STRATEGI MEDIA FLASH CARDS UNTUK MENGATASI KEBOSANAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DI TK TRIPUSAKA SURAKARTA
|
|
- Sri Setiawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 STRATEGI MEDIA FLASH CARDS UNTUK MENGATASI KEBOSANAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DI TK TRIPUSAKA SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajad Ahli Madya pada Diploma III Bahasa China FSSR Universitas Sebelas Maret Yulia Hermawaty C PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 i
2 Disetujui untuk diuji, Program Diploma Bahasa China, Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Judul : STRATEGI MEDIA FLASH CARDS UNTUK MENGATASI KEBOSANAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DI TK TRIPUSAKA SURAKARTA Nama : Yulia Hermawaty NIM : C Pembimbing : 1. Dra. Endang Tri Winarni, M.Hum. (... ) Pembimbing I NIP Inge Santoso, B.Com. (...) Pembimbing II ii
3 Diterima dan Disahkan oleh Dewan Penguji Program Diploma III Bahasa China Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Judul Laporan : STRATEGI MEDIA FLASH CARDS UNTUK MENGATASI KEBOSANAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DI TK TRIPUSAKA SURAKARTA Nama Mahasiswa : Yulia Hermawaty NIM : C Tanggal Ujian : Dewan Penguji : 1. Drs. Yohanes Suwanto, M.Hum. (... ) Ketua NIP M. Bagus Sekar Alam, S.S., M.Si. (... ) Sekretaris NIP Dra. Endang Tri Winarni, M.Hum. (... ) Penguji I NIP Inge Santoso, B.Com. (... ) Penguji II Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Dekan, Drs. Riyadi commit Santosa, user M.Ed., Ph.D. NIP iii
4 MOTTO Berbakti kepada kedua orang tua adalah kewajiban yang paling besar. (Ali bin Abi Thalib) Jangan jadi manusia INSTAN yang hanya mau hasilnya saja, jadilah manusia INTAN yang jadi sukses karena berproses. (Rangga Umara) Hidup dengan melakukan kesalahan akan tampak lebih terhormat daripada selalu benar karena tidak melakukan apa-apa. (George Bernard Shaw) iv
5 PERSEMBAHAN Laporan Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada : Allah SWT Ibu & Bapak Tercinta Bambang Roseta, Hadi Hermanto & Amelia Suci Wulandari v
6 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan sebesar besarnya pada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan petunjuk-nya sehingga penulis bisa mencapai tahap penulisan penelitian tugas akhir ini dengan judul Strategi Media Flash Cards untuk Mengatasi Kebosanan dalam Pembelajaran Bahasa Mandarin Di TK Tripusaka Surakarta. Dalam penyusunan penelitian tugas akhir ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang setinggitingginya kepada : 1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Dra. Endang Tri Winarni, M.Hum., selaku Ketua Progran Studi D3 Bahasa China Fakultas Sastra dan Seni Rupa sekaligus sebagai Pembimbing Kesatu yang telah banyak memberikan banyak masukan dan bantuan demi terselesaikannya Tugas Akhir ini. 3. Inge Santoso, B.Com., Laoshi selaku Pembimbing Kedua, yang telah memberikan banyak masukan dan inspirasi dalam setiap langkah penulis dalam proses penyusunan tugas akhir ini. 4. Segenap Dosen dan Karyawan D3 Bahasa China yang telah banyak memberikan ilmu dan bantuan kepada penulis. vi
7 5. Dra. Tripena W, Kepala Sekolah TK TRIPUSAKA yang telah memberikan ijin untuk melakukan praktek kerja lapangan. 6. Ibu Dewi dan segenap keluarga besar TK TRIPUSAKA yang selalu membantu penulis dalam kegiatan magang di TK TRIPUSAKA. 7. Kawan kawan di Kost Hijau, SKI FSSR UNS, BEM FSSR yang selalu menjadi inspirasi tersendiri bagi penulis. 8. Dina, Charina, Meli, dan semua kawan kawan di D3 Bahasa China 2008 yang sangat luar biasa. 9. Ilmal Yaqin, terima kasih atas bantuannya. 10. Keluarga besar dan pihak yang membantu pembuatan tugas akhir ini. Penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan kedepannya. Semoga penelitian tugas akhir ini dapat berguna sebagai bahan acuan dan menambah wawasan mengenai pembelajaran bahasa China. Surakarta, Juli 2011 Penulis vii
8 ABSTRAK Yulia Hermawaty. 2011, Strategi Media Flash Cards untuk Mengatasi Kebosanan dalam Pembelajaran Bahasa Mandarin di TK Tripusaka Surakarta. Universitas Sebelas Maret Fakultas Sastra dan Seni Rupa Surakarta. Penelitian ini dilatarbelakangi pada proses belajar mengajar yang terjadi di TK Tripusaka tidak terlepas dari persoalan rasa bosan yang dialami oleh siswa. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah strategi pembelajaran dengan media flash cards sudah dapat mengatasi rasa bosan dalam belajar bahasa Mandarin di TK Tripusaka dan bagaimanakah perbedaan keadaan belajar mengajar antara sebelum dan sesudah menggunakan media flash cards? Tujuannya adalah mengetahui bagaimana penggunaan media flash cards dapat mengatasi rasa bosan dan juga mengetahui perbedaan keadaan belajar mengajar antara sebelum dan sesudah menggunakan media flash cards. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan observasi, studi pustaka dan wawancara yang dilakukan terhadap murid, guru dan kepala sekolah. Dari hasil penelitian ini dapat menunjukkan hasil belajar mengajar dengan memanfaatkan media flash cards ternyata dapat diterima siswa dengan baik dilihat dari nilai siswa yang meningkat sekitar 95%. Terdapat perbedaan suasana belajar mengajar sebelum dan sesudah menggunakan media flash cards. Siswa menjadi lebih aktif, bersemangat, tidak cepat bosan dan suasana belajar menjadi lebih hidup. Ada beberapa hambatan dalam mengajar yaitu ada beberapa siswa yang tidak bisa konsentrasi terhadap pelajaran. Salah satu upaya yang dilakukan adalah memperhatikan kondisi siswa di dalam kelas dan mengingatkan siswa ketika ada yang mulai tidak fokus di kelas. Kesimpulan dari penelitian ini adalah menggunakan media flash cards cukup efektif dapat membantu para siswa untuk memahami dengan mudah materi bahasa Mandarin yang diajarkan. viii
9 提要 Yulia Hermawaty, 二零一一, 在梭罗 Tripusaka 幼儿园汉语 过程中为了解决无聊使用闪存卡媒体教学方法, 梭罗 UNS, 文学 艺术系 这项研究是如何解决 Tripusaka 幼儿园学生在教学过程中的 无聊感 本研究的问题是第一如何使用闪存卡解决学生的无聊 感, 第二观察使用闪存卡前后的差别 这本报告使用的方法是直观察, 文学研究和对学生, 老 师, 和校长做采访 从这项研究可以看到使用闪存卡的效果 使用闪存卡之后 学生们的成绩比以前提高 95% 用了闪存卡之后, 学生变得更加 活跃, 充满活力 果 这项研究的结论是使用闪存卡对学汉语的学生有好的效 ix
10 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL i HALAMAN PERSETUJUAN. ii HALAMAN PENGESAHAN.. iii MOTTO... iv PERSEMBAHAN v KATA PENGANTAR.. vi ABSTRAK INDONESIA. viii ABSTRAK MANDARIN 提要 ix DAFTAR ISI.. x DAFTAR TABEL xiii DAFTAR GAMBAR... xiv BAB I PENDAHULUAN. 1 A. Latar Belakang Malasah... 1 B. Rumusan Masalah 3 C. Tujuan. 4 D. Manfaat... 4 BAB II LANDASAN TEORI.. 6 A. Strategi Pembelajaran Pengertian Strategi 6 2. Pengertian Strategi Pembelajaran 7 3. Empat Strategi dalam Pembelajaran 7 B. Media Pembelajaran 8 1. Jenis-jenis Media Pembelajaran 8 x
11 2. Manfaat Media Pembelajaran Prinsip-prinsip Memilih Media Pembelajaran 11 C. Flash Cards Manfaat Belajar Dengan Flash Cards Cara Menggunakan Flash Cards Perbandingan Suasana Mengajar Sebelum dan Sesudah Menggunakan Media Flash Cards 17 D. Pembelajaran Bahasa Mandarin.. 18 BAB III PEMBAHASAN. 19 A. Gambaran Umum Sekolah Sejarah Sekolah Tripusaka Struktur Organisasi TK Tripusaka Visi dan Misi TK Tripusaka. 23 B. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Observasi Kelas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kegiatan Belajar Mengajar 56 C. Evaluasi Pembelajaran Hasil yang Dicapai Daftar Nilai Siswa Selama Proses Pembelajaran 63 D. Hambatan dan Upaya Penanganan.. 66 BAB IV PENUTUP.. 67 A. Kesimpulan xi
12 B. Saran 68 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN.. 71 xii
13 DAFTAR TABEL Tabel Halaman Tabel 2.1 Fungsi belahan otak 15 Tabel 2.2 Perbedaan sebelum dan sesudah menggunakan media flash cards Tabel 3.1 Jadwal pertemuan mengajar. 56 Tabel 3.2 Nilai perbandingan sebelum dan sesudah menggunakan flash cards 63 Tabel 3.3 Rekapitulasi perbandingan nilai sebelum dan sesudah menggunakan flash cards xiii
14 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1 Struktur Organisasi TK Tripusaka Surakarta Tahun Pelajaran 2011/ xiv
15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring perjalanan zaman yang diikuti dengan perkembangan teknologi telah menuntut seseorang untuk menguasai komunikasi, salah satunya melalui bahasa terutama bahasa asing. Lembaga bimbingan belajar bahasa asing menjadi salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan yang terjadi terkait dengan dibutuhkannya kemampuan untuk menguasai bahasa asing. Oleh karena itu, keberadaannya semakin dibutuhkan baik dalam tataran lembaga formal maupun informal, dimana lembaga tersebut tidak hanya untuk orang dewasa tetapi juga untuk anak-anak. Sebagian besar masyarakat menganggap bahwa semakin muda usia seorang anak, semakin mudah ia belajar bahasa asing. Sementara disisi lain, ada yang berpendapat bahwa belajar bahasa asing sejak dini bukan jaminan seorang anak mampu menguasai bahasa tersebut. Pada dasarnya keberhasilan belajar bahasa asing sangat ditentukan oleh motif atau kebutuhan berkomunikasi di lingkungan sekitarnya. Atas dasar itulah muncul berbagai lembaga yang bergerak dibidang pembelajaran bahasa asing. 1
16 Pengajaran bahasa asing yang semula hanya dikenal ditingkat SMP, kini diberikan kepada siswa SD, bahkan murid Taman Kanak-kanak. Salah satu penyebab munculnya fenomena demikian itu adalah obsesi orang tua yang menghendaki anaknya cepat bisa berbahasa asing. Mereka berpandangan bahwa semakin dini anak belajar bahasa asing, semakin mudah ia menguasai bahasa itu sebab metode yang digunakan cenderung sesuai dengan usia anak. Meskipun pada proses itu tidak menutup kemungkinan munculnya berbagai persolan terkait dengan proses belajar mengajar. Salah satu permasalahan tersebut adalah rasa bosan. Pada proses belajar mengajar yang terjadi di Taman Kanak-kanak khususnya TK Tripusaka tidak terlepas dari persoalan rasa bosan yang dialami oleh anak didik. Kebosanan yang dialami siswa jika tidak diatasi tentu akan membawa dampak negatif dalam proses belajar bahasa Mandarin itu sendiri. Munculnya rasa bosan yang menghinggapi anak-anak TK Tripusaka disebabkan oleh banyak faktor salah satunya adalah metode pengajaran yang kurang tepat. Oleh karena itu seorang pengajar bahasa Mandarin hendaknya mengetahui kondisi siswa yang diajarnya ketika mengalami rasa bosan dan mencari solusi agar saat proses belajar bahasa Mandarin rasa bosan tersebut dapat diatasi. Banyak jenis media yang sudah dikenal dan digunakan dalam penyampaian pesan-pesan pembelajaran. Setiap jenis dapat pula dikelompokkan sesuai dengan karakteristik dan sifat media tersebut. Penggolongan media dapat 2
