BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Kampuz Jalanan. Kampuz Jalanan merupakan suatu kelompok sosial yang berantusias terhadap

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Kampuz Jalanan. Kampuz Jalanan merupakan suatu kelompok sosial yang berantusias terhadap"

Transkripsi

1 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kampuz Jalanan Kampuz Jalanan merupakan suatu kelompok sosial yang berantusias terhadap pendidikan. Antusias terhadap pendidikan ini di wujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan baik itu support kepada pendidikan formal ataupun belajar bersama dalam Kampuz Jalanan. Merujuk mengenai bagaiamana kampus jalanan sendiri, kampus jalanan berdiri awal tahun Berdirinya Kampus Jalanan berasal dari sebuah klub motor di jogja bernama The Topaners yang mereka memang bisa disebut fans dari cerita Ali Topan Anak Jalanan.Klub motor The Topaners saat itu mengadakan touring pulau Jawa.Ketika mereka tiba dijakarta, bertemu seorang penulis novel Ali Topan yaitu bapak Teguh Esha menjadi tujuan mereka. Saat itu mereka menemui beliau di Warung Apresiasi Jakarta, dan ketika itulah mereka dapat sharing panjang lebar mengenai kehidupan bapak Teguh Esha, novel Ali Topan ataupun berbagai wawasan. Dari pembicaraan tersebut seorang anggota klub motor The Topaners bernama Eko Prasetyo sangatlah terinspirasi oleh bapak Teguh Esha. Beberapa obrolan yang bisa diakui dia sebagai wejangan buatnya yaitu mengenai kaum Jalanan serta pendidikan. Dimana wejangan tersebut mengarah pada tujuan membuat anak jalanan agar dapat berdiri dengan kondisinya yang susah untuk bersekolah dan membawa dampak kurangnya wawasan atau ilmu dalam diri mereka yang berimbas bagaimana tingkah laku anak jalanan kurang terarah. Dengan keprihatinan itu bapak Teguh Esa hanya dapat membuat website Universitas Jalanan.com dan menulis novel agar menjadi kepedulian bagi 33

2 masyarakat ataupun pemerintah serta menjadi sebuah pendidikan bagi seluruh kalangan. Eko Prasetyo mendengar pembicaraan itu tergugah untuk semangat mendirikan ruang bagi teman-teman jalanannya agar dapat menimba ilmu. Ruang pembelajaran tersebut ia dirikan sepulang dari touring dengan nama Kampuz Jalanan. Kampuz Jalanan ia dirikan dirumahnya yaitu Jl. Bantul Km5, kweni RT 6 Panggung harjo Jogjakarta. Berjalannya waktu, Kampus jalanan yang terus membawa image pendidikan Tutwuri Handayani serta spirit Universitas Jalanan.com, ditahun 2013 mereka membuat semboyan Yogo Angonggo Yogi yang berarti cah nom seng nuwani dalam bahasa jawa atau anak muda yang berpikir dewasa. Berikut adalah logo dari Kampuz Jalanan. Gambar 4.1 Logo Kampuz Jalanan Dari hasil wawancara yang di lakukan, logo Kampuz Jalanan mempunyai makna sebagai berikut. Dalam logo Kampuz Jalanan terdapat gambar blecong, dalam dunia pewayangan blencong ini selalu di taruh di atas kepala seorang dalang yang berguna sebagai penerang, begitu pula dalam gambar pada logo Kampuz Jalanan tersebut. Gambar buku disitu adalah sumber ilmu pengetahuan yang kita dapat dan kita bagikan. (wawancara kepada Eko Prasetyo) 34

3 4.1.1 Struktur Organisasi Dalam struktur organisasi Kampuz Jalanan tidak ada struktur formal dimana dalam kelompok KAmpuz Jalanan hanya ada satu orang sebgai penanggung jawab atau yang sering mereka sebut dengan kepala sekolah yaitu Eko Prsetyo. Dimana Eko Prasetyo yang menjabat sebagai kepala sekolah mempunyai tanggung jawab mengatur kegiatan Kampuz jalanan dari kegiatan workshop untuk anak-anak, anggota dewasa, sedekah ke berbagai sekolah serta mengisi kegiatan dalam berbagai event. Dalam berbagai kegiatan itu Eko Prasetyo mengatur dari waktu, penerima saran untuk mengisis kegiatan sampai mencarikan pengisi atau orang yang mau mengisi kegiatan dalam Kampuz Jalanan. Sedangkan untuk anggota kelompok Kampuz Jalanan yang lain mempunyai peran dan tanggung jawab sebagai pengisi materi sekaligus pendengar materi dalam kegiatan. Dalam Kampus Jalanan memang diwajibkan untuk semua anggota untuk bisa memberikan materi karena dalam Kampuz Jalanan guru itu bisa dianggap murid dan begitu juga sebaliknya murid bisa dianggap sebagai guru. Jadi, semua anggota Kampuz Jalanan berhak dan wajib menjadi pengisi materi. Kepala Sekolah Guru Guru Guru Bagan 4.1 Strutur Organisasi Kampuz Jalanan Berdasar dari penjelasan diatas yang saya peroleh dari hasil wawancara dengan Eko Prasetyo maka, terbentuklah bagan diatas yang menjelaskan fungsi dan peran dari setiap anggota kelompok Kampuz Jalanan. Meskipun tidak ada struktur 35

4 organisasi formal akan tetapi penulis melihat adanya keteraturan dan keseragaman dari semua pihak yang ada di dalam kelompok Kampuz Jalanan. Hal itu tidak lepas karena adanya proses bertukar pikiran dari masing anggota. Dalam proses ini yang menarik dan menjadi kunci adanya kesetaraan baik antara kepala sekolah maupun guru, kebebasan mengutarakan pendapat dalam membuat perencanaan program serta proses komunikasi yang dijalankan adalah komunikasi dua arah sehingga pembuatan perencanaan program kegiatan dari kelompok Kampuz Jalanan benarbenar terencana dengan baik. 4.2 Kegiatan Kampuz Jalanan kegiatan yang dilakukan dan dijalankan oleh kelompok Kampuz Jalanan adalah faham kepedulian kelompok tersebut terhadap lingkungan sosial yang kaitannya kearah pendidikan. Hal tersebut dapat penulis lihat dari macam-macam kegiatan yang selama ini dilakukan oleh kelompok Kampuz Jalanan. Dalam setiap kegiatan yang dilakukan semuanya memiliki nilai materi dimana itu untuk pemenuhan pelaksanaan kegiatan. Akan tetapi yang menarik yang penulis lihat adalah ketersediaan kebutuhan dalam menjalankan kegiatan didapatkan kelompok Kampuz Jalanan melalui donasi dari pihak luar baik berupa buku, uang, maupun ilmu dimana itu diperoleh secara suka rela dari pihak pemberi donasi. Pihak luar pemberi donasi ini merupakan orang-orang yang tahu tentang Kampuz Jalanan, siapapun itu. Selain donasi oleh orang-orang yang tahu mengenai Kampuz Jalanan, Kampus Jalanan juga mencari donasi ke sekolah-sekolah yang siswanya lebih mampu, akan tetapi tidaklah serta merta Kampuz Jalanan meminta donasi, Kampuz Jalanan memberikan workshop, seperti membuat film, menulis, belajar desain, dan siapaun yang ikut dalam workshop tersebut dapat menukar tiket dengan 36

5 buku ataupun materiil seikhlasnya. Berikut adalah kegiatan yang dilakukan oleh kelompok Kampuz Jalanan Sedekah Kreatif Edukatif Kegiatan Sedekah Kreatif Edukatif merupakan kegiatan kelompok Kampuz Jalanan dengan menemukan sekolah yang kurang mampu baik dalam kondisi bangunan, pengajar serta materi berupa buku dan alat-alat peraga sekolah,ketika mereka sudah menemukan sekolah tersebut pihak Kampuz Jalanan memberikan bantuan terhadap sekolah tersebut. Bantuannyapun bukanlah dalam bentuk materi uang, akan tetapi apa yang menjadi kekurangan sekolah tersebut. Dalam semua kegiatan Sedekah Kreatif yang telah dilakukan, Kampuz Jalanan telah memberikan bantuan baik itu merehap sekolahan dari membeli cat serta mengecat langsung sekolahan, memberikan workshop (film, kerajian, menggambar, menulis), memberi bantuan buku untuk melengkapi perpustakaan. Kegiatan Sedekah Kreatif Edukatif ini dilakukan secara kontinuitas oleh Kampus Jalanan. Sedekah Kreatif Edukatif itu kegiatan Kampuz Jalanan ke sekolah-sekolah yang perlu dibantu, biasanya di daerah pelosok. Sedekah Kreatif Edukatif sudah dilakukan oleh Kampus Jalanan dibeberapa sekolah pelosok daerah Jogjakarta. SKE Tahun Tempat Kegiatan # TK Banjar Rejo Dongeng anak, lomba III, Tanjung Sari mewarnai,games, pembagian Gunung Kidul paket buku dan mainan edukatif, pengecatan alat main 37

6 luar ruangan. # KBTK Fajar Memberikan meja dam kursi Imani Kidul Gunung 10 unit, paket alat belajar untuk siswa, paket alat belajar sekolahan. # SD/Madrasah Ibtidayah Lomba mengambar, lomba mewarnai, workshop film Tarukan Gunung Kidul sederhana, perpustakaan, tembok. pembuatan mengecat # SD MI Tarukan, Meneruskan SKE #3 Paliyan Gunung Kidul. # Gading Sari yogyakarta Masuk dalam rangkaian event de Kampoeng, workshop film,lomba film, tiketing buku. # SD/Madrasah Meneruskan SKE #3 Ibtidayah Tarukan Gunung Kidul # TK Fajar Imani, Lomba mewarnai, mengecat Kali Kulon bawang Progo, tembok dan mainan luar ruamgam, games, lomba Yogyakarta menggambar. # Perpustakaan latiahan pembuatan film dan 38

7 Yogyakarta. # TK Banjarejo 3, pemutaran film. Mengecat tembok, sedekah Gunung Kidul, kursi dan meja, lomba Yogyakarta. menggambar dan mewarnai, nonton film, games. # TK Fajar Imani, Meneruskan SKE #7 Kli bawang, Kulon Progo. # TK ABA Tlogo Watu, Kemalang Klaten Sedekah kursi dan meja, mengcat ruangan dan alat main luar kelas, games dan lomba mewarnai serta menggambar. # Tanubayan, Trirenggo, Bantul Penyembelihan kurban, alam rangka syukuran PH Moviesta, kegiatan games dan nonton film bersama. # Kweni, Sewon, Dalam rangkaian acara Bantul d Kampoeng, worshop film<menggambar, mewarnai dam games # SD/MI Tarukan, PelatihanJurnalistik dan Paliyan, Gunung Kidul. penambahan koleksi buku perustakaan. Tabel 4.1 Kegiatan Sedekah Kreatif Edukatif 39

