SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA PERTANIAN HORTIKULTURA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA PERTANIAN HORTIKULTURA"

Transkripsi

1 Keteknikan Pertanian J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.5 No. 3 Th SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA PERTANIAN HORTIKULTURA (Decision Support System to Determine Horticultural Farm Feasibility) Kerub Henpra Gokniel 1,2, Lukman Adlin Harahap 1, Sulastri Panggabean 1 1 Program Studi Keteknikan Pertanian, Fakultas Pertanian USU, Medan Jl. Prof. Dr. A. Sofyan No. 3 Kampus USU Medan kerubgokniel@gmail.com Diterima : 23 Februari 2016 / Disetujui : 18 April 2016 ABSTRACT When running farm business, farmers often do not know whether their farm will gain profit or not and how much the estimation of the profit that can be gained. Things like that happened because they are not doing business investation analysis previously or in this case farm business analysis to find out their farm feasibility. These things often are not done because farmers do not know how to do farm feasibility analysis or if they knew, it would take much time to do it manually. Decision Support System to Determine Horticultural Farm Feasibility was made so the farmers can do farm business feasibility analysis easily and quickly. Decision Support System to Determine Horticultural Farm Feasibility was made in android smartphone application. The farm analysis consisted of Break Even Point (BEP), Return Cost Ratio (R/C), Net Present Value (NPV) and Internal Rate of Return (IRR). Keywords: decision support system, business feasibility analysis, farm ABSTRAK Ketika melakukan usaha tani, petani sering kali tidak mengetahui apakah usaha tani yang dilakukannya akan menghasilkan keuntungan atau tidak dan berapa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh. Hal ini dikarenakan petani tidak lebih dahulu melakukan analisis investasi bisnis atau dalam hal ini analisis usaha tani untuk mengetahui kelayakan usaha taninya. Sering kali hal ini tidak dilakukan karena petani tidak mengetahui cara melakukan analisis kelayakan usaha tani tersebut atau jika petani tersebut mengetahui analisis kelayakan usaha tani, maka akan memakan waktu lama jika dilakukan penghitungan manual. Sistem Pendukung Keputusan untuk Menentukan Kelayakan Usaha Budidaya Pertanian Hortikultura dibuat agar petani dapat melakukan analisis kelayakan usaha taninya secara mudah dan cepat. Sistem Pendukung Keputusan untuk Menentukan Kelayakan Usaha Budidaya Pertanian Hortikultura dibuat dalam bentuk aplikasi smartphone android. Adapun analisis usaha tani yang dilakukan adalah Break Even Point (BEP), Return Cost Ratio (R/C), Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR). Kata kunci: sistem pendukung keputusan, analisis kelayakan usaha, usaha tani PENDAHULUAN Ilmu usahatani biasanya diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang mengalokasikan sumberdaya yang ada secara efektif dan efesien untuk tujuan memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu. Dikatakan efektif bila petani atau produsen dapat mengalokasikan sumberdaya yang mereka miliki (yang dikuasai) sebaik-baiknya; dan dikatakan efisien bila pemanfaatan sumberdaya tersebut menghasilkan keluaran (output) yang melebihi masukan (input). Efesiensi usahatani dapat diukur dengan cara menghitung efesiensi teknis, efesiensi harga dan efesiensi ekonomis. Ketiga macam efesiensi ini penting untuk diketahui dan diraih oleh petani bila ia menginginkan keuntungan yang sebesar-besarnya (Soekartawi, 1995). Hortikultura dalam terjemahan bebas dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang budidaya tanaman yang intensif dan produknya digunakan manusia sebagai bahan pangan, bahan obat (tanaman empon-empon), bahan bumbu (tanaman rempahrempah), bahan penyegar atau penyedap dan sebagai pelindung serta penyaman lingkungan (tanaman hias). Berdasarkan jenis krop yang diusahakan hortikultura mencakup bidang ilmu buah-buahan (pomology), sayuran (olericulture), bunga dan tanaman hias (floriculture), serta pertanaman (landscape horticulture) (Lakitan, 1995). 606

2 Pada analisis usahatani, maka data tentang penerimaan, biaya dan pendapatan usahatani perlu diketahui. Cara analisis terhadap tiga variabel ini sering disebut dengan analisis anggaran arus uang tunai (cash flow analysis). Penerimaan usahatani adalah perkalian antara produksi dengan harga jual, biaya usahatani adalah semua pengeluaran yang dipergunakan dalam suatu usahatani dan pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dan pengeluaran (Soekartawi, 1995). Break even adalah suatu teknik analisis untuk memelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan, dan volume kegiatan yang terjadi di suatu perusahaan. Break even adalah suatu keadaan dimana total revenue persis sama dengan total cost. Dengan demikian, dalam kondisi break even perusahaan tidak memperoleh keuntungan dan tidak memperoleh kerugian (Halim, 2009). Jika IRR lebih tinggi dari bunga biaya modal kita maka suatu usaha layak untuk dijalankan, jika IRR sama dengan bunga biaya modal usaha yang dijalankan tidak akan menguntungkan dan merugikan, dan jika IRR lebih rendah dari bunga biaya modal maka usaha tidak layak untuk dijalankan. Berdasarkan keadaan IRR yang berlaku ketika NPV = 0 maka rumus untuk mencari IRR dapat dicari dengan cara interpolasi (Higgins, 2007). Model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana, sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang menggambarkan bahwa hal tersebut dapat dikatakan sebagai sebuah sistem (Sutabri, 2005). Menurut Keen dan Scott Morton, sistem pendukung keputusan memadukan sumber daya intelektual dari individu dengan kapabilitas komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan. SPK adalah sistem pendukung berbasis komputer bagi para pengambil keputusan manajemen yang menangani masalah-masalah tidak terstruktur (Render dan Stair, 1994). SPK adalah sistem yang memberi penekanan pada proses, bukan pada produk seperti halnya sistem informasi manajemen (Management Information System = MIS). Interaksi antara pengambil keputusan (Decision Maker = DM) dengan sistem merupakan fokus dalam SPK. Melalui interaksi dalam sistem, DM akan diberikan pilihan atau alternatif oleh SPK yang dapat membantu DM dalam membuat keputusan (O Brien 1990). Algoritma adalah prosedur komputasi yang disusun dengan baik yang terdiri dari sejumlah nilai, atau sekumpulan nilai, sebagai input dan menghasilkan sejumlah nilai, atau sekumpulan nilai, sebagai output. Kita juga dapat mendefenisikan algoritma sebagai alat untuk memecahkan masalah komputasi yang terspesifikasi dengan jelas. Pernyataan dari persoalan tersebut menjelaskan secara umum hubungan dari input/output yang diinginkan. Algoritma menjelaskan prosedur komputasi secara spesifik untuk memperoleh hubungan input/output itu (Carmen dkk, 2002). Penelitian ini bertujuan membuat suatu aplikasi sistem informasi yang dapat melakukan analisis kelayakan usaha sehingga resiko terjadinya kesalahan saat melakukan analisis kelayakan usaha juga dapat dihilangkan dengan aplikasi ini. Aplikasi dapat mempermudah dan menghemat waktu maka perlu dikembangkan suatu aplikasi sistem informasi yang dapat melakukan analisis kelayakan usaha secara otomatis dengan cara menginput data-data masukan berupa biaya yang dapat langsung menghasilkan keputusan suatu usahatani yang dilakukan layak atau tidak berdasarkan output dari aplikasi tersebut. Aplikasi yang melakukan analisis ekonomi ini berfungsi sebagai Sistem Pendukung Keputusan dalam perencanaan usahatani.penelitian ini bertujuan untuk membuat aplikasi teknologi informasi yang dapat melakukan analisis kelayakan usahatani dan menjadi Sistem Pendukung Keputusan (SPK) untuk melaksanakan usahatani. BAHAN DAN METODE Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel analisis usahatani komoditas hortikultura sebagai sumber data variabel analisis usahatani yang akan dibuat menjadi Sistem Pendukung Keputusan (SPK). alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah perangkat keras berupa komputer pribadi dan perangkat lunak untuk pemrograman dan desain sistem informasi menggunakan Java Integrated Development Environment (IDE) Eclipse sebagai sarana untuk membuat aplikasi Sistem Pendukung Keputusan (SPK) untuk menentukan kelayakan usaha hortikultura. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan suatu rancang bangun sistem informasi yang berfungsi sebagai sistem pendukung keputusan yaitu sistem pendukung keputusan kelayakan usahatani hortikultura dengan cara melakukan analisis 607

