Sistem Penentuan Biaya Pokok Proses

Transkripsi

1 Sistem Penentuan Biaya Pokok Proses Disusun Oleh: Ine Trisnawati Reni Setiawati Mara Satria Annisa Suciati

2 Definisi... Sistem Penentuan Biaya Pokok Preses adalah suatu sistem penentuan biaya pokok yang dipakai perusahaan-perusahaan yang mengasilkan produk yang serupa atau mempunyai aliran produksi terusmenerus dimana produk tersebut diproduksi secara massa dan dalam jangka waktu yang sudah ditentukan.

3 Karakteristik Perusahaan yang Berproduksi Secara Proses Sistem produksi merupakan sistem yang berjalan terus-menerus Produk yang dihasilkan merupakan produksi massal dan bersifat seragam (homogen) Tujuan produksinya adalah untuk membentuk persediaan (inventory)

4 Perbedaan Metode Harga Pokok Proses dan Metode Harga Pokok Pesanan Keterangan Metode Biaya Pokok Pesanan Metode Biaya Pokok Proses Dasar kegiatan produksi Pesanan langganan Budget biaya produksi Tujuan produksi Betuk produksi Biaya produksi dikumpulkan Kapan biaya produksi dihitung Menghitung harga pokok Contoh perusahaan Untuk melayani pesanan Untuk persediaan yg akan dijual Tergantung spesifikasi pemesan Setiap pesanan Pada saat pesanan selesai Harga pokok pesanan ttt Jumlah produksi pesanan ybs Percetakan, kontraktor, konveksi pakaian, dll Homogen & standar Setiap satuan waktu/periode Pada akhir periode Harga pokok periode ttt Jumlah produksi periode ybs Semen, textil, elektronik, dll

5 Jumlah Unit Equivalen Pada penetapan biaya pokok proses untuk unit yang baru selesai dinyatakan dalam istilah Jumlah Unit Eqiuvalen Jumlah Unit Equivalen adalah pernyataan keluaran dalam bentuk takaran (dosis) atau jumlah (amount) sumber daya yang dipakai baginya. Maka dari itu suatu unit equivalen dianggap sebagai kumpulan pemakaian kerja yang diperlukan untuk memproduksi satu unit keluaran fisis yang lengkap/selesai. Dengan kata lain, suatu unit equivalen adalah suatu ukuran faktor-faktor produksi yaitu bahan langsung, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik

6 Perbandingan Antara Penetapan Biaya Pesanan dan Penetapan Biaya Proses Ikhtisar : 1. Untuk Penetapan Biaya Pesanan Persediaan Barang dalam Proses Perincian : Sewaktu pekerjaan individual diselesaikan Persediaan Barang Jadi PEK 1 PEK 1 PEK 2 PEK 2 PEK 3 Satuan atau kelompok individual merupakan bahan langsung, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik yang dialokasikan Sumber: PEK 3 Pesanan cenderung dibuat khusus (custom-made), sehingga persediaan relatif rendah karena barang cepat dikirim kepaca pelanggan Buku Pengantar AKUNTANSI MANAGEMEN Jilid 2 Edisi keenam, Hal. 3

7 Ikhtisar : Perbandingan Antara Penetapan Biaya Pesanan dan Penetapan Biaya Proses 2. Untuk Penetapan Biaya Proses Persediaan Barang dalam Proses Sewaktu unit-unit dlm proses akhir diselesaikan Persediaan Barang Jadi Perincian : Barang dlm Proses Dept. 1 Barang dlm Proses Dept. 2 Produk Tidak ada perbedaaan antara satuan atau kelompok individual. Bahan, Tenaga Kerja dan Overhead dialokasikan ke Proses 1, Proses 2 dst. Sewaktu satuan-satuan selesai, mereka dipindahkan ke persediaan Barang Jadi menurut Biaya Satuan rata-rata. Sumber: Kumpulan satuan-satuan yang sama disimpan stock menurut biaya Produksi satuan Rata-rata. Buku Pengantar AKUNTANSI MANAGEMEN Jilid 2 Edisi keenam Hal. 3

8 Ilustrasi Penetapan Biaya Proses Ikhtisar : Persediaan Barang dalam Proses Pada saat unut dlm proses akhir diselesaikan Persediaan Barang Jadi Perincian : Barang dlm Proses Dept. Pabrikase Barang dlm Proses Dept. Perakitan Diselesaikan dan ditransferke Produk dlm Persediaan Sumber: Buku Pengantar AKUNTANSI MANAGEMEN Jilid 2 Edisi keenam Hal. 5

9 Lima Langkah Pokok Akuntansi Dalam Penentuan Biaya Proses Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4 Langkah 5 : Ikhtisarkan jumlah unit fisis : Hitung keluaran dlm jumlah betuk equivalen : Ikhtisarkan biaya total yg harus dipertangungjawabkan, yg merupakan debet total dalam barang dalam proses : Hitung Biaya Perunit : Hitung biaya total dari barang yg selesai dan sedang dlm proses

