jabatan di struktur Pemko Pematangsiantar? 6. Dan mengapa etnis lainnya seperti Mandailing, Nias dan lain-lain sedikit menduduki
|
|
- Verawati Pranoto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pedoman Wawancara: 1. Bagaimana penilaian Anda terhadap perkembangan politik di Kota Pematangsiantar? 2. Bagaimana penilaian Anda terhadap kondisi politik di Kota Pematangsiantar ditengah keberagaman etnis dan agama? 3. Seberapa penting politik multikultural dilakukan? 4. Bagaimana implementasi politik multikultural di lingkungan Pemko Pematangsiantar? 5. Mengapa jumlah etnis Batak Toba dan Batak Simalungun lebih banyak mengisi pospos/jabatan di struktur Pemko Pematangsiantar? 6. Dan mengapa etnis lainnya seperti Mandailing, Nias dan lain-lain sedikit menduduki jabatan di struktur Pemko Pematangsiantar? 7. Apakah faktor etnis dan agama mayoritas menjadi pilihan utama? 8. Bagaimanakah sistem perekrutan pejabat di Pemko Pematangsiantar? Apakah berdasarkan profesionalitas kerja atau berdasarkan perwakilan mayoritas/minoritas? 9. Bagaimana kedudukan masyarakat minoritas di dalam susunan birokrasi pemerintahan? 10. Bagaimana partisipasi politik masyarakat minoritas dalam kegiatan Pemko Pematangsiantar? 11. Apakah yang sudah dan akan dilakukan pemerintah dalam politik multikultural bagi kaum minoritas, adakah tindakan khusus yang dilakukan?
2 A. Kepada Kepala Daerah Hulman Sitorus, S.E 1. Bagaimana penilaian anda terhadap perkembangan politik dikota pematangsiantar? Perkembangan politik dikota pematangsiantar sangat dinamis, dimana tingkat kepedulian dan partisipatif masyarakat sangat tinggi dan dinamikanya juga sangat tinggi. Sehingga Dinamika Politik di Siantar terkenal dengan yang tidak mungkin terjadi, bisa menjadi mungkin terjadi 2. Bagaimana penilaian anda terhadap kondisi politik dikota pematangsiantar ditengah keberagaman etnis dan agama? Tujuan politik adalah untuk mencapai kekuasaan, oleh karenanya hal yang wajar dalam strategi para elit politik memakai pendekatan etnis dan agama dalam pencapaian kemenangan merebut kekuasaan, namun dalam beberapa kali pelaksanaan Pemilu maupun Pemilihan Kepala Daerah tidak begitu efektif. Sebagai contoh dalam pemilihan anggota DPRD maupun Kepala Daerah, Jika memakai logika dalam pemilihan legislative maka perwakilan di DPRD tersebut dengan jumlah 30 anggota Dewan, untuk calon muslim yang terpilih idealnya minimal 13 kursi, namun relitanya lain, begitu juga dalam pemilihan KDH. 3. Seberapa penting politik multikultural dilakukan? Sangat penting, karena politik multikultural lebih dapat diterima oleh masyarakat. 4. Bagaimana implementasi politik multikultural dikota pematangsiantar? Politik multikultural selalu menjadi pemenang. 5. Bagaimana hubungan masyarakat mayoritas dan minoritas dikawasan kota pematangsiantar? Sangat Harmonis dan sulit untuk dipecah belah. 6. Bagaimana peran masyarakat beda etnis dalam komposisi eksekutif? Sangat kritis, secara prinsip masyarakat sangat berharap adanya cerminan keseimbangan etnis dan agama dalam komposisi eksekutif meskipun hal tersebut tidak selalu menjadi dominan, namun tetap menjadi harapan.
3 7. Bagaimana peran dan program pemerintah dalam politik multikultural khususnya dalam persamaan kesempatan dan peluang dalam partisipasi politik dikota pematangsiantar? Pemerintah secara nasional dan diikuti secara khusus di daerah sangat begitu baik dan tersistem dimana tetap mengedepankan persamaan semua hak dan kewajiban yang sama bagi setiap warga masyarakat dan warga bangsa serta menjamin kebebasan hak konstitusi dari warga negara Indonesia sebagaimana diatur dalam perundanganundangan negara. 8. Bagaimana sistem perekrutan pejabat dipemko pematangsiantar? apakah berdasarkan profesionalitas kerja atau berdasarkan perwakilan mayoritas/minoritas? Sepengetahuan saya ya, karena tetap melakukan perekrutan dengan mengedepankan fit and profer tes yang dilaksanakan oleh tim baperjakat yang ada di BKD termasuk menempatkan calon pejabat yang sudah mengetahui secara jelas Tupoksi yang akan dilakukan guna menyelaraskan program kinerja pemerintah daerah dalam mewujudkan pembangunan sesuai dengan visi misi daerah kota Pematangsiantar Siantar Mantap, Maju dan Jaya. 9. Bagaimana kondisi masyarakat minoritas didalam susunan birokrasi pemerintah? Kota siantar ini unik, bagi kalangan minoritas katakanlah salah satunya suku Tionghoa, mereka ini mayoritas jarang yang ada mau duduk dibirokrasi (PNS) mereka lebih cenderung ke dunia bisnis/perdanganan dan jika adapun satu dua orang mereka juga diperlakukan secara sama dengan yang lain sepanjang mempunyai kemampuan serta persyaratan yang lengkap sebagaimana mekanisme yang berlaku dan sesuai aturan yang ada tetap punya kesempatan. 10. Bagaimana kondisi masyarakat minoritas ditengah-tengah masyarakat mayoritas? Siantar adalah kota yang paling toleran secara nasional, oleh karenanya patut diapreasiasi bahwa keberagaman etnis, suku dan budaya sudah membaur dan terjalin dengan baik didiri warga kota siantar sehingga antara minoritas dab mayoritas sudah tidak nampak ada perbedaan yang signifikan dimana rasa toleranasi juga sudah sangat baik dimana hal ini dapat kita lihat dalam aktifitas masyarakat di kota siantar yang sudah sangat paham arti pentingnya kebersamaan hidup ditengah keberagaman.
