II. TINJAUAN PUSTAKA. Tugas seorang guru dalam kegiatan pembelajaran adalah membantu
|
|
- Yuliani Indradjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Tes Tugas seorang guru dalam kegiatan pembelajaran adalah membantu perubahan dan keberhasilan peserta didik atau siswa. Untuk mengetahui bagaimana perubahan dan tingkat keberhasilan peserta didik maka setelah proses pembelajaran dilakukan evaluasi. Evaluasi dapat dilaksanakan melalui dua cara yaitu tes dan non tes. Tes dapat berbentuk tes tertulis, lisan dan tindakan. Sedangkan non tes dapat berupa kuisioner, observasi dan checklist. Sedangkan Suryabrata, mengartikan tes adalah: Tes adalah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau perintah-perintah yang harus dijalankan, yang mendasarkan harus bagaimana testee menjawab pertanyaan-pertanyaan atau melakukan perintah-perintah itu, penyelidik mengambil kesimpulan dengan cara membandingkan dengan standar atau testee yang lain ( Suryabrata, 2004:22) Menurut Sudijono (2005:67) tes adalah cara yang dapat digunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas baik berupa pertanyaan atau perintah sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan prestasi, yang dapat dibandingkan dengan nilai standar tertentu. Tes yang sering digunakan di sekolah meliputi: tes formatif dan tes sumatif. Menurut Thoha (2001:47) tes formatif diselenggarakan saat berlangsungnya
2 11 proses belajar-mengajar, isinya mencakup pengajaran yang telah diajarkan. Tujuan utamanya mengetahui keberhasilan dan kegagalan proses belajarmengajar. Sedangkan tes sumatif bertujuan untuk mengukur keberhasilan belajar peserta didik secara menyeluruh, materi yang diujikan seluruh pokok bahasan, masing-masing pokok bahasan terwakili dalam butir-butir soal yang diujikan. B. Bentuk Tes Menurut bentuknya, tes hasil belajar dapat dibedakan menjadi dua yaitu: tes objektif dan tes essay. Hal ini sesuai dengan Arikunto (2007:162) yang menyatakan bahwa bentuk tes tertulis dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu: tes objektif (tes terstruktur) dan tes subjektif (tes uraian). Menurut Thoha (2001:55) tes objektif yaitu: tes tertulis yang itemnya dapat dijawab dengan memilih jawaban yang sudah tersedia, sehingga peserta didik menampilkan keseragaman data, baik bagi yang menjawab benar maupun mereka yang menjawab salah. Menurut Purwanto (2004:39) hal-hal yang perlu di perhatikan dalam menyusun tes objektif adalah: 1. tes objektif harus didahului dengan penjelasan bagaimana cara mengerjakan. 2. penjelasan atau petunjuk tersebut diusahakan jangan panjang dan harus jelas. 3. hindari pertanyaan yang mempunyai lebih dari satu arti. 4. bahasanya baik sehingga tidak membingungkan atau salah penafsiran. 5. jangan menyusun soal secara langsung menjiplak dari buku. 6. pilihan jawaban harus seragam antara jawaban yang satu dengan yang lain. 7. pertanyaan dari tiap soal harus jelas dan hanya ada satu jawaban yang paling benar dan tepat 8. pertanyaan dan jawaban jangan terlalu panjang
3 12 Kebaikan bentuk tes obyektif (pilihan ganda) menurut Muhaemin (1999:22): 1. materi yang diajukan dapat mencakup sebagian besar dari bahan pelajaran yang telah diberikan 2. jawaban siswa dapat segera dikoreksi dengan mudah dan cepat dengan menggunakan kunci jawaban 3. jawaban untuk setiap pertanyaan sudah pasti benar atau salah, sehingga penilaian bersifat objektif. Tes objektif memiliki sistem perskoran yang pasti. Di sebut tes objektif karena penilaiannya objektif, yaitu: apabila jawaban benar diberi skor 1, salah diberi skor 0. Tes objektif sering pula disebut tes dikotom, yaitu penilaian 0-1 (dichotomously scored item) (Surapranata, 2004:67) Kelemahan tes obyektif (pilihan ganda) adalah: 1. kemungkinan melakukan tebakan jawaban masih cukup besar 2. proses berpikir siswa tidak dapat dilihat dengan nyata. Muhaemin (1999:22) C. Syarat Tes Dalam penyusunan tes perlu diperhatikan langkah-langkah yaitu: (1) menentukan tujuan mengadakan tes (2) mengadakan pembatasan terhadap bahan yang akan diteskan (3) merumuskan tujuan pembelajaran dari tiap bagian bahan (4) menderetkan semua tujuan pembelajaran dalam tabel persiapan yang memuat pula aspek tingkah laku terkandung dalam tujuan pembelajaran (5) menyusun tabel spesifikasi yang memuat pokok materi, aspek berpikir yang diukur (6) menuliskan butir-butir soal, didasarkan atas tujuan pembelajaran yang sudah dituliskan pada tabel tujuan pembelajaran dan aspek tingkah laku yang dicakup (Arikunto, 2007:153)