8 Sampai saat inipun ada juga sekolah dasar yang menjadi pantauan oleh Kampuz Jalanan yaitu SD Trukan Paliyan. Sering kali Kampuz Jalanan diundang untuk mengisi kegiatan pembelajaran di sekolah tersebut, baik itu kegiatan jam belajar ataupun class metting. Dari kegiatan Sedekah Kreatif Edukatif (SKE), Kampuz Jalanan memberikan berbagai kegiatan yang sangat mendidik, baik itu skil ataupun penanaman moral. Kegiatan membuat film di sekolah-sekolah biasanya melatih siswa siswi untuk bisa bercerita kehidupan mereka sehari-hari dan menggambarkannya dalm sebuah karya film. Dalam workshop film yang dilakukan Kampuz Jalanan melalui kegiatan Sedekah Kreatif Edukatif ini, mengajarrkan siswa siswi mengenai proses pembuatan film, ide film diangkat dari dari pemilihan cerita yang ditulis siswa siswi mengenai kehidupan sehari-hari mereka. workshop film biasanya itu kita melatih anak-anak tentang bagaimana membuat film. Mereka membuat cerita sendiri dan nanti kita pilih cerita mana yang menarik dan kami proses menjadi sebuah film karya mereka sendiri (wawancara pada Alex, anggota Kampuz Jalanan) Dalam kegiatan menggambar merupakan cara Kampuz Jalanan menanamkan sedikit pemahaman menganai nasionalisme. Dari berbagai kegiatan yang telah dilakukan, untuk lomba-lomba menggambar Kampuz Jalanan memberikan tema mengenai Pancasila dan Indonesia. Dari dua tema itu,kampuz Jalanan dapat menanamkan moral Pancasila serta wawasan menganai Indonesia. Dari proses lomba menggambar ini tentunya Kampuz Jalanan memberikan pengertian terlebih dahulu mengenai Pancasila agar siswa siswi bisa beride akan menggambar seperti apa. Penjelasan mengenai Pancsila, Kampuz Jalanan mempunyai alat peraga 40

9 berupa Rubik, disitu siswa siswi disuruh bermain rubik yang setiap sisinya menggambarkan sila-sila dari pancasila. Dalam menerangkan mengenai Indonesia, Kampuz Jalanan menerangkan cukup simple, dari mulai pahlawan, perang, pemandangan, bendera, sekiranya semacam itu. simple dari kegiatan menggambar, awalnya kita menerangkan kepada mereka, cara menerangkan kita pun nggak yang ribet-ribet pancasila itu adalah blab la blab la bueh. Tapi kita cukup membawa lata peraga rubik ini. Kita suruh aja mereka bermain dengan rubik itu. Setelah itu kita ajak mereka ke kegiatan selanjutnya yaitu menggambar dengan tema Pancasila, bereskan. Mereka itu anak-anak e, susah kalo di jelasin panjang lebar, malah kita yang stress ntar (wawancaradengan Eko Prasetyo) Selain dua kegiatan di atas, dalam Sedekah Kretif Edukatif, Kampus Jalanan memberikan kegiatan games. Kegiatan games ini, Kampuz Jalanan memberikan permainan simple yaitu Tanya jawab, akan tetapi Tanya jawab tersebut di mulai dari permainan seperti domikado, berhitung urutan. senang dan merasa seru ketika anak-anak itu kami ajak bermain domikado, trus kita suruh berhitung satu sampai sepuluh nanti yang mendapatkan nomer yang sama terus berkelompok, kita suruh mereka untuk bernyanyi lagu nasionalis, hafalana sila pancasila dan nanti yang berhasil kita kasih hadiah (wawancara keada rudi anggota Kampuz Jalanan) Kegiatan Bascamp Kampuz Jalanan Bascamp Kampuz Jalanan di Jl. Bantul Km5, kweni RT 6 Panggung harjo Jogjakarta menjadi tempat berkegiatan anak-anak kampung setempat pada sore hari 41

10 dari jam kegiatan tersebut diantaranya dari mengerjakan PR, berkerajian, membaca, dan biasanya dalam satu minggu sekali kepala sekolah Kampuz Jalanan mengadakan workshop kepada anak-anak yang berkumpul di bascamp Kampuz Jalanan. Kalo di bascamp sini tiap hari ada kegiatan,lihat aja itu anak-anak ada yang mengerjakan PR, membaca, main-main. Mereka disini sampek jam enam, menjelang maghrib mereka pulang. (Wawancara dengan Eko Prasetyo) ya begini kegiatan di Kampuz Jalanan, mereka mengerjakan PR,mengaji, bermain, baca-baca, dan kadang di hari minggu kami mengajak mereka uuntuk berkegiatan bersama seperti memasak. Dan di kampuz jalanan berbagi ilmu itu menjadi kewajiban ya, jadi banyak deh kegiatan-kegiatan disini mulai dari pelatihan film photo, menggambar, mewarnai banyak deh (wawncara kepada Mutohiroh) Workshop tersebut meliputi memasak, membuat film, menggambar, menulis, music, memasak dan selain workshop juga mendengarkan dongeng. Dalam beberapa workshop seperti pembuatan film, menulis dan music biasanya diikuti oleh anggota Kampuz Jalanan yang bias dikatakan dewasa. Kegiatan Pengisi Materi Memasak Mutohiroh Membuat kue donat Mutohiroh Membuat kue cubit Workshop film Team (U) crew Membuat film mengenai kehidupandengan judul de Kampeng 42

11 Alex dan Didit Membuat film daerah dengan judul Madang dan tesi Didit dan Iwek Membuat film mengenai kesopanan anak motor terhadap orang tua dengan judul lupa ingat Didit dan Rudi Membuat film mengenai garuda Pancasila dengan mengemas super hero yang berwujud garuda. Film tersebut berjudul GARDALA Music Komunitas Tombo ati Bermain musikkeroncong lagu daerah Menulis Komunitas motor Menulis cerita dalam bahasa medan JHC medan Stiekes AL MATA Hidup sehat Menggambar Iwan Indonesiaku Mendengar Kak Tony Kancil dan kura-kura. Menceritakan dongeng mengenai kesombongan kancil Kak Tony Emberikan mengenai berbagi yang di ilustrasikan dengan teko yang suka berbagi dan teko yang pelit. Mengerjakan PR Mutohiroh dan Eko Merupakan kegiatan setiap hari di dan membaca Prastyo sore hari. Mengaji Mutohiroh Kegiatan hari minggu jika tidak ada workshop. Akan tetapi disini juga diajarkan bagaimana anak-anak bias 43

12 mengerti kesopanan dan moral yang dikemukakan ilmu agama. Tabel 4.2 Kegiatan di Bascamp Kampuz Jalanan Kegiatan Kampuz Jalanan dalam Event Motor Dengan anggota kelompok Kampuz Jalanan yang dari berbagai komunitas motor yang berbeda, biasanya Kampuz Jalanan di ajak untuk mengemas event komunitas motor. Event motor yang pernah mengajak kerja sama dengan Kampuz Jalanan adalah komunitas motor Jogja Honda Classic, The Topaners, dan CB Indonesia. Tiga komunitas motor tersebut pernah meminta Kampuz Jalanan untuk ikut andil dalam mengisi acara mereka. banyak ya kalo kegiatan Kampuz Jalanan di event-event motor, beberapa kali kita melkukan ticketing buku dalam acara motor. Pernah waktu itu kita bekerja sama dengan Jogja Honda Clsassic bikin acara di klaten. Itu kami bikin beda, jadi disitu kami mencoba untuk membuat acara anak motor tapi kegiatannya berbeda daro biasanya, ada apresiasi music tradisional jadi kita bermain music tradisonal terus drama jawa, pengene sih ketoprak alsine tapi rak sido, disit juga kami membuat ilustrasi tentang tandu soedirman biar mereka tahu mengenai pahlawan soedirman (wawancara dengan eko prasetyo) Di tahun 2011 komunitas motor The Topaners bekerja sama dengan Kampuz Jalanan dengan mengadakan event di Jakarta. Dalam event tersebut Kampuz Jalanan meminta untuk ada ticketing buku bagi para pengunjung ataupun peserta event tersebut. Begitu pula dengan acara komunitas The Topaners, Kampuz Jalanan juga meminta untuk diberikan tiketting Buku bagi para peserta event. 44

13 Event Jogja Honda Classic,Kampuz Jalanan memberikan ide mengemas acara yang berbeda dari biasanya. Ketika itu komunitas motor Jogja Honda Classic mempercayakan seluruh acara pada Kampuz Jalanan. Begitu leluasa Kampus Jalanan dalam memberikan kegiatan-kegiatan yang bersifat edukatif di event tersebut. Beberapa kegiatan yang dimasukankampuz Jalanan dalam event tersebut diantaranya Apresiasi Musik Tradisional, Drama Jawa, Ilustrasi Sejarah Tandu Soedirman, dan Tiketing buku. Dalam Apresiasi Musik Tradisional dibawakan music gamelan dan lagulagunyapun lagu daerah jawa yang tentunya menggunakan bahasa Jawa. Begitu juga dengan Drama Jawa, disitu juga memberikan pesan mengenai bagaiamana seorang pemuda yang dapat menghargai budaya jawa. Kampuz Jalanan yang merupakan kelompok dengan latar belakang komunitas motor begitu berani mengamas acara motor dengan tampilan berbeda dari acara motor pada umumnya. Dalan event motor Honda Jogja Classic Kampus jalanan berani memberiak nilai-nilai yang bias dikatakan edukatif, apalagi dengan adanya ilustrasi tandu jendral soedirman, dimana disitu seluruh peserta disuruh mengumpulkan kayukayu dan merakitnya menjadi bentuk tandu yang besar hingga tingginya mencapai dua meter. Pada acara malam harinya suasana dibuat seperti perang dan tidak lama terdapat suara sound yang bersuaara seperti pesawat perang jaman dahulu. Seseorang yang telah diberi tanda melemparkan api ke tandu besar tersebut dan diikuti suara bom. Disitulah mereka mengilustrasikan tandu soedirman dimana peringatan mengenai jendral Soedirman ala anak motor. Mantep, disitu semua rame, baru kali ini di Indonesia ada acara anak motor yang kaya gitu, ada ticketing buku, ada Apresiasi music jawa, ada drama jawa, 45

