PENGEMBANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN KELAYAKAN EKONOMI DAN FINANSIAL BAGI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN KELAYAKAN EKONOMI DAN FINANSIAL BAGI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH"

Transkripsi

1 1 PENGEMBANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN KELAYAKAN EKONOMI DAN FINANSIAL BAGI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH Natalia Pinesti / Dr. Wahyu Kusuma R., ST., MT Program Magister Manajemen Sistem Informasi, Universitas Gunadarma Jl. Kenari no. 13, Jakarta Pusat leeya_cuble@yahoo.com ABSTRAK Permasalahan UMKM yang berkaitan dengan sumber daya manusia, manajemen, akses pemberian dana, dan informasi teknologi membuat para pengusaha UMKM sulit untuk membangun simbiosis yang harmonis dengan pihak intermediary. Salah satu upaya yang dapat dikembangkan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menyusun sebuah pedoman pengambilan keputusan pengembangan investasi UMKM berbasis teknologi yaitu sistem penunjang keputusan (decision support system atau DSS). Metode pengembangan sistem yang digunakan yakni metode RAD dengan menggunakan Dotnet Framework dan XML. Sedangkan untuk merancang sistem digunakan perancangan berbasiskan UML. Pelaku UMKM dapat mengukur tingkat kelayakan dengan melihat masing-masing aspek kelayakan meliputi aspek pemasaran, aspek produksi, aspek manajemen SDM, aspek lingkungan serta aspek keuangan. Output dari aplikasi DSS ini adalah analisis bisnis dari masing-masing aspek kelayakan tersebut yakni analisis pemasaran, produksi, manajemen SDM, lingkungan serta analisis keuangan. Dengan adanya Aplikasi DSS ini, diharapkan dapat memberikan efektifitas dan efisiensi bagi para pelaku bisnis UMKM dalam melakukan pengambilan keputusan terutama dalam hal perluasan atau pengembangan usaha dari UMKM itu sendiri. Kata Kunci : DSS, SPK, UMKM, Kelayakan, Ekonomi, Finansial. PENDAHULUAN Latar Belakang Eksistensi UMKM dalam perekonomian Indonesia cukup dominan dan signifikan namun bagi pihak intermediary, ternyata semangat pengembangan UMKM masih sangat canggung untuk ditanggapi, pengembangan UMKM masih sangat sulit menjadi primadona portfolio investasi yang mampu meningkatkan nilai bagi para pemegang saham. Di sisi lain, permasalahan UMKM yang berkaitan dengan sumber daya manusia, manajemen, akses pemberian dana, informasi teknologi dan akses pasar membuat para pengusaha UMKM sulit untuk membangun simbiosis yang harmonis

2 2 dengan pihak intermediary. Berkenaan dengan hal tersebut maka perlu dirancang sebuah sistem penunjang dalam pengambilan keputusan untuk melihat kelayakan ekonomi dan finansial bisnis UMKM yang dapat direplikasikan untuk usaha yang sejenis pada wilayah-wilayah di Indonesia, sehingga keputusan pengembangan dan pemberdayaan usaha ini dapat dijalankan secara akurat dan teliti. Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan sebuah sistem penunjang keputusan sebagai sarana pendukung yang dapat memberikan efisiensi, efektifitas, kemudahan dalam proses pengambilan keputusan, lebih mudah, lebih tepat serta mempermudah dalam menemukan dan mengenali berbagai peluang dan hambatan yang dihadapi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah dalam mengembangkan bisnisnya. TINJAUAN PUSTAKA Decision Support System Decision Support System (DSS) adalah adalah sistem berbasis komputer yang interaktif, DSS membantu manajer atau pengambil keputusan dalam menggunakan dan memanipulasi data, menggunakan daftar periksa (checklist), dan membuat serta menggunakan model matematik untuk menyelesaikan masalah-masalah yang terstruktur. Komponen DSS memiliki empat komponen utama, seperti terlihat pada gambar 1 dibawah ini. Studi Kelayakan Ekonomi Gambar 1. Komponen DSS Studi kelayakan ekonomi adalah studi atau gambaran atas efisiensi penggunaan sumber daya (input) dengan manfaat (outcome) yang diperoleh dalam pelaksanaan suatu usaha atau bisnis dalam hal ini UMKM. Studi kelayakan ini dapat mencakup berbagai aspek diantaranya adalah aspek produksi, aspek pasar, dan aspek manajemen SDM. Studi Kelayakan Finansial Kelayakan finansial dapat diukur dari berbagai kriteria, yang dalam hal ini menggunakan; analisis break even point, benefit/cost ratio, payback periods, net present value, profitability index,dan internal rate of return.