3 usaha atau analisis ekonomi terhadap usahatani sehingga diperoleh suatu usahatani tersebut layak untuk dibuat atau tidak. Tahapan Penelitian Analisis Sistem Sistem yang ada dalam menilai kelayakan suatu usahatani pada saat ini berupa sistem trial and error. Sistem ini berlangsung dengan cara petani mengusahakan suatu usahatani dengan modal kecil dahulu, jika usaha berhasil maka usahatani tersebut dijalankan kembali bahkan dengan modal yang lebih besar, dan jika usaha tersebut gagal maka usaha tersebut tidak dijalankan lagi. Sistem ini tidak efektif, karena sistem ini membuat petani mengalami kerugian materi dan waktu yang sebenarnya tidak perlu jika suatu usaha telah dilakukan analisis terlebih dahulu sebelum dilaksanakan. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis kelayakan usaha, tetapi sebagian besar petani tidak tahu cara melaksanakan analisis usaha, meskipun mereka tahu biasanya analisis dilaksanakan secara manual yang menyebabkan kemungkinan terjadinya kesalahan ataupun error ketika melakukan perhitungan. Oleh karena itu, perlu dibuat suatu sistem informasi yang dapat melakukan suatu analisis kelayakan usaha secara otomatis dengan memasukkan input-input yang diperlukan agar dapat menghasilkan suatu kesimpulan dari analisis-analisis tersebut apakah suatu usaha layak untuk dijalankan atau tidak. Perancangan Sistem Pada tahap ini diperlukan beberapa kebutuhan software dan hardware. Software berupa Java Development Kit sebagai pentransfer bahasa pemrograman java ke bahasa pemrograman yang dimengerti oleh komputer dan sebaliknya agar suatu program dapat dijalankan dan Java Integrated Develepmont Environment sebagai media untuk membuat program dengan bahasa pemrograman java. Hardware, berupa komputer pribadi. Perancangan sistem ini akan dibagi menjadi 2 subsistem yaitu perancangan subsistem model dan perancangan subsistem dialog (user interface) Perancangan Masukan Adapun data yang dimasukkan berupa biaya tetap dan biaya tidak tetap. Biaya tetap yang dimasukkan berupa sewa lahan, peralatan, gaji pengelola, dan biaya lainnya yang sesuai dengan hortikultura tersebut. Biaya tidak tetap yang dimasukkan berupa bibit, pupuk, pestisida, tenaga kerja, mulsa, sewa traktor, dan biaya tidak tetap lainnya yang sesuai dengan hortikultura tersebut. Keseluruhan biaya ini kemudian dihitung, untuk sarana dan prasarana pendukung pertanian perlu dihitung penyusutannya, lalu dari nilai total biaya dengan total pemasukan yang diperoleh dari jumlah produksi dan harga produk dilakukan analisis break even, B/C, R/C, NPV, dan IRR.. Perancangan Keluaran Adapun rancangan keluaran sari sistem ini adalah berupa analisis kelayakan investasi yang berupa analisis break even yang menyatakan kapan suatu usahatani dapat mengembalikan modalnya, analisis B/C yang menyatakan perbandingan besarnya manfaat suatu usahatani dibandingkan biaya usahatani tersebut, analisis R/C yang menyatakan perbandingan antara penerimaan usahatani dengan biaya usahatani, analisis NPV yang menyatakan nilai bersih usaha yang akan kita lakukan menjadi nilai yang akan diperoleh sekarang, dan analisis IRR yang menyatakan hasil bunga yang sesungguhnya dijanjikan oleh suatu investasi usahatani selama umurnya. Dari nilai keluaran yang diperoleh berdasarkan analisis-analisis tadi, maka akan keluar suatu kesimpulan berupa pernyataan apakah suatu usaha layak dijalankan atau tidak. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kebutuhan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) untuk menentukan kelayakan usaha pertanian hortikultura yang dibuat dalam aplikasi android ini akan digunakan oleh para petani yang melakukan usaha tani hortikultura. SPK ini bertujuan agar petani dapat mengetahui usaha tani hortikultura yang dilakukannya layak untuk diusahakan atau tidak tanpa harus melakukannya terlebih dahulu (trial and error) sehingga petani dapat terhindar dari kerugian materi dan waktu jika usaha tani hortikultura tersebut tidak menguntungkan. Jenis-jenis hortikultura dalam SPK untuk menentukan kelayakan usaha pertanian hortikultura yang dibuat dalam aplikasi android ini hanya terbatas pada bawang merah, cabai merah, dan kentang. Hal ini disebabkan karena jenis hortikultura bawang merah, cabai merah, dan kentang merupakan jenis-jenis hortikultura yang paling banyak produksinya di Indonesia menurut Kementerian Pertanian (2015). Adapun hanya dipilih tiga komoditas karena keterbatasan kemampuan pembuat aplikasi dalam membuat aplikasi android tersebut. Sistem Pendukung Keputusan untuk menentukan kelayakan usaha pertanian 608