4 11. Bagaimana partisipasi politik masyarakat minoritas dalam kegiatan pemko siantar? sangat baik, dimana mereka juga sangat memberikan andil pembangunan dan kemajuan kota ini termasuk pemahaman politik juga sudah sangat baik, hal ini dapat dilihat dari beberapa kali pemilu diwaktu lalu bahwa partisipasi masyarakat minoritas juga sangat mau peduli ikut serta dalam kegitan dimaksud dan malah ada yang langsung aktif ikut dalam kepanitian. 12. Apakah yang sudah dan akan dilakukan pemerintah dalam politik multikultural bagi kaum minoritas, adakah tindakan khusus yang dilakukan? saya rasa perlakuan politik multikultural disiantar ini tidak ada pembedaan antara minoritas dan mayoritas, semuanya mempunyai hak dan kewajiban yang sama terkhusus dalam hal politik sama-sama mempunyai kesempatan yang sama.
5 B. Kepada Wakil Kepala Daerah Drs. Koni Ismael Siregar 1. Bagaimana penilaian Anda terhadap perkembangan politik di Kota Pematangsiantar? Perkembangan politik pada saat ini masih bagus, karena kondusifitas politik yang ada di Kota Pematangsiantar masih terjaga dengan baik. 2. Bagaimana penilaian Anda terhadap kondisi politik di Kota Pematangsiantar ditengah keberagaman etnis dan agama? Sangat baik, hal ini dapat dilihat dari sikap toleransi antar agama dan etnis yang ada di Kota Pematangsiantar. Sampai saat ini sara atau bentrok antar agama dan etnis tidak pernah terjadi, dan harus kita akui stabilitas politik di Pematangsiantar sangat baik, dan diharapkan ini menjadi contoh buat daerah lain di Sumatera Utara. 3. Seberapa penting politik multikultural dilakukan? Sangat penting, karena multikutural merupakan salah satu persyaratan agar stabilitas dan kondusifitas di Kota Pematangsiantar tetap terjaga, multikultural ini juga tidak menjadikan perbedaan antara agama dan etnis yang ada, melainkan sebagai perekat. Multikultural ini saya lihat juga sebagai penguatan antar agama dan etnis. 4. Bagaimana implementasi politik multikultural di lingkungan Pemko Pematangsiantar? Berkaitan dengan implementasi politik multikultural dari sudut struktural pemerintahan Kota Pematangsiantar, dimana seseorang yang memiliki prestasi kerja di struktur pemerintahan sangat diperhatikan. Jadi tidak ada diskriminasi antar agama dan etnis, kalau memang prestasi kerjanya baik, dia layak untuk diperhitungkan. 5. Mengapa jumlah etnis Batak Toba dan Batak Simalungun lebih banyak mengisi pos-pos/jabatan di struktur Pemko Pematangsiantar? Memang tidak bisa dipungkiri bahwa sampai hari ini struktur jabatan di Pemko Pematangsiantar di dominasi oleh Batak Toba. Tapi pada awalnya etnis yang mendominasi adalah etnis Simalungun, tapi mungkin ada perpindahan pejabat dari daerah lain dan memiliki prestasi, maka di promosikan ke dalam lingkungan Pemko Pematangsiantar. Jumlah penduduk Batak Toba di Pematangsiantar yang merupakan etnis terbanyak menjadi salah satu alasan juga. 6. Dan mengapa etnis lainnya seperti Mandailing, Nias dan lain-lain sedikit menduduki jabatan di struktur Pemko Pematangsiantar?
6 Mengenai sedikit atau banyaknya etnis lain diluar etnis mayoritas dalam hal menduduki jabatan, ini tergantung pemimpinnya, dalam hal ini walikota dan wakil walikota. Sampai saat ini struktur pemerintahan di Kota Pematangsiantar masih merangkul dan merekrut etnis-etnis lainnya. 7. Apakah faktor etnis dan agama mayoritas menjadi pilihan utama? Sebaiknya tidak demikian, tapi timbul memang kalau pemimpin itu lebih memperhatikan dan merangkul sukunya. Karena dia merasa itu merupakan bagian dari kulturnya, tapi tetap saja tidak terlepas dari kinerja dan prestasi pegawai itu sendiri. Jangan asal milih tapi tidak memenuhi syarat untuk mengisi jabatan. Selain faktor etnis, faktor agama juga menjadi pertimbangan, kalau misalnya pemimpin tersebut seorang, tidak dapat dipungkiri dia akan lebih memilih yang seagama dengannya. Jadi terkadang yang tidak seetnis dengan pemimpin merasa di anak tirikan atau tidak diberdayakan. 8. Bagaimanakah sistem perekrutan pejabat di Pemko Pematangsiantar? Apakah berdasarkan profesionalitas kerja atau berdasarkan perwakilan mayoritas/minoritas? Kalau terkait dengan sistem perekrutan pejabat atau promosi jabatan terdiri dari sistem karir dan prestasi kerja. Tetapi di Kota Pematangsiantar sistem ini bisa dibilang belum terlaksana dengan baik dan tidak berpedoman pada aturan dan peraturan. Artinya seseorang itu dilihat gak prestasinya atau kinerjanya, jangan kesannya jadi suka-suka. Nah ini juga berkaitan dengan etnis dan agama tadi, yang tidak pantas menduduki jabatan tersebut, malah mendudukinya hanya karena kesamaan etnis dan agama dengan pemimpinnya, ini bukan hal yang bagus. Jadi kedepannya pemimpin harus memperhatikan pejabat yang ingin dipromosi berdasarkan prestasi kerja, pendidikan, pengalaman, loyalitas dan lain sebagainya. 9. Bagaimana kedudukan masyarakat minoritas di dalam susunan birokrasi pemerintahan? Jadi kita ketahui bahwasanya ada etnis minoritas di lingkungan Pemko Pematangsiantar, akan tetapi mereka ini tetap diperhatikan.
7 10. Bagaimana partisipasi politik masyarakat minoritas dalam kegiatan Pemko Pematangsiantar? Mereka ini tetap ikut berkiprah membangun Kota Pematangsiantar dan tiap-tiap etnis minoritas ini memiliki paguyuban, dan sampai saat ini mereka ikut berpartisipasi dalam membangun Kota Pematangsiantar. 11. Apakah yang sudah dan akan dilakukan pemerintah dalam politik multikultural bagi kaum minoritas, adakah tindakan khusus yang dilakukan? Sebaiknya pemerintah Kota Pematangsiantar memperhatikan kaum minoritas, karena ini merupakan aset dan peduli dengan perkembangan Kota Pematangsiantar. Kalau dia mendiami Siantar, berarti dia aset yang harus diperhatikan oleh pemerintah Kota Siantar.
8 C. Kepada Anggota DPRD Arapen Ginting (51 Tahun) 1. Bagaimana penilaian Anda terhadap perkembangan politik di Kota Pematangsiantar? Perkembangan politik sudah berjalan dengan baik. Dari Pemerintah Kota sudah berusaha meningkatkan perubahan-perubahan yang nyata. Selain itu sinergitas antara eksekutif dengan legislatif juga telah dibangun untuk memaksimalkan program kerja pemerintah Kota Pematangsiantar. 2. Bagaimana penilaian Anda terhadap kondisi politik di Kota Pematangsiantar ditengah keberagaman etnis dan agama? Keberagaman etnis dan agama di Kota Pematangsiatar tentu sedikit banyak berpengaruh terhadap kondisi politik, namun keberagaman ini hendaknya tidak digunakan sebagai alat untuk mengkotak-kotakkan masyarakat di periode-periode pemilihan. 3. Apa yang sudah dan akan dilakukan pemerintah legislatif terkait politik multikultural? Tentunya pemerintah legislatif tidak menutup kemungkinan kepada seluruh masyarakat dari lintas etnis dan agama karena memang sudah seharusnya kapasitas dan kompetensi yang diutamakan. 4. Bagaimana partisipasi masyarakat minoritas dalam mencalonkan diri menjadi anggota legislatif? Masyarakat minoritas dalam mencalonkan pemilihan legislatif sangat minim karena kebanyakan dari mereka sekedar memikirkan hidup aman sudah lebih dari cukup dan juga banyak terlibat di tim pemenangan salah satu calon tertentu. Selain itu cost politic yang cukup besar menjadi perhatian khusus.
9 5. Apabila ada yang mencalonkan dari masyarakat minoritas, apa yang menjadi motivasi masyarakat untuk mengikuti pencalonan? Dari calon yang ada sepertinya mereka lebih mengarah kepada peningkatan taraf hidup mereka yang minoritas. Atau bisa dibilang mereka yang mencalonkan ingin menaikkan taraf etnis mereka. 6. Bagaimana penilaian anggota legislatif terhadap kinerja pemerintah kota Pematangsiantar terkait partisipasi politik masyarakat minoritas dalam politik miltikultural? Sejauh ini memang tidak ada program khusus dari pemerintah. Akan tetapi selaku pelaksana pemerintahan mereka harus memberikan perhatian kepada etnis minoritas di Kota Pematangsiantar. Akan tetapi yang saya lihat, tetap berjalan dengan baik, karena belum pernah ada tindakan diskriminasi terhadap etnis minoritas.
10 D. Tokoh Masyarakat Russel Sipayung (60 Tahun) 1. Bagaimana penilaian Anda terhadap perkembangan politik di Kota Pematangsiantar? Politik di Kota Pematangsiantar bisa dikatakan sudah berjalan dengan cukup baik, dengan terus berkembangnya terobosan-terobosan yang sudah dilakukan baik dari aparatur pemerintah kota dan juga perkembangan yang terjadi di masyarakat. 2. Bagaimana penilaian Anda terhadap kondisi politik di Kota Pematangsiantar ditengah keberagaman etnis dan agama? Kita tahu bahwa komposisi penduduk di Kota Pematangsiantar terdiri dari beberapa etnis dan agama, dan hal ini tentu saja memberikan dampak pada kondisi politik di Kota Pematangsiantar. Akan tetapi yang saya lihat keberagaman ini perpolitikan di Kota Pematangsiantar lebih berwarna. 3. Apakah politik multikultural sudah dilaksanakan dengan baik oleh pemerintah Kota Pematangsiantar? Saya rasa sudah dilaksanakan dengan baik, hal ini dibuktikan dengan adanya suku lain diluar suku mayoritas yang menduduki jabatan baik di pemerintahan eksekutif maupun legislatif, dan tentunya menurut saya sesuai dengan kemampuan dan profesionalitas kerja yang dia miliki. 4. Apakah politik multikultural memberikan peluang bagi masyarakat minoritas untuk memperoleh jabatan di pemerintahan eksekutif? Seperti yang saya katakan tadi bahwa baik mayoritas maupun minoritas memiliki peluang yang sama dalam memperoleh jabatan di pemerintahan eksekutif, asalkan memenuhi kriteria untuk menduduki jabatan tersebut. 5. Apa yang menyebabkan masyarakat minoritas minim peran dalam pemerintahan baik eksekutif maupun legislatif? Keinginan dari masyarakat minoritas sendiri yang kurang tertarik dalam pencalonan pemilihan, selain itu kemampuan finansial untuk mencalonkan juga menjadi pertimbangan yang sangat penting.
11 E. Masyarakat Minoritas 1. Bagaimana penilaian Anda terhadap kondisi politik di Kota Pematangsiantar? Sampai sejauh ini kondisi politik di Kota Pematangsiantar aman dan saya rasa mengalami peningkatan, terlebih disaat periode-periode pemilihan, terlihat dari antusias masyarakat yang semakin tinggi dan tidak dapat dipungkiri dapat menjadi tambahan pendapatan bagi masyarakat kecil. 2. Bagaimana penilaian Anda akan kenyamanan bertempat tinggal di Kota Pematangsiantar selama ini? Walaupun saya berasal dari kalangan minoritas, tetapi tingkat kenyamanan di daerah tempat saya tinggal sangat aman dan juga saling menghargai satu dengan yang lain. 3. Bagaimana penilaian Anda akan partisipasi politik masyarakat minoritas di Kota Pematangsiantar? Kalau berbicara mengenai partisipasi politik, saya rasa sudah mengalami peningkatan dibanding masa sebelumnya. Akan tetapi masyarakat minoritas pada umumnya masih lebih tertarik menjadi tim sukses kandidat daripada terjun menjadi kandidat. 4. Apa yang menyebabkan tingkat partisipasi politik masyarakat minoritas di Kota Pematangsiantar tergolong rendah? Hal ini dikarenakan keinginan masyarakat sendiri yang kurang tertarik untuk terjun dalam pencalonan, selain itu kemampuan finansial jadi pertimbangan yang sangat penting.
12 Keterangan wawancara: 1 Wawancara dengan mantan Walikota Pematangsiantar Bapak Hulman Sitorus, dilakukan pada tanggal 25 Januari 2016 pukul WIB di kediaman pribadi beliau, Kota Pematangsiantar. 2 Wawancara dengan mantan Wakil Walikota Pematangsiantar Bapak Koni Ismael Siregar, dilakukan pada tanggal 11 April 2016 pukul WIB di salah satu rumah makan di Kota Medan. 3 Wawancara dengan anggota DPRD Kota Pematangsiantar periode Bapak Arapen Ginting, dilakukan pada tanggal 26 Januari 2016 pukul WIB di kediaman pribadi beliau, Kota Pematangsiantar. 4 Wawancara dengan Tokoh Masyarakat Etnis Simalungun Bapak Russel Sipayung, dilakukan pada tanggal 26 Januari 2016 pukul WIB di kediaman pribadi beliau, Kota Pematangsiantar. 5 Wawancara dengan Tokoh Agama Bapak Pendeta Robert, dilakukan pada tanggal 24 Januari 2016 pukul di kediaman pribadi beliau, Kota Pematangsiantar. 6 Wawancara dengan masyarakat sipil etnis mayoritas (Simalungun) Bapak Carlos Purba, dilakukan pada tanggal 27 Januari 2016 pukul WIB, di kediaman pribadi beliau, Kota Pematangsiantar. 7 Wawancara dengan masyarakat sipil etnis minoritas (Minang) Bapak Aprijal Koto, dilakukan pada tanggal 27 Januari 2016 pukul WIB, di kediaman pribadi beliau, Kota Pematangsiantar.
BAB I PENDAHULUAN. konsep suci penyelenggaran Negara telah membawa perubahan bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gelombang Demokrasi abad 21 melanda berbagai Negara dibelahan dunia termasuk Indonesia. Diambilnya prinsip demokrasi oleh Indonesia sebagai sebuah konsep suci
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dudih Sutrisman, 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia sebagai sebuah negara berdaulat telah melalui perjalanan sejarah panjang dalam kepemimpinan nasional sejak kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada Juni 2005, rakyat Indonesia melakukan sebuah proses politik yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada Juni 2005, rakyat Indonesia melakukan sebuah proses politik yang baru pertama kali dilakukan di dalam perpolitikan di Indonesia, proses politik itu adalah Pemilihan
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan
56 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Identitas Responden Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan yang berjumlah 100 responden. Identitas responden selanjutnya didistribusikan
Lebih terperinciTanggapan Generasi Muda Etnis Tionghoa terhadap Implementasi Strategi Kampanye Calon Legislatif dari Etnis Tionghoa dalam Pemilu 2014
Tanggapan Generasi Muda Etnis Tionghoa terhadap Implementasi Strategi Kampanye Calon Legislatif dari Etnis Tionghoa dalam Pemilu 2014 Hilda Virgiani / F. Anita Herawati Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia, sesuatu yang sangat unik, yang tidak dimiliki oleh semua
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Indonesia yang di bangun di atas keberagaman/kemajemukan etnis, budaya, agama, bahasa, adat istiadat.kemajemukan merupakan kekayaan bangsa Indonesia, sesuatu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Politik merupakan proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Politik merupakan proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan khususnya dalam negara. Sistem politik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara demokratis merupakan negara yang memberi peluang dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara demokratis merupakan negara yang memberi peluang dan kesempatan yang seluas-luasnya dalam mengikutsertakan warga negaranya dalam proses politik, termasuk
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kalimantan Tengah, tidak bisa dilepaskan dari pengaruh faktor internal dan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Mekanisme pengisian jabatan struktural di sekretariat daerah propinsi Kalimantan Tengah, tidak bisa dilepaskan dari pengaruh faktor internal dan faktor eksternal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan
1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan Indonesia jangka panjang yaitu Indonesia yang maju dan mandiri, adil dan demokratis, serta
Lebih terperinciPERILAKU MEMILIH MASYARAKAT KOTA PADANG PADA PEMILU KEPALA DAERAH SUMATERA BARAT TAHUN 2010 SKRIPSI
PERILAKU MEMILIH MASYARAKAT KOTA PADANG PADA PEMILU KEPALA DAERAH SUMATERA BARAT TAHUN 2010 SKRIPSI Diajukan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Politik Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahan ajar merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran. Bahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahan ajar merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran. Bahan ajar dijadikan sebagai salah satu sumber informasi materi yang penting bagi guru maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumatera Timur adalah wilayah yang ada di Pulau Sumatera. Kawasan ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumatera Timur adalah wilayah yang ada di Pulau Sumatera. Kawasan ini didiami oleh beberapa kelompok etnis yaitu Etnis Melayu, Batak Karo dan Batak Simalungun.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Ilmu marketing dalam dunia politik sudah lazim digunakan terlebih dalam hal pemasaran ide, gagasan dan program kerja dari sebuah partai politik ataupun kandidat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. ketatanegaraan adalah terjadinya pergeseran paradigma dan sistem. dalam wujud Otonomi Daerah yang luas dan bertanggung jawab untuk
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dampak reformasi yang terjadi di Indonesia ditinjau dari segi politik dan ketatanegaraan adalah terjadinya pergeseran paradigma dan sistem pemerintahan yang bercorak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang multi kultural dan multi etnis. Keberadaan etnis Cina di Indonesia diperkirakan sudah ada sejak abad ke-5. Secara umum etnis Cina
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. menjadi peserta pemilu sampai cara mereka untuk hadir tidak hanya sekedar menjadi
BAB IV PENUTUP 4.1.Kesimpulan Menjadi pemain baru dalam pemilu di Indonesia bukanlah hal yang mudah. Semua hal mulai dari syarat untuk menjadi partai, syarat lolos verifikasi untuk menjadi peserta pemilu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Zico Oktorachman, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembangunan nasional pada hakekatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, serta bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur secara materil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Toba, Melayu, Jawa, Pak-pak, Angkola, Nias dan Simalungun dan sebagainya. Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumatera Utara adalah salah satu daerah yang didiami oleh masyarakat yang multietnis. Hal ini tampak dari banyaknya suku yang beragam yang ada di provinsi ini misalnya
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya
1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Situasi perkembangan politik yang berkembang di Indonesia dewasa ini telah membawa perubahan sistem yang mengakomodasi semakin luasnya keterlibatan masyarakat dalam
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sosialisasi politik merupakan salah satu cara dalam menyebarluaskan informasi politik, sehingga fungsi sosialisasi politik yaitu untuk memberikan pengetahuan dan pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar negara di dunia termasuk Indonesia. Negara Kesatuan Republik Indonesia sejak reformasi telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Semarak dinamika politik di Indonesia dapat dilihat dari pesta demokrasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semarak dinamika politik di Indonesia dapat dilihat dari pesta demokrasi dari tingkat pusat sama tingkat daerah. Setiap daerah banyak mencalonkan dirinya dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini mobilitas penduduk di berbagai wilayah Indonesia sering terjadi bahkan di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini mobilitas penduduk di berbagai wilayah Indonesia sering terjadi bahkan di sekitar lingkungan kita. Perpindahan yang kita temukan seperti perpindahan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN HASIL WAWANCARA Informan I Nama : Manimbul Hutauruk Tanggal Wawancara : 31 Januari 2015 Tempat : Rumah Bapak Manimbul Hutauruk Waktu : Pukul 13.00 WIB 1. Berapa lama anda tinggal di Desa Hutauruk?
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumatera Utara pada umumnya dan Kota Medan khususnya adalah salah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumatera Utara pada umumnya dan Kota Medan khususnya adalah salah satu penyumbang kemajemukan di Indonesia karena masyarakatnya yang tidak hanya terdiri dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam masyarakat majemuk seperti di Indonesia dimana perbedaan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam masyarakat majemuk seperti di Indonesia dimana perbedaan sukubangsa saling berdekatan dengan perbedaan ras, maka ciri-ciri ras yang sebenarnya adalah ciri-ciri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai cara yang sekiranya bisa menarik masyarakat untuk memilih. calonnya, calon pasangan kepala daerah untuk Wilayah Kabupaten
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah di Banyumas suasana politik semakin hangat. Banyak yang mempromosikan calonnya dengan berbagai cara yang sekiranya bisa menarik masyarakat
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Pada bagian ini akan dipaparkan gambaran tentang partisipasi politik penyandang disabilitas di Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto dalam Pilkada 2015. Hasil penelitian
Lebih terperinciOleh : S u p a n d i, SE (Kabid Pengembangan BKD Kab. Kolaka) A. Pendahuluan
PROMOSI JABATAN MELALUI SELEKSI TERBUKA PADA JABATAN ADMINISTRATOR; TATA CARA PELAKSANAAN DAN KEMUNGKINAN PENERAPANNYA DILINGKUNGAN PEMERINTAH KAB. KOLAKA Oleh : S u p a n d i, SE (Kabid Pengembangan BKD
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa idealnya mempunyai peran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemuda sebagai generasi penerus bangsa idealnya mempunyai peran dalam kemajuan bangsa. Pentingya peran generasi muda, didasari atau tidak, pemuda sejatinya memiliki
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN. masyarakat hidup bersama biasanya akan terjadi relasi yang tidak seimbang. Hal
