Mata Kuliah Etik UMB. Dosen : Cuntoko, SE., MM. DESAIN DESAIN DAN SENI KREATIF DESAIN PRODUK. Modul ke: Fakultas. Program Studi.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Mata Kuliah Etik UMB. Dosen : Cuntoko, SE., MM. DESAIN DESAIN DAN SENI KREATIF DESAIN PRODUK. Modul ke: Fakultas. Program Studi."

Transkripsi

1 Mata Kuliah Etik UMB Modul ke: 03 Fakultas DESAIN DESAIN DAN SENI KREATIF Program Studi Pokok Bahasan TUJUAN HIDUP DAN MOTIVASI PENCAPAIAN PRESTASI (Menetapkan tujuan, Pencapaian tujuan, Motivasi berprestasi (E-LEARNING) JUM AT DESAIN PRODUK Dosen : Cuntoko, SE., MM.

2 TUJUAN HIDUP DAN MOTIVASI PENCAPAIAN PRESTASI Abstract Mahasiswa diharapkan dapat menetapkan tujuan hidup dan pencapaian motivasi berprestasi. Kompetensi Mahasiswa mampu mengidentifikasi manfaat penetapan tujuan hidup dan mampu memotivasi diri untuk mencapai tujuan yang berprestasi.

3 TUJUAN HIDUP DAN MOTIVASI PENCAPAIAN PRESTASI Agnes Monica? Dia adalah Bintang Iklan, artis sinotron, juga seorang penyanyi. Ambisi Agnes dengan melebarkan sayap keartisannya dan go internasional. film Taiwan sebagai bintang pendukung, sehingga langkah Agnes semakin mendunia. Host American Music Award pada tahun 2010, semangat Agnes terus berkembang semakin terpacu, Agnes menularkan semangat kepada generasi muda Indonesia melalui beberapa wawancara dengan infotainment tanah air.

4 Agnes Monica : untuk menjadi maju tidak boleh menyerah dan berpikir sempit seperti rencana melebarkan sayap keartisan menuju go internasional. Ibu Sri Mulyani Indrawati pada kancah dunia Internasional tahun 2012 meraih Madhuri and Jagdish N Sheth Internasional Alumni ward for Exceptional Achievement dari University of Illinois di Urbana Champaign (UIUC) Amerika Serikat.

5 Sri Mulyani mendapatkan Gelar Master dan PhD jurusan Ekonomi dari UIUC pada tahun 1992 dan harus menunjukkan prestasi menonjol secara profesional, baik internasional maupun domestik. Sri Mulyani penghargaan dari UIUC karena atas prestasinya secara profesional menjadi Menteri Keuangan Indonesia , Direktur Pelaksana Bank Dunia atau Managing Director World Bank tahun 2010

6 Sri Mulyani menciptakan dan menerapkan kebijakan ekonomi membantu Indonesia melewati krisis ekonomi. Sri Mulyani telah menerapkan beberapa informasi penting di bidang keuangan, memerangi korupsi dan meningkatkan foreign direct investment di Indonesia (Konsulat Jenderal RI di Chicago seperti dilansir Kemenlu.go.id.)

7 Prinsip Sri Mulyani Indrawati : - untuk menyejajarkan Indonesia dengan negara lain; - birokrasi harus dibenahi dan ditata terlebih dahulu. - dapat menopang roda pertumbuhan ekonomi dan dapat meningkatkan kepercayaan publik. - dengan terus memotivasi memberikan yang terbaik bagi Indonesia.

8 Work with passion oleh Sri Mulyadi kepada karyawannya, yaitu bekerja itu ala kadarnya akan menjadi disconection (tidak terhubung) dengan tujuan organisasi/institusi Kemenkeu. setiap pekerjaan dilakukan dengan sungguhsungguh agar hasilnya optim dan memberikan value lebih. karyawan Kemekeu memaknai sebagai sebuah totalitas dalam bekerja, mengeluarkan kemampuan yang ada untuk memperoleh hasil yang terbaik.

9 Lajutan Presiden AS ke-40 yaitu Ronald Wilson Reagan, berumur 7 tahun pernah diajak orangtuanya mengujungi Kantor Kepresidenan Amerika Serikat (White House). tempat apakah ini ayahnya menjawab ini Kantor Presiden Amerika Serikat. saya akan bekerja disini kelak. Itulah suatu mimpi, namun mimpi tersebut tidak mudah untuk dicapai. Reagan pernah kalah tahun 1968 maupun tahun 1976.

10 Reagan terus berjuang dalam pemilihan dengan mengalahkan Persiden bertahan Jimmy Carter tahun 1980 pada tertua pada usia 69 tahun. Masih banyak contoh lainnya dari orang sukses yang memiliki mimpi yang menjadi tujuan hidupnya.

11 1. Mengapa Tujuan Penting? Umur 17 tahun keatas dapat dikategorikan dewasa. Sudahkah anda menetapkan tujuan? Bremer (1995) dalam Srijanti dkk (2006) : bahwa bagaimana kita bisa berharap sampai, apabila kita tidak tahu kemana kita akan pergi dan Benyamin Disraeli : bahwa rahasia sukses terletak pada ketetapan dalam tujuan. agar sukses, harus mengetahui tujuannya.

12

13 Apa yang anda inginkan? Tahukah anda, apa keinginan anda? Apa cita-cita hidup anda?. Jawaban : - tubuh kita dan pikiran anda rileks. - pikiran tenang, mulailah membayangkan diri anda sebagaimana yang diinginkan kedepan. - kuncinya : merasakan dan melihat diri anda sebagaimana yang diinginkan. - visualisasi keiinginan tersebut adalah visualisasi tujuan hidup anda.

14 Hidup tanpa tujuan ibarat kapal tanpa kemudi; Tujuan hidup harus ditetapkan sejak dini dan harus mengetahui siapa diri anda; Keunikan dan potensi yang dimiliki; Gunakan potensi dan keunikan anda untuk meraih kesusksesan adalah hak setiap orang.

15 2. Manfaat dan macam-macam Tujuan Srijanti, dkk 2006) definisi tujuan : sebagai sesuatu yang ingin diwujudkan atau dicapai oleh manusia. Tujuan pedoman dan arah bagi manusia untuk bekerja dan mengisi kehidupannya. kehidupan manusia diciptakan Allah sebagai mahkluk yang digerakkan oleh sejumlah tujuan agar hidupnya menjadi bermakna.

16 Karakter orang yang sukses dan menonjol : a. Mengetahui tujuan hidup; b. Mempunyai strategi dan program kegiatan untuk mencapai tujuannya; c. Mempunyai tekad kuat untuk mencapai tujuan. Menjawab apa tujuan hidup anda : secara sukarela segala daya, upaya, pikiran dan perasaan, maka fokuskan untuk mencapai keinginan tersebut.

17 waktu pencapaian tujuan : 1.jangka pendek 2.jangka menengah 3.jangka panjang : < 1 tahun. : 1-3 tahun. : 3-5 tahun. Tujuan lebih dari 5 tahun, mudah dicapai dan dievaluasi dibagi yang relatif pendek. Menetapkan tujuan dalam waktu satu, tiga atau lima tahun ke depan, perlu membuat catatan-catatan langkah-langkah yang sudah dicapai dan perlu dilakukan untuk mewujudkannya.

18 3. Menetapkan tujuan Menyusun tujuan yang berkualitas perlu SMART. Clements (2006) merumusankan : 1. Specific (khusus) : tujuan tidak bermakna ganda terhadap apa yang ingin Anda capai. Tujuan perlu fokus pada definisi spesifik bidang-bidang perilaku kinerja. 2. Measurable (terukur) : tujuan tidak dapat diukur, kita akan sulit mengevaluasi pencapaiannya. Pengukuran merupakan cara untuk memantau kemajuan, apakah tujuan telah tercapai atau belum.

19 Contoh : saya ingin meningkatkan indeks prestasi saya menjadi di atas 3.0 (karena sebelumnya 2,50). 3. Achievable (dapat dicapai) : Tujuan dicapai dengan kemampuan yang ada. 4. Realistic (realistis) : Tujuan yang realistis adalah tujuan yang layak dan dapat dicapai dengan kondisi yang ada.

