BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang menjadi landasan teori dalam penelitian yang berjudul Penggunaan Media

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang menjadi landasan teori dalam penelitian yang berjudul Penggunaan Media"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini peneliti akan membahas tentang konsep maupun teori-teori yang menjadi landasan teori dalam penelitian yang berjudul Penggunaan Media Big Book untuk Meningkatkan Hasil Belajar Membaca Bahasa Inggris Kelas III SDN Kalirejo 03 Lawang 2.1 Pengertian Pembelajaran Berbagai definisi mengenai pembelajaran dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya yaitu Dimyati dan Mudjiono (2009: 7) mengemukakan bahwa pembelajaran adalah suatu persiapan yang dipersiapkan oleh guru guna menarik dan member informasi kepada siswa, sehingga dengan persiapan yang dirancang oleh guru dapat membantu siswa dalam menghadapi tujuan. Definisi pembelajaran menurut Oemar Hamalik (2005: 57) adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsure-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional disebutkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dari beberapa definisi pembelajaran di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran adalah suatu proses interaksi yang terjadi antara pendidik dan peserta didik dalam suatu lingkungan belajar untuk mencapai tujuan belajar. 9

2 10 Pembelajaran harus didukung dengan baik oleh semua unsur dalam pembelajaran yang meliputi pendidik, peserta didik, dan juga lingkungan belajar Pembelajaran Bahasa Inggris Pembelajaran Bahasa Inggris bukanlah hal baru dalam sistem pendidikan di Indonesia. Hal ini dikarenakan mata pelajaran Bahasa Inggris secara resmi bisa diajarkan di sekolah dasar sejak tahun ajaran 1994 sebagai mata pelajaran muatan lokal. Walaupun dalam kenyataannya ada sekolah dasar yang sudah memprogramkan pelajaran Bahasa Inggris bagi siswanya sebelum tahun tersebut, terutama sekolah-sekolah swasta yang mampu menyediakan pengajaran dan bahan ajarnya (Suyanto, 2010: 1) Dalam pembelajaran Bahasa Inggris kematangan siswa di kelas tidak hanya ditentukan oleh usia atau jenjang kelas mereka saja, tetapi juga oleh banyak faktor lain, seperti lingkungan (perkotaan atau pedesaan), budaya setempat, minat, dan pengaruh orang tua. Yang perlu diingat sebagai salah satu tujuan penting dalam pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah dasar adalah menumbuhkan minat anak dalam belajar Bahasa Inggris. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut kita perlu memahami karakteristik anak sehingga bisa memilih metode dan bahan pembelajaran yang tepat bagi mereka (Suyanto, 2010: 15) Jadi pembelajaran Bahasa Inggris adalah usaha sadar yang dilakukan guru untuk menumbuhkan minat siswa dalam belajar bahasa Inggris, serta pemahaman karakteristik siswa sehingga guru dapat memilih metode dan bahan pembelajaran yang tepat bagi siswa.

3 11 Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006, yaitu tentang standar kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah. Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKLSP) dikembangkan berdasarkan tujuan setiap satuan pendidikan. Untuk matapelajaran bahasa Inggris, ruang lingkup yang dipelajari yaitu sebagai berikut (Haryati, 2009:285) : 1. Mendengarkan Memahami instruksi, informasi, dan cerita sangat sederhana yang disampaikan secara lisan dalam konteks kelas, sekolah, dan lingkungan sekitar 2. Berbicara Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan transaksional sangat sederhana dalam bentuk instruksi dan informasi dalam konteks kelas, sekolah, dan lingkungan sekitar. 3. Membaca Membaca nyaring dan memahami makna dalam instruksi, informasi, teks fungsional pendek, dan teks deskriptif bergambar sangat sederhana yang disampaikan secara tertulis dalam konteks kelas, sekolah, dan lingkungan sekitar. 4. Menulis Menulis kata, ungkapan, dan teks fungsional pendek sangat sederhana dengan ejaan dan tanda baca yang tepat.

4 Materi Pembelajaran Bahasa Inggris Materi pembelajaran adalah apa saja yang digunakan guru untuk diberikan kepada siswa agar dapat mencapai kompetensi atau kemampuan tertentu, seperti yang telah direncanakan sebelumnya (Suyanto, 2002: 23). Materi pembelajaran Bahasa Inggris SD yang akan dikembangkan tergantung pada tujuan kegiatan dan jenis keterampilan berbahasa yang akan diajarkan. Keempat keterampilan berbahasa (listening, speaking, reading,dan writting) dan tiga komponen bahasa (structure,vocabulary, dan pronounciation) menentukan bentuk materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan. Berikut ini adalah materi pembelajaran Bahasa Inggris kelas 3 yang dikembangkan melalui SK (Standar Kompetensi) dan KD (Kompetensi Dasar) berdasarkan Peraturan Mendiknas No. 22 dan 23 Tahun Tabel 2.1 SK (Standar Kompetensi) dan KD (Kompetensi Dasar) Bahasa Inggris Standar Kompetensi (SK) Mendengarkan 1. Kemampuan memahami wacana lisan yang berbentuk dialog atau monolog pendek yang sederhana. Berbicara 2. Kemampuan menghafal dialog atau monolog pendek dan sederhana Membaca 3. Kemampuan memahami makna tertulis yang berbentuk dialog atau monolog pendek dan sederhana. Kompetensi Dasar (KD) 1.1 Memahami kata-kata dan kalimat sederhana yang berhubungan dengan tema. 1.2 Menirukan kata-kata atau kalimat sederhana sesuai dengan tema. 2.1 Menghafalkan dialog atau monolog pendek. 2.2 Melakukan percakapan pendek sederhana sesuai dengan tema. 3.1 Membaca teks sederhana dengan lafal dan intonasi yang benar sesuai dengan tema. Menulis 4. Kemampuan mengungkapkan gagasan secara tertulis dengan ejaan yang benar pada tingkat kata, frasa, dan kalimat sederhana. 4.1 Membuat dan melengkapi kalimat atau huruf sederhana dengan benar. (Sumber : Silabus Bahasa Inggris kelas 3 SDN Kalirejo 03 Lawang, 2016/2017)

5 13 Pelaksanaan penggunaan media Big Book dalam pembelajaran Bahasa Inggris sebagai berikut: A. Standar Kompetensi 3. Kemampuan memahami makna tertulis yang berbentuk dialog atau monolog pendek dan sederhana. B. Kompetensi Dasar 3.1 Membaca teks sederhana dengan lafal dan intonasi yang benar sesuai dengan tema. C. Indikator 1. Membaca teks pendek sangat sederhana dengan lafal dan intonasi yang benar. 2. Mengeja kosa kata dalam teks dengan benar. 3. Memahami kosa kata dalam teks sesuai dengan tema. D. Materi Pembelajaran Number ( angka ) a. Kegiatan Awal (10 ) 1) Guru memberikan salam dan do a. 2) Guru mengecek daftar hadir siswa. 3) Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan mengajukan pertanyaanpertanyaan terkait dengan materi number (angka) sekaligus mengarahkan dan memfokuskan siswa pada materi. 4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