BAB VI KESIMPULAN Pada sebuah kondisi masyarakat multikultural di mana berbagai kelom pok masyarakat hidup bersama biasanya akan terjadi relasi yang tidak seimbang. Hal tersebut ditandai dengan hadirnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti marsombuh sihol dan rondang bittang serta bahasa (Jonris Purba,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Simalungun merupakan salah satu suku dengan ragam keunikan yang dimiliki, tanah yang subur, masyarakat yang ramah dan lemah lembut. Memiliki kekayaan warisan budaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertengahan tahun 1997 dan dilanjutkan krisis global pada pertengahan tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang dirasakan oleh bangsa Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 dan dilanjutkan krisis global pada pertengahan tahun 2008. Banyak perusahaa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan disebagianbesar negara di dunia termasuk Indonesia. Negara Kesatuan Republik Indonesia sejak reformasi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan 1. Kesimpulan Umum Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa partisipasi politik masyarakat pendatang
Lebih terperinciBAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian. Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian
BAB II Deskripsi Lokasi Penelitian Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian di setiap bagian yang diperlukan dalam penelitian ini. Kita dapat mulai untuk meneliti apa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengekspresikan pemikiran-pemikiran mereka dalam masalah sosial politik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Etnis Tionghoa di Indonesia memiliki sifat politis dan dinamis dalam arti mereka menaruh perhatian pada keadaan dan perkembangan politik disekitarnya. Meski
Lebih terperinciWALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT
Menimbang WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL UMUM DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PADANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. putra-putri terbaik untuk menduduki jabatan-jabatan politik dan pejabatpejabat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik di era reformasi ini memiliki kekuasaan yang sangat besar, sesuatu yang wajar di negara demokrasi. Dengan kewenanangannya yang demikian besar itu, seharusnnya
Lebih terperinciMAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA
Nomor : 010/PUU-III/2005 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PANEL PEMERIKSAAN PENDAHULUAN PERKARA NOMOR 010/PUU-III/2005 PENGUJIAN UU NO. 32 TAHUN 2004 TENTANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bali dikenal sebagai daerah dengan ragam budaya masyarakatnya yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali dikenal sebagai daerah dengan ragam budaya masyarakatnya yang unik. Bali dipandang sebagai daerah yang multikultur dan multibudaya. Kota dari provinsi Bali adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga multikultural, dimana dalam kehidupan tersebut terdapat berbagai macam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan budaya yang beraneka ragam. Hal ini menyebabkan munculnya berbagai suku atau etnis yang berkembang dan tersebar di seluruh wilayah
Lebih terperinciPERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 1 TAHUN 2010
BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN ANGGOTA PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI, PANITIA PENGAWAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu tantangan baru. Memilihan umum (pemilu) dalam era reformasi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Memilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) sudah diambang pintu Salah satu tantangan baru. Memilihan umum (pemilu) dalam era reformasi dan demokrasi, merupakan suatu
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam data pemilih pada pemilihan Peratin Pekon Rawas Kecamatan Pesisir
59 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Responden Responden dalam penelitian ini adalah para pemilih pemula yang tercatat dalam data pemilih pada pemilihan Peratin Pekon Rawas Kecamatan Pesisir Tengah
Lebih terperinciDAFTAR WAWANCARA. Daftar pertanyaan wawancara untuk pemilik usaha Family Doorsmeer. 1. Apa promosi yang dilakukan Family Doorsmeer?
78 Lampiran 1 DAFTAR WAWANCARA I. Karakteristik Seorang Informan a. Nama : b. Jenis kelamin : c. Umur : d. Pekerjaan : II. Daftar pertanyaan wawancara untuk pemilik usaha Family Doorsmeer 1. Apa promosi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi sebagai proses pertukaran simbol verbal dan nonverbal antara pengirim dan penerima untuk merubah tingkah laku kini melingkupi proses yang lebih
Lebih terperinciSTRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DAN PEMENANGAN PEMILU
STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK DAN PEMENANGAN PEMILU (Studi Kasus Strategi Komunikasi Politik Hulman Sitorus, SE dan Drs. Koni Ismail Siregar pada Masa Kampanye Pemilihan Umum Kepala Daerah Pematangsiantar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antara lain karena Indonesia melaksanakan sejumlah kegiatan politik yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tahun 2014 merupakan tahun politik bagi Indonesia. Disebut tahun politik antara lain karena Indonesia melaksanakan sejumlah kegiatan politik yang melibatkan setidaknya
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. sistem-sistem yang diterapkan dalam penyelenggaraan Pemilu di kedua Pemilu itu
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Pembahasan dalam bab sebelumnya (Bab IV) telah diuraikan beberapa ketentuan pokok dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu). Pemilu anggota DPR, DPD dan DPRD 2009 dan 2014
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN. diharapkan untuk meningkatkan kualitas politik dan kehidupan demokrasi bangsa Indonesia.
BAB IV KESIMPULAN Pelaksanaan pemilu 2009 yang berpedoman pada UU No. 10 Tahun 2008 membuat perubahan aturan main dalam kehidupan politik bangsa Indonesia. Melalui UU tersebut diharapkan untuk meningkatkan
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian. Hal ini dilakukan berdasarkan bahwa mereka dapat memberikan
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Responden Dalam penelitian ini, peneliti memutuskan untuk memakai beberapa sumber informan sebagai responden sesuai dengan apa yang dibutuhkan di dalam penelitian.
Lebih terperinciBab 5. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Bab 5. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Women can be very effective in navigating political processes. But there is always a fear that they can become pawns and symbols, especially if quotas are used. (Sawer,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan Negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-undang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan Negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pendidikan didefinisikan sebagai alat untuk memanusiakan manusia dan juga
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan didefinisikan sebagai alat untuk memanusiakan manusia dan juga sebagai alat mobilitas vertikal ke atas dalam golongan sosial. Konsep mengenai pendidikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah bangsa yang besar dan majemuk yang terdiri dari
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah sebuah bangsa yang besar dan majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa. Kemajukan ini di tandai oleh adanya suku-suku bangsa yang masing-masing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang yang akan turut serta secara aktif baik dalam kehidupan politik dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Permasalahan Partisipasi merupakan aspek yang penting dari demokrasi, partisipasi politik yang meluas merupakan ciri khas dari modernisasi politik. Partisipasi politik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menyedot perhatian yang luar biasa dari masyarakat Indonesia. Penentuan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilu 2014 sebentar lagi akan digelar.perhelatan politik ini akan menyedot perhatian yang luar biasa dari masyarakat Indonesia. Penentuan berlangsungnya kekuasaan
Lebih terperinciPERILAKU POLITIK PEMILIH PEMULA PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2015 DI KECAMATAN MOWILA JURNAL PENELITIAN
PERILAKU POLITIK PEMILIH PEMULA PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2015 JURNAL PENELITIAN OLEH: NILUH VITA PRATIWI G2G115106 PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI
Lebih terperinciBAB VII PENUTUP. pendeskripsian, uji Chi-square dan uji koefisien kontingensi maka peneliti dapat
BAB VII PENUTUP Berdasarkan penjelasan pada bab terdahulu, baik dalam kerangka teoritis, pendeskripsian, uji Chi-square dan uji koefisien kontingensi maka peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut
Lebih terperinciPENGARUSUTAMAAN GENDER SEBAGAI UPAYA STRATEGIS UNTUK MEWUJUDKAN DEMOKRATISASI DALAM BIDANG EKONOMI. Murbanto Sinaga
Karya Tulis PENGARUSUTAMAAN GENDER SEBAGAI UPAYA STRATEGIS UNTUK MEWUJUDKAN DEMOKRATISASI DALAM BIDANG EKONOMI Murbanto Sinaga DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sesamanya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menjalankan kehidupannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yaitu makhluk yang selalu membutuhkan sesamanya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menjalankan kehidupannya manusia selalu berkomunikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumateta Utara yang berbatasan langsung dengan Sumatera Barat.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Etnis Mandailing merupakan salah satu etnis besar di Sumatera Utara. Etnis Mandailing merupakan bagian dari enam ( 6) sub Batak yakni: Batak Toba, Karo, Simalungun,
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kunci sukses operasional perusahaan adalah rekrutmen / seleksi tenaga penjual yang
37 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Kunci sukses operasional perusahaan adalah rekrutmen / seleksi tenaga penjual yang efektif. Rekrutmen adalah proses menarik, skrining, dan memilih orang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. melalui lembaga legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan proses perekrutan pejabat politik di daerah yang berkedudukan sebagai pemimpin daerah yang bersangkutan yang dipilih langsung
Lebih terperinciLAMPIRAN I. 1. Gambar salah satu sampel Gereja yaitu Gereja HKBP Padang Bulan. 2. Gambar salah satu sampel Gereja yaitu Gereja HKBP Simpang Limun
LAMPIRAN I 1. Gambar salah satu sampel Gereja yaitu Gereja HKBP Padang Bulan 2. Gambar salah satu sampel Gereja yaitu Gereja HKBP Simpang Limun 3. Gambar salah satu sampel responden jemaat gereja HKBP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keberagaman yang sangat kompleks. Masyarakat dengan berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang mempunyai tingkat keberagaman yang sangat kompleks. Masyarakat dengan berbagai keanekaragaman tersebut dikenal dengan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan gambaran umum lokasi penelitian, deskripsi dan pembahasan
288 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan gambaran umum lokasi penelitian, deskripsi dan pembahasan hasil penelitian, pada akhir penulisan ini akan dijabarkan beberapa kesimpulan dan rekomendasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan sarana perwujudan kedaulatan rakyat yang diselenggarkan secara langsung, bebas, rahasia, jujur dan adil guna menghasilkan pemerintahan
Lebih terperinci1 Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Indonesia sebagai salah satu negara penganut demokrasi, sudah tentu melaksanakan pemilu sebagai perwujudan kedaulatanan rakyat. Seperti yang tertulis dalam Undang-undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan. Perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan Indonesia merupakan rangkaiaan peristiwa panjang yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai dampak pada berbagai hal. Salah satu dampak perubahan itu adalah
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Perubahan lingkungan yang dinamis dalam era globalisasi membawa berbagai dampak pada berbagai hal. Salah satu dampak perubahan itu adalah dalam ranah pemerintahan
Lebih terperinciBAB III DATA RESPONDEN
BAB III DATA RESPONDEN A. JENIS KELAMIN RESPONDEN Penelitian ini sebagian besar mengambil kelompok laki-laki sebagai responden. Dari 8 responden yang diwawancarai dan yang ikut FGD, terdapat orang responden
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Reformasi telah memberikan posisi tawar yang jauh lebih dominan kepada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Reformasi telah memberikan posisi tawar yang jauh lebih dominan kepada politisi dibandingkan dengan masa Orde Baru. Politisi unjuk gigi dengan kedudukan,
Lebih terperinciINTERVIEW GUIDE KUESIONER UNTUK PENGURUS FKUB KOTA MEDAN PROFIL RESPONDEN
LAMPIRAN INTERVIEW GUIDE KUESIONER UNTUK PENGURUS FKUB KOTA MEDAN PENGANTAR Penelitian dengan judul Peran FKUB dalam menciptakan kerukunan umat beragama di Kota Medan ini dilaksanakan murni untuk penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebuah organisasi yang tidak berpenghasilan tetapi justru mengeluarkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Partai politik merupakan aktor yang menarik dalam pemerintahan, menarik dalam hal status, fungsi, dan koordinasi partai terhadap aktor-aktor lainnya. Peran partai
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. Analisis data merupakan proses mengatur aturan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satu uraian dasar.
106 BAB IV ANALISIS DATA Analisis data merupakan proses mengatur aturan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satu uraian dasar. Pada tahap ini data yang diperoleh dari berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kekayaan yang sampai saat ini merupakan hal yang berpengaruh besar pada sikap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan merupakan hasil cipta manusia dan juga merupakan suatu kekayaan yang sampai saat ini merupakan hal yang berpengaruh besar pada sikap dan sifat manusia.
