Peranan Sumber Daya Manusia Dalam Membangun Daya Saing Perguruan Tinggi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Peranan Sumber Daya Manusia Dalam Membangun Daya Saing Perguruan Tinggi"

Transkripsi

1 Psikobuana ISSN , Vol. 3, No. 2, Peranan Sumber Daya Manusia Dalam Membangun Daya Saing Perguruan Tinggi Purwanto S. K. Fakultas Psikologi, Universitas Mercu Buana Alumnus Program Doktor Institut Pertanian Bogor Aida V. Hubeis, M. Joko Affandi, dan Arya H. Dharmawan Institut Pertanian Bogor The competitiveness of Indonesian universities nationwide in 2010 is still relatively lower than some other countries such as Malaysia, Thailand and Singapore. The main pillars of the competition are in productivity and innovation which depend on the competence and commitment of human resources. The purposes of this study are to determine factors that influence the competitiveness and organizational performance and to find the effect of competence and commitment of human resources and other factors to improve competitiveness and organizational performance. This research is a case study in two universities, PTN X and PTS Y. The results showed that the competitiveness strongly influenced the performance of HR besides other factors such as competence and commitment of human resources. The implementation of HRM variables, especially training and development and compensation variables, significantly affect performance. The variables of leadership, especially the willingness to give an example and speed of act affect on performance. Good Governance variables, accountability and social responsibility, significantly affected performance. Several important variables to increase competitiveness are: product academic improvement, consumer and financial perceptions improvement, basic competencies improvement, and higher emotional closeness and willingness to work more for the organization. Keywords: competitiveness, competence, commitment, implementation of human resource management, leadership and good governance Daya saing Perguruan Tinggi (PT) Indonesia secara nasional dan dibandingkan dengan beberapa negara lain di dunia sampai tahun 2010 masih relatif rendah (APTISI 2009; Jalal 2009a). Data peringkat PT versi THES QS (Times Higher Education Supplement) pada tahun 2010, Indonesia hanya memiliki dua PT yang masuk peringkat seratus PT terbaik di Asia, sedangkan Malaysia ada lima, Singapura dan Thailand ada dua. Daya saing yang rendah, 73

2 74 PURWANTO, HUBEIS, AFFANDI, DAN DHARMAWAN apabila dilihat dari kriteria ARWU, THES QS, Webometric, dan BAN-PT tergantung pada unsur SDM. Hampir semua faktor yang menentukan dalam pemeringkatan PT tergantung pada produktivitas dosen, yaitu jumlah penelitian dan publikasi, angka efisiensi edukasi, dan karya yang mendapatkan pengakuan paten (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, 2009). Daya saing PT, baik menurut THES-QS, Webometrics maupun Sanghai Jia Tong (ARWU), pada dasarnya menekankan pada unsur manusia yaitu kualitas penelitian, kualitas pengajaran, kompetensi lulusan dan prospek internasional (Suharyadi, 2008). PT di Indonesia pada umumnya mempunyai permasalahan yang hampir sama, yaitu dalam persoalan peningkatan produktivitas atau kinerja dosen. Hal ini disebabkan oleh dua hal, yaitu kompetensi atau kualifikasi SDM dan komitmen SDM (Suharyadi, 2008). Kompetensi SDM di PT terkait dengan pendidikan dan keterampilan dosen. Data pada tahun 2010 menunjukkan bahwa 51% jumlah dosen masih berpendidikan S1, sedangkan S2 mencapai 42%, dan S3 hanya 7%. Masalah komitmen SDM di PT yang diukur oleh BAN- PT ditunjukkan dengan kinerja akademik yang menyangkut tridarma perguruan tinggi, yaitu pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dari data tahun 2008 terlihat bahwa hampir 80% jenjang kepangkatan akademik dosen di Indonesia adalah di bawah lector; bahkan 40% belum mempunyai kepangkatan akademik. Hal ini menunjukkan adanya permasalahan dalam kompetensi dan komitmen dosen terkait dengan kinerja dan daya saing organisasi. Permasalahan dalam daya saing perguruan tinggi adalah (1) daya saing yang rendah, (2) kinerja dosen terkait dengan kompetensi dan komitmen, dan (3) kesehatan organisasi terkait kebijakan dalam implementasi manajemen sumber daya manusia, kepemimpinan dan tata kelola. Berdasarkan permasalahan yang ada, tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengetahui faktorfaktor yang menyebabkan daya saing perguruan tinggi, (2) Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kinerja dosen di perguruan tinggi rendah dan hubungannya dengan faktor kompetensi dan komitmen sumber daya manusia, dan (3) Mengetahui hubungan dan dampak dari faktor implementasi manajemen sumber daya manusia, kepemimpinan dan tata kelola organisasi terhadap kinerja dosen di perguruan tinggi. Metode Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif dilakukan dengan prosedur statistik dengan pengujian hipotesa, sedangkan kualitatif dilakukan dengan observasi dan wawancara serta focus group discussion. Penelitian ini merupakan studi kasus di PTN X dan PTS Y. Kedua institusi dipilih dengan mempertimbangkan perbedaan status, yaitu PTN dan PTS serta memiliki jumlah mahasiswa yang hampir sama, yaitu orang. Pemilihan sampel dilakukan dengan proportionate stratified random sampling yaitu sampel distratifikasi berdasarkan kepangkatan akademik mulai asisten ahli, lektor, lektor kepala dan guru besar. Jumlah sampel tiap stratifikasi bersifat proporsional terhadap sampel total. Jumlah sampel sebanyak 285 orang terdiri 150 orang dosen di PTN X dan 135 dosen di

3 PERANAN SUMBER DAYA 75 Gambar 1. Model struktural daya saing perguruan tinggi di PTN X dan PTS Y (t > 1,96) PTS Y. Jumlah sampel 285 ditentukan berdasarkan standar normal, dan tingkat kesalahan 5%. Pengambilan data dilakukan dengan kuesioner dan wawancara. Pengukuran variabel dilakukan dengan menggunakan skala, baik ordinal maupun interval. Skala interval menggunakan skala Likert dari 1 (Sangat Tidak Setuju) sampai dengan 5 (Sangat Setuju). Daya saing menggunakan indikator dari Ferguson (2006). Kinerja menggunakan indikator dari Chen, Wang, dan Yang (2009). Kompetensi menggunakan indikator dari Pahlan (2007). Komitmen menggunakan indikator Meyer dan Herscovitch (2001). Implementasi MSDM menggunakan indikator dari Cathy (2007). Kepemimpinan menggunakan indikator dari Bass atau MLQ (1996) dan tata kelola menggunakan dari Silveira dan Saito (2009). Sebelum kuesioner dipakai dalam penelitian, dilakukan pre-test terhadap 10 orang dosen di PTN X dan PTS Y. Data selanjutnya dilakukan uji validitas dan reliabilitas dan dianalisis dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) untuk menemukan hubungan kausalitas dengan data skala atau multivariat. Hasil dan Pembahasan Deskripsi tentang PTN X: PTN X mempunyai program studi S2 dan S3 sebanyak 105 (67%) dan S1 serta diploma 52 (31%). Jumlah mahasiswa S2 dan S3 13% dan 82% S1 dan diploma. Pendidikan dosen S2 dan S3 82% dan S3 saja 41%. Jumlah program studi yang terakreditasi A mencapai 69% dan peringkat Webometrics di Indonesia pada peringkat 13 dan di dunia Melihat komposisi program studi dan pendidikan dosen, PTN X sudah pada tahap Universitas Riset. Deskripsi tentang PTS Y: PTS Y mempunyai program studi S2 sebanyak 23% dan S1 serta Diploma mencapai 77%. Jumlah

