BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori. 1. Evaluasi Pembelajaran. a. Evaluasi. Evaluasi menurut Cross (Sukardi, 2011 : 1) merupakan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori. 1. Evaluasi Pembelajaran. a. Evaluasi. Evaluasi menurut Cross (Sukardi, 2011 : 1) merupakan"

Transkripsi

1 7 BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Evaluasi Pembelajaran a. Evaluasi Evaluasi menurut Cross (Sukardi, 2011 : 1) merupakan proses yang menentukan kondisi, dimana suatu tujuan telah dapat tercapai. Evaluasi menurut Arifin (2011 : 2) merupakan salah satu komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui keefektifan pembelajaran. Evaluasi menurut Arikunto (2010 : 2) adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunkan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan. Beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah proses yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui keefektifan pembelajaran sehingga tujuan dapat tercapai. Evaluasi dilakukan agar guru mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi. Selain itu, evaluasi dapat digunakan untuk memperbaiki cara mengajar yang dilakukan untuk menyampaikan sebuah materi. Prinsip-prinsip evaluasi menurut Daryanto (2010 : 19) yaitu keterpaduan, keterlibatan siswa, koherensi, pedagogis dan 7

2 8 akuntabilitas. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk mengetahui keadaan siswa secara lengkap. b. Penilaian Kegiatan penilaian merupakan salah satu kegiatan yang harus dijalankan oleh guru. Penilaian untuk mengambil sebuah keputusan. Penilaian menurut Arifin (2011 : 4) adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu. Menurut Yusuf (2015 : 14) asesmen (penilaian) dapat diartikan sebagai suatu proses pengumpulan data dan/atau informasi secara sistematis tentang suatu atribut, orang atau objek, baik berupa data kualitatif maupun kuantitatif tentang jumlah, keadaan, kemampuan atau kemajuan suatu atribut, objek atau orang/individu yang dinilai, tanpa merujuk pada keputusan nilai. Penilaian menurut Zainul (1997 : 7) adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan instrumen tes maupun non-tes. Beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa penilaian adalah proses yang berkesinambungan dan sistematis untuk pengumpulan data atau informasi dalam mengambil suatu keputusan. Keputusan-keputusan dibuat untuk menentukan keberhasilan siswa setelah menerima sebuah materi. Guru harus menyadari bahwa

3 9 kemajuan belajar siswa merupakan salah satu indikator keberhasilan dalam pembelajaran. c. Pengukuran Pengukuran menurut Arifin (2011 : 4) adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu. Kata sesuatu bisa berarti peserta didik, guru, gedung sekolah, meja belajar, white board dan sebagainya. Pengukuran menurut Yusuf (2015 : 10) merupakan suatu prosedur penerapan angka atau simbol terhadap atribut suau objek atau kegiatan maupun kejadian sesuai dengan aturan-aturan tertentu. Pengukuran menurut Zainul (1997 : 5) diartikan sebagai pemberian angka kepada suatu atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh orang, hal atau objek tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas. Beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk memberikan angka atau simbol menurut aturan atau formulasi yang jelas. Kegiatan pengukuran dilakukan dengan suatu alat ukur seperti tes atau non tes. Alat ukur yang digunakan harus memiliki kriteria yang baik. d. Tes 1) Pengertian Tes Tes menurut Arikunto (2012 : 67) adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur

4 10 sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Tes menurut Yusuf (2015 : 93) adalah suatu prosedur yang spesifik dan sistematis untuk mengukur tingkah laku seseorang; atau suatu pengukuran yang bersifat objektif mengenai tingkah laku seseorang, sehingga tingkah laku tersebut dapat digambarkan dengan bantuan angka, skala atau dengan sistem kategori. Tes menurut Uno (2012 : 111) merupakan seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang menjadi dasar bagi penetapan skor angka. Beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa tes adalah prosedur yang spesifik dan sistematis yang diberikan kepada seseorang digunakan untuk mengukur sesuatu. Tes dibuat secara tersusun berurutan mulai dari tingkatan kategori mudah sampai kategori yang sulit. Tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menguasai materi yang telah disampaikan oleh guru pada aspek kognitif. 2) Penggolongan Tes Sudijono (2011 : 68-73) menjelaskan bahwa penggolongan tes berdasarkan fungsinya sebagai alat pengukur perkembangan/kemajuan belajar peserta didik sebagai berikut: a) Tes seleksi adalah tes yang dilaksanakan dalam rangka penerimaan calon siswa baru, di mana hasil tes digunakan untuk memilih calon peserta didik yang tergolong paling baik dari sekian banyak calon yang mengikuti tes b) Tes awal adalah tes yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh manakah materi atau bahan

5 11 pelajaran yang akan diajarkan telah dapat dikuasai oleh para peserta didik. c) Tes akhir adalah tes yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah semua materi pelajaran yang tergolong penting sudah dapat dikuasai dengan sebaik-baiknya oleh para peserta didik. d) Tes diagnostik adalah tes yang dilaksanakan untuk menentukan secara tepat, jenis kesukaran yang dihadapi oleh para peserta didik dalam suatu mata pelajaran tertentu. e) Tes formatif adalah tes hasil belajar yang bertujuan untuk mengetahui, sudah sejauh manakah peserta didik telah terbentuk setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. f) Tes sumatif adalah tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah sekumpulan satuan program pengajaran selesai diberikan. Sudijono (2011 : 74) menjelaskan bahwa dari segi banyaknya orang yang mengikuti tes dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu a) Tes individual yaitu tes di mana tester hanya berhadapan dengan satu orang testee saja. b) Tes kelompok yakni tes di mana tester berhadapan dengan lebih dari satu orang testee. Sudijono (2011 : 74) menjelaskan bahwa ditilik dari segi waktu yang disediakan bagi testee untuk menyelesaikan tes, tes dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu: a) Power test yakni tes di mana waktu yang disediakan buat testee untuk menyelesaikan tes tersebut tidak dibatasi b) Speed test yakni tes di mana waktu yang disediakan buat testee untuk menyelesaikan tes tersebut dibatasi. Sudijono (2011 : 75) menjelaskan bahwa ditinjau dari segi cara mengajukan pertanyaan dan cara memberikan jawaban, tes dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:

6 12 a) Tes tertulis yakni jenis tes di mana tester dalam mengajukan butir-butir pertanyaan atau soalnya dilakukan secara tertulis dan testee memberikan jawaban juga tertulis b) Tes lisan yakni tes dimana tester di dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan atau soalnya dilakukan secara lisan dan testee memberikan jawabannya secara lisan juga. Beberapa macam penggolongan tes di atas dapat diketahui bahwa dilihat dari fungsinya ulangan harian termasuk dalam tes formatif dan ulangan tengah semester (UTS) termasuk dalam tes subsumatif. Dilihat dari segi banyaknya orang yang mengikuti tes, ulangan harian dan ulangan tengah semester (UTS) termasuk tes kelompok karena guru berhadapan dengan beberapa siswa. Dilihat dari segi waktu yang disediakan ulangan harian dan ulangan tengah semester (UTS) termasuk ke dalam speed test karena ada batasan waktu dalam mengerjakan soal. Dilihat dari segi cara mengajukan pertanyaan dan cara memberikan jawaban, ulangan harian dan ulangan tengah semester (UTS) termasuk ke dalam tes tertulis. 3) Ciri-ciri Tes yang Baik Menurut Arikunto (2012 : 72-77) sebuah tes dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur, harus memenuhi persyaratan tes, yaitu memiliki: a) Validitas. Sebuah tes disebut valid apabila tes itu dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur. Jika data yang dihasilkan oleh instrumen benar dan valid, sesuai kenyataan, maka instrumen yang digunakan tersebut juga valid. b) Reliabilitas. Tes dapat dikatakan dipercaya jika memberikan hasil yang tetap apabila diteskan berkali-kali.

