Oleh : Iin Sunarti M.Pd. dan Lufti Rohmawati

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Oleh : Iin Sunarti M.Pd. dan Lufti Rohmawati"

Transkripsi

1 PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 GARAWANGI (Pada Materi Ayat Jurnal Penyesuaian) Oleh : Iin Sunarti M.Pd. dan Lufti Rohmawati Abstrak Kegiatan belajar mengajar disekolah merupakan salah satu wujud dari pendidikan. Belajar merupakan suatu usaha yang menghasilkan perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik sebagai hasil belajar atau prestasi belajar. Dimana hasil belajar yang dicapai oleh siswa merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur sejauh mana siswa menguasai materi yang diajarkan oleh guru, dan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Tujuan pembelajaran dikatakan berhasil apabila siswa mampu mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan. Oleh karena itu seorang guru harus dapat memilih metode pembelajaran yang akan digunakannya. Pemilihan metode pembelajaran harus mengacu pada keadaan dan kemampuan siswa agar metode pembelajaran yang digunakan dapat membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Metode pembelajaran Problem Solving (pemecahan masalah) merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa mengerjakan suatu permasalahan dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan keterampilan berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri. Metode ini cocok diterapkan pada mata pelajaran akuntansi,karena mata pelajaran ini menuntut siswa untuk dapat memiliki keterampilan dalam melakukan pencatatan seperti pencatatan kedalam jurnal, membuat kertas kerja dan sebagainya, yang mana keterampilan tersebut dapat dilatih setahap demi setahap. Pendahuluan Kemajuan suatu bangsa dalam berbagai bidang tergantung pada kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. Pendidikan merupakan faktor penentu kualitas suatu bangsa. Pendidikan bersifat dinamis sehingga diperlukan perbaikan secara terus menerus. Berbagai upaya telah dilakukan untuk memperbaiki kualitas pendidikan nasional, mulai dari pembaruan kurikulum, peningkatan kualitas dari tenaga pendidik, peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, penataan manajemen pendidikan maupun menerapkan teknologi informasi dalam pendidikan. Kegiatan belajar mengajar disekolah merupakan salah satu wujud dari pendidikan. Belajar merupakan suatu usaha yang menghasilkan perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik sebagai hasil belajar atau prestasi belajar. Dimana hasil belajar yang dicapai oleh siswa merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur sejauh mana siswa menguasai materi yang diajarkan oleh guru, dan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Tujuan pembelajaran dikatakan berhasil apabila siswa mampu mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di SMAN 1 Garawangi pada tanggal 16 Januari 2014, hasil belajar siswa belum menunjukkan hasil yang maksimal. Hal ini terlihat dari nilai ulangan harian mata pelajaran akuntansi yang didapat siswa masih banyak yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang telah ditetapkan dalam mata pelajaran akuntansi yaitu 75. Dibawah ini disajikan data hasil observasi mengenai nilai ulangan harian siswa kelas XI IPS di SMAN 1 Garawangi, yaitu : 16

2 Nilai Ulangan Harian Akuntansi Kelas Jumlah Diatas KKM Dibawah KKM KKM Siswa Jumlah Persentase Jumlah Persentase XI IPS ,48 % 51,52 % XI IPS ,39 % 20 60,61 % XI IPS % % Rendahnya hasil belajar pada mata pelajaran akuntansi, dapat disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah metode pembelajaran yang digunakan oleh guru. Kebanyakan guru cenderung monoton dalam proses belajar mengajar serta hanya menitikberatkan pada metode ceramah saja,pembelajaran hanya berfokus pada guru saja bukan berfokus pada siswa, sehingga siswa merasa bosan, jenuh dan tidak bersemangat dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu seorang guru harus dapat memilih metode pembelajaran yang akan digunakannya. Pemilihan metode pembelajaran harus mengacu pada keadaan dan kemampuan siswa agar metode pembelajaran yang digunakan dapat membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Metode pembelajaran yang digunakan guru seharusnya dapat membantu proses analisis siswa. Salah satu metode pembelajaran tersebut yaitu metode pembelajaran Problem Solving (pemecahan masalah). Keefektifan metode ini adalah siswa lebih aktif dalam berfikir dan memahami materi secara berkelompok dengan melakukan investigasi dan inquiri terhadap permasalahan sehingga mereka mendapatkan kesan yang mendalam dan lebih bermakna tentang apa yang mereka pelajari. Pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Solving) merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa mengerjakan suatu permasalahan dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan keterampilan berpikir dengan tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan juga rasa percaya diri. Metode ini cocok diterapkan pada mata pelajaran akuntansi,karena mata pelajaran ini dapat menuntut siswa untuk dapat memiliki keterampilan dalam melakukan pencatatan seperti pencatatan kedalam jurnal, membuat kertas kerja dan lain sebagainya, yang mana keterampilan pencatatan tersebut dapat dilatih setahap demi setahap. Dari latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Problem Solving Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Garawangi Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan tersebut, maka fokus permasalahan yang akan diungkap dalam penelitian ini adalah : Apakah penggunaan metode pembelajaran problem solving mampu meningkatkan hasil belajar siswa lebih tinggi dibandingkan dengan metode ceramah? Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan, maka tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui penggunaan metode pembelajaran problem solving mampu meningkatkan hasil belajar siswa lebih tingi dibandingkan dengan metode ceramah. Kerangka Pemikiran Hasil belajar siswa merupakan pencapaian atas apa yang telah dilakukan siswa melalui proses pembelajaran. Hasil belajar siswa ini menitikberatkan pada peran siswa dalam belajar karena belajar merupakan tindakan siswa yang kompleks karena sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa

3 sendiri. Siswa adalah penentu atau tidaknya proses belajar. proses belajar terjadi karena siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Berhasil atau tidaknya suatu pembelajaran, salah satunya tergantung pada strategi belajar mengajar yang dilakukan oleh guru. Guru harus mampu memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswanya. Sehingga siswa dapat menerima dan memahami dengan mudah materi pelajaran yang diberikan oleh guru, serta siswa dapat lebih aktif dan bersemangat dalam kegiatan belajar mengajar, guna mendapatkan hasil belajar yang baik. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, guru dituntut untuk dapat memilih metode pembelajaran yang dapat memacu semangat setiap siswa dan secara aktif ikut terlibat dalam pengalaman belajarnya. Salah satu metode pembelajaran yang memungkinkan dikembangkannya keterampilan berfikir siswa dalam memecahkan masalah adalah metode pembelajaran problem solving. Metode pembelajaran problem solving merupakan metode pembelajaran yang dilandasi oleh teori belajar konstruktivis. Dimana pada metode problem solving pembelajaran dimulai dengan menyajikan permasalahan yang penyelesaiannya membutuhkan kerja sama diantara siswa siswa. Pada metode pembelajaran ini guru memandu siswa menguraikan rencana pemecahan masalah menjadi tahap tahap kegiatan, guna memberikan contoh mengenai penggunaan keterampilan dan strategi yang dibutuhkan supaya tugas tugas tersebut dapat diselesaikan. Metode pembelajaran problem solving tidak mengharapkan siswa hanya sekedar mendengarkan, mencatat, kemudian menghafal materi pelajaran, akan tetapi melalui metode pembelajaran problem solving ini siswa aktif berfikir, berkomunikasi, mencari dan juga mengolah data, serta akhirnya menyimpulkan. Sehingga dengan begitu siswa pun dapat dengan mudah memahami materi atau konsep yang sedang dipelajarinya. Dengan aplikasi metode pembelajaran problem solving, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk menjelaskan kerangka berpikir tersebut, dapat digambarkan sebagai berikut:

4 Raw Input Proses Output Pelaksanaan pembelajaran di kelas didominasi dengan metode ceramah yang kurang meningkatkan hasil belajar siswa Permasalahan: Apakah penggunaan metode pembelajaran problem solving mampu meningkatkan hasil belajar siswa lebih tinggi dibandingkan dengan metode ceramah? Pembelajaran akuntansi dengan metode ceramah meingkatkan hasil belajar siswa. Saran (Feed Back) Gambar: Kerangka Pemikiran Treatment Pembelajaran akuntansi dengan metode pembelajaran problem solving meingkatkan hasil belajar siswa. Hasil dan kesimpulan pembelajaran dengan penggunaan metode pembelajaran problem solving secara signifika mampu meningkatkan hasil belajar siswa lebih tingi dibandingkan dengan metode ceramah. Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran maka penulis merumuskan hipotesis penelitian ini sebagai berikut: Penggunaan metode pembelajaran problem solving mampu meningkatkan hasil belajar siswa lebih tinggi dibandingkan dengan metode ceramah. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan metode eksperimen semu (quasi eksperimen) dimana sampel penelitian tidak dikelompokkan secara acak, tetapi menerima keadaan sampel 16

5 apa adanya. Adapun desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah non equivalent group pretes posttest designatau kontrol group tidak Desain Penelitian menerima perlakuan. Desain penelitian ini bila dibuat bagan adalah sebagai berikut: Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen O 1 X O 2 Kontrol O 3 - O 4 Keterangan : O 1 : Pretest kelompok kontrol, yaitu test awal dalam kelompok kontrol sebelum menggunakan ceramah. O 2 : Posttest kelompok kontrol, yaitu test akhir dalam kelompok kontrol tanpa mendaptkan treatment atau perlakuan berupa metode ceramah. O 3 : Pretest kelompok eksperimen, yaitu tes awal dalam kelompok eksperimen sebelum diberikan metode Problem Solving. O 4 : Posttest kelompok eksperimen, yaitu test akhir dalam kelompok (Sumber : Sugiyono, 2009:74) eksperimen setelah menerima treatment atau perlakuan berupa metode Problem Solving X : Treatment atau perlakuan yang diberikan, berupa metode pembelajaran Problem Solving - : Tidak dikenakan perlakuan (treatment) Variabel dan Pengukuran Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua variabel, yaitu variabel independen yaitu metode pembelajaran problem solving (X).Sedangkan yang menjadi variabel terikat yaitu hasil belajar (Y). Adapun pengukuran penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tes dalam bentuk pilihan ganda. Secara lebih rinci penulis sajikan operasional variabel pada tabel berikut: Operasional Variabel Variabel Konsep Variabel Indikator Pengukuran Metode Problem Solving (X) Metode Problem Solving adalah penyajian bahan pelajaran dengan menjadikan masalah sebagai titik tolak pembahasan untuk mencari pemecahan atau jawabannya oleh siswa.. N.Sudirman (1987:146) Langkah Langkah metode problem solving: Tahap 1 : Orientasi siswa pada masalah Tahap 2 : Mengorganisasi siswa untuk belajar Tahap 3 : Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok Tahap 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Tahap 5 : Tes Objektif

