DESIGN SKEMATIK DAN LAYOUT ANALOG 8-BIT ADC ASYNCHRONOUS MENGGUNAKAN TEKNOLOGI CMOS 0,35 μm

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DESIGN SKEMATIK DAN LAYOUT ANALOG 8-BIT ADC ASYNCHRONOUS MENGGUNAKAN TEKNOLOGI CMOS 0,35 μm"

Transkripsi

1 DESIGN SKEMATIK DAN LAYOUT ANALOG 8-BIT ADC ASYNCHRONOUS MENGGUNAKAN TEKNOLOGI CMOS 0,35 μm Indah Rizky Ratnalita 1 Hamzah Affandi 2 1,2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma 1 indahrizkyratnalita@student.gunadarma.ac.id 2 daribo73@gmail.com Abstrak Desain 8-bit ADC (Analog to Digital Converter) pada penelitian ini dirancang untuk kamera kecepatan tinggi yang dapat mengkonversi sensor kamera analog ke dalam bentuk digital. Pemelitian ini menggunakan arsitektur dan menggunakan teknologi CMOS AMS 0,35 μm. Desain ini akan disimulasikan menggunakan software untuk mendapatkan desain yang efektif. Pada desain asynchronous analog ADC membutuhkan sirkuit sample and hold yang merupakan tempat konversi sampling sinyal analog untuk menstabilkan teganga pada saat pengambilan sample. Rangkaian sakelar kapasitor untuk umpan balik pada sinyal digital serta penyedia tegangan referensi untuk komparator, rangkaian tersebut memerlukan 8 saklar kapasitor. Langkah pertama adalah membuat desain skematis dari rangkaian sample and hold, lalu mensimulasikan skematiknya. Setelah itu, buatlah skematik desain sakelar kapasitor dan mensimulasikannya. Jika kedua rangkaian telah disimulasikan, langkah selanjutnya adalah membuat layout desain sample and hold dan layout desain sakelar kapasitor. Pada layout desain tidak ada simulasi desain, oleh karena itu harus diperiksa kembali supaya desain sudah sesuai dengan skematik desain. Kemudian, diverifikasi tata letak. Hasil asynchronous analog 8 bit ini memiliki spesifikasi kecepatan 100 MHz, menghasilkan daya sebesar pw, area layout 92,95 μm 188,85 μm = 17553,6 μm². ADC analog 8 bit membutuhkan 23 transistor CMOS dan 17 kapasitor. Kata Kunci : ADC (Analog to Digital Converter), CMOS, Mentor Graphics, Sample and Hold, Sakelar Kapasitor. DESIGN SCHEMATIC AND ANALOG LAYOUT 8-BIT ASYNCHRONOUS ADC USING 0.35 ΜM CMOS TECHNOLOGY Abstract The 8-bit ADC (Analog to Digital Converter) design of this research is designed for high speed cameras that can convert analog camera sensors into digital form. This research uses architecture and uses 0.35 μm AMS CMOS technology. This design will be simulated using the software to get an effective design. In analog asynchronous design ADC requires a sample and hold circuit that is a place for analog signal sampling conversion to stabilize teganga at the time of sampling. The circuit of the capacitor switch for feedback on the digital signal as well as the reference voltage provider for the comparator, the circuit requires 8 capacitor switches. The first step is to make a schematic design of the sample and hold circuit, then simulate the schematic. After that, make a schematic design of the capacitor switch and simulate it. If both circuits have been simulated, the next step is to make layout of sample and hold design and layout of capacitor switch design. In the design layout there is no design simulation, therefore it should be checked again so that the design is in accordance with the schematic design. Then, verified the layout. Asynchronous 8-bit analogue results have a specification speed of 100 MHz, resulting in power Ratnalita, Affandi, Design Skematik... 41

2 of 215,367 pw, layout area μm μm = 17553,6 μm². 8 bit analog ADC requires 23 CMOS transistors and 17 capacitors. Keywords: ADC (Analog to Digital Converter), CMOS, Mentor Graphics, Sample and Hold, Capacitor Switch. PENDAHULUAN Mikroelektronika adalah cabang elektronika yang berkaitan dengan miniaturisasi Integrated Circuit (IC) [Thomas Roger, 1999]. IC (Integrated Circuit) adalah komponen semikonduktor yang terdiri dari ratusan atau bahkan seribu komponen lainnya yang merupakan kombinasi dari beberapa komponen seperti resistor, kapasitor, dioda dan transistor yang telah terintegrasi menjadi rangkaian chip kecil yang terbentuk [Allier E., Goulier J., Sicard G., and Renaudin M, 2008]. Produksi rangkaian Ultralarge Scale Integrated (ULSI) hanya dimungkinkan karena platform teknologi CMOS (Complementary Metal Oxide Semiconductor) karena sifat bertenaga rendah. ADC (Analog to Digital Converter) adalah alat yang mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital. Di kamera berkecepatan tinggi, fungsi ADC adalah mengubah sensor kamera pixel yang dihasilkan analog menjadi bentuk digital data yang akan disimpan ke dalam piksel digital [Cheongyuen B.T, 2008]. Karena ditanam di kamera kecepatan tinggi maka harus memiliki spesifikasi untuk kecepatan tinggi, resolusi tinggi, ukuran kecil, dan konsumsi daya rendah. Beberapa tipe ADC adalah flash, pipeline, SAR dan sigma delta. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hamzah Afandi [Hamzah Afandi, 2009], ia merancang pipeline ADC dengan metode 1 bit / stage. Desain ADC ini merupakan bagian yang tertanam pada kamera yang memiliki kecepatan sistem sensor 80 MSPS sesuai dengan spesifikasi sensor kamera yang diciptakan oleh Jerome Dubois. Pipeline ADC yang telah dirancang memiliki kekurangan saat konversi, yaitu hasil sistem waktu delay sinkron sehingga jumlah konversi berkurang. Pada komponen desain menggunakan sirkuit SHA dan DAC konvensional, yang pada gilirannya membuat daya yang relatif besar karena ukuran CMOS yang besar pula. Peneliti lainnya adalah Song B. S., La Jolla, dan Gilman merancang CMOS Analog menjadi Digital Converter [Song B. S., La Jolla, and Gilman, 2007]. Selanjutnya Yulisdin Mukhlis mendesain 4 Bit Elektrokardiograph Tertanam dengan Peubah Analog ke Digital Tipe Single Slope Berbasis Teknologi 0.35µm [Yulisdin M, 2013]. Asynchronous ADC adalah modifikasi dari ADC yang ada, dimana samplingnya tidak bersamaan namun dengan setiap clock pada masing-masing bit individu. Pada tipe asynchronous design diharapkan dapat memperbaiki sisi waktu karena akan mengurangi waktu delay. Untuk mendapatkan ADC yang bisa diimplementasikan di area embedded system perlu dioptimalkan pada desain layout, dalam penelitian ini menggunakan teknologi CMOS 0,35 μm. METODE PENELITIAN Pada penelitian 8-bit Asynchronous Analog ADC ini memerlukan beberapa tahapan untuk mencapai fabrikasi. Tahap pertama yaitu berupa skematik yang menghasilkan simulasi prototype dengan diberi masukan sinyal kecepatan tinggi. Tahap selanjutnya adalah pembuatan layout yang merupakan bentuk nyata dari hasil skematik, kemudian diolah sesuai teknologi CMOS dalam bentuk floor plan atau System On Chip (SOC). Hasil dari SOC akan diterapkan untuk fabrikasi. 42 Jurnal Teknologi Rekayasa Volume 21 No.1, April 2016

