Sejarah sebagai Kisah, Peristiwa, Ilmu, dan Seni
|
|
- Ratna Halim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Sejarah sebagai Kisah, Peristiwa, Ilmu, dan Seni MODUL 1 MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X SEMESTER 1 Penyusun : Yayan Syalviana, S.Pd. Wiwi Wiarsih, SS. SMA Negeri 26 Bandung Jalan Sukaluyu No. 26 Cibiru Bandung SMAN 26 Bandung - Modul Sejarah Kelas X 1
2 DAFTAR ISI Petunjuk 2 Pengertian Sejarah 1. Pengertian Sejarah menurut Standar Isi (Kurikulum Nasional) 3 2. Pengertian Sejarah secara Umum 3 3. Sejarah sebagai Kisah 4 4. Sejarah sebagai Peristiwa 5 5. Sejarah sebagai Ilmu 5 6. Sejarah sebagai Seni 6 Tugas Terstruktur 7 Tugas Mandiri 7 Evaluasi 7 Kunci Jawaban 9 Daftar Pustaka 10 PETUNJUK Pelajarilah modul ini secara bertahap dari bagian awal sampai dengan bagian akhir sehingga Anda bisa kuasai dengan baik. Catat atau tandai bagian-bagian yang belum dipahami sebagai bahan diskusi dengan teman dan guru. Untuk mengetahui apakah Anda telah menguasai pelajaran ini, kerjakan soal-soal latihan dan tugas yang disediakan pada akhir kegiatan belajar, kemudian cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban yang telah disediakan. Pergunakan kunci jawaban yang disediakan setelah Anda selesai mengerjakan latihan dan tugas tersebut. Diharapkan Anda mampu mengukur atau menilai sendiri kemajuan belajar Anda. Pelajari kembali soal dan tugas yang belum terjawab dengan benar sehingga Anda yakin betul telah menguasai kegiatan belajar tersebut. Apabila masih kurang paham atau masih menemukan kesulitan, diskusikan dengan teman atau guru. Bacaan-bacaan lain yang menunjang dapat Anda gunakan sebagai referensi tambahan. Untuk mempelajari modul ini disediakan waktu 1 x 45 menit, termasuk waktu untuk mengerjakan soal. Tu gas terstruktur dan tugas mandiri dikerjakan di luar waktu yang disediakan. Selamat belajar, semoga Anda sukses! SMAN 26 Bandung - Modul Sejarah Kelas X 2
3 Kegiatan Belajar PENGERTIAN SEJARAH STANDAR KOMPETENSI Memahami prinsip dasar ilmu sejarah. KOMPETENSI DASAR Menjelaskan pengertian dan ruang lingkup ilmu sejarah INDIKATOR Menjelaskan pengertian sejarah sebagai kisah, peristiwa, ilmu, dan seni. Terdapat beberapa istilah yang menggunakan kata sejarah, di antaranya : guru sejarah, pegawai sejarah, pencatat sejarah, pelaku sejarah dan saksi sejarah, serta peneliti sejarah dan penulis sejarah. Lalu apakah sejarah itu? 1. Pengertian Sejarah menurut Standar Isi (Kurikulum Nasional) Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah tentang asal-usul dan perkembangan serta peranan masyarakat di masa lampau berdasarkan metode dan metodologi tertentu. Terkait dengan pendidikan di sekolah, pengetahuan masa lampau tersebut mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak dan kepribadian peserta didik 2. Pengertian Sejarah secara umum Secara umum, sejarah adalah semua peristiwa yang terjadi di masa lalu sejak bumi ini ada hingga sedetik yang lalu. Dalam Bahasa Indonesia, pengertian sejarah adalah sama dengan history (Inggris), geschichte (Jerman), atau geschiedenis (Belanda). Kamus Bahasa Indonesia mendefinisikan sejarah sebagai : (1) kesusastraan lama : silsilah; asal usul; (2) kejadian dan peristiwa yang benar-benar telah terjadi pada masa yang lampau; (3) ilmu, pengetahuan, cerita, pelajaran tentang kejadian dan peristiwa yang benar-benar telah terjadi pada masa yang lampau; SMAN 26 Bandung - Modul Sejarah Kelas X 3
4 riwayat. Kuntowijoyo (1995 : 12 17) menyebutkan pengertian sejarah adalah sebagai berikut: a. Sejarah ialah ilmu tentang manusia. Sejarah hanya bercerita tentang manusia, karena : terjadinya alam semesta menjadi kajian astronomi; pergeseran-pergeseran bumi di masa lalu merupakan kajian geologi; fosil-fosil menjadi kajian antropologi; dan benda-benda peninggalan menjadi kajian arkeologi. b. Sejarah ialah ilmu tentang waktu. Sejarah membahas perkembangan, kesinambungan, pengulangan dan perubahan pada masyarakat. c. Sejarah ialah ilmu tentang sesuatu yang mempunyai makna sosial Tidak semua peristiwa penting untuk perkembangan dan perubahan masyarakat. Saat ini, perempuan yang menjadi pencipta lagu sudah biasa, namun tidak demikian dengan perempuan pertama yang menjadi pencipta lagu. d. Sejarah ialah ilmu tentang sesuatu yang tertentu, satu-satunya dan terinci. Sejarah adalah sejarah tertentu, bukan secara umum, karena harus jelas kapan dan dimananya. Sejarah itu ilmu mengenai satu-satunya (unik) karena sejarah harus menulis peristiwa, tempat, dan waktu yang hanya sekali terjadi. Sejarah harus terinci (detail) karena sejarah tidak terbatas pada hal-hal yang besar. 