ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR CAHAYA DAN SIFAT-SIFATNYA PADA SISWA KELAS V SDN NO 34/1 TERATAI.

Transkripsi

1 ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR CAHAYA DAN SIFAT-SIFATNYA PADA SISWA KELAS V SDN NO 34/1 TERATAI Oleh: DUWI MONITA NIM : A1D PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2014 Page 1

2 PENGARUH PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR SIFAT-SIFAT CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN NO.34/I TERATAI Oleh : Duwi monita Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan F.KIP Universitas Jambi ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh pernyataan bahwa berdasarkan pengamatan peneliti tentang pembelajaran yang berlangsung di sekolah pada umumnya tidak bervariatif dan jarang mengunakan alat peraga Sehingga pembelajaran menjadi satu arah dan siswa bersifat pasif. Dari proses pembelajaran yang demikian dapat berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penggunaan metode demonstrasi terhadap hasil belajar cahaya dan sifat-sifatnya di kelas V SDN No 34/1 Teratai. Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN No 34/1 Teratai untuk kelas eksperimen adalah kelas VA berjumlah 30 orang dan kelas control adalah kelas VB berjumlah 30 orang. Setelah hasil post test diperoleh data dianalisis dengan uji nolmalitas dan homogenitas sebagai syarat sebelum melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji t. Hasil uji normalitas diperoleh L hitung kelas eksperimen dan kelas kontrol = 0,092 dan 0,099 L tabel berarti data hasil belajar kedua kelas berdistribusi normal. Untuk uji homogenitas diperoleh F hitung F tabel (1,138 1,858), berarti kedua kelas memiliki varians yang homogeny pada α = 0,5. Hasil penelitian diperoleh rata-rata dan simpangan baku dari kelas Eksperimen dengan menggunakan metode demonstrasi adalah 76,533 dan 9,555, kelas Kontrol adalah 70,267 dan 8,955. Dari uji hipotesis diperoleh t hitung t tabel (2,619 1,672) atau H0 ditolak dan Ha diterima Hasil penelitian tersebut menunjukan terdapat pengaruh penggunaan metode demonstrasi terhadap hasil belajar cahaya dan sifat-sifatnya pada siswa kelas V SDN No 34/1 Teratai. Kata kunci: Metode demonstrasi, hasil belajar 1.PENDAHULUAN Pendidikan merupakan sarana utama dalam membentuk dan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan informal dirumah maupun melalui pendidikan formal disekolah. Tanpa adanya pendidikan formal dn informal akan sulit untuk mencetak kualitas sumber daya manusia yang baik yang dapat menentukan masa depan sendiri. Sekolah sebagai lembaga pendidikan dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas atau mutu sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional. Page 2

3 Sebagaimana ditetapkan dalam UU No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berlansung dalam lingkungan pendidikan. Siswa akan menjadi faktor penentu sehingga dapat mempengaruhi segala sesuatu yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajarannya. Dengan demikian, setelah kualitas pendidikan itu diperbaiki sesuai dengan perkembangan zaman maka semua potensi yang dimiliki oleh peserta didik selaku penerus bangsa akan maju dan berkembang sesuai dengan potensi masing-masing melalui aktifitas belajar di sekolah, sehingga apa yang menjadi tujuan belajar tersebut dapat tercapai dalam suatu hasil belajar. Hasil belajar sangat penting sekali sebagai indikator keberhasilan baik bagi seorang guru maupun siswa. Menurut Djamarah (2002:11), belajar adalah proses perubahan perilaku bakat pengalaman dan latihan. Artinya tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi. Sebagai guru profesional hendaknya dapat memilih dan menerapkan model yang efektif agar pembelajaran mudah dipahami oleh siswa dan dapat meninigkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan metode demonstrasi sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA mareri cahaya dan sifat-sifatnya. Menurut Sudjana (2002:260), metode demonstrasi adalah cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan siswa pada saat berlangsungnya pembelajaran. Oleh karena itu peran metode pengajaran sebagai alat untuk menciptakan proses belajar mengajar. Jadi, metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertujukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan. Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. Sebagai metode penyajian metode demonstrasi tidak pernah lepas penjelasan secara lisan dari guru. Walaupun dengan proses demonstrasi peran siswa hanya sekedar memperhatikan, akan tetapi metode demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran secara konkret. Bagi seorang guru hasil belajar siswa dapat dijadikan sebagai pedoman penilaian terhadap keberhasilan dalam kegiatan membelajarkan siswa. Sedangkan bagi siswa hasil belajar merupakan informasi yang berfungsi untuk mengukur tingkat kemampuan atau keberhasilan belajarnya, apakah mengalami perubahan yang bersifat positif maupun perubahan yang bersifat negative. Berdasarkan hasil observasi penulis di sekolah dalam proses pembelajaran khususnya Mata pelajaran IPA guru jarang menggunakan alat peraga sehingga keaktifan siswa SDN NO 34/1 Teratai masih tergolong sangat kurang untuk itu penulis akan melakukan penelitian dengan judul pengaruh penggunaan metode demonstarsi terhadap hasil belajar IPA materi cahaya dan sifat-sifatnya pada siswa kelas V SDN 34/1 Teratai. II. KAJIAN PUSTAKA 1. Pengertian Kebiasaan Belajar Kemandirian merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting bagi individu. Individu yang memiliki kemandirian tinggi relatif mampu menghadapi segala Page 3

