RISET TENTANG PARTISIPASI DALAM PEMILU 2014 THEMA : PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN DAIRI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RISET TENTANG PARTISIPASI DALAM PEMILU 2014 THEMA : PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN DAIRI"

Transkripsi

1 RISET TENTANG PARTISIPASI DALAM PEMILU 2014 THEMA : PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN DAIRI KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN DAIRI

2 SUSUNAN KEANGGOTAAN KELOMPOK KERJA RISET TINGKAT PARTISIPASI RESPONDEN DALAM PEMILU TAHUN 2014 DI KABUPATEN DAIRI I. Pengarah : H. Sudiarman Manik, S.PdI.,M.M II. Penanggung Jawab : Gamal Purba, S.Pd III. Ketua : Jenny Ester Pandiangan,S.Sos IV. Sekretaris : Erika Elysabeth Lamtio,S.IP V. Anggota : 1. Freddy 2. Hartono Maha,S.PdI 3. Veryanto Sitohang 4. Mangantar Sitorus 5. Fitri Ujung i

3 SUSUNAN TIM RISET 1. TIM I : 1. H. Sudiarman Manik, S.PdI.,M.M 2. Fitri Ujung 3. Masria Sihotang 4. Robin Manik 2. TIM II : 1. Jenny Ester. Pandiangan, S.Sos 2. Siti Sukhairah Berutu,A.md 3. Mangantar Sitorus 4. Maskansyah, SE 5. Halomoan Sitorus 3. TIM III : 1. Freddy 2. Erika Elysabeth Lamtio,S.IP 3. Ramses Sitinjak 4. Siti Ernika Sari, A.md 4. TIM IV : 1. Veryanto Sitohang, SE 2. Bisler Padang, SH 3. Tohap Hasugian, S.Sos 4. Serta Angkat 5. Hendrik Angkat 5. TIM V : 1. Hartono Maha 2.Gamal Purba, S.Pd 3. Amelia C. Purba 4. Romaulina Silalahi ii

4 SAMBUTAN KETUA KPU KABUPATEN DAIRI Assalamu alaikum Warahmattullahi Wabarakaatuh Salam Sejahtera bagi kita semua, Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat yang dilimpahkan kepada kita semua dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan kita sehari-hari. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa setiap periode PEMILU selalu ada dinamika yag menyisakan sejumlah persoalan, baik menyangkut partisipasi pemilih, teknis pemilihan, logistik dll. Partisipasi pemilih menjadi hal yang penting dalam pelaksanaan Pemilu dimana didalamnya terkait berbagai persoalan diantaranya adalah fluktuasi kehadiran pemilih ke TPS, adanya suara tidak sah yang tinggi dll. Hal inilah yang mendasari dilaksanakannya Riset Perilaku Memilih Responden Pada Pemilu 2014 di Kabupaten Dairi Sumut yang didasari oleh surat KPU RI Nomor 155/KPU/IV/2015 tertanggal 06 April 2015 perihal Pedoman Riset tentang Partisipasi dalam Pemilu. Dengan dilaksanakannya riset ini sehingga dapat dipahami bahwa fluktuasi kehadiran pemilih di TPS serta tingginya jumlah suara tidak sah dapat ditelusuri faktor-faktor penyebab dan kita harapkan ke depan dapat kita cari solusi untuk meminimalisir hal tersebut diatas, sehingga kebijakan yang dilakukan dalam pelaksanaan Pemilu dapat terselenggara dengan baik dan berkualitas. Pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, tokoh Agama maupun tokoh intelektual yang telah memberikan sumbangsihnya berupa jawaban-jawaban yang menjadi referensi dalam penyusunan riset ini. Dan juga kepada seluruh tim Komisioner KPU, Sekretaris, para Kasubbag dan seluruh staff KPU Kabupaten Dairi yang telah menyelesaikan riset ini sehingga dapat menjadi masukan bagi penyelenggaraan Pemilu di tahu-tahun yang akan datang. Terkhusus saya ucapkan Terimakasih untuk rekan-rekan komisioner KPU Dairi yang sudah menulis dan merampungkan hasil riset ini. iii

5 Akhirnya dengan adanya riset ini, diharapkan dapat menjadi referensi dan menjadi sebuah masukan kepada pemegang kebijakan, baik pemerintah maupun penyelenggara pemilu tentang bagaimana perilaku pemilih. Sehingga Pemilu dapat dilaksanakan dengan baik dan berkualitas. Wassalamu alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh. Sidikalang, Agustus 2015 Ketua KPU Kabupaten Dairi H. Sudiarman Manik,S.PdI, MM iv

6 DAFTAR ISI Susunan Keanggotaan Kelompok Kerja i Susunan Tim Riset ii Sambutan Ketua KPU Kabupaten Dairi iii Daftar Isi v Daftar Tabel vi Daftar Grafik vii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Riset Metodologi Responden Kategori Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Kategori Responden Berdasarkan Profesi Kategori Responden Berdasarkan Pendidikan Kategori Responden Berdasarkan Usia Lokasi Penelitian 8 BAB II PERILAKU RESPONDEN DAIRI DALAM MEMILIH PARTAI POLITIK DAN CALON PEMIMPIN Referensi Responden Kabupaten Dairi Dalam Memilih Anggota DPR,DPD, dan DPRD pada Pemilu Tahun Referensi Responden Kabupaten Dairi Dalam Memilih Presiden dan Wakil Presiden pada Pemilu Tahun BAB III PENUTUP 24 DAFTAR PUSTAKA 26 LAMPIRAN 27 Lampiran 1 Daftar Pertanyaan 30 Lampiran 2 Rekapitulasi Jumlah TPS di Kabupaten Dairi Pada Pemilu Tahun Notulensi Hasil FGD Riset Tentang Partisipasi Pemilu Tahun Dokumentasi Riset di Kabupaten Dairi Dokumentasi FGD Riset Tentang Partisipasi Pemilu Tahun 2014 v

7 DAFTAR TABEL Tabel Tabel 1 Kriteria Responden 5 Tabel 2 Wilayah Administrasi Kabupaten Dairi 9 Tabel 3 Nama Desa/Kelurahan Lokasi Riset 10 Tabel 4 Perolehan Suara Partai Politik pada Pemilu Anggota DPR,DPD dan DPRD Tahun 2014 di Kabupaten Dairi 13 Tabel 5 Perolehan Kursi Partai Politik dalam Pemilu Anggota DPR,DPD dan DPRD Tahun 2014 di Kabupaten Dairi 14 Tabel 6 Referensi Responden Dairi dalam Memilih Calon Anggota DPR,DPD dan DPRD Tahun 2014 Berdasarkan Kecamatan 16 Tabel 7 Rekapitulasi Perolehan Suara pada Pemilu Presiden Dan Wakil Presiden Tahun 2014 di Kabupaten Dairi 20 Tabel 8 Referensi Responden Dairi Memilih Calon Presiden Dan Wakil Presiden berdasarkan Kecamatan 21 vi

8 DAFTAR GRAFIK GRAFIK Grafik 1 Tingkat Pendidikan Responden 7 Grafik 2 Kriteria Usia Responden 7 Grafik 3 Referensi Responden dalam Memilih Calon Anggota DPR,DPD dan DPRD Kabupaten Dairi pada Pemilu Tahun Grafik 4 Referensi Responden dalam Memilih Calon Presiden Dan Wakil Presiden pada Pemilu Tahun vii

9 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perilaku memilih dapat diartikan sebagai bentuk keputusan dari setiap orang dalam hal ini warga negara Indonesia yang sudah sah menjadi pemilih untuk menentukan Partai dan individu yang akan dipilih. Tentu saja ada banyak alasan dan latar belakang untuk memilih Partai dan kandidat tersebut baik dalam Pemilihan Kepala Daerah, Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD dan juga Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Secara teoritis Perilaku memilih dalam Pemilu adalah respons psikologis dan emosional yang diwujudkan dalam bentuk tindakan politik mendukung suatu partai politik atau kandidat dengan cara mencoblos surat suara (Jack Plano, philosopheryn.blogspot.com) 1. Keikutsertaan masyarakat dalam pemilu menunjukkan bahwa rakyat berdaulat atas seluruh penyelenggaraan dan pengelolaan negaranya. Hal ini merupakan bagian dari pemenuhan hak konstitusional masyarakat sebagaimana dimandatkan dalam konstitusi Negara, Undang Undang Dasar 1945 khususnya Pasal 1 ayat 2 yang menyatakan bahwa kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang Undang Dasar. Pemilu adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun Dalam Pemilu, masyarakat diberi kesempatan untuk memilih siapa yang dapat mewakili mereka dalam mengelola negara. Sistem pemilu saat ini memudahkan masyarakat untuk tidak sekedar memilih partai politik, namun memilih calon yang diusulkan oleh partai politik. Dalam pemilu, sistem ini dikenal dengan nama sistem proporsional dengan sistem terbuka untuk memilih DPR, DPRD Tingkat Provinsi dan DPRD Tingkat Kabupaten / Kota. Sementara itu, untuk memilih Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dikenal dengan sistem pemilu distrik berwakil banyak. Melalui proses ini diharapkan masyarakat juga ikut bertanggung jawab atas kualitas anggota dewan yang nantinya akan mewakili dirinya dalam menentukan berbagai kebijakan dan mengawasi kinerja pemerintah yang bertujuan sebesar-besarnya untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat Pasal 1 ayat1 UU No.8 Tahun 2012 tentang Pemilu Anggota DPRD, DPD dan DPRD. 1

10 Perilaku memilih juga terkait dengan keputusan pemilih untuk memilih kandidat atau peserta pemilu tertentu. Kenapa seorang pemilih menjatuhkan pilihannya kepada kandidat atau peserta pemilu tertentu. Tentu beragam alasan yang dapat dikemukakan oleh setiap pemilih. Persoalannya adalah, sejauh mana pilihan - pilihan itu bersifat rasional? Dengan kata lain, sejauh mana pilihan politik mereka berdasarkan pertimbangan rasional menyangkut kandidat atau peserta pemilu itu. Apakah rekam jejak, program atau janji peserta pemilu menjadi bahan pertimbangan atau dikarenakan faktor lain. Riset ini dianggap penting untuk mengetahui tingkat rasionalitas pemilih dalam pemilu, yang dilaksanakan sebagai tindak lanjut program riset yang dicanangkan oleh KPU RI. Kabupaten Dairi terdiri dari 15 Kecamatan dengan jumlah penduduk saat ini 319,614 orang (laki-laki orang dan perempuan orang) 3 Sementara jumlah Pemilih ketika Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD Kabupaten Dairi tahun 2014 sebesar orang (laki-laki: orang dan perempuan: orang) dan jumlah pemilih di Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 sebesar orang (laki-laki: orang dan perempuan: orang). Jika di telisik lebih jauh maka partipasi pemilih di Kabupaten Dairi cukup tinggi pada Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD Kabupaten Dairi yaitu sebesar atau 73%, namun pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakl Presiden Tahun 2014, partisipasi pemilih menurun menjadi atau 64%. Hal ini tentu saja disebabkan oleh banyak faktor yang dimana salah satunya adalah keputusan pemilih untuk menentukan siapa yang akan dipilihnya dalam setiap pemilihan atau dalam hal ini disebut sebagai perilaku memilih. Selanjutnya riset ini akan menelisik perilaku memilih pemilih di Kabupaten Dairi, sehingga faktor menurunnya tingkat partisipasi pemilih ketika pemilu presiden dan wakil presiden tahun 2014 dibandingkan dengan pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD tahun 2014 dapat ditemukan, dengan harapan menjadi acuan untuk meningkatkan pertisipasi pemilih pada pemilu-pemilu berikutnya. 1.2 TUJUAN RISET Tujuan pelaksanaan riset perilaku memilih Responden pada PEMILU 2014 di Kabupaten Dairi Sumatera Utara adalah : 1. Untuk mengetahui gambaran perilaku memilih Responden di kabupaten Dairi 3 (Data per 31 Januari 2015, Dinas Catatan Sipil Kabupaten Dairi). 2

11 2. Untuk menemukan strategi dalam upaya meningkatkan partisipasi pemilih dalam PEMILU berikutnya Di Kabupaten Dairi 3. Sebagai referensi dan dokumentasi terkait dengan PEMILU dalam lingkup Kabupaten Dairi 1.3 METODOLOGI Metode riset yang digunakan dalam riset ini adalah metode kualitatif yaitu mencari penyebab/informasi sampai mendetail dan dijelaskan secara deskriptif. Metode Kualitatif adalah metode yang lebih menekankan aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah dari pada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Tujuan metodologi ini bukan suatu generalisasi tetapi pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah. 4 Penelitian Kualitatif merupakan rangkaian kegiatan atau proses menjaring informasi, dari kondisi sewajarnya dalam kehidupan suatu objek, dihubungkan dengan pemecahan suatu masalah, baik dari sudut pandangan teoritis maupun praktis. Penelitian kualitatif dimulai dengan mengumpulkan informasi-informasi dalam situasi sewajarnya untuk dirumuskan untuk menjadi suatu generalisasi yang dapat diterima oleh akal sehat (common sense) manusia. 5 Untuk mendapatkan informasi yang akurat maka penelitian ini dilakukan dengan teknik : 1. Pengumpulan data 2. Observasi 3. Wawancara individu dengan memakai pedoman pertanyaan (essay) 4. Focus Group Discussion (FGD) Dalam hal ini pengumpulan data dilakukan di 15 Kecamatan melalui proses pengisian kuesioner dan wawancara mendalam. Dari masing-masing kecamatan dipilih secara acak (random) 2 (dua) orang responden dengan memperhatikan keberagaman profesi, usia, jenis kelamin dan pendidikan. Tahapan Diskusi Kelompok Terfokus atau Focuss Discussion Group (FGD) akan dilakukan setelah hasil penelitian dari lapangan (15 kecamatan) tentang Perilaku Memilih Responden Pada Pemilu 2014 (Pemilu Anggota DPR, DPD, Dan DPRD dan Pemilu Presiden) Di Kabupaten Dairi-Sumut telah dianalisis dan dituliskan. Pada tingkat Diskusi Terfokus maka KPU Dairi akan melibatkan perwakilan dari berbagai stakeholder 4 Drs. Sumanto MA, 1995 Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Yogyakarta: Andi Offset. 5 H. Hadari Nawawi dan H.M. Martini Hadari, Instrumen Penelitian Bidang Sosial, Gadjah Mada University Press