20 5. Relevant (relevan) : Tujuan dibuat untuk menyelesaikan masalah yang ada. Tujuan yang relevan akan membantu seseorang mencapai misi-nya atau mencapai tujuan yang lebih besar. 6. Time framed (batas waktu) : Tujuan dicanangkan dicapai dalam kurun waktu tertentu. Tujuan yang baik ditetapkan awal dan akhirnya, sehingga jelas kapan diadakan penilaian.

21 4. Langkah Mencapai Tujuan Djajendra (2001) : jangka panjang sebagai gambaran besar, visi yang jelas : hal baik, tetapi berfokus dan bertindak atas dasar rencana jangka jangka panjang akhirnya menimbulkan frustasi. - Cara terbaik jangka panjang : melalui jangka pendek dengan langkah-langkah kecil yang menghubungkan bakat, potensi dan sumber daya ke dalam gairah dan keyakinan untuk menyelesaikan rencana jangka pendek secara sempurna.

22 - memiliki disiplin dan integritas untuk fokus kepada keberhasilan kecil dalam setiap langkah kecil untuk menuju mimpi keberhasila besar. - kesadaran tidak datang dengan mudah. - sejak dini anda perlu menyatukan pikiran, hati, dan jiwa untuk memahami apa yang sedang dikerjakan saat ini. - setiap tindakan dan pikiran hati anda akan menjadikan rangsangan untuk menuju kesuksesan misi jangka panjang

23 - perlu memahami panggilan hati apa yang sedang anda lakukan. Apabila jiwa dan raga anda mampu mengetahui apa yang dinginkan dan sedang anda lakukan. - menuju misi rencana jangka panjang antara lain adalah hal-hal yang indah dan penuh gairah. - memiliki kesadaran diri yang utuh untuk memulai perjalanan panjang menuju misi jangka panjang, keterampilan dan kecerdasan untuk mencegah resiko dari awal

24 - Jangan membiarkan resiko tumbuh menjadi besar dan kuat, dan akhirnya dapat menjadikan ancaman dan bencana dalam perjalanan menuju misi jangka panjang. - Djajendra : agar merangsang dalam tujuan, mempunyai informasi dan data sebanyak mungkin dan sebaik mungkin untuk merangsang tujuan jangka pendek agar dapat tersambung dengan misi jangka panjang.

25 - Pastikan anda bekerja melalui rencana jangka pendek yang efektif. - Perlu dievaluasi setiap penggalan waktu jangka pendek (secara mingguan). - Memperkuat integritas, disiplin dan tindakan melalui nilai-nilai yang dapat menciptakan motivasi semua sumber daya yang mendukung misi anda. - Bersama mimpi dan rencana dapat mengantarkan kepada misi anda yang telah direncanakan.

26 Mimipi... Adalah kunci... Untuk kita menaklukkan dunia... (Lagu Laskar Pelangi, Nidji 2008). Pastikan anda selalu mulai perjalanan menuju cita-cita dengan kesadaran diri yang sempurna dan mampu memahami makna ide-ide serta mau menjadi pembelajar sejati yang berdisiplin dengan tujuan dan ihklas menyesuaikan tujuan sesuai dengan tujuan.

27 5. Motivasi Berprestasi Apa Itu Motivasi Berprestasi (Achievement Motivation)? - Motivasi : suatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang. - Dorongan itu memaksa seseorang untuk bergerak atau bertindak. - Motivasi berprestasi : motivasi yang menyebabkan orang menghasilkan sesuatu yang lebih baik dari kondisi sebelumnya.

28 - Motivasi : a. Motivasi fisik material : keinginan untuk mendapatkan imbalan fisik material, misalnya dengan terpenuhinya kebutuhan jasmani, baik berupa barang atau uang. b. Motivasi psiko-emosional : berbuat karena suatu kondisi kejiwaan yang ingin dimiliki seseorang ini seperti rasa kebahagiaan, kehormatan, kebanggaan dan sebagainya

29 c. Motivasi spiritual atau ruhiyah : kesadaran seorang muslim dalam hubungannya dengan Allah SWT sebagai Dzat yang menciptakan manusia, menghidupkan, memberi rizki dan mematikan serta akan meminta pertanggungjawaban manusia atas segala perbuatannya di dunia. - Contoh : Rasulullah, motivasi mampu menggetarkan musuh pada Perang Badar meski pasukan musuh berjumlah tiga kali lipat dari pasukan kaum Muslimin.

30 - Pejabat yang jujur : menolak uang suap milyaran rupiah dari segi materi uang menggiurkan, karena keimanannya kepada Allah mencegahnya. - Seseorang akan terpacu untuk berikhtiar terus-menerus disertai dengan sikap tawakal dan pantang berputus harapan hingga akhirnya meraih keberhasilan dengan izin Allah Yang Maha Pemurah lagi Penyayang.

31 Fitrah kondisi manusia labil : - keimanan seseorang itu fluktuatif; - Motivasi cenderung naik turun ada kalanya kita merasa di puncak motivasi; - Terkumpul bola semangat yang sangat besar di atas tangan kita. - Kadangkala merasa sangat malas, maka menjadi tidak ada gairah untuk melakukan sesuatu, sehingga motivasi kita turun

32 kehidupan menuntut kita untuk senantiasa berprestasi : - Lingkungan memberi kita penghargaan apabila kita berprestasi. - Lingkungan menghina kita jika tidak produktif. - Islam mengajarkan hari ini tidak berbeda dengan hari kemarin, merugilah kita. - Jika lebih buruk? Parah lagi, kita termasuk orang-orang celaka.

33 Bagaimana cara kita menghilangkan rasa malas? Atau bagaimana caranya meningkatkan motivasi?. Jawabannya adalah yang paling berhak meningkatkan motivasi kita adalah diri kita sendiri. Anis Matta dalam bukunya, Model Manusia Muslim, motivasi atau kemauan dapat dibangun dengan pemantapan tujuan hidup:

34 - Rumusan tujuan hidup ini hendaknya sejelas mungkin. - Tidak cukup hanya bercita-cita menjadi orang yang berguna bagi nusa bangsa, agama, dan keluarga. - Tetapi rumuskan dengan cara apa kita akan menjadi orang berguna. Contoh : kita ingin berguna dengan menjadi seorang entrepreneur. Alasannya ingin memberi kesempatan kerja bagi orang lain.

35 Sebaliknya, apabila kita masih merasa malas, cobalah analisis : - Mengapa rasa malas itu muncul? - Apakah karena kita merasa tidak cocok terhadap jenis aktivitas tertentu? - Jika itu alasannya, bisa menyiasatinya dengan cara cobalah cintai pekerjaan itu dengan cara mencari manfaatnya.

36 Rasulullah SAW menjelaskan bahwa pahala-pahala yang akan didapat jika mengamalkan amalan tertentu. Rasa cinta dapat dimunculkan dengan mencintai Sang Pemilik Cinta Yang Kekal, yaitu Allah, kemudian niatkan setiap aktivitas kita dengan harapan mendapat cinta dan ridha dari Allah, maka sebaikbaiknya tujuan.

37 Dalam kehidupan sehari-hari orang-orang aktif dan penuh vitalitas dalam bekerja : - seorang karyawan akan ditemukan teman-teman (atau Anda sendiri) yang berlainan intensitas dan cara kerjanya dalam menyelesaikan tugasnya. - Ada yang bekerja sangat giat untuk mencapai sukses, ada yang sedangsedang saja, bahkan ada pula yang nampaknya tidak ada gairah.

38 Apa yang melatar belakanginya? Pertanyaan oleh para ahli pendidikan, ekonomi, sosiologi, psikologi, antropologi, sejarah dan disiplin ilmu yang erat kaitannya dengan manusia. Jawaban : bermacam-macam tergantung dari mana mereka memandang.

39 David Mc Clelland Guru besar psikologi dari Harvard University, Massachussett itu secara brillian mengupas kelemahan teoriteori para ahli antropologi, sosiologi, sejarah geografi, dan bahkan psikoanalisis Freud menurutnya tidak mampu menerangkan mengapa ada perbedaan intensitas kerja dan prestasi yang dicapai oleh manusia satu dengan manusia lain, oleh bangsa satu dengan bangsa lain.