6 14 b. Kegiatan Inti (55 ): 1) Guru mengatur tempat duduk siswa sebelum kegiatan membaca menggunakan media Big Book dimulai, agar mereka lebih mudah mengikuti kalimat yang diucapkan oleh guru. 2) Pada saat membaca dengan media Big Book guru menggunakan sebuah alat penunjuk (stick) untuk menunujuk kalimat pada saat membaca. 3) Guru memperkenalkan gambar pelaku dalam cerita yang ada pada Big Book seperti menyebutkan nama pelaku. 4) Guru membuka halaman cerita satu persatu mulai halaman pertama, kemudian guru mengajarkan cara mengeja huruf dari kata perkata dan melafalkan kata, frasa, dan kalimat yang ada pada teks cerita Big Book. 5) Guru membacakan kata, frasa, dan kalimat yang ada pada teks media Big Book dengan intonasi yang benar dan suara yang keras. 6) Siswa diminta secara bersama-sama membaca kata, frasa, dan kalimat yang ada pada teks media Big Book dengan intonasi yang benar. 7) Siswa diminta maju satu persatu untuk membaca nyaring menggunakan media Big Book dengan memperhatikan lafal dan intonasi yang benar. 8) Guru memberikan penilaian membaca kepada siswa yang sudah maju. c. Kegiatan Akhir (5 ) 1) Guru memberikan refleksi dan penguatan tentang pelaksanaan tes menggunakan media Big Book. 2) Guru menutup pelajaran dengan salam dan do a.

7 Desain Media Big Book Big Book atau buku besar adalah buku bacaan yang memiliki ukuran, tulisan, dan gambar yang besar. Ukuran Big Book beragam mulai dari ukuran A3, A4, A5 atau dengan ukuran yang lebih besar lagi. Ukuran Big Book harus mempertimbangkan segi keterbacaan seluruh peserta didik di kelas. Big Book dapat dibuat sendiri oleh guru. Berikut adalah langkah-langkah membuat Big Book: 1. Siapkan kertas minimal berukuran A3 sebanyak 8-10 halaman atau halaman, spidol warna, lem dan kertas HVS. 2. Tentukan topik cerita. 3. Kembangkan topik cerita menjadi cerita utuh dalam kalimat-kalimat singkat. 4. Tentukan gambar atau ilustrasi untuk setiap halaman. 5. Buatlah desain cerita dan gambar/ilustrasi. 6. Tuliskan kalimat singkat di atas kertas HVS. 7. Tempelkan setiap kalimat tersebut di halaman yang sesuai dengan gambar/ilustrasi. 8. Ide cerita Big Book dapat diambil dari kejadian-kejadian yang terjadi seharihari di kehidupan peserta didik. Ide yang lain juga bisa diambil dari informasi penting yang berisi pengetahuan, prosedur, atau jenis teks lainnya yang sesuai dengan tema di setiap kelas yang sesuai dengan kurikulum yang dikembangkan.

8 Hasil Belajar Membaca Bahasa Inggris Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2006: 22). Belajar itu sendiri merupakan suatu proses seseorang memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku. Pada umumnya hasil belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Menurut Bloom (1976) dalam Haryati (2009: 22) ranah psikomotor berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui keterampilan manipulasi yang melibatkan otot dan kekuatan fisik. Ranah kognitif berhubungan erat dengan kemampuan berpikir, termasuk didalamnya kemam[uan menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis, dan kemampuan mengevaluasi. Sedangkan ranah afektif mencakup watak prilaku seperti sikap, minat, konsep diri, nilai, dan moral. Hasil belajar membaca Bahasa Inggris diperoleh dari tes membaca yang diukur dari ranah kognitif dan ranah psikomotor. 1. Ranah Kognitif Menurut Taksonomi Bloom (Sax 1980) (dalam Haryati, 2009: 22) kemampuan kognitif adalah kemampuan berpikir secara hirarkis yang terdiri dari pengetahuan, pemahaman, aplikasi, sintesis, dan evaluasi. Sedangkan kemampuan kognitif membaca menurut Nurgiyanto (2009: 226) adalah aktivitas kognitif untuk memahami bacaan secara tepat dan kritis, atau berupa kemampuan membaca. Hasil belajar membaca Bahasa Inggris yang bersifat ranah kognitif dapat diukur melalui Performance Assessment yaitu tes membaca secara individu. Performance Assessment merupakan hasil belajar

9 17 bentuk non tes, siswa diharapkan dapat menunjukkan keterampilan berbahasanya dari sajian atau kinerjanya, misalnya membaca cerita, dan menceritakan kembali secara lisan teks yang telah dibacakan guru (Kasihani, 2010: 143). Guru dapat melakukan observasi, merekam, atau mencatat serta memberikan penilaian terhadap apa yang ditunjukkan siswa secara lisan. Pada kegiatan ini guru mencatat hasil membaca siswa melalui lembar observasi penilaian membaca yang meliputi pelafalan, intonasi, kelancaran, dan kecepatan. 2. Ranah Psikomotor Menurut Ryan (1980) dalam Haryati (2009: 26) penilaian hasil belajar psikomotor dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu, pertama melalui pengamatan langsung serta penilaian tingkah laku siswa selama proses belajar-mengajar (praktek berlangsung). Kedua setelah proses belajar yaitu dengan cara memberikan tes kepada siswa untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Ketiga beberapa waktu setelah proses belajar selesai dan kelak dalam lingkungan kerjanya. Menurut Nurgiyanto (2009: 227) penilaian membaca yang berkaitan dengan ranah psikomotor dilakukan dengan mengamati aktivitas membaca siswa. Hasil belajar membaca yang bersifat ranah psikomotor dinilai dengan menggunakan lembar observasi psikomotor yang mengamati tentang aktivitas membaca siswa selama kegiatan membaca menggunakan media big book dengan memberikan tanda ceklist pada aspek yang diamati.

10 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Faktor Internal 1. Faktor Fisiologis Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, dalam keadaan sehat jasmani, semuanya akan membantu proses dan hasil belajar. Demikian juga kondisi saraf pengontrol kesadaran dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar (Munadi, 2008: 24-25). Disamping kondisi-kondisi di atas, merupakan hal yang penting juga memperhatikan kondisi pancaindera. Bahkan dikatakan oleh Aminun Rasyad dalam (Munadi, 2008: 26) pancaindera merupakan pintu gerbang ilmu pengetahuan (five sense are the golden gate or knowledge). Artinya, kondisi pancaindera tersebut akan memberikan pengaruh proses dan hasil belajar. Dengan memahami kelebihan dan kelemahan pancaindera dalam memperoleh pengetahuan atau pengalaman akan mempermudah dalam memilih dan menentukan jenis rangsangan atau stimulasi dalam proses belajar. 2. Faktor Psikologis Menurut Munadi (2008: 26) ada beberapa faktor psikologis yaitu: a. Intelgensi C. P. Chaplin dalam (Munadi, 2008: 26) mengartikan intelgensi sebagai: (1) Kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat dan efektif, (2) kemampuan menggunakan konsep abstrak secara efektif, (3) kemampuan memahami pertalian-pertalian dan belajar dengan cepat sekali.