12 (pemangku kepentingan) yang ada di Kabupaten Dairi untuk menganalisa bersama hasil riset dari lapangan dan diharapkan akan memberikan masukan, kritik dan perbaikan untuk finalisasi hasil riset KPU Dairi. Adapun perwakilan stakeholder di Kabupaten Dairi sebagai peserta FGD tersebut adalah sebagai berikut: 1. Bupati Dairi 2. Kepala Kantor KesbangPolLinmas Kabupaten Dairi 3. Kepala Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Dairi 4. Kepala Bagian HUMAS Kabupaten Dairi 5. Tokoh Agama Kabupaten Dairi ( Islam ) 6. Tokoh Agama Kabupaten Dairi ( Kristen ) 7. Jurnalis Harian Medan Bisnis 8. Jurnalis Harian SIB 9. Jurnalis Harian Andalas 10. Jurnalis Harian Pindo Merdeka 11. Perguruan Tinggi di Kabupaten Dairi (STAIS) 12. NGO/LSM di Kabupaten Dairi ( Petrasa) 13. Organisasi pemuda (KNPI Kabupaten Dairi) 14. Organisasi pemuda ( GP - ANSOR) 15. Organisasi Mahasiswa (GMKI Cabang Sidikalang) Hasil penelitian ini disajikan secara deskriptif dengan contoh kasus dan cuplikan diskusi Responden maupun analisis ringkas, yang diperkuat dengan dokumentasi (fotofoto jurnalistik, dan rekaman wawancara) yang mendukung data RESPONDEN Responden dalam penelitian ini sebanyak 30 orang yaitu sebanyak dua orang penduduk dari tiap-tiap Kecamatan yang ada di Kabupaten Dairi, yang sudah menggunakan hak pilihnya pada Pemilu tahun 2014 baik pada Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD dan Pemilu Presiden. Responden kemudian dipilih berdasarkan berbagai kriteria, sebagaimana dijelaskan sebagai berikut : Pemilih Pemula Tokoh Masyarakat di Kecamatan tersebut (tokoh adat, tokoh agama, tokoh pendidikan, tokoh perempuan, dll Masyarakat Profesi (Petani, Guru, Buruh, Pedagang, PNS,Honorer dll) Melibatkan keterlibatan perempuan sebagai responden minimal 30 % 4

13 berikut ini Untuk mempermudah melihat dan menganalisa responden dapat di lihat pada tabel TABEL 1 : KRITERIA RESPONDEN NO NAMA KRITERIA RESPONDEN KECAMATAN 1 SIDIKALANG 1. TOKOH MASYARAKAT 2. MASYARAKAT PROFESI 2 SITINJO 1. PEMILIH PEMULA JENIS KELAMIN LAKI-LAKI LAKI-LAKI PEREMPUAN JENIS PROFESI PEGAWAI BUMD PEGAWAI HONOR MAHASISWA PENDIDIK AN S.2 S.1 SMA USIA MASYARAKAT PROFESI 3 PARBULUAN 1. TOKOH AGAMA LAKI-LAKI LAKI-LAKI PEDAGANG PENDETA S.1 S TOKOH MASYARAKAT 4 BERAMPU 1. PEMILIH PEMULA LAKI-LAKI PEREMPUAN PETANI MAHASISWI SMA SMA SIEMPAT NEMPU 6 SIEMPAT NEMPU HULU 2. MASYARAKAT PROFESI 1. PEMILIH PEMULA 2. MASYARAKAT PROFESI 1. PEMILIH PEMULA 2. TOKOH MASYARAKAT 7 LAE PARIRA 1. PEMILIHPEMULA PEREMPUAN PEREMPUAN LAKI-LAKI LAKI-LAKI LAKI-LAKI PEREMPUAN PETANI PELAJAR PETANI PELAJAR Pj.KEPALA DESA PELAJAR SMA SMA SMP SMA SMA SMK SILIMA PUNGGA PUNGGA 9 SIEMPAT NEMPU HILIR 2. MASYARAKAT PROFESI 1. PEMILIH PEMULA 2. MASYARAKAT PROFESI 1. PEMILIH PEMULA 2. MASYARAKAT PROFESI 10 SUMBUL 1. TOKOH AGAMA LAKI-LAKI LAKI-LAKI LAKI-LAKI LAKI-LAKI LAKI-LAKI PEREMPUAN PETANI PELAJAR PETANI PELAJAR GURU HONORER PENDETA SMK SMA SD SMA D.3 S PEGAGAN HILIR 12 SILAHI SABUNGAN 2. MASYARAKAT PROFESI 1. MASYARAKAT PROFESI 2. MASYARAKAT PROFESI 1. MASYARAKAT PROFESI 2. MASYARAKAT PROFESI 13 TIGA LINGGA 1. PEMILIH PEMULA 14 GUNUNG SITEMBER 2. MASYARAKAT PROFESI 1. MASYARAKAT PROFESI 2. MASYARAKAT PROFESI 15 TANAH PINEM 1. PEMILIH PEMULA PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI LAKI-LAKI PEREMPUAN PEDAGANG PETANI PETANI PEGAWAI HONOR PNS PELAJAR WIRASWASTA WIRASWASTA PETANI WIRASWASTA SMK SMP SMK SMA SMA SMA SMA D.3 SMA SMA MASYARAKAT PROFESI LAKI-LAKI PETANI SD 48 5

14 Kategori Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jika dilihat dari tabel diatas maka dari jumlah 30 orang responden yang mewakili 15 Kecamatan di Kabupaten Dairi berdasarkan jenis kelamin adalah: 19 laki-laki dan 11 perempuan. Dalam hal ini dapat kita lihat bahwa riset ini telah melibatkan partisipasi aktif dan pikiran perempuan Dairi sebesar 36,66 % dari total responden. Dapat kita lihat bahwa keterwakilan informasi dan suara perempuan sepanjang proses Pemilu 2014 baik di dalam Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD dan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dapat kita ketahui melalui riset ini Kategori Responden Berdasarkan Profesi Berdasarkan sebaran profesi responden menunjukkan bahwa keterlibatan masyarakat Dairi juga sangat beragam dan berada di level akar rumput (grass root) hingga kelompok elit desa atau kecamatan atau kabupaten seperti Petani, Pedagang, Wiraswasta, PNS, Pegawai Honorer, Pegawai BUMD, Guru, Pendeta, Kepala Desa, Pelajar dan Mahasiswa. Dapat dilihat bahwa profesi petani sebesar 30 % yang terbanyak menjadi responden karena memang di Kabupaten Dairi mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai petani. Jumlah ini juga menunjukkan bahwa geliat dinamika pemilih aktif juga pada kelompok petani. Selanjutnya jumlah responden dengan kategori pemilih pemula yang sebagian besar adalah pelajar / mahasiswa yang masih pertama kali menggunakan hak pilihnya di Pemilu Hal ini juga menunjukkan bahwa riset ini melibatkan suara dan informasi dari berbagai jenis profesi masyarakat sehingga kita mengetahui bagaimana analisis mereka ketika Pemilu Untuk mempermudah melihat kriteria responden,berikut disajikan dalam bentuk diagram Tokoh Masyarakat : 10% Masyarakat Profesi : 53,3 % Pemilih Pemula: 30% Tokoh Agama : 6,7% Diagram 1. Kriteria Responden 6

15 Kriteria Responden berdasarkan Pendidikan Tingkat pendidikan responden juga menarik untuk dianalisis. dimana dapat kita lihat bahwa responden penelitian ini mencakup semua tingkat pendidikan mulai dari SD,SMP,SMA/SMK,D.3,S1 dan S2. Tingkat pendidikan yang paling banyak adalah dari SMA/SMK sebanyak 63,33 %. Tingkat pendidikan juga berhubungan dengan cara pandang (perspektif) dan kemampuannya dalam menentukan pilihan mereka untuk memilih calon pemimpinnya pada Pemilu 2014 kemarin. Berikut disajikan dalam tabel tingkat pendidikan responden dalam riset ini SD SMP SMA/SMK Diploma Sarjana (S1) Magister (S2) Grafik1. Tingkat Pendidikan Responden Kriteria Responden berdasarkan Usia Dari segi usia dapat dikategorikan bahwa usia responden yang paling banyak pada riset ini ada di usia an tahun sebesar 27 % dimana rata-rata dari mereka sudah mengikuti Pemilu sebanyak 2 hingga 3 kali Pemilu di negara ini. Diikuti dengan responden yang berusia 17 tahun - 20 an sebagai pemilih pemula yang semuanya masih baru pertama kali menggunakan hak pilihnya di Pemilu Tahun Grafik 2. Kriteria Usia Responden 7

16 1.5 LOKASI PENELITIAN Sekilas tentang Kabupaten Dairi Pemerintahan di Kabupaten Dairi telah ada jauh sebelum kedatangan penjajahan Belanda. Walaupun saat itu belum dikenal dengan sebutan wilayah / daerah otonomi tetapi kehadiran sebuah pemerintah pada zaman tersebut dapat dirasakan masyarakat dengan adanya pengakuan terhadap Raja-Raja Adat. Secara defenitif Kabupaten Dairi kemudian dibentuk berdasarkan Undang-Undang No.15 tahun 1964 tentang pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Dairi (sebagai penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.4 Tahun 1964). 6 Secara Geografis berada pada koordinat BT dan LU, dengan batas batas sebagai berikut : Sebelah Utara : Kabupaten Karo; Sebelah Selatan : Kabupaten Pakpak Bharat; Sebelah Timur : Kabupaten Samosir; Sebelah Barat : Provinsi Aceh. Kabupaten Dairi dengan ibukotanya Sidikalang, mempunyai luas hektar atau sekitar 2,68 % dari luas Provinsi Sumatera Utara ( hektar) dimana Kabupaten Dairi terletak sebelah barat Laut Provinsi Sumatera Utara. Sebagian besar Kabupaten Dairi terdiri dari dataran tinggi dan berbukit-bukit dimana mayoritas penduduknya sebagai petani khususnya pertanian kopi. Hingga saat ini Kabupaten Dairi terdiri dari 15 kecamatan dan 161 desa serta 8 kelurahan. 6 www. dairikab.go.id 8

17 Dairi. Tabel dibawah ini menjelaskan secara lengkap wilayah administrasi Kabupaten Tabel 2. Wilayah Administrasi Kabupaten Dairi 7 No. Kecamatan Ibukota Kecamatan (IKK) 1. Sidikalang Sidikalang 2. Sitinjo Sitinjo 3. Berampu Berampu 4. Parbuluan Sigalingging 5. Sumbul Sumbul 6. Silahisabungan Silalahi 7. Silima Punggapungga Parongil 8. Lae Parira Lae Parira 9. Siempat Nempu Bunturaja 10. Siempat Nempu Hulu Silumboyah 11. Siempat Nempu Hilir Sopobutar 12. Tigalingga Tigalingga 13. Gunung Sitember Gunung Sitember 14. Pegagan Hilir Tiga Baru 15. Tanah Pinem Kuta Buluh Jumlah Desa/ Kelurahan Luas Wilayah (Ha) Persentase Luas Terhadap Kabupaten (%) 3,80 2,76 1,64 11,76 7,73 6,18 5,27 2,22 3,13 4,86 5,42 10,47 3,90 8,06 22,79 Kabupaten Dairi ,00 Pada Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD tahun 2014, Kabupaten Dairi dibagi berdasarkan 4 daerah pemilihan. Daerah Pemilihan Dairi 1 terdiri dari Kecamatan Sidikalang, Sitinjo, Parbuluan dan Siempat Nempu Hulu dengan alokasi kursi sebanyak 12 kursi. Daerah Pemilihan Dairi 2 terdiri dari Kecamatan Berampu, Lae Parira, Siempat Nempu, Siempat Nempu Hilir dan Silima Punggapungga dengan alokasi kursi sebesar 9 kursi. Daerah Pemilihan Dairi 3 terdiri dari Kecamatan Pegagan Hilir, Sumbul dan 7 Dairi Dalam Angka 9