4 13 Untuk penyusun soal-soal tes perlu diketahui syarat-syarat dalam penyusunan soal tes agar tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai. Arikunto (2007:57) mengemukakan tes yang baik harus memiliki: (1) validitas (2) reliabilitas (3) objektifitas (4) praktikabilitas (5) ekonomis. Sedangkan menurut Mulyasa (2005:171) tes dikatakan baik, jika memenuhi persyaratan berikut: (1) validitas, mengukur apa yang hendak diukur menyangkut kompetensi dan materi standar yang telah dikaji (2) memiliki reliabilitas, keajegan, ketetapan hasil yang diperoleh peserta didik jika dites kembali dengan tes yang sama (3) objektifitas, dapat mengukur apa yang yang sedang diukur, perintah pelaksanaanya jelas dan tegas sehingga tidak membuka interpretasi yang berbeda (4) pelaksanaan evaluasi harus efektif dan efisien. Sudijono menambahkan (2005:93) tes dinyatakan sebagai tes yang baik, jika: (1) valid (2) reliabel (3) objektif (4) praktis. Sedangkan menurut Nasoetion (1993:101) tes yang baik jika memenuhi persyaratan berikut: (1) validitas (2) reliabilitas (3) standarisasi (4) objektifitas (5) diskriminasi yaitu dapat membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai (6) kekomperehensipan yaitu tes yang mencakup banyak hal yang diukur dengan materi pelajaran (7) keterlaksanaan pengadministrasian alat pengukuran tersebut. Berdasarkan syarat-syarat tes diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam membuat tes yang baik dan berkualitas mempunyai persyaratan yang banyak. Oleh sebab itu, soal tes harus disusun dengan sebaik-baiknya dan harus dilakukan oleh seorang guru yang ahli dan terlatih.
5 14 D. Ujian Nasional (UN) Ujian Nasional (UN) adalah kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik secara nasional pada akhir program pembelajaran disetiap jenjang pendidikan. UN bertujuan menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTek) (Anonim, 2008:21). Ujian Nasional dilaksanakan secara obyektif, berkeadilan dan akuntabel, serta dilaksanakan sekurang-kurangnya satu kali dan sebanyak-banyaknya dua kali dalam setahun (Anonim, 2003:3). Fungsi Ujian Nasional (UN) adalah: 1. quaity control, yaitu: UN menjadi instrumen pengendali mutu lulusan agar sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan sebagai instrumen untuk memastikan dan menjamin kualifikasi/standar yang ditetapkan. 2. motivator, UN diharapkan memotivasi atau mendorong siswa untuk belajar sungguh-sungguh dalam rangka mencapai standar kompetensi 3. public accountabillity, UN digunakan sebagai instrumen akuntabilitas publik untuk menyampaikan informasi kepada orang tua dalam masyarakat 4. selection, screening, dan streaming, UN dijadikan bahan untuk seleksi, dan penempatan pada jenjang pendidikan selanjutnya 5. alat diagnostik, UN sebagai alat untuk menilai dan mengevaluasi sistem maupun kebijakan pendidikan. Anonim (2003:4)
6 15 Hasil Ujian Nasional (UN) digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk: 1. pemetaan mutu satuan dan/atau satuan pendidikan 2. dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya 3. penentuan kelulusan peserta didik dari program dan/atau satuan pendidikan 4. pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. Anonim (2008:22) Soal UN Tahun Pelajaran 2008/2009 disusun dan dirakit berdasarkan kisi-kisi UN Tahun Pelajaran 2008/2009. Soal UN dikembangkan dan dikelolah oleh Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Depdiknas dibawah koordinasi Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Soal UN disusun dan ditelaah oleh guru, dosen dan Puspendik di bawah koordinasi BSNP. Oleh karena itu semua butir soal yang terdapat pada UN diharapkan telah diajarkan di sekolah (BSNP: 2009:1). E. Latihan Ujian Nasional (LUN) Latihan Ujian Nasional (LUN) merupakan salah satu ajang persiapan dalam rangka ujian nasional bagi siswa. Pembinaan dan latihan yang dilakukan dengan maksimal tentunya akan membawa hasil yang maksimal pula secara idelanya. Pelaksanaan LUN pun ditujukan untuk itu. Persiapan Ujian Nasional yang diselenggarakan serentak dan nasional menuntut kesiapan sekolah yang matang dalam mempersiapkan siswanya yang akan menempuh UN. Sejalan dengan itulah berbagai upaya dilakukan oleh sekolah, upaya-upaya itu dapat meliputi : 1. memaksimalkan kegiatan proses belajar mengajar. 2. membentuk kelompok belajar siswa. 3. pembahasan materi secara berkelompok dan silang dengan pihak luar dalam hal ini lembaga bimbingan belajar.