6 Hasil Belajar (Y) Hasil belajar merupakan kecakapan nyata (actual ability) yang bisa didemonstrasikan dan diuji segera, setelah yang bersangkutan mengikuti proses pembelajaran. Abin Syamsuddin Makmun (dalam Akhmad Sudrajat, 2011 :42) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Sumber : Ibrahim, dkk. (2000: 10) Pretest & Posttest Subjek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah kelas XI IPS 1 yang terdiri dari 31 orang sebagai kelas eksperimen, sedangkan untuk kelas kontrol adalah kelas XI IPS 3 yang terdiri dari 32 orang. Kedua kelas tersebut akan mendapatkan perlakuan berbeda, kelas eksperimen akan menggunakan metode pembelajaran problem solving dan kelas kontrol akan menggunakan metode ceramah. Hasil Penelitian a. Deskripsi Tes Awal (Pre test) Untuk mengetahui kemampuan awal kelas eksperimen dan kelas kontrol, pada masing masing kelas dilakukan pre test.berikut disajikan dalam bentuk tabel deskripsi hasil pre test kelas yang menggunakan metode problem solving dan metode ceramah (konvensional): Data Pre Test kelas eksperimen dan kelas kontrol Kelas N Skor Standar Xmin Xmax Rata rata Total Deviasi Eksperimen ,65 1,14 Kontrol ,44 1,13 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa kelas eksperimen dan juga kelas kontrol memiliki skor yang tidak jauh berbeda. Pada kelas eksperimen yaitu dengan jumlah siswa 31 orang diperoleh skor total 144 dan rata rata 4,65 dengan skor tertinggi 6 dan skor terendah 2. Sedangkan pada kelas kontrol dengan jumlah siswa 32 orang diperoleh skor total 142 dan rata rata 4,44 dengan skor tertinggi 6 dan skor terendah 2. b. Deskripsi Tes Akhir (Post test) Setelah diberikan perlakuan berbeda antara kelas yang menggunakan metode problem solving dan kelas kontrol dengan menggunakan metode ceramah, maka dapat diperoleh hasil yang berbeda. Untuk melihat ada tidaknya peningkatan kemampuan kognitif siswa maka dilaksanakan post test dikelas eksperimen dan kelas kontrol. Berikut disajikan dalam bentuk tabel: Data Post Test kelas eksperimen dan kelas kontol

7 Kelas N Skor Total Xmin Xmax Rata rata Standar Deviasi Eksperimen ,35 1,33 Kontrol ,56 1,29 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa kelas yang menggunakan metode problem solving dan kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah memiliki skor yang jauh berbeda. Pada kelas eksperimen dengan jumlah siswa 31 orang diperoleh skor total 259 dan rata rata 8,35 dengan skor tertinggi 10 dan skor terendah 6. Sedangkan pada kelas kontrol dengan jumlah siswa 32 orang diperoleh skor total 210 dan rata rata 6,56 dengan skor tertinggi 9 dan skor terendah 5. c. Deskripsi Gain Nilai gain didapat dari selisih skor post test dan pre test, untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif siswa dengan menggunakan metode pembelajaran problem solving pada kelas eksperimen dan metode ceramah pada kelas kontrol digunakan perhitungan gain ternormalisasi dengan menggunakan rumus Hoke. Perhitungan N Gain dpat dilihat di lampiran, sedangkan Rincian N-Gain dapat dilihat dalam tabel berikut: Data N-Gain kelas eksperimen dan kelas kontrol Kelas Pre test Post test N-gain Kriteria Eksperimen 4,65 8,35 0,74 Tinggi Kontrol 4,44 6,56 0,40 Sedang Berdasarkan data nilai pre test dan post test pada kelas eksperimen, diperoleh nilai gain ternormalisasi (Ngain) pada kelas eksperimen sebesar 0,74 dan pada kelas kontrol sebesar 0,40. Nilai tersebut selanjutnya diinterpretasikan kedalam kriterium N- gain, setelah diinterpretasikan diperoleh bahwa penerapan di kelas eksperimen tergolong tinggi dan kelas kontol tergolong sedang. Dari tabel diatas dapat dilihat dalam diagram dibawah ini: ,35 6,56 4,44 4,65 0,40 0,74 Pre test Post test Gain Ceramah Problem Solving

8 Gambar Diagram Pre Test, Post Test dan N-gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Jika dibandingkan nilai N-gain antara kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran problem solving dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional hasilnya lebih tinggi kelas eksperimen. Analisis Data a. Uji Normalitas Pengujian normalitas distribusi data pre test dan post test pada kelas yang menggunakan metode problem solving dengan kelas yang menggunakan metode ceramah Statistik digunakan statistik chi kuadrat. Adapun kriteria pengujiannya yaitu: Jika X 2 hitung lebih kecil dari X 2 tabel, maka dinyatakan normal. Jika X 2 hitung lebih besar dari X 2 tabel, maka dinyatakan tidak normal. Rumus yang digunakan yaitu: x 2 = (Ec Ei)2 Ei Hasil uji normalitas data tes awal (pre test) dan tes akhir (post test) dapat dilihat pada tabel.untuk data perhitungan uji normalitas tes awal dan akhir terlampir. Uji Normalitas Data Pre test dan Post test Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Pre test Post test Pre test Post test Rata rata 4,44 4,65 6,56 8,35 SD 1,13 1,29 1,14 1,33 X 2 hitung 1,2977 3,1273 2,4981 3,6474 X 2 tabel 5,9915 5,9915 5,9915 5,9915 Keterangan Normal Normal Normal Normal Berdasarkan pengujian normalitas, dapat disimpulkan bahwa data Pre test dan Post test baik kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki nilai yang berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari kedua kelas memiliki varians yang sama (homogen) atau tidak. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji F dengan kriteria: Hasil Uji Homogenitas Data Pre test dan Post test Statistik Kelas Eksperimen Pre test Kelas Kontrol Jika F hitung <F tabel, maka varians tersebut homogen. Jika F hitung F tabel maka varians tersebut tidak homogen. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: F = V b V k Dari perhitungan uji homogenitas maka diperoleh hasil sebagai berikut: Kelas Eksperimen Post test Kelas Kontrol Varians 1,3033 1,2863 1,7699 1,6734 F hitung 1,0132 1,0577

9 F tabel 1,82 1,82 n n Keterangan Homogen Homogen NilaiF hitung dibandingkan F tabel pada taraf signifikasi 5% F tabel = F 0,05 (30 / 31) = 1,82. Dari hasil perhitungan didapat untuk pre test F hitung = 1,0123 dan untuk post test F hitung = 1,0577. Hal ini berarti F hitung <F tabel yang Kelas n artinya data skor tes kedua kelompok homogen. c. Uji Hipotesis 1) Tes Awal (Pre test) Uji t Tes Awal (Pre Test) Rata - varians t rata hitung t tabel Keterangan Eksperimen 31 6,56 1,3033 Kontrol 32 4,44 1,2863 0,7383 1,6702 Tidak berbeda Dari hasil perhitungan uji t diatas, maka dapat disimpulkan bahwa keadaan awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum pembelajaran mempunyai kemampuan yang sama atau dengan kata lain tidak berbeda nyata. Hal tersebut dapat dilihat darit hitung (0,7383) <t tabel(1,6702). Maka tidak terdapat perbedaan pre test yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, artinya kedua kelas tersebut dapat dilakukan penelitian. 2) Tes Akhir (Post test) Untuk hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada tabel berikut: Kelas N Uji t Tes Akhir (Post Test) Rata - Varians t rata hitung t tabel Keterangan Eksperimen 31 8,35 1,7699 Kontrol 32 4,65 1,6734 5,4291 1,6702 Ada perbedaan yang signifikan Tabel diatas menunjukan bahwa t hitung (5,4291) >t tabel (1,6702). Artinya bahwaterdapat perbedaan post test yang signifikan antara kelas yang menggunakan metode pembelajaran Kelas N Rata - rata problem solving dengan kelas yang menggunakan metode konvensional. 1) N-gain Untuk hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada tabel berikut: Uji t N-gain Varians t hitung t tabel

10 Eksperimen 31 0,74 0,0712 Kontrol 32 0,40 0,0516 5,6291 1,6702 Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh nilai t hitung (5,6291) >t tabel (1,6702). Artinya bahwa terdapat perbedaan N-gain antara kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran problem solving dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional. Pembahasan Hasil Penelitian Penerapan metode pembelajaran problem solving mampu meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan dibandingkan dengan penerapan metode konvensional. Berdasarkan analisis terhadap skor rata rata tes awal (pre test) pada kelas eksperimen dengan menggunakan metode pembelajaran problem solving diperoleh rata rata skor tes awal (pre test) sebesar 4,65. Sedangkan pada kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional diperoleh skor rata rata tes awal (pre test) sebesar 4,44. Hasil tersebut menunjukkan keadaan awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum pembelajaran mempunyai kemampuan yang sama, artinya tidak terdapat perbedaan pre test yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji t yang menunjukkan t hitung(0,7383) <t tabel (1,6702). Setelah dilakukan pembelajaran pada kedua kelas dengan metode yang berbeda, selanjutnya diberikan tes akhir (post test) untuk mengetahui hasil belajar siswa. Dari hasil pengolahan data tes akhir (post test) tersebut, ternyata kedua kelas mengalami peningkatan hasil belajar. Namun peningkatan yang terjadi pada kelas eksperimen lebih besar dari pada kelas kontrol.hal ini menunjukan bahwa kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran problem solving lebih meningkat hasil belajarnya dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional (ceramah).hal ini dapat dilihat dari rata rata tes akhir (Post test).dimana rata rata tes akhir (post test) untuk kelas eksperimen yang menggunakan metode problem solving sebesar 8,35, sedangkan kelas kontrol dengan metode konvensional rata rata tes akhirnya sebesar 6,56. Artinya bahwa terdapat perbedaan tes akhir (post test) antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol yang dapat dilihat dari hasil uji t dimana t hitung (5,4291) >t tabel (1,6702). Selanjutnya, setelah dihitung nilai N-gain dari masing masing kelas dapat diketahui bahwa rata rata nilai N-gain kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan rata rata nilai N- gain kelas kontrol. Dimana rata rata nilai N-gain kelas eksperimen sebesar 0,74 sedangkan kelas kontrol sebesar 0,40. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan N-gain antara kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran problem solving dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional, yang dapat dilihat dari hasil perhitungan uji t dimana t hitung (5,6291) >t tabel (1,6702). Peningkatan hasil belajar tersebut dipengaruhi oleh penerapan metode pembelajaran. Hal ini senada dengan pendapat Muhibbin Syah (2000 :144), yang menyebutkan bahwa terdapat tiga faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa diantaranya: faktor intern, faktor ekstern dan faktor pendekatan belajar (Approach to learning). Dimana didalam faktor pendekatan belajar terdapat metode pembelajaran yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini, penulis mendapatkan beberapa kendala dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran problem solving, yaitu sebagai berikut: 1. Sarana pembelajaran yang terbatas seperti buku pegangan,

11 baik buku yang dimiliki siswa maupun yang ada di perpustakaan. 2. Masih terdapat siswa yang belum berani mengemukakan pendapatnya. 3. Ada beberapa anak yang merasa tidak yakin akan kemampuannya dalam memecahkan permasalahan yang diberikan oleh guru. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pengujian statistic terhadap data yang diperoleh. Maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa penggunaan metode pembelajaran problem solving dapat meningkatkan hasil belajar siswa lebih tinggi dibandingkan denga nmetode ceramah. Saran : 1. Sarana pembelajaran harus dilengkapi terutama yang ada di perpustakaan. 2. Guru harus memotivasi siswa untuk berani mengemukakan pendapatnya. 3. Gurus harus meyakinkan siswa akan kemampuannya di dalam memecahkan masalah. 4. metode pembelajaran problem solving dapat dijadikan sebagai alternative dalam proses belajar mengajar disekolah terutama pada mata pelajaran Akuntansi dengan materi ayat jurnal penyesuaian, karena dapa tmeningkatkan hasil belajar siswa. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi dan Prasetya.1997.Strategi Belajar Mengajar. Bandung :Pustaka Setia Akhmad Sudrajat Kurikulum & Pembelajaran dalam Paradigma Baru. Yogyakarta: Paramita Production. Alex Sobur Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia. Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia. Din Wahyudin. Supriadi. Ishak abduhak Pengantar pendidikan. Jakarta: Universitas terbuka. Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. M. Sobry Sutikno Belajar Dan Pembelajaran. Bandung: Prospect Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. N, Sudirman, dkk Ilmu Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Nana Sudjana Dasar - Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo Oemar Hamalik Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Purwoto Strategi Belajar Mengajar Matematika. Surakarta: UNSpres Ratumanan Belajar Motivasi Diri Sendiri. Jakarta: Roestiyah N.K Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

12 Ririn.2013.Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Terhadap Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa. Skripsi pada Program S1 Universitas Kuningan Roestiyah.2001.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:Rineka Cipta Rusmana Model Model Pembelajaran mengembangkan profesionalisme guru. Jakarta : Pt raja grafindo persada Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sugiyono.2008.Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:Rineka Cipta. Suherman Evaluasi Pembelajaran Matematika. Jica UPI Bandung:Tidak diterbitkan Syaiful Bahri Djamarah Psikologi Belajar.Jakarta:Rineka Cipta. Trianto Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana Udin S. Winaputra,dkk Teori belajar dan pembelajaran. Jakarta: Universitas terbuka. Uhar Suharsaputra Metodologi Penelitian. Bandung: Reflika Aditama UU.No. 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas. Wasty Soemanto Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Wina Sanjaya.2006.Strategi Pembelajaran berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana. Winkel.Ws.1989.Psikologi Pengajaran.Jakarta:Raja Grafindo Persada. Zainal Arifin Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya..

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Subang Kabupaten Kuningan

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Subang Kabupaten Kuningan Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Subang Kabupaten Kuningan Abstrak Oleh : Yeyen Suryani dan Rosi Asriani Masalah dalam

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN Oleh : Yeyen Suryani & Dewi Natalia S Abstrak Masalah dalam penelitian ini

Lebih terperinci

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KONVENSIONAL DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI BIOSFER KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PANCUR BATU G. Lian Y. Nababan. NIM. 06110005

Lebih terperinci

Oleh : Yeyen Suryani dan Sintia Dewiana. Abstrak

Oleh : Yeyen Suryani dan Sintia Dewiana. Abstrak PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X IIS di SMA Negeri

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi eksperimen) yaitu metode yang membandingkan pengaruh pemberian suatu perlakuan (treatment)

Lebih terperinci

UJI COBA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP. Muhamad Kurnia Sugandi 1

UJI COBA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP. Muhamad Kurnia Sugandi 1 UJI COBA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP Muhamad Kurnia Sugandi 1 1 Prodi Pendidikan Biologi Universitas Majalengka Jln. KH. Abdul Halim No. 103,

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA (PEER TEACHING) TERHADAP MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA (PEER TEACHING) TERHADAP MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA (PEER TEACHING) TERHADAP MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA oleh: Yopi Nisa Febianti, S.Pd., M.Pd. Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA (Studi Eksperimen Pada Mata Kuliah Kewirausahaan Tingkat II Tahun

Lebih terperinci

JURNAL SAINTIFIK VOL.2 NO.2, JULI Kata kunci: Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Tim Kuis, Eksperimen

JURNAL SAINTIFIK VOL.2 NO.2, JULI Kata kunci: Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Tim Kuis, Eksperimen Peranan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Tim Quiz ( Quiz Team ) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Fisika Kelas XI IPA MAN Pol-Man Kabupaten Polewali Mandar Fadhila Program Studi

Lebih terperinci

Satrio Rahmat Muslim 1, Yaspin Yolanda 2, Ahmad Amin 3 Skripsi ini berjudul Penerapan model Collaborative Teamwork Learning pada

Satrio Rahmat Muslim 1, Yaspin Yolanda 2, Ahmad Amin 3 Skripsi ini berjudul Penerapan model Collaborative Teamwork Learning pada PENERAPAN MODEL COLLABORATIVE TEAMWORK LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN FISIKA MATERI PENGUKURAN SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Satrio Rahmat Muslim 1, Yaspin Yolanda

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. Bandung. Variabel bebas atau independent varabel dalam penelitian ini yaitu

BAB III DESAIN PENELITIAN. Bandung. Variabel bebas atau independent varabel dalam penelitian ini yaitu 50 BAB III DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengenai pengaruh model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (Berpikir Berpasangan Berbagi) terhadap hasil belajar siswa pada Kompeteni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan eksperimen bentuk quasi eksperimental design, kelompok kontrol tidak dapat

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 LUBUKLINGGAU ABSTRAK

PENGARUH MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 LUBUKLINGGAU ABSTRAK PENGARUH MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 LUBUKLINGGAU Darwinsyah, Merti Triyanti, M.Pd. 2, Yuni Krisnawati, M.Pd. 3 1 Alumni S1 STKIP-PGRI Lubuklinggau

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS I.A SD NEGERI 9 KABANGKA TAHUN AJARAN 2014/2015 Nur

Lebih terperinci

Lailly Ramadhani dan Tri Harsono. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan.Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan ABSTRAK

Lailly Ramadhani dan Tri Harsono. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan.Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan ABSTRAK 443 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI POKOK PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA SWASTA R.A. KARTINI SEI RAMPAH TAHUN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH ASMELIAWATI PUTRI A1A110047 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi/ Sampel, dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Cimahi, yang beralamat di Jl. Kamarung No. 69 Km 1,5 Cimahi Utara,

Lebih terperinci

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa hasil belajar siswa di SMA Negeri 10 Sarolangun masih belum memenuhi standar yang telah 1 XI IPA 1 65,24

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa hasil belajar siswa di SMA Negeri 10 Sarolangun masih belum memenuhi standar yang telah 1 XI IPA 1 65,24 1 PENDAHULUAN Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif yang dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA YANG MENDAPATKAN METODE PEMBELAJARAN PSI DENGAN KONVENSIONAL

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA YANG MENDAPATKAN METODE PEMBELAJARAN PSI DENGAN KONVENSIONAL PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA YANG MENDAPATKAN METODE PEMBELAJARAN PSI DENGAN KONVENSIONAL Melinda Putri Mubarika Universitas Pasundan, Jl. Sumatera No. 41 Bandung 40117 E-mail: melput_keukeu@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Indah Nursuprianah, Aan Ani

Indah Nursuprianah, Aan Ani Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Lingkaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Pada Pembelajaran Keliling Dan Luas Lingkaran (Studi Di SMPN 1 Sindangagung-Kuningan) Indah Nursuprianah, Aan Ani Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan teknik analisis komparatif. Penelitian komparatif diarahkan untuk

Lebih terperinci

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATERI IPA POKOK BAHASAN EKOSISTEM PADA KELAS VII SMP N 2 PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Miftakhul Jannah Guru IPA SMP

Lebih terperinci

Surono, Pengaruh model pembelajaran inquiry...

Surono, Pengaruh model pembelajaran inquiry... PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X SMA NEGERI TUGUMULYO TAHUN PEMBELAJARAN 3/4 Oleh Surono, Lely Rosminarti Program Study

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan studi eksperimental, kelompok yang akan terlibat dalam penelitian ini yaitu kelompok eksperimen. Kelompok ini akan mendapatkan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 UBUKLINGGAU.

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 UBUKLINGGAU. PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 UBUKLINGGAU Oleh Sela Megaria 1, Yuita Wardianti 2, Ivoni Susanti 3 1 Program Studi Pendidikan Biologi, STKIP-PGRI

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen, dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh 1. Tujuan Penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL JENIS-JENIS PEKERJAAN SISWA KELAS III SDN KECAMATAN BANYAKAN

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL JENIS-JENIS PEKERJAAN SISWA KELAS III SDN KECAMATAN BANYAKAN PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL JENIS-JENIS PEKERJAAN SISWA KELAS III SDN KECAMATAN BANYAKAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

Lebih terperinci

Gilang Purnama 1, Dedi Rohendi 2, Purnawan 3

Gilang Purnama 1, Dedi Rohendi 2, Purnawan 3 218 PENERAPAN INTEGRATED COURSE WARE KATUP PNEUMATIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH PNEUMATIK DAN HIDROLIK D3 TEKNIK MESIN UPI Gilang Purnama 1, Dedi Rohendi 2, Purnawan 3

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen diartikan sebagai pendekatan penelitian kuantitatitf yang paling penuh,

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI. Desi Ilva Maryani 1), Pargito 2), Irma Lusi 3)

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI. Desi Ilva Maryani 1), Pargito 2), Irma Lusi 3) EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI Desi Ilva Maryani 1), Pargito 2), Irma Lusi 3) This study aimed to determine: (1) the similarity of pretest between

Lebih terperinci

OLEH: AYU RAKHMA NOVITA SARI NPM:

OLEH: AYU RAKHMA NOVITA SARI NPM: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) DENGAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MEMBEDAKAN CIRI-CIRI LINGKUNGAN SEHAT DAN LINGKUNGAN TIDAK SEHAT KELAS III SD

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana A. Jenis dan Desain Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana kelompok kontrol tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III metode penelitian akan dipaparkan mengenai jenis dan pendekatan, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel dan indikator penelitian, teknik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa

Lebih terperinci

Pengaruh Pembelajaran Problem Posing Berbasis Aktivitas Menggunakan Kartu Pertanyaan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Palu

Pengaruh Pembelajaran Problem Posing Berbasis Aktivitas Menggunakan Kartu Pertanyaan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Palu Pengaruh Pembelajaran Problem Posing Berbasis Aktivitas Menggunakan Kartu Pertanyaan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Palu Sri Ayu Anugrah, Yusuf Kendek dan Amiruddin Kade email : ayuanugrah@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3)

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3) Pengaruh Model Strategi Pembelajaran Peningakatan Kemampuan Berfikir (SPPKB) Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Kewirausahaan Siswa Kelas XI SMK Nusantara Kota Jambi 3) 2) Wiwik Andriyani 1),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian kuantitatif eksperimen, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK 52 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK Enok Mardiah 1, Aam Hamdani 2, Mumu Komaro 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Desain Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif karena pendekatan ini adalah untuk

Lebih terperinci

Perbedaan Hasil Belajar Fisika melalui Penerapan Metode Problem Solving dan Metode Konvensional di SMP Negeri Kota Bengkulu Tahun Ajaran 2011/2012

Perbedaan Hasil Belajar Fisika melalui Penerapan Metode Problem Solving dan Metode Konvensional di SMP Negeri Kota Bengkulu Tahun Ajaran 2011/2012 Perbedaan Hasil Belajar Fisika melalui Penerapan Metode Problem Solving dan Metode Konvensional di SMP Negeri Kota Bengkulu Tahun Ajaran 011/01 Desy Hanisa Putri Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan rancangan penelitian menjadi dua kelompok yaitu, pre experimental design (eksperimen yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah metode quasi-eksperiment. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah metode quasi-eksperiment. Penelitian A III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan adalah metode quasi-eksperiment. Penelitian quasi-eksperiment mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya mengontrol variabel-variabel

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACIEVEMENT DIVISION

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACIEVEMENT DIVISION PERBANDINGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACIEVEMENT DIVISION DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF QUIZ TEAM PADA KELAS X SMA NEGERI 16 BANDA ACEH Muhsinah

Lebih terperinci

Vol.09/No.02/Januari 2017 ISSN:

Vol.09/No.02/Januari 2017 ISSN: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN DENGAN METODE CERAMAH DAN METODE KERJA KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF PADA SISWA DI SMKN 1 PURWOREJO Oleh E_mail : Agung Purwo Sucipto,

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. digunakan adalah eksperimen semu. Eksperimen semu dilakukan karena keadaan

III METODE PENELITIAN. digunakan adalah eksperimen semu. Eksperimen semu dilakukan karena keadaan 24 III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian ini menyangkut perilaku manusia, dimana variabel yang dapat diteliti

Lebih terperinci

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 29 Januari sampai 21 Februari semester genap tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan di

Lebih terperinci

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 1 No. 1 Tahun 2012 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi 34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi eksperimen) adalah jenis komparasi yang membandingkan pengaruh pemberian suatu perlakuan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR 167 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR Galih T. Lesmana 1, Ono Wiharna 2, Sulaeman 3 Departemen Pendidikan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad, Susanto. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad, Susanto. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Susanto. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Amtu, Onisimus. (2011). Manajemen Pendidikan di Era Otonomi Daerah. Bandung:

Lebih terperinci

MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL UNTUK PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL UNTUK PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK 207 MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL UNTUK PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK Bangkit A. Setyo 1, Mumu Komaro 2, Ariyano 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia Jl.

Lebih terperinci

Fitri Agustina Lubis. Abstact. Kata Kunci : Model Pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS), Aktivitas, Sistem Pencernaan Pada Manusia.

Fitri Agustina Lubis. Abstact. Kata Kunci : Model Pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS), Aktivitas, Sistem Pencernaan Pada Manusia. EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERTIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMP NEGERI 1 SIBABANGUN TAHUN PELAJARAN 2010-2011 Fitri Agustina

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidosari Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada semester genap Tahun Pelajaran

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidosari Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada semester genap Tahun Pelajaran 21 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidosari Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada semester genap Tahun Pelajaran 2013/2014. B. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dengan evaluasi tipe

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dengan evaluasi tipe BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran dari penelitian yang akan dilaksanakan. Objek dari penelitian ini terdiri dari dua variabel terdiri dari variabel terikat

Lebih terperinci

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN:

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TINAMBUNG 1 Fitrah Razak, 2 Rezki Amaliyah AR 1,2 Universitas Sulawesi

Lebih terperinci

Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN :

Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN : Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN : 2337-8085 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII TEKNIK

Lebih terperinci

Oleh Deby Maria Juliana Purba Drs. Sanggup Barus, M.Pd.

Oleh Deby Maria Juliana Purba Drs. Sanggup Barus, M.Pd. EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN PERADILAN RAKYAT KARYA PUTU WIJAYA OLEHSISWA KELAS X SMA SWASTA MARISI MEDANTAHUN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini meliputi data hasil belajar siswa pada masingmasing kelas, yaitu kelas eksperimen I yang menerapkan model pembelajaran PBL

Lebih terperinci

Perbandingan Hasil Belajar Siswa antara yang Berkecerdasan Interpersonal dengan yang Berkecerdasan Intrapersonal dalam Mata Pelajaran Matematika

Perbandingan Hasil Belajar Siswa antara yang Berkecerdasan Interpersonal dengan yang Berkecerdasan Intrapersonal dalam Mata Pelajaran Matematika Perbandingan Hasil Belajar Siswa antara yang Berkecerdasan Interpersonal dengan yang Berkecerdasan Intrapersonal dalam Mata Pelajaran Matematika Mumun Munawaroh, E ah Lisfuroe ah Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas X IPA SMAN 2 Pekanbaru

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas X IPA SMAN 2 Pekanbaru 35 A III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas X IPA SMAN Pekanbaru tahun ajaran 03/04 pada bulan Agustus hingga bulan september tahun 03 yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Arikunto (2010: 173) populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian penelitian adalah seluruh siswa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan 34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENEITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment), di mana

BAB III METODOLOGI PENEITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment), di mana BAB III METODOLOGI PENEITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment), di mana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh.

Lebih terperinci

JURNAL. Oleh : RONI SETYO HARDIYANTO NPM Dibimbing oleh : 1. Dra. DWI ARI BUDIRETNANI, M.Pd. 2. Dr. SURYANTO, M.Si.

JURNAL. Oleh : RONI SETYO HARDIYANTO NPM Dibimbing oleh : 1. Dra. DWI ARI BUDIRETNANI, M.Pd. 2. Dr. SURYANTO, M.Si. JURNAL PENGARUH MODEL ROLE PLAYING DAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENJELASKAN HUBUNGAN MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA SISWA KELAS IV SDN GUGUS II KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. 1 Pendekatan yang dilakukan berbentuk Posttest-Only Control Design,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode Penelitian adalah cara ilmiah untuk mengetahui suatu objek dalam suatu kegiatan penelitian. Dimana metode ini digunakan untuk mengetahui tingkat

Lebih terperinci

JSEE - Vol. II, No. 2 November 2014 ISSN : Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi

JSEE - Vol. II, No. 2 November 2014 ISSN : Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi JSEE - Vol. II, No. November 014 ISSN : 354-6719 PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERAIF NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KETENAGAKERJAAN DI KELAS

Lebih terperinci

Penerapan Metode Resitasi dengan Teknik Motivasi terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA N 1 Getasan.

Penerapan Metode Resitasi dengan Teknik Motivasi terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA N 1 Getasan. Penerapan Metode Resitasi dengan Teknik Motivasi terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA N 1 Getasan. Sulasmini Sutriyono Inawati Budiono Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas

Lebih terperinci

peningkatan hasil belajar melalui metode pembelajaran Accelerated Learning menggunakan langkah M-A-S-T-E-R siswa SMAN 2 Siak Hulu.

peningkatan hasil belajar melalui metode pembelajaran Accelerated Learning menggunakan langkah M-A-S-T-E-R siswa SMAN 2 Siak Hulu. 1 A III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April-Mei 2013 tahun ajaran 2012/2013. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini telah

Lebih terperinci

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu 36. Jenis penelitian ini merupakan merupakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang digunakan

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang digunakan III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMAN 1 Kecamatan Gaung Kabupaten Inhil Tahun Pelajaran 2013/2014. 2. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Alifia Nurilmi Diansyah ABSTRAK Proses pembelajaran yang

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA 30 Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif Edisi XIV, Nomor 2, Tahun 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA INFLUENCE OF LEARNING INTERACTIVE

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar peserta diklat yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif model TGT dan yang

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH. OLEH 1. FUJA NOVITRA (RRA1C309012) 2. Drs. MENZA HENDRI, M.Pd 3. HAERUL PATHONI, S.Pd, M.PFis

ARTIKEL ILMIAH. OLEH 1. FUJA NOVITRA (RRA1C309012) 2. Drs. MENZA HENDRI, M.Pd 3. HAERUL PATHONI, S.Pd, M.PFis ARTIKEL ILMIAH STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL COLLABORATIVE LEARNING TIPE STRUCTURED PROBLEM SOLVING DENGAN TIPE GROUP INVESTIGATION DI SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI OLEH

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541-0849 e-issn : 2548-1398 Vol. 1, no 3 November 2016 PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Abdul Wakhid

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan dengan menggunakan strategi pembelajaran FIRE-UP dengan

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan dengan menggunakan strategi pembelajaran FIRE-UP dengan 45 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang dilakukan terhadap dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dimana kelas eksperimen mendapatkan perlakuan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 2 Siak

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR CAHAYA DAN SIFAT-SIFATNYA PADA SISWA KELAS V SDN NO 34/1 TERATAI.

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR CAHAYA DAN SIFAT-SIFATNYA PADA SISWA KELAS V SDN NO 34/1 TERATAI. ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR CAHAYA DAN SIFAT-SIFATNYA PADA SISWA KELAS V SDN NO 34/1 TERATAI Oleh: DUWI MONITA NIM : A1D109172 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA KONSEP KALOR DI KELAS X SMA N 2 PEUSANGAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA KONSEP KALOR DI KELAS X SMA N 2 PEUSANGAN 15-21 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA KONSEP KALOR DI KELAS X SMA N 2 PEUSANGAN M. Taufiq 1, Zahara 2 1 Dosen Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI OLEH : ELVA AYU ANDRIANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

ARTIKEL SKRIPSI OLEH : ELVA AYU ANDRIANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENGARUH MODEL TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PERJUANGAN PARA TOKOH PEJUANG PADA MASA PENJAJAHAN BELANDA DAN JEPANG PADA SISWA KELAS V SDN MOJOROTO 4 KEDIRI ARTIKEL SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU Oleh : BUNGA FITRIANI 05671/2008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN PEMBELAJARAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SISWA SD ATHIRAH KOTA MAKASSAR 1 Nurhadifah Amaliyah, 2 Waddi Fatimah,

Lebih terperinci

AYUNI DIANA Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram

AYUNI DIANA Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA PUZZLE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATERI POKOK KUBUS DAN BALOK SMPN 9 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2012/2013 AYUNI DIANA

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN APRESIASI TARI MAK INANG MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP PENILAIAN TARI PADA SISWA DI KELAS X SMA SANTA MARIA MEDAN

PEMBELAJARAN APRESIASI TARI MAK INANG MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP PENILAIAN TARI PADA SISWA DI KELAS X SMA SANTA MARIA MEDAN PEMBELAJARAN APRESIASI TARI MAK INANG MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP PENILAIAN TARI PADA SISWA DI KELAS X SMA SANTA MARIA MEDAN HENI RATAM PASARIBU PRODI PENDIDIKAN TARI Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 oktober sampai 18

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 oktober sampai 18 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 oktober sampai 18 desember 2013 di MTs Muslimat NU Palangka Raya tahun ajaran 2013/2014. B. Pendekatan

Lebih terperinci

Reza Oktiana Akbar, Mirah Habibah

Reza Oktiana Akbar, Mirah Habibah Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Model Segitiga Pada Pembelajaran Bidang Datar Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 1 Krangkeng Kabupaten Indramayu) Reza Oktiana Akbar,

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Matematika.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Matematika. Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII DI SMP

Lebih terperinci

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015 PERBEDAAN RERATA HASIL BELAJAR BASIS DATA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPLICIT INSTRUCTION DAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA JURUSAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN KELAS XII SMK PGRI 4 NGAWI Khusnul

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi PGSD OLEH :

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi PGSD OLEH : Artikel Skripsi PENGARUH METODE PROBLEM SOLVING DIDUKUNG MEDIA VIDEO TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN BERBAGAI PENYEBAB PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK SISWA KELAS IV SD PAWYATAN DAHA TAHUN 2015-2016 SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis penelitian Menurut Sugiyono metode penelitian pendidikan dapat diartikan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Subjek dalam penelitan ini adalah siswa kelas XI IPS SMAN 8 Kota Bandung pada tahun ajaran 2013/2014. Kemudian terpilih dua kelas yaitu kelas XI IPS 1 dan

Lebih terperinci