ANALISIS KOMPARATIF KINERJA SAHAM SEKTOR KEUANGAN, MANUFAKTUR, DAN PERTAMBANGAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KOMPARATIF KINERJA SAHAM SEKTOR KEUANGAN, MANUFAKTUR, DAN PERTAMBANGAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013"

Transkripsi

1 ANALISIS KOMPARATIF KINERJA SAHAM SEKTOR KEUANGAN, MANUFAKTUR, DAN PERTAMBANGAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013 Fridayana Yudiaatmaja Jurusan Manajemen, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia * fyudiaatmaja@gmail.com Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan kinerja saham sektor keuangan, sektor manufaktur dan sektor pertambangan. Untuk menjawab rumusan masalah, Uji Analisis Variansi (ANOVA) digunakan pada data tingkat pengembalian saham-saham perusahaan yang bergerak di sektor keuangan, manufaktur dan pertambangan. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari sampel sektor keuangan yang berjumlah 26 emiten, diperoleh tingkat pengembalian rata-rata sebesar 1,2281% dengan standar deviasi sebesar 29,11168%. Tingkat pengembalian minimum adalah -40,82%, sedangkan tingkat pengembalian maximum sebesar 70,00%. Pada sampel sektor manufaktur yang berjumlah 47 emiten, diperoleh tingkat pengembalian rata-rata sebesar 3,4007% dengan nilai standar deviasi sebesar 49,15397%. Tingkat pengembalian minimum adalah -85,22%, sedangkan tingkat pengembalian maximum sebesar 226,09%. Hasil yang diperoleh dari sampel sektor pertambangan yang berjumlah 14 emiten, diperoleh tingkat pengembalian rata-rata sebesar -10,2197% dengan nilai standar deviasi sebesar 34,52171%. Tingkat pengembalian minimum adalah -53,39%, sedangkan tingkat pengembalian maximum sebesar 90,75%. Dari nilai standar deviasi masing-masing sektor, dapat dijelaskan bahwa ketiga sektor tersebut memiliki tingkat risiko yang cukup tinggi. Sedangkan mengenai return sektoral diperoleh kesimpulan bahwa tidak ada perbedaaan return yang signifikan diantara sektor keuangan, manufaktur dan pertambangan pada periode penelitian. Kata kunci: tingkat pengembalian saham, kinerja saham Abstract The purpose of this study was to determine whether there is a significant difference in stock performance of the financial sector, the manufacturing sector and the mining sector. To answer the research problem, Analysis of Variance (ANOVA) was used to the rate of return data of company shares engaged in the financial, manufacturing and mining sector. The results of the data analysis showed that the financial sector, amounting to 26 issuers, earned an average return rate of % with a standard deviation of %. The minimum rate of return was %, while the maximum rate of return was 70.00%. In the manufacturing sector using 47 issuers, earned an average return rate of % with a standard deviation of %. The minimum rate of return was %, while the maximum rate of return was %. The results obtained from the mining sector, amounting to 14 issuers, earned an average return rate of % with a standard deviation of %. The minimum rate of return was %, while the maximum rate of return was 90.75%. From the standard deviation values of each sector, it can be explained that these three sectors had a high level of risk. For all of the sectoral returns, it was found that there was no significant difference between the returns of the financial, manufacturing, and mining sector. Keywords : sectoral stock return, stock performance 1. Pendahuluan Berdasarkan data yang ada di Bursa Efek Indonesia, saat ini pada bulan Oktober 2013 terdapat 482 perusahaan yang telah tercatat di Bursa Efek Indonesia. Untuk mengetahui sektor apa yang layak untuk dipilih dalam berinvestasi bisa dengan membandingkan tingkat pengembalian (return) saham-saham perusahaan yang ada di sektor yang satu dengan sektor lainnya. Pemilihan sektor yang tepat tentunya dapat

2 memaksimalkan peluang investor dalam menghasilkan keuntungan. Penelitian yang membandingkan tingkat pengembalian saham perusahaan yang bergerak di berbagai sektor selalu diperlukan untuk dapat meminimalisir kesalahan dalam pemilihan saham sehingga dapat memaksimalkan keuntungan. Untuk itu perlu dilakukan penelitian yang membandingkan tingkat pengembalian saham perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor keungan, pertambangan dan manufaktur dengan harapan dapat menghasilkan temuan-temaun yang teruji dalam memilih sektor apa yang terbaik di antara ketiganya. 1.1 Rumusan Masalah Rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai 1. Apakah ada perbedaan yang signifikan kinerja saham sektor keuangan dan sektor manufaktur di Bursa Efek Indonesia pada periode penelitian? 2. Apakah ada perbedaan yang signifikan kinerja saham sektor manufaktur dan sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia pada periode penelitian? 3. Apakah ada perbedaan yang signifikan kinerja saham sektor keuangan dan sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia pada periode penelitian? 1.2 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai 1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan kinerja saham sektor keuangan dan sektor manufaktur di Bursa Efek Indonesia pada periode penelitian. 2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan kinerja saham sektor manufaktur dan sektor pertambangan di Bursa Efek 3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan kinerja saham sektor keuangan dan sektor pertambangan di Bursa Efek 1.3 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian adalah sebagai 1. Bagi Penulis Pelaksanaan kegiatan ini akan memberikan manfaat terutama untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan melaksanakan dharma perguruan tinggi, yaitu melakukan penelitian dan luaran pelaksanaan kegiatan ini dapat dipakai sebagai bahan untuk kenaikan pangkat maupun jabatan dosen ke jenjang yang lebih tinggi. 2. Bagi Kalangan Akademik Bagi kalangan akademik, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi pada penelitian sejenis atau penelitian-penelitian yang berkaitan dengan kinerja saham suatu perusahaan yang bergerak di sektor keuangan, manufaktur dan pertambangan di Bursa Efek Indonesia. 3. Bagi Investor Bagi investor, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam memutuskan apakah sektor keuangan / manufaktur / pertambangan merupakan sektor yang layak dibeli / dijual pada periode berikutnya. 4.Bagi Perusahaan Sektor Keuangan/Manufaktur/Pertambangan Bagi perusahaan yang bergerak di sektor keuangan / manufaktur / pertambangan hasil tulisan ini bisa dijadikan referensi dalam menilai kinerja sahamnya 2. Kajian Pustaka Bagi seorang investor penting untuk dapat mengentahui besarnya return suatu saham. Besarnya tingkat pengembalian (return) nantinya digunakan untuk mengukur kinerja suatu saham. Besarnya return suatu saham (R i ) dapat dihitung dengan rumus berikut: Dimana, R i = Return ke-i Harga t = Harga periode ke-t Harga t-1 = Harga periode ke-(t-1)