7 16 4. berbagai uji kemampuan dalam membahas materi dan kedalaman pemahaman materi 5. pada puncaknya kegiatan persiapan ini diadakannya Latihan Ujian Nasional (LUN). Anonim (2008:24) Latihan Ujian Nasional ini merupakan kegiatan terpadu antara materi dan sistem yang berlaku. Di SMP Negeri maupun Swasta yang ada di kota Bandar Lampung saat ini melakukan Latihan Ujian Nasional sebanyak tiga kali dengan pertimbangan kematangan anak atau kesiapan. Adapun tata cara pelaksanaan distandarkan dengan petunjuk Ujian Nasional, baik sistemnya maupun dalam menganalisis hasilnya. Yang kemudian menjadi agenda persiapan dan tindak lanjut sekolah terhadap kemantapan peserta dalam mengikuti Ujian Nasional. F. Analisis Butir Tes Soal tes yang telah dibuat oleh guru harus dilakukan analisis dan evaluasi. Analisis tes merupakan sebuah prosedur yang sistematis, yang akan memberikan informasi-informasi yang sangat khusus terhadap butir tes yang kita susun. Analisis soal dilakukan untuk mengetahui berfungsi tidaknya sebuah soal. Menurut Surapranata (2006:1) bahwa analisis soal dapat dilakukan melalui dua cara yaitu: analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif adalah berupa penelaahan yang dilakukan dengan menganalisis soal dari segi materi, kontruksi, dan bahasa. Analisis materi berkaitan dengan subtansi keilmuan, dan tingkat kemampuan yang sesuai dengan soal. Analisis kontruksi berkaitan dengan teknik penulisan soal. Analisis bahasa berkaitan dengan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik
8 17 dan benar menurut Ejaan Yang Disesuaikan (EYD). Analisis kuantitatif dilakukan dengan mengukur validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda butir tes. Menurut Arikunto (2007:205) manfaat analisis tes adalah: 1. membantu kita dalam mengidentifikasi butir-butir tes yang jelek 2. memperoleh informasi yang dapat digunakan untuk menyempurnakan soalsoal untuk kepentingan lebih lanjut. 3. memperoleh gambaran tentang keadaan tes yang kita susun. 1. Validitas Suatu tes dapat dikatakan memiliki validitas isi bilamana tes tersebut mengukur tujuan yang ingin dicapai dengan materi yang seharusnya diukur. Tes yang tidak memiliki validitas isi maka dapat juga terjadi jika salah satu atau beberapa tujuan khusus tidak tercantum dalam tabel spesifikasi. Semakin banyak tujuan yang tidak tercantum maka validitas isi semakin kecil (Arikunto, 2007:67). Menurut Suryabrata (2004:51) bahwa validitas isi (content validity) dapat diperoleh dengan cara melihat soal-soal yang membentuk tes itu. Jika keseluruhan soal nampak mengukur apa yang seharusnya tes itu digunakan, tidak diragukan lagi bahwa validitas isi sudah terpenuhi. Sedangkan menurut Thoha (2001:111), validitas isi menjelaskan tentang butir tes yang mencerminkan isi kurikulum yang akan diukur dengan cara membandingkan antara kisi-kisi soal dengan butir soal. Kisi-kisi soal berisi pokok bahasan
9 18 dan sub pokok bahasan. Masidjo (1995:243) menambahkan bahwa validitas isi suatu tes mencerminkan hal-hal yang mau diukur atau diteskan. Agar suatu tes mempunyai validitas isi, maka harus diusahakan tercapainya sejak saat penyusunan tes dilakukan dengan cara merinci materi pelajaran. Dengan demikian pengujian validitas isi tidak memerlukan uji coba dan analisis statistik (Sudjana, 2005:14). Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa validitas isi digunakan untuk mengetahui sejauh mana item dalam butir butir tes yang disusun tersebut telah mewakili secara representative terhadap keseluruhan materi yang diberikan. 2. Reliabilitas Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi, jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap (Arikunto, 2007:86). Seperti diungkapkan oleh Thoha (2001:118) reliabilitas diartikan dengan keajegan bilamana tes tersebut diujikan berkali-kali hasilnya relatif sama, artinya setelah tes pertama dengan tes berikutnya dikorelasikan terdapat hasil korelasi yang signifikan. Menurut Ahiri (1999:19) faktor-faktor yang mempengaruhi reliabilitas suatu tes adalah: (1) soal tes yang lebih panjang lebih reliabel dari soal tes yang lebih pendek; (2) reliabilitas akan rendah bila penyebaran skor rendah; (3) semakin objektif penskoran semakin tinggi reliabilitas; (4) reliabilitas soal
