptanya pasar primer yang sehat, efisien, akuntabel, tidak diskriminatif dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Penanganan permasalahan persampahan dalam menciptakan hidup yang sehat akibat meningkatnya pencemaran lingkungan oleh meningkatnya jumlah sampah yang berasal dari rumah tangga (domestik) dan non rumah tangga yang dibuang ke sungai. Transportasi jalan merupakan moda transportasi utama yang berperan dalam mendukung pembanguna daerah serta mempunyai kontribusi terbesar dalam melayani mobilitas manusia maupun distribusi komoditi perdagangan dan industri. Transportasi laut mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian untuk meningkatkan peran dan pangsa pasar pelayaran nasional baik pada angkutan dalam negeri maupun kegiatan ekspor impor. Air bersih merupakan kebutuhan pokok bagi manusia dalam melangsungkan kehidupan dan meningkatkan kesejahteraan sehingga mampu hidup sehat, bersih dan produktif. Pembangunan kelistrikan untuk pengembangan kemampuan pemenuhan kebutuhan tenaga listrik daerah dan peningkatan kemampuan pelayanannya. Pembangunan sarana dan prasarana berdasarkan konsep pengembangan rencana tata ruang Rencana Program Investasi Jangka Menengah Dalam rencana pembangunan jangka menengah Kabupaten Tanjung Jabung Barat telah ditetapkan visi pembangunan yaitu Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Maju, Aman,Adil dan Merata Berlandaskan Iman dan Taqwa. Dalam rangka

109 SPPIP Kota Kuala Tungkal III - 14 Laporan Akhir mewujudkan visi tersebut maka telah ditetapkan misi pembangunan Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebagai berikut : 1. Peningkatan kualitas dan ketersediaan infrastruktur pelayanan umum 2. Peningkatan kesejahteraan melalui pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja dan pemerataan pendapatan. 3. Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, kehidupan beragama dan berbudaya. 4. Meningkatkan perekonomian derah dan pendapatan masyarakat berbasis sumber daya alam, agrobisnis dan agroindustri yang berwawasan lingkungan. 5. Meningkatkan tata kelola pemerintahan, kepastian hukum dan HAM serta kesetaraan gender. Untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan maka ditetapkan kebijakan dalam pembangunan yang difokuskan pada upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam rangka percepatan pembangunan maka diperlukan grand strategi daerah yang akan ditetapkan menjadi kebijakan pembangunan selama 4 (empat) tahun muali dari 2011 hingga Kebijakan umum pembangunan Kabupaten Tanjung Jabung Barat tahun adalah sebagai berikut: Kebijakan umum untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas tercermin dari meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan pemerataan pendapatan. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang didukung oleh pengurangan angka kemiskinan, pengurangan tingkat pengangguran. Kebijakan umum untuk menjaga kestabilan ekonomi makro yang ditandai dengan eningkatnya daya beli masyarakat, kestabilan harga kebutuhan pokok masyarakat yang didukung oleh kondisi keamanan yang kondusif. Kebijakan umum untuk memperkuat dimensi pembangunan yang berkeadilan termasuk pengurangan kesenjangan pendapatan, pengurangan ketimpangan pembangunan antar kecamatan dan desa serta memperkuat sektor pertanian sebagai basis ekonomi desa. Kebijakan umum untuk tata kelola pemerintahan yang baik yang berorientasi pada peningkatan pelayanan pada masyarakat dengan penerapan prinsip prinsip antara lain transparasi, akuntabilitas, efektifitas dan efesiensi, supremasi hukum, keadilan dan partisipasi masyarakat.

110 SPPIP Kota Kuala Tungkal III - 15 Laporan Akhir Untuk mencapai tujuan yang diharapkan maka disusun beberap strategi dalam pelaksanaannya. Strategi yang berkaitan dengan pembangunan perumahan dan infrastruktur perkotaan yaitu sebagai berikut : Pemenuhan fasilitas infrastruktur pelayanan umum jalan dan jembatan Penyelenggaraan pembangunan layanan transportasi daerah Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas infrastruktur energi dan kelistrikan Ketersediaan air bersih dan jaringan irigasi yang merata Penyelenggaraan kebutuhan umum perumahan dan permukiman yang layak huni. Secara keseluruhan arah kebijakan dan strategi yang berkaitan dengan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan dapat dilihat pada tabel 3.1 Matriks Kajian Kebijakan dan Strategi Pembangunan sebagai berikut : No Tabel 3.1 Matriks Kajian Kebijakan dan Strategi Pembangunan Muatan Sumber Dokumen Kebijakan Strategi Dokumen Perencanaan Pembangunan 1 RPJP Visi adalah Tanjung Jabung Barat Maju, Berdaya Saing, Adil dan Sejahtera 5 (lima) misi yaitu sebagai berikut : 1. Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berahlak mulia dengan mengedepankan pembangunan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan berkeadilan, pengendalian jumlah penduduk, meningkatkan penguasaan dan pemanfaatan iptek, meningkatnyakualitas kehidupan beragama, mengembangkan budaya yang berbasis iptek dan kearifan lokal. 2. Mewujudkan pemenuuhan kebutuhan infrastruktur yang berkualitas melalui pembangunan transportasi jalan, jembatan, terminal, pelabuhan, pengairan, listrik, telepon, infrastruktur sosial dan infrastruktur ekonomi yang maju serta mampu mendukung kegiatan perekonomian dan pengembangan wilayah secara terpadu. 3. Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas yang berbasis pada agroindustri dan sumber Pembangunan transportasi secara umum sebagai katalisator dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, pengembangan wilayah dan pemersatu wilayah. Pembangunan perumahan adalah pemenuhan kebutuhan hunian masyarakat melalui terciptanya pasar primer yang sehat, efisienm akuntabel, tidak diskriminatif dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Penanganan permasalahan persamapahan dalam menciptakan hidup yang sehat akibat meningkatnya pencemaran lingkunga oleh meningkatnya jumlah sampah yang berasal dari rumah tangga (domestik) dan non rumah tangga yang dibuang ke sungai. Transportasi jalan merupakan moda transportasi utama yang berperan dalam mendukung pembanguna daerah serta mempunyai kontribusi terbesar dalam melayani mobilitas manusia maupun distribusi komoditi

111 SPPIP Kota Kuala Tungkal III - 16 Laporan Akhir No Sumber Dokumen Kebijakan Muatan Strategi daya alam, dengan memperkuat perekonomian daerah berbasis keunggulan komperatif masing masing wilayah mennuju keunggulan kompetitif dengan membangun ketertarikan sistem produksi, distribusi dan pelayanan serta memperkuat ekonomi kerakyatan yang berbasis agribisnis. perdagangan dan industri. Transportasi laut mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian untuk meningkatkan peran dan pangsa pasar pelayaran nasional baik pada angkutan dalam negeri maupun kegiatan ekspor impor. 4. Mewujudkan masyarakat dan pemerintahan yanng baik dan menjunjung tinggi supremasi hukum melalui peningkatan kelembagaan dan budaya demokrasi yang lebih kokoh, memperkuat peran masyarakat sipil, memperkuat otonomi daerah, menjamin pengembangan media dan kebebasan media dalam mengkomunikasi kepentingan masyarakat, melakukan pembenahan substansi hukum, struktur hukum dan membudayakan hukum serta menegakan hukum secara adil, konsekuen, tidak diskriminatif dan memihak rakyat kecil dan dengan menjamin keamanan dan ketentraman. 5. Mewujudkan pembangunan daerah yang merata, berkeadilan dan berwawasan lingkungan dengan mengurangi kesenjangan sosial secara menyeluruh, keberpihakan pada masyarakat, kelompok dan wilayah yang tertinggal, menanggulangi kemiskinan secara bertahap, menyediakan akses yang sama bagi masyarakat terhadap berbagai pelayanan sosial serta sarana dan prasarana ekonomi dan menghapuskan diskriminasi dalam berbagai aspek kehidupan termasuk diskriminasi gender. Menjaga keseimbangan antarapemanfaatab dab keberlanjutan sumber daya alam dan lingkungan hidup, dengan tetap menjaga fungsi, daya dukung dan kenyamanan dalan kehidupan di masa kini dan masa yang akan datang, melalui pemanfaatan ruang yang serasi anatara penggunaan pemukiman, kegiatan sosial dan ekonomi, dan upaya konservasi; pemanfaatan ekonomi sumber daya alam dan lingkungan yang berkesinambungan; pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk mendukung kualitas kehidupan, memberikan keindahan dan kenyamanan kehidupan; pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayato sebagai modal dasar pembangunan. Air bersih merupakan kebutuhan pokok bagi manusia dalam melangsungkan kehidupan dan meningkatkan kesejahteraan sehingga mampu hidup sehat, bersih dan produktif. Pembangunan kelistrikan untuk pengembangan kemampuan pemenuhan kebutuhan tenaga listrik daerah dan peningkatan kemampuan pelayanannya. Pembangunan telematika untuk meningkatkan kemampuan untuk mendapatkan, memanfaatkan dan mengolah informasi mutlak harus dimiliki untuk memicu pertumbuhan perekonomian sekaligus meningkatkan daya saing daerah. Pembangunan sarana dan prasarana berdasarkan konsep pengembangan rencana tata ruang Pembangunan jaringan drinase yang terintegrasi sebagai prasarana dalam meningkatkan kualitas lingkungan Penyelenggaraan pengelolaan sampah untuk mencegah pencemaran lingkungan

112 SPPIP Kota Kuala Tungkal III - 17 Laporan Akhir No Sumber Dokumen Kebijakan Muatan Strategi 2. RPJM Visi adalah Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Maju, Aman,Adil dan Merata Berlandaskan Iman dan Taqwa 1. Peningkatan kualitas dan ketersediaan infrastruktur pelayanan umum 2. Peningkatan kesejahteraan melalui pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja dan pemerataan pendapatan. 3. Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, kehidupan beragama dan berbudaya. 1. Pemenuhan fasilitas inftrastruktur pelayanan umum jalan dan jembatan. 2. Ketersediaan air bersih dan jaringan irigasi yang merata. 3. Menyelenggrakan kebutuhan umum perumahan dan permukiman layak huni. 4. Meningkatkan perekonomian derah dan pendapatan masyarakat berbasis sumber daya alam, agrobisnis dan agroindustri yang berwawasan lingkungan. 5. Meningkatkan tata kelola pemerintahan, kepastian hukum dan HAM serta kesetaraan gender. Tujuan Kebiajakn Pembangunan : Mewujudkan ketersediaan Infrastruktur pelayamam uimum yang berkualitas dan lebih baik. 3 RPIJM Visi adalah Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Maju, Aman,Adil dan Merata Berlandaskan Iman dan Taqwa 1. Peningkatan kualitas dan ketersediaan infrastruktur pelayanan umum 2. Peningkatan kesejahteraan melalui pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja dan pemerataan pendapatan. 3. Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, kehidupan beragama dan berbudaya. 4. Meningkatkan perekonomian derah dan pendapatan masyarakat berbasis sumber daya alam, agrobisnis dan agroindustri yang berwawasan lingkungan. 5. Meningkatkan tata kelola pemerintahan, kepastian hukum dan HAM serta kesetaraan gender. 1. Pemenuhan fasilitas infrastruktur pelayanan umum jalan dan jembatan 2. Penyelenggaraan pembangunan layanan transportasi daerah 3. Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas infrastruktur energi dan kelistrikan 4. Ketersediaan air bersih dan jaringan irigasi yang merata 5. Penyelenggaraan kebutuhan umum perumahan dan permukiman yang layak huni 6. Jaringan drinase yang terintegrasi sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas lingkungan 7. Penyelenggaraan pengelolaan sampah dalam upaya mencegah pencemaran lingkungan Kebijakan umum dalam RPIJM yaitu : 1. Kebijakan umum untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas tercermin dari meningkatnya kesejahteraan

113 SPPIP Kota Kuala Tungkal III - 18 Laporan Akhir No Sumber Dokumen Kebijakan Muatan Strategi masyarakat dan pemerataan pendapatan. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang didukung oleh pengurangan angka kemiskinan, pengurangan tingkat pengangguran. 2. Kebijakan umum untuk menjaga kestabilan ekonomi makro yang ditandai dengan eningkatnya daya beli masyarakat, kestabilan harga kebutuhan pokok masyarakat yang didukung oleh kondisi keamanan yang kondusif. 3. Kebijakan umum untuk memperkuat dimensi pembangunan yang berkeadilan termasuk pengurangan kesenjangan pendapatan, pengurangan ketimpangan pembangunan antar kecamatan dan desa serta memperkuat sektor pertanian sebagai basis ekonomi desa. 4. Kebijakan umum untuk tata kelola pemerintahan yang baik yang berorientasi pada peningkatan pelayanan pada masyarakat dengan penerapan prinsip prinsip antara lain transparasi, akuntabilitas, efektifitas dan efesiensi, supremasi hukum, keadilan dan partisipasi masyarakat. Dokumen Penataan Ruang 1 RTRW Kabupaten Tanjung Jabung Barat a. perwujudan pembangunan yang merata dan berimbang dalam rangka mengurangi kesenjangan antar wilayah; b. Pemantapan sistem perekonomian perkotaan yang bertumpu pada sektor perdagangan dan jasa; c. Perwujudkan sistem perkotaan dan pusat distribusi yang mampu memacu pertumbuhan wilayah; d. Perwujudan pertanian untuk mendukung pengembangan perekonomian kabupaten; e. Pengembangan dan pemanfaatan potensi perikanan secara optimal; f. Perwujudan pembangunan yang berkelanjutan serta memelihara kelestarian lingkungan hidup; g. Perwujudan sistem jaringan prasarana seluruh wilayah kabupaten; h. Peningkatan dan pengembangan potensi pertambangan yang a. Strategi perwujudan pembangunan yang merata dan berimbang dalam rangka mengurangi kesenjangan antar wilayah yaitu mengembangkan pusat pusat kegiatan untuk mewujudkan keterpaduan, keterkaitan dam keseimbangan perkembangan antar wilayah, memantapkan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), mendorong kawasan perkotaan dan pusat pertumbuhan agar lebih kompetitif dan lebih efektif dalam pengembangan wilayah sekitarnya dan mendorong perkembangan kawasan agar lebih mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi wilayah terutama dalam membuka daerah yang terisolir dan mencukupi kebutuhan wilayah yang bertetangga; b. Strategi perwujudan sistem perkotaan dan pusat distribusi yang mampu memacu pertumbuhan wilayah yaitu mengembangkan Kota Kuala Tungkal sebagai kota modern untuk memicu pertumbuhan beberapa kawasan perkotaan

114 SPPIP Kota Kuala Tungkal III - 19 Laporan Akhir No Sumber Dokumen Kebijakan berwawasan lingkungan; dan i. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan Negara. Muatan Strategi lainnya, menjamin kawasan kawasan fungsional kota yang akan dikembangkan dengan sarana dan prasarana yang handal, menyiapkan dukungan prasarana dan sarana yang memadai dalam mendiring tumbuhnya kawasan perkotaan, menyiapkan dukungan prasarana dan sarana yang memadai dalam mendorong tumbuhnya kawasan perkotaa dan mempersiapkan sistem penyediaan perumahan dan permukimian yang handal guna mengantisipasi pertumbuhan kawasan perkotaan; c. Strategi perwujudan sistem jaringan prasarana seluruh wilayah kabupaten yaitu menata sistem transportasi yang membentuk sistem jaringan pergerakan antar pusat kegiatan dan wilayah pelayanannya, mengembangkan terminal angkutan penumpang, menata sistem transportasi kabupaten dengan simpul-simpul transportasi regional dan nasional, mengembangkan sistem transportasi kawasan perdesaan perkotaan, mengembangkan sistem irigasi yang menjamin tersediannya air sepanjang tahun, terutama untuk mengairi pertanian lahan basah, mengembangkan kawasan permukiman yang memiliki askesibilitas dan pelayanan infrastruktur yang memadai dan mengoptimakan fungsi prasarana lainnya berupa sistem energi, sistem jaringan telekomunikasi, sistem jaringan sumber daya air, dan sistem pengelolaan lingkungan hingga keseluruh wiayah Kabupaten 2 RTRK Kuala Tungkal Kota Kuala Tungkal berfungsi sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Tanjung Jabung Barat (eksternal), dan terbentuknya pusat-pusat kegiatan kota yang terintegrasi yaitu pusat kota, pusat perdagangan dan jasa, industri, pusat pelayanan sosial, terminal dan permukiman. (fungsi internal) 1. Pemanfaatan ruang untuk kawasan permukiman tersebar di seluruh wilayah kota dengan pola linier mengikuti jaringan jalan, dan mengelompok pada pusat-pusat kegiatan atau pada pusat kota, bagian wilayah kota, atau pada unit-unit lingkungan terkecil di bawahnya; 2. Pemanfaatan ruang untuk fasilitas pendidikan dialokasikan sesuai dengan skala pelayanannya, baik untuk tingkat SD, SLTP maupun SLTA, namun demikian dalam penerapan pengembangannya lebih menekankan pada pemanfaatan fasilitas yang ada;

115 SPPIP Kota Kuala Tungkal III - 20 Laporan Akhir No Sumber Dokumen Kebijakan Muatan Strategi 3. Pemanfaatan ruang fasilitas kesehatan skala kota dan regional diarahkan disekitar pusat kota; 4. Pemanfaatan ruang untuk fasilitas peribadatan seperti halnya fasilitas pendidikan dialokasikan sesuai dengan skala pelayanannya; 5. Pemanfaatan ruang untuk pusat perdagangan dan jasa skala kota (Central Bussiness Districk) pengembangan lokasinya pada kawasan pusat kota, sedangkan kegiatan perdagangan untuk skala bagian wilayah kota dan lingkungan permukiman alokasinya disebar sesuai dengan skala pelayannya masing-masing di setiap bagian wilayah kota; 6. Pemanfaatan ruang untuk terminal regional diarahkan disekitar pusat kegiatan kota; 7. Untuk pelayanan yang bersifat khusus seperti SPBU, TPA, Instalasi PDAM dan Instalasi PLN ditempatkan pada lokasi yang sesuai dengan karakteristik massing-masing fasilitas tersebut. SPBU lokasinya diarahkan dijalan arteri primer dekat dengan terminal regional, TPA dialokasikan di Kecamatan Batara; 8. Penggunaan lahan untuk konservasi atau jalur hijau menempati lahan pada sekiatr daerah aliran sungai dan daerah berawa/lahan gambut. Sedangkan untuk penempatan taman lebih diarahkan pada estetika lingkungan kota. Lokasi taman ini dialokasikan sesuai dengan tingkat pelayannya mulai dariu taman kota, taman tingkat BWK dan taman lingkungan; 9. Untuk kawasan militer pengembangnnya diarahkan disekitar jalan arteri primer; 10. Untuk jaringan jalan pemanfaatanya lebih ditujukan pada upaya untuk meningkatkan aksesibiltas penduduk kota serta meningkatkan pelayanan transportasi agar dapat memberikan tingkat pelayanan yang optimal; Pemanfaatan ruang untuk lahan cadangan pengembangan kota pada dasarnya merupakan lahan-lahan potensial bagi pengembangan fisik kota yang hingga akir tahun perencanaan belum akan dimanfaatkan, oleh sebab

116 SPPIP Kota Kuala Tungkal III - 21 Laporan Akhir No Sumber Dokumen Kebijakan Muatan Strategi itu untuk semnetara lahan-lahan tersebut dapat difungsikan sebagai lahan kebun campuran atau kegiatan pertanian 3 RP4D Visi adalah Setiap Rumah Tangga Menghuni Rumah Yang Layak dan Berkelanjutan Misi terdiri dari 5 (lima) yaitu : a. Mewujudkan ekonomi kerakyatan sehingga masyarakat berpenghasilan rendah memiliki kemampuan membangun ekonomi keluarga dan mandiri; b. Mewujudkan pembangunan yang merata dan berkeadilan dengan membangun daerah yang tertinggal, mengurangi kesenjangan sosial secara menyeluruh, keberpihakan kepada masyarakat berpenghasilan rendah, menanggulangi kemiskinan secara bertahap, menyediakan akses yang sama bagi masyarakat terhadap berbagai pelayanan sosial ekonomi serta sarana dan prasarana ekonomi dan menghapuskan diskriminasi dalam berbagai aspek kehidupan; c. Mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dengan menjaga keseimbangan antara pemanfaatan SDA, keberlanjutan SDA serta lingkungan hidup. Tetap menjaga fungsi lahan di kawasan perdesaan dan kawasan perkotaan, daya dukung dan pemanfaatan ruang untuk perumahan dan permukiman sebagai modal dasar pembangunan; d. Mewujudkan pembangunan perumahan dan permukiman dengan kepadatan rendah di kawasan yang memiliki fungsi konservasi (hutan lindung, hutan produksi dan hutan kota) guna mempertahankan fungsi resapan air, fungsi penyangga dan fungsi ruang terbuka hijau. Untuk itu diperlukan perangkat kebijakan berupa peraturan pengedalian peruntukan yang ketat; e. Mewujudkan pembangunan perumahan dan permukiman di luar sempadan kawasan koridor sepanjang sungai yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan melaksanakan perbaikan lingkungan dan reorientasi agar selalu menjaga kebersihan dari limbah serta keindahan lingkungan sepanjang bantaran sungai secara terpadau dan selaras denga tata bangunan perumahan dam permukiman asri; f. Mewujudkan pembangunan perumahan Pengembangan peraturan perundang undangan dan pemantapan kelembagaan di bidang perumahan dan permukiman serta fasilitasi pelaksanaan, penataan ruang kawasan permukiman yang transparan dan partisipatif yang meliputi penyusunan bebagai peraturan daerah dalam penyelenggaraan perumahan dan permukiman, pemantapan kelembagaan dengan mendorong terbentuknya lembaga perumahan dan permukiman yang handal, responsif serta peningkatan kapasitas pelaku di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, pengawasan konstruksi dan keselamatan bangunan perumahan dan permukiman. Pemenuhan kebutuhan rumah yang layak dan terjangkau dengan menitik beratkan pada masyarakat miskin dan berpendapatan rendah dalam bentuk pengembangan sistem pembiayaan dan pemberdayaan pasar perumahan (pasar primer dan pasar sekunder), pengembangan perumaha swadaya, pengembangan berbagai jenis dan mekanisme subsidi perumahan, pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin, pemenuha kebutuhan peruahan dan permukiman akibat dampak bencana alam dan kerusuhan, pengelolaan aset gedung dan rumah negara. Perwujudan kondisi lingkungan yang sehat, harmonis dan berkelanjutan berupa peningkatan kualitas lingkungan permukiman, pengembangan penyediaan prasarana sarana lingkungan permukiman dan penerapan tata lingkungan permukiman. Mendorong pengembangan perumahan di Wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan Pola kasiba Lisba BS pada kawasan pusat pengembangan orde I dan sub pusat pengembangan Orde II, II dan IV. Mengembangkan perumahan secara vertikal pada wilayah kecamatan yang padat penduduk dengan memperhatika ketersediaan sarana dan prasarana yang ada.

117 SPPIP Kota Kuala Tungkal III - 22 Laporan Akhir No Sumber Dokumen Kebijakan Muatan dan permukiman di luar sempada kawasan koridor sepanjang pantai sehingga perlu ditingkatkan dan diperketat pengawasannya agar tidak mempengaruhi kerusakan lingkungan alam sepanjang pantai dan mengganggu aliran sungai di hilir terutama bila dilakukan reklamasi pantai. Kebijakan terkait dalam RP4D yaitu : a. Melembagakan sistem pemyelenggaraan pembangunan perumahan dan permukiman dengan melibatan masyarakat sebagai pelaku utama. b. Mewujudkan perumahan bagi seluruh lapisan masyarakat sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia. Strategi Meremajakan dan merehabilitasi lingkungan yang menurun kualitasnya dan diupayakan dikembangkan menjadi Rumah Susun Sederhana yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungannya. Melestarikan lingkungan perumahan lama yang mempunyai karakter khusus antara lain yang termasuk kawasan lindung cagar budaya dan alih fungsi dan perubahan fisik bangunan c. Mewujudkan permukiman yang berkelanjutan, responsif, yang mendukung pengembangan jati diri, produktivitas dan kemandirian masyarakat 3.3 Implikasi Kebijakan dan Pembangunan Permukiman Kota Kuala Tungkal Untuk mengantisipasi dampak dari kebijakan pembangunan infrastruktur permukiman, maka perlu diidentifikasi permasalahan yang ada dan permasalahan yang mungkin timbul sebagai akibat dari pelaksanaan kebijakan pembangunan infrastruktur permukiman. Untuk mengetahui kondisi dan implikasi kebijakan dapat dilihat pada table 3.2. Tabel :3.2 Kondisi Dan Implikasi Rencana Kebijakan dan Program Pembangunan Permukiman IDENTIFIKASI PERMASALAHAN YANG MUNGKIN ATAU TELAH TIMBUL - Meningkatkan kawasan permukiman kumuh dan illegal (squaters) dibantaran sungai Pengabuan, serta kawasan kumuh dengan kepadatan tinggi disekitar kawasan pusat kota. - Migrasi masuk yang relatif tinggi pada kawasan perkotaan dan sekitarnya. - Rendahnya pelayanan PSU, terutama pada kawasan permukiman kumuh dan umum sekitar kawasan pusat kota. - Ketersediaan lahan yang semakin terbatas IMPLIKASI KEBIJAKAN RENCANA DAN PROGRAM TERHADAP PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN Pembangunan Perumahan dan Permukiman untuk mendukung dan melayani perkembangan Kota Kuala Tungkal ; - Pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman baru (oleh pengembang, pemerintah maupun secara swadaya) dikawasan pinggiran kota, dikawasan khusus.

118 SPPIP Kota Kuala Tungkal III - 23 Laporan Akhir IDENTIFIKASI PERMASALAHAN YANG MUNGKIN ATAU TELAH TIMBUL dan meningkatnya harga lahan di sekitar pusat kota. - Keterbatasan sumber pembiayaan dalam pembangunan dan pengembangan perumahan dan permukiman. - Menurunnya kemampuan daya beli Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dalam memiliki rumah/hunian di kawasan perkotaan. - Meningkatkan kebutuhan perumahan untuk mendukung kegiatan Pusat Pemerintahan Kabupaten, pendidikan tinggi, pusat perdagangan dan jasa, serta pusat transportasi. - Terjadinya masalahan lingkungan pada kwasan rencana bencana (genangan). - Meningkatnya kebutuhan kawasan khusus transportasi atau industri (Pelabuhan perikanan, Pelabuhan Roro) IMPLIKASI KEBIJAKAN RENCANA DAN PROGRAM TERHADAP PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN - Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa/milik. - Pembangunan RSH (yang bersubsisdi maupun non subsisdi) pada kawssan pinggiran kota atau hinterland. - Pengembangan sistim jaringan transportasi umum atau masal antar wilayah. - Pengembangan KASIBA/LISIBA BS - Pengembangan pusat-pusat kegiatan baru. - Kerjasama penanganan permukiman antar sektor antar wilayah. Peningkatan kualitas kawasan permukiman pada kawasan permukiman kumuh (perbaikan/peningkatan kualitas lingkungan dan peremajaan), pada kawasan khusus (industri, pelabuhan. Pengendalian dan penataan permukiman pada kawasan lindung dan rawan bencana

119 SPPIP Kota Kuala Tungkal IV - 1 Laporan Akhir Bab-4 Identifikasi Potensi dan Permasalahan 4.1 Identifikasi Potensi dan Permasalahan Pembangunan Wilayah Perkotaan Potensi dan permasalahan yang berlaku saat ini (eksisting) merupakan gambaran dari potret perkotaan Kuala Tungkal yang perlu digali sebagai bahan pertimbangan dalam langkah penyusunan penyusunan strategi pengembangan perkotaan. Untuk mengatuhi potensi dan permasalahan tersebut dilakukan identifikasi terhadap beberpa aspek kajian. Identifikasi potensi dan permasalahan pembangunan perkotaan menekankan pada bidang permukiman dan infrastruktur perkotaan. Dalam identifikasi ini selain diuraikan potensi dan permasalahan juga diuraikan mengenai peluang dan tantangan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan pada tingkat perkotaan Kuala Tungkal. Identifikasi ini akan menjadi masukan dalam perumusan strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan. Dalam proses identifikasi yang dilakukan didasarkan atas pemetaan data spasial, pengumpulan data sekunder, pengamatan lapangan dan wawancana dengan stakeholder yang terkait dalam penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan untuk dapat mengetahui secara jelas isu-isu ada terkait dengan permasalahan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan. Hasil identifikasi kemudian disusun dalam bentuk tabulasi sebagaimana yang dijabarkan pada Tabel 4.1.

120 SPPIP Kota Kuala Tungkal IV - 2 Laporan Akhir Tabel 4.1 Potensi dan Permasalahan Pembangunan Kota Pada Wilayah Perkotaan Kuala Tungkal No Aspek Potensi Permasalahan Peluang Pembangunan Tantangan Pembangunan 1 Pengembangan Kota Kota Kuala Tungkal sebagai Ibukota Kabupaten Tanjung Jabung Barat merupakan kota Strategis Provinsi Jambi bagian timur berfungsi sebagai Kota Pelabuhan Kota Kuala Tungkal berada dimuara Sungai Pengabuan Masih terdapat wilayah kosong yang dapat dikembangkan untuk wilayah perkotaan Kota Kuala Tungkal Kondisi topografi yang relatif datar sehingga mudah untuk dikembangkan sebagai wilayah perkotaan Adanya konsentrasi pemanfaatan lahan perkotaan pada kawasan tertentu Daerah Aliran Sungai (DAS) menjadi kawasan permukiman bagi para nelayan Pembangunan sarana dan prasarana kota akan membutuhkan biaya konstruksi pembangunan sangat besar Belum tersedianya sistem layanan transportasi massal perkotaan yang menjangkau seluruh bagian wilayah Kota Kuala Tungkal Adanya kawasan yang rawan genangan akibat luapan air Kualitas dan keterbatasan sumber air dalam mengembangkan layanan air minum Kota Kuala Tungkal merupakan Kota Pelabuhan yang seharusnya memiliki peran yang sangat strategis bagi Provinsi Jambi Kota Kuala Tungkal merupkan kota transit ke Batam serta daerah-daerah perairan lainnya Kota Kuala Tungkal memiliki TPI (Tempat Pelelangan Ikan) terbesar di Provinsi Jambi Kuala Tungkal telah dibangun Pelabuhan Roro di Parit IV Status jalan menuju Kota Kuala Tungkal yang semula jalan tingkat provinsi menjadi jalan strategis nasional Perkembangan kota yang ptinggi menybabkan banyak investor dan pendatang yang melakukan investasi dan kegiatan ekonomi di Kota Kuala Tungkal Kebutuhan pelayanan kota semakin meningkat dan semakin kompleks Terbatasanya sarana dan prasarana perkotaan dalam memenuhi kebutuhan layanan perkotaan Sebaran ekonomi perkotaan yang tidak merata Sebagian besar masih mengandalkan aliran sungai sebagai induk drainase 2 Permukiman Terdapat lahan belum terbangun yang dapat dimanfaatkan untuk Lahan permukiman sangat berpotensi terjadi genangan akibat air hujan dan sungai air Seiring terbangunnya kawasan pengembangan kota di Desa Pembengis, maka akan Terjadinya air genangan akibat air hujan yang dapat menggenangi area

121 SPPIP Kota Kuala Tungkal IV - 3 Laporan Akhir No Aspek Potensi Permasalahan Peluang Pembangunan Tantangan Pembangunan pengembangan permukiman Jarak antara kawasan permukiman dengan pusat kegiatan kota memiliki radius yang cukup dekat Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi berpotensi dalam kebutuhan akan permukiman Kepadatan penduduk masih tergolong sedang yang meluap Terdapat permukiman padat yang berada di pusat kota Terdapat permukiman yang padat dan cenderung kumuh di sekitar sempadan Sungai Pengabuan Topografi wilayah yang dataran rencah namun merupakan daerah perairan meningkatkan terbangunnya kawasan permukiman Bantuan dalam penataan terhadap kawasan permukiman dan renovasi rumah dari pemerintah pusat, pemerintah pusat, swasta, lembaga sosial dan bantuan dari luar permukiman Perkembangan perkotaan yang pesat menyebabkan meningkatnya pendatang yang membutuhkan permukiman Banyak sungai dan parit alami yang berubah fungsi dan terbenam untuk pembangunan kawasan permukiman 3 Jalan Lingkungan Kondisi jalan lingkungan pada wilayah Kota Kuala Tungkal secara umum dalam kondisi yang cukup baik dengn perkerasan aspal dan beton Adanya pembangunan dan peningkatan jalan lingkungan di wilayah perkotaan Kuala Tungkal Jalan lingkungan terhubung dengan jalan utama Pada beberapa kawasan masih terdapat lahan belum terbangun yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan dan pelebaran jalan Masih terdapat jalan lingkungan dalam kondisi rusak dan tidak sesuai dengan standar Sebagian besar jalan lingkungan tidak memiliki saluran drainase sehingga berpotensi menimbulkan genangan Pembangunan jalan lingkungan akan membutuhkan biaya yang cukup besar karena material sulit didapat Fasilitas jalan masih sangat terbatas Adanya peluang bantuan pembangunan/ peningkatan jalan lingkungan dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, swasta, lembaga sosial dan bantuan dari luar negeri Jalan lingkungan terintegrasi dengan jalan lokal, jalan kolektor dan jalan arteri Kondisi struktur tanah menyebabkan pembangunan jalan membutuhkan biaya yang cukup tinggi Genangan air menyebabkan jalan lingkungan mudah rusak 4 Air Minum Terdapat jaringan air minum yang dikelola PDAM Tirta Kualitas air minum belum baik sehingga perlu ditingkatkan Terdapat sumber air di sekitar wilayah perkotaan Kemungkinan terjadinya pencemaran lingkungan yang

122 SPPIP Kota Kuala Tungkal IV - 4 Laporan Akhir No Aspek Potensi Permasalahan Peluang Pembangunan Tantangan Pembangunan Pengabuan Terdapat sumber air yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber air baku untuk meningkatkan produksi air minum dan perluasan layanan pada masyarakat Pertumbuhan penduduk yang tinggi menyebabkan peningkatan kebutuhan air minum Kuantitas produksi air minum masih terbatas Layanan air minum masih terbatas pada kawasan tertentu belum mampu melayani seluruh wilayah perkotaan Keterbatasan sarana dan prasarana pengolahan air minum perkotaan Sebagian masyarakat memanfaatkan air tanah dengan cara membuat sumur gali dan bor untuk memenuhi kebutuhan air minum Kuala Tungkal yang dapat dipergunakan sebagai sumber air baku Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk dan bangunan akan membutuhkan air minum sehingga berpotensi menajdi peluang bisnis investasi bagi PDAM Adanya peluang bantuan pembangunan/ peningkatan jaringan dan sarana dan prasarana pengelolaan air minum dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, swasta, lembaga sosial dan bantuan dari luar negeri berpengaruh terhadap sumber air baku uuntuk air bersih Kemungkinan terjadi kerusakan jaringan air bersih akibat penggalian tanah untuk bangunan, kegiatan lain dan umur jaringan 5 Drainase Telah disusun masterplan jaringan drainase Kota Kuala Tungkal Terdapat drainase primer alami berupa sungai dan parit yang dapat dipergunakan sebagai outlet Pada beberapa kawasan telah terdapat jaringan drainase Jaringan drainase yang telah tersedia sebagian belum saling terintegrasi Terjadi penyempitan saluran badan drainase Saluran drainase banyak yang tertimbun sampah dan sedimentasi sehingga tidak mampu menampung air limpasan Penataan sistem jaringan drainase secara terpadu pada wilayah Kota Kuala Tungkal Adanya peluang bantuan pembangunan/ peningkatan saluran drainase dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, swasta, lembaga sosial dan bantuan dari luar negeri Terjadi genangan air akibat keterbatasan kapasitas drainase yang tidak mampu menampung air hujan Potensi peningkatan debit air sungai sehingga terjadi luapan air Kota Kuala Tungkal sebagian besar berada di dataran rendah dengan kelerengan 0 2 %

123 SPPIP Kota Kuala Tungkal IV - 5 Laporan Akhir No Aspek Potensi Permasalahan Peluang Pembangunan Tantangan Pembangunan Banyak drainase alami yang tertutup oleh bangunan 6 Air Limbah Sebagian penduduk membuang limbah cair ke saluran drainase alami Telah terdapat prasarana penangangan air limbah Tidak semua bangunan rumah tangga memiliki prasarana dan sarana air limbah Sebagian masyarakat membuang limbah padat dan cair langsung ke sungai Belum terdapat IPLT (Instalasi Pengolahan Limbah Tinja) terpusat dan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) di Kota Kuala Tungkal Kerjasama dengan lembaga lingkunngan hidup dalam melakukan pengelolaan air limbah perkotaan Adanya peluang bantuan pembangunan/ peningkatan prasarana dan sarana pengelolaan air limbah dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, swasta, CSR, lembaga sosial Kebiasaan masyarakat yang membuang limbah padat langsung ke sungai Pada beberapa kawasan padat bangunan sulit untuk dikembangkan septictank komunal karena keterbatasan lahan Pencemaran lingkungan akibat pengelolaan air limbah yang kurang baik 7 Sampah Telah terdapat sarana dan prasarana sampah seperti armada pengangkutan sampah, bak sampah, TPS dan TPA Sebagian penduduk telah mendapatkan pelayanan angkutan sampah Pelayanan sampah masih sangat terbatas dan belum menjangkau seluruh wilayah Armada angkutan sampah yang masih sangat terbatas Produksi timbunan sampah sebagian besar belum terwadahi dan belum dipilah antara sampah organik dan non organik Ketersediaan TPS masih sangat terbatas Lokasi TPA cukup jauh dari wilayah Kota Kuala Tungkal dan Kemungkinan sosialisasi pengelolaan sampah secara mandiri Penerapan pola 3 R (Reduce, Reuse dan Recyle) dalam pengelolaan sampah pada masyarakat Adanya peluang bantuan pembangunan/ peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan sampah dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, swasta, CSR, lembaga sosial dan Lokasi TPA yang memenuhi kelayakan teknis berada jauh dari wilayah Kota Kuala Tungkal Wilayah Kota Kuala Tungkal merupakan wilayah rawan genangan sehingga penanganan sampah akan lebih sulit Bila terjadi genangan sampah akan terbawa ke wilayah kota dan terinttgal pada saat air mulai surut Diperlukan antisipasi

124 SPPIP Kota Kuala Tungkal IV - 6 Laporan Akhir No Aspek Potensi Permasalahan Peluang Pembangunan Tantangan Pembangunan berada di dekat badan air sehingga tidak layak teknis dan ekologis bantuan dari luar negeri timbulnya pencemaran lingkungan akibat pengelolan sampah dan produksi sampah 8 Penataan Bangunan dan lingkungan Tingkat pertumbuhan penduduk dan bangunan di wilayah Kota Kuala Tungkal cukup tinggi Masih terdapat lahan kosong yang dapat mendukung pembangunan wilayah perkotaan Banyak kawasan strategis yang perlu disusun dokumen Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) seperti kawasan perdagangan, kawasan pemerintahan dan kawasan di sekitar sempadan sungai Pertumbuhan bangunan yang cukup tinggi di kawasan yang belum terencana dan belum tertata Sebagian besar bangunan yang telah berdiri belum memiliki izin bangunan Kerapatan bangunan di sekitar sempadan sungai dan pusat kota sangat rapat Sebagian besar bangunan merupakan bangunan semi permanen dengan mengguunakan bahan mayoritas dari kayu Perkembangan kota yang cukup pesat menyebabkan tingginya tingkat pembangunan Pembangunan pada pusat kota sangat sulit dilakukan karena kerapatan bangunan Pembangunan tidak sesuai dengan rencana peruntukan lahan dan tidak memiliki izin mendirikan bangunan Sebagian besar kawasan di wilayah Kota Kuala Tungkal belum disusun Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

125 SPPIP Kota Kuala Tungkal IV - 7 Laporan Akhir 4.2 Identifikasi Potensi dan Permasalahan Pembangunan Kawasan Prioritas Sebagaimana yang dilakukan pada Identifikasi potensi dan permasalahan pembangunan perkotaan, penyusunan identifikasi potensi dan permasalahan pembangunan pada kawasan prioritas yang terindikasi ini memuat paparan yang sama yaitu mengenai kondisi potensi serta peluang dan tantangan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan pada tingkat kawasan prioritas yang terdapat di wilayah perkotaan Kuala Tungkal, yaitu : - Kawasan permukiman Kampung Nelayan Kelurahan Tungkal II - Kawasan permukiman Manunggal Kelurahan Tungkal II - Kawasan Permukiman Pembengis Kecamatan Bram Itam Dalam proses identifikasi yang dilakukan sama seperti yang dilakukan pada wilayah perkotaan, yaitu berdasarkan pemetaan data spasial, pengumpulan data sekunder, pengamatan lapangan dan wawancana dengan stakeholder yang terkait dalam penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan untuk dapat mengetahui secara jelas isu-isu ada terkait dengan permasalahan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan, tokoh masyarakat pejabat pemerintah setempat, serta masyarakat di kawasan. Hasil identifikasi pada kawasan-kawasan prioritas dapat lebih rinci dibandingkan hasil identifikasi wilayah perkotaan, dan hasil identifikasi pada kawasan prioritas ini dipaparkan pada Tabel 4.2, 4.3 dan Tabel 4.4 berikut.