4 76 PURWANTO, HUBEIS, AFFANDI, DAN DHARMAWAN mahasiswa S2 sebanyak 9% dan S1 serta Diploma 91%. Pendidikan dosen S2 dan S3 mencapai 100% dan yang berpendidikan S3 sebesar 15%. Akreditasi program studi 63% B dan 25% A. Webometrics di Indonesia pada posisi 22 dan di dunia Melihat komposisi program studi dan pendidikan dosen, PTS Y termasuk universitas dengan titik berat pendidikan. Deskripsi responden PTN X: Pendidikan dosen 61% S3 dengan lama kerja 48% diatas 20 tahun. Kepangkatan akademik dosen untuk lektor kepala dan guru besar mencapai 47% dan guru besar 11%. Berdasarkan suku, dosen yang berasal dari suku jawa dan sunda mencapai 89%, suku di luar jawa dan keturunan 12%. Berdasarkan tipe kepribadian (Pearson & Marr, 2002), 40% the sage, 48% the ruler, dan 12% the jester. Deskripsi responden PTS Y: Pendidikan dosen S2 85% dan S3 15% dengan lama kerja 89% kurang dari 20 tahun. Kepangkatan akademik lektor kepala dan guru besar sebesar 24% dan guru besar 3%. Berdasarkan suku, dosen yang bersuku Jawa dan sunda mencapai 62% dan non jawa serta keturunan mencapai 38%. Berdasarkan tipe kepribadian, the sage 31%, the ruler 54%, dan the jester 15%. Analisis deskripsi yang berasal dari persepsi dosen PTN X menunjukkan bahwa: (a) daya saing organisasi mencapai 76% dari harapan dimana daya saing produk tertinggi diikuti pangsa pasar dan loyalitas konsumen; (b) kinerja dosen mencapai 76% dimana perspektif internal proses tertinggi dan diikuti perspektif konsumen, pembelajaran dan yang terendah adalah perspektif keuangan; (c) kompetensi dosen mencapai 82% dan termasuk sangat baik, dimana kompetensi dasar relatif lebih tinggi dibandingkan kompetensi fungsional; (d) komitmen dosen mencapai 68% dari harapan dengan komitmen tertinggi adalah kemauan tinggal di organisasi dan kemudian kedekatan emosional dan keinginan berkinerja lebih; (e) implementasi MSDM mencapai 68% dari harapan. Implementasi yang dipandang baik adalah pelatihan dan pengembangan dan yang perlu perbaikan kompensasi serta promosi; (f) kepemimpinan mencapai 74% dari harapan. Indikator kepemimpinan yang terbaik adalah optimisme, keyakinan dan kemauan memberi teladan dan indikator dua yang terakhir adalah kejelasan visi dan delegasi wewenang; (g) tata kelola mencapai 74% dari harapan dan yang terbaik adalah akuntabilitas dan keadilan, serta yang terendah adalah transparansi. Analisis deskripsi yang berasal dari persepsi dosen PTS Y menunjukkan bahwa: (a) Daya saing organisasi mencapai 68% dari harapan dimana daya saing produk tertinggi diikuti loyalitas konsumen dan pangsa pasar; (b) Kinerja dosen mencapai 62% dimana perspektif konsumen tertinggi dan diikuti internal proses, pembelajaran dan yang terendah adalah perspektif keuangan; (c) Kompetensi dosen mencapai 70% dimana kompetensi fungsional dasar lebih tinggi dibandingkan kompetensi dasar; (d) Komitmen dosen mencapai 62% dari harapan dengan komitmen tertinggi adalah kedekatan emosional dan kemudian kemauan tinggal di organisasi dan terakhir keinginan berkinerja lebih; (e) Implementasi MSDM mencapai 66% dari harapan. Implementasi yang dipandang baik adalah seleksi dan rekrutmen, kemudian pelatihan dan pengembangan dan yang perlu perbaikan kompensasi serta promosi; (f) Kepemimpinan mencapai 68% dari harapan. Indikator kepemimpinan yang terbaik adalah keyakinan, kejelasan visi dan optimisme serta indikator dua yang terakhir adalah pencapaian

5 PERANAN SUMBER DAYA 77 visi dan kecepatan tindakan. (g) Tata kelola mencapai 64% dari harapan dan yang terbaik adalah akuntabilitas dan keadilan, serta yang terendah adalah transparansi. Hasil analisis menggunakan SEM disajikan dalam Gambar 1. Daya saing ternyata sangat berhubungan dengan kinerja SDM sebesar 97% (t = 15,01). Hasil ini memperkuat pendapat teori diamond dari Porter (1985) bahwa SDM adalah kunci dalam meningkatkan daya saing organisasi sebagaimana yang dilakukan Korea Selatan, Jepang, Taiwan dan Singapura yang mengandalkan SDM dibandingkan sumber daya alam. Kinerja SDM mempunyai hubungan 41% dengan kompetensi (t = 4,71) dan 58% dengan komitmen (t = 9,47). Hasil penelitian ini memperkuat pendapat Goleman (2002) yang menyimpulkan pencapaian kinerja ditentukan oleh 20% IQ sedangkan 80% oleh kecerdasan emosi (EQ). Kompetensi pada dasarnya melekat pada pendidikan dan pelatihan sebagai hard skill; sedangkan komitmen menyangkut kecerdasan emosi di mana komitmen merupakan sesuatu yang mendasari orang untuk melakukan sesuatu yang memadukan antara motivasi individu dengan motivasi organisasi. Hasil ini mendorong perlunya organisasi membangun komitmen dengan meningkatkan keterlibatan atau partisipasi dari seluruh dosen serta menciptakan reward dan punishment dalam mendorong kinerja organisasi. Implementasi MSDM mempunyai hubungan 48% (t = 3,00) dengan kompetensi dan 45% dengan komitmen (t = 2,69). Implementasi MSDM yang mencakup seleksi dan rekrutmen, pelatihan dan pengembangan, kompensasi dan benefit serta promosi mempunyai dampak positif terhadap kompetensi dan komitmen. Pengaruh implementasi MSDM ternyata lebih besar dan kuat terhadap kompetensi dibandingkan komitmen. Hal ini terjadi karena proses MSDM lebih banyak menekankan pada aspek kompetensi seperti pada proses seleksi dengan menekankan pada indeks prestasi kumulatif (IPK), kemampuan bahasa Inggris, serta tes potensi akademik (TPA) di samping jenjang pendidikan. Program pelatihan dan pengembangan tugas melekat pada aspek kompetensi yaitu pelatihan dan pengembangan yang menyangkut kompetensi dasar terkait dengan bidang ilmu. Faktor pendorong komitmen seperti kompensasi dan benefit serta promosi relatif kurang maksimal dikembangkan dengan adanya keterbatasan dalam ketersediaan dana, sistem penggajian yang belum berbasis kinerja, promosi yang belum berbasis pada desain organisasi. Kepemimpinan mempunyai hubungan 23% dengan kompetensi (t = 2,05) dan 45% dengan komitmen (t = 3,65). Pengaruh kepemimpinan jauh lebih kuat terhadap komitmen dibandingkan dengan kompetensi. Hasil ini sesuai dengan pendapat Yukl (2005) bahwa fungsi kepemimpinan memberikan pelatihan dan bimbingan dalam rangka meningkatkan kompetensi dan memberikan visi yang memberi inspirasi dalam rangka meningkatkan komitmen. Oleh sebab itu, implementasi MSDM dan kepemimpinan dapat saling melengkapi. Implementasi MSDM memperkuat sistem dan kepemimpinan memperkuat kinerja melalui komitmen. Fungsi kepemimpinan adalah menyinergikan antara motif individu dan organisasi dengan menyamakan visi dan misi, memberikan teladan, dan mengambil keputusan yang cepat serta keyakinan bahwa organisasi akan terus berkembang yang dapat memberikan rasa aman bagi anggota organisasi.