14 ada juga kita bikin ilustrasi tandu jendral Soedirman (bobi anggota Kampuz Jalanan) 4.3 Analisis Pesan Dalam Kegiatan Kampuz Jalanan Kemajuan era tekhnologi saat ini mempermudah manusia dalam menjalankan proses interaksi komunikasi didalam kehidupan sehari hari, dalam proses komunikasi tersebut manusia juga bisa melakukan banyak inovasi dan kreasi terhadap bagaimana cara penyampaian dan pengemasan sebuah informasi itu di kelola sehingga pesan yang ingin disampaikan oleh komunikator dapat sampai sesuai dengan apa yang memang diinginkan. Hal tersebut tentunya tidak lepas dari bagaimana menggunakan media sebagai sarana penunjang dan juga tepat didalam mengelola pesan dalam proses komunikasi. Dalam ranah ilmu komunikasi ada banyak cara serta strategi yang bisa digunakan untuk menyampaikan sebuah informasi dan pesan yang dimaksudkan bisa sesuai dengan apa yang diharapkan namun memiliki daya tarik terhadap komunikan serta makna dan tujuan yang ingin disampaikan bisa memiliki kesamaan makna, teori perancangan pesan adalah salah satu strategi yang bisa digunakan untuk mengemas sebuah pesan yang ingin disampaikan dengan tidak mengurangi nilai tujuan dari pesan itu sendiri. Charles Berger menjelaskan merancang pesan dalam suatu teori rencana. Dengan komunikasi begitu penting untuk mencapai tujuan, maka perencanaan pesan menjadi hal yang sangat vital dalam mencapi tujuan tersebut. Ketika suatu perancangan pesan adalah hal yang vital, dalam Kampuz Jalanan juga mengakui akan hal tersebut, seperti yang diungkapkan oleh Eko Prasetyo selaku Kepala Sekolah Kampuz Jalanan ketika diwawancarai : 46

15 cara mengajar untuk murid atau anak-anak biar paham itu gampang-gampang susah, karena kita perlu tu menyelami dunia anak-anak, biar kita bisa bikin suatu metode yang asik dan apa yang kita sampaikan itu mereka paham dan selama ini Kapuz Jalanan menggunakan cara yang simple-simple aja sih, kalo ribetribetjuga malah mereka ndak paham ya Strategi perancangan pesan tersebut seperti apa yang disampaikan Charles Berger (Morisan 2006: ) dalam teori psikologi pesan nantinya akan memunculkan kekuatan dari pesan itu sendiri dilihat dari aspek linguistic atau non verbal. Dari apa yang dilakukan oleh kelompok kampuz jalanan pada kegiatan ini penulis mencoba mendalami dan menganalisa pesan yang disampaikan dari masing-masing kegiatan melihat dari bagaimana pesan itu dirancang dan apa tujuan dari pesan tersebut. A. Kegiatan Sedekah Kreatif Edukatif SKE Tahun Tempat Kegiatan # TK Banjar Rejo Dongeng anak, lomba III, Tanjung Sari mewarnai,games, pembagian Gunung Kidul paket buku dan mainan edukatif, pengecatan alat main luar ruangan. Perancangan pesan : dalam kegiatan ini terlihat bahwa bagaimana pendekatan yang dilakukan oleh kelompok kampuz jalanan adalah perancangan pesan yang 47

16 yang di kemas melalui sebuah kegiatan yang mengarah pada kegiatan ringan dan menyenangkan, yang menjadi sasaran kelompok kampuz jalanan ini adalah anak-anak di rentan usia 5-6tahun sehingga dari dengan pendekatan yang ringan dan menyenangkan diharapkan para murid tidak cepat merasa bosan serta tidak bermain sendiri. Kekuatan : dari kegiatan ini penulis melihat bahwa kekuatan yang muncul dari pesan ini adalah kekuatan secara linguistic dan juga non verbal, hal tersebut dilihat dari metode yang dilakukan oleh kelompok kampuz jalanan, kekuatan secara linguistic muncul dilihat dari kegiatan mendongeng yang dilakukan, sedangkan kekuatan non verbal muncul dari kegiatan lomba mewarnai, kemudian sesi games yang dilakukan diantara kegiatan pembagian buku Tujuan : Edukasi, menanamkan nilai moral # KBTK Fajar Memberikan meja dam kursi Imani Kidul Gunung 10 unit, paket alat belajar untuk siswa, paket alat belajar sekolahan. Perancangan pesan : dalam kegiatan ini penulis melihat bahwa apa yang dilakukan oleh kelompok kampuz jalanan lebih kepada arah kepedulian yang mendominasi sehingga arti pesan yang ingin disampaikan bisa mengarah pada psikologis para murid dan emosi kebahagiaan. Kekuatan : melihat dari apa yang dilakukan, pada kegiatan ini kekuatan secara non verballebih dominan karena dalam kegiatan ini instrument dalam kegiatan adalah benda fisik. 48

17 Tujuan : Sosial Edukasi # SD/Madrasah Ibtidayah Lomba mengambar, lomba mewarnai, workshop film Tarukan Gunung Kidul sederhana, perpustakaan, tembok. pembuatan mengecat Perancangan Pesan : dominasi pada kegiatan kreatif yang diberikan oleh kelompok kampuz jalanan kepada murid sd/madrasah dengan perancangan seperti ini tentu diharapkan anak-anak terangsang untuk tertarik dan tidak cepat bosan dalam mengikuti kegiatan tersebut Kekuatan : kegiatan ini lebih mengarah dan memiliki kekuatan dalam hal non verbal, dapat dilihat dari apa yang diakukan serta kecenderungan pada sebuah kegiatan kreatif. Tujuan : edukasi kreatifitas # Gading Sari yogyakarta Masuk dalam rangkaian event de Kampoeng, workshop film,lomba film, tiketing buku. Perancangan pesan : kegiatan ini lebih mengarah kepada bagaimana cara yang dilakukan oleh kelompok kampuz jalanan untuk menunjukan eksistensi mereka kepada public, serta cara yang dilakukan untuk mendapatkan donasi yang berupa buku, sehingga bisa kembali dibagikan untuk sekolah sekolah formal Kekuatan : pada kegiatan ini ada kekuatan secara linguistic dan non verbal yang muncul secara bersamaan dilihat dari program-program dan materi yang 49

18 ada didalam kegiatan kelompok kampuz jalanan Tujuan : Sosial # SD/Madrasah Meneruskan SKE #3 Ibtidayah Tarukan Gunung Kidul Perancangan pesan : pada kegiatan ini penulis mulai melihat bahwa ada dampak dan efektifitas yang muncul dan terjadi dari kegiatan yang dilakukan oleh kelompok kampuz jalan, hal tersebut karena pada kegiatan ini kelompok kampuz jalanan mengulang kembali kegiatan yang pernah dijalankan di sekolah formal yang sama. Kekuatan : non verbal Tujuan : edukasi kreatif # TK Fajar Imani, Lomba mewarnai, mengecat Kali Kulon bawang Progo, tembok dan mainan luar ruamgam, games, lomba Yogyakarta menggambar. Perancangan pesan : kegiatan yang menggunakan pendekatan games Kekuatan : Non verbal Tujuan : Edukasi kreatif # Perpustakaan Yogyakarta. latiahan pembuatan film dan pemutaran film. Dalam kegiatan di peroustakaan daerah jogjakarta ini Kampuz jalanan merancang pesan dengan mengadakan workshop tentang film. 50

19 Tujuan : edukasi # TK Banjarejo 3, Mengecat tembok, sedekah Gunung Kidul, kursi dan meja, lomba Yogyakarta. menggambar dan mewarnai, nonton film, games. Dalam Sedekah Kreatif Edukatif di TK Banjarejo 3, Kampuz Jalanan merancang pesan sedemikian rupa untuk membuat para siswa TK Banjarejo 3 senang dalam beraktivitas belajar, selain itu melangkapi serta merenovasi bagian sekolah yang rusak merupakan suatu perancangan pesan untuk membuat sekolah lebih nyaman. Kekuatan : linguistic dan non verbal Tujuan : edukasi dan sosial # TK Fajar Imani, Meneruskan SKE #7 Kli bawang, Kulon Progo. Dalam kegiatan SKE di TK Fajar Imani, dapat dikatakan Kampuz Jalanan sukses dalam merancang pesan yang menimbulkan bagaimana permintaan TK Fajar Imani kepada Kampuz Jalanan untuk mengisi kegiatan kembali. Kekuatan : linguis dan non verbal Tujuan : edukasi # TK ABA Tlogo Watu, Kemalang Klaten Sedekah kursi dan meja, mengcat ruangan dan alat main luar kelas, games dan lomba 51

20 mewarnai serta menggambar. Perancangan pesan dalam kegiatan SKE di TK ABA ini terlihat bagaimana Kampuz Jalanan berusaha membuat suasana kegiatan belajar yang menyenangkan baik dalam aktifitas belajar mengajar serta dari segi tempat yang asik untuk belajar. Tujuan : sosial edukasi # Tanubayan, Trirenggo, Bantul Penyembelihan kurban, alam rangka syukuran PH Moviesta, kegiatan games dan nonton film bersama. Dalam perancangan pesan di Tanubayan ini sedikit berbeda dari biasanya, dimana Kampuz Jalanan merancang pesan dengan memberikan santunan hewan kurban dan baru memberikan games-games serta menonton film. Kekuatan : linguis dan Non Verbal Tujuan : agama dan edukasi # Kweni, Sewon, Dalam rangkaian acara Bantul d Kampoeng, workshop film<menggambar, mewarnai dam games Kegiatan SKE yang ke empat belas ini dilakukan Kampuz Jalanan di daerah Bascamp Kampuz Jalanan. Perancangan pesan yang dilakukan dalam bentuk menggambar, membuat film, mewarnai serta games. Kekuatan : non verbal Tujuan : edukasi 52

21 # SD/MI Tarukan, PelatihanJurnalistik dan Paliyan, Gunung Kidul. penambahan koleksi buku perustakaan. SKE yang dilakukan di SD/MI Tarukan oleh Kampuz Jalanan juga sedikit berbeda dari yang biasnya. Kampuz Jalanan merancang pesan dengan memberikan pelatihan Jurnalistik kepada siswa-siwa dan kampuz Jalanan juga memberikan buku untuk melengkapi bahan bacaan siswa-siswi. Kekuatan: Linguis dan non verbal Tujuan : edukasi Tabel Analisis Pesan Kegiatan Sedekah Kreatif Edukatif A.1. Analisis Berdasarkan dari apa yang sudah digabarkan dan dijelaskan diatas, bisa terlihat bahwa pada kegiatan ini kelompok kampuz jalanan melakukan cara strategi perancangan pesan dengan cara-cara yang begitu menarik dan bersifat menyenangkan, dan penulis melihat apa yang dilakukan oleh kelompok kampuz jalan itu berhasil, Dalam merancang pesan terdapat suatu teori yang dikemukakan oleh Charles Berger. Charles berger menjelaskan merancang pesan dalam suatu teori rencana. Dengan komunikasi begitu penting untuk mencapai tujuan, maka perencanaan pesan menjadi hal yang sangat vital dalam mencapi tujuan tersebut. Penulis dapat menyatakan hal tersebut berhasil dikarenakan secara fungsi kegiatan, apa yang dilakukan oleh kelompok kampus jalanan bisa diterima dengan baik oleh anak-anak sekolah formal khususnya sebagai objek yang mereka tuju. 53