3 Pada penelitian ini dikonsentraskan pada skematik desain dan layout desain. Software yang digunakan adalah Mentor Graphic supaya menghasilkan desain yang efektif dan bisa disimulasikan agar terlihat output dari desain yang telah dibuat. Berikut adalah langkah-langkah untuk mendesain 8-bit analog Asynchronous. Gambar 1.a : Metode Desain ASYNCHRONOUS ADC BLOCK LAYOUT DESIGN SAMPLE AND HOLD DESIGN CAPACITOR SWITCH CHECKING DRC THEORITICAL CALCULATION SCHEMATIC INTEGRATION DESIGN APPROPRIATE Yes CHECKING LVS No SIMULATION APPROPRIATE No Yes APPROPRIATE Yes No LAYOUT END SCHEMATIC DESIGN RESULT Gambar 1.b : Metode Desain Ratnalita, Affandi, Design Skematik... 43

4 HASIL DAN PEMBAHASAN Fungsi sakelar kapasitor adalah untuk umpan balik dan sebagai DAC yang mengubah sinyal digital dengan tegangan. Tegangan tersebut digunakan sebagai tegangan referensi untuk komparator yang terhubung dengan pin INN. Dengan frekuensi clock 100 MHz, C0 = 0,070 pf, maka Ron yang dibutuhkan sebagai sakelar NMOS pada kapasitor terkecil adalah 88.9 Ω, sehingga Ron = 1 Kn W L (Vg Vin V THN) Vin = 2,55V, Vg = V DD, V THN = 0,46V, C ox = 5,119fF μm 2. C = 0,0003pF, W/L = 3,5/0,35. Sehingga, Ron = 5,31 Gambar 2: 8-Bit Skematik Sakelar Kapasitor Gambar 3: Sinyal Sakelar Kapasitor Gambar 4: Sinyal Sakelar Kapasitor 44 Jurnal Teknologi Rekayasa Volume 21 No.1, April 2016

5 Input data yang diberikan untuk kapasitor switch adalah data digital yaitu 0 dan 1 yang merupakan input D0 D6. Kemudian output akan ditampilkan pada V (OUT_DAC). Masukkan data digital berupa 0 dan 1 yang diberi variasi dengan resolusi 4 bit, dan tegangan referensi (Vref) = 2,55 V. Data digital diubah kembali menjadi tegangan analog dengan perhitungan sebagai berikut: Desain Sample and Hold Pada unit sirkuit sample and Hold adalah rangkaian saklar CMOS dengan kapasitor, sample and hold digunakan untuk menstabilkan tegangan saat pengambilan sampel apabila saklar dimatikan dan tegangan tidak menjadi 0 namun dipertahankan oleh kapasitor sehingga besarnya arus akan tetap saat pengambilan sampel. Ron = 446, Vg =3,3 volt, Vin = 1,5 volt, V_THN = 0,46V diperoleh W/L = 10, if L = 0,35 μm then W = 3,5 μm Gambar 5. Layout Sakelar Kapasitor Gambar 6. Skematik Sample and Hold Gambar 7. Clock Sinyal Sample and Hold Ratnalita, Affandi, Design Skematik... 45

6 Gambar 8. Sinus Sinyal Sampling Sesuai dengan perhitungan perancangan arus bahwa kapasitor yang digunakan dalam rangkaian SHA = 22,75 K dan saklar NMOS sebesar Ron = 44,6 sehingga tegangan masukan yang terdapat pada SHA adalah R V SHA = XC Vinput R XC + Ron Maka, R XC = K, Ron = 44.6, tegangan SHA (V SHA ) diperoleh 22,75 10 V SHA = 3 Vinput 22, ,6 Untuk input tegangan paling rendah yaitu 0 V. 22,75 10 V SHA = 3 0 = 0 V 22, ,6 Untuk input tegangan paling tinggi yaitu 1.5 V. V SHA = 22, , ,6 1.5 = V Tidak akan berpengaruh apabila menggunakan tegangan input terendah yaitu 0 V, sedangkan untuk pergeseran tegangan tertinggi adalah 1,5 V, ada gesekan sebesar 0,003 V. Tingkat toleransi tergantung pada tingkat presisi yang digunakan pada ADC. Pada tingkat keakuratan 1 LSB ADC juga disebut tegangan 1 LSB (V LSB ), ADC 4 bit V LSB = Vref = 1,5 = 0.1 V. Keakuratan 2 N ADC dirancang untuk LSB maka pergeseran tidak membolehkan lebih dari tegangan 1 LSB = 1 0,1 = 0,05 V. 2 2 Output ini memiliki frekuensi maksimum sebagai berikut: T = f = = = 5 MHz 2 Figure 9. SHA Layout 46 Jurnal Teknologi Rekayasa Volume 21 No.1, April 2016

7 Gambar 10. Skematik Desain 8-bit Analog Asynchronous ADC Gambar 11. Layout Desain 8-bit Analog Asynchronous ADC 8 Bit Analog Asynchronous ADC Layout desain8 bit analog asynchronous ADC yang telah dibuat membutuhkan area seluas 92,95 μm 188,85 μm = 17553,6 μm². Jumlah kapasitor sedikit tapi membutuhkan banyak area karena ukurannya yang relatif besar dari poli. Dari perhitungan teoritis bahwa layout area yang dibutuhkan adalah 13039,54 μm². Ada perbedaan luas di area 4514,06 μm². SIMPULAN Penelitian ini membahas desain skematik ADC asynchronous analog yang akan diterapkan pada desain layout. Dengan menerapkan teknologi AMS AMS 0,35 m dan menggunakan software mentor grapics. Desain skematik terdiri menjadi 3 desain yaitu desain sample, desain sakelar dan desan asynchronous ADC. Desain sample and hold memiliki frekuensi clock 100 MHz. Hal ini dapat menahan tegangan input dengan tegangan maksimum loss 0,005 V dimana masih memenuhi syarat toleransi tegangan terhadap akurasi LSB yaitu 0,005 V. Desain sakelar capasitor memiliki nilai kapasitor kurang dari 10 pf, yaitu p, 0,0005p, 0,0009p, 0,002p, 0,004p, 0,009p, 0,018p, 0,035p, 0,075p. Ini mampu menghasilkan umpan balik tegangan residu linier dari konversi data digital accuracy. Desain asynchronous ADC analog memiliki spesifikasi kece- Ratnalita, Affandi, Design Skematik... 47