40 Kritik Me Clelland dialamatkan kepada ketidakmampuan teori tersebut dalam menjelaskan perbedaan secara individual antara si Amir dengan si Anton, si Tiara dengan si Nur. Sebagai puncak penelitiannya selama lima tahun (Januari Januari 1952) : - Konsep Motif Berprestasi (Achievement Motive).

41 - Dalam bukunya secara bergantian menggunakan teori ini dengan kebutuhan berprestasi (need for Achievement disingkat n-ach). - Motif berprestasi ini yang menjadi motor penggeraknya. Clelland menyusun alat untuk skala motif : - tidak secara konsisten menentukan istilah yang digunakan antara Achievement motive dan need for Achievement.

42 - Keduanya mempunyai pengertian yang tidak jauh berbeda atau sama saja bahwa Motif berprestasi adalah keinginan untuk berbuat sebaik mungkin tanpa banyak dipengaruhi oleh prestise dan pengaruh sosial, melainkan demi kepuasan pribadinya. Menurut n-ach : - pengertian dorongan untuk meraih sukses gemilang, hasil yang sebaik-baiknya menurut standard of exellence yang akan lebih nampak dalam suasana rivalitas-kompetitif.

43 Standard kesempurnaan : - Ditentukan atas dasar pertimbangan individu itu sendiri ketimbang standar menurut ukuran lingkungan sosial. - Kenyataannya mungkin, bahkan pasti, merupakan hasil internalisasi diri, atau dibentuk oleh ukuran-ukuran sosial dengan siapa orang itu berinteraksi. - Seseorang yang abilitasnya inferior tapi memiliki n-ach yang tinggi, akan lebih baik prestasinya dibandingkan dengan mereka yang abilitasnya superior dengan n-ach yang rendah.

44 Faktor-faktor yang membentuk besar kecilnya atau tinggi-rendahnya motif berprestasi tergantung kepada diri seseorang. Terbentuknya motif berprestasi sangat kompleks : perkembangan kepribadian manusia. Motif tidak lepas dari perkembangan kepribadian dan tidak berkembang dalam kondisi vakum.

45 Hubungan orang tua-anak menampakan pola-pola kepribadian dan kemudian berkembang dengan segala karakteristiknya mencakup sikap, kebiasaan, cara berfikir, motif-motif, dan sebagainya.

46 Ciri-ciri diidentifikasi segi kognisi, konasi, dan afeksi/emosi : Segi Kognisi : 1. Menyelesaikan tugas dengan hasil sebaik mungkin; 2. Bekerja tidak atas dasar untung-untungan (gambling); 3. Berfikir dan berorientasi ke masa depan berusaha mengantisipasi hasil kerjanya secara logic;

47 4. Lebih mementingkan prestasi daripada upah yang akan diterimanya; 5. Realistis menilai dirinya; 6. Tidak boros, konsumtif, melainkan produktif; 7. Menghargai hadiah yang diterimanya; dan 8. Cenderung berorientasi ke dalam (inner orientation) kendati cukup tanggap terhadap stimulasi lingkungan

48 Segi konasi : 1. Bersemangat bekerja keras dan penuh vitalitas; 2. Tidak mudah menyerah dan merasa bersalah kalau tidak berbuat sebaik mungkin; 3. Tidak cepat lupa diri kalau mendapat pujian atas prestasinya; 4. Dengan senang hati menerima kritik atas hasil kerjanya dan bersedia menjalankan petunjukpetunjuk orang lain selama itu sesuai dengan gagasannya; dan 5. Lebih senang bekerja pada tugas-tugas yang sukar, cukup menantang untuk berkreasi bukan yang monoton.

49 Segi afeksi atau emosi : 1. Gembira secara wajar manakala memenangkan persaingan kerja dengan rekan-rekannya; 2. Selalu menjadikan pekerjaannya yang lalu sebagai umpan balik bagi penentuan tindakan lanjutan; 3. Segan bekerja dalam suasana bersaing (dalam arti positif) dan berusaha meninggalkan rekan-rekannya jauh di belakang;

50 4. Merasa menyesal kalau hasil kerjanya jelek, apalagi kalau diperlukan orang lain; 5. Berprinsip bahwa upah yang diterima hendaknya sepadan dengan kualitas dan prestasi kerjanya; dan 6. Memperhitungkan risiko yang sedang dengan hasil yang dapat diduga daripada risiko besar walaupun hasilnya besar.

51 d.pentingnya Motivasi Berprestasi Berprestasi : idaman setiap individu, prestasi dalam bidang pekerjaan, pendidikan, sosial, seni, politik, budaya dan lain-lain. Adanya prestasi yang pernah diraih oleh seseorang akan menumbuhkan suatu semangat baru untuk menjalani aktifitas. Pengertian prestasi menurut Murray (J. Winardi, 2004) sbb :

52 ...Melaksanakan tugas atau pekerjaan yang sulit. - Menguasai, memanipulasi atau mengorganisasi objek-objek fiskal, manusia atau ide-ide untuk melaksanakan hal-hal secepat mungkin dan seindependen mungkin sesuai kondisi yang berlaku. - Mencapai perporman puncak untuk diri sendiri.

53 - Mampu menang dalam persaingan dengan pihak lain. Meningkatkan kemampuan diri melalui penerapan bakat secara berhasil. Mc Clelland (dalam Alex Sabur, 2003:285): suatu daya dalam mental manusia untuk melakukan suatu kegiatan yang lebih baik, lebih cepat, lebih efektif, dan lebih efisien daripada kegiatan yang dilaksanakan sebelumnya oleh virus mental.

54 Alex Sabur mengartikan bahwa dalam psikis manusia, ada daya yang mampu mendorongnya ke arah suatu kegiatan yang hebat. McClelland dan Atkinson : Setiap orang mempunyai tiga motif yakni motivasi berprestasi (achievement motivation), motif bersahabat (affiliation motivation) dan motif berkuasa (power motivation).

55 Achiement motivation should be characterzed by high hopes of success rather than by fear of failure, artinya motivasi berprestasi merupakan ciri seorang yang mempunyai harapan tinggi untuk mencapai keberhasilan dari pada ketakutan kegagalan. Motivasi berprestasi merupakan kecenderungan seseorang dalam mengarahkan dan mempertahankan tingkah laku untuk mencapai suatu standar prestasi.

56 Komarudin (1994) motivasi berprestasi meliputi : Pertama kecenderungan atau upaya untuk berhasil atau mencapai tujuan yang dikehendaki; Kedua keterlibatan ego individu dalam suatu tugas; Ketiga harapan suatu tugas yang terlihat oleh tanggapnya subjek; Keempat motif untuk mengatasi rintangan atau berupaya berbuat sesuatu dengan cepat dan baik.

57 Salah satu faktor yang berperan dalam mewujudkan cita-cita adalah motif berprestasi atau motivasi berprestasi. Jaman dahulu, motivasi berprestasi pada remaja pada umumnya sangat tinggi karena pada jaman dahulu fasilitas-fasilitas umum tidak selengkap saat ini. Mereka lebih memfokuskan diri dan berkosentrasi pada pelajaran sehingga motivasi berprestasi mereka jauh lebih tinggi

58 Remaja lebih mudah mendapatkan semua yang diinginkannya karena semakin canggihnya teknologi. Keluarga tidak memberikan perhatian dan dorongan terhadap prestasi remaja, keluarga kurang menghargai prestasi yang diraih oleh remaja sehingga mereka merasa prestasi yang diraihnya hanyalah sia-sia.

59 Perlu dipahami bahwa dengan adanya motivasi berprestasi dalam diri individu akan menumbuhkan jiwa kompetisi yang sehat akan menumbuhkan individu-individu yang bertanggung jawab dan dengan motivasi berprestasi yang tinggi juga akan membentuk individu menjadi pribadi yang kreatif.