3 Nilai return suatu saham bisa positif dan bisa juga negatif. Nilai return positif diperoleh bila ada kenaikan harga saham, sedangkan nilai return negatif diperoleh bila ada penurunan harga saham. Sebelum memilih saham, sebaiknya investor menentukan sektor yang baik untuk dipilih. Hal ini dapat diketahui dengan membandingkan kinerja saham perusahaanperusahaan yang bergerak di salah satu sektor dengan kinerja saham perusahaanperusahaan di sektor-sektor lainnya. Pada penelitian ini sektor keuangan, manufaktur, dan pertambangan dibandingkan untuk mengetahui apakah diantara ketiganya ada perbedaaan return yang nyata. Hal ini dapat membantu pemodal dalam memilih sektor apa yang menghasilkan return lebih baik dibandingkan dengan yang lain. Sektor Keuangan Sektor keuangan di Bursa Efek Indonesia terdiri atas sub-sektor, yaitu: 1. sub sektor bank; 2. sub sektor lembaga pembiayaan; 3. sub sektor perusahaan efek; 4. sub sektor asuransi; 5. sub sektor lembaga keuangan lainnya. Berdasarkan informasi yang ada di Bursa Efek Indonesia (2013), jumlah perusahaan yang bergerak di sektor keuangan adalah sebanyak 71 perusahaan. Dari 71 perusahaan tersebut, sebanyak 33 perusahaan yang terdaftar pada papan utama, sedangkan sisanya sebanyak 38 perusahaan terdaftar pada papan pengembangan. Sektor Manufaktur Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan industri pengolahan yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi. Jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah sebanyak 131 perusahaan. Perusahaan - perusahaan manufaktur tersebut dibagi menjadi tiga sub-sektor, yaitu: 1. sub sektor industri dasar dan kimia; 2. sub sektor aneka industri; 3. sub sektor industri barang konsumsi. Sektor industri dasar dan kimia terdiri atas perusahaan yang menghasilkan bahanbahan kimia; semen; keramik, porselen dan kaca; logam dan sejenisnya; plastik dan kemasan; pakan ternak; kayu dan pengolahannya; dan kertas. Sektor aneka industri terdiri atas perusahaan-perusahaan yang menghasilkan otomotif dan komponennya; tekstil dan garmen; alas kaki; kabel; elektronika; dan lainnya. Sektor industri barang konsumsi terdiri atas makanan dan minuman; rokok; farmasi; kosmetik; dan peralatan rumah tangga. Berdasarkan informasi yang ada di Bursa Efek Indonesia (2013), jumlah perusahaan yang bergerak di sektor manufaktur adalah sebanyak 131 perusahaan. Dari 131 perusahaan tersebut, sebanyak 59 perusahaan yang terdaftar pada papan utama, sedangkan sisanya sebanyak 72 perusahaan terdaftar pada papan pengembangan. Sektor Pertambangan Sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia terdiri atas sub-sektor, yaitu: 1. sub sektor batubara; 2. sub sektor minyak dan gas bumi; 3. sub sektor logam dan mineral lainnya; 4. sub sektor batu-batuan; 5. sub sektor lainnya. Berdasarkan informasi yang ada di Bursa Efek Indonesia (2013), jumlah perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan adalah sebanyak 38 perusahaan. Dari 38 perusahaan tersebut, sebanyak 18 perusahaan yang terdaftar pada papan utama, sedangkan sisanya sebanyak 20 perusahaan terdaftar pada papan pengembangan. Beberapa penelitian terdahulu yang diambil sesuai dengan masalah penelitian ini antara lain adalah sebagai 1. Hasyim (2011) Pada tahun 2011, Hasyim melakukan penelitian mengenai penilaian kinerja saham menggunakan pendekatan model Treynor. Tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui perbandingan kinerja suatu saham terhadap kinerja pasar. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 reksadana saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009 sampai Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan reksadana tidak semuanya memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan kinerja pasarnya. Kebanyakan perusahaan reksadana memiliki kinerja lebih rendah dibanding kinerja pasarnya. Selanjutnya, bahwa kinerja reksadana dan kinerja pasar secara statistik memiliki perbedaan yang signifikan.