7 13 c) Objektivitas. Sebuah tes dikatakan memiliki objektivitas apabila dalam melaksanakan tes itu tidak ada faktor subjektif yang memengaruhi. d) Praktikabilitas. Sebuah tes dikatakan memiliki praktibilitas yang tinggi apabila tes tersebut bersifat praktis, mudah pengadministrasiannya. Tes yang praktis adalah tes yang mudah pelaksanaannya, mudah pemeriksaannya dan dilengkapi dengan petunjuk-petunjuk yang jelas sehingga dapat diberikan/diawali oleh orang lain. e) Ekonomis. Tes yang ekonomis ialah bahwa pelaksanaan tes tersebut tidak membutuhkan ongkos/biaya yang mahal, tenaga yang banyak dan waktu yang lama. Tes yang akan digunakan dalam mengukur kemampuan siswa harus dapat memenuhi syarat-syarat yang harus dipenuhi. Ada lima syarat yang harus dipenuhi yaitu validitas, reliabilitas, objektivitas, praktikabilitas dan ekonomis. Tes dikatakan baik apabila syarat-syarat tersebut dapat terpenuhi. 4) Cara Membuat Soal Evaluasi Matematika yang Baik Menurut Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 (Hamzah, 2014 : 91) cara membuat soal evaluasi matematika yang baik yaitu: a) Mengembangkan indikator pencapaian Kompetensi Dasar dan memilih teknik penilaian yang sesuai. b) Mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian yang dipilih. c) Melaksanakan tes, pengamatan, penugasan dan bentuk lain yang diperlukan. Soal-soal yang akan dibuat dalam pembelajaran matematika harus sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku. Hal ini dilakukan agar soal yang diberikan kepada siswa dapat mengukur kemampuan siswa.

8 14 2. Tes sebagai Alat Penilaian Hasil Belajar Menurut Sudjana (2010 : 35) ada dua jenis tes yang digunakan dalam penilaian hasil belajar yaitu: tes uraian dan tes objektif. Tes uraian terdiri dari uraian bebas, uraian terbatas dan uraian berstruktur. Tes objektif terdiri dari bentuk pilihan benar-salah, pilihan berganda dengan berbagai variasinya, menjodohkan dan isian pendek atau melengkapi. Pemilihan jenis tes yang akan digunakan merupakan tanggung jawab guru sesuai dengan tujuan yang akan dicapai ) yaitu: Prinsip-prinsip dasar tes hasil belajar menurut Purwanto (2010 : a. Mengukur secara jelas hasil belajar yang telah ditetapkan sesuai dengan tujuan instruksional. b. Mengukur sampel yang representatif dari hasil belajar dan bahan pelajaran yang telah diajarkan. c. Mencakup bermacam-macam bentuk soal yang benar-benar cocok untuk mengukur hasil belajar yang diinginkan sesuai dengan tujuan. d. Didesain dengan kegunaannya untuk memperoleh hasil yang diinginkan.dibuat seandal (reliable) mungkin sehingga mudah diinterpretasikan dengan dibaik. e. Digunakan untk memperbaiki cara belajar siswa dan cara mengajar guru. Prinsip-prinsip dasar tersebut digunakan untuk menyusun sebuah tes hasil belajar siswa. Tes tersebut harus benar-benar dapa mengukur kemampuan siswa setelah siswa mengerjakan suatu soal sehingga tujuan pembelajaran dapat dilakukan.

9 15 3. Penilaian Berbasis Kelas a. Pengertian Menurut Arifin (2011 : 180) penilaian berbasis kelas dapat diartikan sebagai suatu proses pengumpulan, pelaporan, dan penggunaan data dan informasi tentang hasil belajar peserta didik untuk menetapkan tingkat pencapaian dan penguasaan peserta didik terhadap tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Kegiatan ini dilakukan secara berurutan dan terencana sehingga hasil belajar siswa dapat diketahui. Setelah itu, menetapkan keputusan keberhasilan siswa selama mengikuti pembelajaran. b. Prinsip-prinsip Penilaian Berbasis Kelas Menurut Surapranata (2005 : 6-7) prinsip-prinsip penilaian berbasis kelas yaitu: 1) Tujuan program pembelajaran setiap mata pelajaran yang harus dicapai oleh peserta didik berdasarkan kompetensi yang ditetapkan. 2) Standar keberhasilan yang harus dicapai oleh peserta didik berdasarkan kriteria yang dijadikan rujukan. 3) Penilaian berbasis kelas sebagai penilaian internal yang dilakukan oleh guru. 4) Model penilaian berbasis kelas menitik beratkan pada aspek perbaikan mutu pengajaran bagi guru dan pembelajaran bagi peserta didik. 5) Pemanfaatan hasil peniliaian berbasis kelas akan sangat beragam dari satu penilai dengan penilai lain. Ada beberapa prinsip penilaian berbasis kelas yang sudah dijelaskan. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk memahami proses dari penilaian berbasis kelas itu sendiri.

10 16 c. Domain dan Alat Penilaian Berbasis Kelas Menurut Arifin (2011 : ) domain penilaian berbasis kelas ada tiga yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Alat yang digunakan untuk mengukur penguasaan kognitif yaitu tes lisan di kelas, tes tertulis dan portofolio. Alat yang digunakan untuk mengukur penguasaan psikomotor yaitu tes paper and pencil. Tes identifikasi, tes simulasi dan tes petik kerja. Alat yang digunakan untuk mengukur penguasaan afektif yaitu skala Likert, skala Thurstone dan skala perbedaan semantik untuk mengetahui sikap terhadap sesuatu.. d. Jenis-jenis Penilaian Berbasis Kelas Menurut Sumarna Surapranata dan Muhammad Hatta dalam Arifin (2011 : ) jenis penilaian berbasis kelas ada tujuh yaitu tes tertulis, tes perbuatan, pemberian tugas, penilaian proyek, penilaian produk, penilaian sikap dan penilaian portofolio. Jenis penilaian yang akan diteliti adalah jenis tes tertulis pada kelas IV. Tes ini terdiri dari ulangan harian dan ulangan tengah semester (UTS). 4. Taksonomi Bloom Dua Dimensi Taksonomi Anderson dan Krathwohl s dalam Kuswana (2014 : 109) melibatkan dua dimensi, dengan enam proses kognitif dan empat jenis pengetahuan. Taksonomi ini merevisi dari taksonomi Bloom yang membagi taknsonomi ranah kognitif menjadi enam kelas yaitu

