BAB III ANALISIS KEGAGALAN PETAHANA WIDYA KANDHI SUSANTI DALAM PILKADA KABUPATEN KENDAL TAHUN 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ANALISIS KEGAGALAN PETAHANA WIDYA KANDHI SUSANTI DALAM PILKADA KABUPATEN KENDAL TAHUN 2015"

Transkripsi

1 BAB III ANALISIS KEGAGALAN PETAHANA WIDYA KANDHI SUSANTI DALAM PILKADA KABUPATEN KENDAL TAHUN 2015 Dalam bab 3 ini penulis akan membahas terkait kekalahan Widya Kandhi Susanti dalam Pilkada Kabupaten Kendal tahun Penulis menganalisis penyebab kegagalan berdasarkan definisi operasional pada bab 1, kemudian penulis melakukan penelitian di Kabupaten Kendal dan mengacu kepada defini operasional supaya pembahasan meluas dan mampu menjawab rumusan masalah. A. Analisis faktor-faktor Kegagalan strategi Strategi merupakan cara yang digunakan untuk mecapai tujuan, dalam hal ini yaitu strategi yang digunakan oleh Widya Kandhi dan PDIP untuk mempertahankan kekuasaannya di kabupaten Kendal. Kekalahan Widya Kandhi dan PDIP berdampak tidak bisa lagi menguasai kembali Kabupaten Kendal untuk lima tahun kedepan. Kekalahan tersebut tidak dilepaskan dari kegagalan strategi yang digunakan oleh Widya Kandhi. Hal ini memicu penulis untuk perlu meneliti faktor-faktor penyebab kegagalan Strategi Widya Kandhi. 1. Stretegi Pendekatan pasar Dalam pendekatan strategi ini kepada masyrakat ada tiga pendekatan yang dilakukan oleh Widya Kandhi dan Partai Politiknya: a. Push Marketing 62

2 Dalam strategi ini partai politik berusaha mendapat dukungan melalui stimulan yang diberikan kepada masyarakat. Artinya dalam hal ini bagaimana penyampaian produk-produk politik langsung kepada masyarakat. Widya Kandhi sendiri sebenarnya lebih memiliki cukup banyak waktu untuk menyampaikan produk-produk politiknya. Waktu 5 tahun selama menjabat adalah waktu yang cukup lama untuk membentuk produk politiknya lebih dikenal oleh masyarakat. Dalam push marketing masyarakat perlu mendapat dorongan dan energi untuk ke bilik suara da mencoblos kontestan. Disamping itu kandidat perlu menyediakan sejumlah alasan yang rasional maupun emosional kepada para pemilih untuk memotivasi meraka agar bersedia memberikan dukungan tanpa alasan-alasan aspirasi tidak di dengar. Pada dasarnya push marketing adalah usaha agar produk politik dapat menyentuh para pemilih secara langsung dengan cara yang lebih personal Pada Pilkada 2015 Widya Kandhi menggunakan strategi yang hampir sama seperi 2010 yaitu pendekatan dengan masyarakat dengan cara terjun langsung atau keliling-keliling ke daerah. Menurut Widya Kandhi Selama menjabat saya keliling rutin ke desa-desa untuk menggali aspirasi dari masyarakat. Walaupun saya dilarang oleh bawahan saya, karena membahayakan jika ada warga yang tidak suka dengan saya da berbuat macam-macam. Namun saya tetap memberanikan diri turun ke desa-desa supaya aspirasi bisa didengar langsung dari masyrakat. 1 Selama menjabat sebagai Bupati, Widya Kandhi juga sudah menyapaikan produkproduk politik berupa penjaringan Aspirasi melalui kunjungan ke Desa-Desa. Hal tersebut melupakan lumrah terjadi oleh petahana dimana bisa melakukan kampanye 1 Pernyataan langsung Widya Kandhi Kepada penulis 63

3 permanen selama menjabat menggunakan anggaran dinas-dinas untuk menarik lebih dekat dengan masyrakat. Penyampaian Produk politik yang diharapkan dapat meraih partisipasi dari dalam masyarakat melalui kunjungan-kunjunga hal tersebut tidak berhasil meraih simpatik dari masyarakat. Menurut Sunarmen Sebelum pemilihan saya diundang lagi oleh orang bu Widya waktu beliau dikelurahan, namun saya tidak hadir. Saya kecewa karena percuma penampungan-penampungan aspiras namun tidak terealisasi. Waktu pemilihanpun saya dirumah tidak ikut memilih ke TPS(Tempat Pemungutan Suara). Padahal dulu saya ikut membantu kemenangan bu Widya lho 2 Karena banyak janji-janji politik yang belum terealisasikan menyebabkan kekecewaan dari masyarakat. Push Marketing yang diharapkan mampu memberikan dorongan kepada masyarakat untuk datang ke bilik suara dan memilih Kontestan tidak berhasil. Citra Widya Kandhi yang dinilai buruk dalam masalah pembangunan menjadikan produk yang buruk untuk diterima lagi oleh masyarakat. Kegagalan dalam Strategi push marketing akan dibahas lebih jelas dalam pembahasan selanjutnya dalam Petahana. b. Pass Marketing Strategi ini menggunakan individu atau maupun kelompok yang dapat mempengaruhi opini pemilih. Sukses dan tidak penggalangan massa akan sangat ditentukan oleh pemilihan influencer. Dalam Strategi ini Widya Kandhi dari PDIP dan wakilnya Muhamad Hilmi dari PKB menggunakan mesin 2 partai yaitu PDIP dan PKB dalam melakukan pass marketing. Dalam pass marketing partai pengusung menggunakan estimasi kekuatan massa yang dimiliki partai berdasarkan 2 Ungkapan Sunarmen kepada peneliti 64

4 jumlah massa yang didapat ketika pemilihan legislatif atau peroleh suara yang didapat dari DPRD. Selain itu pass marketing juga menggunakan simpatisan maupun relawan untuk mempengaruhi opini pemilih. Namun dalam strategi ini ada beberapa beberapa masalah penghambat dalam pass marketing : 1. Internal PDIP Dari internal PDIP sendiri pada awalnya agak sedikit renggang. Tidak bisa dipungkiri dalam setiap partai ada persaingan tersendiri antar kader partai untuk mendapatkan rekomendasi. Dimulai dari awal pencalonan bakal calon bupati menurut Supomo diperoleh untuk diajukan ke DPP hanya 2 yaitu widya kandi susanti dengan mantan DANDIM (Komandan Distrik Militer) yaitu Wiratno 3. Bapak Wiratno merupakan rekomendasi bapak Prapto utono yang sekarang menjadi ketua DPRD Kabupaten Kendal dari fraksi PDIP. Bapak Prapto juga merupakan tokoh pembesar partai PDIP di Kabupaten Kendal. Syarat utama menjadi ketua DPRD adalah mendapat suara terbanyak. Padahal waktu itu yang mendapat perolehan suara terbanyak dari kabupaten kendal adalah Bintang Yudha Daneswara yang notabene adalah anak Dari ketua Partai PDIP kabupaten kendal yaitu Widya Kandhi Susanti. Beliau bisa menjadi Ketua DPRD menggantikan posisi yang seharusnya ditempati Bintang Yudha dari fraksi PDIP menandakan figur yang juga berpengaruh dalam internal PDIP sendiri. 3 Wawancara dengan Supomo 65

5 Setiap DPRD dalam PDIP memiliki pengaruh yang besar untuk partaiyos Haris mengungkapkan: DPRD yang berasal dari partai PDIP mempunyai pengaruh yang besar karena meraka lebih mudah berkalkulasi mereka menjadi anggota dewan kemudian potensi voter potensi suara yang dimiliki kan sudah tahu sebetulnya. Jadi mereka lebih bisa merencanakan, mengira-ngira prosentasi serta sebagainya hasil dari output mereka ketika pileg (Pilihan legislatif) itu berjalan 4 DPRD itu sendiri memiliki peran yang sangat penting dalam mensukseskan calon bupati. Perhitungan suara partai dalam pemilihan bupati dapat ditentukan dari perolehan suara yang didapat oleh partai dari hasil Pileg. Sehingga suara anggota DPRD menentukan suara untuk Bupati. Perpedaan pendapat didalam internal partai merupakan hal yang lumrah. Namun perbedaan pendapat yang dapat membuat hubungan merenggang akan sangat membahayakan bagi partai sendiri. Apalagi hubungan anggota Partai yang berpengaruh dan mempunyai massa pendukung. Hal tersebut dapat menurunkan kukuatan partai dalam PILKADA. Ahmad Suyuti mengungkapkan, Pada awalnya kurang harmonis, Tapi karena satu komando ketika DPP sudah menginstruksikan A ya semuanya harus A. Kalau tidak mau ya monggo menyingkirkan diri dari PDIP. 5 Kekecewaan karena bakal calon yang diusung tidak mendapat rekomendasi berakibat ada sedikit kerenggangan dalam internal PDIP sehingga pada awalnya kurang harmonis. Karena PDIP satu komando apapun yang ditetapkan DPP harus diikuti menjadikan kader partai menjadi terpaksa mengikuti instruksi tersebut. Keterpaksaan tersebut yang kadang menjadikan 4 Wawancara yos hari pengurus PAC patean 5 Wawancara Ahmad suyuti Anggota DPRD 66

6 dukungan dari personal kader kurang maksimal. Walaupun pada akhirnya tetep berjalan satu komando. 2. Partai Koalisi Koalisi dengan PKB dan Nasdem diputuskan untuk memperkuat mesin partai dalam menjalankan roda pemerintahan. Pengaruh dari adanya koalisi sendiri yaitu untuk memperkuat dalam penetuan kebijakan. Karena kebijakan yang dihasilkan oleh legislatif ditentukan dari suara terbanyak anggota dewan. Selain itu koalisi dapat menambah suara yang masuk ke partai. Akumulasi perhitungan suara masuk ke partai dapat diprediksi dari jumlah massa yang dimiliki tiap partai berdasarkan hasil perolehan suara dalam Pileg. Diagram 3.1 Persentase Perolehan Suara pada Pemilu Legislatif 2014 untuk wilayah Kendal (akumulatif) Sumber : Data KPU kendal Diagram 3.2 Jumlah kursi setiap partai di DPRD Kabupaten Kendal tahun

7 Sumber : Data KPU Kendal Dari perolehan suara yang didapat ketika pemilihan legislatif PDIP mendapat suara paling banyak diisusul dengan suara PAN dan Kemudian PKB.Hasil akhir perhitungan diantaranya PDIP berhasil menduduki tempat teratas dengan jumlah suara suara. Meskipun jumlah yang kursi yang didapat oleh PAN lebih bayak dari PKB, namun hasil suara yang masuk PKB lebih unggul yaitu sementara partai PAN memperoleh suara Atas dasar pertimbangan untuk memperkuat mesin partai PDIP mengusung wakil bupatinya dari PKB yaitu MOHAMAD HILMI atau yang biasa disebut gus Hilmi. Cukup mengejutkan atas nama gus Hilmi yang diajukan dari partai PKB untuk maju mendampingi Widya Kandhi. Dari kami mengajukan nama-nama dari PKB sebagai wakil ibu. Tapi pada saat itu tiba-tiba dan mendadak dari PKB muncul nama Gus Hilmi 6 Sebelumnya dari PDIP sendiri sudah mengajukan beberapa nama dari PKB namun tidak tahu kenapa tiba-tiba muncul nama gus Hilmi. Yang baru dikenal 6 Wawancara dengan Bintang Yudha Daneswara 68