4 hortikultura dibuat dalam bentuk aplikasi android karena dewasa ini penggunaan smart phone dengan basis sistem operasi android sangatlah banyak penggunanya, oleh karena itu agar aplikasi ini dapat digunakan oleh orang banyak maka dibuatlah aplikasi ini dalam format android based system operation. Perancangan Pada perancangan Sistem Pendukung Keputusan untuk menentukan kelayakan usaha pertanian hortikultura yang dibuat dalam aplikasi android ini pada halaman awal, input yang perlu diisi dan dipilih adalah berupa jenis tanaman (bawang merah, cabai merah dan kentang), lama panen, skala penanaman (besar atau kecil). Pada tanaman kentang, input yang perlu diisi berupa luas lahan penanaman, produktivitas tanaman, bunga pembanding, harga per kg, biaya tetap (sewa lahan) dan biaya tidak tetap (bibit, pupuk organik, pupuk kimia, pestisida, pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan tanaman dan pemanenan). Pada tanaman bawang merah, input yang perlu diisi berupa luas lahan penanaman, produktivitas tanaman, bunga lahan) dan biaya tidak tetap (bibit, pupuk urea, pupuk ZA, pupuk NPK, pestisida, pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan tanaman dan pemanenan). Pada tanaman cabai merah, input yang perlu diisi berupa luas lahan penanaman, produktivitas tanaman, bunga pembanding, harga per kg, biaya tetap (sewa lahan) dan biaya tidak tetap (bibit, pupuk kandang, pupuk urea, pupuk ZA, pupuk SP, pupuk KCL, pupuk NPK, pupuk cair, pupuk kliserit, pestisida, plastik mulsa, polybag, plastik semai, pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan tanaman dan pemanenan). Pada perancangan Sistem Pendukung Keputusan untuk menentukan kelayakan usaha pertanian hortikultura yang dibuat dalam aplikasi android ini, output yang keluar adalah hasil analisis kelayakan usaha Break Even Point (BEP), R/C, Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR). Pembuatan Program Perhitungan Break Even Point (BEP) tani hortikultura berdasarkan BEP adalah produksi (panen) dari hortikultura tersebut harus lebih besar dari nilai BEP. Perhitungan Return Cost Ratio (R/C) tani hortikultura berdasarkan R/C adalah nilai dari R/C harus lebih besar atau sama dengan 1. Perhitungan Net Present Value (NPV) tani hortikultura berdasarkan NPV adalah nilai dari NPV harus lebih besar dari 0. Perhitungan Internal Rate of Return (IRR) tani hortikultura berdasarkan IRR adalah nilai dari IRR harus lebih besar dari nilai suku bunga yang kita jadikan pembanding. Deskripsi Tampilan Menu Utama Pada menu utama terdiri dari menu pilihan jenis tanaman, lama panen, skala, tombol untuk melihat data perhitungan dan tombol bantuan. Pada menu pilihan jenis tanaman terdiri dari 3 tanaman yaitu kentang, cabai merah dan bawang merah. Input lama panen berfungsi untuk menentukan berapa lama tanaman tersebut akan dipanen. Skala besar dan kecil untuk menentukan skala penanaman hortikultura, dimana pada skala besar menggunakan luas lahan dan produktifitas sedangkan pada skala kecil menggunakan estimasi produksi. Tombol untuk melihat perhitungan berfungsi untuk melakukan load data perhitungan sebelumnya yang telah kita simpan. Tombol bantuan berfungsi untuk memberikan kita bantuan untuk menjalankan aplikasi. Skala kecil dan skala besar yang membedakannya adalah menu input skala kecil terdiri dari estimasi produksi, bunga pembanding, harga per kg, biaya tetap dan biaya tidak tetap, sedangkan pada skala besar terdiri dari luas lahan penanaman, produktivitas tanaman, bunga pembanding, harga per kg, biaya tetap dan biaya tidak tetap. Gambar 1. Tampilan Menu Utama 609

5 pemanenan). Setelah semua input diisi maka ditekan tombol proses yang berfungsi untuk melakukan proses analisis usaha tani. Gambar 2. Tampilan Pilihan Jenis Tanaman Bantuan Pada menu bantuan berisi keterangan yang dapat membantu menjalankan aplikasi. Dalam aplikasi ini ketika tombol bantuan ditekan maka akan keluar sebuah frame yang berisi kalimat berupa tips untuk menjalankan aplikasi. Penyimpanan Data Perhitungan Pada menu penyimpanan data perhitungan terdiri atas nama file yang disimpan berupa judul file, jenis tanaman, lama panen tanaman, tombol load, tombol hapus dan tombol untuk kembali ke menu utama. Judul file, jenis tanaman dan lama panen merupakan keterangan dari file yang kita simpan. Tombol load berfungsi untuk mengembalikan kita ke frame ketika kita menginput data perhitungan tanaman. Tombol hapus berfungsi untuk menghapus file yang telah kita simpan sebelumnya. Tombol menu utama berfungsi untuk mengembalikan kita kembali ke menu utama. Menu Input Kentang Pada menu input kentang berisi tentang input-input yang harus diisi agar aplikasi dapat melakukan perhitungan. Pada tanaman kentang, input yang perlu diisi berupa luas lahan penanaman, produktivitas tanaman, bunga lahan) dan biaya tidak tetap (bibit, pupuk organik, pupuk kimia, pestisida, pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan tanaman dan pemanenan). Setelah semua input diisi maka ditekan tombol proses yang berfungsi untuk melakukan proses analisis usaha tani. Menu Input Bawang Merah Pada menu input bawang merah berisi tentang input-input yang harus diisi agar aplikasi dapat melakukan perhitungan. Pada tanaman bawang merah, input yang perlu diisi berupa luas lahan penanaman, produktivitas tanaman, bunga lahan) dan biaya tidak tetap (bibit, pupuk urea, pupuk ZA, pupuk NPK, pestisida, pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan tanaman dan Menu Input Cabai Merah Pada menu input bawang merah berisi tentang input-input yang harus diisi agar aplikasi dapat melakukan perhitungan. Pada tanaman cabai merah, input yang perlu diisi berupa luas lahan penanaman, produktivitas tanaman, bunga lahan) dan biaya tidak tetap (bibit, pupuk kandang, pupuk urea, pupuk ZA, pupuk SP, pupuk KCL, pupuk NPK, pupuk cair, pupuk kliserit, pestisida, plastik mulsa, polybag, plastik semai, pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan tanaman dan pemanenan).setelah semua input diisi maka ditekan tombol proses yang berfungsi untuk melakukan proses analisis usaha tani. Menu Hasil Pada menu hasil akan keluar analisis usaha tani berupa Break Even Point (BEP), Return Cost Ratio (R/C), Net Present Value (NPV), dan Internal Rate of Return (IRR), kesimpulan usaha layak atau tidak untuk dijalankan, tombol menu utama dan tombol penyimpanan data. Tombol menu utama berfungsi untuk mengembalikan pengguna aplikasi kembali ke menu utama. Tombol simpan berfungsi untuk menyimpan data perhitungan dari pengguna aplikasi. Pengujian Untuk mengetahui bagaimana penilaian terhadap aplikasi ini maka dilakukan survey berupa pemberian kuesioner kepada 10 orang yang terdiri dari 5 laki-laki dan 5 perempuan. Dari 10 orang tersebut 100 % pernah menggunakan smart phone. Pertanyaan yang diberikan adalah mengenai kemudahan penggunaan aplikasi (sangat mudah digunakan, mudah digunakan, cukup mudah digunakan, sulit digunakan dan sangat sulit digunakan) dan tampilan dari aplikasi yang digunakan (sangat menarik, menarik, cukup menarik, tidak menarik dan sangat tidak menarik). Mengenai kemudahan penggunaan aplikasi, sebanyak 10 % pengguna menyatakan sulit menggunakannya, 50 % cukup mudah menggunakannya dan 40 % menyatakan mudah menggunakannya. Mengenai tampilan dari aplikasi, sebanyak 80 % menyatakan cukup menarik tampilannya dan 20 % menarik tampilannya. 610