22 Hymes (1972:56) mengatakan mengenai mengkaji makna dalam peristiwa ujaran (speech event) yang berlangsung dalam situasi tertentu (speech situation). Satuan tuturan atau unit tekecil yang mangandung makna penuh dari keseluruhan atau speech event yang berlangsung dalam speech situation disebut speech act. Begitu juga yang di lakukan oleh Kampuz Jalanan dalam berbagai kegiatannya. Dengan menggunakan speech situation dan speech act. Menurut Gharles Berger (Morisan 2006: ) bentuk pesan dibedakan menjadi dua, yaitu verbal atau linguistic dan non verbal. Dalam Kampuz Jalanan menyampaikan pesan dalam dua bentuk tersebut. Dalam pesan secara verbal menjadi hal yang pasti dalam kegiatan ini, ketika Kampus Jalanan memberikan pengertian atau mengarahkan para siswa siswi selalu menggunakan kalimat dan kalimat tersebut disusun sedemikian rupa agar dapat dipahami. Penyampaian pesan secara verbal dalam kegiatan Sedekah Kreatif Edukatif, Kampuz Jalanan harus bisa menyelami dunia anak-anak dalam artian penggunaan kosa kata yang mudah dipahami oleh anak-anak yang mereka ajar. Seperti yang dikatan George Miller (1974:8) dalam menggunakan bahasa harus memiliki pengetahuan serta konseptual tentang dunia tempat kita tinggal atau berada. Selain itu dalam kegiatan Kampuz Jalanan ini juga diperkuat dengan menggunakan pesan non verbal. Menjelaskan dengan rubik,menggunakan suara-suara dalam mengarahkan, menggunakan tindakan-tindakan dalam games yang menunjukan suatu tindakan yang beredukatif selain itu Kampus Jalanan memberikan dongeng, dalam dongeng juga terdapat pesan non verbal yaitu menggunakan gestur tubuh dalam penyampaian cerita. 54

23 Pesan-pesan non verbal yang di sampaikan oleh Kampus jalanan tersebut seperti penjelasan pesan menurut Duncan dalam (Jalaludin 2009: ), dimana Duncan menjelaskan pesan non verbal dari berbagai bentuk,yaitu : Pesan kinesik yang menggunakan gerakan tubuh yang berarti terdiri dari tiga komponen utama : pesan fasial, gestural dan postural. Pesan fasial, dimana muka dapat menyampaikan makna tertentu seperti: kebahagiaan, rasa terkejut, ketakutan, kemarahan, kesedihan, kemuakan, pengecaman, minat, ketakjuban, dan tekad. Pesan gestural menunjukan gerakan sebagian anggota badan seperti mata dan tangan untuk mengkomunikasikan berbagai makna. Pesan gestural kita gunakan untuk mengungkapkan: 1. Mendorong atau membatasi, 2. Menyesuaikan atau mempertentangkan, 3. Resposif atau tak responsive, 4. Perasaan positif atau negative, 5. Memperhatikan atau tak memperhatikan, 6. Melancarkan atau tidak reseptif, 7. Menyetujui atau menolak.. Pesan postural berkenaan dengan seluruh anggota badan. Mehrabian menyebutkan tiga makna yang dapat di sampaikan postur: immediacy: ungkapan kesukaan atau ketidaksukaan terhadfap individu lain. Postur yang condong kea arah yang di ajak bicara menunjukan kesukaan dan penilaian positif,power: mengungkapkan status yang tinggi pada diri komunikator, Responsiveness: bila ia bereaksi secara emosional pada lingkungan, secara positif dan negatif. Bila postur Anda tidak berubah, Anda mengungkapkan sikap yang tidak responsif. a. Pesan proksemik di sampaikan melalui pengaturan jarak dan ruang. Umumnya dengan mengatur jarak kita mengungkapkan keakraban dengan orang lain. b. Pesan artifaktual diungkapkan melalui penampilan-tubuh, pakaian dan kosmetik. Selain itu, pakaian digunakan untuk menyampaikan perasaan, status 55

24 dan peranan, dan informalitas. Kosmetik dapat mengungkapkan kesehatan, sikap yang ekspresif, dan komunikatifdan kehangatan. c. Pesan paralinguistik adalah pesan nonverbal yang berhubungan dengan cara mengucapkan pesan verbal. Satu verbal yang sama dapat menyampaikan arti yang berbeda bila diucapkan dengan cara yang berbeda.paralinguistik terdiri atas nada, kualitas suara, volume, kecepatan, dan ritme. d. Volume suara menunjukan tinggi rendahnya suara. Bila kita marah atau menegaskan sesuatu, kita cenderung menaikan suara kita. Bila kita ingin mengungkapkan rasa sayang atau pengertian, kita cenderung merendahkan volume suara. Pesan paralinguistik adalah alat yang paling cermat untuk menyampaikan perasaan kita kepada orang lain. e. Pesan sentuhan dan bau-bauan termasuk pesan nonverbal nonvisual dan nonvokal. Sementara itu penciuman, adalah the most experienced of sense. Penglihatan tidak berfungsi ketika tidak ada cahaya. Telinga boleh mendengarkan, tetapi tidak mendengar. Indra perasa seringkali tidak bekerja. Namun, indra pencium bekerja setiap saat. Alat penerimaan sentuhan adalah kulit, yang mampu menerima dan membedakan berbagai emosi yang disampaikan orang melalui sentuhan. Bagi peneliti pesan-pesan yang disampaikan oleh Kampuz Jalanan melalui kegiatan Sedekah Kreatif Edukatif memiliki tujuan. Tujuan tersebut tidaklah lepas dari mendidik moral yang berwawasan kebangsaan atau nasionalisme serta mendidik dengan skill. Penyampaian pesan yang dilakukan oleh Kampuz Jalanan dengan kegiatan Sedekah Kreatif Edukatif sifatnya terselubung. Terlihat bagiamana ketika Kampus 56

25 Jalanan mengemas berbagai pesan moral dengan menggunakan games, alat peraga seperti rubik. Disitu Kampuz Jalanan membuat kondisi atau suasana yang asik, lebih banyak bertindak, dan dibalik seluruh tindakan tersebut merupakan penanaman moral. B. Kegiatan 2 Kegiatan dalam basecamp Kampuz Jalanan Kegiatan Pengisi Materi Memasak Mutohiroh Membuat kue donat Mutohiroh Membuat kue cubit Kegiatan di Bascamp Kampuz Jalanan mengenai memasak ini merupakan kegiatan mengajarkan anak-anak untuk belajar memasak. Kegiatan ysng sudah pernah dilakukan ini berusaha membuat anak-anak senang dalam memasak, sehingga kemandirian akan muncul dalam diri mereka. Kekuatan : pesan yang ada adalam kegiatan ini lebih pada pesan non verbal, dimana anak-anak diberi arahan secara peralinguistik dan mengaplikasikannya. Tujuan : skill dan melatih kemandirian. Workshop film Team (U) crew Membuat film mengenai kehidupandengan judul de Kampeng Alex dan Didit Membuat film daerah dengan judul Madang dan tesi Didit dan Iwek Membuat film mengenai kesopanan anak motor terhadap orang tua dengan judul lupa ingat 57

26 Didit dan Rudi Membuat film mengenai garuda Pancasila dengan mengemas super hero yang berwujud garuda. Film tersebut berjudul GARDALA Workshop pembuatan film dalam kampuz jalanan ini bagi peneliti merupakan suatu perancangan pesan. Perancangan pesan dalam bentuk workshop membuat film. Dari kegiatan ini muncul dua pesan, pertama pesan bagaimana secara skill dalam membuat film, kedua merupakan pesan moral baik itu penanaman nasionalisme,budaya dan sosial. Kekuatan :pesan yang ada di dalam kegiatan ini merupakan pesan tindakan dan bisa dikatakan secara keseluruhan merupakan ppesan non verbal. Dimana pesan yang disampaikan berupa pesan para linguistic, prosemik, gesture. Tujuan : tujuan dalam kegiatan workshop film ini jika dilihat kasat mata bertujuan membentuk atau melatih skill. Akan tetapi dengan countinuitas pembuatan yang dilakukan menjadi pemikiran tersendiri bagi peneliti. Tujuan dalam workshop film dalam bascamp KAmpuz Jalananini lebih mengenai penanaman moral akan nasionalisme, budaya dan sosial. Music Komunitas Tombo ati Mengajarkan Bermain music keroncong lagu daerah Kegiatan music ini merupakan bentuk rancangan pesan dari Kampuz Jalanan. Dari cara bermain keroncong, menyanyikan lagu daerah, serta pengetahuan akan budaya music dan bahasapun berada dalam kegiatan ini. Bentuk pesan lebih pada para linguistic, dengan bernyanyi, pengarahan,suara. Tujuan dari kegiatan ini menurut peneliti lebih pada skill dan mengangkat kebudayaan/ 58

27 Menulis Komunitas motor Menulis cerita dalam bahasa medan JHC medan Stiekes AL MATA Hidup sehat Perancangan pesan dalam bentuk kegiatan menulis. Disini Kampuz Jalanan merancang pesan agar dalam belajar menulis itu lebih asik dan nyamanbagi anakanak. Pesan verbal yang dilakukan atau disampaikan lebih banyak dari pada pesan non verbal. Ketika anak-anak dijarakan menulis bahasa daerah dan mengenai kesehatan. Tujuan kegiatan ini selain melatih skill dalam penulisan, peneliti juga melihat bagaamana Kampuz Jalanan memberikan pengetahuan mengenai bahasa daerah medan dan kesehatan. Menggambar Iwan Indonesiaku Merancang pesan dalam bentuk kegiatan menggambar yang dilakukan oleh kampuz Jalanan ini peneliti melihat usaha Kampuz Jalanan membuat kenyamanan dalam belajar anak-anak. Pesan non verbal yang berarah pada paralinguistic serta simbol-simbol yang diberikan kampuz Jalanan mmembuat peneliti mengasumsikan pesan yang disampaikan lebih pada bentuk pesan verbal. Tujuan dari kegiatan ini selain skill, Kampuz Jalanan juga memberikan wawasan mengenai Indonesia kepada anak-anak. Mendengar dongeng Kak Tony Kak Tony Kancil dan kura-kura. Menceritakan mengenai kesombongan kancil Emberikan mengenai berbagi yang di ilustrasikan dengan teko yang suka berbagi dan teko yang pelit. Mendongeng merupakan cara bagi Kampuz Jalanan menyampaikan pesan. 59