8 ternyata beliau adalah putra dari KH. Dimiati rois kiai besar dari kaliwungu dan adik dari DPR RI dari fraksi PKB juga gus Alam. Jadi memang gus Hilmi ini memang belum pernah berkecimpung di dalam bidang politik sama sekali dan memang belum dikenal dalam dunia perpolitikan dan bahkan di dunia yang luas di kabupaten kendal. Pada awal pencalonan WALI (Widya dan Hilmi) internal partai PDIP merasa PD (Percaya Diri). Dari hasil survey yang dilakukan oleh internal partai ratarata mengatakan suara pasangan calon Wali diatas 55 %. Menurut Sutomo Isu yang berkembang diluar hampir tidak ada orang atau pasangan calon yang berani mendaftarkan diri. Artinya saking mungkin prediksi dimasyarakat ini sulit untuk dikalahkan kalau seperti ini tidak ada yang berani mencalonkan menjadi bupati. Pada awal pencalonan internal partai begitu optimis dengan perolehan suara yang akan didapat. Ditambahkan lagi dengan berita tidak adanya lagi pasangan yang berani mecalonkan diri. Mirna Annisa dan pasanganyapun juga dikabarkan ragu-ragu. Mereka mendaftarkan bupati dan wakil bupati ke kantor KPU terdekat 5 menit sebelum penutupan. Setelah dilaksanakan Pilkada dari PDIP cukup menyayangkan kinerja dari PKB itu sendiri. PKB dirasa kurang begitu sungguh-sungguh dalam mendukung pasangan Wali. Seperti yang diungkap oleh Bintang Yudha D: Wakil memang kita ajukan dari PKB akan tetapi yang bersangkutan itu bukan merupakan struktur dari PKB sendiri sehingga yang kami alami kinerja dari partai pengusung termasuk PKB justru kurang dibandingkan dengan PDIP itu sendiri. 7 7 Wawancara dengan Bintang Yudha Daneswara 69

9 Status calon wakil bupati yang bukan merupakan struktural partai menjadi kendala tersendiri dalam berjalanannya roda koalisi. Memang koalisi dengan Partai Nasdem dan PKB. Namun Nasdem sendiri tidak banyak punya massa. Partai PDIP sangat berharap besar kepada PKB. Kekecewan PDIP dikarenakan hasil suara yang didapat hampir sepenuhnya berasal dari suara PDIP waktu Pileg. Bintang Yudha juga menambahkan, Jumlah suara untuk legislatif itu banyak namun ketika pemilihan eksekutif sedikit, sedangkan suara ibu widya itu hampir sama suaranya dengan jumlah suara PDIP di legislatif. Ya memang ada bantuan tapi tidak maksimal dari PKB. 8 Perolehan suara yang didapat sebesar atau 37,78% dari suara keseluruhan suara sah yang masuk KPU diklaim bahwa sebagian besar berasal dari partai PDIP. Ahmad Suyuti anggota DPRD kendal mengunggkapkan: Faktor yang menyebabkan gagal. Antara lain partai koalisi kita gak jalan, dulu kita kita berkoalisi dengan PKB. Ternyata dari kubu NU nya sendiri juga pecah. Di internal PKB juga pecah, artinya yang kita dapat suara kemarin itu hanya suara PDIP. Murni dari suara kader-kader PDIP sendiri. PKB yang identik dengan NU (Nahdhotul Ulama) secara terang-terang menyatakan dukungan malah kepada lawan dari WALI yaitu kepada Mirna Annisa dan Masrur. Hal tersebut dilakukan oleh Daniel Royan selaku ketua NU Kabupaten Kendal dan juga sekaligus tokoh yang cukup berpengaruh di dalam PKB. Adanya surat kontrak, jelas KH Danial Royyan membawa nama NU untuk berpolitik praktis mendukung pasangan calon Bupati 8 Ibid, 70

10 Kendal Mirna Anissa - Masrur Maskur, 9 ungkap Wakil Ketua LPBH NU Kabupaten Kendal, Ali Rozikin, sekaligus koordinator forum penyelemat NU Kendal. KH Danial Royyan, mengedarkan surat kontrak politik kepada majelis wakil cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU), jamaah Fattayah, jamaah muslimah dan beberapa lembaga dibawah naungan NU Kendal. Hal tersebut sangat menyalahi aturan dan PCNU(Pengurus Cabang Nahdhotul Ulama) kendal sempat mau dibekukan oleh PBNU. Surat yang diedarkan berisi tentang dukungan kepada Mirna dan Masrur. NU kendal sangat menyalahi aturan karena NU tidak boleh ikut campur dalam urusan politik praktis, bahkan sekelas PB NU hanya dapat memberikan rekomendasi himbauan agar memilih pemimpin yang berasal dari NU. Tindakan yang dilakukan oleh KH Danial tersebut sangat merugikan pihak PKB yang identik dengan NU dan kebetulan calonnya gus Hilmi adalah orang NU. Isu yang berkembang di dalam masyrakat kendal, calon bupati Mirna menjajingan uang 1 M untuk pembangunan Rumah Sakit NU. Masyarakat kendal yang mayoritas adalah kalangan NU sangat senang mendengar hal tersebut. Ditambah lagi isu selama menjabat Widya kandhi kurang begitu menguntungkan NU seperti contohnya janji pembangunan masjid untuk NU namun selama 5 tahun menjabat tidak kunjung dibangun. Kurang harmonisan internal PKB juga nampak terlihat ketika KH Mustamsikin wakil bupati Kendal yang waktu menjabat bersama Widya 9 Metrojateng, 2015, Dukung Mirna, PCNU Kendal Terancam Dibekukan. diambil dari pada 10 juli 2017 pukul WIB 71

11 Kandhi tidak mau lagi di calonkan untuk mendampingi Widya kandhi lagi. Menurut Jamuludin tokoh masyarakat di kawedanan selokaton, sebenarnya jika pak Mustamsikin mendampingi lagi kemugkinan akan bisa mendapat kursi lagi. Dikarenakan di Kendal bagian atas (kecamatan Plantungan, Sukorejo, Pageruyung, dan Patean) hanya ada nama Mirna yang berasal dari daerah atas tepatnya dari kecamatan Pageruyung. Elektabilitas Mustamsikin lebih tinggi dibanding dengan Mirna Annisa, beliau tokoh agama dan dianggap gurunya para guru ngaji di kendal bagian atas. Adanya kurang harmonisan di kubu internal PKB sendiri yang menjadikan Mustamsikan pindah ke partai PPP dan kemudian sekarang malah menjadi Ketua DPC partai PPP. 3. Kesalahan memilih relawan kesalahan terjadi kepada orang kepercayaan Widya Kandhi ketika menjabat yang berdampak merugikan masyarakat. Yos haris mengungkapkan ada catatan tersendiri terkait kesalahan orang kerpercayaan, tidak tahu darimana alokasinya baik pusat maupun provinsi ini yang membawa salah orang kadang-kadang. Contohnya si A sebenernya lebih tahu daripada si B. Karena kedekatan seorang bupati yang lebih dengan si B, tanpa memperhitungkan si A yang lebih tahu. Itu angaran diberikan kepada si B. Komunikasi yang terputus semacam ini dan komunikasi penting seperti ini yang kadang jarang dilakukan artinya tidak ada semacam konsolidasi. Jadi lebih kepada egosentrisnya seorang widya kandhi. 10 Keegoisan seorang Widya Kandhi yang terlalu mempercai orang terdekatnya tanpa mendengarkan yang lain berdampak kepada tidak tepatnya pembangunan di masyarakat. Contohnya dalam hal ini kepentingan untuk 10 Wawancara dengan Yos Haris sekretaris PAC PDIP Patean 72

12 sebuah desa butuhnya air. Namun dalam politik alokasi anggarannya itu yang turun adalah jalan. Kesalahan tersebut simpatisan atau relawan dari masyarakat. Kesalahan lain yaitu penentuan orang-orang dinas yang tidak sesuai kompetensinya seperti penentuan Kepala Dinas yang berakibat pada buruknya pembangunan. Serta hubungan yang terlalu mempercayai orang kepercayaan membuat arogansi sendiri di dalam internal birokrasi sehingga muncul isu Pokoke Ganti. Kesalahan orang kepercayaan akan dibahas lebih lanjut dalam pambahasan selanjutanya terkait Petahana. c. Pull Marketing Stretegi ini menitik beratkan pada image politik yang positif. Bagaimana penyampaian produk politik dengan media massa. Dalam hal ini Widya Khandi sudah memberikan image politik yang sudah cukup baik. Selaku Petahana dalam kepengurusannya ia banyak di sorot oleh Media Massa dalam sektor pembangunan yang berdampak luas. Seperti contohnya pembangunan Dermaga, dan pembangunan KIK (Kawasan Industri Kendal) yang dapat mengundang Investor dari luar Negri seperti singapuran dan jepang. Bahkan peresmiannya dihadiri oleh Presiden Indonesia JOKOWI. Selain itu juga beliau juga medapat penghargaan dari Presiden SBY dalam hal kepeduliannya terhadap lingkungan hidup karena pembuatan perda SUSU (Sak Uwong Sak Uwit) tentang penanaman satu pohon yang di wajibkan bagi setiap pasangan yang menikah dah setiap kelahiran bayi. 73

13 Selaku petahana ia lebih banyak dikenal oleh masyarakat. Dan penyampaian simbol-simbol seperti poster dan baliho lebih banyak dibandingkan dengan pasangannya Mirna Annisa. Namun yang dibagun secara positif oleh Widya Kandhi tidak mampu menarik simpati dari masyarakat ketika Isu pembangunan infrastruktur khusunya jalan di kabupaten Kendal buruk. Masyarakat awam tidak akan melihat Kendal dari penilaian luar. Indikator dalam masyarakat menentukan baik dan buruknya kinerja seorang Bupati berdasarkan pembangunan yang di ada sekitarnya khususnya jalan. Ada beberapa hal sehingga image positif yang dibangun oleh Widya Kandhi gagal dan akan dibahas dalam pembahasan selanjutnya pada Petahana dan Dinasti Politik. B. Petahana Terpilihnya calon kandidat kepala daerah atau incumbent sebenarnya sangat mudah. Apalagi partai yang sudah mempunyai massa yang besar. Sejak era roformasi PDIP mulai naik daun di kabupaten Kendal sendiri. Terbukti selama 15 tahun Bupati Kabupaten Kendal di pegang oleh partai PDIP. PDIP sebenarnya mempunyai kesempatan besar untuk naik kembali pada tahun Namun karena menurunnya kinerja pemerintah menjadikan PDIP tidak bisa lagi melanjutkan estafet kepemimpinannya. Ada beberapa catatan yang menyebabkan Widya Kandhi gagal dalam melanjutkan kepemimpinannya. 1. Kampanye permanen Widya Kandhi selaku kepala daerah selaku incumbent sebelumnya menjabat sebenarnya memiliki keuntungan popularitas. Selain itu keuntungan tidak 74

14 kalah hebat yaitu Widya Kandhi dapat melakukan kampanye untuk mengenalkan dirinya yang dibungkus dengan kegiatan pemerintah sehingga tidak perlu mengeluarkan uang pribadi berupa kunjungan ke desa-desa dalam proses penjaringan aspirasi. Progam kerja kunjungan ke desa-desa tidak meningkatkan simpatik masyarakat malah dianggap mengecewakan masyarakat. Seperti yang diungkapkan oleh Bintang Yudha Daneswara: Kunjungan ke desa-desa itu harapan dari pemerintah bisa menyerap aspirasi dari masyarakat. Akan tetepi setelah dari ibu Widya berkunjung tetapi belum juga terealisasi aspirasi-aspirasi dari masyarakat tersebut, itu yang menyebabkan kekecewaan dari masyarakat. Kenapa beliau sudah berkunjung kesini akan tetapi belum terealisasi juga. Kepercayaan masyarakat kepada Widya semakin menurun, hal tersebut dikarenakan banyak janji-janji politik yang belum terealisasi ditambah lagi dengan kunjungan Widya ke desa-desa yang tidak dapat merubah sekali keadaan di masyarakat terutama pembangunan. Melalui jaringan birokrasi yang harapannya incumbent dapat memobilisasi mesin birokrasi untuk memobilisasi massa. Karena sebagai kepala daerah yang sedang berkuasa ia dapat memanfaatkan progam-progam dan anggaran pemerintah untuk meningkatkan popularitas. Hal yang seharusnya bantuan dari pemerintah untuk masyarakat yang diharapkan mampu menarik simpatik dan hubungan emosional dengan masyarakat. Yang terjadi malah sebaliknya, masyarakat menjadi tidak percaya dengan Widya Kandhi birokrasi tidak berjalan dengan baik. Hal tersebut karena kesalahan dalam memilih orang di dinas. Pernyebab kampanye permanen menjadi bumerang yang tidak menguntung disebabkan karena: a. Buruknya Kinerja Pemerintah 75