126 SPPIP Kota Kuala Tungkal IV - 8 Laporan Akhir Tabel 4.2 Potensi dan Permasalahan Pembangunan Kota Pada Kawasan Manunggal Kelurahan Tungkal II No Aspek Potensi Permasalahan 1 Permukiman Terdapat lahan yang belum terbangun pada sekitar Jalan Manunggal II Kawasan permukiman memiliki jarak yang relatif dekat dengan pusat kegiatan Sebagian besar kawasan permukiman berada pada lahan yang rawan genangan air Struktur tanah menyebabkan pembangunan kawasan permukiman memerlukan biaya yang cukup tinggi Aksesbilitas kawasan permukiman cukup mudah untuk dijangkau 2 Jalan Lingkungan Telah tedapat jalan lingkungan pada kawasan permukiman Jalan lingkungan memiliki perkerasan aspal dan telah terhubung dengan jalan utama Belum memiliki saluran drainase pada sisi jalan sehingga menimbulkan genangan air yang dapat merusak kualitas jalan lingkungan Lebar jalan lingkungan relatif kurang memenuhi standar dan sulit dilalui bila kendaraan roda empat berpapasan 3 Air Minum Potensi pelanggan air minum pada Kelurahan Tungkal II cukup tinggi Sebagian kawasan sudah terpasang jaringan pipa distribusi air minum yang dikelola PDAM Tirta Masih terdapat kondisi jalan lingkungan yang rusak Perlengkapan jalan lingkungan belum tersedia dengan baik seperti rambu lalu lintas, marka jalan serta alat pembatas dan pengaman jalan. Fasilitas pendukung jalan lingkungan belum tersedia berupa jalur pejalan kaki dan penerangan jalan Sebagian masyarakat memanfaatkan air tanah dengan cara membuat sumur gali dan bor untuk memenuhi kebutuhan air minum Kualitas air minum baik dari PDAM maupun dari air tanah

127 SPPIP Kota Kuala Tungkal IV - 9 Laporan Akhir No Aspek Potensi Permasalahan Pengabuan 4 Drainase Terdapat saluran drainase alami pada Kelurahan Tungkal II yang dapat dipergunakan sebagai outlet Pada beberapa titik kawasan Tungkal II telah terdapat saluran drainase masih belum baik Sebagian besar kawasan belum memiliki saluran drainase yang terintegrasi Jaringan drainase yang telah tersedia sebagian belum saling terintegrasi dan relatif kecil Terjadi penyempitan pada saluran drainase yang telah ada akibat sampah, sedimentasi dan pembangunan bangunan rumah tangga Topografi kawasan yang relatif datar menyulitkan air untuk mengalir 5 Air Limbah Sebagian penduduk menggunakan salurain drainase alami untuk membuang limbah cair Masih terdapat lahan kosong untuk pembuatan septictank komunal Tidak semua bangunan rumah tangga memiliki prasarana dan sarana air limbah Sebagian masyarakat membuang limbah padat dan cair langsung ke sungai Kesadaran warga dalam menjaga kebersihan masih kurang 6 Sampah Telah tersedia sarana TPS sederhana Sebagian besar warga membuang sampah di tempat terbuka Sarana pendukung pengelolaan sampah masih sangat kurang Minat warga dalam penerapan pola 3 R masih sangat

128 SPPIP Kota Kuala Tungkal IV - 10 Laporan Akhir No Aspek Potensi Permasalahan kurang Genangan air menyebabkan timbulnya timbunan sampah 7 Penataan Bangunan Masih terdapat lahan kosong yang dapat mendukung pembangunan wilayah perkotaan kawasan perlu disusun dokumen Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Pertumbuhan bangunan yang cukup tinggi di kawasan yang belum terencana dan belum tertata Sebagian besar bangunan yang telah berdiri belum memiliki izin bangunan Sebagian besar bangunan merupakan bangunan semi permanen dengan mengguunakan bahan mayoritas dari kayu Belum disusun Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) di kawasan Kelurahan Tungkal II

129 SPPIP Kota Kuala Tungkal IV - 11 Laporan Akhir Tabel 4.3 Potensi dan Permasalahan Pembangunan Kota Pada Kawasan Kampung Nelayan Tungkal II No Aspek Potensi Permasalahan 1 Permukiman Letak permukiman di Kelurahan Tungkal II sangat dekat dengan pusat kegiatan Aksesibilitas permukiman cukup mudah untuk di jangkau Kawasan permukiman merupakan kawasan yang padat bangunan dan sebagian kawasan permukiman berada di sempadan sungai Lahan untuk pengembangan dan pembangunan permukiman sudah sangat terbatas Struktur tanah menyebabkan pembangunan kawasan permukiman memerlukan biaya yang cukup tinggi Sebagian besar bangunan merupakan bangunan semi permanen dengan bahan bangunan dari kayu 2 Jalan Lingkungan Telah tedapat jalan lingkungan pada kawasan permukiman dengan perkerasan beton dan hanya dapat dipergunakan oleh kendaraan roda dua Jalan lingkungan pada Kelurahan Tungkal II telah terhubung dengan jalan utama Belum memiliki saluran drainase pada sisi jalan sehingga menimbulkan genangan air yang dapat merusak kualitas jalan lingkungan Jalan lingkungan sangat sulit untuk dilakukan pelebaran dan peningkatan karena keterbatasan lahan Lebar jalan lingkungan relatif kurang memenuhi standar dan sulit dilalui bila kendaraan roda dua berpapasan

130 SPPIP Kota Kuala Tungkal IV - 12 Laporan Akhir No Aspek Potensi Permasalahan Perlengkapan dan fasilitas jalan lingkungan belum tersedia dengan baik 4 Air Minum Potensi pelanggan air minum pada Kelurahan Tungkal IV cukup tinggi Sebagian warga membeli air minum serta menampung air hujan untuk memenuhi kebutuhan akan air minum Kualitas air minum baik dari dengan membeli air minum maupun dari air hujan masih belum baik 5 Drainase Terdapat saluran drainase alami pada Kelurahan Tungkal IV yang dapat dipergunakan sebagai outlet Sebagian besar kawasan belum memiliki saluran drainase yang terintegrasi Topografi kawasan yang relatif datar menyulitkan air untuk mengalir 6 Air Limbah Sebagian penduduk menggunakan salurain drainase alami untuk membuang limbah cair Tidak semua bangunan rumah tangga memiliki prasarana dan sarana air limbah Sebagian masyarakat membuang limbah padat dan cair langsung ke sungai Kesadaran warga dalam menjaga kebersihan kurang masih 7 Sampah Telah tersedia sarana TPS sederhana Sebagian besar warga membuang sampah di tempat terbuka dan langsung ke sungai

131 SPPIP Kota Kuala Tungkal IV - 13 Laporan Akhir No Aspek Potensi Permasalahan Sarana pendukung pengelolaan sampah masih sangat kurang Minat warga dalam penerapan pola 3 R masih kurang Genangan air yang terjadi menyebabkan timbulnya timbunan sampah 8 Penataan Bangunan Tingkat pertumbuhan penduduk dan bangunan di kawasan Kelurahan Tungkal II cukup tinggi Kawasan perlu disusun dokumen Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Pertumbuhan bangunan yang cukup tinggi di kawasan yang belum terencana dan belum tertata Sebagian besar bangunan yang telah berdiri belum memiliki izin bangunan Kerapatan bangunan di sekitar sempadan sungai sangat rapat Sebagian besar bangunan merupakan bangunan semi permanen dengan mengguunakan bahan dari kayu Belum disusun Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) pada Kelurahan Tungkal II

132 SPPIP Kota Kuala Tungkal IV - 14 Laporan Akhir Tabel 4.4 Potensi dan Permasalahan Pembangunan Kota Pada Kawasan Desa Pembengis (Kecamatan Bram Itam) No Aspek Potensi Permasalahan 1 Permukiman Arah pengembangan kota dan kawasan pemerintahan terletak di Desa Pembengis sehingga kebutuhan akan permukiman akan tinggi Letak permukiman di Desa Pembengis berada di sekitar jalan arteri sekunder yang menghubungkan Kota Kuala Tungkal dengan wilayah di luar Kabupaten Tanjung Jabung Barat Struktur tanah menyebabkan pembangunan kawasan permukiman memerlukan biaya yang cukup tinggi Sebagian besar bangunan merupakan bangunan semi permanen dengan bahan bangunan dari kayu Sebagian kawasan permukiman berada pada lahan yang rawan genangan air Aksesibilitas permukiman cukup mudah untuk di jangkau Masih banyak terdapat lahan yang belum terbangun sehingga dapat dipergunakan sebagai kawasan permukiman 2 Jalan Lingkungan Telah tedapat jalan lingkungan pada kawasan permukiman dengan perkerasan aspal dan dalam kondisi cukup baik Jalan lingkungan di Desa Pembengis langsung terhubung dengan jalan arteri sekunder Untuk melakukan pelebaran jalan lingkungan akan mudah karena masih banyak terdapat lahan yang belum terbangun Belum memiliki saluran drainase pada sisi jalan sehingga menimbulkan genangan air yang dapat merusak kualitas jalan lingkungan Lebar jalan lingkungan relatif kurang memenuhi standar dan sulit dilalui bila kendaraan roda empat berpapasan Perlengkapan dan fasilitas jalan lingkungan belum tersedia dengan baik 4 Air Minum Potensi pelanggan air minum pada Desa Pembengis Sebagian masyarakat memanfaatkan air tanah dengan cara membuat sumur gali dan bor untuk memenuhi

133 SPPIP Kota Kuala Tungkal IV - 15 Laporan Akhir No Aspek Potensi Permasalahan cukup tinggi Sebagian kawasan sudah terpasang jaringan pipa distribusi air minum yang dikelola PDAM Tirta Pengabuan 5 Drainase Terdapat saluran drainase alami pada Desa Pembengis yang dapat dipergunakan sebagai outlet Pada beberapa titik kawasan di Desa Pembengis telah tersedia saluran drainase kebutuhan air minum Kualitas air minum baik dari PDAM maupun dari air tanah masih belum baik Sebagian besar kawasan belum memiliki saluran drainase yang terintegrasi Jaringan drainase yang telah tersedia sebagian belum saling terintegrasi dan relatif kecil Terjadi penyempitan pada saluran drainase yang telah ada akibat sampah, sedimentasi dan pembangunan bangunan rumah tanggatopografi kawasan yang relatif datar menyulitkan air untuk mengalir Topografi kawasan yang relatif datar menyulitkan air untuk mengalir 6 Air Limbah Sebagian penduduk menggunakan salurain drainase alami untuk membuang limbah cair Masih terdapat lahan kosong untuk pembuatan septictank komunal Tidak semua bangunan rumah tangga memiliki prasarana dan sarana air limbah Sebagian masyarakat membuang limbah padat dan cair langsung ke sungai Kesadaran warga dalam menjaga kebersihan masih kurang 7 Sampah Telah tersedia sarana TPS sederhana Sebagian besar warga membuang sampah di tempat terbuka dan langsung ke sungai

134 SPPIP Kota Kuala Tungkal IV - 16 Laporan Akhir No Aspek Potensi Permasalahan Sarana pendukung pengelolaan sampah masih sangat kurang Minat warga dalam penerapan pola 3 R masih kurang Genangan air yang terjadi menyebabkan timbulnya timbunan sampah 8 Penataan Bangunan Masih terdapat lahan kosong yang dapat mendukung pembangunan wilayah perkotaan Kawasan perlu disusun dokumen Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Pertumbuhan bangunan yang cukup tinggi di kawasan yang belum terencana dan belum tertata Sebagian besar bangunan yang telah berdiri belum memiliki izin bangunan Sebagian besar bangunan merupakan bangunan semi permanen dengan mengguunakan bahan dari kayu Belum disusun Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) pada Kelurahan Tungkal IV

135 SPPIP Kota Kuala Tungkal V - 1 Laporan Akhir Bab-5 Analisis Prioritas Pe mbangunan Permukiman dan Infrastruktur 5.1 Identifikasi Sebaran Permukiman Perkembangan kawasan permukiman perkotaan Kuala Tungkal mengarah pada sepanjang sungai. Hal ini disebabkan karena kawasan perkotaan Kuala Tungkal secara geografis terletak di sepanjang sungai Pengabuan. Dengan kondisi permukiman tersebut, terindikasi terdapat beberapa wilayah terkesan kumuh dan padat, hal ini karena : Tata letak bangunan bangunan rumah yang tidak beraturan, Jalan lingkungan yang relatif sempit dan kondisinya kurang baik, Drainase kurang tersedia, Prasarana dan sarana permukiman perkotaan relatif kurang, Ada beberapa wilayah pada kawasan ini terkena genangan air Adapun arah pembangunan permukiman di kawasan perkotaan Kuala Tungkal adalah menuju ke Kecamatan Tungkal Ilir dan Kecamatan Bram Itam dengan lokasi : a) Kelurahan Tungkal II b) Desa Pembengis Kecamatan Bram Itam Karakteristik dari masing masing kawasan tersebut di atas digambarkan seperti yang teruraia pada tabel 5.1 Nama Kawasan Prioritas Kawasan Permukiman Manunggal Tabel : 5.1 Karakteristik Skala Prioritas Kawasan Penanganan Karakteristik Perumahan 1. Merupakan kawasan permukiman yang direncanakan. 2. Sebagian besar warganya merupkan PNS Terdapat perumahan yang telah dibangun developer (BTN, PERUMNAS) 3. Lokasi dekat dengan pusat kota. Urutan Skala Prioritas II

136 SPPIP Kota Kuala Tungkal V - 2 Laporan Akhir Nama Kawasan Prioritas Kawasan Permukiman Kampung Nelayan Jalan Drainase Karakteristik 1. Sudah memiliki system jaringan jalan yang cukup baik. 1. Belum memiliki sistem drainase kawasan yang memadai baik di jalan maupun lingkungan. Air Minum 1. Sebagian kawasan telah dilayani oleh jaringan air minum (PDAM). Sanitasi 1. Belum memiliki sistem sanitasi lingkungan kawasan yang baik. Persampahan 1. Belum memiliki sistem persampahan kawasan yang baik. Perumahan 1. Merupakan kawasan permukiman yang dihuni oleh Suku Bajo yang mayoritas merupakan nelayan. 2. Kondisi rumah sangat rapat sehingga rawan kebakaran. 3. Banyak rumah yang melanggar sempadan sungai/parit 4. Kondisi permukiman dibantaran sungai/parit 4 kondisinya kumuh. Jalan 1. Kondisi jalan kurang baik; -jalan lingkungan belum diaspal, sebagian terbuat dari kayu. Urutan Skala Prioritas I Drainase Air Minum 1. Belum memiliki sistem drainasi yang baik 1. Masih mengandalkan sistem PAH Kawasan Permukiman Pembengis Sanitasi 1. Belum memiliki sistem sanitasi lingkungan yang baik. Persampahan 1. Belum memiliki sistem persampahan kawasan yang baik. Perumahan Jalan Drainase Air Minum Sanitasi Persampahan Sumber : Hasil identifikasi lapangan, Tahun Merupakan kawasan perkantoran baru. 2. Potensial untuk pembangunan perumahan oleh karena masih banyak lahan kosong yang belum tersentuh oleh pembangunan fisik. 3. Kecenderungan perkembangan kota mengarah pada kawasan ini. 4. Pola permukiman sejajar mengikuti jalan 1. Dilalui oleh Jalan Nasional. 2. Belum memiliki jalan lingkungan yang memadai. 1. Belum meiliki sistem drainase jalan dan lingkungan yang baik. 1. Lokasi permukiman belum terjangkau oleh layanan PDAM 1. Belum memiliki sistem sanitasi lingkungan yang baik. 1. Belum memiliki sistem persampahan yang baik. III

137 SPPIP Kota Kuala Tungkal V - 3 Laporan Akhir 5.2 Perumusan Kriteria dan Indikator Kawasan Prioritas Kriteria Kawasan Prioritas Dalam penentuan kawasan prioritas maka didasarkan pada definisi kawasan daerah kumuh. Daerah kumuh yaitu daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terdapat pada kota atau perkotaan. Daerah kumuh pada umumnya dihuni oleh masyarakat yang memiliki penghasilan rendah, memiliki latar belakang pendidikan yang rendah, cenderung terbelakang terhadap berbagai perkembangan jaman dan sebagainya. Suatu kawasan kumuh adalah sebuah kawasan dengan tingkat dan kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang diisi oleh masyarakat miskin dan berpenghasilan rendah. Pada kawasan kumuh sebagian besar bangunan sangat berdekatan sehingga memiliki aksesbilitas yang kurang baik karena sulit untuk dilewati oleh kendaraan. Selain itu fasilitas pelayanan masyarakat lainnya sangat terbatas dan cenderung terabaikan. Berdasarkan studi literatur yang tekah dilakukan maka dalam menentukan kawasan prioritas maka akan berdasarkan 7 (tujuh) kriteria kawasan prioritas yaitu sebagai berikut : Kriteria Tingkat Lingkungan Kumuh Kriteria Tingkat Ketersediaan Infrastruktur Perkotaan Kriteria Tingkat Kontribusi Penanganan Masalah Kota Kriteria Tingkat Kesesuaian Kawasan Kriteria Tingkat Kebutuhan Penanganan Kriteria Tingkat Permasalahan Terkait Bidang Keciptakaryaan Kriteria Tingkat Penanganan Masalah Melalui Bidang Keciptakaryaan Secara keseluruhan dalam penentuan kriteria dan indikator dilakukan berdasarkan studi literatur dapat dilihat dalam Tabel 5.2 Matriks Kriteria dan Indikator Kawasan Permukiman sebagai berikut : Tabel 5.2 Matriks Kriteria dan Indikator Kawasan Permukiman No Kriteria Indikator 1 Tingkat Lingkungan Kumuh Tingkat Kepadatan Penduduk Jumlah Penduduk Miskin Tingkat Kondisi Kesehatan dan Lingkungan

138 SPPIP Kota Kuala Tungkal V - 4 Laporan Akhir No Kriteria Indikator Tingkat Kondisi Rumah Tidak Layak Huni Tingkat Kerawanan Sosial 2 Tingkat Ketersediaan Infrastruktur Perkotaan Ketersediaan Air Bersih Kondisi Pengelolaan Sampah Pengelolaan Saluran Air Limbah Kondisi Drainase Kondisi Tata Letak Bangunan 3 Tingkat Kontribusi Penanganan Masalah Kota Menanggulangi Masalah Genangan Menanggulangi Masalah Kebutuhan Permukiman Menanggulangi Masalah Infrastruktur Dasar 4 Tingkat Kesesuaian Kawasan Kesesuaian Lokasi Dengan Rencana Tata Ruang Kawasan Termasuk Rencana Kawasan Perkotaan 5 Tingkat Kebutuhan Penanganan Lokasi Termasuk Kawasan Genangan Letak Kawasan Dalam Perkembangan Kota Status Kepemilikan Lahan Pada Kawasan 6 Tingkat Permasalahan Terkait Bidang Keciptakaryaan Ketersediaan Air Minum Akses Terhadap Sanitasi Ketersediaan Infrastruktur Dasar 7 Tingkat Penanganan Masalah Melalui Bidang Keciptakaryaan Sumber : hasil kompilasi studi literatur Kondisi Jalan Lingkungan Ketersediaan Pengelola Layanan Air Minum Cakupan Layanan Air Minum Penanganan Permasalahan Infrastruktur Indikator Kawasan Prioritas Dalam menentukan kawasan prioritas maka akan dilakukan penilaian berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, yang disusun dan dijabarkan dalam, yang disusun dan dijabarkan dalam bentuk indikator sebagai cara untuk mengukur dalam bentuk pembobotan. Adapun pembobotan tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.3.

139 SPPIP Kota Kuala Tungkal V - 5 Laporan Akhir Tabel 5.3 Pembobotan Indikator No Indikator Bobot (%) 1 Tingkat Kepadatan Penduduk 30 Jumlah Penduduk Miskin 25 Tingkat Kondisi Kesehatan dan Lingkungan 20 Tingkat Kondisi Rumah Tidak Layak Huni 20 Tingkat Kerawanan Sosial 5 2 Ketersediaan Air Bersih 30 Kondisi Pengelolaan Sampah 25 Pengelolaan Saluran Air Limbah 20 Kondisi Drainase 20 Kondisi Tata Letak Bangunan 5 3 Menanggulangi Masalah Genangan 55 Menanggulangi Masalah Kebutuhan Permukiman 25 Menanggulangi Masalah Infrastruktur Dasar 20 4 Kesesuaian Lokasi Dengan Rencana Tata Ruang 65 Kawasan Termasuk Rencana Kawasan Perkotaan 35 5 Lokasi Termasuk Kawasan Genangan 45 Letak Kawasan Dalam Perkembangan Kota 35 Status Kepemilikan Lahan Pada Kawasan 20 6 Ketersediaan Air Minum 25 Akses Terhadap Sanitasi 25 Ketersediaan Infrastruktur Dasar 30 Kondisi Jalan Lingkungan 20 7 Ketersediaan Pengelola Layanan Air Minum 30 Cakupan Layanan Air Minum 35 Penanganan Permasalahan Infrastruktur 35 Sumber : hasil kompilasi studi literatur 5.3 Penentuan Kawasan Dalam melakukan penentuan kawasan prioritas maka setiap kawasan yang telah ditentukan akan dilakukan penilaian berdasarkan indikator indikator yang telah ditentukan sebelumnya. Setiap indikator yang dilakukan penilaiannya didasarkan atas hasil survey lapangan dengan melibatkan stakeholder terkait. Berdasarkan indikator yang telah disusun maka dilaksanakan penilaian terhadap lokasi dengan menggunakan indikator yang

140 SPPIP Kota Kuala Tungkal V - 6 Laporan Akhir telah diberikan pembobotan sesuai dengan bobot kepentingan setiap indikator pada masing masing kriteria. Hasil penilaian pada lokasi yaitu sebagai berikut : o Penilaian Indikator Pada Kelurahan Tungkal II (Manunggal) No Tabel 5.4 Penilaian Tingkat Lingkungan Kumuh Pada Tungkal II (Manunggal) Indikator 1 Tingkat Kepadatan Penduduk Tingkat Jumlah Penduduk Miskin Tingkat Kondisi Kesehatan Lingkungan Tingkat Kondisi Rumah Tidak Layak Huni 5 Tingkat Kerawanan Sosial Skala Indikator Nilai Skala Nilai Sangat Tinggi Tinggi Sedang Sumber : Hasil Survey Primer dan Penilaian Indikator, 2012 > 250 Jiwa/Ha Jiwa/Ha 3 < 150 Jiwa/Ha 1 Sangat Tinggi > 65 % 5 Tinggi % 3 Sedang < 45 % 1 Kurang Layak > 70 % 5 Layak % 3 Sangat Layak < 50 % 1 Sangat Tinggi > 70 % 5 Tinggi % 3 Sedang < 50 % 1 Sangat Tinggi > 70 % 5 Tinggi % 3 Sedang < 50 % 1 Hasil Penilaian Bobot Scoring Jumlah Scoring 3.8

141 SPPIP Kota Kuala Tungkal V - 7 Laporan Akhir No Tabel 5.5 Ketersediaan Infrastruktur Perkotaan Pada Tungkal II (Manunggal) Indikator 1 Ketersediaan Air Bersih 2 Kondisi Pengelolaan Sampah 3 Pengelolaan Air Limbah 4 Kondisi Drainase 5 Kondisi Tata Letak Bangunan Skala Indikator Nilai Sangat Kurang 5 Kurang 3 Cukup 1 Buruk 5 Sedang 3 Baik 1 Tidak Sesuai 5 Kurang Sesuai 3 Sesuai 1 Kurang 5 Sedang 3 Baik 1 Sangat Rapat 5 Rapat 3 Sumber : Hasil Survey Primer dan Penilaian Indikator, 2012 Hasil Penilaian Bobot Scoring Sedang 1 Jumlah Scoring 4.8 No Tabel 5.6 Tingkat Kontribusi Penanganan Masalah Kota Pada Tungkal II (Manunggal) Indikator Menanggulangi Masalah Genangan Menanggulangi Masalah Kebutuhan Permukiman Menanggulangi Masalah Infrastruktur Dasar Skala Indikator Nilai Sangat Kurang 5 Kurang 3 Cukup 1 Buruk 5 Sedang 3 Baik 1 Tidak Sesuai 5 Kurang Sesuai 3 Hasil Penilaian Bobot Scoring Sesuai 1 Jumlah Scoring 2.5 Sumber : Hasil Survey Primer dan Penilaian Indikator, 2012

142 SPPIP Kota Kuala Tungkal V - 8 Laporan Akhir Tabel 5.7 Tingkat Kesesuaian Lokasi Pada Tungkal II (Manunggal) No Indikator Skala Indikator Nilai 1 2 Kesesuaian Lokasi Dengan Rencana Tata Ruang Kawasan Termasuk Rencana Kawasan Perkotaan Sangat Sesuai 5 Sesuai 3 Tidak Sesuai 1 Termasuk Kawasan 5 Berada Di Sekitar Kawasan Tidak Termasuk Kawasan Sumber : Hasil Survey Primer dan Penilaian Indikator, Hasil Penilaian Bobot Scoring Jumlah Scoring 3.7 Tabel 5.8 Tingkat Kebutuhan Penanganan Pada Tungkal II (Manunggal) No Indikator Skala Indikator Nilai Lokasi Termasuk Daerah Genangan Letak Kawasan Dalam Perkembangan Kota Status Kepemilikan Lahan Terkena Genangan ( > 65 % ) 5 Terkena Genangan ( % ) 3 Terkena Genangan ( < 45 % ) 1 Strategis 5 Cukup Strategis 3 Kurang Strategis 1 Tanah Milik Negara 5 Tanah Milik Masyarakat (Bukan Berpenghuni) 3 Tanah Milik Masyarakat (Berpenghuni) 1 Sumber : Hasil Survey Primer dan Penilaian Indikator, 2012 Hasil Penilaian Bobot Scoring Jumlah Scoring 3.5

143 SPPIP Kota Kuala Tungkal V - 9 Laporan Akhir Tabel 5.9 Tingkat Permasalahan Terkait Bidang Keciptakaryaan Pada Tungkal II (Manunggal) No Indikator Skala Indikator Nilai 1 Ketersediaan Air Minum 2 Akses Terhadap Sanitasi 3 Ketersediaan Infrastruktur Dasar 4 Kondisi Jalan Lingkungan Sangat Kurang 5 Kurang 3 Cukup 1 Buruk 5 Sedang 3 Baik 1 Tidak Sesuai 5 Kurang Sesuai 3 Sesuai 1 Kurang 5 Sedang 3 Baik 1 Sumber : Hasil Survey Primer dan Penilaian Indikator, 2012 Hasil Penilaian Bobot Scoring Jumlah Scoring 3.6 Tabel 5.10 Penanganan Permasalahan Melalui Bidang Keciptakaryaan Pada Tungkal II (Manunggal) No Indikator Skala Indikator Nilai 1 Ketersediaan Pengelola Layanan Air Minum 2 Cakupan Layanan Air Minum 3 Penanganan Masalah Infrastruktur Sangat Kurang 5 Kurang 3 Cukup 1 Buruk 5 Sedang 3 Baik 1 Tidak Sesuai 5 Kurang Sesuai 3 Sesuai 1 Hasil Penilaian Bobot Scoring Jumlah Scoring 2.9 Sumber : Hasil Survey Primer dan Penilaian Indikator, 2012

144 SPPIP Kota Kuala Tungkal V - 10 Laporan Akhir o Penilaian Tabel Indikator Pada Kelurahan Tungkal II (Kampung Nelayan) No Tabel 5.11 Penilaian Tingkat Lingkungan Kumuh Pada Kelurahan Tungkal II (Kmp Nelayan) Indikator Tingkat Kepadatan Penduduk Tingkat Jumlah Penduduk Miskin Tingkat Kondisi Kesehatan Lingkungan Tingkat Kondisi Rumah Tidak Layak Huni Tingkat Kerawanan Sosial Skala Indikator Nilai Skala Nilai Sangat Tinggi > 250 Jiwa/Ha 5 Tinggi Jiwa/Ha 3 Sedang < 150 Jiwa/Ha 1 Sangat Tinggi > 65 % 5 Tinggi % 3 Sedang < 45 % 1 Kurang Layak > 70 % 5 Layak % 3 Sangat Layak < 50 % 1 Sangat Tinggi > 70 % 5 Tinggi % 3 Sedang < 50 % 1 Sangat Tinggi > 70 % 5 Tinggi % 3 Sedang < 50 % 1 Hasil Penilaian Bobot Scoring Jumlah Scoring 2.9 Sumber : Hasil Survey Primer dan Penilaian Indikator, 2012 Tabel 5.12 Ketersediaan Infrastruktur Perkotaan Pada Tungkal II (Kmp. Nelayan) No Indikator Ketersediaan Air Bersih Kondisi Pengelolaan Sampah Pengelolaan Air Limbah 4 Kondisi Drainase 5 Kondisi Tata Letak Bangunan Skala Indikator Nilai Sangat Kurang 5 Kurang 3 Cukup 1 Buruk 5 Sedang 3 Baik 1 Tidak Sesuai 5 Kurang Sesuai 3 Sesuai 1 Kurang 5 Sedang 3 Baik 1 Sangat Rapat 5 Rapat 3 Sedang 1 Hasil Penilaian Bobot Scoring Jumlah Scoring 5 Sumber : Hasil Survey Primer dan Penilaian Indikator, 2012

145 SPPIP Kota Kuala Tungkal V - 11 Laporan Akhir Tabel 5.13 Tingkat Kontribusi Penanganan Masalah Kota Pada Tungkal II (Kmp. Nelayan) No Indikator Skala Indikator Nilai 1 Menanggulangi Masalah Genangan 2 3 Menanggulangi Masalah Kebutuhan Permukiman Menanggulangi Masalah Infrastruktur Dasar Sumber : Hasil Survey Primer, 2012 Sangat Kurang 5 Kurang 3 Cukup 1 Buruk 5 Sedang 3 Baik 1 Tidak Sesuai 5 Kurang Sesuai 3 Sesuai 1 Hasil Penilaian Bobot Scoring Jumlah Scoring 4.6 Tabel 5.14 Tingkat Kesesuaian Lokasi Pada Tungkal II (Kmp. Nelayan) No Indikator Skala Indikator Nilai 1 2 Kesesuaian Lokasi Dengan Rencana Tata Ruang Kawasan Termasuk Rencana Kawasan Perkotaan Sangat Sesuai 5 Sesuai 3 Tidak Sesuai 1 Termasuk Kawasan 5 Berada Di Sekitar Kawasan 3 Tidak Termasuk Kawasan 1 Sumber : Hasil Survey Primer dan Penilaian Indikator, 2012 Hasil Penilaian Bobot Scoring Jumlah Scoring 3.7 Tabel 5.15 Tingkat Kebutuhan Penanganan Pada Tungkal II (Kmp. Nelayan) No Indikator Skala Indikator Nilai 1 2 Lokasi Termasuk Daerah Genangan Letak Kawasan Dalam Perkembangan Kota 3 Status Kepemilikan Lahan Terkena Genangan ( > 65 % ) 5 Terkena Genangan ( % ) 3 Terkena Genangan ( < 45 % ) 1 Strategis 5 Cukup Strategis 3 Kurang Strategis 1 Tanah Milik Negara 5 Tanah Milik Masyarakat (Bukan Berpenghuni) 3 Tanah Milik Masyarakat (Berpenghuni) 1 Sumber : Hasil Survey Primer dan Penilaian Indikator, 2012 Hasil Penilaian Bobot Scoring Jumlah Scoring 3.5

146 SPPIP Kota Kuala Tungkal V - 12 Laporan Akhir No Tabel 5.16 Tingkat Permasalahan Terkait Bidang Keciptakaryaan Pada Tungkal II (Kmp. Nelayan) Indikator 1 Ketersediaan Air Minum 2 Akses Terhadap Sanitasi 3 Ketersediaan Infrastruktur Dasar 4 Kondisi Jalan Lingkungan Skala Indikator Nilai Sangat Kurang 5 Kurang 3 Cukup 1 Buruk 5 Sedang 3 Baik 1 Tidak Sesuai 5 Kurang Sesuai 3 Sesuai 1 Kurang 5 Sedang 3 Baik 1 Sumber : Hasil Survey Primer dan Penilaian Indikator, 2012 Hasil Penilaian Bobot Scoring Jumlah Scoring 4.4 No 1 Tabel 5.17 Penanganan Permasalahan Melalui Bidang Keciptakaryaan Pada Tungkal II (Kmp. Nelayan) Indikator Ketersediaan Pengelola Layanan Air Minum 2 Cakupan Layanan Air Minum 3 Penanganan Masalah Infrastruktur Skala Indikator Nilai Sangat Kurang 5 Kurang 3 Cukup 1 Buruk 5 Sedang 3 Baik 1 Tidak Sesuai 5 Kurang Sesuai 3 Sesuai 1 Sumber : Hasil Survey Primer dan Penilaian Indikator, 2012 Hasil Penilaian Bobot Scoring Jumlah Scoring 3.6

147 SPPIP Kota Kuala Tungkal V - 13 Laporan Akhir o Penilaian Indikator Pada Desa Pembangis Tabel 5.18 Penilaian Tingkat Lingkungan Kumuh Pada Desa Pembengis No Indikator Skala Indikator Nilai Skala Nilai 1 Tingkat Kepadatan Penduduk Sangat Tinggi > 250 Jiwa/Ha 5 Tinggi Jiwa/Ha 3 Sedang < 150 Jiwa/Ha 1 Hasil Penilaian Bobot Scoring 2 Tingkat Jumlah Penduduk Miskin Sangat Tinggi > 65 % 5 Tinggi % 3 Sedang < 45 % Tingkat Kondisi Kesehatan Lingkungan Kurang Layak > 70 % 5 Layak % 3 Sangat Layak < 50 % Tingkat Kondisi Rumah Tidak Layak Huni Sangat Tinggi > 70 % 5 Tinggi % 3 Sedang < 50 % Tingkat Kerawanan Sosial Sangat Tinggi > 70 % 5 Tinggi % 3 Sedang < 50 % Jumlah Scoring 2.3 Sumber : Hasil Survey Primer dan Penilaian Indikator, 2012 Tabel 5.19 Ketersediaan Infrastruktur Perkotaan Pada Desa Pembengis No Indikator Skala Indikator Nilai 1 Ketersediaan Air Bersih Sangat Kurang 5 Kurang 3 Cukup 1 Hasil Penilaian Bobot Scoring Buruk 5 2 Kondisi Pengelolaan Sampah Sedang 3 Baik Tidak Sesuai 5 3 Pengelolaan Air Limbah Kurang Sesuai 3 Sesuai Kurang 5 4 Kondisi Drainase Sedang 3 Baik Kondisi Tata Letak Bangunan Sangat Rapat 5 Rapat 3 Sedang 1 Sumber : Hasil Survey Primer dan Penilaian Indikator, Jumlah Scoring 3.9

148 SPPIP Kota Kuala Tungkal V - 14 Laporan Akhir Tabel 5.20 Tingkat Kontribusi Penanganan Masalah Kota Pada Desa Pembengis No Indikator Skala Indikator Nilai 1 Menanggulangi Masalah Genangan 2 3 Menanggulangi Masalah Kebutuhan Permukiman Menanggulangi Masalah Infrastruktur Dasar Sangat Kurang 5 Kurang 3 Cukup 1 Buruk 5 Sedang 3 Baik 1 Tidak Sesuai 5 Kurang Sesuai 3 Sumber : Hasil Survey Primer dan Penilaian Indikator, 2012 Sesuai 1 Hasil Penilaian Bobot Scoring Jumlah Scoring 2.5 Tabel 5.21 Tingkat Kesesuaian Lokasi Pada Desa Pembengis No Indikator Skala Indikator Nilai 1 2 Kesesuaian Lokasi Dengan Rencana Tata Ruang Kawasan Termasuk Rencana Kawasan Perkotaan Sangat Sesuai 5 Sesuai 3 Tidak Sesuai 1 Termasuk Kawasan 5 Berada Di Sekitar Kawasan Tidak Termasuk Kawasan Sumber : Hasil Survey Primer dan Penilaian Indikator, Hasil Penilaian Bobot Scoring Jumlah Scoring 1.7 Tabel 5.22 Tingkat Kebutuhan Penanganan Pada Desa Pembengis No Indikator Skala Indikator Nilai Lokasi Termasuk Daerah Genangan Letak Kawasan Dalam Perkembangan Kota Status Kepemilikan Lahan Terkena Genangan ( > 65 % ) 5 Terkena Genangan ( % ) 3 Terkena Genangan ( < 45 % ) 1 Strategis 5 Cukup Strategis 3 Kurang Strategis 1 Tanah Milik Negara 5 Tanah Milik Masyarakat (Bukan Berpenghuni) Tanah Milik Masyarakat (Berpenghuni) 3 1 Hasil Penilaian Bobot Scoring Jumlah Scoring 1 Sumber : Hasil Survey Primer dan Penilaian Indikator, 2012

149 SPPIP Kota Kuala Tungkal V - 15 Laporan Akhir Tabel 5.23 Tingkat Permasalahan Terkait Bidang Keciptakaryaan Pada Desa Pembengis No Indikator Skala Indikator Nilai Sangat Kurang 5 Hasil Penilaian Bobot Scoring 1 Ketersediaan Air Minum 2 Akses Terhadap Sanitasi 3 Ketersediaan Infrastruktur Dasar 4 Kondisi Jalan Lingkungan Kurang 3 Cukup 1 Buruk 5 Sedang 3 Baik 1 Tidak Sesuai 5 Kurang Sesuai 3 Sesuai 1 Kurang 5 Sedang 3 Baik Sumber : Hasil Survey Primer dan Penilaian Indikator, 2012 Jumlah Scoring 2 Tabel 5.24 Penanganan Permasalahan Melalui Bidang Keciptakaryaan Pada Desa Pembengis No Indikator Skala Indikator Nilai Hasil Penilaian Bobot Scoring 1 Ketersediaan Pengelola Layanan Air Minum 2 Cakupan Layanan Air Minum 3 Penanganan Masalah Infrastruktur Sangat Kurang 5 Kurang 3 Cukup 1 Buruk 5 Sedang 3 Baik 1 Tidak Sesuai 5 Kurang Sesuai 3 Sesuai 1 Sumber : Hasil Survey Primer dan Penilaian Indikator, Hasil Penilaian Berdasarkan hasil pembobotan yang telah Jumlah Scoring 1.6 berdasarkan masing masing kriteria, maka hasil penilaian secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel 5.25 yaitu Tabel Rekapitulasi Hasil Scoring yang menunjukan lokasi yang akan menjadi prioritas dalam pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan.

150 SPPIP Kota Kuala Tungkal V - 16 Laporan Akhir Tabel 5.25 Rekapitulasi Hasil Scoring Indikator No Lokasi Lingkungan Kumuh Infrastruktur Kota Penanganan Masalah Kesesuaian Kawasan Kebutuhan Penanganan Masalah Bidang Keciptakaryaan Penanganan Masalah Keciptakaryaan Total Nilai Rangking Kelurahan Tingkal II Kelurahan Tungkal IV Desa Pembengis Sumber : Hasil Penilaian Indikator, 2012 Berdasarkan hasil penilaian berdasarkan masing masing kriteria dan indikator diatas, dapat dilihat lokasi prioritas pertama dalam pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan adalah kawasan yang berada di Kelurahan Tungkal II (Kampung Nelayan), kemudian lokasi prioritas berikutnya dalam pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan di Kelurahan Tungkal II (Manunggal) Kota Kecamatan Tungkal Ilir dan lokasi prioritas selanjutnya dalam pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman adalah kawasan perkotaan yang berada di Desa Pembengis yang berada di Kecamatan Bram Itam. 5.5 Analisis Strategi Penanganan Kawasan Prioritas Strategi penanganan kawasan prioritas terpilih didasarkan pada issue utama atau permasalahan di masing-masing kawasan prioritas, yang meliputi 3 kelurahan, yakni kelurahan Tungkal II (Kampung Nelayan), Kelurahan Tungkal II (Manunggal) dan Desa Pembengis di Kecamatan Baram Itam, sebagaiman yang dijabarkan pada Tabel 5.26, Tabel 5.27 dan Tabel 5.28.