11 19 b. Perhatian Perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertimggi, jiwa mata-mata tertuju kepada suatu obyek (Slameto dalam Munadi, 2008: 27). Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus dihadapkan pada obyek-obyek yang dapat menarik perhatian siswa. c. Minat dan bakat Minat diartikan oleh Hilgrad dalam (Munadi, 2008: 27) sebagai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan baru ini akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata melalui belajar dan berlatih. d. Motif dan motivasi Menurut Aminuddin Rasyad dalam (Munadi, 2008: 28) setiap manusia pada umumnya mempunyai dua motif atau dorongan, yaitu motif yang sudah ada di dalam diri yang sewaktu-waktu akan muncul tanpa ada pengaruh dari luar, disebut intrinsic motive. Bila motif dalam diri ini baik dan berfungsi pada setiap siswa, maka tingkah laku belajarnya menampakkan diri dalam bentuk aktif dan kreatif. Motif yang datang dari luar diri, disebut extrinsic motive. Atas dasar motif inilah dianjurkan kepada para guru dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif. e. Kognitif dan daya nalar Pembahasan mengenai hal ini meliputi tiga hal, yakni persepsi, mengingat, dan berpikir. Persepsi adalah penginderaan terhadap suatu

12 20 kesan yang timbul dalam lingkungannya. Mengingat adalah suatu aktivitas kognitif, dimana orang yang menyadari bahwa pengetahuannya berasal dari masa lampau atau berdasarkan kesan-kesan yang diperoleh melalui pengalamannya di masa lampau (Munadi, 2008: 30). Berfikir oleh Jalaludin Rakhmat dalam (Munadi, 2008: 30-31) dibagi dua macam, yakni berpikir autistik (autistic) dan berpikir realistik (realistic). Yang pertama (berpikir autistik) mungkin lebih tepat disebut melamun, fantasi, menghayal, wishful thinking adalah contohnya. Berpikir realistik, disebut juga nalar (reasoning), ialah berpikir dalam rangka menyesuaikan diri Faktor Eksternal 1. Faktor Lingkungan Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil belajar. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik atau alam dan dapat pula berupa lingkungan sosial. Lingkungan alam misalnya keadaan suhu, kelembaban, dan kepengatan udara. Lingkungan fisik baik yang berwujud manusia maupun halhal yang lainnya, juga dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar (Munadi, 2008: 31-32). 2. Faktor Instrumental Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaannya dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya

13 21 tujuan-tujuan belajar yang telah direncanakan. Faktor-faktor instrumental ini dapat berupa kurikulum, sarana, fasilitas, dan guru (Munadi, 2008:32). Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar membaca Bahasa Inggris yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu faktor psikologis yang meliputi intelgensi, motivasi, dan perhatian. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor instrumental yang meliputi sarana, fasilitas dan guru. Oleh karena itu untuk mendapatkan hasil belajar membaca yang baik diperlukan media pembelajaran yaitu media big book. 2.5 Media Pembelajaran Menurut Martin dan Briggs dalam (Wena, 2011: 9) media pembelajaran adalah semua sumber yang diperlukan untuk melakukan komunikasi dengan siswa. Media bisa berupa perangkat keras seperti computer, televise, proyektor, dan perangkat lunak yang digunakan pada perangkat keras tersebut. Sedangkan menurut Gene L. Wilkinson dalam (Muslich, 2009: 133) media adalah segala alat dan bahan selain buku teks, yang dapat dipakai untuk menyampaikan informasi dalam suatu situasi belajar mengajar. Dari beberapa pendapat mengenai pengertian media di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah suatu alat atau sarana yang berfungsi sebagai perantara atau saluran, atau jembatan, dalam kegiatan komunikasi, antara komunikator (penyampai pesan) dan komunikan (penerima pesan) untuk menyampaikan informasi dalam situasi belajar mengajar (Muslich, 2009: 133).

14 Fungsi Media Pembelajaran Media merupakan alat bantu yang diperlukan untuk pembelajaran bahasa Inggris terutama untuk anak-anak. Menurut Gene L. Wilkinson dalam (Muslich, 2009: 133) media memiliki beberapa fungsi, yaitu: 1. Meningkatkan motivasi belajar siswa 2. Memenuhi keperluan siswa pada kegiatan pembelajaran 3. Memudahkan pemahaman materi pembelajaran, dan 4. Menambah kegembiraan Menurut Suyanto (2010: 101) beberapa fungsi dari yaitu: 1. Membantu menyederhanakan proses pembelajaran bahasa dan menyempurnakannya. 2. Mengurangi bahasa ibu atau bahasa pertama. 3. Membangkitkan motivasi atau minat belajar siswa. 4. Menjelaskan konsep baru agar siswa dapat memahami tanpa kesulitan dan salah pengertian. 5. Menyamakan persepsi, apalagi kalau konsep baru tersebut mempunyai arti lebih dari satu. 6. Meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Inggris. 7. Membuat proses belajar lebih menarik dan interaktif Macam-Macam Media Pembelajaran Menurut Suyanto (2010: 102) Secara umum, media dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu: (1) visual media atau media pandang, (2) audio media atau media dengar, dan (3) audio visual media atau media dengar dan pandang.

15 23 Media pandang adalah media yang dapat dipandang atau dilihat dan dapat disentuh oleh siswa, misalnya gambar, foto, benda sesungguhnya, peta, miniature, dan realita. Media pandang yang paling banyak digunakan guru antara lain adalah gambar, flash cards, dan benda nyata. Sedangkan media dengar (audio) untuk keterampilan menyimak adalah media yang wacana atau isinya direkam dan dapat didengarkan. Media dengar digunakan untuk menyimak dan memahami wacana lisan, misalnya radio dan cassette recorder. Media dengar dan pandang yang sekaligus merupakan media yang dapat dilihat dan juga dapat didengarkan, misalnya TV dan film. Media ini banyak digunakan untuk menayangkan cerita, peristiwa, atau keadaan di tempat lain. Menurut Suyanto (2010: ) berikut beberapa media sederhana yang dapat dikembangkan atau digunakan oleh guru EYL untuk mengajar: 1. Circular Cards Media ini untuk memperkenalkan kosa kata baru atau pola kalimat baru atau untuk mementapkan pemahaman tentang bahan yang sudah diajarkan. Selain itu, penggunaan kartu itu bisa mendorong siswa menggunakan bahasa Inggris dalam berdialog atau kegiatan interaktif berpasangan atau berbicara secara berkelompok. Dalam satu set circular cards terdiri dari dua lembar kertas tebal berbentuk lingkaran dan memiliki dua buah telinga yang fungsinya sebagai pegangan. Lembar pertama dibagi menjadi 6 atau 8 bagian, yang setiap bagiannya bisa dimanfaatkan untuk menampilkan gambar dengan atau tanpa kata. Lembar kedua dipotong 1/6 atau 1/8 untuk melihat gambar.

16 24 2. Flip Cards Media ini digunakan untuk menunjukkan benda singular dan plural, untuk memperkenalkan konsep a few dan a lot of, untuk memperkenalkan numbers, dan untuk menarik perhatian siswa dengan gambar yang menarik (pemantapan kosa kata dan warna). Media sederhana ini terbuat dari kertas tebal yang bentuknya bisa persegi panjang dengan ukurannya yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Bila flip cards digunakan untuk kegiatan seluruh kelas, ukurannya sekitar 60 x 30 cm yang bila dilipat menjadi dua bagian menjadi 30 x 30 cm. 3. Flash Cards Media ini biasanya digunakan untuk memperkenalkan kosa kata baru, dilafalkan, kemudian dilatihkan dengan melihat sepintas. Latihan untuk pengayaan kosa kata sangat dianjurkan dengan menggunakan flash cards agar siswa dapat menambah kosa kata dan mengingat dengan mudah karena sambil melihat gambarnya. Untuk menghindari salah persepsi gambar-gambar yang ada di flash cards, sebaiknya flash cards dicoba atau ditunjukkan dahulu kepada orang lain sebelum dipakai mengajar anak-anak. Flash cards adalah kartu ukuran besar, biasanya menggunakan kertas yang agak tebal, kaku, dan ukuran A4. Flash cards memperlihatkan gambar atau tulisan kata-kata. Biasanya flash cards terdiri atas perangkat yang dikelompokkan menurut jenis atau kelasnya, Misalnya kelompok gambar makanan, buah-buahan, sayuran, alat rumah tangga, alat transportasi, dan pakaian.

17 25 4. Realia Merupakan alat bantu yang tepat untuk anak-anak belajar mendeskrisikan suatu benda. Media ini merupakan media tiga dimensi yang dapat dibawa ke kelas untuk alat bantu mengajar. Realita dapat berupa cangkir, kotak, mainan, dan benda-benda dari plastic, misalnya buah-buahan, alat dapur, boneka, dan mobil mainan. 5. Big Books Media ini digunakan untuk memperkenalkan tata bahasa dan kosa kata yang dapat dikemas dalam bentuk cerita. Pola-pola tertentu dalam cerita sebaiknya diulang-ulang agar siswa menjadi biasa mendengarnya. Big books merupakan media yang disenangi anak-anak dan dapat dibuat sendiri oleh guru. Buku dengan ukuran besar ini biasanya untuk anak kelas rendah. Di dalamnya ditulis wacana sederhana, singkat dengan huruf besar, dan diberi atau ditempeli gambar-gambar berwarna. Siswa sambil membaca atau mendengarkan cerita mereka juga melihat gambar-gambar yang dibuat berwarna dengan ukuran cukup besar agar penggunaannya lebih komunikatif dan mudah dilihat oleh siswa. 2.6 Media Big Book Salah satu media yang bisa digunakan dalam proses belajar dan mengajar membaca permulaan di kelas adalah Big Book. Big Book adalah salah satu media dalam pembelajaran membaca dengan pendekatan shared reading atau membaca bersama. Holdaway adalah orang pertama yang menciptakan Big Book sebagai

18 26 cara guru untuk menjadikan Big Book sebagai model yang bisa dilihat oleh peserta didik. Menurut Karges-Bone (2006), sebuah Big Book akan membuat pembelajaran bahasa lebih efektif jika memiliki cirri-ciri sebagai berikut: 1. Cerita singkat (10-15 halaman) 2. Pola kalimat jelas 3. Gambar memiliki makna 4. Jenis dan ukuran huruf jelas terbaca 5. Jalan cerita mudah dipahami 6. Terdapat humor dalam ceritanya Big book memiliki kelebihan dan kelemahan sebagai media pembelajaran. Kelebihan menggunakan media big book yaitu bisa digunakan sebagai media cerita untuk melancarkan membaca siswa dalam mengenal huruf, kata, dan kalimat. Big book berisikan gambar-gambar dan tema-tema yang disukai peserta didik sehingga peserta didik akan lebih tertarik untuk membaca. Disamping itu big book memiliki kelemahan yaitu dalam pembuatan media membutuhkan waktu yang cukup lama karena pembuatan media hanya dilakukan secara manual. Sebelum media dilakukan memerlukan persiapan dan perencanaan sebaik mungkin agar perhatian peserta didik terpusat pada media yang digunakan Pengertian Media Big Book Big book atau buku besar merupakan media pembelajaran yang digunakan untuk memperkenalkan tata bahasa dan kosakata yang dikemas dalam bentuk cerita (Suyanto, 2010: 104). Dalam penggunaan big book sebagai media

19 27 pembelajaran harus dibuat sesuai dengan tema-tema yang akan diajarkan pada siswa. Big book merupakan buku berukuran besar mulai dari ukuran A3, A4, A5 atau dengan ukuran yang lebih besar lagi. Di dalamnya terdapat wacana sederhana dengan ukuran huruf besar dan terdapat gambar-gambar yang penuh dengan warna. Biasanya big book digunakan untuk siswa kelas rendah. Peserta didik sambil membaca atau mendengarkan cerita, juga dapat melihat gambar-gambar yang dibuat berwarna dengan ukuran cukup besar agar penggunaannya lebih komunikatif dan mudah dilihat oleh anak (Suyanto, 2010: 104) Penggunaan Media Big Book Pada Pembelajaran Membaca Untuk menarik partisipasi siswa dalam kegiatan membaca, dapat digunakan suatu media pembelajaran yaitu big book. Dalam kegiatan ini, guru bercerita dengan bantuan buku besar atau big book yang dipegang atau diletakkan di atas meja, kursi, atau sebuah alat penyangga khusus. Pada saat membaca, guru menggunakan sebuah alat penunujuk (stick) untuk menunujuk kalimat yang sedang dibaca. Guru membaca sebagian, diulangi lagi, dan bertanya pada siswa untuk mengetahui apakah paham atau dapat mengikuti alur cerita (Suyanto, 2010: 128). Agar siswa dapat mengikuti kalimat yang dibaca oleh guru, maka terlebih dahulu tempat duduk siswa diatur dengan baik. Kemudian guru membacakan cerita dengan tidak terlalu cepat dan apabila perlu berhenti sebentar, baru dilanjutkan kembali. Selanjutnya guru mengajukan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman siswa tentang isi atau alur cerita (Suyanto, 2010: 128).

20 28 Menurut Suyanto (2010: 129) dalam kegiatan pembelajaran bahasa Inggris untuk siswa sekolah dasar, kegiatan membacakan cerita merupakan kegiatan dimana siswa menyimak bahasa lisan dengan pelafalan dan intonasi yang jelas dan benar. Selain dibaca oleh guru, big book juga dapat dibaca oleh siswa bila mereka menginginkannya. Biasanya cerita dalam big book mengenai binatang dengan kegiatan sehari-harinya. Kegiatan membaca cerita tidak memerlukan alat bantu seperti puppet sebab biasanya big book sendiri sudah penuh gambar dan merupakan alat bantu yang benar-benar tepat untuk kegiatan semacam ini. Selain tulisan dengan huruf besar, buku didominasi dengan gambar yang besar dan berwarna. Siswa dapat membaca bersama-sama atau per kelompok menirukan guru, bahkan bisa juga untuk kegiatan membaca individual sesuai dengan minat siswa (Suyanto, 2010: 129). Menurut Suyanto (2010: 129) pada saat membaca teks, guru melafalkan dengan suara yang cukup keras agar seluruh siswa mendengar dengan baik. Selain itu, guru perlu menyesuaikan suaranya dengan suara tokoh cerita, terutama kalau ada dialog dalam cerita itu. Kalau perlu, nada suara guru berubah sesuai dengan situasinya agar cerita terdengar lebih hidup. Biasanya dalam kegiatan membaca ini guru duduk di tengah-tengah siswanya agar lebih akrab dengan mereka. Menurut Suyanto (2010: ) langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan media big book adalah sebagai berikut: 1. Guru mengatur tempat duduk siswa sehingga mereka dapat mengikuti kalimat yang diucapkan oleh guru. Tempat duduk dapat diatur secara melingkar atau dalam satu kelas dibagi menjadi dua baris.

