|
|
- Yuliana Santoso
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 A. PENGERTIAN TES Secara harfiah, kata tes berasal dari bahasa prancis kuno : testum dengan arti: piring untuk menyisihkan logam-logam mulia (maksudnya dengan menggunakan alat berupa piring itu akan dapat diperoleh jenis-jenis logam mulia yang nilainya sangat tinggi) dalam bahasa inggris ditulis dengan test yang dalam bahasa indonesia diterjemahkan dengan tes, ujian, atau percobaan. Dalam (didieu tulisan arab). Tes adalah alat untuk memperoleh data tentang perilaku individu ( Allen dan Yen, 1979: 1). Karena itu, didalam tes terdapat sekumpulan pertanyaan yang harus dijawab atau tugas yang harus dikerjakan, yang akan memberikan informasi mengenai aspek psikologis tertentu ( sampel perilaku ) berdasarkan jawaban yang diberikan individu yang dikenai tes tersebut ( anastari, 1982:22 ). Pada buku psychological Testing, Anastari, ( 1982:22 ) menyatakan tes merupakan pengukuran yang obyektif dan standard. Cronbach menambahkan bahwa tes adalah prosedur yang sitematis guna mengobservasi dan memberi deskripsi sejumlah atau lebih ciri seseorang dengan bantuan skala numerik atau suatu sistem kategoris. Beberapa istilah yang berhubungan dengan tes, yaitu : I. Tes Merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Untuk melaksanakan tes ini tergantung dari petunjuk yang diberikan, misalnya melingkari salah satu huruf di depan pilihan jawaban. II. Testing Adalah keadaan pada waktu tes itu dilaksanakan. Dapat juga dikatakan saat pengambilan tes. III. Testee Adalah responden atau seseorang yang sedang mengerjakan tes. Bias juga disebut sebagai objek evaluasi. Orang-orang inilah yang akan diukur, baik mengenai kemampuan, minat, bakat, pencapaian, dan sebagainya. IV. Tester Adalah orang yang diserahi untuk melaksanakan pengambilan tes terhadap responden. Bisa juga disebut sebagai subjek evaluasi (tetapi adakalanya hanya orang yang ditunjuk oleh subjek evaluasi untuk melaksanakan tugasnya). B. PERSYARATAN TES Pada bagian permulaan buku ini telah disinggung bahwa mengukur panjang sisi meja dengan menggunakan karet ember yang diulur, sama halnya tidak mengukur. Apabila situasi ini kita pindahkan kepada pelaksanaan evaluasi atau tes, maka dapat disajikan dalam situasi berikut: a. Seorang guru yang belum berpengalaman menyusun tes, mengadakan tes bahasa indonesia. Kepada siswa diberikann sebuah bacaan panjang dan beberapa
2 pertanyaan yang dimaksud untuk mengukur kemampuan siswa menangkap isi bacaan tersebut, tetapi hanya meliputi bagian awal dari bacaan saja. b. Seorang guruyang sudah berpengalaman menyusun sebuah tes dengan baik. Kebetulan guru ini juga mengajar bahsa indonesia, ia memberikan sebuah bacaan dan diikuti dengan pertanyaan tentang isi bacaan. Setelah itu diiuti oleh deretan kata sukar yang harus diterangkan oleh siswa. Pada waktu pelaksanaan tes guru sakit da pengawas terhadap pelaksanaan tes diserahkan kepada kawanya, gurumembiarkanya anak-anak merundingkan jawaban pertanyaan tersebut. Dengan gambaran diatas situasi tes dapat ddengan cepat diambil kesimpulan bahwa keduanya merupakan contoh pelaksanaan tes yang tidak diharapkan, keduanya tidaak akan menghasilkan informasi yang baik tentang siswa. Dari contoh pertama, yang kurang bai adalah tesnya. Pertanyaan disusun kurang cermat, para siswa dibebaskan untuk memiih sendiri kata kata sukar dan menerangkanya. Sedangkan contoh kedua, tes yang disusun oleh guru baik dengan pengarahan dengan guru, yakni memberikan kata-kata sukar yang harus diterangkan dari guru, yakni memberikan kata-kata sukar yang harus diterangkan oleh siswa, guru dapat memperoleh informasi siswa mana yang sudah menguasai bahan dan siswa mana yang belum. Akan tetapi kesalahan terlelak pada pelaksanaan tesnya. Dari contoh dan keterangan semua dengan singkat dapat dikatakan bahwa sumber persyaratan tes didasarkan dua hal; Pertama: menyangkut mutu tes. Kedua: menyangkut pengadministrasian dalam pelaksanaan. Walaupun dalam pelaksanaan tes sudah di usahakan mengikuti aturan tentang suasana, cara, dan proosedur yang telah ditentukan namuntes itu sendiri mengandung kelemahan. Gilbert Sax (1980,31-42) menyebutkan beberapa kelemahan sebagai berikut: 1) Adakalanya tes menyinggung pribadi seseorang, misal dalam rumusan soal, pelaksanaan, maupun pengumuman hasil. Dalam kompetisi mau tidak mau harus ada yang dieliminasi, dan mereka tentu merasa tersinggung pribadinya. 