60 e. Aspek Motivasi Berprestasi Mc Clelland (dalam Marwisni Hasan 2006) bahwa orang motivasi berprestasi yang tinggi, dengan ciriciri : 1. Mempunyai Tanggung Jawab Pribadi. 2. Menetapkan nilai yang akan dicapai atau menetapkan standar unggulan. 3. Berusaha bekerja kreatif. 4. Berusaha mencapai cita-cita 5. Memiliki tugas yang moderat. 6. Melakukan kegiatan sebaik-baiknya 7. Mengadakan antisipasi.

61 f. Hubungan Motivasi dengan Perilaku 1) Handoko (1992) : motivasi merupakan suatu tenaga yang terdapat dalam diri manusia yang menimbulkan, mengarahkan, dan mengorganisasi tingkah laku. 2) Lewin (dalam Petri) : perilaku merupakan fungsi dari faktor personal dan faktor lingkungan dalam pengertian bahwa perilaku itu timbul karena adanya dorongan faktor internal dan kekuatan faktor eksternal.

62 3) Watson (dalam As ad) : perilaku pada dasarnya bersifat mekanistis, yaitu timbulnya disebabkan karena adanya stimulus. Perilaku dipandang sebagai reaksi atau respons terhadap suatu stimulus. 4) Woodhworth (dalam Petri, 1981) : perilaku terjadi karena adanya motivasi atau dorongan (drive) yang mengarahkan individu untuk bertindak sesuai dengan kepentingan atau tujuan yang ingin dicapai.

63 5) Konsep Woodworth (dalam As ad, 1982) : a) Intensitas : menyangkut lemah dan kuatnya dorongan sehingga menyebabkan individu berperilaku tertentu; b) pemberi arah : mengarahkan individu dalam menghindari atau melakukan suatu perilaku tertentu; dan c) Persistensi : kecenderungan untuk mengulang perilaku secara terus menerus.

64 Konsep motivasi tersebut berkaitan dengan perilaku bahwa motivasi merupakan suatu konstruksi yang dimulai need atau kebutuhan pada diri individu dalam bentuk energi aktif yang menyebabkan timbulnya dorongan dengan intensitas tertentu yang berfungsi mengaktifkan, memberi arah, dan membuat persisten (perilaku berulang-ulang) dari suatu perilaku.

65 g. Strategi Sukses dalam Bekerja Mencari Pekerjaan tidak mudah : - Jangan ragu-ragu mengirimkan surat lamaran kerja pada perusahaan yang anda minati. - Cermati hal-hal penting seputar dunia kerja, terutama belum berpengalaman kerja atau pemula. - Promosikan diri anda sebaik-baiknya surat lamaran kerja anda pada saat anda mengirimkan lamaran pekerjaan tadi.

66 - Sebelum melangkah dan melaju ke depan buatlah analisa pada diri anda sendiri. - Kenali jenis pekerjaan yang anda inginkan, serta posisi dan gaji yang ingin anda dapatkan. - Coba anda jujur pada diri sendiri saat anda melakukan analisa tersebut.

67 Resep untuk mencari informasi kerja yang bermutu untuk mencari informasi kerja : a. Rajinlah membaca koran. b. Ikutan mailling list kampus - di milis ada info lowongan kerja dari almamater. c. Bergabunglah dengan Head hunter untuk mendapatkan informasi secara gratis tentang info lowongan kerja. d. Kirimkan surat lamaran kerja.

68 e. Sesi wawancara tips dalam wawancara : 1) Datang tepat waktu; 2) Kenakan Pakaian yang sopan. Untuk pria silakan memakai kemeja sedangkan untuk wanita jangan sampai memakai rok mini. 3) Jabat erat tangan si pewawancara agar anda terkesan tegas namun bersahabat. 4) Aktif dalam percakapan dan ciptakan hubungan yang baik.

69 5) Percaya diri dalam menjawab semua pertanyaan yang diajukan. 6) Tatap mata lawan bicara anda. 7) Tunjukkan karakter, kompetensi dan kemampuan anda di sesi wawancara ini. Karena disinilah perusahaan menilai pribadi anda. 8) Jangan mengkritik, dan menjatuhkan perusahaan, atasan anda maupun rekan kerja anda. Karena hal ini akan menjatuhkan kredibilitas anda.

70 Tips untuk meraih sukses dalam bekerja : 1. Selalu bersikap dan berfikir positif dan optimis; 2. Menjalin kerja sama yang baik dengan rekan kerja lainnya; 3. Bersikaplah dewasa dengan mengakui kesalahan jika hal itu memang kesalahan dari kita tanpa menyalahkan orang lain; 4. Pahami aturan-aturan tertulis maupun tak tertulis dalam perusahaan kita bekerja, sebelum berkompetisi mencapai target karier tertentu;

71 5. Kembangkan terus sikap bertoleransi dan saling menghormati rekan kerja; 6. Meskipun ada perbedaan dengan rekan kerja, tetap hargai mereka meskipun hal itu merupakan kelemahan dan kekuatan mereka; 7. Ciptakan suasana dan kondisi yang rapi di dalam tempat bekerja agar bisa lebih konsentrasi; 8. Buatlah prioritas dalam setiap tindakan/proses;

72 9. Jangan pernah ragu-ragu di dalam membantu rekan kerja ketika mereka mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas; 10. Jangan pernah iri/dengki hati ketika rekan kerja meraih kesuksesan tetapi jadikan sebagai pemicu untuk lebih berusaha dalam mencapai sukses; 11. Disiplin, rencana dan pengaturan waktu sesuai yang dijadwalkan; 12. Ketika mengalami kegagalan, introspeksi diri dan selalu optimis untuk mencapai kesuksesan di masa depan.

73 Evaluasi Diri Setiap mahasiswa wajib mengerjakan Evaluasi Diri sebagaimana lembar terlampir dan diserahkan kepada Dosen pengampu secepat mungkin.

74 Terima Kasih Cuntoko, SE., MM.

Modul ke: ETIK UMB. Tujuan Hidup dan Motivasi Pencapaian Prestasi. Fakultas TEKNIK. Prayogo Hadi Sulistio, M.Pd. Program Studi Teknik Industri

Modul ke: ETIK UMB. Tujuan Hidup dan Motivasi Pencapaian Prestasi. Fakultas TEKNIK. Prayogo Hadi Sulistio, M.Pd. Program Studi Teknik Industri Modul ke: ETIK UMB Tujuan Hidup dan Motivasi Pencapaian Prestasi Fakultas TEKNIK Prayogo Hadi Sulistio, M.Pd Program Studi Teknik Industri Pentingnya Sebuah Tujuan Tujuan dapat didefinisikan sebagai sesuatu

Lebih terperinci

ETIK UMB TUJUAN HIDUP DAN MOTIVASI PRESTASI

ETIK UMB TUJUAN HIDUP DAN MOTIVASI PRESTASI Modul ke: ETIK UMB TUJUAN HIDUP DAN MOTIVASI PRESTASI Fakultas Desain dan Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Rizky Dwi Pradana, M.Si A. Pendahuluan Setiap orang memiliki keinginan,

Lebih terperinci

ETIK UMB Modul ke: TUJUAN HIDUP & MOTIVASI PENCAPAIAN PRESTASI FEB SYAHLAN A.SUME,SE,MM. Manajemen. Fakultas. Program Studi

ETIK UMB Modul ke: TUJUAN HIDUP & MOTIVASI PENCAPAIAN PRESTASI FEB SYAHLAN A.SUME,SE,MM. Manajemen. Fakultas. Program Studi ETIK UMB Modul ke: 03 TUJUAN HIDUP & MOTIVASI PENCAPAIAN PRESTASI FEB Fakultas Program Studi Manajemen BY SYAHLAN A.SUME,SE,MM MAU KEMANA ANDA? TUJUAN HIDUP Sudahkah Anda menetapkan tujuan hidup Anda?