21 29 2. Pada saat membaca cerita guru menggunakan alat penunjuk (stick) untuk menunjukkan kalimat yang sedang dibaca. 3. Guru memperkenalkan beberapa tokoh yang ada dalam cerita. 4. Guru membuka halaman cerita satu persatu, kemudian mengajarkan cara mengeja huruf dari kata perkata dan melafalkan kata, frasa, dan kalimat yang ada pada teks cerita big book. 5. Guru mengajarkan membaca teks cerita yang ada dalam big book dengan lafal dan intonasi yang benar. 6. Guru melafalkan dengan suara yang yang cukup keras agar seluruh siswa mendengar dengan baik. 7. Sebagai penutup, guru mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui pemahaman siswa tentang isi atau alur cerita dalam big book. Penggunaan Big Book dalam pembelajaran membaca memiliki beberapa tujuan, yaitu: 1. Memberi pengalaman membaca. 2. Membantu siswa memahami buku. 3. Mengenalkan berbagai jenis bahan bacaan kepada siswa. 4. Memberi contoh bacaan yang baik. 5. Melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran. 6. Menyediakan contoh teks yang baik untuk digunakan siswa.

22 Membaca Menurut Tarigan (1990: 25), membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/ bahasa tulis. Menurut Dalman (2013: 7) membaca merupakan suatu kegiatan atau proses kognitif yang berupaya untuk menemukan berbagai informasi yang terdapat dalam tulisan. Membaca bukan hanya sekedar melihat kumpulan huruf yang telah membentuk kata, kelompok kata, kalimat, paragraph dan wacana saja, tetapi membaca juga merupakan kegiatan memahami dan menginterpretasikan lambang / tanda / tulisan yang bermakna sehingga pesan yang disampaikan penulis dapat diterima oleh pembaca. Dapat disimpulkan bahwa membaca adalah suatu kegiatan melihat kumpulan huruf yang membentuk suatu kata atau kalimat yang bertujuan untuk memperoleh suatu pesan atau informasi dari yang telah dibaca Membaca dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Menurut Suyanto (2010: 25) dalam melaksanakan kegiatan membaca, siswa hendaknya paham tujuan dari kegiatan tersebut, apakah merekan membaca untuk mengerti inti dari bacaan itu atau mereka harus membaca untuk mendapatkan suatu informasi tertentu saja. Siswa tidak harus mengerti arti kata per kata, yang penting mereka bisa mengerti konteks dari suatu bacaan. Penting bagi seorang guru untuk memberikan rambu-rambu agar siswa mempunyai strategi dalam membaca suatu wacana.

23 31 Pengetahuan umum dan perbendaharaan kata yang telah dimiliki serta penggunaan gambar diharapkan dapat membantu anak dalam mengerti isi suatu bacaan. Pengetahuan awal ini merupakan dasar yang kemudian ditambah dengan pengalaman belajar, akhirnya dia akan mendapatkan pengetahuan baru. Sebaiknya untuk kegiatan membaca dipilih topic yang berhubungan dengan minat anak, sesuatu yang ada hubungan dengan lingkungannya, sesuatu yang indah dan menarik serta berhubungan dengan topik yang dibahas saat itu. Tingkat kesulitan maupun panjang bacaan hendaknya disesuaikan dengan kemampuan siswa. Menurut Suyanto (2010: 26) beberapa hal yang dapat membantu agar kegiatan membaca menjadi lebih menarik, antara lain: 1. Menggunakan gambar sebagai alat bantu. 2. Memberikan pertanyaan-pertanyaan. 3. Menunjukkan judul dan meminta siswa untuk menebaknya. 4. Kalimat-kalimat tidak terlalu panjang agar tidak membingungkan siswa. Kegiatan membaca dalam kelas EYL biasanya meliputi kegiatan: 1. Membaca suatu wacana pendek dengan suara keras atau dalam hati. 2. Memasang kata atau kalimat pada gambar yang cocok. 3. Menjawab pertanyaan berdasarkan teks yang sudah dibaca. 4. Melengkapi kalimat yang belum lengkap. Jika dalam kegiatan listening dan speaking siswa mampu menginterpretasikan konteks tanpa harus mengerti kata per kata dengan bantuan ekspresi wajah, intonasi, maupun bahasa tubuh maka pada kegiatan reading gambar yang tepat dan kata kunci akan banyak membantu siswa dalam memahami wacana bahasa Inggris (Suyanto, 2010: 26).

24 Keterampilan Membaca dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Pada tingkat awal, kegiatan membaca biasanya dimulai dengan pengenalan bunyi alfabet dengan lafal bahasa Inggris. Anak-anak Indonesia sejak awal sudah belajar menulis bahasa Indonesia dengan huruf latin. Hal itu menguntungkan siswa-siswa di Indonesia sama hurufnya dengan bahasa Inggris. Lain halnya dengan anak-anak sekolah dasar di Jepang, Korea, dan Thailand yang belajar menulis mulai dengan huruf asli yang berlaku di negaranya. Ketika mereka belajar bahasa Inggris mereka masih harus belajar menulis huruf latin dahulu (Suyanto, 2010: 64-65) Menurut Suyanto (2010: 64), proses belajar membaca pada umumnya dapat melalui tahap-tahap berikut: 1. Membaca (melafalkan) alfabet dengan bahasa Inggris. 2. Membaca kata yang bisa juga dibarengi dengan melafalkan atau mengeja, seperti: apple a p p l e horse h o r s e 3. Membaca frasa diteruskan ke kalimat pendek: apple an apple It s an apple I have an apple 4. Membaca kalimat yang bermakna atau berisi pesan, baik berupa kalimat tanya (question) maupun kalimat pernyataan (statement). 5. Membaca wacana, tulisan pendek, atau bahan-bahan lain, seperti dialog, puisi, dan surat. 6. Membaca wacana, dialog lebih panjang, suatu cerita, atau peristiwa.