18 Silahisabungan dengan alokasi kursi sebesar 7 kursi. Dan yang terakhir daerah pemilihan Dairi 4 terdiri dari kecamatan Gunung Sitember, Tanah Pinem dan Tiga Lingga dengan alokasi kursi sebesar 7 kursi. Pada riset ini, KPU Dairi menjangkau 15 kecamatan dan mewawancarai 2 orang responden dalam satu wilayah kecamatan. Berikut disajikan dalam bentuk tabel lokasi penelitian berdasarkan nama Desa/Kelurahan. Tabel 3. Nama Desa/Kelurahan Lokasi Riset NO NAMA KECAMATAN Nama Desa/Kelurahan Jumlah responden 1 SIDIKALANG Kelurahan Batang Beruh 2 2 SITINJO Desa Sitinjo 1 Desa Sitinjo PARBULUAN Desa Parbuluan IV 2 Sigalingging 4 BERAMPU Desa Berampu 2 5 SIEMPAT NEMPU Dusun II Batu Kapur Desa 2 Maju 6 SIEMPAT NEMPU HULU Desa Silumboyah Dusun II Juma Gunung Desa 1 1 Bakal Julu 7 LAE PARIRA Desa Lae Parira 2 8 SILIMA PUNGGA PUNGGA Desa Huta Ginjang Polling 2 9 SIEMPAT NEMPU HILIR Desa Sopo Butar 2 10 SUMBUL Desa Sumbul Desa Siboras Pegagan Julu PEGAGAN HILIR Desa Bandar Huta Usang 2 12 SILAHI SABUNGAN Desa Silalahi II 2 13 TIGA LINGGA Desa Sumbul Tengah Desa Tiga Lingga 2 14 GUNUNG SITEMBER Desa Gunung Sitember 2 15 TANAH PINEM Desa Kutabuluh 2 10

19 Berikut adalah peta Kabupaten Dairi berdasarkan daerah pemilihan yang dibuat berdasarkan keputusan KPU 8 :

20 BAB II PERILAKU RESPONDEN DAIRI DALAM MEMILIH PARTAI POLITIK DAN CALON PEMIMPIN Pasal 1 ayat (2) Undang Undang Dasar Republik Indonesia 1945 menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang Undang Dasar. Makna yang termaktub dari kalimat kedaulatan berada di tangan rakyat adalah bahwa rakyat memiliki tanggung jawab, hak dan kewajiban secara demokratis memilih pemimpin yang akan membentuk pemerintahan untuk mengurus dan melayani seluruh lapisan masyarakat, serta memilih wakil rakyat untuk mengawasi jalannya pemerintahan. Perwujudan kedaulatan rakyat dilaksanakan melalui pemilu secara langsung sebagai sarana bagi rakyat memilih wakilnya. Keikutsertaan masyarakat dalam Pemilu menunjukkan bahwa rakyat berdaulat atas seluruh penyelenggaraan dan pengelolaan negaranya. Dalam Pemilu, masyarakat diberi kesempatan untuk memilih siapa yang dapat mewakili mereka dalam mengelola negara. Sistem pemilu saat ini memudahkan masyarakat untuk tidak sekedar memilih partai politik (Parpol), namun memilih kandidat yang ditawarkan oleh partai politik. Melalui proses ini diharapkan masyarakat juga ikut bertanggung jawab atas kualitas anggota dewan yang nantinya akan mewakili dirinya. Sayangnya peluang peran pemilih yang makin besar itu tidak disambut oleh masyarakat dengan baik. Hal ini terbukti berdasarkan tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu baik pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD maupun pemilu kepala daerah yang cenderung semakin menurun. Data partisipasi pemilih pada tiga kali pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD menunjukkan kecenderungan penurunan. Dari angka 92,99 % di Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD 1999, turun menjadi 84,07 % pada Pemilu Lalu, terus turun pada angka 70,99 % di Pemilu Tingkat partisipasi pada pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD juga tidak berbeda jauh jika diperbandingkan dengan data pemilukada di 11 provinsi dalam kurun waktu Mulai dari Papua Barat, Nangroe Aceh Darussalam, Sulawesi Barat, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, Papua, Jawa Barat, dan terakhir Sumatera Utara. Secara rata-rata tingkat partisipasi berada pada angka 68,82%5. Untuk Pemilukada Jawa Tengah dan Jawa Timur, tingkat partisipasinya juga tidak lebih dari 60 % (survei persepsi masyarakat tentang integritas Pemilu oleh KPK 2013) 9. 9 survei persepsi masyarakat tentang integritas Pemilu oleh KPK

21 Pada Pemilu 2014 kembali partisipasi masyarakat meningkat mencapai 75,11 % yang tentunya memberikan semangat baru untuk proses suksesi kepemimpinan di Indonesia untuk saat ini dan kedepannya. Seperti yang dituliskan oleh Ketua KPU RI Husni Kamil Manik di buku Lensa Pemilu bahwa ada banyak kemajuan yang telah dicapai dalam pelaksanaan demokrasi elektoral tahun Keterbukaan informasi publik terhadap proses dan hasil Pemilu merupakan hal yang sangat menonjol. Besarnya akses informasi dari penyelenggara Pemilu kepada publik telah mendorong terwujudnya Pemilu yang bebas dan adil atau free and fair election sehingga partisipasi masyarakat dalam setiap tahapan meningkat. Tabel 4. Perolehan Suara Partai Politik pada PEMILU Anggota DPR, DPD, dan DPRD Tahun 2014 di Kabupaten Dairi NO URUT PARTAI POLITIK PEROLEHAN SUARA SAH DAPIL 1 DAPIL2 DAPIL 3 DAPIL 4 JLH SUARA SAH 1 PARTAI NASDEM 2,431 1,847 3,538 3,096 10, PARTAI KEBANGKITAN BANGSA PARTAI KEADILAN SEJAHTERA 1, , , ,759 4 PDI PERJUANGAN 6,298 2,819 8,164 1,879 19,160 5 PARTAI GOLONGAN KARYA 14,796 12,895 10,057 11,665 49,413 6 PARTAI GERINDRA 6,257 4,360 5,036 3,385 19,038 7 PARTAI DEMOKRAT 2,564 2,911 1,210 1,385 8, PARTAI AMANAT NASIONAL PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN PARTAI HATI NURANI RAKYAT 6,667 2,375 1,262 3,511 13, ,001 7,631 4,286 1,643 4,054 17, PARTAI BULAN BINTANG PARTAI KEADILAN DAN PERSATUAN INDONESIA 2, ,660 JUMLAH 52,582 34,544 32,242 29, , Lensa Pemilu 2014,KPU RI 13

22 Total alokasi kursi sebesar 35 kursi Pada Pemilu Anggota DPR,DPD,DPRD Kabupaten Dairi Tahun Perolehan kursi untuk masing-masing partai politik hasil Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD Kabupaten Dairi dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut : Tabel 5. Perolehan Kursi Partai Politik Dalam Pemilihan Umum Anggota DPRD Kabupaten Dairi Tahun 2014 NO URUT PARTAI PARTAI POLITIK DAPIL 1 PEROLEHAN KURSI DAPIL DAPIL 2 3 DAPIL 4 JUMLAH 1 NASDEM PKB PKS PDI PERJUANGAN GOLONGAN KARYA GERINDRA DEMOKRAT PAN PPP HANURA PBB PKPI JUMLAH

23 2.1. Referensi Responden Kabupaten Dairi dalam Memilih Anggota DPR/DPD/DPRD Riset KPU Dairi terhadap perilaku memilih Responden pada Pemilu 2014 ini dilakukan untuk melihat dan memotret pandangan Responden Dairi bagaimana dan apa yang menyebabkan mereka memilih calon tertentu. Apa yang menjadi pertimbangan dan referensi mereka sehingga akhirnya mereka memutuskan untuk mencoblos calon tertentu. Referensi dan alasan yang mendorong Responden untuk memilih calon Anggota DPR, DPD, dan DPRD tertentu menjadi bahan analisis yang menarik untuk menilai tingkat kedewasaan Responden dalam memilih. Dalam riset ini disajikan secara spesifik kepada responden 9 hal yang dapat menjadi referensi Responden dalam memilih calon Anggota DPR, DPD, dan DPRD pada pemilu 2014 yang lalu diluar daripada opini mereka sendiri, yaitu : 1. Partai pendukung 2. Profesi 3. Rekam jejak (Perilaku dan karakter calon) 4. Janji politik 5. Popularitas (Kedekatan dengan masyarakat) 6. Kemampuan calon 7. Gender 8. Hadiah yang diberi sebagai imbalan memilih 9. Kekeluargaan (Suku/etnis/marga/agama/asal daerah ) Kesembilan kriteria diatas dianggap KPU Dairi sebagai hal yang paling sering muncul di benak masyarakat ketika hendak memilih kandidat yang akan di coblos di bilik suara. Tentu masih banyak diluar dari 9 hal diatas yang menjadi alasan dari pemilih dalam memilih kandidat di Pemilu, namun KPU Dairi melihat bahwa 9 kriteria diatas merupakan paling representatif dari banyak kriteria Responden dalam memilih calon Anggota DPR, DPD, dan DPRD. Juga ada banyak pertanyaan pendukung yang menunjukkan bagaimana sikap dan pandangan responden tentang Pemilu, Penyelenggara Pemilu dan kandidatnya dalam Pemilu Berikut kami sajikan dalam tabel jawaban responden berdasarkan sebaran kecamatan yang ada di Kabupaten Dairi 15

24 Tabel 6. Referensi Responden Dairi Memilih Calon Anggota DPR, DPD, dan DPRD berdasarkan Kecamatan N O Kecamatan Partai Profesi Rekam jejak/ karakter Janji politik Popularitas (Dikenal & Dekat dgn masyarakat Kemampuan Gender Hadiah yg diberikan 1 Sidikalang Kekeluar gaan (Marga, suku, agama & asal daerah, ) 2 Sitinjo 3 Parbuluan 4 Berampu 5 Lae Parira 6 Siempat Nempu 7 Siempat Nempu Hulu 8 Siempat Nempu Hilir 9 Silima Pungga2 10 Sumbul 11 Pegagan Hilir 12 Silahi Sabungan 13 Tiga Lingga 14 Gunung Sitember 15 Tanah Pinem Jumlah Dari tabel diatas dapat kita lihat jawaban responden di 15 Kecamatan yang ada di Kabupaten Dairi dimana sebanyak dua orang sample yang kita anggap mewakili kecamatannya memberikan jawaban tentang referensinya dalam memilih calon Anggota DPR, DPD, dan DPRD pada Pemilu Untuk mempermudah kita mengenali jawaban 16

25 responden per kecamatan maka dapat dilihat dalam setiap kolom yang dicentang ( ). Contohnya responden yang ada di Kecamatan Sidikalang didalam memilih calon Anggota DPR, DPD, dan DPRD pada Pemilu 2014 kemaren adalah berdasarkan rekam jejak (karakter) dan juga kemampuan calon Anggota DPR, DPD, dan DPRD. Hanya dua poin tersebut yang menjadi alasan mereka dalam memilih pada Pemilu 2014, demikian selanjutnya di setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Dairi dapat kita lihat prilaku memilih dari jawaban yang telah disajikan dalam tabel diatas. Jawaban responden juga menunjukkan bahwa kriteria kekeluargaan (marga, suku, agama dan asal daerah) adalah faktor paling dominan (12 responden) dalam menentukan calon yang dipilih. Kriteria selanjutnya adalah Popularitas (dikenal & dekat dengan masyarakat) sebesar 11 responden dan Rekam jejak/ karakter sebesar 10 responden. Referensi yang kedua dari responden dalam menentukan pilihan adalah faktor dikenal oleh masyarakat atau popularitas % terutama untuk DPR Tk.kabupaten dan Propinsi. Paling tidak si calon sudah sering hadir dalam berbagai kegiatan dan aktivitas sosial masyarakat baik dalam kegiatan keagamaan (perwiritan,pembangunan gereja,natal,idul fitri dll) maupun kegiatan adat dan kebudayaan (pesta menikah,sunatan,kenduri,dukacita dan sukacita lainnya). Kehadiran langsung dari calon Anggota DPR, DPD, dan DPRD dianggap penting untuk perkenalan dan sekalian melihat kemampuan juga mendengar janji politik dari si calon. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu responden IH ( 61 thn) dari Kecamatan Gunung Sitember yang menjadi pertimbangan saya dalam memilih Caleg/DPD ya yang pasti harus satu suku dengan sayalah karena namanya orang batak, darah batak itu pasti masih mengalir kenapa kita pilih orang lain kalau ada orang batak?. Hal ini berlaku dalam memilih setiap calon Anggota DPR, DPD, dan DPRD disetiap tingkatan. Jika tidak ada dari para calon yang semarga maka akan dicari yang satu suku, jika tidak ada satu suku maka dicari yang satu asal daerah, jika tidak ada maka dicari yang seagama, begitu seterusnya. Menarik untuk dicermati bahwa dalam kontestasi politik lokal, hubungan kekerabatan dan emosional masyarakat pemilih dengan calon anggota legislatif nampaknya dominan (penting) untuk menentukan siapa yang menjadi calon terpilih. Maka menggunakan politik identitas sebagai komoditas politik menjadi materi yang sering dan digemari oleh calon untuk merebut suara pemilih. Secara sosiologi, Politik Identitas diartikan sebagai tindakan politis untuk mengedepankan kepentingan kepentingan dari anggota-anggota suatu kelompok karena memiliki kesamaan identitas atau karakteristik, baik berbasiskan pada ras, etnisitas, jender atau keagamaan. 17

26 Secara tegas, Cressida Heyes kemudian mendefenisikan politik identitas sebagai penandaan aktivitas politis dalam pengertian yang lebih luas dan teorisasi terhadap ditemukannya pengalaman-pengalaman ketidakadilan yang dialami bersama-sama anggota-anggota dari kelompok sosial tertentu. 11 Dalam konteks perebutan kekuasaan tentu, penggunaan politik identitas wajar dilakukan, ketika calon terpilih berkomitmen melayani kebutuhan seluruh masyarakat. Disisi lain politik identitas juga dapat menanamkan fanatisme berbasis kesukuan, marga, agama / keyakinan dan identitas lainnya. Kembali kepada respon para responden di atas tentang kriteria calon legislatif yang menjadi acuan dalam menentukan pilihan, menarik ketika semua responden menyatakan bahwa alasan latar belakang partai politik calon tidak dijadikan sebagai referensi dalam menentukan pilihan. Tidak satu pun responden menyatakan bahwa partai politik calon legislatif menjadi alasan pemilih untuk menentukan pilihan. Jawaban ini hendaknya menjadi referensi untuk Partai Politik dalam menjalankan fungsinya. Dalam Negara demokrasi, partai politik menyelenggarakan beberapa fungsi seperti: 1. Partai politik sebagai sarana komunikasi politik. 2. Partai politik sebagai sarana sosialisasi politik. 3. Partai politik sebagai sarana rekruitmen politik. 4. Partai politik sebagai sarana pengatur konflik (conflict management). 12 Secara tegas kemudian dalam Pasal 11ayat (1) Undang-Undang No.2 tahun 2011 tentang perubahan atas UU No.2 Tahun 2008 tentang Partai Politik menyatakan bahwa Partai Politik berfungsi sebagai sarana : a) pendidikan politik bagi anggota dan masyarakat luas agar menjadi warga negara Indonesia yang sadar akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara b) penciptaan iklim yang kondusif bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia untuk kesejahteraan masyarakat; c) penyerap, penghimpun, dan penyalur aspirasi politik masyarakat dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan negara; d) partisipasi politik warga negara Indonesia; dan e) rekrutmen politik dalam proses pengisian jabatan politik melalui mekanisme demokrasi dengan memperhatikan kesetaraan dan keadilan gender. 11 Stanford Encuclopedia of Philosophy, Prof. Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, PT Gramedia Pustaka Utama. 18

27 Berikut disajikan dalam grafik persentase dari jawaban responden tentang referensi responden dalam memilih CALEG/CALON DPD di PEMILU 2014 Grafik 3. Referensi responden dalam memilih calon Anggota DPR, DPD, dan DPRD pada Pemilu 2014 partai politik 0% profesi 20% rekam jejak (karakter dan prilaku) 66.66% janji politik/visi misi 46.66% dikenal masyarakat (popularitas) 73.33% kemampuan 53.33% gender hadiah dari calon 13.33% 13.33% kekeluargaan (marga,suku,agama,asal daerah) 80% Referensi ketiga responden didalam menentukan pilihan politiknya pada Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD adalah rekam jejak sebesar 66.66%, hal ini mencakup prilaku,karakter dan bagaimana kredibilitas si calon sepanjang pengetahuan dari pemilih. Apakah si calon adalah orang yang memiliki nama baik, tidak pernah terkena kasus amoral,tidak pernah dipidana dll menjadi penting untuk diketahui oleh responden. Selanjutnya kemampuan dari calon masuk dalam level ke 4 sebesar % dan diikuti oleh janji politik/visi dan misi calon di level ke 5 sebesar %. Profesi atau pekerjaan si Calon semasa atau sebelum pencalonan berada pada level ke 6 sebesar 20 %,yang diikuti dengan hadiah yang dijanjikan oleh si calon sebesar 13,33 % sama dengan gender. Berbeda halnya dengan Calon Anggota DPR, DPD, dan DPRD untuk DPR-RI/DPD, biasanya masyarakat cukup mengenal dari media kampanye saja baik itu melalui spanduk, selebaran, stiker, kaos, iklan di radio maupun TV. Dalam menentukan pilihan untuk DPR RI/DPD biasanya masyarakat tidak terlalu menuntut calon untuk hadir langsung di lingkungan mereka tapi cukup melalui tim kampanye saja yang biasanya ada di setiap desa dan kecamatan masing-masing. 19

28 2.2. Referensi Responden Kabupaten Dairi Memilih Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 Antusiasme masyarakat disebagian besar wilayah di Indonesia menyambut Pemilu Presiden terlihat tinggi. Hal serupa juga dapat dirasakan di Kabupaten Dairi. Diskusi tentang calon presiden di akar rumput kelihatan sangat dinamis. Tetapi terkait dengan persentase masyarakat menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu Presiden tahun 2014 masih lebih rendah dibandingkan dengan Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD tahun Partisipasi pemilih pada Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD sebesar atau 73%, sementara ketika Pemilihan Presiden tahun 2014 partisipasi pemilih menurun menjadi atau 64%. Tingkat partisipasi pemilih dalam Pemilu Presiden tahun 2014 dapat kita lihat melalui tabel berikut di 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Dairi: Tabel 7. Rekapitulasi Perolehan Suara Pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 di Kabupaten Dairi RINCIAN JUMLAH PEROLEHAN SUARA PASANGAN CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN NO. KECAMATAN NAMA PASANGAN CALON JUMLAH 1. H.Prabowo- Ir.H.M.Hatta Rajasa 2. Ir.H.Joko. Widodo- Drs.H.M. Jusuf Kalla SUARA SAH PASLON 1. SIDIKALANG SUMBUL TIGALINGGA SIEMPAT NEMPU SILIMA PUNGGAPUNGGA TANAH PINEM SIEMPATNEMPU HULU SIEMPATNEMPU HILIR PEGAGAN HILIR PARBULUAN LAE PARIRA GUNUNG SITEMBER BERAMPU SILAHISABUNGAN SITINJO TOTAL

29 Tabel diatas menunjukkan bahwa pasangan calon presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla memperoleh kemenangan hampir disetiap kecamatan, sehingga total perolehan suara di Kabupaten Dairi sebesar orang. Jika dicermati lebih jauh, responden dalam penelitian ini memberikan berbagai alasan untuk menentukan pilihannya terhadap calon presiden dan wakil presiden. Salah seorang responden bernama JN (petani) menyatakan: Saya memilih Calon Presiden dengan mempertimbangkan, janji politik yaitu berupa visi dan misinya, rekam jejak, dan kemampuan calon. Untuk lebih lengkapnya dapat kita lihat bagaimana kriteria yang digunakan pemilih dalam menentukan pilihannya, dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 8. Referensi Responden Dairi Memilih Calon Presiden dan Wakil Presiden berdasarkan Kecamatan N Kecamatan Part Profesi Rekam Visi- Popularitas Kemam Gender Hadia Kekelu O ai jejak/ misi/ (Dikenal & puan h yg argaan Karak Janji Dekat dgn diberi (Marga, ter politik masyarakat) kan suku, agama & asal daerah) 1 Sidikalang 2 Sitinjo 3 Parbuluan 4 Berampu 5 Lae Parira 6 Siempat Nempu 7 Siempat Nempu Hulu 8 Siempat Nempu Hilir 9 Silima Pungga2 10 Sumbul 11 Pegagan Hilir 12 Silahi Sabungan 13 Tiga Lingga 14 Gunung Sitember 15 Tanah Pinem Jumlah 21

30 Semua responden dalam penelitian ini menyatakan bahwa rekam jejak dan karakter calon presiden dan wakil presiden menjadi alasan utama dalam menentukan pilihannya. Sepertinya masyarakat mengikuti berbagai pemberitaan seputar calon presiden dan wakil presiden dan mengidentifikasi rekam jejak dan karakter calon. Hal ini berdampak terhadap perolehan suara yang significant terhadap calon presiden dan wakil presiden terpilih. Selanjutnya kemampuan calon (di 14 kecamatan) menjadi alasan berikutnya dalam menentukan pilihan. Posisi ketiga alasan responden menentukan pilihan adalah karena alasan popularitas (dikenal dan dekat dengan masyarakat). Jika ditelisik lebih jauh, maka peran media cetak maupun elektronik sangat berpengaruh untuk mensosialisasikan calon presiden dan wakil presiden kepada masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan pernyataan responden bahwa tidak ada satu pun calon presiden dan wakil presiden yang langsung mendatangi masyarakat untuk mensosialisasikan dirinya. Yang datang memperkenalkan calon presiden dan wakil presiden ke masyarakat adalah Tim kampanye, itu pun tidak menjangkau seluruh masyarakat khususnya dipedesaan. Bahkan Tim Kampanye calon presiden dan wakil presiden tidak seaktif Tim Kampanye Calon anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten. Harapan masyarakat terhadap Calon Presiden dan Wakil Presiden yang mereka pilih sangat besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Masyarakat berharap bahwa Calon Presiden dan Wakil Presiden dapat merealisasikan janji kampanyenya ketika mereka terpilih. Berikut adalah kutipan pernyataan seorang responden perempuan bernama ES: Program kerjanya harus menyentuh rakyat dan nyata, janji-janji pada saat kampanye harus ditepati. Kalau dalam Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD, responden tidak menjadikan partai politik sebagai acuan dalam menentukan pilihannya tetapi dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden,ada 5 responden di 5 kecamatan menyatakan bahwa partai politik mempengaruhi mereka untuk menentukan pilihannya. Sepertinya calon legislatif yang dipilih responden di tingkat DPR RI, turut berkontribusi mempengaruhi responden untuk menentukan pilihannya. Seperti disampaikan diatas, tentu perananan media cetak dan televisi turut serta memberikan informasi terkait calon presiden dan wakil presiden yang didukung oleh partai politik hasil pemilu Anggota DPR,DPD, dan DPRD tahun Dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014 ini, kriteria gender, hadiah dan faktor hubungan kekeluargaan tidak mempengaruhi respon dalam menentukan 22

31 pilihannya. Berbeda dengan Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD, kriteria-kriteria ini justru dominan mempengaruhi responden dalam menentukan pilihannya. Tidak ada hubungan langsung Responden dan calon presiden dan wakil presiden membuat Responden pada akhirnya lebih mengutamakan rekam jejak, janji politik, pengalaman calon untuk menentukan pilihannya. Secara umum responden menyatakan bahwa Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD dan Pemilu Presiden berjalan dengan aman dan damai. Disisi lain tingkat partisipasi masyarakat perlu untuk ditingkatkan sehingga kualitas demokrasi dimasa yang akan datang lebih baik lagi. Hal ini tentu menjadi tanggung jawab bersama oleh Pemerintah, KPU sebagai penyelenggara dan Partai Politik yang mengusung calon-calon pemimpin dan wakil rakyat. Grafik 4. Referensi responden dalam memilih Calon Presiden dan Wakil Presiden pada PEMILU Tahun 2014 Partai Politik Profesi 20% 33.33% Rekam jejak 100% Janji Politik/Visi misi Dikenal Masyarakat (popularitas) Kemampuan 60% 66.66% 93.33% Gender 0% Hadiah 0% Kekeluargaan 0% 23

32 BAB III KESIMPULAN DAN PENUTUP Pemilihan Umum Anggota DPR,DPD, dan DPRD Tahun 2014 yang dilanjutkan dengan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden meninggalkan kesan mendalam dihati Responden di Dairi. Dengan terpilihnya Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah baik di tingkat Propinsi dan Kabupaten, diharapkan membawa masyarakat Dairi untuk perubahan kehidupan yang lebih layak dan sejahtera. Masyarakat Dairi paham bagaimana kesejahteraan mereka berkaitan langsung dengan keputusan dan kebijakan politik yang akan dikawal oleh para wakil rakyat yang sudah mereka pilih pada Pemilu 2014 yang lalu. Hal ini yang membuat Responden Dairi merasa bahwa caleg yang layak untuk mereka pilih haruslah orang yang mereka kenal dan memiliki ikatan kekeluargaan (marga,suku,asal daerah,dan agama) dengan mereka sehingga seandainya caleg yang mereka pilih nantinya duduk menjadi anggota DPR, DPD, dan DPRD maka mereka memiliki akses untuk bisa berkomunikasi. Walaupun didalam proses Pemilu ada banyak calon legislatif (caleg) yang mereka tahu jauh lebih pintar,lebih banyak uang dan lebih banyak berjanji tentang program kerja tapi kalau mereka tidak terkait secara kekeluargaan maka mereka tidak tertarik untuk memilih caleg tersebut. Jika ditelaah lebih dalam sebenarnya sikap ini juga mengandung kelemahan karena caleg yang memiliki keterkaitan secara kekeluargaan bisa saja tidak mampu dan tidak seperti yang diharapkan oleh pemilih karena dari awal pemilih tidak ada melihat dan menilai dari visi,misi dan program kerjanya. Dalam hal ini khususnya dalam konteks Pemilihan Umum Anggota DPR,DPD dan DPRD Tahun 2014 maka responden di Kabupaten Dairi masih tergolong dalam kategori pemilih Tradisional (pemilih berbasis kultural) atau tidak rasional. Berbeda dengan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 yang lalu Responden Dairi memilih calon presiden tidak lagi berdasarkan kekeluargaan dan tradisional tapi sudah lebih rasional dalam memilih. Hal ini karena masyarakat Dairi menyadari sepenuhnya bahwa harapan untuk memperoleh hidup yang lebih sejahtera baik dalam hal pendidikan,pangan,kesehatan,infrastruktur dll adalah inti dari perwujudan demokrasi yang selama ini dicita-citakan oleh bangsa Indonesia. Responden Dairi yang terlibat dalam riset ini juga paham jika Pemilu sukses dan menghasilkan Presiden dan Wakil Presiden yang baik maka kehidupan mereka dapat lebih sejahtera dan sukses dalam segala hal. Karena 24