8 patan 100 MSPS, resolusi 8 bit, pw. Sedangkan untuk desain layout analog asynchronous mempunyai luas μm 2 dan desain sample and hold design mempunyai area layout μm 2 dan sesuai skematik sample and hold. Sedangkan Desain Sakelar Kapacitor mempunyai area layout μm 2 area layout dan sesuai skematik sakelar kapasitor. DAFTAR PUSTAKA Afandi H, Disain Konverter Analog ke Digital Pipeline Berbasis Teknologi CMOS Tertanam Untuk Aplikasi Kamera Kecepatan Tinggi, Universitas Gunadarma, Jakarta. Allier E., Goulier J., Sicard G., and Renaudin M, A 120nm Low Power Asynchronous ADC, ISLPED. Cao Z, Yan S, and Li Y, A 32 mw 1,25 GS/s 6b 2b Step SAR ADC in 0,13 μm CMOS, IEEE Journal of Solid State Circuits, vol.44, no.3, pp Cheongyuen B.T, Digitally Calibrated Analog-to-Digital Converters in Deep Submicron CMOS, No.67 UCB/EECS. Der Plas G. V., and Verbruggen B., A 150 ms/n 133 μw 7b ADC in 90 nm digital CMOS Using a comparatorbased asynchronous binary-search sub ADC, Solid state circuit conference, IEEE International, pages Kristianti V.E., Designing Equivalent Circuit High-Pass Filter for Circuit Broadband CMOS Frequency Triple Using Mentor Graphics, Universitas Gunadarma, Jakarta. (chapter 1) Mukhlis Y., Desain 4 Bit Elektrokardiograph Tertanam dengan Peubah Analog ke Digital Tipe Single Slope Berbasis Teknologi 0.35µm Proses, Universitas Gunadarma, Jakarta Purnomo J, Disain Pengubah Analog ke Digital (ADC) Jenis Asynchronous Berbasis Teknologi 0.35µm CMOS Proses, Universitas Gunadarma, Jakarta. Roger T., Microelectric Design and Implementation, Printice Hill, University of California. Seung-Chul Lee, Young-Deuk Jeon, and Jong-Kee Kwon, A 9-Bit 80- MS/s CMOS Pipelin Folding A/D Converter With an Offset Canceling Technique, ETRI Journal, Volume 29, Number 3. Song B. S., La Jolla, and Gilman, Design CMOS Analog to Digital Converter, ECE264C, International Workshop in University of California, San Diego. (bab 1) Tulabandhula T., and Mitikiri Y., A 20MS/s 5.6mW 6b Asynchronous ADC in 0.6um CMOS, IEEE VLSI Design, 22nd, pp Jurnal Teknologi Rekayasa Volume 21 No.1, April 2016

PERANCANGAN INVERTER SEBAGAI SWITCH MOS PADA IC DAC

PERANCANGAN INVERTER SEBAGAI SWITCH MOS PADA IC DAC PERANCANGAN INVERTER SEBAGAI SWITCH MOS PADA IC DAC Veronica Ernita K. 1), Erma Triawati Ch 2) 1,2,3) Jurusan Teknik Elektro Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100, Depok 16424, Jawa Barat, Indonesia

Lebih terperinci

Desain dan Layout Komparator Presisi pada ADC Pipeline 1-bit/stage untuk Aplikasi Kamera Kecepatan Tinggi

Desain dan Layout Komparator Presisi pada ADC Pipeline 1-bit/stage untuk Aplikasi Kamera Kecepatan Tinggi Desain dan ayout Komparator Presisi pada ADC Pipeline 1-bit/stage untuk Aplikasi Kamera Kecepatan Tinggi Hamzah Afandi 1) Erma Triawati Ch 2) Atit Pertiwi 3) 1) 2) Teknik Elektro Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

Simulasi dan Analisa Desain Pembangkit Pulsa Clock Non-Overlapping untuk Aplikasi ADC Pipeline 1-bit/stage Menggunakan CMOS Teknologi AMS 0,35µm

Simulasi dan Analisa Desain Pembangkit Pulsa Clock Non-Overlapping untuk Aplikasi ADC Pipeline 1-bit/stage Menggunakan CMOS Teknologi AMS 0,35µm Simulasi dan Analisa Desain Pembangkit Pulsa Clock Non-Overlapping untuk Aplikasi ADC Pipeline 1-bit/stage Menggunakan CMOS Teknologi AMS 0,35µm Atit Pertiwi 1, Hamzah Afandi Teknik Elektro, Universitas

Lebih terperinci

DAC - ADC Digital to Analog Converter Analog to Digital Converter

DAC - ADC Digital to Analog Converter Analog to Digital Converter DAC - ADC Digital to Analog Converter Analog to Digital Converter Missa Lamsani Hal 1 Konverter Alat bantu digital yang paling penting untuk teknologi kontrol proses adalah yang menerjemahkan informasi

Lebih terperinci

ADC ( Analog To Digital Converter Converter konversi analog ke digital ADC (Analog To Digital Convertion) Analog To Digital Converter (ADC)

ADC ( Analog To Digital Converter Converter konversi analog ke digital ADC (Analog To Digital Convertion) Analog To Digital Converter (ADC) ADC (Analog To Digital Converter) adalah perangkat elektronika yang berfungsi untuk mengubah sinyal analog (sinyal kontinyu) menjadi sinyal digital. Perangkat ADC (Analog To Digital Convertion) dapat berbentuk

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR SISTEM C-V METER PENGUKUR KARAKTERISTIK KAPASITANSI-TEGANGAN

BAB II TEORI DASAR SISTEM C-V METER PENGUKUR KARAKTERISTIK KAPASITANSI-TEGANGAN BAB II TEORI DASAR SISTEM C-V METER PENGUKUR KARAKTERISTIK KAPASITANSI-TEGANGAN 2.1. C-V Meter Karakteristik kapasitansi-tegangan (C-V characteristic) biasa digunakan untuk mengetahui karakteristik suatu

Lebih terperinci

RANGKAIAN DIGITAL TO ANALOG CONVERTER (DAC) DAN ANALOG TO DIGITAL CONVERTER

RANGKAIAN DIGITAL TO ANALOG CONVERTER (DAC) DAN ANALOG TO DIGITAL CONVERTER RANGKAIAN DIGITAL TO ANALOG CONVERTER (DAC) DAN ANALOG TO DIGITAL CONVERTER Pertemuan 10, Elektronika Dasar POKOK BAHASAN 1. Digital to analog converter 2. Istilah dalam DAC 3. Analog to Digital Converter

Lebih terperinci

Perancangan Asinkron ADC Kecepatan Tinggi Menggunakan CMOS Teknologi AMS 0,35 µm

Perancangan Asinkron ADC Kecepatan Tinggi Menggunakan CMOS Teknologi AMS 0,35 µm Perancangan Asinkron ADC Kecepatan Tinggi Menggunakan CMOS Teknologi AMS 0,35 µm Joko Purnomo,. Erma Triawati Ch Universitas Gunadarma Jln. Margonda Raya No. 100, Depok, Indonesia jokopurn@staff.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