3. Sejarah sebagai Kisah Ismaun (1992 : 17 19) menyebutkan bahwa sejarah sebagai kisah adalah cerita berupa narasi yang disusun dari memori, kesan, atau tafsiran manusia terhadap kejadian atau peristiwa yang terjadi atau berlangsung pada waktu yang lampau. Dalam kehidupan sehari-hari dikenal sebagai cerita. Secara tertulis cerita sejarah itu dapat kita baca dalam buku-buku sejarah, majalah, atau surat kabar. Secara lisan kita dapat mendengarnya dalam narasi, ceramah, percakapanpercapakan, pelajaran sejarah di sekolah, atau dari siaran radio dan televisi, bahkan dapat disaksikan dalam drama atau film. Sebagai suatu cerita, sifatnya tergantung kepada siapa yang menceritakan. Setiap manusia memiliki kepribadian yang beraneka ragam yang tercermin pada apa yang diceritakannya. Cerita sejarah yang disusun oleh seorang penulis secara tidak langsung dapat menggambarkan sifat-sifat SMAN 26 Bandung - Modul Sejarah Kelas X 4
5 yang mempengaruhi penulis, seperti : keadaan pribadinya, cita-cita dan pergaulannya, serta perbendaharaan pengetahuannya di dalam sejarah dan lingkungannya. 4. Sejarah sebagai Peristiwa Ismaun (1992 : 13 17) menyebutkan bahwa sejarah sebagai peristiwa adalah kejadian, kenyataan, aktualitas, sejarah in concreto yang sebenarnya telah terjadi atau berlangsung pada waktu yang lampau. Apa saja yang terjadi dan terbentuk dalam masa lampau adalah kejadian. Semua kejadian terutama yang menyangkut kehidupan manusia termasuk perbincangan sejarah. Jumlah kejadian di masa lalu tidak terhingga. Bayangkan berapa jumlah kejadian di muka bumi ini, sejak bumi diciptakan hingga sedetik yang lalu. Kejadian-kejadian di masa lampau itu walaupun sudah tidak ada lagi, kesan-kesannya (untuk sebagian atau seluruhnya) tinggal membekas dalam ingatan manusia. Tetapi ingatan manusia terbatas. Manusia pada umumnya tidak dapat mengingat seluruh kejadian yang dialaminya dan tidak selamanya ia dapat mengingat satu kejadian saja secara lengkap. Oleh karena itu banyak kejadian di masa lampau yang hilang dan di antara yang hilang itu sebagian besar belum dapat kita temukan kembali. Kejadian-kejadian pada waktu yang lampau itu begitu banyaknya, sehingga tidak mungkin kita mengetahui dan mempelajari seluruhnya. Kejadian-kejadian yang kita pelajari dalam sejarah pada pokoknya hanya meliputi kejadian-kejadian yang penting saja, yaitu kejadian-kejadian yang mempunyai arti bagi kemanusiaan. Kejadian-kejadian yang dipelajari bukanlah kejadian-kejadian yang berdiri sendiri. Harus dipelajari dan dicari pula hubungan antara kejadian yang satu dengan kejadian yang lain. Ada tidaknya hubungan antar kejadian itu bergantung kepada hasil penyelidikan atau kepada perbendaharaan ilmu pengetahuan kita. 5. Sejarah sebagai Ilmu Kuntowijoyo (1995 : 60 64) menyebutkan bahwa sejarah sebagai ilmu karena memiliki kaidah keilmuan, yaitu : a. Sejarah itu empiris. Sejarah sangat tergantung pada pengalaman manusia yang terekam dalam dokumen. Jadi meskipun ada perbedaan yang mendasar dengan ilmu alam, sejarah sama SMAN 26 Bandung - Modul Sejarah Kelas X 5
6 dengan ilmu alam karena sama-sama berdasarkan pengalaman, pengamatan, dan penyerapan. Perbedaannya, dalam ilmu-ilmu alam pengamatan percobaan dapat diulang-ulang, sedangkan sejarah tidak dapat mengulangi percobaan. b. Sejarah itu mempunyai objek. Perbedaan antara sejarah dengan ilmu-ilmu alam adalah pada objek. Ilmu-ilmu alam mengamati benda-benda sedang sejarah mengamati manusia. Bendabenda itu tidak berpikir sedangkan manusia itu berpikir dan berkesadaran. c. Sejarah itu mempunyai teori. Sama seperti ilmu lain, sejarah juga mempunyai teori pengetahuan. Teori pada umumnya berisi satu kumpulan tentang kaidah pokok suatu ilmu. d. Sejarah itu mempunyai generalisasi. Sama seperti ilmu lain, sejarah juga menarik kesimpulankesimpulan umum. e. Sejarah itu mempunyai metode. Untuk penelitian, sejarah mempunyai metode tersendiri yang menggunakan pengamatan. Metode sejarah mengharuskan orang untuk berhati-hati dan tidak boleh menarik kesimpulan yang terlalu berani tanpa penelitian yang detil. 