151 SPPIP Kota Kuala Tungkal V - 17 Laporan Akhir Tabel 5.26 Analisis Strategi Penanganan Kawasan Prioritas Kelurahan Tungkal II (Kampung Nelayan) No Bidang Permasalahan Kegiatan Prioritas Strategi Hasil Perolehan Manfaat 1 Permukiman permukiman nelayan yang padat dan cenderung dengan kondisi rumah semi permanen, kurang layak huni, dengan kepadatan bangunan tinggi dan sangat sering terjadi kebakaran 2 Jalan Lingkungan 3 Air Minum Jalan lingkungan sempit, tidak terawat, dan tidak ada batas sempadan bangunan Kawasan permukiman belum terlayani oleh jaringan pipa sambungan rumah (SR) Sebagian penduduk membeli air bersih, dan memanfaatkan air hujan dengan penggunaan PAH Penataan lingkungan baru Perbaikan lingkungan permukiman dan pemugaran rumah kurang layak huni Peningkatan kondisi jalan dan pembangunan jalan baru dalam lingkungan Penambahan Sambungan Rumah (SR) Terwujudnya lingkungan permukiman yang bersih, sehat, dan layak huni Terwujudnya sistem pergerakan lalu lintas yang aman dan lancar untuk pergerakan manusia dan barang Meningkatkan cakupan pelayanan air minum Terbangunnya lingkungan permukiman yang bersih, sehat, dan layak huni Terbangunnya jalan lingkungan yang memadai untuk mendukung pergerakan penduduk Mengurangi luasan kawasan permukiman kumuh yang kurang bersih, kurang sehat dan kurang layak huni Aksesibilitas dan pergerakan penduduk baik didalam mau pun keluar permukiman lancar, serta kemudahan untuk penanggulangan bahaya kebakaran (evakuasi, penanggulangan) Meningkatnya Meningkatkan Kesehatan layanan Air Minum Masyarakat 4 Drainase Tidak ada drainase khusus dan langsung memanfaatkan sungai atau parit Pembuatan Drainase/Saluran untuk lingkungan perumahan baru. Relokasi perumahan pada badan sungai Terwujudnya kondisi saluran sungai yang bersih Berkurangnya pencemaran saluran sungai/parit Kondisi lingkungan menjadi bersih, nyaman dan sehat Meningkatkan kesehatan masyarakat

152 SPPIP Kota Kuala Tungkal V - 18 Laporan Akhir 5 Persampahan Belum tersedia tong sampah di tiap rumah Tidak tersedia TPS sampah 6 Sanitasi Sebagian besar penduduknya belum mempunyai WC sendiri dan memanfaatkan badan sungai/parit sebagai temopat paterusan Pengadaan Tong Sampah Rumah Tangga Peningkatan pelayanan angkutan sampah Tercapainya peningkatan cakupan pelayanan persampahan, berkurangnya luasan wilayah cemaran sampah di masingmasing keluarga Perlu bantuan WC Tercapainya untuk rumah tidak memiliki WC sendiri Pembuatan MCK peningkatan cakupan pelayanan air limbah, berkurangnya luasan wilayah cemaran Tersedianya alat penampungan sampah di setiap rumah tangga Tersedianya Limbah terpusat pada skala kawasan Meningkatkan pelayanan persampahan oleh pemerintah kota ke masyarakat dalam masalah persampahan Kondisi lingkungan menjadi bersih, nyaman dan sehat Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Agar limbah terpusat hanya terletak skala kawasan tertentu Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Kondisi lingkungan menjadi bersih, dan nyaman Sumber : Hasil analisis, Tahun 2012

153 SPPIP Kota Kuala Tungkal V - 19 Laporan Akhir Tabel 5.27 Analisis Strategi Penaganan Kawasan Prioritas Kelurahan Tungkal II (Manunggal) No Bidang Permasalahan Kegiatan Prioritas Strategi Hasil Perolehan Manfaat 1 Permukiman Masih ada pembanguna rumah yang kurang memperhatikan tata letak secara baik. Masih banyajk bangunan rumah yang kurang memperhatikan tingkat kerapatan dan sanagat rentan dengan bahaya kebakaran dan kurang sehat Penataan bangunan lingkungan dan Mewujudkan rumah sehat dan layak huni Meningkatkan kualitas permukiman Berkurangnya jumlah rumah yang kurang sehat dan kurang layak huni Jalan Lingkungan Drainase Persampahan Sebagian jalan lingkungan masih berkondisi kurang baik Masih banyak jalan lingkungan yang tergenang oleh air Kondisi parit yang kurnag baik karena penyempitan akibat sedimentasi dan kurang perawatan Masih banyak penduduk membuang sampah dipekarangan atau tanah kosong Belum setiap rumah menyediakan bak sampah Kurangnya TPS Peningkatan jalan utama dan jalan lingkungan Pembangunan saluran drainase permanen Pengadaan Tong Sampah Rumah Tangga Pengadaan TPS Tersediannya jalan lingkungan permukiman yang cukup baik Tercapainya peningkatan cakupan pelayanan Jaringan Drainase, berkurangnya luasan wilayah tergenang Tercapainya peningkatan cakupan pelayanan persampahan, berkurangnya luasan wilayah cemaran akibat sampah si lingkungan dan di masing-masing keluarga Meningkatkan kualitas permukiman pada kawasan Perkotaan Tersedianya peningkatan saluran drainase Tersedianya alat penam-pungan sampah Meningkatnya mobilitas dan memperlancar kegiatan masyarakat Kondisi lingkungan menjadi bersih, nyaman dan sehat Menanggulangi banjir dan genagnan pada daerah sekitar kawasan permukiman Kondisi lingkungan menjadi bersih, nyaman dan sehat Meningkatkan derajat kesehatan Kondisi lingkungan menjadi bersih, nyaman dan sehat Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

154 SPPIP Kota Kuala Tungkal V - 20 Laporan Akhir 5 Air Minum Pelayanan air minum masih belum optimal, sebagian penduduk air hujan dengan PAH dan air tanah 6 Sanitasi Limbah Air Sebagian besar rumah penduduk tidak dilengkapi dengan WC sendiri terutama untuk rumah yang berbentuk panggung. Sumber : Hasil analisis, Tahun 2012 Penambahan sambungan rumah Pembangunan saluran buangan air limbah Pengembangan septic tank comunal Meningkatkan cakupan pelayanan air minum Tercapainya peningkatan cakupan pelayanan air limbah, berkurangnya luasan wilayah cemaran Meningkatnya layanan Air Minum Tersedianya Limbah terpusat pada skala kawasan Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Agar limbah terpusat hanya terletak skala kawasan tertentu Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Kondisi lingkungan menjadi bersih, nyaman dan sehat

155 SPPIP Kota Kuala Tungkal V - 21 Laporan Akhir Tabel 5.28 Analisis Strategi Penaganan Kawasan Prioritas Desa Pembengis (Kecamatan Bram Itam) No Bidang Permasalahan Kegiatan Prioritas Strategi Hasil Perolehan Manfaat 1 2 Permukiman Jalan Lingkungan Masih banyak lahan kosong yang potensial untuk dikembangkan permukiman dengan pengaturan pemanfaatnnya Sebagian jalan lingkungan rusak dan sebagian setapak masih berupa tanah 3 Drainase Belum ada saluran drainase teruytama pada jalan utama kawasan. kawasan merupakan daearah trangkapan air 4 Persampahan Belum setiap rumah penduduk menyediakan bak sampah Belum tersedia TPS 5 Sanitasi dan air limbah Hampir setiap rumah tidak memiliki WC Penyiapan lahan Mewujudkan Kawasan permukiman permukiman yang terencana, terencana (LISIBA BS, Komplek perumahan baru) Peningkatan Jalan Lingkungan dan Jalan setapak Mewujudkan infrastruktur jalan lingkungan permukiman yang memadai Pembangunan Mewujudkan saluran drainase permanen kelancaran aliran drainase dan air limbah, Gerakan kerja Mewujudkan bakti berkala lingkungan membersihkan permukiman yang saluran drainase bersih dan sehat serta dari sampah dan timbunan tanah bebas dari polusi sampah Penyediaan tempat sampah Pembangunan Tercapainya saluran buangan peningkatan cakupan air limbah terpusat pelayanan air limbah, Pengembangan berkurangnya luasan septic tank wilayah cemaran Meningkatkan kualitas permukiman perkotaan Meningkatnya kualitas Jalan Lingkungan dan Jalan setapak Terbangunnya saluran drainase permanen yang memadai Tersedianya tong sampah sampah disetiap rumah penduduk Tersedianya TPS Tersedianya Limbah terpusat pada skala kawasan Kenyamanan penghuni rumah dan pemanfaatan ruanmg kota yang terencana kelancaran mobilitas dan kegiatan masyarakat Menanggulangi banjir / genangan. Kebersihan dan kesehatan lingkungan Meningkatkan derajat kebersihan dan kesehatan lingkungan dan masyarakat serta terbebas dari polusi sampah T erpusatnya pelayanan air limbah pada lokasi tertentu Meningkatkan penggunaan septic tank pribadi

156 SPPIP Kota Kuala Tungkal V - 22 Laporan Akhir comunal 6 Air Bersih Sebagian penduduk sudah dilayani oleh sambungan air minum PDAM Penambahan sambungan rumah Meningkatnya cakupan pelayanan air minum Meningkatnya layanan Air Minum Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Sumber : Hasil analisis, Tahun 2012

157 SPPIP Kota Kuala Tungkal V - 23 Laporan Akhir Peta : 5.1 Sebaran Kawasan Prioritas Perkotaan Kuala Tungkal

158 SPPIP Kota Kuala Tungkal VI - 1 Laporan Akhir Bab-6 Analisis Kebutuhan Pengembangan 6.1 Identifikasi Permasalahan dan Kajian Keselarasan Kebijakan dan Strategi Dalam penyusunan strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan, diperlukan keselarasan terhadap kebijakan, strategi dan program yang telah ada. Dalam kajian keselarasan kebijakan, strategi dan program menyangkut perencanaan pembangunan dan perencanaan penataan ruang. Kebijakan perencanaan pembangunan adalah Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) dan kebijakan penataan ruang adalah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman Daerah (RP4D)

159 SPPIP Kota Kuala Tungkal VI - 2 Laporan Akhir Tabel 6.1 Matriks Keselarasan Antar Kebijakan dan Strategi Pembangunan Bidang Permukiman RTRW Kabupaten RPJM Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun Dan RPJP Kab. Tanjung Jabung Barat Tanjung Jabung Barat ( ) Kebijakan Mewujudkan pembangunan daerah yang merata, berkeadilan dan berwawasan lingkungan dengan mengurangi kesenjangan sosial secara menyeluruh PERENCANAAN PEMBANGUNAN Strategi Pembangunan perumahan adalah pemenuhan kebutuhan hunian masyarakat melalui terciptanya pasar primer yang sehat, efisien, akuntabel, tidak diskriminatif dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat Penyelenggaraan kebutuhan umum perumahan dan permukiman yang layak huni Kebijakan Perwujudkan sistem perkotaan dan pusat distribusi yang mampu memacu pertumbuhan wilayah Pembangunan kawasan secara merata untuk memacu pertumbuhan wilayah Penyusunan program untuk pemenuhan kebutuhan permukiman yang layak huni dalam rangka pertumbuhan wilayah PENATAAN RUANG Strategi Perwujudan sistem perkotaan yang mampu memacu pertumbuhan wilayah Mempersiapkan sistem penyediaan perumahan dan permukiman yang handal guna mengantisipasi pertumbuhan kawasan perkotaan Segala strategi pembangunan permukiman dilakukan secara merata dan berwawasan lingkungan dengan sarana dan prasarana yang memadai Strategi pembangunan permukiman yang sehat dan layak huni didukung infrastruktur yang memadai dalam mengantisipasi pertumbuhan wilayah Mengembangkan kawasan permukiman yang memiliki aksesibilitas dan pelayanan infrastruktur yang memadai

160 SPPIP Kota Kuala Tungkal VI - 3 Laporan Akhir Tabel 6.2 Matriks Keselarasan Antar Kebijakan dan Strategi Pembangunan Bidang Infrastruktur RTRW Kabupaten RPJM Kabupaten TanjungJabung Barat Tahun Dan RPJP Kab. Tanjung Jabung Barat ( ) Tanjumg Jabung Barat Kebijakan Mewujudkan pemenuhan kebutuhan infrastruktur yang berkualitas Peningkatan kualitas dan ketersediaan infrastruktur pelayanan umum PERENCANAAN PEMBANGUNAN Strategi Pembangunan transportasi secara umum sebagai katalisator dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, pengembangan wilayah dan pemersatu wilayah Penanganan permasalahan persampahan dalam menciptakan hidup yang sehat akibat meningkatnya pencemaran lingkungan oleh meningkatnya jumlah sampah yang berasal dari rumah tangga (domestik) dan non rumah tangga yang dibuang ke sungai Air bersih merupakan kebutuhan pokok bagi manusia dalam melangsungkan kehidupan dan meningkatkan kesejahteraan sehingga mampu hidup sehat, bersih dan produktif Ketersediaan air bersih dan jaringan irigasi yang merata Kebijakan Perwujudan sistem jaringan prasarana seluruh wilayah kabupaten Peningkatan kualitas dan kuantitas jaringan infrastruktur perkotaan yang melayani seluruh wilayah perkotaan Terwujudnya infrastruktur perkotaan yang memadai dan mampu melayani kebutuhan seluruh masyarakat PENATAAN RUANG Strategi Menyiapkan dukungan sarana dan prasarana yang memadai dalam mendorong tumbuhnya kawasan perkotaan Terlaksananya pembangunan infrastuktur perkotaan yang berkualitas dalam oemenuhan kebutuhan masyarakat akibat pertumbuhan wilayah kota Kuala Tungkal Terwujudnya sarana dan prasarana perkotaan sebagai katalisator dalam mendukung pertumbuhan wilayah Mengembangkan kawasan permukiman yang memiliki aksesbilitas dan pelayanan infrastruktur yang memadai

161 SPPIP Kota Kuala Tungkal VI - 4 Laporan Akhir Tabel 6.3 Matriks Keselarasan Antara Kebijakan dan Strategi Dengan Kondisi Eksisting No Sumber Kategori Arahan Kebijakan Kondisi Eksisting Sintesa 1 RPJP Kabupaten Tanjung Jabung Barat ( ) Permukiman Pembangunan perumahan adalah pemenuhan kebutuhan hunian masyarakat melalui terciptanya pasar primer yang sehat, efisien, akuntabel, tidak diskriminatif dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Kondisi kawasan permukiman memiliki kualitas yang kurang baik Pembangunan permukiman masih sulit dijangkau oleh masyarakat yang memiliki penghasilan rendah (MBR) Pengembangan fasilitas pendukung permukiman belum dilakukan secara maksimal Penyusunan data permukiman sebagai data base pengembangan Peningkatan fasilitas pendukung permukiman Memfasilitasi permukiman bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah Infrastruktur Pembangunan transportasi secara umum sebagai katalisator dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, pengembangan wilayah dan pemersatu wilayah Belum terdapat transportasi massal yang menjangkau seluruh wilayah perkotaan Penyediaan infrastruktur transportasi Peningkatan/ pembangunan jalan jalan yang telah rusak Penanganan permasalahan persampahan dalam menciptakan hidup yang sehat akibat meningkatnya pencemaran lingkungan oleh meningkatnya jumlah sampah yang berasal dari rumah tangga (domestik) dan non rumah tangga yang dibuang ke sungai Penanganan persampahan dilakukan maksimal masalah belum secara Pelayanan sampah belum menjangkau keseluruhan masyarakat Peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan Perluasan jangkauan layanan angkutan sampah Transportasi jalan merupakan moda transportasi utama yang berperan dalam mendukung Masih ditemui jalan yang belum sesuai dengan standar dan dalam keadaan rusak Sebagian besar jalan Peningkatan/ pelebaran jalan yang telah tersedia

162 SPPIP Kota Kuala Tungkal VI - 5 Laporan Akhir No Sumber Kategori Arahan Kebijakan Kondisi Eksisting Sintesa pembangunan daerah serta mempunyai kontribusi terbesar dalam melayani mobilitas manusia maupun distribusi komoditi perdagangan dan industri Pembangunan sarana dan prasarana berdasarkan konsep pengembangan rencana tata ruang memiiki lebar jalan yang relatif sempit Belum terdapat jaringan drainase yang terintegrasi Jaringan drainase yang tersedia dalam kondisi kurang baik dan memiliki kapasitas yang kurang mampu menampung air karena tertimbun sampah dan sedimentasi Arah aliran saluran drainase belum sesuai karena tidak sesuai dengan kontur secara menyeluruh Pengelolaan air limbah belum dilakukan secara maksimal Sebagian besar masyarakat menggunakan saluran drainase alami untuk pembuangan limbah Pembangunan jalan alternatif skala lokal untuk memudahkan mobilitas Pembangunan saluran drainase yang terintegrasi Perbaikan dan peningkatan kapasitas saluran drainase yang telah ada Rekayasa aliran dan kemiringan saluran drainase sehingga air dapat mengalir Pembuatan IPAl dan IPLT dalam usaha pengolahan limbah Peningkatan cakupan pelayanan septictank komunal Air bersih merupakan kebutuhan pokok bagi manusia dalam melangsungkan kehidupan dan meningkatkan kesejahteraan sehingga mampu hidup sehat, bersih dan produktif. Pelayanan air minum belum mampu melayani kebutuhan seluruh masyarakat Kualitas air minum belum baik Peningkatan sarana dan prasarana pengolahan air minum Peningkatan produksi dan kualitas air minum Perluasan layanan

163 SPPIP Kota Kuala Tungkal VI - 6 Laporan Akhir No Sumber Kategori Arahan Kebijakan Kondisi Eksisting Sintesa jaringnan air minum pipa 2 RPIJM Kabupaten Tanjung Jabung Barat ( ) Permukiman Penyelenggaraan kebutuhan umum perumahan dan permukiman yang layak huni Masih terdapat permukiman yang tidak layak huni terutama yang berada di sempadan sungai Penataan bangunan permukiman yang tidak layak huni Pembangunan perumahan yang layak huni bagi masyarakat Infrastuktur Pemenuhan fasilitas infrastruktur pelayanan umum jalan dan jembatan Sebagian besar jalan belum memiliki jaringan drainase di sepanjang jalan Penyediaan fasilitas pendukung jalan Ketersediaan air bersih dan jaringan irigasi yang merata Penyediaan sumber air minum belum maksimal karena keterbatasan pengelolaan air minum Sumber air baku masih belum dimaksimalkan untuk memenuhi penyediaan air minum Peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan air minum Peningkatan produksi dengan memanfaatkan sumber air untuk sumber air baku 3 RTRW Kabupaten Tanjung Jabung Barat ( Permukiman Mengembangkan kawasan permukiman yang memiliki aksesibilitas dan pelayanan infrastruktur yang memadai Sebagian besar kawasan permukiman memiliki keterbatasan infrastruktur permukiman Terdapat permukiman padat di sekitar sungai Peningkatan infrastruktur perkotaan pendukung kawasan permukiman Infrastruktur Perwujudan sistem jaringan prasarana seluruh wilayah kabupaten Sumber : Hasil Analisis, 2012 Prasarana perkotaan di Kota Kuala Tungkal masih sangat terbatas Pembangunan dan peningkatan prasarana perkotaan

164 SPPIP Kota Kuala Tungkal VI - 7 Laporan Akhir 6.2 Analisis Permasalahan dan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Pendukung Perkotaan Perumusan tujuan dan kebijakan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan akan dipergunakan sebagai landasan penyusunan strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan. Penyusunan tujuan dan kebijakan dilakukan dengan manganalisis kebutuhan penanganan berdasarkan potensi, permasalahan dan isu yang terkait dengan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan. Sebagai dasar penyusunan tujuan dan kebijakan yaitu karakteristik kawasan yang akan menghasilkan kebutuhan pengembangan. Kebutuhan pengembangan dapat dilihat pada Tabel 6.4 Tabel Kebutuhan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan sebagai berikut : Tabel 6.4 Permasalahan Dan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Pendukung Kawasan Perkotaan No Infrastruktur Permasalahan Kebutuhan Pembangunan 1 Permukiman Konsentrasi permukiman terpusat di kawasan kegiatan ekonomi utama perkotaan Tingkat ekonomi masyarakat umumnya kurang mampu untuk memiliki rumah tipe menengah keatas. Penanganan terhadap permukiman padat yang berada di sempadan sungai Peningkatan sarana dan prasarana pendukung permukiman Peningkatan kualitas permukiman menjadi permukiman sehat Pola permukiman yang ada secara historis berda di pinggiran sungai dan linier terhadap jalan utama Penanggulangan terhadap kawasan permukiman yang sering tergenang oleh air Pola kavling yang ada cenderung tidak lebar namun panjang ke belakang 2 Air Bersih Kualitas air bersih masih kurang baik Layanan jaringan air bersih masih sangat terbatas pada kawasan tertentu dan belum mampu melayani seluruh kawasan Kota Kuala Tungkal Produksi air bersih yang dikelola oleh PDAM Tirta Pengabuan masih belum mencukupi kebutuhan masyarakat 3 Persampahan Pelayanan sampah masih terbatas, belum menjangkau semua wilayah perkotaan Kota Kuala Penambahan debit air baku sebagai sumber air bersih Peningkatan sarana dan prasarana pengolahan air bersih serta didukung oleh jaringan air bersih yang terintegrasi Perluasan layanan air bersih yang dikelola oleh PDAM Tungkal. Armada angkutan sampah jauh dari memadai Peningkatan sarana dan prasarana persampahan yang telah ada Penanganan pengelolaan pelayanan persampahan sehingga pencemaran lingkungan dapat diminimalisasi

165 SPPIP Kota Kuala Tungkal VI - 8 Laporan Akhir Lokasi TPA yang sangat jauh dari Perkotaan dan berada dekat badan air sehingga tidak layak teknis dan ekologis Ketersediaan TPS masih sangat terbatas 4 Jalan Lingkungan Program jalan lingkungan belum menjangkau semua wilayah perkotaan Pembangunan jalan lingkungan terbentur dengan biaya yang cukup besar dikarenakan material untuk membangun konstruksi jalan lingkungan sangat jauh. Pembangunan jalan tidak diikuti dengan pembangunan drainase. Jalan lingkungan relatif sempit sehingga menyulitkan saat kendaraan berpapasan 5 Drainase Tidak ada jaringan drainase yang terpadu Banyaknya sampah serta terjadinya sendimentasi pada badan saluran drainase Kurang pedulinya masyarakat Kota Kuala Tungkal dalam menjaga dan memelihara saluran drainase Peningkatan jalan lingkungan sesuai dengan ketentuan yang berlaku Pembuatan jalan lingkungan baru pada kawasan perkotaan sehingga dapat saling terintegrasi Pemeliharaan dan perbaikan jalan lingkungan yang telah ada di kawasan perkotaan Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan dan pemeliharaan jalan lingkungan di kawasan perkotaan Pembangunan jaringan drainse yang saling terintegrasi sehingga dapat mengatasi genangan air Melakukan penataan dan pemeliharaan terhadap jaringan drainase yang telah ada. Kondisi fisik Kota Kuala Tungkal sebagian besar merupakan dataran rendah dengan kelerangan 0 2 % meliputi 60 % dari wilayah kota Banyak drainse alam (parit) yang telah tertutup oleh bangunan Drainse eksisting dimensinya sangat kecil 6 Sanitasi/ Air Limbah Terbatasnya sarana infrastruktur pengelolaan air limbah. Pembuatan septic tank bagi limbah padat secara komunal Tidak semua bangunan rumah tangga mempunyai prasarana dan sarana air limbah Peningkatan jaringan drainase sebagai pembuangan limbah cair Pengelolaan dan penataan septic tank sehingga tidak mencemari lingkungan

166 SPPIP Kota Kuala Tungkal VI - 9 Laporan Akhir 7 Penataan Bangunan dan Lingkungan Kerapatan bangunan di sekitar sungai dan pusat kota sangat rapat, bila terjadi kebakaran akan mudah terbakar Melakukan pembuatan dan rencana penataan bangunan dan lingkungan pada kawasan yang masih banyak terdapat lahan kosong Tingginya pembangunan tidak disertai dengan izin mendirikan bangunan Melakukan penataan bangunan pada kawasan padat permukiman, bangunan dan penduduk. Sebagian besar bangunan merupakan bangunan semi permanen dengan mayoritas bahan kayu Kawasan perkotaan sebagian besar belum memiliki Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan 8 Pendanaan dan Kelembagaan Sumber : Hasil Analisis, 2012 Keterbatasan pemahaman pemangku kebijakan mengenai pengelolaan permukiman dan infrastruktur perkotaan Keterbatasan anggaran dalam pengelolaan dan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan Keterbatasan kerjasama antara pemerintah dengan pihak swasta Dukungan baik dari pemerinah maupun DPRD dalam pengelolaan permukiman dan infrastruktur perkotaan Peningkatan kualitas SDM terkait dalam bidang pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan Meningkatkan kerjasama antara pemerintah dengan pihak swasta dalam pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan 6.3 Analisis Permasalahan dan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Pendukung kawasan Prioritas Selain pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan pada kawasan perkotaan, potensi dan permasalahan secara spesifik terjadi di kawasan yang akan menjadi prioritas pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan. Permasalahan yang terdapat di kawasan prioritas pembangunan dapat dilihat pada Tabel 6.5 Tabel Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan Kawasan Prioritas sebagai berikut :

167 SPPIP Kota Kuala Tungkal VI - 10 Laporan Akhir Tabel 6.5 Permasalahan dan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Pendukung Kawasan Prioritas No Infrastruktur Permasalahan Kebutuhan Pembangunan 1 Permukiman Sebagian besar permukiman penduduk tergenang oleh air Melakukan penanganan secara khusus pada kawasan yang tergenang oleh air Pembangunan permukiman secara menyeluruh tekendala oleh kondisi fisik dasar Bangunan permukiman sebagian besar merupakan bangunan semi permanen dan non permanen Penataan bangunan permukiman agar lebih teratur Peningkatan kualitas lingkungan permukiman yang layak dan sehat Peningkatan kualitas bangunan Kondisi lingkungan di sekitar permukiman tidak layak, cenderung kumuh dan tidak sehat Permukiman pada sempadan sungai sangat padat dan tidak beraturan 2 Air Bersih Kualitas air bersih pada kawasan prioritas kurang layak Pada kawasan prioritas sebagian besar belum terlayani oleh PDAM Sumber air baku pada kawasan prioritas masih belum layak 3 Persampahan Kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah masih sangat rendah Pencemaran lingkungan meningkat akibat timbunan sampah yang berada di sekitar permukiman Peningkatan sarana dan prasarana pengolahan air bersih serta didukung oleh jaringan air bersih yang terintegrasi Perluasan layanan air bersih yang dikelola oleh PDAM Penambahan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan Sosialisasi terhadap msayarakat mengenai tata cara penanganan sampah Penanganan sampah terkesan dibiarkan dan dibuang di sekitar permukiman Sarana dan prasarana persamapahan masih sangat terbatas 4 Jalan Lingkungan Kondisi jalan lingkungan sebagian besar rusak dan memiliki lebar jalan tidak sesuai standar yang telah ditentukan Perbaikan dan pemeliharaan jalan lingkungan sesuai dengan standar yang berlaku Penanganan jalan lingkungan yang rusak disertai dengan pembanguna

168 SPPIP Kota Kuala Tungkal VI - 11 Laporan Akhir Sebagian besar jalan lingkungan belum memiliki saluran samping sehingga banyak jalan lingkungan yang mudah tergenang air pondasi yang kuat Pembangunan saluran samping jalan untuk mengailrkan air apabila terjadi genangan di jalan lingkungan Struktur tanah yang tidak stabil membuat jalan mudah rusak karena pondasi tidak kuat Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan dan pemeliharaan jalan lingkungan di kawasan perkotaan 5 Drainase Sebagian besar kawasan prioritas tidak memiliki saluran drainase Pembangunan jaringan drainase yang saling terintegrasi untuk mengurangi genangan air yang terjadi Terdapat drainase utama berupa kali namun terdapat banyak sampah Topografi yang datar menyebabkan genangan air pada jaringan drainase Revitalisasi jaringan drainase yang terdapat di kawasan prioritas Merencanakan dan membangun jaringan drainase yang dapat mengalirkan genangan air Banyak terjadi sedimentasi dan sampah pada jaringan drainase yang terdapat pada kawasan prioritas 6 Sanitasi/ Air Limbah Pada kawasan prioritas sebagian besar belum memiliki jaringan sanitasi yang baik Permukiman padat yang berada di sempadan sungai membuang air limbah langsung ke sungai Pembangunan pengelolaan limbah secara komunal pada kawasan prioritas sehingga meminimalisasi pencemaran lingkungan Melakukan sosialisai mengenai pola hidup yang sehat terhadap masyarakat di kawasan prioritas Kesadaran masyarakat masih sangat rendah tentang pola hidup sehat 7 Penataan Bangunan dan Lingkungan Permukiman pada kawasan prioritas di sempadan sungai memiliki kepadatan bangunan yang sangat rapat dan tidak sesuai dengan peruntukan bangunan Pada kawasan prioritas sebagian memiliki kualitas lingkungan yang kurang baik Melakukan pembuatan dan rencana penataan bangunan dan lingkungan pada kawasan yang masih banyak terdapat lahan kosong Diperlukan pembuatan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan pada kawasan prioritas. Sebagian besar bangunan merupakan di kawasan prioritas merupakan bangunan semi permanen dan non permanen Pada kawasan prioritas belum memiliki Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan

169 SPPIP Kota Kuala Tungkal VI - 12 Laporan Akhir 8 Pendanaan dan Kelembagaan Keterbatasan anggaran dalam penyelenggaran pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan Sumberdaya manusia dalam mengelola pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan belum berjalan dengan optimal Dukungan baik dari pemerinah maupun DPRD dalam pengelolaan permukiman dan infrastruktur perkotaan Peningkatan kualitas SDM terkait dalam bidang pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan Sumber : Hasil Analisis, 2012 Berdasarkan tabel kebutuhan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan, maka disusun tujuan dan kebijakan yang akan diambil sebagai dasar penentuan strategi dan program yang akan dilaksanakan, dapat dilihat pada Tabel 6.6 sebagai berikut :

170 SPPIP Kota Kuala Tungkal VI - 13 Laporan Akhir Tabel 6.6 Tujuan Dan Kebijakan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan No Tujuan Kebijakan 1 Mewujudkan ketersediaan permukiman yang layak huni o o o o Meningkatkan kualitas permukiman masyarakat Meningkatkan kualitas pelayanan sarana dan prasarana lingkungan pada kawasan permukiman perkotaan Meningkatkan penyediaan prasarana dan sarana dasar bagi kawasan permukiman Menyelenggarakan pola kerjasama antara pihak pemerintah dengan pihak swasta dalam menyelenggarakan permukiman yang sehat 2 Mewujudkan penyediaan jalan yang berkualitas o Meningkatkan akses antara pusat permukiman dengan pusat kegiatan o Meningkatkan jalan secara terintegrasi untuk mendukung aksesibilitas baik orang maupun barang 3 Terciptanya kualitas sumberdaya air bersih o Pemenuhan ketersediaan air bersih bagi sebagaian besar masyarakat terutama rumah tangga o o o Pendayagunaan sumberdaya air untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat Meningkatkan infrastruktur pengelolaann air bersih Perluasan wilayah layanan air bersih 4 Mewujudkan penyediaan jaringan drainase yang terintegrasi o o Meningkatkan penyediaan jaringan drainase yang berkualitas Menyelenggarakan jaringan drainase yang terintegrasi secara berkelanjutan 5 Terciptanya pengelolaan sampah yang terencana o o Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana persamapahan Meningkatkan kesadaran masyarakat

171 SPPIP Kota Kuala Tungkal VI - 14 Laporan Akhir No Tujuan Kebijakan terhadap pengelolaan sampah yang baik 6 Terciptanya sistem air limbah o Terciptanya jaringan air limbah antar kawasan o Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pola hidup sehat 7 Mewujudkan tata bangunan untuk mendukung lingkungan yang sehat o o Menciptakan rencana bangunan yang berkualitas Menjaga kualitas lingkungan terhadap pencemaran lingkungan 8 Bersinerginya berbagai pihak mendukung pembangunan permukiman dan infrastrutur perkotaan o o Mengoptimalkan perangkat pemerintah untuk mendukung pembangunan Peningkatan kerjasama antar berbagai pihak Sumber : Hasil Analisis, Identifikasi dan Perumusan Strategi Pembangunan Pembangunan Kota Perumusan strategi menekankan pada potensi dan persoalan bidang permukiman dan infrastruktur perkotaan dengan menggunakan matriks SWOT (Strengh/ Kekuatan, Weakness/ Kelemahan, Opportunity/ Peluang dan Threat/ Ancaman). Perumusan strategi dilakukan dengan persilangan sebagai berikut : Strengh (S) dengan Opportunity (O) yang dinamakan strategi SO Weakness (W) dengan Opportunity (O) yang dinamakan strategi WO Strengh (S) dengan Threat (T) yang dinamakan strategi ST Weakness (W) dengan Threat (T) yang dinamakan strategi WT Kajian matriks SWOT Kota Kuala Tungkal pada bidang permukiman dan infrastruktur perkotaan diuraikan sebagai berikut :

172 SPPIP Kota Kuala Tungkal VI - 15 Laporan Akhir Tabel 6.7 Matrik Analisis SWOT Pembangunan Kota Kuala Tungkal EKSTERNAL INTERNAL Peluang/Opportunity (O) 1. Kota Kuala Tungkal merupakan Kota Pelabuhan yang seharusnya memiliki peran yang sangat strategis bagi Provinsi Jambi. 2. Kota Kuala Tungkal merupkan kota transit ke Batam serta daerahdaerah perairan lainnya. 3. Kota Kuala Tungkal memiliki TPI (Tempat Pelelangan Ikan) terbesar di Provinsi Jambi. 4. Kota Kuala Tungkal telah dibangun Pelabuhan Roro di Parit IV yang dapat melayani perjalanan ke Kota Batam Johor dan Singapura 5. Dengan ditingkatkanya status jalan menuju Kota Kuala Tungkal yang semula jalan tingkat provinsi menjadi jalan strategis nasional akan membawa dampak pengembangan Kota Kuala Tungkal Kekuatan /Strengths (S) 1. Kota Kuala Tungkal sebagai Ibukota Kabupaten Tanjung Jabung Barat merupakan kota Strategis Provinsi Jambi bagian timur berfungsi sebagai Kota Pelabuhan. Kota Kuala Tungkal sejak dari dulu terkenal dengan pelabuhannya yang langsung berhadapan dengan lautan Cina Selatan, sehingga arus perdagangan dari luar daerah masuk melalui pelabuhan Kota Kuala Tungkal. 2. Kota Kuala Tungkal berada dimuara Sungai Pengabuan, sehingga Kota ini menghubungkan transportasi darat dan transportasi air. 3. Kota Kuala Tungkal terbagi atas 2 (dua) topografi yang berbeda yaitu daratan rendah dan perairan. 4. Berada pada lahan yang sebagian besar merupakan daerah rawa atau genangan sekitar 60 % dari luas kota, sehingga memerlukan biaya konstruksi yang cukup tinggi untuk pembangunan sarana dan prasarana perkotaan. 5. Kota Kuala Tungkal yang berada di Muara Sungai Pengabuan untuk pengadaan air minum memerlukan biaya yang besar dan teknologi yang tinggi, oleh karena sumber air baku dengan kekeruhan yang tinggi dan payau. Strategi SO 1. Memanfaatkan posisi strategis Kota Kuala Tungkal sebagai kota pelabuhan yang menghubungkan dengan kawasan di luar Provinsi Jambi 2. Mendayagunakan lahan-lahan relatif masih kosong dan mempunyai topografi yang relatif datar untuk pengembangan wilayah perkotaan 3. Memaksimalkan Kota Kuala Tungkal sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Kelemahan/Weaknesses (W) 1. Adanya konsentrasi pemanfaatan lahan perkotaan pada kawasan tertentu (pusat kota), sehingga perlu adanya keseimbangan pemanfaatan lahan perkotaan pada kawasan-kawasan lain. 2. Daerah Aliran Sungai (DAS) yang seharusnya merupakan daerah miliknya sungai menjadi kawasan permukiman bagi para nelayan. 3. Kota Kuala Tungkal memiliki daerah perairan yang sangat besar sehingga apabila dibangun sarana dan prasarana kota, maka biaya yang dibutuhkan dalam konstruksi pembangunan membutuhkan biaya yang sangat besar berbeda dengan kawasan yang memiliki topografi yang cukup datar. Strategi WO 1. Melakukan peningkatan jalan dengan pelebaran Jalan untuk semakin memantapkan posisi Kota Kuala Tungkal sebagai Kota Pelabuhan. 2. Mengurangi konsentrasi pembangunan permukiman di Pusat Kota untuk pengembangan kota 3. Melengkapi sarana dan prasarana pada pusat pelayanan dan sub pusat pelayanan untuk mendukung Kota Kuala Tungkal sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) 4. Mencari sumber-sumber pendanaan dalam usaha memenuhi kebutuhan berbagai kegiatan masyarakat

173 SPPIP Kota Kuala Tungkal VI - 16 Laporan Akhir Tantangan/Threats (T) 1. Masih terbatasanya sarana dan prasarana perkotaan diseluruh wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat. 2. Kebutuhan pelayanan kota semakin meningkat dan semakin kompleks 3. Sebaran ekonomi perkotaan yang tidak merata (terpusat pada pusat kegiatan perkotaan), memungkinkan terjadi perkembangan kota yang mengelompok. Sumber : Hasil Analisis, 2012 Startegi ST 1. Mengusahakan peningkatan pelayanan kota dalam bidang prmukiman dan infrastruktur perkotaan, yang semakin manjadikan masyarakat merasaka aman, nyaman dan krasan 2. Memanfaatkan lahan kosong yang aman untuk pengembangan kota 3. Menghindari pengembangan kota pada kawasan sempada sungai Strategi WT 1. Menangulangi munculya bangunanbangunan liar yang tidak sesuai dengan kebijakan peruntukan ruang kota 2. Segera dilakukan antisipasi terhadap kawasan-kawasan yang terindikasi memiliki kecenderungan menjadi kumuh Tabel 6.8 Matrik Analisis SWOT Pembangunan Permukiman Kota Kuala Tungkal EKSTERNAL INTERNAL Kekuatan /Strengths (S) 1. Topografi wilayah Kota Kuala Tungkal yang merupakan daerah perairan, sehingga menjadi kendala yang sangat sulit untuk pengembangan permukiman. 2. Kepadatan penduduk terkonsentrasi di pinggiran sungai dan pusat kota, sehingga ada ketidakseimbangan antara pusat kota dengan kawasan lainnya. 3. Kawasan pengembangan Kota diarahkan ke Kecamatan Bram Itam di Pembengis. Saat sekarang telah tumbuh perkantoran pemerintah daerah seperti Kantor DPRD, Kantor Dishub, Kantor Perkebunan, dan Instansi vertikal seperti Pengadilan Agama, Kantor Pajak dan Kantor Badan Pusat Statistik 4. Jarak antara kawasan permukiman dengan pusat kegiatan kota memiliki radius yang cukup dekat 5. Masih banyak terdapat lahan belum terbangun yang dapat dimanfaatkan sebagai kawasan permukiman Kelemahan/Weaknesses (W) 1. Konsentrasi permukiman terpusat di kawasan kegiatan ekonomi utama perkotaan 2. Tingkat ekonomi masyarakat umumnya kurang mampu untuk memiliki rumah tipe menengah keatas. 3. Pola permukiman yang ada secara historis berada di pinggiran sungai dan linier terhadap jalan utama 4. Pola kavling yang ada cenderung tidak lebar namun panjang ke belakang 5. Pada kawasan permukiman sering terjadi genangan air akibat hujan dan debit air sungai yang meningkat Peluang/Opportunity (O) 1. Akan terbangunnya kawasan permukiman ke arah Kecamatan Bram Hitam. 2. Adanya pengembang perumahan yang akan membangun perumahan di Kota Kuala Tungkal. 3. Adanya kawasan yang segera dapat dikembangkan sebagai kawasan permukiman baru yaitu di Kawasan Manunggal Strategi SO 1. Memanfaatkan lahan kosong untuk dibangun perumahan oleh para pengembang perumahan guna memenuhi kebutuhan rumah yang terus meningkat akibat tingginya pertambahan penduduk pendatang terutama pada kawasan pengembangan kota 2. Melakukan penataan rumah yang belum padat penghuninya. Strategi WO 1. Mendorong pihak pengembang perumahan untuk membangun perumahan 2. Membantu masyarakat yang kurang mampu untuk memiliki rumah 3. Pembangunan permukiman yang sehat dan terbebas dari genangan air

174 SPPIP Kota Kuala Tungkal VI - 17 Laporan Akhir Tantangan/Threats (T) 1. Perkembangan perkotaan yang pesat menyebabkan meningkatkan pendatang yang membutuhkan permukiman 2. Infrastruktur yang ada seperti jalan cenderung sempit dan tidak disiapkan drainase, sudut simpang jalan hampir 90 o sehingga menyulitkan bagi pengendara 3. Banyak sungai atau parit alami yang telah berubah fungsi atau terbenam untuk pembangunan permukiman 4. Untuk penataan kawasan permukiman lama diperlukan alokasi dana pembangunan yang tidak sedikit 5. Perlu disiapakan kawasan pengembangan baru untuk memenuhi kebutuhan akan permukiman seiring tinggi nya laju pertumbuhan penduduk Sumber : Hasil Analisis, 2012 Startegi ST 1. Mengusahakan peningkatan pelayanan kota dalam bidang permukiman dan infrastruktur perkotaan, yang semakin manjadikan masyarakat merasakan aman, nyaman dan sehat 2. Mendorong tumbuhnya kegiatan pembangunan permukiman perkotan baik yang dilakukan oleh masyarakat dan pengusaha maupun kemungkinan dibangunnya permukiman untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Strategi WT 1. Mendorong peran serta masyarakat dan investor untuk membangun permukiman di Kota Kuala Tungkal Tabel 6.9 Matrik Analisis SWOT Jalan Lingkungan Kota Kuala Tungkal EKSTERNAL INTERNAL Kekuatan /Strengths (S) 1. Adanya pembangunan dan peningkatan jalan lingkungan di kawasan perkotaan Kuala Tungkal 2. Jalan lingkungan di wilayah pusat perkotaan Kuala Tungkal pada sebagian besar dalam kondisi cukup baik dengan perkerasan aspal dan beton Kelemahan/Weaknesses (W) 1. Program jalan lingkungan belum menjangkau semua wilayah perkotaan 2. Pembangunan jalan lingkungan terbentur dengan biaya yang cukup besar dikarenakan material untuk membangun konstruksi jalan lingkungan sangat jauh. 3. Pembangunan jalan tidak diikuti dengan pembangunan drainase sehingga dapat merusak kualitas jalan lingkungan 4. Jalan lingkungan memiliki lebar jalan yang relatif sempit sehingga menyulitkan saat kendaraan berpapasan Peluang/Opportunity (O) Strategi SO Strategi WO 1. Adanya bantuan 1. Memanfaatkan jalan lingkungan di 1. Melakukan pembangunan/peningkatan jalan wilayah perkotaan yang mempunyai pembangunan/peningkatan jalan lingkungan dari pemerintah kondisi yang cukup baik lingkungan dengan memanfaatkan Provinsi, Pemerintah Pusat, 2. Memanfaatkan lebar jalan berbagai dana bantuan Swasta, lembaga sosial maupun lingkungan di kawasan permukiman 2. Melakukan penataan sirkulasi jalan bantuan dari luar negeri. baru yang cukup memenuhi lalu lingkungan dengan jalan-jalan utama 2. syarata kelancaran dan keamanan 3. Melakukan pemerataan Adanya integrasi jaringan jalan lintas kendaraan pembangunan/peningkatan jalanjalan lingkungan diseluruh wilayah lingkungan dengan jalan arteri 3. Melakukan integrasi jaringan jalan 3. Untuk kawasan permukiman baru lingkungan dengan Jalan Arteri Kota Kuala Tungkal

