BAB I PENDAHULUAN. Pesta demokrasi dimulai, saat ini bangsa Indonesia sedang memeriahkan

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah. Pesta demokrasi dimulai, saat ini bangsa Indonesia sedang memeriahkan pesta, yang di tunggu-tunggu oleh seluruh rakyat Indonesia pada tahun Pemilu adalah salah satu pesta demokrasi, ajang penyampaian aspirasi rakyat untuk menentukan perwakilannya di tingkat DPR RI, DPRD dan DPD. Pemilu 2014 akan menjadi pemilu langsung ketiga di Indonesia. Pemilihan umum, akrab dipanggil pemilu, pemilu di Indonesia digunakan untuk memilih calon legislative untuk menduduki salah satu kursi di gedung DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota. Seiring dengan kemajuan bangsa ini menjalani asas demokrasi, bangsa ini beradapatasi dengan baik. Saat amandemen keempat UUD 1945 pada 2002, pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres), semula dilakukan oleh MPR, disepakati untuk dilakukan langsung oleh rakyat sehingga Pilprespun dimasukan sebagai kegiatan dari Pemilu. Seiring waktupun berjalan pada tahun 2007 pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada) juga dimasukan sebagai bagian dari system Pemilu berdasarkan undangundang Nomor 22 Tahun Dewasa ini istilah Pemilu sendiri justru lebih merujuk kepada pemilu legislative dan pemilu Presiden dan Wakil Presiden yang diadakan setiap 5 tahun sekali. Ada tiga tingkatan pemilu legislative yaitu DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Secara rinci, jumlah daerah pemilih di tingkat pusat DPR RI ada sebanyak 77 dapil dengan 560

2 2 kursi.dpd terdiri dari 33 dapil dengan jumlah kursi yang diperebutkan 132 kursi.dprd provinsi ada 259 dapil dengan kursi. Lalu terbanyak adalah DPRD Kabupaten Kota dapil dengan kursi, maka yang diperebutkan secara nasional adalah unit kursi di daerah pemilihan. 1 Dalam pesta demokrasi ini orang-orang mulai ramai membuat partai baru, partai yang dapat memperjuangkan hak rakyat dari berbagai macam golongan, partai yang berusaha mengedepankan fungsi maupun nilai dari masing-masing partai politik itu tersebut. Pesta demokrasi selama ini berlangsung ibarat perlombaan balap. Semua partai terus menyiapkan penguatan internal partai, menyiapkan tim kemenangan, menyiapkan isu yang bisa membuat pemilih jadi percaya terhadap partai maupun calon legislatifnya. Didalam media massa seperti koran dan poster tentang isu-isu yang diangkat dari berbagai macam partai politik, dari satu prosesi keprosesi lain terus dilakukan oleh setiap partai atau calon legislative, prosesi tersebut dibungkus dengan tema-tema social dengan tujuan merebut hati pemilih dan tidak sedikit masyarakat yang ikut dalam prosesi politik yang dilakukan oleh calon wakil rakyat tersebut. Tiap partai politik maupun para calon legislatifnya sendiri, berlombalomba mempromosikan keunggulan dari mereka masing-masing, penyampaian itu dilakukan dengan menggunakan berbagai komunikasi visual dan komunikasi massa seperti : media televisi, media cetak seperti surat kabar, majalah, maupun iklan seperti poster, billboard, banner, dan leaflate. Pada dasarnya keberadaan 1 ribu-kursi-di-2014

3 3 promosi iklan bertujuan untuk mengubah atau mempengaruhi sikap khalayak. Salah satu partai politik yang gencar berkampanye melalui berbagai media komunikasi visual adalah golkar. Golkar merupakan partai yang selalu berada di tingkat teratas dari hasil pemilu dalam sejarah bangsa ini. Berikut hasil survey yang dilakukan oleh beberapa lembaga mengenai pemilu 2014 : Pol Tracking Institute Tabel 1.1 Chart Survey POL Tracking Institute Versi LSN Tabel 1.2 Chart Survey Versi LSN Indo Barometer

4 4 Tabel 1.3 Chart Survey Versi Indo Barometer, dengan catatan bahwa PDIP tidak capreskan Jokowi. 4 Dari beberapa hasil survey yang penulis temukan, bahwa Partai Golkar memiliki kans besar terhadap Pemilu 2014 Mendatang, oleh karena itu sebagai partai yang siap menang, Partai Golkar dan seluruh elemen yang tergabung didalamnya harus menyiapkan diri dari segala aspek termasuk berbagai media promosi yang akan mereka gunakan untuk pemilu mendatang. Menurut peraturan KPU Nomor 7 tahun 2013 tentang pencalonan anggota legislative pasal 11 menyatakan dalam mengajukan daftar bakal calon, partai wajib menyertakan sekurang-kurangnya 30% calon perempuan dalam setiap daerah pemilihan. Oleh karena itu setiap partai haruslah memiliki calon legislative perempuan yang kompeten dan siap bersaing dalam pemilu 2014 mendatang, dan partai golkar khususnya di daerah pemilihan DKI Jakarta 3 (Jakarta Barat, Jakarta Utara, Kep. Seribu) memiliki seorang calon legislative perempuan yang mampu bersaing di pemilu 2014 ini. Ir. Dra. Hj. Sri Woerjaningsih, M.Pd (Hj. Giwo Rubianto Wiyogo) seorang Calon Legislative perempuan dari Partai Golongan Karya untuk Daerah Pemilihan DKI Jakarta 3 (Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu). Ibu Giwo merupakan seorang perempuan Indonesia yang termasuk memiliki jam terbang tinggi dalam berbagai kegiatan organisasi, mulai menjadi Wakil Ketua Umum I Pimpinan Pusat Kesatuan Perempuan Partai Golkar (PP KPPG) periode , Ketua Dewan Pimpinan Kongres Wanita Indonesia (Kowani) periode

5 5 2009, hingga Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) periode Pada pemilu 2014 Ibu Giwo mencalonkan diri sebagai calon legislative DPR-RI karena sejak dahulu Ibu Giwo selalu beranggapan bahwa politik itu jahat, namun seiring waktu berjalan Ibu Giwo menyadari bahwa bukan politiknya yang jahat tetapi oknumnya. Walaupun tidak lagi menjabat sebagai ketua KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia), Ibu Giwo kerap mendapatkan pengaduan masalah mengenai anak-anak dan Ibu Giwo berfikir bahwa dengan berpolitik Ibu Giwo bisa berjuang melalui undang-undang. Tentunya partai golkar tidak salah menempatkan Ibu Giwo pada urutan ketiga dalam daerah pemilihan DKI Jakarta 3 dibandingkan beberapa calon wanita lain yang ada di DAPIL tersebut karena Ibu Giwo dianggap lebih kompeten dibandingkan calon-calon perempuan lainnnya. Perjuangan untuk menduduki salah satu kursi di DPR RI bukanlah sesuatu yang mudah bagi seorang Ir. Dra. Hj. Sri Woerjaningsih, M.Pd (Hj. Giwo Rubianto Wiyogo). Selain Ibu Giwo berasal dari sebuah partai besar, berpendidikan tinggi, dari kalangan akademisi, memiliki latar belakang organisasi yang mengabdi kepada masyarakat, memiliki website pribadi yang bagus, tentunya Ibu Giwo harus mengambil hati rakyat dan mendapatkan suara terbanyak dalam Pemilu yang akan dilaksanakan pada tanggal 9 April Guna mendapatkan dan meningkatkan suara dalam pemilu nanti, tentunya masyarakat harus lebih dapat dikenalkan dengan sosok Ibu Giwo. Oleh karena itu diperlukan berbagai media komunikasi visual yang dapat mengenalkan Ibu Giwo kepada khalayak guna meningkatkan suara Ibu Giwo agar Ibu Giwo terpilih di pemilu.

6 6 Promosi melalui berbagai media komunikasi visual yang efektif diperlukan mengingat KPU memberikan batas masa kampanye yang terbatas. Dan peranan media komunikasi visual dalam kampanye termasuk hal vital untuk mengkomunikasikan berbagai keunggulan Ibu Giwo dan mengenalkan Ibu Giwo kepada khalayak. Maka dari itu penulis mencoba membuat media komunikasi visual, melalui berbagai media komunikasi visual yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang ada di daerah pemilihan DKI Jakarta 3 (Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kep. Seribu). Pemilu 2014 adalah pertama kalinya Ibu Ir. Dra. Hj. Sri Woerjaningsih, M.Pd (Hj. Giwo Rubianto Wiyogo) mencalonkan sebagai seorang calon legislative, dan menurut data TIM Busri masyarakat belum mengenal betul siapa Ibu Giwo mengingat latar belakang Ibu Giwo sebagai pengusaha. Sehingga dibutuhkan informasi mendetail tentang Ibu Sri agar khalayak mengenal betul sosok Ibu Sri, oleh karena itu penulis memutuskan untuk menjadikan pamflet sebagai media utama dalam penulisan skripsi aplikatif ini, melihat efisiensi dari pamflet itu sendiri dalam hal ini penulis membutuhkan sebuah media yang mudah disimpan dan dibaca dimana saja, mudah dibagikan, dengan biaya produksi yang tidak terlalu mahal, serta efektif selama masa kampanye (11 Januari April 2014). Pamflet adalah lembaran kertas berukuran kecil mengandung pesan tercetak untuk disebarkan sebagai informasi, pada umumnya pamflet di cetak pada kedua sisi, dan dilipat dengan pola lipatan tertentu hingga membentuk sejumlah panel yang terpisah. Pamflet sering digunakan sebagai salah satu media komunikasi visual untuk mengkampanyekan seorang caleg, dengan mengandalkan

7 7 media social ataupun media cetak, pamflet dapat disebarluaskan untuk kampanye Ibu Giwo. Dengan mengandalkan pamflet, khalayak dapat mengetahui identitas lengkap dari Ibu Giwo sehingga khalayak dapat menentukan untuk mencoblos Ibu Giwo di pemilu Tidak hanya itu, dalam hal ini pamflet dengan desain yang menarik dapat menjadi daya tarik tersendiri dalam mencari simpati dan dukungan dari khalayak. Penulis membagi media komunikasi visual ini menjadi dua bagian yaitu media utama berupa : Pamflet. Dan penulis menambahkan beberapa media pendukung seperti : poster, spanduk, stiker, branding mobil operasional, kalender, kartu nama, kaos relawan, kemasan minyak angin, kop surat, amplop dll. Untuk media pendukung penulis membuat beberapa media yang dibutuhkan selama masa kampanye berlangsung. Mengingat jadwal kampanye yang ditetapkan oleh KPU hanya 84 hari (11 Januari April 2014) menjadi tantangan tersendiri bagi penulis untuk membuat media komunikasi visual ini menjadi jauh lebih efektif. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, guna mempersempit pembahasan, penulis mengidentifikasikan masalah yang akan dihadapi oleh penulis : 1. Masa kampanye yang ditetapkan oleh KPU untuk partai adalah 84 hari (11 Januari April 2014), sedangkan untuk kampanye calon legislative di media massa cetak dan elektronik serta rapat umum baru bisa dilakukan selama 21 hari (16 Maret 5 April 2014).

8 8 2. Media komunikasi visual yang digunakan haruslah dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang ada di daerah pemilihan DKI Jakarta 3, dan 3. Pemilu 2014 adalah pertama kalinya Ibu Ir. Dra. Hj. Sri Woerjaningsih, M.Pd (Hj. Giwo Rubianto Wiyogo) mencalonkan sebagai seorang calon legislative, dan masyarakat belum mengenal betul siapa Ibu Giwo mengingat latar belakang Ibu Giwo sebagai pengusaha. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi permasalahan diatas, permasalahan dirumuskan sebagai berikut : - Bagaimana merancang media komunikasi visual pamflet calon legistaltive Partai Golkar Sri Woerjaningsih pada periode pemilu 2014? 1.4 Tujuan Perancangan Tujuan dari perancangan ini adalah merancang media komunikasi visual (pamflet) untuk mempromosikan Ibu Giwo dengan menggunakan berbagai materi tentang desain yang telah penulis pelajari selama menempuh pendidikan di Universitas Mercu Buana. Dengan menggunakan beberapa teori mengenai desain, media komunikasi visual (pamflet) ini akan lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh masyarakat yang berada di daerah pemilhan DKI Jakarta 3. Perancangan ini akan digunakan oleh Tim Kemenangan BUSRI guna membantu mengenalkan Ibu Giwo kepada

9 9 khlayak, mempromosikan berbagai keunggulan Ibu Giwo, dapat membuat masyarakat menggunakan atau minimal meyimpan berbagai media komunikasi visual yang penulis dibuat, dan yang terpenting agar masyarakat mencoblos Ibu Giwo pada pemilu 2014 sehingga Ibu Giwo mendapatkan jatah kursi di DPR-RI. 1.5 Pembatasan Masalah Agar perancangan ini lebih terarah, focus, dan tidak menyimpang dari sasaran penelitian, pada perancangan skripsi aplikatif ini, konsep perancangan difokuskan pada perancangan dan pembuatan media utama yaitu pamflet untuk kepentingan kampanye calon legislative Sri Woerjaningsih. Dalam kaitannya dengan bidang komunikasi visual maka perancangan hanya dibatasi pada pembuatan media komunikasi yang dapat diselesaikan dengan pendekatan disiplin ilmu desain komunikasi visual. 1.6 Manfaat Perancangan Berikut manfaat yang didapatkan dari penulisan tugas akhir ini : Manfaat Teoritis Dapat menambah konsep atau teori yang membantu perkembangan ilmu komunikasi komunikasi visual khususnya di media komunikasi visual pemilu dan menambah wawasan mengenai penerapan teori yang penulis dapatkan selama menempuh pendidikan di Universitas Mercu Buana.

10 Manfaat Praktis Dari perancangan promosi pemilu ini semoga bisa membantu Ir. Dra. Hj Sri Woerjaningsih, M.Pd (Hj. Giwo Rubianto Wiyogo) untuk menduduki salah satu kursi di DPR-RI.