Perbandingan Hasil Belajar Siswa antara yang Berkecerdasan Interpersonal dengan yang Berkecerdasan Intrapersonal dalam Mata Pelajaran Matematika

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Perbandingan Hasil Belajar Siswa antara yang Berkecerdasan Interpersonal dengan yang Berkecerdasan Intrapersonal dalam Mata Pelajaran Matematika"

Transkripsi

1 Perbandingan Hasil Belajar Siswa antara yang Berkecerdasan Interpersonal dengan yang Berkecerdasan Intrapersonal dalam Mata Pelajaran Matematika Mumun Munawaroh, E ah Lisfuroe ah Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Tarbiyah, STAIN Cirebon, Jalan Perjuangan By Pass Cirebon , Indonesia, Telepon: Berdasarkan Studi Pendahuluan di MTsN Jalaksana Kabupaten Kuningan, masalah kecerdasan siswa terutama mengenai kecerdasan interpersonal dan intrapersonal ini kurang mendapat perhatian dari para gurunya. Guru kurang menyadari bahwa pada dasarnya setiap siswa memiliki sejumlah kecerdasan untuk memecahkan berbagai jenis masalah yang berbeda, termasuk dalam masalah matematika. Apabila setiap guru memahami kecerdasan yang dimiliki siswa-siswanya, maka apapun jenis kecerdasannya akan benar-benar dikembangkan secara maksimal. Atas dasar inilah penulis terdorong untuk melakukan penelitian tentang hasil belajar siswa antara yang berkecerdasan interpersonal dengan yang berkecerdasan intrapersonal dalam mata pelajaran matematika. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang hasil belajar siswa yang berkecerdasan interpersonal dan intrapersonal dalam mata pelajaran matematika, serta untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan hasil belajar matematika antara kelompok siswa yang berkecerdasan interpersonal dengan yang berkecerdasan intrapersonal. Berdasarkan pada kerangka pemikiran bahwa jenis kecerdasan yang dimiliki siswa merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar. Sebagaimana teori yang diungkapkan oleh Gardner tentang Multiple Intelligences bahwa dalam diri seseorang terdapat kecerdasan interpersonal dan intrapersonal dan masing-masing memiliki cara yang berbeda-beda dalam memahami materi yang disampaikan oleh gurunya. Dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, tes, observasi dan dokumentasi. Populasinya adalah seluruh siswa kelas VII MTsN Jalaksana Kabupaten Kuningan pada Tahun Pelajaran 2007/2008. Sampel penelitian diambil secara acak yakni kelas VII C yang berjumlah 31 siswa dan VII E yang berjumlah 33 siswa. Dalam proses pembelajarannya siswa dikelompokkan menurut kecerdasannya masing-masing.perlakuan terhadap subjek yang dijadikan sampel adalah memberikan pre tes (untuk mengukur kemampuan awal), kemudian diberikan pengajaran yang lebih menekankan pada kecerdasan interpersonal dengan intrapersonal dan untuk mengetahui hasilnya maka dilakukan tes kemampuan akhir (post tes). Dari hasil perhitungan uji t, maka diperoleh t hitung sebesar 2,528 sedangkan nilai t tabel dengan db =62 dan taraf signifikansi (α ) = 0,05 maka diperoleh harga t tabel sebesar 1,99 (tolak Ho, jika t hitung > t tabel, dalam hal lain Ho diterima). Hal ini berarti bahwa hasil belajar kelompok intrapersonal lebih besar dari kelompok interpersonal yang menunjukan bahwa hipotesis Ho ditolak, sebaliknya Ha diterima sehingga dikatakan terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar matematika antara kelompok siswa yang berkecerdasan interpersonal jika dibandingkan dengan kelompok siswa yang berkecerdasan intrapersonal. Kata Kunci : hasil belajar, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, perbedaan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan sumber daya manusia adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan yang berfokus pada pengembangan kemampuan. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bisa mengembangkan segala kemampuan yang dimiliki melalui suatu proses pembelajaran. Belajar bukan menghafal dan bukan pula mengingat. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah lakunya, keterampilannya, kecakapan dan kemampuannya serta Perbandingan Hasil Belajar Siswa... (Mumun Munawaroh dan E ah Lisfuroe ah) 143