DESAIN RANGKAIAN INTEGRATOR ADC SINGLE SLOPE DENGAN MENTOR GRAPHIC 0,35µ

DESAIN RANGKAIAN INTEGRATOR ADC SINGLE SLOPE DENGAN MENTOR GRAPHIC 0,35µ Makalah Nomor: KNSI-335 DESAIN RANGKAIAN INTEGRATOR ADC SINGLE SLOPE DENGAN MENTOR GRAPHIC 0,35µ Yulisdin Mukhlis 1, Hamzah Affandi 2, Tjahjo Dwinurti 3 1,2,3 Fakultas Teknologi Industri, Universities

Lebih terperinci

CONVERSION. 1. Analog To Digital Converter 2. Digital To Analog Converter 3. Voltage to Frequency 4. Current To Pneumatic

CONVERSION. 1. Analog To Digital Converter 2. Digital To Analog Converter 3. Voltage to Frequency 4. Current To Pneumatic CONVERSION 1. Analog To Digital Converter 2. Digital To Analog Converter 3. Voltage to Frequency 4. Current To Pneumatic Analog To Digital Converter Spesifikasi umum ADC : ADC tersedia dalam kemasan IC

Lebih terperinci

ANALISA ADC 0804 dan DAC 0808 MENGGUNAKAN MODUL SISTEM AKUISISI DATA PADA PRAKTIKUM INSTRUMENTASI ELEKTRONIKA

ANALISA ADC 0804 dan DAC 0808 MENGGUNAKAN MODUL SISTEM AKUISISI DATA PADA PRAKTIKUM INSTRUMENTASI ELEKTRONIKA ANALISA ADC 0804 dan DAC 0808 MENGGUNAKAN MODUL SISTEM AKUISISI DATA PADA PRAKTIKUM INSTRUMENTASI ELEKTRONIKA Disusun oleh : Nama : Ferdian Cahyo Dwiputro dan Erma Triawati Ch, ST., MT NPM : 16409952 Jurusan

Lebih terperinci

TUJUAN : Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan mampu : Menjelaskan pengertian dasar dari DAC dan ADC secara prinsip

TUJUAN : Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan mampu : Menjelaskan pengertian dasar dari DAC dan ADC secara prinsip 8 DAC - ADC TUJUAN : Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan mampu : Menjelaskan pengertian dasar dari DAC dan ADC secara prinsip Menjelaskan rangkaian dasar DAC dengan menggunakan Op-Amp. Menjelaskan

Lebih terperinci

Gambar 3. 1 Diagram blok system digital

Gambar 3. 1 Diagram blok system digital 3.1 Introduction Kebanyakan informasi yang ada di dunia nyata adalah besaran analog. Contohnya tegangan, arus listrik, massa, tekanan, suhu, intensitas cahaya dan lain sebagainya. Namun pada era masa kini

Lebih terperinci

LAB PTE - 05 (PTEL626) JOBSHEET 8 (ADC-ANALOG TO DIGITAL CONVERTER)

LAB PTE - 05 (PTEL626) JOBSHEET 8 (ADC-ANALOG TO DIGITAL CONVERTER) LAB PTE - 05 (PTEL626) JOBSHEET 8 (ADC-ANALOG TO DIGITAL CONVERTER) A. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja dan karakteristik rangkaian ADC 8 Bit. 2. Mahasiswa dapat merancang rangkaian ADC

Lebih terperinci

Investigasi Terhadap Kemampuan 2 Tipe ADC

Investigasi Terhadap Kemampuan 2 Tipe ADC Jurnal Penelitian Sains Volume 12 Nomer 2(B) 12205 Investigasi Terhadap Kemampuan 2 Tipe ADC Assa idah dan Yulinar Adnan Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan, Indonesia Intisari:

Lebih terperinci

DISAIN PENGUAT OPERASIONAL (OP-AMP) DUA STAGE UNTUK APLIKASI ADC SIGMA DELTA ( ) DENGAN KECEPATAN TINGGI MENGGUNAKAN CMOS TEKNOLOGI AMS 0,35 µm

DISAIN PENGUAT OPERASIONAL (OP-AMP) DUA STAGE UNTUK APLIKASI ADC SIGMA DELTA ( ) DENGAN KECEPATAN TINGGI MENGGUNAKAN CMOS TEKNOLOGI AMS 0,35 µm DISAIN PENGUAT OPERASIONAL (OP-AMP) DUA STAGE UNTUK APLIKASI ADC SIGMA DELTA ( ) DENGAN KECEPATAN TINGGI MENGGUNAKAN CMOS TEKNOLOGI AMS 0,35 µm Joko purnomo 1, Dyah Nur ainingsih 2, Hamzah Afandi 3, Eri

Lebih terperinci

ANALOG TO DIGITAL CONVERTER

ANALOG TO DIGITAL CONVERTER PERCOBAAN 10 ANALOG TO DIGITAL CONVERTER 10.1. TUJUAN : Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu Menjelaskan proses perubahan dari sistim analog ke digital Membuat rangkaian ADC dari

Lebih terperinci

DASAR-DASAR AKUISISI DATA

DASAR-DASAR AKUISISI DATA PETEMUAN 8 KONSEP AKUISISI DATA dan KONVESI By ATIT PETIWI DASA-DASA AKUISISI DATA Elemen-elemen sistem akuisisi data pada PC By. Atit Pertiwi 2 1 Sebuah komputer PC; Transduser; Pengkondisi sinyal (signal

Lebih terperinci

$'&$QDORJWR'LJLWDO&RQYHUWLRQ

$'&$QDORJWR'LJLWDO&RQYHUWLRQ $'&$QDORJWR'LJLWDO&RQYHUWLRQ KONVERTER Alat bantu digital yang paling penting untuk teknologi kontrol proses adalah yang menerjemahkan informasi digital ke bentuk analog dan juga sebaliknya. Sebagian besar

Lebih terperinci

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421)

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 13 (ADC 2 Bit) I. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja dan karakteristik rangkaian ADC 2 Bit. 2. Mahasiswa dapat merancang rangkaian ADC 2 Bit dengan

Lebih terperinci

Desain ADC Pipeline 1-Bit/stage Berkonsumsi Daya Rendah dan Berbasis Teknologi CMOS Tertanam dengan Sensor untuk Aplikasi Kamera Kecepatan Tinggi 1)

Desain ADC Pipeline 1-Bit/stage Berkonsumsi Daya Rendah dan Berbasis Teknologi CMOS Tertanam dengan Sensor untuk Aplikasi Kamera Kecepatan Tinggi 1) Desain ADC Pipeline 1-Bit/stage Berkonsumsi Daya Rendah dan Berbasis Teknologi CMOS Tertanam dengan Sensor untuk Aplikasi Kamera Kecepatan Tinggi 1) Oleh : Hamzah Afandi, Erma Triawati Ch, Atit Pertiwi

Lebih terperinci

ADC-DAC 28 IN-3 IN IN-4 IN IN-5 IN IN-6 ADD-A 5 24 IN-7 ADD-B 6 22 EOC ALE msb ENABLE CLOCK

ADC-DAC 28 IN-3 IN IN-4 IN IN-5 IN IN-6 ADD-A 5 24 IN-7 ADD-B 6 22 EOC ALE msb ENABLE CLOCK ADC-DAC A. Tujuan Kegiatan Praktikum - : Setelah mempraktekkan Topik ini, anda diharapkan dapat :. Mengetahui prinsip kerja ADC dan DAC.. Mengetahui toleransi kesalahan ADC dan ketelitian DAC.. Memahami