3 3 METODE PENELITIAN Tahap investigasi sistem Tahap ini dimaksudkan untuk menginvestigasi bidang usaha yang terdapat di UMKM, elemen-elemen yang terdapat dalam kelayakan ekonomi dan finansial, variabel-variabel yang mempengaruhi kelayakan ekonomi dan finansial, kategori kelayakan ekonomi, serta hal-hal apa yang diperlukan dalam pengembangan aplikasi Decision Support System untuk kelayakan ekonomi dan finansial. Tabel 1. Variabel penentu dalam Aspek Pemasaran INFORMASI ATAU DATA III. Aspek Pemasaran KETERANGAN E. Aspek Pemasaran Kelayakan ekonomi dari aspek pemasaran, seperti tingkat kualitas barang, tingkat barang yang dijual rusak, tingkat permintaan barang, kondisi siklus hidup usaha, tingkat keragaman barang yang dijual, spesifikasi barang, tingkat harga barang, teknik penetapan harga, tingkat sensitifitas harga jual, faktor yang mempengaruhi tingkat harga jual, wilayah penjualan, jalur penjualan, rantai penjualan, tingkat penguasaan pasar, posisi perusahaan dalam pasar, segmentasi pasar, penempatan pasar, serta kegiatan promosi. Tahap analisa kebutuhan sistem Data-data yang diinput dalam aplikasi akan diolah untuk mengeluarkan informasi kelayakan ekonomi dengan 3 kategori yaitu Layak, Cukup Layak dan Tidak Layak. Data-data hasil inputan yang telah diinput akan dianalisa dan diolah dengan menggunakan distibusi frekuensi. Tahap Desain Sistem Beberapa hal yang dilakukan pada tahapan desain sistem secara spesisfik antara lain : Perancangan UML, Perancangan atau desain dari menu program (menu design), Model masukan (input design), Model keluaran (output design). Tahap Pengembangan Sistem Metode pengembangan sistem yang digunakan untuk pembuatan aplikasi ini adalah dengan menggunakan metode RAD (Rapid Application Development) dengan menggunakan Dotnet Framework sebagai lingkungan pengembangan system.

4 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Sistem Analisis sistem merupakan suatu proses untuk memahami sistem yang ada dengan menganalisis jabatan dan uraian tugas, proses ketentuan atau aturan yang ada. Analisis Jabatan dan Uraian Tugas Proses pemasukan data-data pada sistem dilakukan oleh staf keuangan UMKM dengan menginput aspek ekonomi yaitu aspek pemasaran, aspek produksi, aspek manajemen SDM, aspek lingkungan dan aspek keuangan seperti Cash Flow, Break Event Point, Benefit Cost Ratio, Payback Period, Net Present Value, Profitability Index dan Internal Rate of Return. Setelah staf keuangan memasukkan data, lalu hasil atau output akan diberikan kepada pihak pengambil keputusan guna mengambil keputusan dalam memperluas usaha UMKM yang bersangkutan. Analisis Proses Analisis proses menggambarkan rangkaian tugas yang harus diselesaikan menurut aturan-aturan tertentu untuk mendapatkan suatu hasil. Analisis proses meliputi proses penginputan data-data aspek ekonomi dan finansial, analisis keluaran atau output, serta analisis batasan atau ketentuan. Proses Penginputan Data-data Aspek Ekonomi dan Finansial Dalam melakukan studi kelayakan ekonomi dan finansial, terlebih dahulu dilakukan proses penginputan data-data yang diperlukan, data-data yang diinput dapat dilihat pada tabel variabel dibawah ini. Tabel 2. Variabel Aspek Pemasaran (Produk) Variabel Pertanyaan Option Score E1 Tingkat kualitas produk yang dihasilkan perusahaan 1. Rendah 1 2. Sedang 2 3. Tinggi 3 E2 Tingkat produk yang rusak atau cacat 1. Tinggi 1 2. Sedang 2 3. Rendah 3 E3 Tingkat permintaan terhadap produk yang dihasilkan perusahaan 1. Kecil 1 2. Sedang 2 3. Tinggi 3 E4 Level siklus hidup produk perusahaan 1. Tahap Perkenalan 1 2. Tahap Penurunan 2 3. Tahap Pertumbuhan 3 4. Tahap Kedewasaan 4 E5 Tingkat diversifikasi produk perusahaan 1. Sedikit 1 2. Sedang 2 3. Banyak 3

5 5 Total Pendapatan Biaya produksi : a. Bahan baku b. Bahan Penolong c. Upah tenaga kerja Total biaya operasional Biaya lainnya Tabel 3. Aspek Finansial (Pendapatan dan Biaya) Uraian Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun ke-n a. Biaya gaji pegawai b. Biaya Listrik c. Biaya Telpon d. Biaya Air e. Biaya transport f. Pemeliharaan g. Biaya penyusutan Biaya lainnya, sebutkan: i. Hasil Analisis Bisnis Setelah data aspek ekonomi diinput, maka diharapkan output yang dihasilkan sesuai dengan tujuan bisnis. Berikut ini adalah tabel keluaran analisis bisnis dari studi kelayakan ekonomi yang merupakan kesimpulan secara menyeluruh dari kuisoner atau variabel yang telah dijawab atau diinput pada tiap-tiap aspek. Tabel 4. Keluaran Aspek Pemasaran (Produk) Tipe Indikator Warna Analisis Bisnis Tidak Layak Merah Kualitas produk perlu ditingkatkan dan menekan tingkat produk yang dijual gagal atau cacat, perlu dilakukan diversifikasi produk sehingga produk yang dijual terdifferensiasi. Cukup Layak Kuning Kualitas produk masih perlu ditingkatkan dan tetap menekan tingkat produk yang dijual gagal atau cacat, masih perlu dilakukan diversifikasi produk sehingga produk yang dijual semakin terdifferensiasi. Layak Hijau Kualitas produk yang dijual sudah sangat baik, dan dipertahankan tingkat produk yang dijual gagal atau cacat yang rendah, diversifikasi produk yang dijual dipertahankan produk yang dijual tetap terdifferensiasi