Lebih terperinci

Achievement Motivation

Achievement Motivation Tejo Nurseto, M.Pd tejo@uny.ac.id Achievement Motivation tejo@uny.ac.id Insight Semakin tinggi dorongan berprestasi Anda, semakin besar hasil yang Anda peroleh Pianis Cacat dan Terbelakang Mental yang

Lebih terperinci

Nama Mata Kuliah ETIK UMB

Nama Mata Kuliah ETIK UMB Modul ke: Nama Mata Kuliah ETIK UMB Tujuan Hidup dan Motivasi Berprestasi Fakultas Ilmu Komunikasi Nama Dosen Muhtadi, S.Ag, M.Si Program Studi Hubungan Masyarakat www.mercubuana.ac.id Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. adanya dorongan dalam diri manusia sebagai usaha untuk memenuhi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. adanya dorongan dalam diri manusia sebagai usaha untuk memenuhi BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Kepemimpinan Efektif 2.1.1 Perilaku Purwanto (1998) mendefinisikan perilaku sebagai penyesuaian diri dari adanya dorongan dalam diri manusia sebagai usaha untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah karyawan yang relatif banyak dan memiliki karakteristik pola

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah karyawan yang relatif banyak dan memiliki karakteristik pola BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang PT Total Bangun Persada Tbk. adalah sebuah perusahaan di bidang konstruksi dengan jumlah karyawan yang relatif banyak dan memiliki karakteristik pola operasional pekerjaan

Lebih terperinci

TUJUAN HIDUP DAN MOTIVASI PENCAPAIAN PRESTASI

TUJUAN HIDUP DAN MOTIVASI PENCAPAIAN PRESTASI TUJUAN HIDUP DAN MOTIVASI PENCAPAIAN PRESTASI Modul ke: 03 Udjiani Fakultas Psikologi 1. Mengapa Tujuan Penting? 2. Manfaat dan Macam-macam Tujuan 3. Menetapkan Tujuan 4. Langkah Mencapaian tujuan 5. Motivasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk kemajuan pembangunan. Salah satu lembaga pendidikan yang penting adalah perguruan tinggi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, perusahaan menyadari akan pentingnya sumber daya manusia. Keberhasilan suatu perusahaan ditentukan oleh sumber daya yang ada di dalamnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bisnis yang bergerak di bidang jasa adalah perbankan. Di era

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bisnis yang bergerak di bidang jasa adalah perbankan. Di era BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu bisnis yang bergerak di bidang jasa adalah perbankan. Di era globalisasi ini kompetisi antar bank menjadi sangat ketat. Perkembangan bisnis yang baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya yang terpenting adalah manusia. Sejalan dengan tuntutan dan harapan jaman

BAB I PENDAHULUAN. daya yang terpenting adalah manusia. Sejalan dengan tuntutan dan harapan jaman 1 BAB I PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia bukan hanya merupakan negara yang sedang berkembang melainkan juga negara yang sedang membangun. Dalam usaha untuk membangun itu dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. kebutuhan ini tercermin dengan adanya dorongan untuk meraih kemajuan dan

BAB II LANDASAN TEORI. kebutuhan ini tercermin dengan adanya dorongan untuk meraih kemajuan dan BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Berprestasi 1. Definisi Motivasi berprestasi Menurut Mc. Clelland (1987) motivasi berprestasi adalah sebuah kebutuhan untuk dapat bersaing atau melampaui standar pribadi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan persoalan yang pelik di banyak negara, namun semuanya merasakan bahwa pendidikan merupakan tugas negara yang amat penting. Bangsa yang ingin

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu yang menyebabkan

BAB II KAJIAN TEORITIS. diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu yang menyebabkan BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Motif Berprestasi Ditinjau dari asal katanya, motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu yang menyebabkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dapat berdiri sendiri tanpa bergantung kepadaorang lain. Kemandirian dalam kamus psikologi yang disebut independence yang

BAB II LANDASAN TEORI. dapat berdiri sendiri tanpa bergantung kepadaorang lain. Kemandirian dalam kamus psikologi yang disebut independence yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Kemandirian 2.1.1. Pengertian Kemandirian Menurut Sumahamijaya, 2003 Kemandirian berasal dari kata mandiri yang berarti dalam keadaan dapat berdiri sendiri, tidak bergantungpada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja menurut Elizabeth B Hurlock, (1980:25) merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja menurut Elizabeth B Hurlock, (1980:25) merupakan salah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja menurut Elizabeth B Hurlock, (1980:25) merupakan salah satu masa perkembangan manusia yang menarik perhatian untuk dibicarakan, karena pada masa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah prokrastinasi berasal dari bahasa Latin procrastination dengan awalan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah prokrastinasi berasal dari bahasa Latin procrastination dengan awalan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Prokrastinasi Akademik 2.1.1 Pengertian Istilah prokrastinasi berasal dari bahasa Latin procrastination dengan awalan pro yang berarti mendorong maju atau bergerak maju dan

Lebih terperinci

Motivasi Menjadi Pengusaha Sukses

Motivasi Menjadi Pengusaha Sukses Motivasi Menjadi Pengusaha Sukses Modul ke: 04 Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari bab ini,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu bentuk Organisasi. Organisasi menggambarkan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu bentuk Organisasi. Organisasi menggambarkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu bentuk Organisasi. Organisasi menggambarkan adanya suatu aktivitas kerja anggota-anggotanya sesuai dengan fungsi dan tugas yang

Lebih terperinci

Ice breaking Kontrak perkuliahan Pembentukan kelompok Rancangan pembelanjaran Pendahuluan : Etika dan Sikap profesional sarjana pemberian tugas-tugas.

Ice breaking Kontrak perkuliahan Pembentukan kelompok Rancangan pembelanjaran Pendahuluan : Etika dan Sikap profesional sarjana pemberian tugas-tugas. Modul ke: Fakultas TEKNIK Ice breaking Kontrak perkuliahan Pembentukan kelompok Rancangan pembelanjaran Pendahuluan : Etika dan Sikap profesional sarjana pemberian tugas-tugas. Prayogo Hadi Sulistio, M.Pd

Lebih terperinci

TUJUAN HIDUP DAN MOTIVASI PENCAPAIAN PRESTASI

TUJUAN HIDUP DAN MOTIVASI PENCAPAIAN PRESTASI Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis TUJUAN HIDUP DAN MOTIVASI PENCAPAIAN PRESTASI Gunakan semua kekuatan, potensi, dan peluang yang ada untuk meraih semua mimpi, keinginan, tujuan hidup anda. Hanya orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk percakapan yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun yang baik

BAB I PENDAHULUAN. bentuk percakapan yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun yang baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh semua orang atau anggota masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi dan mengidentifikasi diri dalam bentuk

Lebih terperinci

Daftar Isi BAB 01 BAB 02 BAB 03 BAB 04

Daftar Isi BAB 01 BAB 02 BAB 03 BAB 04 Buku Saku PERWIRA Daftar Isi BAB 01 Sejarah Terbentuknya Nilai dan Perilaku Budaya PERWIRA 1. Sejarah Budaya PERWIRA 2. 3 Nilai Budaya PERWIRA dan 9 Perilaku Budaya PERWIRA BAB 02 Panduan Perilaku 1.Kepercayaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Motivasi Berprestasi Pada Atlet Sepak Bola. Menurut McClelland (dalam Sutrisno, 2009), motivasi berprestasi yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Motivasi Berprestasi Pada Atlet Sepak Bola. Menurut McClelland (dalam Sutrisno, 2009), motivasi berprestasi yaitu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi Berprestasi Pada Atlet Sepak Bola 1. Pengertian Motivasi Berprestasi Menurut McClelland (dalam Sutrisno, 2009), motivasi berprestasi yaitu usaha pada tiap individu dalam

Lebih terperinci

MOTIVASI SUMBER MOTIVASI BAGI KETERLIBATAN DALAM TUGAS

MOTIVASI SUMBER MOTIVASI BAGI KETERLIBATAN DALAM TUGAS MOTIVASI Apa sebenarnya motivasi itu? Kata motivasi berasal dari akar kata "motive" atau "motiwum" yang berarti 'a moving cause' yang berhubungan dengan 'inner drive, impulse, intension'. Kata "motive"

Lebih terperinci

BAB 2 : PERILAKU ORGANISASI

BAB 2 : PERILAKU ORGANISASI BAB 2 : PERILAKU ORGANISASI Disajikan oleh : SUNARYO, SE. C.MM EMAIL : baduttumin@yahoo.com BLOG S:www.naryo1981.wordpress.com PENGERTIAN ORGANISASI MERUPAKAN SEKELOMPOK MANUSIA YANG BERSERIKAT UNTUK MENCAPAI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsep diri adalah berkaitan dengan ide, pikiran, kepercayaan serta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsep diri adalah berkaitan dengan ide, pikiran, kepercayaan serta BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Konsep Diri 2.1.1 Pengertian Konsep Diri Konsep diri adalah berkaitan dengan ide, pikiran, kepercayaan serta keyakinan yang diketahui dan dipahami oleh individu tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sportifitas dan jiwa yang tak pernah mudah menyerah dan mereka adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sportifitas dan jiwa yang tak pernah mudah menyerah dan mereka adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga adalah yang penting dalam usaha pembangunan bangsa adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia,olahraga yang selama ini masih bisa dipandang untuk

Lebih terperinci

Bagaimana Memotivasi Anak Belajar?