15 Bukan hal yang aneh ketika seorang pemimpin menentukan siapa orangorang dibawahnya untuk membantunya dalam bekerja. Widya Kandhi selaku kepala daerah memiliki hak dalam menentukan orang-orangnya untuk mengisi struktural dalam menjalankan roda pemerintahan. tidak menutup kemungkinan menentukan dari mulai orang-orang Dinas di kabupaten sampai dengan orangorang di tingkat desa. Kepala dinas merupakan unsur terpenting dalam membantu kinerja Bupati selaku eksekutif atau pelaksana kinerja pemerintah. Kepala Dinas ditentukan oleh Kepala Daerah atau Bupati dalam hal ini Widya Kandhi dan bertanggung jawab untuk mentransformasikan Visi dan Misi Bupati menjadi suatu progam kerja yang bisa dirasakan oleh masyarakat. Penyebab buruknya pembangunan seperti yang diungkapkan Bintang Yudha Daneswara selaku Anggota DPRD: Kepala Dinas yang ditaruh di dinas-dinas penting, di dinas utama khususnya dinas yang menangani pembangunan itu kurang kompeten, beliau tidak bisa menyelesaikan problematika ketika akan menyelenggarakan suatu lelang. Lelang biasanya dilakukan cukup 3 bulan persiapannya itu, bulan maret harus sudah siap tapi ini bisa sampai juliagustus seperti itu. Sehingga memasuki masa perubahan itu yang terjadi terus menerus kemudian tidak bisa menyelesaikan. 11 Keterlamabatan Dinas-Dinas dalam menjalankan lelang berdampak langsung kepada masyarakat yang juga terlambat dalam menikmati pembangunan. hal tersebut akan semakin parah jika keterlambatan kemudian sampai akhir gagal lelang. Bintang Yudha menambahkan, ketika tidak ada pengusaha-pengusaha yang ikut melaksanakan lelang. Tidak bisa mempromosikan lelang-lelang itu sampai keluar daerah supaya pengusaha-pengusaha tertarik mengikuti 11 Wawancara dengan Bintang Yudha Daneswara 76

16 lelang dikabupaten kendal. Kepala dinas ini tidak mempunyai solusi khususnya saya kira apabila ketika terjadi gagal lelang dan gagal lelang tersebut masih jauh dari batas-batas pengehentian lelang, itu misalnya lelang dilaksanakan bulan maret. Itu masih ada beberapa bulan untuk melaksanakan lelang di bulan selanjutnya, namun ini tidak. Persiapanya hampir setengah tahun sendiri, sehingga sudah gagal lelang sudah tidak bisa diulang kembali. Ini tidak bisa disesuaikan oleh kepala dinas terkait. Masalah yang dihadapi pada waktu sebelum 2016 itu lelang minimal dilakukan oleh 3 jasa konstruksi. Sehingga jika lelang haya diikuti oleh 1 jasa konstruksi tidak bisa dilakukan. Hal ini menandakan dinas-dinas terkait tidak cukup memiliki kecakapan dalam melakukan lelang dan melakukan promosi-promosi supaya lelang mampu diikuti oleh pengusaha dari luar kabupaten Kendal. Mulai tahun 2013 banyak jalan yang belum terealisasi karena pada saat itu dinas-dinas terkait seperti dinas PU banyak SILPA (Sisa Lebih Penggunaan Anggaran) hampir M yang menyebabkan tidak jalannya roda pemerintahan, tidak jalannya pembangunan jalan lelangpun banyak yang tidak berhasil. Banyak lelang yang gagal dan banyak lelang yang tidak terealisasi. Ini cukup disayangkan kinerja dinas terkait ketika mereka sudah terlambat dalam melakukan lelang kemudian lelang pada akhirnya gagal, ini sangat merugikan masyarakat. Salah satu kesalahan Widya Kandhi adalah menempatkan Kepala Dinas yang tidak berkompeten. Banyaknya dana yang tidak terserap dan banyak sekali lelang yang tidak berlahasill dilaksanakan sebenarnya legislatif yang memiliki fungsi anggaran sudah memperingatkan untuk mengavaluasi dan mengganti Kepala Dinas yang kurag kompeten, namunwidya Kandhi tetap mempertahankan orang tersebut. 77

17 Gambar 3.1 Kondisi jalan Kendal Sumber : Koran Sindo (Rabu, 14 Januari :26 WIB) Di tahun 2014, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kendal mencatat sepanjang 468 kilometer dari total panjang 720 kilometer jalan di Kabupaten Kendal mengalami kerusakan parah. 12 Hal tersebut menandakan bahwa kerusakan jalan di kabupaten ini mencapai 65 persen. Artinya jika masyarakat menilai kinerja pemerintah dari pembangunan jalan, maka ada lebih dari 50% masyarakat kecewa jalan disekitarnya belum diperbaiki oleh pemerintah. Tentu saja ini sangat mempengaruhi pandangan masyarakat terkait pemerintahan Widya Kandhi yang kurang bagus. Pembagunan yang begitu terhambat ini buka 12 Wikha Setiawan, Sindonews, Rabu 14 Januari 2015 Jalan Rusak Ganggu Aktivitas Warga Kendal, diakses dari : pada 23 juli 2017, pukul 22:05 WIB 78

18 sepenuhnya kesalahan Widya Kandhi, namun juga kesalahan para Dinas yang kurang cakap melakukan pekerjaannya. Penaruhan orang-orang pada dinas yang bersangkutan dengan masyarakat juga harus diperhatikan. Hal tersebut dapat mempengaruhi kepercayaan dimasyarakat kepada seorang pimpinan. Seperti yang diungkapkan oleh Yos Haris: Dalam menempatkan orang-orangnya di dinas penting seperti kesehatan itu adalah sektor-sektor penting yang bersentuhan langsung dengan masyarakat dalam hal ini terutama orang miskin. Ada semacam euforia alumnus sekolahnya. Saya gak melihat emang ada orang yang berkompetensi kemudian memiliki potensial yang baik, yang bisa diberikan kepercayaan tanpa melihat latar belakang dari lulusnya darimana itu sangat sulit, lebih kepada oh itu koncoku sek. 13 Proses penempatan orang kepercayaan tentu boleh saja, namun hal ini akan menjadi baik kalau pertimbangan Widya Kandhi oh itu koncoku sek memang punya kompetensinya. Tapi kalau memang tidak sebaiknya jangan sekai-sekali dilakukan. Secara tidak langsung hal itu menghancurkan karir Widya Kandhi secara perlahan. Alangkah lebih baiknya Widya Kandhi melakukan seleksi secara terbuka dan menempatkan orang yang memiliki kualitas terbaik pada tempatnya tanpa memperhatikan latar belakang alumnus. Yos juga menambahkan, Kalau yang diberikan kepercayaan mempunyai tanggung jawab semacam itu kemudian tidak bisa melihat itu adalah sebuah amanah itu akan menjadi besar kepala dan malah menjadi bumerang bahwa meraka aku iki lho dan lain sebagainya. Itu nek saya mengevaluasinya semcam itu. Kepercayaan yang diberikan kepada bawahnnya terlalu berlebihan tanpa Widya Kandhi mendengarkan pendapat lain itu menjadikan kesombongan sendiri kepada 13 Wawancara dengan Yos Haris 79

19 orang tersebut. Dampaknya ketika orang tersebut sombong maka akan berbuat arogansi (sewena-wena). 2. Budaya Masyarakat Budaya politik di Kabupaten Kendal identik dengan money politic. Perceraian dengan Hendy juga menyebabkan menurunnya modal financial. Hampir menyeluruh di kabupaten Kendal setiap ada pesta politik baik itu pemilihan legislatif maupun pemilihan bupati money politic tidak bisa dihilangkan dari masyarakat sendiri. Artinya dalam setiap proses politik penjaringan kontrak atau komitmen dengan masyarakat membutuhkan adanya dana. Masyarakat tidak mau lagi menunggu janji-janji yang dari awal mereka ingin buktikan. Minimal ada bentuk-bentuk komitmen awal harus ada. Menurut Supomo Dulu memang waktu ibu maju di tahun 2010 itu ibu masih suami istri dengan pak Hendi ya. Keluarga cangkringan turut membantu. Bahkan adiknya pak Hendi pak Hj. murdoko yang akrab dipanggil pak Duku. Itu memback up sekali. Pak Murdoko itu turun kesini. 14 Adanya dukungan keluarga besar Cangkiran sangat membatu dan berpengaruh sekali. Supomo juga waktu keluarga cangkiran masih turun tangan. Jamannya pak hendi droping dana untuk masyarakat untuk kepentingan tempat beribadah dan jalan memang mudah daripada ibu widya, saya juga merasakan itu. Tidak bisa dipungkiri bahwa kurangnya Dana yang keluar untuk membantu masyarakat menjadikan kurangnya perolehan suara yang didapat. 3. Media dan Opini Publik 14 Wawancara dengan Sutomo sekretaris DPC PDIP 80

20 Opini publik atau isu yang berkembang di masyarakat hampir semuanya menghantam Widya Kandhi. Media cetak maupun elektronik lebih banyak memuat ulasan tentang Widya Khandi daripada Mirna Annisa. Namun hal tersbut tidak dapat menarik simpatik dari masyarakat untuk mencoblos Widya dalam pilkada. Ada dua isu yang berasal dari masyarakat dan dari birokrasi yang sangat menentukan perubahan perolehan suara : a. Buruknya pembangunan Pembangunan merupakan suatu hasil kerja dari seorang Bupati yang dapat dilihat oleh masyarakat secara umum. Tidak bisa dipungkiri bahwa kemenangan widya kandi dalam pilkada 2010 tidak bisa lepas dari jasa sang suami Hendy Boedoro. Sosoknya dikenal diberbagai lapisan masyarakat. Sunarmen warga desa pulelawang mengungkapkan pak hendi adalah orang yang nasionalis, dia tidak membeda-bedakan mana orang kecil mana orang besar. Saya dulu relawannya, ketika saya meminta bantuan untuk pembangunan air beliau langsung menginstruksikan orang sampai tingkat kecamatan untuk melakukannya Sosok seorang bupati yang begitu dekat dengan masyarakat memiliki keuntungan sendiri bagi partai dan juga bagi widya kandhi yang notabene adalah seorang istri dari sang bupati. Sosok widya sudah mulai dikenal karena figur dari sang suami. Sunarmen juga mengungkapkan bahwa Pak hendy selalu memperhatikan keinginan para relawan dalam hal pembangunan. hal tersebut meningkatkan kepercayaan tersendiri dalam masyarakat. Terlihat bahwa ketika menjabat menjadi bupati tidak menjadi lupa diri, beliau masih memperhatikan orang-orang yang ikut 81