11 17 pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Terdapat empat tipe pengetahuan umum menurut Kuswana (2014 : 114) yaitu: a. Pengetahuan faktual adalah pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri tampak lebih nyata dan operasional, serta bersifat penjelasan singkat atau bersifat kebendaan yang diobservasi dengan mudah. b. Pengetahuan konseptual adalah pengetahuan yang lebih rumit dalam bentuk pengetahuan yang tersusun sistematik. c. Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan bagaimana melakukan sesuatu. d. Pengetahuan metakognitif adalah pengetahuan mengenai pengertian umum dan pengetahuan tentang salah satu pengertian pokok. Selanjutnya terdapat enam proses kognitif menurut Kuswana (2014 : 115) yaitu: a. Mengingat artinya mendapatkan kembali atau pengembalian pengetahuan relevan yang tersimpan dari memori jangka panjang. b. Memahami, mendeskripsikan susunan dalam artian pesan pembelajaran, mencakup oral, tulisan dan komunikasi grafik. c. Menerapkan, menggunakan prosedur dalam situasi yang diharapi. d. Menganalisis, memecah materi menjadi bagian-bagian pokok dan menggambarkan bagaimana bagian-bagian tersebut, dihubungkan satu sama lain maupun menjadi sebuah struktur keseluruhan atau tujuan e. Mengevaluasi atau menilai, melakukan evaluasi atau penilaian yang didasarkan pada kriteria dan atau standar. f. Menciptakan, menempatkan bagian-bagian secara bersama-sama ke dalam suatu ide, semuanya saling berhubungan untuk membuat hasil yang baik. Tingkatan ranah kognitif yang cocok di Sekolah Dasar menurut Arikunto (2012 : 134) yaitu ingatan, pemahaman dan aplikasi. Tingkatan analisis dan sintesis dapat dilakukan di jenjang yang lebih tinggi. Soal-soal yang sesuai dengan ranah kognitif menurut Hamzah (2014 : ) adalah sebagai berikut:

12 18 a. Butir soal yang mengukur proses berpikir mengingat Rumus apakah yang dapat menghitung luas persegi panjang? Butir soal ini hanya meminta siswa untuk menyebutkan atau mengungkapkan kembali rumus persegi panjang yang telah diajarkan dalam materi bidang datar. b. Butir soal yang mengukur proses berpikir pemahaman Empat persegi panjang luasnya = p cm2 panjang = q cm dan lebar = r cm. Jika panjang diubah 3q cm dan luas nilainya tetap p cm2 maka lebar empat persegi panjang itu menjadi berapa? Butir soal di atas, siswa dituntut untuk mengingat kembali rumus persegi panjang tetapi mereka harus memahami rumus tersebut. c. Butir soal yang mengukur proses berpikir penerapan Sebidang tanah dengan panjang 50 meter dan lebar 24 meter. Berapa luas tanah itu? Soal itu dapat diselesaikan dengan menerapkan rumus ke dalam situasi baru yang berbeda dengan kondisi konsep rumusnya. 5. Analisis Butir Soal Daryanto (2010 : 179) analisis soal bertujuan untuk mengadakan identifikasi soal-soal yang baik, kurang baik dan soal yang jelek.. Menururt Sudjana (2010 : 135) analisis butir soal atau analisis item adalah pengkajian pertanyaan-pertanyaan tes agar diperoleh perangkat pertanyaan yang memiliki kualitas yang memadai. Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa analisis butir soal adalah suatu proses identifikasi untuk mengkaji pertanyaan-pertanyaan tes agar memilki kualitas yang memadai. Analisis butir soal dapat dilihat dari validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda. a. Validitas Menurut Arikunto (2012 : 85) sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan kriterium, dalam arti memilki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan kriterium. Menurut

13 19 Arifin (2011 : ) jenis-jenis validitas antara lain validitas permukaan, validitas isi, validitas empiris, validitas konstruk dan validitas faktor. 1) Validitas Permukaan. Validitas ini menggunakan kriteria yang sangat sederhana, karena melihat dari sisi muka atau tampang dari instrumen itu sendiri. 2) Validitas Isi. Validitas ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik menguasai materi pelajaran yang telah disampaikan dan perubahan-perubahan psikologis apa yang timbul pada diri peserta didik tersebut setelah mengalami proses pembelajaran tertentu. 3) Validitas Empiris. Validitas ini mencari hubungan antara skor tes dengan suatu kriteria tertentu yang merupakan suatu tolak ukur di luar tes yang akan diukur. 4) Validitas Konstruk. Validitas ini berkenaan dengan pertanyaan hingga mana suatu tes betul-betul dapat mengobservasi dan mengukur fungsi psikologis yang merupakan deskripsi perilaku peserta didik yang akan diukur oleh tes tersebut. 5) Validitas Faktor. Kriterium yang digunakan dalam validitas faktor ini dapat diketahui denagn menghitung homogenitas skor tiap faktor dengan total skor dan antara skor dari faktor yang satu dengan skor dari faktor yang lain. Validitas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah validitas permukaan, validitas isi, validitas konsruk dan validitas empiris. Validitas permukaan, validitas isi dan validitas konstruk untuk analisis deskriptif sedangkan validitas empiris untuk analisis kuantitatif. Berikut kriteria-kriteria dari validitas permukaan, validitas isi dan validitas konstruk: 1) Validitas Isi Menurut Zulaiha (2008 : 2) kriteria terhadap aspek isi materi butir soal pilihan ganda mata pelajaran matematika yaitu:

14 20 a) Soal sesuai dengan indikator. b) Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi. c) Setiap soal harus mempunyai saru jawaban yang benar atau yang paling benar. Menurut Surapranata (2005 : 89) kriteria terhadap aspek isi materi butir soal isian singkat mata pelajaran matematika yaitu: rumusan butir soal harus sesuai dengan kemampuan (kompetensi dasar dan indikator) Menurut Zulaiha (2008 : 25) kriteria terhadap aspek isi materi butir soal uraian mata pelajaran matematika yaitu: a) Soal sesuai dengan indikator b) Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan (ruang lingkup) harus jelas. c) Isi materi yang ditanyakan sudah sesuai dengan jenjang, jenis sekolah atau tingkatan kelas. 2) Validitas Konstruksi Menurut Zulaiha (2008 : 2) kriteria terhadap aspek konstruksi butir soal pilihan ganda mata pelajaran matematika yaitu: a) Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas. b) Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja. c) Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban benar. d) Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda. e) Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama. f) Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan, Semua pilihan jawaban di atas salah, atau Semua pilihan jawaban di atas benar.