6 78 PURWANTO, HUBEIS, AFFANDI, DAN DHARMAWAN Tata kelola mempunyai hubungan 15% dengan kompetensi (t = 2,04) dan 9% dengan komitmen (t = 2,39). Tata kelola organisasi mencakup akuntabilitas, keadilan, tanggungjawab sosial dan transparansi. Tata kelola organisasi dikembangkan dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam anggaran dan kegiatan. Dampak dari akuntabilitas dan transparansi adalah efisiensi dan efektivitas yang akhirnya berdampak pada kompetensi yang dimiliki dosen. Hal ini dapat terjadi karena adanya ketersediaan dana akibat akuntabilitas dan motivasi yang tinggi dari dosen dalam pelatihan dan pengembangan akibat dituntut adanya akuntabilitas dari kegiatan yang diikuti. Komitmen juga dapat terbentuk dengan adanya keadilan dan tanggungjawab sosial. Prinsip keadilan akan mendorong setiap SDM akan meningkatkan keterlibatan dan partisipasi dalam organisasi. Di sisi lain, tanggungjawab sosial akan meningkatkan kedekatan emosional antara SDM dan organisasi sehingga pada akhirnya akan mendorong kemauan bekerja lebih bagi organisasi. Penelitian ini melakukan pembaharuan dengan memasukkan variabel tipe kepribadian sebagai salah satu variabel yang mempengaruhi kinerja SDM disamping kompetensi dan komitmen yang pada awalnya disebut variabel X, suatu variabel yang belum ditentukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe kepribadian mempunyai hubungan 1% dengan kinerja (t = 2,01), mempunyai hubungan dengan kompetensi 61% (t = 2,32) dan mempunyai hubungan dengan komitmen 34% (t = 2,06). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tipe kepribadian banyak berpengaruh terhadap kompetensi, kemudian komitmen dan relatif kecil dengan kinerja secara langsung. Kepribadian merupakan keseluruhan cara di mana seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Terdapat dua hal penting yang mempengaruhi kepribadian yaitu keturunan dan lingkungan. Pengaruh keturunan dan lingkungan inilah yang mempengaruhi kompetensi dan komitmen. Orang yang bertipe the ruler akan optimal menjadi pengajar, dan orang yang bertipe the seeker akan sesuai sebagai peneliti. Tabel 1. Indikator Daya Saing Indikator daya saing PTN X PTS Y Hasil SEM Produk Loyalitas konsumen Pangsa pasar Peningkatan daya saing secara berurutan diindikasikan oleh produk, loyalitas konsumen dan pangsa pasar (Tabel 1). Produk berupa kualitas akademik menempati peringkat ke-1 berdasarkan hasil SEM PTN X dan PTS Y. Dengan demikian, produk akademik baik kualitas dan jumlah ketersediaan menjadi penentu daya saing. Loyalitas konsumen di PTN X menempati peringkat ke-3, dan pangsa pasar ke-2, hal ini disebabkan PTN X sebagai PTN besar dan banyak calon mahasiswa sehingga tidak kesulitan mencari calon mahasiswa. Implikasi manajerial bagi PTN X adalah meningkatkan pemahaman kepada dosen untuk memperhatikan mahasiswa dan pihak pemakai jasa PTN X sebagai konsumen sehingga perspektif konsumen berada pada peringkat kedua dan pangsa pasar pada peringkat ketiga. Bagi PTS Y, urutan daya saing sudah sesuai, dan permasalahan pada

7 PERANAN SUMBER DAYA 79 peningkatan kapasitas organisasi dengan menambah SDM sesuai dengan kebutuhan terutama yang berpendidikan S3, berkepangkatan akademik lektor kepala dan guru besar. Tabel 2. Indikator Kinerja Indikator kinerja PTN X PTS Y Hasil SEM Perspektif konsumen Penerimaan/keuangan Pembelajaran Proses internal Analisis terhadap kinerja dalam penelitian ini menunjukkan bahwa perspektif konsumen dan keuangan berada pada peringkat ke-1 dan ke-2, sedangkan pembelajaran dan proses internal pada peringkat ke-3 dan ke-4 (Tabel 2). Dosen PTN X dan PTS Y sama-sama menempatkan perspektif proses internal dan konsumen pada peringkat ke-1 dan ke-2, sedangkan pembelajaran dan keuangan pada peringkat ke-3 dan ke-4. Hal ini menunjukkan bahwa dosen masih fokus pada aspek akademik. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan dosen di satu sisi dan manajemen di sisi lainnya; yaitu manajemen berpikir dari perspektif keuangan dan konsumen, sedangkan dosen pada perspektif proses internal dan pembelajaran. Bagi dosen PTN X, internal proses menjadi utama dan konsumen menjadi kedua, hal ini disebabkan kompetensi dosen yang tinggi dan bergerak secara individual sehingga fokus pada tridarma atau dari sisi supply side, dan konsumen belum menjadi fokus. Bagi PTS Y perspektif konsumen sudah menjadi utama, karena mahasiswa sumber utama pendapatan, namun perspektif internal menjadi nomor dua dari seharusnya perspektif konsumen. Hal ini terjadi karena ada perbedaan pandangan antara sisi dosen yang fokus pada akademik dan manajemen yang fokus pada aspek konsumen dan keuangan. Implikasi manajerial bagi PTN X dan PTS Y adalah bagaimana meningkatkan kesadaran dosen akan perspektif konsumen dan keuangan, dimana keberlanjutan organisasi juga ditentukan oleh kepuasan konsumen atau repeat order, dan aspek keuangan sebagai nadi organisasi. Tabel 3. Indikator Kompetensi SDM Indikator kompetensi PTN PTS Penelitian SDM X Y Kompetensi dasar Kompetensi fungsional Kompetensi dosen PTN X sudah sangat bagus dan sudah sesuai dengan kebutuhan peningkatan daya saing (Tabel 3). Salah satu alasan dosen PTN X untuk komitmen tinggal di organisasi tinggi adalah kemudahan untuk pendidikan dan pelatihan terutama di luar negeri. Implikasi manajerial bagi PTN X adalah meningkatkan kompetensi fungsional dosen, yaitu kemampuan dalam berinteraksi dengan dosen lain, serta berinteraksi dengan organisasi lain dalam rangka perbaikan bisnis proses kepakaran. Implikasi manajerial bagi PTS Y adalah meningkatkan kompetensi dasar pada peringkat ke-1 dan fungsional ke-2. Hal ini tentu berimplikasi pada pengembangan dosen yang bersifat formal terkait dengan hard skill dosen yang melekat pada pendidikan. Komitmen dosen untuk daya saing secara berurutan adalah kedekatan emosi, keinginan bekerja lebih dan kemauan tinggal di organisasi

8 80 PURWANTO, HUBEIS, AFFANDI, DAN DHARMAWAN (Tabel 4). Kedekatan emosional di PTN X pada peringkat kedua, hal ini disebabkan kompetensi dosen yang tinggi dan bergerak sendiri-sendiri, kurangnya kesatuan gerak antara manajemen disatu sisi dan dosen di sisi lain. Implikasi manajerial bagi PTN X adalah merubah suasana kerja PNS menjadi lebih dinamis. Kedekatan emosi dibangun dengan melibatkan partisipasi, kemauan bekerja lebih di dorong dengan sistem reward dan punishment dan loyalitas organisasi harus dijadikan lebih produktif dengan menyusun key performance indicators (KPI) sesuai visi dan misi organisasi. Implikasi manajerial bagi PTS Y adalah meningkatkan kinerja lebih ke peringkat ke-2 dan kemauan tinggal ke peringkat ke-3. Hal ini dapat dilakukan dengan membangun partisipasi, sistem insentif serta reward dan punishment yang jelas dan terukur serta konsisten dilaksanakan. Tabel 4. Indikator Komitmen SDM Indikator komitmen SDM PTN X PTS Y Penelitian Kedekatan emosi Keinginan berkinerja lebih Kemauan tinggal di organisasi Implementasi MSDM untuk meningkatkan daya saing adalah pelatihan dan pengembangan, kompensasi dan benefit, promosi serta seleksi dan rekrutmen (Tabel 5). Bagi PTN X, pelatihan dan pengembangan dosen menjadi peringkat ke-1, dan ini menyebabkan komitmen tinggal di organisasi tinggi dan kompetensi individual sangat tinggi. Implikasi manajerial bagi PTN X adalah mengembangkan desain pelatihan dan pengembangan sesuai dengan kebutuhan organisasi, perbaikan sistem kompensasi dan benefit. Integrasi seluruh penerimaan dan adanya persepsi yang sama dalam bidang SDM dan keuangan dapat dilakukan untuk memperbaiki kompensasi dan benefit. Proses promosi baik jenjang fungsional dan struktural harus menjadi kewajiban dan bukan hak bagi karyawan karena akan berdampak pada kinerja organisasi. Implikasi manajerial bagi PTS Y adalah mengembangkan pelatihan dan pengembangan. Selama ini PTS Y mengandalkan sistem seleksi dengan mendapatkan SDM yang relatif sudah jadi. Hal ini menyebabkan suasana akademik dan kemauan tinggal di organisasi tidak terlalu tinggi. Implikasi bagi PTS Y adalah pendidikan S3 harus menjadi fokus bagi SDM. Selain itu perbaikan sistem gaji yang adil, dan promosi. Tabel 5. Indikator Implementasi MSDM Indikator implementasi MSDM PTN X PTS Y Penelitian Pelatihan dan pengembangan Kompensasi dan benefit Promosi Seleksi dan rekrutmen Kepemimpinan yang dibutuhkan di organisasi adalah kemauan memberi teladan, kecepatan dalam tindakan dan keyakinan (Tabel 6). Ketiga hal tersebut membutuhkan pengalaman menjadi seorang pemimpin sehingga dapat memberi contoh, bertindak cepat dan yakin. Bagi PTN X dan PTS Y

9 PERANAN SUMBER DAYA 81 mempunyai kondisi yang hampir sama, dimana peranan dosen senior atau guru besar berdampak pada efektifitas organisasi. Sedangkan pemimpin struktural yang dipilih secara demokratis pada berbagai tingkatan menyebabkan tidak sinkronnya visi dan misi organisasi. Oleh sebab itu, bagi perguruan tinggi diperlukan adanya sistem yang memadukan profesionalitas, kinerja dan demokrasi yang menjamin sinerginya visi dan misi dari rektorat sampai dosen. Tabel 6. Indikator Kepemimpinan Indikator kepemimpinan PTN PTS Penelitia X Y n Kemauan memberi teladan Kecepatan tindakan Keyakinan Pencapaian visi Kejelasan visi Optimisme Delegasi wewenang Tata kelola organisasi dimaksudkan agar pengelolaan organisasi efektif dan efisien dengan memastikan adanya akuntabilitas dan transparansi (Tabel 7). PTN X dan PTS Y telah meningkatkan akuntabilitas dengan melakukan audit keuangan oleh akuntan publik dengan hasil wajar tanpa pengecualian. Transparansi dilakukan dengan menyampaikan program kerja, prosedur dan target kerja melalui berbagai media. Permasalahan yang terjadi adalah efektivitas komunikasi yaitu kemauan untuk mendorong dosen mau mencari dan membaca dari bebagai kegiatan yang disampaikan universitas. Hal penting dalam tata kelola adalah bagaimana meningkatkan rasa keadilan dari posisi ketiga menjadi kedua. Hal demikian dapat dilakukan dengan mengembangkan sistem kinerja, dimana orang yang bekerja lebih banyak mendapatkan penghasilan yang lebih banyak. Manajemen berbasis kinerja serta reward dan punishment yang jelas akan mendorong keadilan organisasi. Tabel 7. Indikator Tata Kelola Indikator tata kelola PTN PTS Penelitian X Y Akuntabilitas Tanggungjawab sosial Keadilan Transparansi Kesimpulan Kesimpulan dan Saran Penelitian ini menyimpulkan bahwa daya saing organisasi sangat terkait dengan kinerja SDM terutama peningkatan kualitas produk akademik, dan loyalitas konsumen. Kinerja SDM berhubungan erat dengan kompetensi dan komitmen SDM. Kompetensi SDM dilakukan dengan pemenuhan kompetensi dasar berupa pendidikan dan komitmen dengan membangun kedekatan emosional dengan menyamakan visi individu dan organisasi, keinginan berkinerja lebih dengan menerapkan manajemen kinerja dan kemauan tinggal pada organisasi dengan jaminan rasa aman dalam organisasi. Implementasi MSDM berupa pendidikan dan pelatihan, dan sistem kompensasi serta benefit

10 82 PURWANTO, HUBEIS, AFFANDI, DAN DHARMAWAN sangat penting untuk mendorong kinerja SDM. Kepemimpinan di perguruan tinggi untuk meningkatkan daya saing adalah kemauan memberi teladan, kecepatan mengambil tindakan dan keyakinan atau ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani. Tata kelola organisasi berpengaruh kuat terhadap komitmen dan kompetensi dengan meningkatkan akuntabilitas dan tanggungjawab sosial. Tipe kepribadian berpengaruh positif terhadap kinerja, namun pengaruhnya lebih kuat melalui kompetensi dan kemudian komitmen. Penugasan yang tepat bagi dosen dalam tridarma yang sesuai dengan tipe kepribadian akan meningkatkan daya saing organisasi. Saran Untuk peningkatan kinerja dosen, maka harus diperhatikan perspektif konsumen dan keuangan agar dosen mempunyai perspektif terhadap mahasiswa sebagai konsumen serta aspek keuangan dari seluruh aktivitas yang dilakukan dosen. Untuk meningkatkan kinerja dosen, kebijakan implementasi MSDM harus menekankan pada aspek pelatihan dan pengembangan dosen, serta kebijakan gaji dan benefit berdasarkan pada manajemen kinerja. Sistem kepemimpinan dibuat secara berjenjang berdasarkan kinerja, dan merupakan bagian dari jenjang karir, serta proses demokrasi hanya memilih orang yang terbaik dari kinerja dan rekam jejaknya. Peningkatan akuntabilitas organisasi dengan menyampaikan pertanggungjawaban keuangan kepada semua pihak yang berkepentingan. Seleksi dosen agar memperhatikan tipe kepribadian. Bagi dosen dengan tipe the sage fokus pada penelitian, dan dosen tipe the ruler fokus pada pengajaran. Saran untuk penelitian lanjutan adalah: (a) melakukan analisis mendalam dengan mengembangkan indikator dari implementasi MSDM seperti cara atau metode seleksi, kebutuhan training needs analysis, metode penggajian dan insentif, serta tanggungjawab individu dan organisasi terhadap promosi, (b) secara metodologi melakukan analisis secara terpisah dengan memperbanyak jumlah responden sehingga dapat dibedakan setiap organisasi dan gabungan, dan (c) mengkaji tipe kepribadian secara lebih luas sebagaimana dikemukakan dalam teori Jung. Bibliografi Brodjonegoro, S. S. (2008). Beberapa pemikiran dalam rangka peningkatan mutu dan daya saing perguruan tinggi. Makalah Universitas Brawijaya, Malang. Chen, T. Y., Hwang S., & Liu, Y. (2009). Employee trust, commitment and satisfaction as moderators of the effects of idealized and consideration leadership on voluntary performance. International Journal of Management, 26(1). Ferguson, K. L. (2006). Human resource management system and firm performance. Disertasi, tidak diterbitkan, University of Louisville, Kentucky. Pahlan, R. (2007). Competency management: A practicioner s guide (Terjemahan). Jakarta: PPM. Noe, R., Hollenbeck, J. R., Gerhart, B., & Wright, P. M. (2008). Human resource management: Gaining a competitive advantage. Boston: McGraw Hill Irwin. Pearson, C. S. & Marr, H. K. (2002). Introduction to archetypes: The guide to interpreting results from the Pearson-Marr

11 Archetype Indicator Instrument. Florida: Center for Applications of Psychological Type. Porter, M. (1985). Outside-in business strategy: Explanation of five competitive forces. Ditemukembali pada 11 Juli 2009, dari Silveira, A. D., & Saito, R. (2009). Corporate governance in Brazil: Landmarks, codes of best practices, and main challenges. The IUP Journal of Corporate Governance, 3(2). Suharyadi. (2008). Manajemen pendidikan tinggi: Strategi memenangkan kompetisi. Makalah yang dipresentasikan pada Seminar Pendidikan Tinggi di APTISI Wilayah III, Jakarta. Wijayanto, S. H. (2008). Structural Equation Modeling dengan Lisrel 8.8. Yogyakarta: Graha Ilmu. Yukl, G. (2005). Kepemimpinan dalam organisasi (terjemahan). Jakarta: Indeks. PERANAN SUMBER DAYA 83