2 aspek aspek lain yang ada pada individu. Selain itu, proses pembelajaran siswa dituntut untuk bisa memahami konsep-konsep pelajaran yang telah diberikan sehingga mampu menghadapi dan memecahkan masalah yang dihadapinya ketika beradaptasi di lingkungan sekitarnya. Perbedaan individual seseorang mempengaruhi hasil belajar pada anak didik. Perbedaan individual perlu mendapatkan perhatian bagi kalangan pendidik (orang tua dan guru), karena perbedaan individual akan mempengaruhi hasil belajar anak didik baik secara positif maupun negatif. Salah satu perbedaan individual yang ada pada siswa adalah kecerdasan karena kecerdasan merupakan modal utama dalam belajar. Siswa yang cerdas dapat diketahui bahwa dia memiliki energi yang lebih besar, motivasi yang tinggi, sikap sosial yang lebih baik, aktif, lebih mampu melakukan abstraksi, lebih cepat dan lebih jelas menghayati hubunganhubungan, bekerja keras atas dasar rencana dan inisiatif sendiri, suka menyelidiki yang baru dan lebih luas, tidak suka menggunakan cara hafalan dengan ingatan, percaya diri tinggi, suka bosan atas sesuatu yang tidak menarik dan mudah dalam mengambil keputusan (Martinis, 2007:111). Selain itu guru pun hendaknya mengetahui apakah semua siswa yang menonjol dalam kemampuan matematika juga bagus dalam kemampuan berinteraksi dengan lingkungannya termasuk bersosialisasi dengan guru dan teman-temannya ataukah siswa yang cenderung individualis dan lebih suka melakukan perenungan diri guna mencari inspirasi justru lebih baik dalam kemampuan matematikanya. Misalnya ada siswa yang cenderung aktif dan lebih suka berdiskusi dalam memecahkan suatu persoalan matematika yang diberikan gurunya dan ada juga siswa yang lebih suka menganalisis segala permasalahannya sendiri. Sehingga dengan memperhatikan perbedaan individual peserta didik, maka diterapkanlah suatu format kurikulum yang diberi nama KTSP. Pengembangan KTSP mengarahkan para guru untuk aktif dan kreatif dalam membentuk kompetensi pribadi peserta didik. Oleh karena itu, pembelajaran harus sebanyak mungkin melibatkan peserta didik, agar mereka mampu bereksplorasi untuk membentuk kompetensi dengan menggali berbagai potensi dan kebenaran secara ilmiah termasuk dalam memecahkan berbagai persoalan matematika. Sehingga dalam meningkatkan mutu pendidikan matematika guru harus peka terhadap keadaan dan kondisi siswanya, diantaranya dengan mengetahui dan memahami jenis kecerdasan yang dimiliki oleh siswanya. Adanya bermacam-macam kecerdasan tersebut, maka setiap siswa memiliki cara yang berbeda-beda dalam hal menerima dan memahami suatu pelajaran, termasuk dalam memahami pelajaran matematika. Ada sebagian siswa yang bisa memahami pelajaran jika gurunya menggunakan metode diskusi dengan dibentuk kelompok belajar, hal ini dipicu oleh rasa sosialisme siswa itu sendiri yang cenderung lebih suka berinteraksi dengan lingkungannya, tipe siswa tersebut dapat dikategorikan sebagai siswa yang memiliki kecerdasan interpersonal. Akan Tetapi ada juga siswa yang lebih suka menganalisis sendiri segala permasalahan yang diberikan oleh gurunya, hal ini sesuai dengan konsep matematika yang senantiasa bergelut dengan angka angka dan rumusrumus, adakalanya membutuhkan suatu pemikiran yang mendalam. 144 EduMa, Vol. 1, No. 2, Desember 2009:

3 Sehingga hal tersebut dapat tercapai jika siswa konsentrasi memecahkan masalahnya sendiri. Tipe siswa tersebut dapat dikategorikan sebagai siswa yang memiliki kecerdasan intrapersonal. Berdasarkan studi pendahuluan di MTsN Jalaksana Kabupaten Kuningan, masalah kecerdasan siswa terutama mengenai kecerdasan interpersonal dan kecerdasan intrapersonal ini kurang mendapat perhatian dari para gurunya. Guru kurang menyadari bahwa pada dasarnya setiap siswa memiliki sejumlah kecerdasan untuk memecahkan berbagai jenis masalah yang berbeda, termasuk dalam masalah matematika. Apabila setiap guru memahami kecerdasan yang dimiliki siswa-siswanya, maka apapun jenis kecerdasannya akan benar benar dikembangkan secara maksimal. Atas dasar inilah penulis terdorong untuk melakukan penelitian tentang hasil belajar siswa antara yang berkecerdasan interpersonal dengan yang berkecerdasan intrapersonal dalam mata pelajaran matematika. Oleh karena itu, rumusan masalahnya adalah sebagai berikut : Bagaimana hasil belajar matematika kelompok siswa yang berkecerdasan Interpersonal?, Bagaimana hasil belajar matematika kelompok siswa yang berkecerdasan Intrapersonal?, Apakah terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar matematika antara kelompok siswa yang berkecerdasan interpersonal jika dibandingkan dengan kelompok siswa yang berkecerdasan intrapersonal? MATERI DAN METODA Sampel. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka penelitiannnya merupakan penelitian populasi (Suharsimi Arikunto, 2006:130). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTsN Jalaksana tahun ajaran 2007/2008 semester II yang berjumlah 160 siswa. Untuk penelitian dengan jumlah subjek lebih dari 100 lebih baik digunakan penelitian sampel. Pada penelitian sampel, hasil penelitian akan digeneralisasikan kedalam populasi. Jumlah sampel dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau tergantung kemampuan peneliti dari segi waktu, tenaga dan dana (Suharsimi Arikunto,2002:107). Sampel dalam penelitian ini diambil dua kelas, yaitu kelas VIIC dan kelas VIIE dari lima kelas yang ada dengan jumlah 64 siswa atau 40% dari 160 siswa. Tekhnik sampling yang digunakan adalah Teknik no--random sampling yakni stratified purfosive sampling. Hal ini disebabkan karena pembagian kelas VII di MTsN Jalaksana sudah diratakan berdasarkan NEM-nya, maka setiap kelas diasumsikan homogen, mempunyai hak yang sama untuk dipilih. Teknik Eksperimen. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan teknik eksperimen yaitu meneliti tentang ada tidaknya perbedaan yang signifikan hasil belajar matematika siswa MTsN Jalaksana antara yang berkecerdasan interpersonal dengan yang berkecerdasan intrapersonal. Dalam pelaksanaannya, siswa dikelompokkan berdasarkan kecerdasan yang dimilikinya. Dalam hal ini, dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu : kelompok siswa yang berkecerdasan interpersonal dan kelompok siswa yang berkecerdasan intrapersonal dengan menggunakan instrument angket pembeda kecerdasan majemuk melalui teknik observasi. Perbandingan Hasil Belajar Siswa... (Mumun Munawaroh dan E ah Lisfuroe ah) 145