10 19 akan berbeda jika diujikan pada peserta didik yang mempunyai kemampuan yang berbeda; (5) tingkatan waktu saat diujikan dari pengukuran satu dengan yang lain. 3. Tingkat Kesukaran Butir Soal Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah juga tidak terlalu susah. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang peserta didik untuk mempertinggi usaha pemecahanya. Sebaliknya, soal yang terlalu sukar akan menyebabkan peserta didik menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena kemampuan yang dimiliki untuk menyelesaikan masalah berada diluar jangkauanya. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Thoha (2001:154) bahwa soal yang baik adalah soal yang tingkat kesukaranya dapat diketahui tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Sebab tingkat kesukaran soal memiliki korelasi dengan daya pembeda. Apabila soal memilki tingkat kesukaran maksimal, maka daya pembedanya rendah, demikian juga bila soal terlalu mudah maka tidak mempunyai daya pembeda. Menurut Ahiri (1999: 9) tingkat kesukaran butir tes adalah proporsi peserta yang menjawab benar butir tes. Tingkat kesukaran butir tes yang baik berkisar diantara 0,3-0,7; paling baik 0,5 karena p= 0,5 dapat memberikan kontribusi optimal terhadap korelasi biseral titik, daya pembeda butir, dan reliabilitas tes. Butir-butir tes yang memiliki tingkat kesukaran di bawah atau diatas kreteria 0,3-0,7 dapat digunakan apabila ada pertimbangan keterwakilan pokok bahasan yang diukurnya.
11 20 Tingkat kesukaran butir tes yang diujikan dapat diketahui dengan melakukan analisis butir soal. Prosedur pengukuran tingkat kesukaran butir tes dalam penelitian ini akan ditentukan dengan menggunakan program Iteman 4. Daya Pembeda Butir Soal Salah satu dasar yang menjadi acuan dalam penyusun butir-butir soal tes hasil belajar adalah adanya anggapan bahwa soal tersebut mampu untuk membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Apabila suatu soal yang dapat dijawab benar oleh siswa pandai maupun siswa yang kurang pandai maka soal tersebut tidak baik karena tidak mempunyai daya pembeda, begitu juga apabila suatu soal tidak dapat dijawab siswa pandai ataupun kurang pandai. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Thoha (2001:147) bahwa daya pembeda dapat membedakan siswa yang pandai dan siswa yang kurang pandai. Daya pembeda butir soal adalah kemampuan butir tes untuk membedakan siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dan kemampuan rendah. Tingkat daya beda butir soal mempunyai rentang nilai -1 dan +1, namun nilai negatif dan rendah menunjukan kinerja butir yang rendah (Ahiri, 1999:9). G. Fungsi Tes Banyak keputusan yang dapat diambil oleh seorang guru dari tes yang telah dilakukan baik yang berhubungan dengan siswa maupun dengan fungsi tes itu sendiri, dengan adanya tes dapat membantu guru dalam menempatkan
12 21 seoarang siswa kedalam kelas yang sesuai untuknya, dapat menentukan nilai keberhasilan siswa dan sebagainya. Seorang guru harus memperhatikan hal-hal yang akan dilakukan yang berhubungan dengan tes misalnya, banyaknya soal yang akan dibuat, bentuk tes, jawaban yang diperlukan. Suatu tes berfungsi (1) untuk mengetahui perbedaan kemampuan peserta didik; (2) sebagai alat untuk mengukur keberhasilan program pengajaran (Sudijono, 2005:67). Menurut Thoha (2001:9) fungsi tes yaitu: (1) psikologik/bimbingan yaitu tes untuk mengetahui bakat-bakat khusus dan minat peserta didik; (2) intruksional, bertujuan tes dapat memotivasi belajar peserta didik ;(3) administratif berguna untuk mengevaluasi suatu program pembelajaran. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tes mempunyai fungsi untuk mengetahui tingkat kemajuan peserta didik dalam proses pembelajaran, membantu guru dalam memahami kesulitan peserta didik dan menentukan tingkat keberhasilan sistem pengajaran.