4 permasalahan karena individu yang mandiri tidak tergantung pada orang lain, selalu berusaha menghadapi dan memecahkan masalah yang ada. Kemandirian merupakan suatu sikap, dan sikap merupakan suatu yang dipelajari. Menurut Herman, (1986: 23) kemandirian adalah sikap mandiri yang inisiatifnya sendiri mendesak jauh ke belakang setiap pengendalian asing yang membangkitkan swakarsa tanpa perantara dan secara spontanitas yakni ada kebebasan bagi keputusan, penilaian, pendapat, pertanggung jawaban tanpa menggantungkan orang lain. Selanjutnya menurut Umar Tirtaraharja dan Lasula, (2000: 50) Konsep kemandirian belajar bertumpu pada prinsip bahwa individu yang belajar hanya akan sampai kepada perolehan hasil belajar, mulai keterampilan, pengembangan penalaran, pembentukan sikap sampai kepada penemuan diri sendiri, apabila ia mengalami sendiri dalam proses perolehan hasil belajar tersebut. Dari beberapa definisi diatas, dapat penulis tarik kesimpulan bahwa kemandirian belajar pada hakekatnya adalah kecenderungan anak untuk melaksanakan kegiatan belajar bebas dari pengendalian pihak luar, dengan kesadaran bahwa belajar adalah tugas dan tanggung jawabnya.kemandirian siswa dalam belajar merupakan kemampuan seseorang atau individu dalam mewujudkan keinginan atau kehendaknya untuk melakukan sesuatu atau kegiatan belajar secara sendirian maupun dengan bantuan orang lain berdasarkan motivasinya sendiri untuk menguasai suatu materi dan atau kompetensi tertentu sehingga dapat digunakannya untuk memecahkan masalah yang di jumpainya didunia nyata. Dengan demikian yang dimaksud kemandirian belajar dalam penelitian ini adalah perilaku siswa dalam mewujudkan kehendak atau keinginannya secara nyata untuk melakukan sesuatu atau kegiatan belajar secara sendiri maupun dengan bantuan orang lain berdasarkan motivasinya sendiri, dalam hal ini siswa mampu belajar dengan mandiri, dan dapat menentukan cara belajar yang efektif, mampu mengerjakan dan melaksanakan tugas-tugas yang diberikan baik orang tua maupun guru dengan baik serta mampu melakukan aktivitas belajar secara mandiri. 1. Pengertian Belajar Keberhasilan proses belajar mengajar tidak dapat dipisahkan dengan prestasi belajar, telah banyak para ahli mencoba untuk menyelidiki peristiwa belajar dengan memandang dari berbagai aspek, sehingga menimbulkan berbagai macam pengertian belajar. Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan masyarakat, bagi para pelajar atau siswa, kata belajar merupakan kata yang tidak asing. Bahkan sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari semua kegiatan mereka dalam menuntut ilmu di lembaga pendidikan formal. Menurut Buchori (1986:83) bahwa belajar adalah suatu perbuatan yang dilakukan terus menerus sepanjang hidup manusia. Selanjutnya Djamarah (2002:11) menyatakan bahwa belajar adalah proses perubahan perilaku bakat pengalaman dan latihan. Artinya tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi. Menurut Hasan (1994:92) bahwa belajar adalah proses perubahan dalam diri seseorang, setelah belajar seseorang mengalami perubahan dalam dirinya seperti mengetahui, memahami, lebih terampil, dapat melakukan sesuatu dan sebagainya. 2. Pengertian Hasil Belajar Page 4

5 Menurut Hamalik (2001:159) bahwa hasil belajar menunjukkan kepada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya derajat perubahan tingkah laku siswa. Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono (2002:36) hasil belajar adalah hasil yang ditunjukkan dari suatu interaksi tindak belajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru setiap selesai memberikan materi pelajaran pada satu pokok bahasan, jadi hasil belajar siswa kelas V SDN No. 34/1 Teratai digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini, adapun hasil belajar yang digunakan adalah hasil ujian semester 1 mata pelajaran IPS. 3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Hasil belajar yang diperoleh siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama, yakni faktor dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa itu sendiri ( faktor lingkungan ). Dalam hal ini faktor yang datang dari siswa itu sendiri adalah kemampuan yang telah dimilikinya, dimana faktor kemampuan itu sangat besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Disamping faktor kemampuan yang dimiliki siswa, juga ada faktor lain seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar,ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis. Sedangkan faktor dari luar diri siswa adalah kualitas pengajaran. III. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha memberikan gambaran suatu hal misalnya :keadaan,kondisi,situasi,peristiwa,kegiatan dan lain-lain mengenai status gejala yang ada,yaitu gejala menurut apa adanya pada saat penelitian ini di lakukan (Arikunto, 2010:3). Penelitian ini bersifat eksperimen dengan menggunakan rumus Uji t karena berupaya untuk mencari pengaruh antara dua sampel. Jadi penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh penggunaan metode demonstrasi terhadap hasil belajar cahaya dan sifatsifatnya pada siswa kelas V SDN No 34/1 Teratai. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V, yaitu Kelas VA dan Kelas VB berjumlah 60 orang. IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian diperoleh secara umum tingkat kemandirian siswa kelas V SDN 34/I Terataai termasuk kategori sangat baik, karena frekuensi sangat baik terdapat pada skor yaitu sebanyak 46%. Untuk kategori cukup terdapat pada skor yaitu sebanyak 0,0%, untuk kategori cukup baik pada skor yaitu sebanyak 14%, dan kategori baik pada skor yaitu sebanyak 40%. Hasil penelitian diperoleh secara umum tingkat hasil belajar siswa kelas V SDN 34/I Terataitermasuk kategori baik, karena frekuensi terbanyak terdapat pada skor yaitu sebanyak 63%. Untuk kategori cukup baik terdapat pada skor yaitu sebanyak 28%, untuk kategori sangat baik pada skor yaitu sebanyak 9%,dan kategori cukup pada skor 0-59 yaitu sebanyak 0%. Page 5

6 Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis untuk rumusan masalah yaitu apakah terdapat hubungan antara kemandirian siswa dengan hasil belajar siswa kelas V SDN 34/I Teratai. Dari hasil penelitian bahwa hubungan kemandirian siswa r hitungsebesar dengan kategori baik pada n = 62 dan α 5% diperoleh r tabel dalam ini r hitung (1.535) r table (0.244). Selanjutnya dikonsultasikan dengan interpretasi pada tabel menunjukan koefesien korelasi yang rendah, selanjutnya untuk mengetahui signifikan koefesien korelasi digunakan uji t, diperoleh t hitung untuk kemandirian siswa t tabel hal ini bearti terdapat hubungan yang signifikan antara kemandirian dengan hasil belajar siswa. V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hipotesis penelitian Terdapat Pengaruh penggunaan metode demonstrasi terhadap hasil belajar cahaya dan sifat-sifatnya pada siswa kelas V SDN 34/1 Teratai. Setelah dilakukan penelitian diketahui terdapat pengaruh pengguaan metode demonstrasi terhadap hasil belajar cahaya dan sifat-sifatnya pada taraf kepercayaan 95%, yang berarti Hipotesis diterima. Hasil belajar yang menggunakan metode demonstrasi lebih tinggi daripada yang tidak. Dimana rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan metode demonstrasi (kelas VA) 76,533, sedangkan hasil belajar siswa yang tidak menggunakan metode demonstrasi (kelas VB) 70, Saran-Saran 1. Guru diharapkan dapat menggunakan metode demonstrasi sebagai alternative dan variasi dalam proses pembelajaran IPA. 2. Sebaiknya dalam penggunaan metode demonstrasi disesuaikan dengan materi, situasi, dan kondisi yang diajarkan, sehingga proses pembelajaran dapat berjaln dengan baik dan hasil yang diharapkan dapat tercapai. 3. Penelitian dengan menggunakan metode demonstrasi ini hanya dilakukan pada satu pokok bahasan, dan diharapkan pada penelitian selanjutnya dilaksanakan penelitian dengan menggunakan metode demonstrasi pada pokok bahasan lain. DAFTAR PUSTAKA Amin Ilmu Pengetahuan Alam. Diaskes 8 April Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: Rineka Cipta. Bahri Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Baru Algesindo. Buchori Psikologi Pendidikan. Bandung: Jemmars Bandung. Dalyono Psikologi pendidikan. Jakarta: Rineka cipta. Page 6

7 Depdiknas Tujuan Mata Pelajaran IPA dalam bentuk Kompetensi. Diaskes 27 Mei Dimyati Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Djamarah Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hasibuan dan Mudjiono Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Rosda Karya. Muhibin, Syah Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya Ridwan Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. Rositawaty, Sri Senang Belajar IPA 5.Jakarta: Pusat perbukuan. Sanjaya Pembentukan Karakter Peserta Didik. Jakarta: Rineka cipta. Sardiman Definisi Belajar Menurut Para Ahli. Diakses 27 Juli Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Silberman Pembelajaran inovatif. Jakarta: Rineka Cipta. Slameto Pembelajaran yang Efektif. Di askes 7 April Sudjana, Nana Media dan Model-model Pembelajaran. Bandung : Sinar Sudjana, Nana Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Algesindo. Baru Sudjana, Nana Statistika Penelitian. Bandung : Sinar Baru Algesindo. Sugiyono Statiska untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Sulistyorini Ilmu Pengetahuan Alam.Bandung: Refnika Aditama. Sumaji SAINS dan Lingkungan Di askes 3 Februari Sutirman Media dan Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. Tim penyusun Panduan Penulisan Skripsi. Penerbit.Universitas Jambi. Page 7