175 SPPIP Kota Kuala Tungkal VI - 18 Laporan Akhir terbuka pembukaan jalan lingkungan dengan lebar badan jalan sampai 8 meter Tantangan/Threats (T) 1. Genangan air pada jalan jalan bila terjadi hujan sehingga menyebabkan jalan menjadi cepat rusak 2. Kondisi fisik dan struktur tanah dapat menyebabkan pembiayaan jalan lingkungan menjadi lebih tinggi 3. Perlu rekayasa konstruksi tertentu untuk pembangunan jalan pada jenis tanah berlumpurl Sumber : Hasil Analisis, 2012 Startegi ST 1. Memperbaiki jalan jalan lingkungan yang rusak 2. Melakukan sinkronisasi antar program untuk pemenuhan kebutuhan pembangunan/peningkatan jalan lingkungan 3. Meningkatkan koordinasi pembangunan/peningkatan jalan lingkungan Strategi WT 1. mendorong peran serta masyarakat setempat untuk turut berpartisipasi memelihara jalan lingkungan 2. Segera dilakukan sinkronisasi dan koordinasi dengan berbagai pihak untuk program pembangunan/peningkatan jalan lingkungan di seluruh wilayah Kota Kuala Tungkal EKSTERNAL Tabel 6.10 Matrik Analisis SWOT Drainase Kota Kuala Tungkal INTERNAL Kekuatan /Strengths (S) 1. Telah terdapat masterplan jaringan drainase Kota Kuala Tungkal, meskipun belum mampu menggambarkan secara keseluruhan drainse Kota Kuala Tungkal; 2. Adanya drainase primer alami yang dapat dijadikan outlet Kelemahan/Weaknesses (W) 1. Tidak ada jaringan drainase yang terpadu sehingga air limpasan tidak mengalir dan menyebabkan genangan air 2. Banyaknya sampah serta terjadinya sendimentasi pada badan saluran drainase 3. Kurang pedulinya masyarakat Kota Kuala Tungkal dalam menjaga dan memelihara saluran drainase 4. Kondisi fisik Kota Kuala Tungkal sebagian besar merupakan dataran rendah dengan kelerangan 0 2 % meliputi 60 % dari wilayah kota 5. Banyak drainse alam (parit) yang telah tertutup oleh bangunan 6. Drainse eksisting memiliki dimensi yang sangat kecil dan tidak mampu menampung volume air limpasan yang dihasilkan oleh hujan. Peluang/Opportunity (O) 1. Penataan sistem jaringan drainase secara terpadu pada wilayah perkotaa Kuala Tungkal. 2. Integrasi sistem drainase dengan wilayah sekitar Kota Kuala Tungkal 3. Adanya bantuan pembangunan/peningkatan drainase dari pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat, Swasta, lembaga sosial maupun bantuan dari luar negeri Strategi SO 1. Memanfaatkan jaringan drainase di wilayah permukiman perkotaan 2. Memanfaatkan jaringan drainase yang sudah terhubung dengan drainase alami 3. Melakukan identifikasi terhadap program-program pembangunan/peningkatan drainase Strategi WO 1. Melakukan penataan jaringan drainase secara terpadu dan terintegrasi 2. Melakukan perbaikan terhadap jaringan drainase yang mengalami permasalahan 3. Melakukan pembangunan/peningkatan jaringan drainase dengan memanfaatkan bantuan dari luar

176 SPPIP Kota Kuala Tungkal VI - 19 Laporan Akhir Tantangan/Threats (T) 1. Peningkatan debit air sungai terutama pada daerah hulu terjadi hujan atau pada saat air laut mengalami pasang 2. Terjadi genangan air pada saat hujan turun karena keterbatasan kapasitas drainase di kawasan perkotaan Kuala Tungkal. 3. Pasang surut sungai yang ekstrim akan mempengaruhi genangan kota 4. Sebagai kawasan kota merupakan kawasan yang rawan genangan Startegi ST 1. Melakukan normalisasi jaringan drainase yang terdapat di wilayah Kota Kuala Tungkal 2. Melakukan penanganan sistem drainase akibat terjadinya genangan air 3. Melakukan penanganan sistem drainase akibat hujan yang deras Strategi WT 1. Mendesak kepada pihak-pihak terkait agar segera menangani permasalahan saluran drainase agar dapat difungsikan secara maksimal 2. Mempercepat penanganan sistem drainase yang terkait dengan air hujan dan debit sungai yang meningkat INTERNAL EKSTERNAL Tabel 6.11 Matrik Analisis SWOT Air Minum Kota Kuala Tungkal Kekuatan /Strengths (S) 1. Telah tersedia prasarana pengelolaan air minum yang dikelola oleh PDAM 2. Sebagian wilayah perkotaan telah terlayani oleh jaringan air bersih yang dikelola oleh PDAM Kelemahan/Weaknesses (W) 1. Kualitas air minum yang terdapat di kawasan perkotaan Kuala Tungkal masih belum baik. 2. Layanan jaringan air minum masih sangat terbatas pada kawasan tertentu dan belum mampu melayani seluruh kawasan Kota Kuala Tungkal. 3. Produksi air minum yang dikelola oleh PDAM Tirta Pengabuan masih belum mencukupi kebutuhan masyarakat. 4. Keterbatasan sarana dan prasarana pengolahan air minum dan pelayanan air minum bagi masyarakat perkotaan Kuala Tungkal. Peluang/Opportunity (O) 1. Adanya bantuan pembangunan/peningkatan prasarana air minum dari pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat, Swasta, lembaga sosial maupun bantuan dari luar negeri. 2. Terdapat sumber air di Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang dapat dipergunakan sebagai sumber air baku untuk air minum meningkatkan produksi air minum dan perluasan jangkauan layanan air minum Tantangan/Threats (T) Strategi SO 1. Mengembangkan dan memperluas jaringan pelayanan air bersih dari PDAM 2. Memanfaatkan sumber air baku di wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang masih memungkinan dikembangkan pemanfaatanya sebagai sumber air bersih 3. Memanfaatkan jumlah penduduk di Kota Kuala Tungkal yang cukup banyak sebagai konsumen air bersih Startegi ST Strategi WO 1. Melakukan inventarisasi kemungkinan kebocoran-kebocoran air perpipaan 2. Meningkatkan kualitas, kuantitas dan kontinuitas layanan air bersih dengan memanfaatkan bantuan pembangunan/ peningkatan jaringan air bersih dari Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat, swasta, lembaga sosial maupun bantuan dari luar negeri 3. Meningkatkan sumber air baku dengan melakukan kerjasama pemanfaatan sumber air baku 4. Meningkatkan jangkaun pelayanan air bersih dengan memanfaatkan berbagai sumber bantuan dari luar Strategi WT 1. Tingkat pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi menyebabkan kebutuhan air minum cukup tinggi 2. Kemungkinan terjadinya 1. Menanggulangi terjadinya pencemaran air bersih terhadap jaringan perpipaan yang sudah ada 2. Menghindari/ mengantisipasi 1. Memberikan sangsi kepada konsumen akibat adanya pencurian air bersih 2. Melakukan uji laboratorium secara

177 SPPIP Kota Kuala Tungkal VI - 20 Laporan Akhir pencemaran lingkungan yang berpengaruh terhadap kualitas air minum Sumber : Hasil Analisis, 2012 kemungkin kerusakan jaringan air bersih, kebocoran, pencurian air bersih, dan sejenisnya. berkala terhadap kualitas air bersih utamanya air minum 3. Memberikan sangsi kepada pelaku pengambilan air tanah dalam secara berlebihan EKSTERNAL INTERNAL Peluang/Opportunity (O) Tabel 6.12 Matrik Analisis SWOT Air Limbah Kota Kuala Tungkal Kekuatan /Strengths (S) 1. Sebagian penduduk membuang limbah cair ke saluran drainase dan sungai. 2. Sebagian penduduk perkotaan Kuala Tungkal telah membuang limbah padat (tinja manusia) ke tempat septictank Strategi SO Kelemahan/Weaknesses (W) 1. Terbatasnya sarana infrastruktur pengelolaan air limbah. 2. Tidak semua bangunan rumah tangga mempunyai prasarana dan sarana air limbah 3. Belum terdapat IPLT (Instalasi Pengelolaan Limbah Tinja) dan IPAL (Instalasi Pengelolaan Air Limbah) di Kota Kuala Tungkal Strategi WO 1. Kerjasama dengan lembaga lingkungan dalam pengelolaan air limbah 2. Adanya bantuan pembangunan/peningkatan penyediaan prasarana air limbah dari pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat, Swasta, lembaga sosial maupun bantuan dari luar negeri 3. Kerjasama dengan wilayah disekitar Kota Kuala Tungkal dalam mengelola air limbah Tantangan/Threats (T) 1. Sifat tanah yang jenuh air menyebabakan penyerapan air limbah pada tanki septic menjadi lambat 2. Sebagian penduduk merasa mudah dan praktis membuang tinja ke saluran drainase alami 3. Untuk kawasan padat sangat sulit dikembangkan tangki septic komunal karena keterbatasan lahan 4. Pembuangan air limbah langsung ke drainase alami dapat berdampak pada pencemaran lingkungan perkotaan Kuala Tungkal Sumber : Hasil Analisis, Memanfaatkan saluran drainase untuk buangan air limbah cair 2. Memanfaatkan septic tank yang ada untuk membuang limbah padat (tinja manusia) Startegi ST 1. Meminimalisir terjadinya pencemaran lingkungan terhadap pengelolaan air limbah 2. Melakukan analisa dampak lingkungan untuk mengantisipasi pencemaran air limbah 1. Melengkapi kebutuhan sarana dan prasarana air limbah dengan memanfaatkan bantuan dari luar 2. Menanggulangi kerusakan/kebocoran air limbah 3. Membangun IPLT serta melakukan kerjasama dengan lembaga lingkungan dalam pengelolaan air limbah Strategi WT 1. Segera melakukan perbaikan sarana dan prasarana air limbah untuk mengantisipasi pencemaran lingkungan 2. Segera melakukan penanggulangan dampak lingkungan akibat pencemaran air limbah

178 SPPIP Kota Kuala Tungkal VI - 21 Laporan Akhir Tabel 6.13 Matrik Analisis SWOT Persampahan Kota Kuala Tungkal INTERNAL EKSTERNAL Peluang/Opportunity (O) 1. Adanya bantuan pembangunan/peningkatan prasarana persampahan dari pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat, Swasta, lembaga sosial maupun bantuan dari luar negeri 2. Pemanfaatan sampah untuk pupuk, bahan kertas, plastic dan lain-lain. 3. Kerjasama dengan wilayah disekitar Kota Kuala Tungkal dalam mengelola Persampahan Tantangan/Threats (T) 1. Lokasi TPA yang memenuhi kelayakn teknis sangat jauh dari pusat kota. 2. Jumlah armada dan personil sangat terbatas. 3. Perkotaan Kuala Tungkal merupakan kawasan yang rawan genangan penanganan sampah akan lebih sulit. 4. Bila terjadi genangan dan air pasang, sampah akan terbawa ke kawasan kota dan tertinggal pada saat air surut Sumber : Hasil Analisis, 2012 Kekuatan /Strengths (S) 1. Terdapat sarana dan prasarana sampah seperti armada pengangkutan sampah, bak sampah dan TPS 2. Sebagian penduduk perkotaan Kuala Tungkal telah mendapat pelayanan pengangkutan sampah Strategi SO 1. Mengoptimalkan sarana dan prasarana sampah yang ada 2. Memaksimalkan pelayanan sampah yang telah dilakukan 3. Meningkatkan dan meremajakan prasarana dan sarana yang sudah tua dan menambah sarana dan prasarana guna menunjang pelayanan prima bidang pengelolaan persampahan kota Kuala Tungkal Startegi ST 1. Meminimalisir terjadinya pencemaran lingkungan terhadap pengelolaan sampah 2. Melakukan analisa dampak lingkungan untuk mengantisipasi pencemaran sampah Kelemahan/Weaknesses (W) 1. Pelayanan sampah masih terbatas, belum menjangkau semua wilayah perkotaan Kota Kuala Tungkal. 2. Armada angkutan sampah yang dikelola oleh pemerintah daerah masih belum memadai 3. Lokasi TPA yang sangat jauh dari Perkotaan Kuala Tungkal dan berada dekat badan air sehingga tida layak teknis dan ekologis 4. Ketersediaan TPS masih sangat terbatas Strategi WO 1. Meningkatkan pelayanan sampah dengan memanfaatkan berbagai bantuan dari luar 2. Menambah jumlah alat angkutan untuk mengangkut timbulan sampah yang semakin bertambah 3. Melakukan penelitian dan uji kelayakan untuk menyediakan TPA yang lebih luas dan jangka panjang umur pemanfatan Strategi WT 1. Segera melakukan penambahan sarana dan prasarana sampah untuk mengantisipasi pencemaran lingkungan 2. Segera melakukan penanggulangan dampak lingkungan akibat pencemaran sampah

179 SPPIP Kota Kuala Tungkal VI - 22 Laporan Akhir 6.5 Identifikasi Kebutuhan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan Dalam penyusunan strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan akan dibutuhkan strategi berdasarkan hasil analisis yang telah diakukan. Dengan menggunakan analisis SWOT terhadap potensi dan permasalahan yang terjadi pada bidang permukiman dan infrastruktur perkotaan akan dihasilkan daftar kebutuhan strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur seperti terlihat pada table berikut.

180 SPPIP Kota Kuala Tungkal VI - 23 Laporan Akhir Tabel : 6.14 Identifikasi Kebutuhan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan No Strategi Aspek yang diamati Program Kesesuaian dengan Program Pusat Kesesuaian dengan Program Kerja Pemerintah Kab./ Kota Kebutuhan Sumber Pembiayaan Kemungkin an Waktu Penerapan/ Pelaksanan Keterangan A STRATEGI SKALA KOTA 1 2 Mengamankan fungsi sempadan Pengabuan dan paritparit (1 s/d 7) Penataan kawasan permukiman pinggiran sungai di kawasan perkotaan 1 Fisik Sosekmas Kelembagan Pembiayaan Fisik Sosial Ekonomi Masyarakat Penataan/ Relokasi permukiman rawan bencana genangan dan banjir Menyelamatkan jiwa, harta masyarakat dan asset lainnya Dinas PU, Bappedamdal, BPN, PDAM, Badan Pemberdayaan masyarakat, Camat dan Lurah setempat Penataan dan Revitalisasi kawasan permukiman pinggiran sungai / Parit serta Pembangunan Kota Pinggiran Sungai Kawasan akan lebih berkembang sesuai fungsinya dengan tetap menjaga fungsi utama sebagai lindung sungai, Fisik bangunan memperkuat tanggul sungai sirkulasi pergerakan didalam lingkungan semakin luas dan mengurangi dengan dibangunnya jaringan jalan linbgkungan Pemanfatan lahan kota yang lebih ekonomis sekaligus memperkuat konstruksi lindung sungai dan memngrangi kepadatan penduduk RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat BLN/ APBN/ APBD Propinsi, APBD Kab., Kemitraan dgn Swasta, CSR / Swadaya Masyarakat APBN/ APBD Propinsi, APBD Kabupaten 5 Tahun pertama s/d 5 Tahun keempat 5 Tahun Pertama dan Kedua Keberadaan Sungai di Kota Kuala Tungkal, mestinya dapat menjadi icon, citra dan wajah Kota Sungai bagi Kota Kuala Tungkal

181 SPPIP Kota Kuala Tungkal VI - 24 Laporan Akhir Kelembagan Perubahan citra kawasan pinggiran sungai dari halaman belakang menjadi halaman depan atau wajah kota, dan berkembangnya kegiatan wisata kota melalui pembangunan taman kota di pinggiran sungai, arena wisata sungai dll Pengembangan forum komunikasi dengan masyarakat yang melakukan kegiatan di sungai dan pinggiran sungai Bappedamdal, Dinas PU, BPN, Badan Pemberdayan Masyarakat Pembiayaan 3 4 Penyediaan permukiman layak huni dan murah bagi penduduk pendatang dan masyarakat berpenghasilan rendah di Kota Kuala Tungkal Penyediaan permukiman terencana untuk pemenuhan kebutuhan rumah (back log dan pertumbuhan penduduk) 1 1 Fisik Sosekmas Kelembagan Pembiayaan Fisik Sosekmas Kelembagan Pembiayaan Pembangunan rumah sederhana sehat dan murah bagi kaum pendatang dan masyarakat berpenghasilan rendah pada kawasan pengembangan Permukiman. menyediakan hunian layak dan murah, serta meringankan beban ekonomi biaya tinggi bagi kaum pendatang dan masyarakat berpenghasilan rendah Dinas Perkotaan, Dinas PU Pengembangan Lisiba tersedianya Tersedianya lahan pengembangan permukiman baru sesuai peruntukan tata ruang kota Pemda, Bappedamdal, Dinas PU, BPN RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim dan Kementerian Perumahan Rakyat RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat APBN/ APBD Propinsi, APBD Kabupaten APBN/ APBD Propinsi, APBD Kabupaten 5 Tahun kedua s/d Keempat 5 Tahun ketiga dan Keempat Pertumbuha n penduduk Kota Kuala Tungkal yang tinggi menuntut ketersediaan hunian yang layak dan sehat yang memadai 5 Pemantapan Program Pembangunan Permukiman 1 Fisik Sosekmas Review RP4D Kabupaten Tanjung Jabung Barat Memantapkan Program Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan Kota Kuala Tungkal RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. APBD Kabupaten. 5 Tahun pertama

182 SPPIP Kota Kuala Tungkal VI - 25 Laporan Akhir dan Infrastruktur Perkotaan Kota Kuala Tungkal Kelembagan Pembiayaan Bappedamdal. Dinas PU Tanjab Barat Fisik 1 Sosekmas 6 Bidang Air Minum Kelembagan Pembiayaan Fisik 2 Sosekmas Kelembagan Pembiayaan 7 Bidang Drainase 3 Fisik 1) Penyusunan Master Plan Pengembangan Pelayanan Air Minum skala Perkotaan Kuala Tungkal 2) Penyusunan Studi kelayakan penambahan investasi dan peningkatan kinerja pelayanan Air Minum Perkotaan Kuala Tungkal 3) Penyusunan Advisory peyehatan kelembagaan PDAM "Tirta Pengabuan" Kab. Tanjung Jabung Barat Terpenuhinya kebutuhan masyarakat perkotaan Kuala Tungkal akan air bersih, yang saat ini baru terlayani sekitar 40 % Terjaminnya tingkat kebersihan konsumsi air minum masyarakat PDAM "Tirta Pengabuan" Kabupaten Tanjung Jabung Barat Perluasan Pembangunan Jaringan pipa pelayanan air minum PDAM "Tirta Pengabuan" Kabupaten Tanjab Barat Terpenuhinya kebutuhan masyarakat perkotaan Kuala Tungkal akan air bersih, yang saat ini baru terlayani sekitar 40 % Terjaminnya tingkat kebersihan konsumsi air minum masyarakat PDAM "Tirta Pengabuan" Kabupaten Tanjung Jabung Barat Review Penyusunan Masterplan Drainase Kota Kuala Tungkal RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RENSTRA PU-CK RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat RPJMD, RTRW APBN BLN/ APBN/ APBD Propinsi, APBD Kab., Kemitraan dgn Swasta, APBN 5 Tahun pertama 5 Tahun pertama s/d 5 Tahun keempat 5 Tahun pertama

183 SPPIP Kota Kuala Tungkal VI - 26 Laporan Akhir Sosekmas Kelembagan Terhindarnya sebagian masyarakat dari resiko genangan/ banjir Dinas PU Dit. Bangkim RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat 4 1 Pembiayaan Fisik Sosekmas Kelembagan Pembiayaan Fisik Sosekmas Kelembagan Pembangunan Saluran Drainase Sekunder, Tersier dan Kuarter Kota Kuala Tungkal Perluasan kawasan bebas genangan da banjir Dinas PU 1) Penyusunan Masterplan Pengelolaan Persampahan Perkotaan Kuala Tungkal 2) Studi kelayakan dan Master Plan Pembangunan TPA sampah baru di luar kawasan perkotaan Kuala Tungkal 3) AMDAL TPA calon lokasi TPA baru di luar kawasan perkotaan Kuala Tungkal Terencanakannya manajemen pengelolaan persampahan Kota secara menyeluruh, terpadu dan berkelanjutan Dinas PU RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat APBN/ APBD Propinsi, APBD Kabupaten., APBN/ APBD Propinsi, 5 Tahun pertama s/d 5 Tahun ke empat 5 Tahun pertama 8 Bidang Persampahan 2 4 Pembiayaan Fisik Sosekmas Kelembagan Pembiayaan Fisik Sosekmas Pengadaan Lahan untuk TPA baru di luar kawasan perkotaan Kuala Tungkal Kebersihan dan kesehatan kota Dinas PU, BPN, Dinas Perkotan Pembangunan TPA baru di luar perkotaan Kuala Tungkal Terhindarnya masyarakat kawasan perkotaan dari polusi sampah RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RPJMD, RTRW Kab.Bungo dan RUTR Kota Kuala Tungkal RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. APBN/ APBD Kab., BLN/ APBN/ APBD Propinsi, APBD Kab., 5 Tahun pertama 5 Tahun pertama s/d 5 Tahun ke dua

184 SPPIP Kota Kuala Tungkal VI - 27 Laporan Akhir Kelembagan Dinas Perkotaan Tanjab Barat Pembiayaan Bidang Sanitasi 2 10 Bidang Jalan 1 Fisik Sosekmas Kelembagan Pembiayaan Fisik Sosekmas Kelembagan Pembiayaan Fisik Sosekmas Kelembagan Pembiayaan Fisik Sosekmas Kelembagan Pembiayaan Pengadaan baru dan peremajaan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan Kota Kuala Tungkal Meningkatnya dan meluasnya pelayanan pengelolaan persampahan bagi masyarakat Kota Kuala Tungkal Dinas Kebersihan, Dinas PU, dan Kesehatan, PKK Penyusunan Masterplan Pengelolaan air limbah dan Sanitasi Kota Kuala Tungkal/ Rencana Induk Sistem Sanitasi dan Pengelolaan Air Limbah Perkotaan Terencanakannya manajemen pengelolaan air limbah dan sanitasi Kota secara menyeluruh, terpadu dan berkelanjutan Dinas PU, Pembangunan IPAL dan IPLT Kota Kuala Tungkal Terwujudnya lingkungan hidup bersih dan sehat bagi masyarakat Kota Kuala Tungkal secara berkelanjutan Dinas PU, dan Kesehatan, PKK Penyusunan Masterplan Penataan Jalan Kota Terencanakannya kegiatan penataan jalan kota secara terpadu, sinergi dan terintegrasi Dinas PU, RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat APBD Propinsi, APBD Swadaya Masyarakat APBN/ APBD Propinsi, APBD Kabupaten, BLN/ APBN/ APBD Propinsi, APBD Kab., APBD Propinsi, APBD Kabupaten 5 Tahun pertama s/d 5 Tahun ke empat 5 Tahun pertama 5 Tahun pertama s/d 5 Tahun ke lima 5 Tahun pertama

185 SPPIP Kota Kuala Tungkal VI - 28 Laporan Akhir 2 Fisik Sosekmas Kelembagan Pembiayaan Fisik Pembangunan Median jalan dan landscape jalan Terjaminnya kelancaran transportasi, kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan dan pejalan kaki Dinas PU, 1. Penyusunan RTBL Kawasan Pusat Perdagangan, Kawasan Pinggiran Sungai, dan Kawaan Pusat Pemerintahan dan Kawasan Khusus lainnya RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat APBD Kabupaten 5 Tahun pertama sd 5 Tahun Kedua 11 Bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan 1 1 Sosekmas Kelembagan Pembiayaan Fisik Sosekmas Kelembagan Tertatanya lingkungan yang sehat, aman, nyaman dan serasi bagi masyarakat baik untuk bermukim maupun mengembangkan usaha ekonomi dan memelihara tata nilai budaya masyarakat, maupun pelayanan pemerintahan Dinas PU, Bappedamdal, Dinas Perkotaan, BPN, PDAM, Badan Pemberdayaan masyarakat, Camat dan Lurah setempat 1. Pengembangan Sistem Infirmasi Geografi (SIG) Perijinan Bangunan/ IMB berbasis GIS Mengantisipasi tertib bangunan, tertib lingkungan dan menghindari benturan kepentingan di kemudian hari Dinas PU RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat APBD Propinsi, APBD Kabupaten. APBD Propinsi, APBD Kabupaten. 5 Tahun pertama sd 5 Tahun Kedua 5 Tahun pertama Pembiayaan B SKALA KAWASAN PRIORITAS TERPILIH 1 Kampung Nelayan 1 Jalan 1 Fisik Peningkatan dan perbaikan jalan lingkungan dan jalan setapak (peninggian, pengaspalan/ betonisasi) serta perbaikan jembatan RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, APBD Kabupaten., 5 Tahun pertama

186 SPPIP Kota Kuala Tungkal VI - 29 Laporan Akhir 2 Perumahan/ permukiman, 3 Drainase 1 4 Sanitasi dan Air Limbah 1 Sosekmas keterarturan lingkungan dan kelacaran mobilitas RP4D Kab. Kelembagan Dinas PU, Tanjab Barat Pembiayaan Fisik Sosekmas Kelembagan Pembiayaan Fisik 2 Sosekmas 1 Kelembagan Fisik Sosekmas Kelembagan Pembiayaan Fisik 5 Persampahan 5 Fisik Sosekmas Kelembagan Pembiayaan Pemugaran rumah kurang layak huni Terwujudnya rumah sehat dan layak huni Dinas PU Perencanaan dan Penataan lingkungan perumahan nelayan Terwujudnya permukiman nelayan yang layak huni dan sehat Pengaturan dan normalisasi saluran sungai dan parit IV dari bangunan fisik rumah Meningkatkan estetika lingkungan, mengurangi bahaya banjir pasang surut, menaikan tingkat kesehatan masyarakat. Dinas PU, Pembangunan jamban jamak dan pemasyarakatan gotong royong kerja bakti pembersihan got/ saluran air limbah rumah tangga dan pemberantasan sarang nyamuk Kebersihan dan kesehatan lingkungan dan masyarakat Dinas PU, Dinas Perkotaan, Dinas Kesehatan, PKK Kelurahan Peningkatan pelayanan persampahan, Pemasyarakatan penyediaan bak sampah dan pengelolaan sampah secara mandiri, gerakan kebersihan lingkungan, dan penyediaan container sampah RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim dan Kemenpera RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM RP4D Tanjab Barat RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat APBN/ APBD Propinsi, APBD Kab., Swadaya Masyarakat / APBN/ APBD Propinsi, APBD Kabupaten BLN/ APBN/ APBD Propinsi, APBD Kab., APBD Propinsi, APBD Kab., Swadaya Masyarakat APBD Kab, Swadaya Masyarakat 5 Tahun pertama 5 Tahun pertama 5 Tahun pertama 5 Tahun pertama 5 Tahun pertama

187 SPPIP Kota Kuala Tungkal VI - 30 Laporan Akhir 6 Bidang Air Minum 6 Sosekmas Kelembagan Pembiayaan Fisik Sosekmas Kelembagan Pembiayaan Kebersihan dan kesehatan lingkungan dan masyarakat Dinas PU, Dinas Perkotaan, Dinas Kesehatan, PKK Kelurahan Peningkatan dan Perluasan pelayanan air minum PDAM Terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan air bersih dan air minum serta terjaminnya kesehatan masyarakat PDAM RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RPJMD, RTRW Kab.Bungo dan RUTR Kota Kuala Tungkal BLN/ APBN/ APBD Propinsi, APBD Kab., Kemitraan dgn Swasta, 5 Tahun pertama s/d 5 Tahun 2 7 Penataan bangunan dan Lingkungan 1 Fisik Sosekmas Kelembagan Pembiayaan Penyusunan RTBL Kawasan Permukiman Mewujudkan hunian yang sehat, aman, nyaman dan teratur Dinas PU, RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat APBN/ APBD Propinsi dan Kabupaten 5 Tahun pertama 2 Manunggal 1 Bidang Jalan 1 Fisik Sosekmas Kelembagan Pembiayaan Peningkatan dan perbaikan jalan linglungan dan jalan setapak (pengaspalan/ betonisasi) Kebersihan dan kelancaran mobilitas Dinas PU, RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat APBD Propinsi, APBD Kabupaten., 5 Tahun pertama s/d ketiga 2 Bidang Drainase 2 Fisik Sosekmas Pembangunan dan normalisasi saluran drainase lingkungan sekaligus berfungsi sebagai saluran pembuangan air limbah Perluasan kawasan bebas genangan dan luapan air kotor an air hujan Kebersihan dan kesehatan lingkungan dan masyarakat RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat APBN/ APBD Propinsi, APBD Kabupaten,. Swadaya Masyarakat 5 Tahun pertama s/d kedua

188 SPPIP Kota Kuala Tungkal VI - 31 Laporan Akhir Kelembagan Dinas PU Pembiayaan 3 Bidang Sanitasi dan Air Limbah 3 Fisik Sosekmas Kelembagan Pembiayaan Pembangunan jamban umum, kampanye kerja bakti gotong royong pembersihan saluran, dan gerakan pemberantasan sarang nyamuk Kebersihan dan kesehatan masyarakat dan lingkungan Dinas PU, Dinas Perkotaan, Dinas Kesehatan, PKK Kelurahan RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat APBD Kabupaten. Swadaya Masyarakat 5 Tahun kedua dan ketiga 4 Bidang Persampahan 4 Fisik Sosekmas Kelembagan Pembiayaan Peyediaan TPS, Pemasyarakatan penyediaan bak sampah dan pengelolaan sampah secara mandiri, dan gerakan kebersihan lingkungan Kebersihan dan kesehatan masyarakat dan lingkungan Dinas PU, Dinas Perkotaan, Dinas Kesehatan, PKK Kelurahan RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat APBD Kabupaten., Swadaya Masyarakat 5 Tahun pertama s/d 5 Tahun kedua 3 Pembengis 1 Bidang Drainase 1 2 Bidang Sanitasi dan Air Limbah Fisik 2 Fisik Sosekmas Kelembagan Pembiayaan Pembangunan dan normalisasi saluran drainase lingkungan sekaligus berfungsi sebagai saluran pembuangan air limbah Perluasan kawasan bebas genangan dan luapan air kotor dan air hujan Dinas PU, Dinas Kesehatan, PKK, Desa Pemasyarakatan gerakan kerja bakti gotong royong pembersihan saluran, dan gerakan pemberantasan sarang nyamuk secara periodik RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, APBD Propinsi, APBD Kabupaten. APBD Kabupaten Swadaya 5 Tahun ketiga dan keempat 5 Tahun pertama s/d 5 Tahun

189 SPPIP Kota Kuala Tungkal VI - 32 Laporan Akhir 3 Bidang Persampahan 3 4 Penyediaan permukiman terencana untuk pemenuhan kebutuhan rumah (back log dan pertumbuhan penduduk) 1 Sosekmas Kelembagan Pembiayaan Fisik Sosekmas Kelembagan Pembiayaan Fisik Sosekmas Kelembagan Pembiayaan Kebersihan dan kesehatan masyarakat dan lingkungan Dinas PU, Dinas Perkotaan, Dinas Kesehatan, PKK Kelurahan Pemasyarakatan penyediaan bak sampah dan pengelolaan sampah secara mandiri, dan gerakan kebersihan lingkungan Menyelamatkan jiwa, harta masyarakat dan asset lainnya Dinas PU, Dinas Perkotaan, Dinas Kesehatan, PKK Kelurahan Pengembangan Lisiba, dan rumah sederhana sehat tersedianya Tersedianya lahan pengembangan permukiman baru sesuai peruntukan tata ruang kota Pemda, Bappedamdal, Dinas PU, BPN RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim Kemenpera RP4D Kab. Tanjab Barat RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat Masyarakat APBD Kabupaten Swadaya Masyarakat APBN/ APBD Propinsi, APBD Kabupaten keempat 5 Tahun pertama s/d 5 Tahun keempat 5 Tahun ketiga dan Keempat

190 SPPIP Kota Kuala Tungkal VII - 1 Laporan Akhir Bab-7 P e r u m u s a n S t r a t e g i P e m b a n g u n a n P e r m u k i m a n d a n I n f r a s t r u k t u r P e r k o t a a n Dalam menyusun strategi yang akan dilaksanakan, maka pedomannya adalah tujuan yang akan dicapai, sedangkan untuk menghasilkan kebijakan dilakukan penjabaran dari berbagai tujuan yang telah disusun. Berdasarkan hasil analisis SWOT terhadap potensi dan permasalahan yang ada, maka dihasilkan rumusan strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan. 7.1 Identifikasi Kebutuhan Strategis Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Wilayah dan Kawasan Perkotaan Kuala Tungkal Penyusunan strategi dan program pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan akan berdasarkan kebutuhan strategis pembangunan. Untuk mengetahui kebutuhan strategis maka telah dilakukan analisis SWOT terhadap potensi dan permasalahan bidang permukiman dan infrastruktur yang terjadi pada wilayah perkotaan Kota Kuala Tungkal yang selanjutnya disusun kebutuhan startegis pembangunan sebagaimana dijabarkan pada tabel berikut. Tabel 7.1 Kebutuhan Strategis Pembangunan Wilayah Perkotaan Kuala Tungkal No Aspek Kebutuhan Strategis Pembangunan 1 Permukiman 1. Strategi penyediaan data permukiman dalam memudahkan pengembangan 2. Strategi perencanaan kawasan permukiman yang sehat 3. Strategi penanganan terhadap permukiman yang padat dan cenderung kumuh 4. Strategi penyiapan lingkungan permukiman yang sehat dan layak huni 5. Strategi pembangunan permukiman bagi masyarakat berpenghasilan rendah 6. Strategi penataan terhadap permukiman padat di sempadan sungai 7. Strategi penanganan permukiman rawan genangan air dan kebakaran

191 SPPIP Kota Kuala Tungkal VII - 2 Laporan Akhir No Aspek Kebutuhan Strategis Pembangunan 2 Jalan Lingkungan 1. Strategi penanganan terhadap jalan lingkungan yang rusak 2. Strategi pembangunan jalan lingkungan yang sesuai dengan standar 3. Strategi pemenuhan fasilitas pendukung dan pelengkap jalan lingkungan 4. Strategi pemenuhan kebutuhan jalan lingkungan 5. Strategi penanganan jalan lingkungan yang rawan terendam oleh genangan air 6. Strategi perencanaan jalan lingkungan secara optimal 7. Strategi pemanfaatan lahan belum terbangun bagi pembuatan jalan lingkungan 3 Drainase 1. Strategi pembuatan saluran drainase baru yang terintegrasi 2. Strategi penanganan dan normalisasi terhadap drainase alami 3. Strategi peningkatan kapasitas drainase sesuai dengan standar 4. Strategi penanganan saluran drainase yang rusak dan sedimentasi 5. Strategi penanganan saluran drainase yang berada di sekitar jalan 6. Strategi penanganan bangunan yang menghambat saluran drainase baik alami maupun buatan 7. Strategi penanganan sistem drainase yang terkena genangan secara komprehensif 4 Air Minum 1. Strategi peningkatan produksi air minum 2. Strategi peningkatan sarana dan prasarana pengolahan air minum 3. Strategi peningkatan suplai air baku 4. Strategi pengembangan SPAM dengan memberdayakan masyarakat dan swasta 5. Strategi pelayanan air minum bagi masyarakat berpenghasilan rendah 6. Strategi perencanaan jaringan pelayanan air minum 7. Strategi penyediaan air minum bagi masyarakat di kawasan sekitar sempadan sungai 8. Strategi peningkatan kinerja manajemen PDAM 9. Strategi penanganan air minum pada daerah rawan genangan air

192 SPPIP Kota Kuala Tungkal VII - 3 Laporan Akhir No Aspek Kebutuhan Strategis Pembangunan 5 Persampahan 1. Strategi perluasan layanan persampahan 2. Strategi peningkatan sarana dan prasarana pengolahan persampahan 3. Strategi peningkatan sosialisasi pengolahan sampah dengan metode 3 R 4. Strategi peningkatan kerjasama dan peran swasta dalam pengolahan sampah 5. Strategi peningkatan kinerja kelembagaan pengelolaan sampah 6 Air Limbah 1. Strategi pengelolaan limbah dengan sistem offsite 2. Strategi peningkatan pengelolaan limbah skala komunal 3. Strategi perencanaan pengelolaan limbah 4. Strategi pembangunan sarana dan prasarana pengolahan limbah 7 8 Pemberdayaan Masyarakat Kemampuan Keuangan 1. Strategi peningkatan partisipasi masyarakat dalam penyusunan rencana pembangunan Kota Kuala Tungkal 2. Strategi peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian pembangunan kawasan permukiman 3. Strategi peningkatan sosialisasi mengenai rencana tata ruang di kalangan masyarakat 4. Strategi peningkatan informasi masyarakat mengenai kawasan lindung yang dilarang mendirikan bangunan 5. Strategi peningkatan partisipasi kelompok masyarakat dan swasta dalam penanganan masalah permukiman dan infrastruktur perkotaan 6. Strategi peningkatan kesadaran masyarakat dalam menjaga saluran drainase alami 7. Strategi peningkatan sosialisasi pengolahan sampah 3 R (Reuse, Reduce dan Recycle) 8. Strategi pembuatan kelompok masyarakat dalam pengelolaan SPAM 9. Strategi peningkatan pasrtisipasi masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan apabila terjadi genangan air 1. Strategi peningkatan PAD dengan meningkatkan efisiensi dan menggali sumber sumber pajak dan retribusi 2. Strategi mengupayakan tambahan subsidi dengan mengajukan usulan pembangunan infrastruktur dari pemerintah provinsi

193 SPPIP Kota Kuala Tungkal VII - 4 Laporan Akhir No Aspek Kebutuhan Strategis Pembangunan dan pemerintah pusat 3. Strategi pengkajian sumber pendanaan melalui swadaya masyarakat untuk kegiatan tingkat RT/RW dan pihak swasta melalui CSR bagi perusahaan yang berada di kawasan Kota Kuala Tungkal 9 Kelembagaan 1. Strategi peningkatan kompetensi sumber daya manusia melalui pelatihan bidang permukiman dan infrastruktur 2. Strategi peningkatan kinerja aparat pemerintah dalam bidang permukiman dan infrastruktur 3. Strategi peningkatan kerjasama antar sektor di pemerintahan 4. Strategi peningkatan peran serta masyarakat dalam program validasi data bidang permukiman dan infrastruktur Kawasan Prioritas Penyusunan strategi dan program pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan didasarkan kebutuhan strategis pembangunan. Untuk mengetahui kebutuhan strategis maka telah dilakukan analisis SWOT terhadap potensi dan permasalahan bidang permukiman dan infrastruktur yang terjadi pada kawasan prioritas pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan di Kota Kuala Tungkal. Berdasarkan analisis SWOT disusun daftar kebutuhan strategis sebagaimana tabel berikut. Tabel 7.2 Kebutuhan Strategis Pembangunan Kawasan Prioritas No Aspek Kebutuhan Strategis Pembangunan 1 Permukiman 1. Strategi perencanaan permukiman di kawasan prioritas secara optimal 2. Strategi penataan permukiman pada kawasan padat di sekitar sempadan sungai 3. Strategi perencanaan kawasan permukiman di kawasan yang memiliki lahan belum terbangun 4. Strategi penyiapan kawasan permukiman yang sehat dan layak huni 2 Jalan Lingkungan 1. Strategi penanganan terhadap jalan lingkungan yang mengalami kerusakan 2. Strategi pemeliharaan jalan lingkungan yang telah

194 SPPIP Kota Kuala Tungkal VII - 5 Laporan Akhir No Aspek Kebutuhan Strategis Pembangunan terdapat di kawasan prioritas 3. Strategi pelebaran jalan lingkungan sesuai dengan standar dengan memanfaatkan lahan belum terbangun 4. Strategi pemenuhan fasilitas dan pelengkap jalan lingkungan 3 Drainase 1. Strategi revisi perencanaan drainase pada kawasan prioritas secara optimal 2. Strategi penanganan genangan air yang terjadi akibat hujan maupun luapan air sungai 3. Strategi pembangunan saluran drainase yang saling terintegrasi 4. Strategi normalisasi saluran drainase alami dan buatan yang tertimbun sampah dan sedimentasi 5. Strategi perbaikan saluran drainase yang rusak 4 Air Minum 1. Strategi perencanaan jaringan air minum di kawasan prioritas secara optimal 2. Strategi pembangunan jaringan air minum di kawasan prioritas 3. Strategi peningkatan kualitas dan kuantitas air minum 4. Strategi pengembangan SPAM pada kawasan prioritas oleh masyarakat dan swasta 5 Persampahan 1. Strategi penerapan sistem 3 R dalam pengolahan sampah dari tingkat rumah tangga hingga kawasan 2. Strategi peningkatan pelayanan sampah 3. Strategi peningkatan persan pihak swasta dalam menangani pengolahan sampah 6 Air Limbah 1. Strategi perencanaan pengelolaan limbah pada kawasan prioritas secara optimal 2. Strategi pengelolaan limbah dengan sistem onsite pada kawasan prioritas 3. Strategi pembangunan sarana dan prasarana air limbah komunal 4. Strategi peningkatan pemahaman masyarakat mengenai pengelolaan limbah

195 SPPIP Kota Kuala Tungkal VII - 6 Laporan Akhir No Aspek Kebutuhan Strategis Pembangunan 7 Pemberdayaan Masyarakat 1. Strategi pengelolaan SPAM secara partisipatif oleh masyarakat 2. Strategi pengelolaan air limbah komunal oleh masyarakat di kawasan prioritas 3. Strategi peningkatan pemahaman masyarakat mengenai pemeliharaan drainase baik alami maupun buatan 4. Strategi peningkatan sosialisasi terhadap masyarakat mengenai pengelolaan sampah dengan metode 3 R 5. Strategi peningkatan kesadaran masyarakat mengenai kawasan lindung sempadan sungai dan kawasan hijau 6. Strategi peningkatan peran lembaga masyarakat dalam penanganan masalah pengelolaan permukiman dan infrastruktur 8 Kemampuan Keuangan 1. Strategi mengupayakan tambahan subsidi dengan mengajukan usulan pembangunan infrastruktur kepada pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi dan pemerintah pusat 2. Strategi mengupayakan sumber pendanaan melalui swadaya masyarakat untuk kegiatan tingkat RT/RW dan pihak swasta 9 Kelembagaan 1. Strategi peningkatan peran aktif lembaga masyarakat di tingkat kelurahan dalam pengelolaan permukiman dan infrastruktur 2. Strategi peningkatan kualitas lembaga pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan 7.2 Identifikasi Kebutuhan Prioritas Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Wilayah Dan kawasan Perkotaan Kuala Tungkal Penyusunan strategi dan program pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan akan berdasarkan kebutuhan strategis pembangunan. Untuk mengetahui kebutuhan prioritas maka dilakukan analisis SWOT terhadap potensi dan permasalahan bidang permukiman dan infrastruktur yang terjadi pada wilayah perkotaan Kota Kuala Tungkal.