Bagaimana Memotivasi Anak Belajar? Image type unknown http://majalahmataair.co.id/upload_article_img/bagaimana memotivasi anak belajar.jpg Bagaimana Memotivasi Anak Belajar? Seberapa sering kita mendengar ucapan Aku benci matematika atau

Lebih terperinci

CP:

CP: Adeng Pustikaningsih, M.Si. Dosen Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta CP: 08 222 180 1695 Email : adengpustikaningsih@uny.ac.id Achievement Motivation Insight Semakin

Lebih terperinci

BAB II. Reward dan Rasa Percaya Diri. berarti penghargaan atau hadiah. Sedangkan menurut istilah, banyak

BAB II. Reward dan Rasa Percaya Diri. berarti penghargaan atau hadiah. Sedangkan menurut istilah, banyak BAB II Reward dan Rasa Percaya Diri A. Reward 1. Pengertian Reward Menurut bahasa reward berasal dari bahasa inggris yang berarti penghargaan atau hadiah. Sedangkan menurut istilah, banyak sekali pendapat

Lebih terperinci

MOTIVASI BERPRESTASI ABSTRACK

MOTIVASI BERPRESTASI ABSTRACK MOTIVASI BERPRESTASI ABSTRACK Materi pembelajaran 'Motivasi Berprestasi' bertujuan untuk membekali mahasiswa/i akan pengertian, pemahaman terhadap motivasi berprestasi sebagai aspek pendorong untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan sumber daya yang penting bagi perusahaan, karena

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan sumber daya yang penting bagi perusahaan, karena BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karyawan merupakan sumber daya yang penting bagi perusahaan, karena memiliki bakat, tenaga dan kreativitas yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya.

Lebih terperinci

2015 KONTRIBUSI POLA ASUH ORANG TUA DI DALAM KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD KELAS III

2015 KONTRIBUSI POLA ASUH ORANG TUA DI DALAM KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD KELAS III BAB I A. Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN Pada jaman sekarang ini manusia dituntut untuk tidak hanya cerdas dalam intelektual, tapi dituntut juga untuk berkarakter, sebab karakter sebagai kepribadian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Robert K Merton menulis beberapa pernyataan penting tentang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Robert K Merton menulis beberapa pernyataan penting tentang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Struktural Fungsional Robert K Merton menulis beberapa pernyataan penting tentang fungsionalisme struktural dalam sosiologi (Sztompka, 2000;Tiryakin, 1991). Merton menjelaskan

Lebih terperinci

Motif Technopreneur Sukses by: AGB

Motif Technopreneur Sukses by: AGB MOTIVASI WIRAUSAHA Motif Technopreneur Sukses by: AGB PC PE PG Harapan/ Perbandingan Hasil (Outcome) Keterangan : PC = Personal Characteristic PE = Personal Environment PG = Personal Goals BE = Business

Lebih terperinci

GEJALA KONASI--MOTIVASI. PERTEMUAN KE 10

GEJALA KONASI--MOTIVASI. PERTEMUAN KE 10 GEJALA KONASI--MOTIVASI PERTEMUAN KE 10 aprilia_tinalidyasari@uny.ac.id MOTIVASI Motivasi adalah sesuatu daya yang menjadi pendorong seseorang bertindak, dimana rumusan motivasi menjadi sebuah kebutuhan

Lebih terperinci

Mempersiapkan Diri untuk Menjadi Pengusaha Muda Modul ke:

Mempersiapkan Diri untuk Menjadi Pengusaha Muda Modul ke: Mempersiapkan Diri untuk Menjadi Pengusaha Muda Modul ke: 02 Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari

Lebih terperinci

Membangkitkan Kekuatan Pikiran Bawah Sadar. (Peace Of Mind)

Membangkitkan Kekuatan Pikiran Bawah Sadar. (Peace Of Mind) Review Buku Peace of Mind 1 Membangkitkan Kekuatan Pikiran Bawah Sadar (Peace Of Mind) Otak merupakan organ dalam tubuh manusia yang sangat penting. Otak merupakan anugerah istimewa dari sang pemberi hidup

Lebih terperinci

Materi Kewirausahaan dan Prakarya Kelas X SMA Semester 1

Materi Kewirausahaan dan Prakarya Kelas X SMA Semester 1 Materi Kewirausahaan dan Prakarya Kelas X SMA Semester 1 1. Dasar dasar kewirausahaan bidang kerajianan tekstil a. Perbedaan konsep kewirausahaan dengan wirausahawan Kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa,

Lebih terperinci

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN 1. Motivasi Menjadi Wirausaha Sukses. 05Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Edy Gunawan, S.E., M.M. Program Studi Manajemen

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN 1. Motivasi Menjadi Wirausaha Sukses. 05Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Edy Gunawan, S.E., M.M. Program Studi Manajemen Modul ke: 05Fakultas Ekonomi dan Bisnis KEWIRAUSAHAAN 1 Motivasi Menjadi Wirausaha Sukses Edy Gunawan, S.E., M.M. Program Studi Manajemen Bagian Isi 1. Mengalahkan mitos 2. Mengubah pola pikir 3. Motivasi

Lebih terperinci

Bab 1 Kewirausahaan. 1. Kewirausahaan dalam Perspektif Sejarah

Bab 1 Kewirausahaan. 1. Kewirausahaan dalam Perspektif Sejarah K e w i r a u s a h a a n 1 Bab 1 Kewirausahaan Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menguasai terkait latar belakang kewirausahaan dan perkembangannya. K emakmuran dari suatu negara bisa dinilai dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Percaya diri adalah sikap yang timbul dari keinginan mewujudkan diri bertindak dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Percaya diri adalah sikap yang timbul dari keinginan mewujudkan diri bertindak dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PERCAYA DIRI 1. Pengertian percaya diri Percaya diri adalah sikap yang timbul dari keinginan mewujudkan diri bertindak dan berhasil. Dari segi perkembangan, rasa percaya diri

Lebih terperinci

MOTIVASI DALAM BELAJAR. Saifuddin Azwar

MOTIVASI DALAM BELAJAR. Saifuddin Azwar MOTIVASI DALAM BELAJAR Saifuddin Azwar Dalam dunia pendidikan, masalah motivasi selalu menjadi hal yang menarik perhatian. Hal ini dikarenakan motivasi dipandang sebagai salah satu faktor yang sangat dominan

Lebih terperinci

... Achievement Motivation Training dalam Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Bagi Organisasi atau Perusahaan. Abstrak:

... Achievement Motivation Training dalam Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Bagi Organisasi atau Perusahaan. Abstrak: Achievement Motivation Training dalam Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Bagi Organisasi atau Perusahaan Abstrak: Keadaan realita tidak bisa dipungkiri dan sudah menjadi suatu bukti, bahwa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah,

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah, 1 I. PENDAHULUAN Bagian ini akan membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan ruang lingkup penelitian. A. Latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebaliknya, masyarakat yang sejahtera memberi peluang besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. Sebaliknya, masyarakat yang sejahtera memberi peluang besar bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan mempunyai fungsi ganda yaitu untuk pengembangan individu secara optimal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kedua fungsi ini saling menunjang dan

Lebih terperinci

Tujuan Menentukan Arah

Tujuan Menentukan Arah Bagaimana kita bisa berharap sampai, bila kita tak tahu kemana kita pergi. Bremer (1995) Rahasia sukses terletak pada ketetapan dalam tujuan. Benyamin Disraeli Tujuan Menentukan Arah 09/11/2015 2 hal penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan sistem dan kegiatan manusia yang bekerja sama.

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan sistem dan kegiatan manusia yang bekerja sama. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Organisasi merupakan sistem dan kegiatan manusia yang bekerja sama. Sejalan dengan itu, organisasi dikatakan sebagai suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang

Lebih terperinci

Tips Menghadapi Wawancara 5 artikel/tulisan Saran-Saran Menghadapi Wawancara

Tips Menghadapi Wawancara 5 artikel/tulisan Saran-Saran Menghadapi Wawancara Tips Menghadapi Wawancara Di bawah ini diberikan 5 artikel/tulisan yang terkait dengan tips & trick menghadapi wawancara kerja (artikel ini kami edit agar relatif mudah difahami). Semoga 5 artikel ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keinginan individu bersumber pada kebutuhan masing-masing individu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keinginan individu bersumber pada kebutuhan masing-masing individu. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keinginan individu bersumber pada kebutuhan masing-masing individu. Masing-masing individu meletakkan titik berat yang berlainan mengenai kebutuhan dan keinginannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada jaman sekarang ini, banyak perusahaan berlomba-lomba mencari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada jaman sekarang ini, banyak perusahaan berlomba-lomba mencari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada jaman sekarang ini, banyak perusahaan berlomba-lomba mencari karyawan yang berkualitas untuk mencapai tujuan perusahaan. Di dalam sebuah perusahaan motivasi merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mau dan mampu mewujudkan kehendak/ keinginan dirinya yang terlihat

BAB II LANDASAN TEORI. mau dan mampu mewujudkan kehendak/ keinginan dirinya yang terlihat BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Tentang Kemandirian 2.1.1 Pengertian Kemandirian Pengertian mandiri berarti mampu bertindak sesuai keadaan tanpa meminta atau tergantung pada orang lain. Mandiri adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORITIK. Katolik Soegidjapranata Semarang dengan judul Perbedaan motivasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORITIK. Katolik Soegidjapranata Semarang dengan judul Perbedaan motivasi 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORITIK A. Tinjauan Pustaka Berdasarkan penelusuran yang peneliti lakukan terhadap hasil kajian penelitian yang ada sebelumnya, ditemukan beberapa hasil peneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pada bab satu dibahas mengenai latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. maka ia akan berusaha untuk mengetahui lebih banyak tentang kesenian. Begitu juga terhadap mata pelajaran PKn.

BAB II KAJIAN TEORI. maka ia akan berusaha untuk mengetahui lebih banyak tentang kesenian. Begitu juga terhadap mata pelajaran PKn. BAB II KAJIAN TEORI A. Hasil Belajar PKn Kondisi belajar mengajar yang efekif adalah adanya minat perhatian siswa dalam belajar mata pelajaran PKn. Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari, BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari, dan lain-lain. Setiap tugas dipelajari secara optimal pada waktu-waktu tertentu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Motivasi Berprestasi 1. Pengertian Motivasi Berprestasi Suatu prestasi atau achievement berkaitan erat dengan harapan (expection). Inilah yang membedakan motivasi berprestasi dengan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Komitmen organisasi 1. Pengertian Komitmen merupakan perilaku seseorang terhadap organisasi atau perusahaan dimana individu tersebut bisa bersikap tegas dan berpegang teguh pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. motivasi dan prestasi yang membentuk suatu kesatuan makna dan. berprestasi adalah usaha seseorang dalam menguasai tugasnya,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. motivasi dan prestasi yang membentuk suatu kesatuan makna dan. berprestasi adalah usaha seseorang dalam menguasai tugasnya, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motivasi Berprestasi Istilah motivasi berprestasi merupakan perpaduan dari dua istilah motivasi dan prestasi yang membentuk suatu kesatuan makna dan intepretasi. Menurut Murray

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN Oleh : RETNO DJOHAR JULIANI DOSEN ADMINISTRASI NIAGA UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN Oleh : RETNO DJOHAR JULIANI DOSEN ADMINISTRASI NIAGA UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN Oleh : RETNO DJOHAR JULIANI DOSEN ADMINISTRASI NIAGA UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG ABSTRAK Kompensasi yang rendah menyebabkan berbagai permasalahan dalam

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER MK.KEWIRAUSAHAAN

UJIAN AKHIR SEMESTER MK.KEWIRAUSAHAAN UJIAN AKHIR SEMESTER MK.KEWIRAUSAHAAN A. Pilih salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang pada salah satu huruf a, b, c atau d pada lembar jawaban yang tersedia!. 01. Saat kita merasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai individu, bekerja merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai individu, bekerja merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai individu, bekerja merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Untuk beberapa orang bekerja itu merupakan

Lebih terperinci

Ice breaking Kontrak perkuliahan Pembentukan kelompok Rancangan pembelanjaran Pendahuluan : Etika dan Sikap profesional sarjana pemberian tugas-tugas.

Ice breaking Kontrak perkuliahan Pembentukan kelompok Rancangan pembelanjaran Pendahuluan : Etika dan Sikap profesional sarjana pemberian tugas-tugas. Modul ke: 01Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Ice breaking Kontrak perkuliahan Pembentukan kelompok Rancangan pembelanjaran Pendahuluan : Etika dan Sikap profesional sarjana pemberian tugas-tugas. Yusman, SE.,

Lebih terperinci

Merintis, memulai, dan menggembangkan usaha. Oleh Azmi Hikmah Fajrina

Merintis, memulai, dan menggembangkan usaha. Oleh Azmi Hikmah Fajrina Merintis, memulai, dan menggembangkan usaha Oleh Azmi Hikmah Fajrina Apa rencana anda sesudah lulus kuliah??? Sistem pendidikan di Indonesia mendidik anak didik bermental BURUH Ingin menjadi Pegawai Negeri,

Lebih terperinci

ETIK UMB MENGENAL POTENSI DIRI FEB. Manajemen. Modul ke: Fakultas SYAHLAN A.SUME,SE,MM. Program Studi

ETIK UMB MENGENAL POTENSI DIRI FEB. Manajemen. Modul ke: Fakultas SYAHLAN A.SUME,SE,MM. Program Studi ETIK UMB Modul ke: MENGENAL POTENSI DIRI FEB Fakultas SYAHLAN A.SUME,SE,MM Program Studi Manajemen Passion adalah : Bisa disebut juga panggilan jiwa, atau bisa diartikan hasrat diri dan gairah, orientasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Motivasi Motivasi berasal dari kata Latin movere yang berarti dorongan atau menggerakkan. Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya ditujukan pada sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk pencapaian tujuan. Sumber daya manusia yang dimaksud dalam. perusahaan adalah karyawan atau orang yang bekerja dengan menjual

BAB I PENDAHULUAN. untuk pencapaian tujuan. Sumber daya manusia yang dimaksud dalam. perusahaan adalah karyawan atau orang yang bekerja dengan menjual BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia memiliki posisi sangat strategis dalam perusahaan, artinya unsur manusia memegang peranan penting dalam aktivitas untuk pencapaian tujuan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. BAB II pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. BAB II pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa: 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki banyak tujuan dalam kehidupan, salah satunya adalah untuk menciptakan manusia yang mandiri. Seperti yang tertera dalam Undang undang Republik

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1) kesimpulan, 2) implikasi dan saran hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1) kesimpulan, 2) implikasi dan saran hasil penelitian. BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Pada bagian akhir tesis ini akan diuraikan secara berturut-turut mengenai: 1) kesimpulan, 2) implikasi dan saran hasil penelitian. A. Kesimpulan Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan bersedia mengerahkan segenap kemampuannya untuk. diluar diri seseorang itu turut mempengaruhinya, pemimpin harus memilih

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan bersedia mengerahkan segenap kemampuannya untuk. diluar diri seseorang itu turut mempengaruhinya, pemimpin harus memilih BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Karyawan bersedia mengerahkan segenap kemampuannya untuk melaksanakan pekerjaan jika dengan melaksanakan pekerjaan tersebut karyawan dapat memenuhi kebutuhannya,

Lebih terperinci

INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan

INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan L A M P I R A N 57 INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan Anda diminta untuk memilih 1 (satu) pernyataan dari setiap rumpun yang

Lebih terperinci

PENDIDIKAN ETIK. Tujuan Hidup dan Motivasi Pencapaian Prestasi. Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

PENDIDIKAN ETIK. Tujuan Hidup dan Motivasi Pencapaian Prestasi. Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Modul ke: PENDIDIKAN ETIK Tujuan Hidup dan Motivasi Pencapaian Prestasi Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. Program Studi Manajemen Bagian Isi Pendahuluan Tujuan dan Nilai Langkah-langkah

Lebih terperinci

PELATIH OLAHRAGA DAN KODE ETIKNYA. Fitria Dwi Andriyani, M.Or.

PELATIH OLAHRAGA DAN KODE ETIKNYA. Fitria Dwi Andriyani, M.Or. PELATIH OLAHRAGA DAN KODE ETIKNYA Fitria Dwi Andriyani, M.Or. PELATIH OLAHRAGA Sukses tidaknya kegiatan ekstrakurikuler OR di sekolah dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari segi pelatih, peserta didik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini ( PAUD ) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang sekolah dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan negara di segala bidang. Agar mendapatkan manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan negara di segala bidang. Agar mendapatkan manusia yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia sangat memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas untuk mendukung perkembangan dan pembangunan negara

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB III PENYAJIAN DATA 47 BAB III PENYAJIAN DATA Upaya Pembimbing Dalam Mengatasi Perilaku Menyimpang Pada Anak Asuh Dipanti Asuhan Ar-Rahim Kota Pekanbaru. Sesuai dengan judul skripsi yang diajukan dalam Bab ini, penulis akan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEBUTUHAN BERAKTUALISASI DIRI DAN KONFLIK PERAN DENGAN CITRA DIRI. Skripsi

HUBUNGAN ANTARA KEBUTUHAN BERAKTUALISASI DIRI DAN KONFLIK PERAN DENGAN CITRA DIRI. Skripsi HUBUNGAN ANTARA KEBUTUHAN BERAKTUALISASI DIRI DAN KONFLIK PERAN DENGAN CITRA DIRI Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat S-1 Diajukan oleh : Rachmat Al Fajar F 100 950 017 /

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebelumnya. Data itu disampaikan pengelola liga, PT Deteksi Basket Lintas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebelumnya. Data itu disampaikan pengelola liga, PT Deteksi Basket Lintas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga bola basket akhir-akhir ini menunjukkan peningkatan yang sangat pesat, yaitu dengan banyaknya perkumpulan dan pertandingan serta banyaknya jumlah penonton

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sehubungan dengan pesatnya pembangunan dan didukung dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sehubungan dengan pesatnya pembangunan dan didukung dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sehubungan dengan pesatnya pembangunan dan didukung dengan kemajuan teknologi, Indonesia akan memasuki era globalisasi. Hal ini tentu berpengaruh pada berbagai

Lebih terperinci

ADJOURNING BAB I PENDAHULUAN

ADJOURNING BAB I PENDAHULUAN ADJOURNING BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelompok merupakan kesatuan unit yang terkecil dalam masyarakat. Individu merupakan kesatuan dari kelompok tersebut. Anggota kelompok tersebut merupakan individu-individu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Disiplin Kerja 2.1.1 Pengertian Disiplin Menurut Sastrohadiwiryo (2005:291) Disiplin Kerja adalah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dilepaskan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dilepaskan dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dilepaskan dalam kehidupan modern. Hal ini ditunjukkan dengan adanya minat untuk memandang olahraga dari berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa depannya

Lebih terperinci

BAB III ETOS KERJA ORANG JEPANG. Tidak ada memungkiri bahwa kerja keras merupakan kata kunci untuk

BAB III ETOS KERJA ORANG JEPANG. Tidak ada memungkiri bahwa kerja keras merupakan kata kunci untuk BAB III ETOS KERJA ORANG JEPANG 3.1 Prinsip orang Jepang Tidak ada memungkiri bahwa kerja keras merupakan kata kunci untuk meraih kesuksesan. Sebaliknya, malas kerja merupakan biang keladi utama seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya perkembangan dunia yang semakin maju dan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya perkembangan dunia yang semakin maju dan persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dengan adanya perkembangan dunia yang semakin maju dan persaingan yang terjadi semakin ketat, individu dituntut untuk memiliki tingkat pendidikan yang memadai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana tujuan Pendidikan Nasional dalam Undang-Undang No.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana tujuan Pendidikan Nasional dalam Undang-Undang No. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pentingnya lulusan pendidikan jenjang menengah atas memiliki posisi yang cukup tinggi. Mutu lulusan yang dimaksud adalah kualitas hasil belajar siswa baik menyangkut

Lebih terperinci

ETIK UMB MENGENAL POTENSI DIRI, KARIR DAN PASSION MENGENALI POTENSI DIRI

ETIK UMB MENGENAL POTENSI DIRI, KARIR DAN PASSION MENGENALI POTENSI DIRI Modul ke: ETIK UMB MENGENAL POTENSI DIRI, KARIR DAN PASSION MENGENALI POTENSI DIRI Fakultas Desain dan Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Rizky Dwi Pradana, M.Si A. Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Persoalan yang muncul di

BAB I PENDAHULUAN. tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Persoalan yang muncul di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persoalan budaya dan karakter bangsa kini menjadi sorotan tajam masyarakat. Sorotan itu mengenai berbagai aspek kehidupan, tertuang dalam berbagai tulisan di media cetak,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Tindakan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Tindakan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Tindakan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa 2.1.1. Pengertian Prokrastinasi Para ahli mempunyai pandangan yang berbeda mengenai prokrastinasi. Istilah prokrastinasi berasal dari bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan tanpa manusia, organisasi tidak akan berfungsi. Sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. dan tanpa manusia, organisasi tidak akan berfungsi. Sumber daya manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberhasilan organisasi sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang ada pada organisasi tersebut. Sumber daya manusia merupakan motor penggerak, dan tanpa manusia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi adalah salah satu lembaga pendidikan, idealnya harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi adalah salah satu lembaga pendidikan, idealnya harus mampu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perguruan tinggi adalah salah satu lembaga pendidikan, idealnya harus mampu memberikan pengetahuan dasar dan sejumlah keterampilan khusus serta pelatihan yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan I. PENDAHULUAN Bagian ini akan membahas latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan ruang lingkup penelitian. A. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Disiplin BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari aktivitas atau kegiatan, kadang kegiatan itu kita lakukan dengan tepat waktu tapi kadang

Lebih terperinci

Modul TEKNIK MEMOTIVASI. Oleh. Ir. Marhaenis Budi Santoso, M.Si. Widyaiswara Utama

Modul TEKNIK MEMOTIVASI. Oleh. Ir. Marhaenis Budi Santoso, M.Si. Widyaiswara Utama Modul TEKNIK MEMOTIVASI Oleh Ir. Marhaenis Budi Santoso, M.Si Widyaiswara Utama KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN BINUANG

Lebih terperinci

3 Kunci berani sukses: Berani menentukan target. Berani mulai melangkah. Berani mewujudkannya sampai sukses. Sukses luar biasa!

3 Kunci berani sukses: Berani menentukan target. Berani mulai melangkah. Berani mewujudkannya sampai sukses. Sukses luar biasa! 3 Kunci berani sukses: Berani menentukan target. Berani mulai melangkah. Berani mewujudkannya sampai sukses. Sukses luar biasa! Sadari potensi diri. Jangan tergoda pada keuntungan instan. Maksimalkan apa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penulis mengangkat teori Atribusi dari Kelley dan teori motivasi berprestasi dari David McClelland sebagai grand theory. Penemuan fakta lapangan akan didukungan pula dengan data

Lebih terperinci