15 21 g) Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka tersebut atau kronologisnya. h) Gambar, grafik, tabel, diagram dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi. i) Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya. Menurut Surapranata (2005 : 89-90) kriteria terhadap aspek konstruksi butir soal isian singkat mata pelajaran matematika yaitu: a) Jawaban yang dituntut oleh butir yang berupa kata, frase, angka, simbol, tahun, tempat dan sejenisnya harus singkat dan pasti. b) Rumusan butir soal tidak merupakan kalimat yang dikutip langsung dari suatu buku. c) Hindari rumusan butir soal yang mengandung petunjuk kepada kunci jawaban. d) Apabila rumusan butir soal dalam bentuk kalimat yang belum lengkap, bagian yang dikosongkan (perlu diisi siswa) maksimum dua untuk satu kalimat soal. Menurut Zulaiha (2008 : 26) kriteria terhadap aspek konstruksi butir soal uraian mata pelajaran matematika yaitu: a) Rumusan kalimat soal atau pertanyaan harus menggunakan kata-kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban terurai, seperti mengapa, uraikan, jelaskan, bandingkan, hubungkan, tafsirkan, buktikan, hitunglah. b) Buatlah petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal. c) Buatlah pedoman penskoran segera setelah soalnya ditulis. d) Hal-hal lain yang menyertai soal seperti tabel, gambar, grafik, peta atau yang sejenisnya, haris disajikan dengan jelas dan berfungsi. 3) Validitas Permukaan Menurut Zulaiha (2008 : 2-3) kriteria terhadap aspek permukaan butir soal pilihan ganda mata pelajaran matematika yaitu:

16 22 a) Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. b) Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat, jika soal akan digunkan untuk daerah lain atau nasional. c) Setiap soal harus menggunakan bahasa yang komunikatif. d) Pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian. Menurut Surapranata (2005 : 89) kriteria terhadap aspek permukaan butir soal isian singkat mata pelajaran matematika yaitu: rumusan butir soal harus menggunakan bahasa yang baik, kalimat singkat dan jelas sehingga mudah dipahami. Menurut Zulaiha (2008 : 26) kriteria terhadap aspek permukaan butir soal uraian mata pelajaran matematika yaitu: b. Reliabilitas a) Rumusan soal menggunkan bahasa yang sederhana. b) Rumusan soal tidak mengandung kata-kata yang dapat menyinggung perasaan siswa. c) Rumusan soal tidak menggunakan kata-kata/kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian. d) Butir soal menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. e) Rumusan soal harus komunikatif. f) Jangan menggunakan bahsa yang berlaku setempat, jika soal akan digunkan untuk daerah lain atau nasional. Arikunto (2012 : 100) mengartikan reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai daya taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Menurut Sugiyono ( : 2015) pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal.

17 23 1) Metode External Consistency a) Test-Retest. Instrumen penelitian yang reliabilitasnya diuji denga test retest dilakukan dengan cara mencobakan instrumen beberapa kali pada responden. Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi antara percobaan pertama dengan yang berikutnya. Bila koefisien korelasi positif dan signifikan maka instrumen tersebut sudah dinyatakan reliabel. b) Ekuivalen. Instrumen yang ekuivalen adalah pertanyaan yang secara bahasa berbeda, tetapi maksudnya sama. Reliabilitas instrumen dihitung dengan cara mengkorelasikan antara data instrumen yang satu dengan data instrumen yang dijadikan ekuivalen. c) Gabungan. Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengancara mencobakan dua instrumen yang ekuivalen itu beberapa kali ke responden yang sama. 2) Metode Internal Consistency Reliabilitas secara internal dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu. Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan dengan teknik belah dua dari Spearman Brown (Split half), KR 20, KR 21 dan Anova Hoyt. c. Tingkat Kesukaran Menurut Sudjana (2010 : 135) asumsi yang digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik, disamping memenuhi validitas dan reliabilitas adalah adanya keseimbangan tingkat kesulitan soal. Indeks kesukaran digunakan untuk menunjukkan suatu butir soal tergolong sukar, sedang atau mudah. Butir soal yang baik dalah butir soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. d. Daya Beda Menurut Sudjana (2010 : 141) analisis daya pembeda bertujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong mampu dengan siswa yang tergolong kurang. Tes dikatakan mempunyai daya pembeda apabila tes diberikan

18 24 kepada anak mampu hasilnya tinggi dan apabila tes diberikan kepada anak yang tergolong kurang maka hasilnya akan rendah. Daya beda soal yang hasilnya negatif disebabkan karena jumlah jawaban benar pada kelompok bawah lebih besar dibandingkan dengan jawaban benar pada kelompok atas. Arikunto (2012 : 232) hal ini menunjukkan bahwa untuk menjawab soal dengan benar, dapat dilakukan dengan menebak. B. Penelitian yang Relevan 1. Halimah Wahyuningrum (2014) Penelitian ini berjudul Analisis Butir Soal Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Bahasa Jawa Siswa Kelas V SD Negeri Kledung Kradenan Banyuurip Purworejo Tahun Pelajaran 2013/2014. Hasil penelitian ini adalah taraf kesukaran butir soal dari keseluruhan butir soal yang memenuhi persyaratan kelayakan sebesar 70% dari 35 butir soal, daya pembeda yang memenuhi syarat sebesar 76% dengan jumlah 38 butir soal, butir soal yang memenuhi syarat kevalidatan sebesar 31,4% dengan jumlah 11 butir soal, butir soal yang memenuhi kriteria validitas isi dari soal esai dan uraian yang memiliki kesejajaran terhadap kurikulum sebesar 86,7% dengan jumlah 13 butir soal, reliabilitas soal pilihan ganda sebesar 1,0277, soal esai sebesar -0,14093 dan soal uraian sebesar 0, Keseluruhan soal UAS mata pelajaran Bahasa Jawa yang memenuhi syarat tes yang baik sebesar 44% dengan jumlah 22 butir soal. Butir soal yang memenuhi kesesuain kurikulum sebesar 80%.

19 25 2. Ni Luh Septiani Ari Pertiwi, Ni Wayan Arini dan I Wayan Widiana (2016) Penelitian ini berjudul Analisis Tes Formatif Bahasa Indonesia Kelas IV Ditinjau dari Taksonomi Bloom Revisi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tes formatif bahasa Indonesia kelas IV sudah menunjukkan penyebaran soal pada aspek kognitif dan pengetahuan walaupun masih didominasi tingkat kognitif mengingat. Setelah melakukan analisis butir soal diketahui kualitas soal termasuk masih kurang baik. Hal ini disebabkan oleh beberapa kendala, baik dari siswa maupun guru. 3. Mozaffer Rahim Hingorjo dan Farhan Jaleel (2012) Penelitian ini berjudul Analysis of One-Best MCQs: the Difficulty Index, Discrimination Index and Distractor Efficiency. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa soal berjumlah 50 dan siswa berjumlah 102. Dilihat dari indek kesukaran 16 % termasuk kategori mudah, 78 % termasuk kategori sedang dan 6 % termasuk kategori sulit. Dilihat dari indeks diskriminasi 62 % termasuk kategori sangat baik, 14% termasuk kategori baik, 12% termasuk kategori cukup baik dan 12% jelek. Dilihat dari analisis distraktor, alternatif B dan C hampir tidak ada siswa yang memilihnya. Alternatif E dianggap jawaban yang benar oleh banyak orang.

20 26 4. Yeshwanth Rao Karkal dan Ganesh Shenoy Kundapur (2016) Penelitian ini berjudul Item Analysis Of Multiple Choice Questions Of Undergraduate Pharmacology Examinations In An International Medical School In India. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak sembilan ujian (tujuh formatif, dua sumatif) yang terdiri dari rata-rata 54,2. Total pertanyaan N = 488, digunakan untuk menganalisis item. Rata-rata FV (indeks kesulitan) dan DI adalah 56,64% dan 0,22. Sebanyak 71,90 % dari item yang dianalisis termasuk kategori baik berdasarkan FV dan 36,26% dari item yang dianalisis termasuk kategori sangat baik berdasarkan DI. Kategori item yang tergolong jelek adalah 22,95% berdasarkan FV dan 18,23% berdasarkan DI. Saat kedua parameter itu dipertimbangkan bersama-sama, hanya 23% dari item tersebut dalam kategori baik dan 17,11% dalam kategori jelek. C. Kerangka Pikir Penelitian dimulai dengan pengumpulan perangkat evaluasi pembelajaran terdiri dari ulangan harian, ulangan tengan semester (UTS) dan ulangan akhir semester (UAS). Kemudian butir soal dianalisis dengan dua cara yaitu analisis deskriptif dan analisis kuantitatif sehingga didapatkan hasil proses analisis butir soal yang telah dilakukan. Alur kerangka berpikir dapat dilihat pada gambar 2.1 dibawah ini :

21 27 Pengumpulan perangkat evaluasi pembelajaran terdiri dari ulangan harian, ulangan tengah semester (UTS) dan ulangan akhir semester (UAS) Analisis Analisis deskriptif terdiri dari: 1. Materi 2. Konstruksi 3. Bahasa 4. Jenjang ranah kognitif Analisis kuantitatif terdiri dari: 1. Validitas Butir Soal 2. Reliabilitas 3. Indeks Kesukaran Soal 4. Daya Pembeda Hasil analisis soal ulangan harian, ulangan tengah semester (UTS) dan ulangan akhir semester (UAS) Gambar 2.1 Alur Kerangka Pikir

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai standar yang telah disesuaikan UU No 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai standar yang telah disesuaikan UU No 20 tahun 2003 tentang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan penyelenggaraan pendidikan perlu adanya sebuah pertanggungjawaban dalam bentuk evaluasi untuk menentukan taraf kemajuan aktivitas di dalam pendidikan. Evaluasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Perangkat Evaluasi a. Evaluasi Evaluasi merupakan program yang dilaksanakan untuk mengetahui tujuan yang dicapai. Tayibnapis (2008:189-190) mengatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIK

BAB II KAJIAN TEORETIK BAB II KAJIAN TEORETIK 2.1 Tinjauan Tentang Kualitas Berbicara tentang pengertian atau definisi kualitas dapat berbeda makna bagi setiap orang, karena kualitas memiliki banyak kriteria dan sangat bergantung

Lebih terperinci

Validitas, Reliabilitas, dan Analisis Soal Uraian

Validitas, Reliabilitas, dan Analisis Soal Uraian Validitas, Reliabilitas, dan Analisis Soal Uraian Jumat, Definisi Tes Uraian Tes uraian adalah tes (seperangkat soal yang berupa tugas dan pertanyaan) yang menuntut peserta didik untuk mengorganisasikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian, Peranan, Tujuan, dan Fungsi Evaluasi dalam Kegiatan Pembelajaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian, Peranan, Tujuan, dan Fungsi Evaluasi dalam Kegiatan Pembelajaran 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian, Peranan, Tujuan, dan Fungsi Evaluasi dalam Kegiatan Pembelajaran Evaluasi adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk menentukan nilai dari suatu kegiatan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpikir dalam menyelesaikan soal. Namun setelah diprediksi lebih lanjut,

BAB I PENDAHULUAN. berpikir dalam menyelesaikan soal. Namun setelah diprediksi lebih lanjut, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah ilmu pengetahuan yang abstrak, sehingga kita membutuhkan pemahaman dan keterampilan yang mendalam untuk bisa menguasainya. Di antara keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang dirasa sulit bagi kebanyakan peserta didik. Prestasi belajar untuk memahami pelajaran fisika dalam suatu sekolah

Lebih terperinci

Kata kunci: analisis butir soal, mata pelajaran geografi,

Kata kunci: analisis butir soal, mata pelajaran geografi, 0 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEMESTER GENAP MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X SMA NEGERI 1 NATAR Rima Melati 1, Drs. Hi. Sudarmi, M.Si. 2 Drs. Zulkarnain, M.Si. 3 The objective of the research was to analyze

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional bertujuan memberikan persamaan persepsi terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional bertujuan memberikan persamaan persepsi terhadap BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional bertujuan memberikan persamaan persepsi terhadap istilah yang ada dalam penelitian ini. 1. Analisis kualitas soal, soal dianalisis

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tugas seorang guru dalam kegiatan pembelajaran adalah membantu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tugas seorang guru dalam kegiatan pembelajaran adalah membantu II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Tes Tugas seorang guru dalam kegiatan pembelajaran adalah membantu perubahan dan keberhasilan peserta didik atau siswa. Untuk mengetahui bagaimana perubahan dan tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan bukti-bukti atau karya-karya hasil belajar siswa meliputi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan bukti-bukti atau karya-karya hasil belajar siswa meliputi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka dibuat definisi operasional sebagai berikut: 1. Asesmen portofolio Asesmen portofolio adalah penilaian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu menggunakan perhitungan statistik yang hasilnya dapat dilihat berupa angka-angka. Sedangkan data dianalisis

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Tes Mata Pelajaran Biologi kelas XI yang disusun oleh MGMP Biologi Kendal terdiri atas 40 butir soal berbentuk multiple choice. Sampel yang diambil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal yang terpenting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal yang terpenting bagi kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang terpenting bagi kehidupan manusia. Melalui pendidikan maka akan membantu kemajuan bangsa dan Negara dalam berbagai hal. Kemajuan suatu

Lebih terperinci

Gagne (1974): (A) kemampuan merencanakan materi dan

Gagne (1974): (A) kemampuan merencanakan materi dan ANALISIS TES BUATAN GURU KOMPETENSI GURU Gagne (1974): (A) kemampuan merencanakan materi dan kegiatan belajar mengajar, (B) kemampuan melaksanakan dan mengelola kegiatan belajar mengajar, (C) kemampuan

Lebih terperinci

PEMBUATAN TES TERTULIS

PEMBUATAN TES TERTULIS PEMBUATAN TES TERTULIS BENTUK SOAL 1. SOAL JAWABAN SINGKAT 2. SOAL BENAR- SALAH 3. SOAL MENJODOHKAN 4. SOAL PILIHAN GANDA 5. SOAL URAIAN SOAL JAWABAN SINGKAT KARAKTERISTIK: SOAL YANG MENUNTUT PESERTA TES

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan atau research and development. Metode ini digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menghasilkan suatu produk di bidang pendidikan. Sugiyono. menyatakan bahwa penelitian pengembangan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menghasilkan suatu produk di bidang pendidikan. Sugiyono. menyatakan bahwa penelitian pengembangan adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan suatu produk di bidang pendidikan. Sugiyono menyatakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

LISAN TULISAN OBSERVASI SKALA PENILAIAN SOSIOMETRI STUDI KASUS CHECKLIST

LISAN TULISAN OBSERVASI SKALA PENILAIAN SOSIOMETRI STUDI KASUS CHECKLIST BAHAN AJAR EVALUASI PEMBELAJARAN TES URAIAN DAN TES OBJEKTIF LISAN INDIVIDUAL KELOMPOK ESAI BERSTRUKTUR BEBAS TULISAN TERBATAS ALAT PENILAIAN TES OBSERVASI OBJEKTIF B-S MENJDHKAN MELENGKAPI NON TES KUESIONER/WAWANCARA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa deskriptif dari gejala yang diamati, berupa angka-angka atau koefisien

BAB III METODE PENELITIAN. berupa deskriptif dari gejala yang diamati, berupa angka-angka atau koefisien BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Data yang dianalisis tidak untuk menerima atau menolak hipotesis, melainkan hasil analisis berupa

Lebih terperinci

Mata Kuliah/Kode/ SKS : Evaluasi Pembelajaran TE/ EL501/2(dua) Semester/Program Studi : Teknik Tenaga Elektrik (TTE) : Dra. Tuti Suartini, M.

Mata Kuliah/Kode/ SKS : Evaluasi Pembelajaran TE/ EL501/2(dua) Semester/Program Studi : Teknik Tenaga Elektrik (TTE) : Dra. Tuti Suartini, M. Mata Kuliah/Kode/ SKS : Evaluasi Pembelajaran TE/ EL501/2(dua) Semester/Program Studi : Teknik Tenaga Elektrik (TTE) Dosen : Dra. Tuti Suartini, M.Pd 1. Pengukuran Pengantar tentang Definisi Pengukuran,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian evaluatif. Penelitian evaluatif yaitu penelitian dengan mengumpulkan data

Lebih terperinci

Oleh: Halimah Wahyuningrum Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Oleh: Halimah Wahyuningrum Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Analisis Butir Soal Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Bahasa Jawa Siswa Kelas V SD Negeri Kledung Kradenan Banyuurip Purworejo Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh: Halimah Wahyuningrum Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Berikut ini diuraikan beberapa definisi operasional dari istilah yang terkait dalam permasalahan penelitian ini, di antaranya: 1. Pengembangan tes tertulis

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH BIOLOGI UMUM DI UNIVERSITAS PAPUA

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH BIOLOGI UMUM DI UNIVERSITAS PAPUA Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH BIOLOGI UMUM DI UNIVERSITAS PAPUA Insar Damopolii 1 Universitas Papua 1 i.damopoli@unipa.ac.id

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif analisis. Metode penelitian ini diambil karena berkesesuaian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif analisis. Metode penelitian ini diambil karena berkesesuaian 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif analisis. Metode penelitian ini diambil karena berkesesuaian

Lebih terperinci

O X O Pretest Perlakuan Posttest

O X O Pretest Perlakuan Posttest 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dipaparkan tentang metode dan desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, prosedur penelitian dan instrumen penelitian serta teknik pengolahan data

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEMESTER MAHASISWA BIOLOGI MATA KULIAH BIDANG PENDIDIKANSEMESTER GASAL PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ingin peneliti ketahui. Dan jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. ingin peneliti ketahui. Dan jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Margono (1997: 105) menyatakan bahwa penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. keadaan praktis yang didalamnya tidak mungkin untuk mengontrol semua

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. keadaan praktis yang didalamnya tidak mungkin untuk mengontrol semua 47 BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experiment), yaitu penelitian yang secara khas meneliti mengenai

Lebih terperinci

TES HASIL BELAJAR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER KELAS XI MADRASAH ALIYAH NEGERI MATA PELAJARAN FIQIH DI KOTA PALEMBANG TAHUN 2014

TES HASIL BELAJAR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER KELAS XI MADRASAH ALIYAH NEGERI MATA PELAJARAN FIQIH DI KOTA PALEMBANG TAHUN 2014 1 Tadrib Vol. II No. 2 Edisi Desember 2016 TES HASIL BELAJAR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER KELAS XI MADRASAH ALIYAH NEGERI MATA PELAJARAN FIQIH DI KOTA PALEMBANG TAHUN 2014 Robi Awaludin Alumni UIN Raden Fatah

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS) BIOLOGI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KELAS X DAN XI PADA MAN SAMPIT. Nurul Septiana

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS) BIOLOGI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KELAS X DAN XI PADA MAN SAMPIT. Nurul Septiana ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS) BIOLOGI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KELAS X DAN XI PADA MAN SAMPIT Nurul Septiana Prodi TBG Jurusan PMIPA Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Palangkaraya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesatuan. Menurut Rusman, pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. kesatuan. Menurut Rusman, pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri BAB I PENDAHULUAN Pada bab I ini, peneliti memaparkan tentang alasan peneliti yang meliputi latar belakang penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan penegasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari penafsiran yang berbeda maka diperlukan penjelasan mengenai beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian melalui definisi operasional

Lebih terperinci

Inisiasi II ASESMEN PEMBELJARAN SD

Inisiasi II ASESMEN PEMBELJARAN SD Inisiasi II ASESMEN PEMBELJARAN SD (Mengembangkan Tes sebagai Instrumen Asesmen) Selamat bertemu kembali dengan saya Yuni Pantiwati sebagai tutor dalam mata kuliah Asesmen Pembelajaran SD. Kali ini merupakan

Lebih terperinci

Edu Geography 2 (1) (2013) Edu Geography.