21 berjuang membantu dalam menuju kursi nomor satu di kabupaten kendal. Kepemimpinan bapak Hendi pada waktu itu luar biasa, banyak sekali pembangunan-pembagunan yang bisa dirasayarakan oleh masyarakat luas bahkan sape ke pelosok desa. Salah satu pembangunannya adalah seluruh jalan sampai tingkat desa dusun semua diaspal. Kemudian pembangunan sekolah-sekolah dari SD SMP sampai SMA sampai seluruh kecamatan itu ada. Waktu hanya kurang 1 SMK yaitu SMK plantugan yang belum dibangun beliau karena beliau kena kasus dahulu. Jadi semua baik itu sekolah maupun jalan semuanya sudah dibangun merata, kemudian juga pemberian fasilitas-fasilitas sampai tingkat desa. Jadi desa itu ada fasilitas untuk kepala desa dan perangkat dan lain sebagainya itu sangat pro dengan mereka, baik dengan masyarakat sehingga pelayananpun bisa baik di pemerinthanan tingkat desa. Nah itu dirasakan betul oleh masyarakat, kemudian khusunya pembangunan fasilitas rakyat seperti pelabuhan kemudain juga gedung-gedung pemerintahan sekda dan gedung pemerintahan lainnya, juga stadion, kemudian pemanfaatan pembangunan di curugsewu. Nah ini banyak sekali sektor-sektor yang oleh beliau semua sektor dimanfaatkan dan di kembangkan dibangun. Ungkap Bintang yudha daneswara anggota DPRD Selama menjabat banyak sekali pembangunan yang dapat dirasakan oleh masyarakat. Kinerja seorang kepala daerah yang dapat dinilai oleh masyarakat adalah pembangunan khususnya adalah jalan-jalan di desadesa. Sangat berbeda ketika zaman Widya Kandi menjabat sebagai Bupati Kendal. Pada awal pencalonan strateginya hampir sama yang digunakan oleh sang Suami Hendy yaitu kampanye biasa keliling daerah dan penempelan spanduk serta simbol-simbol politik seperti kelender stiker dll. Yang membedakan dengan calon pasangan lain adalah ketika kampanye pada tahun Widya Kandi yang memanggil orang-orang kepercayaan sang suami yang didalamnya berisi tokoh-tokoh dari 82

22 berbagai kelompok masyarakat kemudian dikumpulkan. Disitu Widya Kandhi menyampaikan jaring aspirasi dan kemudian menawarkan produk politik atau biasa disebut dengan janji kampanye. Seperti contohnya di kawedanan selokaton beliau berjanji akan membangun pabrik syrup dari jambu, yang notabene masyarakat kawedanan selokatan banyak menanam pohon jambu dan itu akan sangat menguntungkan masyarakat. Namun hingga 5 tahun menjabat janji tersebut tidak dapat terpenuhi sehingga masyarakat kecewa. Selain itu masyarakat tidak banyak merasakan pembangunan yang besar di masyarakat. Banyak yang merasa selama kepengurusannya tidak ada yang berubah. Isu buruknya pembangunan terutama pembangunan jalan-jalan desa merupakan isu yang hangat dibicarakan oleh masyarakat. Isu tersebut disadari oleh internal PDIP dan merupakan catatan merah Widya Kandhi Susanti selaku Bupati saat itu. Dari internal PDIP banyak yang mengatakan bahwa isu tersebut sangat sulit di back up, karena masyarakat desa pada umumnya melihat baik dan tidak kinerja seorang Bupati dilihat dari bagus dan tidaknya infrastruktur daerah tersebut khususnya adalah jalan. Bintang Yudha juga mengungkapkan isu Ibu widya dengan pak hendi yang sudah tidak bersama lagi tidak begitu menjadi masalah, asalkan pembangunan itu berjalan baik itu bisa menutup. Karena indikator seorang kepala daerah itu adalah Pembangunan begitu. 83

23 b. Isu Pokoke Ganti Isu Pokoke Ganti atau dalam bahasa Indonesi berarti pokoknya harus ganti telah banyak terdengar di dalam masyarakat dan menyebar luas. Isu tersebut seperti menjadi penutup akhir dari isu-isu yang sudah bergulir seperti buruknya pembanguan, perselingkuhannya dengan Kapolres, sedang mengandung anak Kapolres, dan yang terakhir adalah isu tersebut. Saya sampai hari H pemilihan masih optimis tapi ketika melihat dari hitung cepat saja sudah seperti itu. Ini memang terjadi hal yang tidak diinginkan. Jadi itu memang dimingu-minggu terakhir dihembuskan isu Pokoke Ojo Widya Pokoke Ganti itu yang efektif sekali. Ada beberapa yang mengomandani mulai internal birokrasi maupun di internal partai politik. 15 Pada awalnya tim PDIP begitu PD (Percaya Diri) melihat survey yang dilakukan akan menang. Namun ternyata menjelang pemilihan ada isu dari internal birokrasi Pokoke Ganti berhembus meluas dan terus meluas sampai dengan masyarakat. Dari birokrasi sendiri Hubungan ibu dengan jajaran dibawahnya baik, hanya hubungan birokrasi disekitar ibu dengan jajarannya jelek. Ketika sudah melibatkan si A si B di birokrasi yang menjadi tidak baik karena arogansi tersebut. Di dalam internal birokrasi ada kesewena-wenaan orang kepercayaan Widya. Sehingga jika Widya menjabat lagi kemungkinan orang-orang tersebut akan melanjutkan lagi jabatannya dan arogansi. Sehingga cara melengserkan orang tersbut dari posisinya yaitu dengan Widya Kandhi tida menjabat lagi. Dari luar birokrasi isu Pokoke Ganti diterima 15 Wawancara dengan Yos Haris Sekretaris PAC PDIP Patean 84

24 dimasyarakat karena tidak ada perubahan pembangunan khususnya jalan selama menjabat. Isu Pokoke Ganti begitu marak menyebar kepada masyarakat. Sehingga masayrakat menghendaki pergantian bupati dan suara mereka jatuh kepada Mirna Annisa yang sebetulnya banyak masyarakat tidak mengenal dan mengetahui kopetensinya. C. Dinasti Politik 1. Rekrutmen Partai Politik Partai politik merupakan kendaraan politik atau salah satu cara untuk mengisi kedudukan dalam struktural pemerintahan di eksekutif dan legislatif. Eksekutif dalam hal ini adalah kepala daerah dan wakil kepala daerah. Untuk menjadi kepala daerah harus melalui partai politik dan mendapat dukungan terbanyak dari suara masyarakat melalui PEMILU. PDIP sendiri adalah kendaraan politik yang kendarai oleh Widya kandhi Susanti untuk menduduki kepala daerah di kabupaten kendal. Sebelum PDIP mengajukan calon kepala daerah ke KPU untuk bertarung merebutkan kursi nomor 1 di Kabupaten kendal, PDIP memiliki mekanisme sendiri dalam menentukan bakal calon kepala daerah atau calon bupati. a. Mengerucutnya nama Widya kandi Susanti dari PDIP PDIP dalam mekanisme penjaringan bakal calon bupati melalui tahapan-tahapan dari mulai DPC (Dewan Pengurus Cabang) di tingkat kabupaten sampai dengan DPP (Dewan Pengrusu Pusat) di tingkat nasional. Menurut Sutomo Secara umum DPP Partai sudah membuat SK (Surat Keputusan) tentang mekanisme penjaringan calon kepala 85

25 daerah baik bupati atau wakil bupati. Juga menjadi tugas kepada partai yang dimana mempunyai hajad 16 untuk kepala daerah seperti 2015 kemarin kendal memiliki hajad untuk kepala daerah. Untuk itu partai wajib melakukan penjaringan dari bawah. Artinya dari tingkat ranting yang memiliki mekanisme sendiri, kemudian naik ke PAC (Pengurus Anak Cabang), kemudian Ke DPC. Nanti kemudian siapapun yang diusulkan DPD untuk disaring dan yang menentukan DPP. DPD menjaring Baik kepala daerahnya maupun wakilnya dengan ketentuan-ketentuan yang sudah diatur oleh DPP. DPD bisa mengusulkan satu pasangan bisa lebih untuk disampaikan ke DPP 17 Ketika dalam suatu daerah akan melaksakan Pemilihan Kepala Daerah, dalam hal ini kabupaten kendal. DPC PDIP selaku struktural partai dalam tingkat kabupaten melakukan penjaringan dari mulai PAC (Pengurus Anak Cabang) yaitu struktural partai di tingkat kecamatan. PAC dalam tingkat kecamatan melakukan penjaringan dan seleksi sendiri untuk disampaikan di tingkat pengurus kabupaten yaitu DPC. PDIP sendiri juga membuka bakal calon dari luar partai. Seperti yang diungkap oleh aggota DPRD Bintang Yudha Daneswara dari Fraksi PDIP. mekanisme bakal calon bupati dari partai akan membuka pendaftaran bakal calon. Disitu tentunya membuka bagi siapa saja yang pasti penduduk Indonesia, warga negara Indonesia, memiliki KTP Indonesia, dan yang bersangkutan pernah tinggal dan atau lahir di kota atau daerah tersebut. Walaupun itu orang diluar partai diperbolehkan. 18 Artinya partai PDIP juga melakukan open recruitment untuk kepala daerah yang termasuk dalam fungsi partai. Hal tersebut membutikan adanya proses demokrasi di dalam internal PDIP sendiri. Syarat yang ditetapkan memiliki KTP Indonesia, pernah lahir atau tinggal di daerah tersebut membuktikan 16 Hajad yang dimaksud adalah penyelenggaraan PILKADA 17 Wawancara dengan Sutomo sekretaris DPC Kendal 18 Wawancara dengan Bintang Yudha Daneswara 86

26 bahwa partai PDIP di kabupaten Kendal mempreoritaskan putra daerahnya dalam pemilihannya untuk kemudian diusung dari partai. Sutomo juga menambahkan ada 3 bakal calon bupati dan 5 calon wakil bupati. Namun kemudian yang diperoleh untuk diajukan ke DPP hanya 2 yaitu widya kandi susanti dengan bapak lestariono lukito. Bapak lestariono lukito itu ketua PAC PDIP Kecamatan weleri 19 Setelah dilakukan mekanisme penjaringan yang cukup lama akhirnya mengurucut pada dua nama tersebut. DPP melalui DPD melakukan beberapa test. Menurut Yos haris pengurus PAC PDIP kecamatan Patean melihat dari satu dua yang lain hal. Pertama mungkin dari internalnya ada strata ada kategorial lebih lama mana yang berjuang pada tingkat partai dan ibu widya sudah berjuang demikian lama. Jadi untuk kandidat dari luar struktural partai memang mungkin skornya di bawah rata-rata bu widya. Selain itu di PDIP sendiri memupunyai mekanisme sendiri. Menurut pernyataan Widya Kandhi Susanti selaku ketua DPC PDIP Kendal; Di PDIP itu ada aturan khusus yaitu yang diutamakan adalah kader partai PDIP. Khusunya lagi itu dari struktur khusunya ketua. Namun tidak menutu kemungkinan membuka pendaftaran untuk umum. Ada aturan khusus juga incumbent yang baru pertamakali itu diutamakan 20 Atas dasar pertimbangan tersebut. Widya kandhi yang notabene lebih lama berjuang di PDIP, beliau juga ketua partai, dan khususnya lagi beliau adalah incumbent. DPP PDIP memberikan rekomendasi Widya Kandhi Susanti untuk maju menjadi calon Bupati Kabupaten Kendal tahun 2015 bersama dengan wakilnya gus Hilmi yang berasal partai PKB. 19 Wawancara dengan Sutomo sekretaris DPC Kendal 20 Wawancara dengan Widya Kandhi Susanti 87

27 2. Peran Elit a. Kurangnya dukungan dari Dinasti Cangkiran Berbicara tentang politik di kabupaten kendal tidak bisa dilepaskan dari keluarga cangkiran. Cangkiran itu sendiri adalah nama tempat tinggal keluarga besar Hendy Boedoro. Hendy merupakan anak dari R Sugito Wiryo Hamidjoyo yang merupakan mantan sekretaris PNI Kendal. Keluarga tersebut sangat berpengaruh sekali sepak terjang dalam dunia perpolitikan. Kakak Hendy Boedoro yaitu Don Murdono menjadi bupati Sumedang sejak 2003 dan terpilih kembali pada tahun Sementara Hendy menjadi bupati Kendal sejak tahun 2000 dan terpilih kembali pada Kemudian dilanjutkan Istrinya Widya Kandhi pada tahun 2010 sampai Adik Hendy Boedoro yaitu Murdoko atau bisa dikenal mas Duku menjabat menjadi Ketua DPRD Jawa Tengah tahun 2004 dan terpilih kembali pada tahun Dan keluarganya satu lagi R Yuwanto menjadi anggota DPRD kota Semarang pada tahun Kiprah politik keluarga cangkiran berlanjut kepada anak dari Hendy Boedoro dan Widya Kandhi yaitu Bintang Yudha Daneswara yang terpilih menjadi Anggota DPRD kabupaten Kendal tahun Namun perceraian dengan Widya Kandhi Susanti dengan Hendy Boedoro membuat efek Domino yang merugikan dalam kiprahnya dalam politik di Kabupaten 88

28 Kendal. Beberapa dampak yang diakibatkan perceraian dengan sang Suami Hendi Boedoro. Perceraian dengan Hendy Boedoro menyebabkan berkurang modal bagi Widya Kandhi baik modal secara strategi politik maupun modal finansial. Keluarga cangkiran merupakan keluarga yang mempunyai strategi politik bagus di Jawa Tengah khususnya. Perceraian dengan pak Hendy menjadikan Widya keluar dari keluarga Cangkiran. Lawan politik Widya Kandhi yaitu Mirna Annisa sebenarnya bukan orang yang memiliki pengalaman politik yang bagus, seperti yang diungkap oleh Yos Haris: Mirna merupakan orang yang tidak banyak dikenal. Dan Gerindra partai pengusungnya bukan partai yang mempunyai massa besar di kendal 21 Mirna Annisa yang berlatar belakang kesehatan bukan berasal dari politik serta partai pengusungnya yang tidak banyak mempunyai massa menjadi menarik ketika mampu mengalahkan calon incumbent Widya Kandhi yang mempunyai elektabilitas lebih tinggi dan diusung dari partai PDIP yang mempunyai basis massa yang cukup banyak. Yos Haris dalam wawancaranya juga mengungkapkan bahwa dilihat dari kekuatan politiknya Mirna, bukan tidak mungkin adalah orang-orang yang sudah sangat berpengalaman dalam bidang politik yang melakukan strategi politiknya Menurut Yos Haris. Ketika cangkiran sebagai dapur pinter selaku koki dalam meramu makanan sehingga sedap untuk dirasakan. Maka bagi penikmat makanan akan selalu menunggu apa yang hidangkan oleh koki tersebut. 21 Wawancara dengan Yos Haris Sekretaris PAC PDIP Patean 89

29 Tidak bisa dipungkiri bahwa cangkiran merupakan dapur pengelola strategi politik yang handal dalam perpolitikan kendal dan Jawa Tengah. Menurut dari berbagai wawancara kelaurga cangkiran pada pilkada 2015 tidak mendukung Widya Kandhi lagi, dan malah mendukung Mirna Annisa. Mungkin ini suatu cara yang dikelola dari internal keluarga yang kurang setuju dengan Widya kandhi maju kembali menjadi bupati kabupaten kendal. Terjadi perbedaan yang signifikan ketika pilkada 2010 dan Pada tahun 2010 keluarga cangkiran bahkan Murdoko ikut membantu dalam mensukseskan terpilihnya Widya Kandhi menjadi Bupati. Begitu hebatnya keluarga cangkiran dalam membackup Widya Khandi untuk maju menjadi Bupati. Sampai ketika isu yang bergulir didalm masyarakat Bojone Koruptor yang dalam bahasa indonesia berarti adalah istri seorang koruptor tidak mampu menghalau lajunya menjadi Bupati karena bagusnya strategi politik dan bagusnya financial pada tahun Isu yang diberedar bojone koruptor tidak mampu merobohkan kepercayaan dimasyarakat terhadap figur pak Hendy dan PDIP. Malah muncul Isu baru wong korupsine gawe rakyat yang artinya orang korupsi untuk rakyat. Isu korupsi untuk rakyat itu malah semakin memperkuat PDIP karena banyak pembangunan yang dapat dirasakan oleh rakyat. Pada tahun 2015 keluarga cangkiran tidak lagi membackup Widya Kandhi Susanti. Malah terdengar kabar bahwa keluarga mendukung Mirna Annisa. Isu yang berkembang pada tahun 2015 Widya Kandhi Widya Kandhi selingkuh dengan Kapolres dan Widya Khandi mengandung anak 90

30 Kapolres menyebar luas dikalangan masyarakat dan tidak dapat back up dari internal partai sendiri karena hal tersebut merupakan masalah pribadi yang dari internal partai tidak berani atau segan menanyakan kepada yang bersangkutan mengingat Widya Kandhi merupakan Ketua DPC PDIP Kendal. Isu tersebut tidak bisa di bisa diklarifikasi atau buktikan secara jelas. Yang jelas terlihat didalam masyarakat di dalam masyarakat adalah fakta tentang perceraiannya dengan Hendy Boedoro. Sehingga masyarakat menyimpulkan sendiri bahwa isu perselingkuhan tersebut benar adanya. Selain itu diamnya Hendy Boedoro pada awal-awal pilkada membuat kebingungan bagi simpatisan dan relawan PDIP dalam menentukan sikap politiknya. Sosok Hendy masih mempunyai integritas di masyarakat Kendal sendiri. Terbukti pada tahun 2014 menurut Sunarmen pak Hendy turun langsung menemui orang-orang kepercayaan untuk membantu anaknya Bintang Yudha Daneswara mencalonkan DPRD Kendal dan akhirnya terpilih dengan suaran terbanyak yaitu 8000 lebih suara. Namun pada pemilihan Bupati yang notabene mantan Istrinya beliau tidak turun pada awalnya. Seperti yang diungkapkan oleh anak Hendy dan Widya yaitu Bintang Yudha Daneswara: Sebernarnya waktu itu memang beliau tidak mendukung ibu widya tapi pada akhirnya beliau mendukung. Tapi saya kira pada last minute ya, sehingga opini yang terbentuk di masyarakat bahwa pak hendi tidak mendukung ibu widya. Sehingga juga last minute turun dilapangan banyak masyarakat yang masih bingung. Dan banyak masyarakat tidak tahu, karena opini yang terbentuk dimasyarakat bahwa pak hendi tidak mendukung ibu widya seperti itu. Jadi saya kira last minute tidak begitu mempengaruhi 91

31 Turunnnya bantuan dukungan dari pak Hendy pada menit terakhir tidak banyak memberikan pengaruh. Karena untuk sekelas pemilihan bupati harusnya dipersiapkan sejak lama. Banyak pendapat mengungkapkan bahwa masalah pribadi antara beliau dengan Widya Kandhi menjadi alasan utama kurangnya dukungan. b. Hubungan dengan legislatif kurang harmonis Masyarakat mengira hubungan Widya Kandhi dengan Legislatif baikbaik saja karena banyak anggota PDIP mengisi kursi tersebut. Ternyata banyak dari masyarakat kurang mengetahui hampir mendekati tahun 2015, tahun 2013 keatas hubungan Eksekutif dengan Legislatif sudah mulai berkurang bagus jadi banyak dari partai-partai yang bakal mengajukan calon itu sudah mulai bertentangan dengan Widya Kandhi. Bintang Yudha selaku DPRD sekaligus anggota mengungkapkan: Prediksi kami waktu itu FORJASKOM Forum Jasa Konstruksi kabupaten kendal itu di ketuai dan di jalankan oleh petinggi-petinggi parpol khususnya parpol yang bertentangan dengan PDIP nah itu mereka banyak yang tidak ikut lelang, banyak terjadi gagal lelang. Itu yang menjadi prediksi kami sengaja oleh penyedia jasa konstruksi mereka sengaja memang tidak menjalankan lelang, tidak mengikuti lelang biar lelang itu tidak berhasil dan tidak ada pembangunan itu salah satu faktor indikasi dari PDIP seperti itu. 22 Dalam kepemimpinan Widya Kandhi kegagalan lelang juga disebabkan karena ada indikasi permainan dari petinggi partai yang juga bermain lelang namun berlainan dengan PDIP dengan sengaja tidak mengikuti lelang supaya 22 Wawancara dengan Bintang 92

32 pembangunan infrastruktur di kabupaten kendal terhambat. Langkah ini merupakan strategi politik untuk menghancurkan integritas atau memperburuk citra Widya Kandhi Susanti di masyarakat. Bukti lain adanya ketidaksukaan partai lain dengan Widya Kandhi dalam pilkada 2016 isu infrastruktur khususnya pembangunan jalan menjadi isu yang sangat sulit di kontrol oleh internal partai dan benar-benar mengganjal Widya Kandhi untuk maju kagi menjadi Bupati. D. Analisis Faktor-Faktor Kegagalan Widya Kandhi Kegagalan Widya Khandi Susanti dalam Pilkada 2015 merupakan hal yang menarik. Selain seorang incumbent, PDIP selaku partai pengusung sudah menguasi Kabupaten Kendal selama 3 periode Pilkada berturut-turut. Seorang incumbent yang mempunyai elektabilitas tinggi dan diusung oleh partai yang memiliki massa cukup banyak ternyata tidak mampu menjadikan terpilih kembali menjadi seorang bupati. Dalam penelitian ini penulis menganalisa ada beberapa faktor yang menghalangi langkah Widya Kandhi Susanti maju menjadi Bupati untuk kedua kalinya : a. Kesalahan Memilih orang Selaku pemimpin Widya Kandhi salah memilih orang di Dinas. Dalam pemilihan orang-orang dinas terutama Kepala Dinas lebih kepada egosentris seorang Widya Kandhi. Dinas-Dinas yang bekaitan langsung dengan masyarakat seperti Dinas PU dan Dinas Kesehatan dirasa kurang kompeten. Kurang kompetennya dinas tersebut berdampak menurunnya kinerja Pemerintah sehingga berdampak menurunnya kepercayaan masyarakat 93

33 Kendal terhadap Widya Kandhi. Kesalahan Widya yaitu tetap mempertahankan Kepala Dinas yang kinerjanya buruk, khusunya dinas yang berkaitan dengan pambangunan. Orang-orang dalam dinas yang diberikan kepercayaan lebih banyak yang terlalu PD (Percaya Diri) sehingga menjadikan arogansi yang berdampak buruknya hubungan di internal birokrasi. Seperti yang diungkap diatas pada bagian petaha, Danes anggota DPRD Kendal mengungkapkan, DPRD sudah menyuruh untuk mengganti Kepala Dinas yang tidak berkompeten. Namun Ibu masih tetap mempertahankan kesalahan tersebut berdampak pada menurunnya nilai jual produk politik Widya Kandhi Susanti. Karena kinerja kepala daerah ditentukan dari hasil capaianya dalam melakukan pembangunan. Yang kedua adalah kesalah dalam memilih relawan. Widya Kandhi nampaknya tidak seperti sang suami yang selalu memperhatikan mana orang-orang yang bekerja keras untuk mensukseskan langkahnya menuju kursi nomer 1 Kendal. Widya Kandhi lebih mengedepankan orang-orang terdekatnya dulu. Widya terlalu mempercayai orang terdekatnya tanpa memperhitungkan atau tanpa kosolidasi terlebih dahulu. Hal ini berdampak pada ketidaktepatan pembangunan. seperti desa A yang seharusnya butuh Air bersih. Namun karena kepercayaanya Widya pada si B tanpa mendengarkan si A yang lebih tahu. Akhirnya alokasi anggarannya bukan air bersih tapi jalan. Hal tersebut juga sangat mempengaruhi citra Widya Kandhi dalam masyarakat. Seperti yang sudah dibahas diatas pada Pass Marketing 94