6. Sejarah sebagai Seni Kuntowijoyo (1995 : 67 70) menyebutkan bahwa sejarah sebagai seni karena : a. Sejarah memerlukan intuisi atau ilham. Sejarawan memerlukan pemahaman langsung dan instinktif selama masa penelitian berlangsung. Sering terjadi untuk memilih suatu penjelasan, bukan peralatan ilmu yang berjalan tetapi intuisi. Untuk mendapatkan intuisi sejarawan harus bekerja keras dengan data yang ada. Disinilah perbedaan intuisi sejarawan dengan pengarang, karena sejarawan harus tetap ingat akan data-datanya. b. Sejarah memerlukan imajinasi. Dalam pekerjaannya, sejarawan harus dapat membayangkan apa yang sebelumnya apa yang sedang terjadi, dan apa yang terjadi sesudah itu. Sejarawan dituntut untuk dapat membayangkan sungai, hutan, pantai, desa, istana, mesjid, dan tempattempat lainnya sesuai dengan peristiwa sejarah yang dipelajarinya. c. Sejarah memerlukan emosi. Penulis sejarah harus berempati, menyatukan perasaan dengan objeknya. Diharapkan sejarawan dapat menghadirkan objeknya seolah-olah pembacanya mengalami sendiri peristiwa itu. Penulisan sejarah dengan emosi tetapi setia kepada fakta sangat penting untuk pewarisan nilai. d. Sejarah memerlukan gaya bahasa. Gaya bahasa yang baik tidak berarti gaya bahasa yang SMAN 26 Bandung - Modul Sejarah Kelas X 6
7 berbunga-bunga. Kadang-kadang bahasa yang lugas lebih menarik. Gaya yang berbelit-belit dan tidak sistematis jelas merupakan bahasa yang jelek. Dalam tulisan sejarah, deskripsi itu seperti melukis yang naturalistis, yang diperlukan ialah kemampuan untuk menuliskan detil. Kata seorang sejarawan Amerika, sejarah itu ibarat orang naik kereta menghadap ke belakang. Ia dapat melihat ke belakang, ke samping kanan dan kiri. Satu-satunya kendala ialah ia tidak bisa melihat ke depan. (Kuntowijoyo, 1995 : 17) Tugas Terstruktur Peserta didik dalam kelompok kecil berdiskusi membandingkan pengertian sejarah sebagai kisah dengan pengertian sejarah sebagai peristiwa, ilmu, dan seni dan mencatatnya di buku tulis masingmasing. Tugas Mandiri Peserta didik secara individu mencari dari perpustakaan atau dari internet tentang contoh sejarah sebagai kisah dan peristiwa. EVALUASI Pilihan Ganda (Pilihlah salah satu jawa ban yang paling tepat Skor setiap jawa ban benar adalah 1) 1. Secara umum, sala h satu pengertian sejarah yang benar adalah.... A. Kejadian dan peristiwa masa lalu yang akan terulang di masa yang akan datang B. Perubahan-perubahan dan peristiwa-peristiwa yang terjadi setiap hari di sekitar kita C. Cerita atau kisa h atau catatan tentang kehidupan keluarga bangsawan di masa lampau D. Ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau E. Kumpulan peninggalan atau bukti-bukti peristiwa di masa lampau berupa benda 2. Manakah pengertian sejarah yang benar menurut Kuntowijoyo? Sejarah adalah ilmu tentang. A. manusia B. terjadinya alam semesta C. pergeseran bumi di masa lalu D. benda-benda peninggalan E. fosil manusia SMAN 26 Bandung - Modul Sejarah Kelas X 7
8 3. Mengapa sejarah menjadi ilmu yang unik? Karena sejarah. A. bersifat umum di manapun manusia berada B. tidak terbatas pada hal-hal yang besar C. tidak jelas kapa n dan dimana terjadinya D. meliputi seluruh kejadian di masa lalu E. merupakan peristiwa yang hanya terjadi sekali 4. Mengapa cerita sejarah sifatnya tergantung kepada siapa yang menceritakan? Salah satunya adalah karena suatu cerita sejarah secara tidak langsung. A. memiliki kepentingan partai politik penulis B. menggambarkan perbendaharaan pengetahuan penulis C. menunjukkan adanya bukti-bukti terjadinya peristiwa D. mewakili cita-cita dan harapan dari para pembaca E. menggambarkan sifat-sifat pribadi pembaca 5. Apa yang dimaksud sejarah sebagai peristiwa? A. jumlah kejadian di masa lalu yang tidak terhingga B. kejadian di masa lampau yang sudah tidak ada lagi C. kejadian yang sebenarnya telah terjadi pada waktu yang lampau D. kesan-kesan dalam ingatan manusia tentang suatu kejadian E. kejadian di masa lampau yang hilang dari ingatan manusia Uraian 6. Tuliskan pengertian sejarah sebagai kisah! (skor maksimal 3) 7. Bandingkan pengertian sejarah sebagai ilmu dengan sejarah sebagai seni masing-masing 3 unsur! (skor maksimal 6) SMAN 26 Bandung - Modul Sejarah Kelas X 8
9 KUNCI JAWABAN EVALUASI Periksa Jawaban Anda dengan kunci jawaban berikut ini. Skor maksimal adalah 14 atau sama dengan nilai 100. Bila skor Anda di atas atau sama dengan 10,5 (nilai 75, sesuai dengan KKM), Anda dipersilahkan melanjutkan pelajaran ke modul berikutnya. Bila belum tuntas, cobalah pelajari kembali hal-hal yang belum Anda kuasai dengan baik. Skor untuk nomor 1 s.d. 5 masing-masing 1 jika Anda menjawab benar. 1. D 2. A 3. E 4. B 5. C 6. Skor Maksimal 3 Jawaban - Cerita berupa narasi - Disusun dari memori, kesan, atau tafsiran manusia terhadap kejadian atau peristiwa yang terjadi atau berlangsung pada waktu yang lampau. - Sehari-sehari dikenal sebagai cerita. 7. Skor Maksimal 6 Skor Sejarah sebagai Ilmu Sejarah sebagai Seni Skor Tiga dari 5 hal berikut : Sejarah itu empiris Sejarah itu mempunyai objek (objek studi/bidang kajian) Sejarah itu mempunyai teori Sejarah itu mempunyai generalisasi Sejarah itu mempunyai metode (cara-cara ilmiah) Tiga dari 4 hal berikut : Sejarah memerlukan intuisi Sejarah memerlukan imajinasi Sejarah memerlukan emosi Sejarah memerlukan gaya bahasa SMAN 26 Bandung - Modul Sejarah Kelas X 9