4 Kemudian siswa diajar dengan menggunakan beberapa metode baik metode belajar kelompok untuk meningkatkan kemampuan siswa yang berkecerdasan interpersonal maupun metode belajar mandiri untuk meningkatkan kemampuan siswa yang berkecerdasan intrapersonal, dimana hasil belajarnya nanti akan dibandingkan berdasarkan selisih ratarata post test-pre test yang diperoleh masing-masing kelompok dua kategori tersebut di atas. Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian (Nazir, 1999:99). Oleh karena itu, penelitian yang berjudul Perbandingan hasil belajar siswa antara yang berkecerdasan interpersonal dengan yang berkecerdasan intrapersonal dalam mata pelajaran matematika, ini menggunakan desain penelitian pre-test and post-test group design. Menurut Suharsimi Arikunto, (2006:85) yang dimaksud dengan pre-test and post-test group design ialah di dalam desain ini observasi dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen (0 1 ) disebut pre test, dan observasi sesudah eksperimen (0 2 ) disebut post test. Desain tersebut disajikan dalam tabel di bawah ini : Kelompok Eksperimen Pre Test Perlaku an Post Test Interpersonal 0 E X E 0 E Intrapersonal 0 A X A 0 A Adapun analisis data yang dilakukan adalah uji normalitas, Adapun analisis data yang digunakan sebagai berikut: Analisis Deskriptif. Uji Normalitas menggunakan uji Chi-Kuadrat, Uji Homogenitas menggunakan uji F, Uji hipotesis menggunakan uji t. HASIL Deskripsi data. Sebelum menganalisa data yang didapatkan terutama sebelum menguji hipotesis, sebagai langkah awal untuk menentukan rumus mana yang akan digunakan dalam menguji hipotesis tersebut. Maka, penulis harus meneliti beberapa persyaratan yang dalam hal ini yaitu uji normalitas dan homogenitas sampel, baik kelompok siswa yang berkecerdasan interpersonal maupun intrapersonal yang diambil dari data selisih antara nilai pre test dan post test yang mana untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada masing-masing kelompok. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan SPSS, didapat kelompok siswa yang berkecerdasan interpersonal nilai rata-ratanya sebesar 22,13, variansnya sebesar 143,69 dan simpangan bakunya sebesar 11,99. Sedangkan untuk kelompok siswa yang berkecerdasan intrapersonal diperoleh nilai rata-ratanya sebesar 24,15, variansnya sebesar 142,42 dan simpangan bakunya sebesar 11,93. Kelompok interpersonal. Hasil pre test kelompok interpersonal diperoleh nilai tertinggi adalah 83 dan nilai terendah adalah 30. Dari hasil perhitungan didapat nilai rata-ratanya adalah 51,78 dengan varians 146 EduMa, Vol. 1, No. 2, Desember 2009:

5 sebesar 196,37 dan simpangan baku 14,01. Tabel hasil interpretasi sebagai berikut: Tabel 1. Interpretasi Hasil Tes awal Kelompok Interpersonal Nilai Interpretasi Frekuensi Persentase (%) 0 20 Sangat 0 0,0 rendah Rendah 11 26, Cukup 18 43, Baik 11 26, Sangat Baik 1 2,5 Setelah peneliti memberikan pembelajaran terhadap kelompok siswa yang berkecerdasan interpersonal pada pokok bahasan segitiga, diperoleh data post test kelompok interpersonal diperoleh nilai tertinggi adalah 91 dan nilai terendah adalah 52. Dari hasil perhitungan didapat nilai rata-ratanya adalah 73,44 dengan varians sebesar 109,65 dan simpangan baku 10,47. Data post test kelompok siswa yang berkecerdasan interpersonal diinterpretasikan untuk memperjelas hasil belajar setelah diberikan pembelajaran yakni dengan metode belajar kelompok. Tabel hasil interpretasi sebagai berikut : Tabel 2. Interpretasi Hasil Tes Akhir Kelompok Interpersonal Nilai Interpretasi Frekuen Persentase (%) si 0 20 Sangat rendah 0 0, Rendah 0 0, Cukup 5 12, Baik 22 53, Sangat Baik 14 34,2 Kelompok Intrapersonal. Sebelum peneliti memberikan pembelajaran terhadap kelompok siswa yang berkecerdasan intrapersonal, data pre test kelompok intrapersonal diperoleh nilai tertinggi adalah 83 dan nilai terendah adalah 22. Dari hasil perhitungna didapat nilai rata-ratanya adalah 49,96 dengan varians sebesar 340,04 dan simpangan baku 18,44. Tabel 3. Interpretasi Hasil Tes awal Kelompok Intrapersonal Nilai Interpretasi Frekuen si Persentase (%) 0 20 Sangat 0 0,0 rendah Rendah 9 39, Cukup 8 34, Baik 5 21, Sangat Baik 1 4,3 Perbandingan Hasil Belajar Siswa... (Mumun Munawaroh dan E ah Lisfuroe ah) 147