6 6 Perancangan UML Use Case Staff Keuangan Staff keuangan bertugas untuk memasukkan data-data aspek ekonomi dan finansial. Data-data tersebut adalah profil perusahaan, profil usaha, aspek pemasaran, aspek produksi, aspek manajemen SDM, dan aspek lingkungan. Use Case Decision Maker Gambar 2. Use Case Staff Keuangan Decision maker dapat melakukan analisis bisnis usaha yang bersangkutan dengan melihat data yang telah diinput staff keuangan. Analisis bisnis yang terdapat dalam aplikasi yaitu analisis bisnis pemasaran, analisis bisnis produksi, analisis bisnis manajemen SDM, analisis bisnis lingkungan dan analisis bisnis keuangan. Gambar 3. Use Case Decision Maker

7 7 Activity Diagram Staff Keuangan Gambar 4. Activiy Diagram Staff Keuangan

8 8 Activity Diagram Decision Maker Gambar 5. Activiy Diagram Decision Maker Flowchart Flowchart atau alur data yang digunakan dalam aplikasi DSS untuk menghitung kelayakan ekonomi dari inputan kuisoner pada masing-masing halaman aspek dapat dilihat pada Gambar 8 dibawah ini.

9 9 Gambar 6. Flowchart Keterangan Gambar : K = Kuisoner i = Interval Max = Total Kuisoner Maximum R1 = Batas Kelas Pertama Min = Total Kuisoner Minimum R2 = Batas Kelas Kedua r = Range N = Nilai Kuisoner Struktur Hirarki Struktur hirarki yang terdapat dalam aplikasi DSS studi kelayakan ekonomi dan finansial dapat dilihat pada Gambar 9 dibawah ini.

10 10 Gambar 7. Struktur Hirarki Aplikasi Rancangan Input dan Output Rancangan input dan output sangan berperan dalam membangun sistem atau aplikasi, dengan berpedoman pada perancangan input dan output, maka pengembangan sistem atau aplikasi akan menjadi lebih mudah dan terarah. Berikut ini adalah salah satu rancangan input dan output dari aplikasi DSS.

11 11 Gambar 8. Rancangan Input (Halaman Aspek Pemasaran) Gambar 9. Rancangan Output (Halaman Analisis Pemasaran) Tampilan Antar Muka Begitu aplikasi diinstal dan siap digunakan, maka user dapat langsung menjalankan aplikasi dan masuk ke dalam aplikasi DSS. Berikut ini adalah tampilan antar muka dari aplikasi DSS dan penjelasan dari aplikasi yang sekaligus merupakan testing secara offline untuk mengetahui apakah data-data yang diinput sesuai dengan output yang diharapkan.

12 12 Gambar 10. Tampilan Halaman Aspek Lingkungan Gambar 11. Halaman Analisis Pemasaran

13 13 Gambar 12. Halaman Aspek Keuangan 7 (Aset) Gambar 13. Halaman Bisnis Keuangan 2 (BEP)

14 14 KESIMPULAN DAN SARAN Aplikasi DSS kelayakan ekonomi dan finansial sebagai sarana pendukung pelaku UMKM diharapkan dapat memudahkan dalam mengukur tingkat kelayakan dengan melihat aspek-aspek kelayakan yang terdapat dalam aplikasi DSS ini yaitu aspek pemasaran, produksi, manajemen SDM, lingkungan serta aspek keuangan, disamping itu pelaku juga dapat melihat analisis bisnis dari masing-masing aspek sebagai output atau keluaran aplikasi. Aplikasi DSS ini dibangun dengan menggunakan Dotnet Framework sedangkan untuk penyimpanan data, aplikasi DSS ini menggunakan konsep penyimpanan dengan XML. Saran-saran yang mungkin berguna dalam pengembangan aplikasi DSS ini yaitu aplikasi DSS ini diharapkan tidak hanya menunjang pengambilan keputusan dalam menelaah studi kelayakan dari aspek ekonomi dan finansial saja, namun juga aspekaspek lainnya seperti hukum, budaya, dan sosial. Aplikasi DSS ini akan dikembangkan menjadi aplikasi online atau website sehingga para pelaku UMKM dan lembagalembaga terkait lainnya dapat mengakses secara online tanpa terbatas waktu dan tempat. DAFTAR PUSTAKA Agustinus, Noertjahyana Studi Analisis Rapid Application Development Sebagai Salah Satu Alternatif Metode Pengembangan Perangkat Lunak. Jurnal Informatika vol. 3 No. 2. hal Jakarta Anonim SilkPerformer.NET Framework Developer Guide. Borland Software Corporation. California. Gaspertz, Vincent Manajemen Kualitas dalam Industri Jasa. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Husein, Umar Studi Kelayakan Bisnis Edisi 3. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Myer, J. N Analisa Neraca dan Laba-Rugi Azas-azas dan Tehnik. Aksara Baru. Jakarta. Scott,W. Ambler The Elements of UML 2.0 Style. Ambysoft. Canada. Sprague, Jr Decision support systems (3rd ed.). Prentice-Hall, Inc. USA Sugianto Effendy Perancangan Tools untuk membuat XML Schema. National Conference Journal: Design and Application of Technology 2008.