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daya saing merupakan kemampuan organisasi untuk tumbuh dan berkembang diberbagai persaingan (KKBI 2002). Daya saing perguruan tinggi pada saat ini sangat diperlukan baik

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR ISI... DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xvii DAFTAR LAMPIRAN.. xviii 1 PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Permasalahan... 3 1.3 Tujuan Penelitian... 6 1.4 Ruang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun internasional harus bekerja secara kompetitif dengan meningkatkan efektifitas dan efisiensi

Lebih terperinci

vii Universitas Kristen Maranatha

vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Komitmen organisasional merupakan faktor penting bagi setiap karyawan agar dapat loyal pada suatu perusahaan. Perusahaan yang memiliki karyawan yang berkomitmen terhadap perusahaannya akan dapat

Lebih terperinci

AKREDITASI PROGRAM STUDI MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI

AKREDITASI PROGRAM STUDI MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI BAN-PT AKREDITASI PROGRAM STUDI MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI BUKU IIIB BORANG UNIT PENGELOLA PROGRAM STUDI BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI JAKARTA 2013 BAN-PT: Buku IIIB Borang Unit Pengelola

Lebih terperinci

AKREDITASI PROGRAM STUDI DOKTOR

AKREDITASI PROGRAM STUDI DOKTOR EDISI SOSIALISASI Oktober 2009 BAN-PT AKREDITASI PROGRAM STUDI DOKTOR BUKU IIIB BORANG UNIT PENGELOLA PROGRAM STUDI BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI JAKARTA 2009 BAN-PT: Borang Unit Pengelola

Lebih terperinci

Editorial. Penyunting

Editorial. Penyunting Editorial Psikobuana Vol. 3 No. 2 ini menghadirkan delapan buah artikel dari berbagai sub-disiplin psikologi. Artikel pertama berkaitan dengan Psikologi Industri dan Organisasi, dengan judul "Peranan Sumber

Lebih terperinci

Manajemen Penilaian dan Memaksimalkan Kinerja

Manajemen Penilaian dan Memaksimalkan Kinerja Manajemen Penilaian dan Memaksimalkan Kinerja MAKALAH Ditulis untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Matakuliah Manajemen Kinerja dan Kompensasi Oleh Maulya Septiani (125030200111113) Robertus Jovian (125030200111123)

Lebih terperinci

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan selain faktor lain seperti modal. Perusahaan perlu menaruh perhatian lebih agar karyawan dapat merasa

Lebih terperinci

ABSTRAK. Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Kinerja Karyawan. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Kinerja Karyawan. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menguji bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan, penelitian ini merupakan suatu studi kasus pada perusahaan properti

Lebih terperinci

STUDI PENINGKATAN KUALITAS PENYELENGGARA PENDIDIKAN SEBAGAI UPAYA STRATEGI MENINGKATKAN MINAT CALON DIDIK

STUDI PENINGKATAN KUALITAS PENYELENGGARA PENDIDIKAN SEBAGAI UPAYA STRATEGI MENINGKATKAN MINAT CALON DIDIK STUDI PENINGKATAN KUALITAS PENYELENGGARA PENDIDIKAN SEBAGAI UPAYA STRATEGI MENINGKATKAN MINAT CALON DIDIK Yanti Pasmawati, M.T. Program Studi Teknik Industri Universitas Bina Darma, Palembang E-mail: yantipasmawati@mail.binadarma.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam perkembangan organisasi. Kualitas kinerja yang baik tidak dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. dalam perkembangan organisasi. Kualitas kinerja yang baik tidak dapat diperoleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dan kemajuan suatu organisasi sangatlah penting di dalam era globalisasi dewasa ini, di mana kualitas kinerja sumber daya manusia berpengaruh

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari keseluruhan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab 4 sebelum ini, maka peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelatihan

Lebih terperinci

STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Universitas Respati Yogyakarta Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta Telp : 0274-488 781 ; 489-780 Fax : 0274-489780 B A D A N P E N J A M I N

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAMPUS DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAMPUS DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAMPUS DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI Mei 2017 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Kerangka Presentasi A. Kontribusi Utama Kemristekdikti yang Diharapkan

Lebih terperinci

SKOR Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision)

SKOR Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision) ASPEK KAJI BANDING I KEPEMIMPINAN 1.1. Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision) 1.2. Misi-misi rumah sakit dioperasionalkan 1.3. Budaya Organisasi diterapkan dalam semua aktifitas

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG. bertanggungjawab menyelenggarakan tri dharma perguruan tinggi wajib turut serta

BAB I LATAR BELAKANG. bertanggungjawab menyelenggarakan tri dharma perguruan tinggi wajib turut serta BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Permasalahan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta sebagai institusi pendidikan yang bertanggungjawab menyelenggarakan tri dharma perguruan tinggi wajib turut serta mencapai

Lebih terperinci

AKREDITASI PROGRAM STUDI MAGISTER

AKREDITASI PROGRAM STUDI MAGISTER EDISI SOSIALISASI Oktober 2009 BAN-PT AKREDITASI PROGRAM STUDI MAGISTER BUKU IIIB BORANG UNIT PENGELOLA PROGRAM STUDI BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI JAKARTA 2009 BAN-PT: Borang Unit Pengelola

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kinerja bursa saham secara tidak langsung mempengaruhi kemajuan perekonomian nasional. Pasar modal kini memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara, baik

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis five forces Porter, analisis fungsional, dan analisis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis five forces Porter, analisis fungsional, dan analisis BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis five forces Porter, analisis fungsional, dan analisis resource based view (RBV), dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Key Success

Lebih terperinci

Manajemen Penilaian dan Memaksimalkan Kinerja

Manajemen Penilaian dan Memaksimalkan Kinerja Manajemen Penilaian dan Memaksimalkan Kinerja MAKALAH Ditulis untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Matakuliah Manajemen Kinerja dan Kompensasi Oleh Maulya Septiani (125030200111113) Robertus Jovian (125030200111123)

Lebih terperinci

EVALUASI DOSEN SEBAGAI BENTUK PENILAIAN KINERJA. Liche Seniati Chairy

EVALUASI DOSEN SEBAGAI BENTUK PENILAIAN KINERJA. Liche Seniati Chairy EVALUASI DOSEN SEBAGAI BENTUK PENILAIAN KINERJA Liche Seniati Chairy Disampaikan dalam: Workshop Evaluasi Kinerja Dosen oleh Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 9 April 2005 1 EVALUASI DOSEN SEBAGAI

Lebih terperinci

FORMAT 1. PENILAIAN BORANG INSTITUSI PERGURUAN TINGGI. Penilaian Dokumen Perorangan. Nama Perguruan Tinggi :... Nama Asesor :... Kode Panel :...

FORMAT 1. PENILAIAN BORANG INSTITUSI PERGURUAN TINGGI. Penilaian Dokumen Perorangan. Nama Perguruan Tinggi :... Nama Asesor :... Kode Panel :... FORMAT 1. PENILAIAN BORANG INSTITUSI PERGURUAN TINGGI Dokumen Perorangan Nama Perguruan Tinggi :... Nama Asesor :... Kode Panel :... Tanggal :... No. 1 1.1 2 1.2 3 1.3.1 4 1.3.2 5 2.1.1 6 2.1.2 7 2.1.3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dengan pemasangan pengumuman tentang kebutuhan akan tenaga kerja,

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dengan pemasangan pengumuman tentang kebutuhan akan tenaga kerja, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rekrutmen merupakan upaya pencarian ataupun penarikan tenaga kerja bagi suatu organisasi/lembaga untuk mengisi lowongan yang tersedia. Aktivitas ini dimulai dengan

Lebih terperinci

VISI, MISI DAN PROGRAM KERJA

VISI, MISI DAN PROGRAM KERJA VISI, MISI DAN PROGRAM KERJA Oleh Prof. Dr. Herri CALON DEKAN FEUA PERIODE TAHUN 2016-2020 Visi Menjadi Fakultas Ekonomi yang menghasilkan sumber daya insani yang kreatif, inovatif, profesional dan kompetitif,