I. PENDAHULUAN. Kegiatan evaluasi sebagai bagian tak terpisahkan dari aktivitas pembelajaran
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan evaluasi sebagai bagian tak terpisahkan dari aktivitas pembelajaran secara menyeluruh, menuntut adanya kemampuan yang memadai dari guru sebagai pelaksana pembelajaran
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Perangkat Evaluasi a. Evaluasi Evaluasi merupakan program yang dilaksanakan untuk mengetahui tujuan yang dicapai. Tayibnapis (2008:189-190) mengatakan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang dirasa sulit bagi kebanyakan peserta didik. Prestasi belajar untuk memahami pelajaran fisika dalam suatu sekolah
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENGEMBANGAN INSTRUMEN DALAM PEMBELAJARAN
BAB III PROSEDUR PENGEMBANGAN INSTRUMEN DALAM PEMBELAJARAN A. Pendahuluan Dalam kegiatan pembelajaran segala sesuatu hal selayaknya dilakukan dengan tahapan yang jelas dan terarah. Oleh karena itu, penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Evaluasi merupakan hal yang sangat penting yang harus dilakukan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Evaluasi merupakan hal yang sangat penting yang harus dilakukan karena hasil evaluasi dapat dijadikan sebagai gambaran mengenai kualitas suatu sekolah maupun
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian, Peranan, Tujuan, dan Fungsi Evaluasi dalam Kegiatan Pembelajaran
11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian, Peranan, Tujuan, dan Fungsi Evaluasi dalam Kegiatan Pembelajaran Evaluasi adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk menentukan nilai dari suatu kegiatan pembelajaran
Lebih terperinciKata kunci: analisis butir soal, mata pelajaran geografi,
0 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEMESTER GENAP MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X SMA NEGERI 1 NATAR Rima Melati 1, Drs. Hi. Sudarmi, M.Si. 2 Drs. Zulkarnain, M.Si. 3 The objective of the research was to analyze
Lebih terperinci(Luhut Panggabean, 1996: 31)
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (kuasi eksperimen), yaitu penelitian yang dilaksanakan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semua orang yang mengalami sekolah secara formal, mungkin juga sekolah informal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semua orang yang mengalami sekolah secara formal, mungkin juga sekolah informal dan nonformal, tak terhindar dari pengukuran (measurement) dan tes. Suatu tes
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan bahasa akhlak dalam menyelesaikan persoalan penjumlahan
Lebih terperinciValiditas, Reliabilitas, dan Analisis Soal Uraian
Validitas, Reliabilitas, dan Analisis Soal Uraian Jumat, Definisi Tes Uraian Tes uraian adalah tes (seperangkat soal yang berupa tugas dan pertanyaan) yang menuntut peserta didik untuk mengorganisasikan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tujuannya untuk mengetahui kekurangan yang terjadi agar kegiatan yang
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoretis 1. Hasil Belajar Evaluasi merupakan proses penilaian yang dilakukan setelah melakukan kegiatan. Tujuannya untuk mengetahui kekurangan yang terjadi agar kegiatan
Lebih terperinciKUALITAS BUTIR SOAL ULANGAN SEMESTER GENAP IPA BIOLOGI DI SMP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL. Oleh SRI NURLAILA DJAKARIA NIM :
KUALITAS BUTIR SOAL ULANGAN SEMESTER GENAP IPA BIOLOGI DI SMP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL Oleh SRI NURLAILA DJAKARIA NIM : 431 409 057 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA JURUSAN
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIK
BAB II KAJIAN TEORETIK 2.1 Tinjauan Tentang Kualitas Berbicara tentang pengertian atau definisi kualitas dapat berbeda makna bagi setiap orang, karena kualitas memiliki banyak kriteria dan sangat bergantung
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2011:2). Sedangkan peneliti lain mengatakan
23 III. METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2011:2). Sedangkan peneliti lain mengatakan
Lebih terperinciBAHAN AJAR EVALUASI PEMBELAJARAN
BAHAN AJAR EVALUASI PEMBELAJARAN ANALISIS POKOK UJI DRA. SITI SRIYATI, M.Si JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FPMIPA UPI ANALISIS POKOK UJI / TEKNIK ANALISIS SOAL TES ISTILAH YANG DIBERIKAN PADA PEKERJAAN YANG
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen (experimental research)
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen (experimental research) yang melibatkan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berupa deskriptif dari gejala yang diamati, berupa angka-angka atau koefisien
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Data yang dianalisis tidak untuk menerima atau menolak hipotesis, melainkan hasil analisis berupa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. untuk menghasilkan suatu produk di bidang pendidikan. Sugiyono. menyatakan bahwa penelitian pengembangan adalah
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan suatu produk di bidang pendidikan. Sugiyono menyatakan bahwa penelitian
Lebih terperinciANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH DASAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA TAHUN PELAJARAN 20013/201 DI KABUPATEN PURBALINGGA
ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH DASAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA TAHUN PELAJARAN 20013/201 DI KABUPATEN PURBALINGGA Dwi Haryanto Guru SDN 1 Kutasari, Kabupaten Puralingga Email: dwiharyanto1968@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan
BAB III METODE PENELITIAN Metode dalam sebuah penelitian dapat diartikan sebagai suatu cara yang didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan buku pedoman penulisan karya
Lebih terperinciPERBANDINGAN EFEKTIFITAS PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES SUMATIF FISIKA MENGGUNAKAN METODE SELF DAN FEEDBACK REVISION
63 PERBANDINGAN EFEKTIFITAS PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES SUMATIF FISIKA MENGGUNAKAN METODE SELF DAN FEEDBACK REVISION Kenny Anindia Ratopo, Sutadi Waskito, Dewanto Harjunowibowo Universitas Sebelas Maret
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Mengacu pada rumusan masalah dalam penelitian ini, maka penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Hal ini disebabkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Terkait dengan keperluan penelitian yaitu untuk melihat peningkatan
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Terkait dengan keperluan penelitian yaitu untuk melihat peningkatan prestasi belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa, maka pada penelitian ini digunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Whitney (1960) dalam M. Natzir (2005:54) menyatakan bahwa metode deskriptif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu menggunakan perhitungan statistik yang hasilnya dapat dilihat berupa angka-angka. Sedangkan data dianalisis
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat 3 komponen utama yaitu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian evaluatif. Penelitian evaluatif yaitu penelitian dengan mengumpulkan data
Lebih terperinciKUALITAS TES UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN MATEMATIKA SMP PADA SUB RAYON II KOTA KENDARI TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Muhammad Idris 1), Arvyaty 2)
Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika Volume 1 No. 1 Mei 213 KUALITAS TES UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN MATEMATIKA SMP PADA SUB RAYON II KOTA KENDARI TAHUN PELAJARAN 211/212 Muhammad Idris 1), Arvyaty
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif yang merupakan metode eksperimen berdesain posttest-only control design, karena tujuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-experimental design yaitu variabel luar dapat ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Secara umum metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sugiyono (2011:
Lebih terperinciTES DALAM DUNIA PENDIDIKAN
TES DALAM DUNIA PENDIDIKAN A. Pengertian Tes Istilah tes berasal dari bahasa Prancis Kuno yaitu testum yang berarti piring untuk menyisihkan logam mulia. Dalam bahasa Indonesia tes diterjemahkan sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160). Dalam penelitian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) pengertian pengembangan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengembangan Tes Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) pengertian pengembangan adalah suatu proses untuk menjadikan suatu (pikiran, pengetahuan, dan sebagainya) agar menjadi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SDN Candirejo 02 Tuntang yang terletak di Jl.Mertokusuma 32, Kelurahan Candirejo, Kecamatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tahapan-tahapan atau cara dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas
Lebih terperinciEVALUASI INPUT PROCES OUTPUT OUTCOMES. Evaluasi Pengajaran PKK
PENGUKURAN EVALUASI PENILAIAN INPUT PROCES OUTPUT OUTCOMES 1 ALAT-ALAT EVALUASI 1. TEKNIK NON TES RATING SCALE (SKALA BERTINGKAT) QUESTIONAIR (KUESIONER) CHECK LIST (DAFTAR COCOK) INTERVIEW (WAWANCARA)
Lebih terperinciHALAMAN SAMPUL BAB III METODE PENELITIAN
HALAMAN SAMPUL BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode Merupakan suatu cara ilmiah yang digunakan untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Lebih terperinciAdapun beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini berjenis deskriptif. Peneliti hanya menggambarkan kondisi di lapangan sesuai fakta yang terjadi tanpa ada perlakuan terhadap variabel. Metode
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi
6 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang ada di SMP Negeri 31 Bandar Lampung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ditetapkan dalam kurikulum, maka dalam kegiatan pembelajaran diperlukan suatu
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran di sekolah merupakan aplikasi pelaksanaan kurikulum dalam mencapai tujuan pendidikan, yaitu terjadinya perubahan prilaku peserta didik kearah positif.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. belajar mengajar. Guru sebagai pengelola kegiatan belajar mengajar dapat
BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teoritis 1. Evaluasi Pendidikan Evaluasi merupakan salah satu sarana penting dalam meraih tujuan belajar mengajar. Guru sebagai pengelola kegiatan belajar mengajar dapat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rencana Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian di SMK Negeri 1 Cikalongkulon Desa Cinangsi, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur. 3.1.2. Subjek Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan dalam penelitian ini, maka diberikan penjelasan dari masing-masing variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