196 SPPIP Kota Kuala Tungkal VII - 7 Laporan Akhir Tabel 7.3 Daftar Kebutuhan Prioritas Pembangunan Wilayah Perkotaan No Aspek Kebutuhan Prioritas Pembangunan 1 Permukiman 1. Strategi perencanaan kawasan permukiman yang sehat 2. Strategi penyiapan lingkungan permukiman yang sehat dan layak huni 3. Strategi penanganan terhadap permukiman yang padat dan cenderung kumuh 4. Strategi penataan terhadap permukiman padat di sempadan sungai 5. Strategi pembangunan permukiman bagi masyarakat berpenghasilan rendah 2 Jalan Lingkungan 1. Strategi perencanaan jalan lingkungan secara optimal 2. Strategi penanganan terhadap jalan lingkungan yang rusak 3. Strategi pembangunan jalan lingkungan yang sesuai dengan standar 4. Strategi pemenuhan fasilitas pendukung dan pelengkap jalan lingkungan 3 Drainase 1. Strategi revisi rencana drainase di Kota Kuala Tungkal 2. Strategi pembuatan jaringan saluran drainase baru yang terintegrasi 3. Strategi peningkatan kapasitas drainase sesuai dengan standar 4. Strategi penanganan saluran drainase yang rusak dan sedimentasi 5. Strategi penanganan saluran drainase yang berada di sekitar jalan 4 Air Minum 1. Strategi perencanaan jaringan pelayanan air minum 2. Strategi peningkatan sarana dan prasarana pengolahan air minum 3. Strategi peningkatan suplai air baku 4. Strategi peningkatan produksi air minum 5. Strategi pengembangan SPAM dengan memberdayakan masyarakat dan swasta 5 Persampahan 1. Strategi peningkatan sarana dan prasarana pengolahan persampahan 2. Strategi perluasan layanan persampahan 3. Strategi peningkatan sosialisasi pengolahan sampah dengan metode 3 R 4. Strategi peningkatan kerjasama dan peran swasta dalam pengolahan sampah 6 Air Limbah 1. Strategi perencanaan pengelolaan limbah 2. Strategi pembangunan sarana dan prasarana pengolahan limbah 3. Strategi peningkatan pengelolaan limbah skala komunal

197 SPPIP Kota Kuala Tungkal VII - 8 Laporan Akhir No Aspek Kebutuhan Prioritas Pembangunan 7 Pemberdayaan Masyarakat 8 Kemampuan Keuangan 1. Strategi peningkatan partisipasi kelompok masyarakat dan swasta dalam penanganan masalah permukiman dan infrastruktur perkotaan 2. Strategi peningkatan sosialisasi pengolahan sampah 3 R (Reuse, Reduce dan Recycle) 3. Strategi pembuatan kelompok masyarakat dalam pengelolaan SPAM 4. Strategi peningkatan pasrtisipasi masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan apabila terjadi genangan air 5. Strategi peningkatan informasi masyarakat mengenai kawasan lindung yang dilarang mendirikan bangunan 1. Strategi pengkajian sumber pendanaan melalui swadaya masyarakat untuk kegiatan tingkat RT/RW dan pihak swasta melalui CSR bagi perusahaan yang berada di kawasan Kota Kuala Tungkal 2. Strategi peningkatan PAD dengan meningkatkan efisiensi dan menggali sumber sumber pajak dan retribusi 3. Strategi mengupayakan tambahan subsidi dengan mengajukan usulan pembangunan infrastruktur dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat 9 Kelembagaan 1. Strategi peningkatan kompetensi sumber daya manusia melalui pelatihan bidang permukiman dan infrastruktur 2. Strategi peningkatan kerjasama antar sektor di pemerintahan 3. Strategi peningkatan kinerja aparat pemerintah dalam bidang permukiman dan infrastruktur Kawasan Prioritas Penyusunan strategi dan program pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan akan berdasarkan kebutuhan strategis pembangunan. Untuk mengetahui kebutuhan strategis maka dilakukan analisis SWOT terhadap potensi dan permasalahan bidang permukiman dan infrastruktur yang terjadi pada kawasan prioritas pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan di Kota Kuala Tungkal dapat dilihat pada table berikut dibawah ini.

198 SPPIP Kota Kuala Tungkal VII - 9 Laporan Akhir Tabel 7.4 Daftar Kebutuhan Prioritas Pembangunan Kawasan Prioritas No Aspek Kebutuhan Strategis Pembangunan 1 Permukiman 1. Strategi perencanaan permukiman di kawasan prioritas secara optimal 2. Strategi penataan permukiman pada kawasan padat di sekitar sempadan sungai 3. Strategi penyiapan kawasan permukiman yang sehat dan layak huni 2 Jalan Lingkungan 1. Strategi penanganan terhadap jalan lingkungan yang mengalami kerusakan 2. Strategi pemeliharaan jalan lingkungan yang telah terdapat di kawasan prioritas 3. Strategi pemenuhan fasilitas dan pelengkap jalan lingkungan 3 Drainase 1. Strategi perencanaan drainase pada kawasan prioritas secara optimal 2. Strategi penanganan genangan air yang terjadi akibat hujan maupun luapan air sungai 3. Strategi pembangunan saluran drainase yang saling terintegrasi 4. Strategi normalisasi saluran drainase alami dan buatan yang tertimbun sampah dan sedimentasi 4 Air Minum 1. Strategi perencanaan jaringan air minum di kawasan prioritas secara optimal 2. Strategi pembangunan jaringan air minum di kawasan prioritas 3. Strategi peningkatan kualitas dan kuantitas air minum 4. Strategi pengembangan SPAM pada kawasan prioritas oleh masyarakat dan swasta 5 Persampahan 1. Strategi penerapan sistem 3 R dalam pengolahan sampah dari tingkat rumah tangga hingga kawasan 2. Strategi peningkatan pelayanan sampah 3. Strategi peningkatan peran pihak swasta dalam menangani pengolahan sampah 6 Limbah 1. Strategi perencanaan pengelolaan limbah pada kawasan prioritas secara optimal 2. Strategi pengelolaan limbah dengan sistem onsite pada kawasan prioritas 3. Strategi pembangunan sarana dan prasarana limbah komunal

199 SPPIP Kota Kuala Tungkal VII - 10 Laporan Akhir No Aspek Kebutuhan Strategis Pembangunan 7 Pemberdayaan Masyarakat 1. Strategi pengelolaan SPAM secara partisipatif oleh masyarakat 2. Strategi pengelolaan limbah komunal oleh masyarakat di kawasan prioritas 3. Strategi peningkatan pemahaman masyarakat mengenai pemeliharaan drainase baik alami maupun buatan 4. Strategi peningkatan sosialisasi terhadap masyarakat mengenai pengelolaan sampah dengan metode 3 R 5. Strategi peningkatan kesadaran masyarakat mengenai kawasan lindung sempadan sungai dan kawasan hijau 6. Strategi peningkatan peran lembaga masyarakat dalam penanganan masalah pengelolaan permukiman dan infrastruktur 8 Kemampuan Keuangan 1. Strategi mengupayakan tambahan subsidi dengan mengajukan usulan pembangunan infrastruktur kepada pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi dan pemerintah pusat 2. Strategi mengupayakan sumber pendanaan melalui swadaya masyarakat untuk kegiatan tingkat RT/RW dan pihak swasta 9 Kelembagaan 1. Strategi peningkatan peran aktif lembaga masyarakat di tingkat kelurahan dalam pengelolaan permukiman dan infrastruktur 2. Strategi peningkatan kualitas lembaga pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan 7.3 Identifikasi Konsep Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Wilayah Perkotaan Dan Kawasan Perkotaan Kuala Tungkal Konsep strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur wilayah perkotaan akan menjadi beberapa program strategis yang akan dilaksanakan di wilayah Kota Kuala Tungkal. Konsep strategi dijabarkan pada tabel 7.5 berikut :

200 SPPIP Kota Kuala Tungkal VII - 11 Laporan Akhir Tabel 7.5 Konsep Strategi Pembangunan Wilayah Perkotaan No Aspek Konsep Strategi Pembangunan 1 Permukiman 1. Merencanakan kawasan permukiman yang sehat 2. Mempersiapkan lingkungan permukiman yang sehat dan layak huni 3. Menangani permukiman yang padat dan cenderung kumuh 4. Penataan terhadap permukiman padat di sempadan sungai 5. Pembangunan permukiman bagi masyarakat berpenghasilan rendah 2 Jalan Lingkungan 1. Merencanakan jalan lingkungan secara optimal 2. Menangani jalan lingkungan yang rusak 3. Pembangunan jalan lingkungan yang sesuai dengan standar 4. Pemenuhan fasilitas pendukung dan pelengkap jalan lingkungan 3 Drainase 1. Melaksanakan revisi rencana drainase di Kota Kuala Tungkal 2. Pembuatan jaringan saluran drainase baru yang terintegrasi 3. Meningkatan kapasitas drainase sesuai dengan standar 4. Menangani saluran drainase yang rusak dan sedimentasi 4 Air Minum 1. Merencanakan jaringan pelayanan air minum 2. Meningkatkan sarana dan prasarana pengolahan air minum 3. Meningkatkan suplai air baku 4. Meningkatkan produksi air minum 5. Mengembangkan SPAM dengan memberdayakan masyarakat dan swasta 5 Persampahan 1. Meningkatkan sarana dan prasarana pengolahan persampahan 2. Memperluas layanan persampahan 3. Meningkatkan sosialisasi pengolahan sampah dengan metode 3 R 4. Meningkatkan kerjasama dan peran swasta dalam pengolahan sampah 6 Air Limbah 1. Merencanakan pengelolaan limbah 2. Melakukan pembangunan sarana dan prasarana pengolahan limbah 3. Meningkatkan pengelolaan limbah skala komunal

201 SPPIP Kota Kuala Tungkal VII - 12 Laporan Akhir No Aspek Konsep Strategi Pembangunan 7 Pemberdayaan Masyarakat 1. Meningkatkan partisipasi kelompok masyarakat dan swasta dalam penanganan masalah permukiman dan infrastruktur perkotaan 2. Meningkatkan sosialisasi pengolahan sampah 3 R (Reuse, Reduce dan Recycle) 3. Memfasilitasi pembuatan kelompok masyarakat dalam pengelolaan SPAM 4. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan apabila terjadi genangan air 5. Meningkatkan informasi masyarakat mengenai kawasan lindung yang dilarang mendirikan bangunan 8 Kemampuan Keuangan 1. Mengkaji sumber pendanaan melalui swadaya masyarakat untuk kegiatan tingkat RT/RW dan pihak swasta melalui CSR bagi perusahaan yang berada di kawasan Kota Kuala Tungkal 2. Meningkatkan PAD dengan meningkatkan efisiensi dan menggali sumber sumber pajak dan retribusi 3. Mengupayakan tambahan subsidi dengan mengajukan usulan pembangunan infrastruktur dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat 9 Kelembagaan 1. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia melalui pelatihan bidang permukiman dan infrastruktur 2. Meningkatkan kerjasama antar sektor di pemerintahan 3. Meningkatkan kinerja aparat pemerintah dalam bidang permukiman dan infrastruktur Kawasan Prioritas Konsep strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan akan menjadi beberapa program strategis yang akan dilaksanakan pada kawasan prioritas di Kota Kuala Tungkal. Konsep strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan Kawasan Prioritas adalah sebagai berikut : Tabel 7.6 Konsep Strategi Pengembangan Kawasan Prioritas No Aspek Kebutuhan Strategis Pembangunan 1 Permukiman 1. Merencanakan permukiman di kawasan prioritas secara optimal 2. Melaksanakan penataan permukiman pada kawasan padat di sekitar sempadan sungai 3. Mempersiapkan kawasan permukiman yang sehat dan layak huni

202 SPPIP Kota Kuala Tungkal VII - 13 Laporan Akhir No Aspek Kebutuhan Strategis Pembangunan 2 Jalan Lingkungan 1. Menangani jalan lingkungan yang mengalami kerusakan 2. Melaksanakan pemeliharaan jalan lingkungan yang telah terdapat di kawasan prioritas 3. Melaksanakan pemenuhan fasilitas dan pelengkap jalan lingkungan 3 Drainase 1. Merencanakan jaringan saluran drainase pada kawasan prioritas secara optimal 2. Menangani genangan air yang terjadi akibat hujan maupun luapan air sungai 3. Melaksanakan pembangunan saluran drainase yang saling terintegrasi 4. Melakukan normalisasi saluran drainase alami dan buatan yang tertimbun sampah dan sedimentasi 4 Air Minum 1. Merencanakan jaringan air minum di kawasan prioritas secara optimal 2. Melaksanakan pembangunan jaringan air minum di kawasan prioritas 3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas air minum 4. Mengembangkan SPAM pada kawasan prioritas oleh masyarakat dan swasta 5 Persampahan 1. Menerapkan sistem 3 R dalam pengolahan sampah dari tingkat rumah tangga hingga kawasan 2. Meningkatkan pelayanan sampah 3. Meningkatkan peran pihak swasta dalam menangani pengolahan sampah 6 Limbah 1. Merencanakan pengelolaan limbah pada kawasan prioritas secara optimal 2. Melaksanakan pengelolaan limbah dengan sistem onsite pada kawasan prioritas 3. Melakukan pembangunan sarana dan prasarana limbah komunal 7 Pemberdayaan Masyarakat 1. Melaksanakan pengelolaan SPAM secara partisipatif oleh masyarakat 2. Melakukan pengelolaan limbah komunal oleh masyarakat di kawasan prioritas 3. Meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pemeliharaan drainase baik alami maupun buatan 4. Meningkatkan sosialisasi terhadap masyarakat mengenai

203 SPPIP Kota Kuala Tungkal VII - 14 Laporan Akhir No Aspek Kebutuhan Strategis Pembangunan pengelolaan sampah dengan metode 3 R 5. Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kawasan lindung sempadan sungai dan kawasan hijau) 6. Meningkatkan peran lembaga masyarakat dalam penanganan masalah pengelolaan permukiman dan infrastruktur 8 Kemampuan Keuangan 1. Mengupayakan tambahan subsidi dengan mengajukan usulan pembangunan infrastruktur kepada pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi dan pemerintah pusat 2. Mengupayakan sumber pendanaan melalui swadaya masyarakat untuk kegiatan tingkat RT/RW dan pihak swasta 9 Kelembagaan 1. Meningkatkan peran aktif lembaga masyarakat di tingkat kelurahan dalam pengelolaan permukiman dan infrastruktur 2. Meningkatkan kualitas lembaga pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan Pada tabel berikut dijabarkan konsep program-program strategis berdasarkan kebutuhan strategi pembangunan sebagaimana yang telah dijabarkan pada bab-bab sebelumnya, baik untuk wilayah perkotaan maupun pada kawasan prioritas.

204 SPPIP Kota Kuala Tungkal VII - 15 Laporan Akhir Tabel : 7.7 Strategi Pembangunan Permukiman & Infrastruktur Perkotaan No Aspek Strategi Program Strategis Pelaku Sumber Pendanaan 1 Permukiman Merencanakan kawasan permukiman yang sehat Program penyediaan data kawasan permukiman Kemenpera, Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang Perkim Kab, Bappemdal Kab, BPS Kab, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten Program rencana kawasan permukiman Kemenpera, Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang Perkim Kab, Bappemdal Kab, BPS Kab, Pokmas dan Swasta Bappeda Provinsi. APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten Mempersiapkan lingkungan permukiman yang sehat dan layak huni Program pengelolaan lingkungan permukiman yang sehat dan layak huni Kemenpera, Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang Perkim Kab, Bappemdal Kab, BPS Kab, Pokmas dan Swasta, BLH Provinsi, BLH Kab, APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten, Swasta, CSR dan Masyarakat Program penyediaan sarana dan prasarana pendukung kawasan permukiman Kemenpera, Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang Perkim Kab, Bappemdal Kab, BPS Kab, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten, Swasta, CSR dan Masyarakat Program pengelolaan lingkungan permukiman terhadap pencemaran lingkungan Kemenpera, Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang Perkim Kab, Bappemdal APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten, Swasta, CSR dan

205 SPPIP Kota Kuala Tungkal VII - 16 Laporan Akhir No Aspek Strategi Program Strategis Pelaku Sumber Pendanaan Kab, BPS Kab, Pokmas dan Swasta, Masyarakat Kemen LH, BLH Provinsi. Menangani permukiman yang padat dan cenderung kumuh Program pemeliharaan lingkungan permukiman Kemenpera, Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang Perkim Kab, Bappemdal Kab, BPS Kab, Pokmas dan Swasta Kemen LH, BLH Provinsi, APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten, Swasta, CSR dan Masyarakat Program revitalisasi kawasan permukiman yang cenderung kumuh Kemenpera, Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang Perkim Kab, Bappemdal Kab, BPS Kab, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten, Swasta, CSR dan Masyarakat Program renovasi rumah yang tidak layak huni Kemenpera, Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang Perkim Kab, Bappemdal Kab, BPS Kab, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten dan Swasta Penataan terhadap permukiman padat di sempadan sungai Program pengendalian pembangunan permukiman di sempadan sungai Kemenpera, Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang Perkim Kab, Bappemdal Kab, BPS Kab, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten dan Swasta Program penataan permukiman di sempadan sungai Kemenpera, Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang Perkim Kab, Bappemdal Kab, BPS Kab, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten dan Swasta

206 SPPIP Kota Kuala Tungkal VII - 17 Laporan Akhir No Aspek Strategi Program Strategis Pelaku Sumber Pendanaan Pembangunan permukiman bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) Program pembangunan permukiman di kawasan yang belum terbangun Kemenpera, Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang Perkim Kab, Bappemdal Kab, BPS Kab, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten dan Swasta Program pembangunan permukiman bagi masyarakat yang bernpenghasilan rendah (MBR) Kemenpera, Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang Perkim Kab, Bappemdal Kab, BPS Kab, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten dan Swasta Program pembangunan rusunawa/ rusunami Kemenpera, Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang Perkim Kab, Bappemdal Kab, BPS Kab, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten dan Swasta 2 Jalan Lingkungan Merencanakan jalan lingkungan secara optimal Program perencanaan jalan lingkungan Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang Perkim Kab, Bappemdal Kab. APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten Menangani jalan lingkungan yang rusak Program penanganan jalan lingkungan yang mengalami kerusakan Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang Perkim Kab, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten, Swasta, CSR dan Masyarakat Pembangunan jalan lingkungan yang sesuai dengan standar Program peningkatan, pembangunan dan pelebaran jalan lingkungan yang sesuai dengan standar Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang Perkim Kab, Bappemdal Kab. Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten, Swasta, CSR dan Masyarakat

207 SPPIP Kota Kuala Tungkal VII - 18 Laporan Akhir No Aspek Strategi Program Strategis Pelaku Sumber Pendanaan Pemenuhan fasilitas pendukung dan pelengkap jalan lingkungan Program pemenuhan fasilitas pendukung dan pelengkap jalan lingkungan Kemenpera, Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang Perkim Kab, Bappemdal Kab, BPS Kab, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten, Swasta, CSR dan Masyarakat 3 Drainase Melaksanakan revisi rencana drainase di Kota Kuala Tungkal Program perencanaan drainase yang terintegrasi Kota Kuala Tungkal Kemenpera, Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang Perkim Kab, Bappemdal Kab, BPS Kab, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten Pembuatan jaringan saluran drainase baru yang terintegrasi Program pembangunaan jaringan saluran drainase Kemenpera, Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang Perkim Kab, Bappemdal Kab, BPS Kab, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten, Swasta, CSR dan Masyarakat Meningkatan kapasitas drainase sesuai dengan standar Program rehabilitasi dan peningkatan saluran drainase sesuai standar Kemenpera, Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang Perkim Kab, Bappemdal Kab, BPS Kab, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten, Swasta, CSR dan Masyarakat Menangani saluran drainase yang rusak dan sedimentasi Program pemeliharaan dan pembangunan saluran drainase Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten, Swasta, CSR dan Masyarakat 4 Air Minum Merencanakan jaringan pelayanan air minum Program perencanaan pengelolaan air minum Kota Kuala Tungkal Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab dan PDAM. APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten

208 SPPIP Kota Kuala Tungkal VII - 19 Laporan Akhir No Aspek Strategi Program Strategis Pelaku Sumber Pendanaan Meningkatkan sarana dan prasarana pengolahan air minum Program peningkatan sarana dan prasarana Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab dan PDAM APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten, Swasta, CSR dan Masyarakat Meningkatkan suplai air baku Program pencarian dan pemanfaatan sumber air baru Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab, BLH Kab, BPN Kab, PDAM dan Dinas Kesehatan Kab. APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten dan Swasta Mengembangkan SPAM dengan memberdayakan masyarakat Program pelatihan dan pengadaan sarana pendukung SPAM bagi masyarakat Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten, Swasta, CSR dan Masyarakat 5 Persampahan Meningkatkan sarana dan prasarana pengolahan persampahan Program peningkatan sarana dan prasarana pendukung pengolahan sampah Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, BLH Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab dan BLH Kab APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten, Swasta, CSR dan Masyarakat Memperluas layanan persampahan Program perluasan layanan pengangkutan persampahan Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, BLH Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab, BLH Kab, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten dan Swasta Meningkatkan sosialisasi pengolahan Program penerapan teknologi dalam pengelolaan sampah Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, BLH Provinsi, Dinas PU APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten dan

209 SPPIP Kota Kuala Tungkal VII - 20 Laporan Akhir No Aspek Strategi Program Strategis Pelaku Sumber Pendanaan sampah dengan metode 3 R menggunakan metode 3 R Bidang CK Kab, Bappemdal Kab, Swasta BLH Kab, Pokmas dan Swasta Program sosialisasi informasi pengelolaan sampah metode 3 R Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, BLH Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab, BLH Kab, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten dan Swasta Meningkatkan kerjasama dan peran swasta dalam pengolahan sampah Program peningkatan kerjasama dengan pihak swasta dalam pengolahan sampah Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, BLH Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab, BLH Kab, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten dan Swasta 6 Air Limbah Merencanakann pengelolaan limbah Program perencanaan pengelolaan air limbah Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, BLH Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab dan BLH Kab APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten Melakukan pembangunan sarana dan prasarana pengolahan limbah Program pembangunan IPLT Kota Kuala Tungkal Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, BLH Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, BLH Kab dan Swasta APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten dan Swasta Program pembangunan IPAL Kota Kuala Tungkal Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, BLH Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab, BLH Kab, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten dan Swasta Program penambahan sarana dan Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang APBN, APBD Provinsi,

210 SPPIP Kota Kuala Tungkal VII - 21 Laporan Akhir No Aspek Strategi Program Strategis Pelaku Sumber Pendanaan prasarana pendukung sanitasi CK Provinsi dan Dinas PU Bidang CK APBD Kabupaten dan Kab Swasta Meningkatkan pengelolaan limbah skala komunal Program pembangunan pengelolaan limbah skala komunal sebagai pilot project Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, BLH Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab, BLH Kab, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten, Swasta, CSR dan Masyarakat Meningkatkan sosialisasi pengolahan sampah 3 R (Reuse, Reduce dan Recycle) Program penyuluhan pengelolaan sampah dengan 3 - R Dinas PU Bidang CK Provinsi, BLH Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab dan BLH Kab APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten dan Swasta Program pelatihan masyarakat dalam pengolahan sampah Dinas PU Bidang CK Provinsi, BLH Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab, BLH Kab dan Pokmas APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten dan Swasta Memfasilitasi kelompok masyarakat dalam pengelolaan SPAM Program pelatihan dalam pengelolaan SPAM pada kelompok masyarakat Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten dan Swasta Program pembinaan kelompok masyarakat dalam pengeloaan SPAM Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten dan Swasta Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan apabila terjadi Program penyuluhan dalam pengelolaan lingkungan Dinas PU Bidang CK Provinsi, BLH Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab, BLH Kab, Pokmas APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten dan Swasta

211 SPPIP Kota Kuala Tungkal VII - 22 Laporan Akhir No Aspek Strategi Program Strategis Pelaku Sumber Pendanaan genangan air dan Swasta Program pembinaan bagi masyarakat dalam pencegahan terjadi genangan air Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten, Swasta, CSR dan Masyarakat Meningkatkan informasi masyarakat mengenai kawasan lindung yang dilarang mendirikan bangunan Program penyuluhan pada kawasan permukiman sekitar sempadan sungai Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten dan Swasta Program pemasangan papan larangan mendirikan bangunan di sempadan sungai dan kawasan lindung Dinas PU Bidang CK Provinsi, BLH Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab, BLH Kab, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten dan Swasta 8 Kemampuan Keuangan Mengkaji sumber pendanaan melalui swadaya masyarakat untuk kegiatan tingkat RT/RW dan pihak swasta melalui CSR bagi perusahaan yang berada di kawasan Kota Kuala Tungkal Program kerjasama dengan pihak swasta dan pemberdayaan masyarakat Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab, Dispenda, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten, Swasta, CSR dan Masyarakat Meningkatkan PAD dengan meningkatkan efisiensi dan menggali sumber sumber pajak dan retribusi Program intesifikasi dan ekstensifikasi pajak dan retribusi daerah Dispenda Kab APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten, Swasta, CSR dan Masyarakat 9 Kelembagaan Meningkatkan kompetensi sumber Program pelatihan peningkatan Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang APBN, APBD Provinsi

212 SPPIP Kota Kuala Tungkal VII - 23 Laporan Akhir No Aspek Strategi Program Strategis Pelaku Sumber Pendanaan daya manusia melalui pelatihan bidang permukiman dan infrastruktur kompetensi sumberdaya manusia CK Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab, LSM, Pokmas dan Swasta dan APBD Kabupaten Meningkatkan kerjasama antar sektor di pemerintahan Program pembentukan satuan tugas pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab dan Bappemdal Kab APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten Meningkatkan kinerja aparat pemerintah dalam bidang permukiman dan infrastruktur Program pelatihan peningkatan kemampuan aparat pemerintah Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab dan Bappemdal Kab APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten

213 SPPIP Kota Kuala Tungkal VII - 24 Laporan Akhir Tabel : 7.8 Strategi Pengembangan Permukiman & Infrastruktur Kawasan Prioritas No Aspek Strategi Program Strategis Pelaku Sumber Pendanaan 1 Permukiman Merencanakan permukiman di kawasan prioritas secara optimal Program rencana kawasan permukiman Kemenpera, Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab, BPS Kab, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten Melaksanakan penataan permukiman pada kawasan padat di sekitar sempadan sungai Program pengendalian pembangunan permukiman di kawasan sempadan sungai Kemenpera, Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, BLH Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab, BLH Kab, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten, Swasta, CSR dan Masyarakat Program penataan permukiman di kawasan sempadan sungai Kemenpera, Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten, Swasta, CSR dan Masyarakat Mempersiapkan kawasan permukiman yang sehat dan layak huni Program pemeliharaan lingkungan permukiman Kemenpera, Kemen PU DJCK, Kemen LH, Dinas PU Bidang CK Provinsi, BLH Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab, BLH Kab, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten, Swasta, CSR dan Masyarakat Program penyediaan sarana dan prasarana pendukung kawasan permukiman Kemenpera, Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab, APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten, Swasta, CSR dan

214 SPPIP Kota Kuala Tungkal VII - 25 Laporan Akhir No Aspek Strategi Program Strategis Pelaku Sumber Pendanaan Pokmas dan Swasta Masyarakat Program pengelolaan lingkungan permukiman yang sehat dan layak huni Kemenpera, Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten dan Swasta 2 Jalan Lingkungan Menangani jalan lingkungan yang mengalami kerusakan Program penanganan jalan lingkungan yang mengalami kerusakan Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, Bappeda Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten Melaksanakan pemeliharaan jalan lingkungan yang telah terdapat di kawasan prioritas Program peningkatan, pembangunan dan pelebaran jalan lingkungan yang sesuai dengan standar Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten, Swasta, CSR dan Masyarakat Melaksanakan pemenuhan fasilitas dan pelengkap jalan lingkungan Program pemenuhan fasilitas pendukung dan pelengkap jalan lingkungan Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten, Swasta, CSR dan Masyarakat 3 Drainase Merencanakan jaringan saluran drainase pada kawasan prioritas secara optimal Program perencanaan drainase yang terintegrasi pada kawasan prioritas Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, BLH Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab, BLH Kab, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten Melaksanakan pembangunan saluran Program pembangunaan jaringan saluran drainase yang sesuai Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang CK APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten,

215 SPPIP Kota Kuala Tungkal VII - 26 Laporan Akhir No Aspek Strategi Program Strategis Pelaku Sumber Pendanaan drainase yang saling terintegrasi standar Kab, Pokmas dan Swasta Swasta, CSR dan Masyarakat Melakukan normalisasi saluran drainase alami dan buatan yang tertimbun sampah dan sedimentasi Program rehabilitasi dan peningkatan saluran drainase sesuai standar Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten, Swasta, CSR dan Masyarakat 4 Air Minum Merencanakan jaringan air minum di kawasan prioritas secara optimal Program perencanaan pengelolaan jaringan air minum pada kawasan prioritas Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab dan PDAM. APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten Melaksanakan pembangunan jaringan air minum di kawasan prioritas Program peningkatan sarana dan prasarana jaringan air minum di kawasan prioritas Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab dan PDAM APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten, Swasta, CSR dan Masyarakat Meningkatkan kualitas dan kuantitas air minum Program pencarian dan pemanfaatan sumber air baru Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab, BLH Kab, BPN Kab, PDAM dan Dinas Kesehatan Kab. APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten dan Swasta Mengembangkan SPAM pada kawasan prioritas oleh masyarakat dan swasta Program pelatihan dan pengadaan sarana pendukung SPAM bagi masyarakat Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten, Swasta, CSR dan Masyarakat

216 SPPIP Kota Kuala Tungkal VII - 27 Laporan Akhir No Aspek Strategi Program Strategis Pelaku Sumber Pendanaan 5 Persampahan Menerapkan sistem 3 R dalam pengolahan sampah dari tingkat rumah tangga hingga kawasan Program peningkatan sarana dan prasarana pendukung pengolahan sampah Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, BLH Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab dan BLH Kab APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten, Swasta, CSR dan Masyarakat Program sosialisasi informasi pengelolaan sampah metode 3 R Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, BLH Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab, BLH Kab, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten dan Swasta Meningkatkan pelayanan sampah Program perluasan layanan pengangkutan persampahan Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, BLH Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab, BLH Kab, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten dan Swasta Meningkatkan peran pihak swasta dalam menangani pengolahan sampah Program peningkatan kerjasama dengan pihak swasta dalam pengolahan sampah Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, BLH Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab, BLH Kab, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten dan Swasta 6 Air Limbah Merencanakan pengelolaan limbah pada kawasan prioritas secara optimal Program perencanaan pengelolaan air limbah Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, BLH Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab dan BLH Kab APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten Melaksanakan pengelolaan limbah dengan sistem onsite pada kawasan prioritas Program pengelolaan limbah secara komunal dengan sistem onsite Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, BLH Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, BLH Kab dan APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten dan Swasta

217 SPPIP Kota Kuala Tungkal VII - 28 Laporan Akhir No Aspek Strategi Program Strategis Pelaku Sumber Pendanaan Swasta Program penambahan sarana dan prasarana pendukung sanitasi Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi dan Dinas PU Bidang CK Kab APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten dan Swasta Melakukan pembangunan sarana dan prasarana limbah komunal Program pembangunan pengelolaan limbah skala komunal sebagai pilot project Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, BLH Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab, BLH Kab, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten, Swasta, CSR dan Masyarakat 7 Pemberdayaan Masyarakat Melaksanakan pengelolaan SPAM secara partisipatif oleh masyarakat Program pelatihan dalam pengelolaan SPAM pada kelompok masyarakat Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten dan Swasta Program pembinaan kelompok masyarakat dalam pengeloaan SPAM Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten dan Swasta Melakukan pengelolaan limbah komunal oleh masyarakat di kawasan prioritas Program penyuluhan dalam pengelolaan lingkungan Dinas PU Bidang CK Provinsi, BLH Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab, BLH Kab, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten dan Swasta Program pembinaan bagi masyarakat dalam pencegahan terjadi genangan air Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten, Swasta, CSR dan Masyarakat

218 SPPIP Kota Kuala Tungkal VII - 29 Laporan Akhir No Aspek Strategi Program Strategis Pelaku Sumber Pendanaan Meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pemeliharaan drainase baik alami maupun buatan Program penyuluhan mengenai pemeliharaan drainase di kawasan prioritas Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten dan Swasta Meningkatkan sosialisasi terhadap masyarakat mengenai pengelolaan sampah dengan metode 3 R Program penyuluhan pengelolaan sampah dengan 3 - R Dinas PU Bidang CK Provinsi, BLH Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab dan BLH Kab APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten dan Swasta Program pelatihan masyarakat dalam pengolahan sampah Dinas PU Bidang CK Provinsi, BLH Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab, BLH Kab dan Pokmas APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten dan Swasta Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kawasan lindung sempadan sungai dan kawasan hijau Program penyuluhan pada kawasan permukiman sekitar sempadan sungai Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten dan Swasta Program pemasangan papan larangan mendirikan bangunan di sempadan sungai dan kawasan lindung Dinas PU Bidang CK Provinsi, BLH Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab, BLH Kab, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten dan Swasta 8 Kemampuan Keuangan Mengupayakan sumber pendanaan melalui swadaya masyarakat untuk kegiatan tingkat RT/RW dan pihak swasta Program kerjasama dengan pihak swasta dan pemberdayaan masyarakat Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab, Dispenda, Pokmas dan Swasta APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten, Swasta, CSR dan Masyarakat 9 Kelembagaan Meningkatan peran aktif lembaga Program pelatihan lembaga Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang APBN, APBD Provinsi

219 SPPIP Kota Kuala Tungkal VII - 30 Laporan Akhir No Aspek Strategi Program Strategis Pelaku Sumber Pendanaan masyarakat di tingkat kelurahan dalam pengelolaan permukiman dan infrastruktur masyarakat dalam pengelolaan permukiman dan infrastruktur CK Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab, Bappemdal Kab, LSM, Pokmas dan Swasta dan APBD Kabupaten Meningkatan kualitas lembaga pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan Program pelatihan kompetensi lembaga masyarakat dalam pengelolaan permukiman dan infrastruktur Kemen PU DJCK, Dinas PU Bidang CK Provinsi, Dinas PU Bidang CK Kab dan Bappemdal Kab APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten

220 SPPIP Kota Kuala Tungkal VIII - 1 Laporan Akhir Bab-8 A n a l i s i s D a n D a m p a k K o r e l a s i S t r a t e g i 8.1 Kebutuhan Infrastruktur Pendukung Pembangunan Permukiman Berdasarkan kajian dan perumusan strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang telah dilakukan, maka kebutuhan infrastruktur pendukung pembangunan permukiman dan infrastruktur dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Jalan lingkungan/setapak 2. Drainase 3. Air Minum 4. Persampahan 5. Sanitasi/Air Limbah Masing-masing infrastruktur pendukung tersebut mempunyai korelasi yang cukup signifikan di dalam pembangunan permukiman. Namun demikian ada diantara infrastruktur pendukung yang sangat kuat korelasinya terhadap pembangunan permukiman. Hubungan korelasi tersebut akan dibahas lebih lanjut dalam sub berikut. Dari beberapa aspek tersebut diatas, dapat dilakukan penilaian skala prioritas terhadap kebutuhan infrastruktur pendukung pembangunan permukiman. Penilaian dilakukan dengan menjabarkan aspek dengan kriteria dan indikatornya. Hasil dari pembobotan aspek dan penilaian indikator selanjutnya dikalikan untuk mendapatkan skoring. Hasil penjumlahan skoring adalah merupakan nilai dari infrastruktur pendukung pembangunan permukiman. Untuk lebih jelasnya perumusan penilaian infrastruktur pendukung pembangunan permukiman dapat dilihat pada tabel 8-1.

221 SPPIP Kota Kuala Tungkal VIII - 2 Laporan Akhir Tabel 8.1 Analisis Korelasi Strategi Dalam skema Manajemen Pembangunan Perkotaan No Strategi Aspek yang diamati Program Kesesuaian dengan Program Pusat Kesesuaian dengan Program Kerja Pemerintah Kab./ Kota Kebutuhan Sumber Pembiayaan Kemungkinan Waktu Penerapan/ Pelaksanan Keterangan A STRATEGI SKALA KOTA 1 Mengamankan fungsi sempadan Pengabuan dan parit-parit (1 s/d 7) Fisik Sosekmas Kelembagaan Pembiayaan Penataan/ Relokasi permukiman rawan bencana genangan dan banjir Menyelamatkan jiwa, harta masyarakat dan asset lainnya Dinas PU, Bappedam, BPN, PDAM, Badan Pemberdayaan masyarakat, Camat dan Lurah setempat RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat BLN/ APBN/ APBD Propinsi, APBD Kab., Kemitraan dgn Swasta, Swadaya Masyarakat 5 Tahun pertama s/d 5 Tahun keempat Fisik Penataan dan Revitalisasi kawasan permukiman pinggiran sungai / Parit serta 2 Penataan kawasan permukiman pinggiran sungai di kawasan perkotaan 1 Sosial Ekonomi Masyarakat Kawasan akan lebih berkembang sesuai fungsnya dengan tetap menjaga fungsi utama sebagai lindung sungai, Fisik bangunan memperkuat tanggul sungai sirkulasi pergerakan didalam lingkungan semakin luas dan mengurangi dengan dibangunnya jaringan jalan linbgkungan Pemanfatan lahan kota yang lebih ekonomis sekaligus memperkuat konstruksi lindung sungai dan mengurangi kepadatan penduduk RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat APBN/ APBD Propinsi, APBD Kabupaten 5 Tahun Pertama dan Kedua Sungai Pengabuan dapat menjadi wajah Kota Sungai bagi Kota Kuala Tungkal Perubahan citra kawasan pinggiran sungai dari halaman belakang menjadi halaman depan atau wajah kota, dan berkembangnya kegiatan wisata kota melalui pembangunan taman kota di pinggiran sungai, arena wisata sungai dll

222 SPPIP Kota Kuala Tungkal VIII - 3 Laporan Akhir No Strategi Aspek yang diamati Kelembagaan Program Pembangunan forum komunikasi dengan masyarakat yang melakukan kegiatan di sungai dan pinggiran sungai Bappedam Dinas PU, BPN, Badan Pemberdayaan Masyarakat Kesesuaian dengan Program Pusat Kesesuaian dengan Program Kerja Pemerintah Kab./ Kota Kebutuhan Sumber Pembiayaan Kemungkinan Waktu Penerapan/ Pelaksanan Keterangan Pembiayaan 3 4 Penyediaan permukiman layak huni dan murah bagi penduduk pendatang dan masyarakat berpenghasilan rendah di Kota Kuala Tungkal Penyediaan permukiman terencana untuk pemenuhan kebutuhan rumah (back log dan pertumbuhan penduduk) 1 1 Fisik Sosekmas Kelembagaan Pembiayaan Pembangunan rumah sederhana sehat dan murah bagi kaum pendatang dan masyarakat berpenghasilan rendah pada kawasan pembangunan Permukiman. menyediakan hunian layak dan murah, serta meringankan beban ekonomi biaya tinggi bagi kaum pendatang/ penduduk dan masyarakat berpenghasilan rendah, Dinas PU Fisik Pembangunan Lisiba BS Sosekmas Kelembagaan Pembiayaan Tersedianya lahan pembangunan permukiman baru sesuai peruntukan tata ruang kota Pemda, Bappedam, Dinas PU, BPN RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim dan Kementerian Perumahan Rakyat RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat APBN/ APBD Propinsi, APBD Kabupaten APBN/ APBD Propinsi, APBD Kabupaten 5 Tahun kedua s/d Keempat 5 Tahun kedua s/d Keempat Pertumbuhan penduduk Kota Kuala Tungkal yang relatif tinggi menuntut ketersediaan hunian layak dan sehat 5 Pemantapan Program Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan Kota Kuala Tungkal 1 Fisik Sosekmas Review RPIJM Kab. Tanjab Barat Review RP4D Kabupaten Tanjung Jabung Barat Memantapkan Program Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan Kota Kuala Tungkal RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab APBD Kabupaten. 5 Tahun pertama dan kedua

223 SPPIP Kota Kuala Tungkal VIII - 4 Laporan Akhir No Strategi Aspek yang diamati Kelembagaan Bappedam. Dinas PU Program Kesesuaian dengan Program Pusat Kesesuaian dengan Program Kerja Pemerintah Kab./ Kota Barat Kebutuhan Sumber Pembiayaan Kemungkinan Waktu Penerapan/ Pelaksanan Keterangan Pembiayaan 6 Bidang Air Minum 1 2 Fisik Sosekmas Kelembagaan Pembiayaan Fisik Sosekmas Kelembagaan 1) Penyusunan Master Plan Pembangunan Pelayanan Air Minum skala Perkotaan Kuala Tungkal 2) Penyusunan Studi kelayakan penambahan investasi dan peningkatan kinerja pelayanan Air Minum Perkotaan Kuala Tungkal 3) Penyusunan Advisory penyehatan kelembagaan PDAM "Tirta Pengabuan" Kab. Tanjung Jabung Barat Terpenuhinya kebutuhan masyarakat perkotaan Kuala Tungkal akan air bersih, yang saat ini baru terlayani sekitar %. Terjaminnya tingkat kebersihan konsumsi air minum masyarakat PDAM "Tirta Pengabuan" Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Dinas PU Perluasan Pembangunan Jaringan pipa pelayanan air minum PDAM "Tirta Pengabuan" Kabupaten Tanjab Barat Terpenuhinya kebutuhan masyarakat perkotaan Kuala Tungkal akan air bersih, yang saat ini baru terlayani sekitar 40 % Terjaminnya tingkat kebersihan konsumsi air minum masyarakat PDAM "Tirta Pengabuan" Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Dinas PU RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat APBN BLN/ APBN/ APBD Propinsi, APBD Kab., Kemitraan dgn Swasta, 5 Tahun pertama 5 Tahun pertama s/d 5 Tahun keempat

224 SPPIP Kota Kuala Tungkal VIII - 5 Laporan Akhir No Strategi 7 Bidang Drainase 8 Bidang Persampahan Aspek yang diamati Pembiayaan Fisik Sosekmas Kelembagaan Pembiayaan Fisik Sosekmas Kelembagaan Pembiayaan Fisik Sosekmas Kelembagaan Program Review Penyusunan Masterplan Drainase Kota Kuala Tungkal Terhindarnya sebagian masyarakat dari resiko genangan/ banjir Dinas PU Pembangunan Saluran Drainase Sekunder, Tersier dan Kuarter Kota Kuala Tungkal Perluasan kawasan bebas genangan dan banjir Dinas PU 1) Penyusunan Mastrplan Pengelolaan Persampahan Perkotaan Kuala Tungkal 2) Studi kelayakan dan Master Plan Pembanguan TPA sampah baru di luar kawasan perkotaan Kuala Tungkal 3) AMDAL TPA calon lokasi TPA baru di luar kawasan perkotaan Kuala Tungkal Terencanakannya manajemen pengelolaan persampahan Kota secara menyeluruh, terpadu dan berkelanjutan Dinas PU, KPPKTB Kesesuaian dengan Program Pusat RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim Kesesuaian dengan Program Kerja Pemerintah Kab./ Kota RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat Kebutuhan Sumber Pembiayaan APBN APBN/ APBD Propinsi, APBD Kabupaten., APBN/ APBD Propinsi, Kemungkinan Waktu Penerapan/ Pelaksanan 5 Tahun pertama 5 Tahun pertama s/d 5 Tahun ke empat 5 Tahun pertama Keterangan Pembiayaan 2 Fisik Pengadaan Lahan untuk TPA baru di luar kawasan perkotaan Kuala Tungkal RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RPJMD, RTRW RPJM, APBN/ APBD Kab., 5 Tahun pertama

225 SPPIP Kota Kuala Tungkal VIII - 6 Laporan Akhir No Strategi Aspek yang diamati Sosekmas Kelembagaan Program Keberihan dan kesehatan kota Dinas PU, BPN, KPPKTB Kesesuaian dengan Program Pusat Kesesuaian dengan Program Kerja Pemerintah Kab./ Kota RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat Kebutuhan Sumber Pembiayaan Kemungkinan Waktu Penerapan/ Pelaksanan Keterangan Pembiayaan 4 Fisik Sosekmas Kelembagaan Pembangunan TPA baru di luar perkotaan Kualka Tungkal Terhindarnya masyarakat kawasan perkotaan dari polusi sampah Bappedam, Dinas PUDinas, BPN RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab BLN/ APBN/ APBD Propinsi, APBD Kab., 5 Tahun pertama s/d 5 Tahun ke dua Pembiayaan Barat 9 Bidang Sanitasi 1 3 Fisik Sosekmas Kelembagaan Pembiayaan Fisik Sosekmas Kelembagaan Pengadaan baru dan peremajaan sarana dan prasaraa pengelolaan persampahan Kota Kuala Tungkal Meningkatnya dan meluasnya pelayanan pengelolaan persampahan bagi masyarakat Kota Kuala Tungkal Dinas PU, KPPKTB Penyusunan Mastrplan Pengelolaan air limbah dan Sanitasi Kota Kuala Tungkal/ Rencana Induk Sistem Sanitasi dan Pengelolaan Air Limbah Perkotaan Terencanakannya manajemen pengelolaan air limbah dan sanitasi Kota secara menyeluruh, terpadu dan berkelanjutan Dinas PU, Dinas Kesehatan RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat APBD Propinsi, APBD Swadaya Masyarakat APBN/ APBD Propinsi, APBD Kabupaten, 5 Tahun pertama s/d 5 Tahun ke empat 5 Tahun pertama

226 SPPIP Kota Kuala Tungkal VIII - 7 Laporan Akhir No Strategi 10 Bidang Jalan 1 2 Aspek yang diamati Pembiayaan Fisik Sosekmas Kelembagaan Pembiayaan Fisik Sosekmas Kelembagaan Program Pembangunan IPAL dan IPLT Kota Kuala Tungkal Terwujudnya lingkungan hidup bersih dan sehat bagi masyarakat Kota Kuala Tungkal secara berkelanjutan Dinas PU, dan Dinas Kesehatan Penyusunan Masterplan Penataan Jalan Kota Terencanakannya kegiatan penataan jalan kota secara terpadu, sinergi dan terintegrasi Dinas PU, Kesesuaian dengan Program Pusat RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim Kesesuaian dengan Program Kerja Pemerintah Kab./ Kota RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Kebutuhan Sumber Pembiayaan BLN/ APBN/ APBD Propinsi, APBD Kab., APBD Propinsi, APBD Kabupaten Kemungkinan Waktu Penerapan/ Pelaksanan 5 Tahun pertama s/d 5 Tahun ke lima 5 Tahun pertama Keterangan Pembiayaan Barat 11 Bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan Fisik 2 Sosekmas Kelembagaan Pembiayaan 1 Fisik Pembangunan Median jalan dan landscape jalan Terjaminnjya kelancaran transportasi, kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan dan pejalan kaki Dinas PU,. Penyusunan RTBL Kawasan Pusat Perdagangan, Kawaan Pinggiran Sungai, dan Kawaan Pusat Pemerintahan, dan Kawasan Khusus lainnya RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, APBD Kabupaten APBD Propinsi, APBD Kabupaten. 5 Tahun pertama sd 5 Tahun Kedua 5 Tahun pertama sd 5 Tahun Kedua

227 SPPIP Kota Kuala Tungkal VIII - 8 Laporan Akhir No Strategi Aspek yang diamati Sosekmas Kelembagaan Program Tertatanya lingkungan yang sehat, aman, nyaman dan serasi bagi masyarakat baik untuk bermukim maupun mengembangkan usaha ekonomi dan memelihara tata nilai budaya masyarakat, maupun pelayanan pemerintahan Dinas PU, Bappedam, Camat dan Lurah setempat Kesesuaian dengan Program Pusat Kesesuaian dengan Program Kerja Pemerintah Kab./ Kota RP4D Kab. Tanjab Barat Kebutuhan Sumber Pembiayaan Kemungkinan Waktu Penerapan/ Pelaksanan Keterangan 1 Pembiayaan Fisik Sosekmas Kelembagaan Pembiayaan Pembangunan Sistem Informasi Geografi (SIG) Perijinan Bangunan/ IMB berbasis GIS Mengantisipasi tertib bangunan, tertib lingkungan dan menghindari benturan kepentingan di kemudian hari Dinas PU RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat APBD Propinsi, APBD Kabupaten. 5 Tahun pertama B. STRATEGI SKALA KAWASAN PRIORITAS TERPILIH 1 Kampung Nelayan 1 Jalan 1 Fisik Sosekmas Kelembagaan Pembiayaan Peningkatan dan perbaikan jalan lingkungan dan jalan setapak (peninggian, pengaspalan/ betonisasi) serta perbaikan jembatan keterarturan lingkungan dan kelacaran mobilitas Dinas PU, RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat APBD Kabupaten., 5 Tahun pertama 2 Perumahan/ permukiman, 1 Fisik 1) Pemugaran rumah kurang layak huni RENSTRA RPJMD, APBN/ 5 Tahun

228 SPPIP Kota Kuala Tungkal VIII - 9 Laporan Akhir No Strategi Aspek yang diamati Sosekmas Kelembagaan Pembiayaan Fisik 2 Sosekmas Kelembagaan Program 2) Relokasi rumah pada badan sungai/parit 3) Penataan kawasan lingkungan permukiman Terwujudnya rumah sehat dan layak huni Dinas PU Perencanaan dan Penataan lingkungan perumahan nelayan Terwujudnya permukiman nelayan yang layak huni dan sehat Dinas PU, Bappedam, BPN Kesesuaian dengan Program Pusat PU-CK Dit. Bangkim RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim dan Kemenpera Kesesuaian dengan Program Kerja Pemerintah Kab./ Kota RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM RP4D Tanjab Barat Kebutuhan Sumber Pembiayaan APBD Propinsi, APBD Kab., Swadaya Masyarakat / APBN/ APBD Propinsi, APBD Kabupaten Kemungkinan Waktu Penerapan/ Pelaksanan pertama 5 Tahun pertama Keterangan 3 Drainase 1 4 Sanitasi dan Air Limbah Fisik 1 Fisik Sosekmas Kelembagaan Pembiayaan Pengaturan dan normalisasi saluran sungai dan parit IV dari bangunan fisik rumah Meningkatkan estetika lingkungan, mengurnagi bahaya banjir pasang surut, menaikan tingkat kesehatan masyarakat. Dinas PU, Pembangunan jamban jamak dan pemasyarakatan gotong royong kerja bakti pembersihan got/ saluran air limbah rumah tanga dan pemberantasan sarang nyamuk RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. BLN/ APBN/ APBD Propinsi, APBD Kab., APBD Propinsi, APBD Kab., Swadaya Masyarakat 5 Tahun pertama 5 Tahun pertama Sosekmas Kelembagaan Kebersihan dan kesehatan lingkungan dan masyarakat Dinas PU, Dinas Kesehatan, PKK Kelurahan Tanjab Barat

229 SPPIP Kota Kuala Tungkal VIII - 10 Laporan Akhir No Strategi 5 Persampahan 5 6 Bidang Air Minum 6 Aspek yang diamati Pembiayaan Fisik Sosekmas Kelembagaan Pembiayaan Fisik Sosekmas Kelembagaan Pembiayaan Program Peningkatan pelayanan persampahan, Pemasyarakatan penyediaan bak sampah dan pengelolaan sampah secara mandiri, gerakan kebersihan lingkungan, dan penyediaan container sampah Kebersihan dan kesehatan lingkungan dan masyarakat Dinas PU, PPKTB, PKK Kelurahan Peningkatan dan Perluasan pelayanan air minum PDAM Terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan air bersih dan air minum serta terjamainnya kesehatan masyarakat PDAM, PU Kesesuaian dengan Program Pusat RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim Kesesuaian dengan Program Kerja Pemerintah Kab./ Kota RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat Kebutuhan Sumber Pembiayaan APBD Kab, Swadaya Masyarakat BLN/ APBN/ APBD Propinsi, APBD Kab., Kemitraan dgn Swasta, Kemungkinan Waktu Penerapan/ Pelaksanan 5 Tahun pertama 5 Tahun pertama s/d 5 Tahun 2 Keterangan 7 Penataan bangunan dan Lingkungan 2. Manunggal 1 Bidang Jalan 1 1 Fisik Sosekmas Kelembagaan Pembiayaan Fisik Sosekmas Kelembagaan Bantuan Teknis Penyusunan RTBL Kawasan Permukiman Mewujudkan hunian yang sehat, aman, nyaman dan teratur Dinas PU, Peningkatan dan perbaikan jalan lingkungan dan jalan setapak (pengaspalan/ betonisasi) Kebersihan dan kelancaran mobilitas Dinas PU, RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab APBN/ APBD Propinsi dan Kabupaten APBD Propinsi, APBD Kabupaten., 5 Tahun pertama 5 Tahun pertama s/d ketiga

230 SPPIP Kota Kuala Tungkal VIII - 11 Laporan Akhir No Strategi 2 Bidang Drainase 2 Aspek yang diamati Pembiayaan Fisik Sosekmas Kelembagaan Program Pembangunan dan normalisasi saluran drainase lingkungan sekaligus berfungsi sebagai saluran pembuangan air limbah rumah tangga Perluasan kawasan bebas genangan dan luapan air kotor an air hujan Kebersihan dan kesehatan lingkungan dan masyarakat Dinas PU Kesesuaian dengan Program Pusat RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim Kesesuaian dengan Program Kerja Pemerintah Kab./ Kota Barat RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat Kebutuhan Sumber Pembiayaan APBN/ APBD Propinsi, APBD Kabupaten,. Swadaya Masyarakat Kemungkinan Waktu Penerapan/ Pelaksanan 5 Tahun pertama s/d ketiga Keterangan Pembiayaan 3 Bidang Sanitasi Air Limbah 3 Fisik Sosekmas Kelembagaan Pembiayaan Pembangunan jamban umum, kampanye kerja bakti gotong royong pembersihan saluran, dan gerakan pemgerantasan sarang nyamuk Kebersihan dan kesehatan masyarakat dan lingkungan Dinas PU Dinas Kesehatan, PKK Kelurahan RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat APBD Kabupaten. Swadaya Masyarakat 5 Tahun pertamas/d ketiga 4 Bidang Persampahan 4 Fisik Sosekmas Kelembagaan Pembiayaan Peyediaan TPS, Pemasyarakatan penyediaan bak sampah dan pengelolaan sampah secara mandiri, dan gerakan kebersihan lingkungan Kebersihan dan kesehatan masyarakat dan lingkungan Dinas PU, PPKTB, PKK Kelurahan RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat APBD Kabupaten., Swadaya Masyarakat 5 Tahun pertama s/d 5 Tahun kedua 5 Perumahan/ permukiman, 1 Fisik Pemugaran rumah kurang layak huni RENSTRA Sosekmas Terwujudnya rumah sehat dan layak huni PU-CK RPJMD, RTRW APBN/ APBD 5 Tahun kedua

231 SPPIP Kota Kuala Tungkal VIII - 12 Laporan Akhir No Strategi 6 Bidang Air Minum 6 Aspek yang diamati Program Kesesuaian dengan Program Pusat Kesesuaian dengan Program Kerja Pemerintah Kab./ Kota Kelembagaan Pembiayaan Dinas PU Dit. Bangkim RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat Fisik 2 Sosekmas Kelembagaan Fisik Sosekmas Kelembagaan Pembiayaan Perencanaan dan Penataan lingkungan perumahan baru Terwujudnya permukiman yang layak huni dan sehat Peningkatan dan Perluasan pelayanan air minum PDAM Terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan air bersih dan air minum serta terjamainnya kesehatan masyarakat DPU, PDAM RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim dan Kemenpera RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM RP4D Tanjab Barat RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat Kebutuhan Sumber Pembiayaan Propinsi, APBD Kab., Swadaya Masyarakat / APBN/ APBD Propinsi, APBD Kabupaten BLN/ APBN/ APBD Propinsi, APBD Kab., Kemitraan dgn Swasta, Kemungkinan Waktu Penerapan/ Pelaksanan 5 Tahun kedua 5 Tahun kedua s/d 5 Tahun ke 3 Keterangan 3. Pembengis 1 Bidang Drainase 1 2 Bidang Sanitasi dan Air Limbah Fisik 2 Fisik Sosekmas Kelembagaan Pembiayaan Pembangunan dan normalisasi saluran drainase lingkungan sekaligus berfungsi sebagai saluran pembuangan air limbah Perluasan kawasan bebas genangan dan luapan air kotor dan air hujan Dinas PU, Dinas Kesehatan, PKK, Desa Pemasyarakatan gerakan kerja bakti gotong royong pembersihan saluran, dan gerakan pemgerantasan sarang nyamuk secara periodik RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, APBD Propinsi, APBD Kabupaten. APBD Kabupaten Swadaya Masyarakat 5 Tahun ketiga dan keempat 5 Tahun pertama s/d 5 Tahun keempat

232 SPPIP Kota Kuala Tungkal VIII - 13 Laporan Akhir No Strategi 3 Bidang Persampahan 3 4 Penyediaan permukiman terencana untuk pemenuhan kebutuhan rumah (back log dan pertumbuhan penduduk) 1 Aspek yang diamati Program Kebersihan dan kesehatan masyarakat dan Sosekmas lingkungan Kelembagaan Dinas PU, Dinas Kesehatan, PKK Kelurahan Pembiayaan Fisik Sosekmas Kelembagaan Pembiayaan Fisik Sosekmas Kelembagaan Pembiayaan Pemasyarakatan penyediaan bak sampah dan pengelolaan sampah secara mandiri, dan gerakan kebersihan lingkungan Menyelamatkan jiwa, harta masyarakat dan asset lainnya Dinas PU, PPKTB, PKK Kelurahan Pembangunan Lisiba, dan rumah sederhana sehat tersedianya Tersedianya lahan pembangunan permukiman baru sesuai peruntukan tata ruang kota Pemda, Bappedam, Dinas PU, BPN Kesesuaian dengan Program Pusat RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim RENSTRA PU-CK Dit. Bangkim Kemenpera Kesesuaian dengan Program Kerja Pemerintah Kab./ Kota RP4D Kab. Tanjab Barat RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat RPJMD, RTRW RPJM, RPIJM, RP4D Kab. Tanjab Barat Kebutuhan Sumber Pembiayaan APBD Kabupaten Swadaya Masyarakat APBN/ APBD Propinsi, APBD Kabupaten Kemungkinan Waktu Penerapan/ Pelaksanan 5 Tahun pertama s/d 5 Tahun keempat 5 Tahun ketiga dan Keempat Keterangan

233 SPPIP Kota Kuala Tungkal VIII Identifikasi Implikasi Dampak Strategi Kegiatan identifikasi terhadap implikasi dan dampak yang mungkin muncul sebagai akibat dilaksanakannya Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan. Identifikasi implikasi dan dampak ini dimaksudkan untuk mengantisipasi segala perubahan yang muncul sebagai akibat dari pelaksanaan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan, baik yang bersifat positif maupun negatif, sehingga dapat disusun langkah-langkah untuk mengantisipasi perubahan tersebut supaya tidak menimbulkan dampak negatif. Hasil dari kegiatan ini akan menjadi masukan bagi penyusunan program strategis yang akan menjadi langkah-langkah operasional dalam Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan. Analisis dampak pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan ini akan dilakukan tinjauan dari berbagai aspek, sesuai dengan karakteristik yang ditinjau, yakni dari aspek fisik, sosial, ekonomi, dan aspek budaya. Untuk lebih jelasnya Implikasi Dampak Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan dapat dilihat pada tabel 8-2 sampai dengan tabel 8-10.

234 SPPIP Kota Kuala Tungkal VIII - 15 Laporan Akhir Tabel : 8-2 Identifikasi Implikasi Dampak Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan Bidang Permukiman No. Strategi Pembangunan 1.a Skala Perkotaan Kuala Tungkal 1) Memenuhi data base dan sistem informasi perumahan 2) Menyiapkan lingkungan perumahan yang bersih dan sehat 3) Melakukan penanggulangan terhadap kawasan permukiman yang rawan bencana genangan / banjir 4) Pembangunan dan pembangunan permukiman bagi masyarakat menengah dan berpenghasilan rendah 5) Melakukan penanganan terhadap permukiman padat maupun cenderung kumuh Positif Dampak Adanya data base dan sistem informasi perumahan di Perkotaan Kuala Tungkal Meningkatkan kualitas kesehatan penduduk Meningkatkan kelayakan hunian penduduk perkotaan Meningkatkan kualitas kesehatan penduduk Meminimalisasi kerugian yang dapat diakibatkan oleh bencana genangan/ banjir Meningkatkan kualitas kesehatan penduduk Meningkatkan kesejahteraan masyarakat berpenghasilan rendah Meningkatkan kualitas kesehatan penduduk Perbaikan estetika lingkungan Menurunkan resiko terkena bencana genangan / banjir. Negatif Peninggian lantai bangunan Relokasi perumahan rawan bencana genangan / banjir Proses adaptasi di lingkungan yang baru Berpindahnya tempat tinggal Perlu proses adaptasi di lingkungan baru Keresahan sosial Kehilangan relasi sosial & ekonomi Strategi Pengelolaan Database perumahan dapat diakses oleh semua kalangan masyarakat Studi UKL-UPL/AMDAL Pendampingan masyarakat Sosialisasi melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan Meningkatkan penanggulangan terhadap kawasan permukiman yang rawan bencana tanpa pembongkaran rumah Studi LARAP (Land Acquisition and Resettlement Plan) Studi UKL-UPL/AMDAL Pendampingan masyarakat Identifikasi rumah-rumah di bantaran sungai dan saluran drainase Studi LARAP Pendampingan masyarakat Sosialisasi melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan

235 SPPIP Kota Kuala Tungkal VIII - 16 Laporan Akhir No. Strategi Pembangunan 6) Memenuhi kekurangan kebutuhan rumah 1b. Skala Kawasan Prioritas 1)Menyiapkan lingkungan perumahan yang bersih dan sehat Dampak Positif Negatif Meningkatkan kualitas kesehatan Kecemburuan sosial di penduduk kalangan masyarakat Berpindahnya tempat tinggal Meningkatkan kualitas kesehatan penduduk Meningkatkan kelayakan hunian penduduk Kota 2)Melakukan penanggulangan Meningkatkan kualitas kesehatan terhadap kawasan permukiman penduduk yang rawan bencana genangan Meminimalisasi resiko akibatkan / banjir. bencana genangan / banjir 3)Melakukan penanganan terhadap permukiman padat maupun cenderung kumuh Meningkatkan kualitas kesehatan penduduk Perbaikan estetika lingkungan Menurun resiko terkena bencana genangan / banjir. Peninggian lantai bangunan Relokasi perumahan yang rawan bencana genangan/ banjir. Berpindahnya tempat tinggal Proses adaptasi di lingkungan yang baru Keresahan sosial Kehilangan relasi sosial dan ekonomi Strategi Pengelolaan Melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan Studi UKL-UPL/AMDAL Pendampingan masyarakat Sosialisasi melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan Meningakatan penanggulangan terhadap kawasan permukiman yang rawan bencana genangan / banjir tanpa pembongkaran rumah Identifikasi rumah-rumah di bantaran sungai dan saluran drainase Studi LARAP Pendampingan masyarakat Sosialisasi Melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan

236 SPPIP Kota Kuala Tungkal VIII - 17 Laporan Akhir Tabel : 8-3 Identifikasi Implikasi Dampak Strategi Pembangunan Bidang Jalan Lingkungan No. Strategi Pembangunan 2.a Skala Perkotaan Kuala Tungkal 1) Memenuhi Sistem Informasi / Data Base Jalan Lingkungan 2) Melakukan penanganan jalan lingkungan yang rusak 3) Memenuhi kebutuhan jalan lingkungan baru 4) Melakukan penanganan pemeliharaan jalan lingkungan Positif Dampak Adanya data base dan sistem informasi jalan lingkungan yang ada di Perkotaan Kuala Tungkal Dapat diketahui dengan mudah kondisi jalan lingkungan Peningkatan prasarana transportasi Peningkatan kenyamanan pengguna jalan Meningkatkan pertumbuhan ekonomi Meningkatnya panjang dan lebar jalan lingkungan Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Meningkatnya transportasi Meningkatnya kenyamanan jalan prasarana pengguna Negatif Berkurangnya lahan penduduk Gangguan aktivitas penduduk Bertambahnya kepadatan penduduk Berkurangnya lahan milik penduduk yang dijadikan jalan baru Gangguan aktivitas penduduk Bertambahnya kepadatan penduduk Gangguan aktivitas penduduk Strategi Pengelolaan Database jalan lingkungan dapat diakses oleh semua kalangan masyarakat Monitoring uptodate dan pemeliharaan jalan lingkungan secara berkala. Ganti rugi lahan penduduk yang terkena pembangunan jalan sesuai dengan aturan yang berlaku Studi UKL-UPL/AMDAL Ganti rugi lahan penduduk yang terkena pembangunan jalan sesuai dengan aturan yang berlaku Pengawasan dan pemeliharaan jalan secara rutin dan berkala.

237 SPPIP Kota Kuala Tungkal VIII - 18 Laporan Akhir No. Strategi Pembangunan 5) Memenuhi kebutuhan penanggulangan jalan yang terkena genangan / banjir. 6) Memenuhi kebutuhan jembatan 2.b Skala Kawasan Prioritas 1) Melakukan penanganan jalan lingkungan yang rusak 2) Melakukan penanganan pemeliharaan jalan lingkungan 3) Memenuhi kebutuhan penanggulangan jalan yang Dampak Positif Negatif Meningkatnya prasarana Bila jalan ditinggikan transportasi kemungkinan Meningkatnya berpindahnya daerah yang kenyamanan pengguna terkena genangan / jalan banjir. Meningkatnya Gangguan aktivitas pertumbuhan ekonomi penduduk Bertambahnya kepadatan penduduk Meningkatnya kemudahan Gangguan aktivitas aksesibiltas antar wilayah penduduk Meningkatnya Bertambahnya kepadatan pertumbuhan ekonomi penduduk Memungkinkan perubahan perilaku masyarakat Peningkatan prasarana transportasi Peningkatan kenyamanan pengguna jalan Meningkatkan pertumbuhan ekonomi Meningkatnya prasarana transportasi Meningkatnya kenyamanan pengguna jalan Meningkatnya prasarana transportasi Berkurangnya lahan penduduk Gangguan aktivitas penduduk Bertambahnya kepadatan penduduk Gangguan aktivitas penduduk Bila jalan ditinggikan kemungkinan Strategi Pengelolaan Pengawasan dan pemeliharaan jalan lingkungan secara berkala. Studi UKL-UPL/AMDAL Ganti rugi lahan penduduk yang terkena pembangunan jalan sesuai dengan aturan yang berlaku Perencanaan dan pembangunan yang disesuaikan dengan kebutuhan kota Pengawasan dan pemeliharaan jembatan Ganti rugi lahan penduduk yang terkena pembangunan jalan sesuai dengan aturan yang berlaku Pengawasan dan pemeliharaan jalan lingkungan secara berkala. Pengawasan dan pemeliharaan jalan lingkungan secara berkala.

238 SPPIP Kota Kuala Tungkal VIII - 19 Laporan Akhir No. Strategi Pembangunan terkena rob / air laut pasang Dampak Positif Negatif Meningkatnya berpindahnya daerah yang kenyamanan pengguna terkena rob jalan Gangguan aktivitas Meningkatnya penduduk pertumbuhan ekonomi Bertambahnya kepadatan penduduk Strategi Pengelolaan Studi UKL-UPL/AMDAL Ganti rugi lahan penduduk yang terkena pembangunan jalan sesuai dengan aturan yang berlaku

239 SPPIP Kota Kuala Tungkal VIII - 20 Laporan Akhir Tabel : 8-4 Identifikasi Implikasi Dampak Strategi Pembangunan Bidang Drainase No. Strategi Pembangunan 3.a Skala Perkotaan Kuala Tungkal 1) Melakukan pembangunan dan pengelolaan sungai 2) Melakukan penanganan genangan sementara air hujan 3) Melakukan penanganan saluran drainase dan gorong gorong yang rusak dan sedimentasi 4) Melakukan penanggulangan sistem drainase yang terkena rob / air laut pasang secara komprehensif. Positif Berkurangnya frekuensi banjir Berkurangnya resiko penyakit. Saluran drainase lebih lancar Berkurangnya genangan Berkurangnya resiko penyakit. Saluran drainase lebih lancar Berkurangnya resiko penyakit. Kenyamanan penduduk Saluran drainase lebih lancar Dampak Berkurangnya resiko penyakit. Kenyamanan penduduk Obyek pariwisata Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Negatif Gangguan aktivitas penduduk Berkurang bagian rumah penduduk di sekitar sungai dan saluran drainase Gangguan aktivitas penduduk Gangguan aktivitas penduduk Lahan penduduk yang terganggu Gangguan aktivitas penduduk Lahan penduduk yang terganggu Bertambahnya kepadatan penduduk Strategi Pengelolaan Studi UKL-UPL/AMDAL Sosialisasi kepada masyarakat sekitar saluran drainase dan sungai Sosialisasi kepada masyarakat sekitar saluran drainase dan daerah genangan Mendorong masyarakat dalam pembuatan lobang biopori / green drainage Pemeliharaan saluran drainase secara berkala. Sosialisasi kepada masyarakat sekitar saluran drainase dan daerah genangan Studi UKL-UPL/AMDAL Studi rob / air laut pasang yang komprehensif Mendorong swasta untuk membuka obyek wisata pantai

240 SPPIP Kota Kuala Tungkal VIII - 21 Laporan Akhir No. Strategi Pembangunan 3b. Skala Kawasan Prioritas Positif Dampak Negatif Strategi Pengelolaan 1) Melakukan penanganan genangan sementara air hujan Berkurangnya resiko penyakit. Kenyamanan penduduk Pemeliharaan saluran drainase secara berkala. 2) Melakukan penanganan saluran drainase dan gorong gorong yang rusak dan sedimentasi 3) Melakukan penanggulangan sistem drainase yang terkena rob / air laut pasang secara komprehensif. Berkurangnya resiko penyakit. Kenyamanan penduduk Saluran drainase lebih lancar Berkurangnya resiko penyakit. Kenyamanan penduduk Obyek pariwisata Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Gangguan aktivitas penduduk Lahan penduduk yang terganggu Gangguan aktivitas penduduk Lahan penduduk yang terganggu Bertambahnya kepadatan penduduk Pemeliharaan saluran drainase secara berkala. Sosialisasi kepada masyarakat sekitar saluran drainase dan daerah genangan Studi UKL-UPL/AMDAL Studi rob / air laut pasang yang komprehensif Mendorong swasta untuk membuka obyek wisata pantai

241 SPPIP Kota Kuala Tungkal VIII - 22 Laporan Akhir Tabel : 8-5 Identifikasi Implikasi Dampak Strategi Pembangunan Bidang Air Minum No. Strategi Pembangunan 4.a Skala Perkotaan Kuala Tungkal 1) Meningkatkan supply sumber air baku 2) Mengembangkan cakupan pelayanan air minum 3) Meningkatkan kinerja PDAM Positif Dampak Meningkatan pasokan air baku untuk PDAM Meningkatan cakupan pelayanan Meningkatan jumlah pelanggan Meningkatkan laba perusahaan Meningkatkan potensi PAD Memperluas pelayanan air minum perpipaan pada masyarakat Meningkatkan laba perusahaan Meningkatkan potensi PAD Peningkatan pelayanan air minum yang optimal kepada masyarakat baik secara eksternal maupun internal 4) Menangani kebocoran air Penurunan tingkat kehilangan pendistribusian air minum Peningkatan laba perusahaan Negatif Konflik kepentingan pemanfaatan sumber air baru Pelaksanaan konstruksi pemasangan pipa yang akan mengganggu aktifitas masyarakat Gangguan aktivitas masyarakat pada saat konstruksi perpipaan Kehilangan mata pencaharian masyarakat yang mengandalkan penjualan air minum eceran Gangguan pelayanan air minum kepada pelanggan Strategi Pengelolaan Studi UKL-UPL/AMDAL Pendekatan komunikatif terhadap warga sekitar daerah sumber air baku Studi UKL-UPL/AMDAL Bantuan teknis penyehatan PDAM Pelatihan manajemen perusahaan Penyebaran informasi kepada pelanggan

242 SPPIP Kota Kuala Tungkal VIII - 23 Laporan Akhir No. Strategi Pembangunan Positif Dampak Negatif Strategi Pengelolaan 4.b Skala Kawasan Prioritas 1) Memudahkan akses untuk air minum 2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas IPA (sumur bor) eksisting Memudahkan masyarakat untuk mendapatkan air minum Peningkatan potensi PAD Memudahkan masyarakat untuk mendapatkan air minum non pelanggan PDAM Kehilangan mata pencaharian masyarakat yang mengandalkan penjualan air minum Persaingan dengan pengguna lain Gangguan aktivitas masyarakat pada saat konstruksi perpipaan studi UKL-UPL/AMDAL Perencanaan air minum kawasan prioritas Studi UKL-UPL/AMDAL Sosialisasi kepada masyarakat 3) Mengembangkan aspek manajemen dan aspek legalitas IPA sederhana oleh masyarakat Meningkatnya kemandirian masyarakat dalam penyelenggaraan SPAM Gangguan aktivitas masyarakat pada saat konstruksi perpipaan Adanya kecemburuan sosial dalam penetapan formatur kepengurusan Studi UKL-UPL/AMDAL Pembinaan manajemen dan teknis bagi BKM dan KSM penyelenggara SPAM Pemilihan formatur pengurus yang berkompeten

243 SPPIP Kota Kuala Tungkal VIII - 24 Laporan Akhir Tabel : 8-6 Identifikasi Implikasi Dampak Strategi Pembangunan Bidang Air Limbah No. Strategi Pembangunan 5.a Skala Perkotaan Kuala Tungkal 1) Perencanaan pengelolaan air limbah sistem off-site 2) Meningkatkan pemanfaatan, operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana sanitasi yang telah terbangun 3) Memantapkan kelembagaan dan peraturan pengelolaan air limbah 5.b Skala Kawasan Prioritas Positif Dampak Limbah di sungai akan berkurang Meningkatnya kualitas kesehatan penduduk Optimalisasi pelayanan air limbah Peningkatan kualitas kesehatan penduduk Meningkatnya kemandirian masyarakat dalam penyelenggaraan pengelolaan air limbah Negatif Berkurangnya lahan penduduk Penurunan kualitas lingkungan selama masa konstruksi Kurang siapnya dukungan sarana dan prasarana dibidang air limbah Adanya kecemburuan sosial dalam penetapan formatur kepengurusan Strategi Pengelolaan Studi UKL-UPL/AMDAL Melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan Meningkatkan dukungan sarana dan prasarana di bidang air limbah Peningkatan kemampuan SDM dalam pengelolaan air limbah Pemilihan formatur pengurus yang berkompeten 1) Mengembangkan pengelolaan limbah domestik sistem onsite 2) Mengembangkan sarana dan prarana air limbah komunal Perbaikan kualitas lingkungan Meningkatnya kualitas kesehatan penduduk Perbaikan kualitas lingkungan Peningkatan kualitas kesehatan penduduk Berkurangnya lahan pekarangan penduduk Berkurangnya lahan penduduk Melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan Melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan

244 SPPIP Kota Kuala Tungkal VIII - 25 Laporan Akhir Tabel : 8-7 Identifikasi Implikasi Dampak Strategi Pembangunan Bidang Persampahan No. Strategi Pembangunan 6.a Skala Perkotaan Kuala Tungkal 1) Mengembangkan pola kerja sama regional dalam penanganan sampah 2) Meningkatkan cakupan pelayanan persampahan 3) Penangan pengelolaan persampahan melalui program 3R 4) Meningkatkan peran swasta dalam pengelolaan persampahan 6.b Skala Kawasan Prioritas Positif Dampak Meningkatnya kerjasama pengelolaan persampahan khususnya TPA Regional Meningkatnya kualitas kesehatan penduduk Optimalisasi pengangkutan sampah dari masyarakat Meningkatnya kualitas kesehatan penduduk Peluang usaha baru Peran swasta dalam mendukung peningkatan kualitas lingkungan Meningkatnya kualitas kesehatan penduduk Negatif Gejolak sosial di wilayah rencana lokasi TPA Regional Peningkatan biaya operasional Ceceran dan bau sampah di jalan raya Kurangnya partisipasi masyarakat dalam membuang sampah Kurangnya pengetahuan tentang pemilahan sampah Strategi Pengelolaan Studi UKL-UPL/AMDAL Pendekatan persuasif kepada masyarakat Biaya ganti rugi lahan Studi UKL-UPL/AMDAL Penanganan sampah melalui pengadaan sarana pengangkut sampah yang Penambahan biaya operasional Pembinaan kepada masyarakat tentang penanganan sampah 3R Sosialiasi pemanfaatan hasil produk pengolahan sampah pola 3R Pembinaan secara berkala kepada instansi pengelola sampah 1) Meningkatkan pengolahan sampah melalui sistem 3R Meningkatnya kualitas kesehatan penduduk Peluang usaha baru Kurangnya partisipasi masyarakat dalam membuang sampah Kurangnya pengetahuan Pembinaan kepada masyarakat tentang penanganan sampah 3R Sosialiasi pemanfaatan hasil produk pengolahan sampah pola 3R

245 SPPIP Kota Kuala Tungkal VIII - 26 Laporan Akhir No. Strategi Pembangunan 2) Meningkatkan pelayanan sampah 3) meningkatkan peran aktif swasta dalam pengelolaan sampah Dampak Positif Negatif tentang pemilahan sampah Meningkatnya kualitas kesehatan Kurangnya partisipasi penduduk masyarakat dalam Meningkatnya kualitas lingkungan membuang sampah khususnya dari segi estetika Peran swasta dalam mendukung peningkatan kualitas lingkungan Meningkatnya kualitas kesehatan penduduk Strategi Pengelolaan Pembinaan kepada masyarakat tentang penanganan sampah 3R Mendorong swasta untuk mendukung pengelolaan sampah melalui program CSR nya.

246 SPPIP Kota Kuala Tungkal VIII - 27 Laporan Akhir Tabel : 8-8 Identifikasi Implikasi Dampak Strategi Pembangunan Bidang Sosial/Pemberdayaan Masyarakat No Strategi Pembangunan 7.a Skala Perkotaan Kuala Tungkal 1) menyediakan informasi tentang RTRW Kab. Tungkal dan RUTR/ RDTR Perkotaan Kuala Tungkal di kalangan masyarakat 2) Menyediakan informasi tentang kawasan lindung (sempadan sungai, pantai dan kawasan hijau) yang dilarang mendirikan bangunan 3) Mensinergikan forum Lembaga Swadaya Masyarakat dan atau Kelompok Swadaya Masyarakat dalam penangaman masalah pengelolaan permukiman dan infrastruktur Positif Dampak Tersedianya informasi tentang RTRW Kab. Tungkal dan RUTR/ RDTR Perkotaan Kuala Tungkal bagi masyarakat umum Tersedianya informasi tentang kawasan lindung bagi masyarakat umum Adanya forum komunikasi antar Pokmas/ KSM yang menjadi penyelenggara infrastruktur permukiman Memudahka proses pembinaan yang berkelanjutan Negatif Strategi Pengelolaan Menempatkan papan informasi pada lokasi yang strategis Memfasilitasi masyarakat agar menjadi pelaku dalam proses perencanaan tata ruang (Pemerintah sebagai fasilitator dan hormati hak masyarakat, serta kearifan lokal/keberagaman budayanya Menempatkan papan informasi pada lokasi yang strategis Memfasilitasi masyarakat agar menjadi pelaku dalam proses perencanaan tata ruang (Pemerintah sebagai fasilitator dan hormati hak masyarakat, serta kearifan lokal/keberagaman budayanya Pembinaan manajerial dan teknis secara berkala dan berkelanjutan

247 SPPIP Kota Kuala Tungkal VIII - 28 Laporan Akhir No Strategi Pembangunan 3) Penguatan implementasi pengelolaan sampah dengan 3 R (reuse, reduse, dan recycle). Dampak Positif Meningkatnya pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan 3 R Negatif Strategi Pengelolaan Pembinaan melalui kelembagaan lokal tentang pengelolaan sampah dengan 3 R secara berkala. 7.b. Skala Kawasan Prioritas 1) Pembangunan sumur bor dan jaringan distribusinya, dengan pengelolaan secara partisipatif oleh masyarakat 2) Penguatan implementasi pengelolaan sampah dengan 3 R (reuse, reduse, dan recycle). 3) Penyediaan informasi tentang kawasan lindung (sempadan sungai, pantai dan kawasan hijau) yang dilarang mendirikan bangunan 4) Penguatan kelembagaan Pokmas/ KSM dalam penangaman masalah pengelolaan permukiman dan infrastruktur 5) Penguatan dan sosialisasi kebijakan pembangunan Tersedianya penyelenggaraan air minum yang dikelola secara mandiri Meningkatnya pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan 3 R Tersedianya informasi tentang kawasan lindung bagi masyarakat umum Meningkatnya kemampuan manajerial dan teknis Pokmas/ KSM yang menjadi penyelenggara infrastruktur permukiman Memudahka proses pembinaan yang berkelanjutan Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang program Pembentukan penyelenggara SPAM secara demokratis dan transparan Pembinaan manajerial dan teknis secara berkala dan berkelanjutan Pembinaan melalui kelembagaan lokal tentang pengelolaan sampah dengan 3 R secara berkala. Menempatkan papan informasi pada lokasi yang strategis Memfasilitasi masyarakat agar menjadi pelaku dalam proses perencanaan tata ruang (Pemerintah sebagai fasilitator dan hormati hak masyarakat, serta kearifan lokal/keberagaman budayanya Pembinaan manajerial dan teknis secara berkala dan berkelanjutan Penyampaian informasi program melalui kelembagaan lokal (seperti:

248 SPPIP Kota Kuala Tungkal VIII - 29 Laporan Akhir No Strategi Pembangunan hunan vertikal demi penghematan lahan kota, termasuk rumah susun sederhana milik (rusunami) dan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Positif Rusunami dan Rusunawa Dampak Negatif Strategi Pengelolaan PKK, Karang Taruna, Pokmas/ KSM dll.) Tabel : 8-9 Identifikasi Implikasi Dampak Strategi Pembangunan Bidang Pendanaan Ekonomi No Strategi Pembangunan 8.a Perkotaan Kuala Tungkal Meningkatkan kemampuan keuangan daerah dalam pembiayaan pembangunan melalui program SPPIP. Positif Dampak Negatif Peningkatan sumber Perlu upaya dan dana dalam pendapatan daerah memenuhi kegiatan Pembiayaan pembangunan peningkatan pendapatan infrastruktur akan cepat daerah terealisasi dan Perlu adanya kemampuan berkesinambungan. pencarian sumber pendanaan. Strategi Pengelolaan Meningkatkan pendapatan PAD minimal sebesar 25% per tahun dengan penggalian dari pajak dan retribusi daerah dengan cara meningkatkan efisiensi penagihan dan tarif melalui intensifikasi atau menggali sumber-sumber pajak dan retribusi baru melalui ekstensifikasi. Mengajukan tambahan subsidi dari pemerintah pusat dan propinsi untuk menambah sumber penerimaan dalam rangka pembiayaan pembangunan. Mengkaji sumber pendanaan baru melalui swadaya masyarakat dan

249 SPPIP Kota Kuala Tungkal VIII - 30 Laporan Akhir No 8.b. Strategi Pembangunan Kawasan Prioritas Meningkatkan kemampuan keuangan daerah dalam pembiayaan pembangunan melalui program SPPIP. Positif Peningkatan sumber pendapatan daerah Pembiayaan pembangunan infrastruktur akan cepat terealisasi dan berkesinambungan. Dampak Negatif Perlu upaya dan dana dalam memenuhi kegiatan peningkatan pendapatan daerah Perlu adanya kemempuan pencarian sumber pendanaan. Strategi Pengelolaan juga melalui kerjasama dengan pihak swasta melalui KPS. Meningkatkan pendapatan PAD minimal sebesar 25% per tahun dengan penggalian dari pajak dan retribusi daerah dengan cara meningkatkan efisiensi penagihan dan tarif melalui intensifikasi atau menggali sumber-sumber pajak dan retribusi baru melalui ekstensifikasi. Mengajukan tambahan subsidi dari pemerintah pusat dan propinsi untuk menambah sumber penerimaan dalam rangka pembiayaan pembangunan Mengkaji sumber pendanaan baru melalui swadaya masyarakat dan juga melalui kerjasama dengan pihak swasta melalui KPS.

250 SPPIP Kota Kuala Tungkal VIII - 31 Laporan Akhir Tabel : 8-10 Identifikasi Implikasi Dampak Strategi Pembangunan Bidang Kelembagaan No. Strategi Pembangunan 9.a Perkotaan Kuala Tungkal 1) Meningkatkan kemampuan kelembagaan daerah dalam pelaksanaan pembangunan melalui SPPIP 9.b Kawasan Prioritas 1) Meningkatkan kemampuan kelembagaan daerah dalam pelaksanaan pembangunan melalui SPPIP Positif Meningkatkan kualitas SDM melalui pelatihan Meningkatkan kinerja aparat pemerintah daerah Meningkatkan kualitas SDM melalui pelatihan Meningkatkan kinerja aparat pemerintah daerah Dampak Negatif Dibutuhkan perangkat dan biaya besar dalam rangka peningkatan SDM Aparat Daerah kurang memahami tugas dan kewenangan dalam konteks penyusunan SPPIP; Dibutuhkan perangkat dan biaya besar dalam rangka peningkatan SDM Aparat Daerah kurang memahami tugas dan kewenangan dalam konteks penyusunan SPPIP; Strategi Pengelolaan Memanfaatkan semaksimal mungkin tenaga dan anggaran yang tersedia dalam proses fasilitasi penyusunan SPPIP; Mengidentifikasi leading sektor dalam penyusunan SPPIP; Mendorong pemahaman akan pentingnya visi dalam perencanaan investasi dengan langkah awal validasi data dan pembangunan system data daerah; Pemberdayaan bahwa visi dan misi pembangunan daerah akan terwujud bilamana dapat mengesampingan ego sektoral dan ego kedaerahan yang masih hidup di dalam pemerintah daerah. Memanfaatkan semaksimal mungkin tenaga dan anggaran yang tersedia dalam proses fasilitasi penyusunan SPPIP; Mengidentifikasi leading sektor dalam penyusunan SPPIP; Mendorong pemahaman akan

251 SPPIP Kota Kuala Tungkal VIII - 32 Laporan Akhir No. Strategi Pembangunan Positif Dampak Negatif Strategi Pengelolaan pentingnya visi dalam perencanaan investasi dengan langkah awal validasi data dan pembangunan system data daerah; Pemberdayaan bahwa visi dan misi daerah akan terwujud bilamana dapat mengesampingan ego sektoral dan ego kedaerahan yang masih hidup di dalam pemerintah daerah.

252 SPPIP Kota Kuala Tungkal IX- 1 Laporan Akhir Bab-9 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Dalam rangka mewujudkan Rencana Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Tanjung Jabung Barat, maka startegis pengembangan yang terdapat di dalam SPPIP perlu dijabarkan dalam bentuk Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) SPPIP Tanjung Jabunhg Barat dalam jangka waktu 5 tahun pertama ( ), kedua, ketiga dan keempat sampai dengan 20 tahun yang akan datang, terutama pada bidang keciptakaryaan. Rencana Program Jangka Menengah (RPIJM) SPPIP Tanjung Jabung Barat akan di kelompokkan menjadi 7 bidang keciptakaryaan yaitu : 1. Bidang Air Minum; 2. Bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP) a. Persampahan b. Air limbah c. Drainase 3. Permukiman 4. Bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan (PBL). Rencana Program Jangka Menengah (RPJM) tabel berikut dibawah ini. Kota Kuala Tungkal dijabarkan pada

253 SPPIP Kota Kuala Tungkal IX - 2 Laporan Akhir PROGRAM BIDANG PEMBANGUNAN/PENGEMBANGAN Tabel : 9.1 INDIKASI PROGRAM SPPIP TANJUNG JABUNG BARAT WILAYAH PERKOTAAN KUALA TUNGKAL PERIODE 5 TAHUN KE I PERIODE 5 TAHUN KE No. LOKASI TAHUN ANGGARAN II III IV I. AIR MINUM 1. Pembangunan Air Minum a. Perencanaan - Penyusunan RIS PAM Perkotaan - Studi Investasi Pelayanan Air Minum Perkotaan - Advisory Penyehatan Kelembagaan PDAM Tirta Pengabuan b. Bantuan Penyehatan PDAM Tirta Pengabuan SUMBER PEMBIAYAAN PENANGGUNG JAWAB/ INSTANSI TERKAIT b. Perencanaan Air minum (perpipaan dan non Perkotaan Kuala - ѵ APBN, APBD PDAM, Dinas PU Perkotaan Kuala Tungkal ѵ Perkotaan Kuala Tungkal ѵ Perkotaan Kuala Tungkal - ѵ Pangadaan Water meter induk Lokasi IPAB ѵ ѵ ѵ Pengadaan Genset Lokasi IPAB - ѵ ѵ Pengadan dan pemasangan Pipa Induk Lokasi IPAB ѵ ѵ ѵ Pengadaan Pipa Intake dan Booster Pump Lokasi IPAB ѵ ѵ ѵ Pengadaan dan pemasangan pipa submersible, centrifugle Perkotaan Kuala Tungkal - ѵ ѵ c. Rehab IPA - ѵ ѵ ѵ ѵ Pembinaan Teknis SPAM a. Pelatihan Teknis dan Non Teknis Perkotaan Kuala Tungkal - ѵ APBN, APBD Prov./Kab. APBN, APBD Prov./Kab. APBN, APBD Prov./Kab. APBN, APBD Prov./Kab. APBN, APBD Prov./Kab. APBN, APBD Prov./Kab. APBN, APBD Prov./Kab. APBN, APBD Prov./Kab. APBN, APBD Prov./Kab. APBN, APBD Prov./Kab PDAM, Dinas PU Kab PDAM, Dinas PU Kab PDAM, Dinas PU Kab PDAM, Dinas PU Kab PDAM, Dinas PU Kab PDAM, Dinas PU Kab PDAM, Dinas PU Kab PDAM, Dinas PU Kab PDAM, Dinas PU Kab PDAM, Dinas PU Kab

254 SPPIP Kota Kuala Tungkal IX - 3 Laporan Akhir PROGRAM BIDANG PERIODE 5 TAHUN KE I PERIODE 5 TAHUN KE No. LOKASI TAHUN ANGGARAN II III IV SUMBER PEMBIAYAAN PENANGGUNG JAWAB/ INSTANSI TERKAIT PEMBANGUNAN/PENGEMBANGAN perpipaan) Tungkal Prov./Kab Kab c. Penyusunan Coorporate Plann PDAM Tirta Pengabuan d. Pemetaan Sistem, Aliran dan Jaringan perpipaan 3. Pembangunan Prasarana Air Minum a. Pembangunan SPAM pada kawasan yang belum Perkotaan Kuala Tungkal - ѵ Perkotaan Kuala Tungkal - ѵ ѵ ѵ ѵ memiliki SPAM Kw. Prioritas I ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ - - b. Peningkatan pelayanan wilayah kota dan kawasan Pusat Kota ѵ ѵ ѵ - - c. Pembangunan SPAM Berbasis Masyarakat Kw. Prioritas. I - ѵ ѵ ѵ - ѵ - - d. Pembangunan SPAM di Kawasan Kumuh/Nelayan Kw. Prioritas. I - ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ Peningkatan Pelayanan Air Minum Wilayah Kota a. Penggantian Pipa b. Pemasangan Pipa Perkotaan Kuala Tungkal ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ - Perkotaan Kuala Tungkal ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ - APBN, APBD Prov./Kab APBN, APBD Prov./Kab APBN, APBD Prov./Kab APBN, APBD Prov./Kab APBN, APBD Prov./Kab APBN, APBD Prov./Kab BLN. APBN, APBD Prov./Kab BLN. APBN, APBD Prov./Kab PDAM, Dinas PU Kab PDAM, Dinas PU Kab PDAM, Dinas PU Kab PDAM, Dinas PU Kab PDAM, Dinas PU Kab PDAM, Dinas PU Kab PDAM, Dinas PU Kab PDAM, Dinas PU Kab II. PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (PLP) A. PERSAMPAHAN 1. Perencanaan Pembangunan TPA a. Penyusunan Masterplan Pengelolaan Persampahan Perkotaan Kuala Tungkal ѵ ѵ APBN, APBD Prov./Kab Kem.PU, Dinas PU Kab

255 SPPIP Kota Kuala Tungkal IX - 4 Laporan Akhir PROGRAM BIDANG PEMBANGUNAN/PENGEMBANGAN PERIODE 5 TAHUN KE I PERIODE 5 TAHUN KE No. LOKASI TAHUN ANGGARAN II III IV b. AMDAL TPA lokasi TPA baru di luar kawasan perkotaan c. DED TPA Baru di luar kota Kuala Tungkal 2. Pembangunan TPA SUMBER PEMBIAYAAN PENANGGUNG JAWAB/ INSTANSI TERKAIT Diluar Kota Kuala Tungkal - ѵ APBD Kab. BLH Kabupaten Diluar Kota Kuala APBN, APBD Kem.PU, Dinas PU Tungkal - ѵ Prov./Kab Kab Diluar Kota Kuala APBN, APBD Kem.PU, Dinas PU Tungkal - ѵ Prov./Kab Kab a. Pengadaan lahan untuk TPA baru di luar Kota Kuala Tungkal Diluar Kota Kuala Tungkal ѵ ѵ APBD Kab. Pem.Kab b. PTMD dan DED TPA sistem sanitery land fill Diluar Kota Kuala Tungkal - ѵ BLN, APBN, APBD Prov./Kab Kem.PU, Dinas PU Kab c. Pembangunan TPA baru di luar kawasan perkotaan Kuala Tungkal Diluar Kota Kuala Tungkal - - ѵ ѵ ѵ BLN, APBN, APBD Prov./Kab Kem.PU, Dinas PU Kab d. Pembangunan Jalan Poros Diluar Kota Kuala Tungkal ѵ APBD Kab. Dinas PU Kab e. Pagar TPA Diluar Kota Kuala Tungkal ѵ ѵ APBD Kab. Dinas PU Kab 3. Penyediaan sarana dan prasarana TPA a. Pengadaan kontainer 3 m3 Diluar Kota Kuala Tungkal ѵ ѵ b. Pengadaan Dump truck 6 m3 Diluar Kota Kuala Tungkal ѵ c. Pengadaan Amroll trusk 10 m3 Diluar Kota Kuala Tungkal ѵ d. Pengadaan buldozzer Diluar Kota Kuala Tungkal ѵ e. Pengadaan exkavator Diluar Kota Kuala Tungkal ѵ g. Pembangunan Jalan masuk ke TPA Diluar Kota Kuala Tungkal ѵ ѵ APBN, APBD Prov./Kab APBN, APBD Prov./Kab APBN, APBD Prov./Kab APBN, APBD Prov./Kab APBN, APBD Prov./Kab APBN, APBD Prov./Kab Kem.PU, Dinas PU Kab Kem.PU, Dinas PU Kab Kem.PU, Dinas PU Kab Kem.PU, Dinas PU Kab Kem.PU, Dinas PU Kab Kem.PU, Dinas PU Kab

256 SPPIP Kota Kuala Tungkal IX - 5 Laporan Akhir PROGRAM BIDANG PEMBANGUNAN/PENGEMBANGAN PERIODE 5 TAHUN KE I PERIODE 5 TAHUN KE No. LOKASI TAHUN ANGGARAN II III IV 5. Pembangunan pusat Pengelolaan sampah terpadu 3R a. Pembangunan Demplot Pengelolaan sampah terpadu 3R b. Sosialisasi dan kampaye penggalaakan Pengelolaan sampah terpadu 3R 5. Pengadaan Tempat Sampah dan TPS SUMBER PEMBIAYAAN PENANGGUNG JAWAB/ INSTANSI TERKAIT Kw P.1, Kw P.2, Kw P.3 - ѵ - ѵ - ѵ ѵ ѵ APBD Kab. Dinas PU Kab. Perkotaan Kuala Tungkal - ѵ - - ѵ ѵ - - APBD Kab. Dinas PU Kab. a. Pengadaan kontainer 3 m3 Perkotaan Kuala Tungkal ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ APBD Kab. Dinas PU Kab. b. Pengadaan Amroll truck 3 m3 Perkotaan Kuala Tungkal - ѵ ѵ ѵ - ѵ ѵ ѵ APBD Kab. Dinas PU Kab. c. Pengadaan Keranjang Drum Perkotaan Kuala PPKTB, Dinas PU Tungkal - ѵ - ѵ - ѵ ѵ ѵ APBD Kab. Kab. d. Pengadaan Gerobak sampah Perkotaan Kuala PPKTB, Dinas PU Tungkal - ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ APBD Kab. Kab. e. Pengadaan TPS Plastik Perkotaan Kuala Tungkal - ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ APBD KaB. 6. Bantuan teknis pengelolaan persampahan PPKTB, Dinas PU Kab. - Peningkatan SDM Perkotaan Kuala Tungkal - - ѵ - - ѵ - - APBD Kab. PPKTB - Pemeliharaan Perkotaan Kuala Tungkal ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ APBD Kab. PPKTB B. AIR LIMBAH 1. Perencanan Penyusunan Master Plan sistem Pengelolaan Air Limbah Kota 2. Peningkatan Kelembagaan Pengelolaan Air Perkotaan Kuala Tungkal - ѵ APBN, APBD Prov./Kab Kem.PU, Dinas PU Kab

257 SPPIP Kota Kuala Tungkal IX - 6 Laporan Akhir PROGRAM BIDANG PEMBANGUNAN/PENGEMBANGAN PERIODE 5 TAHUN KE I PERIODE 5 TAHUN KE No. LOKASI TAHUN ANGGARAN II III IV Limbah a. Perkuatan Institusi dan SDM Kota Kuala Tungkal - - ѵ b. Sosialisasi dan kampanye pengelolaan air limbah perkotaan c. Penyediaan kelembagaan IPAL dan penyusunan Perda air limbah 3. Pengelolaan pengembangan sistem off site Perkotaan Kuala Tungkal - ѵ ѵ Kota Kuala Tungkal - - ѵ ѵ a. Pengembangan perencanaan (study dan DED ) Perkotaan Kuala Tungkal - ѵ b. Pengembangan/ Pembangunan IPLT dan IPAL Perkotaan Kuala Tungkal - ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ - 4. Pengadaan sarana angkutan air limbah SUMBER PEMBIAYAAN APBN, APBD Prov./Kab APBN, APBD Prov./Kab APBN, APBD Prov./Kab BLN, APBN, APBD Prov./Kab - Mobil Tinja Perkotaan Kuala Tungkal ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ APBD II, Swasta PENANGGUNG JAWAB/ INSTANSI TERKAIT Kem.PU, Dinas PU Kab Kem.PU, Dinas PU Kab Kem.PU, Dinas PU Kab Kem.PU, Dinas PU Kab Dinas PU Kab, Swasta

258 SPPIP Kota Kuala Tungkal IX - 7 Laporan Akhir PERIODE 5 TAHUN KE I PERIODE 5 TAHUN KE No. PROGRAM BIDANG PEMBANGUNAN / LOKASI TAHUN ANGGARAN II III IV PENGEMBANGAN C. DRAINASE 1. Perencanaan a. Review Master Plan Drainase b. Penyusunan DED Drainase 2. Pembangunan Sistem Drainase Primer Perkotaan a. Normalisasi Parit b. Pembangunan Drainase pada Jaringan Jalan Utama c. Peningkatan Saluran lama d. Pembangunan Drainase yang belum ada pada jaringan jalan e. Pembangunan/pengembangan sistem drainase lingkungan 3. Pembinaan Teknis Penyehatan Lingkungan a. Perkuatan Kelembagaan SDM b. Pengembangan Perencanaan (FS, Master Plann, DED) SUMBER PEMBIAYAAN PIHAK PENANGGUNG JAWAB/ INSTANSI TERKAIT Perkotaan Kuala Tungkal ѵ APBN, APBD Prov./Kab Dinas PU Perkotaan Kuala Tungkal - ѵ APBD Kab. Dinas PU Perkotaan Kuala Tungkal ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ APBD Kab. Dinas PU Perkotaan APBN, APBD Kuala Tungkal ѵ ѵ ѵ Prov./Kab Dinas PU Perkotaan APBN, APBD Kuala Tungkal ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ Prov./Kab Dinas PU Perkotaan APBD Kuala Tungkal ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ Prov./Kab Dinas PU Perkotaan APBN, APBD Kuala Tungkal ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ Prov./Kab Dinas PU Perkotaan Kuala Tungkal ѵ ѵ - APBD Kab. Dinas PU Perkotaan Kuala Tungkal - ѵ ѵ APBD Kab. Dinas PU III. PENGEMBANGAN PERMUKIMAN A. PENGEMBANGAN JALAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

259 SPPIP Kota Kuala Tungkal IX - 8 Laporan Akhir PERIODE 5 TAHUN KE I PERIODE 5 TAHUN KE No. PROGRAM BIDANG PEMBANGUNAN / LOKASI TAHUN ANGGARAN II III IV PENGEMBANGAN SUMBER PEMBIAYAAN PIHAK PENANGGUNG JAWAB/ INSTANSI TERKAIT 1. Peningkatan Jalan Lingkungan Permukiman ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ APBD Kab. PU Kabupaten 2. Peningkatan Jembatan pada Jalan Lingkungan Permukiman ѵ ѵ ѵ ѵ - - ѵ APBD Kab. PU Kabupaten 3. Penanganan pemeliharaan jalan lingkungan yang rusak - ѵ ѵ ѵ ѵ - ѵ ѵ APBD Kab. PU Kabupaten 4. Penanganan pemeliharaan Jembatan pada jalan lingkungan yang rusak ѵ ѵ ѵ - - APBD Kab. PU Kabupaten 5. Peningkatan dan pemeliharaan Jalan Lokal dan Kolektor Sekunder Daerah Perkotaan - ѵ ѵ ѵ ѵ - ѵ ѵ APBD Prov./Kab PU Kabupaten B. PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN 1. Peningkatan kualitas permukiman kumuh Nelayan Kw. Prioritas I ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ Peningkatan kualitas lingkungan permukiman Daerah Pusat kumuh Kota - - ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ - 3. Pegendalian dan Penataan permukiman pada daerah rawan bencana (genangan) 4. Penataan perumahan pada bantaran dan badan sungai/parit Daerah perkotaan ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ Kw. Prioritas I,2 Daerah Perkotaan - ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ - APBN, APBD Prov./Kab APBN. APBD Prov./Kab Swadaya APBN, APBD Prov./Kab Swadaya APBN, APBD Prov./Kab Swadaya Bangkim, Kemenpera Masyarakat Bangkim, PU Prov. PU Kab., Masyarakat Bangkim, PU Prov. PU Kab., Masyarakat Bangkim, PU Prov. PU Kab Masyarakat 5. Pengembangan dan Pembangunan Permukiman Baru : RSH (Rumah Sederhana Sehat) Tungkal II dan Pembengis ѵ ѵ ѵ APBN, APBD Prov./Kab Bangkim, Kemenpera PU Kab, Swasta

260 SPPIP Kota Kuala Tungkal IX - 9 Laporan Akhir PERIODE 5 TAHUN KE I PERIODE 5 TAHUN KE No. PROGRAM BIDANG PEMBANGUNAN/PENGEMBANGAN LOKASI TAHUN ANGGARAN II III IV IV. C. PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN 1. Pengembangan dan Pembangunan Permukiman Baru terencana: a. RSH (Rumah Sederhan Sehat) b. Pengembangan/pembangunan LISIBA BS dengan hunian berimbang 2. Pembangunan Perumahan baru Tungkal II dan Pembengis ѵ ѵ ѵ Kws. Prioritas III ѵ ѵ Daerah Perkotaan ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ 3. Pembangunan PSD Kawasan Permukiman Nelayan Kws. Prioritas I - ѵ ѵ ѵ ѵ Pembangunan PSD Kawasan Permukiman MBR Daerah Perkotaan - - ѵ ѵ ѵ ѵ Pembangunan PSD Kawasan Permukiman Daerah Pegawai NS Perkotaan ѵ - ѵ - - PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 1. Program Penataan/ Pembangunan Kawasan a. Revitalisasi Kawasan Pasar Ikan Tungkal II (Kmp. Nelayan) - ѵ b. Revitalisasi Kawasan Pasar Kota Perkotaan c. Revitalisasi Bangunan Rumah di pinggir sungai dan parit 2. Program Perbaikan Lingkungan 1) Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) a. Pembangunan PSD RTH Perum BTN dan SUMBER PEMBIAYAAN APBN, APBD Prov./Kab APBN. APBD Prov./Kab Swasta, Masyarakat APBD Prov./Kab APBD Prov./Kab APBD Prov./Kab APBN, APBD Prov./Kab PIHAK PENANGGUNG JAWAB/ INSTANSI TERKAIT Bangkim, Kemenpera Kemenpera,PU Kab, Swasta Swasta, Masyarakat Dinas PU Kab. Dinas PU Kab. Dinas PU Kab. Kem.PU, Dinas PU Kab Kuala Tungkal - - ѵ ѵ APBD Kab. Dinas PU Kab. Perkotaan APBD Kuala Tungkal - ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ - - Prov./Kab Dinas PU Kab. Manunggal ѵ - - APBD Prov./Kab Dinas PU

261 SPPIP Kota Kuala Tungkal IX - 10 Laporan Akhir PERIODE 5 TAHUN KE I PERIODE 5 TAHUN KE No. PROGRAM BIDANG PEMBANGUNAN / LOKASI TAHUN ANGGARAN II III IV PENGEMBANGAN Perumnas SUMBER PEMBIAYAAN PIHAK PENANGGUNG JAWAB/ INSTANSI TERKAIT 4. Pembangunan Fisik dan Pengadaan b. Pembangunan PSD PBL Permukiman di Perkotaan APBN, APBD Kem.PU, Dinas PU Pinggiran Sungai/parit Kuala Tungkal - ѵ ѵ ѵ ѵ Prov./Kab Kab b. Pembangunan PSD RTH Pasar Ikan Tungkal II (Kmp. Nelayan) - - ѵ ) Peningkatan Standar Kualitas Lingkungan a. Dukungan PSU lingkungan permukiman kumuh Perkotaan Kuala Tungkal ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ - - b. Penanganan Kawasan Kumuh Perkotaan Perkotaan Kuala Tungkal ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ Pembinaan Teknis 1). Penyusunan RTBL untuk : a. Permukiman Perkotaan di Pinggiran Sungai dan Parit Tungkal II (Kmp. Nelayan) - ѵ b. Kawasan pasar Ikan Perkotaan Kuala Tungkal - - ѵ c. Kawasan Perdagangan Kota Perkotaan Kuala Tungkal - - ѵ d. Kawasan Pelabuhan ASDP/PELINDO Perkotaan Kuala Tungkal - - ѵ e. Perencanaan/pembangunan RTH Perkotaan Kuala Tungkal ѵ ). Pembinaan Tertib bangunan dan tertib Lingkungan a. Pengembangan Sistem Informasi Geografi (SIG) Perijinan Bangunan/IMB berbasis GIS Perkotaan Kuala Tungkal ѵ APBN, APBD Prov./Kab APBN, APBD Prov./Kab APBN, APBD Prov./Kab APBD Prov./Kab APBD Prov./Kab APBD Prov./Kab APBD Prov./Kab APBD Prov./Kab APBD Prov./Kab Kem.PU, Dinas PU Kab Kem.PU, Dinas PU Kab Kem.PU, Dinas PU Kab Kem.PU, Dinas PU Kab Kem.PU, Dinas PU Kab Kem.PU, Dinas PU Kab Kem.PU, Dinas PU Kab Kem.PU, Dinas PU Kab Kem.PU, Dinas PU Kab

262 SPPIP Kota Kuala Tungkal IX - 11 Laporan Akhir PERIODE 5 TAHUN KE I PERIODE 5 TAHUN KE No. PROGRAM BIDANG PEMBANGUNAN / LOKASI TAHUN ANGGARAN II III IV PENGEMBANGAN c. Pembangunan PSD PBL Pasar Ikan (kampung Nelayan) Tungkal II(Kmp. Nelayan) - ѵ APBN, APBD Prov./Kab SUMBER PEMBIAYAAN PIHAK PENANGGUNG JAWAB/ INSTANSI TERKAIT Kem.PU, Dinas PU Kab

263 SPPIP Kota Kuala Tungkal IX - 12 Laporan Akhir Tabel : 9.2 INDIKASI PROGRAM SPPIP TANJUNG JABUNG BARAT KAWASAN PRIORITAS I (KAMPUNG NELAYAN) No. PROGRAM BIDANG PEMBANGUNAN/PENGEMBANGAN LOKASI PERIODE 5 TAHUN KE I PERIODE 5 TAHUN KE TAHUN ANGGARAN II III IV SUMBER PEMBIAYAAN PIHAK PENANGGUNG JAWAB/ INSTANSI TERKAIT I. AIR MINUM 1. Pembangunan Pipa Distribusi menuju Kawasan - ѵ ѵ - - ѵ - - APBN, APBD Prov./Kab PDAM, Dinas PU Kab 2. Pembangunan Pipa Sambungan Rumah (SR) - ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ - APBD Prov./Kab PDAM, Dinas PU Kab 3. Pembangunan Hidran Umum - ѵ ѵ ѵ - APBD Prov./Kab PDAM, Dinas PU Kab II. PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (PLP) A. PERSAMPAHAN 1. Pembangunan pusat Pengelolaan sampah terpadu 3R a. Pembangunan Demplot Pengelolaan sampah terpadu 3R ѵ - ѵ - - APBD Kab. PPKTB, Dinas PU Kab. b. Sosialisasi dan kampaye penggalaakan Pengelolaan sampah terpadu 3R ѵ ѵ - ѵ - ѵ - - APBD Kab. PPKTB, Dinas PU Kab. 2. Pengadaan Tempat Sampah Kawasan a. Pengadaan kontainer 3 m ѵ - ѵ - - APBD Kab. PPKTB, Dinas PU Kab. a. Pengadaan Gerobak sampah - ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ APBD Kab. PPKTB b. Pengadaan TPS Plastik - ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ APBD Kab. PPKTB c. Pengadaan Keranjang Drum - ѵ - ѵ - ѵ ѵ ѵ APBD Kab. PPKTB 6. Bantuan teknis pengelolaan persampahan

264 SPPIP Kota Kuala Tungkal IX - 13 Laporan Akhir No. PROGRAM BIDANG PEMBANGUNAN/PENGEMBANGAN LOKASI PERIODE 5 TAHUN KE I PERIODE 5 TAHUN KE TAHUN ANGGARAN II III IV SUMBER PEMBIAYAAN PIHAK PENANGGUNG JAWAB/ INSTANSI TERKAIT - Peningkatan SDM - ѵ - - ѵ ѵ - - APBD Kab. PPKTB - Pemeliharaan - ѵ - ѵ - ѵ ѵ ѵ APBD Kab. PPKTB B. AIR LIMBAH 1. Peningkatan Kelembagaan Pengelolaan Air Limbah a. Perkuatan Kelembagaan Masyarakat dan SDM - ѵ APBN, APBD Prov./Kab Kem.PU, PPKTB b. Sosialisasi dan kampanye pengelolaan air limbah perkotaan - - ѵ - ѵ APBD Kab. PPKTB, 2. Pengelolaan pengembangan sistem off site a. Pengembangan perencanaan (study dan DED ) b. Pengembangan/ Pembangunan IPLT dan IPAL - ѵ ѵ - - ѵ - APBN, APBD Prov./Kab APBN, APBD Prov./Kab Kem.PU, Dinas PU Kab Kem.PU, Dinas PU Kab c. Pembangunan MCK Umum - ѵ - ѵ - ѵ ѵ - APBD Kab. Kem.PU, Dinas PU Kab C. DRAINASE 1. Perencanaan a. Penyusunan DED Drainase Kawasan ѵ ѵ Pembangunan Sistem Drainase Primer Kawasan dan lingkungan a. Normalisasi Parit ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ APBN, APBD Prov./Kab APBN, APBD Prov./Kab Dinas PU Dinas PU b. Pembangunan Drainase pada Jaringan Jalan - ѵ ѵ - - ѵ - - APBD Prov./Kab Dinas PU

265 SPPIP Kota Kuala Tungkal IX - 14 Laporan Akhir No. PROGRAM BIDANG PEMBANGUNAN/PENGEMBANGAN LOKASI PERIODE 5 TAHUN KE I PERIODE 5 TAHUN KE TAHUN ANGGARAN II III IV SUMBER PEMBIAYAAN PIHAK PENANGGUNG JAWAB/ INSTANSI TERKAIT c. Pembangunan/pengembangan sistem drainase lingkungan - ѵ ѵ - ѵ ѵ ѵ ѵ APBD Kab. Dinas PU 3. Pembinaan Teknis Penyehatan Lingkungan - ѵ ѵ - - No. III. PROGRAM BIDANG PEMBANGUNAN/PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN A. PENGEMBANGAN JALAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN LOKASI PERIODE 5 TAHUN KE I PERIODE 5 TAHUN KE TAHUN ANGGARAN II III IV Peningkatan Jalan Lingkungan Permukiman ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ - ѵ ѵ 2. Peningkatan Jembatan pada Jalan Lingkungan Permukiman - ѵ - - ѵ - - ѵ 3. Penanganan pemeliharaan jalan lingkungan yang rusak - ѵ ѵ ѵ ѵ - ѵ ѵ 4. Penanganan pemeliharaan Jembatan pada jalan lingkungan yang rusak ѵ ѵ ѵ SUMBER PEMBIAYAAN APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten PIHAK PENANGGUNG JAWAB/INSTANSI TERKAIT PU Kabupaten PU Kabupaten PU Kabupaten PU Kabupaten B. PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN 1. Peningkatan kualitas permukiman kumuh Nelayan - ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ Pegendalian dan Penataan permukiman pada daerah ѵ ѵ ѵ - - APBN, APBD Prov./Kab APBN, APBD Prov./Kab Bangkim, Kemenpera Masyarakat Bangkim, PU Prov.

266 SPPIP Kota Kuala Tungkal IX - 15 Laporan Akhir No. IV. PROGRAM BIDANG PEMBANGUNAN/PENGEMBANGAN LOKASI PERIODE 5 TAHUN KE I PERIODE 5 TAHUN KE TAHUN ANGGARAN II III IV SUMBER PEMBIAYAAN PIHAK PENANGGUNG JAWAB/ INSTANSI TERKAIT rawan bencana (genangan) Swadaya PU Kab., Masyarakat 4. Penataan perumahan pada bantaran dan badan sungai/parit - ѵ - ѵ - ѵ - - C. PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN 1. Pengembangan dan Pembangunan Permukiman Baru terencana: a. RSH (Rumah Sederhana Sehat) ѵ ѵ ѵ - - APBN, APBD Prov./Kab Swadaya APBN, APBD Prov./Kab Bangkim, PU Prov. PU Kab., Masyarakat Bangkim, Kemenpera 2. Pembangunan Perumahan baru Masyarakat Masyarakat 3.Pembangunan PSD Kawasan Permukiman Nelayan PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 1. Program Penataan/ Pembangunan Kawasan b. Revitalisasi Bangunan Rumah di pinggir sungai dan parit - ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ - - APBD Prov./Kab Dinas PU 2. Program Perbaikan Lingkungan 1) Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) a. Perencanaan/pembangunan RTH ѵ - ѵ - - APBD Prov./Kab Dinas PU 2) Peningkatan Standar Kualitas Lingkungan a. Dukungan PSU lingkungan permukiman kumuh Nelayan ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ Pembinaan Teknis Penyusunan RTBL untuk : APBN, APBD Prov./Kab Kem.PU, Dinas PU Kab

267 SPPIP Kota Kuala Tungkal IX - 16 Laporan Akhir No. PROGRAM BIDANG PEMBANGUNAN/PENGEMBANGAN LOKASI PERIODE 5 TAHUN KE I PERIODE 5 TAHUN KE TAHUN ANGGARAN II III IV SUMBER PEMBIAYAAN PIHAK PENANGGUNG JAWAB/ INSTANSI TERKAIT a. Permukiman Perkotaan di Pinggiran Sungai dan Parit - ѵ APBD Prov./Kab Kem.PU, Dinas PU Kab 4. Pembangunan Fisik dan Pengadaan a. Pembangunan PSD PBL Permukiman di Pinggiran Sungai/parit - ѵ - ѵ - ѵ ѵ ѵ APBN, APBD Prov./Kab Kem.PU, Dinas PU Kab

268 SPPIP Kota Kuala Tungkal IX - 17 Laporan Akhir Tabel : 9.3 INDIKASI PROGRAM SPPIP TANJUNG JABUNG BARAT KAWASAN PRIORITAS II (MANUNGGAL) No. I. AIR MINUM PROGRAM BIDANG PEMBANGUNAN/PENGEMBANGAN 1. Pembangunan Prasarana Air Minum LOKASI PERIODE 5 TAHUN KE I PERIODE 5 TAHUN KE TAHUN ANGGARAN II III IV a. Peningkatan pelayanan wilayah kawasan ѵ ѵ ѵ - - b. Pembangunan SPAM Berbasis Masyarakat ѵ Peningkatan Pelayanan Air Minum Wilayah Kota a. Penggantian /pembangunan Pipa Distribusi - ѵ ѵ ѵ - a. Penggantian Pipa Sambungan Rumah (SR) ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ b. Pemasangan Pipa Sambungan Rumah (SR) - ѵ - ѵ - ѵ ѵ - SUMBER PEMBIAYAAN APBN, APBD Prov./Kab APBN, APBD Prov./Kab APBN, APBD Prov./Kab APBN, APBD Prov./Kab PIHAK PENANGGUNG JAWAB/INSTANSI TERKAIT PDAM, Dinas PU Kab PDAM, Dinas PU Kab PDAM, Dinas PU Kab PDAM, Dinas PU Kab II. PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (PLP) A. PERSAMPAHAN 1. Pembangunan pusat Pengelolaan sampah terpadu 3R a. Pembangunan Demplot Pengelolaan sampah terpadu 3R ѵ - - APBD Prov./Kab PPKTB, Dinas PU Kab. b. Sosialisasi dan kampaye penggalaakan Pengelolaan sampah terpadu 3R - - ѵ - - ѵ - - APBD Kab. PPKTB, Dinas PU Kab. 2. Pengadaan Tempat Sampah dan Kawasan a. Pengadaan kontainer 3 m ѵ - - ѵ APBD Prov./Kab PPKTB, Dinas PU Kab. b. Pengadaan Keranjang Drum - ѵ - ѵ - ѵ ѵ ѵ APBD Kab. PPKTB.

269 SPPIP Kota Kuala Tungkal IX - 18 Laporan Akhir No. PROGRAM BIDANG PEMBANGUNAN/PENGEMBANGAN LOKASI PERIODE 5 TAHUN KE I PERIODE 5 TAHUN KE TAHUN ANGGARAN II III IV SUMBER PEMBIAYAAN PIHAK PENANGGUNG JAWAB/INSTANSI TERKAIT c. Pengadaan Gerobak sampah - - ѵ - ѵ ѵ ѵ ѵ APBD Kab. PPKTB. d. Pengadaan TPS Plastik - ѵ - ѵ - ѵ ѵ ѵ APBD Kab. PPKTB, 3. Bantuan teknis pengelolaan persampahan - Pemeliharaan - - ѵ - ѵ ѵ ѵ ѵ APBD Kab. PPKTB B. AIR LIMBAH 1. Peningkatan Kelembagaan Pengelolaan Air Limbah a. Sosialisasi dan kampanye pengelolaan air limbah perkotaan - - ѵ - ѵ APBD Kab. Dinas PU Kab. 2. Pengelolaan pengembangan sistem off site a. Pengembangan perencanaan (study dan DED Kawasan) - ѵ ѵ - b. Pengembangan/ Pembangunan IPLT dan IPAL (Kawasan) ѵ - ѵ ѵ - 4. Pengadaan sarana angkutan air limbah - Mobil Tinja - - ѵ - ѵ ѵ - APBN, APBD Prov./Kab APBN, APBD Prov./Kab APBD Kab./Swasta Kem.PU, Dinas PU Kab Kem.PU, Dinas PU Kab Dinas PU Kab, Swasta

270 SPPIP Kota Kuala Tungkal IX - 19 Laporan Akhir No. C. DRAINASE PROGRAM BIDANG PEMBANGUNAN/PENGEMBANGAN 1. Pembangunan Sistem Drainase Primer Perkotaan LOKASI PERIODE 5 TAHUN KE I PERIODE 5 TAHUN KE TAHUN ANGGARAN II III IV SUMBER PEMBIAYAAN PIHAK PENANGGUNG JAWAB/INSTANSI TERKAIT a. Normalisasi Parit - - ѵ ѵ ѵ ѵ - - APBD Kab. Dinas PU b. Pembangunan Drainase pada Jaringan Jalan Utama ѵ ѵ ѵ APBN, APBD Prov./Kab Dinas PU c. Peningkatan Saluran lama - - ѵ - ѵ - ѵ - APBD Kab. Dinas PU d. Pembangunan Drainase yang belum ada pada APBD jaringan jalan - ѵ - ѵ - ѵ - ѵ Prov./Kab. Dinas PU e. Pembangunan/pengembangan sistem drainase lingkungan - ѵ - ѵ - - ѵ - APBD Prov./Kab. Dinas PU f. Pemeliharaan drainase lingkungan ѵ - ѵ ѵ APBD Prov./Kab Dinas PU III. PENGEMBANGAN PERMUKIMAN A. PENGEMBANGAN JALAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN 1. Peningkatan Jalan Lingkungan Permukiman - - ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ - APBD Kab. PU Kabupaten 2. Peningkatan Jembatan pada Jalan Lingkungan Permukiman - - ѵ ѵ - - ѵ APBD Kab. PU Kabupaten 3. Penanganan pemeliharaan jalan lingkungan yang rusak - - ѵ ѵ - ѵ ѵ ѵ APBD Kab. PU Kabupaten 4. Penanganan pemeliharaan Jembatan pada jalan lingkungan yang rusak ѵ - ѵ - ѵ APBD Kab. PU Kabupaten B. PERENCANAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

271 SPPIP Kota Kuala Tungkal IX - 20 Laporan Akhir No. PROGRAM BIDANG PEMBANGUNAN/PENGEMBANGAN LOKASI PERIODE 5 TAHUN KE I PERIODE 5 TAHUN KE TAHUN ANGGARAN II III IV SUMBER PEMBIAYAAN PIHAK PENANGGUNG JAWAB/INSTANSI TERKAIT 1. Penyusunan Rencana Rinci Kawasan Manunggal - - ѵ APBD Kab. Bappemdal, PU Kab. 2. DED PSD Perumahan dan Permukiman ѵ APBD Kab. PU Kabupaten C. PENINGKATAN /PENGEMBANGAN PERMUKIMAN 1. Rehabilitasi Rumah Kurang Layak Huni ѵ ѵ ѵ Pegendalian dan Penataan permukiman pada daerah ѵ ѵ ѵ - - APBN, APBD Prov./Kab APBN, APBD Prov./Kab Menpera, PU kab. Bangkim, PU Prov. rawan genangan Swadaya PU Kab., Masyarakat 3. Penataan perumahan pada bantaran dan badan sungai/parit ѵ ѵ ѵ - - D. PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN 1. Pengembangan dan Pembangunan Perumahan baru : APBN, APBD Prov./Kab Bangkim, PU Kab. a. Perumahan BTN /Perumnas ѵ ѵ - Swasta Swasta b. Rumah Swadaya Masyarakat ѵ ѵ ѵ ѵ - ѵ ѵ ѵ Swadaya Masyarakat 2. Pembangunan PSD Kawasan Permukiman ѵ ѵ ѵ - APBD Prov./Kab. Dinas PU IV. PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 1. Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) a. Pembangunan PSD RTH Perum BTN dan Perumnas ѵ - - APBD Prov./Kab Dinas PU

272 SPPIP Kota Kuala Tungkal IX - 21 Laporan Akhir Tabel : 9.4 No. I. AIR MINUM II. PROGRAM BIDANG PEMBANGUNAN/PENGEMBANGAN 1. Pembangunan Prasarana Air Minum INDIKASI PROGRAM SPPIP TANJUNG JABUNG BARAT KAWASAN PRIORITAS III (PEMBENGIS) LOKASI PERIODE 5 TAHUN KE I PERIODE 5 TAHUN KE TAHUN ANGGARAN II III IV Pembangunan SPAM Berbasis Masyarakat ѵ - ѵ ѵ ѵ 2. Peningkatan Pelayanan Air Minum Wilayah Kota a. Penggantian Pipa Distribusi - - ѵ - ѵ - - ѵ b. Pemasangan Pipa Distrubusi ѵ ѵ b. Penggantian Pipa sambungan Rumah (SR) yang lama - - ѵ - ѵ - ѵ ѵ b. Pemasangan Pipa Sambungan Rumah (SR) ѵ ѵ - ѵ ѵ PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (PLP) A. PERSAMPAHAN 1. Pembangunan pusat Pengelolaan sampah terpadu 3R SUMBER PEMBIAYAAN APBN, APBD Prov./Kab APBN, APBD Prov./Kab APBN, APBD Prov./Kab APBD Prov./Kab. APBD Prov./Kab. PIHAK PENANGGUNG JAWAB/ INSTANSI TERKAIT PDAM, Dinas PU Kab PDAM, Dinas PU Kab PDAM, Dinas PU Kab PDAM, Dinas PU Kab PDAM, Dinas PU Kab a. Pembangunan Demplot Pengelolaan sampah terpadu 3R ѵ ѵ APBD Kab. Dinas PU Kab. b. Sosialisasi dan kampaye penggalaakan Pengelolaan sampah terpadu 3R ѵ - - APBD Kab. PPKTB/Dinas PU Kab. 2. Pengadaan Tempat Sampah Kawasan a. Pengadaan kontainer 3 m ѵ ѵ APBD Kab. PPKTB, Dinas PU Kab.

273 SPPIP Kota Kuala Tungkal IX - 22 Laporan Akhir No. PROGRAM BIDANG PEMBANGUNAN/PENGEMBANGAN LOKASI PERIODE 5 TAHUN KE I PERIODE 5 TAHUN KE TAHUN ANGGARAN II III IV SUMBER PEMBIAYAAN PIHAK PENANGGUNG JAWAB/ INSTANSI TERKAIT d. Pengadaan Keranjangan Drum - ѵ - ѵ - ѵ ѵ ѵ APBD Kab. PPKTB e. Pendaaan Gerobak sampah - ѵ - ѵ - - ѵ ѵ APBD Kab. PPKTB f. Pengadaan TPS Plastik - ѵ - ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ APBD Kab. PPKTB 3. Bantuan teknis pengelolaan persampahan - Pemeliharaan ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ APBD Kab. PPKTB B. AIR LIMBAH 1. Peningkatan Kelembagaan Pengelolaan Air Limbah - Sosialisasi dan kampanye pengelolaan air limbah perkotaan - - ѵ ѵ - 2. Pengelolaan pengembangan sistem off site a. Pengembangan perencanaan (study dan DED ) (Kawasan) - ѵ ѵ - b. Pengembangan/ Pembangunan IPLT dan IPAL (Kawasan) ѵ ѵ - ѵ ѵ 3. Pengadaan sarana angkutan air limbah - Mobil Tinja ѵ ѵ APBN, APBD Prov./Kab BLN, APBN, APBD Prov./Kab APBD Kab, Swasta Kem.PU, Dinas PU Kab Kem.PU, Dinas PU Kab Dinas PU Kab, Swasta

274 SPPIP Kota Kuala Tungkal IX - 23 Laporan Akhir No. C. DRAINASE 1. Perencanaan PROGRAM BIDANG PEMBANGUNAN/PENGEMBANGAN LOKASI PERIODE 5 TAHUN KE I TAHUN ANGGARAN PERIODE 5 TAHUN KE II III IV SUMBER PEMBIAYAAN PIHAK PENANGGUNG JAWAB/ INSTANSI TERKAIT a. Penyusunan DED Drainase Kawasan ѵ - - ѵ - APBD Kab. Dinas PU 2. Pembangunan Sistem Drainase Kawasan a. Normalisasi Parit ѵ - ѵ ѵ APBD Kab. Dinas PU b. Pembangunan Drainase pada Jaringan Jalan Utama ѵ - - APBD Prov./Kab. Dinas PU c. Peningkatan Saluran lama ѵ - APBD Prov./Kab. Dinas PU d. Pembangunan Drainase yang belum ada pada jaringan jalan ѵ - - ѵ APBD Prov./Kab. Dinas PU e. Pembangunan/pengembangan sistem drainase lingkungan ѵ ѵ APBD Prov./Kab. Dinas PU III. PENGEMBANGAN PERMUKIMAN A. PENGEMBANGAN JALAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN 1. Peningkatan Jalan Lingkungan Permukiman ѵ - - ѵ 2. Peningkatan Jembatan pada Jalan Lingkungan Permukiman ѵ - - ѵ ѵ 3. Penanganan pemeliharaan jalan lingkungan yang rusak - ѵ - ѵ - - ѵ ѵ APBD Kabupaten APBD Kabupaten APBD Kabupaten PU Kabupaten PU Kabupaten PU Kabupaten 4. Penanganan pemeliharaan Jembatan pada jalan ѵ - - ѵ APBD PU Kabupaten

275 SPPIP Kota Kuala Tungkal IX - 24 Laporan Akhir No. PROGRAM BIDANG PEMBANGUNAN/PENGEMBANGAN lingkungan yang rusak LOKASI PERIODE 5 TAHUN KE I TAHUN ANGGARAN PERIODE 5 TAHUN KE II III IV Peningkatan dan pemeliharaan Jalan Lokal dan Kolektor Sekunder - ѵ - ѵ - - ѵ ѵ SUMBER PEMBIAYAAN Kabupaten APBD Prov./Kab. PIHAK PENANGGUNG JAWAB/ INSTANSI TERKAIT PU Kabupaten B. PERENCANAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN 1. Penyusunan Rencana Rinci Kawasan Pembengis - - ѵ APBD Kab. Bappemdal, PU Kab. 2. DED PSD Perumahan dan Permukiman ѵ APBD Kab. PU Kabupaten C. PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN PERMUKIMAN 1. Rehabilitasi Rumah Kurang Layak Huni ѵ ѵ ѵ Pegendalian dan Penataan permukiman pada daerah rawan genangan ѵ ѵ ѵ Penataan perumahan pada bantaran dan badan sungai/parit ѵ ѵ ѵ - - APBD Prov./Kab. APBN, APBD Prov./Kab Swadaya APBN, APBD Prov./Kab PU kab. Bangkim, PU Prov. PU Kab., Masyarakat Bangkim, PU Kab. D. PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN 1.Pengembangan dan Pembangunan Perumahan /permukiman Baru : a. Penyiapan dan perencanaan lokasi LISIBA BS (Dan DED) - - ѵ - ѵ Pemda /Swasta Pemda/Swasta b. Pembangunan Kawasan LISIBA BS ѵ ѵ ѵ APBN. Swasta APBN. Swasta b. Pembangunan Rumah dengan pola hunian berimbang ѵ - ѵ Swasta/Pemda Swasta/Pemda IV. PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 1. Program Perbaikan Lingkungan

276 SPPIP Kota Kuala Tungkal IX - 25 Laporan Akhir No. PROGRAM BIDANG PEMBANGUNAN/PENGEMBANGAN LOKASI PERIODE 5 TAHUN KE I TAHUN ANGGARAN PERIODE 5 TAHUN KE II III IV SUMBER PEMBIAYAAN PIHAK PENANGGUNG JAWAB/ INSTANSI TERKAIT 1) Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) a. Pembangunan PSD RTH Permjkiman di LISIBA BS ѵ ѵ b. Pembangunan PSD RTH Permukiman terencana lainnya ѵ ѵ 2. Pembinaan Teknis APBD Prov./Kab. APBN, APBD Prov./Kab Dinas PU Kem.PU, Dinas PU Kab 2). Pembinaan Tertib bangunan dan tertib Lingkungan a. Pengembangan Sistem Informasi Geografi (SIG) Perijinan Bangunan/IMB berbasis GIS ѵ ѵ 3. Pembangunan Fisik dan Pengadaan a. Pembangunan PSD PBL Permukiman pada LISIBA BS ѵ ѵ ѵ b. Pembangunan PSD PBL Permukiman Terencana Lainnya ѵ ѵ ѵ APBD Prov./Kab. APBN, APBD Prov./Kab APBN, APBD Prov./Kab Kem.PU, Dinas PU Kab Kem.PU, Dinas PU Kab Kem.PU, Dinas PU Kab

277 SPPIP Kota Kuala Tungkal IX - 26 Laporan Akhir PETA 9.1 INDIKASI PROGRAM PEMBANGUNAN BIDANG AIR MINUM PADA KAWASAN PRIORITAS KAMPUNG NELAYAN

278 SPPIP Kota Kuala Tungkal IX - 27 Laporan Akhir PETA 9.2 INDIKASI PROGRAM PEMBANGUNAN BIDANG PENGEMBANGAN PERMUKIMAN PADA KAWASAN PRIORITAS KAMPUNG NELAYAN

279 SPPIP Kota Kuala Tungkal IX - 28 Laporan Akhir PETA 9.3 INDIKASI PROGRAM PEMBANGUNAN BIDANG PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN PADA KAWASAN PRIORITAS KAMPUNG NELAYAN

280 SPPIP Kota Kuala Tungkal IX - 29 Laporan Akhir PETA 9.4 INDIKASI PROGRAM PEMBANGUNAN BIDANG PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN PADA KAWASAN PRIORITAS KAMPUNG NELAYAN

281 SPPIP Kota Kuala Tungkal IX - 30 Laporan Akhir PETA 9.5 INDIKASI PROGRAM PEMBANGUNAN BIDANG AIR MINUM PADA KAWASAN PRIORITAS 2 (MANUNGGAL)

282 SPPIP Kota Kuala Tungkal IX - 31 Laporan Akhir PETA 9.6 INDIKASI PROGRAM PEMBANGUNAN BIDANG PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN PADA KAWASAN PRIORITAS 2 (MANUNGGAL)

283 SPPIP Kota Kuala Tungkal IX - 32 Laporan Akhir PETA 9.7 INDIKASI PROGRAM PEMBANGUNAN BIDANG PENGEMBANGAN PERMUKIMAN PADA KAWASAN PRIORITAS 2 (MANUNGGAL)

284 SPPIP Kota Kuala Tungkal IX - 33 Laporan Akhir PETA 9.8 INDIKASI PROGRAM PEMBANGUNAN BIDANG PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN PADA KAWASAN PRIORITAS 2 (MANUNGGAL)

285 SPPIP Kota Kuala Tungkal IX - 34 Laporan Akhir PETA 9.9 INDIKASI PROGRAM PEMBANGUNAN BIDANG PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN PADA KAWASAN PRIORITAS 3 (PEMBENGIS)

286 SPPIP Kota Kuala Tungkal IX - 35 Laporan Akhir PETA 9.10 INDIKASI PROGRAM PEMBANGUNAN BIDANG PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN PADA KAWASAN PRIORITAS 3 (PEMBENGIS)

287 SPPIP Kota Kuala Tungkal IX - 36 Laporan Akhir PETA 9.11 INDIKASI PROGRAM PEMBANGUNAN BIDANG PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN PADA KAWASAN PRIORITAS 3 (PEMBENGIS)

288 SPPIP Kota Kuala Tungkal IX - 37 Laporan Akhir PETA 9.12 INDIKASI PROGRAM PEMBANGUNAN BIDANG AIR MINUM PADA KAWASAN PRIORITAS 3 (PEMBENGIS)

289 FOTO DRAINASE

290 FASILITAS KOTA

291 PELABUHAN

292 JALAN KOTA DAN LINGKUNGAN

293

294 Sampah

295 Kondisi perumahan

296

297

298 LAHAN KOSONG KOTA

299

MODUL PEMAHAMAN DASAR STRATEGI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN (SPPIP) DAN RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP)

MODUL PEMAHAMAN DASAR STRATEGI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN (SPPIP) DAN RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) Modul Pelaksanaan Pemahaman Dasar SPPIP dan RPKPP MODUL PEMAHAMAN DASAR STRATEGI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN (SPPIP) DAN RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP)

Lebih terperinci

Laporan Bulanan Ke 6. ( 2 November 29 November 2012 ) Penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan SPPIP

Laporan Bulanan Ke 6. ( 2 November 29 November 2012 ) Penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan SPPIP Penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan SPPIP Kabupaten Polewali Mandar Laporan Bulanan Ke 6 ( 2 November 29 November 2012 ) Kata Pengantar Laporan Bulanan Ke- 6 ini merupakan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR Kota Penyusunan SPPIP Muara Bungo, 2011

LAPORAN AKHIR Kota Penyusunan SPPIP Muara Bungo, 2011 Kota Penyusunan SPPIP Muara Bungo, 2011 Dalam rangkaian finalisasi seluruh tahapan dan proses Penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Muara Bungo Tahun Anggaran

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang. pembangunan komponen-komponen permukiman seringkali tidak terselenggara secara terpadu dan berkelanjutan;

1.1 Latar Belakang. pembangunan komponen-komponen permukiman seringkali tidak terselenggara secara terpadu dan berkelanjutan; BAB 1 PENDAHULUAN pembangunan komponen-komponen permukiman seringkali tidak terselenggara secara terpadu dan berkelanjutan; belum terdapatnya strategi khusus infrastruktur perkotaan yang terintegrasi dengan

Lebih terperinci

PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN PRA FOCUS GROUP DISCUSSION (PRA FGD 2) RPKPP KABUPATEN JOMBANG

PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN PRA FOCUS GROUP DISCUSSION (PRA FGD 2) RPKPP KABUPATEN JOMBANG PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN PRA FOCUS GROUP DISCUSSION (PRA FGD 2) RPKPP KABUPATEN JOMBANG 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) merupakan

Lebih terperinci

----- LAPORAN BULANAN -----

----- LAPORAN BULANAN ----- ----- LAPORAN BULANAN ----- STRATEGI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN (SPPIP) DI KOTA KEDIRI PEKERJAAN Strategi Pembangunan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) di Kota Kediri

Lebih terperinci

Kota Nabire, JUNI 2012 TIM PENYUSUN 1 P E N Y U S U N A N S P P I P K A B. N A B I R E L A P O R A N B U L A N J U N I

Kota Nabire, JUNI 2012 TIM PENYUSUN 1 P E N Y U S U N A N S P P I P K A B. N A B I R E L A P O R A N B U L A N J U N I PUJI SYUKUR kehadirat TUHAN YME atas tersusunnya laporan bulanan keempat kegiatan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kabupaten Nabire. Sesuai dengan yang diwajibkan dalam

Lebih terperinci

PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD 2) RPKPP KABUPATEN JOMBANG

PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD 2) RPKPP KABUPATEN JOMBANG PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD 2) RPKPP KABUPATEN JOMBANG 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) merupakan

Lebih terperinci

PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD 3) RPKPP KABUPATEN JOMBANG

PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD 3) RPKPP KABUPATEN JOMBANG PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD 3) RPKPP KABUPATEN JOMBANG 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) merupakan

Lebih terperinci

PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN PRA FOCUS GROUP DISCUSSION (PRA FGD 3) RPKPP KABUPATEN JOMBANG

PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN PRA FOCUS GROUP DISCUSSION (PRA FGD 3) RPKPP KABUPATEN JOMBANG PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN PRA FOCUS GROUP DISCUSSION (PRA FGD 3) RPKPP KABUPATEN JOMBANG 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) merupakan

Lebih terperinci

PENJELASAN MEKANISME PENYUSUNAN. Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman SEMARANG, 5 JUNI 2014

PENJELASAN MEKANISME PENYUSUNAN. Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman SEMARANG, 5 JUNI 2014 PENJELASAN MEKANISME PENYUSUNAN Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman SEMARANG, 5 JUNI 2014 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERA CIPTA KARYA DIREKTORAT PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

Lebih terperinci

PANDUAN PENYUSUNAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN (SPPIP) DAN RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP)

PANDUAN PENYUSUNAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN (SPPIP) DAN RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) PANDUAN PENYUSUNAN STRATEGI PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN (SPPIP) DAN RENCANA KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) Edisi Cetakan ke-5 (Revisi) Jakarta, Tahun 2014 Tim Penyusun Direktorat Pengembangan

Lebih terperinci

FORM PEMANTAUAN PENYUSUNAN SPPIP

FORM PEMANTAUAN PENYUSUNAN SPPIP FORM PEMANTAUAN PENYUSUNAN SPPIP FORM MONITORING DAN EVALUASI DALAM LINGKUP KEGIATAN PERSIAPAN FORM 1.1S : MONITORING DAN EVALUASI KEGIATAN SOSIALISASI SPPIP Kegiatan : Sosialisasi Peserta : Hari/Tanggal

Lebih terperinci

Pada akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan Laporan Akhir Sementara ini.

Pada akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan Laporan Akhir Sementara ini. Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga Laporan Akhir Sementara untuk kegiatan Kota Kediri terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Buku Laporan Akhir Sementara ini

Lebih terperinci

01 PENDAHULUAN. bab. 1.1 Latar Belakang

01 PENDAHULUAN. bab. 1.1 Latar Belakang KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM bab 01 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kawasan permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERA CIPTA KARYA DIREKTORAT PENGEMBANGAN PERMUKIMAN Sosialisasi Kegiatan Penyusunan Rencana Pembangunan dan

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERA CIPTA KARYA DIREKTORAT PENGEMBANGAN PERMUKIMAN Sosialisasi Kegiatan Penyusunan Rencana Pembangunan dan PENJELASAN MEKANISME PENYUSUNAN Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman BALIKPAPAN, 19 MEI 2013 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERA CIPTA KARYA DIREKTORAT PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

Lebih terperinci

MPS Kabupaten Bantaeng Latar Belakang

MPS Kabupaten Bantaeng Latar Belakang MPS Kabupaten Bantaeng 1.1. Latar Belakang Kondisi sanitasi di Indonesia memang tertinggal cukup jauh dari negara-negara tetangga, apalagi dibandingkan dengan Malaysia atau Singapura yang memiliki komitmen

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR. Strategi Pembangunan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan Kota Sungai Penuh Propinsi Jambi

LAPORAN AKHIR. Strategi Pembangunan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan Kota Sungai Penuh Propinsi Jambi Dokumen Laporan Akhir ini merupakan laporan terakhir dari beberapa laporan lainnya yang pernah dibuat dalam Pekerjaan Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP). Penyusunan

Lebih terperinci

PORAN BULANAN LAP STRATEGI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN. (SPPIP) di DI KOTA KEDIRI

PORAN BULANAN LAP STRATEGI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN. (SPPIP) di DI KOTA KEDIRI ----- LAP PORAN BULANAN ----- STRATEGI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN (SPPIP) DI KOTA KEDIRI PEKERJAAN KONSULTAN PERIODE Strategi Pembangunan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan

Lebih terperinci

FORM PEMANTAUAN PENYUSUNAN RPKPP

FORM PEMANTAUAN PENYUSUNAN RPKPP FORM PEMANTAUAN PENYUSUNAN RPKPP FORM MONITORING DAN EVALUASI DALAM LINGKUP KEGIATAN PERSIAPAN Form 1.1R MONITORING DAN EVALUASI KEGIATAN SOSIALISASI RPKPP Kegiatan : Sosialisasi Peserta : Hari/Tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dokumen MPS yang disusun oleh Pokja Sanitasi Kota Tangerang ini merupakan tindak lanjut dari penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) dan penyusunan Buku Putih Sanitasi

Lebih terperinci

Pemahaman atas pentingnya Manual Penyusunan RP4D Kabupaten menjadi pengantar dari Buku II - Manual Penyusunan RP4D, untuk memberikan pemahaman awal

Pemahaman atas pentingnya Manual Penyusunan RP4D Kabupaten menjadi pengantar dari Buku II - Manual Penyusunan RP4D, untuk memberikan pemahaman awal BUKU 2 Manual Penyusunan RP4D Kabupaten Pemahaman atas pentingnya Manual Penyusunan RP4D Kabupaten menjadi pengantar dari Buku II - Manual Penyusunan RP4D, untuk memberikan pemahaman awal bagi penyusun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) 1.1 Latar Belakang.

BAB 1 PENDAHULUAN MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) 1.1 Latar Belakang. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Pemerintah Indonesia mempunyai komitmen sangat kuat untuk mencapai salah satu target dalam Millenium Development Goals (MDGs), yaitu menurunnya jumlah penduduk yang

Lebih terperinci

MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN

MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN Bab 1 ENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Memorandum Program Sanitasi (MPS) merupakan tahap ke 4 dari 6 (enam) tahapan program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP). Setelah penyelesaian dokumen

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1: KETERANGAN PELAKSANAAN DESK Masing masing kabupaten/ kota akan diberikan waktu menit untuk menyampaikan hasil penyusunan RP2KP.

LAMPIRAN 1: KETERANGAN PELAKSANAAN DESK Masing masing kabupaten/ kota akan diberikan waktu menit untuk menyampaikan hasil penyusunan RP2KP. LAMPIRAN 1: KETERANGAN PELAKSANAAN DESK Masing masing kabupaten/ kota akan diberikan waktu 15-20 menit untuk menyampaikan hasil penyusunan RP2KP. Materi yang disampaikan pada desk minimal adalah sebagai

Lebih terperinci

PROFIL SANITASI SAAT INI

PROFIL SANITASI SAAT INI BAB II PROFIL SANITASI SAAT INI Tinjauan : Tidak ada narasi yang menjelaskan tabel tabel, Data dasar kemajuan SSK sebelum pemutakhiran belum ada ( Air Limbah, Sampah dan Drainase), Tabel kondisi sarana

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Akhir kata kepada semua pihak yang telah turut membantu menyusun laporan interim ini disampaikan terima kasih.

Kata Pengantar. Akhir kata kepada semua pihak yang telah turut membantu menyusun laporan interim ini disampaikan terima kasih. Kata Pengantar Buku laporan interim ini merupakan laporan dalam pelaksanaan Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang PU Ciptakarya Kabupaten Asahan yang merupakan kerja sama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Beberapa pokok utama yang telah dicapai dengan penyusunan dokumen ini antara lain:

BAB 1 PENDAHULUAN. Beberapa pokok utama yang telah dicapai dengan penyusunan dokumen ini antara lain: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program dan Kegiatan dalam dokumen Memorandum Program Sanitasi ini merupakan hasil konsolidasi dan integrasi dari berbagai dokumen perencanaan terkait pengembangan

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N Bab I tediri dari ; Latar Belakang, Tujuan dan Sasaran, Ruang Lingkup, Kedudukan Dokumen RP2KPKP dalam Kerangka Pembangunan Kota Medan dan Sistematika Pembahasan 1.1. Latar

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Demikian Laporan Akhir ini kami sampaikan, atas kerjasama semua pihak yang terkait kami ucapkan terima kasih. Medan, Desember 2012

KATA PENGANTAR. Demikian Laporan Akhir ini kami sampaikan, atas kerjasama semua pihak yang terkait kami ucapkan terima kasih. Medan, Desember 2012 KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-nya Laporan Akhir Kajian Rencana Zonasi Kawasan Industri ini dapat diselesaikan. Penyusunan Laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. MPS Kabupaten Pesawaran Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. MPS Kabupaten Pesawaran Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP) merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan akses terhadap sanitasi layak perkotaan dimana didalamnya setiap

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Situasi Wilayah Letak Geografi Secara geografis Kabupaten Tapin terletak antara 2 o 11 40 LS 3 o 11 50 LS dan 114 o 4 27 BT 115 o 3 20 BT. Dengan tinggi dari permukaan laut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota menurut Alan S. Burger The City yang diterjemahkan oleh (Dyayadi, 2008) dalam bukunya Tata Kota menurut Islam adalah suatu permukiman yang menetap (permanen) dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Beberapa pokok utama yang telah dicapai dengan penyusunan dokumen ini antara lain:

BAB 1 PENDAHULUAN. Beberapa pokok utama yang telah dicapai dengan penyusunan dokumen ini antara lain: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program dan Kegiatan dalam dokumen ini merupakan hasil konsolidasi dan integrasi dari berbagai dokumen perencanaan terkait pengembangan sektor sanitasi dari berbagai

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1. Visi dan Misi Sanitasi Visi merupakan harapan kondisi ideal masa mendatang yang terukur sebagai arah dari berbagai upaya sistematis dari setiap elemen dalam

Lebih terperinci

Memorandum Program Sanitasi (MPS) Kabupaten Balangan BAB 1 PENDAHULUAN

Memorandum Program Sanitasi (MPS) Kabupaten Balangan BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan yang memiliki fungsi penting karena berkaitan dengan kesehatan, pola hidup serta kondisi lingkungan yang dapat memberikan

Lebih terperinci

A. FORM MONITORING DAN EVALUASI DALAM LINGKUP KEGIATAN PERSIAPAN

A. FORM MONITORING DAN EVALUASI DALAM LINGKUP KEGIATAN PERSIAPAN A. FORM MONITORING DAN EVALUASI DALAM LINGKUP KEGIATAN PERSIAPAN 1. Form 1-1 MONITORING DAN EVALUASI KEGIATAN SOSIALISASI 2. Form 1-2 MONITORING DAN EVALUASI KEIKUTSERTAAN DALAM KONSOLIDASI TINGKAT PROVINSI

Lebih terperinci

PERANAN RP2KPKP DALAM PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS KUMUH PERKOTAAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN

PERANAN RP2KPKP DALAM PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS KUMUH PERKOTAAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PERANAN RP2KPKP DALAM PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS KUMUH PERKOTAAN PERMUKIMAN

Lebih terperinci

Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur

Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur 2015-2019 Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sanitasi merupakan salah satu sektor yang memiliki keterkaitan sangat erat dengan kemiskinan, tingkat

Lebih terperinci

STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN TANGGAMUS PROPINSI LAMPUNG

STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN TANGGAMUS PROPINSI LAMPUNG PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN TAHUN 2013 STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN TANGGAMUS PROPINSI LAMPUNG POKJA SANITASI KABUPATEN TANGGAMUS POKJA BADAN SANITASI PERENCANAAN KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kondisi eksisting sanitasi di perkotaan masih sangat memprihatinkan karena secara pembangunan sanitasi tak mampu mengejar pertambahan jumlah penduduk yang semakin

Lebih terperinci

sebagian besar kota/kabupaten telah menunjukkan kesiapan dari sisi administrasi

sebagian besar kota/kabupaten telah menunjukkan kesiapan dari sisi administrasi Berdasarkan penyelenggaraan sosialisasi putaran 2 di Kota Semarang ini, terutamanya pada sesi desk, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar kota/kabupaten telah menunjukkan kesiapan dari sisi administrasi

Lebih terperinci

PEMUTAKHIRAN SSK LAMPUNG TIMUR Tahun 2016

PEMUTAKHIRAN SSK LAMPUNG TIMUR Tahun 2016 Created on 10/3/2016 at 9:8:38 Page 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untuk memenuhi target pembangunan sektor sanitasi, yang meliputi pengelolaan air limbah domestik, pengelolaan persampahan, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Masalah Sanitasi, khususnya sanitasi di perkotaan adalah isu yang sampai hari ini belum terselesaikan secara maksimal bahkan sehingga sangat memerlukan perhatian semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN MADIUN

BAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN MADIUN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hampir 30% penduduk Indonesia masih buang air besar sembarangan (BABS), baik langsung maupun tidak langsung 18,1% diantaranya di perkotaan. Genangan di permukiman dan

Lebih terperinci

Penanganan Das Bengawan Solo di Masa Datang Oleh : Ir. Iman Soedradjat,MPM

Penanganan Das Bengawan Solo di Masa Datang Oleh : Ir. Iman Soedradjat,MPM Penanganan Das Bengawan Solo di Masa Datang Oleh : Ir. Iman Soedradjat,MPM DAS Bengawan Solo merupakan salah satu DAS yang memiliki posisi penting di Pulau Jawa serta sumber daya alam bagi kegiatan sosial-ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan penduduk dapat ditampung dalam ruang-ruang sarana sosial dan ekonomi, tetapi tidak akan berjalan dengan baik tanpa didukung oleh pelayanan infrastruktur yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Penyebab utama buruknya kondisi sanitasi karena lemahnya perencanaan pembangunan sanitasi : tidak terpadu, salah sasaran, tidak sesuai kebutuhan, dan tidak berkelanjutan,

Lebih terperinci

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec BAB III KONDISI UMUM LOKASI Lokasi penelitian bertempat di Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Kota Banjarbaru, Kabupaten Kota Banjarmasin, dan Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

MEMORANDUM PROGRAM SANITASI Program PPSP 2015

MEMORANDUM PROGRAM SANITASI Program PPSP 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS) Kabupaten Tolitoli merupakan suatu tahapan antara, yaitu setelah penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Tolitoli (SSK)

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH UNTUK MENDUKUNG TERWUJUDNYA PERMUKIMAN LAYAK HUNI DAN BERKELANJUTAN

PELAKSANAAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH UNTUK MENDUKUNG TERWUJUDNYA PERMUKIMAN LAYAK HUNI DAN BERKELANJUTAN PELAKSANAAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH UNTUK MENDUKUNG TERWUJUDNYA PERMUKIMAN LAYAK HUNI DAN BERKELANJUTAN Disampaikan Oleh: Kasubdit. Perencanaan Teknis/Kepala PMU Program Kotaku Direktorat Pengembangan

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik 4.1.1 Wilayah Administrasi Kota Bandung merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat. Kota Bandung terletak pada 6 o 49 58 hingga 6 o 58 38 Lintang Selatan dan 107 o 32 32 hingga

Lebih terperinci

PEKERJAAN : RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN PEMBANGUNAN PRIORITAS (RPKPP) KAB. TANJUNG JABUNG BARAT

PEKERJAAN : RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN PEMBANGUNAN PRIORITAS (RPKPP) KAB. TANJUNG JABUNG BARAT K E M E N T R I A N P E K E R J A A N U M U M D I R E K T O R A T J E N D E R A L C I P T A K A R Y A D I N A S P E K E R J A A N U M U M P R O V I N S I J A M B I B I D A N G C I P T A K A R Y A K E L

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Sanitasi di Indonesia telah ditetapkan dalam misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMPN) tahun 2005 2025 Pemerintah Indonesia. Berbagai langkah

Lebih terperinci

BAB 1 MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) KOTA TERNATE BAB PENDAHULUAN

BAB 1 MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) KOTA TERNATE BAB PENDAHULUAN PENDAHULUAN. Latar Belakang Aspek Sanitasi adalah sebagai salah satu aspek pembangunan yang memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat karena berkaitan dengan kesehatan, pola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN BONE PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN BONE PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Strategi sanitasi Kabupaten (SSK) Bone adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat kabupaten.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso KATA PENGANTAR Sebagai upaya mewujudkan perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang yang efektif, efisien dan sistematis guna menunjang pembangunan daerah dan mendorong perkembangan wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan penduduk kota kota di Indonesia baik sebagai akibat pertumbuhan penduduk maupun akibat urbanisasi telah memberikan indikasi adanya masalah perkotaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Millenium Development Goals (MDG s) atau tujuan pembangunan millennium adalah upaya untuk memenuhi hak-hak dasar kebutuhan manusia melalui komitmen bersama antara

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN Pada awalnya Kabupaten Tulang Bawang mempunyai luas daratan kurang lebih mendekati 22% dari luas Propinsi Lampung, dengan pusat pemerintahannya di Kota Menggala yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi (BPS) Kota Bima

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi (BPS) Kota Bima BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi merupakan salah satu pelayanan dasar yang kurang mendapatkan perhatian dan belum menjadi prioritas pembangunan di daerah. Dari berbagai kajian terungkap bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan bidang Sanitasi di berbagai daerah selama ini belum menjadi prioritas, terlihat di Indonesia berada di posisi bawah karena pemahaman penduduknya mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Balangan

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Balangan STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi sesungguhnya masih menjadi isu strategis di Indonesia. Tidak hanya di tingkat masyarakat, namun juga pada sisi para pengambil

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Bab Latar Belakang. BPS Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung

PENDAHULUAN. Bab Latar Belakang. BPS Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung Bab - 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi merupakan salah satu pelayanan dasar yang kurang mendapatkan perhatian dan belum menjadi prioritas pembangunan di daerah. Dari berbagai kajian terungkap

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1490, 2014 KEMENPERA. Perumahan. Kawasan Pemukiman. Daerah. Pembangunan. Pengembangan. Rencana. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Umum 4.1.1. Letak Geografis dan Batas Administrasi Kota Jambi sebagai pusat wilayah dan Ibukota Provinsi Jambi, secara geografis terletak pada koordinat 01 32 45

Lebih terperinci

Pangkalanbalai, Oktober 2011 Pemerintah Kabupaten Banyuasin Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal

Pangkalanbalai, Oktober 2011 Pemerintah Kabupaten Banyuasin Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Banyuasin Tahun 2012 2032merupakan suatu rencana yang disusun sebagai arahan pemanfaatan ruang di wilayah Kabupaten Banyuasin untuk periode jangka panjang 20

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Setelah dilakukan penelitian dengan mengumpulkan data skunder dari instansi terkait, dan data primer hasil observasi dan wawancara maka dapat diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kota Semarang adalah ibukota Provinsi Jawa Tengah, yang terletak di dataran pantai Utara Jawa. Secara topografi mempunyai keunikan yaitu bagian Selatan berupa pegunungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan di Kabupaten Pasuruan dilaksanakan secara partisipatif, transparan dan akuntabel dengan berpegang teguh pada prinsip-prinsip dan pengertian dasar pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan lingkungan termasuk pencegahan, penanggulangan kerusakan,

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan lingkungan termasuk pencegahan, penanggulangan kerusakan, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengelolaan lingkungan termasuk pencegahan, penanggulangan kerusakan, pencemaran, dan pemulihan kualitas lingkungan. Hal tersebut telah menuntut dikembangkannya berbagai

Lebih terperinci

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Dalam percepatan pembangunan sanitasi menggunakan SWOT sebagai alat bantu perumusan strategi, dengan menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada tiap

Lebih terperinci

DINAS PENGAIRAN Kabupaten Malang Latar Belakang

DINAS PENGAIRAN Kabupaten Malang Latar Belakang 1.1. Latar Belakang yang terletak sekitar 120 km sebelah selatan Kota Surabaya merupakan dataran alluvial Kali Brantas. Penduduk di Kabupaten ini berjumlah sekitar 1.101.853 juta jiwa pada tahun 2001 yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Beberapa pokok utama yang telah dicapai dengan penyusunan dokumen ini antara lain:

BAB 1 PENDAHULUAN. Beberapa pokok utama yang telah dicapai dengan penyusunan dokumen ini antara lain: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Penyusunan Dokumen Memorandum Program Sanitasi (MPS) merupakan tindaklanjut dari penyusunan Dokumen Buku Putih (BPS) dan Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten

Lebih terperinci

IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN

IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN 92 IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN 4.1. Kota Bekasi dalam Kebijakan Tata Makro Analisis situasional daerah penelitian diperlukan untuk mengkaji perkembangan kebijakan tata ruang kota yang terjadi

Lebih terperinci

BAB 1 MEMORANDUM PROGRAM SANITASI 2014

BAB 1 MEMORANDUM PROGRAM SANITASI 2014 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program dan Kegiatan dalam dokumen ini merupakan hasil konsolidasi dan integrasi dari berbagai dokumen perencanaan terkait pengembangan sektor sanitasi dari berbagai

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten Pasaman. ( Refisi 2012 ) I.1

Strategi Sanitasi Kabupaten Pasaman. ( Refisi 2012 ) I.1 1.1. Latar Belakang. Dalam kontek Program Pembangunan Sektor Sanitasi Indonesia (ISSDP), sanitasi didefinisikan sebagai tindakan memastikan pembuangan tinja, sullage dan limbah padat agar lingkungan rumah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR... I DAFTAR ISI... I DAFTAR TABEL... VII DAFTAR GAMBAR... IX BAB 1 PENDAHULUAN... I LATAR BELAKANG... I - 1

KATA PENGANTAR... I DAFTAR ISI... I DAFTAR TABEL... VII DAFTAR GAMBAR... IX BAB 1 PENDAHULUAN... I LATAR BELAKANG... I - 1 KATA PENGANTAR... I DAFTAR ISI... I DAFTAR TABEL... VII DAFTAR GAMBAR... IX BAB 1 PENDAHULUAN... I - 1 1.1 LATAR BELAKANG... I - 1 1.2 RUMUSAN PERSOALAN... I - 2 1.3 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN... I - 5

Lebih terperinci

POKJA AIR MINUM DAN SANITASI KABUPATEN KEPULAUAN ARU

POKJA AIR MINUM DAN SANITASI KABUPATEN KEPULAUAN ARU BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aspek adalah sebagai salah satu aspek pembangunan yang memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat karena berkaitan dengan kesehatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program dan Kegiatan dalam dokumen ini merupakan hasil konsolidasi dan integrasi dari berbagai dokumen perencanaan terkait pengembangan sektor sanitasi dari berbagai

Lebih terperinci

Dokumen Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Melawi BAB I PENDAHULUAN

Dokumen Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Melawi BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program dan Kegiatan dalam dokumen ini merupakan hasil konsolidasi dan integrasi dari berbagai dokumen perencanaan terkait pengembangan sektor sanitasi dari berbagai

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang. dan berkelanjutan; (kabupaten/kota). pertimbangan, yaitu: arahan yang jelas selaras dengan arah p

1.1 Latar Belakang. dan berkelanjutan; (kabupaten/kota). pertimbangan, yaitu: arahan yang jelas selaras dengan arah p BAB 1 PENDAHULUAN pembangunan komponen-komponen p dan berkelanjutan; belum terdapatnya strategi khusus pem terintegrasi dengan penataan ruang dan terdapatnya tumpang tindih kebija permasalahan pembangunan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang 1-1

PENDAHULUAN Latar Belakang 1-1 Bab 1 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan wilayah dewasa ini semakin meningkat, namun tidak diimbangi secara optimal dengan penyediaan layanan sektor sanitasi dasar yang layak bagi

Lebih terperinci

Buku Putih Sanitasi Kota Bogor

Buku Putih Sanitasi Kota Bogor BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi sanitasi merupakan salah satu komponen yang ikut mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat dan lingkungan yang secara tidak langsung juga turut berkontribusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) merupakan dokumen perencanaan jangka menengah (5 tahun) yang memberikan arah bagi pengembangan sanitasi di Kabupaten Cilacap karena

Lebih terperinci

KONDISI UMUM BANJARMASIN

KONDISI UMUM BANJARMASIN KONDISI UMUM BANJARMASIN Fisik Geografis Kota Banjarmasin merupakan salah satu kota dari 11 kota dan kabupaten yang berada dalam wilayah propinsi Kalimantan Selatan. Kota Banjarmasin secara astronomis

Lebih terperinci

Pendahuluan. Bab Latar Belakang

Pendahuluan. Bab Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang sebagai salah satu pusat pertumbuhan di wilayah metropolitan Jabodetabek, yang berada di wilayah barat DKI Jakarta, telah mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten Empat Lawang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Strategi Sanitasi Kabupaten Empat Lawang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perilaku hidup bersih dan sehat setiap masyarakat adalah cermin kualitas hidup manusia. Sudah merupakan keharusan dan tanggung jawab baik pemerintah maupun masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memperbaiki kondisi sanitasi di Indonesia dengan mengarusutamakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1. TINJAUAN UMUM Drainase merupakan prasarana suatu kawasan, daerah, atau kota yang berfungsi untuk mengendalikan dan mengalirkan limpasan air hujan yang berlebihan dengan aman, juga

Lebih terperinci

RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR) IBUKOTA KECAMATAN TALANG KELAPA DAN SEKITARNYA

RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR) IBUKOTA KECAMATAN TALANG KELAPA DAN SEKITARNYA 1.1 LATAR BELAKANG Proses perkembangan suatu kota ataupun wilayah merupakan implikasi dari dinamika kegiatan sosial ekonomi penduduk setempat, serta adanya pengaruh dari luar (eksternal) dari daerah sekitar.

Lebih terperinci

STRATEGI SANITASI KABUPATEN TANA TORAJA BAB I PENDAHULUAN

STRATEGI SANITASI KABUPATEN TANA TORAJA BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kepedulian masyarakat dan pemerintah terhadap penyehatan lingkungan dalam mendukung kualitas lingkungan perlu ditingkatkan. Ketidaktahuan dan pemahaman masyarakat

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, karena berkaitan dengan kesehatan, pola hidup,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Luas wilayah Republik Indonesia dengan sebaran pulau, jumlah masyarakat permukiman dengan kendala pencapaian lingkungan sehat saat ini menjadi sasaran pembangunan pemerintah

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 52 TAHUN 2001 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 52 TAHUN 2001 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 52 TAHUN 2001 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan dan pertumbuhan perekonomian Kota Yogyakarta yang semakin baik menjadikan Kota Yogyakarta sebagai kota yang memiliki daya tarik bagi para pencari kerja.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN SSK. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN SSK. I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kondisi umum sanitasi di Indonesia sampai dengan saat ini masih jauh dari kondisi faktual yang diharapkan untuk mampu mengakomodir kebutuhan dasar bagi masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan bidang Sanitasi di Indonesia memiliki peranan yang sangat penting guna mendukung pencapaian target pencapaian Millennium Development Goals (MDGs) di tahun

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis LS dan BT. Beriklim tropis dengan

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis LS dan BT. Beriklim tropis dengan III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Kondisi Geografis Secara geografis Kabupaten Tebo terletak diantara titik koordinat 0 52 32-01 54 50 LS dan 101 48 57-101 49 17 BT. Beriklim tropis dengan ketinggian

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PEMUKIMAN PRIORITAS

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PEMUKIMAN PRIORITAS RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PEMUKIMAN PRIORITAS PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG KABUPATEN JOMBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Pengembangan

Lebih terperinci