Lebih terperinci

PENILAIAN AIPT. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Juli 2011 BAN-PT

PENILAIAN AIPT. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Juli 2011 BAN-PT PENILAIAN AIPT Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Juli 2011 Skor AIPT Sumber Penilaian 1 Borang Perguruan Tinggi 2 Evaluasi-Diri Perguruan Tinggi (dalam %) 90 10 Total 100 Status AIPT Rentang Skor

Lebih terperinci

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Oleh: 1. Dr. Sampurno, MBA, Apt. 2. M. Rifqi Rokhman, M.Sc., Apt. FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2016

Lebih terperinci

PENILAIAN AIPT. Skor AIPT. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. Bobot (dalam %) 90

PENILAIAN AIPT. Skor AIPT. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. Bobot (dalam %) 90 PENILAIAN AIPT Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi 26/02/2018 1 Skor AIPT 2 Sumber Penilaian 1 Borang Perguruan Tinggi 2 Evaluasi-Diri Perguruan Tinggi (dalam %) 90 10 Total 100 1 Status AIPT 3

Lebih terperinci

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI TERBUKA JARAK JAUH

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI TERBUKA JARAK JAUH Versi 18 Mei 2016 BAN-PT AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI TERBUKA JARAK JAUH MATRIKS BORANG DAN EVALUASI-DIRI BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI 2016 DAFTAR ISI halaman DAFTAR ISI ii MATRIKS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia) adalah suatu perusahaan yang memberikan layanan di bidang jasa

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia) adalah suatu perusahaan yang memberikan layanan di bidang jasa BAB I PENDAHULUAN 1.1.Gambaran Umum Objek Penelitian PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (selanjutnya disebut Telkom Indonesia) adalah suatu perusahaan yang memberikan layanan di bidang jasa telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB V P E N U T U P. berbasis prestasi di SMP Al Islam 1 Surakarta. perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi.

BAB V P E N U T U P. berbasis prestasi di SMP Al Islam 1 Surakarta. perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi. BAB V P E N U T U P A. Simpulan 1. Kepemimpinan kepala sekolah dalam mengelola Sumberdaya Manusia berbasis prestasi di SMP Al Islam 1 Surakarta Kepemimpinan kepala sekolah dalam mengelola sumber daya manusia

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pada era Reformasi Birokrasi saat ini, setiap organisasi pemerintahan dituntut untuk selalu melaksanakan semua aspek yaitu legitimasi, kewenangan, maupun aktivitas utama

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI WILAYAH SUNGAI KALIMANTAN III DI MARINDA

PENGARUH MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI WILAYAH SUNGAI KALIMANTAN III DI MARINDA PENGARUH MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI WILAYAH SUNGAI KALIMANTAN III DI MARINDA Oleh : Mahardini Octaviana 1, H. Eddy Soegiarto K 2, Mardiana 3 Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

Warta Perpustakaan Undip Edisi Oktober 2017

Warta Perpustakaan Undip Edisi Oktober 2017 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI UNTUK MEWUJUDKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS Romdha Nugrahani Pustakawan UPT Perpustakaan Undip Abstrak Sumber Daya Manusia (SDM) pada

Lebih terperinci

AKREDITASI PROGRAM STUDI DIPLOMA

AKREDITASI PROGRAM STUDI DIPLOMA EDISI 7 JANUARI 2010 BAN-PT AKREDITASI PROGRAM STUDI DIPLOMA BUKU IIIB BORANG UNIT PENGELOLA PROGRAM STUDI BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI JAKARTA 2009 BAN-PT: Borang Unit Pengelola Program

Lebih terperinci

GUNA MENGHASILKAN INOVASI UNGGUL

GUNA MENGHASILKAN INOVASI UNGGUL MEWUJUDKAN SDM PTS BERMUTU GUNA MENGHASILKAN INOVASI UNGGUL Oleh Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, Ph.D. (Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti, Kemenristekdikti) Visi Kemenristekdikti Terwujudnya pendidikan

Lebih terperinci

BAB I VISI DAN MISI INSTITUSI

BAB I VISI DAN MISI INSTITUSI BAB I VISI DAN MISI INSTITUSI 11 VISI DAN MISI Visi institusi merupakan pernyataan yang berorientasi ke masa depan tentang apa yang diharapkan oleh institusi dapat dipaparkan dengan sangat jelas dan sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya persoalan yang dihadapi oleh negara, telah terjadi pula perkembangan penyelenggaraan

Lebih terperinci

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI BAN-PT AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI BUKU VI MATRIKS PENILAIAN BORANG DAN EVALUASI-DIRI BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI JAKARTA 2011 BAN-PT: Matriks Penilaian Instrumen Akreditasi Institusi

Lebih terperinci

ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2

ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2 ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors 1 N/A Perencanaan Visi, Misi, Nilai 2 1.d.2 Daftar pemegang kepentingan, deskripsi organisasi induk, situasi industri tenaga kerja, dokumen hasil evaluasi visi

Lebih terperinci

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN LINGKUNGAN PSIKOLOGIS TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BANK BJB CABANG MAJALENGKA Oleh : DUDUNG ABDULLAH *) e-mail : abdullah.dudung@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berwibawa (good gavernance) serta untuk mewujudkan pelayanan publik yang

BAB I PENDAHULUAN. berwibawa (good gavernance) serta untuk mewujudkan pelayanan publik yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam rangka mewujudkan sistem pemerintahan yang bersih dan berwibawa (good gavernance) serta untuk mewujudkan pelayanan publik yang baik, efisien, efektif

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN AKADEMIK

LAPORAN KINERJA TAHUN AKADEMIK LAPORAN KINERJA TAHUN AKADEMIK 2014-2015 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR 2015 VISI FAKULTAS PERTANIAN Menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) pertanian

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPEMIMPINAN, LINGKUNGAN KERJA TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DAN KEPUASAN KERJA DI PT.

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPEMIMPINAN, LINGKUNGAN KERJA TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DAN KEPUASAN KERJA DI PT. Konsentrasi / Bidang Minat : Manajemen SDM PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPEMIMPINAN, LINGKUNGAN KERJA TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DAN KEPUASAN KERJA DI PT. SUCOFINDO SKRIPSI OLEH: DAVID PRASETYO

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN EFEKTIF. Riza Aryanto riza2201@yahoo.com riza.ary@gmail.com @riza_ary. PPM School of Management

KEPEMIMPINAN EFEKTIF. Riza Aryanto riza2201@yahoo.com riza.ary@gmail.com @riza_ary. PPM School of Management KEPEMIMPINAN EFEKTIF Riza Aryanto riza2201@yahoo.com riza.ary@gmail.com @riza_ary PPM School of Management Tantangan di Organisasi Mengelola keragaman anggota organisasi Meningkatkan kualitas dan produktivitas

Lebih terperinci

Laila Itsnaini Agus Timan Ahmad Yusuf Sobri

Laila Itsnaini Agus Timan Ahmad Yusuf Sobri Hubungan Persepsi Guru tentang Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Etos Kerja Guru terhadap Produktivitas Kerja Guru Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri Laila Itsnaini Agus Timan

Lebih terperinci

pegawai, kurangnya strategi yang jelas dan kemampuan manajerial yang terbatas di sektor publik. Menurut Gitosudarmo & Sudita (2015 ) keberhasilan

pegawai, kurangnya strategi yang jelas dan kemampuan manajerial yang terbatas di sektor publik. Menurut Gitosudarmo & Sudita (2015 ) keberhasilan BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Rumah sakit sebagai organisasi dengan hierarki sangat besar memerlukan pembentukan unit-unit administrasi dan metode yang diperlukan untuk mengelola sumberdaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kementerian Kesehatan mulai melaksanakan reformasi birokrasi pada tahun 2011. Tujuan dari reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Kesehatan adalah menciptakan

Lebih terperinci

TINJAUAN MANAJEMEN Pendahuluan II. Lingkup Bahasan

TINJAUAN MANAJEMEN Pendahuluan II. Lingkup Bahasan TINJAUAN MANAJEMEN I. Pendahuluan Evaluasi dilakukan untuk mengetahui keberhasilan dari program yang telah dirancang dalam suatu organisasi. Dari hasil evaluasi dapat diketahui program-program mana yang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. bahwa faktor-faktor mempengaruhi Quality of Work Life karyawan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Berdasarkan uji Anti-image Matrices

