AKUNTANSI BIAYA VARIABLE COSTING DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COSTING) DAN METODE HARGA POKOK PROSES ( PROCESS COSTING)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "AKUNTANSI BIAYA VARIABLE COSTING DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COSTING) DAN METODE HARGA POKOK PROSES ( PROCESS COSTING)"

Transkripsi

1 AKUNTANSI BIAYA Tugas Pertemuan VI(Enam) Oleh: Nani Kusumawati NIM: VARIABLE COSTING DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COSTING) DAN METODE HARGA POKOK PROSES ( PROCESS COSTING) Jika metode penentuan harga pokok produk dengan variable costing atau direct costing digunakan oleh perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan,maka sistim akuntansi biaya harus dirancang sedemikian rupa sehingga perhitungan biaya produksi dapat menghasilkan informasi harga pokok produksi per satuan produk yang dipesan sesuai dengan konsep harga pokok produksi menurut metode variable costing. Penentuan harga pokok produk dengan variable costing atau direct costing digunakan oleh perusahaan yang produksinya berdasarkan produksi massa,maka sistim akuntansi biaya harus dirancang sedemikian rupa sehingga perhitungan biaya produksi dapat menghasilkan informasi harga pokok produksi per satuan produk yang dihasilkan selama periode akuntansi tertentu sesuai dengan konsep harga pokok produksi menurut metode variable costing. Berikut akan dibahas perekayasaan informasi harga pokok produksi menurut metode variable costing dalam perusahaan yang menggunakan metode harga pokok pesanan dan yang menggunakan metode harga pokok proses KLASIFIKASI BIAYA DALAM METODE VARIABLE COSTING Dalam metode variable costing,biaya perlu dipisahkan menurut perilaku biaya sesuai sesuai dengan perubahan volume kegiatan.biaya produksi menurut metode ini terdiri dari: biaya bahan baku,biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variable. Biaya overhead pabrik tetap diperhitungkan sebagai biaya periode dan dibebankan sebagai biaya alam periode terjadinya,tidak diperhitungkan sebagai harga pokok produksi. Gambar berikut menyajikan klasifikasi biaya menurut variable costing; 1

2 KLASIFIKASI BIAYA DAN INFORMASI BIAYA YANG DIHASILKAN VARIABLE COSTING Biaya bahan baku Kartu Harga Pokok LAPORAN RUGI LABA + + Biaya Tenaga Kerja Variable production cost ( dengan metode variable costing) Pendapatan Penjualan Biaya Overhead pabrik Variable + Biaya Variable Biaya Admiistrasi & Umum Variabel Biaya Produksi Variable Biaya adm. dan umum Variable + Biaya Pemasaran Variabel Biaya pemasaran Variable + Laba Kontribusi Biaya Overhead pabrik tetap Biaya Tetap + Biaya Administrasi Umum Tetap & Biaya Overhead pabrik tetap Biaya Adm. & Umum Tetap Biaya Pemasaran Tetap + Biaya Pemasaran Tetap Laba Bersih VARIABLE COSTING DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN Dalam metode harga pokok pesanan,biaya produksi dikumpulkan per pesanan dengan menggunakan kartu harga pokok,yang merupakan rincian rekening control Barang dalam 2

3 Proses di dalam buku besar.berdasar biaya produksi variable yangdikumpulkan dalam kartu harga pokok produk ini,harga pokok produk jadi dan produk dalam proses dihitung dan dicatat. REKENING KONTROL YANG DIGUNAKAN: Rekening control dalam buku besar yang perlu dibentuk untuk menampung biaya produksi dan biaya non produksi dalam metode variable costing dengan menggunakan metode harga pokok pesanan : Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Biaya Overhead Pabrik Variabel Sesungguhnya Biaya Overhead Pabrik Tetap Sesungguhnya Biaya Overhead Pabrik Variabel yang Dibebankan Biaya Pemasaran Biaya Admiistrasi & Umum Biaya Pemasaran Variabel Biaya Pemasaran Tetap Biaya Admiistrasi & Umum Variabel Biaya Admiistrasi & Umum Tetap Karena variable costing menghendaki biaya diklasifikasikan berdasar perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan,maka akuntansi biaya produksi dan biaya non produksi dilakukan sebagai berikut: 1. Biaya produksi variable,seperti biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung,dicatat langsung pada saat terjadinya dengan mendebit rekening Barang Dalam Proses, dank e dalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan. 2. Biaya overhead pabrik variable dibebankan kepada pesanan tertentu berdasarkan tariff yang ditentukan dimuka dengan mendebit rekening Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik, dan kedalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan 3. Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dicatat dengan pertama kali mendebit rekenign BOP Sesungguhnya.Pada akhir bulan dianalisa untuk menentukan BOP Variable dan BOP Tetap.Hasil analisa untuk membuat jurnal berikut: BOP Variable Sesungguhnya BOP Tetap Sesungguhnya BOP Sesungguhnya 4. Biaya overhead pabrik variable yang dibebankan kepada produk selama periode akuntansi tertentu ditutup ke rekening BOP Variable Sesungguhnya untuk menghiutng pembebanan lebih/kurang biaya overhead pabrik variable. 5. Biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum juga perlu dipisahkan menurut perilaku biaya tersebut dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan. Biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum yang sesungguhnya terjadi pertama kali dicatat ke dalam rekenign control Biaya Pemasaran dan biaya Administrasi dan Umum,dan selanjutnya dianalisa pada akhir bulan untuk menentukan biaya yang berperilaku variable dan biaya yang berperilaku tetap.hasil Analisis untuk membuat jurnal berkut : 3

4 Biaya Pemasaran Variabel Biaya Pemasaran Tetap Biaya Pemasaran Biaya Admiistrasi & Umum Variabel Biaya Admiistrasi & Umum Tetap Biaya Admiistrasi & Umum Berikut gambar aliran biaya produksi dan biaya non produksi dalam metode variable costing dengan metode harga pokok pesanan melalui berbagai rekening control: 4

5 GAMBAR ALIRAN BIAYA PRODUKSI DAN BIAYA NON PRODUKSI DALAM METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN Persediaan Bahan BDP-Biaya Bahan Baku Harga Pokok Penjualan Harga Pokok Penjualan Rugi Laba Gaji dan Upah BDP-Biaya Tenaga Kerja Langsung Berbagai Rekening Yang dikredit BOP Sesungguhnya BOP Variable Sesungguhnya BOP Variable Yang Dibebankan BDP-BOP Variable Persediaan Produk dalam proses BOP Tetap Sesungguhnya Biaya pemasaran Biaya pemasaran Variabel Biaya pemasaran Tetap Biaya Adm & Umum Biaya Adm & Umum Variabel Biaya Adm & Umum Tetap BDP=Biaya dalam proses BOP=Biaya Overhead Pabrik 5

6 CONTOH VARIABLE COSTING DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN PT Narnia Sheet berusahan dalam bisnis percetakan. Awal Januari 2011, persediaan produk dalam proses Rp ,sebagaimana table dibawah Harga Pokok Produk Dalam Proses Awal Pesanan #101 Pesanan #102 Pesanan #103 Total Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Langsung BOP Variable Rp Rp Rp Rp Biaya Total Rp Rp Rp Rp Dalam bulan Januari 2011,melakukan transaksi sbb: 1. Pemakaian bahan baku dan bahan penolong untuk menyelesaikan produk yang masih dalam proses awal bulan dan pengolhan pesanan #104 yang diterima dalam bulan Januari 2011 sbb: Pesanan #101 Pesanan #102 Pesanan #103 Pesanan #104 Jumlah Rp Rp Rp Rp Rp Pemakaian bahan baku penolong selama bulan januari 2011 berjumlah Rp Biaya ini berperilaku tetap. 2. Menurut kartu jam kerja,jumlah jam kerja yang dikonsumsi untuk mengerjakan berbagai pesanan yang diproduksi dalam bulan Januari 2011 disajikan dalam table berikut Data Biaya Tenaga Kerja Bulan Januari 2011 Jam Tenaga Upah Nomor Pesanan Kerja Langsung Langsung Pesanan # jam Rp Pesanan #102 30jam Rp Pesanan #103 55jam Rp Pesanan # jam Rp Jumlah biaya tenaga kerja langsung Rp Biaya tenaga kerja tidak langsung Rp Biaya tenaga kerja pemasaran Rp Biaya tenaga kerja administrasi dan umum Rp Jumlah biaya tenaga kerja Rp

7 Catatan: a.biaya tenaga kerja tidak langsung aalah berperilaku tetap b.biaya tenaga kerja di fungsi pemasaran dan fungsi administrasi & umum dipisahkan menurut perilakunya sebagai berikut : Variable Tetap Biaya Tenaga kerja Pemasaran Rp Rp Biaya Tenaga kerja administrasi dan umum Rp Total Biaya Rp Rp Tarif pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk ditentukan menurut anggran sebesar Rp500 perjam tenaga kerja langsung 4. Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi(kecuali biaya bahan penolong Rp dan biaya tenaga kerja tidak langsung pabrik sebesar Rp adalah sebesar Rp ,terdiri dari bop variable Rp dan bop tetap Rp Pesanan nomor 102,102,103 telah selesai diproduksi dalam bulan januari,diserahkan ke pemesan dengan harga jual sbb: Pesanan #101 Rp Pesanan#102 Rp Jumlah Rp Pesanan 103 pada akhir Januari masih disimpan digudang sebagai produk jadi,sedang pesanan #104 m,asih dalam proses pengolahan AKUNTANSI VARIABLE COSTING DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN Akuntansi biaya produksi dan biaya nonproduksi dalam metode variable costing dibagi menjadi tahap berikut ini: 1. Pencatatan pemakain bahan baku dan bahan penolong 2. Pencatatan biaya tenaga kerja langsung 3. Pencatatan pembebebanan biaya overhead pabrik variable kepada produk 4. Pencatatan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi 5. Pemisahan bop sesungguhnya kedalam biaya variable dan biaya tetap 6. Pencatatan harga pokok produk jadi 7. Penutupan rekening BOP Variable yang Dibebankan ke rekening BOP Variable sesungguhnya. 8. Pencatatan biaya komersial 9. Pencatatan penyerahan produk ke pemesan Uraian: PENCATATAN PEMAKAIN BAHAN BAKU DAN BAHAN PENOLONG Jurnal pemakaian bahan baku sebagai berikut: Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Rp Persediaan Bahan Jurnal pemakaian bahan penolong sebagai berikut: Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp Persediaan Bahan Rp Rp PENCATATAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG 7

8 sebagai berikut: Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp Biaya Pemasaran Rp Biaya administrasi dan umum Rp Gaji dan Upah Rp PENCATATAN PEMBEBEBANAN BIAYA OVERHEAD PABRIK VARIABLE KEPADA PRODUK Didasarkan pada biaya overhead pabrik saat membuat anggaran sebesar Rp500 perjam tenaga kerja langsung. Pembebanan biaya overhead pabrik variable kepada produk sbb: Jam Tenaga Total biaya ove.pabrik Nomor Pesanan Kerja Tarif variable yg dibebankan kepada produk Pesanan # jam Rp 500 Rp Pesanan #102 30jam Rp 500 Rp Pesanan #103 55jam Rp 500 Rp Pesanan # jam Rp 500 Rp50.00 Jumlah biaya tenaga kerja langsung Rp Jurnal pembebanan biaya overhead pabrik variable kepada produk sebagai berikut: Barang Dalam Proses- biaya overhead pabrik variable Rp Biaya overhead pabrik variable yang di bebankan Rp PENCATATAN BIAYA OVERHEAD PABRIK YANG SESUNGGUHNYA TERJADI Jurnal sebagai berikut: Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp Berbagai rekening yang dikredit Rp PENCATATAN PEMISAHAN BOP SESUNGGUHNYA KEDALAM BIAYA VARIABLE DAN BIAYA TETAP Jurnal sebagai berikut: Biaya Overhead Pabrik Variable Sesungguhnya Rp Biaya Overhead Pabrik Tetap Sesungguhnya Rp Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp Berdasar data pemakaian bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung yang terjadi,biaya produksi untuk tiap pesanan dicatat dalam kartu harga pokok tiap pesanan Contoh untuk pesanan #101 8

9 Kartu Harga Pokok Pesanan#101 Pesanan#101 Biaya Bahan Baku Biaya Tng Kerja Langsung BOP Variable Total Saldo Awal Januari Rp Rp Rp Rp Jumlah Rp Rp Rp Rp PENCATATAN HARGA POKOK PRODUK JADI Pesanan yang dapat diselesaikan pada bulan Januari 2011 sbb: Total Biaya Produksi Pesanan #101 Rp Pesanan #102 Rp Pesanan #103 Rp Jumlah Rp Rincian harga pokok tiap pesanan yang telah selesai diproduksi: Biaya Bahan Baku Biaya Tng Kerja Langsung BOP Variable Total Pesanan #101 Pesanan #102 Pesanan #103 Rp Rp Rp Rp Jumlah Rp Rp Rp Rp Jurnal sebagai berikut: Persediaan Produk jadi Rp Barang Dalam Proses- Biaya Bahan Baku Barang Dalam Proses- Biaya Tng Kerja Langsung Barang Dalam Proses- biaya overhead pabrik variable Rp Rp Rp PENUTUPAN REKENING BOP VARIABLE YANG DIBEBANKAN KE REKENING BOP VARIABLE SESUNGGUHNYA. Jurnal penutupan rekening bop variable yang dibebankan: Biaya Overhead Pabrik Var yang Dibebankan Rp Pembebanan Lebih atau kurang BOP Rp Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp

10 Pada akhir tahun rekening Pembebanan Lebih atau kurang BOP itutup ke rekening Harga Pokok Penjualan dengan jurnal : Harga Pokok Penjualan Rp Pembebanan Lebih atau kurang BOP Rp PENCATATAN BIAYA KOMERSIAL Biaya non produksi dicatat dengan jurnal: Biaya Pemasaran Biaya Adm dan Umum Berbagai rekening yang dikredit Rp Rp Rp Jurnal untuk pemisahan biaya non produksi menurut perlakunya: Biaya Pemasaran Variable Rp Biaya Pemasaran Tetap Rp Biaya Pemasaran Adm dan Umum Variable Rp Biaya Pemasaran Adm dan Umum Tetap Rp Biaya Pemasaran Biaya Adm dan Umum Rp Rp PENCATATAN PENYERAHAN PRODUK KE PEMESAN Pesanan yang selesai diproduksi dan diserahkan kepada pemesan pada bulan Januari 2011 sbb: Pesanan #102 Pesanan #103 Jumlah Harga Pokok Rp Rp Harga Jual Rp Rp Jurnal hasil penjualan pesanan yang diserahkan kepada pemesan sbb: Kas atau piutang Rp Hasil Penjualan Harga pokok pesanan yang diserahkan ke pemesan di catat sbb: Harga Pokok Penjualan Rp Persedian Produk Jadi Rp Rp PENYAJIAN RUGI LABA VARIABLE COSTING Laporan Rugi Laba dibuat berdasar berbagai jurnal yang dibuat. VARIABLE COSTING DENGAN METODE HARGA POKOK PROSES 10

11 Harga pkok produk persatuan dihitung setiap akhir periode(misal akhir bulan),dengan membagi total biaya produksi variable selama satu bulan dengan total ekwivalensi produksi selama periode yang sama. Dengan demikoian bop variable tidak dibebankan kepada produk berasar tariff yang ditentukan dimuka,namun dibebankan pada produk menurut biaya yang sesungguhnya terjadi dalam periode tertentu. REKENING KONTROL YANG DIGUNAKAN : Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik Variable Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Biaya Overhead Pabrik Variabel Sesungguhnya Biaya Overhead Pabrik Tetap Sesungguhnya Biaya Pemasaran Biaya Admiistrasi & Umum Biaya Pemasaran Variabel Biaya Pemasaran Tetap Biaya Admiistrasi & Umum Variabel Biaya Admiistrasi & Umum Tetap PROSEDUR AKUNTANSI BIAYA PRODUKSI: 1. Biaya produksi variable dicatat langsung pada saat terjadinya dengan mendebit rekening BDP yang bersangkutan 2. BOP yang sesungguhnya terjadi dicatat dengan petama kali mendebit rekekning BOP sesungguhnya,pada akhir bulan dianalisis untuk menentukan bop variable dan bop tetap,hasil analisa untuk membuat jurnal: BOP Variable Sesungguhnya BOP Tetap Sesungguhnya BOP Sesungguhnya 3. BOP variable dibebankan kepada produk berdasar biaya yang sesungguhnya terjadi dalam periode akuntansi tertentu dengan jurnal: Barang Dalam Proses-Biaya Ovr.Pabrik BOP Variable 4. Biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum juga perlu dipisahkan menurut perilaku biaya tersebut dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan. Biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum yang sesungguhnya terjadi pertama kali dicatat ke dalam rekenign control Biaya Pemasaran atau biaya Administrasi dan Umum,dan selanjutnya dianalisa pada akhir bulan untuk menentukan biaya yang berperilaku variable dan biaya yang berperilaku tetap.hasil Analisis untuk membuat jurnal berkut : Biaya Pemasaran Variabel Biaya Pemasaran Tetap Biaya Pemasaran 11

12 Biaya Admiistrasi & Umum Variabel Biaya Admiistrasi & Umum Tetap Biaya Admiistrasi & Umum Berikut gambar aliran biaya produksi dan biaya non produksi dalam metode variable costing dengan metode harga pokok proses melalui berbagai rekening control: Persediaan Bahan BDP-Biaya Bahan Baku Persedian Produk jadi Harga Pokok Penjualan Rugi Laba Gaji dan Upah BDP-Biaya Tenaga Kerja Langsung Berbagai Rekening Yang dikredit BOP Sesungguhnya BOP Variable Sesungguhnya BOP Variable Yang Dibebankan BDP-BOP Variable Persediaan Produk dalam proses BOPTetap Sesungguhnya Biaya pemasaran Biaya pemasaran Variabel Biaya pemasaran Tetap Biaya Adm & Umum Biaya Adm & Umum Variabel Biaya Adm & Umum Tetap BDP=Biaya dalam proses BOP=Biaya Overhead Pabrik 12

13 METODE HARGA POKOK RATA-RATA TERTIMBANG Variable costing yang diterapkan alam perusahaan yang berproduksi massa memperhitungkan adanya persediaan produk dalam proses terhadap penentuan harga pokok produksi persatuan.metode Costing yang dipakai adalah metode harga pokok ratarata tertimbang. Misal perusahaan memproduksi produknya melalui dua departemen Rumus perhitungan harga pokok per unit produk departemen pertama dengan menggunakan metode harga pokok rata-rata tertimbang Biaya bahan baku Per unit = Biaya bahan baku yang melekat pada produk dalam proses + Biaya bahan baku yang dikeluarkan dalam periode sekarang Unit ekuivalensi biaya Bahan baku Biaya tenaga Biaya tenaga kerja yang melekat pada produk dalam proses awal + Biaya tenaga kerja yang dikeluarkan dalam periode sekarang kerja = Per unit Unit ekuivalensi biaya Tenaga kerja Unit ekuivalensi biaya Tenaga kerja Biaya overhead = Biaya produk yang melekat pada produk dalam proses awal + Biaya overhead pabrik yang dikeluarkan dalam periode sekarang Per unit Unit ekuivalensi Unit ekuivalensi biaya Biaya Overhead overhead pabrik pabrik Atas dasar Data Produksi,Biaya Produksi,Biaya Non Produksi dan Data Penjualan Bulan Januari 20x1 dan rumus perhitungan diatas dihiitunng biaya produksi variable per satuan produk yang dihasilkan oleh Departemken 1 bulan Atas dasar perhitungan biaya persatuan produk Departemen 1,dapat dihitung: - harga pokok produk selesai yang ditransfer oleh Departemen 1 ke Departemen 2 dan - harga pokok persediaan produk dalam proses di Departemen 1 13

14 SKEMA: Perusahaan dengan Data Produksi,Biaya Produksi,Biaya Non Produksi dan Data Penjualan Bulan Januari 20x1 Rumus metode harga pokok rata-rata tertimbang Perhitungan Biaya Produksi Variable per Satuan Departemen 1 bulan Januari 20x1, (Mulyadi P 175) Perhitungan Harga Pokok Produk selesai dan Persediaan Produk Dalam Proses Departemen 1, (Mulyadi P 176) Laporan Biaya Produksi Departemen ke 1 METODE HARGA POKOK RATA-RATA TERTIMBANG DEPARTEMEN SETELAH DEPARTEMEN PERTAMA Rumus Perhitungan Biaya Produksi Variable per Satuan Produk yang Dihasilkan oleh Departemen produksi setelah Departemen Produksi Pertama dengan Metode Harga Pokok Rata-rata Tertimbang sbb: Harga pokok produk per unit yang dibawa dari Harga pokok produk dalam proses awal yang berasal dari departemen sebelulmnya Harga pokok produk yang ditransfer dari departemen sebelumnya dalam periode sekarang Departemen sebelumnya = + Produk dalam proses awal + Produk yang ditransfer dari departemen sebelumnya dalam periode sekarang (1) Biaya bahan baku = Per unit Biaya bahan baku yang melekat pada produk dalam proses awal Unit ekuivalensi biaya + Biaya bahan baku yang dikeluarkan dalam periode sekarang Bahan baku (2) Biaya tenaga kerja yang melekat + Biaya tenaga kerja yang dikeluarkan pada produk dalam proses awal dalam periode sekarang Biaya tenaga kerja = Per unit Unit ekuivalensi biaya Tenaga kerja 14

15 (3) Biaya overhead = Per unit Biaya produk yang melekat pada produk dalam proses awal Unit ekuivalensi biaya + Biaya overhead pabrik yang dikeluarkan dalam periode sekarang Overhead pabrik (4) Total harga pokok per satuan = (1) +(2)+(3)+(4) Skema Perhitungan Biaya Produksi Variable Kumulatif per satuan Produk Departemen 2 dengan menggunakan Metode Harga Pokok Rata-rata Tertimbang (Mulyadi P 179) Perhitungan Harga Pokok Produk jadi dan Persediaan Produk Dalam Proses Departemen 2, (Mulyadi P 179) Laporan Biaya Produksi Departemen ke 2 AKUNTANSI VARIABLE COSTING DENGAN METODE HARGA POKOK PROSES 1. Pencatatan pemakaian bahan baku dan penolong 2. Pencatatan biaya tenaga kerja 3. Pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya. 4. Pencatatan harga pokok produk jadi departemen produksi pertama yang ditransfer ke departemen produksi berikutnya 5. Pencatatan harga pokok produk dalam proses departemen produksi pertama pada akhir periode 6. Pencatatan harga pokok produk jadi yang ditranfer ke gudang 7. Pencatatan harga pokok produk dalam proses dalam departemen setelah departemen produksi pertama pada akhir periode 8. Pencatatan penjualan produk 9. Pencatatan biaya komersil 15

16 Jika jurnal-jurnal akuntansi diatas diposting ke dalam rekening rekening yang bersangkutan dalam buku besar,maka aliran biaya dapat dilihat dibawah ini: ALIRAN BIAYA VARIABLE COSTING DENGAN METODE HARGA PROSES BDP-Biaya Bhn Baku Dept 1 BDP-Biaya Bhn Baku Dept 2 SA Jan Rp1.800 Rp Rp PDP Trsfn Rp4.500 Rp Rp SA Rp Rp Rp PJ Rp Rp Rp BDP-Biaya Tng Kerja Dept 1 BDP-Biaya Tng Kerja Dept 2 SA Jan Rp1.200 Rp Rp PDP Trsfn Rp4.725 Rp Rp SA Rp Rp Rp PJ Rp Rp Rp BDP-BOP Variable Dept 1 BDP- BOP Variable Dept 2 SA Jan Rp1.920 Rp Rp PDP Trsfn Rp5.985 Rp Rp SA Rp Rp Rp PJ Rp Rp Rp Persedian Produk jadi Harga Pokok Penjualan Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Persedian Produk Dalam Proses Hasil Penjualan SA Rp Rp Rp Rp Rp Piutang Rp

17 Biaya Pemasaran Biaya Pemasaran Variable Rp Rp Rp Biaya Pemasaran Tetap Rp Biaya Adm & Umum Biaya Adm & Umum Variable Rp Rp Rp7.000 Biaya Adm & Umum Tetap Rp Catatan: SA : Saldo Awal Trsf : Transfer PDP : Produk Dalam Proses Pj : Produk Jadi Penyajian Laporan Rugi-Laba Variable Costing Dibuat berdasar jurnal bulan yang ada Selesai Sumber : Akuntansi Biaya-Bab VI Variable Costing Dengan Metode Harga Pokok Pesanan dan Metode Harga Pokok Proses,Mulyadi 17

18 18

METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB

METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB Pembebanan Biaya ke Produk 2 Obyek Biaya Biaya Langsung Biaya Bahan Biaya Tenaga Kerja PRODUK Biaya tdk Langsung Biaya

Lebih terperinci

METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD) FULL COSTING - Oleh : Ani Hidayati

METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD) FULL COSTING - Oleh : Ani Hidayati METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD) FULL COSTING - Oleh : Ani Hidayati Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Cost Method) Perusahaan yang berproduksi berdasar pesanan mengumpulkan harga

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI BIAYA. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA

SISTEM AKUNTANSI BIAYA. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA SISTEM AKUNTANSI BIAYA Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA Tujuan Pembelajaran 1. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan memahami deskripsi kegiatan akuntansi biaya. 2. Mahasiswa diharapkan dapat

Lebih terperinci

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING. AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING. AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si SIKLUS AKUNTANSI Siklus akuntansi biaya dalam perusahaan dipengaruhi oleh siklus kegiatan usaha perusahaan tsb. Perusahaan

Lebih terperinci

langsung Biaya Tenaga kerja

langsung Biaya Tenaga kerja SIKLUS PEMBUATAN PRODUK SIKLUS AKUNTANSI BIAYA Pembelian dan Penyimpanan Penentuan harga Pokok bahan baku Yang dibeli Pengolahan Menjadi Produk jadi langsung Biaya Tenaga kerja Penentuan Harga pokok Yang

Lebih terperinci

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING 1 Pengertian Metode Harga Pokok Pesanan Metode ini digunakan oleh perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan. Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA POKOK VARIABLE COSTING

PENENTUAN HARGA POKOK VARIABLE COSTING PENENTUAN HARGA POKOK VARIABLE COSTING Perbedaan Variabel Costing dengan Absorption Costing. Dlm metode variable costing produk hanya dibebani biaya variabel, yaitu biaya bahan baku langsung, biaya tenaga

Lebih terperinci

COST ACCOUNTING MATERI-12 SISTEM BIAYA TAKSIRAN

COST ACCOUNTING MATERI-12 SISTEM BIAYA TAKSIRAN Novera KM COST ACCOUNTING MATERI-12 SISTEM BIAYA TAKSIRAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA SISTEM BIAYA TAKSIRAN Adalah sistem akuntansi biaya produksi yang menggunakan suatu bentuk biaya-biaya yang ditentukan

Lebih terperinci

METODE HARGA POKOK PROSES PENGANTAR

METODE HARGA POKOK PROSES PENGANTAR METODE HARGA POKOK PROSES PENGANTAR KARAKTERISTIK METODE HARGA POKOK PROSES Karakter produksinya sbb: 1. Produk yg dihasilkan merupakan produk standar 2. Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah

Lebih terperinci

Perbedaan Metode Harga Pokok Pesanan dengan Harga Pokok Proses. Keterangan Harga Pokok Pesanan Harga Pokok Proses Pengumpulan Biaya Produksi

Perbedaan Metode Harga Pokok Pesanan dengan Harga Pokok Proses. Keterangan Harga Pokok Pesanan Harga Pokok Proses Pengumpulan Biaya Produksi METODE HARGA POKOK PROSES FULL COSTING Karakteristik Usaha Perusahaan yang Berproduksi Massa: 1. Produk yang dihasilkan merupakan produk standar 2. Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama

Lebih terperinci

Modul ke: Process Costing. Biaya produksi dengan metode process costing. Fakultas FEB. Minanari, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

Modul ke: Process Costing. Biaya produksi dengan metode process costing. Fakultas FEB. Minanari, SE, M.Si. Program Studi Manajemen Modul ke: Process Costing Biaya produksi dengan metode process costing Fakultas FEB Minanari, SE, M.Si Program Studi Manajemen Metode Harga pokok Proses cara penentuan harga yang membebankan biayabiaya

Lebih terperinci

JOB-ORDER COSTING (BIAYA BERDASARKAN PESANAN)

JOB-ORDER COSTING (BIAYA BERDASARKAN PESANAN) JOB-ORDER COSTING (BIAYA BERDASARKAN PESANAN) 1. Konsep Dasar Job-Order Costing & Process Costing 2. Perbedaan Job-Order Costing & Process Costing 3. Arus Biaya dalam Perhitungan Job-Order Costing Muniya

Lebih terperinci

BAB VI METODE HARGA POKOK PROSES

BAB VI METODE HARGA POKOK PROSES BAB VI METODE HARGA POKOK PROSES Pengumpulan biaya produksi tergantung karakteristik perusahaan dalam melakukan proses produksi : Perusahaan yang berproduksi atas dasar pesanan : pengumpulan biaya produksi

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE HARGA POKOK PROSES PADA PERUSAHAAN SOUN CAP KETELA MAS TAMBAK. Dwi Suprajitno.

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE HARGA POKOK PROSES PADA PERUSAHAAN SOUN CAP KETELA MAS TAMBAK. Dwi Suprajitno. ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE HARGA POKOK PROSES PADA PERUSAHAAN SOUN CAP KETELA MAS TAMBAK. Dwi Suprajitno Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perhitungan harga

Lebih terperinci

MODUL I AKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU

MODUL I AKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU MODUL I AKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU A. TUJUAN Setelah melakukan kegiatan praktikum Akuntansi Biaya Bahan Baku, maka mahasiswa di harapkan dapat mengetahui dan memahami akuntansi kos untuk bahan baku B.

Lebih terperinci

HARGA POKOK TAKSIRAN

HARGA POKOK TAKSIRAN HARGA POKOK TAKSIRAN Adalah Harga pokok yang ditentukan di muka sebelum proses produksi berjalan berdasarkan taksiran. Harga pokok taksiran mempunyai beberapa sifat yaitu : 1. Ditentukan sebelum proses

Lebih terperinci

METODE HARGA POKOK PESANAN

METODE HARGA POKOK PESANAN METODE HARGA POKOK PESANAN A. TUJUAN 1. Mengetahui karakteristik perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan 2. Melakukan akumulasi biaya berdasarkan pesanan 3. Membuat ayat jurnal akuntansi biaya

Lebih terperinci

Metode Harga Pokok Proses. Akuntansi Biaya TIP FTP UB Mas ud Effendi

Metode Harga Pokok Proses. Akuntansi Biaya TIP FTP UB Mas ud Effendi Metode Harga Pokok Proses Akuntansi Biaya TIP FTP UB Mas ud Effendi Pengertian Metode Harga Pokok Proses Metode harga pokok proses merupakan metode pengumpulan biaya produksi yang digunakan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama halnya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam

BAB II BAHAN RUJUKAN. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Menurut Mulyadi (2005:8) menyatakan bahwa pengertian biaya dalam arti luas adalah : Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan

Lebih terperinci

SIKLUS KEGIATAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

SIKLUS KEGIATAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR METODE HARGA POKOK PESANAN-FULL COSTING Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc SIKLUS KEGIATAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR PEMBELIAN DAN PENYIMPANAN BAHAN BAKU PENGOLAHAN BAHAN BAKU MENJADI PRODUK JADI PENYIMPANAN

Lebih terperinci

Adalah bahan yang membentuk bagian menyeluruh produk jadi

Adalah bahan yang membentuk bagian menyeluruh produk jadi Biaya bahan baku 2 BIAYA BAHAN BAKU Adalah bahan yang membentuk bagian menyeluruh produk jadi 1. Elemen Biaya yang Membentuk Harga Bahan Baku yang Dibeli 2. Perencanaan dan Pengendalian Bahan 3. Penentuan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK HARGA POKOK PESANAN

KARAKTERISTIK HARGA POKOK PESANAN KARAKTERISTIK HARGA POKOK PESANAN 1. Dasar kegiatan adalah pesanan pelanggan 2. Sifat kegiatan adalah intermitten 3. Jenis barang produksi heterogen 4. Pengumpulan biaya setiap ada pesanan 5. Harga pokok

Lebih terperinci

METODE HARGA POKOK PESANAN

METODE HARGA POKOK PESANAN 1 METODE HARGA POKOK PESANAN Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Cost Method) adalah metode pengumpulan harga pokok produk dimana biaya dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak atau jasa secara

Lebih terperinci

AKUNTANSI MANAJEMEN PREPARED BY YULI KURNIAWATI

AKUNTANSI MANAJEMEN PREPARED BY YULI KURNIAWATI AKUNTANSI MANAJEMEN PREPARED BY YULI KURNIAWATI Harga pokok produksi Jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memproses bahan baku menjadi barang jadi dalam periode tertentu Pengorbanan sumber ekonomi dalam

Lebih terperinci

AKUNTANSI BIAYA KA2083. Modul Praktek. Hanya dipergunakan di lingkungan Fakultas Ilmu Terapan

AKUNTANSI BIAYA KA2083. Modul Praktek. Hanya dipergunakan di lingkungan Fakultas Ilmu Terapan AKUNTANSI BIAYA KA2083 Modul Praktek Hanya dipergunakan di lingkungan Fakultas Ilmu Terapan Program Studi D3 Komputerisasi Akuntansi Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom Daftar Penyusun Daftar Penyusun

Lebih terperinci

COST ACCOUNTING (Akuntansi Biaya) Metode Harga Pokok Pesanan

COST ACCOUNTING (Akuntansi Biaya) Metode Harga Pokok Pesanan Dosen: Christian Ramos K COST ACCOUNTING (Akuntansi Biaya) Metode Harga Pokok Pesanan REFERENSI: Hongren, Charles T., Cost Accounting, Prentice Hall (BOOK) Vanderbeck, Principles of Cost Accounting, Cengage

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya adalah suatu kegiatan yang ditunjukkan untuk menyediakan informasi biaya bagi manajemen yang merupakan alat dalam merencanakan, mengorganisir,