25 33 Keterampilan membaca diajarkan dari kata, frasa, kemudian, wacana dengan kosakat yang mudah ke kosakata yang lebih sulit, dari wacan yang pendek ke yang lebih panjang dengan tata bahasa yang lebih banyak ragamnya. Tingkat kesulitan dan panjangnya bahan bacaan disesuaikan dengan tingkat perkembangan bahasa anak dan tingkat kelasnya. 2.8 Kerangka Pikir Menurut Uma Sekaran (dalam Sugiyono, 2008) Kerangka Berpikir adalah suatu model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan sebagai masalah yang penting. Adapun kerangka pikir dalam penelitian ini sebagai berikut:

26 34 Kondisi Awal Kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris SDN Kalirejo 03 Lawang tidak kondusif, siswa kurang memperhatikan guru, kemampuan siswa dalam membaca Bahasa Inggris masih kurang, guru tidak menggunakan media pembelajaran yang tepat. Kondisi Ideal Pembelajaran Bahasa Inggris berlangsung secara kondusif, guru menggunakan media pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan tema. Siswa memperhatikan penjelasan guru sehingga terjadi peningkatan dalam hasil belajar. Permasalahan Dalam memahami isi bacaan Bahasa Inggris, siswa kelas III SDN Kalirejo 03 Lawang masih kurang. Sehingga hasil belajar membaca dalam Bahasa Inggris masih banyak yang belum mencapai KKM yang ditentukan oleh sekolah SDN Kalirejo 03 Lawang. Solusi Menerapkan media Big Book dalam pembelajaran Bahasa Inggris untuk meningkatkan hasil belajar membaca Bahasa Inggris siswa kelas III SDN Kalirejo 03 Lawang. Karena Big Book memiliki alur cerita yang mudah ditebak, terdapat gambar-gambar yang menarik, dan penuh warna. Hasil Meningkatnya hasil belajar membaca Bahasa Inggris siswa kelas III SDN Kalirejo 03 Lawang dengan menerapkan media Big Book. Tujuan Untuk meningkatkan hasil belajar membaca siswa kelas III SDN Kalirejo 03 Lawang digunakan media Big Book agar siswa lebih memahami isi bacaan. Dan gambar-gambar yang penuh warna dapat menarik anak untuk membaca.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal paling utama dalam kehidupan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal paling utama dalam kehidupan. Pendidikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan hal paling utama dalam kehidupan. Pendidikan berlangsung secara terus menerus dari generasi ke generasi dimanapun di dunia ini. Seperti yang telah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif (Qualitative research) adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif (Qualitative research) adalah suatu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian 3.1.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif (Qualitative

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sebagai bahasa negara, BI dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sebagai bahasa negara, BI dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi negara Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sebagai bahasa negara, BI dapat dimaknai sebagai bahasa

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS III - SEMESTER 2

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS III - SEMESTER 2 PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS III - SEMESTER 2 1 KEPALA SEKOLAH PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 20 / 20 MATA PELAJARAN : Bahasa Inggris KELAS / SEMESTER : III (Tiga) / 2 (dua) Standar Kompetensi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Media Kartu Kata Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk majemuk atau jamak medium, yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan bersifat sangat penting demi terwujudnya kehidupan pribadi yang mandiri dengan taraf hidup yang lebih baik. Sebagaimana pengertiannya menurut Undang-undang

Lebih terperinci

METODE PENGENALAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI*

METODE PENGENALAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI* METODE PENGENALAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI* Hartono Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UNY e-mail: hartono-fbs@uny.ac.id Pemilihan metode pengenalan bahasa untuk anak usia dini perlu memperhatikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dalam bentuk lambang lambang grafis, yang perubahannya menjadi wicara bermakna dalam

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dalam bentuk lambang lambang grafis, yang perubahannya menjadi wicara bermakna dalam BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1. Hakikat Membaca Pada hakikatnya membaca merupakan keterampilan mengenal dan memahami tulisan dalam bentuk lambang lambang grafis, yang perubahannya menjadi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Teori 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Alam Dalam bahasa inggris Ilmu Pengetahuan Alam disebut natural science, natural yang artinya berhubungan dengan alam dan science artinya

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar 5 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar 5 Hasil belajar adalah perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan materi agar pembelajaran berlangsung menyenangkan. Pada saat

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan materi agar pembelajaran berlangsung menyenangkan. Pada saat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru sebagai fasilitator memiliki pengaruh yang besar dalam proses kegiatan pembelajaran. Salah satunya guru juga dituntut untuk lebih kreatif dalam menyampaikan

Lebih terperinci

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) Mata Pelajaran : an Agama Islam Semester : 1 (Satu) Kelas : III (Tiga) Jumlah KD : 9 (Sembilan) Standar Al Qur an 1. Mengenal kalimat dalam Al Qur an 1.1 Membaca kalimat dalam Al Qur an 1.2 Menulis kalimat

Lebih terperinci

40. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)

40. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E) 40. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta

Lebih terperinci

37. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB A)

37. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB A) 37. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB A) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan sikap positif terhadap bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai. berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan sikap positif terhadap bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai. berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kurikulum pendidikan dasar salah satu mata pelajaran yang diajarkan di SD adalah bahasa Indonesia. Mata pelajaran bahasa Indonesia dimaksudkan untuk mengembangkan

Lebih terperinci

SILABUS BAHASA JAWA KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR JAWA TENGAH

SILABUS BAHASA JAWA KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR JAWA TENGAH SILABUS BAHASA JAWA KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR JAWA TENGAH Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Keterangan Kelas 1 1. Mendengarkan Mampu mendengarkan dan memahami

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis dan Hipotesis Tindakan a. Landasan Teoritis 1. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Dalam setiap kegiatan belajar memiliki suatu tujuan yang

Lebih terperinci

BAB II MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEBAK KATA DAN HASIL BELAJAR. A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tebak Kata

BAB II MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEBAK KATA DAN HASIL BELAJAR. A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tebak Kata BAB II MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEBAK KATA DAN HASIL BELAJAR A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tebak Kata 1. Pengertian Model Pembelajaran Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran Matematika 2.1.1.1 Pengertian Matematika Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain dan meningkatkan kemampuan intelektual. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. lain dan meningkatkan kemampuan intelektual. Pembelajaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan, saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain dan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di tingkat dasar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. di tingkat dasar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan di bidang pendidikan dewasa ini dapat dilihat dari peningkatan sistem pelaksanaan pendidikan dan pengembangan pembelajaran yang selalu diusahakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis serta menimbulkan

Lebih terperinci

Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : 07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya belajar berbahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya belajar berbahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya belajar berbahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia mengarahkan siswa untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengajaran bahasa Indonesia di SD memiliki nilai strategis. Pada jenjang inilah pertama kalinya pengajaran bahasa Indonesia dilaksanakan secara berencana dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Ketrampilan berbahasa (atau language atrs, language skills) dalam

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Ketrampilan berbahasa (atau language atrs, language skills) dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa adalah salah satu alat untuk berkomunikasi dan salah satu alat untuk melahirkan suatu keinginan atau pendapat. Bahasa sebagai alat komunikasi bisa berbentuk:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jasmani dan rohani anak, agar anak dapat memiliki kesiapan dalam

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jasmani dan rohani anak, agar anak dapat memiliki kesiapan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar, yang merupakan satu upaya pembinaan bagi anak melalui pemberian

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SD/MI KELAS VI - SEMESTER 1

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SD/MI KELAS VI - SEMESTER 1 PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SD/MI KELAS VI - SEMESTER 1 1 .PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 20 / 20 MATA PELAJARAN : Bahasa Inggris KELAS / SEMESTER : VI (Enam) / 1 (satu) Standar Kompetensi :

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN 2013 2014 Sugiani Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas/Semester : II/ Pertemuan Ke- : Alokasi Waktu : x 5 menit Standar Kompetensi : Memahami pesan pendek dan dongeng yang dilisankan Kompetensi Dasar : Menceritakan kembali isi dongeng yang didengarnya

Lebih terperinci

KISI-KISI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI BAHASA DAN SASTRA INGGRIS

KISI-KISI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI BAHASA DAN SASTRA INGGRIS KISI-KISI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI BAHASA DAN SASTRA INGGRIS Kompetensi Subkompetensi Indikator Esensial Deskriptor A. Memiliki kompetensi kepribadian sebagai pendidik B.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan bermain peran merupakan salah satu keterampilan berbahasa lisan yang penting dikuasai oleh siswa, termasuk siswa Sekolah Menengah Pertama. Seperti

Lebih terperinci

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D) 34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SD/MI KELAS III - SEMESTER 1

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SD/MI KELAS III - SEMESTER 1 PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SD/MI KELAS III - SEMESTER 1 1 .PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 20 / 20 MATA PELAJARAN : Bahasa Inggris KELAS / SEMESTER : III (Tiga) / 1 (satu) Standar Kompetensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbicara dalam hal ini menyampaikan pesan merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang utama dan yang pertama kali dipelajari oleh manusia dalam hidupnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia. Hal ini tercermin dalam undang-undang nomor 20

Lebih terperinci

35. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunalaras (SDLB-E)

35. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunalaras (SDLB-E) 35. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunalaras (SDLB-E) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik

Lebih terperinci

32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB-A)

32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB-A) 32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB-A) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lancar. Keterampilan membaca memiliki peranan yang sangat penting. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. lancar. Keterampilan membaca memiliki peranan yang sangat penting. Dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD hendaknya berjalan seefektif mungkin karena Bahasa Indonesia termasuk pembelajaran yang utama. Salah satu faktor keberhasilan suatu

Lebih terperinci

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya.

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya. 1 BAB I PENDAHAULUAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, dan Manfaat Penelitian. 1.1 Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS I SEMESTER 2

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS I SEMESTER 2 PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS I SEMESTER 2 1 PROGRAM SEMESTER Standar Kompetensi : 5. Memahami wacana lisan tentang deskripsi bendabenda di sekitar dan dongeng MENDENGARKAN

Lebih terperinci

mendemonstrasikan percakapan Tes unjuk kerja: tagihan: dialog Jenis teks melengkapi dialog pernyataan yang dibacakan oleh Mengungkapkan respons yang

mendemonstrasikan percakapan Tes unjuk kerja: tagihan: dialog Jenis teks melengkapi dialog pernyataan yang dibacakan oleh Mengungkapkan respons yang Tema (1) Arts Standar Kompetensi/ Kompetensi Dasar (2) Standar Kompetensi: Memahami makna dalam percakapan transaksional dan interpersonal lisan pendek sederhana untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan terus mengikuti perkembangan teknologi. Peserta didik saat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan terus mengikuti perkembangan teknologi. Peserta didik saat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini pendidikan telah semakin maju, peserta didik semakin berkembang dan terus mengikuti perkembangan teknologi. Peserta didik saat ini umumnya lebih

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Kemampuan juga disebut kompetensi.

BAB II KAJIAN TEORI. Kemampuan juga disebut kompetensi. BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan 1. Pengertian Kemampuan Siswa sekolah dasar merupakan individu-individu yang sedang tumbuh dan berkembang dalam rangka pencapaian kepribadian yang dewasa. Pertumbuhan individu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran Pengertian media sebagai sumber belajar adalah segala benda serta mahluk hidup yang berada di lingkungan sekitar serta peristiwa yang dapat memungkinkan siswa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Belajar dan Pembelajaran 2.1.1 Pengertian Belajar Belajar merupakan komponen dari ilmu pendidikan yang berkenaan dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS II - SEMESTER 2

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS II - SEMESTER 2 PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS II - SEMESTER 2 1 KEPALA SEKOLAH PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 20 / 20 MATA PELAJARAN : Bahasa Inggris KELAS / SEMESTER : II (dua) / 2 (dua) Standar Kompetensi

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 2

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 2 PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 2 1 PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 20 / 20 MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia KELAS / SEMESTER : VI (Enam) / 2 (dua) Standar Kompetensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk mengikuti perkembangan zaman. Pembelajaran memiliki peran serta mendidik siswa agar menjadi manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu alat komunikasi untuk saling berinteraksi dalam kehidupan manusia baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Indonesia merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah Penelitian yang dilakukan penulis meliputi tiga kegiatan, yaitu : 1) kegiatan orientasi dan identifikasi masalah, 2) tindakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal) namun juga menggunakan, isyarat atau bahasa gambar. Peradapan manusia kuno sebelum mengenal

Lebih terperinci

2014 MODEL PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH DASAR DI BANDAR LAMPUNG

2014 MODEL PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH DASAR DI BANDAR LAMPUNG 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa internasional yang paling banyak dipelajari dan digunakan dalam berkomunikasi antar bangsa. Ini sesuai dengan peran

Lebih terperinci

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) 31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik

Lebih terperinci

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012 Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Jenjang : SMP/SMA Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012 1. Mengungkapkan secara lisan wacana nonsastra 1.1 Menggunakan wacana lisan untuk wawancara 1.1.1 Disajikan

Lebih terperinci

36. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ Madrasah Tsanawiyah (MTs)

36. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ Madrasah Tsanawiyah (MTs) 36. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta

Lebih terperinci

42. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E)

42. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E) 369 42. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta

Lebih terperinci

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012 Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Jenjang : SMP/SMA Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012 1. Mengungkapkan secara lisan wacana nonsastra 2. Mengungkapkan wacana tulis nonsastra 1.1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa memegang peran penting dan suatu hal yang lazim dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa memegang peran penting dan suatu hal yang lazim dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peran penting dan suatu hal yang lazim dalam kehidupan manusia Sesuai dengan fungsinya. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia karena pada

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia karena pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia karena pada hakikatnya manusia lahir dalam keadaan tidak berdaya, tidak langsung dapat berdiri sendiri, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Bahasa merupakan sesuatu yang penting untuk dikuasai karena bahasa adalah sarana interaksi dan alat komunikasi antar manusia. Negara Indonesia merupakan

Lebih terperinci

KISI-KISI UJI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU BAHASA INGGRIS

KISI-KISI UJI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU BAHASA INGGRIS KISI-KISI UJI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU BAHASA INGGRIS KONSORSIUM SERTIFIKASI GURU (KSG) KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2010 0 KISI-KISI UJI TULIS PLPG GURU

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS VI - SEMESTER 2

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS VI - SEMESTER 2 PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS VI - SEMESTER 2 1 KEPALA SEKOLAH PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 20 / 20 MATA PELAJARAN : Bahasa Inggris KELAS / SEMESTER : VI (enam) / 2 (dua) Standar Kompetensi

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2 PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2 1 PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 20 / 20 MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia KELAS / SEMESTER : III (Tiga) / 2 (dua) Standar Kompetensi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Daryanto, 2010: 4) kata

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Daryanto, 2010: 4) kata 11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Maket Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Daryanto, 2010: 4) kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, budayanya serta budaya orang lain. Pembelajaran bahasa juga dapat

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, budayanya serta budaya orang lain. Pembelajaran bahasa juga dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat untuk melakukan komunikasi dan bekerja sama dengan orang lain serta alat untuk mengidentifikasi diri. Bahasa memiliki peranan didalam perkembangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Pembelajara Tematik Terpadu dan Pendekatan Scientific. 1. Pengertian Pembelajaran Tematik Terpadu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Pembelajara Tematik Terpadu dan Pendekatan Scientific. 1. Pengertian Pembelajaran Tematik Terpadu 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajara Tematik Terpadu dan Pendekatan Scientific 1. Pengertian Pembelajaran Tematik Terpadu Kurikulum 2013 yang sekarang ini mulai digunakan yaitu pembelajaran tematik terpadu.

Lebih terperinci

memperoleh pengetahuan dan keterampilan sehingga timbul adanya suatu

memperoleh pengetahuan dan keterampilan sehingga timbul adanya suatu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Belajar Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kemampuan keterampilan dan sikap. Seseorang dapat belajar dari pengalaman sendiri maupun pengalaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya era globalisasi berdampak pada tatanan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya era globalisasi berdampak pada tatanan persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya era globalisasi berdampak pada tatanan persaingan kehidupan tingkat tinggi sehingga menuntut sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu bersaing.

Lebih terperinci

36. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

36. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) 36. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Belajar Para ahli dalam bidang belajar pada umumnya sependapat bahwa perbuatan belajar itu adalah bersifat komplek, karena merupakan suatu

Lebih terperinci

PROGRAM SEMESTER. Mata Pelajaran : Bahasa Inggris Satuan Pendidikan : SMA / MA Kelas /Semester : X / 1. Nama Guru :... NIP/NIK :... Sekolah :...

PROGRAM SEMESTER. Mata Pelajaran : Bahasa Inggris Satuan Pendidikan : SMA / MA Kelas /Semester : X / 1. Nama Guru :... NIP/NIK :... Sekolah :... PERANGKAT PEMBELAJARAN PROGRAM SEMESTER Mata Pelajaran : Bahasa Inggris Satuan Pendidikan : SMA / MA Kelas /Semester : X / 1 Nama Guru :... NIP/NIK :... Sekolah :... KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Bahasa Indonesia secara umum mempunyai fungsi sebagai alat komunikasi sosial. Pada dasarnya bahasa erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Manusia sebagai anggota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang semenjak bayi, kemampuan berbicara erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang semenjak bayi, kemampuan berbicara erat kaitannya dengan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH PENELITIAN Berbicara adalah salah satu dari keterampilan bahasa yang ditekankan pencapaiannya melalui Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang ada dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004:22). Sedangkan menurut Horwart

Lebih terperinci

Maksimum. 1. Kebenaran jawaban Bahasa (ejaan dan tambahan) Ketepatan waktu 20. Pagerpelah, 13 Juli Mengetahui

Maksimum. 1. Kebenaran jawaban Bahasa (ejaan dan tambahan) Ketepatan waktu 20. Pagerpelah, 13 Juli Mengetahui Pertemuan Ke- : 1 Standar Kompetensi : Memahami penjelasan narasumber dan cerita rakyat secara lisan. Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi unsur cerita tentang cerita rakyat yang didengarnya. Indikator

Lebih terperinci

40. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

40. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B) 341 40. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SD/MI KELAS II - SEMESTER 1

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SD/MI KELAS II - SEMESTER 1 PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SD/MI KELAS II - SEMESTER 1 1 .PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 20 / 20 MATA PELAJARAN : Bahasa Inggris KELAS / SEMESTER : II (Dua) / 1 (satu) Standar Kompetensi : 1.

Lebih terperinci

KAJIAN PUSTAKA. mendalam mengenai makna hasil belajar, akan dibahas. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 3), hasil belajar merupakan hasil dari

KAJIAN PUSTAKA. mendalam mengenai makna hasil belajar, akan dibahas. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 3), hasil belajar merupakan hasil dari II. KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar Hasil belajar mendalam mengenai makna hasil belajar, akan dibahas dan kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individu maupun kelompok. Hasil tidak akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), saat ini sedang mendapat perhatian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), saat ini sedang mendapat perhatian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), saat ini sedang mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Perkembangan pendidikan anak usia dini (PAUD) menuju kearah yang lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia bertujuan membentuk manusia Indonesia yang bermoral dan berilmu. Pelaksanaan pendidikan dilaksanakan pada lingkungan pendidikan yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didik (siswa), materi, sumber belajar, media pembelajaran, metode dan lain

BAB I PENDAHULUAN. didik (siswa), materi, sumber belajar, media pembelajaran, metode dan lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran sebagai suatu proses merupakan suatu sistem yang melibatkan berbagai komponen antara lain komponen pendidik (guru), peserta didik (siswa), materi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah sebuah proses, pada proses tersebut adanya perubahan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah sebuah proses, pada proses tersebut adanya perubahan dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran adalah sebuah proses, pada proses tersebut adanya perubahan dan perkembangan yang terjadi pada peserta didik. Supaya perubahan pada peserta didik dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah komunikasi dalam konteks pedagogi adalah hal yang penting karena ketika proses pembelajaran berlangsung didalamnya terdapat interaksi antara guru dengan siswa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia. Sebagaimana kita ketahui, bahasa terdiri atas katakata atau

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis

II. LANDASAN TEORI. untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Membaca Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh seseorang untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis melalui media

Lebih terperinci

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan dasar bagi pengetahuan manusia. Bahasa juga dikatakan sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh setiap manusia dengan yang lain. Sebagai alat

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 235 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Negeri 1 Pahoman Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : V / Ganjil Waktu : 3 x 3 (1 x pertemuan) Siklus : 1 (satu) Pertemuan : 1 (satu)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menulis merupakan kegiatan melahirkan pikiran dan perasaan, dengan tulis menulis juga dapat diartikan sebagai cara berkomunikasi dengan mengungkapkan pikiran, perasaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peranan penting dalam suatu perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik sebagai penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tia Setiawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tia Setiawati, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari bahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi ini dalam rangka memenuhi sifat manusia sebagai makhluk sosial yang perlu

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan salah metode yang sering

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan salah metode yang sering II. TINJAUAN PUSTAKA A. Metode Inkuiri Terbimbing Pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan salah metode yang sering digunakan oleh para guru. Khususnya pembelajaran biologi, ini disebabkan karena kesesuaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam berbagai tema. Kata tema berasal dari kata Yunani tithenai yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. dalam berbagai tema. Kata tema berasal dari kata Yunani tithenai yang berarti 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran SD menggunakan pendekatan pembelajaran tematik integratif. Pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aktivitas Belajar Aktivitas belajar siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar. Kegiatan kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

I. PENDAHULUAN. analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik serta merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti dapat membawa hasil atau

II. TINJAUAN PUSTAKA. Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti dapat membawa hasil atau II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Efektivitas Pembelajaran Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti dapat membawa hasil atau berdaya guna. Efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan sebagai alat 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan sebagai alat pemersatu bangsa indonesia dan diperjelas didalam isi sumpah pemuda yang berbunyi kami

Lebih terperinci