Edu Geography 2 (1) (2013) Edu Geography. Edu Geography 2 (1) (2013) Edu Geography http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo PENGEMBANGAN TES PILIHAN GANDA YANG BERKUALITAS PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI IPS SEMESTER GENAP SMA NEGERI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Peternakan Negeri Lembang Cikole

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Peternakan Negeri Lembang Cikole 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Peternakan Negeri Lembang Cikole (SNAKMA Cikole) yang beralamat di Jl. Raya Tangkuban Parahu KM. 22 Cikole

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesinya sebagai seorang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesinya sebagai seorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru merupakan salah satu kunci penting dalam keberhasilan pendidikan. Untuk memperoleh pendidikan yang bermutu, diperlukan guru yang memiliki kemampuan (kompetensi)

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar 4: Menelaah Tes Hasil Belajar

Kegiatan Belajar 4: Menelaah Tes Hasil Belajar Kegiatan Belajar 4: Menelaah Tes Hasil Belajar Uraian Materi 1. Menelaah Kualitas Soal Tes Bentuk Objektif Sebagaimana telah anda pelajari sebelumnya, bahwa analisis kualitas perangkat soal tes hasil belajar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Whitney (1960) dalam M. Natzir (2005:54) menyatakan bahwa metode deskriptif

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN ADMINISTRASI PAJAK

ANALISIS KUALITAS SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN ADMINISTRASI PAJAK Analisis Kualitas Soal... (Diah Intan Kusuma) 1 ANALISIS KUALITAS SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN ADMINISTRASI PAJAK AN ANALYSIS OF THE QUALITY OF FINAL EXAMINATION QUESTIONS OF TAX ADMINISTRATION SUBJECT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan untuk mengembangkan instrumen penilaian otentik yang valid dan reliabel dalam menilai pengetahuan dan keterampilan praktikum siswa SMK. Setelah itu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Project based learning (PjBL) dalam penelitian ini menggunakan. dipresentasikan kepada orang lain.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Project based learning (PjBL) dalam penelitian ini menggunakan. dipresentasikan kepada orang lain. 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar penelitian ini sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan untuk menghindari kesalah pahaman, maka perlu diberikan definisi operasional yaitu: 1.

Lebih terperinci

Pengantar Psikodianostik

Pengantar Psikodianostik Modul ke: Pengantar Psikodianostik Dasar dasar Tes Psikologi Validitas dan Reliabilitas Tes Psikologis Fakultas PSIKOLOGI Wenny Hikmah Syahputri, M.Psi., Psi. Program Studi Psikologi Jenis Tes Psikologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN 1. Tahap Analisis Tahap analisis dilakukan untuk menentukan tujuan dari pengembangan media pembelajaran dan memilih materi belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi pada penelitian ini yaitu sekolah SMA Negeri 1 Bandung yang berlokasi di Jl. Ir Juanda no 93. Subjek dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENGEMBANGAN INSTRUMEN DALAM PEMBELAJARAN

BAB III PROSEDUR PENGEMBANGAN INSTRUMEN DALAM PEMBELAJARAN BAB III PROSEDUR PENGEMBANGAN INSTRUMEN DALAM PEMBELAJARAN A. Pendahuluan Dalam kegiatan pembelajaran segala sesuatu hal selayaknya dilakukan dengan tahapan yang jelas dan terarah. Oleh karena itu, penting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development/ R & D). Penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development/ R & D). Penelitian dan 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development/ R & D). Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian tentang analisis butir soal Ulangan Akhir Semester (UAS) mata pelajaran Fisika kelas XI SMA Negeri 1 Purwokerto Tahun Ajaran 2015/2016 ini sesuai

Lebih terperinci

(Luhut Panggabean, 1996: 31)

(Luhut Panggabean, 1996: 31) BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (kuasi eksperimen), yaitu penelitian yang dilaksanakan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kesulitan belajar siswa yang dimaksud adalah profil kemampuan siswa dalam

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kesulitan belajar siswa yang dimaksud adalah profil kemampuan siswa dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Kesulitan belajar siswa yang dimaksud adalah profil kemampuan siswa dalam merespon soal tes diagnosis serta latar belakang siswa yang mempengaruhi kemampuan

Lebih terperinci

BENTUK-BENTUK TES fungsinya

BENTUK-BENTUK TES fungsinya Penggolongan tes berdasarkan fungsinya sebagai alat pengukur perkembangan kemajuan belajar siswa maka tes terdiri atas: 1) tes seleksi (ujian saringan) 2) tes awal (pre-test) 3) tes akhir (post-test) 4)

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen (Quasi experiment), yaitu penelitian yang secara khas meneliti mengenai

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI KELAS XII IPS SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI KELAS XII IPS SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI KELAS XII IPS SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Lebih terperinci

PENILAIAN HASIL BELAJAR. Dr. Wuri Wuryandani,M.Pd. Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

PENILAIAN HASIL BELAJAR. Dr. Wuri Wuryandani,M.Pd. Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta PENILAIAN HASIL BELAJAR Dr. Wuri Wuryandani,M.Pd. Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Penilaian Proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Metode ini merupakan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Arikunto (2006), penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan,

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan, 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan, penyusunan,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kegiatan evaluasi sebagai bagian tak terpisahkan dari aktivitas pembelajaran

I. PENDAHULUAN. Kegiatan evaluasi sebagai bagian tak terpisahkan dari aktivitas pembelajaran 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan evaluasi sebagai bagian tak terpisahkan dari aktivitas pembelajaran secara menyeluruh, menuntut adanya kemampuan yang memadai dari guru sebagai pelaksana pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan atau dilaksanakan di SMA Negeri 2 Serui, jalan

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan atau dilaksanakan di SMA Negeri 2 Serui, jalan BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Subjek Penelitian. Penelitian ini dilakukan atau dilaksanakan di SMA Negeri 2 Serui, jalan flamboyan famboaman serui, Kabupaten Kepulauan Yapen Provinsi Papua.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif dan keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat tiga

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat tiga BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat tiga komponen utama, yaitu:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini ditujukan untuk mengungkap miskonsepsi siswa pada topik stoikiometri melalui tes diagnostik dengan tes two-tier. Merujuk pada tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Penilitian deskrispi kualitatif merupakan metode menggambarkan dan menginterpretasikan objek

Lebih terperinci

ANALISIS TES ULANGAN KENAIKAN KELAS BUATAN GURU MATA PELAJARAN KIMIA

ANALISIS TES ULANGAN KENAIKAN KELAS BUATAN GURU MATA PELAJARAN KIMIA Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia. Volume 2, Nomor 1, 2018, pp. 1-10 p-issn: 2087-9040 e-issn: 2613-9537 Open Access: https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/jpk/index ANALISIS TES ULANGAN KENAIKAN KELAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Metode penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan atau

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Metode penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan atau 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL PADA MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI KELAS XI DI SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2014/2015

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL PADA MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI KELAS XI DI SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2014/2015 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL PADA MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI KELAS XI DI SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2014/2015 Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UKK EKONOMI AKUNTANSI KELAS XI IIS MAN WONOKROMO BANTUL

ANALISIS BUTIR SOAL UKK EKONOMI AKUNTANSI KELAS XI IIS MAN WONOKROMO BANTUL Analisis Butir Soal.(Amelia Rahman dan Sukanti, M.Pd.)1 ANALISIS BUTIR SOAL UKK EKONOMI AKUNTANSI KELAS XI IIS MAN WONOKROMO BANTUL THE ITEM ANALYSIS OF FINAL TEST OF ECONOMIC ACCOUNTING GRADE XI SOCIAL

Lebih terperinci

KUALITAS BUTIR SOAL ULANGAN SEMESTER GENAP IPA BIOLOGI DI SMP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL. Oleh SRI NURLAILA DJAKARIA NIM :

KUALITAS BUTIR SOAL ULANGAN SEMESTER GENAP IPA BIOLOGI DI SMP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL. Oleh SRI NURLAILA DJAKARIA NIM : KUALITAS BUTIR SOAL ULANGAN SEMESTER GENAP IPA BIOLOGI DI SMP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL Oleh SRI NURLAILA DJAKARIA NIM : 431 409 057 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA JURUSAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berasal dari bahasa Perancis Kuno testum dengan arti piring untuk

BAB II LANDASAN TEORI. berasal dari bahasa Perancis Kuno testum dengan arti piring untuk BAB II LANDASAN TEORI A. KAJIAN TEORI 1. Tes a. Pengertian Tes Sudijono (2011:66) berpendapat bahwa secara harfiah, kata tes berasal dari bahasa Perancis Kuno testum dengan arti piring untuk menyisihkan

Lebih terperinci

KUALITAS TES UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN MATEMATIKA JENJANG SLTP DI KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN AJARAN 2011/2012

KUALITAS TES UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN MATEMATIKA JENJANG SLTP DI KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN AJARAN 2011/2012 KUALITAS TES UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN MATEMATIKA JENJANG SLTP DI KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN AJARAN 2011/2012 Adham Panggu Rumanda 1), La Misu 2) 1) Alumni Program Studi Pendddikan Matematika,

Lebih terperinci

PENYUSUNAN TES BENTUK URAIAN DAN OBJEKTIF. Heri Retnawati

PENYUSUNAN TES BENTUK URAIAN DAN OBJEKTIF. Heri Retnawati PENYUSUNAN TES BENTUK URAIAN DAN OBJEKTIF Heri Retnawati TUJUAN TES Prestasi Mengetahui keberhasilan siswa dalam pembelajaran Mengetahui keberhasilan guru dalam pembelajaran Memberikan remidi atau pengayaan?

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Percontohan UPI Jln. Senjayaguru No. 1 Bandung

BAB III METODE PENELITIAN. Percontohan UPI Jln. Senjayaguru No. 1 Bandung BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini yaitu di Sekolah Dasar Laboratorium Percontohan UPI Jln. Senjayaguru No. 1 Bandung 40154. 2. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu 8 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan yaitu metode Deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian bukan eksperimen karena tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian Lokasi penelitian yang dipilih adalah salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) Swasta di Kota Bandung. Pemilihan sekolah tersebut dikarenakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experiment). Adapun desain penelitian yang digunakan mengacu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi adalah pengambilan keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi adalah pengambilan keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Evaluasi adalah pengambilan keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan standar kriteria. Pengukuran dan evaluasi merupakan dua kegiatan yang berkesinambungan. Evaluasi

Lebih terperinci

BAHAN AJAR EVALUASI PEMBELAJARAN

BAHAN AJAR EVALUASI PEMBELAJARAN BAHAN AJAR EVALUASI PEMBELAJARAN ANALISIS POKOK UJI DRA. SITI SRIYATI, M.Si JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FPMIPA UPI ANALISIS POKOK UJI / TEKNIK ANALISIS SOAL TES ISTILAH YANG DIBERIKAN PADA PEKERJAAN YANG

Lebih terperinci

KAIDAH PENULISAN SOAL. Parsaoran Siahaan-Fisika FPMIPA UPI Bandung

KAIDAH PENULISAN SOAL. Parsaoran Siahaan-Fisika FPMIPA UPI Bandung KAIDAH PENULISAN SOAL Parsaoran Siahaan-Fisika FPMIPA UPI SOAL URAIAN SOAL URAIAN adalah soal yang jawabannya menuntut peserta tes untuk mengorganisasikan gagasan atau hal-hal yang telah dipelajarinya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah dimana penelitian tersebut dilakukan. Adapun penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pre-experimental. Alasan penggunaan metode ini dikarenakan keadaan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 19 Bandung tahun ajaran 2010/2011. Sampel dalam penelitian ini sebanyak tiga kelas

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL TES PENJAJAKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

ANALISIS BUTIR SOAL TES PENJAJAKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI Analisis Butir Soal... (Ayu Nafisa) 1 ANALISIS BUTIR SOAL TES PENJAJAKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI AN ANALYSIS OF TEST QUESTION OF LEARNING ASSESSMENT RESULT OF THE STUDENT OF

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DAN KEUANGAN

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DAN KEUANGAN Analisis Butir Soal... (Ratna Candra Wulaningtyas) 1 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DAN KEUANGAN AN ITEM ANALYSIS OF FINAL EXAMINATION ITEM OF PENGANTAR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160). Dalam penelitian

Lebih terperinci

PERKULIAHAN 4: EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA ALAT EVALUASI (LANJUTAN)

PERKULIAHAN 4: EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA ALAT EVALUASI (LANJUTAN) PERKULIAHAN 4: EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA ALAT EVALUASI (LANJUTAN) 3. Pembuatan Alat Evaluasi Ditinjau dari pembuatnya, alat evaluasi dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu alat evaluasi buatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dikemukakan mengenai metode penelitian yang digunakan meliputi lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain pretespostes

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain pretespostes BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain pretespostes kelompok kontrol secara random (The randomized pre-test and post-test

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penilitian Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design. Menurut Suharsimi Arikunto (2013: 84), pre eksperimental design seringkali dipandang sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III metode penelitian akan dipaparkan mengenai jenis dan pendekatan, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel dan indikator penelitian, teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Model Pengembangan Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Langkah-langkah dalam membuat penelitian ini dilakukan dengan model pengembangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan pada jalur

BAB II KAJIAN PUSTAKA. terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan pada jalur BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Tinjauan Evaluasi a. Pengertian Evaluasi Zainal Arifin (2013:2) memaparkan bahwa evaluasi merupakan suatu komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar 3: Menulis Tes Hasil Belajar

Kegiatan Belajar 3: Menulis Tes Hasil Belajar Kegiatan Belajar 3: Menulis Tes Hasil Belajar Uraian Materi Secara umum, langkah-langkah kegiatan penilaian hasil belajar yang dilakukan Guru meliputi: (1) Perencanaan penilaian dan pengembangan perangkat,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan dua pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan dua pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan dua pendekatan yaitu pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Noor (2013:34) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI KELAS XII IPS SMA N 1 KALASAN TAHUN 2014/2015 SKRIPSI

ANALISIS KUALITAS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI KELAS XII IPS SMA N 1 KALASAN TAHUN 2014/2015 SKRIPSI ANALISIS KUALITAS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI KELAS XII IPS SMA N 1 KALASAN TAHUN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang akan menjadi tempat peneliti melakukan penelitian yaitu di SMK 45 (Jalan Barulaksana No 186 Jayagiri Kab. Bandung

Lebih terperinci