33 itu sangat penting mengetahui rekam jejak,kemampuan, dan visi misi dari calon presiden dan wakil presiden dalam pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun Ada banyak pengalaman baru bagi para pemilih pemula yang masih pertama menggunakan hak politiknya dalam memilih pemimpin, pemilih pemula melihat dan merasakan langsung bagaimana suksesi kepemimpinan di negara ini terlaksana,mulai dari kerja keras penyelenggara Pemilu dari tingkat TPS sampai ke KPU Kabupaten, keterlibatan pemerintah daerah dan aparat keamanan dan khususnya masyarakat pemilih. Hal ini menjadi pembelajaran yang positif dalam kehidupan berdemokrasi di negara ini. Harapan Responden untuk penyelenggara pemilu juga sangat tinggi karena Responden Dairi yakin jika penyelenggara pemilu berintegritas dan benar benar independen di dalam menjalankan tugasnya maka Pemilu pasti akan lebih baik kedepannya. Berdasarkan rumusan kesimpulan diatas maka kami menemukan beberapa rekomendasi untuk berbagai pihak untuk perbaikan proses pemilu kedepannya antara lain: 1. Penyelenggara Pemilu Independen dan tidak bisa di intervensi oleh pihak lain; Lebih maksimal dalam hal sosialisasi pemilu; Meningkatkan kinerja penyelenggara khususnya di tingkat KPPS,PPS dan PPK dalam pelaksanaan tahapan pemilu. 2. Partai Politik Agar melakukan kaderisasi lebih maksimal sesuai dengan fungsinya; Agar melakukan pendidikan politik secara massif dan berkualitas. 3. Pemerintah Mendukung penyelenggara pemilu untuk mensosialisasikan tahapan Pemilu Demikian riset ini kami sajikan agar kiranya dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi untuk meningkatkan kualitas demokrasi di negara tercinta ini baik di tingkat lokal sampai ke nasional. Kami sadar sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan pada riset ini, karena itu kami masih terbuka untuk menerima masukan baik berupa saran maupun kritik dari para pembaca dan stakeholder terkait. Sebelum dan sesudahnya kami ucapkan banyak terimakasih. Sidikalang, 15 Agustus 2015 TIM PENULIS 25

34 DAFTAR PUSTAKA UU No.8 Tahun 2012 tentang Pemilu Anggota DPRD, DPD dan DPRD Rekapitulasi Data Bersih Jumlah Penduduk, Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk Hasil Pengolahan Data Dirjen Adminduk Keadaan per 31 Januari 2015 Drs. Sumanto MA, 1995 MetodologiPenelitianSosialdanPendidikan, Yogyakarta: Andi Offset. H. HadariNawawidan H.M. Martini Hadari, InstrumenPenelitianBidangSosial, GadjahMada University Press Dairi Dalam Angka Tahun 2013, Badan Pusat Statistik Dairi Stanford Encuclopedia of Philosophy, Prof. Miriam Budiardjo, Dasar-DasarIlmuPolitik, PT GramediaPustakaUtama. www. dairikab.go.id 26

35 Lampiran 1: Daftar Pertanyaan WAWANCARA RISET PERILAKU MEMILIH (VOTING BEHAVIOUR) Identitas 1. Nama lengkap : 2. Tempat/tanggal Lahir : 3. Alamat Lengkap : 4. Jenis kelamin : 5. Agama : 6. Suku/Etnis : 7. Pendidikan terakhir : 8. Pekerjaan : 9. Pemilih di TPS (Pada Pemilu Tahun 2014) : No. DAFTAR PERTANYAAN JAWABAN A. PERTANYAAN UMUM 1. Apakah yang Saudara ketahui tentang Pemilu? 2. Menurut Saudara adakah hubungannya kehidupan Saudara kedepannya dengan Calon Legislatif yang akan terpilih dalam Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD? 3. Menurut Saudara adakah Hubungannya kehidupan Saudara kedepannya dengan Calon Presiden yang akan terpilih dalam Pemilihan Presiden? 4. Sudah berapa kalikah Saudara ikut memilih di dalam Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD? tahun berapa saja? 5. Sudah berapa kalikah Saudara ikut memilih di dalam Pemilihan Presiden tahun berapa saja? 6. Bagaimana harapan Saudara terhadap Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD kedepannya termasuk Penyelenggara Pemilu? 7. Bagaimana harapan Saudara terhadap Pemilu Presiden kedepannya termasuk penyelenggara Pemilu? B. PERTANYAAN KHUSUS UNTUK PILEG 27

36 1. Bagaimana menurut Saudara Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD 2014 yang baru saja selesai dilaksanakan? (kalau sukses berikan alasan, kalau tidak sukses berikan alasan) 2. Apakah caleg yang Saudara pilih/coblos di TPS ketika Pemilu 2014 ada yang terpilih? 3. Melalui media apa/darimana saudara mengenal Caleg/Parpol yang Saudara pilih? 4. Apakah ada Caleg/Partai/Tim kampanye yang turun langsung ke rumah/desa Saudara untuk Sosialisasi atau kampanye? 5. Menurut saudara Caleg yang baik dan ideal untuk Saudara pilih itu seperti apa? 6. Didalam memilih Calon Legislatif di Pemilu 2014 yang lalu, hal apa yang menjadi pertimbangan saudara dalam memilih Caleg, baik untuk DPRD Kabupaten, DPRD Provinsi, DPR dan DPD, pilihannya seperti berikut, dan mohon diberikan alasannya a. Partai pendukung b. Profesi c. Rekam jejak (Perilaku dan karakter calon) d. Agama e. Asal daerah f. Hadiah yang diberi sebagai imbalan memilih g. Suku/etnis/marga h. Janji politik i. Kedekatan dengan masyarakat/popularitas j. Kemampuan calon k. Gender (Jenis Kelamin) C. PERTANYAAN KHUSUS UNTUK PEMILU PRESIDEN 1. Melalui media apa saja saudara mengenal calon Presiden yang anda pilih? 2. Apakah ada Calon Presiden/Partai yang turun langsung ke daerah Saudara untuk Sosialisasi atau Kampanye? 3. Menurut saudara Calon Presiden yang baik dan 28

37 ideal untuk Saudara pilih itu seperti apa? Mohon dijelaskan 4. Didalam memilih Calon Preiden di Pilpres 2014 yang lalu, hal apa yang menjadi pertimbangan saudara dalam memilih Calon Presiden? pilihannya seperti berikut, dan mohon diberikan alasannya : a. Partai pendukung b. Profesi c. Rekam jejak/ Perilaku dan karakter calon d. Agama e. Asal daerah f. Hadiah yang diberi sebagai imbalan memilih g. Suku/etnis/marga h. Janji politik i. Kedekatan dengan masyarakat/popularitas j. Kemampuan calon k. Gender 5. Bagaimana menurut Saudara Pilpres 2014 yang baru saja selesai dilaksanakan? (kalau sukses berikan alasan, kalau tidak sukses berikan alasan) Tempat / Tanggal Wawancara: Pewawancara: 29

38 Lampiran 2: REKAPITULASI JUMLAH TPS PADA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 DI KABUPATEN DAIRI NO KECAMATAN KELURAHAN/DESA JUMLAH TPS PILEG PILPRES 1 SILAHISABUNGAN 1 PAROPO PAROPO I SILALAHI I SILALAHI II SILALAHI III 2 2 JUMLAH NO KECAMATAN KELURAHAN/DESA JUMLAH TPS PILEG PILPRES 2 SITINJO 1 PANJI DABUTAR SITINJO SITINJO I SITINJO II 7 6 JUMLAH NO KECAMATAN KELURAHAN/DESA JUMLAH TPS PILEG PILPRES 3 TIGALINGGA 1 LAU PAK-PAK TIGALINGGA UJUNG TERAN LAU MIL SUKAN DEBI PALDING JUMA GERAT LAU BAGOT LAU MOLGAP BERTUNGEN JULU SARINTONU SUMBUL TENGAH LAU SIREME PALDING JAYA SUMBUL 4 2 JUMLAH

39 NO KECAMATAN KELURAHAN/DESA JUMLAH TPS PILEG PILPRES 4 SILIMA PUNGGAPUNGGA 1 PALIPI POLLING ANAK ANAK PARONGIL LONGKOTAN BONGKARAS TUNGTUNG BATU BONIAN SIRATAH SIBORAS URUK BELIN BAKAL GAJAH SUMBARI LAE PANGINUMAN LAE AMBAT LAE PANGAROAN LAE RAMBONG 3 3 JUMLAH NO KECAMATAN KELURAHAN/DESA JUMLAH TPS PILEG PILPRES 5 SIDIKALANG 1 KEL. SIDIKALANG BATANG BERUH SIDIANGKAT KUTA GAMBIR BINTANG HULU KALANG BINTANG BINTANG MERSADA KALANG SIMBARA BLANG MALUM HUTA RAKYAT JUMLAH NO KECAMATAN KELURAHAN/DESA JUMLAH TPS PILEG PILPRES 6 SUMBUL 1 PAGAGAN JULU I PAGAGAN JULU II PAGAGAN JULU III PAGAGAN JULU IV PAGAGAN JULU V PAGAGAN JULU VI PAGAGAN JULU VII

40 8 PAGAGAN JULU VIII PAGAGAN JULU IX PAGAGAN JULU X TANJUNG BERINGIN DOLOK TOLONG KUTA GUGUNG PARGAMBIRAN PERJUANGAN PANGGURUAN SILEUH LEUH PARSAORAN TANJUNG BERINGIN I BARISAN NAULI 3 3 JUMLAH NO KECAMATAN KELURAHAN/DESA JUMLAH TPS PILEG PILPRES 7 LAE PARIRA 1 Sumbul Kentara Lae Parira Buluduri Sempung Polling Lumban Sihite Lumban Toruan Pandiangan Kaban Julu 4 4 JUMLAH NO KECAMATAN KELURAHAN/DESA JUMLAH TPS PILEG PILPRES 8 PARBULUAN 1 Parbuluan I Parbuluan II Parbuluan III Parbuluan IV Parbuluan V Parbuluan VI Lae Hole Lae hole I Lae hole II Bangun Bangun I 3 3 JUMLAH NO KECAMATAN KELURAHAN/DESA JUMLAH TPS PILEG PILPRES 9 PEGAGAN HILIR 1 Bandar Huta Usang Onan Lama Tanjung Saluksuk

41 4 Perrik Mbue Bukit Tinggi Bukit Baru Simanduma Simartugan Lingga Raja Lingga Raja II Laksa Mbinanga Kuta Usang 2 2 JUMLAH NO KECAMATAN KELURAHAN/DESA JUMLAH TPS PILEG PILPRES 10 SIEMPAT NEMPU 1 Juma Teguh Gomit Adian Nangka Maju Sosor Lontung Sinampang Buntu Raja Adian Gupa Huta Imbaru Soban Jumantuang Juma Siulok Sihorbo 4 4 JUMLAH NO KECAMATAN KELURAHAN/DESA JUMLAH TPS PILEG PILPRES 11 SIEMPAT NEMPU HILIR 1 Janji Lae Sering Simungun Jambur Indonesia Sopo butar Pardomuan Lae Itam Lae Luhung Lae Markelang Lae Haporas 3 3 JUMLAH

42 NO KECAMATAN KELURAHAN/DESA JUMLAH TPS PILEG PILPRES 12 SIEMPAT NEMPU HULU 1 Pandan Sipoltong Silumboyah Pangaribuan Lae Nuaha Kuta Tengah Sigambir-Gambir Sungai Raya Gunung Meriah Bakal Julu Tambahan Tualang 4 4 JUMLAH NO KECAMATAN KELURAHAN/DESA JUMLAH TPS PILEG PILPRES 13 GUNUNG SITEMBER 1 Gunung Sitember Bukit Lau Kersik Kendet Liang Gundaling Rante Besi Tupak Raja Lau Lebah Batu Gun-Gun 5 4 JUMLAH NO KECAMATAN KELURAHAN/DESA JUMLAH TPS PILEG PILPRES 14 TANAH PINEM 1 Lau Tawar Sinar Pagi Suka Dame Pasir Tengah Pasir Mbelang Lau Njuhar I Pamah Kempawa Kuta Gambir Lau Perimbon Kuta Buluh Gunung Tua Harapan

43 14 Balandua Tanah Pinem Renun Mangan Molih Alur Subur Liang Jering 2 2 JUMLAH NO KECAMATAN KELURAHAN/DESA JUMLAH TPS PILEG PILPRES 15 BRAMPU 1 Sambaliang Banjar Toba Pasi Berampu Karing 8 8 JUMLAH TOTAL

44 NOTULEN HASIL FGD RISET PARTISIPASI DALAM PEMILU TAHUN 2014 THEMA : PERILAKU MEMILIH DI KABUPATEN DAIRI Peserta FGD: Komisioner KPU Kab. Dairi; Bupati Dairi/ yang mewakili; 15 undangan; Sekretariat KPU Kabupaten Dairi KPU Kabupaten Dairi menyelenggarakan Focuss Group Discussion (FGD) pada hari Kamis, tanggal 20 April Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Hotel Dairi yang secara langsung dibuka oleh ketua KPU Kabupaten Dairi, H. Sudiarman Manik, SPdI.MM. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh Bupati Dairi yang diwakili oleh Asisten I Pemkab Dairi Ramlan Sitohang. Ada beberapa poin yang disampaikan oleh beliau diantaranya : - Respon masyarakat pada pilkada Bupati, Pemilihan Kepala Desa lebih menonjol disbanding pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden dan wakil Presiden adalh karena kurangnya oknum di tingkat desa untuk sosialisasi. - Lemahnya hubungan penyelenggara dengan masyarakat dalam kegiatan Pemilu - Saran ke KPU Pusat sebaiknya ada oknum di desa untuk sosialisasi ke masyarakat dalam pelaksanaan pemilu. Selanjutnya FGD dimulai dengan dimoderatori oleh anggota Komisioner KPU Dairi, Veryanto Sitohang. Moderator membagi alur pemaparan dalam 2 sesi, dengan mengharapkan agar peserta FGD dapat memahami sepenuhnya riset yang akan dipaparkan. Sesi pertama disampaikan oleh 3 pemateri sekaligus yaitu, Gamal Purba,S.Pd (sekretaris KPU Kab. Dairi) menyampaikan materi tentang alur penelitian, kemudian dilanjutkan oleh Erika Elysabeth Lamtio,S.IP (Kasubbag Teknis dan Hupmas) menyampaikan materi tentang Karakteristik Responden, kemudian pemaparan tentang Lokasi dan Wilayah Administrasi Riset, dipaparkan oleh Mangantar Sitorus ( Kasubbag Program dan Data). 36

45 Sesi yang kedua disampaikan oleh 2 anggota Komisioner KPU Kabupaten Dairi yaitu Freddy menguraikan materi tentang Referensi masyarakat dalam Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kab/Kota Tahun 2014 di Kabupaten Dairi. Kemudian Hartono Maha, SPdI,menyampaikan materi tentang Referensi masyarakat dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014 di Kabupaten Dairi. Diskusi ini, disambut hangat oleh para peserta yang hadir. Antusiasme peserta ini ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan yang disampaikan oleh para peserta diskusi yang dibagi moderator dalam 3 sesi. Sesi pertama dengan lima orang penanya yaitu : 1. Edison Parulian Malau/ Wartawan SIB Pertanyaan (P) : 1. Jumlah Pemilih di Kabupaten Dairi tolong disebutkan, 2. Jumlah pemilih tidak signifikan dengan jumlah responden 3. Jumlah responden dan Desa yang mewakili. 4. Apakah sebelumnya KPU Kab. Dairi tidak independen dan bisa diintervensi pihak lain 5. Apa saja yang dilakukan pemerintah tentang pemilu di Kab. Dairi 2. Parulian Nainggolan / Harian andalas. P : 1. Sebaran riset di sekitar ibukota kecamatan tidak sampai ke desa, sehingga partisipasi pemilih tidak sama sebarannya. 2. Media massa berpengaruh kepada partisipasi pemilih dan penyelenggara harus meningkatkan kerjasama dengan media massa 3. Partisipasi persentase memilih tidak penuh karena banyak pemilih yang sudah meninggal masih terdaftar dengan kata lain DPT Dairi masih perlu koreksi. 3. J. Manik/ Harian Indo Merdeka P : 1. Apakah pelaksanaan pemilu tahun depan masih serupa dengan tahun ini mengingat adanya pilkada serentak yang dimulai dari tahun ini. 2. Pengamanan oleh kepolisian, militer perlu ditingkatkan supaya tidak terjadi kericuhan seperti pilkada silam. 37

46 4. Selamat Bahagia Maha/ GP. Anshor P : 1. Wilayah/ Desa merupakan acuan dari pemilihan responden riset agar sebaiknya dicari dari desa yang tingkat partisipasi pemilihnya yang rendah, 2.Tambahan grafik untuk partisipasi tingkat pemilih 5. H. Naik Angkat/ Ketua MUI (Tokoh Agama) P : 1. Metodelogi penelitian jumlah pemilih, jumlah penduduk, jumlah responden tidaklah rasional. 2. Rekomendasi : bila anggaran kurang ada baiknya koordinasi ke Pemkab dalam hal sosialisasi. 3. Hasil penelitian tidak akurat, berapa akurasinya dan harus bisa dipertanggungjawabkan 4. Sebaiknya semua pertanyaan yang diajukan kepada responden harus didiskusikan. Dalam sesi yang pertama ini, komisioner KPU Kab Dairi menerima masukan dan saran dari para peserta dan juga menjawab pertanyaan tersebut. 1. Veryanto Sitohang selaku moderator menjelaskan jumlah pemilih terdapat dalam website KPU Dairi yang bila diperlukan bisa di akses atau bisa langsung ke kantor KPU Dairi 2. IJenny Ester Pandiangan menjawab tentang metodelogi penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan mengedepankan pertanyaan langsung kepada responden ataupun wawancara langsung ke setiap kecamatan yang diwakili oleh 2 orang responden / kecamatan. 3. H. Sudiarman Manik juga menjelaskan bahwa data di KPU Dairi tidak ada yang tertutupi dan jika ada yang dibutuhkan bisa langsung ke kantor KPU Dairi dan akan dilayani oleh petugas dari staf sekretariat. Sesi yang kedua dengan 3 orang penanya yaitu : 1. Lidia Naibaho/ LSM Petrasa P : 1. Bila melaksanakan riset tolong libatkan ormas termasuk petrasa dan dampingan; 2. Riset kualitatif dengan jumlah 30 responden sangatlah minim dan tidak menemukan akar pelaksanaan riset tersebut. 38

47 3. Rekomendasi agar melakukan pendekatan terhadap pemuda dan media massa/ pers, lsm dan lembaga lain 2. Rudi Sitanggang/ Harian Medan Bisnis Saran : 1. Agar sosialisasi yang menghasilkan pemilih berkualitas dan KPU netral dan berintegritas. 2. Partisipasi pemilih, sosialisasi butuh anggaran jadi rekomendasi agar di usulkan ke KPU RI sehingga sosialisasi dapat ditingkatkan. 3. Responden kedepanya lebih diperbanyak 3. Pdt Elson Lingga/ Bishop GKPPD 1. Money politik masih sangat kental, mengapa tidak itu yang disorot. 2. Sosialisasi bisa melalui sarana gereja bila diperlukan. 3. Partai harus lebih eksis mensosialisasikan calonnya. 4. Pengamatan kami bukan berdasarkan kekeluargaan tetapi money politik 5. Kesimpulan masih sangat vulgar, apakah benar karena akibat kekeluargaan Veryanto sitohang menjelaskan bahwasanya dalam pemilu sebelumnya KPU Kab. Dairi selalu melakukan sosialisasi melalui gereja maupun masjid sementara money politics tidak dibahas karena tema yang dipilih bukan tentang money politics. Selanjutnya sesi ke 3 dengan 3 penanya : 1. Parulian Nainggolan/ Harian Andalas P : - agar penyelenggara ditingkat kecamatan jangan PNS, - agar KPU memberikan politik dan sosialisasi berjalan terus kepada masyarakat karena saat ini KPU punya waktu untuk melakukannya. 39

48 2. Edison Parulian Malau P : - Penambahan jumlah petugas ditingkat TPS dan PPK dipilih orang orang yang berkualitas. - Petugas PPK dan PPS jangan dari PNS karena bila PNS yang menjadi PPK itu sudah setengah intervensi dari pemerintah. 3. Jhonny Hutasoit, S.Sos/ Kabag Tapem Kabupaten Dairi P : - Jenis pertanyaan dalam metode kualitatif sebaiknya sesuai dengan jawaban yang kita inginkan - Melibatkan instansi pemerintah dalam pemutakhiran pemilih. - KPU Kab. Dairi bisa bekerjasama dengan Pemkab dengan memasukkan program program yang realistis dan bagus. - Kenapa tidak ada keterlibatan money politik sebaiknya dilaksanakan penelitian tentang money politics. - Apakah responden tidak perlu ditambah - Dari saran yang disampaikan peserta KPU Dairi menerima sepenuhnya masukan namun tidak dapat diputuskan dalam diskusi tersebut. Dalam akhir pertemuan Komisioner KPU Dairi beserta seluruh beserta melakukan foto bersama sebagai dokumentasi, dan acara ditutup oleh ketua KPU Kab. Dairi. 40

49 DOKUMENTASI RISET PARTISIPASI PEMILU TAHUN 2014 DI KABUPATEN DAIRI 41

50 42

51 43

52 DOKUMENTASI FGD RISET PARTSIPASI PEMILU TAHUN 2014 D KABUPATEN DAIRI 44

53 45

54 - 46

PENGENALAN PUBLIK TENTANG PARTAI POLITIK: BAGAIMANA KUALITAS PILEG 2014?

PENGENALAN PUBLIK TENTANG PARTAI POLITIK: BAGAIMANA KUALITAS PILEG 2014? PENGENALAN PUBLIK TENTANG PARTAI POLITIK: BAGAIMANA KUALITAS PILEG 2014? Jakarta, 29 Januari 2014 Q: Apakah Ibu/Bapak/Saudara tahu atau tidak tahu bahwa Tahun 2014 akan dilaksanakan Pemilihan Legislatif

Lebih terperinci

BAB III DATA RESPONDEN

BAB III DATA RESPONDEN BAB III DATA RESPONDEN A. JENIS KELAMIN RESPONDEN Penelitian ini sebagian besar mengambil kelompok laki-laki sebagai responden. Dari 8 responden yang diwawancarai dan yang ikut FGD, terdapat orang responden

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menyatakan pendapat

I. PENDAHULUAN. memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menyatakan pendapat 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya masyarakat memegang peran utama dalam praktik pemilihan umum sebagai perwujudan sistem demokrasi. Demokrasi memberikan kebebasan kepada masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang memperoleh sekitar 11, 98 persen suara dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 9 april 2014 tidak mampu mengajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar terdiri dari dataran tinggi dan bukit-bukit yang terletak antara

BAB I PENDAHULUAN. besar terdiri dari dataran tinggi dan bukit-bukit yang terletak antara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Daerah Kabupaten Dairi mempunyai luas 191.625 hektar yaitu sekitar 2,68% dari luas propinsi Sumatera Utara (7.160.000 H). Dimana Kabupaten Dairi terletak disebelah barat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem demokrasi untuk memilih wakil-wakil rakyat yang akan menduduki lembaga perwakilan rakyat, serta salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan, kedaulatan berada pada tangan rakyat. Demokrasi yang kuat,

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan, kedaulatan berada pada tangan rakyat. Demokrasi yang kuat, BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut sistem demokrasi. Di negara yang menganut sistem demokrasi rakyat merupakan pemegang kekuasaan, kedaulatan berada

Lebih terperinci

Kajian Pelaporan Awal Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014: KPU Perlu Tegas Atas Buruk Laporan Dana Kampanye Partai Politik

Kajian Pelaporan Awal Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014: KPU Perlu Tegas Atas Buruk Laporan Dana Kampanye Partai Politik Koalisi Pemantauan Dana Kampanye Transparansi Internasional Indonesia dan Indonesia Corruption Watch Kajian Pelaporan Awal Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014: KPU Perlu Tegas Atas Buruk Laporan Dana

Lebih terperinci

Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014

Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014 Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif Mei 2014 Head to Head Jokowi-JK Vs Prabowo-Hatta dan Kampanye Negatif Geliat partai politik dan capres menggalang koalisi telah usai. Aneka

Lebih terperinci

ProfilAnggotaDPRdan DPDRI 2014-2019. Pusat Kajian Politik Departemen Ilmu Politik FISIP UniversitasIndonesia 26 September 2014

ProfilAnggotaDPRdan DPDRI 2014-2019. Pusat Kajian Politik Departemen Ilmu Politik FISIP UniversitasIndonesia 26 September 2014 ProfilAnggotaDPRdan DPDRI 2014-2019 Pusat Kajian Politik Departemen Ilmu Politik FISIP UniversitasIndonesia 26 September 2014 Pokok Bahasan 1. Keterpilihan Perempuan di Legislatif Hasil Pemilu 2014 2.

Lebih terperinci

SEKILAS PEMILU PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU

SEKILAS PEMILU PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU SEKILAS PEMILU 2004 Pemilihan umum (Pemilu) adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan 56 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Identitas Responden Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan yang berjumlah 100 responden. Identitas responden selanjutnya didistribusikan

Lebih terperinci

2015 MODEL REKRUTMEN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014 (STUDI KASUS DEWAN PIMPINAN DAERAH PARTAI NASDEM KOTA BANDUNG)

2015 MODEL REKRUTMEN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014 (STUDI KASUS DEWAN PIMPINAN DAERAH PARTAI NASDEM KOTA BANDUNG) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang mengalami perkembangan demokrasi yang sangat pesat. Hal tersebut ditandai dengan berbagai macam ekspresi yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan

I. PENDAHULUAN. wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Demokrasi mengamanatkan adanya persamaan akses dan peran serta penuh bagi laki-laki, maupun perempuan atas dasar perinsip persamaan derajat, dalam semua wilayah

Lebih terperinci

TAHAPAN PILPRES 2014 DALAM MEWUJUDKAN BUDAYA DEMOKRASI

TAHAPAN PILPRES 2014 DALAM MEWUJUDKAN BUDAYA DEMOKRASI TAHAPAN PILPRES 2014 DALAM MEWUJUDKAN BUDAYA DEMOKRASI ENI MISDAYANI, S.Ag, MM KPU KABUPATEN KUDUS 26 MEI 2014 DASAR HUKUM Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran

Lebih terperinci

Dibacakan oleh: Dr. Ir. Hj. Andi Yuliani Paris, M.Sc. Nomor Anggota : A-183 FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Dibacakan oleh: Dr. Ir. Hj. Andi Yuliani Paris, M.Sc. Nomor Anggota : A-183 FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PENDAPAT AKHIR FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD Dibacakan oleh: Dr. Ir. Hj. Andi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung sejak sistem otonomi daerah diterapkan. Perubahan mekanisme

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung sejak sistem otonomi daerah diterapkan. Perubahan mekanisme BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demokrasi sebagai pilar penting dalam sistem politik sebuah Negara, termasuk Indonesia yang sudah diterapkan dalam pemilihan secara langsung seperti legislatif, Presiden

Lebih terperinci

BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR. Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014

BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR. Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014 BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014 1 Rebutan dukungan di 5 Kantong Suara Terbesar (NU, Muhammadiyah, Petani, Buruh, dan Ibu Rumah Tangga) Empat puluh hari

Lebih terperinci

MASYARAKAT MUSI BANYUASIN : KECENDERUNGAN SIKAP DAN PERILAKU PEMILIH PADA PEMILU PRESIDEN SERTA PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014.

MASYARAKAT MUSI BANYUASIN : KECENDERUNGAN SIKAP DAN PERILAKU PEMILIH PADA PEMILU PRESIDEN SERTA PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014. MASYARAKAT MUSI BANYUASIN : KECENDERUNGAN SIKAP DAN PERILAKU PEMILIH PADA PEMILU PRESIDEN SERTA PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014. HASIL RISET PARTISIPASI MASYARAKAT OLEH KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MUSI

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2003 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2003 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2003 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN I. UMUM 1. Dasar Pemikiran Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang signifikan. Terbukanya arus kebebasan sebagai fondasi dasar dari bangunan demokrasi

BAB I PENDAHULUAN. yang signifikan. Terbukanya arus kebebasan sebagai fondasi dasar dari bangunan demokrasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perjalanan demokrasi di Indonesia secara bertahap terus menunjukkan peningkatan yang signifikan. Terbukanya arus kebebasan sebagai fondasi dasar dari bangunan

Lebih terperinci

KEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014

KEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014 KEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014 http://kesbangpol.kemendagri.go.id I. PENDAHULUAN Dana kampanye adalah sejumlah biaya berupa uang, barang, dan jasa yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Museum merupakan suatu lembaga yang sifatnya tetap dan tidak mencari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Museum merupakan suatu lembaga yang sifatnya tetap dan tidak mencari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Museum merupakan suatu lembaga yang sifatnya tetap dan tidak mencari keuntungan dalam melayani masyarakat dan dalam pengembangannya terbuka untuk umum, yang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang:

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan Persetujuan Bersama

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan Persetujuan Bersama www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar negara di dunia termasuk Indonesia. Negara Kesatuan Republik Indonesia sejak reformasi telah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi dan juga sebagai cerminan. menyampaikan hak nya sebagai warganegara. Pemilihan umum merupakan

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi dan juga sebagai cerminan. menyampaikan hak nya sebagai warganegara. Pemilihan umum merupakan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi dan juga sebagai cerminan masyarakat yang memiliki kebebasan berekspresi dan berkehendak, serta menyampaikan hak nya sebagai

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

ANATOMI CALEG PEMILU FORMAPPI 3 Oktober 2013

ANATOMI CALEG PEMILU FORMAPPI 3 Oktober 2013 ANATOMI CALEG PEMILU 2014 FORMAPPI 3 Oktober 2013 I. Pengantar Alasan melakukan kajian: Membantu pemilih mendapatkan informasi yang utuh tentang Caleg dalam Pemilu 2014. Lingkup kajian: Profil Caleg Pemilu

Lebih terperinci

Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa) Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB 1

Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa) Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB 1 Disampaikan pada Seminar Menghadirkan Kepentingan Perempuan: Peta Jalan Representasi Politik Perempuan Pasca 2014 Hotel Haris, 10 Maret 2016 Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa)

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2003 TENTANG

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2003 TENTANG top PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2003 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH I. UMUM 1. Dasar

Lebih terperinci

TIM PENYUSUN. Pengarah. Design-Layout

TIM PENYUSUN. Pengarah. Design-Layout 1 Photo Book KPU_dummy.indd 1 21/12/2015 3:44:26 PM TIM PENYUSUN Pengarah Husni Kamil Manik Ida Budhiati, SH., MH Sigit Pamungkas, S.IP., MA Arief Budiman, S.S., S.IP., MBA Dr. Ferry Kurnia Rizkiyansyah,

Lebih terperinci

UNTUK SISWA SMA SE-KOTA MEDAN

UNTUK SISWA SMA SE-KOTA MEDAN Kuisioner Persepsi Pemilih Pemula UNTUK SISWA SMA SE-KOTA MEDAN (Siswa Telah Berusia 17 Tahun Pada Tanggal 9 April 2014) Biodata Responden Nama :............................................ Tanggal Lahir

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan Reforma Agraria)

Lebih terperinci

Tujuan, Metodologi, dan Rekan Survei

Tujuan, Metodologi, dan Rekan Survei Sejak reformasi dan era pemilihan langsung di Indonesia, aturan tentang pemilu telah beberapa kali mengalami penyesuaian. Saat ini, empat UU Pemilu yang berlaku di Indonesia kembali dirasa perlu untuk

Lebih terperinci

Peranan Partai Politik Dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih Dalam Pemilu dan Pilkada. oleh. AA Gde Putra, SH.MH

Peranan Partai Politik Dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih Dalam Pemilu dan Pilkada. oleh. AA Gde Putra, SH.MH Peranan Partai Politik Dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih Dalam Pemilu dan Pilkada oleh AA Gde Putra, SH.MH Demokrasi (pengertian Umum) Bentuk sistem pemerintahan yang setiap warganya memiliki kesetaraan

Lebih terperinci

TIM PENYUSUN. Penanggung Jawab Drs. Suripto Bambang Setyadi, M Si Asrudi Trijono, SH

TIM PENYUSUN. Penanggung Jawab Drs. Suripto Bambang Setyadi, M Si Asrudi Trijono, SH i TIM PENYUSUN Pengarah Prof. Dr. H. A. Hafiz Anshary AZ, MA Sri Nuryanti, S.IP., MA Dra. Endang Sulastri, MSi I Gusti Putu Artha, SP., MSi. Dra. Andi Nurpati, MSi Drs. H. Abdul Aziz, MA Prof. Dr. Ir.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dilakukan dengan keikutsertaan partai politik dalam pemilihan umum yang

I. PENDAHULUAN. dilakukan dengan keikutsertaan partai politik dalam pemilihan umum yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik merupakan pilar demokrasi dalam suatu negara seperti di Indonesia. Kehadiran partai politik telah mengubah sirkulasi elit yang sebelumnya tertutup bagi

Lebih terperinci

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental (Adinda Tenriangke Muchtar, Arfianto Purbolaksono The Indonesian Institute, Center for Public Policy Research) http://www.shnews.co/detile-28182-gelombang-efek-jokowi.html

Lebih terperinci

Berdasarkan Pasal 22E ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pemilu dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia,

Berdasarkan Pasal 22E ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pemilu dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2003 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH I. UMUM 1. Dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat hidup bahagia dan terpenuhi segala kebutuhannya.

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat hidup bahagia dan terpenuhi segala kebutuhannya. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pembangunan menjadi poin krusial yang menguras perhatian pemerintah, khususnya di negara-negara berkembang. Masalah ketimpangan masih menjadi isu besar pembangunan

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data antara lain: - Tinjauan Pustaka : Buku Mengapa Kami Memilih Golput.

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data antara lain: - Tinjauan Pustaka : Buku Mengapa Kami Memilih Golput. BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Metode yang digunakan untuk mendapatkan data antara lain: - Tinjauan Pustaka : Buku Mengapa Kami Memilih Golput. - Media Elektronik : Internet, tv, dan radio. - Survei

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Demokrasi merupakan suatu proses dalam pembentukan dan pelaksanaan pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu negara yang menjalankan

Lebih terperinci

BAB I Pastikan Pilihan Anda Adalah Peserta Pemilu dan Calon Yang Memiliki Rekam Jejak Yang Baik

BAB I Pastikan Pilihan Anda Adalah Peserta Pemilu dan Calon Yang Memiliki Rekam Jejak Yang Baik BAB I Pastikan Pilihan Anda Adalah Peserta Pemilu dan Calon Yang Memiliki Rekam Jejak Yang Baik Bab ini menjelaskan tentang: A. Ketahui Visi, Misi dan Program Peserta Pemilu. B. Kenali Riwayat Hidup Calon.

Lebih terperinci

Jakarta, 12 Juli 2007

Jakarta, 12 Juli 2007 PENDAPAT FRAKSI PARTAI DEMOKRAT TERHADAP KETERANGAN PEMERINTAH TENTANG RANCANGAN UNDANG-UNDANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPR, DPD, DPRD, DAN PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN Juru Bicara : drh. Jhony

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.245, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAH DAERAH. Pemilihan. Gubernur. Bupati. Walikota. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5588) PERATURAN

Lebih terperinci

Pertarungan Wilayah Strategis Dan Efek Cawapres

Pertarungan Wilayah Strategis Dan Efek Cawapres Pertarungan Wilayah Strategis Dan Efek Cawapres Lingkaran Survei Indonesia Awal Juni 2014 1 Pertarungan Wilayah Strategis dan Efek Cawapres Untuk memenangi pemilu presiden (pilpres) yang tinggal 34 hari

Lebih terperinci

C. Manajemen Pengelolaan Pelayanan

C. Manajemen Pengelolaan Pelayanan STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN KUNJUNGAN RUMAH PINTAR PEMILU BOENDA TANAH MELAYU KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU A. Latar Belakang Rumah Pintar Pemilu (RPP)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara kesatuan Republik Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau yang

BAB I PENDAHULUAN. Negara kesatuan Republik Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara kesatuan Republik Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau yang dihuni oleh berbagai suku,golongan, dan lapisan masyarakat. Mengingat hal itu, sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Dairi terletak di sebelah barat laut Provinsi Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Dairi terletak di sebelah barat laut Provinsi Sumatera Utara. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kabupaten Dairi berada di Dataran Tinggi Bukit Barisan dengan ketinggian sekitar 400-1.700 meter diatas permukaan laut, Luas wilayah Kabupaten Dairi 192.780

Lebih terperinci

MEDIA SURVEI NASIONAL

MEDIA SURVEI NASIONAL MEDIA SURVEI NASIONAL GRAHA MUSTIKA RATU, SUITE 707 Jl. Gatot Subroto Kav. 74-75, Jakarta 12870 Telp : 021-83709208, 83709209. Fax : 021-83795585. CP : RICO MARBUN (08121379579) www.median.or.id I. METODOLOGI

Lebih terperinci

HASIL SURVEI NASIONAL PROGRAM PARTAI POLITIK DAN KOMPETENSI CALON PRESIDEN 2014 SURVEI DAN POLING INDONESIA

HASIL SURVEI NASIONAL PROGRAM PARTAI POLITIK DAN KOMPETENSI CALON PRESIDEN 2014 SURVEI DAN POLING INDONESIA HASIL SURVEI NASIONAL PROGRAM PARTAI POLITIK DAN KOMPETENSI CALON PRESIDEN 2014 SURVEI DAN POLING INDONESIA Profile Singkat SPIN SPIN (Survey & Polling Indonesia) adalah lembaga riset independen yang tidak

Lebih terperinci

LAPORAN SURVEI NASIONAL MEMBACA PETA DUKUNGAN & ELEKTABILITAS CAPRES-CAWAPRES 2014

LAPORAN SURVEI NASIONAL MEMBACA PETA DUKUNGAN & ELEKTABILITAS CAPRES-CAWAPRES 2014 LAPORAN SURVEI NASIONAL MEMBACA PETA DUKUNGAN & ELEKTABILITAS CAPRES-CAWAPRES TEMUAN SURVEI NASIONAL 26 MEI - 3 JUNI 1 Jl. Pangrango 3A, Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan-12980 Telp. +6221-83701545, +6221-83794995,