28 Melihat diusia anak-anak ketika mendengarkan suatu dongeng, menjadi suatu kesenangan sendiri. Mendengarkan dongeng biasanya anak akan lebih bisa memahami karena daya imajinasi anak-anak itu bisa dikatakan lebih tinggi. Pesan yang disampaikan lebih pada linguistic, paralinguistic dan gesture tubuh. Tujuan dari pesan dalam kegiatan dongeng lebih pada penanaman moral. Mengerjakan PR Mutohiroh dan Eko Merupakan kegiatan setiap hari di dan membaca Prastyo sore hari. Mengerjakan PR dalam Kampuz Jalanan merupakan kegiatan rutin. Hal itu dirancang Kampuz Jalanan untuk merancang pesan bagaimana kepedulian Kampuz Jalanan terhadap pendidikan atau sekolah. Pesan dilakukan lebih pada pesan verbal. Mengaji Mutohiroh Kegiatan hari minggu jika tidak ada workshop. Akan tetapi disini juga diajarkan bagaimana anak-anak bias mengerti kesopanan dan moral yang dikemukakan ilmu agama. Kegiatan mengajin merupakan suatu perancangan pesan untuk menyampaikan pesan-pesan moral sesuai agama. Pesan yang disampaikan lebih pada bentuk pesan linguistic dan para linguistic. Tabel Analisis Pesan Kegiatan di Bascamp Kampuz Jalanan B.1. Analisis Bagi peneliti Kegiatan di Bacamp Kampuz Jalanan cukup berhasil dalam menyampaikan pesan. Bisa dilihat Kampuz Jalanan merancang pesan-pesan dengan bentuk kegiatan, dan kegiatan-kegiatan tersebut sangatlah bisa ternikmati oleh anakanak serta orang dewasa yang tergabung dalam Kampuz Jalanan. Perancangan pesan 60

29 yang dilakukan Kampuz Jalanan tentunya mempunyai tujuan. Seperti yang dikatakan berger yang mana ia menjelaskan merancang pesan dalam suatu teori rencana. Dengan komunikasi begitu penting untuk mencapai tujuan, maka perencanaan pesan menjadi hal yang sangat vital dalam mencapi tujuan tersebut. Dalam kegiatan di bascamp Kampuz Jalanan ini terjadi suatu perancangan pesan sesuai tahapan yang dikemukakan oleh Charles Berger yang terdiri dari attention, need, satisfaction, visualization dan action. Dalam menyampaikan pesan, Kampuz Jalanan bisa memberikan kemenarikan dengan berbagai bentuk kegiatan, selain itu materi yang diberikanpun menjadikan sesuatu yang ingin dipelajari dan menjadi kebutuhan bagi orang-orang yang tergabung dalam pembelajaran Kampuz Jalanan. Sutu tindakan serta memvisualisasikan materi-materipun juga dilakukan oleh Kampuz Jalanan melalu kegiatan seperti pada tabel diatas. selama ini lewat kegiatan-kegiatan yang ada di Kampuz Jalanan, mereka bisa antusias ya dengan yang Kampuz Jalanan kasih. Ketika membuat film, tema apa yang diangkat menjadi bahan sendiri buat mereka untuk belajar, contohnya ni pada saat bikin film Gardala, itu anak-anak tertarik pada mempelajari tu maksud dari Garuda Pancasila, dari silanya, lambang-lambangnya, sampai sejarahnya. Trus ada satu temen tu puny aide buat bikin kostum super hero bentuk garuda (wawancara : Alex anggota Kampuz Jalanan) Pesan-pesan yang disampaikan Kampuz Jalanan di bascampnya lebih cenderung dalam bentuk pesan non verbal. Bisa dilihat dari uraian diatas, Kegiatankegiatan yang di lakukan oleh Kampuz Jalanan lebih pada pesan prosemik yang menggunakan suatu ruang untuk menjelaskan hal yang ingin disampaikan. Selain itu pesan para linguistic dan gesture, juga selalu di lakukan oleh Kampuz Jalanan. 61

30 Mengenai tujuan dari kegiatan di bascamp Kampus jalanan, peneliti mengasumsikan Kampuz Jalanan lebih bertujuan menanamkan moral baik itu budaya, nasionalisme dan sosial. C. Kegiatan 3 C.1 Kegiatan Kampuz Jalanan dalam Event Motor Dalam kegiatan ini penulis melihat bagaimana keberadaan kelompok kampuz jalanan di Yogyakarta mempunyai peran yang signifikan diantara kelompokkelompok motor lain yang ada, dalam kegiatan ini penulis bagaimana eksistensi kelompok kampuz jalanan yang kerap di jadikan pelopor kegiatan acara dari kelompok motor yang lain, dan bahkan kerap menjadi pioneer pembuatan sebuah acara. Dan yang lebih menarik adalah kegiatan yang dilakukan pun tidak lepas dari kegiatan-kegiatan yang sering dilakukan oleh kelompok kampuz jalanan. Event Jogja Honda Classic,Kampuz Jalanan memberikan ide mengemas acara yang berbeda dari biasanya. Ketika itu komunitas motor Jogja Honda Classic mempercayakan seluruh acara pada Kampuz Jalanan. Begitu leluasa Kampus Jalanan dalam memberikan kegiatan-kegiatan yang bersifat edukatif di event tersebut. Beberapa kegiatan yang dimasukankampuz Jalanan dalam event tersebut diantaranya Apresiasi Musik Tradisional, Drama Jawa, Ilustrasi Sejarah Tandu Soedirman, dan Tiketing buku. Dalam Apresiasi Musik Tradisional dibawakan music gamelan dan lagulagunyapun lagu daerah jawa yang tentunya menggunakan bahasa Jawa. Begitu juga dengan Drama Jawa, disitu juga memberikan pesan mengenai bagaiamana seorang pemuda yang dapat menghargai budaya jawa. Kampuz Jalanan yang merupakan kelompok dengan latar belakang komunitas motor begitu berani mengamas acara motor dengan tampilan berbeda dari acara motor pada umumnya. 62

31 Dalan event motor Honda Jogja Classic Kampus jalanan berani memberiak nilai-nilai yang bias dikatakan edukatif, apalagi dengan adanya ilustrasi tandu jendral soedirman, dimana disitu seluruh peserta disuruh mengumpulkan kayukayu dan merakitnya menjadi bentuk tandu yang besar hingga tingginya mencapai dua meter. Pada acara malam harinya suasana dibuat seperti perang dan tidak lama terdapat suara sound yang bersuaara seperti pesawat perang jaman dahulu. Seseorang yang telah diberi tanda melemparkan api ke tandu besar tersebut dan diikuti suara bom. Disitulah mereka mengilustrasikan tandu soedirman dimana peringatan mengenai jendral Soedirman ala anak motor. Perancangan pesan : berdasarkan dari kegiatan yang dijabarkan diatas, penulis melihat kemampuan kreatifitas dari kelompok Kampus Jalanan yang dituangkan dalam kegiatan-kegiatan yang dikemas dalam bentuk kesenian yang di panggungkan dan dipertontonkan dengan sangat menarik. Peneliti melihat bagaiamana Kampuz Jalanan mengemas event motor tersebut mempunyai nilai budaya yang tentunya ketika Kampuz Jalanan memberikan suatu tontonan kepada komunitas motor Jogja Honda Classic berupa drama jawa dan music tradisional. Bagaiamana dalam dua tontonan tersebut mengangkat budaya jawa dengan bahasa lagu, bahasa drama, pola pakaian yang dikenakan ketika pentas, dan suasana malam yang melihatkan suasana pedesaan. Begitu juga ketika terdapat suatu tontonan yang menggambarkan nilai nasionalisme yaitu ketika Kampuz Jalanan memberikan suatu ilustrasi mengenai Jendral Soedirman. Dengan penampilan Kampus Jalanan dalam event tersebut, peneliti bisa mengasumsikan bahwa semua itu merupakan perancangan pesan yang dilakukan oleh Kampuz Jalanan. Kekuatan : bisa dikatan kegiatan Kampuz Jalanan dalam kegiatan motor menggunakan pesan linguistic dan non verbal. Bagaiamana ketika mereka 63

32 berbicara merupakan pesan penyampaian pesan secara linguistic dan ketika mereka memberikan suatu aksi bermain music, bermain gesture tubuh, berpenampilan ketika bermain drama ataupun music, semua itu merupakan penyampaian pesan secara non verbal. Tujuan : edukasi C.2 Analisis Kegiatan Kampuz Jalanan dalam event motor merupakan kemenarikan tersendiri. Mengisis kegiatan motor yang dilakukan Kampus Jalanan sangatlah menarik, dan dalam kegiatan ini Kampuz Jalanan juga bisa dikatakan sukses dalam merancang pesan. Melihat sasaran yaitu anak motor yang tidak tahu akan latar belakang kehidupannya, Kampuz Jalanan bisa mengemas pesan dalam berbagai kegiatan dan peserta dari event motor tersebut dapat merasakan suasana yang berbeda dari biasanya. Hal ini mebuktikan bahwa Kmpuz Jalanan merancang pesan dengan serius untuk mencapai tujuannya. Perancangan pesan dalam kegiatan inimerupakan perancangan pesan panjang untuk mencapai tujuan. Kampuz Jalanan melakukan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuannya. Seperti yang dikatakan De vito usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku komunikan.pesan dapat disampaikan secara panjang, tetapi perlu diperhatikan dan diarahkan pada tujuan akhir dari komunikasi. Pesan non verbal lebih mendominasi dalam kegiatan ini, bagaiamana ketika mereka berbicara merupakan pesan penyampaian pesan secara linguistic dan ketika mereka memberikan suatu aksi bermain music, bermain gesture tubuh, berpenampilan ketika bermain drama ataupun music, semua itu merupakan penyampaian pesan secara non verbal. Menurut Duncan pesan non verbal yang di 64

33 lakukan oleh Kampus Jalanan ini bisa dibagi dalam beberapa kategori, yaitu pesan prosemik,para linguistic, postural dan arti factual. 4.4 Tujuan Pesan Dalam Kegiatan Kampuz Jalanan Pesan merupakan suatu kegiatan penting, sulit dan menentukan apakah gagasan yang ada dapat dituangkan secara pasti kedalam lembaga yang berarti dan telah disusun sedemikian rupa sehingga menghindari timbulnya salah paham. Sastropoetro (1982:13). Dalam suatu kesuksesan penyampaian Pesan, Kampuz Jalanan juga menyusun pesan-pesan yang ingin dituangkan. Berbagai penyusunan pesan atau perancangan pesan yang dilakukan Kampuz Jalanan baik itu pesan verbal ataupun non verbal pada suatu kegiatan diharapkan untuk tercapainya tujuan. Hal tersebut juga dikemukakan oleh Charles Berger perancangan pesan begitu penting dan menjadi hal yang vital dalam mencapai tujuan. Sedangkan perencanaan sendiri menurut Charles berger adalah gambaran mental atau sejumlah langkah yang akan ditempuh oleh seseorang dalam mencapai tujuan. Morisan (2006: ) Jika dilihat kebanyakan pesan yang dilakukan Kampuz Jalanan lebih banyak menggunakan pesan non verbal. Pesan non verbal merupakan pesan yang berupa isyarat, bukan kata-kata. Edward T.Hal menamai bahasa non verbal sebagai bahasa diam dan dimensi tersembunyi suatu budaya. Sifat dari bahasa non verbal adalah sebangun dengan bahasa verbalnya. Artinya, pada dasarnya suatu kelompok yang mempunyai bahasa verbal khas juga di lengkapi dengan bahasa non verbal khas yang sejajar dengan bahasa verbal tersebut. Begitu juga dengan Kampuz Jalanan, dari berbagai kegiatan yang telah dilakukan Kampuz Jalanan lebih menggunakan bahasa-bahasa isyarat seperti gesture tubuh ketika mendongeng, menggunakan 65

34 ruang sebagai penyampaian pesan, menggunakan alat peraga sebagai penyampai pesan,serta berbagai jenis permaianan untuk memberikan ilmu kepada anak-anak. Duncan menyebutkan enam jenis pesan nonverbal : 1. Kinesik atau gerak tubuh, 2. Paralinguistic atau suara, 3. Proksemik atau pengguna personal dan sosial, 4. Olfaksi atau penciuman, 5. Sensitifitas kulit, dan 6. Faktor artifaktual seperti pakaian dan kosmetik. (Jalaludin 2009: ) Dalam mengetahui tujuan dari Kampuz Jalanan, tentunya penulis harus mengetahui pesan-pesan yang ada dalam kegiatan Kampuz Jalanan. Setiap pesan yang ada dalam kegiatan tersebut tentunya juga harus diketahui maknanya. Untuk mengetahui makna dari suatu pesan kita bisa mengacu pada teori pesan yang telah diungkapkan oleh Suryanto (2015 :175), ada dua hal utama yang terkandung dalam sebuah pesan yaitu content meaning dan relationship atau biasa dikenal dengan konotasi dan denotasi. Dalam kegiatan Kampuz Jalanan lebih pada tataran konotasi, karena Kampuz Jalanan memberikan pesan melalui berbagai kegiatan akan tetapi kegiatan yang dilakukan bukanlah maksut dari pesan yang disampaikan. Sedangkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan Kampuz Jalanan merupakan suatu perancangan pesan saja, bukan pesan. Kita tahu bahwa perancangan pesan merupakan salah satu kunci dari komunikasi dalam mencapai tujuan. Maka dari itu Kampus Jalanan dalam mencapai tujuannya memerlukan perancangan pesan. Perancangan pesan yang dilakukan oleh Kampuz Jalanan yaitu melalui berbagai kegiatan yang telah dianalisi diatas, yaitu : Sedekah Kretif Edukatif, kegiatan didalam bascamp Kampuz Jalanan serta event motor. Dari penjelasan mengenai kegiatan Kampus Jalanan berserta analisis yang telah dilakukan, pesan-pesan dalam kegiatan Kampuz Jalanan, kita dapat 66

35 memaknai serta mencari tujuan dari Kampuz Jalanan. Pesan lebih mengarah pada pembentukan moral atau karakter nasionalisme dan sosial kebudayaan. Bisa dilihat mulai dari kegiatan Sedekah Kreatif Edukatif, dalam kegiatan tersebut yang telah dilakukan sebanyak lima belas kali ke berbagai sekolah formal dan pesan-pesan yang diberikan selalu saja mengenai nasionalisme. Kegiatan di bascamp Kampuz Jalanan juga lebih mengarah pada pembentukan karakter nasionalisme dan sosial budaya. Bisa dilihat dari karya-karya mereka, kebanyakan karya-karya yang dihasilkan oleh Kampuz Jalanan lebih menggambarkan rasa Nasionalisme serta sosial budaya. Begitu juga dengan kegiatan event motor yang diselenggarakan Kampus Jalanan, memang arah dari semua itu adalah pendidikan, akan tetapi pendidikan yang dilakukan Kampuz Jalanan lebih pada arah Nasionalisme serta sosial budaya. 67

LAMPIRAN DATA WAWANCARA. 1. Subjek 1 : Eko Prasetyo (Kepala Sekolah Kampuz Jalanan) itu memang awal pemikiran kami untuk membuat Kampuz Jalanan ini.

LAMPIRAN DATA WAWANCARA. 1. Subjek 1 : Eko Prasetyo (Kepala Sekolah Kampuz Jalanan) itu memang awal pemikiran kami untuk membuat Kampuz Jalanan ini. LAMPIRAN DATA WAWANCARA HASIL WAWANCARA 1. Subjek 1 : Eko Prasetyo (Kepala Sekolah Kampuz Jalanan) Waktu: Kampuz Jalanan ini apa si mas? Kampuz Jalanan, kampuz Jalanan initu sebenarnya simple. Em tempat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS BAB II KAJIAN TEORITIS 1.1 Kelompok Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, didalam kelompok setiap anggota mengenal

Lebih terperinci

Unsur unsur kebudayaan

Unsur unsur kebudayaan Unsur unsur kebudayaan Unsur kebudayaan Ada tujuh unsur kebudayaan, menurut C Kluckhohn: 1. Bahasa 2. Sistem pengetahuan 3. Organisasi sosial 4. Sistem peralatan hidup dan teknologi 5. Sistem mata pencaharian

Lebih terperinci

SEBAGAI JURI LOMBA MENYANYI DI TK ABA BOGORAN, PEPE, TRIRENGGO, BANTUL

SEBAGAI JURI LOMBA MENYANYI DI TK ABA BOGORAN, PEPE, TRIRENGGO, BANTUL LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) SEBAGAI JURI LOMBA MENYANYI DI TK ABA BOGORAN, PEPE, TRIRENGGO, BANTUL Disusun oleh: Fu adi, S.Sn., M.A Disusun oleh: Fu adi, S.Sn., M.A NIP 19781202 200501

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Latar belakang didirikannya RBZ yaitu karena tidak adanya akses terhadap buku bacaan yang baik dan kegiatan positif yang dilakukan oleh anak-anak di sekitar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk hidup sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan saling membutuhkan satu sama lain, selain makhluk sosial manusia juga membutuhkan yang namanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan seseorang memasuki masa dewasa. Masa ini merupakan, masa transisi dari masa anak-anak menuju dewasa.

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT LITERASI MEDIA DAN PEMBEKALAN AL ISLAM BERBAGI, BERKREASI DAN EDUKASI DI BULAN SUCI Team Pelaksana : Krisna Mulawarman, S.Sos., M.Sn Wulan Widyasari, S.Sos., MA Ayu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan bangsa dengan masyarakat yang di dalamnya memiliki nilai budaya dan melahirkan keunikan yang membedakan dengan bangsa lain. Adanya keunikan

Lebih terperinci

Aku, Sekolah, dan Cita-citaku

Aku, Sekolah, dan Cita-citaku Aku, Sekolah, dan Cita-citaku Melisa Putri Saya tinggal di Desa Kedang Murung bersama kedua orang tua saya. Saya memiliki adik yang bernama Muhammad Hidayat. Saya sekolah di SMP N 1 Kota Bangun, sedangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan materi agar pembelajaran berlangsung menyenangkan. Pada saat

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan materi agar pembelajaran berlangsung menyenangkan. Pada saat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru sebagai fasilitator memiliki pengaruh yang besar dalam proses kegiatan pembelajaran. Salah satunya guru juga dituntut untuk lebih kreatif dalam menyampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Drama adalah salah satu bentuk sastra yang diajarkan dalam mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. siswa, serta memberikan sikap-sikap atau emosional yang seimbang.

BAB I PENDAHULUAN. siswa, serta memberikan sikap-sikap atau emosional yang seimbang. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu sarana pembelajaran anak usia belajar. Pembelajaran merupakan proses pengelolaan lingkungan seseorang yang dengan sengaja dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, pintar, dan dapat berkembang seperti anak pada umumnya. Namun, tidak

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, pintar, dan dapat berkembang seperti anak pada umumnya. Namun, tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak merupakan bagian dari keluarga, dimana sebagian besar kelahiran disambut bahagia oleh anggota keluarganya, setiap orang tua mengharapkan anak yang sehat,

Lebih terperinci

PROFESSIONAL IMAGE. Etiket dalam pergaulan (2): Berbicara di depan Umum, etiket wawancara. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM

PROFESSIONAL IMAGE. Etiket dalam pergaulan (2): Berbicara di depan Umum, etiket wawancara. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM Modul ke: PROFESSIONAL IMAGE Etiket dalam pergaulan (2): Berbicara di depan Umum, etiket wawancara Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.Ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin pesatnya perkembangan industri hiburan seperti film, games, acara tv swasta, hingga berbagai event dan teknologi di era globalisasi ini, membuat semakin mudahnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berusia kurang lebih anam tahun (0-6) tahun, dimana biasanya anak tetap tinggal

BAB 1 PENDAHULUAN. berusia kurang lebih anam tahun (0-6) tahun, dimana biasanya anak tetap tinggal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah anak yang berusia nol tahun atau sejak lahir hingga berusia kurang lebih anam tahun (0-6) tahun, dimana biasanya anak tetap tinggal di

Lebih terperinci

KOMUNIKASI VERBAL DAN KOMUNIKASI NON VERBAL DALAM KOMUNIKASI. Sesi 9 Pengantar Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya

KOMUNIKASI VERBAL DAN KOMUNIKASI NON VERBAL DALAM KOMUNIKASI. Sesi 9 Pengantar Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya KOMUNIKASI VERBAL DAN KOMUNIKASI NON VERBAL DALAM KOMUNIKASI Sesi 9 Pengantar Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya KOMUNIKASI VERBAL = KOMUNIKASI DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA/KATA- KATA, BAIK LISAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa perkembangan yang sangat pesat, sehingga sering disebut masa keemasan (Golden Age) dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di antaranya adalah Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari, dan Seni Teater. Beberapa jenis

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. Pada bab ini peneliti akan menguraikan dan memaparkan data dari

BAB III PENYAJIAN DATA. Pada bab ini peneliti akan menguraikan dan memaparkan data dari BAB III PENYAJIAN DATA Pada bab ini peneliti akan menguraikan dan memaparkan data dari dokumentasi Film Tanah Surga Katanya mengenai representasi nasionalisme berdasarkan indikator-indikator yang telah

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MASALAH

BAB III ANALISA MASALAH BAB III ANALISA MASALAH Dari data dan fakta yang ada, penulis melihat beberapa hal yang menjadi masalah pembelajaran ekstrakurikuler di St. Aloysius. Permasalahan itu antara lain berkaitan dengan kurikulum

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Ide/Gagasan Perancangan 1. Ide/Gagasan Benyamin s Days merupakan acara sederhana yang didedikasikan untuk Alm. Benyamin Sueb sebagai wujud penghargaan kami terhadap Alm. Benyamin

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. waktu). Tetapi, ternyata terdapat hal lain yang membuat gig itu menjadi sebuah

BAB V KESIMPULAN. waktu). Tetapi, ternyata terdapat hal lain yang membuat gig itu menjadi sebuah 125 BAB V KESIMPULAN Pada mulanya saya hanya memahami gig sebagai sebuah pertunjukan musik independen yang berskala kecil dan diadakan pada satu malam saja (sekali waktu). Tetapi, ternyata terdapat hal

Lebih terperinci

: Ainul Khilmiah, Ella yuliatik, Anis Citra Murti, Majid Muhammad Ardi SMART?: SEBUAH TAFSIR SOLUSI IDIOT ATAS PENGGUNAAN TEKNOLOGI

: Ainul Khilmiah, Ella yuliatik, Anis Citra Murti, Majid Muhammad Ardi SMART?: SEBUAH TAFSIR SOLUSI IDIOT ATAS PENGGUNAAN TEKNOLOGI Ditulis oleh : Ainul Khilmiah, Ella yuliatik, Anis Citra Murti, Majid Muhammad Ardi Pada 08 November 2015 publikasi film SMART? dalam screening mononton pada rangkaian acara Kampung Seni 2015 pukul 20.30

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam memasuki usia lanjut. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Sisdiknas

BAB I PENDAHULUAN. dalam memasuki usia lanjut. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Sisdiknas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai 6 tahun melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat terpenting yang digunakan manusia untuk berkomunikasi. Melalui bahasa, manusia akan dapat mengungkapkan segala pemikirannya. Selain itu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Taman Kanak-Kanak adalah pendidikan anak usia dini jalur formal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Taman Kanak-Kanak adalah pendidikan anak usia dini jalur formal 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Taman Kanak-Kanak adalah pendidikan anak usia dini jalur formal yang menyelenggarakan pendidikan anak usia 4-6 tahun. Usia tersebut merupakan masa emas (golden age)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI 1.1.1. Judul Perancangan Dalam pemberian suatu judul dalam perancangan dapat terjadinya kesalahan dalam penafsiran oleh pembacanya, maka dari itu dibuatlah

Lebih terperinci

B. Komponen-Komponen Perencanaan Pembelajaran 1. Tujuan pembelajaran 2. Isi (materi pembelajaran) a. Pengertian Tema

B. Komponen-Komponen Perencanaan Pembelajaran 1. Tujuan pembelajaran 2. Isi (materi pembelajaran) a. Pengertian Tema B. Komponen-Komponen Perencanaan Pembelajaran 1. Tujuan pembelajaran Tujuan pembelajaran merupakan komponen yang pertama dalam perencanaan pembelajaran. Tujuan mengawali komponen yang lainnya. Mengapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak. Dalam usia 0-5 tahun, anak diajarkan berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak. Dalam usia 0-5 tahun, anak diajarkan berbagai macam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usia emas atau golden age adalah masa yang paling penting dalam proses kecerdasan anak. Dalam usia 0-5 tahun, anak diajarkan berbagai macam pendidikan dasar,

Lebih terperinci

Bagaimana Memotivasi Anak Belajar?

Bagaimana Memotivasi Anak Belajar? Image type unknown http://majalahmataair.co.id/upload_article_img/bagaimana memotivasi anak belajar.jpg Bagaimana Memotivasi Anak Belajar? Seberapa sering kita mendengar ucapan Aku benci matematika atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu TPA, Playgroup dan PAUD sejenis (Posyandu). Pendidikan formal yaitu. Taman Kanak-kanak (TK) maupun Raudhatul Athfal (RA).

BAB I PENDAHULUAN. yaitu TPA, Playgroup dan PAUD sejenis (Posyandu). Pendidikan formal yaitu. Taman Kanak-kanak (TK) maupun Raudhatul Athfal (RA). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia 0-6 tahun. Pendidikan ini dapat dilaksanakan oleh beberapa lembaga pendidikan, antara lain pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN. hal yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting. Komunikasi dibutuhkan untuk memperoleh atau member informasi dari atau kepada orang lain. Kebutuhan

Lebih terperinci

Kami sering melakukan kegiatan bersama, yaitu

Kami sering melakukan kegiatan bersama, yaitu Sebutkan anggota keluargamu di rumah? Sebutkan sifat-sifat anggota keluargamu tersebut! Ceritakan dalam bahasa tulis sederhana mengenai kebersamaan keluargamu! Anggota keluargaku adalah Sifat-sifat mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ludruk merupakan sebuah drama tradisional yang diperagakan oleh sebuah grup kesenian yang di gelar di panggung. Pertunjukan kesenian yang berasal dari Jombang

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM GETAR GAWAT (Gerakan Pelestarian Gamelan Jawa Tengah) Sebagai Upaya Pembentukan Karakter Kreatif dan Cinta Budaya Indonesia Bagi Anak dan Pemuda Dusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dina Febriyanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dina Febriyanti, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu aspek kepribadian anak yang perlu dikembangkan adalah kreativitas. Maslow & Roger (dalam Sujiono & Sujiono, 2010, hlm. 40) memandang bahwa kreativitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan anak untuk memperoleh proses pendidikan. Periode ini adalah tahun-tahun berharga bagi seorang anak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kekayaan yang tidak mungkin dicapai jika tidak ada kebiasaan dan usaha yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kekayaan yang tidak mungkin dicapai jika tidak ada kebiasaan dan usaha yang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar adalah berusaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu. Pada dasarnya ada empat keterampilan berbahasa yang dikembangkan dalam proses belajar yaitu: keterampilan

Lebih terperinci

BAGAIMANA MEMILIH MATERI PEMBELAJARAN LAGU ANAK-ANAK DI PAUD/TK DAN SD?

BAGAIMANA MEMILIH MATERI PEMBELAJARAN LAGU ANAK-ANAK DI PAUD/TK DAN SD? BAGAIMANA MEMILIH MATERI PEMBELAJARAN LAGU ANAK-ANAK DI PAUD/TK DAN SD? disajikan dalam Workshop dan Seminar Pembelajaran lagu anak-anak Edukatif untuk PAUD/TK/SD Diah Uswatun Nurhayati PUSAT PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

MENGENAL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK. Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Provinsi Sulawesi Selatan

MENGENAL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK. Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Provinsi Sulawesi Selatan MENGENAL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Provinsi Sulawesi Selatan Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 19 disebutkan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan yang ditujukan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan yang ditujukan kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang UU No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir hingga usia

Lebih terperinci

Merupakan salah satu bentuk konstruksi sintaksis yang tertinggi. Secara tradisional: suatu rangkaian kata yang mengandung pengertian dan pikiran yang

Merupakan salah satu bentuk konstruksi sintaksis yang tertinggi. Secara tradisional: suatu rangkaian kata yang mengandung pengertian dan pikiran yang KALIMAT Merupakan salah satu bentuk konstruksi sintaksis yang tertinggi. Secara tradisional: suatu rangkaian kata yang mengandung pengertian dan pikiran yang lengkap. Secara struktural: bentuk satuan gramatis

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN TEORY

BAB III DATA DAN TEORY BAB III DATA DAN TEORY A. Data Perancangan 1. Data Anak Anak adalah seorang lelaki atau perempuan yang belum dewasa atau belum mengalami masa pubertas. Di masa ini pendidikan untuk mereka sangatlah penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Manusia pada hakikatnya adalah sebagai makhluk individu dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Manusia pada hakikatnya adalah sebagai makhluk individu dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Manusia pada hakikatnya adalah sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Sebagai makhluk individu dimana manusia mempunyai perasaan, jiwa, hati dan pikiran masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN Wawancara dengan Promotion Manager. komunitas Volumers yang berada di beberapa daerah.

BAB IV HASIL PENELITIAN Wawancara dengan Promotion Manager. komunitas Volumers yang berada di beberapa daerah. BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Wawancara 4.1.1.1 Wawancara dengan Promotion Manager Peneliti melakukan sesi wawancara dengan beberapa sumber, diantaranya, Promotion Manager,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Ketepatan dalam menggunakan metode penelitian merupakan cara atau alat untuk mencapai keberhasilan sebuah penelitian. Metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. SD, mulai kelas 1-3 SD, antara umur 5-10 tahun. Selain itu dongeng juga

BAB I PENDAHULUAN. SD, mulai kelas 1-3 SD, antara umur 5-10 tahun. Selain itu dongeng juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dongeng merupakan kisah yang disampaikan dengan cara bercerita. Dongeng biasanya disampaikan dan dibacakan oleh guru TK, SD, mulai kelas 1-3 SD, antara umur

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM)

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) SEBAGAI JURI LOMBA MENYANYI LAGU ISLAMI TINGKAT SMP/MTs SE KABUPATEN BANTUL Oleh: Fu adi, S.Sn., M.A JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam video konser Super Junior bertajuk Super Show World Tour 1-5 banyak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam video konser Super Junior bertajuk Super Show World Tour 1-5 banyak 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam video konser Super Junior bertajuk Super Show World Tour 1-5 banyak menggunakan bahasa kinesik. Hal ini terjadi karena para penggemar berasal dari berbagai

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga berdampak pada

BAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga berdampak pada BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi saat ini tidak hanya berdampak pada perkembangan ekonomi, politik, sosial ataupun budaya. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kepenerima pesan (2006:6). Dalam Accociation for education and communication

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kepenerima pesan (2006:6). Dalam Accociation for education and communication BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Media Secara harfiah media berarti perantara atau pengantar. Oleh Sadiman dikemukakan bahwa media adalah perantara atau pengantar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan berkaitan erat dengan proses belajar mangajar. Seperti di sekolah tempat pelaksanaan pendidikan, peserta didik dan pendidik saling melaksanakan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini di kalangan para pelajar marak terjadinya peristiwa tawuran, kekerasan antar pelajar, penggunaan narkoba, dan seks bebas. Hal ini sangatlah memprihatinkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mendengarkan alunan musik selalu menggerak-gerakan anggota. Tuhan yang diberikan kepada seluruh manusia tanpa membedakan jenis

BAB I PENDAHULUAN. yang mendengarkan alunan musik selalu menggerak-gerakan anggota. Tuhan yang diberikan kepada seluruh manusia tanpa membedakan jenis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia ketika mendengar alunan musik mayoritas menyukai. Orang yang mendengarkan alunan musik selalu menggerak-gerakan anggota tubuhnya dan mengikuti irama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya era globalisasi berdampak pada tatanan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya era globalisasi berdampak pada tatanan persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya era globalisasi berdampak pada tatanan persaingan kehidupan tingkat tinggi sehingga menuntut sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu bersaing.

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bagian ini adalah penutup dari skripsi, yang terdiri dari kesimpulan dan saran berdasarkan pada bagian pembahasan dan bagian-bagian sebelumnya. Kesimpulan berisikan jawaban

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL Berikut ini akan dijelaskan mengenai strategi perancangan dan konsep visual sebagai landasan dalam membuat film animasi ini. III.1 Strategi Perancangan III.1.1

Lebih terperinci

MENDONGENG DI SEKOLAH Oleh: Eko Santosa

MENDONGENG DI SEKOLAH Oleh: Eko Santosa MENDONGENG DI SEKOLAH Oleh: Eko Santosa Keith Johnstone (1999) menjelaskan bahwa mendongeng atau bercerita (storytelling) merupakan produk seni budaya kuno. Hampir semua suku bangsa di dunia memiliki tradisi

Lebih terperinci

SILABUS KELAS: I (satu)

SILABUS KELAS: I (satu) Format Silabus Edisi 04-03-2013 SILABUS KELAS: I (satu) Format Silabus Edisi 04-03-2013 Satuan Pendidikan : SD Kompetensi Inti* KI 1: Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Kerap kali di toko-toko buku atau pun

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Kerap kali di toko-toko buku atau pun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini tampaknya komik merupakan bacaan yang digemari oleh para anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Kerap kali di toko-toko buku atau pun tempat persewaan buku

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Psikologi Anak. Psikologis anak dan orang dewasa tentu berbeda, oleh karena itu

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Psikologi Anak. Psikologis anak dan orang dewasa tentu berbeda, oleh karena itu 14 BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Psikologi Anak Psikologis anak dan orang dewasa tentu berbeda, oleh karena itu pada buku yang berjudul Perkembangan Anak karangan Elizabeth B. Hurlock menjelaskan,

Lebih terperinci

Wawancara dengan guru tari dan penari anak di Sanggar Tari Sasana Budaya

Wawancara dengan guru tari dan penari anak di Sanggar Tari Sasana Budaya LAMPIRAN 1. Lampiran Wawancara Wawancara dengan guru tari dan penari anak di Sanggar Tari Sasana Budaya Bandar Lampung Pertanyaan untuk Guru Tari 1. Apakah sering terjadi interaksi antara pengajar dan

Lebih terperinci

Materi Minggu 1. Komunikasi

Materi Minggu 1. Komunikasi T e o r i O r g a n i s a s i U m u m 2 1 Materi Minggu 1 Komunikasi 1.1. Pengertian dan Arti Penting Komunikasi Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pengertian pendidikan menurut Undang-Undang SISDIKNAS No. 20

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pengertian pendidikan menurut Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia kini telah mengalami banyak perubahan. Perubahan-perubahan itu terjadi karena berbagai usaha pembaharuan dalam pendidikan. Pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terlihat di kota Yogyakarta. Ini terlihat dari banyaknya komunitaskomunitas

BAB I PENDAHULUAN. terlihat di kota Yogyakarta. Ini terlihat dari banyaknya komunitaskomunitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yogyakarta memiliki sebutan kota budaya dan kota pelajar sesuai dengan karakter kota Yogyakarta yang memiliki akar budaya yang masih kuat, ini dibuktikan dengan adanya

Lebih terperinci

BAB IV FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG PELAKSANAAN BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK USIA DINI DI TK PELITA BANGSA

BAB IV FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG PELAKSANAAN BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK USIA DINI DI TK PELITA BANGSA BAB IV FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG PELAKSANAAN BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK USIA DINI DI TK PELITA BANGSA 4.1. Faktor Penghambat dan Pendukung dalam Proses Bimbingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang satu sama lainnya saling

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang satu sama lainnya saling BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial, yang satu sama lainnya saling berinteraksi, dan dalam proses interaksi tersebut dibutuhkan suatu komunikasi yang baik diantara

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan 1. Penjelasan Judul Perancangan Pendidikan PAUD saat ini sangatlah penting, sebab merupakan pendidikan dasar yang harus diterima anak-anak. Selain itu untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan generasi masa depan bangsa. Pedidikan anak adalah sesuatu hal penting yang tidak bisa diabaikan. Tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh pendidikan yang

Lebih terperinci

6/10/2012 PESAN NON VERBAL. Diyah ayu amalia avina M.Si

6/10/2012 PESAN NON VERBAL. Diyah ayu amalia avina M.Si PESAN NON VERBAL Diyah ayu amalia avina M.Si 1 Definisi Non Verbal communication 1. Behavior and elements of speech aside from the words themselves that transmit meaning. Non-verbal communication includes

Lebih terperinci

W, 2015 #INSTAMOMENT KARYA CIPTA FOTOGRAFI MENGGUNAKAN MEDIA SMARTPHONE ANDROID DENGAN APLIKASI INSTAGRAM

W, 2015 #INSTAMOMENT KARYA CIPTA FOTOGRAFI MENGGUNAKAN MEDIA SMARTPHONE ANDROID DENGAN APLIKASI INSTAGRAM BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Keberadaan fitur kamera dan kualitas kamera yang semakin baik pada ponsel memberikan kemudahan bagi setiap orang untuk mengabadikan setiap momen atau kejadian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Komunikasi Antarpribadi Komunikasi antarpribadi disebut juga dengan komunikasi interpersonal (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa ini sering kali disebut dengan masa keemasan the Golden Age, masa-masa

BAB I PENDAHULUAN. masa ini sering kali disebut dengan masa keemasan the Golden Age, masa-masa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak adalah individu yang unik, dimana anak selalu bergerak, memiliki rasa ingin tahu yang kuat, memiliki potensi untuk belajar dan mampu mengekspresikan diri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN hingga (Unicef Indonesia, 2012). Menurut Departemen Sosial

BAB I PENDAHULUAN hingga (Unicef Indonesia, 2012). Menurut Departemen Sosial BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan jumlah panti asuhan terbesar di dunia dengan perkiraan jumlah lembaga pengasuhan anak pada tahun 2007 sekitar 5.250 hingga 8.610 (Unicef

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan mendasar untuk kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan mendasar untuk kehidupan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan mendasar untuk kehidupan yang manusiawi dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini tidak saja terjadi tanpa

Lebih terperinci

Menghormati Orang Lain

Menghormati Orang Lain BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Desain Sikap Toleran Pada Buku Teks Tematik Kelas 1 SD Desain sikap toleran pada buku teks tematik kelas 1 SD meliputi: sikap menghormati orang lain, bekerjasama,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membaca dan keterampilan menulis. Anak-akan dituntut untuk dapat berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membaca dan keterampilan menulis. Anak-akan dituntut untuk dapat berbicara, 19 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa mempunyai tujuan agar siswa terampil berbahasa yang meliputi keterampilan berbicara, keterampilan menyimak, keterampilan membaca dan keterampilan

Lebih terperinci

Ordinary Love. Timothy Athanasios

Ordinary Love. Timothy Athanasios Ordinary Love Timothy Athanasios Bab I Gereja dan Pelayanan Konsep menciptakan berhala, hanya rasa ingin tahu yang bisa memahami. (Gregory Nyssa) Jika Kerajaan Allah hendak direalisasikan dalam rupa dua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk mengikuti perkembangan zaman. Pembelajaran memiliki peran serta mendidik siswa agar menjadi manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitiberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai pola komunikasi anggota Korps Protokoler mahasiswa Unisba dalam membangun reputasi kampus ini, maka peneliti memperoleh beberapa

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Mata Pelajaran : Seni Budaya dan Keterampilan Kelas/Semester : 5/2 Standar Kompetensi : Seni Rupa 9. Mengapresiasi karya seni rupa. Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Kartu Bergambar 2.1.1 Pengertian Media Kartu Bergambar Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti perantara. Dengan demikian media dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN Metodologi perancangan yang di gunakan selama kerja praktek di CV. Rombongku adalah : 3.1 Metodologi Dalam kerja praktek ini, penulis berusaha menemukan permasalahan yang ada

Lebih terperinci

2014 MENINGKATKAN KEPERCAYAAN D IRI ANAK MELALUI KEGIATAN PANGGUNG BONEKA NUSANTARA

2014 MENINGKATKAN KEPERCAYAAN D IRI ANAK MELALUI KEGIATAN PANGGUNG BONEKA NUSANTARA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan anugrah terindah yang telah Allah berikan kepada setiap orang tua dimana anak adalah individu yang penuh dengan keceriaan. Menurut Froebel (Roopnaire

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan individu yang telah lulus dari perguruan tinggi disebut sebagai Sarjana

BAB I PENDAHULUAN. dan individu yang telah lulus dari perguruan tinggi disebut sebagai Sarjana 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa adalah individu yang menuntut pendidikan di perguruan tinggi, dan individu yang telah lulus dari perguruan tinggi disebut sebagai Sarjana (Sugiono,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan suatu kegiatan yang mempunyai hubungan dengan proses berpikir, serta keterampilan ekspresi

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR Nina Sundari 1 ABSTRAK Tujuan artikel ini yaitu untuk mengetahui langkah-langkah dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Akar tradisi melekat di kehidupan masyarakat sangat

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Akar tradisi melekat di kehidupan masyarakat sangat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal dengan bangsa yang mempunyai kekayaan tradisi dan budaya. Kekhasan serta kekayaan bangsa dalam tradisi dan budaya yang dimiliki, bukti bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Film merupakan media komunikasi massa yang kini banyak dipilih untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Film merupakan media komunikasi massa yang kini banyak dipilih untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Film merupakan media komunikasi massa yang kini banyak dipilih untuk menyampaikan berbagai pesan. Film mempunyai kekuatan mendalam untuk memberikan pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud,

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan, dan pendapat

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1. Disusun oleh: Ajeng Wulandari A

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1. Disusun oleh: Ajeng Wulandari A PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN PENERAPAN TEKNIK RANGSANG GAMBAR DAN SUMBANG KATA PADA SISWA KELAS VII E DI SMP NEGERI 1 JATEN TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

Pemanfaatan Lagu Anak Indonesia dalam Keluarga Sebagai Upaya Menumbuhkan Literasi Pada Anak

Pemanfaatan Lagu Anak Indonesia dalam Keluarga Sebagai Upaya Menumbuhkan Literasi Pada Anak Pemanfaatan Lagu Anak Indonesia dalam Keluarga Sebagai Upaya Menumbuhkan Literasi Pada Anak Maya Dewi Kurnia Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon 1.Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Anak merupakan pribadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah Taman Kanak-Kanak (TK). Undang-undang tentang. sistem Pendidikan Nasional Pasal 28 Ayat (3) menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah Taman Kanak-Kanak (TK). Undang-undang tentang. sistem Pendidikan Nasional Pasal 28 Ayat (3) menyebutkan bahwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga PAUD yang selama ini dikenal oleh masyarakat luas salah satunya adalah Taman Kanak-Kanak (TK). Undang-undang tentang sistem Pendidikan Nasional Pasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Eksistensi Proyek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Eksistensi Proyek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Eksistensi Proyek Animasi adalah suatu rangkaian gambar dengan jumlah yang banyak, bila kita proyeksikan akan terlihat seolah olah hidup ( bergerak ), seperti yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN Pada Bab IV ini akan dijelaskan hasil perolehan data di lapangan yang selanjutnya dianalisis untuk memperoleh deskripsi profil berpikir probabilistik siswa dalam menyelesaikan masalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Proses Pendekatan Persuasif pada Pembelajaran Seni Tari di SMP

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Proses Pendekatan Persuasif pada Pembelajaran Seni Tari di SMP BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Proses Pendekatan Persuasif pada Pembelajaran Seni Tari di SMP Negeri 1 Lembang SMP Negeri 1 Lembang yang sudah terakreditasi A ini beralamat di Jl. Raya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ><

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang >< BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan adalah sesuatu yang tidak dipisahkan dari negara Indonesia yang terkenal akan keanekaragamannya. Keanekaragaman ini menjadi unsur perekat kesatuan dan persatuan

Lebih terperinci