Lebih terperinciRENCANA AKSI GLOBAL MENANG DENGAN PEREMPUAN: MEMPERKUAT PARTAI PARTAI POLITIK
RENCANA AKSI GLOBAL MENANG DENGAN PEREMPUAN: MEMPERKUAT PARTAI PARTAI POLITIK Sebagai para pemimpin partai politik, kami memiliki komitmen atas perkembangan demokratik yang bersemangat dan atas partai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada sekitar 1.340 suku bangsa di Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada
Lebih terperinciRESENSI BUKU MEMAHAMI PEMILU DAN GERAKAN POLITIK KAUM DIFABEL
M. Akbar Satriawan, Memahami Pemilu dan... RESENSI BUKU MEMAHAMI PEMILU DAN GERAKAN POLITIK KAUM DIFABEL Muhammad Akbar Satriawan Judul buku : Memahami Pemilu dan Gerakan Politik Kaum Difabel Penulis :
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. demokrasi pada negara yang menganut paham demokrasi seperti Indonesia.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan umum (pemilu) menjadi bagian terpenting dalam penyelenggaraan demokrasi pada negara yang menganut paham demokrasi seperti Indonesia. Pemilu sering diartikan
Lebih terperinciB. Refleksi Teoritis, tindaklanjut dan saran
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Bahwa elitlah yang menjadi motor utama dalam semua aktivitas politik dibmr adalah benar adanya. Wacana pemekaran untuk kesejahteraan telah membawa masyarakat ikut mendukung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem demokrasi untuk memilih wakil rakyat yang akan duduk di lembaga perwakilan rakyat. Selain itu pemilu
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Faktor Penyabab Masyarakat Yang Tidak Menggunakan Hak Pilihnya
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Faktor Penyabab Masyarakat Yang Tidak Menggunakan Hak Pilihnya Untuk menganalisis mengapa masyarakat memilih tidak menggunakan hak pilihnya dalam pilkades (golput) diuraikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebar dari Sabang sampai Merauke. Termasuk daerah Sumatera Utara yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah sebuah bangsa yang terdiri dari berbagai suku bangsa, yang pada dasarnya adalah pribumi. Suku bangsa yang berbeda ini menyebar dari Sabang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Demokrasi mengamanatkan adanya persamaan akses dan peran serta penuh bagi laki-laki, maupun perempuan atas dasar perinsip persamaan derajat, dalam semua wilayah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebiasaan, bahasa maupun sikap dan perasaan (Kamanto Sunarto, 2000:149).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena di dalam kehidupannya tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh manusia lain. Pada diri manusia juga terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada dasarnya lahir dalam kancah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada dasarnya lahir dalam kancah perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda yang berambisi untuk menjajah
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN Deskripsi Kelurahan Titi Papan Kecamatan Medan Deli Kota Medan
BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 1. 1 Deskripsi Kelurahan Titi Papan Kecamatan Medan Deli Kota Medan Kelurahan Titi Papan memiliki 16 Lingkungan yang tersebar diwilayah kelurahan Titi Papan. masing masing
Lebih terperinciBAB I. PENGANTAR. dampak etnisitas terhadap akses pelayanan publik dalam implementasi otonomi
1 BAB I. PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Tesis ini mendiskusikan komposisi etnisitas birokrasi pemerintahan dan dampak etnisitas terhadap akses pelayanan publik dalam implementasi otonomi khusus serta implikasinya
Lebih terperinciPELANGGARAN ASAS KEPASTIAN HUKUM DALAM PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN KEPALA DAERAH DI KABUPATEN TOBA SAMOSIR. Tengku Erwinsyahbana
PELANGGARAN ASAS KEPASTIAN HUKUM DALAM PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN KEPALA DAERAH DI KABUPATEN TOBA SAMOSIR Tengku Erwinsyahbana Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera E-mail: tengkuerwins@umsu.ac.id
Lebih terperinciPREDIKSI PEROLEHAN SUARA PEMILIH PADA PILKADA DKI JAKARTA 2007
PREDIKSI PEROLEHAN SUARA PEMILIH PADA PILKADA DKI JAKARTA 2007 Temuan Survei 30 Juli 2 Agustus 2007 Wisma Tugu Wahid Hasyim, Jl. KH Wahid Hasyim 100-102, Jakarta 10340, Indonesia Telp. (021) 3156373, Fax
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kinerja yang hendak di capai selama periode waktu tertentu dalam ukuran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anggaran umumnya di artikan sebagai pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak di capai selama periode waktu tertentu dalam ukuran finansial. Menurut Freeman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat penting dan berpengaruh bagi kehidupan manusia karena dengan pendidikan manusia dapat berdaya guna dan mandiri. Namun masalah pendidikan menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang signifikan. Terbukanya arus kebebasan sebagai fondasi dasar dari bangunan demokrasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perjalanan demokrasi di Indonesia secara bertahap terus menunjukkan peningkatan yang signifikan. Terbukanya arus kebebasan sebagai fondasi dasar dari bangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ada, sehingga dapat menjadi sebuah daya tarik bagi Sumatera Utara.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Medan adalah ibu kota Provinsi Sumatera Utara, etnis yang mendiami provinsi ini ada 9 1 suku, diantaranya adalah, suku Melayu, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Tapanuli
Lebih terperinciKONFLIK PILKADES DAN PENYELESAIANNYA (Suatu Kajian Antropologi Terhadap Pilkades Periode 2008/2013 Di Desa Sosor Mangulahi Kabupaten Humbahas)
KONFLIK PILKADES DAN PENYELESAIANNYA (Suatu Kajian Antropologi Terhadap Pilkades Periode 2008/2013 Di Desa Sosor Mangulahi Kabupaten Humbahas) SKRIPSI Diajukan guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu bangsa yang menganut paham demokrasi, didalam
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu bangsa yang menganut paham demokrasi, didalam sistem politiknya adanya keanekaragaman politik sangat diakui di negara ini. Hal ini
Lebih terperinci