BAB V PENUTUP. bahwa faktor-faktor mempengaruhi Quality of Work Life karyawan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Berdasarkan uji Anti-image Matrices 48 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil uji analisis faktor diperoleh sebuah kesimpulan bahwa faktor-faktor mempengaruhi Quality of Work Life karyawan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Berdasarkan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PEMBERIAN KREDIT (Studi Kasus : PT. Bank Lampung, Lampung)

ANALISIS PENGARUH PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PEMBERIAN KREDIT (Studi Kasus : PT. Bank Lampung, Lampung) ANALISIS PENGARUH PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PEMBERIAN KREDIT (Studi Kasus : PT. Bank Lampung, Lampung) Oleh YULIA KURNIATI H24104024 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

KEPUASAN DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TERHADAP SISTEM DAN PRAKTEK PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DI UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG

KEPUASAN DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TERHADAP SISTEM DAN PRAKTEK PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DI UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol. 2 No 04 Juli 2017 KEPUASAN DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TERHADAP SISTEM DAN PRAKTEK PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DI UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG Retno Djohar Juliani,

Lebih terperinci

2 pengaruhnya. Pola baru ini melahirkan penyelenggaraan perguruan tinggi yang mengandalkan pengambilan keputusan berbasis kebijakan strategis, standar

2 pengaruhnya. Pola baru ini melahirkan penyelenggaraan perguruan tinggi yang mengandalkan pengambilan keputusan berbasis kebijakan strategis, standar TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI PENDIDIKAN. Pendidikan Tinggi. Institut Teknologi Sepuluh November. Statuta. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 172). PENJELASAN ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Leadership style, financial compensantion, and employee performance. viii

ABSTRACT. Keywords: Leadership style, financial compensantion, and employee performance. viii ABSTRACT Employee performance variable (Y) is an important aspect in an organization, because it can determine the capability, productivity and service levels that can in target them. Leadership style

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI (STUDI KASUS PT. COCA COLA BOTTLING INDONESIA CENTRAL JAVA)

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI (STUDI KASUS PT. COCA COLA BOTTLING INDONESIA CENTRAL JAVA) ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI (STUDI KASUS PT. COCA COLA BOTTLING INDONESIA CENTRAL JAVA) Oleh JAUHUL AMRI F34104128 2008 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

AKREDITASI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

AKREDITASI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN BAN-PT AKREDITASI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN BUKU IIIB BORANG UNIT PENGELOLA PROGRAM STUDI BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI JAKARTA 2013 DAFTAR ISI STANDAR 1 STANDAR 2 VISI, MISI,

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Setiap orang, terutama warga negara Indonesia memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa memandang

Lebih terperinci

I. PENGANTAR Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia

I. PENGANTAR Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia I. PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia dapat melakukan peran sebagai pelaksana yang handal dalam proses pembangunan. Sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perguruan tinggi merupakan wahana terbentuknya sumber daya manusia yang siap kerja maupun siap latih. Menurut Peraturan Pemerintah No 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang PT. Telekomunikasi Indonesia,Tbk R & D Center merupakan salah satu unit bisnis pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Pengelolaan unit bisnis yang ada di PT. Telekomunikasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK (UKM) merupakan institusi pendidikan. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan UKM dalam persaingan global adalah sumber daya manusia (SDM). SDM berhubungan dengan kondisi internal dan eksternal.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berbeda. Cara pertama diajukan oleh Mowday, Porter, dan Steers, 1982;

BAB II LANDASAN TEORI. berbeda. Cara pertama diajukan oleh Mowday, Porter, dan Steers, 1982; BAB II LANDASAN TEORI A. Komitmen Organisasi 1. Pengertian Komitmen Organisasi Komitmen organisasi dapat didefenisikan dengan dua cara yang amat berbeda. Cara pertama diajukan oleh Mowday, Porter, dan

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN. Semarang, 19 Desember 2013 Kepala Kantor Penjaminan Mutu

LEMBAR PENGESAHAN. Semarang, 19 Desember 2013 Kepala Kantor Penjaminan Mutu LEMBAR PENGESAHAN 1. Nama Kegiatan : Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) Universitas Dian Nuswantoro Semarang - 2016 untuk ke-1 2. Tim Monev Senat : Dr. St. Dwiarso Utomo, S.E.,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 177 UU No. 34 tahun 2004 yang menyebutkan bahwa pemerintah daerah dapat

BAB I PENDAHULUAN. 177 UU No. 34 tahun 2004 yang menyebutkan bahwa pemerintah daerah dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) didasarkan pada Pasal 177 UU No. 34 tahun 2004 yang menyebutkan bahwa pemerintah daerah dapat memiliki BUMD yang pembentukan,

Lebih terperinci

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. WENANG PERMAI SENTOSA Oleh : Anfferney Dallen Mewoh Riane Johnly Pio Sontje Sumayku

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. WENANG PERMAI SENTOSA Oleh : Anfferney Dallen Mewoh Riane Johnly Pio Sontje Sumayku PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. WENANG PERMAI SENTOSA Oleh : Anfferney Dallen Mewoh Riane Johnly Pio Sontje Sumayku Abstract PT. Wenang Permai Sentosa continues to create

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PEGAWAI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PEGAWAI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PEGAWAI Sulastri Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang Email : sulastrihermanto@gmail.com ABSTRAK Produktivitas merupakan hal yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa PT Jasa Raharja sebagai salah satu BUMN di Indonesia telah dapat menerapkan tata kelola perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perguruan tinggi merupakan penyelenggara proses pendidikan tinggi yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. sesuai standar ISO 9001 di PT X. dan rekomendasi dari penulis kepada

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. sesuai standar ISO 9001 di PT X. dan rekomendasi dari penulis kepada BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini merupakan penutup yang berisi simpulan untuk menjawab pertanyaan dengan justifikasi hasil penelitian penerapan sistem manajemen mutu sesuai standar ISO 9001 di PT

Lebih terperinci

Human Resources Development

Human Resources Development Human Resources Development Presented by : M Anang Firmansyah SELECTION PRACTICES Main objective : Menyesuaikan karakteristik individu dengan persyaratan pekerjaan. JOB ANALYSIS Merupakan proses pengembangan

Lebih terperinci

Becoming a Learning Organization. Becoming. a Learning Organization. File D:optima/Klien/SIPF/Becoming a Learning Org/PP-H/120214

Becoming a Learning Organization. Becoming. a Learning Organization. File D:optima/Klien/SIPF/Becoming a Learning Org/PP-H/120214 Becoming 1 Becoming A. Transformasi Pengembangan Organisasi B. Dimensi Pokok Pertumbuhan Sistem SDM C. Optima Integrated HR Development Program D. Knowledge Management E. Manfaat dan Kendala Implementasi

Lebih terperinci

Implikasi Regulasi Pendidikan Tinggi. Direktorat Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Mei 2015

Implikasi Regulasi Pendidikan Tinggi. Direktorat Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Mei 2015 Implikasi Regulasi Pendidikan Tinggi Direktorat Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Mei 2015 Agenda Paparan Jati Diri Tujuan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kebijakan Pokok Pembangunan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Wijayanto (2012:10) manajemen merupakan ilmu dan seni. Manajemen sebagai ilmu disusun melalui proses pengkajian yang panjang oleh para ilmuwan

Lebih terperinci

KOMPONEN D SUMBER DAYA MANUSIA

KOMPONEN D SUMBER DAYA MANUSIA KOMPONEN D SUMBER DAYA MANUSIA Sumber daya manusia pada perguruan tinggi yang dimaksud pada tulisan ini adalah dosen dan tenaga kependidikan (karyawan). Dosen bertugas melaksanakan kegiatan pembelajaran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aspek yang paling utama dalam menghadapi era globalisasi dimana keberhasilan suatu bangsa dalam melaksanakan

