idu (ilearning EDUCATION) SEBAGAI MEDIA PELAKSANAAN TOEFL BERBASIS IBT (INTERNET BASED TEST) PADA PERGURUAN TINGGI

Transkripsi

1 idu (ilearning EDUCATION) SEBAGAI MEDIA PELAKSANAAN TOEFL BERBASIS IBT (INTERNET BASED TEST) PADA PERGURUAN TINGGI Po Abas Sunarya 1, Hani Dewi Ariessanti 2, Muhamad Yusup 3 1,2 Sistem Informasi, Teknik Informatika, STMIK Raharja 3 Tangerang, Indonesia 1 abas@raharja.info, 2 hani.dewi@raharja.info, 3 yusup@raharja.ac.id Abstract The use of computer technology has become a necessity, as many jobs can be completed quickly, accurately. Information science and technology requires mastery of English, then English needs to be improved to compensate for education related to computer science. The use of TOEFL is implemented in the RCEP (Raharja Certified English Proficiency) section and in its implementation is not yet computerized. Therefore, in making the implementation of TOEFL-based Daring (In Network) which consists of listening comprehension, structure and writen expression, Reading and vocabulary using ilearning media. This study uses the ibt (internet based test) approach which is expected to provide ease in running the TOEFL test at Perguruan Tinggi Raharja Keyword : TOEFL, IBT, ilearning Education 1. Pendahuluan Tuntutan kebutuhan penguasaan Bahasa Asing bagi lulusan perguruan tinggi sangat diperlukan sebagai daya saing sebuah bangsa. Hal ini mendorong berbagi perguruan tinggi untuk mengembangkan metode pengembangan tools pembelajaran Bahasa Inggris melalui ujian TOEFL [1] melalui Internet Based Test (IBT) [2]. Perguruan Tinggi Raharja sebagai sebuah kampus mengembangkan metode ujian test Bahasa Inggris melalui ujian TOEFL melalui ujian TOEFL melalui Internet Based Test (IBT). Oleh karena itu untuk menunjang pembelajaran ini dikombinasikan dengan pembelajaran ilearning melalui idu (ilearning Education). TOEFL kepanjangan Test Of English As A Foreign Language adalah sebuah test untuk mengukur kemampuan seseorang dalam Bahasa Inggris. Dalam perkembangannya TOEFL terdapat tiga jenis test yang pertama yaitu PBT (Paper Based Test), yang kedua yaitu CBT (Computer Based Test)[3] dan yang ketiga yaitu ibt (internet Based Test), macam-macam test yang diujikan yaitu Listening dimaksudkan untuk mengukur kemampuan mendengar dan menyimak Bahasa Inggris, Structure And Written Expression dimaksudkan untuk mengukur kemampuan berbahasa Inggris dengan gramatika buku. Reading untuk mengukur kemampuan memahami bacaan. Dengan adanya fasilitas berupa idu diharapkan dapat mempermudah mahasiswa menjalankan pelaksanaan ujian TOEFL. Karena ujian TOEFL adalah salah satu syarat kelulusan mahasiswa oleh karena itu Test TOEFL harus dilaksanakan secara optimal agar menciptakan hasil yang maksimal. Sistem penilaian TOEFL sendiri tergantung dari jenis TOEFL, menggunakan konversi setiap jawaban yang benar. Sebagai bentuk fasilitas yang diberikan kepada mahasiswa, Perguruan Tinggi Raharja memiliki idu yang merupakan salah satu TPi (Ten Pillar IT ilearning) yang dikembangkan di Perguruan Tinggi Raharja. Dengan adanya idu, mahasiswa dapat melaksanakan pembelajaran dan test secara daring dan dapat menghemat waktu dan tempat. Di Perguruan Tinggi Raharja, test TOEFL diselenggarakan oleh RCEP (Raharja Certified English Proficiency) sebagai penyelenggara ujian TOEFL dan test TOEFL ini salah satu persyaratan bagi mahasiswa yang akan menempuh KKP, Tugas Akhir dan Skripsi. Bentuk Test TOEFL yang dilaksanakan adalah TOEFL PBT (Paper Based Test) dengan menggunakan lembar soal jawaban, masih menggunakan pensil dan penghapus sebagai alat untuk mengisi jawaban tersebut. Soal di buat dalam 4 type dan dibagikan secara random kepada mahasiswa. Terdapat 140 Soal yaitu 50 soal Listening Comprehension, audio tersebut di putar menggunakan sound speaker, dan yang kedua 40 Soal Structure Written Expression, dan 50 soal Reading and Comprehension. Dikerjakan dalam waktu 90 Menit dan cara pengisian membulatkan pilihan yang benar pada LJK (Lembar Kertas Jawaban). 161

2 TOEFL PBT memiliki keterbatasan diantaranya pada membutuhkan waktu lama dalam proses pengoreksian soal karena dikoreksi lembar demi lembar dan hasilnya tidak dapat langsung disajikan kepada peserta didik. Untuk itu dibutuhkan media test TOEFL secara daring agar dalam pelaksanaan dan pemeriksaan hasil jawaban peserta didik dan penyajiannya lebih optimal. Test TOEFL (Test of English as a Foreign Language) adalah test Bahasa Inggris yang dirancang untuk mengukur penguasaan bahasa Inggris yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris. Test ini dikembangkan dan diselenggarakan oleh ETS (Educational Testing Service) sebuah lembaga nirlaba yang berkedudukan di Amerika Serikat dan pertama kali diselenggarakan pada tahun Nilai TOEFL biasanya merupakan salah satu persyaratan masuk di sejumlah 2400 perguruan tinggi di Amerika, Kanada dan 80 negara lainnya di dunia. Ada tiga bagian test TOEFL yang harus dikerjakan oleh peserta test. Bagian pertama adalah soal-soal yang mengukur kemampuan Listening Comprehension dalam jumlah 50 soal, Structure & Written Expression, 40 soal, dan Reading Comprehension, 50 soal. Keseluruhan soal dibuat dalam bentuk pilihan berganda (kecuali untuk Computer Based TOEFL ada soal essay yang menguji kemampuan mengarang peserta dalam Bahasa Inggris serta variasi lain bentuk soal seperti menjodohkan, highlight kata tertentu yang ada kaitannya dengan main idea suatu bacaan, dan lain lain. Keseluruhan tes berlangsung dalam waktu kurang lebih 150 menit, untuk Paper and Pencil Based TOEFL, dan kurang lebih 240 menit untuk Computer Based TOEFL. Waktu yang relatif lama untuk Computer Based TOEFL ini sudah termasuk prosedur tutorial. Terdapat dua jenis test TOEFL, yaitu: PBT (Paper Based Test) adalah Jenis test TOEFL yang pertama adalah test TOEFL yang dimana baik soal maupun jawaban dikerjakan dengan menggunakan kertas dan pensil. CBT (Computer Based Test) adalah Jenis test TOEFL yang kedua CBT-TOEFL adalah modifikasi dari PBT-TOEFL. Sistem CBT-TOEFL tidak lagi menggunakan kertas, tetapi langsung mengisi di komputer. Semua soal menggunakan kertas, tetapi langsung mengisi di komputer. Semua soal menggunakan perangkat lunak (software) dan langsung di jawab di komputer. Internet Based TOEFL adalah ibt-toefl di sebut juga Next Generation (NG) TOEFL terbaru yang dikeluarkan oleh ETS, ibt-toefl mulai diperkenalkan sejak tahun 2005, tetapi di Indonesia baru mulai diberlakukan sejak tahun 2006, sebagai standar International TOEFL yang diakui di dunia. ETS banyak melakukan perubahan pada format dan sistem TOEFL terbaru ini. ibt-toefl juga menggunakan komputer yang didukung oleh akses internet. Peserta test akan langsung daring dengan server ETS dan langsung menjawab soal-soal test. Skor TOEFL PBT (Paper Based Test) dihitung dengan menggunakan sistem konversi. Artinya, setiap jawaban yang benar memiliki nilai tertentu. Misalnya satu jawaban benar bernilai 20, dua jawaban benar bernilai 21, tiga jawaban benar bernilai 23, dan seterusnya. Nilai jawaban benar dapat dilihat di tabel konversi. Setelah nilai pada masing-masing bagian sudah ditemukan, jumlahkan, bagi tiga, lalu dikalikan dengan sepuluh. Akhirnya akan didapat skor antara 220 (skor terendah) sampai 677 (skot tertinggi). Langkah pertama, melakukan koreksi jawaban yang telah dibuat dan menghitung jawaban yang benar. Lalu, cocokkan jumlah jawaban yang benar dengan nilai pada tabel konversi. Misalnya ada 32 jawaban benar pada listening comprehension, 35 jawaban benar pada bagian structure and written expression, dan 40 jawaban benar pada bagian reading comprehension. Kemudian, mencocokan ketiga angka tersebut dengan nilai pada tabel konversi. Selanjutnya, hitunglah nilai konversi tersebut dengan cara berikut ini: Tambahkan ketiga nilai yang telah di konversi = = 167. Bagilah jumlah nilai tersebut dengan 3 (tiga) = 167 : 3 = Kalikan hasil tadi dengan 10 (Sepuluh) = 55.6 x 10 = Literature Review Literature Review yang dilakukan oleh peneliti landasan awal untuk mengidentifikasikan kesenjangan, menghindari pembuatan ulang, sehingga dapat melakukan pengembangan ke tingkat yang lebih tinggi lagi dalam rangka menyempurnakan penelitian saat ini. Penelitian yang dilakukan oleh Yongki Y. Marbun, R. Rizal Isnanto, Kurniawan T.Martono[4], Pembuatan Aplikasi TOEFL Sebagai Media Pelatihan Bahasa Inggris Berbasis Web. Penelitian ini membahas tentang pengujian dilakukan dengan metode black box testing yang biasa di sebut metode fungsionalitas semua tombol dapat digunakan. Sistem tersebut bersifat hemat waktu dari sistem sebelumnya yang menggunakan metode PBT (Paper baset Test) TOEFL. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh April Firman Daru [5] dari Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi, Universitas Semarang yang berjudul Integrasi CMS Dan LMS Untuk Membangun Web Berbasis Web Dengan Single Log in (CMS and LMS Integration for Buliding Web Based E-Learning with Single Login). LMS orang awam yang belum mahir pemrograman web dapat membangun situs web dan e-learning dengan mudah. Integrasi keduanya dapat menghasilkan web learning yang dapat dijadikan alat bantu perkuliahan daring, sehingga ketika dosen tidak berada di kampus, kuliah dapat tetap diadakan dan kehadiran serta keaktifan mahasiswa dalam 162

3 proses perkuliahan bisa dipantau. Kesimpulannya perkuliahan bisa berjalan seperti biasanya, hanya dilakukan lewat internet. Hal ini sangan efektif dan dapat menghemat waktu, tempat, juga biaya. Penelitian yang lain dalam lingkup yang sama yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Muhamad Yusup, dan Quratul Aini yang berjudul Aplikasi Campus Learning System iou (integrated Daring Ujian) Dalam Mendukung Kegiatan ilearning Education (idu) Pada Perguruan Tinggi [6]. Penelitian ini membahas tentang iou (integrated Online Ujian) sangat efektif sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengubah sistem ujian paper based menjadi computer based, yang dapat memberikan kemudahan bagi panitia ujian, dosen hingga mahasiswa secara efektif dan efisien. Dan menjadikan metode pembelajaran ilearning semakin terdepan. Penelitian lain yang dilakukan oleh Henderi, Muhamad Yusup, Yulika Ayu Rantama pada tahun 2012 yang berjudul Penggunaan Metode ilearning Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Di Perguruan Tinggi [7]. Peneltian ini membahas tentang sistem ilearning, Sistem ilearning adalah sistem pembelajaran terpadu yang diterapkan merupakan salah satu bentuk untuk meningkatkan mutu menuju suatu pendidikan yang modern dan berkualitas. Sebuah perguruan tinggi akan tertarik dan mau menggunakan ilearning jika konsep yang digunakan menghasilkan tujuan yang sesuai standarisasi mutu pembelajaran yang di tetapkan. Perguruan Tinggi Raharja adalah sebuah lembaga pendidikan yang bergerak dibidang Pendidikan Teknologi Informasi. Karena itu Perguruan Tinggi Raharja harus dapat memenuhi tuntutan kualitas pembelajaran para mahasiswa di dalam perkuliahannya. Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Arifianto S,M Husni, Anggraini. Pengembangan Sistem E-Learning yang Adaptif[8] untuk Pelatihan dan Tes TOEFL. Penelitian ini membahas tentang pengembangan sistem E-learning menggunakan dokeos, terdapat beberapa latihan ujian sesuai section dalam TOEFL. Peneliti mengadopsi konsep pembuatan soal ke dalam beberapa jenis ujian sebagai latihan sebelum melakukan test sebenarnya. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah pada metode penelitian yang digunakan, objek penelitian. Selain itu perbedaan penelitian juga terdapat pada aplikasi yang digunakan. Kerangka Konsep Berikut ini adalah kerangka konsep pada penelitian ini. Problem Permasalahan pada pelaksanaan test TOEFL Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian 3. Pembahasan Approach ibt (internet Based Test) Development Memanfaatkan Media ilearning yang sudah dikembangkan sebelumnya dengan listening comprehension, structure and writen expression, Reading dan vocabulary Result Menghasilkan test TOEFL dengan ibt (internet Based Test) sehingga pelaksanaan test TOEFL lebih optimal TOEFL adalah salah satu test Bahasa Inggris yang sangat penting bagi mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja, dikarenakan TOEFL adalah salah satu persyaratan untuk mengikuti tugas akhir ataupun skripsi. Setelah dilakukan penelitian dan pengamatan, secara garis besar dari permasalahan yang di dapat pada sistem diantaranya: Proses pembuatan soal yang rumit dan membutuhkan banyak penggunaan kertas, dalam pelaksanaan test ujian dilakukan secara serentak kemudian soal di bagikan secara random, soal terdiri dari 4 tipe dan 140 soal, waktu yang diberikan tidak sebanding dengan cara penngerjaan test. Test dilakukan menggunakan media kertas dan pensil 2B, maka hal tersebut dapat dipecahkan dengan cara menerapkan idu sebagai media pelaksanaan TOEFL secara daring. Sehingga dapat diakses lebih mudah dan dapat digunakan dimanapun dan kapanpun. Perguruan Tinggi sebagai institusi yang bergerak di dalam bidang Pendidikan Teknologi. Diharapkan mampu menggunakan fasilitas yang telah disediakan salah satunya dengan aplikasi web yaitu idu. Media ini diharapkan mampu membantu memecahkan masalah yang ada pada pelaksanaan Ujian TOEFL saat ini di Perguruan Tinggi Raharja yang saat ini masih belum terkomputerisasi sehingga pelaksanaan test dapat berjalan dengan efektif. 163

4 Use Case Diagram memperlihatkan himpunan Use Case dan aktor (suatu jenis kasus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna. 4. Implementasi Berikut ini adalah source code untuk tampilan audio listening dengan autoplay. Tampilan audio autoplay pada section Listening pada fitur source code dalam idu (ilearning education) <p style="text align: left;"><button id="player" type="button" style="cursor: pointer; color: #ffffff; background: #6EED61; border: 1px solid #6AFF78; border radius: 6px; font size: 18px; padding: 5px; height: 40px; width: auto;" onclick="javascript:togglesound();"> Pause</button> <audio id="audio" autoplay="autoplay"> <source src="/files/ /no_1.mp3" target="_blank" />/files/ /no_1.mp3" type="audio/mpeg" /></audio></p> <script type="text/javascript">// <![CDATA[ function togglesound() { var audioelem = document.getelementbyid('audio'); var player = document.getelementbyid('player'); if (audioelem.paused){ audioelem.play(); player.innerhtml = " Pause"; else{ audioelem.pause(); player.innerhtml = " Play"; // ]]></script> <p> </p> Gambar 3. Tampilan Source Code Pada Listening Gambar 2. Usecase metode pelaksanaan test 2. Tampilan Soal Listening Comprehension Berdasarkan Use Case diatas dapat di paparkan bahwa mahasiswa hanya login menggunakan akun maupun SSO (Single Sign On), setelah itu dosen bahasa Inggris memberikan akses untuk mengerjakan soal yang telah di give kepada mahasiswa yang berhak ujian tanpa harus face to face, setelah itu mahasiswa bisa langsung mengerjakan soal dengan ipad tanpa harus membawa alat tulis. Disamping mahasiswa yang sedang mengerjakan ujian TOEFL, admin memonitoring jalannya pelaksanaan ujian tersebut. Setelah ujian selesai mahasiswa mendapatkan grade secara langsung cepat dan akurat tanpa harus menunggu dosen Bahasa Inggris mengoreksi ujian mahasiswa yang jumlahnya cukup banyak. Dengan adanya bank soal memudahkan dosen Bahasa Inggris dalam menginput soal dengan cepat dan mudah. Untuk bisa menginput soal ke dalam assignment harus mempunyai hak akses sebagai teacher. Listing Program. Dalam implementasinya, Audio Listening pada soal Listening Comprehension menggunakan Listening autoplay, dengan listing. TOEFL Daring menggunakan media idu merupakan jenis tes TOEFL yang mirip sekali dengan internet Based Test. 164 Berikut ini adalah tampilan soal Listening Comprehension. Soal Listening Comprehension terdiri dari 50 soal dan memiliki nilai 4.5 per poin. Pada soal Listening terdapat audio secara autoplay. Soal di unggah secara satu persatu menggunakan fitur yang terdapat pada idu. Gambar 4. Tampilan Source Code Pada Listening Pada soal Structure and Written Expresion terdapat 40 soal. Pada option (pemilihan) jawaban menggunakan metode random sehingga tampilan soal option berbeda-beda. Structure and Written Expression memiliki nilai 5.6 per poin.

5 6. Daftar Pustaka Gambar 5. Tampilan Soal Structure And Written Expression Reading And Vocabulary terdiri dari 50 soal. Nilai per poin sebesar 4.5 Gambar 6. Tampilan Soal Reading And Vocabulary 5. Kesimpulan internet Based Test akan sangat bermanfaat bagi dosen maupun peserta dalam melakukan pelaksanaan test TOEFL secara daring yang dapat di akses dimanapun dan kapanpun sehingga diharapkan test TOEFL dengan ibt (internet Based Test) dapat lebih optimal jika dibandingkan dengan PBT (Paper Based Test) [1] J. Jamieson, TOEFL 2000 listening framework: A working paper, no. January 2000, [2] J. C. Alderson, Test review: Test of English as a Foreign Language TM : Internet-based Test (TOEFL ibt ), Lang. Test., vol. 26, no. 4, pp , [3] P. L. Carrell, P. A. Dunkel, and P. Mollaun, The Effects of Notetaking, Lecture Length, and Topic on a Computer-Based Test of ESL Listening Comprehension, Appl. Lang. Learn., vol. 14, no. 1, pp , [4] Y. Y. Marbun, R. R. Isnanto, and K. T. Martono, Pembuatan Aplikasi TOEFL sebagai Media Pelatihan Bahasa Inggris Berbasis Web, J. Teknol. dan Sist. Komput., vol. 4, no. 1, pp , [5] A. F. Daru, P. Studi, T. Informatika, J. T. Informasi, U. Semarang, and S. Login, Integrasi Cms Dan Lms Untuk Membangun Web Berbasis E-Learning Dengan Single Login, vol. 11, no. 1, pp , [6] U. Rahardja, M. Yusup, and Q. Aini, Aplikasi Campus Learning System iou ( integrated Daring Ujian ) Dalam Mendukung Kegiatan ilearning Education ( idu ) Pada Perguruan Tinggi, vol. 7, no. 40, [7] M. Yusup and Y. A. Rantama, Penggunaan metode ilearning untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di perguruan tinggi, vol. 6, no. 40, pp , [8] S. Arifianto, I. M. Husni, M. Kom, E. L. Anggraini, S. Kom, and a F. Chart, Pengembangan Sistem E-Learning yang Adaptif, vol. 1, no. 1, pp. 1 5,