10 Contoh Soal Metode Harga Pokok Proses ~ Dua Departemen ~ PT. Rempong memiliki dua departemen produksi dalam mengolah produknya yakni departemen A dan departemen B. Berikut ini disajikan data produksi dan biaya untuk kedua departemen tersebut: Dep A Dep B Produk dimasukan dalam proses unit Produk selesai & ditransfer ke dept B unit Produk selesai & ditransfer ke gudang unit Produk dalam proses akhir 1000 unit 500 unit Tingkat Penyelesaian Biaya Bahan Baku 100% Biaya Bahan Penolong 100% 60% Biaya Tenaga Kerja 40% 30% Biaya Overhead Pabrik 35% 30%

11 Lanjutan Soal Metode Harga Pokok Proses Dua Departemen Data Biaya Produksi Dep A Dep B Biaya Bahan Baku Rp Biaya Bahan Penolong Rp Rp Biaya Tenaga Kerja Rp Rp Biaya Overhead Pabrik Rp Rp Berdasarkan informasi diatas maka tentukan a. Hitunglah harga pokok produksi per unit dept A b. Hitunglah hpp selesai dan ditransfer ke dept B serta persediaan produk dalam proses akhir dep A c. Buatlah jurnal dept A d. Hitunglah biaya produksi per unit yang ditambahkan e. Hitunglah hpp jadi dan persediaan produk dalam proses f. Buatlah jurnal biaya dept B

12 Penyelesaian... (Dept. A) 1. BBB Rp , (1.000x100%) = : = 2, BBP Rp , (1.000x100%) = : = BTK Rp , (1.000x40%) = : = BOP Rp , (1.000x35%) = : = a. Harga produk jadi yang ditransfer ke dept B 3000 x 9525 = Rp ,- b. Harga pokok produksi yang masih dalam proses akhir yang dihasilkan pada dept A : BBB : (1000 X 100 %) X Rp = Rp ,- BBP : (1000 X 100 %) X Rp = Rp ,- BTK : (1000 X 40 %) X Rp = Rp ,- BOP : (1000 X 35 %) X Rp = Rp ,- + Rp ,-

13 Pencatatan Jurnal-jurnal yang Diperlukan (Dept A) 1. Pancatatan Pamakaian Bahan Baku - BDP BBB Dept. A Rp ,- - Persediaan Bahan Baku Rp ,- 2. Pencatatan Pemakaian Bahan Penolong - BDP BBP Dept. A Rp ,- - Persediaan Bahan Penolong Rp ,- 3. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja - BDP BTK Dept. A Rp ,- 4. Pencatatan BOP - Biaya Gaji & Upah Rp ,- - BDP BOP Dept. A Rp ,- - Berbagai Rek. Yg Dikreditkan Rp ,-

14 Pencatatan Jurnal-jurnal yang Diperlukan (Dept A) 5. Mencatat Produk Selesai - Persediaan Barang Jadi Rp ,- - BDP BBB Dept. A Rp ,- - BDP BBP Dept. A Rp ,- - BDP BTK Dept. A Rp ,- - BDP BOP Dept. A RP ,- 6. Mencatat HPP Produk dlm Proses yg Belum Selesai - Persediaan Produk dlm Poses Rp BDP BBB Dept. A Rp ,- - BDP BBP Dept. A Rp ,- - BDP BTK Dept. A Rp ,- - BDP BOP Dept. A Rp ,-

15 Penyelesaian... (Dept. B) 1. BBB 2. BBP Rp , (500x60%)= : = BTK Rp , (500x30%)= : = BOP Rp , (500x30%)= : = d. Harga Pokok Produk Selesai yg ditransfer oleh Dept. B ke gudang: x ( ) = Rp ,- e. Harga Pokok Produksi yang masih dalam Proses BBB : 500 X Rp.9525,- = Rp ,- BBP : (500X60%) x = Rp ,- BTK : (500X30%) x 3500 = Rp ,- BOP : (500X30%) x 6000 = Rp ,- + Jumlah HPP Akhir Rp ,-

16 Pencatatan Jurnal-jurnal yang Diperlukan (Dept. B) 1. Pencatatan Pemakaian Bahan Penolong - BDP BBB Dept. B Rp ,- - Persediaan Bahan Penolong Rp ,- 2. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja - BDP BTK Dept. B Rp ,- 3. Pencatatan BOP - Biaya Gaji & Upah Rp ,- - BDP BOP Dept. B Rp ,- - Berbagai Rek. Yang Di Kreditkan Rp ,-

17 Pencatatan Jurnal-jurnal yang Diperlukan (Dept. B) 4. Mencatat Harga Pokok Produk Jadi yllg ditransfer ke Gudang - Persediaan Produk Jadi Rp ,- - BDP BBB Dept. B Rp ,- - BDP BBP Dept. B Rp ,- - BDP BTK Dept. B Rp ,- - BDP BOP Dept. B RP ,- 5. Mencatat Harga Pokok Persediaan dlm Proses yg Belum Selesai diolah oleh Dept. B - Persediaan Produk dlm Proses Rp.,- - BDP BBB Dept. B Rp ,- - BDP BBP Dept. B Rp ,- - BDP BTK Dept. B Rp ,- - BDP BOP Dept. B RP ,-