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xvi. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xvi. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xx BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah...

Lebih terperinci

IV. PEMODELAN SISTEM. A. Konfigurasi Sistem EssDSS 01

IV. PEMODELAN SISTEM. A. Konfigurasi Sistem EssDSS 01 IV. PEMODELAN SISTEM A. Konfigurasi Sistem EssDSS 01 Sistem penunjang keputusan pengarah kebijakan strategi pemasaran dirancang dalam suatu perangkat lunak yang dinamakan EssDSS 01 (Sistem Penunjang Keputusan

Lebih terperinci

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si Aspek Keuangan Dosen: ROSWATY,SE.M.Si PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang

Lebih terperinci

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM.  LOGO Manajemen Investasi Febriyanto, SE, MM. www.febriyanto79.wordpress.com LOGO 2 Manajemen Investasi Aspek Keuangan Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat. PT Trikarya Idea Sakti selaku Developer telah

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat. PT Trikarya Idea Sakti selaku Developer telah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Banyaknya investasi proyek yang gagal, baik pada tahap pembangunan maupun tahap operasi, membuat perlunya ketepatan dan ketelitian dalam tahap analisis kelayakan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam suatu bentuk kesatuan dengan mempergunakan

Lebih terperinci

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha ANALISIS BISNIS DAN STUDI KELAYAKAN USAHA MAKALAH ARTI PENTING DAN ANALISIS DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS OLEH ALI SUDIRMAN KELAS REGULER 3 SEMESTER 5 KATA

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan milik Bapak Sarno yang bertempat di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian pada Koperasi Simpan Pinjam SEJAHTERA yang terletak di Jl. Sejahtera No 1, Kecamatan Limpung, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini pertumbuhan usaha waralaba (franchise) di Indonesia diperkirakan semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. ini pertumbuhan usaha waralaba (franchise) di Indonesia diperkirakan semakin pesat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini bisnis waralaba di indonesia semakin banyak dan berkembang, terutama bisnis waralaba kuliner yang saat ini semakin diminati. Berkembangnya usaha waralaba di

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH STUDI KELAYAKAN BISNIS

SILABUS MATA KULIAH STUDI KELAYAKAN BISNIS A. IDENTITAS MATA KULIAH Program Studi : Ekonomi Akuntansi Mata Kuliah Kode Bobot Kelas Semester Prasyarat Deskripsi singkat Standar Kompetensi : Studi Kelayakan Bisnis : AK304 : 3 (tiga) sks : AK-4 :

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin dilirik oleh para penghobi burung kicauan diberbagai daerah.

BAB I PENDAHULUAN. semakin dilirik oleh para penghobi burung kicauan diberbagai daerah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beternak burung kicauan seperti lovebird (Agapornis) saat ini semakin dilirik oleh para penghobi burung kicauan diberbagai daerah. Meroketnya harga jual lovebird juga

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Pada bab 5 ini mengenai aspek keuangan Ngemilbingits, dan menjelaskan mengenai kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas dan penilaian kelayakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri (HTI) sebagai solusi untuk memenuhi suplai bahan baku kayu. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Industri (HTI) sebagai solusi untuk memenuhi suplai bahan baku kayu. Menurut BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Penurunan produktivitas hutan alam telah mengakibatkan berkurangnya suplai hasil hutan kayu yang dapat dimanfaatkan dalam bidang industri kehutanan. Hal ini mendorong

Lebih terperinci

ASPEK KEUANGAN UNTUK BISNIS AWAL

ASPEK KEUANGAN UNTUK BISNIS AWAL ASPEK KEUANGAN UNTUK BISNIS AWAL Hadi Paramu FEB UNEJ APA ASPEK KEUANGAN DALAM BISNIS? Ada dua kegiatan penting dalam pengelo-laan keuangan bisnis: Penggalian dana: darimana dana bisnis diperoleh dari

Lebih terperinci

PEMODELAN SISTEM 6.1. KONFIGURASI MODEL

PEMODELAN SISTEM 6.1. KONFIGURASI MODEL VI. PEMODELAN SISTEM 6.1. KONFIGURASI MODEL Sistem Penunjang Keputusan Perencanaan Pengembangan Agroindustri Manggis dirancang dan dikembangkan dalam suatu paket perangkat lunak ng diberi nama mangosteen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek penelitian yang akan diangkat pada penelitian ini adalah Perencanaan budidaya ikan lele yang akan berlokasi di Desa Slogohimo, Wonogiri.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce. YUMMY CATERING. Keunggulan YUMMY CATERING dibandingkan

BAB III METODE PENELITIAN. pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce. YUMMY CATERING. Keunggulan YUMMY CATERING dibandingkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang diambil adalah di Semarang. Dengan beberapa pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce Vita Bistro yang bergerak

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN KONSEPTUAL Gambir merupakan salah satu produk ekspor Indonesia yang prospektif, namun hingga saat ini Indonesia baru mengekspor gambir dalam bentuk gambir asalan.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan Kriteria Optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan investasi dalam membeli mesin produksi baru adalah dengan melakukan penghitungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan yang baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik dari segi materi maupun waktu. Maka dari

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN BAB 5 ANALISIS KEUANGAN 5.1. Ekuitas Ekuitas adalah modal kepemilikan yang diinvestasikan dalam suatu usaha. Vraniolle merupakan badan perorangan dengan modal yang berasal dari pemilik. Ekuitas modal pemilik

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 61 HASIL DAN PEMBAHASAN Sistem manajemen ahli model SPK agroindustri biodiesel berbasis kelapa sawit terdiri dari tiga komponen utama yaitu sistem manajemen basis data, sistem manajemen basis pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat cepat telah membawa manusia memasuki kehidupan yang berdampingan dengan informasi dan teknologi itu sendiri. Yang berdampak pada

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, banyak perusahaan yang melakukan inovasi-inovasi agar kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, banyak perusahaan yang melakukan inovasi-inovasi agar kondisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini, banyak perusahaan yang melakukan inovasi-inovasi agar kondisi perusahaannya tetap dalam keadaan sehat. Dengan kondisi perusahaan yang sehat, maka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan aplikasi berbasis web sangat maju dan pesat penggunaannya dimana saat ini digunakan untuk mengelola data dan sistem secara baik. Pada era ini,

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Menurut Husnan dan Suwarsono (2000), proyek pada dasarnya merupakan kegiatan yang menyangkut pengeluaran modal (capital

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENGADAAN MESIN CETAK OFFSET SEPARASI PADA PERCETAKAN PT PATENT PROCESS

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENGADAAN MESIN CETAK OFFSET SEPARASI PADA PERCETAKAN PT PATENT PROCESS ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENGADAAN MESIN CETAK OFFSET SEPARASI PADA PERCETAKAN PT PATENT PROCESS Gideon Hansen - 0600659515 ABSTRAK Penulisan skripsi ini membahas mengenai rencana pengadaan mesin cetak

Lebih terperinci

BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI

BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI 4.1 Kelayakan Teknis Selama menggunakan web, belum menemukan suatu kendala teknis yang berarti. Semua masalah teknis,

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Alat Penelitian

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Alat Penelitian 27 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini didahului dengan penelitian awal dan survei lapangan di PPN Kejawanan, Kota Cirebon, Jawa Barat pada awal bulan Maret 2012. Selanjutnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perumahan Hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seluruhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI DAN KEUANGAN USAHA IKAN LELE ASAP DI PEKANBARU. Universitas Padjajaran. Indo Yama Nasarudin

ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI DAN KEUANGAN USAHA IKAN LELE ASAP DI PEKANBARU. Universitas Padjajaran. Indo Yama Nasarudin Jurnal Etikonomi Vol. 12 No. 2 Oktober 2013 ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI DAN KEUANGAN USAHA IKAN LELE ASAP DI PEKANBARU Indo Yama Nasarudin Universitas Padjajaran Abstract. Feasibility Analysis of Economic

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri perikanan merupakan kegiatan terorganisir yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan serta lingkungannya, mulai dari pra

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA KEDAI MINUMAN LILIPUT BUBBLE

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA KEDAI MINUMAN LILIPUT BUBBLE STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA KEDAI MINUMAN LILIPUT BUBBLE Nama : Adi Putro Nugroho NPM : 10210156 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing:Ir. Titiek Irewati,MM BAB I

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI INVESTASI SISTEM MESIN BAGIAN PRODUKSI PT. INTERWORLDSTEELMILLSDENGAN MENGGUNAKAN METODE CBA (COST BENEFIT ANALYSIS)

BAB 4 EVALUASI INVESTASI SISTEM MESIN BAGIAN PRODUKSI PT. INTERWORLDSTEELMILLSDENGAN MENGGUNAKAN METODE CBA (COST BENEFIT ANALYSIS) BAB 4 EVALUASI INVESTASI SISTEM MESIN BAGIAN PRODUKSI PT. INTERWORLDSTEELMILLSDENGAN MENGGUNAKAN METODE CBA (COST BENEFIT ANALYSIS) 4.1 Langkah Langkah Analisis Pada bab ini akan dijelaskan mengenai analisa

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis finansial bertujuan untuk menghitung jumlah dana yang diperlukan dalam perencanaan suatu industri melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan

Lebih terperinci

IV. ANALISA FAKTOR KELAYAKAN FINANSIAL

IV. ANALISA FAKTOR KELAYAKAN FINANSIAL 32 IV. ANALISA FAKTOR KELAYAKAN FINANSIAL 4.1. Identifikasi Indikator Kelayakan Finansial Pada umumnya ada enam indikator yang biasa dipertimbangkan untuk dipakai dalam penilaian kelayakan finansial dari

Lebih terperinci

A. Kerangka Pemikiran

A. Kerangka Pemikiran III. METODOLOGI A. Kerangka Pemikiran Analisis kelayakan pendirian industri bioinsektisda Bta di Bogor merupakan analisis yang dilakukan sebagai bagian dari tahap pra invetasi pada proyek pembangunan industri

Lebih terperinci

Gambar 9 Sistem penunjang keputusan pengembangan klaster agroindustri aren.

Gambar 9 Sistem penunjang keputusan pengembangan klaster agroindustri aren. 44 V. PEMODELAN SISTEM Dalam analisis sistem perencanaan pengembangan agroindustri aren di Sulawesi Utara menunjukkan bahwa terdapat berbagai pihak yang terlibat dan berperan didalam sistem tersebut. Pihak-pihak

Lebih terperinci

APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI ALAT BANTU PENGAMBIL KEPUTUSAN PADA PROSES PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PRODUKSI UNTUK PERUSAHAAN SEPATU

APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI ALAT BANTU PENGAMBIL KEPUTUSAN PADA PROSES PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PRODUKSI UNTUK PERUSAHAAN SEPATU APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI ALAT BANTU PENGAMBIL KEPUTUSAN PADA PROSES PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PRODUKSI UNTUK PERUSAHAAN SEPATU Agustinus Noertjahyana, Sugiarto Prawiradirja Jurusan Teknik

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Spa adalah salah satu alternatif pilihan masyarakat Bandung untuk melepaskan lelah. Melihat hal ini, pengusaha Delta Spa di Jakarta berminat mengembangkan usaha spa pria di Bandung, karena belum

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Restoran Pastel and Pizza Rijsttafel yang terletak di Jalan Binamarga I/1 Bogor. Pemilihan tempat penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK DAN KEUANGAN ONLINE PADA PERGURUAN TINGGI

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK DAN KEUANGAN ONLINE PADA PERGURUAN TINGGI ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK DAN KEUANGAN ONLINE PADA PERGURUAN TINGGI Nurtriana Hidayati 1, Soiful Hadi 2 1,2 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas TeknologiInformasi dan Komunikasi,

Lebih terperinci

PEMODELAN SISTEM. Konfigurasi Model. Data Pengetahuan Model. Perumusan Strategi Bauran Pemasaran MEKANISME INFERENSI SISTEM PENGOLAHAN TERPUSAT

PEMODELAN SISTEM. Konfigurasi Model. Data Pengetahuan Model. Perumusan Strategi Bauran Pemasaran MEKANISME INFERENSI SISTEM PENGOLAHAN TERPUSAT PEMODELAN SISTEM Konfigurasi Model Rancang bangun model pengembangan industri kecil jamu dirancang dalam bentuk paket program komputer sistem manajemen ahli yang terdiri dari komponen : sistem manajemen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual III. METODE PENELITIAN Nilai tambah yang tinggi yang diperoleh melalui pengolahan cokelat menjadi berbagai produk cokelat, seperti cokelat batangan merupakan suatu peluang

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Vol. 1, No. 1, September 2016 ISSN

Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Vol. 1, No. 1, September 2016 ISSN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN TERBAIK PER TRIWULAN PT.CAHAYA FAJAR KALTIM PLTU EMBALUT TANJUNG BATU MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING Handri Murdianto *,1, Dyna Marisa Khairina

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram alir metode penelitian merupakan kerangka berpikir yang terdiri langkah-langkah penelitian yang disusun sebagai acuan penelitian. Diagram alir diperlukan agar penyusunan

Lebih terperinci

APLIKASI LAPORAN PENCAPAIAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI 1 PACITAN NASKAH PUBLIKASI

APLIKASI LAPORAN PENCAPAIAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI 1 PACITAN NASKAH PUBLIKASI APLIKASI LAPORAN PENCAPAIAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI 1 PACITAN NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Vika Trisnaningtyas 13.11.7477 kepada FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER)

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER) ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER) RENDI NUGROHO (5209100124) DOSEN PEMBIMBING : DR. APOL PRIBADI SUBRIADI, ST, MT OUTLINE Sekilas Tentang PT. TELKOM MSC (Maintenance

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI UJI KEPRIBADIAN MBTI BERBASIS ANDROID

RANCANG BANGUN APLIKASI UJI KEPRIBADIAN MBTI BERBASIS ANDROID RANCANG BANGUN APLIKASI UJI KEPRIBADIAN MBTI BERBASIS ANDROID Yonna Kaburuan 1), Steven Sentinuwo 2), Pinrolinvic Manembu ) Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Sam Ratulangi

Lebih terperinci

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Disarikan Gitman dan Sumber lain yang relevan Pendahuluan Investasi merupakan penanaman kembali dana yang dimiliki oleh perusahaan ke dalam suatu aset dengan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ii iii iv v vi vii

DAFTAR ISI. ii iii iv v vi vii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI DAFTAR TABEL..... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Agrifarm, yang terletak di desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1 ABSTRAK Seorang investor pemilik PT X menilai permintaan dan pangsa pasar di kota Bandung terlihat masih menjanjikan untuk bisnis Depot air Minum isi ulang AMIRA. Tetapi sebelum investor menanamkan modalnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini akan dijelaskan mengenai dasar-dasar dalam pembuatan laporan. Dasar-dasar tersebut yaitu latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, maksud

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Bisnis 2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Kata bisnis berasal dari bahasa Inggris busy yang artinya sibuk, sedangkan business artinya kesibukan. Bisnis dalam

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Desa Blendung, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Terkait penulisan skripsi ini, ada beberapa penulis terdahulu yang telah melakukan penelitian yang membahas berbagai persoalan mengenai analisis kelayakan usaha. Adapun skripsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap metode akuntansi pengendalian intern penjualan yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap metode akuntansi pengendalian intern penjualan yang digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini kita tidak asing lagi mendengar kata komputerisasi, sebuah sistem akan lebih efektif jika sudah terkomputerisasi. Selain itu penghematan waktu dan biaya akan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iv. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI...viii. DAFTAR TABEL...xii. DAFTAR GAMBAR...xiv. 1.1 Latar Belakang Penelitian...

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iv. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI...viii. DAFTAR TABEL...xii. DAFTAR GAMBAR...xiv. 1.1 Latar Belakang Penelitian... ABSTRAK Ekspansi merupakan salah satu bentuk penanaman investasi untuk meningkatkan keuntungan bagi perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan perhitungan dan perencanaan yang matang terlebih dahulu agar

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Analisis Kelayakan Usaha Analisis Kelayakan Usaha atau disebut juga feasibility study adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT Mekar Unggul Sari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan alasan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam era globalisasi ini, persaingan di dunia usaha semakin ketat. Sebuah perusahaan harus jeli dalam melihat peluang-peluang yang ada. Peluang tersebut digunakan oleh perusahaan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. Tahap Investigasi Sistem. Tahap Analisa Sistem. Tahap Perancangan Sistem. Tahap Penerapan Sistem. Tahap Pemeliharaan Sistem

III. METODOLOGI. Tahap Investigasi Sistem. Tahap Analisa Sistem. Tahap Perancangan Sistem. Tahap Penerapan Sistem. Tahap Pemeliharaan Sistem III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat telah meningkatkan persaingan dalam dunia bisnis. Ketersediaan informasi yang cepat, tepat dan akurat akan memperlancar

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 17 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Proyek adalah suatu kegiatan yang mengeluarkan uang atau biaya-biaya dengan harapan akan memperoleh hasil yang secara logika merupakan wadah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Kebutuhan Sistem Tahap analisis sistem merupakan salah satu usaha mengidentifikasi kebutuhan dan spesifikasi sistem yang akan diciptakan. Di dalamnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didaerah Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat. Penulis juga meneliti sejak Bulan Februari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didaerah Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat. Penulis juga meneliti sejak Bulan Februari BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam Penelitian ini penulis akan meneliti kelayakan pembukaan kantor cabang PT Trust Line Marine dalam bidang Keagenan kapal dan perluasan bisnisnya

Lebih terperinci

VII. RENCANA KEUANGAN

VII. RENCANA KEUANGAN VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PENGGILINGAN PADI UD. KILANG PADI BERSAMA DI KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PENGGILINGAN PADI UD. KILANG PADI BERSAMA DI KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PENGGILINGAN PADI UD. KILANG PADI BERSAMA DI KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. suatu badan usaha, instansi, individu atau perorangan.

BAB II LANDASAN TEORI. suatu badan usaha, instansi, individu atau perorangan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Aset Menurut Siregar (2004:178) aset adalah barang atau sesuatu barang yang mempunyai nilai ekonomi, nilai komersial atau nilai tukar yang dimiliki oleh suatu badan usaha, instansi,

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN BERPRESTASI BERDASARKAN KINERJA MENGGUNAKAN METODE ANALITYC HIERARCY PROCESS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN BERPRESTASI BERDASARKAN KINERJA MENGGUNAKAN METODE ANALITYC HIERARCY PROCESS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN BERPRESTASI BERDASARKAN KINERJA MENGGUNAKAN METODE ANALITYC HIERARCY PROCESS Iwan Rijayana 1), Lirien Okirindho 2) 1,2) Fakultas Teknik Universitas Widyatama

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS PERBENIHAN DAN KULTUR JARINGAN TANAMAN BAB XI PENGELOLAAN KEGIATAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS PERBENIHAN DAN KULTUR JARINGAN TANAMAN BAB XI PENGELOLAAN KEGIATAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS PERBENIHAN DAN KULTUR JARINGAN TANAMAN BAB XI PENGELOLAAN KEGIATAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Bisnis adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung di dalam bidang perniagaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Salah satu cara untuk menanggapi peluang tersebut adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Salah satu cara untuk menanggapi peluang tersebut adalah dengan Bab I pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Segala peluang yang bisa di dapat oleh perusahaan di masa-masa persaingan bisnis yang semakin ketat sekarang ini harus dimanfaatkan oleh pihak manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman sekarang ini, pertumbuhan perekonomian bertumbuh sangat pesat khususnya di Negara Indonesia, seiring dengan berkembangnya industri makro maupun mikro

Lebih terperinci

Aris Tjahyanto Program Studi Magister Management Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya

Aris Tjahyanto Program Studi Magister Management Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEMAHASISWAAN STUDI KASUS BIRO ADMINISTRASI KEMAHASISWAAN DAN ALUMNI (BAKA) PADA UNIVERSITAS KRISTEN PETRA SURABAYA Agustinus Noertjahyana Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet telah membawa banyak sekali dampak perubahan dimana perubahan tersebut ada yang negatif dan positif, namun bagaimana cara kita mengambil manfaatnya untuk menunjang

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Studi Kelayakan Proyek Proyek merupakan suatu kegiatan untuk membangun sistem yang belum ada. Sistem dibangun dahulu oleh proyek, kemudian dioperasionalkan

Lebih terperinci

Bab XIII STUDI KELAYAKAN

Bab XIII STUDI KELAYAKAN Bab XIII STUDI KELAYAKAN STUDI KELAYAKAN DIPERLUKAN 1. Pemrakarsa sebagai bahan pertimbangan a. Investasi - Merencanakan investasi - Merevisi investasi - Membatalkan investasi b. Tolak ukur kegiatan/investasi

Lebih terperinci

KETERANGAN PELAKSANAAN TUGAS AKHIR... III LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING...

KETERANGAN PELAKSANAAN TUGAS AKHIR... III LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... xi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR... ii SURAT KETERANGAN PELAKSANAAN TUGAS AKHIR... III LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... iv LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI...

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan

Lebih terperinci

Studi Kelayakan Pembukaan Cabang Baru Apotek Roxy Kaliabang

Studi Kelayakan Pembukaan Cabang Baru Apotek Roxy Kaliabang Studi Kelayakan Pembukaan Cabang Baru Apotek Roxy Kaliabang Nama : Adetia Apriyani NPM : 10213166 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Sri Mulianingsih, SE., M.Si LATAR BELAKANG MASALAH Di era globalisasi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Bisnis adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung di dalam bidang perniagaan

Lebih terperinci

APLIKASI PENCARIAN GEDUNG SERBAGUNA DI JAKARTA BERBASIS WEB

APLIKASI PENCARIAN GEDUNG SERBAGUNA DI JAKARTA BERBASIS WEB APLIKASI PENCARIAN GEDUNG SERBAGUNA DI JAKARTA BERBASIS WEB ERFIN WAHYU SAHPUTRO 41813010031 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2017 APLIKASI PENCARIAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Proses produksi kopi luwak adalah suatu proses perubahan berbagai faktor

III. METODE PENELITIAN. Proses produksi kopi luwak adalah suatu proses perubahan berbagai faktor III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup semua pengertian yang digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sesuai dengan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Komputer Program Studi Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2004 / 2005

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Komputer Program Studi Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2004 / 2005 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Komputer Program Studi Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2004 / 2005 PERANCANGAN MODEL BISNIS PENGELOLAAN SISTEM KOMPUTER UNTUK INDUS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup menarik dan menguntungkan tentu saja akan mendorong para pengusaha untuk masuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis di zaman globalisasi ini kian hari semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis di zaman globalisasi ini kian hari semakin ketat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Persaingan di dunia bisnis di zaman globalisasi ini kian hari semakin ketat. Untuk mempertahankan eksistensinya, suatu perusahaan harus mampu bersaing dengan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. (Desa Cogreg dan Desa Ciaruteun Ilir), Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan

IV. METODE PENELITIAN. (Desa Cogreg dan Desa Ciaruteun Ilir), Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan di lokasi penanaman JUN Unit Usaha Bagi Hasil- Koperasi Perumahan Wanabakti Nusantara (UBH-KPWN) Kabupaten Bogor

Lebih terperinci

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI AKADEMIK POLITEKNIK NEGERI MALANG MENGGUNAKAN METODE RAPID APPLICATION DEVELOPMENT (RAD)

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI AKADEMIK POLITEKNIK NEGERI MALANG MENGGUNAKAN METODE RAPID APPLICATION DEVELOPMENT (RAD) ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI AKADEMIK POLITEKNIK NEGERI MALANG MENGGUNAKAN METODE RAPID APPLICATION DEVELOPMENT (RAD) Pramana Yoga Saputra 1) dan Daniel Oranova Siahaan 2) 1) Program Studi Magister

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Metode Kelayakan Investasi Evaluasi terhadap kelayakan ekonomi proyek didasarkan pada 2 (dua) konsep analisa, yaitu analisa ekonomi dan analisa finansial. Analisa ekomoni bertujuan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PRODUK KOPI HERBAL INSTAN TERPRODUKSI OLEH UD. SARI ALAM

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PRODUK KOPI HERBAL INSTAN TERPRODUKSI OLEH UD. SARI ALAM ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PRODUK KOPI HERBAL INSTAN TERPRODUKSI OLEH UD. SARI ALAM Financial Feasibility Study of Herbal Instan Coffee Produced by UD. Sari Alam Hilda Rosmalia Saida 1), Nurhayati Nurhayati

Lebih terperinci

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL Analisis kelayakan finansial adalah alat yang digunakan untuk mengkaji kemungkinan keuntungan yang diperoleh dari suatu penanaman modal. Tujuan dilakukan analisis kelayakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pada AHASS Pasirkaliki Motor yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pada AHASS Pasirkaliki Motor yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pada AHASS Pasirkaliki Motor yang akan melakukan ekspansi di antara dua tempat yaitu Cimahi atau Soreang, maka penulis

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA NECIS LAUNDRY LATAR BELAKANG Saat ini perubahan ekonomi mempengaruhi gerak laju kegiatan kegiatan perekonomian yang berlangsung. Persaingan yang ketat, perkembangan ilmu

Lebih terperinci