6 KESIMPULAN 1. Jenis hortikultura yang terdapat dalam aplikasi adalah cabai merah, bawang merah dan kentang. 2. Dalam pembuatan aplikasi ini diperlukan data variabel biaya usaha tani budidaya tanaman hortikultura cabai merah, bawang merah dan kentang. 3. Java development kit Ecilpse dapat digunakan untuk membuat aplikasi berbasis android yang berfungsi sebagai Sistem Pendukung Keputusan (SPK) untuk menentukan kelayakan usaha tani hortikultura. 4. Hasil perhitungan Break Even Point (BEP), Return Cost Ratio (R/C), Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR) secara manual dan hasil perhitungan aplikasi ini memberikan hasil yang sama. DAFTAR PUSTAKA Carmen, H. T., C. E. Leiserson, R. L. Rivest, dan C. Stein, Introduction to Algorithms. McGraw-Hill Book Company, United States of America. Halim, A., Analisis Kelayakan Investasi Bisnis. Graha Ilmu, Yogyakarta. Higgins, R. C., Analysis for Financial Management. McGraw-Hill Book Company, New York. Lakitan, B., Hortikultura : Teori, Budidaya dan Pasca Panen. Raja Grafindo Persada, Jakarta. O Brien, J.A., Management Information System: A Managerial end User Prespective. International Student Edition. Irwin Inc., Boston. Render, B. dan R.M. Stair Jr., Quantitative Analysis for Management. 5 th Ed. Ballyn & Bacon, Boston. Soekartawi, Analisis Usaha Tani. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta. Sutabri, T., Sistem Informasi Manajemen. Andi offset, Yogyakarta. 611

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA PERTANIAN HORTIKULTURA SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA PERTANIAN HORTIKULTURA SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA PERTANIAN HORTIKULTURA SKRIPSI OLEH: KERUB HENPRA GOKNIEL 110308052 PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA PERTANIAN PALAWIJA

SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA PERTANIAN PALAWIJA SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA PERTANIAN PALAWIJA OLEH: EDO YOHANSEN DALIMUNTHE 110308068 PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. New World of Words pada tahun 1678 (Halfacre dan Barden, 1979). Istilah

TINJAUAN PUSTAKA. New World of Words pada tahun 1678 (Halfacre dan Barden, 1979). Istilah TINJAUAN PUSTAKA Hortikultura Pengertian Perkembangan hortikultura berkaitan erat dengan sejarah peradaban manusia. Istilah hortikultura itu sendiri masih relatif baru. Istilah tersebut untuk pertama kalinya

Lebih terperinci

VII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL

VII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL VII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL 7.1. Proyeksi Arus Kas (Cashflow) Proyeksi arus kas merupakan laporan aliran kas yang memperlihatkan gambaran penerimaan (inflow) dan pengeluaran kas (outflow). Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Implementasi program adalah tahap implementasi analisis dan perancangan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Implementasi program adalah tahap implementasi analisis dan perancangan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Implementasi program adalah tahap implementasi analisis dan perancangan yang telah dibuat sebelumnya agar bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Rancang Bangun Aplikasi

Lebih terperinci

PROGRAM SIMULASI PENGELOLAAN TRAKTOR UNTUK PENGOLAHAN TANAH DI LAHAN SAWAH (STUDI KASUS : KECAMATAN PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI)

PROGRAM SIMULASI PENGELOLAAN TRAKTOR UNTUK PENGOLAHAN TANAH DI LAHAN SAWAH (STUDI KASUS : KECAMATAN PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI) Keteknikan Pertanian J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.5 No. 4 Th. 2017 PROGRAM SIMULASI PENGELOLAAN TRAKTOR UNTUK PENGOLAHAN TANAH DI LAHAN SAWAH (STUDI KASUS : KECAMATAN PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI)

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Sayuran Organik Menurut United States Department of Agriculture Consumer Brochure, produk pertanian organik adalah produk yang dihasilkan dengan mengutamakan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor, 26 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan dengan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHA TANI PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN SPO DAN TANPA SPO

BAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHA TANI PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN SPO DAN TANPA SPO BAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHA TANI PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN SPO DAN TANPA SPO Bentuk analisis pendapatan ini mengacu kepada konsep pendapatan biaya yang dikeluarkan, yaitu biaya tunai dan biaya

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai Analisis Pendapatan Usahatani Ubi Jalar ini dilakukan di Desa Gunung Malang yang berada di Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Palawija. Istilah tanaman palawija sebetulnya diperuntukkan bagi tanaman pangan