6 Setelah peneliti memberikan pembelajaran terhadap kelompok siswa yang berkecerdasan intrapersonal pada pokok bahasan segitiga, diperoleh data post test kelompok intrapersonal diperoleh nilai tertinggi adalah 91 dan nilai terendah adalah 30. Dari hasil perhitungan didapat nilai rata-ratanya adalah 73,74 dengan varians sebesar 163,56 dan simpangan baku 12,79. Data post test kelompok siswa yang berkecerdasan intrapersonal diinterpretasikan untuk memperjelas hasil belajar setelah diberikan pembelajaran yakni dengan metode belajar individual. Tabel hasil interpretasi sebagai berikut : Tabel 4. Interpretasi Hasil Tes Akhir Kelompok Intrapersonal Nilai Interpretasi Frekuensi Persentase (%) 0 20 Sangat 0 0,0 rendah Rendah 1 4, Cukup 2 8, Baik 14 60, Sangat Baik 6 26,1 Uji normalitas. Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data yang terjaring dari masing-masing variabel merupakan suatu distribusi normal atau tidak. Pengujian kenormalan dari distribusi masing-masing kelompok dengan menggunakan uji chi-kuadrat (X 2 ).Untuk kelompok siswa yang berkecerdasan interpersonal, telah diuji normalitas data dengan menggunakan rumus chi-kuadrat (X 2 ) yang mana dari hasil perhitungan didapatkan harga X 2 hitung sebesar 6,471. Sedangkan harga X 2 tabel dengan taraf signifikan (α) = 0,05 dan db = k-3 = 6-3 = 3 (K=banyak kelas interval) adalah sebesar 7,81. Karena X 2 hitung < X 2 tabel, maka kesimpulan yang dapat diambil dari hasil ini yaitu bahwa sampel berdistribusi normal. Adapun untuk kelompok siswa yang berkecerdasan intrapersonal, setelah diuji normalitas data dengan menggunakan rumus chi-kuadrat (X 2 ) yang mana dari hasil perhitungan didapat X 2 hitung sebesar 5,126. Sedangkan harga X 2 tabel dengan taraf signifikan (α) = 0,05 dan db = k-3 = 6-3 = 3 (K=banyak kelas interval) adalah sebesar 7,81. Karena X 2 hitung < X 2 tabel, maka kesimpulan yang dapat diambil dari hasil ini yaitu bahwa sampel berdistribusi normal. Uji Homogenitas. Untuk menguji homogenitas kedua sampel dilakukan dengan menganalisa varians yaitu dengan uji F.Diketahui varians masingmasing dari data. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai F hitung = 1,009 dengan taraf signifikansi (α ) = 0,05 dan db pembilang = n 1-1 = 41 1 = 40, db penyebut = n 2-1 = 23 1 = 22 dari tabel distribusi F di dapat F tabel = 1,93. Dari perhitungan tersebut, terlihat bahwa F hitung < F tabel maka kedua data homogen. Uji Hipotesis. Setelah uji syarat dilakukan maka akan mudah menentukan rumus mana yang akan digunakan dalam menguji hipotesis. Untuk 148 EduMa, Vol. 1, No. 2, Desember 2009:

7 distribusi normal dengan sampel yang homogen, maka pengujian hipotesis bisa dilakukan dengan uji t. Hasil perhitungan didapatkan t hitung sebesar 2,528 sementara itu t tabel dengan derajat kebebasan db = n 1 + n 2 2 = = 62 dan taraf signifikansi (α ) = 0,05 maka diperoleh harga t tabel sebesar 1,99. Kriteria yang berlaku yaitu tolak Ho, jika t hitung > t tabel, dalam hal lain Ho diterima. Sementara dari hasil perhitungan terlihat bahwa t hitung > t tabel, sehingga hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima. Ini berarti Ada perbedaan yang signifikan hasil belajar matematika antara kelompok siswa yang berkecerdasan interpersonal jika dibandingkan dengan kelompok siswa yang berkecerdasan intrapersonal. PEMBAHASAN Dengan selesainya pengujian hipotesis, kita bisa mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar matematika antara kelompok siswa yang berkecerdasan interpersonal jika dibandingkan dengan kelompok siswa yang berkecerdasan intrapersonal. Nilai rata-rata peningkatan hasil belajar siswa yang berkecerdasan interpersonal sebesar 22,13 sedangkan siswa yang berkecerdasan intrapersonal sebesar 24,15 dengan masing-masing data pada kedua kelompok berdistribusi normal serta mempunyai varians yang homogen. Setelah diketahui kedua data berdistribusi normal dan varians yang homogen, selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan statistik uji t. Pada perhitungan uji t diperoleh t hitung sebesar 2,528 sementara itu t tabel dengan derajat kebebasan db =62 dan taraf signifikansi (α ) = 0,05 maka diperoleh harga t tabel sebesar 1,99. Terlihat bahwa t hitung > t tabel maka Ho ditolak, artinya terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar matematika antara kelompok siswa yang berkecerdasan interpersonal jika dibandingkan dengan kelompok siswa yang berkecerdasan intrapersonal. Berdasarkan hipotesis tersebut dapat disimpulkan bahwa, setiap siswa memiliki kecerdasan yang berbeda-beda, dalam hal ini kecerdasan interpersonal maupun intrapersonal. Dengan kecerdasan yang beraneka ragam guru diharapkan bisa memahami kecerdasan yang dimiliki siswasiswanya sehingga apapun jenis kecerdasannya bisa berkembang secara maksimal terutama dalam meningkatkan hasil belajar. Siswa yang berkecerdasan interpersonal cenderung lebih mudah bersosialisasi dengan lingkungan disekelilingnya. Terutama di sekolah, dalam suatu proses pembelajaran matematika, siswa yang berkecerdasan interpersonal lebih suka menggunakan metode belajar kelompok karena kemampuan bersosialisasinya bisa tersalurkan, sehingga mereka bisa saling bertukar fikiran dengan teman-temannya. Adapun siswa yang berkecerdasan intrapersonal cenderung mampu untuk mengenali berbagai kekuatan maupun kelemahan yang ada pada dirinya. Terutama dalam suatu proses pembelajaran matematika, siswa yang berkecedasan intrapersonal lebih suka memecahkan sendiri permasalahan yang diberikan oleh gurunya. Selain itu, mereka juga memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan tidak mudah putus asa ketika menemui suatu kegagalan. Kedua kecerdasan tersebut menawarkan beragam jalan menuju pencapaian hasil belajar yang maksimal, tetapi Perbandingan Hasil Belajar Siswa... (Mumun Munawaroh dan E ah Lisfuroe ah) 149

8 masing-masing kecerdasan memainkan peran yang penting. Interaksi manusia yang berhasil dalam bentuk apapun memerlukan kemampuan untuk mengenal diri sendiri dan bekerjasama dengan orang lain. Akan tetapi dengan melihat dari hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar matematika antara siswa yang berkecerdasan interpersonal jika dibandingkan dengan siswa yang berkecerdasan intrapersonal. Dalam hal ini, dengan melihat nilai rata-rata peningkatan hasil belajar siswa yang berkecerdasan intrapersonal lebih tinggi jika dibandingkan dengan siswa yang berkecerdasan interpersonal. Hal ini menunjukan bahwa siswa yang memiliki kecerdasan intrapersonal yang kuat akan lebih bisa mengetahui kekuatan dan kelemahan yang ada pada dirinya terutama dalam memahami pelajaran matematika. Selain itu, mereka juga bisa memotivasi dirinya sendiri sehingga memperoleh hasil belajar yang maksimal. Dari data hasil penelitian dan setelah dilakukan pengolahan data melalui perhitungan statistik, peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: Hasil belajar matematika siswa yang berkecerdasan interpersonal untuk pre-test sebesar 51,78 sedangkan untuk post-test sebesar 71,24. Sehingga peningkatan hasil belajar matematika siswa yang berkecerdasan interpersonal, dalam hal ini berdasarkan nilai rata-rata selisih antara pretest dan post-test sebesar 22,13. Hasil belajar matematika siswa yang berkecerdasan intrapersonal untuk pre-test sebesar 49,96 sedangkan untuk post-test sebesar 73,74. Sehingga peningkatan hasil belajar matematika siswa yang berkecerdasan intrapersonal, dalam hal ini berdasarkan nilai rata-rata selisih antara pre-test dan post-test sebesar 24,15. Perbedaan hasil belajar matematika siswa antara yang berkecerdasan interpersonal dengan yang berkecerdasan intrapersonal dapat dilihat dari selisih nilai rata-ratanya yaitu 24,15-22,13 = 2,02. Dengan menggunakan statistik uji t di dapat t hitung sebesar 2,528 dan t tabel sebesar 1,99 terlihat bahwa t hitung > t tabel artinya terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar matematika antara kelompok siswa yang berkecerdasan interpersonal jika dibandingkan dengan kelompok siswa yang berkecerdasan intrapersonal. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Mulyono Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Efendi, Agus Revolusi Kecerdasan Abad 21. Bandung : Alfabeta. Hamalik, Oemar Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT Bumi Aksara. Hardjana, M.Agus Komunikasi Interpersonal & Intrapersonal.Yogyakarta: Kanisius. Hoerr, Thomas R Buku Kerja Multiple Intelligences. Bandung : Kaifa. Mulyasa, E Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset. Nazir, moh Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia Purwanto, Ngalim Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Riduwan Dasar-dasar Statistika. Bandung. Alfabeta. 150 EduMa, Vol. 1, No. 2, Desember 2009:

9 Rose, Colin & Malcolm J Nicholl Accelerated Learning for the 21 st Century. Bandung : Nuansa. Slameto Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta. Subana, M Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia. Sudijono, Anas Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sudjana Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Sudjana, Nana Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo Offset Penilaian Hasil proses Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito. Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta. Suherman, Erman,dkk Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JICA Supranata, Sumarna dan Muhammad Hatta Penilain Portofolio Implementasi Kurikulum Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Surya, Moh Psikologi Pendidikan. Bandung: Pembangunan Jaya. Syaodih, Nana Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Syah, Muhibbin Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Usman, Uzer dan Lilis Setiawati Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Williams English, Evelyn Mengajar dengan Empati. Bandung : Nuansa. Yamin, Martinis Profesionalisasi Guru & Implemensati KTSP. Jakarta : Gaung Persada Press. Perbandingan Hasil Belajar Siswa... (Mumun Munawaroh dan E ah Lisfuroe ah) 151

Moh. Masnun, Fatkhurrohmah

Moh. Masnun, Fatkhurrohmah Perbandingan hasil belajar matematika siswa antara yang menggunakan pre test dengan yang menggunakan post test pada subpokok bahasan persamaan kuadrat dan fungsi kuadrat kelas X di SMAN 1 Astanajapura

Lebih terperinci

Indah Nursuprianah, Aan Ani

Indah Nursuprianah, Aan Ani Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Lingkaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Pada Pembelajaran Keliling Dan Luas Lingkaran (Studi Di SMPN 1 Sindangagung-Kuningan) Indah Nursuprianah, Aan Ani Jurusan

Lebih terperinci

Moh.Masnun, Isti Marotusy Syarifah

Moh.Masnun, Isti Marotusy Syarifah Efektivitas Pemberian Tugas Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS Pada Mata Pelajaran Matematika Di SMA Ma arif Bulakamba Kabupaten Brebes Moh.Masnun, Isti Marotusy Syarifah Program Studi

Lebih terperinci

Reza Oktiana Akbar, Sutinah Hanifah

Reza Oktiana Akbar, Sutinah Hanifah Pengaruh Penggunaan Alat Peraga JaringJaring Kertas Karton Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Kubus Dan Balok (Studi Eksperimen Di Smk Nasional Kota Cirebon) Reza Oktiana Akbar, Sutinah Hanifah

Lebih terperinci

Perbandingan Prestasi Belajar Matematika Siswa antara Yang Menggunakan Metode Penemuan dengan Metode Ekspositori. Reza Oktiana Akbar, Sri Rahayu

Perbandingan Prestasi Belajar Matematika Siswa antara Yang Menggunakan Metode Penemuan dengan Metode Ekspositori. Reza Oktiana Akbar, Sri Rahayu Perbandingan Prestasi Belajar Matematika Siswa antara Yang Menggunakan Metode Penemuan dengan Reza Oktiana Akbar, Sri Rahayu Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Tarbiyah, STAIN Cirebon, Jalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti perbedaan

Lebih terperinci

Pengaruh Pemahaman Konsep Turunan Terhadap Kecepatan dan Percepatan Dalam Mata Pelajaran Fisika Pada Siswa di MAN Buntet Pesantren Kabupaten Cirebon

Pengaruh Pemahaman Konsep Turunan Terhadap Kecepatan dan Percepatan Dalam Mata Pelajaran Fisika Pada Siswa di MAN Buntet Pesantren Kabupaten Cirebon Pengaruh Pemahaman Konsep Turunan Terhadap Kecepatan dan Percepatan Dalam Mata Pelajaran Fisika Pada Siswa di MAN Buntet Pesantren Kabupaten Cirebon Reza Oktiana Akbar, Muhamad Imroni Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

Pengaruh Minat Dan Kecerdasan Numerik Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa. Asup Suparlan, Juhariah

Pengaruh Minat Dan Kecerdasan Numerik Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa. Asup Suparlan, Juhariah Pengaruh Minat Dan Kecerdasan Numerik Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Asup Suparlan, Juhariah Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Tarbiyah, STAIN Cirebon, Jalan Perjuangan By Pass Cirebon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan studi eksperimental, kelompok yang akan terlibat dalam penelitian ini yaitu kelompok eksperimen. Kelompok ini akan mendapatkan pembelajaran

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

Reza Oktiana Akbar, Mirah Habibah

Reza Oktiana Akbar, Mirah Habibah Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Model Segitiga Pada Pembelajaran Bidang Datar Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 1 Krangkeng Kabupaten Indramayu) Reza Oktiana Akbar,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

Edi Prio Baskoro, Saeful Amar

Edi Prio Baskoro, Saeful Amar PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN ALAT PERAGA BENDA DUA DIMENSI DENGAN YANG MENGGUNAKAN ALAT PERAGA BENDA TIGA DIMENSI PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG: KUBUS DAN BALOK (STUDI EKSPERIMEN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Kata Kunci : Minat, alat peraga, analisis regresi. Pengaruh Pembelajaran.(Toheri dan Umi Faoziah) 11

Kata Kunci : Minat, alat peraga, analisis regresi. Pengaruh Pembelajaran.(Toheri dan Umi Faoziah) 11 Pengaruh Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Alat Peraga Gambar Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Materi Bangun Datar (Studi Kasus Di SMP Negeri 2 Ciwaringin Kabupaten Cirebon) Toheri, Umi Faoziah

Lebih terperinci

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATERI IPA POKOK BAHASAN EKOSISTEM PADA KELAS VII SMP N 2 PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Miftakhul Jannah Guru IPA SMP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN. 76/1 SUNGAI BULUH SKRIPSI OLEH ERLINA BR MANURUNG A1D109119

ARTIKEL ILMIAH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN. 76/1 SUNGAI BULUH SKRIPSI OLEH ERLINA BR MANURUNG A1D109119 ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN. 76/1 SUNGAI BULUH SKRIPSI OLEH ERLINA BR MANURUNG A1D109119 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung kelapangan untuk meneliti perbandingan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam peneliti ini adalah eksperimen. Dengan kata lain, penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis penelitian Menurut Sugiyono metode penelitian pendidikan dapat diartikan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian kuantitatif eksperimen, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan dengan menggunakan strategi pembelajaran FIRE-UP dengan

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan dengan menggunakan strategi pembelajaran FIRE-UP dengan 45 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang dilakukan terhadap dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dimana kelas eksperimen mendapatkan perlakuan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Desain Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan bahasa akhlak dalam menyelesaikan persoalan penjumlahan

Lebih terperinci

Fitri Agustina Lubis. Abstact. Kata Kunci : Model Pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS), Aktivitas, Sistem Pencernaan Pada Manusia.

Fitri Agustina Lubis. Abstact. Kata Kunci : Model Pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS), Aktivitas, Sistem Pencernaan Pada Manusia. EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERTIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMP NEGERI 1 SIBABANGUN TAHUN PELAJARAN 2010-2011 Fitri Agustina

Lebih terperinci

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN:

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MELALUI METODE BERBASIS PENYELIDIKAN TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X MAN 1 MAKASSAR (1) Hardi Hamzah, (2) Sidin Ali, Muh. (3) Muhammad Tawil 1 Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk menilai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif yang dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan prosedur yang reliabel

Lebih terperinci

Siti Kiani Pemerhati Pendidikan Matematika -

Siti Kiani Pemerhati Pendidikan Matematika   - Jurnal Media Pendidikan Matematika MPM Vol. 1. No., ISSN 338-3836 PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MODELING THE WAY TERHADAP AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 5 GERUNG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen yang menempatkan subyek penelitian ke dalam dua kelas yaitu kelas kontrol

Lebih terperinci

JSEE - Vol. III, No. 1 April 2015 ISSN : Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi

JSEE - Vol. III, No. 1 April 2015 ISSN : Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi JSEE - Vol. III, No. 1 April 015 ISSN : 35-6719 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TINDAKAN, PRINSIP DAN MOTIF EKONOMI DI KELAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober 2014 05 Januari 2015 di SMA Negeri 1 Rimba Melintang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang digunakan

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang digunakan III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode berasal dari bahasa Yunani methodos yang berarti jalan yang ditempuh atau dilewati. Sedangkan penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

Lebih terperinci

Edi Prio Baskoro, Hendry Sugianto

Edi Prio Baskoro, Hendry Sugianto Perbandingan Metode Pemecahan Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa antara Yang Tinggal Di Pondok Dan Yang Tidak Tinggal Di Pondok Dalam Mata Pelajaran Matematika Edi Prio Baskoro, Hendry Sugianto Program

Lebih terperinci

Keterangan E = simbol untuk kelompok eksperimen

Keterangan E = simbol untuk kelompok eksperimen BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl. Soekarno Hatta Gg. Turi Raya No. 1 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif yang merupakan metode eksperimen berdesain posttest-only control design, karena tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sehubungan dengan permasalahan yang akan diangkat oleh peneliti yaitu tentang Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Traffinger dalam Meningkatkan Kreativitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan), yang hakekatnya merupakan metode untuk menemukan secara spesifik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yang bersifat deskriptif yang memusatkan perhatiannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu 36. Jenis penelitian ini merupakan merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Skripsi tentang Efektivitas Metode Kauny Quantum Memory terhadap Hafalan Al-Qur an, dilihat dari objeknya merupakan jenis penelitian lapangan (field research)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran Superitem pada materi fungsi linear di kelas X MA SMIP 1946

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran Superitem pada materi fungsi linear di kelas X MA SMIP 1946 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan beberapa hal yang berkaitan dengan metode penelitian yang dilakukan. Uraian ini meliputi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan teknik analisis komparatif. Penelitian komparatif diarahkan untuk

Lebih terperinci

BAB III MOTODE PENELITIAN

BAB III MOTODE PENELITIAN BAB III MOTODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian merupakan sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, baik secara teori maupun praktik. Penelitian juga merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Menurut Sugiyono, metode penelitian pendidikan dapat di artikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung kelapangan untuk meneliti perbandingan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen dan metode analisis data secara kuantitatif. 1 Sugiyono dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan Oktober 2013. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA Purwaningsih 1) Widodo Budhi 2) 1)2) Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sarjanawiyata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun ke lapangan untuk meneliti tentang Perbandingan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa

Lebih terperinci

PENGARUH PENILAIAN BERBASIS KELAS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG KELAS VIII SMP NEGERI 4 PALIMANAN SKRIPSI

PENGARUH PENILAIAN BERBASIS KELAS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG KELAS VIII SMP NEGERI 4 PALIMANAN SKRIPSI PENGARUH PENILAIAN BERBASIS KELAS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG KELAS VIII SMP NEGERI 4 PALIMANAN SKRIPSI DEWI FARIYAH NIM. 58451062 KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan penelitian eksperimen. Pendekatan kuantitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen, dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh 1. Tujuan Penelitian

Lebih terperinci

peningkatan hasil belajar melalui metode pembelajaran Accelerated Learning menggunakan langkah M-A-S-T-E-R siswa SMAN 2 Siak Hulu.

peningkatan hasil belajar melalui metode pembelajaran Accelerated Learning menggunakan langkah M-A-S-T-E-R siswa SMAN 2 Siak Hulu. 1 A III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April-Mei 2013 tahun ajaran 2012/2013. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini telah

Lebih terperinci

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KONVENSIONAL DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI BIOSFER KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PANCUR BATU G. Lian Y. Nababan. NIM. 06110005

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS DALAM BENTUK PILIHAN GANDA DAN ESSAY TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs NEGERI MODEL MAKASSAR

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS DALAM BENTUK PILIHAN GANDA DAN ESSAY TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs NEGERI MODEL MAKASSAR Syahriani : Pengaruh Pemberian Tugas DalamBentuk Pilihan Ganda dan Essai terhadap Hasil Belajar 69 PENGARUH PEMBERIAN TUGAS DALAM BENTUK PILIHAN GANDA DAN ESSAY TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mungkin dapat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mungkin dapat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah A. Jenis Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian Quasi Eksperimen, dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh 1. Hal ini karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah penelitian eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. semester 1 Tahun Ajaran 2013/2014. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-

BAB III METODE PENELITIAN. semester 1 Tahun Ajaran 2013/2014. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus- BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penilitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMAN Tambang Kecamatan Tambang kelas X semester Tahun Ajaran 03/04. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research ), maksudnya adalah penelitian yang langsung dilakukan di medan terjadinya gejala-gejala. 1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah metode quasi-eksperiment. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah metode quasi-eksperiment. Penelitian A III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan adalah metode quasi-eksperiment. Penelitian quasi-eksperiment mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya mengontrol variabel-variabel

Lebih terperinci

Perbedaan Hasil Belajar Fisika melalui Penerapan Metode Problem Solving dan Metode Konvensional di SMP Negeri Kota Bengkulu Tahun Ajaran 2011/2012

Perbedaan Hasil Belajar Fisika melalui Penerapan Metode Problem Solving dan Metode Konvensional di SMP Negeri Kota Bengkulu Tahun Ajaran 2011/2012 Perbedaan Hasil Belajar Fisika melalui Penerapan Metode Problem Solving dan Metode Konvensional di SMP Negeri Kota Bengkulu Tahun Ajaran 011/01 Desy Hanisa Putri Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas

Lebih terperinci

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Matematika

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Matematika PENGARUH MODEL PROBLEM SOLVING DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental, dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan,

BAB III METODE PENELITIAN. 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan, BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan, pelaksanaannya dimulai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2011:2). Sedangkan peneliti lain mengatakan

III. METODE PENELITIAN. dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2011:2). Sedangkan peneliti lain mengatakan 23 III. METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2011:2). Sedangkan peneliti lain mengatakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Januari s/d 24 Januari 2014 di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Januari s/d 24 Januari 2014 di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru yang 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap mulai tanggal 9 Januari s/d 24 Januari 2014 di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam A. Jenis dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam penelitian ini adalah penerapan pendekatan RME dengan strategi pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang A. Desain Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen, dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang digunakan peneliti

Lebih terperinci

PENGARUH TUTORIAL DALAM PEMBELAJARAN GAMBAR BANGUNAN DI SMK N 3 YOGYAKARTA. Oleh : Irwansyah NIM ABSTRAK

PENGARUH TUTORIAL DALAM PEMBELAJARAN GAMBAR BANGUNAN DI SMK N 3 YOGYAKARTA. Oleh : Irwansyah NIM ABSTRAK PENGARUH TUTORIAL DALAM PEMBELAJARAN GAMBAR BANGUNAN DI SMK N 3 YOGYAKARTA Oleh : Irwansyah NIM. 10505247002 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hasil belajar yang menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Dengan kata lain, penelitian eksperimen dapat diartikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini meliputi data hasil belajar siswa pada masingmasing kelas, yaitu kelas eksperimen I yang menerapkan model pembelajaran PBL

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN mulai dari tanggal 18 Mei sampai tanggal 8 Juni 2013 di SMP. Muhammadiyah Kuok Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN mulai dari tanggal 18 Mei sampai tanggal 8 Juni 2013 di SMP. Muhammadiyah Kuok Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/ 2013 mulai dari tanggal 18 Mei sampai tanggal 8 Juni 2013 di SMP Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan 40 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen, dalam penelitian ini kita tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan mempengaruhi variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti perbedaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Metode tersebut digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 6-30 September 2013 tahun ajaran 2013/2014 semester ganjil dan dilakukan di kelas VIII SMP Tri Bhakti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMAN 1 Kecamatan Gaung Kabupaten Inhil Tahun Pelajaran 2013/2014. 2. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan. Penelitian lapangan yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan. Adapun lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan eksperimen bentuk quasi eksperimental design, kelompok kontrol tidak dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini sama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini sama BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian ini merupakan quasi eksperimen, dengan menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini sama dengan desain Pretest-Posttest

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 oktober sampai 18

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 oktober sampai 18 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 oktober sampai 18 desember 2013 di MTs Muslimat NU Palangka Raya tahun ajaran 2013/2014. B. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24 Februari s/d 17 Maret 2014, dan lokasi penelitian ini adalah di Sekolah Menengah Atas Tri Bhakti Pekanbaru,

Lebih terperinci