2) Tes minimbulkan kecemasan sehingga memengaruhi hasil belajar yang murni. Tidak dapat dipungkiri bahwa tes akan menimbulkan suasana khusus yang mengakibatkan hal yang tidak sama antara oarang satu dengan yang lain. Di dalam penelitiannya, Kirkland (1971) menyimpulkan bahwa: a. Besar kecilnya kecemasan mempengaruhi murni dan tidaknya hasil belajar. b. Murid yang kurang pandai mempunyai kecemasan yang lebih besar dibandingkan dengan anak yang berkemampuan tinggi. c. Kebiasaan terhadap tipe tes dan pengadministrasian mengurangi timbulnya kecemasan dalam tes. d. Dalam kecemasan yang tinggi, murid akan mencapai hasil baik jika soalnya bersifat ingat, tetapi tidak baik jika soalnya pikiran. e. Timbulnya kecemasan sejalan dengan tingkatan kelas.
3 Banyak penelitian telah dilakukan oleh para ahli tentang kecemasan ini. Secara umum dapat disimpilkan bahwa bagaimanapun bebasnya suasana tes namun tampak bahwa penmpilan testee akan berbeda dengan jika pertamyaan dilakukan bukan dalam suasana tes. Didalam tes sering terdapat testee yang berusaha menutupi atau mengusir kecemasan dengan cara: menggigit kuku, mengetuk meja dan sebagainya. Mengingat bahwaa hasil tes dipergunkan unuk menentukan nasib seseorang maka guru harus sangat berhati-hati dalam memberikan pertimbangan. 3) Tes mengategorikan siswa secara tetap. Dengan mengikuti hasil tes pertama kadang-kadang orang lalu membedakan cap kepada siswa menurut kelompok. Misal A termasuk pandai, sedang, atau kurang. Sangat sukar bagi tester untuk mengubah predikat tersebut jika memang tidak sangat menyolok hasil dari tes berikutnya. 4) Tes tidak mendukung kecemerlangan dan daya kreasi siswa. Dengan rumusan soal tes yang komplek kadang-kadang siswa yang kurang pandai hanya melihat pada kalimat secara sepintas. Cara ini boleh jadi menguntungkan karena waktu yang disediakan tidak banyak habis terbuang. Siswa yang pandai, karena terlalu hati-hati mempertimbangkan susunan kalimat, dapat terjebak pada suatu butir tes dan mereka akan kehabisan waku. 5) Tes hanya mengukur aspek tingkah laku yang sangat terbatas. Manusia mempunyai seperangkat sifat yang tidak semuanya tepat diukur melalui tes. Tingkah laku sebagicermin dari sifat manusia adaklanya lebih cocok diketahui melalui pengalaman secara cermat. Beberapa sifat yang lain mungkin perlu diukur dengan berbagai instrumen yang bukan tes. C. FUNGSI TES 1. Tes Sebagai Pengukur Prestasi a. Tes prestasi belajar bertujuan untuk mengukur prestasi atau hasil yang telah dicapai oleh siswa dalam belajar. b. Sebagai bukti ada atau tidaknya peningkatan kemampuan peserta didik atau berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan. 2. Tes Sebagai Motivator dalam Belajar a. Feed back berupa nilai penting guna meningkatkan belajar (Thorndike, et.al., 1991). b. Siswa akan belajar lebih giat dan berusaha lebih keras apabila mereka mengetahui bahwa di akhir program yang sedang ditempuh akan diadakan tes untuk mengetahui nilai dan prestasi mereka. c. Tes kadang-kadang dianggap sebagai motivator ekstrinsik, bukan motivator intrinsik (Robert L. Ebel, 1979). d. Teori psikologi behaviorisme memandang bahwa hasil tes yang baik dan yang segera diketahui oleh siswa yg bersangkutan akan menjadi pengalaman yang menyenangkan (rewarning learning experience) dan mempunyai efek memperkuat dorongan untuk belajar kembali.