TINJAUAN PUSTAKA. Palawija. Istilah tanaman palawija sebetulnya diperuntukkan bagi tanaman pangan TINJAUAN PUSTAKA Palawija Istilah tanaman palawija sebetulnya diperuntukkan bagi tanaman pangan yang biasa di sawah pada saat musim kemarau. Pada saat itu,tanaman padi sawah tidak dapat tumbuh dengan baik

Lebih terperinci

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH 8.1. Penerimaan Usahatani Bawang Merah Penerimaan usahatani bawang merah terdiri dari penerimaan tunai dan penerimaan tidak tunai. Penerimaan tunai merupakan

Lebih terperinci

Peternakan Tropika. Journal of Tropical Animal Science

Peternakan Tropika. Journal of Tropical Animal Science ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA PULLET (Studi Kasus pada UD Prapta di Desa Pasedahan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem) Arta, I M. G., I W. Sukanata dan R.R Indrawati Program Studi Peternakan,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, yang merupakan suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

PROGRAM SIMULASI PENGELOLAAN TRAKTOR UNTUK PENGOLAHAN TANAH DI LAHAN SAWAH SKRIPSI OLEH : SERINITA BARUS

PROGRAM SIMULASI PENGELOLAAN TRAKTOR UNTUK PENGOLAHAN TANAH DI LAHAN SAWAH SKRIPSI OLEH : SERINITA BARUS PROGRAM SIMULASI PENGELOLAAN TRAKTOR UNTUK PENGOLAHAN TANAH DI LAHAN SAWAH (Studi Kasus : Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai) SKRIPSI OLEH : SERINITA BARUS 120308012 PROGRAM STUDI KETEKNIKAN

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIALUSAHA RUMAH PEMOTONGAN BABI DI KOTA BANDUNG. Sitanggang, Yanshen Manatap

ANALISIS KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIALUSAHA RUMAH PEMOTONGAN BABI DI KOTA BANDUNG. Sitanggang, Yanshen Manatap ANALISIS KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIALUSAHA RUMAH PEMOTONGAN BABI DI KOTA BANDUNG Sitanggang, Yanshen Manatap Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Email : Yanshen_simanjuntak@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

Pendekatan Perhitungan Biaya, Pendapatan & Analisis Kelayakan Usahatani

Pendekatan Perhitungan Biaya, Pendapatan & Analisis Kelayakan Usahatani Pendekatan Perhitungan Biaya, Pendapatan & Analisis Kelayakan Usahatani Pendekatan Analisis biaya dan Pendapatan Pendekatan nominal (nominal approach) Pendekatan nilai yang akan datang (Future value approach)

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS PETERNAKAN AYAM BROILER PT. BOGOR ECO FARMING, KABUPATEN BOGOR

ANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS PETERNAKAN AYAM BROILER PT. BOGOR ECO FARMING, KABUPATEN BOGOR ANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS PETERNAKAN AYAM BROILER PT. BOGOR ECO FARMING, KABUPATEN BOGOR Abel Gandhy 1 dan Dicky Sutanto 2 Surya University Tangerang Email: abel.gandhy@surya.ac.id ABSTRACT The

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kelompok tani Suka Tani di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, propinsi Jawa Barat. Penentuan lokasi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

III. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis 23 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Usahatani Bachtiar Rifai dalam Hernanto (1989) mendefinisikan usahatani sebagai organisasi dari alam, kerja dan modal yang

Lebih terperinci

KELAYAKAN DAN ANALISIS USAHATANI JERUK SIAM (Citrus Nobilis Lour Var. Microcarpa Hassk) BARU MENGHASILKAN DAN SUDAH LAMA MENGHASILKAN ABSTRAK

KELAYAKAN DAN ANALISIS USAHATANI JERUK SIAM (Citrus Nobilis Lour Var. Microcarpa Hassk) BARU MENGHASILKAN DAN SUDAH LAMA MENGHASILKAN ABSTRAK KELAYAKAN DAN ANALISIS USAHATANI JERUK SIAM (Citrus Nobilis Lour Var. Microcarpa Hassk) BARU MENGHASILKAN DAN SUDAH LAMA MENGHASILKAN (Studi Kasus : Desa Kubu Simbelang, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten

Lebih terperinci

MODUL 13 PPENGANTAR USAHATANI: KELAYAKAN USAHATANI 1. PENDAHULUAN SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT

MODUL 13 PPENGANTAR USAHATANI: KELAYAKAN USAHATANI 1. PENDAHULUAN SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT PPENGANTAR USAHATANI: KELAYAKAN USAHATANI Silvana Maulidah, SP, MP Lab of Agribusiness Analysis and Management, Faculty of Agriculture, Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang benar tentang konsep agribisnis itu sendiri. Sering ditemukan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang benar tentang konsep agribisnis itu sendiri. Sering ditemukan bahwa 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Konsep Agribisnis Semakin bergemanya kata agribisnis ternyata belum diikuti dengan pemahaman yang benar tentang konsep agribisnis itu sendiri. Sering

Lebih terperinci

VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI

VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI 6.1 Penerimaan Usahatani Penerimaan usahatani merupakan nilai yang diperoleh dari total produksi usahatani sayuran per hektar yang dikelola oleh petani di Kelompok Tani

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS PERBENIHAN DAN KULTUR JARINGAN TANAMAN BAB XI PENGELOLAAN KEGIATAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS PERBENIHAN DAN KULTUR JARINGAN TANAMAN BAB XI PENGELOLAAN KEGIATAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS PERBENIHAN DAN KULTUR JARINGAN TANAMAN BAB XI PENGELOLAAN KEGIATAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN

PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN David Hismanta Depari *), Salmiah **) dan Sinar Indra Kesuma **) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Tanaman kopi rakyat sebagian besar merupakan tanaman tua, tanaman semaian dari bibit tanaman lokal

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. hal ini dikarenakan munculnya kesadaran dari masyarakat mengenai pentingnya

I. PENDAHULUAN. hal ini dikarenakan munculnya kesadaran dari masyarakat mengenai pentingnya I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertanian organik kini mulai menjadi peluang baru dalam usaha pertanian, hal ini dikarenakan munculnya kesadaran dari masyarakat mengenai pentingnya mengonsumsi makanan,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Agrifarm, yang terletak di desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian atau mencakup. yang berhubungan dengan tujuan penelitian.