34 b. Burungnya Pembangunan Buruknya pembangunan menjadi salah satu isu yang menyebar luas pada masyarakat kendal khusunya pembangunan jalan. Masyarakat Kendal milihat kinerja seorang Kepala Daerah dari pambangunan jalan. Jalan menjadi indikator utama bagus dan tidaknya kinerja pemerintah. Buruknya pembangunan jalan menjadi kelemahan Widya Kandhi dan disadari oleh Tim Sukses bahwa isu tersebut sangat sulit di backup. Kunjungan Widya Kandhi ke desa-desa dalam progam kerjanya tidak menarik sampatik masyarakat, justru malah semakin menurunkan citranya Di masyarakat. Hal tersebut dikarenakan tidak adaya perubahan yang terjadi setelah Widya Kandhi datang. Kedatangan Widya yang diharapkan oleh masyarakat dapat menampung aspirasi mereka namun yang terjadi tidak ada perubahan sama sekali. Ditambah lagi dengan janji-janji waktu kampanye 2010 yang selama menjabat belum terealisasi. Dari semua pembahasan diatas dari Strategi Pendekatan Pasar sampai pembahasan Dinasti semua mengerucut pada sektor pembangunan. Karena kinerja petahana dinilai dari segi pembangunan sehingga pembangunan yang buruk menghancurkan kepercayaan masyrakat pada pemimpin. c. Koalisi yang tidak berjalan Pasangan dari Widya Kandhi yaitu dengan Mohamad Hilmi dari PKB. Tidak bisa pungkiri bahwa perhitungan suara Kepala Daerah berdasarkan dari suara massa partai, dan suara massa partai berdasarkan perlohan suara ketika pemilihan legislatif. Koalisi yang diharapkan dapat menarik massa 95

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem demokrasi untuk memilih wakil-wakil rakyat yang akan menduduki lembaga perwakilan rakyat, serta salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana adanya pemberian kebebasan seluas-luasnya. untuk berpendapat dan membuat kelompok. Pesatnya

BAB I PENDAHULUAN. dimana adanya pemberian kebebasan seluas-luasnya. untuk berpendapat dan membuat kelompok. Pesatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan politik di Indonesia mengalami kemajuan yang cukup pesat, diawali dengan politik pada era orde baru yang bersifat sentralistik dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang memperoleh sekitar 11, 98 persen suara dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 9 april 2014 tidak mampu mengajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Demokrasi merupakan suatu proses dalam pembentukan dan pelaksanaan pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu negara yang menjalankan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. menjadi peserta pemilu sampai cara mereka untuk hadir tidak hanya sekedar menjadi

BAB IV PENUTUP. menjadi peserta pemilu sampai cara mereka untuk hadir tidak hanya sekedar menjadi BAB IV PENUTUP 4.1.Kesimpulan Menjadi pemain baru dalam pemilu di Indonesia bukanlah hal yang mudah. Semua hal mulai dari syarat untuk menjadi partai, syarat lolos verifikasi untuk menjadi peserta pemilu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran perempuan dalam kontestasi politik di Indonesia, baik itu

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran perempuan dalam kontestasi politik di Indonesia, baik itu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran perempuan dalam kontestasi politik di Indonesia, baik itu pemilihan umum (pemilu) ataupun pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) di daerah-daerah semakin

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan 56 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Identitas Responden Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan yang berjumlah 100 responden. Identitas responden selanjutnya didistribusikan

Lebih terperinci

BAB IV. Mekanisme Rekrutmen Politik Kepala Daerah PDI Perjuangan. 4.1 Rekrutmen Kepala Daerah Dalam Undang-Undang

BAB IV. Mekanisme Rekrutmen Politik Kepala Daerah PDI Perjuangan. 4.1 Rekrutmen Kepala Daerah Dalam Undang-Undang BAB IV Mekanisme Rekrutmen Politik Kepala Daerah PDI Perjuangan 4.1 Rekrutmen Kepala Daerah Dalam Undang-Undang Tahapan Pilkada menurut Peraturan KPU No.13 Th 2010 Tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pencalonan

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa : Faktor Kemenangan koalisi Suharsono-Halim dalam

BAB VI PENUTUP. sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa : Faktor Kemenangan koalisi Suharsono-Halim dalam BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang sudah dilakukan pada babbab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa : Faktor Kemenangan koalisi Suharsono-Halim dalam pemenangan pemilu kepala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesta demokrasi dimulai, saat ini bangsa Indonesia sedang memeriahkan

BAB I PENDAHULUAN. Pesta demokrasi dimulai, saat ini bangsa Indonesia sedang memeriahkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah. Pesta demokrasi dimulai, saat ini bangsa Indonesia sedang memeriahkan pesta, yang di tunggu-tunggu oleh seluruh rakyat Indonesia pada tahun 2014. Pemilu

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Daftar Informan. Waktu. Tanggal 1 Novemvber 2016 pukul WIB. Tanggal 1 November WIB

LAMPIRAN. Daftar Informan. Waktu. Tanggal 1 Novemvber 2016 pukul WIB. Tanggal 1 November WIB LAMPIRAN Daftar Informan No. Daftar Informan Tanggal dan Waktu Topik Wawancara 1. Sutanto Nugroho (Pendiri Relawan Jas Merah) 2. Rajut Sukasworo, S.E. (Ketua Suharsono center) 3. Heru Jaka Widada (Ketua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. relatif independen dan juga disertai dengan kebebasan pers. Keadaan ini

BAB I PENDAHULUAN. relatif independen dan juga disertai dengan kebebasan pers. Keadaan ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan berpolitik di Indonesia banyak mengalami perubahan terutama setelah era reformasi tahun 1998. Setelah era reformasi kehidupan berpolitik di Indonesia kental

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya

BAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya 1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Situasi perkembangan politik yang berkembang di Indonesia dewasa ini telah membawa perubahan sistem yang mengakomodasi semakin luasnya keterlibatan masyarakat dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah (pemilukada) diatur dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang

BAB I PENDAHULUAN. daerah (pemilukada) diatur dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan kepala daerah (pemilukada) adalah rangkaian panjang dari proses penentuan kepala daerah yang bakal menjadi pemimpin suatu daerah untuk lima tahun (satu periode).

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab V, penulis memaparkan simpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan. Simpulan yang dibuat oleh penulis merupakan penafsiran terhadap analisis hasil

Lebih terperinci

Tjhai Chui Mie, Perempuan Tionghoa, Calon Walikota Singkawang Pilihan PDIP

Tjhai Chui Mie, Perempuan Tionghoa, Calon Walikota Singkawang Pilihan PDIP Tjhai Chui Mie, Perempuan Tionghoa, Calon Walikota Singkawang Pilihan PDIP http://sinarharapan.net/2016/05/tjhai-chui-mie-perempuan-tionghoa-calon-walikota-singkawang-pilihan-pdip/ May 9, 2016 SHNet, Pontianak

Lebih terperinci

BAB III DATA RESPONDEN

BAB III DATA RESPONDEN BAB III DATA RESPONDEN A. JENIS KELAMIN RESPONDEN Penelitian ini sebagian besar mengambil kelompok laki-laki sebagai responden. Dari 8 responden yang diwawancarai dan yang ikut FGD, terdapat orang responden

Lebih terperinci

2015 MODEL REKRUTMEN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014 (STUDI KASUS DEWAN PIMPINAN DAERAH PARTAI NASDEM KOTA BANDUNG)

2015 MODEL REKRUTMEN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014 (STUDI KASUS DEWAN PIMPINAN DAERAH PARTAI NASDEM KOTA BANDUNG) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang mengalami perkembangan demokrasi yang sangat pesat. Hal tersebut ditandai dengan berbagai macam ekspresi yang

Lebih terperinci

3) Kegiatan Kontrak Politik dan penanda tanganan kontrak politik dengan 307 desa, dihadapan notaris dan disaksikan oleh puluhan ribu masyarakay

3) Kegiatan Kontrak Politik dan penanda tanganan kontrak politik dengan 307 desa, dihadapan notaris dan disaksikan oleh puluhan ribu masyarakay 1) Media gambar (poster) Ipong Muchlissoni dengan slogannya Bali Kampung Mbenahi Ponorogo, Emoh Ngapusi Emoh Korupsi terpasang disepanjang jalan kota ponorogo. 2) Program unggulan Ipong Muchlissoni dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pilgub Jabar telah dilaksanakan pada tanggal 24 Pebruari 2013, yang

BAB I PENDAHULUAN. Pilgub Jabar telah dilaksanakan pada tanggal 24 Pebruari 2013, yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pilgub Jabar telah dilaksanakan pada tanggal 24 Pebruari 2013, yang dilaksanakan secara langsung, yang merupakan salah satu bentuk Demokrasi. Bagi sebuah bangsa

Lebih terperinci

Kajian Pelaporan Awal Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014: KPU Perlu Tegas Atas Buruk Laporan Dana Kampanye Partai Politik

Kajian Pelaporan Awal Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014: KPU Perlu Tegas Atas Buruk Laporan Dana Kampanye Partai Politik Koalisi Pemantauan Dana Kampanye Transparansi Internasional Indonesia dan Indonesia Corruption Watch Kajian Pelaporan Awal Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014: KPU Perlu Tegas Atas Buruk Laporan Dana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan politik di landasi oleh Undang-Undang No 2 Tahun 2011 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan politik di landasi oleh Undang-Undang No 2 Tahun 2011 Tentang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan politik di landasi oleh Undang-Undang No 2 Tahun 2011 Tentang Partai Politik pasal 11 huruf a,b,c,d, dan e. Partai politik berfungsi sebagai, a) sarana

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sebuah tujuan bersama dan cita-cita bersama yang telah disepakati oleh

I. PENDAHULUAN. sebuah tujuan bersama dan cita-cita bersama yang telah disepakati oleh I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik merupakan sebuah organisasi masyarakat yang memiliki tujuan untuk merebut atau mempertahankan kekuasaan terhadap kedudukan di pemerintahan dengan cara melakukan

Lebih terperinci

Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa) Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB 1

Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa) Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB 1 Disampaikan pada Seminar Menghadirkan Kepentingan Perempuan: Peta Jalan Representasi Politik Perempuan Pasca 2014 Hotel Haris, 10 Maret 2016 Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan system pemerintahan. Dimana para calon pemimpin. PP NO 6 Tahun 2005 tentang pemilihan, pengesahan

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan system pemerintahan. Dimana para calon pemimpin. PP NO 6 Tahun 2005 tentang pemilihan, pengesahan BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Pemilihan kepala daerah yang kemudian disingkat menjadi Pilkada adalah salah sebuah cara yang dilakukan oleh pemerintah untuk menentukan siapa pemimpin yang akan menjalankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era keterbukaan dan demokrasi sekarang ini dalam pemilihan umum

BAB I PENDAHULUAN. Pada era keterbukaan dan demokrasi sekarang ini dalam pemilihan umum 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era keterbukaan dan demokrasi sekarang ini dalam pemilihan umum presiden 2014 semakin ketat dan sangat bersaing tidak hanya dibutuhkan kemampuan dari kandidat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Umum Kepala Daerah menjadi Cossensus politik Nasional yang

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Umum Kepala Daerah menjadi Cossensus politik Nasional yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan Umum Kepala Daerah menjadi Cossensus politik Nasional yang merupakan salah satu instrument penting penyelenggaraan pemerintah setelah digulirkan otonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang signifikan. Terbukanya arus kebebasan sebagai fondasi dasar dari bangunan demokrasi

BAB I PENDAHULUAN. yang signifikan. Terbukanya arus kebebasan sebagai fondasi dasar dari bangunan demokrasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perjalanan demokrasi di Indonesia secara bertahap terus menunjukkan peningkatan yang signifikan. Terbukanya arus kebebasan sebagai fondasi dasar dari bangunan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. ekonomi, kultural, sosial, dan modal simbolik. mampu untuk mengamankan kursi Sumenep-1 kembali.

BAB V PENUTUP. ekonomi, kultural, sosial, dan modal simbolik. mampu untuk mengamankan kursi Sumenep-1 kembali. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Analisis Modal Petahana (Busyro Karim) Busyro Karim adalah kandidat petahana yang mencalonkan kembali pada Pemilu Bupati Sumenep 2015 dengan strategi yang dianalisis dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Setelah memasuki masa reformasi, partai politik telah menjadi instrumen

I. PENDAHULUAN. Setelah memasuki masa reformasi, partai politik telah menjadi instrumen I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setelah memasuki masa reformasi, partai politik telah menjadi instrumen penting dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Partai politik diberikan posisi penting

Lebih terperinci

Biografi Presiden Megawati Soekarnoputri. Oleh Otto Ismail Rabu, 05 Desember :20

Biografi Presiden Megawati Soekarnoputri. Oleh Otto Ismail Rabu, 05 Desember :20 Bernama Lengkap Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri atau akrab di sapa Megawati Soekarnoputri lahir di Yogyakarta, 23 Januari 1947. Sebelum diangkat sebagai presiden, beliau adalah Wakil Presiden

Lebih terperinci

PENGENALAN PUBLIK TENTANG PARTAI POLITIK: BAGAIMANA KUALITAS PILEG 2014?

PENGENALAN PUBLIK TENTANG PARTAI POLITIK: BAGAIMANA KUALITAS PILEG 2014? PENGENALAN PUBLIK TENTANG PARTAI POLITIK: BAGAIMANA KUALITAS PILEG 2014? Jakarta, 29 Januari 2014 Q: Apakah Ibu/Bapak/Saudara tahu atau tidak tahu bahwa Tahun 2014 akan dilaksanakan Pemilihan Legislatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dukungan teknik-teknik marketing, dalam pasar politik pun diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dukungan teknik-teknik marketing, dalam pasar politik pun diperlukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia politik adalah suatu pasar, dalam pasar itu terjadi pertukaran informasi dan pengetahuan. Dan seperti halnya pertukaran dalam dunia bisnis yang perlu

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. berasal dari dana mereka masing-masing. Di samping itu bantuan finansial dalam

BAB VI KESIMPULAN. berasal dari dana mereka masing-masing. Di samping itu bantuan finansial dalam BAB VI KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan konsep sumber daya, maka peneliti dapat mendeskripsikan kesimpulan sebagai berikut : sumber daya yang menjadi faktor kekalahan dari caleg perempuan adalah informasi

Lebih terperinci

Bab V. Penutup. masyarakat sebanyak-banyaknya. Partai berbondong-bondong menjual diri untuk. suara. Sebuah proses yang tentunya sangat melelahkan.

Bab V. Penutup. masyarakat sebanyak-banyaknya. Partai berbondong-bondong menjual diri untuk. suara. Sebuah proses yang tentunya sangat melelahkan. Bab V Penutup A. Kesimpulan Dalam menghadapi Pemilu, tentu dibutuhkan Strategi Pemenangan. Partai Politik sebagai kontestan utama mempersiapkan segalanya agar dapat meraih suara masyarakat sebanyak-banyaknya.

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. diharapkan untuk meningkatkan kualitas politik dan kehidupan demokrasi bangsa Indonesia.

BAB IV KESIMPULAN. diharapkan untuk meningkatkan kualitas politik dan kehidupan demokrasi bangsa Indonesia. BAB IV KESIMPULAN Pelaksanaan pemilu 2009 yang berpedoman pada UU No. 10 Tahun 2008 membuat perubahan aturan main dalam kehidupan politik bangsa Indonesia. Melalui UU tersebut diharapkan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. demokrasi, desentralisasi dan globalisasi. Jawaban yang tepat untuk menjawab

BAB I PENDAHULUAN. demokrasi, desentralisasi dan globalisasi. Jawaban yang tepat untuk menjawab BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki abad 21, hampir seluruh negara diberbagai belahan dunia (termasuk Indonesia) menghadapi tantangan besar dalam upaya meningkatkan sistem demokrasi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik merupakan elemen penting yang bisa memfasilitasi berlangsungnya sistem demokrasi dalam sebuah negara, bagi negara yang menganut sistem multipartai seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung sejak sistem otonomi daerah diterapkan. Perubahan mekanisme

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung sejak sistem otonomi daerah diterapkan. Perubahan mekanisme BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demokrasi sebagai pilar penting dalam sistem politik sebuah Negara, termasuk Indonesia yang sudah diterapkan dalam pemilihan secara langsung seperti legislatif, Presiden

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak reformasi, masyarakat berubah menjadi relatif demokratis. Mereka

BAB I PENDAHULUAN. Sejak reformasi, masyarakat berubah menjadi relatif demokratis. Mereka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak reformasi, masyarakat berubah menjadi relatif demokratis. Mereka tampak lebih independen, egaliter, terbuka, dan lebih cerdas dalam menanggapi berbagai informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta aspirasi masyarakat. Pemilihan umum (pemilu) sebagai pilar demokrasi di

BAB I PENDAHULUAN. serta aspirasi masyarakat. Pemilihan umum (pemilu) sebagai pilar demokrasi di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di banyak negara demokrasi pemilihan umum dianggap lambang, sekaligus tolak ukur dari demokrasi itu. Hasil pemilihan umum yang diselenggarakan dalam suasana keterbukaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. basis agama Islam di Indonesia Perolehan suara PKS pada pemilu tahun 2004

I. PENDAHULUAN. basis agama Islam di Indonesia Perolehan suara PKS pada pemilu tahun 2004 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merupakan salah satu partai politik dengan basis agama Islam di Indonesia Perolehan suara PKS pada pemilu tahun 2004 mengalami

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA PERMASAALAHAN YANG TIMBUL DARI PILKADA 2005 TERKAIT DENGAN PANCASILA

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA PERMASAALAHAN YANG TIMBUL DARI PILKADA 2005 TERKAIT DENGAN PANCASILA TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA PERMASAALAHAN YANG TIMBUL DARI PILKADA 2005 TERKAIT DENGAN PANCASILA DISUSUN OLEH : BAGUS AMAR KHUSNA 11.11.4685 KELOMPOK C DOSEN : Drs. TAHAJUDIN SUDIBYO TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA BAB V KESIMPULAN Media massa di Indonesia berkembang seiring dengan bergantinya pemerintahan. Kebijakan pemerintah turut mempengaruhi kinerja para penggiat media massa (jurnalis) dalam menjalankan tugas

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. bab sebelumnya, selanjutnya pada bab ini terdapat beberapa poin

BAB IV PENUTUP. bab sebelumnya, selanjutnya pada bab ini terdapat beberapa poin digilib.uns.ac.id 73 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan dari apa yang telah diuraikan dan juga dibahas dalam bab sebelumnya, selanjutnya pada bab ini terdapat beberapa poin kesimpulan yang dapat

Lebih terperinci

KEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014

KEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014 KEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014 http://kesbangpol.kemendagri.go.id I. PENDAHULUAN Dana kampanye adalah sejumlah biaya berupa uang, barang, dan jasa yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem demokrasi untuk memilih wakil rakyat yang akan duduk di lembaga perwakilan rakyat. Selain itu pemilu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pilkada beberapa daerah telah berlangsung. Hasilnya menunjukkan bahwa angka Golput semakin meningkat, bahkan pemenang pemiluhan umum adalah golput. Di Medan, angka golput

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan

I. PENDAHULUAN. sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan umum adalah suatu proses dari sistem demokrasi, hal ini juga sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan penuh untuk memilih

Lebih terperinci

BAB II PROFIL KABUPATEN KENDAL DALAM PILKADA BUPATI TAHUN Profil Kabupaten Kendal dalam bab dua ini dituliskan untuk memberikan

BAB II PROFIL KABUPATEN KENDAL DALAM PILKADA BUPATI TAHUN Profil Kabupaten Kendal dalam bab dua ini dituliskan untuk memberikan 83 BAB II PROFIL KABUPATEN KENDAL DALAM PILKADA BUPATI TAHUN 2015 Profil Kabupaten Kendal dalam bab dua ini dituliskan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai keadaan umum dan keadaan politik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi kualitas dan kuantitas pada saat ini. Beraneka ragam partai politik yang bersaing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Darma, (2009: 91) mengatakan, bahasa politik adalah bahasa yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Darma, (2009: 91) mengatakan, bahasa politik adalah bahasa yang digunakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya sehari-hari tidak pernah lepas dari bahasa, karena bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk berinteraksi satu

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG- UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar negara di dunia termasuk Indonesia. Negara Kesatuan Republik Indonesia sejak reformasi telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena pemilih pemula selalu menarik untuk didiskusikan pada setiap momen pemilihan umum baik nasional maupun di daerah. Jumlah mereka yang sangat besar bagaikan

Lebih terperinci

jabatan di struktur Pemko Pematangsiantar? 6. Dan mengapa etnis lainnya seperti Mandailing, Nias dan lain-lain sedikit menduduki

jabatan di struktur Pemko Pematangsiantar? 6. Dan mengapa etnis lainnya seperti Mandailing, Nias dan lain-lain sedikit menduduki Pedoman Wawancara: 1. Bagaimana penilaian Anda terhadap perkembangan politik di Kota Pematangsiantar? 2. Bagaimana penilaian Anda terhadap kondisi politik di Kota Pematangsiantar ditengah keberagaman etnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2014 ini diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif (DPR,

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2014 ini diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif (DPR, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2014 ini diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif (DPR, DPRD, dan DPD) dan Gubernur Provinsi Lampung. Sedangkan di bulan Juli 2014, masyarakat

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Sebagai intisari dari uraian yang telah disampaikan sebelumnya dan

BAB V PENUTUP. Sebagai intisari dari uraian yang telah disampaikan sebelumnya dan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sebagai intisari dari uraian yang telah disampaikan sebelumnya dan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, telah teridentifikasi bahwa PDI Perjuangan di Kabupaten

Lebih terperinci

MEKANISME PENYELENGGARAAN PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JATENG DAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KUDUS TAHUN 2018

MEKANISME PENYELENGGARAAN PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JATENG DAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KUDUS TAHUN 2018 MEKANISME PENYELENGGARAAN PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JATENG DAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KUDUS TAHUN 2018 Disampakain pada acara Jogja Campus Fair Keluarga Kudus Yogyakarta 28 JANUARI 2018 Oleh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Politik merupakan proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat

I. PENDAHULUAN. Politik merupakan proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Politik merupakan proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan khususnya dalam negara. Sistem politik

Lebih terperinci

BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR. Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014

BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR. Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014 BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014 1 Rebutan dukungan di 5 Kantong Suara Terbesar (NU, Muhammadiyah, Petani, Buruh, dan Ibu Rumah Tangga) Empat puluh hari

Lebih terperinci

SEKILAS PEMILU PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU

SEKILAS PEMILU PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU SEKILAS PEMILU 2004 Pemilihan umum (Pemilu) adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN Nomor : 0027/KPTS/DPP/V/2016. Tentang

SURAT KEPUTUSAN Nomor : 0027/KPTS/DPP/V/2016. Tentang SURAT KEPUTUSAN Nomor : 0027/KPTS/DPP/V/2016 Tentang PETUNJUK PELAKSANAAN MUSYAWARAH WILAYAH, MUSYAWARAH WILAYAH LUAR BIASA, MUSYAWARAH CABANG, MUSYAWARAH CABANG LUAR BIASA, MUSYAWARAH ANAK CABANG, MUSYAWARAH

Lebih terperinci

BAB II PROFIL KABUPATEN KENDAL DALAM PILKADA BUPATI TAHUN A. Gambaran Umum Kabupaten Kendal

BAB II PROFIL KABUPATEN KENDAL DALAM PILKADA BUPATI TAHUN A. Gambaran Umum Kabupaten Kendal BAB II PROFIL KABUPATEN KENDAL DALAM PILKADA BUPATI TAHUN 2015 Profil Kabupaten Kendal dalam bab dua ini dituliskan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai keadaan umum dan keadaan politik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Hubungan antara pemerintah dengan warga negara atau rakyat selalu berada. terbaik dalam perkembangan organisasi negara modern.

I. PENDAHULUAN. Hubungan antara pemerintah dengan warga negara atau rakyat selalu berada. terbaik dalam perkembangan organisasi negara modern. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hubungan antara pemerintah dengan warga negara atau rakyat selalu berada dalam bingkai interaksi politik dalam wujud organisasi negara. Hubungan negara dan rakyat

Lebih terperinci

TANTANGAN DAN STRATEGI PARPOL DALAM PILKADA SERENTAK

TANTANGAN DAN STRATEGI PARPOL DALAM PILKADA SERENTAK Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Gd. Nusantara I Lt. 2 Jl. Jend. Gatot Subroto Jakarta Pusat - 10270 c 5715409 d 5715245 m infosingkat@gmail.com BIDANG PEMERINTAHAN DALAM NEGERI KAJIAN SINGKAT TERHADAP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasca reformasi bangsa kita sudah berhasil melaksanakan pemilihan umum presiden yang di pilih langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses pengambilan hak suara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tantangan baru. Memilihan umum (pemilu) dalam era reformasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tantangan baru. Memilihan umum (pemilu) dalam era reformasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Memilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) sudah diambang pintu Salah satu tantangan baru. Memilihan umum (pemilu) dalam era reformasi dan demokrasi, merupakan suatu

Lebih terperinci

PENDAPAT FRAKSI PARTAI BINTANG REFORMASI TERHADAP TENTANG RUU TENTANG PEMILU DPR, DPD, DAN DPRD DAN RUU PEMILU PRESIDEN

PENDAPAT FRAKSI PARTAI BINTANG REFORMASI TERHADAP TENTANG RUU TENTANG PEMILU DPR, DPD, DAN DPRD DAN RUU PEMILU PRESIDEN PENDAPAT FRAKSI PARTAI BINTANG REFORMASI TERHADAP TENTANG RUU TENTANG PEMILU DPR, DPD, DAN DPRD DAN RUU PEMILU PRESIDEN Disampaikan dalam Rapat Pansus Tanggal : 12 Juli 2007 Juru Bicara : H. RUSMAN HM.

Lebih terperinci

Lampiran Gambar 3.1 Gambar 3.2

Lampiran Gambar 3.1 Gambar 3.2 Lampiran Gambar 3.1 (Gambar di atas adalah kegiatan sosialisai yang dilakukan oleh Harsono terkait visi dan misi di sela-sela pengajian bapak-bapak di Dusun Bracan Trimulyo Kretek Bantul, Minggu 4 September

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 16 TAHUN 2005 SERI E ===================================================== PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebebasan berpendapat dan kebebasan berserikat, dianggap

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebebasan berpendapat dan kebebasan berserikat, dianggap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam negara demokrasi, Pemilu dianggap lambang, sekaligus tolak ukur, dari demokrasi. Hasil Pemilu yang diselenggarakan dalam suasana keterbukaan dengan kebebasan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis data merupakan proses mengatur aturan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satu uraian dasar.

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis data merupakan proses mengatur aturan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satu uraian dasar. 106 BAB IV ANALISIS DATA Analisis data merupakan proses mengatur aturan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satu uraian dasar. Pada tahap ini data yang diperoleh dari berbagai

Lebih terperinci

JK: Tradisi Golkar di Pemerintahan

JK: Tradisi Golkar di Pemerintahan JK: Tradisi Golkar di Pemerintahan Daerah dan Ormas Partai Desak Munas Minggu, 24 Agustus 2014 JAKARTA, KOMPAS Ketua Umum DPP Partai Golkar periode 2004-2009 Jusuf Kalla mengatakan, tradisi Partai Golkar

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Pekon Kediri berumur 17

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Pekon Kediri berumur 17 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Identitas Responden Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Pekon Kediri berumur 17 tahun ke atas atau telah menikah. Responden tersebut telah memiliki

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu

I. PENDAHULUAN. diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan salah satu pilar demokrasi sebagai wahana perwujudan kedaulatan rakyat guna menghasilkan pemerintahan yang demokratis. Pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. warga tertentu. Strategi komunikasi politik juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. warga tertentu. Strategi komunikasi politik juga merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Strategi Komunikasi Politik adalah perencanaan komunikasi yang diarahkan kepada pencapaian suatu pengaruh dengan sedemikian rupa, sehingga masalah yang dibahas

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT PANJA RUU PILKADA KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT PANJA RUU PILKADA KOMISI II DPR RI TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT PANJA RUU PILKADA KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan

Lebih terperinci

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental (Adinda Tenriangke Muchtar, Arfianto Purbolaksono The Indonesian Institute, Center for Public Policy Research) http://www.shnews.co/detile-28182-gelombang-efek-jokowi.html

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan

I. PENDAHULUAN. wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Demokrasi mengamanatkan adanya persamaan akses dan peran serta penuh bagi laki-laki, maupun perempuan atas dasar perinsip persamaan derajat, dalam semua wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk perwujudan dan bentuk partisipasi bagi rakyat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. bentuk perwujudan dan bentuk partisipasi bagi rakyat Indonesia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setelah berakhirnya masa jabatan Soesilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden Republik Indonesia maka dimulai jugalah acara pesta demokrasi pemilihan umum untuk presiden

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. sistem-sistem yang diterapkan dalam penyelenggaraan Pemilu di kedua Pemilu itu

BAB V PENUTUP. sistem-sistem yang diterapkan dalam penyelenggaraan Pemilu di kedua Pemilu itu BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Pembahasan dalam bab sebelumnya (Bab IV) telah diuraikan beberapa ketentuan pokok dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu). Pemilu anggota DPR, DPD dan DPRD 2009 dan 2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan pemerintahan negara yang demokratis berdasarkan Pancasila dan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan pemerintahan negara yang demokratis berdasarkan Pancasila dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan sarana perwujudan kedaulatan rakyat yang diselenggarkan secara langsung, bebas, rahasia, jujur dan adil guna menghasilkan

Lebih terperinci

PASANGAN CALON TUNGGAL DALAM PILKADA, PERLUKAH DIATUR DALAM PERPPU? Oleh: Zaqiu Rahman *

PASANGAN CALON TUNGGAL DALAM PILKADA, PERLUKAH DIATUR DALAM PERPPU? Oleh: Zaqiu Rahman * PASANGAN CALON TUNGGAL DALAM PILKADA, PERLUKAH DIATUR DALAM PERPPU? Oleh: Zaqiu Rahman * Naskah diterima: 10 September 2015; disetujui: 16 September 2015 Pasangan Calon Tunggal Dalam Pilkada Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Dengan diumumkannya dua pasangan calon bupati dan wakil bupati, maka rangkaian Pilkada Serentak 2015 di Kabupaten Bantul

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Dengan diumumkannya dua pasangan calon bupati dan wakil bupati, maka rangkaian Pilkada Serentak 2015 di Kabupaten Bantul BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Dengan diumumkannya dua pasangan calon bupati dan wakil bupati, maka rangkaian Pilkada Serentak 2015 di Kabupaten Bantul resmi dimulai. Calon Bupati (cabup) dan Calon Wakil

Lebih terperinci

Ini Alasan Partai Islam Terseok-Seok

Ini Alasan Partai Islam Terseok-Seok http://www.suarapembaruan.com/politikdanhukum/ini-alasan-partai-islam-terseok-seok/49944 Jumat, 21 Februari 2014 10:24 Politik Aliran Pemilu 2014 Ini Alasan Partai Islam Terseok-Seok Yasin Mohammad. Partai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. demokrasi. Hal ini dipertegas oleh Pasal 1 ayat 2 UUD 1945 yang berbunyi

I. PENDAHULUAN. demokrasi. Hal ini dipertegas oleh Pasal 1 ayat 2 UUD 1945 yang berbunyi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan, bahwa Negara Republik Indonesia adalah negara yang berkedaulatan rakyat atau negara demokrasi. Hal ini dipertegas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam

I. PENDAHULUAN. Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam masyarakat politik. Masyarakat yang semakin waktu mengalami peningkatan kualitas tentu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dilakukan dengan keikutsertaan partai politik dalam pemilihan umum yang

I. PENDAHULUAN. dilakukan dengan keikutsertaan partai politik dalam pemilihan umum yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik merupakan pilar demokrasi dalam suatu negara seperti di Indonesia. Kehadiran partai politik telah mengubah sirkulasi elit yang sebelumnya tertutup bagi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407).

I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407). 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dahulu, peneliti-peneliti komunikasi massa telah menyadari betapa kuatnya peran media komunikasi dalam membentuk pikiran masyarakat. Media komunikasi memiliki

Lebih terperinci

Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014

Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014 Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif Mei 2014 Head to Head Jokowi-JK Vs Prabowo-Hatta dan Kampanye Negatif Geliat partai politik dan capres menggalang koalisi telah usai. Aneka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tetap eksis selama bertahun-tahun hingga saat ini. Pada harian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tetap eksis selama bertahun-tahun hingga saat ini. Pada harian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberitaan pada media massa tidak terlepas dari subjektivitas atau tidak objektif. Padahal penulisan berita seperti ini sangat mempengaruhi pola pikir masyarakat karena

Lebih terperinci

Usulan Perbaikan Pasal-pasal Keuangan Politik Di Dalam Undang-undang tentang Pemilihan Umum anggota DPR/DPRD dan DPD (UU No.

Usulan Perbaikan Pasal-pasal Keuangan Politik Di Dalam Undang-undang tentang Pemilihan Umum anggota DPR/DPRD dan DPD (UU No. Lampiran 2 Usulan Perbaikan Pasal-pasal Keuangan Politik Di Dalam Undang-undang tentang Pemilihan Umum anggota DPR/DPRD dan DPD (UU No. 12 tahun 2003) UU 12/2003 Identifikasi Masalah Usulan Perbaikan Keterangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengenang sejarah Jerman akan selalu tertuju pada Perang Dunia II dan sosok pemimpinnya yaitu Adolf Hitler. Adolf Hitler menjabat sebagai kanselir Jerman di usia

Lebih terperinci

Dibacakan oleh: Dr. Ir. Hj. Andi Yuliani Paris, M.Sc. Nomor Anggota : A-183 FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Dibacakan oleh: Dr. Ir. Hj. Andi Yuliani Paris, M.Sc. Nomor Anggota : A-183 FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PENDAPAT AKHIR FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD Dibacakan oleh: Dr. Ir. Hj. Andi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. praktek politik masa lalu yang kotor. Terlepas dari trauma masa lalu itu, praktek

BAB I PENDAHULUAN. praktek politik masa lalu yang kotor. Terlepas dari trauma masa lalu itu, praktek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keinginan dan tuntutan adanya pemilihan langsung sebenarnya diilhami praktek politik masa lalu yang kotor. Terlepas dari trauma masa lalu itu, praktek politik

Lebih terperinci

PEMILU NASIONAL DAN PEMILU DAERAH

PEMILU NASIONAL DAN PEMILU DAERAH Policy Brief [04] Kodifikasi Undang-undang Pemilu Oleh Sekretariat Bersama Kodifikasi Undang-undang Pemilu MASALAH Sukses-tidaknya pemilu bisa dilihat dari sisi proses dan hasil. Proses pemilu dapat dikatakan

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan Reforma Agraria)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan umum (Pemilu) adalah proses memilih orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan tersebut beranekaragam, mulai dari Presiden, Wakil

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG PENETAPAN JUMLAH DAN TATA CARA PENGISIAN KEANGGOTAAN

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG PENETAPAN JUMLAH DAN TATA CARA PENGISIAN KEANGGOTAAN KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG PENETAPAN JUMLAH DAN TATA CARA PENGISIAN KEANGGOTAAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROPINSI DAN KABUPATEN/KOTA YANG BARU DIBENTUK Menimbang

Lebih terperinci