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL AKADEMI ANALIS FARMASI DAN MAKANAN (AKAFARMA) YAYASAN HARAPAN BANGSA BANDA ACEH TAHUN

RENCANA OPERASIONAL AKADEMI ANALIS FARMASI DAN MAKANAN (AKAFARMA) YAYASAN HARAPAN BANGSA BANDA ACEH TAHUN RENCANA OPERASIONAL AKADEMI ANALIS FARMASI DAN MAKANAN (AKAFARMA) YAYASAN HARAPAN BANGSA BANDA ACEH TAHUN 2017 2020 Strategi: 1. Peningkatan relevansi melalui peningkatan kemampuan pengetahuan, keahlian

Lebih terperinci

DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan

DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan baguscipta@gmail.com ABSTRAK This research aimed to find out the correlation between motivation

Lebih terperinci

AKREDITASI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

AKREDITASI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN BAN-PT AKREDITASI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN BUKU IIIB BORANG UNIT PENGELOLA PROGRAM STUDI BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI JAKARTA 2013 DATA DAN INFORMASI FAKULTAS* IDENTITAS Nama Perguruan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 24 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT XYZ merupakan perusahaan asuransi multinasional yang memiliki visi, misi serta tujuan yang ingin dicapai. Visi merupakan proyeksi atau

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Gaya kepemimpinan, motivasi, disiplin kerja, dan kinerja manajerial. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Gaya kepemimpinan, motivasi, disiplin kerja, dan kinerja manajerial. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam menjalankan suatu usaha, diperlukan sumber daya manusia sebagai peran aktif di dalam menjalankan proses manajemen. Maka dari itu diperlukannya seorang pemimpin yang handal, guna untuk mengendalikan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Kinerja di Balai Ternak Embrio Bogor. Hasil penelitian ini menunjukkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. ketatanegaraan adalah terjadinya pergeseran paradigma dan sistem. dalam wujud Otonomi Daerah yang luas dan bertanggung jawab untuk

I. PENDAHULUAN. ketatanegaraan adalah terjadinya pergeseran paradigma dan sistem. dalam wujud Otonomi Daerah yang luas dan bertanggung jawab untuk 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dampak reformasi yang terjadi di Indonesia ditinjau dari segi politik dan ketatanegaraan adalah terjadinya pergeseran paradigma dan sistem pemerintahan yang bercorak

Lebih terperinci

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Business unit perspective changed, no longer considers the auditor as a police organization but as a business partner that is part of an internal risk management systems, control and governance

Lebih terperinci

Andika, et al,. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja Karyawan...

Andika, et al,. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja Karyawan... Pengaruh Lingkungan Kerja dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja Karyawan melalui Kepuasan Kerja pada UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Sampean Baru Bondowoso The Effect of Work Environment

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA Felicia Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 7, felicia_fc@ymail.com Agung Gita Subakti,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pesatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang terjadi dalam kehidupan nyata. Demikian pula pertumbuhan ekonomi di kota

Lebih terperinci

Human Resource Diagnostic

Human Resource Diagnostic Human Resource Diagnostic Latar Belakang Perkembangan bisnis kini tidak hanya bergantung pada strategi bisnis yang baik. Banyak perusahaan dari sektor bisnis yang berbeda-beda terus menerus mengembangkan

Lebih terperinci

KUESIONER. Pengaruh Pengendalian internal, Review internal, Komitmen Organisasi serta

KUESIONER. Pengaruh Pengendalian internal, Review internal, Komitmen Organisasi serta KUESIONER Pengaruh Pengendalian internal, Review internal, Komitmen Organisasi serta Penegakan Hukum Terhadap Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance Dan Kinerja Perusahaan A. Identitas Responden

Lebih terperinci

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi PENGARUH PENDELEGASIAN WEWENANG DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MAJALENGKA Oleh : ELI ACHMAD MAHIRI *) email : elimahiri@gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

Kata Kunci: Relationship value, Loyalitas Pelanggan, Suku Cadang Otomotif, B2B, SEM

Kata Kunci: Relationship value, Loyalitas Pelanggan, Suku Cadang Otomotif, B2B, SEM ABSTRAK Industri otomotif di Indonesia berkembang pesat, hal ini berpengaruh juga pada perkembangan industri manufaktur suku cadang, bahan baku, dan bahan lain yang dibutuhkan dalam perakitan otomotif,

Lebih terperinci

VISI STKIP PGRI SUMATERA BARAT. Menjadi Perguruan Tinggi Unggul di Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang Kompetitif di Wilayah Sumatera Tahun 2026.

VISI STKIP PGRI SUMATERA BARAT. Menjadi Perguruan Tinggi Unggul di Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang Kompetitif di Wilayah Sumatera Tahun 2026. VISI STKIP PGRI SUMATERA BARAT Menjadi Perguruan Tinggi Unggul di Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang Kompetitif di Wilayah Sumatera Tahun 2026. MISI STKIP PGRI SUMATERA BARAT : 1. Melaksanakan pendidikan

Lebih terperinci

MAKALAH KORELASI ANTARA PENGEMBANGAN KARIR DENGAN MOTIVASI KERJA DAN KEINGINAN UNTUK PENSIUN DINI

MAKALAH KORELASI ANTARA PENGEMBANGAN KARIR DENGAN MOTIVASI KERJA DAN KEINGINAN UNTUK PENSIUN DINI MAKALAH KORELASI ANTARA PENGEMBANGAN KARIR DENGAN MOTIVASI KERJA DAN KEINGINAN UNTUK PENSIUN DINI Disusun untuk memenuhi tugas terstruktur Mata Kuliah Seminar Manajemen Sumber Daya Manusia Diampu oleh

Lebih terperinci

Gambar 1. 2 Struktur Organisasi Direktorat HCM Telkom Indonesia

Gambar 1. 2 Struktur Organisasi Direktorat HCM Telkom Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (selanjutnya disebut Telkom Indonesia). Telkom Indonesia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi menuntut setiap organisasi perusahaan untuk senantiasa meningkatkan kualitas demi meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pencapaian tujuan organisasi.

Lebih terperinci

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BANK BJB CABANG BANJARMASIN

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BANK BJB CABANG BANJARMASIN JIEB (ISSN : 2442-4560) available online at : ejournal.stiepancasetia.ac.id PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BANK BJB CABANG BANJARMASIN Sayid Hasan Bank BJB Cabang Banjarmasin Komp.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Deskripsi variabel a. Kepemimpinan kepala sekolah dengan dimensi orientasi

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK) PERTANIAN KLAMPOK DI BANJARNEGARA

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK) PERTANIAN KLAMPOK DI BANJARNEGARA PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK) PERTANIAN KLAMPOK DI BANJARNEGARA Artikel Publikasi Usulan Penelitian Diajukan Untuk Memperoleh

Lebih terperinci

HUBUNGAN PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI DENGAN KINERJA PENGAJAR FREELANCE PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR BINTANG PELAJAR CABANG BOGOR MAKALAH SEMINAR

HUBUNGAN PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI DENGAN KINERJA PENGAJAR FREELANCE PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR BINTANG PELAJAR CABANG BOGOR MAKALAH SEMINAR HUBUNGAN PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI DENGAN KINERJA PENGAJAR FREELANCE PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR BINTANG PELAJAR CABANG BOGOR MAKALAH SEMINAR Oleh: DEWI ERAWATI H 24066003 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords : Influence Leadership, Employee Performance. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords : Influence Leadership, Employee Performance. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT In the era of globalization and free trade agreements that occurred in parts of the world at this time led to competition in the economy is increasing. This has led to increased competition among

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA UNRAM YANG MAJU, RELEVAN DAN BERDAYA SAING

PROGRAM KERJA UNRAM YANG MAJU, RELEVAN DAN BERDAYA SAING PROGRAM KERJA 2017 2021 UNRAM YANG MAJU, RELEVAN DAN BERDAYA SAING 1 landasan pikir ProgramProfYusufAkhyarS2013 2 PRIORITAS NASIONAL RPJP (2005-2025) RPJM 1 (2005-2009) Menata Kembali NKRI, membangun Indonesia

Lebih terperinci