METODE PENELITIAN. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian atau mencakup. yang berhubungan dengan tujuan penelitian. III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti, serta penting untuk memperoleh

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Citra Jaya Putra Utama merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang distribusi farmasi. Perusahaan saat ini ingin melakukan investasi modal dalam bentuk cabang baru di Surabaya

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JERUK SIAM (CITRUS NOBILIS LOUR) PADA LAHAN KERING DI KECAMATAN TAPIN SELATAN KABUPATEN TAPIN, KALIMANTAN SELATAN

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JERUK SIAM (CITRUS NOBILIS LOUR) PADA LAHAN KERING DI KECAMATAN TAPIN SELATAN KABUPATEN TAPIN, KALIMANTAN SELATAN Jurnal Ziraa ah Vol. 12 Nomor 1: 12-17, Februari 2005, ISSN 1412-1468 ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JERUK SIAM (CITRUS NOBILIS LOUR) PADA LAHAN KERING DI KECAMATAN TAPIN SELATAN KABUPATEN TAPIN, KALIMANTAN

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. yang dikeluarkan selama produksi, input-input yang digunakan, dan benefit

METODE PENELITIAN. yang dikeluarkan selama produksi, input-input yang digunakan, dan benefit III. METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat kuantitatif, yang banyak membahas masalah biayabiaya yang dikeluarkan selama produksi, input-input yang digunakan, dan benefit yang diterima, serta kelayakan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. usahatani, pendapatan usahatani, dan rasio penerimaan dan biaya (R-C rasio).

III. KERANGKA PEMIKIRAN. usahatani, pendapatan usahatani, dan rasio penerimaan dan biaya (R-C rasio). III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis penelitian ini meliputi konsep usahatani, biaya usahatani, pendapatan usahatani, dan rasio penerimaan dan biaya (R-C

Lebih terperinci

BAB VII KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

BAB VII KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL BAB VII KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL 7.1. Analisis Aspek Finansial Aspek finansial adalah aspek yang mengkaji dari sisi keuangan perusahaan. Kelayakan pada aspek financial dapat diukur melalui perhitungan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. ekonomi adalah proses pendayagunaan segala sumber yang tersedia untuk

TINJAUAN PUSTAKA. ekonomi adalah proses pendayagunaan segala sumber yang tersedia untuk TINJAUAN PUSTAKA Biaya Produksi Usaha Tani Produksi secara teknis adalah suatu proses pendayagunaan sumber-sumber yang tersedia dengan harapan akan mendapatkan hasil yang lebih dari segala pengorbanan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan milik Bapak Sarno yang bertempat di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Usahatani Ilmu usahatani pada dasarnya memperhatikan cara-cara petani memperoleh dan memadukan sumberdaya (lahan, kerja, modal, waktu,

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL USAHATANI TUMPANGSARI MANGGIS DENGAN KAPULAGA Pipih Nuraeni 1) Program Studi Agribisnis Fakultas pertanian Universitas Siliwangi

ANALISIS FINANSIAL USAHATANI TUMPANGSARI MANGGIS DENGAN KAPULAGA Pipih Nuraeni 1) Program Studi Agribisnis Fakultas pertanian Universitas Siliwangi ANALISIS FINANSIAL USAHATANI TUMPANGSARI MANGGIS DENGAN KAPULAGA Pipih Nuraeni 1) Program Studi Agribisnis Fakultas pertanian Universitas Siliwangi Pipihnuraeni01@gmail.com Betty Rofatin 2) Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT Mekar Unggul Sari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan alasan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Petani cabai merah lahan pasir pantai di Desa Karangsewu berusia antara

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Petani cabai merah lahan pasir pantai di Desa Karangsewu berusia antara V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Petani 1. Umur Petani Petani cabai merah lahan pasir pantai di Desa Karangsewu berusia antara 30 sampai lebih dari 60 tahun. Umur petani berpengaruh langsung terhadap

Lebih terperinci

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR 8.1 Penerimaan Usahatani Ubi Jalar Penerimaan usahatani ubi jalar terdiri dari penerimaan tunai dan penerimaan tidak tunai. Penerimaan tunai merupakan penerimaan

Lebih terperinci

Analisis Usaha Tani Pakchoi Baby yang Ditumpangsarikan dengan Edamame (Mitra Tani)

Analisis Usaha Tani Pakchoi Baby yang Ditumpangsarikan dengan Edamame (Mitra Tani) ANALISIS USAHA TANI Analisis kelayakan usaha tani merupakan perkiraan biaya (pengeluaran) dan manfaat (penerimaan) dari suatu usaha pertanian yang dilakukan untuk membandingkan biaya-biaya dengan manfaatnya

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN KELAYAKAN EKONOMI DAN FINANSIAL BAGI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH

PENGEMBANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN KELAYAKAN EKONOMI DAN FINANSIAL BAGI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH 1 PENGEMBANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN KELAYAKAN EKONOMI DAN FINANSIAL BAGI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH Natalia Pinesti / Dr. Wahyu Kusuma R., ST., MT Program Magister Manajemen Sistem Informasi, Universitas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Usaha Kecil Menengah (UKM) pengolahan pupuk kompos padat di Jatikuwung Innovation Center, Kecamatan Gondangrejo Kabupaten

Lebih terperinci

ANALISIS USAHATANI PEPAYA DI KABUPATEN MUARO JAMBI. Refa ul Khairiyakh. Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi

ANALISIS USAHATANI PEPAYA DI KABUPATEN MUARO JAMBI. Refa ul Khairiyakh. Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi ANALISIS USAHATANI PEPAYA DI KABUPATEN MUARO JAMBI Refa ul Khairiyakh Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi ABSTRACT This research aimed to determine farm income and feasibility of papaya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembudidayaan tanaman Rosella pada saat ini sangat diminati oleh masyarakat. Bunga rosella memiliki banyak manfaat. Banyak orang mengonsumsi rosella untuk menurunkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN II.1 Tinjauan Pustaka Tanaman jambu biji (Psidium guajava L.) merupakan tanaman buah daerah tropis dan dapat juga tumbuh

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang berhubungan dengan penelitian studi kelayakan usaha pupuk kompos pada Kelompok Tani

Lebih terperinci

Bab XIII STUDI KELAYAKAN

Bab XIII STUDI KELAYAKAN Bab XIII STUDI KELAYAKAN STUDI KELAYAKAN DIPERLUKAN 1. Pemrakarsa sebagai bahan pertimbangan a. Investasi - Merencanakan investasi - Merevisi investasi - Membatalkan investasi b. Tolak ukur kegiatan/investasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Agribisnis menurut Arsyad dalam Firdaus (2008:7) adalah suatu kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Agribisnis menurut Arsyad dalam Firdaus (2008:7) adalah suatu kesatuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Agribisnis menurut Arsyad dalam Firdaus (2008:7) adalah suatu kesatuan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil

Lebih terperinci

ANALISIS ANGGARAN PARSIAL PENGGUNAAN PUPUK BOKASI DAN SUPER ACI PADA TANAMAN CABAI

ANALISIS ANGGARAN PARSIAL PENGGUNAAN PUPUK BOKASI DAN SUPER ACI PADA TANAMAN CABAI Setiawan & Fallo, Analisis Anggaran Parsial... 99 ANALISIS ANGGARAN PARSIAL PENGGUNAAN PUPUK BOKASI DAN SUPER ACI PADA TANAMAN CABAI Krisna Setiawan dan Ferdy A. I. Fallo Jurusan Manajemen Pertanian Lahan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Metode Kelayakan Investasi Evaluasi terhadap kelayakan ekonomi proyek didasarkan pada 2 (dua) konsep analisa, yaitu analisa ekonomi dan analisa finansial. Analisa ekomoni bertujuan

Lebih terperinci

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Lahan Pasir Pantai Lahan pasir pantai merupakan tanah yang mengandung lempung, debu, dan zat hara yang sangat minim. Akibatnya, tanah pasir mudah mengalirkan

Lebih terperinci

Riska Dewi 1), Yusmini 2), Susy Edwina 2) Agribusiness Department Faculty of Agriculture UR ABSTRACT

Riska Dewi 1), Yusmini 2), Susy Edwina 2) Agribusiness Department Faculty of Agriculture UR ABSTRACT ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL AGROINDUSTRI TAHU (Agroindustri Tahu Bapak Iwan di Desa Pangkalan Pisang Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak Sri Indrapura) FINANCIAL FEASIBILITY ANALYSIS OF TAHU AGROINDUSTRY

Lebih terperinci

Oleh : DEDI DJULIANSAH DOSEN PRODI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SILIWANGI

Oleh : DEDI DJULIANSAH DOSEN PRODI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SILIWANGI KELAYAKAN USAHATANI CABAI MERAH DENGAN SISTEM PANEN HIJAU DAN SISTEM PANEN MERAH (Kasus Pada Petani Cabai di Kecamatan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya) Oleh : DEDI DJULIANSAH DOSEN PRODI AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI. merupakan salah satu daerah pertanian produktif di Kabupaten Majalengka.

IV. METODOLOGI. merupakan salah satu daerah pertanian produktif di Kabupaten Majalengka. IV. METODOLOGI 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sukahaji, Kabupaten Majalengka. Pemilihan lokasi ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa Kecamatan Sukahaji merupakan salah satu

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikirian Teoritis 3.1.1 Studi Kelayakan Proyek Studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi)

Lebih terperinci

ANALISIS USAHATANI BAWANG MERAH LAHAN SEMPIT DIBANDINGKAN DENGAN LAHAN LUAS

ANALISIS USAHATANI BAWANG MERAH LAHAN SEMPIT DIBANDINGKAN DENGAN LAHAN LUAS ANALISIS USAHATANI BAWANG MERAH LAHAN SEMPIT DIBANDINGKAN DENGAN LAHAN LUAS (Studi Kasus : Desa Ujung Saribu, Kecamatan Pematang Silimahuta, Kabupaten Simalungun) Asmui Gabriel Cibro*), Meneth Ginting**),

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional. mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional. mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis 30 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

Lebih terperinci

AGRITECH : Vol. XVIII No. 2 Desember 2016: ISSN :

AGRITECH : Vol. XVIII No. 2 Desember 2016: ISSN : AGRITECH : Vol. XVIII No. 2 Desember 2016: 87 92 ISSN : 1411-1063 ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI TANAMAN JERUK DI DESA KARANGCENGIS, KECAMATAN BUKATEJA, KABUPATEN PURBALINGGA Lili Akhwandi, Dumasari, dan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Sistem pertanian polikultur didefinisikan sebagai sebuah metode pertanian yang memadukan lebih dari 4 jenis tanaman lokal bernilai

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukaluyu, Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (pusposive). Alasan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Desa Blendung, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Alat Penelitian

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Alat Penelitian 27 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini didahului dengan penelitian awal dan survei lapangan di PPN Kejawanan, Kota Cirebon, Jawa Barat pada awal bulan Maret 2012. Selanjutnya

Lebih terperinci

II. KERANGKA PEMIKIRAN

II. KERANGKA PEMIKIRAN II. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan kumpulan teori yang digunakan dalam penelitian. Teori-teori ini berkaitan erat dengan permasalahan yang ada

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPARATIF MONOKULTUR UBIKAYU DENGAN TUMPANGSARI UBIKAYU-KACANG TANAH DI BANYUMAS

ANALISIS KOMPARATIF MONOKULTUR UBIKAYU DENGAN TUMPANGSARI UBIKAYU-KACANG TANAH DI BANYUMAS Agros Vol. 18 No.2, Juli 216: 149-157 ISSN 1411-172 ANALISIS KOMPARATIF MONOKULTUR UBIKAYU DENGAN TUMPANGSARI UBIKAYU-KACANG TANAH DI BANYUMAS COMPARATIVE ANALYSIS BETWEEN CASSAVA MONOCULTURE AND INTERCROPPING

Lebih terperinci

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN 94 SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN Konfigurasi Model Hasil analisis sistem menunjukkan bahwa sistem pemberdayaan masyarakat perdesaan dalam klaster agroindustri minyak atsiri bersifat kompleks, dinamis, dan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian... DAFTAR ISI RIWAYAT HIDUP... i ABSTRAK... ii ABSTRACT... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. sampai dengan 30 tahun tergantung dengan letak topografi lokasi buah naga akan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. sampai dengan 30 tahun tergantung dengan letak topografi lokasi buah naga akan V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kelayakan Usahatani Buah Naga Buah naga merupakan tanaman tahunan yang sudah dapat berbuah 1 tahun sampai dengan 1,5 tahun setelah tanam. Buah naga memiliki usia produktif

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PRODUK KOPI HERBAL INSTAN TERPRODUKSI OLEH UD. SARI ALAM

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PRODUK KOPI HERBAL INSTAN TERPRODUKSI OLEH UD. SARI ALAM ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PRODUK KOPI HERBAL INSTAN TERPRODUKSI OLEH UD. SARI ALAM Financial Feasibility Study of Herbal Instan Coffee Produced by UD. Sari Alam Hilda Rosmalia Saida 1), Nurhayati Nurhayati