4 2. Siswanti (2011) Pada tahun 2011, Siswanti melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja saham jangka pendek dan kinerja jangka panjang pada perusahaan yang melakukan IPO di pasar modal Indonesia. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang melakukan IPO pada periode Januari 2002 sampai dengan Desember Penelitian ini diuji dengan menggunakan statistik parametrik dengan hasil yang menunjukkan bahwa dalam jangka pendek kinerja saham mengalami outperformed, sedangkan dalam jangka panjang tidak menunjukkan kinerja saham yang underperformed. 3. Dewi (2010) Pada tahun 2010, Dewi melakukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis kinerja saham sub sektor telekomunikasi pada periode 1 Juli Desember Untuk menganalisis tingkat pengembalian, tingkat risiko dan kinerja saham digunakan Geometric Mean Return, Standard Deviation, dan Sharpe Performance Index (SPI). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa saham PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk yang memiliki tingkat return dan SPI tertinggi, sedangkan PT. Bakrie Telkom Tbk memiliki tingkat risiko tertinggi. 3. Metode Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari website Yahoo! Finance. Data yang diunduh adalah data bulanan saham perusahaanperusahaan yang bergerak di sektor keuangan, manufaktur dan pertambangan. Subyek penelitian ini adalah emitenemiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang bergerak di sektor keuangan, manufaktur dan pertambangan. Sedangkan obyek penelitian ini adalah kinerja saham perusahaan-perusahaan tersebut. Populasi pada penelitian ini difokuskan pada emiten yang terdaftar pada papan utama. Menurut Hoesen, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, dalam Ariyanti (2014) mengatakan bahwa emiten yang tercantum dalam papan utama adalah perusahaan berkinerja baik yang sudah beroperasi selama tiga tahun, namun hal ini bukan berarti emiten yang di papan pengembangan adalah perusahaan yang berkinerja jelek, hanya saja masih tahap awal. Berdasarkan informasi dari Bursa Efek Indonesia, jumlah keseluruhan perusahaan-perusahaan yang termasuk ke dalam sektor keuangan pada papan utama adalah 33 perusahaan. Jumlah keseluruhan emiten untuk sektor manufaktur adalah 59 perusahaan. Jumlah keseluruhan untuk sektor pertambangan adalah sebanyak 18 perusahaan. Jadi total populasi pada penelitian ini adalah 110 perusahaan. Sedangkan jumlah sampel pada penelitian ini ditentukan menggunakan rumus Slovin dengan formula sebagai berikut ini. Dimana, n = jumlah sampel yang digunakan N = jumlah populasi e = batas toleransi kesalahan Dengan jumlah populasi sebesar 110 perusahaan dan batas toleransi kesalahan sebesar 0,05, maka jumlah sampel yang digunakan sesuai dengan rumus Slovin adalah sebesar 86,27 atau dibulatkan menjadi 87 perusahaan. Kemudian dari jumlah keseluruhan sampel ditentukan jumlah sampel masing-masing sektor secara proporsional sebagai Sektor Jumlah Sampel Keuangan (33/110) x 87 = 26,1 26 Manufaktur (59/110) x 87 = 46,7 47 Pertambangan (18/110) x 87 = 14,2 14 Tabel 1. Jumlah sampel setiap sektor Setelah jumlah sampel dihitung, pengambilan emiten yang digunakan sebagai sampel menggunakan metode probability sampling. Hal ini dilakukan agar setiap emiten memiliki peluang yang sama diambil sebagai sampel. Teknik pengumpulan data merupakan suatu metode yang digunakan untuk memperoleh data sesuai dengan tujuan penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Dokumentasi yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan data sekunder yang diperoleh dari website Yahoo! Finance. Dari data harga saham perusahaanperusahaan yang bergerak di sektor keuangan, manufaktur, dan pertambangan

5 selama periode 2013, kemudian dihitung return saham bulan per bulannya. Jika return saham bulanan perusahaanperusahaan yang bergerak di sektor keuangan, manufaktur dan pertambangan telah dihitung, maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis dari data yang ada. Alat analisis yang digunakan disini adalah Analysis of Varians (ANOVA). ANOVA digunakan untuk menguji apakah ada perbedaaan return saham yang signifikan pada perusahaan yang bergerak di sektor keuangan, manufaktur dan pertambangan. 4. Pembahasan Hasil Seperti yang terlihat pada tabel 2, dari sampel sektor keuangan yang berjumlah 26 emiten, diperoleh tingkat pengembalian ratarata sebesar 1,2281% dengan standar deviasi sebesar 29,11168%. Tingkat pengembalian minimum adalah -40,82%, sedangkan tingkat pengembalian maximum sebesar 70,00%. Pada sampel sektor manufaktur yang berjumlah 47 emiten, diperoleh tingkat pengembalian rata-rata sebesar 3,4007% dengan nilai standar deviasi sebesar 49,15397%. Tingkat pengembalian minimum adalah -85,22%, sedangkan tingkat pengembalian maximum sebesar 226,09%. Hasil yang diperoleh dari sampel sektor pertambangan yang berjumlah 14 emiten, diperoleh tingkat pengembalian rata-rata sebesar -10,2197% dengan nilai standar deviasi sebesar 34,52171%. Tingkat pengembalian minimum adalah -53,39%, sedangkan tingkat pengembalian maximum sebesar 90,75%. Dari Tabel 2 dapat diketahui rata-rata return sektor keuangan, manufaktur dan pertambangan. Namun untuk menguji apakah ada perbedaaan yang signifikan dari ketiga sektor tersebut maka dilakukan uji Analisis Of Variance (ANOVA). Tabel 2. Deskripsi Data Langkah pertama dalam uji ANOVA adalah dengan melihat hasil Test of Homogeneity of Variances seperti yang tampak pada Tabel 3. Pada hasil test tersebut diperoleh nilai Levene Statistic sebesar 0,898 dengan nilai signifikansi sebesar 0,411. Tabel 3. Test of Homogeneity of Variances Karena nilai sifnifikasi uji homogenitas variansi lebih besar dari taraf signifikansi (α = 0,05), maka disimpulkan bahwa ketiga sektor tersebut memiliki variansi data yang sama (homogen). Setelah diketahui variansi ketiga datanya homogen, maka langkah selanjutnya adalah melihat nilai signifikansi dari tabel ANOVA (Analysis of Variance). Hal ini diperlukan untuk menjawab pertanyaan apakah ada perbedaaan yang signifikan pada rata-rata return sektor keuangan, manufaktur, dan pertambangan. Dari hasil pada Tabel 4 diperoleh nilai F hitung sebesar 0,573 dengan nilai signifikansi sebesar 0,566 yang lebih besar dari taraf signifikansinya (α = 0,05). Hal ini berarti bahwa tidak ada perbedaaan yang signifikan mengenai return saham di sektor keuangan, manufaktur, dan pertambangan. Oleh karena itu, maka Post Hoc Test tidak diperlukan untuk mencari sektor mana yang menghasilkan return yang berbeda diantara ketiganya.

6 Tabel 4. ANOVA 5. Simpulan dan Saran Dari hasil penelitian ini, dapat diambil simpulan atas rumusan masalah sebagai Tidak ada perbedaaan yang signifikan kinerja saham sektor keuangan dan sektor manufaktur di Bursa Efek Tidak ada perbedaaan yang signifikan kinerja saham sektor manufaktur dan sektor pertambangan di Bursa Efek Tidak ada perbedaaan yang signifikan kinerja saham sektor keuangan dan sektor pertambangan di Bursa Efek Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat diberikan beberapa saran seperti 1. Bagi peneliti, dengan tidak adanya perbedaaan yang nyata pada return saham di sektor keuangan, manufaktur dan pertambangan, maka diperlukan penelitian lebih lanjut pada sektorsektor lainnya. Bila dapat dibuktikan adanya sektor yang menghasilkan return lebih baik dibandingkan sektor lainnya, maka hal tersebut akan sangat membantu pemodal dalam menentukan pilihan untuk investasinya. 2. Bagi investor, hasil kajian ilmiah ini memberikan keleluasaan investor untuk melakukan investasi di sektor keuangan, manufaktur atau pertambangan karena pada prinsipnya return yang dihasilkan pada periode penelitian untuk ketiga sektor tersebut adalah sama. 6. Daftar Pustaka Ariyanti, F Ini Perbedaan Emiten di Papan Utama dan Pengembangan Bursa.Tersedia: [30 Juni 2014]. Dewi, P.S Analisis Kinerja Saham Sub Sektor Telekomunikasi Periode 1 Juli Desember Tersedia: [12 Oktober 2013]. Hasyim, M Penilaian Kinerja Saham: Pendekatan Model Treynor. Tersedia: [12 Oktober 2013]. Kartajaya, H dan Taufik Kompas 100 Corporate Marketing Cases. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Muridha, Z Analisis Kinerja Saham Perusahaan Yang Melakukan Initial Public Offering (IPO) di Pasar Modal Indonesia.Tersedia: nas.go.id/jurnal/detil/id/0:338708/ [8 Oktober 2013]. Sharpe, W.F., Alexander, G.J., dan Bailey, J.V Investments. Diterjemahkan oleh Pristina Hermastuti dan Doddi Prastuti dengan judul Investasi Jilid 2. Jakarta: PT Indeks, 2006 Siswanti, A Analisis Kinerja Saham Jangka Pendek dan Jangka Panjang pada Perusahaan yang Melakukan Initial Publik Offering (IPO) di Bursa Efek Jakarta. Tersedia: [10 Oktober 2013]. Sunariyah Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Keempat. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Wira, D Analisis Fundamental Saham. Bogor: Exceed.

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 29 BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Bursa Efek Indonesia (BEI) Bursa Efek merupakan sebuah pasar yang terorganisasi dimana para pialang melakukan transaksi jual beli surat berharga dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Ketepatan waktu dalam pelaporan keuangan diatur dalam Undang Undang No.8 Tahun 1995, dimana mewajibkan semua perusahaan yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang dikaji di dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2012. Industri

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Deskripsi Perusahaan Perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia diklasifikasikan kedalam sembilan sektor industri yang telah ditetapkan oleh JASICA (

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pasar modal adalah sarana tempat bertemunya antara pembeli dan

I. PENDAHULUAN. Pasar modal adalah sarana tempat bertemunya antara pembeli dan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal adalah sarana tempat bertemunya antara pembeli dan penjualan surat berharga, dan telah menjadi sarana investasi bagi investor. Di pasar modal, investor yang

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. kata manufacturing muncul tahun Manufaktur, dalam arti yang paling luas,

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. kata manufacturing muncul tahun Manufaktur, dalam arti yang paling luas, 58 BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Definisi Perusahaan Manufaktur Kata manufaktur berasal dari bahasa Latin manus factus yang berarti dibuat dengan tangan. Kata manufacture muncul pertama kali tahun

Lebih terperinci

OVERVIEW 1/29

OVERVIEW 1/29 OVERVIEW Konsep dasar dan arti penting klasifikasi industri. Arti penting analisis industri untuk menyeleksi sekuritas. Metode yang digunakan untuk mengestimasi tingkat keuntungan, earning per share, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis finansial di Amerika Serikat tampaknya telah menjadi masalah

BAB I PENDAHULUAN. Krisis finansial di Amerika Serikat tampaknya telah menjadi masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis finansial di Amerika Serikat tampaknya telah menjadi masalah global, bahkan dampak dari krisis finansial tersebut terjadi pada negara Indonesia. Dimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. para pemegang sahamnya melalui peningkatan nilai perusahaan. Perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. para pemegang sahamnya melalui peningkatan nilai perusahaan. Perusahaan yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan didirikannya suatu perusahaan adalah meningkatkan kesejahteraan para pemegang sahamnya melalui peningkatan nilai perusahaan. Perusahaan yang memperoleh keuntungan

Lebih terperinci

Bab 2 GAMBARAN UMUM OBYEK. Saham-saham yang tercatat di BEJ dikelompokan kedalam 9 sektor menurut

Bab 2 GAMBARAN UMUM OBYEK. Saham-saham yang tercatat di BEJ dikelompokan kedalam 9 sektor menurut 4 Bab 2 GAMBARAN UMUM OBYEK 2.1 Pengenalan Saham Saham-saham yang tercatat di BEJ dikelompokan kedalam 9 sektor menurut klasifikasi industri yang telah ditetapkan BEJ yaitu JASICA (Jakarta Stock Exchange

Lebih terperinci

BAB 2 INDEKS KOMPAS 100. cerminan pergerakan harga saham. Indeks-indeks tersebut adalah (Idx, 2014) : 1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

BAB 2 INDEKS KOMPAS 100. cerminan pergerakan harga saham. Indeks-indeks tersebut adalah (Idx, 2014) : 1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BAB 2 INDEKS KOMPAS 100 2.1 Sejarah Bursa Indeks Kompas 100 Saat ini BEI memiliki 11 jenis indeks harga saham, yang secara terus menerus disebarluaskan melalui media cetak maupun elektronik. Indeks merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah pasar modal di Indonesia yang merupakan bursa hasil penggabungan Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif komparatif dan verifikatif. Penelitian deskriptif menurut Sugiyono (2012: 29) adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 46 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Garis Besar Perusahaan Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan perekonomian saat ini mengalami perkembangan yang cukup pesat dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Transaksi jualbeli yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 6,23% sedikit turun dibandingkan pada tahun 2011 yaitu 6,5%. Meskipun

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 6,23% sedikit turun dibandingkan pada tahun 2011 yaitu 6,5%. Meskipun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumbuhnya perekonomian di dari tahun ke tahun membuat para investor dari dalam maupun luar negeri tertarik untuk melakukan investasi. Berdasarkan Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. dibuat dengan tangan. Kata manufacture muncul pertama kali tahun 1576, dan

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. dibuat dengan tangan. Kata manufacture muncul pertama kali tahun 1576, dan BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Sejarah Perusahaan Kata manufaktur berasal dari bahasa Latin manus factus yang berarti dibuat dengan tangan. Kata manufacture muncul pertama kali tahun 1576, dan kata

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaanperusahaan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaanperusahaan BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4. 1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaanperusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam rentang waktu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus pada perusahaan kelompok manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan manufaktur yang

Lebih terperinci

IV. PEMBAHASAN. pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan

IV. PEMBAHASAN. pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan IV. PEMBAHASAN 4. 1. Gambaran Umum Indeks LQ 45 terdiri dari 45 saham yang telah terpilih melalui berbagai kriteria pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan kapitalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tambahan bagi perusahaan dalam mengimplementasikan rencana strategis

BAB I PENDAHULUAN. tambahan bagi perusahaan dalam mengimplementasikan rencana strategis BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan besar terjadi secara global seiring dengan perlambatan ekonomi dunia. Resiko ketidakpastian di pasar keuangan dunia memberikan tekanan tambahan bagi perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif 4.1.1 Jakarta Islamic Index (JII) Jakarta Islamic Index (JII) diluncurkan oleh PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ditampilkan secara sendiri-sendiri. Penelitian ini menggunakan alat bantu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ditampilkan secara sendiri-sendiri. Penelitian ini menggunakan alat bantu 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini menjelaskan gambaran hasil penelitian beserta hipotesis dengan pembahasan pada bagian akhir. Hasil penelitian dan pembahasan ditampilkan secara sendiri-sendiri.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, baik secara politik,

BAB I PENDAHULUAN. sangat peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, baik secara politik, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saham merupakan komoditi investasi yang tergolong berisiko tinggi, karena sangat peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, baik secara politik, ekonomi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Indeks Sektoral BEI (Bursa Efek Indonesia) merupakan sub indeks dari IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan). Semua emiten yang tercatat di BEI diklasifikasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Berdasarkan data yang terdapat pada situs resmi Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id, secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang dikumpulkan dari penelitian ini adalah data sekunder yang

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang dikumpulkan dari penelitian ini adalah data sekunder yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Data yang dikumpulkan dari penelitian ini adalah data sekunder yang dikumpulkan dari tangan kedua atau dari sumber lain yang telah tersedia sebelum

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN INDUSTRI MANUFAKTUR ROKOK YANG GO PUBLIC DI BEI SEBELUM DAN SESUDAH FATWA MUI

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN INDUSTRI MANUFAKTUR ROKOK YANG GO PUBLIC DI BEI SEBELUM DAN SESUDAH FATWA MUI PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN INDUSTRI MANUFAKTUR ROKOK YANG GO PUBLIC DI BEI SEBELUM DAN SESUDAH FATWA MUI Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur sektor industri

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. untuk secara langsung menjelaskan hubungan sebab akibat (non causality

III. METODE PENELITIAN. untuk secara langsung menjelaskan hubungan sebab akibat (non causality 32 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk menguji hipotesis serta menganalisis dan tidak untuk secara langsung menjelaskan hubungan sebab akibat (non causality relationship),

Lebih terperinci

ANALISIS KANDUNGAN INFORMASI PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS KANDUNGAN INFORMASI PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS KANDUNGAN INFORMASI PENGUMUMAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA Dea Oktariani Putri Titin Hartini Jurusan Manajemen STIE MDP Abstrak : Tujuan penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Menurut UU Negara Republik Indonesia No. 5 tahun 1984 pasal satu huruf dua menyatakan bahwa industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah,

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS

LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN PENGGUNAAN ONLINE TRADING APPLICATION UNTUK TRANSAKSI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA BAGI CREW KAPAL PESIAR DESA SEMBIRAN Oleh Fridayana Yudiaatmaja, M.Sc. (Ketua)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. return, tanpa melupakan faktor risiko investasi yang harus dihadapinya. Return

BAB I PENDAHULUAN. return, tanpa melupakan faktor risiko investasi yang harus dihadapinya. Return BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Investasi dapat diartikan sebagai komitmen untuk menanamkan sejumlah dana pada saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang. (Tandelilin,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipertimbangkan yaitu return dan risiko. Return adalah tingkat

BAB I PENDAHULUAN. dipertimbangkan yaitu return dan risiko. Return adalah tingkat Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan usaha yang dilakukan para investor untuk mendapatkan hasil yang akan dikonsumsi di masa yang akan datang. Didalam berinvestasi terdapat

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Sejarah Industri Manufaktur di Indonesia Kata manufaktur berasal dari bahasa Latin manus factus yang berarti dibuat dengan tangan. Kata manufacture muncul pertama

Lebih terperinci

: Fanzi Nalar Prasetia NPM : Jurusan : Manajemen : Dr. Bambang Gunawan Hardianto

: Fanzi Nalar Prasetia NPM : Jurusan : Manajemen : Dr. Bambang Gunawan Hardianto Analisis Pembentukan Portofolio Efisien Pada Sektor Industri Pertambangan Yang Tercatat Dalam Indeks LQ45 Dengan Menggunakan Model Markowitz Di Bursa Efek Indonesia Nama : Fanzi Nalar Prasetia NPM : 15209431

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. authorities, maupun perusahaan swasta (Husnan, 2003). Dalam Undang-

I. PENDAHULUAN. authorities, maupun perusahaan swasta (Husnan, 2003). Dalam Undang- 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan (atau sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri,

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN ASURANSI DI INDONESIA

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN ASURANSI DI INDONESIA ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN ASURANSI DI INDONESIA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Andika Setiawan B100120254 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan pasar modal dan sektor industri dari suatu negara. Seperti halnya

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan pasar modal dan sektor industri dari suatu negara. Seperti halnya 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Perkembangan perekonomian secara keseluruhan dapat dilihat melalui perkembangan pasar modal dan sektor industri dari suatu negara. Seperti halnya pasar

Lebih terperinci

2010 Dunamis Human Capital

2010 Dunamis Human Capital 2011 1 Company Address Phone/Fax Contact Person Title Email/HP Industry (Pilih salah satu (v)) Pertanian Pertambangan Industri Dasar & Kimia Tanaman Pangan Perkebunan Peternakan Perikanan Batubara Minyak

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI IHSG

BAB II DESKRIPSI IHSG BAB II DESKRIPSI IHSG 2.1 Sejarah Singkat IHSG Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pertama kali diperkenalkan pada tanggal 1 April 1983 sebagai indikator pergerakan harga saham yang tercatat di bursa. Hari

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai populasi

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai populasi BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini, digunakan tabulasi data sekunder berupa perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai populasi penelitian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Dalam era

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Dalam era BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam pembangunan suatu negara, diperlukan dana investasi dalam jumlah yang besar. Pasar modal menjadi salah satu sarana bagi kegiatan berinvestasi, yang efektif untuk

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dan profitabilitas. Struktur modal berkaitan dengan bagaimana distribusi aktiva

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dan profitabilitas. Struktur modal berkaitan dengan bagaimana distribusi aktiva BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini terdiri dari struktur modal, aktivitas, dan profitabilitas. Struktur modal berkaitan dengan bagaimana distribusi

Lebih terperinci

Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur. yang terdaftar di BEJ sebagai pemsahaan publik. Sampai dengan tahun 2002,

Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur. yang terdaftar di BEJ sebagai pemsahaan publik. Sampai dengan tahun 2002, 75 bab ni METODOLOGI PENELITL4N 3.1. Populasi dan Sampel Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ sebagai pemsahaan publik. Sampai dengan tahun 2002, perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan pasar modal untuk berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan pasar modal untuk berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan pasar modal untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang dapat diperjual-belikan, baik dalam bentuk utang ataupun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan pada pojok bursa efek fakultas ekonomi universitas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan pada pojok bursa efek fakultas ekonomi universitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat data-data diambil dan kemudian dianalisis sesuai dengan analisis yang digunakan dalam penelitian. Lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Obyek Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif mengukur potensi risiko indeks dalam nilai value at risk nya dengan

Lebih terperinci

Abstrak. Kata kunci: underpricing, reputasi underwriter, ukuran perusahaan, jenis industri.

Abstrak. Kata kunci: underpricing, reputasi underwriter, ukuran perusahaan, jenis industri. Judul : Pengaruh Reputasi Underwriter, Ukuran Perusahaan, dan Jenis Industri terhadap Underpricing saat IPO di Bursa Efek Indonesia (Studi pada Perusahaan Di BEI) Nama : I Putu Eddy Pratama Putra NIM :

Lebih terperinci

PERBANDINGAN RISIKO DAN PENGEMBALIAN ANTARA SAHAM-SAHAM BERBASIS SYARIAH DAN NON SYARIAH YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

PERBANDINGAN RISIKO DAN PENGEMBALIAN ANTARA SAHAM-SAHAM BERBASIS SYARIAH DAN NON SYARIAH YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA PERBANDINGAN RISIKO DAN PENGEMBALIAN ANTARA SAHAM-SAHAM BERBASIS SYARIAH DAN NON SYARIAH YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA Adhytya Bagus Rizkianto Department of Management FEB UMM E-mail: adhytbagus@gmail.com

Lebih terperinci

PENGARUH NET PROFIT MARGIN

PENGARUH NET PROFIT MARGIN PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM), CURRENT RATIO (CR), DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR TEKSTIL & GARMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda perekonomian dunia telah memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda perekonomian dunia telah memberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang melanda perekonomian dunia telah memberikan dampaknya ke hampir seluruh dunia di hampir seluruh sektor. Banyak perusahaan yang gulung tikar

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: interest rates, dollar exchange rate, inflation, risk, return. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: interest rates, dollar exchange rate, inflation, risk, return. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT In the year 2007 2009, Indonesian economy suffered significant shocks to the banking sector. Investors tug tide also causes the value of interest rate, exchange rate and inflation. This is because

Lebih terperinci

ANALISIS PENILAIAN KEWAJARAN HARGA SAHAM (Studi Pada Sektor Industri Pertambangan Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Tahun )

ANALISIS PENILAIAN KEWAJARAN HARGA SAHAM (Studi Pada Sektor Industri Pertambangan Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Tahun ) ANALISIS PENILAIAN KEWAJARAN HARGA SAHAM (Studi Pada Sektor Industri Pertambangan Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010) SKRIPSI Oleh: Nama : Bayu Kaharuman NIM : 07.610.179 FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci : Rasio Total Benchmarking, Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Corporate Tax to Turnover Ratio, Kepatuhan Perpajakan

ABSTRAK. Kata-kata kunci : Rasio Total Benchmarking, Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Corporate Tax to Turnover Ratio, Kepatuhan Perpajakan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Rasio Total Benchmarking (Gross Profit Margin, Net Profit Margin, dan Corporate Tax to Turnover Ratio) terhadap kepatuhan perpajakan perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Data-data yang akan digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder adalah sumber data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media

Lebih terperinci

ANALISIS FUNDAMENTAL

ANALISIS FUNDAMENTAL 1 Pertemuan 5 ANALISIS FUNDAMENTAL Dalam menentukan nilai saham, investor perlu memperhatikan dividen dan earning yang diharapkan dari suatu perusahaan di masa datang. Besarnya dividen dan earning yang

Lebih terperinci

ANALISIS PEBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI Tbk. DENGAN PT. BANK RAKYAT INDONESIA Tbk. PERIODE

ANALISIS PEBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI Tbk. DENGAN PT. BANK RAKYAT INDONESIA Tbk. PERIODE ANALISIS PEBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI Tbk. DENGAN PT. BANK RAKYAT INDONESIA Tbk. PERIODE 2011-2015 Fazhar Sumantri 1 Susanti 2 Akademik Manajemen Informatika dan Komputer BSI Jakarta Fazhar.fzs@bsi.ac.id

Lebih terperinci

SERI EDUKASI BEGINNER PART 2

SERI EDUKASI BEGINNER PART 2 SERI EDUKASI BEGINNER PART 2 Website : www.pans.co.id Online trading : www.post.co.id Customer care : 021-2977 3655 CONTENT A. Online Trading dan Transkasi Regular... 3 B. Trader VS Investor... 5 C. Membaca

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi obyek penelitian, desain penelitian, variabel dan skala pengukuran, metode pengumpulan data, jenis data, dan metode

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Visi dan Misi Bursa Efek Indonesia Visi Bursa Efek Indonesia yaitu Menjadi bursa Menjadi bursa yang kompetitif dengan kredibilitas tingkat dunia. Misi Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perusahaan dihadapkan pada suatu kondisi persaingan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perusahaan dihadapkan pada suatu kondisi persaingan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perusahaan dihadapkan pada suatu kondisi persaingan yang ketat terutama perusahaan go public yang menghadapi persaingan tidak hanya dalam satu sektor industri

Lebih terperinci

Prosiding Akuntansi ISSN:

Prosiding Akuntansi ISSN: Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Kualitas Laba dan Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

Campuran di Indonesia Periode JURNAL

Campuran di Indonesia Periode JURNAL Analisis Perbandingan Antara Kinerja Reksadana Saham, Pendapatan Tetap dan Campuran di Indonesia Periode 2012-2014 JURNAL Ditulis oleh : Nama : Gisti Anggiar Septiyani Nomor Mahasiswa : 12311509 Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Di era globalisasi ini, perkembangan perusahaan go public semakin pesat. Saham-saham diperdagangkan untuk menarik para investor menanamkan modal pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompleks setiap waktunya, menyebabkan pasar modal dan industri sekuritas

BAB I PENDAHULUAN. kompleks setiap waktunya, menyebabkan pasar modal dan industri sekuritas 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Seiring dengan berkembangnya perekonomian yang semakin cepat dan kompleks setiap waktunya, menyebabkan pasar modal dan industri sekuritas menjadi salah

Lebih terperinci

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Fica Marcellyna (ficamarcellyna@ymail.com) Titin Hartini Jurusan Akuntansi STIE MDP Abstrak: Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan keahlian untuk mengelola investasinya. Menurut Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. dan keahlian untuk mengelola investasinya. Menurut Undang-Undang Republik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Populasi dan Sampel Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan dalam sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan sub sektornya antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan ikut berperan serta membantu memutar kembali roda. perusahaan untuk menjalankan dan mengembangkan usahanya.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan ikut berperan serta membantu memutar kembali roda. perusahaan untuk menjalankan dan mengembangkan usahanya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis Asia yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 telah menyebabkan keterpurukan secara fundamental dibeberapa negara Asia termasuk Indonesia. Namun seiring

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian hypotheses testing yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian hypotheses testing yang bertujuan BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian hypotheses testing yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan peneliti yaitu bagaimanakah perbedaan kinerja

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan menggunakan tipe sampel yang berbasis pada kemungkinan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan industri-industri manufaktur harus mencari sumber dana guna

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan industri-industri manufaktur harus mencari sumber dana guna 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri manufaktur merupakan industri yang mendominasi perusahaanperusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan dalam industri manufaktur tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Resiko adalah sesuatu yang penting untuk diketahui oleh semua orang.

BAB I PENDAHULUAN. Resiko adalah sesuatu yang penting untuk diketahui oleh semua orang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Resiko adalah sesuatu yang penting untuk diketahui oleh semua orang. Dalam kehidupan sehari hari, semua kegiatan yang kita lakukan juga memiliki resiko. Resiko

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key words: Initial Public Offering, Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Key words: Initial Public Offering, Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Universitas Kristen Maranatha EFFECT OF RETURN ON EQUITY (ROE), EARNING PER SHARE (EPS) AND DEBT EQUITY RATIO (DER) TO AFTER MARKET PRICE OF SHARES ISSUER INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) (Research In Companies That listing on the Stock

Lebih terperinci

BAB I. memenuhi kebutuhan dana yang cukup besar tersebut, seringkali dana yang

BAB I. memenuhi kebutuhan dana yang cukup besar tersebut, seringkali dana yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai keinginan untuk memperluas usahanya, hal ini dilakukan dengan mengadakan ekspansi. Untuk melakukan ekspansi ini perusahaan

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Perkembangan pasar modal di Indonesia saat ini semakin meningkat. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya investor yang menjadikan pasar modal sebagai alternatif berinvestasi. Meskipun demikian,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperdagangkan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah bagian dari pasar finansial dan tempat bertemunya investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA REKSADANA PENDAPATAN TETAP DAN REKSADANA CAMPURAN PADA MANAJER INVESTASI TERBAIK TAHUN Oleh : Dedi Setia Ardi

ANALISIS KINERJA REKSADANA PENDAPATAN TETAP DAN REKSADANA CAMPURAN PADA MANAJER INVESTASI TERBAIK TAHUN Oleh : Dedi Setia Ardi ANALISIS KINERJA REKSADANA PENDAPATAN TETAP DAN REKSADANA CAMPURAN PADA MANAJER INVESTASI TERBAIK TAHUN 2012-2014 Oleh : Dedi Setia Ardi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pesatnya perkembangan dunia industri menimbulkan persaingan yang ketat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pesatnya perkembangan dunia industri menimbulkan persaingan yang ketat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pesatnya perkembangan dunia industri menimbulkan persaingan yang ketat diantara para pelaku usaha. Perusahaan manufaktur di Indonesia berkembang cukup pesat,

Lebih terperinci

ANALISIS RESIKO DAN TINGKAT PENGEMBALIAN SAHAM TERHADAP PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM (Studi Kasus pada 8 saham dari LQ-45)

ANALISIS RESIKO DAN TINGKAT PENGEMBALIAN SAHAM TERHADAP PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM (Studi Kasus pada 8 saham dari LQ-45) JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 11 No. 2, Oktober 2011 : 17-21 ANALISIS RESIKO DAN TINGKAT PENGEMBALIAN SAHAM TERHADAP PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM (Studi Kasus pada 8 saham dari LQ-45) Oleh * Ratih Puspitasari

Lebih terperinci

Nama : Rini Pratiwi NPM : Jurusan: Manajemen Pembimbing : Dr. Budi Hermana

Nama : Rini Pratiwi NPM : Jurusan: Manajemen Pembimbing : Dr. Budi Hermana ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO EFISIEN PADA SEKTOR PERDAGANGAN, JASA DAN INVESTASI, BARANG KONSUMSI SERTA PROPERTI DAN REAL ESTATE DENGAN MODEL MARKOWITZ Nama : Rini Pratiwi NPM : 19210529 Jurusan: Manajemen

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis volume perdagangan saham dan abnormal

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis volume perdagangan saham dan abnormal 3.1 Objek Penelitian BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Penelitian ini menganalisis volume perdagangan saham dan abnormal return saham sebelum dan sesudah pengumuman stock split di BEI pada tahun 2010

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang kemudian diverifikasi berdasarkan teori. Penelitian deskriptif diartikan. peristiwa sesuai dengan apa adanya.

BAB III METODE PENELITIAN. yang kemudian diverifikasi berdasarkan teori. Penelitian deskriptif diartikan. peristiwa sesuai dengan apa adanya. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian deskriftif komparatif yang kemudian diverifikasi berdasarkan teori. Penelitian deskriptif diartikan sebagai

Lebih terperinci

Analisis Kinerja Reksa Dana Saham Dan Kinerja Reksa Dana Terproteksi

Analisis Kinerja Reksa Dana Saham Dan Kinerja Reksa Dana Terproteksi Analisis Kinerja Reksa Dana Saham Dan Kinerja Reksa Dana Terproteksi Juwita (Juwitakosim92@gmail.com) Trisnadi Wijaya (trisnadi@stie-mdp.ac.id) Jurusan Manajemen STIE MDP Abstrak : Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Persaingan usaha yang ketat terjadi ditengah kondisi ekonomi negara

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Persaingan usaha yang ketat terjadi ditengah kondisi ekonomi negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Hal ini menyebabkan persaingan diantara para pelaku usaha juga semakin kompetitif. Persaingan

Lebih terperinci

REAKSI INVESTOR TERHADAP PERUBAHAN SENTIMEN KONSUMEN DI DAERAH DENGAN KONSENTRASI INDUSTRI YANG BESAR TESIS

REAKSI INVESTOR TERHADAP PERUBAHAN SENTIMEN KONSUMEN DI DAERAH DENGAN KONSENTRASI INDUSTRI YANG BESAR TESIS REAKSI INVESTOR TERHADAP PERUBAHAN SENTIMEN KONSUMEN DI DAERAH DENGAN KONSENTRASI INDUSTRI YANG BESAR TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Manajemen

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : rasio leverage, market size, return saham. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : rasio leverage, market size, return saham. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Investor melakukan investasi dengan harapan memperoleh return di masa mendatang, tetapi return tersebut seringkali tidak dapat diprediksi secara tepat karena selalu ada risiko di setiap investasi.

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Sampel Penelitian Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan (emiten) yang listed di BEI pada tahun 2007 dan melakukan pengumuman

Lebih terperinci

ABSTRACT. Margin, share price. iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Margin, share price. iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT This study was conducted to examine the effect of Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV), and net profit margin (NPM) to the stock price on the infrastructure companies in Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan dimana aktivitas utamanya melakukan kegiatan pengolahan bahan baku menjadi barang jadi atau barang setengah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah saham-saham syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) pada Bursa Efek Indonesia (BEI) (www.idx.co.id) dan FTSE

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Pengaruh Financial Leverage, Return On Equity (ROE) dan Firm Size terhadap Tingkat Underpricing (Studi Kasus pada Perusahaan Non Keuangan yang Melakukan Initial Public

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat historis.

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat historis. III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat historis. Sumber data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjang aktivitasnya. Initial Public Offering merupakan penawaran saham

BAB I PENDAHULUAN. menunjang aktivitasnya. Initial Public Offering merupakan penawaran saham BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin lama, perusahaan akan semakin membutuhkan dana untuk menunjang aktivitasnya. Initial Public Offering merupakan penawaran saham perusahaan untuk pertama

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH GO PUBLIC

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH GO PUBLIC ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH GO PUBLIC Fitria Susilowati fitria.susilowati@rocketmail.com Lailatul Amanah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT This research

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan suatu pasar yang terdiri atas instrumen keuangan jangka panjang yang diterbitkan oleh suatu pemerintah atau perusahaan swasta dan dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini sebagai berikut : a. Objek yang diteliti adalah indeks saham ISSI pada BEI

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini sebagai berikut : a. Objek yang diteliti adalah indeks saham ISSI pada BEI BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis dan sifat penelitian Menurut pengungkapan variabel,penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif dengan tujuan untuk mengungkapkan

Lebih terperinci