38 A III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan sesuatu hal yang besar manfaatnya bagi penulis yang akan memberikan pokok-pokok yang akan penulis teliti, sehingga memudahkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan metode
BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian, desain penelitian, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen penelitian, teknik pengumpulan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap
23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 8 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012 sebanyak 254 siswa yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III metode penelitian akan dipaparkan mengenai jenis dan pendekatan, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel dan indikator penelitian, teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sebuah proses kegiatan yang disengaja atas input peserta didik untuk menimbulkan suatu hasil yang diinginkan sesuai tujuan yang ditetapkan. 1 Sebagai
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Tes Hasil Belajar a. Pengertian Tes merupakan alat ukur untuk proses pengumpulan data di mana dalam memberikan respon atas pertanyaan dalam instrumen, peserta
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penilitian Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design. Menurut Suharsimi Arikunto (2013: 84), pre eksperimental design seringkali dipandang sebagai
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan masalah penelitian yang dikemukakan sebelumnya, maka jenis
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Sesuai dengan masalah penelitian yang dikemukakan sebelumnya, maka jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini adalah perpaduan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen
III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang ditujukkan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena alamiah
25 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik yaitu suatu bentuk penelitian yang ditujukkan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena alamiah maupun
Lebih terperinciMata Kuliah/Kode/ SKS : Evaluasi Pembelajaran TE/ EL501/2(dua) Semester/Program Studi : Teknik Tenaga Elektrik (TTE) : Dra. Tuti Suartini, M.
Mata Kuliah/Kode/ SKS : Evaluasi Pembelajaran TE/ EL501/2(dua) Semester/Program Studi : Teknik Tenaga Elektrik (TTE) Dosen : Dra. Tuti Suartini, M.Pd 1. Pengukuran Pengantar tentang Definisi Pengukuran,
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Biotik 2015 ISBN: KUALITAS TES SUBJEKTIF BUATAN GURU BIDANG STUD I BIOLOGI SMKN 4 ACEH BARAT DAYA ABSTRAK
Prosiding Seminar Nasional Biotik 2015 ISBN: 978-602-18962-5-9 KUALITAS TES SUBJEKTIF BUATAN GURU BIDANG STUD I BIOLOGI SMKN 4 ACEH BARAT DAYA Eva Nauli Taib 1) dan Evi Nopita Taib 2) 1) Prodi Pendidikan
Lebih terperinciANALISIS BUTIR SOAL A. PENDAHULUAN
ANALISIS BUTIR SOAL A. PENDAHULUAN Tes adalah suatu pernyataan, tugas atau seperangkat tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang trait atau atribut pendidikan dan psikologi. Setiap butir
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri
22 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 4 Bukit Kemuning Lampung Utara tahun pelajaran 2012/2013 yaitu sebanyak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari perbedaan penafsiran dan memudahkan dalam
28 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari perbedaan penafsiran dan memudahkan dalam memahami serta mendapatkan pengertian yang jelas tentang judul Kajian Penggunaan Pembelajaran
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN
21 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian menggambarkan rancangan penelitian yang meliputi prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh dengan cara apa data tersebut diperoleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pre- experiment. Pre-Experiment yaitu metode penelitian yang hanya menggunakan satu kelas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode penelitian dalam makna yang lebih luas bisa berarti rancangan penelitian.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian development/ penelitian pengembangan karena peneliti ingin mengembangkan perangkat evaluasi yang meliputi kisi-kisi,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini mengungkap hubungan antara dua variabel maupun lebih atau mencari pengaruh suatu
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Kompetensi Guru Mata Pelajaran Qur an Hadits dalam Perencanaan. Evaluasi Hasil Belajar Siswa di MTs Negeri Ngantru
BAB V PEMBAHASAN A. Kompetensi Guru Mata Pelajaran Qur an Hadits dalam Perencanaan Evaluasi Hasil Belajar Siswa di MTs Negeri Ngantru Dalam perencanaan evaluasi hasil belajar seorang guru harus menyesesuaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara SMP/MTs.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan suatu Negara. Semakin baik pendidikan di suatu Negara, maka Negara tersebut semakin baik pula. Undang-Undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah adalah bagian dari dunia pendidikan yang membuat program