Lebih terperinci

COST ACCOUNTING (Akuntansi Biaya) Metode Harga Pokok Pesanan

COST ACCOUNTING (Akuntansi Biaya) Metode Harga Pokok Pesanan Dosen: Christian Ramos K COST ACCOUNTING (Akuntansi Biaya) Metode Harga Pokok Pesanan REFERENSI: Hongren, Charles T., Cost Accounting, Prentice Hall (BOOK) Vanderbeck, Principles of Cost Accounting, Cengage

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Penelitian sejenis ini pernah dilakukan oleh Hartinah dan Kaslani (2011);

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Penelitian sejenis ini pernah dilakukan oleh Hartinah dan Kaslani (2011); BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian sejenis ini pernah dilakukan oleh Hartinah dan Kaslani (2011); Handoyo dkk (2013); Agustin dkk (2015); Renandi dkk (2016); Yanti

Lebih terperinci

Latihan Soal Akuntansi Biaya & Praktek (1)

Latihan Soal Akuntansi Biaya & Praktek (1) Latihan Soal Akuntansi Biaya & Praktek (1) Pertemuan 1 1. Manakah yang termasuk jenis biaya jika digolongkan berdasarkan Tendensi Perubahannya terhadap Kegiatan atau Volume.. a. Biaya Pemasaran b. Biaya

Lebih terperinci

BAB IX METODE HARGA POKOK PESANAN

BAB IX METODE HARGA POKOK PESANAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AKUNTANSI BAB IX METODE HARGA POKOK PESANAN Drs. Heri Yanto, MBA, PhD Niswah Baroroh, SE, M.Si Kuat Waluyojati, SE, M.Si KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB 2 BEBAN POKOK PRODUKSI PESANAN (JOB ORDER COSTING)

BAB 2 BEBAN POKOK PRODUKSI PESANAN (JOB ORDER COSTING) BAB 2 BEBAN POKOK PRODUKSI PESANAN (JOB ORDER COSTING) Penentuan Biaya Berdasarkan Pesanan dan Penentuan Biaya Berdasarkan Proses Sistem Akuntansi Biaya Perpetual Penerapan Job Order Costing di Departemen

Lebih terperinci

PROCESS COSTING LANJUTAN

PROCESS COSTING LANJUTAN 1 MATERI-5 COST ACCOUNTING PROCESS COSTING LANJUTAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA 2 PRODUK YANG HILANG PADA AWAL PROSES Produk yang hilang pada awal proses dianggap belum ikut menyerap biaya produksi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 5 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama hal nya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

METODE HARGA POKOK PROSES

METODE HARGA POKOK PROSES METODE HARGA POKOK PROSES Metode pengumpulan biaya produksi berdasarkan departemen atau pusat biaya dinamakan metode harga pokok proses (process costing). Metode harga pokok proses biasanya digunakan oleh

Lebih terperinci

MET ME ODE P ODE ENOU EN MP OU ULAN U LAN HAROA POKOK

MET ME ODE P ODE ENOU EN MP OU ULAN U LAN HAROA POKOK METODE PENOUMPULAN HAROA POKOK METODE PENOUMPULAN HAROA POKOK/AKUMULASI BIAYA Metode akumulasi biaya adalah suatu cara untuk mengetahui berapa besar biaya yang dikeluarkan untuk suatu produk dan jasa atau

Lebih terperinci

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK Nurul Badriyah,SE,MPd ABSTRAK Direct costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mulyadi ada empat unsur pokok dalam definisi biaya tersebut yaitu :

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mulyadi ada empat unsur pokok dalam definisi biaya tersebut yaitu : BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Pengertian biaya yang dikemukakan oleh Mulyadi, dalam bukunya akuntansi Biaya ialah sebagai berikut : - Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatan utamanya mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan

Lebih terperinci

VARIABEL COSTING SBG ALAT BANTU MANAJEMEN

VARIABEL COSTING SBG ALAT BANTU MANAJEMEN VARIABEL COSTING SBG ALAT BANTU MANAJEMEN PENGERTIAN PENENTUAN HP VARIABEL PENTINGNYA KONSEP HP VARIABEL ELEMEN BIAYA YG TERMASUK BIAYA PRODUKSI TUJUAN PENENTUAN HP VARIABEL MANFAAT HP VARIABEL PERBEDAAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Akuntani Biaya 1. Pengertian biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam proses produksi dalam satu perusahaan manufaktur. Terdapat

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya Job Order Costing

Akuntansi Biaya Job Order Costing Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Ekonomi dan Bisnis Akuntansi 04 MK10230 Disusun Oleh Diah Iskandar SE., M.Si TUGAS PERKULIAHAN Akuntansi Biaya Job Order Costing Judul Tugas Studi Kasus Abstract

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana perusahaan sudah menggunakan prosedur akumulasi biaya Job Order Costing dalam menghitung biaya produksinya, mengetahui cara penetapan harga

Lebih terperinci

Sistem Akuntansi Biaya

Sistem Akuntansi Biaya Sistem Akuntansi Biaya Emmelia Doloksaribu 115030200111026 Razaq Dastanta Tarigan 115030200111029 Evelyn J. Worotikan 115030201111022 Virghina Ristanti 115030207111032 Sistem Akuntansi Biaya Sistem akuntansi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama hal nya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

SISTEM PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN (JOB ORDER COSTING ATAU JOB COSTING)

SISTEM PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN (JOB ORDER COSTING ATAU JOB COSTING) SISTEM PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN (JOB ORDER COSTING ATAU JOB COSTING) Job costing adalah biaya produksi yang diakumulasikan untuk setiap pesanan (job) yang terpisah. Suatu pesanan adalah output

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Menurut L. Gaylee Rayburn (1999:3), pengertian Akuntansi Biaya adalah sebagai berikut : Akuntansi Biaya adalah proses mengidentifikasi,

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA

MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA LABORATORIUM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 Universitas Sriwijaya Fakultas Ilmu Komputer Laboratorium LEMBAR PENGESAHAN MODUL PRAKTIKUM SISTEM

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Cost System and Cost Accumulation. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis

Akuntansi Biaya. Cost System and Cost Accumulation. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis Akuntansi Biaya Modul ke: Cost System and Cost Accumulation Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis Program Studi Akuntansi Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI www.mercubuana.ac.id Bahasan Flows of Costs

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

Lebih terperinci

Perhitungan Biaya Pesanan dan Biaya Proses. Kelompok 6

Perhitungan Biaya Pesanan dan Biaya Proses. Kelompok 6 Perhitungan Biaya Pesanan dan Biaya Proses Kelompok 6 Ajeng Nurlaily 1332501442 Erza Yunissa 1332500766 Reni Mulyaningsih 1332500840 Faza Amina Fitri 1332500907 Dian Novita Sari Tujuan Penggunaan Job Order

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Ada beberapa penafsiran mengenai pengertian Akuntansi Biaya seperti yang dikemukakan oleh : Menurut Mulyadi (2005:7) dalam bukunya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Ada beberapa pengertian biaya yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya: Daljono (2011: 13) mendefinisikan Biaya adalah suatu pengorbanan sumber

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Industri tekstil mempunyai peran yang penting dalam menunjang pembangunan di Indonesia karena produk tekstil di Indonesia sudah dapat diperhitungkan keberadaannya di pasar internasional sehingga

Lebih terperinci

Modul ke: COST ACCOUNTING JOB ORDER COSTING. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Riaty Handayani, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi.

Modul ke: COST ACCOUNTING JOB ORDER COSTING. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Riaty Handayani, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi. Modul ke: COST ACCOUNTING JOB ORDER COSTING Fakultas Ekonomi dan Bisnis Riaty Handayani, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Job-Order Costing (Sistem perhitungan biaya berdasarkan

Lebih terperinci

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri

Lebih terperinci

PENGANTAR AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN)

PENGANTAR AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN) PENGANTAR AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN) Karakteristik Perusahaan Manufaktur Dalam perusahaan manufaktur ada tiga kegiatan atau fungsi utama yaitu kegiatan produksi,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 5 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Menurut Kieso (2007:4) : Akuntansi adalah suatu sistem informasi yang mengidentifikasi, mencatat dan mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa ekonomi dari suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mempunyai tujuan tertentu. Menurut Herlambang (2005:21), Data adalah faktafakta

BAB II LANDASAN TEORI. mempunyai tujuan tertentu. Menurut Herlambang (2005:21), Data adalah faktafakta BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari beberapa prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Menurut Herlambang (2005:21), Data adalah faktafakta

Lebih terperinci

AKUNTANSI BIAYA. Lukita Tri Permata, SE., M.SI, Ak, CA

AKUNTANSI BIAYA. Lukita Tri Permata, SE., M.SI, Ak, CA AKUNTANSI BIAYA BAGIAN III SISTEM ADMINISTRASI PABRIK DAN AKUMULASI BIAYA Lukita Tri Permata, SE., M.SI, Ak, CA ARUS BIAYA PERUSAHAAN PABRIKASI a. Tahap pencatatan dan klasifikasi biaya b. Tahap pengelompokkan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 5 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu tipe akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi keuangan bukan merupakan tipe akuntansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan bagian akuntansi yang mencatat berbagai macam biaya, mengelompokkan, mengalokasikannya

Lebih terperinci

Soal Pilihan Ganda (bobot 30)

Soal Pilihan Ganda (bobot 30) Soal Pilihan Ganda (bobot 30) 1. Akuntansi biaya kurang berperan dalam: a. Penetapan biaya bunga yang bisa dikapitalisasi* b. Penetapan metode perhitungan biaya c. Penentuan biaya produk d. Pemilihan di

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu tipe keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya berikut : Menurut Mulyadi (2000: 6) pengertian Akuntansi Biaya adalah sebagai Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan,

Lebih terperinci

AKUNTANSI BIAYA MAKALAH HARGA POKOK PROSES

AKUNTANSI BIAYA MAKALAH HARGA POKOK PROSES AKUNTANSI BIAYA MAKALAH HARGA POKOK PROSES Nama Kelompok : 1. Dodi Agustinus BCA 112 048 2. Arif Prastyadi BCA 112 049 3. Moring Horoi BCA 112 052 4. Seprianto BCA 112 053 5. Wira Triawan BCA 112 061 6.

Lebih terperinci

VARIABLE COSTING. Penentuan Harga Pokok Variabel

VARIABLE COSTING. Penentuan Harga Pokok Variabel VARIABLE COSTING Penentuan Harga Pokok Variabel PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK Penentuan harga pokok produk dibedakan menjadi 2 metode: 1. Metode Full Costing Membebankansemua unsur biaya produksi baik yang

Lebih terperinci

AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK Anggaran,Aktual Dan Pembebanan

AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK Anggaran,Aktual Dan Pembebanan Modul ke: 12Fakultas Elok Ekonomi & Bisnis AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK Anggaran,Aktual Dan Pembebanan Kurniawati, SE, M.Ak Program Studi Manajemen MENURUT SIFATNYA Biaya bahan penolong Biaya reparasi

Lebih terperinci

BAB 6 ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK

BAB 6 ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK Penganggaran Perusahaan 95 BAB 6 ANGGARAN BIAYA OERHEAD PABRIK A. Penggolongan Biaya Overhead Pabrik Biaya overhead pabrik dapat digolongkan menjadi 3 yaitu: 1. Penggolongan biaya overhead menurut sifatnya.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut : 1. Pada produksi sablon perusahaan CV. Yabes Printing belum menggunakan metode harga

Lebih terperinci

AKUNTANSI BIAYA JOB COSTING ( HARGA POKOK PESANAN )---B.Linggar Yekti Nugraheni JOB COSTING. Job Costing Operation Costing Process Costing

AKUNTANSI BIAYA JOB COSTING ( HARGA POKOK PESANAN )---B.Linggar Yekti Nugraheni JOB COSTING. Job Costing Operation Costing Process Costing JOB COSTING METODE PRODUKSI DAN SISTEM AKUNTANSI Accounting System Job Costing Operation Costing Process Costing Type of Production Contraction Clothing Oil refinery Movie Studios Automobiles Paper Hospitals

Lebih terperinci

SISTEM BIAYA TAKSIRAN A. PENGERTIAN DAN TUJUAN SISTEM BIAYA TAKSIRAN Pengertian Sistem Biaya Taksiran Sistem biaya taksiran adalah salah satu harga

SISTEM BIAYA TAKSIRAN A. PENGERTIAN DAN TUJUAN SISTEM BIAYA TAKSIRAN Pengertian Sistem Biaya Taksiran Sistem biaya taksiran adalah salah satu harga SISTEM BIAYA TAKSIRAN A. PENGERTIAN DAN TUJUAN SISTEM BIAYA TAKSIRAN Pengertian Sistem Biaya Taksiran Sistem biaya taksiran adalah salah satu harga pokok yang ditentukan di muka untuk mengolah produk atau

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya PROCESS COSTING. Diah Iskandar SE., M.Si dan Lawe Anasta, SE.,M.S.,Ak. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi

Akuntansi Biaya PROCESS COSTING. Diah Iskandar SE., M.Si dan Lawe Anasta, SE.,M.S.,Ak. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi Modul ke: Akuntansi Biaya PROCESS COSTING Fakultas FEB Diah Iskandar SE., M.Si dan Lawe Anasta, SE.,M.S.,Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id PROCESS COSTING PENGERTIAN PROCESS COSTING Metode

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi keuangan yang membahas mengenai penentuan harga pokok produk. Akuntansi biaya secara khusus berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Harga pokok produksi merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui oleh

BAB I PENDAHULUAN. Harga pokok produksi merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Harga pokok produksi merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui oleh setiap perusahaan. Harga pokok produksi dapat dijadikan sebagai pedoman bagi

Lebih terperinci

BAB 3 BEBAN POKOK PRODUKSI PROSES (PROCESS COSTING)

BAB 3 BEBAN POKOK PRODUKSI PROSES (PROCESS COSTING) BAB 3 BEBAN POKOK PRODUKSI PROSES (PROCESS COSTING) Penekanan Akuntansi Berdasarkan Proses Ilustrasi Akuntansi Berdasarkan Proses Laporan Beban pokok produksi Berdasarkan Proses 81 BEBAN POKOK PRODUKSI

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Walter T Harrison JR. (2011:03) Mulyadi (2009:5)

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Walter T Harrison JR. (2011:03) Mulyadi (2009:5) BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama halnya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintah, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Job Order Costing. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

Akuntansi Biaya. Job Order Costing. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen. Akuntansi Biaya Modul ke: Job Order Costing Fakultas FEB Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Metode Akumulasi Biaya Metode akumulasi biaya yang paling banyak digunakan

Lebih terperinci

BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA

BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA Manajemen dalam menjalankan tugasnya harus mempunyai keahlian serta kemampuan untuk memanfaatkan setiap faktor produksi yang ada. Salah satu

Lebih terperinci

HARGA POKOK PESANAN. Kasus:

HARGA POKOK PESANAN. Kasus: 1 Kasus: HARGA POKOK PESANAN A. Informasi Umum Perusahaan Sejak tanggal 1 Januari 2013, Tuan Fadhil mendirikan sebuah perusahaan mebel JUJUR yang berlokasi di Dusun Ketulan RT04/RW02, Candibinangun, Pakem,

Lebih terperinci

AKUNTANSI BIAYA PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN JOB ORDER COSTING (BAB 5) VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

AKUNTANSI BIAYA PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN JOB ORDER COSTING (BAB 5) VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI Modul ke: AKUNTANSI BIAYA PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN JOB ORDER COSTING (BAB 5) Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Modul Modul berisi materi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi Biaya merupakan hal yang penting bagi perusahaan manufaktur dalam mengendalikan suatu biaya

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan (Job Order Costing) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Akuntansi Biaya. Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan (Job Order Costing) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Akuntansi Biaya Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan (Job Order Costing) Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Sistem Perhitungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya dan Pengklasifikasian Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya berkaitan dengan semua tipe organisasi baik organisasi bisnis, non bisnis, manufaktur, dagang dan jasa. Dalam

Lebih terperinci

Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Penjualan Dan Laba Operasi Pada Perusahaan Manufaktur

Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Penjualan Dan Laba Operasi Pada Perusahaan Manufaktur Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Financial Accounting 2015-12-21 Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Penjualan Dan Laba Operasi Pada Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Biaya l. Pengertian Akuntansi Pengertian akuntansi secara teoritis menurut Skausen dan Hongren (2001:6) adalah "proses pencatatan, penggolongan,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penentuan harga pokok produksi harus dilakukan dengan tepat karena hasilnya akan berpengaruh pada penetapan harga jual. Dalam menghitung harga pokok produksi dibutuhkan informasi yang handal mengenai

Lebih terperinci

Gaji merupakan pembayaran kepada tenaga kerja/karyawan yg didasarkan pada rentang waktu seperti gaji mingguan, bulanan dan lain sebagainya.

Gaji merupakan pembayaran kepada tenaga kerja/karyawan yg didasarkan pada rentang waktu seperti gaji mingguan, bulanan dan lain sebagainya. Biaya Tenaga kerja didefinisikan sebagai pembayaran-pembayaran kepada pada pekerja yang didasarkan pada jam kerja atau dasar unit yang diproduksi. Istilah yang digunakan utk biaya tenaga kerja ini adalah

Lebih terperinci

Modul ke: Job Order Costing. Konsep Job Order Costing. Fakultas FEB. Minanari, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

Modul ke: Job Order Costing. Konsep Job Order Costing. Fakultas FEB. Minanari, SE, M.Si. Program Studi Manajemen Modul ke: Job Order Costing Konsep Job Order Costing Fakultas FEB Minanari, SE, M.Si Program Studi Manajemen TUJUAN BELAJAR Mahasiswa dapat memahami perbedaan antara METODE HARGA POKOK PESANAN DAN METODE

Lebih terperinci

HARGA POKOK PROSES. Kasus:

HARGA POKOK PROSES. Kasus: 1 Kasus: HARGA POKOK PROSES A. Informasi Umum Perusahaan Sejak tanggal 1 Januari 2013, Tuan Akbar mendirikan sebuah perusahaan genting Mutiara Indah yang berlokasi di Magelang, Sendangadi, Mlati, Sleman.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1. Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan hal yang paling penting bagi manajemen perusahaan sebagai basis data biaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya merupakan salah satu pengeluaran yang pasti dalam suatu perusahaan, oleh karenanya, biaya sangat diperlukan dalam

Lebih terperinci

2.1.2 Tujuan Akuntansi Biaya Menurut Mulyadi (2007:7) akuntansi biaya mempunyai tiga tujuan pokok yaitu:

2.1.2 Tujuan Akuntansi Biaya Menurut Mulyadi (2007:7) akuntansi biaya mempunyai tiga tujuan pokok yaitu: 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan hal yang paling penting bagi manajemen perusahaan sebagai basis data biaya

Lebih terperinci

Clara Susilawati, MSi

Clara Susilawati, MSi Clara Susilawati, MSi Bahan baku (direct material) adalah bahan yang digunakan untuk membuat produk jadi dan dapat diidentifikasi secara fisik ke produk. Bahan baku merupakan bagian integral dari produk

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL

PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL PENGERTIAN PENENTUAN HP VARIABEL PENTINGNYA KONSEP HP VARIABEL ELEMEN BIAYA YG TERMASUK HARGA POKOK PRODUK TUJUAN PENENTUAN HP VARIABEL MANFAAT HP VARIABEL PERBEDAAN KONSEP

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Biaya dan Beban Masiyah Kholmi dan Yuningsih biaya (cost)

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Biaya dan Beban Masiyah Kholmi dan Yuningsih biaya (cost) BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Biaya dan Beban Salah satu data penting yang diperlukan oleh perusahaan dalam menentukan harga pokok adalah biaya. Biaya mengandung dua pengertian, yaitu dalam beban

Lebih terperinci

BAB IV HARGA POKOK PESANAN

BAB IV HARGA POKOK PESANAN BAB IV HARGA POKOK PESANAN Clara Susilawati,MSi Jurusan Akuntansi Unika Soegijapranata SISTEM PERHITUNGAN BIAYA PRODUK ( PRODUCT COSTING) Cost accumulation method merupakan metode untuk mengumpulkan biaya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertiandan Klasifikasi Biaya Produksi

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertiandan Klasifikasi Biaya Produksi BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertiandan Klasifikasi Biaya Produksi Hansen dan Mowen ( 2012 : 47 ) menjelaskan bahwa Biaya (Cost) adalah nilai kas atau setara kas yang di korbankan untuk mendapatkan barang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Menurut Hansen dan Mowen (2011:47) Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi

Lebih terperinci