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

III. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan III. METODELOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang dipergunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 61 HASIL DAN PEMBAHASAN Sistem manajemen ahli model SPK agroindustri biodiesel berbasis kelapa sawit terdiri dari tiga komponen utama yaitu sistem manajemen basis data, sistem manajemen basis pengetahuan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Usahatani Usahatani adalah proses pengorganisasian faktor-faktor produksi yaitu alam, tenaga kerja, modal dan pengelolaan yang diusahakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. status suatu gejala yang ada. Data dikumpulkan disusun, dijelaskan dan kemudian

METODE PENELITIAN. status suatu gejala yang ada. Data dikumpulkan disusun, dijelaskan dan kemudian III. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Desa Kebonagung Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul dengan menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. penerimaan yang diperoleh petani kedelai, pendapatan dan keuntungan yang

III. METODE PENELITIAN. penerimaan yang diperoleh petani kedelai, pendapatan dan keuntungan yang III. METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat kuantitatif, dalam pembahasannya lebih ditekankan pada biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses produksi, input yang digunakan, penerimaan yang diperoleh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur 47 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan alur berfikir dalam melakukan penelitian berdasarkan tujuan penelitian. Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Peranan Kredit dalam Kegiatan Usahatani Ada dua sumber permodalan usaha yaitu modal dari dalam (modal sendiri) dan modal dari luar (pinjaman/kredit).

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL USAHA BUDIDAYA IKAN KOI DI KECAMATAN NGLEGOK KABUPATEN BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

ANALISIS FINANSIAL USAHA BUDIDAYA IKAN KOI DI KECAMATAN NGLEGOK KABUPATEN BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR ANALISIS FINANSIAL USAHA BUDIDAYA IKAN KOI DI KECAMATAN NGLEGOK KABUPATEN BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Komoditas Caisin ( Brassica rapa cv. caisin)

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Komoditas Caisin ( Brassica rapa cv. caisin) II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Komoditas Caisin (Brassica rapa cv. caisin) Caisin (Brassica rapa cv. caisin) merupakan tanaman yang termasuk ke dalam suku kubis-kubisan atau sawi-sawian (Brassicaceae/Cruciferae).

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA)

III. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA) III. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Kegiatan Tugas Akhir (TA) akan dilaksanakan pada lahan kosong yang bertempat di Dusun Selongisor RT 03 / RW 15, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xvi. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xvi. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xx BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah...

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian,

III. METODE PENELITIAN. memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian, 44 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar Konsep dasar merupakan pengertian mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian, mencakup: Usahatani

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu 4.2 Data dan Instrumentasi

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu 4.2 Data dan Instrumentasi IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive) dengan alasan bahwa lokasi tersebut adalah salah satu lokasi pengembangan pertanian porduktif

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Capital Budgeting, Payback period, Net present value, Internal Rate of Return, Profitability indeks.

ABSTRACT. Keywords: Capital Budgeting, Payback period, Net present value, Internal Rate of Return, Profitability indeks. ABSTRACT This research aimed to assess whether a proposed investment or business development is not feasible based on the results of the analysis using the method of capital budgeting. The method used

Lebih terperinci

DAMPAK TEKNOLOGI MULSA PLASTIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI TOMAT

DAMPAK TEKNOLOGI MULSA PLASTIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI TOMAT EPP.Vo. 7. No 1. 2010 : 14-19 14 DAMPAK TEKNOLOGI MULSA PLASTIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI TOMAT (Lycopersicum Esculentum L. Mill) DI DESA BANGUNREJO KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Di Indonesia, tanaman jagung sudah dikenal sekitar 400 tahun yang lalu, didatangkan oleh orang Portugis dan Spanyol. Daerah sentrum produksi jagung di Indonesia

Lebih terperinci

PENGENALAN ANALISIS KELAYAKAN USAHA TANI PADI SAWAH DI DESA KEBUN KELAPA KECAMATAN SECANGGANG KABUPATEN LANGKAT

PENGENALAN ANALISIS KELAYAKAN USAHA TANI PADI SAWAH DI DESA KEBUN KELAPA KECAMATAN SECANGGANG KABUPATEN LANGKAT Volume 23 No. 1, Januari Maret 2017 p-issn: 0852-2715 e-issn: 2502-7220 PENGENALAN ANALISIS KELAYAKAN USAHA TANI PADI SAWAH DI DESA KEBUN KELAPA KECAMATAN SECANGGANG KABUPATEN LANGKAT Endang Sari Simanullang

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT USAHA TANI TERUNG DI DESA TULUNGSARI KECAMATAN SUKAMAJU KABUPATEN LUWU UTARA. Intisari

ANALISIS BREAK EVEN POINT USAHA TANI TERUNG DI DESA TULUNGSARI KECAMATAN SUKAMAJU KABUPATEN LUWU UTARA. Intisari ANALISIS BREAK EVEN POINT USAHA TANI TERUNG DI DESA TULUNGSARI KECAMATAN SUKAMAJU KABUPATEN LUWU UTARA Dosen Fakultas Pertanian Universitas Andi Djemma Palopo Email : intisarilatief@gmail.com Abstrak Konsep

Lebih terperinci

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN 7.1. Penerimaan Usahatani Kedelai Edamame Analisis terhadap penerimaan usahatani kedelai edamame petani mitra PT Saung Mirwan

Lebih terperinci

layak atau tidak maka digunakan beberapa metode dengan harapan mendapatkan

layak atau tidak maka digunakan beberapa metode dengan harapan mendapatkan BAB V PEMBAHASAN 5.1 Umum Analisis kelayakan investasi proyek jalan tol pada dasaraya adalah mencoba mengkaji ulang suatu rencana penanaman sejumlah uang dengan memperhatikan manfaat yang dinikmati oleh

Lebih terperinci

VI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR DI DESA CIKARAWANG

VI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR DI DESA CIKARAWANG VI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR DI DESA CIKARAWANG Usahatani ubi jalar di Desa Cikarawang menurut bentuk dan coraknya tergolong ke dalam usahatani perorangan dimana pengelolaannya dilakukan

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERHOTELAN BERBASIS WEB PADA PT XYZ

EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERHOTELAN BERBASIS WEB PADA PT XYZ EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERHOTELAN BERBASIS WEB PADA PT XYZ Suryanto Program Information System Audit, School of Information System, BINUS University, Jakarta Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebun

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci