Ruang (dimensi Spasial), merupakan tampat terjadinya berbagai peristiwa

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Ruang (dimensi Spasial), merupakan tampat terjadinya berbagai peristiwa"

Transkripsi

1 1. Konsep Ruang dalam Memelajari Sejarah. alam Ruang (dimensi Spasial), merupakan tampat terjadinya berbagai peristiwa maupun peristiwa sosial dan peristiwa sajarah dalam proses perjalanan waktu. Konsep ruang juga dapat diartikan, sebagai konsep yang paling melekat dengan waktu. Berikut secara umum penjabaran konsep ruang dalam memelajari sejarah. a. Ruang merupakan tampat terjadinya berbagai peristiwa - peristiwa dalam perjalan waktu. b. Penelaahan sautu peristiwa berdasarkan dimensi waktunya tidak dapat terlepaskan dari ruang waktu terjadinya peristiwa tersebut. c. Jika waktu menitikberatkan pada aspek kapan peristiwa itu terjadi, maka konsep ruang menitikberatkan pada aspek tempat, di mana peristiwa itu terjadi. 2. Konsep Waktu dalam Memelajari Sejarah Waktu (dimensi temporal) memiliki dua makna, yaitu makna denotati dan konotatif. Makna waktu secara denotatif merupakan satu-kesatuan, Yaitu detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, abad, dan seterusnya. Pada umumnya, berikut konsep waktu dalam memelajari sejarah. a. Masa lampau itu sendiri merupakan sebuah masa yang sudah terlewati.tetapi,

2 masa lampau bukan merupakan suatu masa yang final, berhenti. b. Masa lampau itu bersifat terbuka dan berkesinambungan. Apa yang terjadi di masa lampau dapat dijadikan gambaran bagi kita untuk bertindak di masa sekarang, dan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. c. Sejarah dapat digunakan sebagai modal bertindak di masa kini menjadi acuan untuk perencanaan masa yang akan datang. a. Pentingnya waktu dalam sejarah Sejarah sebagai suatu ilmu. Kata sejarah berasal dari bahasa Arab syajara, artinya terjadi syajaratun (baca syajarah), artinya pohon kayu itu tumbuh dan berkembang. Jadi pengertian sejarah secara etimologis, yaitu tumbuh, hidup, dan berkembang yang akan berlangsung terus tiada hentinya sepanjang masa. Berikut dikemukakan beberapa definisi sejarah menurut ahli yang memiliki penekanan pada konsep waktu : 1) Edward Hallet Carr Sejarah adalah suatu proses interaksi serba terus antara sejarawan

3 dengan fakta-fakta yang ada padanya, yaitu suatu dialog tiada henti-hentinya masa sekarang dengan masa silam. 2) James Bank Sejarah adalah semua peristiwa masa lampau (sejarah sebagai kenyataan). Sejarah dapat membantu para siswa untuk memahami perilaku manusia pada masa lampau, sekarang dan yang akan datang. 3) Ismaun Sejarah adalah suatu ilmu Pengetahuan tentang rangkaian kejadian yang berkualitas pada masyarakat manusia dengan segala aspeknya, serta proses gerak perkembangannya yang kontinyu dari awal sejarah, hingga saat ini yang berguna bagi pedoman kehidupan masyarakat manusia masa sekarang, serta arah cita-cita masa depan. 4) Muhammad Yamin

4 Sejarah adalah ilmu Pengetahuan, pada umumnya yang berhubungan dengan bertarikh sebagai hasil penafsiran kejadian-kejadian dalam masyarakat manusia pada waktu yang lampau, yaitu susunan hasil penyelidikan bahan-bahan tulisan atau tanda-tanda yang lain. b. Keterkaitan waktu dangan sejarah sebagai Keterkaitan antara waktu dengan peristiwa sejarah meliputi 4 hal, yaitu berikut. 1) Perkembangan Perkembangan masyarakat terjadi, bila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk ke bentuk yang lain, dari yang sederhana ke bentuk yang lebih kompleks. Contoh perkembangan masyarakat manusia dari masa lampau sampai sekarang.

5 2) Kesinambungan Kesinambungan terjadi, bila suatu masyarakat baru hanya melakukan adopsi lembaga-lembaga lama. 3) Pengulangan Pengulangan terjadi bila peristiwa yang pernah terjadi di masa lampau terjadi lagi di masa selanjutnya, misalnya jatuhnya kekuasaan Presiden Soekarno akibat aksi-aksi para mahasiswa dan itu terjadi kembali pada Presidan Soeharto Lengser Keprabon, juga akibat aksi para mahasiswa. 4) Perubahan Perubahan terjadi apabila masyarakat mengalami pergeseran, sama dengan perkembangan. Akan tetapi, asumsinya ialah adanya perkembangan besarbesaran dan dalam waktu yang relatif singkat. Biasanya terjadi akibar pengaruh dari luar. Contoh : Gerakan Paderi di Sumatera Barat menentang kaum adat.

6 c. Dimensi konsep waktu dalam sejarah Peristiwa pada masa lampau tidak pernah terputus dari rangkaian kejadian masa kini dan masa yang akan datang, sehingga waktu dalam perjalanan sejarah adalah suatu kontinuitas (kesinambungan). Waktu dalam ilmu sejarah menghasilkan pembagian waktu, yaitu periode, zaman, babakan waktu, atau masa, dan kini. Sedangkan, kurun adalah satu-kesatuan waktu yang isi, bentuk, dan waktunya tertentu. Sejarah itu berkaitan dengan konsep waktu (time), proses perjalanan waktu adalah berkesinambungan (continuity) dan satuan berlangsungnya waktu (duration) dengan perubahan yang mengurangi ruang geografis. Kurun waktu memiliki tiga dimensi, yaitu sebagai berikut. 1. Waktu yang lalu (the past) 2. Waktu sekarang (the present) 3. Waktu yang akan datang (the future) Jadi, penggambaran proses jalur waktu itu selalu lurus (linear).

7 3. Keterkaitan Konsep Ruang dan Waktu dalam Memelajari Sejarah Proses terjadinya suatu peristiwa dan perubahannya berlangsung dalam batas ruang dan waktu. Suatu kejadian dapat diamati berdasarkan dimensi ruang, dimensi waktu dan dimensi manusia. Berdasarkan dimensi ruang, suatu peristiwa memiliki batas-batas tertentu. Berdasarkan dimensi manusia, manusia menjadi objek dan subjek dari peristiwa tersebut. Berikut keterkaitan konsep ruang dan waktu dalam memelajari sejarah. a. Konsep ruang dan waktu merupakan unsur penting yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia sebagai subyek atau palaku sejarah. b. Segala aktivitas manusia pasti berlangsung bersamaan dangan tempat dan waktu kejadian. c. Manusia selama hidupnya tidak bisa dilepaskan dari unsur tempat

8 dan waktu, karena perjalan manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri pada suatu tempat dimana manusia hidup (beraktivitas). Konsep Ruang dan Waktu dalam Sejarah 1. Konsep Ruang dalam Sejarah Ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian (Sumaatmadja, 1981). Ruang tidak hanya sebatas udara yang bersentuhan dengan permukaan bumi, tetapi juga lapisan atmosfer terbawah yang memengaruhi permukaan bumi. Ruang juga mencakup perairan yang ada di permukaan bumi (laut, sungai, dan danau) dan dibawah permukaan bumi (air dan tanah) sampai ke kedalaman tertentu. Ruang juga mencakup lapisan tanah dan batuan sampai pada lapisan tertentu yang menjadi sumber daya bagi kehidupan. Berbagai organisme dan makluk hidup juga merupakan bagian dari ruang. Dengan demikian, batas ruang dapat diartikan sebagai tempat dan unsur-unsur lainnya yang mempengaruhi kehidupan di permukaan bumi. Contoh dari keterkaitan karakteristik antar ruang misalnya sebagai berikut: a. Peristiwa banjir di Jakarta terjadi karena kerusakan hutan di daerah Bogor. Air hujan yang jatuh di daerah Bogor sebagian besar masuk ke sungai. Hanya sebagian kecil air hujan yang terserap oleh tanah di Bogor. Akibatnya, Jakarta terkena banjir yang airnya sebagian besar berasal dari wilayah Bogor. b. Penduduk kota menghasilkan berbagai produk industry, seperti pakaian, kendaraan, barang-barang elektronik, dan lain-lain. penduduk desa tidak menghasilkan produk tersebut sehingga mereka pergi ke kota untuk memperoleh barang-barang tersebut. Sebaliknya, penduduk kota tidak menghasilkan bahan pangan sehingga mereka memperolehnya dari penduduk desa. Akibatnya, ada aliran barang dari kota ke desa dan aliran makanan dari desa ke kota.

9 c. Lapangan pekerjaan banyak tersedia di kota, sedangkan di desa sangat terbatas, hanya berada di sector pertanian saja. Akibatnya, banyak penduduk desa yang bepergian ke kota untuk bekerja atau mencari pekerjaan. d. Keterbatasan persediaan kayu di daerah perkotaan dan perbatasan sekitarnya membuat para pengusaha kayu untuk melakukan penebangan liar di daerah pedalaman wilayah Indonesia. Hal ini mengkibatkan terganggunya ekosistem di dalam wilayah pedalaman tersebut. e. kurangnya tenaga pengajar di daerah Nusa Tenggara Timur mengakibatkan pemerintah mengirimkan guru dari daerah DKI Jakarta. Guru-guru dari DKI Jakarta sudah dididik terlebih dahulu sehingga mereka akan lebih berkompeten daripada guru yang tinggal di daerah Nusa Tenggara Timur. Contohcontoh tersebut menunjukkan adanya keterkaitan peristiwa dan gejala antarruang. Suatu gejala atau peristiwa pada suatu ruang tidak berdiri sendiri, tetapi akan terkait dengan gejala atau peristiwa pada ruang yang lainnya. Selain terikat oleh ruang, suatu gejala peristiwa juga terikat oleh waktu. Dalam sejarah, konsep waktu sangat penting untuk mengetahui peristiwa masa lalu dan berkembangnya hingga saat ini. Konsep waktu dalam mempunyai arti masa atau periode berlangsungnya perjalanan kisah kehidupan manusia. Waktu dapat dibagi menjadi tiga, yaitu waktu lampau, waktu sekarang, dan waktu yang akan datang. Semua peristiwa yang terjadi tentunya akan selalu dikaitkan dengan ruang dan waktu, misalnya sebagai berikut : a. Raden Ajeng Kartini lahir di Jepara, Jawa tengah, 21 April b. Pemilukada di Sumatera Selatan diselenggarakan tanggal 6 Jjuni 2013 c. Pilpres di Indonesia diselenggarakan pada tanggal 9 Juli 2014 d. Perang dunia I berlangsung dari tahun e. Perang dunia II berlangsung dari tahun f. Hirosima dijatuhi Bom atom oleh Amerika Serikat pada tanggal 6 Agustus Jika diperhatikan, dua contoh diatas terdiri dari unsur yaitu tempat (ruang) dan tanggal (waktu). Demikian kita memahami tempat (ruang) dan waktu tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. 2. Konsep Waktu dalam Sejarah Waktu (dimensi temporal) memiliki dua makna yanki makna denotatif dan makna konotatif. makna waktu secara denotatif adalah merupakan satu kesatuan : detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, abad, dan sebagainya. Sedangkan makna waktu secara konotatif adalah waku sebagai suatu konsep. Ruang (dimensi spasial) merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa alam maupun peristiwa social dan peristiwa sejarah dalam proses perjalanan waktu. Manusia (dimensi manusia) adalah pelaku dalam peristiwa social dan peristiwa sejarah. dengan demikian ketiga konsep tersebut, yaitu ruang, waktu, dan manusia merupakan tiga unsur penting yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu peristiwa dan perubahannya. Suatu peristiwa dipengaruhi oleh kekuatan yang ada di luar manusia, yaitu berupa kekuatan fisik-material (dimensi alam). Kekuatan tersebut merupakan potensi terjadinya suatu peristiwa. Terwujudnya kemungkinan tersebut dapat tercermin dalam suatu peristiwa yang membawa perubahan terhadap manusia dalam dimensi ruang dan dimensi waktu secara fungsional dan terhubung. Proses terjadinya suatu peristiwa dan perubahannya berlangsung dalam batas ruang dan waktu. Dengan batas ruang diadakan pengkajian tentang peristiwa dan perkembangannya. Namun demikian, berkembangnya IPTEK dalam bidang komunikasi, batas ruang tidak berarti karena suatu peristiwa akan mudah menyebar ke ruang yang lebih luas seolah-olah ruang tempat terjadinya tersebut bergerak. Suatu kejadian dapat diamati berdasarkan dimensi ruang, waktu, dan manusia. Berdasarkan dimensi ruang, suatu peristiwa memiliki batas-batas tertentu. Dalam ruang akan berlangsung berbagai peristiwa atau kejadian pada waktu yang bersamaan. Berdasarkan dimensi manusia, manusia menjadi objek dan subjek dari peristiwa tersebut. Setiap peristiwa membawa pengaruh terhadap perubahan pada dimensi manusia, baik secara objek maupun

10 secara subjek. Perubahan tersebut diharapkan dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Untuk itu, diperlukan kesadaran manusia dalam memaknai setiap peristiwa. Berdasarkan dimensi waktu, suatu peristiwa merupakan sebuah proses. Artinya, peristiwa tersebut mengalami perubahan sejalan dengan waktu. Waktu itu ada dan terus berjalan (continuity). Waktu dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang memiliki kesadaran bahwa waktu itu terus berjalan. Jadi, hanya manusia yang dapat memanfaatkan waktu mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Tiap masyarakat memiliki pandangan yang relatif berbeda dengan waktu yang mereka jalani. Contohnya, masyarakat Barat melihat waktu sebagai sebuah garis lurus (linier). Konsep garis urus tentang waktu diikuti dengan terbentuknya konsep tentang urutan kejadian. Dengan kata lain, sejarah manusia dilihat sebagai sebuah proses perjalanan dalam sebuah garis waktu sejak zaman dulu, sekarang, dan waktu yang akan datang. 3. Pentingnya waktu dalam sejarah Menurut Ismaun (1988), manusia adalah pelaku sejarah. jadi hanya manusia yang mempunyai sejarah (zoon historikon). Tugas utama ilmu sejarah adalah membuka tabir masa lampau umat manusia. Sejarah meneliti dan mengkaji peristiwa atau kejadian di dalam masyarakat manusia yang terjadi pada masa lampau. Peristiwa atau kejadian pada masyarakat manusia pada masa lampau adalah sesuatu yang penting dalam sejarah. kejadian yang tidak memiliki hubungan dengan kehidupan masyarakat manusia pada masa lampau bukanlah suatu peristiwa sejarah. keterkaitan antara waktu dengan peristiwa sejarah meliputi 4 hal berikut : a. Perkembangan Perkembangan masyarakat terjadi bila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk ke bentuk yang lain. biasanya masyarakat akan berkembang dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih kompleks. Contoh paling jelas adalah perkembangan demokrasi Amerika Serikat yang mengikuti perkembangan kota. Perkembangan masyarakat manusia dari masa lampau sampai sekarang. b. Kesinambungan Kesinambungan terjadi bila suatu masyarakat baru hanya melakukan adopsi lembaga-lembaga lama. Dikatakan bahwa pada mulanya kolonialisme adalah kelajutan dari patrionalisme. Demikianlah, kebijakan kolonialisme hanya mengadopsi kebiasaan lama. c. Pengulangan Pengulangan terjadi bila peristtiwa yang pernah terjadi di masa lampau terjadi lagi pada masa yang selanjutnya, misalnya ; jatuhnya kekuasaan Presiden Soekarno akibat aksi-aksi yang dilakukan oleh mahasiswa. Peristiwa ini kembali terjadi, dimana presiden Soeharto lengser akibat aksi-aksi yang dilakukan oleh para mahasiswa. d. Perubahan Perubahan terjadi apabila masyarakat mengalami pergeseran dan perkembangan. Akan tetapi, asumsinya adalah adanya perkembangan besar-besaran dan dalam waktu yang relatif singkat. Biasanya perubahan ini terjadi akibat pengaruh dari luar. Contohnya, gerakan Padri di Sumatera Barat yang menentang kaum Adat sering dianggap sebagai hasil pengaruh gerakan Wahabi di Arab yang ditularkan lewat para haji sepulang dari Mekkah, dan tidak puas dengan kekuasaan kaum Adat. 4. Keterkaitan Antara Waktu dengan Pembabakan Sejarah Proses dalam sejarah memperlihatkan perubahan, peralihan, dan pergantian. Untuk memperoleh pemahaman yang baik tentang sejarah, yakni mendapatkan gambaran yang bermakna mengenai masa lampau kehidupan dan masyarakat manusia, maka sejarah harus diberi bentuk tertentu berupa cerita sejarah. sejarah diberi bentuk dengan mengadakan pelukisan peristiwa sejarah. salah satu pelukisan peristiwa sejarah melalui penggolongan sejarah berdasarkan 3 kategori sebagai berikut: v Kategori waktu v Kategori ruang v Kategori kehidupan Peristiwa masa lampau tidak pernah terputus dari rangkaian kejadian masa kini dan masa yang akan datang, sehingga waktu dalam perjalanan sejarah adalah sebuah kontinuitas (kesinambungan). Waktu dalam ilmu sejarah menghasilkan pembagian waktu, yaitu periode, zaman, babakan waktu atau masa, dan kini. Sedangkan kurun adalah satu

11 kesatuan waktu yang isi, bentu, dan waktunya tertentu. Sejarah dapat dikenal menurut zaman-zaman tertentu dengan pola tertentu dalam goligasi fakta sejarah, struktur masyarakat, dan jiwa tertentu dalam kebudayaanya. Pada hakikatnya, sejarah itu berkaitan dengan konsep waktu (time). Proses kelangsungan atau perjalanan waktu adalah kesinambungan (continuity) dengan satuan berlangsungnya waktu (duration) dengan perubahan yang mengurangi ruang geografis. Ruang geografis tersebut berisi berbagai peristiwa mengenai segala aktivitas dan hasil karya manusia dalam perjalanan waktu yang berkesinambungan. Kurun waktu memiliki tiga dimensi yaitu sebagai berikut : Waktu yang lalu (the past) Waktu sekarang (the present) Waktu yang akan datang (the future) Dengan demikian, jalannya waktu sebagai proses bergerak menurut garis lurus yang bergerak terus dari awal menuju masa depan. Jadi, penggambaran proses jalur waktu itu selalu lurus (linear) Diposkan oleh : Jhon Miduk Sitorus jhon miduik Jakarta 13:38 Reaksi: ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest Label: Sejarah jhon miduik Sukses bukan Pilihan, tetapi Sukses adalah Keharusan Pages » Subscribe to: Post Comments (Atom) Anda Pengunjung ke Follow My Twitter Search Here Loading... Labels Administrasi Perkantoran (57) catatan harian (81) Download Aplikasi (2) Humor (6) Ilmu Ekonomi (27) Ilmu Pendidikan (13) kampus (4) Kewarganegaraan (4) Lirik Lagu (1) Makalah (20) Politik (11) Puisi (8) Sejarah (27) Sepakbola (2) Teknik Komputer (3) Teknologi (5) Tips Blog (3) Planets Terpopuler Minggu Ini KONSEP DASAR DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013 Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) Makalah Asuransi Tes Afektif, Kognitif, dan Psikomotorik Pangkat dan Jabatan Pegawai Makalah Komunikasi Interpersonal Konsep Ruang dan Waktu dalam Sejarah CARA MENGGANTI HALAMAN TERTENTU MENJADI LANDSCAPE DI MS.WORD Makalah Komunikasi Verbal dan Non Verbal dalam Hubungan Interpersonal Daftar Urut Kepangkatan (DUK) Visitor Translete Alexa rank Alexa Certified Traffic Ranking for About Me My Photo jhon miduik Sukses bukan Pilihan, tetapi Sukses adalah Keharusan View my complete profile Archives 2015 (92) November (1) October (4) September (4) August (5) July (7) June (14) May (13) April (13) March (12) February (13) January (6) 2014 (358) December (9) November (13) October (11) September (15) August (69) Konsep Ruang dan Waktu dalam Sejarah Pengertian Administrasi Apakah Tuhan Tidak Merestui? Cara Gampang Mengakses Siakad UNJ Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) Manfaat Analisis Jabatan Jenis-Jenis Manusia Purba di Indonesia Administrasi Pendidikan Ice Breaking Jokowi Pemimpin yang merakyat TIPS MENJADI GURU YANG DISENANGI SISWA GAMBAR LUCU SEPUTAR PILPRES 2014 DOWNLOAD KBBI OFFLINE Download Aplikasi Tes CPNS Prinsip Penyusunan Formasi Kepegawaian Manajemen Kepegawaian Proses Terbentuknya Bumi Proses Terbentuknya Kepulauan Indonesia Prinsip Organisasi Perkantoran ORGANISASI PERKANTORAN PENGERTIAN ORGANISASI PERKANTORAN Pengertian dan Fungsi Administrasi Sistem Pendidikan Di Finlandia Sistem Pembinaan Pegawai Negeri Sipil Pembinaan Pegawai Negeri Sipil Contoh Berpikir Kronologi dan Diakronik dalam Seja... FORMASI DAN PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) Syarat-Syarat Penerimaan Pegawai Negeri Sipil Pengadaan Pegawai Negeri Sipil VIRUS EBOLA PMK UNJ, Membangun Karakter yang Sebenarnya Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Formasi... Formasi dan Pengadaan Pegawai Negeri Sipil Silabus SMK Administrasi Perkantoran Kurikulum Daftar Juara Piala Super Eropa BAHASA SURAT YANG BAIK KORESPONDENSI Cerita Pendek Daftar Juara Community Shield

12 Berpikir Kronologi dan Sinkronik dalam Sejarah KONSEP SINKRONIK DALAM SEJARAH Konsep Diakronik dalam sejarah Materi Sejarah Kelas X SMA Pengertian Sejarah RPP Otomatisasi Perkantoran kurikulum 2013 Makalah Ekonomi Pedesaan SPESIFIKASI HELIKOPTER APACHE RPP Sejarah kelas X SMA kurikulum 2013 Pengertian Jilboobs ISIS ( Islamic State in Iraq and Syiria) CARA KERJA SENJATA TANGGUH ISRAEL (IRON DOME) RPP Otomatisasi Perkantoran Kurikulum 2013 Makalah Evaluasi Media Pembelajaran Makalah Evaluasi Pengajaran FAKTA UNIK PILPRES 2014 RPP Sejarah Kelas X Kurikulum 2013 Silabus SMA Kurikulum 2013 Struktur Kurikulum Administrasi Perkantoran Kuriku... Strategi E-Learning Sejarah E-Learning Pengertian Pembelajaran Kooperatif Validitas Makalah Sumber Dana Bank Cyber Crime RPP Bahasa Indonesia Kurikulum 2013 RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Bahasa Indo... RPP Sejarah Indonesia Kurikulum 2013 Cerita menjadi Fans Arsenal Sejati KURIKULUM 2013 & REVOLUSI MENTAL July (48) June (51) May (64) April (51) March (19) February (6) January (2) 2013 (15) December (1) November (4) October (1) September (1) May (6) April (1) February (1) 2012 (20) December (1) November (11) October (4) September (4) Artikel Terpopuler Konsep Ruang dan Waktu dalam Sejarah Pengertian dan Fungsi Administrasi KONSEP DASAR DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013 Daftar Urut Kepangkatan (DUK) Pangkat dan Jabatan Pegawai Makalah Asuransi Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) Berpikir Kronologi dan Sinkronik dalam Sejarah RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Administrasi Kepegawaian Kurikulum 2013 FORMASI DAN PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) Google+ Followers Jhon Miduk Sitorus. Awesome Inc. template. Powered by Blogger. Cara Membuat Lagu di Blog Autoplay Source: Disalin dari jhonmiduk8.blogspot.com, Tugas Kuliahku

Sejarah Pengenalan Ilmu Sejarah Canisius17xa5.wordpress.com

Sejarah Pengenalan Ilmu Sejarah Canisius17xa5.wordpress.com Sejarah Pengenalan Ilmu Sejarah Canisius17xa5.wordpress.com SEJARAH Pengertian Kata sejarah berasal dari Bahasa Arab Syajaratun (pohon,asalusul,silsilah) Bahasa Inggris History Makna Sejarah KBBI 2005

Lebih terperinci

Konsep Waktu, Perubahan, dan Kebudayaan

Konsep Waktu, Perubahan, dan Kebudayaan Modul 5 Konsep Waktu, Perubahan, dan Kebudayaan Dr. Epon Ningrum, M.Pd D PENDAHULUAN alam Modul 5 ini, Anda akan kami ajak untuk menelaah dan lebih mendalami pengertian konsep waktu, perubahan, dan kebudayaan

Lebih terperinci

HAKEKAT DAN RUANG LINGKUP SEJARAH

HAKEKAT DAN RUANG LINGKUP SEJARAH HAKEKAT DAN RUANG LINGKUP SEJARAH Kompetensi Dasar : Kemampuan mendeskripsikan hakekat, ruang lingkup dan prinsip dasar ilmu dan penelitian sejarah Indikator : Memahami pengertian sejarah Mengidentifikasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pandangan modern, hakikat peserta didik sejak awal telah mempunyai potensi sehingga pengajaran difungsikan sebatas mendorong dan menstimuli berkembangnya

Lebih terperinci

UKBM SEJARAH 3.4/4.4/1/4-1

UKBM SEJARAH 3.4/4.4/1/4-1 UKBM SEJARAH 3.4/4.4/1/4-1 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 MALANG UNIT KEGIATAN BELAJAR (UKB) SEJ - 3.4/4.4/1/4-1 1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Sejarah

Lebih terperinci

1 of 6 08/05/ :58

1 of 6 08/05/ :58 1 of 6 08/05/2016 17:58 made in Sukoharjo Wonosobo Indonesia 20 November 2014 Soal SMK TSM Gambar teknik, kelas X ( pilgan ) SOAL PILIHAN GANDA 1. Jenis gambar yang mengilustrasikan tentang teknik disebut.

Lebih terperinci

geografi Kelas X PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI I KTSP & K-13 A. PENGERTIAN GEOGRAFI a. Eratosthenes b. Ptolomeus

geografi Kelas X PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI I KTSP & K-13 A. PENGERTIAN GEOGRAFI a. Eratosthenes b. Ptolomeus KTSP & K-13 Kelas X geografi PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian geografi dan lingkungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Data Preprocessing Tahapan awal dalam analisis klaster data spasio-temporal clustering adalah melakukan data preprocessing. Hal ini dilakukan agar data yang akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Negara Jepang banyak menghasilkan berbagai macam karya. Baik berupa

BAB 1 PENDAHULUAN. Negara Jepang banyak menghasilkan berbagai macam karya. Baik berupa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Jepang banyak menghasilkan berbagai macam karya. Baik berupa karya sastra, maupun entertainment/pertunjukan berupa film. Film adalah satu rangkaian gambaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 bukanlah peristiwa yang terjadi begitu saja. Peristiwa tersebut adalah sebuah akumulasi sebuah perjuangan

Lebih terperinci

PENGANTAR ILMU SEJARAH

PENGANTAR ILMU SEJARAH Resume Buku PENGANTAR ILMU SEJARAH Karya: Prof. Dr. Kuntowijoyo Oleh: Tedi Permadi Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Novel Nijūshi No Hitomi ( 二二二二二 ) merupakan karya seorang penulis

BAB I PENDAHULUAN. Novel Nijūshi No Hitomi ( 二二二二二 ) merupakan karya seorang penulis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Novel Nijūshi No Hitomi ( 二二二二二 ) merupakan karya seorang penulis cerita anak-anak sekaligus penulis novel wanita terkenal dari negara Jepang yang bernama Tsuboi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Banguntapan Kelas/ Semester : X IIS /1 Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan Materi Pokok : Manusia Sejarah Pertemuan ke : 2 Alokasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Keterampilan Menulis Kalimat dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Keterampilan Menulis Kalimat dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Keterampilan Menulis Kalimat dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia 1. Pengertian Keterampilan Menulis. Menulis adalah salah satu standar kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA Pertemuan I : Pengantar Materi dan Silabus Pendidikan Pancasila NOVIA KENCANA, S.IP, MPA

PENDIDIKAN PANCASILA Pertemuan I : Pengantar Materi dan Silabus Pendidikan Pancasila NOVIA KENCANA, S.IP, MPA PENDIDIKAN PANCASILA Pertemuan I : Pengantar Materi dan Silabus Pendidikan Pancasila NOVIA KENCANA, S.IP, MPA SEJARAH SINGKAT PANCASILA Dasar Filsafat Negara Republik Indonesia Lahir pada 1 Juni 1945 dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi pada penelitian ini yaitu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Penelitian dilakukan di SMK Negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi (information technology) dan komunikasi mulai berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi (information technology) dan komunikasi mulai berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi informasi (information technology) dan komunikasi mulai berkembang pesat semenjak awal tahun 1980-an. Teknologi informasi merupakan suatu teknologi

Lebih terperinci

PENGANTAR GEOGRAFI Oleh: Djunijanto, S.Pd

PENGANTAR GEOGRAFI Oleh: Djunijanto, S.Pd PENGANTAR GEOGRAFI Oleh: Djunijanto, S.Pd SMA N 3 UNGGULAN TENGGARONG PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA 2009 GEOGRAFI Pengetahuan mengenai persamaan dan perbedaan gejala alam dan kehidupan dimuka

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 1. MANUSIA DAN SEJARAHLatihan Soal 1.2

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 1. MANUSIA DAN SEJARAHLatihan Soal 1.2 SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 1. MANUSIA DAN SEJARAHLatihan Soal 1.2 1. Dalam ilmu sejarah akan menganalisis sebuah peristiwa dan perubahannya dari waktu ke waktu sehingga menungkinkan penilaian

Lebih terperinci

2015 KECENDERUNGAN SIKAP PESERTA DIDIK TERHADAP PEMBELAJARAN GEOGRAFI DI SMA KABUPATEN GARUT

2015 KECENDERUNGAN SIKAP PESERTA DIDIK TERHADAP PEMBELAJARAN GEOGRAFI DI SMA KABUPATEN GARUT 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Geografi merupakan ilmu untuk menunjang kehidupan sepanjang hayat dan mendorong peningkatan kehidupan. Lingkup bidang kajiannya memungkinkan manusia memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Utara di sebelah Tenggara dan Selatan. (Adan 2006: 3)

BAB I PENDAHULUAN. Utara di sebelah Tenggara dan Selatan. (Adan 2006: 3) BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Aceh yang dahulu pernah menjadi sebuah negara tangguh di dunia kini menjadi sebuah provinsi dalam wilayah Republik Indonesia. Ia berkedudukan di ujung barat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak sekali dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan global ini.

BAB I PENDAHULUAN. banyak sekali dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan global ini. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bumi merupakan satu-satunya tempat tinggal bagi makhluk hidup. Pelestarian lingkungan dilapisan bumi sangat mempengaruhi kelangsungan hidup semua makhluk hidup. Suhu

Lebih terperinci

SOSIALISASI DAN PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 / 34

SOSIALISASI DAN PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 / 34 HALAMAN 1 / 34 1 2 3 4 5 Pengertian Landasan Prinsip Pengembangan Unit Waktu Pengembangan g Silabus 6 7 8 9 Komponen Silabus Mekanisme Pengembangan Silabus Langkah Pengembangan Silabus Contoh Model HALAMAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. aktif dan pendekatan keterampilan proses, guru berperan sebagai fasilitator dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. aktif dan pendekatan keterampilan proses, guru berperan sebagai fasilitator dan 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kreativitas Belajar Belajar mengandung arti suatu kegiatan yang dilakukan guru dan siswa secara bersama-sama. Dalam konsep pembelajaran dengan pendekatan cara belajar siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia. Melalui pendidikan, manusia mendapatkan pembelajaran secara kognitif, afektif dan psikomotor yang kemudian

Lebih terperinci

MATERI USBN SEJARAH INDONESIA. 6. Mohammad Ali : Sejarah adalah berbagai bentuk penggambaran tentang pengalaman kolektif di masa lampau

MATERI USBN SEJARAH INDONESIA. 6. Mohammad Ali : Sejarah adalah berbagai bentuk penggambaran tentang pengalaman kolektif di masa lampau MATERI USBN SEJARAH INDONESIA PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU SEJARAH 1. PENGERTIAN SEJARAH Istilah Sejarah berasal dari bahasa Arab yaitu Syajaratun yang berarti Pohon. Penggunaan kata tersebut dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Merek atau brand semula adalah sebuah nama yang diberikan untuk setiap

BAB I PENDAHULUAN. Merek atau brand semula adalah sebuah nama yang diberikan untuk setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merek atau brand semula adalah sebuah nama yang diberikan untuk setiap produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Adapun pemberian nama atau merek itu

Lebih terperinci

KISI KISI DAN SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN

KISI KISI DAN SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN KISI KISI DAN SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2014 2015 MATA PELAJARAN KELAS / PROGRAM / SEMESTER ALOKASI WAKTU JENIS SOAL : SEJARAH (PEMINATAN) : X / IIS/ GASAL : 90 Menit : Pilihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam

BAB I PENDAHULUAN. Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam suatu negara selalu menjadi salah satu faktor utama kemenangan atau kekalahan suatu negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi memberikan dampak yang besar dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Munculnya berbagai macam teknologi hasil karya manusia

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SMA : SMA N 1 SANDEN Matapelajaran : Sejarah Indonesia (Wajib) Kelas/Semester : X/1 Materi Pokok : Konsep Berfikir Kronologis dan Sinkronik Alokasi Waktu : 2 x 45

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional digunakan untuk memberikan persamaan persepsi terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian. Definisi operasional pada penelitian

Lebih terperinci

dari periode yang awal sampai pada periode-periode berikutnya?. Perkembangan terjadi bila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk yang

dari periode yang awal sampai pada periode-periode berikutnya?. Perkembangan terjadi bila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk yang PERIODISASI SEJARAH Apakah yang disebut dengan periodisasi? Pertanyaan tersebut kita kembalikan pada penjelasan sebelumnya bahwa sejarah adalah studi tentang kehidupan manusia dalam konteks waktu. Untuk

Lebih terperinci

51. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEJARAH SMA/MA

51. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEJARAH SMA/MA 51. KOMPETENSI INTI DAN SEJARAH SMA/MA KELAS: X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut

Lebih terperinci

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS Pengertian Landasan Prinsip Pengembangan Unit waktu Pengembang Silabus Komponen Silabus Mekanisme Pengembangan Silabus Langkah-langkah Pengembangan Silabus

Lebih terperinci

commit to user BAB I PENDAHULUAN

commit to user BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra berfungsi sebagai penuangan ide penulis berdasarkan realita kehidupan atau imajinasi. Selain itu, karya sastra juga dapat diposisikan sebagai dokumentasi

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SatuanPendidikan : Madrasah Aliyah (Prog Keagamaan) Bentuk Soal : Pilihan Ganda Mata Pelajaran

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Jl. Ki Hajar Dewantara No. 116 Iringmulyo Kota Metro Telp./Fax. (0725) 42445-42454 GBPP Nama

Lebih terperinci

Sejarah sebagai Kisah, Peristiwa, Ilmu, dan Seni

Sejarah sebagai Kisah, Peristiwa, Ilmu, dan Seni Sejarah sebagai Kisah, Peristiwa, Ilmu, dan Seni MODUL 1 MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X SEMESTER 1 Penyusun : Yayan Syalviana, S.Pd. Wiwi Wiarsih, SS. SMA Negeri 26 Bandung Jalan Sukaluyu No. 26 Cibiru

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. historis. Dalam kamus besar bahasa Indonesia tinjauan berarti menjenguk,

II. TINJAUAN PUSTAKA. historis. Dalam kamus besar bahasa Indonesia tinjauan berarti menjenguk, 10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Konsep Tinjauan Historis Pada dasarnya konsep tinjauan historis terdiri dari atas dua kata yaitu tinjauan dan historis. Dalam kamus besar bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan di Indonesia sudah semakin berkembang dari

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan di Indonesia sudah semakin berkembang dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Paradigma pendidikan di Indonesia sudah semakin berkembang dari pendekatan tradisional, dimana siswa hanyalah sebagai objek pendidikan, kurang aktif didalam

Lebih terperinci

MAKALAH PEMBAHASAN EVALUASI KEBIJAKAN NASIONAL PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP DI DAERAH ALIRAN SUNGAI 1) WIDIATMAKA 2)

MAKALAH PEMBAHASAN EVALUASI KEBIJAKAN NASIONAL PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP DI DAERAH ALIRAN SUNGAI 1) WIDIATMAKA 2) MAKALAH PEMBAHASAN EVALUASI KEBIJAKAN NASIONAL PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP DI DAERAH ALIRAN SUNGAI 1) WIDIATMAKA 2) 1) Disampaikan pada Lokakarya Nasional Rencana Pembangunan Jangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kekayaan sumber daya alam Indonesia yang memiliki keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh setiap daerah merupakan modal penting untuk meningkatkan pertumbuhan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. problematika yang dialaminya dalam kehidupan. Problematika dapat timbul

I. PENDAHULUAN. problematika yang dialaminya dalam kehidupan. Problematika dapat timbul I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan hasil imajinasi manusia yang dapat menimbulkan kesan pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan problematika yang dialaminya

Lebih terperinci

2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah

2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah 2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah Permasalahan pembangunan daerah merupakan gap expectation antara kinerja pembangunan yang dicapai saat inidengan yang direncanakan serta antara apa yang ingin dicapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. andil yang cukup besar. Guru memang bukan satu-satunya penentu. itu, guru adalah bapak ruhani ( spiritual father) bagi siswa, yang

BAB I PENDAHULUAN. andil yang cukup besar. Guru memang bukan satu-satunya penentu. itu, guru adalah bapak ruhani ( spiritual father) bagi siswa, yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yag ada di sekitar individu. Pembelajaran dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Meningkatkan mutu pendidikan adalah menjadi tangung jawab semua pihak yang terlibat dalam pendidikan terutama bagi guru SD, yang merupakan ujung tombak bagi

Lebih terperinci

Ebook dan Support CPNS Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com:

Ebook dan Support CPNS   Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com: SEJARAH NASIONAL INDONESIA 1. Tanam paksa yang diterapkan pemerintah colonial Belanda pada abad ke-19 di Indonesia merupakan perwujudan dari A. Dehumanisasi masyarakat Jawa B. Bekerjasama dengan Belanda

Lebih terperinci

English Language Centre

English Language Centre Monash University English Language Centre Monash University English Language Centre adalah salah satu lembaga bahasa tingkat universitas yang terbesar dan paling diakui di Australia. Anda akan belajar

Lebih terperinci

II.TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA

II.TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA II.TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1. Konsep Metode Pembelajaran Tugas seorang guru di kelas adalah mengelola pembelajaran dan menyampaikan materi kepada siswanya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah sebagai suatu narasi besar diperlihatkan melalui peristiwa dan

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah sebagai suatu narasi besar diperlihatkan melalui peristiwa dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah sebagai suatu narasi besar diperlihatkan melalui peristiwa dan tokoh besar dengan mendokumentasikan asal-usul kejadian, menganalisis geneologi, lalu membangun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan bisnis transportasi saat ini semakin meningkat, salah satunya adalah bisnis transportasi berupa travel. Hal ini dikarenakan kebutuhan masyarakat akan

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN EKOSISTEM BERBASIS MASALAH GLOBAL TERHADAP PENGUASAAN KONSEP, KEMAMPUAN PENALARAN DAN KESADARAN LINGKUNGAN SISWA KELAS X

PENGARUH PEMBELAJARAN EKOSISTEM BERBASIS MASALAH GLOBAL TERHADAP PENGUASAAN KONSEP, KEMAMPUAN PENALARAN DAN KESADARAN LINGKUNGAN SISWA KELAS X 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Isu permasalahan mengenai lingkungan merupakan topik yang tidak pernah lepas dari pemberitaan sampai saat ini, mulai dari tingkat lokal, regional, nasional, maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena itu Indonesia memiliki potensi bencana gempa bumi dan dapat menimbulkan ancaman bencana yang sangat besar.

BAB I PENDAHULUAN. karena itu Indonesia memiliki potensi bencana gempa bumi dan dapat menimbulkan ancaman bencana yang sangat besar. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Negara Indonesia dijuluki sebagai Negara Kepulauan karena wilayah Indonesia terdiri dari beberapa pulau. Berdasarkan data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan

Lebih terperinci

Tabel VIII.2.1. Table Kamar Unit Bed Unit Room

Tabel VIII.2.1. Table Kamar Unit Bed Unit Room Perhotelan Hotels Tabel VIII.2.1. Banyaknya Unit Penginapan, Kamar Dan Tempat Tidur Dirinci Per Kecamatan Di Kabupaten Ende Number of Hotel/Lodgings Room and Beds by District in Ende Regency 2012-2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya, dengan medium bahasa. Sebagai

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Indonesia terdiri dari pulau, daratan seluas 1,9 juta km 2, panjang garis pantai

PENDAHULUAN. Indonesia terdiri dari pulau, daratan seluas 1,9 juta km 2, panjang garis pantai PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah Negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Indonesia terdiri dari 17.508 pulau, daratan seluas 1,9 juta km 2, panjang garis pantai 80.791

Lebih terperinci

BAB I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) : Berbicara:

BAB I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) : Berbicara: BAB I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Mata Pelajaran : Bahasa Inggris Kelas / Semester : 4 /1 Pertemuan ke : Ke 1 Alokasi Waktu : 20 menit Standar Kompetensi : Berbicara: - Mengungkapkan instruksi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Belajar dan Pembelajaran 1. Pengertian belajar Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu atau sseorang melalui interaksi dengan lingkungannya. Perubahan tingkah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1. 1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Peradapan manusia yang terus berkembang menyebabkan perkembangan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) juga terus mengalami kemajuan yang pesat. Dalam

Lebih terperinci

Lampiran. Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja

Lampiran. Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja Lampiran Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Maret 2011 Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja membuat graffiti politik, puluhan orang tewas ketika pasukan keamanan menindak Demonstran Mei

Lebih terperinci

RUANG DAN WAKTU DALAM SEJARAH

RUANG DAN WAKTU DALAM SEJARAH UKBM (UKBM Kode Sej Ina-3.1/4.1/1/1-1) UKBM -3.1/4.1/1/1-1 RUANG DAN WAKTU DALAM SEJARAH 1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia b. Semester : 1 c. Kompetensi Dasar : 3.1 Memahami konsep

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Modul ke: PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Fakultas Teknik www.mercubuana.ac.id GLOBALISASI Program Studi Teknik Sipil PENGERTIAN Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. budaya, suku serta memiliki adat istiadat yang unik di masing masing

BAB I PENDAHULUAN. budaya, suku serta memiliki adat istiadat yang unik di masing masing 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keanekaragaman budaya, suku serta memiliki adat istiadat yang unik di masing masing daerahnya, kondisi alam Indonesia

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS Pengertian Landasan Prinsip Pengembangan Silakan pilih menu Unit waktu Pengembang Silabus Komponen Silabus Mekanisme Pengembangan Silabus Langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Menurut Muhaimin (2008: 333), kurikulum adalah seperangkat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Menurut Muhaimin (2008: 333), kurikulum adalah seperangkat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman menuntut adanya upaya peningkatan mutu pendidikan. Hal ini sejalan dengan terus dikembangkannya kurikulum pendidikan di Indonesia. Menurut

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian

PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi yang melahirkan konsekueansi logis bagi dunia penyiaran radio, maka dengan perkembangan daya pikir seorang manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tahun 2014 lalu merupakan tahun yang cukup penting bagi perjalanan bangsa Indonesia. Pada tahun tersebut bertepatan dengan dilaksanakan pemilihan umum yang biasanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memerlukan inovasi-inovasi yang sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kebutuhan ilmu peserta didik tanpa mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan.

Lebih terperinci

SEJARAH DUNIA : TINJAUAN UMUM

SEJARAH DUNIA : TINJAUAN UMUM FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 SEJARAH DUNIA : TINJAUAN UMUM DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI Pengertian Sejarah Etimologis MENURUT JAN ROMEIN, KATA SEJARAH MEMILIKI ARTI YANG SAMA DENGAN KATA HISTORY (INGGRIS),

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BATU

PEMERINTAH KOTA BATU SALINAN PEMERINTAH KOTA BATU PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KOTA BATU TAHUN 2005-2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Pada bagian ini akan diuraikan secara berturut-turut: simpulan, implikasi, dan saran A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan era keterbukaan bagi negara-negara di dunia. Peluang dan tantangan yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan era keterbukaan bagi negara-negara di dunia. Peluang dan tantangan yang digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi dan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), merupakan era keterbukaan bagi negara-negara di dunia. Peluang dan

Lebih terperinci

STUDI LAPANGAN BAGI PENELITIAN SEJARAH

STUDI LAPANGAN BAGI PENELITIAN SEJARAH STUDI LAPANGAN BAGI PENELITIAN SEJARAH MAKALAH disampaikan dalam kegiatan Bimbingan Teknis Penelitian, diselengggarakan oleh Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung, di Hotel Agusta Jl.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cerpen merupakan sebuah karya yang didalamnya terkandung berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. Cerpen merupakan sebuah karya yang didalamnya terkandung berbagai aspek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cerpen merupakan sebuah karya yang didalamnya terkandung berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Cerpen dapat mempengaruhi kehidupan seseorang. Jati diri atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Sebagai pendahuluan dari penelitian Tugas Akhir Hotel Transit Bandara Soekarno-Hatta, akan dipaparkan hal-hal yang melandasi terjadinya penelitian ini, seperti latar belakang, permasalahan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hayat. Berbagai desain model dan metode pembelajaran di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hayat. Berbagai desain model dan metode pembelajaran di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan perubahan paradigma baru belajar dan pembelajaran di abad XXI lebih menekan pada belajar sepanjang hayat.

Lebih terperinci

PENGERTIAN SEJARAH SECARA ETIMOLOGIS, KATA SEJARAH BERASAL DARI KATA ARAB SYAJARAH YANG BERARTI POHON YANG BERCABANG- CABANG.

PENGERTIAN SEJARAH SECARA ETIMOLOGIS, KATA SEJARAH BERASAL DARI KATA ARAB SYAJARAH YANG BERARTI POHON YANG BERCABANG- CABANG. SEJARAH ISLAM APA YANG DIMAKSUD DENGAN SEJARAH? APA BEDA SEJARAH DENGAN DONGENG DAN KRONIK? APA ARTI KEBUDAYAAN DAN PERADABAN? APA YANG DIMAKSUD DENGAN SEJARAH KEBUDAYAAN DAN SEJARAH PERADABAN ISLAM? APA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang siap menghadapi masa depan. Salah satu jenjang pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang siap menghadapi masa depan. Salah satu jenjang pendidikan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu faktor penentu dalam menciptakan generasi bangsa yang siap menghadapi masa depan. Salah satu jenjang pendidikan yang harus ditempuh

Lebih terperinci

Sosiologi politik MEMAHAMI POLITIK #3 Y E S I M A R I N C E, M. S I

Sosiologi politik MEMAHAMI POLITIK #3 Y E S I M A R I N C E, M. S I Sosiologi politik MEMAHAMI POLITIK #3 Y E S I M A R I N C E, M. S I PERKEMBANGAN ILMU POLITIK CARA MEMANDANG ILMU POLITIK Ilmu yang masih muda jika kita memandang Ilmu Politik semata-mata sebagai salah

Lebih terperinci

PENANAMAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS VII SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENANAMAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS VII SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENANAMAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS VII SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hak asasi manusia yang paling dasar. Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Eksistensi budaya dalam kehidupan sosial masyarakat suatu bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Eksistensi budaya dalam kehidupan sosial masyarakat suatu bangsa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eksistensi budaya dalam kehidupan sosial masyarakat suatu bangsa memiliki peran penting bagi perkembangan bangsa itu sendiri. Hal ini menunjukkan pentingnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berada. Dalam proses pendidikan banyak sekali terjadi perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN. berada. Dalam proses pendidikan banyak sekali terjadi perubahan-perubahan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses pengubahan perilaku seseorang yang bertujuan untuk mendewasakan anak didik agar dapat hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk mengikuti perkembangan zaman. Pembelajaran memiliki peran serta mendidik siswa agar menjadi manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan pendidikan masih terkendala oleh tiga masalah penting. Pertama, ketidakmerataan kesempatan pendidikan. Pendidikan belum sepenuhnya dapat dirasakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu dan teknologi juga semakin mendorong usaha-usaha ke

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu dan teknologi juga semakin mendorong usaha-usaha ke BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu dan teknologi juga semakin mendorong usaha-usaha ke arah pembaharuan dalam pembelajaran. Dalam melaksanakan tugasnya, guru diharapkan dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. imajinasi, kemudian tercipta suatu pemikiran imajinatif yang akan tercermin lewat

BAB I PENDAHULUAN. imajinasi, kemudian tercipta suatu pemikiran imajinatif yang akan tercermin lewat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra pada dasarnya mengungkapkan kejadian, namun kejadian tersebut bukanlah fakta yang sesungguhnya melainkan fakta dari hasil pemikiran pengarang. Pengarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Partai politik merupakan organisasi politik yang dapat berperan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Partai politik merupakan organisasi politik yang dapat berperan sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Partai politik merupakan organisasi politik yang dapat berperan sebagai penyalur aspirasi masyarakat, dimana partai politik menjadi penghubung antara penguasa

Lebih terperinci

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA. Standar Kompetensi Guru (SKG) Kompetensi Guru Mata Pelajaran (KD)

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA. Standar Kompetensi Guru (SKG) Kompetensi Guru Mata Pelajaran (KD) KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA No (IPK) 1 Pedagogik Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, sosial, kultural, emosional, dan intelektual Memahami karakteristik peserta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran yang bertujuan untuk mendidik siswanya menjadi warga negara yang baik. Pendidikan Kewarganegaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. objek atau menyenangi suatu objek (Sumadi Suryabrata, 1988 : 109). Menurut Crow and Crow minat adalah pendorong yang menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. objek atau menyenangi suatu objek (Sumadi Suryabrata, 1988 : 109). Menurut Crow and Crow minat adalah pendorong yang menyebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertatik pada suatu objek atau menyenangi suatu objek (Sumadi Suryabrata, 1988 : 109). Menurut Crow and

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penikmatnya. Karya sastra ditulis pada kurun waktu tertentu langsung berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. penikmatnya. Karya sastra ditulis pada kurun waktu tertentu langsung berkaitan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra terbentuk atas dasar gambaran kehidupan masyarakat, karena dalam menciptakan karya sastra pengarang memadukan apa yang dialami dengan apa yang diketahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketika Perang Dunia Pertama terjadi, tren utama kebijakan luar negeri Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua terjadi Amerika

Lebih terperinci

KISI-KISI PEDAGOGIK UKG 2015 SEJARAH STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS/KEAHLIAN/BK

KISI-KISI PEDAGOGIK UKG 2015 SEJARAH STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS/KEAHLIAN/BK KISI-KISI UKG 2015 SEJARAH Indikator Pencapaian b c d e 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, 1.1 Memahami karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING TEKNIK PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS 5 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING TEKNIK PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS 5 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING TEKNIK PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS 5 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 JURNAL Oleh : MARYUNINGSIH K8411045

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN Pada bab ini akan diuraikan empat hal pokok yaitu: (1) kajian pustaka, (2) landasan teori, (3) kerangka berpikir, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan bangsa dengan masyarakat yang di dalamnya memiliki nilai budaya dan melahirkan keunikan yang membedakan dengan bangsa lain. Adanya keunikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Simbol manifestasi negara demokrasi adalah gagasan demokrasi dari

BAB I PENDAHULUAN. Simbol manifestasi negara demokrasi adalah gagasan demokrasi dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Simbol manifestasi negara demokrasi adalah gagasan demokrasi dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Pemilihan Umum (Pemilu) menjadi bagian utama dari gagasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki eksistensi yang lebih bermartabat. Pendidikan formal pada hakikatnya

BAB I PENDAHULUAN. memiliki eksistensi yang lebih bermartabat. Pendidikan formal pada hakikatnya BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini peneliti akan menyajikan terkait dengan latar balakang masalah yang ada dilapangan yang membuat peneliti tertarik melakukan penelitian, kemudian dilanjutkan dengan rumusan

Lebih terperinci