4 D. CIRI-CIRI TES YANG BAIK Ciri-ciri tes yang Baik Sebuah tes yang dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur, harus memenuhi persyaratan tes, yaitu memiliki: a. Validitas b. Reliabilitas c. Objektivitas d. Praktikabilitas e. Ekonomis a. Validitas Perlu diketahui perbedaan istilah validitas dengan valid. validitas merupakan sebuah jkata benda, sedangkan valid merupakan kata sifat. Dari pengalaman sehari-hari tidak sedikit siswa atau guru mengatakan tes ini baik karena sudah validitas, jelas kalimat tersebut tidak tepat.yang benar adalah tes ini sudah baik karena sudah valid atau tes ini baik karena memiliki validitas yang tinggi. Sebuah data dikatakan valid apabila sesuai dengan keadaan kenyataan. Sebagai contoh, si A pendek karena tingginya tidak lebih dari 140 cm. Data A ini dikatan valid apabila sesuai dengan kenyataan. Sebuah tes disebut valid apabila tes itu dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur, istilah valid, sangat sukar dicari gantinya. Ada istilah baru yang mulai diperkenalkan yaitu sahih sehingga validitas diganti menjadi kesahihan. Walupun istilah tepat belum dapat mencakup semua arti yang tersirat dalam kata valid dan kata tepat kadang-kadang digunakan dalam konteks yang lain, akan tetapi tambahan kata tepat dalam menerangkan kata valid dapat memeperjelas apa yang dimaksud. b. Reliabilitas Berasal dari kata reliable yang artinya dapat dipercaya. Kekacuan dalam penggunaan istilah reliabilitas merupakan kata benda, sedangkan kata reliabel merupakan kata sifat atau keadaan. Seorang dapat dikatakan dapat dipercaya jika seseorang selalu bicara tetap, tidak berubah- ubah. TABEL Jika para siswa diberikan tes yang sama pada waktu yang berlainan maka siswa akan tetap dalam urutan yang sama dalam kelompoknya.
5 Walaupun tampaknya hasil tes pada pengetesan kedua lebih baik akan tetapi karena kenaikanya dialamai oleh semua siswa maka tes yang digunakan dapat dikatakan memiliki reliabilitas yang tinggi.kenaikan tes yang kedua barang kali disebabkan oleh adanya pengalaman dari pertama. c. Objektivitas Berarti tidak adanya unsur pribadi yang mempengaruhi. Lawan dari objekif, artinya terdapat unsur pribadi yang masuk memengarihi. Sebuah tes dikatakan memiliki objekivitas apabila dalam melaksanakan tes itu tidak ada faktor subjektif yang memengaruhi. Hal ini terutama pada sistem skoringya. Ada dua fakor yangmemengaruhi subjektivitas dari sesuatu tes: 1. Bentuk tes. Tes berbentuk uraian, akan memberi banyak kemungkinan keda si penilai untuk memberikan peniliaian menurut caranya sendiri. Dengan demikian maka hasil dari seorang siswa yang mengerjakan soal dari sebuah tes, akan dapat berbeda apabika dinilai oleh dua orang penilai. Itulah sebabnya pada waktu ini ada kecenderungan penggunaan tes objekif di berbagai bidang.untuk menghindari masuknya unsur subjektivitas dari penilai. 2. Penilai. Subektivitas dari penilai akan dapat masuk secara agak leluasa terutama dalam tes bentuk uraian. Faktor-faktor yang memengaruhi subjektivitas antara lain:kesan penilai terhadap siswa, tulisan, bahasa, waktu mengadakan penilaian, kelelahan. Untuk menghindari masuknya objektivitas dalm penilaian, maka penilaian atau evaluasi ini harus dilakukan dengan mengingat pedoman, yaitu kontinuitas dan komprehensif. a. Evaluasi harus dilakukan dengan kontinu.dengan evaluasi yang berkalikali dilakukan maka guru aka memperoleh gambaran yang jelas tentang keadaan siswa.tes yang diadakan secara on the spot dan hanya satu atau dua kali.tidak akan mendapat memberikan hasil ojektif tentang keadaan siswa. b. Evaluasi harus dilakukan secara komprehensif (menyeluruh), yang di maksud dengan evaluasi yang komprehensif disini adalah atas berbagai segi peninjauan yaitu, 1. Mencakup materi 2. Aspek berpikir, ingatan pemahaman. 3. Tes tertulis, lisan, perbuatan, pengamatan. d. Praktikabilitas Sebuah tes dikatan memiliki praktikabilitas yang tinggi apabila tes tersebut bersifat praktis, mudah pengadsministrasiannya. Tes yang praktis adalah tes yang: 1. Mudah dilaksanakan, misal tidak menuntut peralatan yang banyak dan memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengerjakan terlebih dahulu bagian dianggap mudah oelh siswa. 2. Mudah pemeriksaaannya, artinya bahwa tes itu dilengkapi dengan kunci jawaban maupun pedoman skoringnya.
6 3. Dilengkapi denga petunjukan yang jelas sehingga dapat diberikan oleh orang lain. e. Ekonomis Yang dimaksud dengan ekonomis adalah bahwa pelaksanaan tes tersebut tidak membutuhkan biaya yang mahal, tenaga yang banyak, dan waktu yang lama.
T E S. Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, MAB
T E S Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, MAB 1 Pengertian Tes Secara harfiah, kata "tes" berasal dari bahasa Perancis Kuno: testum yang artinya "piring untuk menyisihkan logam-logam mulia" (maksdunya dengan
Lebih terperinciTES DALAM DUNIA PENDIDIKAN
TES DALAM DUNIA PENDIDIKAN A. Pengertian Tes Istilah tes berasal dari bahasa Prancis Kuno yaitu testum yang berarti piring untuk menyisihkan logam mulia. Dalam bahasa Indonesia tes diterjemahkan sebagai
Lebih terperinciKUALITAS TES UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN MATEMATIKA SMP PADA SUB RAYON II KOTA KENDARI TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Muhammad Idris 1), Arvyaty 2)
Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika Volume 1 No. 1 Mei 213 KUALITAS TES UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN MATEMATIKA SMP PADA SUB RAYON II KOTA KENDARI TAHUN PELAJARAN 211/212 Muhammad Idris 1), Arvyaty
Lebih terperinciTes dan Persyaratannya
Tes dan Persyaratannya Tes secara harfiah berasal dari bahasa Prancis kuno testum artinyapiring untuk menyisihkan logam-logam mulia. Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan
Lebih terperinciPsikometri. Ragam Skala dalam Pengukuran Psikologi. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi
Modul ke: Psikometri Ragam Skala dalam Pengukuran Psikologi Fakultas PSIKOLOGI Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Ragam Skala dalam Pengukuran Psikologi Skala dalam
Lebih terperinciPROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO
PERANGKAT PEMBELAJARAN MATA KULIAH KODE DOSEN PENGAMPU : PENILAIAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA : MKK41515 : EDY MULYONO, M.Pd. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciUntuk membuat tes pilihan ganda, aturan penyusunanya adalah sebagai berikut:
Langkah-langkah dalam penyusunan tes Urutan langkah yang dilakukan adalah: a Menentukan tujuan mengadakan tes b Mengadakan pembatasan terhadap bahan yang akan diteskan c Mrumuskan tujuan instruksional
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Analisis Empirik yang Meliputi Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, dan Fungsi Distraktor. 1. Analisis Validitas Butir Soal Uji validitas digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan), yang hakekatnya merupakan metode untuk menemukan secara
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian ini adalah SMA Negeri 1 Sukoharjo kelas X MIA 2 semester gasal tahun ajaran 2015/2016.
Lebih terperinciValiditas, Reliabilitas, dan Analisis Soal Uraian
Validitas, Reliabilitas, dan Analisis Soal Uraian Jumat, Definisi Tes Uraian Tes uraian adalah tes (seperangkat soal yang berupa tugas dan pertanyaan) yang menuntut peserta didik untuk mengorganisasikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kegiatan evaluasi sebagai bagian tak terpisahkan dari aktivitas pembelajaran
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan evaluasi sebagai bagian tak terpisahkan dari aktivitas pembelajaran secara menyeluruh, menuntut adanya kemampuan yang memadai dari guru sebagai pelaksana pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Evaluasi merupakan hal yang sangat penting yang harus dilakukan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Evaluasi merupakan hal yang sangat penting yang harus dilakukan karena hasil evaluasi dapat dijadikan sebagai gambaran mengenai kualitas suatu sekolah maupun
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Berdasarkan tingkat eksplanasinya penelitian ini tergolong penelitian
III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan tingkat eksplanasinya penelitian ini tergolong penelitian deskriptif, penelitian korelasi, dan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
53 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Sugiyono (015:117) menjelaskan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
Lebih terperinciTEKNIK TES DAN NONTES SEBAGAI ALAT EVALUASI HASIL BELAJAR MAKALAH. Diajukan untuk memenuhi tugas. Mata Kuliah: Evaluasi Pembelajaran PAI
TEKNIK TES DAN NONTES SEBAGAI ALAT EVALUASI HASIL BELAJAR MAKALAH Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah: Evaluasi Pembelajaran PAI Dosen Pengampu: Eka Diana, M. Pd. I Penyusun:Lailatur Rizqiyah (1530304667)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
1 BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Teoretis 1. Pengertian Tes Tes dalam dunia Pendidikan dipandang sebagai salah satu alat pengukuran. 1 Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.
29 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang digunakan Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:270). Metode korelasional
Lebih terperinciBAB 9. TES STANDAR DAN TES BUATAN GURU
BAB 9. TES STANDAR DAN TES BUATAN GURU 1. Tes Standar Pengertian tes standar secara sempit adalah tes yang disusun oleh satu tim ahli, atau disusun oleh lembaga yang khusus menyelenggarakan secara professional.
Lebih terperinciLanjutan Persyaratan Tes
PERSYARATAN DAN BENTUK TES Oleh : Amat Jaedun Pascasarjana UNY T E S. Tes adalah sejumlah pertanyaan yang harus dijawab, atau pernyataan-pernyataan yang harus dipilih, ditanggapi, atau tugas-tugas yang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Perubahan tingkah laku dapat berupa hasil belajar siswa dalam sebuah
10 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hasil Belajar Perubahan tingkah laku dapat berupa hasil belajar siswa dalam sebuah proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
Lebih terperinciASESMEN DALAM BK PPT 3 1
ASESMEN DALAM BK PPT 3 1 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2014 1 KOMPETENSI DAN INDIKATOR Memahami pengertian,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tugas seorang guru dalam kegiatan pembelajaran adalah membantu
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Tes Tugas seorang guru dalam kegiatan pembelajaran adalah membantu perubahan dan keberhasilan peserta didik atau siswa. Untuk mengetahui bagaimana perubahan dan tingkat
Lebih terperinciBAB IV KUALITAS INSTRUMEN PENGUKURUAN DALAM PEMBELAJARAN
BAB IV KUALITAS INSTRUMEN PENGUKURUAN DALAM PEMBELAJARAN A. Pendahuluan Suatu alat ukur selayaknya memiliki ketepatan, keakuratan dan konsistensi sesuai dengan apa yang akan diukurnya. Tidak terkecuali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semua orang yang mengalami sekolah secara formal, mungkin juga sekolah informal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semua orang yang mengalami sekolah secara formal, mungkin juga sekolah informal dan nonformal, tak terhindar dari pengukuran (measurement) dan tes. Suatu tes
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR. BAB I PENDAHULUAN 1 A. Pengukuran dalam Pendidikan 1 B. Teori Sekor Klasik dan Teori Sekor Modern 4
1 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI ii iii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Pengukuran dalam Pendidikan 1 B. Teori Sekor Klasik dan Teori Sekor Modern 4 BAB II ANGKET DAN TES 8 A. Angket 8 B. Tes Hasil Belajar
Lebih terperinciA. LATAR BELAKANG PENELITIAN
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Tujuan belajar adalah untuk mengadakan perubahan didalam diri seperti mengubah kebiasaan dari yang buruk menjadi baik, mengubah sikap dari yang negatif menjadi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
38 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data dari hasil penelitian
Lebih terperinciANALISIS TES BUATAN GURU BIDANG STUDI MATEMATIKA KELAS V SD 1 KATOBENGKE
ANALISIS TES BUATAN GURU BIDANG STUDI MATEMATIKA KELAS V SD 1 KATOBENGKE Azis Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unidayan Baubau Email: azis_nasam@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENGEMBANGAN INSTRUMEN DALAM PEMBELAJARAN
BAB III PROSEDUR PENGEMBANGAN INSTRUMEN DALAM PEMBELAJARAN A. Pendahuluan Dalam kegiatan pembelajaran segala sesuatu hal selayaknya dilakukan dengan tahapan yang jelas dan terarah. Oleh karena itu, penting
Lebih terperinciPERTEMUAN 4 PENGUKURAN
PERTEMUAN 4 PENGUKURAN PENGUKURAN PSIKOLOGI Pengantar Pengertian Karakteristik Tingkat pengukuran Jenis pengukuran Pengantar Perkembangan ilmu pengetahuan baik dari segi keilmuan dan metode pengukuran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Dalam sebuah penelitian, salah satu faktor yang penting adalah adanya metode ilmiah tertentu yang digunakan untuk memecahkan sebuah masalah yang dipersoalkan dalam penelitian.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Membaca sebagai salah satu keterampilan berbahasa menduduki posisi dan peran yang sangat penting dalam konteks kehidupan manusia. Siswa mampu membaca bukan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk lebih memperjelas maksud penelitian ini perlu didefinisikan secara operasional variabel-variabel beberapa istilah: 1. Gaya Belajar Menurut Nasution
Lebih terperinciTEKNIK EVALUASI DAN INSTRUMEN EVALUASI HASIL BELAJAR
I. Pendahuluan TEKNIK EVALUASI DAN INSTRUMEN EVALUASI HASIL BELAJAR *) Oleh; D. Tiala Secara umum telah diketahui, bahwa melakukan evaluasi merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