17 dilihat dari jenis, daya liput, bahan pembuatan dan bentuknya. Seperti media audio, visual, audio visual, dan grafis. Pengertian dari strategi pembelajaran itu sendiri adalah suatu rencana yang dilaksanakan pendidik (guru) untuk mengoptimalkan potensi peserta didik agar siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan mencapai hasil yang diharapkan. Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk menulis tugas akhir dengan mengangkat tema Strategi Media Flash Cards untuk Mengatasi Kebosanan dalam Pembelajaran Bahasa Mandarin di TK TRIPUSAKA. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang dibahas dalam tugas akhir ini adalah : 1. Bagaimanakah strategi pembelajaran dengan media flash cards sudah dapat mengatasi rasa bosan dalam belajar bahasa Mandarin di TK Tripusaka? 2. Bagaimanakah perbedaan keadaan belajar mengajar antara sebelum dan sesudah menggunakan media flash cards? 3
18 C. Tujuan Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah : 1. Mengetahui bagaimana penggunaan media flash cards dapat mengatasi rasa bosan. 2. Mengetahui perbedaan keadaan belajar mengajar antara sebelum dan sesudah menggunakan media flash cards. D. Manfaat Adapun manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah : 1. Manfaat Teoretis a. Media flash cards digunakan sebagai alat pengembangan akademis khususnya dalam metode pembelajaran dalam belajar bahasa Mandarin. b. Media flash cards sebagai bahan referensi atau acuan bagi peneliti lain tentang cara untuk menghilangkan rasa bosan siswa di kelas dalam belajar bahasa Mandarin. 4
19 2. Manfaat Praktis Siswa: a. Dengan menggunakan media flash cards siswa lebih fokus dan serius dalam belajar bahasa Mandarin. b. Pemanfaatan media flash cards membuat siswa tidak merasa bosan dalam belajar bahasa Mandarin. c. Penggunaan media flash cards dapat meningkatkan prestasi siswa dalam bahasa Mandarin. Guru: a. Media flash cards dapat digunakan untuk meningkatkan kreativitas guru dalam mengajar bahasa Mandarin. b. Penggunaan media baru berupa flash cards dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi guru tentang cara-cara mengajar bahasa Mandarin yang sesuai untuk siswa Taman Kanak-kanak. 5
20 BAB II LANDASAN TEORI A. Strategi Pembelajaran Setiap guru mempunyai cara yang berbeda dalam memberikan pelajaran. Biasanya cara tersebut telah direncanakan terlebih dahulu sebelum pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar. Bila belum mencapai hasil yang maksimal, mereka berusaha mencari cara lain untuk mencapai tujuannya. Proses tersebut menunjukkan bahwa orang selalu berusaha mencari cara terbaik untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Strategi tersebut dipakai sesuai dengan kondisi waktu dan tempat saat dilaksanakannya kegiatan. Dengan demikian seorang pengajar yang telah menerapkan cara tertentu dalam kegiatan belajarmengajar dapat dikatakan telah melakukan suatu strategi dalam pembelajaran. 1. Pengertian Strategi Istilah strategi berasal dari bahasa Yunani. Sebagai kata benda, strategos, merupakan gabungan kata stratus (militer) dan ago (memimpin). Sedangkan sebagai kata kerja, stratego, berarti merencanakan. Secara umum strategi berarti suatu garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. (Pengertian Strategi 23 Maret pukul WIB). 6
21 2. Pengertian Strategi Pembelajaran Menurut Poerwadarminta, pembelajaran berasal dari bahasa Yunani yaitu instructus atau intruere yang berarti menyampaikan pikiran, dengan demikian arti instruksional adalah menyampaikan pikiran atau ide yang telah diolah secara bermakna melalui pembelajaran. (Pengertian pembelajaran 23 Maret pukul WIB). Pengertian ini lebih mengarah kepada guru sebagai pelaku perubahan. Berdasarkan pemaparan oleh Muhammad Surya, pembelajaran ialah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dalam lingkungannya. (Pengertian pembelajaran 23 Maret pukul WIB). Pengertian ini lebih menekankan kepada murid sebagai pelaku perubahan. Strategi pembelajaran adalah suatu rencana yang dilaksanakan pendidik (guru) untuk memaksimalkan potensi peserta didik agar siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan mencapai hasil yang diharapkan. 3. Empat Strategi Dalam Pembelajaran Ada empat strategi dasar dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu meliputi halhal sebagai berikut: a) Mengidentifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan. 7
22 b) Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi masyarakat. c) Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajar. d) Menetapkan norma-norma dan batas minimal kriteria keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar untuk penyempurnaan sistem instruksional secara keseluruhan. ( 23 Maret pukul WIB) B. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin yang berarti bentuk jamak dari medium. Media diartikan sebagai pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. 1. Jenis-jenis Media Pembelajaran Banyak jenis media yang sudah dikenal dan digunakan dalam penyampaian pesan-pesan pembelajaran. Setiap jenis dapat pula dikelompokkan sesuai dengan karakteristik dan sifat media tersebut. Sampai saat ini belum ada kesepakatan yang baku dalam mengelompokkan media. 8
23 Jadi banyak tenaga ahli mengelompokkan media berdasarkan dari sudut mana mereka memandang dan menilai media tersebut. Penggolongan media pembelajaran menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Rohani (1997:16) yaitu : a) Gambar diam, baik dalam bentuk teks, bulletin, papan display, slide, film strip, atau overhead proyektor. b) Gambar gerak, baik hitam putih, berwarna, baik yang bersuara maupun yang tidak bersuara. c) Rekaman bersuara baik dalam kaset maupun piringan hitam. d) Televisi e) Benda-benda hidup, simulasi maupun model. f) Instruksional berprograma ataupun CAI (Computer Assisted Instruction). Penggolongan media yang lain jika dilihat dari berbagai sudut pandang adalah sebagai berikut : a) Dilihat dari jenisnya media dapat digolongkan menjadi media Audio, media Visual dan media Audio Visual. b) Dilihat dari daya liputnya media dapat digolongkan menjadi media dengan daya liput luas dan serentak, media dengan daya liput yang terbatas dengan ruang dan tempat dan media pengajaran individual. 9
24 c) Dilihat dari bahan pembuatannya media dapat digolongkan menjadi media sederhana (murah dan mudah memperolehnya) dan media komplek. d) Dilihat dari bentuknya media dapat digolongkan menjadi media grafis (dua dimensi), media tiga dimensi (alat peraga/benda), dan media elektronik. 2. Manfaat Media Pembelajaran Media pembelajaran dalam proses belajar mengajar merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar mengajar itu sendiri, karena setiap guru menghendakinya untuk memudahkan tugasnya dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada anak didiknya. Seorang guru menyadari bahwa tanpa bantuan media, materi pembelajaran sukar untuk dipahami oleh siswa, terutama materi pembelajaran yang rumit. Setiap materi mempunyai tingkat kesukaran yang bervariasi. Ada beberapa materi pembelajaran yang tidak memerlukan media pembelajaran, tetapi ada pula yang memerlukan media pembelajaran. Materi pembelajaran yang mempunyai tingkat kesukaran tinggi tentu lebih sukar dipahami oleh siswa, apalagi oleh siswa yang kurang menyukai materi pembelajaran yang disampaikan. Secara umum manfaat media pembelajaran menurut Harjanto (1997:245) adalah : 10
25 a) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis (tahu katakatanya, tetapi tidak tahu arti/maksudnya) b) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera. c) Dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi, sikap pasif siswa dapat diatasi. d) Dapat menimbulkan persepsi yang sama terhadap suatu masalah. 3. Prinsip-prinsip Memilih Media Pembelajaran Setiap media pembelajaran memiliki keunggulan masing-masing, oleh karena itu guru diharapkan dapat memilih media yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran. Dengan harapan bahwa penggunaan media akan mempercepat dan mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran. Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran, yaitu : a) Adanya kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media pembelajaran. Apakah untuk pembelajaran, untuk informasi yang bersifat umum, ataukah sekedar untuk hiburan mengisi waktu kosong. Lebih khusus lagi, apakah media yang dipilih untuk pembelajaran kelompok atau individu, apakah sasarannya siswa TK, SD, SLTP, SMU, atau siswa pada Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), masyarakat pedesaan ataukah masyarakat perkotaan. b) Karakteristik Media Pembelajaran. Setiap media pembelajaran mempunyai karakteristik commit tertentu, to user baik dilihat dari keunggulannya, cara 11
26 pembuatan maupun cara penggunaannya. Karenanya, setiap pengajar wajib memiliki kemampuan dasar untuk memahami karakteristik media pembelajaran. Pengajar juga diharapkan mampu menggunakan media belajar yang variatif. c) Alternatif Pilihan, yaitu adanya sejumlah media yang dapat dibandingkan atau dikompetisikan. Dengan demikian guru bisa menentukan pilihan media pembelajaran mana yang akan dipilih, jika terdapat beberapa media yang dapat dibandingkan. ( 23 maret 2011 pukul WIB) C. Flash Cards Flash cards adalah kartu-kartu bergambar yang dilengkapi kata-kata, yang diperkenalkan oleh seorang dokter ahli bedah otak dari Philadelphia, Pennsylvania, Glenn Doman, yang juga merupakan lulusan dari Universitas Pennsylvania tahun Pada awalnya metode ini digunakan untuk memberikan pengajaran membaca (maupun matematik) kepada anak-anak yang mengalami cedera otak. Dengan metode ini ternyata anak-anak tersebut bisa menunjukkan kemampuan layaknya anak-anak normal, bahkan lebih. Glenn Doman bersama putrinya, Jannet Doman, akhirnya mendedikasikan waktunya untuk membantu para ibu dalam mencerdaskan otak anak balita mereka sejak dini. 12
27 Gambar-gambar pada flash cards dikelompokkan kedalam: seri binatang, buah-buahan, pakaian, warna, bentuk-bentuk angka, dsb. Tujuan dari metode ini adalah melatih kemampuan otak kanan untuk mengingat gambar dan kata-kata, sehingga perbendaharaan kata dan kemampuan membaca anak bisa dilatih dan ditingkatkan sejak usia dini. Flash cards merupakan suatu metode pengajaran membaca dengan mendayagunakan kemampuan otak kanan untuk mengingat. Namun, sebagaimana umumnya metode-metode baru, metode ini juga mendatangkan kritik dan tanda tanya dari masyarakat maupun profesional di bidang pendidikan dan perkembangan anak, bahkan ada yang menganggapnya sebagai suatu hal yang mustahil. Alasannya, dasar dari metode ini adalah melatih anak menghafal asosiasi antara gambar dan kata-kata, sehingga jika dikemudian hari ia melihat lagi kata-kata yang dulu dipelajarinya maka ia akan mengingat dan dapat mengucapkannya. Namun bila anak melihat kata-kata baru, ia tidak dapat mengucapkannya karena belum pernah diperkenalkan sebelumnya. ( 20 Maret 2011 pukul WIB) 1. Manfaat Belajar Dengan Flash Cards Flash Cards adalah kartu permainan yang dilakukan dengan cara menunjukkan gambar secara cepat untuk memicu otak anak agar dapat menerima informasi yang ada di hadapan mereka. Metode ini sangat efektif untuk membantu anak untuk belajar membaca, mengenal angka, maupun 13
28 mengenal huruf di usia sedini mungkin. Manfaat dari metode ini antara lain adalah : a) Dapat membaca sejak usia dini, b) Mengembangkan daya ingat pada otak kanan. c) Melatih kemampuan konsentrasi, d) Memperbanyak perbendaharaan kata. ( 20 Maret 2011 pukul WIB) 2. Cara menggunakan flash cards Ada berbagai cara yang dapat digunakan dalam permainan ini: a) Cara pertama Perlihatkan beberapa kartu flash cards secara bergantian di depan siswa. Jelaskan kosakata sambil menunjukkan gambar yang sesuai. Kemudian siswa mengulang ucapan guru. b) Cara kedua : Sebarkan beberapa kartu flash cards di meja. Sebutkan salah satu kosakata dalam bahasa Mandarin, kemudian siswa menunjukkan gambar yang sesuai. Juga bisa berkreasi dengan model permainan yang lain, tetap menggunakan kartu flash cards. 14
29 Cara berbeda yang digunakan akan membuat suasana gembira. Belajar menjadi suatu pengalaman yang menyenangkan bagi anak-anak. Hal inilah yang yang menjadi tujuan utama dari kegiatan belajar. Sedangkan anak menjadi cerdas adalah efek samping dari kegiatan tersebut, namun juga menjadi hal yang tidak kalah penting, meskipun pada dasarnya kecerdasan anak bukanlah tujuan pokoknya. Bagaimana mungkin flash cards meningkatkan kecerdasan anak adalah sebuah pertanyaan yang sangat wajar bagi kebanyakan kalangan, karena penerapan media flash cards di Indonesia masih terbatas pada lingkungan tertentu. Permainan flash cards yang dilakukan dengan menunjukkan gambar secara cepat (1 gambar per detik) akan menstimulasi otak kanan untuk aktif menerima informasi yang muncul di hadapan mata. Mengapa harus otak kanan? Untuk menjawabnya, terlebih dahulu kita perlu mengetahui tentang perbedaan fungsi otak kiri dan otak kanan. Secara garis besarnya, fungsi yang dikendalikan oleh masing-masing belahan otak adalah sbb : Otak kiri mengendalikan Tabel 2.1 Fungsi belahan otak Analisa, logika dan rasional Kemampuan bercakap 15
30 Kemampuan berbahasa Kemampuan menulis Membaca tulisan Angka Otak kanan mengendalikan Memori Fotografi Kecepatan Membaca dan mendengarkan Kreatifitas gerakan, musik dan seni Emosi Kreatif, intuitif Mass-memory Automatic mental processing Multiple language acquisition Computer-like math calculation Betapa kuatnya kemampuan yang tersimpan di otak kanan, sementara hampir seluruh kehidupan kita, baik mulai dari sekolah sampai dengan kegiatan sosial sehari-hari hanya menekankan pada kemampuan otak kiri. Artinya, sistem pendidikan dan masyarakat saat ini hanya menfokuskan pada 16
31 kemampuan otak kiri saja. Perkembangan otak kanan seakan-akan ditinggalkan begitu anak masuk sekolah dasar. Begitu masuk SD, anak selalu dituntut untuk selalu berpikir logis, rasional, sistematis, dst., yang merupakan sifat dari fungsi berpikir otak kiri. Artinya, seseorang perlu menyeimbangkan kemampuan kedua belahan otak, supaya kecerdasan anak berkembang dengan maksimal. Dan sebelum anakanak terlanjur terjun ke dunia otak kiri di sebagian besar hidupnya nanti, maka sudah menjadi tugas orang tua untuk mengembangkan otak kanan anak. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan perkembangan otak kanan, antara lain yaitu image training (latihan imajinasi), visualisasi, dll., termasuk juga permainan flash cards. ( 24 Maret 12.06) 3. Perbandingan suasana mengajar sebelum dan sesudah menggunakan media flash cards. Terdapat perbedaan suasana dalam mengajar antara sebelum dan sesudah menggunakan media flash cards. Berikut beberapa uraian mengenai perbedaan tersebut: 17
32 Tabel 2.2 Perbedaan sebelum dan sesudah menggunakan media flash cards Sebelum Anak cenderung pasif Sesudah Anak menjadi lebih aktif Kurang bersemangat Menjadi lebih bersemangat dengan adanya permainan gambar dan warna Lebih cepat bosan Anak menjadi tidak cepat bosan karena ada kegiatan interaktif antara murid dan guru Suasana belajar mengajar monoton Susana belajar mengajar menjadi lebih hidup Dari perbandingan diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media flash cards terbukti lebih mampu menghidupkan suasana belajar mengajar yang semula monoton. D. Pembelajaran Bahasa Mandarin Bahasa Mandarin memiliki tempat tersendiri di era globalisasi sekarang ini. Minat untuk belajar bahasa Mandarin semakin meningkat. Banyak sekolah menengah ke atas bahkan taman kanak-kanak memasukkan bahasa Mandarin ke dalam kurikulum pendidikan yang wajib dipelajari. 18
33 Banyak pula perusahaan atau instansi yang membutuhkan keahlian berbahasa Mandarin, walaupun minimal pasif, tapi tetap saja itu merupakan hal yang penting. Yang agak sulit adalah bahasa Mandarin memiliki empat (4) nada yang dipakai untuk membedakan arti. Nada pertama, nada tinggi datar; nada kedua, nada tengah; nada ketiga, nada rendah; dan nada keempat, nada tinggi yang pengucapannya agak dihentak. Salah pelafalan akan menyebabkan salah pengartian. Belajar bahasa mandarin bukan hanya belajar pinyin (standar pelafalan internasional), tetapi juga harus belajar penulisan hanzi (huruf kanji). Dilihat dari kesulitan dan kemudahannya, jika ingin menjadi pribadi yang maju dan berkembang, mempunyai niat untuk belajar bahasa Mandarin, maka kesulitan itu tidaklah menjadi penghalang niat untuk belajar bahasa Mandarin. Apabila sudah berpikir bahwa bahasa Mandarin itu sulit untuk dipelajari, maka itulah yang akan terjadi. Namun sebaliknya, jika berpikir bahwa belajar bahasa Mandarin itu tidak sulit, maka belajar bahasa Mandarin akan menjadi sesuatu yang mudah bahkan menyenangkan. ( 26 Maret WIB) 19
34 BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sekolah 1. Sejarah Sekolah Tripusaka Tahun 1918 sekolah dibangun menyatu dengan rumah ibadah umat Konghuchu di Jl. Jagalan No. 15 Surakarta. Tahun 1925, Bapak Tjioe Hing Tik mengajar bahasa Melayu pada anak-anak di sekitar lokasi tanpa dipungut biaya. Kemudian dilanjutkan oleh Bapak Lie Djong Hian dan Bapak Auw Ing Kiong dengan pelajaran Tionghua (Guo Yu) dan budaya Tiongkok. Tanggal 1 November 1935 oleh kepala sekolah Bapak Au Ing Kiong. Di bawah pimpinan Bapak Liem Tiong Hwat dan Bapak Tan Kiong Wan sekolah resmi menjadi Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar dengan bahasa pengantar bahasa Mandarin. Tahun 1952 oleh direktur sekolah, yakni Bapak Koo Sing Giok, nama sekolah resmi diubah menjadi TK Konfusius Surakarta. Bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Indonesia, guru-gurunya lulusan SGA atau SGB. Tahun 1955 TK Konfusius Pertama kali mengikuti ujian Negara. 20
35 Tahun 1967 dibangun SMP Konfusius untuk menampung siswa-siswa sekolah Tionghua yang ditutup karena peristiwa G30S. Ruang kelas yang tidak mencukupi terpaksa dibuka kelas pagi dan kelas siang. Tahun 1978 Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS) memberikan hak kepada direktur sekolah, Bapak Koo Sing Giok untuk menggunakan tanah seluas 3500 meter persegi di sebelah timur kota Solo untuk digunakan sebagai sekolah SMP dan SMA. Tahun 1978 agama Konghuchu tidak bisa diujikan di sekolah, status sekolah dari diakui menjadi terdaftar. Tanggal 17 Juli 1979 dibentuk Yayasan Pendidikan Tripusaka. Sekolah Konfusius diubah namanya menjadi sekolah Tripusaka. Ketua pertama yayasan adalah Bapak Lai Gian Sen. Tripusaka berarti 3 kebajikan utama, yaitu kebijaksana, cinta kasih dan keberanian. Nama ini diambil dari kitab Si Shu bab Zhongyong. Tahun 1984, oleh pemerintah status sekolah diakui kembali. Saat laporan ini dibuat, ketua yayasannya adalah Bapak Hendri Susanto. 21
36 2. Struktur Organisasi TK Tripusaka TK Tripusaka sebagai tempat pendidikan terdapat struktur organisasi dalam badan sekolah tersebut. Adapun gambar struktur organisasi tersebut adalah : Gambar 3.1 Struktur Organisasi TK Tripusaka Surakarta Tahun Pelajaran 2010/ 2011 KEPALA SEKOLAH Dra. Tripena Winarni KAUR TATA USAHA Triani Komite Sekolah TK Tripusaka Surakarta Guru guru TK Tripusaka Surakarta Murid murid TK Tripusaka Surakarta 22
37 3. Visi dan Misi TK Tripusaka a. Visi Mendidik anak agar cerdas, berbudi luhur dan mandiri. b. Misi Mendidik anak agar serius dalam belajar, luhur dalam budi pekerti, sehat dalam jasmani dan gembira dalam kesenian. B. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran 1. Observasi Kelas TK Tripusaka terletak di Jl. Jagalan No. 15 Surakarta terdapat 2 kelas, TK A untuk TK kecil dan TK B untuk TK besar. Observasi kelas mengajar dilaksanakan di TK A dan TK B. Hal yang diamati disini adalah bagaimana cara penyampaian pelajaran bahasa Mandarin kepada siswa dan antusiasme siswa dalam menyimak pelajaran bahasa Mandarin. 23
38 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Nama Sekolah : PG/TK Tripusaka Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin Hari / Tanggal : Jumat / 26 Februari 2011 Kelas / Semester : TK A dan B / 2 (Dua) Pertemuan Ke : 1 (Satu) Tema : Berhitung Angka ( 数字 = Shùzì) Waktu : 1 x 30 Menit A. Standar Kompetensi Memahami berbagai macam kosakata baru tentang kehidupan sehari-hari dalam bahasa Mandarin. B. Kompetensi Dasar Siswa mampu memahami ejaan angka, urutan angka dan membaca angka dalam bahasa Mandarin. 24
39 C. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat mengenal nama-nama angka 1-10 dalam bahasa Mandarin. D. Materi Pembelajaran Kosakata terkait tema: 1. 一 = Yī = satu 2. 二 = èr = dua 3. 三 = sān = tiga 4. 四 = sì = empat 5. 五 = wu = lima 6. 六 = liù = enam 7. 七 = qī = tujuh 8. 八 = bā = delapan 9. 九 = jiu = sembilan 10. 十 = shí = sepuluh 25
40 E. Metode Pembelajaran / Teknik CTL (Contextual Teaching Learning) suatu konsep belajar dengan menghubungkan materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata. F. Langkah-langkah Kegiatan No. Kegiatan Belajar Waktu 1. Kegiatan Pendahuluan 1. Guru mengajak siswa berdoa 3 terlebih dahulu 2. Mengucapkan salam dalam bahasa Mandarin 3. Melakukan absensi terhadap siswa 4. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan Kegiatan Inti 1. Guru membaca kosakata angka sambil menerangkan artinya 2. Siswa menirukan pelafalan angka 1-10 dalam bahasa mandarin 3. Siswa menebalkan tulisan China
41 (hànzì) 1-10 di lembar kerja siswa 3. Kegiatan Penutup 1. Guru menanyakan kepada siswa 3 tentang kejelasan materi 2. Salam penutup 1 G. Sumber Belajar Lembar kerja siswa dari guru pengajar H. Media 1. Papan tulis 2. Kapur tulis 3. Lembar kerja siswa I. Penilaian 1. Kehadiran siswa (Absensi) 2. Keaktifan siswa di kelas 3. Tugas tugas 4. Tes 27
42 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Nama Sekolah : PG/TK Tripusaka Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin Hari / Tanggal : Jumat / 11 Maret 2011 Kelas / Semester : TK A dan B / 2 (Dua) Pertemuan Ke : 2 (Dua) Tema : Transportasi Waktu : 1 x 30 Menit A. Standar Kompetensi Memahami berbagai macam kosakata baru tentang kehidupan sehari-hari dalam bahasa Mandarin. B. Kompetensi Dasar Siswa mampu memahami materi yang berkaitan dengan alat transportasi yang digunakan pada kehidupan sehari-hari dalam bahasa Mandarin. 28
43 C. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat mengenal nama-nama alat transportasi dalam bahasa Mandarin. D. Materi Pembelajaran Kosakata terkait tema: 1. 自行车 = Zìxíngchē = sepeda 2. 三轮车 = Sānlúnchē = becak E. Metode Pembelajaran / Teknik CTL (Contextual Teaching Learning) suatu konsep belajar dengan menghubungkan materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata. F. Langkah-langkah Kegiatan No. Kegiatan Belajar Waktu 1. Kegiatan Pendahuluan 1. Guru mengajak siswa berdoa 3 terlebih dahulu 2. Mengucapkan salam dalam bahasa Mandarin 2 29
44 3. Melakukan absensi terhadap siswa 4. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan Kegiatan Inti 5 1. Guru membaca kosakata namanama alat transportasi sambil menerangkan artinya 5 2. Siswa menirukan pelafalan namanama transportasi dalam bahasa mandarin 3. Siswa mewarnai gambar alat 6 transportasi dan menebalkan tulisan China (hànzì) Zìxíngchē dan Sānlúnchē di lembar kerja siswa 3. Kegiatan Penutup 1. Guru menanyakan kepada siswa tentang kejelasan materi 2. Salam penutup
45 G. Sumber Belajar Lembar kerja siswa dari guru pengajar H. Media 1. Papan tulis 2. Kapur tulis 3. Lembar kerja siswa I. Penilaian 1. Kehadiran siswa (Absensi) 2. Keaktifan siswa di kelas 3. Tugas tugas 4. Tes 31
46 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Nama Sekolah : PG/TK Tripusaka Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin Hari / Tanggal : Kamis / 17 Maret 2011 Kelas / Semester : TK A dan B / 2 (Dua) Pertemuan Ke : 3 (Tiga) Tema : Transportasi Waktu : 1 x 30 Menit A. Standar Kompetensi Memahami berbagai macam kosakata baru tentang kehidupan sehari-hari dalam bahasa Mandarin. B. Kompetensi Dasar Siswa mampu memahami materi yang berkaitan dengan alat transportasi yang digunakan pada kehidupan sehari-hari dalam bahasa Mandarin. 32
47 C. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat mengenal nama-nama alat transportasi dalam bahasa Mandarin. D. Materi Pembelajaran Kosakata terkait tema: 1. 公共汽车 = Gōnggòng qìchē = bus 2. 卡车 = Kachē = truk E. Metode Pembelajaran / Teknik CTL (Contextual Teaching Learning) suatu konsep belajar dengan menghubungkan materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata. F. Langkah-langkah Kegiatan No. Kegiatan Belajar Waktu 1. Kegiatan Pendahuluan 1. Guru mengajak siswa berdoa 3 terlebih dahulu 2. Mengucapkan salam dalam bahasa Mandarin 2 33
48 3. Melakukan absensi terhadap siswa 4. Guru menjelaskan kegiatan yang 2 3 akan dilakukan 2. Kegiatan Inti 5 1. Guru membaca kosakata namanama alat transportasi sambil menerangkan artinya 5 2. Siswa menirukan pelafalan namanama alat transportasi dalam bahasa mandarin 3. Siswa mewarnai gambar 6 transportasi dan menebalkan tulisan China (hànzì) Gōnggòng qìchē dan Kachē di lembar kerja siswa 3. Kegiatan Penutup 1. Guru menanyakan kepada siswa tentang kejelasan materi 2. Salam penutup
49 G. Sumber Belajar Lembar kerja siswa dari guru pengajar H. Media 1. Papan tulis 2. Kapur tulis 3. Lembar kerja siswa I. Penilaian 1. Kehadiran siswa (Absensi) 2. Keaktifan siswa di kelas 3. Tugas tugas 4. Tes 35
50 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Nama Sekolah : PG/TK Tripusaka Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin Hari / Tanggal : Jumat / 25 Maret 2011 Kelas / Semester : TK A dan B / 2 (Dua) Pertemuan Ke : 4 (Empat) Tema : Transportasi Waktu : 1 x 30 Menit A. Standar Kompetensi Memahami berbagai macam kosakata baru tentang kehidupan sehari-hari dalam bahasa Mandarin. B. Kompetensi Dasar Siswa mampu memahami materi yang berkaitan dengan alat transportasi yang digunakan pada kehidupan sehari-hari dalam bahasa Mandarin. 36
51 C. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat mengenal nama-nama alat transportasi dalam bahasa Mandarin. D. Materi Pembelajaran Kosakata terkait tema: 1. 船 = Chuán = perahu 2. 飞机 = Fēijī = pesawat E. Metode Pembelajaran / Teknik CTL (Contextual Teaching Learning) suatu konsep belajar dengan menghubungkan materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata. F. Langkah-langkah Kegiatan No. Kegiatan Belajar Waktu 1. Kegiatan Pendahuluan 1. Guru mengajak siswa berdoa 3 terlebih dahulu 2. Mengucapkan salam dalam bahasa Mandarin 2 37
52 3. Melakukan absensi terhadap siswa 4. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan Kegiatan Inti 5 1. Guru membaca kosakata namanama alat transportasi sambil menerangkan artinya 5 2. Siswa menirukan pelafalan namanama alat transportasi dalam bahasa mandarin 3. Siswa mewarnai gambar alat 6 transportasi dan menebalkan tulisan China (hànzì) Chuán dan Fēijī di lembar kerja siswa 3. Kegiatan Penutup 1. Guru menanyakan kepada siswa tentang kejelasan materi 2. Salam penutup
53 G. Sumber Belajar Lembar kerja siswa dari guru pengajar H. Media 1. Papan tulis 2. Kapur tulis 3. Lembar kerja siswa I. Penilaian 1. Kehadiran siswa (Absensi) 2. Keaktifan siswa di kelas 3. Tugas tugas 4. Tes 39
54 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Nama Sekolah : PG/TK Tripusaka Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin Hari / Tanggal : Sabtu / 01 April 2011 Kelas / Semester : TK A dan B / 2 (Dua) Pertemuan Ke : 5 (Lima) Tema : Benda Waktu : 1 x 30 Menit A. Standar Kompetensi Memahami berbagai macam kosakata baru tentang kehidupan sehari-hari dalam bahasa Mandarin. B. Kompetensi Dasar Siswa mampu memahami materi yang berkaitan dengan benda yang digunakan pada kehidupan sehari-hari dalam bahasa Mandarin. C. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat mengenal nama-nama benda dalam bahasa Mandarin. 40
55 D. Materi Pembelajaran Kosakata terkait tema: 1. 球 = Qiú = bola 2. 时钟 = Shízhōng = jam 3. 机器人 = Jīqì rén = robot E. Metode Pembelajaran / Teknik CTL (Contextual Teaching Learning) suatu konsep belajar dengan menghubungkan materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata. F. Langkah-langkah Kegiatan No. Kegiatan Belajar Waktu 1. Kegiatan Pendahuluan 1. Guru mengajak siswa berdoa 3 terlebih dahulu 2. Mengucapkan salam dalam bahasa Mandarin 3. Melakukan absensi terhadap siswa 4. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan 41
56 2. Kegiatan Inti 5 1. Guru membaca kosakata namanama benda sambil menerangkan artinya 2. Siswa menirukan pelafalan namanama benda dalam bahasa mandarin Siswa menebalkan tulisan China (hànzì) Qiú, Shízhōng dan Jīqì rén di lembar kerja siswa 3. Kegiatan Penutup 1. Guru menanyakan kepada siswa tentang kejelasan materi 2. Salam penutup 3 1 G. Sumber Belajar Lembar kerja siswa dari guru pengajar 42
57 H. Media 1. Papan tulis 2. Kapur tulis 3. Flash cards 4. Lembar kerja siswa I. Penilaian 1. Kehadiran siswa (Absensi) 2. Keaktifan siswa di kelas 3. Tugas tugas 4. Tes 43
58 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Nama Sekolah : PG/TK Tripusaka Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin Hari / Tanggal : Jumat / 08 April 2011 Kelas / Semester : TK A dan B / 2 (Dua) Pertemuan Ke : 6 (Enam) Tema : Benda Waktu : 1 x 30 Menit A. Standar Kompetensi Memahami berbagai macam kosakata baru tentang kehidupan sehari-hari dalam bahasa Mandarin. B. Kompetensi Dasar Siswa mampu memahami materi yang berkaitan dengan benda yang digunakan pada kehidupan sehari-hari dalam bahasa Mandarin. C. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat mengenal nama-nama benda dalam bahasa Mandarin. 44
59 D. Materi Pembelajaran Kosakata terkait tema: 1. 眼镜 = Yanjìng = kacamata 2. 电话 = Diànhuà = telepon 3. 雨伞 = Yusan = payung E. Metode Pembelajaran / Teknik CTL (Contextual Teaching Learning) suatu konsep belajar dengan menghubungkan materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata. F. Langkah-langkah Kegiatan No. Kegiatan Belajar Waktu 1. Kegiatan Pendahuluan 1. Guru mengajak siswa berdoa 3 terlebih dahulu 2. Mengucapkan salam dalam bahasa Mandarin 3. Melakukan absensi terhadap siswa 4. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
60 2. Kegiatan Inti 5 1. Guru membaca kosakata namanama benda sambil menerangkan artinya 5 2. Siswa menirukan pelafalan namanama benda dalam bahasa mandarin 3. Siswa menebalkan tulisan China 6 3. Kegiatan Penutup (hànzì) Yanjìng, Diànhuà dan Yusan di lembar kerja siswa 1. Guru menanyakan kepada siswa tentang kejelasan materi 2. Salam penutup 3 1 G. Sumber Belajar Lembar kerja siswa dari guru pengajar 46
61 H. Media 1. Papan tulis 2. Kapur tulis 3. Flash cards 4. Lembar kerja siswa I. Penilaian 1. Kehadiran siswa (Absensi) 2. Keaktifan siswa di kelas 3. Tugas tugas 4. Tes 47
62 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Nama Sekolah : PG/TK Tripusaka Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin Hari / Tanggal : Jumat / 15 April 2011 Kelas / Semester : TK A dan B / 2 (Dua) Pertemuan Ke : 7 (Tujuh) Tema : Benda Waktu : 1 x 30 Menit A. Standar Kompetensi Memahami berbagai macam kosakata baru tentang kehidupan sehari-hari dalam bahasa Mandarin. B. Kompetensi Dasar Siswa mampu memahami materi yang berkaitan dengan benda yang digunakan pada kehidupan sehari-hari dalam bahasa Mandarin. C. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat mengenal nama-nama benda dalam bahasa Mandarin. 48
63 D. Materi Pembelajaran Kosakata terkait tema: 1. 盘子 = Pánzi = piring 2. 枕头 = Zhěntou = bantal 3. 鞋子 = Xiézi = sepatu E. Metode Pembelajaran / Teknik CTL (Contextual Teaching Learning) suatu konsep belajar dengan menghubungkan materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata. F. Langkah-langkah Kegiatan No. Kegiatan Belajar Waktu 1. Kegiatan Pendahuluan 1. Guru mengajak siswa berdoa 3 terlebih dahulu 2. Mengucapkan salam dalam bahasa Mandarin 3. Melakukan absensi terhadap siswa 4. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan 49
64 2. Kegiatan Inti 5 1. Guru membaca kosakata namanama benda sambil menerangkan artinya 5 2. Siswa menirukan pelafalan namanama benda dalam bahasa mandarin 3. Siswa menebalkan tulisan China 6 (hànzì) Pánzi, Zhěntou dan Xiézi di lembar kerja siswa 3. Kegiatan Penutup 1. Guru menanyakan kepada siswa tentang kejelasan materi 2. Salam penutup 3 1 G. Sumber Belajar Lembar kerja siswa dari guru pengajar 50
65 H. Media 1. Papan tulis 2. Kapur tulis 3. Flash cards 4. Lembar kerja siswa I. Penilaian 1. Kehadiran siswa (Absensi) 2. Keaktifan siswa di kelas 3. Tugas tugas 4. Tes 51
66 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Nama Sekolah : PG/TK Tripusaka Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin Hari / Tanggal : Jumat / 29 April 2011 Kelas / Semester : TK A dan B / 2 (Dua) Pertemuan Ke : 8 (Delapan) Tema : Benda Waktu : 1 x 30 Menit A. Standar Kompetensi Memahami berbagai macam kosakata baru tentang kehidupan sehari-hari dalam bahasa Mandarin. B. Kompetensi Dasar Siswa mampu memahami materi yang berkaitan dengan benda yang digunakan pada kehidupan sehari-hari dalam bahasa Mandarin. C. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat mengenal nama-nama benda dalam bahasa Mandarin. 52
67 D. Materi Pembelajaran Kosakata terkait tema: 1. 椅子 = Yizi = kursi 2. 书 = Shū = buku 3. 书包 = Shūbāo = tas E. Metode Pembelajaran / Teknik CTL (Contextual Teaching Learning) suatu konsep belajar dengan menghubungkan materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata. F. Langkah-langkah Kegiatan No. Kegiatan Belajar Waktu 1. Kegiatan Pendahuluan 1. Guru mengajak siswa berdoa 3 terlebih dahulu 2. Mengucapkan salam dalam bahasa Mandarin 3. Melakukan absensi terhadap siswa 4. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan 53
68 2. Kegiatan Inti 5 1. Guru membaca kosakata namanama benda sambil menerangkan artinya 5 2. Siswa menirukan pelafalan namanama benda dalam bahasa mandarin 3. Siswa menebalkan tulisan China 6 (hànzì) Yizi, Shū dan Shūbāo di lembar kerja siswa 3. Kegiatan Penutup 1. Guru menanyakan kepada siswa tentang kejelasan materi 2. Salam penutup 3 1 G. Sumber Belajar Lembar kerja siswa dari guru pengajar 54
69 H. Media 1. Papan tulis 2. Kapur tulis 3. Flash cards 4. Lembar kerja siswa I. Penilaian 1. Kehadiran siswa (Absensi) 2. Keaktifan siswa di kelas 3. Tugas tugas 4. Tes 55
70 3. Kegiatan Belajar Mengajar Mengajar atau memberikan pelajaran adalah suatu proses interaksi antara guru dan murid dengan tujuan agar murid dapat menerima ilmu, menguasai pengetahuan, memiliki keterampilan dan kecakapan serta mempunyai sikap dan nilai yang topik-topik pelajarannya dipilih oleh guru. Dalam kegiatan belajar mengajar di TK Tipusaka Surakarta penulis mengajarkan mata pelajaran bahasa Mandarin dalam 17 pertemuan, 1 pertemuan untuk perkenalan, 16 pertemuan untuk pemberian materi. Perincian pertemuan tersebut sebagai berikut: Tabel 3.1 Jadwal Pertemuan Mengajar Pertemuan ke Tanggal Materi 1 19 Februari 2011 Perkenalan 2 26 Februari 2011 Angka (TK A) 3 04 Maret 2011 Angka (TK B) 4 11 Maret 2011 Alat Transportasi (TK B) 5 12 Maret 2011 Alat Transportasi (TK A) 6 17 Maret 2011 Alat Transportasi (TK B) 7 19 Maret 2011 Alat Transportasi (TK A) 8 25 Maret 2011 Alat Transportasi (TK B) 9 26 Maret commit 2011 to user Alat Transportasi (TK A) 56
71 10 01 April 2011 Benda (TK B) April 2011 Benda (TK A) April 2011 Benda (TK B) April 2011 Benda (TK A) April 2011 Benda (TK B) April 2011 Benda (TK A) April 2011 Benda (TK B) April 2011 Benda (TK A) Langkah-langkah dalam pemanfaatan flash cards di dalam kelas, antara lain: a. Guru menggunakan alat bantu flash cards, berupa kartu permainan yang di dalamnya terdapat sebuah gambar. 球 Qiú bola 时钟 Shízhōng jam 57
72 b. Guru menjelaskan kosakata sambil memperlihatkan gambar yang ada di dalam flash cards. 机器人 Jīqì rén robot 眼镜 Yanjìng kacamata 书 Shū buku 电话 Diànhuà telepon 58
73 c. Guru mengucapkan kosakata kemudian siswa mengulang ucapan guru secara bersamaan. 雨伞 Yusan payung 盘子 Pánzi piring d. Guru meminta siswa mengucapkan secara bergiliran atau satu persatu. 枕头 Zhěntou bantal 鞋子 Xiézi sepatu 59
74 e. Guru menyebutkan salah satu kosakata dalam bahasa Mandarin, kemudian siswa menunjukkan gambar yang ada di flash cards sesuai yang diucapkan oleh guru. 椅子 Yizi kursi 书包 Shū bāo tas Pengulangan Kosakata Menggunakan Flash Cards: 1. Pada saat mengajar, guru menyebutkan kosakata dalam bahasa Mandarin sambil menunjukkan gambar yang ada di flash cards. 2. Kemudian siswa diminta untuk mengulang kosakata yang diucapkan guru. Guru masih membawa gambar yang ada di flash cards. 3. Setelah siswa mulai hafal sedikit demi sedikit, guru menunjukkan salah satu gambar. Kemudian siswa menjawab bahasa Mandarinnya. 4. Setelah siswa menjawab bahasa Mandarinnya dan mulai hafal, guru meletakkan beberapa gambar di atas meja. 60
75 5. Guru menyebutkan salah satu kosakata bahasa Mandarin dan siswa diminta untuk menunjukkan gambar yang sesuai. 6. Saat akan selesai pelajaran guru mengulang semua kosakata secara cepat dengan menggunakan flash cards. C. Evaluasi Pembelajaran Siswa TK A dan B semuanya baru mendapatkan pelajaran bahasa Mandarin dan baru mengenal bahasa Mandarin ketika masuk di TK Tripusaka Surakarta. Siswa merasa bahwa bahasa Mandarin sangat sulit dipelajari. Siswa merasa bosan dalam mengikuti pelajaran bahasa mandarin. Alasan mereka merasa bosan adalah karena merasa bahasa mandarin susah dipelajari. Ketika siswa merasa bosan, ada beberapa siswa tetap memperhatikan pelajaran dan untuk yang lain melakukan aktivitas yang lain misalnya ngobrol dengan teman, menggambar di buku sendiri, bahkan ada yang melamun. Pemberian media flash cards di dalam kelas mampu mengurangi kebosanan siswa dalam belajar bahasa Mandarin di dalam kelas. Dalam pengajaran bahasa Mandarin di dalam kelas diharapkan lebih santai tetapi tetap menuntut siswa untuk serius. 1. Hasil yang Dicapai 61
76 a. Pada awal pembelajaran menggunakan media flash cards, siswa kurang mengetahui maksud digunakannya media-media tersebut. Beberapa kali mereka menggunakan media tersebut untuk bermain dan sebagainya. Namun hal ini adalah sebuah tanda bahwa siswa mulai tertarik dengan media flash cards. Sehingga untuk masuk ke dalam materi pelajaran tidak begitu sulit. b. Setelah beberapa kali guru menjelaskan cara penggunaan media flash cards dalam proses pembelajaran, siswa mulai paham dan dapat mengerti maksud dari digunakannya media flash cards. c. Pembelajaran kosakata dengan menggunakan media flash cards ternyata sangat efektif. Membuat para siswa sangat antusias dalam belajar dan saling berlomba (berebut menjawab pertanyaan dari guru) untuk menunjukkan hasil yang mereka peroleh selama belajar bahasa Mandarin. d. Dengan adanya media flash cards ini, siswa lebih mudah mengingat kosakata yang diajarkan. Karena media flash cards yang disajikan kepada mereka adalah gambar-gambar yang sangat menarik, berwarna cerah serta sesuatu yang sudah mereka ketahui dan juga merupakan halhal yang ada di sekitar mereka, sehingga lebih mudah diingat oleh anakanak. e. Sikap antusias siswa dapat dilihat dari permintaan siswa untuk belajar kembali dengan menggunakan media flash cards pada setiap belajar bahasa Mandarin. 62
77 2. Daftar Nilai Siswa Selama Proses Pembelajaran Tabel 3.2 Nilai Perbandingan Hasil Tes Bahasa Mandarin Siswa TK Tripusaka Surakarta Sebelum dan Sesudah Menggunakan Media Flash Cards. No Nama Siswa Nilai Sebelum Menggunakan Flash Cards Nilai Sesudah Menggunakan Flash Cards Tes 1 Tes 2 Tes 3 Tes 4 1 Graciella Ednik Herdianto Syifa Armira Ramadhina Kevin Brilli Laksamana Christian Riko Putra Sulistiono Advent Kusuma Ardanni Willyanto Puspa Ayu Putri Asmoro Tanoe Sudibyo Wibowo Adella Maria Putri Isolde Mia Cara Firensa Djiwatman Asri Febriana Asti Febrianti Andryansyah Dwika P Maretha Amelia
PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA CHINA MELALUI PENGENALAN AKSARA CHINA (HANZI) DI TK TRIPUSAKA SURAKARTA
PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA CHINA MELALUI PENGENALAN AKSARA CHINA (HANZI) DI TK TRIPUSAKA SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Ahli Madya pada Diploma
Lebih terperinciPENINGKATAN PRESTASI BELAJAR KOSAKATA BAHASA MANDARIN DENGAN METODE PERMAINAN BAGI SISWA KELAS 5 DI SD SANTO FRANSISKUS BOYOLALI
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR KOSAKATA BAHASA MANDARIN DENGAN METODE PERMAINAN BAGI SISWA KELAS 5 DI SD SANTO FRANSISKUS BOYOLALI LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Mencapai
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA MANDARIN MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DI PELITA HARAPAN BANGSA SCHOOL TEGAL LAPORAN TUGAS AKHIR
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA MANDARIN MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DI PELITA HARAPAN BANGSA SCHOOL TEGAL LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajad Ahli Madya
Lebih terperinciICE BREAKER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA MANDARIN SISWA KELAS X SMAN 1 WONOGIRI
ICE BREAKER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA MANDARIN SISWA KELAS X SMAN 1 WONOGIRI LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajad Ahli Madya pada
Lebih terperinciPEMBELAJARAN PELAFALAN BAHASA MANDARIN DENGAN METODE TRACKING DAN SLOW MOTION SPEAKING BAGI SISWA KELAS 1 SMP KRISTEN PELITA NUSANTARA KASIH SURAKARTA
PEMBELAJARAN PELAFALAN BAHASA MANDARIN DENGAN METODE TRACKING DAN SLOW MOTION SPEAKING BAGI SISWA KELAS 1 SMP KRISTEN PELITA NUSANTARA KASIH SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciPROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 commit to user
PENGGUNAAN METODE FUN LEARNING (FLASH CARD, PERMAINAN, DAN BERNYANYI) DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN DI SDK PELITA NUSANTARA KASIH SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciPEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK MENGUASAI KOSAKATA BAHASA MANDARIN MELALUI METODE JIGSAW DAN RECITATION DI SMP DHARMA PANCASILA SURAKARTA
PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK MENGUASAI KOSAKATA BAHASA MANDARIN MELALUI METODE JIGSAW DAN RECITATION DI SMP DHARMA PANCASILA SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai
Lebih terperinciPERANAN PEMANDU WISATA BERBAHASA CHINA DALAM PELAYANAN TAMU DI MUSEUM RADYAPUSTAKA SURAKARTA
PERANAN PEMANDU WISATA BERBAHASA CHINA DALAM PELAYANAN TAMU DI MUSEUM RADYAPUSTAKA SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Ahli Madya pada Diploma
Lebih terperinciPENINGKATAN PELAFALAN BAHASA MANDARIN DENGAN DIRECT METHOD DI KELAS IV SD MARSUDIRINI SURAKARTA
PENINGKATAN PELAFALAN BAHASA MANDARIN DENGAN DIRECT METHOD DI KELAS IV SD MARSUDIRINI SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Ahli Madya pada Diploma
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE BERCERITA MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL KOSAKATA BAHASA MANDARIN KELOMPOK B TK INDRIYASANA 3 SURAKARTA
PENGGUNAAN METODE BERCERITA MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL KOSAKATA BAHASA MANDARIN KELOMPOK B TK INDRIYASANA 3 SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE CARA BELAJAR SISWA AKTIF (CBSA) DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DI SMK BATIK 1 SURAKARTA
PENGGUNAAN METODE CARA BELAJAR SISWA AKTIF (CBSA) DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DI SMK BATIK 1 SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Ahli Madya
Lebih terperinciOleh : Novia Rizqy Amelia C
AKTIVITAS PENERJEMAHAN BUKU PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL MESIN JAHIT BUKU SXB-460D PRODUKSI DARI TIONGKOK DI PT SOLO MURNI (KIKY CREATIVE PRODUCT. INC) SOLO INDONESIA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk
Lebih terperinciKENDALA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN KELAS X DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR
KENDALA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN KELAS X DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Ahli Madya Program
Lebih terperinciPROJECTED STILL MEDIA SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SARASWATI GROGOL SUKOHARJO
PROJECTED STILL MEDIA SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SARASWATI GROGOL SUKOHARJO LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN DENGAN METODE FUN LEARNING BAGI SISWA KELAS IV DI SDI-PK MUHAMMADIYAH DELANGGU KABUPATEN KLATEN
PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN DENGAN METODE FUN LEARNING BAGI SISWA KELAS IV DI SDI-PK MUHAMMADIYAH DELANGGU KABUPATEN KLATEN LAPORAN TUGAS AKHIR DiajukanuntukMemenuhiSebagianPersyaratanMencapai
Lebih terperinciMEDIA LAGU DAN GAMBAR SEBAGAI PENINGKATAN PRESTASI SISWA DALAM PELAJARAN BAHASA MANDARIN DI SD TRIPUSAKA SURAKARTA
MEDIA LAGU DAN GAMBAR SEBAGAI PENINGKATAN PRESTASI SISWA DALAM PELAJARAN BAHASA MANDARIN DI SD TRIPUSAKA SURAKARTA Tugas Akhir Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Untuk Mencapai Derajat Ahli Madya
Lebih terperinciPENERJEMAHAN KOLEKSI BENDA BERSEJARAH KE DALAM BAHASA CHINA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN PARIWISATA DI MUSEUM RADYAPUSTAKA SURAKARTA
PENERJEMAHAN KOLEKSI BENDA BERSEJARAH KE DALAM BAHASA CHINA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN PARIWISATA DI MUSEUM RADYAPUSTAKA SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas Akhir sebagaian
Lebih terperinciPENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA CHINA MELALUI KEGIATAN GUIDING DENGAN WISATAWAN BERBAHASA CHINA DI MUSEUM RADYA PUSTAKA
PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA CHINA MELALUI KEGIATAN GUIDING DENGAN WISATAWAN BERBAHASA CHINA DI MUSEUM RADYA PUSTAKA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan mencapai
Lebih terperinci名字 : 罗美玲 专业 : 中文系 论文题目 : 含数词的汉语四字成语的感情色彩与功能分类考察
摘要 名字 : 罗美玲 专业 : 中文系 论文题目 : 含数词的汉语四字成语的感情色彩与功能分类考察 中国人一直很保留自己的文化, 使中国文化能继续存在到今天, 例如成语 汉语学习者想要掌握好汉语, 就要了解汉语的成语, 因为中国人习惯在口语和书面语中使用成语 因此, 作者的研究关于含数词的汉语四字成语 本论文采用定量描述方法 在本论文中, 作者描述了每一个汉语四字成语含数词的意义 从汉语四字成语含数词的意义作者可以分类含数词的汉语成语感情色彩与功能
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN MINAT PENDENGAR UNTUK MENDENGARKAN BAHASA MANDARIN MELALUI PROGRAM WO AI METTA DI RADIO METTA FM SURAKARTA
UPAYA MENINGKATKAN MINAT PENDENGAR UNTUK MENDENGARKAN BAHASA MANDARIN MELALUI PROGRAM WO AI METTA DI RADIO METTA FM SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar
Lebih terperinciPEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DIRECT INSTRUCTION DI KELAS IIIC SD MARSUDIRINI SURAKARTA
PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DIRECT INSTRUCTION DI KELAS IIIC SD MARSUDIRINI SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajad Ahli Madya
Lebih terperinciMETODE CERAMAH, BERKELOMPOK DAN LATIHAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN KELAS X DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR
METODE CERAMAH, BERKELOMPOK DAN LATIHAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN KELAS X DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Ahli Madya
Lebih terperinciPEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA MAHASISWA JURUSAN PERHOTELAN INTERNASIONAL HOTEL MANAGEMENT SCHOOL SURAKARTA
PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA MAHASISWA JURUSAN PERHOTELAN INTERNASIONAL HOTEL MANAGEMENT SCHOOL SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian
Lebih terperinciPEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERLITZ UNTUK MEMPERMUDAH MENGHAFAL KOSAKATA DI TAMAN KANAK-KANAK KRISTEN KALAM KUDUS SURAKARTA
PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERLITZ UNTUK MEMPERMUDAH MENGHAFAL KOSAKATA DI TAMAN KANAK-KANAK KRISTEN KALAM KUDUS SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian
Lebih terperinciPERAN PENERJEMAH BAHASA MANDARIN DALAM PENINGKATAN KUALITAS PENYIAR MANDARIN NIGHT DI EL SHADDAY MEDIA PRODUCTION SOLO
PERAN PENERJEMAH BAHASA MANDARIN DALAM PENINGKATAN KUALITAS PENYIAR MANDARIN NIGHT DI EL SHADDAY MEDIA PRODUCTION SOLO LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat
Lebih terperinciPROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013
PENERAPAN METODE PERMAINAN (TTS, KARTU AKSI, DAN WHISPER RACE) DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DI SDI-PK MUHAMMADIYAH DELANGGU KLATEN LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan
Lebih terperinciPROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET
PENERAPAN METODE DRILL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN SISWA KELAS II SD TARAKANITA SOLO BARU SUKOHARJO LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Mencapai
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PROBLEM POSING DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN DI SMK BATIK 1 SURAKARTA
PENERAPAN METODE PROBLEM POSING DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN DI SMK BATIK 1 SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Ahli Madya pada Diploma
Lebih terperinciPENGENALAN BAHASA MANDARIN BAGI MAHASISWA TINGKAT 2B PROGRAM DIPLOMA IV AKUPUNKTUR POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
PENGENALAN BAHASA MANDARIN BAGI MAHASISWA TINGKAT 2B PROGRAM DIPLOMA IV AKUPUNKTUR POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA Disusun oleh Camelia Soraya C9613007 Telah disetujui oleh pembimbing Pembimbing Susy Indrawati
Lebih terperinciABSTRAK. : Peran Sempoa Sebagai Media Ajar Mental Aritmatika
ABSTRAK Nama Program Studi Judul : Livia Agustia : Sastra China : Peran Sempoa Sebagai Media Ajar Mental Aritmatika Skripsi ini membahas peran sempoa sebagai media ajar mental aritmatika, serta manfaat
Lebih terperinciPEMBELAJARAN BAHASA CHINA DENGAN MODEL ACTIVE LEARNING DI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KRISTEN SURAKARTA
PEMBELAJARAN BAHASA CHINA DENGAN MODEL ACTIVE LEARNING DI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KRISTEN SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Ahli Madya pada
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PEMBELAJARAN STRUKTURAL ANALISIS SINTETIK (SAS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS HANZI
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN STRUKTURAL ANALISIS SINTETIK (SAS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS HANZI ( 汉字 ) MAHASISWA SASTRA CINA SEMESTER II UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH JEZSA VIBRIANOSA
Lebih terperinciABSTRAK. : Analisis Pembelajaran Peribahasa dalam Bahan Ajar Bahasa China Terpadu Tingkat Dasar dan Menengah
ABSTRAK Nama Program Studi Judul : Katarina Sandra : S-1 Sastra China : Analisis Pembelajaran Peribahasa dalam Bahan Ajar Bahasa China Terpadu Tingkat Dasar dan Menengah Skripsi ini membahas pembelajaran
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN MENGGUNAKAN METODE TOTAL PHYSICAL RESPONSE (TPR) DI SD ISLAM PK MUHAMMADIYAH DELANGGU KLATEN
PENINGKATAN PEMAHAMAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN MENGGUNAKAN METODE TOTAL PHYSICAL RESPONSE (TPR) DI SD ISLAM PK MUHAMMADIYAH DELANGGU KLATEN LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kata adalah unit terkecil di dalam bahasa yang mempunyai arti. Kata sering digunakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kata adalah unit terkecil di dalam bahasa yang mempunyai arti. Kata sering digunakan untuk membentuk sebuah kalimat. Di dalam bahasa Indonesia ada beberapa
Lebih terperincimemiliki kemampuan dasar dalam berbahasa Mandarin yaitu mendengar, berbicara, membaca dan menulis, lalu memahami budaya China agar secara
32 memiliki kemampuan dasar dalam berbahasa Mandarin yaitu mendengar, berbicara, membaca dan menulis, lalu memahami budaya China agar secara bertahap dapat mempelajari budaya bahasa China sehingga mendapatinya
Lebih terperinciPENERAPAN METODE STAD ( STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION
18 PENERAPAN METODE STAD ( STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION ) SEBAGAI STRATEGI PENGUASAAN PELAJARAN NADA BACA ( SHĒNGDIÀO ) BAHASA MANDARIN DI SD TRIPUSAKA SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk
Lebih terperinciABSTRAK. : Analisis Tema dan Metode Pada Pengajaran Bahasa Mandarin Untuk Siswa TK Besar di TKK Trimulia Hits
ABSTRAK Nama Program Studi Judul : Tina : S-1 Sastra China : Analisis Tema dan Metode Pada Pengajaran Bahasa Mandarin Untuk Siswa TK Besar di TKK Trimulia Hits Skripsi ini menganalisis kesesuaian tema
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kepedulian terhadap perkembangan bangsa dan negaranya (Izhar,1998).
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mendidik anak sejak kecil merupakan pembangunan pondasi untuk masa depan. Jika pondasi lemah maka akan susah berharap bangunannya berdiri kokoh dan kuat. Anak-anak
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Melengkapi Gelar Ahli Madya pada Diploma III Bahasa Mandarin. Fakultas Ilmu Budaya
EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA TIONGHOA PROGRAM PEMULA KELAS 7 DAN 8 SEBAGAI MATA PELAJARAN POKOK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SEKOLAH NASIONAL TIGA BAHASA SMP BINA WIDYA SOLO TUGAS AKHIR Diajukan untuk
Lebih terperinciPENERJEMAHAN BUKU PETUNJUK MESIN PENGATUR SUHU MODEL:HLOE-3020 UNTUK MESIN LAMINATING SAMPUL BUKU DI PT.SOLO MURNI LAPORAN TUGAS AKHIR
PENERJEMAHAN BUKU PETUNJUK MESIN PENGATUR SUHU MODEL:HLOE-3020 UNTUK MESIN LAMINATING SAMPUL BUKU DI PT.SOLO MURNI LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Ahli
Lebih terperinciPENTINGNYA PEMANDU WISATA BERBAHASA MANDARIN DALAM PELAYANAN KEPADA TURIS TIONGKOK DI TAMAN WISATA CANDI PRAMBANAN JAWA TENGAH LAPORAN TUGAS AKHIR
PENTINGNYA PEMANDU WISATA BERBAHASA MANDARIN DALAM PELAYANAN KEPADA TURIS TIONGKOK DI TAMAN WISATA CANDI PRAMBANAN JAWA TENGAH LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas Akhir sebagai Persyaratan
Lebih terperinciPROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user x
PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH KELAS XI SMA NEGERI 1 WONOGIRI LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Analisis kesalahan, suoyou, yiqie, tata bahasa Bahasa Mandarin. iii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Nama : Novica Servia Program Studi : S-1 Sastra China Judul : Analisis Kesalahan Pemakaian Kata Suoyou ( 所有 ) dan Yiqi e ( 一切 ) pada Mahasiswa D-3 Bahasa Mandarin Universitas K risten Maranatha
Lebih terperinciPENTINGNYA PERAN PENYIAR BAHASA MANDARIN DALAM BERKOMUNIKASI DENGAN PENDENGAR DI RADIO METTA FM SURAKARTA
PENTINGNYA PERAN PENYIAR BAHASA MANDARIN DALAM BERKOMUNIKASI DENGAN PENDENGAR DI RADIO METTA FM SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Ahli Madya Program
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN PELAFALAN BAHASA MANDARIN PADA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 1 LAMONGAN TAHUN AJARAN SKRIPSI
ANALISIS KESALAHAN PELAFALAN BAHASA MANDARIN PADA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 1 LAMONGAN TAHUN AJARAN 2014-2015 SKRIPSI OLEH : NURILA SHANTI OCTAVIA NIM 115110401111012 PROGRAM STUDI S1 SASTRA CINA JURUSAN
Lebih terperinciANALISIS MINAT SISWA TERHADAP PELAJARAN BAHASA MANDARIN DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 4 SURAKARTA
ANALISIS MINAT SISWA TERHADAP PELAJARAN BAHASA MANDARIN DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 4 SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Ahli Madya pada Diploma III
Lebih terperinciPERAN PENERJEMAH BAHASA MANDARIN DI PT LANGGENG SEJAHTERA JEPARA UNTUK KELANCARAN PRODUKSI MEBEL
PERAN PENERJEMAH BAHASA MANDARIN DI PT LANGGENG SEJAHTERA JEPARA UNTUK KELANCARAN PRODUKSI MEBEL TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Ahli Madya Program Studi
Lebih terperinciMETODE PENGAJARAN MILE WENHUABAN DI MAHA VIHARA DAN PUSDIKLAT BUDDHA MAITREYA SURABAYA 泗水天宝弥勒佛院弥勒文化班教学手段
METODE PENGAJARAN MILE WENHUABAN DI MAHA VIHARA DAN PUSDIKLAT BUDDHA MAITREYA SURABAYA 泗水天宝弥勒佛院弥勒文化班教学手段 Novi Yulianita & Elisa Christiana, B.A., M.A., M.Pd. Program Studi Sastra Tionghoa Universitas Kristen
Lebih terperinciABSTRAKSI. Pendidikan bahasa Mandarin di Indonesia telah mengalami dua kali perubahan
ABSTRAKSI Pendidikan bahasa Mandarin di Indonesia telah mengalami dua kali perubahan sejarah yang besar, yaitu pada saat pemberharuan tata tertib dan pada saat reformasi. Masa pemberharuan tata tertib
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: kata ulang, kata kerja, penerjemahan, bahasa Mandarin, bahasa Indonesia. vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Nama : Desyani Herliani Irawan Program Studi: S1 Sastra China Judul :ANALISIS BENTUK KATA ULANG KATA KERJA BAHASA MANDARIN POLA V ZHE V ZHE (V 着 V 着 ) DAN V LAI V QU (V 来 V 去 ) BESERTA POLA PENERJEMAHANNYA
Lebih terperinci国家意识 生活经验 (Kesadaran bernegara, pengalaman hidup) 自然世界 儿歌 (Dunia alam nyanyian anak-anak)
23 7 8 国家意识 生活经验 (Kesadaran bernegara, pengalaman hidup) 自然世界 儿歌 (Dunia alam nyanyian anak-anak) guratan hanzi, membaca hanzi beserta pinyin, menghubungkan kalimat dengan gambar. Keterangan Tabel 3.3:
Lebih terperinciABSTRAK. Program studi : S-1 Sastra China : Survei Pengenalan Aksara Han Gabungan yang Memiliki Bentuk Komponen Bunyi yang Sama
ABSTRAK Nama : Devy Anggreini Tanuwijaya Program studi : S-1 Sastra China Judul : Survei Pengenalan Aksara Han Gabungan yang Memiliki Bentuk Komponen Bunyi yang Sama Skripsi ini berisi tentang survei pengenalan
Lebih terperinciAbstrak. :Jovita Priatnawati
Abstrak Nama Program Studi Judul :Jovita Priatnawati :S1 Sastra China :Analisis Pemahaman Mahasiswa Tingkat Atas Jurusan Bahasa Mandarin terhadap Tata Bahasa Mandarin Klasik yang Digunakan dalam Bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tata bahasa merupakan suatu komponen terpenting yang terdapat dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tata bahasa merupakan suatu komponen terpenting yang terdapat dalam bahasa suatu suku bangsa. Tata bahasa juga memegang peranan penting dalam keutuhan suatu kalimat.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Kartu Bergambar 2.1.1 Pengertian Media Kartu Bergambar Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti perantara. Dengan demikian media dapat
Lebih terperinciFEBE DIYAH MUSTIKA NINGRUM PENDIDIKAN BAHASA MANDARIN, FAKULTAS BAHASA DAN SENI, UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA.
PENGARUH METODE PETA PIKIRAN TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA MANDARIN SISWA KELAS VIII SMPK SANTO BERNARDUS MADIUN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 FEBE DIYAH MUSTIKA NINGRUM PENDIDIKAN BAHASA MANDARIN,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tingginya aktifitas sektor industri Tiongkok, serta banyaknya pengguna bahasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Memasuki jaman globalisasi peran bahasa Mandarin sangatlah penting. Tingginya aktifitas sektor industri Tiongkok, serta banyaknya pengguna bahasa Mandarin yang telah
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN TATA BAHASA MANDARIN PADA SIARAN ACARA SUNDAY MANDARIN DI RADIO PAS FM SOLO
ANALISIS KESALAHAN TATA BAHASA MANDARIN PADA SIARAN ACARA SUNDAY MANDARIN DI RADIO PAS FM SOLO LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Ahli Madya pada Diploma
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PENGAJARAN KOSAKATA BAHASA TIONGHOA MELALUI PERMAINAN DI KURSUS BAHASA TIONGHOA ELYON 游戏在泗水市崇高华教中心南校区的汉语词汇教学效果
EFEKTIFITAS PENGAJARAN KOSAKATA BAHASA TIONGHOA MELALUI PERMAINAN DI KURSUS BAHASA TIONGHOA ELYON 游戏在泗水市崇高华教中心南校区的汉语词汇教学效果 Jeanefer Liejanto Wijaya, S.T. & Wang YiFeng, B.A. Program Studi Sastra Tionghoa
Lebih terperinciPERANAN GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENGUASAAN GRAMMAR DI SMP IT SYARIF HIDAYATULLAH JEMBER
PERANAN GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENGUASAAN GRAMMAR DI SMP IT SYARIF HIDAYATULLAH JEMBER LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA Oleh Hurin Inti S NIM 080103101030 JURUSAN DIPLOMA
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN PELAFALAN DALAM BAHASA MANDARIN DI KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN 3 SMK BATIK 1 SURAKARTA
ANALISIS KESALAHAN PELAFALAN DALAM BAHASA MANDARIN DI KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN 3 SMK BATIK 1 SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Ahli
Lebih terperinciPROFIL WISATAWAN DI OBJEK WISATA TAMAN HIBURAN RAKYAT (THR) SRIWEDARI SURAKARTA
PROFIL WISATAWAN DI OBJEK WISATA TAMAN HIBURAN RAKYAT (THR) SRIWEDARI SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program Studi Diploma III
Lebih terperinciKata Kunci : perbedaan makna, kata penghubung, bùguǎn, jǐnguǎn bahasa Indonesia, bahasa Mandarin
ABSTRAK Nama Jurusan Judul : Henry Sani Wardhana : S1 Sastra China : Perbedaan Makna Kata Penghubung bùguǎn ( 不管 ) dan jǐnguǎn ( 尽管 ) dalam Bahasa Indonesia Skripsi ini membahas perbedaan makna kata penghubung
Lebih terperinciKata kunci: Drama Televisi Taiwan, Motivasi, Mahasiswa Program Studi Sastra Tionghoa
Dampak Drama Televisi Taiwan Terhadap Motivasi Belajar Bahasa Tionghoa Mahasiswa Program Studi Sastra Tionghoa Universitas Kristen Petra 台湾电视剧对彼得拉基督教大学中文系学生汉语学习动机的影响 Yosephine Wignyo Budi Kurniawan Henny
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tlogodalem. SD Negeri Tlogodalem terletak di Dusun Ngadisari, Desa Tlogodalem, Kecamatan Kertek, Kabupaten
Lebih terperinciTEKNIK SLASHQUILT PADA BLAZER SEBAGAI PAKAIAN KERJA UNTUK WANITA
digilib.uns.ac.id i TEKNIK SLASHQUILT PADA BLAZER SEBAGAI PAKAIAN KERJA UNTUK WANITA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan guna Mencapai Gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Kriya Seni Tekstil Fakultas
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. maka semakin banyak pula ide dan gagasan yang dikuasai seseorang. Purwo (Aris
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakekat Kemampuan Penguasaan Kosakata Penguasaan kosakata merupakan hal yang sangat penting dalam mencapai penguasaan bahasa, semakin banyak kosakata yang dimiliki seseorang maka
Lebih terperinciPEMANFAATAN MEDIA LAGU, GAMBAR, DAN PERMAINAN UNTUK PENINGKATAN PRESTASI SISWA DALAM PELAJARAN BAHASA MANDARIN DI TK SILOAM SURAKARTA
PEMANFAATAN MEDIA LAGU, GAMBAR, DAN PERMAINAN UNTUK PENINGKATAN PRESTASI SISWA DALAM PELAJARAN BAHASA MANDARIN DI TK SILOAM SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi sebagai Persyaratan Mencapai
Lebih terperinciPROGRAM STUDI SASTRA CINA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN. BUDI MURNI 3 高三生对第二语言习得分析 (Gāosān shēng duì dì èr yǔyán
PENGARUH BAHASA INDONESIA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN SISWA KELAS XII SMA BUDI MURNI 3 MEDAN BUDI MURNI 3 高三生对第二语言习得分析 (Gāosān shēng duì dì èr yǔyán xí dé fēnxī) SKRIPSI NAMA : JULIANA NOVA WESLY
Lebih terperinciBAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Kegiatan pratindakan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan awal objek penelitian sebelum diberi tindakan. Kegiatan
Lebih terperinciPENTINGNYA SARANA DAN MOTIVASI BELAJAR SERTA KENDALA YANG DIHADAPI PENGAJAR SMP IT SYARIF HIDAYATULLAH SUKORAMBI
PENTINGNYA SARANA DAN MOTIVASI BELAJAR SERTA KENDALA YANG DIHADAPI PENGAJAR SMP IT SYARIF HIDAYATULLAH SUKORAMBI LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA Oleh Hamimah NIM 080103101014 JURUSAN DIPLOMA III BAHASA INGGRIS
Lebih terperinciPROFIL WISATAWAN MUSEUM MONUMEN PERS NASIONAL SURAKARTA
PROFIL WISATAWAN MUSEUM MONUMEN PERS NASIONAL SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program Studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI
i PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS X ADMINISTRASI SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Disusun Oleh : RATIH RIANDINI PUTRI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai perencanaan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha atau kegiatan yang disengaja untuk membantu, membina, dan mengarahkan manusia mengembangkan segala kemampuannya yang dilaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan mental yang meliputi perkembangan inteligensi, kepribadian dan tingkah laku sosial berlangsung cepat pada usia dini.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini penting untuk diperhatikan karena perkembangan mental yang meliputi perkembangan inteligensi, kepribadian dan tingkah laku sosial
Lebih terperinciPEMANFAATAN LAYANAN MANDIRI DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PEMANFAATAN LAYANAN MANDIRI DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi salah satu Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Vokasi Ahli Madya (A.Md.) Dalam Bidang Perpustakaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita setiap bangsa di dunia. Salah satu faktor pendukung utama bagi kemajuan suatu negara adalah
Lebih terperinci1. Latar Belakang Rumusan Masalah 3. Tujuan Penelitian
1. Latar Belakang Pada dasarnya manusia tidak akan lepas dari penggunaan bahasa dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan menggunakan bahasa manusia akan lebih leluasa dalam berinteraksi dengan masyarakat
Lebih terperinciBab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu
Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang berjudul Aplikasi Pembelajaran Bahasa Arab pada Anak Prasekolah Berbasis Multimedia (Studi Kasus Tk Uswatun Hasanah Yogyakarta), mengemukakan
Lebih terperinciPERANCANGAN ILUSTRASI CERITA ANAK JANGAN JAJAN SEMBARANGAN OLEH PENERBIT ANAK KITA
PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR PERANCANGAN ILUSTRASI CERITA ANAK JANGAN JAJAN SEMBARANGAN OLEH PENERBIT ANAK KITA Disusun Untuk Menempuh Ujian Tugas Akhir Guna Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Diploma
Lebih terperinciHALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nama : Risanti Baiduri NIM :
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN NADA PERTAMA ATAU YĪNPÍNG ( 阴平 ) DALAM BAHASA MANDARIN PADA MAHASISWA SEMESTER III PROGRAM STUDI SASTRA CINA FIB UB SKRIPSI
ANALISIS KESALAHAN NADA PERTAMA ATAU YĪNPÍNG ( 阴平 ) DALAM BAHASA MANDARIN PADA MAHASISWA SEMESTER III PROGRAM STUDI SASTRA CINA FIB UB SKRIPSI Disusun Oleh : NOVIANA EKA NUR WATHIN 115110400111001 PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional memegang peranan penting dalam perkembangan dan kelangsungan hidup bangsa. Pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan
Lebih terperinciUCAPAN TERIMA KASIH. Puji Syukur kepada Sang Hyang Adi Buddha Tuhan YME, karena atas kasih dan
ABSTRAKSI Penerjemahan merupakan kontak antarbahasa dan antarbudaya yang dapat memperluas wawasan dan pengetahuan. Namun kegiatan penerjemahan bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Penerjemahan sebagai
Lebih terperinciPENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut akan dapat tercapai jika
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN UKDW
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kebutuhan untuk mendapatkan informasi bahasa Nasional maupun bahasa Internasional harus disertai dengan bisa berbahasa lebih. Tidak banyak dari sebagian orangdapat
Lebih terperinciKESULITAN MENULIS HANZI SEBAGAI PERMASALAHAN DALAM BELAJAR BAHASA MANDARIN DI KELAS VI SD KRISTEN KALAM KUDUS SURAKARTA
KESULITAN MENULIS HANZI SEBAGAI PERMASALAHAN DALAM BELAJAR BAHASA MANDARIN DI KELAS VI SD KRISTEN KALAM KUDUS SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajad
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menjadi bagian terpadu dan tak terpisahkan dari peningkatan. yang digunakan dalam proses pembelajaran, kemajuan teknologi dapat
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan sebuah pelaksanaan Pendidikan ditentukan oleh beberapa hal yang salah satunya adalah kualitas pembelajaran. Upaya peningkatan mutu pembelajaran menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa negara adalah bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan mulai dari tingkat sekolah dasar sampai
Lebih terperinciPEMBUATAN FILM PENDEK ASA
PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR PEMBUATAN FILM PENDEK ASA Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Ujian Tugas Akhir Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Desain Komunikasi Visual FINA OKFIANA C 9508100 PROGRAM DIPLOMA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah anak yang baru dilahirkan sampai usia 6 tahun. Usia dini merupakan periode awal yang paling mendasar dalam sepanjang rentang pertumbuhan
Lebih terperinciPerbandingan Lingkungan Bahasa Informal Hebei Normal University dan Universitas Kristen Petra Dalam Pembelajaran Bahasa Tionghoa
Perbandingan Lingkungan Bahasa Informal Hebei Normal University dan Universitas Kristen Petra Dalam Pembelajaran Bahasa Tionghoa 河北师范大学与彼得拉基督教大学的课外语境作为汉语学习的对比研究 Margaretha Monika Utama, Elisa Christiana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir
Lebih terperinciNamun demikian, walaupun bahasa Mandarin dan bahasa Jepang memiliki kemiripan dalam hal aksara, akan tetapi kedua bahasa ini sebenarnya tidaklah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengertian aksara berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1995: 18) adalah huruf dan sistem tanda-tanda grafis yang dipakai manusia untuk berkomunikasi
Lebih terperinciDiajukan Oleh: Lestari A
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK DENGAN METODE BACA CEPAT ALA GLENN DOMAN DI KELOMPOK BERMAIN ISLAM PELANGI GONILAN, KARTASURA, SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2014-2015 Artikel Publikasi Diajukan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini
UPAYA MENINGKATKAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS ANAK MELALUI METODE MIND MAPPING PADA ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PABELAN KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagai persyaratan
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA MANDARIN SISWA KELAS V DI SD TRIPUSAKA SURAKARTA
digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA MANDARIN SISWA KELAS V DI SD TRIPUSAKA SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin banyak dilakukan berbagai kalangan, baik oleh instusi-instusi pendidikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengembangan software edukatif di indonesia saat ini sangat tampak semakin banyak dilakukan berbagai kalangan, baik oleh instusi-instusi pendidikan untuk kepentingan
Lebih terperinciABSTRAK. : Survei Pengenalan Aksara Han Tradisional 繁体字 (Fanti Zi)pada Pembelajar Bahasa Mandarin
ABSTRAK Nama Program Studi Judul : Rian Juhandi : S-1 Sastra China : Survei Pengenalan Aksara Han Tradisional 繁体字 (Fanti Zi)pada Pembelajar Bahasa Mandarin Bahasa Mandarin memiliki dua jenis aksara yaitu
Lebih terperinci