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. Blok diagram carrier recovery dengan metode costas loop yang

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. Blok diagram carrier recovery dengan metode costas loop yang BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI 3.1 Perancangan Alat Blok diagram carrier recovery dengan metode costas loop yang direncanakan diperlihatkan pada Gambar 3.1. Sinyal masukan carrier recovery yang berasal

Lebih terperinci

Percobaan 1. Membangun Gerbang Logika Dasar dengan Transistor CMOS

Percobaan 1. Membangun Gerbang Logika Dasar dengan Transistor CMOS Percobaan 1 Membangun Gerbang Logika Dasar dengan Transistor CMOS 1.1. Tujuan Memberikan pengenalan terhadap VLSI Design CAD Tool: Electric TM Membangun CMOS Inverting Gate: NOT, NAND, dan NOR Mensimulasikan

Lebih terperinci

Materi-3 SENSOR DAN TRANSDUSER (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017

Materi-3 SENSOR DAN TRANSDUSER (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 Materi-3 SENSOR DAN TRANSDUSER 52150802 (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 ADC dan DAC (Sistem Akuisisi Data) SENSOR TRANSDUSER DAC - ADC Digital to Analog Converter Analog to Digital Converter

Lebih terperinci

ADC dan DAC Rudi Susanto

ADC dan DAC Rudi Susanto ADC dan DAC Rudi Susanto Analog To Digital Converter Sinyal Analog : sinyal kontinyu atau diskontinyu yang didasarkan pada waktu. Sinyal analog dapat dihasilkan oleh alam atau buatan. Contoh sinyal analog

Lebih terperinci

Percobaan 4. ADC & DAC Based I2C

Percobaan 4. ADC & DAC Based I2C Percobaan 4 ADC & DAC Based I2C I. Tujuan 1. Untuk mengenal Modul Serial port dengan I 2 C 2. Mempelajari Konfigurasi Input dan ADC dan DAC serial port dengan I 2 C II. Ruang Lingkup A. Teori Singkat Pada

Lebih terperinci

PENGARUH SIFAT INVERSI PENJUMLAH TERHADAP KINERJA PENJUMLAH COMPLEMENTARY METAL OXIDE

PENGARUH SIFAT INVERSI PENJUMLAH TERHADAP KINERJA PENJUMLAH COMPLEMENTARY METAL OXIDE Engelin SJ Pengaruh Sifat Inversi. PENGARUH SIFAT INVERSI PENJUMLAH TERHADAP KINERJA PENJUMLAH COMPLEMENTARY METAL OXIDE (CMOS) STATIK 4-BIT Engelin Shintadewi Julian 1) 1) Department of Electrical Engineering,

Lebih terperinci

BAB VI INSTRUMEN PENGKONDISI SINYAL

BAB VI INSTRUMEN PENGKONDISI SINYAL BAB VI INSTRUMEN PENGKONDISI SINYAL Pengkondisian sinyal merupakan suatu konversi sinyal menjadi bentuk yang lebih sesuai yang merupakan antarmuka dengan elemen-elemen lain dalam suatu kontrol proses.

Lebih terperinci

KONVERTER PERTEMUAN 13. Sasaran Pertemuan 13

KONVERTER PERTEMUAN 13. Sasaran Pertemuan 13 PERTEMUAN 13 KONVERTER Sasaran Pertemuan 13 Mahasiswa diharapkan mengerti tentang Converter yang terdiri dari : - Rangkaian ADC - Rangkaian DAC - Rangkaian Pembanding 1 Data di dalam mikroprosesor selalu

Lebih terperinci

Desain Layout 1-Stage ADC Pipeline 80Msps dengan Mentor Graphics 0,35µm untuk Aplikasi Kamera Kecepatan Tinggi

Desain Layout 1-Stage ADC Pipeline 80Msps dengan Mentor Graphics 0,35µm untuk Aplikasi Kamera Kecepatan Tinggi 98 Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 10, No. 2, Oktober 2012 Desain Layout 1-Stage ADC Pipeline 80Msps dengan Mentor Graphics 0,35µm untuk Aplikasi Kamera Kecepatan Tinggi Hamzah Afandi, Erma Triawati Ch.

Lebih terperinci

PERTEMUAN 13 KONVERTER

PERTEMUAN 13 KONVERTER PERTEMUAN 13 KONVERTER Sasaran Pertemuan 13 Mahasiswa diharapkan mengerti tentang Converter yang terdiri dari : - Rangkaian ADC - Rangkaian DAC - Rangkaian Pembanding Data di dalam mikroprosesor selalu

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Perancangan merupakan proses yang kita lakukan terhadap alat, mulai dari rancangan kerja rangkaian hingga hasil jadi yang akan difungsikan. Perancangan dan pembuatan alat merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI...

BAB II LANDASAN TEORI... ABSTRACT The development of production in industrial s world requires an automatic control system to get maximum result with most minimum fault. One of automatic control system in packed beverage s production

Lebih terperinci

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA 50 BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA Pengukuran dan analisa dilakukan untuk mengetahui apakah rancangan rangkaian yang telah dibuat bekerja sesuai dengan landasan teori yang ada dan sesuai dengan tujuan pembuatan

Lebih terperinci

IC (Integrated Circuits)

IC (Integrated Circuits) IC (Integrated Circuits) Crystal semikonduktor silikon (chip) yang didalamnya merupakan integritas dari komponen elektronik (representasi rangkaian gerbang logika) Rangkaian didalam IC dihubungkan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Digital Signal Processor (DSP) merupakan satu jenis prosesor dari sekian banyak prosesor yang mengimplementasikan Harvard Architecture, yang berkembang dan dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sub bab ini berisikan tentang analisa sistem yang akan dibangun. Sub bab ini membahas teknik pemecahan masalah yang menguraikan sebuah sistem menjadi

Lebih terperinci

MULTIPLEKSER BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC DEVICE (PLD)

MULTIPLEKSER BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC DEVICE (PLD) MULTIPLEKSER BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC DEVICE (PLD) Oleh Muhammad Irmansyah Staf Pengajar Teknik Elektro Politeknik Negeri Padang ABSTRACT In middle 1990, electronics industry had the evolution of personal

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PENGUKURAN KANDUNGAN AIR PADA KAYU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN PENGUKURAN KANDUNGAN AIR PADA KAYU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN PENGUKURAN KANDUNGAN AIR PADA KAYU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Pendidikan Diploma III (D3) Disusun Oleh : Clarissa Chita Amalia J0D007024

Lebih terperinci

MODULASI DELTA. Budihardja Murtianta. Intisari

MODULASI DELTA. Budihardja Murtianta. Intisari MODULASI DELTA MODULASI DELTA Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Elektronika & Komputer UKSW Jalan Diponegoro 52-60, Salatiga 50711 Email: budihardja@yahoo.com Intisari Modulasi Delta merupakan

Lebih terperinci

Perancangan Sistim Elektronika Analog

Perancangan Sistim Elektronika Analog Petunjuk Praktikum Perancangan Sistim Elektronika Analog Lab. Elektronika Industri Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Lab 1. Amplifier Penguat Dengan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 1 SISTEM DIGITAL

PERTEMUAN 1 SISTEM DIGITAL PERTEMUAN 1 SISTEM DIGITAL Sasaran Pertemuan 1 - Mahasiswa diharapkan mengerti akan perbedaan antara sistem digital dan sistem analog - Mahasiswa diharapkan mengerti tentang macam macam dan cara kerja

Lebih terperinci

Sasaran Pertemuan 1. Tugas Kelompok

Sasaran Pertemuan 1. Tugas Kelompok Sasaran Pertemuan 1 PERTEMUAN 1 SISTEM DIGITAL - Mahasiswa diharapkan mengerti akan perbedaan antara sistem digital dan sistem analog - Mahasiswa diharapkan mengerti tentang macam macam dan cara kerja

Lebih terperinci

Analisis Karakteristik Perangkat Keras Pengubah Frekuensi ke Tegangan untuk Pengukuran Kecepatan MASTS

Analisis Karakteristik Perangkat Keras Pengubah Frekuensi ke Tegangan untuk Pengukuran Kecepatan MASTS JTERA - Jurnal Teknologi Rekayasa, Vol. 1, No. 1, Desember 2016, Hal. 47-52 ISSN 2548-737X Analisis Karakteristik Perangkat Keras Pengubah Frekuensi ke Tegangan untuk Pengukuran Kecepatan MASTS Arif Sumardiono

Lebih terperinci

Kendali Pensaklaran Freewheel untuk Pensaklaran Konverter PCCM

Kendali Pensaklaran Freewheel untuk Pensaklaran Konverter PCCM 1 Kendali Pensaklaran Freewheel untuk Pensaklaran Konverter PCCM Maickel Tuegeh,ST,. MT. * *Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, Indonesia,

Lebih terperinci

Tuhanmemberi. kelasini

Tuhanmemberi. kelasini SemogaTuhan Tuhanmemberi memberiberkah berkah padakelas kelasini ini. 1 RANGKAIAN DIGITAL SILABUS PERKULIAHAN 1. Sistem Digital 2. Sistem Bilangan 3. Gerbang Logika 4. Penyederhanaan Rangkaian Logika (Metode

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Sinyal analog, Motor servo, Mikrokontroler, LED RGB

ABSTRAK. Kata kunci : Sinyal analog, Motor servo, Mikrokontroler, LED RGB ABSTRAK Saat ini masih banyak lampu sorot yang dioperasikan secara manual. Satu lampu sorot umumnya di operasikan oleh satu operator maka jika ada 10 lampu sorot di perlukan 10 operator. Lampu sorot yang

Lebih terperinci

Sistem Kontrol Digital

Sistem Kontrol Digital Proses Sampling (Diskritisasi) Sistem Kontrol Digital Eka Maulana, ST, MT, MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya Selasa, 19 Februari 2013 Kerangka Materi [Proses Sampling] Tujuan: Memberikan pemahaman

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN 34 BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN Pada bab ini dilakukan proses akhir dari pembuatan alat Tugas Akhir, yaitu pengujian alat yang telah selesai dirakit. Tujuan dari proses ini yaitu agar

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 21 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rangkaian Keseluruhan Sistem kendali yang dibuat ini terdiri dari beberapa blok bagian yaitu blok bagian plant (objek yang dikendalikan), blok bagian sensor, blok interface

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. selanjutnya perancangan tersebut diimplementasikan ke dalam bentuk yang nyata

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. selanjutnya perancangan tersebut diimplementasikan ke dalam bentuk yang nyata BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pelaksanaan dari perancangan yang sudah dibuat dan dijelaskan pada Bab 3 selanjutnya perancangan tersebut diimplementasikan ke dalam bentuk yang nyata (secara hardware).

Lebih terperinci

Elektronika Lanjut. Sensor Digital. Elektronika Lanjut Missa Lamsani Hal 1

Elektronika Lanjut. Sensor Digital. Elektronika Lanjut Missa Lamsani Hal 1 Sensor Digital Missa Lamsani Hal 1 Pengertian Sensor Sensor adalah suatu alat yang merubah dari besaran fisika menjadi besaran listrik. Suhu merupakan suatu besaran, karena dapat diukur, dipantau dan dapat

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. LST/EKO/DEL 214/10 evisi : 02 Tgl : 10 Mei 2010 Hal 1 dari 10 1. Kompetensi Memahami cara kerja ADC (Analog to Digital Converter) dan DAC (Digital to Analog Converter) 2. Sub Kompetensi Memahami cara

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN 4.1 Operational Amplifier Operational Amplifier atau yang lebih dikenal dengan OpAmp, adalah penguat operasional yang sangat penting dalam instrumentasi elektronika.

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PRAKTIK TEKNIK DIGITAL

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PRAKTIK TEKNIK DIGITAL No. LST/PTI/PTI6205/01 Revisi: 00 Tgl: 8 September 2014 Page 1 of 8 1. Kompetensi Dengan mengikuti perkuliahan praktek, diharapkan mahasiswa memiliki kedisiplinan, tanggung jawab dan dapat berinteraksi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas dasar teori yang berhubungan dengan perancangan skripsi antara lain fungsi dari function generator, osilator, MAX038, rangkaian operasional amplifier, Mikrokontroler

Lebih terperinci

Rangkaian Pembangkit Gelombang dengan menggunakan IC XR-2206

Rangkaian Pembangkit Gelombang dengan menggunakan IC XR-2206 Eddy Nurraharjo Program Studi Teknik Informatika, Universitas Stikubank email : eddynurraharjo@gmail.com Abstrak Sebuah sinyal dapat dihasilkan dari suatu pembangkit sinyal yang berupa sebuah rangkaian

Lebih terperinci

KONSEP DAN DESAIN ADC BERBASIS CMOS

KONSEP DAN DESAIN ADC BERBASIS CMOS KONSEP DAN DESAIN ADC BERBASIS CMOS Penulis : Dr. Eri Prasetyo Wibowo, S.Si., MMSi. Dr. Brahmantyo Heruseto, S.Kom., MMSi. Dr. Hamzah Afandi, ST., MT. Antonius Irianto, S.ST., MT. Edisi Pertama Cetakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISIS DATA Kalibrasi IDAC sebagai pembangkit tegangan bias

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISIS DATA Kalibrasi IDAC sebagai pembangkit tegangan bias BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISIS DATA 4.1. Kalibrasi Sistem CV Meter Kalibrasi yang dilakukan meliputi kalibrasi IDAC, IDAC1, Vstep dan ADC. IDAC yang digunakan mempunyai resolusi 8 bit dengan arus skala

Lebih terperinci

SIMULASI CONVERTER DAYA FREKUENSI TINGGI DENGAN TEKNOLOGI PLD BERBASIS SISTEM MIKROKONTROLLER

SIMULASI CONVERTER DAYA FREKUENSI TINGGI DENGAN TEKNOLOGI PLD BERBASIS SISTEM MIKROKONTROLLER JURNAL LOGIC. VOL. 16. NO.1. MARET 2016 40 SIMULASI CONVERTER DAYA FREKUENSI TINGGI DENGAN TEKNOLOGI PLD BERBASIS SISTEM MIKROKONTROLLER I Gede Suputra Widharma dan Nengah Sunaya Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

Perancangan dan Realisasi MIDI Drum Pad Menggunakan Mikrokontroler ATMega16. Design and Realization MIDI Drum Pad Using ATMega16 Microcontroller

Perancangan dan Realisasi MIDI Drum Pad Menggunakan Mikrokontroler ATMega16. Design and Realization MIDI Drum Pad Using ATMega16 Microcontroller Perancangan dan Realisasi MIDI Drum Pad Menggunakan Mikrokontroler ATMega16 Design and Realization MIDI Drum Pad Using ATMega16 Microcontroller Molly Sitompul/0722071 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis BAB III PERANCANGAN Bab ini membahas perancangan Lampu LED otomatis berbasis Platform Mikrocontroller Open Source Arduino Uno. Microcontroller tersebut digunakan untuk mengolah informasi yang telah didapatkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus 2009, dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Elektrik dan Laboratorium Sistem

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM DIGITAL Rangkaian Logika Pernantin Tarigan Edisi ke-2 USU Press

PERANCANGAN SISTEM DIGITAL Rangkaian Logika Pernantin Tarigan Edisi ke-2 USU Press PERANCANGAN SISTEM DIGITAL Rangkaian Logika Pernantin Tarigan Edisi ke-2 USU Press Designing with TTL Integrated Circuits Texas Instruments Inc. McGraw Hill International TTL Data Book Fairchild Semiconductor

Lebih terperinci

DESAIN PENCACAH BINER 4-BIT MENGGUNAKAN PRESET RESET SEREMPAK DENGAN INPUT DATA VARIABEL

DESAIN PENCACAH BINER 4-BIT MENGGUNAKAN PRESET RESET SEREMPAK DENGAN INPUT DATA VARIABEL DESAIN PENCACAH BINER 4-BIT MENGGUNAKAN PRESET RESET SEREMPAK DENGAN INPUT DATA VARIABEL Eri Prasetyo Wibowo Fakultas Ilmu Komputer Universitas Gunadarma ABSTRAK Pencacah biner dengan variable input yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. input mengendalikan suatu sumber daya untuk menghasilkan output yang dapat

BAB 2 LANDASAN TEORI. input mengendalikan suatu sumber daya untuk menghasilkan output yang dapat BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Amplifier Suatu rangkaian elektronik yang menggunakan komponen aktif, dimana suatu input mengendalikan suatu sumber daya untuk menghasilkan output yang dapat digunakan disebut

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PENYEARAH AC TO DC RESONANSI SERI DENGAN ISOLASI TERHADAP FREKUENSI TINGGI

RANCANG BANGUN PENYEARAH AC TO DC RESONANSI SERI DENGAN ISOLASI TERHADAP FREKUENSI TINGGI RANCANG BANGUN PENYEARAH AC TO DC RESONANSI SERI DENGAN ISOLASI TERHADAP FREKUENSI TINGGI Renny Rakhmawati, ST, MT Jurusan Teknik Elektro Industri PENS-ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya Phone 03-5947280

Lebih terperinci

Materi-2 SENSOR DAN TRANSDUSER (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017

Materi-2 SENSOR DAN TRANSDUSER (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 Materi-2 SENSOR DAN TRANSDUSER 52150802 (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 KONSEP AKUISISI DATA DAN KONVERSI PENGERTIAN Akuisisi data adalah pengukuran sinyal elektrik dari transduser dan peralatan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT. modulator 8-QAM seperti pada gambar 3.1 berikut ini: Gambar 3.1 Blok Diagram Modulator 8-QAM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT. modulator 8-QAM seperti pada gambar 3.1 berikut ini: Gambar 3.1 Blok Diagram Modulator 8-QAM BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT 3.1 Pembuatan Modulator 8-QAM Dalam Pembuatan Modulator 8-QAM ini, berdasarkan pada blok diagram modulator 8-QAM seperti pada gambar 3.1 berikut ini: Gambar 3.1 Blok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan industri komunikasi pada beberapa dekade di abad ini telah mengalami peningkatan yang luar biasa [1]. Meningkatnya permintaan sistem komunikasi nirkabel

Lebih terperinci

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 14 (DAC 0808)

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 14 (DAC 0808) INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 14 (DAC 0808) I. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat memahami karakteristik pengkondisi sinyal DAC 0808 2. Mahasiswa dapat merancang rangkaian pengkondisi sinyal DAC 0808

Lebih terperinci

BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN

BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan dalam menyelesaikan Alat Simulasi Pembangkit Sinyal Jantung, berupa perangkat keras (hardware) dan perangkat

Lebih terperinci

PENGKONDISI SINYAL OLEH : AHMAD AMINUDIN

PENGKONDISI SINYAL OLEH : AHMAD AMINUDIN PENGKONDISI SINYAL OLEH : AHMAD AMINUDIN Pengkondisi Sinyal Ada 6 pengkondisi sinyal Penguat Filter Konverter Kompensator Diferensiator dan Integrator Elemen transmisi data Penguat Sinyal Macam-macam Penguat

Lebih terperinci

Desain dan Simulasi Konverter Buck Sebagai Pengontrol Tegangan AC Satu Tingkat dengan Perbaikan Faktor Daya

Desain dan Simulasi Konverter Buck Sebagai Pengontrol Tegangan AC Satu Tingkat dengan Perbaikan Faktor Daya 1 Desain dan Simulasi Konverter Buck Sebagai Pengontrol Tegangan AC Satu Tingkat dengan Perbaikan Faktor Daya Dimas Setiyo Wibowo, Mochamad Ashari dan Heri Suryoatmojo Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

PERANCANGAN IC CMOS LOW PASS FILTER SALLEN-KEY ORDE 2 DENGAN MICROWIND

PERANCANGAN IC CMOS LOW PASS FILTER SALLEN-KEY ORDE 2 DENGAN MICROWIND PERANCANGAN IC CMOS LOW PASS FILTER SALLEN-KEY ORDE DENGAN MICROWIND Beauty Anggraheny Ikawanty Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Program Pascasarjana Universitas Brawijaya Beauty_Ikawanty@yahoo.co.id ABSTRAK

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PERKALIAN ARRAY DAN BOOTH. Hendra Setiawan 1*, Fahmi Nugraha 1. Jl. Kaliurang km.14.5, Yogyakarta 55582

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PERKALIAN ARRAY DAN BOOTH. Hendra Setiawan 1*, Fahmi Nugraha 1. Jl. Kaliurang km.14.5, Yogyakarta 55582 ANALISIS PERBANDINGAN METODE PERKALIAN ARRAY DAN BOOTH Hendra Setiawan 1*, Fahmi Nugraha 1 1 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia Jl. Kaliurang km.14.5,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Tujuan Perancangan Tujuan dari perancangan ini adalah untuk menentukan spesifikasi kerja alat yang akan direalisasikan melalui suatu pendekatan analisa perhitungan, analisa

Lebih terperinci

Perancangan Dan Realisasi Converter Satu Fasa untuk Baterai Menjalankan Motor AC 1 Fasa 125 Watt

Perancangan Dan Realisasi Converter Satu Fasa untuk Baterai Menjalankan Motor AC 1 Fasa 125 Watt Jurnal Reka Elkomika 2337-439X Januari 2016 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Elektro Itenas Vol.4 No.1 Perancangan Dan Realisasi Converter Satu Fasa untuk Baterai Menjalankan Motor AC 1

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN REALISASI PLL(88-108) MHZ DENGAN INDIKATOR LED SAAT DAERAH FREKUENSI LOCK DAN UNLOCK

PERANCANGAN DAN REALISASI PLL(88-108) MHZ DENGAN INDIKATOR LED SAAT DAERAH FREKUENSI LOCK DAN UNLOCK Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2008 PERANCANGAN DAN REALISASI PLL(88-108) MHZ DENGAN INDIKATOR LED SAAT DAERAH FREKUENSI LOCK DAN UNLOCK Gumilar Trisyana Putra¹, Budianto², Budi Prasetya³

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar

Lebih terperinci

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED 3.1. Rancang Bangun Perangkat Keras Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar 3.1. Sistem ini terdiri dari komputer, antarmuka

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, pembuatan alat dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

SIMULASI KONVERTER A/D DELTA-SIGMA TINGKAT-1 DENGAN MENGGUNAKAN SIMULINK MATLAB

SIMULASI KONVERTER A/D DELTA-SIGMA TINGKAT-1 DENGAN MENGGUNAKAN SIMULINK MATLAB Buletin Ilmiah STTH (ISSN : 853 575) Edisi : 2 Oktober 2, hal. 5 57. Abstrak SIMULASI KONVERTER A/D DELTA-SIGMA TINGKAT- DENGAN MENGGUNAKAN SIMULINK MATLAB Ali Hanafiah Rambe ) ) Staf Pengajar Departemen

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari skripsi meliputi gambaran alat, cara kerja sistem dan modul yang digunakan. Gambar 3.1 merupakan diagram cara

Lebih terperinci

BABII TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BABII TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2 2.1 Tinjauan Pustaka Adapun pembuatan modem akustik untuk komunikasi bawah air memang sudah banyak dikembangkan di universitas-universitas di Indonesia dan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA ADDER DENGAN TOPOLOGI MCC, CLA, DAN RCA 16-BIT DENGAN TEKNOLOGI 180NM MENGGUNAKAN SOFTWARE ELECTRIC

PERBANDINGAN KINERJA ADDER DENGAN TOPOLOGI MCC, CLA, DAN RCA 16-BIT DENGAN TEKNOLOGI 180NM MENGGUNAKAN SOFTWARE ELECTRIC PERBANDINGAN KINERJA ADDER DENGAN TOPOLOGI MCC, CLA, DAN RCA 16-BIT DENGAN TEKNOLOGI 180NM MENGGUNAKAN SOFTWARE ELECTRIC Okthavianus Bayu Pamungkas *), Munawar Agus Riyadi, and Maman Somantri Departemen

Lebih terperinci

APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT)

APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT) APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT) Ery Safrianti 1, Rahyul Amri 2, Setiadi 3 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Riau Kampus Bina Widya, Jalan Subrantas

Lebih terperinci

Perbaikan Performa DC-Link Inverter Satu Fasa Menggunakan Interleaved DC-DC Boost Konverter pada Aplikasi Photovoltaics

Perbaikan Performa DC-Link Inverter Satu Fasa Menggunakan Interleaved DC-DC Boost Konverter pada Aplikasi Photovoltaics 74 JURNA TEKNIK EEKTRO ITP, Vol. 7, No. 1, JANUARI 018 Perbaikan Performa DC-ink Inverter Satu Fasa Menggunakan Interleaved DC-DC Boost Konverter pada Aplikasi Photovoltaics Fauzan Ismail*, Yusreni Warmi,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Analisa Rangkaian Secara Blok Diagram Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi

Lebih terperinci

Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.

Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs. Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs. 1 Pendahuluan Fitur utama dari sistem akuisisi data Karakteristik analog-to-digital converter Karakteristik 16F873A analog-to-digital converter Rangkuman 2

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. Gambar

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA SIMULASI DAN OPTIMISASI DARI SECOND-ORDER DELTA SIGMA MODULATOR DENGAN RESOLUSI EFEKTIF 15 BIT SKRIPSI HANDY CHANDRA

UNIVERSITAS INDONESIA SIMULASI DAN OPTIMISASI DARI SECOND-ORDER DELTA SIGMA MODULATOR DENGAN RESOLUSI EFEKTIF 15 BIT SKRIPSI HANDY CHANDRA UNIVERSITAS INDONESIA SIMULASI DAN OPTIMISASI DARI SECOND-ORDER DELTA SIGMA MODULATOR DENGAN RESOLUSI EFEKTIF 15 BIT SKRIPSI HANDY CHANDRA 0706267755 DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN REALISASI INVERTER MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA168

PERANCANGAN DAN REALISASI INVERTER MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA168 PERANCANGAN DAN REALISASI INVERTER MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA168 Disusun Oleh : Daniel Wahyu Wicaksono (0922036) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof. Drg.

Lebih terperinci

Dalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu:

Dalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka Realisasi PLL (Phase Locked Loop) sebagai modul praktikum demodulator FM sebelumnya telah pernah dibuat oleh Rizal Septianda mahasiswa Program Studi Teknik

Lebih terperinci

PERANCANGAN MODULATOR QPSK DENGAN METODA DDS (DIRECT DIGITAL SYNTHESIS) BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 ABSTRAK

PERANCANGAN MODULATOR QPSK DENGAN METODA DDS (DIRECT DIGITAL SYNTHESIS) BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 ABSTRAK PERANCANGAN MODULATOR QPSK DENGAN METODA DDS (DIRECT DIGITAL SYNTHESIS) BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 Disusun Oleh: Jhon Presley 0322094 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universita Kristen

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. PID berbasiskan FPGA yang bekerja secara multiplexing untuk pemberian data set point

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. PID berbasiskan FPGA yang bekerja secara multiplexing untuk pemberian data set point BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem pengendalian posisi 3 buah motor DC dengan algoritma PID berbasiskan FPGA yang bekerja secara multiplexing untuk pemberian data set point tiap masing-masing

Lebih terperinci

Rancang Bangun Prototype Alat Sistem Pengontrol Kemudi Kapal Berbasis Mikrokontroler

Rancang Bangun Prototype Alat Sistem Pengontrol Kemudi Kapal Berbasis Mikrokontroler Rancang Bangun Prototype Alat Sistem Pengontrol Kemudi Kapal Berbasis Mikrokontroler Muhammad Taufiqurrohman Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah Jl. Arif Rahman

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN WHIRLPOOL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER

RANCANG BANGUN WHIRLPOOL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER RANCANG BANGUN WHIRLPOOL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER Cahya Firman AP 1, Endro Wahjono 2, Era Purwanto 3. 1. Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Industri 2. Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3.

Lebih terperinci