Lebih terperinciANALISIS BUTIR TES UJIAN AKHIR MADRASAH MATA PELAJARAN BAHASA ARAB SISWA MADRASAH ALIYAH TAHUN AJARAN
Jurnal Penelitian Pendidikan Volume 27 Nomor 1 Tahun 20 ANALISIS BUTIR TES UJIAN AKHIR MADRASAH MATA PELAJARAN BAHASA ARAB SISWA MADRASAH ALIYAH TAHUN AJARAN 2008-2009 Zukhaira Bahasa dan Sastra Asing,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sendiri. Tuntutan itu sangat wajar dan masuk akal serta bukan termasuk isu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tantangan dan perkembangan pendidikan di Indonesia pada masa yang akan datang semakin besar dan kompleks. Hal ini disebabkan adanya perubahan tuntutan masyarakat
Lebih terperinciBAB VI SIFAT,TEKNIK DAN RAGAM ALAT EVALUASI PENDIDIKAN
BAB VI SIFAT,TEKNIK DAN RAGAM ALAT EVALUASI PENDIDIKAN A.SIFAT SIFAT EVALUASI PENDIDIKAN ISLAM Sifat-sifat evaluasi yang dapat diterapkan dalam pendidikan Islam adalah sebagai berikut (Muhaimin, 1993:
Lebih terperinciKUANTIFIKASI & OBJEKTIVITAS DALAM PEMERIKSAAN PSIKOLOGI
KUANTIFIKASI & OBJEKTIVITAS DALAM PEMERIKSAAN PSIKOLOGI TES: suatu metoda untuk menjaring data berupa perilaku individu yang berlangsung dalam suatu situasi yang baku ( Sundberg, 1977) BAKU BAKU ADMINISTRASI
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Subyek penelitiannya dibedakan menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen diberi
Lebih terperinciKUALITAS INSTRUMEN PENGUKURUAN DALAM PEMBELAJARAN
KUALITAS INSTRUMEN PENGUKURUAN DALAM PEMBELAJARAN A. Validitas Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauh mana ketetpatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Djaali
Lebih terperinciPENILAIAN HASIL BELAJAR. Dr. Wuri Wuryandani,M.Pd. Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta
PENILAIAN HASIL BELAJAR Dr. Wuri Wuryandani,M.Pd. Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Penilaian Proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil
Lebih terperinciValiditas dan Reliabilitas
1 Pendahuluan Tujuan pengukuran suatu obyek adalah menghasilkan informasi yang akurat dan obyektif mengenai obyek tersebut. Pengukuran berat suatu logam mulia bertujuan mengetahui berapa gram bobot logam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan desain penelitian, lokasi dan subjek penelitian, instrumen penelitian, teknik analisis instrumen, teknik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian serta data yang digunakan cukup memadai dan. Tabel 1.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Adapun yang menjadi tempat penelitian yakni SMA Negeri I Tibawa, penetapan lokasi tersebut berdasarkan beberapa alasan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, yaitu suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data
5 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasional, yaitu suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan
Lebih terperinciINDIKATOR dan INSTRUMEN PENELITIAN
INDIKATOR dan INSTRUMEN PENELITIAN A. Pengertian Indikator Penelitian 1. Menurut KBBI, indikator adalah sesuatu yang dapat menjadi petunjuk atau keterangan. 2. Indikator sebagai alat atau petunjuk untuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi yang difokuskan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi yang difokuskan pada penggunaan pendekatan Open-ended terhadap kemampuan berpikir kritis pada pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. keadaan praktis yang didalamnya tidak mungkin untuk mengontrol semua
47 BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experiment), yaitu penelitian yang secara khas meneliti mengenai
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan
Lebih terperinciBAB IV EFEKTIVITAS PERMAINAN BAHASA SHUNDUQ AL-ASY YA (KOTAK BARANG) TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA ARAB
BAB IV EFEKTIVITAS PERMAINAN BAHASA SHUNDUQ AL-ASY YA (KOTAK BARANG) TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA ARAB A. Deskripsi Data Keberhasilan suatu penelitian tidak dapat terlepas dari adanya sekumpulan data,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tahapan-tahapan atau cara dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : B. Definisi Operasional
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1. Variabel Tergantung : Prokrastinasi 2. Variabel Bebas : Kecemasan B. Definisi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. untuk mencapai tujuan yang ditetapkan (Djamarah dan Zain, 1996:53).
11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Metode Pemberian Tugas Secara etimologi pengertian metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan (Djamarah dan Zain, 1996:53). metode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di ruang kelas IV di SD Negeri Dukuh 01 Salatiga pada mata pelajaran IPA tentang Gaya semester
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan-pertanyaan penelitiannya Sugiyono (1999:7) Berdasarkan
27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah rencana dan sruktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu dari tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan dalam mencari kebenaran dengan menggunakan pendekatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode berasal dari kata Yunani methodos yang merupakan sambungan kata depan meta (secara harfiah berarti menuju, melalui, mengikuti sesudah) dan kata benda
Lebih terperinciAnalisis Item Tes 1. Teknik Analisis Derajat Kesukaran Item
Analisis Item Tes Penganalisaan terhadap butir-butir item tes hasil belajar dapat dilakukan dari tiga segi, yaitu: (1) Segi derajat kesukaran itemnya, (2) Segi daya pembeda itemnya, (3) Segi fungsi distraktornya.
Lebih terperinciKUANTIFIKASI & OBJEKTIVITAS DALAM PEMERIKSAAN PSIKOLOGI
KUANTIFIKASI & OBJEKTIVITAS DALAM PEMERIKSAAN PSIKOLOGI Ursa Majorsy 1. T E S P S I K O L O G I Istilah tes atau psikotes digunakan bidang psikologi kurang tepat dalam TES = berasal dari kata Testum (mangkuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Komparasi Estimasi Reliabilitas Pada Mata Pelajaran Sejarah Ditinjau Dari Homogenitas Dan Heterogenitas Kelompok
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pengukuran berarti pemberian angka pada objek-objek atau kejadiankejadian menurut sesuatu aturan (Kerlinger, 1990, hlm. 687). Pengukuran dalam bidang pendidikan lebih
Lebih terperinciBAB 11 TES TERRULIS UNTUK PRESTASI BELAJAR
BAB 11 TES TERRULIS UNTUK PRESTASI BELAJAR 1. Bentuk-Bentuk Tes a. Tes Subjektif Pada umumnya berbentuk esai (uraian). Tes bentuk esai adalah sejenis tes kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Stres kerja
48 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian 1. Variabel tergantung : Stres kerja 2. Variabel bebas : Pelatihan kebersyukuran B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Tempat penelitian merupakan lokasi yang dijadikan penelitian untuk mendapatkan data yang di butuhkan. Penelitian ini dilakukan di SLB
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Eksperimen ini dilaksanakan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan kedisiplinan belajar melalui bimbingan
Lebih terperinciANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI
Analisis Butir Soal (Arina Bahro Shabrina) 1 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI AN ANALYSIS OF THE FINAL EXAMINATION ITEMS OF INTRODUCTION TO ACCOUNTING AT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesatuan. Menurut Rusman, pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri
BAB I PENDAHULUAN Pada bab I ini, peneliti memaparkan tentang alasan peneliti yang meliputi latar belakang penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan penegasan
Lebih terperinciA. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pengukuran merupakan suatu proses pemberian angka kepada suatu atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh orang, hal atau objek tertentu menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang dirasa sulit bagi kebanyakan peserta didik. Prestasi belajar untuk memahami pelajaran fisika dalam suatu sekolah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
27 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang harus di tempuh peneliti untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan metode
BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian, desain penelitian, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen penelitian, teknik pengumpulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. Penelitian ini menggunakan analisis komparatif atau analisis perbedaan yang artinya bentuk analisis variabel
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori. 1. Evaluasi Pembelajaran. a. Evaluasi. Evaluasi menurut Cross (Sukardi, 2011 : 1) merupakan
7 BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Evaluasi Pembelajaran a. Evaluasi Evaluasi menurut Cross (Sukardi, 2011 : 1) merupakan proses yang menentukan kondisi, dimana suatu tujuan telah dapat tercapai.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Belajar 2.1.1 Definisi Belajar Dalyono, (2007:49) Belajar adalah suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang. Mencakup perubahan tingkah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan salah satu cara yang digunakan untuk menjawab suatu permasalahan yang dihadapi dalam suatu penelitian agar tercapai suatu tujuan yang diinginkan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
31 A. Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMAN 24 Bandung. Alamat Jln A.H. Nasution No. 27 Bandung. Karena menggunakan dua sampel yang berbeda maka waktu penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabel ini. belajar siswa kelas VIII Tahun Pembelajaran 2008/2009.
28 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian Korelasi. Sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto (2006:270): Metode Penelitian Korelasional
Lebih terperinciLaporan Penelitian. Analisis Kualitas Butir Soal Mata Kuliah Membaca 2 (PBIN4329)
Laporan Penelitian Analisis Kualitas Butir Soal Mata Kuliah Membaca 2 (PBIN4329) Oleh B. Esti Pramuki esti@ut.ac.id dan Nunung Supratmi nunung@ut.ac.id LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TERBUKA DIREKTORAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya minat belajar siswa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam proses pembelajaran terdapat banyak kendala untuk menyampaikan materi pelajaran, terutama dalam mata pelajaran matematika. Minat siswa dalam belajar
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Sesuai dengan
III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Sesuai dengan pendapat Sumadi Suryabrata (2006:82) bahwa : Metode penelitian korelasional
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasional. Menurut Arikunto (2010: 4) penelitian korelasi atau penelitian korelasional
Lebih terperinciKEMAHIRAN MENYIMAK DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA ARAB. Muh. Jabir
KEMAHIRAN MENYIMAK DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA ARAB Muh. Jabir STAIN Datokarama Palu, Jl. Diponegoro 23 Palu e-mail:muh.jabir@ymail.com Abstrak Menurut para ahli linguistik, ada empat kemahiran yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Perangkat Evaluasi a. Evaluasi Evaluasi merupakan program yang dilaksanakan untuk mengetahui tujuan yang dicapai. Tayibnapis (2008:189-190) mengatakan bahwa
Lebih terperinci(Luhut Panggabean, 1996: 31)
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (kuasi eksperimen), yaitu penelitian yang dilaksanakan pada
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Ketika membahas tentang sebuah proses pembelajaran di sekolah, salah satu
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Tes Ketika membahas tentang sebuah proses pembelajaran di sekolah, salah satu aspek yang tidak dapat dilupakan adalah ketercapaian tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimen
III. METODE PENELITIAN A. Metode dan Prosedur Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimen dengan Design menggunakan metode Non-equivalent
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Lokasi penelitian terletak di salah satu SMP Negeri di kota Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII tahun ajaran
Lebih terperinciBAB 10 PENYUSUNAN TES
BAB 10 PENYUSUNAN TES 1. Fungsi Tes Sebelum memberikan tes, guru harus selalu berpedoman pada fungsi tes. Sehubungan dengan hal-hal yang harus diingat pada waktu penyusunan tes, maka fungsi tes dapat ditinjau
Lebih terperinciKurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai; tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang dipergunakan sebagai pedoman penyelengg
PENGEMBANGAN INSTRUMEN HASIL BELAJAR DENGAN TEORI KLASIK Dr. Budi Susetyo Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai; tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang dipergunakan sebagai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Whitney (1960) dalam M. Natzir (2005:54) menyatakan bahwa metode deskriptif
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah
47 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Subjek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV di SDN Sumowono 02 yang terletak di jalan Haji Anwar No.39 Dusun Sukorono,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 7 Medan yang beralamat di Adam
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Negeri 7 Medan yang beralamat di Adam Malik No. 12 Medan. Penelitian ini pelaksanaannya pada Tahun Pelajaran 2013/2014,
Lebih terperinciUNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) PADA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel merupakan sesuatu yang menjadi sasaran penyelidikan dan suatu yang mengacu pada variasi baik dalam jenis maupun tingkatannya (Hadi,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam kegiatan penelitian metode dapat diartikan cara atau prosedur yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Dalam kegiatan penelitian metode dapat diartikan cara atau prosedur yang harus ditempuh untuk menjawab masalah penelitian. Prosedur ini merupakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang digunakan sebagai variabel dalam penelitian ini, maka diperlukan penjelasan tentang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
27 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan pendekatan penelitian, metode penelitian, desain penelitian, populasi penelitian, sampel penelitian, instrumen penelitian,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan penelitian yang memungkinkan dilakukan
Lebih terperinci