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah adalah bagian dari dunia pendidikan yang membuat program pembelajaran kepada siswa. Siswa dididik untuk mencapai tujuan pendidikan nasional seperti yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode eksperimen yang berdesain posttest-only control design, karena tujuan dalam penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Lokasi penelitian terletak di salah satu SMP Negeri di kota Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII tahun ajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tujuan tertentu. 1 Jenis penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didik. Penilaian hasil belajar dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilaian pendidikan sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan untuk mengembangkan instrumen penilaian otentik yang valid dan reliabel dalam menilai pengetahuan dan keterampilan praktikum siswa SMK. Setelah itu,
Lebih terperinciPenulis 1: Irma Widyastuti Penulis 2: Siti Umi Khayatun Mardiyah Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran
433 KUALITAS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL STANDAR KOMPETENSI MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NEGERI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 Penulis 1: Penulis 2:
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Kemampuan Kognitif Kemampuan kognitif dalam penelitian ini adalah penguasaan siswa dalam ranah kognitif yang diukur berdasarkan indikator kemunculannya.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi dengan teknik analisis regresi. Analisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Metode eksperimen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Asesmen portofolio Asesmen portofolio merupakan bentuk penilaian terhadap sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode quasi experiment dan desain
Lebih terperinciPENYUSUNAN DAN ANALISIS BUTIR SOAL MATA PELAJARAN TEKNOLOGI DASAR OTOMOTIF DI SMK
146 PENYUSUNAN DAN ANALISIS BUTIR SOAL MATA PELAJARAN TEKNOLOGI DASAR OTOMOTIF DI SMK Bayu N. Witarsa 1, Wahid Munawar 2, Ega T. Berman 3 Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seperangkat soal Latihan Ujian
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seperangkat soal Latihan Ujian Nasional (LUN) IPA seluruh SMP Negeri di Bandar Lampung Tahun Ajaran 008/009..
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode yang sistematis. Berdasarkan metode pendekatan ini diharapkan dapat memilih teknik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. informasi kepada lembaga, maupun kepada pihak-pihak lain yang. dengan mata pelajaran yang telah diberikan.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Penilaian merupakan salah satu kegiatan yang wajib dilakukan oleh guru. Dikatakan wajib karena setiap guru pada akhirnya harus dapat memberikan informasi kepada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Penelitian kuantitatif
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 03 Februari 2014 sampai dengan 7 Juli 2014
31 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 03 Februari 014 sampai dengan 7 Juli 014 di SD Negeri Kampung Baru Bandar Lampung pada semester genap tahun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design (penelitian eksperimen tidak sebenarnya). Pre experimental design sering disebut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Menurut Panggabean (1996:27) penelitian ini bertujuan untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif dan keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
34 BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN 1. Tahap Analisis Tahap analisis dilakukan untuk menentukan tujuan dari pengembangan media pembelajaran dan memilih materi belajar
Lebih terperinciPEMBUATAN TES TERTULIS
PEMBUATAN TES TERTULIS BENTUK SOAL 1. SOAL JAWABAN SINGKAT 2. SOAL BENAR- SALAH 3. SOAL MENJODOHKAN 4. SOAL PILIHAN GANDA 5. SOAL URAIAN SOAL JAWABAN SINGKAT KARAKTERISTIK: SOAL YANG MENUNTUT PESERTA TES
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prasarana pendidikan, sistem penilaian dan pengelolaan pendidikan. Pembenahan semua komponen pendidikan, pada tahun terakhir ini
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan untuk meningkatkan mutu pendidikan sangat bergantung pada berbagai unsur, antara lain program pendidikan, guru, siswa, sarana dan prasarana pendidikan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan atau research and development. Metode ini digunakan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan pada jalur
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Tinjauan Evaluasi a. Pengertian Evaluasi Zainal Arifin (2013:2) memaparkan bahwa evaluasi merupakan suatu komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh
Lebih terperinciKegiatan Belajar 3: Menulis Tes Hasil Belajar
Kegiatan Belajar 3: Menulis Tes Hasil Belajar Uraian Materi Secara umum, langkah-langkah kegiatan penilaian hasil belajar yang dilakukan Guru meliputi: (1) Perencanaan penilaian dan pengembangan perangkat,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang
24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang terletak di Jl. Zainal Abidin Pagar Alam No.14 Labuhanratu, Kedaton. Populasi dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
15 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Arikunto (2006), penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan
Lebih terperinciBAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. keadaan praktis yang didalamnya tidak mungkin untuk mengontrol semua
47 BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experiment), yaitu penelitian yang secara khas meneliti mengenai
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di
24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di Jl. Turi Raya No.1 Labuhan Dalam, Kecamatan Tanjung Senang, Kota Bandar Lampung.
Lebih terperinci