10 DAFTAR PUSTAKA 1. Standar Isi Mata Pelajaran Sejarah 2. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1996, Kamus Besar Bahasa Indonesia - Edisi Kedua, Jakarta : Balai Pustaka. 3. DR. Kuntowijoyo, 1995, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta : Penerbit Bentang 4. Drs. Ismaun, 1992, Modul Pengantar Ilmu Sejarah, Bandung : Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS IKIP Bandung 5. R. Moh. Ali, 2005, Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia, Yogyakarta : LKiS 6. Sartono Kartodirdjo, 1992, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama 7. Drs. Ismaun, 1991, Teori Sejarah, Bandung : Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS IKIP Bandung Sejarah adalah Guru Kehidupan SMAN 26 Bandung - Modul Sejarah Kelas X 10
Manfaat Mempelajari Sejarah
Manfaat Mempelajari Sejarah MODUL 2 MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X SEMESTER 1 Penyusun : Yayan Syalviana, S.Pd. Wiwi Wiarsih, SS. SMA Negeri 26 Bandung Jalan Sukaluyu No. 26 Cibiru Bandung 40614 SMAN 26
Lebih terperinciHAKEKAT DAN RUANG LINGKUP SEJARAH
HAKEKAT DAN RUANG LINGKUP SEJARAH Kompetensi Dasar : Kemampuan mendeskripsikan hakekat, ruang lingkup dan prinsip dasar ilmu dan penelitian sejarah Indikator : Memahami pengertian sejarah Mengidentifikasikan
Lebih terperinciHAKEKAT DAN RUANG LINGKUP SEJARAH
HAKEKAT DAN RUANG LINGKUP SEJARAH Kompetensi Dasar : Kemampuan mendeskripsikan hakekat, ruang lingkup dan prinsip dasar ilmu dan penelitian sejarah Indikator : Memahami pengertian sejarah Mengidentifikasikan
Lebih terperinciJawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
2) Guna Ekstrinsik meliputi: - Sejarah sebagai pendidikan moral - Sejarah sebagai pendidikan penalaran - Sejarah sebagai pendidikan politik - Sejarah sebagai pendidikan kebijakan - Sejarah sebagai pendidikan
Lebih terperinciSMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 1. MANUSIA DAN SEJARAHLatihan Soal 1.1
SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 1. MANUSIA DAN SEJARAHLatihan Soal 1.1 1. Berikut ini merupakan pengertian sejarah yang tepat secara etimologis adalah... Historia (bahasa Yunani) artinya informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sehingga kita dapat memberikan arti atau makna terhadap tindakan-tindakan
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah adalah peristiwa yang terjadi di masa lampau. Untuk mengetahui kejadian di masa lampau itu kita dapat dipelajari dari buktibukti yang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA. Menurut Sejathi yang dikutip Ali Muhidin, efektivitas merupakan ketepatgunaan,
10 II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA 2. 1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Konsep Efektivitas Menurut Sejathi yang dikutip Ali Muhidin, efektivitas merupakan ketepatgunaan, hasil guna, menunjang tujuan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia, karena dengan pendidikan manusia dapat merubah jalan hidupnya menjadi lebih baik dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. skripsi yang berjudul Pengaruh Tarekat Bektasyiyah Terhadap Korps
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini merupakan penjelasan mengenai metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan skripsi yang berjudul Pengaruh Tarekat
Lebih terperinciDokumenter Episode ke 3. Menemukan Ide dan Merumuskan Konsep
Dokumenter Episode ke 3 Menemukan Ide dan Merumuskan Konsep Menemukan Ide Untuk mendapatkan Ide, dibutuhkan kepekaan dokumentaris terhadap lingkungan sosial, budaya, politik, dan alam semesta Rasa INGIN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Negara Jepang banyak menghasilkan berbagai macam karya. Baik berupa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Jepang banyak menghasilkan berbagai macam karya. Baik berupa karya sastra, maupun entertainment/pertunjukan berupa film. Film adalah satu rangkaian gambaran
Lebih terperinciMATERI USBN SEJARAH INDONESIA. 6. Mohammad Ali : Sejarah adalah berbagai bentuk penggambaran tentang pengalaman kolektif di masa lampau
MATERI USBN SEJARAH INDONESIA PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU SEJARAH 1. PENGERTIAN SEJARAH Istilah Sejarah berasal dari bahasa Arab yaitu Syajaratun yang berarti Pohon. Penggunaan kata tersebut dalam
Lebih terperinciUKBM SEJARAH 3.4/4.4/1/4-1
UKBM SEJARAH 3.4/4.4/1/4-1 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 MALANG UNIT KEGIATAN BELAJAR (UKB) SEJ - 3.4/4.4/1/4-1 1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Sejarah
Lebih terperinciNOVEL DAN SEJARAH MAKALAH
NOVEL DAN SEJARAH MAKALAH Disampaikan dalam Bedah Novel Sejarah Remy Sylado. 2010. Namaku Mata Hari. Jakarta: Gramedia Diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Sejarah (HIMSE) Bekerja sama dengan Perpustakaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu keterampilan menyimak, membaca, berbicara, dan menulis.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu berkomunikasi dengan baik secara lisan ataupun tulisan. Kemampuan siswa berkomunikasi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam kategori penelitian kualitatif.
76 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan Penelitian ini masuk dalam kategori penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang temuan-temuanya tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti baik dan sastra (dari bahasa Sansekerta) berarti tulisan atau karangan. Dari pengertian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan manusia. Kemampuan berbahasa seseorang dapat menunjukkan kepribadian serta pemikirannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik itu puisi maupun prosa (cerita pendek dan novel). Pemilihan sumber bacaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Minat membaca karya sastra sama halnya dengan minat membaca, namun minat membaca karya sastra lebih diarahkan dan difokuskan dalam bidang sastra baik itu puisi
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan masalah yang dirumuskan sebelumnya yaitu menggunakan metode penelitian kuasi eksperimen yang bertujuan
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN
SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Kelas/Semester : X/1 Standar : 1. Memahami Prinsip Ilmu Pokok Kegiatan Indikator Pencapaian / Bahan/ Alat 1.1. Menjelaskan Pengertian dan Ruang Lingkup
Lebih terperinciKISI KISI DAN SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN
KISI KISI DAN SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2014 2015 MATA PELAJARAN KELAS / PROGRAM / SEMESTER ALOKASI WAKTU JENIS SOAL : SEJARAH (PEMINATAN) : X / IIS/ GASAL : 90 Menit : Pilihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keterampilan berbahasa berhubungan erat dan saling melengkapi dengan pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di sekolah berkaitan
Lebih terperinciInisiasi 2 PENDEKATAN KONSEP SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) DALAM PEMBELAJARAN IPS
Inisiasi 2 PENDEKATAN KONSEP SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) DALAM PEMBELAJARAN IPS Saudara mahasiswa, selamat berjumpa kembali dengan kegiatan Tutorial Online yang kedua untuk mata kuliah Pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Metode pembelajaran merupakan suatu cara yang digunakan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu metode yang dapat digunakan oleh guru dalam proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jepang juga dikenal sebagai negara penghasil karya sastra, baik itu karya sastra
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jepang selain dikenal sebagai negara maju dalam bidang industri di Asia, Jepang juga dikenal sebagai negara penghasil karya sastra, baik itu karya sastra prosa,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini merupakan penguraian mengenai metode penelitian yang digunakan oleh penulis untuk mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan skripsi yang berjudul Perkembangan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SMA : SMA N 1 SANDEN Matapelajaran : Sejarah Indonesia (Wajib) Kelas/Semester : X/1 Materi Pokok : Konsep Berfikir Kronologis dan Sinkronik Alokasi Waktu : 2 x 45
Lebih terperinciUKBM SEJARAH 3.7/4.7/1/7-1
UKBM SEJARAH 3.7/4.7/1/7-1 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 MALANG UNIT KEGIATAN BELAJAR (UKB) SEJ - 3.7/4.7/1/7-1 1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Sejarah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan secara rinci mengenai metode dan teknik penelitian yang digunakan penulis dalam mengumpulkan sumber berupa data dan fakta yang berkaitan dengan judul
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode Historis dengan
III. METODE PENELITIAN A. Metode yang digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode Historis dengan menggunakan sumber primer dan sekunder sebagai objek penelitian. Metode Historis
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ALFA (EKSPERIMEN KUASI)
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ALFA (EKSPERIMEN KUASI) Icah 08210351 Icah1964@gmail.com Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan
Lebih terperinciKURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran
KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata Pelajaran BAHASA MANDARIN SEKOLAH MENENGAH ATAS dan MADRASAH ALIYAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Jakarta, Tahun 2003 Katalog dalam Terbitan Indonesia. Pusat Kurikulum,
Lebih terperinciKemampuan Mengubah Wacana Narasi Menjadi Puisi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Girsang
Kemampuan Mengubah Wacana Narasi Menjadi Puisi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Girsang Rosmeri Saragih Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USI Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemanpuan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Seni Budaya Dan Keterampilan Kelas/Semester : III (tiga)/ii (dua) Pertemuan Ke : Alokasi Waktu : x 35 Standar Kompetensi SENI RUPA
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode penelitian yang dipakai oleh penulis dalam mengumpulkan sumber berupa data dan fakta yang berkaitan dengan judul
Lebih terperinciUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH SILABUS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH SILABUS Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Sejarah Kode Mata Kuliah : SJ 101 SKS : 2 Semester : 1 Kelompok
Lebih terperinciSejarah Pengenalan Ilmu Sejarah Canisius17xa5.wordpress.com
Sejarah Pengenalan Ilmu Sejarah Canisius17xa5.wordpress.com SEJARAH Pengertian Kata sejarah berasal dari Bahasa Arab Syajaratun (pohon,asalusul,silsilah) Bahasa Inggris History Makna Sejarah KBBI 2005
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Banguntapan Kelas/ Semester : X IIS /1 Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan Materi Pokok : Ilmu Sejarah dan Berpikir Sejarah Pertemuan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 4 : Tugasku Dalam Kehidupan Sosial Pembelajaran Ke : 6 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan
Lebih terperinciRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah : SD Mata pelajaran : Matematika Kelas/Semester : II/2 Tema : Peristiwa Standar Kompetensi : 3. Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan hal-hal di luar karya sastra. Faktor sejarah dan lingkungan ikut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan karya imajinatif yang mempunyai hubungan erat dengan hal-hal di luar karya sastra. Faktor sejarah dan lingkungan ikut membentuk karya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas menurut Sutama (2010: 15-21) merupakan upaya
25 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas menurut Sutama (2010: 15-21) merupakan upaya untuk memperbaiki
Lebih terperinciPERANCANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH SEJARAH DESAIN
BAB II PERANCANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH SEJARAH DESAIN II.1 Multimedia Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. pada bab-bab terdahulu, terdapat tiga kesimpulan pokok yang dapat diungkapkan
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Dari kajian teoretis dan temuan penelitian sebagaimana telah disajikan pada bab-bab terdahulu, terdapat tiga kesimpulan pokok yang dapat diungkapkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. komponen keterampilan yang harus diperhatikan dan dilatih, yaitu keterampilan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Untuk meningkatkan keterampilan manusia dalam berbahasa, terdapat empat komponen keterampilan yang harus diperhatikan dan dilatih, yaitu keterampilan
Lebih terperinciSifat dan Bentuk Karangan
Sifat dan Bentuk Karangan by webmaster - Wednesday, December 02, 2015 http://anisam.student.akademitelkom.ac.id/?p=51 Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam
Lebih terperinciSKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.
PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PILANGSARI 1 SRAGEN TAHUN AJARAN 2009/2010 (Penelitian Tindakan Kelas) SKRIPSI Untuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Sesuai dengan karakteristik objek penelitian berupa berbagai peristiwa di masa lampau, maka metode penelitian yang dilakukan oleh penulis untuk menyusun karya ilmiah ini,
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG Dwi Sulistyorini Abstrak: Dalam kegiatan pembelajaran menulis, siswa masih banyak mengalami kesulitan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini merupakan pemaparan mengenai metode dan teknik penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji permasalahan mengenai Afrika Selatan dibawah pemerintahan Presiden
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera, dan bahagia menurut konsep
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
32 3.1 Metodologi Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan mengenai metode penelitian yang penulis gunakan untuk mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan judul skripsi yang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Kajian Teori. 1. Sejarah. Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, sejarah dapat diartikan
BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Sejarah Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, sejarah dapat diartikan sebagai silsilah, asal-usul (keturunan), atau kejadian yang terjadi pada masa lampau. Sedangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu sistem yang berperan sebagai pusat bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu sistem yang berperan sebagai pusat bagi kehidupan sosial, budaya, dan masyarakat. Tirtarahardja (2005:226) mengatakan bahwa sebagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang lebih baik. Sebuah proses perubahan yang dilakukan manusia dalam
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa yang dapat membentuk masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang lebih baik. Sebuah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan pencapaian suatu tujuan pendidikan. Oleh sebab itu,
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan unsur yang sangat mendasar dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Kegiatan pembelajaran dalam kelas sangatlah menentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk yang diberikan kelebihan oleh Allah swt dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia yang berpikir bagaimana menjalani kehidupan dunia ini dalam rangka mempertahankan hidup
Lebih terperinci06/11/12. Satu bulan kemudian
Mulai mengerjakan skripsi menjadi pekerjaan yag kadang menjemukan bagi mahasiswa semester akhir. Menjemukan karena sudah terbayang segala keribetan/kerumitan. 2 M: Bapak punya topik buat penelitian saya?
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. pembelajaran sastra berlangsung. Banyak siswa yang mengeluh apabila disuruh
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran sastra di sekolah kini tampak semakin melesu dan kurang diminati oleh siswa. Hal ini terlihat dari respon siswa yang cenderung tidak antusias saat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
29 BAB III METODE PENELITIAN Skripsi ini berjudul Peranan Pesantren Syamsul Ulum Dalam Revolusi Kemerdekaan di Sukabumi (1945-1946). Untuk membahas berbagai aspek mengenai judul tersebut, maka diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di sekolah dasar, mata pelajaran ini mempelajari tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam penyelenggaraan pendidikan metode pembelajaran ada berbagai metode yang dilakukan oleh para pendidik. Diantaranya adalah metode bermain peran. Pada
Lebih terperinciPEMBELAJARAN SASTRA YANG KONTEKSTUAL DENGAN MENGADOPSI CERITA RAKYAT AIR TERJUN SEDUDO DI KABUPATEN NGANJUK
PEMBELAJARAN SASTRA YANG KONTEKSTUAL DENGAN MENGADOPSI CERITA RAKYAT AIR TERJUN SEDUDO DI KABUPATEN NGANJUK Ermi Adriani Meikayanti 1) 1) Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, IKIP PGRI Madiun Email: 1)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan induk dari seluruh disiplin ilmu. Pengetahuan sebagai hasil proses belajar manusia baru tampak nyata apabila dikatakan, artinya diungkapkan
Lebih terperinciBagian 1 BATASAN SOSIOLOGI SASTRA Sajian Matakuliah Pengantar Sosiologi Sastra Dosen Pembina: Moh Badrih, S.Pd., M.Pd.
A. Pengertian Sastra Bagian 1 BATASAN SOSIOLOGI SASTRA Sajian Matakuliah Pengantar Sosiologi Sastra Dosen Pembina: Moh Badrih, S.Pd., M.Pd. Banyak ahli yang mendefenisikan pengertian sastra dapat kita
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Sutama dalam rachmawati, 2000:3). Mutu pendidikan sangat tergantung pada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, pendidikan adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan. Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial yang dapat bekerjasama serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial yang dapat bekerjasama serta berkomunikasi dengan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasinya. Dengan demikian manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional diarahkan (1) untuk mengembangkan kemampuan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional diarahkan (1) untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nomor 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nomor 1 Sekolah : SMA Titian Teras Jambi Mata pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas : XI Semester : 1 Tahun pelajaran : 2009/2010 A. STANDAR KOMPETENSI : Mendengarkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pengertian metode menurut Helius Sjamsuddin dalam bukunya yang
BAB III METODE PENELITIAN Pengertian metode menurut Helius Sjamsuddin dalam bukunya yang berjudul Metodologi Sejarah adalah Metode ada hubungannya dengan suatu prosedur, proses, atau teknik yang sistematis
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai objeknya dan bahasa sebagai mediumnya. Menurut Esten (2000: 9), sastra merupakan pengungkapan
Lebih terperinciMENULIS FIKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN EFEKTIF UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI. Nurmina 1*) ABSTRAK
MENULIS FIKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN EFEKTIF UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI Nurmina 1*) 1 Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Almuslim, Bireuen *) Email: minabahasa1885@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah X X X Total 88
BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, di mana
20 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Untuk memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, di mana metode tersebut merupakan faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan ujung tombak suatu negara yang menginginkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan ujung tombak suatu negara yang menginginkan sebuah masyarakat yang memiliki pemikiran, sikap serta tindakan yang mampu mendukung gerak negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbicara, membaca, dan menulis. keempat keterampilan tersebut memegang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa terbagi atas empat aspek, yakni menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. keempat keterampilan tersebut memegang peranan yang penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak diperoleh begitu saja dalam waktu yang singkat, namun
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Apriyanti, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini kita mengetahui bahwa pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan. Kualitas pendidikan yang baik akan membuat suatu Negara mengalami kemajuan, sehingga
Lebih terperinciSILABUS BAHASA INDONESIA KELAS VI SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN
SILABUS BAHASA INDONESIA KELAS VI SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2009-2010 Kompetensi Dasar MENDENGARKAN 1.1 Menyimpulkan isi berita yang didengar dari televisi atau radio. Indikator Pencapaian (peserta didik
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE KARYA WISATA
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE KARYA WISATA Agustian SDN 02 Curup Timur Kabupaten Rejang Lebong Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan siswa dalam
Lebih terperinciCONTOH MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR
CONTOH MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SD Jenjang Lanjut Tanggal 6 s.d. 9 Agustus 200 di PPPG Matematika Oleh: Dra. Sukayati, M.
Lebih terperinciBiografi. Jadwal Penilaian
Biografi Ringkasan Unit Setelah mendengarkan dan membaca beberapa biografi, keduanya dalam bentuk buku-buku dan majalah, para murid sekolah dasar mengungkapkan pendapat tentang apa yang menyebabkan sebuah
Lebih terperinciPENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010
1 PENINGKATAN PEMBELAJARAN APRESIASI DONGENG DENGAN MEDIA VISUAL MANIPULATIF BONEKA PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 1 GATAK, SUKOHARJO Tahun Ajar 2009 / 2010 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Nama Sekolah :... Pertemuan Ke- : 1, 2, 3 Alokasi Waktu : 3 x 40 menit Standar Kompetensi : Memahami isi berita dari radio/televisi Kompetensi Dasar : 1. Menemukan
Lebih terperinciABSTRAK. Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin P. Putra, Sri Amintarti
ABSTRAK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 6 RSBI BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM GERAK MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN WORKSHEET BERBASIS WEB Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin
Lebih terperinciMENULIS ITU BERCERITA!
SERI JURNALISME DESA MENULIS ITU BERCERITA! Menulis itu (terasa) sulit. Demikian komentar banyak orang ketika mereka harus menulis. Benar kah demikian? Atau barangkali itu hanya pikiran kita saja? Sebelum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Bahasa Indonesia pada tingkat sekolah dasar memiliki fungsi strategis, karena dengan bahasa guru dapat mentrasferkan ilmu pengetahuan, teknologi,
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Nama Sekolah : Mata Pelajaran : SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN Kelas/Semester : IV (empat) / II (dua) Pertemuan Ke : Alokasi Waktu : x 35 Standar Kompetensi SENI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan ungkapan pikiran dan perasaan, baik tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan mengekspresikan gagasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa mencakup empat aspek keterampilan berbahasa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bahasa mencakup empat aspek keterampilan berbahasa yaitu, mendengarkan atau menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Keempat aspek tersebut saling berkaitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir-hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa Sansekerta yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah salah satu seni yang menggunakan bahasa sebagai mediumnya dan kehidupan manusia subjeknya. Kata sastra dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Sansekerta
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis kajian penelitian ini harus ada teori
BAB II LANDASAN TEORI Untuk mendeskripsikan dan menganalisis kajian penelitian ini harus ada teori pendukungnya antara lain; hakekat pendekatan struktural, pangertian novel, tema, amanat, tokoh dan penokohan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Wellek dan Warren (1993:14) bahasa adalah bahan baku kesusastraan, seperti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan hasil karya cipta manusia yang mengandung daya imajinasi dengan menggunakan bahasa sebagai medianya. Menurut Wellek dan Warren (1993:14) bahasa
Lebih terperinci66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)
66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah tentang asal-usul dan perkembangan serta peranan
Lebih terperinciMasa Kini. Generasi penerus memahami peristiwa sejarah. Tujuannya, agar peristiwa sejarah yang tidak baik, tidak terulang untuk yang kedua kalinya.
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR Memahami prinsip dasar ilmu sejarah Menjelaskan pengertian dan ruang lingkup ilmu sejarah 1. Apakah Sejarah itu? Umumnya sejarah dikenal sebagai informasi mengenai kejadian
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Banguntapan Kelas/ Semester : X IIS /1 Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan Materi Pokok : Ilmu Sejarah dan Berpikir Sejarah Pertemuan
Lebih terperinci