Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Subang Kabupaten Kuningan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Subang Kabupaten Kuningan"

Transkripsi

1 Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Subang Kabupaten Kuningan Abstrak Oleh : Yeyen Suryani dan Rosi Asriani Masalah dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas X SMAN 1 Subang Kabupaten Kuningan belum optimal,hal ini terlihat dari nilai rata-rata ujian akhir sekolah semester ganjil dalam mata pelajaran IPS Ekonomi masih ada siswa yang nilainya di bawah KKM (70), keadaan tersebut menunjukkan hasil belajarnya rendah. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat perbedaan gain (pretes dan postes) pembelajaran antara kelas yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe time token dibandingkan dengan kelas yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan gain (pretes dan postes) pembelajaran antara kelas yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe time token dibandingkan dengan kelas yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan gain pembelajaran antara kelas yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe time token dibandingkan dengan kelas yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen yang dilakukan terhadap siswa kelas X SMA Negeri 1 Subang Kabupaten Kuningan yang berjumlah 72 siswa, terdiri dari 36 siswa kelas eksperimen dan 36 siswa pada kelas kontrol. Instrumen penelitian menggunakan tes tertulis bentuk soal pilihan ganda sejumlah 20 butir soal. Selanjutnya dilakukan analisis instrumen dengan perhitungan tingkat kesukaran, daya pembeda, validitas, dan reliabilitas soal. Setelah itu, dilakukan analisis data terhadap hasil pretes dan postes antara kelas kontrol dan kelas eksperimen, yaitu uji normalitas, homogenitas, uji-t, dan n-gain. Hasil data pretes menunjukkan bahwa tidak adanya penbedaan kemampuan awal antara siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum pembelajaran. Sedangkan data postes menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Adapun peningkatan hasil belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat dari nilai gain kelas kontrol sebesar 0,43 dan kelas eksperimen sebesar 0,57. Dapat dilihat bahwa peningkatan gain jauh lebih tinggi pada kelas eksperimen, yaitu sebesar 0,14. Hal ini berarti terdapat perbedaan gain pembelajaran antara kelas yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe time token dibandingkan dengan kelas yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyampaikan saran sebagai berikut: 1) Dalam penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe time token, guru hendaknya memilih materi ajar yang bisa menimbulkan banyak permasalahan sehingga memicu siswa untuk berpendapat karena metode pembelajaran kooperatif tipe time token merupakan metode yang mengharuskan siswanya mengemukakan pendapat, sehingga jika diberikan materi yang dapat merangsang semangat siswa berpendapat pada akhirnya akan menambah pengetahuan siswa dan berdampak pada hasil belajar siswa.2) Guru dapat memilih berbagai media dalam menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe time token. Kupon bicara dapat diganti dengan sesuatu yang lebih menarik lagi. Pemberian reward juga dapat disesuaikan. Dengan demikian siswa akan lebih semangat lagi dalam

2 mengikuti pembelajaran tersebut. 3) Dalam menerapkan suatu metode pembelajaran seharusnya disesuaikan dengan kemampuan siswa, karena metode pembelajaran kooperatif tipe time token lebih mengutamakan peran aktif siswa dalam mengemukakan pendapat. Sehingga sebelum menggunakan metode ini sebaiknya siswa sudah memiliki pengetahuan terkait dengan materi yang akan disampaikan 1. Latar Belakang Masalah Penilaian hasil belajar menurut BSNP memiliki dua standar pokok yang harus diperhatikan oleh satuan pendidikan, salah satunya adalah satuan pendidikan menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) pada setiap mata pelajaran. KKM tersebut harus ditingkatkan secara berencana dan berkala. Setiap lembaga pendidikan mengharapkan hasil belajar siswa dapat di atas KKM. Tetapi, pada kenyataan hasil belajar siswa tidak sedikit yang dibawah KKM atau tidak mencapai KKM. Seperti halnya siswa-siswi kelas X di SMAN 1 Subang Kab. Kuningan masih ada siswa yang hasil belajarnya belum optimal, hal ini terlihat dari nilai ujian akhir semester ganjil dalam mata pelajaran IPS Ekonomi masih ada siswa yang nilainya di bawah KKM (70). Tinggi rendahnya hasil belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah faktor ekstern yang berkaitan dengan metode mengajar. Metode mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Menurut Dra. Roestiyah. N.K. (Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2006: 74) dalam kegiatan belajar mengajar guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian atau biasanya disebut metode mengajar. Dengan demikian metode mengajar adalah strategi pengajaran sebagai alat untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan menjadikan siswa aktif membangun pengetahuannya perlu diterapkan pendekatan pembelajaran inovatif yang mendorong siswa berpikir mandiri. Salah satu pembelajaran yang inovatif tersebut adalah metode pembelajaran kooperatif tipe time token yaitu pembelajaran yang dalam pelaksanaannya ini melibatkan semua siswa, sehingga pikiran dan perhatian siswa akan tetap tertuju pada kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Atau dengan kata lain metode pembelajaran kooperatif tipe time token merupakan salah satu contoh kecil dari penerapan pembelajaran yang demokratis di sekolah. Berdasarkan uraian tersebut di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Subang Kabupaten Kuningan. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe time token dibandingkan dengan kelas yang menggunakan metode pembelajaran konvensional? 3. Kerangka Pemikiran Hasil belajar adalah tingkat penguasaan suatu pengetahuan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang

3 ditetapkan. Hasil belajar siswa yang baik akan tercapai apabila terjadinya proses belajar mengajar yang bertujuan dan sistematis. Dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan tersebut maka dilakukan suatu pendekatan pembelajaran salah satunya adalah menggunakan metode dan teknik mengajar yang sesuai dengan kebutuhan materi pelajaran. Metode pembelajaran kooperatif merupakan salah satu metode pembelajaran yang mengharuskan siswa secara individu menemukan konsep-konsep atau informasi yang kompleks dan mengorganisasikannya dalam benaknya untuk jadi miliknya sendiri atau pemilikan konsep. Konsep keilmuan dibangun siswa dari berbagai hasil belajar siswa seperti hasil pengamatan, pendengaran, pengukuran, klasifikasi, kesimpulan, komunikasi, dan sebagainya. Pembelajaran kooperatif belum banyak diterapkan dalam dunia pendidikan. Kebanyakan pengajar tidak menerapkan sistem kerja sama di dalam kelas karena beberapa alasan. Alasan utama adalah kekhawatiran bahwa akan terjadi kekacauan di kelas dan siswa tidak belajar jika mereka ditempatkan dalam kelompok. Metode pembelajaran kooperatif sebagai suatu metode pembelajaran dirancang untuk membantu terjadinya pembagian tanggung jawab ketika siswa mengikuti pembelajaran. Metode pembelajaran kooperatif dipandang sebagai proses pembelajaran yang aktif karena siswa berbagi tanggung jawab dengan siswa lainnya termasuk dengan guru untuk menciptakan keadaan belajar dan berusaha bersama memenuhi tugas pengembangan keterampilan serta penguasaan kompetensi yang sedang dipelajari. Siswa akan belajar lebih banyak melalui berbagi pengetahuan sesama siswa. Namun tanggung jawab individu merupakan kunci keberhasilan pembelajaran. Pembelajaran kooperatif merupakan suatu pembelajaran yang mengkondisikan siswa untuk belajar dalam suatu kelompok kecil dengan tingkat kemampuan yang berbeda (heterogen). Metode pembelajaran kooperatif tipe time token sangat cocok digunakan dalam diskusi, karena dapat memeratakan semua anggota kelompok untuk berperan serta dalam belajar kelompok. Pelaksanaan prosedur metode pembelajaran kooperatif dengan benar akan memungkinkan pendidik mengelola kelas dengan lebih efektif dan siswa akan memperoleh pemahaman yang lebih bermakna terhadap suatu konsep. 4. Hipotesis Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka diajukan hipotesis sebagai berikut : peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe time token jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. 5. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi eksperimen) dimana sampel penelitian tidak dikelompokkan secara acak, tetapi menerima keadaan sampel apa adanya (Ruseffendi, 2006 : 2). Adapun desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-equivalent group pretesposttest design atau kontrol group tidak menerima perlakuan 6. Subjek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 1 Subang Kab. Kuningan, penulis melihat bahwa adanya masalah dalam hasil belajar siswa kelas X SMAN 1 Subang Kab. Kuningan. Setelah melakukan observasi dengan melihat nilai rata-rata nilai ujian akhir semester ganjil kelas X SMAN 1 Subang Kab. Kuningan sebelumnya antara ke enam kelas,penulis dengan menggunakan teknik sampling purposive (sampling pertimbangan) melakukan penentuan subyek dalam penelitian ini. Sampling purposive menurut Sugiyono (2010:68) adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

4 tertentu. Sehingga dipilih kelas X-1 dengan jumlah siswa 36 sebagai kelas kontrol (pembanding) dengan metode pembelajaran konvensional dan kelas X-2 dengan jumlah siswa 36 sebagai kelas eksperimen yang dikenakan perlakuan (treatment) dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe time token. 7. Hasil Penelitian a. Deskripsi Pretes Kelas Kontrol Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh, skor pretes hasil belajar siswa kelas kontrol menyebar dari skor terendah 4 sampai skor tertinggi 12. Tabel 2 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Pretes Kelas Kontrol Kelas Interval f Persentase Tabel 2 menunjukkan bahwa skor jawaban pretes kelas kontrol jika dikategorikan pada tabel skala penafsiran pretes hasil belajar siswa kelas kontrol berada pada kategori rendah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3 Kategori Data Pretes Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol Kriteria Kategori f Persentase 4 7 Rendah Sedang Tinggi 4 11 Berdasarkan hasil penelitian yang digambarkan pada tabel 3 menunjukkan bahwa terdapat 45% data pretes siswa kategori rendah, 44% kategori sedang, dan sisanya 11% kategori tinggi. b. Deskripsi Pretes Kelas Eksperimen Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh, skor pretes hasil belajar siswa kelas kontrol menyebar dari skor terendah 4 sampai skor tertinggi 12. Tabel 4 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Pretes Kelas Eksperimen Kelas Interval f Persentase

5 Tabel 4 menunjukkan bahwa skor jawaban pretes kelas eksperimen jika dikategorikan pada tabel skala penafsiran pretes hasil belajar siswa kelas kontrol berada pada kategori rendah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 5 Kategori Data Pretes Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen Kriteria Kategori f Persentase 4 7 Rendah Sedang Tinggi 4 11 Berdasarkan hasil penelitian yang digambarkan pada tabel 5 menunjukkan bahwa terdapat 44% data pretes siswa kategori rendah, 45% kategori sedang, dan sisanya 11% kategori tinggi. Adapun rekapitulisasi data hasil uji coba pretes kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah sebagai berikut : Tabel 6 Data Pretes Kelas Kontrol dan Eksperimen Kelas N Skor Standar Xmin Xmax Rata-rata Total deviasi Kontrol ,17 3,05 Eksperimen ,22 3,19 Dari tabel 6 kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional dan kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe time token memiliki skor yang tidak jauh berbeda. Pada kelas kontrol dengan jumlah siswa 36 orang diperoleh skor total 294 dan rata-rata 8,17 dengan skor tertinggi 12 dan skor terendah 4. Sedangkan pada kelas eksperimen dengan jumlah siswa 36 orang diperoleh skor total 296 dan ratarata 8,22 dengan skor tertinggi 12 dan skor terendah 4. Data hasil pretes kelas konvensional dan kelas eksperimen dapat dilihat pada diagram berikut :

6 8,22 8,22 8,2 8,18 8,17 8,16 8,14 Kontrol Eksperimen Gambar 1 Diagram skor rata-rata pretes kelas konvensional dan kelas eksperimen Dari gambar tersebut terlihat bahwa skor rata-rata pretes antara kelas kontrol dan kelas eksperimen tidak jauh berbeda. c. Deskripsi Postes Kelas Kontrol Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh, skor postes hasil belajar siswa kelas kontrol menyebar dari skor terendah 9 sampai skor tertinggi 18. Tabel 7 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Postes Kelas Kontrol Kelas Interval f Persentase Tabel 7 menunjukkan bahwa skor jawaban pretes kelas kontrol jika dikategorikan pada tabel skala penafsiran pretes hasil belajar siswa kelas kontrol berada pada kategori rendah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 7 Kategori Data Postes Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol Kriteria Kategori f Persentase 9 12 Rendah Sedang 13 36

7 16 18 Tinggi 5 14 Berdasarkan hasil penelitian yang digambarkan pada tabel 7 menunjukkan bahwa terdapat 50% data postes siswa kategori rendah, 36% kategori sedang, dan sisanya 14% kategori tinggi. d. Deskripsi Postes Kelas Eksperimen Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh, skor postes hasil belajar siswa kelas kontrol menyebar dari skor terendah 4 sampai skor tertinggi 12. Tabel 8 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Postes Kelas Eksperimen Kelas Interval f Persentase Tabel 8 menunjukkan bahwa skor jawaban pretes kelas eksperimen jika dikategorikan pada tabel skala penafsiran postes hasil belajar siswa kelas eksperimen berada pada kategori rendah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 9 Kategori Data Postes Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen Kriteria Kategori f Persentase Rendah Sedang Tinggi 8 22 Berdasarkan hasil penelitian yang digambarkan pada tabel 9 menunjukkan bahwa terdapat 28% data postes siswa kategori rendah, 50% kategori sedang, dan sisanya 22% kategori tinggi. Adapun rekapitulisasi data hasil uji coba postes kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah sebagai berikut :

8 Tabel 10 Data Postes Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Kelas n Skor Standar Xmin Xmaks Rata-rata Total deviasi Kontrol ,28 3,77 Eksperimen ,90 3,48 Dari tabel 10 kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional dan kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe time token memiliki skor yang tidak jauh berbeda. Pada kelas kontrol dengan jumlah siswa 36 orang diperoleh skor total 478 dan rata-rata 13,28 dengan skor tertinggi 18 dan skor terendah 9. Sedangkan pada kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe time token dengan jumlah siswa 36 orang diperoleh skor total 536 dan rata-rata 14,90dengan skor tertinggi 18 dan skor terendah 10. Data hasil tes akhir kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada diagram berikut : 14, , , ,5 12 Kontrol 13,28 Eksperimen Gambar 2 Diagram skor rata-rata postes kelas kontrol dan kelas eksperimen Berdasarkan diagram 2 dapat dilihat adanya perbedaan hasil belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. 8. Analisis Data Hasil Penelitian Data yang telah diperoleh melalui pretes dan postes pada kelas kontrol dan kelas eksperimen kemudian diolah. Pengolahan data yang dilakukan meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis. Hasil pengolahan data hasil penelitian pada kelas kontrol dan kelas eksperimen sebagai berikut : a. Uji Normalitas Pengujian normalitas pada data pretes, postes, dan N-gain pada kelas kontrol dan kelas eksperimen menggunakan statistik chi kuadrat (χ²). Adapun kriteria pengujiannya sebagai berikut : Jika χ 2 hitung < χ 2 tabel maka data berdistribusi normal. Jika χ 2 hitung > χ 2 tabel maka data berdistribusi tidak normal.

9 Tabel 11 Uji Normalitas Data Pretes dan Postes Statistik Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Pretes Postes Pretes Postes Rata-rata 8,17 13,28 8,22 14,90 SD 3,05 3,77 3,19 3,48 χ 2 hitung 4,54 5,97 4,74 4,60 χ 2 tabel 5,991 5,991 5,991 5,991 Hasil pengujian normalitas selengkapnya dapat dilihat di bawah ini sebagai berikut : 1) Pretes kelas kontrol Berdasarkan uji normalitas diperoleh nilai χ 2 hitung = 4,54 dengan mengambil taraf signifikasi 5% dengan db=2, maka diperoleh χ 2 tabel = 5,991 maka data penelitian berdistribusi normal hal ini dikarenakan χ 2 hitung < χ 2 tabel. 2) Pretes kelas eksperimen Berdasarkan uji normalitas diperoleh nilai χ 2 hitung = 4,74 dengan mengambil taraf signifikasi 5% dengan db=2, maka diperoleh χ 2 tabel = 5,991 maka data penelitian berdistribusi normal hal ini dikarenakan χ 2 hitung < χ 2 tabel. 3) Postes kelas kontrol Berdasarkan uji normalitas diperoleh nilai χ 2 hitung = 5,97 dengan mengambil taraf signifikasi 5% dengan db=2, maka diperoleh χ 2 tabel = 5,991 maka data penelitian berdistribusi normal hal ini dikarenakan χ 2 hitung < χ 2 tabel. 4) Postes kelas eksperimen Berdasarkan uji normalitas diperoleh nilai χ 2 hitung = 4,60 dengan mengambil taraf signifikasi 5% dengan db=2, maka diperoleh χ 2 tabel = 5,991 maka data penelitian berdistribusi normal hal ini dikarenakan χ 2 hitung < χ 2 tabel. Berdasarkan pengujian normalitas dapat disimpulkan bahwa data pretes dan postes antara kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki nilai yang berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk menguji kesamaan atau perbedaan dua ratarata. Hasil uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji F, dengan kriteria : F hitung < F tabel maka kedua kelompok dinyatakan homogen. F hitung > F tabel maka kedua kelompok dinyatakan tidak homogen. Tabel 12 Uji Homogenitas Data Pretes dan Postes Pretes Postes Statistik Kelas kontrol Kelas eksperimen Kelas kontrol Kelas eksperimen Varians 9,30 10,18 14,21 12,11 F hitung 1,09 1,16 F tabel 1,84 1,84 n n Keterangan Homogen Homogen

10 c. Uji-t 1) Uji-t pretes Uji perbedaan dua rata-rata pada pretes dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum pembelajaran dimulai. Hasil perhitungan uji-t selengkapnya dapat dilihat di bawah ini. Adapun rincian hasil perhitungannya sebagai berikut : Tabel 13 Uji-t Pretes Statistik Rata-rata Varians Jumlah siswa t hitung t tabel Kontrol 8,17 9, ,07 1,6669 Eksperimen 8,22 10,18 36 Berdasarkan hasil perhitungan uji-t diperoleh nilai t hitung = 0,07 dengan taraf signifikansi 5% diperoleh t tabel = 1,6669, dengan demikian t hitung < t tabel ( 0,07 < 1,6669 ). Sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan pretes siswa antara kelas yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe time token dan pada kelas yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Hal ini berarti menunjukkan bahwa kemampuan awal siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen sama. 2) Uji-t postes Uji perbedaan dua rata-rata pada postes dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah pembelajaran dilaksanakan. Hasil perhitungan uji-t selengkapnya dapat dilihat di bawah ini. Adapun rincian hasil perhitungannya sebagai berikut : Tabel 14 Uji-t Postes Statistik Rata-rata Varians Jumlah siswa t hitung t tabel Kontrol 13,28 14, ,86 1,6669 Eksperimen 14,90 12,11 36 Berdasarkan hasil perhitungan uji-t diperoleh nilai t hitung = 1,86 dengan taraf signifikansi 5% diperoleh t tabel = 1,6669 dengan demikian t hitung > t tabel ( 1,86 < 1,6669 ). Sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan postes siswa antara kelas yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe time token dan pada kelas yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Hal ini berarti menunjukkan adanya perbedaan kemampuan siswa antara kelas yang menggunakan metode pembelajaran konvensional dengan kemampuan siswa yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe time token. d. N-Gain (Gain Normalitas) Nilai gain merupakan selisih antara skor postes dengan pretes untuk mengetahui peningkatan kemampuan hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional dibandingkan dengan metode pembelajaran kooperatif tipe time token. Perhitungan gain pada penelitian ini dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan, yaitu peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe time token jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang menggunakan metode pembelajaran konvensional.

11 Pehitungan gain dalam penelitian ini menggunakan Gain Ternormalisasi dengan rumus Hoke. Berikut disajikan dalam bentuk tabel deskripsi N-gain kelas kontrol dan kelas eksperimen. Tabel 15 Data N-Gain Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Kelas Pretes Postes N-gain Kriteria Kontrol 8,17 13,28 0,43 Sedang Eksperimen 8,22 14,90 0,57 Sedang Berdasarkan data nilai pretes dan postes pada kelas kontrol diperoleh nilai gain ternormalisasi (N-gain) sebesar 0,43. Sedangkan untuk kelas eksperimen diperoleh nilai gain ternormalisasi (N-gain) sebesar 0,57. Kedua nilai gain ternormalisasi pada kelas kontrol dan kelas eksperimen tersebut jika diinterpretasikan kedalam kriterium N-gain tergolong kepada kriterium sedang. Namun pada kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe time token jika dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional hasilnya lebih tinggi. Sehingga dapat dikatakan bahwa metode pembelajaran kooperatif tipe time token dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun data hasil N-gain kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada diagram berikut : 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0 Kontrol 0,43 Eksperimen 0,57 Gambar 3 Diagram N-gain kelas kontrol dan eksperimen 9. Pembahasan Hasi uji-t pretes pada awal pembelajaran menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pretes siswa antara kelas yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe time token dan pada kelas yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen sama. Hasil uji-t postes pada akhir pembelajaran untuk mengetahui kemampuan siswa antara kelas kontrol dibandingkan dengan kelas eksperimen. Setelah dibandingkan ternyata terdapat perbedaan postes siswa antara kelas yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe time token dan pada kelas yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe time token lebih tinggi dibandingkan kelas konvensional.

12 Selanjutnya dari hasil perhitungan gain terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada kelas kontrol sebesar 0,43 sedangkan pada kelas eksperimen sebesar 0,57. Jika dibandingkan gain antara kedua kelas tersebut maka kelas eksperimen yang mendapatkan perlakuan memiliki peningkatan gain lebih tinggi sebesar 0,14 dibandingkan kelas kontrol yang tidak mengalami perlakuan. Sehingga untuk pengujian hipotesis yang diajukan menyatakan bahwa peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe time token jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang menggunakan metode pembelajaran konvensional adalah terbukti. Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe time token pada pembelajaran ekonomi kelas X materi uang jika dilihat dari adanya peningkatan gain dari 0,43 menjadi 0,57 dapat dikatakan bahwa metode pembelajaran kooperatif tipe time token dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang dalam proses pembelajarannya lebih merangsang siswa untuk berani mengemukakan pendapatnya di dalam kelas. Hal ini karena metode pembelajaran kooperatif tipe time token merupakan salah satu tipe metode pembelajaran kooperatif yang mengharuskan seluruh siswa mengemukakan pendapatnya, sehingga siswa menguasai materi pada tingkat penguasaan yang relatif sama. Peningkatan hasil belajar tersebut sesuai dengan pendapat yang dikemukan oleh Umiarso dan Imam Gojali (2010 : 274) yang menyatakan bahwa metode pembelajaran kooperatif dikembangkan dengan berpijak pada beberapa pendekatan yang diasumsikan mampu meningkatkan proses dan hasil belajar. Pendekatan yang dimaksud adalah belajar aktif, kontruktivistik, dan kooperatif. Selain itu, dalam Umiarso dan Imam Gojali (2010 : 262) beberapa ahli berpendapat bahwa metode pembelajaran kooperatif unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit dan telah terbukti pula bahwa metode struktur penghargaan kooperatif telah dapat meningkatkan penilaian siswa pada pelajaran akademis dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar. Metode pembelajaran kooperatif tipe time token merupakan salah satu tipe metode pembelajaran kooperatif yang memberikan keberanian kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya tanpa harus takut salah. Hal ini sesuai dengan tujuan metode pembelajaran kooperatif dalam Umiarso dan Imam Gojali yang menyebutkan bahwa salah satu tujuan metode pembelajaran kooperatif adalah mengembangkan rasa percaya diri. Dalam proses pembelajaran menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe time token adanya suatu keharusan kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya dengan menggunakan kupon bicara yang sebelumnya telah dibagikan kepada siswa yaitu 2 3 kupon per siswa. Siswa yang telah mengemukakan pendapatnya dapat menukar kupon dengan reward. Reward yang dimaksud adalah benda-benda kecil yang bisa dijadikan alat tukar, misalnya permen. Sehingga dengan pemberian reward ini secara tidak langsung memberikan motivasi untuk lebih mengemukakan pendapat. Hal ini sesuai dengan pendapat teori motivasi yang dikemukan oleh Slavin dalam Umiarso dan Imam Gojali (2010 : 265) yang menyebutkan bahwa motivasi belajar pada pembelajaran kooperatif terutama difokuskan pada penghargaan atas struktur tujuan tempat peserta didik beraktivitas. Menurut pandangan ini, memberikan penghargaan kepada kelompok atau individu siswa berdasarkan penampilan kelompok atau individu siswa akan memberikan penguatan sosial sebagai respons terhadap upaya-upaya yang berorientasi pada ketercapaian hasil belajar yang maksimal. Adapun dalam metode pembelajaran kooperatif tipe time token pemberian penghargaan kepada siswa selain berupa penghargaan prestasi siswa tetapi juga dapat berupa pemberian reward. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe time token tidak hanya menambah semangat siswa untuk belajar. Tetapi juga akan

13 berdampak pada pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan dan secara langsung akan meningkatkan hasil belajar siswa. 3) Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe time token terhadap hasil belajar siswa kelas X di SMA Negeri 1 Subang, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari pengolahan dan analisis data, maka diperoleh hasil pretes kelas kontrol dengan nilai rata-rata 8,17 dan termasuk kategori sedang dengan presentase 45% dan pretes kelas eksperimen nilai rata-rata 8,22 dengan persentese 45% kategori sedang. Selanjutnya untuk postes kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata 13,28 dengan persentase 50% kategori rendah. Sedangkan untuk postes kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata 14,90 dengan persentase 50% kategori sedang. 2. Dari perhitungan normalitas dengan menggunakan Chi kuadrat (χ²) diperoleh nilai χ² hitung untuk pretes kelas kontrol sebesar 4,54, pretes kelas eksperimen sebesar 4,74, postes kelas kontrol sebesar 5,97, dan postes kelas eksperimen sebesar 4,60. Adapun χ² tabel dengan dk = 2 dan taraf kesalahan 5% diperoleh χ² tabel sebesar 5,991. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data pretes dan postes kelas kontrol dan kelas eksperimen berdistribusi normal karena χ² hitung < χ² tabel. 3. Dari perhitungan homogenitas antara pretes dan postes kelas kontrol diperoleh F hitung sebesar 1,09. Sedangkan untuk kelas eksperimen diperoleh F hitung sebesar 1,16. Adapun F tabel dengan db 1 = 35, db 2 = 35 diperoleh F tabel sebesar 1,84. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar siswa kelas kontrol maupun kelas ekpsperimen homogen karena F hitung < F tabel. 4. Untuk uji-t pretes kelas kontrol dan kelas eksperimen diperoleh t hitung sebesar 0,07. Sedangkan t tabel dengan dk = n 1 +n 2-2 dan taraf kesalahan 5% diperoleh t tabel(70) sebesar 1,6669. Sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan hasil belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen karena t hitung < t tabel. 5. Untuk uji-t postes kelas kontrol dan kelas eksperimen diperoleh t hitung sebesar 1,86. Sedangkan t tabel dengan dk = n 1 +n 2-2 dan taraf kesalahan 5% diperoleh t tabel(70) sebesar 1,6669. Sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen karena t hitung > t tabel. 6. Selanjutnya untuk uji n-gain diperoleh n-gain kelas kontrol sebesar 0,43 sedangkan n-gain untuk kelas eksperimen diperoleh sebesar 0,57. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar sebesar 0,14 antara kelas kontrol dibandingkan dengan kelas eksperimen. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, untuk itu penulis memberikan beberapa saran untuk dijadikan masukan di masa yang akan datang. Adapun saran penulis adalah sebagai berikut : 1. Dalam penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe time token, guru hendaknya memilih materi ajar yang bisa menimbulkan banyak permasalahan sehingga memicu siswa untuk berpendapat karena metode pembelajaran kooperatif tipe time token merupakan metode yang mengharuskan siswanya mengemukakan pendapat, sehingga jika diberikan materi yang dapat merangsang semangat siswa berpendapat pada akhirnya akan menambah pengetahuan siswa dan berdampak pada hasil belajar siswa. 2. Guru dapat memilih berbagai media dalam menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe time token. Kupon bicara dapat diganti dengan sesuatu yang lebih

14 menarik lagi. Pemberian reward juga dapat disesuaikan. Dengan demikian siswa akan lebih semangat lagi dalam mengikuti pembelajaran tersebut. 3. Dalam menerapkan suatu metode pembelajaran seharusnya disesuaikan dengan kemampuan siswa, karena metode pembelajaran kooperatif tipe time token lebih mengutamakan peran aktif siswa dalam mengemukakan pendapat. Sehingga sebelum menggunakan metode ini sebaiknya siswa sudah memiliki pengetahuan terkait dengan materi yang akan disampaikan. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu. Dan Joko Tri Prasetya. (1997). Strategi Belajar Mengajar. Pustaka Setia : Bandung. Ahmadi, Abu. Dan Widodo Supriyono. (2008). Psikologi Pendidikan. Rineka Cipta : Jakarta. Arifin, Zainal. (2011). Evaluasi Pembelajaran. Remaja Rosdakarya : Bandung. Djamarah, Syaiful Bahri. dan Zain, Aswan. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta : Jakarta. Ellis, Jeanne Ormord. (2008). Psikologi Pendidikan. Erlangga : Jakarta. Huda, Miftahul. (2012). Cooperative Learning. Pustaka Pelajar : Yogyakarta. Mardapi, Djemari. (2008). Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Mitra Cendekia : Jogjakarta. Nurgana, Endi. (1993). Statistik untuk Penelitian. CV Permadi : Bandung. Riduwan. (2010). Dasar-dasar Statistika. Alfabeta : Bandung. Sagala, Syaiful. (2012). Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta : Bandung. Somantri, Ating. Dan Sambas Ali Muhidin. (2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Pustaka Setia : Bandung Sudrajat, Akhmad. (2011). Kurikulum dan Pembelajaran Dalam Paradigma. Paramitra Publishing : Yogyakarta. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta : Bandung (2010). Statistik untuk Penelitian. Alfabeta : Bandung. Suharsaputra, Uhar. (2011). Metode Penelitian. Rumah Buku Press : Kuningan. Suprijono, Agus. (2010). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Pustaka Pelajar : Yogyakarta.

15 Suryani, Yeyen. (2010. Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Chips Terhadap Motivasi belajar Dan Hasil Belajar Siswa. Tesis pada Program Pasca Sarjana Universitas Kuningan : tidak diterbitkan Taniredja, Tukiran. Efi Mftah Faridli. Sri Harmianto. (2012). Model-model Pembelajaran Inovatif. Alfabeta : Bandung. Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Prenada Media Group : Jakarta. Usman, Moh. Uzer dan Lilis Setiawati. (2001). Upaya Optimalisasi KBM. Remaja Rosdakarya : Bandung. Umiarso dan Imam Gojali. (2010). Manajemen Mutu Sekolah di Era Otonomi Pendidikan. IRCiSod : Jogjakarta.

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN Oleh : Yeyen Suryani & Dewi Natalia S Abstrak Masalah dalam penelitian ini

Lebih terperinci

Oleh : Yeyen Suryani dan Sintia Dewiana. Abstrak

Oleh : Yeyen Suryani dan Sintia Dewiana. Abstrak PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X IIS di SMA Negeri

Lebih terperinci

Oleh : Iin Sunarti M.Pd. dan Lufti Rohmawati

Oleh : Iin Sunarti M.Pd. dan Lufti Rohmawati PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 GARAWANGI (Pada Materi Ayat Jurnal Penyesuaian) Oleh : Iin Sunarti M.Pd.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi 34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi eksperimen) adalah jenis komparasi yang membandingkan pengaruh pemberian suatu perlakuan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matlaul Anwar Padangcermin.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matlaul Anwar Padangcermin. 0 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matlaul Anwar Padangcermin. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII yang terdiri dari 90 siswa yang terdistribusi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh siswa kelas X IPA semester genap pada tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari empat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 8 Bandar Lampung semester

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang berjumlah 6 siswa dan terdistribusi dalam

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA (Studi Eksperimen Pada Mata Kuliah Kewirausahaan Tingkat II Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Bandarlampung tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan rancangan penelitian menjadi dua kelompok yaitu, pre experimental design (eksperimen yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 2 Siak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian eksperimen untuk mengkaji pengaruh model Cooperative Learning tipe CIRC terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung 31 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung Tengah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest- BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah quasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis keadaan tertentu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 29 Bandar Lampung. Populasi yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 29 Bandar Lampung. Populasi yang III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 9 Bandar Lampung. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terbagi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana A. Jenis dan Desain Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana kelompok kontrol tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum instrumen soal digunakan dalam penelitian, maka instrumen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum instrumen soal digunakan dalam penelitian, maka instrumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data Hasil Uji Instrumen Sebelum instrumen soal digunakan dalam penelitian, maka instrumen yang telah dibuat oleh peneliti diujicobakan terlebih dahulu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 34. Rancangan penelitian ini menggunakan Nonequivalent Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 34. Rancangan penelitian ini menggunakan Nonequivalent Control Group 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode ini disebut metode kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan agar memperoleh data yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan agar memperoleh data yang 0 BAB III METODE PENELITIAN A. METODE DAN DESAIN PENELITIAN 1. Metode Penelitian Metode merupakan cara yang digunakan agar memperoleh data yang diinginkan. Seperti yang dipaparkan oleh Sugiyono (008 :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan di dalam suatu penelitian untuk mencapai suatu tujuan. Dalam melakukan penelitian, diperlukan metode

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Ngambur Pesisir Barat. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Ngambur Pesisir Barat. Populasi 1 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Ngambur Pesisir Barat. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX semester ganjil SMP Negeri Ngambur Pesisir

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini sama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini sama BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian ini merupakan quasi eksperimen, dengan menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini sama dengan desain Pretest-Posttest

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen semu, yang mana variabel-variabelnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen semu, yang mana variabel-variabelnya 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian ini merupakan Quasi Eksperimen, dimana penelitian quasi eksperimen merupakan suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan studi eksperimental, kelompok yang akan terlibat dalam penelitian ini yaitu kelompok eksperimen. Kelompok ini akan mendapatkan pembelajaran

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Bandarlampung Tahun Ajaran 03/04 dengan jumlah siswa sebanyak 00 siswa yang terdistribusi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 29 Januari sampai 21 Februari semester genap tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan di

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap tahun pelajaran 01-013 sebanyak

Lebih terperinci

Badrul Wajdi. STKIP Hamzanwadi Selong, ABSTRAK

Badrul Wajdi. STKIP Hamzanwadi Selong,   ABSTRAK Jurnal EducatiO Vol. 5 No. 2, Desember 2010, hal. 31-42 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI ALAT-ALAT OPTIK KELAS VIII

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang mengarah pada penelitian eksperimen, yaitu metode penelitian yang mempunyai maksud mencari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen, dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh 1. Tujuan Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen. 32 BAB III METODE PENELITIAN Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kelas, dimana ada kelas kontrol yang tidak menggunakan model pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi experiment. Penelitian quasi experiment dengan pertimbangan bahwa metode kuasi eksperimen

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pekalongan tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 124 siswa dan tersebar dalam empat kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuasi Eksperimen (quasi experiment) atau Eksperimen Semu (Arikunto, 008: 7). Penelitian kuasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode B A B I I I. M e t o d o l o g i P e n e l i t i a n 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. semester 1 Tahun Ajaran 2013/2014. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-

BAB III METODE PENELITIAN. semester 1 Tahun Ajaran 2013/2014. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus- BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penilitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMAN Tambang Kecamatan Tambang kelas X semester Tahun Ajaran 03/04. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperimen (semi eksperimen) dengan bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian ini tidak

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar Tahun Pelajaran 2012-2013 yang berjumlah 200 siswa dan tersebar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen diartikan sebagai pendekatan penelitian kuantitatitf yang paling penuh,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Ketapang. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I Ketapang yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Ketapang. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I Ketapang yang 9 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Ketapang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I Ketapang yang terdistribusi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan teknik analisis komparatif. Penelitian komparatif diarahkan untuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMAN 5 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMAN 5 Bandar 15 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMAN 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011-2012 yang berjumlah 345 siswa dan tersebar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Terbanggi Besar. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Terbanggi Besar. Populasi dalam 0 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Terbanggi Besar. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 3 Terbanggi Besar yang

Lebih terperinci

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATERI IPA POKOK BAHASAN EKOSISTEM PADA KELAS VII SMP N 2 PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Miftakhul Jannah Guru IPA SMP

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh. peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh. peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sasaran, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Sasaran Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab IV ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab IV ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang perbandingan prestasi belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200 6 III. METODE PENELITIAN A. Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 00 siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian, desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur penelitian,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 03 Februari 2014 sampai dengan 7 Juli 2014

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 03 Februari 2014 sampai dengan 7 Juli 2014 31 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 03 Februari 014 sampai dengan 7 Juli 014 di SD Negeri Kampung Baru Bandar Lampung pada semester genap tahun

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII Oleh: Farida Nurul Ngaini, Bambang Priyo Darminto, Wharyanti Ika P. Program Studi Pendidikan Matematika Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode ini disebut metode kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimental-Semu ( quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimental-Semu ( quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimental-Semu ( quasi eksperimental research). Tujuan penelitian eksperimental-semu adalah untuk memperoleh informasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berbeda dengan metode eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. berbeda dengan metode eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini merupakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen atau eksperimen semu (Arikunto, 003:7). Metode penelitian kuasi eksperimen berbeda dengan metode eksperimen.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester ganjil

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester ganjil III. METODOLOGI PENELITIAN A. Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester ganjil SMA Negeri 1 Bandar Lampung tahun ajaran 01/013 yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian eksperimen kuasi untuk mengkaji pengaruh model Cooperative Learning tipe Jigsaw terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMAN 1 Kecamatan Gaung Kabupaten Inhil Tahun Pelajaran 2013/2014. 2. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA

PENGARUH PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA PENGARUH PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA Diana Fahmi 1) Hidayati 2) 1)2) Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sarjanawiyata

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode Snowball Drilling dalam strategi FIRE-UP, sedangkan kelas kontrol

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode Snowball Drilling dalam strategi FIRE-UP, sedangkan kelas kontrol BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang dilakukan terhadap dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dimana kelas eksperimen akan mendapat perlakuan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen, dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti menerapkan desain

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melibatkan dua kelompok yaitu kelompok ekperimen dan kelompok kontrol

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melibatkan dua kelompok yaitu kelompok ekperimen dan kelompok kontrol BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Penelitian ini melibatkan dua kelompok yaitu kelompok ekperimen dan kelompok kontrol yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24 Februari s/d 17 Maret 2014, dan lokasi penelitian ini adalah di Sekolah Menengah Atas Tri Bhakti Pekanbaru,

Lebih terperinci

LISMAWATI MOHAMAD Meyko Panigoro Agil Bachsoan. Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis ABSTRAK

LISMAWATI MOHAMAD Meyko Panigoro Agil Bachsoan. Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis ABSTRAK PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) DAN STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) PADA MATA PELAJARAN EKONOMI ( Suatu Penelitian Pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dirancang oleh peneliti adalah dengan menggunakan metode eksperimen. Metode Eksperimen adalah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi/ Sampel, dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Cimahi, yang beralamat di Jl. Kamarung No. 69 Km 1,5 Cimahi Utara,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013 yang

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013 yang III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 01/013 yang terdiri

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup

III. METODELOGI PENELITIAN. Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup 4 III. METODELOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian. Populasi Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan (Margono, 00). Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. Pada dasarnya, langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Subjek dalam penelitan ini adalah siswa kelas XI IPS SMAN 8 Kota Bandung pada tahun ajaran 2013/2014. Kemudian terpilih dua kelas yaitu kelas XI IPS 1 dan

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. Bandung. Variabel bebas atau independent varabel dalam penelitian ini yaitu

BAB III DESAIN PENELITIAN. Bandung. Variabel bebas atau independent varabel dalam penelitian ini yaitu 50 BAB III DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengenai pengaruh model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (Berpikir Berpasangan Berbagi) terhadap hasil belajar siswa pada Kompeteni

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA sebanyak 5 kelas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA sebanyak 5 kelas III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA sebanyak 5 kelas di SMA Negeri 14 Bandar Lampung tahun pelajaran 014/015 yang

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING CELL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING CELL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING CELL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM Sri Hartini 1), St. Y. Slamet 2), Sularmi 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila 3 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila Bandar Lampung tahun pelajaran 01/013 yang berjumlah 38 siswa dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Natar

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Natar 0 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri Natar tahun pelajaran 01/013 semester genap sebanyak 185 siswa yang terdistribusi

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUNAAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN 1 MIDANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENGARUH PENGUNAAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN 1 MIDANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PENGARUH PENGUNAAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN 1 MIDANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 JURNAL SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Meraih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal Penelitian Siswa SMP NU 01 Muallimin Weleri dalam kegiatan pembelajaran PAI, sebelum penelitian masih menggunakan

Lebih terperinci

yaitu pada bulan september 2013 di SMP Negeri 1 Punduh Pedada.

yaitu pada bulan september 2013 di SMP Negeri 1 Punduh Pedada. III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode eksperimen. Menurut Syaiful dan Aswan metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. 1 Pendekatan yang dilakukan berbentuk Posttest-Only Control Design,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Arikunto (2010: 173) populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian penelitian adalah seluruh siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas X IPA SMAN 2 Pekanbaru

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas X IPA SMAN 2 Pekanbaru 35 A III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas X IPA SMAN Pekanbaru tahun ajaran 03/04 pada bulan Agustus hingga bulan september tahun 03 yang dilakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lampung tahun ajaran 2011/2012 yang tersebar dalam sepuluh kelas yang berjumlah

III. METODE PENELITIAN. Lampung tahun ajaran 2011/2012 yang tersebar dalam sepuluh kelas yang berjumlah III. METODE PENELITIAN A. Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X MA Negeri 1 Bandar Lampung tahun ajaran 2011/2012 yang tersebar dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi eksperimen) yaitu metode yang membandingkan pengaruh pemberian suatu perlakuan (treatment)

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Efektivitas penggunaan model pembelajaran teams games tournament (TGT) menggunakan media gambar cetak terhadap hasil belajar siswa

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. lingkup dan waktu yang kita tentukan (Margono, 2010). Populasi dalam penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. lingkup dan waktu yang kita tentukan (Margono, 2010). Populasi dalam penelitian III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian. Populasi Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan (Margono, 00). Populasi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain eksperimen sejati (true experiment). Bentuk true experiment yang digunakan adalah posttest

Lebih terperinci

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG Amin Musofa Abdurohman 1) Widodo Budhi 2) 1)2) Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode penelitian dalam makna yang lebih luas bisa berarti rancangan penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi/ Sampel Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Bandung yang beralamat di daerah Jalan Ir. H. Juanda Nomor 93 Bandung dengan lokasi yang cukup

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENEITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment), di mana

BAB III METODOLOGI PENEITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment), di mana BAB III METODOLOGI PENEITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment), di mana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksprimen semu (quasi eksprimen ),

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksprimen semu (quasi eksprimen ), BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksprimen semu (quasi eksprimen ), dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN INVESTIGASI MATEMATIKA SISWA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN INVESTIGASI MATEMATIKA SISWA βeta p-issn: 2085-5893 e-issn: 2541-0458 Vol. 7 No. 1 (Mei) 2014, Hal. 1-12 βeta 2014 DOI: http://dx.doi.org/10.20414/betajtm.v9i2.7 EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP

Lebih terperinci

A. Populasi dan Sampel

A. Populasi dan Sampel III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Abung Selatan Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara, pada kelas IX semester ganjil tahun pelajaran 013/014

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam pelaksanaanya, penulis membuat dua kelompok yang pertama yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam pelaksanaanya, penulis membuat dua kelompok yang pertama yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2007:1) metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam pelaksanaanya,

Lebih terperinci