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. Selain itu akan dijelaskan pula tentang pemerintahan, visi-misi Kabupaten Luwu

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. Selain itu akan dijelaskan pula tentang pemerintahan, visi-misi Kabupaten Luwu BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 4.1 Deskripsi Kabupaten Luwu Utara Pada bab ini penulis akan mendeskripsikan wilayah penelitian dimana wilayah penelitian ini berada di Kabupaten Luwu Utara Provinsi

Lebih terperinci

DAFTAR INFORMASI PUBLIK KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KOTA BANDA ACEH

DAFTAR INFORMASI PUBLIK KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KOTA BANDA ACEH DAFTAR INFORMASI PUBLIK KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KOTA BANDA ACEH No Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan Umum 1 Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tahun 2012. Rekapitulasi Jumlah Pemilih Tetap (DPT)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditempuh dari setiap daerah maka akan cepat mengalami perkembangan,

BAB I PENDAHULUAN. ditempuh dari setiap daerah maka akan cepat mengalami perkembangan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai Negara berkembang terus mengalami perubahanperubahan yang menuju pada perkembangan baik fisik maupun sosialnya. Aspek fisik seperti letak yang

Lebih terperinci

Terpelajar itu harusnya setia dalam mendidik (Tawakkal Baharuddin) Untuk: Keluarga, Saudara dan Sahabat

Terpelajar itu harusnya setia dalam mendidik (Tawakkal Baharuddin) Untuk: Keluarga, Saudara dan Sahabat Terpelajar itu harusnya setia dalam mendidik (Tawakkal Baharuddin) Untuk: Keluarga, Saudara dan Sahabat vii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik merupakan elemen penting yang bisa memfasilitasi berlangsungnya sistem demokrasi dalam sebuah negara, bagi negara yang menganut sistem multipartai seperti

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNTUK UJI PUBLIK Draft tanggal 3 November 2017 RANCANGAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI ANGGOTA DEWAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi kualitas dan kuantitas pada saat ini. Beraneka ragam partai politik yang bersaing

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM I. UMUM Pemilihan Umum merupakan perwujudan kedaulatan rakyat guna menghasilkan pemerintahan yang

Lebih terperinci

Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD

Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD September 2014 Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada Oleh DPRD Bandul RUU Pilkada kini

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara agraris, artinya sektor pertanian dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara agraris, artinya sektor pertanian dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara agraris, artinya sektor pertanian dalam tatanan pembangunan nasional memegang peranan penting, karena selain bertujuan menyediakan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

EFEK POPULARITAS CALON LEGISLATIF TERHADAP ELEKTABILITAS PARTAI JELANG PEMILU 2014

EFEK POPULARITAS CALON LEGISLATIF TERHADAP ELEKTABILITAS PARTAI JELANG PEMILU 2014 EFEK POPULARITAS CALON LEGISLATIF TERHADAP ELEKTABILITAS PARTAI JELANG PEMILU 2014 Temuan Survei di 45 Dapil April 2013 Jl. Lembang Terusan D-57, Menteng - Jakarta Pusat 10310 Telp. (021) 3919582, Fax

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab I memuat latar belakang, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan pada penelitian ini 1.1. Latar Belakang Pemilihan Umum (Pemilu) adalah sarana pelaksanaan kedaulatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum adalah salah satu hak asasi warga negara yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum adalah salah satu hak asasi warga negara yang sangat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan umum adalah salah satu hak asasi warga negara yang sangat prinsipil. Karenanya dalam rangka pelaksanaan hak-hak asasi adalah suatu keharusan bagi pemerintah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam

I. PENDAHULUAN. Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam masyarakat politik. Masyarakat yang semakin waktu mengalami peningkatan kualitas tentu

Lebih terperinci

Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, serta Pelaksanaan Cuti Pejabat Negara dalam Kampanye Pemilu

Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, serta Pelaksanaan Cuti Pejabat Negara dalam Kampanye Pemilu BANTUAN DAN FASILITAS PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAKSANAAN PEMILU ANGGOTA DPR, DPD, DAN DPRD TAHUN 2014 SUMATERA Disampaikan pada: Rapat KALIMANTAN Koordinasi Nasional dalam rangka Pemantapan

Lebih terperinci

Keterwakilan Perempuan Di Lembaga Legislatif

Keterwakilan Perempuan Di Lembaga Legislatif Keterwakilan Perempuan Di Lembaga Legislatif Gender menjadi aspek dominan dalam politik, dalam relasi kelas, golongan usia maupun etnisitas, gender juga terlibat di dalamnya. Hubungan gender dengan politik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasca reformasi bangsa kita sudah berhasil melaksanakan pemilihan umum presiden yang di pilih langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses pengambilan hak suara

Lebih terperinci

BANTUAN DAN FASILITAS PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAKSANAAN PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2014

BANTUAN DAN FASILITAS PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAKSANAAN PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2014 BANTUAN DAN FASILITAS PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAKSANAAN PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2014 SUMATERA JAVA KALIMANTAN Disampaikan pada: IRIAN JAYA Rapat Koordinasi Nasional dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. karena keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi terletak pada kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. karena keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi terletak pada kemampuan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman segala sesuatu aktifitas kerja dilakukan secara efektif dan efisien serta dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Umum Kepala Daerah menjadi Cossensus politik Nasional yang

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Umum Kepala Daerah menjadi Cossensus politik Nasional yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan Umum Kepala Daerah menjadi Cossensus politik Nasional yang merupakan salah satu instrument penting penyelenggaraan pemerintah setelah digulirkan otonomi

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.23, 2015 PEMERINTAHAN DAERAH. Pemilihan. Gubernur. Bupati. Walikota. Penetapan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5656) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di kebanyakan negara demokrasi, pemilihan umum dianggap lambang sekaligus tolok ukur, dari demokrasi itu (Budiardjo, 2009:461). Pemilihan umum dilakukan sebagai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum (Pemilu) adalah proses pemilihan orang-orang untuk mengisi

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum (Pemilu) adalah proses pemilihan orang-orang untuk mengisi 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan umum (Pemilu) adalah proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik baik di pemerintah maupun di legislatif. Pelaksanaan pemilihan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. ini merupakan penjelmaan dari seluruh rakyat Indonesia. DPR dan DPRD dipilih oleh rakyat serta utusan daerah dan golongan

I. PENDAHULUAN. ini merupakan penjelmaan dari seluruh rakyat Indonesia. DPR dan DPRD dipilih oleh rakyat serta utusan daerah dan golongan BAB I I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 disebutkan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM I. UMUM Pemilihan Umum merupakan perwujudan kedaulatan rakyat guna menghasilkan pemerintahan yang

Lebih terperinci

Pengantar Ketua KPU. Assalamu alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

Pengantar Ketua KPU. Assalamu alaikum Warahmatullah Wabarakatuh. Pengantar Ketua KPU Assalamu alaikum Warahmatullah Wabarakatuh. Kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan YME, karena modul yang sudah lama digagas ini akhirnya selesai juga disusun dan diterbitkan oleh

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG- UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Darma, (2009: 91) mengatakan, bahasa politik adalah bahasa yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Darma, (2009: 91) mengatakan, bahasa politik adalah bahasa yang digunakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya sehari-hari tidak pernah lepas dari bahasa, karena bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk berinteraksi satu

Lebih terperinci

SURVEI DASAR TERHADAP PEMAHAMAN, PERSEPSI DAN PRAKTIK PEMILIH TERKAIT DENGAN ASPEK PEMILU DI ENAM TARGET PROPINSI

SURVEI DASAR TERHADAP PEMAHAMAN, PERSEPSI DAN PRAKTIK PEMILIH TERKAIT DENGAN ASPEK PEMILU DI ENAM TARGET PROPINSI LAPORAN NARATIF DAERAH KHUSUS IBUKOTA (DKI) JAKARTA SURVEI DASAR TERHADAP PEMAHAMAN, PERSEPSI DAN PRAKTIK PEMILIH TERKAIT DENGAN ASPEK PEMILU DI ENAM TARGET PROPINSI Dipersiapkan untuk The Asia Foundation

Lebih terperinci

PASKA MUNASLUB: Golkar Perlu Branding Baru? LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Mei 2016

PASKA MUNASLUB: Golkar Perlu Branding Baru? LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Mei 2016 PASKA MUNASLUB: Golkar Perlu Branding Baru? LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Mei 2016 Paska Munaslub : Golkar Perlu Branding Baru? Paska Munaslub dengan terpilihnya Setya Novanto (Ketum) dan Aburizal

Lebih terperinci

Analisis Perolehan Suara dalam Pemilu 2014: OLIGARKI POLITIK DIBALIK KETERPILIHAN CALEG PEREMPUAN

Analisis Perolehan Suara dalam Pemilu 2014: OLIGARKI POLITIK DIBALIK KETERPILIHAN CALEG PEREMPUAN Pusat Kajian Politik Departemen Ilmu Politik - FISIP Universitas Indonesia (PUSKAPOL FISIP UI) Analisis Perolehan Suara dalam Pemilu 2014: OLIGARKI POLITIK DIBALIK KETERPILIHAN CALEG PEREMPUAN Komisi Pemilihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana adanya pemberian kebebasan seluas-luasnya. untuk berpendapat dan membuat kelompok. Pesatnya

BAB I PENDAHULUAN. dimana adanya pemberian kebebasan seluas-luasnya. untuk berpendapat dan membuat kelompok. Pesatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan politik di Indonesia mengalami kemajuan yang cukup pesat, diawali dengan politik pada era orde baru yang bersifat sentralistik dan

Lebih terperinci

- 2 - pada Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Papua, dan Papua Barat;

- 2 - pada Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Papua, dan Papua Barat; - 2 - pada Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Papua, dan Papua Barat; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan DPRD sebagai penyalur aspirasi politik rakyat serta anggota DPD. sebagai penyalur aspirasi keanekaragaman daerah sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. dan DPRD sebagai penyalur aspirasi politik rakyat serta anggota DPD. sebagai penyalur aspirasi keanekaragaman daerah sebagaimana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hakekatnya Pemilu legislatif adalah untuk memilih anggota DPR dan DPRD sebagai penyalur aspirasi politik rakyat serta anggota DPD sebagai penyalur aspirasi keanekaragaman

Lebih terperinci

2013, No.1608

2013, No.1608 45 LAMPIRAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PEMUNGUTAN, PENGHITUNGAN DAN REKAPITULASI SUARA BAGI WARGA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DI LUAR NEGERI DALAM PEMILIHAN UMUM ANGGOTA

Lebih terperinci

Drs. LUTFI TMA, M.Si. Direktur Politik Dalam Negeri Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik Kementerian Dalam Negeri

Drs. LUTFI TMA, M.Si. Direktur Politik Dalam Negeri Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik Kementerian Dalam Negeri KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Drs. LUTFI TMA, M.Si. Direktur Politik Dalam Negeri Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik Kementerian Dalam Negeri Jakarta, Februari 2014 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Partai politik merupakan ciri utama sistem pemerintahan yang demokratis. Sedangkan salah satu fungsi dari partai politik adalah pendidikan politik, ini merupakan

Lebih terperinci

- 2 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAE

- 2 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAE - 2 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN/KOTA DALAM PEMILIHAN UMUM. BAB I KETENTUAN

Lebih terperinci

Perempuan dan Pembangunan Berkelanjutan

Perempuan dan Pembangunan Berkelanjutan SEMINAR KOALISI PEREMPUAN INDONESIA (KPI) Perempuan dan Pembangunan Berkelanjutan 20 Januari 2016 Hotel Ambhara 1 INDONESIA SAAT INI Jumlah Penduduk Indonesia per 201 mencapai 253,60 juta jiwa, dimana

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya

BAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya 1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Situasi perkembangan politik yang berkembang di Indonesia dewasa ini telah membawa perubahan sistem yang mengakomodasi semakin luasnya keterlibatan masyarakat dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa idealnya mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa idealnya mempunyai peran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemuda sebagai generasi penerus bangsa idealnya mempunyai peran dalam kemajuan bangsa. Pentingya peran generasi muda, didasari atau tidak, pemuda sejatinya memiliki

Lebih terperinci

Pembaruan Parpol Lewat UU

Pembaruan Parpol Lewat UU Pembaruan Parpol Lewat UU Persepsi berbagai unsur masyarakat terhadap partai politik adalah lebih banyak tampil sebagai sumber masalah daripada solusi atas permasalahan bangsa. Salah satu permasalahan

Lebih terperinci

SURVEI NASIONAL PEMILIH MUDA: EVALUASI PEMERINTAHAN, CITRA DAN PILIHAN PARPOL DI KALANGAN PEMILIH MUDA JELANG PEMILU 2014

SURVEI NASIONAL PEMILIH MUDA: EVALUASI PEMERINTAHAN, CITRA DAN PILIHAN PARPOL DI KALANGAN PEMILIH MUDA JELANG PEMILU 2014 SURVEI NASIONAL PEMILIH MUDA: EVALUASI PEMERINTAHAN, CITRA DAN PILIHAN PARPOL DI KALANGAN PEMILIH MUDA JELANG PEMILU 2014 Data Survei Nasional 15 25 Maret 2013 Prepared by: INDO BAROMETER Jl. Cikatomas

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci