BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
|
|
- Sonny Jayadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian Profil Sekolah SD Negeri Margolelo merupakan satusatunya sekolah dasar yang berada di desa Margolelo Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung. Sejarah singkat SD Negeri Margolelo berdiri pada 29 September 1929 dengan nama Sekolah Rakyat III (SR III). Kelas ini mula-mula hanya membuka kelas 1 sampai kelas 3. Namun pada saat ini SD Negeri Margolelo sudah memiliki 6 kelas, yaitu dari kelas 1 sampai kelas 6. Letak geografis SD Negeri Margolelo berada di Dusun Bleder Desa Margolelo yang dikelilingi oleh pegunungan. Untuk mencapai sekolah ini harus melalui jalan yang berkelok-kelok dan turunan tajam. Tidak adanya kendaraan umum membuat sebagian besar anak berjalan kaki untuk menuju sekolah. Sebagian besar wali murid SD Negeri Margolelo bermata pencaharian petani dan sebagiannya lagi merantau ke pulau Kalimantan. Banyak dari siswa SD Negeri Margolelo yang tinggal bersama kakek dan neneknya, karena kesibukan orang tua bekerja di luar kota. Sehingga para wali murid mempercayakan sepenuhnya tentang pendidikan anak-anaknya kepada pihak sekolah. 49
2 Visi SD Negeri Margolelo adalah Terwujudnya siswa berprestasi, santun dan berbudi pekerti luhur. Untuk mencapai visi tersebut, perlu dilakukan suatu misi berupa kegiatan jangka panjang dengan arah yang jelas. Misi SD Negeri Margolelo adalah sebagai berikut: (a) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, aktif, kreatif, menyenangkan, sehingga setiap siswa berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki; (b) Mendasari dan menyiapkan anak menjadi insan cerdas, terampil dan berakhlak mulia; (c) Mendampingi dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya, sehingga dapat berkembang secara integral; (d) Membimbing siswa mengenal sejak dini konsep dasar ilmu umum, bahasa, sosial, budaya, olah raga dan agama; (e) Memberikan pendidikan dasar pada anak dengan kurikulum yang tidak membebani dan membuat anak menyukai sekolah; (f) Memberikan pendidikan kecakapan hidup yang tertata dan integral; (g) Membuat lingkungan sekolah indah, nyaman, agamis, terdidik dan penuh dinamika ilmiah; (h) Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa sehingga terbangun siswa yang berkompeten dan berakhlak mulia; (i) Mengantarkan siswa untuk mencapai prestasi memuaskan dalam kenaikan kelas dan kelulusan serta memilih sekolah yang tepat di jenjang lebih tinggi; (j) Menerapkan manajemen partisipatif seluruh warga sekolah dengan masyarakat. 50
3 SD Negeri Margolelo memiliki guru sebagai pendidik para siswa. Guru SD Negeri Margolelo berjumlah 10 orang. Rincian jumlah guru SD Negeri Margolelo dapat dilihat di Tabel 4.1. Jumlah Guru SD Negeri Margolelo. Tabel 4.1. Jumlah Guru SD Negeri Margolelo Jumlah Guru Jenis Guru Jumlah Laki-laki Perempuan Total Guru PNS Guru Non PNS Jumlah Kualifikasi Pendidikan Guru SD Negeri Margolelo Tingkat Pendidikan Jumlah D2 1 S1 8 Studi lanjut (S2) 1 Total 10 Sumber: Data primer SD Negeri Margolelo Tahun Ajaran 2014/2015 Sebagian besar guru SD Negeri Margolelo sudah berpendidikan Strata 1 (S1) dan Hanya 1 yang masih berijazah D2. Dengan berkualifikasi pendidikan sarjana sudah sesuai dengan ketentuan yang tercantum di Undang-Undang Guru, yang menyatakan bahwa guru minimal berpendidikan S1. Seorang guru yang sudah memiliki kualifikasi pendidikan yang sudah ditentukan, diharapkan dapat menguasai berbagai metode dan terampil 51
4 menggunakan alat peraga yang sesuai untuk proses pembelajaran. Sehingga dalam proses belajar mengajar guru sudah dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan. Hal ini tentu saja dapat meningkat minat belajar siswa. Dengan jumlah siswa 133 orang, maka perbandingan guru dan siswa adalah 1 : 13 bisa dikatakan bahwa SD Negeri Margolelo tidak kekurangan guru Faktor Internal dan Eksternal Dari hasil FGD tentang permasalahan menurunnya hasil Ujian Sekolah di SD Negeri Margolelo diperoleh hasil bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap menurunnya mutu sekolah dikategorikan pada 4 faktor, yaitu faktor sumber daya manusia, faktor sarana prasarana, faktor metode pembelajaran dan faktor material/sumber belajar. Faktor internal yang merupakan faktor yang berkaitan dengan diri siswa sendiri terletak pada faktor sumber daya manusia, yaitu minat belajar siswa rendah. Sedangkan faktor eksternal yang merupakan faktor yang ada di luar diri siswa itu sendiri, yaitu lingkungan belajar siswa terletak pada faktor sumber daya manusia, sarana prasarana, metode pembelajaran dan material/sumber belajar. Faktor penyebab paling dominan adalah terletak pada faktor sarana prasarana yang merupakan faktor eksternal. Setelah mengetahui faktor internal dan eksternal yang menyebabkan menurunnya mutu Sekolah di 52
5 SD Negeri Margolelo maka dapat disusun diagram Fishbone, seperti pada Gambar 4.1 Diagram Fishbone Menurunnya Mutu Sekolah. Cause Effect Material Metode Materi belum tuntas diajarkan Pelaksanaan metode mengajar kurang menarik Materi pelajaran sulit Metode yang digunakan monoton Kondisi sekolah dan ruang kelas kurang memadai Alat peraga kurang Pembagian tugas guru tidak merata Menurunnya Mutu Sekolah Alat peraga banyak yang rusak Ruang perpustakaan kurang memadai Buku referensi dan pengayaan kurang dimanfaatkan Fasilitas perpustakaan belum dimanfaatkan maksimal Pemanfaatan alat peraga belum maksimal Guru kurang terampil menggunakan alat peraga Wali murid hanya menggantungkan kemajuan prestasi siswa kepada pihak sekolah Guru kurang menguasa i TIK Minat belajar siswa rendah Machine/Tools Man Gambar 4.1 Diagram Fishbone Menurunnya Mutu Sekolah 53
6 Berdasarkan gambar 4.1 Diagram Fishbone Menurunnya mutu sekolah di atas dapat dijelaskan bahwa menurunnya Mutu Sekolah disebabkan oleh beberapa faktor yang menjadi penyebab masalah yaitu sumber daya manusia, tool / sarana prasarana, metode pembelajaran dan material/sumber belajar. Penyebab masalah pada faktor sumber daya manusia adalah pembagian tugas guru yang tidak merata, Guru kurang terampil menggunakan alat peraga, guru kurang menguasai Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), minat belajar siswa rendah dan ketergantungan wali murid mengenai kemajuan prestasi siswa hanya kepada sekolah. Sedangkan penyebab masalah pada faktor sarana prasarana adalah kondisi sekolah dan ruang kelas yang kurang memadai, alat peraga kurang, alat peraga banyak yang rusak, pemanfaatan alat peraga belum maksimal, fasilitas perpustakaan belum dimanfaatkan secara maksimal, kondisi ruang perpustakaan kurang memadai, buku referensi dan buku pengayaan kurang dimanfaatkan, buku ajar siswa kurang. Penyebab masalah pada faktor metode pembelajaran adalah metode yang sering digunakan dalam guru mengajar monoton, yaitu ceramah, pelaksanaan metode mengajar kurang menarik. Penyebab masalah pada faktor material/sumber belajar adalah materi pelajaran dianggap sulit oleh siswa dan materi belum tuntas diajarkan. 54
7 SD Negeri Margolelo memiliki 1 kepala sekolah yang merangkap sebagai guru mapel penjasorkes, 6 guru kelas, 1 guru mata pelajaran penjasorkes dan 2 orang guru mapel Pendidikan agama Islam. Tidak adanya staf tata usaha mengakibatkan tugas-tugas adminitrasi baik adminitrasi pribadi guru dan adminitrasi sekolah dikerjakan oleh guru. Sehingga selain sebagai seorang pendidik, guru juga mendapat tugas sampiran yang lainnya yang berhubungan dengan adminitrasi. Dengan alasan guru kurang mampu dalam hal ini, mengakibatkan pembagian tugas guru tidak merata karena hanya dibebankan kepada guru yang dianggap mampu saja. Hal ini terkadang membuat guru yang mendapat beban tugas lebih banyak, tidak fokus dalam mengajar karena dibebani pekerjaan administratif. Dengan latar belakang sebagian besar guru sudah berkualifikasi sarjana seharusnya guru sudah memiliki kompetensi dalam menggunakan alat peraga. Tetapi pada kenyataan sebagian besar guru belum bisa terampil menggunakan alat peraga. Hal ini disebabkan ketika mendapatkan alat peraga tidak disertai dengan pelatihan cara menggunakan alat peraga tersebut. Sehingga tidak adanya pelatihan ini mengakibatakan ketidaktahuan guru dalam menggunakan alat peraga. Hal ini tentu berdampak pada proses pembelajaran karena kurangnya keterampilan guru dalam menggunakan alat peraga menjadikannya proses pembelajaran kurang menarik. 55
8 Guru SD Negeri Margolelo sebagian besar kurang menguasai TIK. Kurangnya penguasaan TIK disebabkan karena keengganan guru untuk belajar TIK. Faktor usia dan kesibukan menjadikan alasan guru enggan belajar TIK. Sedangkan, guru yang sudah menguasai TIK lebih banyak disibukkan dengan tugas tugas adminitrasi, misalnya Dapodik, Iventaris barang, Padamu Negeri, dan pembuatan surat menyurat. Sehingga kemampuan TIK sangat jarang digunakan untuk proses pembelajaran. Minat belajar SD Negeri Margolelo juga rendah. Ini disebabkan tidak menariknya pembelajaran di kelas. Sehingga mereka tidak fokus dalam mengikuti proses pembelajaran dan cenderung ngobrol sendiri atau bermain dengan temannya. Selain itu jarak rumah ke sekolah juga cukup jauh. Karena tidak adanya kendaraan umum, sehingga kebanyakan siswa berjalan kaki untuk tiba ke sekolah. Sedangkan yang lain ada yang diantar orang tua menggunakan sepeda motor. Hal ini membuat kebanyakan siswa tiba di sekolah menjadi capek, dan mengalami rasa lapar karena tidak sempat sarapan. Untuk meningkatkan minat belajar diperlukan kemandirian belajar dari anak tersebut. Hal ini dapat ditempuh dengan memberikan motivasi dan pengertian tentang pentingnya belajar melalui video motivasi belajar. Wali murid hanya menggatungkan kemajuan prestasi siswa kepada pihak sekolah. 56
9 Sebagian besar wali murid SD Negeri Margolelo berprofesi sebagai petani dan rata-rata berpendidikan SD. Sehingga wali murid kurang mengawasi belajar siswa ketika berada di rumah dengan alasan kesibukan pekerjaannya. Sedangkan sebagian lagi wali murid merantau ke Kalimantan. Sehingga pengawasan terhadap anaknya ketika berada di rumah diserahkan kepada kakek, nenek atau saudaranya. Hal ini mengakibatkan pengawasan untuk belajar kurang maksimal. Wali murid mengalami kesulitan membimbing belajar siswa karena kurangnya pengetahuan dan pendidikan yang rendah. Faktor sarana prasarana menjadi penyebab paling dominan karena terdapat masalah yang sering muncul yaitu alat peraga belum lengkap, alat peraga yang ada kurang dirawat sehingga banyak yang rusak, alat peraga yang ada belum maksimal digunakan, fasilitas perpustakaan belum dimanfaatkan secara maksimal, Kondisi ruang perpustakaan kurang memadai dan buku referensi dan buku pengayaan sudah tersedia namun belum banyak dimanfaatkan dan buku ajar siswa yang kurang. Kondisi sekolah SD Negeri margolelo kurang memadai. Hal ini karena ruang laboratorium dan gudang tidak ada. Sehingga penyimpanan alat peraga atau alat-alat yang lain di perpustakaan. Kantin sekolah juga belum ada. Sehingga siswa banyak yang jajan makanan di sekitar lingkungan sekolah. Beraneka ragam jajanan tanpa 57
10 memperhatikan ketentuan kesehatan di lingkungan sekolah ini dapat menimbulkan siswa sakit perut. Halaman SD Negeri Margolelo berukuran 16 x 8 m. Jadi dengan luas 128 m 2 bisa dikatakan bahwa halaman kurang luas untuk kegiatan siswa yang berjumlah 133 anak. Terbatasnya luas ini mengakibatkan kegiatan senam pagi tidak bisa dilaksanakan serempak dari kelas1 sampai kelas 6. SD Negeri Margolelo masih kekurangan alat peraga. Dalam setiap kompetensi dasar dalam pembelajaran belum tentu ada alat peraga yang tersedia. Padahal guru belum mempunyai kemampuan untuk membuat alat peraga sendiri. Hal ini mengakibatkan dalam proses pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah saja, tanpa menggunakan alat peraga. Selain itu, alat peraga yang sudah ada banyak yang sudah rusak. Hal ini disebabkan kurangnya perawatan dan tidak adanya tempat penyimpanan yang memadai. Sekolah ini juga mempunyai beberapa alat peraga yang berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun Namun pemanfaatan belum maksimal digunakan dan hanya disimpan saja. Perpustakaan SD Negeri Margolelo dibangun pada tahun 2011 dengan dana dari swadaya komite sekolah dan wali murid. Ruang perpustakaan yang berukuran 5 x 4 m ini tentu saja masih jauh dari standar bangunan perpustakaan. Ruangan ini digunakan untuk menyimpan buku, alat peraga dan alat alat yang 58
11 lain membuat ruangan ini tidak nyaman jika sedang digunakan untuk tempat membaca bagi para siswa SD Negeri Margolelo. Di dalam ruang perpustakaan belum menyediakan ruang baca yang representatif untuk banyak siswa. Penataan buku belum sesuai klasifikasi buku dan kurang rapi dalam penataannya. Selain itu tidak adanya petugas khusus perpustakaan yang melayani siswa yang ingin membutuhkan buku bacaan. Dengan kondisi seperti ini menyebabkan failitas perpustakaan tidak maksimal dimanfaatkan. SD Negeri Margolelo memiliki buku referensi dan pengayaan yang berasal dari Dana Alokasi Khusus tahun Namun buku-buku tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini karena minat baca siswa yang rendah. Terbatasnya tenaga yang merawat buku, juga mengakibatkan buku ini belum diklasifikasi dan diadminitrasi dengan baik sehingga oleh pihak sekolah buku ini masih disimpan di dalam kardus dan belum bisa dimanfaatkan oleh siswa secara maksimal untuk medukung proses pembelajaran. Buku ajar siswa untuk siswa SD Negeri Margolelo masih kurang, yaitu belum bisa memenuhi rasio 1 buku : 1 siswa. Setelah diadakan sensus iventaris barang termasuk buku, disetiap tahunnya terdapat buku ajar siswa yang mengalami kerusakan atau hilang. Tentu saja kondisi ini memprihatinkan karena ada siswa yang tidak dapat menikmati fasilitas buku ajar. 59
12 Metode pembelajaran yang digunakan di SD Negeri Margolelo masih monoton. Hal ini disebabkan keterbatasan kemampuan guru dalam menggunakan metode yang tepat dalam pembelajaran. Kurangnya kemampuan guru berdampak juga guru kurang memperhatikan kondisi siswa dalam menerapkan metode pembelajaran di dalam kelas. Metode mengajar yang dilakukan guru kurang menarik. Hal ini disebabkan kurang kreatifnya guru dalam menerapkan metode yang tepat dalam pembelajaran. Kreativitas guru perlu dilatih, sehingga metode yang digunakan guru nantinya dapat menciptakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Materi pembelajaran dianggap sulit oleh siswa. Karena siswa hanya mendapatkan materi dari pihak sekolah. Sedangkan di rumah hanya dihabiskan untuk bermain saja. Selain itu, kurangnya pengawasan dari pihak keluarga dalam hal pendidikan mengakibatkan siswa melakukan hal-hal yang dianggap mereka menyenangkan daripada belajar. Materi belum tuntas diajarkan kepada semua siswa. Ini dikarenakan kemampuan siswa yang bervariasi mengakibatkan penyampaian materi kepada sebagian siswa belum tuntas. Dengan materi pelajaran yang cukup banyak, sedangkan ada sebagian siswa yang belum tuntas, tentu saja menjadikan pilihan bagi guru apakah akan melakukan remedial ataupun meneruskan 60
13 materi karena keterbatasan waktu. Mengingat keterbatasan waktu ini, maka keputusan guru adalah meneruskan materi pelajaran sesuai dengan promes dan RPP. Dengan tetap melanjutkan materi tentu saja ada konsekwensi yang ditimbulkan yaitu ada materi bagi beberapa siswa yang belum tuntas. Walaupun faktor sarana prasarana menjadi faktor dominan, namun faktor sumber daya manusia memiliki keterkaitan dalam pengelolaan sarana prasarana yang menyebabkan menurunnya hasil ujian sekolah. Apabila faktor sumber daya manusia yaitu guru memiliki kemampuan dalam menggunakan, membuat dan merawat alat peraga dengan baik maka permasalahan tentang alat peraga dapat teratasi. Sehingga penggunaan alat peraga dalam proses pembelajaran dapat maksimal dan mencapai tujuan pendidikan. Pengaturan petugas perpustakaan secara bergiliran yang terdiri dari guru dan siswa, akan membantu dalam pemanfaatan perpustakaan yang maksimal. Petugas perpustakaan yang dibentuk oleh kepala sekolah dapat terdiri dari unsur guru dan siswa. Guru sebagai penanggung jawab perpustakaan sedangkan siswa sebagai petugas perpustakaan yang membantu menata perpustakaan. Dalam melaksanakan tugas ini dapat dilakukan secara bergiliran sesuai dengan jadwal yang telah dibuat Strategi untuk Peningkatan Mutu Sekolah Setelah mengetahui faktor-faktor yang mengakibatkan menurun hasil Ujian Sekolah maka 61
14 dapat dibuat strategi untuk menghadapi permasalahan tersebut. Berdasarkan rangkuman diskusi pada sesi brainstorming dalam menyusun diagram Fishbone dihasilkan strategi untuk meningkatkan hasil Ujian Sekolah di SD negeri Margolelo. Strategi yang disarankan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.2 Strategi untuk Peningkatan Mutu Sekolah di bawah ini. No Tabel. 4.2 Strategi untuk Peningkatan Mutu Sekolah Faktor-faktor Masalah yang Strategi yang diamati terjadi 1 Sumber Daya Manusia Pembagian tugas guru yang tidak merata Guru kurang terampil menggunakan alat peraga Guru kurang menguasai TIK Mengadakan pemerataan tugas sesuai dengan kemampuannya supaya lebih proposional Mengadakan pelatihan penggunaan alat peraga di kegiatan Kelompok Kerja Guru ( KKG) Mengadakan pelatihan TIK pada saat jam 62
15 luang yang dipandu oleh guru yang sudah menguasai TIK 2 Sarana Prasarana Minat belajar siswa rendah Wali murid hanya menggatungkan kemajuan prestasi siswa kepada pihak sekolah Kondisi sekolah dan ruang kelas kurang memadai Kurangnya alat peraga Merencanakan kegiatan pembelajaran yang lebih menarik Memberikan pelajaran tambahan kepada siswa dengan cara membuat kelompok kecil sesuai daerah tempat tinggalnya. Menata kembali penyimpanan alat peraga dan mengadakan jadwal senam pagi untuk setiap kelasnya. Mengadakan pelatihan membuat alat 63
16 peraga kegiatan KKG di Alat banyak rusak peraga yang Mengadakan jadwal perawatan alat peraga berkala dua minggu sekali yang dilakukan oleh guru secara bergiliran Alat peraga yang ada belum digunakan secara maksimal Fasilitas perpustakaan belum dimanfaatkan secara maksimal Kondisi ruang perpustakaan kurang memadai Mengadakan pelatihan tentang penggunaan alat peraga di kegiatan KKG Mewajibkan siswa untuk mengunjungi perpustakaan minimal 1 kali dalam seminggu Menata perpustakaan dengan melibatkan guru dan murid sebagai 64
17 petugasnya. Buku referensi dan buku pengayaan kurang dimanfaatkan Buku ajar siswa kurang mencanangkan program gemar membaca dengan mewajibkan siswa membaca minimal 2 judul buku yang tersedia di perpustakaan setiap minggunya Pemanfaatan sumber belajar dengan menggunakan pembelajaran berbasis TIK melalui power point dan buku elektronik. 3 Metode Metode yang Mengadakan Pembelajaran digunakan pelatihan monoton penggunaan metode mengajar Penggunaan metode Mengembangkan kreativitas guru 65
18 4 Materi/sumber belajar mengajar kurang menarik Materi pelajaran sulit Materi belum tuntas diajarkan melalui lomba kreativitas tentang metode pembelajaran Menambah jam pelajaran dengan cara tutor sebaya Memberikan bimbingan belajar intensif kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar Pada faktor sumber daya manusia terdapat masalah pembagian tugas guru yang tidak merata. Hal ini disebabkan tugas sampiran guru hanya dibebankan kepada dua orang guru. Strategi yang disarankan adalah mengadakan pemerataan tugas sesuai dengan kemampuan guru. Sehingga, guru tidak ada terjadi ketimpangan dalam melaksanakan tugasnya. Guru SD Negeri Margolelo kurang terampil menggunakan alat peraga disebabkan kurang mendapatkan pelatihan menggunakan alat peraga. Ketika mendapatkan bantuan alat peraga, hanya diberikan buku petunjuk pemakaian saja. Padahal pemahaman guru berbeda-beda. Maka strategi 66
19 yang disarankan adalah mengadakan pelatihan penggunaan alat peraga di kegiatan Kelompok Kerja Guru ( KKG). Guru Kurang menguasai TIK. Sumber yang menyebabkan masalah ini adalah keengganan guru belajar TIK. Alasan keengganan tesebut adalah faktor usia dan waktu. Dengan kesibukannya dengan pekerjaan sekolah dan mengurus keluarga, guru merasa tidak sempat untuk belajar TIK. Strategi yang disarankanuntuk mengatasi masalah ini adalah mengadakan pelatihan TIK pada saat jam luang yang dipandu oleh guru yang sudah menguasai TIK. Dengan pelatihan ini, diharapkan guru dapat belajar TIK di sekolah dengan memanfaatkan waktu luang. Dengan pemandu teman sendiri, guru dalam belajar akan merasakan lebih nyaman dan tidak canggung. Minat belajar siswa rendah. Permasalahan ini disebabkan kurang menariknya pembelajaran di kelas. Sehingga siswa merasa bosan dan cenderung bermain sendiri. Strategi yang disarankan untuk mengatasi masalah ini adalah merencanakan kegiatan pembelajaran yang menarik. Dengan menyusun pembelajaran yang menarik diharapkan minat belajar anak meningkat karena siswa tidak mersa bosan di dalam kelas. Wali murid hanya menggatungkan kemajuan prestasi siswa kepada pihak sekolah. Munculnya permasalahan ini adalah karena faktor ekonomi sehingga banyak wali murid pergi merantau ke luar kota. Hal ini mengakibatkan 67
20 anak dalam belajar di rumah, kurang pengawasan dari orang tua. Siswa hanya dititipkan kepada saudara atau kakek dan neneknya. Sedangkan siswa yang tinggal bersama orang tuanya, kurang pengawasan dari orang tua karena kesibukan orang tuanya dalam mencari nafkah sebagai petani. Strategi yang disarankan untuk mengatasi masalah ini adalah memberikan pelajaran tambahan kepada siswa dengan cara membuat kelompok kecil sesuai daerah tempat tinggalnya. Dalam pelaksanaan strategi ini, guru mendatangi kelompok ini 2 kali dalam seminggu. Dengan adanya kunjungan guru maka akan terjadi komunikasi antara pihak sekolah dan wali murid. Komunikasi ini akan memberikan informasi apa yang harus diperbaiki dan ditingkatkan perihal prestasi siswa. Melalui strategi ini diharapkan siswa mendapatkan tambahan tentang materi pelajaran untuk meningkatkan prestasi belajarnya sehingga hasil ujian sekolah baik. Pada faktor Sarana dan Prasarana, kondisi sekolah dan kelas kurang memadai. Karena masih ada fasilitas di sekolah yang belum ada, misalnya ruang laboratorium dan gudang yang belum ada. Tidak adanya laboratorium mengakibatkan penyimpanan alat peraga diletakkan di ruang perpustakaan. Begitu juga dikarenakan tidak adanya gudang, maka penyimpanan barang-barang yang tidak terpakai disimpan di dalam ruang perpustakaan atau ruang lainnya. Selain itu, sempitnya halaman sekolah di SD negeri Margolelo 68
21 mengakibatkan senam pagi tidak bisa dilakukan oleh semua siswa SD Negeri Margolelo. Untuk mengatasi hal ini strategi yang disarankan adalah menata kembali penyimpanan alat peraga dan mengadakan jadwal senam pagi untuk setiap kelasnya. SD Negeri Margolelo Kurang memiliki alat peraga. Di setiap Kompetensi Dasar (KD) sebaiknya memiliki alat peraga. Namun pada kenyataan di setiap kompetensi dasar tidak ada alat peraga. Strategi yang disarankan untuk mengatasi permasalahan ini adalah mengadakan pelatihan membuat alat peraga di kegiatan Kelompok Kerja Guru. Dengan adanya pelatihan membuat alat peraga, diharapkan guru dapat membuat sendiri alat peraga sesuai yang dibutuhkan. Alat peraga yang sudah ada di SD Negeri Margolelo banyak yang rusak. Hal ini disebabkan alat peraga tidak dirawat dengan baik. Selain itu, tidak mempunyai tempat penyimpanan sehingga alat peraga hanya diletakkan begitu saja. Untuk mengatasi masalah tersebut, strategi yang disarankan adalah mengadakan jadwal perawatan alat peraga berkala dua minggu sekali yang dilakukan oleh guru secara bergiliran. Alat peraga yang ada belum digunakan secara maksimal. Hal ini disebabkan jarangnya guru menggunakan alat peraga karena terbatasnya kemampuan guru dalam menggunakan alat peraga.untuk mengatasi permasalah ini, strategi 69
22 yang disarankan adalah Mengadakan pelatihan tentang penggunaan alat peraga di kegiatan KKG. Fasilitas perpustakaan belum dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini disebabkan karena di saat istirahat siswa hanya menggunakan waktunya untuk jajan dan bermain. Strategi untuk mengatasi ini adalah Mewajibkan siswa untuk mengunjungi perpustakaan minimal 1 kali dalam seminggu. Dengan mewajibkan minimal 1 kali dalam seminggu, diharapkan siswa bisa memanfaatkan fasilitas perpustakaan dan masih mempunyai waktu untuk bermain. Kondisi ruang perpustakaan yang kurang memadai. Hal ini karena ukurannya yang sempit dan tidak adanya rak buku serta belum adanya petugas perpustakaan. Strategi untuk mengatasi permasalahan ini adalah menata perpustakaan dengan melibatkan guru dan murid sebagai petugasnya. Karena sempitnya ruangan perpustakaan, penataan buku dan rak diatur sedemikian rupa sehingga ruang perpustakaan terkesan luas dan rapi. Tidak adanya petugas khusus perpustakaan dapat diatasi dengan membuat jadwal guru dan siswa untuk bergiliran menjadi petugas perpustakaan. Untuk menyimpan buku yang masih dalam kardus maka perlu membeli rak buku. Koleksi buku referensi dan buku pengayaan kurang dimanfaatkan. Hal ini disebabkan karena budaya minat siswa membaca masih kurang. Strategi yang disarankan untuk mengatasi masalah 70
23 ini adalah mencanangkan program gemar membaca dengan mewajibkan siswa membaca minimal 2 judul buku yang tersedia di perpustakaan setiap minggunya. Untuk mengawali anak supaya tertarik dengan buku adalalah dengan meminjamkan buku referensi dan pengayaan yang ada gambar dan warnanya. SD Negeri Margolelo mengalami kekurangan buku ajar siswa. Buku ajar yang ada belum bisa memenuhi rasio 1 buku : 1 siswa. Hal ini disebabkan banyaknya buku ajar siswa yang hilang dan rusak. Strategi untuk mengatasi masalah ini adalah pemanfaatan sumber belajar dengan menggunakan pembelajaran berbasis TIK melalui power point dan buku elektronik. Metode yang digunakan monoton. Masalah ini timbul dikarenakan terbatasnya pengetahuan guru tentang metode pembelajaran. Strategi yang disarankan untuk mengatasi masalah ini adalah mengadakan pelatihan penggunaan metode mengajar yang tepat bagi siswa. Penggunaan metode mengajar kurang menarik. Hal ini disebabkan kurang kreatifnya guru dalam menerapkan metode yang tepat dalam pembelajaran. Strategi yang disarankan untuk mengatasi masalah ini adalah Mengembangkan kreativitas guru melalui lomba kreativitas tentang metode pembelajaran. Lomba ini bisa dilakukan di tingkat sekolah ataupun di tingkat gugus. Tujuan dari lomba ini selain untuk meningkatkan 71
24 kreativitas guru juga untuk menambatkan metode yang menarik untuk proses pembelajaran. Dari segi materi pelajaran masih dianggap sulit. Hal ini disebabkan materi pelajaran yang didapat hanya dari sekolah saja. Kondisi seperti ini juga dipengaruhi dengan keadaan geografis di Desa Margolelo mengakibatkan kurangnya sinyal. Sehingga koneksi internet sulit di daerah ini. Strategi yang disarankan untuk mengatasi permasalahan ini adalah menambah jam pelajaran dengan cara tutor sebaya. Materi belum tuntas diajarkan kepada semua siswa. Ini disebabkan kemampuan siswa yang beranekaragam mengakibatkan penyampaian materi kepada sebagian siswa belum tuntas. Dengan materi pelajaran yang cukup banyak dan dibatasi oleh waktu, sedangkan ada sebagian siswa yang belum memahami materi pelajaran, tentu saja menjadikan pilihan bagi guru apakah akan melakukan perbaikan atau remedial ataukah meneruskan materi. Mengingat keterbatasan waktu ini, maka keputusan guru adalah meneruskan materi pelajaran sesuai dengan promes dan RPP yang sudah dibuat. Dengan tetap melanjutkan materi tentu saja ada dampak yang ditimbulkan yaitu ada materi bagi beberapa siswa yang belum tuntas. Oleh karena itu, Strategi yang disarankan untuk mengatasi masalah ini adalah memberikan bimbingan belajar intensif kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar. 72
25 4.2 Pembahasan Penurunan Mutu Sekolah Berdasarkan hasil penelitian faktor yang menyebabkan menurunnya hasil Ujian Sekolah di SD Negeri Margolelo terbagi menjadi 2 faktor yaitu faktor internal yang merupakan faktor yang berkaitan dengan diri siswa sendiri, dan faktor eksternal yang merupakan faktor yang ada di luar diri sendiri siswa itu sendiri. Kedua faktor ini terletak di dalam 4 kategori yaitu sumber daya manusia, machine/tools/sarana prasarana, metode pembelajaran dan material/sumber belajar. Faktor internal dari hasil penelitian ini, terdapat pada kategori sumber daya manusia, yaitu minat belajar siswa rendah. Sebenarnya minat belajar siswa bukanlah satu-satunya faktor internal. Karena selain minat belajar siswa, masih ada faktor internal lainnya yang dapat menyebabkan prestasi belajar, yaitu kemandirian belajar, motivasi, bakat, minat belajar, kebiasaan belajar, kepandaian, kesehatan, sikap, dan faktor pribadi lainnya. Namun minat belajar siswa memiliki pengaruh yang besar bagi faktor internal lainnya. Ketika siswa mempunyai minat untuk belajar, maka siswa tersebut akan termotivasi dan bersikap untuk belajar. Sehingga kemandirian belajar juga akan tertanam di dalam siswa tersebut. Sedangkan faktor eksternal dari hasil penelitian ini terdapat dalam kategori sumber daya 73
26 manusia, sarana prasarana, metode pembelajaran dan material/sumber belajar adalah sebagai berikut: Faktor eksternal kategori sumber daya manusia adalah Pembagian tugas guru yang tidak merata; Guru kurang terampil menggunakan alat peraga, guru kurang menguasai TIK; Minat belajar siswa rendah; dan Ketergantungan wali murid mengenai kemajuan prestasi siswa hanya kepada sekolah. Sedangkan faktor eksternal penyebab masalah pada kategori sarana prasarana adalah kondisi sekolah dan ruang kelas yang kurang memadai, alat peraga kurang, alat peraga banyak yang rusak, pemanfaatan alat peraga belum maksimal, fasilitas perpustakaan belum dimanfaatkan secara maksimal, kondisi ruang perpustakaan kurang memadai, buku referensi dan buku referensi dan buku pengayaan kurang dimanfaatkan, buku ajar siswa kurang. Faktor eksternal penyebab masalah pada kategori metode pembelajaran adalah metode yang sering digunakan dalam guru mengajar monoton, yaitu ceramah, pelaksanaan metode mengajar kurang menarik. Sedangkan faktor eksternal penyebab masalah pada kategori material/sumber belajar adalah materi pelajaran dianggap sulit oleh siswa dan materi belum tuntas diajarkan. Pembagian tugas guru di SD Negeri Margolelo yang tidak merata. Hal ini disebabkan beban tugas adminitrasi sekolah dibebankan pada dua orang guru yang menguasai komputer. Permasalhan ini bisa diperbaiki melalui Manajemen 74
27 Berbasis Sekolah (MBS). Dalam salah satu komponennya, terdapat komponen manajemen tenaga kependidikan. Adanya pengelolaan dan pembagian tugas yang jelas antara ketenagaan akan menunjang kelancaran dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Guru mewajibkan sekarang sudah dituntut untuk berpendidikan minimal sarjana atau program diploma empat sesuai dengan Pasal 9 Undang-undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Dengan jumlah 9 guru yang sudah berijazah S1, guru SD Negeri Margolelo bisa dikatakan sudah memenuhi syarat sebagai guru. Namun kurang terampil menggunakan alat peraga sangatlah ironi. Seorang guru sudah berkualifikasi sarjana seyogyanya sudah memiliki kompetensi tentang menggunakan alat peraga. Guru kurang menguasai TIK disebabkan karena keengganan guru mempelajari TIK. Di era serba komputer ini, guru dituntut untuk menguasai TIK. Dengan kemampuan mengusai TIK guru dapat membuat dokumen tentang perangkat pembelajaran sendiri, membuat materi Pembelajaran Interaktif, dan adminitrasi lainnya yang mendukung lancarnya proses pembelajaran di sekolah. Ketergantungan wali murid mengenai kemajuan prestasi siswa hanya kepada sekolah sebaiknya mulai dibenahi. Dalam salah satu komponen MBS yaitu manajeman hubungan masyarakat, hubungan sekolah dengan 75
28 masyarakat merupakan jembatan dalam mendidik perkembangan siswa. Hal ini dapat dikatakan bahwa kemajuan prestasi siswa tidak hanya tanggung jawab sekolah namun juga wali murid dan masyarakat. Kondisi sekolah dan kelas di SD Negeri Margolelo kurang memadai. Karena masih ada fasilitas di sekolah yang belum ada, misalnya ruang laboratorium dan gudang yang belum ada. Selain itu, sempitnya halaman sekolah untuk kegiatan sekolah. Padahal sarana pendidikan yang secara langsung dipergunakan seperti gedung, ruang kelas, meja kursi, serta alat-alat dan media pengajaran dan prasarana pendidikan yang merupakan fasilitas secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran, seperti halaman, kebun, taman sekolah diharapkan ada dan dikelola dengan baik. Karena manejemen sarana dan prasarana yang baik diharapkan dapat menciptakan sekolah yang bersih, rapi, indah dan nyaman sehingga menciptakan kondisi yang menyenangkan untuk proses pembelajaran di sekolah. SD Negeri Margolelo memiliki alat peraga yang kurang. Dalam memenuhi kekurangan alat peraga dapat dilakukan dengan pengadaan alat peraga. Dalam pengadaan ini bisa lewat pembiayaan sesuai di ketentuan salah satu komponen Manajeman Berbasis Sekolah yaitu manajemen keuangan. 76
29 Banyaknya alat peraga yang rusak dikarenakan pelaksanaan manajemen berbasis sekolah belum dilaksanakan dengan baik. Terutama komponen manajemen sarana prasarana. Oleh karena itu, perlu diupayakan pengelolaan sarana prasarana dengan baik. Untuk perawatan alat peraga membutuhkan biaya yang bisa dibebankan Bantuan Operasi Sekolah (BOS). Alat peraga belum maksimal dimanfaatkan. Hal ini disebabkan tidak adanya pelatihan tentang cara penggunaan alat peraga. Padahal penggunaan alat peraga ini sangat mendukung keberhasilan proses belajar mengajar. Fasilitas perpustakaan belum dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini karena ukurannya yang sempit dan tidak adanya rak buku serta belum adanya petugas perpustakaan. Hal ini belum sesuai dengan salah satu komponen MBS adalah manajemen pelayanan khusus. Pada komponen ini terdapat layanan khusus perpustakaan. Layanan perpustakaan meliputi ruangan perpustakaan, tersedianya buku, dan pelayanan petugas. Buku referensi dan pengayaan belum manfaatkan secara maksimal. Hal ini karena minat baca siswa yang rendah. Dalam salah satu komponen MBS yaitu manajemen kesiswaan yang merupakan penataan dan pengaturan kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik (siswa), mulai masuk sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah. Manajemen kesiswaan bukan hanya berbentuk pencatatan data peserta 77
30 didik, melainkan meliputi aspek yang lebih luas yang secara operasional dapat membantu upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah termasuk minat baca siswa. Dalam pengelolaan kegiatan kesiswaan ini, hendaknya memperhatikan kondisi siswa. Terbatasnya tenaga yang merawat buku, juga mengakibatkan buku ini belum diklasifikasi dan diadminitrasi dengan baik sehingga oleh pihak sekolah buku ini masih disimpan di dalam kardus dan belum bisa dimanfaatkan oleh siswa secara maksimal untuk medukung proses pembelajaran. Buku ajar siswa untuk siswa SD Negeri Margolelo masih kurang, yaitu belum bisa memenuhi rasio 1 buku : 1 siswa. Hal ini belum sesuai dengan manajemen sarana prasarana. Tentu saja kondisi ini memprihatinkan karena ada siswa yang tidak dapat menikmati fasilitas buku ajar. Ketersediaan buku ajar siswa yang cukup diharapkan dapat membantu proses pembelajaran di kelas. Metode pembelajaran yang digunakan di SD Negeri Margolelo masih monoton. keterbatasan kemampuan guru dalam menggunakan metode yang tepat dalam pembelajaran adalah penyebabnya. Hal ini belum sesuai dengan salah satu komponen manajemen berbasis sekolah yaitu, Manajemen program pembelajaran dan pengajaran. Setiap sekolah diharapkan dapat mengembangkan program pembelajaran atau pengajaran termasuk metodenya. Dalam pengelolaannya hendaknya bisa 78
31 menghubungkan peserta didik dan kebutuhan lingkungan ketika mengembangkan program sekolah. Metode mengajar yang dilakukan guru kurang menarik. Hal ini disebabkan kurang kreatifnya guru dalam menerapkan metode yang tepat dalam pembelajaran. Di dalam komponen MBS yaitu manajemen program pembelajaran dan pengajaran, pihak sekolah termasuk guru diharapkan dapat menerapkan metode yang menarik untuk pembelajaran. Kreativitas guru perlu dilatih, sehingga metode yang digunakan guru nantinya dapat menciptakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Materi pembelajaran dianggap sulit oleh siswa. Karena siswa hanya mendapatkan materi dari pihak sekolah. Dalam salah satu komponen MBS yaitu manajeman hubungan masyarakat, hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan jembatan dalam mendidik perkembangan siswa. Hal ini dapat dikatakan bahwa pengawasan dari pihak keluarga ketika siswa belajar di rumah sangat diperlukan. Pendidikan siswa ketika dirumah merupakan tanggung jawab orang tua. Materi belum tuntas diajarkan kepada semua siswa. Ini dikarenakan kemampuan siswa yang bervariasi. Padahal kemampuan siswa untuk berprestasi dalam belajar dipengaruhi oleh kemandirian belajar, motivasi, bakat, minat belajar, kebiasaan belajar, kepandaian, kesehatan, dan sikap. Dengan perbedaan ini, mengakibatkan 79
32 penyampaian materi kepada sebagian siswa belum tuntas. Dengan materi pelajaran yang cukup banyak namun terbatasnya waktu sesuai kalender pendidikan, sebaiknya ada program remedial bagi sebagian siswa yang belum tuntas. Di dalam salah satu komponen MBS yaitu manajemen kesiswaan, sekolah seharusnya dapat menata dan mengatur kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik (siswa), mulai masuk sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah. Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa remedial diperlukan untuk menuntaskan materi pembelajaran Strategi untuk Peningkatan Hasil Ujian Sekolah Pembagian tugas guru di SD Negeri Margolelo tidak merata. Strategi yang disarankan adalah mengadakan pemerataan tugas sesuai dengan kemampuan guru. Strategi ini telah sesuai dengan salah satu komponen MBS yaitu manajemen tenaga kependidikan. Dalam manajemen ini sangat diperhatikan pembagian tugas guru yang jelas dan merata sehingga menunjang kelancaran dari pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Tugas guru yang jelas akan mefokuskan guru dalam bekerja yaitu mendidik siswa secara profesional. Guru di SD Negeri Margolelo kurang terampil menggunakan alat peraga disebabkan kurang mendapatkan pelatihan menggunakan alat 80
33 peraga. Strategi yang disarankan adalah mengadakan pelatihan penggunaan alat peraga di kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG). Hal ini sudah sesuai dengan manajemen ketenagaan pendidikan. Karena dalam manajemen ini tercakup pembinaan dan pengembangan pegawai, yaitu guru. Adapun Salah satu wadah untuk mengembangkan kualitas tenaga pendidik/guru adalah melalui Kelompok Kerja Guru (KKG). Kelompok kerja Guru (KKG) adalah sebagai sistem pembinaan profesional guru SD dalam mengemban misi yang sesuai dengan tujuan yaitu: Meningkatkan kemampuan dan kualitas guru, memberikan informasi baru dalam bidang pendidikan, pemecahan masalah yang dihadapi guru, membina kerjasama dan keakraban dalam meningkatkan prestasi dan kinerja guru dalam mengelola proses belajar mengajar. Guru kurang menguasai TIK. Yang menyebabkan masalah ini adalah keengganan guru belajar TIK. Strategi yang disarankan untuk mengatasi masalah ini adalah mengadakan pelatihan TIK pada saat jam luang yang dipandu oleh guru yang sudah menguasai TIK. Hal ini sudah sesuai dengan manajemen ketenagaan pendidikan. Karena dalam manajemen ini tercakup pembinaan dan pengembangan pegawai, yaitu guru. Dengan pelatihan ini, diharapkan guru dapat belajar TIK di sekolah dengan memanfaatkan waktu luang. Sehingga guru memiliki kemampuan dalam menguasai TIK. 81
34 Minat belajar siswa rendah. Permasalahan ini disebabkan kurang menariknya pembelajaran di kelas. Strategi yang disarankan untuk mengatasi masalah ini adalah merencanakan kegiatan pembelajaran yang menarik. Strategi ini sudah sesuai dengan manajemen program pembelajaran atau pengajaran serta dapat melakukan pengawasan dalam implementasinya. Dengan menyusun pembelajaran yang menarik diharapkan minat belajar anak meningkat karena siswa tidak mersa bosan di dalam kelas. Wali murid hanya menggatungkan kemajuan prestasi siswa kepada pihak sekolah. Munculnya permasalahan ini adalah karena faktor ekonomi sehingga banyak wali murid pergi merantau ke luar kota. Hal ini mengakibatkan anak dalam belajar di rumah, kurang pengawasan dari orang tua. Strategi yang disarankan untuk mengatasi masalah ini adalah memberikan pelajaran tambahan kepada siswa dengan cara membuat kelompok kecil sesuai daerah tempat tinggalnya. Strategi ini sudah sesuai dengan salah satu komponen manajemen kesiswaan yang merupakan penataan dan pengaturan kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik (siswa), mulai masuk sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah. Manajemen kesiswaan secara operasional dapat membantu upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah. Termasuk 82
35 dalam hal ini adalah penambahan jam pelajaran untuk siswa. Pada faktor sarana dan prasarana, kondisi sekolah dan kelas kurang memadai. Karena masih ada fasilitas di sekolah yang belum ada, misalnya ruang laboratorium dan gudang yang belum ada sempitnya halaman sekolah. Untuk mengatasi hal ini strategi yang disarankan adalah Menata kembali penyimpanan alat peraga dan mengadakan jadwal senam pagi untuk setiap kelasnya. Strategi ini sudah tepat karena sesuai dengan salah satu komponen manajemen sekolah yaitu manajemen sarana prasarana. Pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan yang baik baik diharapkan dapat menciptakan sekolah yang bersih, rapi, indah dan nyaman sehingga menciptakan kondisi yang menyenangkan untuk proses pembelajaran di sekolah. SD Negeri Margolelo kurang memiliki alat peraga. Di setiap Kompetensi Dasar sebaiknya memiliki alat peraga. Namun pada kenyataan di setiap KD tidak ada alat peraga. Strategi yang disarankan untuk mengatasi permasalahan ini adalah mengadakan pelatihan membuat alat peraga di kegiatan Kelompok Kerja Guru. Hal ini sesuai salah satu komponen MBS, yaitu manajemen sarana prasarana. Karena dengan tersedianya alat peraga yang lengkap dapat mendukung prestasi belajar siswa. Selain itu, terlibatnya guru melalui KKG juga sesuai dengan manajemen tenaga kependidikan yaitu membina 83
36 dan mengembangkan kompetensi guru. Dengan adanya pelatihan membuat alat peraga, diharapkan guru dapat membuat sendiri alat peraga sesuai yang dibutuhkan. SD Negeri Margolelo memiliki banyak alat peraga yang rusak. Hal ini disebabkan alat peraga tidak dirawat dengan baik. Selain itu, tidak mempunyai tempat penyimpanan sehingga alat peraga hanya diletakkan begitu saja. Untuk mengatasi masalah tersebut, strategi yang disarankan adalah mengadakan jadwal perawatan alat peraga berkala dua minggu sekali yang dilakukan oleh guru secara bergiliran. Strategi ini sudah tepat karena sesuai dengan manajemen sarana prasarana. Dalam salah satu kegiatan pengelolaan sarana dan prasarana adalah pemeliharaan. Hal yang berkaitan dengan pemeliharaan adalah kegiatan merawat, memelihara dan menyimpan barang sekolah supaya awet. Begitu juga dengan memperbaiki alat peraga yang rusak sudah sesuai dengan kegiatan perawatan ini. Namun apabila perbaikan suatu barang atau alat peraga memerlukan biaya besar sebaiknya alat peraga tersebut dihapus sesuai dengan penghapusan barang iventaris. Dengan pengelolaan sarana prasarana yang baik, diharapkan dapat membantu dalam proses pembelajaran di sekolah. Dan untuk pembiayaan pengadaan ini disesuaikan dengan ketentuan manajemen keuangan. 84
37 Alat peraga yang ada belum digunakan secara maksimal. Hal ini disebabkan jarangnya guru menggunakan alat peraga karena terbatasnya kemampuan guru dalam menggunakan alat peraga. Untuk mengatasi permasalah ini, strategi yang disarankan adalah Mengadakan pelatihan tentang penggunaan alat peraga di kegiatan Kelompok Kegiatan Guru. Strategi ini sudah sesuai dengan salah satu komponen manajemen tenaga kependidikan, yaitu mencakup pembinaan dan pengembangan guru. KKG merupakan suatu wadah pembinaan profesional bagi guru SD dalam meningkatkan kualitas guru dan memecahkan permasalahan dalam bidang pendidikan. Fasilitas perpustakaan belum dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini disebabkan karena di saat istirahat siswa hanya menggunakan waktunya untuk jajan dan bermain. Strategi untuk mengatasi ini adalah mewajibkan siswa untuk mengunjungi perpustakaan minimal 1 kali dalam seminggu. Strategi ini sudah sesuai dengan salah satu komponen MBS adalah manajemen pelayanan khusus. Pada komponen ini terdapat layanan khusus perpustakaan. Layanan perpustakaan meliputi ruangan perpustakaan, tersedianya buku, dan pelayanan petugas. Dengan mewajibkan siswa mengunjungi perpustakaan, tentu saja pelayanan perpustakaan diupayakan maksimal juga. Kondisi ruang perpustakaan yang kurang memadai. Hal ini karena ukurannya yang sempit dan tidak adanya rak buku serta belum adanya 85
38 petugas perpustakaan. Strategi untuk mengatasi permasalahan ini adalah menata perpustakaan dengan melibatkan guru dan murid sebagai petugasnya. Strategi ini sudah sesuai dengan manajemen pelayanan khusus, yaitu pengelolaan perpustakaan. Sempitnya ruangan perpustakaan perlu diupayakan dengan cara penataan buku dan rak diatur sedemikian rupa sehingga ruang perpustakaan terkesan luas dan rapi. Tidak adanya petugas khusus perpustakaan dapat diatasi dengan membuat jadwal guru dan siswa untuk bergiliran menjadi petugas perpustakaan. Untuk menyimpan buku yang masih dalam kardus maka perlu membeli rak buku. SD Negeri Margolelo mempunyai koleksi buku referensi dan buku pengayaan kurang dimanfaatkan. Hal ini disebabkan karena budaya minat siswa membaca masih kurang. Strategi yang disarankan untuk mengatasi masalah ini adalah mencanangkan program gemar membaca dengan mewajibkan siswa membaca minimal 2 judul buku yang tersedia di perpustakaan setiap minggunya. Strategi ini sudah sesuai dengan manajemen kesiswaan yang merupakan penataan dan pengaturan kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik (siswa) yang dapat membantu upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah. Untuk mengawali anak supaya tertarik dengan buku adalalah dengan meminjamkan buku referensi dan 86
39 pengayaan yang ada gambar dan warnanya yang menarik. SD Negeri Margolelo mengalami kekurangan buku ajar siswa. Buku ajar yang ada belum bisa memenuhi rasio 1 buku : 1 siswa. Hal ini disebabkan banyaknya buku ajar siswa yang hilang dan rusak. Strategi untuk mengatasi masalah ini adalah Pemanfaatan sumber belajar dengan menggunakan pembelajaran berbasis TIK melalui power point dan buku elektronik. Strategi ini sudah sesuai dengan manajemen sarana dan prasarana yaitu melengkapi peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar dengan menggunakan sarana dan prasarana yang ada. SD Negeri Margolelo sudah memiliki LCD Projector dan Laptop. Hal ini dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran melalui power point dan buku pelajaran elektronik. Metode yang digunakan monoton. Masalah ini timbul dikarenakan terbatasnya pengetahuan guru tentang metode pembelajaran. Strategi yang disarankan untuk mengatasi masalah ini adalah mengadakan pelatihan penggunaan metode mengajar yang tepat bagi siswa. Strategi ini sudah sesuai dengan manajemen tenaga kependidikan yaitu membina dan mengembangkan kompetensi guru melalui pelatihan. Penggunaan metode mengajar kurang menarik. Hal ini disebabkan kurang kreatifnya 87
40 guru dalam menerapkan metode yang tepat dalam pembelajaran. Strategi yang disarankan untuk mengatasi masalah ini adalah Mengembangkan kreativitas guru melalui lomba kreativitas tentang metode pembelajaran. Strategi ini sudah sesuai dengan manajemen tenaga kependidikan yaitu membina dan mengembangkan kompetensi guru melalui pelatihan. Dari segi materi pelajaran masih dianggap sulit. Hal ini disebabkan materi pelajaran yang didapat hanya dari sekolah saja. Kondisi seperti ini juga dipengaruhi dengan keadaan geografis di Desa Margolelo mengakibatkan kurangnya sinyal. Sehingga koneksi internet sulit di daerah ini. Strategi yang disarankan untuk mengatasi permasalahan ini adalah Menambah jam pelajaran dengan cara tutor sebaya. Dalam pelaksanaan strategi, siswa yang sudah menguasai materi pelajaran membantu teman belum menguasai materi. Strategi ini sudah sesuai dengan manajemen kesiswaan yaitu penataan dan pengaturan kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik (siswa) yang secara operasional dapat membantu upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah. Selain itu juga sesuai dengan manajemen program pembelajaran atau pengajaran serta dapat melakukan pengawasan dalam implementasinya. Strategi ini dapat menghubungkan siswa dan kebutuhan lingkungan ketika mengembangkan program sekolah. 88
41 Materi belum tuntas diajarkan kepada semua siswa. Ini disebabkan kemampuan siswa yang beranekaragam mengakibatkan penyampaian materi kepada sebagian siswa belum tuntas. Dengan materi pelajaran yang cukup banyak dan dibatasi oleh waktu, sedangkan ada sebagian siswa yang belum memahami materi pelajaran, tentu saja menjadikan pilihan bagi guru apakah akan melakukan perbaikan atau remedial ataukah meneruskan materi. Mengingat keterbatasan waktu ini, maka keputusan guru adalah meneruskan materi pelajaran sesuai dengan promes dan RPP yang sudah dibuat. Dengan tetap melanjutkan materi tentu saja ada dampak yang ditimbulkan yaitu ada materi bagi beberapa siswa yang belum tuntas. Oleh karena itu, strategi yang disarankan untuk mengatasi masalah ini adalah memberikan bimbingan belajar intensif kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar. Strategi ini sudah sesuai dengan manajemen kesiswaan yaitu penataan dan pengaturan kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik (siswa) yang secara operasional dapat membantu upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah. Dalam pelaksanaan strategi dapat memanfaatkan kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG). Forum KKG sangat penting untuk meningkatkan kompetensi guru melalui pelatihanpelatihan yang sangat diperlukan oleh guru. SD Negeri Margolelo tergabung dalam KKG Gugus 89
42 Cengkeh. KKG Gugus Cengkeh sudah mengagendakan 2 minggu sekali mengadakan kegiatan. Pada kenyataannya kegiatan jarang sekali dilaksanakan. Hal ini tentu saja sangat disayangkan karena forum KKG ini dapat digunakan untuk wadah pembahasan suatu masalah sehingga mendapatkan solusi yang tepat. Strategi ini dibuat selain untuk meningkatkan nilai hasil Ujian Sekolah juga untuk mencapai visi SD Negeri Margolelo. Visi SD Negeri Margolelo adalah Terwujudnya siswa berprestasi, santun dan berbudi pekerti luhur. Visi ini kurang spesifik dan terukur karena tidak dijelaskan sampai tahun berapa visi ini akan ditargetkan tercapai. Bisa dikatakan visi ini tidak jelas apakah visi jangka panjang atau visi jangka menengah. Sehingga dalam menentukan misi untuk mencapai visi tersebut kurang spesifik Pendapat Teman Sejawat dan Pakar Draft strategi yang sudah disusun berdasarkan analisis fishbone kemudian dievaluasi oleh pengawas sekolah, kepala sekolah dan guru SD Negeri Margolelo. Pengawas sekolah yang memberikan pendapatnya tentang draft strategi ini adalah Suyantini, M.Pd, pengawas yang bertugas di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kandangan. Beliau berpendapat bahwa strategi yang disusun 90
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Hal yang menyebabkan menurunnya hasil Ujian Sekolah adalah faktor internal yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah dasar merupakan jenjang pendidikan yang paling penting keberadaannya. Hal ini disebabkan pendidikan di sekolah dasar merupakan dasar dari semua pendidikan.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Paparan Data 4.1.1 Profil Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi
BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh seluruh mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pojok Harjobinangun Pakem dengan batas wilayah sebagai berikut,
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah SMP Negeri 3 Pakem SMP Negeri 3 Pakem merupakan sekolah yang terletak di dusun Pojok Harjobinangun Pakem dengan batas wilayah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses kehidupan sebuah bangsa. Seperti halnya kesehatan, pendidikan tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sektor pendidikan merupakan salah satu sektor yang sangat penting dalam proses kehidupan sebuah bangsa. Seperti halnya kesehatan, pendidikan tidak hanya berbicara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan mendasar untuk kehidupan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan mendasar untuk kehidupan yang manusiawi dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini tidak saja terjadi tanpa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil SMP Negeri 5 Ambarawa 1. Visi SMP Negeri 5 Ambarawa Visi dari SMP Negeri 5 Ambarawa adalah Membentuk manusia yang berbudi luhur, beriman, terampil dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian Evaluasi Program Kelompok Kerja Guru (KKG) UPTD Pendidikan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian Evaluasi Program Kelompok Kerja Guru (KKG) UPTD Pendidikan Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan, dilakukan di Gugus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan mencakup
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan mencakup keseluruhan aspek kehidupan masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran ekonomi selama ini berdasarkan hasil observasi di sekolahsekolah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran ekonomi selama ini berdasarkan hasil observasi di sekolahsekolah menengah atas cenderung bersifat monoton dan tidak menghasilkan banyak kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. demokratis, dan cerdas. Pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi sampai kapanpun, manusia tanpa pendidikan mustahil dapat hidup berkembang sejalan dengan perkembangan jaman.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan yang baik mengutamakan proses pembinaan yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan yang dilakukan di Indonesia merupakan pendidikan yang mengarah pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nasional. Hal ini tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menempati peran sangat strategis dalam pembangunan nasional. Hal ini tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang mengamanatkan pemerintah dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil SMP Negeri 1 Bandungan SMP Negeri 1 Bandungan adalah Sekolah Menengah Pertama yang terletak di Desa Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten
Lebih terperinciBAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Berdirinya SMP Islam Al Azhar 3 Bintaro SMP Islam Al Azhar 3 didirikan tahun 1992 dengan menempati gedung SD Islam Al Azhar 4 Kebayoran Lama sebagai
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Membuka Dan Menutup Pelajaran Guru sangat memerlukan keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Keterampilan membuka adalah perbuatan guru untuk menciptakan sikap mental
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN
BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Data Perusahaan Westin School adalah sekolah yang mengajarkan siswa dari Kelompok Bermain sampai Sekolah Menengah Atas pelajaran dengan kurikulum pemerintah dan Singapura.Sekolah
Lebih terperinciBAB IV PROGRAM KERJA SEKOLAH
BAB IV PROGRAM KERJA SEKOLAH Barat ini Rencana Kerja Sekolah SMP Negeri 1 Kota Singkawang Propinsi Kalimantan disusun dengan mempertimbangan keadaan sekolah, harapan pemangku kepentingan, dan tantangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Indikator paling nyata
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Indikator paling nyata dari rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah rendahnya perolehan
Lebih terperinciKEMENTERIAN AGAMA KELOMPOK KERJA PENGAWAS PAI (POKJAWAS PAI) KANTOR KABUPATEN CILACAP Alamat : Jalan DI. Panjaitan No.44 Telp. (0282) Cilacap
KEMENTERIAN AGAMA KELOMPOK KERJA PENGAWAS PAI (POKJAWAS PAI) KANTOR KABUPATEN CILACAP Alamat : Jalan DI. Panjaitan No.44 Telp. (0282)531155 Cilacap PENILAIAN SEKOLAH /MADRASAH BERDASARKAN STANDAR NASIONAL
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari 4 SD dengan rincian 1 SD inti dan 3 SD sebagai anggota gugus.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di gugus VI UPTD kecamatan Ponjong, kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Gugus VI terdiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang kehidupan. Hal ini menuntut adanya
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap implementasi KTSP
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap implementasi KTSP mata pelajaran matematika di SMA Negeri 1 Sirombu, yang berkaitan dengan perencanaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan,
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipisah antara unsur yang satu dengan yang lainnya dan juga tidak bisa dipisahkan dengan sistem-sistem kehidupan
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN
BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN 3.1 Profil Responden 3.1.1 Sejarah Singkat SMP Negeri 127 Jakarta terletak di Jl. Raya Kebon Jeruk No. 126 A, Kecamatan Kebon Jeruk, Kota Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan bangsa, mulai dari pembangunan gedung-gedung,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan mutu pendidikan di Indonesia terus dilakukan sampai saat ini secara berkesinambungan. Berbagai upaya dilakukan demi meningkatkan kualitas pendidikan bangsa,
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data MAN Purwodadi adalah Madrasah Aliyah Negeri yang terletak di kabupaten Grobogan jawa tengah, tepatnya di jalan diponegoro no. 22 Purwodadi. Sekolah tersebut
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT
9 BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT 2.1 Standar Pengelolaan Pendidikan Berdasarkan Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam hidup, karena pendidikan mempunyai peranan penting guna kelangsungan hidup manusia. Dengan
Lebih terperinciBUPATI MESUJI PERATURAN BUPATI MESUJI NOMOR TAHUN 2017
BUPATI MESUJI PERATURAN BUPATI MESUJI NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN PARTISIPATIF DI LINGKUP DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN MESUJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Swasta Sabilal Muhtadin Jaya Karet Kecamatan Mentaya Hilir Selatan Madrasah Ibtidaiyah
Lebih terperinciPenyusunan KTSP Berbasis Kurikulum 2013 Dokumen 1 BIMBINGAN TEKNIS PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI KEPALA SMP
Penyusunan KTSP Berbasis Kurikulum 2013 Dokumen 1 BIMBINGAN TEKNIS PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI KEPALA SMP TUJUAN : Setelah mengikuti kegiatan bimtek diharapkan peserta mampu Menjelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Sumber Daya Manusia yang memiliki standar mutu profesional tertentu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Nama dan Sejarah Perusahaan
1 I PENDHULUN 1.1 Nama dan Sejarah Perusahaan SD Indriasana Palembang yang beralamat di jalan angau No 1271 Palembang didirikan pada tanggal 19 gustus 1973 dengan jumlah murid pertama kali sebanyak 24
Lebih terperinciBAB II KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
BAB II KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) A. PERSIAPAN Sebelum diterjunkan ke lokasi PPL, seluruh mahasiswa peserta PPL melakukan beberapa tahapan persiapan antara lain: Program kerja PPL dibuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI
BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI 1. Kondisi Sekolah Keberadaan SMP N 2 Ngaglik Sleman sejak tahun 1967 yang sebelumnya merupakan Filial SMP N 1 Ngaglik Sleman. SMP N 2 Ngaglik Sleman dikenal luas
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI TAMAN KANAK-KANAK/RAUDHATUL ATHFAL (TK/RA)
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 009 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI TAMAN KANAK-KANAK/RAUDHATUL ATHFAL (TK/RA) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN
Lebih terperinciA. ANALISIS SITUASI. a. Visi : Unggul dalam prestasi, mampu bersaing di era Global dan terpuji dalam budi pekerti.
1 BAB I PENDAHULUAN Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan sebuah rangkaian program PPL yang terkait dengan proses pembelajaran maupun kegiatan yang mendukung berlangsungnya proses pembelajaran.
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
120 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari keseluruhan uraian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab-bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 6.1.1 Manajemen Kurikulum
Lebih terperinciBAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Indikator Kinerja Dinas Pendidikan Kota Pontianak yang mendukung visi, misi, tujuan dan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Lebih terperinciBAB III KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MIS SEMBUNGJAMBU BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN. A. Profil MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan
BAB III KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MIS SEMBUNGJAMBU BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN A. Profil MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan 1. Sejarah Berdiri Seiring dengan tekad dan perjuangan Nahdlotul Ulama
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 1.1 Hasil Penelitian SD Negeri Kroyo 1 terletak di jantung kecamatan Karangmalang, berjarak sekitar tiga kilometer dari alun-alun kabupaten Sragen. Sekolah ini memiliki
Lebih terperinciPERAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR DI GUGUS 1 BARUGA KOTA KENDARI
PERAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR JURNAL HASIL PENELITIAN SITI MURNI NUR G2G1 015 116 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2017 1 PERAN KELOMPOK
Lebih terperinciMODEL PENGELOMPOKKAN TERPADU UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PE NGEL OLAAN KE LAS
MODEL PENGELOMPOKKAN TERPADU UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PE NGEL OLAAN KE LAS KARYA TULIS Disusun Oleh : Krisnawan/k2508060 BAB I PENDA HUL UAN 1.1 L atar Belakang Masalah Sekolah merupakan lembaga
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI TEMPAT MAGANG. 1. Histori Sekolah Dasar Negeri Sapen 03. (UPTD) Mojolaban kabupaten Sukoharjo.
BAB II DESKRIPSI TEMPAT MAGANG A. Profil Sekolah 1. Histori Sekolah Dasar Negeri Sapen 03 Sekolah Dasar Negeri Sapen 03 kecamatan Mojolaban kabupaten Sukoharjo Propinsi Jawa Tengah berdiri pada tahun 1983.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan khususnya di Sekolah Dasar merupakan fokus perhatian dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini karena Sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menuntut manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini semakin pesat yang menuntut manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan di berbagai bidang khususnya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana dalam upaya meningkatkan kualitas sumber
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan wahana dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Melalui pendidikan diharapkan dapat menjadikan diri seseorang untuk memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengusahakan tercapainya pendidikan nasional. Sistem Pendidikan Nasional
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan nasional adalah satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu dengan lainnya untuk mengusahakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMAN 1 Rejotangan. SMPN 1 Rejotangan, dan SMK Rejotangan.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum SMAN 1 Rejotangan a. Letak geografis SMAN 1 Rejotangan terletak di Desa Buntaran Kecamatan Rejotangan Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi
BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memiliki bobot 3 SKS dan merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa UNY yang mengambil jurusan kependidikan. Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi
BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan program kegiatan yang dilakukan oleh pihak Universitas Negeri Yogyakarta sebagai pengembangan kompetensi mahasiswa dan latihan kependidikan.
Lebih terperinci2015 PERBEDAAN MINAT SISWA SMK NEGERI 13 DAN SMK FARMASI BUMI SILIWANGI KOTA BANDUNG DALAM AMATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan makhluk sosial yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Salah satu pondasi penting untuk kemajuan suatu Negara adalah
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Salah satu pondasi penting untuk kemajuan suatu Negara adalah pendidikan. Pendidikan punya pengaruh besar dalam perkembangan Negara. Dengan adanya pendidikan
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang Bab I Pendahuluan Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni telah membawa perubahan hampir disemua bidang kehidupan manusia, termasuk bidang pendidikan. Perubahan pada bidang
Lebih terperinci1. Profil SMP Muhammadiyah 2 Depok. SMP Muhammadiyah 2 Depok terletak di Jalan Swadaya IV, Karangasem, Condong Catur, Depok, Sleman.
BAB I PENDAHULUAN Mahasiswa adalah calon guru, maka sudah selayaknya mahasiswa memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang memadai dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Berangkat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa. Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha manusia (pendidik) dengan penuh tanggung jawab untuk membimbing anak didik menuju kedewasaan secara terencana untuk mewujudkan suasana belajar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.
I. PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan
Lebih terperinci1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). A.
I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dalam suatu bangsa atau negara. Sebagaimana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam suatu bangsa atau negara. Sebagaimana fungsi pendidikan nasional
Lebih terperinciPROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. School, yaitu Kelompok Bermain, Taman Kanak-kanak, dan juga Sekolah Dasar
BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH 2.1 Sejarah Sekolah Sayang School adalah merupakan sebuah lembaga pendidikan yang berdiri sejak tanggal 12 April 2013 dibawah naungan Yayasan Dharma Mulia. Sejak awal didirikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting dalam pelaksanaan pembangunan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek penting dalam pelaksanaan pembangunan di Negara kita, sehingga pemerintah memberikan perhatian yang besar terhadap pendidikan. Hal
Lebih terperinciPARIWISATA METLAND SCHOOL
PROGRAM KERJA PERPUSTAKAAN SMK PARIWISATA METLAND SCHOOL Tahun -2018 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) PARIWISATA METLAND SCHOOL Alamat : Perum Metland Transyogi, Jl Taman Metro Raya, Cileungsi, Bogor. Tlp/Fax.
Lebih terperinciKARYA ILMIAH UPAYA MEWUJUDKAN SEKOLAH MELEK LITERASI MELALUI GELIS BATUK. Diajukan untuk Mengikuti Simposium Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun 2016
KARYA ILMIAH UPAYA MEWUJUDKAN SEKOLAH MELEK LITERASI MELALUI GELIS BATUK Diajukan untuk Mengikuti Simposium Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun 2016 Oleh: Yati Kurniawati, M.Pd. NIP. 19761102 200212 2 003
Lebih terperinci~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS
~ 1 ~ SALINAN Menimbang BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAYONG
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM. Sekolah Dasar Negeri 2 Waringinsari Timur merupakan satu dari 4 sekolah yang
BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1 Profil SD Negeri 2 Waringinsari Timur 4.1.1 Sejarah SD Negeri 2 Waringinsari Timur Sekolah Dasar Negeri 2 Waringinsari Timur merupakan satu dari 4 sekolah yang berada dipekon Waringinsari
Lebih terperinciUniversitas Pendidikan Indonesia Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. Copyright by Asep Herry Hernawan
Drs., M.Pd. KURTEK FIP - UPI Fungsi: Drs., M.Pd. KURTEK FIP - UPI Fungsi & Tujuan SNP Dasar perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan untuk mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu Tujuan:
Lebih terperinciSTRUMEN PEDOMAN WAWANCARA
STRUMEN PEDOMAN WAWANCARA 1. Responden : Kepala Sekolah/Guru 2. Hari/tgl/waktu :.. 3. Tempat : Pertanyaan: 1. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir SMP Negeri 9 memiliki prestasi yang membanggakan. Langkah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. TABEL I KONDISI FISIK SD N TERBAHSARI No. Jenis Ruang Jumlah Fasilitas / sarana Kondisi
BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Sekolah Dasar Negeri Terbahsari adalah salah satu Sekolah Dasar yang termasuk sekolah inklusi. Sekolah tersebut terletak di dusun Punukan,Wates, Kulon Progo,Yogyakarta.
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Praktik pengalaman lapangan dilaksanakan kurang lebih selama dua setengah bulan, dimana mahasiswa PPL harus benar-benar mempersiapkan diri
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 1.1 Sejarah SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya. 1.2 Logo SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 Sejarah SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya berdiri tahun 1978. Selama 35 tahun telah melakukan pengembangan dan pembaruan di berbagai
Lebih terperinciDIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1
PANDUAN PENYUSUNAN KTSP DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Profil Gugus Untung Suropati Gugus Untung Suropati merupakan satu gugus yang berada di Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal. Gugus Untung Suropati berpusat di SD
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Strategi PAIKEM dalam Pembelajaran Fiqih Pada Siswa. kelas VII Mts. Terpadu Al-Fatich Surabaya
119 BAB IV PEMBAHASAN A. Implementasi Strategi PAIKEM dalam Pembelajaran Fiqih Pada Siswa kelas VII Mts. Terpadu Al-Fatich Surabaya Berdasarkan laporan penelitian yang disajikan pada bab sebelumnya diketahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi
BAB I PENDAHULUAN Dalam rangka upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan pembelajaran maka Universitas Negeri Yogyakarta melaksanakan mata kuliah lapangan yakni Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL ). Sasaran
Lebih terperinci2. Keadaan Fisik Sekolah
BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), merupakan suatu bentuk usaha peningkatan efisiensi dan kualitas penyelenggaraan proses pembelajaran yang merupakan bentuk pembelajaran mahasiswa UNY
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan, maka dibentuklah lembaga yang menyediakan informasi yaitu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era informasi seperti sekarang ini, kebutuhan akan informasi meningkat sesuai dengan perkembangan zaman baik media cetak, elektronik dan sosial media yang telah
Lebih terperinci1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP
I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan 7 muatan KTSP Melaksanakan
Lebih terperinciTerwujudnya Masyarakat Kabupaten Nias yang BERkeadilan, SEjahtera dan MandiRI yang dilayani oleh Pemerintah yang bersih dan responsif.
BUPATI NIAS Drs. SOKHIATULO LAOLI, MM WAKIL BUPAT AROSOKHI WARUWU, SH, MH Drs. Sokhiatulo Laoli, MM dan Arosokhi Waruwu, SH, MH, sebagai Bupati dan Wakil Bupati Nias Periode 2011-2016 telah menetapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu Sistem Pendidikan Nasional. Dan sebagai pedoman yuridisnya adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan salah satu tujuan benegara yang telah dirumuskan oleh para bapak bangsa, dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salahsatu kewenangan otonomi daerah yaitu memiliki kewenangan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salahsatu kewenangan otonomi daerah yaitu memiliki kewenangan untuk memperhatikan potensi dan keanekaragaman daerah (Undang-Undang, 1999). Sehingga keanekaragaman
Lebih terperinciPROFIL TK PGRI KEBAGORAN KECAMATAN PEJAGOAN KABUPATEN KEBUMEN. TK PGRI KEBAGORAN Alamat: Desa Kebagoran Kecamatan Pejagoan Kabupaten Kebumen
PROFIL TK PGRI KEBAGORAN KECAMATAN PEJAGOAN KABUPATEN KEBUMEN TK PGRI KEBAGORAN Alamat: Desa Kebagoran Kecamatan Pejagoan Kabupaten Kebumen UPT DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UNIT KECAMATAN PEJAGOAN
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH
BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH Perpustakaan sebagai media sumber belajar peserta didik berperan penting terhadap mutu pendidikan peserta didik. Implementasi manajemen perpustakaan
Lebih terperinciPROGRAM KERJA KKG GUGUS IV JATIWARAS TAHUN 2015/2016
PROGRAM KERJA KKG GUGUS IV JATIWARAS TAHUN 2015/2016 A. Pendahuluan Peningkatan mutu pendidikan, khususnya pada jenjang Sekolah Dasar telah menjadi komitmen pemerintah yang harus diwujudkan secara nyata.
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG Disusun oleh : Nama : Yermia Yuda Prayitno NIM : 4201409025 Program studi : Pendidikan Fisika FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penarikan simpulan ini dapat dilakukan setelah dilaksanakannya
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Penarikan simpulan ini dapat dilakukan setelah dilaksanakannya penelitian dan pengolahan serta pembahasan hasil penelitian. Berdasarkan gambaran hasil analisis data
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. di Kalianda, ditemukan ada sejumlah variabel yang berpengaruh secara langsung
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan peneliti di beberapa sekolah SMA di, ditemukan ada sejumlah variabel yang berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu pendidikan di tengah perubahan global agar warga Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan pendidikan nasional harus menjamin pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan di tengah perubahan global agar warga Indonesia menjadi manusia yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI. 1. Kondisi Fisik Sekolah
BAB I PENDAHULUAN Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan program yang terintegrasi untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa program pendidikan sebagai calon guru atau tenaga kependidikan.
Lebih terperinciLampiran 1. Instrumen ini digunakan sebagai penggalian data pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan menurut pedoman penyusunan KTSP dari
Lampiran 1. Instrumen ini digunakan sebagai penggalian data pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan menurut pedoman penyusunan KTSP dari BSNP, dalam menyusun tesis. Data selanjutnya digunakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Profil SD Negeri 1 Tegorejo Penelitian Evaluasi Program Supervisi Akademik ini mengambil lokasi di SD Negeri 1 Tegorejo Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal yang
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN SEKOLAH DASAR/ MADRASAH IBTIDAIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Tinjauan Historis SD Negeri 03 Kuto Kecamatan Kerjo
32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Tinjauan Historis SD Negeri 03 Kuto Kecamatan Kerjo SD Negeri 03 Kuto Kecamatan Kerjo berdiri berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas hasil temuan penelitian yang telah diformulasikan dalam
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas hasil temuan penelitian yang telah diformulasikan dalam bentuk tema. Pembahasan hasil penelitian ini dimasudkan untuk memperoleh gambaran
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA
RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014-2018 Kata Pengantar RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinci